Transcript
Page 1: PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

PROFIL

NAMA : FAJRUL MUBAROK

PRODI : TPS’13

NO. ABS : 10

NIM : 011.13.011

Page 2: PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

PROFIL

Agenda & Program PII

Anggota PII per 2010

Mitra Organisasi

Ketua Umum PII, 1952-2012

Perangkat Organisasi

KODE ETIK

Keanggotaan Internasional

Page 3: PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

Nama Persatuan Insinyur Indonesia – PII / The Institution of Engineers Indonesia – IEI

PendirianBerdiri tanggal 23 Mei 1952, di BandungPendiri :- Ir. Djuanda Kartawidjaja- Dr. Rooseno Soeryohadikoesoemo

PROFIL

Page 4: PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

CATUR KARSA SAPTA DHARMA

CATUR KARSA, PRINSIP-PRINSIP DASAR :

Mengutamakan keluhuran budi.

Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia.

Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional keinsinyuran.

SAPTA DHARMA, TUJUH TUNTUNAN SIKAP : Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan,

kesehatan dan kesejahteraan Masyarakat. Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan

kempetensinya. Insinyur Indinesia hanya menyatakan pendapat yang dapat

dipertanggung jawabkan. Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya

pertentangan kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya. Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi

berdasarkan kemampuan masing-masing. Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan,

integritas dan martabat profesi. Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan

profesionalnya.

KODE ETIK INSINYUR INDONESIA“CATUR KARSA & SAPTA DHARMA”

Page 5: PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

Perangkat Organisasi

Dewan Penasehat Dewan Insinyur

Pengurus Pusat Majelis Kehormatan Insinyur

Dewan Pakar Badan Pengkajian

BK dan atau BKT Pengurus Wilayah

Pengurus Cabang Badan Usaha dan Yayasan

Forum Anggota Muda (FAM-PII)

Page 6: PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

Mitr

a

Organisa

si

Perguruan Tinggi Teknik

Asosiasi Profesi

Industri/Perusahaan

Page 7: PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

Keanggotaan

Internasional

WFEO, (World Federation of

Engineering Organizations)

AFEO (ASEAN Federation of

Engineering Organizations)

FEISEAP (Federation of

Engineering Institute South East

Asia and Pacific)

AEESEAP (Association of

Engineering Education South East

Asia and Pacific)

Page 8: PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

PERSATUAN INSINYUR INDONESIA Ir. Djuanda Kartawidjaja (1952-

1954) Ir. Kaslan Tohir (1954- 1859) Ir. Ukar Bratakusuma (1959-

1961) Ir. Suratman D. (1965-1969) Dr. Ir. GM. Tampubolon (1969-

1984) Ir. Sumantri (1984-1989) Ir. Aburizal Bakrie (1989-1994) Ir. Arifin Panigoro (1994-1999) Ir. Qoyum Tjandranegara (1999-

2002) Ir. Pandri Prabono, IPM (2002-

2004) Ir. Rauf Purnama (2004-2006) Ir. Airlangga Hartarto, MMT.,

MBA (2006-2009) Dr. Ir. Muhammad Said Didu

(2009-2012)

Ketua Umum PII, 1952-2012

Page 9: PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

Ang

gota

PII

pe

r 20

10

Angg

ota:

a. A

nggo

ta te

rdaf

tar

aktif

: 17

.591

b. A

nggo

ta

Bers

ertifi

kasi

:

- Ins

inyu

r Pr

ofes

iona

l

Prat

ama

: 108

4

- Ins

inyu

r Pr

ofes

iona

l

Mad

ya :

619

- Ase

an E

ngin

eer

Reg

iste

r : 1

52

- APE

C E

ngin

eer

Reg

iste

r : 8

0

Page 10: PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

Agenda & Program PII

Kegiatan Tetap

Kongres Nasional Rapat Pimpinan Nasional Rapat Anggota Cabang/Wilayah Konvensi Nasional BK/BKT Temu Nasional

next

PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

Page 11: PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

Kegiatan Rutin

Kursus Pembinaan ProfesiDiskusi berkala & PengkajianSeminar & WorkshopTraining KompetensiSertifikasi Profesi

next

PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

Page 12: PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

Badan Kejuruan/ Badan Kejuruan Teknologi (BK/BKT) PII

Badan Kejuruan Sipil

Badan Kejuruan Elektro

Badan Kejuruan Kimia

Badan Kejuruan Mesin

Badan Kejuruan Fisika

Badan Kejuruan Industri

Badan Kejuruan Geodesi

Badan Kejuruan Lingkungan

Badan Kejuruan Teknologi Pertambangan

Badan Kejuruan Teknologi Pertanian

Badan Kejuruan Teknologi Kedirgantaraan

Badan Kejuruan Teknologi Kelautan

Badan Kejuruan Teknologi Perminyakan

PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

Page 13: PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

Peta Jalan Menuju Insinyur Profesional

Page 15: PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

KONFLIK INTERNAL DALAM KODE“Seorang pemberi kerja meminta dan

memerintahkan seorang insinyur untuk

mengimplementasikan sebuah desain yang dirasa

tidak aman oleh insinyur itu”.

•Klausul dalam prinsip-prinsip dasar “Jujur dan

tidak berpihak serta melayani publik, perusahaan

dan kliennya dengan penuh kesetiaan”.

•Klausul dalam kode etik dasar ” Insinyur harus

mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan

kesejahteraan umum dalam mengerjakan tugas

professionalnya”.

Page 16: PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

DISKUSI KASUS-KASUS PELANGGARAN KODE ETIK

Kasus Beton Landasan Pacu di Bandara Internasional Denver• Konstruksi beton digunakan untuk runway

(landasan pacu), taxiway (landasan parkir), dan apron (tempat parkir pesawat) bandara.

• Kontraktor pelaksana adalah perusahaan “3B” dengan menggunakan 2 subkontraktor.

• Kontraktor mengubah komposisi beton untuk runway dan apron dengan memperbanyak kerikil, air dan pasir (jumlah semen menjadi sedikit) dengan tujuan untuk mendapatkan tambahan keuntungan.

Page 17: PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

17

DISKUSI KASUS-KASUS PELANGGARAN KODE ETIK

DENVER INTERNATIONAL AIRPORT

At Denver Colorado USA

The largest interntional airport in the USA

Size 140 km2, 140.000 passangers per day

Page 18: PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

PERSATUAN INSINYUR INDONESIADIS

KUSI

KASU

S-KASU

S

PELA

NGGARAN K

ODE

ETIK

Kasus Beton Landasan Pacu di Bandara Internasional Denver

Dua subkontraktor mengajukan tuntutan hukum melawan kontraktor yang mengerjakan perkerasan runway.

Subkontraktor yang bertugas mensuplai material kerikil dan pasir mengklaim belum dibayar oleh kontraktor 3B karena pembayaran saat itu dapat meninggalkan jejak penggunaan material dan komposisi beton yang tidak layak

Page 19: PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

Kasus Beton Landasan Pacu di Bandara Internasional Denver

Mutu beton kemudian dicheck oleh konsultan independen dan ternyata hasilnya menunjukkan bahwa beton runway mempunyai kekuatan mutu yang benar.

Subkontraktor menyatakan bahwa mutu beton yang tidak tepat dapat menghasilkan kekuatan uji yang benar namun akan menghasilkan umur konstruksi yang lebih pendek

DIS

KUSI

KASU

S-KASU

S

PELA

NGGARAN K

ODE

ETIK

Page 20: PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

Kasus Beton Landasan Pacu di Bandara Internasional Denver

Selanjutnya hasil penyelidikan kejaksaan menyatakan bahwa laporan inspeksi runway dipalsukan selama pelaksanaan konstruksi.

Laporan pengujian beton di laboratorium telah dipalsukan untuk menyembunyikan beberapa hasil uji yang tidak masuk spesifikasi.

DIS

KUSI

KASU

S-KASU

S

PELA

NGGARAN K

ODE

ETIK

Page 21: PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

Kasus Beton Landasan Pacu di Bandara Internasional Denver Karyawan laboratorium menyatakan bahwa perubahan data uji adalah prosedur operasi standar di laboratorium tersebut.

Jika hasil suatu pengujian tidak konsisten dengan hasil pengujian yang lain , maka hasilnya akan diubah untuk menutupi perbedaan

DIS

KUSI

KASU

S-KASU

S

PELA

NGGARAN K

ODE

ETIK

Page 22: PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

Kasus Beton Landasan Pacu di Bandara Internasional Denver

Dalam hasil uji laboratorium juga ditemukan bahwa kekuatan beton pada umur 7 hari lebih tinggi daripada umur 28 hari.

Karyawan laboratorium mengindikasikan bahwa hasil uji 7 hari telah diubah untuk membuat beton tampak lebih kuat dari keadaan sebenarnya.

DIS

KUSI

KASU

S-KASU

S

PELA

NGGARAN K

ODE

ETIK

Page 23: PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

Kasus Beton Landasan Pacu di Bandara Internasional Denver

Muncul pertanyaan, “dengan operasi pengadukan beton yang diawasi secara ketat dan rutin, bagaimana kontraktor 3B dapat melakukan pengurangan kandungan semen dalam beton?”

Seorang operator kontraktor menjelaskan bahwa mereka mendapat informasi tentang inspeksi yang akan diadakan. Ketika pengawasan datang mereka menggunakan komposisi yang benar sehingga beton tampak diformulasikan dengan benar.

Seorang operator komputer juga mengakui bahwa dia diperintahkan untuk memasukkan data kandungan air yang negatif sehingga akan muncul hasil kebutuhan semen yang lebih sedikit.

DIS

KUSI

KASU

S-KASU

S

PELA

NGGARAN K

ODE

ETIK

Page 24: PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

Kasus Beton Landasan Pacu di Bandara Internasional Denver Kontraktor 3B mengklaim bahwa owner proyek masih berhutang karena pembayaran belum penuh. Owner berarqumentasi bahwa pengurangan pembayaran dilakukan untuk mutu beton yang tidak sesuai spesifikasi. Namun kontraktor berdalih bahwa hasil uji laboratorium salah dan tidak ada masalah apapun dengan konstruksi beton.

Setelah runway bandara dioperasikan bertahun-tahun tidak muncul masalah terkait dengan kekuatan beton runway.

DIS

KUSI

KASU

S-KASU

S

PELA

NGGARAN K

ODE

ETIK

Page 25: PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

Kasus Beton Landasan Pacu di Bandara Internasional Denver CONTOH PERTANYAAN Buatlah analisa terhadap tindakan operator tempat pengadukan beton dan pengujian laboratorium dengan menggunakan butir-butir kode etik ASCE.

Apakah mengubah data merupakan penggunaan penilaian enjiniring yang tepat? Alternatif apa yang ada untuk mengubah data uji beton?

DIS

KUSI

KASU

S-KASU

S

PELA

NGGARAN K

ODE

ETIK


Top Related