Download - PPT Isolasi alkaloid dari biji kopi
“ISOLASI ALKALOID DARI BIJI KOPI
(COFFEA ARABICA)”
Grup C – Kelompok 3
Christa Marupa S 1343050059Glori Elisabeth 1343050095Yuliana Sumaranita 1343050102Cindy Nova N 1343050128Hani Mu’ani 1343050149M. Arsydian 1343500112
ALKALOIDAlkaloid adalah golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat umumnya di tumbuhan.
Struktur Umum Alkaloid
SIFAT – SIFAT ALKALOIDDalam tumbuhan berada dalam bentuk bebas N-oksida (alkaloid basa) atau dalam bentuk garamnyaUmumnya pahitAlkaloid dalam bentuk bebas tidak larut dalam air, Alkaloid dalam bentuk garam larut dalam airBersifat alkali
PEMBAGIAN ALKALOID1. Alkaloid sesungguhnya 2. Protoalkaloid (atom N & asam amino tidak terdapat dalam cincin heterosiklik)3. Pseudoalkaloid (tdk diturunkan dari prekusor asam amino)
COFFEA ARABICA (L)Klasifikasi Tanaman
Kingdom : PlantaeDivisio : SpermatophytaSub Divisio : AngiospermaeKelas : EudicotyladonaeOrdo : RubialesFamili : RubiaceaeGenus : CoffeaSpesies : Coffea arabica (L)
COFFEA ARABICA (L) Ekologi Tanaman Tumbuh baik di ketinggian 700-1700 m dpl, suhu 16-20 °C, iklim kering selama 3 bulan setiap tahun berturut-turut.
KhasiatBerguna sebagai stimulansia, antivirus, menurunkan resiko penyakit kanker, diabetes, batu empedu dan kardiovaskular.
Kandungan KimiaBiji kopi mengandung 1-3 % coffein, 15% dekstrin , 11-14 % protein, 1-2 % asam kofeinat, adenin, ksatin serta alkali fosfat dan alkali karbonat.
COFFEA ARABICA (L)
COFFEIN Merupakan alkaloid golongan pseudoalkaloid / golongan xantin. Pemerian : Serbuk putih atau bentuk jarum mengkilat putih, pahitKelarutan : Agak sukar larut dalam air, dalam etanol, mudah larut dalam chloroform, Larut baik dalam air panas.
ISOLASI ALKALOID Ekstraksi – Ekstraksi SokhletasiPrinsip : Ekstraksi kontinyu yang berulang ulang sehingga hasil yang didapat sempurna dan pelarut yang digunakan relatif sedikit.
Pengumpulan, Pencucian, Pengeringan, dan Penghalusan biji kopi
ISOLASI ALKALOIDPemisahan pelarut dengan ekstrak – Rotary vakum evaporator
Prinsip utama : terletak pada penurunan tekanan pada labu atas bualat dan pemutaran labu atas bulat hunggi berguna. Agar pelarut dapat menguap lebih cepat dibawah didihnya
Fraksinasi – Dgn penambahan pelarut dan corong pisah Prinsip : memisahkan zat/senyawa tertentu berdasarkan kelarutan
ISOLASI ALKALOID
Pemurnian - Sublimasi Sublimasi adalah peroses digunakan untuk memisahkan zat yang mudah menguap / pengotoran yang tidak atsiri. Prinsip kerja pemisahan campuran dengan penyubliman adalah kedua komponon campuran mempunyai sifat berbeda yakni dapat menyublim tidak dapat menyublim sehingga saat salah satu komponen berubah wujud, campuran dapat dipisahkan.
ISOLASI ALKALOID
TAHAPAN KERJA Penyiapan simplisia
kering dan halus
Skrining Isolasi
alkaloid coffein kopi
Pemurnian koffein dgn Sublimasi
Identifikasi koffein1. Organolepis
2. Mikroskopik3. Reaksi warna4. Kromatografi lapis
tipis 5. Spektrofotometri
UV
BAGAN ISOLASI KOFFEIN
DATA PERCOBAAN 1. Data Skrining Simplisia kering dan Halus - Alkaloid
- Tanin - Flavonoid
- Gula Pereduksi- Kumarin- Steroid
- Emodol- Terpenoid- Terpen
2. Rendemen Kristal koffein Berat Kristal Kafein = 0.01 gram Berat Simplisia kering biji kopi = 120 gram Rendemen = x 100 % = 0.0083 %3. Identifikasi Kristal alkaloid- OrganoleptikWarna: putihRasa : pahitBau : tidak berbauBentuk : kristal jarum
DATA PERCOBAAN
- Reaksi warnaReaksi Mayer : ↓ putih (+)Reaksi Dragendrof : ↓ coklat (+)Reaksi Bouchardat : ↓ coklat (+)
-Kromatografi Lapis Tipis (KLT)Eluen = CHCl3: metanol Penampak noda = DragendrofRf1 = 0,909HRf1 = 0,909 x 100 %
= 90,9%Rf2 = 0,984HRf2 = 0,984 x 100 %
= 98,4%
PEMBAHASAN
Isolasi koffein dari biji kopi dilakukan dengan metode sokhletasi menggunakan etanol karena etanol memilki sifat kepolaran yang sama, yaitu keduanya bersifat semi polar dan etanol bisa mengaktifkan asam nukleat, sehingga keberadaan kafein tetap terjaga dalam ekstrak sehingga nantinya akan diperoleh kafein yang lebih banyak.
Penggunaan metode sokhletasi karena beberapa keuntungan : (a) waktu untuk mengekstraksi lebih cepat, (b) ekstraksinya lebih sempurna karena digunakan penyaringan secara kontinyu, (c) dibutuhkan pelarut yang sedikit.
Fraksinasi koffein dengan menambahkan pelarut dan corong pisah. Penggunan air panas karena kafein dapat larut dengan baik pada air panas, dan menghasilkan fraksi air dan pengotor.Pengotor termaksud senyawa lain selain alkaloid. Pengunaan H2SO4 merupakan cara pengambilan alkaloid basa organik yang efektif. Pengunaan CHCl3 dikarnakan kafein larut sempurna dalam kloroform. Penggunan NaOH sebagai bahan pencuci kloroform dan menjaga agar di peroleh kristal kafein, dan agar pH semakin tinggi sehinga kemampuan ekstrasi/pemisahan larutan kafein menghasilkan alkaloid garam.
PEMBAHASAN
Isolasi koffein dengan menggunakan metode sublimasi. Didapat koffein sebanyak 10 mg, berupa Kristal jarum yang berwarna putih dan berasa pahit.
Identifikasi Kristal murni koffein meliputi organoleptis, reaksi warna, dan Kromatografi lapis tipis. Didapat hasil positif untuk ke-3 proses identifikasi. Rendemen untuk isolasi koffein dalam percobaan ini didapat 0.0083 %
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Untuk memisahkan suatu senyawa kimia melalui beberapa tahap, yakni : Ekstraksi, Fraksinasi, Isolasi, dan Pemurnian Kafein dapat diperoleh dari biji kopi dengan ekstraksi menggunakan metode sokletasi mengekstraksi kontinyu dan pemurnian kafein dengan cara sublimasi
DAFTAR PUSAKA Achmad, Sjamsul Arifin. 1986. Kimia Organik Bahan Alam. Jakarta : Erlangga
Fessenden dan Fessenden. 1986. Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga
Rahayu, Suparni Setyowati. 2009. Ekstraksi. www.chem-is-try.org.
Sandianto. 2008. Ekstraksi Kafein Dari Daun Teh. http://id.schvoong.com.
Sastrohamigjojo, Hardjono. 1996. Sintesis Bahan Alam. Yogyakarta : UGM
Tim Dosen Kimia Organik. 2012. Penuntun Praktikum Kimia Organik II. Makassr : FMIPA UNM