Transcript
Page 1: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Oleh :

Sawa Suryana, Drs., M.Si

Disampaikan dalam rangka penguatan Karakter mahasiswa PPGT

Bandungan, 20 Februari 2014

Page 2: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

PELAKSANAANPROGRAM KEGIATAN

GOVERNMENT

PEMBANGUNAN MASYARAKAT

SEKTOR SWASTA

SEKTOR LAIN

INSTITUSI &TOMA/TOGA

POLICYREGULATION

FACILITY

ALUR PIKIR (PROSES) PEMBANGUNAN MASYARAKAT

COORDINATING

COORDINATING

COORDINATING

SUPPORT

SUPPORT

SUPPORT

SUPPORT

MASYARAKATBERDAYA

(MAMPU, MAJU &MANDIRI) ALTERNATIF

SOLUSI

Page 3: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

PEMBANGUNAN MASYARAKAT

Mencakup: Community Development

(pembangunan masyarakat)Community Based Development

(pembangunan yang bertumpu pada masyarakat)Community-driven Development

(pembangunan yang digerakkan masyarakat)

?

“Memampukan dan Memandirikan Masyarakat” = PEMBERDAYAAN

Page 4: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

PARADIGMA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable

development) pada awalnya diketengahkan oleh the World Commision on Environmentand Development, pada tahun 1987. Komisi tersebut juga disebut Brundtland Commision sesuai dengan nama ketuanya yaitu Ny. Bo Brundtland waktu itu menjabat sebagai perdana menteri Norwegia. Komisi tersebut memaknai pembangunan berkelanjutan sebagai development that meets the needs of presents without compromising the ability of future generations to meet their needs. Boleh dikatakan dengan pembangunan berkelanjutan adalah merupakan suatu daya upaya untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang dengan tanpa mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang. Sedangkan dalam Ox ford concise Dictionary of Politics mengatakan bahwa pembangunan berkelanjutan adalah merupakan konsep yang menekankan keseimbangan antara kepentingan-kepentingan pertumbuhan ekonomi dan perlindungan pelestarian lingkungan.

Page 5: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

PARADIGMA HUMAN DEVELOPMENT Dalam rangka mewujudkan pertumbuhan perokononiian yang

berkelanjutan dan pembangunan sosial tersebut diperlukan langkah khusus untuk menjadikan manusia dan masyarakat sebagai modal utama pembangunan. Oleh karena itu paradigma ini kemudian menekankan manusia dan masyarakat sebagai modal social. Bertolak dari sini maka berkembanglah apa yang disebut sebagai human capital dan sosial capital

Pembangunan yang berbasis pada manusia mencakup pembangunan masyarakat (community based development) dan pembangunan manusia (people centered development). Sesungguhnya aliran pembangunan ini lahir atas dasar keprihatinan terjadinya degradasi manusia, yang hanya disamakan statusnya dengan alat produksi. Manusia tidak dihargai harkat dan martabatnya, mereka tidak lebih hanyalah sebagai alat produksi sebagaimana mesin industri.

Page 6: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

1. Pengetahuan dan pengertian tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana melaksanakannya

2. Pengetahuan dan pengertian tentang sikap dan kemungkinan tanggapan terhadap upaya pemberdayaan masy. Termasuk kecenderungan atau kemauan untuk melaksanakan rancangan yang dikehendaki

3. Kemampuan sasaran atau khalayak untuk melaksanakan cita-cita yang dikembangkan tersebut setelah dapat diterimanya.

STRATEGI DAN TAHAPAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

1.Perluasan jangkauan (Expansion Program)

2.Pembinaan (Maintenance Program)

3.Pelembagaan dan pembudayaan

STRATEGI

TAHAPAN

Page 7: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

Paradigma Pemberdayaan Masyarakat Tampaknya pendekatan pemberdayaan masyarakat

dalam penyelenggaraan pembangunan nasional merupakan pilihan yang harus diambil. Jika tidak menempuh cara ini maka pembangunan akan semakin jauh dari visi dan misi sebagaimana tertuang dalam UUD 1945. Dalam pembangunan perekonomian rakyat untuk memberdayakan rakyat hendaklah disertai tranformasi secara seimbang, baik itu tranformasi ekonomi, sosial, budaya maupun politik. Dengan demikian akan terjadi keseimbangan dalam masyarakat antar kekuatan ekonomi, sosial budaya, dan politik. Pemikiran demikian diperkuat oleh sistem perekonomian kerakyatan.

Page 8: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

Pengertian pemberdayaan Pada hakikatnya pemberdayaan merupakan penciptaan

suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling). Logika ini didasarkan pada asumsi bahwa tidak ada masyarakat yang sama sekali tanpa memiliki daya. Setiap masyarakat pasti memiliki daya, akan tetapi kadang kadang mereka tidak menyadang, atau daya tersebut masih belum dapat diketahui secara eksplisit. Oleh karena itu daya harus digali, dan kemudian dikembangkan. Jika asumsi ini yang berkembang, maka pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya, dengan cara mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki serta berupaya untuk mengembangkannya. Di samping itu pemberdayaan hendaknya jangan menjebak masyarakat dalam perangkap ketergantungan (charity), pemberdayaan sebaliknya harus mengantarkan pada proses kemandirian

Page 9: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

PEMBERDAYAAN SASARAN FUNGSI

Masyarakat

Keluarga

Pria/Perempuan dan Anak

Pasangan Suami -Istri

Kelembagaan Masyarakat FASILITASI

PENGGERAKAN

PENDAMPINGAN

Individu

KERANGKA PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Page 10: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

PROVINSI

KOTA/KABUPATEN

KECAMATAN

KELURAHAN

Regulator

O

P

E

R

A

T

O

R

ImplementatorProgram

SupervisorKegiatan

Pelaksana Kegiatan

(Eksekutor)

Unit terkait dan LSM Peduli prog pemb masy

HIRARKI FUNGSI PEMB. MASY

Unit terkait dan LSM Peduli prog pemb masy

Unit terkait dan LSM Peduli prog pemb masy

Unit terkait dan LSM Peduli prog pemb masy

Page 11: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

Community Empowerment

Goverment

PENGGERAKAN DAN POLA JEJARING DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Institution & Leader

People

Reg

ulat

ion,

Pol

icy,

,Fas

cilit

y

Participation & Responsibility

Regulation,

Policy,,Fascility

Pemberdayaan masyarakat

Page 12: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

PELAYANAN MASYARAKAT

Goverment

PELAYANAN, PEMBERDAYAAN MASYARAKATDAN PEMBANGUNAN

Private Community

Reg

ulat

ion,

Pol

icy,

Fasc

ility

Participation & Responsibility

Regulation, Policy,Fascility

Movement

Partnership

Empowerment

Community Development

Page 13: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

Tahapan Pemberdayaan Masyarakat

Sebagaimana disampaikan di muka bahwa proses belajar dalam rangka pemberdayaan masyarakat akan berlangsung secara bertahap. Tahap-tahap yang harus dilalui tersebut adalah meliputi:

Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju perilaku sadar dan peduli sehingga merasa membutuhkan peningkatan kapasitas diri.

Tahaptransformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan, kecakapan keterampilan agar terbuka wawasan dan memberikan keterampilan dasar sehingga dapat mengambil peran di dalam pembangunan.

Tahap peningkatan kemampuan intelektual, kecakapan-keterampilan sehingga terbentuklah inisiatif dan kemampuan inovatif untuk mengantarkan pada kemandirian.

Page 14: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

Tahapan Pemberdayaan Knowledge, Attitudes, Practice denganPendekatan Aspek Afektif, Kognitif, Psikomotorik dan Konatif

Tahapan Afektif Tahapan Kognitif Tahapan Psikomotorik Tahapan Konatif

Belum merasa sadar & peduli

Belum memiliki wawasan pengetahuan

Belum memiliki ketrampilan dasar

Tidak berperilaku membangun 

Tumbuh rasa kesadaran & kepedulian

Menguasai pengetahuan dasar

Menguasai ketrampflan dasar Bersedia terlibat dalam pembangunan

Memupuk semangat kesadaran & kepedulian

Mengembangkan pengetahuan dasar

Mengembangkan ketrampilan dasar

Berinisiatif untuk mengambil peran dalam pembangunan

Merasa membutuhkan kemandirian

Mendalami pengetahuan pada tingkat yang lebih tinggi

Memperkaya variasi ketrampilan

Berposisi secara mandiri untuk membangun diri dan lingkungan

Page 15: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

Model Treatment untuk Meningkatkan Aspek Afektit, Kognitif,Psikomotorik dan Konatif

Tahapan Afektlf Tahapan Kognitif Tahapan Psikomotorik Tahapan Konatif

Sangat rendah

Penyuluhan untuk penyadaran

Tidak berpengeta huan

Unskilled   Pelalihan untuk ketrampilan dasar

Perilaku acuh tak acuh

Keteladanan perilaku pemerintah dan agen pembaharu

Rendah Mobilisasi pada program

Pengetahu an rendah

Pembelajaran untuk peningkatan

Semikilled (setengah terampil)

Pelatihan lanjutan Bersedia ikut serta

Motivasi menjadi obyek

Cukup Motivasi untuk berperan 

Cukup Pilot project Skilled (terampil) Percobaan/ uji coba-uji coba

Inisiatif untuk berperan

Pilihan-pilihan peran utama

Relatif tinggi

Supporting program

Relatif tinggi Peluang bagi pemikiran inovatif

Sangat terampil Peluang berkarya inovatif

Berperan mandiri

Perilaku fasilitasi

Page 16: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

Montagu & Matson dalam Suprijatna dalam The Dehu manization of Man, yang mengusulkan konsep The Good Communilyand Com petency yang meliputi: sembilan konsep komunitas dan empat komponen kompetensi masyarakat.

The Good Community and Competency adalah : Setiap anggota masyarakat berinteraksi satu sama lain

berdasarkan hubungan pribadi, adanya kelompok juga kelompok primer.

Komunitas memiliki otonomi yaitu kewenangan dan kemampuan untuk mengurus kepentingannya sendiri secara bertanggung jawab.

Memiliki vialibilitas yaitu kemampuan memecahkan masalah sendiri.

Page 17: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

Distribusi kekuasaan merata sehingga setiap orang berkesempatan riil, bebas memiliki dan menyatakan kehendaknya.

Kesempatan setiap anggota masyarakat untuk berpartisipasi aktif untuk kepentingan bersama.

Komunitas memberi makna kepada anggota. Adanya heterogenitas dan beda pendapat. Pelayanan masyarakat ditempatkan sedekat

dan secepat kepada yang berkepentingan. Adanya konflik dan managing conflict.

Page 18: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

Syarat Komunitas Yang Baik Sedangkan untuk melengkapi sebuah

komunitas yang baik perlu ditambahkan kompetensi sebagai berikut:

Mampu mengidentifikasi masalah dan kebutuhan komunitas.

Mampu mencapai kesempatan tentang sasaran yang hendak dicapai dan skala prioritas.

Mampu menemukan dan menyepakati cara dan alat mencapai sasaran yang telah disetujui.

Mampu bekerjasama rasional dalam bertindak mencapai tujuan.

Page 19: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

Prinsip Pendekatan Masyarakat Dalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat, dapat

mengacu pada pendekatan yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dalam penerapan Teknologi Tepat Guna di masyarakat

1. Pendekatan berbasis masyarakat

2. Pendekatan berbasis sumberdaya lokal 3. Pendekatan sosial, budaya, ekonomi dan teknologi lokal 4. Pendekatan lingkungan 5. Pendekatan kemitraan antara kelompok masyarakat dan pemerintah 6. Pendekatan Community Based Development (CBD) Prinsip pembangunan CBD adalah pembangunan yang menempatkan

masyarakat baik secara perseorangan atau kelompok sebagai penentu dan pelaku utama sehingga seluruhpengambilan keputusan dan rencana tindak didasarkan atas kehendak dan kesepakatan kelompok.

Page 20: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

Intruksi Presiden No 3 Tahun 2001tentang Pedoman Pelaksanaan Penerapan dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna, telah diatur tentang prinsip dan pendekatan penerapan TTG.

1. Prinsip Meningkatkan usaha ekonomi

masyarakat; Mengembangkan kewirausahaan; Kegiatan harus memberikan manfaat

secara berkelanjutan; Ekonomis.

Page 21: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

Pembangunan Partisipatif

• Pembangunan pada dasarnya adalah proses perubahan berbagai aspek kehidupan menuju kondisi yang lebih baik

• Pada kenyataannya, aspirasi dan kepentingan masyarakat yang dirumuskan melalui proses perencanaan partisipatif tidak berdaya berhadap-hadapan dengan kepentingan politis dan teknokratis, karena dominasi pendekatan top down dalam proses perumusan kebijakan dan praktik pengambilan keputusan pembangunan di Indonesia.

Page 22: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

PEMBANGUNAN PARTISIPATIF 2. Pendekatan: Partisipatif; Sejak dari perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan hasil, dan

pengembangannya melibatkan masyarakat secara aktif; Potensi Kawasan; Teknologi Tepat Guna spesifik lokasi yang ditetapkan dan

dikembangkan disesuaikan dengan potensi daerah sebagai pendorong peningkatan dan pengembangan produk unggulan daerah;

Keterpaduan Program; Melibatkan instansi sektor lainnya, seperti lembaga swadaya

masyarakat dan swasta; Perencanaan dari bawah; Menggunakan lembaga dan mekanisme yang sudah ada dan berhasil

di daerah.

Page 23: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

• Model pembangunan partisipatif dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat, yang kemudian terbukti memiliki keunggulan yaitu:

(1) Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam pengelolaan kegiatan pembangunan desa;

(2) Partisipasi dan swadaya masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan cukup tinggi;

(3) Hasil dan dampaknya, khususnya dalam penanggulangan kemiskinan cukup nyata;

(4) Biaya kegiatan pembangunan relatif lebih murah dibandingkan jika dilaksanakan oleh pihak lain; (5) Keterbukaan dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangannya cukup kuat.

Page 24: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

• PNPM Mandiri Perdesaan , memiliki berbagai kelemahan, antara lain:

(1) Eksklusif (tidak mengikuti mekanisme dan prosedur yang ada sesuai peraturan perundangan;

(2) Konstruksi program bersifat ad hoc, sehingga tidak ada jaminan keberlanjutannya;

(3) Partisipasi masyarakat dan peran pemerintah cenderung terbentuk dalam pola hubungan zero sum game atau saling mengurangi: partisipasi masyarakat meningkat karena peran pemerintah dikurangi;

(4) Daya tekan dan dampaknya terhadap peningkatan manajemen pemerintah dan kepemerintahan yang baik belum optimal; dan,

(5) Menciptakan ketergantungan kepada bantuan teknis dari fasilitator dan konsultan.

Page 25: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

SUSTAINABILITY PROGRAMBERBASIS DATA YANG BAGUS

SISTEMKELEMBAGAANASET+SISTEM JAUHI RIBASDMNORMA, NILAI, KULTUR, REGULASI

DI JAWA TIMUR DIKUATKAN DENGAN REGULASI

PERGUB 41/2008 SMPPPERGUB 149/2008 LKD/K

PERGUB 150/2008 KPMD/K

Page 26: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

PROSES

KEGIATAN

PARTISIPASI

MASYARAKAT

KESWADAYAAN

MASYARAKAT

P

ENINGKATANKESEJATERAAN

POTENSIDAN

MASALAH

SOS-EK-BUDPOL-KAM

MASYARAKATBERDAYA

Page 27: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

Pemberdayaan Masyarakat

Lama Baru

Perspektif Moderenisasi Perspektif Transformatif

Pendekatan Teknis Pendekatan Kritis

Pemberian Fasilitas Pemenuhan Hak

Peran Fasilitator Peran Kader

Dibutuhkan adanya kesadaran ideologis dari para pelaku, agar dapat memberikan bobot ideologis terhadap praktik pemberdayaan masyarakat.

Page 28: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

B. PERATURAN PERUNDANGANPeraturan Perundangan yang menjadi dasar dan acuan pelaksanaan pengintegrasian antara lain:

1. Undang-Undang Nomor. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN);

2. Undang-Undang Nomor. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2007 tentang Desa;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa.

Page 29: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

C. PENGERTIAN

Pengintegrasian adalah penyatupaduan pengelolaan pembangunan partisipatif versi PNPM-MP ke dalam sistem pembangunan daerah, dan penyelarasan model perencanaan teknokratis dan politis dengan perencanaan partisipatif melalui mekanisme Musrenbang.

Page 30: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

D. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Meningkatkan efektivitas proses dan mengoptimalkan capaian pembangunan

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan kualitas proses dan hasil perencanaan pembangunan desa;

b. Menyelaraskan perencanaan teknokratis, politis dengan perencanaan partisipatif;

c. Mendorong terwujudnya pembagian wewenang dan penyerahan urusan pemerintah kabupaten kepada pemerintah desa;

Page 31: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

E. SASARANSasaran Strategis, antara lain:1. Peningkatan posisi tawar rakyat dalam proses

perumusan kebijakan publik dan pengelolaan pembangunan.

2. Peningkatan kapasitas dan peran lembaga kemasyarakatan desa dan antar desa serta fungsi lembaga pemerintahan desa dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa.

3. Peningkatan kapasitas dan fungsi Pemerintah Daerah mendorong perencanaan dan penganggaran yang pro rakyat.

4. Peningkatan peran DPRD dalam pembentukan regulasi daerah untuk penguatan pembangunan partisipatif berbasis pemberdayaan masyarakat.

Page 32: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

Sasaran operatif, antara lain:1. Mengefektifkan proses perencanaan

pembangunan di tingkat desa atau sebutan lain dan kecamatan.

2. Menyelaraskan pengelolaan kegiatan pembangunan di tingkat desa atau sebutan lain dan wilayah perdesaan.

3. Tersedianya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) dan Rancangan Rencana Kerja Pembangunan Desa atau sebutan lain (RKP Desa).

Page 33: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

Sasaran Praktis, antara lain:1. Meningkatnya kemampuan dan peran Kader

Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD)

2. Meningkatnya kemampuan dan peran Lembaga Pemerintahan Desa (Kepala Desa dan BPD)

3. Meningkatnya kemampuan dan peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)

4. Meningkatnya peran Pelaku Masyarakat PNPM-MP

Page 34: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

KONSEP PENGINTEGRASIANA. PRINSIP

1. Desentralisasi

2. Keterpaduan

3. Efektif dan Efisien

4. Partisipasi

5. Transparansi dan Akuntabel

6. Keberlanjutan

Page 35: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

B. KERANGKA KERJA DAN STRATEGI

Kerangka Kerja

1. Otonomi Daerah

2. Pemberdayaan Masyarakat

3. Penguatan Demokrasi

Strategi

4. Meningkatkan kesadaran kritis, kapasitas dan daya tawar politis rakyat dalam pengelolaan pembangunan.

5. Mendorong Pemerintah Daerah melakukan reorientasi kebijakan untuk penguatan pembangunan berbasis pemberdayaan masyarakat.

6. Mendorong masyarakat politik (DPRD) meningkatkan keberpihakannya kepada rakyat dan membentuk peraturan perundangan daerah yang sesuai dengan kebutuhan penguatan pembangunan partisipatif

Page 36: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

C. RANAH PENGINTEGRASIAN

1. Pengintegrasian horisontal, yaitu penyatupaduan proses perencanaan PNPM-MP ke dalam sistem perencanaan pembangunan reguler (Musrenbang).

Page 37: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

PENGINTEGRASIAN VERTIKAL

Teknokratis (SKPD)

Integrasi

Partisipatif (Masyarakat)

Politis (DPRD)

Page 38: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

TITIK TEMU INTEGRASIMUSRENBANG

Kabupaten

Forum SKPD

MUSRENBANGKecamatan

MUSRENBANGDesa

RPJMDes/Review

Pengkajian Keadaan Desa (PKD)

Musyawarah Antar Desa Prioritas

Musdes Perencanaan dan MKP

MMDD

Penggalian Gagasan

MAD Pendanaan

Pelaksanaan sesuai PTO PNPM-MP

Page 39: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

Evaluasi MADSosialisasi

MusdesSosialisasi

Pelatihan KPMD

Musrenbang Desa

Penulisan Usulan dgn/tanpa desain RAB

Verifikasi Usulan

Desain dan RAB, Verifikasi Teknis SPP

Musrenbang KecamatanMAD Prioritas Usulan

Musdes Informasi Hasil Musrenbang Kecamatan

Pencairan Dana dan Pelaksanaan Kegiatan

Persiapan Pelaksanaan (pendaftaran tenaga, pelatihan TPK, UPK, dan pelaku desa lainnya)

MusdesSerah Terima

LKPJ KadesMusdes Pertanggungjawaban

Musrenbang KabupatenHearing DPRD

Pemeliharaan

Musy. Desa Khusus Perempuan

Musdes Perencanaan

Alur Tahapan Pengintegrasian Perencanaan PNPM Mandiri Perdesaan 2011-2014

Page 40: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

E. ANASIR/UNSUR-UNSUR YANG DIINTEGRASIKAN

Yang diintegrasikan adalah sistem. Adapun unsur-unsur sistem dimaksud adalah :

1. Nilai/Prinsip

Nilai-nilai yang diwujudkan sebagai prinsip dalam pelaksanaan PNPMMP, diintegrasikan agar terinternalisasi dalam pelaksanaan kegiatan reguler.

2. Mekanisme Pengambilan Keputusan

Ketentuan dan tatacara yang menjamin terlaksananya proses pengambilan keputusan secara terbuka, patisipatif dan berpihak kepada masyarakat miskin, diintegrasikan untuk mewarnai proses pengambilan keputusan dalam Musrenbang.

Page 41: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

3. Mekanisme Proses perencanaan

Proses perencanaan PNPM-MP, mulai dari MMDD, MKP, Musdes Perencanaan, Musyawarah Antar Desa (MAD) Prioritas dan Pendanaan diintegrasikan ke dalam proses reguler, yaitu penyusunan RPJM Desa dan review rencana kegiatan tahunan (RKP Desa). Musrenbang Desa dan Musrenbang Kecamatan.

4. Mekanisme Pengelolaan Kegiatan

Pengelolaan kegiatan secara swakelola oleh masyarakat, yang menjadi salah satu keunggulan PNPM-MP diitegrasikan agar terwujud pola standart pengelolaan kegiatan yang didanai dari berbagai sumber (ADD, Swadaya,Program, APBD, dll).

Page 42: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

5. Mekanisme Pertanggungjawaban

Ketentuan dan tatacara pertanggungjawaban pengelolaan kegiatan secara terbuka dan akuntabel, diintegrasikan untuk membangun pola standart pertanggungjawaban pengelolaan kegiatan pembangunan partisipatif di desa.

6. Pelaku

Pengintegrasian pelaku berarti meleburkan fungsi ke dalam dan pendayagunakan personil pelaku program oleh lembaga-lembaga reguler (LPMD, Pemerintah Desa, BPD,dll).

Page 43: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

PELAKSANAAN PENGINTEGRASIAN1. Kaidah Pelaksanaan

Kaidah pelaksanaan pengintegrasian adalah

a. Berdasar pada dan untuk meningkatkatkan efektivitas pelaksanaanregulasi (peraturan). Semua kegiatan yang dilakukan berdasar pada dan untuk penguatan pelaksanaan peraturan ( Produk hukum ) yang telah ditetapkan, yang berkaitan langsung maupun yang relevan bagi penguatan penyelenggaraan pembangunan partisipatif.

Page 44: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

b. Menyatu dengan dan menguatkan mekanisme reguler.

Semua kegiatan yang dilakukan terintegrasi dan atau menjadi bagian dari kegiatan reguler sesuai ketentuan penyelenggaraan pemerintahan

c. Keberlanjutan

Menyiapkan dan memfasilitasi keberlanjutan sistem yang telah dibangun melalui PNPM-MPd.

Page 45: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

2. Syarat dan KetentuanPengintegrasian adalah agenda wajib bagi desa partisipan PNPM-MP yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:1) Memiliki sarana / Kantor / Sekretariat pemerintah desa

yang dianggap layak.2) Perangkat Pemerintah Desa sekurang-kurangnya terdiri

dari: Sekretaris Desa atau sebutan lain, dan sekurang-kurangnya dua Kepala Urusan (Kaur).

3) Sudah terbentuk Badan Permusyawaratan Desa (BPD) atau sebutan lain.

Page 46: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

3. Langkah dan Kegiatan Pengintegrasian

a. Sosialisasi• Kegiatan menyebarluaskan informasi tentang integrasi

PNPM-MP ke dalam mekanisme reguler dilakukan secara terus menerus oleh pelaku Pemerintah (Kecamatan dan Desa), Pelaku Masyarakat dan Fasilitator, dalam berbagai kesem patan dan forum. Hal itu untuk memastikan agar masyarakat mengetahui “apa, mengapa dan bagaimana” pengintegrasian itu secara benar.

• Pada tahun pertama pelaksanaan Integrasi, dilakukan forum sosialisasi secara formal, yaitu Musyawarah Antar Desa Sosialisasi dan ditindaklanjuti dengan Musyawarah Desa Sosialisasi.

• Proses dan fasilitasi MAD dan MD Sosialisasi merujuk ketentuan PNPM-MP.

Page 47: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

b. Pelatihan Pelaku• Pelaku yang akan memfasilitasi proses integrasi:

Setrawan Kecamatan, Aparat Pemerintah Desa, BPD, Fasilitator dan Pelaku Masyarakat mendapat pelatihan sesuai kebutuhan berdasarkan tupoksi dan perannya.

• Pelatihan bagi Setrawan dan Fasilitator dilakukan sesuai ketentuan yang ditetapkan Satker PNPM-MP.

• Kegiatan pelatihan yang dinanai dari berbagai sumber (DOK Pembangunan Partisipatif, DOK Pelatihan Masyarakat,dll) diintegrasikan dan disinegikan.

• Pengelolaan kegiatan pelatihan dimaksud mengacu pada Panduan Pelatihan Masyarakat.

• Rancangan pelatihan penintegrasian mengacu pada Panduan Pelatihan Pengintegrasian.

Page 48: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

c. Penyusunan RPJM Desa atau sebutan lain Pelaksanaan pengintegrasian berdasar pada

RPJM Desa yang ditetapkan dengan Perdes sesuai Permendagri No. 66 Tahun 2007. Dengan demikian, setiap desa wajib memiliki RPJM Desa.

RPJM desa dimaksud kemudian dijabarkan menjadi Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPD tahunan), sesuai periode RPJM Desanya. RKPD dimaksud menjadi dasar penyusunan APB Desa.

Page 49: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

d. Penyatupaduan Proses Perencanaan• Menyatupadukan Penggalian Gagasan (PG)

dengan Pengkajian Keadaan Desa (PKD)• Menyatupadukan MMDD dengan Penyusunan

RPJM-Desa• Menyatupadukan Musdes Perencanaan-MKP

dengan Musrenbang Desa• Menyatupadukan MAD Prioritas dan

Penetapan Usulan dengan Musrenbang Kecamatan

Page 50: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

e. Penyelarasan Rencana Kegaiatan dan Anggaran

• Penyelarasan rencana kegiatan dan sumber-sumber pendanaan (ADD, Swadaya, BLM, APBD, dll),berdasar pada APB Desa.

• Agar tercapai penyelarasan dimaksud, maka harus dipastikan Pemerintah desa dan BPD menyusun dan menetapkan APB Desa secara rutin setiap tahun anggaran.

Page 51: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

f. Penyatupaduan Pertanggungjawaban Musyawarah desa dilakukan sesuai

kebutuhan pelaksanaan kegiatan. Kepala Desa difasilitasi untuk

menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa (LKPj Kades) satu kali dalam satu tahun dalam forum Rapat Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

Page 52: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

FAKTOR PENDUKUNG DAN DUKUNGANA. FAKTOR PENDUKUNG

1. Perspektif Pelaku

2. Perencanaan Pembangunan Desa

3. Penguatan Musrenbang

4. Manajemen Pemerintahan Desa

5. Kapasitas Pelaku: KPMD, LPMD, Sekdes, BKAD, Pemerintahan Desa,dan BPD.

6. Efektivitas Peran Setrawan

7. Posisi Tawar Rakyat

8. Peran efektif kelompok-kelompok masyarakat

Page 53: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

B. DUKUNGAN

Pelaksanaan pengintegrasian membutuhkan dukungan antara lain:

1. Peningkatan Kapasitas Keuangan Desa

Peningkatan kapasitas keuangan desa didorong dengan memberikan:

a. Alokasi Dana Desa (ADD)

b. BLM atau Stimulan Khusus

c. Peningkatan Pendapatan Asli Desa

2. Regulasi (Perencanaan Pembangunan Desa, Musrenbang, Swakelola,dll)

3. Pembagian Wewenang dan Urusan

Page 54: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

LANGKAH PENGUATAN PENGINTEGRASIAN

1. Mendorong penyelarasan Jaring Asmara dengan Musrenbang Kecamatan.

Agar terjadi keselarasan proses dan hasil antara jaring Asmara dengan Musrenbang Kecamatan, maka harus dilakukan berbagai upaya untuk:

a.Menjalin komunikasi dan interaksi yang intens dengan Anggota DPRD

b.Mensosialisasikan, menjelaskan dan memasok bahan-bahan yang diperlukan agar kalangan DPRD memiliki persepsi yang utuh dan benar tentang pengontegrasian

c. Mendorong Anggota DPRD mengikuti Musrenbang Kecamatan

d.Mendorong Anggota DPRD merujuk hasil-hasil Musrenbang Kecamatan dalam melakukan Jaring Asmara.

e.Mengikutsertakan Anggota DPRD dalam kegiatan monitoring.

Page 55: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

2. Mendorong terlaksananya Hearing DPRD• Dengan kewenangan yang dimiliki di bidang

anggaran, legislasi, dan pengawasan• Agar kewenangan yang dimiliki DPRD tersebut dapat

mendukung pengintegrasian• Rakyat atau kelompok-kelompok masyarakat harus

difasilitasi melakukan hearing atau dengar pendapat dengan kalangan DPRD (Anggota, Komisi, Fraksi dan Pimpinan DPRD)

• Memastikan pengawalan usulan oleh Anggota DPRD.

3. Mendorong terlaksananya Rakor Unit Perencana SKPD

4. Mendorong efektivitas Forum SKPD

5. Penguatan Musrenbang Kabupaten

Page 56: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

PELAKU

A. PELAKU

1. Pelaku Strategis, yaitu pelaku yang memiliki kewenangan yang menentukan bagi proses pengintegrasian di daerah.

a. Bupati

b. DPRD

c. SKPD

Page 57: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

2. Pelaku Kunci, yaitu pelaku yang memfasilitasi secara langsung proses pengintegrasian.

a. Setrawan Kabupaten

b. Camat

c. Setrawan Kecamatan

d. BKAD

e. Kepala Desa atau sebutan lain

f. BPD atau sebutan lain

g. LPMD atau sebutan lain

h. KPMD atau sebutan lain.

Page 58: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

3. Pelaku Penggerak , yaitu pelaku yang dibekali secara khusus untuk menggerakkan pelaku dan mendayagunakan sumberdaya yang ada guna menggerakkan proses pengintegrasian.

a. Fasilitator Kabupaten

b. Fasilitator Kecamatan

Page 59: Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)

TERIMA KASIH


Top Related