-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN GERAK TERHADAP
KETERAMPILAN MENEMBAK HOKI LAPANGAN
(Studi Eksperimen Pendekatan Pembelajaran Dengan Metode Bagian
Progresif dan Repetitif Pada Mahasiswa Putra Semester III Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga
FIK Unimed)
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Keolahragaan
Oleh :
Sabar Surbakti A120809122
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2011
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN
DAN KEMAMPUAN GERAK TERHADAP KETERAMPILAN MENEMBAK
HOKI LAPANGAN
(Studi Eksperimen Pendekatam Pembelajaran dengan Metode Bagian Progresif dan Repetitif Pada Mahasiswa Putra Semester III
Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fik Unimed)
Disusun Oleh :
Sabar Surbakti A120809122
Telah Disetujui Oleh Pembimbing
Dewan Pembimbing
Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal
Pembimbing I
Prof. Dr. H. M. Furqon H, M.Pd
........................
......................
Pembimbing II Prof. Dr. Muchsin Doewes, dr., AIFO. ........................
......................
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana
Prof. Dr. Sugiyanto NIP. 19491108 197609 1 001
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN GERAK TERHADAP
KETERAMPILAN MENEMBAK HOKI LAPANGAN
(Studi Eksperimen Pendekatam Pembelajaran dengan Metode Bagian Progresif dan Repetitif Pada Mahasiswa Putra Semester III Jurusan
Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fik Unimed)
Disusun Oleh :
Sabar Surbakti A120809122
Telah disetujui dan disyahkan oleh Tim Penguji
Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal
Ketua : Prof. Dr. Sugiyanto . ..
Sekretaris : Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd .. ..
Anggota Penguji : 1. Prof.Dr.H.M. Furqon H, M.Pd ... .
2. Prof. Dr. Muchsin Doewes, dr., AIFO ..................... ....................
Surakarta, Agustus 2011
Mengetahui,
Direktur PPs UNS Ketua Prodi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana UNS Prof. Drs. Suranto. M.Sc.,Ph.D Prof. Dr. Sugiyanto NIP. 19570820 198503 1 004 NIP. 19491108 197609 1 001
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERNYATAAN
Nama : Sabar Surbakti
NIM : A120809122
Program Studi : Ilmu Keolahragaan
Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis berjudul Perbedaan Pengaruh
Pendekatan Pembelajaran Dan Kemampuan Gerak Terhadap Keterampilan
Menembak Hoki Lapangan adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya
saya dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh
dari tesis tersebut.
Surakarta, Agustus 2011
Yang membuat pernyataan,
Sabar Surbakti
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
SELALU MEMBERI KEPADA ORANG YANG MEMBUTUHKAN BANTUAN KITA.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Karya Tulisan Tesis Ini Penulis Persembahkan Kepada:
v Ayah(alm), Ibunda, Saudara-Saudaraku dan Keponakan. v Istri Tercinta Riahta br Sembiring, S.Pd Dan
Anakku Cintai OTNIEL SURBAKTI v Dan Buat Mertuaku
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena atas berkat, rahmat serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini
dengan bejudul, Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Dan Kemampuan
Gerak Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Menembak Hoki Lapangan.
Dalam kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga, terutama kepada dosen pembimbing yaitu yang terhormat
Prof. Dr. H. M. Furqon H, M.Pd dan Prof. Dr. Muchsin Doewes, dr., PFark.,
MARS., AIFO yang telah dengan sabar membimbing saya, dan senantiasa
memberikan semangat, ilmu, arahan, masukan, koreksi sehingga tesis ini dapat
terselesaikan. Serta kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu
Keolahragaan Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, yang dengan tulus telah
memberikan ilmu dan pengetahuan, serta berbagai pengalaman kepada penulis
selama menempuh pendidikan di Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret.
Pada kesempatan ini penulis juga menghaturkan terima kasih yang tak
terhingga kepada :
1. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk mengikuti pendidikan di Program
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
2. Rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan tugas
belajar kepada penulis untuk melanjutkan Pendidikan di Program Studi Ilmu
Keolahragaan PPS Universitas Sebelas Maret.
3. Prof. Drs. Suranto, M.Sc.,Ph.D., selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk
melakukan penelitian dalam rangka memenuhi tugas akhir.
4. Prof. Dr. Sugiyanto., selaku Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan PPs
Universitas Sebelas Maret yang senantiasa memberikan motivasi, bimbingan,
serta dorongan untuk segera menyelesaikan tesis ini.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
5. Prof. Dr. Muchsin Doewes, dr., PFark., MARS., AIFO., selaku Sekretaris
Program Studi Ilmu Keolahragaan PPs Universitas Sebelas Maret yang
senantiasa memeberikan motivasi, bimbingan, serta dorongan untuk segera
menyelesaikan tesis ini.
6. Drs. Chairul Azmi, M.Pd. selaku Pembantu Rektor II Universitas Negeri
Medan.yang memberikan dukungan moral, dorongan, dan motivasi dalam
penyelesain tesis ini.
7. Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes., selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Medan yang memberikan ijin penelitian kepada penulis
serta bimbingan dan motivasinya untuk menyelesaikan tesis ini.
8. Prof. Dr. Agung Sunarno, M.Pd. selaku Pembantu Dekan III FIK Unimed
yang senantiasa memberikan bimbingan, arahan, dorongan dan motivasi yang
sangat membangun dalam penulisan tesis ini
9. Prof. Dr. Albinus Silalahi, MS. Yang selama ini memberikan pengetahuan,
pengalaman, dorongan, semangat untuk menyelesaikan penulisan tesis ini.
10. Dr. Asep Suharta M.Pd. yang tidak bosan-bosannya memberikan semangat,
dan motivasi dalam penyelesain tesis ini.
11. Ketua dan seketaris Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FIK
Unimend.Yang mendukung dari awal sampai selesai penulisan tesis ini
12. Seluruh Rekan-rekan Dosen dan Pegawai Fakultas Ilmu Keolahragaan
Unimed serta adinda Andarias Ginting. Ibrahim Sembiring yang telah
memberikan, dorongan, semangat dan motivasi yang sangat besar untuk
menyelesaikan tesis ini.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penelitian dan penyelesaian tesis ini.
Terakhir harapan penulis mudah-mudahan kebaikan dan bantuan yang
telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang setimpal oleh Tuhan Yang
Maha Esa, serta memberikan ampunan-Nya kepada kita semua Amin
Surakarta, Agustus 2011
Penulis
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL TESIS .......................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ..................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ iv
MOTTO .......................................................................................................... v
PERSAMBAHAN .......................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv
ABSTRAK ...................................................................................................... xvi
ABSTRACT ..................................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 7
D. Rumusan Masalah .......................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 8
F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS ............................................ 10
A. Kajian Teori .................................................................................... 10
1. Permainan Hoki Lapangan .......................................................... 10
a. Konsep Permainan Hoki Lapangan ........................................ 13
b. Teknik Dasar Permainan Hoki Lapangan ............................... 14
c. Keterampilan Menembak Hoki Lapangan .............................. 15
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
d. Lingkaran Tembakan (Shooting Circle) ................................. 21
e. Teknik Menembak dan Mencetak Gol ................................... 22
2. Pendekatan Pembelajaran ........................................................... 26
a. Konsep Belajar Gerak ............................................................. 26
b. Belajar Keterampilan Gerak Hoki Lapangan ......................... 30
c. Pendekatan Pembelajaran Menembak Hoki Lapangan .......... 38
1). Pendekatan Pembelajaran Bagian Progresif ..................... 42
2). Pendekatan Pembelajaran Bagian Repetitif ...................... 45
3. Kemampuan Gerak .................................................................... 49
a. Konsep Kemampuan Gerak ................................................... 51
b. Peranan Kemampuan Gerak Terhadap Keterampilan
Menembak Hoki Lapangan ................................................... 53
B. Penelitian yang Relevan .................................................................... 58
C. Kerangka Berpikir ............................................................................. 60
D. Hipotesis ........................................................................................... 62
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 63
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 63
1. Tempat Penelitian ......................................................................... 63
2. Waktu Penelitian.......................................................................... 63
B. Metode Penelitian ............................................................................. 64
1. Jenis Penelitian ............................................................................ 64
2. Desain Penelitian ......................................................................... 64
C. Variabel Penelitian ............................................................................ 65
D. Definisi Operasional Variabel .......................................................... 65
E. Populasi dan Sampel ......................................................................... 67
1. Populasi Penelitian ........................................................................ 67
2. Sampel Penelitian .......................................................................... 67
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 68
G. Teknik Analisis Data ........................................................................ 70
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................... 77
A. Deskripsi Data................................................................................... 77
B. Pengujian Prasyarat Analisis ............................................................ 80
1. Uji Normalitas .............................................................................. 80
2. Uji Homogenitas ........................................................................... 82
C. Pengujian Hipotesis .......................................................................... 82
1. Pengujian Hipotesis I .................................................................... 84
2. Pengujian Hipotesis II .................................................................. 85
3. Pengujian Hipotesis III ................................................................. 85
D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 86
1. Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Bagian Prograsif
Dan Bagian Repetitif ..................................................................... 86
2. Perbandingan Antara Taraf Kemampuan Gerak Tinggi dan Rendah 87
3. Pengaruh Interaksi Antara Pendekatan Pembelajaran Bagian
Dengan Tingkat Kemampuan Gerak .............................................. 88
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................ 92
A. Kesimpulan ...................................................................................... 92
B. Implikasi........................................................................................... 93
C. Saran................................................................................................. 94
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 95
LAMPIRAN ................................................................................................... 98
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Perbandingan antara Pendekatan Pembelajaran Bagian Progresif
dan Repetitif .......................................................................................... 48
Tabel 2. Rancangan Faktorial 2 x 2 ................................................................... 64
Tabel 3. Data Reliabilitas dan Objektivitas Barrow Motor Ability Test ............... 68
Tabel 4. Standard untuk Menginterpretasi Koefisien Korelasi Reliabilitas ..... 69
Tabel 5. Ringkasan ANAVA ............................................................................ 72
Tabel 6. Deskripsi Data Keterampilan Tembakan Hoki Lapangan Tiap
Kelompok Berdasarkan Penggunaan Pendekatan Pembelajaran
dan Tingkat Kemampuan Gerak ......................................................... 77
Tabel 7. Nilai Keterampilan Tembakan Hoki Lapangan Masing-Masing Sel
(Kelompok Perlakuan) ........................................................................ 79
Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data .............................................. 81
Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data ............................................ 82
Tabel 10. Ringkasan Nilai Rata-rata Keterampilan Tembakan Hoki Lapangan
Berdasarkan Jenis Pendekatan Pembelajaran Bagian dan
Tingkat Kemampuan Gerak ................................................................ 83
Table 11. Ringkasan Hasil Analisis Varians Untuk Penggunaaan Metode
Pembelajaran (A1 dan A2) ................................................................... 83
Table 12. Ringkasan Hasil Analisis Varians Untuk Tingkat Kemampuan
Gerak (B1 dan B2) ............................................................................... 83
Table 13. Ringkasan Hasil Analisis Varians Dua Faktor .................................... 84
Table 14. Ringkasan Hasil Uji Rentang Newman-Keuls Setelah
Analisis Varians .................................................................................. 84
Table 15. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama, dan Interaksi Faktor,
A dan B Terhadap Keterampilan Menembak Hoki Lapangan ........... 89
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Lingkaran Tembakan Hoki Lapangan .......................................... 21
Gambar 2. Histogram Nilai Rata-Rata Keterampilan Tembakan Hoki
Lapangan Tiap Kelompok Berdasarkan Penggunaan Pendekatan
Pembelajaran Bagian Dan Tingkat Kemampuan Gerak ............... 78
Gambar 3. Histogram Nilai Rata-Rata Keterampilan Tembakan Hoki
Lapangan pada Tiap Kelompok Perlakuan .................................. 79
Gambar 4. Interaksi Antara Dua Faktor Penelitian Pendekatan Pembelajaran 89
Gambar 5. Bentuk Interaksi Perubahan Besarnya Nilai Hasil Belajar
Keterampilan Tembakan Hoki Lapangan ..................................... 90
Gambar 6. Lapangan Tes Zig-Zag Run .......................................................... 100
Gambar 7. Diagram Lapangan Tes Wall Pass ................................................ 101
Gambar 8. Tes Goal Shooting dan Sasaran Skor ............................................ 104
Gambar 9. Sampel Melakukan Tes Standing Broad Jump ............................ 191
Gambar 10. Sampel Melakukan Tes Softball Throw ....................................... 191
Gambar 11. Sampel Melakukan Tes Zig-Zag Run ........................................... 192
Gambar 12. Sampel Melakukan Tes Wall Pass ............................................... 192
Gambar 13. Sampel Melakukan Tes Medicine Ball Put .................................. 193
Gambar 14. Sampel Melakukan Tes 60 Yard Dash ( Lari 50 Meter) .............. 193
Gambar 15. Sampel Melakukan Tes Tembakan Kearah Kanan .................... 194
Gambar 16. Sampel Melakukan Tes Tembakan Kearah Tengah .................... 194
Gambar 17. Sampel Melakukan Tes Tembakan Kearah Kiri ......................... 195
Gambar 18. Sasaran Tembakan Hoki Lapangan .............................................. 195
Gambar 19. Sampel Beserta Peneliti ................................................................ 196
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Administrasi Test Kemampuan Gerak Umum .......................... 99
Lampiran 2. Administrasi Tes Keterampilan Menembak Hoki Lapangan .... 103
Lampiran 3. Daftar Rekapitulasi Barrow Motor Ability Test Untuk
Menentukan Reliabilitas Data .................................................... 106
Lampiran 4. Rekapitulasi T-score Hasil Test Kemampuan Gerak ................ 136
Lampiran 5. Rekapitulasi Data Kemampuan Gerak Dasar Beserta
Klasifikasinya ............................................................................. 138
Lampiran 6. Rekapitulasi Data Hasil Test Kemampuan Gerak Dasar Beserta
Klasifikasinya ............................................................................ 140
Lampiran 7. Hasil Maching Kelompok Kemampuan Gerak
Tinggi dan Rendah ..................................................................... 141
Lampiran 8. Program Pendekatan Pembelajaran Bagian Progresif ............... 142
Lampiran 9. Program Pendekatan Pembelajaran Bagian Repetitif ............... 148
Lampiran 10. Data Hasil Tes Ketepatan Menembak Hoki Lapangan Dari
Arah Kanan ............................................................................... 155
Lampiran 11. Data Hasil Tes Ketepatan Menembak Hoki Lapangan Dari
Arah Tengah .............................................................................. 159
Lampiran 12. Data Hasil Tes Ketepatan Menembak Hoki Lapangan Dari
Arah Kiri ................................................................................... 163
Lampiran 13.Data Hasil Tes Kecepatan Menembak Hoki Lapangan Dari
Arah Kanan ............................................................................... 167
Lampiran 14. Data Hasil Tes Kecepatan Menembak Hoki Lapangan Dari
Arah Tengah .............................................................................. 171
Lampiran 15. Data Hasil Tes Kecepatan Menembak Hoki Lapangan Dari
Arah Kiri ................................................................................... 175
Lampiran 16. Rekapitulasi Nilai Tes Keterampilan Menembak
Hoki Lapangan .......................................................................... 179
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
Lampiran 17. Rekapitulasi T-score Hasil Tes Ketepatan Dan Kecepatan
Keterampilan Menembak Hoki Lapangan, Klasifikasi
Kemampuan Gerak Beserta Pembagian Sampel Kesel-sel
Secara Acak ............................................................................... 180
Lampiran 18. Rekapitulasi Data Tes Ketepatan Dan Kecepatan Keterampilan
Menembak Hoki Lapangan Kelompok 1 .................................. 181
Lampiran 19. Rekapitulasi Data Tes Ketepatan Dan Kecepatan Keterampilan
Menembak Hoki Lapangan Kelompok II ................................. 182
Lampiran 20. Tabel Kerja Untuk Menghitung Nilai Homogenitas dan Analisis
Varians ..................................................................................... 183
lampiran 21. Hasil Penghitungan Data Untuk Uji Homogenitas dan Analisis
Varians ...................................................................................... 184
Lampiran 22. Uji Normalitas Data Dengan Teknik Liliefors ......................... 185
Lampiran 23. Uji Homogenitas Dengan Uji Bartlet ....................................... 189
Lampiran 24. Analisis Varians........................................................................ 190
Lampiran 25. Uji Rata-rata Rentang Newman-Keuls ...................................... 191
Lampiran 26. Dokumentasi Penelitian ............................................................ 182
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
ABSTRAK
SABAR SURBAKTI. NIM. A120809122. 2011. PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN GERAK TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MENEMBAK HOKI LAPANGAN (Studi Eksperimen Pendekatan Pembelajaran dengan Metode Bagian Progresif dan Repetitif Pada Mahasiswa Putra Semester III Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fik Unimed). Komisi pembimbing I : Prof. Dr. H. M. Furqon H, M.Pd. Pembimbing II : Prof. Dr. H. Muchsin Doewes, dr., PFark., MARS., AIFO. Tesis. Program Studi Ilmu Keolahragaan, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1). Perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran bagian progresif dengan pendekatan pembelajaran bagian repetitif terhadap hasil belajar keterampilan menembak Hoki Lapangan, (2). Perbedaan hasil belajar keterampilan menembak Hoki Lapangan antara kemampuan gerak tinggi dan kemampuan gerak rendah, (3). Interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan kemampuan gerak terhadap hasil belajar keterampilan menembak Hoki Lapangan
Penelitian dilaksanakan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan. Penelitian dilaksanakan dengan metode eksperimen, rancangan faktorial 2x2. Besarnya sampel penelitian 40 orang berasal dari jumlah populasi 98 orang. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Variabel penelitian terdiri dari dua variabel independen yakni : variabel manipulatip : metode pendekatan pembelajaran bagian progresif dan metode pendekatan pembelajaran bagian repetitif, variabel atributip yakni : kemampuan gerak tinggi dan kemampuan gerak rendah serta variabel dependen yakni : hasil belajar keterampilan menembak Hoki Lapangan. Teknik pengumpulan data dengan Tes dan Pengukuran, barrow motor ability test, data keterampilan menembak Hoki Lapangan dengan tes goal shooting straight, right, left. Teknik analisis data mengunakan analisis varians (ANAVA) dangan taraf signifikansi = 0,05.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: 1). Ada Perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran bagian progresif dengan pendekatan pembelajaran bagian repetitif terhadap hasil belajar keterampilan menembak Hoki Lapangan. Hal ini dibuktikan dari nilai Fhitung = 13,25 > Ftabel = 4.11. Dari analisis lanjutan diperoleh bahwa ternyata metode pendekatan pembelajaran bagian progresif lebih baik dari pada metode bagian repetitif yang dibuktikan dengan rata-rata score yaitu 53,20 dan 46,73. 2) Ada perbedaan hasil belajar keterampilan menembak Hoki lapangan yang signifikan antara mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi dan rendah. Hal ini dibuktikan dari nilai Fhitung = 5.38 > Ftabel = 4.11. Dari analisis lanjutan diperoleh hasil belajar keterampilan menembak Hoki Lapangan pada mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi lebih baik dari pada yang memiliki kemampuan gerak rendah, dengan rata-rata score yaitu 52,03 dan 47,90. 3). Terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara pendekatan pembelajaran bagian dan tingkat kemampuan gerak terhadap hasil belajar keterampilan menembak Hoki Lapangan. Hasilnya sangat bermakna, karena Fhitung = 14,50 > Ftabel = 4.11.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
Berdasarkan hasil rata-rata score dinyatakan bahwa ; Mahasiswa dengan kemampuan gerak tinggi lebih cocok jika diberikan pendekatan pembelajaran bagian progresif daripada metode pendekatan repetitif (58,65 dan 47,75). Mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak rendah lebih cocok jika diberikan pendekatan pembelajaran bagian repetitif daripada metode pendekatan progresif, (48,05 dan 45,40)
Kata-kata kunci : Pendekatan Pembelajaran Prograsif, Pendekatan Pembelajaran
Repetitif, Kemampuan Gerak dan Keterampilan Menembak Hoki Lapangan.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
ABSTRACT
SABAR SURBAKTI. NIM. A120809122, 2011. DIFFERENCES INFLUENCE APPROACH TO LEARNING AND MOTOR ABILITY STUDY RESULTS FIELD HOCKEY SHOOTING SKILLS. (Experimental study Approach of Study with Progressive Method Shares and Repetitive At Student Of Male Semester of III Majors Education Of Training, Faculty of sport sciences, State university of medan). Commission Counsellor of I : Prof. Dr. H. M. Furqon H, M.Pd. Counsellor Of II: Prof. Dr. H. Muchsin Doewes, dr., PFARK., MARS., AIFO. Thesis. Sport Science Studies Program, Post Graduate Program, Sebelas Maret University. Surakarta.
This study aims to determine: (1). The difference between the influence of the progressive learning approach with the repetitive learning approach to learning the results of field hockey shooting skills, (2). Difference learning outcomes field hockey shooting skills among high motor ability and low motor ability (3). Interaction between learning approach to motion capabilities of the learning skills of shooting field hockey
Research conducted at the Faculty of Sport Sciences, State University of Medan. The experiment was conducted with experimental methods, 2x2 factorial design. The amount of the sample 40 people from a population of 98 people. The sampling technique with the purposive sampling. Variable study consists of two independent variables namely: manipulatip variables: the progressive method of teaching approaches and methods of the repetitive learning approach, namely atributip variables: the ability of high motor ability and low motor ability as well as the dependent variable ie: learning outcomes field hockey shooting skills. Data collection techniques with Test and Measurement, barrow motor ability test, the data field hockey shooting skills to the test goal shooting - straight, right, left. Techniques of data analysis using analysis of variance (ANAVA) view of significance level = 0.05.
Based on the results of research can be concluded: 1). There is a difference between the influence of the progressive learning approach with the repetitive learning approach to learning the results of field hockey shooting skills.This is evidenced from the value of Fcalculated = 13.25 > Ftable = 4.11. From further analysis it was found that the progressive learning approach is better than the repetitive method which is evidenced by an average score of 53.20 and 46.73. 2) There is a difference in learning outcomes field hockey shooting skills of a significant difference between students who have high and low motor mobility. This is evidenced from the value of Fcalculated = 5.38 > Ftable = 4.11. Further analysis of the results obtained from studying the field hockey shooting skills in students who have a high movement capability is better than having a low motor mobility, with an average score of 52.03 and 47.90. 3). There is a significant interaction effect between learning approach and the level of mobility to the learning outcomes field
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xix
hockey shooting skills. The result is very meaningful, because the Fcount = 14.50 > Ftable = 4.11.
Based on the average score was stated that; Students with high movement capability is better suited if given the progressive approach to learning rather than repetitive approach method (58.65 and 47.75). Students who have low mobility are more suitable if given the repetitive learning approach rather than a progressive approach, (48.05 and 45.40)
Key words: Learning Approach Prograsif, repetitive Learning Approach, Ability and Motion Field Hockey Shooting Skills.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perguruan tinggi adalah sebagai lembaga formal dalam sistem pendidikan,
tidak terlepas dari usaha usaha peningkatan prestasi belajar bagi mahasiswa.
Kegiatan proses pembelajaran merupakan kegiatan pokok dalam keseluruhan
kegiatan pendidikan diperguruan tinggi. Hal ini berarti berhasil tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan dalam bentuk terjadinya perubahan tingkah laku,
pengetahuan, maupun keterampilan mahasiswa tergantung pada bagaimana proses
pembelajaran yang dialami mahasiswa sebagai calon pendidik dikemudian hari.
Proses pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya
manusia yang berkualitas pula. Begitu pula halnya dengan pendidikan
dilingkungan perguruan tinggi. Untuk menjamin pelaksanan program pendidikan
berjalan dengan baik maka antara tujuan dan sasaran yang dinyatakan dalam
desain kurikulum maupun silabus dan rancangan pedoman pembelajaran dengan
pelaksanaan dilapangan harus sejalan dan searah. Pelaksanaan Program
pendidikan yang bermutu, yang diselenggarakan dengan mematuhi kaidah-kaidah
pedagogik, memberikan sumbangan sangat berharga bagi perkembangan peserta
didik secara menyeluruh. Dalam hal ini yang berkembang bukan saja aspek
kognitif, afektif dan psikomotor tetapi aspek Physiologi (faal tubuh), physicologi
(fisik) dan psykologi (kejiwaan) sehingga ketika mahasiswa tersebut terjun
kelapangan mereka sudah siap dan berguna dilingkungan masyarakat.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Sejalan dengan usaha pencapaian keterampilan sebagai suatu proses
pembelajaran di perguruan tinggi, sudah tentu akan menuntut sistem pendidikan
dan pengajaran yang lebih baik pula termasuk didalamnya struktur program
sampai kepada bagaimana pendekatan pembelajaran yang dilakukan dalam
belajar. Pencapaian tujuan pendidikan memerlukan banyak faktor pendukung
yang diperlukan antara lain: faktor guru/dosen, mahasiswa, sarana prasarana dan
juga pendekatan pembelajarannya. Pendekatan pembelajaran yang dipilih dan
diperkirakan haruslah sesuai dengan kondisi serta cocok digunakan dalam proses
pembelajaran baik teori maupun praktek. Proses pembelajaran dapat dikatakan
afektif apabila perubahan prilaku yang terjadi pada mahasiswa dapat tercapai
secara optimal.
Proses belajar mengajar khususya di perguruan tinggi memerlukan adanya
suatu pendekatan pembelajaran untuk membantu kelancaran proses pembelajaran,
semakin tepat pendekatan yang digunakan dalam proses belajar mengajar maka
semakin efektif, tujuan juga akan lebih cepat tercapai. Pendekatan pembelajaran
merupakan bagian dari strategi yang merupakan langkah-langkah taktis bagi dosen
dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan. Pendekatan
pembelajaran yaitu cara bekerja yang telah diperkirakan dengan seksama sehingga
merupakan pola tertentu untuk mencapai tujuan, sedangkan metode mengajar adalah
cara mengajar yang sudah merupakan pola tertentu guna mencapai tujuan pengajaran.
Salah satu usaha yang tidak pernah guru/dosen tinggalkan adalah bagaimana
memahami kedudukan pendekatan saat proses pembelajaran mengajar salah satu
komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Pendekatan pembelajaran banyak sekali yang dapat kita terapkan dalam
suatu pembelajaran diantaranya adalah pendekatan pembelajaran bagian progresif
(maju berkelanjutan) dan pendekatan pembelajaran bagian repetitif (berulang).
Pendekatan pembelajaran bagian progresif adalah cara mengajar dimana unsur
pertama dan kedua dipelajari secara terpisah, kemudian setelah dikuasai baru
disatukan, selanjutnya unsur ketiga dipelajari secara terpisah pula, setelah
dikuasai digabungkan dengan unsur satu, dua dan tiga, sedangkan pendekatan
pembelajaran bagian repetitif adalah pelaksanaan pertama kali yang diajarkan
adalah unsur kesatu dan kedua secara bersamaan.
Hampir seluruh kegiatan pembelajaran, terutama yang berkaitan dengan
kemampuan psikomotor membutuhkan suatu pendekatan pembelajaran untuk
meningkatkan keterampilan dalam permaian olahraga. Tujuannya agar peserta
didik dapat meningkatkan kemampuannya menuju tingkat kesulitan gerak yang
lebih tinggi dan kompleks. Olahraga permainan Hoki Lapangan merupakan salah
satu cabang olahraga yang menuntut kemampuan gerak yang kompleks agar dapat
memainkan bola dengan stick saat bermain dengan sebaik-baiknya.
Hoki Lapangan merupakan salah satu cabang olahraga permainan.
Permainan olahraga ini terdiri dari beberapa teknik dasar keterampilan yang perlu
diperhatikan dan diperkenalkan kepada mahasiswa. Untuk dapat menguasai teknik
dasar permainan Hoki Lapangan dengan baik, diperlukan latihan serta belajar
dengan tekun serta diberikan secara bertahap dan makin lama makin meningkat,
mulai yang belum bisa menjadi bisa dan kemudian menjadi terampil melakukan
teknik-teknik gerakan. Dengan demikian pengaturan pembelajaran yang
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
dipraktekkan dimulai dari yang mudah meningkat kepada pembelajaran yang
lebih sukar atau dari yang sederhana ke gerakan yang kompleks.
Kemampuan para mahasiswa berbeda-beda, maka dalam menentukan
suatu materi pembelajaran harus juga memperhitungkan kemampuan yang
dicapai serta beberapa lama anak yang bersangkutan mengikuti atau mengenal
olahraga yang bersangkutan. Hasil maksimal dengan sendirinya akan tercapai bila
bahan pembelajaran keterampilan disesuaikan dengan tingkat psikis mahasiswa
yang bersangkutan. Kemampuan gerak juga salah satu yang mempengaruhi
didalam mempelajari keterampilan gerak dalam Hoki. Sejalan dengan
meningkatnya kemampuan gerak dapat diindentifikasikan dalam bentuk gerakan
dengan mekanika tubuh yang makin efisien, lancar, dan terkontrol, pola gerakan
makin bervariasi dan bertenaga. Berbagai macam kegiatan yang mungkin dapat
dilakukan apabila seorang anak memperoleh kesempatan melakukan gerakan-
gerakan yang lebih luas atau pada masa anakya tidak terkekang.
Gerakan-gerakan yang dilakukan bentuknya dapat menyerupai gerakan
orang yang sudah mahir pada umumnya hanya terletak pada pelaksanaan gerak
yang masih lemah dan kurang bertenaga. Hal ini disebabkan kapasitas fisik
seseorang pemula belum dapat menyamai kapasitas fisik seorang yang sudah
terlatih atau seorang atlet. Disamping itu kapasitas masing-masing seseorang
tidak sama, hal ini disebabkan karena perbedaan koordinasi tubuh, ukuran tubuh,
dan kekuatan otot, sehingga terdapat kemampuan gerak tinggi dan kemampuan
gerak rendah. Sehingga kemampuan sesorang dalam gerak dasar ini juga akan
berpengaruh terhadap kemampuannya dalam melakukan geraka-gerakan
keterampilan teknik dasar dalam permainan Hoki Lapangan.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Hoki Lapangan adalah satu mata kuliah yang ada pada jurusan pendidikan
kepelatihan olahraga, dimana mata kuliah ini diberikan pada semester III untuk
Hoki Dasar dan semester IV Hoki Lanjutan. Tujuan mata kuliah Hoki Lapangan
agar mahasiswa dapat bermain Hoki Lapangan dengan baik sesuai dengan
peraturan yang sudah ditetapkan dan mahasiswa bisa menerapkannya di sekolah
maupun di masyarakat di samping itu juga sebagai perkembangan fisik,
perkembangan gerak, perkembangan mental, dan perkembangan sosial.
Mata kuliah Hoki lapangan dasar adalah mata kuliah yang wajib diambil
oleh mahasiswa, mata kuliah ini 2 SKS disamping itu juga mata kuliah ini sebagai
salah satu syarat untuk bisa mengambil mata kuliah Hoki Lapangan lanjutan bila
mahasiswa sudah lulus mata kuliah Hoki Dasar. Disamping itu juga mahasiswa
juga dalam proses pembelajarannya dituntut pada pertumbuhan dan
pengembangan jasmani, sosial, dan emosional yang serasi, selaras dan seimbang
hal sesuai dengan soft skill.
Permainan Hoki Lapangan, Salah satu teknik dasar yang harus dikuasai
agar dapat bermain Hoki Lapangan dengan baik dan benar dan menghasilkan gol
untuk kemenangan adalah teknik dasar keterampilan menembak (shooting) bola
ke gawang. Seorang mahasiswa ataupun pemain bila ingin dapat menguasai
teknik menembak dengan benar maka teknik dasar nya harus benar. Bila teknik
dasar ini tidak dikuasai dengan baik maka seorang mahasiswa ataupun pemain
tidak dapat bermain Hoki Lapangan dengan baik sehingga dalam menciptakan
sebuah gol untuk meraih kemenangan tidak akan dapat tercapai.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis pada mahasiswa-
mahasiswa terdahulu yang sudah mengambil mata kuliah Hoki Lapangan Dasar,
setelah lulus masih ada kekurangan-kekurangan yang dilakukan dalam permainan
Hoki Lapangan terutama teknik keterampilan menembak, mahasiswa belum dapat
melakukan dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan hasil teknik menembak
dengan kreteria baik sekali = 5 orang, baik = 15 orang, dan kurang sekali = 20
orang. Rendahnya nilai tes keterampilan menembak berdampak pada nilai akhir
mata kuliah yang juga rendah, jika dikonversikan dengan huruf maka rata-rata
nilai mahasiswa adalah nilai C, nilai ini dalam standar penilaian KBK merupakan
syarat minimal kelulusan bagi mahasiswa.
Berdasarkan uraian diatas, perlu diadakan penelitian yang ada hubungan
dengan pendekatan pembelajaran pada saat proses belajar mengajar permainan
Hoki khususnya menembak. Dalam penelitian ini, akan diteliti perbedaan
pengaruh pendekatan pembelajaran bagian progresif dengan bagian repetitif dan
kemampuan gerak terhadap keterampilan menembak Hoki.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka
dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut.
1. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari proses pendidikan
mempunyai tujuan untuk mengembangkan kebugaran fisik, mental, emosi dan
sosial melalaui media aktivitas fisik.
2. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal, mengajar harus didukung
dengan prinsip-prinsip ilmiah.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
3. Pendekatan pembelajaran bagian progresif dan repetitif, mempengaruhi
keterampilan menembak Hoki Lapangan.
4. Kemampuan gerak yang dimiliki oleh mahasiswa mempunyai peranan yang
sangat penting terhadap keterampilan menembak Hoki Lapangan.
5. Teknik dasar menembak Hoki Lapangan.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, masalah penelitian
ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran bagian progresif dengan
pendekatan pembelajaran bagian repetitif terhadap keterampilan menembak Hoki
Lapangan.
2. Perbedaan peningkatan keterampilan menembak Hoki Lapangan antara
kemampuan gerak tinggi dan kemampuan gerak rendah.
3. Pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan kemampuan gerak
terhadap keterampilan menembak Hoki Lapangan.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Adakah perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran bagian progresif
dan repetitif terhadap keterampilan menembak Hoki Lapangan?
2. Adakah perbedaan keterampilan menembak Hoki Lapangan antara kemampuan
gerak tinggi dan kemampuan gerak rendah?
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
3. Adakah pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan
gerak terhadap keterampilan menembak Hoki Lapangan?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran bagian
progresif dengan pendekatan pembelajaran bagian repetitif terhadap
keterampilan menembak Hoki Lapangan.
2. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan keterampilan menembak Hoki
Lapangan antara kemampuan gerak tinggi dan kemampuan gerak rendah.
3. Untuk mengetahui pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan
kemampuan gerak terhadap keterampilan menembak Hoki Lapangan.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini bermamfaat baik secara teoritis maupun praktis. Hasil
yang diperoleh diharapkan dapat:
1. Secara teoritis mendukung dan memperkaya ilmu pengetahuan pada pendekatan
pembelajaran bagian progresif dengan pendekatan pembelajaran bagian repetitif
terhadap keterampilan menembak Hoki Lapangan yang sudah ada, khususnya
teori pendekatan pembelajaran bagian progresif dengan pendekatan
pembelajaran bagian repetitif dan kemampuan gerak.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
2. Memberikan acuan dan masukan bagi para dosen dalam memilih pendekatan
pembelajaran yang sesuai, menentukan pendekatan pembelajaran yang tepat
dengan mempertimbangkan kemampuan gerak mahasiswanya.
3. Bagi peneliti secara praktis hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan
pembanding dan perimbang bila para peneliti akan mengadakan penelitian
tentang pendekatan pembelajaran bagian progresif dengan pendekatan
pembelajaran bagian repetitif dan kemampuan gerak terhadap keterampilan
menembak Hoki Lapangan.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Permainan Hoki Lapangan
Hoki salah satu cabang olahraga Internasional yang dimainkan oleh
putra dan putri dengan memakai alat yang keras berupa tongkat atau stick dan
bola sebesar bola tennis. (PB PHSI, 2001/2002:2-3), dalam peraturan
permainan Hoki Lapangan disebutkan bahwa, Bola yang digunakan bulat,
keras dan boleh terbuat dari sembarang bahan, berat bola antara 156 dan 163
gram dengan garis tengah bola antara 224 dan 235 mm, permukan bola mulus
tapi jahitannya atau lekuk-lekuk diperkenankan, bola berwarna putih atau
sesuai persetujuan. Stick yang dipergunakan memiliki pegangan yang lurus
dan kepala yang bengkok, semua pinggiran harus membulat, seluruh
permukaan stick mulus dan bebas dari proyeksi yang kasar atau tajam, bagian
stick datar dibelahan kiri dan melengkung dibagian kanan. Bagian stick yang
boleh memainkan bola adalah wajah stick yaitu seluruh panjang belahan kiri
stick yang kepalanya (bagian bawah) berbidang datar. Stick termasuk semua
pembalutnya harus lolos sebuah gelang pengukur berdiameter dalam 51 mm,
dengan berat maksimum stick adalah 737 gram.
Hoki dimainkan dilapangan yang berumput rata, terdiri dari dua regu
yang masing-masing regu berjumlah sebelas (11) orang pemain dengan
susunan penjaga gawang (goal kiper), pemain belakang ( back), pemain
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
tengah/gelandang (half), pemain depan/penyerang (forwart) dengan lapangan
berbentuk empat persegi panjang berukuran 100 x 60 yard ( 91,40 x 55,00 m).
Tujuan permainan ini adalah memasukkan bola sebanyak-banyaknya
kedalam gawang lawan dengan menggunakan stick sesuai dengan peraturan
permainan. (PB PHSI, 2001/2002:5) dalam peraturan permainan Hoki
disebutkan pula bahwa, Sebuah goal tercipta bila saat bola berada dalam
lingkaran kena stick peserang dan setelah itu tidak melintas keluar lingkaran
lagi dan bola seutuhnya melintas garis gawang di antara kedua tiang gawang,
di bawah mistar gawang.
Kemenangan suatu regu ditentukan oleh jumlah gol terbanyak yang
berhasil dicetak oleh salah satu regu ke dalam gawang lawannya. Permainan hoki
terbagi dalam dua babak, setiap babak lama permainannya 35 menit (2 x 35
menit) dengan masa isrirahat selama 5-10 menit. Permainan dipimpin oleh dua
orang wasit, wasit satu dan wasit dua dan sebelum memulai pertandingan
terlebih dahulu wasit mengundi untuk menentukan/memilih bola atau lapangan
bagi masing-masing regu. Untuk memulai babak kedua dilakukan pertukaran
gawang.
Hoki merupakan sebuah olahraga gerak cepat dengan keahlian tinggi,
dengan para pemain yang menggunakan gerakan cepat dengan stik,
mengumpan yang akurat dan cepat, dan pukulan yang keras, dalam upaya
untuk menjaga possession (penguasaan) dan menggerakkan bola kearah
gawang. Setiap pemain membawa sebuah stick, normalnya kecil dengan
panjang 90 cm (3 kaki) dan secara tradisional terbuat dari kayu tetapi
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
seringkali dibuat dengan fiberglass, kevlar dan campuan karbon fiber, dengan
pegangan bulat yang rata pada sisi kanan dan sebuah kait di bagian bawahnya.
Logam tidak dapat diguankan pada stick hoki.
Saat ini ditemukan bahwa semakin dalam lengkungan bagian depan
maka semakin mudah untuk menambah kecepatan dari dragflick dan membuat
pemukulan menjadi lebih mudah dilakukan. Pertama-tama, sesudah fitur ini
diperkenalkan, Dewan Pengurus Hoki menempatkan suatu batas 50 mm pada
ke dalaman maksimum lengkungan di atas panjang stick tetapi pengalaman
yang ditunjukkan dengan cepat ini terlalu berlebihan. Peraturan baru sekarang
membatasi lengkungan ini menjadi di bawah 25 mm untuk membatasi
kekuatan flick terhadap bola (http://www Field hockey Wikipedia, the free
encyclopedia.htm).
Teknik utama untuk menggerakkan bola disekitar lapangan yang
digunakan oleh para pemain adalah: dribble, dimana pemain mengontrol
bola dengan stick dan lari dengan bola, yang mendorong bola sambil lari;
dorongan, dimana pemain menggunakan pergelangan tangan mereka untuk
mendorong bola; flick atau scoop, yang hampir sama dengan dorongan
tetapi dengan gerakan pergelangan tambahan untuk menggerakkan stick
melalui sebuah sudut dan mengangkat bola dari tanah; dan memukul, dimana
sebuah angkatan ke belakang dilakukan dan kontak dengan bola dibuat benar-
benar dengan penuh kekuatan. (http://www Field hockey Wikipedia, the free
encyclopedia.htm).
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
a. Konsep Permainan Hoki Lapangan
Permainan Hoki hampir sama dengan sepak bola namun ada
perbedaannya, dalam permainan Hoki istilah, tembakan jarak jauh tidak
ditemui, penentuan suatu goal terjadi/syah jika dilakukan dalam daerah
lingkaran pukulan sesuai dengan peraturan, sementara teknik dasarnya
adalah memukul, mendorong, menghentikan bola, mengontrol bola,
mengangkat bola semuanya dilakukan dengan menggunakan stick.
Meskipun permainannya hampir sama dengan sepak bola namun Hoki
mempunya unsur tersendiri untuk dipelajari dan dikuasai terutama mengenai
pengolahan bola atau stick work. Dalam (Jones, C.I.M., Syikes, J.A., and
Cadman, J.F, 1971: 33) Stick Work is the fondation of hockey and mastery
of the skills is an indispensable part of players equipment.
Tujuan teknik dasar adalah untuk dapat mengolah bola ball controll dan
keterampilan menggunakan stick adalah unsur utama dalam bermain, hal ini
merupakan keterampilan dasar yang dituntut oleh permainan Hoki.
Selanjutnya (Glencross, 1984 : 25) mengemukakan bahwa, In
order to execute skills with a high degree of consistency under the pressures
of competition, players mush first learn to perform the skills using correct
methods. Kemudian (Harsono, 1988:235) mengatakan : Dan
kesempurnaan teknik kelak tidak akan dapat dikuasai apabila teknik-teknik
yang mendasar tersebut belum dikuasai dengan baik, apabila keterampilan
teknik belum dikuasai maka sukar kelak akan dapat melatih keterampilan
taktis dengan efisien dan efektif . Dengan demikian penguasaan
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
keterampilan dasar dalam permainan Hoki akan sangat menentukan
keberhasilan dalam suatu pertandingan. Pukulan atau dorongan yang kuat
akan menghasilkan kecepatan bola yang tinggi maka dituntut seorang atlit
Hoki harus memiliki power otot lengan yang baik.
b. Teknik Dasar Permainan Hoki
Telah diutarakan bahwa semua jenis olahraga memiliki spesifikasi
teknik dan cara. Teknik yang mengandung pengertian sama dengan
keterampilan dalam suatu cabang olahraga disebut keterampilan dasar atau
Fundamental Skills =Basic Skills . (Glencross, 1984 : 25) mengemukakan
The Basic Skills
1. The grips.
2. Moving with the ball The dribbling ball.
3. Receiving and controlling the ball; the trapping skills, the areal trap
4. Distributing the ball; the push, the hit, the flick, the scoop,the reverse
push, the reverse hit, the reverse stick flick or scoop.
5. The dispossessions The tacling skills
6. Specialist skill; goal shooting, goal keeping
Untuk dapat bermain dengan baik maka seseorang pemain Hoki
harus mengembangkan semua sistem organ tubuhnya. Sementara
penguasaan teknik bermain dengan sempurna masih diperlukan pembinaan
yang spesifik sesuai dengan sifat dari keterampilan dasarnya.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Agar dapat menggunakan stick untuk memainkan bola baik
mengontrol bola, merobah arah, menghindar dari takle lawan,
memperhatikan posisi kawan satu tim pada saat dribble dan pass bola, maka
si atlet harus mengembangkan koordinasi yang sebaik mungkin. Untuk
dapat mempassing bola atau menshooting bola dengan kuat, cepat dan
terarah baik dengan hitting atau pushing atau dengan teknik stroke lainnya
pemain harus memiliki power otot lengan yang diperlukan untuk gerak
mengayun stick kebelakang dan kedepan, sebelum, pada saat dan setelah
perkenaan stick dengan bola.
c. Keterampilan Menembak Hoki Lapangan
Sebelum membahas keterampilan menembak Hoki Lapangan,
peneliti terlebih dahulu membahas tentang pengertian keterampilan, dimana
keterampilan berkaitan dengan tugas gerak yang akan dilakukan baik secara
efisien dan efektif.
Untuk menulusuri konsep keterampilan menembak Hoki Lapangan,
maka perlu ditulusuri tentang konsep keterampilan dan konsep keterampilan
dalam olahraga. Keterampilan berasal dari kata terampil atau Skill.
(Antonio Dal. Mote,1978: 96), mengartikan keterampilan sebagai suatu
kemampuan melaksanakan gerakan-gerakan secara tepat, cepat dan
harmonis sehingga tidak mungkin disederhanakan lagi. (Gagne and Robert,
M. 1988:89), mengartikan terampil sebagai suatu rangkaian respon gerakan
terpadu yang menyatu dalam penampilan yang unik. Selanjutnya (Singer,
R.N, 1980:32) mengartikan bahwa keterampilan adalah gerak otot atau
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
gerakan tubuh untuk mengsukseskan pelaksanaan aktivitas yang diinginkan.
Berdasarkan ketiga pendapat tersebut jelas tampak kesamaan arti dari
konsep keterampilan, yakni kemampuan melakukan tugas gerak yang
dilakukan secara efektif dan efisien. Keterampilan dalam olahraga terkait
erat dengan kemampuan melakukan suatu rangkaian tugas gerak yang
dilakukan secara efektif dan efisien. Kata efektif dalam arti keberhasilan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sedangkan efisien terkait dengan
pencapaian dalam jumlah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tugas
gerak tersebut. (Schmidt, R.A,1991:4), mejelaskan keterampilan sebagai
kemampuan menghasilkan beberapa hasil akhir dengan ketentuaan yang
maksimum, pengeluaran energi dan waktu yang minimum. Oleh sebab itu
keterampilan dalam olahraga berhubungan dengan kerja otot dalam
melakukan serangkaian tugas gerak yang dilakukan secara maksimal dengan
jumlah energi yang dikeluarkan seminimum mungkin. Menurut (Magill,
R.A, 1980:11), dari dimensi penggunaan otot, keterampilan dibagi menjadi:
(1) keterampilan kasar (gross skill) dan (2) keterampilan halus (fine skill).
Dari dimensi stabilitas lingkungan yang dihadapi, keterampilan terdiri dari:
(1) keterampilan terbuka (open Skill) dan (2) keterampilan tertutup (closed
skill). Dari dimensi awal dan akhirnya suatu kegiatan keterampilan dibagi
menjadai tiga kelompok: (1) keterampilan terputus (diskrit); (2)
keterampilan berangkai (serial): dan (3) keterampilan berkelanjutan
(Kontinyu). Dari dimensi pengunaan otot, permainan hoki dominan
merupakan keterampilan kasar (groos skill) dan sedikit unsur keterampilan
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
halus (fine skill) kemudian dari dimensi stabilitas lingkungan yang dihadapi,
permainan hoki termasuk keterampilan terbuka (open skill), serta dari
dimensi awal sampai akhirnya tindakan, permainan hoki termasuk
keterampilan terputus (diskrit skill).
Berdasarkan pengertian keterampilan secara umum yang
dikemukakan di atas, peneliti mengkaji tentang pengertian belajar gerak
(motor learning). (Singer, R. N, 1980: 9), mengemukakan bahwa belajar
gerak merupakan perubahan yang relatif permanen dalam performan atau
yang berhubungan dengan perubahan perilaku akibat latihan atau
pengalaman sebelumnya dalam situasi tertentu. Dalam konteks yang hampir
sama, (Siedentop, Daryl, 1994: 291), menegaskan bahwa belajar gerak sebagai
perubahan yang relatif permanen (melekat) di dalam performan
keterampilan gerak yang dihasilkan dari pengalaman atau latihan.
Selanjutnya ditambahkan, meskipun tekanan belajar gerak ialah penguasaan
keterampilan, tidaklah berarti aspek lain seperti peranan domain kognitif
diabaikan, sebab penguasaan keterampilan baru diperoleh melalui penerimaan
dan pemilikan pengetahuan, perkembangan koordinasi dan kondisi fisik
sebagaimana halnya kepercayaan dan semangat juang (Rusli Lutan 1988: 101-
102). (Annario, Anthony., Charles, Cowel, C., and Helen, W. Haselton 1980:
8-11), mengemukakan bahwa salah satu pertanda seseorang telah belajar
gerak adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan
tingkah laku tersebut meliputi suatu kemampuan, baik yang bersifat
pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), konatif termasuk keterampilan
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
(psikomotor) ataupun fisik (physical). Lebih lanjut dijelaskan, perubahan
tingkah laku kognitif i tu pada dasarnya terjadi pada aspek pikiran, atau
intelek yang meliputi pengetahuan dan fakta, informasi, keterampilan dan
kemampuan intelektual.
Perubahan perilaku afektif berhubungan dengan perkembangan
emosi dan tingkah sosial, yang meliputi respon terhadap aktivitas jasmani,
perwujudan diri, harga diri dan konsep diri. Perubahan perilaku psikomotorik
yang dituju adalah perubahan yang terjadi pada gerak, meliputi gerak perseptual,
gerak dasar dan keterampilan olahraga dan lari. Sedangkan perubahan perilaku,
berhubungan dengan perubahan pada aspek kemampuan fisik, meliputi kekuatan
otot, daya tahan otot, daya tahan umum dan kelentukan. Proses belajar gerak
terjadi karena adanya masukan yang diterima oleh indera penglihatan.
pendengaran, rasa dan indera kinestesi. Masukan tersebut diteruskan
kesistem syaraf pusat untuk diproses yang kemudian ditafsirkan serta
disimpan. Pada akhirnya masukan tersebut diterjemahkan dalam bentuk
gerakan (hasil atau keluaran). Masukan sensori berkaitan dengan
penerimaan stimulus oleh organ-organ sensori, yaitu stimulus dari luar
tubuh dan yang terjadi dalam tubuh. Masukan sensori ini kemudian
diproses dalam sistem ingatan, yang selanjutnya diteruskan kepenyimpanan
jangka pendek (sementara). Informasi persepsi ini hanya dapat bertahan
dalam sistem penyimpanan untuk sementara, yang apabila tidak digunakan
dalam waktu yang singkat akan dilupakan/hilang. Pada penyimpanan jangka
pendek ini masukan yang dapat disimpan terbatas, sehingga apabila ada
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
masukan informasi berikutnya maka masukan yang pertama akan hilang
dengan sendirinya apabila tidak ada penguatan untuk mengingat masukan
tersebut. Selanjutnya masukan yang telah diproses dalam sistem penyimpanan
jangka pendek diteruskan ke saluran konsentrasi terbatas, dan pada saluran
konsentrasi terbatas ini, proses informasi seseorang hanya dapat
menyelesaikan satu masalah saja dalam satu saat. Proses informasi yang
telah diselesaikan dalam saluran konsentrasi terbatas kemudian disimpan
dalam gudang penyimpanan hasil belajar (penyimpanan jangka panjang).
Semua proses informasi di atas adalah merupakan proses kegiatan kognitif,
yang belum tentu informasi tersebut dapat dilakukan atau diterjemahkan dalam
bentuk gerakan.
Beberapa cara dan jenis pukulan yang dapat dilakukan untuk
menembak ke gawang diantaranya saat dalam permainan belangsung, shoot
corner, finalti corner, dan free hit. Kemudian jenis pukulan yang digunakan
hit, reverse hit, reverse flick, push, flick, scoop, dan taving. Semua bertujuan
untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya ke gawang lawan tetapi harus
dilakukan di area lingkaran tembakan.
Semua keterampilan harus dikembangkan untuk digunakan dalam
permainan umum juga bermanfaat dalam lingkaran gol. Pada dasarnya,
keterampilan menggiring yang pendek dan tajam menciptakan peluang bagi
anda untuk mendapatkan bola, keterampilan memerangkap bola yang kokoh
membuat anda mampu mengontrol bola dalam suatu posisi yang baik untuk
membuat tembakan gol yang efektif dan sedikit variasi pada metode
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
melempar yang anda gunakan dalam permainan umum juga digunakan
untuk mencetak gol. Ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan saat
mencetak gol, antara lain menembus lingkaran dengan posisi yang sebaik
mungkin untuk memberi anda peluang terbaik untuk mencetak gol,
penempatan (seringkali lebih bermanfaat dari pada tembakan yang kuat),
dan eksekusi keahlian yang tepat dan pemilihan tembakan yang cerdas
adalah yang terpenting. Dikatakan oleh (Purwanto, 2004: 18), teknik
memukul bola ada dua macam hitting dan taping. Hitting merupakan teknik
yang efektif untuk operan-operan jarak jauh dan untuk dan untuk situasi
khusus, seperti: pukulan bebas (free hits), pukulan dari sudut jauh (long
corner), pukulan gawang, dan tembakan ke gawang. Sedangkan taping
merupakan teknik yang efektif untuk operan-operan jarak pendek. Dalam
melakukan latihan menembak nantinya, dan dalam pelaksaan tes
keterampilan menembak dilakukan dengan pukulan hit. Adapun teknik
melakukan hit adalah sebagai berikut:
Berdiri dengan kaki kiri sedikit lebih ke depan daripada kaki kanan
menyamping arah sasaran, badan condong ke depan, lutut kaki kiri
ditekuk, kaki kanan hmis, stick dipegang kedua tangan lurus di depan
badan, bola diletakkan di depan kaki kiri.
Stick diangkat setinggi bahu.
Dengan gerakan secara berurutan, stick diangkat ke arah kanan
setinggi bahu, kemudian ayunkan kedua lengan dari samping kanan atas
kebawah memukul bola ke arah sasaran di kiri badan.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Ayunan stick ke arah kiri tidak melebihi tinggi bahu kiri.
Pandangan mengikuti arah jalannya bola.
d. Lingkaran Tembakan (Shooting Circle)
Dalam Hoki Lapangan mencetak sebuah gol atau melakukan
tembakan ke gawang seorang pemain harus terlebih dahulu memasuki areal
lingkaran menembak atau dengan kata lain seorang pemain harus
menyentuh bola dengan sticknya (tongkat pemukul) didalam lingkaran
menembak baru dikatakan sah terjadinya sebuah gol. Tepat dimuka tiap
gawang ditarik garis sepanjang 3,66 meter sejajar dan berjarak 14,63 meter
dari garis gawang, diukur dari sudut muka dalam kedua tiang gawang
sampai sisi luar garis 3,66 meter itu. Kedua ujung garis ini dihubungkan
dengan garis gawang oleh sebuah busur seperempat lingkaran, dengan sudut
muka dalam dari kedua tiang titik pusatnya. Daerah yang dibatasi garis-garis
itu dan garis gawang (termasuk seluruh garis-garis itu) disebut lingkaran
pukulan atau lingkaran tembakan.
Gambar 1. Lingkaran Tembakan Hoki Lapangan (Purwanto, 2004 : 8)
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
e. Teknik Menembak dan Mencetak Gol
Menurut (Micthell, C. & Taverner. WWW. HumanKinetics.com
Field Hockey Techniques & Tactics - Google Book Search.htm). Steve
davies mengatakan tentang bagaimana cara menembak serta mencetak gol
. Berikut ini adalah tipsnya:
(a) Sikap.
Sebagai seorang pemain harus tekun untuk mencetak gol dan memiliki
keinginan untuk membuat nama anda masuk dalam daftar pencetak gol
apapun motivasinya harus cerdik dan mencoba melepaskan diri dari
pemain bertahan. Perlu memiliki derajat keegoisan tentang permainan
guna mengambil resiko pada waktu yang tepat. Seorang pemain yang
sangat baik adalah seseorang yang dapat membuat keputusan yang tepat
tentang kapan waktu untuk menembak dan kapan waktu menemukan
sebuah pilihan yang lebih baik didalam lingkaran tersebut.
(b) Keterampilan
Keterampilan merangkap yang baik dibawah tekanan adalah penting.
Jika anda tidak dapat membuat perangkap yang baik, tidak akan
menciptakan peluang untuk mencetak gol, jadi tetaplah merendah dan
waspadalah. Berhati-hatilah dengan apa yang ada disekitar dan
mengetahui dimana pemain bertahan dan pemain pendukung disekitar
dan memiliki perasaan yang baik tentang dimana seorang pemain
berada dalam kaitannya dengan gol. Kemampuan untuk membaca
permainan (antisipasi permainan sebelum terjadi) atau yang kedua
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
menembak apa yang dilakukan oleh pemain bertahan dan rekan timnya
selanjutnya akan memberi anda keunggulan. Seorang striker perlu
memiliki berbagai macam, pemilihan tembakan yang bagus dan
pengambilan keputusan untuk mengembalikannya. Jadi berlatihlah pada
tembakan-tembakan yang belum anda kuasai. Kecepatan tangan dan
kaki penting untuk membuat tembakan yang berkualitas dalam waktu
yang singkat.
(c) Memukul/Pukulan
Jika memukul bola di gawang, atlet jarang memiliki waktu untuk
melakukan ayunan besar ke belakang. Waktu yang digunakan untuk
melakukan hal ini akan memberi pemain bertahan peluang untuk
mencuri bola dari bawah hidung anda, karena anda tidak melindungi
bola dengan menjaga agar stick (tongkat) tetap didekatnya. Dapat
memperpendek ayunan kebelakang dengan membuat tangan kiri
menurunkan tongkat untuk bertemu dengan tangan kanan. Hal ini
mungkin tidak alami bagi, tetapi dengan latihan dapat menguasai hal
ini. Dengan ayunan kebelakang yang lebih pendek, tembakan menjadi
pukulan yang lebih berguna dari pada yang sebaliknya gunakan dalam
permainan umum. Akan tetapi hal ini efektif karena hal ini cepat dan
lebih memperdaya daripada sebuah pukulan dengan ayunan kebelakang
yang lebih lamban dan berputar.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
(d) Penempatan
Tembakan yang baik ke gawang selalu berkaitan dengan keakurasian
dan keutamaan penempatan bola. Bahkan meskipun memukul bola
sekeras mungkin, itu tidak akan menjadi tembakan yang efektif kecuali
berada pada sasaran. Hal itu berarti bahwa hal ini setidaknya
memerlukan sebuah pengaman bagi penjaga gawang, memberikan
peluang sebuah tip-in (sedikit sentuhan) bagi pemain depan atau
memberikan peluang untuk sebuah lambungan. Kadang-kadang para
pemain mengorbankan keakurasian dan penempatan untuk kekuatan,
akan tetapi hal ini tidak perlu menjadi kompromi yang terbaik bagi tim.
Kebalikan dari hal ini (mengorbankan kekuatan untuk keakurasian)
biasanya lebih bermanfaat.
(e) Gerakan kaki
Seperti pada kasus dengan semua keterampilan permainan tersebut,
gerakan kaki yang baik dapat menimbulkan perbedaan antara
pelaksanaan sebuah keterampilan dengan ketelitian dan membuang-
buang kesempatan yang baik. Gerakan kaki merupakan komponen yang
cenderung diabaikan oleh para pemain saat mereka sibuk, lelah atau
dibawah tekanan. Dapatkan komponen ini dengan tepat, dan akan
berada pada posisi untuk mencetak gol dengan ketelitian dan kekuatan
maksimum. Saat telah membuat perangkap, jagalah agar stick tetap
pada bola saat memposisikan kaki pada posisi terbaik. Hal ini
melibatkan keseimbangan antara kaki anda dengan sasaran dengan cara
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
yang sama untuk sebuah operan. Walaupun ini merupakan gerakan kaki
yang ideal saat memukul bola, perlu menyesuaikan posisi ideal ini jika
anda sibuk. Di lain pihak, pemain dapat memilih untuk tidak memukul
bola dan memilih pilihan tembakan yang lain karena tidak ada waktu
yang cukup untuk menempatkan kaki anda pada posisi yang baik.
Seorang pemain juga dapat membuat operan atau mendapatkan sudut
penalty sebagai pengganti tembakan/shooting. Jika anda menjaga stick
pada bola ketika anda membuat kaki anda tetap pada posisi, akan
melindungi bola dari lawan sambil anda mengarahkan gerakan kaki ke
kiri. Ketika kaki sejajar dengan arah sasaran (atau seperti saat mau
mengoper pada permainan umum), siap untuk melakukan tembakan.
Posisi yang ideal (kaki sejajar dengan sasaran) tetap sama apakah
memilih untuk memukul atau mendorong bola, tetapi tidak akan selalu
memiliki waktu untuk membuat posisi ini sempurna, terutama didalam
lingkaran serangan. Kesalahan umum yang lain bagi pemain depan
adalah kerepotan dengan tembakan, dan untuk itu jangan
memperhatikan posisi kaki. Situasi yang tidak seimbang kadang-kadang
dibutuhkan, tetapi akan mendapatkan nilai yang lebih baik untuk
menceta gol jika anda menyediakan waktu bagi untuk membawa
gerakan kaki anda kekanan.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
2. Pendekatan Pembelajaran
a. Konsep Belajar Gerak
Berdasarkan teori belajar, berkembang pandangan tentang difinisi belajar
sebagai berikut: menurut (Oemar Hamalik, 2006: 154), "belajar adalah
perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman".
Selanjutnya oleh (Hergenhahm, B.R. and Mattew, H.O, 1997:2) bahwa dalam
belajar ditunjukkan dengan adanya: (1) suatu perubahan tingkah laku, (2)
perubahan tingkah laku relatif permanen, (3) perubahan tingkah laku akibat dari
pengalaman atau praktek, (4) pengalaman atau praktek harus diperkuat. Jenis
perubahan dan belajar itu sendiri merupakan perubahan perilaku dan penjelasan
tentang belajar yang dilakukan dengan membandingkan perilaku apa yang
mungkin ada sebelum individu ditempatkan pada situasi belajar dan perilaku
apa yang terjadi setelah perlakuan. Perubahan tersebut merupakan
peningkatan kemampuan untuk beberapa jenis "Performance" dan juga
merupakan sebuah cara pandang yang berbeda yang disebut sikap atau nilai.
Perubahan tersebut harus lebih dari sekedar kemampuan sesaat tetapi harus dapat
dipanggil kembali setelah beberapa waktu. Belajar harus dapat dibedakan
dari jenis perubahan yang mencirikan perkembangan seperti perubahan tinggi
atau perkembangan otot selama latihan.
Menurut (Kingsley, H.L., and Garry, 1957: 12) "Learning is the by
process which behavior (in the broader sense) is originated or changed thought
practice and training". Sehingga apabila seorang anak belum berhasil dalam
belajar, ia harus mengulang proses atau aktivitas yang pernah dilakukan. Proses
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
ia sesuatu yang ada di lingkungannya, melalui manusia, hewan, tumbuh-
tumbuhan maupun benda-benda lain yang dijadikan bahan belajar. Setiap
aktivitas belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan yang dapat berupa
tingkah laku, kecakapan, sikap, minat, nilai maupun pola beraktivitas.
Perubahan sebagai prestasi belajar biasanya merupakan peningkatan menjadi
lebih baik. Dari beberapa pengertian belajar yang telah dikemukakan terdapat
beberapa perumusan yang berbeda, tetapi secara umum dapat didifinisikan
bahwa pengertian belajar menurut penulis adalah suatu proses perubahan tingkah
laku, cara pandang, dan kemampuan seseorang dan perubahan yang terjadi
relatif tetap atau permanen yang merupakan hasil dari pengalaman atau latihan.
Belajar adalah seperangkat yang bertalian dengan latihan atau
pengalaman yang mengantarkan kearah perubahan yang permanen dalam prilaku
terampil. Gerak dapat diartikan sebagai perubahan tempat, posisi, kecepatan
tubuh atau bagian tubuh manusia yang terjadi dalam suatu dimensi ruang dan
waktu serta dapat diamati secara objektif. (http://por.sps.upi.edu.). Pengertian
belajar gerak tidak terlepas dari pengertian belajar pada umumnya.
Belajar gerak merupakan salah satu bentuk belajar yang mempunyai
penekanan pada suatu spesifik yaitu untuk tujuan peningkatan kualitas gerak tubuh.
Belajar gerak adalah belajar yang diwujudkan melalui respon-respon
muskular yang diekspresikan dalam gerakan tubuh atau bagian tubuh
(Sugiyanto, 2000: 7-37). Di dalam pendidikan jasmani, belajar gerak berperan
dalam aspek-aspek pengembangan keterampilan gerak tubuh, penguasaan pola-
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
pola gerak keterampilan olahraga, dan pengekspresian pola-pola prilaku
personal dan interpersonal yang baik di dalam pertandingan.
Pengertian belajar gerak menurut (Amung Ma'mun, 2000:45) adalah
sebagai salah satu proses yang mengarah pada upaya untuk memperoleh
perubahan perilaku yang berhubungan dengan gerak. Berdasarkan pengertian
belajar gerak di atas, maka dapat ditarik 3 hal pokok yaitu: (1) Belajar merupakan
proses yang didalamnya terjadi pemberian latihan dan pengalaman,
(2) Terjadinya perubahan-perubahan dari gerakan yang ditampilkan, (3)
Perubahan yang terjadi relatif permanen.
Untuk mengetahui belajar gerak dalam pembelajaran maka terlebih
dahulu kita perlu mengetahui pengertian pendidikan jasmani. Istilah
pendidikan jasmani dimaksudkan sebagai terjemahan dari istilah "Physical
Education", berasal dari Amerika Serikat dan Indonesia meminjam istilah itu
untuk menyebutkan suatu kegiatan yang bersifat mendidik dengan
memanfaatkan kegiatan jasmani. Sedangkan istilah "olahraga" seperti yang
berkembang di Indonesia dewasa ini dianggap sebagai terjemahan dari istilah
"sport" namun dalam bahasa sehari-hari kedua istilah tersebut yaitu Pendidikan
Jasmani dan Olahraga masih sering digunakan secara berganti-ganti.
Peranan belajar gerak dalam pendidikan jasmani dilihat dari segi aspek
fisik adalah aspek yang pertama untuk meningkatkan kemampuan fisik,
sedangkan aspek yang kedua untuk meningkatkan kualitas gerak tubuh. Untuk
meningkatkan kemampuan fisik, kegiatan yang dilakukan perlu mengacu pada
prinsip-prinsip latihan fisik (physical training), sedangkan untuk meningkatkan
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
kualitas gerak, kegiatan yang dilakukan perlu mengacu pada prinsip-prinsip
belajar gerak (motor learning). Proses belajar dan berlatih diperlukan untuk
menguasai keterampilan gerakan. Gerakan biasa dikuasai dengan baik apabila
dipraktekkan berulang-ulang. Jangka waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan
proses belajar dan berlatih untuk setiap kategori gerakan keterampilan tidak
sama. Semakin kompleks gerakan keterampilan yang dipelajari akan memerlukan
waktu yang lebih lama. Lamanya waktu yang dperlukan bukan hanya tergantung
pada kompleksnya gerakan, tetapi juga dipengaruhi oleh bakat si pelajar. Tahapan-
tahapan atau fase-fase dalam belajar gerak. Fitts dan Posner dalam (Sugiyanto.
2000:315) mengemukakan bahwa proses belajar gerak meliputi tiga tahap atau
fase, yaitu: 1) Fase kognitif atau fase awal, 2) Fase asosiatif atau fase
menengah, 3) Fase otonom atau fase akhir. Penjelasan setiap fase belajar
gerak tersebut adalah sebagai berikut:
1) Fase Awal, merupakan fase awal dalam belajar gerak keterampilan,
karena perkembangan yang menonjol terjadi pada diri pelajar adalah
pelajar menjadi tahu tentang gerakan yang di pelajari, sedangkan
penguasaan gerakannya masih belum baik karena masih dalam taraf
mencoba-coba gerakan, disini gerakan yang di pelajari adalah shooting
dalam permainan hoki.
2) Fase Asosiatif, disebut juga fase menengah. Fase ini ditandai dengan
tingkat penguasaan gerakan dimana pelajar sudah mampu melakukan
geraka-gerakan dalam bentuk rangkaian yang tidak tersendat-sendat
pelaksanaanya. Dengan tetap mempraktekkan berulang-ulang,
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
pelaksanaan gerakan akan menjadi efesien, lancar, sesuai dengan
keinginan dan kesalahan gerakan semakin berkurang. Pada fase asosiatif
ini merangkaikan bagian-bagian gerakan menjadi rangkaian gerakan
secara terpadu merupakan unsur penting untuk menguasai berbagai
gerakan keterampilan. Setelah rangkaian-rangkaian gerakan bisa
dilakukan dengan baik, maka pelajar segera bisa dikatakan memasuki
fase belajar yang disebut fase otonom.
3) Fase Otonom, bisa dikatakan sebagai fase akhir dalam belajar gerak. Fase
ini ditandai dengan tingkat penguasaan gerakan dimana pelajar mampu
melakukan gerakan keterampilan secara otomatis tanpa terpengaruh
walaupun pada saat melakukan gerakan itu pelajar harus memperhatikan
hal-hal selain gerakan yang dilakukan. Hal ini bisa terjadi karena
gerakannya sendiri sudah bisa dilakukan secara otomatis.
b. Belajar Keterampilan Gerak Hoki Lapangan
Keterampilan dalam berbagai cabang olahraga memiliki struktur
tersendiri, lengkap dengan konsep dan prinsip yang mendasarinya. Memahami
konsep-konsep itu merupakan syarat untuk menguasai keterampilan yang
dipelajari. Semakin terkuasai konsepnya, semakin mudah suatu keterampilan
dikuasai. Menurut (Magill, R.A, 1980: 11) mengklasifikasikan keterampilan
gerak berdasarkan beberapa sudut pandang, yaitu:
a. Klasifikasi berdasarkan kecermatan gerakan.
Kecermatan pelaksanaan gerakan bisa ditentukan antara lain oleh jenis otot-
otot yang terlibat. Ada gerakan yang melibatkan otot-otot besar, dan ada
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
yang melibatkan otot-otot halus. Berdasarkan jenis otot-otot yang
terlibat, keterampilan gerak dikategorikan menjadi dua (2) yaitu:
1) Keterampilan gerak agal (gross motor skills) adalah gerakan yang di dalam
pelaksanaan otot-otot besar sebagai basis utama gerakan, contohnya;
keterampilan gerakan meloncat tinggi dan lempar lembing.
2) Keterampilan gerak halus (fine motor skills) adalah gerakan yang di dalam
pelaksanaannya melibatkan otot-otot halus sebagai basis utama gerakan,
contohnya; gerak menarik pelatuk senapan, dan pelepasan busur dalam
memanah.
Pada keterampilan gerak agal diperlukan keterlibatan bagian-bagian
tubuh secara keseluruhan; sedangkan pada keterampilan gerak halus hanya
melibatkan sebagian dari anggota badan yang digerakkan oleh anggota
badan yang digerakkan oleh otot-otot halus.
b. Klasifikasi berdasarkan perbedaan titik awal dan akhir gerakan
Gerakan keterampilan ada yang mudah bisa diketahui bagian awal dan
bagian akhir gerakannya; tetapi ada juga yang sukar untuk bisa diketahui,
Deagan karakteristick seperti itu, keterampilan gerak bisa dibedakan
menjadi 3 kategori, yaitu:
1) Keterampilan gerak diskret (discrete motor skill) adalah keterampilan
gerak di mana dalam pelaksanaannya bisa dibedakan secara jelas titik awal
dan titik akhir dari gerakan.
2) Keterampilan gerak serial (serial motor skill) adalah keterampilan gerak
diskret yang diiakukan beberapa kali secara berlanjut.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
3) Keterampilan gerak kontinyu (continous motor skill) adalah keterampilan
gerak yang tidak bisa dengan mudah ditandai titik awal atau titik akhir
dari gerakannya.
Keterampilan gerak kontinyu untuk melakukannya dipengaruhi
oleh kemauan si pelaku dan stimulusi eksternal, dibandingkan dengan
pengaruh bentuk gerakannya sendiri. Misalnya sewaktu memukul bola,
yang menentukan adalah keadaan bola dan maunya si pelaku
untuk memukulnya, sedangkan bentuk gerakannya sendiri tidak
berubah-ubah atau tidak terpaku pada bentuk gerakan tertentu yang baku
c. Klasifikasi berdasarkan stabilitas lingkungan
Gerakan keterampilan dilakukan ada kalanya pelaku menghadapi kondisi
lingkungan yang tidak berubah dan ada kalanya berubah-ubah. Berdasarkan
kondisi lingkungan seperti ini gerakan keterampilan dibedakan menjadi 2, yaitu:
1) Keterampilan tertutup (closed skill) adalah keterampilan gerak dimana
pelaksanaannya terjadi pada kondisi lingkungan yang tidak berubah, dan
stimulus gerakannya timbul dari dalam diri si pelaku sendiri.
2) Keterampilan terbuka (open skill) adalah keterampilan gerak dimana
dalam pelaksanaannya terjadi pada kondisi lingkungan yang berubah-ubah,
dan pelaku bergerak menyesuaikan dengan stimulus yang timbul dari
lingkungannya. Perubahan kondisi ini bisa bersifat kontemporal dan bersifat
spasial. Contohnya adalah dalam melakukan gerakan menggiring bola.
Dalam hal ini pelaku dipaksa mengamati kecepatan, arah, dan jarak bola,
kemudian menyesuaikan stick dengan bola.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Pembelajaran dalam mata kuliah Hoki Lapangan harus mampu
membangkitkan minat anak untuk menggali potensinya dalam hal gerak. Karena
itu anak harus diberi dorongan untuk terus menerus menjelajahi kemampuan-
kemampuannya. Tugas ini tidak mudah dan hasilnya tidak segera. Dari
pertemuan ke pertemuan, mungkin dosen hanya akan melihat kemajuan yang
lambat, tersendat-sendat, serta seolah-olah berjalan di tempat. Memang itulah
yang harus disadari oleh semua dosen.
Tidak ada kemajuan dalam hal belajar gerak yang bersifat kejutan. Semua
kemajuan mengikuti pola yang teratur. Jangan mengharapkan keajaiban. Harus
sabar dan bersikap optimis bahwa mahasiswa kita akan mencapai kemajuan. Bila
tiba waktunya, jangan kaget jika tiba-tiba dosen sadar mahasiswa sudah
bertambah tinggi dan besar serta semakin terampil gerakannya. Itulah upah
dari kesabaran dosen dalam mendidik mahasiswa.
Disitulah dosen akan merasakan betapa mulianya tugas dosen. Di pihak
lain, sebagai dosen kita harus maklum bahwa setiap mahasiswa memiliki
kekhasannya masing-masing. Artinya, ada mahasiswa yang kelihatan mudah
dalam mempelajari gerak-gerak tertentu, sementara yang lainnya menemui
kesulitan.
Ada mahasiswa yang gigih ingin bisa, ada juga mahasiswa yang
mudah menyerah. Perbedaan individual dalam hal kematangan dan
pengalaman masa lalunya, menyebabkan kita sulit untuk menyeragamkan
kecepatan kemajuan mahasiswa dalam hal belajar gerak.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Keluhan-keluhan seperti "saya tidak bisa" atau "saya tidak berbakat"
dan ucapan sejenis lainnya akan sering terdengar dari mulut anak-anak.
Bahkan ada anak yang belum mencoba sekalipun sudah mengatakan tidak
mau melakukan, karena dia yakin tidak akan berhasil. Bagaimanakah dosen
seharusnya menghadapi kasus serupa itu? Tentu jawaban dan caranya harus
benar-benar tepat agar tidak kian 'membenamkan' mahasiswa dalam citra
rendah diri yang dibuatnya sendiri. Menanamkan kesadaran pada mahasiswa
bahwa mempelajari keterampilan dan gerak, bukanlah proses yang tergesa-gesa.
Sebab diperlukan waktu dan usaha yang tidak sebentar untuk menguasai
sesuatu. Yang penting jangan cepat menyerah. Ungkapan dosen seperti,
"cobalah lakukan lagi. Kamu bukan tidak bisa, tapi belum bisa", adalah salah satu
ungkapan yang bisa membesarkan hati mahasiswa.
Perbedaan para mahasiswa tersebut harus membuat dosen matakuliah
Hoki Lapangan menjadi lebih arif dalam menentukan tugas bagi masing-
masing mahasiswa. Jangan sampai mahasiswa diberi tugas yang seragam
dengan kriteria keberhasilan yang sama bagi semua orang. Kenali kemampuan
mahasiswa, baik perkelompok maupun perorangan, agar penentuan tugas
mereka bisa disesuaikan. Dengan cara itu mahasiswa akan merasa bahwa dosen
memang mendorong semua mahasiswa untuk mau dan mampu belajar.
Melalui program pendidikan jasmani yang tera