Download - Pico Jurnal Bekam
IDENTITAS JURNAL
Judul Jurnal : Perbedaan Skala Nyeri Sebelum Dan Sesudah Diberikan Terapi
Bekam Pada Penderita Hiperurisemia Di Desa Leyangan
Kecamatan Ungaran Timur
Penulis : Akmal Hadi, Raharjo Apriyatmoko,S.KM.,M.Kes dan Zumrotul
Choiriyah, S.Kep.,M.Kes
Tahun terbit : 2013
Sumber : http://perpusnwu.web.id/karyailmiah/documents/4223.docx.
Analisa Jurnal (PICO):
1. Patient and Clinical Problem (P) :
Populasi dalam penelitian ini adalah para penderita hiperurisemia
yang bertempat tinggal di Desa Leyangan wilayah kerja Puskesmas
Leyangan yaitu dengan jumlah total populasi sebanyak 63 orang penderita
hiperurisemia. Pada penelitian ini menggunakan non-probability sampling
dengan purposive sampling. Jumlah sample yang di ambil. Dari kriteria
inklusi tersebut didapatkan besar sampel sejumlah 18 orang, kemudian
peneliti menggunakan semua sample berdasarkan kriteria inklusi yang
dipertimbangkan yaitu sejumlah 18 orang dari 63 populasi yang
mengeluhkan nyeri pada jari-jari sendi dan persendian yang lainnya, dan 45
yang menderita hiperuresimia tanpa gejala (assimptomatis) nyeri. Pada
populasi tersebut kebanyakan dari mereka adalah laki-laki sebanyak 38
orang dan perempuan sebanyak 25 orang.
2. Intervention (I) :
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pre experiment. Jenis desain dalam penelitian ini
berbentuk desain non equivalent dengan pre-post test one group. Responden
penelitian sebelum dan sesudah dilakukan terapi bekam responden diukur
skala nyeri yang dialaminya menggunakan skala bourbanis (1-10). Pada
jurnal ini tidak dijelaskan secara mendetail mengenai metode bekam yang
digunakan. Data skor pre dan post ditabulasi dan dianalisis secara statistik
untuk menilai khasiat terapi bekam.
3. Compare (C) :
Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan
metode eksperimen One Group Pre-Post Test dimana variabel dependen yang
diukur adalah perbedaan skala nyeri seelum dan sesudah dilakukan intervensi
bekam sedangkan variabel independennya adalah terepi bekam.
Kategori NyeriSebelum Sesudah
Jumlah Prosentase (%) Jumlah Prosentase (%)
Tidak Nyeri 0 0 2 11,1
Nyeri Ringan 1 5,6 7 38,9
Nyeri Sedang 13 72,2 9 50,0
Nyeri Berat 4 22,2 0 0
Total 18 100 18 100
Data tersebut menunjukkan penurunan yang signifikan skala nyeri
pada penderita hiperurisemia yaitu, dari nyeri sedang menjadi nyeri ringan.
4. Outcome (O) :
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji statistik t-
test, telah menunjukkan adanya perbedaan sebelum dan sesudah diberikan
perlakuan, didapatkan bahwa “t” hitung sebesar 6,018 dan “t” tabel adalah
2,11 berarti t hitung lebih besar dengan t table (6,018>2,11), dan pada hasil
probabilitas diperoleh hasil p value= 0,000 < 0,05 atau dapat dikatakan nilai
P value< α(0,05) maka dari hasil data tersebut dapat disimpulkan dalam
penelitiaan tersebut bahwa “ho” ditolak atau ada perbedaan skala nyeri
sebelum dan sesudah diberikan terapi bekam pada penderita hiperurisemia di
Desa Leyangan Kecamatan Ungaran.
Terapi bekam dapat menurunkan nyeri termasuk nyeri pada
hiperurisemia. Pada mekanisme terjadinya pengurangan nyeri oleh terapi
bekam , yaitu: dengan menimbulkan sifat analgesik terhadap nyeri akibat
peradangan zat asing, dapat membantu meningkatkan kemampuan kerja
ginjal dalam mengeluarkan kristal asam urat di dalam urin dan bekam juga
bisa mengeluarkan kristal asam urat dari persendian dan jaringan di
sekitarnya, sehingga rasa nyeri berkurang dan tidak terjadi peradangan,
warna merah, atau pembengkakan pada persendian.