Download - PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH
PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH
DIREKTUR PERKOTAAN, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN – BAPPENAS
JAKARTA, 5 SEPTEMBER 2017
1
“PERUBAHAN” YANG DITUJU
2
Permukiman
Trend Saat Ini
Hunian layak, dilengkapi layanan dasar danteratur
Kondisi Yang Diinginkan
Padat, tidak terencana dan dilengkapi denganlayanan dasar
TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL
Target RPJPN 2005-2025
Terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
pendukung bagi seluruh masyarakatyang didukung oleh system pembiayaan
perumahan jangka panjang danberkelanjutan, efesien, akuntable
sehingga terwujud kota tanpapermukiman kumuh
Target RPJMN 2015-2019
1. Hunian layak (pembangunan baru danpeningkatan kualitas)
2. Pengentasan permukiman kumuhperkotaan
3. Keamanan dan keselataman bangunangedung
5. Pelayanan sanitasi 100%
4. Pelayanan air minum 100%
3
ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2015-2019
Meningkatkan akses masyarakat berpenghasilan rendah terhadap hunian yang layak dan terjangkau yang didukung PSU serta diprioritaskan dalam rangka meningkatkan standar hidup
penduduk 40% terbawah
4
Kunci dalam mewujudkan Kota Tanpa Permukiman Kumuh:Hunian layak dan terjangkau
STRATEGI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN(RPJMN 2015-2019)
Peningkatan peran fasilitasi pemerintah dan pemerintah daerah serta peningkatan tata kelola dan
keterpaduan dalam penyediaan perumahan
Penyempurnaan Sistem Pembiayan Perumahan dan Pola
Subsidi
Peningkatan peran BUMN yang terkait dengan penyediaan perumahan untuk
MBR termasuk land banking untuk perumahan
Peningkatan efektifitas dan efisiensi
manajemen lahan dan hunian di perkotaan
Pengembangan sistem karir perumahan (housing career
system) sebagai dasar penyelesaian angka kekurangan rumah
Pemanfaatan teknologi dan bahan bangunan yang aman dan murah serta pengembangan implementasi konsep rumah tumbuh (incremental housing)
Penyediaan infrastruktur dasar
termasuk layanan air minum dan sanitasi layak terintegrasi dengan
penyediaan perumahan.
Revitalisasi dan pengembangan
industrialisasi perumahan
5
STRATEGI PENGENTASAN PERMUKIMAN KUMUH
6
STOP THE BLEEDINGPenanganan
permukiman kumuh di 38.341 Ha
PENCEGAHAN Mencegah tumbuhnya
permukiman kumuhyang baru
1. Perencanaan danpengendalian tataruang
2. Perizinan3. Penyediaan hunian dan
infrastruktur dasaruntuk MBR
4. Fasilitasi pembiayaanperumahan untuk MBR
1. Peningkatan kualitasrumah
2. Penyediaan infrastrukturdasar
3. Tata Bangunan dan Lingkungan
4. Pengembangan sosial dan ekonomi masyarakat
Belum ada upaya sistemik untuk
pengawasan,
pengendalian, dan
pemberdayaan agar
kumuh tidak terbentuk
Persoalan
permukiman kumuh
belum menjadi isu bersama, serta
pelaksanaan
program belum
terintegrasi (parsial)
Skema program
pusat di daerah
belum sepenuhnya
melibatkan seluruhstakeholder sebagai
pemain aktif
KETIDAKBERDAYAAN PROGRAM PENANGANAN KUMUH SAAT INI
Masih diperlukan
penguatan
kelembagaan dan komitmen pemerintah
(pusat dan daerah)
dalam penanganan
permukiman kumuh.
Pemanfaatan sumber
daya belum optimal. Pengetahuan dan
akses terhadap sumber pendanaan lain belum terbuka
Isu pertanahan,
terutama penanganan
kawasan permukiman
kumuh ilegal (squatter)
berada dalam status quo
Dibutuhkan kerangka kerja kebijakan dan kelembagaan sebagai prasyarat atau
enabling environment yang menyeluruh, mulai dari sisi peningkatan kesadaran,
pengembangan kelembagaan (koordinatif), perencanaan strategis,
implementasi, hingga monitoring dan evaluasi penanganan kumuh.
Mengapa Kolaborasi? Pengentasan Permukiman Kumuh
Kualitas Bangunan Hunian
Aksesibilitas Lingkungan
Drainase Lingkungan
Pelayanan Air Minum/Baku
Pengelolaan Air Limbah
Pengelolaan Persampahan
Penanggulangan Kebakaran
4 dari 7 indikator
terkait dengan air
minum dan sanitasi
Menjamin secure tenure
masyarakat (hak
pemanfaatan/milik)
Meningkatkan akses MBR
terhadap pembiayaan mikro
terhadap rumah sewa/milik
Kota Tanpa Kumuh hanya dapat terwujud jika ada sistem yang dapat memastikan seluruh komponen
pengentasan (lahan, pembiayaan, infrastruktur dasar, dan penghidupan berkelanjutan) dapat tersedia/terwujud.
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
pemberdayaan ekonomi dan perubahan perilaku
TIDAK DAPAT BERJALAN SENDIRI, BUTUH KOLABORASI BERBAGAI SEKTOR
Terkait dengan
perumahan layak
PROGRAM PUSAT BERJALAN DALAM MENCAPAI TARGET PENGENTASAN
PERMUKIMAN KUMUH
LAND FINANCING SUPPLYSPATIAL
PLAN
On Going
Belum/Akan Dilaksanakan Belum/Akan Dilaksanakan
On Going On Going
Belum/Akan Dilaksanakan
On Going
Belum/Akan Dilaksanakan
• Sertifikasi lahan
• Konsolidasi lahanpermukiman kumuh
• Kebijakan penangananpermukiman kumuh illegal
• Pemberdayaan lahanterlantar/milik pemdauntuk perumahan
• Kredit mikro untukMBR pekerja informal
• KPR Rumah Swadaya• Bantuan Pembiayaan
Perumahan BerbasisTabungan/BP2BT
• Rusunawa• BSPS • Penyediaan infrastruktur dasar
(jalan, air minum, air limbah, persampahan, drainase)
• DAK bidang perumahan danpermukiman, bidang air minum dan bidang sanitasi
• Rusunawa untuk berbagaitipologi rumah tangga
• Public housing dengan berbagaitipe kepenghunian (sewa/milik)
• Pemanfaatan teknologi danbahan bangunan murah
• Penyusunan RTRW, RDTR, RTBL dan dokumen-dokumen perencanaansectoral
• IMB dan SLF (Sertifikatlaik fungsi)
• Pemanfaatan ruangkhusus hunian MBR di perkotaan
DAK 2018 TERKAIT PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
10
DAK BIDANG AIR MINUM(Reguler, Afirmasi, dan Penugasan)
1. Pemanfaatan idle capacity SPAM terbangun dari sistem IKK / PDAM / Komunal2. Pembangunan baru bagi daerah yang belum memliki layanan air minum (SPAM JP dan SPAM BJP)3. Peningkatan SPAM BJP tidak terlindungi menjadi SPAM BJP terlindungi, serta SPAM BJP terlindungi
menjadi SPAM J4. Penambahan kapasitas dan/atau volume dari sarana dan prasarana SPAM terbangun
DAK BIDANG SANITASI
Reguler1. Pembangunan baru SPALD Terpusat Skala permukiman tanpa MCK
2. Pembangunan baru SPALD Terpusat skala permukiman dengan MCK
3. Pembangunan tangki septik skala komunal (5-10 KK)
Penugasan1. Pembangunan baru SPALD Terpusat Skala Permukiman yang terdiri dari Instalasi Pengolahan Air Limbah
Domestik (IPALD) Skala Permukiman, jaringan pengumpul dan SR dengan jumlah layanan minimal 50 KKdi kawasan permukiman kumuh.
2. Pembangunan baru SPALD Terpusat skala permukiman yang terdiri dari IPALD permukiman skalakomunal, jaringan pengumpul dan SR dengan jumlah layanan minimal 50 KK serta prasarana Mandi CuciKakus (MCK) di kawasan permukiman kumuh.
3. Pembangunan tangki septik skala komunal (5-10 KK) di kawasan permukiman kumuh.
DAK BIDANG PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN(Reguler)
1. Pembangunan baru dan peningkatan kualitas untuk rumah tidak layak huni2. Pembangunan baru dan peningkatan kualitas untuk rumah yang terkena dampak pembangunan
infrastruktur public
SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS / TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TERKAIT PERMUKIMAN KUMUH
Tujuan 6.1 Akses air minum
Tujuan 11.1
Akses bagi semua terhadap perumahan yang layak,aman, terjangkau, termasuk penataan kawasan kumuh,serta akses terhadap pelayanan dasar perkotaan 2030
Tingkat Nasional• Peta Jalan TPB 2017-2030• RAN TPB 2017-2019
Tingkat Propinsi• RAD TPB 2017-2019
AMANAT PERPRES 59 TAHUN 2017
Tujuan 6.1
Tujuan 6.1
Akses sanitasi
Meningkatkan kualitas air
Target lainnya yang terkait
DELIVERY KEGIATAN/PROGRAM
12
Kawasan 1 Kawasan 2
Keg A K/L1
Keg B K/L 2
Keg C K/L 1
Keg A K/L 2
Kawasan 3
Pemerintah Daerah ?
KECENDERUNGAN SAAT INI
Kawasan 1 Kawasan 2
KOLABORASI PROGRAM/KEGIATAN
Keg A K/L1
Keg B K/L 2
Keg C K/L 1
Keg A K/L 2
Pemerintah kab/kota(Kelompok Kerja Kab/Kota)
Prasyarat:1. Dokumen perencanaan yang diacu bersama2. Forum koordinasi yang melibatkan seluruh pihak3. Kemitraan dengan pihak non-pemerintah
Menjadikan pemerintah daerah sebagai
nakhoda dalam pengentasan permukiman kumuh
Membangun platform (Grand Design) bersama
untuk kolaborasi multi-sektor dan multi-stakeholders
Re-modelling program-program eksisting atau
penambahan program baru agar langsung menjawab
persoalan yang ada di lapangan
Meningkatkan komitmen dan Kolaborasipemerintah, baik pusat hingga daerah DALAM
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN
Membangun kerangka kerja monitoring dan
evaluasi yang komprehensif
Penggalian potensi-potensi sumber daya
pendanaan di luar dana pemerintah
Melakukan pendampingan dan peningkatan
kapasitas secara berkelanjutan
Prinsip Mewujudkan Kota Tanpa Kumuh
PRASYARAT MENUJU KOTA TANPA KUMUH
3. MANAGEMEN
PENGETAHUAN
• Memperkuat wadah
kolaborasi
• Harmonisasi kebijakan
terkait
• Debottlenecking regulasi
dan kelembagaan
• Penguatan kapasitas pelaku
pembangunan
• Penguatan kerjasama
antarpemerintah, dan antar
pemerintah-pemda
• Kerjasama program
penanganan berbasis
kolaborasi antar
stakeholders.
• Peningkatan kesadaran
• Manajemen dan berbagi
pengetahuan
1. MEMBANGUN LINGKUNGAN
KONDUSIF2. MEMBANGUN KEMITRAAN
PROGRAM
MEMBANGUN KAPASITAS – KOTA TANPA KUMUH
15Prinsip Peningkatan Kapastias : Directive, Supportive, dan Partnership
Knowlegde dan Awarness Perencanaan Implementasi
1. Penyebaran knowledge, skills, attitude tentang Perumahan dan Permukiman
2. Peningkatan awarness tentang Kumuh
3. Peningkatan urgensi Pokja PKP untuk “forum koordinasi” dan melahirkan champion
1. Kapasitas SDM dan kelembagaan yang memadai
2. Perencanaan Strategis yang Tepat
3. Mobilisasi Sumber Daya
Efektifitas Program/Implementasi kegiatan
TRAININGPelatihan Dasar tentangperumahan dan permukiman
• Perencanaan strategis• Sinkronisasi RPJMN – RPJMD• Penguatan kelompok kerja
TERIMA KASIHDirektorat Perkotaan, Perumahan, dan PermukimanGedung Baru Lantai 3, Kementerian PPN/Bappenas
Jalan Taman Suropati No.2, Jakarta Pusat 10310
16