Download - presentasi tangki

Transcript
Page 1: presentasi tangki

KELOMPOK 1 A

1.DEDI MEIER SILABAN2.FAJRINA QAISHUM3.DWI YUNI ERNAWATI

PRESENTASI LAPORAN TANGKI BERPENGADUK

Page 2: presentasi tangki

PENDAHULUAN

1. Tujuan Percobaan

a. Dapat menjelaskan pola-pola aliran yang terjadi dalam tangki berpengaduk pada posisi center

b. Dapat menghitung kebutuhan daya yang diperlukan untuk suatu operasi pencampuran dengan posisi pegaduk center dan off-center

c. Dapat menentukan karakteristik daya pengaduk

Page 3: presentasi tangki

2. Tinjauan Pustaka

Pengadukan adalah operasi yang menciptakan terjadinya gerakan di dalam bahan yang diaduk. Tujuan utama dari operasi pengadukan adalah terjadinya pencampuran. Pencampuran merupakan operasi yang bertujuan mengurangi ketidaksamaan kondisi, suhu, atau sifat lain yang terdapat dalam suatu bahan.

Bilangan Reynold

Bilangan Power 2

Re aDNN

53aDN

pNPo

Page 4: presentasi tangki

METODELOGI PERCOBAAN

2.1. Bahan yang Digunakan

1. Air2. Butiran plastik bewarna 2.2 Alat yang Digunakan

3. Unit tangki berpengaduk4. Impeller dengan tipe propeller, paddle

A,C,D,dan E, dan turbin

0000

rpm

F Pengukur Gaya

Motor Listrik

Paddle

Fluid Mixing Apparatus

Page 5: presentasi tangki

2.3 Prosedur Percobaan2.3.1 Penentuan Pola Aliran

1. Tangki diisi dengan air hingga ketinggian 30 cm dari dasar tangki.2. Pengaduk dipasang pada posisi yang tersedia pada batang poros tangki

berpengaduk.3. Motor pengaduk dihidupkan.4. Kecepatan putar motor pengaduk diatur dengan penambahankecepatan

yang tidak terlalu besar (sekitar 25 rpm).5. Gerakan fluida (air) didalam tangki diamati,sampai terlihat terbentuk

pusaran air dan vortex pada permukaan air.6. Sejumlah butiran plastic berwarna ditambahkan ( dimasukkan ) ke

dalam tangki.

Page 6: presentasi tangki

2.3.2 Penentuan Karakteristik Daya Pengaduk1. Tangki diisi dengan air dengan ketinggian 30 cm dari dasar tangki.2. Propeller dipasang pada posisi yang telah tersedia.3. Klem penyetel neraca pegas dikendorkan sehingga memungkinkan

dynamometer dapat bergerak bebas.4. Posisi kedudukan dynamometer diatur pada posisi netral,jika dianggap perlu

bar setting dapat dipakai untuk mengatur tegangan pegas.5. Panjang Tali (pada pegas) diatur sehingga posisi indicator/penunjuk garis

dengan tanda (garis putih) dan selubung pegas pada posisi netral.6. Laju putaran motor diatur,dengan memutar pengatur kecepatan motor pada

panel kendali dengan kenaikan yang tetap.7. Lakukan percobaan diatas dengan posisi impeller miring.8. Prosedur diulangi untuk paddle A,C,D,dan E.

Page 7: presentasi tangki

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Penentuan Pola Aliran

a. Propeller memiliki pola sirkulasi fulida yang sejajar dengan tangki pengaduk (aksial).

b. Paddle memiliki pola sirkulasi fluida yang tegak lurus dengan tangki pengaduk.

c. Turbin memiliki pola sirkulasi aliran yang terbentuk terlihat menyebar ke segala arah.Dengan kata lain pola alirannya merupaka gabungan antara pola sirkulasi aliran radial dan pola sirkulasi aksial (tangensial).

Keterangan :a. Impellerb. Propellerc. Turbin

Page 8: presentasi tangki

2. Hubungan antara Laju Putaran dengan Gaya yang Dibutuhkan

0 5 10 15 20 25 30 35 400

0.2

0.4

Paddle APaddle CPaddle DPaddle EPropeller

Laju Putaran (rad/det)

Gaya

(N)

Gambar 1 Hubungan laju putaran terhadap gaya yang dibutuhkan pada sumbu center

Page 9: presentasi tangki

0 5 10 15 20 25 300

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

0.35

Paddle APaddle CPaddle DPaddle EPropeller

Laju Putaran (rad/det)

Gaya

(N)

Gambar 2 Hubungan laju putaran terhadap gaya yang dibutuhkan pada sumbu off-center

Page 10: presentasi tangki

3. Hubungan antara Laju Putaran Pengaduk dan Bilangan Daya

0 5 10 15 20 25 300

0.00002

0.00004

0.00006

0.00008

0.0001

0.00012

Paddle APaddle CPaddle DPaddle EPropeller

Laju Putaran (rad/det)

Pow

er N

umbe

r

Gambar 3.Hubungan laju putaran terhadap bilangan daya pada posisi center

Page 11: presentasi tangki

0 5 10 15 20 25 300

0.00001

0.00002

0.00003

0.00004

0.00005

0.00006

0.00007

0.00008

0.00009

Paddle APaddle CPaddle DPaddle EPropeller

Laju Putaran (rad/det)

Daya

(w)

Gambar 4 Hubungan laju putaran terhadap bilangan daya pada posisi off-center

Page 12: presentasi tangki

4. Hubungan antara Bilangan Reynold dengan Bilangan Daya

0 100 200 300 400 500 600 700 800 90010000

2.00000000000002E-05

4.00000000000004E-05

6.00000000000005E-05

8.00000000000007E-05

0.000100000000000001

Paddle APaddle CPaddle DPaddle EPropeller

Reynold Number

Pow

er N

umbe

r

Gambar 5 Hubungan bilangan reynold terhadap bilangan daya pada sumbu center

Page 13: presentasi tangki

0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 10000

0.00001

0.00002

0.00003

0.00004

0.00005

0.00006

0.00007

0.00008

0.00009

Paddle APaddle CPaddle DPaddle EProprller

Reynold Number

Pow

er N

umbe

r

Gambar 6 Hubungan bilangan reynold terhadap bilangan daya pada sumbu off-center.

Page 14: presentasi tangki

Kesimpulan

1. Bentuk pola aliran untuk impeller tipe propeller, paddle, dan turbin secara berurutan adalah aksial, radial dan tangensial.

2. Hubungan antara laju putaran dengan besarnya gaya yang dibutuhkan pada posisi impeller center adalah berbanding lurus. Hal ini sama dengan posisi impeller off center. Sehingga nilai gaya dipengaruhi oleh laju putaran

3. Hubungan kecepatan pengadukan dengan besarnya daya yang dibutuhkan pada posisi impeller center adalah berbanding lurus. Hal ini sama dengan posisi impeller off center.

4. Hubungan daya dengan bilangan reynold pada posisi impeller center adalah berbanding terbalik. Hal ini sama dengan posisi impeller off center.

Page 15: presentasi tangki

Top Related