Download - Presentasi Referat Epistaksis Kt
Oleh:
Dyhan Purna Setia
Irvan Kurnia
M. Dio Syaputra
Rico Ikhsani
Preseptor : Dr.Fachzi Fitri, Sp.THT- KL
Epistaksis :- keluarnya darah dari hidung- Bukan suatu penyakit- Suatu keluhan atau tanda
- Akibat dari kelainan setempat/penyakit umum
Ada dua sumber perdarahan Epistaksis : dari bagian anterior dan bagian posterior
Epistaksis dilaporkan timbul pada 60% populasi umum
Puncak kejadian epistaksis didapatkan pada dua puncak usia (bimodal) yaitu pada usia <10 tahun dan >50 tahun
Epistaksis yang sumbernya dari bagian anterior hidung hampir 90% dapat ditanggulangi dengan menekan pembuluh darah yang mengalami perdarahan.
Epistaksis berat → dapat mengancam keselamatan jiwa pasien dan dapat berakibat fatal bila tidak segera ditolong.
Batasan Masalah Tujuan penulisan Metode penulisan
Defenisi→keluarnya darah dari hidung yang
merupakan gejala atau manifestasi penyakit lain, penyebabnya bisa lokal atau sistemik
Jarang terjadi pada bayi Epistaksis anterior lebih sering pada
anak-anak & dewasa muda Epistaksis posterior sering pada usia
yang lebih tua, terutama ♂ dengan penyakit hipertensi dan arteriosklerosis
Sering terjadi pada musim dingin Sering terjadi pada iklim yang
panas dengan kelembaban yang rendah
Pasien yang menderita alergi, inflamasi hidung, dan penyakit sinus lebih rentan terhadap resiko terjadinya epistaksis
A. ETMOID ANTERIOR A. ETMOID POSTERIOR
A. PALATINA MAYOR A. SFENOPALATINA A. LABIALIS SUPERIOR
A. KAROTIS INTERNA
A. KAROTIS EKSTERNA
Epistaksis Anterior→berasal dari Pleksus Kiesselbach Epistaksis Posterior→berasal dari arteri sfenopalatina (area
Woodruff, dibawah bagian posterior konka nasalis inferior) atau arteri etmoid posterior
Epistaksis anterior (atas) dan Epistaksis posterior (bawah)
penyebab lokal1. Trauma2. Infeksi
akut/kronik3. Neoplasma4. Kelainan
kongenital5. Benda asing 6. lingkungan
penyebab sistemik
1. kardiovaskuler2. penyakit darah
/pembuluh darah3. Infeksi sistemik4. Gangguan
Endokrin
Bila akibat trauma, ada pembuluh darah pecah.
Perdarahan terjadi karena pembuluh darah kurang dapat berkontraksi:-pembuluh darah terletak antara periosteum dan mukosa tipis.-tidak ada bantalan yang melindungi pembuluh darah.
Epistaksis spontan, tanpa trauma.
Ada teori keseimbangan hormonal.
Hormon estrogen turun, timbul rangsangan untuk terjadi perdarahan.
PA : tidak ada pemb.darah pecah.
Hipotesis : darah keluar secara diapedesis melalui membrana basalis. Mekanisme yang sebenarnya belum jelas.
Darah menetes atau mengalir dari lubang hidung depan atau belakang.
Muntah darah bila banyak darah tertelan.
Bisa spontan. Bisa akibat trauma. Bila perdarahan berlanjut
penderita menjadi lemah, pucat, anemis.
Penderita jatuh syok, nadi cepat, lemah, tekanan darah turun.
1. MENGHENTIKAN PERDARAHAN
2. MENCEGAH KOMPLIKASI
3. MENCEGAH BERULANGNYA EPISTAKSIS
A (airway) B (breathing) C (circulation)
1. SIAPKAN ALAT DAN BAHAN.2. K.U. PENDERITA:
*PRESYOK/SYOK*ANEMIS
3. BERUSAHA MENENTUKAN SUMBER PERDARAHAN (KADANG-KADANG SUKAR).
BAGIAN ANTERIOR:*LITTLE’S AREA*A. ETMOID ANTERIOR
BAGIAN POSTERIOR:*A. SFENOPALATINA*A. ETMOID POSTERIOR
GUNA MENENTUKAN SIKAP DALAM BERTINDAK. KADANG-KADANG SUKAR DITENTUKAN.
Beberapa tindakan untuk menghentikan perdarahan :
A. METODE TROTTERB. TAMPON KAPAS ADRENALIN 1/100.000 dan
LIDOCAIN 2%C. KAUSTIK (PERAK NITRAS ATAU TRICHLOR
ACETIC ACID) ATAU ELEKTROKAUTERD. TAMPON ANTERIORE. TAMPON POSTERIOR (BELLOCQ)F. USAHA PALING AKHIR : LIGASI VASKULER.
INSTRUMENT1. LAMPU KEPALA2. SPEKULUM HIDUNG3. PINSET BAYONET4. UJUNG SUCTION5. SUCTION PUMP6. PENEKAN LIDAH7. ARTERI KLEM8. KATETER NELATON
BAHAN1. LAR.ADRENALIN
1:100.0002. LAR. PROCAIN 2 %3.TRICHLOR ACETIC ACID4.TAMPON VASELIN5. KAPAS TAMPON6.TAMPON BELLOCQ7. BENANG (SILK 0-1)8. KAIN KASA9. PLESTER
“ untuk mencegah waktu perawatan yang lama dan meningkatkan daya tahan pasien.”
Tentukan lokasi perdarahan Tentukan arteri yang diligasi Ligasi Skin graft
1. ANTIBOTIKAKarena tampon dianggap benda asing dan dapat mengundang infeksi.
2. HEMOSTATIKAUntuk menghentikanperdarahan.
3. SIMPTOMATIKUntuk menenangkan pasien atau mengurangi rasa nyeri
4. KAUSATIFU ntuk menurunkan tekanan darah pada yang disebabkan hipertensi.
AKIBAT PERDARAHAN:1. SYOK2. ANEMIA3. ASPIRASI DARAH4. GAGAL GINJAL5. TENSI TURUN
MENIMBULKAN ISKEMIA OTAK, INSUFISIENSI KORONER, INFARK MIOKARD.
AKIBAT PASANG TAMPON:1. TIMBUL SINUSITIS2. TIMBUL OMA3. HEMOTIMPANUM4. AIR MATA DARAH (BLOODY
TEARS)5. SEPTIKEMIA6. LASERASI MUKOSA HIDUNG
(AKIBAT TAMPON ANTERIOR)7. LASERASI SUDUT BIBIR,
PALATUM MOLLE, ALA NASI (AKI BAT TAMPON BELLOCQ)
90% kasus epistaksis anterior dapat berhenti sendiri.
Pada pasien hipertensi dengan/tanpa arteriosklerosis, biasanya perdarahan hebat, sering kambuh dan prognosisnya buruk.
Epistaksis adalah keadaan keluarnya darah dari hidung. Epistaksis ini bukan merupakan suatu penyakit, melainkan suatu keluhan atau tanda, yang merupakan akibat dari kelainan setempat atau penyakit umum.
Epistaksis dibagi atas epistaksis anterior yang sering terjadi pada anak-anak dan dewasa muda serta epistaksis posterior yang sering terjadi pada laki-laki berusia 50 an dengan penyakit hipertensi dan arteriosklerosis.
Penyebab epistaksis dapat lokal dan sistemikPrinsip pentalaksanaan epistaksis adalah perhatikan ABC, memperbaiki keadaan umum, mencari sumber perdarahan, menghentikan perdarahan serta mencari faktor penyebab untuk mencegah berulangnya perdarahan.
Pentalaksanaan epistaksis yang dapat dilakukan adalah : memencet hidung memasang tampon anterior dan posterior kauterisasi teknik bedah
Epistaksis termasuk kedaruratan medis dibidang THT yang dapat berakibat fatal, diharapkan setiap dokter memiliki kemampuan dasar dalam pertolongan pertama terhadap pasien.
Untuk penatalaksanaan yang tepat diperlukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang cermat dalam menetukan penyebab epistaksis.
TERIMA KASIH