Download - Periode (2020 - lpmu.upj.ac.id
Periode (2020 – 2025)
RENCANA STRATEGIS Liberal Arts, Sustainable Development, Entrepreneurship
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
2019
Integrity
Professionalism
Entrepreneurship
i
YAYASAN PENDIDIKAN JAYA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
Jl. Cenderawasih Raya B7/P UPJ Boulevard. Bintaro Jaya. Tangerang Selatan. Banten 15413. Telp +62 21 745 5555 website: www.upj.ac.id
ii
iii
iv
Periode 2020 – 2025
RENCANA STRATEGIS UNIT LSE UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
Rencana strategis ini disusun untuk mengembangkan Unit LSE Universitas Pembangunan Jaya menjadi unit unggulan yang dapat
dibanggakan universitas pada tingkat nasional maupun internasional sesuai Rencana Induk Pengembangan 2010 - 2035
Telah dipresentasikan dalam rapat pimpinan Universitas Pembangunan Jaya pada tanggal 09 Januari 2020
Disusun oleh Supriyanto, S.Psi. M.Si. Hendra Irawan, S.A.P.
Unit LSE
Universitas Pembangunan Jaya Yayasan Pendidikan Jaya
v
Sambutan
Puji dan syukur kepada kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas limpahan
rahmatNya sehingga Renstra Unit LSE Tahun 2020-2025 akhirnya selesai setelah melalui proses
penyempurnaan oleh Tim Penyusun. Selanjutnya, beberapa hal yang menjadi highlight dari
restra ini yaitu: Pertama, Renstra ini telah disusun dengan mengikuti alur yang layak. Butir
pertama sebagai pijakan adalah visi, misi dan tujuan serta sasaran UPJ yang berpedoman pada
Rencana Induk Pengembangan UPJ 2015-2035. Kemudian disajikan sekilas sejarah Unit LSE dan
prestasi serta momentum penting yang dapat menggambarkan perjalanan unit hingga renstra
ini disusun. Hal ini akan dapat menjamin bahwa semua program tahunan akan secara terpadu
dapat disusun dan dilaksanakan untuk meniti jalan menuju tercapainya visi, misi dan tujuan serta
sasaran UPJ. Kedua, Renstra ini telah disusun dengan menggunakan acuan yang komprehensif
dengan perspektif kontekstual, yang meliputi implementasi strategi serta penyelenggaraan unit
LSE. Dengan demikian, penyusunan Renstra ini diletakkan dalam konteks pengembangan
kurikulum yang berbasis pola ilmiah pokok Universitas Pembangunan Jaya yang semuanya akan
dapat menjamin relevansi program-program di Universitas Pembangunan Jaya.
Meskipun demikian, Renstra ini bukanlah harga mati karena konteks yang diacu juga
berkembang. Artinya, meski butir-butir prinsip tetap dipertahankan, pelaksanaan program
hendaknya disesuaikan dengan tuntutan perkembangan zaman yang ada, terutama untuk hal-
hal yang bersifat operasional. Singkat kata, Renstra ini hendaknya dilaksanakan dengan tetap
memerhatikan perkembangan yang terjadi dilingkungan. Akhir kata semoga Tuhan YME
senantiasa membimbing kita semua dalam mengimplementasikan Renstra Unit LSE ini ke dalam
program tahunan selama lima tahun kedepan dari 2020-2025.
Terima Kasih Tangerang Selatan, 06 Januari 2020 Eddy Yusuf, Ph.D. Wakil Rektor Bidang Operasional NIP 08.0716.026
vi
Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami mampu menyusun
dokumen Rencana Strategis (Renstra) untuk Unit Liberal Arts, Sustainable Development,
Entrepreneurship (LSE) ini dengan baik dan lancar. Ucapan terima kasih juga patut kami
ungkapkan kepada seluruh Pimpinan Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) yang dengan serius
telah memfasilitasi dan mereview penyusunan dokumen Renstra ini sejak awal tahun 2020.
Unit LSE merupakan salah satu unit yang strategis keberadaannya di lingkungan Universitas
Pembangunan Jaya. Pada dasarnya unit ini dibentuk dengan tujuan untuk
mengimplementasikan Pola Ilmiah Pokok dan Pusat Unggulan (Center of Excellent) UPJ,
khususnya dalam bidang pendidikan dan pengajaran di aras universitas. Pelaksanaan satu
kebijakan dan capaian di sebuah Universitas, akan berjalan dengan lebih baik dan efektif bila
disertai dengan panduan perencanaan yang disusun secara obyektif, terukur, logis dan sistematis
dalam bentuk “Rencana Strategis” atau biasa disebut dengan Renstra. Renstra yang telah disusun
oleh Unit LSE ini mencakup visi, misi, tujuan, analisis SWOT serta penetapan program dan
rencana strategis yang akan diterapkan Unit LSE mulai dari tahun 2020 – 2025. Kami menyadari,
dokumen Renstra Unit LSE ini mungkin masih belum sempurna, namun kami berharap semoga
dengan disusunnya dokumen Renstra ini akan memberi manfaat, arah dan panduan bagi UPJ dan
semua stakeholder Unit LSE.
Terima Kasih Tangerang Selatan, 09 Januari 2020 Supriyanto, S.Psi. M.Si Kepala Unit LSE NIP. 08.0714.003
vii
LEMBAR PENGESAHAN UNIVERSITAS
Rencana strategis ini merupakan hasil dari kajian lingkungan dan pencapaian unit secara komprehensif dengan melibatkan pendapat dari para pihak yang berkepentingan. Telah
dipaparkan dalam forum rapat pimpinan pada tanggal 10 Januari 2020
disahkan oleh:
Rektor UPJ Presiden UPJ
Leenawaty Limantara, Ph.D. Edmund Sutisna, MBA. NIP 08.0815.010 NIP 08.0710.001
viii
Amat Victoria Curam
(keberhasilan adalah milik mereka yang bersiap)
ix
Daftar Isi
Lembar Surat Keputusan (SK) Yayasan …………………………………………………………………….. i
Lembar Pernyataan Unit LSE ……………………………………………………………………………………. iv
Sambutan Wakil Rektor II UPJ ……………………………………………………………………………….... v
Kata Pengantar …………………………………………………………………………………………………………. vi
Lembar Pengesahan Universitas ………………………………………………………………………………. vii
Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………………………… ix
Pendahuluan …………………………………………………………………………………………………………….. 1
Lingkungan Persaingan …………………………………………………………………………………………….. 6
Penyelenggaraan Unit ………………………………………………………………………………………………. 15
Matriks T.O.W.S ……………………………………………………………………………………………………….. 31
Rencana Capaian ………………………………………………………………………………………………………. 34
Implementasi Strategi ………………………………………………………………………………………………. 43
Catatan Kunci ……………………………………………………………………………………………………………. 45
Penutup ……………………………………………………………………………………………………………………. 47
Daftar Rujukan …………………………………………………………………………………………………………. 48
x
Daftar Tabel Tabel 1. Evaluasi Rencana Strategis Periode 2015-2020 …………………………………………… 4 Tabel 2. Tahap Persiapan Bersama (TPB) ITB ……………………………………………………………. 10 Tabel 3. Program Pengembangan Kepribadian UI ……………………………………………………… 11 Tabel 4. Analisis Pembanding Unit LSE ………………………………………………………………………. 11 Tabel 5. Daftar Ancaman …………………………………………………………………………………………… 17 Tabel 6. Daftar Peluang …………………………………………………………………………………………….. 21 Tabel 7. Daftar Kelemahan ………………………………………………………………………………………… 24 Tabel 8. Daftar Kekuatan …………………………………………………………………………………………… 27 Tabel 9. TOWS Matrix Mini-Max ……………………………………………………………………………….. 31 Tabel 10. TOWS Matrix Maksi-Max …………………………………………………………………………… 32 Tabel 11. TOWS Matrix Maksi-Min ……………………………………………………………………………. 32 Tabel 12. TOWS Matrix Mini-Min ………………………………………………………………………………. 33 Tabel 13. Target 1 Tahun 1 Periode 2020 – 2025 …………………………………………………….. 37 Tabel 14. Target 2 Tahun 1 Periode 2020-2025 …………………………………………………………. 37 Tabel 15. Target 3 Tahun 1 Periode 2020-2025 …………………………………………………………. 37 Tabel 16. Target 4 Tahun 1 Peride 2020-2025 …………………………………………………………… 38 Tabel 17. Target 5 Tahun 1 Periode 2020-2025 …………………………………………………………. 39 Tabel 18. Pertumbuhan target 2020-2025 ………………………………………………………………… 39 Tabel 19. Business Model Canvas ……………………………………………………………………………..
42
xi
Daftar Gambar
Gambar 1. Grafik Jumlah Mahasiswa dan Lulusan UPJ ………………………………………………. 3
Gambar 2. Milestone Universitas Pembangunan Jaya ………………………………………………..
35
Gambar 3. Milestone Pencapaian Rencana Strategis Peningkatan Kualitas Unit LSE ….. 35
1
Pendahuluan Rencana strategis (Renstra) adalah proses perencanaan yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arah, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi. Renstra merupakan dokumen perencanaan jangka menengah untuk periode lima tahun yang merupakan penjabaran visi, misi dan tujuan serta sasaran UPJ yang berpedoman pada Rencana Induk Pengembangan UPJ 2015-2035. Renstra Unit LSE ini merupakan arahan kebijakan dan pengambilan keputusan dalam pengelolaan dan pengembangan unit, dengan memperhatikan perkembangan UPJ dan isu-isu strategisnya. Renstra ini akan mendasari penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan atau Program Kerja Unit LSE lima tahun mendatang dalam kurun waktu tahun 2020 – 2025. Rancangan Renstra ini merupakan hasil rencana yang dihimpun dari hasil pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan tinggi selama empat tahun sebelumnya (2015-2019), hasil pemetaan dan analisis situasi Unit LSE, penelusuran berkas dokumen pendukung tahun 2015-2019 dan berdasarkan aspirasi sivitas akademika Unit LSE. Secara umum, Renstra ini memuat sejarah, visi, misi, tujuan, sasaran, analisis TOWS, tantangan, juga arah kebijakan, strategi, dan program. Indikator perilaku (Key Behavioral Indicators) dan indikator kinerja/performansi Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) adalah sebuah perguruan tinggi swasta di daerah Bintaro yang berdiri pada tahun 2011 dan didukung oleh kelompok usaha Pembangunan Jaya yang bergerak dibidang properti, manufaktur, konsultan manajemen, konsultan desain, kontraktor, pariwisata/rekreasi, trading, mekanikal & elektrikal dan pendidikan. Kelompok usaha
2
Pembangunan Jaya memiliki pengalaman lebih dari 50 tahun dalam mengelola sektor usaha dan beritikad untuk mengabdikan sebagian dari kegiatan usaha induknya ke pendidikan dalam membangun sumber daya manusia Indonesia yang lebih berkualitas. Itikad ini, telah diwujudkan dengan mendirikan Yayasan Pendidikan Jaya pada tahun 1991. Sepanjang perjalanannya, Yayasan Pendidikan Jaya telah menaungi penyelenggaraan pendidikan taman kanak-kanak, pendidikan dasar dan pendidikan menengah yaitu TK/SD/SMP/SMA Sekolah Pembangunan Jaya I di Bintaro sejak tahun 1992, TK/SD/SMP/SMA Global Jaya tahun 1995, dan TK dan SD Sekolah Pembangunan Jaya II di Surabaya sejak tahun 2006. Berangkat dari keberhasilan dalam pengelolaan pendidikan dasar dan menengah lebih dari 10 tahun, Yayasan Pendidikan Jaya berinisiatif melangkah lebih jauh untuk membentuk institusi pendidikan tinggi yang diberi nama Universitas Pembangunan Jaya. Melalui perjalanan yang cukup panjang dan berliku akhirnya Universitas Pembangunan Jaya berhasil mengantongi ijin penyelenggaran pendidikan dengan Ijin Operasional sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Nomor 38/D/O/2011 tanggal 25 Pebruari 2011. Berbekal moto "Integrity, Professionalism, and Entrepreneurship", UPJ adalah sebuah rumah belajar di mana di mana mahasiswa dapat menimba ilmu dan mengembangkan diri untuk menjadi insan berintegritas, profesional, kreatif, inovatif, dan berjiwa entrepreneur. Awal mula penyelenggaraan pendidikan tinggi, UPJ menempati sebuah ruko yang berada di kawasan Bintaro Jaya. Seiring dengan pertumbuhan mahasiswa dan kebutuhan pengembangan kampus yang lebih baik, dengan dukungan penuh dari kelompok usaha Pembangunan Jaya dan Yayasan Pendidikan Jaya, UPJ menempati gedung baru yang juga berada di kawasan Bintaro Jaya sejak Juni 2015. Keseriusan kelompak usaha Pembangunan Jaya dan yayasan Pendidikan Jaya dalam mendukung UPJ ditunjukkan dengan komitmen lahan seluas 15 hektar yang dialokasikan untuk pengembangan UPJ 20 tahun ke depan. Unit LSE merupakan bagian dari Universitas Pembangunan Jaya yang mendukung proses belajar mengajar dari 10 program studi. Unit LSE didirikan merujuk pada SK Yayasan Pendidikan Jaya No. 084 Tahun 2015 tentang Struktur Organisasi Universitas Pembangunan Jaya dan dalam perjalanannya telah membantu proses belajar mengajar secara sebanyak 2612 mahasiswa (data student body mahasiswa aktif dari Biro Pendidikan per 29 Oktober 2019), serta telah membantu secara total 471 orang meraih gelar sarjananya (data Biro Pendidikan per 20 November 2019). Secara umum jumlah mahasiswa dan jumlah lulusan dapat dilihat pada grafik berikut ini:
3
Gambar 1. Grafik Jumlah Mahasiswa dan Lulusan UPJ Pada tahun 2018 Universitas Pembangunan Jaya mengajukan akreditasi dan memperoleh nilai 345 dengan predikat B, yang dikukuhkan dalam SK BAN PT No. 300/SK/BAN-PT/Akred/PT/XI/2018 yang merupakan pengakuan atas prestasi yang berhasil dicapai oleh universitas. Pada proses pencapaian tersebut Unit LSE juga turut berkontribusi dengan melaksankan penerapan pola ilmiah pokok yaitu Liberal Art, Suistanable Development, dan Entrepreneurship (LSE) dan keunggulan UPJ (kajian urban) dalam bidang pengajaran. telah menciptakan hasil karya mahasiswa berupa softskill serta hardskill sehingga menjadi manusia yang berkompeten berwawasan luas, berdaya saing tinggi, peduli lingkungan dan pelopor kesejahteraan di tengah kerasnya persaingan di dunia usaha saat ini. Beberapa karya yang dihasilkan mahasiswa diantaranya yaitu hasil karya penulisan buku berjudul “Bersenang-Senang Merangkai Kata” dan telah memiliki ISBN International Standard Book Number (ISBN 978-602-52897-5-0), kerja sama dengan kantor pajak wilayah Banten untuk menerapkan pendidikan inklusi pajak, bekerja sama dengan ICRP untuk penyelenggaraan mata kuliah Agama, serta output-output lain dari mata kuliah Kelas Open to All (KOTA). Karya-karya tersebut merupakan sebuah cara belajar yang membentuk sistematika berpikir, membangun kreativitas dan melatih mahasiswa memiliki kepekaan sosial dan kepekaan lingkungan yang sangat dibutuhkannya untuk menjadi Manusia Jaya. Selain itu, pada Tahun Akademik 2019 – 2020 Unit LSE telah membuat suatu gagasan serta prosedur baru yang nantinya akan digunakan sebagai standar operasional kurikulum KOTA 2019 sebagai penyempurnaan dari standar operasional kurikulum KOTA 2015 yang didalam penerapannya memiliki banyak kekurangan baik dari segi alur pengambilan mata kuliah KOTA serta beberapa permasalahan lainnya. Dengan SOP yang baru ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas akademik, kualitas manajemen dan organisasi serta kualitas tata kelola unit LSE melalui pelayanan prima.
20 30 20 30 20 40 40 40 502050 70
100 120160
200240
290
00 0
080
100100
125
300
00 0
0
80
180
280
405
705
2011/2012 2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016 2016/2017 2017/2018 2018/2019 2019/2020
Angkatan Total Lulusan Total Lulusan
4
Sebagai bagian dari Universitas Pembangunan Jaya, Unit LSE juga selalu mengacu pada Rencana Induk Pengembangan Universitas Pembangunan Jaya 2010 -2035 dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Menjalani periode lima tahun kedua (2015-2020), Universitas Pembangunan Jaya mencanangkan tema Good University Government with Strong Positioning Points yang diterjemahkan menjadi beberapa target pencapaian yaitu: ethical and competence people, program governance, entrepreneurship, softskill, urban study, green and modern campus, strong academic culture, dan internationalization. Berkaitan dengan tema pencapaian lima tahun kedua tersebut, Unit LSE telah berusaha untuk melakukan beberap hal sebagai berikut:
Tabel 1. Evaluasi Rencana Strategis Periode 2015-2020
No Target Periode 2015-2020 Program/Aktivitas Utama
Pencapaian Utama per 2019
1 Ethical and competence people Merekrut, mengelola dan mengevaluasi staf dan Dosen Luar Biasa (DLB) pengampu mata kuliah di bawah Unit LSE.
Mata kuliah Agama yang sebelumnya diampu oleh pihak eksternal, mulai TA 2019-2020 dikelola secara internal oleh Unit LSE.
2 Program governance Mengembangkan prosedur dan sistem Mata Kuliah KOTA di level universitas.
Prosedur pengelolaan dan pemilihan Mata Kuliah KOTA telah menggunakan sistem online yang terintegrasi dengan Sisfo Kampus. Menyusun dan menetapkan SoP tata cara pelaksanaan MK Kota
3 Entrepreneurship Menjadikan Enterpreneurship sebagai mata kuliah inti di level universitas.
Dua mata kuliah Entreprenuership, yaitu Wawasan Kewirausahaan (2 SKS) dan Dasar Kewirausahaan (3 SKS) telah ditetapkan sebagai mata kuliah inti UPJ sejak TA 2019-2020.
5
4 Softskill Menjadikan Kurikulum Kota sebagai wadah untuk mengasah dan meningkatkan berbagai softskill mahasiswa (bekerja sama, komunikasi, berpikir fleksibel dan kritis).
Melaksanakan mata kuliah Kota yang dapat diambil oleh seluruh mahasiswa dari berbagai program studi dan angkatan.
5 Urban study Memfasilitasi dan mengelola mata kuliah dengan konten urban (KOTA) untuk semua mahasiswa UPJ
Pada TA 2019-2020 (Gasal dan Genap) telah dilaksanakan 79 perkuliahan/kelas Kota dari 10 Prodi dengan total mahasiswa sebanyak 2824 orang.
6 Green and modern campus Menjadikan Sustaninable Development sebagai mata kuliah inti di level universitas.
Sustaninable Development telah ditetapkan sebagai mata kuliah inti UPJ pada Kurikulum 2019.
7 Strong academic culture Melaksanakan perkuliahan KOTA dengan mengutamakan pendekatan Student Centered Learning (SCL). Menggunakan metode online dalam proses pembelajaran
Pelaksanaan kelas Kota pada TA 2019-2020 menggunakan pendekatan Student Centered Learning (SCL). Mata kuliah Wawasan Kewirausahaan dan Kewirausahaan Dasar sudah menggunakan platform kollabor dalam kegiatan perkuliahan
8 Internationalization - -
6
Lingkungan Persaingan
Sesuai domisili operasional di kawasan Bintaro, Universitas Pembangunan Jaya berada pada wilayah administrasi LL Dikti IV yang menaungi wilayah Jawa Barat dan Banten. Lokasi tersebut juga menjadi lokasi perbatasan dengan wilayah administrasi LL Dikti III yang menaungi DKI Jakarta sehingga menjadikan Universitas Pembangunan Jaya tidak hanya menghadapi tantangan untuk bersaing dengan perguruan tinggi di wilayah LL Dikti IV tapi juga dengan perguruan tinggi di wilayah LL Dikti III. Lokasi ini secara langsung juga menuntut Unit LSE untuk membantu Universitas Pembangunan Jaya untuk bersaing langsung dengan perguruan tinggi lain yang lebih senior dan telah memiliki reputasi bagus, baik di tingkat nasional maupun internasional. Peran inilah yang akhirnya mendorong Unit LSE Universitas Pembangunan Jaya untuk berinovasi dan berstrategi agar dapat memberikan daya saing bagi universitas, tidak hanya menjalankan operasionalnya saja, tapi juga memenangkan hati mahasiswa dan alumni Universitas Pembangunan Jaya melalui layanan prima. Kegagalan dalam mendukung universitas dalam memberikan pelayana prima kepada mahasiswa dan alumni akan membuat reputasi Universitas Pembangunan Jaya tidak berkembang, dan pada akhirnya akan mempengaruhi operasional penyelenggarakan proses belajar mengajar. Saat ini dunia sedang memasuki tahap revolusi industri yang keempat. Sebuah periode yang sering disebut dengan era industri 4.0. yang ditandai dengan pemanfaatan secara maksimal teknologi tingkat tinggi (advanced technology), digitalisasi dan komputerisasi di segala lini
7
kehidupan. Teknologi artificial intelligence (AI), internet of things (IoT), otomatisasi, robotic, pemanfaatan big data, bioteknologi akan semakin familiar ditemui dan diterapkan di dunia industri, pekerjaan, layanan pendidikan (sekolah, universitas), layanan kesehatan, industri kreatif dan berbagai bidang lainnya. Implikasi dari revolusi industri keempat ini, seperti yang dikemukakan oleh Klaus Schwab (2016) salah satu pendiri dan ketua dewan eksekutif Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF), secara fundamental akan mengubah cara bagaimana kita hidup, bekerja, berperan, berinteraksi, belajar dan mendapatkan informasi. Di sisi lain, permasalahan dan problematika yang dihadapi oleh manusia pada era globalisasi dan revolusi industri keempat ini juga tidak menjadi lebih sederhana. Masalah-masalah individual, sosial, pendidikan, kesehatan, ekonomi, bisnis, lingkungan, budaya, teknologi, dan bidang-bidang lain akan jauh lebih kompleks, saling terkait dan mempengaruhi antara satu bidang dengan bidang yang lain. Permasalahan di satu sektor, bisa jadi diakibatkan dan secara tidak terduga juga akan mengakibatkan dampak pada sektor-sektor yang lain. Oleh karena itu, model pemecahan masalah, alternatif-alternatif solusi dan pengambilan keputusan untuk mengatasi segala problematika di atas membutuhkan persektif dari berbagai sudut pandang yang sifatnya holistik, lintas disiplin dan lintas sektoral. Suka tidak suka, siap atau belum siap, era globalisasi dan disrupsi teknologi yang akan mengubah cara hidup manusia ini, sudah hadir persis di depan mata kita. Selain menawarkan berbagai peluang yang dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup manusia, arus globalisasi dan revolusi industri 4.0 juga mensyaratkan tuntutan-tuntutan dan tantangan yang harus dijawab dan direspon secara adaptif dan adekuat oleh kita. Pada era yang ditandai dengan perubahan yang sangat cepat, persaingan ketat dan ketidakpastian situasi ini, dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang tidak hanya unggul pada hardskill saja, namum juga memiliki kekuatan dalam softskill. Menurut Majid, Liming, Tong dan Raihana (2012), hanya mengandalkan keahlian profesional dan kemampuan teknis saja pada era globalisasi tidak akan dapat membantu orgaisasi dalam mencapai target dan tujuan. Organisasi membutuhkan individu-individu yang mampu memadukan dengan baik antara pengetahuan dan skill berbasis ilmu pengetahuan yang mereka miliki dengan berbagai softskill tambahan yang relevan dengan kebutuhan organisasi. Untuk menghadapi berbagai tantangan dan peluang pada era globalisasi dan revolusi industri 4.0 dibutuhkan manusia-manusia yang memilki wawasan luas, mampu berpikir kiritis, bisa bekerja sama dan berkoordinasi dengan orang lain, lentur dan fleksibel serta mampu memecahkan masalah yang kompleks dari berbagai sudut pandang. Atribut-atribut individual di atas sudah diidentifikasi dan ditetapkan oleh World Economic Forum (WEF) sebagai kemampuan penting yang harus dimiliki oleh individu. Selain itu kemauan untuk terus menerus belajar hal-hal baru juga menentukan seseorang agar bisa beradaptasi dan mengikuti perubahan dunia yang sedemikian cepatnya. Alvin Toffler, seorang pengusaha, penulis dan futurolog Amerika yang dikenal pemikiran-pemikirannya tentang teknologi, masa depan dan revolusi digital suatu ketika pernah mengatakan bahwa pada abad 21, mereka yang buta huruf (illiterate) bukanlah orang-orang yang tidak bisa membaca dan menulis, namun mereka yang tidak mau belajar (learn), menanggalkan pelajaran sebelumnya (unlearn) dan belajar kembali (relearn).
8
Unit Pembanding Eksternal Universitas Pembangunan Jaya berlokasi di perbatasan antara wilayah administrasi LL Dikti III dan IV sehingga persaingan yang dihadapi juga berasal dari perguruan tinggi lain di dua wilayah administrasi tersebut. Namun dari semua perguruan tinggi yang ada di kedua wilayah administrasi tersebut setidaknya terdapat 6 (enam) perguruan tinggi yang dapat dilihat sebagai acuan unit pembanding dari Unit LSE Universitas Pembangunan Jaya. Keenam perguruan tinggi tersebut dianggap sebagai acuan pembanding berdasarkan penelusuran dari kacamata penyelenggaraan layanan mereka. Adapun keenam perguruan tinggi tersebut adalah:
1. Character Building Development Center (CBDC), Binus Entrepreneurship Center (BEC) dan Binus Language Center, Universitas Bina Nusantara
2. Fakultas Liberal Arts (FLA), Universitas Pelita Harapan 3. Lembaga Tahap Persiapan Bersama (LTPB), Institut Teknologi Bandung 4. Program Perkuliahan Dasar Umum (PPDU), Universitas Telkom 5. Program Pengembangan Kepribadian Pendidikan Tinggi (PPKBT) Universitas Indonesia 6. Seksi Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU), Universitas Multimedia Nusantara.
1. Character Building Development Center (CBDC), Binus Entrepreneurship Center (BEC) dan Binus Language Center, Universitas Bina Nusantara Character Building Development Center didirikan oleh Binus University pada tahun 2001 dengan tujuan membentuk dan mengembangkan karakter mahasiswa Binus, sehingga mereka tidak hanya terampil dalam kemampuan teknis dan akademis saja namun memiliki karakter baik dan terpuji yang disebut dengan istilah “Binusian Smart and Good.” Untuk mengimplementasikan program pendidikan karakter tersebut dalam kegiatan pembelajaran, unit ini pada awalnya mengembangkan empat mata kuliah yaitu: 1) Character Bulding I: Relasi Dengan Diri Sendiri, 2) Character Bulding II: Relasi Dengan Sesama, 3) Character Bulding III: Relasi Dengan Tuhan, dan 4) Character Bulding IV: Relasi Dengan Dunia. Namun pada tahun 2014, Character Building Development Center mengubah mata kuliah pendidikan karakter menjadi 3 jenis untuk menyesuaikan regulasi pemerintah, yaitu: 1) Character Building Pancasila (2 sks), 2) Character Building Kewarganegaraan (2 sks), dan 3) Character Building Agama (2 sks). Selain mengembangkan dan mengelola perkuliahan, Character Building Development Center juga melaksanakan kegiatan pelatihan, diskusi, penelitian, pengabdian masyarakat, penerbitan buku serta mengembangkan model pembelajaran. Informasi mengenai Character Building Development Center (CBDC) dapat diperoleh di https://binus.ac.id/character-building/2019/04/character-building-development-center/ Binus Entrepreneurship Center (BEC) didirikan oleh Binus dengan tujuan mendukung misi dari universitas yaitu membentuk dan menciptakan calon-calon pengusaha dari alumninya. Untuk melaksanakan misi tersebut, BEC mengembangkan dan mengelola
9
kegiatan akademik dan non akademik yang berkaitan dengan entrepreneurship. Kegiatan akademik diwujudkan dalam bentuk mata kuliah wajib universitas, yaitu Entreprenuership 1 (2 SKS) dan Entreprenuership 2 (2 SKS). Selain itu, untuk mewujudkan misi universitas dalam menciptakan entrepreuner, BEC juga melaksanakan aktivitas-aktivitas lain, seperti festival, seminar, talkshow, coaching dan layanan konsultasi, serta berpartisipasi dalam berbagai kompetisi bisnis. Informasi mengenai Binus Entrepreneurship Center (BEC) dapat diperoleh di https://binus.ac.id/entrepreneur/sample-page-2/about-us/ Binus Language Center merupakan salah satu unit di Binus yang bertanggung jawab dalam meningkatkan kompetensi Bahasa Inggris bagi mahasiswa, staf dan dosen Binus University. Selain itu unit ini juga bertugas mengembangkan kurikulum mata kuliah Bahasa Indonesia. Mata kuliah Bahasa Inggris di Binus total 8 sks yang terdiri dari: English in Focus (2 sks), English for Business Presentation (2 sks), English Savvy (2 sks) dan English for Written Business Communication (2 sks). Sedangkan mata kuliah Bahasa Indonesia diberikan kepada mahasiswa dengan jumlah kredit 1 sks. Tidak hanya memberikan layanan kepada pihak internal, Binus Language Center juga menawarkan paket-paket kursus Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia bagi pihak luar yang membutuhkan. Informasi tentang Binus Language Center dapat dilihat di: https://lc.binus.ac.id/about-us/
2. Fakultas Liberal Arts (FLA), Universitas Pelita Harapan (UPH) Fakultas Liberal Arts merupakan satu institusi di UPH yang bertujuan memberikan pendidikan yang dapat mengembangkan kemampuan menyeluruh (holistik) pada mahasiswanya. Untuk mencapai hal tersebut, FLA mendasarkan pada tiga bidang pendidikan, yaitu filsafat, teologi serta bahasa dan life skills. Mata kuliah yang berada di lingkup FLA pada dasarnya terbagi menjadi dua, yaitu Mata Kuliah Wajib, seperti Agama Kristen / Agama-Agama Dunia (4 sks), Wawasan Dunia Kristen 1 (4 sks), Wawasan Dunia Kristen 2 (4 sks), Wawasan Dunia Kristen 3 (4 sks), Logika Terapan (2 sks), Kewarganegaraan (2), Pancasila (2), Bahasa Indonesia (2) dan Genaral English (2 sls). Selain itu disediakan mata kuliah pilihan jurusan, seperti: Pengantar pada Ilmu-Ilmu Alam (2 sks), Pengantar pada Ilmu-Ilmu Sosial (2 sks), Pengantar Pada Estetika dan Seni (2 sks) serta Pengantar Ilmu Sastra (2 sks). Diharapkan melalui mata kuliah di bawah naungan FLA, visi dari UPH dapat tercapai, yaitu menghasilkan pemimpin masa depan yang kompeten dan professional dengan berdasarkan pada pendidikan yang unggul, holistis dan transformasional. Selain mengelola mata kuliah wajib/khas universitas, FLA juga melaksanakan kegiatan-kegiatan yang lain seperti: penelitian, pengabdian masyarakat, seminar, pelatihan, workshop, dsb. Informasi mengenai FLA Universitas Pelita Harapan dapat diakses di: https://www.uph.edu/id/about-us/our-purpose/liberal-arts/#identitas-fla
10
3. Lembaga Tahap Persiapan Bersama (LTPB), Institut Teknologi Bandung Unit ini merupakan salah satu unit penting di ITB yang bertugas mengembangkan dan memfasilitiasi Program Tahap Persiapan Bersama (Program TPB). Program TPB yang telah dilaksanakan sejak tahun 1973 ini, bertujuan untuk memberikan landasan yang kuat bagi mahasiswa-mahasiswa baru ITB terutama dalam bidang sains, seni dan teknologi. Untuk mencapai hal tersebut, semua mahasiswa tahun 1 (semester 1 dan 2) diwajibkan mengikuti mata kuliah seperti Kalkulus, Fisika Dasar dan Kimia Dasar. Seiring dengan perjalanan waktu dan perkembangan zaman, mata kuliah dalam Program TPB mengalami berbagai perubahan. Pada kurikulum 2013, total jumlah sks TPB di semester 1 dan 2 sebesar 36 SKS seperti yang terlihat pada tabel 2 di bawah:
Tabel 2. Tahap Persiapan Bersama (TPB) ITB
Selain Program TPB, terdapat dua mata kuliah wajib Dikti yang pelaksanaannya berada di bawah tanggung jawab Kelompok Keahlian Ilmu Kemanusiaan (KK-IK) Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB. Mata kuliah tersebut yaitu Agama dan Etika (2 sks) serta Pancasila dan Kewarganegaraan (2 sks). Informasi mengenai Lembaga Tahap Persiapan Bersama (LTPB) dapat diakses di: https://ltpb.itb.ac.id/profil-2/ Sedangkan informasi tentang Kelompok Keahlian Ilmu Kemanusiaan (KK-IK) dapat dilihat di: http://kkik.fsrd.itb.ac.id/
4. Program Perkuliahan Dasar Umum (PPDU), Universitas Telkom PPDU adalah sebuah unit pelaksana akademik di Universitas Telkom yang tanggung jawab utamanya adalah menyelenggarakan Mata Kuliah Dasar dan Mata Kuliah Umum, seperti: Pendidikan Agama dan Etika (2 sks), Pancasila dan Kewarganegaraan (3 sks), Bahasa Indonesia (2 sks), Bahasa Inggris (2 sks), Kewirausahaan (2 sks) dan Literasi TIK (2 sks). Selain itu, PPDU juga memfasilitasi program wajib magang mahasiswa (Geladi), mentoring, seminar, kuliah umum, serta pelatihan soft skill untuk mahasiswa (penyesuaian diri, perilaku positif, team work, motivasi, mind mapping, dsb.). Informasi mengenai PPDU dapat dilihat Buku Saku Mahasiswa Universitas Telkom berikut: https://studentstelkomuniversity.com/wp-content/uploads/2015/07/Buku-Saku-mahasiswa-tel-u-2015.pdf
11
5. Program Pengembangan Kepribadian Pendidikan Tinggi (PPKPT), Universitas Indonesia
Progam PPKPT Universitas Indonesia merupakan program pendidikan yang berupaya mengimplementasikan kurikulum institusional UI, yaitu kurikulum yang disusun dengan memperhatikan keadaan, kebutuhan lingkungan dan ciri khas dari UI. Mata kuliah-mata kuliah yang termasuk dalam program ini, seperti yang tertera di tabel berikut, wajib diambil oleh seluruh mahasiswa UI tingkat sarjana (S1) .
Tabel 3. Program Pengembangan Kepribadian UI
6. Seksi Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU), Universitas Multimedia Nusantara Seksi MKDU merupakan unit di Universitas Multimedia Nusantara yang bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pelaksanaan mata kuliah umum. Secara structural, unit ini berada di bawah Wakil Rektor I Bidang Akademik. Mata kuliah umum yang dikelola dan difasilitasi oleh Seksi MKDU UMN antara lain: Bahasa Indonesia (2 sks), Bahasa Inggris I (2 sks), Bahasa Inggris II (2 sks), Pancasila (2 sks), Kewarganegaraan (2 sks), dan Agama (2 sks).
Berdasarkan analisis atas keenam Unit LSE dari berbagai universitas tersebut maka akan terlihat sebagai berikut:
Tabel 4. Analisis Pembanding Unit LSE
No Unit/Universitas Cakupan Kekuatan Potensi
1 Character Building Development Center (CBDC), Binus Entrepreneurship Center (BEC) dan Binus Language Center
Binus University
- Memiliki struktur organisasi yang kuat
- Personel yang profesional dan memadai (jumlah banyak dengan
Mendekati ideal dengan menjalankan tugas dan fungsi masing-masing, namun bila tiga organ ini disinergikan akan menambah dampak yang lebih baik/positif
12
status pegawai tetap)
- Fokus pada masing-masing bidang
- Melaksanakan tri darma, bukan hanya pengajaran saja
- Merupakan organ yang mampu memberikan kontribusi pada pencapaian visi dan kekhasan universitas
- Mampu mendorong pendapatan bagi universitas (income generating)
- Menerbitkan sejumlah buku
bagi semua stakeholder Binus
2 Fakultas Liberal Arts Universitas Pelita
Harapan
- Memiliki struktur organisasi yang kuat
- Personel yang profesional dan memadai kuat (jumlah banyak dengan status pegawai tetap)
- Merupakan organ yang mampu memberikan kontribusi pada pencapaian visi dan kekhasan universitas
- Melaksanakan tri darma, bukan hanya pengajaran saja
Belum menunjukkan Income generating
13
3 Lembaga Tahap Persiapan Bersama
Institut Teknologi Bandung (ITB)
- Memiliki struktur organisasi yang kuat
- Personel yang profesional dan memadai (jumlah banyak dengan status pegawai tetap)
- Fokus pada tanggung jawab dan peran
- Merupakan organ yang mampu memberikan kontribusi pada pencapaian visi dan kekhasan universitas
Lebih banyak perperan pada memfasilitasi perkuliahan mata kuliah pada Tahap Persiapan Bersama (TPB)
4 Program Perkuliahan Dasar Umum (PPDU),
Universitas Telkom
- Memiliki struktur organisasi yang kuat
- Personel yang profesional dan memadai (jumlah banyak dengan status pegawai tetap)
- Fokus pada tanggung jawab dan peran
Lebih banyak perperan pada memfasilitasi perkuliahan mata kuliah umum. Belum melaksanakan Tridarma. Belum income generating Belum maksimak mewarnai pencapaian universitas
5 Pengembangan Kepribadian Pendidikan Tinggi (PPKBT)
Universitas Indonesia
- Memiliki struktur organisasi yang kuat
- Personel yang profesional dan memadai (jumlah banyak dengan status pegawai tetap)
Lebih banyak perperan pada memfasilitasi perkuliahan mata kuliah umum. Belum melaksanakan Tridarma. Belum income generating
14
- Fokus pada tanggung jawab dan peran
- Sudah mampu membuat materi pembelajaran yang terstandar dengan berbagai variasi
Belum maksimal mewarnai pencapaian universitas
6 Seksi Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU)
Universitas Multimedia Nusantara
- Memiliki struktur organisasi yang kuat
- Personel yang profesional dan memadai (jumlah banyak dengan status pegawai tetap)
- Fokus pada tanggung jawab dan peran
Lebih banyak perperan pada memfasilitasi perkuliahan mata kuliah umum. Belum melaksanakan Tridarma. Belum income generating Belum maksimal mewarnai pencapaian universitas
15
Penyelenggaraan Unit
Sebagai universitas yang dilahirkan oleh tokoh nasional, Bapak Ir. Ciputra, Universitas Pembangunan Jaya mengusung tagline yaitu:
“Integrity, Professionalism, Entrepreneurship” atau jika dijabarkan dapat menjadi “Mendidik Manusia Jaya yang berintegritas, professional dan memiliki spirit entrepreneur”. Tagline ini kemudian yang menjadi roh Universitas Pembangunan Jaya dalam upaya mewujudkan visinya yaitu:
Menjadi universitas yang unggul dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dan membentuk Manusia Jaya sebagai pembelajar seumur hidup, yang bermartabat, berwawasan
luas, berdaya saing tinggi, peduli lingkungan dan pelopor kesejahteraan
Upaya untuk mewujudkan visi tersebut dilakukan dengan cara menjalankan misi universitas sebagai berikut: 1. Melaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara profesional dan taat asas. 2. Menyelenggarakan pendidikan berkualitas. 3. Membangun budaya riset menuju tercapainya UPJ sebagai universitas riset. 4. Berperan aktif dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berdaya guna.
16
5. Membentuk Manusia Jaya sebagai pembelajar seumur hidup yang berperilaku luhur dan berdaya saing tinggi, melalui penerapan Nilai-Nilai Jaya dan pola ilmiah pokok UPJ
6. Bersinergi melalui kerjasama nasional dan internasional mencapai keunggulan komparatif.
Adapun visi dan misi tersebut perlu diwujudkan untuk mencapai tujuan dari Universitas Pembangunan Jaya yaitu: 1. Mewujudkan universitas yang unggul dalam tata kelola, program akademik dan
kurikulum yang kompetitif dan mampu bersaing dengan universitas lain di Asia Tenggara. 2. Menciptakan atmosfir akademik dan budaya akademik sebagai universitas riset. 3. Menghasilkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang unggul di bidang urban lifestyle
and urban development. 4. Menghasilkan pembelajar seumur hidup (lifelong learner) yang memiliki rasa ingin tahu
yang tinggi, berpikir logis dan kritis, giat menerapkan keilmuannya. 5. Menghasilkan lulusan bermartabat dan berwawasan luas, kreatif, inovatif, tanggap
terhadap perubahan serta berkontribusi nyata mengatasi masalah lingkungan dan kesejahteraan.
Visi, Misi, dan Tujuan universitas tersebut menjadi acuan bagi penyusunan visi, misi, dan tujuan pada tingkat unit, fakultas, dan program studi. Sebagai bagian dari Universitas Pembangunan Jaya, Unit LSE juga perlu menyelaraskan visi, misi, dan tujuannya dengan visi, misi, tujuan unit. Adapun visi dari Unit LSE adalah sebagai berikut:
Menjadi unit unggul dan professional yang memberikan kontribusi pada pencapaian visi, kekhasan dan keunggulan Universitas Pembangunan Jaya.
Selanjutnya, misi dari Unit LSE adalah sebagai berikut: 1. Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi 2. Menyelenggarakan pengajaran untuk mata kuliah umum serta mata kuliah inti dan khas
universitas 3. Melaksanakan kegiatan penelitian yang relevan dengan visi universitas 4. Melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang relevan dengan visi universitas 5. Menjadi resources dan pusat pembelajaran dalam bidang liberal arts, sustainable
development, entrepreneurship dan kajian-kajian urban. Visi dan Misi tersebut sangat penting untuk mencapai tujuan unit yaitu: 1. Menghasilkan mahasiswa dan lulusan yang berwawasan luas, kritis, terbuka dan adaptif
terhadap perubahan. 2. Mendorong terciptanya atmosfer kolaborasi lintas disiplin dalam bidang pengajaran,
penelitian dan pengabdian masyarakat pada mahasiswa dan staf pengajar
17
3. Mendorong mahasiswa dan alumni untuk melaksanakan aktivitas entreprenuership 4. Memberikan nilai tambah kepada mahasiswa, alumni dan universitas Rencana Strategis ini disusun berdasarkan visi dan misi Universitas Pembangunan Jaya, yang merupakan kristalisasi cita-cita dan komitmen bersama tentang kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dengan mempertimbangkan potensi yang dimiliki, permasalahan yang dihadapi serta berbagai kecenderungan perubahan lingkungan baik internal maupun eksternal yang sedang dan akan berlangsung. Berdasarkan visi, misi, dan tujuan tersebut, selanjutnya dirumuskan berbagai sasaran yang akan dicapai hingga tahun 2035, yang kemudian akan diturunkan dalam berbagai program pengembangan yang perlu ditempuh termasuk di dalamnya penentuan indikator-indikator keberhasilannya. Namun perjalanan untuk mencapai tujuan tersebut pastilah penuh dengan tantangan, baik dari eksternal maupun internal Unit LSE sehingga perlu dilakukan pemetaan terlebih dahulu tantangan dan peluang yang berasal dari eksternal, serta kelemahan dan kekuatan yang dimiliki dari internal Unit LSE. Demi menjaga kredibilitas Unit LSE agar tetap dapat memberikan layanan prima dan tetap relevan terhadap perubahan jaman, sangat penting untuk mengidentifikasi ancaman-ancaman dari luar yang perlu dipandang sebagai tantangan yang harus diatasi. Ancaman-ancaman itu sendiri adalah hal-hal diluar Unit LSE yang tidak dapat dikendalikan dan berdampak negatif bagi Unit LSE apabila tidak dikelola dengan baik. Berikut adalah daftar ancaman yang perlu diatasi oleh Unit LSE:
Tabel 5. Daftar Ancaman
No Deskripsi Ancaman Justifikasi Sumber
Informasi
A Ancaman Unit Pembanding
1 Institusi dari universitas pembanding lebih kuat dan profesional secara organisasi dalam melaksanakan tanggung jawabnya serta memfasilitasi tercapainya visi dan ciri khas universitas.
Kekuatan dan keprofesionalitas dapat ditinjau dari struktur organisasi, jumlah personel dan anggaran
Analisis unit pembanding pada bab Lingkungan Persaingan
2 Institusi dari universitas pembanding mampu memberikan nilai tambah pada stakeholdernya (mahasiswa, alumni, dosen dan universitas)
Institusi tersebut punya peran lebih besar, tidak hanya pengajaran. Namun juga penelitian, pengabdian masyarakat, pelatihan, penerbitan
Analisis unit pembanding pada bab Lingkungan Persaingan
18
buku/modul serta income generating
3 Institusi dari universitas pembanding mampu merekrut dan menarik dosen atau staf yang lebih kompeten
Unit LSE tidak mampu mempertahankan beberapa DLB yang hendak pindah ke universitas lain
Evaluasi internal Unit LSE
4 Institusi dari universitas pembanding mampu meningkatkan branding universitas dan menarik calon mahasiswa baru
Jumlah intake mahasiswa baru universitas pembanding jauh lebih besar.
Evaluasi internal Unit LSE
B Ancaman Perubahan Pengguna
Perubahan Keinginan Mahasiswa
1 Pada beberapa kasus mahasiswa mengambil mata kuliah KOTA bukan karena minat atau untuk meningkatkan kompetensinya, namun karena sekedar memenuhi persayaratan atau karena ketersediaan kuota kelas.
Selain peran Unit LSE dalam mensosialisasikan deskripsi singkat mata kuliah KOTA yang tersedia, diperlukan juga peran dosen PA dalam mengarahkan dan menginformasikan mata kuliah tersebut kepada mahasiswa bimbingannya
Evaluasi internal Unit LSE
2 Mata kuliah KOTA dianggap menambah beban SKS dan beban belajar
Perlu ditekankan bahwa mata kuliah KOTA bukan hanya sebagai prasyarat kelulusan mahasiswa UPJ akan tetapi mata kuliah KOTA dapat memperkaya pengetahuan, berwawasan luas dan menambah skill diluar dari
Evaluasi internal Unit LSE
19
bidang keilmuan yang ia geluti
3 Keseriusan mahasiswa dalam mengambil mata kuliah KOTA (karena kedua hal diatas)
Mahasiswa mengambil mata kuliah KOTA yang tersisa karena kuota sudah penuh.
Input dari program studi
4 Jumlah mahasiswa yang semakin besar dan meningkat (kelas reguler dan blended)
Jumlah mahasiswa yang terus bertambah harus dibarengi dengan pertambahan tenaga pengajar khusunya mata kuliah prodi LSE
Evaluasi internal Unit LSE
Perubahan Keinginan Alumni
1 Mata kuliah di bawah Unit LSE kurang relevan dengan pekerjaan alumni
Memaksimalkan mata kuliah kuliah di bawah unit LSE dengan mengikuti perkembangan zaman serta dapat diimplementasikan dalam dunia kerja dan dunia usaha
Evaluasi internal Unit LSE
2 Mata kuliah di bawah Unit LSE tidak menambah pengetahuan dan softskill alumni
Menerapkan Mata kuliah yang mengandung unsur kreatifitas dan inovatif serta berfokus pada ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang unggul di bidang urban lifestyle and urban development.
Evaluasi internal Unit LSE
Perubahan Keinginan Akademik
1 Unit LSE tidak bisa menyediakan lebih banyak mata kuliah KOTA favorit karena keterbatasan sumberdaya dari dosen dan Prodi
Penyediaan dan perekrutan tenaga pengajar/dosen sangat diperlukan
Evaluasi internal Unit LSE
20
seiring dengan bertambanhnya jumlah mahasiswa di UPJ.
2 Konten, sifat, deskripsi dan capaian pembelajaran dari mata kuliah KOTA yang ditawarkan Prodi belum sepenuhnya standar (bebarapa kasus karena nature dari prodi dan fakultas)
Terdapat mata kuluah KOTA yang berbeda antar Prodi, misalnya mata kuliah wajib Prodi dan mata kuliah pilihan, mata kuliah yang menggunakan labaratorium dan tatap muka di kelas
Evaluasi internal Unit LSE
3 Mata kuliah yang berada di bawah naungan Unit LSE banyak menyerap sumber daya prodi
Prodi memiliki keterbatasan sumber daya tenaga pengajar/dosen untuk membuka mata kuliah KOTA dan mata kuliah umum (MKU)
Evaluasi internal Unit LSE
C Ancaman Teknologi
1 Model dan metode pengajaran yang kurang relevan dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi
Hampir semua mata kuliah KOTA menggunakan metode pembelajaran konvensional dalam mendeliver materi ke mahasiswa.
Evaluasi internal Unit LSE
2 Terbatasnya jumlah laboratorium komputer pada beberapa mata Kuliah KOTA khusus praktikum komputer
Penambahan jumlah laboratorium komputer untuk mengakomodasi penambahan jumlah mahasiswa yang mengambil mata kuliah KOTA yang jumlahnya
Evaluasi internal Unit LSE
21
semakin bertambah
E Ancaman Perubahan Regulasi
1 Penambahan muatan-muatan pembelajaran dari intitusi pemerintah yang dimasukkan dalam mata kuliah umum atau mata kuliah KOTA (seperti pendidikan anti korupsi, pendidikan kesadaran pajak, pendidikan toleransi dan anti radikalisme).
Akan ada modifikasi pada capaian pembelajaran dan isi pembelajaran dari mata kuliah
Evaluasi internal Unit LSE
Namun dibalik setiap tantangan selalu ada peluang dan Unit LSE perlu juga mengidentifikasi peluang-peluang apa saja yang dapat dimanfaatkan agar tujuan penyelenggaraannya tercapai. Adapun peluang adalah hal-hal diluar Unit LSE yang tak dapat dikendalikan dan memiliki dampak positif/menguntungkan apabila dapat dimanfaatkan dengan baik. Berikut adalah daftar peluang yang perlu dimanfaatkan oleh Unit LSE:
Tabel 6. Daftar Peluang
No Deskripsi Peluang Justifikasi Sumber Informasi
A Peluang Unit Pembanding
1 Unit pembanding lain tidak memilki program pendidikan lintas disiplin yang dapat diambil secara terbuka oleh semua mahasiswa dari berbagai prodi.
Hal ini menjadi kesempatan bagi UPJ untuk menarik minat calon mahasiswa baru dengan kekhasan serta keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh unit pembanding lainnya
Evaluasi internal Unit LSE
2 Tidak semua unit pembanding menyelenggarakan mata kuliah yang bertopik urban sementara UPJ memiliki mata kuliah yang mengkaji kawasan urban relatif banyak.
Memaksimalkan keunggulan dan kekhasan UPJ yang unggul di bidang urban lifestyle and urban development.
Evaluasi internal Unit LSE
3 Menjalin kerja sama dengan institusi-institusi (pemerintah, swasta, universitas, NGO) lain yang relevan dengan visi dan misi Unit LSE
Peluang menjaling kerja sama dengan berbagai mitra baik institusi pemerintah, swasta, universitas, NGO untuk pengembangan
Evaluasi internal Unit LSE
22
kualitas dan mutu unit LSE kedepannya
4 Pengajuan dana hibah ke pihak eksternal untuk pengelolaan, penelitian dan pengabdian masyarakat
Terdapat peluang untuk mendapatkan danah hibah dari Dikti untuk skema hibah General Education atau Merdeka Belajar
Evaluasi internal Unit LSE
B Peluang pada Pengguna
1 Menjadi strategi branding untuk menarik minat calon mahasiswa baru
branding keunggulan dan kekhasan UPJ ini menjadi peluang yang perlu dimaksimalkan melalui promosi diluar kampus
Evaluasi internal Unit LSE
2 Memberikan nilai tambah kepada alumni Dengan metode pengajaran yang menghasilkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang unggul di bidang urban lifestyle and urban development.
Evaluasi internal Unit LSE
3 Memberikan nilai tambah kepada pengguna lulusan UPJ
Mampu memberikan kontribusi lebih ke pengguna lulusan dengan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh selama menempuh bangku perkuliahan di UPJ
Evaluasi internal Unit LSE
C Peluang Teknologi
1 Pemanfaatan online learning pada mata kuliah di bawah Unit LSE
Penyiapan sumber daya manusia dan teknologi menjadi hal yang utama dalam mengaplikasikan online learning dibeberapa mata kuliah khususnya dibawah unit LSE
Evaluasi internal Unit LSE
23
2 Penggunaan aplikasi dan sistem digital dalam proses kerja Unit LSE
Memaksimalkan teknologi informasi sebagai bagian yang sangat vital dalam proses kerja baik itu sifatnya operasional maupun administratif pada unit LSE
Evaluasi internal Unit LSE
3 Pemanfaatan teknologi dan media sosial untuk sosialisasi dan branding keunggulan dan kekhasan UPJ
Strategi dalam mempromosikan baik di internal kampus maupun eksternal (luar kampus) melalui sosialisasi dan media sosial tentang keunggulan dan kekhasan UPJ
Evaluasi internal Unit LSE
D Peluang Regulasi
1 Adanya kebijakan mengenai mata kuliah lintas disiplin yang dapat meningkatkan pengetahuan dan skill mahasiswa
Kebijakan mata kuliah lintas disiplin ilmu atau sering disebut mata kuliah KOTA dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mempelajari dan mengembangkan disiplin ilmu tersebut untuk memperkaya wawasan ilmu pengetahuan dan skill baik itu berupa softskill maupun hardskill
Evaluasi internal Unit LSE
2 Kebijakan program Merdeka Belajar Kebijakan untuk mengambil mata kuliah di luar Prodi atau universitas telah ditetapkan oleh
Kebijakan Kampus Merdeka oleh Kemenerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
24
regulator (Kemendiknas)
Selanjutnya Unit LSE juga perlu mengevaluasi dirinya sendiri untuk memahami kelemahan apa yang dimiliki dan kekuatan apa yang perlu dibangun. Kelemahan dalam analisis ini adalah hal-hal di dalam Unit LSE yang dapat dikendalikan dan berdampak negatif apabila tidak dikelola dengan baik, serta kelemahan yang sama sudah berhasil diselesaikan oleh pembanding. Berikut adalah daftar kelemahan yang perlu segera diselesaikan oleh Unit LSE:
Tabel 7. Daftar Kelemahan
No Deskripsi Kelemahan Justifikasi Sumber Informasi
A Kelemahan SDM
1 Tidak mampu mempertahankan staf pengajar/dosen yang kompeten dan profesional
Setiap semester selalu ada proses perekrutan dosen baru Unit LSE
Evaluasi internal Unit LSE
2 Sebagian dosen Unit LSE statusnya tidak tetap.
Dengan mempertahankan tim pengajar/dosen tidak tetap yang telah dibentuk diperlukan adanya regulasi atau kebijakan tentang pengangkatan dosen tidak tetap menjadi dosen tetap
Evaluasi internal Unit LSE
3 Belum mampu memberikan peningkatan kapasitas secara reguler kepada staf dan dosen Unit LSE
Jumlah pelatihan, workshop yang diikuti oleh staf dan dosen Unit LSE masih minim
Evaluasi internal Unit LSE
4 Jumlah staf Unit LSE perlu ditambah untuk mencapai target Unit dan Universitas di tahun 2025
Jumlah mahasiswa dan dosen akan bertambah secara signifikan
Masterplan UPJ
5 Kesulitan mendapatkan dosen pengampu mata kuliah KOTA dan mata kuliah inti universitas (Daslog, Entrepeneurship, Sustainable Development)
Seleksi penerimaan atau perekrutan tenaga pengajar/ dosen dilakukan dengan melihat penambahan jumlah mahasiswa yang bertambah.
Evaluasi internal Unit LSE
25
6 Kepala Unit LSE memiliki peran ganda sebagai dosen Prodi
Tidak bisa bekerja secara terfokus dan maksimal
Evaluasi internal Unit LSE
B Kelemahan Finansial
1 Pembiayaan untuk operasional, pengelolaan dan investasi masih tergantung penuh pada universitas
Keperluan untuk membayar honor Dosen Luar Biasa (DLB) atau staf LSE masih tergantung dari universitas
Evaluasi internal Unit LSE
2 Unit LSE belum memberikan sumbangan untuk income generating pada universitas
Belum ada kerjasama antara Unit LSE dengan pihak eksternal untuk income generating
Evaluasi internal Unit LSE
C Kelemahan Teknologi/Fasilitas
1 Data yang diperlukan oleh Unit LSE untuk proses monitoring dan evaluasi belum online dan realtime
Diperlukan adanya sistem yang reliable yang dapat mengakomodasi data yang dibutuhkan dalam proses monitoring dan evaluasi tersebut
Evaluasi internal Unit LSE
2 Belum dikembangkannya dashboard digital Unit LSE
Dashboard tersebut dimaksudkan untuk memuat database serta informasi terkait unit LSE itu sendiri
Evaluasi internal Unit LSE
3 Sistem yang digunakan untuk memfasilitasi mata kuliah online pada Unit LSE belum handal dan reliable
Peningkatan sistem dan teknologi untuk mengakomodir atau memfasilitasi mata kuliah online agar proses perkuliahan lebih optimal
Evaluasi internal Unit LSE
4 Jumlah mata kuliah online pada Unit LSE masih terbatas
Seiring dengan bertambahnya mahasiswa harus dibarengi dengan penambahan mata kuliah khususnya mata kuliah online
Evaluasi internal Unit LSE
26
dengan didukung sistem yang handal
5 Belum menggunakan teknologi dan media sosial untuk sosialisasi dan branding keunggulan dan ciri khas UPJ
Nilai jual atau branding UPJ yang mempunyai keunggulan dan ciri khas harus di promosikan atau disosialisasikan dengan memanfaatkan teknologi media sosial, youtube, website dsb.
Evaluasi internal Unit LSE
D Kelemahan Sistem Penyelenggaraan
1 Output dari mata kuliah KOTA belum terukur
Diperlukan adanya penyesuaian RPS mata kuliah KOTA serta keluaran atau output yang jelas dan terukur
Evaluasi internal Unit LSE
2 Produk dari mata kuliah di bawah unit LSE belum termanfaatkan secara maksimal
Diperlukan adanya pengelolaan dan pemanfaatan secara maksimal hasil karya atau produk dari mata kuliah dibawah unit LSE dengan dukungan dari universitas
Evaluasi internal Unit LSE
3 Sistem penyelenggaraan kerja di bawah Unit LSE beberapa kali mengalami perubahan baik karena faktor eksternal dan internal (contohnya prosedur pengambilan mata kuliah KOTA, mata kuliah inti universitas, jumlah SKS mata kuliah KOTA)
Adanya penyesuaian sistem penyelenggaraan kerja yang harus dibarengi dengan sistem data dan informasi yang bersifat realtime dan up to date
Evaluasi internal Unit LSE
E Kelemahan Metode Kerja
1 Beberapa proses dan metode kerja di Unit LSE masih dilakukan secara manual sehingga tidak efisien dan membuang banyak waktu (mengolah data
diperlukan adanya sistem atau aplikasi pengolah data yang reliable sekaligus
Evaluasi internal Unit LSE
27
mahasiswa, data mata kuliah, data evaluasi dosen, dsb)
sebagai database unit LSE sehingga dapat memudahkan dalam penyajian dalam kebutuhan data dan informasi yang realtime dan up to date.
2 Proses kerja dari Unit LSE sangat kompleks karena berkaitan dengan banyak pihak, mulai mahasiswa, prodi, fakultas, BP dan ICT. Hal ini berpengaruh pada keefisienan dan efektivitas.
Penerapan sistem informasi yang tertintegrasi dengan unit-unit yang berkaitan satu sama lain sehingga memudahkan dalam memperoleh data dan informasi sehingga waktu dan tenaga dapat lebih efisien dan efektif
Evaluasi internal Unit LSE
Selanjutnya Unit LSE juga perlu memetakan kekuatannya dengan baik. Kekuatan yang dimaksud dalam analisis ini adalah hal-hal di dalam Unit LSE, dapat dikendalikan, disukai pihak eksternal dan tidak dimiliki oleh pembanding. Berikut adalah daftar kekuatan yang perlu segera dimanfaatkan oleh Unit LSE:
Tabel 8. Daftar Kekuatan
No Deskripsi Kekuatan Justifikasi Sumber Informasi
A Kekuatan SDM
1 Jumlah staf sangat efisien Dibandingkan dengan unit pembanding lainnya unit LSE memiliki jumlah SDM yang sedikit dan berdampak pada anggaran.
Evaluasi internal Unit LSE
2 Kualitas SDM Unit LSE kompeten dan profesional
Dengan menggunakan metode perekrutan yang sesuai SOP serta komitmen dalam memajukan unit LSE agar semakin baik lagi
Evaluasi internal Unit LSE
3 Kualitas, profesionalitas dan kompetensi Dosen Luar Biasa (DLB) Unit LSE baik
Metode seleksi atau recruitment DLB
Evaluasi internal Unit LSE
28
sangat memperhatikan unsur-unsur kualitas, integritas, dan profesionalitas dalam menunjang proses perkuliahan
4 Staf dan dosen di bawah Unit LSE memahami ruang lingkup dan proses kerja di pekerjaannya
Konsep serta tujuan unit LSE sesuai dengan visi dan misi UPJ tersampaikan dengan baik dan jelas serta mudah dipahami
Evaluasi internal Unit LSE
B Kekuatan Finansial
1 Pembiayaan untuk operasional dan investasi mendapat dukungan penuh dari universitas
Dukungan anggaran ini berdampak pada pengelolaan dan peningkatan kualitas dan mutu unit LSE
Evaluasi internal Unit LSE
2 Pengelolaan keuangan yang efisien dan akuntable
Anggaran yang berikan pada unit LSE dikelolah dengan penuh tanggungjawab.
Evaluasi internal Unit LSE
C Kekuatan Teknologi/Fasilitas
1 Secara umum, penyelenggaraan kerja Unit LSE telah didukung oleh teknologi informasi
Dukungan sistem informasi dan teknologi sangat berperan penting dalam penyelenggaraan pekerjaan pada unit LSE baik sifatnya operasional maupun administratif.
Evaluasi internal Unit LSE
2 Penggunaan teknologi online untuk pelaksanaan beberapa mata kuliah di bawah Unit LSE
Menambah kualitas dan kuantitas penerapan teknologi online khususnya pada mata kuliah blended learning dibawah unit LSE
Evaluasi internal Unit LSE
3 Proses kerja Unit LSE didukung oleh tim ICT
Dukungan penuh dari unit lainnya yang
Evaluasi internal Unit LSE
29
berhungan langsung dengan unit LSE khususnya unit ICT yang memfasilitasi sitem informasi dan aplikasi yang berkaitan dengan unit LSE
D Kekuatan Sistem Penyelenggaraan
1 Sistem/prosedur penyelenggaraan dan pengelolaan Unit LSE telah dibakukan secara formal (melalui dokumen SOP, Kurikulum, Buku panduan) dan sistematis
Beberapa dasar atau prosedur yang telah dibuat dan dibakukan kedalam suatu dokumen dan buku yang menjadi pedoman atau panduan pada unit LSE dalam menjalankan proses penyelenggaraan pekerjaan di unit
Evaluasi internal Unit LSE
2 Penyelenggaraan dan pengelolaan Unit LSE telah dilakukan dengan baik dan mendapatkan evaluasi secara periodik
Evaluasi penyelenggaraan dan pengelolaan dilakukan secara berkala dan berkesinambungan, agar target atau tujuan yang diharapakan dapat tercapai
Evaluasi internal Unit LSE
3 Sistem yang digunakan oleh Unit LSE bersifat adaptif, dalam artian setiap ada perubahan proses kerja (contohnya perubahan prosedur mata kuliah KOTA) didukung oleh perubahan sistem
Dengan sistem yang digunakan mengikuti perubahan prosedur, dimana perubahan tersebut kearah yang lebih baik dan sesuai dengan ketentuan sehingga dilakukan proses kerja yang bersifat dinamis dengan mempertimbangkan kualitas serta pelayanan yang baik
Evaluasi internal Unit LSE
30
E Kekuatan Metode Kerja
1 Metode/prosedur kerja Unit LSE telah dikembangkan secara terstruktur dan formal serta telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan prosedur
Unit LSE telah menggunakan metode/prosedur sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku yang dituangkan dalam bentuk standar operasional prosedur dan buku panduan.
Evaluasi internal Unit LSE
2 Koordinasi dan komunikasi antar unit di lingkup universitas cukup baik dilaksanakan oleh Unit LSE
Hubungan antar unit berupa koordinasi dilakukan secara intens, yang dimaksudkan untuk memperoleh data dan infomasi yang akurat dan valid sehingga data dan informasi tersebut dapat di pertanggungjawabkan
Evaluasi internal Unit LSE
3 Kerja sama antar unit di lingkup universitas cukup baik dilaksanakan oleh Unit LSE
Unit LSE menjalin kerjasama antar unit secara terstruktur dan sistematis dalam mendukung program dan tujuan unit LSE
4 Unit LSE cukup terbuka dalam menerima umpan balik dari stakeholder (mahasiswa, unit lain, program studi dan pimpinan universitas)
Terbuka dalam menerima umpan balik, baik itu berupa masukan, kritikan dan saran sebagai bentuk evaluasi internal unit LSE ke arah yang lebih baik
Evaluasi internal Unit LSE
31
Matriks T.O.W.S Analisis T.O.W.S di atas menunjukan bahwa Unit LSE Universitas Pembangunan Jaya pada saat ini dinilai memiliki lebih banyak kelemahan dibandingkan kekuatan, dan menghadapi lebih banyak ancaman daripada peluang. Langkah antisipati perlu dilakukan untuk mengatasi ancaman dan meminimalisasi kelemahan tersebut, yang diselaraskan dengan maksimalisasi kekuatan yang dimiliki dalam upaya memaksimalkan peluang. Berdasarkan paparan pada bagian sebelumnya, maka T.O.W.S matrix untuk Unit LSE Universitas Pembangunan Jaya adalah sebagai berikut:
Tabel 9. TOWS Matrix Mini-Max
Peluang
Kelemahan
Strategy Mini-Max
1 Memberikan status dosen tetap kepada DLB
2 Merekrut staf baru untuk Unit LSE
3 Menambah jumlah dosen pengampu
4 Meminimalkan atau menghilangkan pekerjaan-pekerjaan yang sifat manual dengan cara pengembangan sistem informasi dan aplikasi
5 Mendapat dukungan penuh dalam penyiapan kebutuhan data dan informasi dari unit BP, prodi, ICT dan unit lainnya.
32
Strategi Mini-Max ini adalah tindakan-tindakan strategis yang harus dilakukan oleh Unit LSE untuk meminimalisasi kelemahan yang sekaligus dapat memaksimalkan peluang. Strategi ini ditentukan berdasarkan analisis pada tabel peluang di pembahasan sebelumnya, diantaranya mencakup: pemanfaatan dan pengoptimalan sumber daya manusia di Unit LSE dalam rangka mencapai tujuan dan target-target dari unit LSE serta pemanfaatan aplikasi dan sistem digital/otomatisasi dalam proses kerja Unit LSE Selanjutnya Unit LSE juga perlu menyusun strategi Maksi-Max seperti yang dipaparkan pada tabel 10 berikut:
Tabel 10. TOWS Matrix Maksi-Max
Peluang
Kekuatan
Strategy Maksi-Max
1 Memperkuat struktur organisasi Unit LSE
2 Meningkatkan pengelolaan dan kualitas SDM Unit LSE (baik staf maupun dosen)
3 Meningkatkan peran Unit LSE (bukan hanya memfasilitasi pengajaran saja)
4 Meningkatkan kualitas pelayanan, output serta produk dari mata kuliah dibawah unit LSE
5 Memaksimalkan pengelolaan data dan informasi melalui pengembangan sistem informasi dan aplikasi
Strategi Maksi-Max ini adalah tindakan-tindakan strategis yang harus dilakukan oleh Unit LSE untuk memaksimalkan kekuatan yang dimiliki demi memaksimalkan peluang yang ada. Strategi ini dikembangkan berdasarkan analisis kekuatan dan peluang yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, antara lain seperti: posisi dan peran strategis Unit LSE UPJ dibandingkan dengan unit-unit lain dari kampus pembanding, perubahan regulasi dari Kemendikbud tentang Kampus Merdeka, serta meningkatkan value (nilai tambah) dan branding baik bagi alumni maupun UPJ. Selanjutnya Unit LSE juga perlu untuk meyusun strategi Maksi-Min sebagai berikut:
Tabel 11. TOWS Matrix Maksi-Min
Ancaman
Kekuatan
Strategy Maksi-Min
1 Jumlah mahasiswa yang terus bertambah harus dibarengi dengan pertambahan tenaga pengajar khusunya mata kuliah prodi LSE
2 Menerapkan Mata kuliah yang mengandung unsur kreatifitas dan inovatif serta berfokus pada ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang unggul di bidang urban lifestyle and urban development.
3 Penambahan jumlah laboratorium komputer untuk mengakomodasi penambahan jumlah mahasiswa yang mengambil mata kuliah KOTA yang jumlahnya semakin bertambah
4 Kekuatan dan keprofesionalitas dapat ditinjau dari struktur organisasi, jumlah personel dan anggaran
33
5 Memfasilitasi dalam peningkatan SDM melalui pengembangan penelitian, pengabdian masyarakat, pelatihan, penerbitan buku/modul serta income generating
Strategi Maksi-Min ini adalah tindakan-tindakan strategis yang harus dilakukan oleh Unit LSE untuk memaksimalkan kekuatan yang dimiliki demi mengantisipasi ancaman-ancaman dari luar. Beberapa ancaman eksternal yang dapat memberikan dampak pada kinerja Unit LSE UPJ antara lain: keberadaan unit-unit pembanding dari universitas-universitas yang sudah lebih mapan, perubahan preferensi dari pengguna (mahasiswa, alumni, pengguna lulusan), perubahan kebijakan dari pemerintah, dll. Selanjutnya Unit LSE juga perlu menyusun strategi Mini-Min sebagai berikut:
Tabel 12. TOWS Matrix Mini-Min
Ancaman
Kelemahan
Strategy Mini-Min
1 Unit LSE meningkatkan branding
2 Memberikan nilai tambah
3 Memberikan skema insentif kepada dosen di bawah Unit LSE
4 Memberikan peran yang lebih kaya dan bervariasi kepada dosen di bawah Unit LSE
5 Income generating agar tidak tergantung pada universitas
Strategi Mini-min ini adalah tindakan-tindakan strategis yang harus dilakukan oleh Unit LSE untuk meminimalisasi kelemahan sekaligus unutk mengantisipasi ancaman. Kelemahan-kelemahan yang harus diatasi meliputi keterbatasan SDM, struktur organisasi yang masih lemah, sistem pengelolaan data yang belum handal dan sumber pembiayaan (finansial) masih tergantung pada mahasiswa. Berdasarkan empat tabel TOWS Matrix tersebut, Unit LSE selanjutnya menyusun serangkaian sasaran yang spesifik, terukur, dapat dipertanggungjawabkan, rasional, dan memiliki lingkup waktu yang jelas.
34
Rencana Capaian Mengembangkan atau memperkuat Unit LSE untuk menjadi unit yang dapat dibanggakan oleh universitas merupakan proses yang panjang dan berkelanjutan. Proses ini membutuhkan waktu yang panjang karena berkaitan dengan upaya meyakinkan stakeholder, internal maupun external. Berkelanjutan, karena dunia terus berubah sehingga Unit LSE harus juga beradaptasi dengan perubahan tersebut untuk menjaga dirinya tetap relevan di tengah masyarakat. Pada bagian sebelumnya telah dipaparkan T.O.W.S analysis yang selanjutnya dapat digunakan sebagai pijakan untuk memulai suatu perjalanan panjang membangun Unit LSE Universitas Pembangunan Jaya agar semakin berkualitas dalam memberikan layanan prima. Selanjutnya, berdasarkan T.O.W.S matrix tersebut setidaknya terdapat 20 strategi yang secara cepat dapat dilakukan Unit LSE Universitas Pembangunan Jaya untuk meningkatkan kualitas layanannya. Namun upaya-upaya implementasi dari stategi tersebut harus tetap mengacu pada milestone Universitas Pembangunan Jaya sebagai berikut:
35
Gambar 2. Milestone Universitas Pembangunan Jaya Milestone tersebut telah ditetapkan pada tingkat universitas dan menjadi panduan dalam penyusunan program kerja Unit LSE sehingga wajib diadaptasi juga dalam rencana strategis yang akan diimplementasikan. Adapun milestone pencapaian yang ditetapkan dalam rencana strategis Unit LSE Universitas Pembangunan Jaya adalah sebagai berikut:
Gambar 3. Milestone Pencapaian Rencana Strategis Peningkatan Kualitas Unit LSE
Excellent Unit
Empowerment Unit
Resources & Learning Unit
2020-2025
2025-2030
2030-2035
1. Penguatan Organisasi 2. Penguatan kapasitas dan
kapabilitas SDM 3. Peningkatan peran Unit LSE
4. Efisiensi sistem & prosedur 5. Peningkatan layanan, output
& produk
1. Pusat pembelajaran
2. Pusat rujukan/referensi 3. Pengembangan kurikulum dan
metode pembelajaran 4. Pusat inovasi
1. Menambah value pada stakeholder
2. Meningkatkan branding & warna khas UPJ
3. Pusat Bahasa 4. Generating income
36
Periode pertama (2020 – 2025): Excellent Unit Periode pertama Unit LSE yang bertema “Excellent Unit” menekankan pada penguatan, peningkatan dan pengayaan peran Unit LSE seiring dengan perkembangan UPJ agar Unit LSE dapat menyelenggarakan dan memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan dari stakeholder dengan baik. Periode pertama ini juga merupakan fase yang penting sebagai landasan dan persiapaan untuk mencapai periode kedua. Bila periode pertama ini gagal dipenuhi, maka akan mempengaruhi pencapaian dan target pada periode dua. Beberapa sasaran strategis telah ditetapkan pada periode pertama ini, yaitu: penguatan dan penambahan struktur organisasi Unit LSE, penguatan kualitas dan peningkatan pengelolaan SDM Unit LSE, peningkatan peran Unit LSE yang mencakup area Tri Dharma perguruan tinggi serta peningkatan layanan, output dan produk dari Unit LSE. Periode kedua (2025 – 2030): Empowerment Unit Empowerment Unit menjadi tema Unit LSE pada periode kedua. Pada periode ini Unit LSE hendak memberikan penguatan dan pemberdayaan kepada stakeholder (mahasiswa, program studi, universitas, alumni) dengan cara menambah value/nilai, memperkuat branding, kekhasan dan keunggulan UPJ, membentuk Pusat Bahasa (Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia), mampu memberikan tambahan finansial kepada universitas melalui layanan-layanannya Periode ketiga (2030 – 2035): Resources and Learning Unit Pada periode ketiga, tema yang ditetapkan Unit LSE yaitu, Resources and Learning Unit. Setelah mampu menjadi unit yang memberikan layanan prima dan memberikan nilai tambah kepada stakeholder, Unit LSE bertransformasi menjadi unit yang menyediakan sumber pembelajaran berkaitan dengan pola ilmiah pokok dan kekhasan UPJ, baik untuk pihak internal dan eksternal. Sasaran strategis yang akan dicapai pada periode ketiga ini antara lain: menjadi pusat pembelajaran, sebagai tempat rujukan/referensi, pengembangan kurikulum dan metode pembelajaran mata kuliah di bawan Unit LSE, tempat inovasi Tentunya ketiga milestone tersebut tidak dapat diwujudkan dengan kekuatan Unit LSE semata, tapi juga membutuhkan dukungan dari semua unit dalam struktur organisasi Universitas Pembangunan Jaya yang harus diarahkan dan disalurkan pada satu fokus tertentu sehingga akan menjadi kekuatan yang solid dan berbeda nuansanya dari apa yang ditawarkan oleh universitas lain. Kegagalan melakukan sinkronisasi antara kegiatan operasional sehari-hari, karya-karya, dengan stretegi Unit LSE akan menimbulkan inefisiensi sumber daya yang digunakan, serta menimbulkan penggunaan waktu yang juga tidak efektif. Target dalam rencana strategis ini disusun dengan ukuran pencapaian yang jelas dan spesifik agar dapat dilakukan penilaian capaian secara lebih obyektif dan lebih mudah dipahami oleh setiap anggota organisasi Unit LSE. Adapun ukuran spesifik dari tahun pertama dari target-target tersebut adalah sebagai berikut:
37
Tabel 13. Target 1 Tahun 1 Periode 2020 – 2025
Target 1: Penguatan Struktur Organisasi 2023 - 2025
No Key Performance Indicator Nilai Target Cakupan
1 Pengembangan struktur organisasi Unit LSE SK Pengangkatan dan Penguatan Struktur Unit LSE
Lokal
2 Pembagian fungsi dan peran yang terstruktur dan jelas SK Penetapan Struktur LSE
Lokal
3 Analisis jabatan yang objektif Dokumen analisis jabatan Unit LSE
Lokal
4 Penajaman KPI Unit LSE Dokumen KPI Lokal
5 Penambahan personel / staf pada Unit LSE SK Pengangkatan
Lokal
Tabel 14. Target 2 Tahun 1 Periode 2020-2025
Target 2: Penguatan Sumber Daya Manusia (Staf & Dosen) 2020 – 2025
No Key Performance Indicator Nilai Target Cakupan
1 Pelatihan staf Unit LSE 1 x/smt Nasional
2 Pelatihan Dosen Unit LSE 1 x/smt Nasional
3 Konferensi/Seminar yang diikuti oleh staf/dosen Unit LSE 1 x/smt Nasional
4 Peningkatan benefit staf dan dosen Unit LSE Periodik Lokal
5 Coaching, workshop, sharing session pada dosen Unit LSE 1 x/smt Nasional
6 Program pengembangan (development) bagi staf dan dosen Unit LSE
1 x/smt Nasional
Tabel 15. Target 3 Tahun 1 Periode 2020-2025
Target 3: Peningkatan dan Pengayaan Peran Unit LSE 2022 - 2025
No Key Performance Indicator Nilai Target Cakupan
1 Memfasilitasi dan mengelola kegiatan perkuliahan Mata Kuliah Umum (MKU) untuk Program Reguler & Program Blended.
Setiap semester
Lokal
2 Memfasilitasi dan mengelola kegiatan perkuliahan Mata Kuliah Khas Universitas untuk Program Reguler, Program Blended dan Program Merdeka Belajar untuk mahasiswa eksternal.
Setiap semester
Lokal
38
3 Memfasilitasi dan mengelola kegiatan perkuliahan Mata Kuliah KOTA untuk Program Reguler, Program Blended dan Program Merdeka Belajar untuk mahasiswa eksternal.
Setiap semester
Lokal
4 Melaksanakan kegiatan penelitian Setiap semester
Lokal
5 Melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat Setiap semester
Lokal
6 Menyelenggarakan dan memfasilitasi kegiatan pembelajaran lain seperti pelatihan, seminar, workshop, coaching, mentoring, untuk internal UPJ (mahasiswa, staf dan dosen) serta eksternal (public).
Periodik Lokal
7 Mereview dan memperbarui kurikulum dan RPS mata kuliah-mata kuliah Unit LSE
Periodik Lokal
Tabel 16. Target 4 Tahun 1 Peride 2020-2025
Target 4: Efisiensi Sistem & Prosedur Kerja Unit LSE 2020 - 2025
No Key Performance Indicator Nilai Target Cakupan
1 Pengembangan dashboard Unit LSE Adanya sistem informasi LSE yang terintegrasi
Lokal
2 Pengelolaan data Unit LSE secara online dan realtime Adanya sistem informasi LSE yang terintegrasi
Lokal
3 Penyediaan dan analisis data yang akurat sebagai dasar untuk menentukan kebijakan
Adanya sistem informasi LSE yang terintegrasi
Lokal
4 Pengembangan sistem data dan informasi terintegrasi dengan unit lainnya yang berkaitan dengan program kerja unit LSE
Adanya sistem informasi LSE yang terintegrasi
Lokal
5 Semua proses bisnis Unit LSE menggunakan sistem online Adanya sistem informasi LSE yang terintegrasi
Lokal
39
Tabel 17. Target 5 Tahun 1 Periode 2020-2025
Target 5: Peningkatan Layanan, Output & Produk Unit LSE 2020 - 2025
No Key Performance Indicator Nilai Target Cakupan
1 Tingkat kepuasan stakeholder terhadap proses administrasi Unit LSE
Hasil survey tiap semester
Lokal
2 Tingkat kepuasan stakeholder terhadap layanan pengajaran Unit LSE
Hasil survey tiap semester
Lokal
3 Tingkat kepuasan stakeholder terhadap kurikulum Unit LSE Hasil survey tiap semester
Lokal
4 Tingkat kepuasan stakeholder terhadap output dari kegiatan Unit LSE
Hasil survey tiap semester
Lokal
5 Tingkat kepuasan stakeholder terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh Unit LSE
Hasil survey tiap semester
Lokal
Unit LSE meyakini bahwa pertumbuhan harus dapat dicapai untuk setiap tahunnya, yang menjadi indikator kuat perkembangan. Oleh karena itu penyusunan target untuk 2020-2025 harus juga mencerminkan pertumbuhan yang dapat diukur, jelas, dan sesuai dengan potensi yang ada. Selanjutnya, berdasarkan tabel target tahunan diatas maka target pertumbuhan Unit LSE dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 18. Pertumbuhan target 2020-2025
No. Deskripsi Target Capaian 2020 /2021
2021 /2022
2022 /2023
2023 /2024
2024 /2025
Unit
Target 1: Penguatan Struktur Organisasi
1 Perubahan struktur organisasi Unit LSE
1 x 1 x 1 x 1 x 1 x LSE
2 Pembagian fungsi dan peran yang terstruktur dan jelas
1 x 1 x 1 x 1 x 1 x LSE
3 Analisis jabatan yang jelas dan obyektif
1 x 1 x 1 x 1 x 1 x LSE
4 Penambahan KPI Unit LSE 1 x 1 x 1 x 1 x 1 x LSE
5 Penambahan personel / staf pada Unit LSE
Tercapai Tercapai 1 x 1 x 1 x LSE
40
Target 2: Penguatan Sumber Daya Manusia (Staf & Dosen)
LSE
1 Pelatihan staf Unit LSE Tercapai Tercapai 1 x 1 x 1 x LSE
2 Pelatihan Dosen Unit LSE Tercapai Tercapai 1 x 1 x 1 x LSE
3 Konferensi/Seminar yang diikuti oleh staf/dosen Unit LSE
Tercapai Tercapai 1 x 1 x 1 x LSE
4 Peningkatan benefit staf dan dosen Unit LSE
1 x 1 x 1 x 1 x 1 x LSE
5 Coaching, workshop, sharing session pada dosen Unit LSE
1 x 1 x 1 x 1 x 1 x LSE
6 Program pengembangan (development) bagi staf dan dosen Unit LSE
1 x 1 x 1 x 1 x 1 x LSE
Target 3: Peningkatan dan Pengayaan Peran Unit LSE
1 Memfasilitasi dan mengelola kegiatan perkuliahan Mata Kuliah Umum (MKU) untuk Program Reguler & Program Blended
Tiap smt Tiap smt
Tiap smt
Tiap smt
Tiap smt
LSE
2 Memfasilitasi dan mengelola kegiatan perkuliahan Mata Kuliah Khas Universitas untuk Program Reguler & Program Blended
Tiap smt
Tiap smt
Tiap smt
Tiap smt
Tiap smt
LSE
3 Memfasilitasi dan mengelola kegiatan perkuliahan Mata Kuliah KOTA untuk Program Reguler & Program Blended
Tiap smt
Tiap smt
Tiap smt
Tiap smt
Tiap smt
LSE
4 Melaksanakan kegiatan penelitian 1 x 1 x 1 x 1 x 1 x LSE
5 Melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat
1 x 1 x 1 x 1 x 1 x LSE
6 Menyelenggarakan dan memfasilitasi kegiatan pembelajaran lain seperti pelatihan, workshop, coaching, mentoring, untuk staf dan dosen LSE
1 x 1 x 1 x 1 x 1 x LSE
7 Mereview dan memperbarui kurikulum dan RPS mata kuliah-mata kuliah Unit LSE
1 x 1 x 1 1 x 1 x LSE
41
Target 4: Efisiensi Sistem & Prosedur Kerja Unit LSE
1 Pengembangan dashboard Unit LSE
1 x 1 x 1 x 1 x 1 x Lse& Ict
2 Pengelolaan data dan informasi Unit LSE secara online dan realtime
1 x 1 x 1 x 1 x 1 x LSE & ICT
3 Penyediaan dan analisis data dan informasi yang akurat sebagai dasar untuk menentukan kebijakan
1 x 1 x 1 x 1 x 1 x LSE & ICT
4 Pengembangan sistem data dan informasi terintegrasi dengan unit lainnya yang berkaitan dengan program kerja unit LSE
1 x 1 x 1 x 1 x 1 x LSE & ICT
5
Target 5: Peningkatan Layanan, Output & Produk Unit LSE
LSE
1 Tingkat kepuasan stakeholder terhadap proses administrasi Unit LSE
1 x 1 x 1 x 1 x 1 x LSE
2 Tingkat kepuasan stakeholder terhadap layanan pengajaran Unit LSE
1 x 1 x 1 x 1 x 1 x LSE
3 Tingkat kepuasan stakeholder terhadap kurikulum Unit LSE
1 x 1 x 1 x 1 x 1 x LSE
4 Tingkat kepuasan stakeholder terhadap output dari kegiatan Unit LSE
1 x 1 x 1 x 1 x 1 x LSE
5 Tingkat kepuasan stakeholder terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh Unit LSE
1 x 1 x 1 x 1 x 1 x LSE
Namun penentuan target dalam periode milestone tersebut bukanlah menjadi sesuatu yang kaku, solid, atau tidak dapat berubah. Universitas Pembangunan Jaya dan semua bagian di dalamnya perlu secara terus-menerus melakukan analisis lingkungan, baik internal maupun external, untuk memastikan dirinya tetap relevan dengan perubahan jaman. Perubahan dunia yang sangat cepat, pergeseran selera pasar, munculnya teknologi-teknologi baru, perubahan kondisi perekonomian dunia, meluasnya globalisasi, dan perubahan tatanan dunia sangat mungkin mengubah wajah pendidikan di tingkat nasional dan internasional. Unit LSE Universitas Pembangunan Jaya perlu beradaptasi dengan semua perubahan tersebut dan berevolusi untuk mengantisipasi segala perkembangan jaman.
42
Berpijak pada milestone rencana strategis tersebut maka upaya peningkatan kualitas Unit LSE Universitas Pembangunan Jaya dapat lebih fokus dan terarah. Tentunya keberhasilan dari upaya peningkatan kualitas ini bukan semata ditentukan oleh Unit LSE tapi juga membutuhkan kerjasama dan dukungan dari banyak pihak, yang dapat terlihat pada tabel business model canvas. Tabel ini menunjukan bahwa proses peningkatan kualitas dan pencapaian sasaran sangat membutuhkan dukungan dari pihak-pihak lain sehingga dengan memahami tabel ini, pola komunikasi dan cara membangun hubungan dengan semua stakeholder tersebut dapat disesuaikan, agar memperoleh hasil yang maksimal.
Tabel 19. Business Model Canvas
Target Segmen Setidaknya terdapat 3 segmen yang menjadi target eksternal Unit LSE, yaitu:
Mahasiswa, Program Studi dan Alumni
Hubungan Relasional Program/cara yang digunakan untuk melakukan dan membina hubungan dengan target eksternal antara lain: - Program orientasi - Sosialisasi dan Promosi - Event pameran pendidikan
Saluran Media/saluran komunikasi untuk berinteraksi dengan target eksternal antara lain: - Interaksi langsung - Diskusi dan pemaparan - Melalui internet - Melalui media sosial
Value Proposition
Untuk mahasiswa yang membutuhkan proses pembelajaran, peningkatan pengetahuan dan peningkatan kompetensi diri, program khas dan unggulan yang kami tawarkan dapat
mendukung diri Anda mempersiapkan masa depan mengingat kami memiliki program yang terbuka, lintas disiplin, mengedapankan berpikir kritis dan logis, serta fokus pada
kajian urban.
Sumber Daya Utama Sumber daya yang kami butuhkan untuk mewujudkan value proposition di atas antara lain: - Sumber daya manusia yang kompeten
dan professional - Fasilitas dan sarana yang handal - Kurikulum yang mendukung - Anggaran yang cukup
Aktivitas Utama Aktivitas-aktivitas yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan value proposition di atas antara lain: - Melaksanakan Perkuliahan - Pelatihan - Penelitian - Pengabdian Masyarakat
43
Partner Utama Staf dan Dosen Unit LSE
Implementasi Strategi Implementasi dari business model canvas tersebut dapat dibagi menjadi dua kriteria yaitu strategi yang bersifat eksternal dan strategi yang bersifat internal. Secara time frame juga dapat dibagi menjadi strategi short term (1-2 tahun) dan long term (3-5 tahun). Alasan penentuan durasi tahun yang tidak terlalu lama untuk long term (maksimal 5 tahun) didasarkan pada kenyataan bahwa dunia berputar sangat cepat dan bergerak dinamis sehingga perlu ada penyesuaian strategi terus meneru. Penentuan durasi tahun strategi yang terlalu panjang dapat membuat organisasi tertinggal dari pergerakan pasar. Jika pada matrix T.O.W.S sebelumnya telah dipaparkan implementasi yang sifatnya jangka pendek, maka lebih lengkapnya dapat dilihat pada bagian berikut ini: External Short Term Strategy (1-3 bulan)
1. Mengembangkan buku panduan KOTA 2. Sosialisasi Unit LSE 3. Pemutakhiran data Unit LSE
44
External Long Term (4-12 bulan)
1. Pelatihan staf Unit LSE 2. Penggunaan media sosial untuk sosialisasi Unit LSE dan membantu branding UPJ 3. Survey mata kuliah KOTA Favorit
Internal Short Term (1-3 bulan)
1. Mereview RPS 2. Mereview SoP 3. Update website Unit LSE
Internal Long Term (4-12 bulan)
1. Pengembangan dasborad Unit LSE 2. Survey ke stakeholder 3. Meningkatkan kualitas output mata kuliah KOTA
Implementasi jangka pendek dan jangka panjang tersebut, yang dilakukan secara internal maupun external, merupakan upaya yang dinilai penting dalam rangka memperkuat Unit LSE sebagai salah satu unit yang dapat dibanggakan di Universitas Pembangunan Jaya.
45
Catatan Kunci Pada bagian awal rencana strategis ini dipaparkan bahwa membangun Unit LSE merupakan proses yang panjang dan berkelanjutan. Kegagalan yang paling sering dihadapi oleh berbagai universitas dalam membangun unitnya adalah besarnya semangat pada saat awal proses digulirkan tetapi tidak dilanjutkan dengan semangat yang sama pada saat unit telah bergulir. Organisasi dengan segala tantangan dan peluang yang dihadapi, pada akhirnya lebih berfokus untuk berstrategi menghadapi hal-hal yang bersifat operasional dan administratif, sehingga akhirnya tidak terlalu fokus pada rencana strategi yang telah disusun sebelumnya. Perlu diketahui bersama bahwa membangun organisasi/unit kerja yang berkualitas dan bermutu tidaklah mudah dibutuhkan kesadaran dari masing-masing individu dalam bekerjasama dalam mencapai suatu tujuan bersama. Ada banyak organisasi/unit kerja yang gagal membangun organisasi/unit kerja dikarenakan kurangnya kerjasama, kurangnya solidaritas, mementingkan diri sendiri serta tidak adanya tanggungjawab dan komitmen didalam diri masing-masing individu di unit tersebut merupakan faktor pemicu gagalnya membangun unit kerja/organisasi yang telah dijalankan bersama sehingga tujuan dari rencana strategi yang telah dibuat tidak tercapai. Sebaliknya, untuk membangun suatu unit yang berkualitas serta dapat memberikan pelayanan yang maksimal yaitu dengan komitmen dan tekad yang kuat. Komitmen yang dimaksud disini adalah upaya dalam mewujudkan harapan, cita-cita serta tujuan unit tersebut sehingga dapat tercapai. Sama halnya dengan tekad yang kuat dalam memajukan suatu unit hendaknya
46
ditunjang dengan kinerja yang baik dari unsur anggota internal unit serta kerjasama yang solid baik dari unsur anggota internal unit itu sendiri maupun kerjasama dengan pihak eksternal (unit lainnya). Unit LSE dalam pelaksanaannya mencoba menjawab tantangan tersebut dengan membangun pola kerjasama dimulai secara internal dalam meningkatkan kualitas layanan, berkomitmen kuat dan capaian kinerja yang lebih baik yang akan berfokus pada rencana strategis yang telah dijabarkan dan menyelesaikan kegiatan yang sifatnya operasional dan administratif secara profesional dan akuntabel. Tentu saja kinerja yang telah dicapai oleh Unit LSE sampai sejauh ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang secara garis besar dapat dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu: key success factors dan key failure factors. Key success factors yang saat ini dimiliki oleh Unit LSE antara lain:
1. Memiliki staf yang solid dan mampu bekerja secara efektif 2. Mendapatkan dukungan penuh dari pimpinan UPJ dari level universitas, fakultas, unit
maupun program studi 3. Mengembangkan kerja sama dan komunikasi yang efektif dengan pihak-pihak yang
terkait di UPJ 4. Proses bisnis Unit LSE didukung oleh sistem yang terkomputerisasi 5. Memiliki otonomi dalam merencanakan, melaksanakan, mengelola dan memantau
aktivitas kerja Unit LSE 6. Menerima input dari pihak-pihak lain untuk meningkatkan kualitas layanan 7. Mampu bekerja secara terstruktur dan memiliki prioritas
Sedangkan key failure factors yang dapat mempengaruhi kinerja Unit LSE antara lain:
1. Sistem informasi Unit LSE yang belum terintegrasi secara penuh dengan unit lain di UPJ 2. Data yang tidak akurat dan real time 3. Konflik kepentingan antar unit atau antar pihak yang dapat melibatkan Unit LSE 4. Sebagian mata kuliah di bawah Unit LSE masih tergantung dari Dosen Luar Biasa 5. Jumlah mahasiswa UPJ yang fluktuatif
Paparan di atas menunjukan bahwa kualitas dari suatu unit sesungguhnya adalah akumulasi dari komitmen setiap anggota di dalamnya. Kebanggaan akan Unit LSE tempatnya berkarya akan mendorongnya untuk melakukan upaya apapun, secara alami, untuk meningkatkan kualitas unit. Tidak hanya melindungi tapi juga memperkuat dengan memberikan ide-ide inovatif, menyebarkan informasi, dan upaya-upaya lain yang akan dengan senang hati dilakukannya. Kebanggaan pada Unit LSE bukan sesuatu yang dapat dibeli tetapi harus ditumbuhkan dari dalam melalui rangkaian kegiatan sistematis yang pasti membutuhkan investasi tenaga yang cukup besar, sehingga dibutuhkan komitmen organisasi untuk melakukannya.
47
Penutup Demikian rencana strategis ini disusun sebagai upaya menjadikan Unit LSE Universitas Pembangunan Jaya sebagai unit yang dapat dibanggakan secara nasional maupun internasional. Tentu saja, kondisi internal UPJ dan situasi lingkungan eksternal dalam lima (5) tahun ke depan, akan mengalami perubahan dan menghadapi tantangan-tantangan baru. Perubahan dan tantangan tersebut bisa dikarenakan oleh adanya regulasi, tuntutan pihak eksternal, perkembangan teknologi, faktor ekonomi, atau major factors lain yang tidak bisa kita prediksi sebelumnya. Oleh karena itu kita harus mampu bepikir dan bertindak fleksibel agar bisa mengakomodasi dan memodifikasi setiap strategi dan aktivitas yang telah kita susun sebelumnya agar sesuai dan selaras dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Sebagai akhir kata, perlu ditekankan bahwa kita tidak bisa berharap bahwa dunia dan lingkungan akan selalu tetap, statis dan berada dalam kendali kita. Siap atau tidak siap, mau atau tidak mau, akan selalu ada dinamika, peristiwa dan perkembangan-perkembangan baru di luar kontrol dan kehendak kita. Sebagai konsekuensinya, rencana strategis ini perlu dikaji dan divalidasi secara berkala agar sesuai dan tetap relevan dengan kondisi yang berkembang, serta sangat penting untuk dipahami oleh setiap individu yang ada dalam organisasi Universitas Pembangunan Jaya, terutama para pemimpin unit sebagai ujung tombak strategisnya.
48
Daftar Rujukan UU Pendidikan Tinggi No. 12 Tahun 2012 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 Renstra Kemenristekdikti 2015-2019 (Permenristekdikti Nomor 13 tahun 2015 dan Permenristekdikti nomor 50 tahun 2017) Surat Keputusan Menteri Nomor 38/D/O/2011 tentang ijin penyelenggaran pendidikan Statuta Universitas Pembangunan Jaya tahun 2015 Arah dan Kebijakan Universitas Pembangunan Jaya 2020 – 2025 Rencana Induk Pengembangan Universitas Pembangunan Jaya 2020 – 2035 Gray, A. (2016). The 10 skills you need to thrive in the Fourth Industrial Revolution. Diunduh dari:
https://www.weforum.org/agenda/2016/01/the-10-skills-you-need-to-thrive-in-the-fourth-
industrial-revolution/
Majid, S., Zhang Liming, Z., Tong, S dan Raihana, S. (2012). Importance of soft skills for
education and career success. International Journal for Cross-Disciplinary Subjects in Education
(IJCDSE). Volume 2 Issue 2, 2012.
Schwab, K. (2016). The Fourth Industrial Revolution: what it means, how to respond. Diunduh dari:
https://www.weforum.org/agenda/2016/01/the-fourth-industrial-revolution-what-it-means-and-
how-to-respond.