Download - Pkp wa boy
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat menuntut
upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang mempunyai posisi strategis
bagi keberhasilan pembangunan nasional secara berkelanjutan. Oleh karena itu,
upaya tersebut mutlak harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dan harus
dirancang secara sistematis dan seksama berdasarkan pemikiran yang matang.
Wadah yang tepat bagi upaya peningkatan kualitas sumber pendidikan antara lain
melalui peningkatan kinerja guru dan peningkatan mutu pelajaran yang melibatkan
MBS, pakem serta peran serta masyarakat.
Dalam kaitannya dengan pakem, guru dituntut untuk menciptakan suasana
pembelajaran yang kondusif, yaitu pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan. Situasi pakem tersebut harus diupayakan untuk semua mata
pelajaran. Dengan begitu, diharapkan peningkatan mutu pendidikan dapat tercapai
secara optimal.
Salah satu mata pelajaran yang menuntut suasana pembelajaran Pakem yakni
mata pelajaran matematika. Matematika merupakan disiplin ilmu yang bersifat
khas. Salah satu kekhasannya adalah bersifat abstrak. Sifat inilah yang sering
menimbulkan masalah bagi seseorang dalam mempelajari matematika, padahal
matematika mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia. Berkaitan dengan
hal tersebut, Hudoyo (1994 : 2) menyatakan bahwa matematika merupakan
pengetahuan yang esensial sebagai dasar untuk bekerja seumur hidup dalam era
globalisasi. Sedangkan Oemar Hamalk (1989), mengemukakan bahwa media
pendidikan adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka
mengefektikan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa terhadap materi
pembelajaran oleh siswa. Tingkat penguasan siswa terhadap materi pembelajaran
biasanya dinyatakan dengan nilai hasil belajar.
Namun demikian, kenyataan menunjukkan bahwa perolehan nilai pelajaran
matematika peserta didik kelas V SDN 10 Lohia menunjukan rendahnya tingkat
penguasaan terhadap materi pembelajaran tersebut terbukti hanya 7 orang dari 12
siswa yang mencapai tingkat penguasaan siswa terhadap materi. Hal ini dapat
dibuktikan dengan pengamatan penulis di Sekolah Dasar Negeri 10 Lohia yang
menunjukkan bahwa nilai mata pelajaran matematika, khususnya berkaitan dengan
materi sifat-sifat bangun datar dari hasil ulangan formatif, siswa kelas V pada tahun
pelajaran 2013/2014 masih rendah.
Fenomena rendahnya nilai formatif Tahun Pelajaran 2013/2014 tersebut diduga
karena siswa kurang memahami materi pelajaran yang disajikan oleh guru. Oleh
karena itu, dituntut lebih kreatif dan inovatif memilih dan menerapkan suatu metode
pembelajaran yang efektif.
Salah satu cara atau pendekatan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah
tersebut adalah dengan menggunakan alat peraga sederhana. Penggunaan alat peraga
dalam pembelajaran matematika diduga akan mendorong siswa untuk aktif dalam
mengikuti pembelajaran materi-materi yang diajarkan oleh guru, dan dapat
menumbuhkan kreativitas-kreativitas yang ada pada diri siswa. Dengan demikian,
3
penggunaan alat peraga diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami
pembelajaran matematika, khususnya materi sifat-sifat bangun datar.
Mengingat permasalahan di atas mendorong penulis untuk mengambil fokus
penelitian dengan judul “Penggunaan Alat Peraga Dalam meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Pada Materi Sifat-sifat Bangun Datar Pada Siswa Kelas V SD Negeri 10
Lohia Kecamatan Lohia Kabupaten Muna.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan alat peraga siswa dapat
meningkatkan hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun datar di kelas
V SD Negeri 10 Lohia Kecamatan Lohia Kabupaten Muna?
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa
dalam memahami sifat-sifat bangun datar di kelas V SDN 10 Lohia dengan
menggunakan alat peraga.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Penelitian ini berguna bagi :
a. Bagi siswa
1. Dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam pelajaran matematika
sehingga hasil belajarnya meningkat.
2. Dapat meningkatkan taraf penguasaan terhadap materi
b. Bagi guru
1. Dapat mengembangkan potensi guru dalam pelajaran matematika dengan
menggunakan alat peraga.
2. Dapat meningkatkan kreatifitas guru dalam mengembangkan tekhnik
pembelajaran serta guru termotivasi untuk meningkatkan kinerjannya.
c. Bagi sekolah
1. Dapat meningkatkan hasil belajar matematika serta meningkatkan citra
sekolah di masyarakat.
2. Dapat menambah wahana pembelajaran menjadi lebih variatif sehingga
mampu memajukan proses pendidikan di masa mendatang.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Alat Peraga
Alat peraga merupakan bagian dari media. Oleh karena itu, istilah media perlu
dipahami lebih dahulu sebelum dibahas mengenai pengertian alat peraga lebih lanjut.
Media pengajaran diartikan sebagai semua benda yang menjadi perantara terjadinya
proses belajar, dapat berwujud perangkat lunak, maupun perangkat keras.
Berdasarkan fungsinya media pengajaran dapat berbentuk alat peraga dan sarana.
Alat peraga matematika adalah seperangkat benda konkret yang dirancang,
dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu
menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam
matematika (Iswadji, 2003:1). Dengan alat peraga, hal-hal yang abstrak dapat
disajikan dalam bentuk model-model berupa benda konkret yang dapat dilihat,
dipegang, diputarbalikkan sehingga dapat lebih mudah dipahami. Fungsi utamanya
adalah untuk menurunkan keabstrakan konsep agar siswa mampu menangkap arti
konsep tersebut. Sebagai contoh, benda-benda konkret di sekitar siswa yang
berkaitan dengan bangun datar adalah permukaan meja, permukaan papan tulis,
permukaan buku serta benda-benda yang bisa dibuat manjadi alat peraga
pembelajaran seperti kertas karton, tripleks, dan kayu.
Suatu hal yang perlu mendapat perhatian adalah teknik penggunaan alat peraga
dalam pembelajaran matematika secara tepat. Untuk itu perlu dipertimbangkan kapan
digunakan dan jenis alat peraga mana yang sesuai untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Agar dapat memilih dan menggunakan alat peraga sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran, maka perlu diketahui fungsi alat
peraga. Secara umum fungsi alat peraga adalah:
a. Sebagai media dalam menanamkan konsep-konsep matematika
b. Sebagai media dalam memantapkan pemahaman konsep
c. Sebagai media untuk menunjukan hubungan antara konsep matematika
Disamping itu penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika,
khususnya berkaitan dengan materi bangun datar dapat menciptakan suasana proses
belajar mengajar berlangsung lebih menarik, sehingga dapat mendorong partisipasi
dan merangsang minat siswa untuk mengikuti pelajaran dengan antusias. Kondisi ini
sangat membantu dan memudahkan siswa dalam memahami materi yang diberikan
dengan baik (Purnama, 2009 : 2).
B. Proses Belajar Mengajar
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingakah laku pada diri seseorang
agar lebih mengetahui hal-hal yang tidak diketahui dan dapat berkembang seiring
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menurut Bruner ( Hudoyo, 1988:56), belajar matematika adalah belajar tentang
konsep- konsep dan struktur- struktur matematika yang terdapat di dalam materi
yang dipelajari serta mencari hubungan – hubungan antara konsep- konsep dan
struktur- struktur matematika.
Pada umumnya anak SD berumur sekitar 6/7 – 12 tahun. Menurut Piaget (dalam
Hudoyo, 1988: 45), anak seumur ini berada pada periode operasi kongkret. Priode ini
7
disebut operasi kongkret sebab berpikir logikanya didasarkan pada manipulasi fisik
objek- objek kongkret.
Dalam belajar menurut Piaget struktur kognitif yang dimiliki seseorang terjadi
karena proses asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses mendapatkan
informasi dan pengalaman baru yang langsung menyatu dengan struktur mental yang
sudah dimiliki seseorang. Adapun akomodasi adalah proses menstruktur kembali
mental sebagai akibat adanya informasi dan pengalaman baru (Hudoyo, 1988: 47).
Jadi belajar tidak hanya menerima informasi dan pengalaman yang dimiliki anak
didik untuk mengakomodasikan informasi dan pengalaman baru. Oleh karena itu
yang perlu diperhatikan pada tahap operasional kongkret adalah pembelajaran yang
didasarkan pada benda- benda kongkret agar mempermudah anak didik dalam
memahami konsep- konsep matematika. Misalnya untuk memahami suatu konsep
matematika, anak memerlukan bantuan memanipulasi benda- benda kongkret yang
relevan sebagai pengalaman langsung.
Mengajar pada hakekatnya merupakan proses mengatur, mengorganisasi
lingkungan yang ada di sekitar siswa, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong
siswa melakukan proses belajar. Pada tahap berikutnya mengajar adalah proses
memberikan bimbingan/ bantuan kepada siswa dalam melakukan proses belajar
(Sudjana, 1998: 29).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mengajar merupakan suatu proses
dalam memberikan atau mentransfer ilmu kepada seseorang agar sikap dan tingkah
lakunya menjadi lebih baik.
A. Matematika
Matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan penelaahan bentuk-
bentuk atau struktur-struktur yang abstrak dan berhubungan diantara hal-hal itu.
Untuk memahami struktur-struktur dan hubungan-hubunganya diperlukan
pemahaman tentang konsep-konsep yang terdapat dalam matematika itu. Hal ini
sejalan dengan Bruner (Aisyah, 2007: 5) yang mengatakan bahwa “Belajar
matematika adalah belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur yang terdapat
dalam bahasa yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-
konsep dan struktur tersebut”. Matematika adalah ilmu logika tentang bentuk
susunan,besaran dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya.
Matematika dapat dibagi ke dalam tiga bidang ,yaitu Aljabar,analisis dan geometri.
James & James (dalam Russefendi. 1993:27) menyatakan bahwa matematika
bukanlah pengetahuan menyendiri, tetapi matematika membantu masalah
sosial,ekonomi dan alam.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan salah
satu cabang ilmu pasti yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan memacu
seseorang untuk berpikir secara logis, realistis, dan sistematis.
B. Bangun Datar
Bangun datar adalah bangun dua dimensi yang beraturan dan merupakan
bagian dari geometri (Prayogi, 2009). Menurut Prasetyono, dkk (2009 :30) bahwa
bangun datar memiliki ciri-ciri : (a) bangun dua dimensi; (b) memiliki ukuran; (c)
memiliki luas. Adapun beberapa model bangun datar adalah sebagai berikut :
9
Segitiga persegi persegi panjang trapesium
Jajaran genjang layang- layang belah ketupat lingkaran
Belajar matematika adalah proses pembelajaran yang dilakukan secara sadar
dan terencana yang didalamnya dibutuhkan suatu proses aktif individu atau siswa
agar dapat berpikir matematis berdasarkan aturan logis dan sistematis.
Simanjuntak (1993), mengemukakan bahwa keberhasilan proses belajar
mengajar matematika tidak terlepas dari kesiapan peserta didik dan tenaga pendidik
di bidangnya dan bagi peserta didik yang sudah mempunyai minat (sikap) untuk
belajar matematika akan merasa senang dan penuh perhatian.
Dengan demikian dalam belajar suatu pokok bahasan tertentu pada mata
pelajaran matematika, guru harus mampu memilih alat peraga pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik pokok bahasan, agar tujuan pembelajaran tercapai secara
maksimal.
Belajar berkaitan dengan prestsasi hasil belajar. Hal ini diungkapkan oleh
WJS. Purwodarminta (dalam Syaiful, 1994: 20) berpendapat bahwa prestasi adalah
hasil yang telah dicapai. Dengan demikian prestasi belajar matematika merupakan
hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah mempelajari matematika dalam kurun
waktu tertentu dan dapat diukur dengan menggunakan alat evaluasi. Ada beberapa
pendapat yang mendefenisikan tentang hasil belajar yaitu:
a. Darmansyah (2006:13), menyatakan bahwa hasil belajar adalah hasil penilaian
terhadap kemampuan siswa yang ditentukan dalam bentuk angka.
b. Rahmat (dalam Zainal Abidin 2004:1), mengatakan hasil belajar adalah
penggunaan angka pada hasil tes atau prosedur penilaian sesuai dengan aturan
tertentu atau dengan kata lain untuk mengetahui daya serap siswa setelah
menguasai materi pelajaran yang telah diberikan.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dapat
berupa nilai yang dicapai siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran. Hasil
belajar dalam penelitian ini adalah hasil yang dicapai siswa setelah mempelajari
sifat-sifat bangun datar.
11
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subyek,Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu
1. Subyek Penelitian
Penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 10 Lohia Kecamatan Lohia
Kabupaten Muna mata pelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datar pada
semester genap tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 12 siswa dari 6 orang laki-laki dan
6 orang perempuan. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada hari senin tanggal
12 Mei dan hari kamis tanggal 14 Mei 2014.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini di laksanakan di sekolah SDN 10 lohia kecamatan lohia
kabupaten muna pada semester genap pada tahun pelajaran 2014 .
3. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap 2x pertemuan pada hari senin
tanggal 12 mei dan hari rabu tanggal 14 mei tahun 2014.
4. Pihak yang Membantu
Dalam pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran ini di bantu oleh teman
sejawat sebagai observer.
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Prosedur penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari dua siklus dan dua kali
pertemuan. Menurut Arikunto bahwa daur ulang dalam tindakan kelas diawali dangan
perencanaan, pelaksanaan, mengobservasi, dan mengevaluasi tindakan dan seterusnya
sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai. Tindakan secara umum
digambarkan sebagai berikut :
SIKLUS 1
SIKLUS 2
Gambar 1. Alur Penelitian Tindakan Kelas
Langkah-langkah pada model siklus di atas adalah sebagai berikut.
1. Rencana Pelaksanaan
Tahap ini mencakup semua perencanaan tindakan seperti pembuatan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang dialami, menyiapkan metode alat dan sumber pembelajaran
serta merencanakan pula langkah-langkah dan tindakan.
Dalam tahap ini penulis menetapkan seluruh rencana tindakan yang akan dilakukan
untuk memperbaiki pembelajaran matematika, yaitu dengan menerapkan pembelajaran
dengan menggunakan alat peraga. Adapun langkah-langkah perencanaannya yaitu :
a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.
b. Merumuskan langkah-langkah dan tindakan yang akan dilakukan untuk menguji
hipotesis.
c. Memilih prosedur evaluasi penelitian.
Permasalahan
Terselesaikan
Belum terselesaikan ttreterseles terselesaika
tttterselesaikanterselesaikan
Observasi
Tindakan 2
Terselesaikan Observasi Analisis data 2
Analisis data 1
Refleksi 2
Refleksi 1
Perencanaan
Perencanaan
Dan seterusnya
Tindakan 1
13
d. Melaksanakan tindakan apa yang akan dilakukan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan.
2. Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap ini langkah-langkah pembelajaran dan tindakan mengacu pada
perencanaan yang telah dibuat yaitu :
a. Tahap awal pembelajaran
2) Guru mengucapkan salam.
3) Guru mengkondisikan siswa kearah pembelajaran.
4) Guru mengecek kehadiran siswa.
5) Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan diajarkan.
b. Tahap inti pembelajaran
1. Guru menjelaskan materi tentang sifat-sifat bangun datar.
2. Guru membagikan alat peraga sederhana kepada masing-masing siswa.
3. Guru menyuruh siswa untuk mengidentifikasi sifat-sifat bangun
segitiga,persegi,dan persegi panjang.
4. Siswa menuliskan sifat-sifat bangun datar berdasarkan ciri-ciri yang
ditemukan.
5. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan apa yang telah dipelajari.
c. Tahap akhir pembelajaran
1. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah diajarkan.
2. Guru memberikan LKS kepada setiap siswa.
3. Setiap siswa menyelesaikan tugas yang terdapat dalam LKS.
4. Setiap siswa melaporkan hasil kerjanya masing-masing.
5. Guru memberikan penilaian dari hasil kerja siswa.
3. Observasi
Pada tahap ini terdiri dari pengumpulan data serta mencatat setiap aktivitas siswa
pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Observer bertugas mengamati aktivitas
siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan mengacu pada lembar
observasi.
Observasi ini akan dilakukan oleh peneliti yaitu dengan mengamati aktivitas
siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran matematika dari awal pembelajaran
sampai akhir pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah aktivitas
siswa dan kinerja guru sudah sesuai dengan apa yang tercantum dalam lembar
observasi atau tidak sehingga hasil observasi dapat diperbaiki pada siklus berikutnya.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk menemukan,mengkaji dan merenungkan kembali tindakan
yang telah dilakukan. Refleksi berguna untuk memberikan makna terhadap proses dan hasil
yang telah dilakukan. Hasil refleksi yang ada dijadikan bahan pertimbangan untuk membuat
perencanaan tindakan dalam siklus selanjutnya yang berkelanjutan sampai pembelajaran
dinyatakan berhasil.
Refleksi merupakan bagian yang sangat penting untuk memahami dan memberikan
makna terhadap proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Mengecek kelengkapan data pengumpulan data yang terjaring selama proses
tindakan.
15
b. Mendiskusikan pengumpulan data antara guru, peneliti dan kepala sekolah
(pembimbing) berupa hasil nilai siswa, hasil pengamatan, catatan lapangan dan
lain-lain.
c. Penyusunan rencana tindakan berikutnya yang dirumuskan dalam skenario
pembelajaran dengan berdasar pada analisa data dari proses dalam tindakan
sebelumnya untuk memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilakukan pada
siklus I untuk menyusun tindakan yang akan dilakukan pada siklus II.
C. Tekhnik Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil tes tentang prestasi belajar siswa dianalisis dengan
menggunakan rumus :
N = 𝑋
𝑛 x 100 %
Keterangan :
N = Nilai siswa
x = Jumlah jawaban yang benar
n = Jumlah soal
Selanjutnya hasil analisis tersebut mengacu pada kriteria ketuntasan belajar. Secara
individual siswa dikatakan tuntas belajar jika penguasaan materi minimal 65 %, dan secara
klasikal dikatakan tuntas belajar jika siswa telah menguasai minimal 85 %. Hasil analisis ini
sebagai pembanding dengan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran dengan
menggunakan metode ceramah, dengan pembelajaran yang menggunakan alat peraga.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Tindakan Siklus I
a. Perencanaan
Siklus pertama penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disusun oleh
peneliti dengan guru kolaborator. Setelah ditetapkan proses pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga, maka kegiatan selanjutnya adalah menyiapkan beberapa hal yang
diperlukan pada pelaksanaan tindakan setiap siklus. Proses belajar matematika di kelas V
dilaksanakan dua kali pertemuan dalam satu minggu. Setiap pertemuan dilaksanakan 2 x 35
menit. Setelah berkonsultasi dengan Kepala Sekolah SD Negeri 10 lohia, maka peneliti
menyiapkan hal-hal sebagai berikut :
1) Membuat Rencana Pembelajaran untuk tindakan Siklus I
2) Membuat Lembar Observasi yang memuat aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan
pembelajaran di kelas.
3) Menyediakan alat bantu/alat peraga pembelajaran yang diperlukan untuk menjelaskan
sifat-sifat bangun datar.
4) Membuat soal-soal latihan yang diberikan kepada siswa pada setiap akhir pertemuan.
5) Merancang alat evaluasi untuk tes tindakan siklus I.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini siswa telah siap untuk mempelajari sifat-sifat bangun datar dengan
menggunakan alat peraga dan dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah
dibuat. Pelaksanaan siklus I pada hari senin tanggal 12 Mei 2014 dan siklus ke II pada hari
kamis tanggal 14 Mei 2014. Pada siklus I guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran
17
dan kurang memotivasi siswa, Guru langsung menjelaskan materi tentang sifat-sifat bangun
datar yang akan diajarkan sesuai dengan rencana pembelajaran sambil mendemonstrasikan
sifat-sifat bangun segitiga, persegi, dan persegi panjang. Selanjutnya guru membagikan
siswa alat peraga,agar siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat bangun segitiga, persegi, dan
persegi panjang, tersebut. Setelah siswa meyelesaikan mengidentifikasi bangun-bangun datar
tersebut, maka setiapsiswa melaporkan hasil kerjanya di depan kelas secara bergantian. Guru
secara seksama mengevaluasi atau memberikan penilaian kepada hasil setiap kerja siswa.
Siswa yang mempunyai hasil kerja yang baik diberikan penguatan atau penghargaan.
Kegiatan selanjutnya, guru memberi umpan balik dengan kegiatan tanya jawab, namun tidak
semua siswa dapat menjawab pertanyaan dengan benar dan tidak semua siswa berani
mengajukan pertanyaan. Langkah selanjutnya adalah guru melakukan refleksi, membimbing
siswa merangkum pelajaran dan memberikan pekerjaan rumah. Untuk memotivasi siswa,
guru memberikan pujian dan tepukan bahu kepada siswa yang dapat menjawab pertanyaan
dengan benar.
c. Observasi
Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan siklus I untuk
mengetahui ketercapaian pelaksanaan proses pembelajaran dengan alat peraga dalam
mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar, baik pada kegiatan yang dilakukan guru maupun
kegiatan yang dilakukan siswa.
Hasil observasi terhadap guru sebagai berikut :
1. Guru mengecek kehadiran siswa berdoa dan mempersiapkan alat yang akan
digunakan.
2. Pada proses pembelajaran siklus I guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
3. Guru mengadakan apersepsi di awal pembelajaran dengan menghubungkan materi yang
akan diajarkan.
4. Guru menjelasakan materi sambil mendemonstrasikan sifat-sifat bangun segitiga,
persegi,dan persegi panjang, dengan alat peraga yang telah dibuat oleh guru.
5. Guru membagikan alat peraga kepada masing-masing siswa untuk mengidentifikasi
sifat-sifat bangun segitiga, persegi,dan persegi panjang. Guru secara seksama
mengevaluasi atau memberikan penilaian kepada hasil setiap kerja siswa.
6. Kemudian guru memberi umpan balik dengan kegiatan tanya jawab, namun tidak
semua siswa dapat menjawab pertanyaan dengan benar dan tidak semua siswa berani
mengajukan pertanyaan.
7. Guru memberikan kesimpulan akhir atas jawaban siswa, serta membimbing siswa
membuat rangkuman.
8. Guru memberikan evaluasi kepada siswa untuk diselesaikan.
9. Guru memberikan soal-soal untuk dikerjakan di rumah.
Hasil Observasi untuk siswa.
1. Siswa terlihat tenang dan serius dalam menerima pelajaran.
2. Siswa terlihat senang dalam menerima pelajaran karena terlibat langsug dalam
mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
3. Siswa tidak menjawab pertanyaan pada saat apersepsi, karena mereka masih malu-malu.
4. Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru dengan baik, khususnya kursi yang duduk
pada bagian belakang.
5. Pada saat menyelesaikan LKS siswa tetap berada dalam pengawasan guru.
6. Setiap siswa menerima alat peraga yang diberikan oleh guru untuk mengidentifikasi
sifat-sifatnya.
19
7. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru, walaupun jawaban siswa tersebut
belum sempurna.
8. Siswa menulis kesimpulan /jawaban akhir dari guru.
9. Siswa menulis rangkuman untuk dipelajari di rumah.
10. Setiap siswa menjawab tes evaluasi.
11. Siswa menulis soal-soal latihan untuk dikerjakan di rumah.
d. Evaluasi
Pada akhir pertemuan siklus I siswa diberi tes akhir siklus yang terdiri dari 5 butir soal
dengan skor total 10 yang selanjutnya dijabarkan ke dalam nilai 0-100. Tes akhir siklus yang
diberikan kepada siswa diselesaikan secara individual. Hasil tes ini menjadi dasar untuk
menentukan hasil belajar siswa pada materi sifat-sifat bangun segitiga, persegi, dan persegi
panjang, dengan menggunakan alat peraga sederhana. Data tentang hasil belajar siswa pada
siklus I, tampak pada sebaran nilai dan persentase keberhasilan belajar pada lampiran 5
halaman 35.
Selanjutnya rerata nilai perolehan siswa terhadap hasil belajar siswa dalam memahami
sifait-sifat bangun segitiga, persegi, dan persegi panjang dengan menggunakan alat peraga di
kelas V SDN 10 lohia pada siklus I tampak pula pada lampiran 5 halaman 35.
Rerata nilai siswa menunjukkan bahwa hasil tes siklus I, kemampuan siswa berada pada
kategori kemampuan yang cukup. Dilihat dari keberhasilan belajar klasikal dapat
dikemukakan bahwa hasil tes siklus I keberhasilan belajar siswa belum tuntas, karena hanya
7 siswa yang mempeoleh nilai 65 ke atas 5 siswa yang beradah dibawah 65. Dikatakan
berhasil secara klasikal apabila 85 % siswa sudah mendapat nilai 65 ke atas. Dengan melihat
hasil evaluasi pada pelaksanaan siklus I ini, belum memenuhi indikator kinerja yang telah
ditetapkan, maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus II.
e. Refleksi
Hasil refleksi guru dan siswa pada tiap tindakan.
1. Siklus I
a. Kegiatan awal guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran dan kurang
memotivasi siswa.
b. Kegiatan inti ada 2 orang siswa yang tidak memperhatikan pelajaran dengan serius
khususnya yang duduk di bangku bagian belakang.
2. Siklus II
Kegiatan awal guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran, sedangkan untuk
kegiatan inti dan kegiatan penutup guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat.
Berdasarkan hasil yang telah dicapai pada siklus I maka indikator kinerja pada penelitian
ini belum tercapai dan akan dilanjutkan pada siklus II
2. Tindakan Siklus II
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil observasi, evaluasi dan refleksi diri pada siklus I, maka peneliti
merencanakan pelaksanaan tindakan siklus II agar kendala-kendala pada siklus I dapat
teratasi sehingga hasil belajar siswa pada siklus II dapat meningkat.
Adapun hal-hal yang akan dilakukan dalam rangka memperbaiki kendala-kendala pada
siklus I adalah sebagai berikut:
1. Guru harus bersikap lebih tegas pada siswa yang tidak tertib dalam proses
pembelajaran dengan cara mengatur atau memberi sanksi pada siswa yang tidak
memperhatikan pelajaran.
2. Guru harus lebih jelas menyampaikan tujuan pembelajaran agar materi yang akan
diajarkan dapat dipahami siswa dengan baik.
21
3. Guru harus lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan
pendapat dalam menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.
Selain hal-hal tersebut di atas yang merupakan rencana perbaikan tindakan siklus II,
peneliti membuat rencana perbaikan pembelajaran, lembar observasi untuk guru dan siswa,
menyiapkan alat peraga sederhana, alat evaluasi dan refleksi diri untuk pelaksanaan tindakan
siklus berikutnya.
b. Pelaksanaan Tindakan
Dalam pelaksanaan siklus II ini, guru kembali berusaha melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat. Selain itu guru melaksanakan
tindakan perbaikan sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya.
Kegiatan siklus II, Guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi
siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Guru juga mengadakan apersepsi dengan cara
mengingatkan kembali siswa tentang materi yang telah dipelajari. Pada siklus II guru
menjelaskan dan mendemontrasikan tentang sifat-sifat segitiga, persegi, dan persegi panjang,
yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 14 Mei 2014. Kemudian guru membagikan LKS
dan alat peraga untuk mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. Setelah meyelesaikan
tugasnya masing-masing siswa maka setiap siswa melaporkan hasil kerjanya di depan kelas
secara bergantian. Secara seksama guru memberikan penilaian kepada hasil setiap kerja
siswa. Siswa yang mempunyai hasil yang baik diberikan penguatan. Kegiatan selanjutnya
guru memberi umpan balik dengan kegiatan tanya jawab, dan hasilnya menunjukkan bahwa
sebahagian besar siswa sudah dapat menjawab pertanyaan dengan benar. Langkah
selanjutnya adalah guru melakukan refleksi, membimbing siswa merangkum pelajaran dan
memberikan pekerjaan rumah. Untuk memotivasi siswa, guru memberikan pujian kepada
siswa yang dapat menjawab dengan benar.
c. Observasi
Pada tindakan siklus II kembali dilaksanakan observasi pada proses pembelajaran untuk
kegiatan guru dan siswa hasilnya menunjukkan.
1. Guru memeriksa kesiapan siswa untuk menerima pelajaran.
2. Guru menyampaikan dengan jelas tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
3. Guru menyampaikan apersepsi dengan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan
materi yang sudah diajarkan, kemudian menghubungkan dengan materi yang akan
diajarka.
4. Guru menjelaskan materi yang diajarkan sambil mendemonstrasikan sifat-sifat bangun
segitiga, persegi,dan persegi panjang.
5. Guru membagikan alat peraga kepada masing-masing siswa
6. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa yang berkaitan dengan materi yang telah
diajarkan.
7. Guru menyimpulkan atau memberikan jawaban akhir dari semua pertanyaan siswa.
8. Guru menyuruh siswa untuk menulis rangkuman untuk dipelajari di rumah.
9. Guru memberikan evaluasi pada akhir pembelajaran.
10. Guru memberikan soal-soal latihan untuk diselesaikan di rumah.
Hasil Observasi terhadap siswa menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
1. Siswa lebih siap dan serius untuk menerima pelajaran dari guru.
2. Siswa mendengarkan dan menyimak dengan baik tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai.
3. Siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru.
4. Semua siswa memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru.
5. Siswa tetap berada dalam bimbingan guru pada saat mengerjakan LKS.
6. Siswa telah menerima alat peraga dari guru untuk mengidentifikasi sifat-sifat bangun
segitiga,persegi,dan persegi panjang.
23
7. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru.
8. Siswa menulis kesimpulan dari guru agar pelajaran yang telah diberikan lebih dipahami.
9. Siswa menulis rangkuman untuk dipelajari di rumah.
10. Siswa menjawab tes evaluasi pada setiap akhir pertemuan
11. Siswa menulis soal-soal latihan untuk dikerjakan di rumah.
Hasil observasi terhadap guru dan siswa tersebut sudah terjadi peningkatan. Secara
umum persentase ketercapaian pelaksanaan proses pembelajaran pada pelaksanaan siklus II
adalah 100 %.
d. Evaluasi
Sebagaimana siklus I, pada akhir siklus II inipun diadakan tes akhir untuk mengetahui
peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan pada siklus II.
Pelaksanaan tes akhir siklus II, dilaksanakan secara individual untuk menyelesaikan butir tes
yang disediakan.
Data hasil tes akhir siklus II kemampuan siswa dalam memahami sifat-sifat segitiga,
persegi,dan persegi panjang dengan menggunakan alat peraga dapat dilihat pada
Lampiran…
Rerata nilai perolehan siswa terhadap kemampuan dalam memahami sifat-sifat
segitiga,persegi,dan persegi panjang dengan menggunakan alat peraga dapat dilihat pada
Lampiran 7 halaman 36.
Berdasarkan hasil tes akhir siklus II kemampuan siswa berada pada ketegori yang
cukup baik. Dilihat dari segi keberhasilan belajar klasikal, dapat dikemukakan bahwa hasil
tes siklus II, siswa telah berhasil dengan nilai keberhasilan belajar individual 65 ke atas telah
dicapai oleh 11 orang siswa (91,67 %). Sedangkan hasil evaluasi proses pembelajaran pada
siklus II telah mencapai 100%. Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan pemahaman
siswa dan telah mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan sehingga tindakan siklus
dihentikan.
e. Refleksi
Melihat hasil evaluasi dan observasi pada akhir tindakan siklus II, siswa sudah mampu
menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh guru serta dikatakan sudah berhasil karena nilai
siswa yang diperoleh pada akhir tindakan siklus II sudah mencapai standar ketuntasan yang
ditetapkan yaitu minimal 80% secara klasikal, dan 65% secara individual. Berdasarkan tes
akhir siklus II tersebut maka siswa kelas V SD Negeri 10 Lohia sebanyak 12 orang, yang
memperoleh nilai 65 ke atas sebanyak 11 orang (91,67%) dan di bawah nilai 65 sebanyak 1
orang (0,1 %) artinya bahwa dengan menggunakan alat peraga pada materi sifat-sifat bangun
datar, maka siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan oleh guru dan hasil belajar
siswa menjadi meningkat.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus, dan setiap
siklus terdiri satu kali pertemuan. Pada siklus I proses pembelajaran belum berjalan dengan
baik karena guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran sebelumnya, dan tidak
memotivsi siswa agar aktif dalam proses pembelajaran. Guru langsung memberikan
penjelasan materi tentang sifat-sifat bangun datar yang akan diajarkan sesuai dengan
rencana pembelajaran sambil mendemonstrasikan sifat-sifat segitiga, persegi dan persegi
panjang.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung, masih terdapat beberapa siswa yang tidak
memperhatikan penjelasan guru dengan alat peraga yang diberikan. Siswa juga masih
merasa ragu-ragu untuk menanyakan materi yang belum dipahami serta tidak mampu
25
menjawab pertanyaan dari guru. Kekurangan juga terlihat pada guru, dimana guru belum
bisa mengatur waktu seefisien mungkin saat menyampaikan materi dihadapan kelas.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pada akhir siklus I, masih banyak siswa yang
belum memahami materi yang disampaikan oleh guru tentang sifat-sifat segitiga, persegi,
dan persegi panjang dengan menggunakan alat peraga, dimana jumlah siswa secara
keseluruhan sebanyak 12 orang, yang memperoleh nilai di atas 65 atau yang tuntas
belajarnya hanya 7 orang (58 %) sedangkan yang tidak tuntas belajarnya sebanyak 5 orang
(41,67%). Dengan melihat perolehan nilai siswa pada saat tindakan akhir siklus I yang masih
di bawah standar ketuntasan yang telah ditetapkan minimal 85 % siswa telah memperoleh
nilai 65 ke atas, maka penelitian ini dilaksanakan atau dilanjutkan pada siklus II.
Pelaksanaan tindakan siklus II ini, proses pembelajaran yang diterapkan masih
menggunakan alat peraga sebagai alat bantu dalam memahami sifat-sifat segitiga, persegi,
dan persegi panjang. Berdasarkan hasil observasi tindakan siklus II, kegiatan proses
pembelajaran yang diterapkan harus lebih baik dari pelaksanaan siklus sebelumnya, dimana
kelemahan-kelemahan yang terjadi pada tindakan siklus I telah diperbaiki sedikit demi
sedikit. Di awal pembelajaran guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik
dan memotivasi siswa agar lebih aktif dalam proses pembelajaran. Kemudian siswa sudah
memberanikan diri untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti dengan materi yang
disampaikan dan sebagian besar siswa sudah mampu menjawab soal dengan benar.
Berdasarkan hasil tes akhir siklus yang dilakukan pada tindakan siklus II, siswa yang
memperoleh nilai 65 ke atas atau yang tuntas belajarnya sebanyak 11 orang(91,67 %)
sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 1 orang (0,1 %). Hal ini berarti pada pelaksanaan
tindakan siklus II mengalami peningkatan sebesar 41,57 % dibandingkan dengan siklus I.
Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi pada siswa dan guru pada akhir tindakan siklus II,
mengalami peningkatan hasil belajar matematika siswa dalam memahami materi sifat-sifat
bangun segitiga, persegi dan persegi panjang. dengan menggunakan alat peraga.
Penggunaan alat peraga dalam kegiatan proses pembelajaran sangat efektif untuk
dilaksanakan berkaitan dengan materi sifat-sifat bangun datar serta siswa mampu
menciptakan kreativitas berdasarkan alat peraga yang digunakan.
Karena indikator kinerja keberhasilan siswa yang telah ditetapkan dalam penelitian ini
telah tercapai minimal 85 % siswa telah memperoleh nilai 65 ke atas maka penelitian ini
dapat dihentikan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Penggunaan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dimana dapat dilihat
dari hasil tes akhir siklus I yang tuntas belajar 58 % dengan rata-rata 64,58 sedangkan
pada tes akhir siklus II yang tuntas belajar 91,67% dengan rata-rata 87,5.
2. Penggunaan alat peraga sangat efektif digunakan dalam proses pembelajaran
matematika khususnya pada materi sifat-sifat bangun datar dimana persentase
keberhasilan proses pembelajaran dapat ditingkatkan.
27
B. Saran Tindak Lanjut
Penggunaan alat peraga sangat efektif diterapkan dalam meningkatkan hasil belajar
matematika khususnya dalam memahami sifat-sifat bangun datar, untuk itu diharapkan agar
guru-guru matematika dalam mengajarkan materi sifat-sifat bangun datar menggunakan alat
peraga. Dengan adanya alat peraga dapat memepermudah pemahaman siswa dalam proses
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, dkk. 1999. Psikologi Sosial. Jakarta. Rineka cipta.
Ali, Muhammad.1984. Guru dalam proses belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Arikunto, Suharsimi, 2007. Prosedur penelitian Pendekatan praktek, Jakarta: Rineksa
Cipta Darmansyah, 2006. Peenelitian Tindakan Kelas.UNP. Bruner (Kapita Selekta Pembelajaran) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan nasional 2007. Faizur R, 2006. penggunaan Alat Peraga pada Pengajaran Matematika Pokok Bahasan
Pecahan Kelas III SD. Unes. Semarang.
Hudoyo. dkk,1988: Pengembangan Kurikulum Matematika dan Pelaksanaannya di Depan Kelas. Surabaya. Usaha Nasional.
Iswadji, 2003: Penggunaan Alat Peraga Dalam Pembelajaran Matematika SMP PPPPTK
Matematika. Yogyakarta. Prasetio, Dwi S, dkk. 2009. Kamus Pintar Matematika untuk SD.Tunas Yogyakarta.
Prayogi, S. 2009. Skripsi: Meningkatkan Kualitas proses dan Hasil Luas Bangun Datar
Siswa Kelas V SDN.Ponolawen 2 Kesesi Pekalongan Melalui Implementasi Metode Discoveri.http://d i g i l i b.unnes.ac.id./gsdl/cgi-bin/librari
Purnama, Lilik,T. 2009.Skripsi Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan
Masalah Luas Bangun Datar Melalui Alat Peraga di MIM Marga mulyo Karanganyar. Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas muhammadiyah surakarta.
Russefendi.1996.Pendidikan Matematika 3.Jakarta, Rineka cipta
Simanjuntak, 1998. Belajar dan Fakror-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta. Bina Aksara
Sobel Max A.dan EvanM.Maletsky, 2001: Mengajar Matematika .Sumber buku Peraga.
29
Lampiran 1
Kesediaan sebagai Supervisor 2 dalam Penyelenggaraan
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)
Kepada
Kepala UPBJJ Kendari
di Kendari
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : LA SAMUNA, S.Pd. M.Si
NIP : 1962 1231 1984 08 1 009
Tempat Mengajar : SD 10 LOHIA
Alamat Sekolah : KEC. LOHIA
Telepon : 085241683192
Menyatakan bersedia sebagai Supervisor 2 untuk membimbing
mahasiswa dalam perencanaan dan pelaksanaan PKP (PDGK4501) atas:
Nama : MARTIA
NIM : 822 165 962
Program Studi : S1 PGSD
Tempat Mengajar : SD 10 LOHIA
Alamat Sekolah : KEC. LOHIA
Telepon : 085395812280
Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
Mengetahui, Raha,
Kepala Sekolah supervisor 2
LA SAMUNA S.Pd,M.Si LASAMUNA S.Pd,M.Si
NIP. 1962 1231 1984 08 1 009 NIP. 1962 1231 1984 08 1 009
No. Tlp/HP 085241683192 No. Telp/HP 085241683192
Lampiran 2
Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Matematika
Fakta/Data pembelajaran yang terjadi di kelas : V SD Negeri 10 Lohia Kecamatan
Lohia Kabupaten Muna.
Identifikasi masalah : Rendahnya hasil belajar siswa terhadap matematika materi sifat-sifat bangun datar.
Analisis masalah : Karena guru dalam proses pembelajaranya tidak menggunakan alat peraga.
Alternatif dan prioritas pemecahan masalah :
Rumusan masalah : apakah dengan menggunakan alat peraga siswa dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun datar di kelas
V SD Negeri 10 Lohia Kecamatan Lohia Kabupaten Muna?
31
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP
NAMA SEKOLAH : SD 10 LOHIA NAMA PELAJARAN : MATEMATIKA
TEMA : SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR KELAS SEMESTAR : V/II
ALOKASI WAKTU : 1 PERTEMUAN (2 x 35 MENIT )
I. Standar kompetensi :
Memahami sifat-sifat bangun datar dan bangun ruang serta hubungan antar
Bangun
II. Kompetensi Dasar :
Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
III. Indikator
1. Menyebutkan sifat-sifat bangun datar (segitiga,persegi,dan persegi
panjang)
2. Menggambar bangun datar dari sifat-sifat bangun datar yang
diberikan.
IV. Tujuan
1. Siswa dapat menggambar bangun datar dengan benar
2. Siswa dapat menuliskan sifat-sifat bangun segitiga
3. Siswa dapat menyebutkan 4 sifat-sifat bangun persegi panjang
4. Siswa dapat menuliskan sifat-sifat persegi
V. Materi Pembelajaran
Sifat-sifat bangun segitiga,persegi,dan persegi panjang
VI. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Penugasan
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Kegiatan awal(10 menit)
1. Memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan mengajak siswa
untuk berdoa
2. Mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pelajaran
3. Mengabsen kehadiran siswa
4. Menyiapkan bahan pembelajaran dan alat peraga
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti(40 menit)
1. Guru menjelaskan materi pelajaran
2. Guru membagikan alat peraga segitiga, persegi,dan persegi panjang
3. Guru menyuruh siswa untuk mengidentifikasi sifat-sifat bangun
segitiga,persegi,dan persegi panjang
4. Siswa menuliskan sifat-sifat bangun datar berdasarkan ciri-ciri yang
ditemukan
5. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan apa yang telah dipelajari
c. Kegiatan akhir (20 menit)
1. Guru menyimpulkan materi pembelajaran
2. Guru melakukan penilaian hasil belajar
3. Memberikan tindak lanjut dengan tugas pekerjaan rumah
33
VIII. Media Alat dan Sumber belajar
1. Media : Gambar segitiga,persegi dan persegi panjang
2. Alat : Penggaris,Pensil,Busur
3. Sumber belajar : Buku Paket Matematika kelas V(Erlangga) karangan
M. Khafid dan Restu Prasetiyo, Halaman 131
IX. Penilain Hasil Pembelajaran
1. Tehnik penilaian : lisan,Tertulis dan penugasan
2. Bentuk instrumen : Tertulis
3. Contoh insrumen :
1. Tuliskan sifat-sifat bangun segitiga sama sisi!
2. Sebutkan sifat-sifat bangun persegi!
3. Gambar di samping berbentuk segitiga siku-siku sembarang.
Segitiga ABC siku-siku di B karena besar sudut B = ......0
Sudut A + sudut C = ......0
4. Sebutkan 3 macam segitiga menurut besar sudutnya!
5. A B
Tuliskan 2 pasang sisi yang sejajar!(skor 2)
C D
Kunci Jawaban
1. Sifat- sifat bangun segitiga sama sisi yaitu:
Mempunyai 3 sisi yang sama panjang (AB = BC = AC) dan mempunyai 3
sudut sama besar.(ABC = BCA = CAB)
2. Sifat bangun persegi yaitu :
a. Mempunyai 4 sisi yang sama panjang
b. Mempunyai 4 sudut siku-siku
. 3. Besar sudut siku-siku B= 90 derajat,sudut A+ sudut C = 91-180 derajat
4. Macam-macam segitiga menurut besar sudutnya yaitu:
Segitiga lancip, segitiga siku-siku dan segitiga tumpul.
5. Dua pasang sisi yang sejajar yaitu :
sisi AB sejajar sisi CD, sisi AC sejajar sisi BD
Media
1. 2.
2. 4.
35
5.
Lohia, 9 Mei 2014
Kepala SD Negeri 10 Lohia Mahasiswa
LA SAMUNA, S.Pd. M.Si MARTIA
NIP.19621231 198408 1 009 NIM. 822165962
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
(RPP PERBAIKAN SIKLUS 1)
NAMA SEKOLAH : SDN 10 LOHIA
MATA PELAJARAN : MATEMATIKA
TEMA : SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR
KELAS/SEMESTER : V /II
PERTEMUA KE : 1/SATU
ALOKASI WAKTU : 2 x 35 MENIT (1x PERTEMUAN)
I. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat bangun datar dan bangun ruang serta hubungan antar
bangun
II. Kompetensi Datar
Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
III. Indikator
1. Menuliskan sifat-sifat bangun datar ( segitiga, persegi, dan persegi panjang)
2. Menggambar bangun datar dari sifat-sifat bangun datar yang diberikan
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar
2. Siswa dapat menggambar bangun datar dengan benar
3. Siswa dapat menunjukan bagian-bagian sudut bangun datar
V. Tujuan Perbaikan Pembelajaran
a. Bagi Guru
Guru dapat memiliki kemampuan yang lebih mendalam dalam
melaksanakan pembelajaran.
37
b. Bagi siswa
1. Siswa aktif dalam pembelajaran matematika tentang sifat-sifat bangun
datar
2. Siswa lebih memahami tentang materi yang diajarkan
VI. Materi Ajar
Sifat-sifat bangun datar
VII. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
4. Penugasan
VIII. Langkah-Langah Pembelajaran
a. Kegiatan awal (10 menit)
1. Mengecek kesiapan siswa untuk belajar
2. Memberi salam dan berdoa
3. Mengabsen kehadiran siswa
4. Menyiapkan alat- alat pembealajaran dan alat peraga
5. Apersepsi
b. Kegiatan Inti(40 menit)
1. Guru menjelaskan pengertian bangun datar
2. Guru membagikan alat peraga segitiga, persegi,dan persegi panjang
3. Guru menyuruh siswa untuk mengidentifikasi sifat-sifat bangun
segitiga,persegi,dan persegi panjang
4. Siswa menuliskan sifat-sifat bangun datar berdasarkan ciri-ciri yang
ditemukan
5. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya
c. Kegiatan Penutup (20 Menit)
1. Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran
2. Guru memberikan soal latihan terhadap siswa dan siswa
mengerjakannya.
3. Guru memberikan nilai atas hasil kerja siswa.
IX. Alat dan Sumber Belajar
a. Alat : Media,Pengaris, Pensil, Busur,
b. Sumber Belajar : Buku Paket Matematika kelas V(Erlangga) karangan
M.Khafid dan Restu Prasetiyo, Halaman 131
X. Penilaian
a. Tehnik Penilaian : Lisan,Tertulis, Penugasan
b. Bentuk Instrumen : Tertulis
Contoh instrument:
39
Soal Siklus 1
No Gambar Bangun Nama Bangun Sifat-sifatnya Besar Sudutnya
1
Segitiga
................
1..............
2............... 3..............
A =.......0
B =.......0
C =.......0
2 A B
C D
...................
1..............
2.............. 3..............
A =.......0
B =.......0
C =.......0
D = .....0
3. A B
C D
..................
1.................
2................. 3................
A =.......0
B =.......0
C =.......0
D = .....0
4. Gambar disamping berbentuk segitiga sama sisi ABC !(skor 4)
Tentukan C
A .Panjang AB
b. Panjang BC 10
c. Besar sudut CAB
d. Besar sudut ABC A B
5. A B
Tuliskan 2 pasang sisi yang sejajar!(skor 2)
C D
Kunci Jawaban Siklus 1
No Gambar Bangun Nama Bangun Sifat-sifatnya Besar Sudutnya
1 Segitiga
Siku-siku
1.Mempunyai 3 sisi,
2.Mempunyai 3 titik sudut
A = 45 .0
B = 900
C = 91-1800
2 A B
C D
Persegi
1.Mempunyai
4 titik sudut 2.mempunyai 4 sisi yang
sama 3. Mempunyai
4 simetri lipat
A = 900
B = 90.0
C = 90.0
D = 900
3. A B
C D
Persegi
panjang
1. Mempunyai 4 titik sudut.
2.Mempunyai 2 sisi yang
sejajar 3.Mempunyai 2 simetri
lipat
A = 900
B = 900
C = 90.0
D = 900
4. a. Panjang AB 10cm
b. Panjang BC 10 cm
c. Besar sudut CAB 60 derajat
d. Besar sudut ABC 60 derajat
5. Dua pasang sisi yang sejajar yaitu :
sisi AB sejajar sisi CD, sisi AC sejajar sisi BD
41
Media
1. 2.
2. 4.
5.
Lohia, 12 Mei 2014
Kepala SD Negeri 10 Lohia Mahasiswa
LA SAMUNA, S.Pd. M.Si MARTIA
NIP.19621231 198408 1 009 NIM. 822165962
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
(RPP PERBAIKAN SIKLUS II)
NAMA SEKOLAH : SDN 10 LOHIA
MATA PELAJARAN : MATEMATIKA
TEMA : SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR
KELAS/SEMESTER : V /II
ALOKASI WAKTU : 2 x 35 MENIT (1x PERTEMUAN)
I. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat bangun datar dan bangun ruang serta hubungan antar
Bangun.
II. Kompetensi Datar
Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
III. Indikator
1. Menuliskan sifat-sifat bangun datar ( segitiga, persegi, dan persegi
panjang).
2. Menggambar bangun datar dari sifat-sifat bangun datar yang
diberikan.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar .
2. Siswa dapat menggambar bangun datar dengan benar.
3. Siswa dapat menunjukan bagian-bagian sudut bangun datar.
V. Tujuan Perbaikan Pembelajaran
a. Bagi Guru
Guru dapat memiliki kemampuan professional dalam mengajar baik
43
dalam kelas maupun dilingkungan masyarakat.
b. Bagi Siswa
1. Siswa aktif dalam pembelajaran matematika tentang sifat sifat bangun
Datar.
2. Siswa mampu memahami materi tentang sifat-sifat bangun datar.
3. Siswa dapat memecahkan masalah yang diberikan oleh guru.
VI. Materi Ajar
Sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi, persegi panjang
VII. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
4. Penugasan
VIII. Langkah- Langkah Pembelajaran
a. Kegiatan awal (10 Menit)
1. Memberi salam dan berdoa
2. Mengabsen kehadiran siswa
3. Apersepsi
4. Menyiapkan bahan pembelajaran
b. Kegiatan Inti (40 Menit )
. 1. Guru menjelaskan materi pembelajaran tentang sifat-sifat bangun
datar berdasarkan bangun yang akan diajarkan.
2. Guru membagikan alat peraga segitiga,Persegi,dan persegi panjang.
3. Guru menyuruh sifat mengidentifikasi bangun segitiga, persegidan
persegi panjang.
4. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan apa yang telah dipelajari.
5. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil kerja siswa.
c. Kegiatan Akhir (20 Menit)
1. Guru dan siswa menyimpulkan materi.
2. Guru memberikan soal latihan terhadap siswa dan siswa
mengerjakannya.
3. Guru memberikan nilai atas hasil kerja siswa.
IX. Alat dan Sumber Belajar
Alat : Media, Penggaris, Pensil, Busur.
Sumber Belajar : Buku Paket Matematika kelas V(Erlangga)karangan
M.Khafid dan Restu Prasetiyo, Halaman 131.
X. Penilaian
a. Tekhnik Penilaian : Lisan, Tertulis, Penugasan
b. Bentuk Instrumen : Tertulis
Contoh Instrumen :
.
Soal Tes siklus II
1. Tuliskan 3 sifat bangun segitiga sama kaki!(skor 3)
2. Sebutkan 3 macam segitiga menurut besar sudutnya!(skor 3)
3. Tuliskan 4 sifat bangun persegi!(4 skor)
4. Gambar di samping berbentuk segitiga sama sisi ABC.(skor 4).
Tentukan :
a. Panjang AB
b. Panjang BC
c. Besar sudut CAB
d. Besar sudut ABC
5. Tuliskan 2 sifat bangun persegi panjang!(skor 2)
45
Kunci Jawaban Tes Siklus II
1 .Sifat-sifat bangun segitiga sama kaki yaitu:
mempunyai 3 sisi, mempunyai 3 titik sudut, mempunyai 2 sisi yang sama panjang
mempunyai 2 sudut yang sama besar
2 . Macam- macam segitiga menurut besar sudutnya yaitu :
segitiga lancip, segitiga siku-siku, segitiga tumpul
3. Sifat- sifat bangun Persegi yaitu:
a. Mempunyai 4 sisi yang sama panjang
b. Mempunyai 4 sudut siku-siku
c. Mempunyai 4 simetri lipat dan 4 simetri putar
d. Mempunyai 2 diagonal yang sama panjang
4. a. Panjang AB 10cm
b. Panjang BC 10 cm
c. Besar sudut CAB 60 derajat
d. Besar sudut ABC 60 derajat
5. Dua pasang sisi yang sejajar yaitu :
sisi AB sejajar sisi CD, sisi AC sejajar sisi BD
Media
1. 2.
2. 4.
5.
Lohia, 14 Mei 2014
Kepala SD Negeri 10 Lohia Mahasiswa
LA SAMUNA, S.Pd. M.Si MARTIA
NIP.19621231 198408 1 009 NIM. 822165962
47
Lampiran 5
HASIL OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP GURU
DAN SISWA SELAMA KEGIATAN PEMBELAJARAN ( Siklus I)
No. Aspek-Aspek Yang Diopservasi Ya/Tidak Komentar
A. Observasi guru
1.
Apakah guru memeriksa kesiapan belajar siswa?
ya Guru mengecek kehadiran siswa,berdoa dan mempersiapkan alat yang akan digunakan
2. Apakah guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai?
ktidak
Guru lupa menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Apakah guru melakukan apersepsi? Yya
Guru mengadakan apersepsi diawal pembelajaran dengan menghubungkan materi yang akan dipelajari
4. Apakah guru menjelaskan ma teri yang akan diajarkan dengan menggunakan alat peraga ?
Yya
Guru menjelasakan materi sambil mendemonstasikan sifst-sifst bangun segitiga,persegi, dan persegi panjang dengan alat peraga
5. Apakah guru membagikan alat peraga kepada masing-masing siswa?
Yya
Guru membagikan alat peraga kepada masing-masing siswa untuk diidentifikasi sifat-sifatnya
6. Apakah guru mengajukan pertanyaan kepada siswa ?
Yya
Guru mengajukan pertanyaan berkaitan dengan materi yang akan diajarkan
7. Apakah guru memberikan kesimpulan atau jawaban akhir dari semua pertanyaan siswa
Yya
Guru memberikan kesimpulan akhir atas jawaban siswa
8. Apakah guru menyuruh siswa untuk membuat rangkuman?
Yya
Guru menyuruh siswa untuk menulis rangkuman
9. Apakah guru memberikan evaluasi pada akhir pembelajaran
ya Guru memberikan \evaluasi kepada siswa untuk diselesaikan
10. Apakah guru memberikan pekerjaan rumah?
Yya
Guru memberikan soal-soal untuk dikerjakan di rumah
No. B. Observasi Siswa
1. Apakah siswa siap dalam menerima
pelajaran? Ya
Siswa terlihat tenang
dalam menerima pelajaran
2.
Apakah siswa senang belajar dengan menggunakan alat peraga?
Ya
Siswa merasa senang karena mereka terlibat langsung dalam
proses pembelajaran
3. Apakah siswa menjawab pertanyaan –
pertanyaan yang diajukan guru pada Tidak
Siswa belum menjawab
pertanyaan dari guru karena
saat apersepsi ? sebagian besar mereka masih malu-malu.
4.
Apakah siswa memberikan perhatian
penuh atas penjelasan guru? Tidak
Siswa yang duduk paling
belakang kurang memperhatikan penjalasan guru
5.
Apakah siswa berada dibawah
bimbingan guru pada saat mengerjakan LKS?
Ya
Semua siswa berada dibawah
bimbingan guru
6.
Apakah siswa menjawab pertanyaan – pertanyaan dari guru ? Ya
Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru
7. Apakah siswa menulis kesimpulan / jawaban akhir dari guru? Ya
Siswa menulis kesimpulan /jawaban akhir dari guru
8. Apakah siswa membuat rangkuman?
Ya Siswa menulis rangkuman untuk dipelajari di rumah
9. Apakah siswa menjawab tes evaluasi
Ya Siswa menjawab tes evaluasi
10. Apakah siswa menerima pekerjaan rumah dari guru
Ya Siswa menerima pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru
Raha, 12 Mei 2014
Teman sejawat Mahasisa
LA GHULU, S.Pd. SD MARTIA
NIP.19651231 198803 1 185 NIM. 822165962
49
Lampiran : 12
HASIL OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP GURU DAN
SISWA SELAMA KEGIATAN PEMBELAJARAN
(Siklus II)
No. ASPEK-ASPEK YANG
DIOBSERVASI Ya/Tidak KOMENTAR
A. Guru
1. Apakah guru memeriksa kesiapan siswa?
Ya
Guru mengecek kehadiran
siswa,berdoa dan mempersiapkan alat yang akan digunakan
2. Apakah guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai? Ya
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
3.
Apakah guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan pengetahuan prasyarat yang telah dimiliki siswa dan
menghubungkan dengan topik yang dipelajari?
Ya
Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi
segitiga,persegi dan persegi panjang.
4.
Apakah guru menjelaskan materi yang
akan diajarkan dengan menggunakan alat peraga ?
Ya
Guru menjelaskan materi tentang
sifat-sifat bangun segitiga, persegi, dan persegi panjang.
5. Apakah guru mengajukan pertanyaan
kepada siswa? Ya
Guru mengajukan pertanyaan kepada
siswa berkaitan dengan materi yang telah diajarkan.
6. Apakah guru memberikan kesimpulan atau jawaban akhir dari semua
pertanyaan?
Ya Guru menyimpulkan materi dari semua jawaban siswa.
7. Apakah guru menyuruh siswa untuk membuat rangkuman?
Ya Guru menyuruh siswa membuat rangkuman untuk dipelajari dirumah
8. Apakah guru memberikan evaluasi pada
akhir pembelajaran? Ya
Guru memberikan evaluasi pada
akhir pembelajaran.
9. Apakah guru memberikan pekerjaan rumah?
Ya Guru memberikan pekerjaan rumah untuk diselesaikan di rumah.
B. Siswa
1. Apakah siswa siap dalam menerima
pembelajaran? Ya
Siswa terlihat tenang
dalam menerima pelajaran.
2. Apakah siswa mendengarkan tujuan yang akan dicapai?
Ya Siswa mandengarkan tujuan yang telah disampaikan oleh guru.
3. Apakah siswa menjawab pertanyaan
dari guru? Ya
Sebagian besar siswa sudah bisa
memjawab pertanyaan dari guru
4. Apakah siswa memperhatikan penjelasan guru?
Ya Sebagian besar siswa memperhatikan pelajaran yang disampaika oleh
guru.
5. Apakah siswa tetap berada dalam pengawasan guru pada saat
mengerjakan LKS?
Ya
Semua siswa tetap berada dalam pengawasan guru, pada saat
mengerjakan LKS
6. Apakah setiap siswa menerima alat
peraga yang diberikan oleh guru? Ya
Setiap siswa menerima alat peraga
untuk diidentifikasi sifat-sifatnya
7. Apakah siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru
Ya Hanya sebagian siswa yang menjawab dengan benar
8. Apakah siswa menulis kesimpulan atau
jawaban akhir dari guru? Ya
Semua siswa menulis kesimpulan/jawaban akhir dari guru
9. Apakah siswa membuat rangkuman? Ya Semua siswa menulis rangkuman untuk dipelajari di rumah
10. Apakah siswa menjawab tes evaluasi? Ya Siswa menjawab tes evaluasi
11. Apakah siswa menerima pekerjaan
rumah yang diberikan oleh guru? Ya
Siswa menerima pekerjaan rumah
yang diberikan oleh guru
Raha, 14 Mei 2014
Teman sejawat Mahasiswa
LA GHULU, S.Pd. SD MARTIA
NIP.19651231 198803 1 185 NIM. 822165962
51
Lampiran 6
Jurnal Pembimbing Supervisor 2 PKP
NIM/Nama Mahasiswa : 822165962/Martia Mengajar di kelas : V Sekolah : SD Negeri 10 Lohia
No Hari/tanggal Kegiatan Hasil/Komentar Tindak Lanjut paraf Mhs. Sup.2
Hari jum’at/9 Maret 2014
Mengetahui ……..,………….. Supervisor 1, Supervisor 2, Pak Tutor Kepala Sekolah ……………. LASAMUNA ……………… NIP……….. NIP………….. No. tlp/HP No. tlp/HP
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Nama Mahasiswa : Martia NIM : 822165962
Program Studi : SI Tempat Mengajar : SD Negeri 10 Lohia
Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 siklus Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Siklus 1, Hari Senin Tanggal 12 Mei 2014 Siklus 2, Hari Rabu Tanggal 14 Mei 2014
Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan :
1. Rendahnya hasil belajar siswa pada matapelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datar.
2. Meningkatkan hasil belajar matematika melalui alat peraga.
…………………………. 2014
Menyetujui Mahasiswa
Supervisor 1
…………………. ………………… NIP……………….. NIM………………
53
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Lampiran
Daftar Halaman
Lampiran 1 Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I
..............
29
Lampiran 2 Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II
.............
31
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa Siklus I ............ 33
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa Siklus II ............. 34 Lampiran 5 Sebaran Nilai Tes Akhir Siklus I ............ 35 Lampiran 6 Sebaran Nilai Tes Akhir Siklus II ........... 36
Lampiran 7 Tes Akhir Siklus I ......................... 37
Lampiran 8 Kunci Jawaban Tes Akhir Siklus.I.......................... 38 Lampiran 9 Tes Akhir Siklus II............................................. 39
Lampiran 10 Kunci Jawaban Tes Akhir Siklus II................. 40 Lampiran 11 Hasil Obsevasi Proses Pembelajaran Terhadap
Guru dan Siswa Selama Kegiatan Pembelajaran Sikilus ........
41
Lampiran 12 Hasil Obsevasi Proses Pembelajaran Terhadap
Guru dan Siswa Selama Kegiatan Pembelajaran Sikilus II....................................................
43
NIM/Nama Mahasiswa : Mengajar di Kelas : Sekolah :
No Hari/tanggal Kegiatan Hasil/Komentar Tindak Lanjut paraf Mhs. Sup.2
Mengetahui ……..,………….. Supervisor 1, Supervisor 2, Pak Tutor Kepala Sekolah ……………. ……………… NIP……….. NIP………….. No. tlp/HP No. tlp/HP
55
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Nama Mahasiswa : Martia NIM : 822165962
Program Studi : SI Tempat Mengajar : SD Negeri 10 Lohia
Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 siklus Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Siklus 1, Hari Senin Tanggal 12 Mei 2014 Siklus 2, Hari Rabu Tanggal 14 Mei 2014
Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan :
1. Rendahnya hasil belajar siswa pada matapelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datar.
2. Meningkatkan hasil belajar matematika melalui alat peraga.
…………………………. 2014
Menyetujui Mahasiswa
Supervisor 1
…………………. ………………… NIP……………….. NIM………………
Lampiran 7
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya menyatakan dengan sesunguhnya bahwa laporan praktek Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi
mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT) seluruhnya
merupakan hasil karya saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penullisan laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernyasecara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan
bukan hasil karya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu , saya
bersedia menerima sangsi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang
sesuai dengan perundang-undangan yeng berlaku.
………………,………..20….
Yang membuat pernyataan
Materai 6.000
…………………………..
NIM,……………………..
57
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran allah SWT, karna berkat rahmat, taufik dan inayah, penulis dapat
menyelesaikan karya ilmiah dengan judul “Penggunaan Alat Peraga dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Matematika Materi Sifat- sifat Bangu Datar pada Siswa Kelas V SD Negeri 10
Lohia kecamatan Lohia Kabupaten Muna”Karya ilmiah ini merupakan tugas yang harus
dipenuhi oleh mahasiswa program studi S1 PGSD Unifersitas Terbuka. Penulis menyadari
bahwa karya ilmiah ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun tekhnik
penyusunannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan demi penyusunan karya ilmiah dimasa yang akan datang. Pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah SD Negeri 10 Lohia yang telah
membimbing dan memberikan izin untuk melakukan penelitian disekolah yang dipimpinya.
Serta semua pihak yang telah memberi dukungan baik secara moril maupun materil sehingga
karya ilmiah ini dapat terwujud. Karya ilmiah ini dengan segala keterbatasan yang dimiliki
peneliti baik fisik maupun nonfisik maka dipersembahkan kepada dunia pendidikan, semoga
memberi manfaat untuk membangun sumber daya manusia yang berguna bagi nusa dan
bangsa.
Terima kasih……..!
Lohia, Mei 2014
ABSTRAK
Mata pelajaran Matematika merupakan disiplin ilmu yang bersifat khas. Salah satu
kekhasannya adalah bersifat abstrak. Sifat inilah yang sering menimbulkan masalah bagi
seseorang dalam mempelajari matematika, padahal matematika mempunyai peran penting
dalam kehidupan manusia. Karena rendahnya pemahaman siswa terhadap pelajaran ini
khususnya pada materi Sifat- sifat Bangun datar kelas V SD Negeri 10 Lohia, penulis
melakukan perbaikan pembelajaran. Perbaikan pembelajaran dilakukan melalui penelitian
tindakan kelas dilaksanakan di SD Negeri 10 Lohia semester genap tahun pelajaran
2013/2014 pada siswa kelas V yang berjumlah 12 siswa, terdiri dari 6 laki-laki dan 6
perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil dan aktivitas belajar siswa
pada mata pelajaran matematika materi sifat- sifat bangun datar dengan menggunakan alat
peraga. Setelah dilakukan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan alat peraga, hasil
dan aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan hal ini ditunjukan dari data yang
dikumpulkan. Pada kegiatan pembelajaran siklus I siswa yang memperoleh nilai ≥ KKM
dengan nilai rata- rata kelas 64,58 hasil belajar siswa terus meningkat pada siklus II hanya 1
siswa yang belum mencapai KKm, dengan nilai rata-rata kelas 87,5. Persentase ketuntasan
siswa meningkat dari 35%. Pada kegiatan pembelajaran prasiklus menjadi 90% pada
perbaiakan pembelajaran siklus II. Maka deskripsi dari data yang dikumpulkan dapat
disimpulkan bahwa penggunaan metode alat peraga dapat meningkatkan dan aktivitas siswa
pada mata pelajaran matematika tentang sifat- sifat bangun datar di kelas V SD Negeri 10
Lohia. Dengan demikian, metode alat peraga merupakan salah satu metode pembelajaran
yang efektif dalam meningkatkan hasil dan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran
matematika materi sifat sifat bangun datar.
59
Sebaran Nilai Tes Akhir Siklus I
NO INISIAL Nilai Keterangan
B TB
1. RL 70 √
2. SRN 75 √
3. MHT 80 √
4. LD NSL 65 √
5. ASRA 60 √
6. AL 40 √
7. WD RT 50 √
8. ST NRS 70 √
9. WDLN 100 √
10. ZM WLDR 40 √
11. RLSR 75 √
12. WD SRY 50 √
Distribusi Perolehan Nilai Tes Akhir Siklus I
NO Nilai Frekuensi ∑fx
1. 100 1 100
2. 80 1 80
3. 75 2 150
4. 70 2 140
5. 65 1 65
6. 60 1 60
7. 50 2 100
8 40 2 80
JUMLAH 12
Rerata Nilai (X)= 𝑋
𝑁
= 64,58
Sebaran Nilai Tes Akhir Siklus II
NO INISIAL Nilai Keterangan
B TB
1. RL 85 √
2. SRN 90 √
3. MHT 100 √
4. LD NSL 90 √
5. ASRA 80 √
6. AL 75 √
7. WD RT 90 √
8. ST NRS 100 √
9. WDLN 100 √
10. ZM WLDR 60 √
11. RLSR 100 √
12. WD SRY 80 √
Distribusi Perolehan Nilai Tes Akhir Siklus I
NO Nilai Frekuensi ∑fx
1. 100 4 400
2. 90 3 270
3. 85 1 85
4. 80 3 160
5. 75 1 75
6. 60 1 60
JUMLAH 12 1050
Rerata Nilai (X)= 𝑋
𝑁
= 87,5
61