Transcript

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT. FAST FOOD

INDONESIA , Tbk KFC CEMARA ASRI MEDAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi dan Bisnis

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MEDAN AREA MEDAN

2017

OLEH :

LESTIANA MANURUNG

11 833 0071

UNIVERSITAS MEDAN AREA

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT. FAST FOOD

INDONESIA , Tbk KFC CEMARA ASRI MEDANSKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi dan Bisnis

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MEDAN AREA MEDAN

2017

OLEH :

LESTIANA MANURUNG

11 833 0071

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Judul Skripsi : Perhitungan Harga Pokok Produksi Dan Penentuan

Harga Jual Pada PT Fast Food Indonesia. Tbk KFC

Cemara Asri Medan

Nama Mahasiswa : LESTIANA MANURUNG

No. Stambuk : 11 833 0071

Jurusan : Akuntansi

M enyetujui:

Komisi Pembimbing

Pembimbing II

M.Si) ( Dra. Hj. Rosmaini, Ak, MMA)

M engetahui:

Pembimbing I

( Drs. An Usman Siregar

UNIVERSITAS MEDAN AREA

ABSTRAK

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan

bukti nyata tentang penerapan penghitungan harga pokok produksi dan penentuan harga jual pada PT. Fast Food Indonesia, Tbk KFC Cemara Asri Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data penerapan perhitungan harga pokok produksi dan penentuan harga jual pada PT. Fast Food Indonesia, Tbk KFC Cemara Asri Medan dengan mengambil sampel yaitu perhitungan harga pokok produksi dan penentuan harga jual tahun 2014 sampai dengan 2015 pada PT. Fast Food Indonesia, Tbk KFC Cemara Asri Medan. Berdasarkan analisis yang penulis lakukan terhadap pengalokasian biaya produksi bersama dalam penentuan harga pokok produksi batu PT. Fast Food Indonesia, Tbk KFC Cemara Asri Medan, maka dapat disimpulkan bahwa Penggolongan biaya yang dilakukan PT. Fast Food Indonesia, Tbk KFC Cemara Asri -Medan telah sesuai dengan kelompok biaya yang ada, yaitu terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya bahan penolong. Kata Kunci : Harga Pokok Produksi, Penentuan Harga Jual, KFC Cemara

Asri.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat

diselesaikan. Skripsi yang berjudul “Perhitungan Harga Pokok Produksi

dan Penentuan Harga Jual Pada PT.Fast Food Indonesia, Tbk KFC

Cemara Asri Medan” diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan

program strata 1 pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Medan

Area.

Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan,

bimbingan, petunjuk, saran serta fasilitas dari berbagai pihak. Oleh karena itu

pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga

kepada orang tua yang senantiasa memberikan doa yang tulus, memotivasi

serta pengorbanan moril dan materil yang tidak terhingga untuk keberhasilan

penulis, semoga apa yang diberikan oleh orang tua penulis dapat berguna bagi

nusa dan bangsa. dengan kerendahan hati, tak lupa penulis sampaikan rasa

terima kasih kepada yang terhormat :

1. Teristimewa kepada ayahanda Sihar Manurung dan Ibunda Ruslia

br.Simangunsong yang dengan penuh kasih sayang telah mengasuh,

mendidik, membimbing serta dengan do’a restunya penulis berhasil

menyelesaikan pendidikan hingga ke perguruan tinggi.

2. Bapak Dr. HA. Ya’kub Matondang, MA , selaku Rektor Universitas Medan

Area.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

3. Bapak Dr. Ihsan Effendi, SE, Msi selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Medan Area.

4. Bapak Hery Syahrial, SE, Msi selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

Universitas Medan Area.

5. Bapak Drs.Ali Usman Siregar, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah

bersedia meluangkan waktunya, guna membimbing penulis guna

menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Dra.Hj.Rosmaini, Ak, MMA. selaku Dosen Pembimbing II yang telah

bersedia meluangkan waktunya guna membimbing penulis dalam

menyelesaikan tulisan ini.

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta staff fakultas ekonomi yang telah

mengajar dan membantu penulis hingga dapat menyelesaikan perkuliahan.

8. Bapak/Ibu Pimpinan PT.Fast Food Indonesia, Tbk KFC Cemara Asri Medan

yang telah membantu penulis dalam memberikan data dan informasi demi

terwujudnya skripsi ini.

9. Saya ucapkan terima kasih buat teman-teman program studi Akuntansi

angkatan 2011 khususnya untuk sahabat ani-aniku tersayang (Anggita, Desi,

Yuri, Camelia, Zainun dan Dewi ) dan seluruh teman – teman.

Semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca dan

bagi penulis khususnya. Amin......

Medan, Juni 2017 Penulis

(Lestiana Manurung)

UNIVERSITAS MEDAN AREA

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK .................................................................................................

KATA PENGANTAR ...............................................................................

DAFTAR ISI ..............................................................................................

DAFTAR TABEL ......................................................................................

DAFTAR GAMBAR .................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian .............................................................. 5

BAB II : LANDASAN TEORITIS

A. Pengertian Biaya dan Unsur Produksi............................... 6

B. Pengumpulan Biaya Produksi ............................................ 20

C. Perhitungan Harga Pokok Produksi ................................... 22

D. Penentuan Harga Jual ......................................................... 27

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian .................................... 31

B. Populasi dan sampel ............................................................ 32

C. Definisi Operasional............................................................. 33

D. Jenis dan Sumber Data ........................................................ 33

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 33

UNIVERSITAS MEDAN AREA

F. Teknik Analisis Data ........................................................... 34

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil ................................................................................. 35

1. Sejarah Singkat Perusahaan ........................................... 35

2. Struktur Organisasi Perusahaan .................................... 38

3. Aktivitas Perusahaan ..................................................... 43

4. Produk Yang Dihasilkan ............................................... 45

5. Segmen Pasar dan Pesaing ............................................ 46

6. Unsur Biaya Produksi .................................................... 46

7. Pengumpulan Biaya Produksi ....................................... 47

8. Perhitungan Biaya Produksi .......................................... 48

9. Penentuan Biaya Produksi ............................................. 56

B. Pembahasan ....................................................................... 58

1. Unsur Biaya Produksi .................................................... 58

2. Pengumpulan Biaya Produksi ....................................... 59

3. Perhitungan Biaya Produksi .......................................... 60

4. Penentuan Biaya Produksi ............................................. 62

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ....................................................................... 63

B. Saran ................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA

UNIVERSITAS MEDAN AREA

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

Tabel II.1 Unsur Biaya Produksi dan Biaya Periode (Non Produksi)

Menurut Metode Full Costing dan Variabel Costing .............. 13

Tabel II.2 Harga Pokok Produksi Dengan Metode Full Costing ............. 26

Tabel II.3 Penghitungan Harga Jual .......................................................... 30

Tabel III.1 Rencana Jadwal Penelitian ...................................................... 32

Tabel IV.1 Data Manual Cogs Maret 2016 KFC Cemara Asri ................. 49

UNIVERSITAS MEDAN AREA

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

Gambar IV.1 Struktur Organisasi Kentucky Fried Chicken........................... 38

UNIVERSITAS MEDAN AREA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manfaat informasi harga pokok produksi adalah untuk menentukan

harga pokok produksi serta penentuan harga pokok persediaan produk jadi.

Harga pokok produksi juga berpengaruh dalam penghitungan laba rugi

perusahan serta memantau realisasi biaya dalam proses produksi. Apabila

kurang teliti atau salah dalam penetapan harga pokok produksi, dapat

mengakibatkan ketidak tepatan dalam penentuan harga jual serta perolehan

laba periodik.

Sebagian besar perusahaan pada umumnya bertujuan untuk

mendapatkan keuntungan yang optimum. Untuk memperoleh keuntungan atau

laba yang optimum, perhitungan harga pokok produksi dalam penentuan harga

jual produk sangat berperan, hal ini juga berkaitan erat dengan ketatnya

persaingan antara perusahaan-perusahaan lain yang sejenis. Akuntansi biaya

dalam perhitungan harga pokok produksi berperan menetapkan, menganalisa

dan melaporkan pos-pos biaya yang mendukung laporan keuangan sehingga

dapat menunjukkan data yang wajar. Akuntansi biaya menyediakan data-data

biaya untuk berbagai tujuan maka biaya-biaya yang terjadi dalam perusahaan

harus digolongkan dan dicatat dengan sebenarnya, sehingga memungkinkan

perhitungan harga pokok produksi secara teliti.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

2

Perhitungan harga pokok produksi adalah hal yang perlu diperhatikan

dalam penentuan harga jual suatu produk. Perhitungan harga pokok produksi

yang tepat dan akurat merupakan hal yang perlu dilakukan oleh setiap

perusahaan, karena tanpa adanyan perhitungan harga pokok produksi yang

tepat dan akurat, perusahaan yang bersangkutan akan mengalami masalah

dalam penentuan harga jual suatu produk.

Informasi biaya yang tepat dan akurat dapat membantu perusahaan

untuk menentukan harga jual yang sesuai dengan mutu produk tersebut.

Dengan menghitung harga pokok produksi, semua biaya-biaya yang

dikeluarkan dalam mengolah suatu produk akan lebih jelas terlihat

sehingga informasi biaya yang lengkap dapat disajikan. Harga pokok

produksi memuat informasi biaya yang diperlukan sebagai dasar

penentuan harga jual, yaitu dengan menghitung harga pokok produksi dan

menambahkan keuntungan yang diinginkan.

Penentuan harga jual dipengaruhi ketelitian dalam menentukan

harga pokok produksi, apabila terjadi kesalahan didalam penentuan harga

pokok produksi baik dalam pencatatan, penyajian dalam laporan keuangan

akan membawa perusahaan kepada situasi yang akan merugikan

perusahaan karena perhitungan laba yang diperoleh. Selain harga pokok

produksi mempunyai peranan yang penting di dalam penentuan harga jual

juga untuk menilai apakah biaya-biaya yang terjadi di dalam suatu

produksi telah dilaksanakan secara efisien sesuai dengan output yang

dihasilkan dan membantu menejemen di dalam pengambilan keputusan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

3

yang berhubungan dengan produksi dan penjualan produk. Serta bagaimana

peranannya dalam meningkatkan hasil penjualan tersebut.

Terdapat beberapa pendekatan dalam penentuan harga pokok produksi

diantaranya metode full costing dan metode variabel costing. Dalam metode

full costing biaya produksi yang di perhitungkan dalam penentuan harga pokok

produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya

overhead pabrik, baik yang berperilaku tetap dan yang berperilaku variabel.

Dalam metode variable costing, biaya produksi yang diperhitungkan dalam

penghitungan harga pokok produksi adalah hanya terdiri dari biaya produksi

variabel, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya

overhead pabrik variabel.

Kentucky fried chicken atau yang biasa disebut KFC sudah dikenal

masyarakat di dunia. Hampir semua orang di Indonesia pernah mampir di gerai

ayam goreng asal Amerika tersebut, bahkan mungkin sudah hafal rasanya bagi

mereka yang sangat gemar dan hobi menyantap sajian tersebut. Ternyata ayam

goreng produk Amerika ini memiliki sejarah panjang sehingga menjadi salah

satu resep kesukaan masyarakat dunia. Selain itu unit restoran kentucky fried

chicken menjadi salah satu penguasa pangsa pasar dengan menguasai 40%

pangsa untuk kategori junk food restoran.

Untuk menghadapi persaingan yang tinggi memerlukan keunggulan

bersaing. Berbagai upaya dilakukan perusahaan dalam rangka mempertahankan

citra merek yang mereka miliki di mana salah satunya adalah ketepatan dalam

menentukan harga jual yang mampu bersaing dengan perusahaan- perusahaan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

4

lain yang sejenis. Penentuan harga jual di KFC Cemara Asri sangat

dipengaruhi oleh ketersediaan informasi biaya dalam penghitungan harga

pokok produksi. Penghitungan harga pokok produksi pada KFC Cemara Asri

mengakumulasikan berbagai biaya khususnya biaya bahan utama dan biaya

bahan pendukung yang terdiri dari berbagai jenis bahan baku. Banyaknya jenis

bahan baku pendukung yang digunakan tentu membutuhkan perhitungan yang

detail dan teliti sehingga bisa menghasilkan informasi biaya yang tepat dalam

penghitungan harga pokok produksi. Dengan demikian akan memudahkan

manajemen dalam menentukan harga jual yang sesuai.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengambil judul

skripsi mengenai “Penghitungan Harga Pokok Produksi Dan Penentuan

Harga Jual Pada PT. Fast Food Indonesia, Tbk KFC Cemara Asri

Medan“

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka permasalahan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “Apakah penghitungan harga

pokok produksi tepat digunakan dalam menentukan harga jual produk pada

PT. Fast Food Indonesia, Tbk KFC Cemara Asri Medan?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mendapatkan bukti nyata tentang penerapan penghitungan harga pokok

UNIVERSITAS MEDAN AREA

5

produksi dan penentuan harga jual pada PT. Fast Food Indonesia, Tbk KFC

Cemara Asri Medan.

D. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang membangun

bagi banyak pihak yaitu :

1. Bagi PT. Fast Food Indonesia, Tbk KFC Cemara Asri Medan, penelitian ini

diharapkan sebagai bahan masukan tentang kondisi penerapan harga pokok

produksi dan serta hal-hal yang perlu dilakukan, sehingga dapat dijadikan

dasar dalam mengambil keputusan bisnis yang berkaitan dengan harga

pokok produksi sebagai dasar penentuan harga jual dimasa yang akan

datang.

2. Bagi peneliti, yaitu untuk menambah wawasan dan memperdalam

pengetahuan tentang penerapan penghitungan harga pokok produksi sebagai

dasar penentuan harga jual.

3. Bagi peneliti lainnya, menjadi bahan referensi untuk membuat penelitian

yang lebih spesifik mengenai penerapan penghitungan harga pokok

produksi sebagai dasar penentuan harga jual.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

6

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Pengertian Biaya dan Unsur Produksi

1. Pengertian Biaya

Sehubungan dengan pemahaman akan harga pokok produksi, mutlak

diperlukan kepiawaian seorang manajer mengantisipasinya dan mengetahui

fungsi setiap biaya yang dikeluarkan dalam mencapai tujuan. Biaya

produksi dapat diartikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh

perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan mentah

yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksi

perusahaan tersebut.

Ikatan Akuntan Indonesia (2007 :19) dalam buku Standar Akuntansi

Keuangan, biaya didefinisikan sebagai :

Seluruh beban mencakupi baik kerugian maupun beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa. Beban yang timbul dalam aktivitas perusahaan yang biasa meliputi misalnya beban harga pokok penjualan, gaji dan penyusutan. Beban tersebut biasanya berbentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva seketika seperti kas (setara kas), Persediaan dan Aktiva Tetap.

Biaya produksi merupakan kelompok biaya yang jumlahnya cukup

besar dibanding kelompok biaya lain seperti biaya pemasaran, biaya bunga,

biaya administrasi dalam perhitungan laba rugi. Biaya produksi memegang

peranan penting dalam suatu perusahaan, hal ini disebabkan tujuan

perusahaan itu sendiri yaitu agar kegiatan produksi menghasilkan laba untuk

UNIVERSITAS MEDAN AREA

7

mengembangkan dan mempertahankan eksistensi perusahaan dimasa yang

akan datang.

Menurut Hansen & Mowen (2009:19) : “Biaya produksi adalah

biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa”.

Selanjutnya, Mulyadi (2010:14) menyebutkan bahwa : “Biaya produksi

merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku

menjadi produk, sedangkan biaya nonproduksi merupakan biaya – biaya

yang dikeluarkan untuk kegiatan nonproduksi, seperti kegiatan pemasaran

dan kegiatan administrasi dan umum”.

Dapat disimpulkan bahwa biaya produksi adalah biaya yang

berhubungan dengan produksi dan harus dikeluarkan untuk mengolah dan

membuat bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.

2. Unsur-unsur Produksi

Dalam akuntansi biaya, penggolongan unsur biaya ditentukan atas

dasar tujuan yang hendak dicapai, Menurut Mulyadi (2010:13) biaya dapat

digolongkan menurut:

a. Objek pengeluaran. b.Fungsi pokok dalam perusahaan. c. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai. d.Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. e. Jangka waktu manfaatnya.

a. Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran Menurut cara ini

penggolongan biaya berdasarkan atas nama obyek pengeluaran.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

8

b. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan Dalam hal

ini biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu :

1) Biaya produksi, yaitu biaya-biaya untuk mengolah bahan baku

menjadi produk jadi siap jual. Biaya ini terdiri dari biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik

2) Biaya pemasaran, merupakan biaya yang terjadi untuk melaksanakan

kegiatan pemasaran produk

3) Biaya Administrasi dan Umum, yaitu merupakan biaya untuk

mengkoordinir kegiatan produksi dan pemasaran produk.

c. Penggolongan biaya menurut hubungan dengan sesuatu yang dibiayai.

Dalam cara penggolongan ini biaya dapat dikelompokkan menjadi dua,

yaitu :

1) Biaya langsung, merupakan yang terjadi dengan satu-satunya

penyebab adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Biaya

produksi langsung terdiri dari bahan baku dan biaya tenaga kerja

2) Biaya tidak langsung merupakan biaya yang terjadi tidak hanya

disebabkan sesuatu yang dibiayai. Biaya ini sering disebut dengan

biaya overhead pabrik

d. Penggolongan biaya menurut prilakunya dalam hubungan dengan

perubahan volume kegiatan.Dalam hal ini biaya digolongkan menjadi :

1) Biaya Variabel, yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding

dengan perubahan volume kegiatan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

9

2) Biaya Semi Variabel, yaitu biaya yang berubah tidak sebanding

dengan perubahan volume kegiatan. Biaya ini mengandung unsur

biaya tetap dan variabel.

3) Biaya Semi Fixed, yaitu yang tetap untuk tingkat volume kegiatan

tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume

produksi tertentu.

4) Biaya Tetap, yaitu biaya jumlah totalnya tetap dalam kisar volume

kegiatan tertentu.

e. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya Dalam

penggolongan biaya dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1) Pengeluaran modal, yaitu biaya yang mempunyai manfaat lebih dari

satu periode akuntansi

2) Pengeluaran pendapatan, yaitu biaya yang hanya mempunyai

manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.

Dalam penelitian ini penggolongan biaya yang digunakan adalah

penggolongan biaya berdasarkan fungsi pokok dalam perusahaan, sehingga

biaya produksi yang dikeluarkan meliputi :

a. Biaya Bahan Baku Bahan baku yang digunakan untuk proses tersebut

dapat diperoleh melalui pembelian atau dari pengolahan sendiri.

Sebelum perusahaan berproduksi pada umumnya terlebih dahulu

menetapkan jumlah kebutuhan bahan baku yang digunakan menentukan

harga pokok bahan baku yang dipakai :

UNIVERSITAS MEDAN AREA

10

1) Metode Identifikasi Khusus.

Dalam metode ini perlu dipisahkan tiap barang berdasarkan harga

pokoknya dan untuk tiap kelompok dibuatkan kartu persediaan

tersendiri diberi tanda khusus pada harga bahan yang dibeli.

2) Metode Masuk Pertama Keluar Pertama

Dalam metode ini harga pokok bahan baku yang dibebankan sesuai

dengan urutan terjadinya. Apabila ada pemakaian bahan baku harga

pokoknya adalah harga pokok terdahulu disusul yang berikutnya.

Selanjutnya persediaan akhir dibebankan pada harga pokok akhir

3) Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama

Dalam metde ini bahan baku yang terakhir disusul dengan yang

masuk sebelumnya. Persediaan akhir akan dibebankan pada

pembelian yang pertama dan berikutnya.

4) Metode Rata-Rata Bergerak

Dalam metode persediaan bahan baku yang ada di gudang di hitung

harga pokok rata-ratanya dengan cara membagi total harga pokok

rata-rata persatuan yang baru.

5) Metode Biaya Standar

Dalam metode ini bahan baku yang dibeli di catat sebesar harga

standar, yaitu harga taksiran yang mencerminkan harga yang

diharapkan terjadi pada masa yang akan datang.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

11

6) Metode Rata-Rata Harga Pokok Bahan Pada Akhir Bulan

Dalam metode ini pada akhir bulan dihitung harga pokok rata-rata

persatuan ini kemudian digunakan unutk menghitung bahan baku

yang diserahkan oleh bagian gudang ke bagian produksi.

b. Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja untuk fungsi produksi dibagi dalam dua bagian yaitu :

1) Biaya tenaga kerja langsung, yaitu biaya tenaga kerja pabrik yang

langsung berhubungan dengan proses produksi

2) Biaya tenaga kerja tidak langsung, yaitu biaya tenaga kerja yang

secara tidak langsung berhubungan dengan pengerjaan produk, baik

tenaga itu bekerja dengan tenaga kerja sendiri maupun dengan

mesin.

Pengalokasian gaji dan upah untuk tenaga kerja langsung untuk metode

harga pokok pesanan dibebankan langsung ke rekening barang dalam

proses. Sedangkan gaji dan upah untuk tenaga kerja tidak langsung

dibebankan ke biaya produksi tidak langsung.

c. Biaya produksi tidak langsung

Penentuan biaya produksi tidak langsung dan pembebanan kepada

produk lebih sulit dibanding dengan perhitungan biaya produk lainnya.

Hal ini disebabkan karena biaya produksi tidak langsung baru diketahui

suatu pembukuan. Untuk itu diperlukan tarif tertentu. Adapun tujuan

penentuan biaya di muka ini antara lain sebagai pengendalian biaya

produksi.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

12

Biaya produksi yang termasuk biaya produksi tidak langsung dapat

dikelompokkan menjadi beberapa golongan yaitu sebagai berikut :

1) Biaya bahan penolong (jika metode harga pokok pesanan)

2) Biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap.

3) Biaya tenaga kerja tidak langsung (apabila menggunakan metode

harga pokok pesanan)

4) Biaya penyusutan (depresi) aktiva tetap

5) Biaya yang timbul akibat berlalunya waktu.

6) Biaya lain yang secara langsung dibayar dengan kas

Apabila perusahaan menetapkan biaya overhead pabrik

berdasarkan tarif dimuka maka langsung mendebit rekening biaya overhead

pabrik sejumlah tarif biaya yang ditentukan di muka tersebut. Pada akhir

periode antara biaya overhead pabrik yang sesungguhnya dengan biaya

overhead pabrik yang ditentukan dimuka dibandingkan sehingga timbul

selisih. Selisih tersebut bisa berupa laba atau rugi.

Menurut Hansen dan Mowen (2009:42) mengungkapkan bahwa

“Unsur produksi dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis yaitu a. Biaya

bahan baku; b. Biaya tenaga kerja langsung; c. Biaya overhead”. Penjelasan

dari ketiga unsur tersebut adalah sebagai berikut :

a. Biaya bahan baku

Biaya bahan baku pada umumnya meliputi semua bahan yang secara

langsung digunakan dalam proses produksi dan merupakan bagian

pengeluaran yang besar untuk memproduksi suatu barang. Bahan baku

UNIVERSITAS MEDAN AREA

13

dalam proses produksi merupakan bagian yang tidak terpisah dari barang

jadi. Untuk memperoleh bahan baku dapat dilakukan langsung dari

pembelian lokal atau impor maupun proses pengolahan terlebih dahulu.

Dalam menghitung biaya bahan harus diperhatikan sistem pencatatan dan

metode penilaian persediaan agar perhitungan ke harga pokok produksi

dapat ditelusuri sesuai pembukuan yang ada. Dalam perhitungan biaya

bahan baku dapat dilakukan dengan sistem pencatatan persediaan dan

penilaian persediaan yang digunakan.

Dengan demikian harga pokok produksi menurut metode full costing dan

variabel costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini.

Tabel II.1 Unsur Biaya Produksi dan Biaya Periode (Non Produksi)

Menurut Metode Full Costing dan Variabel costing KLASIFIKASI FULL COSTING VARIABEL COSTING Biaya Produksi Biaya Bahan Baku Rp xx

Biaya TKL Rp xx BOP variabel Rp xx BOP tetap Rp xx + Rp xx

Biaya bahan Baku Rp xx Biaya TKL Rp xx BOP variabel Rp xx + Rp xx

Biaya Periode Biaya Pemasaran Rp xx Biaya Administrasi Rp xx + Rp xx

BOP tetap Rp xx Biaya pemasaran Rp xx Biaya Administrasi Rp xx + Rp xx

Sumber Daljono (2011)

b. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Menurut Rayburn L.Gayle (1999:32) mendefinisikan biaya tenaga

kerja langsung adalah :

Upah yang diperoleh pekerja yang mengubah bahan dari keadaan mentah menjadi produk jadi. Secara umum upah langsung terdiri dari : 1) Gaji pokok

UNIVERSITAS MEDAN AREA

14

Gaji pokok merupakan upah yang harus dibayarkan oleh pihak perusahaan kepada pekerja dengan ketentuan yang telah ditetapkan dan sering disebut dengan upah minimum.

2) Upah lembur Upah lembur diberikan kepada pekerja dikarenakan adanya kelebihan jam kerja yang telah ditentukan oleh pemerintah. Jam kerja normal yang telah ditetapkan adalah 56 jam kerja perminggu.

c. Biaya overhead Pabrik

Istilah biaya overhead pabrik atau sering disebut dengan biaya pabrikasi

adalah biaya produksi selain biaya bahan langsung dan upah tenaga kerja

langsung. Biaya-biaya produksi yang termasuk dalam biaya overhead

pabrik adalah :

1) Biaya bahan penolong, yaitu bahan yang merupakan bagian dari pada

produk jadi. Meskipun menjadi bagian dari produk jadi namun

nilainya relatif kecil.

2) Biaya reparasi dan pemeliharaan, yaitu pemakaian suku cadang dan

supplier pabrik atau persediaan yang lain serta pembelian jasa pihak

luar perusahaan, pemeliharaan bangunan pabrik, mesin-mesin dan

perlengkapan,

3) Biaya tenaga kerja tidak langsung, yaitu biaya biaya tenaga kerja yang

tidak dapat diidentifikasi atau dikeluarkan secara langsung dalam

produksi barang atau jasa tertentu. Biaya ini dikeluarkan untuk

kegiatan produksi secara umum.

4) Biaya yang timbul sebagai penilaian terhadap aktiva tetap, biaya yang

termasuk dalam kelompok ini antara lain biaya penyusutan mesin

UNIVERSITAS MEDAN AREA

15

pabrik, perlengkapan, kendaraan dan aktiva lain yang digunakan

pabrik.

5) Biaya yang timbul akibat berlalunya waktu, biaya-biaya yang

termasuk kekelompok ini antara lain biaya asuransi gedung pabrik,

asuransi mesin dan lainnya.

Karena banyaknya jenis biaya overhead pabrik, maka biaya ini

memerlukan pengalokasian yang wajar, dimana pengalokasian biaya ini

dilakukan atas taksiran. Dalam memperkenalkan metode taksiran

pembebanan biaya overhead adalah lebih mudah menggunakan dasar

pembebanan yang berkaitan dengan volume.

Sebagaimana dijelaskan diatas, bahwa salah satu tujuan perhitungan

harga pokok produksi adalah penentuan harga jual produk, untuk itu di sini

dapat dijelaskan bahwa ada dua metode pengumpulan biaya dalam

penentuan harga pokok produksi, yaitu perhitungan biaya berdasarkan

pesanan dan perhitungan biaya berdasarkan proses.

a. Perhitungan biaya berdasarkan pesanan

Dalam metode ini, biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan

tertentu dan harga per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya

produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam

pesanan yang bersangkutan. Agar rincian dari perhitungan biaya

berdasarkan pesanan sesuai dengan usaha yang diperlukan, harus ada

perbedaan penting dalam per unit suatu pesanan dengan pesanan lain.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

16

Dalam perusahaan yang memproduksi produk berdasarkan sistem

pesanan, informasi harga pokok produksi pesanan bermanfaat bagi

manajemen sebagai berikut :

1) Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pesanan.

2) Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan.

3) Memantau realisasi biaya produksi.

4) Menghitung laba atau rugi tiap pesanan.

5) Menentukan harga pokok persediaan barang jadi dan produk dalam

proses yang disajikan di neraca.

Dalam metode harga pokok pesanan, biaya produksi dibagi menjadi dua

kelompok biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung.

Biaya produksi langsung dibebankan kepada pesanan berdasarkan biaya

yang sesunggunya terjadi, sedangkan biaya produksi tidak langsung

dibebankan kepada produk berdasarkan tarif yang telah ditentukan.

b. Perhitungan biaya berdasarkan proses

Metode perhitungan biaya berdasarkan proses biasanya digunakan untuk

mengumpulkan biaya produksi pada perusahaan yang berproduksi secara

terus menerus dan produksi ditunjukan untuk memenuhi persediaan

barang jadi. Adapun karakteristik produksinya adalah :

1) Produk yang dihasilkan merupakan produk standar.

2) Produk yang dihasilkan dari bulan kebulan adalah sama.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

17

3) Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi

yang berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu

tertentu.

Pada metode harga pokok ini, kegiatan produksi perusahaan ditentukan

oleh anggaran produksi atau sekedar produksi satuan waktu tertentu yang

sekaligus dipakai sebagai dasar oleh bagian produksi untuk

melaksanakan produksi. Dalam perhitungan biaya, metode ini akan

mengakumulasikan seluruh biaya operasi suatu produk tertentu dan

kemudian membagi biaya tersebut dengan jumlah unit produk yang telah

melewati proses selama periode tersebut, yang hasilnya adalah biaya

perunit.

Ada beberapa masalah yang terlihat merumitkan perhitungan dengan

metode proses, antara lain adalah :

1) Dalam proses produksi terkadang terjadi kerusakan pada produk

tempe.

2) Dalam suatu departemen produksi tertentu mungkin terdapat

persediaan yang masih dalam proses penyelesaian persediaan dalam

proses ini mempengaruhi produksi ekuivalen.

Ada juga beberapa perbedaan diantara sistem biaya pesanan dengan

sistem biaya proses adalah :

a. Pengumpulan biaya produksi.

b. Perhitungan harga pokok produksi persatuan.

c. Penggolongan biaya produksi.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

18

d. Unsur biaya yang dikelompokan dalam biaya overhead pabrik.

Metode yang digunakan dalam pengumpulan biaya ini tergantung

pada keadaan perusahaan serta disesuaikan dengan sifat proses produksi dan

jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan. Setelah diketahui sistem

pengelompokan biaya yang digunakan, maka penulis akan membahas

metode perhitungan harga pokok produksi di perusahaan, yaitu Metode

Harga pokok Biaya penuh (Full Costing) dan Metode Harga Pokok Biaya

Variabel (Variable Costing).

Metode Full Costing adalah metode penentuan harga pokok produk

dengan memasukkan seluruh komponen biaya produksi sebagai harga

pokok,yang meliputi bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya

overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap. Dalam metode

ini, biaya overhead pabrik yang bersifat variabel maupun yang bersifat tetap

dibebankan kepada produk yang dihasilkan atas dasar tarif yang telah di

tentukan dimuka pada kapasitas normal atau dasar biaya overhead pabrik

sesunggunya. Hal ini menyebabkan harga pokok produksi barang yang

dihasilkan akan menjadi lebih tinggi dan tentu hal tersebut menyebabkan

harga satuan untuk dijual juga akan menjadi naik. Metode ini lebih sering

digunakan pada harga pokok pesanan.

Metode biaya variabel adalah metode penentuan harga pokok yang

memasukkan komponen biaya yang hanya bersifat variabel sebagai unsur

harga pokok, yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung

dan biaya overhead pabrik variabel. Metode biaya variabel sangat tepat

UNIVERSITAS MEDAN AREA

19

dalam hal usaha untuk memasuki pasar-pasar baru, perluasan

usaha,membuat sendiri atau memesan bahan baku. Keputusan memproses

lebih lanjut produk sebelum dijual atau menjualnya dipasaran setelah proses

terdahulu, keputusan menghentikan suatu produk atau meneruskannya.

Setiap metode yang digunakan oleh perusahaan tentu mempunyai

kekuatan atau kelemahan,kelebihan atau manfaat metode perhitungan harga

pokok biaya variabel sudah diuraikan di atas, selanjutnya perhitungan dapat

diuraikan pula kelemahan yang dimiliki oleh metode biaya variabel,sebagai

berikut :

a. Pemisahan biaya-biaya ke dalam biaya variabel dan tetap sebenarnya

sulit dilaksanakan, karena jarang sekali suatu biaya benar-benar variabel

atau benar-benar tetap. Suatu biaya digolongkan sebagai suatu biaya

variabel jika asumsi berikut ini dipenuhi :

1) Harga barang atau jasa tidak mengalami perubahan.

2) Metode dan prosedur produksi tidak berubah-ubah.

3) Tingkat efisiensi tidak berfluktuasi.

Sedangkan biaya tetap dapat dibagi menjadi dua kelompok :

1) Biaya tetap yang dalam jangka pendek dapat berubah, misalnya gaji

manager produksi, pemasaran, keuangan dan pembukuan.

2) Biaya tetap yang dalam jangka waktu panjang konstan, seperti biaya

penyusutan dan sewa tempat.

b. Biaya overhead pabrik tetap tidak dimasukkan ke dalam perhitungan

harga pokok sehingga akan menghasilkan informasi harga pokok tidak

UNIVERSITAS MEDAN AREA

20

wajar, sementara diketahui biaya overhead pabrik tetap ini sama halnya

dengan biaya overhead pabrik variabel yang diperlukan untuk

memproduksi sebagai biaya produksi. Metode ini lebih diutamakan untuk

kepentingan internal perusahaan, sementara untuk kepentingan eksternal

akan dipergunakan metode perhitungan biaya penuh.

c. Berhubung karena biaya overhead pabrik tetap tidak diperhitungkan

dalam penentuan harga pokok produk, maka akan mengakibatkan nilai

persediaan lebih rendah.

Jika industri rumahan mempergunakan metode ini, maka biaya-biaya

produksi dan nonproduksi perlu dipisahkan menurut perilakunya dalam

hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.

Menurut Mulyadi (2010:144) : “Memberikan catatan manfaat bagi

industri rumahan dalam penyusunan laporan keuangan yang disusun

berdasarkan metode biaya variabel, yaitu :

a. Perencanaan laba jangka pendek.

b. Pengendalian biaya, dan Pembuatan keputusan”.

B. Pengumpulan Biaya Produksi

Masalah yang sering terjadi pada perusahaan industri adalah dalam

penentuan harga pokok produksi dan cara kalkulasinya, sebab keberhasilan

penentuan harga pokok produksi akan mempengaruhi pemasaran produksi

yang dihasilkan.

Harga pokok produksi menurut Hansen dan Mowen (2004) adalah

“Total harga pokok produksi yang diselesaikan selama periode berjalan”

UNIVERSITAS MEDAN AREA

21

Sedangkan menurut Mulyadi (2010:22) menyatakan istilah “Harga

pokok juga digunakan untuk menunjukan pengorbanan sumber ekonomi dalam

pengolahan bahan baku menjadi produk jadi”.

Ada juga menurut Haryono (2005) dalam Samsul (2013) “Menyatakan

bahwa harga pokok produksi adalah biaya untuk menghasilkan produk pada

perusahaan manufaktur”.

Dalam perusahaan manufaktur, harga pokok produksi sangat

dibutuhkan oleh pimpinan dalam mengambil keputusan atas kelangsungan

usaha pada produk yang dihasilkan,untuk itu tujuan dari penentuan harga

pokok produksi adalah :

1. Sebagai dasar untuk menentukan harga jual produk

Harga jual suatu produk biasanya tergantung pada kekuatan permintaan dan

penawaran,namun sebagai dasar utama dalam penentuan harga jual dari

suatu produk adalah biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk

menghasilkan produk tersebut dan biaya-biaya lain yang mendukung dalam

pemasaran produk itu.

2. Sebagai pengendalian biaya

Pengendalian merupakan hal yang penting karena pengendalian adalah suatu

usaha sistematis manajemen untuk mencapai tujuan. Aktivitas-aktivitas

dimonitor terus menerus untuk menentukan bahwa hasilnya berada pada

batasan yang diinginkan. Dalam pengendalian biaya ini,seluruh komponen

biaya harus mampu untuk diidentifikasi,biaya aktivitas yang berbeda

dibandingkan biaya dari departemen dan produk yang berbeda.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

22

3. Sebagai dasar perencanaan dan pengukuran prestasi perusahaan

Perencanaan merupakan proses dari menyadari kesempatan maupun

ancaman eksternal perusahaan. Perencanaan dilakukan sebelum aktivitas

produksi dilakukan, pimpinan terlebih dahulu menentukan standar dan

anggaran biaya yang berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan.

Selanjutnya membuat perincian unsur-unsur biaya yang dipergunakan untuk

masing-masing kegiatan produksi sebagaimana yang telah direncanakan.

4. Untuk menghitung Laba atau Rugi bruto pada periode tertentu

Informasi laba atau rugi bruto periodik diperlukan untuk mengetahui

kontribusi produk dalam menutup biaya nonproduksi dan menghasilkan laba

atau rugi.

5. Penentuan harga pokok produksi jadi dan produk dalam proses yang

disajikan di Neraca.

Didalam manajemen harus menyajikan harga pokok persediaan produk jadi

dan produk dalam proses. Berdasarkan pencatatan biaya produksi pada

periode tertentu manajemen dapat menentukan biaya produksi yang melekat

pada produk jadi yang belum laku terjual atau produk yang masih di dalam

gudang pada tanggal neraca.

C. Perhitungan Harga Pokok Produksi

Perhitungan harga pokok produksi adalah cara untuk memperhitungkan

unsur-unsur biaya kedalam harga pokok produksi. Dalam memperhitungkan

unsur-unsur biaya kedalam harga pokok produksi, di mana perusahaan industri

UNIVERSITAS MEDAN AREA

23

sebagai modal utamanya, terdapat beberapa metode perhitungan harga pokok

yaitu metode full costing dan metode variabel costing.

Perbedaan pokok diantara metode full costing dan variabel costing

adalah terletak pada perlakuan terhadap biaya overhead pabrik tetap ini akan

mempunyai pengaruh terhadap perhitungan harga pokok produk dan penyajian

laporan laba-rugi.

Menurut Daljono (2011),”Perhitungan harga pokok produksi adalah

cara untuk memperhitungkan unsur-unsur biaya kedalam harga pokok

produksi”.

Prosedur dalam rangka menentukan harga pokok produksi pada metode

harga pokok produksi adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan data produksi dalam periode tertentu untuk menyusun

laporan produksi dan menghitung produksi ekuivalen dalam rangka

menghitung harga pokok satuan.

2. Mengumpulkan biaya bahan, biaya tenaga kerja dan BOP periode tertentu.

Apabila produk diproses melalui beberapa departemen elemen biaya

tersebut dikumpulkan untuk setiap departemen.

3. Menghitung harga pokok satuan setiap elemen biaya yaitu jumlah elemen

biaya tertentu dibagi produksi ekuivalen dari elemen biaya yang

bersangkutan.

4. Menghitung harga pokok produksi selesai yang di pindakan ke gudang atau

lokasi berikutnya dan menghitung harga pokok produksi dalam proses akhir.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

24

Karakteristik utama dari metode harga pokok produksi adalah sebagai

berikut :

1. Laporan harga pokok produksi digunakan untuk mengumpulkan, meringkas

dan menghitung harga pokok baik total maupun satuan atau per unit.

Apabila produk diolah melalui beberapa tahap atau departemen, laporan

harga pokok disusun setiap departemen di mana produk tersebut di olah.

2. Biaya produksi periode tertentu dibebankan kepada produk melalui

rekening. Barang dalam proses yang diselenggarakan untuk setiap elemen

biaya. Apabila produk diolah melalui beberapa tempat barang dalam proses

disamping diselenggarakannya untuk memproduksi produk tersebut.

3. Produksi ekuivalen digunakan untuk menghitung harga pokok satuan waktu

atau periode tertentu. Apabila produk diproses melalui beberapa tahap.

4. Produksi ekuivalen digunakan untuk menghitung harga satuan.

Produksi ekuivalen adalah tingkat atau jumlah produksi dimana pengolahan

produk dinyatakan dalam ukuran produk selesai.

5. Untuk menghitung harga pokok satuan setiap elemen biaya produksi

tertentu, maka elemen biaya produksi tertentu ( misalnya biaya bahan )

tersebut dibagi dengan produksi ekuivalen untuk elemen biaya yang

bersangkutan ( produksi ekuivalen bahan ).

6. Harga pokok yang di perhitungkan untuk mengetahui elemen-elemen yang

menikmati biaya yang dibebankan, dan berapa yang dinikmati produk

selesai dari tempat tertentu atau pengolahan yang dipindahkan ke gudang

UNIVERSITAS MEDAN AREA

25

atau ke tempat berikutnya dan berapa harga pokok produk dalam proses

tertentu.

Proses produksi suatu perusahaan dapat ditentukan berdasarkan atas

suatu pesanan akan suatu produk atau juga memproduksi dalam suatu kuantitas

tertentu. Proses produksi berdasarkan pesanan biasanya mengumpulkan biaya

produksi yang dikeluarkan berdasarkan harga pokok pesanan (job order cost

method) dan produksi berdasarkan kuantitas tertentu atau produksi massa

menggunakan metode harga pokok proses (process cost method).

Untuk menghasilkan suatu perhitungan harga pokok produksi

diperlukan suatu proses pengumpulan dari biaya-biaya yang terjadi atas suatu

produk. Adapun sistem pengumpulan biaya menurut Bastian dan Nurlela (2010

: 47) adalah sebagai berikut :

a. Sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job order costing) Pada sistem produksi berdasarkan pesanan, biaya-biaya diakumulasikan berdasarkan pekerjaannya. Kunci dari perhitungan biaya pesanan adalah bahwa biaya suatu pekerjaan berbeda dari pekerjaan lainnya, dan harus tetap ditelusuri secara terpisah. Dalam hal ini, harga pokok per unit dan biaya produksi antar satu pesanan dengan pesanan lainnya tidak sama dan harga pokok dihitung setelah proses produksi selesai.

b. Sistem perhitungan biaya berdasarkan proses (process costing) Perhitungan biaya pada sistem ini mengakumulasikan biaya berdasarkan proses produksi atau berdasarkan departemen. Perhitungan ini digunakan apabila semua unit yang dikerjakan dalam satu departemen bersifat homogen atau sejenis, atau apabila tidak ada kebutuhan untuk membedakan antar unit.

c. Metode kalkulasi biaya lainnya Adapun yang dimaksud dengan metode kalkulasi biaya ini adalah merupakan metode campuran antara metode biaya pesanan dan metode biaya proses. Metode ini timbul pada beberapa perusahaan industri yang memiliki biaya bahan baku langsung yang berbeda secara signifikan namun melewati proses produksi yang identik dalam jumlah yang besar. Dengan kata lain, biaya bahan baku langsung diakumulasikan dengan menggunakan biaya perhitungan pesanan dan biaya konversi di akumulasi menggunakan perhitungan biaya berdasarkan proses.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

26

Metode perhitungan biaya produksi adalah suatu cara memperhitungkan

unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi. Dalam

memperhitungkan unsur biaya ke dalam harga pokok produksi dapat dilakukan

dengan dua cara menurut Mulyadi (2010 : 121), adalah (1) Metode variable

costing, dan (2) Metode full costing.

1. Metode Full Costing

Pengertian metode full costing menurut Daljono (2011) adalah :

Metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi baik variabel maupun tetap. Harga pokok produksi yang dihitung dengan pendekatan full costing terdiri dari unsur harga pokok produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel, dan biaya overhead pabrik tetap). Berikut tabel dari harga pokok produksi dengan metode full costing :

Tabel II.2 Harga Pokok Produksi Dengan Metode Full Costing

FULL COSTING HPP : Persediaan awal Rp xxx Biaya produksi : Biaya bahan baku Rp xxx Biaya TKL Rp xxx BOP variabel Rp xxx BOP tetap Rp xxx +

Rp xxx+ Tersedia untuk dijual Rp xxx Persediaan akhir Rp xxx + Jumlah HPP Rp xxx Sumber : Daljono 2011

2. Metode Variabel Costing

Menurut Daljono (2011) :

Metode variabel costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memasukkan biaya produksi variabel. Biaya produksi terdiri dari bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

27

Harga pokok produksi yang dihitung dengan pendekatan variabel costing

yang terdiri dari unsur harga pokok produksi variabel, ditambah dengan

biaya nonproduksi variabel (biaya pemasaran variabel, biaya administrasi

dan umum variabel) dan biaya tetap (biaya overhead pabrik tetap, biaya

pemasaran tetap, biaya administrasi dan umum tetap).

D. Penentuan Harga Jual

Keputusan penentuan harga jual sangat penting, karena selain

mempengaruhi laba yang ingin dicapai perusahaan juga mempengaruhi

kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu dalam menentukan harga jual

produk, tidak dapat dilakukan sekali saja tetapi harus selalu dievaluasi dan

disesuaikan dengan kondisi yang sedang dihadapi perusahaan.

Penentuan harga jual yang salah bisa berakibat fatal pada masalah

keuangan perusahaan dan akan mempengaruhi kontinuitas usaha perusahaan

tersebut seperti kerugian terus menerus. Perubahan harga jual mempunyai

tujuan untuk menyesuaikan agar harga baru yang ditetapkan dapat

mencerminkan biaya saat ini (current cost) atau biaya masa depan (future cost),

return yang diinginkan oleh perusahaan, reaksi pesaing dan sebagainya

Menentukan harga jual ke konsumen juga akan mempengaruhi

keuntungan yang bisa dinikmati oleh pengusaha, namun menetapkan harga jual

harus hati-hati karena akan menentukan laku atau tidaknya sebuah produk.

Karena itu, dibutuhkan suatu strategi khusus dalam menentukan harga jual.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

28

Menurut Ahmad (2007:142) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi harga jual adalah:

1. “Tujuan Perusahaan.

2. Situasi pasar: meliputi konsumen, sifat biaya, dan operasi.

3. Biaya produksi dan operasi”.

Adapun penjelasan dari kutipan mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi dalam penetapan harga jual diatas adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Perusahaan

Tujuan perusahaan merupakan faktor utama yang mempengaruhi dalam

penetapan harga jual, karena tujuan perusahaan adalah untuk mendapatkan

laba. Apabila ada kesalahan dalam penetapan harga jual dapat

mengakibatkan kegagalan perusahaan dalam menjual produknya dan pada

akhirnya tujuan perusahaan tidak akan tercapai atau perusahaan tidak akan

mendapatkan laba.

2. Situasi Pasar

Situasi pasar merupakan faktor yang mempunyai pengaruh penting dalam

menentukan harga jual suatu produk, karena situasi pasar ini meliputi

konsumen, sifat biaya dan operasi. Dimana konsumen berupaya keras

dalam menawarkan harga pada produsen dengan harga yang rendah,

sedangkan produk tersebut dijual dengan harga tinggi. Hal ini bisa

berpengaruh terhadap situasi pasar yang tidak menetu karena harga tidak

seimbang.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

29

3. Biaya produksi dan operasi

Adalah biaya yang dikeluarkan untuk membuat barang dan biaya produk

tersebut bisa sampai ketangan konsumen.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi dalam penetapan harga jual harus diperhatikan dan

dipertimbangkan menurut aturan dasar yang diikuti dalam penetapan harga jual

produk atau jasa, sehingga perusahaan tidak akan mengalami kegagalan dalam

menjual produknya dan pada akhirnya tujuan perusahan tercapai. Banyak

faktor yang mempengaruhi penentuan harga jual, baik dipandang dari barang

yang akan dijual atau pasarannya dan biaya untuk membuat barang tersebut.

Menurur Machfoedz dan Mahmudi (2008:249) menyebutkan bahwa :

faktor yang mempengharuhi penetapan harga jual adalah sebagai berikut:

1. “Faktor laba yang diinginkan

2. Faktor produk atau penjualan produk tersebut

3. Faktor biaya dan produk tersebut

4. Faktor di luar perusahaan (konsumen)”.

Adapun penjelasan dari kutipan diatas mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi dalam penetapan harga jual adalah sebagai berikut:

1. Faktor laba yang diinginkan

a. Apakah pengembalian modal (return on capital) sudah mencukupi

b. Berapa laba yang dibutuhkan untuk membayar deviden

c. Berapa laba yang dibutuhkan untuk perluasan

d. Berapa trend penjualan yang diinginkan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

30

2. Faktor produk atau penjualan produk tersebut

a. Apakah volume penjualan tersebut bisa direalisir

b. Apakah ada diskriminasi

c. Apakah ada kapasitas menganggur

d. Apakah harga tersebut logis untuk diterapkan

3. Faktor biaya dan produk tersebut

a. Apakah biaya variable dan biaya tetapnya tinggi

b. Apakah harga tersebut adalah harga pertama

c. Apakah penggunaan modal sudah efektif

d. Apakah ada biaya bersama karena ada produk campuran

4. Faktor di luar perusahaan (konsumen)

a. Apakah permintaan terhadap produk tersebut elastisitas atau tidak.

b. Siapa langganan yang akan dicapai

c. Apakah produk dipasar homogen atau heterogen

d. Persaingan tajam atau tidak

Berikut tabel dari perhitungan harga jual :

Tabel II.3 Penghitungan Harga Jual

Penghitungan Harga Jual : Biaya Produksi Rp 000,- Mark up x Laba yang Diharapkan Rp 000,-+ Jumlah Rp 000,- Volume produk (unit) Rp 000,-+ Harga jual per Unit Rp 000,- Sumber : Daljono (2011)

UNIVERSITAS MEDAN AREA

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kualitatif, menurut Sugiyono (2012),

“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan di tarik kesimpulannya“. Pada objek ini penulis akan mencoba

menerapkan penghitungan harga pokok produksi dengan metode Full

Costing.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Usaha PT. Fast Food Indonesia, Tbk KFC

Cemara Asri Medan yang berlokasi di Kompleks Perumahan Cemara Asri

Medan..

3. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juli 2015 sampai dengan

bulan Nopemeber 2015. Adapun rincian kegiatan penelitian ini dapat dilihat

pada tabel III.1 berikut dibawah ini :

UNIVERSITAS MEDAN AREA

32

Tabel III.1 Rencana Jadwal Penelitian

No

Uraian

2016 Des Jan Feb April Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Seminar Proposal 2 Penyebaran

Quisioner

3 Analisis Data 4 Penulisan Skripsi 5 Bimbingan

Skripsi

6 Seminar Hasil 7 Penyiapan Berkas 8 Sidang (Meja

Hijau)

B. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono, (2012:72), “Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri dari : objek/subjek”. Sesuai dengan pendapat di atas, populasi

yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh data

penerapan perhitungan harga pokok produksi dan penentuan harga jual pada

PT. Fast Food Indonesia, Tbk KFC Cemara Asri Medan.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2012:73), “Sampel merupakan bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Pada penelitian ini

penulis mengambil sampel yaitu perhitungan harga pokok produksi dan

penentuan harga jual tahun 2014 sampai dengan 2015 pada PT. Fast Food

Indonesia, Tbk KFC Cemara Asri Medan.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

33

C. Defenisi Operasional

Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah

1. Harga Pokok Produksi merupakan salah satu laporan yang disajikan oleh

perusahaan, harga pokok produksi yang diambil dalam penelitian ini adalah

total kesluruhan biaya yang dikeluarkan dalam menghasilkan produk KFC

pada PT. Fast Food Indonesia, Tbk KFC Cemara Asri Medan.

2. Penentuan Harga Jual merupakan perhitungan yang dilakukan perusahaan

dengan menambahkan harga pokok produksi dengan persentase laba yang

diinginkan.

D. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data yang digunakan peneliti ini adalah data kuantitatif. Menurut

Sugiyono (2012) jenis data terbagi 2 yaitu :

“a. Data kualitatif adalah data yang diuraikan dalam bentuk deskripsi/narasi.

b. Data kuantitatif adalah data yang diuraikan dalam bentuk angka.”

2. Jenis data menurut Uma Sekaran (2009) dapat dibedakan menjadi 2

kelompok, yaitu :

a. Data primer. Data primer adalah data penelitian yang diperoleh langsung dari tangan pertama untuk menemukan solusi atau masalah yang diteliti. Sumber data dalam penelitian adalah gambaran umum perusahaan, proses produksi, dan pembagian tugas masing-masing bagian dalam PT. Fast Food Indonesia, Tbk KFC Cemara Asri Medan.

b. Data sekunder. Data yang telah dikumpulkan oleh para peneliti, data yang diterbitkan dalam jurnal statistic lainnya, dan informasi yang tersedia dari sumber publikasi atau non publikasi yang didalam atau diluar organisasi.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

34

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan :

1. Teknik wawancara, metode pengumpulan data ini menggunakan metode

wawancara kepada manajemen PT. Fast Food Indonesia, Tbk KFC Cemara

Asri Medan untuk memperoleh keterangan dan data yang berkaitan dengan

permasalahan dalam penelitian ini.

2. Studi dokumentasi, merupakan metode pengumpulan data dengan

melakukan pencatatan terhadap data-data mengenai biaya produksi, hasil

produksi, dan data lainnya yang berkaitan dengan data perusahaan.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data ini digunakan dalam penelitian ini teknik analisis

data deskriptif. Menurut Uma Sekaran (2009) adalah “Analisis deskriptif yaitu

dilakukan untuk mengetahui dan untuk menjelaskan karakteristik variabel yang

diteliti dalam suatu situasi”.

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis

deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu analisis data dengan

merekomendasikan penyusunan harga pokok produksi yang dinyatakan dengan

angka-angka.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kamarudin, 2007, Akuntansi Manajemen Dasar dan Konsep Biaya serta Pengambilan Keputusan, Edisi Revisi Kelima, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Bastian dan Nurlela, 2010, Akuntansi Biaya : Melalui Pendekatan Manajerial,

Edisi Kedua, Mitra Wacana Media, Jakarta. Daljono. 2011. Akuntansi Biaya. Edisi ketiga. Badan Penerbit Universitas

Diponegoro, Semarang. Hansen, Don R. dan Maryanne M. Mowen, 2009, Cost Accounting, Akuntansi

Biaya, Salemba Empat, Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia, 2007, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba

Empat, Jakarta. L. Gayle Rayburn, 2003, Akuntansi Biaya dengan Menggunakan Pendekatan

Manajemen Biaya, Erlangga, Jakarta. Machfoedz, Mas’ud dan Mahmudi. 2008, Akuntansi Manajemen, Edisi 1,

Cetakan Kelima, Universitas Terbuka, Jakarta. Mulyadi, 2010. Akuntansi Biaya. Edisi kelima. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen

YKPN, Yogyakarta. Samsul, Nienik H. 2013. Perbandingan Harga Pokok Produksi Full Costing

Dan Variabel Costing Untuk Harga Jual CV.Pyramid. Jurnal Emba. Vol.1 No.3.ISSN 2303-1174.

Sekaran, Uma, 2009, Metode Penelitian Untuk Bisnis, Edisi Empat, Salemba

Empat, Jakarta. Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Bisnis, CV Alfabeta, Bandung.

UNIVERSITAS MEDAN AREA


Top Related