PERBANDINGAN KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL
SAHAM SYARIAH DENGAN KONVENSIONAL PERIODE 2014 - 2016
Oleh :
ROMDHON KURNIAWAN1420310084
TESIS
Diajukan Kepada Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister dalam Ilmu Ekonomi Islam
Program Studi Hukum Islam
Konsentrasi Keuangan dan Perbankan Syariah
YOGYAKARTA
2018
vii
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah membandingkan kinerja portofolio optimalsaham syariah dengan kinerja portofolio optimal saham konvensional. Teknikanalisis yang digunakan untuk membentuk portofolio optimal menggunakanmetode indeks tunggal. Portofolio optimal yang terbentuk dijadikan sebagaikandidat portofolio untuk diukur kinerjanya menggunakan metode pengukuranRisk Adjusted Performance yaitu dengan Sharpe Index, Treynor Index dan JensenIndex.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan non keuanganyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 3 tahun berturut-turut periodeJanuari 2014 sampai Desember 2016 yang berjumlah 416. Dengan teknik randomsampling diperoleh 204 sampel dimana jumlah masing-masing sampel sahamDES dan Non DES adalah 119 dan 85. Pengujian hipotesis menggunakan uji t-testdengan tingkat signifikansi 5%.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 69 saham DES dan 37 sahamNon DES yang menunjukkan nilai excess return to beta (ERB) lebih besardibandingkan nilai cut off point-nya dan menjadi kandidat portofolio. Kinerjaportofolio optimal DES dievaluasi dengan indeks Sharpe menunjukkan hasil yanglebih baik dibandingkan dengan kinerja portofolio optimal Non DES. Sedangkanbila dievaluasi dengan indeks Treynor dan Jensen, hasilnya menunjukkan kinerjaportofolio optimal Non DES lebih baik dibandingkan kinerja portofolio optimalDES. Hasil uji beda t-test menunjukkan tidak ada perbedaan kinerja portofoliooptimal DES dan Non DES.
Kata Kunci : Model Indeks Tunggal, portofolio optimal, Indeks Sharpe,Indeks Treynor, Indeks Jensen.
viii
KATA PENGANTAR
Hamdan Lillah, segala puji syukur teruntuk sang Pemilik Ilmu yang
haqiqi, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini. Shalawat dan salam
senantiasa tercurahkan kepada pahlawan ummat, Muhammad SAW. Dengan
harapan kita dapat berkumpul di bawah bendera syafa’atnya kelak. Amin.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tesis ini tak lepas dari
bimbingan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan salam hormat dan terimakasih kepada:
1. Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. selaku Rektor UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
2. Prof. Noorhaidi, M.A., M.Phil., Ph.D., selaku direktur Pascasarjana UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Ibu Ro’fah, MSW., M.A., Ph.D., selaku koordinator Program Magister
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
4. Dr. H. Syafiq Mahmadah Hanafi, M.Ag selaku pembimbing Tesis, yang telah
berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis.
5. Segenap dosen Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga yang telah
memberikan ilmu pengetahuan serta pengalamannya, selama kami menempuh
pendidikan di bangku perkuliahan.
6. Orang tua kami, Bapak Suyudi dan Ibu Sri Wahyuni, serta Bapak Musa dan
Ibu Hafidzoh yang tanpa henti memberikan dorongan, kasih sayang serta doa.
ix
7. My beautiful wife, Nur Laila Miladiah. Seorang penyayang, dan pendamping
terhebat. Semoga Alloh selalu meridhoimu.
8. Teman-teman, sahabat dan semua pihak yang telah membantu baik secara
langsung maupun tak langsung.
Kepada semua pihak yang telah tersebut, penulis hanya bisa mengucapkan
Jazakumullah khoirol jaza’. Penulis menyadari bahwa Tesis ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun selalu di
harapkan demi perbaikan Tesis ini. Semoga Tesis ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak. Amin.
Yogyakarta, 26 Juli 2018
Penulis,
Romdhon Kurniawan
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN........................................................................ ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ........................................................... iii
PENGESAHAN.............................................................................................. iv
PERSETUJUAN TIM PENGUJI UJIAN TESIS ...................................... v
NOTA DINAS PEMBIMBING..................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR.................................................................................... viii
DAFTAR ISI................................................................................................... x
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah......................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 10
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 11
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 11
E. Sistematika Pembahasan ........................................................ 11
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 13
A. Landasan Teori....................................................................... 13
1. Investasi ............................................................................ 13
2. Daftar Efek Syariah ........................................................... 16
3. Perbedaan Syariah dengan Konvensional ......................... 19
4. Return dan Risiko.............................................................. 24
5. Model Indeks Tunggal....................................................... 26
6. CAPM................................................................................ 31
7. Pengukuran Kinerja Portofolio.......................................... 33
B. Penelitian Terdahulu ............................................................. 37
xi
C. Hipotesis Penelitian................................................................ 39
BAB III: METODE PENELITIAN ........................................................... 41
A. Jenis Penelitian....................................................................... 41
B. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................. 41
C. Definisi Operasional............................................................... 42
D. Sumber Data........................................................................... 43
E. Teknik Analisis Data.............................................................. 44
BAB IV: HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................... 53
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ...................................... 53
B. Portofolio Optimal ................................................................. 60
C. Mengukur Kinerja Portofolio Optimal Saham....................... 62
D. Uji Normalitas Data ............................................................... 69
E. Uji Hipotesis .......................................................................... 71
BAB V: PENUTUP ........................................................................................ 78
A. Kesimpulan ............................................................................ 78
B. Keterbatasan Penelitian.......................................................... 79
C. Saran....................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 81
LAMPIRAN.................................................................................................... 84
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Investasi merupakan bentuk penundaan konsumsi masa sekarang
untuk memperoleh konsumsi di masa yang akan datang yang di dalamnya
terdapat risiko ketidakpastian sehingga dibutuhkan kompensasi atas penundaan
tersebut. Menurut Salim dan Budi Sutrisno yang dikutip oleh Abdul Manan
investasi adalah penanaman modal yang dilakukan oleh investor, baik investor
luar negeri (asing) maupun dalam negeri (domestik) dalam berbagai bidang
usaha yang terbuka untuk investasi dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan1.
Investasi pada pasar modal merupakan salah satu cara bagi
masyarakat pemodal untuk memperoleh keuntungan dengan cepat. Investasi
yang semula dilakukan dalam bentuk deposito, emas, tanah, atau rumah,
sekarang dapat dilakukan dalam bentuk saham dan obligasi.2
Pada umumnya, para investor pasar modal menekankan kriteria
ekonomik sebagai pertimbangan utama dalam berinvestasi. Di sisi lain, faktor-
faktor non ekonomi juga menjadi pertimbangan para investor. Saat ini,
masyarakat memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan yang lebih luas
sebagai bagian dari aktifitas bisnis mereka. Investasi semacam ini sering
1 Salim dan Budi Sutrisno, Hukum Investasi di Indonesia, dalam Abdul Manan, AspekHukum dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah Indonesia (Jakarta : Kencana,2009), hal. 184.
2 Mohammad Samsul, Pasar Modal dan Manajemen Portofolio (Jakarta : Erlangga,2006), hal. 44.
2
disebut sebagai ethical invesment yaitu investasi yang dapat
dipertanggungjawabkan secara sosial karena memenuhi nilai moral dan norma
etika tertentu3.
Tuntutan masyarakat tersebut disertai dengan munculnya kriteria dan
penilaian terhadap perusahaan yang dianggap lebih etis (ethical investment).
Perusahaan yang menerapkan kriteria etika dalam aktifitas bisnis, hubungan
dengan stakeholders, dan lingkungan perusahaan dianggap mempunyai nilai
lebih dibanding perusahaan yang mengabaikan aspek etika.4
Ethical investment merupakan bentuk investasi yang memiliki
karakteristik tersendiri karena mengaitkan dengan ajaran ataupun nilai-nilai
tertentu. Beberapa kriteria yang dipergunakan dalam mengkategorisasikan
ethical investment seperti ajaran agama (Islam dan Katolik), jenis produk
tertentu (alkohol, tembakau) dan situasi politik tertentu (perang vietnam,
politik apartheid di Afrika). Ethical investment secara umum mempunyai dua
tipe screening yang bersifat positif dan negatif. Screening yang bersifat positif
merupakan dukungan yang diberikan kepada perusahaan yang dianggap
menjalankan aktifitas bisnisnya dengan memenuhi kriteria ethical investment.
Perusahaan yang termasuk dalam kriteria tersebut seperti perusahaan yang
bergerak di bidang lingkungan, perusahaan yang minim polusi, perusahaan
yang menerapkan persamaan dan keadilan, perusahaan yang memproduksi
3 Ian B. Lee, Efficiency and Ethics in the Debate About Shareholder Primacy (Toronto :University of Toronto Faculty of Law, 2005). http://ssrn.com/abstract=778765
4 Hamilton et al., Doing Well while Doing Good? The Investment Performance ofSocially Responsible Mutual Fund, 1993.
3
produk hemat energi dan memperhatikan sumber daya alam, perusahaan yang
memperhatikan aspek keselamatan kerja dan lain-lain5.
Ethical Screening merupakan kriteria yang dipergunakan untuk
membedakan antara perusahaan yang berlandaskan kriteria tertentu dengan
perusahaan biasa. Kriteria tersebut didasarkan pada beberapa faktor seperti
ajaran agama, produk perusahaan, hubungan dengan lingkungan, aktifitas
politik maupun hal-hal yang dikaitkan dengan kepentingan masyarakat secara
umum. Suatu negara mempunyai kriteria etis berbeda dengan negara lain
tergantung isu yang dikembangkan oleh masyarakat serta para pemerhati peran
perusahaan.6 Kriteria ini yang digunakan untuk menyeleksi investasi berbasis
syariah dan investasi lain yang berbasis ethical investment.
Pasar modal syariah dikembangkan dalam rangka mengakomodasi
kebutuhan umat Islam di Indonesia yang ingin melakukan investasi di pasar
modal sesuai dengan prinsip syariah. Hal ini berkenaan dengan anggapan
dikalangan sebagian umat Islam sendiri bahwa berinvestasi di pasar modal di
satu sisi merupakan sesuatu yang tidak diperbolehkan berdasarkan ajaran
Islam, sementara di sisi yang lain Indonesia perlu memperhatikan dan menarik
minat investor manca negara untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia,
5 Maria Jesus–Torres Munoz, Maria AŁ ngeles Fernandez-Izquierdo and Maria RosarioBalaguer-Franch, “The social responsibility performance of ethical and solidarity funds: anapproach to the case of Spain” dalam Business Ethics: A European Review. BlackwellPublishing Ltd. Volume 13, Numbers 2/3, April/July 2004
6 Syafiq, M.Hanafi, Ethical Screening pada Jakarta Islamic Index (JII): AntaraStrategi Bisnis dan Bisnis Strategi, Vol. 45 No. II Juli-Desember Tahun 2011
4
terutama investor dari Timur Tengah yang diyakini merupakan investor yang
potensial.7
Perkembangan pasar modal syariah di Indonesia dimulai pada tahun
1997, yaitu dengan diluncurkannya Danareksa Syariah pada tanggal 3 Juli
1997 oleh PT Danareksa Investment Management. Selanjutnya, Bursa Efek
Jakarta (saat ini telah bergabung dengan Bursa Efek Surabaya dan menjadi
Bursa Efek Indonesia) bekerja sama dengan PT Danareksa Investment
Management meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII) pada tanggal 3 Juli 2000
yang bertujuan untuk memandu investor yang ingin menanamkan dananya
secara syariah. Hadirnya indeks JII ini membuat pemodal yang ingin
menginvestasikan dananya pada investasi yang berbasis syariah dapat
terpenuhi.
Perbedaan mendasar antara pasar modal syariah dengan pasar modal
konvensional adalah seluruh saham yang tercatat di bursa dengan mengabaikan
aspek halal dan haram. Dalam indeks konvensional yang penting saham emiten
yang terdaftar (listing) sudah sesuai aturan (legal). Akibatnya bukanlah suatu
persoalan jika ada emiten yang menjual sahamnya di bursa bergerak di sektor
usaha yang bertentangan dengan Islam (bersifat merusak kehidupan
masyarakat).8 Berbeda dengan indeks saham konvensional, dalam indeks
saham syariah seluruh saham emiten yang terdaftar (listing) sudah sesuai
aturan (legal) kemudian dilakukan screening dengan mempertimbangkan
7 Abdul Hamid, Pasar Modal Syariah (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009),hal. 38.
8 Andrian Sutedi, Pasar Modal Syariah (Jakarta Timur : Sinar Grafika, 2011), hal. 53.
5
prinsip-prinsip syariah sehingga dapat mengurangi hal-hal merusak kehidupan
yang dapat ditimbulkan oleh indeks saham konvensional.
Pasar modal syariah relatif lebih memiliki ketahanan terhadap krisis
dibandingkan dengan pasar modal konvensional. Hal ini karena pasar modal
syariah mempunyai kemampuan yang lebih baik untuk menyesuaikan diri
terhadap perubahan dari gangguan krisis eksternal. Pasar modal syariah
menawarkan media investasi yang lebih aman terhadap krisis. 9 Sehingga,
lembaga pasar modal dan keuangan Indonesia diharapkan memberikan
perhatian dan komitmennya dalam perkembangan pasar modal syariah sebagai
alternatif investasi yang menguntungkan.
Saham syariah mempunyai beberapa kriteria dalam proses screening
(seleksi) baik kualitatif maupun kuantitatif. Screening secara kualitatif antara
lain emiten tidak menjalankan usaha perjudian/permainan yang tergolong judi
dan perdagangan yang dilarang, emiten bukan merupakan lembaga keuangan
konvensional, emiten tidak memproduksi, mendistribusikan,
memperdagangkan makanan dan minuman haram, emiten bukan usaha yang
memproduksi, mendistribusikan dan menyediakan barang/jasa yang merusak
moral dan bersifat mudarat.
Screening secara kuantitatif lebih didasarkan pada kinerja keuangan
perusahaan yang berkaitan dengan jumlah maksimal utang perusahaan, jumlah
maksimal pendapatan nonhalal, jumlah maksimal piutang dan penempatan
pada surat berharga. Misalnya saham-saham yang masuk dalam Jakarta Islamic
9 Mohammed Albaity and Rubi Ahmad, Performance of Syariah and Composite Indice :From Bursa Malaysia. Asian Academy of Management Journal of Accounting. 4(1) : 23-43, 2008
6
Index (JII) tercatat lebih dari tiga bulan dan memiliki rasio kewajiban terhadap
aktiva maksimal sebesar 90%. JII kemudian memilih 30 saham berdasarkan
urutan tingkat likuiditas rata-rata nilai perdagangan regular selama satu tahun
terakhir.10
Setiap investor akan bertindak rasional dengan mempertimbangkan
return yang mungkin diperoleh dan risiko yang mungkin dihadapinya. Return
yang mungkin diperoleh seorang investor dalam investasinya disebut expected
return. Investor yang rasional akan selalu berusaha memperoleh informasi dan
melakukan berbagai analisis yang mengurangi ketidakpastian dalam
investasinya atau dengan kata lain mengurangi risiko yang ada.
Salah satu cara untuk meminimalkan risiko investasi adalah dengan
membentuk portofolio. Portofolio merupakan investasi dalam berbagai
instrumen keuangan atau disebut juga dengan diversifikasi. Portofolio
dimaksudkan untuk mengurangi risiko investasi dengan cara menyebarkan
dana ke berbagai aset yang berbeda, sehingga jika satu aset menderita kerugian
sementara lainnya tidak menderita rugi, maka nilai investasi kita tidak hilang
semua. Ini berarti investasi harus dipilah-pilah dalam bentuk saham, obligasi,
SBI, deposito berjangka dan reksa dana.11
Investor yang rasional akan memilih portofolio yang dibentuk dengan
mengoptimalkan satu dari dua dimensi yaitu return dan risiko portofolio, yaitu
portofolio yang efisien. Portofolio yang efisien adalah portofolio yang
10 Himpunan Fatwa DSN MUI, (Ciputat: Gaung Persada, 2006), No.2011 Mohammad Samsul, Pasar Modal dan Manajemen Portofolio (Jakarta : Erlangga,
2006)
7
memberikan return ekspektasi terbesar dengan risiko tertentu atau portofolio
yang memberikan risiko yang kecil dengan return ekspektasi tertentu.12
Menurut Tandelilin13, portofolio yang optimal merupakan portofolio
yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada
kumpulan portofolio efisien. Untuk menganalisis portofolio, diperlukan
sejumlah prosedur perhitungan melalui sejumlah data sebagai input tentang
struktur portofolio. Sartono dan Zulaihati14 menyebutkan bahwa salah satu
teknik analisis portofolio optimal yang dilakukan Elton dan Gruber, 1995
adalah menggunakan indeks tunggal. Analisis atas sekurtitas dilakukan dengan
membandingkan excess return to Beta (ERB) dengan cut off rate-nya (Ci) dari
masing-masing saham. Saham yang memiliki ERB lebih besar dari Ci
dijadikan kandidat portofolio, sebaliknya jika Ci lebih besar dari ERB maka
saham tidak diikutkan dalam portofolio. Pemilihan saham dan penentuan
portofolio optimal yang didasari oleh Markowitz ini digunakan untuk
menggambarkan kinerja dari setiap portofolio, apakah termasuk portofolio baik
atau tidak.
Menurut Sharpe, dkk, penilaian kinerja portofolio mempunyai
beberapa manfaat.15 Bagi manajer investasi, penilaian kinerja portofolio dapat
digunakan sebagai bahan evaluasi kinerjanya untuk mengidentifikasi sumber
12 Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi edisi ketujuh (Yogyakarta : BPFE,2010), hal. 309.
13 Eduardus Tandelilin, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, (Yogyakarta :BPFE, 2001)
14 R Agus Sartono dan Sri Zulaihati, 1998, Rasionalitas investor terhadap pemilihansaham dan penentuan portofolio optimal dengan metode indeks tunggal di BEJ, Kelola, No.17/VII, h. 107-121
15 Sharpe, William F, Gordon J Alexander, Jeffrey V Bailey, 1995, Investment fifthedition, Prentice Hall International Edition, USA
8
keunggulan dan kekurangannya. Bagi investor, penilaian kinerja portofolio
mempunyai tiga fungsi. Fungsi pertama, informasi hasil penilaian kinerja
portofolio dapat digunakan untuk mengubah batasan yang diberikan kepada
manajer investasi, hubungan investasi atau jumlah uang yang dialokasikan
kepada manajer investasi tersebut. Fungsi kedua, dengan mengevaluasi kinerja
dengan cara khusus, seorang investor dapat menyampaikan keinginannya
kepada manajer investasi yang akan mempengaruhi bagaimana portofolionya
di manajemen di masa depan. Fungsi ketiga, hasil penilaian kinerja portofolio
digunakan untuk menentukan apakah kinerja masa lalu tergolong superior atau
inferior, dan selanjutnya dapat ditentukan apakah kinerja seperti itu disebabkan
oleh keahlian ataukah nasib.
Investor dapat menggunakan alat ukur sesuai dengan metode-metode
tertentu untuk menghitung kinerja satu portofolio investasi seperti saham.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghitung kinerja portofolio
adalah dengan menilai kinerja portofolio yang disesuaikan dengan tingkat
risikonya (risk adjusted performence). Portofolio ini mempunyai tiga model
yaitu metode Sharpe, metode Treynor, dan metode Jensen. Ketiga model
tersebut mendasarkan analisisnya pada return masa lalu untuk memprediksi
return dan risiko di masa datang. Return masa lalu yang dimaksudkan di sini
adalah return rata-rata (Average return) yang dianggap akan terjadi lagi di
masa datang atau return masa datang sama dengan return rata-rata masa lalu.
Di samping return yang sama, perlu diperhatikan pula tingkat risiko yang
melekat pada setiap investasi sekuritas. Dengan tingkat return yang sama,
9
investor akan memilih investasi sekuritas yang memiliki risiko lebih rendah
atau dengan tingkat risiko yang sama investor akan memilih investasi sekuritas
yang memiliki return lebih tinggi. Investor yang tidak menghendaki risiko
akan berinvestasi dalam investasi yang bebas risiko (risk free). Ekspektasi
return harus lebih tinggi daripada risk free agar investasi sekuritas diterima.
Selisih antara average return dan risk free disebut excess return. Apabila
excess return positif berarti investasi bersangkutan dapat dibeli. Investor yang
ingin memilih salah satu diantara sejumlah investasi sekuritas harus
membandingkan excess return terhadap risk atau biasa disebut reward to
variability ratio dan investasi dengan rasio terbesar yang akan dipilih.16
Penelitian terdahulu mengenai perbandingan kinerja saham syariah
dengan saham konvensional masih belum konsisten. Sebagian hasil penelitian
menunjukkan tidak ada perbedaan antara investasi berbasis syariah dengan
konvensional. Penelitian yang dilakukan oleh Hanafi dan Hanafi (2012)
maupun Albaity dan Ahmad (2008) menunjukkan hasil tidak ada perbedaan
signifikan antara kinerja saham syariah dan konvensional. Begitupun penelitian
yang dilakukan oleh Dharani dan Nataradjan (2012) di India yang
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara indeks saham syariah dengan
indeks saham patokan (konvensional) serta indeks umum di India selama
periode penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh Rachmayanti (2006)
menunjukkan bahwa kinerja portofolio saham syariah mengungguli kinerja
16 Mohammad Samsul, Pasar Modal dan Manajemen Portofolio (Jakarta : Erlangga,2006), hal. 362.
10
portofolio saham konvensional tahun 2002 di berbagai kriteria Sharpe Index,
Treynor Index, dan Jansen Index dan tahun 2001 kecuali pada Jansen Index.
Penelitian yang dilakukan oleh Fu, et al (2014) menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara risiko total saham syariah dengan
saham konvensional dengan risiko total lebih besar yang dimiliki oleh saham
syariah di Australia, namun return saham syariah dan konvensional di
Australia memiliki kemiripan. Penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan dan
Asandimitra (2014) menunjukkan bahwa kinerja saham syariah lebih baik
dibandingkan konvensional ketika kondisi ekonomi menurun, sedangkan ketika
kondisi ekonomi normal kinerja saham konvensional lebih baik dibandingkan
saham berbasis syariah.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang belum konsisten tersebut,
masih terjadi kontroversi bahwa kinerja saham syariah mempunyai perbedaan
kinerja dengan saham konvensional. Dengan semakin maraknya minat investor
pada investasi syariah, maka penelitian ini bertujuan untuk membandingkan
kinerja portofolio investasi syariah dengan portofolio investasi konvensional.
Penelitian ini menggunakan saham-saham yang masuk dalam Daftar Efek
Syariah (DES) dan saham-saham yang masuk dalam kategori non DES (tidak
masuk dalam DES) selama periode 2014 – 2016. Penelitian ini menggunakan
metode Sharpe, metode Treynor, metode Jensen.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, rumusan masalah yang akan diangkat
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
11
Apakah terdapat perbedaan kinerja portofolio optimal saham yang ada
di DES dengan kinerja portofolio optimal saham non DES periode 2014 -2016
dievaluasi dengan metode Sharpe, Treynor, dan Jensen?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk
membuktikan secara empiris bahwa terdapat perbedaan atau tidak terdapat
perbedaan kinerja portofolio optimal saham yang ada di DES dengan kinerja
saham non DES periode 2014 – 2016 dievaluasi dengan metode Sharpe,
Treynor, dan Jensen.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
a. Ilmiah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan kajian dalam
menganalisis kinerja saham syariah pada pasar modal.
b. Praktis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi investor dalam
membandingkan kinerja antara saham yang berbasis syariah dengan saham
berbasis konvensional.
E. Sistematika Pembahasan
Penyusunan tesis ini disajikan dalam sistematika pembahasan yang
terdiri dari lima bab yaitu :
Bab pertama merupakan pendahuluan dan menjadi kerangka
pemikiran yang berisi latar belakang masalah perbandingan kinerja saham
12
syariah dengan konvensional periode 2014 – 2016. Dari latar belakang
tersebut, timbul masalah yang perlu diteliti sehingga tujuan penelitian ini dapat
diuraikan secara sistematis.
Bab dua berisi landasan teori yang digunakan pada penelitian ini.
Landasan teori kinerja saham syariah maupun saham konvensional serta
penelitian terdahulu yang kemudian dijadikan sebagai dasar untuk mengajukan
hipotesis.
Bab tiga menjelaskan tentang metodologi penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Bagaimana
cara mengumpulkan data, data yang digunakan sebagai populasi atau sampel
serta teknik analisis dari data tersebut.
Bab empat merupakan inti dari penelitian ini yang akan membahas
analisis data secara kuantitatif, pengujian terhadap hipotesis yang telah
diajukan yaitu membandingkan kinerja saham syariah dengan saham
konvensional.
Bab lima berisi kesimpulan hasil penelitian yang menjadi jawaban
dari rumusan masalah dalam penelitian ini. Bab ini juga berisi saran untuk
untuk peneliti selanjutnya.
78
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis terhadap hasil penelitian yang telah diuraikan
pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil perhitungan menggunakan model indeks tunggal terhadap 119 saham
DES dan 85 saham Non DES menunjukkan terdapat 69 saham DES yang
mempunyai nilai exces return to beta (ERB) lebih besar dari nilai cut off
point-nya (C*) = 0.007344, dan terdapat 37 saham Non DES yang
mempunyai nilai exces return to beta (ERB) lebih besar dari nilai cut off
point-nya (C*) = 0.00606. Adapun 69 saham DES dan 37 saham Non DES
tersebut menjadi kandidat portofolio.
2. Hasil perhitungan kinerja saham kelompok DES dan kelompok Non DES
periode januari 2014 sampai Desember 2016 menunjukkan bahwa kinerja
portofolio optimal saham DES lebih baik dibandingkan kinerja portofolio
optimal saham Non DES dilihat dari indeks Sharpe. Namun, jika dilihat dari
indeks Treynor dan Jensen, kinerja portofolio optimal saham Non DES lebih
baik dibandingkan kinerja portofolio optimal saham DES.
3. Hasil perhitungan kinerja saham dievaluasi dengan indeks Sharpe, Treynor
dan Jensen, baik saham DES maupun Non DES keduanya menunjukkan
hasil positif. Hasil yang positif menunjukkan bahwa kinerja kedua
portofolio baik.
79
4. Hasil uji normalitas kinerja portofolio optimal saham DES dan Non DES
menggunakan One sample Kolmogorov-Smirnov test menunjukkan bahwa
data yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal. Hal ini
diperlihatkan oleh nilai signifikansi masing-masing indeks lebih besar dari
alpha (0.05), yaitu indeks Sharpe 0.15 > 0.05, indeks Treynor 0.60 > 0.05,
dan indeks Jensen 0.760 > 0.05 untuk kelompok saham DES, dan untuk
kelompok saham Non DES nilai indeks Sharpe 0.139 > 0.05, indeks
Treynor 0.33 > 0.05, dan indeks Jensen 0.55 > 0.05.
5. Hasil uji beda rata-rata menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan
kinerja yang signifikan antara portofolio optimal saham DES dan portofolio
optimal saham Non DES dilihat dari indeks sharpe, indeks treynor dan
indeks jensen. Hal ini memperkuat hasil penelitian terdahulu bahwa tidak
ada perbedaan yang signifikan kinerja saham syariah dengan konvensional.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Data harga saham, Indeks Harga Saham Gabungan dan Suku Bunga
Indonesia yang digunakan adalah harga closing price bulanan sehingga
kurang mencerminkan keadaan pada harian pengamatan.
2. Periode pengamatan penelitian cukup pendek hanya tiga tahun, yaitu dari
tahun 2014-2016.
C. Saran
Sebagai harapan akan dilakukannya analisis lebih lanjut dengah hasil
yang lebih baik, maka beberapa saran sebagai berikut:
80
1. Sebaiknya data harga saham, Indeks Harga Saham Gabungan dan Suku
Bunga Indonesia yang digunakan adalah harga closing price harian sehingga
lebih mencerminkan keadaan pada harian pengamatan.
2. Periode pengamatan penelitian tidak hanya tiga tahun, tetapi diperpanjang.
81
Daftar Pustaka
Albaity, Mohammed and Rubi Ahmad. 2008. Performance of Syariah and Composite
Indice : From Bursa Malaysia. Asian Academy Of Management Journal Of
Accounting. 4(1) : 23-43.
Chaudry, Ashraf and Johnson, Helen L. 2008. The Eficacy of the Sortino Ratio and Other
Benchmarked Performance Measures Under Skewed Return Distributions.
Australian Journal of Management. 2(3) : 485 – 502
Chiadmi, M.S., dan Ghaiti, S. 2014. Modeling Volatility of Islamic Stock Indexes :
Empirical Evidence and Comparative Analysis. International Research
Journal of Finance and Economics. 11(2) : 241-276.
Fama, Eugene F., and Kenneth R. French, The Cross-Section of Expected Stock Returns,
The Journal of Finance, June, 1992
Fu, et. al. 2014. Does Shariah Compliant Stocks Perform Better than the Conventional
Stocks? A Comparative Study of Stocks Listed on the Australian Stock
Exchange. Asian Journal of Finance and Accounting. 6(2) : 155-170.
Hamid, Abdul. 2009. Pasar Modal Syariah. Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta.
Hamilton, et al. 1993. Doing Well while Doing Good? The Investment Performance of
Socially Responsible Mutual Fund
Hanafi, M.M & Hanafi, S.M. (2012). Perbandingan Kinerja Investasi Syariah dan
Konvensional : Studi pada Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45.
EKSEBISI, 7(1) : 16-27.
Hanafi, S.M. 2011. Ethical Screening pada Jakarta Islamic Index (JII): Antara Strategi
Bisnis dan Bisnis Strategi, Vol. 45 No. II Juli-Desember
Heryanti, Sri Astuti. (2017). Perhitungan Value at Risk Pada Portofolio Optimal: Studi
Perbandingan Saham Syariah dan Saham Konvensional. IKONOMIKA:
Journal of Islamic Economics and Business, 2(1) : 75-84.
Ian B, Lee. 2005. Efficiency and Ethics in the Debate About Shareholder Primacy.
Toronto : University of Toronto Faculty of Law.
Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi edisi ketujuh (Yogyakarta :
BPFE)
Jones, Charles P. 2002. Investment Analysis and Management. Edisi Kedelapan. New
York : John Wiley & Sons, Inc.
82
Karim, Adiwarman Aswar. 2001. Ekonomi Islam Sebagai Suatu Kajian Kontemporer.
Jakarta : Gema Insani Press
Kurniawan, R.D. dan Asandimitra, Nadia. 2014. Analisis Perbandingan Kinerja Indeks
Saham Syariah dan Kinerja Indeks Saham Konvensional. Jurnal Ilmu
Manajemen, Vol.2. No.4, Oktober.
Maria Jesus–Torres Munoz, Maria AŁ ngeles Fernandez-Izquierdo and Maria Rosario
Balaguer-Franch. 2004. “The social responsibility performance of ethical and
solidarity funds: an approach to the case of Spain” dalam Business Ethics: A
European Review. Blackwell Publishing Ltd. Vol.13, No. 2/3, April/July
Nafik HR, Muhammad. 2009. Bursa Efek dan Investasi Syariah. Jakarta : Serambi Ilmu
Semesta
Nasution, Nurul Huda dan Mustafa Edwin. 2008. Investasi pada Pasar Modal Syariah
Cet. II. Jakarta : Kencana
Nataradjan, P. and Dharani, M. 2012. Shariah Compliant Stocks In India a Viable and
Ethical Investment Vehicle. Arabian Journal of Business and Management
Review (Oman Chapter) 1(6) : 50-62.
Rachmayanti, T. Farida. 2006. Analisis Kinerja Portofolio Saham Syariah pada Bursa
Efek Jakarta 2001-2002. Jurnal Ekonomi Keuangan dan Bisnis Islam, Vol.2.
No.3, Juli-September.
Reilly, Frank K. And Keith C. Brown. 2003. Investment Analysis & Portofolio
Management. Seventh Edition. South Western a division of Thompson
Learning Ohio, USA.
Rodoni, Ahmad. 2009. Investasi Syariah. Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta
Samsul, Mohammad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta : Erlangga
Sartono, R Agus dan Sri Zulaihati, 1998, Rasionalitas investor terhadap pemilihan saham
dan penentuan portofolio optimal dengan metode indeks tunggal di BEJ,
Kelola, No. 17/VII, h. 107-121
Sharpe, William F, Gordon J Alexander, Jeffrey V Bailey, 1995, Investment fifth edition,
Prentice Hall International Edition, USA
Sharpe, William F. 1995. Risk Market Sensituvy and Diversification, Financial Analysist
Journal. Januari-Februari, pp. 84-88
Siddiqui, Rushdi. Islamic Indexes: the DJIM framework dalam Islamic Asset
Management, Sohail Jaffer (Ed), UK: Euromoney Books (2004)
Soemitra, Andri. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta : Kencana
83
Solihin, Ahmad Ifham. 2010. Buku Pintar Ekonomi Syariah. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama
Suryamurti, Wiku. 2011. Super Cerdas Investasi Syariah. Jakarta : Qultum Media
Sutedi, Andrian. 2011. Pasar Modal Syariah. Jakarta Timur : Sinar Grafika.
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta :
BPFE.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta :
Kanisius.
Umar, Husein. 2013. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis edisi kedua.
Jakarta : Rajawali Pers.