Transcript
Page 1: Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia

Five Forces Analysis PT. Ford Motor Indonesia

Elly Apryani (0751601003)Erwan Cipto (0741601004)

Vickih Triyana Putri (0751601014)

Page 2: Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia

Case Study• PT. Ford Motor Indonesia mengumumkan untuk

menghentikan operasinya di Indonesia pada tanggal 25 Januari 2016.

• Seluruh aktivitas bisnis termasuk jaringan dealer serta penjualan dan impor kendaraan akan dihentikan.

• Mengacu pada data yang dikerluarkan oleh Gakindo mengenai data penjualan mobil Ford di Indonesia dari tahun 2011 hingga 2015 dimana pada tahun 2015, penjualan mobil Ford hanya menguasasi 0.49% dari total penjualan mobil dari berbagai brand mobil di Indonesia yang menjadi penyebab berhentinya pengoperasian mobil Ford di wilayah Indonesia.

Page 3: Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia

Porter's five forces

model

bargaining power

of suppliers

bargaining power

of buyers

threat of potential

new entrants

threat of substitute

s

extent of competitive rivalry

Page 4: Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia

1. The bargaining power of suppliers

• Ford Motor Indonesia tidak memiliki pabrik perakitan di Indonesia membuat Ford bergantung pada pasokan unit dari Thailand.

• Supplier dalam hal ini memiliki bargaining power yang besar karena pasokan unit bergantung penuh pada supplier di Thailand.

Page 5: Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia

2. The bargaining power of buyers

• Customer Ford dalam hal ini memiliki bargaining power yang cukup besar. Pelanggan dapat dengan mudah pindah ke perusahaan lain karena dalam industri otomotif pelanggan memiliki banyak option di pasar.

• Setiap pembelian customer berpengaruh cukup signifikan dari segi harga dan kontribusi terhadap pendapatan perusahaan. Artinya perubahan kecil dalam permintaan pelanggan dapat memiliki konsekuensi yang signifikan pada Ford.

• Selain itu, banyaknya produk substitusi memberikan pelanggan pilihan untuk tidak memilih Ford. Untuk mempertahankan customer, Ford Motor Indonesia harus mampu memaksimalkan kepuasan pelanggan.

Page 6: Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia

3. Threat of potential new entrants

• Pemain baru cukup sulit untuk memasuki pasar otomotif karena perlu modal yang besar untuk masuk ke bisnis tersebut.

• Selain itu, untuk mengembangkan brand image yang kuat yang mampu menyaingi Ford diperlukan biaya yang mahal, sehingga membuat pendatang baru sulit bersaing dengan Ford.

• Dari sisi threat of potential new entrants bukan menjadi suatu ancaman bagi Ford karena brand image dari Ford di industri otomotif.

Page 7: Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia

4. Threat of substitutes • Ancaman dari produk substitusi dari Mobil Ford

khususnya di Indonesia yakni produk Sepeda Motor, Transportasi umum dan Transportasi Online.

• Namun tentu saja, service/kenyamanan yang di peroleh dari customer yang memilih produk substitusi tersebut berbeda-beda baik dari sisi kenyamanan dan keamanan.

• Untuk menghadapi ancaman ini, ford harus mampu mempertahankan kualitas produk dan service yang tidak dimiliki oleh produk substitusi nya untuk dapat bertahan di pasar.

Page 8: Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia

5. Extent of competitive rivalry

• Di bisnis otomotif, Ford Motor Indonesia menghadapi banyak pesaing yang memiliki pangsa pasar cukup besar seperti Toyota, Honda, Mitsubishi, dll yang terus memiliki inovasi dalam produk.

• Untuk dapat memenangkan persaingan, Ford harus mampu meningkatkan keunggulan kompetitif dalam produknya dalam hal ini bisa dari segi harga atau inovasi produk

Page 9: Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia

Kesimpulan kelemahan Ford Motor Indonesia berdasarkan

5 forces model• FMI bergantung penuh pada supplier di Thailand sehingga supply ke Indonesia bergantung pada ketersediaan pasokan dari suppliernya. Permintaan yang ada tidak diimbangi ketersediaan jumlah mobil dan mengakibatkan konsumen beralih pada merk mobil lainnya.

• dalah satu kelemahan dari Ford yang cukup mengganggu masyarakat adalah pelayanan yang kurang memuaskan. Buruknya pelayanan FMI terbukti dari survey bertajuk Indonesia Intial Quality Study (IQS) 2012 yang di gelar J.D. Power Asia Pasifik 2012. Hasilnya, Ford tidak termasuk dari 5 jenis mobil yang minim keluhan dari para penggunanya

Page 10: Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia

• Inovasi dari para pesaing dari Ford seperti Toyota, Honda, Mitsubishi yang terus berkembang baik dari segi harga maupun inovasi produk yang semakin mendekat ke kebutuhan customer. Para pesaing ford mampu menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan customer di Indonesia, seperti family car dengan harga murah (LCGC) dan model yang baik. Hal ini yang belum bisa dilakukan oleh Ford Motor Indonesia mengingat harga jual mobil Ford dipatok cukup tinggi

Kesimpulan kelemahan Ford Motor Indonesia berdasarkan

5 forces model

Page 11: Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia

THANK YOU


Top Related