Transcript

FileNewTemplate

KERACUNAN TIMBAL AKIBAT KERJAErick Thambrin 102011270

SKENARIOSeorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke klinik dengan keluhan sering pusing, mengantuk, dan lemas.

Keterangan kasus: Gejala sudah dirasakan pasien selama sekitar 6 bulan ini.Pasien bekerja di pabrik baterai selama 9 tahun.Pasien tidak memiliki masalah dengan atasan/masalah sosial lainnya.Pasien belum minum obat apapun (hanya jamu).Pasien tidak pernah menggunakan alat pelindung diri.Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital dalam batas normal, konjungtiva tidak anemis, dan tidak ditemukan kelainan lainnya. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan Hb = 12 g/dl, kadar Pb dalam darah 40 mcg/dl (nilai ambang batas = < 3 mcg/dl).GAMBARAN UMUMTimbal industri baterai, solder, cat, keramik, pipa ledeng, bensin, beberapa obat-obat tradisional. Keracunan timbal pajanan berulang-ulang.Gejala: sistem saraf, gastrointestinal, hematopoiesis, & ginjal.

ANAMNESISMemastikan kemunculan gejala dalam hubungannya dengan pekerjaan.Pertanyaan kronologis tentang pekerjaan terdahulu sampai sekarang.Pertanyaan spesifik yang ada hubungannya dengan pajanan penyakit akibat kerja.Riwayat reproduksi.Riwayat kesehatan lingkungan.Informasi mengenai industri lain di sekeliling tempat kerja.PEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan fisik secara umum pemeriksaan sistem organ yang terkait.Timbal: garis timah hitam pada gusi.

PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan laboratorium umum:Pemeriksaan lab rutin.Pemeriksaan lab non-spesifik akibat pajanan.Pemeriksaan laboratorium spesifik:Pemeriksaan lab spesifik akibat pajanan.Tes genetika.PEMERIKSAAN PENUNJANGTes definitif toksisitas Pb pengukuran Pb dalam darah.Batas maksimum:Dewasa: < 10 ug/dL.Anak-anak: < 5 ug/dL.WHO > 30 ug/dL = pajanan Pb signifikan.

PEMERIKSAAN PENUNJANGPengukuran protoporfirin eritrosit.Pengukuran aminolevulinic acid dehydratase (ALAD).Analisa Pb serum.Ekskresi timbal pada urin.Pengukuran Pb rambut.DIAGNOSIS OKUPASIDasar diagnosis okupasi:Anamnesis riwayat penyakit & pekerjaan.Pemeriksaan klinis.Pemeriksaan laboratorium.Pemeriksaan rntgen.Pemeriksaan tempat & ruang kerja.PELAPORAN DIAGNOSISKeputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEPTS.333/MEN/1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat Kerja:IdentitasAnamnesisHasil pemeriksaan status mental dan fisikHasil pemeriksaan lingkungan kerja dan cara kerjaPemeriksaan kesehatan tenaga kerjaResumeKesimpulan

HUBUNGAN PAJANAN DAN PENYAKITSejarah penggunaan timbal?

TOKSIKOLOGI TIMBAL

TOKSIKOLOGI TIMBAL

GEJALA KLINISKelainan darah:Perubahan paling awal terjadi.Anemia mikrositik hipokrom.Punctate basophilic stippling.

GEJALA KLINISKerusakan otak:Anak-anak: gangguan sensorik, motorik, intelektual, psikologik, penurunan IQ, gangguan belajar, retardasi psikomotor, dan kebutaan, psikosis, kejang hingga koma.Toksisitas timbal dari ibu prenatal brain development impairment.Dewasa: peripheral demyelinating neuropathy motor neuron yang menginervasi otot yang paling sering digunakan ekstensor pergelangan tangan dan jari + paralisis m. peroneal (wrist drop & foot drop).

GEJALA KLINISGejala pencernaan:kolik, anoreksia.Ginjal:Akut: kerusakan tubulus proksimal + badan inklusi timbal intranukleus, disfungsi tubulus.Kronis: fibrosis interstitial difus, gagal ginjalm saturnine gout.PENATALAKSANAANIndikasi terapi kelasi tergantung pada kadar timbal dalam darah dan status klinis pasien. Tidak diperbolehkan untuk melakukan terapi pada pasien yang asimtomatik dengan kadar timbal dalam darah yang sudah cukup tinggi dengan harapan untuk membuat kadar timbal dalam darah < 50 mcg/dL, melainkan harus dilakukan pemindahan dari tempat terjadinya pajanan.PENATALAKSANAANEnsefalopati:Perhatikan jalan nafas pasienTerapi koma: Airway, Breathing, Circulation, Drugs.Terapi kejang: lorazepam 2-3 mg IV 1-2 menit atau midazolam 5-10 mg IM. PENATALAKSANAANIngesti bahan timbal:Foto polos abdomenWhole bowel irrigation, endoskopi, removal dengan terapi bedah.Kadar timbal >60 mcg/dL (atau tiga kali berturut-turut dalam satu bulan >50 mcg/dL) atau pekerja konstruksi dengan kadar timbal dalam darah >50 mcg/dL, harus dipindahkan dari tempat pajanan berdasarkan hukum. PENATALAKSANAANToksisitas berat (ensefalopati atau kadar > 70-100 mcg/dL): Edetate calcium disodium (ethylenediaminetetraacetic acid, EDTA) 1500 mg/m2/kg/d (+/- 50 mg/kg/d) dalam 4-6 dosis terpisah atau dalam infus intravena. Dimercaprol (BAL), 4-5 mg/kg IM setiap 4 jam selama 5 hari untuk pasien dengan ensefalopati.

PENATALAKSANAANToksisitas ringan-sedang (Gejala yang tidak terlalu berat/asimtomatik dengan kadar timbal dalam darah 55-69 mcg/dL):Edetate calcium dosis sama. Terapi kelasi oral, succimer (DMSA) intoksikasi ringan sampai sedang = 10 mg/kg oral setiap 8 jam selama 5 hari, lalu setiap 12 jam selama 2 minggu.

PENATALAKSANAANPemberian alat pelindung diri (APD).Syarat: nyaman dipakai, tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan, memberikan perlindungan efektif.Kepala: topi plastik atau logam.Mata: googles.Muka: pelindung muka dari plastik.Jari: tangan lengan: sarung tangan kulit berlengan panjang.Tubuh: jaket atau jas kulit.Betis, tungkai, mata kaki: pelindung dari kulit.

PENATALAKSANAANPengukuran kadar timbal dalam udara tempat kerja (NAB: 0.05 mg/m3).

KESIMPULANDiagnosis klinis: pusing, mengantuk, dan lemas sejak 6 bulan.Faktor pajanan yang dialami: timbal (bekerja di pabrik timbal).Apakah pajanan dapat menyebabkan gejala: YA.Apakah jumlah pajanan cukup: YA (kadar Pb 40 ug/dL).Faktor individu: tidak ada.Faktor lain: tidak ada.Keputusan: karena 2-3-4 = (+) & 5-6 = (-) PAK penyakit yang disebabkan oleh timbal atau persenyawaannya yang beracun (No. 13 menurut Kepres No. 22 tahun 1993).


Top Related