Download - Prinsip Mikrobiologi Pangan 2010
PRINSIP MIKROBIOLOGI PANGANPRINSIP MIKROBIOLOGI PANGANDAN HASIL PERTANIANDAN HASIL PERTANIAN
(Mikrobiologi Pengolahan I)(Mikrobiologi Pengolahan I)
OlehDr. Ir. Sony Suwasono, MAppSc
PS Teknologi Hasil PertanianFakultas Teknologi Pertanian
Universitas Jember
Semester Ganjil 2011/2012
MIKROBIOLOGIMIKROBIOLOGI
Ilmu ttg kehidupan mahluk kecil (mikrooragnisma/jasad renik) Ilmu ttg kehidupan mahluk kecil (mikrooragnisma/jasad renik) ukuran sangat kecil ukuran sangat kecil dilihat dg mikroskop dilihat dg mikroskop
Kebusukan atau kerusakan BP atau HP (roti, susu)
Keracunan produksi toksin (aflatoksin, botulinin)
Patogen penyebab penyakit (tipus, disentri)
Kebusukan atau kerusakan BP atau HP (roti, susu)
Keracunan produksi toksin (aflatoksin, botulinin)
Patogen penyebab penyakit (tipus, disentri)
Fermentasi : bir, tempe, tape.
Bioteknologi : Vitamin, Zat Warna, hormon, antibiotik
Lingkungan : degradasi limbah
Fermentasi : bir, tempe, tape.
Bioteknologi : Vitamin, Zat Warna, hormon, antibiotik
Lingkungan : degradasi limbah
Sejarah Mikrobiologi dimulai (1674) :
Antonie Van Leeuwenhoek
Perkembangan MikrobiologiPerkembangan Mikrobiologi
Generasi spontan mahluk hidup terbentuk scr spontan dr benda mati atau bhn organik
F. Redi (1626-1697) : ulat tumbuh pada daging terbuka L. Spallanzani (172901799) : sel hidup pada bahan organik terbuka. N. Appert, 1810 : penemu proses pengawetan makanan L. Pasteur (1822-1895) : sel tumbuh pada bahan organik dalam labu U yang terbuka. penemu Pasteurisasi : pemanasan 60-70oC; 5 menit J. Tyndall, 1876 : penemu proses Tindalisasi pemanasan bertahap untuk
membunuh endospora. R. Koch (1843-1910) : penemu media agar. Postulat Koch :
- m.o dapat menjadi penyebab penyakit tertentu- m.o. dapat diisolasi sebagai kultur murni- kultur murni : penyebab penyakit dengan gejala spesifik pd hewan- m.o. dapat diisolasi kembali dari hewan sakit sifat = m.o. awal
SEL PROKARIOT & EUKARIOTSEL PROKARIOT & EUKARIOTMahluk hidup : 1. Tanaman
2. Hewan3. Protista :
a. Protista rendah prokariot : tdk ada inti sel sejati b. Protista tinggi eukariot : punya inti sel sejati
Prokariot Bakteri
RicketsiaMikoplasma
Ganggang biru-hijau
Eukariot Fungi (kapang, khamir, jamur)
GanggangProtozoa
Bakteri Dinding sel tegar
Pembelahan binerPergerakan flagela
Uniseluler
Bakteri Dinding sel tegar
Pembelahan binerPergerakan flagela
Uniseluler
FungiOsmotrofik
Tidak FotosintesaReproduksi
seksual/aseksualKhamir, Kapang, Jamur
FungiOsmotrofik
Tidak FotosintesaReproduksi
seksual/aseksualKhamir, Kapang, Jamur
STRUKTUR SEL PROTISTA
1. Struktur Tetap : dimiliki oleh semua sel dan penting
untuk hidupnya membran sitoplasma, DNA,
ribosoma
2. Struktur Tidak Tetap : dimiliki oleh beberapa sel saja;
punya fungsi tertentu dinding sel, flagela/pili,
Kapsul, lapisan lendir, vakuola, dan spora
04/17/23 7
Membran Sitoplasma1. Bersifat semipermeabel permeabilitas spesifik2. Ada permease membantu unsur tertentu masuk ke dalam sel
Enzim kinetik –stereospesifik – mutasi – induktif3. Pengeluaran hasil metabolisme4. Sintesa dinding sel5. Sel prokariot tempat respirasi. Ada enzim siklus krebs, enzim
sistem transpor elektron. 6. Mengandung enzim pemecah makanan7. Ada sisi pengait DNA8. Asam lemak penyusun AL tidak jenuh eukariot9. Asam lemak penyusun AL jenuh prokariot
Kondisi Cairan Sel1. 10 mM ~ 0,85% NaCL larutan fisiologis2. Larutan Isotonik : sel tetap stabil .3. Larutan Hipertonik (larutan garam /gula tinggi) Sel akan berkerut karena air sel terserap keluar
membran sel terpisah dari dinding sel4. Larutan Hipotonik (air)
Sel akan menyerap air, membengkak, pecah.
I. Sejarah Perkembangan MikrobiologiI. Sejarah Perkembangan MikrobiologiMikrobiologi : mikros = kecil, bios = hidup, logos = ilmu
Ilmu yang mempelajari organisme kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop.
Organisme kecil : mikroorganisma, mikroorganisme, mikroba, mikrobe, protista atau jasad renik ukuran mikron (1 mikron = 1 u = 0,001 mm).
Mikrobiologi : mikros = kecil, bios = hidup, logos = ilmu
Ilmu yang mempelajari organisme kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop.
Organisme kecil : mikroorganisma, mikroorganisme, mikroba, mikrobe, protista atau jasad renik ukuran mikron (1 mikron = 1 u = 0,001 mm).
Anthony van Leeuwenhoek (1632-1723)- penemu mikroskop, P = 300 x
A.Era Perintisan : prasejarah – 1850 1. Penemuan Mikroba oleh A. Leeuwenhoek (1632-1723) P = 200 – 300 x
2. Teori Abiogenesis- pembentukan mhl hidup dari benda tak hidup generatio spontanea (abiogenesis)
• Aristoteles ( 200 SM) : mahluk kecil terjadi begitu saja dari benda mati
• Needham : rebusan padi, daging dll disimpan dlm botol tutup rapat ada kehidupan
2. Teori Kontra Abiogenesis- pembentukan mhl hidup berasal dari benda hidup
• Francesco Redi (1665) : ulat tidak berkembang biak dalam wadag tertutup
• L. Spallanzani (1768) : air rebusan daging disimpan dalam botol rapat m.o tidak tumbuh
• Schultze (1836) & Schwann (1837) : aliran udara ke kaldu daging via asam/basa keras atau pipa yang dipanasi akan menghambat pertumbuhan m.o.
• Schroeder & Th. Von Dusch (1854) : aliran udara ke kaldu daging via kapas steril m.o. tumbuh
• L. Pasteur (1865) : tidak ada kehidupan baru timbul dari benda mati. Omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo …semua mahluk hidup berasal dari telur dan semua telur berasal dari sesuatu yang hidup
• J. Tyndall : menemukan spora m.o. tahan panas (termoresisten). Tyndalisasi = pemanasan terputus pendidihan secara terputus selama 1 menit, 5 kali efek steril.
• Ferdinand Cohn : penemu endospora bakteri pada jerami.
3. Fermentasi Mikrobiologis
• C. Cagniard-Latour, Th. Schwann, F. Kutzing : khamir produksi alkohol
• JJ. Berzelius, J. Liebig, F. Wohler : perubahan gula menjadi alkohol dan CO2 bukan hasil kegiatan m.o.
• L. Pasteur : khamir produksi alkohol, bakteri lain produksi asam laktat. Istilah aerobik dan anaerobik : kehidupan perlu dan tanpa oksigen.
4. Mikroba penyebab penyakit
• Varro : sesuatu yg masuk ke dlm tubuh menyebabkan penyakit• Francastorius (1546), Kircher (1659) : penularan penyakit pes,
cacar, campak.• Henle (1840) dan Von Plencis (1762) : tiap penyakit disebabkan oleh
mikroorganisme tertentu.
R. Koch (1843-1910) : penemu media agar. R. Koch = Bapak Bakteriologi Modern Postulat Koch :
- m.o dapat menjadi penyebab penyakit tertentu- m.o. dapat diisolasi sebagai kultur murni- kultur murni : penyebab penyakit dengan gejala spesifik pd hewan- m.o. dapat diisolasi kembali dari hewan sakit sifat = m.o. Awal
Penelitian Anthrak, TBC, Cholera.
B. ERA KEEMASAN 1850 - 1910
C. ERA MODERN 1910 - sekarang
Mikroskop elektron, kromatografi, komputer Antibiotik, vaksin, serum Baktriofage (virus penyerang bakteri) Jamur Penicillium antibiotik penicillin penghancur bakteri
Stafilokokus. Teori seleksi klonal Daya pencegahan imunologis.
Thn Penemu Nobel Penemuan
1945 Fleming, Florey, Chain Penisilin
1952 Waksman Streptomisin
1972 Porter & Edelman Struktur imunoglobulin
1987 Tonegawa Susuma Keanekaragaman imunoglobulin
II. DASAR-DASAR MIKROBIOLOGI
Taksonomi1. Virologi2. Bakteriologi3. Mikologi4. Fikologi5. Protozoologi
Taksonomi1. Virologi2. Bakteriologi3. Mikologi4. Fikologi5. Protozoologi
Habitat1. Mikrobiologi air2. Mikrobiologi
tanah3. Mikrobiologi
udara4. Mikrobiologi
rumen
Habitat1. Mikrobiologi air2. Mikrobiologi
tanah3. Mikrobiologi
udara4. Mikrobiologi
rumen
Problema Dasar1. Ekologi mikroba2. Fisiologi
mikroba3. Kimia/Biokimia
mikroba4. Genetika
mikroba
Problema Dasar1. Ekologi mikroba2. Fisiologi
mikroba3. Kimia/Biokimia
mikroba4. Genetika
mikroba
Problema Terapan1. Mikrobiologi
kesehatan2. Mikrobiologi industri3. Mikrobiologi
makanan4. Mikrobiologi
lingkungan5. Mikrobiologi sanitasi6. Mikrobiologi geologi7. Mikrobiologi pasca
panen8. Mikrobiologi analitik9. Mikrobiologi
kesenjataan
Problema Terapan1. Mikrobiologi
kesehatan2. Mikrobiologi industri3. Mikrobiologi
makanan4. Mikrobiologi
lingkungan5. Mikrobiologi sanitasi6. Mikrobiologi geologi7. Mikrobiologi pasca
panen8. Mikrobiologi analitik9. Mikrobiologi
kesenjataan
Sistematika Mikroba : Kegiatan menyeluruh meliputi pengklasifikasian, penamaan, dan pengidentifikasian mikroba
Dasar Klasifikasi Sifat morfologi, sifat fisiologi, sifat imunologi
Klasifikasi mikroba lebih sulit dari klasifikasi tanaman atau hewan Morfologi sama tapi fisiologi berbeda I. KLASIFIKASI BAKTERI Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology Binomenclature = sistem dua nama (genus + spesies)
Dunia TumbuhanDivisi I : Protophyta Klas I : Schizophyceae (ganggang biru) Klas II : Schizomycetes (bakteri) Klas III : Microtatobiotes (Rickettsia dan virus)
KATEGORI BESAR BAKTERI Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology• Kategori Besar 1 : Eubacteria Gram Negatif dengan dinding sel (Grup
1 – 16) = 16 Grup• Kategori Besar 2 : Eubacteria Gram Positif dengan dinding sel (Grup
17 – 29) = 13 Grup• Kategori Besar 3 : Eubacteria tanpa dinding sel (Grup 30) = 1 Grup• Kategori Besar 4 : Archeobacteria (Grup 31 – 35) = 5 Grup
Grup 1 Sphirochaeta
Grup 2 Bakt. Batang/vibrio gram -, anaerobik/mikroaeofilik
Grup 3 Bakt. Bengkok gram -, non motil/ bergerak sedkit
Grup 4 Bakt. Batang, kokus, gram -, aerobik/mikroaerofilik
Grup 5 Bakt. Batang, gram -, fakultatif anaerob
Grup 6 Bakt. Batang lurus, bengkok, gram -, anaerob
Grup 7 Bakt. Pengurai sulfat, pereduksi sulfur
Grup 8 Bakt. Kokus, gram -, anaerob
Grup 9 Rickettsia dan Chlamydia
Grup 10 Bakt. Fototrofik anoksigenik
Grup 11 Bakt. Fototrofik oksigenik
Grup 12 Bakt. Khemolitotrofik aerob, simbiosis dng organisme lain
Grup 13 Bakt. Bertunas
Grup 14 Bakt. Berselubung
Grup 15 Bakt. Nonfotosintetik
Grup 16 Myxobacteria
•Kategori Besar 1 : (Grup 1 – 16)
Grup 17 Kokus Gram -
Grup 18 Batang, kokus Gram +, Endospora
Grup 19 Batang, Gram +, non spora reguler
Grup 20 Batang Gram +, non spora ireguler
Grup 21 Mycobacteria
Grup 22 Actinomycetes, Nocardia
Grup 23 Actinomycetes
Grup 24 Actinomycetes, Actinoplaneta
Grup 25 Actinomycetes, Streptomycetes
Grup 26 Actinomycetes, Maduromycetes
Grup 27 Thermomonospora
Grup 28 Thermoactinomycetes
Grup 29 Actinomycetes dan genus lain
•Kategori Besar 2 : (Grup 17 – 29)
Grup 31 Methanogen
Grup 32 Archaeal, Sulfate Reducers
Grup 33 Halobacteria/Archaeobacter Aerob, Halofilik ekstrim
Grup 34 Archaeobacteria tanpa dinding sel
Grup 35 Thermofilik ekstrim dan hyperthermofilik
•Kategori Besar 3 : (Grup 30)
Grup 30 Mycoplasma atau Mollicutes: Bakteri tanpa dinding sel
•Kategori Besar 4 : (Grup 31 - 35)
II. KLASIFIKASI ALGAFisiologi sel vegetatif, morofologi sel reproduksi, pigmenDivisi I : Cyanophyta (alga hijau-biru)Divisi II : Chlorophyta (alga hijau)Divisi III : Euglenophyta Divisi IV : Pyrrophyta (alga api)Divisi V : ChrysophytaDivisi VI : PhaeophytaDivisi VII : Rhodophyta (alga merah)
III. KLASIFIKASI JAMUR (cendawan)Divisi I : MyxomycophytaDivisi II : Eumycophyta (jamur benar) Klas Phycomycetes : jamur tingkat rendah Klas Ascomycetes : jamur tingkat tinggi Klas Basidiomycetes : jamur tingkat tinggi Klas Deuteromycetes : jamur (cendawan) reproduksi
tidak jelas
IV. KLASIFIKASI PROTOZOAHewan bersel satu, bergerak dg khas, beberapa protozoa dpt masuk tanaman atau hewan.Berdasarkan alat gerak/lokomasia :Klas Rhizopoda Klas CiliataKlas Mastigophora Klas Sporozoa
V. KLASIFIKASI VIRUSKelompok Virus ANDKelompok Virus ARN
Dua grup bakteri prokariot berdasarkan dinding sel :Peptidoglikan : N-asetilglukosamin, asam N-asetilmuramat, L-alanin, D-alanin, asam D-glutamat, lisin, asam diaminopimelat•Bakteri GRAM + : peptidoglikan 90%•Bakteri GRAM - : peptidoglikan 5-20%
kapsul
peptidoglikan
Asam teikoat
Ruang periplasma
Membran sitoplasma
Kapsul
Lipopolisakarida+lipoprotein
Peptidoglikan
Ruang periplasma
Membran sitoplasma
GRAM + GRAM -
LAPISAN DINDING SEL PADA BAKTERI GRAM + DAN -
Pewarnaan Gram (Christian Gram 1884)
Pewarnaan Gram1. Sel mikroba diwarnai dengan zat warna basa VIOLET
KRISTAL2. Pencucian kelebihan zat warna VK dengan AIR mengalir.3. Penambahan larutan YODIUM/LUGOL membentuk
kompleks VK + Y.4. Pencucian sel dengan alkohol kompleks VK + Y akan
keluar dari dinding sel bakteri Gram - . Kompleks VK + Y tidak keluar dari dinding sel bakteri Gram + karena tebalnya lapisan peptidoglikan.
5. Penambahan larutan SAFRANIN pada sel. Bakteri Gram + akan tetap berwarna biru VK. Bakteri Gram akan berwarna merah karena menyerap SAFRANIN.
Urutan Pewarnaan Reaksi dan Warna Sel
Gram + Gram -
1. VIOLET KRISTAL (VK) 1 menit
sel berwarna biru violet sel berwarna biru violet
2. Larutan Yodium (Y) 1 menit
Kompleks VK + Y, sel berwarna biru violet
Kompleks VK + Y, sel berwarna biru violet
3. Pencucian dengan alkohol
Dinding sel alami dehidrasi.
Pori-pori dinding sel berkerut.
Permeabilitas dinding sel menurun.
Kompleks VK + Y tidak dapat keluar dari sel.
Sel tetap berwarna biru violet
Lemak terekstraksi dari dinding sel.
Pori-pori dinding sel membesar.
Kompleks VK + Y tercuci keluar dari sel.
Sel menjadi tidak berwarna
4. Penambahan larutan SAFRANIN
Sel tidak terpengaruh.Sel tetap berwarna biru
violet
Sel mampu menyerap zat warna Safranin sel menjadi berwarna merah
Urutan Reaksi Pewarnaan Gram Pada Bakteri
Sifat sel Perbedaan Relatif
Gram + Gram -
1. Komposisi dinding sel Peptidoglikan 90% Peptidoglikan 5-20%
2. Ketahanan terhadap penicillin
Lebih sensitif (kurang tahan)
Lebih tahan
3. Ketahanan terhadap perlakuan fisik
Lebih tahan Kurang tahan
4. Ketahanan terhadap lisozim
Lebih sensitif (kurang tahan)
Lebih tahan
5. Kebutuhan nutrisi Relatif kompleks Relatif sederhana
Perbedaan Relatif Sifat Bakteri Gram + dan Gram -
Catatanantibiotik penicillin dan sikloserin mencegah sintesa peptidoglikan Gram + pada sel yang sedang tumbuh
ALAT DAN PERGERAKAN SEL
FLAGELA• Ukuran sangat kecil (20 nm)• Dapat dilihat dengan pewarna khusus + mikroskop• Pewarna fuksin basa menggunakan asam tanat sebaga mordan
(membantu melekatkan molekul pewarna sepanjang flagela).• Mikroba menjadi bergerak (MOTIL) karena flagela
Letak dan Bentuk Flagela
Monotrikat Flagela pada salah satu ujung sel
Ampitrikat Flagela pada masing-masing ujung sel
Lopotrikat Sekumpulan dua atau lebih flagela pada salah satu ujung atau kedua ujung sel
Peritrikat Banyak flagela menyebar pada seluruh permukaan sel
STRUKTUR KHAS SEL PROKARIOT
1. PILI• Serupa flagela : ukuran pili < flagela dan jumlah pili > flagela• Susunan kimia pili flagela• Fungsi : a. Konjugasi bakteri pemindahan DNA plasmid dari
satu sel ke sel yang lain. b. Perekatan bakteri pada permukaan bahan padat. c. Pembentukan film pada permukaan cairan.
2. KAPSUL DAN LAPISAN LENDIR• Kapsul = komponen berlendir dalam bentuk kompak mengelilingi sel• Lapisan lendir = komponen berlendir tidak kompak dan mudah lepas• Komponen penyusun kapsul dan lapisan : Polisakarida, Polipeptida, Kompleks Polisakarida – Protein• Pembentukan kapsul dipengaruhi media pertumbuhan dan
lingkungan hidup.• Leuconostoc mesenteroides dalam media sukrosa kapsul dekstran sukrosa enzim dekstran sukrase dekstran• Streptococcus pneumoniae memiliki kapsul untuk melindungi diri mampu bertahan dari sel pagosit tubuh manusia
3. ENDOSPORA• Strukturnya tahan terhadap panas, kering, kondisi asam dan basa
kromatin Selubung luar spora
sitoplasma korteks
• Endospora akan GERMINASI pada media yang sesuai - spora akan menyerap air dari media spora membengkak
lapisan luar spora pecah spora akan tumbuh menjadi sel vegetatif
4. GRANULA PENYIMPANAN• Komponen yang disimpan :
asam polihidroksibutirat, sumber enersi glikogen, pati, lemak, dan senyawa pembentuksulfur, fosfat anorganik struktur sel
5. VAKUOLA GAS• Vakuola gas pada bakteri fotosintetik + ganggang biru/hijau dapat
mengapung pada permukaan air.• Jika vakuola gas pecah sel akan mengendap
STRUKTUR KHAS SEL EUKARIOT
1. VAKUOLA a. Vakuola Makanan : mengandung enzim pencerna makanan dan berfungsi dalam metabolisme makanan.b. Vakuola Kontraktil : mengatur tekanan osmotik sel dan berfunghsi dalam pengeluaran produk buangan dan air.
2. LISOSOMA- mengandung enzim penghancur senyawa asing yang masuk ke dalam sel
3. MITOKONDRIA a. Tempat respirasi dan fosforilasi oksidatif dalam memperoleh enersib. Jumlah mitokondria bervariasi : - kebutuhan enersi banyak jumlah mitokondria banyak - kebutuhan enersi sedikit jumlah mitokondria sedikit
4. RETIKULUM ENDOPLASMAa. Saluran penghubung antara bagian permukaan dan bagian dalam selb. Pelekat komponen penting dalam sintesa protein (ribosoma).
5. BADAN GOLGIa. Berperan dalam sintesa dinding selb. Pembungkus enzim yang akan dikeluarkan dari sel
KLASIFIKASI MIKROBA BERDASARKAN METABOLISME ENERSI
1. FUNGSI SUMBER ENERSIa. Mempertahankan kehidupan selb. Pertumbuhan dan perkembangbiakan selc. Pergerakan sel
2. KLASIFIKASI BERDASARKAN SUMBER ENERSI2.1. Organisme Fototrof : memakai sinar matahari untuk menghasilkan
enersi Organisme Sumber Enersi Sumber Karbon
Contoha. Foto-ototrof Matahari CO2 Tanaman,
ganggangb. Foto-heterotrof Matahari Senyawa organik Ganggang
biru/hijau
2.2. Organisme Kimotrof : memakai senyawa kimia untuk menghasilkan enersi
Organisme Sumber Enersi Sumber Karbon
Contoha. Kimo-ototrof Seny. Kimia CO2 Bakteri Litotrofb. Kimo-heterotrof Seny. Kimia Senyawa organik Hewan,
Protozoa, Fungi, Bakteri
PERKECUALIANA. Organisme Foto-heterotrof a. Obligat : sangat tergantung pada sumber enersi dari sinar matahari b. Fakultatif : jika sumber enersi sinar matahari rendah (gelap) organisme dapat berubah sifat menjadi Kimo-heterotrof
dimana sumber enersinya menjadi senyawa kimia
B. Organisme Kimo-ototrof a. Obligat : sangat tergantung pada adanya sumber karbon CO2
b. Fakultatif : jika sumber CO2 rendah organisme dapat berubah sifat menjadi
Kimo-heterotrof dimana sumber karbonnya menjadi senyawa organik
3. KLASIFIKASI BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN 3.1. Organisme Aerob - hanya tumbuh jika ada O2 di lingkungannya
- enersi hanya didapat melalui respirasi aerobik
3.2. Organisme Anaerob- tidak perlu O2 untuk pertumbuhannya- adanya O2 akan menghambat pertumbuhan atau mematikan- enersi diperoleh melalui respirasi anaerobik (fermentasi).- anaerob aerotoleran : tidak sensitif dan tidak mati jika ada O2
3.3. Organisme Anaerob Fakultatif- tumbuh dengan O2 atau tanpa O2
PERKECUALIANA. Organisme Anaerob Fakultatif a. Dalam kondisi aerob (ada O2) respirasi b. Dalam kondisi anaerob (tanpa O2) fermentasi
Contoh : Reaksi Pembentukan AlkoholKondisi aerob : Glukosa H2O + CO2Kondisi anaerob : Glukosa Etanol + CO2
NUTRISI BAGI MIKROORGANISME
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN :
1. Tersedianya sumber nutrisi.2. Tersedianya air.3. Tersedianya oksigen.4. Suhu5. pH6. Senyawa antimikrobaNUTRISINutrisi diperlukan untuk pertumbuhan. Nutrisi dapat berupa :1. Sumber Karbon (C) - pembentukan enersi2. Sumber Nitrogen (N)3. Sumber Vitamin (Vit) - penyusun komponen
sel4. Sumber Mineral
Sumber Karbon
Glukosa, sukrosa, laktosa, pati, etanol, asam organik, alkana
Sumber Nitrogen
Protein, asam amino, garam amonium, garan nitrat, urea
Sumber Vitamin Larut air
Vit. B = B1 (Thiamin), B2 (Riboflavin), B6 (Piridoksin), B12 (Kobalamin), Niasin (asam nikotinat), asam pantotenat)
Sumber Vitamin Larut Lemak
Vit. A, D, E = jarang dibutuhkanVit. K = dibutuhkan oleh Mycobacterium, Bacteroides
Sumber Mineral
Mineral esensial : Mg, P, K, S, Ca, ClKomposisi mineral harus sesuai kebutuhan, jika terlalu tinggi akan toksik bagi mikrobaAIR
• Dimanfaatkan untuk hidup dan berkembangbiak• Komponen terbesar dalam sel (70 – 80%)• Pereaksi atau reaktan dalam reaksi biokimia
Semua air dapat digunakan, kecuali kondisi berikut :a. Adanya padatan atau ion konsentrasi tinggi
- adanya garam atau gula, kondisi menjadi hipertonik- air sel keluar sel berkerut sel akan mati
b. Adanya koloid hidrofilik (gel)- gel dapat menyerap air- media agar : konsentrasi agar maks. 4% untuk pertumbuhan- agar > 4% : media agar keras mikroba sulit tumbuh
c. Air dalam bentuk kristal es
OKSIGENBerdasarkan kebutuhan akan oksigen :1. Mikroba aerob2. Mikroba anaerob3. Mikroba anaerob fakultatif
Reaksi singkat yang berjalan bagi bakteri :1. Bakteri memiliki enzim flavoprotein
Flavoprotein + O2 H2O2 + O2-
2. Bagi bakteri aerob dan anaerob aerotoleran : ada enzim superoksida dismutase (SD) dan Katalase (K)
2O2- + 2 H- H2O2 + O2 (SD)
2H2O2 2H2O + O2 (K)
3. Bagi bakteri anaerob fakultatif :ada enzim Superoksida Dismutase (SD) dan Peroksida (P)
2O2- + 2 H - H2O2 + O2 (SD)
H2O2 + Seny. Organik H2O + Seny. Organik teroksidasi (P)
4. Bagi bakteri anaerob : tidak ada SD, K, PO2 merupakan racun; reaksi Flavoprotein + O2 H2O2 + O2
-
tidak dapat dipecah
MEDIA DAN STERILISASI
MEDIA
Substrat bagi pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba Berbentuk bahan alami (toge, kentang, daging, telur, susu dll.) Berbentuk bahan buatan (senyawa kimia organik dan anorganik)
SYARAT MEDIA BAGI MIKROBAo Mengandung unsur/nutrisi yang diperlukan bagi pertumbuhan & perkembangbiakano Mempunyai tekanan osmotik, tegangan permukaan, dan pH yang sesuaio Harus steril dan bebas kontaminan
BENTUK MEDIA BERDASARKAN ZAT PEMADAT1. Media Semi Padat
- mengandung agar-agar 1 – 1,5% - berbentuk padat setelah dingin : Nutrient Agar, Potato Dextose Agar - untuk menumbuhkan bakteri, kapang dan khamir
2. Media Cair - tanpa penambahan agar-agar - berbentuk cair (broth) : Nutrient Broth, Lactose Broth - untuk menumbuhkan bakteri, kapang dan khamir
3. Media Padat - Lebih keras daripada medium semi padat - Media padat organik (kentang, umbi) dan anorganik (tanah)
BENTUK MEDIA BERDASARKAN SENYAWA PENYUSUN1. Media Alami
- disusun oleh bahan-bahan alami (kentang, tepung, daging, telur, umbi - sumber KH (kentang, pati umbi, dedak) - sumber N (daging, telur, ikan)
2. Media Sintetik - disusun oleh senyawa kimia - Media untuk bakteri Clostridium :
K2HPO4 0,5 g KH2PO4 0,5 gMgSO4.7H2O 0,1 g NaCl 0,1 gFeSO4.7H2O 0,01 g MnSO4.7H2O 0,01 g
3. Media Semi Sintetik - disusun oleh campuran bahan-bahan alami dan bahan sintetis - Plate Count Agar Tripton 5 g
Ektrak khamir 2,5 gGlukosa 1 gAgar 15 gAir 1 L
- Lactose Broth Ekstrak sapi 3 gPepton 5 gLaktosa 5 gAir 1 LpH 6.7
BENTUK MEDIA BERDASARKAN TUJUAN/SPESIFIKASI1. Media Umum
- digunakan untuk pertumbuhan & perkembangbiakan 1 atau lebih mikroba secara umum - Agar kaldu nutrisi bakteri dan Agar kentang dekstrosa kapang
2. Media Pengaya - untuk memacu pertumbuhan & perkembangbiakan suatu mikroba lebih cepat dari mikroba lainnya dalam suatu bahan. - Selenite-Cystine Broth memacu pertumbuhan Salmonella
3. Media Selektif - media yang dapat ditumbuhi oleh suatu jenis mikroba; mikroba lain akan terhambat atau mati. - Salmonella-Shigella Agar (SSA) untuk Salmonella dan Shigella - Staphylococci 110 Agar untuk Staphylococcus
4. Media Diferensiasi - untuk pertumbuhan mikroba tertentu serta penentuan sifat-sifatnya. - Blood Agar untuk bakteri hemolitik
5. Media Penguji - media untuk pengujian senyawa tertentu dengan bantuan mikroba - untuk menguji Vit, asam amino, antibiotik, residu pestisida, residu deterjen
6. Media Enumerasi - digunakan untuk menghitung jumlah mikroba pada suatu bahan. - dapat berupa media umum, media selektif, media diferensiasi, media penguji
STERILISASI
1. Sterilisasi Secara Fisik- pemanasan, penggunaan sinar (X, gama, UV)- komposisi bahan tidak mudah berubah akibat sterilisasi- sterlisasi udara panas dengan oven 170-180oC 2 jam untuk alat gelas- sterilisasi uap panas tekanan tinggi dengan autoklaf 121oC 15 Psi 15 menit
2. Sterilisasi Secara Kimia- desinfektan (CuSO4, AgNO3, HgCL2, ZnO), alkohol, formalin, AMC (HCl + garam Hg)- NaCl (9%), KCl (11%), KNO (10%) membunuh mikroba karena tekanan osmotiknya.- Khlor (Cl2) untuk tempat air
Cl2 + H2O HCl + HOCl HOCl HCl + On
On memiliki daya oksidasi kuat & membunuh mikroba Khlorinasi langsung terhadap sel- formalin (formaldehida) 4-20% mudah larut dalam air- alkohol 50-75% mengkoagulasi protein mikroba
3. Sterilisasi Secara Mekanik- penggunaan saringan atau membran filter Na-Cellulose
Bahan Ujian Mid SemesterBahan Ujian Mid Semester
PRINSIP MIKROBIOLOGI PANGAN Pendahuluan Mikrobiologi Sel Prokariot & Eukariot Pewarnaan GRAM Struktur Sel Prokariot/Eukariot Nutrisi Bagi Mikroba --- Sejarah Perkembangan Mikrobiologi --- Klasifikasi Mikroba
Bahan Ujian Mid SemesterBahan Ujian Mid Semester
MIKROBIOLOGI INDUSTRI PANGANBahan Pangan & KlasifikasinyaFaktor Pertumbuhan Mikroba :
intrinsik & ekstrinsik
Pendahuluan & Perkembangan Mikrobiologi Sel Prokariot & Eukariot Struktur Sel Mikroba
a. Alat gerakb. Alat respirasic. Alat pencernaan
Identifikasi Mikrobaa. Pengujian Fenotypeb. Pengujian Biokimiac. Pengujian Morfologid. Pengujian Genetika (16 sRNA)
Klasifikasi Mikrobaa. Kapangb. Khamirc. Bakterid. Aerob/anaerob
Nutrisi Bagi Mikrobaa. Sumber C dan Nb. Jenis dan Klasifikasi Media Pertumbuhan
Pertumbuhan Mikroba
MIKROBIOLOGI
Faktor Pertumbuhan Intrinsika. pHb. Airc. Potential Redoksd. Nutrisie. Antimikrobaf. Struktur Biologis
Faktor Pertumbuhan Ekstrinsika. Suhub. Kelembaban c. Gasd. Mikroba kompetitor
Kerusakan Mikrobiologisa. Kapangb. Khamirc. Bakterid. Aerob/anaerob
Pencegahan Kerusakan Mikrobiologisa. Pengaturan Faktor Intrinsikb. Pengaturan Faktor Ekstrinsik
MIKROBIOLOGI