Transcript
Page 1: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

1

Personal branding online

(studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya

Facebook Community (SFC))

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna

memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi

Skripsi

Disusun Oleh:

Dyah Ayu Yunita D.0205061

ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Selama ini istilah “brand”, biasanya selalu lekat dengan suatu perusahaan,

produk maupun suatu organisasi. Dalam Bahasa Indonesia, kata brand diartikan

sebagai nama merek. Sedangkan brand itu sendiri sebenarnya banyak

cakupannya, meliputi logo, simbol, dan sebagainya. Branding memang dikenal

dengan beberapa klasifikasi, misalnya Product Branding, Corporate Branding,

bahkan kemudian belakangan dikenal pula Internal Branding, City Branding, dan

lain sebagainya. Namun saat ini ternyata tidak hanya produk, perusahaan, maupun

suatu organisasi saja yang dapat melakukan branding. Seseorang atau individu

pun dapat melakukan branding terhadap dirinya, yang kemudian disebut dengan

istilah Personal branding.

Semua orang yang berupaya untuk membangun karir dapat dianggap

sedang berusaha untuk menciptakan brand-nya sendiri. Fakta ini benar-benar

terjadi terutama bila dikaitkan dengan public figure (tokoh masyarakat) seperti

politisi, entertainer, atau atlet profesional. Semua public figure bersaing demi

mendapat keuntungan dan dukungan oleh masyarakat sehingga mereka berusaha

agar bisa diterima oleh masyarakat melalui citra yang diinginkan dan kuat.

Seseorang tidak harus terkenal untuk dipandang sebagai sebuah brand. Personal

branding merupakan hal yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Membentuk

1

Page 3: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

3

personal branding adalah sesuatu yang penting saat ini. Membicarakan personal

branding berarti membahas mengenai “value” atau “nilai”diri kita.

Setiap orang akan dinilai oleh orang lain. Baik itu dari penampilan fisik,

kepribadian, maupun karakter. Dan ini-lah yang akan melekat pada kita, yang

akhirnya digunakan oleh orang lain mencap bagaimana diri kita. Sangat perlu bagi

kita mempersiapkan diri untuk mempunyai personal branding atau “merek diri”

yang positif. Karena hal ini akan menjadikan diri kita pantas untuk dihargai,

dimiliki, bahkan untuk disayangi orang lain. Bahkan mungkin “dibeli” oleh orang

lain. Dalam kehidupan ini, kita akan selalu melakukan kegiatan-kegiatan yang

terus kita lakukan selama hidup kita. Dari kegiatan-kegiatan ini-lah yang

menyebabkan kita mempunyai suatu kebiasaan. Bila kebiasaan-kebiasaan ini terus

dipelihara akan melahirkan sebuah karakter di mana karakter ini-lah yang menjadi

salah satu penilaian orang lain terhadap diri kita. Bagaimana kita berpenampilan

pun akan mencerminkan siapa diri kita, oleh karena itu kita pun perlu menjaga

penampilan kita.

Penampilan, kepribadian, dan karakter merupakan elemen pembentuk

personal branding. Personal branding yang unik, artinya tidak dimiliki oleh

banyak orang, cenderung mempunyai daya jual yang tinggi. Personal branding

berbeda dengan titel atau gelar yang kita punya, karena personal branding tak

semudah kita mendapatkan ijazah atau gelar. Personal branding diraih dengan

perjuangan yang terus menerus dari waktu ke waktu. Banyak dari kita menilai

orang yang berhasil karena memiliki personal branding yang bagus, tetapi jarang

dari kita mengetahui perjuangannya dalam memperoleh personal branding yang

Page 4: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

4

ingin dibangun. Berdasarkan teori menurut Kristie Tamvecius dan Hubert K.

Rampersad, untuk membangun Personal Brand pun diperlukan terdapat tahap-

tahap tertentu.

Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, personal branding pun

dapat dibangun dengan memanfatkan teknologi media massa, yaitu melalui

internet atau media online. Online personal branding sebenarnya bukan hal baru

di dunia teknologi informasi. Para penggiat dunia internet dan teknologi informasi

sebenarnya telah melakukan online personal branding, bahkan sering hidup dari

hasil kegiatan tersebut, meskipun kadang mereka tidak sadar melakukannya. Para

programmer open source melakukan personal branding ketika mereka

mengembangkan suatu software dan me-release-nya dengan bebas (free) ke

publik. Para system administrator, system analyst, dan security expert, semakin

meningkat personal branding-nya ketika mereka berhasil membuat tulisan

menarik dan unik di blog mereka tentang tren terbaru di bidangnya masing-

masing. Personal branding semakin cepat terbentuk karena fenomena booming-

nya layanan situs social networking bagi pengguna internet.

Situs jejaring sosial diawali oleh Classmates.com pada tahun 1995 yang

berfokus pada hubungan antar mantan teman sekolah dan SixDegrees.com pada

tahun 1997 yang membuat ikatan tidak langsung. Dua model berbeda dari jejaring

sosial yang lahir sekitar pada tahun 1999 adalah berbasiskan kepercayaan yang

dikembangkan oleh Epinions.com, dan jejaring sosial yang berbasiskan

pertemanan seperti yang dikembangkan oleh Uskup Jonathan yang kemudian

dipakai pada beberapa situs UK regional di antara 1999 dan 2001.(www.eepis-

Page 5: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

5

its.edu update 7 Juli 2009). Inovasi meliputi tidak hanya memperlihatkan siapa

berteman dengan siapa, tetapi memberikan pengguna kontrol yang lebih akan isi

dan hubungan.

Jejaring sosial merupakan struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen

individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukkan jalan di mana mereka

berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-

hari sampai dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh profesor J. A. Barnes

di tahun 1954. Jejaring sosial bisa dikatakan sebagai suatu struktur sosial yang

dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi)

yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman,

keturunan, dan lain-lain.

Dengan kata lain, jejaring ini merupakan suatu jalan di mana setiap

individu maupun organisasi berhubungan baik dalam dunia maya. Jejaring sosial

di dunia maya ini berbasiskan web yang menyediakan beragam cara bagi

pengguna untuk berinteraksi antar sesama. Sebenarnya, jejaring sosial (social

networking) ini sudah lama ada seperti chatt, email, blog, mailing list, dan lain

sebagainya. Kebanyakan dari jejaring sosial ini memberikan layanan untuk

membuat biodata diri, seperti meng-upload foto, hobi, dan dapat menjadi teman

antarpengguna jejaring sosial.

Jejaring sosial pada umumnya memiliki fungsi yang dapat dimanfaatkan

oleh pengguna dalam hal:

· Memperluas interaksi berdasarkan kesamaan nilai yang dimiliki masing-

masing individu.

Page 6: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

6

· Menambah wawasan dan atau pengetahuan dengan sarana information

sharing dan comment

· Pencitraan atau memasarkan diri secara artian positif, dalam hal ini juga

berkaitan dengan prestige dan kemauan untuk update teknologi informasi.

· Media transaksi dan pemikiran dalam hal perdagangan, politik, budaya,

bahkan dimungkinkan juga pendidikan.

(http://library.perbanas.ac.id/ updates 7 Juli 2009)

Tentunya masih banyak fungsi lain dalam pemanfaatan jejaring sosial di

atas, sehingga tak heran bermunculan banyak sekali sarana jejaring sosial dengan

berbagai kelebihan dan kekurangannya, misalnya Friendster, Hi5, Flixster,

MySpace, Tagged, Multiply, Twitter, serta Facebook yang saat ini menjadi

fenomena di antara para penikmat situs jejaring sosial.

Sejak pertengahan tahun 2008, situs social networking yang menjadi

fenomena di Indonesia adalah Facebook. Fenomena Facebook memang luar biasa,

selain saat ini situs tersebut mencapai posisi teratas ke-5 di dunia, Facebook juga

menciptakan standar baru dalam hal situs pertemanan. Teknologi yang digunakan

Facebook memang jauh di atas pesaingnya. Pengguna Facebook menghabiskan

13,9 miliar menit pada situs jejaring sosial tersebut pada bulan April lalu. Angka

tersebut merupakan peningkatan yang pesat dari 1,7 miliar menit di bulan yang

sama tahun 2008. Data tersebut terungkap dalam sebuah laporan The Nielsen Co.

Peningkatan 70% pengguna membuat Facebook dapat dengan mudah

mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di industri jejaring sosial.

Page 7: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

7

Di Indonesia pun Facebook telah memikat jutaan hati penggunanya. Mulai

dari anak sekolah, mahasiswa, karyawan, ibu rumah tangga, selebriti, hingga

politisi, kini memiliki jejaring sosial Facebook. Facebook adalah situs nomor 12

yang paling banyak dikunjungi di Indonesia, menurut situs statistik Alexa.com. Di

Asia sendiri, Indonesia adalah negara nomor satu sebagai pengguna Facebook dan

nomor empat di tingkat dunia. Tercatat empat belas juta orang Indonesia sudah

mempunyai akun di Facebook dan terus bertambah. Facebook saat ini memang

magnet bagi banyak orang. Tidak heran karena Facebook memanjakan para

penggunanya dengan berbagai fitur dan kemudahan-kemudahan di dalamnya.

Selain kita bisa menambah teman baru, kita pun bisa bertemu kembali dengan

teman-teman lama. Saling bertukar cerita, meng-upload foto-foto lama maupun

baru, mengirim email bahkan chatting pun dapat dilakukan di Facebook.

Hal ini menjadi satu hal yang menarik bagi setiap orang terutama di

Indonesia, karena ada keinginan dalam diri setiap pribadi untuk membandingkan

apa yang dipunyai saat ini dengan orang lain. Perbandingan yang ingin dilihat

antara lain adalah apa yang sudah dipunyai teman, kemampuan apa yang saat ini

bisa dilakukan oleh orang lain, dan pembanding-pembanding lainnya. Keinginan

untuk memamerkan diri. Ingin memperlihatkan “siapa saya”, yang salah satunya

bisa terlihat dengan memperhatikan foto-foto yang beredar di Facebook.

Sedangkan hasrat atau keinginan untuk menunjukkan bagaimana diri kita di mata

orang lain ini pun berkaitan dengan personal branding.

Page 8: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

8

Melihat berbagai kemudahan dan fasilitas yang disediakan oleh Facebook

bagi para anggotanya, seperti Facebook Profile Information, Video Album, Photo

Album, Event, Status Update, Notes, dan lain sebagainya, membuat para

anggotanya bebas mengekspresikan diri hingga disadari atau tidak, mereka telah

membangun personal branding sesuai yang diinginkan agar diketahui oleh

khalayak, terutama sesama pemilik account Facebook.

Membicarakan mengenai salah satu kemudahan yang diberikan Facebook

dalam membentuk grup, di mana grup ini memiliki fitur yang sangat baik untuk

membentuk komunitas online seperti diskusi, foto, Wall atau testimonial, dan fitur

lainnya. Fasilitas ini yang kemudian dimanfaatkan para pecinta Facebook di Kota

Solo yang akhirnya membentuk grup Soloraya Facebook Community (SFC).

Komunitas ini terbentuk guna menunjukkan jati diri Kota Solo sesuai slogannya,

yakni Solo Bangkit, Solo Kreatif, dan Solo Sejahtera. Anggota SFC sendiri sejak

20 Mei 2009, telah menembus angka lebih dari tiga ribu orang.

Penulis menemukan hal yang menarik untuk diteliti berdasarkan uraian di

atas. Mengingat maraknya pengguna Facebook di Indonesia, terutama di Kota

Solo, hingga menjadi hal yang fenomenal, menarik perhatian penulis untuk

meneliti lebih lanjut mengenai bagaimana para pemilik account Facebook yang

tergabung dalam Soloraya Facebook Community membangun personal branding

yang diinginkan secara online.

Page 9: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

9

B. RUMUSAN MASALAH

Dari uraian di atas, bisa dirumuskan permasalahan yang ada, yaitu

1. Personal branding seperti apakah yang dibangun anggota Soloraya

Facebook Community (SFC) secara online di Facebook?

2. Bagaimana cara anggota Soloraya Facebok Community (SFC)

melakukan personal branding online di Facebook?

3. Bagaimana anggota Soloraya Facebook Community (SFC) melalui

tahapan dalam membangun personal branding menurut teori Kristie

tamvecius dan Hubert K. Rampersad?

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari penulisan ini, yang didasarkan pada rumusan masalah di atas,

adalah:

1. Untuk mendeskripsikan personal branding seperti apakah yang

dibangun anggota Soloraya Facebook Community (SFC) secara online

di Facebook

2. Untuk mendeskripsikan bagaimana anggota Soloraya Facebook

Community (SFC) melakukan personal branding online di Facebook.

3. Untuk mengetahui bagaimana anggota Soloraya Facebook Community

(SFC) melalui tahapan dalam membangun personal branding menurut

teori Kristie tamvecius dan Hubert K. Rampersad

Page 10: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

10

D. MANFAAT PENULISAN

Dalam setiap penulisan, tentunya diharapkan ada manfaat yang bisa

dipetik. Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan ini adalah:

1. Penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan berupa

kajian dalam kaitannya dengan online personal branding melalui

situs jejaring sosial.

2. Penulisan ini diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai

online personal branding melalui Facebook yang dilakukan oleh

anggota Soloraya Facebook Community (SFC). Online personal

branding inilah yang akan bermanfaat bagi khalayak pada umumya,

dan bagi para pengguna Facebook pada khususnya, dalam

meningkatkan kualitas personal branding mereka melalui account

Facebook yang dimiliki.

E. TELAAH PUSTAKA

1. Konsep Mengenai Brand

Sebelum kita membahas lebih dalam mengenai personal branding, akan

dijelaskan terlebih dahulu mengenai konsep “brand”itu sendiri. John Wiley dalam

Kevin Lane Keller, mengungkapkan bahwa brand berasal dari kata dalam Bahasa

Morse kuno ”brandr”, yang dalam Bahasa Inggris berarti ”to burn”, di mana pada

saat itu dimaknai sebagai penanda yang digunakan oleh peternak untuk

mengidentifikasi ternak yang dimiliki. American Marketing Association

mengartikan bahwa brand adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau

kombinasi dari salah satu atau keseluruhan yang digunakan untuk

Page 11: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

11

mengidentifikasi barang atau jasa oleh penjual atau sekelompok penjual dan untuk

membedakan dari para pesaing (Keller, 1998: 2).

Sedangkan dalam Kamus Inggris-Indonesia oleh John M. Echols dan

Hassan Shadily, kata brand diterjemahkan sebagai macam atau jenis. Tetapi

dalam Bahasa Indonesia sehari-hari, brand diartikan sebagai merek. Merek dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai tanda yang dikenakan oleh

pengusaha, pabrik, produsen, dan sebagainya, pada barang-barang yang dihasilkan

sebagai tanda pengenal; cap, atau tanda yang menjadi pengenal untuk menyatakan

nama. Ike Janita dalam Creating and Sustaining Brand Equity, brand diartikan

sebagai ide, kata, desain grafis, dan suara atau bunyi yang mensimbolisasikan

produk, jasa, dan perusahaan yang memproduksi produk dan jasa tersebut (Janita,

2009: 4). Lebih jauh, merek sebenarnya merupakan nilai tangibel dan intangibel

yang terwakili dalam sebuah merek dagang (trademark) yang mampu

menciptakan nilai dan pengaruh tersendiri di pasaran bila dikelola dengan tepat

(Durianto, 2004: 2). Merek atau brand dapat dibagi dalam pengertian lainnya

seperti:

a. Brand name (nama merek) yang merupakan bagian dari yang dapat

diucapkan (Rangkuti, 2002: 2).

b. Brand mark (tanda merek) yang merupakan sebagian dari merek yang

dapat dikenali namun tidak dapat diucapkan seperti lambang, desain

huruf, atau warna khusus (Rangkuti, 2002: 2).

c. Trade mark (tanda merek dagang) yang merupakan atau sebagian dari

merek yang dilindungi hukum karena kemampuannya untuk

Page 12: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

12

menghasilkan sesuatu yang istimewa (Rangkuti, 2002: 2).

d. Copyright (hak cipta) yang merupakan hak istimewa yang dilindungi

oleh undang-undang untuk memproduksi, menerbitkan, dan menjual

karya tulis, karya musik, atau karya seni (Rangkuti, 2002: 2).

Namun merek tidak sekadar sebuah nama, logo, atau simbol. Merek dapat

menjadi “payung (umbrella)” yang mampu mempresentasikan produk atau

layanan. Merek memiliki arti penting dalam pemasaran karena sangat efektif

sebagai alat untuk meningkatkan atau mempertahankan jumlah penjualan

(Ambadar, 2007: 2-3). Merek mengandung janji perusahaan untuk secara

konsisten memberikan ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek

lebih dari sekadar jaminan kualitas karena di dalamnya tercakup enam pengertian

berikut ini (Durianto, 2004: 2):

a. Atribut produk

Setiap merek memiliki atribut. Atribut ini perlu dikelola dan diciptakan

agar pelanggan dapat mengetahui dengan pasti atribut-atribut apa saja

yang terkandung dalam suatu merek (Rangkuti. 2002: 3). Seperti halnya

kualitas, gengsi, nilai jual kembali, desain, dan lain-lain (Durianto, 2004:

2).

b. Manfaat

Meskipun suatu merek membawa sejumlah atribut, konsumen membeli

manfaat dari produk tersebut. Dalam hal ini atribut merek diperlukan

untuk diterjemahkan menjadi manfaat fungsional atau manfaat emosional

(Durianto, 2004: 2).

Page 13: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

13

c. Nilai

Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai bagi produsen. Merek yang

memiliki nilai tinggi akan dihargai oleh konsumen sebagai merek yang

berkelas sehingga dapat mencerminkan siapa pengguna merek tersebut

(Rangkuti. 2002: 4).

d. Budaya

Merek juga mewakili budaya tertentu (Durianto, 2004: 3).

e. Kepribadian

Merek juga memiliki kepribadian, yaitu kepribadian bagi para

penggunanya. Jadi diharapkan dengan menggunakan merek, kepribadian si

pengguna akan tercermin bersamaan dengan merek yang ia gunakan

(Rangkuti. 2002: 4). Seringkali produk tertentu menggunakan kepribadian

orang yang terkenal untuk mendongkrak atau menopang merek produknya

(Durianto, 2004: 3).

f. Pemakai

Merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan

produk tersebut (Durianto, 2004: 3). Itulah sebabnya para pemasar selalu

menggunakan analogi orang terkenal untuk penggunaan mereknya

(Rangkuti. 2002: 4).

Philip Kotler, seorang akademisi dan pakar marketing Amerika Serikat,

membedakan antara produk dengan brand merupakan hal yang penting (Keller,

1998: 2). Produk diartikan sebagai segala sesuatu yang ditawarkan kepada pasar

yang dapat memenuhi kebutuhan maupun keinginan. Produk dapat berupa barang,

Page 14: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

14

jasa, pasar retail, orang, organisasi, maupun tempat. Sedangkan brand sendiri

merupakan sebuah produk yang memiliki titik penekanan pada adanya dimensi

tambahan yaitu kemampuan untuk membedakan diri dan memberi nilai kepuasan

lebih dari produk-produk lain yang sejenis (Keller, 1998: 3). Stephen King

membedakan produk dan brand, sebagai berikut:

“A product is something that is made in factory; a brand in something is bought by a customer. A product can be copied by a competitor; a brand is unique. A product can be quickly outdated; a successful brand is timeless.”

(Sebuah produk adalah sesuatu yang dibuat di pabrik; sebuah brand dalam suatu produk dibeli oleh konsumen. Sebuah produk dapat ditiru; brand itu unik. Sebuah produk bisa menjadi kuno; sebuah brand yang sukses akan abadi) (Janita, 2009: 4)

Brand diartikan sebagai simbol dari suatu perwujudan semua informasi

yang berhubungan dengan suatu produk dan jasa yang bertujuan untuk

menciptakan suatu asosiasi yang berbeda dan harapan terhadap lingkungan sekitar

(www.en.wikipedia.org/ update 5 Juli 2009). Situs Investopedia A Forbes Media

Company, sebuah situs tentang public relations, marketing, dan media

komunikasi, mendefinisikan brand tidak jauh berbeda, yaitu sebuah pembedaan

simbol, tanda, nama, kata, kalimat, atau kombinasi di antaranya yang digunakan

untuk membedakan diri atau produk mereka dari yang lain

(www.investopedia.com/update 5 Juli 2009). Selanjutnya kata ”branding” yang

mengacu pada proses penciptaan suatu brand diterjemahkan menjadi ”proses

penciptaan merek” (Janita, 2009: 4). Merek memiliki dua manfaat. Yang pertama,

merek memberikan identifikasi terhadap suatu produk sehingga konsumen

Page 15: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

15

mengenali merek dagang yang berbeda dengan produk lain. Kedua, merek

membantu untuk menarik calon pembeli (Ambadar, 2007: 4-5).

Konsumen bersedia membayar lebih untuk suatu brand di atas produk-

produk sejenis karena suatu brand dipersepsikan mempunyai nilai lebih (added

value) dibandingkan komoditas generik. Jadi pada dasarnya, branding adalah

penciptaan nilai tambah atas suatu produk (Janita, 2009: 9-10). Ada beberapa hal

yang bisa di-branding-kan. Branding tidak saja berlaku pada suatu produk atau

layanan saja namun juga bisa terhadap retailer dan distributor, orang, organisasi,

perusahaan, berbagai event olahraga, karya seni, tempat, atau daerah tertentu

(Ambadar, 2007: 7-8).

2. Elemen Brand

Elemen brand atau yang sering pula disebut dengan identitas brand adalah

seperangkat penanda yang digunakan untuk mengidentifikasi dan membedakan

suatu brand. Elemen brand sangat berperan dalam membangun brand awareness

(kesadaran brand) dan membentuk formasi brand yang kuat, asosiasi brand yang

unik dan menarik. Elemen brand yang utama terdiri dari nama, logo atau symbol,

dan karakter (Keller, 1998: 131).

a. Nama

Pada dasarnya adalah sebuah pilihan yang penting karena dapat menjadi

tema utama atau kunci asosiasi bagi sebuah produk. Nama mampu menjadi

alat komunikasi yang efektif. Nama itu menjadi perhatian dan artinya

tertanam dalam benak konsumen. Secara otomatis, nama menjadi hal yang

melekat pada sebuah produk bagi konsumen. Namun sebaliknya, nama

Page 16: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

16

merupakan salah satu elemen brand bagi para pemasar yang sulit untuk

diubah. Beberapa kriteria untuk mengembangkan nama brand yang efektif

adalah (Keller, 1998: 131-132):

(1) Sederhana dan mudah untuk diucapkan

Agar brand mudah diingat diharapkan bahwa nama brand berupa

nama yang sederhana dan mudah diucapkan atau dieja. Nama yang

sederhana dapat membuat konsumen mudah untuk memahaminya

dan mengingatnya (Keller, 1998: 132).

(2) Familiar dan bermakna

Pertimbangan kedua untuk membuat sebuah brand diingat oleh

konsumen, adalah dengan membuat nama brand tersebut familiar

dan bermakna. Sehingga nama brand itu mampu mengingatkan

konsumen kepada struktur pengetahuan yang sudah ada

sebelumnya. Arti dari nama brand bisa konkrit atau abstrak. Semua

objek dapat digunakan untuk membentuk sebuah nama. Seperti

orang, tempat, hewan, atau objek tak bergerak lainnya. Karena

objek-objek tersebut telah melekat dalam ingatan konsumen baik

secara verbal maupun visual.

(3) Nama fiktif

Untuk membuat nama bagi sebuah brand tidak harus diambil dari

kata-kata yang nyata. Konsumen mampu memahami makna nama

sebuah brand meskipun nama tersebut sebuah kata khayalan atau

fiksi.

Page 17: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

17

b. Logo atau simbol

Logo atau simbol merupakan elemen visual dari suatu brand yang

berperan penting dalam membangun kesadaran (awareness) terhadap suatu

brand. Logo berfungsi dapat untuk menguatkan dan menekankan nama

dan makna dari sebuah brand (Keller, 1998: 143).

c. Karakter

Karakter mewakili tipe-tipe tertentu dari sebuah simbol brand. Baik

berupa manusia atau karakteristik nyata lainnya. Karakter brand biasanya

diperkenalkan melalui iklan dan memainkan peran utama dalam iklan

tersebut. Wujud dari karakter brand tersebut bisa berbagai macam bentuk

(Keller, 1998: 146-147).

d. Slogan

Slogan merupakan frase singkat untuk mengkomunikasikan informasi

deskriptif atau persuasif mengenai sebuah brand. Slogan biasanya muncul

dalam iklan namun dapat menaikkan peran penting dalam pengemasan dan

dalam berbagai aspek lainnya dari pemasaran brand tersebut. Slogan

merupakan alat branding yang kuat karena seperti halnya nama brand,

slogan manjadi alat yang benar-benar efisien untuk keseimbangan. Slogan

dapat berfungsi sebagai ”pengait” atau ”pegangan” untuk membuat

konsumen memahami sebuah brand dan menjadikan brand tersebut

istimewa (Keller, 1998: 151).

e. Jingle

Jingle adalah pesan musikal yang ditulis berkenaan dengan brand.

Page 18: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

18

Biasanya ditulis oleh penulis lagu profesional yang memiliki banyak

refren yang mudah tertanam di benak pendengarnya. Jingle dianggap

sebagai slogan yang berbentuk musik sehingga dapat diklasifikasikan

sebagai elemen brand (Keller, 1998: 157).

f. Pengemasan

Terdiri atas aktivitas mendesain dan memproduksi wadah atau

pembungkus untuk sebuah produk. Komponen estetika dan fungsional

dalam pengemasan harus dipilih dengan cermat. Pertimbangan estetika

berkaitan dengan ukuran dan bentuk kemasan, bahan, warna, teks, dan

grafis. Unsur-unsur penting dalam pengemasan adalah dapat

mengidentifikasi brand, memberikan informasi yang deskriptif dan

persuasif, memfasilitasi tranportasi dan perlindungan bagi produk, dapat

disimpan di rumah dengan mudah, serta mempermudah konsumsi produk

tersebut (Keller, 1998: 157 ).

Kriteria umum yang dapat digunakan dalam menentukan elemen brand

antara lain adalah (Keller, 1998: 131-133):

a. Memorability (memiliki kemampuan untuk mudah dikenali dan diingat)

b. Meaningfulness (memiliki makna yang dapat dideskripsikan, bersifat

persuasif dan menarik)

c. Transferability (memiliki kemampuan untuk mudah diterapkan atau

digunakan untuk semua turunan brand)

d. Adaptability (bersifat flexible dan mudah diterima)

e. Protectability (memiliki legalitas dan daya kemampuan bersaing)

Page 19: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

19

Martin Lindstrom, seorang praktisi public relations ternama dari Amerika

Serikat dalam tulisannya yang berjudul Smashing Your Brand mengemukakan

tentang bagaimana cara membuat suatu brand menjadi terkenal:

“The idea of smashing your brand is simple. It’s all about identifying the components you want to be famous for and leverage the fact that the logo is only a very small component of your overall brand visibility. Consider what your brand should be well known for in five years time from today and then consistently begin to build up the association with your signals. But be consistent and be persistent.

(Tidak terlalu sulit untuk mendongkrak suatu brand. Semua hanya tentang mengidentifikasikan komponen apa yang ingin dipopulerkan dan pengaruh fakta bahwa bagian kecil dari keseluruhan komponen brand yang dapat dilihat. Mempertimbangkan bahwa brand yang ingin dipopulerkan dalam kurun waktu lima tahun dan kemudian mulai membangun asosiasi dengan pihak terkait. Harus konsisten dan persisten)”.

3. Personal Branding

Timothy P. O’Brien, penulis buku The Power of Branding, dalam Judhie

Setiawan, menjelaskan bahwa personal branding merupakan identitas pribadi

yang mampu menciptakan sebuah respon emosional terhadap orang lain mengenai

kualitas dan nilai yang dimiliki orang tersebut (http://pksm.mercubuana.ac.id/

update 5 Juli 2009).

Personal branding adalah apa yang dirasakan, dipikirkan, dipahami oleh

orang lain terhadap diri seseorang. Hal tersebut merupakan sesuatu yang dapat

terlihat pada seorang individu dari luar melalui kemasan dan pemasaran nilai-nilai

inti individu tersebut, faedah, dan talenta hingga mencapai pengaruh terbaik.

http://www.blisspr.com/ update 6 Agustus 2009). Sedangkan Peter Montoya

dengan bukunya bertajuk The Brand Call You dalam Nitish Bhalotia mengartikan

personal branding adalah suatu proses yang membutuhkan keahlian, kepribadian,

Page 20: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

20

dan karakteristik unik, yang dikemas dalam suatu identitas yang kuat yang mampu

mengingatkan seseorang di tengah masyarakat dan pesaing lainnya. Peter

Montoya meyakini bahwa kunci dari personal branding adalah bagaimana

seseorang dikenal atau menjadi perhatian bagi orang lain.

“Personal branding lets you control how other people perceive you... You'retelling them what you stand for — but in a way that's so organic and Unobtrusive that they think they've developed that perception all by themselves.… When done right, it's irresistible.” (Personal Branding Press, 2002).

(Personal branding membuat seseorang dapat mengendalikan tentang bagaimana anggapan orang lain terhadap orang tersebut, orang tersebutlah yang memberi tahu orang lain apa yang dipertahankan-namun dengan suatu cara yang alami dan rendah hati hingga masyarakat mengira bahwa mereka sendirilah yang membuat persepsi tersebut.)

Dalam seminarnya, Indira Abidin, seorang praktisi public relations

sekaligus managing director “Fortune PR”, membagi unsur pokok dalam

pengertian personal branding adalah:

a. Nama dan identitas yang diingat publik

b. Penghubung dan pengikat diri dengan publik (connection and

bonding)

c. Merupakan penentu keberhasilan dan nilai pribadi secara jangka

panjang (Abidin: 13 Juni 2009).

Masih dalam Nitish Bhalotia, Julie Fuimano mengungkapkan, personal

branding mencakup penciptaan asosiasi yang kuat, unik, dan menguntungkan ke

dalam pikiran orang-orang di sekeliling. Personal brand dikembangkan secara

tanpa sadar. Bahkan ketika seseorang tidak memainkan peran apa pun untuk

mem-branding dirinya sendiri, secara otomatis orang lain akan menciptakan

Page 21: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

21

asosiasi-asosiasi mengenai orang tersebut sesuai dengan sifat dan kebiasaannya.

Oleh karena itu, seseorang harus memainkan peran aktif dalam menciptakan

brand bagi dirinya sendiri (http://www.brandchannel.com/ update 6 Agustus

2009).

Hubert K. Rampersad dalam tulisannya “A New Blueprint for Powerful

and Authentic Personal Branding” mengemukakan bahwa setiap orang memiliki

brand, namun sebagian besar orang tidak menyadarinya dan tidak mengelolanya

secara strategic, konsisten, dan efektif. Setiap orang harus mengambil alih kendali

atas brand dan pesan-pesan yang disampaikan, karena hal tersebut mempengaruhi

bagaimana orang lain memandangnya. Hal ini akan membantu seseorang untuk

mampu berkembang dan membedakan diri dengan orang lain. Personal branding

lebih dari sekadar memasarkan dan mempromosikan diri. Personal branding

merupakan sintesis dari semua pengharapan, citra dan persepsi yang diciptakan

dalam pemikiran orang lain sewaktu mereka membaca atau mendengar nama

seseorang. (http://www.brandchannel.com/update 3 Januari 2010)

Steve Van, penulis Get Slightly Famous, menyatakan keunggulan

branding terhadap diri sendiri:

· Membedakan diri sendiri dari para pesaing

· Memposisikan fokus pesan dari seseorang ke dalam hati dan pikiran

konsumen yang menjadi target

· Memberikan status “pemikiran peringkat puncak”

· Meningkatkan kewenangan dan kepercayaan mengenai keputusan-

keputusan

Page 22: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

22

· Menempatkan seseorang di peran kepemimpinan

· Meningkatkan prestise

· Menarik perhatian orang-orang dan peluang yang tepat

· Menambah nilai pemikiran orang lain terhadap apa yang dijual oleh

seseorang

· Membuat orang lain mengenali seseorang dengan mudah

· Meningkatkan potensi penghasilan (http://www.brandchannel.com/

update 6 Agustus 2009)

4. Membangun Personal Branding

Menciptakan personal branding sangat mirip dengan cara menciptakan

brand lainnya. Kita harus memutuskan elemen brand, memberi makna terhadap

brand tersebut, memposisikan, mengkomunikasikan makna, dan mengatur

sedemikian rupa sepanjang waktu. Menciptakan personal brand sama saja seperti

halnya menciptakan brand apa pun. Seseorang harus menentukan elemen-elemen

brand, memberikan makna bagi elemen tersebut, menempatkannya di posisi yang

tepat, mengkomunikasikan makna tersebut, dan terus mengelolanya.

Menurut konsultan marketing Kristie Tamsevicius dalam Nitish Bhalotia,

asumsi yang perlu digarisbawahi mengenai filosofi personal branding adalah

masing-masing individu mendapatkan anugerah yang unik dan tujuan yang

berbeda-beda dalam hidup. Seperti gambar piramida dalam membangun personal

branding berikut ini:

Page 23: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

23

Gb. 1.1 Piramida Personal Branding Menurut Kristie Tamvecius

Sumber: Nitish Bhalotia (http://www.brandchannel.com/update 6 Agustus 2009)

1. Determine Who You Are (Menentukan Diri Sendiri)

Karena personal brand memiliki refleksi langsung terhadap

seseorang, untuk mengidentifikasi personal brand, seseorang harus bisa

memahami apa membuat dirinya berbeda dari orang lain (Tom Peters).

Seseorang harus mengidentifikasi kelebihan dan pembawaannya yang patut

menjadi perhatian orang lain. Personal branding semata-mata mengenai

menentukan siapa diri seseorang sebenarnya dalam hal karakter inti yang

otentik, ketimbang menciptakan brand yang diinginkan. Personal brand

seseorang muncul dari pencarian identitas dan makna, yang kemudian

menimbulkan kesadaran akan adanya kelebihan dan talenta yang dimiliki

(http://www.brandchannel.com/ update 6 Agustus 2009)

2. Determine What You Do (Menentukan Apa yang Dilakukan)

Page 24: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

24

Hal ini mencakup tindakan menuliskan bidang-bidang yang menjadi

kelebihan yang dimiliki oleh seseorang yang berkaitan dengan minat

profesional atau keinginan. Tahap ini meliputi tindakan untuk bertanya pada

diri sendiri—Apa yang harus dilakukan agar nilai-nilai yang dicapai bisa

menjadi luar biasa, terarah, beda dari yang lain, dan unggul? Pekerjaan/hal

apa yang paling bisa dibanggakan oleh seorang individu?

Personal branding sama sekali bukan hal yang mengharuskan seorang

individu mengenakan kedok yang memikat, melainkan memahami nilai-

nilai yang dimiliki oleh seorang individu, dan belajar untuk membuat nilai-

nilai tersebut menjadi relevan bagi orang lain. Banyak hal dalam

pengembangan personal brand yang berpusat pada mengidentifikasi nilai-

nilai pribadi seseorang (http://www.brandchannel.com/ update 6 Agustus

2009)

3. Position Yourself (Memposisikan Diri)

Dengan mengidentifikasi kualitas atau karakteristik yang membuat

seseorang berbeda dari pesaing atau koleganya, seorang individu dapat

menciptakan positioning (penempatan posisi) bagi dirinya sendiri. Personal

brand yang baik tidaklah serupa dari yang lain, serta menciptakan asosiasi

yang kuat, menguntungkan, dan unik. Tujuan dari personal brand adalah

untuk membuat personal brand tersebut menjadi jelas, unik, dan dengan

mudah dapat dimengerti, dan untuk menunjukkan keunikan, meraih

keuntungan sehingga membuat orang percaya

(http://www.brandchannel.com/ update 6 Agustus2009)

Page 25: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

25

4. Manage Your Brand (Mengelola Brand)

Menurut Montoya, kunci untuk promosi personal branding jenis apa

pun adalah “pemasaran dari mulut-ke-mulut”. Jaringan sahabat, kolega,

klien, dan konsumen merupakan sarana/kendaraan pemasaran/marketing

yang paling penting yang dimiliki oleh personal brand. Apa yang mereka

katakan mengenai sebuah brand adalah apa yang pada akhirnya akan diukur

oleh pasar sebagai nilai dari brand tersebut.

Personal brand harus membangun sebuah tempat yang mencakup

kepercayaan dan keterkaitan di dalam pemikiran calon konsumen. Semakin

personal brand bisa dipercaya oleh orang lain, maka personal brand

tersebut akan semakin menyebar luas di seluruh pasar tanpa harus

memaksakannya (http://www.brandchannel.com/ update 6 Agustus2009).

Sedangkan menurut Hubert K. Rampersad, Personal brand yang dimiliki

oleh seseorang haruslah otentik; merefleksikan karakter yang sebenarnya; dan

diciptakan berdasar pada nilai-nilai yang dipegang oleh seseorang, keunggulan,

keunikan, dan kepandaian orang tersebut.

1. Mendefinisikan dan merumuskan ambisi personal

Fase atau tahap ini terdiri atas mendefinisikan dan merumuskan

personal ambition dalam suatu cara yang menyenangkan dan persuasif

untuk kemudian diwujudkan. Tahap ini berkenaan dengan mengidentifikasi

diri dan mencaritahu apa impian seseorang, siapa dirinya, pemikiran apa

yang dipertahankannya, apa yang membuat dirinya unik dan istimewa,

mengapa diri seseorang berbeda dari orang lain, apa nilai-nilai yang

Page 26: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

26

dipegangnya, dan mengidentifikasi kepandaian, serta melatih diri untuk

mengatasi keadaan. (http://www.brandchannel.com/ update3 Januari2010)

2. Mendefinisikan dan merumuskan personal brand

Mendefinisikan dan merumuskan janji personal brand yang otentik,

unik, relevan, konsisten, singkat, bermakna, dan persuasif, serta

mempergunakannya sebagai poin utama dari sikap dan tindakan. Pada titik

inilah seseorang harus menentukan spesialisasinya, dengan memfokuskan

pada sebuah talenta utama. Orang itu harus menguraikan layanan

spesifiknya, ciri khas utamanya, serta atribut utamanya yang paling kuat.

Yang terakhir, ia harus menentukan siapa audience-nya (domain) dan apa

kebutuhan utama mereka.

Pernyataan personal brand terdiri atas keseluruhan personal ambition,

sasaran brand, keunggulan, atribut dominan layanan, dan domain.

Pernyataan personal brand tersebut juga mencakup proposisi nilai unik

(unique value proposition). Langkah kedua di fase ini adalah

mendefinisikan kisah personal brand, yang merupakan intisari dari apa

yang ingin diungkapkan mengenai personal brand untuk mendapatkan

reaksi emosional yang positif. Yang terakhir, ia harus mendesain personal

logo, simbol grafis yang mampu mewakili personal brand-nya.

(http://www.brandchannel.com/ update 3 Januari2010).

3. Merumuskan personal balanced scorecard (PBSC)

Personal brand dan personal ambition tidak ada artinya bila

seseorang tidak mengambil tindakan untuk mewujudkannya. Oleh

Page 27: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

27

karenanya, fase ini ditekankan pada pengembangan rencana tindakan yang

terintegrasi dan seimbang berdasar pada personal brand dan personal

ambition untuk meraih sasaran dan tujuan brand, serta mengurangi semua

elemen negatif. Segalanya adalah mengenai menerjemahkan personal

ambition dan personal brand ke dalam PBSC (tindakan). PBSC akan

menerjemahkan personal ambition dan personal brand ke dalam sasaran

personal yang dapat dikendalikan dan dapat diukur, batu loncatan,

peningkatan tindakan dalam suatu cara yang holistik (menyeluruh) dan

seimbang. PBSC dibutuhkan untuk meningkatkan dan me-manage diri

sendiri berdasar pada personal ambition dan brand.

Personal ambition dan personal brand berkaitan erat dengan isi hati

seseorang (emosi/perasaan) serta otak kanan seseorang. Sementara PBSC

berkaitan erat dengan otak kiri, yang sebagian besar memiliki fungsi

analitis, logis, dan kuantitatif. Otak kanan memiliki fungsi intuitif,

emosional, spiritual, dan holistik. Salah satu hasil dari menerapkan model

personal branding yang holistik dan otentik tersebut seiring dengan sarana-

sarana lain yang telah disebutkan di atas adalah keseimbangan antara otak

kiri dan otak kanan serta keseimbangan antara hati dan kepala.

(http://www.brandchannel.com/ update 3 Januari2010).

4. Mengimplementasikan dan mengolah ambisi personal, personal brand, dan

personal balanced scorecard

Personal ambition, personal brand, dan PBSC tidak akan ada artinya

bila seseorang tidak mengimplementasikan ketiganya hingga terwujud. Oleh

Page 28: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

28

karenanya, tahap selanjutnya adalah mengimplementasikan, menjaga atau

mempertahankan, dan mengolah ambisi, brand, dan PBSC secara efektif.

Sebagai tambahan, berusaha untuk membangun kredibilitas, dan menjadi

pakar dalam bidang masing-masing.

Sebarkan informasinya melalui beragam saluran media, lakukan

pekerjaan yang benar-benar disukai yang sesuai dengan personal brand dan

personal value, memperoleh pengalaman dalam bidang di mana brand yang

diciptakan mengalami kelemahan, mempromosikan diri sendiri,

memasarkan brand secara terus-menerus dan secara konsisten, membuat

pilihan secara sadar mengenai orang-orang yang akan diasosiasikan,

membangun jaringan yang kuat, menyampaikan janji brand, dan

ringkasnya, hidup menurut janji brand yang telah disampaikan tersebut.

(http://www.brandchannel.com/ update 3 Januari2010).

5. Personal Branding Online melalui Facebook

Seperti yang dituliskan oleh Osa Rosita dalam bukunya yang berjudul

Gabung di Facebook, Coy, Facebook memang mempunyai beberapa keuntungan

salah satunya adalah “mempromosikan diri”. Karena berdasarkan survey yang

dilakukan oleh Robert Half International (RHI) oleh para eksekutif di Kanada dan

Amerika Serikat, menunjukkan bahwa beberapa perusahaan mulai memasukkan

profil para pelamar kerja di situs pertemanan sebagai bahan penilaian (Rosita: 14-

15).

Sejak Facebook semakin mewabah di alam maya, perusahaan-perusahaan

global kaliber dunia pun ikut terjangkit tren situs jejaring yang sedang digemari

Page 29: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

29

banyak orang untuk mencapai kesuksesan. Sebut saja Louis Vuitton, sebuah

brand terkenal yang lekat dengan produk-produk mewahnya bagi kalangan

menengah ke atas seperti aksesoris, pakaian, jam, perhiasan, dan produk sejenis

lainnya. Louis Vuitton atau yang lebih dikenal dengan inisial LV ini memiliki

Facebook page yang diberi nama The Art of Travel by Louis Vuitton.

Promosi yang dilakukan LV di Facebook mengandalkan koleksi foto

produk dengan model-model cantik yang ditampilkannya. Di bagian Photos,

pengelola Facebook page The Art of Travel by Louis Vuitton.ini menampilkan tak

kurang dari 50 foto koleksi produk yang artistic dan menarik (Enterprise: 6).

Untuk melengkapi promosi yang dilakukan melalui foto-foto produk, pengelola

Facebook page The Art of Travel by Louis Vuitton yang beranggotakan 30.210

orang ini menampilkan sejumlah link yang berisi informasi pendukung promosi

produk, misalnya saja link video pembuatan iklan produk LV terbaru dan link

menuju official website LV (Enterprise: 7).

Tidak hanya Louis Vuitton saja yang melakukan promosi melalui

Facebook. Sebuah perusahaan yang lekat dengan anak-anak dan berpusat di

Burbank, California, yaitu Walt Disney sendiri memanfaatkan Facebook untuk

mempromosikan perusahaan dan kreasi-kreasi yang dihasilkannya. Facebook

page yang beranggotakan 40.784 ini memanfaatkan fasilitas Notes dan fasilitas

Photos untuk melakukan promosi. Di bagian Notes, pihak pengelola menampilkan

sejumlah artikel mengenai Walt Disney, acara-acara yang mereka adakan, dan

artikel ringan yang bisa menambah wawasan (Enterprise: 34-35).

Page 30: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

30

Sedangkan BBC, sebuah stasiun televisi berita, juga menggunakan

Facebook page yang berlabel BBC World News. Facebook page ini semata-mata

mengandalkan fasilitas Wall untuk promosi. Di bagian Wall ini pengelola

menampilkan informasi terbaru yang diperolehnya. Para anggota Facebook yang

berjumlah 1.431 ini juga menggunakan fasilitas Wall untuk memberikan komentar

atau menyampaikan liputan kejadian di lingkungan mereka (Enterprise: 38-39).

Xerox Corporation adalah sebuah perusahaan yang dikenal secara global

karena produk mesin photocopy-nya yang telah digunakan di seluruh dunia

selama puluhan tahun. Tidak mau ketinggalan, Xerox juga menggunakan

Facebook page untuk semakin menduniakan perusahaannya. Facebook page

perusahaan pada umumnya menggunakan nama perusahaannya sebagai identitas.

Tetapi hal ini tidak berlaku pada Facebook page milik Xerox. Perusahaan ini

memilih nama unik berupa sebuah kalimat “So What DOES Xerox do?”.

Pemilihan nama yang unik dan menarik ini sepertinya telah mampu menarik 2.938

orang untuk menjadi anggota Facebook page yang mereka kelola (Enterprise: 72-

73).

Perusahaan minuman ringan PepsiCo, yang telah mendunia di berbagai

lapisan masyarakat ikut meramaikan dunia Facebook dengan mengelola Facebook

page miliknya. Selain memanfaatkan Wall, Photos, dan Notes untuk mendekatkan

produk dan perusahaan pada masyarakat, marketing PepsiCo tidak lupa

menggunakan aplikasi Video di halaman Facebook untuk memasarkan produk-

produknya. Tampilan video ini memiliki fungsi yang sama dengan iklan di media

televisi dan media elektronik lainnya. Terdapat lebih dari 21 video yang berisi

Page 31: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

31

iklan produk-produk terbaru dari PepsiCo yang bisa dilihat oleh para pengguna

Facebook (Enterprise: 162).

Bila melihat kembali pada ulasan di atas, bisa diambil suatu kesimpulan

bahwa perusahaan-perusahaan tersebut melakukan promosi produk dan

perusahaan melalui Facebook dengan menggunakan beberapa fitur-fitur yang

telah disediakan Facebook di antaranya Wall, Photos, Note, Link, Video, bahkan

ada perusahaan yang menggunakan sebuah nama unik dalam Facebook page-nya

untuk menarik perhatian pengguna Facebook.

Maka dari itu, mengacu pada cara yang telah digunakan beberapa

perusahaan kelas dunia tersebut, penulis memutuskan untuk mengadaptasinya

sebagai item-item yang menjadi tolok ukur penulisan ini.

6. Fungsi-Fungsi Media

Perkembangan zaman mempengaruhi media massa jika pada tahun-tahun

sebelumnya, orang hanya mengenal media cetak dan media elektronik (televisi

dan radio), namun sejak orang mulai mengenal internet sebagai bentuk media

massa yang baru, internet pun mengalami perkembangan yang sangat pesat. Tidak

hanya menyajikan informasi dan berita, internet pun berkembang dengan

munculnya trend situs jejaring sosial yang semakin menjamur sejak tahun 1995.

Katz, Gurevitch, dan Haas (1973) dalam Warner et. al. memandang media

massa sebagai suatu alat yang digunakan oleh masyarakat untuk saling

berhubungan satu dengan yang lain. Ketiga tokoh tersebut menggolongkan fungsi

media massa menjadi lima kategori, yaitu:

Page 32: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

32

1. Kebutuhan kognitif—memperoleh informasi, pengetahuan, dan

pemahaman

2. Kebutuhan afektif—emosional, pengalaman menyenangkan, atau estetis

3. Kebutuhan integratif personal—memperkuat kredibilitas dan rasa percaya

diri, stabilitas, dan status

4. Kebutuhan integratif sosial—mempererat hubungan dengan keluarga,

teman, dan sebagainya

5. Kebutuhan pelepasan ketegangan—pelarian dan pengalihan (Warner-

Tankard, 2007: 357).

Dari fungsi-fungsi media massa yang tertulis di atas, bisa dilihat bahwa

personal branding melalui media Facebook sebagai situs jejaring sosial, termasuk

dalam pemenuhan kebutuhan intergratif personal. Karena tujuan dari personal

branding itu sendiri adalah bagaimana membuat diri seseorang mempunyai nilai

di mata orang lain. Seseorang akan memiliki nilai bagi orang lain bila dia mampu

berbuat sesuatu terhadap dirinya dan orang di sekitarnya. Tentunya dengan

sendirinya nilai tersebut akan membentuk suatu kredibilitas dan status seseorang,

hingga akan meningkatkan kepercayaan diri orang yang bersangkutan.

7. Teori Kebutuhan Maslow

Abraham Maslow seorang ahli psikologi menggolongkan kebutuhan

manusia yang disebut sebagai hierarki kebutuhan. Berikut klasifikasi kebutuhan

manusia menurut Maslow:

1. Kebutuhan fisiologis: lapar, haus, dan sebagainya

2. Kebutuhan rasa aman: merasa aman, bebas dari bahaya

Page 33: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

33

3. Kebutuhan dimiliki dan dicintai: bergabung dengan orang lain, diterima,

dan dicintai

4. Kebutuhan harga diri: untuk mencapai, kompeten, serta mendapatkan

persetujuan dan pengakuan

5. Kebutuhan kognitif: untuk mengetahui, memahami, dan mengeksplorasi

6. Kebutuhan estetik; simetri, keteraturan, dan keindahan

7. Kebutuhan aktualisasi diri: untuk menemukan pemenuhan diri dan

menyadari potensi diri.

Gb 1.2 Piramida Hierarki Kebutuhan Manusia

Sumber: Maslow dalam Atkinson (1998: 293)

Kebutuhan fisiologis: rasa lapar, haus, dan sebagainya

Kebutuhan rasa aman: merasa aman bebas dari bahaya

Kebutuhan dimiliki dan dicintai: bergabung dengan orang lain, diterima, dan dicintai

Kebutuhan harga diri: untuk mencapai kompeten dan mendapatkan persetujuan dan pengakuan

Kebutuhan kognitif: untuk mengetahui, memahami, dan mengeksplorasi

Kebutuhan estetik: simetri, keteraturan, dan keindahan

Kebutuhan aktualisasi diri

Page 34: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

34

Bisa dilihat pada piramida di atas bahwa kebutuhan aktualisasi diri adalah

kebutuhan yang tertinggi dan hanya dapat terpenuhi setelah semua kebutuhan

terpenuhi (Atkinson: 293). Sedangkan aktualisasi diri adalah suatu kebutuhan

psikologis untuk menumbuhkan, mengembangkan, dan menggunakan

kemampuannya untuk menjadi diri sendiri sesuai dngan kemampuannya

(elearning.gunadarma.ac.id/2009). Dalam penulisan ini salah satu cara untuk

memenuhi kebutuhan aktualisasi diri adalah dengan memanfaatkan situs jejaring

sosial (Facebook). Dengan mengaktualisasikan diri di Facebook, maka

sebenarnya seseorang secara disadari maupun tidak, telah membangun personal

branding-nya.

F. BATASAN TERMINOLOGI

Dari penjabaran di atas dapat dikemukakan definisi konseptual yang sesuai

dengan konsep pnelitian ini. Definisi tersbut adalah sebagai berikut:

1. Personal branding menurut The Institute of Chartered Accountants in

Australia adalah mengenai bagaimana orang lain memperhatikan, berpikir,

dan merasakan tentang diri seseorang (http://www.blisspr.com/ update 6

Agustus 2009).. Sedangkan menurut Peter Montoya, personal branding

adalah suatu proses yang membutuhkan keahlian, kepribadian, dan

karakteristik unik, yang dikemas dalam suatu identitas yang kuat yang

mampu mengangkat seseorang di tengah masyarakat dan pesaing lainnya.

2. Online dalam Bahasa Indonesia berarti “dalam jaringan”. Sedangkan

online merupakan istilah dalam Bahasa Inggris yang berarti keadaan di

Page 35: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

35

mana seseorang terhubung ke dalam suatu jaringan ataupun sistem yang

lebih besar. Dalam percakapan umum, online dapat berarti seseorang

terhubung dengan jaringan (network) yang lebih besar seperti internet, atau

sedang terhubung dengan orang lain melalui sambungan telepon.

(Http://en.wikipedia.org/update 6 Agustus 2009)

3. Anggota Soloraya Facebook Community (SFC) adalah anggota dari grup

Facebook bernama Soloraya Facebook Community (SFC), yang

diprakarsai oleh beberapa pemilik account Facebook yang ada di Kota

Soloraya yang dibentuk sebagai salah satu wadah para pemilik account

Facebook yang berada dalam wilayah Soloraya.

G. METODOLOGI

1. Jenis Penulisan

Penulisan ini merupakan penulisan deskriptif kualitatif. Seperti yang

diungkapkan oleh Atherton & Klemmack, penulisan deskriptif bertujuan untuk

memberikan gambaran tentang suatu masyarakat atau suatu kelompok orang

tertentu atau gambaran tentang suatu gejala atau hubungan antara dua gejala atau

lebih. Biasanya penulisan deskriptif seperti ini menggunakan metode survei.

Penulisan deskriptif ini bisa meliputi beberapa jenis penulisan yang lebih

spesifik, yaitu:

a. Penulisan yang menggambarkan karakteristik suatu masyarakat atau

suatu kelompok orang tertentu.

b. Penulisan yang menggambarkan penggunaan fasilitas masyarakat.

Page 36: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

36

c. Penulisan yang memperkirakan proporsi orang yang mempunyai

pendapat atau sikap, atau bertingkah laku tertentu.

d. Penulisan yang berusaha untuk melakukan semacam ramalan.

e. Penulisan yang mencari hubungan antara dua variable atau lebih

Penulisan deskriptif adalah penulisan untuk menggambarkan tentang

karakteristik individu, situasi, atau kelompok tertentu. Penulisan ini relatif

sederhana yang tidak memerlukan landasan teoritis yang rumit atau pengajuan

hipotesis tertentu dan dapat meneliti hanya satu variable saja (Ruslan, 2003: 12).

Sedangkan menurut Bodgan dan Taylor dalam Moleong (2002: 3),

kualitatif merupakan tata cara penulisan yang menghasilkan data deskriptif yang

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang, dan perilaku yang diamati

sebagai suasana yang utuh.

2. Lokasi Penulisan

Penulisan ini dilakukan di Kota Surakarta dan juga www.facebook.com.

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang cirinya

dapat diduga. Dalam kaitannya dengan penulisan ini, maka mengambil

anggota Soloraya Facebook Community sebagai populasinya.

b. Sampel

Dalam penulisan ini digunakan teknik purposive sampling atau

pengambilan sample berdasarkan tujuan. Dengan kata lain penulis diberi

kebebasan untuk memilih siapa saja yang akan dijadikan sebagai sumber

Page 37: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

37

data atau informan sesuai dengan maksud dan tujuan penulisan. Selain

itu, dengan teknik ini, berguna mendapatkan informan yang tepat yang

mengurai permasalahan yang menjadi obyek penulisan (Mulyana, 2004:

187). Sebagai sample dalam penulisan ini yang bertindak sebagai

informan adalah anggota-anggota dari Soloraya Facebook Community

(SFC).

4. Sumber data

a. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui

wawancara. responden yang diwawancarai sebagai sumber data dalam

penulisan ini adalah anggota Soloraya Facebook Community (SFC).

b. Data Sekunder

Yaitu data yang dikumpulkan untuk mendukung dan melengkapi

data primer yang berkenaan dengan masalah penulisan. Data sekunder ini

berupa halaman Facebook yang dimiliki oleh anggota Soloraya

Facebook Community (SFC) yang menjadi sumber data primer.

5. Validitas Data

Validitas membuktikan bahwa apa yang diamati sesuai dengan apa yang

ada dalam kenyataan dan apakah penjelasan yang diberikan memang sesuai

dengan apa yang sebenarnya terjadi. Penulisan ini mengusahakan hal tersebut

dilakukan dengan cara triangulasi data. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data, untuk

Page 38: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

38

keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data. Ada empat macam teknik

triangulasi yaitu pemeriksaan terhadap sumber, metode, penyidik, dan teori.

Dalam penulisan ini, yang digunakan adalah teknik triangulasi sumber.

Triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda

dalam metode kualitatif.

Seperti yang diungkapkan Moleong dan Bardiansyah, hal ini dapat

dilakukan dengan jalan:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

yang dikatakannya secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penulisan

dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang.

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

bersangkutan (Bungin, 2008: 257).

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah

sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara adalah salah satu sumber bukti yang paling penting.

Wawancara bisa mengambil beberapa bentuk, tetapi dalam penulisan

Page 39: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

39

ini yang digunakan adalah wawancara yang menggunakan petunjuk

umum wawancara dan wawancara tak terstruktur.

Dalam penulisan ini, penulis menggunakan tipe wawancara yang

yang menggunakan petunjuk umum wawancara dengan membuat

kerangka dan garis besar pokok-pokok yang akan ditanyakan.

Pelaksanaan wawancara dan pengurutan pertanyaan disesuaikan dengan

keadaan responden. (Moleong, 2002 : 138)

Sementara meski penulis membuat terlebih dahulu semua garis

besar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, namun dilapangan penulis

menanyakan pertanyaan-pertanyaan secara lebih mendalam pada setiap

responden, hingga penulis mendapatkan data yang lengkap dari setiap

responden, maka wawancara ini juga merupakan jenis wawancara tak

terstruktur. Karena wawancara tak terstruktur dapat dilakukan pada

keadaan ketika pewawancara ingin menyakan sesuatu secara lebih

mendalam lagi pada subjek tertentu, dan tertarik untuk mengungkapkan

motivasi, maksud atau penjelasan dari responden. (Moleong, 2002: 139)

b. Analisis dokumen

Teknik pengumpulan data dengan Analisa dokumen dapat

dilakukan dengan menganalisa otobiografi, memoir, catatan harian,

surat-surat, artikel, brosur, buletin, maupun foto-foto. Dokumen-

dokumen ini dapat mengungkapkan bagaimana responden

mendefinisikan dirinya sendiri, lingkungan, dan bagaimana kaitan

antara definisi-definisi diri tersebut dalam kaitannya dengan orang-

Page 40: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

40

orang di sekelilingnya dengan tindakannya (Mulyana, 2004: 195).

Dalam penulisan ini, penulis akan menganalisis setiap halaman atau

page account Facebook responden, yang di dalamnya meliputi fitur-

fitur yang digunakan responden, yaitu Profile Information, friends,

Status Update, Note, link, dan Photo.

7. Analisis Data

Dalam penulisan ini, data dianalisis secara deskriptif, dalam artian data-

data hanya dipaparkan sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan berdasarkan

konsep-konsep yang ada. Terdapat tiga komponen pokok yang akan diikuti

penulis. Tiga komponen tersebut adalah:

a. Reduksi

Reduksi data dimulai sejak penulis mengambil keputusan tentang

kerangka kerja konseptual, tentang pemilihan kasus, pertanyaan yang

diajukan, dan tentang cara pengumpulan data yang dipakai. Pada saat

pengumpulan data berlangsung, reduksi data dengan memusatkan tema,

membuat batasan permasalahan, menulis memo. Reduksi data

berlangsung terus menerus selama penulisan kualitatif berlangsung dan

merupakan bagian dari analisis. (Sutopo, 2002: 91-92).

b. Sajian Data (data display)

Sajian data adalah suatu rakitan organisasi informasi yang

memungkinkan kesimpulan riset dapat dilakukan. Dengan melihat suatu

penyajian data, penulis akan mudah memahami apa yang sedang terjadi

dan memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada analisis ataupun

Page 41: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

41

mengambil tindakan lain berdasarkan penulisan tersebut. Jadi dengan

adanya data display ini, akan mempermudah penulis dalam mengambil

kesimpulan. (Sutopo, 2002 :92)

c. Penarikan kesimpulan

Proses konklusi yang terjadi selama pengumpulan data dari awal

hingga akhir. Kesimpulan yang perlu diverifikasikan yang dapat berupa

suatu pengulangan, sebagai pemikiran kedua yang timbul dalam pikiran

penulis pada waktu menulis dengan melihat kembali fieldnote. (Sutopo,

2002:93).

Gb.: 1.3 Interactive Models of Analysis

Sumber: H.B Sutopo, 2002: 96

Reduksi Data

Pengumpulan Data

Penarikan Kesimpulan

Sajian Data

Page 42: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

42

H. KERANGKA BERPIKIR

Gb. 1.4 Skema Kerangka Pikir

Anggota Soloraya Facebook Community (SFC) sebagai objek penulisan,

yang diambil beberapa dari anggotanya untuk menjadi sampel penulisan mengenai

“Bagaimana cara anggota-anggota Soloraya Facebook Community (SFC) tersebut

melakukan Personal Branding melalui account Facebook yang dimiliki?” yang

kemudian akan dianalisis tentang “Bagaimana anggota-anggota Soloraya

Facebook Community (SFC) tersebut melakukan tahap-tahap dalam membangun

personal branding?”.

Kegiatan personal branding tersebut dapat diidentifikasi dengan beberapa

fitur yang tersedia dalam Facebook (Profile Information, friends, Status Update,

Anggota Soloraya Facebook Community

(SFC)

Facebook: ü Profile

Information ü Friends ü Status Update ü Note ü Link ü Photos

Personal Branding

Tahapan Membangun

personal branding menurut Kristie Tamvecius dan

Hubert K. Rampersad

Personal Branding Online Anggota

Soloraya Facebook Community (SFC) melalui Facebook

Page 43: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

43

Note, link, dan Photo) kemudan dari fitur-fitur yang diidentifikasi tersebut, dapat

terlihat bagaimana anggota SFC melalui tahapan dalam membangun personal

branding. Pada akhirnya kegiatan penulisan ini akan menghasilkan deskripsi atau

gambaran mengenai Personal Branding Online Anggota Soloraya Facebook

Community (SFC) melalui Facebook.

Page 44: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

44

BAB II

DESKRIPSI LOKASI

A. Facebook

1. Sejarah Facebook

Facebook adalah sebuah website jaringan sosial di mana para pengguna

dapat bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah, dan daerah untuk

melakukan koneksi dan berinteraksi dengan orang lain. Orang juga dapat

menambahkan teman-teman mereka, mengirim pesan, dan memperbarui profil

pribadi agar orang lain dapat melihat tentang user.

Facebook yang diluncurkan pertama kali pada 4 Februari 2004 ini,

didirikan oleh Mark Zuckerberg, yang merupakan seorang mahasiswa

lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley High School, bersama teman

sekamarnya, Dustin Moskovitz dan Chris Hughes. Pertama kali saat diluncurkan,

situs jejaring sosial ini masih memakai nama TheFacebook.com, bukan

Facebook.com. TheFacebook sendiri diambil dari nama lembar dokumen yang

diberikan ke setiap mahasiswa baru di Harvard University yang menampilkan

profil civitas akademika. Situs ini berganti nama menjadi Facebook.com pada

bulan Agustus 2005.

Awalnya, situs ini hanya diperuntukkan bagi siswa Harvard College.

Dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di

wilayah Boston (Boston College, Boston University, MIT, Tufts), Rochester,

Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy

43

Page 45: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

45

League. (Community, 2009: 1). Banyak perguruan tinggi lain yang selanjutnya

ditambahkan berturut-turut dalam kurun waktu satu tahun setelah peluncurannya.

Akhirnya, orang-orang yang memiliki alamat surat elektronik suatu universitas

(seperti .edu, .ac.uk, dll) dari seluruh dunia dapat juga bergabung dengan situs ini.

Selanjutnya Facebook dikembangkan pula jaringan untuk sekolah-sekolah

tingkat atas dan beberapa perusahaan besar. Sejak 11 September 2006, orang

dengan dengan alamat email apa pun dapat mendaftar di Facebook. Pengguna

dapat memilih untuk bergabung dengan satu atau lebih jaringan yang tersedia,

seperti berdasarkan sekolah tingkat atas, tempat kerja, atau wilayah geografis.

Hingga Juli 2007, situs ini memiliki jumlah pengguna terdaftar paling

besar di antara situs-situs yang berfokus pada sekolah dengan lebih dari 34 juta

anggota aktif yang dimilikinya dari seluruh dunia. Dari September 2006 hingga

September 2007, peringkatnya naik dari posisi ke-60 ke posisi ke-7 situs paling

banyak dikunjungi, dan merupakan situs nomor satu untuk foto di Amerika

Serikat, mengungguli situs publik lain seperti Flickr, dengan 8,5 juta foto dimuat

setiap harinya. Hingga saat ini Facebook telah memiliki lebih dari 170 juta

pengguna dari seluruh dunia, di mana tujuh puluh persen (70%) dari penggunanya

berasal dari luar Amerika dan telah menjadi fenomena bahkan telah berubah

menjadi komunitas digital terbesar di dunia (http://

www.kelompoktujuh.blogdetik.com/ update 24 Oktober 2009).

2. Fitur-Fitur Facebook

Facebook memiliki fitur-fitur yang memungkinkan para usernya

berinteraksi. Fitur-fitur Facebook antara lain:

Page 46: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

46

Status update, adalah pesan singkat yang berisi komentar pribadi user

(Community, 2009: 87). Status bisa dilihat oleh semua teman user, karena status

update ini memang dirancang untuk memperlihatkan status user saat ini. User

bisa bercerita tentang apa yang sedang dilakukannya, namun agar tidak

mengganggu brand yang dibangun sebaiknya memilih aktivitas apa yang akan

dituliskan pada status update (Satvika, 2009: 31)

Wall, Wall fitur yang berupa ruang dalam setiap halaman profil user yang

memungkinkan teman-teman user untuk mengirim pesan pada user, dan pesan ini

dapat dilihat oleh semua orang (Satvika, 2009: 66).

Friends, unsur ketertarikan utama dalam jaringan sosial adalah pencarian

teman-teman. Inilah fitur utama dalam sebuah situs jejaring sosial di mana user

bisa memiliki sejumlah teman. (Satvika, 2009: 16).

Photo, salah satu aplikasi paling populer di Facebook, fitur ini

memungkinkan user untuk memuat foto-foto dan membuat album foto. Facebook

membolehkan user-nya untuk memuat foto hingga tanpa batas maksimal

(unlimited). Seting privasi bisa diterapkan di tiap album yang dimiliki oleh user,

membatasi orang-orang yang ingin melihat album foto user. Yang menarik dari

fitur Photo ini adalah proses “tagging” atau melabeli user dalam foto. Selanjutnya

sebuah pemberitahuan dikirimkan kepada teman yang dilabeli tersebut, dan

menghadirkan link padanya untuk melihat foto tersebut. (Satvika, 2009: 23).

Info atau profile information, halaman ini berisi segala informasi tentang

user. Data pribadi, hingga afiliasi user bisa diisikan di halaman ini. Facebook

memungkinkan user untuk mencantumkan link ke website yang user miliki.

Page 47: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

47

Note atau catatan Facebook, fitur ini mirip dengan blog, di mana user

bebas menuliskan apa saja di sini yang relevan dengan brand yang dibangun.

Fitur note memiliki fasilitas tagging dan penambahan foto maupun video.

(Satvika, 2009: 26)

Video, fitur ini mirip dengan photos, namun untuk video, user dapat meng-

upload video yang dimiliki sebelumnya.

Menurut situs comScore, Facebook berhasil mengungguli pesaingnya,

MySpace, pada April 2008. comScore melaporkan bahwa Facebook telah

menjaring 132,1 juta pengunjung pada Juni 2008, dibandingkan dengan MySpace

yang “hanya” 117,6 juta pengunjung. Sementara itu menurut Alexa, peringkat

situs ini melejit dari peringkat 60 ke peringkat 7 dalam penilaian dari traffic/lalu

lintas akses di seluruh dunia, dari bulan September 2006 hingga September 2007.

Quantcast memberi ranking 15 dalam peringkat situs paling populer di Amerika

Serikat (Alexa.com, diakses Agustus 2008) dan Compete.com memberi peringkat

14 untuk wilayah Amerika Serikat.

Facebook adalah situs jejaring sosial di beberapa negara-berbahasa

Inggris, termasuk Kanada, dan Inggris. Sementara di Amerika saja Facebook

memiliki sekitar 60 juta user dibanding dengan MySpace yang memiliki 73 juta

pengguna. Website ini telah memenangkan beberapa penghargaan “Top 100

Classic Websites” dari PC Magazine di tahun 2007, dan memenangkan “People

Voice Awards” dari Webby Award di tahun 2008. Tahun 2009, Mark Zuckerberg

selaku pendiri Facebook menerima penghargaan 'No Boundaries' Innovation

Award dari The World Economic Forum. Ini merupakan pengakuan terhadap

Page 48: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

48

temuan yang paling inovatif, situs jejaring sosial yang paling diminati di muka

bumi ini. Facebook mendapatkan predikat sebagai “World’s Most Innovative

Company” di tahun 2010, karena digunakan oleh 400 juta pengguna internet di

seluruh dunia. (http://www.teknologinet.com/ update 30 Februari 2010)

3. Kelebihan Facebook

a. Lebih informatif. Ada News Feed (kemudian dikenal dengan nama “Wall”,

Status Update, foto-foto, Posted Item, baik berupa catatan, atau berita-

berita dari situs lain, live feed seperti tautan video streaming di

Youtube.com maupun situs sejenis, dan tautan berisi rekaman lagu atau

suara. Semuanya yang berhubungan dengan apa yang terjadi dengan

network kita (komunitas kita). Kita dapat dengan mudah memantau hal apa

saja yang terjadi di Facebook dengan adanya fitur-fitur tersebut. Terlebih

lagi Facebook memungkinkan kita untuk menambah aplikasi dengan

mudah.

b. Lebih mudah mengecek pembicaraan kita dengan rekan-rekan kita. Saat

saling berkomentar dan kita bisa mengecek langsung setiap pembicaraan

kita dengan teman-teman kita. Tidak hanya di Wall, kita dapat

meninggalkan komentar di manapun sesuka kita, baik itu di catatan, foto,

live feed, kuis atau permainan yang kita ikuti.

c. Jika ada event kita juga bisa membuat undangan virtual yang kemudian

disebar ke teman-teman kita untuk kemudian dikonfirmasi. Apabila kita

punya foto-foto, kita bisa men-“tagged” (mencantumkan nama-nama)

Page 49: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

49

teman kita sehingga mereka bisa melihat foto tersebut dari Facebook

mereka.

d. Kita bisa membuat Facebook yang berupa semacam fans club bagi idola

kita. Dan dengan fitur ini kita dapat menjadi seorang supporter/fan bagi

Facebook jenis ini. Belakangan fitur seperti ini dipakai sebagai Facebook

untuk sosialisasi politik dan kampanye, contoh yang paling nyata adalah

ketika Barrack Obama berkampanye dalam situs jaringan pertemanan ini

yang kemudian membuat dia didukung oleh banyak pendukung dan

menjadi “teladan” bagi kampanye online.

4. Keanggotaan

Facebook adalah situs jejaring sosial gratis, di mana pendaftar tidak perlu

melakukan pembayaran untuk menjadi user atau anggotanya. Untuk mendaftar

menjadi user Facebook sangat mudah, hanya perlu memasukkan data berupa

nama lengkap, e-mail, kemudian password Facebook, jenis kelamin, dan tanggal

lahir.

Dalam Term of Use Facebook tercantum hak dan kewajiban dari user

Facebook. Hak user adalah memperoleh akses dan layanan dari Facebook.com,

user bebas untuk mengisi halaman Facebooknya dengan informasi-informasi

apapun (http://www.surya.co.id/ update 26 September 2009).

B. Soloraya Facebook Community (SFC)

Soloraya Facebook Community merupakan selah satu grup dalam

Facebook, yang diciptakan untuk mewadahi komunitas pecinta Facebook yang

berada di wilayah Soloraya.

Page 50: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

50

Komunitas yang secara resmi diluncurkan pada 20 Mei 2009 ini, tidak

hanya membuat komunitas ini eksis secara online. Berpartisipasi dalam berbagai

kegiatan, Soloraya Facebook Community (SFC) pun berusaha untuk eksis secara

offline dengan para member dan juga dengan berbagai pihak. Hal ini dilakukan

karena Soloraya Facebook Community (SFC) juga mendukung segala kegiatan

yang bertujuan untuk memajukan dan mengembangkan wilayah Soloraya, baik di

bidang informasi, teknologi, pendidikan, maupun kebudayaan. Hingga kini telah

lebih dari lima ribu pemilik account Facebook menjadi member Soloraya

Facebook Community (SFC).

1. Visi dan misi

a. Visi: menjalin dan mempererat networking di antara para pengguna

Facebook di Soloraya

b. Misi:

- Menjalin kerja sama di antara para pengguna Facebook di Soloraya

- Menjalin tali silahturahmi di antara pengguna Facebook di

Soloraya.

- Turut berpartisipasi dan mendukung Pemerintah Kota Solo dalam

mengembangkan Kota Solo

Page 51: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

51

2. Keanggotaan

Ada dua macam keanggotaan dalam Soloraya Facebook Community

(SFC), yaitu:

a. Anggota pasif

Yang termasuk anggota ini adalah para pemilik account Facebook

yang hanya bergabung dalam grup Soloraya Facebook Community

(SFC) secara online

b. Anggota aktif

Sedangkan yang termasuk dalam anggota aktif adalah para

pemilik account Facebook yang tidak hanya bergabung dalam grup

Soloraya Facebook Community (SFC) secara online, namun juga

secara offline dengan memenuhi beberapa persyaratan tertentu dan

mendapatkan beberapa fasilitas sesuai ketentuan yang berlaku, serta

aktif melibatkan diri dalam beberapa kegiatan Soloraya Facebook

Community (SFC).

3. Pengurus Soloraya Facebook Community (SFC)

1. Penasihat:

- Priyo Hadi Sutanto

- Sumartono Hadinoto

- Dwi Heriyanto

- Bambang “Benk” Mitosih

2. Ketua:

- Bambang Nugroho

Page 52: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

52

3. Sekretaris:

- Oky P. Isnanto

- Sadrah Deep

4. Bendahara:

- Eni Maryuni

5. Humas:

- Herman Priyono

- Vita

- Jimmy

6. Government relations:

- Pedhet Wijaya

7. Seksi Umum:

- Lia Duwita

- Diaz Arjun Ardian

Page 53: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

53

BAB III

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

Pada bab ini akan disajikan data-data yang telah didapatkan dan akan

langsung dianalisis oleh penulis satu persatu, terkait permasalahan yang menjadi

fokus penulisan. Data-data tersebut didapatkan penulis dari sebelas orang anggota

Soloraya Facebook Community (SFC) yang menjadi responden. Data-data yang

didapatkan penulis untuk penulisan ini berasal dari sumber data primer yang

berupa wawancara langsung dengan setiap responden, serta dokumen yang berupa

halaman Facebook yang dimiliki oleh masing-masing responden.

Terkait analisis data, penulis akan menganalisis data dengan dua macam

model fase-fase membangun personal branding, seperti yang telah dibahas secara

lengkap sebelumnya pada Bab I. yang pertama, membangun personal branding

menurut Kristie Tamvesicius, yaitu:

1. Determine Who You Are (Menentukan Diri Seseorang Sebenarnya)

Pada tahap ini, seseorang akan mengidentifikasi dirinya, agar lebih

mengenal diri sendiri, hingga ditemukan kelebihan yang membuatnya

berbeda dari orang lain. Lebih detail, pada tahap ini pun seseorang juga

menentukan pembawaan yang pantas untuk mendapakan perhatian dari

orang lain (http://www.brandchannel.com/ update 6 Agustus2009)

2. Determine What You Do (Menentukan Apa yang Dilakukan)

Setelah melakukan identifikasi diri, selanjutnya pada tahap ini

seseorang harus menentukan hal-hal yang bisa dilakukan untuk

52

Page 54: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

54

mendukung personal branding yang ingin dibangun, hingga membuat

seseorang memiliki nilai lebih di mata orang lain dan berbeda dengan

yang lainnya. (http://www.brandchannel.com/ update 6 Agustus2009)

3. Position Yourself (Memposisikan Diri)

Ketika mampu mengidentifikasi diri dan menetukan apa yang bisa

dilakukan untuk membangun personal branding, maka seseorang

dapat menciptakan positioning atau penempatan bagi dirinya dimata

orang lain. Hal ini berkaitan erat tentang bagaimana seseorang

menempatkan dirinya melalui tindakan-tindakan yang dilakukan,

hingga mampu membuat orang percaya akan personal branding yang

dibangunnya. (http://www.brandchannel.com/ update 6 Agustus2009)

4. Manage Your Brand (Mengelola Brand)

Personal branding yang dibangun harus dikelola dengan baik. Hal

ini mencakup bagaimana mengevaluasi dan memasarkan personal

brand seseorang kepada khalayak atau orang lain. Pemasaran berperan

penting dalam pengelolaan personal brand. Seperti yang dituliskan

Montoya, berikut ini :

“the key to any personal branding campaign is "word-of-mouth marketing." The network of friends, colleagues, clients, and customers is the most important marketing vehicle that a personal brand has got” (http://www.brandchannel.com/ update 6 Agustus2009).

Berdasarkan metode membangun personal branding menurut Kristie di

atas, maka setiap responden pada penulisan ini telah melalui tahap “Manage Your

Brand (Mengelola Brand)”, karena semua responden telah memasarkan personal

Page 55: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

55

brand-nya masing-masing secara online melalui media Facebook, seperti yang

menjadi fokus utama dari penulisan ini, (Personal Branding Online). Namun yang

menarik dan menjadi bahan analisis oleh penulis adalah tahap I sampai tahap III

sebelum mencapai tahap “Manage Your Brand (Mengelola Brand)”.

Di mana pada tahap I hingga tahap III ini, setiap responden melakukan hal

yang berbeda-beda antara satu responden dengan responden yang lainnya,

berdasarkan pada profesi, latar belakang, kepribadian serta cara pandang masing-

masing responden.

Yang kedua, penulis juga menganalisis menggunakan “model membangun

personal branding oleh Hubert K. Rampersad, sebagai berikut:

1. Mendefinisikan dan merumuskan ambisi personal

Menurut Hubert, pada tahap ini seseorang mengidentifikasi

dirinya, untuk lebih mengenal diri sendiri, sehingga diperoleh

kesadaran akan keinginan atau ambisi yang dimiliki, kemampuan diri,

kelebihan yang ada, serta nilai-nilai yang menjadi pegangan.

(http://www.brandchannel.com/ update 3 Januari2010).

2. Mendefinisikan dan merumuskan personal brand

Setelah merumuskan personal ambition, selanjutnya adalah

mendefinisikan dan merumuskan personal brand yang ingin dibangun

hingga mendapatkan respon secara emosional yang positif dari orang

lain. Personal brand ini mencakup personal ambition, sasaran brand,

ciri khas dan keunggulan yang menonjol, hingga memiliki UVP

Page 56: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

56

(unique value proposition) nilai yang unik atau berbeda dibanding

orang lain. (http://www.brandchannel.com/ update 3 Januari2010).

3. Merumuskan personal balanced scorecard (PBSC)

Jika personal ambition dan personal branding berkaitan dengan isi

hati dan emosional sesuai fungsi otak kanan seseorang, sedangkan

PBSC ini berkaitan dengan otak kiri yang memiliki fungsi analitis,

logis, dan kuantitatif. Maka PBSC adalah pengembangan personal

ambition dan personal branding ke dalam tindakan yang bisa

dilakukan untuk mendukung dan memperkuat personal branding yang

dibangun. (http://www.brandchannel.com/ update 3 Januari2010).

4. Mengimplementasikan dan mengelola ambisi personal, personal

brand, dan personal balanced scorecard

Tahap terakhir adalah bagaimana seseorang mengimplementasikan

dan mengelola ketiga tahap di atas dalam kehidupan sehari-hari. Selain

itu, memasarkan diri melalui berbagai saluran media juga merupakan

salah satu bentuk dari pengimplentasian personal brand yang dibangun

(http://www.brandchannel.com/ update 3 Januari2010)..

Berdasarkan metode personal branding yang otentik milik Hubert K.

Rampersad, penulis juga menganilisis tahap I sampai tahap III sebelum mencapai

tahap “Mengimplementasikan dan mengolah ambisi personal, personal brand,

dan personal balanced scorecard”. Di mana pada tahap I hingga tahap III ini,

setiap responden juga melakukan hal yang berbeda-beda antara satu responden

dengan responden yang lainnya, berdasarkan pada profesi, latar belakang,

Page 57: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

57

kepribadian serta cara pandang masing-masing responden. Hal ini dikarenakan

setiap responden dari penulisan ini telah melakukan promosi personal branding

melalui Facebook. Di mana pemasaran diri melalui Facebook merupakan salah

satu bentuk implementasi dalam membangun personal branding. Seperti kutipan

dari tulisan Hubert K. Rampersad berikut ini :

“…Sebarkan informasinya melalui beragam saluran media, lakukan pekerjaan yang benar-benar disukai yang sesuai dengan personal brand dan personal value, memperoleh pengalaman dalam bidang di mana brand yang diciptakan mengalami kelemahan, mempromosikan diri sendiri, memasarkan brand secara terus-menerus dan secara konsisten, membuat pilihan secara sadar mengenai orang-orang yang akan diasosiasikan, membangun jaringan yang kuat, menyampaikan janji brand…” (http://www.brandchannel.com/ update 3 Januari2010).

A. PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

1. Rohmad Nur Cahyo – Motivator

a. Penyajian data

Aktif dan selalu bersemangat adalah dua hal yang bisa dilihat dari sosok

Rohmad Nur Cahyo atau akrab dipanggil dengan sebutan ‘Ryo’. Dalam usia

muda, pria berumur 22 tahun yang mempunyai segudang aktivitas ini juga

memanfaatkan Facebook untuk membangun personal branding sebagai seorang

motivator sejak tahun 2009. Meski pada awalnya hanya sekadar mengikuti trend

di dunia maya, ternyata selain bisa bertemu dengan teman-teman lamanya, Ryo

mengaku, Facebook bisa digunakan sebagai media mempromosikan diri. “Selain

bisa bertemu dengan teman-teman lama, FB juga bisa untuk mempromosikan

diri,” ujarnya. Berkaitan dengan personal branding sebagai seorang motivator,

Page 58: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

58

menurut Ryo, seorang motivator seharusnya memberikan inspirasi dan menjadi

penyemangat bagi orang lain serta mampu menjadi solusi bagi permasalahan

orang lain. Seperti yang diungkapkan Ryo berikut ini:

“Menurutku, dia sering memberikan inspirasi atau menjadi penyemangat bagi orang lain, bisa menjadi solusi bagi permasalahan orang lain. Makanya aku kalau memang ada waktu dan aku baca status teman-teman yang mungkin lagi kurang semangat, aku sering semangatin dia. Ibaratnya memberi inspirasi dan memberi solusi meskipun tidak diminta” (20/01/2010).

(1) Profile Information

Dalam menggunakan Facebook untuk mempromosikan diri sebagai

seorang motivator, Ryo memanfaatkan beberapa fitur pada Facebook. Yang

pertama, Ryo menuliskan data dirinya pada Profile Information, seperti yang bisa

dilihat pada gambar tampilan Profile Information ‘Ryo’ berikut ini:

Gb. 3.1 Profile Information Rohmad Nur Cahyo

Page 59: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

59

Page 60: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

60

Sumber:http://www.Facebook.com/home.php?#!/rohmad.n.cahyo?v=info&ref=ts, update 20 Januari 2010

Pada tampilan gambar di atas, bisa dilihat bahwa setiap item, diisi secara

detail dan lengkap. Akan tetapi menurut Ryo, apa yang dituliskannya pada Profile

Information tersebut masih sederhana bila dibandingkan dengan Profile Motivator

lainnya seperti Ibnu Santoso. Bagi dia apa yang telah diisi dalam Profile

Information sudah cukup bisa menunjukkan bahwa dirinya adalah seorang

motivator. Mulai dari aktivitasnya yang banyak bergabung dengan organisasi-

organisasi pengusaha yang identik dengan semangat motivasi. Ketertarikan Ryo

dalam suatu lembaga pengembangan diri, acara-acara TV, dan buku-buku yang

menjadi favoritnya bisa menjadi salah satu indikasi yang menunjukkan bahwa dia

seorang motivator. Berikut ini petikan penjelasan Ryo pada penulis:

Page 61: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

61

“…apa yang kutulis di Profile Information sebagai seorang motivator masih dibilang sederhana dibanding dengan apa yang ditulis Ibnu Santoso di FB dia sebagai sesama motivator. Aku cuma menulis secukupnya, seperti di aktivitas aku cantumkan segala organisasi yang aku ikuti di mana mayoritas dari organisasi tersebut adalah organisasi dan komunitas berbau motivasi dan juga pengusaha muda, terus dari Interest juga di situ kutulis LP3S, itu lembaga yang aku punya di bidang pengembangan diri, favorit TV juga kan aku tulis acara-acara kesukaanku berbau motivasi seperti: Golden Ways, dari buku-buku yang aku suka baca juga buku-buku seputar pengembangan diri kayak Berani gagal, Quantum Ikhlas, atau juga bisa dilihat juga dari About Me yang kutulis, beberapa prestasi yang sudah aku peroleh ada, di antaranya: Best Educator Moslem, Pemimpin Terbaik dan Teladan Sejoglo Semar, dan lain sebagainya. Yang terbaru sih ini menunjukkan aku juga terjun ke budaya dengan jadi Putra Sragen 2009 dan Putra Soloraya 2009. Nah dari itu semua, kurasa orang yang baca sudah bisa berpikir bahwa aku ini ‘motivator’” (20/01/2010).

Namun pada kenyataannya, dalam Profile Information, bisa dilihat bahwa

ketertarikan Ryo tertulis “Enterpreneur dan Motivator”. Hal ini berkaitan, karena

selain sebagai seorang motivator, Ryo juga seorang pengusaha muda, yang salah

satu usahanya bergerak di bidang pengembangan diri.

Penggunaan Bahasa Indonesia dalam penulisan data dirinya, dimaksudkan

agar orang-orang Indonesia yang menjadi temannya mengerti, tentang apa yang

dituliskannya. Meskipun menggunakan Bahasa Jawa atau Bahasa Inggris tidak

akan mengurangi citra dirinya sebagai motivator. Hal ini dilatarbelakangi karena

teman-temannya tidak hanya orang Jawa saja dan juga tidak semua orang bisa

berbahasa Inggris. Seperti pernyataannya berikut ini:

“Ya bukan berarti pakai bahasa lain akan mengurangi citra. Tapi lebih dari sisi tingkat kemudahan dimengertinya apa yang aku tulis. Contoh saja, kemarin aku baru saja dari Bandung ada pelatihan, di mana pesertanya dari setiap wilayah di Indonesia. Nah, saat aku pakai Bahasa Jawa, banyak dari daerah lain yang nggak paham. Jadi ya, alangkah baiknya kalau pakai Bahasa Indonesia kan semua

Page 62: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

62

bisa ngerti. Begitu juga Bahasa Inggris, kan nggak semua orang juga bisa Bahasa Inggris” (28/12/2009).

Keseriusannya dalam membangun personal branding sebagai motivator,

dibuktikannya dengan mencantumkan nama lengkapnya. Hal ini dikarenakan dia

ingin tampil dan ingin orang mengenalnya sebagai pribadi Rohmad Nur Cahyo

yang sebenarnya. Namun Ryo mengaku hanya mencantumkan alamat e-mailnya

saja, dengan alasan khawatir banyak orang tidak dikenal yang sengaja

mengganggunya jika dia juga mencantumkan lengkap nomor telepon. Ternyata

kini, setelah melihat Contact Information-nya, Ryo telah mencantumkan lengkap

nomor teleponnya. Setelah dikonfirmasi, dia mengatakan, kini dia merasa tidak

perlu khawatir akan orang-orang yang mengganggunya, karena dia lebih

mementingkan memberi kemudahan bagi orang yang benar-benar serius ingin

menjalin kerja sama dengannya, agar lebih mudah menghubunginya. Seperti

penuturannya berikut ini:

“Karena sekarang kupikir buat apa aku khawatir sama orang yang iseng itu? Ada teman yang menyarankan aku untuk mencantumkan nomor telepon saja agar orang-orang yang benar-benar ada perlu sama aku lebih mudah menghubungi aku. Kurasa akan lebih banyak juga orang yang serius daripada yang iseng. Jadi buat apa aku ambil pusing takut sama yang suka iseng itu, mending aku pikirkan yang lebih penting aja” (8/03/2010).

Gb. 3.2 Semboyan Rohmad Nur Cahyo

Sumber: http://www.Facebook.com/home.php?#!/rohmad.n.cahyo?v=Wall&ref=ts,update 7 Januari 2010

Page 63: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

63

Personal branding sebagai seorang motivator juga bisa dilihat dari

semboyan dirinya “Ryo sang Motivaction! Pilihanku…(PS)3: Pembelajar Sejati,

Pemimpin Sejati, Pemenang Sejati” yang juga ditulisnya sebagai favorite quotes-

nya. Hal tersebut dimaksudkan untuk memotivasi dirinya dan juga orang lain yang

membacanya.

(2) Friends

Dalam hal berteman di Facebook, Ryo mengaku lebih banyak

mendapatkan Friend Request daripada mengundang orang agar menjadi

temannya. Ryo termasuk orang yang tidak pilih-pilih, karena hampir setiap orang

yang meminta dia untuk berteman, Ryo selalu menerima mereka menjadi teman-

temannya. Namun memang ada orang-orang tertentu yang di-ignore olehnya.

Biasanya mereka adalah orang-orang yang tampil dengan foto-foto seronok.

Menurutnya, tidak sepantasnya foto-foto seperti itu ditampilkan di Facebook dan

demi mencegah hal-hal yang tidak baik. Berikut pernyataan Ryo:

“…jika ada teman-temanku melihat Friends List yang aku punya, dan seandainya ada di antara cewek-cewek ‘tidak pantas’ tersebut ada di Friend List-ku, bisa-bisa image-ku sebagai motivator menjadi menurun. Takut orang-orang berpikir ‘Oh ternyata Rohmad suka juga sama cewek beginian?’ dan menurutku malah banyak nggak bagusnya untuk ke depannya” (28/12/2009).

Gb. 3.3 Teman Rohmad Nur Cahyo di Facebook

Sumber: http://www.Facebook.com/home.php?#!/rohmad.n.cahyo?v=Wall&ref=ts,update 20 Januari 2010

Page 64: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

64

Karena Ryo banyak bergabung pada grup-grup entrepreneur atau

motivasi, membuat sebagian besar teman-teman Facebook-nya berasal dari

kalangan pengusaha dan motivator. Hal ini pun mendukung personal brand Ryo

sebagai seorang motivator. Namun bukan berarti dia akan meng-ignore orang-

orang yang tidak serumpun dengannya. Dengan orang-orang yang berbeda latar

belakang pun Ryo mengaku tetap bisa berbagi masalah, dan berdiskusi. Seperti

yang dikatakan Ryo berikut ini:

“Kebetulan sebagian besar biasanya yang minta aku sebagai teman mereka adalah orang-orang serumpun, dalam artian orang-orang yang tergabung dalam grup yang sama sama aku di FB dan mempunyai background yang sama dengan aku, karena dari awal kan aku pingin dikenal sebagai seorang motivator, jadi aku bergabung dengan grup-grup tentang motivator dan pengusaha” (28/12/2009).

“…mereka bisa berbagi problem dan banyak juga di antara mereka yang minta tolong dimotivasi dan meminta pendapatku, tidak jarang juga beberapa di antara mereka juga ingin langsung bertemu untuk diskusi masalah-masalah mereka” (28/12/2009).

Sedangkan Ryo hanya mengundang orang untuk menjadi teman di

Facebook hanya bagi orang-orang yang telah dikenal sebelumnya dan teman-

teman yang satu grup. “Biasanya aku meng-add orang yang kukenal, dan yang

tergabung dalam satu grup yang sama denganku,” tandasnya.

(3) Status Update

Pemuda asal Kabupaten Sragen ini juga menguatkan personal branding-

nya sebagai seorang motivator melalui status update. Ryo memanfaatkan pesan

singkat dalam Facebook ini dengan menuliskan kalimat-kalimat motivasi.

Menurut penilaiannya, personal branding seorang motivator bisa terlihat dari

Page 65: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

65

status update-nya. “…seharusnya bisa dilihat dari statusnya yang selalu berbau

kata-kata motivasi,” ujarnya. Lebih lanjut dalam petikan wawancara berikut ini:

“Aku selalu menuliskan kalimat atau kata-kata motivasi dan biasanya sekali update kalimat motivasi itu untuk beberapa hari sekitar 4-8 hari, kemudian biasanya baru kuganti dengan kalimat motivasi yang baru” (28/12/2009).

Gb. 3.4 Status Update Rohmad Nur Cahyo

Sumber: http://www.Facebook.com/home.php?#!/rohmad.n.cahyo?v=Wall&ref=ts, update 7 Januari 2010

Seperti yang bisa dilihat pada tampilan di atas, dalam menuliskan status-

status update-nya, Ryo selalu memakai Bahasa Indonesia formal. Menurutnya,

bahasa formal bisa diterima oleh semua kalangan. Hal ini bertujuan agar orang

mampu menerima apa yang disampaikannya hingga orang-orang yang membaca

Page 66: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

66

bisa ikut termotivasi dengan apa yang ditulis Ryo dalam status update-nya.

Berikut petikan penjelasan Ryo saat wawancara:

“…karena ketika kita memakai bahasa formal kan bisa diterima semua kalangan, baik itu teman-teman yang seumuran, lebih muda maupun juga akan bisa kena juga bagi teman-temanku yang senior atau orang-orang penting yang kukenal” (28/12/2009).

“…berkaitan erat dengan bagaimana ketika seseorang mampu menerima apa yang kita sampaikan hingga dia bisa termotivasi, dan kupikir bahasa formal kan dapat dengan mudah dimengerti” (28/12/2009).

Status-status Ryo yang sarat akan kalimat motivasi tersebut biasanya

selalu menuai komentar dari teman-temannya. Meski mengaku sering terlambat

menanggapi komentar-komentar dari teman-temannya, namun dia selalu berusaha

memberikan feedback yang baik. Seperti yang bisa dilihat dari gambar di atas,

yang memuat bagaimana gaya bahasa yang digunakan Ryo ketika membalas

komentar seorang temannya. Dia menggunakan kata-kata yang baik dan semakin

memberikan motivasi pada orang yang bersangkutan. Ryo pun sangat

menghindari penggunaan kata-kata vulgar atau kata-kata kasar, karena

menurutnya kata-kata seperti itu bisa mengurangi personal branding sebagai

seorang motivator. Seperti petikan wawancara berikut ini:

“Karena kan ibaratnya aku mem-‘brand’ diriku ini sebagai seorang motivator dan pengusaha muda, jadi aku juga tidak mau menulis yang ‘nyeleneh-nyeleneh’ yang bisa merusak image-ku” (28/12/2009).

“…kata-kata yang jorok, vulgar…atau Bahasa Jawanya ‘Misuh’ itu aku hindari. Selain itu bisa menurunkan kredibilitasku, kupikir juga semua orang tau kalau kata-kata seperti seharusnya tidak tertulis di suatu media dalam hal ini FB yang bisa dibaca siapa saja. Jadi yang sebaiknya dihindari dan memakai kata-kata yang baik kan masih banyak” (28/12/2009)

Page 67: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

67

Gb. 3.5 Pesan-pesan Wall untuk Rohmad Nur Cahyo

Sumber: http://www.Facebook.com/home.php?#!/rohmad.n.cahyo?v=Wall&ref=ts, update 7 Januari 2010

Gambar di atas bisa mendeskripsikan bagaimana cara Ryo menanggapi

pesan dinding atau Wall dari teman-temannya. Dia pun tetap menjaga setiap kata-

kata yang dituliskannya tetap baik dan sopan.“…intinya aku selalu menggunakan

kalimat yang sopan, Bahasa Indonesia yang baik,” tegasnya.

Demi menjaga personal branding-nya di Facebook, Ryo mengaku pernah

menghapus komentar dan Wall dari orang lain. Hal tersebut terpaksa dilakukannya

karena bisa menurunkan kredibilitas dan semangatnya. Seperti kalimat-kalimat

yang meremehkan atau mencelanya. Berikut petikan penuturan Ryo:

“…menyakitkan hati, yang bisa menurunkan kredibilitasku dan juga ya, yang pasti bisa menurunkan semangatku gitu” (28/12/2009).

“…seperti mencela, meremehkanku. ‘Rochmat ko saiki ngono to? Harusnya kamu kan bla…bla…bla…’ nggak enak kalau aku harus bilang semua. Intinya dari comment itu terkesan nggak suka, atau sirik gitu jadi ya aku hapus aja” (28/12/2009).

Page 68: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

68

(4) Foto

Sama seperti fitur-fitur Facebook di atas, fitur foto juga dimanfaatkan oleh

pemuda yang lahir dua puluh tiga tahun silam ini, untuk semakin menguatkan

personal branding sebagai motivator.

Gb. 3.6 Foto-foto Rohmad Nur Cahyo di Facebook

Sumber: http://www.Facebook.com/rohmad.n.cahyo?v=photos&ref=ts, update 7 Januari 2010

Mahasiswa Ilmu Komunikasi ini meng-upload foto-foto yang sebagian

besar merupakan foto-foto seputar kegiatannya yang bermuatan pesan positif,

seperti kegiatan berhubungan dengan motivasi, bisnis, maupun prestasi yang

diraihnya. Bisa terlihat dari gambar foto-foto di atas, yang menunjukkan Ryo

ketika bersama tokoh-tokoh penting yang menjadi panutannya, kemudian

Page 69: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

69

terpasang juga foto Ryo yang bergaya layaknya seorang yang menunjukkan

semangat. Logo “Bimanusa” sebagai salah satu ladang bisnis Ryo di bidang

pengembangan diri, foto saat Ryo menerima penghargaan sebagai Duta Wisata

Sukowati Kabupaten Sragen 2009, serta foto-foto Ryo menjelaskan foto-foto

bisnis milik Ryo yang lainnya. Agar orang yang melihat dapat mengerti pesan dari

foto yang ditampilkan dalam Facebook-nya, Ryo memberikan sedikit deskripsi

pada foto yang termuat dengan tetap menggunakan Bahasa Indonesia yang baik

“…aku tulis sedikit deksripsi tentang foto-foto itu…kan biar orang yang liat bisa

tau tentang pesan yang termuat di foto tersebut,” terangnya. Seperti yang bisa

dilihat pada contoh salah satu foto berikut ini:

Gb. 3.7 Foto Rohmad bersama orang-orang yang menjadi guru baginya

Sumber: http://www.Facebook.com/rohmad.n.cahyo?v=photos&ref=ts#!/photo.php?pid=30607695&id=1162461040 update 7 Januari 2010

Page 70: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

70

Gb. 3.8 Foto profile Facebook Rohmad

Sumber: http://www.Facebook.com/home.php?#!/rohmad.n.cahyo?v=Wall&ref=ts, update 7 Januari 2010

Sedikit terasa ganjil ketika sebagai seorang motivator, Ryo menggunakan

foto dengan memakai pakaian adat Jawa seperti yang bisa dilihat di atas. Namun

ketika diminta menjelaskan perihal gambar yang menjadi foto profilnya tersebut,

Ryo menjawab bahwa Menjadi Duta Wisata Jawa Tengah 2009 merupakan

prestasi kebanggaannya. “…itu kan prestasiku. Prestasi yang positif. Dengan

harapan sih, bisa memotivasi orang yang tahu untuk tetap maju berprestasi apapun

itu bentuknya,” tuturnya. Dalam ajang pemilihan-pemilihan duta wisata tersebut

Ryo mengaku telah banyak dikenal sebagai seorang motivator. Meski hingga saat

ini selain dikenal sebagai seorang motivator, Ryo juga dikenal sebagai Duta

Wisata Jawa Tengah dan sebagai pengusaha muda, Ryo tetap bersikukuh lebih

ingin dikenal sebagai motivator. Seperti yang dikatakannya pada penulis berikut

ini:

Page 71: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

71

“…ya tetap motivator. Di kalangan teman-teman Putra-Putri Sragen dan Soloraya kemarin aku juga dikenal sebagai motivator. Mereka tau kalau aku itu motivator “(20/01/2010).

“…sudah dari awal memang begitu. Aku sengaja mem-branding-kan diriku sebagai motivator. Selain itu toh usahaku yang di Solo ini LP3S Bima Nusa kan berkutat di bidang pengembangan diri juga” (20/01/2010).

Dalam wawancara yang dilakukan penulis dengan Ryo, Ryo mengaku

bahwa dia merasa telah cukup membangun personal branding sebagai seorang

motivator melalui Facebook dengan memanfaatkan beberapa fitur seperti yang

telah teruraikan di atas. “Ya, aku rasa cukup. Karena bisa diamati dari status

update-ku, Profile Information, dari juga bisa dilihat dari comment yang aku tulis,

foto juga,” tandasnya.

Dari ulasan-ulasan di atas, tampak jelas bahwa Ryo atau Rochmad Nur

Cahyo ini telah membangun personal branding-nya sebagai seorang motivator.

Namun bukan sekadar motivator biasa yang hanya bisa memberikan semangat

melalui kata-katanya. Ryo adalah seorang motivator yang mampu memberikan

semangat bagi orang lain dengan memberikan contoh dengan apa yang dia

lakukan. Ryo membuktikannya dengan menjadi seorang pengusaha muda sukses

yang juga memiliki kepedulian akan dunia pariwisata. Sisi motivator sudah bisa

terlihat jelas dari Profile Information, status update, foto, dan pernyataannya yang

menyatakan bahwa dia memang sengaja membangun personal branding sebagai

seorang motivator di Facebook. Sedangkan sisi lain dari motivator ini sebagai

pengusaha muda, tampak dari Profile Information, dan foto-foto usahanya.

Terakhir, beberapa gelar juara kompetisi pemilihan duta wisata periode 2009 yang

Page 72: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

72

berhasil diraihnya, merupakan salah satu bukti kepeduliannya akan kemajuan

ranah pariwisata.

b. Analisis data

(1) Analisis menggunakan metode membangun personal branding menurut

Kristie Tamvecius, sebagai berikut:

1. Determine Who You Are (Menentukan Diri Seseorang Sebenarnya)

Rohmad atau lebih akrab disapa Ryo ini telah memutuskan untuk

menentukan dirinya sebagai seorang motivator. “Aku ingin lebih dikenal sebagai

seorang motivator,” ungkapnya. Namun Ryo bukan hanya sekadar motivator

biasa, kemampuannya dalam mengukir beberapa prestasi gemilang dalam dunia

kepariwisataan, serta tebalnya jiwa wirausaha dalam diri Ryo menjadi kelebihan

dan ciri khas tersendiri bagi pemuda ini. Seperti yang tercermin pada

pernyataannya berikut ini:

“Ya begitu…itu kan prestasiku. Prestasi yang positif. Dengan harapan sih, bisa memotivasi orang yang tahu untuk tetap maju berprestasi apapun itu bentuknya” (20/01/2010).

“Iya aku memang pengusaha juga…memang ada dua bidang usaha yang aku jalani, satu di Sragen Digital Printing, dll. yang tergabung di ‘Kingdom Kono Grup’, terus usaha yang di Solo ya ini, lembaga pengembangan diri” (20/01/2010).

“Ya begitu…jadi memang aku pingin dikenal kalau aku ini motivator yang menjadi tokoh muda dunia pariwisata sekaligus pengusaha muda” (20/01/2010).

Pribadinya yang selalu bersemangat dan positif juga menjadi nilai tambah

dalam mendukung personal branding yang dibangunnya sebagai seorang

motivator. Sebelum Ryo bisa memotivasi orang lain, dia selalu memotivasi

Page 73: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

73

dirinya dengan motto dalam hidupnya, yaitu “Ryo sang Motivaction!

Pilihanku…(PS) 3: Pembelajar Sejati, Pemimpin Sejati, Pemenang Sejati”.

Bahkan dia selalu mencegah orang-orang yang berpengaruh negatif yang bisa

menurunkan semangat dalam dirinya, meski dalam bentuk kata-kata sekalipun.

Dalam mengawali suatu hubungan pertemanan pun, Ryo menanamkan pikiran

positif di pikirannya terkait dengan orang-orang yang menjadi teman barunya.

Seperti yang tersirat pada penuturannya berikut ini:

“Karena itu merupakan kata-kata yang bisa memotivasi aku setiap saat. Selain itu, jika ada orang lain yang membacanya pun siapa tau juga bisa ikut termotivasi” (28/12/2009).

“…komentar yang menyakitkan hati, yang bisa menurunkan kedibilitasku dan juga ya, yang pasti bisa menurunkan semangatku gitu, aku hapus” (28/12/2009).

“Karena aku pikir mereka semua bisa menjadi teman, mereka punya niat baik hingga mengundang aku sebagai teman mereka” (28/12/2009).

2. Determine What You Do (Menentukan Apa yang Dilakukan)

Pada tahap ini Ryo pun telah menentukan tindakan-tindakan nyata yang

bisa dilakukannya, demi memperkuat personal brand yang sedang dibangunnya

sebagai seorang motivator. Kelebihan Ryo yang selalu bersemangat dan bersikap

positif seperti yang telah dibahas pada tahap sebelumnya, menjadi salah satu

modal dalam menunjang personal branding-nya sebagai seorang motivator. Ryo

yang selalu berusaha menuliskan kalimat-kalimat pemberi semangat atau

motivasi, menampilkan foto-foto yang bermakna positif, hingga banyak berteman

dengan sesama motivator. Berikut petikan-petikan pernyataan Ryo yang

menyiratkan tindakan-tindakan yang dilakukannya guna mendukung personal

branding-nya sebagai seorang motivator:

Page 74: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

74

“Aku selalu menuliskan kalimat atau kata-kata motivasi dan biasanya sekali update kalimat motivasi itu untuk beberapa hari sekitar 4-8 hari, kemudian biasanya baru aku ganti dengan kalimat motivasi yang baru” (28/12/2009).

“…motivator menurutku berkaitan erat dengan bagaimana ketika seseorang mampu menerima apa yang kita sampaikan hingga dia bisa termotivasi, dan aku pikir bahasa formal kan dapat dengan mudah dimengerti” (28/12/2009).

“…aku menanggapi seperlunya aja tergantung komentar orang tersebut. Tapi tetap berbau kata-kata motivasi. Karena kan ibaratnya aku mem-‘brand’ diriku ini sebagai seorang motivator” (28/12/2009).

“Makanya aku kalau memang ada waktu dan aku baca status teman-teman yang mungkin lagi kurang semangat, aku sering semangatin dia. Ibaratnya memberi inspirasi dan memberi solusi meskipun tidak diminta” (20/01/2010).

“Jenis-jenis foto yang aku upload di FB biasanya foto-foto yang positif entah itu kegiatanku, positif prestasi, yang mengandung makna-makna nasihat, motivasi” (28/12/2009).

“…aku cantumkan segala organisasi yang aku ikuti di mana mayoritas dari organisasi tersebut adalah organisasi dan komunitas berbau motivasi dan juga pengusaha muda, terus dari Interest juga di situ aku tulis LP3S, itu lembaga yang aku punya di bidang pengembangan diri, favorit TV juga kan aku tulis acara-acara kesukaanku berbau motivasi seperti: Golden Ways, dari buku-buku yang aku suka baca juga buku-buku seputar pengembangan diri kayak Berani Gagal, Quantum Ikhlas, atau juga bisa dilihat juga dari About Me yang aku tulis, beberapa prestasi yang sudah aku peroleh ada di antaranya: Best Educator Moslem, Pemimpin Terbaik dan Teladan Sejoglo Semar, dan lain sebagainya. Yang terbaru sih ini menunjukkan aku juga terjun ke budaya dengan jadi Putra Sragen 2009 dan Putra Soloraya 2009. Nah dari itu semua, kurasa orang yang baca sudah bisa berpikir bahwa aku ini ‘motivator’. Ditambah dengan status-status yang aku tulis sebagian besar memang memotivasi orang. Itu yang aku maksud sudah cukup memberikan gambaran diriku sebagai seorang motivator” (20/01/2010).

“…aku juga lebih mengkonsentrasikan bergabung dengan grup-grup yang berkaitan dengan motivator, pengusaha, dan sekarang karena jadi Putra Sragen 2009 dan Putra Soloraya 2009, aku juga gabung dengan grup berbau budaya” (20/01/2010).

Page 75: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

75

Walaupun begitu, Ryo juga berhati-hati dalam usaha menjaga image

baiknya sebagai seorang motivator. Seperti yang tersirat dari petikan penuturan

Ryo berikut ini:

“Karena dengan Bahasa Indonesia lebih sopan dan lebih enak jika dibaca semua orang, dan tidak akan mengurangi citra sebagai seorang motivator dan pengusaha muda” (28/12/2009).

“Biasanya yang aku ignore adalah orang-orang yang foto profile-nya memakai foto-foto seronok yang tidak pantas diliat. Biasanya cewek-cewek yang pakai gambar seronok Kepercayaan orang sama aku mungkin juga bisa saja berkurang. Memang belum terbukti sih, tapi ya intinya aku tidak suka dari yang begituan yang diumbar, dan aku mencegah diri saja dari hal-hal seperti itu” (28/12/2009).

“…kata-kata yang jorok, vulgar…atau Bahasa Jawanya ‘Misuh’ itu aku hindari. Selain itu bisa menurunkan kredibilitasku, aku pikir juga semua orang tau kalau kata-kata seperti seharusnya tidak tertulis di suatu media dalam hal ini FB yang bisa dibaca siapa saja. Jadi yang sebaiknya dihindari dan memakai kata-kata yang baik kan masih banyak” (28/12/2009).

“…intinya aku selalu menggunakan kalimat yang sopan, Bahasa Indonesia yang baik” (28/12/2009).

3. Position Yourself (Memposisikan Diri).

Ryo secara tidak langsung telah menciptakan positioning sebagai seorang

motivator bagi dirinya di mata orang lain, setelah melalui tahap pengidentifikasian

diri dan tahap penentuan tindakan. Hal ini terbukti dari respon beberapa orang

yang menjadi teman Ryo diFacebook, seperti petikan pengakuan Ryo serta

tampilan gambar berikut ini:

“Di kalangan teman-teman Putra-Putri Sragen dan Soloraya kemarin aku juga dikenal sebagai motivator. Mereka tau kalau aku itu motivator” (20/01/2010).

“…dari Personal Information yang aku tulis, dari update status yang aku tulis, terus dari yang aku tulis di kotak di bawah foto itu yang ‘Ryo sang motivaction’, terus foto-foto yang aku pasang juga. Dari status juga sering ada yang

Page 76: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

76

comment balik ke aku ‘Mas…ini motivator ya?’ nah itu kan bisa jadi contoh bahwa orang pun sudah bisa tau aku ini motivator” (20/01/2010).

Gb. 3.9 Pesan-pesan Wall untuk Ryo

Sumber: http://www.Facebook.com/home.php?#!/rohmad.n.cahyo?v=Wall&ref=ts, update 7 Januari 2010

Terkenal sebagai seorang motivator dikalangan teman-teman serta,

disebutnya Ryo sebagai motivator oleh teman-teman di Facebook, secara otomatis

telah menujukkan bahwa Ryo mendapatkan posisi dan pengakuan sebagai seorang

motivator dimata orang lain.

4. Manage Your Brand (Mengelola Brand)

Melihat tahap-tahap yang telah dilakukan Ryo tersebut, serta kembali

memperhatikan pada penyajian data sebelumnya, bisa disimpulkan Ryo pun telah

melakukan tahap pengelolaan personal brand yang sedang dibangunnya. Karena

pemasaran diri seperti yang telah dilakukan Ryo melalui Facebook sebagai media

promosi, merupakan salah satu wujud dari pengelolaan personal branding-nya

sebagai seorang motivator.

Page 77: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

77

(2) Analisis menggunakan metode membangun personal branding menurut

Hubert K. Rampersad:

1. Mendefinisikan dan merumuskan ambisi personal

Ryo telah menetapkan ambisi pribadinya sebagai seorang motivator.

Ambisi tersebut bisa dilihat dari penuturan Ryo yang tanpa ragu-ragu menyatakan

keinginannya yang ingin dikenal orang sebagai motivator. “Aku ingin lebih

dikenal sebagai seorang motivator,” ungkapnya. Sebagai seorang motivator, Ryo

memegang teguh nilai-nilai kesopanan baik dalam bertindak maupun berucap. Hal

ini tercermin dari pernyataan-pernyataan Ryo berikut ini:

“…intinya aku selalu menggunakan kalimat yang sopan, Bahasa Indonesia yang baik” (28/12/2009).

“Kalimat seperlunya saja untuk menerangkan tentang foto tersebut. Yang sopan dan baik tentunya” (28/12/2009).

“…takutnya, jika ada teman-temanku melihat Friends List yang aku punya, dan seandainya ada di antara cewek-cewek ‘tidak pantas’ tersebut ada di Friend List-ku, bisa-bisa image-ku sebagai motivator menjadi menurun. Takut orang-orang berpikir ‘Oh ternyata Rohmad suka juga sama cewek beginian?’ dan menurutku malah banyak nggak bagusnya untuk ke depannya” (28/12/2009).

“…karena ketika kita memakai bahasa formal kan bisa diterima semua kalangan, baik itu teman-teman yang seumuran, lebih muda maupun juga akan bisa kena juga bagi teman-temanku yang senior atau orang-orang penting yang aku kenal” (28/12/2009).

“Ya…kata-kata yang jorok, vulgar...atau Bahasa Jawanya ‘Misuh’ itu aku hindari. Selain itu bisa menurunkan kredibilitasku, aku pikir juga semua orang tau kalau kata-kata seperti seharusnya tidak tertulis di suatu media dalam hal ini FB yang bisa dibaca siapa saja. Jadi yang sebaiknya dihindari dan memakai kata-kata yang baik kan masih banyak” (28/12/2009)

Page 78: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

78

Selain kesopanan, sebagai seorang motivator, Ryo pun berpendapat

bahwa seorang motivator sebaiknya mampu menjadi inspirasi, serta bisa menjadi

solusi bagi orang lain. Berikut penuturan Ryo:

“…sering memberikan inspirasi atau menjadi penyemangat bagi orang lain, bisa menjadi solusi bagi permasalahan orang lain. Makanya aku kalau memang ada waktu dan aku baca status teman-teman yang mungkin lagi kurang semangat, aku sering semangatin dia. Ibaratnya memberi inspirasi dan memberi solusi meskipun tidak diminta” (20/01/2010).

Sebagai seorang motivator yang senantiasa harus memberikan semangat

bagi orang lain, tentunya Ryo harus selalu optimis dan penuh semangat dalam

setiap hal yang dilakukannya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dalam

hidupnya. Selalu optimis dan bersemangat inilah yang menjadi kelebihan dari

pribadi seorang Ryo. Hal ini tersirat dari keoptimisan dan semangatnya dalam

meraih prestasi menjadi duta wisata. “…dengan menjadi duta wisata kan

prestasiku. Prestasi yang positif. Dengan harapan sih, bisa memotivasi orang yang

tahu untuk tetap maju berprestasi apapun itu bentuknya,” ungkapnya.

Gb. 3.10 status-status update Rohmad yang sarat akan kata-kata motivasi

Page 79: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

79

Sumber: http://www.Facebook.com/home.php?#!/rohmad.n.cahyo?v=Wall&ref=ts, update 7 Januari 2010

2. Mendefinisikan dan merumuskan personal brand

Sebagai seorang motivator, Ryo membuat dirinya berbeda dari motivator

lainnya. Tidak hanya berhenti pada sebutan sebagai seorang motivator, namun

lebih dari itu, Ryo pun merupakan seorang pengusaha serta menjadi salah satu

tokoh muda dunia pariwisata. Seperti yang tercermin pada penuturannya berikut

ini:

“…jadi memang aku pingin dikenal kalau aku ini motivator yang menjadi tokoh muda dunia pariwisata sekaligus pengusaha muda” (20/01/2010)

“Iya aku memang pengusaha juga…memang ada dua bidang usaha yang aku jalani, satu di Sragen Digital Printing, dll yang tergabung di ‘Kingdom Kono Grup’, terus usaha yang di Solo ya ini, lembaga pengembangan diri” (20/01/2010).

Keahlian Ryo dalam memberikan motivasi melalui rangkaian kata-katanya

merupakan ciri khas tersendiri bagi sosok motivator ini. Bahkan talenta Ryo di

beberapa bidang menjadi keunikan tersendiri. Seperti yang telah disebutkan

sebelumnya bahwa Ryo adalah motivator yang tidak hanya bisa memberikan

inspirasi melalui kata-kata namun dia pun bisa menunjukkan buah dari

keoptimisan dan semangatnya yang dibuktikan dengan kesuksesan lahan

bisnisnya dan beberapa prestasi di bidang kepariwisataan.

3. Merumuskan personal balanced scorecard (PBSC).

Untuk mengembangkan dua tahap sebelumnya, pada tahap ini Ryo telah

merumuskan personal balanced scorecard (PBSC). Sebagai seorang motivator,

Page 80: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

80

Ryo tidak hanya memanfaatkan Facebook, sebagai media pertemanan saja. Lebih

dari sekadar situs pertemanan, Ryo sengaja menggunakan Facebook untuk

mempromosikan dirinya sebagai motivator. Seperti yang diutarakannya pada

penulis berikut ini:

“Ya awalnya memang hanya mengikuti trend yang berkembang di kalangan masyarakat, tapi ternyata bisa dimanfaatkan untuk mem-brand-kan diriku sebagai motivator” (28/12/2009).

Ryo sadar betul bahwa melalui Facebook, dia bisa selalu menyebarkan

energi positif kepada banyak orang dalam waktu yang singkat. Seperti

memanfaatkan status-status update-nya yang selalu mengandung pesan-pesan

motivasi dan foto-foto yang dapat menginspirasi bagi orang-orang yang

melihatnya.

“Tiap pagi pasti aku tulis status yang positif untuk menyemangati orang” (20/01/2010).

“Aku selalu menuliskan kalimat atau kata-kata motivasi dan biasanya sekali update kalimat motivasi itu untuk beberapa hari sekitar 4-8 hari, kemudian biasanya baru aku ganti dengan kalimat motivasi yang baru” (28/12/2009).

“Jenis-jenis foto yang aku upload di FB biasanya foto-foto yang positif entah itu kegiatanku, positif prestasi, yang mengandung makna-makna nasihat, motivasi” (28/12/2009)

Hal-hal yang dilakukan Ryo tersebut di atas secara otomatis menunjukkan

kesengajaan Ryo dalam merencanakan semuanya terlebih dahulu, perihal apa

yang akan dilakukannya terhadap Facebook-nya untuk menunjang personal

branding yang dibangunnya sebagai seorang motivator.

4. Mengimplementasikan dan mengolah ambisi personal, personal brand,

dan personal balanced scorecard

Page 81: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

81

Promosi diri yang telah dilakukan Ryo melalui Facebook seperti yang

telah diulas secara lengkap pada penyajian data sebelumnya, menunjukkan bahwa

Ryo telah sampai pada tahap pengimplementasian personal branding yang

dibangunnya sebagai seorang motivator, karena seperti yang telah disebutkan

sebelumnya bahwa pemasaran diri merupakan salah satu bentuk dari pengelolaan

personal brand.

2. Sigit Rastaman – Marketing Manager

a. Penyajian data

Jujur serta apa adanya adalah hal yang terkesan pertama kali saat penulis

berbicara dengan sosok yang satu ini. Sigit Rastaman, begitu dia menyebut

dirinya di Facebook. Kepala marketing ini, tetap tidak mau menyebutkan nama

aslinya ketika penulis bertanya. Berbeda dengan responden sebelumnya, yang

membangun personal branding sesuai dengan profesinya. Sigit yang satu ini tidak

membangun personal branding sesuai profesinya sebagai seorang marketing. Dia

justru menampilkan diri dan secara tidak langsung membangun personal branding

sebagai seorang penganut paham reggae atau sering disebut sebagai “rastaman”.

“It’s about how you respect life. Bagaimana kita menghargai hidup. Hidup

sederhana, nggak muluk-muluk,” ujarnya ketika ditanya mengenai filosofi hidup

seorang rastaman. Menurut Sigit, seorang rastaman tidak harus selalu tampil

dengan simbol-simbol khas ‘rasta’, namun lebih pada bagaimana cara dia berpikir

dan memandang kehidupan. Seperti yang diungkapkannya pada penulis berikut

ini:

Page 82: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

82

“Kalau bicara soal penampilan, seperti yang saya bilang tadi, nggak selalu pakai simbol-simbol rasta. Tapi ya biasanya memang secara kasat mata terlihat dari yang dia pakai, baju, topi, atau tas ada simbol-simbol rasta, kayak daun ganja, warna ijo-kuning-merah, atau Bob Marley juga. Rambut juga gimbal, tapi nggak semua rastaman rambutnya selalu digimbal. Mbak bisa lihat, saya tidak menggimbal rambut saya kan? Dulu sih memang pernah, tapi bukan berarti karena sekarang rambut saya sudah nggak gimbal lagi, saya bukan rastaman kan? Soul saya tetap rastaman” (29/01/2010).

“Orang rasta itu cuek biasanya, apa adanya. Kami biasanya tidak terlalu peduli dengan apa yang terjadi di sekitar kita, berbicara tentang apa yang kami pikirkan, kami tidak berpikir yang rumit-rumit. Segalanya dibuat simple, santailah saja-lah. Nggak ambil pusing sama hidup, enjoying life aja. Apa yang ada ya diterima dijalani, nggak berambisi yang muluk-muluk lah” (29/01/2010).

Menyoal bagaimana idealnya seorang rastaman menampilkan diri di

Facebook, menurut Sigit bisa terlihat dari foto-foto yang di-upload, serta dari

status yang ditulis. Berikut penjelasan Sigit kepada penulis:

“Biasanya foto-foto dia banyak yang memakai pernak-pernik rasta atau memperlihatkan simbol-simbol yang identik dengan rasta, meski rambut nggak harus di-dreadlock atau digimbal, ya? Terus mungkin juga dari statusnya kalau ada tulisan ‘wooyoo’…itu rasta biasanya atau yang lebih khas lagi ada tulisannya ‘Bob Marley said: ...’, ‘Sang Nabi bilang: …’ tapi itu juga nggak harus. Itu saja menurut saya” (29/01/2010).

Berikut adalah ulasan bagaimana seorang Sigit Rastaman menampilkan

diri sebagai seorang Rastaman.

(1) Profile Information

Informasi yang tercantum pada Profile Information Facebook Sigit, bisa

menunjukkan bahwa dia seorang rastaman. Seperti yang bisa dilihat pada tampilan

berikut ini:

Page 83: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

83

Gb. 3.11 Profile Information Sigit Rastaman

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=1477927857&v=info&ref=ts#!/profile.php?id=1477927857&v=info&ref=ts, update 28 Januari 2010

Dari tampilan Profile Information singkat di atas yang bisa menunjukkan

bahwa pria yang satu ini merupakan seorang penganut paham reggae adalah

dengan memakai nama “Sigit Rastaman”. Kemudian pada Personal Information

pun, tertulis tentang dirinya “Pure Rastaman”, dari seratus dua puluh pages yang

Page 84: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

84

diikutinya, salah satunya adalah page “Bob Marley” yang menjadi icon bagi kaum

reggae, serta dari grup yang diikutinya pun terdapat beberapa grup beraliran

reggae seperti Bob Marley Fans, Conscious Reggae Music Lovers, A Tribute To

Bob Marley, dan lain sebagainya yang merupakan grup bagi para pecinta reggae.

Bagi Sigit, paham seorang rastaman yang diilhami dari musik-musik

reggae ini tidak hanya sekadar selera musik dan fashion style. Namun lebih dari

itu, filosofi reggae ini telah merasuk jauh di dalam benak dan pikirannya. Seperti

pengakuannya berikut ini:

“Sebenarnya bukan ingin menunjukkan saya seorang rastaman, Mbak. Tapi memang itulah saya. Nuwun sewu kalau dibilang penggemar berat, saya sudah masuk pada tahap soul. Jadi filosofi rasta, reggae, sudah masuk dalam jiwa saya, dan cara pandang hidup saya. Itu kalau Anda paham mengenai filosofi reggae. Dan saya, rasta bangetnya itu bukan dalam sebatas penampilan saja. Penampilan bisa menipu, Mbak. Dalam artian begini, kadang orang yang memakai pernak-pernik berbau rasta, belum tentu dia seorang rastaman, mungkin dia hanya sebatas sebagai fashion saja. Tapi sebaliknya, saya kalau di kantor atau dalam suatu keperluan tidak selalu menggunakan item-item tertentu yang menempel di badan saya yang menunjukkan simbol-simbol rasta, tapi kalau orang yang paham saya paham filosofi reggae, bisa melihat dari inner saya kalau saya ini rastaman. Nama saya kasih nama rastaman di belakang nama Sigit itu juga karena saya merasa nyaman dengan ‘rastaman’. Karena memang itu saya” (29/01/2010).

(2) Foto

Dalam hal penggunaan fitur foto dalam Facebook, Sigit yang jarang meng-

upload foto-foto baru ini adalah orang yang suka meng-upload foto-foto bersama

anak dan istrinya, selain foto diri dan foto bersama teman-temannya.

Page 85: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

85

Gb. 3.12 foto-foto Sigit Rastaman di Facebook

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=1477927857&v=info&ref=ts#!/profile.php?id=1477927857&v=photos&ref=ts, update 28 Januari 2010

Pada tampilan di atas bisa terlihat bahwa foto-foto yang di-upload

penyuka musik reggae ini tetap mencerminkan bahwa dirinya adalah seorang

rastaman. Simbol-simbol rasta yang termuat pada foto-foto di atas terlihat jelas,

seperti bendera Jamaika yang merupakan asal mula musik reggae, topi khas

berwarna merah-kuning-hijau, foto Bob Marley pun termuat dalam album

Page 86: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

86

fotonya. Foto-foto ini semakin mendukung personal branding yang dibangunnya

sebagai seorang rastaman.

Di sisi lain, rastaman yang satu ini ternyata merupakan sosok yang sangat

mencintai keluarganya. Tampil bersama istri dan putrinya tercinta menjadi salah

satu wujud untuk menunjukkan rasa cinta terhadap keluarga kecilnya yang

memiliki arti penting bagi dirinya. Karena keluarga menjadi sumber kebahagiaan

pada hidupnya. Terkesan dari Facebook seorang Sigit Rastaman, bahwa dia

adalah seorang rastaman yang dekat dengan keluarganya. Seperti pernyataan Sigit

saat wawancara, berikut ini:

“Ya karena saya ingin menunjukkan saya ini juga pria normal yang punya keluarga, punya anak istri. Saya cinta keluarga saya. Itu istri, istri saya yang saya perjuangkan untuk jadi istri saya, saya pilih sendiri. Anak juga itu darah daging saya, ya saya pingin orang tau kalau saya punya keluarga yang bahagia” (29/01/2010).

“…bagi saya keluarga saya itu sumber kebahagiaan saya. Ya yang saya lakukan juga buat keluarga saya” (29/01/2010).

Sangat jelas dari uraian di atas, bahwa Sigit Rastaman tanpa sengaja

sedang membangun personal branding sebagai seorang rastaman pada Account

Facebook miliknya. Hal ini tampak dari caranya memanfaatkan fitur Profile

Information dan foto yang keduanya menunjukkan bahwa manager marketing ini

adalah seorang rastaman.

b. Analisis Data

(1) Analisis menggunakan metode membangun personal branding menurut

Kristie Tamvecius:

1. Determine Who You Are (Menentukan Diri Seseorang Sebenarnya)

Page 87: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

87

Sama seperti halnya dengan responden sebelumnya, pada tahap ini Sigit

juga telah menentukan dirinya sebagai seorang penganut paham rasta yang

kemudian biasa disebut dengan sebutan “Rastaman”, sesuai dengan nama yang

dipakainya ‘Sigit Rastman’. Hal tersebut tercermin dari ungkapannya berikut ini:

“…saya ini pribadi yang apa adanya. Saya pencinta dan penganut rasta, saya ya begini ini” (29/01/2010).

Dengan menjadi penganut paham rasta yang berprinsip hidup sederhana,

memiliki konsep penghargaan atas kehidupan dengan saling menghormati orang

lain, serta mensyukuri atas apa yang telah didapatkan, telah menjadi ciri dan

kelebihan tersendiri dari Sigit yang satu ini. Hal tersebut dapat tercermin dari

penjelasan Sigit berikut ini:

“Jadi filosofi rasta, reggae, sudah masuk dalam jiwa saya, dan cara pandang hidup saya. Itu kalau Anda paham mengenai filosofi reggae” (29/01/2010).

“It’s about how you respect life. Bagaimana kita menghargai hidup. Hidup sederhana, nggak muluk-muluk. Kita menghormati hak-hak orang lain, orang lain juga menghargai hak-hak kami, cukup sudah” (29/01/2010).

“Orang rasta itu cuek biasanya, apa adanya. Kami biasanya tidak terlalu peduli dengan apa yang terjadi di sekitar kita, berbicara tentang apa yang kami pikirkan, kami tidak berpikir yang rumit-rumit. Segalanya dibuat simple, santailah saja-lah. Nggak ambil pusing sama hidup, enjoying life aja. Apa yang ada ya diterima dijalani, nggak berambisi yang muluk-muluk lah” (29/01/2010)

Satu lagi kelebihan pada Sigit. Meski cenderung terkesan cuek, akan tetapi

bukan berarti Sigit juga tidak peduli terhadap keluarganya. Sebaliknya, Sigit

sangat mencintai istri serta putri semata wayangnya. Berikut pernyataan Sigit

yang menyiratkan rasa sayangnya terhadap keluarga:

Page 88: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

88

“…istri saya yang saya perjuangkan untuk jadi istri saya, saya pilih sendiri. Anak juga itu darah daging saya, ya saya pingin orang tau kalau saya punya keluarga yang bahagia” (29/01/2010).

“Ya itu, bagi saya keluarga saya itu sumber kebahagiaan saya. Ya yang saya lakukan juga buat keluarga saya” (29/01/2010).

2. Determine What You Do (Menentukan Apa yang Dilakukan)

Dalam rangka menunjang personal branding yang sedang dibangunnya

sebagai seorang “Rastaman”, Sigit pun tanpa disadarinya telah menentukan hal-

hal yang bisa dilakukannya. Hal ini tersirat dari penuturannya berikut ini:

“Ya sebenarnya saya nggak pernah menghitung waktu…jadi sebenarnya saya nggak terlalu perduli sejak kapan saya punya Facebook” (29/01/2010).

“Terutama yang saya masih ingat itu Work Information saya saya hapus karena ternyata saya tulis pun nggak ada keuntungannya buat saya. Saya pikir dulu ketika saya cantumkan di situ bakal ada yang kasih saya kerja atau project, tapi karena nggak ada saya pikir nggak ada gunanya jadi saya hapus saja” (29/01/2010).

“Ya karena tidak semua teman-teman rastaman yang saya kenal bikin Facebook juga. Dan kalau ada sesama rastaman yang nggak benar-benar kenal ya saya juga nggak akan nge-add” (29/01/2010).

“Saya males aja. Nggak benar-benar tau. Kan kalau ada orang yang sesama rastaman, menurut saya bukan suatu keharusan juga kan saya harus nge-add dia?” (29/01/2010).

Beberapa pernyataan Sigit di atas, sangat tersirat sifat cuek dari seorang

Sigit Rastaman. Mulai dari ketidakpeduliannya akan waktu, alasan sederhana

untuk menghapus Work Information di Facebook-nya, serta alasannya yang tidak

mengundang orang sesama rastaman untuk menjadi temannya yang terkesan

sangat simple dan cuek.

3. Position Yourself (Memposisikan Diri).

Page 89: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

89

Sigit telah menciptakan positioning dirinya sebagai seorang rastaman di

mata orang lain setelah melalui tahap mengidentifikasi diri dan tahap menentukan

tindakan yang dilakukan untuk memperkuat personal branding yang dibangun

sebagai seorang rastaman. Hal tersebut tercermin dari gambar berikut ini yang

menampilkan ucapan selamat ulang tahun pada Sigit:

Gb. 3.13 Pesan -pesan Wall untuk Sigit Rastaman

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=100000211746659&ref=search#!/profile.php?id=100000211746659&ref=ts, update 6 Mei 2010

4. Manage Your Brand (Mengelola Brand)

Tidak berbeda dengan yang telah penulis ulas sebelumnya bahwa dengan

mempromosikan personal branding melalui media, dalam hal ini melalui

Facebook, maka Sigit pun telah sampai pada tahap mengelola personal brand

yang dibangunnya. Hal ini pun didukung dengan cara Sigit memanfaatkan fitur-

fitur Facebook demi menunjang personal branding yang dibangunnya sebagai

seorang rastaman, seperti yang telah dibahas sebelumnya pada penyajian data.

Page 90: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

90

(2) Analisis menggunakan metode membangun personal branding menurut

Hubert K. Rampersad:

1. Mendefinisikan dan merumuskan ambisi personal

Pada tahap ini, Sigit merumuskan pilihan ambisinya sebagai seorang

rastaman. Ambisi ini tersirat dari pernyataannya yang ingin dikenal sebagai

pribadi yang menganut paham rasta, hingga familiar dengan sebutan rastaman.

“…saya ini pribadi yang apa adanya. Saya pencinta dan penganut rasta, saya ya

begini ini,” ungkapnya. Sigit memiliki nilai-nilai tertentu sebagai seorang

rastaman, yaitu hidup sederhana, menghormati kehidupan dengan saling

menghargai orang lain, serta mensyukuri atas apa yang telah didapatkan. Hal ini

tercermin dari beberapa penuturannya berikut ini:

“Jadi filosofi rasta, reggae, sudah masuk dalam jiwa saya, dan cara pandang hidup saya. Itu kalau Anda paham mengenai filosofi reggae” (29/01/2010).

“It’s about how you respect life. Bagaimana kita menghargai hidup. Hidup sederhana, nggak muluk-muluk. Kita menghormati hak-hak orang lain, orang lain juga menghargai hak-hak kami, cukup sudah” (29/01/2010).

“Orang rasta itu cuek biasanya, apa adanya. Kami biasanya tidak terlalu peduli dengan apa yang terjadi di sekitar kita, berbicara tentang apa yang kami pikirkan, kami tidak berpikir yang rumit-rumit. Segalanya dibuat simple, santailah saja-lah. Nggak ambil pusing sama hidup, enjoying life aja. Apa yang ada ya diterima dijalani, nggak berambisi yang muluk-muluk lah” (29/01/2010).

Sigit pun memiliki kelebihan yang menjadi nilai tambah baginya. Meski

terkesan cuek dan acuh tak acuh, namun rastaman yang satu ini tetap bertanggung

jawab atas keluarganya dan sangat menyayangi anak serta istrinya. Seperti yang

tercermin dari petikan penuturannya berikut ini:

Page 91: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

91

“…keluarga saya itu sumber kebahagiaan saya. Ya yang saya lakukan juga buat keluarga saya” (29/01/2010).

2. Mendefinisikan dan merumuskan personal brand

Tahap rumusan personal ambition yang telah diulas sebelumnya, menjadi

dasar dari tahap perumusan personal branding ini. Untuk memperkuat personal

branding yang sedang dibangunnya, Sigit membuat nilai-nilai yang dipegangnya

sebagai seorang rastaman, menjadi modal penting demi menunjang personal

branding yang dirumuskannya. Rasa cintanya terhadap sang istri dan putri semata

wayangnya merumuskan personal branding yang dibangunnya sebagai seorang

rastaman yang mencintai keluarganya.

3. Merumuskan personal balanced scorecard (PBSC)

Untuk semakin menunjang personal branding yang sedang dibangunnya

sebagai seorang rastaman yang mencintai keluarganya, tanpa disadarinya Sigit

telah menentukan tindakan yang bisa dilakukannya, atau dalam tahap ini disebut

dengan merumuskan personal balanced scorecard (PBSC).

Tindakan yang dilakukannya berlandaskan atas dorongan emosional kuat

di hatinya yang memegang teguh paham-paham rasta, serta ikatan kasih sayang

dengan keluarganya. Seperti yang tersirat dari pernyataannya berikut ini:

“Nama saya kasih nama rastaman di belakang nama Sigit itu juga karena saya merasa nyaman dengan ‘rastaman’. Karena memang itu saya” (29/01/2010).

“…saya tidak menggimbal rambut saya kan? Dulu sih memang pernah, tapi bukan berarti karena sekarang rambut saya sudah nggak gimbal lagi, saya bukan rastaman kan? Soul saya tetap rastaman” (29/01/2010).

“…foto-foto anak istri saya. Juga ada saya upload… karena saya ingin menunjukkan saya ini juga pria normal yang punya keluarga, punya anak istri. Saya cinta keluarga saya. Itu istri, istri saya yang

Page 92: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

92

saya perjuangkan untuk jadi istri saya, saya pilih sendiri. Anak juga itu darah daging saya, ya saya pingin orang tau kalau saya punya keluarga yang bahagia” (29/01/2010).

“…bagi saya keluarga saya itu sumber kebahagiaan saya. Ya yang saya lakukan juga buat keluarga saya.” (29/01/2010)

Gb. 3.14 Foto-foto Sigit Rastaman bersama keluarga

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=1477927857&v=info&ref=ts#!/profile.php?id=1477927857&v=photos&ref=ts, update 28 Januari 2010

4. Mengimplementasikan dan mengelola ambisi personal, personal brand,

dan personal balanced scorecard

Dengan memasarkan personal brand-nya melalui Facebook, dan

mengelola Facebook-nya sedemikian rupa seperti yang telah diulas lengkap pada

penyajian data sebelumnya, menunjukkan bahwa Sigit telah sampai pada tahap

pengimplementasian personal branding yang dibangun sebagai seorang rastaman

yang mencintai keluarganya. Karena promosi juga merupakan salah satu bagian

penting dari pengimplementasian personal branding.

3. Bambang Dwi Sasongko – Guru

a. Penyajian Data

Bambang Dwi Sasongko atau yang lebih akrab disapa Bambang adalah

seorang Guru di SMA Negeri 3 Surakarta, lebih tepatnya guru mata pelajaran

Page 93: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

93

Bahasa Indonesia. Dengan motivasi demi meningkatkan dan mendukung kegiatan

belajar mengajar dengan siswa, sejak awal tahun 2008 dia membuat Account di

Facebook. Di dunia situs jejaring sosial Facebook, dia adalah salah satu dari

pemilik Account yang ingin dikenal sebagai seorang pengajar atau guru yang lebih

mampu memahami siswa dan mengikuti perkembangan anak-anak didiknya.

Bagi pria yang memiliki dua anak ini, guru yang memahami murid-

muridnya adalah guru yang mampu mengikuti perkembangan para siswa. “Ada

satu pendapat bahwa ‘Jangan pernah ajak anakmu memasuki duniamu, tapi

cobalah ikut memasuki dunia mereka’ jadi kalau saat ini murid-murid berinternet,

ber-Facebook, jadi saya juga memasuki menjelajahi Facebook bersama mereka,”

tandasnya.

Bambang mampu melihat sisi positif Facebook dan memanfaatkan

Facebook sebagai sarana untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar bersama

para siswanya, agar menjadi lebih efektif dan efisien dalam memanfaatkan

interaksi kegiatan belajar mengajar, sehingga tidak ada salahnya guru-guru yang

lain pun ikut menggunakan Facebook bagi kepentingan bersama antara guru dan

siswa. Baginya, kegiatan belajar mengajar melalui Facebook bisa menciptakan

suatu interaksi yang saling menguntungkan antara guru dan siswa, terutama dalam

segi waktu. “…Intinya efisiensi efektivitas. Ada materi yang tidak mungkin

diselesaikan dalam kelas, bolehlah dibawa pulang, tapi bagaimana agar tidak

kehilangan banyak waktu bisa dikirim lewat Facebook,” jelasnya.

Berkaitan dengan profesinya sebagai tenaga pendidik, menurutnya,

Account Facebook seorang guru biasanya terlihat dari bahasa yang digunakan dan

Page 94: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

94

dalam kegiatan-kegiatan yang dituliskan di Facebook. Karena apa yang dituliskan

berkaitan dengan etika dan moralitas yang tercermin dari seorang guru. Berikut

petikan penuturan Bambang pada penulis:

“Kalau guru kan sedikit banyak biasanya berkaitan dengan etika, moralitas, sedikit banyak sebagai guru sudah terpatri sebagai guru itu otomatis akan tercerminlah dalam bahasa, dalam agenda kegiatan atau acara pun guru itu kalau pagi juga di sekolah, ngajar…ya aktivitasnya nggak jauh beda dari aktivitas sehari-hari sebagai guru” (12/01/2010).

(1) Profile Information

Dalam Profile Information Facebook, seseorang bisa menuliskan data

dirinya, baik secara lengkap maupun secara singkat. Mengenai substansi dari data

diri yang bisa diisikan dalam Profile Information tersebut telah disediakan oleh

Facebook, dan sebagai pemilik Account orang yang bersangkutan tinggal

mengisinya saja. Fitur ini yang dimanfaatkan Bambang untuk membangun

personal branding sebagai seorang guru. Berikut tampilan profile information

Bambang Dwi Sasongko.

Page 95: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

95

Gb. 3.15 Profile Information Bambang Dwi Sasongko

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=100000211746659&ref=search#!/bambangds?v=info&ref=ts, update 23 Desember 2009

Dalam membangun personal branding sebagai seorang guru, dia mengaku

tidak hanya sekadar main-main memanfaatkan Facebook. Dia mengutamakan

kejujuran dalam ber-Facebook. Hal ini, dimulai dari nama, yang digunakan dalam

Account Facebook-nya dituliskan nama sebenarnya secara lengkap. Dia pun

menceritakan bahwa dia mengisi dengan cukup lengkap segala informasi yang

berkaitan dengan dirinya. “Kejujuran” menjadi prinsipnya dalam pengisian

informasi tentang dirinya. Seperti yang dikatakannya berikut ini:

“Bagi saya itu berkaitan dengan kejujuran. Saya pingin orang tahu banyak tentang saya. Saya seorang guru. Saya bangga sebagai guru. Mungkin yang lain ada yang kurang puas dengan profesi guru. Saya

Page 96: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

96

terbuka saja dan jujur. Di blog saya pun saya lengkap cantumkan nama istri saya juga” (12/01/2010).

Keseriusan Bambang dalam menggunakan Facebook, dibuktikannya

dengan mengisi lengkap segala informasi tentang dirinya, mulai dari Basic

Information dan Personal Information yang sejak pertama membuat Account

Facebook hingga sekarang belum pernah diubahnya. Meski ada pencapaian baru

yang didapatkannya, tidak pernah menjadi bahan untuk meng-update informasi

dirinya. Namun sayangnya, dia tidak menuliskan pekerjaannya secara spesifik dan

lengkap, dalam Work Information yang telah tersedia di Facebook. Salah satu

indikasi yang bisa menunjukkan bahwa profesi Bambang ini adalah seorang guru,

hanya tertulis dalam salah satu bagian dari Personal Information.

Berkaitan dengan spesialisasi sebagai guru Bahasa Indonesia, dalam

penulisan informasi tentang dirinya, dia menuliskan dengan Bahasa Indonesia,

karena dirasa lebih universal bagi orang Indonesia. “Bahasa Indonesia lebih

universal saya rasa bagi semua kalangan orang Indonesia. Selain itu saya juga

sebagai guru Bahasa Indonesia jadi sebaiknya memakai Bahasa Indonesia juga,”

terangnya.

(2) Status Update

Personal branding sebagai seorang guru pun dibangunnya melalui status

update yang ditulisnya. Pria yang jarang meng-update status ini, mengaku setiap

kalimat yang ditulis dalam statusnya selalu menggunakan Bahasa Indonesia yang

sopan dan mengandung pesan-pesan motivasi. Dengan harapan bahwa para siswa

yang menjadi target utamanya, ikut termotivasi pula.

Page 97: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

97

Gb. 3.16 Status update Bambang Dwi Sasongko

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=100000211746659&ref=search#!/bambangds?v=Wall&ref=ts, update 23 Januari 2010

Bambang berpendapat bahwa hal ini penting apabila guru-guru lainnya

juga menuliskan hal-hal yang positif serta mengandung kejujuran di Facebook,

termasuk dalam penulisan update status demi mendidik para siswanya. Seperti

petikan wawanacara berikut ini:

“…sudah merupakan panggilan naluri seorang guru seharusnya apa yang kita katakan, kita tulis itu mengandung kejujuran…karena jujur itu bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk murid-murid kita juga untuk anak didik kita juga. Jadi kalau saya misalnya berkata jujur tapi murid saya belum bisa jujur, itu berarti saya belum berhasil dalam mendidik mereka. Maka saya dalam berkata atau menulis harus berupaya berdasarkan pada kejujuran. Sehingga anak-anak itu tanpa diberitahu mereka akan meniru. Ya, sebaiknya yang dituliskan memang mengandung makna positif-lah” (12/01/2010).

Image sebagai pengajar Bahasa Indonesia pun tetap dijaganya dengan

selalu berusaha menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, tidak hanya

dalam menuliskan status update tetapi juga dalam setiap kalimat yang ada dalam

Facebook-nya. Karena menurutnya hal tersebut telah menjadi tugas dan tanggung

Page 98: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

98

jawab sebagai guru Bahasa Indonesia untuk menggunakan Bahasa Indonesia

dengan baik dan benar. Begitupun harapannya terhadap guru Bahasa Indonesia

lainnya yang menurut dia sebaiknya lebih memperhatikan apa yang ditulis. Lebih

lanjut dijelaskan oleh Bambang berikut ini:

“Tugas guru Bahasa Indonesia satu tingkat lebih berat dari guru lainnya, yaitu menjadi contoh figur pemakai Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jadi kalau misal saya memakai bahasa yang acak-acakan, otomatis orang akan berpikiran ‘wah…Pak Bambang ini sebagai guru Bahasa Indonesia kok bahasanya nggak mencerminkan guru Bahasa Indonesia?’ jadi apapun yang saya tulis, apa yang saya katakan ada sedikit banyak harapan orang lain mau berapresiasi positif. Jadi kalau saya berbahasa buruk, citra saya kan jadi turun, ya bukan bermaksud jaga image sekali, tapi itu kan memang secara otomatis menjadi tugas dan kewajiban moral seorang guru Bahasa Indonesia untuk berbahasa Indonesia yang baik. Ketika orang lain tidak menganggap itu bukan hal yang baik ya monggo, yang penting saya berniat seperti itu. Akhirnya apapun yang saya tulis, yang saya katakan saya upayakan baik” (12/01/2010).

Gb. 3.17 Hadiah puisi yang ditampilkan Bambang di Facebook

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=100000211746659&ref=search#!/bambangds?v=Wall&ref=ts, update 23 Desembaer 2009

Page 99: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

99

Gambar di atas menampilkan status update Bambang ketika mendapatkan

hadiah sebait puisi dari anak-anak didiknya yang menobatkan dirinya sebagai

guru favorit. Seperti petikan penuturan Bambang berikut ini:

“…saya juga pernah dapet dukungan dari murid-murid sebagai guru favorit. Saya diberi hadiah sebuah puisi dari murid. Puisi ini menjadi kurang bermakna ketika hanya saya saja yang baca. Akhirnya saya muat sebagai status saya” (12/01/2010).

Selain status update, dalam berkomunikasi dengan orang di Facebook

melalui comment dia berusaha menjadi komunikator yang baik, dalam

menanggapi komentar-komentar orang. Dia memang tidak selalu menggunakan

Bahasa Indonesia, akan tetapi menyesuaikan bahasa komentar yang ada, baik

menggunakan Bahasa Inggris maupun Bahasa Jawa. Seperti yang dijelaskan

Bambang berikut ini:

“Hakekat komunikasi itu kan terciptanya komunikasi yang baik. Nah, ketika orang berbahasa Jawa, kemudian kita nekat memakai Bahasa Indonesia menurut saya itu bukan seorang komunikator atau komunikan yang baik. Bahasa Inggris juga begitu, saya ikuti dia berbahasa Jawa atau Bahasa Inggris saya ikuti beberapa kalimat, kemudian saya kembali ajak pakai Bahasa Indonesia” (12/01/2010).

(3) Foto

Guru yang sedang menempuh jenjang pendidikan Strata 2 (S2) ini,

mengaku membangun personal branding sebagai guru, terutama melalui foto-foto

yang ditampilkannya di Facebook. Seperti yang bisa dilihat pada beberapa contoh

tampilan gambar berikut ini:

Page 100: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

100

Gb. 3. 18 foto-foto Bambang di Facebook

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=1287178505&v=Wall#!/bambangds?v=photos&ref=ts, update 28 Desember 2009

Terpasang beberapa foto Bambang ketika mengikuti kegiatan olahraga,

foto diri, dan juga fotonya bersama anak dan istrinya. Baginya, sebuah foto

mampu menyampaikan pesan-pesan tertentu. Maka dari itu, dia pun berusaha

untuk tetap tampil positif dalam foto-foto yang ditampilkannya. Dari beberapa

foto yang diunggahnya pun menunjukkan sisi lain dari seorang guru, dengan

harapan bisa menjadi contoh bagi murid-muridnya. Berikut petikan pernyataan

Bambang pada penulis:

“Terutama melalui gambar, karena foto kan bisa mencerminkan sebuah maksud. Foto-foto yang saya upload juga bukan foto-foto sembarangan. Sekali waktu saya upload foto saya foto resmi ketika pakai jas rapi, orang akan berpikir ‘Wah, Pak Bambang sedang apa

Page 101: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

101

ya, rapi sekali?’ atau foto saya pas pakai baju olahraga di lapangan, mereka mungkin berpikir ‘Oh Pak Bambang suka olahraga juga’. Intinya begini saya tidak perlu memberi tahu orang saya itu suka olahraga, nggak perlu. Dengan saya tampilkan foto itu kan orang sudah bisa berpikir sendiri. Jadi intinya apa yang saya tampilkan adalah sebuah contoh” (12/01/2010).

Dari sekian foto-foto yang di-upload, foto-foto bersama keluarga menjadi

favoritnya, seperti yang bisa dilihat di atas. Pria yang hobi bermusik ini ingin

menunjukkan bahwa dia mempunyai keluarga yang bahagia dan mencintai

keluarganya, karena baginya keluarga adalah bagian dari hidup yang sangat

berarti. Seperti yang diungkapkannya berikut ini:

“Paling saya favoritkan itu foto keluarga, foto bersama keluarga. Karena saya emang saya punya keluarga, buat apa saya tampil sendiri. Dengan saya tampil bersama keluarga saya pingin menunjukkan kalau keluarga itu sebuah komitmen yang serius dan salah satu bagian hidup yang penting dalam hidup saya” (23/12/2009).

Gb. 3.19 Foto-foto post Bambang yang sarat dengan kata-kata motivasi

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=100000211746659&ref=search#!/bambangds?v=Wall&ref=ts, update 23 Desember 2009

Page 102: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

102

Pria yang gemar melakukan kegiatan pecinta alam ini mengatakan selain

dengan foto-foto, dia pun membangun dan menjaga personal branding sebagai

seorang guru melalui kata-kata yang dituliskannya tidak hanya melalui status, atau

comment tetapi juga dalam menuliskan kata-kata dalam foto yang diunggahnya,

menjadi kalimat bermakna positif, seperti terlihat pada tampilan di atas. Kalimat-

kalimat yang ditulisnya saat menampilkan foto di Bromo dan foto mobil miliknya

mengandung kalimat-kalimat bijak yang sarat akan pesan positif.

(4) Link

Personal brand sebagai guru yang bijak juga bisa terlihat dari link yang

ada di Facebook-nya, dia mengaku lebih suka menulis sesuatu yang bermakna dan

bermanfaat bagi orang lain.

Gb 3.20 Blog dan website yang dihubungkan Bambang ke Facebook-nya

Page 103: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

103

Sumber: http://www.Facebook.com/posted.php?id=1583627545, update 28 Desember 2009

Bagi Bambang, dengan menulis sesuatu yang bisa berguna bagi orang lain

bisa menjadi nilai ibadah. Dia banyak menulis di blog yang dihubungkan juga ke

Facebook, agar orang dapat langsung membaca tulisan-tulisannya yang lain.

Selain itu dia pun menghubungkan Facebook-nya dengan website SMA Negeri 3

Surakarta, dan website lainnya yang berhubungan dengan bidang pengajaran,

seperti yang bisa dilihat dari beberapa gambar di atas. Berikut penuturan

Bambang:

“Ya biasanya hal-hal yang berbau ilmiah…pokoknya hal-hal yang mungkin bisa bermanfaat atau bermakna bagi yang membacanya” (23/12/2009).

“Dalam usia saya ini pingin-nya berbuat baik, syukur ada nilai ibadahnya. Kalau ada informasi yang baik, yang mungkin bisa bermanfaat bagi orang lain, kan nggak ada jeleknya kita berikanlah. Itu kan niat kita baik” (23/12/2009).

Dari uraian di atas, terlihat jelas bahwa Bambang Dwi Sasongko sedang

membangun personal branding sebagai guru Bahasa Indonesia yang sangat

Page 104: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

104

menyayangi keluarganya. Hal ini tercermin dari cara-cara Bambang dalam

memanfaatkan fitur-fitur Facebook, mulai dari Profile Information, status update,

foto, hingga link pun digunakannya satu per satu untuk semakin memperkuat

personal branding-nya sebagai seorang guru secara online. Bukan hanya sekadar

guru yang memanfaatkan Facebook untuk mendukung kegiatan belajar mengajar,

namun juga secara tidak langsung Bambang senantiasa mendidik murid-muridnya

dengan memberikan contoh positif melalui kata-kata yang baik dan sopan sesuai

dengan tanggung jawabnya sebagai guru Bahasa Indonesia. Sebagai sosok

seorang ayah pun tercermin dari foto-foto keluarga yang diunggahnya sebagai

salah satu wujud ungkapan rasa sayang terhadap keluarganya.

b. Analisis Data

(1) Analisis menggunakan metode membangun personal branding menurut

Kristie Tamvecius:

1. Determine Who You Are (Menentukan Diri Seseorang Sebenarnya)

Bambang telah menentukan dirinya sebagai seorang guru sesuai dengan

profesi yang digelutinya. Hal tersebut tercermin dari ungkapannya berikut ini:

“Sebagai seorang guru yang lebih mampu memahami dan mengikuti siswa” (23/12/2009).

Pribadinya yang fleksibel, pengertian, terbuka, dan dinamis menjadi

kelebihan dirinya yang bisa mendukung personal brand yang dibangunnya

sebagai seorang guru. Flexible dan pengertian, bisa tercermin dari kemudahan

yang diberikan pada murid-muridnya dalam hal kegiatan belajar yang berkaitan

Page 105: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

105

dengan pengumpulan tugas. Beliau begitu memahami anak-anak didiknya, berikut

petikan penjelasan Bambang:

“Ada materi yang tidak mungkin diselesaikan dalam kelas, bolehlah dibawa pulang, tapi bagaimana agar tidak kehilangan banyak waktu bisa dikirim lewat Facebook. Jadi terjadi interaksi yang saling menguntungkan” (12/01/10).

“Ya…misalnya dari segi waktu tidak mengalami kesulitan. Mereka juga bisa lebih enjoy.” (12/01/10)

Bambang yang suka berteman dengan siapa saja, serta mengikuti

perkembangan teknologi, menunjukkan pribadinya yang terbuka dan dinamis. Hal

ini bisa terlihat dari caranya berteman di Facebook, aktif menulis di blog pribadi,

serta membuat Account Facebook. Seperti petikan pernyataan Bambang berikut

ini:

“…saya confirm semua. Karena saya yakin dia mungkin punya maksud baik. Jadi saya confirm” (23/12/2009).

“…tapi saya lebih suka menulis dari blog yang saya link-an ke FB saya” (23/12/2009).

“Ada satu pendapat bahwa ‘jangan pernah ajak anakmu memasuki duniamu, tapi cobalah ikut memasuki dunia mereka’ jadi kalau saat ini murid-murid berinternet, ber-Facebook, jadi saya juga memasuki menjelajahi Facebook bersama mereka” (12/01/10).

Dalam berteman di Facebook, dia berteman dengan siapa pun yang ingin

menjadi temannya. Tidak memandang siapa dan dari kalangan mana. Hal ini

menunjukkan sisi keterbukaannya pada orang lain. Dengan aktif menulis di blog

dan memanfaatkan Facebook demi memasuki dunia anak-anak didiknya,

mencerminkan bahwa dia guru yang dinamis mengikuti perkembangan zaman.

Hal ini menjadi salah satu kelebihan dari Bambang, karena melihat kenyataan

bahwa masih banyak guru yang tidak terlalu peduli dan menutup mata dengan

Page 106: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

106

adanya teknologi. Padahal mungkin teknologi tersebut bisa dimanfaatkan untuk

menunjang kegiatan belajar-mengajar bersama murid-murid.

Sisi lain dari Bambang sebagai guru, dia juga seorang ayah bagi kedua

putra-putrinya. Sosoknya yang kebapakkan dan begitu mencintai keluarganya

terlihat dari bagaimana caranya memaknai nilai sebuah keluarga. Seperti yang

disampaikannya berikut ini:

“…keluarga itu sebuah komitmen yang serius dan salah satu bagian hidup yang penting dalam hidup saya” (23/12/2009).

“…keluarga itu segala-galanya. Kita tertimpa masalah juga pulangnya ke keluarga, senang juga pingin-nya senang-senang bersama keluarga, cari duit juga buat keluarga. Akhirnya keluarga menjadi sangat yang berarti” (23/12/2009).

2. Determine What You Do (Menentukan Apa yang Dilakukan)

Mengadopsi istilah Jawa, Guru itu “ditiru lan digugu”, Bambang pun

menentukan hal-hal yang dilakukannya untuk memperkuat personal branding-nya

sebagai seorang guru. Tugas dan tanggung jawab guru tidak terlepas dari

bagaimana guru tersebut mampu menjadi contoh dan mendidik murid-muridnya.

Selalu bersikap positif dan jujur adalah dua hal yang dilakukannya demi

memberikan contoh dan secara tidak langsung untuk mendidik para siswanya. Hal

ini bisa tercermin dari beberapa pernyataannya berikut ini:

“Dalam usia saya ini pingin-nya berbuat baik, syukur ada nilai ibadahnya. Kalau ada informasi yang baik, yang mungkin bisa bermanfaat bagi orang lain, kan nggak ada jeleknya kita berikanlah” (23/12/2009).

“Saya selalu menuliskan kata-kata yang bisa memberi semangat atau motivasi, bagi siswa khususnya, atau mungkin juga bagi orang lain yang membacanya” (23/12/2009).

“…karena pada prinsip saya memberi sesuatu yang baik…yang positif itu hasilnya akan menjadi baik juga” (23/12/2009).

Page 107: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

107

“Saya itu intinya itu ibarat air itu menyejukkan…jadi saya selalu berusaha pakai bahasa yang baik…menyesuaikan yang penting positif” (23/12/2009).

“…apapun yang baru yang mengandung makna positif. Baru kalau tidak bermakna baik untuk apa? Jadi sebener-nya bagi saya, foto itu mengandung sebuah makna. Mungkin saya mengikuti suatu kegiatan menurut saya bermakna atau di jalan saya menjumpai sesuatu yang menyentuh dan mengandung pesan positif saya upload juga. Intinya, yang mempunyai pesan positif” (23/12/2009).

“Itu sudah merupakan panggilan naluri seorang guru seharusnya apa yang kita katakan, kita tulis itu mengandung kejujuran…karena jujur itu bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk murid-murid kita juga untuk anak didik kita juga. Jadi kalau saya misalnya berkata jujur tapi murid saya belum bisa jujur, itu berarti saya belum berhasil dalam mendidik mereka. Maka saya dalam berkata atau menulis harus berupaya berdasarkan pada kejujuran. Sehingga anak-anak itu tanpa diberitahu mereka akan meniru. Ya, sebaiknya yang dituliskan memang mengandung makna positif-lah” (12/01/10).

Sebagai guru yang mengajarkan mata pelajaran Bahasa Indonesia,

Bambang juga selalu berusaha menjaga setiap kata-katanya guna menciptakan

komunikasi yang baik. Hal ini tersirat dari beberapa penuturannya berikut ini:

“…jadi apapun yang saya tulis, apa yang saya katakan ada sedikit banyak harapan orang lain mau berapresiasi positif. Jadi kalau saya berbahasa buruk, citra saya kan jadi turun, ya bukan bermaksud jaga image sekali, tapi itu kan memang secara otomatis menjadi tugas dan kewajiban moral seorang guru Bahasa Indonesia untuk berbahasa Indonesia yang baik. Ketika orang lain tidak menganggap itu bukan hal yang baik ya monggo, yang penting saya berniat seperti itu. Akhirnya apapun yang saya tulis, yang saya katakan saya upayakan baik” (12/01/10).

Hakekat komunikasi itu kan terciptanya komunikasi yang baik. Nah, ketika orang berbahasa Jawa, kemudian kita nekat memakai Bahasa Indonesia menurut saya itu bukan seorang komunikator atau komunikan yang baik. Bahasa Inggris juga begitu, saya ikuti dia berbahasa Jawa atau Bahasa Inggris saya ikuti beberapa kalimat, kemudian saya kembali ajak pakai Bahasa Indonesia” (12/01/10).

3. Position Yourself (Memposisikan Diri).

Page 108: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

108

Pada tahap ini, Bambang secara tidak langsung telah menciptakan

positioning bagi dirinya di mata orang lain, setelah melalui tahap

pengidentifikasian diri dan tahap penentuan tindakan. Hal ini terbukti dari

penghargaan yang diterima Bambang sebagai guru favorit di kalangan anak-anak

didiknya. Bahkan sebagai bentuk penghargaan tersebut, dia menerima hadiah

sebuah puisi. “Bahkan saya juga pernah dapet dukungan dari murid-murid sebagai

guru favorit. Saya diberi hadiah sebuah puisi dari murid,” ungkapnya. Selain

menjadi guru favorit, muridnya juga menempatkan Bambang sebagai guru yang

sabar dan merakyat. Berikut ini beberapa tampilan yang bisa menunjukkan

positioning Bambang terhadap murid-muridnya maupun terhadap orang-orang

yang menjadi temannya:

Gb. 3.21 Tampilan puisi dan pesan Wall untuk Bambang

Page 109: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

109

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=100000211746659&ref=search#!/bambangds?v=Wall&ref=ts, update 28 Desember 2009

4. Manage Your Brand (Mengelola Brand)

Dengan memasarkan personal branding sebagai seorang guru Bahasa

Indonesia melalui Facebook, dan mengelola fitur-fitur Facebook sedemikian rupa

seperti yang telah diulas secara lengkap pada penyajian data sebelumnya,

menunjukkan bahwa Bambang telah sampai pada tahapan pengelolaan brand.

Selain Facebook, Bambang pun memanfaatkan blog pribadinya sebagai salah satu

media mempromosikan dirinya. Berikut tampilan tulisan Bambang di blog

pribadinya yang dihubungkan melalui Facebook:

Gb.3.22 Blog pribadi Bambang yang dihubungkan ke Facebook

sumber: http://www.Facebook.com/posted.php?id=1583627545, update 28 Desember 2009

Page 110: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

110

(2) Analisis membangun personal branding menurut Hubert K. Rampersad:

1. Mendefinisikan dan merumuskan ambisi personal

Dalam tahap ini Bambang telah menetapkan ambisinya sebagai seorang

tenaga pendidik atau guru. Ambisi ini tersirat dari pernyataannya yang ingin

dikenal sebagai seorang guru. “Sebagai seorang guru…” ungkapnya. Bambang

memiliki nilai-nilai yang selalu dipegangnya, sebagai pengajar, yaitu sebuah

kejujuran dan selalu positif baik dalam berpikir dan bertindak. Hal ini tercermin

dari beberapa pernyataannya berikut ini:

“Itu sudah merupakan panggilan naluri seorang guru seharusnya apa yang kita katakan, kita tulis itu mengandung kejujuran…karena jujur itu bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk murid-murid kita juga untuk anak didik kita juga” (12/01/10).

“Bagi saya itu berkaitan dengan kejujuran. Saya pingin orang tahu banyak tentang saya. Saya seorang guru. Saya bangga sebagai guru. Mungkin yang lain ada yang kurang puas dengan profesi guru. Saya terbuka saja dan jujur” (12/01/10).

“Dalam usia saya ini pingin-nya berbuat baik, syukur ada nilai ibadahnya” (23/12/2009).

“Saya itu intinya itu ibarat air itu menyejukkan…jadi saya selalu berusaha pakai bahasa yang baik…menyesuaikan yang penting positif” (23/12/2009).

Kelebihan-kelebihan yang dimiliki Bambang di antaranya adalah fleksibel

dan pengertian. Hal tersebut bisa tercermin dari kemudahan yang diberikan

Bambang pada siswanya dalam pengumpulan tugas sekolah. Beliau begitu

memahami anak-anak didiknya, berikut petikan penjelasan Bambang:

“Ada materi yang tidak mungkin diselesaikan dalam kelas, bolehlah dibawa pulang, tapi bagaimana agar tidak kehilangan banyak waktu bisa dikirim lewat Facebook” (12/01/10).

Page 111: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

111

“Ya…misalnya dari segi waktu tidak mengalami kesulitan. Mereka juga bisa lebih enjoy” (12/01/10).

Terlihat dari caranya berteman di Facebook, aktif menulis di blog pribadi,

serta memiliki Account Facebook yang dimanfaatkan secara baik, mencerminkan

Bambang adalah pribadi yang terbuka dan dinamis. Berikut petikan pernyataan

Bambang berikut ini:

“…saya confirm semua. Karena saya yakin dia mungkin punya maksud baik. Jadi saya confirm” (23/12/2009).

“…tapi saya lebih suka menulis dari blog yang saya link-an ke FB saya” (23/12/2009).

“Ada satu pendapat bahwa ‘jangan pernah ajak anakmu memasuki duniamu, tapi cobalah ikut memasuki dunia mereka’ jadi kalau saat ini murid-murid berinternet, ber-Facebook, jadi saya juga memasuki menjelajahi Facebook bersama mereka” (12/01/10).

Di Facebook, dia berteman dengan siapa saja, tidak memandang dari

kalangan tertentu. Hal ini menunjukkan sisi keterbukaannya pada orang lain.

Dengan aktif menulis di blog dan memanfaatkan Facebook demi memasuki dunia

anak-anak didiknya, mencerminkan bahwa dia guru yang dinamis mengikuti

perkembangan zaman. Hal ini menjadi salah satu kelebihan dari Bambang, karena

melihat kenyataan bahwa masih banyak guru yang tidak terlalu peduli dan

menutup mata dengan adanya teknologi. Padahal mungkin teknologi tersebut bisa

dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar bersama murid-murid.

Selain sebagai guru, Bambang juga seorang ayah bagi kedua putra-

putrinya dan kepala keluarga. Sosoknya yang kebapakkan dan begitu mencintai

keluarganya terlihat dari bagaimana caranya memaknai nilai sebuah keluarga.

Seperti yang disampaikannya berikut ini:

Page 112: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

112

“…keluarga itu segala-galanya. Kita tertimpa masalah juga pulangnya ke keluarga, senang juga pingin-nya senang-senang bersama keluarga, cari duit juga buat keluarga. Akhirnya keluarga menjadi sangat yang berarti” (23/12/2009).

“…keluarga itu sebuah komitmen yang serius dan salah satu bagian hidup yang penting dalam hidup saya” (23/12/2009).

2. Mendefinisikan dan merumuskan personal brand

Demi membangun personal branding-nya, Bambang membuat dirinya

berbeda dengan yang lain. Pada tahap ini, Bambang membuat dirinya dikenal

sebagai seorang guru Bahasa Indonesia yang bisa mengerti dan mengikuti anak-

anak didiknya. “Sebagai seorang guru yang lebih mampu memahami dan

mengikuti siswa,” ujarnya. Dengan membuka diri terhadap murid-muridnya,

Bambang berusaha ikut mendalami dunia para siswanya, yang saat ini memang

tidak bisa lepas dari teknologi internet. Hal ini sekaligus menjadi ciri khas

tersendiri, terutama bagi para muridnya, karena belum banyak guru yang benar-

benar mau ikut terjun dan belajar menyelami dunia murid-muridnya hingga

terjalin hubungan yang akrab antara seorang guru dengan para siswanya.

Tidak mengherankan jika dia mendapatkan gelar sebagai guru terfavorit

dari anak-anak didiknya hingga, sebuah puisi pun menjadi hadiah khusus

dipersembahkan hanya bagi Bambang. “…saya juga pernah dapet dukungan dari

murid-murid sebagai guru favorit. Saya diberi hadiah sebuah puisi dari murid,”

ungkapnya. Berikut puisi tersebut:

Page 113: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

113

Gb. 3.23 Hadiah puisi untuk Bambang

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=100000211746659&ref=search#!/bambangds?v=Wall&ref=ts, update 23 Desembaer 2009

Puisi ini bisa menjadi salah satu bentuk reaksi emosional murid-muridnya,

sebagai ungkapan rasa kekaguman dan ucapan terima kasih kepada Bambang

yang meninggalkan kesan tersendiri bagi mereka para siswanya.

Pada tahap ini Bambang hanya merumuskan personal branding-nya

sebagai guru yang mengerti dan mengikuti siswanya yang sekaligus menjadi ciri

khas dan keunikan tersendiri bagi Bambang. Ciri khas ini menimbulkan ikatan

emosional yang positif terhadap orang-orang yang masih dan pernah menjadi

muridnya di mana mereka adalah sasaran utama bagi brand yang sedang dibangun

Bambang. Berikut penjelasan Bambang:

“Saya punya target atau sasaran yang pasti, minimal murid saya, kalau anak istri kan nggak usah lewat FB aja bisa. Murid-murid atau alumni banyak yang dekat dengan saya, apapun yang saya update di FB saya mereka sering comment. Ini bisa menunjukkan bahwa apapun yang saya tulis ini adalah targetnya adalah mereka sebagian besar murid-murid atau yang pernah jadi murid saya” (23/12/2009).

Page 114: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

114

3. Merumuskan personal balanced scorecard (PBSC)

Pada tahap ini, berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis

dengan Bambang, penulis bisa menilai bahwa Bambang telah merumuskan

personal balanced scorecard (PBSC). Sebagai seorang guru dia telah berpikir

bagaimana memanfaatkan Facebook tidak hanya sebagai situs pertemanan semata.

Akan tetapi lebih dari itu, dia bisa melihat peluang bahwa Facebook dapat

digunakan sebagai media yang bisa menunjang kegiatan belajar mengajar. “Latar

belakang saya membuat FB karena untuk meningkatkan dan mendukung kegiatan

belajar mengajar dengan siswa,’ ungkapnya.

Bambang tahu betul bahwa dengan memanfaatkan Facebook ini, murid-

muridnya akan menikmati proses belajar bersamanya tanpa perlu merasa

terbebani. Hal ini pun akhirnya bisa menciptakan interaksi yang saling

menguntungkan. Pada akhirnya sebagai seorang guru yang membangun personal

branding-nya di Facebook, Bambang memperhatikan apa yang ditulisnya, apa

yang ditampilkannya di Facebook. Untuk menunjang personal branding yang

sedang dibangunnya ini, Bambang selalu berupaya untuk menuliskan hal-hal yang

positif, dengan kata-kata yang baik, mengingat tanggung jawabnya sebagai guru

Bahasa Indonesia. Berikut pernyataan Bambang yang bisa mendukung

tindakannya dalam membangun personal branding:

“Bahasa Indonesia lebih universal saya rasa bagi semua kalangan orang Indonesia. Selain itu saya juga sebagai guru Bahasa Indonesia jadi sebaiknya memakai Bahasa Indonesia juga” (23/12/2009).

“Kalimat yang sopan tentunya. Ya…sampai sekarang masih selalu menggunakan Bahasa Indonesia” (23/12/2009).

Page 115: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

115

“Tugas guru Bahasa Indonesia satu tingkat lebih berat dari guru lainnya, yaitu menjadi contoh figur pemakai Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jadi kalau misal saya memakai bahasa yang acak-acakan, otomatis orang akan berpikiran “wah…Pak Bambang ini sebagai guru Bahasa Indonesia kok bahasanya nggak mencerminkan guru Bahasa Indonesia?” jadi apapun yang saya tulis, apa yang saya katakan ada sedikit banyak harapan orang lain mau berapresiasi positif. Jadi kalau saya berbahasa buruk, citra saya kan jadi turun, ya bukan bermaksud jaga image sekali, tapi itu kan memang secara otomatis menjadi tugas dan kewajiban moral seorang guru Bahasa Indonesia untuk berbahasa Indonesia yang baik. Ketika orang lain tidak menganggap itu bukan hal yang baik ya monggo, yang penting saya berniat seperti itu. Akhirnya apapun yang saya tulis, yang saya katakan saya upayakan baik” (12/01/10).

Begitu juga dengan foto yang ditampilkannya di Facebook, adalah foto-

foto yang memiliki makna positif, seperti pernyataannya berikut ini:

“Kalau saya, apapun yang baru yang mengandung makna positif. Baru kalau tidak bermakna baik untuk apa? Jadi sebener-nya bagi saya, foto itu mengandung sebuah makna. Mungkin saya mengikuti suatu kegiatan menurut saya bermakna atau di jalan saya menjumpai sesuatu yang menyentuh dan mengandung pesan positif saya upload juga. Intinya, yang mempunyai pesan positif” (23/12/2009).

“Jadi intinya apa yang saya tampilkan adalah sebuah contoh, artinya ya mari apakah mau dicontoh atau tidak, itu urusan mereka. Yang jelas tidak mungkin saya memasang foto yang buruk atau yang interpretasikan negatif” (12/01/10).

Untuk menunjukkan bahwa di sisi lain Bambang adalah seorang ayah

sekaligus kepala rumah tangga, dia pun menunjukkan foto-foto bersama

keluarganya, sebagai salah satu bentuk ungkapan rasa sayangnya terhadap

keluarga, berikut penuturan Bambang:

“Paling saya favoritkan itu foto keluarga, foto bersama keluarga. Karena saya emang saya punya keluarga, buat apa saya tampil sendiri. Dengan saya tampil bersama keluarga saya pingin menunjukkan kalau keluarga itu sebuah komitmen yang serius dan salah satu bagian hidup yang penting dalam hidup saya” (23/12/2009).

Page 116: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

116

Uraian pada tahap ini, tentu saja menunjukkan hal-hal yang dilakukan

Bambang untuk memperkuat personal branding yang dibangun.

4. Mengimplementasikan dan mengolah ambisi personal, personal brand,

dan personal balanced scorecard

Mempromosikan personal brand yang dibangun melalui Facebook, serta

memanfaatkan Facebook seperti yang telah diulas pada penyajian data

sebelumnya, menunjukkan bahwa Bambang juga telah melakukan tahap

pengimplementasian personal branding sebagai seorang guru Bahasa Indonesia

yang memahami dan mengerti siswa-siswinya serta menyayangi keluarganya.

Karena pemasaran merupakan salah satu bentuk pengimplementasian personal

branding. Tidak hanya melalui Facebook, personal brand Bambang juga

dipromosikan melalui blog pribadinya yang dihubungkan ke Facebook-nya,

seperti berikut ini:

Gb. 3.24 Blog pribadi Bambang yang dihubungkan ke Facebook

sumber: http://www.Facebook.com/posted.php?id=1583627545, update 28 Desember 2009

Page 117: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

117

4. Punti Mayasari – Ibu Rumah Tangga

a. Penyajian Data

Facebook memang benar-benar diminati berbagai kalangan. Tidak hanya

mereka yang berkarir, pelajar, mahasiswa, pengusaha, namun ibu rumah tangga

pun ikut memanfaatkan Facebook. Salah satunya Punti Mayasari. Punti adalah

seorang ibu rumah tangga yang seolah tidak ingin ketinggalan trend dunia maya.

Meski pada awalnya Punti mengaku awam perihal Facebook, namun situs jejaring

sosial ini mampu membuat Punti kembali dapat melakukan komunikasi dengan

teman-teman lamanya semasa bangku kuliah dan sekolah. Ibu muda ini pun

mengaku dapat menyalurkan hobi berbelanjanya secara online melalui Facebook.

“Dulu sebenarnya nggak begitu tahu Facebook itu apa, tapi kok temen-temen lama

kok suruh saya bikin Facebook, ya udah saya bikin aja. Ya ternyata manfaatnya

kok banyak, bisa buat komunikasi lagi aja sama teman-teman, menyambung

silaturahmi lagi. Terus juga saya bisa shopping online juga ternyata,” ungkapnya.

Sebagai ibu rumah tangga, kegiatan Punti sehari-hari tidak jauh berbeda

dengan kebanyakan ibu rumah tangga lainnya, seperti mengurus anak dan suami,

mengurus rumah. Namun, wanita yang satu ini juga mempunyai usaha sampingan

dengan membuka warung kelontong di samping rumah, hingga praktis dia pun

disibukkan dengan agenda harian mengurus usahanya tersebut. “Sehari-hari biasa

aja, Mbak, ngurus anak, suami, bersih-bersih rumah kadang kalau nggak ada

pembantu, sama paling kulakan barang toko hampir tiap hari, jagain toko juga,”

terangnya. Menurut wanita berjilbab ini, seorang ibu rumah tangga yang baik

Page 118: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

118

adalah ibu yang selalu ada untuk keluarga dan membuat keluarga sebagai prioritas

utamanya. Seperti penuturannya berikut ini:

“Menurut saya, yang penting selama dibutuhkan anak dan suami harus selalu ada. Keluarga nomor satu” (18/01/2010).

“Wah…keluarga ya nomor satu, Mbak. Segala-galanya. Bagian hidup saya, anak saya…suami saya. Namanya seorang istri udah jadi ibu juga Mbak, apa sih yang nggak buat anak sama suami?” (18/01/2010).

Bagi wanita yang mengaku lebih ingin dikenal sebagai seorang ibu rumah

tangga ini, Facebook ideal seorang ibu rumah tangga bisa dilihat dari foto-foto

yang di-upload terdapat foto bersama anak dan suami. Status update-nya pun

biasanya tertulis seputar kegiatan mengurus keluarga, serta tetap menjaga kata-

kata yang ditulisnya. Berikut penjelasan Punti pada penulis:

“…kalau menurut saya, biasanya dari foto-fotonya ada foto anak-anak sama suaminya, statusnya biasanya ada yang kayak curhat lagi ngapain, kayak “setrikaan menumpuk” “cucian banyak, sendiri, nggak ada pembantu” kayak gitu paling. Sama yang jelas menjaga kata-katanya aja, nggak nulis kata-kata kasar atau yang nggak pantas” (18/01/2010).

(1) Status Update

Fitur status update merupakan fitur yang paling sering digunakan oleh ibu

muda ini ketika ber-Facebook. Fitur yang satu ini memang memberi kebebasan

bagi para pemilik Account Facebook untuk menuliskan segala hal yang ingin

dituangkan dalam bentuk kata-kata untuk kemudian dipublikasikan pada

pengguna Facebook yang lain. Berikut adalah beberapa tampilan status update

yang pernah ditulis oleh Punti:

Page 119: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

119

Gb. 3. 25 Status-status update Punti

Sumber: http://www.Facebook.com/home.php?#!/profile.php?id=100000496237882&ref=ts, update 6 Maret 2010

Dalam memanfaatkan fitur status update, Punti yang mengaku sering

mengganti status update-nya ini biasa menuliskan hal-hal yang berhubungan

dengan kegiatannya maupun ungkapan isi hatinya. “Biasanya saya tulis kegiatan

saya aja. Atau isi hati aja, kadang juga saya tulis,” ungkapnya. “Ya, misal saya

lagi repot ngurus anak sama ngurus rumah, tentang anak saya yang lagi sakit.

Atau saya mau ‘kulakan’ stok barang di toko, paling seputar itu aja,” tandasnya

ketika penulis bertanya seputar contoh status update yang ditulisnya. Hal tersebut

memang dapat dilihat pada tampilan status-status update yang pernah dituliskan

Punti di atas. Apa yang dituliskannya tidak jauh dari topik seputar putra semata

wayangnya, perihal kegiatan-kegiatannnya mengurus rumah, hingga kegiatan

bulanan seperti berbelanja.

Page 120: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

120

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa Punti pun selalu

berusaha menjaga kata-kata yang ditulisnya. Karena bagi Punti, dengan dia

menjaga kata-katanya meski di dunia maya, secara tidak langsung demi mendidik

putranya untuk berkata-kata yang baik dan sopan. Seperti yang diungkapnya pada

penulis berikut ini:

“Ya, bagaimanapun juga menjaga kata-kata itu kan penting, Mbak. Saya rasa nggak cuma ibu rumah tangga aja. Tapi semua pengguna Facebook juga. Bagaimana kita harus menjaga image kita meskipun itu hanya di dunia maya. Kalau kita pakai kata-kata kasar nggak pantas, seperti yang saya pernah baca juga di status orang yang pakai kata-kata kasar. Aduh, kok kayak nggak kata-kata lain apa yang lebih enak dibaca? Apalagi kalau punya anak, secara tidak langsung menjaga kata-kata itu perlu untuk memberi contoh yang baik buat anak” (18/01/2010).

(2) Foto

Dari foto-foto yang ditampilkan oleh wanita ini menunjukkan salah satu

wujud rasa cinta seorang ibu sekaligus istri pada keluarganya.:

Gb. 3.26 foto-foto Punti di Facebook

Sumber: http://www.Facebook.com/home.php?#!/album.php?aid=-3&id=100000496237882&ref=pa, update 16 Januari 2010

Page 121: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

121

Tampilan foto di atas adalah sebagian kecil dari sekian banyak foto Dafa

yang tampil dalam album foto Facebook Punti. Punti mengaku dia sengaja

menampilkan banyak foto anaknya sebagai salah satu ungkapan rasa sayangnya

terhadap keluarganya. Bagi Punti, keluarga adalah bagian terpenting dan menjadi

prioritas utama dalam hidupnya. “Keluarga ya nomor satu, Mbak. Segala-galanya.

Bagian hidup saya, anak saya…suami saya. Namanya seorang istri udah jadi ibu

juga Mbak, apa sih yang nggak buat anak sama suami?” ujarnya. Maka dari

penjabaran cara Punti memanfaatkan fitur-fitur di Facebook di atas, bisa terlihat

bahwa tanpa disadarinya Punti sedang membangun personal branding-nya

sebagai seorang ibu rumah tangga.

b. Analisis Data

(1) Analisis menggunakan metode membangun personal branding menurut

Kristie Tamvecius:

1. Determine Who You Are (Menentukan Diri Seseorang Sebenarnya)

Punti telah menentukan pilihan bahwa dirinya adalah seorang ibu rumah

tangga, meskipun dia seorang sarjana psikologi dari sebuah universitas swasta

terkemuka di Solo. “Saya ini cuma ibu rumah tangga,” ujarnya.

Sebagai ibu rumah tangga, yang bertanggung jawab akan segala

kewajiban dan tugasnya terhadap keluarga menjadi kelebihan Punti untuk

mendukung personal branding yang dibangunnya. Hal ini bisa tercermin dari

pernyataan-pernyataan Punti akan arti sebuah keluarga yang membuatnya merasa

Page 122: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

122

bahwa mengabdi untuk keluarga adalah tugas dan kewajibannya sebagai seorang

ibu rumah tangga:

“Menurut saya, yang penting selama dibutuhkan anak dan suami harus selalu ada. Keluarga nomor satu” (18/01/2010).

“…keluarga ya nomor satu, Mbak. Segala-galanya. Bagian hidup saya, anak saya…suami saya. Namanya seorang istri udah jadi ibu juga Mbak, apa sih yang nggak buat anak sama suami?” (18/01/2010).

Pernyataan di atas, menunjukkan bahwa dia meletakkan keluarga sebagai

prioritas utama dalam hidupnya. Dia mengurus segala sesuatu yang dibutuhkan

anak dan suaminya. Bahkan dengan jiwa entrepreneurship yang dimilikinya, juga

menjadi nilai tambah bagi dirinya. “Saya suka bisnis kecil-kecilan lah, Mbak.

Kayak buka toko kelontong meski kecil-kecilan,” ungkapnya.

2. Determine What You Do (Menentukan Apa yang Dilakukan)

Pada tahap ini, Punti telah menentukan apa yang bisa dilakukannya untuk

memperkuat personal branding yang dibangunnya sebagai ibu rumah tangga.

Kegiatan yang dilakukannya setiap hari merupakan cerminan bentuk pengabdian

dan rasa kasih sayangnya terhadap keluarga. Bahkan untuk menyalurkan jiwa

kewirausahaannya, dia membuka suatu lahan bisnis yang bisa menunjang

perekonomian keluarganya. Hal ini yang membuat Punti memiliki nilai lebih

sebagai seorang ibu rumah tangga. Punti tidak hanya mengandalkan suami dalam

hal keuangan keluarga, namun dia ikut membantu suami mencari nafkah dengan

berbisnis di rumah sendiri, agar dia tetap tidak kehilangan waktu bersama buah

hatinya. Berikut penuturan Punti yang bisa mencerminkan bentuk tugas dan

kewajibannya sebagai seorang ibu rumah tangga:

Page 123: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

123

“Sehari-hari biasa aja Mbak ngurus anak, suami, bersih-bersih rumah kadang kalau nggak ada pembantu, sama paling kulakan barang toko hampir tiap hari, jagain toko juga”. (18/01/2010).

“…cuma warung kelontong kecil aja di rumah. Buat tambahan aja Mbak. Tiap hari juga harus jaga, gantian sama yang bantuin saya di toko”. (18/01/2010).

“…saya suka bisnis kecil-kecilan lah, Mbak. Kayak buka toko kelontong meski kecil-kecilan tapi yang penting banyak yang beli di toko saya. Jual pulsa juga…ya lumayan buat nambah-nambah buat beli jajan anak” (22/01/2010).

3. Position Yourself (Memposisikan Diri).

Menentukan diri sebagai ibu rumah tangga yang juga berbisnis dan

menentukan apa yang bisa dilakukannya, maka Punti secara tidak langsung telah

memposisikan dirinya atau menciptakan positioning dirinya di mata orang lain.

Hal ini tercermin dari bagaimana teman-teman Facebook-nya memberi komentar

terhadap status update yang pernah dituliskan Punti, pada tampilan berikut ini:

Gb. 3.27 Status update Punti dan comment dari teman-teman Punti

Sumber: http://www.Facebook.com/home.php?#!/profile.php?id=100000496237882&ref=ts, update 6 Maret 2010

Page 124: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

124

Pada tampilan di atas terlihat beberapa komentar teman-teman Punti

terhadap status update-nya yang mencerminkan kegiatan dan tugas seorang ibu di

rumah. Hal ini menunjukkan bahwa personal branding yang sedang dibangun

Punti dapat ditangkap oleh orang lain dan mendapatkan tempat di mata orang lain

sebagai seorang ibu rumah tangga.

4. Manage Your Brand (Mengelola Brand)

Seperti yang telah penulis ulas sebelumnya bahwa dengan menunjukkan

dan memasarkan personal branding melalui media, dalam hal ini melalui

Facebook, maka Punti pun telah sampai pada tahap mengelola personal brand

yang dibangunnya. Hal ini pun didukung dengan cara Punti memanfaatkan fitur-

fitur Facebook demi memperkuat personal branding yang dibangunnya sebagai

seorang ibu rumah tangga, seperti yang telah dibahas sebelumnya pada penyajian

data.

(2) Analisis membangun personal branding menurut Hubert K. Rampersad:

1. Mendefinisikan dan merumuskan ambisi personal

Pada tahap ini, Punti merumuskan pilihan ambisinya sebagai seorang ibu

rumah tangga, seperti yang tersirat dari pernyataannya berikut ini:

“Saya ibu rumah tangga, jadi ya, pasti pingin-nya dikenal apa adanya saya, ya sebagai ibu rumah tangga” (18/01/2010).

Menempatkan keluarga sebagai prioritas utama dan menjaga kata-kata

yang diucapkan adalah nilai-nilai yang menjadi pedomannya sebagai ibu rumah

tangga. Hal ini terlihat dari petikan penjelasannya berikut ini:

Page 125: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

125

“…sama yang jelas menjaga kata-katanya aja, nggak nulis kata-kata kasar atau yang nggak pantas” (18/01/2010).

“Ya, bagaimanapun juga menjaga kata-kata itu kan penting, Mbak. Saya rasa nggak cuma ibu rumah tangga aja. Tapi semua pengguna Facebook juga” (18/01/2010).

“…yang penting selama dibutuhkan anak dan suami harus selalu ada. Keluarga nomor satu” (18/01/2010).

Punti pun memiliki kelebihan yang bisa mendukung personal branding

yang dibangunnya sebagai ibu rumah tangga. Kelebihan tersebut adalah rasa

tanggung jawab yang tinggi akan tugas dan kewajibannya sebagai seorang ibu dari

putra semata wayangnya sekaligus sebagai seorang istri. Memprioritaskan

keluarga di tempat utama, merupakan cerminan bentuk tanggung jawab dan kasih

sayangnya terhadap keluarga. Tidak hanya rasa tanggung jawab yang tinggi

terhadap keluarga, namun naluri bisnis Punti pun menjadi nilai tambah bagi ibu

muda ini. Seperti yang diungkapkan Punti berikut ini:

“…keluarga ya nomor satu, Mbak. Segala-galanya. Bagian hidup saya, anak saya…suami saya. Namanya seorang istri udah jadi ibu juga Mbak, apa sih yang nggak buat anak sama suami?” (18/01/2010).

“…cuma warung kelontong kecil aja di rumah. Buat tambahan aja Mbak. Tiap hari juga harus jaga, gantian sama yang bantuin saya di toko” (18/01/2010).

2. Mendefinisikan dan merumuskan personal brand

Bila memperhatikan tahap sebelumnya, pada tahap rumusan personal

ambition tersebut menjadi dasar dari tahap perumusan personal branding ini.

Demi memperkuat personal branding yang sedang dibangunnya, Punti membuat

kelebihan yang ada pada dirinya, menjadi modal utama untuk menunjang personal

branding yang dirumuskannya. Personal branding yang dibangunnya adalah

Page 126: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

126

sebagai seorang ibu rumah tangga yang bertanggung jawab akan segala kewajiban

dan tugasnya terhadap keluarga. Selain itu, jiwa kewirausahaannya menjadi

keunggulannya dalam membangun personal branding-nya tersebut. Punti tidak

hanya mengandalkan suami dalam hal keuangan keluarga, namun dia ikut

membantu suami mencari nafkah dengan berbisnis di rumah sendiri namun dia

tetap tidak kehilangan waktu bersama buah hatinya.

3. Merumuskan personal balanced scorecard (PBSC)

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis terhadap Punti,

penulis bisa menilai bahwa Punti telah merumuskan personal balanced scorecard

(PBSC). Tindakan yang dilakukannya untuk menunjang personal branding-nya,

dilatarbelakangi oleh ikatan emosi yang kuat antara Punti dengan anak dan

suaminya. Berikut pernyataan-pernyataan Punti yang mencerminkan bentuk tugas

dan kewajibannya sebagai seorang ibu rumah tangga:

“Sehari-hari biasa aja, Mbak, ngurus anak, suami, bersih-bersih rumah kadang kalau nggak ada pembantu, sama paling kulakan barang toko hampir tiap hari, jagain toko juga” (18/01/2010).

“…cuma warung kelontong kecil aja di rumah. Buat tambahan aja Mbak. Tiap hari juga harus jaga, gantian sama yang bantuin saya di toko” (18/01/2010).

“…saya suka bisnis kecil-kecilan lah, Mbak. Kayak buka toko kelontong meski kecil-kecilan tapi yang penting banyak yang beli di toko saya. Jual pulsa juga…ya lumayan buat nambah-nambah buat beli jajan anak” (18/01/2010).

Gb. 3.28 Status update Punti

Page 127: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

127

Sumber: http://www.Facebook.com/home.php?#!/profile.php?id=100000496237882&ref=ts, update 6 Maret 2010

Sebagai ibu rumah tangga yang merasa perlu mendidik putranya, Punti

pun senantiasa memberikan contoh yang baik, termasuk dalam menuliskan

kalimat demi kalimat di Facebook, seperti pernyataannya berikut ini:

“Ya, bagaimanapun juga menjaga kata-kata itu kan penting, Mbak. Saya rasa nggak cuma ibu rumah tangga aja. Tapi semua pengguna Facebook juga. Bagaimana kita harus menjaga image kita meskipun itu hanya di dunia maya. Kalau kita pakai kata-kata kasar nggak pantas, seperti yang saya pernah baca juga di status orang yang pakai kata-kata kasar. Aduh, kok kayak nggak kata-kata lain apa yang lebih enak dibaca? Apalagi kalau punya anak, secara tidak langsung menjaga kata-kata itu perlu untuk memberi contoh yang baik buat anak” (18/01/2010).

4. Mengimplementasikan dan mengelola ambisi personal, personal brand,

dan personal balanced scorecard

Seperti yang diulas sebelumnya bahwa dengan melakukan promosi diri

melalui media dalam hal ini adalah Facebook, maka Punti telah melakukan tahap

pengimplementasian personal branding sebagai seorang ibu rumah tangga yang

bertanggung jawab akan segala kewajiban dan tugasnya terhadap keluarga.

Karena pemasaran adalah salah satu bentuk dari tahap mengimplementasikan

personal branding. Pengimplementasian ini ditunjang dengan ulasan yang

sebelumnya telah dibahas pada bagian penyajian data.

5. Donny Galendra – IT

a. Penyajian Data

Page 128: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

128

Seiring perkembangan zaman, manusia semakin cerdas dalam

menciptakan inovasi-inovasi dalam bidang teknologi. Beberapa teknologi

mutakhir selalu datang silih berganti setiap waktu. Salah satu teknologi yang

banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat dunia masa kini adalah teknologi

computer dengan segala kecanggihan yang bisa dilakukannya, hingga muncul era

internet yang membuat dunia terasa dalam genggaman.

Hal ini menciptakan suatu peluang lapangan kerja bagi orang-orang yang

mampu menguasai teknologi informasi, hingga di Indonesia pun orang-orang

dengan profesi tersebut lebih familiar dengan sebutan IT (Information

Technology). Profesi sebagai seorang IT inilah yang digeluti oleh Donny Galendra

Setiawan. Sebagai seorang IT, tidaklah asing bagi Donny dalam menyelami situs

jejaring sosal, termasuk Facebook. Donny telah menggunakan Facebook sejak

lima tahun silam, jauh sebelum situs ini menjadi situs pertemanan yang

fenomenal.

Dulu dia hanya menggunakan Facebook sebagai media untuk bertukar

program-program computer dengan teman-teman sesama IT yang ada di luar

Indonesia. “Saya dulu hanya memakai FB untuk sharing program dengan teman-

teman IT yang ada di luar negeri agar lebih aman. Sampai pada akhirnya saya juga

bisa bertemu dengan para IT yang ikut mengembangkan FB,” terangnya. Tidak

berbeda dengan profesinya, dalam dunia Facebook pun pria berkacamata ini

membangun personal branding sebagai seorang IT. Menurut Donny, Account

Facebook seorang IT seharusnya menyampaikan informasi-informasi yang

berkaitan dengan masalah komputer, dari Profile Information, serta dari

Page 129: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

129

komunitas yang diikutinya di Facebook, biasanya komunitas atau grup yang

berhubungan dengan computer. Seperti penuturan Donny berikut ini:

“Sebaiknya dia seharusnya menginfokan tentang yang berbau IT gitu, bisa lewat status tapi bisa juga di link-kan ke web dia, kan bisa itu dari data diri dia dicantumkan link-link web, blog-nya dia. Dari informasi profile-nya, terus dari update status belum tentu juga, tapi kalau ada ciri-ciri berbau IT bisa juga, kalau foto-foto, nggak saya rasa. Terus bisa juga dari komunitas forum IT, seperti Kaskus, Detik, itu yang bagus di Indonesia, biasanya IT gabung di situ banyak” (4/02/2010).

(1) Personal Information

Sekali melihat Profile Information pada Account Facebook Donny,

pengguna Facebook pun akan bisa langsung mengetahui siapakah pria ini.

Gb. 3.29 Profile Information Donny Galendra

Page 130: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

130

Sumber: http://www.Facebook.com/home.php?#!/donnygale?v=info&ref=ts update 16 Desember 2009

Page 131: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

131

Berdasarkan tampilan Profile Information di atas, bisa menunjukkan

bahwa pria kelahiran Kota Solo ini seorang IT. Dari aktivitas Donny yang tertulis

di atas adalah Developer and Web design related, buku yang menjadi favoritnya

tertulis pula All IT books, tertulis pula pada bagian About Me yang menyatakan

bahwa Donny tertarik akan software dan web design, pada Education Information

menerangkan bahwa Donny pernah mengenyam pendidikan Manajemen

Informatika di STIKOM Surabaya, kemudian tertulis pula pada Work Information

bahwa dia bekerja untuk PT Global Inovation International, sebuah perusahaan

yang bergerak di bidang Web and Software Development plus hosting.

Pada grup yang diikutinya pun banyak grup di bidang IT seperti Indonesia

Web Parliament, Forum It Support Solo, Ubuntu Solo, AMD User Only, dan lain

sebagainya. Pria yang sebagian besar menggunakan Bahasa Indonesia dalam

menuliskan Profile Information ini juga menuliskan “(code skybow)” di belakang

namanya ini agar bisa memperluas networking melalui game “Mavia War”.

Berikut keterangan Donny kepada penulis:

“Skybow adalah nickname online saya…dan saya juga pakai nickname itu di game Mavia War. Dan manfaatnya dari main game online itu…saya bisa dapat banyak networking dari dalam maupun luar. Satu keuntungan untuk saya sebagai salah satu cara memasarkan program saya. Jadi maksud saya menulis itu di box profile biar orang yang buka profile saya dan sama-sama suka main Mavia War, bisa add saya dengan nick name skybow” (18/12/2009).

(2) Status Update

Seperti pengguna Facebook lainnya, Donny pun sering menggunakan fitur

status update untuk menunjukkan eksistensinya di Facebook. Tak hanya itu,

Personal branding sebagai seorang IT dibangunnya melalui fitur ini. Untuk

Page 132: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

132

mendukung personal Brand sebagai seorang IT, pria yang mengaku cukup sering

meng-update statusnya ini, lebih sering menuliskan kalimat-kalimat motivasi.

“Yang saya tulis di status saya di pagi hari biasanya kalimat-kalimat motivasi, biar

yang baca juga bisa ikut termotivasi. Kalo selanjutnya saya tuliskan hal-hal yang

positif-positif saja,” jelasnya.

Gb. 3.30 Status-status Update Donny

Sumber: http://www.Facebook.com/home.php?#!/donnygale?ref=ts, update 8 Maret 2010

Seperti pada tampilan di atas, dengan tujuan agar memiliki kualitas dan nilai

diri yang baik di mata orang lain, maka pria yang lahir di Kota Solo ini

menuliskan kalimat-kalimat positif, baik dalam Bahasa Indonesia maupun Inggris.

Seperti penuturannya berikut ini:

“…menurut saya dari status-status yang kita tulis bisa menggambarkan seperti apa diri kita…jadi saya pingin mempunyai nilai diri atau bisa dibilang kualitas yang bagus lah di mata orang…dalam hal ini kan temen-temen di FB” (18/12/2009).

“…orang itu dihargai dan dihormati karena apa yang diomongkan-nya meski bisa juga lewat tulisannya. Statement yang kita lempar bisa memotivasi orang atau bisa mempengaruhi orang menjadi lebih baik, pengaruhnya orang akan lebih menghargai kita. Intinya bagaimana kita bisa mendedikasikan diri terhadap apa yang kita kerjakan atau apa yang kita concern” (4/02/2010).

Page 133: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

133

Gb. 3.31 Status update Donny dan komentar Donny

Sumber: http://www.Facebook.com/home.php?#!/donnygale?ref=ts, update 8 Maret 2010

Untuk menjaga image baiknya, pria yang memiliki hobi fotografi ini selalu

berusaha menggunakan bahasa yang baik dan sopan dalam menanggapi komentar

orang terhadap status-status Update-nya. “Bahasa yang saya pakai ya…flexible

aja, tergantung comment-nya…kalau Bahasa Indonesia ya, saya balas Bahasa

Indonesia juga…kalau Inggris ya saya Bahasa Inggris, kalau Jawa juga saya balas

pakai Bahasa Jawa juga. Asal sepanjang itu bahasa yang baik dan sopan,”

terangnya. Donny tidak akan menanggapi komentar-komentar yang dianggapnya

merugikan dirinya, bahkan menghapus komentar-komentar tersebut. Seperti yang

dikatakannya pada penulis berikut ini:

“Ya kalau saya pas sempat ada waktu…saya selalu menanggapi comment temen di status saya asal comment yang mereka tulis itu tidak merugikan saya. Kalau ada yang komentar negatif tentang saya ngga akan saya tanggapi…pernah saya menghapus, beberapa kali. Apalagi kalau yang menurut saya yang mereka tulis itu nggak bermutu” (18/12/2009).

Page 134: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

134

Gb. 3.32 Pesan Wall untuk Donny

Sumber: http://www.Facebook.com/home.php?#!/donnygale?ref=ts, update 8 Maret 2010

Seperti yang bisa dilihat pada gambaran di atas yang merupakan tampilan

pesan Wall di Facebook Donny, meski tidak pernah mengomentari pesan-pesan

Wall dari teman-temannya, namun dia mengaku melakukan hal yang sama dalam

menulis pesan Wall balasan atau biasa disebut Wall To Wall. “Bahasa yang saya

tulis ya sama…tergantung saya sedang berkomunikasi dengan siapa…fleksibel

asal satu yang saya pegang…sopan dan positif-positif aja…dan hal itu biar tetap

menjaga image saya aja,” ujarnya.

(3) Friends

Dalam urusan berteman di Facebook, pimpinan dari PT Global Innovation

Intenational ini terbilang cukup selektif. Meski mengaku teman-teman IT yang

menjadi temannya di Facebook tidak lebih dari separuh dari jumlah total teman-

teman Facebook-nya, Donny gemar mengundang orang menjadi temannya dan

tidak sedikit pula yang sering mengundangnya untuk menjadi teman.

Page 135: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

135

Gb. 3.33 Daftar teman-teman Donny di Facebook

Sumber: http://www.Facebook.com/home.php?#!/donnygale?ref=ts, update 8 Maret 2010

“Alasan saya add orang jadi teman saya ada dua alasan. Alasan pribadi

mungkin karena saya memang kenal dia, kalau secara bisnis atau profesi biasanya

saya add yang IT-IT juga,” terangnya perihal mengundang seseorang menjadi

teman-temannya. Sedangkan untuk menerima seseorang masuk menjadi Friends

List-nya Donny cukup berhati-hati. Dia tidak asal meng-confirm orang yang

mengundangnya. Berikut penuturannya pada penulis:

“Kalau saya menerima orang jadi teman di FB saya pilih-pilih…saya selalu tanya dulu dia kenapa dia add saya, kalo alasannya logis dan jelas…saya terima dia jadi teman saya” (18/12/2009).

“Yang jelas, kalau nggak ada fotonya, NO! kalau mutual friends-nya dia saya nggak kenal, saya ignore juga” (18/12/2009).

Hal ini dilakukan Donny dalam berteman di Facebook karena dia harus

yakin bahwa orang yang mengundangnya bukan orang yang bisa membahayakan

pekerjaannya sebagai IT, orang yang hanya ingin menjelek-jelekkannya saja.

Seperti penjelasannya berkut ini:

Page 136: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

136

“…saya harus memastikan bahwa mereka-mereka ini tidak akan membahayakan saya, menjelek-jelekkan saya” (18/12/2009).

“Begini, IT itu bisa bermuka ganda, bisa baik bisa jahat. Kadang ada yang iseng ganggu web yang saya bikin, jadi pemilik web itu telepon saya pagi-pagi karena web-nya nggak bisa dibuka. Kan malah nambah kerjaan saya, kerjaan saya masih banyak yang lain. Mereka biasanya suka ngetes saya gara-gara saya sebagai kepala IT” (18/12/2009).

(4) Link

Dalam ber-Facebook, Donny sering menulis pada blog yang dimilikinya

kemudian dihubungkan ke Facebook, hingga teman-teman Facebook-nya bisa

langsung mengunjungi blog atau website pribadinya. “…saya lebih suka menulis

di blog saya, yang saya link-kan lewat Facebook saya,” ungkapnya.

Gb. 3.34 Blog Donny yang dihubungkan ke Facebook

Page 137: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

137

Sumber: http://www.Facebook.com/donnygale?v=app_9953271133&ref=ts, update 8 Maret 2010

“Yang saya tulis nggak jauh-jauh dari yang ada hubungannya sama

program-program atau computer gitu…ya sharing ilmu aja” terangnya ketika

penulis bertanya seputar topik yang sering menjadi materi dalam tulisan-

tulisannya di blog. Memang dari contoh tampilan di atas, bisa dilihat bahwa

sebagian besar yang ditulis dan dibagikan pada teman-temannya di Facebook

adalah seputar program atau software computer. Di atas hanya beberapa saja dari

sekian banyaknya ilmu yang coba dibagikan oleh Donny. Hal ini dapat semakin

memperkuat personal branding yang dibangunnya sebagai seorang IT. Seperti

penuturannya berikut ini:

“Pastilah…yang saya tulis sebagian besar kan tentang program-program computer atau yang berkaitan dengan computer, jadi ini saya rasa bisa menambah penilaian orang terhadap saya, bahwa saya ini orang IT” (18/12/2009).

Dapat dilihat dari uraian-uraian di atas, sangat jelas terlihat bahwa Donny

sedang membangun personal branding-nya sebagai seorang IT secara online

melalui Account Facebook miliknya. Bukan hanya sekadar IT yang memikirkan

kemajuan diri sendiri, namun Donny adalah IT yang suka berbagi ilmu dan

sesuatu yang positif pada khalayak, dalam hal ini orang-orang yang menjadi

Page 138: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

138

temannya di Facebook. Hal ini tercermin dari caranya memanfaatkan fitur-fitur

Facebook seperti status Update, Link, Profile Information, serta caranya berteman

atau Friends.

b. Analisis Data

(1) Analisis berdasarkan pada model membangun personal branding milik

Kristie Tamvecius, sebagai berikut:

1. Determine Who You Are (Menentukan Diri Seseorang Sebenarnya)

Pada tahap ini, sesuai dengan profesinya, Donny telah menentukan

pilihannya untuk lebih dikenal sebagai seorang IT. “…ya pastinya saya pingin

orang tau saya sebagai seorang IT”, ungkapnya. Sopan, adalah nilai tambah bagi

Donny sebagai seorang IT. Sosok Donny yang sopan bisa tercermin dari caranya

dalam menjaga setiap kata-kata yang ditulis serta caranya berteman. Seperti

beberapa petikan pernyataan Donny berikut ini:

“Bahasa yang saya tulis ya sama…tergantung saya sedang berkomunikasi dengan siapa…fleksibel asal satu yang saya pegang…sopan dan positif-positif aja” (18/12/2009).

“…saya cuma mau punya teman-teman yang qualified. Qualified di sini bisa bermacam-macam…yang jelas sopan, jelas, dan positif. Meski nggak harus melulu dengan dunia IT saya” (18/12/2009).

Selain sopan, pribadi Donny yang merupakan seorang pekerja keras,

optimis, positif, dan bersemangat menjadi kelebihannya. Hal ini yang bisa terlihat

dari pernyataan Donny berikut ini:

“Ya…kita kan hidup ini harus selalu optimis dan semangat. Dan keluarga saya terutama orang tua saya itu yang utama. Karena mereka saya bisa seperti sekarang ini. Saya dulu banyak bikin kecewa orang tua saya, dengan sempat menjadi pecandu narkoba, setelah saya sembuh saya bekerja keras membahagiakan orang tua saya” (18/12/2009).

Page 139: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

139

“…saya ingin menunjukkan bahwa apapun yang kita lakukan, apapun pekerjaan kita, termasuk saya, pun harus tetap optimis, dan bersikap positif” (18/12/2009).

2. Determine What You Do (Menentukan Apa yang Dilakukan)

Jika hanya sebatas mengidentifikasi diri sebagai seorang IT, tentu saja

tidak akan cukup untuk menunjang personal brand yang sedang dibangun oleh

Donny. Donny pun harus menentukan tindakan-tindakan tertentu untuk

memperkuat personal brand yang sedang dibangunnya sebagai seorang IT yang

berkualitas. Berbagai hal-hal positif berusaha untuk dibagikan Donny salah

satunya melalui status-status yang dituliskannya. Seperti pernyataan Donny

berikut ini:

“…saya tulis di status saya di pagi hari biasanya kalimat-kalimat motivasi, biar yang baca juga bisa ikut termotivasi. Kalo selanjutnya saya tuliskan hal-hal yang positif-positif saja” (18/12/2009).

“…menurut saya dari status-status yang kita tulis bisa menggambarkan seperti apa diri kita…jadi saya pingin mempunyai nilai diri atau bisa dibilang kualitas yang bagus lah di mata orang…” (18/12/2009).

“…orang itu dihargai dan dihormati karena apa yang diomongkan-nya meski bisa juga lewat tulisannya. Statement yang kita lempar bisa memotivasi orang atau bisa mempengaruhi orang menjadi lebih baik, pengaruhnya orang akan lebih menghargai kita. Intinya bagaimana kita bisa mendedikasikan diri terhadap apa yang kita kerjakan atau apa yang kita concern” (4/02/2010).

Sebagai seorang IT, Donny bukan orang yang pelit membagi ilmu-

ilmunya. Dengan kemampuannya di bidang teknologi informasi ini, Donny sering

membuat tulisan di blog pribadi, seputar berbagai topik dunia IT. Tulisan-tulisan

di blog-nya itu pun kemudian dihubungkannya dengan Facebook, hingga orang-

Page 140: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

140

orang yang menjadi temannya di Facebook, bisa langsung mengakses informasi-

informasi tersebut. Berikut penuturan Donny:

“…yang saya tulis sebagian besar kan tentang program-program computer atau yang berkaitan dengan computer, jadi ini saya rasa bisa menambah penilaian orang terhadap saya, bahwa saya ini orang IT” (18/12/2009).

3. Position Yourself (Memposisikan Diri).

Secara tidak langsung pada tahap ini, Donny telah menciptakan

positioning bagi dirinya di mata orang lain, setelah melalui tahap

pengidentifikasian diri dan tahap penentuan tindakan. Hal ini bisa dilihat dari

tampilan berikut ini yang memperlihatkan pengakuan teman Donny terhadap

manfaat atas ilmu yang dibagikan Donny serta tanggapan teman Donny yang

meminta izin Donny sebagai penulis informasi-informasi tersebut untuk

diperbolehkan menyebarluaskannya.

Gb. 3.35 komentar terhadap Blog Donny yang dihubungkan ke Facebook

Page 141: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

141

Sumber: http://www.Facebook.com/home.php?#!/donnygale?ref=ts, update 8 Maret 2010

4. Manage Your Brand (Mengelola Brand)

Sama seperti halnya dengan responden yang lain, Donny pun telah sampai

pada tahap mengelola personal brand yang dibangunnya sebagai seorang IT.

Seperti yang bisa terlihat pada penyajian data sebelumnya yang menunjukkan cara

Donny dalam memasarkan dirinya melalui Facebook dengan mengelola fitur-fitur

Facebook sedemikian rupa, hingga mampu menunjang personal brand yang

dibangunnya sebagai seorang IT. Bahkan Donny tidak hanya mempromosikan

dirinya melalui Facebook, namun juga menggunakan blog pribadi. Berikut

tampilan tulisan Donny di blog pribadinya yang dihubungkan melalui Facebook:

Gb. 3.36 Website Donny yang dihubungkan ke Facebook

Page 142: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

142

Sumber: http://www.Facebook.com/home.php?#!/donnygale?ref=ts, update 8 Maret 2010

(2) Analisis berdasarkan pada model membangun personal branding milik

Hubert K. Rampersad

1. Mendefinisikan dan merumuskan ambisi personal

Donny telah merumuskan pilihan ambisi pribadinya sebagai seorang IT.

“…ya pastinya saya pingin orang tau saya sebagai seorang IT”, ungkapnya.

Secara pribadi, Donny memiliki nilai yang menjadi pedomannya, yaitu

kesopanan. Donny menjunjung nilai-nilai kesopanan, yang tersirat dari

pernyataannya yang mengesankan Donny mengutamakan kesopanan baik dalam

berkata maupun dalam menjalin pertemanan atau dalam dunia sosial berikut ini:

“Bahasa yang saya tulis ya sama…tergantung saya sedang berkomunikasi dengan siapa…fleksibel asal satu yang saya pegang…sopan dan positif-positif aja” (18/12/2009).

“…saya cuma mau punya teman-teman yang qualified. Qualified di sini bisa bermacam-macam…yang jelas sopan, jelas, dan positif. Meski nggak harus melulu dengan dunia IT saya” (18/12/2009).

Pekerjaan seorang IT yang tidak bisa dibilang mudah, harus banyak belajar

dari kesalahan (trial and eror), membutuhkan kesabaran dan ketekunan

membentuk karakter Donny sebagai sosok pekerja keras yang selalu bersemangat

Page 143: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

143

dan bersikap positif. Karakter ini menjadi kelebihan dari pribadi Donny, yang bisa

tersirat dari penuturannya berikut ini:

“Ya…kita kan hidup ini harus selalu optimis dan semangat. Dan keluarga saya terutama orang tua saya itu yang utama. Karena mereka saya bisa seperti sekarang ini. Saya dulu banyak bikin kecewa orang tua saya, dengan sempat menjadi pecandu narkoba, setelah saya sembuh saya bekerja keras membahagiakan orang tua saya” (18/12/2009).

“…saya ingin menunjukkan bahwa apapun yang kita lakukan, apapun pekerjaan kita, termasuk saya, pun harus tetap optimis, dan bersikap positif” (18/12/2009).

2. Mendefinisikan dan merumuskan personal brand

Tahap perumusan personal ambition tersebut menjadi dasar dari tahap

perumusan personal brand ini. Nilai yang menjadi pegangan Donny serta

kelebihan-kelebihan yang melekat pada dirinya merupakan modal penting untuk

menunjang personal branding yang sedang dibangunnya. Sebagai seorang IT,

Donny tahu betul arti penting dari sebuah networking atau jaringan yang bisa

mendukung pekerjaannya di dunia teknologi informasi. Bahkan dia bisa

memasarkan program-programnya serta bisa bertukar program dengan para IT

lainnya yang menjadi sasaran bagi brand yang sedang dibangunnya. Hal ini

tersirat dari penjelasan Donny yang sengaja mencantumkan nickname online-nya

‘Skybow’ berikut ini:

“Skybow adalah nickname online saya…dan saya juga pakai nickname itu di game Mavia War. Dan manfaatnya dari main game online itu…saya bisa dapat banyak networking dari dalam maupun luar. Satu keuntungan untuk saya sebagai salah satu cara memasarkan program saya. Jadi maksud saya menulis itu di box profile biar orang yang buka profile saya dan sama-sama suka main Mavia War, bisa add saya dengan nick name skybow” (18/12/2009).

Page 144: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

144

“Karena kalau kita yang IT-IT yang expert kalau sharing program yang di-crack seperti itu nggak lewat Facebook, rentan. Lebih enak lewat YM, Gtalk karena kan lebih private” (4/02/2010).

Donny yang suka berbagi ilmu pada orang lain, tidak terbatas pada

kalangan IT saja menjadi ciri dan nilai tambah bagi Donny yang merupakan

golongan IT kelas expert atau ahli. Hal ini tersirat dari pernyataannya berikut ini:

“…saya lebih suka menulis di blog saya, yang saya link-kan lewat Facebook saya” (18/12/2009).

“…saya tulis nggak jauh-jauh dari yang ada hubungannya sama program-program atau computer gitu…ya sharing ilmu aja” (18/12/2009).

3. Merumuskan personal balanced scorecard (PBSC)

Tidak berhenti pada tahap perumusan personal ambition dan personal

brand saja. Selanjutnya Donny pun merumuskan personal balanced scorecard

(PBSC) atau tindakan yang perlu dilakukannya untuk memperkuat personal

branding yang dibangunnya. Seperti yang terlihat pada pernyataannya, yang ingin

mempunyai kualitas yang baik di mata orang lain, Donny selalu berusaha berbagi

sesuatu yang baik dan bermanfaat tidak hanya bagi dirinya namun juga bagi orang

lain. Bisa tercermin dari kata-kata yang ditulisnya pada status update, dan juga

tulisan-tulisannya seputar dunia IT pada blog pribadinya yang dihubungkan ke

Facebook, agar semua temannya dapat dengan mudah mengakses informasi-

informasi tersebut. Berikut penuturan Donny:

“…orang itu dihargai dan dihormati karena apa yang diomongkan-nya meski bisa juga lewat tulisannya. Statement yang kita lempar bisa memotivasi orang atau bisa mempengaruhi orang menjadi lebih baik, pengaruhnya orang akan lebih menghargai kita. Intinya bagaimana kita bisa mendedikasikan diri terhadap apa yang kita kerjakan atau apa yang kita concern” (4/02/2010).

Page 145: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

145

“…saya tulis di status saya di pagi hari biasanya kalimat-kalimat motivasi, biar yang baca juga bisa ikut termotivasi. Kalo selanjutnya saya tuliskan hal-hal yang positif-positif saja” (18/12/2009).

“…karena kan…menurut saya dari status-status yang kita tulis bisa menggambarkan seperti apa diri kita…jadi saya pingin mempunyai nilai diri atau bisa dibilang kualitas yang bagus lah di mata orang” (18/12/2009).

“…saya tulis sebagian besar kan tentang program-program computer atau yang berkaitan dengan computer, jadi ini saya rasa bisa menambah penilaian orang terhadap saya, bahwa saya ini orang IT” (18/12/2009).

4. Mengimplementasikan dan mengolah ambisi personal, personal brand,

dan personal balanced scorecard

Memasarkan personal brand yang dibangun melalui Facebook, serta

memanfaatkan Facebook seperti yang telah dibahas pada penyajian data

sebelumnya, menunjukkan bahwa Donny telah melakukan tahap

pengimplementasian personal branding sebagai seorang IT. Tidak hanya melalui

Facebook, Donny pun mempromosikan diri dengan blog dan website pribadinya

yang dihubungkan ke account Facebook-nya, seperti berikut ini:

Gb. 3.37 Blog dan website pribadi Donny yang dihubungkan ke Facebook

Page 146: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

146

Sumber: http://www.Facebook.com/home.php?#!/donnygale?ref=ts, update 8 Maret 2010

6. Sigit Nugroho – Pegawai Swasta

a. Penyajian Data

Tanggal 22 Desember di Indonesia biasa diperingati sebagai Hari Ibu, hari

di mana orang-orang membuat sesuatu yang spesial bagi sang ibu. Tapi

bagaimana dengan ayah? Ayah pun telah membesarkan dan mendidik anak-

anaknya dengan penuh kasih sayang yang sama dengan yang diberikan ibu. Ayah

pun sosok mulia dalam sejarah hidup setiap orang. Sayang, di Indonesia

peringatan Hari Ayah yang jatuh pada tanggal 12 November belum banyak

diketahui orang. Namun masihkah teringat jasa-jasa seorang ayah meski tak ada

peringatan khusus bagi para ayah?

Sedikit renungan di atas mengingatkan penulis akan sosok Sigit Nugroho.

Sigit yang merupakan pegawai swasta di salah satu perusahaan keuangan yang

cukup ternama ini adalah pria yang kebapakan saat penulis pertama kali bertemu

dengannya. Dalam ber-Facebook pun, ayah dua putra ini mengaku lebih ingin

tampil dan secara tidak langsung membangun personal branding sebagai figur

Page 147: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

147

seorang ayah. “Saya malah lebih ingin dikenal sebagai pribadi saya saja. Gimana

ya? Mungkin bisa dibilang lebih sebagai bapak. Ayah dari anak-anak saya saja.

Karena yang saya punya ya cuma mereka,” ungkapnya.

Kecintaan dan kebanggaan akan kedua putranyalah yang menjadi

alasannya untuk lebih ingin dikenal sebagai sosok ayah daripada sebagai pegawai

swasta di perusahaan yang cukup bergengsi. “Ya…yang pasti seperti ayah-ayah

lainnya yang pasti sayang sama anak-anaknya,” ungkapnya ketika penulis

bertanya padanya mengenai figur ayah yang ingin ditunjukkannya pada orang

lain.

Sigit adalah ayah yang sangat dekat dengan kedua anaknya. Menurutnya

ayah yang mempunyai hubungan yang dekat dengan anak-anaknya adalah ayah

yang tidak hanya bekerja mencari uang, namun juga selalu meluangkan waktu

khusus bagi darah dagingnya. Begitu pentingnya arti anak dalam hidupnya.

Merekalah yang menjadi sumber semangat Sigit dalam menjalani hidup. Seperti

tutur Sigit saat wawancara dengan penulis berikut ini:

“…menurut saya, mereka tidak hanya bekerja cari uang saja. Tapi juga dia bisa dekat dengan anak, sesibuk-sibuknya dia tetap berusaha menyediakan waktu bagi anak-anak. Kalau saya kerja pagi sampai sore. Nah, saya sediakan waktu untuk bercanda bersama mereka, menidurkan mereka. Jangan sampai anak-anak di rumah itu malah dekat sama pembantu. Karena anak kecil itu memory yang kuat dan saya ingin membuat kenangan indah bersama anak saya. Saya ingin anak-anak saya merasa diperhatikan oleh ayahnya. Kalau di rumah ya waktu saya hanya untuk anak-anak saya. Kadang kalau teman-teman saya ngajak saya nongkrong dulu pulang kantor. Tapi saya selalu nolak. Kalau mau ya nanti malam-malam setelah anak-anak saya tidur. Teman-teman saya sampai hafal saya itu apa-apa anak saya dulu. Intinya, apapun yang saya lakukan untuk anak lah Mbak” (6/01/2009).

Page 148: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

148

“Bisa dibilang bagi saya anak itu segala-galanya bagi saya. Karena saya merawat anak-anak saya sendiri, tanpa istri. Bisa disebut saya ini single parent. Istri saya jauh, di Sumatra. Sedangkan saya di sini. Anak-anak saja kalau bangun tidur nangis yang dicari bukan ibunya, tapi saya, bapaknya. Mereka itu semangat hidup saya. Mereka bikin saya semangat kerja keras. Apapun yang saya lakukan juga semua untuk mereka, demi mereka” (6/01/2009).

Sigit yang baru memiliki Account Facebook sejak awal tahun 2009 ini

mengaku dapat bertemu dan menjalin komunikasi kembali dengan teman-teman

lamanya di lintas pulau sejak memanfaatkan Facebook. Sigit pun memiliki teman-

teman yang sama seperti dirinya, yang menunjukkan figur seorang ayah yang

menyayangi keluarganya melalui Facebook. Bagi pria yang lahir dan besar di

Provinsi Nusa Tenggara Timur ini, Facebook ideal bagi figur seorang ayah, dan

hal ini bisa terlihat dari foto-foto yang di-upload adalah foto-foto keluarganya,

bahkan foto profilnya pun foto ketika bersama keluarganya, serta dari status

update yang mengungkapkan rasa perhatiannya akan keluarga. Berikut lebih

lanjut Sigit menjelaskan pada penulis:

“Kalau menurut saya, bisa dilihat dari foto-fotonya banyak yang menampilkan bersama keluarganya. Kan kliatan itu Mbak, dia menomorsatukan keluarganya. Ada juga teman saya yang dia kliatan banget pamer keluarganya, selalu dia menampilkan apa-apa tentang keluarganya. Bahkan dia punya blog sendiri untuk menulis tentang anak-anaknya. Foto profile-nya juga dia sama keluarganya juga. Kadang dari status juga tentang keluarganya, kayak misal ada yang pernah tulis teman saya itu nulis ‘Kantor bikin sumpek, pingin cepet pulang main sama anak-anak,’ atau semacam itu lah. Kan dari situ bisa dilihat kalau orang ini terkesan sayang sama keluarganya, anak-anaknya” (6/01/2009).

Sedangkan Sigit sendiri mengaku menampilkan dirinya sebagai seorang

ayah di Facebook melalui foto-foto, status update, Note, bahkan video. “…lewat

foto-foto dan video anak-anak saya, kemudian juga kadang juga saya tulis status

Page 149: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

149

tentang anak saya. Anak saya lagi sakit saya tulis di status juga. Di Note juga saya

pernah menuliskan tentang anak saya juga,” ungkapnya.

(1) Status Update

Fitur status update yang disediakan Facebook agar setiap saat bisa

diperbarui oleh para penggunanya dengan menuliskan kegiatan yang dilakukan,

atau menuliskan apapun yang diinginkan para penggunanya ini dimanfaatkan oleh

Sigit untuk mengungkapkan suasana hatinya, termasuk menuliskan tentang anak-

anaknya. “…beberapa kali saya pernah nulis tentang anak saya waktu mereka

sakit, saya curhat lewat status juga,” tandasnya.

Gb. 3.38 Status-status Update Sigit Nugroho

Page 150: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

150

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=1421855032&ref=ts, update 21 Maret 2010

“…beberapa kali saya pernah nulis tentang anak saya waktu mereka sakit,

saya curhat lewat status juga,” ujar Sigit saat ditanya seputar status update yang

pernah ditulisnya. Memang dari tampilan di atas, beberapa status update yang

ditulis oleh pria asal Kota Ende ini mengenai kedua putranya. Baik ketika ulang

tahun anaknya hingga ketika salah satu putranya jatuh sakit. Sangat terkesan

bagaimana Sigit mengungkapkan rasa perhatian seorang ayah terhadap kedua

darah dagingnya.

Dalam ber-Facebook, Sigit memiliki prinsip tersendiri. Dia selalu

berusaha menjaga kata-kata yang ditulisnya dengan kata-kata yang baik, dan

menghindari pemakaian kata-kata yang tidak pantas untuk dibaca bahkan

tergolong kata-kata yang kasar. Termasuk dalam setiap kalimat yang dibuatnya

pada status update. Hal ini dilakukannya untuk memberi contoh pada Adi dan

Abiyyu agar selalu berkata-kata yang baik. Seperti yang diungkapkannya berikut

ini:

“Saya menjaga setiap kata-kata yang saya tulis. Jangan sampai lah saya menulis kata-kata yang kasar, dan tidak sopan. Karena saya nggak mau anak-anak saya bisa berkata kasar dan tidak pantas. Memang tidak akan dibaca anak saya Facebook saya, tapi kan naluri ayah, paling nggak, menjadi contoh bagi anak-anaknya. Salah satunya saya menjaga kata-kata saya, salah satunya dalam ber-Facebook. Pernah waktu itu saya kelepasan saya menulis kata-kata yang tidak enak…meski tidak kasar…tapi langsung saya hapus

Page 151: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

151

sendiri, karena kok rasanya nggak enak saja kalau dibaca” (6/01/2009).

(2) Note

Fitur Note adalah sebuah fitur semacam mini blog yang disediakan

Facebook bagi para penggunanya untuk menuliskan tentang suatu topik tertentu.

Meski tidak banyak Note yang pernah ditulisnya, Note ini dimanfaatkan Sigit

untuk menyalurkan keinginannya menulis mengenai putra-putranya.

Gb. 3.39 Note yang ditulis Sigit di Facebook

Sumber:http://www.Facebook.com/profile.php?id=1421855032&ref=ts#!/notes.php?id=1421855032, update 21 Maret 2010

Page 152: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

152

“…sebagai ungkapan rasa sayang saya buat dia. Kalau nggak salah inget

waktu dia ulang tahun,” ungkap Sigit tentang isi Note yang pernah ditulisnya. Bisa

dilihat pada tampilan di atas, tertulis rangkaian kata-kata yang indah terangkai

apik, sebagai perwujudan dan ungkapan kasih sayang seorang ayah yang begitu

dalam kepada kedua putranya. “…saya memang sangat sayang sama anak-anak

saya, dan kadang sampai saya ungkapkan seperti itu,” tandasnya.

(3) Foto

Dari foto-foto yang ditampilkan oleh ayah dari M. Abiyyu Faras dan M.

Adi Firdaus ini semakin menunjukkan perwujudan kasih sayang seorang ayah

pada anak-anaknya.

Gb. 3.40 Foto-foto di Facebook Sigit

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=1421855032&ref=ts#!/profile.php?id=1421855032&v=photos, update 21 Maret 2010

Tampilan di atas hanya beberapa contoh foto dari sekian banyak foto Adi

dan Abiyyu yang termuat di Facebook. “…saya memang sangat sayang sekali

sama anak-anak saya. Biar mereka bandelnya seperti apa, nggak bisa diam, tapi

saya sangat sayang mereka,” ungkap Sigit. Sigit mengaku dari sekian banyak foto

Page 153: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

153

yang diunggahnya, sebagian besar bukan foto dirinya melainkan foto-foto dua

jagoan ciliknya, yang sekaligus menjadi foto-foto favoritnya. Bukan tanpa tujuan

ayah yang satu ini meng-upload foto-foto tersebut di Facebook. Selain untuk

menunjukkan rasa kebanggaannya akan anak-anaknya pada orang lain, Sigit pun

berharap suatu saat nanti Adi dan Abiyyu mengerti bahwa Sigit sangat

menyayangi mereka berdua. Berikut penuturan Sigit pada penulis saat wawancara:

“…saya ingin suatu saat nanti anak ke depannya saya ingin anak-anak saya tahu saya sangat menyayangi mereka. Salah satunya dengan saya tunjukkan mereka menyimpan kenangan-kenangan bersama anak-anak saya di FB. Yang kedua ya saya pingin orang tahu kalau saya sayang anak-anak saya. Saya bangga punya anak-anak saya ini” (6/01/2009).

(4) Video

Tak hanya status update, Note, dan foto saja fitur yang dipakai Sigit untuk

menunjukkan diri sebagai seorang ayah yang sangat menyayangi anak-anaknya.

Namun video pun dimanfaatkannya untuk tampil sebagai sosok seorang ayah.

Seperti pada tampilan berikut ini.

Gb. 3.41 Video-video di Facebook Sigit

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=1421855032&v=app_2392950137, update 21 Maret 2010

Dari semua video yang terpampang pada Facebook Sigit, keempat-

empatnya merupakan video-video yang mengabadikan kegiatan-kegiatan yang

dilakukan dua putra kesayangannya. Pemanfaatan fitur video ini dan uraian di atas

Page 154: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

154

semakin memperkuat personal branding yang secara tidak sengaja dibangun Sigit

sebagai seorang ayah yang begitu menyayangi anak-anaknya.

b. Analisis Data

(1) Analisis membangun personal branding menurut Kristie Tamvecius:

1. Determine Who You Are (Menentukan Diri Seseorang Sebenarnya)

Pada tahap ini, Sigit menyatakan pilihannya untuk dikenal sebagai seorang

ayah dari kedua putranya, daripada statusnya sebagai karyawan sebuah

perusahaan swasta di Solo. Seperti penuturannya berikut ini:

“Kalau saya nggak pingin dikenal sebagai pegawai swasta atau saya bekerja di mana. Saya nggak pakai Facebook untuk urusan yang berhubungan sama kerjaan. Saya malah lebih ingin dikenal sebagai pribadi saya saja. Gimana ya? Mungkin bisa dibilang lebih sebagai bapak. Ayah dari anak-anak saya saja. Karena yang saya punya ya cuma mereka” (6/01/2009).

Sosoknya yang penyayang dan penuh perhatian akan kedua buah hatinya

menjadi kelebihan Sigit untuk mendukung personal branding yang sedang

dibangunnya sebagai seorang ayah yang begitu menyayangi anak-anaknya. Hal ini

sangat jelas tercermin dari bagaimana Sigit mengungkapkan rasa sayangnya pada

pernyataan-pernyataannya berikut ini:

“…bukan memang sengaja menunjukkan pada orang, tapi saya memang sangat sayang sama anak-anak saya, dan kadang sampai saya ungkapkan seperti itu” (6/01/2009).

“…bagi saya anak itu segala-galanya bagi saya. Karena saya merawat anak-anak saya sendiri, tanpa istri. Bisa disebut saya ini single parent. Istri saya jauh, di Sumatra. Sedangkan saya di sini. Anak-anak saja kalau bangun tidur nangis yang dicari bukan ibunya, tapi saya, bapaknya. Mereka itu semangat hidup saya. Mereka bikin saya semangat kerja keras. Apapun yang saya lakukan juga semua untuk mereka, demi mereka” (6/01/2009).

Page 155: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

155

“…saya memang sangat sayang sekali sama anak-anak saya. Biar mereka bandelnya seperti apa, nggak bisa diam, tapi saya sangat sayang mereka” (6/01/2009).

2. Determine What You Do (Menentukan Apa yang Dilakukan)

Sigit juga telah menentukan hal-hal yang bisa dilakukannya demi

memperkuat personal branding yang dibangunnya sebagai seorang ayah. Salah

satu wujud rasa sayang seorang ayah, bisa tercermin dari cara Sigit memanfaatkan

beberapa fitur Facebook. Seperti penuturan Sigit, berikut ini:

“Ya…waktu itu saya nulis di Note sebagai ungkapan rasa sayang saya buat dia. Kalau nggak salah inget waktu dia ulang tahun” (6/01/2009).

“Foto-foto anak saya. Bisa dilihat lebih banya foto-foto anak-anak saya daripada foto saya. Bahkan foto istri saya malah nggak ada. Sering ditanya teman-teman mana foto istri saya, saya cuma jawab ‘istri saya sudah punya FB sendiri' jadi nggak usah di-upload. Bahkan saya juga upload video tentang anak-anak saya” (6/01/2009).

“Pernah pastinya, beberapa kali saya pernah nulis tentang anak saya waktu mereka sakit, saya curhat lewat status juga” (6/01/2009).

Tentu saja rasa sayangnya terhadap kedua putranya tidak hanya

diungkapkan melalui Facebook, namun salah satu bentuk perhatian Sigit adalah

dengan meluangkan waktu khusus bagi Adi dan Abbiyu, meski di samping itu

Sigit pun harus tetap bekerja keras. Seperti yang bisa terlihat dari pernyataan Sigit

berikut ini:

“Kalau saya kerja pagi sampai sore. Nah, saya sediakan waktu untuk bercanda bersama mereka, menidurkan mereka. Jangan sampai anak-anak di rumah itu malah dekat sama pembantu. Karena anak kecil itu memory yang kuat dan saya ingin membuat kenangan indah bersama anak saya. Saya ingin anak-anak saya merasa diperhatikan oleh ayahnya. Kalau di rumah ya waktu saya hanya untuk anak-anak saya. Kadang kalau teman-teman saya ngajak saya nongkrong dulu pulang kantor. Tapi saya selalu nolak. Kalau mau ya nanti malam-malam setelah anak-anak saya tidur. Teman-teman saya sampai hafal saya

Page 156: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

156

itu apa-apa anak saya dulu. Intinya, apapun yang saya lakukan untuk anak lah Mbak” (6/01/2009).

“Mereka itu semangat hidup saya. Mereka bikin saya semangat kerja keras. Apapun yang saya lakukan juga semua untuk mereka, demi mereka” (6/01/2009).

3. Position Yourself (Memposisikan Diri).

Setelah melakukan identifikasi diri dan menentukan tindakan yang bisa

dilakukannya untuk mendukung personal branding yang dibangunnya, tanpa

disadari Sigit telah membuat positioning bagi dirinya sebagai seorang ayah, di

mata orang lain. Berikut pernyataan Sigit dan tampilan respon teman-teman Sigit

yang mencerminkan bahwa mereka telah mengerti Sigit adalah seorang ayah yang

sangat menyayangi kedua putranya:

“Kadang kalau teman-teman saya ngajak saya nongkrong dulu pulang kantor. Tapi saya selalu nolak. Kalau mau ya nanti malam-malam setelah anak-anak saya tidur. Teman-teman saya sampai hafal saya itu apa-apa anak saya dulu. Intinya, apapun yang saya lakukan untuk anak lah Mbak” (6/01/2009).

Gb. 3.42 published photos di Facebook Sigit dan komentar-komentar dari teman-teman

Page 157: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

157

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=1421855032&ref=ts, update 21 Maret 2010

4. Manage Your Brand (Mengelola Brand)

Bila melihat penjabaran data sebelumnya yang menunjukkan cara Sigit

menggunakan fitur-fitur di Facebook, membuktikan bahwa Sigit telah melakukan

promosi personal branding sebagai seorang ayah yang sangat menyayangi anak-

anaknya. Sedangkan, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa

memasarkan diri adalah bagian dari metode mengelola personal branding. Hal ini

menjelaskan bahwa Sigit telah melakukan tahap pengelolaan brand.

Page 158: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

158

(2) Analisis menggunakan metode membangun personal branding menurut

Hubert K. Rampersad:

1. Mendefinisikan dan merumuskan ambisi personal

Sigit Nugroho telah merumuskan ambisinya sebagai seorang ayah. Ambisi ini

tersirat dari penuturannya yang lebih ingin dikenal sebagai sosok seorang ayah

daripada dikenal sebagai pegawai di salah satu perusahaan swasta:

“Kalau saya nggak pingin dikenal sebagai pegawai swasta atau saya bekerja di mana. Saya nggak pakai Facebook untuk urusan yang berhubungan sama kerjaan. Saya malah lebih ingin dikenal sebagai pribadi saya saja. Gimana ya? Mungkin bisa dibilang lebih sebagai bapak. Ayah dari anak-anak saya saja. Karena yang saya punya ya cuma mereka” (6/01/2009).

Selalu menjaga kata-kata yang diungkapkan serta menjaga kedekatan

dengan buah hatinya, adalah nilai yang dipegang oleh Sigit sebagai seorang ayah.

Seperti yang tercermin dari petikan pernyataan-pernyataannya berikut ini:

“Saya menjaga setiap kata-kata yang saya tulis. Jangan sampai lah saya menulis kata-kata yang kasar, dan tidak sopan. Karena saya nggak mau anak-anak saya bisa berkata kasar dan tidak pantas” (6/01/2009).

“Kalau saya kerja pagi sampai sore. Nah, saya sediakan waktu untuk bercanda bersama mereka, menidurkan mereka. Jangan sampai anak-anak di rumah itu malah dekat sama pembantu. Karena anak kecil itu memory yang kuat dan saya ingin membuat kenangan indah bersama anak saya. Saya ingin anak-anak saya merasa diperhatikan oleh ayahnya. Kalau di rumah ya waktu saya hanya untuk anak-anak saya” (6/01/2009).

Kelebihan Sigit untuk mendukung personal branding yang sedang

dibangunnya sebagai seorang ayah yang begitu menyayangi anak-anaknya, adalah

sosoknya yang penyayang dan penuh perhatian. Hal ini sangat jelas tercermin dari

bagaimana Sigit mengungkapkan kasih sayangnya, terhadap Adi dan Abbiyu,

dalam pernyataan-pernyataannya berikut ini:

Page 159: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

159

“…bukan memang sengaja menunjukkan pada orang, tapi saya memang sangat sayang sama anak-anak saya, dan kadang sampai saya ungkapkan seperti itu” (6/01/2009).

“…bagi saya anak itu segala-galanya bagi saya. Karena saya merawat anak-anak saya sendiri, tanpa istri. Bisa disebut saya ini single parent. Istri saya jauh, di Sumatra. Sedangkan saya di sini. Anak-anak saja kalau bangun tidur nangis yang dicari bukan ibunya, tapi saya, bapaknya. Mereka itu semangat hidup saya. Mereka bikin saya semangat kerja keras. Apapun yang saya lakukan juga semua untuk mereka, demi mereka” (6/01/2009).

“…saya memang sangat sayang sekali sama anak-anak saya. Biar mereka bandelnya seperti apa, nggak bisa diam, tapi saya sangat sayang mereka” (6/01/2009).

2. Mendefinisikan dan merumuskan personal brand

Jika melihat tahap sebelumnya di atas, tahap perumusan personal

ambition, di mana tahap tersebut merupakan dasar dari tahap perumusan personal

brand ini. Untuk semakin memperkuat personal branding yang sedang

dibangunnya, Sigit menjadikan kelebihan pada dirinya serta nilai-nilai yang

dipegangnya sebagai modal utama demi mendukung personal branding yang

dirumuskannya.

Personal branding yang dibangunnya adalah sebagai seorang ayah yang

sangat menyayangi kedua buah hatinya. Tidak mudah tentunya, sendiri dalam

mengasuh, membesarkan dan mendidik anak-anak, namun Sigit senantiasa

bekerja keras untuk memberikan kebahagiaan dalam hal materi sekaligus

meluangkan waktu bagi putra-putranya, menjadi ciri tesendiri bagi Sigit Nugroho.

Hal ini tersirat dari petikan pernyataan Sigit, berikut ini:

“Karena saya merawat anak-anak saya sendiri, tanpa istri. Bisa disebut saya ini single parent. Istri saya jauh, di Sumatra. Sedangkan saya di sini. Anak-anak saja kalau bangun tidur nangis yang dicari bukan ibunya, tapi saya, bapaknya” (6/01/2009).

Page 160: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

160

“Kalau saya kerja pagi sampai sore. Nah, saya sediakan waktu untuk bercanda bersama mereka, menidurkan mereka. Jangan sampai anak-anak di rumah itu malah dekat sama pembantu. Karena anak kecil itu memory yang kuat dan saya ingin membuat kenangan indah bersama anak saya. Saya ingin anak-anak saya merasa diperhatikan oleh ayahnya. Kalau di rumah ya waktu saya hanya untuk anak-anak saya” (6/01/2009).

“Mereka itu semangat hidup saya. Mereka bikin saya semangat kerja keras. Apapun yang saya lakukan juga semua untuk mereka, demi mereka” (6/01/2009).

3. Merumuskan personal balanced scorecard (PBSC)

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis terhadap Sigit,

penulis bisa menilai bahwa Sigit telah merumuskan personal balanced scorecard

(PBSC). Tindakan yang dilakukannya untuk menunjang personal branding-nya,

dilatarbelakangi oleh ikatan emosional yang kuat antara Sigit dengan kedua

putranya. Berikut pernyataan-pernyataan Sigit yang mencerminkan tindakan Sigit

untuk menujukkan kasih sayangnya sebagai seorang ayah:

“Saya upload foto-foto anak-anak saya. Yang pertama saya ingin suatu saat nanti anak ke depannya saya ingin anak-anak saya tahu saya sangat menyayangi mereka. Salah satunya dengan saya tunjukkan mereka menyimpan kenangan-kenangan bersama anak-anak saya di FB. Yang kedua ya saya pingin orang tahu kalau saya sayang anak-anak saya. Saya bangga punya anak-anak saya ini” (6/01/2009).

“…lewat foto-foto dan video anak-anak saya, kemudian juga kadang juga saya tulis status tentang anak saya. Anak saya lagi sakit saya tulis di status juga. Di Note juga saya pernah menuliskan tentang anak saya juga” (6/01/2009).

“…beberapa kali saya pernah nulis tentang anak saya waktu mereka sakit, saya curhat lewat status juga” (6/01/2009).

“…waktu itu saya nulis di Note sebagai ungkapan rasa sayang saya buat dia. Kalau nggak salah inget waktu dia ulang tahun” (6/01/2009).

Page 161: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

161

Sebagai seorang ayah yang merasa perlu untuk mendidik putra-putranya,

Sigit selalu memberikan contoh teladan, termasuk dalam menuliskan kata demi

kata di Facebook, seperti penuturan Sigit berikut ini:

“Saya menjaga setiap kata-kata yang saya tulis. Jangan sampai lah saya menulis kata-kata yang kasar, dan tidak sopan. Karena saya nggak mau anak-anak saya bisa berkata kasar dan tidak pantas. Memang tidak akan dibaca anak saya Facebook saya, tapi kan naluri ayah, paling nggak, menjadi contoh bagi anak-anaknya. Salah satunya saya menjaga kata-kata saya, salah satunya dalam ber-Facebook. Pernah waktu itu saya kelepasan saya menulis kata-kata yang tidak enak…meski tidak kasar…tapi langsung saya hapus sendiri, karena kok rasanya nggak enak saja kalau dibaca” (6/01/2009).

4. Mengimplementasikan dan mengelola ambisi personal, personal brand,

dan personal balanced scorecard

Seperti yang telah diulas sebelumnya bahwa dengan melakukan promosi

diri melalui media dalam hal ini adalah Facebook, maka Sigit telah melakukan

tahap pengimplementasian personal branding sebagai seorang ayah yang sangat

menyayangi kedua putranya. Karena pemasaran adalah salah satu bentuk dari

tahap mengimplementasikan personal branding. Pengimplementasian ini

ditunjang dengan penyajian data yang sebelumnya telah diulas pada bagian

penyajian data.

7. Mas Liezt – Pegawai Negeri Sipil

a. Penyajian Data

Ramah dan halus adalah kesan pertama saat penulis berbicara dengan

sosok pria yang akrab dipanggil Mas Liezt ini. Bapak yang bekerja untuk

Departemen Pariwisata Kota Solo ini juga terimbas oleh maraknya situs jejaring

Page 162: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

162

sosial Facebook sejak April 2009. “Mengikuti zaman aja…biar nggak

ketinggalan,” terangnya ketika ditanya alasan membuat Account di Facebook.

Mas Liezt, mengaku bahwa ternyata Facebook memiliki banyak fungsi, seperti

membuatnya bisa bernostalgia kembali bersama teman-teman lama dan

menambah informasi. “…ternyata setelah saya punya, manfaatnya banyak

sekali…bisa bertemu teman-teman lama, nambah informasi,” ungkapnya.

Menjadi bagian dari Departemen Pariwisata Kota Solo, membuat Mas

Liezt pun ingin tampil sebagai sosok yang mencintai seni dan budaya, terutama

budaya Kota Solo sendiri di Facebook. Begitu juga harapannya pada rekan-rekan

kerjanya yang juga mengabdi pada departemen pariwisata untuk ikut mencintai

seni dan budaya Kota Solo dengan menggunakan cara yang mudah dan murah,

mempromosikan Kota Solo lewat Facebook. “…menurut saya sebaiknya otomatis

begitu. Meskipun tidak secara langsung, sebaiknya ada upaya untuk turut ya,

katakanlah mempromosikan Kota Solo, karena kan Facebook kan cara yang

paling murah dan mudah untuk promosi. Dalam hal ini promo Kota Solo,”

ungkapnya.

Membangun personal branding sebagai seorang pecinta sekaligus

penikmat hasil seni dan budaya yang ditunjukkannya secara online dengan

memanfaatkan beberapa fitur yang disediakan Facebook menyimpan harapan agar

teman-teman di Facebook juga turut mencintai seni dan budaya bangsa. “Ada

harapan apa yang ada pada diri saya sukur bisa jadi panutan atau contoh. Seperti

saya ini yang cinta seni dan budaya ini khususnya budaya Jawa, Solo pingin juga

Page 163: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

163

secara tidak langsung teman-teman ikut juga cinta seni dan budaya sendiri,”

jelasnya.

Menurutnya, seseorang yang membangun personal branding sebagai

seorang pecinta seni dan budaya, bisa terlihat dari foto-foto yang ditampilkannya

memakai pakaian adat, dari Group yang diikutinya biasanya adalah grup tentang

budaya, dari data dirinya maupun status-statusnya. Seperti penuturannya berikut

ini:

“…dilihat dari foto Profile-nya, biasanya dia foto berkostum baju tradisional atau adat, atau bisa dari background fotonya dia yang mungkin pas dia sedang di suatu tempat kayak di candi atau tempat-tempat lain yang berbau seni budaya gitu. Terus dari foto-fotonya yang lain yang sebagian besar, juga setipe, terus dari Profile Information-nya kan ada yang Interest-nya juga ditulis ‘seni, arts, atau culture’ begitu, kemudian dari komunitas yang dia ikuti di FB banyak yang komunitas bidang budaya seni, juga statusnya yang sering ditulis dia lagi di suatu tempat, contohnya ya…ada yang nulis ‘Lagi nonton Kethoprak’lah, ya yang seperti itu” (18/01/2010).

(1) Profile Information

Fitur di Facebook yang bisa menampilkan data diri pemilik Account ini

dimanfaatkan Mas Liezt untuk mencantumkan beberapa hal mengenai dirinya.

Page 164: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

164

Gb. 3.43 Profile Information Mas Liezt

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=1421855032&v=app_2392950137#!/Mas.liezt?v=info&ref=ts, Update 23 Maret 2010

Page 165: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

165

Bisa dilihat pada tampilan Profile Information Mas Liezt di atas, dia

mengisi dengan cukup lengkap. Mas Liezt menunjukkan ketertarikannya akan

seni budaya pada Interest dan Favorite Book. Sedangkan pekerjaannya sebagai

seorang pegawai negeri sipil (PNS) tidak tercantum pada Work Information,

namun bisa terlihat dari aktivitasnya pada Personal information, tertulis

Government Official.

Pada grup yang diikutinya, ada beberapa grup yang berhubungan dengan

seni dan budaya yang tercantum, seperti Kinarya Soerya Soemirat, Joglo

Percussion, Pariwisata Indonesia, Ludrukan Wong Bondowoso, dan lain

sebagainya. “Jadi biar teman-teman yang di FB juga bisa akrab dengan saya

juga,” ungkap Mas Liezt saat penulis bertanya seputar alasan penggunaan nama

“Mas Liezt” di Facebook

Pria berkumis ini pun mengaku sengaja menulis namanya dengan “Mas

Liezt” dengan rangkaian huruf “L-I-E-Z-T” untuk membedakan diri dengan orang

lain yang memiliki nama “Lis”. “…biar untuk membedakan dengan Lies-lies yang

lain. Kalau Lies atau Lis L-I-S kan udah banyak. Jadi kalau “Lis”nya “L-I-E-Z-T”

teman-teman sudah hafal “oh…itu Liezt saya.” Sebagai pembeda aja,” terangnya.

(2) Status Update

Dalam penulisan status update, pria yang sempat mengenyam pendidikan

di Universitas Sebelas Maret ini, mengaku terbiasa menggunakan Bahasa

Indonesia sehari-hari, Bahasa Jawa, dan Bahasa Inggris dalam menuliskan status

update-nya.

Page 166: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

166

Gb. 3.44 Status-status update Mas Liezt

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=1421855032&v=app_2392950137#!/Mas.liezt?v=Wall&ref=ts, Update 23 Maret 2010

Demi menunjang dirinya dalam membangun personal branding sebagai

pecinta seni dan budaya, tidak hanya sekadar ungkapan suasana hati yang menjadi

topik pilihan Mas Liezt dalam menuliskan status update. Namun juga kegiatan

yang berhubungan dengan budaya. Seperti yang dikatakannya berikut ini:

“Biasanya sebagian besar suasana hati aja tapi juga kalau ada kegiatan kantor yang ada hubungannya sama budaya juga kadang saya tulis juga. Contohnya yang saya bilang tadi waktu Tahun Baru Suro, saya tulis status ‘Happy Javanese New Year’. Jadi biar teman-teman saya yang orang luar biar tahu kalau Jawa itu punya tahun baru sendiri” (23/12/2009).

Seperti halnya yang bisa dilihat di atas sebagai contoh bagaimana Mas

Liezt ini mengucapkan “Selamat Tahun Baru Jawa” dalam Bahasa Inggris.

Page 167: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

167

Kemudian dia justru menggunakan Bahasa Jawa untuk mengucapkan tahun baru

lengkap dengan foto diri yang mengenakan beskap, yang bisa mencerminkan dia

adalah orang Jawa. Pria yang selalu meng-confirm permintaan teman ini, selalu

berusaha menjaga image baiknya di Facebook. Untuk menjaga image baik

tersebut, Mas Liezt mengaku selalu berusaha menciptakan komunikasi yang baik,

dengan menjaga kata-kata yang ditulisnya. Berikut pengakuan Mas Liezt:

“Ya, misalnya kalau nulis status, atau komentar menggunakan kata-kata yang baik, sopan tidak kasar lah di FB. Kan kadang ada orang yang mengumpat ko di FB. Nggak enak sekali dibaca. Kemudian juga apa yang kita tuliskan diusahakan jangan sampai terkesan sombong atau tinggi hati” (18/01/2010).

(3) Foto

Mas Liezt mengaku bahwa untuk menunjukkan personal branding sebagai

seorang yang mencintai seni dan budaya, fitur foto dalam Facebook adalah fitur

yang paling sering digunakan oleh pria yang mengaku suka mengganti foto

Profile-nya ini. Seperti yang diterangkannya berikut ini:

“Kalau saya paling banyak dari foto Profile saya, saya kan sering gonta-ganti foto Profile. Sebagian besar foto Profile yang saya pasang biasanya pas saya pakai beskap, kadang pakai adat Bali, Madura, kebetulan ada juga. Dari situ kan orang bisa menilai wah…Bapak yang satu ini pecinta budaya, sampai saya di FB namanya Komunitas Ikatan Remaja Adi Sumarmo, saya kan dulu ceritanya waktu masih muda, remaja gitu, saya kan pernah tinggal di kompleks AURI, kita punya kelompok itu dan banyak dari teman-teman dari komunitas itu yang sekarang foto Profile-nya yang dipasang itu pas mereka lagi pakai beskap semua. Ya karena pengaruh saya, ikut-ikutan saya. Terus juga dari album foto yang saya upload juga bisa dilihat. Misalnya foto kemarin waktu Malam 1 Suro, saya ikut kirab di Mangkunegaran, saya foto juga terus saya upload, saya publish di Wall, saya kasih keterangan di bawahnya kalau itu Malam 1 Suro, Malam Tahun Baru Jawa di Mangkunegaran. Waktu itu juga saya tulis status ‘Happy Javanese New Year’” (18/01/2010).

Page 168: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

168

Hal ini bisa terlihat dari banyaknya foto yang di-upload. Jenis-jenis foto

yang diunggahnya pun selain foto-foto pribadi, foto-foto bertema seni dan budaya

juga menjadi koleksi foto-foto yang ditampilkan di Facebook. Seperti yang bisa

dilihat pada tampilan di bawah ini.

Gb. 3.45 Foto-foto di Facebook Mas Liezt

Sumber : http://www.Facebook.com/profile.php?id=1421855032&v=app_2392950137#!/Mas.liezt?v=photos&sb=0, update 23 Maret 2010

Foto pertunjukan wayang orang, foto salah satu alat musik karawitan, foto

Mas Liezt ketika memakai beskap, batik dan memakai ikat kepala khas Bali

adalah beberapa contoh yang bisa menunjukkan bagaimana ketertarikannya akan

seni dan budaya. Mas Liezt pun memberikan sedikit kalimat untuk menerangkan

foto-foto tersebut, agar orang-orang yang melihat foto-foto tersebut mengerti

makna dari foto-foto tersebut. “…pastinya, kan percuma kalau ngga dikasih

keterangan tentang fotonya,” terangnya.

Page 169: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

169

Gb. 3.46 Published photos di Facebook Mas Liezt

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=1421855032&v=app_2392950137#!/Mas.liezt?v=Wall&ref=ts, Update 23 Maret 2010

“Saya kalau boleh jujur saya paling suka foto-foto saya yang pakai baju

Jawa, pakai beskap. Karena kalau pakai baju itu terkesan berwibawa, sabar,

njaweni,” ujarnya ketika menceritakan perihal foto favoritnya, yang sekaligus

menjadi suatu kebanggaan baginya ketika tampil memakai pakaian adat Jawa.

“Saya kan orang Jawa, jadi yang saya bangga jadi orang Jawa pakai baju adat

Jawa,” jelasnya.

Dari uraian-uraian di atas, tampak sangat jelas bahwa Mas Liezt tanpa

disadarinya sedang membangun personal branding-nya sebagai seorang pegawai

negeri sipil yang mencintai hasil karya seni dan budaya. Hal ini bisa dilihat dari

cara Mas Liezt memanfaatkan fitur-fitur Facebook yang ada, seperti Profile

Information, status update, dan juga fitur foto.

Page 170: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

170

b. Analisis Data

(1) Penyajian data di atas dapat dianalisis dengan menggunakan metode

membangun personal branding menurut Kristie Tamvecius:

1. Determine Who You Are (Menentukan Diri Seseorang Sebenarnya)

Seperti responden lainnya, pada tahap ini Mas Liezt yang bekerja untuk

Departemen Pariwisata Surakarta telah menentukan diri sebagai seorang “Pecinta

Seni dan Budaya”. “…saya itu pingin-nya orang tahu saya ini pegawai

departemen pariwisata yang juga mencintai seni dan budaya Kota Solo ini,”

ungkapnya.

Sosoknya yang ramah, terbuka, sopan, serta berdedikasi tinggi menjadi

kelebihan Mas Liezt untuk menunjang personal brand yang dibangun. Keramahan

dan keterbukaan Mas Liezt bisa tercermin dari caranya menjalin hubungan sosial

atau berteman. Dia suka berteman dengan siapa saja, tanpa memandang latar

belakang seseorang. Pada teman-temannya inilah, Mas Liezt pun bisa

mempromosikan seni dan budaya Kota Solo. Berikut pernyataan Mas Liezt:

“Saya pikir kalau mereka add saya mungkin ada dari diri saya yang menarik bagi mereka, entah apa itu, mereka punya niat baik, maka mereka add saya. Kasian juga kalau di-ignore. Makanya saya confirm semuanya aja” (18/01/2010).

“…saya nawarin ngajak temen di FB, dia seorang guru, saya bilang ke dia, ‘mbok kalau study tour jangan cuma ke Jogja aja, mampir Solo juga’ gitu. Saya kirimi dia brosur, videonya juga biar dia pelajari, siapa tahu tertarik” (18/01/2010).

Dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaannya sebagai salah satu pegawai

departemen pariwisata serta sebagai pecinta seni dan budaya juga merupakan

kelebihan dari Mas Liezt. Hal ini bisa tersirat dari penuturannya berikut ini:

Page 171: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

171

“…kalau bisa sedikit banyak seperti apa yang saya lakukan, ya…yang saya bilang tadi…ikutlah promosi seni budaya dan pariwisata Kota Solo. Karena temen-temen dari pariwisata kan harusnya mampu memberikan informasi yang lebih akurat atau detail tentang Solo” (18/01/2010).

“…saya ini yang cinta seni dan budaya ini khususnya budaya Jawa, Solo pingin juga secara tidak langsung teman-teman ikut juga cinta seni dan budaya sendiri. Tapi ya kalau tidak diikuti ya monggo…nggak apa-apa. Tapi itu kan hanya keinginan saya. Pingin-nya begitu” (18/01/2010).

“…saya ini hanya pengamat seni, penikmat hasil seni dan budaya. Jadi, PNS yang mencintai seni dan budaya mungkin bisa dibilang begitu. Ya…apalagi saya kerja di pariwisata, jadi secara otomatis ada rasa dalam diri saya, naluri bahwa saya paling tidak seharusnya peduli terhadap seni dan budaya terutama Solo” (18/01/2010).

2. Determine What You Do (Menentukan Apa yang Dilakukan)

Untuk memperkuat personal branding yang dibangun, tentu saja tidak

berhenti pada tahap di atas. Sama seperti dengan responden yang lain, Mas Liezt

pun telah menentukan hal-hal yang bisa dilakukan demi membangun personal

brand sebagai seorang pecinta seni dan budaya. Mempromosikan seni dan budaya

Solo kepada orang lain, gemar memakai pakaian-pakaian adat, serta peduli akan

acara-acara budaya merupakan bentuk-bentuk ungkapan rasa cintanya akan hasil-

hasil seni dan budaya. Berikut penuturan Mas Liezt:

“Sebagian besar foto Profile yang saya pasang biasanya pas saya pakai beskap, kadang pakai adat Bali, Madura, kebetulan ada juga” (18/01/2010).

“Terus juga dari album foto yang saya upload juga bisa dilihat. Misalnya foto kemarin waktu Malam 1 Suro, saya ikut kirab di Mangkunegaran, saya foto juga terus saya upload, saya publish di Wall, saya kasih keterangan di bawahnya kalau itu Malam 1 Suro, Malam Tahun Baru Jawa di Mangkunegaran. Waktu itu juga saya tulis status ‘Happy Javanese New Year’” (18/01/2010).

“Meskipun tidak secara langsung, sebaiknya ada upaya untuk turut ya, katakanlah mempromosikan Kota Solo, karena kan Facebook kan

Page 172: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

172

cara yang paling murah dan mudah untuk promosi. Dalam hal ini promo Kota Solo. Kalau saya, saya sering kirim atau upload brosur-brosur tentang Kota Solo. Bagian per bagian, sedikit sedikit. Entah tentang Keraton Kasunanan atau Mangkunegaran, atau juga obyek lain yang menarik di Solo. Terus kadang juga pernah saya nawarin ngajak temen di FB, dia seorang guru, saya bilang ke dia, ‘mbok kalau study tour jangan cuma ke Jogja aja, mampir Solo juga’ gitu. Saya kirimi dia brosur, videonya juga biar dia pelajari, siapa tahu tertarik. Ya begitu kalau kebetulan ada celah-celah yang bisa dimanfaatkan untuk promo Solo, ya kenapa tidak saya manfaatkan” (18/01/2010).

“Biasanya sebagian besar suasana hati aja tapi juga kalau ada kegiatan kantor yang ada hubungannya sama budaya juga kadang saya tulis juga. Contohnya yang saya bilang tadi waktu Tahun Baru Suro, saya tulis status ‘Happy Javanese New Year’. Jadi biar teman-teman saya yang orang luar biar tahu kalau Jawa itu punya tahun baru sendiri” (18/01/2010).

“Lalu pas tahun baru kemarin saya kirim Wall ucapan itu, foto saya pakai beskap Jawa gitu saya tulis ‘Ngaturaken Happy New Year’ nah…kadang saya kombinasi begitu juga” (18/01/2010).

“…kalau boleh jujur saya paling suka foto-foto saya yang pakai baju Jawa, pakai beskap. Karena kalau pakai baju itu terkesan berwibawa, sabar, njaweni” (18/01/2010).

Kebudayaan Jawa yang sarat akan tata krama dan sopan santun telah

melekat pada identitas Kota Solo. Begitu juga dengan Mas Liezt, yang selalu

mengutamakan kesopanan, semakin mendukung personal brand yang

dibangunnya sebagai seorang pecinta seni dan budaya. Hal ini tersirat dari

beberapa pernyataannya berikut:

“…kalau nulis status, atau komentar menggunakan kata-kata yang baik, sopan tidak kasar lah di FB. Kan kadang ada orang yang mengumpat ko di FB. Nggak enak sekali dibaca” (18/01/2010).

“…kalau itu teman yang sudah dekat atau akrab saya biasanya pakai Bahasa Jawa kalau dia orang Jawa atau Indonesia santai saja. Tapi kalau belum begitu akrab…saya pakai Bahasa Indonesia yang sopan saja” (18/01/2010)

3. Position Yourself (Memposisikan Diri).

Page 173: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

173

Personal brand yang dibangun Mas Liezt sebagai seorang pegawai

departemen pariwisata yang mencintai hasil seni dan budaya, ternyata telah dapat

ditangkap orang lain. Tanpa sengaja, Mas Liezt telah menciptakan positioning

dirinya di mata orang lain. Respon terhadap foto-foto yang ditampilkan Mas Liezt

melalui Facebook-nya berikut ini menyiratkan bahwa orang telah menempatkan

Mas Liezt sebagai pegawai departemen pariwisata yang mencintai hasil seni dan

budaya, di mana mempromosikan pariwisata Kota Solo merupakan bagian dari

tanggung jawabnya sebagai pegawai departemen pariwisata:

Gb. 3.47 Komentar –komentar foto Mas Liezt

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=1421855032&v=app_2392950137#!/profile.php?id=1003318934, update 23 maret 2010

Page 174: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

174

4. Manage Your Brand (Mengelola Brand)

Menampilkan sekaligus mempromosikan diri sedemikian rupa di

Facebook, seperti yang telah diulas pada penyajian data sebelumnya,

menunjukkan bahwa Mas Liezt telah sampai pada tahap pengelolaan brand.

Karena pemasaran diri merupakan elemen penting dalam mengelola personal

brand yang sedang dibangunnya sebagai seorang pegawai departemen pariwisata

yang mencintai seni dan budaya Kota Solo.

(2) Analisis membangun personal branding menurut Hubert K. Rampersad:

1. Mendefinisikan dan merumuskan ambisi personal

Dalam tahap ini Mas Liezt telah menetapkan ambisinya sebagai seorang

pegawai negeri sipil (PNS). Ambisi ini tersirat dari pernyataannya yang ingin

lebih dikenal sebagai seorang pegawai negeri yang bekerja untuk departemen

pariwisata. “…saya itu pingin-nya orang tahu saya ini pegawai departemen

pariwisata,” ungkapnya. Sebagai salah satu abdi masyarakat, Mas Liezt selalu

menjaga perkataan maupun sikapnya. Sehingga kesopanan adalah sebuah nilai

menjadi pedomannya. Hal ini tersirat dari pernyataanya berikut:

“…kalau nulis status, atau komentar menggunakan kata-kata yang baik, sopan tidak kasar lah di FB. Kan kadang ada orang yang mengumpat ko di FB. Nggak enak sekali dibaca” (18/01/2010).

“…kalau itu teman yang sudah dekat atau akrab saya biasanya pakai Bahasa Jawa kalau dia orang Jawa atau Indonesia santai saja. Tapi kalau belum begitu akrab…saya pakai Bahasa Indonesia yang sopan saja” (18/01/2010).

Keramahan dan keterbukaan Mas Liezt menjadi kelebihan dirinya. Hal ini

bisa tercermin dari bagaimana Mas Liezt bersosialisasi atau berteman. Mas Liezt

Page 175: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

175

tidak pernah ragu untuk menjalin pertemanan dengan siapapun dari berbagai

kalangan. Seperti yang tersirat dari penuturannya berikut ini:

“Saya pikir kalau mereka add saya mungkin ada dari diri saya yang menarik bagi mereka, entah apa itu, mereka punya niat baik, maka mereka add saya. Kasian juga kalau di-ignore. Makanya saya confirm semuanya aja” (18/01/2010).

Dedikasi diri yang tinggi terhadap departemen pariwisata yang

menaunginya, merupakan kelebihan lain dari Mas liezt untuk menunjang personal

branding sebagai pegawai departemen pariwisata. Seperti yang tercermin dari

pernyataannya berikut ini:

“…kalau bisa sedikit banyak seperti apa yang saya lakukan, ya…yang saya bilang tadi…ikutlah promosi seni budaya dan pariwisata Kota Solo. Karena temen-temen dari pariwisata kan harusnya mampu memberikan informasi yang lebih akurat atau detail tentang Solo” (18/01/2010).

“…saya kerja di pariwisata, jadi secara otomatis ada rasa dalam diri saya, naluri bahwa saya paling tidak seharusnya peduli terhadap seni dan budaya terutama Solo” (18/01/2010).

2. Mendefinisikan dan merumuskan personal brand

Tidak hanya sekadar ingin dikenal sebagai seorang pegawai departemen

pariwisata, Mas Liezt lebih spesifik mengutarakan rumusan personal branding-

nya, sebagai pegawai departemen pariwisata yang mencintai warisan seni dan

budaya. “…saya ini pegawai departemen pariwisata yang juga mencintai seni dan

budaya Kota Solo ini,” ungkapnya. Rasa memiliki dan kekagumannya akan hasil

karya anak bangsa, membuat Mas Liezt ingin menularkannya kepada orang lain

dan menyimpan harapan agar mereka ikut mencintai warisan budaya negeri.

Reaksi emosional antara Mas Liezt dengan hasil kesenian dan kebudayaan

sekaligus menjadi ciri khas dari Mas Liezt. Berikut penuturannya:

Page 176: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

176

“…saya ini yang cinta seni dan budaya ini khususnya budaya Jawa, Solo pingin juga secara tidak langsung teman-teman ikut juga cinta seni dan budaya sendiri. Tapi ya kalau tidak diikuti ya monggo…nggak apa-apa. Tapi itu kan hanya keinginan saya. Pingin-nya begitu” (18/01/2010).

“…saya ini hanya pengamat seni, penikmat hasil seni dan budaya. Jadi, PNS yang mencintai seni dan budaya mungkin bisa dibilang begitu. Ya…apalagi saya kerja di pariwisata, jadi secara otomatis ada rasa dalam diri saya, naluri bahwa saya paling tidak seharusnya peduli terhadap seni dan budaya terutama Solo” (18/01/2010).

3. Merumuskan Personal Balanced Score Card (PBSC)

Pada tahap ini, berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis

dengan Mas Liezt, penulis bisa menilai bahwa Mas Liezt telah merumuskan

personal balanced scorecard (PBSC). Mas Liezt tidak hanya bisa

mengekspresikan rasa cintanya akan seni dan budaya, namun juga bisa secara

tidak langsung mengajak orang lain untuk ikut menghargai karya seni dan budaya

serta mempromosikannya. Mas Liezt yang ramah dan terbuka, memiliki banyak

teman merupakan kelebihan Mas Liezt yang telah disebutkan sebelumnya.

Teman-temannya inilah yang menjadi sasaran bagi Mas Liezt untuk

mempromosikan hasil seni dan budaya Kota Solo.

“…saya nawarin ngajak temen di FB, dia seorang guru, saya bilang ke dia, ‘mbok kalau study tour jangan cuma ke Jogja aja, mampir Solo juga’ gitu. Saya kirimi dia brosur, videonya juga biar dia pelajari, siapa tahu tertarik” (18/01/2010).

Kebudayaan Jawa atau sering disebut Kejawen yang sarat akan tata krama

dan sopan santun ini telah erat terikat pada identitas Kota Solo. Begitu juga

dengan Mas Liezt, yang selalu mengutamakan kesopanan, semakin mendukung

personal brand yang dibangunnya sebagai seorang pecinta seni dan budaya. Hal

ini tersirat dari beberapa pernyataanya berikut:

Page 177: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

177

“…kalau nulis status, atau komentar menggunakan kata-kata yang baik, sopan tidak kasar lah di FB. Kan kadang ada orang yang mengumpat ko di FB. Nggak enak sekali dibaca” (18/01/2010).

“…kalau itu teman yang sudah dekat atau akrab saya biasanya pakai Bahasa Jawa kalau dia orang Jawa atau Indonesia santai saja. Tapi kalau belum begitu akrab…saya pakai Bahasa Indonesia yang sopan saja” (18/01/2010).

Mas Liezt telah menciptakan sebuah simbol brand bagi dirinya. Dia telah

dikenal akrab dengan sebutan Mas Liezt, di kalangan teman-temannya. Bahkan

dia sengaja menggunakan nama tersebut untuk lebih mengakrabkan diri dengan

orang-orang baru. Penulisan nama “Mas Liezt” mempunyai ciri khas tersendiri

untuk membedakan diri dengan Lis-lis yang lain. Berikut penuturannya:

“…itu nama panggilan akrab saya. Kalau yang udah kenal seringnya manggil saya ‘Mas Liezt’, kalau belum pasti manggilnya ‘Pak Liezt’. Jadi biar teman-teman yang di FB juga bisa akrab dengan saya juga” (18/01/2010).

“…itu biar untuk membedakan dengan Lies-lies yang lain. Kalau Lies atau Lis L-I-S kan udah banyak. Jadi kalau ‘Lis’nya ‘L-I-E-Z-T’ teman-teman sudah hafal ‘oh…itu Liezt saya.’ Sebagai pembeda aja” (18/01/2010).

Untuk semakin memperkuat personal branding yang dibangunnya sebagai

seorang pegawai departemen pariwisata yang mencintai seni dan budaya, Mas

Liezt peduli terhadap acara-acara budaya, serta gemar memakai pakaian-pakaian

adat. Hal tersebut merupakan wujud rasa cintanya terhadap warisan seni dan

budaya. Berikut penuturan Mas Liezt:

“Sebagian besar foto Profile yang saya pasang biasanya pas saya pakai beskap, kadang pakai adat Bali, Madura, kebetulan ada juga” (18/01/2010).

“Terus juga dari album foto yang saya upload juga bisa dilihat. Misalnya foto kemarin waktu Malam 1 Suro, saya ikut kirab di Mangkunegaran, saya foto juga terus saya upload, saya publish di Wall, saya kasih keterangan di bawahnya kalau itu Malam 1 Suro,

Page 178: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

178

Malam Tahun Baru Jawa di Mangkunegaran. Waktu itu juga saya tulis status ‘Happy Javanese New Year’” (18/01/2010).

“Meskipun tidak secara langsung, sebaiknya ada upaya untuk turut ya, katakanlah mempromosikan Kota Solo, karena kan Facebook kan cara yang paling murah dan mudah untuk promosi. Dalam hal ini promo Kota Solo. Kalau saya, saya sering kirim atau upload brosur-brosur tentang Kota Solo. Bagian per bagian, sedikit sedikit. Entah tentang Keraton Kasunanan atau Mangkunegaran, atau juga obyek lain yang menarik di Solo. Terus kadang juga pernah saya nawarin ngajak temen di FB, dia seorang guru, saya bilang ke dia, ‘mbok kalau study tour jangan cuma ke Jogja aja, mampir Solo juga’ gitu. Saya kirimi dia brosur, videonya juga biar dia pelajari, siapa tahu tertarik. Ya begitu kalau kebetulan ada celah-celah yang bisa dimanfaatkan untuk promo Solo, ya kenapa tidak saya manfaatkan” (18/01/2010).

“Biasanya sebagian besar suasana hati aja tapi juga kalau ada kegiatan kantor yang ada hubungannya sama budaya juga kadang saya tulis juga. Contohnya yang saya bilang tadi waktu Tahun Baru Suro, saya tulis status ‘Happy Javanese New Year’. Jadi biar teman-teman saya yang orang luar biar tahu kalau Jawa itu punya tahun baru sendiri” (18/01/2010).

“Lalu pas tahun baru kemarin saya kirim Wall ucapan itu, foto saya pakai beskap Jawa gitu saya tulis ‘Ngaturaken Happy New Year’ nah…kadang saya kombinasi begitu juga” (18/01/2010).

“…kalau boleh jujur saya paling suka foto-foto saya yang pakai baju Jawa, pakai beskap. Karena kalau pakai baju itu terkesan berwibawa, sabar, njaweni” (18/01/2010).

4. Mengimplementasikan dan mengolah ambisi personal, personal brand,

dan Personal Balanced Score Card (PBSC)

Melihat cara yang dilakukan Mas Liezt dalam menggunakan fitur-fitur

Facebook untuk memasarkan personal brand yang dibangunnya sebagai seorang

pegawai departemen pariwisata yang mencintai seni dan budaya pada penyajian

data sebelumnya, menunjukkan bahwa Mas Liezt telah sampai pada tahap ini.

Karena promosi adalah salah satu bagian penting dalam membangun personal

branding.

Page 179: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

179

8. Eko Kepik – Dokter Spesialis Kulit Kelamin

a. Penyajian Data

Sosok dokter yang biasanya selalu serius tidak tampak pada dokter Eko.

Dokter spesialis kulit kelamin ini justru terlihat santai dan banyak bercanda ketika

penulis mewawancarainya. Tak mau dibilang ‘ketinggalan zaman’, dokter yang

bekerja di salah satu rumah sakit pemerintah ini pun ikut meramaikan maraknya

dunia Facebook. Di dunia Facebook, dokter yang rendah hati ini mengaku lebih

ingin dikenal sebagai pribadinya daripada profesinya sebagai seorang dokter.

“Saya tidak pingin dikenal sebagai dokter di FB. Saya hanya pingin dikenal saja

sebagai pribadi saya sebagai ‘Eko Kepik’ bukan dokter Eko,” terangnya. Maka

nama “Eko Kepik” adalah nama yang tercantum pada Account Facebook yang

dimilikinya.

Eko Kepik adalah nama julukan yang telah menempel pada dirinya sejak

duduk di bangku sekolah dasar, dan hingga saat ini pun nama tersebut masih

populer di kalangan teman-temannya. Hal ini pula yang menjadi alasan di balik

pemakaian nama tersebut pada Account Facebook-nya. Unik, humoris, nyentrik

adalah beberapa karakter yang menjadi ciri khasnya, hingga banyak disukai oleh

teman-temannya. Seperti yang diceritakannya berikut ini:

“Pakai nama ‘Eko Kepik’, karena saya lebih dikenal dengan nama itu di kalangan teman-teman saya. Itu julukan saya sejak saya SD sampai zaman mahasiswa, sampai lulus, sampai sekarang, udah terkenalnya dengan nama ‘Eko Kepik’. Nama asli saya malah nggak ada yang tau. Dan saya memang lebih ingin dikenal sebagai Eko Kepik daripada sebagai dokter” (6/01/2010).

“Saya itu biasa dikenal nyentrik, lucu suka humoris, nyantai, nggak grusa-grusu, nggak emosi, senang bergaul dengan siapa saja, usahakan semua kalangan bisa kenal dengan saya dan orang juga

Page 180: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

180

begitu ketemu saya nyantai, ngga pakewuh-pakewuh. Terbuka sama semua orang, nggak gampang tersinggung. Kata teman-teman saya itu unik juga” (6/01/2010).

“... hobi saya itu bikin rame, bikin acara seneng-seneng, jadi seksi rame.

Kalau ada ide bikin acara gitu. Kalau kumpul-kumpul ada saya jadi rame,”

ujarnya ketika menceritakan hobinya yang suka menghibur orang. Dokter yang

terkenal nyentrik ini juga mengaku sering menarik perhatian orang dengan

penampilannya yang terlihat lain dibanding teman-temannya semasa kuliah dulu.

Namun ketika waktu terus berjalan, keadaan telah berubah dan sekarang Eko

Kepik mengaku tak bisa tampil seperti dulu lagi, dan yang tersisa hanyalah

kebiasaan Eko Kepik yang masih sering mengadakan acara untuk mengumpulkan

teman-temannya seperti dulu. Berikut cerita Eko Kepik kepada penulis:

“Nyentrik bisa dilihat dulu saya rambut saya gondrong…baju juga, kalau yang lain cuma pakai kemeja kotak-kotak atau polos, saya dulu suka pakai baju batik yang motifnya ramai. Selain itu juga saya suka usil, ngumpetin sepatunya cewek-cewek yang kalau pas kuliah suka dilepas…kalau ada sepatu yang hilang, pasti mereka bilang ‘oh…iki mesti kepik iki!’ pokoknya dulu orang melihat saya itu terkesan beda dari teman-teman lainnya. Ada kesan saya itu nggak mau terlihat sama seperti yang lain” (6/01/2010).

“Karena keadaan juga sudah beda nggak bisa seperti dulu lagi. Jadi yang masih suka ngadain acara-acara yang bisa mengumpulkan dokter-dokter di sini, kegiatan yang santai. Kan tiap hari sudah sibuk sama kerjaan jadi bikin kegiatan yang bisa bikin refresh lagi, seperti bikin klub sepak bola dokter di sini (RS. Dr. Muwardi). Udah latihan sekali, tapi terus saya cedera, yang lain ikut berhenti nunggu saya menggerakkan mereka lagi. Terus yang terakhir kemarin diundang main di acara jazz di Ngarsopuro sama dokter-dokter lainnya juga” (6/01/2010).

(1) Profile Information

Page 181: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

181

Dalam mengisikan Profile Information ini, Eko Kepik mengaku mengisi

seperlunya saja. Sejak pertama membuat Facebook sampai sekarang dia belum

pernah mengubah atau meng-update Profile Information-nya.

Gb. 3.48 Profile Information Eko kepik

Page 182: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

182

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=1421855032&v=app_2392950137#!/profile.php?id=1155568510&v=info&ref=ts , Update 8 Maret 2010

Seperti yang bisa kita lihat di atas, dokter ini memang mengisi seperlunya

saja. Berbeda dengan Profile Information pada Account Friendster-nya, yang

dikemasnya dengan kocak. Sayang dalam Profile Information Facebook, dia

hanya memakai Bahasa Indonesia, tanpa dibumbui oleh kalimat-kalimat lucu,

sesuai dengan kepribadiannya. “ Nah itu yang ngisi teman saya. Kalau di

Friendster, saya tulis sendiri, saya isi lucu-lucu. Ini yang nulis teman saya, belum

sempat saya ganti pakai bahasa saya sendiri,” terangnya. Akan tetapi ketika

penulis ingin melihat Profile Friendster Eko Kepik guna membandingkan dengan

Profile Facebook-nya, Account Friendster Eko Kepik sudah tidak bisa ditemukan

kembali.

Page 183: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

183

Tampak pada tampilan di atas, meski lebih ingin dikenal sebagai

pribadinya, namun Eko Kepik juga tidak menutupi latar belakangnya sebagai

seorang dokter. Terlihat dari Education Information-nya, tercantum dua

universitas tempat dia menimba ilmu kedokteran. Page yang diikutinya juga di

bidang kedokteran seperti “Dokter Kulit Ku” dan “Medical Rescue Team

Unisma”. Sedangkan bisa dilihat pula beberapa grup bidang kedokteran yang dia

ikuti seperti MFC FK UNS, Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Dukung R.S

Indonesia, dan lain sebagainya menunjukkan bahwa di luar pribadinya, “Eko

Kepik” adalah seorang dokter.

(2) Friends

Situs jejaring pertemanan memang dibuat untuk menjalin hubungan

pertemanan di antara anggotanya. Maka tidak heran pula, Eko Kepik yang

mengaku lebih sering diundang sebagai teman ini, memiliki banyak teman di

Facebook.

Gb. 3.49 Daftar Teman Facebook Eko Kepik

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=1421855032&v=app_2392950137#!/profile.php?id=1155568510&ref=ts , Update 8 Maret 2010

Page 184: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

184

“Saya positive thinking saja, saya berpikir kalau orang meng-add saya dia

mungkin punya niat baik…apapun itu…jadi ya, buat apa di-ignore?” ungkapnya

ketika bercerita tentang bagaimana menjalin pertemanan di Facebook. Eko Kepik

bukan tergolong orang yang pilih-pilih teman. Dia suka berteman dengan siapa

saja dan dari kalangan mana saja. Hal ini menunjukkan bahwa Eko Kepik adalah

pribadi yang terbuka. “…saya memang terbuka berteman dengan siapa saja,”

ujarnya.

(3) Status Update

Dalam ber-Facebook, Eko Kepik adalah orang yang sangat jarang meng-

update statusnya. “Tidak terlalu sering banget kayak yang lain. Kalau saya lagi

dapat ide yang ‘lain’ daripada yang lain untuk menuliskannya di update status,

baru saya ganti,” ujarnya. Dia hanya akan menuliskan status update baru bila ada

sebuah ‘ide‘ di kepalanya, yang bisa menarik perhatian orang-orang untuk

memberikan komentar terhadap statusnya itu. “Ya kalau nggak dikomentari nggak

asyik Mbak…saya pingin teman-teman memperhatikan yang saya tulis di update

status, ” ujarnya. Seperti tampilan berikut ini:

Gb. 3.50 Status-Status Update Eko Kepik

Page 185: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

185

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=1421855032&v=app_2392950137#!/profile.php?id=1155568510&ref=ts , Update 8 Maret 2010

Dari tampilan di atas, bisa dilihat bahwa dokter yang sering menuliskan

status update dengan Bahasa Indonesia atau Bahasa Jawa ini, suka menarik

perhatian orang lewat status-status update yang ditulisnya. Hal ini terbukti dari

banyaknya teman yang mengomentari status update-nya. Baginya, dengan

menuliskan statu-status update seperti di atas bertujuan agar orang yang membaca

status update-nya tidak bosan dan hal tersebut mencerminkan kepribadiannya

yang humoris. Seperti yang tertuang pada petikan wawancara di bawah ini:

“…saya pingin nulis status yang lucu atau status-status yang bisa mengundang orang untuk mengomentari status saya. Status yang

Page 186: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

186

menarik jadi orang mengomentari status saya. Kalau yang lain cuma nulis status curhat, terus semua kegiatannya ditulis…kalau saya nggak suka seperti itu. Buat saya nggak menarik. Jadi saya buat status yang menarik perhatian teman-teman, seperti tentang Miyabi, yang nggak biasa” (6/01/2010).

“Eko Kepik kan dikenal teman-teman saya orang yang lucu, humoris, agak nyeleneh…pokoknya lain lah…jadi orang yang baca nggak bosen” (6/01/2010).

Dalam menanggapi komentar-komentar orang terhadap status update-nya

pun dokter yang gemar bermusik ini mengaku hanya akan menanggapi komentar

orang-orang setelah komentar-komentar itu menumpuk. “…saya selalu saya

tanggapi sebisa mungkin. Tapi saya tunggu dulu komentar-komentar numpuk dulu

baru saya tanggapi,” ungkapnya. Tetap dalam konteks bercanda, Eko Kepik

biasanya menggunakan Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia dalam menulis

komentar balik pada status update-nya ini.

Gb. 3.51 Pesan Wall untuk Eko Kepik

Page 187: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

187

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=1421855032&v=app_2392950137#!/profile.php?id=1155568510&ref=ts , Update 8 Maret 2010

Namun ternyata pribadi Eko Kepik memang tidak bisa lepas dari

profesinya sebagai seorang dokter. Hal ini membuat beberapa temannya di

Facebook sering berinteraksi dengan Eko Kepik, melalui pesan Wall yang berisi

konsultasi masalah kesehatan. Seperti pada tampilan di atas. Berikut petikan

pernyataan Eko Kepik :

“…biasanya yang nulis di Wall saya biasanya hal-hal yang cukup penting, kayak ada yang konsultasi penyakit kulit…biasanya itu mahasiswa saya yang konsultasi” (6/01/2010).

(4) Foto

Meski lebih ingin dikenal sebagai Eko Kepik, namun seperti yang telah

diulas sebelumnya, bahwa Eko Kepik tidak keberatan jika orang tahu bahwa

dirinya pun seorang dokter. Hal ini-lah yang membuatnya tidak keberatan saat

sahabatnya meng-upload foto Profile-nya yang menampilkan dirinya dengan jas

putih, sebagai pakaian kebesaran seorang dokter.

Page 188: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

188

Gb. 3.52 Foto-Foto di Facebook Eko Kepik

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=1421855032&v=app_2392950137#!/profile.php?id=1155568510&ref=ts , Update 8 Maret 2010

Tidak seperti anggota Facebook lainnya yang gemar meng-upload foto-

foto mereka, sisi unik dari kepribadian seorang Eko Kepik ini terlihat, dengan dia

tidak pernah meng-upload foto-fotonya sendiri. Semua foto yang ada di halaman

Page 189: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

189

Facebook-nya adalah hasil kiriman teman-temannya. Hal ini ternyata memang

sengaja dilakukan ayah satu putra ini untuk menantang dirinya sendiri agar tidak

meng-upload foto-fotonya sendiri, meskipun dalam hati sebenarnya dia sangat

menginginkannya. Seperti yang diungkapkannya berikut ini:

“Biarin aja. Nyentriknya saya, saya nggak mau upload foto saya sendiri, saya cuma suka di tag-in aja” (6/01/2010).

“Ya saya menantang diri saya sendiri sampai kapan saya bertahan nggak upload foto saya. Padahal dalam hati saya pingin juga upload foto-foto yang lucu-lucu sama anak saya. Tapi ya saya nggak mau upload foto–foto saya sendiri. Kedengarannya aneh ya, Mbak? Tapi ya itu saya. Yang penting intinya kan saya pakai FB untuk komunikasi dengan teman-teman lama…sebagai sarana hiburan juga kadang-kadang…jadi memang saya di FB pingin lebih dikenal sebagai seorang Eko Kepik yang lucu, unik…lain dari yang lain…tapi saya juga tidak menyembunyikan di sisi lain bahwa saya juga seorang dokter. Atau mungkin orang bisa menilai saya dokter yang nyentrik atau unik” (6/01/2010).

Meski Eko Kepik lebih ingin dikenal sebagai pribadinya, namun dari

penjabaran-penjabaran di atas tidak bisa dipungkiri bahwa dari cara-caranya

memanfaatkan fitur-fitur Facebook, secara tidak langsung dia sedang membangun

personal branding-nya sebagai seorang dokter yang unik, ramah, terbuka, dan

rendah hati. Unik bisa dilihat dari caranya menuliskan kata-kata di status update

serta prinsipnya yang tidak mau meng-upload foto. Ramah dan terbuka tercermin

dari caranya menjalin pertemanan. Pengakuannya yang ingin lebih dikenal

sebagai seorang Eko Kepik daripada seorang dokter spesialis, menunjukkan

kerendahan hatinya.

Page 190: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

190

b. Analisis Data

(1) Analisis berdasarkan pada model membangun personal branding milik

Kristie Tamvecius, sebagai berikut:

1. Determine Who You Are (Menentukan Diri Seseorang Sebenarnya)

Eko Kepik telah menetapkan pilihan untuk menentukan dirinya sebagai

pribadi Eko Kepik, daripada dikenal sesuai dengan profesinya sebagai seorang

dokter spesialis. Seperti pernyataannya berikut ini:

“Saya tidak pingin dikenal sebagai dokter di FB. Saya hanya pingin dikenal saja sebagai pribadi saya sebagai ‘Eko Kepik’ bukan dokter Eko” (6/01/2010).

Unik, ramah, terbuka, dan rendah hati adalah beberapa kelebihan dari

pribadi seorang Eko Kepik. Tidak mau terlihat sama seperti yang lain, nyentrik,

humoris, namun cerdas membuat Eko Kepik masuk golongan orang yang unik.

Bisa terlihat dari pernyataannya berikut ini:

“…saya dulu terkenal dulu juga karena penampilan saya terlihat beda sendiri dari mahasiswa kedokteran lainnya. Dulu juga teman-teman heran sama saya. Karena saya kan jarang masuk kuliah…Cuma suka main, nge-band, sepak bola, tapi kalau ujian nilai saya itu bisa lebih bagus daripada mereka yang belajarnya lebih keras dari saya” (6/01/2010).

“Nyentrik bisa dilihat dulu saya rambut saya gondrong…baju juga, kalau yang lain cuma pakai kemeja kotak-kotak atau polos, saya dulu suka pakai baju batik yang motifnya ramai. Selain itu juga saya suka usil, ngumpetin sepatunya cewek-cewek yang kalau pas kuliah suka dilepas…kalau ada sepatu yang hilang, pasti mereka bilang ‘oh…iki mesti kepik iki!’ pokoknya dulu orang melihat saya itu terkesan beda dari teman-teman lainnya. Ada kesan saya itu nggak mau terlihat sama seperti yang lain” (6/01/2010).

Eko Kepik yang mudah bergaul dan senang berteman dengan siapa pun

dari berbagai kalangan menunjukkan bahwa dia adalah pribadi yang ramah dan

terbuka. Berikut pernyataan Eko Kepik:

Page 191: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

191

“Saya itu biasa dikenal nyentrik, lucu suka humoris, nyantai, nggak grusa-grusu, nggak emosi, senang bergaul dengan siapa saja, usahakan semua kalangan bisa kenal dengan saya dan orang juga begitu ketemu saya nyantai, ngga pakewuh-pakewuh. Terbuka sama semua orang, nggak gampang tersinggung. Kata teman-teman saya itu unik juga” (6/01/2010).

Keputusannya yang ingin lebih dikenal sebagai pribadi Eko Kepik

daripada dikenal sebagai seorang dokter menunjukkan sifatnya yang rendah hati.

Tapi meskipun Eko Kepik lebih ingin dikenal sebagai pribadinya, Eko Kepik tetap

tidak bisa lepas dari gelar yang disandangnya sebagai seorang dokter spesialis

kulit dan kelamin.

“…pingin lebih dikenal sebagai seorang Eko Kepik yang lucu, unik…lain dari yang lain…tapi saya juga tidak menyembunyikan di sisi lain bahwa saya juga seorang dokter. Atau mungkin orang bisa menilai saya dokter yang nyentrik atau unik” (6/01/2010).

“Ya memang profesi dokter bisa dibilang profesi yang membanggakan, tapi menurut saya, pamer-pamer seperti itu nggak perlu. Tanpa saya bilang saya ini dokter lho…toh orang nantinya akan tau dengan sendirinya. Ada juga beberapa teman saya yang sama-sama dokter. Namanya juga pakai gelar dokternya. Kalau abis punya mobil, bisa beli rumah suka dipamerin lewat Facebook. “Mobil pertama kebeli, rumah kebeli,” kayak gitu dipamerin lewat foto atau status. Tapi kalau saya nggak mau seperti itu. Buat apa? Malu…pekewuh, Mbak. Intinya bagi saya nggak perlu lah yang seperti terlalu dipamerin” (6/01/2010).

2. Determine What You Do (Menentukan Apa yang Dilakukan)

Untuk memperkuat personal brand-nya sebagai dokter yang unik, Eko

Kepik telah menentukan hal-hal yang bisa dilakukannya. Untuk menunjukkan

keunikannya, Eko selalu menuliskan status update yang menggelitik dan mampu

memancing orang untuk memberikan tanggapan atas apa yang ditulisnya di status

update. Tidak hanya terlihat dari caranya memanfaatkan status update, keunikan

Eko tercermin pula dari pengakuan dirinya yang sengaja menantang dirinya untuk

Page 192: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

192

tidak meng-upload sendiri foto-foto di Facebook. Seperti yang tercermin dari

penuturan-penuturan Eko berikut ini:

“Kalau saya lagi dapat ide yang ‘lain’ daripada yang lain untuk menuliskannya di update status, baru saya ganti. Saya itu moody…jadi saya kalau nggak mood update status, saya ya nggak ganti status” (6/01/2010).

“…saya pingin nulis status yang lucu atau status-status yang bisa mengundang orang untuk mengomentari status saya. Status yang menarik jadi orang mengomentari status saya. Kalau yang lain cuma nulis status curhat, terus semua kegiatannya ditulis…kalau saya nggak suka seperti itu. Buat saya nggak menarik. Jadi saya buat status yang menarik perhatian teman-teman, seperti tentang Miyabi, yang nggak biasa” (6/01/2010).

“…kalau nggak dikomentari nggak asyik Mbak…saya pingin teman-teman memperhatikan yang saya tulis di update status” (6/01/2010).

“Nyentriknya saya, saya nggak mau upload foto saya sendiri, saya cuma suka di tag-in aja” (6/01/2010).

“…saya menantang diri saya sendiri sampai kapan saya bertahan nggak upload foto saya. Padahal dalam hati saya pingin juga upload foto-foto yang lucu-lucu sama anak saya. Tapi ya saya nggak mau upload foto-foto saya sendiri. Kedengarannya aneh ya, Mbak? Tapi ya itu saya” (6/01/2010).

Sebagai pribadi yang terbuka, Eko Kepik tidak pernah keberatan untuk

menjalin pertemanan dengan siapa saja yang ingin menjadi temannya tanpa

memandang latar belakang seseorang. Inilah yang menyebabkan Eko selalu

menerima permintaan teman dari semua orang yang mengundangnya menjadi

temannya:

“…saya confirm semua karena saya memang tidak pernah pilih-pilih teman” (6/01/2010).

“Saya positive thinking saja, saya berpikir kalau orang meng-add saya dia mungkin punya niat baik…apapun itu…jadi ya, buat apa di-ignore?” (6/01/2010).

Page 193: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

193

“…bukan pingin dikenal, tapi ya…saya memang terbuka berteman dengan siapa saja” (6/01/2010).

3. Position Yourself (Memposisikan Diri).

Setelah melalui tahap pengidentifikasian diri dan tahap melakukan

tindakan yang bisa dilakukan, Eko Kepik telah menciptakan positioning bagi

dirinya. Selain dikenal sebagai pribadi Eko Kepik, ternyata di mata orang lain,

Eko Kepik pun dikenal sebagai seorang dokter. Seperti pada tampilan berikut ini:

Gb. 3.53 Pesan Wall untuk Eko Kepik

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=1421855032&v=app_2392950137#!/profile.php?id=1155568510&ref=ts , Update 8 Maret 2010

4. Manage Your Brand (Mengelola Brand)

Melihat tahap-tahap yang telah dilakukan Eko Kepik tersebut, serta

kembali memperhatikan pada penyajian data sebelumnya, bisa disimpulkan Eko

Kepik pun telah melakukan tahap pengelolaan personal brand yang sedang

dibangunnya. Karena pemasaran diri seperti yang telah dilakukan Eko Kepik

melalui Facebook sebagai media promosi, merupakan salah satu wujud dari

Page 194: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

194

pengelolaan personal branding-nya sebagai seorang dokter yang unik, ramah,

terbuka, dan rendah hati.

(2) Analisis membangun personal branding menurut Hubert K. Rampersad:

1. Mendefinisikan dan merumuskan ambisi personal

Pada tahap ini Eko Kepik tidak merumuskan ambisinya sesuai profesinya

sebagai seorang dokter, namun dia menetapkan ambisinya sebagai pribadi Eko

Kepik sendiri. Berikut pernyataannya:

“Saya tidak pingin dikenal sebagai dokter di FB. Saya hanya pingin dikenal saja sebagai pribadi saya sebagai ‘Eko Kepik’ bukan dokter Eko” (6/01/2010).

Sosok Eko Kepik yang unik, ramah, terbuka, serta rendah hati menjadi

beberapa kelebihannya. Supel atau pandai bergaul dan senang berteman dengan

siapa pun tanpa memandang latar belakang seseorang, merupakan indikasi bahwa

Eko Kepik merupakan pribadi yang ramah dan terbuka. Berikut pernyataannya:

“Saya itu biasa dikenal nyentrik, lucu suka humoris, nyantai, nggak grusa-grusu, nggak emosi, senang bergaul dengan siapa saja, usahakan semua kalangan bisa kenal dengan saya dan orang juga begitu ketemu saya nyantai, ngga pakewuh-pakewuh. Terbuka sama semua orang, nggak gampang tersinggung” (6/01/2010).

Ingin terlihat berbeda, senang menarik perhatian orang, nyentrik, humoris,

tapi cerdas membuat Eko Kepik disebut orang yang berkepribadian unik. Bisa

terlihat dari pernyataannya berikut ini:

“…saya dulu terkenal dulu juga karena penampilan saya terlihat beda sendiri dari mahasiswa kedokteran lainnya. Dulu juga teman-teman heran sama saya. Karena saya kan jarang masuk kuliah…Cuma suka main, nge-band, sepak bola, tapi kalau ujian nilai saya itu bisa lebih bagus daripada mereka yang belajarnya lebih keras dari saya” (6/01/2010).

Page 195: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

195

“Nyentrik bisa dilihat dulu saya rambut saya gondrong…baju juga, kalau yang lain cuma pakai kemeja kotak-kotak atau polos, saya dulu suka pakai baju batik yang motifnya ramai. Selain itu juga saya suka usil, ngumpetin sepatunya cewek-cewek yang kalau pas kuliah suka dilepas…kalau ada sepatu yang hilang, pasti mereka bilang ‘oh…iki mesti kepik iki!’ pokoknya dulu orang melihat saya itu terkesan beda dari teman-teman lainnya. Ada kesan saya itu nggak mau terlihat sama seperti yang lain” (6/01/2010).

Meski Eko Kepik lebih ingin dikenal sebagai pribadinya, daripada dikenal

sebagai seorang dokter, namun dia tetap tidak bisa lepas dari gelarnya sebagai

dokter spesialis seperti yang telah banyak diketahui teman-temannya. Hal ini

mencerminkan sifatnya yang rendah hati. Kerendahan hatinya inilah yang menjadi

kelebihan sekaligus merupakan nilai yang menjadi pegangannya. Berikut

penuturan Eko:

“…pingin lebih dikenal sebagai seorang Eko Kepik yang lucu, unik…lain dari yang lain…tapi saya juga tidak menyembunyikan di sisi lain bahwa saya juga seorang dokter. Atau mungkin orang bisa menilai saya dokter yang nyentrik atau unik” (6/01/2010).

“Ya memang profesi dokter bisa dibilang profesi yang membanggakan, tapi menurut saya, pamer-pamer seperti itu nggak perlu. Tanpa saya bilang saya ini dokter lho…toh orang nantinya akan tau dengan sendirinya. Ada juga beberapa teman saya yang sama-sama dokter. Namanya juga pakai gelar dokternya. Kalau abis punya mobil, bisa beli rumah suka dipamerin lewat Facebook. “Mobil pertama kebeli, rumah kebeli,” kayak gitu dipamerin lewat foto atau status. Tapi kalau saya nggak mau seperti itu. Buat apa? Malu…pekewuh, Mbak. Intinya bagi saya nggak perlu lah yang seperti terlalu dipamerin: (6/01/2010).

2. Mendefinisikan dan merumuskan personal brand

Tahap perumusan personal ambition menjadi dasar dari perumusan

personal brand. Kelebihan-kelebihan yang ada pada diri Eko menjadi modal

utama untuk menunjang personal brand yang dibangunnya. Seperti yang telah

disebutkan sebelumnya bahwa meski Eko lebih ingin dikenal sebagai pribadi Eko

Page 196: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

196

Kepik, namun profesinya sebagai seorang dokter spesialis tetap tidak bisa terlepas

dari dirinya. Pada akhirnya tanpa disadarinya, Eko Kepik telah merumuskan

personal brand-nya sebagai seorang dokter yang unik, ramah, terbuka, dan rendah

hati. Hal inilah yang membuat Eko Kepik unik dan menjadi ciri khas tersendiri.

3. Merumuskan personal balanced scorecard (PBSC)

Tidak hanya sebatas merumuskan personal ambition dan personal brand.

Demi memperkuat personal brand-nya sebagai dokter yang unik, Eko Kepik juga

telah merumuskan tindakan tertentu. Pertama, Eko memperlihatkan keunikannya,

dengan selalu menuliskan status update yang menggelitik dan dapat menarik

perhatian orang untuk memberikan komentar. Eko yang sengaja tidak meng-

upload sendiri foto-foto di Facebook untuk menantang dirinya sendiri juga

menjadi sisi unik dari dokter yang satu ini. Berikut penuturan Eko yang

mencerminkan keunikannya:

“Kalau saya lagi dapat ide yang ‘lain’ daripada yang lain untuk menuliskannya di update status, baru saya ganti. Saya itu moody…jadi saya kalau nggak mood update status, saya ya nggak ganti status” (6/01/2010).

“…saya pingin nulis status yang lucu atau status-status yang bisa mengundang orang untuk mengomentari status saya. Status yang menarik jadi orang mengomentari status saya. Kalau yang lain cuma nulis status curhat, terus semua kegiatannya ditulis…kalau saya nggak suka seperti itu. Buat saya nggak menarik. Jadi saya buat status yang menarik perhatian teman-teman, seperti tentang Miyabi, yang nggak biasa” (6/01/2010).

“…kalau nggak dikomentari nggak asyik Mbak…saya pingin teman-teman memperhatikan yang saya tulis di update status” (6/01/2010).

“Nyentriknya saya, saya nggak mau upload foto saya sendiri, saya cuma suka di tag-in aja” (6/01/2010).

“…saya menantang diri saya sendiri sampai kapan saya bertahan nggak upload foto saya. Padahal dalam hati saya pingin juga upload

Page 197: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

197

foto-foto yang lucu-lucu sama anak saya. Tapi ya saya nggak mau upload foto-foto saya sendiri. Kedengarannya aneh ya, Mbak? Tapi ya itu saya” (6/01/2010). Eko Kepik yang ramah dan terbuka ini tidak pernah ragu untuk menjalin pertemanan dengan semua orang dari berbagai kalangan yang ingin menjadi temannya. Hal ini tercermin dari Eko yang selalu menerima permintaan teman dari setiap orang yang mengundangnya untuk berteman:

“…saya confirm semua karena saya memang tidak pernah pilih-pilih teman” (6/01/2010).

“Saya positive thinking saja, saya berpikir kalau orang meng-add saya dia mungkin punya niat baik…apapun itu…jadi ya, buat apa di-ignore?” (6/01/2010).

“…bukan pingin dikenal, tapi ya…saya memang terbuka berteman dengan siapa saja” (6/01/2010).

4. Mengimplementasikan dan mengolah ambisi personal, personal brand,

dan personal balanced scorecard

Pemasaran diri merupakan bagian penting dari pengimplementasian

personal brand. Maka dengan Eko Kepik mempromosikan dirinya melalui media

Facebook, dengan menggunakan fitur-fitur Facebook seperti yang telah diulas

lengkap pada penyajian data sebelumnya, menunjukkan bahwa Eko Kepik telah

melakukan pengimplementasian personal brand-nya sebagai seorang dokter yang

unik, ramah, terbuka, dan rendah hati.

9. Riza Ayu Purnamasari – Mahasiswa

a. Penyajian Data

Kecil namun lincah adalah dua hal yang bisa dilihat dari mahasiswi

bernama Riza Ayu Purnamasari atau biasa dipanggil dengan sebutan “Riza”.

Gadis asal Temanggung ini tak pernah lengang dari kesibukan. Berbagai macam

Page 198: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

198

aktivitas menjadi makanan wajib dalam kesehariannya, karena dia mengaku

sebagai tipe gadis yang aktif. Berikut penuturan Riza pada penulis:

“Aku itu kebetulan orang yang bisa dibilang kelebihan energi. Jadi harus disalurkan ke kegiatan-kegiatan yang positif. Malah bahaya nanti kalau aku salah menyalurkan energiku ini. Jadi aku suka ikut kegiatan-kegiatan semacam organisasi, ikut terlibat dalam event-event, dan macem-macem lah Mbak. Dan semua kegiatan yang aku lakukan itu menurutku berguna bagi diriku sendiri dan mungkin juga orang lain, yang jelas aku bisa mengembangkan diriku dalam kegiatan-kegiatan itu, nambah pengalaman dan koneksi gitu” (8/01/2010).

Begitu juga dalam dunia maya, khususnya situs jejaring sosial Facebook.

Riza yang mengaku mulai aktif dengan Facebook sejak tahun 2008 lalu ini

memanfaatkan Facebook tidak hanya untuk menjalin pertemanan, namun juga

secara tidak langsung membangun personal branding-nya sebagai seorang

“mahasiswa”. Dia ingin menampilkan diri sebagai seorang mahasiswa yang aktif.

“Ya kayak berorganisasi, atau dia ternyata bekerja part time, jadi volunteer gitu,”

ujarnya saat menyebutkan contoh kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan

mahasiswa yang aktif. Baginya, mahasiswa yang aktif adalah mahasiswa yang

melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan yang bermanfaat tidak hanya bagi dirinya

sendiri, namun juga bagi orang lain. Seperti yang diungkapnya berikut ini:

“Ya kalau aktifnya cuma dolan-dolan nggak jelas, ya itu bagi aku bukan mahasiswa aktif. Siapa juga pasti mau kalau aktifnya cuma main-main aja. Yang pasti menurutku, mahasiswa yang aktif itu tentunya yang aktif terlibat atau melibatkan diri pada kegiatan-kegiatan yang berisi, yang berguna baik itu bagi diri sendiri maupun bagi yang lain yang ada maksud membuka jaringan, ya…pokoknya yang berguna” (8/01/2010).

Menurut gadis yang sedang mengenyam pendidikan Ilmu Komunikasi

semester enam ini, Facebook seorang mahasiswa yang aktif, bisa dilihat dari

Page 199: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

199

status update-nya. Mahasiswa yang aktif biasanya mampu menjaga kalimat-

kalimat yang ditulis, dan mengandung makna yang positif. Dari data diri yang

tercantum pada Profile Information menerangkan organisasi atau kegiatan-

kegiatan yang diikuti, serta dari foto-foto yang diunggah pun bisa menunjukkan

keterlibatannya dalam berbagai aktivitas yang dilakukan. Lebih lanjut, berikut

ungkap Riza pada penulis:

“Kalau menurutku, pertama, dari status-status yang ditulisnya. Biasanya mereka kalau nulis status itu jelas, nggak macem-macem, bahasanya nggak pakai bahasa alay, lebay kayak “akyu capek beuud” “koq gitchu sieh”? (sambil menuliskan contoh) Kalau dia mahasiswa aktif, statusnya itu berisi, biasanya mayoritas positif, dia bisa jaga kata-katanya, kalimat yang ditulisnya, buat jaga image-nya dia. Bukan isinya curhat-curhat yang nggak mutu gitu. Terus juga dari foto-foto yang dia upload, banyak yang menunjukkan dirinya terlibat di beberapa aktivitas atau kegiatan. Yang pasti juga dari data diri dia yang ditulis di FB kan juga bisa dilihat, apa saja aktivitasnya, organisasinya, interest-nya apa aja” (8/01/2010).

(1) Profile Information

Dari data diri yang tercantum pada Profile Information ini bisa didapat

informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Berikut tampilan dari

Profile Information Riza di Facebook

Page 200: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

200

Gb. 3.54 Profile Information Riza Ayu Purnamasari

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=1421855032&v=app_2392950137#!/profile.php?id=1041997282&v=info&ref=ts, update 5 Januari 2010

Dari tampilan di atas terlihat hanya sedikit kegiatan yang diikuti Riza

selain kuliah, yaitu “FisipFotografiClub”. Padahal dia mengaku ingin dikenal

sebagai mahasiswa yang aktif dan memiliki segudang kegiatan, namun ternyata

Page 201: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

201

dari tampilan di atas bahwa tidak semua organisasi dan kegiatan yang dilakukan

oleh gadis yang satu ini dimuatnya dalam Profile Information.

Riza memang mengaku dirinya hanya mengisi data diri pada Profile

Information seperlunya saja. “Seperlunya aja…nggak lengkap juga. Aku cuma

aku isi yang penting-penting aja. Sekedar informasi yang umum aja, nggak detail

banget,” ujarnya. Meski Riza menyadari bahwa dengan menuliskan secara lebih

lengkap data dirinya dan mencantumkan kegiatan-kegiatan yang dilakukannya

dapat mendukung personal branding-nya sebagai seorang mahasiswa yang aktif,

akan tetapi Riza sengaja tidak menuliskan semua kegiatannya tersebut karena dia

tidak mau terkesan menyombongkan diri. Baginya, dengan fitur-fitur lainnya di

Facebook yang digunakannya, akan menunjukkan bahwa dia seorang mahasiswa

yang aktif. Seperti yang dikatakannya berikut ini:

“Nggak…aku nggak mau terlihat nyombong banget dengan menuliskan semuanya detail di FB. Aku juga bisa terlihat aktif kok dari status yang aku tulis, dengan mengajak teman-teman selalu datang ke acara aku dan tahu kegiatan-kegiatan aku” (8/01/2010).

Meski Riza adalah gadis yang tidak tahan jika hanya berpangku tangan,

bukan berarti segala kegiatan dan organisasi selalu diikutinya. Dia hanya

melakukan suatu kegiatan jika dia nyaman terlibat pada kegiatan tersebut dan

hanya melakukan apa yang dia ingin lakukan. Hal ini sesuai dengan kalimat yang

ditulisnya pada bagian About Me “I just do what I wanna do”, yang bagi Riza itu

menjadi prinsipnya. Berikut lebih lanjut penuturan Riza pada penulis:

“Kalau aku dikenal orang yang nggak bisa diam, banyak kegiatan, terus terbuka, extrovert dan aku suka memilih jalan yang aman. Jalan yang aman di sini, aku memilih sesuatu yang bisa membuat aku merasa nyaman. Jika suatu lingkungan yang tidak bisa menerima aku apa adanya berbeda pandangan atau kurang welcome, aku lebih baik

Page 202: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

202

menarik diri dan aku akan kembali atau lebih memilih lingkungan yang menerima aku. Intinya di mana aku nyaman, di situ aku akan berkembang. Jadi aku hanya akan melakukan kegiatan itu kalau aku mau dan nyaman berada di situ” (8/01/2010).

(2) Friends

Perihal menjalin pertemanan dalam Facebook, Riza adalah pengguna

Facebook yang selektif dalam memilih orang untuk menjadi temannya. Riza

mengaku hanya orang-orang dengan profile yang jelas, seperti nama, foto profil,

serta memiliki Mutual Friends dengan Riza, yang bisa menjadi temannya di

Facebook. Karena baginya, jika orang-orang dengan profil yang tidak jelas

menjadi temannya, lebih berpotensi membawa dampak yang kurang baik pada

image-nya sebagai seorang mahasiswa. Gadis berkacamata ini, lebih memilih

orang-orang yang bisa membawa pengaruh yang baik bagi dirinya, untuk menjadi

temannya di Facebook. Berikut penuturan Riza pada penulis:

“Menurut aku bisa ada pengaruhnya. Aku nggak suka sama orang yang aneh-aneh dan nggak jelas begitu. Dan aku nggak mau orang-orang itu jadi temanku di FB, cuma menuh-menuhin Friends List aja. Nanti khawatir kalau dampaknya jelek malah nggak baik juga buat aku sendiri” (8/01/2010).

“…karena nama-nama nggak jelas, nggak kenal, terus aku lihat profile-nya juga nggak jelas, nggak ada Mutual Friends-nya. Menurutku itu cuma menuh-menuhin Friends List aja. Nanti pas aku buka home banyak sekali status-status nggak jelas dari orang-orang yang nggak jelas itu tadi. Padahal kita membuka FB buat refreshing, eh…Masak pas buka home, isinya status misuh-misuh? Wah malah bawa aura negative, nggak manfaat. Mending aku cari teman yang bisa membawa pengaruh baik aja lah, yang jelas. Membawa manfaat. Jadi nggak percuma punya FB” (8/01/2010).

Page 203: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

203

Gb. 3.55 Daftar teman Riza di Facebook

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=1421855032&v=app_2392950137#!/profile.php?id=1041997282&v=Wall&ref=ts, update 5 Januari 2010

Tentunya Riza tidak hanya diundang orang menjadi teman. Riza juga

mengundang orang-orang tertentu untuk menjadi temannya di Facebook. Gadis

yang mencintai seni fotografi ini, hanya mengundang orang-orang yang telah

dikenalnya serta orang-orang yang dianggap penting bagi dirinya. “Aku biasanya

nge-add orang di FB biasanya mereka teman-teman lama, teman-teman yang

belum jadi temanku di FB, atau juga orang-orang penting berpengaruh juga aku

add buat membangun relasiku,” ungkapnya.

(3) Status Update

Dalam menggunakan fitur status update di Facebook, Riza yang mengaku

lebih sering menggunakan Bahasa Indonesia dalam menuliskan status update ini

bukan tipe orang yang sering mengganti status update. Bagi Riza, fitur ini juga

cukup berperan penting sebagai media untuk mempromosikan kegiatan-

kegiatannya pada khalayak. Seperti yang diungkapnya berikut ini:

Page 204: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

204

“Kalau itu penting, karena kan sekarang bisa jadi media yang efektif untuk menarik massa, atau mendapat perhatian dari khalayak dibandingkan SMS pakai HP, untuk konteks ini bisa sangat membantuku dalam promosi kegiatanku” (8/01/2010).

Gb. 3.56 Status-status Update Riza

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=1421855032&v=app_2392950137#!/profile.php?id=1041997282&v=Wall&ref=ts, update 20 Maret 2010

Seperti yang bisa dilihat pada tampilan di atas, tampilan status-status

update tersebut adalah beberapa contoh status update yang pernah dituliskan Riza.

Ada yang berupa kalimat motivasi, dan ada juga yang menginformasikan

kegiatan-kegiatan yang melibatkan dirinya. Seperti pengakuannya pada penulis,

bahwa dirinya hanya menuliskan hal-hal yang bermuatan positif serta hal-hal yang

berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukannya. Karena dengan

menuliskan kegiatan-kegiatan tersebut dalam status update, bisa menunjukkan

bahwa dia adalah seorang mahasiswa yang aktif. “Aku tulis yang positif-positif

aja. Biar auranya enak dibaca orang. Ya…kata-kata yang bisa membangkitkan

Page 205: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

205

semangat atau biasanya aku juga tulis tentang kegiatan-kegiatan yang aku terlibat,

sekalian promo ke orang-orang juga,” ungkapnya.

(4) Foto

Dalam penggunaan fitur foto di Facebook, Riza mengaku jarang meng-

upload foto-foto koleksinya. Meski banyak terlibat dalam berbagai kegiatan,

ternyata tidak berarti Riza mengunggah setiap foto yang berkaitan dengan

kegiatan-kegiatannya tersebut. Riza hanya mengunggah beberapa foto pribadi dan

sedikit foto kegiatannya.

Gb. 3.57 Foto-foto di Facebook Riza

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=1041997282&v=photos&ref=ts, update 20 Maret 2010

Gadis berusia 21 tahun ini lagi-lagi tidak mau terlalu memamerkan foto-

fotonya di Facebook. “Aku memang nggak suka terlalu banyak kliatan pamer

kegiatan-kegiatanku di FB lewat foto, lagipula juga udah di-tag-in temen-temen-

Page 206: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

206

ku,” terangnya. Seperti pada beberapa tampilan foto di atas, adalah foto-foto yang

menunjukkan beberapa kegiatan yang melibatkan Riza di dalamnya serta beberapa

hasil karya seni fotografi.

Riza menjadi lebih berhati-hati dalam meng-upload foto di Facebook

setelah menyadari bahwa pengamanan foto-foto di Facebook dirasa sangat

kurang. Meski gemar akan seni fotografi, gadis yang satu ini tidak memamerkan

hasil bidikan kameranya di Facebook, karena baginya ada media selain Facebook

yang dikhususkan untuk memajang hasil karya fotografi secara online yang lebih

aman dibanding Facebook. Seperti yang diungkapkannya berikut ini:

“Kalau dulu memang aku sering upload foto-foto ‘narsis’-ku, tapi ternyata dari Facebook sendiri pengamanannya kurang. Foto kita bisa saja dicomot oleh siapa saja. Dan dunia maya kan bagiku adalah dunia yang liar. Jadi aku sangat berhati-hati dalam upload. Cukup upload foto-foto yang wajar-wajar saja. Kalau memang pingin pamer foto-foto, sudah ada medianya sendiri seperti di multiplay atau di fotografer.net. Aku lebih banyak menggunakan media itu untuk memamerkan hasil jepretan kameraku. Jadi kalau di FB foto yang wajar tapi tetap bagus. Seperti foto di Taman Sari dengan langit yang biru banget, di Ancol dengan ekspresiku yang kayak anak ilang, foto-foto siluet” (8/01/2010).

“…aku lebih memilih multiply atau fotografer.net. karena di FB takutnya bisa dibajak orang. Nggak mau lah meski memang itu hanya hasil jepretan-ku yang mungkin masih dibilang dalam tataran belajar kalau dibanding tingkat profesional. FB bagi aku bukan media yang tepat untuk memperlihatkan karya foto-foto, karena faktor kurangnya pengamanan” (8/01/2010).

Namun meski jarang meng-upload foto-foto kegiatan-kegiatannya, foto-

foto pada Facebook Riza yang memperlihatkan keterlibatan Riza dalam berbagai

kegiatan yang berbeda-beda, mendukung personal branding yang dibangunnya

sebagai seorang mahasiswa yang aktif. Tidak hanya dari foto saja, dari uraian di

Page 207: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

207

atas dapat menunjukkan personal branding yang dibangun Riza sebagai

mahasiswa yang aktif.

b. Analisis Data

(1) Penyajian data di atas dapat dianalisis dengan menggunakan metode

membangun personal branding menurut Kristie Tamvecius:

1. Determine Who You Are (Menentukan Diri Seseorang Sebenarnya)

Riza Ayu Purnamasari telah menentukan diri sebagai seorang mahasiswa.

Terlihat dari pernyataannya yang menegaskan keinginannya agar lebih dikenal

sebagai mahasiswa oleh orang lain. “…pingin-nya orang tau aku sebagai

mahasiswa aja,” ungkapnya. Lebih spesifik lagi, Riza tidak hanya sekadar

menentukan dirinya sebagai mahasiswa yang biasa namun mahasiswa yang aktif.

“Mahasiswa yang nggak cupu aja...yang aktif lah,” terangnya.

Aktif, dinamis, percaya diri, serta rendah hati adalah beberapa kelebihan

dari pribadi Riza. Gadis yang aktif, dinamis, dan percaya diri tercermin dari

kegemarannya mengikuti berbagai macam kegiatan dan menjalin jaringan atau

networking dengan berbagai kalangan. Tentu saja untuk melibatkan diri pada

suatu kegiatan dan membuat suatu networking dibutuhkan kepercayaan diri untuk

dapat melakukannya. Tanpa rasa percaya diri, seseorang tidak akan mampu

melibatkan diri dan menciptakan suatu networking yang baik. Hal tersebut tersirat

dari beberapa petikan pernyataan Riza berikut ini:

“…menurut aku, mahasiswa yang aktif itu tentunya yang aktif terlibat atau melibatkan diri pada kegiatan-kegiatan yang berisi, yang berguna baik itu bagi diri sendiri maupun bagi yang lain yang ada

Page 208: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

208

maksud membuka jaringan, ya…pokoknya yang berguna” (8/01/2010).

“…aku suka ikut kegiatan-kegiatan semacam organisasi, ikut terlibat dalam event-event, dan macem-macem lah Mbak. Dan semua kegiatan yang aku lakukan itu menurutku berguna bagi diriku sendiri dan mungkin juga orang lain, yang jelas aku bisa mengembangkan diriku dalam kegiatan-kegiatan itu, nambah pengalaman dan koneksi gitu” (8/01/2010).

“Networking itu penting sekali bagiku, karena sepintar atau seahli apapun kita kalau nggak punya network, sama aja bohong. Kita nggak akan bisa apa-apa” (8/01/2010).

Meski Riza adalah mahasiswa yang memiliki berbagai pengalaman dalam

berorganisasi dan kegiatan-kegiatan tertentu, namun ternyata dia tetap rendah hati,

tidak ingin selalu menunjukkan semua pengalaman dan kemampuannya kepada

orang lain. Berikut penuturan Riza yang menyiratkan kerendahan hatinya yang

merupakan salah satu kelebihan Riza:

“…aku nggak mau terlihat nyombong banget dengan menuliskan semuanya detail di FB. Aku juga bisa terlihat aktif kok dari status yang aku tulis, dengan mengajak teman-teman selalu datang ke acaraku dan tahu kegiatan-kegiatanku” (8/01/2010).

“…Aku memang nggak suka terlalu banyak kliatan pamer kegiatan-kegiatanku di FB lewat foto, lagipula juga udah di-tag-in temen-temen-ku” (8/01/2010).

2. Determine What You Do (Menentukan Apa yang Dilakukan)

Tak cukup bagi Riza jika hanya sebatas menentukan diri, sebagai

mahasiswa yang aktif. Riza juga telah menentukan beberapa hal yang bisa

dilakukannya untuk memperkuat personal brand yang sedang dibangunnya

sebagai seorang mahasiswa yang aktif. Hal ini tercermin dari cara Riza

memanfaatkan fitur-fitur Facebook seperti status update, Friends, dan foto untuk

Page 209: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

209

mempromosikan kegiatan dan menunjukkan aktivitasnya. Berikut beberapa

petikan pernyataan Riza:

“…aku kan sering terlibat dalam event gitu, jadi ya aku ajak temen-temen atau orang buat datang ke event itu lewat status yang aku tulis” (8/01/2010).

“Di status aku tulis yang positif-positif aja. Biar auranya enak dibaca orang. Ya…kata-kata yang bisa membangkitkan semangat atau biasanya aku juga tulis tentang kegiatan-kegiatan yang aku terlibat, sekalian promo ke orang-orang juga” (8/01/2010).

“Kalau itu penting, karena kan sekarang menurutku status update bisa jadi media yang efektif untuk menarik massa, atau mendapat perhatian dari khalayak dibandingkan SMS pakai HP, untuk konteks ini status bisa sangat membantu aku dalam promosi kegiatan aku” (8/01/2010).

“Aku biasanya nge-add orang di FB biasanya mereka teman-teman lama, teman-teman yang belum jadi temanku di FB, atau juga orang-orang penting berpengaruh juga aku add buat membangun relasiku” (8/01/2010).

“…yang aku upload biasanya foto pribadi yang nggak close up sama beberapa foto kegiatanku aja” (8/01/2010).

Sebagai mahasiswa aktif yang mempunyai beberapa networking, menjaga

image baik merupakan hal yang penting untuk menumbuhkan kepercayaan orang

terhadapnya. Maka dari itu Riza selalu menjaga sikap dan tindakannya. Mulai dari

menggunakan nama yang sebenarnya di Facebook untuk menjaga nama baiknya

di mata orang-orang yang dianggapnya penting. Riza pun hanya memilih orang-

orang yang membawa pengaruh baik bagi dirinya untuk menjadi temannya. Dia

juga menjaga kata-kata yang ditulisnya. Hal tersebut tersirat dari beberapa

pernyataannya berikut ini:

“…aku pikir buat apa kita pakai nama yang nama aneh-aneh? Aku bangga sama nama pemberian orangtuaku. Kan kalau pakai nama asli lebih mudah untuk bertemu dengan teman lama. Dan juga secara etika kurang bagus. Nanti kalau kita bertemu, berhubungan dengan

Page 210: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

210

orang-orang penting di FB kalau nama kita nggak sebenarnya kan terkesan kita nggak serius, cuma main-main aja” (8/01/2010).

“…kalau nama mereka nggak jelas…atau namanya jelas tapi foto profile-nya seronok aku ignore” (8/01/2010).

“Menurut aku orang-orang seperti itu bisa ada pengaruhnya. Aku nggak suka sama orang yang aneh-aneh dan nggak jelas begitu. Dan aku nggak mau orang-orang itu jadi temanku di FB, cuma menuh-menuhin Friends List aja. Nanti khawatir kalau dampaknya jelek malah nggak baik juga buat aku sendiri” (8/01/2010).

“…karena nama-nama nggak jelas, nggak kenal, terus aku lihat profile-nya juga nggak jelas, nggak ada Mutual Friends-nya. Menurutku itu cuma menuh-menuhin Friends List aja. Nanti pas aku buka home banyak sekali status-status nggak jelas dari orang-orang yang nggak jelas itu tadi. Padahal kita membuka FB buat refreshing, eh…Masak pas buka home, isinya status misuh-misuh? Wah malah bawa aura negative, nggak manfaat. Mending aku cari teman yang bisa membawa pengaruh baik aja lah, yang jelas. Membawa manfaat. Jadi nggak percuma punya FB” (8/01/2010).

“…selama masih positif selalu aku tanggepin. Alhamdulillah selama ini sih yang komentar nggak pernah yang negatif” (8/01/2010).

“Bahasa Indonesia sehari-hari aja. Kecuali kalau yang komentar orang yang lebih tua dari aku ya, pakai bahasa yang lebih sopan aja. Menyesuaikan aja” (8/01/2010).

3. Position Yourself (Memposisikan Diri).

Setelah melewati tahap penentuan diri dan penentuan tindakan dalam

membangun personal brand, maka Riza telah menciptakan positioning bagi

dirinya. Personal brand yang dibangun Riza sebagai mahasiswa yang aktif

terlihat dari banyaknya kegiatan yang sering dilakukannya. Hal ini pun ternyata

sudah menempel di benak teman-teman Riza, seperti yang bisa terlihat dari

petikan pernyataannya berikut ini:

“Aku juga bisa terlihat aktif kok dari status yang aku tulis, dengan mengajak teman-teman selalu datang ke acaraku dan tahu kegiatan-kegiatanku. Nggak usah aku tulis, teman-teman udah hafal aku gimana. Pasti ada yang bilang ‘Sibuk opo maneh, Za? Opo ora nduwe

Page 211: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

211

kesel?’ (Sibuk apa lagi, Za? Apa kamu nggak capek?) kalau udah gitu aku paling cuma ngeles aja jawabnya” (8/01/2010).

4. Manage Your Brand (Mengelola Brand)

Pemasaran merupakan salah satu elemen penting dalam sebuah

pengelolaan brand. Melihat cara yang digunakan Riza dalam memanfaatkan fitur-

fitur Facebook untuk mempromosikan personal branding-nya sebagai seorang

mahasiswa yang aktif, seperti yang telah dipaparkan pada penyajian data

sebelumnya menunjukkan bahwa Riza telah sampai pada tahap mengelola

personal brand yang dibangunnya. Selain memanfaatkan Facebook, Riza juga

membangun personal branding-nya melalui blog pribadinya:

http://rizapurnama.mutiplay.com

Gb. 3.58 Contact Information Riza

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=1421855032&v=app_2392950137#!/profile.php?id=1041997282&v=info&ref=ts, update 5 Januari 2010

(2) Analisis membangun personal branding menurut Hubert K. Rampersad:

1. Mendefinisikan dan merumuskan ambisi personal

Pada tahap ini Riza merumuskan ambisi personal-nya sebagai seorang

mahasiswa sesuai dengan statusnya yang saat ini masih duduk di bangku ilmu

komunikasi Universitas Sebelas Maret Surakarta. “Ya pingin-nya orang tau aku

sebagai mahasiswa aja,” ungkapnya. Dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari,

gadis ini berprinsip bahwa dia hanya melakukan hal-hal yang ingin dilakukannya,

Page 212: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

212

atau dia sering menyebutnya dengan istilah Bahasa Inggris “I just do what I

wanna do,” berikut pernyataannya:

“Kalau aku dikenal orang yang nggak bisa diam, banyak kegiatan, terus terbuka, extrovert dan aku suka memilih jalan yang aman. Jalan yang aman di sini, aku memilih sesuatu yang bisa membuat aku merasa nyaman. Jika suatu lingkungan yang tidak bisa menerima aku apa adanya berbeda pandangan atau kurang welcome, aku lebih baik menarik diri dan aku akan kembali atau lebih memilih lingkungan yang menerima aku. Intinya di mana aku nyaman, di situ aku akan berkembang. Jadi aku hanya akan melakukan kegiatan itu kalau aku mau dan nyaman berada di situ” (8/01/2010).

Sosok Riza yang selalu aktif, dinamis, percaya diri, serta rendah hati

menjadi nilai tambah bagi dirinya. Mengisi waktu dengan melibatkan diri dalam

berbagai macam kegiatan dan networking dengan berbagai kalangan menunjukkan

pribadinya yang dinamis dan aktif. Dibutuhkan rasa percaya diri yang tinggi untuk

berperan dalam berbagai kegiatan dan menjalin networking yang baik dengan

orang lain. Begitu juga dengan Riza yang memiliki rasa kepercayaan diri untuk

mengikuti berbagai macam aktivitas dan menjalin hubungan dengan berbagai

kalangan. Hal tersebut tersirat dari beberapa petikan pernyataan Riza berikut ini:

“…menurut aku, mahasiswa yang aktif itu tentunya yang aktif terlibat atau melibatkan diri pada kegiatan-kegiatan yang berisi, yang berguna baik itu bagi diri sendiri maupun bagi yang lain yang ada maksud membuka jaringan, ya…pokoknya yang berguna” (8/01/2010).

“…aku suka ikut kegiatan-kegiatan semacam organisasi, ikut terlibat dalam event-event, dan macem-macem lah Mbak. Dan semua kegiatan yang aku lakukan itu menurutku berguna bagi diriku sendiri dan mungkin juga orang lain, yang jelas aku bisa mengembangkan diriku dalam kegiatan-kegiatan itu, nambah pengalaman dan koneksi gitu” (8/01/2010).

“Networking itu penting sekali bagiku, karena sepintar atau seahli apapun kita kalau nggak punya network, sama aja bohong. Kita nggak akan bisa apa-apa” (8/01/2010).

Page 213: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

213

Walaupun memiliki berbagai pengalaman dalam berorganisasi dan

kegiatan-kegiatan tertentu, akan tetapi Riza tidak ingin selalu menunjukkan semua

pengalaman dan kemampuannya tersebut kepada orang lain. Hal ini

mencerminkan bahwa Riza adalah pribadi yang rendah hati seperti penuturannya

berikut ini:

“…aku nggak mau terlihat nyombong banget dengan menuliskan semuanya detail di FB. Aku juga bisa terlihat aktif kok dari status yang aku tulis, dengan mengajak teman-teman selalu datang ke acaraku dan tahu kegiatan-kegiatanku” (8/01/2010).

“…Aku memang nggak suka terlalu banyak kliatan pamer kegiatan-kegiatanku di FB lewat foto, lagipula juga udah di-tag-in temen-temen-ku” (8/01/2010).

2. Mendefinisikan dan merumuskan personal brand

Dari kelebihan-kelebihan yang dimiliki Riza yang telah diulas pada tahap

sebelumnya membuat Riza memiliki perbedaan dengan mahasiswa yang lain.

Maka pada tahap ini Riza menetapkan personal yang dibangunnya sebagai

mahasiswa yang aktif dengan menjadikan kelebihannya sebagai modal utama.

Demi memperkuat personal brand sebagai seorang mahasiswa yang aktif, Riza

mengikuti berbagai macam aktivitas seperti organisasi maupun terlibat dalam

suatu penyelenggaraan acara-acara tertentu. Dengan kepercayaan dirinya yang

tinggi, Riza mampu menciptakan suatu jaringan atau link dengan berbagai macam

kalangan, di mana suatu link atau networking sangat penting dalam kesuksesan

acara yang diselenggarakannya. Selain itu, ketertarikannya terhadap dunia

fotografi menjadi nilai tambah bagi gadis ini. Belum banyak mahasiswa yang

menyukai dan mengerti seni fotografi. Bahkan Riza juga berkecimpung dalam

Page 214: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

214

suatu komunitas fotografi untuk mengembangkan kemampuan fotografinya.

Berikut pernyataan-pernyataan Riza:

“..aku suka, aku kan juga ikut organisasi FFC di kampus. Itu organisasi komunitas fotografi, dan itu jadi hobby aku juga.” (8/01/2010)

“…aku lebih memilih multiply atau fotografer.net. karena di FB takutnya bisa dibajak orang. Nggak mau lah meski memang itu hanya hasil jepretan-ku yang mungkin masih dibilang dalam tataran belajar kalau dibanding tingkat profesional. FB bagiku bukan media yang tepat untuk memperlihatkan karya foto-foto, karena faktor kurangnya pengamanan” (8/01/2010).

3. Merumuskan personal balanced scorecard (PBSC)

Riza telah merumuskan personal balanced scorecard (PBSC) untuk

memperkuat personal branding yang dibangunnya sebagai seorang mahasiswa

yang aktif. Berikut beberapa petikan pernyataan Riza yang mencerminkan cara

Riza memanfaatkan fitur-fitur Facebook seperti status update, Friends, dan foto

untuk mempromosikan kegiatan dan menunjukkan aktivitasnya:

“…aku kan sering terlibat dalam event gitu, jadi ya aku ajak temen-temen atau orang buat datang ke event itu lewat status yang aku tulis” (8/01/2010).

“Di status aku tulis yang positif-positif aja. Biar auranya enak dibaca orang. Ya…kata-kata yang bisa membangkitkan semangat atau biasanya aku juga tulis tentang kegiatan-kegiatan yang aku terlibat, sekalian promo ke orang-orang juga” (8/01/2010).

“Kalau itu penting, karena kan sekarang menurutku status update bisa jadi media yang efektif untuk menarik massa, atau mendapat perhatian dari khalayak dibandingkan SMS pakai HP, untuk konteks ini status bisa sangat membantu aku dalam promosi kegiatan aku” (8/01/2010).

“Aku biasanya nge-add orang di FB biasanya mereka teman-teman lama, teman-teman yang belum jadi temanku di FB, atau juga orang-orang penting berpengaruh juga aku add buat membangun relasiku” (8/01/2010).

Page 215: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

215

“…yang aku upload biasanya foto pribadi yang nggak close up sama beberapa foto kegiatanku aja” (8/01/2010).

Riza selalu menjaga sikap dan tindakannya untuk menjaga kepercayaan

orang terhadap dirinya. Dapat tercermin mulai dari menuliskan nama asli di

Facebook, memilih orang-orang yang membawa pengaruh baik bagi dirinya untuk

menjadi temannya, serta menjaga setiap kata-kata yang ditulisnya. Hal tersebut

tersirat dari beberapa pernyataannya berikut ini:

“…aku pikir buat apa kita pakai nama yang nama aneh-aneh? Aku bangga sama nama pemberian orangtuaku. Kan kalau pakai nama asli lebih mudah untuk bertemu dengan teman lama. Dan juga secara etika kurang bagus. Nanti kalau kita bertemu, berhubungan dengan orang-orang penting di FB kalau nama kita nggak sebenarnya kan terkesan kita nggak serius, cuma main-main aja” (8/01/2010).

“…kalau nama mereka nggak jelas…atau namanya jelas tapi foto profile-nya seronok aku ignore” (8/01/2010).

“Menurut aku orang-orang seperti itu bisa ada pengaruhnya. Aku nggak suka sama orang yang aneh-aneh dan nggak jelas begitu. Dan aku nggak mau orang-orang itu jadi temanku di FB, cuma menuh-menuhin Friends List aja. Nanti khawatir kalau dampaknya jelek malah nggak baik juga buat aku sendiri” (8/01/2010).

“…karena nama-nama nggak jelas, nggak kenal, terus aku lihat profile-nya juga nggak jelas, nggak ada Mutual Friends-nya. Menurutku itu cuma menuh-menuhin Friends List aja. Nanti pas aku buka home banyak sekali status-status nggak jelas dari orang-orang yang nggak jelas itu tadi. Padahal kita membuka FB buat refreshing, eh…Masak pas buka home, isinya status misuh-misuh? Wah malah bawa aura negative, nggak manfaat. Mending aku cari teman yang bisa membawa pengaruh baik aja lah, yang jelas. Membawa manfaat. Jadi nggak percuma punya FB” (8/01/2010).

“…selama masih positif selalu aku tanggepin. Alhamdulillah selama ini sih yang komentar nggak pernah yang negatif” (8/01/2010).

“Bahasa Indonesia sehari-hari aja. Kecuali kalau yang komentar orang yang lebih tua dari aku ya, pakai bahasa yang lebih sopan aja. Menyesuaikan aja” (8/01/2010).

Page 216: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

216

4. Mengimplementasikan dan mengelola ambisi personal, personal brand,

dan personal balanced scorecard

Seperti yang diulas sebelumnya bahwa dengan melakukan promosi diri

melalui media dalam hal ini adalah Facebook, maka Riza telah melakukan tahap

pengimplementasian personal branding sebagai seorang mahasiswa yang aktif.

Karena pemasaran adalah salah satu bentuk dari tahap mengimplementasikan

personal branding. Pengimplementasian ini ditunjang dengan ulasan yang

sebelumnya telah dibahas pada bagian penyajian data. Tidak hanya melalui

Facebook, personal brand Riza juga dipromosikan melalui blog pribadinya

seperti berikut ini:

Gb. 3.59 Contact Information Riza

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=1421855032&v=app_2392950137#!/profile.php?id=1041997282&v=info&ref=ts, update 5 Januari 2010 10. Wahyu Liz AdaIdeAja – Wiraswasta

a. Penyajian Data

Manfaat Facebook sebagai situs jejaring sosial ternyata memang tidak

terbatas pada hubungan pertemanan saja. Banyak yang bisa dilakukan melalui

Facebook, selain berkomunikasi dengan teman, sahabat, saudara ataupun kolega,

Facebook pun bisa menjadi media bisnis yang mudah dan murah. Hal inilah yang

dimanfaatkan oleh seorang pengusaha muda asal Kota Gudeg, bernama Wahyu

Liz. Meski Wahyu yang baru setahun lalu menjadi pemakai Facebook ini pada

Page 217: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

217

awalnya awam akan Facebook, namun hingga kini dia benar-benar merasakan

manfaat Facebook. “Dulu si awalnya saya nggak tahu apa itu Facebook, tapi

setelah tau saya pingin aja ikutan buat biar ga ketinggalan, tapi ternyata setelah

punya, ngerasain manfaatnya…jadi ketagihan…ternyata selain bisa untuk

berkomunikasi dengan teman-teman lama, saya juga bisa bisnis lewat FB,”

ungkapnya.

Sosoknya yang kocak ketika penulis bertemu dengan Wahyu memang

menjadi ciri khas tersendiri. Leluconnya yang segar dan kreatif membuat penulis

tidak bisa menahan tawa. Sesuai dengan karakternya yang lucu dan kreatif ini,

menjadi sesuatu yang ingin ditonjolkannya melalui Facebook. Di Facebook,

Wahyu mengaku ingin dikenal dan membangun personal branding sebagai

seorang pengusaha yang kreatif. Pria lulusan Universitas Gajah Mada ini

menggeluti sebuah lahan bisnis yang menuntut kreativitas tinggi untuk

berkembang sekaligus menjadi nilai jual serta ciri khas tersendiri. Wahyu adalah

seorang pengusaha ide kreatif yang diungkapkannya melalui kaos-kaos, dengan

brand “AdaIdeAja”. Bagi Wahyu, sosok seorang pengusaha memang dituntut

harus pantang menyerah dan kreatif baik dalam menciptakan produk tertentu

maupun menemukan peluang-peluang. Selain itu, pengusaha juga sebaiknya dapat

bermanfaat tidak hanya bagi diri sendiri, namun juga bagi orang lain. Berikut

penuturannya:

“Menurut saya, dia (pengusaha) bisa bermanfaat bagi orang banyak. Karena seorang pengusaha sukses itu sebaiknya bisa juga membuat sukses orang lain. Minimal kan pegawai-pegawai. Karena kita kan menciptakan lapangan kerja. Biasanya kreatif, terus pantang menyerah” (12/01/2010).

Page 218: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

218

Terkait dengan Facebook, Wahyu menggunakan fitur-fitur dalam

Facebook untuk membangun personal branding sebagai sosok seorang

pengusaha, seperti foto, Note, status update, serta link. Tidak jauh berbeda dengan

Account Facebook miliknya, menurut Wahyu, Facebook ideal seorang pengusaha

bisa terlihat dari foto-foto yang di-upload biasanya foto produk-produk yang

ditawarkannya, kemudian juga menghubungkan dengan website atau blog pribadi

yang dimiliki ke Facebook. Status update pun tidak hanya berisi kalimat-kalimat

motivasi, namun juga bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan produk. Seperti

yang dijelaskannya berikut ini:

“Biasanya, paling banyak dari foto-foto, saya sering upload foto sample produk saya. Note, juga saya pakai, seperti yang saya bilang tadi, saya kan suka nulis, jadi saya suka nulis yang lucu-lucu juga, sama status yang paling sering saya ganti-ganti. Nanti saya tulis status yang lucu-lucu. Oya, sama saya link-an juga tadi website-website saya ke Facebook” (12/01/2010).

“Biasanya ya, nggak beda jauh sama Facebook saya. Biasanya dia upload foto-foto produknya buat promosi atau bahkan video, kalau dia punya website bisnisnya, ya biasanya di-link-kan dari FB-nya itu, terus juga kadang dari statusnya juga bisa. Misalnya kalau lagi promo produk baru, selain upload foto, tulis juga di status. Atau status-status update-nya biasanya banyak kalimat positif kayak kata-kata motivasi” (12/01/2010).

(1) Profile Information

Wahyu memanfaatkan fitur Profile Information untuk menuliskan segala

data dirinya, guna mendukung personal branding-nya sebagai seorang pengusaha.

Page 219: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

219

Gb. 3.60 Profile Information Wahyu Liz “Ada Ide Aja”

Page 220: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

220

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=1041997282&v=photos&ref=ts#!/WahyuLiz?v=info&ref=ts, Update 10 Januari 2010

“…karena itu nama brand kaos saya…jadi ya kan bisa lebih dikenal

sebagai Wahyu itu yang punya kaos ‘Ada Ide Aja’, ungkapnya ketika penulis

bertanya seputar alasan di balik penggunaan nama ‘Wahyu Liz AdaIdeAja’ di

Facebook-nya. Hal tersebut bisa menunjukkan bahwa dia seorang pengusaha.

Selain dari nama yang dipakainya, kesan bahwa Wahyu ini adalah seorang

pengusaha, dia menuliskan pada “I am interesting in Business” dan “business

development” pada activities dan Interest. Beberapa website usahanya tercantum

pula pada contact information, pada grup yang diikuti oleh Wahyu ada beberapa

grup-grup bertema entrepreneurship, seperti waralaba Indonesia, pesta wirausaha,

dan TDA Jogja. Work Information pun semakin menguatkan bahwa Wahyu

adalah seorang pengusaha, karena dengan jelas tertulis bahwa dia adalah CEO

dari Adaideaja enterprise.

Page 221: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

221

Sementara itu kesan pengusaha yang memiliki ide kreatif bisa terlihat dari

kata-kata yang ditulisnya pada bagian About Me, ditulisnya “Penderita humor

ganas stadium Gambir, sebelum lihat karyaku sediakan P3K (pertolongan pertama

pada kecekakaan)”, jelas ini adalah kata-kata yang diolah oleh Wahyu menjadi

kata-kata plesetan yang kocak. Meski banyak ide kreatif di kepalanya, namun

Wahyu dalam beberapa item dalam Profile Information tetap mengisinya dengan

jujur dan lengkap, karena baginya sebagian besar data diri tersebut berkaitan

dengan kepercayaan orang terhadap dia dan bisnis yang dijalankannya. Berikut

penjelasannya pada penulis:

“Wah, kalau data diri semacam itu kan berkaitan dengan kepercayaan orang terhadap saya, dalam hal ini hubungannya dengan bisnis saya. Jadi saya tulis lengkap, nggak main-main. Jadi saya semua yang saya tulis itu jujur tidak ada yang saya tutupi. Karena jujur dan kepercayaan kan penting dalam bisnis. Kalau nggak jujur, nggak dipercaya, gimana mau dapat rekan bisnis. Gimana bisnis saya bisa laku?” (12/01/2010).

(2) Friends

Dalam hal berteman di Facebook, pengusaha muda ini termasuk orang

yang terbuka pada siapa saja yang ingin berteman dengannya di Facebook.

Wahyu bukan tipe orang yang pilih-pilih dalam berteman. Dia sering mengundang

orang menjadi temannya maupun diundang untuk menjadi teman. Orang-orang

yang telah dikenal sebelumnya dan orang-orang yang berpeluang menjadi rekan

bisnisnya, adalah alasannya mengundang seseorang menjadi temannya. “Saya

nggak terlalu milih-milih…Justru kalau mereka me-add saya menjadi teman

mereka kan berarti menambah kesempatan saya menawarkan produk saya sama

Page 222: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

222

mereka,” ungkapnya ketika ditanya perihal alasannya selalu menerima orang

menjadi temannya di Facebook.

Gb. 3.61 Daftar Teman Wahyu di Facebook

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=1041997282&v=photos&ref=ts#!/WahyuLiz?v=Wall&ref=ts, update 30 Maret 2010

Namun Wahyu juga tetap berhati-hati pada orang-orang tertentu yang

menjadi temannya di Facebook, yang berniat jahat padanya dengan membajak

karya-karya yang dimuatnya pada album fotonya. “…kalau pada akhirnya saya

tau dia membajak karya-karya saya yang saya pajang di FB, langsung saya

remove aja dia. Karena banyak juga yang nakal kayak gitu,” ujarnya. Dari caranya

berteman di Facebook yang terbuka pada semua orang untuk menjadi temannya

sebagai sasaran atau target market bisnisnya ini, mendukung personal branding-

nya sebagai seorang pengusaha.

(3) Status Update

Seperti yang telah dituliskan di atas sebelumnya, mengungkapkan bahwa

status update adalah salah satu fitur yang dimanfaatkan oleh pria yang mengaku

Page 223: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

223

sering meng-update status ini, untuk mendukung personal brand yang

dibangunnya sebagai seorang pengusaha. Berikut beberapa tampilan status-status

update yang pernah ditulis Wahyu:

Gb. 3.62 Status-status Update Wahyu

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=1041997282&v=photos&ref=ts#!/WahyuLiz?v=Wall&ref=ts, update 30 Maret 2010

Seperti yang bisa dilihat pada tampilan di atas, Wahyu mengaku sering

menuliskan status-status update yang lucu, kreatif, dan kocak. Namun selain itu

dia menuliskan kalimat-kalimat motivasi. Tulisan seputar kegiatannya yang

berhubungan dengan bisnis dan mempromosikan produk terbarunya pun tidak

ketinggalan menjadi bahan untuk memperbarui statusnya. Seperti yang

dituturkannya pada penulis berikut ini:

“Saya selalu nulis status yang lucu-lucu dan asyik aja. Pokoknya yang membuat kesan orang lain ke saya itu ‘Ini Anak Ada Ide Aja’. Jadi, ide itu nggak ada matinya buat saya. Sampai ada bilang ke saya ‘Saya dan teman-teman di kantor itu kalau pagi buka FB yang dibuka

Page 224: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

224

langsung liat FB-nya Mas, soalnya lucu-lucu bikin ketawa’ contohnya karena ini kan lagi heboh kasus pembobolan ATM, tadi pagi saya tulis status ‘Panik! ATM-ku kebobolan juga…Duit-ku raib! Setelah diusut-usut ternyata tak jikuk dhewe! Lali…’ ya pokoknya kayak gitu. Semacam itu. Kadang juga ada kalimat motivasi juga. Atau saya tulis kegiatan saya yang berhubungan dengan bisnis, terus promo produk baru saya juga kadang” (12/01/2010).

Wahyu yang suka menuliskan status update dengan gaya bahasa yang

kocak ini mengaku sengaja menuliskan status-status semacam itu untuk

mendukung personal branding-nya sebagai seorang pengusaha ide kreatif. “…kan

usaha saya kan juga nggak jauh-jauh dari dunia kreatif,” ujarnya. Selain itu pria

yang satu ini pun mengaku memiliki banyak ide-ide lucu di kepalanya, yang

memang ingin dia ungkapkan lewat status-status update tersebut. Seperti

pengakuannya berikut ini;

“Karena saya suka aja. Lagipula juga memang saya ini kelebihan ide-ide lucu gitu. Ada yang sering komentar ke saya, ‘wah…emang nggak ada matinya. Ada…aja idenya’. Aku kan pernah bilang dan aku jadiin desain kaosku aku tulis ‘FB itu Futih Biru’ FB itu kan memang selalu putih biru kan” (12/01/2010).

(4) Note

Dalam fitur Note ini, Wahyu bisa menyalurkan hobi menulisnya. Berbagai

macam topik pernah ditulis pria yang sering menjadi penulis cerita beberapa

episode acara komedi Opera Van Java ini di dalam Note. Namun dari semua topik

yang dipilih untuk menjadi bahan tulisannya adalah topik-topik yang unik, dengan

kemasan gaya bahasa yang kocak dan kreatif. “Ya beda-beda…tergantung apa

yang lagi “In’ di masyarakat…kayak kemarin waktu heboh film 2012, ya saya

tulis, terus waktu ramadhan juga saya buat tulisannya juga, yang jelas kalau unik

dan asyik ya saya tulis. Saya juga nulis-nya dengan judul yang unik dengan gaya

Page 225: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

225

bahasa yang lucu dan asyik. Jadi kan orang tu seneng kalau baca tulisan saya,”

ungkapnya. Unik di mata seorang Wahyu adalah sesuatu yang belum pernah atau

tidak terpikirkan oleh orang lain sebelumnya. “Ya…contohnya ‘Mengapa di

Indonesia banyak sekali DVD bajakan dijual di jalan? Karena akibat penjajahan

Belanda sejak zaman dulu yang menerapkan politik DiViDi et emperan’. Ya

semacam itulah,” ujarnya ketika penulis memintanya menyebutkan contoh ide

yang unik tersebut

Page 226: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

226

Gb. 3.63 Note di Facebook Wahyu

Page 227: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

227

Sumber: http://www.Facebook.com/profile.php?id=1041997282&v=photos&ref=ts#!/WahyuLiz?v=app_2347471856&ref=ts, update 30 Maret 2010

Bisa dilihat pada contoh dua buah Note yang pernah ditulis pria yang

penuh ide-ide gila ini. Mulai dari kalender Bangsa Maya yang sempat menjadi

pembicaraan hangat ketika isu kiamat di tahun 2012, dan Wahyu membuat

tulisannya dikemas dengan kreatif. Yang kedua, menyambut Piala Dunia 2010,

Wahyu pun membuat tulisan yang kocak tentang panduan menonton acara bola,

lengkap dengan logo Piala Dunia 2010 yang diplesetkannya. Dua tulisan di atas

semakin memperkuat personal branding Wahyu sebagai seorang pengusaha yang

memiliki segudang ide-ide kreatif.

Page 228: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

228

(5) Link

Fitur link ini dimanfaatkannya untuk menghubungkan Facebook langsung

ke website dan blog pribadinya. Seperti tampilan di bawah ini:

Gb. 3.64 Blog Pribadi Wahyu yang Dihubungkan ke Facebook

Sumber: http://www.Facebook.com/posted.php?id=1109064817&start=20&hash=2f1948ea535fb7daec66ec72da0d06a0#!/posted.php?id=1109064817&start=0&hash=89ade47bbc73320b87a1de13b58a7345, update 16 Maret 2010

Dengan menggunakan fitur link ini, semakin menguntungkan bagi Wahyu.

Karena segala informasi tentang produk-produk kaos “AdaIdeAja” semakin

mudah diakses oleh teman-teman yang menjadi target market dalam bisnis ini.

Page 229: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

229

Tulisan-tulisan di blog-nya yang mengambil topik bahasan seputar kewirausahaan

dengan mudahnya bisa langsung diakses.

(6) Foto

Pada fitur foto ini banyak dimanfaatkan oleh pria yang mengaku sering

meng-upload foto-foto ini untuk mempromosikan produk kaos “AdaIdeAja” serta

kegiatan-kegiatannya yang berhubungan dengan bisnisnya. “Ya sebagian besar

contoh gambar produk kaos saya…desain-desain terbaru kalau ada saya upload

aja. Kemudian kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan bisnis saya, kayak

waktu saya diliput juga saya upload,” ujarnya.

Gb. 3.65 Foto-foto di Facebook Wahyu

Sumber: http://www.Facebook.com/posted.php?id=1109064817&start=20&hash=2f1948ea535fb7daec66ec72da0d06a0#!/WahyuLiz?v=photos, Update 16 Maret 2010

Page 230: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

230

Foto-foto tersebut hanyalah sebagian kecil dari sekian banyaknya foto

yang diunggah Wahyu dalam album foto Facebook. Mulai dari foto produk

kaosnya, foto salah satu outlet yang dimilikinya, fotonya bersama komunitas

pengusaha, foto website-website usahanya, serta foto sebuah liputan dalam koran

tentang bisnisnya yang telah meraup sukses, hingga mampu membuka cabang di

beberapa kota seperti Depok, Solo, Yogyakarta, Bogor, dan Bandung. Bagi

Wahyu, dengan menampilkan foto-foto tersebut bisa semakin mendukung kuat

personal branding-nya sebagai seorang pengusaha. “…lewat-lewat foto-foto itu

kan orang bisa lihat produk-produk saya, kan dari situ juga orang bisa kenal saya,

kalau saya kreatif dengan menciptakan berbagai macam desain kaos-kaos lucu

kreatif to…sukur-sukur tertarik bisa langsung pesen kaos saya,” ungkapnya.

Sudah bisa terlihat jelas dari uraian di atas, bahwa Wahyu membangun

personal branding-nya di Facebook sebagai seorang pengusaha ide-ide kreatif.

Wahyu memiliki sesuatu yang menjadi ciri khasnya yaitu berupa kemampuan

mengolah kata-kata menjadi sebuah lelucon yang segar dan kreatif. Ide-ide kreatif

yang diungkapkannya melalui kaos tersebut membuatnya berbeda dengan

pengusaha lainnya dan semakin memperkuat personal branding online yang

dibangunnya. Hal ini bisa tercermin dari cara-caranya menggunakan fitur-fitur di

Facebook seperti Profile Information, Friends, status update, foto, Note, serta link

yang telah dibahas sebelumnya di atas.

Page 231: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

231

b. Analisis Data

(1) Analisis berdasarkan pada model membangun personal branding milik

Kristie Tamvecius, sebagai berikut:

1. Determine Who You Are (Menentukan Diri Seseorang Sebenarnya)

Wahyu telah menentukan diri sebagai seorang pengusaha. Lebih tepatnya

sebagai pengusaha ide-ide kreatif. “Ya…pingin dikenal sebagai seorang

entrepreneur…pengusaha,” ungkapnya. Pembawaannya yang humoris, hingga

mampu membuat lelucon yang segar dan unik, menjadi salah satu kelebihannya.

“Lagipula juga memang saya ini kelebihan ide-ide lucu gitu. Ada yang sering

komentar ke saya, ‘wah…emang nggak ada matinya. Ada…aja idenya’,” tuturnya

pada penulis.

2. Determine What You Do (Menentukan Apa yang Dilakukan)

Sekadar mengidentifikasi diri sebagai pengusaha dengan segudang ide

kreatif tentu saja tidak akan cukup bagi Wahyu untuk membangun personal

branding. Demi memperkuat personal branding yang dibangun sebagai seorang

pengusaha, maka Wahyu pun menentukan hal-hal yang bisa dilakukannya.

Membuat dirinya unik dan berbeda dari pengusaha yang lain, dengan menuangkan

ide-ide kreatifnya pada media kaos. Ide-ide kreatifnya seakan tidak pernah habis

untuk memproduksi sesuatu produk-produk baru dalam bentuk kalimat-kalimat

plesetan yang unik dan kocak. Tidak terbatas pada media kaos, ide-ide kreatifnya

dituangkannya dalam bentuk tulisan yang rencananya akan dibukukan. “Ini sih

sebenarnya saya lagi nyusun tulisan-tulisan lucu saya itu buat dicetak jadi buku,”

tuturnya. Selain itu, salah satu stasiun televisi sering memintanya untuk

Page 232: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

232

menuliskan ide cerita sebuah acara komedi. “Saya juga sering ko diminta nulis

naskah cerita buat Opera Van Java,” ungkapnya.

Dilihat dari penyajian data sebelumnya, bisa terlihat bahwa di Facebook

pun Wahyu sengaja menentukan hal-hal yang dilakukannya agar membuat

Account Facebook-nya memiliki ciri khas tersendiri untuk membangun personal

branding-nya sebagai pengusaha ide-ide kreatif yang unik dan kocak.

3. Position Yourself (Memposisikan Diri)

Wahyu yang memiliki kelebihan dan ciri khas tersendiri dibanding yang

lain, telah menciptakan positioning bagi dirinya sebagai pengusaha yang penuh

dengan ide-ide yang lucu dan unik. Hal ini tercermin dari respon beberapa orang

yang menjadi temannya di Facebook, seperti petikan pengakuannya berikut ini:

“Ada yang sering komentar ke saya, ‘wah…emang nggak ada matinya. Ada…aja idenya’” (12/01/2010).

“Sampai ada bilang ke saya ‘Saya dan teman-teman di kantor itu kalau pagi buka FB yang dibuka langsung liat FB-nya Mas, soalnya lucu-lucu bikin ketawa’” (12/01/2010).

Gb. 3.66 Pesan Wall untuk Wahyu

Sumber: http://www.Facebook.com/posted.php?id=1109064817&start=20&hash=2f1948ea535fb7daec66ec72da0d06a0#!/WahyuLiz?v=Wall, update 30 Maret 2010

Page 233: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

233

Tampilan di atas, bisa menunjukkan bagaimana respon orang-orang

terhadap Wahyu. Ada yang memuji produk kaosnya dan ada yang mengakui ide

kreatif Wahyu. Hal tersebut bisa mengindikasikan positioning Wahyu di mata

orang-orang yang menjadi temannya di Facebook.

4. Manage Your Brand (Mengelola Brand)

Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, bahwa dengan memanfaatkan

Facebook sebagai media untuk memasarkan dirinya, serta mengelola Account

Facebook-nya seperti yang diulas pada penyajian data sebelumnya, maka Wahyu

telah sampai pada tahap pengelolaan brand untuk memperkuat dan menjaga

personal brand yang dibangun sebagai seorang pengusaha ide-ide kreatif yang

unik dan kocak.

(2) Analisis berdasarkan pada model membangun personal branding milik

Hubert K. Rampersad:

1. Mendefinisikan dan merumuskan ambisi personal

Pada tahap ini, Wahyu telah menentukan ambisi pribadinya, sebagai

seorang pengusaha. Hal ini tersirat dari pilihannya untuk menjadi seorang

pengusaha. “Ya…pingin dikenal sebagai seorang entrepreneur…pengusaha,”

ungkapnya. Sebagai seorang pengusaha, Wahyu pun memegang teguh akan

sebuah “kejujuran”. “…semua yang saya tulis itu jujur tidak ada yang saya tutupi.

Karena jujur dan kepercayaan kan penting dalam bisnis,” tandasnya. Selain

kejujuran, sebagai seorang pengusaha, Wahyu pun berpendapat bahwa pengusaha

Page 234: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

234

harus bermanfaat tidak bagi diri sendiri saja namun juga bagi orang lain, harus

kreatif dan pantang menyerah. Berikut pernyataannya pada penulis:

“…bisa bermanfaat bagi orang banyak. Karena seorang pengusaha sukses itu sebaiknya bisa juga membuat sukses orang lain. Minimal kan pegawai-pegawai. Karena kita kan menciptakan lapangan kerja. Biasanya kreatif, terus pantang menyerah” (12/01/2010).

Pribadinya yang humoris hingga mampu membuat banyak lelucon kreatif

adalah hal yang menjadi daya tarik tersendiri. Dia pun mengaku sebagai orang

yang memiliki banyak ide-ide lucu di kepalanya, “Lagipula juga memang saya ini

kelebihan ide-ide lucu gitu. Ada yang sering komentar ke saya, ‘wah…emang

nggak ada matinya. Ada…aja idenya’,” tuturnya. Hingga dirinya pun sering

diminta menulis cerita acara komedi televisi yang menjadi salah satu acara yang

menjadi favorit, yaitu Opera Van Java, “Saya juga sering ko diminta nulis naskah

cerita buat Opera Van Java,” ungkapnya. Kelebihannya ini membuatnya

tertantang membuat sebuah buku yang berisi kumpulan tulisan-tulisannya yang

kocak, yang saat ini masih dalam tahap penyusunan. “Ini sih sebenarnya saya lagi

nyusun tulisan-tulisan lucu saya itu buat dicetak jadi buku,” jelasnya. Ambisinya

sebagai seorang pengusaha, nilai-nilai yang dipegangnya, serta kelebihan yang

dimilikinya tersebut menunjukkan bahwa Wahyu telah melakukan tahap ini.

2. Mendefinisikan dan merumuskan personal brand

Sebagai seorang pengusaha, Wahyu membuat dirinya berbeda dari

pengusaha lainnya. Tidak terbatas hanya pada sebutan sebagai pengusaha kaos,

namun lebih dari itu Wahyu ingin lebih dikenal orang sebagai pengusaha yang

kaya akan ide-ide kreatif. Baginya, kaos hanya salah satu media yang bisa

dimanfaatkan untuk menyalurkan ide-ide kreatifnya hingga mampu meraup

Page 235: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

235

pundi-pundi rupiah. “Pengusaha ‘Ide kreatif lucu’, yang dalam hal ini saya

ungkapkan melalui bisnis kaos-kaos,” tuturnya.

Kemampuannya berkreasi dalam membuat kalimat-kalimat plesetan yang

kocak, unik, orisinal, dan tidak terpikirkan sebelumnya oleh orang lain menjadi

ciri khas dan nilai lebih bagi Wahyu maupun produk-produk kaosnya. Hal

tersebut bisa tercermin dari petikan pengakuannya berikut ini:

“Saya selalu nulis status yang lucu-lucu dan asyik aja. Pokoknya yang membuat kesan orang lain ke saya itu ‘Ini Anak Ada Ide Aja’. Jadi, ide itu nggak ada matinya buat saya” (12/01/2010).

“Bagi saya unik itu yang belum pernah atau nggak pernah terpikirkan orang lain sebelumnya” (12/01/2010).

“Ya…contohnya ‘Mengapa di Indonesia banyak sekali DVD bajakan dijual di jalan? Karena akibat penjajahan Belanda sejak zaman dulu yang menerapkan politik DiViDi et emperan.’ Ya semacam itulah” (12/01/2010).

“Aku kan pernah bilang dan aku jadiin desain kaosku aku tulis ‘FB itu Futih Biru’ FB itu kan memang selalu putih biru kan” (12/01/2010).

Sampai saat ini, “Ada Ide Aja” menjadi sebuah brand dari dirinya,

sekaligus produk-produk kaosnya. “…bisa lebih dikenal sebagai Wahyu itu yang

punya kaos ‘Ada Ide Aja’,” ujarnya. Hingga sekarang banyak orang yang lebih

mengenalnya sebagai “Wahyu Ada Ide Aja”.

Keunikan Wahyu tersebut mampu menarik perhatian orang-orang secara

emosional. Leluconnya yang mengundang tawa dan menghibur, banyak disukai

orang-orang. Hal ini tercermin dari petikan cerita Wahyu berikut ini:

“Sampai ada bilang ke saya ‘Saya dan teman-teman di kantor itu kalau pagi buka FB yang dibuka langsung liat FB-nya Mas, soalnya lucu-lucu bikin ketawa’, contohnya karena ini kan lagi heboh kasus pembobolan ATM, tadi pagi saya tulis status ‘Panik! ATM-ku

Page 236: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

236

kebobolan juga…Duit-ku raib! Setelah diusut-usut ternyata tak jikuk dhewe! Lali…’ ya pokoknya kayak gitu” (12/01/2010).

3. Merumuskan personal balanced scorecard (PBSC).

Pada tahap ini, berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis

terhadap Wahyu, penulis bisa menilai bahwa Wahyu telah merumuskan personal

balanced scorecard (PBSC). Sebagai seorang pengusaha dia telah berpikir

bagaimana memanfaatkan Facebook tidak hanya sebagai situs pertemanan semata.

Akan tetapi lebih dari itu, dia bisa melihat peluang bahwa Facebook dapat

digunakan sebagai media pemasaran bagi lahan bisnisnya. “…ternyata selain bisa

untuk berkomunikasi dengan teman-teman lama, saya juga bisa bisnis lewat FB,”

terangnya.

Wahyu sadar betul bahwa apa yang dilakukan terhadap Facebook-nya,

seperti penulisan status-status update yang kocak, tulisan-tulisannya di Note yang

unik, kata-kata yang dituliskannya pada About Me, serta foto-foto yang dimuatnya

di Facebook demi mendukung personal branding yang dibangunnya sebagai

seorang pengusaha ide-ide kreatif yang sekaligus mampu memperkuat brand dari

produk kaosnya (Ada Ide Aja). Berikut penuturan Wahyu:

“…paling banyak dari foto-foto, saya sering upload foto sample produk saya. Note, juga saya pakai, seperti yang saya bilang tadi, saya kan suka nulis, jadi saya suka nulis yang lucu-lucu juga, sama status yang paling sering saya ganti-ganti. Nanti saya tulis status yang lucu-lucu. Oya, sama saya link-an juga tadi website-website saya ke Facebook” (12/01/2010).

Hal-hal yang dilakukan Wahyu tersebut di atas secara otomatis

menunjukkan kesengajaan Wahyu dalam merencanakan semuanya terlebih

dahulu, perihal apa akan dilakukannya terhadap Facebook-nya untuk mendukung

personal branding yang dibangunnya sebagai seorang pengusaha ide-ide kreatif.

Page 237: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

237

4. Mengimplementasikan dan mengolah ambisi personal, personal brand,

dan personal balanced scorecard

Dengan memasarkan personal brand-nya melalui Facebook, dan

mengelola Facebook-nya sedemikian rupa seperti yang telah diulas lengkap pada

penyajian data sebelumnya, menunjukkan bahwa Wahyu telah sampai pada tahap

pengimplementasian personal branding yang dibangun sebagai seorang

pengusaha ide-ide kreatif. Bahkan dari Facebook-nya, dapat diketahui bahwa

Wahyu tidak hanya menggunakan Facebook saja dalam memasarkan personal

brand-nya. Website, blog pribadi, serta tulisan media cetak (surat kabar),

digunakannya untuk semakin memperkuat personal brand yang dibangunnya.

Berikut hal-hal yang bisa membuktikan pemasaran personal brand-nya di media

massa selain Facebook:

Gb. 3.67 Website, Blog, media cetak yang mendukung personal brand Wahyu

Page 238: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

238

Sumber; http://www.Facebook.com/posted.php?id=1109064817&start=20&hash=2f1948ea535fb7daec66ec72da0d06a0#!/WahyuLiz, update 30 Maret 2010

11. Bima – Pelajar

a. Penyajian Data

Facebook memang telah menjamur pada semua kalangan tingkat ekonomi

dan usia. Tidak terkecuali Bima Atmaja Nityasa Pambudi Kartika Putra, salah

seorang pelajar yang ikut terkena demam situs jejaring sosial Facebook. Bima

yang akrab dipanggil Rere ini mengaku menjadi salah satu pemakai Facebook

sejak dia duduk di bangku kelas VIII atau kelas II SMP, hingga kini dia duduk di

kelas XI. Tren ber-Facebook menjadi alasan Bima untuk ikut membuat Account

Facebook.

Page 239: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

239

Dalam dunia Facebook, Bima yang hobi bermain game ini mengaku lebih

ingin dikenal sesuai dirinya apa adanya, sebagai seorang pelajar. Menurutnya,

dirinya adalah pelajar yang biasa seperti layaknya pelajar-pelajar lainnya.

Kegiatan yang dilakukannya dengan yang dilakukan pun tak jauh berbeda dengan

pelajar pada umumnya, seperti bersekolah, belajar, mengerjakan tugas, mengikuti

organisasi atau bahkan mempunyai prestasi tersendiri. Seperti yang diutarakan

oleh Bima berikut ini:

“...jadi siswa yang wajar-wajar aja, kalau sekolah ya sekolah, belajar, ngerjain tugas, mungkin ikut les-les, gabung organisasi kalau perlu. Lebih bagus lagi kalau bisa jadi juara apa gitu, punya prestasi. Intinya yang nggak usah neko-neko, kayak kebut-kebutan, ngerokok, nggak ugal-ugalan lah Mbak” (24/01/2010).

Dalam ber-Facebook bagi Bima, Facebook seorang pelajar bisa dilihat

dari foto yang dipasang biasanya ada yang memakai seragam sekolah, dari Profile

Information-nya bisa dilihat juga berapa umur Bima dan di mana ia bersekolah.

Kemudian yang unik adalah biasanya para siswi yang menulis status update

menggunakan bahasa “Alay” yang saat ini sedang menjadi tren. Seperti yang

diungkapkan Bima berikut ini:

“Kalau menurut saya, biasanya anak sekolah bisa dilihat dari foto-fotonya. Kadang pas pakai seragam, lagi foto di sekolahnya, di kelas. Terus didukung juga sama dari Profile Information-nya dia, yang menyebutkan dia sekolah di mana. Terus juga kalau FB-nya temen-temen saya yang cewek-cewek itu nulis status itu nulis-nya pakai singkatan yang nggak lazim, nggak bisa dimengerti, terlalu lebay. Kayak nulis “Aku capek banget” aja jadi “Akyu cpeg beudd” nulis “kok gitu sih?” juga jadi “ kugh gitchuu ciihh?” (sambil menuliskan contoh) aduh…hampir semua temen-temen yang cewek kayak gitu nulis-nya. Tapi cuma cewek aja. Cowok nggak ada, kalau ada malah aneh kalau ikut-ikutan nulis kayak gitu juga. Kalau cowok nulis-nya ya biasanya aja. Lazim. Nggak tau kenapa cewek-cewek itu pada lebay” (24/01/2010).

Page 240: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

240

Namun ternyata pelajar yang menimba ilmu di sekolah bertaraf

internasional ini mempunyai pendapat tersendiri tentang bagaimana Facebook

ideal yang sebaiknya dimiliki oleh seorang pelajar. Menurut Bima, seorang pelajar

tidak seharusnya memasang foto-foto vulgar serta menghindari penulisan kalimat-

kalimat yang kasar. Seperti yang dijelaskan Bima di bawah ini:

“Ya intinya, yang bener aja. Kalau comment misalnya ya, yang bener jangan aneh-aneh, sampai menulis kata-kata kasar atau vulgar sampai mesti pake bintang-bintang (*) gitu. Ya udahlah nulis-nya kalau emang pingin nulis marah-marah di FB mbok ya jangan sampai berlebihan kayak gitu. Kan soalnya kadang ada yang kayak gitu Mbak. Terus kalau masang foto jangan sampai yang vulgar. Kalau itu cewek-cewek banyak juga yang pakai foto sexy. Janganlah. Kalau kayak gitu rusak..nggak bener. Terus gitu ntar dapet temen-temen juga biasanya yang sama nggak bener-nya” (24/01/2010).

(1) Profile Information

Dalam mengisikan data dirinya pada halaman Profile Information, Bima

menuliskan segala informasi mengenai dirinya, seperti yang bisa dilihat pada

tampilan berikut ini:

Gb. 3.68 Profile Information Bima NPKP

Page 241: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

241

Sumber: http://www.Facebook.com/posted.php?id=1109064817&start=20&hash=2f1948ea535fb7daec66ec72da0d06a0#!/bimatmaja?v=info&ref=ts, update 11 Maret 2010

Terlihat dari tampilan di atas, tertulis nama Bima NPKP (Rere NPKP)

adalah nama panjang Bima yang disingkat, sedangkan Rere adalah nama

panggilan Bima yang telah akrab di kalangan teman-temannya. Tidak seperti

teman-temannya yang lebih sering memakai nama yang bukan sebenarnya di

Facebook, Bima justru memakai nama aslinya. Seperti yang diungkapkan Bima

berikut ini:

“Ya, saya suka nama saya. Saya bangga, nama saya kan bagus Mbak. Udah bagus, kenapa harus diganti pakai nama palsu? Banyak memang temen yang pakai nama palsu, nama yang aneh-aneh. Mbak bisa lihat di daftar temen-temen itu. Sebenarnya sebel juga Mbak, kenapa nama kok diganti-ganti nggak pakai nama asli aja. Kadang saya jadi nggak tau orang ini siapa. Setelah saya liat Profile-nya ternyata temen saya sendiri. Cuma gara-gara dia ganti nama, jadi nggak kenal” (24/01/2010).

Page 242: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

242

Rasa kekagumannya akan negara Rusia pun, diungkapkannya dengan

menuliskan “Vladivostok Russia” sebagai tempat tinggal dan tanah kelahirannya

meski Bima mengaku sebagai asli “Wong Solo” dan tinggal di Solo. “…itu cuma

karena suka Rusia aja. Jadi saya tulis begitu”, ujarnya

Pada bagian “About Me” tertulis pula “Saya sekarang sekolah di SBBS”

dan pada bagian Education Information tercantum informasi nama sekolah tempat

Bima menimba ilmu yaitu “Sragen Bilingual Boarding School ’09”. Dengan

informasi-informasi tersebut Bima ingin menunjukkan bahwa dia adalah seorang

pelajar.

(2) Friends

Dalam hal berteman di Facebook, Bima yang mengaku lebih sering

mengundang orang untuk menjadi temannya ini, hanya mengundang orang-orang

yang sudah dikenalnya. “Biasanya saya cari teman-taman lama, sama teman-

teman yang saya kenal tapi belum jadi teman di FB”, ungkapnya.

Gb. 3.69 Daftar Teman-Teman Bima di Facebook

Sumber: http://www.Facebook.com/posted.php?id=1109064817&start=20&hash=2f1948ea535fb7daec66ec72da0d06a0#!/bimatmaja?v=Wall&ref=ts, update 11 Maret 2010

Page 243: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

243

Namun ternyata Bima termasuk orang yang cukup selektif dalam

menerima seseorang menjadi teman di Facebook. “kalau Profile mereka jelas, ada

fotonya, dan Mutual Friends-nya banyak, saya confirm. Soalnya kalau nggak ada

fotonya, atau Mutual Friends-nya cuma dikit atau bahkan nggak ada sama sekali

ya di-ignore aja. Itu nggak niat temenan namanya. Saya nggak suka”, terangnya

ketika penulis bertanya perihal kriteria orang-orang yang diterima menjadi

temannya di Facebook. Bima yang mengaku sebagian besar teman-temannya di

Facebook adalah teman-teman sekolahnya sejak bangku sekolah dasar hingga

SMA, secara tidak langsung mendukung personal branding yang dibangun

sebagai seorang pelajar. “Ya emang sebagian besar temen-temen sekolah zaman

SD sampai SMA ”, ujarnya.

(3) Foto

Fitur foto ini juga tidak luput dari perhatian Bima, untuk meng-upload

foto-foto yang dimilikinya. “Macem-macem. Kalau kemarin baru aja, saya upload

foto pas lagi kegiatan di sekolah. Ada juga foto-foto sama temen-temen sekolah,

sama keluarga”, ujar Bima ketika ditanya perihal foto-foto apa saja yang biasa

ditampilkannya di Facebook. Berikut beberapa contoh foto-foto yang tersimpan di

Facebook Bima.

Page 244: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

244

Gb. 3.70 Foto-Foto di Facebook

Sumber: http://www.Facebook.com/posted.php?id=1109064817&start=20&hash=2f1948ea535fb7daec66ec72da0d06a0#!/bimatmaja?v=photos&ref=ts, update 11 Maret 2010

Dari foto-foto di atas, menampilkan kegiatan Bima pada saat kegiatan di

sekolah serta foto-foto saat bersama keluarganya. Bima yang mengaku memiliki

hubungan yang dekat dengan keluarga ini, sangat menyayangi keluarganya.

Baginya keluarga memiliki arti yang sangat besar. Seperti yang diceritakan Bima

berikut ini:

“Ya artinya besar banget, Mbak. Keluarga itu kan tempat kumpul-kumpul. Kalau kumpul sama temen kan belum tentu semuanya bener, tapi kalau keluarga kan kita berkumpul dengan orang-orang yang bener. Terus kalau lagi sakit juga pulangnya ke keluarga. Apalagi sekarang saya tinggal di asrama yang pulangnya dua minggu sekali, jadi sering kangen sama keluarga” (24/01/2010).

Maka dari itu, Bima menampilkan foto-foto bersama keluarganya di

Facebook. Dengan dia menampilkan kedekatannya bersama keluarga di

Facebook, dia memiliki harapan agar teman-temannya juga memiliki hubungan

yang dekat dengan keluarga mereka. Seperti yang diungkap Bima di bawah ini:

“Ya…harapan dalam hati maksudnya sih, biar temen-temen yang lain ikutan juga, pasang foto keluarga mereka. Kan saya pernah tanya

Page 245: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

245

temen sekolah, “kenapa kamu nggak pulang?” dia-nya cuma jawab “nggak, enakkan di asrama” kan gitu bisa dinilai anak ini nggak deket sama keluarga. Padahal kalau saya udah kangen banget pinginnya pulang terus” (24/01/2010).

Selain foto-foto bersama keluarga, foto-foto Bima bersama teman-teman

di sekolahnya, sengaja ditunjukkannya melalui Facebook, karena Bima mengaku

bangga bisa mendapat kesempatan untuk belajar di sekolah elit dan bertaraf

internasional tersebut. “Iya, bangga banget, bisa sekolah di SBBS. Kan itu

sekolah elite dan masuknya aja susah, sekolah internasional,” terangnya. Dan hal

ini semakin memperkuat personal branding Bima sebagai seorang pelajar yang

juga dekat dengan keluarganya.

Dari uraian di atas, tampak bahwa Bima secara tidak langsung sedang

membangun personal branding-nya sebagai seorang pelajar yang dekat dengan

keluarga. Hal ini bisa terlihat dari beberapa fitur yang digunakan Bima, mulai dari

profile information yang menunjukkan bahwa dia salah seorang siswa dari Sragen

Bilingual Boarding School, Friends yang sebagian besar merupakan teman-teman

sesama pelajar, serta foto yang menampilkan kegiatan Bima di sekolah dan

moment kedekatan Bima bersama keluarganya.

b. Analisis Data

(1) Penyajian data di atas dapat dianalisis dengan menggunakan metode

membangun personal branding menurut Kristie Tamvecius:

1. Determine Who You Are (Menentukan Diri Seseorang Sebenarnya)

Bima Atmaja Nityasa Pambudi Kartika Putra saat ini telah menetapkan

pilihan dirinya sebagai seorang pelajar, seperti statusnya yang hingga kini masih

Page 246: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

246

terdaftar sebagai murid di Sragen Bilingual Boarding School. “Ya pingin dikenal

sebagai anak sekolah saja, ya pelajar gitu,” ungkapnya. Cerdas menjadi kelebihan

bagi Bima. Mendapatkan kesempatan untuk bersekolah di Sragen Bilingual

Boarding School, merupakan salah satu bukti bahwa Bima termasuk anak yang

cerdas. Untuk mampu menjadi murid di sekolah elite bertaraf internasional yang

mengadopsi sistem pendidikan dari Negara Turki ini, harus memiliki kemampuan

Bahasa Inggris yang baik. Karena hampir semua materi yang diajarkan

menggunakan Bahasa Inggris. Seperti Bima yang mengaku bangga bisa diterima

di sekolah tersebut, “…bangga banget, bisa sekolah di SBBS. Kan itu sekolah

elite dan masuknya aja susah, sekolah internasional”. Selain itu Bima yang juga

ditunjuk untuk mewakili sekolahnya dalam lomba karya ilmiah tingkat nasional

berhasil menyabet juara pertama dan akan dikirim ke Negara Brazil. Seperti

petikan pernyataannya berikut ini dan tampilan status update Bima:

“Kebetulan sekarang saya lagi ngerjain project karya ilmiah buat lomba jadi boleh bawa laptop, karena ada Wi-Fi nya saya bisa curi-curi sedikit.” (24/01/2010)

Gb. 3.71 Status Update Bima dan Komentar-Komentar Dari Teman

Sumber: http://www.Facebook.com/posted.php?id=1109064817&start=20&hash=2f1948ea535fb7daec66ec72da0d06a0#!/bimatmaja?v=Wall&ref=ts, update 11 Maret 2010

Page 247: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

247

Selain sebagai seorang pelajar, sisi lain dari Bima yang tidak bisa lepas

dari dirinya adalah sebagai seorang anak kedua dari tiga bersaudara. Bima adalah

anak yang beruntung karena memiliki keluarga yang bahagia dan dekat dengan

dirinya. Kedekatannya bersama keluarga menjadi nilai tambah tersendiri bagi

Bima. Hal ini menunjukkan bahwa Bima mendapatkan perhatian dan kasih sayang

yang utuh dari keluarganya sebagai lingkungan terdekat yang ikut bertanggung

jawab mendidik remaja seusianya. Seperti yang tercermin dari pernyataan Bima

berikut ini:

“Iya Mbak. Saya deket sama keluarga. Saya sayang sama keluarga lah Mbak . Ya artinya besar banget, Mbak. Keluarga itu kan tempat kumpul-kumpul. Kalau kumpul sama temen kan belum tentu semuanya bener, tapi kalau keluarga kan kita berkumpul dengan orang-orang yang bener. Terus kalau lagi sakit juga pulangnya ke keluarga. Apalagi sekarang saya tinggal di asrama yang pulangnya dua minggu sekali, jadi sering kangen sama keluarga.” (24/01/2010)

2. Determine What You Do (Menentukan Apa yang Dilakukan)

Untuk memperkuat personal branding yang dibangunnya sebagai seorang

pelajar, Bima tidak berhenti sampai pada menentukan siapa dirinya, namun Bima

juga menentukan tindakan yang bisa dilakukannya. Bersikap wajar dan positif

sebagai seorang pelajar adalah hal yang dilakukannya untuk menjadi pelajar yang

baik. Berikut pernyataan Bima yang mencerminkan sikap positif sebagai pelajar:

“...jadi siswa yang wajar-wajar aja, kalau sekolah ya sekolah, belajar, ngerjain tugas, mungkin ikut les-les, gabung organisasi kalau perlu. Lebih bagus lagi kalau bisa jadi juara apa gitu, punya prestasi. Intinya yang nggak usah neko-neko, kayak kebut-kebutan, ngerokok, nggak ugal-ugalan lah Mbak.” (24/01/2010)

Page 248: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

248

“Kalau comment misalnya ya, yang bener jangan aneh-aneh, sampai menulis kata-kata kasar atau vulgar sampai mesti pake bintang-bintang (*) gitu. Ya udahlah nulis-nya kalau emang pingin nulis marah-marah di FB mbok ya jangan sampai berlebihan kayak gitu. Kan soalnya kadang ada yang kayak gitu Mbak. Terus kalau masang foto jangan sampai yang vulgar. Kalau itu cewek-cewek banyak juga yang pakai foto sexy. Janganlah. Kalau kayak gitu rusak..nggak bener. Terus gitu ntar dapet temen-temen juga biasanya yang sama nggak bener-nya” (24/01/2010)

3. Position Yourself (Memposisikan Diri).

Setelah melalui dua tahap sebelumnya, dengan sendirinya secara tidak

langsung, Bima telah menciptakan suatu positioning bagi dirinya sebagai pelajar

yang cerdas di mata orang lain. Hal ini bisa tampak dari gambar berikut ini yang

menampilkan komentar teman Bima saat mengetahui Bima berhasil meraih juara

satu:

Gb. 3.72 Status Update Bima Dan Komentar-Komentar Dari Teman

Sumber: http://www.Facebook.com/posted.php?id=1109064817&start=20&hash=2f1948ea535fb7daec66ec72da0d06a0#!/bimatmaja?v=Wall&ref=ts, update 11 Maret 2010

Page 249: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

249

4. Manage Your Brand (Mengelola Brand)

Mengingat pemasaran diri adalah bagian penting dalam mengelola sebuah

brand, maka dengan Bima mempromosikan dirinya sebagai seorang pelajar

melalui Facebook dan memanfaatkan fitur-fitur Facebook sedemikian rupa seperti

yang telah diulas lengkap pada penyajian data sebelumnya, menunjukkan bahwa

Bima telah mencapai tahap pengelolaan brand.

(2) Analisis membangun personal branding menurut Hubert K. Rampersad:

1. Mendefinisikan dan merumuskan ambisi personal

Bima telah merumuskan ambisinya saat ini sebagai seorang pelajar yang

bisa tersirat dari pernyataannya yang ingin dikenal sebagai seorang pelajar. “Ya

pingin dikenal sebagai anak sekolah saja, ya pelajar gitu,” ungkapnya. Sebagai

seorang pelajar, kecerdasan yang dimiliki Bima merupakan suatu kelebihan dalam

dirinya. Terdaftar sebagai salah satu siswa di sekolah elite bertaraf internasional

yang hampir semua materinya berbahasa Inggris, adalah salah satu indikasi bahwa

Bima adalah siswa yang cerdas. Dia pun ditunjuk untuk mewakili sekolahnya

dalam lomba karya ilmiah tingkat nasional yang berhasil meraih juara pertama

dan akan dikirim ke Brazil. Hal tersebut tersirat dari penuturan Bima dan tampilan

berikut ini:

“…bangga banget, bisa sekolah di SBBS. Kan itu sekolah elite dan masuknya aja susah, sekolah internasional” (24/01/2010).

“Kebetulan sekarang saya lagi ngerjain project karya ilmiah buat lomba jadi boleh bawa laptop, karena ada Wi-Fi nya saya bisa curi-curi sedikit” (24/01/2010).

Page 250: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

250

Gb. 3.73 Status Update Bima Dan Komentar-Komentar Dari Teman

Sumber: http://www.Facebook.com/posted.php?id=1109064817&start=20&hash=2f1948ea535fb7daec66ec72da0d06a0#!/bimatmaja?v=Wall&ref=ts, update 11 Maret 2010

Bersikap positif layaknya seorang pelajar pada umumnya, merupakan

sebuah nilai yang menjadi pegangan Bima dalam menjalankan perannya sebagai

pelajar. Seperti melakukan kegiatan yang membawa manfaat baik serta

menghindari aktivitas negatif. Berikut pernyataan Bima:

“...jadi siswa yang wajar-wajar aja, kalau sekolah ya sekolah, belajar, ngerjain tugas, mungkin ikut les-les, gabung organisasi kalau perlu. Lebih bagus lagi kalau bisa jadi juara apa gitu, punya prestasi. Intinya yang nggak usah neko-neko, kayak kebut-kebutan, ngerokok, nggak ugal-ugalan lah…” (24/01/2010).

2. Mendefinisikan dan merumuskan personal brand

Tahap rumusan personal ambition tersebut merupakan dasar dari tahap

perumusan personal branding ini. Bima menjadikan kelebihan pada dirinya dan

nilai yang menjadi pedomannya sebagai dasar penting demi menunjang dan

memperkuat personal yang sedang dibangunnya. Bima merumuskan personal

brand-nya sebagai seorang pelajar yang dekat dengan keluarganya. Keluarga

memiliki arti penting baginya. Kedekatan Bima dengan keluarganya tampak dari

Page 251: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

251

pernyataannya yang mengaku secara lugas, bahwa dia sangat dekat dan begitu

menyayangi keluarganya, berikut ini:

“Iya Mbak. Saya deket sama keluarga. Saya sayang sama keluarga lah Mbak Ya artinya besar banget, Mbak. Keluarga itu kan tempat kumpul-kumpul. Kalau kumpul sama temen kan belum tentu semuanya bener, tapi kalau keluarga kan kita berkumpul dengan orang-orang yang bener. Terus kalau lagi sakit juga pulangnya ke keluarga. Apalagi sekarang saya tinggal di asrama yang pulangnya dua minggu sekali, jadi sering kangen sama keluarga” (24/01/2010).

Kedekatan hubungan Bima dengan keluarganya inilah yang sekaligus

menjadi keunggulan Bima. Hal ini menunjukkan bahwa remaja seusia Bima

mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang cukup dari keluarganya sebagai

lingkungan yang ikut berperan dalam mendidik Bima. Tidak semua remaja seusia

Bima mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang cukup dari keluarganya.

3. Merumuskan personal balanced scorecard (PBSC)

Bima juga telah merumuskan personal balanced scorecard (PBSC), bila

dilihat dari hasil wawancara penulis dengan Bima. Bima yang menuliskan nama

aslinya di Facebook tidak seperti kebanyakan remaja seusianya yang sering

memakai nama yang bukan sebenarnya di Facebook, serta Bima yang juga tidak

menyukai teman-temannya jika menuliskan kata-kata kasar dan memasang foto-

foto yang vulgar, mencerminkan sikap positif Bima sebagai seorang pelajar.

Selain itu, untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah seorang pelajar yang juga

memiliki hubungan dekat dengan keluarganya, Bima pun menampilkan foto-foto

kegiatan sekolah dan foto-fotonya bersama keluarga. Seperti yang tersirat dari

pernyataan-pernyataannya berikut ini:

“…intinya, yang bener aja. Kalau comment misalnya ya, yang bener jangan aneh-aneh, sampai menulis kata-kata kasar atau vulgar sampai

Page 252: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

252

mesti pake bintang-bintang (*) gitu. Ya udahlah nulis-nya kalau emang pingin nulis marah-marah di FB mbok ya jangan sampai berlebihan kayak gitu. Kan soalnya kadang ada yang kayak gitu Mbak. Terus kalau masang foto jangan sampai yang vulgar. Kalau itu cewek-cewek banyak juga yang pakai foto sexy. Janganlah. Kalau kayak gitu rusak..nggak bener. Terus gitu ntar dapet temen-temen juga biasanya yang sama nggak bener-nya” (24/01/2010).

“…saya suka nama saya. Saya bangga, nama saya kan bagus Mbak. Udah bagus, kenapa harus diganti pakai nama palsu? Banyak memang temen yang pakai nama palsu, nama yang aneh-aneh. Mbak bisa lihat di daftar temen-temen itu. Sebenarnya sebel juga Mbak, kenapa nama kok diganti-ganti nggak pakai nama asli aja. Kadang saya jadi nggak tau orang ini siapa. Setelah saya liat Profile-nya ternyata temen saya sendiri. Cuma gara-gara dia ganti nama, jadi nggak kenal” (24/01/2010).

“…saya upload foto pas lagi kegiatan di sekolah. Ada juga foto-foto sama temen-temen sekolah, sama keluarga” (24/01/2010).

4. Mengimplementasikan dan mengolah ambisi personal, personal brand,

dan personal balanced scorecard

Seperti yang diulas sebelumnya bahwa dengan melakukan promosi diri

melalui media dalam hal ini adalah Facebook, maka Bima telah melakukan tahap

pengimplementasian personal branding sebagai seorang pelajar yang dekat

dengan keluarga. Karena pemasaran adalah salah satu bentuk dari tahap

mengimplementasikan personal branding. Pengimplementasian ini ditunjang

dengan ulasan yang sebelumnya telah dibahas pada bagian penyajian data.

Page 253: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

253

B. KESIMPULAN:

1. Personal brand yang ditampilkan di Facebook:

a. Rohmad Nur Cahyo – Motivator:

Sebagai motivator, di Facebook Rohmad sengaja membangun dan

menampilkan diri sebagai seorang motivator yang sekaligus menjadi tokoh

muda bidang pariwisata dan wirausahawan muda.

b. Sigit Rastaman – Manager Marketing:

Di Facebook, Sigit tidak membangun personal brand sebagai seorang

manager marketing. Akan tetapi tanpa disadari oleh Sigit bahwa aliran

music reggae dianutnya telah membuat dirinya tampil sebagai seorang

rastaman yang dekat dengan keluarganya

c. Bambang Dwi Sasongko – Guru:

Sesuai dengan profesinya, di Facebook Bambang sengaja menampilkan

diri sebagai seorang guru Bahasa Indonesia yang mampu mengerti dan

memahami siswanya serta menyayangi keluarganya.

d. Punti Mayasari – Ibu Rumah Tangga:

Ibu muda ini tanpa disadarinya, telah membangun personal brand sebagai

ibu rumah tangga yang sangat menyayangi keluarganya, sekaligus sebagai

seorang wiraswasta.

e. Donny Gallendra – IT:

Donny sebagai seorang IT, sejak awal sengaja menampilkan personal

brand sesuai dengan profesinya sebagai seorang IT yang suka berbagi ilmu

dan berbagi sesuatu yang positif.

Page 254: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

254

f. Sigit Nugroho – Pegawai Swasta:

Profesinya sebagai pegawai swasta tidak membuat Sigit juga ingin

menampilkan diri sebagai seorang karyawan swasta. Di Facebook, tanpa

sengaja Sigit telah membangun personal brand sebagai seorang ayah yang

sangat menyayangi kedua putranya.

g. Mas Liezt – Pegawai Negeri Sipil (PNS):

Sebagai seorang pegawai negeri sipil yang bekerja untuk Departemen

Pariwisata Kota Solo, tanpa sengaja ia telah membangun personal brand

sesuai dengan profesinya, yaitu sebagai seorang pegawai departemen

pariwisata yang mencintai hasil karya seni dan budaya.

h. Eko Kepik – Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin:

Meski ingin menampilkan diri sebagai pribadinya yang unik, namun tanpa

disadari Eko Kepik, ia telah membangun personal brand sebagai seorang

dokter yang unik, ramah, dan terbuka.

i. Riza Ayu Purnamasari – Mahasiswa:

Di Facebook telah sengaja membangun personal brand sebagai mahasiswa

yang aktif dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat.

j. Wahyu Liz “AdaIdeAja” – Pengusaha:

Sejak awal membuat Facebook, Wahyu sadar betul untuk memanfaatkan

Facebook untuk memasarkan personal brand sebagai seorang pengusaha

ide-ide kreatif yang unik dan kocak.

Page 255: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

255

k. Bima NPKP – Pelajar:

Tanpa disadarinya, Bima telah menampilkan diri dan membangun

personal brand sebagai seorang pelajar yang cerdas dan dekat dengan

keluarga.

Page 256: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

256

2. Cara yang digunakan untuk membangun personal brand di Facebook:

Tabel 4.1 Tabel Pemanfaatan Fitur-Fitur Facebook oleh Responden

Fitur-Fitur Facebook No

Responden

Profesi Profile

Information Status Update

Friends Photos Link Note Video

1 Rohmad Nur Cahyo

Motivator

2 Sigit Rastaman Manager Marketing

3 Bambang Dwi Sasongko

Guru

4 Punti Mayasari Ibu Rumah Tangga

5 Donny Gallendra

IT

6 Sigit Nugroho Pegawai Swasta

7 Mas Liezt PNS

8 Eko Kepik Dokter

9 Riza Ayu Purnamasari

Mahasiswa

10 Wahyu Liz “AdaIdeAja”

Pengusaha

11 Bima NPKP Pelajar

Jumlah 9 9 6 10 3 2 1

Page 257: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

257

3. Tahap-Tahap Membangun Personal branding:

Dari analisis tahapan membangun personal brand yang telah diulas

sebelumnya, dapat diambil kesimpulan:

a. Berdasarkan profesi, kesimpulan ini dilihat dari personal brand yang

dibangun para responden melalui Facebook, apakah sesuai dengan profesi

mereka. Seperti yang dilakukan oleh Rohmad Nur Cahyo (Motivator),

Wahyu Liz “AdaIdeAja” (Pengusaha), Bambang Dwi Sasongko (Guru),

Donny Gallendra (IT), Punti Mayasari (Ibu Rumah Tangga), Mas Liezt

(PNS), Eko Kepik (Dokter), Riza (Mahasiswa), dan Bima (Pelajar).

Mereka adalah responden-responden yang membangun personal brand

dan tampil sesuai dengan profesi mereka masing-masing terlepas dari

unsur sengaja maupun tidak sengaja dalam membangun personal brand

tersebut secara online melalui Facebook. Sedangkan dua respoden lainnya

tidak membangun personal brand sesuai dengan profesinya. Mereka

adalah Sigit Rastaman (Manager Marketing) dan Sigit Nugroho (Pegawai

Swasta) yang masing-masing membangun personal brand sebagai seorang

rastaman yang mencintai keluarganya dan sebagai seorang ayah yang

sangat menyayangi kedua putranya.

b. Berdasarkan unsur kesengajaan. Kesimpulan ini diambil dari sisi unsur

kesengajaan responden dalam membangun personal brand melalui

Facebook, apakah mereka membangun personal brand dengan sengaja

(sadar) atau tidak sengaja (tidak sadar). Kesengajaan dalam membangun

personal brand dapat dijumpai pada beberapa responden, terlepas dari

Page 258: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

258

apakah personal brand yang dibangun sesusai dengan profesi mereka.

Seperti respoden di bawah ini:

(1) Rohmad Nur Cahyo (Motivator), dengan sadar dia sengaja

menampilkan diri sebagai seorang motivator yang sekaligus

menjadi tokoh muda bidang pariwisata dan wirausahawan muda.

Hal ini bisa dilihat dari pengakuan Rohmad dan cara Rohmad

memanfaatkan fitur-fitur di Facebook yang selalu mencerminkan

personal brand yang dibangunnya tersebut.

(2) Wahyu Liz “AdaIdeAja” (Pengusaha), juga secara sengaja

memanfaatkan Facebook untuk membangun personal brand-nya

sebagai seorang pengusaha kreatif yang unik dan kocak sekaligus

untuk memajukan lahan bisnisnya. Hampir semua fitur di

Facebook digunakannya untuk mendukung personal brand-nya dan

apa yang dilakukannya dalam mengelola Account Facebook-nya

menampilkan diri sebagai pengusaha ide-ide kreatif yang unik dan

kocak.

(3) Bambang Dwi Sasongko (Guru) yang sengaja menampilkan diri

dan membangun personal brand sebagai seorang guru Bahasa

Indonesia yang mengerti dan memahami siswa-siswanya.

Tercermin dari caranya mengelola fitur-fitur Facebook sedemikian

rupa hingga dapat digunakannya sebagai salah satu media

pendukung kegiatan belajar mengajar bersama para muridnya.

Page 259: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

259

(4) Donny Gallendra (IT), tidak berbeda dengan responden-responden

di atas, Donny pun sengaja membangun personal brand sebagai

seorang IT yang suka berbagi ilmu dan berbagi sesuatu yang

positif. Tercermin dari tindakannya dalam memanfaatkan fitur-fitur

Facebook, yang juga digunakan Donny untuk membagikan ilmu

yang dimilikinya kepada teman-teman yang menjadi temannya di

Facebook.

(5) Mas Liezt (PNS), sama halnya dengan Mas Liezt yang juga secara

sadar membangun personal brand sebagai pegawai departemen

pariwisata yang mencintai seni dan budaya terutama budaya Kota

Solo. Karena Mas Liezt sadar bahwa Facebook tidak hanya dapat

digunakan untuk menjalin pertemanan, akan tetapi Mas Liezt pun

sengaja memanfaatkan fitur-fitur Facebook untuk mempromosikan

seni dan budaya Kota Solo, dan mengekspresikan rasa cintanya

terhadap seni dan budaya, sehubungan dengan Mas Liezt yang juga

merupakan pegawai departemen pariwisata.

(6) Riza Ayu Purnamasari (Mahasiswa), unsur kesengajaan dalam

membangun personal brand di Facebook juga terjadi pada Riza

yang menampilkan diri sebagai mahasiswa yang aktif. Tercermin

dari caranya memanfaatkan Facebook tidak hanya sebagai situs

pertemanan saja, namun Riza menyadari manfaat lain dari

Facebook yang dapat digunakannya untuk mempromosikan

kegiatan-kegiatan yang diselenggarakannya.

Page 260: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

260

Sedangkan respoden berikut ini adalah responden yang secara

tidak sengaja atau tidak sadar bahwa mereka secara tidak langsung telah

membangun personal brand mereka di Facebook. Responden-responden ini

kesemuanya memang mengaku ingin dikenal sebagai sosok yang

ditampilkannya di Facebook. Namun mereka tidak sadar bahwa apa yang

mereka lakukan terhadap Account Facebook mereka telah menciptakan

suatu brand bagi diri mereka.

(1) Sigit Rastaman (Manager Marketing), meski mengaku kepada penulis

ingin dikenal sebagai penganut rasta atau disebut rastaman, namun dia

tidak sadar atau tidak sengaja telah membangun personal brand

sebagai seorang rastaman yang menyayangi keluarganya. Hal ini bisa

dilihat dari pernyataannya, yang mengaku Sigit sebenarnya tidak ingin

sengaja menunjukkan sebagai seorang Rastaman, namun karena

rastaman memang merupakan kepribadiannya, maka itulah yang

ditunjukkannya di Facebook.

(2) Punti Mayasari (Ibu Rumah Tangga), sama seperti halnya dengan Sigit

Rastaman, Punti juga tidak sengaja telah membangun personal brand

sebagai seorang ibu rumah tangga yang bertanggung jawab akan segala

kewajiban dan tugasnya terhadap keluarga. Hal ini terlihat dari

pengakuannya yang menyatakan bahwa Punti hanya ingin dikenal

sebagai dirinya apa adanya, di mana Punti merupakan seorang ibu

rumah tangga. Sehingga sosok ibu rumah tangga adalah sosok yang

ditampilkannya di Facebook. Caranya dalam memanfaatkan fitur-fitur

Page 261: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

261

di Facebook juga menunjukkan bahwa Punti tanpa sadar telah

membangun personal brand bagi dirinya.

(3) Sigit Nugroho (Pegawai Swasta), selain memanfaatkan Facebook

untuk menjalin pertemanan, Sigit juga menggunakan Facebook untuk

mengekspresikan rasa sayangnya terhadap kedua putranya, sehingga,

tanpa sengaja telah membangun personal brand-nya sebagai seorang

ayah yang sangat menyayangi anak-anaknya. Hal ini bisa terlihat dari

caranya menggunakan fitur-fitur Facebook yang mencerminkan rasa

sayangnya yang begitu dalam terhadap anak-anaknya.

(4) Eko Kepik (Dokter), walau mengaku lebih ingin dikenal sebagai

pribadi Eko Kepik yang unik, ramah, dan terbuka, daripada dikenal

sebagai seorang dokter namun cara Eko Kepik memanfaatkan fitur-

fitur Facebook juga tetap memperlihatkan dirinya sebagai dokter.

Sehingga tanpa disadarinya, Eko telah membangun personal brand

sebagai seorang dokter spesialis kulit dan kelamin yang unik, ramah,

dan terbuka.

(5) Bima NPKP (Pelajar), meskipun mengaku ingin orang lain

mengenalnya sebagai seorang pelajar yang biasa-biasa saja, namun bila

melihat dari cara-cara yang telah dilakukan Bima dalam memanfaatkan

fitur-fitur di Facebook, tanpa disadari Bima telah menunjukkan

personal brand sebagai pelajar yang cerdas dan dekat dengan

keluarganya.

Page 262: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

262

c. Berdasarkan latar belakang tindakan yang dilakukan. Kesimpulan ini

diambil berdasarkan latar belakang tindakan yang dilakukan untuk

membangun personal brand. Apakah tindakan-tindakan tersebut

didasarkan pada logika atau dilatarbelakangi oleh dorongan emosional

responden. Tindakan yang dilakukan para responden yang sengaja

membangun personal brand bagi dirinya di Facebook didasarkan atas

logika. Cara-cara yang dilakukan dalam memanfaatkan fitur-fitur di

Facebook pun diupayakan agar dapat mendukung personal brand yang

dibangun. Seperti yang terjadi pada Rohmad Nur Cahyo (Motivator),

Wahyu Liz “AdaIdeAja” (Pengusaha), Bambang Dwi Sasongko (Guru),

Donny Gallendra (IT), Riza (Mahasiswa), dan Mas Liezt (PNS).

Sedangkan bagi para responden yang tidak sadar atau tidak sengaja

membangun personal brand mereka di Facebook, tindakan yang mereka

lakukan dalam memanfaatkan Facebook dilatarbelakangi oleh dorongan

emosional sebagai manusia. Seperti Sigit Rastaman (Manager Marketing)

tindakan yang dilakukannya berdasarkan kepribadiannya sebagai seorang

rasta dan rasa sayangnya terhadap keluarga. Sama halnya dengan Punti

Mayasari (Ibu Rumah Tangga) yang juga melibatkan rasa cinta terhadap

keluarganya menjadi latar belakang tindakan yang dilakukannya di

Facebook. Tidak berbeda pula yang terjadi pada Sigit Nugroho (Pegawai

Swasta) yang memiliki ikatan emosional yang kuat dengan kedua putranya

hingga diungkapkannya melalui Facebook. Begitupun dengan Eko Kepik

(Dokter) yang ingin menunjukkan kepribadiannya yang unik, ramah, dan

Page 263: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

263

terbuka. Terakhir terjadi pada Bima NPKP (Pelajar) yang terdorong oleh

rasa sayangnya terhadap keluarganya, hingga menampilkan diri sebagai

pelajar yang cerdas dan dekat dengan keluarganya.

Page 264: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

264

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Personal brand yang dibangun oleh anggota-anggota Soloraya Facebook

Community (SFC) yang berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda secara

online melalui Facebook adalah sebagai berikut:

1. Rohmad Nur Cahyo (Motivator): seorang motivator yang sekaligus

menjadi tokoh muda bidang pariwisata dan wirausahawan muda.

2. Sigit Rastaman (Manager Marketing): sebagai seorang rastaman yang

mencintai keluarganya.

3. Bambang Dwi Sasongko (Guru): sebagai seorang guru Bahasa

Indonesia yang mampu mengerti dan memahami siswanya serta

menyayangi keluarganya.

4. Punti Mayasari (Ibu Rumah Tangga): sebagai seorang ibu rumah

tangga yang sangat menyayangi keluarganya, sekaligus sebagai

seorang wiraswasta.

5. Donny Gallendra (IT): sebagai seorang IT yang suka berbagi ilmu dan

berbagi sesuatu yang positif.

6. Sigit Nugroho (Pegawai Swasta): sebagai seorang ayah yang sangat

menyayangi kedua putranya.

7. Mas Liezt (Pegawai Negeri Sipil (PNS)): sebagai seorang pegawai

departemen pariwisata yang mencintai hasil karya seni dan budaya.

261

Page 265: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

265

8. Eko Kepik (Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin): sebagai seorang

dokter yang unik, ramah, dan terbuka

9. Riza Ayu Purnamasari (Mahasiswa): sebagai seorang mahasiswa yang

aktif dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat.

10. Wahyu Liz “AdaIdeAja” (Pengusaha): sebagai seorang pengusaha ide-

ide kreatif yang unik dan kocak.

11. Bima NPKP (Pelajar): sebagai seorang pelajar yang cerdas dan dekat

dengan keluarga.

Pada penulisan ini, dalam membangun personal brand secara online di

Facebook, masing-masing responden menggunakan cara yang berbeda-beda

dalam memanfaatkan fitur-fitur yang disediakan oleh Facebook. Fitur-fitur

tersebut di antaranya Profile Information, Status Update, Friend, Photos, Link,

Note, serta Video. Namun di antara fitur-fitur tersebut yang paling sering

digunakan adalah fitur Photos, fitur di mana pengguna Facebook bisa

menampilkan foto-foto yang dikehendaki untuk dipamerkan pada khalayak.

Hampir semua respoden atau lebih tepatnya sepuluh (10) responden

memanfaatkan Photo sebagai salah satu media untuk menunjang personal brand

yang dibangun.

Setelah Photo diikuti oleh Profile Information yang memuat data diri

pengguna (user) serta Status Update yang memungkinkan user untuk menuliskan

sesuatu tentang user yang akan terpublikasikan pada user-user lainnya. Sembilan

(9) responden memanfaatkan kedua fitur ini demi semakin memperkuat personal

brand yang sedang dibangun. Selanjutnya, enam (6) responden mengoptimalkan

Page 266: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

266

fitur Friends yang merupakan fitur utama dalam sebuah situs jejaring sosial.

Hanya tiga (3) responden yang telah memakai fitur Link untuk menghubungkan

blog atau website pribadi melalui Facebook. Dua (2) responden menulis di

Facebook dengan memanfaatkan miniblog atau biasa disebut sebagai Note. Fitur

video yang telah disediakan Facebook bagi user agar dapat menunjukkan gambar

video, hanya digunakan oleh seorang responden dalam penulisan ini untuk

menunjang personal brand yang sedang dibangun.

Karena telah memasarkan personal brand masing-masing melalui media

Facebook, maka bisa disimpulkan berdasarkan dua teori membangun personal

brand, baik menurut Kristie Tamvecius maupun Hubert K. Rampersad, semua

responden dalam penulisan ini telah mencapai tahap akhir, dalam membangun

personal brand mereka masing-masing. Dalam melalui tahap-tahap membangun

personal brand tersebut, setiap responden memiliki cara yang berbeda satu

dengan yang lain. Akan tetapi dari penulisan ini diperoleh tiga dasar yang

mengkategorikan setiap responden, yaitu:

1. Berdasarkan profesi:

a. Respoden-responden yang membangun personal brand sesuai dengan

profesi: Rohmad Nur Cahyo (Motivator), Wahyu Liz “AdaIdeAja”

(Pengusaha), Bambang Dwi Sasongko (Guru), Donny Gallendra (IT),

Punti Mayasari (Ibu Rumah Tangga), Mas Liezt (PNS), Eko Kepik

(Dokter), Riza Ayu Purnamasari (Mahasiswa), dan Bima (Pelajar).

Page 267: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

267

b. Responden-responden yang membangun personal brand tidak sesuai

dengan profesi: Sigit Rastaman (Manager Marketing) dan Sigit

Nugroho (Pegawai Swasta).

2. Berdasarkan unsur kesengajaan:

a. Respoden-responden yang membangun personal brand dengan sengaja

(sadar): Rohmad Nur Cahyo (Motivator), Wahyu Liz “AdaIdeAja”

(Pengusaha), Bambang Dwi Sasongko (Guru), Donny Gallendra (IT),

Mas Liezt (PNS), dan Riza Ayu Purnamasari (Mahasiswa).

b. Respoden-responden yang membangun personal brand tanpa sengaja

(tidak sadar): Sigit Rastaman (Manager Marketing), Sigit Nugroho

(Pegawai Swasta), Punti Mayasari (Ibu Rumah Tangga), Eko Kepik

(Dokter), dan Bima (Pelajar).

3. Berdasarkan latar belakang tindakan yang dilakukan:

a. Respoden-responden yang mendasarkan tindakan-tindakan yang

dilakukan untuk membangun personal branding, berdasarkan logika:

Rohmad Nur Cahyo (Motivator), Wahyu Liz “AdaIdeAja” (Pengusaha),

Bambang Dwi Sasongko (Guru), Donny Gallendra (IT), Riza

(Mahasiswa), dan Mas Liezt (PNS).

b. Respoden-responden yang mendasarkan tindakan-tindakan yang

dilakukan untuk membangun personal branding, berdasarkan dorongan

emosional: Sigit Nugroho (Pegawai Swasta), Eko Kepik (Dokter), Sigit

Rastaman (Manager Marketing), Punti Mayasari (Ibu Rumah Tangga)

dan Bima NPKP (Pelajar).

Page 268: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

268

B. SARAN-SARAN

Untuk penelitian ini, peneliti mencoba untuk memberikan beberapa saran sebagai

berikut:

1. Selama ini brand masih banyak dipakai dalam tataran suatu perusahaan atau

produk. Sedangkan personal brand yang menyangkut brand bagi individu

ini masih sangat jarang ditulis oleh para praktisi. Maka dari itu, diharapkan

akan ada lebih banyak buku yang membahas mengenai personal branding.

2. Diharapkan penelitian selanjutnya mengenai personal branding tidak

sebatas hanya menggunakan metodologi deskripsti kualitatif, namun dapat

menggunakan metodologi-metodologi lainnya yang memungkinkan seorang

penelti dapat mengkaji lebih dalam.

3. Di masa yang akan datang diharapkan akan lebih banyak lagi mahasiswa

yang berminat mengangkat personal branding sebagai tema penelitian

skripsi.

4. Saat ini, teknologi internet telah menjadi bagian dari kehidupan khalayak.

Namun penelitian yang berkonsentrasi pada media online sebagai bentuk

media massa yang baru, masih sangat jarang. Untuk itulah diharapkan di

kemudian hari lebih banyak lagi penelitian tentang media online.

Page 269: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

269

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku

Ambadar, Jackie dan Miranty abiding, et.al. 2007. Mengelola Merek. Jakarta:

Yayasan Bina Karasa Mandiri

Atkinson, Rita L and Richard Atkinson et. al. 2000. Pengantar Psikologi. Batam:

Interaksara.

Bungin, Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakkan

Publik, Dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Community, Ebizsoft. 2009. Ayo Gaul dan Jadi Seleb di Facebook. Yogyakarta:

Sakti.

Durianto, Darmadi dan Sugiarto, et.al. 2004. Brand Equity Ten: Strategi

Memimpin Pasar. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Enterprise, Jubilee. 2009. Facebook Inc: Kisah-Kisah Perusahaan Global di

Dunia Facebook. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Janita, Ike. 2009. Creating and Sustaining Brand Equity: Aspek Manajerial dan

Akademis dari Branding. Yogyakarta: Amara Books

Keller, Kevin Lane. 1998. Strategic Brand Managemen, Building, Measuring, and

Managing Brand Equity. New Jersey: Prentice Hall

Moleong, Lexy. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya

Mulyana Deddy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu

Komunikasi Dan Ilmu Social Lainnya. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Page 270: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

270

Rangkuti, Freddy. 2002. Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi

Pengembangan Merek. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Rosady, Ruslan. 2003. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Rosita, Osa. 2009. Gabung di Facebook Coy. Yogyakarta: Jalasutra

Satvika, Pitra. 2009. Fmarketing: Optimalkan Personal Image dan Product

Branding Anda. Jakarta: Pustaka Bina Swadaya

Severin J Warner et al. 2007. Teori Komunikasi : Sejarah, Metode, dan Terapan

di Dalam Media Massa, Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Sutopo, H.B.. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret

University Press, 2002

2. Website

Artikel Kelompok Tujuh, berjudul Facebook Vs Friendster,

http://kelompoktujuh.blogdetik.com/2009/03/06/facebook-vs-

friendster/update 24 Oktober 2010

Artikel Santoso Mahargono, berjudul Dinamika Jejaring Sosial: Sebuah

Deskripsi Umum. Pustakawan STIE Perbanas Surabaya,

http://library.perbanas.ac.id/news/information-literacy-seharusnya-bukan-

lagi-mimpi-pustakawan.html, update 7 Juli 2009

Page 271: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

271

Artikel Surya Online, berjudul Bertamu di Situs Jejaring Facebook (1),

http://www.surya.co.id/2009/01/24/bertamu-di-situs-jejaring-facebook-

1.html, update 26 September 2009.

Artikel Teknologinet, berjudul Facebook Raih Penghargaan Perusahaan

Terinovatif Didunia, http://www.teknologinet.com/2010/02/facebook-raih-

penghargaan-perusahaan-terinovatif-di-dunia.html, update 30 Februari

2010

Artikel Tri Agustiyadi, berjudul Pentingnya Membangun Personal Branding.

http://triagus.multiply.com/reviews/item/37, update 27 Agustus 2009

Chartered Accountants dalam jurnal berjudul: Personal Branding : What It Can

Do For Your Career?.

http://www.blisspr.com/about_us/thought_leadership/full_articles/ps_pers

onal_brand.pdf, update 6 Agustus 2009

Dharmawan Hendra, Edi Satriyanto, et.al dalam jurnal Perancangan dan

Pembuatan Jejaring Edukasi Anak Sebagai Media Interaktif Berbasis

Ajax. www.eepis-its.edu/uploadta/downloadmk.php?id=884, update 7 Juli

2009

Hubert K. Rampersad, dalam Jurnal berjudul A New Blueprint for Powerful and

Authentic Personal Branding.

http://www.brandchannel.com/images/Papers/ANewBlueprintforPowerful

andAuthenticPersonalBranding.pdf, update 3 Januari 2010

Page 272: Personal branding online - Digital Library UNS · Personal branding online (studi deskriptif kualitatif mengenai personal branding online anggota Soloraya Facebook Community (SFC))

272

Judhie Setiawan, Dalam jurnal berjudul: Personal&Cyber Branding,

http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/43033-13-

904670813233.doc, update 5 Juli 2009

Nitish Bhalothia dalam Jurnal berjudul Personal branding-“Me Inc”,

http://www.brandchannel.com/images/Papers/PersonalBrandingMeInc.pdf.

,update 6 Agustus 2009

Http://elearning.gunadarma.ac.id/.../aktualisasi_diri/bab3-konsep_diri.pdf - update

3 Maret 2010

Http://en.wikipedia.org/wiki/Brand/5 Juni 2009.

Http://en.wikipedia.org/wiki/online_and_offline, update 6 Agustus 2009

www.investopedia.com/term/b/brand.asp/5 Juni 2009.

http://www.alexa.com/data/details/traffic_details/facebook.com/update 5 Agustus

2009


Top Related