MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN
NOMOR : P.13/Menhut-II/2005
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN KEHUTANAN
MENTERI KEHUTANAN,
Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia dan Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, dipandang perlu untuk menetapkan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan;
b. bahwa untuk itu perlu dikeluarkan Peraturan Menteri Kehutanan.
Mengingat : 1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu; sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 8/M Tahun 2004;
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia;
3. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia; sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2005.
Memperhatikan : Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dalam surat Nomor B/790/M.PAN/4/2005 tanggal 29 April 2005.
2
M E M U T U S K A N:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN KEHUTANAN.
BAB I
KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI
Pasal 1
(1) Departemen Kehutanan, yang selanjutnya dalam Peraturan ini disebut Departemen, merupakan unsur pelaksana Pemerintah.
(2) Departemen dipimpin oleh Menteri Negara yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
Pasal 2
Departemen Kehutanan mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan di bidang kehutanan.
Pasal 3
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Departemen menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang kehutanan;
b. pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya;
c. pengelolaan barang milik kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya;
d. pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
e. penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 4
Departemen Kehutanan terdiri dari: a. Menteri;
b. Sekretariat Jenderal;
c. Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam;
3
d. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial;
e. Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan;
f. Inspektorat Jenderal;
g. Badan Planologi Kehutanan;
h. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan;
i. Staf Ahli Bidang Kelembagaan;
j. Staf Ahli Bidang Ekonomi;
k. Staf Ahli Bidang Lingkungan;
l. Staf Ahli Bidang Kemitraan;
m. Staf Ahli Bidang Penanganan Perkara Kehutanan.
BAB III
SEKRETARIAT JENDERAL
Bagian Pertama
Tugas dan Fungsi
Pasal 5
Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi Departemen.
Pasal 6
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Sekretariat Jenderal menyelenggarakan fungsi: a. koordinasi kegiatan Departemen; b. penyelenggaraan pengelolaan administrasi umum untuk kelancaran pelaksanaan tugas
dan fungsi Departemen; c. penyelenggaraan hubungan kerja di bidang administrasi dengan Kementerian
Koordinator, Kementerian Negara, Departemen lain, Lembaga Pemerintah Non Departemen, dan Lembaga lain yang terkait;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.
4
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 7
Sekretariat Jenderal terdiri dari: a. Biro Perencanaan dan Keuangan;
b. Biro Kepegawaian;
c. Biro Hukum dan Organisasi;
d. Biro Kerja Sama Luar Negeri;
e. Biro Umum.
Bagian Ketiga
Biro Perencanaan dan Keuangan
Pasal 8
Biro Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, evaluasi dan pelaporan, serta pembinaan administrasi dan pengelolaan keuangan di lingkungan Departemen berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 9
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Biro Perencanaan dan Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan dan penyusunan program dan anggaran pendapatan dan belanja di lingkungan Departemen;
b. perumusan kebijakan pelaksanaan anggaran dan perbendaharaan di lingkungan Departemen;
c. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program, anggaran dan kinerja di lingkungan Departemen;
d. pelaksanaan tata usaha penerimaan, hutang dan piutang negara;
e. pengujian dan perintah pembayaran, serta pelaksanaan akuntansi;
f. pembinaan perbendaharaan dan pengelolaan keuangan di lingkungan Departemen;
5
Pasal 10
Biro Perencanaan dan Keuangan terdiri dari:
a. Bagian Program dan Anggaran;
b. Bagian Perbendaharaan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak;
c. Bagian Akuntansi dan Verifikasi;
d. Bagian Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 11
Bagian Program dan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyiapan penyusunan rencana dan program APBN dan penyusunan dokumen anggaran lingkup Departemen Kehutanan.
Pasal 12
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 11, Bagian Program dan Anggaran menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana dan program APBN Departemen Kehutanan;
b. penyiapan penyusunan dokumen anggaran lingkup Departemen Kehutanan;
c. pelaksanaan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan kerumahtanggaan dan pelaporan biro.
Pasal 13
Bagian Program dan anggaran terdiri dari:
a. Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran I;
b. Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran II;
c. Subbagian Tata Usaha Biro.
6
Pasal 14
(1) Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program APBN dan penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran lingkup eselon I Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Badan Planologi Kehutanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan dan Unit Pelaksana Teknisnya.
(2) Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program APBN dan penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran lingkup eselon I Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan, Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, dan Unit Pelaksana Teknisnya.
(3) Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan kerumahtanggaan dan pelaporan biro.
Pasal 15
Bagian Perbendaharaan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak mempunyai tugas melaksanakan penelaahan dan penyiapan peraturan di bidang keuangan, penunjukan personil pengelola keuangan, pelaksanaan tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi, tindak lanjut LHP lingkup Sekretariat Jenderal, melakukan penatausahaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), serta pengelolaan hutang dan piutang.
Pasal 16
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Bagian Perbendaharaan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan peraturan/pedoman/juklak/ juknis pengelolaan keuangan lingkup Departemen;
b. penyiapan penunjukan dan pembinaan personil pengelola keuangan (Kuasa Pengguna Anggaran, Bendaharan Penerima dan Bendahara Pengeluaran) serta penyelesaian tuntutan perbendaharaan dan tuntutan gantirugi;
c. pengelolaan penerimaan, penatausahaan PNBP, piutang negara lainnya serta hibah negara;
d. pemantauan dan evaluasi PNBP, hutang piutang dan hibah negara;
e. pengelolaan penyetoran dan pelaporan PNBP.
Pasal 17
Bagian Perbendaharaan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terdiri dari:
a. Subbagian Perbendaharaan;
b. Subbagian Pengelolaan PNBP dan Hibah Negara;
c. Subbagian Pengelolaan Hutang dan Piutang Negara.
7
Pasal 18
(1) Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan peraturan keuangan, penunjukan personil pengelolaan keuangan, tindak lanjut LHP dan pengaduan masyarakat serta penuntutan perbendaharaan dan ganti rugi.
(2) Subbagian Pengelolaan PNBP dan Hibah Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan pengelolaan PNBP, pencatatan, penyetoran realisasi PNBP, pemantauan, evaluasi PNBP dan hibah negara serta pelaporan PNBP dan hibah negara.
(3) Subbagian Pengelolaan Hutang Piutang Negara melakukan penyiapan bahan penilaian kredit dan penagihan piutang negara, pemantauan dan evaluasi hutang piutang negara serta pencatatan dan pelaporan posisi hutang dan piutang negara.
Pasal 19
Bagian Akuntansi dan Verifikasi mempunyai tugas melaksanakan akuntansi dan menyiapkan laporan keuangan tingkat Sekretariat Jenderal dan Laporan keuangan konsolidasi tingkat Departemen Kehutanan, melaksanakan pengujian dan perintah pembayaran lingkup Sekretariat Jenderal serta melakukan pemantauan dan pembinaan akuntansi, laporan keuangan, pengujian keuangan dan perintah pembayaran lingkup Departemen Kehutanan.
Pasal 20
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Bagian Akuntansi dan Verifikasi menyelengarakan fungsi:
a. pelaksanaan akuntansi dan penyiapan laporan keuangan Sekretariat Jenderal serta Laporan Keuangan konsolidasi tingkat Departemen;
b. pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran lingkup eselon I Sekretariat Jenderal;
c. pelaksanaan pemantauan dan pembinaan akuntansi dan laporan keuangan serta pengujian dan perintah pembayaran lingkup Departemen Kehutanan.
Pasal 21
Bagian Akuntansi dan Verifikasi terdiri dari:
a. Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan I;
b. Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan II;
c. Subbagian Verifikasi.
8
Pasal 22
(1) Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan I mempunyai tugas melakukan urusan akuntansi dan penyiapan laporan keuangan Sekretariat Jenderal Departemen Kehutanan serta pemantauan dan pembinaan akuntansi dan laporan keuangan pada unit kerja Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Badan Planologi dan UPT di Pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatera Bagian Utara.
(2) Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan II mempunyai tugas melakukan urusan akuntansi dan penyiapan laporan keuangan konsolidasi tingkat Departemen Kehutanan serta pemantauan dan pembinaan akuntansi dan laporan keuangan pada unit Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan, Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, dan UPT di Pulau Sumatera Bagian Selatan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua.
(3) Subbagian Verifikasi mempunyai tugas melakukan urusan pengujian keuangan dan perintah pembayaran satker lingkup Sekretariat Jenderal serta pemantauan, evaluasi dan pembinaan pengujian, perintah pembayaran lingkup Departemen Kehutanan.
Pasal 23
Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan evaluasi kinerja dan pelaporan akuntabilitas, pelaporan kinerja pelaksanaan anggaran lingkup Sekretariat Jenderal dan tingkat Departemen.
Pasal 24
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 23, Bagian Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan evaluasi kinerja dan pelaporan akuntabilitas Departemen Kehutanan;
b. penyiapan laporan pimpinan;
c. penyiapan evaluasi dan pelaporan kinerja pelaksanaan anggaran lingkup Sekretariat Jenderal dan Departemen;
d. pemantauan dan evaluasi pelaksanakaan anggaran Eselon I dan UPT lingkup Departemen;
e. pelaksanaan evaluasi bantuan luar negeri.
Pasal 25
Bagian Evaluasi dan Pelaporan terdiri dari:
a. Subbagian Evaluasi I;
b. Subbagian Evaluasi II;
c. Subbagian Pelaporan.
9
Pasal 26
(1) Subbagian Evaluasi I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi kinerja pelaksanaan kegiatan dan pemantauan tingkat Sekretariat Jenderal serta pembinaan evaluasi kinerja pada unit kerja Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan, Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, Badan Planologi Kehutanan dan UPT nya.
(2) Subbagian Evaluasi II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi kinerja pelaksanaan kegiatan dan pemantauan tingkat Departemen Kehutanan serta pembinaan evaluasi kinerja pada unit kerja Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan dan UPT nya.
(3) Subbagian Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan laporan evaluasi kinerja dan laporan pimpinan/Departemen, termasuk penyusunan akuntabilitas instansi dan evaluasi Bantuan Luar Negeri.
Bagian Keempat
Biro Kepegawaian
Pasal 27
Biro Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengelolaan kepegawaian di lingkungan Departemen berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 28
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, Biro Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana dan pengembangan kepegawaian;
b. penyiapan mutasi pegawai;
c. pelaksanaan tata usaha kepegawaian;
d. pelaksanaan administrasi jabatan fungsional.
Pasal 29
Biro Kepegawaian terdiri dari:
a. Bagian Perencanaan dan Pengembangan Kepegawaian;
10
b. Bagian Mutasi Pegawai;
c. Bagian Tata Usaha Kepegawaian;
d. Bagian Administrasi Jabatan Fungsional.
Pasal 30
Bagian Perencanaan dan Pengembangan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program kepegawaian, rencana formasi dan pengadaan pegawai, rencana karier dan kebutuhan pendidikan dan pelatihan, serta pengembangan pegawai.
Pasal 31
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Bagian Perencanaan dan Pengembangan Pegawai menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana dan program, rencana formasi, rencana pengadaan dan penempatan pegawai;
b. penyiapan penyusunan rencana karier pegawai, standard kompetensi dan identifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai;
c. penyiapan penyusunan rencana pengembangan pegawai dan evaluasi purna pengembangan.
Pasal 32
Bagian Perencanaan dan Pengembangan Pegawai terdiri dari:
a. Subbagian Rencana dan Program Kepegawaian;
b. Subbagian Karier Pegawai;
c. Subbagian Pengembangan Pegawai.
Pasal 33
(1) Subbagian Rencana dan Program Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kepegawaian, rencana formasi, rencana pengadaan dan penempatan pegawai serta evaluasi dan pelaporan.
(2) Subbagian Karier Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana karier, standard kompetensi, penyelenggaraan personel assessment center (PAC) dan identifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai.
(3) Subbagian Pengembangan Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana pegawai melalui diklat pra jabatan, diklat dalam jabatan (kepemimpinan dan fungsional), penyelenggaraan ujian dinas, tugas/ijin belajar, penilaian dan penyesuaian ijazah serta evaluasi pengembangan pegawai.
11
Pasal 34
Bagian Mutasi Pegawai mempunyai tugas melaksanakan administrasi mutasi, pengangkatan, kepangkatan, mutasi jabatan, serta pemberhentian dan pemensiunan pegawai.
Pasal 35
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Bagian Mutasi Pegawai menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penetapan kepangkatan;
b. penyiapan penetapan alih jabatan dan pemindahan pegawai;
c. penyiapan penetapan pengangkatan, pemberhentian, dan pemensiunan pegawai.
Pasal 36
Bagian Mutasi Pegawai terdiri dari: a. Subbagian Kepangkatan;
b. Subbagian Mutasi Jabatan;
c. Subbagian Pengangkatan, Pemberhentian, dan Pensiun Pegawai.
Pasal 37
(1) Subbagian Kepangkatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan kenaikan pangkat dan urusan kepangkatan.
(2) Subbagian Mutasi Jabatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan pemindahan dan alih jabatan.
(3) Subbagian Pengangkatan, Pemberhentian, dan Pensiun Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan pengangkatan, pemberhentian, dan pemensiunan pegawai.
Pasal 38
Bagian Tata Usaha Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan tata usaha kepegawaian dan kesejahteraan pegawai.
Pasal 39
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, Bagian Tata Usaha Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:
a. pengelolaan urusan tata naskah pegawai;
12
b. pengelolaan data, informasi dan penyusunan statistik kepegawaian serta daftar urut kepangkatan;
c. penyiapan penetapan hukuman dan disiplin serta pengelolaan urusan kesejahteraan dan pelayanan kesehatan pegawai.
Pasal 40
Bagian Tata Usaha Kepegawaian terdiri dari:
a. Subbagian Tata Naskah Pegawai;
b. Subbagian Data dan Informasi Kepegawaian;
c. Subbagian Disiplin dan Kesejahteraan Pegawai.
Pasal 41
(1) Subbagian Tata Naskah Pegawai mempunyai tugas melakukan penyusunan dan pemeliharaan naskah kepegawaian, penyusunan DP3, daftar riwayat pekerjaan, arsip pegawai serta pengurusan kartu pegawai, kartu isteri dan kartu suami pegawai serta pengurusan laporan kekayaan penyelenggara negara.
(2) Subbagian Data dan Informasi Kepegawaian mempunyai tugas melakukan pemeliharaan dan pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian, pemeliharaan dan pengembangan database kepegawaian, serta pemeliharaan dan penyajian data dan informasi kepegawaian.
(3) Subbagian Disiplin dan Kesejahteraan Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penilaian pemberian penghargaan dan penetapan hukuman disiplin serta kesejahteraan dan pelayanan kesehatan pegawai.
Pasal 42
Bagian Administrasi Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan urusan administrasi penilaian angka kredit, serta evaluasi jabatan fungsional.
Pasal 43
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Bagian Administrasi Jabatan Fungsional menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan administrasi penilaian angka kredit jabatan fungsional;
b. penyiapan evaluasi dan pengembangan jabatan fungsional binaan Departemen serta koordinasi pengembangan jabatan fungsional di luar binaan Departemen;
13
c. pelaksanaan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan dan pelaporan Biro.
Pasal 44
Bagian Administrasi Jabatan Fungsional terdiri dari:
a. Subbagian Administrasi Penilaian Angka Kredit;
b. Subbagian Evaluasi Jabatan Fungsional;
c. Subbagian Tata Usaha Biro.
Pasal 45
(1) Subbagian Administrasi Penilaian Angka Kredit mempunyai tugas melakukan penyiapan telaahan berkas usul pengangkatan pertama, pembebasan sementara, pengangkatan kembali dan pemberhentian serta administrasi penilaian angka kredit jabatan fungsional.
(2) Subbagian Evaluasi Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dan pengembangan jabatan fungsional binaan Departemen serta penyiapan bahan koordinasi pengembangan jabatan fungsional diluar binaan Departemen.
(3) Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, dan pelaporan Biro.
Bagian Kelima
Biro Hukum dan Organisasi
Pasal 46
Biro Hukum dan Organisasi mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordinasikan penyusunan peraturan perundang-undangan, penelaahan pelaksanaan peraturan perundang-undangan, pengelolaan dokumentasi hukum dan pemberian bantuan hukum serta pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan di lingkungan Departemen.
Pasal 47
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46, Biro Hukum dan Organisasi menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan;
b. penelaahan pelaksanaan peraturan perundang-undangan;
14
c. pengelolaan informasi dan dokumentasi hukum, penanganan perkara dan pemberian bantuan hukum;
d. pembinaan dan pengembangan kelembagaan dan ketatalaksanaan di lingkungan Departemen.
Pasal 48
Biro Hukum dan Organisasi terdiri dari:
a. Bagian Peraturan Perundang-undangan;
b. Bagian Penelaahan Hukum;
c. Bagian Penanganan Perkara dan Bantuan Hukum;
d. Bagian Kelembagaan.
Pasal 49
Bagian Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan dan koordinasi penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di lingkungan Departemen.
Pasal 50
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50, Bagian Peraturan Perundang-undangan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan koordinasi penyusunan peraturan perundang-undangan;
b. penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan.
Pasal 51
Bagian Peraturan Perundang-undangan terdiri dari:
a. Subbagian Peraturan Perundang-undangan I;
b. Subbagian Peraturan Perundang-undangan II;
c. Subbagian Peraturan Perundang-undangan III.
Pasal 52
(1) Subbagian Peraturan Perundang-undangan I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang bina produksi kehutanan dan rehabilitasi lahan dan perhutanan sosial.
(2) Subbagian Peraturan Perundang-undangan II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang administrasi kehutanan dan planologi kehutanan.
15
(3) Subbagian Peraturan Perundang-undangan III, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang pengawasan, penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan, penyuluhan kehutanan, serta perlindungan hutan dan konservasi alam.
Pasal 53
Bagian Penelaahan Hukum mempunyai tugas melaksanakan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan serta penelaahan hukum dan perjanjian kerjasama di bidang kehutanan.
Pasal 54
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53, Bagian Penelaahan Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan;
b. penyiapan penelaahan hukum dan perjanjian kerja sama.
Pasal 55
Bagian Penelaahan Hukum terdiri dari: a. Subbagian Penelahaan Hukum I;
b. Subbagian Penelahaan Hukum II;
c. Subbagian Penelaahan Hukum III.
Pasal 56
(1) Subbagian Penelaahan Hukum I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan penelaahan hukum dan perjanjian kerjasama di bidang bina produksi kehutanan dan rehabilitasi lahan dan perhutanan sosial.
(2) Subbagian Penelaahan Hukum II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan penelaahan hukum dan perjanjian kerjasama di bidang administrasi kehutanan dan planologi kehutanan.
(3) Subbagian Penelaahan Hukum III mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan penelaahan hukum dan perjanjian kerjasama di bidang pengawasan, penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan, penyuluhan kehutanan, serta perlindungan hutan dan konservasi alam.
Pasal 57
Bagian Penanganan Perkara dan Bantuan Hukum mempunyai tugas menyiapkan serta melaksanakan penanganan perkara, pemulihan hak-hak negara baik di peradilan (ligitasi) maupun di luar pengadilan (non ligitasi).
16
Pasal 58
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57, Bagian Penanganan Perkara dan Bantuan Hukum menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan pelaksanaan pemberian bantuan hukum dalam proses peradilan perkara
tata usaha negara dan pidana;
b. penyiapan pelaksanaan bantuan hukum di luar pengadilan.
Pasal 59
Bagian Penanganan Perkara dan Bantuan Hukum terdiri dari: a. Subbagian Bantuan Hukum I;
b. Subbagian Bantuan Hukum II;
c. Subbagian Bantuan Hukum III.
Pasal 60
(1) Subbagian Bantuan Hukum I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pemberian bantuan hukum dalam proses peradilan gugatan perdata dan pemulihan hak-hak negara dari pihak ketiga.
(2) Subbagian Bantuan Hukum II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pemberian bantuan hukum dalam proses peradilan gugatan tata usaha negara dan pidana.
(3) Subbagian Bantuan Hukum III mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pemberian bantuan hukum dan penyelesaian perkara di luar pengadilan.
Pasal 61
Bagian Kelembagaan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengembangan kelembagaan dan ketatalaksanaan di lingkungan Departemen.
Pasal 62
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61, Bagian Kelembagaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan identifikasi, perumusan, evaluasi dan penataan kelembagaan di lingkungan Departemen;
b. penyiapan penyusunan dan evaluasi prosedur kerja, tata hubungan kerja, serta pembakuan prasarana dan sarana kerja kelembagaan di lingkungan Departemen;
c. pelaksanaan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan dan pelaporan Biro, pengelolaan jaringan informasi dan dokumentasi hukum.
17
Pasal 63
Bagian Kelembagaan terdiri dari:
a. Subbagian Organisasi dan Tata Laksana I;
b. Subbagian Organisasi dan Tata laksana II;
c. Subbagian Tata Usaha Biro.
Pasal 64
(1) Subbagian Organisasi dan Tata Laksana I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan identifikasi, perumusan, evaluasi dan penataan kelembagaan, serta perumusan prosedur kerja dan tata hubungan kerja unit-unit organisasi tingkat pusat di lingkungan Departemen.
(2) Subbagian Organisasi dan Tata Laksana II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan identifikasi, perumusan, evaluasi dan penataan kelembagaan, serta perumusan prosedur kerja dan tata hubungan kerja unit-unit organisasi tingkat unit pelaksana teknis di lingkungan Departemen, termasuk dengan pemerintah daerah.
(3) Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, dan pelaporan Biro serta melakukan pengelolaan jaringan informasi dan dokumentasi hukum.
Bagian Keenam
Biro Kerjasama Luar Negeri
Pasal 65
Biro Kerjasama Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan hubungan dan kerjasama teknik luarnegeri serta koordinasi promosi investasi dan kerjasama perdagangan internasional.
Pasal 66
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65, Biro Kerjasama Luar Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi pelaksanaan dan pengkajian hubungan dan kerjasama teknik luar negeri;
b. pemantauan, evaluasi dan pembinaan pelaksanaan hubungan dan kerjasama teknik luar negeri;
c. pembinaan dan pengembangan promosi investasi dan kerjasama perdagangan internasional bidang kehutanan.
18
Pasal 67
Biro Kerjasama Luar Negeri terdiri dari:
a. Bagian Kerjasama Bilateral dan Regional;
b. Bagian Kerjasama Multilateral;
c. Bagian Kerjasama Teknik;
d. Bagian Promosi Investasi dan Kerjasama Perdagangan Internasional.
Pasal 68
Bagian Kerjasama Bilateral dan Regional mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan negosiasi, pengkajian dan pelaksanaan hubungan dan kerjasama bilateral dan regional, serta monitoring tindak lanjut kerjasama bilateral dan regional.
Pasal 69
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68, Bagian Kerjasama Bilateral dan Regional menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan dan informasi pelaksanaan kerjasama bilateral dan regional;
b. pemantauan dan penilaian pelaksanaan kerjasama bilateral dan regional;
c. koordinasi antar instansi terkait dalam rangka kerjasama bilateral dan regional.
Pasal 70
Bagian Kerjasama Bilateral dan Regional terdiri dari:
a. Subbagian Kerjasama Bilateral Wilayah Amerika dan Eropa;
b. Subbagian Kerjasama Bilateral Wilayah Asia, Afrika, dan Australia;
c. Subbagian Kerjasama Regional.
Pasal 71
(1) Subbagian Kerjasama Bilateral Wilayah Amerika dan Eropa mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi serta mempersiapkan bahan penilaian pelaksanaan kerjasama bilateral wilayah Amerika dan Eropa.
(2) Subbagian Kerjasama Bilateral Wilayah Asia, Afrika dan Australia mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi serta mempersiapkan bahan penilaian pelaksanaan kerjasama wilayah Asia, Afrika dan Australia.
19
(3) Subbagian Kerjasama Regional mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi serta mempersiapkan bahan penilaian pelaksanaan kerjasama regional dan sub regional.
Pasal 72
Bagian Kerjasama Multilateral mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan negosiasi, pengkajian dan pelaksanaan hubungan dan kerjasama multirateral serta monitoring tindak lanjut hasil-hasil konvensi internasional terkait dengan sektor kehutanan.
Pasal 73
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72, Bagian Kerjasama Multilateral menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan dan informasi yang terkait dengan kerjasama multilateral;
b. pemantauan dan penilaian pelaksanaan kerjasama multilateral;
c. koordinasi antar instansi terkait dalam rangka kerjasama multilateral.
Pasal 74
Bagian Kerjasama Multilateral terdiri dari:
a. Subbagian Kerjasama Perserikatan Bangsa-Bangsa;
b. Subbagian Kerjasama Badan-Badan Khusus PBB dan Non – PBB;
c. Subbagian Tindak Lanjut Konvensi Internasional.
Pasal 75
(1) Subbagian Kerjasama Perserikatan Bangsa-Bangsa mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan dan informasi kerjasama organisasi-organisasi di bawah PBB.
(2) Subbagian Kerjasama Badan-Badan Khusus PBB dan Non-PBB mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan dan informasi kerjasama badan-badan khusus PBB dan non PBB.
(3) Subbagian Tindak Lanjut Konvensi Internasional mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan dan informasi tindak lanjut sidang-sidang multilateral dan konvensi internasional.
20
Pasal 76
Bagian Kerjasama Teknik mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyiapan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan proyek kerjasama teknik luar negeri dan proyek kerjasama internasional organisasi non pemerintah (ORNOP).
Pasal 77
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76, Bagian Kerjasama Teknik menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi penyiapan proyek-proyek kerjasama teknik luar negeri;
b. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan proyek-proyek kerjasama teknik serta pengurusan administrasi tenaga ahli asing dan peralatan proyek;
c. koordinasi proyek-proyek kerjasama internasional organisasi non pemerintah (ORNOP).
Pasal 78
Bagian Kerjasama Teknik terdiri dari:
a. Subbagian Penyiapan Proyek Kerjasama Teknik;
b. Subbagian Koordinasi Proyek Kerjasama Teknik;
c. Subbagian Koordinasi Proyek Kerjasama Internasional ORNOP.
Pasal 79
(1) Subbagian Penyiapan Proyek Kerjasama Teknik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi usulan proyek kerjasama luar negeri.
(2) Subbagian Koordinasi Proyek Kerjasama Teknik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, dan pengelolaan data base proyek kerjasama.
(3) Subbagian Koordinasi Proyek Kerjasama Internasional ORNOP mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi usulan proyek kerjasama internasional ORNOP serta pemantauan, evaluasi dan pengelolaan data base proyek kerjasama.
Pasal 80
Bagian Promosi Investasi dan Kerjasama Perdagangan Internasional mempunyai tugas melaksanakan pengembangan promosi investasi usaha, penyiapan promosi perdagangan internasional, serta melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga biro.
21
Pasal 81
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80, Bagian Promosi Investasi dan Kerjasama Perdagangan Internasional menyelenggarakan fungsi: a. koordinasi pengembangan promosi investasi usaha bidang kehutanan;
b. koordinasi pengembangan promosi dan penyiapan bahan kerjasama perdagangan internasional;
c. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro.
Pasal 82
Bagian Promosi Investasi dan Kerjasama Perdagangan Internasional terdiri dari: a. Subbagian Promosi Investasi;
b. Subbagian Kerjasama Perdagangan Internasional;
c. Subbagian Tata Usaha Biro.
Pasal 83
(1) Subbagian Promosi Investasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan promosi investasi dan penyajian informasi usaha bidang kehutanan.
(2) Subbagian Kerjasama Perdagangan Internasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kerjasama perdagangan internasional bidang kehutanan.
(3) Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, dan pelaporan biro.
Bagian Ketujuh
Biro Umum
Pasal 84
Biro Umum mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga dan pengelolaan perlengkapan Departemen berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 85
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84, Biro Umum menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan urusan tata usaha Departemen;
b. pelaksanaan urusan tata usaha Pimpinan;
22
c. pengelolaan urusan rumah tangga dan hubungan masyarakat;
d. pengelolaan urusan perlengkapan.
Pasal 86
Biro Umum terdiri dari:
a. Bagian Tata Usaha Departemen;
b. Bagian Tata Usaha Pimpinan;
c. Bagian Rumah Tangga;
d. Bagian Perlengkapan.
Pasal 87
Bagian Tata Usaha Departemen mempunyai tugas melaksanakan urusan persuratan, penggadaan, tata usaha Departemen, kearsipan, dan pengembangan arsiparis.
Pasal 88
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87, Bagian Tata Usaha Departemen menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan persuratan Departemen;
b. penyiapan pelaksanaan urusan penggandaan Departemen;
c. pelaksanaan urusan pengendalian kearsipan, konservasi dan penyusutan arsip.
Pasal 89
Bagian Tata Usaha Departemen terdiri dari:
a. Subbagian Persuratan;
b. Subbagian Penggandaan;
c. Subbagian Kearsipan dan Dokumentasi.
Pasal 90
(1) Subbagian Persuratan mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat di lingkungan Departemen, ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggan, dan penyiapan bahan koordinasi penyusunan program dan anggaran serta pelaporan Biro.
23
(2) Subbagian Penggandaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perancangan, penggandaan, penyaluran dan pengendalian karya cetak/rekaman.
(3) Subbagian Kearsipan dan Dokumentasi mempunyai tugas melakukan penataan sistem kearsipan, pelayanan jasa kearsipan dan penyuluhan, perawatan koleksi dan pelacakan arsip dan pengembangan teknologi kearsipan, analisis nilai guna, penyiangan, pemusnahan, dan penyerahan arsip.
Pasal 91
Bagian Tata Usaha Pimpinan mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha pimpinan dan keprotokolan.
Pasal 92
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91, Bagian Tata Usaha Pimpinan menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan tata usaha Menteri, Sekretaris Jenderal dan Staf Ahli;
b. pelaksanaan urusan keprotokolan.
Pasal 93
Bagian Tata Usaha Pimpinan terdiri dari: a. Subbagian Tata Usaha Menteri;
b. Subbagian Tata Usaha Sekretaris Jenderal;
c. Subbagian Tata Usaha Staf Ahli Menteri;
d. Subbagian Protokol.
Pasal 94
(1) Subbagian Tata Usaha Menteri mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha Menteri.
(2) Subbagian Tata Usaha Sekretaris Jenderal mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha Sekretaris Jenderal.
(3) Subbagian Tata Usaha Staf Ahli Menteri mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha Staf Ahli Menteri.
(4) Subbagian Protokol mempunyai tugas melakukan urusan keprotokolan Departemen.
Pasal 95
Bagian Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian, gaji, rumah tangga departemen, kendaraan dinas, angkutan pegawai, perjalanan dinas, urusan keamanan dalam, sarana fisik dan perlengkapan serta penyiapan hubungan dengan media masa.
24
Pasal 96
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95, Bagian Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan urusan kepegawaian dan gaji;
b. pelaksanaan urusan kendaraan dinas, angkutan pegawai dan administrasi perjalanan dinas;
c. pelaksanaan urusan keamanan dalam, sarana fisik dan perlengkapan serta penyiapan hubungan dengan media masa.
Pasal 97
Bagian Rumah Tangga terdiri dari:
a. Subbagian Kepegawaian dan Gaji;
b. Subbagian Angkutan dan Perjalanan Dinas;
c. Subbagian Urusan Dalam.
Pasal 98
(1) Subbagian Kepegawaian dan Gaji mempunyai tugas melakukan urusan administrasi kepegawaian dan gaji di lingkungan Sekretariat Jenderal.
(2) Subbagian Angkutan dan Perjalanan Dinas mempunyai tugas melakukan urusan angkutan pegawai lingkup Departemen, administrasi perjalanan dinas dalam dan luar negeri serta urusan kendaraan dinas di lingkungan Sekretariat Jenderal.
(3) Subbagian Urusan Dalam mempunyai tugas melakukan urusan keamanan dalam, pemeliharaan dan penggunaan sarana fisik di lingkungan Sekretarist Jenderal serta penyiapan bahan hubungan dengan media masa.
Pasal 99
Bagian Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rencana kebutuhan, pengadaan dan penyaluran perlengkapan, inventarisasi perlengkapan dan penghapusan, pengelolaan jaringan komunikasi dan sarana khusus serta urusan perlengkapan departemen berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 100
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99, Bagian Perlengkapan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan rencana kebutuhan, pengelolaan urusan pengadaan dan
penyaluran perlengkapan;
25
b. pelaksanaan urusan inventarisasi perlengkapan dan penghapusan;
c. penyiapan pengelolaan jaringan komunikasi dan sarana khusus.
Pasal 101
Bagian Perlengkapan terdiri dari: a. Subbagian Perencanaan dan Pengadaan Kebutuhan;
b. Subbagian Inventarisasi dan Penghapusan;
c. Subbagian Sarana Khusus.
Pasal 102
(1) Subbagian Perencanaan dan Pengadaan Kebutuhan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan, pengadaan dan penyaluran perlengkapan di lingkungan departemen.
(2) Subbagian Inventarisasi dan Penghapusan mempunyai tugas melakukan urusan pembukuan, inventarisasi dan penghapusan perlengkapan di lingkungan departemen.
(3) Subbagian Sarana Khusus mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengelolaan jaringan komunikasi dan sarana khusus di lingkungan Departemen.
26
BAB IV
DIREKTORAT JENDERAL
PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM
Bagian Pertama
Tugas dan Fungsi
Pasal 103
Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang perlindungan hutan dan konservasi alam.
Pasal 104
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103, Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan Departemen di bidang perlindungan hutan dan konservasi alam;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang perlindungan hutan dan konservasi alam;
c. penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang perlindungan hutan dan konservasi alam;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang perlindungan hutan dan konservasi alam;
e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 105
Direktorat Jenderal Perlindungan hutan dan Konservasi Alam terdiri dari:
a. Sekretariat Direktorat Jenderal;
b. Direktorat Penyidikan dan Perlindungan Hutan;
c. Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan;
d. Direktorat Konservasi Kawasan;
e. Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati;
f. Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam.
27
Bagian Ketiga
Sekretariat Direktorat Jenderal
Pasal 106
Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administrasi di lingkungan Direktorat Jenderal.
Pasal 107
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106, Sekretariat Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran;
b. pelaksanaan urusan kepegawaian dan perlengkapan;
c. pelaksanaan perumusan peraturan perundang-undangan, pemberian pertimbangan dan bantuan hukum, serta penataan organisasi dan tata laksana;
d. pelaksanaan tata usaha dan administrasi keuangan serta evaluasi dan penyusunan laporan.
Pasal 108
Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri dari:
a. Bagian Program dan Anggaran;
b. Bagian Kepegawaian dan Perlengkapan;
c. Bagian Hukum dan Organisasi;
d. Bagian Evaluasi, Pelaporan dan Administrasi Keuangan.
Pasal 109
Bagian Program dan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan rencana dan program anggaran serta administrasi kerjasama teknik.
Pasal 110
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 109, Bagian Program dan Anggaran menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan dan pelaksanaan penyusunan rencana dan program;
b. Penyiapan dan pelaksanaan penyusunan anggaran;
c. Koordinasi pelaksanaan urusan administrasi kerjasama teknik.
28
Pasal 111
Bagian Program dan Anggaran terdiri dari:
a. Subbagian Program;
b. Subbagian Anggaran;
c. Subbagian Kerjasama.
Pasal 112
(1) Subbagian Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program.
(2) Subbagian Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan anggaran.
(3) Subbagian Kerjasama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan adminstrasi kerjasama teknik serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kerja sama teknik.
Pasal 113
Bagian Kepegawaian dan Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian dan administrasi jabatan fungsional serta urusan perlengkapan dan kerumahtanggaan dilingkungan Direktorat Jenderal.
Pasal 114
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113, Bagian Kepegawaian dan Perlengkapan menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian;
b. pelaksanaan urusan pengembangan karier pegawai dan administrasi jabatan fungsional;
c. pelaksanaan urusan perlengkapan dan rumah tangga.
Pasal 115
Bagian Kepegawaian dan Perlengkapan terdiri dari:
a. Subbagian Administrasi Kepegawaian;
b. Subbagian Pengembangan Pegawai dan Administrasi Jabatan Fungsional;
c. Subbagian Perlengkapan.
29
Pasal 116
(1) Subbagian Administrasi Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rencana formasi pegawai, tata usaha kepegawaian, pengarsipan data pegawai, kesejahteraan pegawai, statistik kepegawaian, daftar urut kepangkatan dan cuti pegawai.
(2) Subbagian Pengembangan Pegawai dan Administrasi Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kenaikan pangkat, alih jabatan, penetapan hukuman disiplin, pensiun, administrasi jabatan fungsional, analisa kebutuhan pendidikan, pelatihan dan penghargaan pegawai.
(3) Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan barang inventaris, operasional kendaraan, kebersihan kantor, perpustakaan, pengamanan kantor, pengadministrasian dan penghapusan barang inventaris serta kerumahtanggaan dan penggajian pegawai.
Pasal 117
Bagian Hukum dan Organisasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, pemberian pertimbangan dan bantuan hukum, organisasi dan ketatalaksanaan di bidang perlindungan hutan dan konservasi alam.
Pasal 118
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 117, Bagian Hukum dan Organisasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan hutan dan konservasi alam;
b. penyiapan pemberian pertimbangan dan bantuan hukum kepada seluruh satuan kerja di bidang perlindungan hutan dan konservasi alam;
c. penyiapan penyusunan organisasi dan ketatalaksanaan di bidang perlindungan hutan dan konservasi alam.
Pasal 119
Bagian Hukum dan Organisasi terdiri dari:
a. Subbagian Peraturan Perundang-undangan;
b. Subbagian Pertimbangan dan Bantuan Hukum;
c. Subbagian Organisasi dan Tatalaksana.
Pasal 120
(1) Subbagian Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan koordinasi penyusunan rancangan, penelaahan dan sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang perlindungan dan konservasi alam;
30
(2) Subbagian Pertimbangan dan Bantuan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyelesaian, pertimbangan hukum, perjanjian dan perikatan, naskah kerjasama, pemasyarakatan dan dokumentasi hukum serta membantu penyelesaian penanganan perkara bidang perlindungan dan konservasi alam;
(3) Subbagian Organisasi dan Tatalaksana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyempurnaan organisasi dan ketatalaksanaan di lingkungan perlindungan hutan dan konservasi alam.
Pasal 121
Bagian Evaluasi, Pelaporan dan Administrasi Keuangan mempunyai tugas melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana program dan anggaran, serta melaksanakan administrasi keuangan dan penyusunan data kehumasan dan tata persuratan.
Pasal 122
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 121, Bagian Evaluasi, Pelaporan dan Administrasi Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana dan program;
b. pelaksanaan urusan administrasi keuangan;
c. penyusunan data, statistik kegiatan perlindungan hutan dan konservasi alam, penyusunan data kehumasan serta tata persuratan.
Pasal 123
Bagian Evaluasi, Pelaporan dan Administrasi Keuangan terdiri dari:
a. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan;
b. Subbagian Administrasi Keuangan;
c. Subbagian Data dan Tata Persuratan.
Pasal 124
(1) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana dan program.
(2) Subbagian Administrasi Keuangan mempunyai tugas melakukan akuntansi, verifikasi, tata laksana keuangan, tindak lanjut hasil pemeriksaan dan pelaporan pelaksanaan anggaran.
(3) Subbagian Data dan Tata Persuratan mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan data dan penyusunan statistik serta pelaksanaan ketatausahaan, kearsipan, penggandaan dan data kehumasan.
31
Bagian Keempat
Direktorat Penyidikan dan Perlindungan Hutan
Pasal 125
Direktorat Penyidikan dan Perlindungan Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standarisasi, dan bimbingan teknis di bidang penyidikan dan perlindungan hutan.
Pasal 126
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 125, Direktorat Penyidikan dan Perlindungan Hutan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan program dan evaluasi, penyidikan, penanggulangan illegal logging, perambahan, peredaran illegal tumbuhan dan satwa liar, perburuan, pengelolaan polisi kehutanan dan PPNS dan sarana prasarana di bidang penyidikan dan perlindungan hutan;
b. pelaksanaan kebijakan, penyusunan program dan evaluasi, penyidikan, penanggulangan illegal logging, perambahan, peredaran illegal tumbuhan dan satwa liar, perburuan, pengelolaan polisi kehutanan dan PPNS dan sarana prasarana di bidang penyidikan dan perlindungan hutan;
c. penyiapan perumusan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur pelaksanaan program dan evaluasi, penyidikan, penanggulangan illegal logging, perambahan, peredaran illegal tumbuhan dan satwa liar, perburuan, pengelolaan polisi kehutanan dan PPNS dan sarana prasarana di bidang penyidikan dan perlindungan hutan;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi penerapan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur pelaksanaan program dan evaluasi, penyidikan, penanggulangan illegal logging, perambahan, peredaran illegal tumbuhan dan satwa liar, perburuan, pengelolaan polisi kehutanan dan PPNS dan sarana prasarana di bidang penyidikan dan perlindungan hutan;
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 127
Direktorat Penyidikan dan Perlindungan Hutan terdiri dari:
a. Subdirektorat Program dan Evaluasi Penyidikan dan Perlindungan;
b. Subdirektorat Penyidikan dan Perlindungan Wilayah I;
c. Subdirektorat Penyidikan dan Perlindungan Wilayah II;
d. Subdirektorat Polisi Kehutanan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil;
e. Subdirektorat Sarana dan Prasarana Perlindungan;
f. Subbagian Tata Usaha.
32
Pasal 128
Subdirektorat Program dan Evaluasi Penyidikan dan Perlindungan mempunyai tugas, melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang program dan evaluasi penyidikan dan perlindungan hutan.
Pasal 129
Dalam melaksanakan tugas sebagaiman dimaksud dalam Pasal 128, Subdirektorat Program dan Evaluasi Penyidikan dan Perlindungan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang program dan evaluasi penyidikan dan perlindungan;
b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang program dan evaluasi penyidikan dan perlindungan;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang program dan evaluasi penyidikan dan perlindungan;
d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang program dan evaluasi penyidikan dan perlindungan.
Pasal 130
Sudirektorat Program dan Evaluasi Penyidikan dan Perlindungan terdiri dari :
a. Seksi Program;
b. Seksi Evaluasi.
Pasal 131
(1) Seksi Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang program dan rencana penyidikan dan perlindungan hutan;
(2) Seksi Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyidikan dan perlindungan hutan.
Pasal 132
Subdirektorat Penyidikan dan Perlindungan Wilayah I mempunyai tugas, melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang penyidikan dan perlindungan hutan di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Madura dan Bali.
33
Pasal 133
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 132, Subdirektorat Penyidikan dan Perlindungan Wilayah I menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyidikan dan perlindungan hutan di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Madura dan Bali
b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang penyidikan dan perlindungan hutan di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Madura dan Bali;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang penyidikan dan perlindungan hutan di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Madura dan Bali;
d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penyidikan dan perlindungan hutan di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Madura dan Bali.
Pasal 134
Sudirektorat Penyidikan dan Perlindungan Hutan Wilayah I terdiri dari :
a. Seksi Illegal Logging dan Perambahan Hutan Wilayah I;
b. Seksi Tumbuhan dan Satwa Liar dan Kebakaran Wilayah I.
Pasal 135
(1) Seksi Illegal Logging dan Perambahan Hutan Wilayah I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyidikan dan penanggulangan illegal logging dan perambahan hutan di wilayah I;
(2) Seksi Tumbuhan dan Satwa Liar dan Kebakaran Wilayah I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyidikan dan penanggulangan peredaran tumbuhan dan satwa liar illegal, hama penyakit, perburuan serta penyidikan kebakaran hutan di wilayah I.
Pasal 136
Subdirektorat Penyidikan dan Perlindungan Wilayah II mempunyai tugas, melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang penyidikan dan perlindungan hutan di wilayah Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua.
Pasal 137
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 136, Subdirektorat Penyidikan dan Perlindungan Wilayah II menyelenggarakan fungsi:
34
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyidikan dan perlindungan hutan di wilayah Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua;
b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang penyidikan dan perlindungan hutan di wilayah Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang penyidikan dan perlindungan hutan di wilayah Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua;
d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penyidikan dan perlindungan hutan di wilayah Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua.
Pasal 138
Sudirektorat Penyidikan dan Perlindungan Hutan Wilayah II terdiri dari :
a. Seksi Illegal Logging dan Perambahan Hutan Wilayah II;
b. Seksi Tumbuhan dan Satwa Liar dan Kebakaran Wilayah II.
Pasal 139
(1) Seksi Illegal Logging dan Perambahan Hutan Wilayah II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyidikan dan penanggulangan illegal logging dan perambahan hutan di wilayah II;
(2) Seksi Tumbuhan dan Satwa Liar dan Kebakaran Wilayah II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyidikan dan penanggulangan peredaran tumbuhan dan satwa liar illegal, hama penyakit, perburuan serta penyidikan kebakaran hutan di wilayah II.
Pasal 140
Subdirektorat Polisi Kehutanan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang polisi kehutanan dan penyidik pegawai negeri sipil.
Pasal 141
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140, Subdirektorat Polisi Kehutanan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan dan pembinaan Polisi Kehutanan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kehutanan;
35
b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pengembangan dan pembinaan Polisi Kehutanan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kehutanan;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengembangan dan pembinaan Polisi Kehutanan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kehutanan;
d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengembangan dan pembinaan Polisi Kehutanan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kehutanan.
Pasal 142
Subdirektorat Polisi Kehutanan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil terdiri dari:
a. Seksi Polisi Kehutanan;
b. Seksi Penyidik Pegawai Negeri Sipil.
Pasal 143
(1) Seksi Polisi Kehutanan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan dan pembinaan polisi kehutanan;
(2) Seksi Penyidik Pegawai Negeri Sipil mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan dan pembinaan penyidik pegawai negeri sipil kehutanan.
Pasal 144
Subdirektorat Sarana dan Prarasana Perlindungan Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan dan pendayagunaan sarana dan prasarana perlindungan hutan.
Pasal 145
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 144, Subdirektorat Sarana dan Prasarana Perlindungan Hutan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan dan pendayagunaan sarana dan prasarana perlindungan hutan;
b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pengembangan dan pendayagunaan sarana dan prasarana perlindungan hutan;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengembangan dan pendayagunaan sarana dan prasarana perlindungan hutan;
36
d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengembangan dan pendayagunaan sarana dan prasarana perlindungan hutan.
Pasal 146
Subdirektorat Sarana dan Prasarana Perlindungan Hutan terdiri dari:
a. Seksi Pengembangan;
b. Seksi Pendayagunaan.
Pasal 147
(1) Seksi Pengembangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan sarana dan prasarana perlindungan hutan;
(2) Seksi Pendayagunaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tertib administrasi dan pendayagunaan sarana dan prasarana perlindungan hutan.
Pasal 148
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, dan kerumahtanggaan serta pelaporan Direktorat.
(2) Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Subdirektorat Sarana dan Prasarana Perlindungan Hutan.
Bagian Kelima
Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan
Pasal 149
Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standarisasi dan bimbingan teknis di bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
Pasal 150
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 149, Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan menyelenggarakan fungsi:
37
a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan program dan evaluasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan, pencegahan dan penanggulangan dampak kebakaran, pemadaman serta pengembangan tenaga, sarana dan prasarana di bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan;
b. pelaksanaan kebijakan, penyusunan program dan evaluasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan, pencegahan dan penanggulangan dampak kebakaran, pemadaman serta pengembangan tenaga, sarana dan prasarana di bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan;
c. penyiapan perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur penyusunan program dan evaluasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan, pencegahan dan penanggulangan dampak kebakaran, pemadaman, tenaga dan sarana prasarana di bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kegiatan program dan evaluasi, pencegahan dan penanggulangan dampak kebakaran, pemadaman, tenaga dan sarana prasarana di bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan;
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 151
Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan terdiri dari:
a. Subdirektorat Program dan Evaluasi Pengendalian;
b. Subdirektorat Pencegahan dan Penanggulangan Dampak;
c. Subdirektorat Pemadaman;
d. Subdirektorat Tenaga dan Sarana Prasarana;
e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 152
Subdirektorat Program dan Evaluasi Pengendalian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis di bidang program dan evaluasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
Pasal 153
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 152, Subdirektorat Program dan Evaluasi Pengendalian menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang program dan evaluasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan;
b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang Program dan Evaluasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang program dan evaluasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan;
38
d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang program dan evaluasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
Pasal 154
Subdirektorat Program dan Evaluasi Pengendalian terdiri dari:
a. Seksi Program;
b. Seksi Evaluasi.
Pasal 155
(1) Seksi Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan dan bimbingan teknis di bidang program dan rencana pengendalian kebakaran hutan dan lahan;
(2) Seksi Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan dan bimbingan teknis di bidang evaluasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
Pasal 156
Subdirektorat Pencegahan dan Penanggulangan Dampak mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan penyiapan bimbingan teknis di bidang pencegahan dan penanggulangan dampak kebakaran hutan dan lahan.
Pasal 157
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 156, Subdirektorat Pencegahan dan Penanggulangan Dampak menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pencegahan dan penanggulangan dampak kebakaran hutan dan lahan;
b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pencegahan dan penanggulangan dampak kebakaran hutan dan lahan;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pencegahan dan penanggulangan dampak kebakaran hutan dan lahan;
d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pencegahan dan penanggulangan dampak kebakaran hutan dan lahan.
39
Pasal 158
Subdirektorat Pencegahan dan Penanggulangan Dampak terdiri dari:
b. Seksi Pencegahan;
c. Seksi Dampak.
Pasal 159
(1) Seksi Pencegahan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pencegahan kebakaran hutan dan lahan;
(2) Seksi Dampak mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penanggulangan dampak kebakaran hutan dan lahan.
Pasal 160
Subdirektorat Pemadaman mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemadaman kebakaran hutan dan lahan.
Pasal 161
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 160, Subdirektorat Pemadaman menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pemadaman kebakaran hutan dan lahan;
b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pemadaman kebakaran hutan dan lahan;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pemadaman kebakaran hutan dan lahan;
d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pemadaman kebakaran hutan dan lahan.
Pasal 162
Subdirektorat Pemadaman terdiri dari:
a. Seksi Pemadaman Wilayah I;
b. Seksi Pemadaman Wilayah II.
40
Pasal 163
(1) Seksi Pemadaman Wilayah I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis di bidang pemadaman kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi;
(2) Seksi Pemadaman Wilayah II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis di bidang pemadaman kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan, Nusatenggara, Maluku, Papua.
Pasal 164
Subdirektorat Tenaga dan Sarana Prasarana Pengendalian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tenaga, sarana dan prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
Pasal 165
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 164, Subdirektorat Tenaga dan Sarana Prasarana Pengendalian Kebakaran menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang tenaga, sarana dan prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan;
b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang tenaga, sarana dan prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang tenaga, sarana dan prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan;
d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang tenaga, sarana dan prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
Pasal 166
Subdirektorat Tenaga dan Sarana Prasarana Pengendalian terdiri dari:
a. Seksi Tenaga;
b. Seksi Sarana dan Prasarana.
Pasal 167
(1) Seksi Tenaga mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan dan pembinaan tenaga pengendalian kebakaran hutan dan lahan;
41
(2) Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan dan tertib administrasi pendayagunaan sarana dan prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
Pasal 168
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, dan kerumahtanggaan serta pelaporan Direktorat.
(3) Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Subdirektorat Program dan Evaluasi Pengendalian.
Bagian Keenam
Direktorat Konservasi Kawasan
Pasal 169
Direktorat Konservasi Kawasan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standardisasi, dan bimbingan teknis di bidang konservasi kawasan.
Pasal 170
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 169, Direktorat Konservasi Kawasan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan, pemolaan dan pengembangan, pembinaan pengelolaan kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, taman buru, hutan lindung, lahan basah, kawasan ekosistem esensial dan daerah penyangga, serta informasi konservasi alam di bidang konservasi kawasan;
b. pelaksanaan kebijakan, pemolaan dan pengembangan, pembinaan pengelolaan kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, taman buru, hutan lindung, lahan basah, kawasan ekosistem esensial dan daerah penyangga, serta informasi konservasi alam di bidang konservasi kawasan;
c. penyiapan perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur pemolaan dan pengembangan, pembinaan pengelolaan kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, taman buru, hutan lindung, lahan basah, kawasan ekosistem esensial dan daerah penyangga, serta informasi konservasi alam di bidang konservasi kawasan;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi penerapan kegiatan pemolaan dan pengembangan, pembinaan pengelolaan kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, taman buru, hutan lindung, lahan basah, kawasan ekosistem esensial dan daerah penyangga, serta informasi konservasi alam di bidang konservasi kawasan;
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
42
Pasal 171
Direktorat Konservasi Kawasan terdiri dari:
a. Subdirektorat Pemolaan dan Pengembangan;
b. Subdirektorat Kawasan Pelestarian Alam dan Taman Buru;
c. Subdirektorat Kawasan Suaka Alam dan Hutan Lindung;
d. Subdirektorat Lahan Basah, Konservasi Laut dan Ekosistem Esensial;
e. Subdirektorat Informasi Konservasi Alam;
f. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 172
Subdirektorat Pemolaan dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi fungsi, di bidang pemolaan dan pengembangan kawasan konservasi.
Pasal 173
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 172, Subdirektorat Pemolaan dan Pengembangan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pemolaan dan pengembangan kawasan konservasi;
b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pemolaan dan pengembangan kawasan konservasi;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pemolaan dan pengembangan kawasan konservasi;
d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pemolaan dan pengembangan kawasan konservasi.
Pasal 174
Sub Direktorat Pemolaan dan Pengembangan terdiri dari :
a. Seksi Pemolaan;
b. Seksi Pengembangan.
43
Pasal 175
(1) Seksi Pemolaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi persiapan pembentukan kawasan konservasi, pemantapan kawasan, evaluasi fungsi, perubahan fungsi, tumpang tindih penggunaan kawasan dan penggunaan kawasan non konservasi di bidang pemolaan konservasi kawasan;
(2) Seksi Pengembangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi penataan zonasi/blok, rencana pengelolaan, rencana pengembangan, rencana tata letak dan pengembangan zona/blok pemanfaatan di bidang pengembangan kawasan konservasi.
Pasal 176
Subdirektorat Kawasan Pelestarian Alam dan Taman Buru mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengelolaan kawasan pelestarian alam dan Taman Buru.
Pasal 177
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 176, Subdirektorat Kawasan Pelestarian Alam dan Taman Buru menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengelolaan kawasan pelestarian alam dan taman buru;
b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pengelolaan kawasan pelestarian alam dan taman buru;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengelolaan kawasan pelestarian alam dan taman buru;
d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pengelolaan kawasan pelestarian alam dan taman buru.
Pasal 178
Subdirektorat Kawasan Pelestarian Alam dan Taman Buru terdiri dari :
a. Seksi Taman Nasional;
b. Seksi Taman Wisata Alam, Taman Hutan Raya dan Taman Buru.
44
Pasal 179
(1) Seksi Taman Nasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis dan evaluasi pengelolaan ekosistem/habitat, rehabilitasi dan restorasi ekosistem/habitat, pemanfaatan untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, pemanfaatan untuk pendidikan dan kesadaran konservasi, pemanfaatan untuk menunjang budidaya, pengembangan kolaborasi dan daerah penyangga di bidang pengelolaan taman nasional;
(2) Seksi Taman Wisata Alam, Taman Hutan Raya, dan Taman Buru mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis dan evaluasi pengelolaan ekosistem/habitat, pemanfaatan untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, pemanfaatan untuk pendidikan dan kesadaran konservasi, pemanfaatan untuk menunjang budidaya, pengembangan kolaborasi dan daerah penyangga di bidang pengelolaan taman wisata alam, taman hutan raya, dan taman buru.
Pasal 180
Subdirektorat Kawasan Suaka Alam dan Hutan Lindung mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengelolaan suaka alam dan hutan lindung.
Pasal 181
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 180, Subdirektorat Kawasan Suaka Alam dan Hutan Lindung menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengelolaan kawasan suaka alam dan hutan lindung;
b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pengelolaan kawasan suaka alam dan hutan lindung;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengelolaan kawasan suaka alam dan hutan lindung;
d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pengelolaan kawasan suaka alam dan hutan lindung.
Pasal 182
Subdirektorat Kawasan Suaka Alam dan Hutan Lindung terdiri dari :
a. Seksi Cagar Alam;
b. Seksi Suaka Margasatwa dan Hutan Lindung.
45
Pasal 183
(1) Seksi Cagar Alam mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi pengelolaan ekosistem/habitat, pemanfaatan untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, pemanfaatan untuk pendidikan dan kesadaran konservasi, pemanfaatan untuk menunjang budidaya, pengembangan kolaborasi dan daerah penyangga di bidang pengelolaan cagar alam;
(2) Seksi Suaka Margasatwa dan Hutan Lindung mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi pengelolaan ekosistem/habitat, pemanfaatan untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, pemanfaatan untuk pendidikan dan kesadaran konservasi, pemanfaatan untuk menunjang budidaya, pengembangan kolaborasi dan daerah penyangga suaka margasatwa di bidang pengelolaan suaka margasatwa dan hutan lindung.
Pasal 184
Subdirektorat Lahan Basah, Konservasi Laut dan Ekosistem Esensial mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengelolaan kawasan konservasi lahan basah, kawasan konservasi laut serta ekosistem esensial.
Pasal 185
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 184, Subdirektorat Lahan Basah, Konservasi Laut dan Ekosistem Esensial menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengelolaan kawasan konservasi lahan basah, kawasan konservasi laut serta ekosistem esensial;
b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pengelolaan kawasan konservasi lahan basah, kawasan konservasi laut serta ekosistem esensial;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengelolaan pengelolaan kawasan konservasi lahan basah, kawasan konservasi laut serta ekosistem esensial;
d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pengelolaan kawasan konservasi lahan basah, kawasan konservasi laut serta ekosistem esensial.
Pasal 186
Subdirektorat Lahan Basah, Konservasi Laut dan Ekosistem Esensial terdiri dari:
a. Seksi Lahan Basah, Konservasi Laut dan Ekosistem Esensial Wilayah I
b. Seksi Lahan Basah, Konservasi Laut dan Ekosistem Esensial Wilayah II.
46
Pasal 187
(1) Seksi Lahan Basah, Konservasi Laut dan Ekosistem Esensial Wilayah I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengelolaan kawasan konservasi lahan basah, kawasan konservasi laut dan ekosistem esensial di Wilayah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
(2) Seksi Lahan Basah, Konservasi Laut dan Ekosistem Esensial Wilayah II mempunyai tugas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengelolaan kawasan konservasi lahan basah, kawasan konservasi laut dan ekosistem esensial di Wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Pasal 188
Subdirektorat Informasi Konservasi Alam mempunyai tugas melaksanakan penyiapan, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang informasi konservasi alam.
Pasal 189
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 188, Subdirektorat Informasi Konservasi Alam menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan informasi konservasi alam;
b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pengembangan informasi konservasi alam;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengembangan informasi konservasi alam;
d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pengembangan informasi konservasi alam.
Pasal 190
Subdirektorat Informasi Konservasi Alam terdiri dari :
a. Seksi Pengembangan Sistem Informasi;
b. Seksi Analisis Data dan Publikasi.
47
Pasal 191
(1) Seksi Pengembangan Sistem Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi penyusunan data base informasi geografis, penginderaan jauh dan data non spasial serta perawatan jaringan di bidang pengembangan sistem informasi konservasi alam lingkup Direktorat Jenderal;
(2) Seksi Analisis Data dan Publikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan analisis dan penyajian data, dokumentasi serta publikasi dan perawatan jaringan di bidang analisis data dan publikasi lingkup Direktorat Jenderal.
Pasal 192
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, dan pelaporan Direktorat.
(2) Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Subdirektorat Kawasan Suaka Alam dan Hutan Lindung.
Bagian Ketujuh
Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati
Pasal 193
Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standarisasi, serta bimbingan teknis di bidang konservasi keanekaragaman hayati.
Pasal 194
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 193, Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan, konservasi jenis dan genetik, pengembangan lembaga konservasi dan perburuan, penangkaran jenis tumbuhan dan satwa liar, tertib peredaran tumbuhan dan satwa liar, serta peningkatan pelaksanaan konvensi di bidang konservasi keanekaragaman hayati;
b. pelaksanaan kebijakan, konservasi jenis dan genetik, pengembangan lembaga konservasi dan perburuan, penangkaran jenis tumbuhan dan satwa liar, tertib peredaran tumbuhan dan satwa liar, serta peningkatan pelaksanaan konvensi di bidang konservasi keanekaragaman hayati;
48
c. penyiapan perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur konservasi jenis dan genetik, pengembangan lembaga konservasi, penangkaran tumbuhan dan satwa liar, tertib peredaran tumbuhan dan satwa liar serta peningkatan pelaksanaan konvensi di bidang konservasi keanekaragaman hayati;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi penerapan kegiatan konservasi jenis dan genetik, pengembangan lembaga konservasi, penangkaran tumbuhan dan satwa liar, tertib peredaran tumbuhan dan satwa liar serta peningkatan pelaksanaan konvensi di bidang konservasi keanekaragaman hayati;
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 195
Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati terdiri dari:
a. Subdirektorat Konservasi Jenis dan Genetik;
b. Subdirektorat Penangkaran Jenis;
c. Subdirektorat Lembaga Konservasi dan Perburuan;
d. Subdirektorat Tertib Peredaran;
e. Subdirektorat Konvensi;
f. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 196
Subdirektorat Konservasi Jenis dan Genetik mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang konservasi jenis dan genetik.
Pasal 197
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 196, Subdirektorat Konservasi Jenis dan Genetik menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan konservasi jenis dan genetik;
b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pengembangan konservasi jenis dan genetik;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengembangan konservasi jenis dan genetik;
d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pengembangan konservasi jenis dan genetik.
49
Pasal 198
Subdirektorat Konservasi Jenis dan Genetik terdiri dari:
a. Seksi Pembinaan Populasi;
b. Seksi Pelestarian Pemanfaatan.
Pasal 199
(1) Seksi Pembinaan Populasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi program, pemulihan populasi, pengawetan serta penyelamatan populasi jenis dan genetik di bidang konservasi jenis dan genetik.
(2) Seksi Pelestarian Pemanfaatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi program pemanfaatan, penetapan metode, lokasi dan sistem pemantauan di bidang konservasi jenis dan genetik.
Pasal 200
Subdirektorat Penangkaran Jenis mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penangkaran jenis tumbuhan dan satwa liar.
Pasal 201
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 200, Subdirektorat Penangkaran Jenis menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan penangkaran jenis tumbuhan dan satwa liar;
b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pengembangan penangkaran jenis tumbuhan dan satwa liar;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengembangan penangkaran jenis tumbuhan dan satwa liar;
d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pengembangan penangkaran jenis tumbuhan dan satwa liar.
Pasal 202
Subdirektorat Penangkaran Jenis terdiri dari:
a. Seksi Pengembangan;
b. Seksi Pemantauan.
50
Pasal 203
(1) Seksi Pengembangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi produktifitas dan kemurnian hasil di bidang pengembangan penangkaran jenis tumbuhan dan satwa liar;
(2) Seksi Pemantauan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi pemantauan dan sertifikasi di bidang pengembangan penangkaran jenis tumbuhan dan satwa liar.
Pasal 204
Subdirektorat Lembaga Konservasi dan Perburuan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan lembaga konservasi dan perburuan.
Pasal 205
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 204, Subdirektorat Lembaga Konservasi dan Perburuan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan lembaga konservasi dan perburuan;
b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pengembangan lembaga konservasi dan perburuan;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengembangan lembaga konservasi dan perburuan;
d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pengembangan lembaga konservasi dan perburuan.
Pasal 206
Subdirektorat Lembaga Konservasi dan Perburuan terdiri dari:
a. Seksi Lembaga Konservasi;
b. Seksi Perburuan.
Pasal 207
(1) Seksi Lembaga Konservasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi pembinaan dan pengembangan satwa di bidang pengembangan Lembaga Konservasi;
51
(2) Seksi Perburuan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi pengembangan satwa buru di taman buru, kebun buru dan areal buru di bidang pengembangan perburuan.
Pasal 208
Subdirektorat Tertib Peredaran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tertib peredaran pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar.
Pasal 209
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 208, Subdirektorat Tertib Peredaran menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang tertib peredaran pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar;
b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang tertib peredaran pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang tertib peredaran pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar;
d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang tertib peredaran pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar.
Pasal 210
Subdirektorat Tertib Peredaran terdiri dari:
a. Seksi Peredaran Dalam Negeri;
b. Seksi Peredaran Luar Negeri.
Pasal 211
(1) Seksi Peredaran Dalam Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta peny iapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi tertib peredaran, intelijen dan analisis pasar pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar di bidang peredaran dalam negeri;
(2) Seksi Peredaran Luar Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi tertib peredaran, intelijen dan analisis pasar pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar di bidang peredaran luar negeri.
52
Pasal 212
Subdirektorat Konvensi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang konvensi dan kerjasama internasional dalam konservasi keanekaragaman hayati.
Pasal 213
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 212, Subdirektorat Konvensi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang konvensi dan kerjasama internasional dalam konservasi keanekaragaman hayati;
b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang konvensi dan kerjasama internasional dalam konservasi keanekaragaman hayati;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang konvensi dan kerjasama internasional dalam konservasi keanekaragaman hayati;
d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang konvensi dan kerjasama internasional dalam konservasi keanekaragaman hayati.
Pasal 214
Subdirektorat Konvensi terdiri dari:
a. Seksi Cites;
b. Seksi Non Cites.
Pasal 215
(1) Seksi Cites mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi konvensi dan kerjasama internasional dalam konservasi keanekaragaman hayati di bidang Cites;
(2) Seksi Non Cites mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi konvensi dan kerjasama internasional dalam konservasi keanekaragaman hayati di bidang Non Cites.
Pasal 216
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, dan pelaporan Direktorat;
(2) Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Subdirektorat Konvensi.
53
Bagian Kedelapan
Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam
Pasal 217
Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standarisasi, dan bimbingan teknis di bidang pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam.
Pasal 218
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 217, Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan, program pengembangan dan pemanfaatan wisata alam dan jasa lingkungan, bina cinta alam serta pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan konservasi di bidang pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam;
b. pelaksanaan kebijakan, program pengembangan dan pemanfaatan wisata alam dan jasa lingkungan, bina cinta alam serta pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan konservasi di bidang pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam;
c. penyiapan perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur program pengembangan dan pemanfaatan wisata alam dan jasa lingkungan, bina cinta alam serta pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan konservasi di bidang pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi penerapan pelaksanaan program pengembangan dan pemanfaatan wisata alam dan jasa lingkungan, bina cinta alam serta pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan konservasi di bidang pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam;
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat.
Pasal 219
Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam terdiri dari:
a. Subdirektorat Pengembangan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam;
b. Subdirektorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan;
c. Subdirektorat Pemanfaatan Wisata Alam;
d. Subdirektorat Bina Cinta Alam;
e. Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat;
f. Subbagian Tata Usaha.
54
Pasal 220
Subdirektorat Pengembangan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan jasa lingkungan dan wisata alam.
Pasal 221
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 220, Subdirektorat Pengembangan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan jasa lingkungan dan wisata alam;
b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pengembangan jasa lingkungan dan wisata alam;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengembangan jasa lingkungan dan wisata alam;
d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pengembangan jasa lingkungan dan wisata alam;
Pasal 222
Subdirektorat Pengembangan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam terdiri dari:
a. Seksi Pengembangan Jasa Lingkungan;
b. Seksi Pengembangan Wisata Alam.
Pasal 223
(1) Seksi Pengembangan Jasa Lingkungan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi program dan rencana pengembangan di bidang pengembangan jasa lingkungan;
(2) Seksi Pengembangan Wisata Alam mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi program dan rencana pengembangan serta peningkatan objek dan daya tarik wisata alam di bidang wisata alam.
Pasal 224
Subdirektorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis, promosi dan investasi di bidang pemanfaatan Jasa Lingkungan.
55
Pasal 225
Dalam melakukan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 224, Subdirektorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pemanfaatan jasa lingkungan;
b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pemanfaatan jasa lingkungan;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pemanfaatan jasa lingkungan;
d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pemanfaatan jasa lingkungan;
Pasal 226
Subdirektorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan terdiri dari:
a. Seksi Pemanfaatan di Kawasan Konservasi;
b. Seksi Pemanfaatan di Non Kawasan Konservasi.
Pasal 227
(1) Seksi Pemanfaatan di Kawasan Konservasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi promosi dan investasi di bidang pemanfaatan jasa lingkungan di Kawasan Konservasi;
(2) Seksi Pemanfaatan di Non Kawasan Konservasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi promosi dan investasi di bidang pemanfaatan jasa lingkungan di Non Kawasan Konservasi.
Pasal 228
Subdirektorat Pemanfaatan Wisata Alam mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan bimbingan teknis evaluasi promosi dan investasi di bidang pemanfaatan wisata alam.
Pasal 229
Dalam melakukan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 228, Subdirektorat Pemanfaatan Wisata Alam menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pemanfaatan wisata alam;
b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pemanfaatan wisata alam;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pemanfaatan wisata alam;
d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pemanfaatan wisata alam.
56
Pasal 230
Subdirektorat Pemanfaatan Wisata Alam terdiri dari:
a. Seksi Pemanfaatan di Taman Nasional;
b. Seksi Pemanfaatan di Non Taman Nasional.
Pasal 231
(1) Seksi Pemanfaatan di Taman Nasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi promosi dan investasi wisata alam di bidang pemanfaatan Taman Nasional;
(2) Seksi Pemanfaatan di Non Taman Nasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi promosi dan investasi wisata alam di bidang pemanfaatan Non Taman Nasional.
Pasal 232
Subdirektorat Bina Cinta Alam mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis di bidang bina cinta alam.
Pasal 233
Dalam melakukan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 232, Subdirektorat Bina Cinta Alam menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang bina cinta alam;
b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang bina cinta alam;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang bina cinta alam;
d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang bina cinta alam.
Pasal 234
Subdirektorat Bina Cinta Alam terdiri dari:
a. Seksi Pengembangan;
b. Seksi Pemantauan.
57
Pasal 235
(1) Seksi Pengembangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi penyadaran konservasi alam dan cinta alam di bidang bina cinta alam.
(2) Seksi Pemantauan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi pemantauan dan ananlisis penyadaran konservasi alam dan cinta alam di bidang bina cinta alam.
Pasal 236
Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi peningkatan peran masyarakat dan sosial ekonomi masyarakat di bidang pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan pelestarian alam, kawasan suaka alam.
Pasal 237
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 236, Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan pelestarian alam, kawasan suaka alam;
b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang di bidang pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan pelestarian alam, kawasan suaka alam;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan pelestarian alam, kawasan suaka alam;
d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan pelestarian alam, kawasan suaka alam.
Pasal 238
Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat terdiri dari:
a. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Lingkup Kawasan Pelestarian Alam;
b. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Lingkup Kawasan Suaka Alam.
Pasal 239
(1) Seksi Pemberdayaan Masyarakat Lingkup Kawasan Pelestarian Alam mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi peningkatan peran masyarakat dan sosial ekonomis masyarakat di bidang pemberdayaan masyarakat pada zona penyangga kawasan pelestarian alam;
58
(2) Seksi Pemberdayaan Masyarakat Lingkup Kawasan Suaka Alam mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi peningkatan peran masyarakat, sosial ekonomis masyarakat di bidang pemberdayaan masyarakat pada zona penyangga kawasan suaka alam dan taman buru.
Pasal 240
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, dan pelaporan Direktorat.
(2) Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat.
59
BAB V
DIREKTORAT JENDERAL
REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL
Bagian Pertama
Tugas dan Fungsi
Pasal 241
Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang rehabilitasi lahan dan perhutanan sosial.
Pasal 242
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 241, Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan Departemen di bidang pengelolaan daerah aliran sungai, bina rehabilitasi hutan dan lahan, bina perhutanan sosial dan perbenihan tanaman hutan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan daerah aliran sungai, bina rehabilitasi hutan dan lahan, bina perhutanan sosial dan perbenihan tanaman hutan;
c. penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang pengelolaan daerah aliran sungai, bina rehabilitasi hutan dan lahan, bina perhutanan sosial dan perbenihan tanaman hutan;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengelolaan daerah aliran sungai, bina rehabilitasi hutan dan lahan, bina perhutanan sosial dan perbenihan tanaman hutan;
e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal.
60
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 243
Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial terdiri dari :
a. Sekretariat Direktorat Jenderal;
b. Direktorat Pengelolaan Daerah Aliran Sungai;
c. Direktorat Bina Rehabilitasi Hutan dan Lahan;
d. Direktorat Bina Perhutanan Sosial;
e. Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan.
Bagian Ketiga
Sekretariat Direktorat Jenderal
Pasal 244
Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administrasi di lingkungan Direktorat Jenderal.
Pasal 245
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 244, Sekretariat Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana dan program, evaluasi dan pelaporan di bidang rehabilitasi lahan dan perhutanan sosial;
b. penyiapan telaahan hukum, penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, organisasi dan ketatalaksanaan di bidang rehabilitasi lahan dan perhutanan sosial;
c. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian;
d. pelaksanaan urusan administrasi perlengkapan, rumah tangga dan tata usaha serta anggaran.
61
Pasal 246
Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri dari :
a. Bagian Program dan Anggaran;
b. Bagian Kepegawaian, Hukum dan Organisasi;
c. Bagian Umum;
d. Bagian Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 247
Bagian Program dan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran serta kerjasama teknik.
Pasal 248
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 247, Bagian Program dan Anggaran menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana dan program;
b. penyiapan penyusunan anggaran;
c. penyiapan penyusunan kerjasama teknik.
Pasal 249
Bagian Program dan Anggaran terdiri dari :
a. Subbagian Program dan Perencanaan;
b. Subbagian Penyusunan Anggaran;
c. Subbagian Kerjasama.
Pasal 250
(1) Subbagian Program dan Perencanaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, dan program.
(2) Subbagian Penyusunan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan anggaran.
62
(3) Subbagian Kerjasama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kerjasama teknik.
Pasal 251
Bagian Kepegawaian, Hukum dan Organisasi mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepegawaian, penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan dan pertimbangan hukum serta penyiapan penyusunan organisasi dan ketatalaksanaan.
Pasal 252
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 251, Bagian Kepegawaian, Hukum dan Organisasi menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian;
b. penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, pertimbangan dan penyelesaian hukum;
c penyiapan penyusunan organisasi dan ketatalaksanaan.
Pasal 253
Bagian Kepegawaian, Hukum dan Organisasi terdiri dari :
a. Subbagian Kepegawaian;
b. Subbagian Hukum;
c. Subbagian Organisasi dan Tata Laksana.
Pasal 254
(1) Subbagian kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha kepegawaian, pengembangan, kesejahteraan dan disiplin pegawai Direktorat Jenderal.
(2) Subbagian Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan telaahan hukum dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, serta pertimbangan dan penyelesaian hukum.
63
(3) Subbagian Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pengkajian organisasi, tata hubungan kerja, prosedur kerja dan evaluasi kinerja organisasi.
Pasal 255
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan tata persuratan, rumah tangga dan perlengkapan, administrasi keuangan, akuntansi dan verifikasi, tindak lanjut hasil pemeriksaan serta pelaporan pelaksanaan anggaran.
Pasal 256
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 255, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan urusan tata persuratan;
b. pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan;
c. pelaksanaan urusan administrasi keuangan.
Pasal 257
Bagian Umum terdiri dari :
a. Subbagian Tata Persuratan;
b. Subbagian Perlengkapan;
c. Subbagian Administrasi Keuangan.
Pasal 258
(1) Subbagian Tata Persuratan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengelolaan ketatausahaan, kearsipan dan penggandaan.
(2) Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengelolaan rumah tangga dan perlengkapan.
(3) Subbagian Administrasi Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengelolaan ketatalaksanaan keuangan, akuntansi, verifikasi, tindak lanjut hasil pemeriksaan dan pelaporan pelaksanaan anggaran.
64
Pasal 259
Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana, program dan anggaran, penyusunan data dan statistik, penyusunan laporan dan penyiapan bahan informasi pembangunan rehabilitasi lahan dan perhutanan sosial.
Pasal 260
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 259, Bagian Evaluasi dan Pelaporan, menyelenggarakan fungsi:
a. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana, program dan anggaran;
b. penyusunan data dan statistik, dokumentasi dan informasi pembangunan rehabilitasi lahan dan perhutanan sosial;
c. penyusunan laporan pembangunan rehabilitasi lahan dan perhutanan sosial.
Pasal 261
Bagian Evaluasi dan Pelaporan terdiri dari :
a. Subbagian Evaluasi Program;
b. Subbagian Data dan Statistik;
c. Subbagian Pelaporan.
Pasal 262
(1) Subbagian Evaluasi Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana, program dan anggaran, pembangunan rehabilitasi lahan dan perhutanan sosial.
(2) Subbagian Data dan Statistik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan data dan statistik, dokumentasi dan informasi pembangunan rehabilitasi lahan dan perhutanan sosial.
(3) Subbagian Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaporan pelaksanaan rencana, program dan anggaran pembangunan rehabilitasi lahan dan perhutanan sosial.
65
Bagian Keempat
Direktorat Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Pasal 263
Direktorat Pengelolaan Daerah Aliran Sungai mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standardisasi, bimbingan teknis dan evaluasi kebijakan di bidang pengelolaan daerah aliran sungai.
Pasal 264
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 263, Direktorat Pengelolaan Daerah Aliran Sungai menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang perencanaan dan pemolaan pengelolaan daerah aliran sungai, pengembangan kelembagaan, pembinaan pengelolaan daerah aliran sungai dan evaluasi pengelolaan daerah aliran sungai;
b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang perencanaan dan pemolaan pengelolaan daerah aliran sungai, pengembangan kelembagaan dan pembinaan pengelolaan daerah aliran sungai serta evaluasi pengelolaan daerah aliran sungai;
c. pelaksanaan bimbingan teknis dan evaluasi kebijakan di bidang perencanaan dan pemolaan pengelolaan daerah aliran sungai, pengembangan kelembagaan, dan pembinaan pengelolaan daerah aliran sungai serta evaluasi pengelolaan daerah aliran sungai;
d. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 265
Direktorat Pengelolaan Daerah Aliran Sungai terdiri dari :
a. Subdirektorat Pemolaan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai;
b. Subdirektorat Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai;
c. Subdirektorat Pembinaan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai;
d. Subdirektorat Evaluasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai;
e. Subbagian Tata Usaha.
66
Pasal 266
Subdirektorat Pemolaan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis di bidang pemolaan pengelolaan daerah aliran sungai.
Pasal 267
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 266, Subdirektorat Pemolaan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan pemolaan pengelolaan daerah aliran sungai; b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang
penyusunan data dasar dan informasi serta perencanaan pengelolaan daerah aliran sungai;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang penyusunan data dasar dan informasi serta perencanaan pengelolaan daerah aliran sungai.
Pasal 268
Subdirektorat Pemolaan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai terdiri dari :
a. Seksi Data dan Informasi;
b. Seksi Perencanaan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
Pasal 269
(1) Seksi Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang penyusunan data dasar dan informasi pengelolaan daerah aliran sungai.
(2) Seksi Perencanaan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang penyusunan perencanaan pengelolaan daerah aliran sungai.
67
Pasal 270
Subdirektorat Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis di bidang pengembangan kelembagaan pengelolaan daerah aliran sungai.
Pasal 271
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 270, Subdirektorat Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan pengembangan kelembagaan pengelolaan daerah aliran sungai;
b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang kajian dan formulasi kelembagaan pengelolaan daerah aliran sungai;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang kajian dan formulasi kelembagaan pengelolaan daerah aliran sungai.
Pasal 272
Subdirektorat Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai terdiri dari:
a. Seksi Kajian Kelembagaan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai;
b. Seksi Formulasi Kelembagaan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
Pasal 273
(1) Seksi Kajian Kelembagaan Pengelo laan Daerah Aliran Sungai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang pengkajian kelembagaan pengelolaan daerah aliran sungai.
(2) Seksi Formulasi Kelembagaan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang formulasi kelembagaan pengelolaan daerah aliran sungai.
68
Pasal 274
Subdirektorat Pembinaan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis di bidang pembinaan pengelolaan daerah aliran sungai.
Pasal 275
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 274, Subdirektorat Pembinaan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan pembinaan pelaksanaan pengelolaan daerah aliran sungai;
b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pembinaan kebijakan dan pelaksanaan pengelolaan daerah aliran sungai;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pembinaan kebijakan dan pelaksanaan pengelolaan daerah aliran sungai.
Pasal 276
Subdirektorat Pembinaan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai terdiri dari :
a. Seksi Pembinaan Kebijakan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai;
b. Seksi Pembinaan Pelaksanaan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
Pasal 277
(1) Seksi Pembinaan Kebijakan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang pembinaan kebijakan pengelolaan daerah aliran sungai.
(2) Seksi Pembinaan Pelaksanaan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis bidang pembinaan pelaksanaan pengelolaan dalam daerah aliran sungai.
69
Pasal 278
Subdirektorat Evaluasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang evaluasi pengelolaan daerah aliran sungai.
Pasal 279
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 278, Subdirektorat Evaluasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan pemantauan dan evaluasi pengelolaan daerah aliran sungai;
b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pemantauan dan evaluasi biofisik dan sosial ekonomi pengelolaan daerah aliran sungai;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pemantauan dan evaluasi biofisik dan sosial ekonomi pengelolaan daerah aliran sungai.
Pasal 280 Subdirektorat Evaluasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai terdiri dari :
a. Seksi Pemantauan dan Evaluasi Biofisik;
b. Seksi Pemantauan dan Evaluasi Sosial Ekonomi.
Pasal 281
(1) Seksi Pemantauan dan Evaluasi Biofisik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang pemantauan dan evaluasi penggunaan lahan, erosi dan sedimentasi serta tata air DAS.
(2) Seksi Pemantauan dan Evaluasi Sosial Ekonomi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang pemantauan dan evaluasi sosial ekonomi.
70
Pasal 282
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan dan pelaporan Direktorat.
(2) Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Subdirektorat Evaluasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
Bagian Kelima
Direktorat Bina Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Pasal 283
Direktorat Bina Rehabilitasi Hutan dan Lahan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standardisasi, bimbingan teknis dan evaluasi kebijakan di bidang rehabilitasi hutan dan lahan.
Pasal 284
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 283, Direktorat Bina Rehabilitasi Hutan dan Lahan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang perencanaan dan pemolaan rehabilitasi hutan dan lahan, reboisasi, pengelolaan hutan mangrove, konservasi tanah dan reklamasi hutan, serta penghijauan;
b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang perencanaan dan pemolaan rehabilitasi hutan dan lahan, reboisasi, pengelolaan hutan mangrove, konservasi tanah dan reklamasi hutan, serta penghijauan;
c. pelaksanaan bimbingan teknis dan evaluasi kebijakan di bidang perencanaan dan pemolaan rehabilitasi hutan dan lahan, reboisasi, pengelolaan hutan mangrove, konservasi tanah dan reklamasi hutan serta penghijauan;
d. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 285
Direktorat Bina Rehabilitasi Hutan dan Lahan terdiri dari :
a. Subdirektorat Pemolaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan;
b. Subdirektorat Reboisasi;
c. Subdirektorat Pengelolaan Hutan Mangrove;
71
d. Subdirektorat Konservasi Tanah dan Reklamasi Hutan;
e. Subdirektorat Penghijauan;
f. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 286
Subdirektorat Pemolaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis di bidang pemolaan rehabilitasi hutan dan lahan.
Pasal 287
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 286, Subdirektorat Pemolaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan pemolaan rehabilitasi hutan dan lahan;
b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penyusunan data dasar dan informasi serta perencanaan rehabilitasi hutan dan lahan;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang penyusunan data dasar dan informasi serta perencanaan rehabilitasi hutan dan lahan.
Pasal 288
Subdirektorat Pemolaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan terdiri dari :
a. Seksi Data dan Informasi;
b. Seksi Perencanaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan.
Pasal 289
(1) Seksi Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang penyusunan data dasar dan informasi rehabilitasi hutan dan lahan.
(2) Seksi Perencanaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang penyusunan perencanaan rehabilitasi hutan dan lahan.
72
Pasal 290
Subdirektorat Reboisasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis di bidang reboisasi hutan lindung dan konservasi serta hutan produksi.
Pasal 291
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 290, Subdirektorat Reboisasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang reboisasi hutan lindung dan konservasi serta reboisasi hutan produksi;
b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang reboisasi hutan lindung dan konservasi serta reboisasi hutan produksi;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pelaksanaan reboisasi hutan lindung dan konservasi serta reboisasi hutan produksi.
Pasal 292
Subdirektorat Reboisasi terdiri dari :
a. Seksi Reboisasi Hutan Lindung dan Konservasi;
b. Seksi Reboisasi Hutan Produksi.
Pasal 293
(1) Seksi Reboisasi Hutan Lindung dan Konservasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang reboisasi hutan lindung dan konservasi.
(2) Seksi Reboisasi Hutan Produksi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang reboisasi hutan produksi.
Pasal 294
Subdirektorat Pengelolaan Hutan Mangrove mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis di bidang pengelolaan hutan mangrove.
73
Pasal 295 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 294, Subdirektorat Pengelolaan Hutan Mangrove menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengelolaan hutan mangrove di dalam kawasan dan di luar kawasan hutan;
b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengelolaan hutan mangrove di dalam kawasan dan di luar kawasan hutan;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengelolaan hutan mangrove di dalam kawasan dan di luar kawasan hutan.
Pasal 296
Subdirektorat Pengelolaan Hutan Mangrove terdiri dari :
a. Seksi Rehabilitasi Hutan Mangrove;
b. Seksi Pemanfaatan Hutan Mangrove.
Pasal 297
(1) Seksi Rehabilitasi Hutan Mangrove mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang rehabilitasi hutan mangrove.
(2) Seksi Pemanfaatan Hutan Mangrove mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang pemanfaatan hutan mangrove.
Pasal 298
Subdirektorat Konservasi Tanah dan Reklamasi Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis di bidang konservasi tanah dan reklamasi hutan.
Pasal 299
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 298, Subdirektorat Konservasi Tanah dan Reklamasi Hutan menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang konservasi tanah dan reklamasi hutan;
74
b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang konservasi tanah di kawasan hutan, pertanian, industri, pemukiman, jalan dan reklamasi hutan;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pelaksanaan konservasi tanah di kawasan hutan, pertanian, industri, pemukiman, jalan, dan reklamasi hutan.
Pasal 300
Subdirektorat Konservasi Tanah dan Reklamasi Hutan terdiri dari :
a. Seksi Konservasi Tanah;
b. Seksi Reklamasi Hutan.
Pasal 301
(1) Seksi Konservasi Tanah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang konservasi tanah di kawasan hutan, pertanian, industri, pemukiman dan jalan.
(2) Seksi Reklamasi Hutan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang reklamasi hutan.
Pasal 302
Subdirektorat Penghijauan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis di bidang penghijauan.
Pasal 303
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 302, Subdirektorat Penghijauan menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan perumusan kebijakan penghijauan;
b. Penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pembangunan dan pengembangan hutan rakyat, penghijauan lingkungan dan hutan kota;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pembangunan dan pengembangan hutan rakyat, penghijauan lingkungan dan hutan kota
75
Pasal 304
Subdirektorat Penghijauan terdiri dari :
a. Seksi Hutan Rakyat;
b. Seksi Hutan Kota.
Pasal 305
(1) Seksi Hutan Rakyat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang pembangunan dan pengembangan hutan rakyat.
(2) Seksi Hutan Kota mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang pembangunan dan pengembangan penghijauan lingkungan dan hutan kota.
Pasal 306
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan dan pelaporan Direktorat.
(2) Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Subdirektorat Penghijauan.
Bagian Keenam
Direktorat Bina Perhutanan Sosial
Pasal 307
Direktorat Bina Perhutanan Sosial mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standardisasi, bimbingan teknis dan evaluasi kebijakan di bidang perhutanan sosial.
Pasal 308
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 307, Direktorat Bina Perhutanan Sosial menyelenggarakan fungsi :
76
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang perencanaan dan pemolaan perhutanan sosial, pemberdayaan masyarakat, kelembagaan, pengembangan usaha dan kemitraan perhutanan sosial;
b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang perencanaan dan pemolaan perhutanan sosial, pemberdayaan masyarakat, kelembagaan, pengembangan usaha dan kemitraan perhutanan sosial;
c. pelaksanaan bimbingan teknis dan evaluasi kebijakan di bidang perencanaan dan pemolaan perhutanan sosial, pemberdayaan masyarakat, kelembagaan, pengembangan usaha dan kemitraan perhutanan sosial;
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 309
Direktorat Bina Perhutanan Sosial terdiri dari :
a. Subdirektorat Pemolaan Perhutanan Sosial;
b. Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat;
c. Subdirektorat Bina Kelembagaan Perhutanan Sosial;
d. Subdirektorat Bina Usaha Perhutanan Sosial;
e. Subdirektorat Kemitraan Perhutanan Sosial;
f. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 310
Subdirektorat Pemolaan Perhutanan Sosial mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis di bidang pemolaan perhutanan sosial.
Pasal 311
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 310, Subdirektorat Pemolaan Perhutanan Sosial menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan pemolaan perhutanan sosial;
b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penyusunan data dasar dan informasi serta perencanaan perhutanan sosial;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang penyusunan data dasar dan informasi serta perencanaan perhutanan sosial;
77
Pasal 312
Subdirektorat Pemolaan Perhutanan Sosial terdiri dari :
a. Seksi Data dan Informasi;
b. Seksi Perencanaan Perhutanan Sosial.
Pasal 313
(1) Seksi Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang penyusunan data dasar dan informasi perhutanan sosial.
(2) Seksi Perencanaan Perhutanan Sosial mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang perencanaan perhutanan sosial.
Pasal 314
Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis di bidang pemberdayaan masyarakat.
Pasal 315
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 314, Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan pemberdayaan masyarakat;
b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pemberdayaan masyarakat;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pemberdayaan masyarakat;
Pasal 316
Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat terdiri dari :
a. Seksi Kajian Pemberdayaan Masyarakat;
b. Seksi Formulasi Pemberdayaan Masyarakat.
78
Pasal 317
(1) Seksi Kajian Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas melakukan pengkajian dalam rangka penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang pemberdayaan masyarakat.
(2) Seksi Formulasi Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas melakukan formulasi dalam rangka penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang pemberdayaan masyarakat.
Pasal 318
Subdirektorat Bina Kelembagaan Perhutanan Sosial mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis di bidang identifikasi kelembagaan dan pengembangan kelembagaan perhutanan sosial.
Pasal 319
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 318, Subdirektorat Bina Kelembagaan Perhutanan Sosial menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan kelembagaan perhutanan sosial;
b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengembangan kelembagaan perhutanan sosial;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengembangan kelembagaan perhutanan sosial.
Pasal 320
Subdirektorat Bina Kelembagaan Perhutanan Sosial terdiri dari :
a. Seksi Identifikasi Kelembagaan;
b. Seksi Bimbingan Kelembagaan.
Pasal 321
(1) Seksi Identifikasi Kelembagaan mempunyai tugas melakukan identifikasi dan inventarisasi dalam rangka penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang kelembagaan perhutanan sosial.
79
(2) Seksi Bimbingan Kelembagaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang bimbingan pengembangan kelembagaan perhutanan sosial.
Pasal 322
Subdirektorat Bina Usaha Perhutanan Sosial mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis di bidang pengembangan usaha perhutanan sosial.
Pasal 323
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 322, Subdirektorat Bina Usaha Perhutanan Sosial menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan pengembangan usaha perhutanan sosial;
b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengembangan usaha hasil hutan kayu dan bukan kayu meliputi persuteraan alam, perlebahan, rotan, bambu, dan aneka usaha kehutanan lainnya;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengembangan usaha hasil hutan kayu dan bukan kayu meliputi persuteraan alam, perlebahan, rotan dan bambu serta aneka usaha kehutanan lainnya.
Pasal 324
Subdirektorat Bina Usaha Perhutanan Sosial terdiri dari :
a. Seksi Usaha Hasil Hutan Kayu;
b. Seksi Usaha Hasil Hutan Bukan Kayu.
Pasal 325
(1) Seksi Usaha Hasil Hutan Kayu mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang pengembangan usaha hasil hutan kayu serta rotan dan bambu.
(2) Seksi Usaha Hasil Hutan Bukan Kayu mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang pengembangan usaha hasil hutan bukan kayu meliputi persuteraan alam, perlebahan dan aneka usaha kehutanan lainnya.
80
Pasal 326
Subdirektorat Kemitraan Perhutanan Sosial mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis di bidang kemitraan perhutanan sosial.
Pasal 327
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 326, Subdirektorat Kemitraan Perhutanan Sosial menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan kemitraan perhutanan sosial;
b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengembangan kemitraan lembaga usaha dan lembaga swadaya, pengembangan jejaring kerja, kerjasama dan partisipasi antar berbagai pihak dalam penyelenggaraan perhutanan sosial;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengembangan kemitraan lembaga usaha dan lembaga swadaya, pengembangan jejaring kerja, kerjasama dan partisipasi antar berbagai pihak dalam penyelenggaraan perhutanan sosial.
Pasal 328
Subdirektorat Kemitraan Perhutanan Sosial terdiri dari :
a. Seksi Kemitraan Lembaga Usaha;
b. Seksi Kemitraan Lembaga Swadaya.
Pasal 329
(1) Seksi Kemitraan Lembaga Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang pengembangan kemitraan lembaga usaha serta pengembangan jejaring kerja, kerjasama dan partisipasi antar berbagai pihak dalam pengembangan kelembagaan usaha perhutanan sosial.
(2) Seksi Kemitraan Lembaga Swadaya mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang pengembangan kemitraan lembaga swadaya serta pengembangan jejaring kerja, kerjasama dan partisipasi antar berbagai pihak dalam pengembangan kelembagaan swadaya perhutanan sosial.
81
Pasal 330
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan dan pelaporan Direktorat.
(2) Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Subdirektorat Kemitraan Perhutanan Sosial.
Bagian Ketujuh
Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan
Pasal 331
Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standardisasi, bimbingan teknis dan evaluasi kebijakan di bidang perbenihan tanaman hutan.
Pasal 332
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 331, Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang perencanaan dan pemolaan perbenihan, pengembangan sumber benih, pengembangan usaha perbenihan, pengendalian peredaran benih, informasi perbenihan dan pembibitan serta ijin ekspor dan impor benih tanaman hutan;
b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang perencanaan dan pemolaan perbenihan, pengembangan sumber benih, pengembangan usaha perbenihan, pengendalian peredaran benih, informasi perbenihan dan pembibitan serta ijin ekspor dan impor benih tanaman hutan;
c. pelaksanaan bimbingan teknis dan evaluasi kebijakan di bidang perencanaan dan pemolaan perbenihan, pengembangan sumber benih, pengembangan usaha perbenihan, pengendalian peredaran benih, informasi perbenihan dan pembibitan serta ijin ekspor dan impor benih tanaman hutan;
d. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 333
Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan terdiri dari :
a. Subdirektorat Pemolaan Perbenihan;
82
b. Subdirektorat Pengembangan Sumber Benih;
c. Subdirektorat Pengembangan Usaha Perbenihan;
d. Subdirektorat Pengendalian Peredaran Benih;
e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 334
Subdirektorat Pemolaan Perbenihan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis di bidang pemolaan perbenihan dan pembibitan tanaman hutan.
Pasal 335
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 334, Subdirektorat Pemolaan Perbenihan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan pemolaan perbenihan dan pembibitan tanaman hutan;
b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penyusunan data dasar dan informasi serta perencanaan perbenihan dan pembibitan tanaman hutan;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang penyusunan data dasar dan informasi serta perencanaan perbenihan dan pembibitan tanaman hutan.
Pasal 336
Subdirektorat Pemolaan Perbenihan terdiri dari :
a. Seksi Data dan Informasi;
b. Seksi Perencanaan Perbenihan Tanaman Hutan.
Pasal 337
(1) Seksi Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang penyusunan data dasar dan informasi perbenihan dan pembibitan tanaman hutan.
(2) Seksi Perencanaan Perbenihan Tanaman Hutan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang perencanaan perbenihan dan pembibitan tanaman hutan.
83
Pasal 338
Subdirektorat Pengembangan Sumber Benih mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis di bidang pengembangan sumber benih.
Pasal 339
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 338, Subdirektorat Pengembangan Sumber Benih menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan pengembangan sumber benih;
b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengembangan sumber benih, produksi benih dan bibit serta sumber daya genetik tanaman hutan serta pembangunan dan pengembangan pembibitan tanaman hutan;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengembangan sumber benih, produksi benih dan bibit serta sumber daya genetik benih tanaman hutan serta pembangunan dan pengembangan pembibitan tanaman hutan.
Pasal 340
Subdirektorat Pengembangan Sumber Benih terdiri dari :
a. Seksi Sumber Benih;
b. Seksi Pembibitan.
Pasal 341
(1) Seksi Sumber Benih mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan penyusunan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang pengembangan sumber benih, produksi benih serta sumber daya genetik benih tanaman hutan.
(2) Seksi Pembibitan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang pembangunan dan pengembangan pembibitan tanaman hutan.
84
Pasal 342
Subdirektorat Pengembangan Usaha Perbenihan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis di bidang pengembangan usaha perbenihan.
Pasal 343
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 342, Subdirektorat Pengembangan Usaha Perbenihan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan pengembangan usaha perbenihan;
b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengembangan usaha dan pengembangan kelembagaan perbenihan dan pembibitan tanaman hutan;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengembangan usaha dan pengembangan kelembagaan perbenihan dan pembibitan tanaman hutan.
Pasal 344
Subdirektorat Pengembangan Usaha Perbenihan terdiri dari :
a. Seksi Pengembangan Usaha Perbenihan;
b. Seksi Pengembangan Kelembagaan Perbenihan.
Pasal 345
(1) Seksi Pengembangan Usaha Perbenihan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang pengembangan usaha perbenihan dan pembibitan tanaman hutan.
(2) Seksi Pengembangan Kelembagaan Perbenihan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang pengembangan kelembagaan perbenihan dan pembibitan tanaman hutan.
Pasal 346
Subdirektorat Pengendalian Peredaran Benih mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis di bidang pengendalian peredaran benih.
85
Pasal 347
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 346, Subdirektorat Pengendalian Peredaran Benih menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan pengendalian peredaran benih;
b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengendalian peredaran benih dan bibit, sertifikasi, labelisasi serta ijin ekspor impor benih dan bibit tanaman hutan;
c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengendalian peredaran benih dan bibit, sertifikasi dan labelisasi benih dan bibit tanaman hutan.
Pasal 348
Subdirektorat Pengendalian Peredaran Benih terdiri dari :
a. Seksi Pembinaan Peredaran Benih;
b. Seksi Evaluasi Peredaran Benih.
Pasal 349
(1) Seksi Pembinaan Peredaran Benih mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang pembinaan peredaran benih/bibit, sertifikasi dan labelisasi serta ijin ekspor impor benih dan bibit tanaman hutan.
(2) Seksi Evaluasi Peredaran Benih mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang pemantauan dan evaluasi peredaran benih dan bibit tanaman hutan.
Pasal 350
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan dan pelaporan Direktorat.
(2) Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Subdirektorat Pengendalian Peredaran Benih.
86
BAB VI
DIREKTORAT JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN
Bagian Pertama
Tugas dan Fungsi
Pasal 351
Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pembinaan produksi kehutanan.
Pasal 352
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 351, Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan perumusan kebijakan Departemen di bidang pembinaan rencana
pemanfaatan hutan produksi, pembinaan pengembangan hutan alam, pembinaan pengembangan hutan tanaman, pembinaan iuran kehutanan dan peredaran hasil hutan serta pembinaan pengolahan dan pemasaran hasil hutan;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pemanfaatan hutan produksi dan industri primer hasil hutan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pembinaan rencana pemanfaatan hutan produksi, pembinaan pengembangan hutan alam, pembinaan pengembangan hutan tanaman, pembinaan iuran kehutanan dan peredaran hasil hutan serta pembinaan pengolahan dan pemasaran hasil hutan;
d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pembinaan rencana pemanfaatan hutan produksi, pembinaan pengembangan hutan alam, pembinaan pengembangan hutan tanaman, pembinaan iuran kehutanan dan peredaran hasil hutan serta pengolahan dan pemasaran hasil hutan;
e. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal.
87
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 353
Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan terdiri dari :
a. Sekretariat Direktorat Jenderal;
b. Direktorat Bina Rencana Pemanfaatan Hutan Produksi ;
c. Direktorat Bina Pengembangan Hutan Alam;
d. Direktorat Bina Pengembangan Hutan Tanaman;
e. Direktorat Bina Iuran Kehutanan dan Peredaran Hasil Hutan;
f. Direktorat Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan.
Bagian Ketiga
Sekretariat Direktorat Jenderal
Pasal 354
Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pelayanan teknis dan administrasi di lingkungan Direktorat Jenderal.
Pasal 355
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 354, Sekretariat Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan koordinasi penyusunan kebijakan rencana dan program, evaluasi serta penyusunan laporan;
b. Pembinaan dan pelayanan administrasi kepegawaian, organisasi dan tatalaksana
c. Koordinasi penyusunan peraturan perundang-undangan, pemberian pertimbangan dan bantuan hukum serta pelaksanaan hubungan masyarakat;
d. Pelaksanaan urusan tata persuratan dan kearsipan, perlengkapan dan rumah tangga, serta administrasi keuangan;
e. Koordinasi pelaksanaan tugas.
Pasal 356
Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri dari :
a. Bagian Program dan Pelaporan;
b. Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana;
c. Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat;
d. Bagian Umum.
88
Pasal 357
Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, pemantauan, evaluasi, data stastistik dan penyusunan laporan, serta kerjasama.
Pasal 358
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 357, Bagian Program dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan penyusunan rencana, program dan anggaran;
b. Penyiapan pemantauan dan evaluasi, penyusunan data statistik dan pelaporan;
c. Penyiapan pelaksanaan kerjasama.
Pasal 359
Bagian Program dan Pelaporan terdiri dari :
a. Subbagian Program dan Anggaran;
b. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan;
c. Subbagian Kerjasama.
Pasal 360
(1) Subbagian Program dan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran.
(2) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi, penyusunan data statistik dan pelaporan.
(3) Subbagian Kerjasama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kerjasama dengan pihak lain.
Pasal 361
Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian dan administrasi jabatan fungsional serta penyiapan penyusunan organisasi dan ketatalaksanaan.
Pasal 362
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 361, Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan administrasi kepegawaian, pendisiplinan pegawai dan mutasi pegawai;
b. Penyiapan pengembangan pegawai dan administrasi jabatan fungsional;
c. Penyiapan penyusunan organisasi dan tata laksana.
89
Pasal 363
Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana terdiri dari :
a. Subbagian Administrasi Kepegawaian;
b. Subbagian Pengembangan Pegawai dan Administrasi Jabatan Fungsional;
c. Subbagian Organisasi dan Tata Laksana.
Pasal 364
(1) Subbagian Administrasi Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan formasi pegawai, pengelolaan data kepegawaian, kesejahteraan pegawai, daftar urut kepangkatan, cuti, kenaikan pangkat, alih tugas jabatan, pendisiplinan pegawai, penghargaan pegawai, pemberhentian dan pemensiunan pegawai.
(2) Subbagian Pengembangan Pegawai dan Administrasi Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan pendidikan, pelatihan dan administrasi jabatan fungsional.
(3) Subbagian Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan uraian tugas, analisis beban tugas, analisis jabatan, evaluasi kinerja organisasi, pengkajian organisasi, tata hubungan kerja, prosedur kerja serta pembakuan sarana kerja.
Pasal 365
Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, penelaahan pelaksanaan dan penerapan hukum, pertimbangan dan bantuan hukum, pemasyarakatan dan dokumentasi hukum, penyajian informasi serta hubungan antar lembaga dan hubungan masyarakat.
Pasal 366
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 365, Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan koordinasi dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan;
b. Penyiapan penelaahan pelaksanaan dan penerapan hukum serta memberikan pertimbangan dan bantuan hukum;
c. Penyiapan pemasyarakatan dan dokumentasi hukum, serta penyajian informasi;
d. Pelaksanaan hubungan antar lembaga dan hubungan masyarakat.
Pasal 367
Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat terdiri dari :
a. Subbagian Peraturan Perundang-undangan;
b. Subbagian Pertimbangan dan Bantuan Hukum;
c. Subbagian Hubungan Masyarakat.
90
Pasal 368
(1) Subbagian Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan.
(2) Subbagian Pertimbangan dan Bantuan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penelaahan pelaksanaan dan penerapan hukum serta pertimbangan dan bantuan hukum di bidang bina produksi kehutanan.
(3) Subbagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemasyarakatan, dokumentasi hukum, dan penyajian informasi bidang bina produksi kehutanan serta pembinaan hubungan antar lembaga dan hubungan masyarakat.
Pasal 369
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan tata persuratan, perlengkapan, rumah tangga dan administrasi keuangan.
Pasal 370
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 369, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan ketatausahaan, pendistribusian, dan pengarsipan surat;
b. pelaksanaan urusan perlengkapan, kerumahtanggaan dan penggandaan;
c. penyiapan administrasi keuangan dan penanganan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan.
Pasal 371
Bagian Umum terdiri dari :
a. Subbagian Tata Persuratan;
b. Subbagian Perlengkapan;
c. Subbagian Administrasi Keuangan.
Pasal 372
(1) Subbagian Tata Persuratan mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, pendistribusian dan pengarsipan surat.
(2) Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas melakukan urusan perlengkapan, kerumahtanggaan dan penggandaan.
(3) Subbagian Administrasi Keuangan mempunyai tugas melakukan administrasi keuangan dan penanganan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan.
91
Bagian Keempat
Direktorat Bina Rencana Pemanfaatan Hutan Produksi
Pasal 373
Direktorat Bina Rencana Pemanfaatan Hutan Produksi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis di bidang rencana pemanfaatan hutan produksi alam dan hutan tanaman serta penyiapan penyelenggaraan perizinan usaha pemanfaatan hutan produksi alam dan hutan tanaman.
Pasal 374
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 373, Direktorat Bina Rencana Pemanfaatan Hutan Produksi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang rencana pemanfaatan hutan produksi alam dan hutan tanaman, meliputi penataan, penyiapan, rencana kerja pemanfaatan, serta pengembangan kelembagaan, jaminan kinerja dan investasi;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan produksi alam dan hutan tanaman;
c. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang izin usaha pemanfaatan hasil hutan bukan kayu, izin usaha pemanfaatan kawasan, izin usaha pemanfaatan jasa lingkungan, izin pemungutan hasil hutan kayu, dan izin pemungutan hasil hutan bukan kayu pada hutan produksi alam dan hutan tanaman;
d. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang rencana pemanfaatan hutan produksi alam dan hutan tanaman, meliputi penataan, penyiapan, rencana kerja pemanfaatan, serta pengembangan kelembagaan, jaminan kinerja dan investasi;
e. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang rencana pemanfaatan hutan produksi alam dan hutan tanaman, meliputi penataan, penyiapan, rencana kerja pemanfaatan, serta pengembangan kelembagaan, jaminan kinerja dan investasi;
f. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 375
Direktorat Bina Rencana Pemanfaatan Hutan Produksi terdiri dari :
a. Subdirektorat Penataan Pemanfaatan Hutan Produksi;
b. Subdirektorat Penyiapan Pemanfaatan Hutan Produksi;
c. Subdirektorat Rencana Kerja Pemanfaatan Hutan Produksi ;
d. Subdirektorat Kelembagaan, Jaminan Kinerja dan Investasi;
e. Subbagian Tata Usaha.
92
Pasal 376
Subdirektorat Penataan Pemanfaatan Hutan Produksi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penataan pemanfaatan hutan produksi dalam unit kelestarian pengelolaan hutan produksi serta pendataan perizinan usaha pemanfaatan hutan produksi.
Pasal 377
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 376, Subdirektorat Penataan Pemanfaatan Hutan Produksi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penataan pemanfaatan hutan produksi dalam unit kelestarian pengelolaan hutan produksi, serta pendataan perizinan usaha pemanfaatan hutan produksi;
b. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penataan pemanfaatan hutan produksi dalam unit kelestarian pengelolaan hutan produksi serta pendataan perizinan usaha pemanfaatan hutan produksi.
Pasal 378
Subdirektorat Penataan Pemanfaatan Hutan Produksi terdiri dari:
a. Seksi Penataan Pemanfaatan I;
b. Seksi Penataan Pemanfaatan II.
Pasal 379
(1) Seksi Penataan Pemanfaatan I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penataan pemanfaatan hutan produksi dalam unit kelestarian pengelolaan hutan produksi serta pendataan perizinan usaha pemanfaatan hutan produksi di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku;
(2) Seksi Penataan Pemanfaatan II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penataan pemanfaatan hutan produksi dalam unit kelestarian pengelolaan hutan produksi serta pendataan perizinan usaha pemanfaatan hutan produksi di wilayah Sulawesi, Kalimantan dan Papua.
Pasal 380
Subdirektorat Penyiapan Pemanfaatan Hutan Produksi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perizinan usaha pemanfaatan hutan produksi alam dan hutan tanaman serta penyiapan pelaksanaan perizinan usaha pemanfaatan hutan produksi alam dan hutan tanaman.
93
Pasal 381
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 380, Subdirektorat Penyiapan Pemanfaatan Hutan Produksi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang perizinan usaha pemanfaatan hutan produksi alam dan hutan tanaman, meliputi izin usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta izin pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu.
b. penyiapan pelaksanaan perizinan usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan produksi alam dan hutan tanaman;
c. penyiapan pelaksanaan perizinan usaha pemanfaatan hutan produksi alam dan hutan tanaman meliputi izin usaha pemanfaatan hasil hutan bukan kayu, izin usaha pemanfaatan kawasan, izin usaha pemanfaatan jasa lingkungan serta izin pemungutan hasil hutan kayu dan izin pemungutan hasil hutan bukan kayu;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang perizinan usaha pemanfaatan hutan produksi alam dan hutan tanaman, meliputi izin usaha pemanfaatan kawasan, izin usaha pemanfaatan jasa lingkungan hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta izin pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu.
Pasal 382
Subdirektorat Penyiapan Pemanfaatan Hutan Produksi terdiri dari:
a. Seksi Penyiapan Pemanfaatan Hutan Alam;
b. Seksi Penyiapan Pemanfaatan Hutan Tanaman.
Pasal 383
(1) Seksi Penyiapan Pemanfaatan Hutan Alam mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perizinan usaha pemanfaatan hutan produksi alam, meliputi izin usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta izin pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta penyiapan bahan penyelenggaraan perizinan usaha pemanfaatan hutan produksi alam.
(2) Seksi Penyiapan Pemanfaatan Hutan Tanaman mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perizinan usaha pemanfaatan hutan tanaman, meliputi izin usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta izin pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta penyiapan bahan penyelenggaraan perizinan usaha pemanfaatan hutan tanaman.
94
Pasal 384
Subdirektorat Rencana Kerja Pemanfaatan Hutan Produksi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur, bimbingan teknis dan evaluasi serta penyelenggaraan penilaian rencana kerja di bidang rencana kerja jangka panjang dan jangka menengah dalam usaha pemanfaatan hutan produksi alam dan hutan tanaman.
Pasal 385
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 384, Subdirektorat Rencana Kerja Pemanfaatan Hutan Produksi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang rencana kerja jangka panjang dan rencana kerja jangka menengah dalam usaha pemanfaatan hutan produksi alam dan hutan tanaman meliputi usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu;
b. penyiapan penyelenggaraan penilaian dan evaluasi rencana kerja usaha pemanfaatan hutan produksi alam dan hutan tanaman meliputi usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu;
c. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang rencana kerja jangka panjang dan rencana kerja jangka menengah dalam usaha pemanfaatan hutan produksi alam dan hutan tanaman, meliputi usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu.
Pasal 386
Subdirektorat Rencana Kerja Pemanfaatan Hutan Produksi terdiri dari:
a. Seksi Rencana Kerja Hutan Alam;
b. Seksi Rencana Kerja Hutan Tanaman.
Pasal 387
(1) Seksi Rencana Kerja Hutan Alam mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur, bimbingan teknis dan evaluasi serta penyelenggaraan penilaian di bidang rencana kerja jangka panjang dan jangka menengah usaha pemanfaatan hutan produksi alam meliputi usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu.
(2) Seksi Rencana Kerja Hutan Tanaman mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur, bimbingan teknis dan evaluasi serta penyelenggaraan penilaian di bidang rencana kerja jangka panjang dan jangka menengah usaha pemanfaatan hutan tanaman meliputi usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu.
95
Pasal 388
Subdirektorat Kelembagaan, Jaminan Kinerja dan Investasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan kelembagaan, jaminan kinerja, investasi dan tenaga teknis kehutanan dalam usaha pemanfaatan hutan produksi.
Pasal 389
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 388, Subdirektorat Kelembagaan, Jaminan Kinerja dan Investasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengembangan kelembagaan, jaminan kinerja, investasi dan tenaga teknis kehutanan dalam usaha pemanfaatan hutan produksi;
b. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengembangan kelembagaan, jaminan kinerja, investasi dan tenaga teknis kehutanan dalam usaha pemanfaatan hutan produksi.
Pasal 390
Subdirektorat Kelembagaan, Jaminan Kinerja dan Investasi terdiri dari:
a. Seksi Kelembagaan Usaha;
b. Seksi Jaminan Kinerja dan Investasi.
Pasal 391
(1) Seksi Kelembagaan Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan kelembagaan dalam usaha pemanfaatan hutan produksi.
(2) Seksi Jaminan Kinerja dan Investasi mempunyai tugas melakukan peSnyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang jaminan kinerja, investasi dan tenaga teknis kehutanan dalam usaha pemanfaatan hutan produksi.
Pasal 392
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan dan penyusunan laporan Direktorat.
(2) Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Subdirektorat Kelembagaan Usaha, Jaminan Kinerja dan Investasi.
96
Bagian Kelima
Direktorat Bina Pengembangan Hutan Alam
Pasal 393
Direktorat Bina Pengembangan Hutan Alam mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standardisasi dan bimbingan di bidang pengembangan hutan alam.
Pasal 394
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 393, Direktorat Bina Pengembangan Hutan Alam menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan hutan alam, meliputi pengembangan kelola lingkungan, pengembangan kelola produksi, pengembangan kelola sosial, serta penilaian usaha pemanfaatan hutan alam;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan hutan alam, meliputi pengembangan kelola lingkungan, pengembangan kelola produksi, pengembangan kelola sosial serta usaha pemanfaatan hutan alam;
c. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengembangan hutan alam, meliputi pengembangan kelola lingkungan, pengembangan kelo la produksi, pengembangan kelola sosial, serta penilaian usaha pemanfaatan hutan alam;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengembangan hutan alam, meliputi pengembangan kelola lingkungan, pengembangan kelola produksi, pengembangan kelola sosial, serta penilaian usaha pemanfaatan hutan alam;
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 395
Direktorat Bina Pengembangan Hutan Alam terdiri dari:
a. Subdirektorat Pengembangan Kelola Lingkungan Hutan Alam;.
b. Subdirektorat Pengembangan Kelola Produksi Hutan Alam;
c. Subdirektorat Pengembangan Kelola Sosial Hutan Alam;
d. Subdirektorat Penilaian Usaha Pemanfaatan Hutan Alam;
e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 396
Subdirektorat Pengembangan Kelola Lingkungan Hutan Alam mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi lingkungan dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan produksi alam.
97
Pasal 397
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 396, Subdirektorat Pengembangan Kelola Lingkungan Hutan Alam menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang kelestarian fungsi lingkungan dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan produksi alam;
b. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang kelestarian fungsi lingkungan dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan produksi alam.
Pasal 398
Subdirektorat Pengembangan Kelola Lingkungan Hutan Alam terdiri dari:
a. Seksi Kelola Lingkungan Hutan Alam I;
b. Seksi Kelola Lingkungan Hutan Alam II.
Pasal 399
(1) Seksi Kelola Lingkungan Hutan Alam I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi lingkungan dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan produksi alam di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku.
(2) Seksi Kelola Lingkungan Hutan Alam II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungs i lingkungan dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan produksi alam di wilayah Sulawesi, Kalimantan dan Papua.
Pasal 400
Subdirektorat Pengembangan Kelola Produksi Hutan Alam mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi produksi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan produksi alam.
98
Pasal 401
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 400, Subdirektorat Pengembangan Kelola Produksi Hutan Alam menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang kelestarian fungsi produksi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan produksi alam;
b. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang kelestarian fungsi produksi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan produksi alam.
Pasal 402
Subdirektorat Pengembangan Kelola Produksi terdiri dari :
a. Seksi Kelola Produksi Hutan Alam I;
b. Seksi Kelola Produksi Hutan Alam II.
Pasal 403
(1) Seksi Kelola Produksi Hutan Alam I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi produksi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan produksi alam di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku.
(2) Seksi Kelola Produksi Hutan Alam II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi produksi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan produksi alam di wilayah Sulawesi, Kalimantan dan Papua.
Pasal 404
Subdirektorat Pengembangan Kelola Sosial Hutan Alam mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi sosial ekonomi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan produksi alam.
99
Pasal 405
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 404, Subdirektorat Pengembangan Kelola Sosial Hutan Alam menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang kelestarian fungsi sosial ekonomi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan produksi alam;
b. penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang kelestarian fungsi sosial ekonomi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan produksi alam.
Pasal 406
Subdirektorat Pengembangan Kelola Sosial terdiri dari:
a. Seksi Kelola Sosial Hutan Alam I;
b. Seksi Kelola Sosial Hutan Alam II.
Pasal 407
(1) Seksi Kelola Sosial Hutan Alam I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi sosial ekonomi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan produksi alam di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku;
(2) Seksi Kelola Sosial Hutan Alam II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi sosial ekonomi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan produksi alam di wilayah Sulawesi, Kalimantan dan Papua.
Pasal 408
Subdirektorat Penilaian Usaha Pemanfaatan Hutan Alam mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penilaian usaha pemanfaatan hutan produksi alam lestari.
Pasal 409
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 408, Subdirektorat Penilaian Usaha Pemanfaatan Hutan Alam menyelenggarakan fungsi:
100
a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penilaian usaha pemanfaatan hutan produksi alam lestari;
b. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur dibidang penilaian usaha pemanfaatan hutan produksi alam lestari.
Pasal 410
Subdirektorat Penilaian Usaha Pemanfaatan Hutan Alam terdiri dari:
a. Seksi Penilaian Usaha Hutan Alam I;
b. Seksi Penilaian Usaha Hutan Alam II.
Pasal 411
(1) Seksi Penilaian Usaha Hutan Alam I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penilaian usaha pemanfaatan hutan produksi alam lestari di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku.
(2) Seksi Penilaian Usaha Hutan Alam II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penilaian usaha pemanfaatan hutan produksi alam lestari di wilayah Sulawesi, Kalimantan dan Papua.
Pasal 412
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan dan penyusunan laporan Direktorat.
(2) Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Subdirektorat Penilaian Usaha Pemanfaatan Hutan Alam.
Bagian Keenam
Direktorat Bina Pengembangan Hutan Tanaman
Pasal 413
Direktorat Bina Pengembangan Hutan Tanaman mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standardisasi, dan bimbingan teknis di bidang pengembangan hutan tanaman.
Pasal 414
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 413, Direktorat Bina Pengembangan Hutan Tanaman menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan hutan tanaman, meliputi pengembangan kelola lingkungan, pengembangan kelola produksi, pengembangan kelola sosial, serta penilaian usaha pemanfaatan hutan tanaman;
101
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan hutan tanaman;
c. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengembangan hutan tanaman, meliputi pengembangan kelola lingkungan, pengembangan kelola produksi, pengembangan kelola sosial, serta penilaian usaha pemanfaatan hutan tanaman;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengembangan hutan tanaman, meliputi pengembangan kelola lingkungan, pengembangan kelola produksi, pengembangan kelola sosial, serta penilaian usaha pemanfaatan hutan tanaman;
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 415
Direktorat Bina Pengembangan Hutan Tanaman terdiri dari:
a. Subdirektorat Pengembangan Kelola Lingkungan Hutan Tanaman;
b. Subdirektorat Pengembangan Kelola Produksi Hutan Tanaman;
c. Subdirektorat Pengembangan Kelola Sosial Hutan Tanaman;
d. Subdirektorat Penilaian Usaha Pemanfaatan Hutan Tanaman;
e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 416
Subdirektorat Pengembangan Kelola Lingkungan Hutan Tanaman mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi lingkungan dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan tanaman.
Pasal 417
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 416, Subdirektorat Pengembangan Kelola Lingkungan Hutan Tanaman menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang kelestarian fungsi lingkungan dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan tanaman;
b. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang kelestarian fungsi lingkungan dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan tanaman.
Pasal 418
Subdirektorat Pengembangan Kelola Lingkungan terdiri dari :
a. Seksi Kelola Lingkungan Hutan Tanaman I;
b. Seksi Kelola Lingkungan Hutan Tanaman II.
102
Pasal 419
(1) Seksi Kelola Lingkungan Hutan Tanaman I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi lingkungan dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan tanaman di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku;
(2) Seksi Kelola Lingkungan Hutan Tanaman II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi lingkungan dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan tanaman di wilayah Sulawesi, Kalimantan dan Papua.
Pasal 420
Subdirektorat Pengembangan Kelola Produksi Hutan Tanaman mempunyai tugas melaksanakan penyiapan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi produksi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan tanaman.
Pasal 421
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 420, Subdirektorat Pengembangan Kelola Produksi Hutan Tanaman menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang kelestarian fungsi produksi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan tanaman;
b. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang kelestarian fungsi produksi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan tanaman.
Pasal 422
Subdirektorat Pengembangan Kelola Produksi Hutan Tanaman terdiri dari :
a. Seksi Kelola Produksi Hutan Tanaman I;
b. Seksi Kelola Produksi Hutan Tanaman II.
103
Pasal 423
(1) Seksi Kelola Produksi Hutan Tanaman I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi produksi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan tanaman di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku;
(2) Seksi Kelola Produksi Hutan Tanaman II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi produksi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan tanaman di wilayah Sulawesi, Kalimantan dan Papua.
Pasal 424
Subdirektorat Pengembangan Kelola Sosial Hutan Tanaman mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi sosial ekonomi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan tanaman.
Pasal 425
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 424, Subdirektorat Pengembangan Kelola Sosial Hutan Tanaman menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang kelestarian fungsi sosial ekonomi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan tanaman;
b. penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang kelestarian fungsi sosial ekonomi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan tanaman.
Pasal 426
Subdirektorat Pengembangan Kelola Sosial Hutan Tanaman terdiri dari:
a. Seksi Kelola Sosial Hutan Tanaman I;
b. Seksi Kelola Sosial Hutan Tanaman II.
104
Pasal 427
(1) Seksi Kelola Sosial Hutan Tanaman I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi sosial ekonomi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan tanaman di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku;
(2) Seksi Kelola Sosial Hutan Tanaman II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi sosial ekonomi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan tanaman di wilayah Sulawesi, Kalimantan dan Papua.
Pasal 428
Subdirektorat Penilaian Usaha Pemanfaatan Hutan Tanaman mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang restrukturisasi dan penilaian usaha pemanfaatan hutan tanaman.
Pasal 429
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 428, Subdirektorat Penilaian Usaha Pemanfaatan Hutan Tanaman menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang restrukturisasi dan penilaian usaha pemanfaatan hutan tanaman;
b. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur dibidang restrukturisasi dan penilaian usaha pemanfaatan hutan tanaman.
Pasal 430
Subdirektorat Penilaian Usaha Pemanfaatan Hutan Tanaman terdiri dari:
a. Seksi Penilaian Usaha Hutan Tanaman I;
b. Seksi Penilaian Usaha Hutan Tanaman II.
Pasal 431
(1) Seksi Penilaian Usaha Hutan Tanaman I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang restrukturisasi dan penilaian usaha pemanfaatan hutan tanaman di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku;
105
(2) Seksi Penilaian Usaha Hutan Tanaman II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang restrukturisasi dan penilaian usaha pemanfaatan hutan tanaman di wilayah Sulawesi, Kalimantan dan Papua.
Pasal 432
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan dan penyusunan laporan Direktorat.
(2) Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Subdirektorat Penilaian Usaha Pemanfaatan Hutan Tanaman.
Bagian Ketujuh
Direktorat Bina Iuran Kehutanan dan Peredaran Hasil Hutan
Pasal 433
Direktorat Bina Iuran Kehutanan dan Peredaran Hasil Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standardisasi, dan bimbingan teknis di bidang pembinaan iuran kehutanan dan peredaran hasil hutan.
Pasal 434
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 433, Direktorat Bina Iuran Kehutanan dan Peredaran Hasil Hutan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penerimaan negara bukan pajak, peredaran hasil hutan, pengujian hasil hutan serta penertiban hasil hutan ilegal;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penerimaan negara bukan pajak, peredaran hasil hutan, pengujian hasil hutan serta penertiban hasil hutan ilegal;
c. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penerimaan negara bukan pajak, peredaran hasil hutan, pengujian hasil hutan serta penertiban hasil hutan ilegal;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penerimaan negara bukan pajak, peredaran hasil hutan, pengujian hasil hutan serta penertiban hasil hutan ilegal;
e. pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 435
Direktorat Bina Iuran Kehutanan dan Peredaran Hasil Hutan terdiri dari :
a. Subdirektorat Penerimaan Negara Bukan Pajak;
b. Subdirektorat Peredaran Hasil Hutan;
c. Subdirektorat Pengujian Hasil Hutan;
d. Subdirektorat Penertiban Hasil Hutan Ilegal;
e. Subbagian Tata Usaha.
106
Pasal 436
Subdirektorat Penerimaan Negara Bukan Pajak mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang iuran kehutanan meliputi iuran izin usaha pemanfaatan hutan alam/tanaman, provisi sumberdaya hutan, dan dana reboisasi.
Pasal 437
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 436, Subdirektorat Penerimaan Negara Bukan Pajak menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang iuran kehutanan meliputi iuran izin usaha pemanfaaatan hutan alam/tanaman, provisi sumberdaya hutan, dan dana reboisasi;
b. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang iuran kehutanan meliputi iuran iz in usaha pemanfaatan hutan alam/tanaman, provisi sumberdaya hutan, dan dana reboisasi.
Pasal 438
Subdirektorat Penerimaan Negara Bukan Pajak terdiri dari :
a. Seksi Penerimaan Negara Bukan Pajak I;
b. Seksi Penerimaan Negara Bukan Pajak II.
Pasal 439
(1) Seksi Penerimaan Negara Bukan Pajak I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penerimaan dana reboisasi dan penerimaan iuran izin usaha pemanfaatan hasil hutan serta provisi sumberdaya hutan di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku;
(2) Seksi Penerimaan Negara Bukan Pajak II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penerimaan dana reboisasi dan penerimaan iuran izin usaha pemanfaatan hasil hutan serta provisi sumberdaya hutan di wilayah Sulawesi, Kalimantan dan Papua.
Pasal 440
Subdirektorat Peredaran Hasil Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peredaran hasil hutan.
107
Pasal 441
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 440, Subdirektorat Peredaran Hasil Hutan menyelengarakan fungsi:
a. Penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang tata usaha hasil hutan dan tanda legalitas hasil hutan;
b. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang tata usaha hasil hutan dan tanda legalitas hasil hutan.
Pasal 442
Subdirektorat Peredaran Hasil Hutan terdiri dari :
a. Seksi Tata Usaha Hasil Hutan;
b. Seksi Tanda Legalitas Hasil Hutan.
Pasal 443
(1) Seksi Tata Usaha Hasil Hutan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tata usaha hasil hutan.
(2) Seksi Tanda Legalitas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tanda legalitas hasil hutan.
Pasal 444
Subdirektorat Pengujian Hasil Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengujian hasil hutan.
Pasal 445
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 444, Subdirektorat Pengujian Hasil Hutan menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengujian hasil hutan;
b. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengujian hasil hutan.
Pasal 446
Subdirektorat Pengujian Hasil Hutan terdiri dari :
a. Seksi Sarana Pengujian Hasil Hutan;
b. Seksi Bimbingan Pengujian Hasil Hutan.
108
Pasal 447
(1) Seksi Sarana Pengujian Hasil Hutan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang metode, peralatan, dan penyiapan tenaga pengujian hasil hutan;
(2) Seksi Bimbingan Pengujian Hasil Hutan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bimbingan teknis pelaksanaan, monitoring, penilaian kinerja, pembinaan dan pengendalian pengujian hasil hutan.
Pasal 448
Subdirektorat Penertiban Hasil Hutan Ilegal mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penertiban hasil hutan ilegal.
Pasal 449
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 448, Subdirektorat Penertiban Hasil Hutan Ilegal menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penertiban hasil hutan ilegal;
b. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penertiban hasil hutan ilegal.
Pasal 450
Subdirektorat Penertiban Hasil Hutan Ilegal terdiri dari :
a. Seksi Administrasi Penerimaan Hasil Lelang;
b. Seksi Pemantauan.
Pasal 451
(1) Seksi Administrasi Penerimaan Hasil Lelang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang administrasi penerimaan hasil lelang dari hasil hutan ilegal.
(2) Seksi Pemantauan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemantauan tindak lanjut kasus pelanggaran hasil hutan ilegal.
109
Pasal 452
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan dan penyusunan laporan Direktorat.
(2) Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Subdirektorat Penertiban Hasil Hutan Ilegal.
Bagian Kedelapan
Direktorat Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan
Pasal 453
Direktorat Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standardisasi, dan bimbingan teknis di bidang pengolahan hasil hutan dan pengembangan pemasaran hasil hutan.
Pasal 454
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 453, Direktorat Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pemolaan pengolahan hasil hutan, pengendalian bahan baku dan produksi hasil hutan, serta penilaian kinerja industri dan pemasaran hasil hutan;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengolahan hasil hutan serta pengembangan pemasaran hasil hutan sesuai perundang-undangan yang berlaku;
c. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pemolaan pengolahan hasil hutan, pengendalian bahan baku dan produksi hasil hutan, serta penilaian kinerja industri dan pemasaran hasil hutan;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pemolaan pengolahan hasil hutan, pengendalian bahan baku dan produksi hasil hutan, serta penilaian kinerja industri dan pemasaran hasil hutan;
e. pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 455
Direktorat Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan terdiri dari:
a. Subdirektorat Pemolaan Pengolahan Hasil Hutan;
b. Subdirektorat Pengendalian Bahan Baku dan Produksi Hasil Hutan;
c. Subdirektorat Penilaian Kinerja Industri dan Pemasaran Hasil Hutan;
d. Subbagian Tata Usaha.
110
Pasal 456
Subdirektorat Pemolaan Pengolahan Hasil Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemolaan, investasi/divestasi, perizinan, restrukturisasi dan revitalisasi, kerjasama teknis, reengineering, pemantauan lingkungan dan ketenagakerjaan industri primer hasil hutan.
Pasal 457
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 456, Subdirektorat Pemolaan Pengolahan Hasil Hutan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pemolaan, investasi/divestasi, perizinan, restrukturisasi dan revitalisasi, kerjasama teknis, reengineering, pemantauan lingkungan dan ketenagakerjaan industri primer hasil hutan;
b. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pemolaan, investasi/divestasi, perizinan, restrukturisasi dan revitalisasi, kerjasama teknis, reengineering, pemantauan lingkungan dan ketenagakerjaan industri primer hasil hutan.
Pasal 458
Subdirektorat Pemolaan Pengolahan Hasil Hutan terdiri dari :
a. Seksi Pengolahan Hasil Hutan;
b. Seksi Pelayanan Penyiapan Pengolahan Hasil Hutan.
Pasal 459
(1) Seksi Pengolahan Hasil Hutan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemolaan, investasi/divestasi, restrukturisasi dan revitalisasi, kerjasama teknis dan reengineering industri primer hasil hutan;
(2) Seksi Pelayanan Penyiapan Pengolahan Hasil Hutan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perizinan, kesehatan finansial, pemantauan lingkungan dan ketenagakerjaan industri primer hasil hutan.
Pasal 460
Subdirektorat Pengendalian Bahan Baku dan Produksi Hasil Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengendalian bahan baku, efis iensi penggunaan bahan baku, pengolahan dan produksi industri primer hasil hutan.
111
Pasal 461
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 460, Subdirektorat Pengendalian Bahan Baku dan Produksi Hasil Hutan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, noma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengendalian bahan baku, efisiensi penggunaan bahan baku, pengolahan dan produksi industri primer hasil hutan;
b. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengendalian bahan baku, efisiensi penggunaan bahan baku, pengolahan dan produksi industri primer hasil hutan.
Pasal 462
Subdirektorat Pengendalian Bahan Baku dan Produksi Hasil Hutan terdiri dari :
a. Seksi Bahan Baku dan Produksi Hasil Hutan Wilayah I;
b. Seksi Bahan Baku dan Produksi Hasil Hutan Wilayah II.
Pasal 463
(1) Seksi Bahan Baku dan Produksi Hasil Hutan Wilayah I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengendalian bahan baku, efisiensi penggunaan bahan baku, pengolahan dan produksi industri primer hasil hutan di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku;
(2) Seksi Bahan Baku dan Produksi Hasil Hutan Wilayah II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengendalian bahan baku, efisiensi penggunaan bahan baku, pengolahan dan produksi industri primer hasil hutan di wilayah Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Pasal 464
Subdirektorat Penilaian Kinerja Industri dan Pemasaran Hasil Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penilaian kinerja, evaluasi dan pemeriksaan, tindak lanjut hasil evaluasi industri dan pemasaran hasil hutan.
Pasal 465
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 464, Subdirektorat Penilaian Kinerja Industri dan Pemasaran Hasil Hutan menyelenggarakan fungsi:
112
a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penilaian kinerja, evaluasi dan pemeriksaan, tindak lanjut hasil evaluasi industri dan pemasaran hasil hutan;
b. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penilaian kinerja, evaluasi dan pemeriksaan, tindak lanjut hasil evaluasi industri, dan pemasaran hasil hutan.
Pasal 466
Subdirektorat Penilaian Kinerja Industri dan Pemasaran Hasil Hutan terdiri dari :
a. Seksi Kinerja Industri dan Pemasaran Hasil Hutan Wilayah I;
b. Seksi Kinerja Industri dan Pemasaran Hasil Hutan Wilayah II.
Pasal 467
(1) Seksi Kinerja Industri dan Pemasaran Hasil Hutan Wilayah I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penilaian kinerja, evaluasi dan pemeriksaan, tindak lanjut hasil evaluasi industri dan pemasaran hasil hutan di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku;
(2) Seksi Kinerja Industri dan Pemasaran Hasil Hutan Wilayah II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penilaian kinerja, evaluasi dan pemeriksaan, tindak lanjut hasil evaluasi industri dan pemasaran hasil hutan di wilayah Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Pasal 468
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan dan penyusunan laporan Direktorat.
(2) Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Subdirektorat Penilaian Kinerja Industri dan Pemasaran Hasil Hutan.
113
BAB VII
INSPEKTORAT JENDERAL
Bagian Pertama
Tugas dan Fungsi
Pasal 469
Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Departemen.
Pasal 470
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 469, Inspektorat Jenderal menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan;
b. pelaksanaan pengawasan kinerja, keuangan, dan pengawasan untuk tujuan tertentu atas petunjuk Menteri;
c. pelaksanaan urusan administrasi Inspektorat Jenderal;
d. penyusunan laporan hasil pengawasan.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 471
Inspektorat Jenderal terdiri dari :
a. Sekretariat Inspektorat Jenderal;
b. Inspektorat I;
c. Inspektorat II;
d. Inspektorat III;
e. Inspektorat IV.
Bagian Ketiga
Sekretariat Inspektorat Jenderal
Pasal 472
Sekretariat Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur di lingkungan Inspektorat Jenderal.
114
Pasal 473
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 472, Sekretariat Inspektorat Jenderal menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana dan program kerja pengawasan;
b. pelaksanaan analisis laporan hasil pengawasan;
c. pelaksanaan pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan;
d. pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, organisasi dan tata laksana;
e. tata usaha dan rumah tangga Inspektorat Jenderal.
Pasal 474
Sekretariat Inspektorat Jenderal terdiri dari :
a. Bagian Program dan Pelaporan;
b. Bagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan;
c. Bagian Pemantauan Tindak Lanjut;
d. Bagian Umum.
Pasal 475
Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan rencana dan program pengawasan, dan pemantauan pelaksanaan rencana dan program pengawasan, serta pelaporan di lingkungan Inspektorat Jenderal.
Pasal 476
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 475, Bagian Program dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan penyiapan penyusunan rencana dan program pengawasan dan anggaran;
b. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi, pemantauan pelaksanaan rencana dan program pengawasan, dan penyusunan laporan di lingkungan Inspektorat Jenderal.
Pasal 477
Bagian Program dan Pelaporan terdiri dari :
a. Subbagian Program;
b. Subbagian Data dan Pelaporan.
115
Pasal 478
(1) Subbagian Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pengawasan, dan anggaran di lingkungan Inspektorat Jenderal.
(2) Subbagian Data dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan, pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi, pemantauan pelaksanaan rencana dan program pengawasan, dan penyiapan bahan pelaporan di lingkungan Inspektorat Jenderal.
Pasal 479
Bagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan mempunyai tugas melaksanakan analisis dan evaluasi hasil pengawasan intern dan ekstern pemerintah dan laporan pengawasan lainnya di lingkungan Departemen, serta penyusunan laporan hasil analisis dan evaluasi.
Pasal 480
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 479, Bagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan analisis dan evaluasi hasil pengawasan intern dan ekstern pemerintah, dan laporan pengawasan lainnya.
b. pelaksanaan penyusunan laporan hasil analisis dan evaluasi.
Pasal 481
Bagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan terdiri dari :
a. Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan I;
b. Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan II.
Pasal 482
(1) Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis dan evaluasi hasil pengawasan intern dan ekstern pemerintah, dan laporan pengawasan lainnya dalam lingkup kerja Inspektorat I dan Inspektorat II, serta penyusunan laporan hasil analisis dan evaluasi.
(2) Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis dan evaluasi hasil pengawasan intern dan ekstern pemerintah, dan laporan pengawasan lainnya dalam lingkup kerja Inspektorat III dan Inspektorat IV, serta penyusunan laporan hasil analisis dan evaluasi.
116
Pasal 483
Bagian Pemantauan Tindak Lanjut mempunyai tugas melaksanakan pemantauan atas pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan intern dan ekstern pemerintah, laporan pengawasan lainnya, serta penyusunan laporan hasil pemantauan tindak lanjut.
Pasal 484
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 483, Bagian Pemantauan Tindak Lanjut menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pemantauan atas pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan intern dan ekstern pemerintah, serta laporan pengawasan lainnya.
b. pelaksanaan penyusunan laporan hasil pemantauan tindak lanjut.
Pasal 485
Bagian Pemantauan Tindak Lanjut terdiri dari :
a. Subbagian Pemantauan Tindak Lanjut I;
b. Subbagian Pemantauan Tindak Lanjut II.
Pasal 486
(1) Subbagian Pemantauan Tindak Lanjut I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan atas pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan intern dan ekstern pemerintah, serta laporan pengawasan lainnya dalam lingkup kerja Inspektorat I dan Inspektorat II serta penyusunan laporan hasil pemantauan tindak lanjut.
(2) Subbagian Pemantauan Tindak Lanjut II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan atas pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan intern dan ekstern pemerintah, serta laporan pengawasan lainnya dalam lingkup kerja Inspektorat III dan Inspektorat IV serta penyusunan laporan hasil pemantauan tindak lanjut.
Pasal 487
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha, administrasi keuangan, rumah tangga, perlengkapan, administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana di lingkungan Inspektorat Jenderal.
117
Pasal 488
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 487, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:
a pelaksanaan urusan tata persuratan, pelaksanaan administrasi dan pemantauan keuangan, dan penyusunan laporan keuangan;
b pelaksanaan urusan rumah tangga, perlengkapan, administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana.
Pasal 489
Bagian Umum terdiri dari :
a. Subbagian Tata Persuratan dan Keuangan;
b. Subbagian Rumah Tangga dan Kepegawaian.
Pasal 490
(1) Subbagian Tata Persuratan dan Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, penggandaan, kearsipan, pelaksanaan administrasi dan pemantauan keuangan, dan penyusunan laporan keuangan.
(2) Subbagian Rumah Tangga dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan rumah tangga, perlengkapan, administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana.
Bagian Keempat
Inspektorat I
Pasal 491
Inspektorat I mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap kinerja, keuangan dan pengawasan lainnya serta pengawasan untuk tujuan tertentu atas petunjuk Menteri pada Unit Kerja Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Inspektorat Jenderal, serta instansi yang menangani pengurusan kehutanan daerah di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, dan Lampung, serta cakupan tugas lain yang ditetapkan oleh Inspektur Jenderal.
Pasal 492
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 491, Inspektorat I menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana pengawasan kinerja, keuangan, dan pengawasan lainnya, serta pengawasan untuk tujuan tertentu atas petunjuk Menteri.
118
b. penyusunan petunjuk pelaksanaan pengawasan kinerja, keuangan dan pengawasan lainnya serta pengawasan untuk tujuan tertentu atas petunjuk Menteri.
c. pelaksanaan pengawasan kinerja, keuangan dan pengawasan lainnya, serta pengawasan untuk tujuan tertentu atas petunjuk Menteri.
d. pelaksanaan urusan ketatausahaan, kepegawaian, kerumahtanggaan, dan pelaporan di lingkungan Inspektorat I.
Pasal 493
Inspektorat I terdiri dari :
a. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 494
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, administrasi kepegawaian, kerumahtanggaan, dan pelaporan Inspektorat I;
(2) Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Inspektur I.
Bagian Kelima
Inspektorat II
Pasal 495
Inspektorat II mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap kinerja, keuangan dan pengawasan lainnya serta pengawasan untuk tujuan tertentu atas petunjuk Menteri pada Unit Kerja Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, serta instansi yang menangani pengurusan kehutanan daerah di Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT, serta cakupan tugas lain yang ditetapkan oleh Inspektur Jenderal.
Pasal 496
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 495, Inspektorat II menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana pengawasan kinerja, keuangan, dan pengawasan lainnya, serta pengawasan untuk tujuan tertentu atas petunjuk Menteri;
b. penyusunan petunjuk pelaksanaan pengawasan kinerja, keuangan dan pengawasan lainnya serta pengawasan untuk tujuan tertentu atas petunjuk Menteri;
c. pelaksanaan pengawasan kinerja, keuangan dan pengawasan lainnya, serta pengawasan untuk tujuan tertentu atas petunjuk Menteri;
d. pelaksanaan urusan ketatausahaan, kepegawaian, kerumahtanggaan, dan pelaporan di lingkungan Inspektorat II.
119
Pasal 497
Inspektorat II terdiri dari :
a. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 498
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, administrasi kepegawaian, kerumahtanggaan, dan pelaporan Inspektorat II;
(2) Subbagian Tata Usaha administratif dan fungsional dibina Inspektur II.
Bagian Keenam
Inspektorat III
Pasal 499
Inspektorat III mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap kinerja, keuangan dan pengawasan lainnya serta pengawasan untuk tujuan tertentu atas petunjuk Menteri pada Unit Kerja Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, serta instansi yang menangani pengurusan kehutanan daerah di Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Papua, dan Irian Jaya Barat, serta cakupan tugas lain yang ditetapkan oleh Inspektur Jenderal.
Pasal 500
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 499, Inspektorat III menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana pengawasan kinerja, keuangan, dan pengawasan lainnya, serta pengawasan untuk tujuan tertentu atas petunjuk Menteri;
b. penyusunan petunjuk pelaksanaan pengawasan kinerja, keuangan dan pengawasan lainnya serta pengawasan untuk tujuan tertentu atas petunjuk Menteri;
c. pelaksanaan pengawasan kinerja, keuangan dan pengawasan lainnya, serta pengawasan untuk tujuan tertentu atas petunjuk Menteri;
d. pelaksanaan urusan ketatausahaan, kepegawaian, kerumahtanggaan, dan pelaporan di lingkungan Inspektorat III.
Pasal 501
Inspektorat III terdiri dari :
a. Subbagian Tata Usaha.
120
Pasal 502
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, administrasi kepegawaian, kerumahtanggaan, dan pelaporan Inspektorat III;
(2) Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Inspektur III.
Bagian Ketujuh
Inspektorat IV
Pasal 503
Inspektorat IV mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap kinerja, keuangan dan pengawasan lainnya serta pengawasan untuk tujuan tertentu atas petunjuk Menteri pada Unit Kerja Badan Planologi Kehutanan, Sekretariat Jenderal, serta instansi yang menangani pengurusan kehutanan daerah di Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, dan Maluku Utara, serta cakupan tugas lain yang ditetapkan oleh Inspektur Jenderal.
Pasal 504
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 503, Inspektorat IV menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana pengawasan kinerja, keuangan, dan pengawasan lainnya, serta pengawasan untuk tujuan tertentu atas petunjuk Menteri;
b. penyusunan petunjuk pelaksanaan pengawasan kinerja, keuangan dan pengawasan lainnya serta pengawasan untuk tujuan tertentu atas petunjuk Menteri;
c. pelaksanaan pengawasan kinerja, keuangan dan pengawasan lainnya, serta pengawasan untuk tujuan tertentu atas petunjuk Menteri;
d. pelaksanaan urusan ketatausahaan, kepegawaian, kerumahtanggaan, dan pelaporan di lingkungan Inspektorat IV.
Pasal 505
Inspektorat IV terdiri dari :
a. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 506
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, administrasi kepegawaian, kerumahtanggaan, dan pelaporan Inspektorat IV;
(2) Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Inspektur IV.
121
BAB VIII
BADAN PLANOLOGI KEHUTANAN
Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 507
Badan Planologi Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan perencanaan makro di bidang kehutanan dan pemantapan kawasan hutan.
Pasal 508
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 507, Badan Planologi Kehutanan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan Departemen Kehutanan di bidang penyusunan rencana dan statistik kehutanan, inventarisasi dan perpetaan hutan, pengukuhan dan penatagunaan kawasan hutan serta pembentukan wilayah pengelolaan kawasan hutan;
b. pelaksanaan kebijakan penyusunan rencana dan statistik kehutanan, inventarisasi dan perpetaan hutan, pengukuhan dan penatagunaan kawasan hutan serta pembentukan wilayah pengelolaan kawasan hutan;
c. penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penyusunan rencana dan statistik kehutanan, inventarisasi dan perpetaan hutan, pengukuhan dan penatagunaan kawasan hutan serta pembentukan wilayah pengelolaan kawasan hutan;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penyusunan rencana dan statistik kehutanan, inventarisasi dan perpetaan hutan, pengukuhan dan penatagunaan kawasan hutan serta pembentukan wilayah pengelolaan kawasan hutan;
e. pelaksanaan administrasi Badan.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 509
Badan Planologi Kehutanan terdiri dari :
a. Sekretariat Badan;
b. Pusat Rencana dan Statistik Kehutanan;
c. Pusat Inventarisasi dan Perpetaan Hutan;
d. Pusat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan;
e. Pusat Wilayah Pengelolaan Kawasan Hutan.
122
Bagian Ketiga
Sekretariat Badan
Pasal 510
Sekretariat Badan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan administrasi dan teknis di lingkungan Badan.
Pasal 511
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 510, Sekretariat Badan menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program, anggaran dan kerjasama;
b. pelaksanaan urusan kepegawaian, organisasi dan tata laksana;
c. pelaksanaan perumusan peraturan perundang-undangan, pemberian pertimbangan dan bantuan hukum serta perlengkapan;
d. pelaksanaan tata usaha dan administrasi keuangan;
e. evaluasi dan penyusunan laporan.
Pasal 512
Sekretariat Badan terdiri dari :
a. Bagian Program dan Anggaran;
b. Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana;
c. Bagian Umum dan Hukum;
d. Bagian Administrasi Keuangan, Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 513
Bagian Program dan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rencana, program dan anggaran serta kerjasama teknik.
Pasal 514
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 513, Bagian Program dan Anggaran menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan penyusunan rencana dan program;
b. penyiapan penyusunan anggaran;
c. penyiapan pelaksanaan urusan administrsai kerjasama teknik.
123
Pasal 515
Bagian Program dan Anggaran terdiri dari :
a. Subbagian Program;
b. Subbagian Anggaran;
c. Subbagian Kerjasama.
Pasal 516
(1) Subbagian Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program.
(2) Subbagian Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran.
(3) Subbagian Kerjasama mempunyai tugas melakukan urusan administrasi kerjasama teknik, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kerjasama teknik.
Pasal 517
Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepegawaian dan penyiapan penyusunan organisasi dan ketatalaksanaan.
Pasal 518
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 517, Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan administrasi kepegawaian;
b. pelaksanaan urusan pengembangan karier pegawai dan administrasi jabatan fungsional;
c. penyiapan penyusunan organisasi dan ketatalaksanaan.
Pasal 519
Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana terdiri dari :
a. Subbagian Administrasi Kepegawaian;
b. Subbagian Pengembangan Pegawai dan Administrasi Jabatan Fungsional;
c. Subbagian Organisasi dan Tata Laksana.
Pasal 520
(1) Subbagian Administrasi Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana formasi pegawai, tata usaha kepegawaian, mutasi pegawai, kenaikan pangkat pegawai, kenaikan gaji berkala pegawai, pensiun pegawai, pengarsipan data pegawai, kesejahteraan pegawai, statistik kepegawaian, daftar urut kepangkatan, cuti, penilaian pegawai, KP4 pegawai, kartu pegawai, kartu istri, kartu suami, kartu TASPEN dan kartu ASKES.
124
(2) Subbagian Pengembangan Pegawai dan Administrasi Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan pendidikan, pelatihan, pendisiplinan dan penghargaan pegawai serta administrasi jabatan fungsional.
(3) Subbagian Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis jabatan, perumusan tugas, fungsi, susunan organisasi, tata kerja, dan evaluasi kinerja organisasi, serta penyusunan tata hubungan kerja, pedoman dan prosedur kerja dan pembakuan prasarana dan sarana kerja.
Pasal 521
Bagian Umum dan Hukum mempunyai tugas melaksanakan urusan tata persuratan, perlengkapan, penyusunan peraturan perundang-undangan dan pemberian pertimbangan dan bantuan hukum.
Pasal 522
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 521, Bagian Umum dan Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan tata persuratan;
b. pelaksanaan urusan perlengkapan;
c. penyiapan penyusunan peraturan perundangan-undangan, pemberian pertimbangan dan bantuan hukum.
Pasal 523
Bagian Umum dan Hukum terdiri dari :
a. Subbagian Tata Persuratan;
b. Subbagian Perlengkapan;
c. Subbagian Hukum.
Pasal 524
(1) Subbagian Tata Persuratan mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, kearsipan, penggandaan dan pelaporan kegiatan Sekretariat Badan.
(2) Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas melakukan urusan rumah tangga, angkutan, perjalanan dinas pimpinan dan pengelolaan barang inventaris.
(3) Subbagian Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan peraturan perundang-undangan dan pemberian pertimbangan dan bantuan hukum.
Pasal 525
Bagian Administrasi Keuangan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan administrasi keuangan, penyusunan data dan statistik, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan anggaran serta penyiapan data kehumasan.
125
Pasal 526
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 525, Bagian Administrasi Keuangan, Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan urusan administrasi keuangan;
b. penyusunan, pengolahan dan penyajian data dan statistik;
c. penyiapan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan anggaran.
Pasal 527
Bagian Administrasi Keuangan, Evaluasi dan Pelaporan terdiri dari : a. Subbagian Administrasi Keuangan;
b. Subbagian Data dan Statistik;
c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 528
(1) Subbagian Administrasi Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan urusan tata laksana keuangan, sistem akuntansi instansi, verifikasi, penyelesaian kasus tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi, tindak lanjut hasil pemeriksaan, pengelolaan perbendaharaan dan pembinaan kebendaharawanan serta penggajian.
(2) Subbagian Data dan Statistik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan, pengolahan dan penyajian data, statistik, dan data kehumasan.
(3) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan anggaran, penyajian kinerja.
Bagian Keempat
Pusat Rencana dan Statistik Kehutanan
Pasal 529
Pusat Rencana dan Statistik Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standardisasi, dan bimbingan teknis di bidang penyusunan rencana dan statistik kehutanan serta evaluasi pelaksanaan rencana kehutanan.
Pasal 530
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 529, Pusat Rencana dan Statistik Kehutanan menyelenggarakan fungsi:
126
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyusunan rencana dan statistik kehutanan;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penyusunan rencana dan statistik kehutanan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
c. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penyusunan rencana dan statistik kehutanan;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penyusunan rencana dan statistik kehutanan serta penyelenggaraan rencana kehutanan;
e. pelaksanaan ketatausahaan, kearsipan dan pelaporan Pusat.
Pasal 531
Pusat Rencana dan Statistik Kehutanan terdiri dari :
a. Bidang Penyusunan Rencana Umum Kehutanan;
b. Bidang Statistik Kehutanan;
c. Bidang Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kehutanan.
Pasal 532
Bidang Penyusunan Rencana Umum Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyusunan rencana pembangunan dan rencana makro kehutanan serta implementasi rencana tindak komitmen internasional di bidang kehutanan.
Pasal 533
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 532, Bidang Penyusunan Rencana Umum Kehutanan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penyusunan rencana pembangunan dan rencana makro kehutanan serta implementasi rencana tindak komitmen internasional di bidang kehutanan;
b. pelaksanaan penyusunan rencana pembangunan dan rencana makro kehutanan serta implementasi rencana tindak komitmen internasional di bidang kehutanan;
c. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penyusunan rencana pembangunan, rencana makro kehutanan serta implementasi rencana tindak komitmen internasional di bidang kehutanan;
d. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kearsipan Pusat.
127
Pasal 534
Bidang Penyusunan Rencana Umum Kehutanan terdiri dari:
a. Subbidang Penyusunan Rencana Pembangunan;
b. Subbidang Penyusunan Rencana Makro.
Pasal 535
(1) Subbidang Penyusunan Rencana Pembangunan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi penyusunan rencana kehutanan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek dan melakukan urusan ketatausahaan dan kearsipan Pusat.
(2) Subbidang Penyusunan Rencana Makro mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi penyusunan rencana makro kehutanan di bidang pemanfaatan, rehabilitasi dan konservasi serta implementasi rencana tindak komitmen internasional di bidang kehutanan.
Pasal 536
Bidang Statistik Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan statistik kehutanan, pengelolaan data/informasi dan sistem jaringan informasi kehutanan
Pasal 537
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 536, Bidang Statistik Kehutanan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan rancangan perumusan kebijakan, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penyajian data dan informasi kehutanan serta pengelolaan sistem jaringan informasi kehutanan.
b. pelaksanaan penyajian data dan informasi kehutanan serta pengelolaan sistem jaringan informasi kehutanan.
c. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penyajian data dan informasi kehutanan serta pengelolaan sistem jaringan informasi kehutanan.
Pasal 538
Bidang Statistik Kehutanan terdiri dari:
a. Subbidang Penyajian Data dan Informasi Kehutanan;
b. Subbidang Pengelolaan Sistem Jaringan.
128
Pasal 539
(1) Subbidang Penyajian Data dan Informasi Kehutanan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengolahan dan penyajian informasi kehutanan.
(2) Subbidang Pengelolaan Sistem Jaringan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyiapan bahan pengelolaan sistem jaringan informasi kehutanan.
Pasal 540
Bidang Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan pemantauan, evaluasi, pengendalian, analisis dan informasi kinerja pelaksanaan rencana dan kebijakan perencanaan kehutanan.
Pasal 541
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 540, Bidang Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kehutanan menyelenggarakan fungsi:
a. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, kriteria, norma, pedoman dan prosedur rencana kehutanan;
b. pemantauan, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan rencana dan kebijakan perencanaan kehutanan;
c. pelaksanaan analisis dan informasi kinerja rencana dan kebijakan perencanaan kehutanan;
d. pelaksanaan urusan pelaporan Pusat.
Pasal 542
Bidang Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kehutanan terdiri dari:
a. Subbidang Pemantauan Pelaksanaan Rencana;
b. Subbidang Analisis Pelaksanaan Rencana.
Pasal 543
(1) Subbidang Pemantauan Pelaksanaan Rencana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan kebijakan, standar, kriteria, norma, prosedur serta pedoman penyelenggaraan rencana dan kebijakan perencanaan kehutanan serta melaksanakan urusan pelaporan Pusat.
(2) Subbidang Analisis Pelaksanaan Rencana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan analisis dan informasi kinerja pelaksanaan rencana dan kebijakan perencanaan kehutanan.
129
Bagian Kelima
Pusat Inventarisasi dan Perpetaan Hutan
Pasal 544
Pusat Inventarisasi dan Perpetaan Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standardisasi, dan bimbingan teknis di bidang inventarisasi sumberdaya hutan nasional dan perpetaan hutan.
Pasal 545
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 544, Pusat Inventarisasi dan Perpetaan Hutan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang inventarisasi hutan, penyusunan dan pengelolaan data informasi penginderaan jauh dan geografis serta perpetaan hutan;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang inventarisasi hutan, penyusunan dan pengelolaan data informasi penginderaan jauh dan geografis serta perpetaan hutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. penyiapan penyusunan norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang inventarisasi hutan, penyusunan dan pengelolaan data informasi penginderaan jauh dan geografis serta perpetaan hutan;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang inventarisasi hutan, penyusunan dan pengelolaan data informasi penginderaan jauh dan geografis serta perpetaan hutan;
e. pelaksanaan ketatausahaan, kearsipan dan pelaporan Pusat.
Pasal 546
Pusat Inventarisasi dan Perpetaan Hutan terdiri dari :
a. Bidang Penginderaan Jauh;
b. Bidang Inventarisasi Terrestris;
c. Bidang Perpetaan Hutan.
Pasal 547
Bidang Penginderaan Jauh mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penafsiran, pengelolaan dan penyajian data dan informasi hasil penginderaan jauh.
130
Pasal 548
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 547, Bidang Penginderaan Jauh menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penafsiran, pengelolaan dan penyajian data dan informasi hasil penginderaan jauh;
b. pelaksanaan di bidang penafsiran, pengelolaan dan penyajian data dan informasi hasil penginderaan jauh;
c. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penafsiran, pengelolaan dan penyajian data dan informasi hasil penginderaan jauh;
d. pelaksanaan urusan ketatausahaan, kearsipan dan pelaporan Pusat.
Pasal 549
Bidang Penginderaan Jauh terdiri dari :
a. Subbidang Penginderaan Jauh Tingkat Nasional dan Wilayah;
b. Subbidang Penginderaan Jauh Tingkat Pengelolaan.
Pasal 550
(1) Subbidang Penginderaan Jauh Tingkat Nasional dan Wilayah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bahan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penafsiran, pengelolaan dan penyajian data dan informasi hasil penginderaan jauh tingkat nasional dan wilayah.
(2) Subbidang Penginderaan Jauh Tingkat Pengelolaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bahan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penafsiran, pengelolaan dan penyajian data dan informasi hasil penginderaan jauh dan pemeriksaan hasil penafsiran tingkat unit pengelolaan serta melaksanakan urusan ketatausahaan, kearsipan dan pelaporan Pusat.
Pasal 551
Bidang Inventarisasi Terrestris mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang inventarisasi flora dan fauna serta sosial budaya, inventarisasi potensi perhutanan sosial, neraca sumberdaya hutan dan inventarisasi hutan nasional.
131
Pasal 552
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 551, Bidang Inventarisasi Terrestris menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang inventarisasi flora dan fauna serta inventarisasi sosial budaya, inventarisasi potensi perhutanan sosial, neraca sumberdaya hutan dan inventarisasi hutan nasional;
b. pelaksanaan di bidang inventarisasi flora dan fauna serta inventarisasi sosial budaya, inventarisasi potensi perhutanan sosial, neraca sumberdaya hutan dan inventarisasi hutan nasional;
c. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang inventarisasi flora dan fauna serta inventarisasi sosial budaya, inventarisasi potensi perhutanan sosial, neraca sumberdaya hutan dan inventarisasi hutan nasional.
Pasal 553
Bidang Inventarisasi Terrestris terdiri dari :
a. Subbidang Inventarisasi Flora dan Fauna;
b. Subbidang Inventarisasi Sosial Budaya.
Pasal 554
(1) Subbidang Inventarisasi Flora dan Fauna mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang inventarisasi status, keadaan fisik, potensi sumberdaya hutan baik flora berupa kayu termasuk tingkat pertumbuhannya dan bukan kayu dan fauna serta inventarisasi hutan nasional.
(2) Subbidang Inventarisasi Sosial Budaya mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang inventarisasi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan, inventarisasi potensi perhutanan sosial serta neraca sumberdaya hutan nasional.
Pasal 555
Bidang Perpetaan Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengelolaan dan penyajian informasi geografis serta perpetaan hutan.
132
Pasal 556
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 555, Bidang Perpetaan Hutan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengelolaan dan penyajian informasi geografis serta perpetaan hutan;
b. pelaksanaan penetapan standar, pengelolaan dan penyajian informasi geografis serta perpetaan hutan;
c. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengelolaan dan penyajian informasi geografis serta perpetaan hutan.
Pasal 557
Bidang Perpetaan Hutan terdiri dari :
a. Subbidang Informasi Geografis;
b. Subbidang Informasi Perpetaan.
Pasal 558
(1) Subbidang Informasi Geografis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengelolaan dan penyajian informasi geografis serta pengembangan sistem informasi geografis hutan.
(2) Subbidang Informasi Perpetaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyusunan dan pengelolaan perpetaan hutan, pemasangan titik kontrol, pemeriksaan peta dasar areal kerja pemanfaatan hutan serta dokumentasi dan distribusi peta kehutanan.
Bagian Keenam
Pusat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan
Pasal 559
Pusat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standardisasi, dan bimbingan teknis di bidang pengukuhan dan penatagunaan kawasan hutan.
Pasal 560
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 559, Pusat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan menyelenggarakan fungsi:
133
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengukuhan, penetapan fungsi, perubahan fungsi dan peruntukan kawasan hutan;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengukuhan, penetapan fungsi, perubahan fungsi dan peruntukan kawasan hutan sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku;
c. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengukuhan, penetapan fungsi, perubahan fungsi dan peruntukan kawasan hutan;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengukuhan, penetapan fungsi, perubahan fungsi dan peruntukan kawasan hutan;
e. pelaksanaan ketatausahaan, kepegawaian, kerumahtanggaan, kearsipan dan pelaporan Pusat.
Pasal 561
Pusat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan terdiri dari :
a. Bidang Pengukuhan Kawasan Hutan;
b. Bidang Perubahan Fungsi Kawasan Hutan;
c. Bidang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan;
d. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 562
Bidang Pengukuhan Kawasan Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pelaksanaan pengukuhan dan penetapan fungsi kawasan hutan.
Pasal 563
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 562, Bidang Pengukuhan Kawasan Hutan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penunjukan, penataan batas, pengukuran, pemetaan dan pelaksanaan penetapan serta penetapan fungsi kawasan hutan;
b. pelaksanaan penunjukan, penataan batas, pengukuran, pemetaan dan pelaksanaan penetapan serta penetapan fungsi kawasan hutan;
c. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penunjukan, penataan batas, pengukuran, pemetaan dan pelaksanaan penetapan serta penetapan fungsi kawasan hutan.
134
Pasal 564
Bidang Pengukuhan Kawasan Hutan terdiri dari :
a. Subbidang Penunjukan Kawasan Hutan;
b. Subbidang Penetapan Kawasan Hutan.
Pasal 565
(1) Subbidang Penunjukan Kawasan Hutan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penunjukan dan paduserasi antara RTRWP dengan penunjukan kawasan hutan.
(2) Subbidang Penetapan Kawasan Hutan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penataan batas, pengukuran, pemetaan dan pelaksanaan penetapan serta penetapan fungsi kawasan hutan.
Pasal 566
Bidang Perubahan Fungsi Kawasan Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perubahan fungsi kawasan hutan dan pengolahan data mutasi kawasan hutan.
Pasal 567
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 566, Bidang Perubahan Fungsi Kawasan Hutan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang perubahan fungsi kawasan hutan dan data mutasi kawasan hutan;
b. pelaksanaan perubahan fungsi kawasan hutan dan data mutasi kawasan hutan;
c. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang perubahan fungsi kawasan hutan dan pengolahan data mutasi kawasan hutan.
Pasal 568
Bidang Perubahan Fungsi Kawasan Hutan terdiri dari :
a. Subbidang Perubahan Fungsi Kawasan Hutan I;
b. Subbidang Perubahan Fungsi Kawasan Hutan II.
135
Pasal 569
(1) Subbidang Perubahan Fungsi Kawasan Hutan I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perubahan fungsi kawasan hutan dan pengolahan data mutasi kawasan hutan di wilayah Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara;
(2) Subbidang Perubahan Fungsi Kawasan Hutan II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perubahan fungsi kawasan hutan dan pengolahan data mutasi kawasan hutan di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.
Pasal 570
Bidang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perubahan peruntukan kawasan hutan.
Pasal 571
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 570, Bidang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang perubahan peruntukan kawasan hutan;
b. pelaksanaan perubahan peruntukan kawasan hutan;
c. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang perubahan peruntukan kawasan hutan.
Pasal 572
Bidang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan terdiri dari :
a. Subbidang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan I;
b. Subbidang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan II.
Pasal 573
(1) Subbidang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pelepasan dan tukar menukar kawasan hutan di wilayah Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara;
(2) Subbidang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pelepasan dan tukar menukar kawasan hutan di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.
136
Pasal 574
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kearsipan dan pelaporan Pusat.
(2) Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Bidang Pengukuhan Kawasan Hutan.
Bagian Ketujuh
Pusat Wilayah Pengelolaan Kawasan Hutan
Pasal 575
Pusat Wilayah Pengelolaan Kawasan Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standardisasi, dan bimbingan teknis di bidang pembentukan wilayah pengelolaan hutan, penggunaan dan penyiapan areal pemanfaatan kawasan hutan.
Pasal 576
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 575, Pusat Wilayah Pengelolaan Kawasan Hutan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembentukan wilayah pengelolaan hutan, penggunaan dan penyiapan areal pemanfaatan kawasan hutan;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pembentukan wilayah pengelolaan hutan, penggunaan dan penyiapan areal pemanfaatan kawasan hutan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pembentukan wilayah pengelolaan hutan, penggunaan dan penyiapan areal pemanfaatan kawasan hutan;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pembentukan wilayah pengelolaan hutan, penggunaan dan penyiapan areal pemanfaatan kawasan hutan;
e. pelaksanaan ketatausahaan, kearsipan dan pelaporan Pusat.
Pasal 577
Pusat Wilayah Pengelolaan Kawasan Hutan terdiri dari :
a. Bidang Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan;
b. Bidang Penyiapan Areal Penggunaan Kawasan Hutan;
c. Bidang Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan.
137
Pasal 578
Bidang Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembentukan wilayah pengelolaan hutan.
Pasal 579
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 578, Bidang Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pembentukan wilayah pengelolaan hutan produksi, hutan lindung dan hutan konservasi;
b. pelaksanaan pembentukan wilayah pengelolaan hutan produksi, hutan lindung dan hutan konservasi;
c. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pembentukan wilayah pengelolaan hutan produksi, hutan lindung dan hutan konservasi.
Pasal 580
Bidang Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan terdiri dari :
a. Subbidang Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan Produksi;
b. Subbidang Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan Lindung dan Konservasi.
Pasal 581
(1) Subbidang Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan Produksi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembentukan wilayah pengelolaan hutan produksi;
(2) Subbidang Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan Lindung dan Konservasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembentukan wilayah pengelolaan hutan lindung dan hutan konservasi.
Pasal 582
Bidang Penyiapan Areal Penggunaan Kawasan Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan.
138
Pasal 583
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 582, Bidang Penyiapan Areal Penggunaan Kawasan Hutan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan;
b. pelaksanaan penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan;
c. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan;
d. pelaksanaan ketatausahaan, kearsipan dan pelaporan pusat.
Pasal 584
Bidang Penyiapan Areal Penggunaan Kawasan Hutan terdiri dari :
a. Subbidang Penyiapan Areal Penggunaan Kawasan Hutan I;
b. Subbidang Penyiapan Areal Penggunaan Kawasan Hutan II.
Pasal 585
(1) Subbidang Penyiapan Areal Penggunaan Kawasan Hutan I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan di wilayah Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara;
(2) Subbidang Penyiapan Areal Penggunaan Kawasan Hutan II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua dan melaksanakan urusan ketatausahaan, kearsipan dan pelaporan pusat.
Pasal 586
Bidang Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyiapan areal pemanfaatan kawasan hutan.
Pasal 587
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 586, Bidang Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan menyelenggarakan fungsi :
139
a. penyiapan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penyiapan areal pemanfaatan kawasan hutan;
b. pelaksanaan penyiapan areal pemanfaatan kawasan hutan;
c. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penyiapan areal pemanfaatan kawasan hutan.
Pasal 588
Bidang Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan terdiri dari :
a. Subbidang Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan I;
b. Subbidang Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan II.
Pasal 589
(1) Subbidang Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyiapan areal pemanfaatan hutan alam, hutan tanaman, wisata alam dan jasa lingkungan di wilayah Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara;
(2) Subbidang Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyiapan areal pemanfaatan hutan alam, hutan tanaman, wisata alam dan jasa lingkungan di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.
140
BAB IX
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN
Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 590
(1) Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan adalah unsur penunjang pelaksanaan tugas Departemen Kehutanan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Kehutanan.
(2) Badan penelitian dan pengembangan kehutanan dipimpin oleh seorang Kepala.
Pasal 591
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang kehutanan.
Pasal 592
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 591, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan menyelenggarakan fungsi:
a. Koordinasi, penyusunan program dan pembinaan kerjasama penelitian dan pengembangan hutan dan konservasi alam, hutan tanaman, hasil hutan, serta sosial ekonomi dan kebijakan kehutanan;
b. pelaksanaan penelitian dan pengembangan hutan dan konservasi alam, hutan tanaman, hasil hutan, serta sosial ekonomi dan kebijakan kehutanan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. evaluasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan hutan dan konservasi alam, hutan tanaman, hasil hutan, serta sosial ekonomi dan kebijakan kehutanan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d. pelaksanaan administrasi Badan.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 593
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan terdiri dari:
a. Sekretariat Badan;
b. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi alam;
141
c. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman;
d. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan;
e. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Kehutanan.
Bagian Ketiga
Sekretariat Badan
Pasal 594
Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, bimbingan teknis, supervisi, koordinasi dan konsultasi serta pelayanan administrasi di lingkungan Badan.
Pasal 595
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 594, Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan menyelenggarakan fungsi:
a. pembinaan, bimbingan teknis dan administrasi, supervisi, koordinasi dan konsultasi penyusunan rencana, program, anggaran, administrasi kepegawaian, organisasi dan tatalaksana, umum, kerjasama penelitian dan informasi;
b. pelaksanaan urusan rencana, program, dan anggaran;
c. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian, organisasi dan tatalaksana, umum, kerjasama penelitian dan informasi;
d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta pengendalian penyelenggaraan urusan di bidang rencana, program, anggaran, administrasi kepegawaian, organisasi dan tatalaksana, umum, kerjasama penelit ian dan informasi.
Pasal 596
Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan terdiri dari:
a. Bagian Program dan Anggaran;
b. Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tatalaksana;
c. Bagian Umum;
d. Bagian Kerjasama Penelitian dan Informasi.
Pasal 597
Bagian Program dan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan koordinasi penyusunan program, rencana anggaran, serta evaluasi dan pelaporan.
142
Pasal 598
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 597, Bagian Program dan Anggaran menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan program kerja penelitian dan pengembangan;
b. penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran;
c. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan.
Pasal 599
Bagian Program dan Anggaran terdiri dari:
a. Subbagian Penyusunan Program;
b. Subbagian Rencana Anggaran;
c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 600
(1) Subbagian Penyusunan Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja penelitian dan pengembangan.
(2) Subbagian Rencana Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran.
(3) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan pembangunan dan hasil penelitian dan pengembangan di bidang kehutanan.
Pasal 601
Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tatalaksana mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, penyusunan organisasi dan ketatalaksanaan.
Pasal 602
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 601, Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tatalaksana menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian;
b. penyusunan rencana kebutuhan dan pengembangan pegawai serta administrasi jabatan fungsional;
c. penyusunan organisasi dan ketatalaksanaan.
Pasal 603
Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tatalaksana terdiri dari:
a. Subbagian Administrasi Kepegawaian;
b. Subbagian Pengembangan Pegawai dan Administrasi Jabatan Fungsional;
a. Subbagian Organisasi dan Tatalaksana.
143
Pasal 604
(1) Subbagian Administrasi Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan formasi pegawai, pelaksanaan urusan tata usaha kepegawaian, kenaikan gaji berkala, pensiun pegawai, pengarsipan data pegawai, kesejahteraan pegawai, sistem informasi manajemen pegawai, daftar urut kepangkatan, cuti pegawai, pendisiplinan, penghargaan pegawai, pengurusan kartu istri, kartu suami, kartu pegawai, penetapan kepangkatan, penempatan, alih jabatan, kenaikan pangkat, pemberhentian serta pemensiunan pegawai.
(2) Subbagian Pengembangan Pegawai dan Administrasi Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan dan pengembangan pegawai dan penyiapan bahan penetapan, pengangkatan serta pembinaan jabatan fungsional.
(3) Subbagian Organisasi dan Tatalaksana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan analisis jabatan, perumusan tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja, serta evaluasi kinerja organisasi serta penyusunan tata hubungan kerja, sistem dan prosedur kerja dan pembakuan prasarana dan sarana kerja.
Pasal 605
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan tata persuratan, perlengkapan dan administrasi keuangan.
Pasal 606
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 605, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan surat menyurat dan kearsipan;
b. pelaksanaan urusan rumah tangga dan penyusunan rencana kebutuhan dan pengadaan perlengkapan;
c. pelaksanaan akutansi, verifikasi dan tindak lanjut hasil pemeriksaan.
Pasal 607
Bagian Umum terdiri dari:
a. Subbagian Tata Persuratan;
b. Subbagian Perlengkapan;
c. Subbagian Administrasi Keuangan.
Pasal 608
a. Subbagian Tata Persuratan mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, pengarsipan dan penggandaan;
b. Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas melakukan urusan perlengkapan dan rumah tangga;
144
c. Subbagian Administrasi Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan akutansi, verifikasi, penerbitan SPM, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan keuangan, penyiapan bahan pedoman, petunjuk pengelolaan keuangan, tindak lanjut hasil pemeriksaan, perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi serta pelaporan pelaksanaan anggaran.
Pasal 609
Bagian Kerjasama Penelitian dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan administrasi kerjasama penelitian, data dan informasi, serta perpustakaan di lingkungan Badan.
Pasal 610
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 609, Bagian Kerjasama Penelitian dan Informasi menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan administrasi kerjasama penelitian dalam negeri dan luar negeri;
b. pelaksanaan urusan pengelolaan data dan informasi penelitian dan pengembangan kehutanan;
c. pelaksanaan urusan pengelolaan perpustakaan.
Pasal 611
Bagian Kerjasama Penelitian dan Informasi terdiri dari:
a. Subbagian Kerjasama Penelitian;
b. Subbagian Data dan Informasi;
c. Subbagian Perpustakaan.
Pasal 612
(1) Subbagian Kerjasama Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan administrasi kerjasama penelitian dalam negeri dan luar negeri;
(2) Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan data, statistik dan penyajian informasi hasil penelitian dan pengembangan kehutanan;
(3) Subbagian Perpustakaan mempunyai tugas melakukan pengelolaan dan penyiapan bahan pembinaan perpustakaan di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.
Bagian Keempat
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Hutan dan Konservasi Alam
Pasal 613
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang hutan dan konservasi alam berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Badan.
145
Pasal 614
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 613, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan program penelitian dan pengembangan hutan dan konservasi alam;
b. pemberian pelayanan penelitian dan pengembangan hutan dan konservasi alam;
c. pelaksanaan penelitian dan pengembangan hutan dan konservasi alam;
d. evaluasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan hutan dan konservasi alam;
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat.
Pasal 615
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam terdiri dari:
a. Bidang Perencanaan Program Penelitian;
b. Bidang Pelayanan dan Evaluasi Penelitian;
c. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 616
Bidang Perencanaan Program Penelitian mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja, penyiapan bahan kerjasama penelitian, serta penyusunan anggaran penelitian.
Pasal 617
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 616, Bidang Perencanaan Program Penelitian menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan program kerja dan penyiapan bahan kerjasama penelitian;
b. penyusunan rencana anggaran penelitian.
Pasal 618
Bidang Perencanaan Program Penelitian terdiri dari:
a. Subbidang Program Penelitian;
b. Subbidang Anggaran Penelitian.
Pasal 619
(1) Subbidang Program Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program kerja, administrasi kerjasama penelitian dan pengembangan di bidang hutan dan konservasi alam;
146
(2) Subbidang Anggaran Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan anggaran kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang hutan dan konservasi alam.
Pasal 620
Bidang Pelayanan dan Evaluasi Penelitian mempunyai tugas melaksanakan urusan dokumentasi dan publikasi hasil penelitian, tindak lanjut hasil penelitian, perakitan teknologi, komunikasi dan penyaluran/diseminasi hasil penelitian, pelaksanaan perlindungan hak hasil penelitian, pengelolaan hutan penelitian/wanariset, pengelolaan kawasan hutan dengan tujuan khusus, pemberian saran kebijakan di bidang hutan dan konservasi alam, pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan.
Pasal 621
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 620, Bidang Pelayanan dan Evaluasi Penelitian menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan dan penyusunan publikasi, diseminasi serta pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan di bidang hutan dan konservasi alam.
b. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan.
Pasal 622
Bidang Pelayanan dan Evaluasi Penelitian terdiri dari:
a. Subbidang Pelayanan Penelitian;
b. Subbidang Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 623
(1) Subbidang Pelayanan Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan publikasi, dokumentasi, komunikasi dan penyaluran/diseminasi hasil penelitian, pelaksanaan seminar dan pameran, penyiapan bahan perakitan/alih teknologi, perlindungan hak hasil penelitian, pengelolaan hutan penelitian/wanariset, pengelolaan kawasan hutan dengan tujuan khusus, penyusunan saran kebijakan di bidang hutan dan konservasi alam, serta perumusan kriteria dan standar hasil penelitian.
(2) Subbidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi, pelaksanaan pemantauan dan evaluasi usulan kegiatan penelitian, evaluasi kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang hutan dan konservasi alam, serta penyusunan laporan pusat.
Pasal 624
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan urusan ketatausahaan, ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, dan perlengkapan, serta pengelolaan pengawasan laboratorium.
147
(2) Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Bidang Perencanaan Program Penelitian.
Bagian Kelima
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Hutan Tanaman
Pasal 625
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang hutan tanaman berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Badan.
Pasal 626
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 625, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan program penelitian dan pengembangan hutan tanaman;
b. pemberian pelayanan penelitian dan pengembangan hutan tanaman;
c. pelaksanaan penelitian dan pengembangan hutan tanaman;
d. evaluasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan hutan tanaman;
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat.
Pasal 627
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman terdiri dari:
a. Bidang Perencanaan Program Penelitian;
b. Bidang Pelayanan dan Evaluasi Penelitian;
c. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 628
Bidang Perencanaan Program Penelitian mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja, penyiapan bahan kerjasama penelitian, serta penyusunan anggaran penelitian.
Pasal 629
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 628, Bidang Perencanaan Program Penelitian menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan program kerja dan penyiapan bahan kerjasama penelitian;
b. penyusunan rencana anggaran penelitian.
148
Pasal 630
Bidang Perencanaan Program Penelitian terdiri dari:
a. Subbidang Program Penelitian;
b. Subbidang Anggaran Penelitian.
Pasal 631
(1) Subbidang Program Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program kerja, administrasi kerjasama penelitian dan pengembangan di bidang hutan tanaman;
(2) Subbidang Anggaran Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan anggaran kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang hutan tanaman.
Pasal 632
Bidang Pelayanan dan Evaluasi Penelitian mempunyai tugas melaksanakan urusan dokumentasi dan publikasi hasil penelitian, tindak lanjut hasil penelitian, perakitan teknologi, komunikasi dan penyaluran/diseminasi hasil penelitian, penyelenggaraan perpustakaan, pelaksanaan perlindungan hak hasil penelitian, pengelolaan hutan penelitian/wanariset, pengelolaan kawasan hutan dengan tujuan khusus, pemberian saran kebijakan di bidang hutan tanaman, pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan.
Pasal 633
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 632, Bidang Pelayanan dan Evaluasi Penelit ian menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan dan penyusunan publikasi, diseminasi serta pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan di bidang hutan tanaman.
b. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan.
Pasal 634
Bidang Pelayanan dan Evaluasi Penelitian terdiri dari: a. Subbidang Pelayanan Penelitian;
b. Subbidang Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 635
(1) Subbidang Pelayanan Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan publikasi, dokumentasi, komunikasi dan penyaluran/diseminasi hasil penelitian, pelaksanaan seminar dan pameran, penyelenggaraan perpustakaan, penyiapan bahan perakitan/alih teknologi, perlindungan hak hasil penelitian, pengelolaan hutan penelitian/wanariset, pengelolaan kawasan hutan dengan tujuan khusus, penyusunan saran kebijakan di bidang hutan tanaman, serta perumusan kriteria dan standar hasil penelitian.
149
(2) Subbidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi, pelaksanaan pemantauan dan evaluasi usulan kegiatan penelitian, evaluasi kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang hutan tanaman, serta penyusunan laporan pusat.
Pasal 636
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan urusan ketatausahaan, ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, kerumah tanggaan, dan perlengkapan, serta pengelolaan pengawasan laboratorium.
(2) Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Bidang Perencanaan Program Penelitian.
Bagian Kelima
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Hasil Hutan
Pasal 637
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang hasil hutan berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Badan.
Pasal 638
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 637, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan program penelitian dan pengembangan hasil hutan;
b. pemberian pelayanan penelitian dan pengembangan hasil hutan;
c. pelaksanaan penelitian dan pengembangan hasil hutan;
d. evaluasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan hasil hutan;
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat.
Pasal 639
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan terdiri dari:
a. Bidang Perencanaan Program Penelitian;
b. Bidang Pelayanan dan Evaluasi Penelitian;
c. Subbagian Tata Usaha.
150
Pasal 640
Bidang Perencanaan Program Penelitian mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja, penyiapan bahan kerjasama penelitian, serta penyusunan anggaran penelitian.
Pasal 641
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 640, Bidang Perencanaan Program Penelitian menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan program kerja dan penyiapan bahan kerjasama penelitian;
b. penyusunan rencana anggaran penelitian.
Pasal 642
Bidang Perencanaan Program Penelitian terdiri dari:
a. Subbidang Program Penelitian;
b. Subbidang Anggaran Penelitian.
Pasal 643
(1) Subbidang Program Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program kerja, administrasi kerjasama penelitian dan pengembangan di bidang hasil hutan;
(2) Subbidang Anggaran Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan anggaran kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang hasil hutan.
Pasal 644
Bidang Pelayanan dan Evaluasi Penelitian mempunyai tugas melaksanakan urusan dokumentasi dan publikasi hasil penelitian, tindak lanjut hasil penelitian, perakitan teknologi, komunikasi dan penyaluran/diseminasi hasil penelitian, pelaksanaan perlindungan hak hasil penelitian, pemberian saran kebijakan di bidang hasil hutan, pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan.
Pasal 645
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 644, Bidang Pelayanan dan Evaluasi Penelitian menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan dan penyusunan publikasi, diseminasi serta pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan di hasil hutan.
b. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan.
151
Pasal 646
Bidang Pelayanan dan Evaluasi Penelitian terdiri dari:
a. Subbidang Pelayanan Penelitian;
b. Subbidang Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 647
(1) Subbidang Pelayanan Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan publikasi, dokumentasi, komunikasi dan penyaluran/diseminasi hasil penelitian, pelaksanaan seminar dan pameran, penyiapan bahan perakitan/alih teknologi, perlindungan hak hasil penelitian, penyusunan saran kebijakan di bidang hasil hutan, serta perumusan kriteria dan standar hasil penelitian.
(2) Subbidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi, pelaksanaan pemantauan dan evaluasi usulan kegiatan penelitian, evaluasi kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang hasil hutan, serta penyusunan laporan pusat.
Pasal 648
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan urusan ketatausahaan, ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, dan perlengkapan, serta pengelolaan pengawasan laboratorium.
(2) Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Bidang Perencanaan Program Penelitian.
Bagian Ketujuh
Pusat Penelitian
Sosial Ekonomi dan Kebijakan Kehutanan
Pasal 649
Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan penelitian di bidang sosial ekonomi dan kebijakan kehutanan berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Badan.
Pasal 650
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 649, Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Kehutanan menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan program penelitian kebijakan sosial ekonomi dan kebijakan kehutanan;
b. pemberian pelayanan penelitian sosial ekonomi dan kebijakan kehutanan;
152
c. pelaksanaan penelitian sosial ekonomi dan kebijakan kehutanan;
d. evaluasi pelaksanaan penelitian sosial ekonomi dan kebijakan kehutanan;
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat.
Pasal 651
Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Kehutanan terdir i dari:
a. Bidang Perencanaan Program Penelitian;
b. Bidang Pelayanan dan Evaluasi Penelitian;
c. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 652
Bidang Perencanaan Program Penelitian mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja, penyiapan bahan kerjasama penelitian, serta penyusunan anggaran penelitian.
Pasal 653
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 652, Bidang Perencanaan Program Penelitian menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan program kerja dan penyiapan bahan kerjasama penelit ian;
b. penyusunan rencana anggaran penelitian.
Pasal 654
Bidang Perencanaan Program Penelitian terdiri dari:
a. Subbidang Program Penelitian;
b. Subbidang Anggaran Penelitian.
Pasal 655
(1) Subbidang Program Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program kerja, administrasi kerjasama penelitian dan pengembangan di bidang sosial ekonomi dan kebijakan kehutanan;
(2) Subbidang Anggaran Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan anggaran kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang sosial ekonomi dan kebijakan kehutanan.
153
Pasal 656
Bidang Pelayanan dan Evaluasi Penelitian mempunyai tugas melaksanakan urusan dokumentasi dan publikasi hasil penelitian, tindak lanjut hasil penelitian, perakitan teknologi, komunikasi dan penyaluran/diseminasi hasil penelitian, pelaksanaan perlindungan hak hasil penelitian, pemberian saran kebijakan di bidang sosial ekonomi dan kebijakan kehutanan, pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan.
Pasal 657
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 656, Bidang Pelayanan dan Evaluasi Penelitian menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan dan penyusunan publikasi, diseminasi serta pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan di bidang sosial ekonomi dan kebijakan kehutanan.
b. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan.
Pasal 658
Bidang Pelayanan dan Evaluasi Penelitian terdiri dari:
a. Subbidang Pelayanan Penelitian;
b. Subbidang Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 659
(1) Subbidang Pelayanan Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan publikasi, dokumentasi, komunikasi dan penyaluran/diseminasi hasil penelitian, pelaksanaan seminar dan pameran, penyiapan bahan perakitan/alih teknologi, perlindungan hak hasil penelitian, saran kebijakan di bidang sosial ekonomi dan kebijakan kehutanan, serta perumusan kriteria dan standar hasil penelitian.
(2) Subbidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi, pelaksanaan pemantauan dan evaluasi usulan kegiatan penelitian, evaluasi kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang sosial ekonomi dan kebijakan kehutanan, serta penyusunan laporan Pusat.
Pasal 660
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan urusan ketatausahaan, ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, dan perlengkapan;
(2) Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Bidang Perencanaan Program Penelitian.
154
BAB X
STAF AHLI
Pasal 661
(1) Staf Ahli adalah unsur pembantu Menteri di bidang keahlian tertentu, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.
(2) Staf Ahli mempunyai tugas memberikan telaahan mengenai masalah tertentu sesuai bidang keahliannya, yang tidak menjadi bidang tugas Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal, Badan, dan Inspektorat Jenderal.
Pasal 662
(1) Staf Ahli terdiri dari:
a. Staf Ahli Bidang Kelembagaan;
b. Staf Ahli Bidang Ekonomi;
c. Staf Ahli Bidang Lingkungan;
d. Staf Ahli Bidang Kemitraan;
d. Staf Ahli Bidang Penanganan Perkara Kehutanan.
(2) Staf Ahli dalam melaksanakan tugasnya secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Jenderal.
Pasal 663
(1) Staf Ahli Bidang Kelembagaan mempunyai tugas memberikan telaahan mengenai masalah kelembagaan dan sumberdaya manusia.
(2) Staf Ahli Bidang Ekonomi mempunyai tugas memberikan telaahan mengenai masalah ekonomi kehutanan.
(3) Staf Ahli Bidang Lingkungan mempunyai tugas memberikan telaahan mengenai masalah lingkungan hidup.
(4) Staf Ahli Bidang Kemitraan mempunyai tugas memberikan telaahan mengenai masalah kemitraan kehutanan.
(5) Staf Ahli Bidang Penanganan Perkara Kehutanan mempunyai tugas memberikan telaahan mengenai masalah perkara kehutanan.
155
BAB XI
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 664
(1) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan adalah unsur penunjang pelaksanaan tugas Departemen di bidang pendidikan dan pelatihan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal.
(2) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan dipimpin oleh seorang Kepala.
Pasal 665
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kehutanan bagi pegawai di lingkungan Departemen.
Pasal 666
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 665, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana dan program serta penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pegawai di lingkungan Departemen;
b. pengembangan tenaga kependidikan dan pelatihan, sistem dan tata cara penyelenggaraan pendidilkan dan pelatihan;
c. kerjasama pendidikan dan pelatihan;
d. pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan;
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 667
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan terdiri dari:
a. Bidang Program dan Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan;
b. Bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan;
c. Bagian Tata Usaha.
156
Pasal 668
Bidang Program dan Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program dan angggaran, evaluasi dan pelaporan, kerjasama teknik serta publikasi pendidikan dan pelatihan.
Pasal 669
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 668, Bidang Program dan Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana dan program pendidikan dan pelatihan;
b. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan rencana dan program pendidikan dan pelatihan.
Pasal 670
Bidang Program dan Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan terdiri dari:
a. Subbidang Program;
b. Subbidang Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 671
(1) Subbidang Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran pendidikan dan pelatihan, kerjasama teknik dan pengembangan program pendidikan dan pelatihan.
(2) Subbidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan penyelenggaraan, penyajian data dan informasi serta publikasi pendidikan dan pelatihan.
Pasal 672
Bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyelenggaraan dan pembinaan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan, pelatihan fungsional dan teknis.
Pasal 673
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 672, Bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan;
b. penyiapan bahan penyelengaraan pendidikan dan pelatihan fungsional dan teknis.
157
Pasal 674
Bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan terdiri dari:
a. Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan;
b. Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Fungsional dan Teknis.
Pasal 675
(1) Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyelengaraan dan pembinaan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan.
(2) Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Fungsional dan Teknis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyelengaraan pelatihan fungsional dan teknis, pengembangan sarana dan metodologi pendidikan dan pelatihan, serta pembinaan dan pengembangan tenaga fungsional.
Pasal 676
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif kepada semua unsur organisasi di lingkungan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan.
Pasal 677
Dalam melaksanaklan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 676, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. pengelolaan kepegawaian;
b. pengelolaan keuangan dan rumah tangga.
Pasal 678
Bagian Tata Usaha terdiri dari :
a. Subbagian Kepegawaian;
b. Subbagian Keuangan dan Rumah Tangga.
Pasal 679
(1) Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan administrasi kepegawaian.
158
(2) Subbagian Keuangan dan Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan administrasi keuangan, tata persuratan, kearsipan, kerumahtanggaan dan perlengkapan.
BAB XII
PUSAT BINA PENYULUHAN KEHUTANAN
Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 680
(1) Pusat Bina Penyuluhan Kehutanan adalah unsur penunjang pelaksana tugas Departemen di bidang penyuluhan kehutanan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal.
(2) Pusat Bina Penyuluhan Kehutanan dipimpin oleh seorang Kepala.
Pasal 681
Pusat Bina Penyuluhan Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan dan pembinaan penyuluhan serta pemberdayaan masyarakat berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 682
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 681, Pusat Bina Penyuluhan Kehutanan menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan rencana dan program penyuluhan kehutanan yang meliputi penyusunan rencana, program, evaluasi dan pelaporan, pengembangan metode dan materi penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat;
b. pembinaan dan pelayanan kegiatan penyuluhan serta pemberdayaan masyarakat;
c. pelaksanaan urusan tata usaha Pusat.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 683
Pusat Bina Penyuluhan Kehutanan terdiri dari:
a. Bidang Program dan Evaluasi Penyuluhan;
b. Bidang Pelayanan Penyuluhan;
c. Subbagian Tata Usaha.
159
Pasal 684
Bidang Program dan Evaluasi Penyuluhan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rencana dan program, kerjasama teknik, penyusunan dan pengembangan metode dan materi penyuluhan dalam pemberdayaan masyarakat, serta evaluasi dan pelaporan.
Pasal 685
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 684, Bidang Program dan Evaluasi Penyuluhan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana dan program, pengembangan metode dan materi dalam pemberdayaan masyarakat, serta kerjasama teknik penyuluhan;
b. penyiapan pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan pelaksanaan pembinaan penyuluhan kehutanan dan pemberdayaan masyarakat.
Pasal 686
Bidang Program dan Evaluasi Penyuluhan terdiri dari:
a. Subbidang Program;
b. Subbidang Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 687
(1) Subbidang Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran, bimbingan perencanaan, pengembangan metode dan materi, serta kerjasama teknik dalam dan luar negeri, penyuluhan kehutanan dan pemberdayaan masyarakat.
(2) Subbidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan supervisi dan evaluasi serta penyusunan laporan penyuluhan kehutanan dan pemberdayaan masyarakat.
Pasal 688
Bidang Pelayanan Penyuluhan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pelayanan teknis penyuluhan, pengembangan tenaga dan sarana penyuluhan serta penguatan kelembagaan masyarakat dalam rangka efisiensi dan efektivitas penyuluhan kehutanan dan pemberdayaan masyarakat.
Pasal 689
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 688, Bidang Pelayanan Penyuluhan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bimbingan pelaksanaan kegiatan penyuluhan, pendampingan dan
kemitraan, penyuluh swadaya, penguatan kelembagaan dan pemberdayaan masyarakat;
160
b. penyiapan penyusunan rencana kebutuhan, perangkat lunak untuk penilaian angka kredit dan pembinaan tenaga fungsional penyuluh serta pengembangan sarana penyuluhan.
Pasal 690
Bidang Pelayanan Penyuluhan terdiri dari:
a. Subbidang Bimbingan Penyuluhan;
b. Subbidang Pengembangan Tenaga Penyuluh.
Pasal 691
(1) Subbidang Bimbingan Penyuluhan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan bimbingan pelaksanaan penyuluhan, pendampingan dan kemitraan, dan penguatan kelembagaan dan pemberdayaan masyarakat serta pengembangan penyuluh kehutanan swadaya masyarakat.
(2) Subbidang Pengembangan Tenaga Penyuluh mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan tenaga penyuluh, perangkat lunak untuk penilaian angka kredit, pembinaan administrasi dan teknis tenaga fungsional penyuluh serta pengembangan sarana penyuluhan kehutanan.
Pasal 692
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan Pusat Bina Penyuluhan Kehutanan.
(2) Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Bidang Pelayanan Penyuluhan.
BAB XIII
PUSAT STANDARDISASI DAN LINGKUNGAN KEHUTANAN
Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 693
(1) Pusat Standardisasi dan Lingkungan Kehutanan adalah unsur penunjang pelaksana tugas Departemen di bidang standardisasi dan lingkungan kehutanan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal.
(2) Pusat Standardisasi dan Lingkungan Kehutanan dipimpin oleh seorang Kepala.
161
Pasal 694
Pusat Standardisasi dan Lingkungan Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan standardisasi, sertifikasi dan perumusan kebijakan pengendalian kerusakan lingkungan kehutanan berdasarkan peraturan perundang-udangan yang berlaku.
Pasal 695
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 694, Pusat Standardisasi dan Lingkungan Kehutanan menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan rencana dan program pembinaan di bidang standardisasi dan lingkungan kehutanan yang meliputi standardisasi produk dan jasa kehutanan, proses pengelolaan hutan dan pengendalian kerusakan lingkungan hutan;
b. pembinaan kerjasama di bidang standardisasi dan lingkungan kehutanan;
c. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 696
Pusat Standardisasi dan Lingkungan Kehutanan terdiri dari:
a. Bidang Perumusan Standar;
b. Bidang Penerapan Standar dan Evaluasi Lingkungan;
c. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 697
Bidang Perumusan Standar mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan standar produk dan jasa kehutanan serta proses pengelolaan hutan.
Pasal 698
Dalam melaksankan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 697, Bidang Perumusan Standar menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan standar produk dan jasa kehutanan;
b. penyiapan perumusan standar proses pengelolaan hutan.
Pasal 699
Bidang Perumusan Standar terdiri dari:
a. Subbidang Perumusan Standar Produk;
b. Subbidang Perumusan Standar Proses.
162
Pasal 700
(1) Subbidang Perumusan Standar Produk mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan standar produk kehutanan.
(2) Subbidang Perumusan Standar Proses mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan standar proses pengelolaan hutan.
Pasal 701
Bidang Penerapan Standar dan Evaluasi Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan penerapan standar dan evaluasi kerusakan lingkungan kehutanan.
Pasal 702
Dalam melaksankan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 701, Bidang Penerapan Standar dan Evaluasi Lingkungan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan penerapan standar dan sertifikasi produk kehutanan dan
proses pengelolaan hutan;
b. pemberian informasi dan penyiapan bahan kerjasama di bidang standardisasi dan sertifikasi serta evaluasi pengendalian kerusakan lingkungan.
Pasal 703
Bidang Penerapan Standar dan Lingkungan terdiri dari:
a. Subbidang Penerapan Standar;
b. Subbidang Evaluasi Pengendalian Lingkungan.
Pasal 704
(1) Subbidang Penerapan Standar mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kerjasama standardisasi, penerapan sertifikasi produk kehutanan dan proses pengelolaan hutan.
(2) Subbidang Evaluasi Pengendalian Lingkungan mempunyai tugas melakukan pemberian informasi dan penyiapan bahan kerjasama serta evaluasi pengendalian kerusakan lingkungan kehutanan.
Pasal 705
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, dan pelaporan Pusat.
(2) Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Bidang Perumusan Standar.
163
BAB XIV
PUSAT INFORMASI KEHUTANAN
Bagian Pertama
Susunan, Tugas dan Fungsi
Pasal 706
(1) Pusat informasi kehutanan adalah unsur penunjang pelaksana tugas Departemen di bidang informasi kehutanan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Kehutanan melalui Sekretaris Jenderal.
(2) Pusat informasi kehutanan dipimpin oleh seorang Kepala.
Pasal 707
Pusat Informasi Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan analisis informasi dan pengembangan kerjasama informasi kehutanan.
Pasal 708
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 707, Pusat Informasi Kehutanan menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan rencana dan program pembinaan dan pengembangan informasi kehutanan yang meliputi analisis dan penyajian informasi, dan jaringan kerjasama;
b. pembinaan hubungan kerjasama informasi dengan instansi pemerintah, lembaga negara, dan lembaga swadaya masyarakat;
c. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 709
Pusat Informasi Kehutanan terdiri dari;
a. Bidang Analisis dan Penyajian Informasi;
b. Bidang Kerjasama Informasi;
c. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 710
Bidang Analisis dan Penyajian Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan analisis dan penyajian informasi.
164
Pasal 711
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 710, Bidang Analisis dan Penyajian Informasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan analisis informasi;
b. penyiapan bahan penyajian informasi.
Pasal 712
Bidang Analisis dan Penyajian Informasi terdiri dari:
a. Subbidang Analisis;
b. Subbidang Penyajian.
Pasal 713
(1) Subbidang Analisis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis dan pengolahan informasi.
(2) Subbidang Penyajian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyajian informasi.
Pasal 714
Bidang Kerjasama Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pengembangan jaringan dan pembinaan hubungan kerjasama dengan instansi pemerintah dan non pemerintah.
Pasal 715
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 714, Bidang Kerjasama Informasi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan pengembangan jaringan kerja sama dengan instansi pemerintah
dan non pemerintah;
b. penyiapan bahan pembinaan hubungan kerja sama dengan instansi pemerintah dan non pemerintah.
Pasal 716
Bidang Kerjasama Informasi terdiri dari:
a. Subbidang Kerjasama Dengan Instansi Pemerintah;
b. Subbidang Kerjasama Dengan Instansi Non Pemerintah.
Pasal 717
(1) Subbidang Kerjasama Dengan Instansi Pemerintah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan jaringan kerjasama dan pembinaan hubungan kerjasama dengan instansi pemerintah.
165
(2) Subbidang Kerjasama Dengan Instansi Non Pemerintah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan jaringan kerja dan pembinaan hubungan kerjasama dengan instansi non pemertintah.
Pasal 718
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, dan pelaporan Pusat.
(2) Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Bidang Kerjasama Informasi.
BAB XV
PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN REGIONAL
Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 719
(1) Pusat Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional adalah unsur penunjang pelaksanaan tugas Departemen yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal.
(2) Pusat Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional dipimpin oleh seorang Kepala.
Pasal 720
Pusat Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, pemberian bimbingan, pemantauan dan evaluasi pembangunan kehutanan regional.
Pasal 721
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 720, Pusat Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana dan program Pusat;
b. Koordinasi, sinkronisasi, pemberian bimbingan, pemantauan dan evaluasi di bidang perencanaan pembangunan kehutanan di tingkat regional;
c. Koordinasi, sinkronisasi, pemberian bimbingan, pemantauan dan evaluasi di bidang pengelolaan hutan di tingkat regional;
d. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
166
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 722
Pusat Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional, terdiri dari : a. Bidang Bina Perencanaan Kehutanan; b. Bidang Bina Pengelolaan Hutan; c. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 723
Bidang Bina Perencanaan Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi, sinkronisasi, pemberian bimbingan, pemantauan dan evaluasi perencanaan kehutanan di tingkat regional.
Pasal 724
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 723, Bidang Bina Perencanaan Kehutanan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi, sinkronisasi, pemberian bimbingan, pemantauan dan evaluasi perencanaan inventarisasi, pengukuhan, penatagunaan kawasan dan pemanfaatan hutan di tingkat regional;
b. penyiapan koordinasi, sinkronisasi, pemberian bimbingan, pemantauan dan evaluasi perencanaan rehabilitasi hutan dan konservasi alam di tingkat regional;
c. penyusunan rencana dan program Pusat.
Pasal 725
Bidang Bina Perencanaan Kehutanan terdiri dari :
a. Subbidang Perencanaan Pengukuhan, Penatagunaan dan Pemanfaatan Hutan;
b. Subbidang Perencanaan Rehabilitasi Hutan dan Konservasi Alam.
Pasal 726
(1) Subbidang Perencanaan Pengukuhan, Penatagunaan dan Pemanfaatan Hutan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, sinkronisasi, pemberian bimbingan, pemantauan dan evaluasi perencanaan inventarisasi, pengukuhan, penatagunaan kawasan hutan dan pemanfaatan hutan di tingkat regional serta penyusunan rencana dan program pusat.
(2) Subbidang Perencanaan Rehabilitasi Hutan dan Konservasi Alam mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, sinkronisasi, pemberian bimbingan, pemantauan dan evaluasi perencanaan rehabilitasi hutan dan konservasi alam di tingkat regional.
167
Pasal 727
Bidang Bina Pengelolaan Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi, sinkronisasi, pemberian bimbingan, pemantauan dan evaluasi pengelolaan hutan di tingkat regional.
Pasal 728
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 727, Bidang Bina Pengelolaan Hutan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi, sinkronisasi, pemberian bimbingan, pemantauan dan evaluasi, penataan dan pemanfaatan hutan di tingkat regional;
b. penyipan koordinasi, sinkronisasi, pemberian bimbingan, pemantauan dan evaluasi rehabilitasi hutan dan konservasi alam di tingkat regional;
c. penyiapan pelaporan Pusat.
Pasal 729
Bidang Bina Pengelolaan Hutan terdiri dari : a. Subbidang Pembinaan Penataan dan Pemanfaatan Hutan;
b. Subbidang Pembinaan Rehabilitasi Hutan dan Konservasi Alam.
Pasal 730
(1) Subbidang Pembinaan Penataan dan Pemanfaatan Hutan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, sinkronisasi, pemberian bimbingan, pemantauan dan evaluasi penataan dan pemanfaatan hutan di tingkat regional, serta penyiapan bahan pelaporan pusat.
(2) Subbidang Pembinaan Rehabilitasi Hutan dan Konservasi Alam mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, sinkronisasi, pemberian bimbingan, pemantauan dan evaluasi rehabilitasi hutan dan konsrrvasi alam di tingkat regional.
Pasal 731
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan dan pelaporan Pusat.
(2) Subbagian Tata Usaha secara adminis tratif dan fungsional dibina oleh Kepala Bidang Bina Perencanaan Kehutanan.
168
BAB XVI
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 732
Pada lingkungan Departemen Kehutanan dapat dibentuk kelompok jabatan fungsional sesuai kebutuhan.
Pasal 733
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 734
(1) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 733, terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.
(2) Masing-masing kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh Kepala Unit Organisasi.
(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB XVII
TATA KERJA
Pasal 735
Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan satuan organisasi lingkup Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal, Inspektorat Jenderal dan Badan di lingkungan Departemen wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi di lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di dalam Departemen serta dengan instansi lain di luar Departemen sesuai dengan tugas masing-masing.
Pasal 736
Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi pelaksanaan tugas bawahan masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan pelaksanaan tugas, wajib mengambil langkah-langkah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 737
Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.
169
Pasal 738
Para Kepala Biro/Pusat, Sekretaris Direktorat Jenderal, Sekretaris Inspektorat Jenderal, dan Sekretaris Badan, menyampaikan laporan kepada pimpinan unit Eselon I masing-masing, selanjutnya Sekretaris Jenderal menyusun laporan Departemen.
Pasal 739
Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.
Pasal 740
Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk menyusun laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan.
Pasal 741
Dalam melakukan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dibantu oleh Kepala Satuan Organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan wajib mengadakan rapat berkala.
BAB XVIII
UNIT PELAKSANA TEKNIS
Pasal 742
(1) Di lingkungan Departemen dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Rumusan tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan oleh Menteri setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara.
BAB XIX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 743
Para pejabat struktural di lingkungan Inspektorat Jenderal yang dialihkan ke jabatan fungsional Auditor tetap mendapat tunjangan struktural dan fasilitas lainnya seperti semula, sampai dengan tunjangan fungsional Auditor dimaksud ditetapkan dan dibayarkan.
170
Pasal 744
Perubahan atas susunan organisasi dan tata kerja menurut Keputusan ini ditetapkan oleh Menteri setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara.
BAB XX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 745
Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, maka Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 123/Kpts-II/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan jo Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 410/Kpts-II/2003 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 123/Kpts-II/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 746
Peraturan Menteri Kehutanan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan : di JAKARTA
pada tanggal : 6 Mei 2005
MENTERI KEHUTANAN,
ttd
H.M.S. KABAN, SE., M.Si.
Lampiran: STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN KEHUTANAN
MENTERI KEHUTANAN
DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI LAHAN
DAN PERHUTANAN SOSIAL
DIREKTORAT JENDERAL BINA PRODUKSI
KEHUTANAN
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
KEHUTANAN
SEKRETARIAT JENDERAL
BADAN PLANOLOGI KEHUTANAN
INSPEKTORAT JENDERAL
STAF AHLI MENTERI :
1. BIDANG KELEMBAGAAN 2. BIDANG EKONOMI 3. BIDANG LINGKUNGAN 4. BIDANG KEMITRAAN 5. BIDANG PENANGANAN
PERKARA KEHUTANAN
LAMPIRAN 1.a. STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN KEHUTANAN
SEKRETARIAT
JENDERAL
BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN
BIRO KEPEGAWAIAN
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
BIRO KERJA SAMA LUAR NEGERI
BIRO UMUM
LAMPIRAN 1.b. STRUKTUR ORGANISASI PUSAT DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEHUTANAN
MENTERI
KEHUTANAN
PUSAT PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN KEHUTANAN
PUSAT BINA
PENYULUHAN KEHUTANAN
PUSAT STANDARDISASI & LINGKUNGAN
PUSAT INFORMASI
KEHUTANAN
PUSAT PENGENDALIAN &
PEMBANGUNAN KEHUTANAN
REGIONAL I - IV
SEKRETARIAT
JENDERAL
Lampiran Bab III-1. STRUKTUR ORGANISASI BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN
BIRO PERENCANAAN DAN
KEUANGAN
BAGIAN PERBENDAHARAAN DAN PENERIMAAN NEGARA
BUKAN PAJAK
BAGIAN AKUNTANSI DAN
VERIFIKASI
SUBBAGIAN PENYUSUNAN
PROGRAM DAN ANGGARAN I
BAGIAN PROGRAM DAN
ANGGARAN
SUBBAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN II
SUBBAGIAN PERBENDAHARAAN
SUBBAGIAN AKUNTANSI DAN
LAPORAN KEUANGAN I
SUBBAGIAN EVALUASI I
SUBBAGIAN EVALUASI II
SUBBAGIAN PELAPORAN SUBBAGIAN
TATA USAHA BIRO
SUBBAGIAN VERIFIKASI
SUBBAGIAN PENGELOLAAN
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK DAN
HIBAH NEGARA
SUBBAGIAN PENGELOLAAN
HUTANG & PIUTANG NEGARA
SUBBAGIAN AKUNTANSI DAN
LAPORAN KEUANGAN II
BAGIAN EVALUASI DAN
LAPORAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Lampiran Bab III-2. STRUKTUR ORGNISASI BIRO KEPEGAWAIAN
BIRO KEPEGAWAIAN
BAGIAN MUTASI
PEGAWAI
BAGIAN TATA USAHA
KEPEGAWAIAN
SUBBAGIAN RENCANA DAN PROGRAM
KEPEGAWAIAN
BAGIAN PERENCANAAN DAN
PENGEMBANGAN KEPEGAWAIAN
BAGIAN ADMINISTRASI JABATAN
FUNGSIONAL
SUBBAGIAN PENGEMBANGAN
PEGAWAI
SUBBAGIAN KEPANGKATAN
SUBBAGIAN MUTASI JABATAN
SUBBAGIAN TATA NASKAH
PEGAWAI
SUBBAGIAN DATA DAN INFORMASI
KEPEGAWAIAN
SUBBAGIAN ADMINISTRASI PENILAIAN
ANGKA KREDIT
SUBBAGIAN EVALUASI JABATAN
FUNGSIONAL
SUBBAGIA N TATA USAHA BIRO
SUBBAGIAN KARIER PEGAWAI
SUBBAGIAN PENGANGKTATAN, PEMBER-
HENTIAN DAN PESIUN PEGAWAI
SUBBAGIAN DISIPLIN DAN
KESEJAHTERAAN PEGAWAI
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Lampiran Bab III-3. STRUKTUR ORGANISASI BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
BAGIAN PENELAAHAN HUKUM
BAGIAN DOKUMENTASI DAN BANTUAN HUKUM
SUBBAGIAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN I
BAGIAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
BAGIAN KELEMBAGAAN
SUBBAGIAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN II
SUBBAGIAN PENELAAHAN HUKUM I
SUBBAGIAN PENELAAHAN HUKUM II
SUBBAGIAN BANTUAN HUKUM II
SUBBAGIAN BANTUAN HUKUM III
SUBBAGIAN ORGANISASI DAN TATALAKSANA I
SUBBAGIAN ORGANISASI DAN TATALAKSANA II
SUBBAGIAN TATA USAHA BIRO
SUBBAGIAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN III
SUBBAGIAN PENELAAHAN HUKUM III
SUBBAGIAN BANTUAN HUKUM I
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Lampiran Bab III-4. STRUKTUR ORGANISASI BIRO KERJASAMA LUAR NEGERI
BIRO KERJASAMA LUAR NEGERI
BAGIAN KERJASAMA
MULTILATERAL
BAGIAN KERJASAMA TEKNIK
SUBBAGIAN KERJASAMA BILATERAL WIL.AMERIKA & EROPA
BAGIAN KERJASAMA BILATERAL
DAN REGIONAL
BAGIAN PROMOSI INVESTASI & KERJASA-
MA PERDAGANGAN INTERNASIONAL
SUBBAGIAN KERJASAMA REGIONAL WIL.ASIA,AFRIKA,DAN
AUSTRALIA
SUBBAGIAN PERSERIKATAN
BANGSA-BANGSA
SUBBAGIAN KERJASAMA BADAN-BADAN
KHUSUS PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA DAN NON PERSERIKATAN BANGSA-
BANGSA
SUBBAGIAN PENYIAPAN PROYEK KERJASAMA TEKNIK
SUBBAGIAN KOORDINASI PROYEK KERJASAMA TEKNIK
SUBBAGIAN PROMOSI INVESTASI
SUBBAGIAN KERJASAMA
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
SUBBAGIAN TATA USAHA BIRO SUBBAGIAN
KERJASAMA REGIONAL
SUBBAGIAN TINDAK LANJUT KON-
VENSI INTERNASIONAL
SUBBAGIAN KOORDINASI PROYEK
KERJASAMA INTERNASIO-NAL ORGANISASI NON
PEMERINTAH
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Lampiran Bab III-5. STRUKTUR ORGANISASI BIRO UMUM
BIRO U M U M
BAGIAN TATA USAHA PIMPINAN
BAGIAN RUMAH TANGGA
SUBBAGIAN PERSURATAN
BAGIAN TATA USAHA
DEPARTEMEN
BAGIAN PERLENGKAPAN
SUBBAGIAN PENGGANDAAN
SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN
DAN GAJI
SUBBAGIAN ANGKUTAN DAN
PERJALANAN DINAS
SUBBAGIAN PERENCANAAN DAN
PENGADAAN KEBUTUHAN
SUBBAGIAN INVENTARISASI DAN
PENGHAPUSAN
SUBBAGIAN SARANA KHUSUS
SUBBAGIAN KEARSIPAN DAN DOKUMENTASI
SUBBAGIAN PROTOKOL
SUBBAGIAN URUSAN DALAM
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SUBBAGIAN TATA USAHA
STAF AHLI MENTERI
SUBBAGIAN TATA USAHA
SEKRETARIAT JENDERAL
SUBBAGIAN TATA USAHA MENTERI
Lampiran 2. STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN
KONSERVASI ALAM
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA
LINGKUNGAN DAN WISATA ALAM
DIREKTORAT PENYIDIKAN DAN PERLINDUNGAN
HUTAN
DIREKTORAT KONSERVASI
KEANEKARAGAMAN HAYATI
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
DIREKTORAT KONSERVASI
KAWASAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS
DIREKTORAT PENGENDALIAN KEBAKARAN
HUTAN
Lampiran Bab IV-1. STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
PHKA
SUBBAGIAN PROGRAM
BAGIAN PROGRAM DAN
ANGGARAN
SUBBAGIAN ANGGARAN
SUBBAGIAN EVALUASI & PELAPORAN
SUBBAGIAN ADMINISTRASI
KEUANGAN
SUBBAGIAN KERJASAMA
SUBBAGIAN DATA DAN
TATA PERSURATAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN
PERLENGKAPAN
SUBBAGIAN PENGEMBANGAN PEGA-
WAI & ADMINISTRASI JABATAN FUNGSIONAL
SUBBAGIA N PERLENGKAPAN
SUBBAGIAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
BAGIAN HUKUM DAN ORGANISASI
SUBBAGIAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
SUBBAGIAN PERTIMBANGAN
DAN BANTUAN HUKUM
SUBBAGIAN ORGANISASI DAN
TATA LAKSANA
BAGIAN EVALUASI, PELAPORAN
DAN ADMINISTRASI KEUANGAN
Lampiran Bab IV-2. STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT PENYIDIKAN DAN PERLINDUNGAN HUTAN
DIREKTORAT PENYIDIKAN DAN
PERLINDUNGAN HUTAN
SUB DIREKTORAT PENYIDIKAN DAN
PERLINDUNGAN WILAYAH I
SUB DIREKTORAT PROGRAM, EVALUASI DAN LAPORAN PENYIDIKAN DAN
PERLINDUNGAN
SUB DIREKTORAT SARANA & PRASARANA
PERLINDUNGAN
SEKSI PROGRAM
SEKSI ILLEGAL LOGGING &
PERAMBAHAN HUTAN WILAYAH I
SEKSI POLISI KEHUTANAN
SEKSI PENGEMBANGAN
SUBBAGIAN TATA USAHA
SUB DIREKTORAT POLISI KEHUTANAN DAN
PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
SEKSI PENDAYAGUNAAN
SEKSI EVALUASI
SEKSI TUMBUHAN DAN SATWA LIAR DAN KEBAKARAN
WILAYAH I
SEKSI PENYIDIK PEGAWAI
NEGERI SIPIL
SUB DIREKTORAT PENYIDIKAN DAN
PERLINDUNGAN WILAYAH II
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKSI ILLEGAL LOGGING &
PERAMBAHAN HUTAN WILAYAH II
SEKSI TUMBUHAN DAN SATWA LIAR DAN KEBAKARAN
WILAYAH II
Lampiran Bab IV-3. STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN
DIREKTORAT PENGENDALIAN
KEBAKARAN HUTAN
SUB DIREKTORAT PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN DAMPAK
SUB DIREKTORAT
PEMADAMAN
SUB DIREKTORAT PROGRAM & EVALUASI
PENGENDALIAN
SUB DIREKTORAT TENAGA DAN SARANA
PRASARANA
SEKSI
PROGRAM
SEKSI
TENAGA
SEKSI
EVALUASI
SUBBAGIAN TATA USAHA
SEKSI SARANA DAN PRA
SARANA
SEKSI
PENCEGAHAN
SEKSI
DAMPAK
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKSI PEMADAMAN
WILAYAH I
SEKSI PEMADAMAN
WILAYAH II
Lampiran Bab IV-4. STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT KONSERVASI KAWASAN
DIREKTORAT KONSERVASI KAWASAN
SUB DIREKTORAT KAWASAN
PELESTARIAN ALAM DAN TAMAN BURU
SUB DIREKTORAT PEMOLAAN DAN
PENGEMBANGAN
SEKSI PEMOLAAN
SEKSI PENGEMBANGAN
SUBBAGIAN TATA USAHA
SEKSI TAMAN NASIONAL
SEKSI TAMAN WISATA ALAM, TAMAN HUTAN RAYA
DAN TAMAN BURU
SUB DIREKTORAT KAWASAN SUAKA ALAM
DAN HUTAN LINDUNG
SEKSI CAGAR ALAM
SEKSI SUAKA MARGASATWA DAN HUTAN LINDUNG
SUB DIREKTORAT LAHAN BASAH ,
KONSERVASI LAUT DAN EKOSISTEM ESENSIAL
SEKSI LAHAN BASAH,
KONSERVASI LAUT DAN EKOSISTEM ESENSIAL
WILAYAH I
SEKSI LAHAN BASAH,
KONSERVASI LAUT DAN EKOSISTEM ESENSIAL
WILAYAH II
SEKSI PENGEMBANGAN
SISTEM INFORMASI
SEKSI ANALISIS DATA DAN
PUBLIKASI
SUB DIREKTORAT INFORMASI
KONSERVASI ALAM
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Lampiran Bab IV-5. STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI
DIREKTORAT KONSERVASI KEANEKA-
RAGAMAN HAYATI
SUBDIREKTORAT PENANGKARAN
JENIS
SUBDIREKTORAT LEMBAGA KONSERVASI
DAN PERBURUAN
SUBDIREKTORAT KONSERVASI JENIS DAN
GENETIK
SUBDIREKTORAT K O N V E N S I
SEKSI PEMBINAAN POPULASI
SEKSI LEMBAGA
KONSERVASI
SEKSI PEREDARAN
DALAM NEGERI
SEKSI C I T E S
SEKSI PELESTARIAN
PEMANFAATAN
SEKSI PERBURUAN
SEKSI PEREDARAN
LUAR NEGERI
SUBBAGIAN TATA USAHA
SUBDIREKTORAT TERTIB PEREDARAN
SEKSI NON CITES
SEKSI PENGEMBANGAN
SEKSI PEMANTAUAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Lampiran Bab IV-6. STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN DAN WISATA ALAM
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA
LINGKUNGAN DAN WISATA ALAM
SUB DIREKTORAT PEMANFAATAN
JASA LINGKUNGAN
SUB DIREKTORAT PEMANFAATAN WISATA ALAM
SUB DIREKTORAT PENGEMBANGAN
JASA LINGKUNGAN DAN WISATA ALAM
SUB DIREKTORAT PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
SEKSI PENGEMBANGAN
JASA LINGKUNGAN
SEKSI PEMANFAATAN DI TAMAN NASIONAL
SEKSI PENGEMBANGAN
SEKSI PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT LINGKUP KAWASAN PELESTARIAN ALAM
SEKSI PENGEMBANGAN
WISATA ALAM
SEKSI PEMANFAATAN DI NON
TAMAN NASIONAL
SEKSI PEMANTAUAN
SUBBAGIAN TATA USAHA
SUB DIREKTORAT BINA CINTA ALAM
SEKSI PEMANFAATAN DI
KAWASAN KONSERVASI
SEKSI PEMANFAATAN DI NON
KAWASAN KONSERVASI
SEKSI PEMBERDAYAAN MASYA-
RAKAT LINGKUP KAWASAN SUAKA ALAM
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Lampiran 3. STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL
DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI LAHAN DAN
PERHUTANAN SOSIAL
DIREKTORAT
BINA REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN
DIREKTORAT
PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
DIREKTORAT
PERBENIHAN TANAMAN HUTAN
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
DIREKTORAT
BINA PERHUTANAN SOSIAL
UNIT PELAKSANA TEKNIS
Lampiran Bab V-1. STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL
SEKRETARI AT DIREKTORAT JENDERAL
REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL
BAGIAN EVALUASI DAN PELAPORAN
BAGIAN KEPEGAWAIAN, HUKUM
DAN ORGANISASI
SUBBAGIAN PROGRAM DAN PERENCANAAN
BAGIAN PROGRAM DAN
ANGGARAN
BAGIAN U M U M
SUBBAGIAN PENYUSUNAN
ANGGARAN
SUBBAGIAN EVALUASI PROGRAM
SUBBAGIAN DATA DAN STATISTIK
SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN
SUBBAGIAN H U K UM
SUBBAGIAN TATA
PERSURATAN
SUBBAGIAN PERLENGKAPAN
SUBBAGIAN ADMINISTRASI
KEUANGAN
SUBBAGIAN K ERJASAMA
SUBBAGIAN PELAPORAN
SUBBAGIAN ORGANISASI DAN
TATALAKSANA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Lampiran Bab V-2. STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
DIREKTORAT PENGELOLAAN DAERAH
ALIRAN SUNGAI
SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
SUBDIREKTORAT PEMBINAAN PENGELOLAAN
DAERAH ALIRAN SUNGAI
SUBDIREKTORAT PEMOLAAN PENGELOLAAN
DAERAH ALIRAN SUNGAI
SEKSI DATA DAN INFORMASI
SEKSI PEMBINAAN KEBIJAKAN
PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
SEKSI PEMANTAUAN DAN EVALUASI BIOFISIK
SEKSI PERENCANAAN
PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
SEKSI PEMBINAAN PELAKSANAAN
PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
SEKSI PEMANTAUAN DAN EVALUASI
SOSIAL EKONOMI
SUBBAGIAN TATA USAHA
SUBDIREKTORAT EVALUASI PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
SEKSI KAJIAN KELEMBAGAAN
PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
SEKSI FORMULASI KELEMBAGAAN
PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Lampiran Bab V-3. STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT BINA REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN
DIREKTORAT BINA REHABILITASI HUTAN
DAN LAHAN
SUBDIREKTORAT REBOISASI
SUBDIREKTORAT PENGELOLAAN
HUTAN MANGROVE
SEKSI DATA DAN INFORMASI
SUBDIREKTORAT PEMOLAAN REHABILITASI
HUTAN DAN LAHAN
SUBDIREKTORAT KONSERVASI TANAH & REKLAMASI HUTAN
SEKSI REBOISASI HUTAN
LINDUNG DAN KONSERVASI
SEKSI REHABILITASI
HUTAN MANGROVE
SEKSI KONSERVASI TANAH
SEKSI REKLAMASI HUTAN
SEKSI PERENCANAAN
REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN
SEKSI REBOISASI HUTAN
PRODUKSI
SEKSI PEMANFAATAN
HUTAN MANGROVE
SUBBAGIAN TATA USAHA
SUBDIREKTORAT PENGHIJAUAN
SEKSI HUTAN RAKYAT
SEKSI HUTAN KOTA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Lampiran Bab V-4. STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT BINA PERHUTANAN SOSIAL
DIREKTORAT BINA PERHUTANAN
SOSIAL
SUBDIREKTORAT PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
SUBDIREKTORAT PEMOLAAN
PERHUTANAN SOSIAL
SUBDIREKTORAT BINA KELEMBAGAAN
PERHUTANAN SOSIAL
SUBDIREKTORAT KEMITRAAAN
PERHUTANAN SOSIAL
SEKSI IDENTIFIKASI
KELEMBAGAAN
SEKSI PERENCANAAN
PERHUTANAN SOSIAL
SEKSI USAHA HASIL HUTAN
KAYU
SEKSI KEMITRAAN LEMBAGA
USAHA
SEKSI BIMBINGAN
KELEMBAGAAN
SEKSI DATA DAN INFORMASI
SEKSI USAHA HASIL HUTAN
BUKAN KAYU
SUBBAGIAN TATA USAHA
SUBDIREKTORAT BINA USAHA
PERHUTANAN SOSIAL
SEKSI KEMITRAAN LEMBAGA
SWADAYA
SEKSI KAJIAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
SEKSI FORMULASI
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Lampiran Bab V-5. STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN HUTAN
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN
HUTAN
SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN
SUMBER BENIH
SUBDIREKTORAT PEMOLAAN
PERBENIHAN
SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN
USAHA PERBENIHAH
SEKSI PENGEMBANGAN
USAHA PERBENIHAN
SEKSI PERENCANAAN
PERBENIHAN TANAMAN HUTAN
SEKSI PEMBINAAN
PEREDARAN BENIH
SEKSI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PERBENIHAN
SEKSI DATA DAN INFORMASI
SEKSI EVALUASI
PEREDARAN BENIH
SUBBAGIAN TATA USAHA
SUBDIREKTORAT PENGENDALIAN
PEREDARAN BENIH
SEKSI SUMBER
BENIH
SEKSI PEMBIBITAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Lampiran 4. STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA PRODUKSI
KEHUTANAN
DIREKTORAT BINA
PENGEMBANGAN HUTAN ALAM
DIREKTORAT BINA
PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN
DIREKTORAT BINA RENCANA PEMANFAATAN
HUTAN PRODUKSI
DIREKTORAT BINA PENGOLAHAN DAN PEMASARAN
HASIL HUTAN
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
DIREKTORAT BINA IURAN
KEHUTANAN DAN PEREDARAN HASIL
HUTAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS
Lampiran Bab VI-1. STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
BPK
BAGIAN KEPEGAWAIAN, ORG. DAN TATALAKSANA
BAGIAN HUKUM DAN
HUMAS
SUBBAGIAN PROGRAM DAN
ANGGARAN
BAGIAN PROGRAM DAN
PELAPORAN
BAGIAN U M U M
SUBBAGIAN EVALUASI DAN PELAPORAN
SUBBAGIAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
SUBBAGIAN PENGEMB. PEG. &
ADM. JABFUNG
SUBBAGIAN PERATURAN PER-
UNDANG2AN
SUBBAGIAN PERTIMBANGAN & BANTUAN HUKUM
SUBBAGIAN TATA PERSURATAN
SUBBAGIAN PERLENGKAPAN
SUBBAGIAN HUBUNGAN
MASYARAKAT
SUBBAGIAN KERJASAMA
SUBBAGIAN ORGANISASI DAN
TATALAKSANA
SUBBAGIAN ADMINISTRASI
KEUANGAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Lampiran Bab VI-2. STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT BINA RENCANA PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI
DIREKTORAT BINA RENCANA PEMANFAATAN
HUTAN PRODUKSI
SUBDIREKTORAT PENYIAPAN PEMANFAAT-
AN HUTAN PRODUKSI
SUBDIREKTORAT RENC. KERJA PEMAN-FAATAN HUTAN PROD.
SEKSI PENATAAN
PEMANFAATAN I
SUBDIREKTORAT PENATAAN PEMANFAATAN
HUTAN PRODUKSI
SUBDIREKTORAT KELEMBAGAAN, JAMINAN KINERJA DAN INVESTASI
SEKSI PENYIAPAN
PEMANFAATAN HUTAN ALAM
SEKSI RENCANA KERJA
HUTAN ALAM
SEKSI KELEMBAGAAN USAHA
SEKSI JAMINAN KINERJA
DAN INVESTASI SEKSI
PENATAAN PEMANFAATAN II
SEKSI PENYIAPAN
PEMANFAATAN HUTAN TANAMAN
SEKSI RENCANA KERJA HUTAN TANAMAN
SUBBAGIAN TATA USAHA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Lampiran Bab VI-3. STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT BINA PENGEMBANGAN HUTAN ALAM
DIREKTORAT BINA PENGEMBANGAN
HUTAN ALAM
SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN KELOLA PRODUKSI HUTAN ALAM
SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN KELOLA
SOSIAL HUTAN ALAM
SEKSI KELOLA LINGKUNGAN
HUTAN ALAM I
SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN KELOLA
LINGKUNGAN HUTAN ALAM
SUBDIREKTORAT PENILAIAN USAHA
PEMANFAATAN HUTAN ALAM
SEKSI KELOLA PRODUKSI
HUTAN ALAM I
SEKSI KELOLA SOSIAL HUTAN ALAM I
SEKSI PENILAIAN USAHA
HUTAN ALAM I
SEKSI PENILAIAN USAHA
HUTAN ALAM II
SEKSI KELOLA LINGKUNGAN
HUTAN ALAM II
SEKSI KELOLA PRODUKSI
HUTAN ALAM II
SEKSI KELOLA SOSIAL HUTAN ALAM II
SUBBAGIAN TATA USAHA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Lampiran Bab VI-4. STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT BINA PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN
DIREKTORAT BINA PENGEMBANGAN
HUTAN TANAMAN
SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN KELOLA
PRODUKSI HUTAN TANAMAN
SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN
KELOLA SOSIAL HUTAN TANAMAN
SEKSI KELOLA LINGKUNGAN
HUTAN TANAMAN I
SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN KELOLA
LINGKUNGAN HUTAN TANAMAN
SUBDIREKTORAT PENILAIAN USAHA
PEMANFAATAN HUTAN TANAMAN
SEKSI KELOLA PRODUKSI HUTAN TANAMAN I
SEKSI KELOLA SOSIAL
HUTAN TANAMAN I
SEKSI PENILAIAN USAHA HUTAN TANAMAN I
SEKSI PENILAIAN USAHA HUTAN TANAMAN II
SEKSI KELOLA LINGKUNGAN
HUTAN TANAMAN II
SEKSI KELOLA PRODUKSI HUTAN TANAMAN II
SEKSI KELOLA SOSIAL
HUTAN TANAMAN II
SUBBAGIAN TATA USAHA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Lampiran Bab VI-5. STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT BINA IURAN KEHUTANAN DAN PEREDARAN HASIL HUTAN
DIREKTORAT BINA IURAN KEHUTANAN DAN
PEREDARAN HASIL HUTAN
SUBDIREKTORAT PEREDARAN HASIL
HUTAN
SUBDIREKTORAT PENGUJIAN HASIL
HUTAN
SEKSI PENERIMAAN NEGARA
BUKAN PAJAK I
SUBDIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA
BUKAN PAJAK
SUBDIREKTORAT PENERTIBAN HASIL
HUTAN ILEGAL
SEKSI TATA USAHA HASIL
HUTAN
SEKSI SARANA PENGUJIAN
HASIL HUTAN
SEKSI ADMINISTRASI PENERIMAAN
HASIL LELANG
SEKSI PEMANTAUAN
SEKSI PENERIMAAN NEGARA
BUKAN PAJAK II
SEKSI TANDA LEGALITAS
HASIL HUTAN
SEKSI BIMBINGAN
PENGUJIAN HASIL HUTAN
SUBBAGIAN TATA USAHA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Lampiran Bab VI-6. STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT BINA PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HUTAN
DIREKTORAT BINA PENGOLAHAN DAN
PEMASARAN HASIL HUTAN
SUBDIREKTORAT PENGENDALIAN BAHAN
BAKU DAN PRODUKSIHASIL HUTAN
SEKSI PENGOLAHAN HASIL
HUTAN
SUBDIREKTORAT PEMOLAAN PENGOLAHAN HASIL
HUTAN
SUBDIREKTORAT PENILAIAN KINERJA INDUSTRI
DAN PEMASARAN HASIL HUTAN
SEKSI BAHAN BAKU DAN
PRODUKSI HASIL HUTAN WILAYAH I
SEKSI KINERJA INDUSTRI DAN
PEMASARAN HASIL HUTAN WILAYAH I
SEKSI KINERJA INDUSTRI DAN
PEMASARAN HASIL HUTAN WILAYAH II
SEKSI PELAYANAN PENYIAPAN
PENGOLAHAN HASIL HUTAN
SEKSI BAHAN BAKU DAN
PRODUKSI HASIL HUTAN WILAYAH II
SUBBAGIAN TATA USAHA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Lampiran 6. STRUKTUR ORGANISASI INSPEKTORAT JENDERAL
INSPEKTORAT JENDERAL
INSPEKTORAT II
INSPEKTORAT III
INSPEKTORAT I
INSPEKTORAT IV
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
AUDITOR
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
AUDITOR
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
AUDITOR
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
AUDITOR
SEKRETARIAT INSPEKTORAT
JENDERAL
SUBBAGIA N TATA USAHA
SUBBAGIAN TATA USAHA
SUBBAGIAN TATA USAHA
SUBBAGIAN TATA USAHA
Lampiran Bab VII-1. STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL
SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL
BAGIAN ANALISIS LAPORAN
HASIL PENGAWASAN
BAGIAN PEMANTAUAN TINDAK
LANJUT
SUBBAGIAN P R O G R A M
BAGIAN PROGRAM DAN
PELAPORAN
BAGIAN U M U M
SUBBAGIAN ANALISIS LAPORAN
HASIL PENGAWASAN I
SUBBAGIAN PEMANTAUAN TINDAK
LANJUT I
SUBBAGIAN TATA PERSURATAN
DAN KEUANGAN
SUBBAGIAN RUMAH TANGGA
DAN KEPEGAWAIAN
SUBBAGIAN DATA DAN
PELAPORAN
SUBBAGIAN ANALISIS LAPORAN
HASIL PENGAWASAN II
SUBBAGIAN PEMANTAUAN TINDAK
LANJUT II
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Lampiran 7 . STRUKTUR ORGANISASI BADAN PLANOLOGI KEHUTANAN
BADAN PLANOLOGI KEHUTANAN
PUSAT INVENTARISASI
DAN PERPETAAN HUTAN
PUSAT PENGUKUHAN DAN
PENATAGUNAAN KAWASAN HUTAN
PUSAT RENCANA DAN STATISTIK
KEHUTANAN
PUSAT WILAYAH PENGELOLAAN
KAWASAN HUTAN
SEKRETARIAT BADAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS
Lampiran Bab VIII-1. STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT BADAN PLANOLOGI KEHUTANAN
SEKRETARIAT BADAN PLANOLOGI
KEHUTANAN
BAGIAN KEPEGAWAIAN, ORGANI-SASI DAN TATALAKSANA
BAGIAN ADMINISTRASI KEUANGAN, EVALUASI & PELAPORAN
SUBBAGIAN PROGRAM
BAGIAN PROGRAM DAN ANGGARAN
BAGIAN UMUM DAN HUKUM
SUBBAGIAN ANGGARAN
SUBBAGIAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
SUBBAGIAN PENGEMBANGAN PEGAWAI DAN
ADMINISTRASI JABATAN FUNGSIONAL
SUBBAGIAN ADMINISTRASI
KEUANGAN
SUBBAGIAN DATA DAN STATISTIK
SUBBAGIAN TATA PERSURATAN
SUBBAGIAN PERLENGKAPAN
SUBBAGIAN HUKUM
SUBBAGIAN KERJASAMA
SUBBAGIAN ORGANISASI DAN
TATALAKSANA
SUBBAGIAN EVALUASI DAN
PELAPORAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Lampiran Bab VIII-2. STRUKTUR ORGANISASI PUSAT RENCANA DAN STATISTIK KEHUTANAN
PUSAT RENCANA DAN STATISTIK
KEHUTANAN
BIDANG PENYUSUNAN RENCANA UMUM
KEHUTANAN
BIDANG EVALUASI PELAKSANAAN
RENCANA KEHUTANAN
SUBBIDANG PENYUSUNAN RENCANA
MAKRO
SUBBIDANG ANALISIS PELAKSANAAN
RENCANA
SUBBIDANG PENYUSUNAN RENCANA
PEMBANGUNAN
SUBBIDANG PEMANTAUAN
PELAKSANAAN RENCANA
BIDANG STATISTIK KEHUTANAN
SUBBIDANG PENYAJIAN DATA DAN
INFORMASI KEHUTANAN
SUBBIDANG PENGELOLAAN SISTEM
JARINGAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Lampiran Bab VIII-3. STRUKTUR ORGANISASI PUSAT INVENTARISASI DAN PERPETAAN KEHUTANAN
PUSAT INVENTARISASI DAN
PERPETAAN KEHUTANAN
BIDANG PENGINDERAAN JAUH
BIDANG PERPETAAN HUTAN
SUBBIDANG PENGINDERAAN JAUH
TINGKAT PENGELOLAAN
SUBBIDANG INFORMASI PERPETAAN
SUBBIDANG PENGINDERAAN JAUH TINGKAT
NASIONAL DAN WILAYAH SUBBIDANG
INFORMASI GEOGRAFIS
BIDANG INVENTARISASI TERRESTRIS
SUBBIDANG INVENTARISASI SOSIAL BUDAYA
SUBBIDANG INVENTARISASI
FLORA DAN FAUNA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Lampiran Bab VIII-4. STRUKTUR ORGANISASI PUSAT PENGUKUHAN DAN PENATAGUNAAN KAWASAN HUTAN
PUSAT PENGUKUHAN DAN PENATA-GUNAAN KAWASAN HUTAN
BIDANG PENGUKUHAN KAWASAN
HUTAN
BIDANG PERUBAHAN PERUNTUKAN
KAWASAN HUTAN
SUBBIDANG PENETAPAN
KAWASAN HUTAN
SUBBAGIAN TATA USAHA
SUBBIDANG PENUNJUKAN
KAWASAN HUTAN
SUBBIDANG PERUBAHAN PERUNTUK -
AN KAWASAN HUTAN I
SUBBIDANG PERUBAHAN PERUNTUK -
AN KAWASAN HUTAN II
BIDANG PERUBAHAN FUNGSI
KAWASAN HUTAN
SUBBIDANG PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN HUTAN I
SUBBIDANG PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN HUTAN II
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Lampiran Bab VIII-5. STRUKTUR ORGANISASI PUSAT WILAYAH PENGELOLAAN KAWASAN HUTAN
PUSAT WILAYAH PENGELOLAAN
KAWASAN HUTAN
BIDANG PEMBENTUKAN WILAYAH
PENGELOLAAN HUTAN
BIDANG PENYIAPAN AREAL PEMANFAATAN
KAWASAN HUTAN
SUBBIDANG PEMBENTUKAN WIL.AYAH
PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG DAN KONSERVASI
SUBBIDANG PEMBENTUKAN WIL.AYAH PENGEL.OLAAN HUTAN
PRODUKSI
BIDANG PENYIAPAN AREAL PENGGUNAAN
KAWASAN HUTAN
SUBBIDANG PENYIAPAN AREAL
PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN I
SUBBIDANG PENYIAPAN AREAL
PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN II
SUBBIDANG PENYIAPAN AREAL
PEMANFAATAN KAWASAN HUTAN I
SUBBIDANG PENYIAPAN AREAL
PEMANFAATAN KAWASAN HUTAN I
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Lampiran 8. STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN
BADAN PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN KEHUTANAN
PUSAT PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN
PUSAT PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN HASIL HUTAN
PUSAT PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM
PUSAT PENELITIAN SOSIAL
EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEHUTANAN
SEKRETARIAT BADAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS
Lampiran Bab IX-1. STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN
SEKRETARIAT BADAN PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN KEHUTANAN
BAGIAN KEPEGAWAIAN, ORGANI-SASI DAN TATALAKSANA
BAGIAN KERJASAMA PENELITIAN
DAN INFORMASI
SUBBAGIAN PENYUSUNAN
PROGRAM
BAGIAN PROGRAM DAN ANGGARAN
BAGIAN UMUM
SUBBAGIAN RENCANA
ANGGARAN
SUBBAGIAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
SUBBAGIAN PENGEMBANGAN PEGAWAI DAN
ADMINISTRASI JABATAN FUNGSIONAL
SUBBAGIAN KERJASAMA PENELITIAN
SUBBAGIAN DATA DAN INFORMASI
SUBBAGIAN TATA PERSURATAN
SUBBAGIAN PERLENGKAPAN
SUBBAGIAN ADMINISTRASI
KEUANGAN
SUBBAGIAN EVALUASI DAN PELAPORAN
SUBBAGIAN ORGANISASI DAN
TATALAKSANA
SUBBAGIAN PERPUSTAKAAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Lampiran Bab IX-2. STRUKTUR ORGANISASI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM
PUSAT PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM
BIDANG PERENCANAAN PROGRAM
PENELITIAN
BIDANG PELAYANAN DAN EVALUASI
PENELITIAN
SUBBIDANG ANGGARAN PENELITIAN
SUBBIDANG EVALUASI DAN PELAPORAN
SUBBIDANG PROGRAM PENELITIAN SUBBIDANG
PELAYANAN PENELITIAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SUBBAGIAN TATA USAHA
Lampiran Bab IX-3. STRUKTUR ORGANISASI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN
PUSAT PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN
BIDANG PERENCANAAN PROGRAM
PENELITIAN
BIDANG PELAYANAN DAN EVALUASI
PENELITIAN
SUBBIDANG ANGGARAN PENELITIAN
SUBBIDANG EVALUASI DAN PELAPORAN
SUBBIDANG PROGRAM PENELITIAN SUBBIDANG
PELAYANAN PENELITIAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SUBBAGIAN TATA USAHA
Lampiran Bab IX-4. STRUKTUR ORGANISASI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HASIL HUTAN
PUSAT PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN HASIL HUTAN
BIDANG PERENCANAAN PROGRAM
PENELITIAN
BIDANG PELAYANAN DAN EVALUASI
PENELITIAN
SUBBIDANG ANGGARAN PENELITIAN
SUBBIDANG EVALUASI DAN PELAPORAN
SUBBIDANG PROGRAM PENELITIAN SUBBIDANG
PELAYANAN PENELITIAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SUBBAGIAN TATA USAHA
Lampiran Bab IX-5. STRUKTUR ORGANISASI PUSAT PENELITIAN SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEHUTANAN
PUSAT PENELITIAN SOSIAL EKONOMI DAN KEBUAKAN KEHUTANAN
BIDANG PERENCANAAN PROGRAM
PENELITIAN
BIDANG PELAYANAN DAN EVALUASI
PENELITIAN
SUBBIDANG ANGGARAN PENELITIAN
SUBBIDANG EVALUASI DAN PELAPORAN
SUBBIDANG PROGRAM PENELITIAN SUBBIDANG
PELAYANAN PENELITIAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SUBBAGIAN TATA USAHA
Lampiran Bab XI. STRUKTUR ORGANISASI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KEHUTANAN
SUBBIDANG PROGRAM PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN
BIDANG PROGRAM DAN EVALUASI
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
BIDANG PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SUBBIDANG EVALUASI DAN PELAPORAN
SUBBIDANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
FUNGSIONAL DAN TEKNIS
SUBBIDANG PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN KEPEMIMPINAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS
BAGIAN TATA USAHA
SUBBAGIAN KEUANGAN DAN RUMAH TANGGA
SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN
KELOMPOK PEJABAT FUNGSIONAL
Lampiran Bab XII. STRUKTUR ORGANISASI PUSAT BINA PENYULUHAN KEHUTANAN
PUSAT BINA PENYULUHAN
KEHUTANAN
SUBBIDANG P R O G R A M
BIDANG PROGRAM DAN EVALUASI
PENYULUHAN
BIDANG PELAYANAN PENYULUHAN
SUBBIDANG EVALUASI DAN PELAPORAN
SUBBAGIAN TATA USAHA
SUBBIDANG BIMBINGAN PENYULUHAN
SUBBIDANG PENGEMBANGAN
TENAGA PENYULUH
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Lampiran Bab XIII. STRUKTUR ORGANISASI PUSAT STANDARDISASI DAN LINGKUNGAN
PUSAT STANDARDISASI DAN
LINGKUNGAN
SUBBIDANG PERUMUSAN STANDAR
PRODUK
BIDANG PERUMUSAN STANDAR
BIDANG PENERAPAN STANDAR DAN EVALUASI
LINGKUNGAN
SUBBIDANG PERUMUSAN STANDAR
PROSES
SUBBAGIAN TATA USAHA
SUBBIDANG PENERAPAN STANDAR
SUBBIDANG EVALUASI PENGENDALIAN
LINGKUNGAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Lampiran Bab XIV. STRUKTUR ORGANISASI PUSAT INFORMASI KEHUTANAN
PUSAT INFORMASI KEHUTANAN
SUBBIDANG ANALISIS INFORMASI
BIDANG ANALISIS DAN PENJAJIAN
INFORMASI
BIDANG KERJASAMA INFORMASI
SUBBIDANG PENYAJIAN INFROMASI
SUBBAGIAN TATA USAHA
SUBBIDANG KERJASAMA DENGAN
INSTANSI PEMERINTAH
SUBBIDANG KERJASAMA DENGAN
INSTANSI NON PEMERINTAH
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Lampiran Bab XVI. STRUKTUR ORGANISASI PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN REGIONAL
PUSAT PENGENDALIAN
PEMBANGUNAN KEHUTANAN
SUBBIDANG PERENCANAAN
REHABILITASI HUTAN DAN KONSERVASI ALAM
BIDANG BINA PERENCANAAN
KEHUTANAN
BIDANG BINA PENGELOLAAN
HUTAN
SUBBIDANG PEMBINAAN
PENGUKUHAN, PENATAGUNAAN DAN
PEMANFAATAN HUTA N
SUBBAGIAN TATA USAHA
SUBBIDANG PEMBINAAN
PENGELOLAAN REHABILITASI HUTAN
DAN KONSERVASI ALAM
SUBBIDANG PEMBINAAN
PENGUKUHAN, PENATAGUNAAN DAN
PEMANFAATAN HUTAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL