Download - Ppt Demam Typoid
Kajian Penggunaan Antibiotik Pada Kasus Demam Typhoid Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta Pada Tahun 2010Oleh : Hidayatul Fitriyah K 100 070 038
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
LATAR BELAKANG MASALAHDemam tifoid merupakan penyakit yang dijumpai secara luas di daerah tropis dan sub tropis terutama di daerah dengan sumber air yang tidak memadai dengan standar higiene dan sanitasi yang rendah (Soegijanto, 2003).
Penyebabnya adalah kuman Salmonella typosa. Kuman ini terdapat di dalam kotoran, urine manusia dan juga pada makanan dan minuman yang tercemar kuman yang dibawa oleh lalat (Prabu, 1996).
Perumusan masalah
Apakah penggunaan antibiotik pada kasus demam typhoid di PKU Muhammadiyah Surakarta pada tahun 2010 sudah memenuhi konsep rasionalitas?
Tujuan penelitianuntuk mengetahui rasionalitas penggunaan antibiotik pada kasus demam tifoid di PKU Muhammadiyah Surakarta pada tahun 2010, meliputi: tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat, tepat dosis serta waspada terhadap efek samping yang mungkin timbul dari pemberian antibiotik tersebut
TINJAUAN PUSTAKADemam typhoid
Definisi
Demam t i adalah suatu penyakit infeksi sistemik bersifat akut yang disebabkan oleh Salmonella typhi (Jerry, 2005). patofisiologi
kuman masuk lewat rongga mulut lambung masuk di usus halus (ileum terminalis) menyebar sel-sel usus, kelenjar dan saluran getah bening, pembuluh darah bahkan bisa mencapai otak (Zulkarnian,2010).
Tinja/urin penderita atau carier
Cuci tangan yg kurang bersih
vektor
Air
Makanan dan minuman
Termakan/tertelan oleh manusia sehat
Kuman Salmonela typhi berkembang biak dalan tubuh
Munculnya gejala
sembuh
Sakit
Meninggal
Gambar I penularan demam typhoid
Diagnosis
Diagnosis pasti demam typhoid dapat ditegakkan apabila ditemukan kuman S.typhi dalam darah, sumsum tulang, tinja atau air kemih (Anonim, 1994).
Pemeriksaan Bakteriologis
Pemeriksaan Darah Tepi Pemeriksaan Widal
Algoritma tatalaksana demam tifoid (Anonim, 2008).
Pengobatan demam typhoid
Obat Diet Perawatan
Antibiotik yang Direkomendasikan WHO 2003Obat lini pertama Salmonella thypi Nama Obat alternatif
Dosis/hari (mg/kgBB)
Lama (hari)
Nama
Dosis/hari (mg/kgBB)
Lama (hari)
Flurokuinolon ex : Sensitif ofloksasin or ciprofloksasin 15 5-7
Kloramfenkol Amoxicillin TMP-SMX
50-75 75-100 8-40
14-21 14 14
Resisten
Flurokuinolon cefixime
15 15-20
5-7 7-14
Azitromisin Cefixsim
8-10 15-20
7 7-14
Resisten Flurokuinolon
Azitromisin or ceftriaxson
8-10 75
7 10-14
Cefixim
20
7-14
Metodologi Penelitian
DEFINISI OPRASIONAL1. Kajian penggunaan antibiotik adalah gambaran penggunaan antibiotik yang rasionalitas meliputi tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat, tepat dosis, serta waspada terhadap efek samping yang mungkin timbul dari pemberian antibiotik tersebut. 2. Rasionalitas antibiotik adalah penggunaan antibiotik yang didasarkan asas tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat, tepat dosis, serta waspada terhadap efek samping yang mungkin timbul dari pemberian antibiotik tersebut. 3. Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi sistemik bersifat akut yang disebabkan oleh Salmonella typhi.
POPULASI DAN SAMPELPopulasipasien penderita demam tifoid di rumah sakit PKU Muhammadiyah pada tahun 2010.
pasien demam tifoid yang datanya ditulis dalam kartu rekam medik di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah untuk periode tahun 2010
Sampel
Tehnik sampling
Tekhnik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling.
Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Pasie ya i ia sa e a tif i i r a sa it PKU a a iya ta 2 1 . A a catata re a e is ya ya le a ( eli ti r re istrasi, i e titas asie , at a ti i ti , re i e sis, a la a e eria ). e a ata e ata e a a ti i ti . e erita i fe si lai (E s l si).
METODE PENENTUAN JUMLAH SAMPELn P
n = (Z
/2)2. d2
pq
q Z /2 d
= Besar sampel minimal = Proporsi pasien demam tifoid di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta, karena belum diketahui maka p: 0,5 = Proporsi sisa didalam populasi (1,00 p ) = Derajat koefisien kofidensi yang ditetapkan pada 95% dengan nilai 1,96 ( = Persentase perkiraan kemungkinan melakukan kekeliruan dalam penarikan sampel, yang ditetapkan sebesar 10% atau d = 0,1 (Nawawi , 1995).
Dari rumus di atas dapat dihitung besarnya sampel minimal sebanyak : Diketahui :P = 0,5 Q = 1 0,5 = 0,5 Z /2 = 1,96 d = 0,1 Maka :n = (Z /2)2. Pq d2 = (1,96) x 0,5 x 0,5 Jadi besar minimal 2 (0.1) sampel adalah 96. = 96,04 96
Tekhnik Analisis DataAnalisis Kesesuaian Standar Terapi Analisis kesesuaian dengan standar terapi yang digunakan (WHO,2003) untuk mengetahui apakah pemberian antibiotik pada pasien demam tifoid sudah memenuhi konsep rasionalitas.
Jalan PenelitianMengurus Surat Perizinan/ Pengantar dari Fakultas + Proposal Diklat RS PKU Muhammadiyah Surakarta Rekam Medik
Buku Register Harian: Pengumpulan Data Penentuan Sampel Diperoleh jumlah kasus demam tifoid
Penyusunan Laporan
Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
RENCANA JADWAL WAKTU PENELITIAN
TAHAP Persiapan
WA TU 1 bulan
ETERANGAN Studi pustaka Pembuatan proposal Penelitian Pengumpulan data
Pelaksanaan
2 bulan
Penyelesaian
3 bulan
nalisis data Penyusunan laporan