Transcript

Hidung, Sinus Paranasal dan Mekanisme Pernapasan

Kelompok PBL E10Bona Ega (102012233)Eriya Zaetun Anjeli (102012303)Harristi Friasari Adiati(102013029)Castigliano Liadylova(102013108)Indri Hardiyanti (102013123)Deti Nurdianti (102013243)Ivan Yoseph Saputra (102013272)Stevany Roselim (102013318)Alfonse M.A Almadea (102013413)El-Nissi (102013427)Sistem Respirasi dan Mekanisme Pernapasan Pada ManusiaSkenario 6Skenario Seorang laki-laki usia 27 tahun datang ke dokter dengan keluhan sering sakit kepala sejak dua minggu yang lalu. Dari anamnesis, pasien juga mengatakan sering ada cairan mengalir dari ujung tenggorokan. Dari pemeriksaan rontgen posisi WATERS didapatkan cairan pada beberapa sinus paranasalis.

Rumusan Masalahlaki-laki usia 27 tahun sering sakit kepala sejak dua minggu yang lalu disertai sering ada cairan mengalir dari ujung tenggorokanHipotesis seorang laki-laki usia 27 tahun tersebut mengalami gangguan saluran pernapasanIstilah yang Tidak DiketahuiPosisi waters: posisi rontgen dimana kepala dalam posisi elevasi

Analisis MasalahRMKeseimbangan asam basaMikro dan makro s.paranasalisMekanisme pernapasan Transportasi gas Hidung

Concha Nasalis Superiorcraniodorsal => spheno etmoidalisInferior => meatus nasi superior

Concha Nasalis MediusBula etmoidalis terbentuk dari sel2 etmoidalis media, posterior,& anterior=> s. EtmoidalisDi bawah bula= hiatus semilunaris

Concha Nasalis InferiorSinus paling panjangMuara dari ductus nasolacrimalis

Pendarahan Rongga Hidung

Sinus Paranasal

Sinus FrontalisTerletak di dalam os. FrontalisBermuara di meatus nasi medius melalui infundibulum yang juga merupakan tempat drainasenya diperdarahi oleh A. Supraorbitalis dan A. Ethmoidalis Anterior. Sinus Frontalis dipersarafi oleh N. Supraorbitalis yang merupakan cabang dari N. V1

Sinus EthmoidalisTerdapat didalam os ethmoidalisAnterior :Bermuara ke infundibulumMediaBermuara ke meatus nasi media, pada atau di atas bullaPosteriorBermuara ke meatus nasi superiorSinus Sphenoidalisbermuara kedalam Recessus Spheno-ethmoidales pada konka nasalis superior.diperdarahi oleh A. Ethmoidales Posterior dan Cabang Pharyngeal A. Maxillaris interna..dipersarafi oleh N. Ethmoidales posterior dan cabang Orbital ganglion Pterygopalatinum.

Sinus MaxillarisTerdapat didalam os maxillarisMerupakan sinus paranasal yang terbesarBermuara ke meatus nasi media melalui hiatus semilunarisAkar gigi premolar 1 dan 2 serta molar 3 dan kadang-kadang akar caninus menonjol ke sinus

Histologi Mukosa pernafasan atau yang disebut dengan regio respiratorius terdiri dari epitel bertingkat toral bersilia sel goblet. Pada lamina propia terdapat glandula nasalis yang merupakan kelenjar campur dimana sekret kelenjar disini menjaga kelembaban kavum nasi menangkap partikel-partikel debu yang halus dalam udara inspirasi.

Lamina propria mengandung banyak kelenjar serosa atau kelenjar bowman yang berperan untuk membasahi epitel dan silia dan juga bahan kimia dalam bentuk bau-bauan atau yang dapat melarutkan bau.Vestibulum nasi merupakan ruangan yang melebar dibelakang nares anterior (dilapisi oeh kulit.) Vestibulum nasi memiliki epitel berlapis yang gepeng.

Kelenjar yang pada sinus memproduksi mukus yang akan disalurkan ke cavum nasi oleh gerakan siliaEpitel yang membatasi sinus adalah epitel bertingkat silindris bersilia, bersel goblet sedikit.Fisiologi PernapasanOtot otot ispirasi tenang, otot inspirasi utama yaitu:M. Intercostalis eksternusDiafragmaOtot otot inspirasi kuat, otot-otot ispirasi tambahan yaitu: M. SternocleidomastoideusM. Scalenus anterior, posterior dan medius/ medialM. Pectoralis Mayor. Mekanisme Pernapasan

Pertukaran gas

Keseimbangan Asam BasaKeasaman cairan tubuh harus tetap dijaga agar tetap konstan. Kisaran pH darah normal adalah 7,35-7,45. pH darah seseorang diatas 7,45 dikatakan pasien menderita alkalosis. pH turun dibawah 7,35 disebut asidosis. Buffer adalah larutan kimia yang menahan perubahan pH jika terdapat penambahan asam atau basa.Buffer darah: Karbonat, fosfat, protein plasma, hemoglobin

KesimpulanBerdasarkan kasus, telah terjadi gangguan drenase dan ventilasi di dalam sinus. Keadaan ini membuat silia tidak dapat bergerak dan lendir tidak dapat dialirkan keluar. Akibatnya lendir yang diproduksi mukosa sinus menjadi lebih kental dan merupakan media yang baik untuk tumbuhnya bakteri patogen. Tersumbatnya lubang hidung menyebabkan cairan akan menuju ke tenggorokkan. Hal ini juga bisa menyebabkan nyeri hebat pada kepala.

:


Top Related