Download - Perkembangan Tabel Periodik Unsur
Perkembangan Tabel Periodik
Unsur
KELOMPOK 1
• Anisa Nuraida• Elza Putri Ajustisias• Hanum Zanuba
• Nafa Amnu Rahma • Shafira Yasmine Anshari
Pengertian Tabel Periodik
Unsur
Perkembangan Tabel Periodik
Unsur
PENGERTIAN
Sistem periodik unsur merupakan suatu sistem yang sangat baik untuk mempelajari kecenderungan sifat unsur dan sifat lainnya dan juga dapat meramalkan unsur yang belum ditemukan tetapi diyakini ada.
Sistem tersebut berbentuk tabel berisi identitas unsur-unsur yang dikemas secara berkala dalam bentuk periode dan golongan berdasarkan kemiripan sifat-sifat unsurnya.
Perkembangan Sistem Tabel Periodik
Pada tahun 1661, masih benyak para ahli berpendapat bahwa unsur merupakan suatu zat yang tak mungkin dapat diuraikan. Pada saat itu, baru dikenal 13 unsur, yaitu antimon, arsen, bismut, karbon, tembaga, emas, timbel, raksa/merkuri, perak, belerang, timah, dan zink.
Pada akhir abad 18, ditemukan 11 unsur baru yang dipublikasikan oleh Lavoisier, yaitu klorin, kobalt, hidrogen, mangan, molibdat, nikel, nitrogen, oksigen, fosforus, platina, dan wolfram. Pada setiap tahunnya, unsur-unsur tersebut selalu mengalami penemuan yang baru hingga saat ini dikenal sudah 116 unsur.
Robert Boyle adalah orang pertama yang memberikan tentang definisi bahwa unsur adalah suatu zat yang tidak dapat lagi dibagi-bagi menjadi dua zat atau lebih dengan cara kimia.
Sejak itu orang dapat menyimpulkan bahwa unsur-unsur mempunyai sifat yang jelas dan ada kemiripan diantara sifat-sifat unsur itu.
Setelah Boyle memberi penjelasan tentang
konsep unsur, Lavoiser pada tahun 1769
menerbitkan suatu daftar unsur-unsur. Kemudian,
berkembang dengan Triad Dobereiner, Oktaf
Newlands, tabel periodik Mendeleyev, dan tabel
periodik modern.
Antoine Lavoisier
Triad Dobereine
Oktaf Newlands
Mendeleev
Henry Moseley
Perkembangan Sistem Tabel Periodik Berdasarkan
A. Penggolongan berdasarkan Antoine Lavoisier
Lavoiser pada tahun 1769 menerbitkan suatu daftar unsur-unsur. Lavoiser membagi unsur-unsur dalam unsur logam dan non logam. Pada waktu itu baru dikenal kurang lebih 33 unsur. Pengelompokan ini merupakan metode paling sederhana dilakukan. Pengelompokan ini masih sangat sederhana karena antara unsur–unsur logam sendiri masih banyak perbedaan.
Perbedaan Logam dan Non LogamLogam Non Logam
Berwujud padat pada suhu kamar (250), kecuali raksa (Hg).
Ada yang berupa zat padat, cair, atau gas pada suhu kamar
Mengkilap jika digosok Tidak mengkilap jika digosok, kecuali intan (karbon)
Merupakan konduktor yang baik Bukan konduktor yang baik
Dapat ditempa atau direnggangkan Umumnya rapuh, terutama yang berwujud padat
Penghantar panas yang baik Bukan penghantar panas yang baik
Logam contohnya besi, tembaga, perak, dan emas.
Nonlogam contohnya belerang, oksigen, klor, karbon, dan nitrogen.
A. KELEBIHAN : • Sudah mengelompokkan 33 unsur berdasarkan sifat
kimia, sehingga bisa dijadikan referensi bagi ilmuwan setelahnya.
B. KELEMAHAN :• Pengelompokannya masih terlalu umum• Selain unsur logam dan non-logam, masih ditemukan
beberapa unsur yang memiliki sifat logam dan non-logam (unsur metaloid), misalnya unsur silikon, antimon, dan arsen
B. Triad Dobereiner
Johann Wolfgang Dobereiner (1829) “Bila unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya dan diurutkan massa atomnya. Maka setiap kelompok terdapat 3 unsur dengan massa unsur yang ditengah merupakan rata-rata dari massa unsur yang ditepi.”
Daftar unsur triade
Triad 1 Triad 2 Triad 3 Triad 4 Triad 5
Li Ca S Cl Mn
Na Sr Se Br Cr
K Ba Te I Fe
No Triad Massa Atom Relatif Rata-Rata Massa Atom Unsur Pertama dan Ketiga
1. LiNaK
6,9422,9939,10
(7 + 39) : 2 = 23
2. CaSrBa
40,0887,62
137,33
(40 + 137) : 2 = 88.5
3. ClBrI
35,4579,90
126,90
(35.5 + 127) : 2 = 81.25
A. KELEBIHAN :• Keteraturan setiap unsur yang sifatnya mirip
massa atom (Ar) unsur yang kedua (Tengah) merupakan massa atom rata -rata di massa atom unsur pertama dan ketiga.
B. KEKURANGAN• Kurang efisien karena ada beberapa unsur
lain yang tidak termasuk dalam kelompok Triade padahal sifatnya sama dengan unsur di dalam kelompok triade tersebut.
C. Oktaf Newlands
John Alexander Reina Newlands (1838-1898),
“Jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom, maka sifat unsur tersebut akan
berulang setelah unsur kedelapan.”
J. Newlands merupakan orang pertama yang mengelompokan unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatif. Newlands mengumumkan penemuanya yang di sebut hukum oktaf.
Ia menyatakan bahwa sifat-sifat unsur berubah secara teratur. Unsur pertama mirip dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur kesembilan, dan seterusnya.
Disebut hokum Oktaf karena beliau mendapati bahwa sifat-sifat yang sama berulang pada setiap unsur ke delapan dalam susunan selanjutnya dan pola ini menyurapi oktaf musik.
Table Unsur Oktaf
Do1
Re2
Mi3
Fa4
Sol5
La6
Si7
1H 2Li 3Be 4B 5C 6N 7O
8F 9Na 10Mg 11Al 12Si 13P 14S
15Cl 16K 17Ca 18Ti 19Cr 20Mn 21Fe
22Co, Ni
23Cu 24Zn 25Y 26In 27As 28Sc
29Br 30Rb 31Sr 32Ce, Ba
33Zn 34Di, Mo
35Po, Rn
Kelemahan hukum oktaf :• Pengulangan setiap delapan unsur hanya
cocok untuk unsur-unsur yang massa atomnya kecil.
• Pengelompokkan terlalu dipaksakan (H,F,Cl sifat mirip serta O,S,Fe lajur vertikal mirip sifat beda).
D. Mendeleev
Dmitri Ivanofitch Mendeleev (1869)
“Bila unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya makaa sifat unsur
akan berulang secara periodik”
Pada tahun 1869 seorang sarjana asal rusia bernama Dmitri Ivanovich mendeleev, berdasarkan pengamatan terhadap 63 unsur yang sudah dikenal ketika itu, menyimpulkan bahwa sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa atom relatifnya.
Artinya, jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat tertentu akan berulang secara periodik. Mendeleev menempatkan unsur-unsur yang mempunyai kemiripan sifat dalam satu lajur vertikal yang disebut golongan. Lajur-lajur horizontal, yaitu lajur unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, disebut periode daftar periodik Mendeleev yang dipublikasikan tahun 1872.
Tabel Periodik Mendeleev
Sebagaimana dapat dilihat pada gambar di atas, Mendeleev mengkosongkan beberapa tempat. Hal itu dilakukan untuk menetapkan kemiripan sifat dalam golongan.
Contoh, Mendelev menempatkan Ti (Ar = 48 ) pada golongan IV dan membiarkan golongan III kosong karena Ti lebih mirip dengan C dan Si, dari pada dengan B dan Al. Mendeleev meramalkan dari sifat unsur yang belum di kenal itu.
Perkiraan tersebut didasarkan pada sifat unsur lain yang sudah dikenal, yang letaknya berdampingan baik secara mendatar maupun secara tegak. Ketika unsur yang diramalkan itu ditemukan, teryata sifatnya sangat sesuai dengan ramalan mendeleev.
Salah satu contoh adalah germanium ( Ge ) yang ditemukan pada tahun 1886, yang oleh Mendeleev dinamai ekasilikon.
A. Kelebihan • Sistem Periodik Mendeleev menyediakan beberapa
tempat kosong untuk unsur-unsur yang belum ditemukan.• Meramalkan sifat-sifat unsur yang belum diketahui.
Pada perkembangan selanjutnya, beberapa unsur yang ditemukan ternyata cocok dengan prediksi Mendeleev
B. Kelemahan • Adanya unsur dengan massa atom lebih besar terletak di
depan unsur yang massa atom relatif lebih kecil.• Contohnya Terelium(Te) = 128 didepan Iodin =127 Adanya
unsur-unsur yang tidak mempunyai kesamaan sifat dimasukkan dalam satugolongan, misalnya Cu dan Ag ditempatkan dengan unsur Li, Na, K, Rb dan Cs.
• Adanya penempatan unsur-unsur yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom.
E. Tabel Periodik Modern
Tabel periodik modern merupakan tabel periodik Mendeleev yang telah disempurnakan oleh Henry Gwyn Jeffreis Moseley (1887-1915). Ia menyimpulkan sifat dasar atom adalah nomor atom dan bukan massa atom relatif.
Hukum periodik Mendeleev diperbarui menjadi hukum periodik modern.
“Sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya.”
Moseley melelalui percobaannya menggunakan sinar-X memperbaiki susunan tabel periodik Mendelev, yaitu unsur-unsur dalam sistem periodik diurutkan berdasarkan nomor atom (jumlah proton) dan kemiripan sifat. Tabel periodik yang telah sisempurnakan ini merupalan Sistem Periodik Unsur yang digunakan sekarang.
GOLONGAN DALAM PERIODIK MODERN
Golongan yaitu lajur tegak pada Sistem Peiodik Unsur. Golongan ditentukan berdasarkan elektron valensi dimana unsur yang memiliki elektron valensi sama akan menempati satu golongan yang sama.
Terdapat 2 cara penamaan golongan yaitu sistem 18 golongan dan 8 golongan. Berdasarkan sistem 18 golongan dimulai dari kolom paling kiri sebagai golongan 1 diikuti golongan berkutnya sampai golongan 18. Sedangkan berdasarkan sistem 8 golongan dibagi menjadi golongan A dan golongan B.
• Golongan A disebut golongan utama terbagi menjadi:• Golongan IA disebut golongan alkali• Golongan IIA disebut golongan alkali tanah• Golongan IIIA disebut golongan aluminum• Golongan IVA disebut golongan karbon• Golongan VA disebut golongan nitrogen• Golongan VIA disebut golongan oksigen• Golongan VIIA disebut golongan halida atau halogen• Golongan VIIIA disebut golongan gas mulia• Golongan B disebut golongan transisi yang dimulai dari IIIB sampai 12B.
lantanida dan aktinida yang disebut unsur transisi dalam. Lantanida dan aktinida berturut-turut termasuk periode 6 dan periode 7 dan terletak pada golongan IIIB. Unsur-unsur tersebut ditempatkan tersendiri pada bagian bawah sistem periodik agar tabel sistem periodik tidak terlalu panjang. Semua unsur transisi merupakan logam sedangkan unsur golongan utama terbagi menjadi logam dan non logam.
Perioda adalah lajur horisontal dalam Sistem Periodik Unsur. Dibagi menjadi 7 periode• Periode 1 periode sangat pendek• Periode 2 periode pendek• Periode 3 periode pendek• Periode 4 periode panjang• Periode 5 periode panjang• Periode 6 periode sangat panjang• Periode 7 periode sangat panjang
Blog Unsur dalam Tabel Periodik UnsurBerdasarkan letak elektron valensi pada suatu
orbital dalam konfigurasi elektron, unsur-unsur dalam SPU dibagi menjadi 4 blok yaitu blok s, blok p, blok d dan blok f.
Blok s : terdiri dari golongan IA dan IIA.Blok p : terdiri dari golongan IIIA sampai VIIIABlok d : terdiri dari golongan IIIB sampai IIBBlok f : terdiri dari kelompok Lantanida dan
AktinidaBlok s dan blok p digolongkan sebagai golongan
utama, blok d sebagai golongan transisi dan blok f sebagai golongan transisi dalam.
Nama Golongan Konvigurasi elektron Nama golonganGolongan Utama IA ns1 Alkali
IIA ns2 Alkali tanahIIIA ns2 np1 Boron atau aluminumIVA ns2 np2 Karbon-silikonVA ns2 np3 Nitrogen-fosforVIA ns2 np4 OksigenVIIA ns2 np5 HalogenVIIIA ns2 np6 Gas mulia
Golongan Transisi IIIB (n–1) d1 ns2
IVB (n –1) d2 ns2
VB (n–1) d3 ns2
VIB (n–1) d5 ns1
VIIB (n–1) d5 ns2
VIIIB (n–1) d6,7,8 ns2
IB (n–1) d10 ns1
IIB (n–1) d10 ns2
Gol.Transisi Dalam Lantanida 4f1 6s2 sampai 4f14 6s2 n=6 =lantanida
Aktinida 5f1 7s2 sampai 5f14 7s2 n=7 =aktinida
Pertanyaan :
Sources
1. http://www.artikelbagus.com/2012/11/sejarah-perkembangan-sistem-periodik-unsur.html#ixzz3D2yOGAu8
2. Suparmin. Kimia. 2013. Surakarta: Mediatama.3. Sofyatiningrum, Etty. Kimia 1. 2007. Jakarta: Bumi Aksara.
Sela
mat
bel
ajar
~~
(^o^
)9