PERHITUNGAN RAB STRUKTUR BANGUNAN HOTEL
J. W. MARRIOTT, YOGYAKARTA DENGAN TIGA
SUMBER KOEFISIEN ANALISA HARGA SATUAN
diajukan kepada
Universitas Negeri Semarang sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik Program Studi Teknik Sipil
Oleh
RONNY KURNIAWAN NIM. 5113412049
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
TUGAS AKHIR
PERHITUNGAN RAB STRUKTUR BANGUNAN HOTEL J. W. MARRIOTT, YOGYAKARTA DENGAN TIGA SUMBER KOEFISIEN
ANALISA HARGA SATUAN
diajukan kepada
Universitas Negeri Semarang sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh
gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Sipil
Oleh
RONNY KURNIAWAN NIM. 5113412049
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, S1
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2017
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
- Jadilah sajak suci di antara ribuan kepentingan, jadilah cahaya di antara
rerumunan kepalsuan, dan jadilah penyejuk nurani di tengah dalamnya laut
emosi.
- Janganlah hidup bagaikan ombak di tepi pantai hanya berbunyi ketika
terhempas, hiduplah bagaikan air bah yang mampu mengubah nusantara yang
sedang kacau balau ini menjadi “baldhatun, thoyibatun, warobbun ghofur” –
Kyai Muchtar Mu’thi (Murshid Toriqoh Shiddiqiyah, Jombang)
Persembahan:
1. Teruntuk sepasang malaikat tak bersayap yang telah rela membanting
tulang serta memeras keringat tanpa peduli walau raga sudah letih demi si
bungsu yang tiada pernah tahu berterimakasih.
2. Saudara sedarah dan sedaging walau sering beradu ego lalu bermusuhan
hanya karena nila setitik namun kami sadar bahwa kami saling
menyayangi.
3. Mbah Ayi, kecantikannya takkan pernah usai walau sudah Ia bagikan
kepada satu-satunya bidadari dalam istana mungil yang aku tinggali.
4. Sekumpulan barisan yang selalu berjumpa pada tiap hari raya, aku bangga
menjadi bagian dari keluarga besar mereka.
5. Gamananta pada umumnya Cremona pada khususnya, entah dari
perkataan maupun tingkah laku mereka selalu menorehkan warna cerah di
setiap kisah yang kulalui dalam lelahnya berkuliah.
6. Saudara satu atap dalam peristirahatan sementara masa pendewasaan,
mereka memang gila namun tahu apa arti dari ketulusan.
7. Wali sekaligus ayah di tengah panasnya kawah candradimuka, beliau satu-
satunya dosen yang berani memberikan nilai E demi dewasanya satu
mahasiswa yang dari dulu memang susah untuk diatur.
vi
PERHITUNGAN RAB STRUKTUR BANGUNAN HOTEL J. W. MARRIOTT, YOGYAKARTA DENGAN TIGA SUMBER KOEFISIEN
ANALISA HARGA SATUAN
ABSTRAK
Ronny Kurniawan. 2016. “Perhitungan Rab Struktur Bangunan Hotel J.
W. Marriott, Yogyakarta dengan Tiga Sumber Koefisien Analisa Harga Satuan”.
Tugas Akhir Teknik Sipil, S1 Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing I: Arie Taveriyanto, S.T., M.T., Pembimbing II: Drs. Tugino, M.T.
Rencana Anggaran Biaya (RAB) suatu bangunan atau proyek adalah
perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya
– biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek.
Perhitungan anggaran biaya merupakan tahap penting yang harus dilalui dalam
perencanaan sebuah pembangunan. Pada perhitungan RAB struktur gedung hotel
J. W. Marriott, Yogyakarta menggunakan aplikasi Ms. Excell 2016 dengan
mengacu pada buku “Rencana dan Estimate Real of Cost, H. Bachtiar Ibrahim”; “Standar Nasional Indonesia, SNI 7394:2008. Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan.”; “BPIK Yogyakarta Edisi September 2016. Harga Satuan Pekerjaan Dan Upah Pekerjaan Konstruksi Provinsi Jawa Tengah”; “Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, Permen PU NOMOR: 45/PRT/M/2007. Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara”; “Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, Permen PU NOMOR 28/PRT/M/2016. Pedoman analisis harga satuan pekerjaan bidang pekerjaan umum”. Dengan tiga sumber koefisien analisa harga satuan yang
berbeda, didapatkan hasil perhitungan anggaran biaya yang berbeda – beda pula.
Ketiga sumber tersebut adalah BPIK Yogyakarta edisi September 2016, Permen
PU NOMOR: 45/PRT/M/2007 dan hasil survey lapangan harga beton ready mix +
sewa alat. Ketiganya dapat dijadikan acuan dalam perhitungan anggaran biaya
sesuai dengan fungsinya masing – masing. Yaitu untuk koefisien yang bersumber
dari BPIK dan Permen PU dapat digunakan sebagai acuan perhitungan anggaran
biaya perencanaan suatu proyek, sedangkan koefisien dari hasil survey lapangan
dapat digunakan sebagai acuan perhitungan anggaran biaya pelaksanaan suatu
proyek. Hasil perhitungan rencana anggaran biaya total untuk struktur gedung
hotel ini antara lain: menggunakan koefisien BPIK Yogyakarta edisi September
2016 sebesar Rp. 67.278.400.000,00; koefisien pengali dari Permen PU NOMOR:
45/PRT/M/2007 sebesar Rp. 72.328.000.000,00; dan koefisien hasil survey
lapangan harga beton ready mix + sewa alat sebesar Rp. 66.604.000.000,00.
Kata kunci: BPIK Yogyakarta edisi September 2016, Permen PU, Rencana
Anggaran Biaya
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji kehadirat Allah Ta’ala atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga tugas akhir yang berjudul “Perhitungan RAB struktur
bangunan hotel J. W. Marriott, Yogyakarta dengan tiga sumber koefisien analisa
harga satuan” ini dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam senantiasa
kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, semoga kita
termasuk umatnya yang mendapat syafa’at di dunia dan akhirat kelak. Aamiin.
Penyusunan tugas akhir yang berjudul “Perhitungan RAB struktur
bangunan hotel J. W. Marriott, Yogyakarta dengan tiga sumber koefisien analisa
harga satuan” ini dimaksudkan untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Teknik Program Studi Teknik Sipil pada Fakultas Teknik, Universitas
Negeri Semarang.
Disamping itu, apa yang telah tersaji ini juga tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, dengan rasa rendah hati disampaikan rasa terimakasih kepada:
1. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, Bapak Nur Qudus,
S.Pd., M.T.
2. Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang,
Ibu Dra. Sri Handayani, M.Pd.
3. Dosen Pembimbing, Bapak Arie Taveriyanto, S.T., M.T., dan Bapak Drs.
Tugino, M.T., atas arahan, bimbingan dan masukannya dalam
penyelesaian tugas akhir ini.
4. Dosen Penguji I, Bapak Ir. Agung Sutarto, M.T., atas arahan dan
bimbingannya selama penyelesaian tugas akhir ini.
5. Bapak, Ibu Dosen Jurusan Teknik Sipil, atas ilmunya selama kuliah.
6. PT. SARANA BANGUN PERKASA, atas ijin pengambilan data.
viii
7. Ayah, Ibu, Nenek, dan Kakak – kakak tercinta yang telah memberikan
dukungan dan semangat dalam menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini.
8. Pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang banyak
membantu dalam penyelesai tugas akhir ini.
Semoga amal baik dari semua pihak mendapatkan pahala yang berlipat
ganda dari Allah Ta’ala. Disadari sepenuhnya bahwa tugas akhir ini jauh dari kata
sempurna, diharapkan kritik dan saran demi sempurnanya tugas akhir ini. Semoga
tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Semarang, Januari 2017
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iii
LEMBAR KEASLIAN KARYA ILMIAH ................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v
ABSTRAK .................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1.3 Tujuan dan Manfaat ................................................................................. 4
1.4 Batasan Masalah ....................................................................................... 5
1.5 Sistematika Penulisan .............................................................................. 6
BAB II STUDI PUSTAKA
2.1 Umum ................................................................................................... 9
2.1.1 Anggaran Biaya Kasar (Taksiran) ........................................................ 9
2.1.2 Anggaran Biaya Teliti ........................................................................... 10
x
2.2 Gambar Bestek ........................................................................................ 11
2.3 Volume/Kubikasi Pekerjaan .................................................................... 13
2.3.1 Pengertian volume pekerjaan ................................................................ 13
2.3.2 Uraian Volume Pekerjaan ..................................................................... 14
2.4 Rencana Anggaran Biaya ......................................................................... 14
2.4.1 Harga Satuan Pekerjaan ........................................................................ 14
2.4.2 Estimate Real Of Cost ........................................................................... 17
2.4.3 Persentase Bobot Pekerjaan .................................................................. 18
2.4.4 Tenaga Kerja .......................................................................................... 18
2.4.5 Bahan/Material ...................................................................................... 19
2.4.6 Time Schedule (Rencana Kerja) ........................................................... 19
2.5 Pengetahuan Lapangan.............................................................................. 20
2.5.1 Volume .................................................................................................. 20
2.5.2 Ukuran ................................................................................................... 22
2.5.3 Rumus – Rumus Praktis ........................................................................ 28
BAB III METODOLOGI
3.1. Persiapan ................................................................................................. 37
3.2. Pengumpulan Data .................................................................................. 37
3.2.1 Data Lokasi proyek ............................................................................... 39
3.2.2 Data Administrasi Proyek ...................................................................... 40
3.2.3 Data Fungsi Bangunan .......................................................................... 41
3.2.4 Data Gambar ......................................................................................... 41
3.3. Analisa Pengolahan Data ........................................................................ 43
xi
3.4. Tahap Perhitungan .................................................................................. 43
3.5. Flowchart ................................................................................................ 44
BAB IV PERHITUNGAN RAB PERSIAPAN DAN STRUKTUR
4.1. Tinjauan Umum ....................................................................................... 45
4.2. Perhitungan Volume Pekerjaan ................................................................ 46
4.2.1. Pekerjaan Pondasi ................................................................................. 46
4.2.2. Pekerjaan Tie Beam .............................................................................. 57
4.2.3. Pekerjaan Balok .................................................................................... 60
4.2.4. Pekerjaan Kolom ................................................................................... 63
4.2.5. Pekerjaan Pelat Lantai ........................................................................... 68
4.2.6. Pekerjaan Corewall ............................................................................... 73
4.3. Rekap Hasil perhitungan Volume Pekerjaan ........................................... 80
4.4. Rekap Perhitungan Analisa Harga Satuan ............................................... 87
4.5. Rekap Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) ............................ 144
BAB V RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
5.1.Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan ................................................ 148
5.1.1 Lingkup Pekerjaan ................................................................................ 148
5.1.2 Situasi ................................................................................................... 153
5.1.3 Ukuran / Dimensi .................................................................................. 153
5.1.4 Letak Bangunan .................................................................................... 153
5.2. Spesifikasi Teknis Pekerjaan Struktur Bawah ......................................... 155
5.2.1 Pasal 1 Lingkup Pekerjaan .................................................................... 155
5.2.2 Pasal 2 Pekerjaan Pondasi Tiang Bor ................................................... 155
xii
5.2.3 Pasal 3 Percobaan Pembebanan ............................................................ 163
5.3. Spesifikasi Teknis Pekerjaan Struktur Atas ............................................ 172
5.3.1 Pasal 1 Pekerjaan Tanah ....................................................................... 172
5.3.2 Pasal 2 Pekerjaan Cetakan Dan Perancah ............................................. 176
5.3.3 Pasal 3 Pekerjaan Pembesian ................................................................ 184
5.3.4 Pasal 4 Pekerjaan Beton ........................................................................ 191
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan ................................................................................................ 214
6.2 Saran .......................................................................................................... 216
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 217
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... 219
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema harga satuan .................................................................... 17
Gambar 3.1 Peta Lokasi Proyek Hotel J. W. Marriott, Yogyakarta .............. 39
Gambar 3.2 Flowchart .................................................................................... 44
Gambar 4.1 Detail Bored Pile ......................................................................... 46
Gambar 4.2 Detail tulangan pile cap P1.......................................................... 51
Gambar 4.3 Detail Tie Beam (TB1) ................................................................ 58
Gambar 4.4 Detail Balok B1 ........................................................................... 61
Gambar 4.5 Detail Kolom ............................................................................... 65
Gambar 4.6 Denah Penulangan Pelat Lantai Basement 2 ............................... 69
Gambar 4.7 Detail Corewall PL H2-PL H3 .................................................... 74
Gambar 4.8 Detail Corewall PL H2-PL H3 (Leter T) .................................... 55
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Daftar Anggaran biaya kasar (Taksiran) ........................................ 10
Tabel 2.2 Penampang dan bobot batang persegi dan batang bulat ................. 26
Tabel 2.3 Penampang dan bobot batang persegi dan batang bulat (lanjutan) . 27
Tabel 2.4 Daftar Rumus-Rumus Praktis Bidang Datar ................................... 28
Tabel 2.5 Daftar Rumus-Rumus Praktis Benda/Ruang................................... 31
Tabel 2.6 Daftar Rumus-Rumus Praktis Bidang Banyak Beraturan ............... 35
Tabel 4.1 Total Berat Volume Besi Tie Beam ............................................... 59
Tabel 4.2 Total Berat Volume Besi Balok (B1) .............................................. 63
Tabel 4.3 Daftar panjang besi tulangan corewall PL H2-PL H3 .................... 79
Tabel 4.4 Daftar Berat Volume Tulangan Corewall PL H2-PL H3 ............... 80
Tabel 4.5 Rekap Hasil Perhitungan Volume Pekerjaan Pembangunan Struktur
Gedung Hotel J. W. Marriott .......................................................................... 80
Tabel 4.6 Rekap Analisa Harga Satuan Berdasarkan Bpik Yogyakarta Tahun 2016
& Permen Pu Nomor: 45/Prt/M/2007 ............................................................ 88
Tabel 4.7 Analisa Harga Satuan Berdasarkan Hasil Survey Lapangan harga beton
ready mix + sewa alat ...................................................................................... 117
Tabel 4.8 Rekap Perhitungan RAB Berdasarkan BPIK Daerah Istimewa
Yogyakarta, September 2016 .......................................................................... 146
Tabel 4.9 Rekap Perhitungan RAB Berdasarkan Permen PU NOMOR:
45/PRT/M/2007 .............................................................................................. 147
xv
Tabel 4.10 Rekap Perhitungan RAB Berdasarkan hasil survey lapangan harga
beton ready mix + sewa alat ........................................................................... 148
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Gambar Struktur
Lampiran 2. Rekap Perhitungan Volume
Lampiran 3. Kurva S
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebelum pelaksanaan pembangunan struktur gedung suatu proyek,
terdapat tahapan awal yang begitu penting dengan melalui berbagai proses
perhitungan serta negosiasi. Sehingga nantinya dapat digunakan sebagai
acuan dalam pelaksanaan pembangunan struktur gedung tersebut. Tahapan
yang dimaksud adalah tahapan perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Perencanaan anggaran biaya proyek sebagai salah satu langkah awal
perencanaan proyek sangat mutlak dibutuhkan agar proyek yang akan
dibangun tidak boros dan sesuai dengan dana yang tersedia. Rencana
Anggaran Biaya (RAB) yang dibutuhkan untuk suatu bangunan yang identik
tidaklah selalu sama untuk tempat dan waktu yang berbeda. Hal ini
disebabkan oleh perbedaan harga bahan bangunan ataupun upah pekerja pada
tempat dan waktu yang berbeda meskipun sama – sama menggunakan rumus
analisis biaya yang sama. Sebagai ilustrasi, RAB pembangunan Gedung
Hotel, dengan menggunakan rumus-rumus analisis yang sama, RAB untuk
kota Jakarta akan lebih mahal dibandingan dengan RAB diwilayah Semarang
maupun Yogyakarta.
Berdasarkan pengalaman di lapangan, banyak diantara mereka yang tidak
menguasai cara menghitung volume suatu benda atau pekerjaan,
mempergunakan ukuran/timbangan memakai daftar baja, dan memanfaatkan
rumus – rumus praktis yang ditemui setiap hari di lapangan pekerjaan.
2
Untuk menentukan biaya bangunan (building cost) yang bertumpu pada
prinsip peningkatan efisiensi dan efektifitas dalam pembangunan dan gedung
maka dibutuhkan sarana dasar guna membuat perhitungan harga satuan.
Harga satuan disebut sebagai biaya konstruksi bangunan perumahan dan
gedung merupakan sebuah acuan dasar yang selanjutnya kita kenal sebagai
Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP).
Dalam perhitungan analisa harga satuan, terdapat beberapa jenis uraian
perhitungan. Yaitu, perhitungan yang berdasarkan pada koefisien analisa
harga satuan yang bersumber dari BPIK (Balai Pengujian dan Informasi
Konstruksi), Permen PU (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum), serta dari
hasil survey lapangan harga satuan beton ready mix dengan penambahan
sewa alat. Sehingga, dari tiga jenis uraian perhitungan analisa harga satuan
tersebut, nantinya akan didapat hasil perhitungan anggaran biaya yang
berbeda – beda.
Bertolak dari latar belakang tersebut maka dalam penulisan Tugas Akhir
ini akan dilakukan perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Struktur
bangunan Hotel J. W. Marriott di Yogyakarta dengan berpedoman pada Buku
“Rencana dan Estimate Real of Cost, H. Bachtiar Ibrahim”; “Standar
Nasional Indonesia, SNI 7394:2008. Tata cara perhitungan harga satuan
pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan.”;
“BPIK Yogyakarta Edisi 2016. Harga Satuan Pekerjaan Dan Upah
Pekerjaan Konstruksi Provinsi DIY”; “Peraturan Menteri Pekerjaan Umum,
Permen PU NOMOR: 45/PRT/M/2007. Pedoman teknis pembangunan
3
bangunan gedung negara”; “Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, Permen
PU NOMOR 28/PRT/M/2016. Pedoman analisis harga satuan pekerjaan
bidang pekerjaan umum”.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) terdapat beberapa
rumusan masalah, antara lain:
a. Apa yang dimaksud dengan RAB dan istilah – istilah apa sajakah
yang terdapat dalam RAB beserta pengertiannya
b. Bagaimana langkah Perhitungan RAB (Rencana Anggaran Biaya)
dari pekerjaan pembangunan Hotel J. W. Marriott di Yogyakarta
c. Bagaimana Analisa Harga Satuan Pekerjaan (meliputi Analisa
Bahan dan upah, daftar harga satuan bahan dan upah, serta uraian
harga satuan pekerjaan) pada pekerjaan tersebut yang bersumber
dari BPIK Yogyakartya edisi 2016, Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum NOMOR: 45/PRT/M/2007, serta survey di lapangan dengan
acuan koefisien beton ready mix dan penambahan harga sewa alat
berat (Tower Crane, Bucket, Excavator, dll)
d. Berapa hasil dari perhitungan Volume pekerjaan pembangunan
Hotel J. W. Marriott di Yogyakarta
e. Berapa hasil dari perhitungan RAB Pekerjaan Struktur (Pondasi, Tie
Beam, Pelat, kolom, balok, dll) bangunan tersebut dengan bersumber
dari perhitungan koefisien analisa harga satuan BPIK Yogyakarta
edisi 2016, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum NOMOR:
4
45/PRT/M/2007, serta survey di lapangan yang mengacu pada
koefisien beton ready mix dan penambahan harga sewa alat berat
(Tower Crane, Bucket, Excavator, dll)
f. Bagaimana Rencana Kerja dan Syarat (RKS) dari pekerjaan
pembangunan Hotel J. W. Marriott di Yogyakarta
1.3.Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat penulisan Tugas Akhir dengan judul “Perhitungan
Rencana Anggaran Biaya (RAB) Struktur Bangunan Hotel J. W. Marriott,
Yogyakarta dengan Metode Estimate Real of Cost” adalah:
a. Mengetahui apa pengertian sebenarnya dari RAB itu sendiri serta
pengertian dari istilah – istilah yang terdapat pada RAB
b. Mengetahui langkah Perhitungan RAB (Rencana Anggaran Biaya) dari
pekerjaan pembangunan Hotel J. W. Marriott di Yogyakarta
c. Mengetahui bagaimana Analisa Harga Satuan Pekerjaan (meliputi Analisa
Bahan dan upah, daftar harga satuan bahan dan upah, serta uraian harga
satuan pekerjaan) pada pekerjaan pembangunan Hotel J. W. Marriott di
Yogyakarta dengan bersumber dari koefisien perhitungan versi BPIK
Yogyakarta edisi 2016, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum NOMOR:
45/PRT/M/2007, serta survey di lapangan yang mengacu pada koefisien
beton ready mix dan penambahan harga sewa alat berat (Tower Crane,
Bucket, Excavator, dll)
d. Mengetahui hasil dari perhitungan Volume pekerjaan pembangunan Hotel
J. W. Marriott di Yogyakarta
5
e. Mengetahui hasil dari perhitungan RAB Pekerjaan Struktur (Pondasi, Tie
Beam, Pelat, kolom, balok, dll) bangunan Hotel J. W. Marriott di
Yogyakarta dengan bersumber dari koefisien perhitungan versi BPIK
Yogyakarta edisi 2016, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum NOMOR:
45/PRT/M/2007, serta survey di lapangan yang mengacu pada koefisien
beton ready mix dan penambahan harga sewa alat berat (Tower Crane,
Bucket, Excavator, dll)
f. Mengetahui Rencana Kerja dan Syarat (RKS) dari pekerjaan
pembangunan Hotel J. W. Marriott, Yogyakarta
1.4. Batasan Masalah
Ruang lingkup pembahasan dalam Tugas Akhir ini dibatasi pada:
a. Struktur bangunan yang akan dilakukan perhitungan RAB ini adalah
Bangunan Gedung Hotel J. W. Marriott di Yogyakarta setinggi 12 lantai
(2 basement, 1 Lower Ground, dan 9 lantai utama) serta beralamatkan di
Padukuhan Kaliwaru dan Pedukuhan Sanggarahan Desa Condong Catur,
Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
b. Perhitungan yang dilakukan adalah dengan menggunakan aplikasi Ms.
Excel 2016 serta dengan menggunakan metode Estimate real of Cost.
c. Peraturan dan pedoman yang digunakan dalam Tugas Akhir ini, yaitu
� Pekerjaan Persiapan SNI Nomor : 03-2835-2002
� Pekerjaan Tanah SNI Nomor : 03-2835-2008
� Pekerjaan Pondasi SNI Nomor : 03-2836-2008
� Pekerjaan Besi dan Aluminium SNI Nomor : 03-7393-2008
6
� Pekerjaan Beton SNI Nomor : 03-7394-2008
� BPIK Yogyakarta Edisi September 2016. Harga Satuan Pekerjaan
Dan Upah Pekerjaan Konstruksi Provinsi Jawa Tengah.
� Peraturan Menteri Pekerjaan Umum NOMOR: 45/PRT/M/2007
� Peraturan Menteri Pekerjaan Umum NOMOR 28/PRT/M/2016
1.5.Sistematika Penulisan
Secara keseluruhan penulisan tugas akhir ini dibagi dalam beberapa
bagian agar penulisan tugas akhir ini teratur, sistematik, dan tidak
menyimpang maka penulis perlu membuat sistematika penulisan dalam
penyusunan tugas akhir ini sebagai berikut:
a. Bagian awal terdiri dari :
� Halaman Judul
� Halaman Pengesahan
� Lembar Persetujuan
� Surat Pernyataan
� Motto dan Persembahan
� Abstrak
� Kata Pengantar
� Daftar Isi
� Daftar Tabel
� Daftar Gambar
� Daftar Lampiran
7
b. Bagian isi terdiri dari :
� BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
dan manfaat, batasan masalah dan sistematika penulisan.
� BAB II STUDI PUSTAKA
Bab ini menjelaskan suatu pembahasan yang berdasarkan pada buku –
buku referensi yang bertujuan untuk memperkuat materi pembahasan
maupun sebagai dasar untuk menggunakan rumus-rumus tertentu
dalam perhitungan RAB Tugas Akhir ini.
� BAB III METODOLOGI
Bab ini menjelaskan tentang tahapan persiapan, tahap pengumpulan
data serta analisis data sehingga nantinya dapat dilakukan perhitungan
RAB (Rencana Anggaran Biaya).
� BAB IV PERHITUNGAN RAB PEKERJAAN PERSIAPAN DAN
STRUKTUR
Bab ini menjelaskan mengenai perhitungan Volume Pekerjaan, tiga
jenis perhitungan Analisa Harga Satuan serta tiga jenis Perhitungan
rencana anggaran biaya (BPIK Yogyakarta edisi September 2016,
Permen PU Nomor: 45/PRT/M/2007 dan hasil survey lapangan).
Sehingga didapatkan tiga hasil perhitungan Rencana Anggaran Biaya
sesuai dengan masing – masing sumber pedoman analisa harga satuan
pada pembangunan struktur Hotel J. W. Marriott, Yogyakarta.
8
� BAB V RENCANA KERJA DAN SYARAT
Bab ini menjelaskan tentang rencana kerja beserta syarat – syarat
dalam pekerjaan pembangunan struktur gedung Hotel J. W. Marriott,
Yogyakarta.
� BAB VI PENUTUP
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan yang dapat diambil serta
saran yang dapat diberikan dalam penulisan Tugas Akhir ini oleh
penulis.
c. Bagian akhir terdiri dari :
� Daftar Pustaka
Merupakan pustaka sebagai bahan acuan dan referensi dalam
penulisan Tugas Akhir ini.
� Lampiran – lampiran
9
BAB II
STUDI PUSTAKA
2.1. Umum
Rencana Anggaran Biaya (Begrooting) suatu bangunan atau proyek adalah
perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta
biaya – biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau
proyek tersebut.
Anggaran biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung dengan
teliti, cermat dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang
sama akan berbeda – beda di masing – masing daerah, disebabkan karena
perbedaan harga bahan dan upah tenaga kerja. Sebagai contoh misalnya harga
bahan dan upah tenaga kerja di Padang, berbeda dengan harga bahan dan
upah tenaga kerja di Semarang, Medan, jakarta, Yogyakarta, Bandung, dan
Surabaya.
Dalam menyusun Anggaran Biaya dapat dilakukan dengan 2 cara sebagai
berikut :
2.1.1. Anggaran Biaya Kasar (Taksiran)
Sebagai pedoman dalam menyusun anggaran biaya kasar
digunakan harga satuan tiap meter persegi (m2) luas lantai. Anggaran
biaya kasara dipakai sebagai pedoman terhadap anggaran biaya yang
dihitung secara teliti. Walau namanya anggaran biaya kasar, namun
harga satuan tiap m2 luas lantai tidak terlalu jauh berbeda dengan harga
10
yang dihitung secara teliti. Berikut contoh dalam penggambaran
penyusunan anggaran biaya kasar (taksiran).
Tabel 2.1 Daftar Anggaran biaya kasar (Taksiran)
Sumber : Rencana dan Estimate Real Of Cost, H. Bachtiar Ibrahim
2.1.2. Anggaran Biaya Teliti
Yang dimaksud dengan Anggaran Biaya Teliti ialah anggaran biaya
bangunan atau proyek yang dihitung dengan teliti dan cermat, sesuai
dengan ketentuan dan syarat – syarat penyusunan anggaran biaya. Pada
anggaran biaya kasar sebagaimana diuraikan terdahulu, harga satuan
dihitung berdasarkan harga taksiran setiap luas m2. Taksiran tersebut
haruslah berdasarkan harga yang wajar, dan tidak terlalu jauh berbeda
dengan harga yang dihitung secara teliti.
Sedangkan penyusunan anggaran biaya dihitung dengan teliti,
didasarkan atau dihitung oleh:
a. Bestek
Berguna untuk menentukan spesifikasi bahan dan syarat – syarat
teknis.
b. Gambar Bestek
11
Berguna untuk menentukan/menghitung besarnya masing – masing
volume pekerjaan.
c. Harga Satuan Pekerjaan
Didapat dari harga satuan bahan dan harga satuan berdasarkan
perhitungan analisa BOW. Pada Tugas Akhir ini, Harga Satuan
Pekerjaan diambil dari Harga Satuan pekerjaan Konstruksi
Yogyakarta edisi September 2016.
2.2. Gambar Bestek
Gambar bestek adalah gambar lanjutan dari uraian gambar Pra Rencana,
dan gambar detail dasar dengan skala (PU = perbandingan Ukuran) yang
lebih besar. Gambar bestek merupakan lampiran dari uraian dan syarat –
syarat (bestek) pekerjaan.
Gambar bestek dan bestek merupakan kunci pokok (tolok ukur) baik
dalam menentukan kualitas dan skop pekerjaan, maupun dalam menyusun
Rencana Anggaran Biaya.
Gambar bestek terdiri dari:
2.2.1. Gambar Situasi PU 1 : 200 atau 1: 500 terdiri dari:
- Rencana Letak bangunan
- Rencana halaman
- Rencana jalan pagar
- Rencana saluran pembuangan air hujan
- Rencana garis batas tanah dan roylen
2.2.2. Gambar denah PU 1 : 100
12
Gambar denah melukiskan gambar tapak (tampang) setinggi ± 1,00
m dari lantai, hingga gambar pintu dan jendela terlihat dengan jelas,
sedangkan gambar penerangan atas (bovenlich) digambar dengan garis
putus. Pada denah juga digambar garis atap dengan garis putus – putus
lebih tebal dan jelas sesuai dengan bentuk atap.
Lantai rumah Induk dengan duga (pell) ditandai dengan ±0.00.
gambar kolomk (tiang) dari beton dibedakan dari pasangan tembok.
Semua ukuran arah vertikal dari lantai diberi tanda (+) dan ukuran di
bawah lantai diberi tanda ( – ).
2.2.3. Gambar Potongan PU 1 : 100
Gambar potongan terdiri dari potongan melintang dan membujur
menurut keperluannya. Untuk menjelaskan letak atau kedudukan
sesuatu konstruksi, pada gambar potongan harus tercantum duga (peil)
dari lantai, misalnya : dasar pondasi, letak tinggi jendela dan pintu,
tinggi langit – langit, nok reng balok/muurplaat.
2.2.4. Gambar Pandangan PU 1: 100
Pada gambar pandangan tidak dicantumkan ukuran – ukuran lebar
maupun tinggi bangunan. Gambar pandangan lengkap dengan dekorasi
yang disesuaikan dengan perencanaan.
2.2.5. Gambar Rencana Atap PU 1 : 100
Gambar rencana atap menggambarkan bentuk konstruksi rencana
atap lengkap dengan kuda – kuda, nok gording, muurplaat/reng balok,
13
hookeper, keilkeper, talang air, usuk/kasau dan konstruksi penahan
dengan jelas.
2.2.6. Gambar Konstruksi PU 1 : 50
Gambar konstruksi terdiri dari:
- Gambar konstruksi beton bertulang
- Gambar konstruksi kayu
- Gambar konstruksi baja
- Lengkap dengan ukuran – ukuran dan perhitungan konstruksinya.
2.2.7. Gambar Pelengkap
Terdiri dari:
- Gambar listrik dari PLN
- Gambar sanitair
- Gambar saluran pembuang air kotor
- Gambar saluran pembuang air hujan.
2.3. Volume/Kubikasi Pekerjaan
2.3.1. Pengertian volume pekerjaan
Yang dimaksud dengan volume suatu pekerjaan ialah menghitung
jumlah banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan. Volume juga
disebut sebagai kubikasi pekerjaan. Jadi volume (kubikasi) suatu
pekerjaan, bukanlah merupakan volume (isi sesungguhnya), melainkan
jumlah volume bagian pekerjaan dalam satu kesatuan. (Rencana dan
estimate real of cost, H. Bachtiar Ibrahim)
14
2.3.2. Uraian Volume Pekerjaan
Yang dimaksud dengan uraian volume pekerjaan ialah menguraikan
secara rinci besar volume atau kubikasi suatu pekerjaan. Menguraikan,
berarti menghitung besar volume masing – masing pekerjaan sesuai
dengan gambar bestek dan gambar detail.
Sebelum menghitung volume masing – masing pekerjaan, terlebih
dahulu harus menguasai pembacaan gambar bestek dan gambar
detail/penjelasan. Untuk itu, perlu memperhatikan gambar mulai dari
Denah A sampai Rencana Sanitasi N, masing - masing gambar
dilengkapi dengan Simulasi dan gambar Isometrik, guna memudahkan
melihat bagian penting yang tidak terlihat pada gambar bestek.
Susunan uraian pekerjaan ada dua jenis yaitu:
a. Susunan sistem lajur – lajur tabelaris
b. Susunan sistem post – post
Volume pekerjaan disusun sedemikian rupa secara sistematis dengan
lajur – lajur tabelaris, dengan pengelompokan mulai dari PEKERJAAN
PONDASI sampai PEKERJAAN PERLENGKAPAN LUAR.
2.4. Rencana Anggaran Biaya
2.4.1. Harga Satuan Pekerjaan
2.5.1.1. Pengertian
Harga Satuan Pekerjaan ialah jumlah harga bahan dan upah
tenaga kerja berdasarkan perhitungan analisis. Harga bahan didapat
di pasaran, di kumpulkan dalam satu daftar yang dinamakan Daftar
15
Harga Satuan bahan. Upah tenaga kerja didapatkan di lokasi
dikumpulkan dan dicatat dalam satu daftar yang dinamakan Daftar
Harga Satuan Upah.
Harga satuan bahan dan upah tenaga kerja di setiap daerah
berbeda – beda. Jadi dalam menghitung dan menyusun Anggaran
Biaya suatu bangunan/proyek, harus berpedoman pada harga satuan
bahan dan upah tenaga kerja di pasaran dan lokasi pekerjaan.
Sebelum menyusun dan menghitung Harga satuan pekejaan
seseorang harus mampu menguasai cara pemakaian analisa BOW
(Burgerlijke Openbare Werken) ialah suatu ketentuan dan
ketetapan umum yang ditetapkan Dir. BOW tanggal 28 Februari
1921 Nomor 5372 A pada zaman Pemerintahan Belanda.
Analisa BOW hanya dapat dipergunakan untuk pekerjaan padat
karya yang memakai peralatan konvensional. Sedangkan bagi
pekerjaan yang mempergunakan peralatan modern/alat berat,
analisa BOW tidak dapat digunakan sama sekali.
Dalam Harga satuan pekerjaan, kita mengenal istilah Analisa
harga satuan pekerjaan. Analisa harga satuan pekerjaan adalah
suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi yang
dijabarkan dalam perkalian kebutuhan bahan bangunan, upah kerja,
dan peralatan dengan harga bahan bangunan, standart pengupahan
pekerja dan harga sewa / beli peralatan untuk menyelesaikan per
satuan pekerjaan konstruksi.
16
Analisa harga satuan pekerjaan ini dipengaruhi oleh angka
koefisien yang menunjukkan nilai satuan bahan/material, nilai
satuan alat, dan nilai satuan upah tenaga kerja ataupun satuan
pekerjaan yang dapat digunakan sebagai acuan/panduan untuk
merencanakan atau mengendalikan biaya suatu pekerjaan.
Untuk harga bahan material didapat dipasaran, yang kemudian
dikumpulkan didalam suatu daftar yang dinamakan harga satuan
bahan/material, sedangkan upah tenaga kerja didapatkan di lokasi
setempat yang kemudian dikumpulkan dan didata dalam suatu
daftar yang dinamakan daftar harga satuan upah tenaga kerja.
Harga satuan yang didalam perhitungannya haruslah disesuaikan
dengan kondisi lapangan, kondisi alat/efisiensi, metode
pelaksanaan dan jarak angkut.
2.5.1.2. Analisa Bahan dan Upah
a. Analisa Bahan
Yang dimaksud analisa bahan suatu pekerjaan adalah
menghitung banyaknya/volume masing – masing bahan serta
besarnya biaya yang dibutuhkan.
b. Analisa Upah
Yang dimaksud dengan analisa upah suatu pekerjaan adalah
menghitung banyaknya tenaga yang diperlukan, serta besarnya
biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut.
17
2.5.1.3. Uraian Harga Satuan Pekerjaan
Berikut merupakan skema Harga Satuan Pekerjaan:
Gambar 2.1 Skema harga satuan
2.4.2. Estimate Real Of Cost
2.4.2.1. Pengertian
Anggaran biaya suatu proyek atau bangunan adalah menghitung
banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah tenaga
kerja berdasarkan analisis, serta biaya – biaya lain yang
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan suatu proyek atau
bangunan.
Rencana dan Estimate Real of Cost atau Rencana Anggaran
Biaya Nyata merupakan suatu acuan atau metode penyajian
Anggaran Biaya Bangunan Gedung. Susunan Rencana dari
Estimate Real of Cost lebih ditekankan pada hal – hal yang
mendasar dan praktis, serta saling terkait (link) antara materi
18
dengan materi lainnya dalam satu kelompok (rumpun), hingga
memudahkan siswa/mahasiswa teknik, teknisi, pelaksana/pengawas
dalam menyusun anggaran biaya.
Pada bagian ini dapat dilihat dengan jelas bahwa biaya
(anggaran) adalah jumlah dari masing – masing hasil perkalian
Volume dengan Harga Satuan Pekerjaan yang bersangkutan.
Secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut:
RAB = ∑ (VOLUME x HARGA SATUAN PEKERJAAN)
2.4.3. Persentase Bobot Pekerjaan
Yang dimaksud dengan Persentase Bobot Pekerjaan ialah besarnya
persen pekerjaan siap, dibanding dengan pekerjaan siap seluruhnya.
Pekerjaan siap seluruhnya dinilai 100%. Sebagaimana diketahui dalam
RAB dan bila pekerjaan telah siap seluruhnya dinilai 100%.
2.4.4. Tenaga Kerja
Yang dimaksud dengang tenaga kerja ialah besarnya jumlah tenaga
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu
kesatuan pekerjaan.
19
2.4.5. Bahan/Material
Yang dimaksud dengan Bahan atau Material ialah besarnya jumlah
bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam
satu kesatuan pekerjaan.
Jumlah Bahan yang dibutuhkan untuk satu unit/bagian pekerjaan =
2.4.6. Time Schedule (Rencana Kerja)
2.4.6.1. Pengertian
Time Schedule adalah mengatur rencana kerja dari satu bagian
atau unit pekerjaan. Time Schedule meliputi kegiatan antara lain
sebagai berikut:
- Kebutuhan tenaga kerja
- Kebutuhan material/bahan
- Kebutuhan waktu
- Transportasi/pengangkutan
Dari Time Schedule/rencana kerja kita akan mendapatkan
gambaran lama pekerjaan dapat diselesaikan, serta bagian – bagian
pekerjaan yang saling terkait antara satu dan lainnya. Sebelum
menyusun rencana kerja, harus diperhatikan bagian – bagian
pekerjaan yang terkait satu sama lain tersebut serta pekerjaan yang
dapat dimulai tanpa menunggu pekerjaan yang lain selesai.
Volume x Index (Angka) analisis bahan
20
2.4.6.2. Uraian Rencana Kerja
Uraian rencana kerja ialah menyusun program kerja sesuai
dengan urutan dan kelompok pekerjaan. Untuk menyusun rencana
kerja, waktu yang dipergunakan dalam bentuk hari atau minggu.
Sebelum menyusun rencana kerja harus diperhatikan beberapa hal
di bawah ini:
a. Urutan langkah kerja tidak boleh terbalik
b. Setiap bagian pekerjaan dilukiskan dengan garis lurus sebagai
garis kegiatan
c. Panjang garis kegiatan ditentukan oleh jumlah hari atau jumlah
minggu
d. Jumlah hari atau jumlah minggu dapat dihitung berdasarkan
jumlah tenaga kerja
e. Bagian – bagian pekerjaan dapat digabungkan menjadi satu
garis kesatuan.
2.5. Pengetahuan Lapangan
2.5.1. Volume
Bertolak dari pengalaman di lapangan maupun di Sekolah, sering
dijumpai bahwa banyak di antara mereka kurang menguasai cara
menghitung volume kayu dan lain sebagainya. Untuk menghitung isi,
luas dan keliling suatu benda kita harus mempergunakan rumus. Tentu
saja kita harus mengetahui pula satuan dari benda tersebut seperti:
21
- Satuan panjang : cm, m, hm, km, inch, mile, dll
- Satuan luas : cm2, ca, are, ha, dll
- Satuan Volume : cm3, dm
3, liter, cub, dll
Dari satuan – satuan tersebut karena tidak banyak ditemukan di
lapangan, hingga banyak pula yang bahkan tidak mengetahui. Padahal
sebagai seorang teknisi lapangan, apalagi sebagai seorang
siswa/mahasiswa harus mengetahui dan menguasainya.
2.5.1.1. Volume Kayu
Untuk menentukan volume (isi) kayu, balok – balok/papan atau
sejenisnya menggunakan rumus:
2.5.1.2. Jumlah Batang kayu/m3
Yang dimaksud dengan “Banyak Batang/m3” adalah berapa
jumlah batang kayu untuk setiap m3 balok – balok, papan atau
sejenisnya. Untuk menentukan jumlah batang kayu setiap 1 m3
lebih dulu ditentukan penampang kayu panjang.
2.5.1.3. Volume Gorong – Gorong
Gorong – gorong atau pipa pada umumnya digunakan untuk
mengalirkan air dari suatu tempat yang lebih rendah. Tapi dapat
juga dipergunakan untuk keperluan lain seperti pondasi sumur.
Panjang gorong – gorong biasanya 1,00 meter dengan diameter
berbeda – beda.
22
Volume gorong – gorong atau cincin ditentukan oleh:
d1 = diameter luar = 2 r1
d2 = diameter dalam = 2 r2
t = tebal cincin
r2 = ½ x d2
r1 = r2 + t
π = 3,14
Luas cincin = π x (r12 – r2
2)
Volume = panjang x π x (r12 – r2
2)
2.5.2. Ukuran
2.5.2.1. Luas
23
2.5.2.2. Isi
24
2.5.2.3. Berat
25
2.5.2.4. Panjang
26
2.5.2.5. Daftar Baja
Tabel 2.2 Penampang dan bobot batang persegi dan batang bulat
27
Tabel 2.3 Penampang dan bobot batang persegi dan batang bulat
(lanjutan)
28
2.5.3. Rumus – Rumus Praktis
2.5.3.1. Bidang Datar
29
30
31
Tabel 2.4 Daftar Rumus-Rumus Praktis Bidang Datar
2.5.3.2. Benda / Ruang
32
33
34
35
Tabel 2.5 Daftar Rumus-Rumus Praktis Benda/Ruang
2.5.3.3. Bidang Banyak Beraturan
36
Tabel 2.6 Daftar Rumus-Rumus Praktis Bidang Banyak Beraturan
218
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan dalam penyusunan Tugas
Akhir Perhitungan RAB Struktur Gedung Hotel J. W. Marriott, Yogyakarta
dengan tiga sumber Koefisien Analisa Harga Satuan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Rencana Anggaran Biaya (Begrooting) suatu bangunan atau proyek adalah
perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta
biaya – biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau
proyek tersebut.
2. Tahapan yang perlu dilakukan dalam perhitungan Rencana Anggaran
Biaya adalah sebagai berikut:
a. Tahap persiapan, yaitu merupakan rangkaian kegiatan sebelum
memulai pengumpulan dan pengolahan data yang bertujuan agar
mengefektifkan waktu serta pekerjaan
b. Tahap pengumpulan data, merupakan sarana pokok untuk menemukan
penyelesaian suatu masalah secara ilmiah. Data yang diperlukan dalam
perhitungan RAB antara lain yaitu data lokasi pembangunan, data
administrasi proyek, data fungsi bangunan, data harga satuan serta data
gambar
219
c. Analisa Pengolahan data, analisa yang dilakukan antara lain analisa
data gambar proyek, analisa perhitungan volume/kubikasi pekerjaan
dan analisa harga satuan pekerjaan
d. Tahap perhitungan, yaitu tahap dimana dilakukannya perhitungan
volume pekerjaan pembangunan struktur gedung hotel J. W. Marriott,
Yogyakarta sehingga didapatkan hasil perhitungan Rencana Anggaran
Biaya struktur gedung tersebut.
3. Analisa Harga Satuan pekerjaan struktur gedung hotel J. W. Marriott,
Yogyakarta dilakukan dengan menggunakan tiga sumber yang berbeda.
Yaitu analisa harga satuan berdasarkan koefisien yang bersumber dari
BPIK Yogyakarta edisi September 2016, berdasarkan koefisien perlantai
yang bersumber dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tahun 2007, serta
berdasarkan dari hasil survey lapangan dan penambahan harga sewa alat.
Sehingga didapatkan hasil yang berbeda – beda dalam analisa perhitungan
tersebut.
4. Dari perhitungan RAB dengan tiga sumber koefisien analisa harga satuan,
didapatkan hasil sebagai berikut:
a. RAB menggunakan koefisien Analisa Harga Satuan BPIK Yogyakarta
edisi September 2016 sebesar Rp. 67.278.400.000,00 (Enam puluh
tujuh milyar dua ratus tujuh puluh delapan juta empat ratus ribu rupiah)
b. RAB menggunakan koefisien Analisa Harga Satuan Permen PU
NOMOR: 45/PRT/M/2007 sebesar Rp. 72.328.000.000,00 (Tujuh
puluh dua milyar tiga ratus dua puluh delapan juta rupiah)
220
c. RAB menggunakan koefisien Analisa Harga Satuan hasil survey
lapangan sebesar Rp. 66.604.000.000,00 (Enam puluh enam milyar
enam ratus empat juta rupiah)
6.2 Saran
Berdasarkan analisa dan perhitungan yang telah dilakukan, penulis
memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Dalam menghitung volume pekerjaan disarankan agar teliti dan disediakan
pula backup perhitungannya sehingga dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya
2. Dalam memilih koefisien analisa harga satuan disarankan agar
menyesuaikan posisi kita dalam melakukan perhitungan, baik sebagai
perencana maupun pelaksana
3. Perhitungan Rencanan Anggaran Biaya suatu struktur bangunan harus
memenuhi peraturan – peraturan perhitungan anggaran biaya, sehingga
dapat menghasilkan perhitungan anggaran yang sesuai dengan
pelaksanaan serta akurat.
221
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standardisasi Nasional, 2008. Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan
tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan, SNI 2835:2008,
BSN, Bandung.
Badan Standardisasi Nasional, 2008. Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan
pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan, SNI
2836:2008, BSN, Bandung.
Badan Standardisasi Nasional, 2008. Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan
besi dan aluminium untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan,
SNI 7393:2008, BSN, Bandung.
Badan Standardisasi Nasional, 2008. Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan
beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan, SNI 7394:2008,
BSN, Bandung.
Balai Pengujian dan Informasi Konstruksi, 2016. Harga Satuan Pekerjaan Bahan
& Upah Pekerjaan Kontruksi Provinsi Jawa Tengah edisi maret 2016,
BPIK, Semarang.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, 2016. Pedoman Analisis Harga Satuan
Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum, Permen PU No. 28/PRT/M/2016,
Jakarta.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, 2007. Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara, Permen PU No. 45/PRT/M/2007, Jakarta.
222
Oedradjat, A. 1984. Analisa (Cara Modern) Anggaran Biaya Pelaksanaan.
Bandung: Nova.
Ibrahim, Bachtiar H. 1993. Analisa Upah dan bahan (Analisis BOW). Jakarta:
Bumi Aksara.
Ibrahim, Bachtiar H. 2001. Rencana dan Estimate Real of Cost. Jakarta: Bumi
Aksara.