-
7/31/2019 PLEIDOI (PEMBELAAN) Prof Miranda Swaray Gultom, S.E., MA, Ph.D. Pada Persidangan persidangan Tipikor, Jl HR
1/7
SYUKNI TUMI PENGATA. SH.
Alumnus Fakultas Hukum Universitas Andalas Padang, Tahun 2009. Melanjutkan studi diProgram Magister Ilmu Hukum Bisnis UniversitasPancasila-Jakarta, pada Tahun 2010 - Angkatan
18. Saat ini bekerja sebagai Corporate Lawyerpada Warens & Partners Lawfirm.
Kontak :WARENS & PARTNERS LAW FIRM
Jl. Sisingamangaraja No.63, Kebayoran Baru,Jakarta 12120, Indonesia.
Website : www.warenslaw.comMobile : 085883714556 081287286164Email :[email protected]
Twitter : @stpengataPin : 205343fe
Disclaimer : Blog ini bukanlah blog ilmiah, danInformasi yang tersedia dihttp://stpengataadvocates.blogspot.com/ tidakditujukan sebagai suatu nasehat hukum, namunhanya memberikan gambaran umum danpendidikan hukum terhadap suatu informasi ataupermasalahan hukum yang sedang dihadapipembaca.
PLEIDOI (PEMBELAAN)Prof Miranda Swaray Gultom, S.E., MA, Ph.D.Pada Persidangan persidangan Tipikor, Jl HR
Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa(24/7/2012)
(Terdakwa kasus dugaan suap pemilihan DGSBI tahun 2004)
Saya bukan seorang sarjana hukum yang
menguasai seluk-beluk teknis persidangan, sayahanya seorang ahli ekonomi dan oleh karena itu,
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]://stpengataadvocates.blogspot.com/http://stpengataadvocates.blogspot.com/http://stpengataadvocates.blogspot.com/mailto:[email protected] -
7/31/2019 PLEIDOI (PEMBELAAN) Prof Miranda Swaray Gultom, S.E., MA, Ph.D. Pada Persidangan persidangan Tipikor, Jl HR
2/7
izinkan saya menyampaikan (eksepsi) pribaditerhadap dakwaan yang diajukan kepada sayayang merupakan satu kesatuan dengan eksepsi
yang akan disampaikan secara terpisah olehpenasihat hukum saya untuk mendapatkankeadilan berdasarkan hati nurani dari majelishakim yang saya muliakan.
Eksepsi yang saya ajukan ini menggunakan logika
berpikir yang sederhana, yaitu, untuk dinyatakanatau dijadikan sebagai seorang saksi saja,seseorang harus memenuhi syarat-syarat bahwaorang tersebut melihat, mendengar, ataumengalami sendiri suatu peristiwa pidana secaralangsung dengan panca indranya, sedangkansaya, dalam kenyataannya tidak pernah melihat,
mendengar, atau mengalami sendiri peristiwapemberian Traveller Cheque (TC) yang dilakukanoleh saudari Nunun Nurbaeti kepada anggotakomisi IX DPR RI, ataupun peristiwa-peristiwayang berhubungan dengan adanya pemberian TCtersebut. Akan tetapi, saya telah ditetapkan
sebagai tersangka oleh Komisi PemberantasanKorupsi, dan kemudian sekarang diajukan sebagaiterdakwa sebagai orang yang bersama-samadengan Nunun, atau menganjurkan Nunun untukmemberi TC kepada anggota komisi IX DPR RI.
Saya tidak mengetahui ataupun pernah diberitahuoleh Nunun atau siapapun juga mengenai adanya
-
7/31/2019 PLEIDOI (PEMBELAAN) Prof Miranda Swaray Gultom, S.E., MA, Ph.D. Pada Persidangan persidangan Tipikor, Jl HR
3/7
keinginan ataupun rencana pembagian TCataupun pelaksanaan pembagian TC kepadaanggota komisi IX DPR RI 2004-2009, yang
menurut penuntut umum dibagikan untukmemenangkan saya dalam pemilihan DeputiGubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004.
Bagaimana mungkin, dan apa alasannya sayayang tidak tahu menahu atas suatu tindakan yang
dilakukan oleh orang lain dapat dijadikan sebagaitersangka ataupun diajukan sebagai terdakwa.Saya teringat akan kalimat yang diucapkan olehMartin Luther
King, Jr yang menyatakan, "Law and order existfor the purpose of establishing justice and when
they fail in this purpose they become thedangerously structure dams that block the flow ofsocial progress," yang terjemahannya adalah"Hukum dan peraturan bertujuan mewujudkankeadilan, dan ketika mereka gagal dalam tujuanini, mereka menjadi sebuah bendungan yang
berbahaya yang menghalangi kemajuan sosial."
Mengutip pemikiran Martin Luther King, Jrtersebut, saya meyakini bahwa tujuan dari proseshukum adalah untuk mencari keadilan, bukanuntuk sebagai alat penghukuman semata yangdidasarkan atas anggapan-anggapan, atau karenaadanya desakan atau memenuhi keinginan publik,
-
7/31/2019 PLEIDOI (PEMBELAAN) Prof Miranda Swaray Gultom, S.E., MA, Ph.D. Pada Persidangan persidangan Tipikor, Jl HR
4/7
atau memuaskan publik semata. Karena, apabilahal tersebut dilakukan maka hal itu sangatberbahaya bagi perkembangan dalam kehidupan
sosial, bukan hanya untuk saya pribadi tapi jugabagi masyarakat pada umumnya.
Memperhatikan uraian saya tersebut, mohonperkenan saya untuk dapat mengetuk pintu hatimajelis hakim yang saya muliakan agar
mempertimbangkan secara jernih dan denganmenggunakan hati nurani yang paling dlam,melihat surat dakwaan jaksa penuntut umum yangmemaksakan kehendaknya untuk membuat suratdakwaan yang hanya didasarkan kepada asumsiatau anggapan.
Bahwa sudah menjadi tugas dan tanggung jawabmajelis hakim yang mengemban dan menjalankankekuasaan berdasarkan Ketuhanan yang mahaesa, adalah untuk memberikan perlindunganhukum berdasarkan rasa keadilan dan dengan hatinurani serta dengan ketulusan yang bersih dan
keberanian untuk memutuskan dakwaan bataldemi hukum dikarenakan dakwaan disusundengan hanya mendasarkan pada asumsi atauanggapan walaupun hal tersebut saya pahamiakan menyulitkan kedudukan majelis hakim yangsaya muliakan sebagai hakim pengadilan tipikor,karena ada anggapan bahwa semua perkara yang
-
7/31/2019 PLEIDOI (PEMBELAAN) Prof Miranda Swaray Gultom, S.E., MA, Ph.D. Pada Persidangan persidangan Tipikor, Jl HR
5/7
diajukan ke Pengadilan Tipikor harus diputusbersalah.
Belum hapus dari ingatan kita pemberitaan yangdimuat dalam sebauh majalah 'Tempo' edisi 6-12Februari 2012 halaman 30-31 (lampiran 1), yangmenyangkut berita penetapan saya sebagaitersangka menuai kontroversi internal KPK. Dalamkaitan itu, penetapan saya sebagai tersangka,
yang sudah diumumkan pada tanggal 26 Januari2012 kepada publik, sedangkan penetapan untukdilakukan penyidikan baru dilakukan pada tanggal4 April 2012 berdasarkan Surat PerintahPenyidikan No. Spint.Dik-13/01/IV/2012 tanggal 4April 2012 (lampiran 2), menimbulkan tanda tanyabesar bagi saya: "Apakah penetapan saya sebagai
tersangka memiliki cacat hukum?". Olehkarenanya saya serahkan kepada majelis hakimyang mulia yang mempunyai kewenangan untukmemeriksa dan menilai keganjilan atau cacathukum tersebut berdasarkan keadilan.
Majelis hakim yang mulia,
Sebagaimana pendapat Mahatma Gandhi, dalammemutus perkara ini, saya yakin majelis hakimakan bersikap bijak dan benar, karena keadilantertinggi adalah keadilan yang didasarkan padahati nurani. "there is a higher court than courts ofjustice and that is the court of conscience. It
-
7/31/2019 PLEIDOI (PEMBELAAN) Prof Miranda Swaray Gultom, S.E., MA, Ph.D. Pada Persidangan persidangan Tipikor, Jl HR
6/7
supersedes all other courts". Yang terjemahannyaadalah "Di atas pengadilan masih terdapatpengadilan yang lebih tinggi yaitu pengadilan hati
nurani. Pengaidlan ini menggantikan semuapengadilan lainnya."
Majelis hakim yang mulia,
Sejarah kini mengetuk hati nurani yang mulia dan
memberi kesempatan kepada majelis untuk beranimengambil keputusan yang didasarkan kepadarasa keadilan yang hakiki, sehingga dapatmenggoreskan tinta emas daam tonggak sejarahperjalanan bangsa bersama KomisiPemberantasan Korupsi, untuk beranimembebaskan terdakwa yang secara nyata tidak
tahu menahu mengenai adanya pemberian TCkepada anggota Komisi IX DPR RI, sehinggamajelis hakim memberikan putusan sela yangmenyatakan dakwaan penuntut umum 'tidak dapatditerima' atau 'batal demi hukum', karena haltersebut pada hakikatnya merupakan suatu
kemenangan bagi semua penegak hukum dipengadilan yang bersangkutan, dengan berhasilmenegakkan harkat, martabat, dan kehormatanmanusia yang lebih takut kepada nilai-nilaikeadilan itu sendiri; dan bukan takut kepadatekanan politik, opini publik ataupun kehilanganjabatan.
-
7/31/2019 PLEIDOI (PEMBELAAN) Prof Miranda Swaray Gultom, S.E., MA, Ph.D. Pada Persidangan persidangan Tipikor, Jl HR
7/7
Dengan ini saya ingin menegaskan kepada majelishakim yang mulia, bahwa saya tidak pernahmemberikan, menjanjikan, dan ataupun
menganjurkan kepada siapapun untuk memberiapapun, baik sebelum maupun sesudah DGS BI,dan oleh karenanya mohon majelis hakim yangmulia untuk mempertimbangkan eksepsi ini ebagaibantahan atas dakwaan penuntut umum danmembuat putusan yang seadil-adilnya, sesuai
dengan keadilan hakiki yakni: 'Hendaklah keadilanditegakkan, walaupun langit akan runtuh'.
Saya yakin majelis hakim tentu akan bersikap adildan benar, dalam nilai keTuhanan. Sebelummenutup eksepsi ini perkenankan sayamenyampaikan pendapat Eleanor Roosevelt
(mantan presiden Amerika Serikat) yangmenyatakan "Justice cannot be for one side alone,but must be for both".
Semoga Allah beserta kitaTerima Kasih
Prof Miranda Swaray Gultom, S.E., MA, Ph.D.
Referensi :- www.detik.com
http://www.detik.com/http://www.detik.com/