Download - ppt selulitis orbita
Referat Selulitis Orbita
Nike Angela Patrisia
110.2009.204
Pembimbing:
Dr.Wawin Wilman,Sp.M
Dr.Surtiningsih,Sp.M
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Mata
RSUD Arjawinangun
Anatomi Mata Tampak Depan
Anatomi Mata Potongan Melintang
Pada palpebra terdapat bagian-bagian :• Kelenjar, seperti : : kelenjar sebasea, kelenjar
Moll, kelenjar Zeis, dan kelenjar Meibom• M. orbikularis okuli• M. levator palpebra• Septum orbita, berasal dari rima orbita
merupakan pembatas isi orbita dengan kelopak depan
• Perdarahan : a.palpebra
• Persarafan
Palpebra superior : dari ramus frontal n. V,
Palpebra inferior :cabang ke II saraf ke V.
Otot Bola Mata
Otot ekstraokuler
Otot intraokuler terdiri dari M. spinchter pupille, M. dilator pupilleyang mengatur konstriksi serta dilatasi pupil serta M. Ciliaris yang mengatur bentuk lensa dan otot ekstraokuler (Snell, 2000)
Anatomi Rongga Orbita
• Volume orbita dewasa + 30cc dan bola mata menempati sekitar 1/5 bagian ruangannya.
Orbita berhubungan dengan :• Atas : Sinus frontalis• Bawah : Sinus maksilaris• Medial : Sinus ethmoidalis dan sphenoidalis
Vaskularisasi Orbita
Arteri utama : Arteri Oftalmika yang bercabang menjadi :
1. Arteri retina sentralis
2. Arteri lakrimalis memperdarahi glandula lakrimalis dan kelopak mata atas
3. Arteri siliaris posterior brevis memperdarahi koroid dan bagian-bagian nervus optikus
4.Arteri siliaris anterior memperdarahi sklera, episklera,limbus, konjungtiva
5.Arteri palpebralis media ke kedua kelopak mata
6. Arteri supraorbitais
7. Arteri supratrokhlearis
8. Arteri siliaris posterior
Vena utama : Vena Oftalmika superior dan inferior.
Vena Oftalmika Superior dibentuk dari :• Vena supraorbitais• Vena supratrokhlearis • cabang vena angularis
Selulitis Orbita
Definisi
Peradangan dari jaringan seluler orbita berakhir dengan supurasi dan terbentuk abses orbita atau orbital phlegmone,abses retrobulber.
Epidemiologi
Mortalitas/morbiditas S. aureus yang resisten terhadap
methicillin
kebutaan
Usia Pada anak-anak dengan kisaran usia 7-12 tahun
Ras Tidak
berpengaruh
Etiologi dan patofisiologi
Etiologi
Radang sinus
etmoidalis
Periostitis orbita
Trauma palpebra disertai infeksi
Benda asing orbita
kalazion
Manifestasi klinis
GAMBARAN KLINIK
Demam
Eksoftalmus
Nyeri bola mata,teruta
ma pada penekanan
Terjadi abses dan fluktuasi
>1 minggu pus dimargo orbita sebelah atas
Gangguan gerak
mata,diplopia
Udema palpebra
dan konjungtiv
a
N.II terkena,visus menurun,dan
sebaliknya
Diagnosis
Ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan lainnya. Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah :
Pemeriksaan darah lengkaplekositosis lebih besar dari 15.000
CT scan atau MRI sinus dan orbita
usap sekret hidung• Pembiakan kultur darah
CT scan
1. Pandangan aksial untuk menyingkirkan kemungkinan pembentukan abses otak dan abses peridural parenkim
2. Pandangan koronal menentukan keberadaan batas dari setiap abses subperiorbital. Sulit dilakukan pada anak-anak dan pasien yang tidak kooperatif
MRI
1. menggambarkan abses orbita
2. kemungkinan komplikasi dari trombosis sinus kavernosa
3. memutuskan kapan dan dimana melakukan drainase pada abses orbita.
Penatalaksanaan
1. Rawat rumah sakit
2. Antibiotik spektrum luas sesuai dengan penyebab,diberikan secara oral dan lokal
3. Bedrest
4. Kompres hangat diberikan pada kasus yang ringan
5. Tanda akut reda, lakukan insisi untuk mengeluarkan pus
6. Jika ada benda asing,dikeluarkan
Penyulit neuritis optik, panoftalmi,meningitis,abses otak,trombosis sinus kavernosus atau v.retina sentral.
Diagnosis banding dengan selulitis orbita penting :
Selulitis orbita Trombosis sinus kavernosus
- unilateral-refleks pupil normal-edema papil ( -)-rasa sakit hebat
- bilateral -refleks pupil menurun-edema papil (+)- Rasa sakit tidak hebat
Prognosis
Ad functionam : ad malam
Daftar pustaka
1. Asbury, Taylor. Rundaneva, Paul. Vaughan, Daniel P.Oftalmologi Umum.Jakarta : Widya Medika. Hal. 1-5, 265-266.
2. Ilyas, S.Ilmu Penyakit Mata Edisi 3. Fakultas Kedokteran UniversitasIndonesia. Jakarta.2004. Hal. 1-13, 101-102.
3. Kanski J.Clinical Ophtalmology a Systemic Approach.Philadelphia :Butterworth Heinemann Elsevier. Page : 175-176.
4. Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia: Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran. Jakarta, Sagung Seto, 2002
5. NN. Peradangan Orbita. Dalam: Ilmu Penyakit Mata untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran edisi ke-2.PERDAMI. Sagung Seto. Jakarta, 2002; 84
Wassalamualaikum wr.wb