Transcript
Page 1: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

i

Perencanaan Matang

Usahapun Berkembang

Modul Pendampingan Rencana Pengembangan Usaha

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Page 2: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

ii

Perencanaan Matang Usahapun Berkembang

Modul Pendampingan Rencana Pengembangan Usaha

Penanggung Jawab

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM

Penulis

Ir. Ryke Liliek S Siswari

Ir. Rita Marsi

Ernita Mery Theresia, S.Hut

Nden Rissa Hadikusumah, S.Si

Tata Letak

Nden Rissa Hadikusumah

Kontributor foto

Ryke Liliek, Rita Marsi, Ernita Mery, Nden Rissa, Siwi,

Anton A. Sumadri, Wahyu Karyono, Syahril Wianto, Sahabat Bambu

Indonesia, Konsorsim Kota Agung Utara

Keterangan foto sampul

Camping Ground di Pelawangan Sembalun Lombok Timur

(Dokumentasi Anton A. Sumadri)

Page 3: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

iii

PENGANTAR

Modul ini digunakan sebagai panduan dalam merencanakan pengembangan

usaha kegiatan Perhutanan Sosial. Untuk Hutan Tanaman Rakyat dan Hutan

Kemasyarakatan, Rencana ini disusun dalam bentuk Rencana Kerja Usaha

(RKU) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT), seperti yang diamanahkan

Peraturan Direktur Jenderal PSKL Nomor P 16/PSKL/PSl.0/2016.

Sedangkan untuk Hutan Desa, Rencana Pengembangan Usaha disusun dalam

bentuk Rencana Pengelolaan Hutan Desa (RPHD) dan RKT. Modul ini

dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU /RKT, Jenis-jenis

Usaha Produktif, Pengembangan Modal Usaha.

Tujuan dari modul ini adalah memberi panduan bagi pendamping untuk

membantu kelompok dalam menyusun Rencana Pengembangan Usaha,

memberi gambaran tentang jenis-jenis usaha produktif dan memandu

pendamping untuk membantu kelompok dalam mengakses permodalan.

Diharapkan dengan adanya modul ini masyarakat mampu melaksanakan

ketiga hal tersebut.

Dengan tersusunnya modul ini diucapkan terima kasih kepada Penyuluh

Kehutanan sebagai penyusun serta semua pihak yang berperan serta didalam

penyusunannya.

Jakarta, Februari 2018

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM

Helmi Basalamah

Page 4: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

iv

DAFTAR ISI

Apa Isi Modul Ini 1

Penyusunan RKU/RKT 2

Langkah 1 Identifikasi Potensi 3

Langkah 2 Pemilihan Kegiatan 5

Langkah 3 Rencana Pengelolaan Hutan Desa

(RPHD)/Rencana Kerja Usaha

RKU-IUPHKm dan RKT-HD/

RKT- IUPHKm

7

Langkah 4 RKU-IUPHTR dan RKT-IUPHTR 11

Jenis-jenis Usaha Produktif 14

I. Maju Bersama Bambu 14

II. Bercengkerama Dengan Alam 20

III. Mengulik Pupuk Organik 24

IV. Menggauli Mangrove 29

V. Mengintip Energi Alternatif 31

Pengembangan Permodalan 35

Fasilitas Dana Bergulir (FDB) dari

BadanLayanan Umum Pusat Pembiayaan

Pembangunan Hutan

35

Kredit Usaha Rakyat (KUR) 41

Contoh RKT Hutan Desa LPHN Paru,

Nagari Paru, Sijunjung,

Sijunjung, Sumatera Barat

44

Penutup 51

Daftar Pustaka 53

Page 5: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

1

Modul ini dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu :

Penyusunan RKU /RKT

Menguraikan tata cara penyusunan RKU/RKT yang dapat dilakukan melalui

identifikasi potensi, pemilihan kegiatan, dan penyusunan RKU/RKT.

Jenis-jenis Usaha Produktif

Menguraikan beberapa contoh usaha yang produktif yang dapat dilakukan

oleh kelompok tani. Di dalamnya juga dicantumkan beberapa contoh

keberhasilan usaha produktif yang dilakukan oleh masyarakat.

Pengembangan Modal Usaha

Menguraikan kemungkinan pengembangan modal yang dapat diakses oleh

kelompok tani. Di dalamnya dicantumkan contoh mekanisme pengembangan

modal melalui BLU dan kredit usaha rakyat BNI.

Dalam tiga hal tersebut, diperlukan peran penyuluh untuk mendampingi

pelaksanaanya.

APA ISI MODUL INI ?

Page 6: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

2

Rencana Kerja Usaha Izin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan (RKU-

IUPHKm) dan Rencana Kerja Usaha Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

pada Hutan Tanaman Rakyat (RKU-IUPHHK-HTR) adalah rencana kerja yang

disusun oleh pemegang izin IUPHKm dan IUPHHK-HTR yang berisi kegiatan

penandaan batas areal kerja, blok atau zonasi areal kerja, pemanfaatan hutan,

perlindungan, pengamanan hutan dan pengembangan kearifan lokal berdasarkan

perencanaan partisipatif.

Rencana kerja dalam skema hutan desa dinamakan dengan Rencana

Pengelolaan Hutan Desa (RPHD). RPHD, RKU-IUPHKmdan RKU-IUPHHK-

HTR disusun secara transparan, partisipatif, akuntabel dan tidak diskriminatif

dengan memberikan kesempatan yang sama bagi laki-laki dan perempuan.

Langkah-langkah dalam penyusunanya sebagai berikut:

Langkah 1. Identifikasi Potensi

1. Kegiatan awal yang perlu dilakukan dalam Penyusunan RPHD, RKU-

IUPHKm, dan RKU-IUPHHK-HTR berdasarkan peta areal kerja meliputi

kegiatan :

a. Penandaan batas

Penyuluh kehutanan atau Kelompok Kerja Percepatan Perhutanan

Sosial (Pokja PPS) memfasilitasi penyusunan kesepakatan penandaan

batas, selanjutnya dibuat berita acara penandaan batas. Penandaan batas

tersebut disepakati dengan pemegang hak/pemegang izin atau

pemegang izin sah lainnya yang langsung berbatasan dengan areal kerja

dengan tanda-tanda yang mudah didapat dan dikenali di lapangan.

PENYUSUNAN RKU / RKT

Page 7: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

3

b. Pembagian blok atau zonasi

Pembagian blok atau zonasi terdiri dari blok atau zona konservasi atau

lindung dengan memperhatikan sepandan sungai, pantai, danau dan

mata air. Pembagian blok atau zonasi menggunakan drone atau citra

satelit resolusi tinggi dan difasilitasi oleh UPT atau KPH atau Pokja

PPS.

Contoh RKT HKm Hutan Nagari Paru (dokumentasi Nden Rissa)

2. Identifikasi potensi wilayah secara partisipatif agar rencana kerja ke depan

dapat berjalan secara optimal. Identifikasi potensi dilakukan seperti uraian

pada modul III.

Hal yang perlu diperhatikan dalam identifikasi potensi adalah :

a. Sumber data adalah subjek darimana data diperoleh. Data dapat

diperoleh dari 3P (place/tempat, person/seseorang dan paper).

Penyuluh kehutanan mendapatkan sumber data yang menyajikan

tampilan berupa tampilan yang diam (ruangan, kelengkapan alat, wujud

benda, warna, dll) atau bergerak (aktivitas, kinerja, ritme, gerak, dll).

Sumber data juga dapat berupa jawaban lisan melalui wawancara atau

jawaban tertulis melalui suatu instrumen, data yang menyajikan huruf,

angka, simbol dokumen.

Page 8: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

4

b. Metode

Berikut metode yang dapat dipilih oleh Penyuluh kehutanan dalam

mengidentifikasi potensi :

Pengumpulan data sekunder

Observasi lapangan

Diskusi kelompok

Pendekatan informan kunci

Focus Group Discussion (FGD)

Matrik USG atau GMP

Analisis SWOT

Rapid Rural Appraisal (RRA)

Paticipatory Rural Appraisal (PRA), paling sering dipakai

3. Analisis data

Pendamping bersama kelompok melakukan analisis data SDA dan SDM

yang dituangkan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel analisis SDA dan SDM

No. SDA SDM

1. Potensi SDA bidang kehutanan Prosentase penduduk usia

produktif

2. Potensi yang sudah

dikembangkan

Prosentase keterlibatan wanita,

tokoh masyarakat dan pemuda

3. Potensi yang belum

dikembangkan

Prosentase pelaku utama dan

pelaku usaha

4. Permasalahan Permasalahan

5. Upaya tindak lanjutnya Upaya tindak lanjutnya

6. Prosentase kawasan hutan dan

hutan :

a. Prosentase penutupan lahan

b. Prosentase lahan kritis

c. Prosentase SDA yang sudah

dimanfaatkan

d. Prosentase SDA unggulan

Page 9: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

5

Langkah 2. Pemilihan Kegiatan

Penyuluh bersama dengan kelompok menginventarisasi kegiatan berdasarkan

analisis potensi yang telah dilakukan. Pemilihan kegiatan disesuaikan dengan

izin yang telah didapatkan olek kelompok masyarakat. Kegiatan kelompok telah

tersirat secara garis besar dalam permohonan izin. Langkah-langkah dalam

pemilihan kegiatan dilakukan agar kegiatan kelompok lebih detail dan terarah.

Langkah tersebut adalah :

1. Pemilihan prioritas kegiatan

Pendamping membagikan lembar daftar isian kepada anggota kelompok

untuk diisi sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kelompok. Rencana

kegiatan menggambarkan apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan,

bagaimana caranya, siapa yang melakukan, dimana, kapan, berapa biayanya

dan apa hasil yang akan dicapai untuk memecahkan masalah yang dihadapi

dan merespon peluang yang ada.

Untuk merumuskan rencana kegiatan perlu diperhatikan hal-hal sebagai

berikut :

a. Tingkat kemampuan (pengetahuan, sikap dan keterampilan) kelompok

dan pendamping;

b. Ketersediaan teknologi/inovasi, sarana dan prasarana, serta sumberdaya

lain yang mendukung kegiatan penyuluhan kehutanan;

c. Kondisi wialayah, sosial dan budaya yang ada;

d. Alokasi pembiayaan yang tersedia.

Contoh Daftar Isian

Setelah pengisian daftar isian penyuluh mengumpulkan dan merekapitulasi

hasil jawaban yang diberikan oleh anggota kelompok. Hasil rekapitulasi ini

selanjutnya dinilai dan dievaluasi oleh pendamping. Selanjutnya target

tersebut dapat dijadikan landasan untuk penetapan rencana tahunan. Di

dalam rencana jangka panjang rencana pembiayaan harus dimasukkan untuk

memberikankejelasan kebutuhan dana sejak dari awal, untuk mendapatkan

dana dari anggaran pemerintah dan sumber lain dan sebagai dasar untuk

menentukan rencana kerja tahunan.

Page 10: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

6

2. Penentuan Kegiatan

Setelah di evaluasi, selanjutnya penyuluh pendamping menentukan rencana

kegiatan yang akan dilakukan. Target rencana kegiatan 10 tahunan harus

terdefinisi secara jelas. Kegiatan harus disesuaikan dengan skema

Perhutanan Sosialnya (Hutan Desa, Hutan Kemasyarakatan, dan Hutan

Tanaman Rakyat).

Penyusunan Rencana usaha secara partisipatif

(dokumentasi Nden Rissa di KTH Alas Segoro Jawa Timur)

Selanjutnya target tersebut dapat dijadikan landasan untuk penetapan

rencana tahunan. Di dalam rencana jangka panjang rencana pembiayaan

harus dimasukkan untuk memberikan kejelasan kebutuhan dana sejak dari

awal, untuk mendapatkan dana dari anggaran pemerintah dan sumber lain

dan sebagai dasar untuk menentukan rencana kerja tahunan.

Langkah 3. Rencana Pengelolaan Hutan Desa (RPHD)/Rencana Kerja

Usaha RKU-IUPHKm dan RKT-HD/RKT- IUPHKm

Penyuluh mendampingi dalam pengisian RPHD/RKU-IUPHKm dan RKT-

HD/RKT- IUPHKm. Format Tabel RPHD/ RKU-IUPHK sebagai berikut:

1. Gambaran umum diambil dari data dan informasi hasil verifikasi teknis

permohonan HPHD, IUPHKm, atau IUPHHK-HTR meliputi:

a. Letak lokasi terdiri dari luas wilayah dan letak wilayah secara

administrasi dan fungsi kawasannya.

b. Keadaan fisik wilayah meliputi kondisi tutupan lahan, tofografi,

kelerengan, ketinggian, dan jenis pohon dominannya.

Page 11: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

7

c. Keadaan sosial ekonomi meliputi demografi kependudukan, sarana dan

prasarana pendidikan, sarana dan prasarana kesehatan, infrastruktur

wilayah, dll.

d. Keseluruhan data dan informasi diatas dianalisis potensi kawasannya.

2. Rencana Kegiatan dalam langkah 2 dituangkan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

a. Konservasi, perlindungan dan pengamanan hutan

No. Kegiatan Tahun 1-10 Keterangan

a. Konservasi pengayaan jenis asli,

menambahkan jenis

pohon sumber pangan

fauna setempat, apotek

hidup

Difasilitasi

UPT terkait,

pokja PPS

b. Perlindungan

dan pengamanan

hutan

patroli kebakaran,

perambahan dan

pencurian hasil hutan

kayu dan hutan bukan

kayu, flora fauna,

memperkaya tanaman

untuk jenis-jenis yang

meningkatkan sumber

mata air, mencegah

longsor dan banjir

Difasilitasi

UPT terkait,

pokja PPS

Pembuatan terasering untuk konservasi tanah

(dokumentasi Ryke Liliek)

Page 12: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

8

b. Pemanfaatan hasil hutan

No. Kegiatan Tahun Keterangan

a. Pembibitan

(H-1)

jenis, jumlah dan lokasi

b. Merencanakan

Penanaman

(H)

jenis, jumlah dan lokasi

setelah bibit tersedia dan

siap tanam

Difasilitasi

UPT terkait,

pokja PPS

c. Merencanakan

Pemeliharaan

(H+1) s/d

(H+10)

jumlah dan lokasi

disesuaikan dengan jenis

pohon yang ditanam

Difasilitasi

UPT terkait,

pokja PPS

d. Pemanenan volume, jumlah dan lokasi

disesuaikan dengan jenis

pohon yang ditanam

Difasilitasi

UPT terkait,

pokja PPS

e. Pengolahan jenis dan jumlah kayu,

HHBK atau jasling bisa

mandiri atau bermitra

dengan investor

Difasilitasi

UPT terkait,

pokja PPS

f. Pemasaran bangun jejaring melalui

PeSoNa atau bermitra

dengan investor

Difasilitasi

UPT terkait,

pokja PPS

Penangkaran kupu-kupu sebagai upaya konservasi keanekaragaman hayati (dokumentasi Wahyu Karyono)

Page 13: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

9

c. Pemanfaatan kawasan hutan

No. Kegiatan Tahun 1-10 Keterangan

a. Budidaya

tanaman obat

jenis, jumlah dan lokasi Difasilitasi

UPT terkait,

pokja PPS

b. Tanaman hias jenis, jumlah dan lokasi

setelah bibit tersedia dan

siap tanam

Difasilitasi

UPT terkait,

pokja PPS

c. Jamur jumlah dan lokasi

disesuaikan dengan yang

ditanam

Difasilitasi

UPT terkait,

pokja PPS

d. Lebah madu volume, jumlah dan lokasi

disesuaikan dengan yang

dibudidayakan

Difasilitasi

UPT terkait,

pokja PPS

e. penangkaran

satwa liar

jumlah, jenis dan lokasi

disesuaikan dengan satwa

liar yang dilindungi

Difasilitasi

UPT terkait,

pokja PPS

f. budidaya

hijauan

makanan

ternak

jumlah, jenis dan lokasi

disesuaikan dengan pakan

ternak yang dibudidayakan

Difasilitasi

UPT terkait,

pokja PPS

g. Agroforestry jumlah, jenis dan lokasi

disesuaikan dengan jenis

yang dibudidayakan

Difasilitasi

UPT terkait,

pokja PPS

h. Silvopasture jumlah, jenis dan lokasi

disesuaikan dengan jenis

yang dibudidayakan

Difasilitasi

UPT terkait,

pokja PPS

i. Silvofishery jumlah, jenis dan lokasi

disesuaikan dengan jenis

yang dibudidayakan

Difasilitasi

UPT terkait,

pokja PPS

d. Pemanfaatan jasa lingkungan

No. Kegiatan Tahun 1-10 Keterangan

a. Kegiatan

ekowisata

jenis wisata, jenis objek,

lokasi dan fasilitasi

Difasilitasi

UPT terkait,

pokja PPS

b. Jasa tata airserta

penyimpanan

volume dan lokasi sumber

mata air

Difasilitasi

UPT terkait,

pokja PPS

c. Penyimapanan

dan penyerapan

karbon

volume dan lokasi hutan

yang dikonservasi

(Penyimpanan Karbon)

atau hutan yang dibangun

(Penyerapan Karbon)

Difasilitasi

UPT terkait,

pokja PPS

Page 14: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

10

e. Pengembangan Kelembagaan berupa kegiatan penyusunan

AnggaranDasar/Anggaran Rumah Tangga, pelatihan manajemen

korporasi, penyusunan administrasi kelompok

a) Pelatihan

b) Studi Banding

c) Magang

f. Pemanfaatan hasil hutan kayu pada belukar tua dalam kegiatan

penyiapan lapangan persemaian, pembibitan dan penanaman.

g. Peta rencana kerja

Peta rencana kerja mengikuti data hasil verifikasi teknis permohonan

HPHD atau IUPHKm dengan legenda batas luar arela kerja, batas

perijinan kehutanan dan perizinan lainnya, batas administrasi, batas

fungsi kawasan, dan batas blok atau zonasi.

Berdasarkan RPHD/RKU-IUPHKm disusun Rencana Kerja Tahunan. RKT

untuk satu tahun berjalan dengan data umum dan tabel rencana kegiatan.

RKT Hutan Desa/Hutan Kemasyarakatan terdiri dari:

a. Data Umum

Data umum berisi tentang nomor pemegang ijin dan alamat kelompok.

b. Rencana Konservasi, perlindungan, dan pengamanan hutan

c. Rencana Pemanfaatan dan pemungutan hasil hutan kayu dan atau hasil hutan

bukan kayu

d. Rencana Pemanfaatan kawasan hutan

e. Pemanfaatan jasa lingkungan

f. Pengembangan kelembagaan :

Pelatihan

Studi banding

Magang

Page 15: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

11

Langkah 4. RKU-IUPHTR dan RKT-IUPHTR

Penyuluh mendampingi dalam penyusunan RKU-IUPHTR dan RKT- IUPHTR

dengan format RKU-IUPHTR sebagai berikut:

1) Gambaran umum diambil dari data dan informasi hasil verifikasi teknis

permohonan IUPHHK-HTR meliputi :

a. Letak lokasi terdiri dari luas wilayah dan letak wilayah secara

administrasi dan fungsi kawasannya.

b. Keadaan fisik wilayah meliputi kondisi tutupan lahan, tofografi,

kelerengan, ketinggian, dan jenis pohon dominannya.

c. Keadaan sosial ekonomimeliputi demografi kependudukan, sarana dan

prasarana pendidikan, sarana dan prasarana kesehatan, infrastruktur

wilayah, dll.

d. Potensi kawasan

Keseluruhan data dan informasi diatas dianalisis potensi kawasannya.

2) Rencana Kegiatan dalam langkah 2 dituangkan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

a. Pemanfaatan hasil hutan kayu

No. Kegiatan Tahun Keterangan

a. Pembibitan (H-1) jenis, jumlah dan lokasi

b. Merencanakan

Penanaman (H)

jenis, jumlah dan lokasi

setelah bibit tersedia dan

siap tanam

Difasilitasi

UPT terkait,

pokja PPS

c. Merencanakan

Pemeliharaan

(H+1) s/d (H+10)

jumlah dan lokasi

disesuaikan dengan jenis

pohon yang ditanam

Difasilitasi

UPT terkait,

pokja PPS

d. Pemanenan volume, jumlah dan

lokasi disesuaikan

dengan jenis pohon

yang ditanam

Difasilitasi

UPT terkait,

pokja PPS

e. Pengolahan jenis dan jumlah kayu,

HHBK atau Jasling bisa

mandiri atau bermitra

dengan investor

Difasilitasi

UPT terkait,

pokja PPS

f. Pemasaran bangun jejaring melalui

PeSoNa atau bermitra

dengan investor

Difasilitasi

UPT terkait,

pokja PPS

Page 16: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

12

Pembibitan berbagai jenis kayu-kayuan sebagai bagian

dari rencana kegiatan (dokumentasi Ryke Liliek)

b. Perlindungan dan pengamanan hutan

No. Kegiatan Tahun 1-10 Keterangan

a. Perlindungan dan

pengamanan

hutan

patroli kebakaran,

perambahan dan

pencurian hasil hutan

kayu dan hutan bukan

kayu, flora fauna,

mempekaya tanaman

untuk jenis-jenis yang

meningkatkan sumber

mata air, mencegah

longsor dan banjir

Difasilitasi

UPT terkait,

pokja PPS

c. Peta rencana kerja

Peta rencana kerja mengikuti data hasil verifikasi teknis permohonan

HPHD atau IUPHKm dengan legenda batas luar arela kerja, batas

perijinan kehutanan dan perizinan lainnya, batas administrasi, batas

fungsi kawasan, dan batas blok atau zonasi.

Berdasarkan RKU-IUPHTR disusun Rencana Kerja Tahunan (RKT). Penyuluh

mendampingi dalam penyusunan RKT. RKT disusun untuk satu tahun berjalan

dengan data umum dan tabel rencana kegiatan.

RKT-HTR terdiri dari:

a. Data Umum

b. Rencana Pemanfaatan hasil hutan kayu

c. Rencana perlindungan, dan pengamanan hutan.

Page 17: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

13

Contoh peta Areal HKm Gapoktan Mulya Agung di Tanggamus, Lampung

(dokumentasi Konsorsium Kota Agung Utara, Lampung)

Yang penting diketahui !!! RPHD, RKU-IUPHKm, dan RKU-IUPHTR dievaluasi setiap 5 tahun Jika diperlukan revisi, RPHD, RKU-IUPHKm, dan RKU-IUPHTR dapat diajukan

kepada Direktur atau kepala Dina dan difasilitasi oleh penyuluh Direktur atau Kepala Dinas dapat memerintahkan kepala UPT terkait di

lapangan untuk melakukan pemeriksaan atas materi usulan revisi RPHD, RKU-IUPHKm, dan RKU-IUPHTR

Hasil pemeriksaan tersebut dibuat BAP dan hasilnya disampaikan kepada pejabat berwenang untuk pengesahan RPHD, RKU-IUPHKm, dan RKU-IUPHTR

Penialian dan Pengesahan RPHD, RKU-IUPHKm, dan RKU-IUPHTR dilakukan oleh: o Penyuluh dalam hal areal kerja HPHD, IUPHKm, dan IUPHHK-HTR

berada dalam satu desa o Kepala KPH yang sudah operasional, atau berdasarkan rencana

pengelolaan hutan jangka panjang KPH setempat, bagi areal kerja HPHD, IUPHKm, dan IUPHHK-HTR yang berada dalam wilayah KPH dan berada pada lintas desa

o Kepala Dinas Provinsi dalam hal HPHD, IUPHKm, dan IUPHHK-HTR berada di lintas desa dan belum ada KPH yang operasional

Penilaian dan pengesahan RKT dilakukan oleh penyuluh kehutanan atau oleh kepala UPT atas nama Direktur Jenderal.

Page 18: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

14

Usaha produktif kelompok tani hutan yang dapat dikembangkan sangat

beragam, sesuai potensi dan kondisi yang ada. Usaha yang dikembangkan

didasarkan atas Rencana Kegiatan yang telah disusun di atas. Beberapa kegiatan

usaha produktif yang dapat dipakai sebagai referensi pendamping dalam

memberikan masukan bagi masyarakat binaannya diuraikan dalam bagian

berikut:

I. Maju Bersama Bambu

A. Mengapa Bambu ?

Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang sudah dikenal dan biasa

dimanfaatkan masyarakat di seluruh Indonesia.

Mempunyai manfaat yang sangat beragam: sebagai bahan perkakas

dapur, kerjainan, mebel, alat musik, bahkan konstruksi dan bahan

bangunan. Dengan perkembangan jaman, bambu juga dimanfaatkan

sebagai bahan baku produk-produk yang lebih modern seperti

bambu lamina, bambu ply, dan pulp sebagai bahan baku kertas.

Mempunyai nilai ekonomi untuk meningkatkan pendapatan

masyarakat dari penjualan bibit bambu, rebung, batang bambu tanpa

diolah maupun dari produk bambu berupa barang kerajinan,

perkakas dapur, dinding anyaman bambu dan lain-lain

Relatif mudah dibudidayakan, membantu memperbaiki kualitas

lingkungan dengan perakaran yang kuat, mempertahankan air tanah

dan mencegah erosi, menurunkan efek rumah kaca karena menyerap

karbon dan melepaskan oksigen

Penanaman bambu hanya perlu dilakukan sekali dan sudah bisa

dipanen pada umur 3 – 4 tahun Selanjutnya bambu dapat dipanen

secara terus menerus tanpa memerlukan perawatan khusus yang

rumit.

JENIS-JENIS USAHA PRODUKTIF

Page 19: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

15

B. Jenis bambu apa yang bisa dipilih ?

Secara umum bambu dapat tumbuh dengan baik di seluruh Indonesia

Untuk mendapatkan hasil yang optimal perlu dipilih jenis bambu

yang sesuai dengan tempat tumbuhnya

Sebagai bahan pertimbangan, jenis dan tempat tumbuh bambu

adalah sebagai berikut :

Jawa: Gigantochloa, Bambusa, Arundinaria, Dendrocalamus

Kalimantan : Bambusa, Dendrocalamusjen

Sulawesi : Bambusa, Dendrocalamus

Bali : Dendrocalamus, Gigntochloa

NTB : Bambusa

NTT : Bambusa

Maluku : Bambusa

C. Bagaimana Analisa biayanya?

Secara sederhana, analisa usaha untuk tanaman bambu betung pernah

dilakukan oleh penyuluh pendamping bersama-sama dengan Asosiasi

Sentra Bambu Sembada dan Pemerintah Kabupaten Sleman.

Perhitungan didasarkan pada pembuatan tanaman bambu untuk 1 ha

dengan jarak tanam 5m x 5 m dan jangka waktu 10 tahun.

Tabel analisa biaya usaha bambu

No Uraian Rp

1. Biaya:

a. 450 bibit untuk luasan 1 ha 2.250.000

b. Pupuk 2.000.000

c. Peralatan dan obat-obatan 1.200.000

d. Tenaga Kerja (penanaman dan

pemeliharaan)

3.810.000

e. Pengawasn selama 10 tahun 10.000.000

f. Sewa tanah/kompensasi lahan selama 10

tahun

10.000.000

Jumlah biaya yang diperlukan untuk 1ha/10 tahun 29.260.000

2. Pendapatan

a. Tahun ke 7 : 1200 batang (@ 20.000/btg) 24.000.000

b. Tahun ke 8 : 2000 batang (@ 21.000/btg) 42.000.000

c. Tahun ke 9 : 3200 batang (@ 32000/btg) 70.000.000

d. Tahun ke 10: 4000 batan) (@25.000/btg) 100.000.000

Page 20: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

16

D. Apa Langkah-langkah Kunci Pengusahaan Bambu

Pembuatan bibit

Pembuatan bibit bambu dapat dilakukan melalui stek cabang, stek

ranting dan stek rizhoma. Pada umumnya, pembibitan dengan cara

ini yang banyak dilakukan oleh masyarakat. Dalam skala industri,

pembuatan dapat juga dilakukan melalui kultur jaringan. Pembuatan

bibit dengan cara ini memerlukan teknologi yang lebih rumit dan

biaya besar.

Pembibitan bambu

(dokumentasi Ryke Liliek)

Penanaman

Sebelum penanaman perlu dilakukan penyiapan lahan. Lahan

dibersihkan dari semak belukar, bebatuan dan kotoran lainnya agar

memudahkan pengolahan tanah. Setelah itu dibuat lubang tanam

berukuran 30 cm x 30 cm atau 40 cm x 40 cm dengan jarak tanam

4m x 4m atau 5 m x 5m. Bibit ditanam pada lubang-lubang tersebut

Page 21: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

17

Budidaya bambu oleh

KelompokTani Hutan

(dokumentasi pribadi

Ryke Liliek)

dengan ditambahkan pupuk urea, TSP dan KCl dalamperbandingan

3 : 2 : 1 sebanyak 600 kg/ha yang ditaburkan di sekitar bibit bambu.

Pemeliharaan

Bambu tidak memerlukan pemeliharaan secara intensif. Namun

demikian perlu dilakuan pemeliharaan berupa pemangkasan,

penyiangan, pembumbunan dan pemupukan.

Pemanenan

Pemanenan dilakukan terhadap batang bambu yang telah cukup tua/

memasuki usia tebang. Pemanenan pertama sudah bisa dilakkan

pada saat bambu berumur 5 tahun, tetapi usia optimal unatuk

pemanenan adalah 7 tahun. Panen bambu dilakukan secara terus

menerus setahun sekali. Untuk mendapatkan kualitas bambu yang

baik, pemanenan sebaiknya pada musim kemarau.

Budidaya Bambu oleh masyarakat (dokumentasi Ryke Liliek)

Page 22: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

18

Contoh bambu untuk bahan bangunan

(dokumentasi Ryke Liliek)

Pengolahan

Bambu dapat diolah menjadi barang kerajianan dan perkakas dapur

seperti kurungan unggas, hiasan dinding, keranjang, nyiru, besek,

kukusan, tusuk sate dan lain-lain. Untuk skala industri, bambu

digunakan sebagai bahan baku mebel, gazebo, perangkat makan dan

lain-lain.

Pemasaran

Secara umum bambu tidak sulit dipasarkan. Kebutuhan bambu

dalam bentuk bibit, batangan maupun hasil olahan bahkan belum

cukup terpenuhi oleh produksi yang ada. Untuk mendapatkan posisi

tawar yang baik, sebaiknya bambu dijual melalui kelompok sehingga

tidak terjadi peraingan haga yang tidak sehat.

Page 23: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

19

Keberhasilan Pengusahaan Bambu Oleh Masyarakat

Contoh keberhasilan pengusahaan

bambu oleh masyarakat ditemukan di

Kabupaten Sleman, D.I Yogyakarta.

Sleman merupakan salah satu kabupaten

di Yogakarta yang memang potensial

sebagai penghasil bambu. Bambu

tumbuh secara alami hampir di seluruh

wilayah kabupaten. Bambu bahkan

ditetapkan sebagai Komoditas Unggulan

Hasil Hutan Bukan Kayu Kabupaten

Sleman melalui Keputusan Bupati

Sleman Nomor 306/Kep.KDH/A2013.

Saat ini, luas tanaman bambu di Sleman

yang ditanam oleh masyarakat mencapai

luasan 91 ha yang didominasi oleh

bambu apus, bambu betung, bambu

ampel dan bamb wulung. Jenis bambu

yang paling banyak digunakan para

pengrajin adalah bambu jenis betung,

apus dan wulung. Bambu betung yang

berdiameter besar digunakan sebagai bahan mebel dan bangunan seperti gazebo atau

rumah panggung. Demikian juga dengan bambu wulung yang mempunyai kaakteristik

lurus dengan warna hitam yang menarik. Sedangkan bambu apus yang karakternya lebih

lentur lebih banyak digunakan sebagai bahan baku anyaman.

Usaha bambu oleh masyarakat ini meliputi usaha pembibitan, pengembangan hutan

bambu, pemasaran bambu batangan maupun hasil olahan berupa barang-barang

kerajinan. Salah satu kelompok tani hutan binaan penyuluh kehutanan yang

mengusahakan bambu adalah KTH Ngudi Makmur yang terletak di Desa

Purwobinangun, Pakem. Pengolahan bamb dalam skala yang lebih besar dilakukan oleh

industri kecil yang mencapai jumlah sekitar 1700 unit di Kabupaten Sleman. Produk

yang dihasilkan adalah barang-barang anyaman, mebel dan komponen bangunan

bambu.

Bambu sebagai bahan baku industri kerajinan (dokumentasi Ryke Liliek)

Page 24: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

20

II. Bercengkerama Dengan Alam

A. Apa yang dimaksud dengan Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan

Wisata Alam

Keseluruhan kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan saran dan jasa

yang diperlukan oleh wisatawan dalam pelaksanaan kegiatan wisata alam.

Usaha tersebut meliputi usaha obyek dan daya tarik, penyediaan jasa,

usaha, sarana serta usaha lain yang terkait dengan wisata alam.

B. Mengapa Jasa Lingkungan dan Wisata Alam

Potensi keindahan alam yang luar biasa pada hutan kita

Peluang untuk memanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam telah

diatur oleh Pemerintah

Usaha wisata alam dapat dilakukan dari skala kecil hingga besar

Merupakan peluang bagi kelompok sasaran dengan dampingan

penyuluh kehutanan.

Objek Wisata alam Sungai Mudal, Kulon Progo, Jogjakarta

(Dokumentasi Siwi)

Page 25: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

21

C. Dimana Bisa dibangun Usaha Jasa Lingkungan dan Wisata Alam dan

siapa pelakunya

Usaha wisata alam dapat dikembangkan di dalam maupun di luar

kawasan hutan lindung, kawasan konservasi, dan kawasan hutan

produksi

Pengelolaan wisata alam di kawasan konservasi dilakukan oleh

Pemerintah Pusat. Bersama pengelola, masyarakat dapat berperan

dalam penyediaan jasa seperti pemandu wisata, pengelolaan area

parkir di sekitarnya, penjualan suvenir, makanan dll

Pengelolaan wisata alam di luar kawasan konservasi dilakukan oleh

pihak lain seperti swasta maupun kelompok masyarakat dengan

persyaratan sesuai peraturan yang berlaku.

D. Bagaimana perijinannya

Ijin usaha dapat diajukan oleh perorangan, kelompok tani/koperasi

dan badan ussaha kepada Menteri Lingkungan Hidup dan

Kehutanan.

Untuk wisata alam di luar kawasan ijin diajukan kepada Gubernur

atau walikota/bupati.

Ijin diberikan atas kawasan yang belum dibebani hak maupun ijin

pengelolaan.

E. Bagaimana mengelola Wisata Alam

Membangun sarana: sarana wisata alam dibangun di atas 10 % areal

yan dikelola sebagai obyek wisata alam. Sarana tersebut dapat

berupa jalan papan petunjuk, toilet, kantor, sarana akomodasi,

sarana wisata petualangan dll. Pembangunan sarana harus tetap

memperhatikan fungsi kawasan dan ekosistemnya

Mengembangkan aktivitas : pengembangan akativitas disesuaikan

dengan rencana pengembangan sarana. Pengembangan ini dilakukan

dengan mempertimbangkan faktor keselamatan, potensi wilayah dan

melihat peluang kegiatan wisata alam terkini yang banyak diminati

masyarakat.

Membangun kerjasama : kerjasama dapat dilakukan dalam bentuk

kerjasama teknis, permodalan, pemasaran dan penggunaan fasilitas.

Promosi : promosi diperlukan untuk memperkenalkan obyek wisata

alam kepada masyarakat luas. Promosi dapat dilakukan melaui

berbagai media seperti pameran/bazar, siaran radio/TV, iklan,

selebaran maupun dengan menggunakan media sosial seperi

Page 26: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

22

facebook, instagram, twiter dan lain-lain. Pada masa sekarang,

promosi melalui media sosial biasanya lebih efektif

Pengelolaan administrasi : pengelolaan administrasi diperlukan agar

memonitor dan mengevaluasi perkembangan obyek wisata alam

yang dikelola. Pengelolaan administrasi meliputi penenuan harga

tiket, pembagian retribusi, pendataan sarana dan pengunjung,

pembukuan keuangan dan lain-lain.

Page 27: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

23

Wisata Alam Kali biru dan The Great Bukit Catu

Wisata alam Kalibiru merupakan

contoh sukses pengelolaan wisata alam

yang dilakukan oleh Kelompok Tani

Hutan. Terletak di Desa Hargowilis,

Kokap, Kulon Progo, Wisata Alam

Kalibiru dikembangkan oleh KTH

Mandiri sebagai pemegang Ijin Usaha

HKm di kawasan lindung pada daerah

tersebut. Kawasan wisata seluas 29 ha

ini mulai dikembangkan pada tahun

2010.

Kegiatan wisata alam yang ditawarkan

di Kalibiru antara lain highrope game,

canopy trail, biking, hiking, spot-spot foto selfie dan lain-lain. Kalibiru telah menyerap

tenaga kerja mencapai 238 orang yang berasal dari sekitar lokasi, juga membuka

peluang usaha bagi masyarakat untuk membuka kios-kios makanan dan suvenir. Rata-

rata jumlah pengunjung per tahun mencapai lebih dari 250.000. Dengan penghasilan

bruto rata–rata mencapai Rp 600 juta dan biaya operasional Rp 300 juta per bulan,

maka usaha wisata alam ini memberikan peghasilan bersih sekitar Rp 300 juta per

bulan.

Usaha wisata alam serupa juga dilakukan

oleh BUMDes Wana Amerta di Desa

Galungan, Sawan, Buleleng. Wisata alam

yang diberi nama The Great Bukit Catu ini

menawarkan paket-paket tracking dan

wisata edukasi pengenalan dan penanaman

pohon. The Great Bukit Catu merupakan

bagian dari hutan desa yang dikelola oleh

BUMDes Wana Amerta dengan

pendampingan penyuluh kehutanan.

Di beberapa tempat disediakan rest area

dengan bale bengong. Di sini pegngunjung

bisa beristirahat dan melakukan wisata petik buah markisa sambil menikmati indahnye

pemandangan alam. Obyek wisata ini sudah mulai terkenal dan menjadi salah satu

destinasi wisata edukasi di Bali yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun

manca negara.

Spot foto wisata alam Kalibiru, Jogjakarta

(dokumentasi Ryke LIliek)

Pemandangan dari puncak Great Bukit Catu

(Dokumentasi BUMDes Wana Amerta)

Page 28: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

24

III. Mengulik Pupuk Organik

A. Apa itu pupuk organik

Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup,

seperti pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia, contohnya

adalah pupuk kandang, kompos dan pupuk hijau.

Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar

haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, hijauan daun,

pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas

tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang

menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota (sampah).

B. Mengapa pupuk organik

1. Dampak pemakaian pupuk kimia menimbulkan berbagai masalah,

diantaranya rusaknya ekosistem, hilangnya kesuburan tanah,

masalah kesehatan dan masalah ketergantungan petani terhadap

pupuk.

2. Pupuk organik digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan

biologi tanah.

3. Pupuk organik dapat memperbaiki sifat fisik tanah diantaranya

perbaikan struktur tanah dan meningkatkan kemampuan tanah

menahan air

4. Pupuk organik memiliki fungsi kimia yang penting seperti

penyediaan hara makro (nitrogen, fosfor, kalium, kalsium,

magnesium, dan sulfur) dan mikro seperti zink, tembaga, kobalt,

barium, mangan, dan besi, meskipun jumlahnya relatif sedikit.

Unsur hara makro dan mikro tersebut sangat dibutuhkan untuk

pertumbuhan tanaman

5. Dapat memperbaiki sifat biologi dalam tanah, dengan semakin

berkembangnya mikroorganisme atau jasad renik dalam tanah juga

akan menyeimbangkan ekosistem sehingga musuh alami akan

bertahan dan berkembang biak sehingga akan menekan hama

tanaman.

6. Sebagai sumber energi dan hara bagi mikroba.

Page 29: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

25

Proses pengolahan pupuk organik

(dokumentasi Konsorsium Kota Agung Utara, Lampung)

C. Kelebihan dan kekurangan pupuk organik

1. Kelebihan dari pupuk organik:

a. Memperbaiki struktur tanah: membuat struktur tanah menjadi

remah dan gembur

b. Menaikkan daya serap tanah terhadap air

c. Mengandung unsur hara yang lengkap

d. Meningkatan aktivitas mikroorganisme tanah

2. Kekurangan dari pupuk organik:

a. Dari kadar nutrisi, sulit ditentukan kandungan haranya dan

kadarnyapun tidak setinggi pupuk anorganik

b. Proses pembuatannya memakan waktu yang cukup lama yaitu 2-

4 minggu

c. Tingkat kelarutan, bahan penyusunnya bukan bahan sederhana

yang dapat diserap langsung oleh tanaman

d. Laju pelepasan nutrisi, proses penguraiannya membutuhkan

waktu yang lama, sehingga kinerjanya agak lambat dibandingkan

pupuk anorganik

e. Efektifitas penyerapan, dari berat yang sama misal 100 kg pupuk

N, P, K yang bisa diserap oleh tanaman pada pupuk anorganik

sebesar 64% dari berat pupuk,sedangkan pada pupuk organik

hanya 1%.

Page 30: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

26

D. Jenis-jenis pupuk organik

1. Berdasarkan bentuknya

a. Pupuk organik padat: Pupuk yang dibuat dari bahan-bahan

organik yang berbentuk padat dan tidak mudah menguap, seperti

dari dedaunan, kotoran hewan dan bahan lapukan Bokashi, dan

pupuk kandang

b. Pupuk Organik Cair: pupuk organik yang dibuat dari bahan padat

yang terlebih dahulu dilakukan perendaman atau difermentasi

dengan menggunakan cairan, sehingga unsur hara yang ada di

dalam bahan padat tadi dapat menyatu dengan air dan airnya bisa

dimanfaatkan sebagai pupuk sedangkan bahan padat tadi

dibuang. Contoh pupuk organik cair adalah MOL atau mikro

organisme lokal.

Pupuk organik berupa pestisida organik, herbisida organik, bio stater, dan PPC

(dokumentasi Konsorsium Kota Agung Utara, Lampung)

2. Berdasarkan bahan penyusunnya

a. Pupuk Bokashi : merupakan pupuk yang menggunakan bahan

hijau-hijauan untuk diolah dan difermentasikan dengan

menggunakan EM4 sehinga menjadi lunak dan bisa diaplikasikan

terhadapt tanaman, bahan hijauan dari pupuk Bokashi

diantaranya rumput, daun jarak jakarta dan daun daun lainnya

yang mudah lunak.

b. Pupuk kandang merupakan pupuk yang dihasilkan dari kotoran

hewan yang diendapkan dan bisa difermentasikan dengan tujuan

menghilangkan kadar amoniac yang tinggi yang terdapat pada

kotoran hewan tersebut.

Page 31: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

27

c. Pupuk kompos merupakan pupuk yang menggunakan metode

pengomposan atau pelapukan, berbahan organik yang mudah atau

sudah lapuk seperti jerami, daun, dedak, bisa diaplikasikan di

dalam tanah dan bisa ditaburkan di area tanaman.

d. Mikro organisme lokal atau MOL merupakan bahan-bahan yang

tidak dimanfaatkan kemudian difermentasikan dengan

menggunakan bahan-bahan yang ada disekitar. Bahan yang

digunakan untuk pembuatan MOL: Nasi bekas, pepaya busuk,

nanas busuk, air kelapa dan lainnya.

Cara membuat MOL

Bahan: Bonggol Pisang, Rebung atau daun gamal 1 kg ditumbuk

kemudian masukkan ke dalam wadah besar tertutup tambahkan air

beras 4 ltr, air kelapa 2 ltr, gula merah 0,25 kg, aduk semua bahan

kemudian tutup wadah tersebut. Tengah tutup wadah dilubangi dan

diberi selang, ujung selang satunya dimasukkan dalam botol yang

sudah diberi air dan biarkan sampai kira-kira 2 minggu. setelah itu

MOL siap digunakan untuk membuat pupuk organik.

Page 32: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

28

E. Analisa Usaha Pupuk Organik

Analisa usaha kompos berskala rumahan dengan menggunakan bahan

baku daun kering yang berasal dari lingkungan sekitar.

Tabel analisa usaha pupuk organik

Page 33: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

29

IV. Menggauli Mangrove

A. Apa itu Hutan Mangrove?

Hutan mangrove atau disebut juga hutan bakau adalah hutan yang

tumbuh di air payau (antara laut dan daratan) dan dipengaruhi oleh pasang

surut air laut.

Ekosistem mangrove banyak ditemukan di pantai-pantai teluk yang

dangkal, estuaria, delta dan daerah pantai yang terlindung dari

gempuran ombak.

Pembibitan mangrove di Kepulauan Seribu

(dokumentasi Nden Rissa)

B. Manfaat mangrove

Dari segi ekonomi, hutan mangrove menghasilkan beberapa jenis

kayu yang berkualitas baik, dan juga hasil-hasil non-kayu atau yang

biasa disebut dengan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), berupa

arang kayu; tanin, bahan pewarna dan kosmetik; bahan obat serta

bahan pangan dan minuman.

Termasuk pula diantaranya adalah hewan-hewan yang biasa

ditangkapi seperti biawak air (Varanus salvator), kepiting bakau

(Scylla serrata), udang lumpur (Thalassina anomala), siput bakau

(Telescopium telescopium), serta berbagai jenis ikan belodok.

Page 34: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

30

Manfaat yang lebih penting dari hutan bakau adalah fungsi

ekologisnya sebagai pelindung pantai, habitat berbagai jenis satwa,

dan tempat pembesaran (nursery ground) banyak jenis ikan laut.

C. Analisa Usaha

Analisa Usaha Mangrove jenis tanaman kayu api-api dan bako-bako

dipadukan dengan budidaya udang dan bandeng untuk luasan 1 ha/ 1

kali panen.

Tabel analisa usaha budidaya mangrove

No Kegiatan Biaya (Rp)

1 Pembuatan/penataan empang 1.000.000

2 Bibit

a. Bandeng (@ 100/ekor) 200.000

b. Udang (@ 20/ekor) 200.000

3 Pupuk 62.500

a. Urea (@ 1.250/kg) 90.000

b. TSP (@ 1.800/kg)

a. Urea (@ 1.250/kg)

4 Pemanenan

a. Sewa mesin desel 110.000

b. Tenaga kerja (@

25.000/org/hari)

175.000

JUMLAH (A) 1.837.500

Hasil

Waktu panen 3 bulan

1 Panen harian (± 2 bulan)

- 2 kg/ hari @ 30.000/kg

3.600.000

2 Panen akhir

a. bandeng (8.500/kg) 1.700.000

b. Udang (50.000/kg) 1.000.000

HASIL (JUMLAH B) 6.300.000

KEUNTUNGAN (B-A) 4.462.500

Page 35: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

31

V. Mengintip Energi Alternatif

A. Mengenal Biogas

Biogas adalah salah satu sumber energi terbarukan yang dapat menjawab

kebutuhan energi alternatif dan menghasilkan pupuk organik yang

bermutu siap pakai sebagai hasil samping. Biogas adalah gas yang

dihasilkan dari proses penguraian bahanbahan organik oleh

mikroorganisme dalam keadaan anaerob.

Untuk memproduksi biogas diperlukan Reaktor Biogas yang merupakan

suatu instalasi yang kedap udara, sehingga proses dekomposisi bahan

organik (kotoran tenak) dapat berjalan secara optimum. Reaktor biogas

dapat mengurangi emisi gas metana (CH4) yang merupakan salah satu

GRK (Gas Rumah Kaca).

Gas metana termasuk gas yang menimbulkan efek gas rumah kaca yang

menyebabkan terjadinya fenomena pemanasa global. Gas metana

memiliki potensi pemanasan global 21 kali lebih tinggi dibandingkan gas

karbondioksida (CO2). Biogas merupakan campuran dari berbagai gas

seperti:

CH4 (metana): 50 – 60 %

CO2 (karbon dioksida): 30 – 40 %

H2S, N2, O2 & H2: 1 – 2 %.

Sumber bahan baku biogas yang utama berasal dari: kotoran sapi, kerbau

dan babi. Biogas juga dapat diperoleh dari limbah pertanian, limbah

perairan, sampah dan limbah industri. Kesetaraan Biogas dengan sumber

energi lain, 1 m3 biogas setara dengan:

- Elpiji : 0,46 kg

- Minyak tanah : 0,62 liter

- Minyak solar : 0,52 liter

- Bensin : 0,80 liter

- Kayu bakar : 3,50 kg

Potensi biogas yang cukup strategis perlu didorong dan dikembangkan

terutama di masyarakat pedesaaan.

B. Manfaat Biogas

1. Penyediaan energi alternatif terbarukan

2. Penyediaan pupuk organik yang bermutu dan siap pakai

3. Menjadi stimulus bagi peternak dalam upaya peningkatan populasi

ternak

4. Membantu dalam memperlambat laju pemanasan global

Page 36: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

32

5. Sangat membantu dalam pengelolaan limbah dan sampah terpadu

untuk mewujudkan lingkungan yang bersih.

C. Kelebihan dan Kelemahan Biogas

1. Kelebihan dari biogas

a. Dapat mengurangi efek rumah kaca dikarenakan biogas ramah

lingkungan.

b. Bisa menjadi sebuah metode untuk pengolahan limbah.

c. Proses pembakaran yang tidak mengeluarkan asap.

d. Bisa mengurangi penggunaan bahan bakar fosil(minyak bumi,

batu bara dan juga gas alam).

2. Kelemahan Biogas

a. Membutuhkan biaya yang relatif cukup tinggi.

b. Tidak bisa dikemas didalam sebuah tabung.

c. Dalam pengolahannya dibutuhkan waktu yang relatif cukup lama.

D. Analisis usaha Pengolahan Biogas

Biogas memang merupakan ussaha yang memerlukan modal cukup

besar. Namun usaha ini juga cukup menjanjikan karena selain

menghasilkan biogas juga dihasilkan pupuk organik yang bisa

menambah pendapatan.

1. Asumsi

a. Jenis digester yang digunakan dari bahan fiberglass dengan

kapasitas bahan baku 5 m3 atau setara dengan pemeliharaan 2 – 5

ekor sapi. Harga 1 paket digester berkisar 13.500.000. Umur

pemakaian digester sekitar 15 tahun.

b. Dalam 1 hari dihasilkan biogas 60 m3, pupuk organik padat 20

kg dan pupuk cair 49 liter.

Page 37: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

33

Tabel analisa usaha biogas

No. Kegiatan Biaya

A Investasi

1. Paket Digester Biogas dengan kapasitas

5 m3

Rp. 13.500.000

2. Persiapan lahan untuk digester 18 m2 x

250.000/m2

Rp. 4.500.000

3. Tenaga kerja pembuatan lubang

penempatan

Rp. 200.000

4. Biaya akomodasi dan transportasi

teknisi

Rp. 300.000

Total Biaya Investasi Rp.18.500.000

B. Biaya opersional per periode.

Penyusutan digester 1/15 x 13,500.000 Rp. 900.000

Total biaya operasional Rp. 900.000

C. Pendapatan

1. Biogas

Pendapatan = jumlah biogas x harga gas

x 1 periode

Rp. 5.400.000

2 Pupuk organik Padat

Pendapatan=jumlah pupuk organik

padat x harga pupuk/kg x 30 hari

Rp. 3.600.000

3 Biourine (Pupuk organik cair)

Pendapatan=jumlah pupuk cair yang

dihasilkanxharga/liter x 30 hari

Rp.12.348.000

Pendapatan total per periode

(C1+C2+C3)

Rp.21.348.000

.

Page 38: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

34

Proses Pembuatan Biogas

Proses Pembuatan Biogas dari limbah Peternakan Bahan baku berupa limbah

kotoran ternak termasuk limbah yang harus digunakan dalam keadaan yang masih

segar. Jika terlalu lama, maka limbah tersebut berpotensi menimbulkan zat beracun

yang akan mematikan mikroorganisme dan menurunkan produksi gas. Langkah-

langkah pembuatan biogas dari bahan limbah kotoran ternak:

1. Siapkan kotoran ternak yang masih baru (2-3 hari)

2. Aduk dan campur air dengan perbandingan 1:2 (1 kotoran : 2 air), lalu

masukkan/alirkan ke dalam reaktor biogas

3. Pengisian dilakukan melalui saluran pemasukan (inlet) secara terus menerus

hingga reaktor biogas penuh atau terisi +/- 60 % dari kapasitas volume

biodigister, sehingga bila diisi kotoran akan mengalir ke saluran pengeluaran

(outlet).

4. Setelah penuh, diamkan selama 13-20 hari, dengan posisi kran gas kontrol dan

kran gas pengeluaran yang tersalur ke kompor dalam keadaan tertutup, dengan

tujuan agar terjadi fermentasi bahan organik oleh mikroorganisme dalam kondisi

anaerob.

5. Hasil dari proses fermentasi akan terlihat pada hari ke 14-21 dan biasanya

biogas (gas methan/CH4) sudah terkumpul pada bagian atas kubah reaktor

biogas dan siap digunakan untuk memasak (kompor) atau lampu penerangan dan

juga sebagai bahan bakar generator listrik.

6. Dengan pemakaian kompor yang baik, bisa dihasilkan bahan bakar yang bersih,

tidak berasap dan nyala api biru.

7. Selama biogas digunakan setiap hari, jumlah biogas dalam reaktor biogas akan

berkurang, maka pengisian kotoran sapi segar yang dicampur air ke dalam

reaktor biogas dilakukan setiap hari untuk menstabilkan jumlah prduksi gas.

8. Hindari adanya pemasukan air deterjen atau sabun ke dalam reaktor biogas

Digester penghasil biogas dari kotoran sapi (dokumentasi Rita Marsi)

Page 39: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

35

Guna pengembangan usaha, pendamping perlu membantu mayarakat sasaran

dalam mengakses permodalan. Untuk kegiatan Perhutanan Sosial, ada banyak

peluang yang dapat diakses dalam hal permodalan. Diantaranya melalui

perkreditan dari lembaga-lembaga keuangan seperti Bank, koperasi dan

lembaga keuangan lainnya.

Dalam pengembangan permodalan, penyuluh pendamping lebih berperan

dalam:

- mencarikan informasi tentang lembaga keuangan yang bisa diakses dan

mekanismenya

- pengumpulan dan penyusunan dokumen yang diperlukan dalam pengajuan

permohonan permodalan

- mendampingi dan memonitor proses permohonan permodalan hingga tuntas

Dalam bab ini akan diuraikan contoh permodalan/ dana yang dapat diakses dari

Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan dan Kredit Usaha Rakyat dari BNI:

I. Fasilitas Dana Bergulir (FDB) dari Badan Layanan Umum Pusat

Pembiayaan Pembangunan Hutan.

A. Fasilitas Dana Bergulir

Merupakan bagian dari keuangan negara (APBN) dan bukan

merupakan hibah atau proyek

Disalurkan, ditagih dan dikembalikan serta digulirkan kembali

kepada penerima FDB lainnya

Merupakan pelengkap/penguatan modal usaha kehutanan atau

investasi lingkungan dan hanya diberikan atas permintaan calon

penerima FDB dengan penajuan proposal

PENGEMBANGAN PERMODALAN

Page 40: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

36

Hanya diberikan kepada calon penerima yang layak dibiayai dalam

artian memiliki usaha prospektif dan layak secara finansial

B. Usaha Kehutanan yang dapat dibiayai dengan FDB

Usaha Hutan Tanaman Industri

Usaha Hutan Tanaman Rakyat

Usaha Hutan Kemasyarakatan

Usaha Hutan Desa

Usaha Hutan Rakyat

Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu

Usaha Pemanfaatan Hutan Alam dengan teknik pengayaan Silin

Usaha Restorasi Ekosistem

C. Skema Dana Bergulir

Dana Bergulir diberikan dalam Skema Pinjaman dan Skema Bagi Hasil

1. Skema Pinjaman,

a. Dapat digunakan untuk pembiayaan kegiatan :

On farm Pinjaman Pembuatan tanaman kehutanan

Pinjaman Refinancing Tanaman Kehutanan

Pinjaman Wanatani (Agroforestry)

Pinjaman Pembibitan Tanaman Kehutanan

Pinjaman Pemeliharaan Tanaman Kehutanan

Pinjaman Tunda Tebang Tanaman Kehutanan

Pinjaman Komoditas Non Kehutanan

Pinjaman Pemanenan Tanaman Kehutanan

Pinjaman Pemungutan HHBK

Off Farm Pinjaman Pengolahan Hasil Hutan

Pinjaman Sarana Produksi

b. Sasaran pemberian pinjaman On Farm :

b.1. Di areal Ijin Usha dalam Kawasan Hutan :

Pemegang Ijin Usaha dalam kawasan hutan

Badan usaha yang bermitra dengan

Pemegang Ijin Usaha dalam kawasan hutan

BUMN yang bermitra dengan Pemegang Ijin Usaha

dalam kawasan hutan

b.2. Di Wilayah Tertentu pada KPH:

Perorangan yang tergabung dalam KTH dan terikat

perjanjian kemitraan dengan KPH

Page 41: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

37

Badan Usaha yang terikat perjanjian kemitraan dengan

KPH

BUMN yang terikat perjanjian kemitraan dengan KPH

b.3. Di Areal Kerja BUMN :

Pelaku usaha kehutana perorangan yang tergabung dalam

KTH atau koperasi yang terikat perjanjian kemitraan dengan

BUMN

b.4. Di Lahan Milik

Perorangan pemilik dan/atau penggarap lahan pemegang

kuasa atau izin dari pemilik lahan maupun atas dasar

penguasaan yang sah berdasarkan ketentuan perturan

perundang-undangan, yang tergabung dalam KTH atau

koperasi

Badan Ussaha yang memiliki lahan atau hak mengelola

lahan yang dipeoleh dari pemilik lahan atau penguasaan

lahan secara sah berdasarkan ketentuan perturan

perundang-undangan

c. Sasaran Pemberian Pinjaman Off Farm

Diberikan kepada perorangan, badan usaha atau BUMN yang

meliputi :

c.1. Pelaku usaha pengolahan hasil hutan dan hasil lainnya

yang dihasilkan dari usaha kehutanan on farm

c.2. Pelaku usaha penyediaan sarana paroduksi usaha

kehutanan on farm

Masing-masing dibatasi untuk skala usaha mikro, kecl dan

menengah.

2. Skema Bagi Hasil

a. dapat digunakan untuk pembiayaan kegiatan:

On Farm Pembiayaan Pembuatan Tanaman Kehutanan

Pembiayaan Wana Tani

Pembiayaan Pembibitan Tanaman Kehutanan

Pembiayaan Komoditas Non Kehutanan

Off Farm Pembiayaan Pengolahan Hasil Hutan

Pembiayaan Sarana Produksi

b. Pola pembiayaan bagi hasil :

b.1. Pembiayaan penuh : Keseluruhan pembiayaan berasal dari

Pusat Pelayanan Pembangunan Hutan.

Page 42: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

38

b.2. Pembiayaan bersama : Sebagian pembiayaan berasal dari

Pusat Pelayaan Pembangunan Hutan dan sebagian lainnya

berasal dari para pihak

c. Para pihak dalam skema bagi hasil

c.1. Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan sebagai penyedia dana

dan pengendali kerjasama pembiayaan dana bergulir

c.2. Pengelola :

- Pelaku usaha kehutanan, atau

- BUMN yang memperoleh penugasan atau pelimpahan

wewenang untuk melakukan pengelolaan hutan negara

c.3. Mitra Usaha : merupakan pihak-pihak terkait yang memiliki

peran dalam mencapai keberhasilan kerjasama pembiayaan

dana bergulir.

D. Jaminan / Agunan

Jaminan /Agunan diperlukan bagi FDB Skema Pinjaman untuk pelaku

usaha kehutanan yang mengajukan pembiayaan di atas Rp 500 juta dan

Skema Bagi Hasil.

Jaminan dapat berupa :

1. Jaminan Utama : Aset usaha kehutanan yang dibiayai (nilai aset usaha

paling tinggi 100 % dari nilai penyaluran pembiayaan)

2. Jaminan Tambahan : Paling sedikit 25% dri nilai pembiayaan yang

diusulkan. Jaminan tambahan dapat berupa:

a. aset bergerak/dan atau idak bergerak; dan atau:

b. jaminan perusahaan (corporate guarantee) yang dikeluarkan oleh

dan bagi BUMN

Page 43: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

39

E. Mekanisme Penyaluran FDB (Fasilitas Dana Bergulir)

1. Pola Penyaluran FDB Tanpa Lembaga Perantara:

BLU-PUSAT

P2HMASYARAKAT

Persetujuan

Prinsip

Penawaran

FDB

Permohonan + Proposal

Penilaian:• Verifikasi• Klarifikasi

Memenuhi

kriteria

Surat

Penolakan

Untuk ditandatangani

pemohon

POLA PENYALURAN FDB TANPA LEMBAGA PERANTARA

7

6

4Tidak

memenuhi

kriteria

Keputusan Pemberian FDB

Memuat:• Identitas• Jenis layanan• Lokasi• FDB Maksimal• Info ketentuan FDB

1

2

5

Penawaran FDB yang telah ditandatangani dikembalikan ke P2H

MoU antara Pemohon FDB

dengan Kapus P2H

8

3 Hasil Penilaian

Keterangan:

(1) Pemohon FDB mengajukan permohonan kepada Kepala Pusat P2H

(BLU) dilampiri proposal

(2) BLU menilai proposal dengan verifikasi dan klarifikasi lapangan;

BLU dapat menggunakan jasa pihak ketiga

(3) Hasil penilaian disampaikan kepada BLU

(4) a. Bila memenuhi kriteria penilaian, BLU menerbitkan persetujuan

prinsip yang memuat:

Identitas penerima FDB, Jenis layanan dan skema, Lokasi kegiatan

HL yang dibiayai dari FDB, FDB Maksimal yang disetujui dan

Informasi tentang ketentuan FDB

b. Bila tidak memenuhi kriteria penilaian, BLU menerbitkan surat

penolakan.

(5) BLU kemudian menerbitkan penawaran FDB yang disampaikan kepada

pemohon

(6) Pemohon menandatangani penawaran dan menyampaikan kembali ke

BLU

(7) BLU menerbitkan keputusan pemberian FDB yang memuat: Identitas

penerima FDB, Jenis layanan dan atau skema FDB, Lokasi kegiatan,

Jumlah FDB dan Ketentuan FDB

Page 44: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

40

BLU-PUSAT

P2H MASYARAKAT

POLA PENYALURAN FDB MELALUI LEMBAGA PERANTARA

4

5

LEMBAGA

PERANTARA

Pelunasan

Penyaluran FDB

6

Penilaian

Proposal 1

2

3Hasil Penilaian Hasil Penilaian

3

Penyaluran FDB secara bertahap

(8) Keputusan ini ditindaklanjuti dengan pembuatan perjanjian antara

pemohon FDB dengan BLU secara notaril.

(9) Penyaluran oleh BLU secara bertahap ke rekening penerima pada Bank

yang ditunjuk oleh BLU. Selanjutnya Penerima FDB wajib melunasi

kewajibannya dengan pemindahbukuan dari rekening penerima ke

rekening pelaksana pengguliran FDB. Bila penerima FDB tidak

memenuhi kewajibannya, BLU melakukan sita jaminan atau agunan.

2. Pola Penyaluran dengan Lembaga Perantara:

Keterangan:

(1) Pemohon FDB mengajukan permohonan kepada Kepala lembaga

perantara FDB Pinjaman dilampiri dokumen yag disyaratkan

(2) Kepala lembaga perantara FDB pinjaman memproses permohonan

FDB sesuai prosedur

(3) Hasil penilaian disampaikan kepada BLU

(4) Kepala BLU menyalurkan FDB pinjaman secara bertahap kepada

lembaga perantara FDB pinjaman sesuai ketentuan dalam perjanjian

kerjasama

(5) Kepala lembaga perantara memproses penyaluran FDB pinjaman

dengan cara pemindahbukuan dari rekening Kepala lembaga

perantara ke rekening penerima yang dilakukan secara bertahap

sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian pinjaman

(6) Penerima FDB wajib melunasi kewajibannya dengan

pemindahbukuan dari rekening penerima ke rekening pelaksana

pengguliran FDB. Bila penerima tidak memenuhi kewajibannya,

Kepala lembaga perantara melakukan sita jaminan atau agunan.

yang pelaksanaannya dapat menggunakan jasa pihak ketiga

(7) Kepala lembaga perantara FDB pinjaman menetapkan prosedur baku

pengendalian FDB

Page 45: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

41

II. Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Kredit Usaha Rakyat (KUR) ditawarkan oleh berbgai Bank untuk

pembiayaan usaha-usaha yang dikelola oleh masyarakat. Usaha yang

dapat dibiayai adalah usaha yang dinilai layak setelah melalui verifikasi

data dan verifikasi usaha oleh petugas bank. Dalam hal ini, komunitas

atau kelompok tani yang mengajukan kredit telah mendapatkan

rekomendasi oleh perusahaan yang bersedia membeli seluruh hasil

panen atau off taker dengan perjanajian kerjasama. Perjanjian kerjasama

tersebut menyebutkan bahwa debitur bersedia menjual seluruh hasil

panen kepada off taker dan off taker wajib membeli seluruh hasil panen

debitur. Off taker menylurkan hasil penjualan ke rekening debitur di

bank tersebut untuk membayar kewajibab debitur kepada bank.

1. Pengertian KUR

Kredit/pembiayaan modal kerja dan/atau investasi kepada debitur

usaha yang produktif dan layak namun belum memiliki agunan

tambahan atau agunan tambahan belum cukup

2. Penerima KUR

Penerima KUR adalah individu/perseorangan atau badan hukum

yang melakukan usaha produktif.

Sektor ekonomi yang dapat dibiayai dengan KUR adalah sektor

pertanian, perikanan, industri pengolahan, perdagangan dan jasa-

jasa.

3. Persyaratan KUR

1. Warga Negara Indonesia dan melmiliki e-KTP

2. Usaha telah berjalan minimal 6 bulan

3. Tidak sedang menerima kredit produktif dari perbankan

4. Boleh memiliki kredit pemilikan rumah dan kendaraan dan

dalam kondisi lancar

4. Ketentuan KUR

Bedasarkan jumlah kredit, KUR di kelompokkan ke dalam KUR

Mikro dan KUR Ritel, yang dapat dilihat dalam tabel berikut :

Page 46: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

42

Tabel jumlah kredit KUR

KUR Mikro KUR Ritel

Plafon b. Sampai dengan Rp

25 Juta

c. Maksimal plafon

Rp 75 juta per

debitur

d. Rp 25 juta – Rp

500 juta

e. Maksimal plafon

Rp 500 juta per

debitur

Jangka

waktu KMK maksimum

3 tahun

KI maksimm 5

tahun

KMK maksimum

4 tahun

KI maksimm 5

tahun

Suku bunga 9 % efffektif per

tahun

9 % efffektif per

tahun

Jaminan Tidak diwajibkan dan

tanpa perikatan

Disesuaikan dengan

ketentuan bank

pelaksana

Lama Usaha Minimal 6 bulan Minimal 6 bulan

5. Skema Pengajuan KUR Bank BNI

8

Sebagai Pendamping/

Collection Agent

Pengajuan Kredit

Petani

Petani Melangkapi

Dokumen :

• E-KTP dan KK

• Sertifikat Kelompok

Kolektif

• RDKK

• Rekomendasi Off

Taker/Agen Perantara

• Dll.

Petugas BANK

Melakukan Survey :

• Verifikasi Data

• Verifikasi Usaha

Proses Analisa

oleh BANK

Budidaya Pertanian

Persetujuan Kredit

Penandatangan

Perjanjian Kredit

Gagal

Panen

Klaim Asuransi Untuk Budidaya

Permohonan

KUR

Fasilitas KUR dicairkan dalam bentuk

Kartu Tani yang terkoneksi dengan

sistem database RDKK yang sudah

teregistrasi

Proses

kredit

Pencairan Kredit kepada

Petani

4

5

7

Mekanisme Proses KUR

Petanitergabung

dalamKomunitas/ Kelp. Tani

OFF TAKER:I

6

8

1

3

Panen

PenjualanHasil Panen

Rekomendasi

Pembayaran

Hasil Panen

melalui

rekening BNI

PKS

9

PKS 2

Perusahaan

Asuransi

SKEMA KUR MELALUI KOMUNITAS/KELOMP. TANI10

Pelunasan KUR

Page 47: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

43

Keterangan :

1. Petani yang tegabung dalam kelompok tani mebuat kerjasama

dengan off taker

2. Off taker membuat perjanjian kerjasama dengan bank penyedia

kredit

3. Permohonan KUR oleh petani

4. Proses kredit {pengajuan kredit, kelengkapan dokumen, verifikasi,

proses analisi oleh bank, persetujuan/penolakan

5. Pencairaan kredit kepada petani

6. Pemanfaatan kredit untu pembiayaan usaha

7. Pemanenan hasil oleh petani

8. Penjualan hasil kepada off taker

9. Pembayaran hasil panen melalui bank termaksud

10. Petani membayarkan kewajibannya kepad bank

Secara umum, setiap Bank memiliki fasilitas KUR. Namun

demikian, masing-masing bank dapat memiliki kebijakan

yang berbeda. Skema KUR di atas adalah skema dari Bank

BNI. Pendamping dapat memfasilitasi akses informasi dan

permodalan dari bank-bank maupun lembaga keuangan yang

lain.

Penyuluh/pendamping

Mendampingi /Membantu kelompok dalam hal :

mencarikan informasi tentang lembaga keuangan yang bisa diakses dan

mekanismenya

pengumpulan dan penyusunan dokumen yang diperlukan dalam

pengajuan permohonan permodalan

Menyusun perjanjian kerjasama dengan off taker

mendampingi dan memonitor proses permohonan permodalan hingga

tuntas

Page 48: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

44

Lampiran 1

Contoh RKT Hutan Desa LPHN Paru, Nagari Paru, Sijunjung, Sijunjung,

Sumatera Barat

LEMBAGA PENGELOLA HUTAN NAGARI PARU

DESA PARU, KECAMATAN SIJUNJUNG, KABUPATEN SIJUNJUNG

SUMATERA BARAT

RENCANA KERJA TAHUNAN

HUTAN NAGARI PARU

PERIODE JUNI 2017 – MEI 2018

Pemegang Hak Ijin Pengelolaan Hutan Desa Paru :

Nomor : 57/Menhut-II/2014

Tanggal : 4 Juni 2014

Nama Kelompok Tani Hutan : LPHN Paru

Lokasi

Desa : Nagari Paru

Kecamatan : Sijunjung

Kabupaten : Sijunjung

Provinsi : Sumatera Barat

Luas : 4500 hektar

Page 49: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

45

LEMBAR PENGESAHAN

RENCANA KERJA TAHUNAN

HUTAN NAGARI PARU

PERIODEJUNI 2017 –MEI 2018

Pemegang Hak Ijin Pengelolaan Hutan Desa Paru

Nomor : 57/Menhut-II/2014

Tanggal : 4 Juni 2014

Nama Kelompok Tani Hutan : LPHN Paru

Lokasi

Desa : Nagari Paru

Kecamatan : Sijunjung

Kabupaten : Sijunjung

Provinsi : Sumatera Barat

Luas : 4500 hektar

Nagari Paru, Mei 2017

Disahkan oleh Disusun oleh

1.

2.

3.

4.

5. n

(Penyuluh)

Mengetahui

(Kepala KPHL Sijunjung)

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUTANAN SOSIAL

DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN

Page 50: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

46

Rencana Kerja Juni 2017 – Mei 2018

A. Rencana Konservasi, Perlindungan dan Pengamanan Hutan

Tabel 1: Jenis kegiatan konservasi, perlindungan dan pengamanan hutan No Kegiatan Juni 2017 = Mei 2018 Ket

6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

1 Konservasi

A Pengayaan Jenis asli

- Jernang; bt 500 100

0

1500 Drag

on

blood

- Jernang; bt 500

0

500

0

1000

0

Lokal

- Gaharu 500 50

0

- Kulit

manis; bt

50

0

500 500

- Tempayan

g; bt

50

(0,5ha)

50

(0,5ha)

55

0

550

- Tampuih;

bt

100

(1ha

)

Pem-

bibita

n

B Penambahan jenis pohon sumber pangan satwa sepanjang 5000 m di pinggir Sungai Sirah dan Sungai Ampara

- Rumput

gajah,

panj;m

100

0

- Rumput

gajah Ki-

Ka jalan;

m

100

0

C Penanaman tanaman apotek hidup

- Air akar;

bt

500

- Jahe; ha 0,5 0,5 0,5

- Lengkuas;

ha

1 1 1

- Kunyit; ha 0,5 0,5 0,5

- Cabe

rawit; bt

3000

- Garda

munggu;

ha

1 1 1

2 Perlindung

an

A Patroli kebakaran, perambahan dan pencurian hasil hutan

Meningkatk

an Frek

patroli

kebakaran

2x/bln

Perbaikan

jalan

inspeksi

sepanj 5 km

b Menanam

pohon

pencegah

kekeringan

Page 51: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

47

dan banjir

- Beringin;

bt

100 100 100 10

0

100

- Bambu;

rmpn

100 100 100 10

0

100

- Manggis;

bt

100

0

- Durian; bt 3000

- Jengkol;

bt

1000

- Kemiri; bt 50 50 100 Hulu

S.Tab

un S.

Kaca

ng

B. Rencana Pemanfaatan dan pemungutan hasil hutan bukan kayu

Tabel 2: Jenis kegiatan Pemanfaatan dan pemungutan hasil hutan bukan kayu N

o

Kegiatan Juni 2017 = Mei 2018 Ket

6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

1 Pembibitan

- Pinang; bt 100

0

1000 1000

- Durian; bt 100

0

- Jengkol; bt 25 25 800

- Pinang; bt 62

5

625 625 625 625

- Manggis; bt 50

- Durian; bt 50

- Petai; bt 50 50

- Rotan; bt 100 100 100

- Tempayang

; bt

100

0

1000 1000

- Kulit

manis; bt

100 100 100

2 Penanaman (Tanaman hasil pembibitan sendiri ditambah dengan membeli bibit serta bantuan dari luar)

- Jernang; bt 300 300 300 Dra

gon

bloo

d

- Durian; bt 100

0

- Jengkol; bt 500 50

(0,5ha

)

- Pinang; bt 625

(1ha)

625

(1ha)

625

(1ha

)

625

(1ha

)

625

(1ha

)

- Manggis; bt 500 500 500

- Petai; bt 50

(0,5ha)

50

(0,5ha)

- Tempayang 300 300 300

- Kulit manis 100 100 1

3 Pemeliharaa

n

- Pemupukan

2kg/ph/th

Page 52: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

48

- Pemberanta

san gulma

2bl 1x

4 Pemanenan dari tanaman yang sudah menghasilkan

- Karet 48 ton/th untuk seluruh jorong

- Getah

jelutung

60 ton/th untuk seluruh jorong

- Rotan lokal 60ton/th untuk seluruh jorong

- Manggis 45 kg/KK/th a’ 10 rb/kg

- Petai 9 karung/KK/th a’240 rb/karung

- Durian 150 butir/KK a’ 20 rb/butir

- Jengkol 9 karung/KK a’ 800 rb/karung

- Karet 150kg/kg/KK a’5000/kg panen/minggu selama 4 bulan

- Jernang 150kg/kg/KK a’5000/kg

- Tempayang 90kg/KK a’ 25 rb/kg

- Gaharu 1000 ph (Batu Ranjau)

- Kulit manis 1000 ph (Batu Ranjau)

- Bambu 500 rmpn (Batu Ranjau)

- Tumbuhan

obat

(kunyit,

lengkuas,

jahe, cabe

rawit)

Akan dipanen pada tahun pertama namun belum bisa diprediksi berapa besarnya

5 Pengolahan

- Durian;

bks

210 bungkus tempoyak

6 Pemasaran Pemasaran produk dilakukan dengan cara sendiri-sendiri; perkiraan harga bervariasi

C. RencanaPemanfaatanKawasanHutan

Tabel. 3: Kegiatan pemanfaatan kawasan hutan No Kegiatan

Budidaya

Juni 2017 = Mei 2018 Ket

6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

1. Penanaman

pinang di pinggir

sawah; bt/1 ha

sawah

100

2. Pembibitan

anggrek hutan;

pohon

100

3. Budidaya tanaman Obat

- Lengkuas; Ha 0,25 0,25 0,25 0,25

- Jahe; Ha 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1

- Kunyit; Ha 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1a

- Garda munggu;

Ha

0,25 0,25 0,25 0,25 0,25

4. Pemanenan

Lebah Madu; Lt

40 40 40 40

Page 53: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

49

D. Pemanfaatan Jasa Lingkungan

Tabel 4: Kegiatan pemanfaatan jasa lingkungan No Kegiatan Juni 2017 = Mei 2018 Ket

Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des Jan Febr Mar Apr Mei

1 Pengembangan Air

bersih di mata air

Sungai Batang

Mangan

2 Pengembangan Air

bersih di mata air

dari Sungai Tayek

dan Sungai

Lingkitang

3 Pengembangan air

bersih di

Geringging Talang

4 Pengembangan Air

Irigasi (Perbaikan

dam)

1

dam

5 Sosialisasi dan

pengenalan potensi

ekowisata Goa

Sungai Salak; Goa

Sikumbu; Goa

Jenjang; air terjun

Sirak

E. Pengembangan Kelembagaan

No Kegiatan Juni 2017 = Mei 2018 Ket

Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des Jan Febr Mar Apr Mei

1 Sosialisasi

Peraturan Hutan

Nagari

2 Sosialisasi Rencana

Pengelolaan oleh

Penyuluh

- RKT

- RKU (6 bulan 1x)

3 Pertemuan Rutin

Kelompok 1 bulan

1x

4 Pendataan Ulang

Anggota Kelompok

1 Tahun 1x

5 Pembenahan

Kelompok mulai

Juli dst

6 Pelatihan

manajemen dan

dinamika kelompok

7 Pengembangan

Modal Kelompok

(didiskusikan dulu

dg angg kel) mulai

Agst dst

8 Pelatihan

Page 54: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

50

pengolahan lebah

madu

9 Pelatihan

pengolahan rotan 1

kel dari masing2

jorong

10 Pelatihan dan

pembentukan

BUMNAG

secepatnya

11 Pendidikan dan

Pelatihan

a. Pengolahan

hasil pertanian

b. Pembuatan

pupuk kompos

dan pengolahan

pupuk kandang

c. Pembuatan

kerajinan rotan,

dll

Fasilitasi yang diperlukan untuk Tahun 2017/2018

No Jenid Fasilitasi Waktu Ket

1. Mendapatkan pelatihan

- Pelatihan pengolahan lebah madu Secepatnya Th 2017

- Pelatihan pengolahan rotan menjadi mebel untuk miningkatkan

nilai ekonomi; masing2 1 kel dari setiap jorong

Sept – Nov 2017

- Pelatihan pembuatan pupuk organic (kompos, kascing,

pupuk kendang)

Secepatnya Th 2017

- Pelatihan manajemen kelompok dan pembenahan

kelompok

Sept –Okt Th 2017

2 Mendapatkan bantuan bibit tanaman:

- Tempayang April - Mei Th 2018

- Jernang Nov – DesTh 2017

- Gaharu Maret – April Th2018

- Kulit manis 2017-2018

- Manggis Sept – Okt Th2017

- Durian Sept – Okt Th 2017

- Jeruk nipis Sept – Okt Th 2017

3. Peralatan

- Perlengkapan patroli (HT, camera, sepatu lapangan); 3 pkt Sept 2017

- Kendaraan operasional motor 1 buah 2017/2018

- Alat membuat kerupuk jengkol Nov 2017

- Alat pemanenan buah tempayang dan madu alam Secepatnya

- Peralatan untuk fasilitasi komunikasi Secepatnya

Page 55: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

51

PENUTUP

Penyusunan Rencana Pengembangan Usaha merupakan titik awal untuk

kesuksesan pengembangan usaha. Melalui modul ini diharapkan pendamping

dapat memfasilitasi Kelompok Tani Hutan dalam penyusunan rencana guna

mengembangkan usahanya. Di dalamnya juga memberikan pilihan-pilihan

usaha produktif yang bisa dikembangkan oleh Kelompok Tani Hutan.

Meskipun digunakan sebagai acuan namun langkah-langkah di dalam modul ini

dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Pendamping bersama

Kelompok Tani Hutan menganalisa situasi untuk melakukan penyesuaian-

penyesuaian.

Diharapkan dengan adanya modul ini Kelompok Tani Hutan dapat membuat

perencanaan yang tepat dalam pengembangan usahanya

Page 56: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

52

Keberhasilan usaha Kelompok Tani Hutan

sangat ditentukan oleh perencanaan yang matang

Page 57: Perencanaan Matang Usahapun Berkembang - arthawisesa.comarthawisesa.com/pusluhut/public/upload/images/medium/modul 4 PS... · dibagi dalam 3 kelompok bahasan yaitu Penyusunan RKU

53

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Inventarisasi Bambu Di Kabupaten Sleman Tahun 2014. Dinas

Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman.

Kementerian Kehutanan. 2012. Sekolah Lapang. Jakarta: BP2SDM, Pusat

Penyuluhan.

Nur Berlian V.A, 1995. Jenis dan Prospek Bisnis Bambu. PT. Penebar

Swadaya, Jakarta.

Peraturan Dirjen PSKL Nomor: P.16/PSKL/SET/PSL.0/12/2016 Tentang

Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan Desa, Rencana Kerja Usaha

Izin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan, dan Rencana Kerja Usaha Izin

Usaha Pemanfataan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Rakyat.


Top Related