Download - Presentasi makalah msdm
MODEL PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PENINGKATAN
KOMPETENSI GURU DI SEKOLAH
Asep SupriatnaDian RahmawatiMaya Puspita
Asep SupriatnaDian RahmawatiMaya Puspita
Latar Belakang Masalah• Training merupakan kegiatan untuk
meningkatkan pengetahuan, keahlian, kompetensi, sebagai hasil dari pengajaran vocational dan latihan keahlian dan pengetahuan yang berhubungan dengan penggunaan keahlian yang spesifik.
• Dahulu, bentuknya dapat berupa magang. Namun sekarang sering diartikan sebagai pengembangan profesional/jabatan
• Membentuk dan merubah mind set (KSA)• Pengembangan berorientasi pada
individu dikelola bersama-sama dan rentang waktu panjang
Pengembangan Karir (Man Power and Career
Planning)
Pengembangan Karir (Man Power and Career
Planning)
KKPP
AA
Kompetensi Individu
Umum/
Dasar
Umum/
Dasar
Khusus/ Bidang
Khusus/ Bidang
Kompetensi Jabatan (Struktural dan Fungsional)
Kompetensi Jabatan (Struktural dan Fungsional)
Kinerja Organisasi(Tercapainya Visi Misi)
Kinerja Organisasi(Tercapainya Visi Misi)
KETERKAITAN KONSEPTUAL ANTARA TRAINING,
PENGEMBANGAN KARIER,KOMPETENSI JABATAN
DAN KINERJA ORGANISASI
Rumusan Permasalahan
• Apakah perbedaan pelatihan dan pengembangan SDM itu?
• Bagaimana kompetensi Guru di sekolah pada saat ini?
• Profesionalisme SDM Guru seperti apa yang diharapkan pada masa depan?
• Bagaimana Strategi pelatihan dan pengembangan SDM guru yang akan dilakukan?
Kegunaan/Manfaat
• Kegunaan yang bersifat teoritis, dimana dalam makalah ini banyak hal yang sangat bermanfaat tentunya dalam penulisan serta teori – teori yang dimasukkan dan menambah wawasan kami dalam menyusun makalah ini. Kegunaan praktis yang merupakan sebagai hasil dari kemampuan yang ada dalam mempelajari teori – teori yang kami dapatkan serta hasil studi dari riset pustaka.
• Secara akademis sebagai bahan masukan yang didapat dari kajian literatur ilmiah bagi instansi terkait tentang pentingnya peranan Pendidikan dan Pelatihan terhadap Pengembangan SDM.
• Sebagai bahan masukan yang dapat dimanfaatkan oleh penulis selanjutnya untuk dikembangkan dalam penulisan makalah ini.
• Menambah wawasan penulis dalam mengembangkan sumber daya manusia.
LANDASAN TEORI
• Pengertian Pelatihan dan Pengembangan
Model / Siklus Pendidikan dan Latihan
MODEL : PARKER (SIKLUS DIKLAT)
1. Melaksanakan Penilaian Kebutuhan
2. Mengembangkan Tujuan Diklat
6. Melaksanakan Diklat
3. Desain Kurikulum
5. Desain Pendekatan Evaluasi
4. Desain / Memilih Metode Diklat
7. Mengukur Hasil Diklat
4 KOMPONEN PENTING PELATIHAN
DAN PENGEMBANGAN GURU
• PENGEMBANGAN PRIBADI
• PENGEMBANGAN PROFESIONAL
• PENGEMBANGAN SOSIAL
• PENGEMBANGAN PENDAGOGIK
PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU
FOKUS
POKOK-POKOK STRATEGIS PENGEMBANGAN SDM
• PENYEMPURNAAN SISTEM PERENCANAAN PEGAWAI• PENYEMPURNAAN SISTEM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN• KLASIFIKASI JABATAN, PENGELOMPOKAN PEGAWAI
MENURUT JENIS PROFESINYA• PENYEMPURNAAN ADMINISTRASI DENGAN DIDUKUNG
OLEH SISTEM INFORMASI YANG TERPERCAYA• PERBAIKAN DALAM TINGKAT KESEJAHTERAAN PEGAWAI
Scan Lingkungan
Analisis Kebutuhan
Rancang Bangun Evaluasi
Rancang Bangun Kurikulum
Penyampaian Program
Evaluasi
(Sumber : CCMD/ International/ Indonesia, 1995)
PENDEKATAN SISTEM DIKLAT
STUDY KASUS
Beberapa Implikasi Dalam Praktek PelatihanDalam pedagogi atau konvensional,
karena berpusat pada materi
pembelajaran (Subject Matter Centered
Orientation) maka implikasi yang timbul
pada umumnya peranan guru, pengajar,
pembuat kurikulum, evaluator sangat
dominan. Pihak murid atau peserta
pelatihan lebih banyak bersifat pasif dan
menerima. Paulo Freire, menyebutnya sebagai
"Sistem Bank" (Banking System). Hal
ini dapat terlihat pada hal-hal sebagai
berikut:
Lanjutan …..• Penentuan mengenai materi pengetahuan dan
ketrampilan yang perlu disampaikan yang
bersifat standard dan kaku.
• Penentuan dan pemilihan prosedur dan
mekanisme serta alat yang perlu (metoda &
teknik) yang paling efisien untuk menyampaikan
materi pembelajaran.
• Pengembangan rencana dan bentuk urutan
(sequence) yang standard dan kaku
• Adanya standard evaluasi yang baku untuk
menilai tingkat pencapaian hasil belajar dan
bersifat kuantitatif yang bersifat untuk
mengukur tingkat pengetahuan.
• Adanya batasan waktu yang demikian ketat
dalam "menyelesaikan" suatu proses
pembelajaran materi pengetahuan dan
ketrampilan.
PENGEMBANGAN PEGAWAI MELALUI DIKLAT APARATUR
• Untuk menciptakan aparatur yang kompeten dan profesional maka disusun suatu sistem diklat aparatur yang komprehensif dan integral
• PP 101 Tahun 2000 adalah dasar sistem diklat aparatur yang berlaku saat ini.
• Melalui pelatihan, para pegawai banyak belajar mengenai permasalahan yang dihadapi, dan solusi apa yang memungkinkan.
• Keuntungan organisasi dengan memiliki para pegawai yang meningkat keahliannya dalam melaksanakan pelatihan.
• Para senior bisa banyak berhubungan dengan pegawai baru dalam organisasi.
• Membentuk para pegawai baru dan bisa dijadikan model transformasi.
• Walaupun tidak ditangani oleh trainer yang profesional, proses pembelajaran dapat berpengaruh terhadap organisasi.
DIKLAT DALAM JABATANDIKLAT DALAM JABATAN
Diklatpim Tingkat IDiklatpim Tingkat I
Diklat KEPEMIMPINANDiklat KEPEMIMPINAN
DIKLAT PRA-JABATANDIKLAT PRA-JABATAN
Golongan IIIGolongan III
Golongan IIGolongan II
Golongan IGolongan IDiklat TEKNISDiklat TEKNIS Diklat FUNGSIONALDiklat FUNGSIONAL
Teknis AnggaranTeknik PelaporanMan SwadanaAnalisis Jabatan Adm MateriilAdm ProyekKarya IlmiahDll.
Teknis AnggaranTeknik PelaporanMan SwadanaAnalisis Jabatan Adm MateriilAdm ProyekKarya IlmiahDll.
Training of Trainers Teknik Penyuluhan Kearsipan Modern Metodologi Penelitian
Training of Trainers Teknik Penyuluhan Kearsipan Modern Metodologi Penelitian
Diklatpim Tingkat IIDiklatpim Tingkat II
Diklatpim Tingkat IIIDiklatpim Tingkat III
Diklatpim Tingkat IVDiklatpim Tingkat IV
DIKLAT APARATURDIKLAT APARATUR
ANALISIS DAN PEMROSESANKECENDERUNGAN DAN KEBUTUHAN INFORMASI
KEPRAKTISAN SUMBER DAYA
INPUT
BAGIANPENGEMBANGAN
PEGAWAI
DEPARTEMEN MSDM
EVALUASIRENCANA
DAN ANGGARAN PELATIHAN
IMPLEMENTASI
STRUKTUR DAN OPERASI FUNGSI PELATIHANDAN PENGEMBANGAN DI ROBERT BOSCH Ltd, Cardiff
1. Kebutuhan organisasi2. Perubahan organisasi3. Informasi
Kepegawaian4. Kebutuhan Karyawan
di masa depan
Umpan balik ke pemimpin tim
Mengendalikan pengharapan
BAB IV KESIMPULAN DAN PENUTUP
4.1 Kesimpulan• Kegiatan pelatihan yang ditujukan kepada aparat pemerintah dan orang-
orang di suatu organisasi yang nota bene adalah orang dewasa harus melibatkan secara dalam kegiatan kegiatan tersebut atau dengan kata lain bahwa pelatihan hendaknya bersifat partisipatif.
• Kegiatan pelatihan yang ditujukan kepada orang dewasa maka materi dan pokok bahasan pelatihan hendaknya menarik bagi mereka dan ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari (Problem Centered Orientation), bermanfaat dan praktis dalam upaya mengembangkan peranan sosialnya.
• Kegiatan pelatihan yang ditujukan kepada orang dewasa hendaknya bersifat praktis dan ada peluang untuk diterapkannya pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan yang telah diperolehnya dalam kesempatan pelatihan.
• Kegiatan pelatihan yang ditujukan oleh orang dewasa hendaknya dilakukan berdasarkan pengalaman mereka sendiri sebagai sumberdaya belajar.
• Peranan pelatih atau fasilitator dalam proses belajar pendidikan orang dewasa adalah membantu, mendorong, mempermudah dan mengembangkan terjadinya proses belajar mandiri dengan menciptakan dan mengembangkan suasana yang kondusif.
• Metodologi pendidikan orang dewasa hendaknya menggunakan pendekatan "Experiential Learning Cycle" dan tidak bersifat "transmittal", dan bersifat "Learner Centered Approach".
• Media atau alat bantu yang dipergunakan bersifat "merangsang" terjadinya proses diskusi dan "berifat menggerakan diskusi" serta tidak bersifat "instruksional".
HATUR NUHUN