Transcript

Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_2011_SMAK Frateran Podor_limited edition 1

Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan

Serta Elastisitas Harga

Jika Anda Ingin Menjadikan Burung Beo Menjadi Ahli Ekonomi, Ajarkan Ia

Tentang Permintaan dan Penawaran (Paul A. Samuelson)

A. Permintaan (Demand)

1. Pengertian Permintaan

Permintaan adalah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan untuk dibeli atau

dimiliki pada berbagai tingkat harga yang berlaku di pasar dan waktu tertentu.

Ada 3 hal penting yang berkaitan dengan Permintaan :

Pertama, jumlah (kuantitas) barang yang diminta merupakan jumlah (kuantitas)

barang yang diingingkan

Kedua, keinginan konsumen untuk membeli barang disertai dengan kemampuan

untuk membeli

Ketiga, jumlah barang yang diminta dinyatakan dalam satuan tertentu

Ada beberapa jenis permintaan yaitu :

a. Berdasarkan daya beli

1) Permintaan absolut (absolut demand). Permintaan absolut adalah seluruh

permintaan terhadap barang dan jasa baik yang bertenaga

beli/berkemampuan membeli, maupun yang tidak bertenaga beli.

2) Permintaan potensial(Potential Demand), yaitu permintaan yang disertai

daya beli, tetapi belum digunakan untuk membeli barang atau jasa yang

diinginkan.

3) Permintaan efektif (effective demand) Permintaan efektif adalah permintaan

terhadap barang dan jasa yang disertai kemampuan membeli.

b. Berdasarkan jumlah konsumen

1) Permintaan individu, yaitu permintaan yang berasal dari seseorang

2) Permintaan kolektif/pasar, yaitu permintaan yang merupakan kumpulan dari

permintaan individu di pasar.

2. Hukum Permintaan Hukum permintaan berbunyi sebagai berikut, “apabila harga mengalami

penurunan, maka jumlah permintaan akan naik/bertambah, dan sebaliknya

apabila harga mengalami kenaikan, maka jumlah permintaan akan

turun/berkurang”; dengan syarat cateris paribus (faktor-faktor lain dianggap tidak

berubah /konstan/tetap).” Dengan syarat ceteris paribus berarti hukum permintaan

tersebut akan hanya berlaku bila faktor lain-lain yang bisa memengaruhi naik

turunnya permintaan tidak berubah. Apabila faktor-faktor lain berubah maka hukum

permintaan tidak berlaku lagi.

Bila kita cermati bunyi hukum permintaan di atas maka antara harga dan jumlah

barang/jasa yang diminta memiliki hubungan negatif, atau harga berbanding terbalik

dengan jumlah barang atau jasa yang diminta. Artinya, kenaikan harga justru diikuti

oleh penurunan jumlah barang atau jasa yang diminta, dan sebaliknya penurunan

harga justru akan diikuti oleh kenaikan jumlah barang atau jasa yang diminta.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan a. Harga barang itu sendiri

Naik atau turunnya harga barang/jasa akan mempengaruhi banyak/sedikitnya

terhadap jumlah barang yang diminta.

Pendapatan masyarakat

b. Pendapatan

Pendapatan masyarakat mencerminkan daya beli masyarakat. Tinggi/rendahnya

pendapatan masyarakat akan mempengaruhi kualitas maupun kuantitas

permintaan.

c. Intensitas kebutuhan

Mendesak/tidaknya atau penting tidaknya kebutuhan seseorang terhadap barang/

jasa, mempengaruhi jumlah permintaan. Kebutuhan primer, lebih penting

dibanding kebutuhan sekunder. Kebutuhan sekunder lebih penting dibanding

tertier, sehingga pengaruhnya terhadap jumlah permintaan berbeda.

d. Jumlah dan karakteristik penduduk

Jumlah penduduk akan mempengaruhi jumlah permintaan. Makin banyak

penduduk, maka jumlah permintaan akan meningkat.

e. Selera (Taste)

Perkembangan mode, pendidikan, lingkungan akan mempengaruhi selera

masyarakat, yang akan mempunyai pengaruh terhadap jumlah permintaan.

f. Harga Barang pengganti (substitusi) dan barang komplementer

Adanya barang pengganti akan berpengaruh terhadap jumlah permintaan. Pada

saat harga barang naik, jika ada barang pengganti maka jumlah permintaan akan

dipengaruhinya.

g. Perkiraan/Ekspektasi masyarakat di masa yang akan datang

Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_2011_SMAK Frateran Podor_limited edition 2

Perkiraan di masa yang akan datang juga dapat memengaruhi permintaan

konsumen. Pada saat masyarakat beranggapan bahwa harga akan naik di masa

yang akan datang maka akan terjadipenambahan permintaan. Masyarakat akan

segera membeli benda pemuas kebutuhan sebelum harganya makin naik.

Sebaliknya, ketika masyarakat beranggapan bahwa harga akan turun di masa

datang maka masyarakat cenderung menunda permintaan.

4. Kurva Permintaan (Demand Curve) Kurva ini menggambarkan hubungan fungsional antara harga (Price) dan jumlah

barang yang diminta (quantity demanded). Kuantitas barang yang diminta

(quantity demanded) mengacu pada kuantitas barang dan jasa yang ingin dibeli

konsumen pada tingkat harga dan waktu tertentu, cateris paribus. Tabel permintaan

(demand schedule) adalah tabel yang menunjukkan kuantitas barang dan jasa yang

diminta selama periode tertentu pada berbagai tingkat harga, cateris paribus. Kurva

permintaan menurun dari kiri atas ke kanan bawah yang berarti bahwa makin

rendah harga (P), makin banyak jumlah yang diminta (Qd). Perhatikan contoh

dibawah ini :

Harga Jumlah yang dibeli

Rp. 200,00 100 unit

Rp. 300,00 90 unit

Rp. 400,00 80 unit

Rp. 500,00 70 unit

Rp. 600,00 60 unit

Rp. 700,00 50 unit

Rp. 800,00 40 unit

5. Fungsi Permintaan Fungsi permintaan adalah suatu fungsi yang menunjukkan besarnya pengaruh

harga/price (P) terhadap jumlah barang yang diminta (Qd).

Secara matematis fungsi permintaan dirumuskan sebagai berikut :

Qd = -a + bPd

Keterangan :Qd : banyaknya jumlah barang yang diminta

Pd : harga barang yang diminta

a,b : konstanta

a. Suatu pabrik dapat menjual 60 unit barang pada tingkat harga Rp. 480,00. Pada saat terjadi perubahan harga menjadi Rp. 520,00 tingkat permintaannya 40 unit. Tentukan fungsi permintaannya dan gambarkan kurvanya Menentukan Fungsi permintaan : Diketahui : P1 = 480 Q1 = 60 P2 = 520 Q2 = 40 Ditanya : fungsi permintaan…?

Cara II

P –P1 = m (Q – Q1)

Ket :

P1 = Harga awal Q1 = Jumlah permintaan awal m = gradien (besarnya kemiringan kurva yang diperoleh dari perbandingan kenaikan harga (ΔP) dengan jumlah permintaan (ΔQ) yaitu :

𝑚 =ΔP

ΔQ

Dari soal di atas, dapat dihitung fungsi permintaan sbb:

𝑚 =520 − 480

40 − 60

=40

−20= −2

P – 480 = -2 (Q – 60) P – 480 = -2Q + 120 P + 2Q = 120 + 480 P + 2Q = 600 2Q = - P + 600

𝑄 =−𝑃 + 600

2

Qd = −1

2𝑃 + 300

Cara I Dijawab :

𝑷 − 𝑷𝟏

𝑷𝟐 − 𝑷𝟏=

𝑸 − 𝑸𝟐

𝑸𝟐 − 𝑸𝟏

Ket P1 = Harga awal P2 = Harga setelah perubahan Q1 = jumlah permintaan awal Q2 = jumlah permintaan stlh perubahan

𝑃 − 480

520 − 480=

𝑄 − 60

40 − 60

𝑃 − 480

40=

𝑄 − 60

−20

40Q – 2400 = -20P + 9600 40Q +20P = 9600 + 2400 40Q + 20P = 12.000 40Q = -20P + 12.000

𝑄 =−20𝑃 + 12.000

40

Qd = −1

2𝑃 + 300

Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_2011_SMAK Frateran Podor_limited edition 3

Menggambar kurva Langkah-langkah : 1) Menentukan titik potong untuk sumbu Q dan Sumbu P

Titik Potong Sumbu Q Jika P = 0 maka

Q = −1

2𝑃 + 300

Q = −1

2(0) + 300

Q = 300 ; jadi titik potong sumbu Q adalah (300,0) Titik Potong Sumbu P Jika Q = 0 maka

0 = −1

2𝑃 + 300

1

2𝑃 = 300

𝑃 =300

12⁄

P = 600 ; jadi titik potong sumbu P adalah (0, 600) 2) Menggambar kurva dengan menghubungkan titik potong sumbu Q dan

P

b. Diketahui fungsi permintaan Produk XYZ adalah Qd=80-5P. Besarnya jumlah permintaan pada tingkat harga Rp. 7 adalah …. Harga barang ketika jumlah permintaan meningkat menjadi 30 adalah Penyelesaian : Diketahui : Qd = 80 – 5P

Ditanya : Qd pada tingkat harga Rp. 7 (P) Dijawab : Qd=80-5P Qd=80-5(7) Qd=45

Diketahui : Qd = 80 – 5P Ditanya : Pd pada Qd=30 Dijawab : Qd=80 – 5P 30=80-5P 5P=80-30 5P=50 P=10

6. Pergeseran Kurva Permintaan Kurva permintaan digambarkan dengan anggapan cateris paribus. Jadi jika

faktor-faktor lain berubah, maka kurva permintaan juga akan mengalami

perubahan/pergeseran.Pergeseran kurva permintaan terjadi oleh karena

perubahan faktor-faktor lain selain harga barang itu sendiri. Jadi dapat

disimpulkan bahwa jika perubahan faktor selain harga barang itu sendiri

mengakibatkan permintaan bertambah maka kurva permintaan bergeser ke

kanan dan sebaliknya jika perubahan faktor lain tersebut menyebabkan

penurunan permintaan maka kurva permintaan akan bergeser ke kiri.

Kurva permintaan dapat berubah karena:

Apabila harga produk (P) tetap, tetapi jumlah produk yang diminta (Qd)

bertambah maka permintaannya meningkat (Q 1 ke Q3) sebaliknya jika harga

produk tetap (P) , tetapi jumlah produk yang diminta berkurang artinya

permintaan berkurang (Q1 ke Q2). Apabila digambarkan dalam kurva sebagai

berikut :

P (0,600)

Q=1/2P + 300

(300,0) Q

Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_2011_SMAK Frateran Podor_limited edition 4

B. Penawaran 1. Pengertian

Penawaran adalah sejumlah barang dan jasa yang disediakan untuk dijual pada

berbagai tingkat harga pada waktu dan tempat tertentu.

Jumlah penawaran sebagai akibat adanya permintaan dan sebaliknya, sehingga

antara penawaran dan permintaan tidak dapat dipisahkan.

2. Hukum Penawaran

Apabila harga naik, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan

meningkat/bertambah. Jika harga barang/jasa turun, maka jumlah barang/jasa

yang ditawarkan berkurang/ turun, dengan syarat cateris paribus (faktor-faktor

lain dianggap tidak berubah /konstan/tetap). Hukum penawaran berbanding lurus

dengan harga barang.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Penawaran Penawaran juga dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu: a. Harga barang itu sendiri

Harga barang jadi akan memengaruhi seorang produsen atau pedagang dalam

menjual produknya. Jika harga suatu barang mengalami kenaikan, produsen

akan menambah jumlah barang yang ditawarkan. Begitu juga sebaliknya.

b. Kemajuan teknologi

Peningkatan teknologi mengandung arti bahwa jumlah input (sumber daya)

yang dibutuhkan lebih sedikit, atau biaya yang diperlukan berkurang. Jika

biaya produksi rendah, produsen akan terdorong akan meningkatkan

produksinya. Laba yang akan diperoleh juga akan meningkat.

c. Biaya produksi (input)

Tinggi/rendahnya biaya produksi akan mempengaruhi harga jual yang pada

akhirnya akan mempengaruhi jumlah yang ditawarkan.

d. Persediaan sarana produksi

Produksi akan terganggu jika persediaan sarana produksi berkurang. Misalnya

penawaran beras pada daerah tertentu akan cenderung menurun karena banyak

lahan pertanian yang berubah fungsi menjadi daerah industri.

e. Bertambahnya jumlah produsen

Jika penjualan suatu barang mendatangkan keuntungan hal ini tentunya akan

mendorong pemodal-pemodal baru untuk memasuki usaha tersebut.

f. Peristiwa alam

Kejadian-kejadian alam seperti banjir, musim kemarau, dsb akan mengurangi

penawranbarang dan jasa

g. Ekspektasi atau Harapan Produsen

Bagi produsen yang mampu menahan barang untuk dijual pada saat harga

dianggap lebih menguntungkan, produsen akan menahan barang, sehingga

mempengaruhi jumlah penawaran.

4. Kurva Penawaran (Supply Curve) Kurva penawaran adalah garis yang menghubungkan titik-titik pada tingkat harga (Price)

dengan jumlah barang/jasa yang ditawarkan (quantity supplied).

Tabel penwaran (Supply schedule) adalh tabel yang menunjukkan kuantitas suatu

barang dan jasayang ditawarkan selama periode tertentupada berbagai tingkat harga,

cateris paribus. Kurva penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas yang

menunjukkan bahwa jika harga barang tinggi, para penjual/produsen akan menjual

dalam jumlah yang lebih banyak.

Perhatikan Contoh berikut dengan seksama.

Harga Jumlah yang

ditawarkan Rp. 100,00 200 unit Rp. 200,00 300 unit Rp. 300,00 400 unit Rp. 400,00 500 unit Rp. 500,00 600 unit

Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_2011_SMAK Frateran Podor_limited edition 5

5. Fungsi Penawaran

Fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara variabel harga/price (P) dengan jumlah barang yang ditawarkan (Qs). Bentuk umum fungsi penawaran adalah sebagai berikut :

Qs = a – bP Keterangan : Qs = jumlah penawaran P = harga a, b = konstanta Menentukan Fungsi Penawaran Contoh Soal : a. Pada tingkat harga Rp. 350,00 perusahaan dapat menjual 400 unit barang. Bila

terjadi kenaikan harga menjadi Rp. 650,00 perusahaan mampu menyediakan 850 unit barang. Tentukan fungsi penawarannya dan gambarkan grafiknya Penyelesaian : Diketahui : P1 = 6 Q1 = 4 P2 = 4 Q2 = 2 Ditanya : Fungsi Penawaran? Dijawab : Cara 1 Dijawab :

𝑷−𝑷𝟏

𝑷𝟐−𝑷𝟏=

𝑸−𝑸𝟐

𝑸𝟐−𝑸𝟏

Ket P1 = Harga awal P2 = Harga setelah perubahan Q1 = jumlah penawaran awal Q2 = jumlah penawaran setelah perubahan

𝑃 − 6

4 − 6=

𝑄 − 4

2 − 4

𝑃 − 6

−2=

𝑄 − 4

−2

-2Q + 8 = -2P + 12 -2Q + 2P = 12 -8 -2Q + 2P = 4 -2Q = 4 – 2P

𝑄 =2𝑃 − 4

−2

Q= P-2 Menggambar Kurva Penawaran Berdasarkan Fungsi Penawaran Langkah-langkah : a. Menentukan titik potong untuk sumbu Q dan Sumbu P

Titik Potong Sumbu Q Jika P = 0 maka Q=P-2 Q = 0-2 Q = -2 Q = -2 ; jadi titik potong sumbu Q adalah (-2,0) Titik Potong Sumbu P Jika Q = 0 maka Q=P-2 0=P-2

b. Mengambar kurva dengan menghubungankan titik potong sumbu Q dan P

Cara II

P –P1 = m (Q – Q1)

P1 = Harga awal Q1 = Jumlah penawaran awal m = gradien (besarnya kemiringan kurva yang diperoleh dari perbandingan kenaikan harga (ΔP) dengan jumlah penawaran (ΔQ) yaitu :

𝑚 =ΔP

ΔQs

𝑚 =4 − 6

2 − 4

=−2

−2= 1

P – 6 = - 1 (Q – 4) P – 6 = -Q – 4 P + Q = -4 + 6 P + Q = 2 Q =P – 2

-P=-2 P = 2 ; jadi titik potong sumbu P adalah (0, 2)

Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_2011_SMAK Frateran Podor_limited edition 6

6. Pergeseran Kurva Penawaran

Seperti halnya kurva permintaan, kurva penawaran pun mengalami pergeseran.

Setiap perubahan yang menyebabkan meningkatnya penawaran, akan

menggeser kurva penawaran ke kanan. Sebaliknya, setiap perubahan yang

menyebabkan jumlah penawaran menurun, akan menggeser kurva

penawaran ke kiri. Faktor-faktor penyebab pergeseran kurva penawaran adalah

faktor-faktor selain faktor harga barang itu sendiri.

C. Harga Keseimbangan (Equilibrium Price)

1. Pengertian Harga Keseimbangan Harga keseimbangan atau harga pasar (Equilibrium Price) adalah tinggi

rendahnya tingkat harga yang terjadi atas kesepakatan antara produsen/penawaran

dengan konsumen atau permintaan. Pada harga keseimbangan produsen/penawaran

bersedia melepas barang/jasa, sedangkan permintaan/konsumen bersedia membayar

harganya.

Dengan kata lain maka harga keseimbangan ini terjadi ketika kurva

permintaan berpotongan dengan kurva penawarannya. Titik perpotongan antara

kedua kurva tersebut disebut dengan titik keseimbangan (Equilibrium), harganya

pada sumbu vertikal disebut harga keseimbangan (Price Equilibrium) dan

kuantitasnya pada sumbu horizontal disebut jumlah/kuantitas keseimbangan

(Quantity Equlibrium).

2. Proses Terbentuknya Harga Pasar Terbentuknya harga pasar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi

permintaan dan penawaran. Masing-masing faktor dapat menyebabkan bergesernya

jumlah permintaan dan jumlah penawaran. Dengan bergesernya permintaan dan

penawaran akan mengakibatkan bergesernya tingkat harga keseimbangan.

Perhatikan tabel berikut dan amati perubahannya.

Kurva Keseimbangan Pasar

P pada Rp. 400,00 terjadi Equilibrium Price dengan jumlah yang ditawarkan (S)

sama dengan jumlah yang diminta (D), yaitu sebesar 5.000 unit. Penjual

menawarkan dengan harga Rp.600,00 dengan jumlah barang yang terjual/

ditawarkan 7.000 unit. Sedangkan pembeli menawar dengan harga Rp.200,00 dan

jumlah barang yang diminta 7.000 unit. Karena tidak terjadi kesepakatan, maka

penjual berusaha menurunkan harga dan pembeli berusaha menaikkan penawaran,

P

Qs=P-2

2

-2 Q

Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_2011_SMAK Frateran Podor_limited edition 7

demikian seterusnya sampai akhirnya bertemu pada harga Rp.400,00 dengan jumlah

barang yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta, sebesar 5.000 unit.

Perlu juga diketahui bahwa keseimbangan antara permintaan dan penawaran

akan menghasilkan suatu tingkat harga tertentu yang relatif stabil (Harga

Ekuilibrium). Pada tingkat harga ekuilibrium tersebut, maka kuantitas barang yang

diminta sama dengan kuantitas barang yang ditawarkan. Sedangkan pada tingkat

harga lainnya baik terlalu tinggi atau terlalu rendah akan cenderung mengakibatkan

ketidakseimbangan pasar (Disekuilibrium).Jika penawaran terhadap suatu

barang/jasa kurang diikuti dengan jumlah permintaan bertambah itu namanya

telah terjadinya kelebihan permintaan (excess demand)

dan bila penawaran terhadap suatu barang/jasa naik diikuti dengan jumlah

permintaan yang turun itu dinamakan kelebihan penawaran (excess supply)

3. Menghitung Harga dan Jumlah Keseimbangan Ada beberapa cara atau pendekatan dalam menentukan harga dan jumlah

keseimbangan, yaitu :

a. Pendekatan Tabel Tabel Permintaan dan Penawaran Pasar pada berbagai Tingkat Harga

Pada pendekatan tabel, harga dan jumlah keseimbangan dapat dicari dengan

menyusun tabel harga (P), jumlah penawaran (Qs) dan jumlah permintaannya

(Qd). Dengan pendekatan tabel, kalau terlihat suatu keadaan di mana pada harga

tertentu jumlah yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta, maka pada

saat tersebut terjadi harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan.

Dari tabel 3.7, terlihat bahwa Qs = Qd terjadi pada volume sebesar 15 kg telur

dan harganya sebesar Rp 7.500,00 per kilogram. Jadi dari kasus di atas harga

keseimbangan pada Rp7.500,00/kg dan jumlah/output keseimbangannya pada

15 kg telur per bulan. Pendekatan ini hanya bisa digunakan kalau dari data/tabel

yang kita miliki ada angka-angka yang sama pada Qs dan Qd

b. Pendekatan Grafik/Kurva.

Dari data pada Tabel di atas jika digambar grafiknya akan dapat diketahui Harga

Keseimbangan dan Jumlah/kuantitas Keseimbangannya. Penawaran akan telur

per bulan dari Individu dan Pasar

Dari pendekatan grafik atau kurva di atas, titik potong antara kurva permintaan

dan kurva penawaran terjadi di titik E. Titik E inilah yang disebut dengan titik

keseimbangan, sedangkan harga keseimbangan terjadi pada saat P = Rp 7.500,00

dan jumlah/ kuantitas keseimbangannya pada saat Q = 15 kg.

c. Pendekatan Matematis Secara matematis, titik keseimbangan terjadi ketika kurva permintaan (Qd)

berpotongan dengan kurva penawaran (Qs). Dua kurva akan berpotongan kalau

persamaan kurva permintaan akan sama dengan persamaan kurva penawarannya

atau dapat dikatakan bahwa keseimbangan akan terjadi ketika:

Qd (kuantitas yang diminta) = Qs (kuantitas yang ditawarkan)

Pd (Harga yang diminta) = Ps (Harga Yang Ditawarkan)

Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_2011_SMAK Frateran Podor_limited edition 8

Contoh : Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan

P = 15 – Q. Sedangkan fungsi penawarannya ditunjukkan oleh persamaan P

= 3 + 0,5 Q. Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang

tercipta di pasar? Permintaan : P = 15 – Q Q = 15 – P Keseimbangan pasar:

Penawaran : P = 3 + 0,5 Q Q = -6 + 2 P Q d = Q s

P 15 – P = -6 + 2P

21 = 3 P

15 P = 7 Qs Q = 15 - P = 15 - 7

7 = 8

3 Jadi Pe = 7 dan Qe = 8 Qd 0 8 15 Q

4. Pergeseran Harga Keseimbangan

Titik keseimbangan (Equilibrium Price) akan mengalami pergeseran disebabkan

beberapa faktor :

a. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah

permintaan. Jika kurva penawaran tetap, tetapi kurva permintaannya bertambah

maka harga keseimbangannya akan naik dan juga jumlah keseimbangan

juga akan mengalami kenaikan

b. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah permintaan. Jika

kurva penawaran tetap, tetapi kurva permintaannya berkurang maka harga

keseimbangannya akan turun dan juga jumlah keseimbangan juga akan

mengalami penurunan.

c. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah penawaran. Jika

kurva permintaan tetap, tetapi kurva penawarannya bertambah maka harga

keseimbangannya akan turun dan juga jumlah keseimbangan akan naik.

Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_2011_SMAK Frateran Podor_limited edition 9

d. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah

penawaran. Jika kurva permintaan tetap, tetapi kurva penawarannya berkurang maka

harga keseimbangannya akan naik dan juga jumlah keseimbangan akan turun.

e. Pergeseran Kurva Permintaan dan Penawaran

Jika kurva permintaan dan kurva penawaran bergeser bersamaan

secara berimbang ke arah yang sama maka harga keseimbangan akan

tetap sedangkan kuantitas keseimbangan akan meningkat

Apabila kurva permintaan dan kurva penawaran sama-sama bergeser ke kiri

atau ke kanan namun pergeseran salah stau kurva lebih besar daripada yang

lain, maka harga keseimbangan akan naik atau turun tergantung pada kurva

mana yang mengalami pergeseran lebih besar.

jika kurva permintaan yang lebih besar pergeserannya maka harga

keseimbangan dan jumlah keseimbangan akan meningkat

S1 S2

P1 E2

Pe E1

D1 D2

Q1 Q2

Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_2011_SMAK Frateran Podor_limited edition 10

jika kurva penawaran yang lebih besar pergeserannya maka harga

keseimbangan akan turun, sementara kuantitas keseimbangan akan

meningkat D1 D2 S1 S2

Pe E1

P1 E2

Q1 Q2

5. Penggolongan Pembeli dan Penjual Pembeli dan penjual dapat digolongkan berdasarkan perbandingan antara harga

pasar dan harga pokok bagi penjual/produsen dan kemampuan membeli bagi

konsumen/ pembeli.Golongan Pembeli : a. Pembeli super marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan

membeli di atas hargapasar.Pembeli super marginal mendapatkan premi konsumen (consumer’s rent)

b. Pembeli marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan sama

dengan harga pasar.

c. Pembeli sub marginal, yaitu kelompok pembeli yang mempunyai kemampuan

membeli di bawah harga pasar.

Dapat disimpulkan bahwa pembeli marjinal dan pembeli supermarjinal adalah

pembeli potensail yang akhirnya menjadi pembeli efektif. Sedangkan pembeli

submarjinal disebut pembeli absolut yaitu pembeli yang berkeinginan untuk

membeli tetapi tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk membeli.

Golongan Penjual :

a. Penjual super marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan

harga pokok di bawah harga pasar. Harga pasar itu bagi mereka menguntungkan

karena harga pokok mereka lebih murah atau dibawah harga pasar. keuntungan

yang mereka peroleh disebut Premi Produsen (Producer’s Rent)

b. Penjual marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga

pokok sama denganharga pasar.

c. Penjual sub marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga

pokok di atas hargapasar.

D. Elastisitas

1. Pengertian Elastisitas Secara sederhana elastisitas dapat diartikan sebagai derajat kepekaan suatu

gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi lain. Pengertian lain elastisitas

dapat diartikan sebagai tingkat kepekaan perubahan kuantitas suatu barang yang

disebabkan oleh adanya perubahan faktor-faktor lain.

2 . Elastisitas Permintaan

a . Pengertian Elastisitas permintaan (Ed) diartikan sebagai derajat kepekaan perubahan

kuantitas barang yang diminta yang disebabkan karena perubahan harga barang

itu sendiri. Pengertian lain, Elastisitas permintaan sering diartikan sebagai

perbandingan persentase perubahan kuantitas barang yang diminta dengan

persentase perubahan harga barang itu sendiri. Besar kecilnya elastisitas

permintaan diukur dengan tingkat Koefisienb Elastisitas.

b. Jenis-Jenis Elastisitas (Lihat Tabel)

c. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Elastisitas Permintaan

1) Tingkat besar kecilnya intensitas kebutuhan akan benda tersebut

Bila suatu barang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok

(primer) maka sifat permintaannya adalah inelastis (harga banyak

berubah, tapi permintaan sedikit berubah). Mengapa demikian?

Karena, walaupun harga melambung naik orang tetap akan

membelinya demi kelangsungan hidup. Contoh barang ini adalah

Pembeli Supermarjinal

Penjual Submarjinal

Pembelidan Penjual

marjinal

Premi

Konsumen

Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_2011_SMAK Frateran Podor_limited edition 11

beras. Akan tetapi, bila suatu barang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan sekunder dan tersier (mewah) maka sifat permintaannya

adalah elastis (harga sedikit berubah, tapi permintaan sangat banyak

berubah). Mengapa demikian? Karena dengan melihat harga yang

berubah misalnya naik, orang akan menunda dulu permintaannya dan

menunggu harga turun kembali.

2) Keberadaan benda subtitusi yang dapat menggantikan benda

tersebut

Bila suatu barang (X) memiliki barang substitusi (Y) maka bila

harga barang (X) naik orang akan beralih membeli barang substitusi

(Y). Ini berarti kenaikan harga barang “X” akan mengurangi

permintaan terhadap barang “X” dalam jumlah yang banyak,

sehingga sifat permintaan barang “X” adalah elastis. Semakin tinggi

kemampuan barang lain untuk mengganti barang tersebut maka

permintaan terhadap barang X semakin elastis. Sebaliknya, bila

suatu barang tidak memiliki barang substitusi, maka sifat

permintaanbarang tersebut adalah inelastis.

3) Selera

Bila selera masyarakat sedang meningkat pada suatu barang maka

sifat permintaannya adalah inelastis. Akan tetapi bila selera turun

maka sifat permintaannya menjadi elastis.

4) Pendapatan konsumen

3. Elastisitas Penawaran Terhadap Harga (Price Elasticity of Supply)

a. Pengertian Elastisitas penawaran (Es) diartikan sebagai derajat kepekaan perubahan

kuantitas barang yang ditawarkan yang disebabkan karena perubahan harga

barang itu sendiri. Pengertian lain, Elastisitas penawaran sering diartikan

sebagai perbandingan persentase perubahan kuantitas barang yang ditawarkan

dengan persentase perubahan harga barang itu sendiri.

b. Macam-macam Elastisitas Penawaran (lihat tabel)

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran

1) Kapasitas produksi

Apabila industri berada di bawah kapasitas produksi (tidak dapat

beroprasi optimal) dan sumber daya seluruhnya tidak dipakai, kurva

penawaran cenderung elastis. Industri dapat segera meningkatkan

kapasitas dengan mengikutsertakan faktor-faktor produksi yang

belum sepenuhnya digunakan

2) Besarnya jumlah persediaan

Apabila pemasok menyimpan persediaan dalam jumlah besar, kurva

penawaran akan elastis. Perusahaan dapat segera memasok pasar jika

ada permintaan. Jika persediaan sudah habis, perusahaan akan sulit

menyiapkan keperluan pasar dengan segera sehingga kurva

penawaran akan elastis

3) Jangka waktu produksi

Jangka waktu produksi suatu barang sangat memengaruhi elastisitas

penawaran suatu barang. Penawaran hasil pertanian dan industri

elastis untuk jangka panjang, namun inelastis dalam jangka pendek.

Hal ini disebabkan karena sektor pertanian membuthkan jangka waktu

yang panjangmulai dari proses menanam hingga panen. Sementara itu

untuk industri sangat bergantung pada persediaan bahan baku.

4) Daya tahan penyimpanan

Barang-barang yang tidak tahan lama, lekas busuk dan mudah rusak

seperti sayuran, buah-buahan memiliki kecendrungan penawaran

yang inelastis

4. Perhitungan Koefisien Elastisitas Permintaan dan Penawaran

Salah satu tujuan mencari koefisien elastisitas permintaan/penawaran adalah

untuk mengetahui seberapa besar kepekaan perubahan jumlah barang/jasa

yang diminta/ditawarkan sebagai akibat dari adanya perubahan harga

barang/jasa tersebut. Dalam perhitungan koefisien elastisitas meskipun hasil

perhitungannya negatif namun yang kita lihat adalah harga atau nilai

mutlaknya

Rumus untuk menentukan elastisitas permintaan dan penawaran

adalah :

Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_2011_SMAK Frateran Podor_limited edition 12

𝑬 =∆𝑸

∆𝑷𝒙

𝑷𝟏

𝑸𝟏 𝑬 =

𝑸𝟐−𝑸𝟏

𝑷𝟐−𝑷𝟏𝒙

𝑷𝟏

𝑸𝟏

Keterangan :

E : Koefisien elastisitas

∆Q : selisih jumlah permintaan/penawaran

∆P : selisih harga permintaan/penawaran

P1 : harga mula-mula

Q1 : jumlah barang yang diminta/ditawarkan mula-mula Contoh soal.

Diketahui data Penjualan Sepatu sebagai berikut :

P Qd

Rp.300

Rp.400

20 unit

18 unit

Berdasarkan data di atas hitunglah koefisien elastisitas permintaannya !

Jawab

Diketahui :

P1= 300 Qd1= 20

∆P = 400-300 = 100 ∆Qd= 18-20 = -2

Ditanya : Ed .....?

Dijawab:

𝑬𝒅 =−𝟐

𝟏𝟎𝟎𝒙

𝟑𝟎𝟎

𝟐𝟎 =

−𝟔𝟎𝟎

𝟐𝟎𝟎𝟎= −𝟎, 𝟑 = |𝟎, 𝟑|

Dari perhitungan di atas diketahui bahwa elastisitas permintaan untuk Sepatu

adalah Ed=0,3 atau tergolong permintaan inelastis (0,3 < 1). Artinya jika

harga berubah sebesar 1% maka permintaan barang akan berubah sebesar

0,3%

b. Jika datanya berbentuk fungsi permintaan Qd = a – bP, maka koefisien

elastisitas permintaan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

𝑬𝒅 = 𝑸𝟏𝒙𝑷

𝑸

Keterangan :Ed = Koefisien elastisitasnya

Q1= Turunan pertama dari fungsi permint

P = pada tingkat harga tertentu

Q = jumlah permintaan pada saat harga tertentu

Contoh Soal :

Diketahui fungsi permintaan Qd = 42 – 6P Hitunglah elastisitas

permintaan pada saat P = 3

Jawab :

Q1 = - 6 yaitu turunan dari Qd = 42 – 6P

Qd = 42 – 6P

Q = 42 – 6 ( 3 )

Q = 42 – 18

Q = 24

jadi

P

Ed = Q1 x ------

Q

3

Ed = - 6 x -------

24

- 18

Ed = -------- Ed = - 0,75 dilihat nilai mutlaknya jadi Ed = 0,75

24

Diketahui data sebagai berikut :

P Qs

Rp.300

Rp.400

20 unit

24 unit

Berdasarkan data di atas hitunglah koefisien elastisitas penawarannya !

Jawab

Diketahui :

P1 = 300 Qs1 = 20

∆P = 400-300 = 100 ∆Qs = 24-20= 4

Ditanya : Es ........?

Dijawab :

Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_2011_SMAK Frateran Podor_limited edition 13

𝑬𝒔 =𝟒

𝟏𝟎𝟎𝒙

𝟑𝟎𝟎

𝟐𝟎=

𝟏𝟐𝟎𝟎

𝟐𝟎𝟎𝟎= 𝟎, 𝟔

Dari perhitungan di atas diketahui bahwa elastisitas penawaranuntuk Sepatu

adalah Es=0,6 atau tergolong penaawaran inelastis (0,6< 1). Artinya jika

harga berubah sebesar 1% maka penawaran barang akan berubah sebesar

0,6%

b. Jika datanya berbentuk fungsi permintaan Qs = a + bP, maka koefisien

elastisitas permintaan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

Es = Koefisien elastisitasnya

Q1 = Turunan pertama dari fungsi penawarannya

P = pada tingkat harga tertentu

Q = jumlah penawaran pada saat harga tertentu

Contoh Soal :

Diketahui fungsi penawaran Qs = - 40 + 2P Hitunglah elastisitas permintaan pada

saat P = 30

Jawab :

Q1 = 2 yaitu turunan dari Qs = - 40 + 2P

Qs = - 40 + 2P

Q = - 40 + 2 ( 30 )

Q = - 40 + 60

Q = 20

Jadi

𝐸𝑠 = 2 𝑥30

20=

60

20= 3

APPENDIKS

A. Pengaruh Pajak dan Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar

1. Pengaruh Pajak Terhadap Keseimbangan Pasar

Pengenaan pajak atas suatu barang yang diproduksi/dijual akan

mempengaruhi harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan.

Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga

jual barang tersebut naik. Setelah dikenakan pajak, maka produsen akan

mengalihkan sebagian beban pajak tersebut kepada konsumen, yaitu dengan

menawarkan harga jual yang lebih tinggi. Akibatnya harga keseimbangan

yang tercipta di pasar menjadi lebih tinggi daripada harga keseimbangan

sebelum pajak, sedangkan jumlah keseimbangan menjadi lebih sedikit.

Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang dijual

menyebabkan kurva penawaran bergeser ke atas, dengan penggal yang lebih

besar (lebih tinggi) pada sumbu harga.

Jika sebelum pajak persamaan penawarannya :

P = a + bQ maka sesudah pajak akan menjadi P = a + bQ + t.

Q = a + bQ maka sesudah pajak menjadi Q = a + b (p-t)

Contoh:

Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan

P = 15 – Q, sedangkan penawaranannya P = 3 + 0.5 Q. Terhadap barang tersebut

dikenakan pajak sebesar 3 perunit. Berapa harga keseimbangan dan jumlah

keseimbangan sebelum pajak dan berapa pula jumlah keseimbangan sesudah pajak ?

Jawab:

Sebelum pajak Pe = 7 dan Qe = 8 (contoh di atas). Sesudah pajak, harga jual yang

ditawarkan oleh produsen menjadi lebih tinggi. Persamaan penawaran berubah dan

kurva bergeser ke atas.

Penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0.5 Q

Penawaran sesudah pajak : P = 3 + 0.5 Q + 3

P= 6 + 0.5 Q Q = -12 + 2 P

Sedangkan persamaan permintaan tetap :

Q = 15 – P

Keseimbangan pasar : Qd = Qs

15 – P = -12 + 2P

27 = 3P

P = 9

Jadi, sesudah pajak : Pe’ = 9 dan Qe’ = 6

P

P

Es = Q1 x ------

Q

Q = 15 – P

= 15 – 9

= 6

Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_2011_SMAK Frateran Podor_limited edition 14

Qs’ (sesudah pajak)

E’ Qs (sebelum pajak)

9

7 E

6

Q

0 6 8 15

Besarnya bagian dari beban pajak yang ditanggung oleh konsumen (tk) adalah selisih

antara harga keseimbangan sesudah pajak (Pe’) dan harga keseimbangan sebelum

pajak (Pe).

tk = Pe’ - Pe, di dalam kasus di atas tk = 9 – 7 = 2. Berarti dari setiap unit

barang yang dibeli konsumen menanggung( membayar) pajak sebesar 2. Dengan

kata lain dari pajak sebesar 3 perunit barang, sebesar 2 atau 67% menjadi tanggungan

konsumen.

Beban pajak yang ditanggung produsen. Besarnya beban pajak yang

ditanggung oleh produsen (tp) adalah selisih antara besarnya pajak perunit barang (t)

dan bagian pajak yang menjadi tanggungan konsumen (tk). tp = t - tk.

Di dalam kasus di atas tp = 3 – 2 = 1, berarti dari setiap unit barang yang

diproduksi dan dijual produsen menanggung beban pajak sebesar 1. Jadi 33%

pajak yang ditanggung oleh produsen, lebih kecil dari pajak yang ditanggung oleh

produsen.

Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah. Besarnya jumlah pajak

yang diterima oleh pemerintah (T) dapat dihitung dengan mengalikan jumlah barang

yang terjual sesudah pengenaan pajak (Qe’) dengan besarnya pajak perunit barang

(t).

T = Qe’ x t

Dalam kasus di atas,T = 6 x 3 = 18. Penerimaan dari pajak merupakan salah satu

sumber pendapatan pemerintah, bahkan merupakan sumber pendapatan utama.

Dengan pajak pemerintah menjalankan roda kegiatan sehari-hari, membangun

prasarana publik seperti jalan dan jembatan, membayar hutang LN, membiayai

pegawai, Rumah sakit, sekolah, juga membeli perlengkapan pertahanan. Pajak yang

disetor rakyat akan kembali ke rakyat dalam bentuk lain

2. Pengaruh Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar

Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan barang menyebabkan harga

jual barang tersebut menjadi lebih rendah. Dampaknya harga keseimbangan yang

tercipta di pasar lebih rendah daripada harga keseimbangan sebelum atau tanpa

subsidi,dan jumlah keseimbangannya menjadi lebih banyak.

Dengan subsidi spesifik sebesar s kurva penawaran bergeser sejajar ke bawah,

dengan penggal yang lebih rendah( lebih kecil ) pada sumbu harga.

Jika sebelum subsidi :

persamaan penawaran P = a + bQ, maka sesudah subsidi akan menjadi

P’ = a + b Q – s = ( a – s ) + b Q.

persamaan penawaran Q = a + bP, maka sesudah subsidi akan menjadi

Q = a + b (p + s)

Contoh :

Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q, sedangkan

penawaraannya P = 3 + 0.5 Q. Pemerintah memberikan subsidi sebesar 1.5 terhadap

barang yang diproduksi. Berapa harga keseimbangan dan jumlahnya tanpa dan

dengan subsidi.

Jawab:

Tanpa subsidi, Pe = 7 dan Qe = 8 (pada contoh kasus di atas)

Dengan subsidi , harga jual yang ditawarkan oleh produsen menjadi lebih rendah,

persamaan penawaran berubah dan kurvanya turun.

Penawaran tanpa subsidi : P = 3 + 0.5 Q

Penawaran dengan subsidi : P = 3 + 0.5 Q – 1.5

P = 1.5 + 0.5 Q Q = -3 + 2 P

Keseimbangan pasar setelah ada subsidi:

Qd = Qs

15 – P = -3 + 2P

15 + 3 = 2P + P Jadi, dengan adanya

subsidi : Pe’ = 6 dan

Qe’ = 9

Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_2011_SMAK Frateran Podor_limited edition 15

18= 3 P

P = 6

Q = 15 – P

= 15 – 6

= 9 P 15

Qs (tanpa subsidi)

E Qs’ (dengan subsidi)

7

6 E’

3 Qd Q

1.5

0 8 9 15

Subsidi yang diberikan oleh pemerintah menyebabkan biaya produksi yang

dikeluarkan oleh produsen menjadi lebih kecil daripada biaya sesungguhnya.

Perbedaan antara biaya produksi nyata dan biaya produksi yang dikeluarkan

merupakan bagian subsidi yang dinikmati oleh produsen. Karena biaya produksi

yang dikeluarkan lebih kecil, produsen bersedia menawarkan harga jual yang lebih

rendah, sehingga sebagian subsidi subsidi dinikmati juga oleh konsumen (sk).

sk= Pe - Pe’

Bagian subsidi yang diterima produsen:sp = s -sk

Jumlah subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah:S = Qe’ x s

Ilmu Ekonomi Membahas Drama Terbesar Dari Seluruh Umat

Manusia Yakni Perjuangan Umat Manusia Untuk

Melepaskan Diri Dari Keinginan

(Jhon M. Ferguson)

Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_2011_SMAK Frateran Podor_limited edition 16

No Jenis Pengertian Koefisien Bentuk Kurva

1. Permintaan Inelastis

Sempurna

Terjadi jika tidak ada perubahan jumlah yang diminta meskipun ada perubahan harga.

Secara matematis %ΔQs = 0, berapapun perubahan dalam %ΔP.

Perubahan harga sebesar apapun sama sekali tidak berpengaruh terhadap jumlah yang ditawarkan.

Kasus permintaan inelastis sempurna terjadi bila konsumen dalam membeli barang tidak lagi

memperhatikan harganya, melainkan lebih memperhatikan pada seberapa besar kebutuhannya.

Contoh: Pembelian Garam dapur oleh suatu keluarga atau pembelian Obat ketika sakit. Konsumen

membeli garam atau obat lebih mempertimbangkan berapa butuhnya, bukan pada berapa harganya

Ed=0

2. Permintaan Inelastis Terjadi apabila persentase perubahan jumlah yang diminta relatif lebih kecil dibanding persentase

perubahan harga. Secara matematis %ΔQd < %ΔP.

Permintaan Inelastis atau sering disebut Permintaan yang tidak peka terhadap harga. Biasanya terjadi

pada barang-barang kebutuhan pokok seperti beras, gula, pupuk, bahan bakar dan lain-lain.

Permintaan barang-barang kebutuhan pokok cenderung bersifat inelastis karena konsumen tidak akan

menghentikan pembelian walaupun harganya naik.

Ed < 1

3. Permintaan Elastis

Uniter Terjadi kalau perubahan harga pengaruhnya sebanding terhadap perubahan kuantitas barang yang

diminta. Secara matematis %ΔQd=%ΔP. Permintaan yang elastis uniter atau yang elastis proporsional

atau yang Ed tepat = 1 sulit ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, kalaupun terjadi sebenarnya

hanyalah secara kebetulan.

Ed=1

4. Permintaan Elastis Terjadi apabila perubahan harga pengaruhnya cukup besar terhadap perubahan kuantitas barang yang

diminta. Secara matematis %ΔQd > %ΔP. Permintaan yang elastis atau atau peka terhadap harga dapat

ditemukan dalam kehidupan sehari-hari biasanya terjadi pada barang-barang mewah, seperti mobil,

alat-alat elektronik, pakaianpesta dan lain-lain.

(Ed >1)

Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_2011_SMAK Frateran Podor_limited edition 17

5. Permintaan elastis

sempurna

terjadi jika perubahan permintaan tidak dipengaruhi samasekali oleh perubahan harga

5.Contoh barang yang bersifat permintaannya elastis sempurna adalah BBM (bahan bakar

minya), seperti bensin, minyak tanah, dan lain-lain.

Ed = ~

No

Jenis Pengertian Koefisie

n

Bentuk Kurva

1. Penawaran Inelastis

Sempurna terjadi jika tidak ada perubahan jumlah yang ditawarkan meskipun ada perubahan harga, atau ΔQs = 0,

meskipun ΔP ada. Secara matematis %ΔQs = 0, berapapun perubahan dalam %ΔP.

Kasus penawaran inelastis dalam kenyataan agak sulit ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Es = 0

2. Penawaran Inelastis Terjadi kalau persentase perubahan jumlah yang ditawarkan relatif lebih kecil dibanding persentase

perubahan harga. Secara matematis %ΔQs < %ΔP. Biasanya terjadi pada barang-barang hasil pertanian,

karena barang-barang produk pertanian tidak mudah untukmenambah atau mengurangi produksinya

dalam jangka pendek.

Es < 1

3. Penawaran Elastis

Uniter

Terjadi kalau perubahan harga pengaruhnya sebanding terhadap perubahan kuantitas barang yang

ditawarkan. Secara matematis %ΔQd = %ΔP. Penawaran yang elastis uniter atau elastis proporsional

sulit ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, kalaupun terjadi sebenarnya hanyalah secara kebetulan.

Es = 1

Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_2011_SMAK Frateran Podor_limited edition 18

4. Penawaran Elastis Terjadi kalau perubahan harga pengaruhnya cukup besar terhadap perubahan kuantitas barang yang

ditawarkan. Secara matematis %ΔQd > %ΔP. Penawaran yang elastis atau peka terhadap harga dapat

ditemukan dalam kehidupan sehari-hari biasanya terjadi pada barang hasil industri yang mudah

ditambah atau dikurangi produksinya.

Es > 1

5. Penawaran Elastis

Sempurna

terjadi jika ada perubahan jumlah yang ditawarkan meskipun tidak ada perubahan harga, atau ΔQs =

Ada perubahan, meskipun ΔP=0. Secara matematis %ΔQs = Ada, %ΔP = 0. Kasus penawaran elastis

sempurna terjadi pada bila penawaran suatu barang dapat berubah-ubah meskipun harga barang tersebut

tetap. Contoh kasus ini bisa terjadi pada berbagai produk, yang jelas kalau penawaran akan produk

tersebut bisa berubah-ubah walaupun harga produk itu tetap, sehingga kurva penawarannya sejajar

dengan sumbu Q.

Es = ~


Top Related