Transcript
Page 1: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

PERKEMBANGAN MASA DEWASA AKHIR

AI SITI NURHASANAHARIKAH WIDYA M.

PSIKOLOGI VI D

Page 2: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Usia Tua Saat ini

Di jepang, usia tua adalah tanda status. Sebaliknya di Amerika Serikat, ketuaan umumnya dipandang sebagai sesuatu yang tidak diinginkan.

Ageisme : Prasangka buruk atau diskriminasi terhadap seseorang ( umumnya terhadap orang yang sudah tua ) yang didasarkan kepada usia.

Page 3: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

“ Young Old “, “ Old Old “, “ Oldest Old “

Penuaan Primer adalah proses kemunduran tubuh gradual tak terhindarkan yang dimulai pada masa awal kehidupan dan terus berlangsung selama bertahun – tahun, terlepas dari apa yg orang – orang lakukan untuk menundanya.

Penuaan Sekunder merupakan hasil penyakit, kesalahan, dan penyalahgunaan faktor – faktor yg sebenarnya dpt dihindari dan berada dalam kontrol sso. Dengan memilih makanan dan menjaga kebugaran tubuh sepanjang masa dewasa, banyak orang yg dpt menunda efek sekunder dari penuaan.

Page 4: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Pada saat ini, ilmuwan sosial yg mengkhususkan diri mempelajari penuaan merujuk kpd 3 kelompok lansia : “ lansia muda “ ( young old ), “ lansia tua “ ( old old ), “ lansia tertua “ ( oldest old ).

Secara kronologis, young old berkisar antara usia 65 sampai 74 tahun, yg biasanya aktif, vital, dan bugar.

Old old berusia antara 75 sampai 84 tahun, dan oldest old berusia 85 tahun keatas, berkecenderungan lebih besar lemah dan tdk bugar serta memiliki kesulitan dalam mengelola aktivitas keseharian.

Page 5: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Usia Fungsional : Ukuran kemampuan sso untuk berfungsi secara efektif dlm lingkungan fisik dan sosialnya dibandingkan dg orang lain yg seusianya. Ex : sso berusia 90 tahun yg tetap berasa dlm kesehatan yg prima bisa jadi berfungsi lebih muda dibandingkan org berusia 65 tahun yg tdk sehat.

Gerontologi : Studi tentang penuaan dan prosesnya.

Geriatris : Cabang pengobatan yg fokus pada proses penuaan dan kondisi medis yg berkaitan dg usia.

Page 6: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

PERKEMBANGAN FISIK

Usia dan Penuaan Harapan hidup : Usia dimana sso dalam

waktu ttt biasanya hidup ( dg mempertimbangkan usia & status kesehatannya pada saat ini ), berdasarkan usia rata – rata populasi.

Usia : Panjang kehidupan sso Rentang usia : Periode terpanjang suatu

spesies dpt hidup

Page 7: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Tren dan Faktor dalam Harapan Hidup Perbedaan Regional dan Etnis : Rata2 sso

yg lahir di negara maju dpt berharap u hidup 13 tahun lebih lama dibandingkan org yg lahir di negara berkembang. Akan tetapi, harapan hidup bervariasi scr lebih luas dlm bbrp negara.

( Harapan hidup berdaasarkan tahun kelahiran, jenis kelamin, dan ras, tahun 2000, di Amerika Serikat )

Jenis Kelamin

Semua Ras Kulit Putih Kulit Hitam

Pria 74,1 74,8 68,2

Wanita 79,5 80,0 74,9

Page 8: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Perbedaan Gender : Hampir di seluruh dunia, wanita hidup lebih lama dibandingkan pria, walaupun terdapat pengecualian di negara berkembang dimana para anak perempuan dan wanita menghadapi diskriminasi yg parah ( Kinsella & Velkoff, 2001 ).

Page 9: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Mengapa Orang – Orang Menjadi Tua ?

Teori Pemrograman Genetik Teori Peringkat Variabel

Teori senescene terprogram : Penuaan mrp hasil pertukaran berurutan pd gen ttt. Senescene mrp waktu ketika penurunan yg berkaitan dg penuaan menjadi nyata.

Teori wear and tear : Sel dan jaringan memiliki bagian vital yg akan rusak.

Teori Endokrin : Jam biologis bertindak melalui hormon untuk mengontrol dimensi penuaan.

Teori radikal bebas : Akumulasi kerusakan dari radikal oksigen menyebabkan sel dan organ u berhenti berfungsi.

Teori Imunologis : Penuaan terprogram dlm sistem imun tubuh yg menjurus kpd peningkatan kerapuhan trhdp penyakit menular & kemudian kpd penuaan dan kematian.

Teori peringkat kehidupan : semakin besar tingkat metabolisme, semakin pendek usianya.

Teori autoimun : Sistem imun menjadi bingung & menyerang sel tubuh sendiri.

Page 10: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Perubahan Fisik

Perubahan Organis dan Sistematis : Perubahan dlm fungsi organis dan sistematis sangat bervariasi, baik diantara maupun didlam individu. Sebagian sistem tubuh dan keberfungsian organ menurun, sedangkan sebagian yg lain tetap sebagaimana adanya.

Penuaan Otak : Pada lansia normal & sehat, perubahan pd otak biasanya bersifat rendah dan hanya membuat sedikit perbedaan ( kemper, 1994 ). Setelah usia 30 tahun, otak kehilangan beratnya, pertama- tama sedikit, kemudian menjadi lebih cepat. Sehingga, pada usia 90 tahun, otak kehilangan 10 % dari beratnya.

Page 11: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Fungsi Sensoris dan Psikomotoris Penglihatan : Banyak lansia yg kesulitan

melihat warna atau melakukan aktivitas sehari- hari seperti membaca, menjahit, berbelanja, dan memasak. Sebagian besar kerusakan penglihatan ( termasuk kebutaan ) disebabkan oleh katarak, degenerasi moskular yg berhubungan dg usia, glaukoma, dan retinopathy diabetes ( komplikasi diabetes yg tdk berkaitan dg usia ).

Page 12: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

1. Katarak : Bidang berkabut atau buram di sekeliling lensa mata, yg menyebabkan pengaburan pandangan.

2. Degenerasi moskular yg berkaitan dg usia : Kondisi dimana inti retina secara gradual kehilangan kemampuan u membedakan detail yg halus, menjurus kpd penyebab kerusakan mata permanen pd lansia.

3. Glaukoma : Merupakan kerusakan permanen pd saraf optik yg disebabkan oleh peningkatan tekanan pada mata.

Page 13: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Pendengaran : 40 % lansia menderita kehilangan pendengaran, sering kali disebabkan oleh pres- bycusis, penurunan dlm kemampuan mendengarkan suara bernada tinggi yg berkaitan dg usia ( O’Neill et al., 1999).

Rasa dan Bau : Kehilangan kedua indra ini dpt merupakan bagian normal dari penuaan, tetapi juga dpt disebabkan oleh berbagai jenis penyakit dan obat- obatan, pembedahan, atau keterpaparan trhdp materi beracun di lingkungan. Selain itu dpt disebabkan juga oleh olfactory bulb, organ di otak yg bertanggung jawab trhdp penciuman dan perasa yg rusak.

Kekuatan, Daya Tahan, Keseimbangan, dan Waktu Bereaksi : Lansia memiliki kekuatan yg jauh berkurang dari yg pernah mrk miliki dan lebih terbatas kemampuannya dlm aktivitas yg mensyaratkan daya tahan atau kemampuan membawa beban berat.

Page 14: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Fungsi Seksual Seks pd masa dewasa akhir berbeda dg

apa yg ada pd masa yg lebih muda. Pria biasanya membutuhkan waktu lebih lama u ereksi dan ejakulasi.

Page 15: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Kesehatan Fisik dan Mental Kondisi Kronis dan Ketidakberdayaan Fisik : Sebagian besar

lansia memiliki satu/ lebih kondisi kronis/ ketidakberdayaan fisik. Arthritis ( radang sendi ) : Kelompok gangguan yg menyebabkan

sakit & ketidakmampuan bergerak, seringkali mengandung peradangan pada sendi.

Osteoarthritis : Penyakit degeneratif sambungan sendi. Rheumatoid arthritis : Yg mengakibatkan kesulitan bergerak yg

scr progresif menghancurkan jaringan sambungan. Biasanya penanganan penyakit tsb mengandung kombinasi

obat anti peradangan, istirahat, terapi fisik, penggunaan panas dan dingin, melindungi sendi dari tekanan, dan terkadang mengganti sambungan, terutama pinggang. Latihan aerobik dan menyedot cairan yg terbentuk dlm lubang sendi dpt meringankan osteoarthritis.

Page 16: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Pengaruh pada Kesehatan

Aktivitas Fisik. Program olahraga jangka panjang bisa mencegah banyak perubahan fisik yg diasosiasikan dg penuaan yg normal. Latihan reguler dpt menguatkan jantung & paru – paru serta menurunkan stres.

Nutrisi. Nutrisi berperan dlm proses kerapuhan terhadap penyakit kronis seperti atherosclerosis, jantung, dan diabetes ( Mohs, 1994 ). Memakan buah & sayur – sayuran, terutama yg kaya dg vitamin C seperti buah jeruk dan jus, sayuran berdaun hijau, brokoli, kubis menurunkan resiko stoke ( Joshipura at al., 1999 ). Kekurangan Vitamin D meningkatkan resiko patah pinggul ( LeBoff et al., 1999 ).

Page 17: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Masalah Mental dan Perilaku Demensia ( kepikunan ) : Penurunan pada fungsi

kognitif dan perilaku akibat penyebab fisiologis. Alzheimer : Gangguan otak yg bersifat degeneratif

& progresif yg ditandai dg penurunan kognitif dan kehilangan kontrol fungsi tubuh, bermuara kpd kematian. Neurofibrillary tangles: Jumlah berlipat ganda serat yg

ditemukan dlm otak mrk yg menderita alzheimer. Amyloid plaque : Gumpalan berlilin jaringan yg tdk dpt

larut, yg ditemukan dlm otak sso yg menderita alzheimer. Penyakit Parkinson : Degenerasi neurologis

progresif, ditandai dg gemetar, kekakuan, gerakan yg melambat, dan postur yg tdk stabil.

Page 18: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

PERKEMBANGAN KOGNITIF

Kecerdasan dan Kemampuan Memprosesa. Mengukur kecerdasan lansia. Mengukur

kecerdasan lansia mrp hal yg kompleks. Sejumlah faktor fisik dan psikologis dpt menurunkan nilai kecerdasan dan mengarah kpd kesalahan penilaian atas kecerdasan mrk. Untuk mengukur kecerdasan lansia, para periset seringkali menggunakan tes Wechsler Adult Intelligence Scale ( WAIS ).

Model dual proses : Model fungsi kognitif yg dikemukakan o Baltes, yg mengidentifikasi dan mencoba mengukur dua dimensi kecerdasan, yakni mekanis dan pragmatis.

Page 19: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Mekanika kecerdasan : Pada model dual proses Baltes, istilah ini berarti kemampuan memproses informasi dan memecahkan masalah, terlepas dari isi, dpt pula berarti area kognisi dimana kerap terjadi penurunan yg berkaitan dg usia.

Pragmatis Kecerdasan : Dalam model dual proses Baltes, kalimat ini berarti dimensi kecerdasan yg cenderung tumbuh seiring dg bertambahnya usia dan mencakup pemikiran praktis, aplikasi dari pengetahuan & keterampilan yg terakumulasi, kekhususan, produktivitas profesional, dan kebijaksanaan.

Optimasi selektif terhadap kompetensi : Dalam model dual proses Baltes, strategi u memelihara atau meningkatkan keseluruhan fungsi kognitif dg menggunakan kekuatan yg lebih kuat untuk mengkompensasi yg melemah.

Page 20: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

b. Perubahan dalam Kemampuan Memproses : Penurunan menyeluruh pd fungsi sistem saraf pusat, sebagaimana yg diukur melalui waktu reaksi, scr luas dipercaya sbg kontributor utama perubahan dlm kemampuan kognitif dan efisiensi dlm pemprosesan informasi. Kemampuan yg digunakan u belajar dan menguasai ket. Baru cenderung menurun pada lansia.

c. Kompetensi dalam Tugas Sehari- hari dan Pemecahan Masalah : Ketika org menjadi tua, tes penting kompetensi kognitifnya adlh kemampuan u hidup independen, sebagaimana yg diukur oleh tujuh aktivitas instrumental hidup sehari- hari ( IADLs ) : mengatur keuangan, berbelanja kebutuhan pokok, menggunakan telepon, mendapatkan transportasi, mempersiapkan makan, beobat, dan mengurus rumah.

Page 21: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Memori : Bagaimana Perubahannya

Memori Jangka Pendek Memori sensoris : Penyimpanan awal, singkat, dan temporer

informasi sensoris. Memori kerja : Penyimpanan jangka pendek informasi yg sedang

diproses secara aktif. Memori Jangka Panjang

Memori episodik : Memori jangka panjang pengalaman/ peristiwa ttt, dihubungkan kpd waktu dan tempat.

Memori semantis : Memori jangka panjang pengalaman faktual umum, adat istiadat, dan bahasa.

Memori prosedural : Memori jangka panjang ket. Motor, kebiasaan, dan cara melakukan sesuatu yg kerap dpt dipanggil kembali tanpa usaha yg disengaja, terkadang disebut memori implisit.

Priming : Peningkatan kemudahan dlm melakukan suatu tugas atau mengingat informasi sbg hasil dari interaksi sebelumnya dg tugas atau informasi tsb.

Page 22: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Mengapa Beberapa Aspek Memori Menurun ?

Masalah pada Encoding, Storage, dan Retrieval : Lansia cenderung kurang efisien dan akurat dalam meng- encode informasi baru yang mudah diingat, menyimpan, dan mengulang kembali.

Perubahan Neurologis Hipocampus : penting dlm kemampuan menyimpan

informasi baru dlm memori jangka panjang, diperkirakan kehilangan 20 % sel sarafnya pada usia senja.

Daerah di kiri prefrontal cortex tampaknya mempengaruhi kemampuan lansia dlm mengingat dan mengenali. Penurunan pada prefrontal cortex bisa menyebabkan masalah memori umum lansia seperti lupa memenuhi janji dan menyangka peristiwa yg dibayangkan sbg benar – benar terjadi.

Page 23: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Metamemori : Pandangan dari Dalam

Metamemory in Adulthood ( MIA ) : Kuesioner yg didesain mengukur berbagai aspek metamemori org dewasa, termasuk keyakinan akan memori mrk sendiri dan seleksi serta penggunaan strategi untuk mengingat.

Meningkatkan Memori pada Lansia. Beberapa peneliti telah menawarkan program pelatihan mnemonics : yaitu teknik yg di desain u membantu org mengingat, membuat asosiasi antara wajah dan nama, atau mentrasformasikan berbagai elemen cerita ke dalam citra mental.

Page 24: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Kebijaksanaan

Erickson memandang kebijaksanaan sbg sebuah aspek perkembangan kepribadian di masa senja. Penyelidik lain mendefinisikan kebijaksanaan sbg perluasan pemikiran postformal, yakni sintesis penalaran dan emosi.

Kualitas seperti sikap terbuka terhadap pengalaman, kreativitas, pemikiran refleksif, dan penalaran moral nampaknya amat mempengaruhi perkembangan kebijaksanaan ( Pasupathi et al., 2001).

Temuan utama dalam sebuah riset adlh bahwa kebijaksanaan umumnya dimiliki oleh orang – orang tua, walaupun tdk secara eksklusif hanya dimiliki para lansia, terutama mrk yg telah memiliki jenis pengalaman ttt.

Page 25: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL

Stabilitas Kualitas Kepribadian Meskipun beberapa riset telah menemukan

perubahan usia senja dlm beberapa dimensi ttt dari “ lima besar “ kepribadian, seperti peningkatan persetujuan dan menurunnya ekstraversi telah menunjukkan kasus yg mengesankan ttg stabilitas esensial kualitas kepribadian. Pola kualitas ttt yg terus ada memberikan kontribusi terhadap kemampuan beradaptasi dg penuaan dan dpt memprediksikan kesehatan dan usia.

Page 26: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Isu dan Tugas Normatif Bagi Erickson, potensi puncak masa dewasa akhir adlh

perasaan akan adanya integritas ego ( ego integrity ), atau integritas diri , pencapaian yg didasarkan pd refleksi akan kehidupan sso.

Integritas ego Vs Keputusasaan : Menurut Erickson, tahap kedelapan dan akhir perkembangan psikososial, di mana orang – orang pd masa dewasa akhir mencapai perasaan integritas diri dg menerima hidup yg pernah mrk jalani, dan karena itu menerima kematian, atau berujung kpd keputusasaan bahwa hidup mrk tdk dapat diulang kembali.

Erikson meyakini bahwa walaupun fungsi tubuh melemah, org harus mempertahankan “ keterlibatan vital “ dlm masyarakat.

Page 27: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Model Coping. Coping ( penanganan masalah ) adlh pemikiran

atau perilaku adaptif dlm mengurangi atau meringankan stres yg bersumber dari kondisi yg menyakitkan, berbahaya, atau menantang. Coping mrp aspek penting dlm kesehatan mental.

a. Berbagai Faktor dalam Kesehatan Emosional : George Vailliant. Menurut tiga studi prospektif 50 tahun kehidupan, faktor prediktif paling penting adlh penggunaan pertahanan adaptif ( adaptive defenses ) yg sudah matang seperti mementingkan kepentingan org lain, menahan diri, antisipasi ( merencanakan masa depan ), dan sublimasi ( menyaring inti hidup ) dlm menghadapi berbagai masalah

Page 28: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

b. Model Penilaian Kognitif : Model penanganan masalah ( coping ) yg dikemukakan oleh Lazarus dan Folkman yg menyatakan bahwa berdasarkan penilaian berkesinambungan dlm hubungan mrk dg lingkungan – orang2 memilih strategi penanganan masalah yg tepat u menghadapi situasi yg memotong sumber daya mrk. Coping berfokus pd masalah : Dlm model ini strategi

penanganan masalah ditujukan langsung u bertujuan menghilangkan, mengatur, atau meningkatkan kondisi yg menekan.

Coping berfokus pd emosi : Dlm model penanganan masalah berfokus pd penilaian kognitif, strategi coping diarahkan kpd pengaturan respons emosional trhdp situasi yg menekan u mengurangi pengaruh fisik atau psikologisnya ; terkadang disebut pallative coping.

Page 29: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Agama dan Kebahagiaan di Akhir Usia Agama tampaknya memainkan peran pendukung bagi

banyak lansia. Kemungkinan penjelasan bagi hal ini antara lain dukungan sosial, keinginan akan gaya hidup yg sehat, persepsi ttg kontrol trhdp hidup mrk melalui do’a, mendorong kondisi emosi positif, penurun stres, dan keimanan terhadap Tuhan sbg cara menafsirkan kesialan ( Seybold & Hill, 2001 ).

Keterlibatan religiusitas tampak memiliki pengaruh positif pd kesehatan mental scr fisik dan usia ( Ellison & Levin, 1998; Koenig, George, & Peterson, 1998 ). Penelisikan terhadap riset ini menemukan asosiasi positif antara religiusitas atau spiritualitas dan kebahagiaan, kepuasan mental, fungsi psikologis, dan asosiasi negatif dg bunuh diri, pembangkangan, kriminalitas, dan penyalahgunaan obat serta minuman keras ( Seybold & Hill, 2001 ).

Orang – orang dg komitmen religius yg tinggi cenderung memiliki kepercayaan diri yg tinggi ( Krause, 1995 ).

Page 30: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Model Penuaan “ Sukses “ atau “ Optimal “

Teori Penarikan Diri : Teori penuaan yg diungkapkan oleh Cumming dan Henry yg menyatakan bahwa penuaan yg sukses ditandai dg penarikan diri mutual antara lansia dan masyarakat.

Teori Aktivasi : Teori penuaan yg dipopulerkan oleh Neugarten dan yg lain, yg menyatakan bahwa u menua dg sukses sso harus tetap aktif.

Teori Kontinuitas : Teori penuaan yg disodorkan oleh Atchley, yg menyatakan bahwa u menua dg sukses sso harus mempertahankan keseimbangan kontinuitas dan perubahan dlm struktur internal dan eksternal kehidupan mereka.

Page 31: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Peran Produktivitas Sebagian ahli riset berfokus pd aktivitas

produktif, berbayar atau sukarela, sbg kunci u menjalani penuaan dg baik.

Optimasi Selektif dengan Kompensasi Penuaan yg sukses tergantung kpd

kepemilikan tujuan yg memandu perkembangan dan sumber daya untuk menjadikan tujuan tsb berpotensi u diraih. Pada masa tua bahkan sepanjang usia, kata peneliti hal ini terjadi melalui optimasi selektif dengan kompensasi.

Page 32: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

GAYA HIDUP DAN ISU SOSIAL YANG BERKAITAN DENGAN USIA Kerja, Pensiun, dan Bersantai

Tren dalam Pekerjaan di Usia Lanjut dan Pensiun: Sebagian besar org dewasa yg dpt pensiun,

melakukannya; dan seiring dg semakin panjang usianya, mrk lebih banyak menghabiskan waktu dlm masa pensiun. Di semua negara, para lansia mrp bagian kecil dari tenaga kerja, dan persentasenya terus menurun sejalan dg peningkatan usia.

Orang – orang yg terus bekerja setelah usia 65 sampai 70 tahun menyukai pekerjaan mrk dan tdk menemukannya sbg sesuatu yg membosankan dan menekan. Mereka cenderung lebih aktif sepanjang periode santai mrk dibandingkan para pensiunan ( Kiefer et al., 2001 ).

Page 33: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Bagaimana Usia Mempengaruhi Performa Pekerjaan dan Sikap Terhadap Kerja ? Pekerja lansia sering kali lebih produktif

dibandingkan yg lebih muda. Walaupun mrk bekerja lebih lamban dari org muda akan tetapi mrk lebih akurat ( Czaja & Sharit, 1998 ).

Para Lansia cenderung lebih puas dg pekerjaan mrk ketimbang yg lebih muda. Mrk terlibat, lebih berkomitmen, digaji lebih baik, dan memiliki kecenderungan lebih kecil u beralih pekerjaan dibandingkan yg muda.

Page 34: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Hidup Setelah Pensiun Orang – orang yg pensiun bisa jadi merasakan

kehilangan peran sentral bagi identitas mrk, atau mrk menikmati hilangnya ketegangan yg berlalu bersama peran tsb ( Kim & Moen, 2002 ).

Sepanjang bbrp tahun pertama setelah pensiun, org2 memiliki kebutuhan khusus akan dorongan atau dukungan emosional yg membuat mrk merasa masih berharga dan agar dpt mengatasi perubahan dlm hidup mrk.

Teori kontinuitas menyatakan bahwa orang – orang yg mempertahankan aktivitas dan gaya hidup mrk sebelumnya akan dpt menyesuaikan diri dengan lebih sukses.

Page 35: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Gaya hidup yg berfokus pada keluarga : Pola aktivitas pensiun yg berputar pd keluarga, rumah, dan perusahaan.

Investasi berimbang : Pola aktivitas pensiun yg dialokasikan diantara keluarga, kerja, dan bersenang – senang.

Bersantai yg serius : Aktivitas bersantai menghasilkan keterampilan, perhatian , dan komitmen.

Page 36: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Living Arrangements

Hidup sendiri. Lansia yg hidup sendiri pada umumnya berada dlm kondisi kesehatan yg lebih baik dan tidak dipungkiri rentan terhadap kesepian. Tetapi faktor lain seperti kepribadian, kemampuan kognitif, kesehatan mental, mungkin memainkan peran yg lebih signifikan dlm kerentanan trhdp kesepian.

Tinggal Bersama Anak yang Sudah Dewasa. Kesuksesan pengaturan u hidup bersama anak tergantung kpd kualitas hub yg ada di masa lalu dan kemampuan kedua generasi u berkomunikasi secara penuh dan terbuka.

Hidup dalam Institusi. Penggunaan institusi nonkeluarga u merawat lansia yg sudah tua amat bervariasi, salah satunya adlh rumah jompo ( nursing home ).

Pilihan Rumah Alternatif. Pada saat ini bermunculan berbagai pilihan panti kelompok yg bersama dg pertolongan medis modern dan program kesehatan rumah, memungkinkan bagi lansia dg masalah kesehatan u tetap berada dlm komunitas lebih lama lagi dan mendapatkan pelayanan atau perawatan yg dibutuhkan tanpa mengorbankan kebebasan dan harga diri.

Page 37: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Kekeliruan Penanganan Lansia

Pelecehan lansia : Kesalahan penanganan, penyia – nyiaan lansia yg bergantung kpd org lain, atau pelanggaran terhadap hak pribadi mrk.

Kekeliruan dlm memperlakukan lansia bisa dipecah ke dlm 4 kategori: ( 1 ) kekerasan fisik ( physical violence ) yg bertujuan u mengakibatkan cedera, ( 2 ) pelecehan fisik atau emosional, yg bisa mencakup penghinaan dan ancaman ( ex: ancaman akan diusir dari rumah/ dipanti jompokan ), ( 3 ) eksploitasi material, atau penggelapan uang atau barang, ( 4 ) penyia- nyiaan, keacuhan yg disengaja maupun yg tdk dlm memenuhi kebutuhan lansia ( Lachs & Pillemar, 1995 ).

Page 38: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Hubungan Personal pada Usia Senja

Kontak Sosial Menurut teori selektivitas sosioemosional lansia menjadi

sangat selektif trhdp org yg dipilihnya u menghabiskan waktu bersama.

Relasi dan Kesehatan. Hubungan sosial dan kesehatan berjalan beriringan tangan.

Keluarga Multigenerasi. Keluarga yg sudah berusia lanjut memiliki karakter khusus ( Brubaker, 1983 ). Pada saat ini banyak keluarga di negara maju terdiri dari empat atau bahkan lima generasi ( dg lebih sedikit anggota keluarga pd setiap generasi ), memungkinkan sso menyandang gelar kakek dan cucu pd saat yg sama ( Kinsella & Velkoff, 2001 ). Kehadiran banyak anggota keluarga dpt memberikan pengayaan tetapi juga dpt menciptakan tekanan yg serius.

Page 39: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Relasi Konsensual. Tidak seperti hub keluarga lainnya, pernikahan dlm hubungannya memiliki karakteristik ikatan persahabatan sekaligus darah dan hub tsb dpt memberikan pengalaman emosional paling tinggi atau paling rendah. Pernikahan yang Kekal. Pasangan suami-sistri yg masih

bersama di masa dewasa akhir berkecenderungan menyatakan pernikahan mrk memuaskan dibandingkan pasangan paruh baya, dan bahkan menyatakan kepuasaan tsb meningkat. Pasangan yg masih bersama sampai usia lanjut cenderung telah menyelesaikan perbedaan mrk dan telah sampai pd akomodasi memuaskan scr mutual.

Perceraian dan Pernikahan Kembali. Perceraian pd usia senja jarang terjadi, pasangan yg mengambil langkah ini melakukannya pd usia yg lebih muda. Demikian juga u menikah kembali di usia senja mungkin memiliki karakteristik khusus. Menikah kembali memiliki manfaat sosial , karena lansia yg menikah tdk terlalu membutuhkan bantuan dari komunitas dibandingkan yg hidup sebatang kara.

Page 40: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Manjanda / Menduda. Pria lansia lebih cenderung menikah dibandingkan lansia wanita, para wanita lebih cenderung menjanda dibandingkan pria, u alasan yg sama. Wanita cenderung hidup lebih lama dari suami mrk dan cenderung u tidak menikah lagi.

Hidup Sebatang Kara. Lansia yg tidak pernah menikah berkenderungan lebih tinggi u memilih hidup seorang diri dibandingkan yg bercerai atau yg menjanda dan tdk terlalu merasa kesepian ( Dykstra, 1995 ).

Relasi Gay dan Lesbian. Lansia homoseksual, seperti lansia heteroseksual, memiliki keinginan yg amat kuat terhadap intimasi, kontak seksual, dan generativitas. Hub gay dan lesbian pada usia senja cenderung menjadi kuat, saling mendukung dan amat beragam.

Pertemanan. Di kalangan lansia, pertemanan biasa tdk lagi dihubungkan kpd pekerjaan dan parenting, sebagaimana dlm periode masa dewasa yg lebih awal. Mereka lebih fokus kpd pendampingan dan dukungan ( Hartup & Stevens, 1999 ). Sebagian besar lansia memiliki sahabat dekat daan lebih menikmati waktu yg mrk habiskan bersama teman dibandingkan waktu yg mrk habiskan bersama keluarga mrk.

Page 41: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Ikatan Keluarga di Luar Pernikahan

Hubungan dengan Anak yang Telah Dewasa- atau Ketiadaan Hub Tersebut Sebagaimana yg diprediksi teori selektivitas

sosioemosional prediksikan, lansia mencoba menghabiskan lebih banyak waktu dg orang terdekat, seperti anak mrk ( Troll & Fingerman, 1996 ).

Anak – anak memberikan hub dg anggota lain, terutama dg cucu. Dalam satu kelompok org “ old old “ dari berbagai latar belakang sosioekonomi, mrk yg bersatu sbg org tua lebih aktif berhubungan dg keluarga lain dibandingkan dg org2 yg tdk memiliki anak.

Lansia dlm kondisi kesehatan yg lebih baik lebih sering mengadakan kontak dg keluarga mrk dan dilaporkan merasa lebih dekat kpd keluarga tersebut dibandingkan mrk yg berada dlm kondisi kesehatan yg buruk.

Page 42: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Relasi dengan Saudara Kandung Semakin dekat seorang lansia hidup di dekat

saudara kandungnya dan semakin banyak saudara kandung yg mrk miliki, semakin cenderung org tsb mempercayai saudaranya ( Connidis & Davies, 1992 ).

Saudara kandung di negara berkembang berkecenderungan lebih besar memberikan bantuan ekonomi ( Bedford, 1995 ). Terlepas seberapa besar bantuan yg mrk berikan, kesiapan saudara kandung mrp sumber perasaan nyaman dan aman di masa tua ( Cicirelli, 1995 ).

Page 43: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Menjadi Buyut Ketika para cucu mulai tumbuh, para kakek/

nenek semakin jarang bertemu mrk. Kemudian, ketika si cucu menjadi org tua, sang kakek dan nenek mendapatkan peran baru sebagai buyut.

Para kakek nenek dan para buyut penting bagi keluarga mrk. Mereka adlh sumber kebijaksanaan, pendamping dlm bermain, penghubung ke masa lalu, dan simbol kontinuitas kehidupan keluarga.

Mereka terlibat dlm fungsi generatif utama : Mengekspresikan hasrat manusia u melampaui mortalitas ( kematian ) dg menginvestasikan diri mrk sendiri dlm kehidupan generasi berikutnya.

Page 44: Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Top Related