Download - PPT Blok 24 Blok 10

Transcript
Page 1: PPT Blok 24 Blok 10

Hemolytic Newborn Disease Et causa Inkompatibilitas ABO

Apriandy Pariury102011299

B5

Page 2: PPT Blok 24 Blok 10

Skenario

Seorang bayi perempuan berusia 5 hari dibawa ke puskemas dengan keluhan utama kuning sejak lahir. Ibu mengatakan bahwa bayi mulai kuning sejak 10 jam dilahirkan, bayi dilahirkan secara normal per vaginam di bidan, aktif dan kuat menangis. Sampai saat ini, bayi hanya menerima ASI eksklusif dan kuat menyusu, serta aktif. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu 36,80C, denyut nadi 130x/menit, napas 40x/menit, sklera dan kulit ikterik (+) hingga daerah abdomen, hepato-splenomegali (-). Menurut ibunya, golongan darahnya adalah O dan suaminya adalah B.

Page 3: PPT Blok 24 Blok 10

Istilah yang tidak diketahui

Tidak ada

Page 4: PPT Blok 24 Blok 10

Rumusan masalah

Bayi ♀ usia 5 hari dengan keluhan utama kuning lahir.

Bayi mulai kuning sejak 10 jam dilahirkan.

Page 5: PPT Blok 24 Blok 10

Mind Mapping

Rumusan Masalah

Anamnesis

PF

PP

DD

WD

Etiologi

Epidemiologi

Patofisiologi

Gejala Klinis

Penatalaksanaan

Komplikasi

Pencegahan

Prognosis

Kesimpulan

Page 6: PPT Blok 24 Blok 10

Hipotesis

Bayi perempuan berusia 5 hari menderita Hemolytic Newborn Disease et causa Inkompatibillitas ABO

Page 7: PPT Blok 24 Blok 10

Anamnesis

Pada anamnesis hal-hal yang harus ditanyakan adalah sebagai berikut: Identitas pasien: Keluhan utama Riwayat penyakit sekarang : Pd pasien tjd ikterus (bayi kuning),

maka dtnykan: Sejak kapan? Bgmn riwayat kelahiran? Ada demam atau tidak? Apakah bayi sudah diberi ASI atau belum? Apakah sebelumnya mendapat transfusi darah?

Riwayat penyakit dahulu (ditujukan pada ibu): Apakah prnh mglmi hal sprt ini sblmnya? Jika ya, apakah sdh brobat ke dokter & apa diagnosisnya srta pgobtnyg diberikan?

Riwayat Maternal dan Perinatal Riwayat penyakit keluarga Riwayat sosial dan ekonomi Riwayat pengobatan

Page 8: PPT Blok 24 Blok 10

Pemeriksaan fisik

TTV Suhu: 36,8oC, Denyut nadi: 130x/menit,

RR: 40x/menit Inspeksi: sklera dan kulit ikterik (+)

hingga daerah abdomen Hepatosplenomegali (-)

Page 9: PPT Blok 24 Blok 10

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan sediaan hapus darah tepi Tanda hemolisis: pghncuran eritosit, (+) retikulosit, ↑ bilirubin indirek

Coombs’ Direk : u/ mndtksi antibodi-antibodi yg lain dari grup ABO +1 - +4: eritroblastosis fetalis, anemia hemolitik, reaksi hemolitik

transfusi, leukemia

Coombs’ indirek: mndtksi antibodi bebas dlm sirkulasi serum +1 - +4: pencocokan silang inkompatibel, antibodi yang spesifik (transfusi

sebelumnya), antibodi anti-Rh, anemia hemolitik didapat

Bilirubin: ↑ bilirubin direk → ggn pd hati (kerusakan sel hati) atau saluran empedu

(batu atau tumor) ↑ bilirubin indirek → peningkatan destruksi eritrosit (hemolisis)

Page 10: PPT Blok 24 Blok 10

Nilai rujukan pemeriksaan bilirubin: Dewasa: total: 0,1 – 1,2 mg/dl, direk:

0,1 - 0,3 mg/dl, indirek: 0,1 – 1,0 mg/dl Anak: total: 0,2 – 0,8 mg/dl, indirek:

sama dgn dewasa. Bayi baru lahir: total: 1 – 12 mg/dl, indirek: sama dgn dewasa.

Page 11: PPT Blok 24 Blok 10

Diagnosis banding

Rhesus ABO

Golongan darahIbuBayiJenis antibodi

NegatifPositif

Tidak lengkap (7-S)

OA atau B

Imun (75)Aspek klinis• Tampak pada anak I• Progresif pd kelahiran

brktnya• Lahir mati/hidrops• Anemia berat• Hepatosplenomegali

 5 %

Biasanya 

Sering++++++

 40 – 50 %

Tidak 

Jarang++

Pemeriksaan laboratorium• Uji Coombs direk

(bayi)• Antibodi maternal• Sferosit

 +

Selalu ada-

 +/-

Tidak jelas+

Page 12: PPT Blok 24 Blok 10

Rhesus ABOTerapiMemerlukan ‘antenatal meauterus’

 Ya

 Tidak

Transfusi tukarFrekuensiGolongan darah donor

 Kira-kira 2/3

Rh negatif dgn gol darah sesuai

 Kira-kira 1/10

Sesuai bayi dgn gol darah O

Insidens ‘late anemia’ Sering Jarang

Page 13: PPT Blok 24 Blok 10

Diagnosis Kerja

Inkompatibilitas ABO Inkompatibilitas golongan darah utama antara ibu dan janin

biasanya mengakibatkan penyakit yang lebih ringan daripada penyakit inkompatibilitas Rh.

Kriteria yg lazim dignkn u/ menegakan hemolisis neonatus akibat inkompatibilitas ABO a/ sbg brkt: Ibu → golongan darah O dgn antibodi anti-A dan anti-B di dlm

serumnya sdgkn janin memiliki golongan darah A, B, atau AB. Ikterus dgn awitan dlm 24 jam pertama. Trdpt anemia, retikulositosis dan eritroblastosis dengan derajat

bervariasi Kausa hemolisis yg lain telah disingkirkan dengan teliti.

Page 14: PPT Blok 24 Blok 10

Etiologi

Gol. darah ibu O yg secara alami mempunyai antibodi anti-A dan anti-B pd sirkulasinya. Jika janin memiliki golongan darah A atau B, eritoblastosis dapat terjadi karena IgG melewati plasenta.

Page 15: PPT Blok 24 Blok 10

Epidemiologi

Menurut statistik kira-kira 2% seluruh kehamilan terlihat dalam ketidakselerasan golongan darah ABO dari 75% dari jumlah ini terdiri dari ibu golongan darah O dan janin golongan A atau B.

Mayoritas inkompatibilitas ABO: 40% diderita oleh anak pertama dan anak-anak brktnyamakin lama makin baik keadaannya

Page 16: PPT Blok 24 Blok 10

Patofisiologi

Sistem imun ibu → Ab mlwn sdm

jnin yg dkndungnya

Saat ibu hamil, trjd

fetomaternal microtransfusio

n

Bila ibu, tdk mmilki Ag spt

trdpt pd eritrosit janin

ibu akan distimulasi u/ mbtk imun Ab

Imun Ab IgG tsb dpt mlwti

plasenta

Msk ke dlm

peredaran drh janin

Tjd aglutinasi

& hemolisisAnemia

Ibu gol drh O (Ab anti-A &

anti-B)

Jika janin gol darah A atau B

Eritroblastosis

Bntuk Anti-A dan Anti-B

brpa Ab IgM

Tdk mlwati plasenta & melisiskan

eritrosit janin

Pmbsrn hati dan

limpa

Kerusakan hati & ruptur limpa

Page 17: PPT Blok 24 Blok 10

Gejala Klinis

Kuning timbul dan terlihat dalam tempo kurang dari 24 jam setelah bayi lahir

Terlihat kuning pd sklera si bayi Bila kulitnya ditekan beberapa detik akan trlht wrna

kekuning-kuningan. Tidak aktiif, cenderung lbh byk tidur, suhu tubuh tdk stabil

(naik-turun), & malas menyusu Air kencingnya brwrna coklat tua spt air teh Tubuh menguning brkpnjangan > 1 minggu

Page 18: PPT Blok 24 Blok 10

Penatalaksanaan

Fototerapi FT dgn bntuan lampu blue violet → ↓ kadar bilirubin. FT sftnya hanya mmbntu & tdk dpt dgunkn sbg terapi tunggal. FT hrus dljntkn smp konsentrasi bilirubin serum tetap di bawah

10 mg/dl

Transfusi tukarTujuan transfusi tukar yang dapat dicapai: Mmprbaiki keadaan anemia, tpi tdk menambah volume darah Mgntikn eritrosit yg tlh diselimuti oleh antibodi (coated cells) dgn

eritrosit normal (mghntikn proses hemolisi ↓ kadar serum bilirubin Mghlgkn imun antibodi yg berasal dari ibu.

Page 19: PPT Blok 24 Blok 10

Komplikasi

Komplikasi yg tjd bisa ringan→parah. Selama kehamilan Anemia

hiperbilirubinemia, ringan dan penyakit kuning

Anemia berat dengan pembesaran hati dan limpa

Hidrops fetalis → organ bayi tdk mampu u/ menangani anemia.

Setelah lahir Hiperbilirubinemia

dan ikterik Kernikterus

Page 20: PPT Blok 24 Blok 10

Pencegahan

Uji antiglobulin direk atau indirek atau anti-A /anti-B pd stp bayi brgolongn darah A atau B.

Transfusi darah yang digunakan adalah golongan darah O yang rhesus negatif dan mungkin dalam plasma golongan AB.

Tindakan terpenting :↓ insiden kelainan hemolitik adalah imunisasi pasif pada ibu. Setiap dosis preparat Ig yg dignkn mbrkn tdk kurang dari 300 mikrogram anti-A/B.

Suntikan anti Rhesus (D)

Page 21: PPT Blok 24 Blok 10

prognosis

Dubia ad bonam

Page 22: PPT Blok 24 Blok 10

Kesimpulan

Perbedaan golongan darah antar ibu dan anak dapat menyebabkan berbagai kelainan baik bagi ibu maupun janin yang dikandungnya.

Misalnya pada kasus PBL ini didapat golongan darah ibu O sedangkan golongan darah bayi B, sehingga terjadi hemolytic of the newborn (HDN) atau erythroblastosis fetalis yang disebabkan oleh inkompabilitas ABO.

HDN merupakan suatu penyakit darah yang terjadi apabila tipe darah ibu dan anaknya tidak kompatibel.

Page 23: PPT Blok 24 Blok 10

TERIMA KASIH


Top Related