Transcript
Page 1: PKM GT " Pembanunan kota di atas kota "

i

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

RUMAH JAMUR DI ATAS KOTA SEBAGAI SOLUSI LAHAN PERMUKIMAN PENDUDUK YANG MINIM DENGAN

MONOREL UNTUK MENGATASI KEPADATAN LALU LINTAS DAN PEMANFAATAN ENERGI SURYA DENGAN

KONSEP GO-GREEN DI KOTA SURABAYA

BIDANG KEGIATAN :

PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh :

Ismi Baroroh (3113030132) Angkatan 2013

Lia Anggraini (3113030128) Angkatan 2013

Erma Damayanti (3113030146) Angkatan 2013

Eka Nur Diana Saputry(3113030015) Angkatan 2013

Fathirul Rachman (3112030030) Angkatan 2012

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2014

i

Page 2: PKM GT " Pembanunan kota di atas kota "

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

RUMAH JAMUR DI ATAS KOTA SEBAGAI SOLUSI LAHAN PERMUKIMAN PENDUDUK YANG MINIM DENGAN

MONOREL UNTUK MENGATASI KEPADATAN LALU LINTAS DAN PEMANFAATAN ENERGI SURYA DENGAN

KONSEP GO-GREEN DI KOTA SURABAYA

BIDANG KEGIATAN :

PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh :

Ismi Baroroh (3113030132) Angkatan 2013

Lia Anggraini (3113030128) Angkatan 2013

Erma Damayanti (3113030146) Angkatan 2013

EkaNur Diana Saputry(3113030015) Angkatan 2013

Fathirul Rachman (3112030030) Angkatan 2012

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2014

2

Page 3: PKM GT " Pembanunan kota di atas kota "

PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERTULIS

1. Judul Kegiatan :Rumah Jamur Di Atas Kota Sebagai Solusi Lahan Permukiman Penduduk yang Minim dengan Monorel untuk Mengatasi Kepadatan Lalu Lintas dan Pemanfaatan Energi Surya dengan Konsep Go-Green Di Kota Surabaya

2. Bidang Kegiatan : PKM-GAGASAN TERTULIS3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Ismi Barorohb. NIM : 3113030132c. Jurusan : D3 Teknik Sipild. Universitas/Institut/Politeknik : ITS Surabayae. Alamat Rumah dan No Telp/HP :Jln Menur Pumpungan Gang 1/ 089677383386f. Alamat email : [email protected]

4. Anggota PelaksanaKegiatan :3 orang5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Tatas , ST., MT.b. NIP : 198006212005011002 c. Alamat Rumah dan HP : Mentari Bumi Sejahtera AU – 37

Candi, Sidoarjo. 081330531580

Surabaya, 06 Maret 2014Menyetujui,

Ketua Jurusan Diploma Teknik Sipil ITS Ketua Pelaksana Kegiatan

(Ir. M. Sigit Darmawan. MengSC.,Ph.D) (Ismi Baroroh)

NIP. 196307261989031003 NIM. 3113030132

Pembantu Rektor

Bidang Kemahasiswaan dan Akademik Dosen Pembimbing

(Prof.Dr.Ing.Herman Sasongko) ( Tatas, ST., MT )

NIP. NIP. 198006212005101002

3

Page 4: PKM GT " Pembanunan kota di atas kota "

DAFTAR ISI

PENGESAHANPKM-GAGASAN TERTULIS................................................................3

DAFTAR ISI......................................................................................................................4

DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................4

RINGKASAN....................................................................................................................5

PENDAHULUAN.............................................................................................................7

Latar Belakang...............................................................................................................7

Tujuan Penulisan............................................................................................................8

Manfaat Penelitian.........................................................................................................8

GAGASAN........................................................................................................................9

Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan..............................................................................9

Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Surabaya.............................................................9

Kepadatan Lalu Lintas Kota Surabaya.....................................................................10

Masalah Lahan Pemukiman Penduduk.....................................................................10

Solusi yang Pernah di tawarkan dan Kekurangan.....................................................11

Gagasan baru yang di tawarkan................................................................................12

Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Konsep Rumah jamur.............................15

Langkah-Langkah Strategis Implementasi Gagasan.....................................................17

KESIMPULAN................................................................................................................18

Konsep Rumah Jamur..................................................................................................18

Prediksi keberhasilan Gagasan Rumah Jamur..............................................................18

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................19

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Rumah Jamur

Table 1 Jumlah Kendaraan Bermotor Pribadi di Surabaya...............................................10Table 2 Jumlah Kendaraan Bermotor Umum di Surabaya...............................................10Table 3 Rumah Jamur Tampak Depan.............................................................................13Table 4 Potongan Rumah Jamur......................................................................................13Table 5 Gambar Jalur Monorel yang menghubungkan Rumah Jamur..............................14

4

Page 5: PKM GT " Pembanunan kota di atas kota "

RINGKASAN

Laju pertumbuhan penduduk kota Surabaya semakin meningkat disertai

penggunaan lahan untuk pemukiman penduduk dan fasilitas umum serta industri

yang terus meningkat di wilayah Kota Surabaya. Hal itu menimbulkan masalah,

baik di saat sekarang dan di masa yang akan datang. Tingginya tingkat kelahiran

dan migrasi penduduk yang terbentur pada kenyataan bahwa lahan di perkotaan

semakin terbatas sehingga tidak seimbang antara jumlah penduduk dan kebutuhan

tempat tinggal sehingga muncul adanya permukiman-permukiman padat, selain

itu berbanding lurus dengan semakin padatnya jalur lalu lintas hampir di seluruh

fasilitas transportasi yang ada. Alternatif pembangunan yang dianggap paling

sesuai dengan kondisi di atas yaitu pembangunan kearah vertikal, dalam hal ini

adalah Rumah Susun. Di Surabaya sendiri terlihat bahwa keterbatasan lahan bagi

permukiman semakin terbatas.

Disinilah peranan rumah susun menjadi vital, dengan efisiensi lahan yang

ada dan semakin bertambahnya jumlah penduduk tiap tahunnya, maka pengalihan

lahan kota menjadi pemukiman memang benar – benar harus dicermati dan di cari

solusinya. Juga menanggapi masalah kepadatan lalu lintas yang menimbulkan

kemacetan . Sehingga perlu adanya solusi yang tepat, dimana tidak merugikan

pihak manapun dan mampu menyelesaikan masalah yang ada.

”Rumah Jamur Di Atas Kota Sebagai Solusi Lahan Permukiman

Penduduk yang Minim Dengan Monorel Untuk Mengatasi Kepadatan Lalu Lintas

Dan Pemanfaatan Energi Surya Dengan Konsep Go-Green” ini merupakan

inovasi baru pembentukan rumah susun yang di peruntukkan bagi masyarakat

khususnya masyarakat kota Surabaya, rumah jamur ini di bangun di lima titik

strategis di lima wilayah bagian Surabaya yang merupakan perumahan padat, tapi

bangunan ini tidak perlu menggusur perumahan atau mengganggu wilayah yang

5

Page 6: PKM GT " Pembanunan kota di atas kota "

ada, karenabangunan ini berada di atas pemukiman penduduk yang kira-kira

setinggi 40 meter dari muka tanah. Sehingga perumahan di bawah bangunan

rumah jamur masih bisa terkena sinar matahari sehingga tidak lembab dan

tanaman pun masih bisa tumbuh. Kelima titik ini akan di hubungkan dengan

beberapa pusat pembelanjaan atau fasilitas umum dengan menggunakan lorong

kereta api dua arah, sehingga menggunakan transportasi kereta api, jadi di setiap

rumah jamur tersebut terdapat adanya stasiun kereta api. Rumah Jamur ini di

konsepkan dengan bentuk silinder untuk lebih banyak menghasilkan ruangan

sebagai hunian dan atap yang di desain seperti payung jamur, karena akan di

pasang panel surya hanya di beberapa bagiandan bagian yang lain di

menggunakan kaca sehingga daerah di bawah bangunan tetap terkena sinar

matahari. Daerah di bawah atap payungnya di manfaatkan untuk pembentukan

taman, sehingga meskipun bangunan rumah jamur ini menggunakan teknologi

monorel diatas bangunan tapi tetap masih peduli pada pemanasan global.

Dengan adanya pembangunan rumah jamur ini dapat menjawab kebutuhan

pemukiman bagi penduduk di kota Surabaya yang lahannya sudah minim dan

sebagai alternatif sistem transportasi untuk memecahkan masalah kepadatan lalu

lintas.

6

Page 7: PKM GT " Pembanunan kota di atas kota "

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Kota

Surabaya memiliki penduduk hingga akhir tahun 2010 sebanyak 2.929.528 orang

dengan luas wilayah yang seluas 33.048 Ha maka tingkat kepadatan Kota

Surabaya sebesar 8.864 jiwa / km2. Jumlah bangunan rumah (vertikal dan

horisontal) yang ada di Kota Surabaya saat ini adalah ± 678.058 unit rumah.

Jumlah penduduk sebesar 2.947.003 jiwa. Dengan asumsi rata-rata anggota KK

adalah 4 jiwa, maka seharusnya jumlah rumah yang ada di kota Surabaya adalah

736.751 unit. Berdasarkan kondisi tersebut, maka selisih antara kebutuhan akan

rumah dengan jumlah rumah yang ada/ tersedia, menjadi nilai kekurangan

kuantitas rumah di Kota Surabaya saatini, yaitu sebesar 58.693 unit. Hal ini

membawa permasalahan yang cukup kompleks di bidang perencanaan di bidang

pengelolaan sumber daya lahan.

Pada bulan Desember 2011 jumlah kendaraan di Surabaya, dengan rincian

kendaraan bermotor roda empat ada 439.330 unit dan kendaraan roda dua

1.740.649 unit, sedangkan pada bulan September 2012 jumlah kendaraan roda dua

mencapai 2.041.705 unit dan kendaraan roda empat mencapai 517.329 unit

(sumber Direktorat Lalulintas POLDA JATIM). Hal itu seiring dengan

pertumbuhan laju penduduk yang mengakibatkan permasalahan kepadatan lalu

lintas yang terus menuntut adanya fasilitas dan sistem transportasi yang mampu

memecahkan masalah yang menimbulkan kepadatan lalu lintas yang mengganggu

berbagai jalannya aktivitas, perdagangan dan lain sebagainya.

Dari permasalahan yang ada tersebut maka kami menggagas ide yang

berusaha mampu untuk memecahkan masalah tersebut dan masih peduli terhadap

lingkungan, kami mengusulkan”Rumah Jamur Di Atas Kota Sebagai Solusi Lahan

Permukiman Penduduk yang Minim dengan Monorel untuk Mengatasi Kepadatan

Lalu Lintas dan Pemanfaatan Energi Surya Dengan Konsep Go-Green”.

7

Page 8: PKM GT " Pembanunan kota di atas kota "

Tujuan Penulisan

Karya tulis ini bertujuan sebagai berikut :

1. Menciptakan bangunan baru yang efektif untuk dapat memecahkan

masalah penggunaan lahan di kota Surabaya yang minim.

2. Menciptakan alternative sistem monorel di atas gedung untuk mengatasi

kepadatan lalu lintas.

3. Untuk mengetahui rekayasa-rekayasa sipil yang dapat diterapkan dalam

upaya menyokong lahirnya Rumah Jamur dengan di bangunnya sistem

monorel di atas gedung juga berdasarkan konsep go green.

4. Menciptakan konsep pembangunan rumah susun yang terintegrasi secara

modern, mandiri dan bersinergi dengan pembangunan taman dan sistem

monorel di atas gedung.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari karya tulis ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai alernatif solusi atas minimnya lahan untuk pemukiman penduduk.

2. Menciptakan inovasi bangunan mandiri dan efisien serta mendukung

adanya taman kota untuk mengurangi pemanasan global.

3. Menciptakan alternative sIstem monorel di atas gedung untuk mengatasi

kepadatan lalu lintas.

4. Menciptakan ikon baru dalam dunia arsitektur dan rekayasa sipil.

8

Page 9: PKM GT " Pembanunan kota di atas kota "

GAGASAN

Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan

Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Surabaya

Laju pertumbuhan penduduk kota Surabaya semakin meningkat. Data

menunjukan dalam enam bulan pertama pada tahun 2011, penduduk Surabaya

bertambah 36.577 jiwa. Artinya, per bulan pertambahan Kota Pahlawan mencapai

6.096 jiwa. Jika di rata-rata, per hari jumlahnya mencapai 203 jiwa. Jumlah itu

meningkat cukup drastis jika dibandingkan dengan periode yang sama pada enam

bulan pertama tahun 2010. saat itu pertambahan penduduk selama enambulan

mencapai 26.832 jiwa. Tingginya pertambahan penduduk selama semester

pertama 2011 tidak lepas dari banyaknya penduduk luar Surabaya yang masuk ke

kota Pahlawan. Angka pindah masuk di Surabaya hingga enam bulan ini

mencapai 9.438 jiwa. Sebaliknya, jumlah kematian berada di angka 3.032 jiwa.

Berikut ini tabel laju pertambahan penduduk Surabaya berdasarkan data yang

telah dihimpun oleh pemerintah kota Surabaya. (http://lh.surabaya.go.id/profile)

9

Page 10: PKM GT " Pembanunan kota di atas kota "

Kepadatan Lalu Lintas Kota Surabaya

Peningkatan jumlah penduduk juga mempengaruhi aktivitas kota yang meningkat

hingga akhirnya meningkatkan permintaan transportasi di Kota Surabaya. Permintaan

transportasi yang meningkat ini dipenuhi oleh sebagian besar penduduk Surabaya dengan

membeli kendaraan bermotor pribadi seperti motor atau mobil. Pertambahan angkutan

pribadi ini tidak hanya dipicu oleh kebutuhan bergerak tetapi sudah menjadi bagian gaya

hidup masyarakat perkotaan pada umumnya. Sedangkan pemenuhan kebutuhan akan

pergerakan dari pemerintah kota berupa angkutan umum semakin menurun menurut data

statistik dinas perhubungan. Jumlah angkutan umum yang jauh lebih sedikit

dibandingkan dengan angkutan pribadi memaksa penduduk Surabaya menggunakan

angkutan pribadi untuk melakukan pergerakan dari satu tempat ke tempat yang lain.

Jumlah angkutan pribadi yang mencapai 1.205.533 buah menjadikan Kota Surabaya

menjadi lautan kendaraan pada jam-jam sibuk di ruas-ruas jalan protokol.

Table 1 Jumlah Kendaraan Bermotor Pribadi di Surabaya

No Jenis Kendaraan

Tahun2004 2005 2006 2007

1 Motor 800.008 833.838 928.686 972.6452 Mobil 204.313 135.592 228.195 232.888Jumlah 1.004.321 969.330 1.156.881 1.205.533

Sumber: Dishub Pemkot Surabaya

Table 2 Jumlah Kendaraan Bermotor Umum di Surabaya

No Jenis Kendaraan

Tahun2004 2005 2006 2007

1 Mobil Bus 1.060 1.353 1.074 8042 MPU 11.931 59.684 12.010 9.822Jumlah 12.991 61.073 13.084 10.626

Masalah Lahan Pemukiman Penduduk

Perumahan dan pemukiman merupakan kebutuhan dasar manusia yang

sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian bangsa. Perumahan dan

pemukiman tidak dapat hanya dilihat sebagai sarana kebutuhan hidup, tetapi lebih

10

Page 11: PKM GT " Pembanunan kota di atas kota "

dari itu merupakan proses bermukim manusia dalam menciptakan tatanan hidup

untuk masyarakat dan dirinya dalam menampakkan jati diri. Pentingnya

kebutuhan akan perumahan dan pemukiman semakin terasa mengingat Indonesia

adalah salah satu negara di dunia dengan jumlah penduduk yang besar dan dengan

kepadatan penduduk yang kini semakin tidak terkendali. Dengan tanah yang

terbatas dan jumlah penduduk yang terus bertambah, pemerintah dihadapkan pada

suatu tantangan untuk dapat memenuhi tanggung jawabnya dalam hal pemenuhan

kebutuhan vital rakyat yakni papan atau tempat tinggal. Ditambah lagi dengan

adanya permasalahan tidak meratanya pembangunan membuat adanya suatu

bentuk konsentrasi jumlah penduduk di beberapa daerah yang menyebabkan

adanya beberapa daerah yang sangat padat penduduknya dan beberapa daerah

yang jarang penduduknya. Pemusatan pembangunan di kota-kota besar yang

justru tidak mempunyai tanah yang luas, ditambah lagi dengan adanya

perpindahan penduduk dari daerah-daerah sehingga kota tersebut menjadi sangat

padat juga turut memicu timbulnya masalah kependudukan dalam hal pemenuhan

sarana tempat tinggal.

Jumlah penduduk harus berbanding lurus dengan luas pemukiman.

Masalah terjadi ketika lahan untuk pemukiman tidak cukup lagi untuk

menampung banyaknya penduduk. Untuk mengatasi masalah ini, penduduk pun

mengubah lahan kota hampir penuh dengan pemukiman penduduk yang

mengakibatkan banyaknya perumahan kumuh dan minimnya lahan untuk

pembuatan taman kota. Jika masalah ini dibiarkan berlanjut maka bukan tidak

mungkin kota menjadi kumuh dan pemanasan global terus meningkat.

Solusi yang Pernah di tawarkan dan Kekurangan

Rumah susun memang merupakan solusi yang tepat apabila diterapkan di

kota – kota besar yang menjadi pusat ekonomi seperti Surabaya.

Di Surabaya,Pemerintah kota telah mengupayakan penyediaan lahan bagi

terbangunnya rumah sederhana layak huni yang memiliki konsep pembangunan

vertikal dengan dukungan dana dari pemerintah pusat maupun pemerintah

11

Page 12: PKM GT " Pembanunan kota di atas kota "

provinsi. Di Kota Surabaya terdapat beberapa rusun yang dikelola oleh

pemerintah kota Surabaya. Namun rumah susun menimbulkan kenaikan harga

tanah didaerah kota Surabaya yang notabene harganya selangit. Pembangunan

rumah susun membutuhkan lahan. Maka dari itu biasanya pemerintah melakukan

penggusuran terhadap lahan penduduk untuk dijadikan sebagai Rumah Susun.

Gagasan baru yang di tawarkan

Konsep rumah jamur ini merupakan suatu konsep yang menarik dan

pertama di Indonesia. Konsep ini sebenarnya perkembangan terbaru dari rumah

susun, tapi konsep ini memiliki beberapa keuntungan, diantaranya:

Bangunan berada di atas permukiman penduduk, dengan tinggi 40 m dari

muka tanah, diameter 60 meter, dengan tinggi tiap lantai 4 m, total terdiri

dari 10 lantai yang mampu menyerap 270 ruang hunian sehingga tiap

lantai terdapat 30 ruang hunian, dengan satu lantai terbawah di gunakan

sebagai tempat parkir, bangunan tersebut di desain dalam pembangunan

maupun keberadaanya tidak sampai menggusur pemukiman penduduk di

wilayah tersebut, bahkan kita menyediakan banyak ruangan untuk hunian,

sehingga lebih banyak menyerap kepala keluarga.

Bangunan di sertai dengan sistem monorel yang menghubungkan antar

rumah jamur, pusat pembelanjaan dan pusat fasilitas umum sebagai

alternative solusi kepadatan lalu lintas di kota Surabaya.

Dengan konsep bangunan berbentuk jamur, maka bangunan atas berbentuk

payung jamur di gunakan selain sebagai atap dari kaca dan juga di pasang

sel surya meski tidak semua bagiannya, agar sinar matahari masih dapat

menembus daerah di bawah payung jamur yang di manfaatkan untuk

taman. Pemasangan sel surya dapat menyerap energi matahari pada siang

hari dan di simpan untuk penggunaan malam hari, dengan itu bangunan

tersebut dapat mandiri dalam menghasilkan energi listrik dan membantu

penghematan energi listrik dari PLN.

Berikut detail rumah jamur masa depan:

12

Penangkal Petir

Page 13: PKM GT " Pembanunan kota di atas kota "

13

Badan Rumah Jamur

Pondasi

Lantai Rumah Jamur

Lift

Jalur Monorel

Taman

Table 3 Rumah Jamur Tampak Depan

Table 4 Potongan Rumah Jamur

Table 5 Gambar Jalur Monorel yang menghubungkan Rumah Jamur

Page 14: PKM GT " Pembanunan kota di atas kota "

Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Konsep Rumah jamur

Agar konsep Rumah Jamur dapat terealisasikan, maka pihak-pihak yang dapat

membantu agar dapat terimplementasikan antara lain:

Arsitek

Peran dari seorang arsitek dalam mewujudkan Rumah jamur sangat

penting. Peran pertama dari seorang arsitek adalah mentransformasikan material

bangunan yang berupa kaca dan sel surya sebagai struktur atap bangunan dengan

konsep go green yang dapat membantu terbentunya taman di atas bangunan,

sehingga menambah nilai dari aspek Green Building serta tower yang berfungsi

untuk elemen keseimbangan semakin menarik perhatian dan memiliki peranan

penting dalam pengembangan konsep kota masa depan.

Peran kedua dari seorang arsitek harus mampu membuat desain hunian

yang safety dan comfortable, bagaimana membangun bangunan di atas bangunan

tanpa mengganggu bangunan yang telah ada di bawah. Juga bagaimana mendesain

adanya stasiun monorel serta lorong monorel yang melintasi bangunan rumah

jamur ini. Lokasi yang digunakan untuk pembangunan hunian ini diterapkan di

kota surabaya dan lebih umum di kota-kota besar di Indonesia.

14

Page 15: PKM GT " Pembanunan kota di atas kota "

Peran ketiga dari seorang arsitek adalah menganalisa aspek distribusi

keruangan dalam konsep Rumah jamur, sehingga tercipta bentuk hunian yang

sustainable dan futuristik.

Konsultan Perencana

Konsultan perencana memiliki peranan dalam menganalisa kelayakan

hunian ditinjau dari kekuatan struktur. Analisa yang dilakukan meliputi (1)

Analisa daya dukung tanah dan pondasi, (2) Analisa kekuatan konstruksi , (3)

Analisa gempa dan angin (4) Analisa mekanika teknik dan teknologi bahan

konstruksi hunian dan (5) Proses pemilihan material yang sesuai, kuat dan murah

sebagai elemen dalam pembuatan Rumah Jamur.Selain itu, konsultan perencana

juga yang pada nantinya merancang sistem sanitasi dari hunian ini dan

kelayakannya. Mereka juga berperan dalam menentukan aspek keruangan atau

desain, sehingga dapat menentukan desain yang kompleks dan kuat yang mampu

menahan beban kombinasi berfaktor.

Kontraktor

Kontraktor merupakan pihak yang berperan dalam mewujudkan bangunan

ini secara nyata. Beberapa perusahaan rekayasa sipil seperti kontraktor perumahan

dapat ambil bagian dalam proyek ini. Penyesuaian metode dan model konstruksi

terhadap kondisi lokasi pembangunan boleh jadi diperlukan untuk mencapai

spesifikasi yang diinginkan.

Pemerintah

Secara fundamental, Pemerintah selain harus memenuhi kebutuhan warga

negaranya., pemerintah juga harus memperhitungkan keseimbangan antara

kondisi social dan lingkungan, serta stabilitas dan pertumbuhan ekonomi dan

penduduk. Penelitian, lokakarya, uji penerapan dan simulaisi dapat dilaksanakan

bersama pihak universitas dalam negeri dan mungkin melibatkan beberapa pakar

luar negeri dengan difasulitasi oleh departemen-departemen terkait. Secara

spesifik tugas beberapa departemen-departemen dapat dirinci sebagai berikut:

1. Kementrian Perumahan Rakyat berwenang meningkatkan pemanfaatan

sumber daya pembangunan perumahan dan permukiman serta

15

Page 16: PKM GT " Pembanunan kota di atas kota "

mengembangkan dan memanfaatkan hasil-hasil penelitian dan

pengembangan teknologi maupun sumber daya dan kearifan lokal.

2. Kementrian Pekerjaan Umum (Departemen PU) berwenang

mengeluarkan kebijakan dalam pengadaan ruang publik di indonesia.

3. Departemen keuangan bertanggung jawab dalam pengawasan keuangan,

proses dan pasca pengerjaan proyek.

Perusahaan Energy, Air, dan Transportasi Publik

Pihak-pihak ini bertanggung jawab dalam penyediaan kebutuhan vital

masyarakat seperti listrik, air bersih, bahan bakar, transportasi dalam kota maupun

akses keluar masuk kota menuju daerah luar.

Property Developer

Untuk masa-masa mendatang, rumah jamur ini dapat mulai

dikomersialkan melalui pengelolaan perusahaan swasta seperti property

developer. Ketika konsep ini masuk ke dunia bisnis, keragaman bentuk dan

pengembangan lebih lanjut boleh jadi akan terjadi lebih cepat karena mereka

dituntut untuk terus melakukan inovasi demi mencapai kepuasan konsumen.

Investor

Untuk menunjang keberhasilan proyek ini dalam segi financial, peran

investor sangat dibutuhkan. Dengan bidikan, investor – investor yang mengelola

pusat perbelanjaan di Surabaya dan pusat perkantoran maupun pengusaha lain

serta fasilitas umum yang dapat mendukung terselenggaranya proyek ini.

Masyarakat

Masyarakat merupakan muara akhir dari pengadaan rumah jamur ini.

Masyarakat secara mandiri diperbolehkan untuk membangun dan

mengembangkan perumahan sesuai keinginan mereka dengan tetap mengacu pada

batasan-batasan pengembangan kota yang dibuat oleh pemerintah.

Langkah-Langkah Strategis Implementasi Gagasan

Langkah strategis perlu direncanakan dengan matang agar rumah jamur ini

dapat terealisasi dengan baik, acceptable, dan berkelanjutan. Menurut Kemp dan

Loorbach (2005) dalam Rutger (2008), ada 4 manejemen transisi yang diperlukan

dalam fase ini, antara lain :

16

Page 17: PKM GT " Pembanunan kota di atas kota "

(1) Tahap 1 : Membangun ruang transisi dan pembangunan visi pada tahap awal

diperlukan sebuah pertemuan besar yang melibatkan orang-orang yang terdiri dari

perwakilan pemerintahan, perusahan, dan pihak institut/universitas untuk

berkumpul, membahas konsep dan menyatukan pandangan serta melakukan

penelitian terhadap perealisasianproyek rumah jamur ini

(2) Tahap 2 : Menentukan lokasi yang strategis ditiap bagian wilayah Surabaya

serta mengembangkan kerja sama dan agenda transisi, Karena kompleksnya

masalah yang akan dihadapi dalam meciptakan sebuah rumah jamur, maka

diperlukan kerja sama yang baik antara pihakpihak yang berkemampuan

menyelesaikannya.

Kerja sama yang dimaksud dapat berupa konsultasi, kerja sama pengerjaan poyek

maupaun penyampaian informasi.

(3) Tahap 3 : Menggerakkan pihak-phak yang terlibat dan melaksanakan proyek

transisi

(4) Tahap 4 : Evaluasi, monitoring dan pembelajaran. Kesulitan dan pengalaman

yang ada dalam menciptakan Rumah Jamur ini.

KESIMPULAN

Konsep Rumah Jamur

Ruang lingkup proyek untuk takaran Indonesia termasuk besar, bahkan

mungkin untuk cakupan yang lebih luas lagi. Peruntukannya sebagai solusi jangka

menengah ataupun sedang mugkin akan lebih cocok melihat beberapa proyek

pengembangan kota jangka pendek sudah mulai berjalan. Melihat bahwa konsep

kota ini tergolong dasar, maka masih terbuka beberapa kemungkinan untuk

memperluas konsep dan peningkatan elemen di dalamnya.

Prediksi keberhasilan Gagasan Rumah Jamur

Rencana proyek pembangunan Rumah Jamur di Surabaya ini tidak

berdampak pada penggusuran rumah penduduk sebelumnya, sehingga tanpa

mengganggu masyarakat yang bertempat tinggal dibawah bangunan Rumah

17

Page 18: PKM GT " Pembanunan kota di atas kota "

Jamur. Dan juga dibangunnya monorel sebagai alternatif pemecahan masalah

kepadatan lalu lintas di Surabaya. Selain itu pemanfaatan pada bagian payung

rumah jamur sebagai taman, yang mempunyai peran mengurangi global warming.

Dengan menerapakan rumah jamur dengan konsep go green usaha pengurangan

pemanasan globalakan dapat diwujudkan secara nyata dan maksimal.

Digunakannya Surabaya sebagai kawasan penerapan sesuai dengan kota

Surabaya, di mana Surabaya memang kota besar yang padat dengan tingkat polusi

yang tinggi. Konsep ini sangat cocok dengan tujuan tersebut karena kesatuan

dengan kondisi komponen kota dan lahan di sana, dan kerja sama yangbaik antara

para pemangku kepentingan dan subyek lapangan sangatlah dibutuhkan untuk

mencapai keberhasilan proyek.

DAFTAR PUSTAKA

Keadaan Umum. (2011). Diambil kembali dari http://lh.surabaya.go.id/

Kontraktor. (t.thn.). Dipetik Februari 09, 2014, dari http://mediakontraktor.com

Kota Terpadat di Indonesia. (2012, Januari 10). Diambil kembali dari http://pengetahuanpintars.blogspot.com

Surabaya. (t.thn.). Diambil kembali dari http://prospektus.its.ac.id

18

Page 19: PKM GT " Pembanunan kota di atas kota "

19

Page 20: PKM GT " Pembanunan kota di atas kota "

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Ketua kelompok

Nama : Ismi Baroroh

NRP : 3113030132

Jurusan / Fakultas : D3 Teknik Sipil / Fakultas Teknik Sipil dan

Perencanaan

Tempat, tanggal lahir : Lamongan, 11 Februari 1995

Institut : Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

No. HP : 089677383386

Alamat : Jl. Menur Pumpungan gang 1, Manyar, Surabaya

Email : [email protected]

Karya ilmiah yang pernah dibuat :

No. Judul Kategori Tahun

1. Tempe dari Biji Labu LKTI ( Lomba Karya Tulis

Ilmiah )

2012

2. Daur Ulang Air Wudhlu KIR ( Karya Ilmiah

Remaja )

2012

3. PAPERICA ( Paper In Craft

Art )

PKM ( Pekan Kreativitas

Mahasiswa )

2013

Ketua

( Ismi Baroroh )

Anggota

Nama : Lia Anggraini

NRP : 3113030128

Jurusan / Fakultas : D3 Teknik Sipil / Fakultas Teknik Sipil dan

Perencanaan

20

Page 21: PKM GT " Pembanunan kota di atas kota "

Tempat, tanggal lahir : Tulungagung, 13 Januari 1995

Institut : Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

No. HP : 085791069737

Alamat : Ds. Wajak Lor

Email : lia ny.ndut @gmail.com

Karya ilmiah yang pernah dibuat :

No. Judul Kategori Tahun

Anggota

( Lia Anggraini )

Anggota

Nama : Erma Damayanti

NRP : 3113030146

Jurusan / Fakultas: D3 Teknik Sipil / Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Tempat, tanggal lahir : Sukoharjo, 10 Desember 1994

Institut : Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

No. HP : 085707153239

Alamat: Jl. Taman Tambak Segaran No. 16, Simokerto,Surabaya

Email : [email protected]

Karya ilmiah yang pernah dibuat :

No. Judul Kategori Tahun

1. Selai Dari Pelepah Pisang KIR ( Karya Tulis Remaja ) 2011

2. PAPERICA ( Paper In Craft

Art )

PKM ( Pekan Kreativitas

Mahasiswa )

2013

21

Page 22: PKM GT " Pembanunan kota di atas kota "

Anggota

( Erma Damayanti )

Anggota

Nama : Eka Nur Diana Saputry

NRP : 3113030015

Jurusan / Fakultas : D3 Teknik Sipil / Fakultas Teknik Sipil dan

Perencanaan

Tempat, tanggal lahir : Lamongan, 26 Mei 1995

Institut : Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

No. HP : 085648086470Alamat : Jl. Menur Pumpungan gang 3, Manyar, Surabaya

Email : [email protected]

Karya ilmiah yang pernah dibuat :

No. Judul Kategori Tahun

1. Tempe dari Biji Labu LKTI ( Lomba Karya Tulis

Ilmiah )

2012

2. Daur Ulang Air Wudhlu KIR ( Karya Ilmiah

Remaja )

2012

3. PAPERICA ( Paper In Craft

Art )

PKM ( Pekan Kreativitas

Mahasiswa )

2013

Anggota

( Eka Nur Diana S )

22

Page 23: PKM GT " Pembanunan kota di atas kota "

Anggota

Nama : Fathirul Rachman

NRP : 3112030030

Jurusan / Fakultas : D3 Teknik Sipil / Fakultas Teknik Sipil dan

Perencanaan

Tempat, tanggal lahir : Jombang, 5 Maret 1994

Institut : Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

No. HP : 085784547744Alamat : Jl. Juingan76, Pucang Adi, Surabaya

Email : fathirulrachman @ gmail .co m

Karya ilmiah yang pernah dibuat :

No. Judul Kategori Tahun

1.

2.

3.

Anggota

( Fathirul Rachman )

23


Top Related