Download - Ppt Biokim

Transcript
Page 1: Ppt Biokim

Kelompok 4 :

Ade Magdalena S Fadhilatun KArini Hafifah Frehmi YuliantiBerry Ardiyanto Geby OrlanceDelvi Rahmayani Harry HermawanDelvi Mutya OctavianiEka Saputri Rinaldi

MARASMUS

Page 2: Ppt Biokim

Apa itu Marasmus ?

Marasmus berasal dari kata marasmos (bahasa jerman) yang berarti sekarat. Malnutrisi jenis ini biasanya berupa kelambatan pertumbuhan, hilangnya lemak di bawah kulit, mengecilnya otot, menurunnya selera makan dan keterbelakangan mental. Marasmus adalah salah satu bentuk Malnutrisi paling sering ditemui pada balita penyebabnya antara lain karena masukan makanan yang sangat kurang, infeksi, pembawaan lahir, prematuritas, penyakit pada masa neonatus serta kesehatan lingkungan memiliki satu atau lebih tanda defisiensi protein dan kalori.

Page 3: Ppt Biokim

1. Masukan makanan yang kurang

2. Infeksi3. Kelainan struktur bawaan4. Prematuritas dan penyakit

pada masa neonatus5. Pemberian ASI6. Gangguan metabolik7. Tumor hypothalamus8. Penyapihan9. Urbanisasi

PENYEBAB MARASMUS

Page 4: Ppt Biokim

Gejala Marasmu

s

1. Perubahan psikis , anak menjadi cengeng, cerewet walaupun mendapat minum.

2. Pertumbuhan berkurang atau terhenti.

3. Berat badan anak menurun, jaringan subkutan menghilang (turgor jelek dan kulit keriput).

4. Vena superfisialis kepala lebih nyata, frontal sekung, tulang pipi dan dagu terlihat menonjol, mata lebih besar dan cekung.

5. Hipotoni akibat atrofi otot

6. Kadang-kadang terdapat edem ringan pada tungkai

7. Ujung tangan dan kaki terasa dingin dan tampak sianosis.

Page 5: Ppt Biokim

ETIOLOGI

• Penyebab utama marasmus adalah kurang kalori protein yang dapat terjadi karena : diet yang tidak cukup, kebiasaan makan yang tidak tepat seperti yang hubungan dengan orangtua-anak terganggu, karena kelainan metabolik, atau malformasi kongenital.

• Marasmus dapat terjadi pada segala umur, akan tetapi yang sering dijumpai pada bayi yang tidak mendapat cukup ASI dan tidak diberi makanan penggantinya atau sering diserang diare. Marasmus juga dapat terjadi akibat berbagai penyakit lain seperti infeksi, kelainan bawaan saluran pencernaan atau jantung, malabsorpsi, gangguan metabolik, penyakit ginjal menahun dan juga gangguan pada saraf pusat.

Page 6: Ppt Biokim

Gambaran Klinis

Marasmus sering dijumpai pada usia 0 – 2 tahun. Keadaan yang terlihat mencolok adalah hilangnya lemak subkutan, terutama pada wajah. Akibatnya ialah wajah si anak lonjong, berkeriput dan tampak lebih tua (old man face). Otot-otot lemah dan atropi, bersamaan dengan hilangnya lemak subkutan maka anggota gerak terlihat seperti kulit dengan tulang. Tulang rusuk tampak lebih jelas. Dinding perut hipotonus dan kulitnya longgar. Berat badan turun menjadi kurang dari 60% berat badan menurut usianya. Suhu tubuh bisa rendah karena lapisan penahan panas hilang.

Page 7: Ppt Biokim

PATOFISIOLOGI

Kekurangan kalori protein akan terjadi manakala kebutuhan tubuh akan kalori, protein, atau keduanya tidak tercukupi oleh diet. Dalam keadaan kekurangan makanan, tubuh selalu berusaha untuk mempertahankan hidup dengan memenuhi kebutuhan pokok atau energi. Kemampuan tubuh untuk mempergunakan karbohidrat, protein dan lemak merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan, karbohidrat (glukosa) dapat dipakai oleh seluruh jaringan tubuh sebagai bahan bakar, sayangnya kemampuan tubuh untuk menyimpan karbohidrat sangat sedikit, sehingga setelah 25 jam sudah dapat terjadi kekurangan. Akibatnya katabolisme protein terjadi setelah beberapa jam dengan menghasilkan asam amino yang segera diubah jadi karbohidrat di hepar dan ginjal. Selam puasa jaringan lemak dipecah menjadi asam lemak, gliserol dan keton bodies. Otot dapat mempergunakan asam lemak dan keton bodies sebagai sumber energi kalau kekurangan makanan ini berjalan menahun. Tubuh akan mempertahankan diri jangan sampai memecah protein lagi seteah kira-kira kehilangan separuh dari tubuh.

Page 8: Ppt Biokim

Malnutrisi yang hebat mempunyai angka kematian yang tinggi, kematian sering disebabkan oleh karena infeksi sering tidak dapat dibedakan antara kematian karena infeksi atau karena malnutrisi sendiri.Prognosis tergantung dari stadium saat pengobatan mulai dilaksanakan. Dalam beberapa hal walaupun kelihatannya pengobatan adekuat, bila penyakitnya progesif kematian tidak dapat dihindari, mungkin disebabkan perubahan yang irreversibel dari sel-sel tubuh akibat under nutrition.

PROGNOSIS

Page 9: Ppt Biokim

1. Kausal mutlak penyakit marasmus

Perubahan pada sistem hematologik yang dapat menyebabkan penyakit lain antara lain anemia, leucopenia, trombotopenia, pembentukan akantosit, serta hipoplasia sel-sel sumsum tulang yang berkaitan dengan transformasi substansi dasar, tempat nekrosis sering terlihat. Derajat kelainan ini bergantung pada berat serta lamanya kekurangan energi berlangsung.

Hubungan penyebab dan akibat dari penyakit marasmus

Anemia pada kasus demikian biasanya bersifat normokromik dan tidak disertai oleh retikulositosis meskipun cadangan zat besi cukup adekuat. Penyebab anemia pasien yang asupan proteinnya tidak adekuat ialah menurunnya sintesis eritropoietin, sementara anemia pada mereka yang sama sekali tidak makan protein timbul karena stem cell dalam sumsum tulang tidak berkembang, di samping sintesis eritropoietin juga menurun.

Page 10: Ppt Biokim

2. Kausal Esensial

Marasmus terjadi akibat Malnutrisi sekunder yang disebabkan karena adanya penyakit utama, seperti kelainan bawaan, infeksi kronis ataupun kelainan pencernaan dan metabolik, yang mengakibatkan kebutuhan nutrisi meningkat, penyerapan nutrisi yang turun dan/meningkatnya kehilangan nutrisi. Makanan yang tidak adekuat, akan menyebabkan mobilisasi berbagai cadangan makanan untuk menghasilkan kalori demi penyelamatan hidup,

dimulai dengan pembakaran cadangan karbohidrat kemudian cadangan lemak serta protein dengan melalui proses katabolik. Jika terjadi stres katabolik (infeksi) maka kebutuhan akan protein akan meningkat, sehingga dapat menyebabkan defisiensi protein yang relatif, jika kondisi ini terjadi pada saat status gizi masih diatas -3 SD (-2SD–3SD), maka terjadi pilalah penyakit marasmus (malnutrisi akut/decompensated malnutrition).

Page 11: Ppt Biokim

3. Kausal Suffisien

Interaksi antara faktor-faktor keberadaan zat gizi (faktor penyebab), cadangan zat gizi dalam tubuh, penyakit infeksi, infestasi cacing, aktifitas (faktor penjamu), pantangan, cara pengolahan (faktor lingkungan) sangat penting dipertahankan dalam keadaan seimbang dan optimal. Bila keseimbangan ini tidak terjaga maka akan terjadi perubahan dalam tubuh, yakni terjadinya pemakaian cadangan zat gizi yang tersimpan dalam tubuh. Bila hal ini berlangsung lama maka berangsur-angsur cadangan tubuh akan berkurang dan

akhirnya akan habis. Hal tersebut dilakukan untuk mempertahankan metabolisme kehidupan sehari-hari.Diawali dengan terjadinya mobilisasi zat-zat gizi yang berasal dari jaringan tubuh. Sebagai akibat hal tersebut, tubuh akan mengalami penyusutan jaringan tubuh, kelainan metabolisme oleh karena kekurangan zat-zat gizi, kelainan fungsional, dan akhirnya kerusakan organ tubuh dengan segala keluhan, gejala-gejala dan tanda-tanda yang timbul sesuai dengan jenis zat gizi yang menjadi pangkal penyebabnya, bila protein penyebabnya akan terjadi marasmus.

Page 12: Ppt Biokim

SAMBUNGAN

Dimulai dengan perubahan yang paling ringan sampai berat, dimulai hanya dengan kekurangan cadangan zat gizi (belum ada perubahan biokemik dan fisiologi), kelainan gizi potensial (sudah ada perubahan biokemik dan fisiologi), kelainan gizi laten (gejala, dan tanda klinis masih terbatas dan belum khas) sampai terjadi kelainan gizi klinik (gejala, dan tanda klinis khas dan jelas).

Page 13: Ppt Biokim

PENCEGAHAN

1. Pemberian air susu ibu (ASI) sampai umur 2 tahun merupakan sumber energi yang   paling baik untuk bayi.

2. Ditambah dengan pemberian makanan tambahan yang bergizi pada umur 6 tahun ke atas.

3. Pencegahan penyakit infeksi, dengan meningkatkan kebersihan lingkungan dan kebersihan perorangan.

4. Pemberian imunisasi.

5. Mengikuti program keluarga berencana untuk mencegah kehamilan terlalu kerap.

6. Penyuluhan/pendidikan gizi tentang pemberian makanan yang merupakan usaha  pencegahan jangka panjang.

7. Pemantauan (surveillance) yang teratur pada anak balita di daerah yang endemis kurang gizi, dengan cara penimbangan berat badan tiap bulan.

Page 14: Ppt Biokim

PENGOBATAN

1. Tahap awal yaitu 24-48 jam pertama merupakan masa kritis, yaitu tindakan untuk menyelamatkan jiwa, antara lain mengkoreksi keadaan dehidrasi atau asidosis dengan pemberian cairan intravena. Cairan yang diberikan ialah larutan Darrow-Glucosa atau Ringer Lactat Dextrose 5%. Cairan diberikan sebanyak 200 ml/kg BB/hari. Mula-mula diberikan 60 ml/kg BB pada 4-8 jam pertama. Kemudian 140 ml sisanya diberikan dalam 16-20 jam berikutnya.

2. Tahap kedua yaitu penyesuaian. Sebagian besar penderita tidak memerlukan koreksi cairan dan elektrolit, sehingga dapat langsung dengan penyesuaian terhadap pemberian makanan.Pada hari-hari pertama jumlah kalori yang diberikan sebanyak 30-60 kalori/kg BB/hari atau rata-rata 50 kalori/kg BB/hari, dengan protein 1-1,5 g/kg BB/hari. Jumlah ini dinaikkan secara berangsur-angsur tiap 1-2 hari sehingga mencapai 150-175 kalori/kg BB/hari dengan protein 3-5 g/kgBB/hari.

Page 15: Ppt Biokim

STOP MARASMUS !

THANKS YOU


Top Related