Transcript
Page 1: PRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL · PDF filePRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL YANG EFEKTIF Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran PAI Dosen Pengampu

PRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL YANG EFEKTIF

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran PAI

Dosen Pengampu : Saiful Amien, S.Ag, M. Pd

Oleh Kelompok 2 :

Ridha Amaly 201410010311043

Mimin Anisa 201410010311053

Nasran Azizah 201410010311062

Rizki Putri Ayu M 201410010311068

Tirta Utama 201410010311071

Faris Dwi Pangga 201410010311087

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2017

Page 2: PRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL · PDF filePRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL YANG EFEKTIF Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran PAI Dosen Pengampu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Zaman semakin berkembang diikuti dengan teknologi yang juga semakin

berkembang, terutama dalam hal ini dapat dilihat perkemabngan media yang semakin

beragam guna menunjang proses belajar mengajar, yang mana media tersebut digunakan

sebagai perantara penyampaian pesan dari pemberi informasi ke penerima informasi.

Menurut Purnamawati dan Eldarni (2001:4) media adalah segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga

terjadi proses belajar.

Media memiliki banyak ragam, salah satunya yakni media visual. Visual ialah

materi yang memperlihatkan gambar tentang apa yang ingin dipelajari oleh siswa.

Gambar-gambar visual ini bisa berupa gambar reklame, lukisan, atau sesuatu yang

sederhana seperti daftar kosakata baru, peta konsep, diagram, dan lain sebagainya. Akan

tetapi, walau visual merupakan sumber belajar yang umum digunakan, manfaat nyata

belajar siswa tetap bergantung pada kemampuan guru memilih atau merancang materi

pengajaran yang efektif sehingga dapat diterima dan sifahami siswa dengan mudah.

Tujuan utama Visual ialah untuk menambah kemampuan kritis siswa dalam

bidang yang berhubungan dengan visual. Makalah ini akan membahas lebih banyak

seputar visual atau prinsip-prinsip visual yang meliputi literasi visual, pera visual dalam

kegiatan belajar, enam tipe visual, proses dan teknik dalam mengkreasikan visual, dan

cara pengambilan gambar.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian visual literacy (melek visual)?

2. Bagaimana peran visual dalam kegiatan belajar?

3. Apa saja macam tipe visual?

4. Bagaimana proses dan teknik dalam mengkreasikan visual?

5. Apa saja cara pengambilan gambar?

Page 3: PRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL · PDF filePRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL YANG EFEKTIF Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran PAI Dosen Pengampu

2

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Memahami apa pengertian visual literacy (melek visual).

2. Memahami bagaimana peran visual dalam kegiatan belajar.

3. Memahami apa saja macam tipe visual.

4. Memahami bagaimana proses dan teknik dalam mengkreasikan visual.

5. Memahami apa saja cara pengambilan gambar.

Page 4: PRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL · PDF filePRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL YANG EFEKTIF Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran PAI Dosen Pengampu

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Visual Literacy atau Melek Visual

1. Literasi Visual

Penggunaan visual literasi dikembangkan melalui dua pendekatan, yaitu sebagai

berikut :

a. Strategi input adalah membantu pebelajar untuk membaca, membaca sandy,

kecakapan visual melalui praktek atau latihan menganalisis visual. Contoh:

analisis gambar, diskusi multimedia, dan program video.

b. Strategi out put adalah membantu pebelajar menulis dalam menyandikan, menulis

visual nuntuk mengekspresikan diri mereka sendiri dan berkomunikasi dengan

yang lain. Misalnya merencanakan dan memproduksi presentasi visual. Membaca

sandi adalah mengartikan visual.

2. Prinsip-Prinsip Media Visual

Simbol pesan visual untuk pembelajaran memiliki beberapa prinsip antara lain:

a. Kesederhanaan.

Prinsip ini mengacu pada pada jumlah unsur yang terkandung dalam suatu visual.

Jumlah unsur yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan memahami

pesan yang disajikan. Teks yang menyertai bahan visual perlu dibatasi antara 15-20

kata. Penggunaan kata perlu disederhanakan dengan gaya huruf yang mudah

terbaca dan tidak terlalu.

b. Penekanan.

Prinsip ini mengacu pada penyajian visual yang dirancang secara sederhana.

Seperti penggunaan ukuran, hubungan, perspektif, warna, atau ruang penekanan

dapat diberikan unsur terpenting.

c. Keterpaduan.

Prinsip ini mengacu kepada hubungan yang terdapat di antara unsur-unsur visual.

Ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama.

3. Visual Literasi Dalam Pendidikan

Perkembangan visual literasi telah merambah dalam program pendidikan.

Dalam beberapa program, guru adalah mendorong siswa untuk berpikir secara visual

Page 5: PRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL · PDF filePRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL YANG EFEKTIF Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran PAI Dosen Pengampu

4

dan fokus perhatian siswa pada aspek visual berupa barang cetakan dan menyediakan

materi digital, memasukkan buku teks dan buku cerita. Program ini didesain untuk

anak-anak pra sekolah hingga sekolah tinggi, dan mencakup menyandikan dan

penyandian informasi visual di semua media. Pada masa sekarang, media literasi

banyak diterima oleh masyarakat sebagai aspek penting kurikulum di semua tingkatan

pendidikan. Dikembangkan dengan baik ditanamkan dalam konten area, aktivitas dan

assessmen yang terkait dengan kelokalan. Pada umumnya program sekolah

melibatkan siswa dalam banyak kegiatan yang aktif.dan proyek media produksi

dengan tujuan mengembangkan pandangan yang kritis serta ketrampilan berpikir.

Contoh: perspektif, warna, desain dapat memperkuat pesan visual. Dalam hal ini, guru

memperhatikan siswa untuk mempelajari model visual dalam memilih materi dan

pentingnnya visual dalam mengembangkan kreativitas dan keterampilan berpikir

kritis siswa.(Smaldino, 2011 : 69-74)

a. Pengkodean atau Penyandian

Dalam pengkodean visual tidak secara otomatis sesuatu itu akan belajar,

pebelajar harus dipandu terhadap pengkodean visual. Satu aspek literasi adalah

ketrampilan menafsirkan dan menciptakan pemahaman dari perangsangan. Dalam

menggunakan kode ada tiga hal yaitu:

Efek Pengembangan

Pada bagian ini banyak variabel-variabel sikap bagaimana pebelajar

mengkodekan visual. Anak-anak muda memiliki gambaran yang benar

daripada orang tua. Dalam hal ini, anak-anak muda sering mengalami

kesulitan membedakan antara gambar nyata dan menggambarkan obyek.

Seperti simbol abstrak.

Efek Budaya

Dalam mengajar, kita perlu menjaga dalam berpikir itu tindakan pengkodean

visual mungkin disikapi latar belakang budaya. Budaya kelompok yang

berbeda seperti materi visual dalam pandangan yang berbeda. Contoh:

intruksi masuk dalam gambar tempat visual yang khas kehidupan rumah dan

kehidupan anak jalanan dikota.

Pilihan Visual

Dalam menyeleksi visual, guru perlu memilih secara tepat berbagai macam

materi visual. Misalnya: visual warna hitam dan putih, hitam dan merah,

Page 6: PRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL · PDF filePRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL YANG EFEKTIF Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran PAI Dosen Pengampu

5

merah dan putih.

b. Pengkodekan: Menciptakan Visual

Aspek lain dari visual literasi adalah siswa menciptakan presentasi visual.

Contoh: menulis dapat memacu untuk membaca, memproduksi visual dapat

meningkatkan pandangan yang efektif atas pemahaman visual. Guru perlu

memandu siswa untuk hati-hati menyeleksi gambar dari CD atau koleksi online

yang akan membantu mereka untuk mengembangkan bakat estetikanya. Selain

itu, siswa dapat menScan foto ke dalam komputer, menggeneralisasikan

presentasi melalui presentasi software seperti Power Point dan Keynote.

Kurikulum pendidikan visual adalah rangkaian memiliki pengetahuan yang lama

dalam kemampuan membaca. Kemampuan membaca merupakan susunan

mengatur gagasan dalam perintah yang logis. Sebagai faktor penting dalam

literasi verbal, khususnya dalam kemampuan berkomunikasi dalam menulis.

B. Peran Visual dalam Kegiatan Belajar

Peranan visual dalam proses pembelajaran digunakan dengan hanya melibatkan

indra penglihatan. Dengan menggunakan media visual ini dapat membantu peserta didik

dalam mengetahui sesuatu yang belum diketahuinya dalam bentuk abstrak. Selain itu,

dapat mencegah verbalisme (mengetahui kata tapi tidak mengetahui maknanya),

menyederhanakan informasi yang sulit dipahami dengan kata-kata dan juga

memudahkan peserta didik dalam proses belajar mengajar. Visual memiliki banyak peran

dalam kegiatan pembelajaran yaitu sebagai berikut :

Menyediakan acuan konkret bagi gagasan

Dalam pembelajaran didalam kelas guru membawakan sebuah media visual

untuk membantu peserta didik dalam memahami dan mengingat dengan lebih cepat

dan mudah materi yang sedang diajarakan. Contohnya didalam sebuah kelas terdapat

seorang guru geometri yang membawa benda-benda toko grosir untuk mengajarkan

bentuk-bentuk benda, seperti jeruk=bulatan, kaleng=silinder. Contoh lain dalam

pembelajaran PAI yaitu bentuk huruf-huruf hijaiyah.

Membuat gagasan abstrak menjadi konkret

Gagasan abstrak menjadi konkret misalnya dalam pembelajaran fiqih materi

berwudhu, guru membuat ilustrasi gambar tentang tata cara berwudhu beserta

Page 7: PRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL · PDF filePRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL YANG EFEKTIF Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran PAI Dosen Pengampu

6

urutannya sehingga dapat membantu peserta didik dalam mengingat dan mengetahui

tata cara berwudhu dengan cepat.

Memotivasi para pembelajar (peserta didik)

Media visual dapat meningkatkan ketertarikan peserta didik pada sebuah mata

pelajaran. Ketertarikan tersebut dapat meningkatkan motivasi belajar dengan menarik

perhatian mereka, mempertahankan perhatian mereka, kemudian melibatkan peserta

didik dalam proses belajar.

Mengarahkan perhatian

Media visual dapat mengarahkan perhatian peserta didik dengan menggunakan

sebuah media yang menarik perhatian, seperti halnya yang dikemukakan oleh

Hackbarth (1996) antara lain : (1) media yang dapat menarik perhatian yang pada

umumnya semua peserta didik senang melihat benda terse but, (2) menyediakan

gambar nyata suatu objek yang dimaksud, karena tidak semua hal bisa diamati dengan

abstrak, (3) gambar atau benda yang unik, (4) bertujuan untuk memperjelas hal-hal

yang bersifat abstrak. (Lamatenggo, 2010:128)

- Mengulangi informasi dalam format-format yang berbeda

- Mengingatkan kembali pada pembelajaran sebelumnya. Visual dapat

mengingatkan kembali pembelajaran sebelumnya yang tersimpan dan ingatan

jangka panjang.

- Mengurangi usaha belajar. Visual bisa menyederhanakan informasi yang sulit.

(Smaldino, dkk, 2011 :75)

C. Tipe Visual

Visual memiliki berbagai jenis, jenis-jenis visual yang dipilih untuk situasi tertentu

sebaiknya bergantung pada tugas belajar yang diberikan. Visual disini dibagi menjadi

enam jenis yakni realistik, analogis, organisasional, relasional, transformasional, dan

interpretatif yang mana penjelasannya sebagai berikut: (Smaldino, dkk, 2011 : 75-78).

1. Realistik

Visual realistik menampilkan objek sebenar-benarnya yang sedang dipelajari.

Misalnya foto berwarna dari sebuah kereta tertutup seperti dalam gambar di bawah ini

yang merupakan visual realistik.

Page 8: PRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL · PDF filePRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL YANG EFEKTIF Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran PAI Dosen Pengampu

7

2. Analogis

Visual analogis menyampaikan sebuah konsep atau topik dengan menyampaikan

suatu lainnya yang di dalamnya menyiratkan kemiripan. Visual semacam ini

membantu para peserta didik dalam menafsirkan informasi baru yang terkait dengan

pengetahuan sebelumnya sehingga memudahkan dalam belajar.

3. Organisasional

Visual organisasional menampilkan hubungan kualitati di antara berbagai elemen.

Contoh-contoh yang umum meliputi diagram klasifikasi, time lines, diagram alur, dan

peta. Pengatur-pengatur grafis ini bisa memperlihatkan hubungan di antara titik-titik

atau konsep-konsep utama dalam material tekstual. Jenis visual dibawah ini

membantu mengomunikasikan penyususnan konten.

Page 9: PRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL · PDF filePRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL YANG EFEKTIF Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran PAI Dosen Pengampu

8

4. Relasional

Visual relasional mengomunikasikan hubungan kuantitatif. Contoh-contohnya

meliputi diagram batang, grafik bergambar, diagram kue, dan grafik garis.

5. Transformasional

Visual transformasional menggambarkan pergerakan atau perubahan sesuai dengan

waktu dan tempat. Contoh-contohnya adalah diagram beranimasi tentang bagaimana

menjalankan sebuah prosedur seperti mengikat tali sepatu atau membuat baja.

Contoh-contoh lainnya meliputi coretan garis dengan indikator gerakan

Dan sebuah animasi dari siklus air.

Page 10: PRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL · PDF filePRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL YANG EFEKTIF Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran PAI Dosen Pengampu

9

Visual-visual ini menampilkan perubahan atau pergerakan sejalan dengan waktu dan

tempat.

6. Interpretif

Visual interpretif menggambarkan hubungan teoritis atau abstrak. Contohnya yaitu

diagram skematik dari sebuah aliran listrik. Visual interpretif membantu para

pembelajar membangun model mental dari kejadian atau proses yang tak terlihat,

abstrak, atau keduanya.

D. Proses dan Teknik dalam Mengkreasikan Visual

1. Proses

Mendesain satu visual/gambar memulai dengan mengumpulkan atau membuat

sendiri gambar dan unsur teks yang diinginkan. Ini menganggap, tentu, bahwa kita

telah menentukan kebutuhan murid dan daya tarik topik untuk mempengaruhi dan

obyektif apa yang mungkin dicapai pada saat merencanakan.Ada dua aspek dasar

desain visual, apakah itu sedang mendesain sesuatu pada papan bulletin atau layar

komputer. Mereka adalah unsur visual (foto, gambar, bagan, graf) dan teks unsur

(penulisan huruf). Bisa juga diterapkan ke layar komputer, multimedia program,

dicetak bahan, whiteboard, menampilkan, transparansi, Power Point, dan papan

buletin.

a) Unsur-unsur Visual

Beberapa panduan dasar untuk merancang visual baru yang dapat

digunakan untuk tujuan memberikan informasi dan/atau instruksi, yaitu:

Page 11: PRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL · PDF filePRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL YANG EFEKTIF Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran PAI Dosen Pengampu

10

Susunan.

Pertama harus memutuskan apa yang akan dimasukkan ke dalam elemen

visual Anda. Maka anda sudah siap untuk mempertimbangkan keseluruhannya

"melihat". Idenya adalah untuk membuat pola yang menentukan bagaimana

mata memandang pada layar. Keseimbangan. Akan tercapai bila "berbobot"

dalam unsur visual yang ditampilkan merata di setiap sisi dan poros, baik

secara vertikal maupun horizontal atau keduanya.

Keseimbangan

Keseimbangan adalah simetris, atau formal. Hal ini untuk lebih memudahkan

pembaca dalam memahami suatu pesan yang disampaikan dalam visual

tersebut. Bentuk. Cara lain untuk menyusun unsur visual adalah untuk

menyimpannya ke dalam bentuk yang sudah akrab dengan penonton

(familiar).

Warna

Bila memilih skema warna untuk visual, mempertimbangkan harmonisasi dari

warna. Warna melingkar berguna dalam membantu kita untuk memahami

hubungan antara beberapa warna yang terlihat. Ada dua warna yang terletak

berseberangan langsung pada lingkaran warna disebut komplementer misalnya

warna, merah dan hijau atau kuning dan violet. Warna komplementer sering

menyelaraskan baik dalam hal jumlah keseluruhan skema warna.

Keterbacaan

Suatu visual tidak dapat berhasil dalam penyampaiannya, kecuali tulisan atau

gambar dapat terlihat dan terbaca dengan baik. Untuk menghindari hal ini

“gagal”, pastikan visual cukup besar untuk dapat dilihat oleh semua anggota

audien. Hal ini berlaku untuk bahan-bahan cetak, diproyeksikan visuals, dan

layar.

Appeal (Pertimbangan)

Visual tidak memiliki efek kecuali menangkap dan memperoleh perhatian

penonton. Ada beberapa teknik untuk menyediakan pertimbangan: gaya,

surprise, tekstur, dan interaksi. Berbeda penonton dan berbeda pula pengaturan

berbagai gaya desain.

Page 12: PRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL · PDF filePRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL YANG EFEKTIF Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran PAI Dosen Pengampu

11

b) Unsur Teks

Kebanyakan tampilan menggabungkan beberapa jenis teks atau informasi

selain visual. Dalam mengevaluasi sebuah pembelajaran ini untuk

menampilkan potensi, hal ini harusmempertimbangkan secara hati-hati karena

huruf sebagai pertimbangan unsur bergambar,untuk dapat berkomunikasi

dengan baik. Kita harus yakin bahwa tulisan adalah gaya yang sesuai dengan

pesan yang akan di sampaikan dan dibaca dalam ukuran jarak jauh.

Gaya

Gaya teks harus konsisten dan harus menyelaraskan dengan unsur visual

lainnya. Banyak pilihan gaya tulisan seperti Arial, atau berkait gaya yang

sederhana, seperti Times New Roman. Tampilan atau serangkaian visual,

seperti Power Point slide-seri harus menggunakan tidak lebih dari dua

jenis gaya yang berbeda, dan ini harus menyelaraskan satu dengan yang

lain. Ketika mempersiapkan teks pada komputer itu menarik untuk

menggunakan banyak variasi dari jenis tulisan, tetapi untuk komunikasi

yang baik adalah untuk membatasi jumlah variasi (misalnya:huruf tebal,

miring, garis bawah, perubahan ukuran) untuk maksimal empat. Itulah

sebabnya, dapat menggunakan dua jenis ukuran yang berbeda ditambah

beberapa garis miring dan garis bawah, atau ditambah tiga jenis ukuran

tebal untuk penekanan.

Ukuran

Siswa biasanya melihat tampilan seperti papan buletin dan poster dari

jarak 30 atau 40 kaki atau lebih. Dalam kasus ini, ukuran teks penting

untuk keterbacaan. Secara umum ukuran yang praktis adalah dengan

membuat huruf ½ inci tinggi untuk setiap 10 kaki dari jarak penonton. Ini

berarti, misalnya, yang harus dibaca untuk siswa yang duduk di kursi

terakhir dari 30-kaki panjang kelas, teks setidaknya harus 1 ½ inches.

Spasi

Ketika membuat visual dengan komputer, spasi teks secara otomatis

disesuaikan untuk mencapai maksimum dapat dibaca. Jika diinginkan

desain efek yang berbeda membutuhkan jarak, ruang antara huruf dapat

disingkat atau diperluas oleh format teks.

Page 13: PRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL · PDF filePRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL YANG EFEKTIF Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran PAI Dosen Pengampu

12

Warna

Sebagaimana dibahas sebelumnya, warna teks harus kontras dengan warna

latarbelakang, baik untuk kepentingan sederhana dan mudah dibaca demi

penekanan untukmendapatkan perhatian. Anda juga harus ingat bahwa

sebagian peserta didik yang mungkin

Buta warna

Keterbacaan terutama tergantung pada kontras antara warna teks dan

warna latar belakang. Penggunaan Huruf Besar. Untuk mudah dibaca,

menggunakan huruf, menambahkan huruf besar biasanya bila hanya

diperlukan. Singkat utama mungkin muncul dalam huruf besar semua, tapi

frase lebih dari tiga kata yang harus mengikuti lukuran teks.

2. Teknik

Dalam mengkreasikan visual kita akan menemukan teknik dan peralatan yang

berguna untuk membantu anda merencanakan dan menciptakan variasi dari gambar-

gambar yang mendukung pembelajaran.

a) Seni Klip (Clip Art)

Seni klip adalah gambar visual yang telah tersedia (gambar kartun dan

digital) yang dapat dimasukkan pada beberapa data dan presentasi digital. Ukuran

dan penempatan gambar seni klip dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan anda. Baru-

baru ini telah tersedia gambar-gambar seni klip yang tersebar pada situs-situs atau

pada koleksi software. Ada beberapa prinsip yang harus anda ingat dalam

penggunaan seni klip yang sudah tersedia pada murid-murid atau guru generasi

visual, yaitu (Ramdahyani dan Yane, 2012 :7):

Gunakan gambar seni klip yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Gunakan gambar seni klip sebagai komponen dari gambar yang lebih luas

cakupannya pada tujuan yang spesifik (contoh: seni klip katak digunakan

sebagai elemen dalam diagram siklus kehidupan seekor katak).

Gunakan gambar seni klip dengan gaya yang konsisten.

Gunakan gambar seni klip untuk menyediakan ilustrasi pada suatu objek.

Gunakan gambar seni klip untuk memperkenalkan tema.

Page 14: PRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL · PDF filePRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL YANG EFEKTIF Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran PAI Dosen Pengampu

13

b) Mendesain Visual dengan Komputer

Diantara beberapa tipe dari grafik software tersedia sebagai berikut

(Ramadhyani dan Yane, 2012 : 7):

Presentation program (program presentasi), yaitu spesial software yang dengan

sederhana menciptakan tampilan atau transparansi dari grafik yang

mengkombinasikan teks, data, dangambar/visual.

Drawing and paint program (program menggambar dan mewarnai), yaitu

program yang mengijinkan pemakai untuk menggambar bentuk geometri dan

bentuk bebas lain, juga dapat memasukkan teks.

Charting program, khususnya cocok untuk membuat bagan, grafik, dan

laporan dari table angka.

Photo-enhancement programs, mengijinkan memanipulasi warna dan

menggunakan spesialefek untuk merubah photo.

Desktop publishing programs, menggabungkan keistimewaan dari beberapa

metode untuk menciptakan produk yang rumit seperti laporan berkala dan

buku.

c) Menciptakan Presentasi Grafik

Petunjuk untuk mempersiapkan presentasi grafik, yang mempergunakan

software seperti PowerPoint dan Keynote, adalah sebagai berikut:

Pilih dengan hati-hati tipe font, ukuran, dan warna. Arial adalah jenis huruf

sans serif dan mudah untuk dibaca. Ukuran font dari 24 atau lebih besar tentu

saja dapat dibaca dengan mudah. Warna teks harus cukup kontras dengan

warna latar belakang pada tampilan. Letakan kalimat di atas atau di bawah

yang sesuai dan cocok.

Gunakan latar belakang polos dan berwarna muda. Latar belakang yang terlalu

ramai dengangambar-gambar akan membingungkan penonton. Kebanyakan

orang menemukan bahwa “teks berwarna gelap akan mudah terbaca pada latar

belakang berwarna terang” daripada “teks berwarna terang pada latar belakang

gelap”.

Letakkan judul pada tengah atas atau kiri atas tampilan atau slide. Untuk

membantu penonton mengikuti organisasi presentasi anda, gunakan judul atau

sub judul yang deskriptif di posisi atas tiap tampilan atau slide anda.

Page 15: PRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL · PDF filePRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL YANG EFEKTIF Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran PAI Dosen Pengampu

14

Gunakan komunikasi yang singkat dan ringkas pada tampilan anda. Jaga

jumlah kata dalam tiap tampilan seminimal mungkin. Jika anda ingin

menampilkan banyak kata maka gunakan tampilan berikutnya.

Gunakan sebuah template untuk membuat sebuah format gambar yang

konsisten. Jika anda ingin menciptakan presentasi di mana semua tampilan

atau slide memperlihatkan latar belakang yang berwarna sama, anda dapat

menggunakan template yang sudah tersedia atau anda menciptakan sendiri

sebuah template yang akan anda gunakan pada seluruh slide.

Gunakan tampilan yang tersedia (master slide) untuk membuat format teks

yang konsisten. Master slide ini mengijinkan anda untuk meletakkan teks

dengan font yang khusus di tempat yang sama di tiap slide.

Minimalkan bunyi “bel dan siulan”. Anda harus menciptakan presentasi

dengan memperkuat konten atau isi tampilan anda daripada memperbanyak

bunyi-bunyian untuk menarik perhatian penonton. Penggunaan berlebihan dari

“fitur-fitur penarik perhatian” pada tampilan anda akan membingungkan dan

mengganggu penonton. Jangan gunakan fitur itu dengan berlebihan hanya

karena PowerPoint memilikinya.

Gunakan gambar yang tepat, hindari penambahan gambar yang tidak perlu dan

tidak relevan pada tampilan anda. Pilih dan ciptakan gambar yang dengan

efektif dapat menyampaikan pesan anda (Routledge, 2010)

E. Cara Mengambil Gambar

1. Fotografi

Fotografi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah seni dan

penghasilan gambar dan cahaya pada film atau permukaan yang dipekakan. Saat

menangkap gambar menggunakan kamera kita harus tahu bahwa semua kamera

menjalankan prinsip yang sama walaupun bentuk dan ukuran berbeda. Cahaya

dipantulkan melalui suatu subjek dan melewati lensa sehingga membentuk sebuah

gambar pada alat perekam.

Cahaya bisa berasal dari sinar matahari maupun lampu. Suatu gambar sangat

tergantung pada cahaya. Tidak bisa terlalu banyak dan juga terlalu sedikit

cahayanya.Jenis kamera yang digunakan juga tergantung pada gambar yang ingin

diambil. Jika gambar yang diambil hanya sekedar jepretan, maka kamera yang

Page 16: PRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL · PDF filePRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL YANG EFEKTIF Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran PAI Dosen Pengampu

15

digunakan juga biasa. Jika ingin gambar secara close up, maka kamera yang

digunakan adalah kamera yang mempunyai lensa khusus.

Kamera konvensional menggunakan film fotografis yang harus dibuat.

Kamera terbaru dilengkapi dengan teknologi komputer di dalamnya. Terdapat

pemuatan otomatis, pengaturan kecepatan film, paparan, fokus, flash, dan film di

depan. Alternatif penyimpanan saat menangkap gambar digital ialah CD foto. Cd foto

digunakan di mana saat seseorang tidak ingin langsung mencetak foto yang diambil

melalui kamera atau film biasa akan tetapi lebih memilih menyimpannya.

Satu CD biasanya bisa menyimpan 100 – 150 gambar. Ciri lainnya ialah

gambar bisa ditambahkan di dalamnya saat dibutuhkan. Sebuah CD bisa dibaca oleh

sebuah pemutar CD yang tersambung dengan komputer. Ini merupakan cara yang

murah agar bisa menghasilkan banyak gambar besar dalam penyimpanan yang kecil.

Kamera digital menggunakan charge coupled device (CCD) yang bisa

mengubah energi cahaya menjadi data digital. CCD ini tersimpan di dalam kamera

seperti kartu memori yang bisa dipindah dan bisa menyimpan ratusan foto.Jika

kamera konvensional menggunakan film menuntut kita untuk mencetak foto, akan

tetapi tidak dengan kamera digital. Saat kita ingin menangkap gambar hanya dengan

melihat monitor yang ada di kamera kita bisa membidik sebelum menangkap

gambarnya. Di sini kita bisa memilih mana gambar yang ingin disimpan dan ingin

dihapus. (Smaldino, 2011 : 97-98)

2. Pemindai (Scanner)

Sejalan dengan perkembangan teknologi, membuat gambar visual juga

berpindah menjadi gambar digital. Hal ini memungkinkan seseorang menangkap,

menyunting, menampilkan, berbagi, dan menghubungkan gambar diam dan video. Ini

bisa membuat proses yang mudah bagi seorang guru atau siswa. Gambar bisa

dikirimkan ke komputer atau peralatan digital lainnya, disimpan atau berbagi.

Teknologi seperti di atas bisa memberikan media kepada para siswa dalam membuat

gambar visual dan memadukannya dengan materi yang berbasis komputer. Para siswa

bisa mengimpor gambar ke komputer mereka seperti apa adanya, mengembangkan,

maupun mengubahnya menggunakan piranti lunak atau software. Hal ini juga bisa

menjadikan para siswa cepat dalam membuat dokumen agar lebih menarik dalam

belajar.

Page 17: PRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL · PDF filePRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL YANG EFEKTIF Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran PAI Dosen Pengampu

16

Pemindai atau scanner ini seperti mesin fotokopi yang terhubung dengan

komputer menggunakan kabel khusus. Pengguna mengangkat tutup pemindai dan

menempatkan gambar ke arah bawah kaca. Software khusus di komputer yang akan

melakukan scan. Alat ini bisa mengubah gambar optik menjadi muatan listrik yang

nantinya akan menjadi gambar digital (Smaldino, 2011 : 99).

Page 18: PRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL · PDF filePRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL YANG EFEKTIF Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran PAI Dosen Pengampu

17

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Membuat media pembelajaran dengan visual haruslah kreatif dan menarik karena

hal itu akan berpengaruh pada proses pembelajaran yang nantinya akan menghasilkan

pembelajaran yang efektif. Banyak hal yang harus diperhatikan saat menggunakan visual

dalam pembelajaran agar bermanfaat dalam penyerapan informasi atau pesan yang akan

disampaikan oleh guru dan membantu dalam mengembangkan imajinasi dan pola pikir

anak. Oleh karena itu, para pendidik dapat memanfaatkan media-media khususnya media

visual untuk mempermudah dalam pemberian materi yang akan diberikan.

Page 19: PRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL · PDF filePRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL YANG EFEKTIF Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran PAI Dosen Pengampu

18

DAFTAR PUSTAKA

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Ramadhyani dan Yane Athena. 2012. Prinsip-prinsip Visual. Jurnal

http://brankasmultimedia.file.wordpress.com/2012/03/prinsip-prinsip-visual1.pdf

diakses pada 18 April 2017 pukul 10.43

Lamatenggo, Hamzah. 2010. Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran. Jakarta:

Bumi Aksara

Purnamawati dan Eldarni. 2001. Media Pembelajaran. Jakarta: CV. Rajawali

Routledge. 2010. Teaching Visual Literacy in the Primary Classroom Tim Stafford Stafford,

T

Smaldino, Sharon E. dkk. 2011. Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group


Top Related