Download - Pesan Bisnis-kom Bis
5/11/2018 Pesan Bisnis-kom Bis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pesan-bisnis-kom-bis 1/11
1 PENYUSUNAN PESAN BISNIS
TUJUAN MODULTUJUAN MODUL
Setelah mempelajari modul 4mahasiswa diharapkan mampu
Mendiskusikan perencanaan pesan-pesan bisnis
Mendiskusikan pengorganisasian
pesan-pesan bisnis
Mendiskusikan revisi terhadappesan-pesan bisnis
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB TAFIPRIOS
KOMUNIKASI BISNIS
PENYUSUNAN PESAN BISNIS
ISI MODUL 4ISI MODUL 4
A. Perencanaan Pesan Bisnis
B. Pengorganisasian Pesan Bisnis
C. Revisi Pesan Bisnis
MODUL 4
MATA KULIAH: KOMUNIKASI BISNISPROGRAM KULIAH SABTU-MINGGU (pksm)
FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA2004
5/11/2018 Pesan Bisnis-kom Bis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pesan-bisnis-kom-bis 2/11
2 PENYUSUNAN PESAN BISNIS
A. PERENCANAAN PESAN BISNIS
Sebuah pesan bisnis yang baik dipandang dari sisi komunikasi biasanya
tidak ‘langsung jadi’, namun ia memerlukan beberapa langkah untuk
mewujudkannya.
Perencanaan pesan bisnis diawali dengan penentuan tujuan komuni-
kasi bisnis itu. Secara umum, ada tiga tujuan komunikasi bisnis, yaitu
memberi informasi (informing), persuasi (persuading), dan kolaborasi
(collaborating).
Tampilan 1Contoh Tujuan Umum dan Tujuan Khusus Komunikasi Bisnis
TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS
Memberi InformasiMenyajikan penjualan bulan lalu kepada manajer pemasaran
MembujukMeyakinkan manajer pemasaran untuk mengangkatbeberapa karyawan baru bagian penjualan
KolaborasiMembantu unit personalia (sdm) mengembangkanprogram pelatihan bagi beberapa karyawan baru
Dalam menentukan tujuan komunikasi bisnis perlu diperhatikan apakah
tujuan tersebut realistis?, apakah waktunya tepat?, apakah orang yang
mengirimkan pesan sudah tepat?, dan apakah tujuannya selaras dengan
tujuan organisasi bisnis?.
Tahap berikutnya dalam perencanaan pesan adalah analisis audiens
(pendengar atau pembaca) yang akan dihadapi. Hal pertama dalam tahap ini
adalah mengembangkan profil audiens yang meliputi penentuan ukuran dan
komposisi audiens, pengenalan siapa audiens, antisipasi reaksi audiens,
antisipasi tingkat pemahaman audiens, pemahaman tingkat hubungan
komunikator dengan audiens.
Hal kedua dalam tahap analisis audiens ini adalah mengupayakan untuk
memuaskan kebutuhan informasi bagi audiens. Ini meliputi upaya
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB TAFIPRIOS
KOMUNIKASI BISNIS
5/11/2018 Pesan Bisnis-kom Bis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pesan-bisnis-kom-bis 3/11
3 PENYUSUNAN PESAN BISNIS
menemukan apa yang diinginkan oleh audiens, antisipasi terhadap
pertanyaan yang tak diungkapkan, fokus pada hal yang dianggap penting
oleh audiens.
Setelah menganalisis tujuan dan audiens, tahap selanjutnya adalah
menentukan cara untuk mencapai tujuan tersebut (yang disebut tahap
penentuan tema pokok). Setiap pesan bisnis memiliki tema pokok (main
theme) yaitu rumusan pokok pembicaraan (topik) beserta tujuan yang ingin
dicapai melalui topik tersebut.
Dan akhirnya, tahap Pemilihan (seleksi) Saluran Komunikasi dan Alat
Komunikasi yang akan digunakan adalah tahap berikutnya setelah penentuan
tema pokok tersebut di atas. Dalam bisnis, biasanya komunikasi verbal
(komunikasi dengan kata) menjadi pilihan utama yang dibantu oleh
komunikasi nonverbal. Sementara itu, dalam komunikasi dengan kata
(komunikasi verbal) biasanya ada pilihan yang mungkin dipilih yaitu
komunikasi ‘kata dengan lisan’ (berbicara) dan komunikasi ‘kata dengan
tulisan’ (menulis).
Bilamanakah komunikasi ‘berbicara’ lebih tepat dipilih & digunakan
dibandingkan dengan komunikasi ‘menulis’?, dan sebaliknya? Pilihan
mendasar antara berbicara dan menulis tergantung pada tujuan komunikasi
(bisnis), analisis audiens, dan pada karakteristik dari komunikasi ‘berbicara
dan komunikasi ‘menulis’ tersebut.
Tampilan 2Karakteristik Komunikasi ‘Berbicara’ dan Komunikasi ‘Menulis’
KOMUNIKASI ‘BERBICARA’ KOMUNIKASI ‘MENULIS’
Kita ingin respons audiens segera Kita tidak ingin respons segera
Pesan Kita relatif sederhana Pesan Kita sangat rinci dan rumit
Kita tidak perlu catatan permanen Kita perlu catatan permanen
Audiens lebih mudah dikumpulkan Kita ingin jangkauan audiens luas
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB TAFIPRIOS
KOMUNIKASI BISNIS
5/11/2018 Pesan Bisnis-kom Bis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pesan-bisnis-kom-bis 4/11
4 PENYUSUNAN PESAN BISNIS
Tampilan 3Contoh Jenis Media (Alat) Komunikasi
MEDIA KOMUNIKASI ‘BERBICARA’ MEDIA KOMUNIKASI ‘MENULIS’
Percakapan langsung, pidato, pertemuan Surat, memo, laporan, proposal
Telepon, voice mail, audio/video tape Electronic mail (e-mail)
Teleconference Faksimile
B. PENGORGANISASIAN PESAN BISNIS
Mengapa pesan perlu diorganisasikan? Kita mungkin pernah mendengar
ataupun membaca pesan yang bertele-tele, ada hal-hal yang tidak relevan,
penyajiannya tidak logis, ada informasi yang lupa dimasukkan, dan
sebagainya. Kejadian-kejadian tersebut di atas merupakan akibat dari tidak
adanya pengorganisasian terhadap pesan bisnis yang telah direncanakan
sebelumnya.
Pada prinsipnya, pengorganisasian pesan bisnis dapat menggunakan
pola outline yang membutuhkan dua proses tahapan, yaitu mendefinisikan
dan mengelompokkan pokok pikiran; kemudian menetapkan urutan pokok
pikiran dengan perencanaan organisasional terpilih secara hati-hati.
1. Mendefinisikan dan Mengelompokkan Pokok Pikiran
Keberadaan sebuah outline akan sangat berarti bagi kita terutama jika
pesan yang akan kita susun itu berjumlah banyak atau panjang dan rumit.
Hal itu disebabkan outline akan membantu kita memvisualisasikan hubungan
antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Di samping itu, outline
juga akan menuntun kita untuk mengkomunikasikan pokok pikiran – pokok
pikiran dengan cara yang lebih sistematis, efektif, dan efisien. Sebuah
contoh outline dapat dilihat pada Tampilan 4 berikut. Sebuah outline
biasanya terdiri dari: (a) Tema Pokok; (b) Butir-butir Pendukung (c) Ilustrasi
dan/atau bukti-bukti.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB TAFIPRIOS
KOMUNIKASI BISNIS
5/11/2018 Pesan Bisnis-kom Bis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pesan-bisnis-kom-bis 5/11
5 PENYUSUNAN PESAN BISNIS
Tampilan 4Contoh Outline
2. Menentukan Urutan dengan Rencana Organisasional
Setelah kita mendefinisikan dan mengelompokkan tema pokok dan
butir pendukung serta ilustrasi maupun bukti, selanjutnya kita dapat
memutuskan bagaimana urut-urutannya. Dalam penentuan urutan, kita
dapat menggunakan salah satu dari dua cara berikut ini, yaitu:
a. Cara Langsung atau Cara Deduksi.
Pada cara ini, kita mulai dengan tema pokok, kemudian diikuti
dengan butir pendukung, dan akhirnya dikemukakan ilustrasi dan/atau
bukti-bukti yang berhubungan dengan tema pokok dan butir pendukung
tersebut. Cara langsung biasanya digunakan jika diperkirakan reaksi
audiens cenderung positif dan menyenangkan.
b. Cara Tidak Langsung atau Cara Induksi.
Berbeda dengan cara sebelumnya, pada cara tak langsung ini kita
justru mulai dengan ilustrasi dan/atau bukti-bukti, baru kemudian
disusul dengan butir-butir pendukung, dan diakhiri dengan
mengemukakan tema pokok. Biasanya cara tak langsung ini digunakan
jika diantisipasi respons audiens cenderung negatif dan kurang/tidak
menyenangkan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB TAFIPRIOS
KOMUNIKASI BISNIS
TEMAPOKOK
BUTIRPENDUKUNG
BUTIRPENDUKUNG
BUTIRPENDUKUNG
BUKTI
AILUSTRASI ILUSTRASI BUKTI
AILUSTRASIBUKTI
A
5/11/2018 Pesan Bisnis-kom Bis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pesan-bisnis-kom-bis 6/11
6 PENYUSUNAN PESAN BISNIS
Kedua cara tersebut di atas dapat digunakan baik untuk komunikasi
‘berbicara’ seperti presentasi dan pidato, maupun untuk komunikasi
‘menulis’ misalnya surat dan laporan bisnis.
C. REVISI PESAN BISNIS
Revisi sangat diperlukan agar pesan bisnis yang telah direncanakan dan
dibuat dapat sesuai dengan yang dikehendaki. Revisi ini berlaku terhadap
seluruh komunikasi ‘menulis’, maupun untuk komunikasi ‘berbicara’
terutama yang memerlukan persiapan tertulis seperti presentasi.
a. Revisi Isi, Organisasi, Gaya Penulisan, dan Format.
Secara umum, kita perlu mengevaluasi efektivitas suatu pesan bisnis
kita secara menyeluruh dengan cara membacanya secara cepat. Hal ini
menyangkut isi dan organisasi dari pesan bisnis kita. Ajukan beberapa
pertanyaan berikut kepada diri kita sebagai pengecekan:
Apakah kita telah memasukkan butir-butir pesan dengan urutan yang
logis?
Apakah ada keseimbangan yang baik antara yang umum dan yang khusus?
Apakah pokok pikiran yang paling penting telah memperoleh porsi yang
cukup?
Apakah kita telah memberikan fakta-fakta pendukung dan melakukan
pemeriksaan ulang terhadap fakta-fakta yang ada?
Apakah kita ingin menambahkan informasi yang baru?
Setelah kita merasa yakin dengan isi dan organisasi dari pesan bisnis
kita, selanjutnya kita perlu memperhatikan gaya penulisan. Beberapa
pertanyaan berikut dapat kita ajukan kepada diri kita sebagai pengecekan:
Apakah kita telah menggunakan kata-kata atau ungkapan yang mampu
menghidupkan pesan-pesan bisnis kita?
Apakah pesan bisnis yang kita sampaikan sudah jelas, tidak
membingungkan, dan mudah dipahami oleh audiens?
Apakah informasi penting sudah dinyatakan?
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB TAFIPRIOS
KOMUNIKASI BISNIS
5/11/2018 Pesan Bisnis-kom Bis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pesan-bisnis-kom-bis 7/11
7 PENYUSUNAN PESAN BISNIS
Apakah transisi yang digunakan di antara kalimat dinyatakan secara
jelas?
Apakah kita sudah memudahkan audiens dalam memahami pesan bisnis
Kita antara lain dengan memanfaatkan indentasi, huruf tebal, huruf
miring, huruf berwarna, tabel, gambar, dan sebagainya?
Hal terakhir yang tak kurang pentingnya untuk dievaluasi dan direvisi
bila diperlukan yakni format dari pesan bisnis kita (terutama pada
komunikasi ‘menulis’). Format atau format penulisan di sini meliputi antara
lain format penulisan yang ditata rapi, menarik, bersih, tidak penuh
coretan, menggunakan kertas yang berkualitas baik, dan sebagainya.
b. Pemilihan Kata yang Tepat
Dalam menyampaikan pesan bisnis, peranan kata menjadi sangat
penting artinya. Penggunaan kata yang sama sekali tidak diketahui atau
sangat asing bagi audiens, bukan saja pemborosan atau membuang waktu,
tetapi yang lebih penting dari itu adalah penyampaian maksud komunikasi
menjadi terganggu. Ada beberapa yang perlu dicermati sehubungan dengan
pemilihan kata dalam sebuah pesan bisnis.
Pilihlah kata yang sudah dikenal oleh audiens.
Pilihlah kata-kata yang singkat (efisien).
Hindari kata-kata yang bermakna gkita
c. Penggunaan Kalimat yang Efektif
Kalimat yang efektif adalah kalimat yang memenuhi dua syarat berikut:
(1) Mampu mewakili pikiran atau perasaan pembicara atau penulis
secara tepat.
(2) Mampu menimbulkan pengertian yang sama tepat dalam pikiran
atau perasaan pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan
atau dirasakan oleh pembicara atau penulis.
Jika kedua syarat ini dipenuhi maka kemungkinan terjadinya salah
paham antara mereka yang terlibat dalam komunikasi dapat diminimalkan
atau bahkan dihilangkan.
Untuk menciptakan sebuah kalimat yang efektif ada beberapa hal yang
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB TAFIPRIOS
KOMUNIKASI BISNIS
5/11/2018 Pesan Bisnis-kom Bis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pesan-bisnis-kom-bis 8/11
8 PENYUSUNAN PESAN BISNIS
harus diperhatikan, yaitu: kesatuan gagasan, kepaduan yang baik,
penekanan, variasi, paralelisme, dan penalaran.
Kesatuan gagasan di sini diartikan sebagai adanya satu atau lebih pokok
pikiran. Secara praktis sebuah kesatuan gagasan diwakili oleh Subjek,
predikat dan plus/minus objek. Kesatuan yang diwakili oleh subjek, predikat
dan plus/minus objek itu dapat berbentuk kesatuan tunggal, kesatuan
gabungan, kesatuan pilihan, dan kesatuan yang mengandung pertentangan.
Contoh:
Semua karyawan perusahaan tersebut mendapat penjelasan tentang
sistem penggajian yang baru (Kesatuan Tunggal)
Ia bekerja di unit keuangan pada perusahaan itu, tetapi ia merasa
kurang cocok di bagian keuangan (Kesatuan yang mengandung
pertentangan)
Kita boleh menyusul saya ke tempat itu, atau tinggal saja di sini
(Kesatuan Pilihan)
Kepaduan yang baik adalah hubungan timbal-balik yang baik dan jelas
antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kalimat itu.
Ada bagian kalimat yang memiliki hubungan yang lebih erat sehingga tidak
boleh dipisahkan, ada yang lebih renggang kedudukannya sehingga boleh
ditempatkan di mana saja, asal jangan disisipkan antara kata-kata atau
kelompok kata yang rapat hubungannya.
Contoh:
Adik saya yang paling kecil memukul anjing di kebun kemarin pagi,
dengan sekuat tenaganya (Kepaduan yang baik)
Adik saya yang paling kecil memukul dengan sekuat tenaganya
kemarin pagi di kebun anjing (Kepaduan tidak baik)
Hal lain yang perlu diperhatikan ketika menciptakan kalimat yang
efektif adalah penekanan. Bahwasanya gagasan utama kalimat tetap
didukung oleh subjek, dan predikat, sedangkan unsur yang dipentingkan
dapat bergeser dari satu kata ke kata yang lain. Dalam komunikasi
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB TAFIPRIOS
KOMUNIKASI BISNIS
5/11/2018 Pesan Bisnis-kom Bis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pesan-bisnis-kom-bis 9/11
9 PENYUSUNAN PESAN BISNIS
‘berbicara’ Kita dapat mempergunakan tekanan, gerak tubuh dan
sebagainya untuk memberi tekanan pada sebuah kata. Ada prinsip dalam
bahasa bahwa semua kata yang ditempatkan pada awal kalimat adalah kata
yang dipentingkan. Berdasarkan prinsip tersebut, untuk mencapai efek yang
diinginkan sebuah kalimat dapat dirubah-rubah strukturnya dengan
menempatkan sebuah kata yang dipentingkan pada awal kalimat.
Contoh:
Kami berharap pada kesempatan lain kita dapat membicarakan lagi
masalah ini.
Kalimat di atas menunjukkan bahwa kata yang dipentingkan adalah
kami (berharap), bukan yang lain-lain. Jika yang dianggap penting dalam
kalimat tersebut, kata-kata yang lain maka kata-kata tersebut dapat
ditempatkan pada awal kalimat, dengan konsekuensi bahwa kalimat di atas
bisa mengalami perubahan strukturnya, asal isinya tidak berubah.
Contoh:
Harapan kami adalah agar masalah ini dapat kita bicarakan lagi
pada kesempatan lain.
Pada kesempatan lain kami berharap kita dapat membicarakan
lagi masalah ini.
Kita dapat membicarakan lagi masalah ini pada kesempatan lain,
demikian harapan kami.
Masalah ini dapat kita bicarakan pada kesempatan lain, demikian
harapan kami.
Variasi, yaitu menganeka-ragamkan bentuk-bentuk bahasa agar tetap
terpelihara minat dan perhatian orang, juga merupakan hal lain yang perlu
diperhatikan ketika menciptakan/menyusun kalimat efektif. Variasi dalam
kalimat dapat diperoleh dengan beberapa macam cara, yakni variasi
sinonim kata, variasi panjang pendeknya kalimat, variasi penggunaan
bentuk me- dan di-, dan variasi dengan merubah posisi dalam kalimat.
Selain variasi, paralelisme juga perlu diperhatikan pada saat Kita
menciptakan sebuah kalimat yang efektif. Paralelisme atau kesejajaran
adalah penempatan gagasan yang sama penting dan sama fungsinya ke
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB TAFIPRIOS
KOMUNIKASI BISNIS
5/11/2018 Pesan Bisnis-kom Bis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pesan-bisnis-kom-bis 10/11
10 PENYUSUNAN PESAN BISNIS
dalam suatu struktur gramatikal yang sama.
Hal yang terakhir yang menjadi perhatian dalam penyusunan kalimat
efektif adalah penalaran. Bahwasanya struktur gramatikal yang baik bukan
merupakan tujuan dalam komunikasi, tetapi sekedar merupakan suatu alat
untuk merangkaikan sebuah pikiran atau maksud dengan sejelas-jelasnya. Di
samping itu, dalam kehidupan sehari-hari kita mengalami banyak kenyataan
yang menunjukkan bahwa ada orang yang mampu mengungkapkan pendapat
dan isi pikirannya dengan teratur, tanpa mempelajari secara khusus struktur
gramatikal suatu bahasa. Berarti ada unsur lain yang harus diperhitungkan
dalam pemakaian suatu bahasa. Unsur lain adalah segi penalaran atau
logika. Jalan pikiran pembicara atau penulis turut menentukan baik
tidaknya kalimat seseorang, mudah tidaknya pikirannya dapat dipahami.
Yang dimaksud dengan jalan pikiran adalah suatu proses berpikir yang
berusaha untuk menghubung-hubungkan berbagai hal menuju kepada suatu
kesimpulan yang masuk akal. Ini berarti kalimat yang diucapkan atau ditulis
harus bisa dipertanggung-jawabkan dari segi akal yang sehat atau singkatnya
harus sesuai dengan penalaran. Bahasa tidak bisa lepas dari penalaran.
Tulisan-tulisan yang jelas dan terarah merupakan perwujudan dari
berpikir logis. Perhatikan kalimat-kalimat berikut. Tiap bagian kalimat
dapat dimengerti, namun penyatuannya menimbulkan hal yang tidak bisa
atau sulit diterima akal.
Orang itu mengerjakan sawah-ladangnya dengan sekuat tenaga
karena mahasiswa-mahasiswa Indonesia harus menggarap
suatu karya ilmiah sebelum dinyatakan lulus dari suatu
Perguruan Tinggi.
Dia mengatakan pada saya bahwa ia telah lulus, tetapi anjing
itu tidak mau mengikuti perintah pemburu itu.-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB TAFIPRIOS
KOMUNIKASI BISNIS
5/11/2018 Pesan Bisnis-kom Bis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pesan-bisnis-kom-bis 11/11
11 PENYUSUNAN PESAN BISNIS
DAFTAR KEPUSTAKAAN Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Tubbs, Stewart L. and Sylvia Moss. Human Communication. (Terjemahan). Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Bovee, Courtland L; Thill, Jhon V. 2002. Komunjkasi Bisnis, Prenhallindo, Jakarta
Guffey, Mary Ellen, 2006, Bussiness Communication, edisi 4, Salemba Empat, Jakarta,
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB TAFIPRIOS
KOMUNIKASI BISNIS