Download - Perhitungan EVA

Transcript

BAB 5

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis Perhitungan EVA (Economic Value Added)

Dalam pembahasan bab 5 ini kita akan melihat bagaimana perhitungan EVA

pada perusahaan PT Panorama Sentrawisata Tbk dan kinerja perusahaan tersebut

berdasarkan perhitungan EVA (Economic Value Added) untuk periode 2006 – 2009.

Dalam menghitung EVA, diperlukan data-data berupa laporan keuangan yang

dikeluarkan oleh PT. Panorama Sentrawisata Tbk seperti laporan neraca (balance

sheet) dan laporan laba rugi (Income Statement), data Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) dan Indeks Harga Saham Individu (IHSI), Suku Bunga Indonesia

(SBI) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Data-data tersebut kemudian diolah

dengan menggunakan rumus-rumus yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya,

dengan demikian nilai EVA yang dicapai oleh perusahaan dapat diketahui.

Adapun tahap-tahap yang harus dilakukan untuk mengetahui tingkat EVA

yang dicapai oleh perusahaan tersebut, yaitu dimulai dengan menghitung NOPAT

(Net Operating Profit After Tax), kemudian dilanjutkan dengan menghitung IC

(Invested Capital), selanjutnya menghitung WACC (Weighted Avarage Cost of

Capital), dan kemudian dapat ditentukan tingkat EVA yang dicapai perusahaan.

Berikut ini adalah pengolahan perhitungan data-data untuk mengetahui tingkat EVA

yang dicapai perusahaan selama tahun 2006 sampai dengan tahun 2009.

5.2 Perhitungan EVA

5.2.1 Perhitungan NOPAT

43

Dalam menghitung EVA, langkah pertama yang harus dilakukan adalah

menghitung nilai NOPAT. Nilai NOPAT dapat dihitung dengan mengalikan laba

sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan satu dikurangi besarnya tarif pajak. Tarif

pajak yang digunakan perusahaan ini adalah tarif pajak progresif yaitu sebesar 30%.

Data yang digunakan untuk menghitung NOPAT adalah data yang ada pada laporan

laba rugi. Rumus NOPAT dapat dihitung sebagai berikut :

Dimana :

NOPAT : Net Operating Profit After Tax (Laba operasi bersih setelah pajak)

EBIT : Earning Before Interest and Tax (Laba sebelum bunga dan pajak)

T : Tax (tarif pajak)

EBT : Earning Before Tax (Laba sebelum pajak)

Interest : Beban bunga

Dengan mengunakan rumus diatas NOPAT untuk tahun 2006 dapat dihitung

dengan menggunakan data-data sebagai berikut:

EBT = Rp. 5.275.537.000

Interest = Rp. 11.435.274.000

T = 30%

NOPAT = (Rp. 5.275.537.000 + Rp. 11.435.274.000) x (1-30%)

= Rp. 16.710.811.000 x 70%

= Rp. 11.697.567.700

44

NOPAT = EBIT (1-T)

EBIT = EBT + Interest

Kemudian dengan menggunakan rumus yang sama, NOPAT untuk tahun

2007 dapat dihitung dengan menggunakan data-data sebagai berikut:

EBT = Rp. 17.511.731.000

Interest = Rp. 11.840.106.000

T = 30%

NOPAT = (Rp. 17.511.731.000 + Rp. 11.840.106.000) x (1-30%)

= Rp. 29.351.837.000 x 70%

= Rp 20.546.285.900

Kemudian dengan menggunakan rumus yang sama, NOPAT untuk tahun

2008 dapat dihitung dengan menggunakan data-data sebagai berikut:

EBT = Rp. 12.820.270.000

Interesrt = Rp. 15.259.357.000

T = 30%

NOPAT = (Rp. 12.820.270.000 + Rp.15.259.357.000) x (1-30%)

= Rp. 28.079.627.000 x 70%

= Rp. 19.655.738.900

Kemudian dengan menggunakan rumus yang sama, NOPAT untuk tahun

2009 dapat dihitung dengan menggunakan data-data sebagai berikut:

EBT = Rp. 13.954.274.000

Interest = Rp. 15.785.349.000

T = 30%

NOPAT = (Rp. 13.954.274.000 +Rp. 15.785.349.000) x (1-30%)

= Rp. 29.739.623.000 x 70%

= Rp. 20.817.736.100

45

Hasil dari perhitungan NOPAT diatas untuk tahun 2006 -2009, disajikan

dalam tabel 5-1 sebagai berikut:

TABEL 5-1

HASIL PERHITUNGAN NOPAT

TAHUN 2006-2009

Keterangan 2006 2007 2008 2009

EBT 5.275.537.000 17.511.731.000 12.820.270.000 13.954.274.000

Interest 11.435.274.000 11.840.106.000 15.259.357.000 15.785.349.000

EBIT 16.710.811.000 29.351.837.000 28.079.627.000 29.739.623.000

(1-30%) 70% 70% 70% 70%

NOPAT 11.697.567.700 20.546.285.900 19.655.738.900 20.817.736.100Sumber : Data laporan keuangan yang telah diolah

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa perhitungan NOPAT dari tahun

2006-2009 menunjukkan adanya fluktuasi dari tahun ke tahun, terjadi peningkatan

NOPAT dari tahun 2006-2007 yaitu sebesar Rp. 11.697.567.700 untuk tahun 2006

kemudian meningkat menjadi Rp. 20.546.285.900 untuk tahun 2007 hal ini

disebabkan EBIT perusahaan meningkat juga pada tahun tersebut, akan tetapi pada

tahun 2008 terjadi penurunan NOPAT menjadi Rp. 19.655.738.900 hal ini

disebabkan karena menurunnya EBIT pada tahun 2008 dibandingkan pada tahun

2007 dan pada tahun 2009 NOPAT tersebut mengalami peningkatan kembali yaitu

dari Rp. 19.655.738.900 menjadi Rp. 20.817.736.100 disertai juga dengan

peningkatan EBIT. Dapat dilihat pula pencapaian nilai NOPAT tertinggi terjadi pada

tahun 2009 yaitu sebesar Rp. 20.817.736.100 hal ini disebabkan nilai EBIT pada

46

tahun tersebut juga paling tinggi yaitu sebesar Rp. 29.739.623.000, dan nilai NOPAT

terendah terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar Rp. 11.697.567.700 hal ini disebabkan

EBIT pada tahun tersebut juga paling rendah yaitu sebesar Rp. 16.710.811.000.

5.2.2 Perhitungan modal yang diinvestasikan (IC)

Langkah yang harus dilakukan setelah menghitung NOPAT adalah

menghitung nilai modal yang diinvestasikan (Invested Capital/IC). IC dapat

diperoleh dengan cara mengurangkan total aktiva yang dimiliki perusahaan dengan

nilai kewajiban yang tidak menanggung bunga. Data yang digunakan dalam

menghitung modal yang diinvestasikan merupakan data yang ada pada laporan

neraca (balance sheet). Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menghitung

modal yang diinvestasikan adalah menentukan item-item kewajiban yang tidak

menanggung bunga dan kemudian menghitungnya. Berikut ini item-item yang tidak

menanggung bunga yang termasuk dalam NIBL yaitu hutang usaha pihak yang

mempunyai hubungan istimewa, hutang usaha pihak ketiga, hutang lain-lain, hutang

pajak, biaya yang masih harus dibayar, pendapatan diterima dimuka, kewajiban pajak

tangguhan, cadangan imbalan pasti pasca kerja, goodwill negatif-bersih.

Perhitungan NIBL dapat dilihat pada tabel 5-2:

47

TABEL 5-2

HASIL PERHITUNGAN NIBL

TAHUN 2006-2009

Keterangan 2006 2007 2008 2009Total Aktiva 314.993.158.000 403.297.804.000 532.141.190.000 485.914.136.000

Kewajiban LancarHutang usaha

pihak yang

mempunyai

hubungan

istimewa

612.292.000 2.011.880.000 2.726.302.000 269.483.000

Hutang usaha

pihak ketiga56.760.126.000 68.214.335.000 95.254.642.000 68.103.701.000

Hutang lain-

lain10.620.318.000 12.709.771.000 9.897.372.000 9.092.594.000

Hutang pajak 3.833.639.000 7.292.843.000 6.144.707.000 3.802.623.000Biaya yang

masih harus

dibayar

4.645.201.000 8.325.650.000 8.442.667.000 6.137.009.000

Pendapatan

diterima

dimuka

17.047.446.000 27.760.265.000 37.749.670.000 9.439.227.000

Total

kewajiban

lancar

93.519.022.000 126.314.744.000 160.215.360.000 96.844.637.000

kewajiban tidak lancarHutang

kepada pihak

yang

2.011.002.000 535.287.000 268.500.000 531.894.000

48

mempunyai

hubungan

istimewaKewajiban

pajak

tangguhan

3.130.788.000 5.640.460.000 6.023.576.000 7.681.390.000

Cadangan

imbalan pasti

pasca kerja

3.642.016.000 4.522.692.000 5.659.527.000 7.404.677.000

Goodwill

negatif-bersih3.031.000 2.815.000 2.599.000 2.383.000

Total

Kewajiban

Tidak

Lancar

8.786.837.000 10.701.254.000 11.954.202.000 15.620.344.000

NIBL 102.305.859.000 137.015.998.000 172.169.562.000 112.464.981.000Sumber : Data laporan keuangan yang telah diolah oleh penulis

Setelah mendapatkan nilai NIBL, langkah selanjutnya adalah menghitung

modal yang diinvestasikan (IC), dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

IC = Modal yang di investasikan

Total Aktiva = Jumlah seluruh akitva perusahaan

NIBL = Kewajiban yang tidak menanggung bunga

.Perhitungan untuk nilai IC tahun 2006-2009 dapat dilihat pada tabel 5-3.

TABEL 5-3

HASIL PERHITUNGAN IC

TAHUN 2006-2009

Keterangan 2006 2007 2008 2009

49

IC = Total Aktiva - NIBL (Non Interest Bearing Liabilities)

Total Aktiva 314.993.158.000 403.297.804.000 532.141.190.000 485.914.136.000NIBL 102.305.859.000 137.015.998.000 172.169.562.000 112.464.981.000

IC 212.687.299.000 266.281.806.000 359.971.628.000 373.449.155.000Sumber : Data laporan keuangan yang telah diolah oleh penulis

Berdasarkan tabel 5-3 diatas, bahwa nilai Invested capital (IC) juga

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Nilai IC pada tahun 2006 yaitu sebesar

Rp. 212.687.299.000 lalu meningkat menjadi Rp. 266.281.806.000 pada tahun 2007,

terjadi peningkatan kembali pada tahun 2008 yaitu menjadi Rp. 359.971.628.000,

dan pada tahun 2009 nilai IC perusahaan juga meningkat menjadi Rp.

373.449.155.000. Peningkatan nilai IC pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2008

disebabkan oleh peningkatan atas total aktiva dan NIBL pada tahun 2006-2008.

Peningkatan total akiva pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 lebih besar

daripada peningkatan NIBL dari tahun ke tahun. Akan tetapi pada tahun 2009

meningkatannya nilai IC disertai dengan menurunnya total aktiva dan NIBL pada

tahun 2009. Penurunan total aktiva pada tahun 2009 lebih kecil daripada penurunan

NIBL, yaitu sebesar Rp. 46.227.054.000 untuk penurunan total aktiva dan Rp.

59.704.581.000 untuk penurunan NIBL pada tahun 2009.

5.2.3 Perhitungan WACC (Weighted Average Cost of Capital)

Langkah selanjutnya yang harus dilakukan setelah menghitung modal yang

diinvestasikan (IC) adalah menghitung WACC (Weighted Average Cost of Capital),

akan tetapi sebelum menghitung WACC, diperlukan telebih dahulu menghitung

biaya modal yang tediri dari biaya utang dan biaya ekuitas, setelah memperoleh hasil

dari masing-masing biaya modal kemudian baru dihitung nilai WACC.

5.2.3.1 Biaya Utang

Biaya utang merupakan seberapa besar biaya yang harus ditanggung oleh

perusahaan akibat dari penggunaan modal yang berasal dari pinjaman yang

50

menanggung bunga. Biaya hutang ini dapat ditentukan berdasarkan atas tingkat

bunga pinjaman yang diberlakukan oleh perusahaan. Besarnya pajak yang dihitung

adalah besarnya pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh pemerintah. Tarif

pajak yang digunakan dalam menghitung biaya hutang sebesar 30%. Data-data yang

digunakan untuk menghitung biaya hutang adalah neraca (balance sheet). Berikut ini

rumus yang digunakan untuk menghitung biaya hutang adalah:

Keterangan :

Kd = biaya utang sebelum pajak

Tax = tarif pajak

Kd (1-T) = komponen biaya utang setelah pajak

Berikut ini tingkat bunga untuk menghitung biaya hutang yang diterapkan

oleh PT. Panorama Sentrawisata Tbk untuk tahun 2006 - 2009 :

1. Pinjaman jangka pendek : Pinjaman ini diberikan kepada

perusahaan dan dikenakan bunga sebesar 4,95% - 19,5% untuk tahun 2006,

7% - 19% untuk tahun 2007, 8,75% - 17% untuk tahun 2008, dan 11,75% -

17,50% untuk tahun 2009.

2. Utang bank : Pinjaman yang diberikan oleh bank

kepada perusahaan dengan tingkat bunga 7,25% - 19% untuk tahun 2006 dan

tahun 2007, 7% - 19% untuk tahun 2008, 7% - 17,27% untuk tahun 2009.

3. Utang pembelian aset tetap : Tingkat bunga yang diterapkan oleh

perusahaan atas hutang pembelian aktiva tetap sebesar 7.97% - 12,25% untuk

51

Biaya utang = Kd (1-T)

Kd = Utang x suku bunga rata-rata Total utang

tahun 2006, 5,5% - 18,22% untuk tahun 2007, 5,10% - 17,27% untuk tahun

2008 dan tahun 2009.

4. Hutang sewa guna usaha : Tingkat bunga yang diterapkan

perusahaan atas hutang sewa guna usaha sebesar 7,75% - 19,17% untuk tahun

2006, dan 7,75% untuk tahun 2007.

5. Kewajiban lain-lain : Kewajiban yang diterima perusahaan

sebagai tambahan modal kerja dan dikenakan bunga sebesar 4,71%-8,2%

untuk tahun 2006, 5,37% - 8% untuk tahun 2007, 8,2% untuk tahun 2008

dan tahun 2009.

Berdasarkan rumus biaya utang diatas, maka perhitungan biaya utang

perusahaan untuk tahun 2006 adalah sebagai berikut :

Total utang yang menanggung bunga pada tahun 2006 yaitu :

Pinjaman jangka pendek = Rp. 40.729.709.000

Utang bank = Rp. 28.292.689.000

Utang pembelian aset tetap = Rp. 1.258.006.000

Kewajiban sewa guna usaha = Rp. 78.524.000

Kewajiban lain-lain = Rp. 12.773.699.000 +

Total Utang = Rp. 83.132.627.000

52

Berikut ini perhitungan kd untuk tahun 2006 adalah :

Pinjaman jangka pendek = Rp. 40.729.709.000 x 12,225% Rp. 83.132.627.000

= 0,0599

Utang bank = Rp. 28.292.689.000 x 13,125% Rp. 83.132.627.000

= 0,04466

Utang pembelian aset tetap = Rp. 1.258.006.000 x 10,11% Rp. 83.132.627.000= 0,00153

Kewajiban sewa guna usaha = Rp. 78.524.000 x 13,46% Rp. 83.132.627.000

= 0,00012

Kewajiban lain-lain = Rp. 12.773.699.000 x 6,455% Rp. 83.132.627.000

= 0,00992

Hasil dari perhitungan biaya utang untuk tahun 2006 disajikan pada tabel 5-4,

adalah sebagai berikut :

TABEL 5-4

HASIL PERHITUNGAN BIAYA UTANG

TAHUN 2006

Keterangan 2006 Suku

bunga

Suku

bunga

rata-

rata

%

utang

Kd (1-T) Kd(1-T)

Pinjaman

angka

40.729.709.00

0

4,95

-19,5%

0,12225 0,4899 0.0599 0,7 0,04193

53

pendekUtang

bank

28.292.689.00

0

7,25 –

19%0,13125 0,3403

0,0446

60,7 0,03129

Utang

pembelian

aset tetap

1.258.006.000

7,97%

-

12,25%

0,1011 0,01510,0015

30,7 0,0011

Kewajiban

sewa guna

usaha

78.524.0007,75 –

19,17%0,1346 0,0009

0,0001

20,7 0,000084

Kewajiban

lain-lain

12.773.699.00

0

4,71 –

8,2%0,06455 0,1537

0,0099

20.7 0,00693

Total 83.132.627.00

00,5515 0,1161 0,0813

Sumber : Data laporan keuangan yang telah diolah oleh penulis

Berdasarkan tabel 5-4 diatas biaya utang tertinggi berasal dari pinjaman

jangka pendek yaitu sebesar 0,04193 dan biaya utang terendah berasal dari

kewajiban sewa guna usaha yaitu sebesar 0,000084.

Kemudian dengan menggunakan rumus biaya utang yang sama seperti diatas,

maka perhitungan biaya utang untuk tahun 2007 adalah sebagai berikut :

Total utang yang menanggung bunga pada tahun 2007 yaitu :

Pinjaman jangka pendek = Rp. 49.943.900.000

Utang bank = Rp. 33.298.463.000

Utang pembelian aset tetap = Rp. 2.117.017.000

Kewajiban sewa guna usaha = Rp. 11.217.000

Kewajiban lain-lain = Rp. 11.170.896.000 +Total = Rp. 96.541.493.000

Berikut ini perhitungan kd untuk tahun 2007 yaitu sebagai berikut :

Pinjaman jangka pendek = Rp. 49.943.900.000 x 13% Rp. 96.541.493.000

54

= 0,0673

Utang bank = Rp. 33.298.463.000 x 13,125% Rp. 96.541.493.000

= 0,0453

Utang pembelian aset tetap = Rp. 2.117.017.000 x 11,86% Rp. 96.541.493.000= 0,0026

Kewajiban sewa guna usaha = Rp. 11.217.000 x 7,75% Rp. 96.541.493.000

= 0,00001

Kewajiban lain-lain = Rp. 11.170.896.000 x 6,685% Rp. 96.541.493.000

= 0,0077

Hasil dari perhitungan biaya utang untuk tahun 2007 dapat disajikan pada

tabel 5-5 adalah sebagai berikut :

TABEL 5-5

HASIL PERHITUNGAN BIAYA UTANG

TAHUN 2007

Keterangan 2007 Suku

bunga

Suku

bunga

rata-

rata

%

utang

Kd (1-T) Kd(1-T)

Pinjaman

jangka

pendek

49.943.900.00

0

7 –

19%.0,13 0,5173 0.0673 0,7 0,04711

Utang 33.298.463.00 7,25 – 0,13125 0,3450 0,0453 0,7 0,03171

55

bank 0 19%Utang

pembelian

aset tetap

2.117.017.0005,5 -

18,22%0,1186 0,0219 0,0026 0,7 0,00182

Kewajiban

sewa guna

usaha

11.217.000 7,75% 0,0775 0,0001 0,00001 0,7 0,00007

Kewajiban

lain-lain

11.170.896.00

0

5,37-

8% 0,06685 0,1157 0,0077 0.7 0,00539

Total96.541.493.00

00,52385 0,12291 0,086037

Sumber : Data laporan keuangan yang telah diolah oleh penulis.

Berdasarkan pada tabel 5-5 diatas biaya utang tertinggi berasal dari pinjaman

jangka pendek yaitu sebesar 0,04711 dan biaya utang terendah berasal dari

kewajiban sewa guna usaha sebesar 0,00007.

Kemudian dengan menggunakan rumus biaya utang yang sama, maka biaya

utang untuk tahun 2008 dapat dihitung sebagai berikut:

Total utang yang menanggung bunga pada tahun 2008 yaitu :

Pinjaman jangka pendek = Rp. 71.919.492.000

Utang bank = Rp. 41.345.247.000

Utang pembelian aset tetap = Rp. 17.331.268.000

Kewajiban lain-lain = Rp. 6.416.895.000 +Total = Rp. 137.012.902.000

Berikut ini perhitungan kd untuk tahun 2008 yaitu sebagai berikut :

Pinjaman jangka pendek = Rp. 71.919.492.000 x 12,875% Rp. 137.012.902.000

= 0,0676

Utang bank = Rp. 41.345.247.000 x 13%

56

Rp. 137.012.902.000= 0,0392

Utang pembelian aset tetap = Rp. 17.331.268.000 x 11,185% Rp. 137.012.902.000 = 0,0141

Kewajiban lain-lain = Rp. 6.416.895.000 x 8,2% Rp. 137.012.902.000

= 0,0038

Hasil dari perhitungan biaya utang untuk tahun 2008 dapat disajikan pada

tabel 5-6 adalah sebagai berikut :

TABEL 5-6

HASIL PERHITUNGAN BIAYA UTANG

TAHUN 2008

Keterangan 2008 Suku

bunga

Suku

bunga

rata-

rata

%

utang

Kd (1-T) Kd(1-T)

Pinjaman

jangka

pendek

71.919.492.0008,75 –

17%.0,12875 0,5249 0.0676 0,7 0,04732

Utang 41.345.247.000 7 – 0,13 0,3018 0,0392 0,7 0,02744

57

bank 19%Utang

pembelian

aset tetap

17.331.268.0005,10 -

17,27%0,11185 0,1265 0,0141 0,7 0,00987

Kewajiban

lain-lain6.416.895.000

8,2%0,082 0,0468 0,0038 0.7 0,00266

Total 137.012.902.00

00,4526 0,1247 0,08729

Sumber : Data laporan keuangan yang telah diolah oleh penulis.

Berdasarkan tabel 5-6 diatas biaya utang tertinggi berasal dari pinjaman

jangka pendek yaitu sebesar 0,04732 dan biaya utang terendah berasal dari

kewajiban lain-lain yaitu sebesar 0,00266.

Kemudian dengan menggunakan rumus biaya utang yang sama, maka

perhitungan biaya utang untuk tahun 2009 adalah sebagai berikut:

Total utang yang menanggung bunga untuk tahun 2009 sebagai berikut:

Pinjaman jangka pendek = Rp. 68.400.974.000

Utang bank = Rp. 54.150.841.000

Utang pembelian aset tetap = Rp. 16.446.029.000

Kewajiban lain-lain = Rp. 3.379.204.000 +

Total = Rp. 142.377.048.000

Berikut ini perhitungan kd untuk tahun 2009 yaitu sebagai berikut :

Pinjaman jangka pendek = Rp. 68.400.974.000 x 14,625% Rp. 142.377.048.000

= 0,0703

58

Utang bank = Rp. 54.150.841.000 x 12,135% Rp. 142.377.048.000

= 0,0461

Utang pembelian aset tetap = Rp. 16.446.029.000 x 11,185% Rp. 142.377.048.000 = 0,0129

Kewajiban lain-lain = Rp. 3.379.204.000 x 8,2% Rp. 142.377.048.000

= 0,0019

Hasil perhitungan biaya utang untuk tahun 2009 disajikan dalam tabel 5-7

adalah sebagai berikut :

TABEL 5-7

HASIL PERHITUNGAN BIAYA UTANG

TAHUN 2009

Keterangan 2009 Suku

bunga

Suku

bunga

rata-

rata

%

utang

Kd (1-T) Kd(1-T)

Pinjaman

jangka

pendek

68.400.974.000

11,75 -

17,50% 0,14625 0,4804 0.0703 0,7 0,04921

Utang

bank

54.150.841.000 7

-17,27

0,12135 0,3803 0,0461 0,7 0,03227

59

%

Utang

pembelian

aset tetap

16.446.029.0005,10 –

17,27%0,11185 0,1155 0,0129 0,7 0,00903

Kewajiban

lain-lain3.379.204.000

8,2%0,082 0,0237 0,0019 0.7 0,00133

Total142.377.048.00

00,46145 0,1312 0,09184

Sumber : Data laporan keuangan yang telah diolah oleh penulis

Berdasarkan dari tabel 5-7 biaya utang tertinggi berasal dari pinjaman jangka

pendek yaitu sebesar 0,04921 dan biaya utang terendah berasal dari kewajiban lain-

lain yaitu sebesar 0,00133.

Berikut ini hasil dari perhitungan biaya utang dari tahun 2006-2009 adalah

sebagai berikut :

Tahun 2006 : 0,0813

Tahun 2007 : 0,086037

Tahun 2008 : 0,08729

Tahun 2009 : 0,09184

Berdasarkan hasil perhitungan biaya utang diatas terjadi peningkatan atas

biaya utang dari tahun ketahun nya. Peningkatan biaya utang setelah pajak

disebabkan oleh total utang yang menanggung bunga juga ikut meningkat dari tahun

ke tahunnya. Nilai biaya utang tertinggi terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar

0,09184 yang disebabkan oleh total utang yang menanggung bunga pada tahun

tersebut juga paling tinggi pada tahun tersebut. Nilai biaya utang yang terendah

terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar 0,0813 hal ini disebabkan oleh total utang yang

60

menanggung bunga pada tahun 2006 juga yang paling rendah daripada tahun-tahun

yang lainnya.

5.2.3.2 Biaya Ekuitas

Biaya ekuitas (cost of equity) merupakan biaya yang diharapkan oleh investor

terhadap sejumlah modal yang ditanamkan pada perusahaan dimana investor tersebut

melakukan investasi, ekuitas ini berasal dari tingkat pengembalian saham biasa

sebuah perusahaan. Data yang digunakan untuk menghitung biaya ekuitas adalah

suku bunga SBI, IHSG dan ISHI.

Salah satu pendekatan yang digunakan untuk mengestimasi biaya ekuitas

dalam menghitung biaya modal laba ditahan adalah dengan menggunakan model

Penetapan Aktiva Modal (CPAM). Langkah-langkah yang digunakan untuk

menghitung CAPM yaitu :

Langkah 1 : Mengestimasikan tingkat bebas resiko (Krf).

Langkah 2 : Mengestimasikan koefisien beta saham dan menggunakannya sebagai

indeks resiko saham.

Langkah 3 : Mengestimasikan tingkat pengembalian yang diharapkan dari pasar

atau suatu rata-rata saham (Km) .

Langkah 1 : Mengestimasikan Tingkat Bebas Resiko (Krf)

Krf merupakan tingkat suku bunga bebas resiko yang diwakili oleh tingkat

suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Perhitungan tingkat bebas resiko (krf)

dapat dilihat pada tabel 5-8 berikut ini :

TABEL 5-8

HASIL PERHITUNGAN Krf

TAHUN 2006 – 2009

61

Keterangan 2006 2007 2008 2009Januari 12,75 9,50 8,00 8,75Februari 12,74 9,25 7,93 8,25Maret 12,73 9,00 7,96 7,75April 12,74 9,00 7,99 7,50Mei 12,50 8,75 8,31 7,25Juni 12,50 8,75 8,73 7,00Juli 12,25 8,25 9,23 6,75

Agustus 11,75 8,25 9,28 6,50September 11,25 8,25 9,71 6,50Oktober 10,75 8,25 10,98 6,50

November 10,25 8,25 11,24 6,50Desember 9,75 8,00 9,25 6,50

Total 141,96 103,5 108,25 85,75Rata-rata 11,83 8,63 9,02 7,15

Sumber : Tingkat suku bunga SBI dan BI Rate

Berdasarkan tabel 5-8 dari perhitungan Krf atau tingkat bebas resiko diatas

dapat diketahui bahwa nilai Krf mengalami fluktuasi dari tahun ketahun. Pada tahun

2006 tingkat bebas resiko nya sebesar 11,83%, pada tahun 2007 mengalami penurun

menjadi 8,63%, lalu pada tahun 2008 tingkat bebas resiko mengalami peningkatan

menjadi 9,02%. Akan tetapi tingkat bunga bebas resiko pada tahun 2009 mengalami

penurunan kembali menjadi 7,15%. Tingkat krf yang paling tinggi terjadi pada tahun

2006 yaitu sebesar 11,83%, dan tingkat Krf yang paling rendah terjadi pada tahun

2009 yaitu sebesar 7,15%.

Langkah 2 : Mengestimasi Koefisien Beta Saham dan menggunakannya

sebagai Indeks Resiko Saham

Beta suatu saham merupakan suatu ukuran untuk mngetahui tingkat

pergerakan pengembalian saham yang telah ada terhadap saham pasar. Data yang

diperlukan untuk menghitung nilai beta saham adalah data IHSG dan IHSI yang

diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM). Rumus yang digunakan untuk

menghitung beta suatu saham adalah :

62

β = N (Σ XY) – (Σ X) (Σ Y)

N (Σ X 2) – (Σ X) 2

Keterangan :

β = Koefisien beta saham

N = Jumlah periode

X = Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Y = Indeks Harga Saham Individu (IHSI)

Berikut ini adalah hasil perhitungan koefisien beta saham selama tahun 2006-

2009 :

TABEL 5-9

HASIL PERHITUNGAN KOEFISIEN BETA SAHAM

TAHUN 2006

BULAN X Y XY X2

Januari 1.232,321 475 585.352,475 1.518.615,047Februari 1.230,664 475 584.565,400 1.514.533,881Maret 1.322,974 475 628.412,650 1.750.260,205April 1.464,406 475 695.592,850 2.144.484,933Mei 1.329,996 450 598.498,200 1.768.889,360Juni 1.310,263 450 589.618,350 1.716.789,129Juli 1.351,649 450 608.242,050 1.826.955,019

Agustus 1.431,262 450 644.067,900 2.048.510,913September 1.534,615 445 682.903,675 2.355.043,198Oktober 1.582,626 445 704.268,570 2.504.705,056

November 1.718,961 445 764.937,645 2.954.826,920Desember 1.805,523 500 902.761,500 3.259.913,304

Total 17.315,260 5.535 7.989.221,265 25.363.526,964Sumber : IHSG dan IHSI 2006

β 2006 = N (Σ XY) – (Σ X) (Σ Y)

63

N (Σ X 2) – (Σ X) 2

= 12(7.989.221,265)-(17.315,260)(5.535) 12(25.363.526,964)-(17.315,260) 2

= 95.870.655,18 – 95.839.964,1 304.362.323.6 - 299.818.228,9

= 30.691,08 4.544.094,696

= 0,0068

TABEL 5-10

HASIL KOEFISIEN BETA SAHAM

TAHUN 2007

BULAN X Y XY X2

Januari 1.757,258 510 896.201,580 3.087.955,679Februari 1.740,971 510 887.895,210 3.030.980,023Maret 1.830,924 670 1.226.719,080 3.352.282,694April 1.999,167 800 1.599.333,600 3.996.668,694Mei 2.084,324 2175 4.533.404,700 4.344.406,537Juni 2.139,278 2450 5.241.231,100 4.576.510,361Juli 2.348,673 2050 4.814.779,650 5.516.264,861

Agustus 2.194,339 1570 3.445.112,230 4.815.123,647September 2.359,206 1250 2.949.007,500 5.565.852,950Oktober 2.643,487 960 2.537.747,520 6.988.023,519

November 2.688,332 920 2.473.265,440 7.227.128,942Desember 2.745,826 890 2.443.785,140 7.539.560,422

Total 26.531,785 14.755 33.048.482,750 60.040.758,329Sumber : IHSG dan IHSI tahun 2007

β 2007 = N (Σ XY) – (Σ X) (Σ Y) N (Σ X 2) – (Σ X) 2

= 12 (33.048.482,750) – (26.531,785) (14.755) 12 (60.040.758,329) – (26.531,785) 2

= 396.581.793 – 391.476.487,7

64

720.489.100 – 703.935.615,3

= 5.105.305,325 16.553.484,67

= 0,3084

TABEL 5-11

HASIL PERHITUNGAN KOEFISIEN BETA SAHAM

TAHUN 2008

BULAN X Y XY X2

Januari 2.627,251 790 2.075.528,290 6.902.447,817Februari 2.721,944 335 911.851,240 7.408.979,139Maret 2.447,299 245 599.588,255 5.989.272,395April 2.304,516 270 622.219,320 5.310.793,994Mei 2.444,349 445 1.087.735,305 5.974.842,034Juni 2.349,105 510 1.198.043,550 5.518.294,301Juli 2.304,508 530 1.221.389,240 5.310.757,122

Agustus 2.165,943 450 974.674,350 4.691.309,079September 1.832,507 220 403.151,540 3.358.081,905Oktober 1.256,704 115 144.520,960 1.579.304,944

November 1.241,541 110 136.569,510 1.541.424,055Desember 1.355,408 125 169.426,000 1.837.130,846

Total 25.051,075 4.145 9.544.697,560 55.422.637,632Sumber : IHSG dan IHSI tahun 2008

β 2008 = N (Σ XY) – (Σ X) (Σ Y) N (Σ X 2) – (Σ X) 2

= 12 (9.544.697,560) – (25.051,075) (4.145) 12 (55.422.637,632) – (25.051,075) 2

= 114.536.370,7 – 103.836.705,9 665.071.651,6 – 627.556.358,7

= 10.699.664,85 37.515.292,93

65

= 0,2852

TABEL 5-12

HASIL PERHITUNGA KOEFISIEN BETA

TAHUN 2009

BULAN X Y XY X2

Januari 1.332,667 128 170.581,376 1.776.001,333

Februari 1.285,476 118 151.686,168 1.652.448,547Maret 1.434,074 121 173.522,954 2.056.568,237April 1.722,766 129 222.236,814 2.967.922,691Mei 1.916,831 188 360.364,228 3.674.241,083Juni 2.026,780 245 496.561,100 4.107.837,168Juli 2.323,236 191 443.738,076 5.397.425,512

Agustus 2.341,537 190 444.892,030 5.482.795,522September 2.467,591 195 481.180,245 6.089.005,343Oktober 2.367,701 185 438.024,685 5.606.008,025

November 2.415,837 195 471.088,215 5.836.268,411Desember 2.534,356 200 506.871,200 6.422.960,335

Total 24.168,852 2.085 4.360.747,091 51.069.482,207Sumber : IHSG dan IHSI tahun 2009

β 2009 = N (Σ XY) – (Σ X) (Σ Y) N (Σ X 2) – (Σ X) 2

= 12 (4.360.747,091) – (24.168,852) (2.085) 12 (51.069.482,207) – (24.168,852) 2

= 52.328.965,09 – 50.392.056,42 612.833.786,8– 584.133.407,0

= 1.936.908,672 28.700.379,480

= 0,0675

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, didapatkan nilai koefisien beta

sahamnya adalah sebagai berikut :

66

Tahun 2006 : 0,0068

Tahun 2007 : 0,3084

Tahun 2008 : 0,2852

Tahun 2009 : 0,0675

Dari hasil perhitungan koefisien beta diatas terjadi fluktuasi atas nilai

koefisien beta dari tahun ke tahunnya. Dapat diketahui bahwa nilai koefisien beta

saham yang paling tinggi terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar 0,3084 yang artinya

jika harga pasar saham naik/turun sebesar 1% maka harga saham tersebut akan

naik/turun sebesar 0,3084 dari perubahan harga pasar dan memiliki resiko 0,3084

kali dari resiko rata-rata pasar. Sedangkan untuk nilai koefisien beta yang terendah

terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar 0,0068 yang artinya jika harga pasar saham

naik/turun sebesar 1% maka harga saham tersebut akan naik/turun sebesar 0,0068

dari perubahan harga pasar dan memiliki resiko 0,0068 kali dari resiko rata-rata

pasar. Dengan kata lain koefisien beta perusahaan pada tahun 2006 sampai dengan

2009 terdapat pada kisaran 0-1 yang berarti resiko saham perusahaan lebih rendah

daripada resiko rata-rata saham secara umum.

Langkah 3 : Mengestimasi Tingkat Pengembalian yang Diharapkan dari Pasar

Setelah menghitung tingkat bebas resiko dan koefisien beta, maka langkah

selanjutnya adalah menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan dari pasar

(Km). Data yang digunakan untuk menghitung tingkat pengembalian yang

diharapkan dari pasar adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang diperoleh

dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM). Dalam menghitung tingkat pengembalian

yang diharapkan dari pasar dapat digunakan rumus sebagai berikut, yaitu :

67

Km = IHSGn – IHSGn-1

IHSGn-1

Keterangan:

Km = Tingkat pengembalian yang diharapkan dari pasar

IHSGn = Indeks harga saham gabungan periode n

IHSGn-1 = Indeks harga saham gabungan periode n-1

Berikut ini perhitungan pengembalian yang diharapkan dari pasar untuk tahun

2006-2009 adalah sebagai berikut :

TABEL 5-13

HASIL PERHITUNGAN Km

TAHUN 2006

Keterangan IHSG n-1 IHSG n KmJanuari 1.162,635 1.232,321 0,059937986Februari 1.232,321 1.230,664 -0,001344617Maret 1.230,664 1.322,974 0,075008288April 1.322,974 1.464,406 0,106904595Mei 1.464,406 1.329,996 -0,091784655Juni 1.329,996 1.310,263 -0,014836887Juli 1.310,263 1.351,649 0,031586025

Agustus 1.351,649 1.431,262 0,058900647September 1.431,262 1.534,615 0,072211098Oktober 1.534,615 1.582,626 0,031285371

November 1.582,626 1.718,961 0,086144800Desember 1.718,961 1.805,523 0,050357163

Total 16.672,372 17.315,260 0,464369814Sumber : Data IHSG tahun 2006

TABEL 5-14

HASIL PERHITUNGAN Km

68

TAHUN 2007

Keterangan IHSG n-1 IHSG n KmJanuari 1.805,523 1.757,258 -0,026731867Februari 1.757,258 1.740,971 -0,009268417Maret 1.740,971 1.830,924 0,051668293April 1.830,924 1.999,167 0,091889669Mei 1.999,167 2.084,324 0,042596241Juni 2.084,324 2.139,278 0,026365383Juli 2.139,278 2.348,673 0,097881154

Agustus 2.348,673 2.194,339 -0,065711148September 2.194,339 2.359,206 0,075132876Oktober 2.359,206 2.643,487 0,120498591

November 2.643,487 2.688,332 0,016964335Desember 2.688,332 2.745,826 0,021386495

Total 25.591,482 26.531,785 0,442671607Sumber : Data IHSG tahun 2007

TABEL 5-15

HASIL PERHITUNGAN Km

TAHUN 2008

Keterangan IHSG n-1 IHSG n KmJanuari 2.745,826 2.627,251 -0,043183727Februari 2.627,251 2.721,944 0,036042616

69

Maret 2.721,944 2.447,299 -0,100900312April 2.447,299 2.304,516 -0,058343096Mei 2.304,516 2.444,349 0,060677817Juni 2.444,349 2.349,105 -0,038964976Juli 2.349,105 2.304,508 -0,018984677

Agustus 2.304,508 2.165,943 -0,060127802September 2.165,943 1.832,507 -0,153944956Oktober 1.832,507 1.256,704 -0,314215989

November 1.256,704 1.241,541 -0,012065689Desember 1.241,541 1.355,408 0,091714249

Total 26.441,493 25.051,075 -0,612296543Sumber : Data IHSG 2008

TABEL 5-16

HASIL PERHITUNGAN Km

TAHUN 2009

Keterangan IHSG n-1 IHSG n KmJanuari 1.355,408 1.332,667 -0,016777974Februari 1.332,667 1.285,476 -0,035410947Maret 1.285,476 1.434,074 0,115597646April 1.434,074 1.722,766 0,201308998Mei 1.722,766 1.916,831 0,112647336Juni 1.916,831 2.026,780 0,057359778

70

Juli 2.026,780 2.323,236 0,146269452Agustus 2.323,236 2.341,537 0,007877374

September 2.341,537 2.467,591 0,053833871Oktober 2.467,591 2.367,701 -0,040480777

November 2.367,701 2.415,837 0,020330270Desember 2.415,837 2.534,356 0,049059187

Total 22.989,904 24.168,852 0,671614215 Sumber : IHSG tahun 2009

Berikut ini hasil perhitungan dari tingkat pengembalian yang diharapkan dari

pasar (Km) yaitu :

Tahun 2006 : 0,464369814

Tahun 2007 : 0,442671607

Tahun 2008 : -0,612296543

Tahun 2009 : 0,671614215

Berdasarkan hasil perhitungan dari tingkat pengembalian yang diharapkan

dari pasar (Km) dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 diatas sangat terlihat

jelas tingkat pengembalian yang diharapkan dari pasar yang tertinggi terjadi pada

tahun 2009 yaitu sebesar 0,671614215 dan tingkat pengembalian yang diharapkan

dari pasar yang terendah terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar –0,612296543.

Selanjutnya setelah menghitung tingkat bebas resiko, koefisien beta dan tingkat

pengembalian yang diharapkan dari pasar langkah selanjutnya adalah menghitung

biaya ekuitas dengan menggunakan pendekatan CAPM. Biaya ekuitas (Ks) dapat

dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

Ks = Biaya laba ditahan (biaya ekuitas)

71

Ks = Krf + (Km-Krf) β

Krf = Tingkat suku bunga bebas resiko

β = Koefisien beta sekuritas

Km = Tingkat pengembalian yang diharapkan atas pasar

Dengan menggunakan rumus perhitungan biaya ekuitas diatas maka biaya

ekuitas untuk tahun 2006 adalah sebagai berikut :

Krf = 0,1183

Km = 0.464369814

Beta = 0,0068

Ks = 0,1183 + (0.464369814 - 0,1183) x 0,0068

= 0,1183 + (0,3461 x 0,0068)

= 0,1183 + 0,0024

= 0,1207

Kemudian dengan menggunakan rumus yang sama seperti diatas, maka

perhitungan biaya ekuitas pada tahun 2007 yaitu :

Krf = 0,0863

Km = 0,442671607

Beta = 0,3084

Ks = 0,0863 + (0,442671607 - 0,0863) x 0,3084

= 0,0863 + (0,3564 x 0,3084)

= 0,0863 + 0,1099

= 0,1962

Kemudian dengan menggunakan rumus yang sama seperti diatas, maka

perhitungan biaya ekuitas pada tahun 2008 yaitu :

Krf = 0,0902

72

Km = -0,612296543

Beta = 0,2852

Ks = 0,0902 + (-0,612296543 - 0,0902) x 0,2852

= 0,0902 + (-0,7025 x 0,2852)

= 0,0902 + (-0,2004)

= -0,1102

Kemudian dengan menggunakan rumus yang sama seperti diatas juga, maka

perhitungan biaya ekuitas pada tahun 2009 yaitu :

Krf = 0,0715

Km = 0,671614215

Beta = 0,0675

Ks = 0,0715 + (0,671614215 - 0,0715) x 0,0675

= 0,0715 + (0,6001 x 0,0675)

= 0,0715 + 0,0405

= 0,1120

Dari perhitungan biaya ekuitas diatas untuk tahun 2006-2009 dapat disajikan

dalam tabel 5-17 yaitu sebagai berikut :

TABEL 5-17

HASIL PERHITUNGAN BIAYA EKUITAS (Ks)

TAHUN 2006-2009

Tahun Krf Km Beta Ks2006 0,1183 0.464369814 0,0068 0,12072007 0,0863 0,442671607 0,3084 0,19622008 0,0902 -0,612296543 0,2852 -0,11022009 0,0715 0,671614215 0,0675 0,1120

Sumber : IHSG dan IHSI tahun 2006-2009

73

Berdasarkan tabel 5-17 diatas sangat terlihat bahwa biaya ekuitas pada

perusahaan tersebut mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Biaya ekuitas pada

tahun 2006 sebesar 0,1207 meningkat menjadi 0,1962 pada tahun 2007. Akan tetapi

tingkat biaya ekuitas pada tahun 2008 menurun menjadi negatif menjadi -0,1102, dan

pada tahun 2009 tingkat biaya ekuitas kembali meningkat menjadi 0,1120. fluktuasi

dari biaya ekuitas perusahaan dipengaruhi oleh tingkat suku bunga bebas resiko

(Krf), koefisien beta dan tingkat pengembalian atas pasar (Km) juga mengalami

fluktuasi juga dari tahun ke tahunnya. Tingkat biaya ekuitas tertinggi terjadi pada

tahun 2007 sebesar 0,1962, hal ini disebabkan tingginya tingkat koefisien beta pada

tahun tersebut yaitu sebesar 0,3084. Dan biaya ekuitas terendah terjadi pada tahun

2008 yaitu sebesar -0,1102, hal ini disebabkan tingkat pengembalian yang

diharapkan dari pasar pada tahun tersebut juga paling rendah yaitu sebesar

-0,612296543.

5.2.3.3 WACC (Weighted Average Cost of Capital)

Langkah selanjutnya setelah menghitung biaya modal yang terdiri dari biaya

hutang dan biaya ekuitas adalah menghitung WACC (Weighted Average Cost of

Capital). WACC dapat dihitung dengan menggunakam rumus sebagai berikut :

Keterangan :

WACC = Biaya modal rata – rata tertimbang

Wd = Proporsi utang dalam struktur modal

Kd = Tingkat biaya utang sebelum pajak

T (Tax) = Tarif pajak

74

WACC = { (Wd x Kd) (1-T) + (Ws x Ks) }

Ws = Proporsi saham biasa (ekuitas) dalam struktur modal

Ks = Tingkat biaya modal saham biasa (ekuitas)

Dengan menggunakan rumus WACC diatas maka WACC pada tahun 2006

dapat dihitung sebagai berikut :

Wd = 83.132.627.000 / (83.132.627.000 + 129.554.672.000)

= 0,3909

Kd (1-T) = 0,0813

Ws = 129.554.672.000 / (83.132.627.000 + 129.554.672.000)

= 0,6091

Ks = 0,1207

WACC = (0,3909 x 0,0813) + (0,6091 x 0,1207)

= 0,03178 + 0,0735

= 0,1053

Kemudian dengan menggunakan rumus yang sama seperti diatas, maka

WACC pada tahun 2007 dapat dihitung sebagai berikut :

Wd = 96.541.493.000 / (96.541.493.000 + 169.740.313.000)

= 0,3626

Kd (1-T) = 0,086037

Ws = 169.740.313.000 / (96.541.493.000 + 169.740.313.000)

= 0,6374

Ks = 0,1962

WACC = (0,3626 x 0,086037) + (0,6374 x 0,1962)

= 0,0312 +0,1251

= 0,1563

75

Kemudian dengan menggunakan rumus yang sama seperti diatas, maka

WACC pada tahun 2008 dapat dihitung sebagai berikut :

Wd = 137.012.902.000 / (137.012.902.000 + 222.958.726.000)

= 0,3806

Kd (1-T) = 0,08729

Ws = 222.958.726.000 / (137.012.902.000 + 222.958.726.000)

= 0,6194

Ks = -0,1102

WACC = (0,3806 x 0,08729) + (0,6194 x -0,1102)

= 0,0332 + (-0,0683)

= -0,0351

Kemudian dengan menggunakan rumus yang sama seperti diatas, maka

WACC pada tahun 2009 dapat dihitung sebagai berikut :

Wd = 142.377.048.000 / (142.377.048.000 + 231.072.107.000)

= 0,3812

Kd (1-T) = 0,09184

Ws = 231.072.107.000 / (142.377.048.000 + 231.072.107.000)

= 0,6188

Ks = 0,1120

WACC = (0,3812 x 0,09184) + (0,6188 x 0,1120)

= 0,0350 + 0,0693

= 0,1043

Berikut ini hasil perhitungan WACC pada tahun 2006 - 2009, dapat disajikan

pada tabel 5-18, adalah sebagai berikut :

76

TABEL 5-18

HASIL PERHITUNGAN WACC

TAHUN 2006-2009

Tahun Total hutang Total ekuitas Wd Kd(1-T) Ws Ks WACC2006 83.132.627.000 129.554.672.000 0,3909 0,0813 0,6091 0,1207 0,10532007 96.541.493.000 169.740.313.000 0,3626 0,086037 0,6374 0,1962 0,15632008 137.012.902.000 222.958.726.000 0,3806 0,08729 0,6194 -0,1102 -0,03512009 142.377.048.000 231.072.107.000 0,3812 0,09184 0,6188 0,1120 0,1043

Sumber : Data laporan keuangan yang telah diolah oleh penulis

Berdasarkan tabel 5-18 dapat telihat nilai WACC pada tahun 2006-2009

sangat fluktuasi. Nilai WACC pada tahun 2006 sebesar 0,1053 lalu meningkat pada

tahun 2007 menjadi 0,1563, akan tetapi nilai WACC pada tahun 2008 menurun

menjadi negatif yaitu sebesar -0,0351. Pada tahun 2009 nilai WACC mengalami

peningkatan kembali menjadi 0,1043. Fluktuasi WACC sangat terlihat dari biaya

ekuitas (Ks) perusahaan yang mengalami fluktuasi juga. Nilai WACC tertinggi

terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar 0,1563 hal ini disebabkan tingkat biaya ekuitas

yang mempengaruhi WACC juga paling tinggi yaitu sebesar 0,1962. WACC yang

paling rendah terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar -0,0351 hal ini disebabkan

tingkat biaya ekuitas pada tahun tersebut juga paling rendah yaitu sebesar -0,1102.

5.2.4 Perhitungan EVA

Langkah terakhir setelah menghitung NOPAT, IC dan WACC adalah

menghitung EVA yang nantinya digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan bagi

para investor yang akan melakukan investasi. EVA dapat dhitung dengan

menggunakan rumus :

Keterangan :

77

EVA = NOPAT – ( IC x WACC )

EVA = Economic Value Added

NOPAT = Laba operasi bersih setelah pajak

IC = Modal yang di investasikan

WACC = Biaya modal rata – rata tertimbang

Berdasarkan rumus EVA diatas, maka EVA untuk tahun 2006 dapat dihitung

sebagai berikut :

NOPAT = Rp. 11.697.567.700

IC = Rp. 212.687.299.000

WACC = 0,1053

EVA = Rp. 11.697.567.700 – (Rp. 212.687.299.000 x 0,1053)

= Rp. 11.697.567.700 – Rp. 22.395.972.580

= - Rp. 10.698.404.880

Kemudian dengan menggunakan rumus yang sama seperti diatas maka EVA

tahun 2007 dapat dihitung sebagai berikut :

NOPAT = Rp. 20.546.285.900

IC = Rp. 266.281.806.000

WACC = 0,1563

EVA = Rp. 20.546.285.900 – (Rp. 266.281.806.000 x 0,1563)

= Rp. 20.546.285.900 – Rp. 41.619.846.280

= - Rp. 21.073.560.380

Kemudian dengan menggunakan rumus yang sama seperti diatas maka EVA

tahun 2008 dapat dihitung sebagai berikut :

NOPAT = Rp. 19.655.738.900

IC = Rp. 359.971.628.000

78

WACC = - 0,0351

EVA = Rp. 19.655.738.900 – (Rp. 359.971.628.000 x -0,0351)

= Rp. 19.655.738.900 – (- Rp. 12.635.004.140)

= Rp. 32.290.743.040

Kemudian dengan menggunakan rumus yang sama seperti diatas maka EVA

untuk tahun 2009 dapat dihitung sebagai berikut :

NOPAT = Rp. 20.817.736.100

IC = Rp. 373.449.155.000

WACC = 0,1043

EVA = Rp. 20.817.736.100 – (Rp. 373.449.155.000 x 0,1043)

= Rp. 20.817.736.100 – Rp. 38.950.746.870

= - Rp. 18.133.010.770

Berdasarkan perhitungan EVA diatas dari tahun 2006 - 2009, maka dapat

disajikan dalam tabel 5-19, yaitu :

TABEL 5-19

HASIL PERHITUNGAN EVA

TAHUN 2006-2009

Tahun NOPAT IC WACC EVA2006 11.697.567.700 212.687.299.00

0

0,1053 -10.698.404.880

2007 20.546.285.900 266.281.806.00

0

0,1563 -21.073.560.380

2008 19.655.738.900 359.971.628.00

0

-0,0351 32.290.743.040

2009 20.817.736.100 373.449.155.00

0

0,1043 -18.133.010.770

Sumber : Data laporan keuangan yang telah diolah oleh penulis

79

Berdasarkan tabel 5-19 dapat dilihat nilai EVA yang sangat fluktuasi.

Fluktuasi nilai EVA disebabkan oleh NOPAT dan biaya modal perusahaan. Pada

tahun 2006 nilai EVA perusahaan bernilai negatif yaitu sebesar – Rp 10.698.404.880.

Pada tahun 2007 nilai EVA yang dihasilkan perusahaan kembali menurun dan

bernilai negatif sebesar – Rp. 21.073.560.380, meskipun terjadi peningkatan

NOPAT, namun EVA masih tetap negatif. Hal ini dikarenakan tingkat kenaikkan

NOPAT sebesar 75,65% lebih kecil daripada tingkat kenaikan biaya modal sebesar

85,84% pada tahun tersebut. Akan tetapi pada tahun 2008 nilai EVA meningkat dan

bernilai positif sebesar Rp 32.290.743.040, meskipun NOPAT yang dihasilkan

perusahaan pada tahun tersebut menurun. Hal ini dikarenakan tingkat penurunan

NOPAT sebesar 4,33% lebih kecil daripada tingkat penurunan biaya modal sebesar

130,36%. Sedangkan pada tahun 2009 nilai EVA yang dihasilkan oleh perusahaan

kembali menurun dan bernilai negatif sebesar – Rp 18.133.010.770, meskipun nilai

NOPAT pada tahun tersebut mengalami kenaikkan. Hal ini dikarenakan tingkat

kenaikan atas nilai NOPAT sebesar 5,91% lebih kecil daripada tingkat kenaikan

biaya modal sebesar 408,28%. Nilai EVA tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu

sebesar Rp. 32.290.743.040 hal ini disebabkan biaya modal lebih kecil daripada

NOPAT yang dihasilkan oleh perusahaan sebesar Rp. 19.655.738.900. Sedangkan

nilai EVA terendah terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar – Rp 21.073.560.380, hal

ini disebabkan tingginya biaya modal yang dikeluarkan pada tahun tersebut

dibandingkan dengan NOPAT yang dihasilkan perusahaan sebesar Rp.

20.817.736.100.

5.3 Kinerja PT. Panorama Sentrawisata Tbk

80

EVA merupakan salah satu konsep untuk mengukur kinerja suatu perusahaan

yang digunakan oleh investor untuk membantu dalam mengambil keputusan untuk

melakukan investasi. EVA merupakan ukuran nilai tambah ekonomis yang

dihasilkan oleh perusahaan sebagai akibat dari aktivitas atau strategi manajemen.

EVA menggunakan biaya modal dalam perhitungannya, biaya modal yang dimaksud

merupakan biaya yang harus dibayar oleh perusahaan atas penggunaaan dana untuk

investasi yang dilakukan perusahaan yang juga mencerminkan tingkat pengembalian

investor.

Berdasarkan tabel 5-19 dapat dilihat nilai EVA yang dihasilkan pada PT.

Panorama Sentrawisata Tbk sangat fluktuatif hal ini dapat menggambarkan kinerja

perusahaan tersebut. Pada tahun 2006 kinerja perusahaan pada tahun tersebut

menghasilkan kinerja yang kurang baik hal ini dapat dilihat pada nilai EVA yang

negatif yaitu sebesar –Rp.10.698.404.880, dengan kata lain manajemen perusahaan

belum berhasil menciptakan nilai tambah bagi perusahaannya sendiri dan investor,

sehingga laba bersih setelah pajak (NOPAT) yang telah dihasilkan pada tahun

tersebut tidak dapat menutupi biaya modal yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Pada tahun 2007 kinerja perusahaan PT Panorama Sentrawisata Tbk juga

kurang baik hal ini disebabkan oleh nilai EVA yang diperoleh kembali bernilai

negatif pada tahun tersebut yaitu sebesar – Rp. 21.073.560.380 dengan kata lain

manajemen perusahaan juga belum bisa menciptakan nilai tambah bagi

perusahaannya dan investor pada tahun tersebut, sehingga NOPAT yang dihasilkan

belum bisa menutupi biaya modal yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.

Akan tetapi pada tahun 2008 kinerja perusahaan PT. Panorama Sentrawisata

Tbk mengalami peningkatan hal ini dapat dilihat dengan nilai EVA yang dihasilkan

81

oleh perusahaan bernilai positif yaitu sebesar Rp. 32.290.743.040 dengan kata lain

manajemen perusahaan berhasil menciptakan nilai bagi perusahaannya dan investor

di tahun 2008, sehingga NOPAT yang dihasilkan oleh perusahaan dapat menutupi

biaya modal yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.

Pada tahun 2009 nilai EVA yang dihasilkan oleh perusahaan kembali

mengalami penurun dan bernilai negatif sebesar –Rp 18.133.010.770, sehingga

manajemen perusahaan belum berhasil menciptakan nilai bagi perusahaan dan

investornya kembali, hal ini NOPAT yang dihasilkan pada tahun tersebut kembali

tidak dapat menutupi biaya modal yang harus dibayarkan perusahaan.

82


Top Related