Download - PPT referat.pptx
PERBANDINGAN PEMBERIAN VAKSIN ROTAVIRUS PADA PASIEN ANAK DIARE
Referat
Anemia Defisiensi Besi Pada AnakJuniati Agma20100310101Latar belakang Anemia defisiensi besi (ADB) adalah anemia akibat kekurangan zat besi untuk sintesis hemoglobin, dan merupakan defisiensi nutrisi yang paling banyak pada anak dan menyebabkan masalah kesehatan yang paling besar diseluruh dunia terutama dinegara sedang berkembang termasuk Indonesia.
Prevalensi anemia defisiensi besi (ADB) pada anak balita di Indonesia sekitar 40-45%. Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 menunjukkan prevalensi ADB pada bayi 0-6bulan (61,3%), bayi 6-12 bulan (64,8%), dan anak balita (48,1%).
Tujuan PenelitianMenggali lebih lanjut dan membahas tentang definisi, etiologi, patofisiologi, diagnosis, penatalaksanaan serta pencegahan anemia defisiensi besi.
Manfaat PenelitianDiharapkan dapat menambah pengetahuan tentang anemia defisiensi besi.
TINJAUAN PUSTAKADEFINISIAnemia adalah keadaan kadar hemoglobin kurang dari batas normal sesuai usia.
Anemia defisiensi besi (ADB) adalah anemia yang timbul akibat kosongnya cadangan besi tubuh (depleted iron store) sehingga penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang, yang pada akhirnya pembentukan hemoglobin (Hb) berkurang.
UmurRerataRentang Tali pusat16,813,72 minggu 16,513,0-20,13 bulan12,09,5-14,56 bulan-6tahun12,010,5-14,07-12 tahun13,011,0-16,0Wanita dewasa14`12,0-16,0Pria dewasa1614,0-18,0ETIOLOGIMenurut patogenesisnya, etiologi anemia defisiensi besi dibagi:
Masukan kurang: MEP, defisiensi diet relative yang disertai pertumbuhan yang cepat.
Absorbsi kurang: MEP, diare kronis, sindrom malabsorbsi lainnya.
Sintesis kurang: transferin kurang (hipotransferinemia congenital)
Kebutuhan yang bertambah: infeksi, pertumbuhan yang cepat
Pengeluaran yang bertambah: kehilangan darah karena
ankilostomiasis, amubiasis yang menahun, polip, hemolisis intravascular kronis yang menyebabkan hemosiderinemiaDitinjau dari segi umur penderita, etiologi anemia defisiensi besi dapat digolongkan menjadi:
a. Bayi dibawah usia 1 tahunKekurangan depot besi dari lahir, misalnya pada prematuritas, bayi kembar, bayi yang dilahirkan dari ibu yang anemia.Pemberian makanan tambahan yang terlambat, yaitu karena bayi hanya diberi ASI saja.
b. Anak umur 1-2 tahunInfeksi yang berulang-ulang seperti enteritis, bronkopneumonia dan sebagainya.Diet yang tidak adekuaT
C. Anak umur lebih dari 5 tahunKehilangan darah kronis karena infeksi parasit, misalnya ankilostomiasis, amubiasis.Seeokor cacing Ankylostoma duodenale akan menghisap darah 0,2-0,3ml darah setiap hari. Diet yang tidak adaekuat.
Metabolisme besi
Manifestasi Klinis
Gejala khas dari anemia defisiensi besi adalah:koilonychais/ spoon nail/ kuku sendok: kuku berubah menjadi rapuh dan bergaris-garis vertikal dan menjadi cekung sehingga mirip dengan sendok.atropi lidah yang menyebabkan permukaan lidah tampak licin dan mengkilap yang disebabkan oleh menghilangnya papil lidahAngular cheilitis yaitu adanya peradangan pada sudut mulut sehingga tampak sebagai bercak berwarna pucat keputihan.Disfagia yang disebabkan oleh kerusakan epitel hipofaring.
11Pemeriksaan laboratoriumHemoglobinMenurunMCVMenurunMCHMenurunRDWMenigkatRBCMenurunSerum ferritinMenurunTotal iron binding capacityMenigkatTransferrin saturationMenurunFEPMenigkatTransferrin receptorMenigkatReticulocyte hemoglobin concentrationMenurun
Diagnosis BandingPemeriksaan Anemia defisiensi besiTalsemia atau Anemia penyakit kronisAnemia SideroblastikHemoglobinMenurunMenurunMenurun Menurun MCVMenurunMenurunMenurunMenurun RDWMenigkat
NormalNormal-meningkatMenurun RBCMenurunNormal-naikNormal- MenurunNormal- MenurunSerum ferritinMenurunNormalmenigkatMeningkatTotal iron binding capacitymenigkat
NormalMenurunNormalTransferrin saturationMenurunNormalMenurunMeningkat FEPmenigkat
Normalmenigkat
Normal Transferrin receptormenigkat
Normalmenigkat
Normal Reticulocyte hemoglobin concentrationMenurunNormalNormal- MenurunNormal
Anamnesispucat yang berlangsung lama tanpa menifestasi perdarahan
mudah lelah, lemas, mudah marah, tidak ada nafsu makan, daya tahan tubuh terhadap infeksi menurun, serta gangguan perilaku dan prestasi belajar.
Gemar memakan makanan yang tidak biasa (pica) seperti es batu, kertas, tanah, dan rambut
Memakan bahan makanan yang kurang mengandung zat besi, bahan makanan yang menghambat penyerapan zat besi seperti kalsium dan fitat (beras, gandum) serta konsumsi susu sebagai sumber energi utama sejak bayi sampai usia 2 tahun (milkaholics)
Infeksi malaria, infeksi parasit seperti ankylostoma dan schistosoma.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan fisik gejala klinis ADB sering terjadi perlahan dan tidak begitu diperhatikan oleh keluarga. Bila kadar Hb