1
PROBLEMATIKA KONSINYASI DI PENGADILAN AGAMA
“Telah banyak tulisan mengenai permasalahan Konsinyasi pada badan peradilan, namun
masih sedikit yang mengulas mengenai Konsinyasi di Peradilan Agama, dengan segala seluk
beluk dan keunikan perkara di Peradilan Agama, penulis mencoba untuk menuangkan hasil
analisa dan pengamatan atas perkara yang ada di lingkungan Peradilan Agama”
Oleh
Agus Zainal Mutaqien
(Panitera/Sekretaris PTA Makassar)
A. PENDAHULUAN
Tugas pokok pengadilan adalah menerima, memeriksa dan menyelesaikan perkara yang
diajukan kepadannya, rangkaian kegiatan mulai menerima sampai menyelesaikan perkara,
dinamakan proses, dalam melaksanakan proses tersebut ada azas yang harus dipedomani oleh
aparat pengadilan, yaitu : Sederhana, Cepat dan Biaya Ringan. Ketentuan ini berlaku untuk
semua perkara. Salah satu perkara yang juga menjadi kompetensi Pengadilan Agama adalah
Konsinyasi, Perkara ini sudah cukup lama ditangani, namun pada tataran implementasinya
umumnya masih belum tertib, hal itu disebabkan belum adanya pedoman yang jelas, baik
teknis maupun administrasinya. Di dalam buku pola bindalmin yang merupakan sumber
rujukan utama administrasi peradilan, masalah administrasi konsinyasi tidak disingung sama
sekali, sedangkan pada buku II edisi 2011 baru diulas itupun sepintas.
PERMASALAHAN
Latar belakang (dasar) konsinyasi/penitipan di Pengadilan Agama dengan di
Pengadilan Umum itu berbeda, apa bisa, proses konsinyasi di Pengadilan Agama tidak
menggunakan ketentuan pasal 1404 sd 1412 ?
1. Kalau bisa, bagaimana prosesnya dan berapa biayanya?:
2. Selain konsinyasi, Pengadilan Agama juga menyimpan uang hasil lelang eksekusi. Apa bisa
di dikonsinyasi ? Bagaimana prosesnya? Dibebankan kepada siapa biayanya ?
2
3. Bagaimana format dan redaksi surat permohonan, penetapan, berita acara
penyimpanan/penyerahan dan laporan konsinyasi ?
4. Bagaimana Format register konsinyasi dan buku-buku keuangan konsinyasi ?
5. Dalam pola Bindalmin tidak ada petunjuk tentang administrasi konsinyasi, tetapi
administarasi harus tetap dilaksanakan. Bagaimana formatnya?
Kepastian proses dan tertib administrasi adalah prasyarat utama dalam upaya
mewujudkan Reformasi Birokrasi di lingkungan peradilan. Kurang jelasnya petunjuk, tidak
bisa dijadikan sebagai alasan pembenaran atas ketidaktertiban dalam pelaksanaan tugas. Oleh
karena itu, untuk menjawab beberapa problematika tersebut di atas, maka melalui tulisan
singkat ini, penulis mencoba menyampaikan pemikiran tentang apa dan bagaimana proses
konsinyasi di pengadilan agama. Tulisan ini hanya sebuah konsep yang mutannnya sangat
sederhana, sehingga membutuhkan masukan yang bersifat konstruktif dari para pembaca,
khususnya warga peradilan agama demi penyelesaian dan penyempurnaannya di masa-masa
yang akan datang.
B. TENTANG KONSINYASI
Istilah konsinyasi berasal dari bahasa Belanda, cosignatie artinya “Penitipan uang
atau barang pada pengadilan guna pembayaran utang“, bahasa Inggris berasal dari kata
consign, consignment artinya : menyerahkan, mengirimkan, menyampaikan, menurut istilah
hukum berarti “penitipan uang kepada pengadilan“, (kamus besar online). Istilah konsinyasi
bukan hanya dikenal dunia peradilan, tetapi juga didunia bisnis, istilah konsinyasi dalam dunia
bisnis berarti “Menitipkan barang kepada orang atau agen untuk dijualkan dengan pembayaran
kemudian “. jadi secara umum arti konsinyasi adalah penitipan.
Konsinyasi/penitipan di pengadilan semula dimaksudkan untuk menyelesaikan
sengketa/perselisihan utang piutang antara debitur dengan kreditur akibat adanya pelanggaran
yang dilakukan oleh salah satu pihak (dalam satu perikatan) terhadap perjanjian/persetujuan
yang telah disepakati bersama, hal itu dapat dilihat dari ketentuan pasal 1404 KUHPerdata
yang berbunyi :
“Jika si berpiutang menolak pembayaran, maka si berutang dapat melakukan
penawaran pembayaran tunai kepada yang diutang, dan jika si berpiutang menolaknya,
menitipkan uang atau barangnya kepada Pengadilan…dst“. dan pasal ayat (6) pasal
1405 KUHPerdata yang menyatakan : “ bahwa penawaran dilakukan di tempat,
dimana menurut perjanjian pembayaran harus dilaksanakan....dst “.
3
Dalam perkembangannya, konsinyasi/penitipan bukan hanya berasal dari kasus-kasus
seperti itu, tetapi juga timbul karena amar putusan pengadilan, sebagaimana halnya di
Pengadilan Agama. Pada umumnya konsinyasi di Pengadilan Agama latar belakangnya adalah
dalam rangka melaksanakan putusan. Dengan demikian ada perbedaan latar belakang, antara
konsinyasi di Pengadilan Umum dengan di Pengadilan Agama, perbedaan lainnya terletak pada
nilai obyek konsinyasi, di Pengadilan Umum nilai konsinyasi ratusan juta atau bahkan miliaran
rupiah, di Pengadilan Agama rata-rata hanya ratusan ribu rupiah, tentu tidak logis, jika
konsinyasi yang nilainya hanya tiga atau empat ratus ribu rupiah, prosesnya disamakan dengan
mengurus utang piutang yang nilainya ratusan juta. itu karena prosedur konsinyasi
sebagaimana diatur dalam pasal 1404 sd 1412 KUHPerdata itu tidak sederhana dan
memerlukan biaya yang cukup besar. Jika kita teliti lebih jauh sebenarnya konsinyasi di
pengadilan itu hanya istilahnya saja yang sama, lain-lainnya berbeda. Oleh karenanya jangan
karena istilahnya sama kemudian tata caranya diperlakukan sama, ketentuan Pasal 1404 sd
1412 KUHPerdata adalah hukum acara untuk menerapkan pasal 1338 sd 1341KUHPerdata
tentang akibat suatu perjanjian, tentu menyalahi, jika ketentuan itu diterapkan sebagai hukum
acara dalam pelaksanaan putusan, baik sukarela maupun pelaksanaan putusan secara paksa
(eksekusi). karena untuk pelaksanaan putusan/eksekusi putusan ada aturan tersendiri. Untuk
melengkapai gambaran tentang proses konsinyasi berdasarkan ketentuan pasal 1404 sd 1412
KUHPerdata dapat dilihat dari konstruksi hukumnya sebagai berikut :
1. Penawaran pembayaran tunai kepada kreditur, jika kreditur menolak dilakukan konsinyasi
(pasal 1404);
2. Penawaran dan penitipan tersebut harus disahkan dengan penetapan hakim (pasal 1404);
3. Penawaran pembayaran harus dilakukan oleh juru sita diserta 2 (dua) orang saksi (pasal
1405 ayat 6)
4. Penawaran harus dilaksanakan ditempat yang ditentukan dalam perjanjian (pasal 1405 ayat
7);
5. Jika kreditur menolak penawaran pembayaran, uang/barang konsinyasi diserahkan oleh juru
sita diserta 2 (dua) orang saksi kepada panitera disimpan di kepaniteraan pengadilan, untuk
itu dibuat berita acara penyimpanan dan diberitahukan kepada kreditur (pasal 1406 ayat 1) ;
Berdasarkan konstruksi hukum tersebut di atas, maka biaya yang diperlukan cukup
besar dengan perincian sebagai berikut:
4
1. Biaya Penetapan ……………………...……………………. Rp 30.000,-
2. Biaya Redaksi………………………………………………. Rp 5.000,-
3. Transport Juru Sita dan 2 org saksi …………..……………. Rp 300.000,-
4. Biaya pemberitahuan penyimpanan…..........………………. Rp 50.000,-
Jumlah…………………………………………………….... Rp 385.000,-
Keterangan (Panjar):
1. Perhitungan di atas jika berdasarkan radius I;
2. Transport penawaran pembayaran sebesar Rp 300.000,- adalah biaya taxi/ sewa mobil;
3. Belum memasukkan komponen biaya pengamanan (bila obyek konsinyasinya besar, saat
penyerahan perlu disertai aparat keamanan);
Demikian gambaran tentang proses dan biaya konsinyasi berdasarkan ketentuan pasal
1404 sd 1412 KUHPerdata.
Tentang konsinyasi di Pengadilan Agama, konteksnya adalah pelaksanaan putusan yaitu
pihak yang dihukum membayar/menyerahkan sesuatu kepada pihak lainnya berdasarkan
putusan hakim yang telah berkekuatan hukum tetap secara sukarela melaksanakan putusan
dengan cara menitipkan ke Pengadilan Agama. Tentang pelaksanaan putusan secara sukarela,
menurut pendapat M.Yahya Harahap,SH.
“Tidak ada aturan tata cara pemenuhan putusan secara sukarela. Undang-Undang
hanya mengatur rincian tata cara pemenuhan putusan secara eksekusi. Akibat dari
keadaan yang seperti ini, sering dijumpai berbagai praktik pemenuhan putusan secara
sukarela yang berbeda antara satu pengadilan dengan pengadilan yang lain. Ada
sementara pengadilan yang tidak mau ikut campur tangan atas pemenuhan sukarela,
dan ada pula pengadilan yang aktif ambil bagian menyelesaikan administrasi yustisial
pemenuhan secara sukarela1.
Kaitannya dengan permohonan konsinyasi yang diajukan ke Pengadilan Agama, maka
pendapat beliau menjadi salah satu alasan/argumen kenapa dalam proses konsinyasi di
Pengadilan Agama tidak harus menggunakan ketentuan pasal 1404 sd 1412 KUHPerdata
tersebut, artinya boleh menggunakan ketentuan lain, tentunya yang sesuai dengan
permasalahan yang dihadapi. Tapi ada baiknya kita menganalisa ketentuan tersebut,
relevansinya dengan permasalahan konsinyasi di Pengadilan Agama. Tentang penawaran
pembayaran, tidak perlu diterapkan karena nilai uang yang konsinyasi telah sesuai dengan yang
1 M.YahyaHarahap, SH, Ruang Lingkup Permasalahan Eksekusi Bidang Perdata Edisi Kedua, Jakarta:
Sinar Grafika, 2005, hal. 12.
5
ditentukan dalam putusan, dengan inkrahnya putusan pengadilan, berati yang bersangkutan
telah atau harus menerima semua yang ditentukan dalam amar putusan itu. Tentang tempat
penyerahan, menurut ketentuan pasal 1405 ayat (7) harus dilaksanakan di tempat yang
ditentukan dalam perjanjian. Menurut pengetahuan penulis, belum pernah ada amar putusan
yang menentukan tempat pembayaran, jadi bisa di tempat tinggal penerima, bisa juga
dilaksanakan di kantor pengadilan, dalam hal ini Ketua Pengadlan perlu mempertimbangkan
mana yang paling efisien tetapi keamanannya terjaga. Sedang ketentuan pasal 1405 ayat (6)
yaitu tentang saksi, untuk kepentingan dan kepastian hukum tentu saja saksi diperlukan, dalam
eksekusi, lazimnya saksi dari pihak pengadilan, tetapi dalam masalah ini, saksi bisa fleksibel,
bisa dari pengadilan, bisa juga dari pihak yang berkepentingan, (hal itu tidak melanggar
ketentuan pasal 145 HIR/pasal 172RBG) manakala penyerahan dilaksanakan di tempat
penerima dan sebaiknya saksi dari pihak penerima, hal ini dimaksudkan agar cost untuk biaya
konsinyasi tidak besar. Tentang penentuan tempat penyerahan, sebaiknya tempat penyerahan
ditentukan oleh nilai konsinyasi, bila nilai konsinyasi tidak besar (misalnya kurang dari satu
juta rupiah), maka penyerahan sebaiknya dilaksanakan di kediaman penerima, dengan catatan
saksi dari pihak penerima, dan bila nilai konsinyasinya besar, untuk keamanan, sebaiknya
penyerahan dilaksanakan di kantor pengadilan.
C. PROSEDUR KONSINYASI DI PENGADILAN AGAMA
Berdasarkan uraian tersebut di atas, kita dapat menyusun rumusan tentang tata cara dan
prosedur konsinyasi di Pengadilan Agama, yaitu sebagai berikut :
1. Pemohon mengajukan permohonan konsinyasi ditujukan kepada ketua Pengadilan Agama;
2. Surat permohonan diterima oleh meja I, bila memenuhi syarat, diproses lebih lanjut
sebagaimana penerimaan perkara biasa ;
3. Ketua Pengadilan Agama menerbitkan penetapan konsinyasi yang isinya antara lain:
a. Mengabulkan / menolak permohonan pemohon (bila mengabulkan, selanjutnya...):
b. Memerintahkan kepada Panitera untuk menyimpan sementara di kepaniteraan, dan
selanjutnya menyerahkan uang/barang konsinyasi kepada pihak......…. (tergugat /
termohon)
c. Memerintahkan kepada juru sita untuk memberitahu pihak ….. (tergugat / termohon)
tentang adanya uang/barang titipan dan memerintahkan yang bersangkutan supaya
6
mengambilnya di kepaniteraan Pengadilan Agama ……… (nama pengadilan
agamanya) pada hari dan jam kerja;
4. Serah terima uang/barang konsinyasi dari pemohon/penitip kepada panitera diserta 2 (dua)
orang saksi ;
5. Juru sita menyampaikan pemberitahuan sekaligus menyerahkan uang konsinyasi (jika nilai
konsinyasinya kurang dari 1 (satu) juta rupiah). Atau Juru sita menyampaikan
pemberitahuan dan memerintahkan pihak yang berhak, untuk datang di kantor pengadilan,
pada setiap hari/jam kerja guna mengambil uang/barang konsinyasi tersebut;
6. Penyerahan uang/barang konsinyasi kepada pihak oleh Panitera diserta 2 (dua) orang saksi
dilaksanakan di kantor Pengadilan Agama ;
7. Memberitahu pihak penitip bahwa uang titipanya telah disampaikan kepada pihak .......
secara langsung/melalui kuasanya (dengan melampirkan berita acara serah terima). surat
pemberitahuan dikirim via pos.
Berdasarkan tatacara tersebut di atas, maka prosedurnya dapat ditentukan sebagai
berikut:
1. Penerimaan permohonan konsinyasi sekaligus penaksiran panjar dan pembuatan SKUM
oleh Meja I;
2. Penerimaan dan pencatatan panjar biaya konsinyasi ;
3. Pencatatan permohonan konsinyasi dalam register konsinyasi;
4. Ketua Pengadilan Agama menerbitkan penetapan Konsinyasi;
5. Mengirim surat pemberitahuan penyerahan uang/barang konsinyasi kepada pihak
pemohon konsinyasi;
Keterangan :
• Saat menerima dan menyerahkan uang/barang titipan, Panitera atau wakilnya disertai 2
(dua) orang saksi membuat berita acara serah terima ;
• Selanjutnya uang konsinyasi disimpan di kasir.
• Saat menerima dan menyerahkan uang/barang titipan, Panitera atau wakilnya disertai 2
(dua) orang saksi membuat berita acara serah terima ;
• Selanjutnya uang konsinyasi disimpan di kasir.
7
Analisa Biaya Konsinyasi :
1. Biaya pencatatan…………………………………….Rp 30.000,-;
2. Biaya redaksi;..............................................................Rp 5.000,-
3. Biaya pemberitahuan/Penyerahan...............................Rp 50.000,-
4. Biaya kirim surat prmberitahuan.................................Rp 7.500,-
Jumlah .........................................................................Rp 92.500,-
Keterangan :
• Contoh perhitungan di atas mengunakan radius I dan biayanya ditentukan Rp.50.000,-
• Tidak ada biaya saksi, karena pemberian kesaksiannya dilaksanakan di kantor
Pengadilan Agama;
D. KONSINYASI HASIL EKSEKUSI LELANG
Konsinyasi hasil eksekusi lelang dilakukan berdasarkan surat perintah Ketua
Pengadilan Agama, hal ini didasarkan pada ketentuan pasal 195 HIR atau pasal 206 RBG
dimana ketua pengadilan adalah penanggung jawab dalam pelaksanaan eksekusi. Tentang
teknis penyerahan kepada para pihak, undang-undang tidak mengaturnya secara khusus, tetapi
karena penyerahan hasil eksekusi adalah merupakan rangkaian dari proses perkara, maka
penyerahan harus dilakukan secara formal dan memberikan kepastian hukum yaitu dilakukan
oleh aparat pengadilan dari juru sita, disertai 2 (dua) orang saksi dan dituangkan dalam berita
acara.
Tentang biayanya, walaupun konsinyasi ini merupakan rangkaian dari pelaksanaan
eksekusi lelang, dimana menurut ketentuan pasal 181 HIR/192 RBG dibebankan termohon
eksekui, tetapi adanya konsinyasi ini akibat perbuatan pihak/para pihak itu sendiri, yaitu tidak
mengambil bagian dalam waktu yang sudah ditentukan, sehingga biaya konsinyasi hasil
eksekusi lelang tersebut harus dibebankan kepada pihak sampai terbitnya penetapan ketua
Pengadilan Agama, belum mengambil haknya (bila lebih dari satu orang maka ditanggung
renteng).
Adapun Tata Cara Konsinyasi Hasil Eksekusi Lelang sebagai berikut:
1. Panitera memberitahu para pihak tentang adanya uang hasil eksekusi lelang dan
8
memerintahkan meraka supaya dalam waktu 14 (empat belas ) hari sejak diterimanya
seluruhnya), Panitera membuat laporan kepada Ketua Pengadilan Agama;
2. Berdsarkan laporan Panitera tersebut, ketua Pengadilan Agama menerbitkan penetapan
yang berisi perintah menyimpan uang tersebut di kas kepaniteraan sebagai uang konsinyasi
dan memerintahkan juru sita supaya memberitahu pihak ybs tentang hal itu dan
memerintahkan mereka supaya datang dan mengambilnya di kantor Pengadilan Agama
pada tiap hari dan jam kerja;
3. Setelah adanya penetapan tersebut, memerintahkan meja I untuk menaksir biaya
konsinyasi dan membuat SKUM, selanjutnya Panitera menyerahkan uang/sisa uang (bila
sudah dimbil sebagian) hasil eksekusi lelang tersebut kepada kasir (setelah dikurangi biaya
konsinyasi) untuk disimpan di kas kepaniteraan sebagai uang konsinyasi. (sebelum
dikonsinyasi uang ada di kas kepaniteraan sebagai titipan sementara),
4. Panitera melaporkan tentang penitipan itu kepada ketua Pengadilan Agama dengan
menyerahkan/memperlihatkan berita acara penyimpanan berikut SKUMnya.
5. Juru sita menyampaikan pemberitahuan dan memerintahkan pihak untuk datang di kantor
pengadilan pada setiap hari/jam kerja guna mengambil uang konsinyasi tersebut;
6. Penyerahan uang/barang konsinyasi kepada pihak oleh Panitera disertai 2 (dua) orang saksi
dilaksanakan di kantor Pengadilan Agama ;
Prosedurnya sebagai berikut :
1. Ketua menerbitkan penetapan konsinyasi:
2. Penaksiran panjar dassn membuat SKUM oleh meja I ;
3. Penerimaan dan pencatatan panjar biaya konsinyasi ;
4. Pencatatan dalam register konsinyasi;
5. Pemberitahunan sekaligus pemanggilan pihak/para pihak oleh juru sita;
6. Penyerahan uang konsinyasi oleh Panitera diserta 2 (dua) orang saksi;s
Komponen Biayanya :
1. Biaya pencatatan;
2. Biaya redaksi;
3. Biaya Pemberitahuan (sesuai radiun x jumlah pihak);
9
E. FORMAT, REDAKSI SURAT DAN BERITA ACARA
Dalam rangka keseragaman serta memudahkan para pelaksana konsinyasi, maka
dapat dilihat melalui contoh surat-surat dan berita acara konsinyasi sebagaimana terlampir:
a. Surat Permohonan konsinyasi (lampiran I);
b. Laporan Panitera tentang penyerahan uang hasil eksekusi lelang (lampiran II)
c. Penetapan Ketua Pengadilan Agama atas konsinyasi Permohonan (lampiran III);
d. Penetapan Ketua Pengadilan Agama atas konsinyasi lelang (lampiran IV)
e. Surat Pemberitahuan dan panggilan tentang konsinyasi permohonan (Lampiran V.a);
f. Surat Pemberitahuan dan Penyerahan (lampiran V.b);
g. Surat Pemberitahuan dan panggilan tentang konsinyasi lelang (lampiran VI)
h. Berita acara penerimaan uang/barang konsinyasi permohonan (lampiran VII)
i. Berita acara penyimpanan uang konsinyasi lelang (lampiran VIII)
j. Berita acara penyerahan konsinyasi permohonan (lampiran IX);
k. Berita acara penyerahan uang konsinyasi lelang (lampiran X);
l. Surat pemberitahuan penyerahan titipan (lampiran XI);
F. ADMINISTRASI KONSINYASI
Administrasi konsinyasi adalah penatausahaan atau pencatatan seluruh rangkaian
kegiatan dalam proses konsinyasi, mulai dari penerimaan sampai kepada pelaporan. Untuk
mendukung kegiatan administrasi kosinyasi diperlukan buku-buku catatan untuk mencatan
mencatat semua data dan peristiwa yang terkait dengan konsinaysi tersebut. Untuk itu,
setidaknya diperlukan 4 (empat) jenis buku, yaitu :
1. Buku Register Konsinyasi (Lampiran XII);
2. Buku Jurnal Konsinyasi (lampiran XIII);
3. Buku Induk Keuangan Konsinyasi (lampiran XIV);
4. Buku Barang Konsinyasi (lampiran XV);
G. KESIMPULAN
1. Bahwa konsinyasi di Peradilan Agama merupakan salah satu upaya pengadilan untuk
mengatur tata cara pemenuhan putusan secara baik, sukarela ataupun paksa (eksekusi)
agar adanya kepastian hukum dan bagi terpenuhinya putusan hakim oleh para pihak,
10
sehingga pengadilan mempunyai pegangan secara formal dan bukti autentik atas
pemenuhan putusan tersebut.
2. Konteks konsinyasi di Pengadilan Agama itu adalah pelaksanaan putusan yang sudah
inkrah maka alat/aturan yang harus digunakan adalah ketentuan untuk melaksanaan
putusan.
3. Baik atau tidaknya pelaksanaan TUPOKSI Pengadilan Agama dapat dilihat dari
Administerasi teknisnya, dan administerasi konsinyasi merupakan bagian dari
administrasi teknis itu.
11
DAFTAR PUSTAKA
M. Yahya Harahap, SH, Ruang Lingkup Permasalahan Eksekusi Bidang Perdata Edisi Kedua,
Jakarta: Sinar Grafika, 2005.
Mahkamah Agung RI Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama, Pedoman Pelaksanaan
Tugas dan Administrasi Peradilan Agama, Jakarta, 2010.
Prof.R.Subekti, SH dan R Tjitrosudibio, Kitab Undang-undang Hukum Perdata (Burgerlijk
Wetboek), Jakarta: PT.Pradnya Paramita, 1989.
12
Lampiran I ( Permohonan Konsinyasi )
Perihal: Permohonan Konsinyasi …………………………, ……………….. 20…
No Perkara: ……………………………..
Kepada Yth.
Ketua Pengadilan Agama…………………..
Di
Tempat
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ………………………………………………..
Umur : ………………………………………………..
Pekerjaan : ………………………………………………..
Alamat : ………………………………………………..
dengan ini ini mengajukan permohonan konsinyasi berupa………… sejumlah ………….
Permohonan ini saya sampaikan dalam rangka melaksanakan amar putusan/penetapan
Pengadilan Agama………………Nomor :……. tgl……./ Pengadilan Tinggi Agama …………Nomor
:………tgl………/ Mahkamah Agung RI Nomor ……………………………………………….
Tertanggal……………………, berupa :
1. Mut’ah : sejumlah Rp…………………………… (……………………………………………)
2. Nafkah Iddah : sejumlah Rp…………………………… (……………………………………………)
3. Nafkah lalu (madhiyah): sejumlah Rp…………………………… (……………………………………………)
4. Nafkah anak : sejumlah Rp…………………………… (……………………………………………)
5. Kiswah : sejumlah Rp…………………………… (……………………………………………)
6. Maskan : sejumlah Rp…………………………… (……………………………………………)
Demikian permohonan ini saya buat dengan sebenarnya.
Wassalam
Hormat saya
Pemohon
………………………………….
BLANGKO PERMOHONAN KONSINYASI
No......../KONS/20......./ PA......
Tanggal :........................................
No Konsinyasi dan tgl didaftarkan sbg
permohonan konsinyasi, diisi oleh Kasir
13
Lampiran II ( Laporan Panitera Hasil Eksekusi )
KOP SURAT
Nomor : .……………………………
Lamp : ........eks (tempat, tanggal, bulan, tahun)
Hal : Laporan hasil eksekusi lelang
K e p a d a
Yth. Ketua Pengadilan Agama ……………………….
Assalamu’alaikum.Wr.Wb.
Dengan ini kami laporkan bahwa lelang eksekusi perkara nomor : ...........
telah terlaksana tanggal.................. dengan hasil sbb :
1. Obyek perkara nomor:…………………. yaitu……………………..yang terletak di
…………………………………........................................................................terjual dengan
harga................................... Rp……………………
Potongan :
• Bea lelang...... Rp.......................
• Uang Miskin Rp......................
• PPh................ Rp......................+
Jumlah potongan........................ Rp............................... -
bersih.................................................. Rp...............................
2. dst.;------------------------------------------------------------------------------------------------;
Jumlah hasil bersih ( 1 + 2 ..dst ).............................................Rp..............................
Sehubungan denngan hal tersebut, kami laporkan pula hal-hal sbb :
1. Bahwa para pihak telah kami beritahu dan kami panggil supaya datang di kantor
Pengadilan Agama untuk menerima penyerahan hasil lelang tersebut dengan
surat tertanggal.................. oleh Juru Sita, kepada :
1.1. Sdr.............. (Pemohon Eksekusi/Tergugat ) disampaikan
tanggal.....................;
1.2. Sdr...............(Termohon Eksekusi/Tergugat I); disampaikan
tanggal..................;
1.3. dst ;-----------------------------------------------------------------------------------------;
2. Sesuai dengan amar putusan tersebut, bagian masing-masing adalah sbb:
2.1. Sdr...........(Pemohon Eksekusi /Penggugat) ......x Rp............ = Rp.................;
2.2. Sdr............(Termohon Eksekus/Tergugat I) .......x Rp........... = Rp..................;
Jumlah.....................................................................................= Rp..................
3. Sampai batas waktu yang ditentukan pihak yang datang dan menerima
penyerahan adalah sdr..................(.....................), sedang sdr................(.................)
belum datang;
14
4. Sisa uang hasil lelang eksekusi yang belum diterimakan sebesar Rp.........( dh ),
yaitu bagian sdr...........masih disimpan di kas kepaniteraan sebagai titipan
sementara.
5. Untuk bahan telaah, kami lampirkan :
a. Foto copy risalah lelang;
b. Surat pemberitahuan;
c. Berita Acara penyimpanan Sementara ;
d. Berita Acara Penyerahan ;
Demikian, agar menjadi maklum.
Wassalam
Panitera
.........................
Dicatat disini :
Surat ini diterima oleh………………. ………………….
tanggal……………………………….
Penerima (…………ttd……………)
15
Lampiran III ( Penetapan Atas Permohonan )
P E N E T A P A N
No……./KONSY/20..…/PA….
BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
KETUA PENGADILAN AGAMA………….......
Telah membaca Surat Permohonan konsinyasi tertanggal…………..yang diajukan oleh
Sdr………………………bertempat tinggal di…………………….…….yang pada pokoknya memohon kepada Ketua
Pengadilan Agama ……………. untuk menitipkan uang/barang sejumlah/sebanyak...........................,
untuk diserahkan kepada Nama …………….………...bertempat tinggal di………………………………………………….
Menimbang, bahwa maksud Pemohon adalah dalam rangka pelaksanaan amar putusan
Pengadilan Agama…….........……/PTA.............................../Mahkamah Agung
No………….…..tanggal…………….……….yaitu Pemohon diwajibkan untuk membayar/menyerahkan
……………………………….........................................................;
Menimbang, bahwa uang/barang yang dikonsinyasi sesuai dengan yang ditentukan dalam
amar putusan tersebut, maka permohonan Pemohon cukup beralasan dan berdasarkan hukum,
sehingga oleh karenanya dapat diterima dan dikabulkan;-----------------
Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 89 ayat (1) UU No.7/1989 yang telah
diubah dan diperbaharui terakhir dengan UU No.50 tahun 2009 Jo. ayat (1) pasal 181 HIR, maka biaya
konsinyasi ini dibebankan kepada pemohon konsinyasi;---------------------;
Memperhatikan, akan ketentuan perundang-undangan yang berlaku yang berkaitan dengan
perkara ini;
M E N E T A P K A N
1. Mengabulkan permohonan Pemohon tersebut di atas;
2. Memerintahkan Panitera untuk menyimpan sementara uang/barang tersebut dan
menyerahkannya kepada pihak………. atau kuasanya di kantor Pengadilan Agama.
3. Memerintahkan Jurusita Pengadilan Agama……… untuk memberitahu Pihak
……………….(Termohon/yang akan diserahi) tentang adanya uang /barang titipan dan
memerintahkan yang bersangkutan supaya mengambilnya di kepaniteraan Pengadilan Agama
pada hari dan jam kerja.
4. Membebankan kepada pemohon, biaya konsinyasi sebesar Rp …………….
Ditetapkan di :……………
Pada tanggal :…………….
KETUA
……………………………
Contoh blangko Penetapan Konsinyasi
atas Permohonan Pemohon
16
Perincian biaya :
1. Biaya pencatatan …. Rp 30.000,-
2. Redaksi… Rp 5.000,-
3. Biaya pemberitahuan… Rp……………
4. Biaya pos… Rp……………
17
Lampiran IV ( Penetapan atas Eksekusi Lelang )
P E N E T A P A N
No. …../KONSY/20……/PA……
jo. No. ……./Pdt……./20…../PA…….
BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Ketua Pengadilan Agama …………………..
1. Telah membaca laporan hasil pelaksanaan eksekusi lelang perkara No. ……/Pdt.G/20...../PA.....
tanggal..........................;
2. Menimbang, bahwa eksekusi lelang adalah dalam rangka pelaksanaan amar putusan Pengadilan
Agama……………..…………/PTA................./Mahkamah Agung No………….…..tanggal………………………..;.
Menimbang, bahwa Panitera Pengadilan Agama dengan suratnya tertanggal….. telah
memberitahu para pihak tentang hasil eksekusi lelang tersebut dan memerintahkan ybs untuk segera
mengambil bagianya di kantor pengadilan agama, serta telah pula meningatkan bahwa jika tidak
diambil dalam waktu 14 hari sejak diterimanya surai itu, uang tersebut akan dikonsinyasi di
kepaniteraan pengadilan agama dan biayanya dibebakan kepada mereka secara tanggung renteng;
Menimbang, bahwa karena sampai batas waktu yang ditentukan,pihak……………...belum juga
mengambil bagiannya, maka untuk menjaga keamanan, uang tersebut perlu disimpan di kas
kepaniteraan sebagai uang konsinyasi;
Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan pasal…………., biaya konsinyasi dibebankan
kepada……….
Memperhatikan, akan ketentuan perundang-undangan yang berlaku yang berkaitan dengan
perkara ini;
M E N E T A P K A N
5. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama …… untuk menyimpan uang hasil eksekusi lelang
perkara nomor : ……………….. sebesar Rp…………..(dh) yang belum diambil para pihak (sebagaimana
tertuang dalam laporan Panitera tersebut diatas) adalah sebagai uang konsinyasi, sampai para
pihak yang berhak atas uang tersebut datang untuk mengambilnya ;
6. Membebankan kepada pihak/para pihak biaya konsinyasi sebesar Rp…………..…(dh);
Ditetapkan di :……………
Pada tanggal :…………….
KETUA
………………………………
Contoh blangko Penetapan Konsinyasi
atas Hasil Lelang Pengadilan
18
Lampiran V.a ( Surat Pemberitahuan Konsinyasi Pemohon )
SURAT PEMBERITAHUAN (RELAAS)
Nomor : ................./KONS/.............../PA....
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Pada hari ini, ................... tanggal ................... saya, .........................Jurusita/Jurusita Pengganti
pada Pengadilan Agama ............................. berdasarkan penetapan Ketua Pengadilan Agama
....................Nomor …………. tanggal ....................tentang Perintah pemberitahuan adanya uang
konsinyasi dari Saudara……………......... dalam rangka pelaksanaan Putusan Pengadilan Agama
……………… Nomor : …………………..… tanggal……………. /PTA…… Nomor: ……..……
tanggal………….…./Mahkamah Agung Nomor:……………..… tanggal………………..……
TELAH MELAKSANAKAN PEMBERITAHUAN kepada:
Nama........................., umur....................tahun, Agama.................., pekerjaan............... ..,
bertempat tinggal di................................................. kepada yang bersangkutan saya beritahukan
tentang adanya uang / barang titipan dari Saudara……………………… berupa:
7. Mut’ah : sejumlah Rp………………… (…………………………)
8. Nafkah Iddah : sejumlah Rp………………… (…………………………)
9. Nafkah lalu (madhiyah) : sejumlah Rp………………… (…………………………)
10. Nafkah anak : sejumlah Rp………………… (…………………………)
11. Kiswah : sejumlah Rp………………… (…………………………)
12. Maskan : sejumlah Rp………………… (…………………………)
Selanjutnya saya beritahukan kepada yang bersangkutan atas haknya, bahwa ia atau wakilnya
dapat mengambil uang/barang tersebut pada hari dan jam kerja di Kepaniteraan Pengadilan Agama
................ sejak pemberitahuan ini.
Pemberitahuan adanya uang/barang konsinyasi ini saya laksanakan di tempat yang
bersangkutan dan di sana saya ...................................................................................................
....................................................................................................................................................
Kemudian kepadanya saya minta untuk membubuhkan tanda tangannya pada surat
pemberitahuan ini. Selanjutnya setelah surat pemberitahuan ini ditanda tangani saya serahkan
selembar surat pemberitahuan ini kepadanya.
Demikian pemberitahuan ini saya laksanakan dengan mengingat sumpah jabatan
Yang diberitahu, Jurusita Pengganti,
........................................... ..................................
19
Lampiran V.b ( Surat Pemberitahuan dan Penyerahan )
BERITA ACARA PEMBERITAHUAN DAN PENYERAHAN
Nomor ........./KONS/20........../ PA...............
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Pada hari ini, ................... tanggal ................... saya, .........................Jurusita/Jurusita Pengganti
pada Pengadilan Agama ............................. berdasarkan penetapan Ketua Pengadilan Agama
....................Nomor …………. tanggal ....................tentang Perintah pemberitahuan sekaligus
Penyerahan uang konsinyasi dari Saudara……………......... dalam rangka pelaksanaan Putusan Pengadilan
Agama ……………… Nomor : …………………..… tanggal……………. /PTA…… Nomor: ……..……
tanggal………….…./Mahkamah Agung Nomor:……………..… tanggal………………..……
Telah melaksanakan pemberitahuan sekaligus penyerahan kepada:
Nama........................., umur....................tahun, Agama.................., pekerjaan............... ..,
bertempat tinggal di................................................. kepada yang bersangkutan saya beritahukan
tentang adanya uang / barang titipan dari Saudara……………………… berupa:
13. Mut’ah : sejumlah Rp………………… (……………………………)
14. Nafkah Iddah : sejumlah Rp………………… (……………………………)
15. Nafkah lalu (madhiyah) : sejumlah Rp………………… (……………………………)
16. Nafkah anak : sejumlah Rp………………… (……………………………)
17. Kiswah : sejumlah Rp………………… (……………………………)
18. Maskan : sejumlah Rp………………… (……………………………)
Selanjutnya uang/barang sejumlah tersebut saya serahkan di tempat kediaman Termohon
sendiri.
Kemudian kepadanya saya minta untuk membubuhkan tanda tangannya pada surat
pemberitahuan dan penyerahan titian ini. Selanjutnya setelah surat pemberitahuan ini ditanda tangani
saya serahkan selembar surat pemberitahuan ini kepadanya.
Demikian pemberitahuan ini saya laksanakan dengan mengingat sumpah jabatan
Yang diberitahu Yang Memberitahukan
Termohon Jurusita Pengganti
................................. ...............................
20
Lampiran VI ( Surat Pemberitahuan Konsinyasi Lelang )
KOP SURAT
Nomor : .……………………………
Lamp : (tempat, tanggal, bulan, tahun)
Hal : Surat Pemberitahuan tentang
hasil eksekusi lelang
K e p a d a
Yth.Sdr……………………….
(Pemohon/Termohon Eksekusi)
d/a ……………………………
Assalamu’alaikum.Wr.Wb.
Dengan ini kami beritahukan bahwa obyek perkara nomor :………………….
yaitu…………………….. yang terletak di …………………………………telah terjual dalam
lelang eksekusi tanggal……………… dengan harga Rp……………………(dh),
Sehubungan dengan hal tersebut, kami minta agar saudara dalam waktu
14 hari sejak diterimanya surat ini, mengambil bagian yang menjadi hak saudara,
sesuai dengan amar putusan : Pengadilan Agama ……………..…… Nomor :
…………………..… tanggal……………. /PTA…… Nomor: ……..……
tanggal………….…./Mahkamah Agung Nomor:……………..…… tanggal………………..……
Jika sampai batas waktu yang ditentukan belum diambil, uang tersebut
akan kami titipkan di kas kepaniteraan Pengadilan Agama………….… sebagai uang
konsinyasi dan membebankan kepada Saudara biaya konsinyasi yang besarannya
akan diperhitungkan kemudian.
Demikian, agar menjadi maklum.
Wassalam
An.Ketua
Panitera
Dicatat disini :
Surat ini diterima oleh………………. ………………….
tanggal……………………………….
Ttd Penerima ……………………………
21
Lampiran VII ( BAP Penyimpanan Atas Permohonan )
BERITA ACARA PENYIMPANAN
Pada hari ini, ............. tanggal ............... saya................ Panitera/Juru Sita Pengadilan
Agama...................................,berdasarkan perintah Ketua Pengadilan Agama..............dalam
penetapannya Nomor :......................tanggal......................dengan disaksikan 2 (dua) orang saksi,
masing-masing :
1. N a m a :...................................umur..........................pekerjaan.....................
Alamat :...................................umur..........................pekerjaan......................
2. N a m a :...................................umur..........................pekerjaan.....................
Alamat :...................................umur..........................pekerjaan......................
melakukan penyimpanan uang/konsinyasi di kas kepaniteraan sejumlah Rp. ..................................(dh)
yang dititipkan oleh Sdr..................... beralamat di............................... untuk diserahkan kepada
Sdr.................... beralamat di............................ dalam rangka pelaksanaan Putusan perkara No.
.........../Pdt.G/20..../PA......
Demikianlah dibuat berita acara ini yang ditandatangani oleh saya dan saksi-saksi tersebut
Saksi Panitera
........................................ ........................................
.........................................
22
Lampiran VIII ( BAP Penyimpanan Hasil Eksekusi Lelang )
BERITA ACARA
PENYIMPANAN KONSINYASI DI KAS KEPANITERAAN
(HASIL EKSEKUSI LELANG)
BERITA ACARA
No. …...../KONS/20....…/PA……
Pada hari ini, ............. tanggal ..............., saya................ Panitera Pengadilan Agama..............
telah melakukan penyimpanan titipan/konsinyasi berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Agama
............... No................... tanggal.................... tersebut, uang sejumlah Rp. ...........................
(..............................................) yang hendak diserahkan atas nama Pengadilan Agama .............. dalam
rangka pelaksanaan Penetapan Ketua Pengadilan Agama ........... tanggal ............. No. ............... tentang
Eksekusi perkara No. .........../Pdt.G/20......./PA.................
Demikianlah dibuat berita acara ini yang ditandatangani oleh saya dan saksi-saksi tersebut
Saksi Panitera
........................................ ........................................
.........................................
23
Lampiran IX ( BAP Penyerahan Titipan atas Permohonan )
BERITA ACARA PENYERAHAN
UANG/BARANG KONSINYASI
Pada hari ini, ............. tanggal ............... saya................ Panitera/Juru Sita Pengadilan
Agama................., berdasarkan perintah Ketua Pengadilan Agama..............dalam penetapannya
Nomor :......................tanggal......................dengan disaksikan 2 (dua) orang saksi, masing-masing :
3. N a m a :...................................umur..........................pekerjaan.....................
Alamat :...................................umur..........................pekerjaan......................
4. N a m a :...................................umur..........................pekerjaan.....................
Alamat :...................................umur...........................pekerjaan......................
menyerahkan titipan/konsinyasi dari Sdr. ........................ kepada Sdr. ........................, bertempat
tinggal di ...................................................berupa uang/barang sejumlah/sebanyak ...............................
dengan perincian sebagai berikut:
1. ...................
2. ...................
3. ....................
Demikian dibuat berita acara ini yang ditandatangani oleh saya, Panitera dan saksi-saksi
tersebut serta saudara tersebut diatas, selanjutnya satu eksemplar salinan berita acara ini telah saya
serahkan kepada yang bersangkutan..
Yang Menyerahkan
Yang Menerima Panitera / Juru Sita PA.........
........................................ ........................................
Saksi-saksi,
......................... .........................
24
Lampiran X ( BAP Penyerahan Hasil Lelang )
BERITA ACARA PENYERAHAN
UANG KONSINYASI HASIL EKSEKUSI LELANG
Pada hari ini, ............. tanggal ............... saya................ Panitera/Juru Sita Pengadilan
Agama................., berdasarkan perintah Ketua Pengadilan Agama..............dalam penetapannya
Nomor :......................tanggal......................dengan disaksikan 2 (dua) orang saksi, masing-masing :
5. N a m a :...................................umur..........................pekerjaan.....................
Alamat :....................................umur...........................pekerjaan................... ...
6. N a m a :...................................umur..........................pekerjaan.....................
Alamat :....................................umur...........................pekerjaan................... ...
menyerahkan titipan/konsinyasi hasil Eksekusi lelang tanggal ........................... Perkara No.
.........../Pdt.G/20......./PA................. berupa uang sejumlah ............................... dengan perincian
sebagai berikut:
4. Bagian Penggugat : ...................
5. Bagian tergugat : ...................
Demikian dibuat berita acara ini yang ditandatangani oleh saya, Panitera dan saksi-saksi
tersebut serta saudara tersebut diatas, selanjutnya satu eksemplar salinan berita acara ini telah saya
serahkan kepada yang bersangkutan..
Yang Menyerahkan
Yang Menerima Panitera / Juru Sita PA.........
Penggugat,
........................................ ........................................
Tergugat,
........................................
Saksi-saksi,
......................... ................ ..........................................
25
Lampiran XI ( Surat Pemberitahuan Penyerahan )
KOP SURAT
Nomor : .……………………………
Lamp : 1 (satu) eks (tempat, tanggal, bulan, tahun)
Hal : Pemberitahuan penyerahan konsinyasi
K e p a d a
Yth.Sdr……………………….
(Pemohon Konsinyasi)
d/a ……………………………
Assalamu’alaikum.Wr.Wb.
Dengan ini kami beritahukan bahwa uang/ barang yang Saudara titipkan
kepada kami sejumlah………………………. telah disampaikan secara langsung kepada
Saudara Nama……………binti..…….., beralamat di ………………. / melalui Kuasanya
Nama………………………. umur…………. beralamat ……………………….berdasarkan
Kuasa…………… tertanggal………………... pada hari………….. tanggal………………………
penyerahan uang/barang tersebut dilaksanakan di ………………………./ Kantor
Pengadilan Agama…………………………… (Berita Acara Penyerahan terlampir)
Demikian, agar menjadi maklum.
Wassalam
An. Ketua
Panitera
………………………….
Tembusan :
Ketua Pengadilan Agama…………… sebagai laporan
26
Lampiran XII ( Buku Register Konsinyasi )
BUKU REGISTER KONSINYASI
NO TANGGAL
PENDAFTARAN
NAMA NOMOR
PERKARA
URAIAN
SINGKAT AMAR
PUTUSAN
TITIPAN TANGGAL
KET. PENITIP PENERIMA JENIS JUMLAH PENETAPAN
PEMBERITAHUAN
/ PEMANGGILAN PENYERAHAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
Keterangan :
Kolom 1 = Nomor urut adalah nomor urut registrasi
Kolom 2= Tanggal Pendaftaran
Kolom 3= Nama penitip sesuai dengan yang tertulis dalam putusan
Kolom 4= Nama penerima sesuai dengan yang tertulis dalam putusan
Kolom 5= Nomor Perkara adalah nomor perkara tingkat banding dan kasasi
Kolom 6= mencatat uraian hukuman yang dibebankan tentang jenis dan jumlahnya
Kolom 7= uang atau barang
Kolom 8= jumlah uang atau barang yang dititip
Kolom 9= tanggal penetapan ketua pengadilan agama
Kolom 10= Tanggal penyampaian berita acara/surat pemberitahuan kepada penerima
konsinyasi
Kolom 11= tanggal penyerahan kepada penerima
Kolom 12= diisi anatara lain tanggal surat pemberitahuan kepada penitip
Buku Register Konsinyasi ini ditutup setiap akhir bulan
dan ditandatangani oleh Petugas Register
kode nomor konsinyasi ……./KONS/Tahun/PA……
27
Lampiran XII ( Buku Jurnal Konsinyasi )
BUKU JURNAL KEUANGAN KONSINYASI
NOMOR REG.KONSINYASI :
NAMA PEMOHON :
NAMA PENERIMA :
NOMOR TANGGAL URAIAN JUMLAH
KETERANGAN PENERIMAAN PENGELUARAN
1 03/10/2011 Panjar Biaya Rp 130,000
2 03/10/2011 Uang titipan Rp 500,000
3 03/10/2011 Biaya Pencatatan Rp 30,000
4 03/10/2011 Redaksi Rp 5,000
5 04/10/2011 Biaya Pemberitahuan Rp 50,000
Keterangan :
Buku Jurnal Konsinyasi mencata penerimaan dan pengeluaran biaya konsinyasi serta uang yang
dikonsinyasi
28
Lampiran IV ( Buku Induk Keuangan Konsinyasi
BUKU INDUK KEUANGAN KONSINYASI
PENERIMAAN PENGELUARAN
NO TANGGAL NOMOR REG KONSIGNASI
Panjar biaya UANG
KONSINYASI JUMLAH
HAK-HAK KEPANITERAAN PEMBERITAHUAN PENYERAHAN JUMLAH
Jenis Jumlah Jenis Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 03/10/2011 130/Kons/2011/PA…. 130.000 Rp. 500,000 Rp. 30.000 HHK1 Rp.30,000 Rp.30,000
2 03/10/2011 130/Kons/2011/PA…. HHK2 Rp. 5,000 Rp. 5,000
3 04/10/2011 130/Kons/2011/PA…. PBT P2 Rp.50,000 Rp.50,000
Keterangan:
1. Cara pengisian sama dengan Pengisian Buku Induk Keuangan Perkara
2. Kode HHK sama dengan perkara biasa
3. Biaya pemberitahuan kepada penerima konsinyasi oleh Jurusita kodenya ditulis PBT JSP
4. Biaya pemberitahuan kepada penitip menggunakan jasa pos ditulis kode pos
29
Lampiran XV ( Buku barang Konsinyasi
BUKU BARANG KONSINYASI
NO. TANGGAL NOMOR REGISTER NAMA BARANG SATUAN JUMLAH TANGGAL PENYERAHAN NAMA PENERIMA KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kerterangan:
1. Kolom 1 = diisi nomor urut
2. Kolom 2 = tanggal pencatatan
3. Kolom 3 = nomor register konsinyasi
4. Kolom 4 = nama jenis barang
5. Kolom 5 = diisi satuan, misalnya: buah atau gram, dll
6. Kolom 6 = jumlah barang yang dittip
7. Kolom 7 = tanggal penyerahan barang kepeda penerima ttitipan
8. Kolom 8 = nama penerima barang titipan
9. Kolom 9 = diisi jika ada keterangan tambahan