LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PERANCANGAN BANTARAN SUNGAI WINONGO, SERANGAN, KELURAHAN NOTOPRAJAN
KECAMATAN NGAMPILAN, KOTA YOGYAKARTA
Kerjasama RW 001 Serangan, Kelurahan Notoprajan,
Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta, DIY
Dengan
Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Sekolah Tinggi Arsitektur YKPN YOGYAKARTA
2020
LEMBAR PENGESAHAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
1. Judul Kegiatan : Perancangan Bantaran Sungai Winongo, Serangan, Kelurahan Notoprajan, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta
2. Pelaksana Kegiatan :
Nama Lengkap : Casnugi, S.T., M.T. NPP : 02010894053 Pekerjaan : Dosen Tetap STARS YKPN Yogyakarta
3. Waktu Pelaksanaan : 16 Februari 2019 sampai 16 April 2019 4. Lokasi : RW 001 Serangan, kelurahan Notoprajan, kecamatan
Ngampilan Yogyakarta
Yogyakarta, 3 Februari 2020 Pelaksana Kegiatan,
Casnugi, S.T., M.T. NPP. 0201 0894 053
Menyetujui, RW 001 Serangan, Notoprajan, Ngampilan, DIY Ketua, Ibnu Hajar
Menyetujui, PPPM Sekolah Tinggi Arsitektur YKPN Yogyakarta Ketua, Fitri Prawitasari, S.T., M.Sc NPP. 0201 0316 071
Mengetahui, Sekolah Tinggi Arsitektur YKPN Yogyakarta. Ketua,
Ir.Dwi Wahjoeni Soesilo Wati, M, Arch NIP. 19601030 198703 2 001
KATA PENGANTAR
Pelaksanaan Tri Dharma bagi Perguruan Tinggi merupakan kewajiban yang
harus dilakukan. Dharma Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat bisa
merupakan tindak lanjut dari kerjasama Perguruan Tinggi dengan berbagai
institusi.
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini merupakan tindak lanjut dari
kesepakatan kerjasama antara Akademi Teknik YKPN Yogyakarta yang
sekarang berubah menjadi Sekolah Tinggi Arsitektur YKPN Yogyakarta dengan
Pemerintah Kota Yogyakarta yang tertuang pada Piagam Kesepakatan
Bersama Nomor 03/NKB.YK/I/2020 dan Nomor 026/A/I/2020.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan adalah membuat
gambar desain revitalisasi ruang terbuka hijau di bantaran sungai Winongo, di
wilayah RW 001 kelurahan Notoprajan, kecamatan Ngampilan kota
Yogyakarta.Program ini merupakan tindak lanjut dan tanggapan surat
permohonan bantuan teknis dari ketua RW 001, gambar desain tersebut akan
dijadiakan pedoman untuk pelaksanaan kegiatan rehabilitasi pelaksanaan
pembangunan penataan bantaran sungai Winongo yang akan dilaksanakan
oleh Dinas PUPR–ESDM Provinsi DIY dan DPUPKP pemerintah kota
Yogyakarta.
Dalam pelaksanaan program ini melibatkan beberapa lembaga diantaranya :
Camat (kecamatan Ngampilan), Lurah (kelurahan Notoprajan), LPMK
kelurahan Notoprajan, Pengurus kampung Serangan, RW 001 Serangan, RT
001 sampai RT 007 RW 001, masyarakat setempat dan FKWA (Forum
Komunikasi Winongo Asri).
Dalam proses menentukan desain penataan, ada beberapa tahapan
diantaranya sosialisasi kepada masyarakat, untuk mendapatkan masukan dari
masyarakat untuk kesempurnaan desain.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada beberapa pihak yang telah
membantu terlaksananya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, yaitu:
1. Ir. Dwi Wahjoeni Soesilo Wati, M.Arch, selaku Ketua Sekolah Tinggi
Arsitektur YKPN Yogyakarta
2. Ir. Siti Madichah Issemiarti, M.T, selaku Ketua Pusat Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat Akademi Teknik YKPN Yogyakarta
3. Fitri Prawitasari, S.T., M.Sc, Selaku Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Arsitektur YKPN Yogyakarta
4. Bapak Wasito, selaku Lurah Notoprajan kecamatan Ngampilan Yogyakarta.
5. Bapak Ibnu Hajar, selaku RW 001 Serangan kelurahan Notoprajan
kecamatan Ngampilan Yogyakarta.
6. Bapak Drs Mudjijono selaku ketua LPMK kelurahan Notoprajan kecamatan
Ngampilan.
7. Bapak-bapak ketua RT 001 sampai RT 007 RW 001 Serangan kelurahan
Notoprajan kecamatan Ngampilan Yogyakarta.
8. Masyarakat disekitar bantaran sungai winongo RT 001, RT 005 dan RT 006
RW 001, yang terdampak adanya pekerjaan penataan ruang terbuka hijau,
sudah Ikut peran serta di dalam proses pembuatan desain.
9. Pengurus FKWA (Forum Komunikasi Winongo Asri) Titik 6 Wiranata
Yogyakarta, 25 November 2019 Penyusun,
Casnugi, S.T., M.T. NPP. 0201 0894 053
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………….... i
LEMBAR PENGESAHAN ……….……………………………………………….. ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………... iii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………………… 1
B. Tujuan ……………………………………………………………………….. 2
C. Proses Kegiatan ……………………………………………………………. 2
BAB II TINJAUAN KONDISI KAWASAN RUANG TERBUKA HIJAU
DI BANTARAN SUNGAI WINONGO DI WILAYAH SERANGAN
RW 001
A. Kondisi Kawasan …………………………………………………………. 3
a. Dokumen Foto Eksisting Kawasan …………………………………. 3
b. Dokumen Foto Setelah Dibangun ………………………………….. 5
c. Dokumen Foto Pemanfaatan Ruang ………………………………. 8
BAB III PELAKSANAAN PROGRAM
A. Proses Desain Dan Gambar …………………………………………… 13
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Surat Dari Ketua RW 001 Serangan Kelurahan Notoprajan
Kecamatan Ngampilan Yogyakarta
2. Surat Tugas
3. Foto Sosialisasi
4. Daftar Hadir
5. Dokumen Foto Pelaksanaan
6. Dokumen Foto Pelaksanaan Revitalisasi Dan Pemanfaatan.
LAMPIRAN ‐ LAMPIRAN
Pengabdian Kepada Masyarakat_STARS YKPN Yogyakarta_2020
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kota Yogyakarta sebagai ibu kota provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki peran yang sangat strategis baik dalam bidang pemerintahan maupun perekonomian. Namun demikian tuntutan akan sarana dan prasarana kota, fasilitas dan pelayanan kegiatan yang memadai belum sepenuhnya dapat dipenuhi karena keterbatasan kemampuan. Perkembangan kota seringkali menjadi di luar rencana karena pertumbuhan penduduk yang semakin pesat. Hal tersebut mengakibatkan antara sarana dan prasarana yang tersedia tidak dapat semuanya terpenuhi. Pembangunan kota tidak dapat mengimbangi kebutuhan penduduk pada suatu daerah. Pertambahan penduduk dan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi di kota memberikan konsekuensi kian mendesaknya peningkatan jumlah kebutuhan ruang.
Tingginya kepadatan permukiman di perkotaan di perkampungan kota yang tinggi, sangat sulit untuk mendapatkan ruang terbuka di perkotaan.Padahal ruang terbuka di tengah-tengah perkampungan kota sangat penting, ruang terbuka dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan masyrakat.Akibatnya perkampungan kota menjadi kumuh karena masyarakat terkadang menggunakan ruang-ruang yang mestinya tidak digunakan untuk menyimpan barang bekas, ditepi gang/jalan untuk menjemur pakaian, parkir motor, sepeda, gerobag, bahkan untuk berjualan.
Keputusan Walikota Yogyakarta nomor: 216 tahun 2016, tanggal 26 September 2014, tentang penetapan lokasi kawasan tidak layak huni di kota Yogyakarta.Daftar kawasan tidak layak huni diantaranya adalah di kelurahan Notoprajan Kec. Ngampilan tepatnya di Serangan RW 001 dan RW 002, Gendingan RW 003, Tejokusuman RW 004.(sumber : Kimpraswil Kota Yogyakarta).Mulai 1 Oktober 2015 Dinas Permukiman dan Prsarana Wilayah (Kimpraswil) menjalankan program penataan permukiman kumuh yang ada di Yogyakarta.Program ini diluncurkan oleh Direktorat Jendral Cipta Karya Kementrian PU sejak pertengahan tahun ini (sumber : Tribun Jogja, 2 Oktober 2015), diharapkan tahun 2019 Kota Yogyakarta bebas kawasan kumuh
Serangan, Gendingan dan Tejokusuman merupakan nama kampung yang terletak tidak jauh dari jantung kota, terletak di kelurahan Notoprajan kecamatan Ngampilan kota Yogyakarta. Batas wilayah, di utara dibatasi Jl.
Pengabdian Kepada Masyarakat_STARS YKPN Yogyakarta_2020
2
K.H.A.Dahlan di sebelah timur dibatasi jln.Wahid Hasyim dan di sebelah selatan dibatasi jln. Letjend. S Parman,sebelah barat dibatasi sungai Winongo, tiga kampung tersebut terletak di tepi sungai Winongo. Jalan-jalan yang terbentuk antar rumah memiliki ciri jalan kampung, yang biasa disebut gang, atau disebut juga jalan rukunan. Akibat dari tingkat kepadatan yang tinggi, minimnya jumlah ruang bersama untuk masyarakat.
Disepanjang kampung Serangan, Gendingan dan Tejokusuman di sisi barat berbatasan dengan sungai Winongo, disepanjang bantaran sungai ini sangat potensial digunakan untuk ruang terbuka hijau. Seperti di kampung Serangan wilayah RW 001, bantaran sungai ini tahun 2010 dibangun ruang terbuka hijau, ditempat ini digunakan untuk kuliner.Kondisi ruang setelah dibangun dan digunakan oleh masyarakat, tidak terawat, lingkungan menjadi kumuh.Terkait dengan ruang yang semakin kumuh, maka pengurus RW 001 mengusulkan rencana revitalisasi ruang terbuka hijau di bantaran sungai Winongo. Dengan demikian maka diperlukan gambar desain revitalisasi dan gambar desain gapura (sebagai identitas kawasan/suatu tempat) sebagai pedoman pelaksanaan dilapangan.
B. Tujuan 1. Membantu pembuatan gambar desain revitalisasi ruang publik di
bantaran sungai Winongo termasuk desain Gapura di wilayah RW 001 Serangan, kelurahan Notoprajan, kecamatan Ngampilan Yogyakarta.
2. Memberikan pemahaman kepada masyarakat wilayah RW 001 Serangan, bahwa kebersihan, penghijauan lingkungan sangat penting, untuk hidup lebih sehat, tertata, sehingga tempat ini sebagai destinasi wisata kuliner di tepi sungai Winongo.
3. Mendampingi pelaksanaan pekerjaan revitalisasi ruang terbuka hijau.
C. Metoda Kegiatan Proses kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini dilakukan melalui beberapa tahap sebagai berikut: a. Mengadakan survei dilapanagn dengan cara : pengukuran di
lapangan,pemotretan dan penggambaran/sketsa. b. Presentasi dan sosialisasi gambar desain ke pengurus RW 001,
pengurus RT 001 sampai RT 007, pedagang yg menempati ruang tersebut, LPMK kelurahan Notoprajan, FKWA Yogyakarta.
c. Revisi dan penyelesaian gambar. d. Penyusunan laporan kegiatan
Pengabdian Kepada Masyarakat_STARS YKPN Yogyakarta_2020
3
BAB II
TINJAUAN KONDISI KAWASAN RUANG TERBUKA HIJAU DI BANTARAN SUNGAI WINONGO WILAYAH RW 001
A. Kondisi Kawasan Keberadaan kawasan ruang terbuka hijau dibantaran sungai
Winongo,yang berlokasi di Serangan RW 001 kelurahan Notoprajan kecamatan Ngampilan Yogyakarta, sangat bermanfaat bagi masyarakat, kepadatan kampung membuat masyarakat mendabakan ruang untuk berkegiatan. Dengan adanya ruang terbuka hijau ini masyarakat dapat menggunakan untuk ruang berdagang, untuk bersosialisasi, anak-anak bisa bermain-main, bisa mengembangkan budaya lokal karena dilokasi ini dilengkapi panggung terbuka, Flying fox, ayunan, plosotan.Kawasan ini dibangun pada tahun 2010, dengan cara mengikuti lomba desain kawasan bantaran sungai Winongo, yang diselenggarakan oleh BAPEDA Kota Yogyakarta, bekerja sama dengan FKWA (Forum Komunikasi Winongo Asri).Kawasan ini masuk di penggal titik 6 Wiranata (wilayah kel.Wirobrajan dan kel.Notoprajan). Titik 6 Wiranata salah satu pemenang dalam lomba desain penataan kawasan, arsiteknya adalah Casnugi, dan mendapatkan hadiah anggaran untuk merealisasikan desainnya. Kawasan ini diresmikan 27 Maret 2011 oleh Wali Kota Yogyakarta Bp Hery Zudianto.Kawasan tersebut dinamakan Taman Wiranata Saestu.
a. Dokumen Foto Eksisting Dokumen foto tahun 2009, kondisi gersang, masyarakat menggunakan Sungai untuk memelihara ikan dengan keramba, ditahun-tahun berikutnya lokasi ini semakin kumuh.
Pengabdian Kepada Masyarakat_STARS YKPN Yogyakarta_2020
4
Masyarakat membuang barang – barang bekas, membuat kandang ayam di bantaran sungai, sehingga lingkungan menjadi kumuh
Pengabdian Kepada Masyarakat_STARS YKPN Yogyakarta_2020
5
b. Dokumen Foto – Foto Setelah Dibangun
Sketsa rencana penataan 2009
Pengabdian Kepada Masyarakat_STARS YKPN Yogyakarta_2020
6
Panggung terbuka
Pengabdian Kepada Masyarakat_STARS YKPN Yogyakarta_2020
7
c. Dokumen Foto Pemanfaatan Ruang
PERESMIAN RUANG TERBUKA
HIJAU
TAMAN WIRANATA SAESTU
27 Maret 2011
Pengabdian Kepada Masyarakat_STARS YKPN Yogyakarta_2020
8
Pemanfaatan ruang pasca pembangunan tahun 2011, kawasan tersebut digunakan masyarakat, untuk tempat berjualan dan ternyata tidak dibarengi pengelolaan kawasan yang baik walaupun sudah dibentuk tim pengelola tetapi tidak berjalan dengan baik, masyarakat berprilaku tidak baik, sehingga kawasan ini menjadi kumuh. Dibawah ini foto-foto eksisting ruang terbuka hijau/Taman Wiranata Saestu.Yang kondisinya kumuh tidak terawat, setelah digunakan oleh masyarakat.
Foto tahun 2019
Pengabdian Kepada Masyarakat_STARS YKPN Yogyakarta_2020
9
Masyarakat menjemur pakaian, menambah / memasang kain, bekas spanduk,
plasti bekas dibawah pergola menambah suasana kawasan menjadi
kumuh/kotor
Pengabdian Kepada Masyarakat_STARS YKPN Yogyakarta_2020
10
Ruang‐ruang terlihat kotor dan kumuh.
Pengabdian Kepada Masyarakat_STARS YKPN Yogyakarta_2020
11
Ruang‐ruang yg ditempati terlihat kotor tidak terawat, tempat
sampahpun terlihat tidak terawat.
Pengabdian Kepada Masyarakat_STARS YKPN Yogyakarta_2020
12
BAB III
Pergola tanamannya mati, sehingga terlihat gersang, ruang‐ruang yang ditempati
masyarakat tidak dirawat bahkan digunakan untuk gudang barang‐barang bekas.
Pengabdian Kepada Masyarakat_STARS YKPN Yogyakarta_2020
13
PELAKSANAAN PROGRAM
A. Proses Desain Dalam membuat desain revitalisasi ruang terbuka hijau, kami melakukan beberapa tahapan diantaranya adalah : a. Mengadakan survei dilapanagn dengan cara : pengukuran di
lapangan,pemotretan dan penggambaran/sketsa. b. Presentasi dan sosialisasi gambar desain ke pengurus RW 01,
pengurus RT 01 sampai RT 07, pedagang yg menempati ruang tersebut, LPMK kelurahan Notoprajan, FKWA Yogyakarta.Untuk mendapatkan masukan/usulan.
c. Gagasan desain antara lain : Rancangan Tapak
Pengabdian Kepada Masyarakat_STARS YKPN Yogyakarta_2020
14
Rencana tapak ada perubahan fungsi ruang, keberadaan tempat sampah, ternyata tidak disetujui warga, warga menghendaki tempat sampah dihilangkan saja karena cenderung mengotori lingkungan dan bau, dikarenakan pengambilan sampah dari DLH tidak sesuai jadwal dikarenakan kurangnya armada.Warga diharuskan membuang sampah di pasar Serangan yg tempatnya tidak jauh. Bekas tempat sampah kami rencanakan untuk tempat bermain anak.Semua lantai ruang diganti dengan batu andesit agar berkesan alami.Sedangkan jalan lingkungan menggunakan conblock.Untuk penerangan kawasan dipasang lampu antik ditepi sungai Winongo.
Pengabdian Kepada Masyarakat_STARS YKPN Yogyakarta_2020
15
Pengabdian Kepada Masyarakat_STARS YKPN Yogyakarta_2020
16
Pengabdian Kepada Masyarakat_STARS YKPN Yogyakarta_2020
17
Pengabdian Kepada Masyarakat_STARS YKPN Yogyakarta_2020
18
Pengabdian Kepada Masyarakat_STARS YKPN Yogyakarta_2020
19
Pengabdian Kepada Masyarakat_STARS YKPN Yogyakarta_2020
20
SASANA PANGGIH/GEDUNG KEBENCANAAN
Fungsi bangunan ini adalah tempat kegiatan
masyarakat, untuk rapat‐rapat RT/RW dan
berbagai kegiatan.struktur rangka atap
dibentuk ragam segi tiga, konsol atap dibuat
menyerupai rangka payung bertujuan untuk
estetika, cat dipilih warna terang tujuannya
biar terlihat dari jalan raya.
Pengabdian Kepada Masyarakat_STARS YKPN Yogyakarta_2020
21
Pengabdian Kepada Masyarakat_STARS YKPN Yogyakarta_2020
22
Bangunan Flying fox pekerjaan pengecatan ulang, penggantian bahan atap baru.Pergola dicat
ulang, bagian atas dipasang atap polykarbonat baru, untuk mengatasi air hujan tidak masuk ke
ruangan, karena ruang‐ruang difungsikan untuk tempat kuliner, sedangkan bagian atas atap
polykarbonat dipasang besi wermes untuk merambat tanaman rambat, sehingga atap terlihat
hijau dan sejuk karena ada tanaman rambatnya.
Gapura masuk ke kawasan Ruang terbuka
Hijau/Taman Wiranata Saestu
Lokasi kawasan ini termasuk zona
penyangga Kawasan Cagar Budaya,
seshingga kami didalam mendesain
Gapura harus melihat bentuk‐bentuk ‐
gapura yang ada di sekitar kawasan cagar
budaya.Kami juga harus melihat Pergub
Pengabdian Kepada Masyarakat_STARS YKPN Yogyakarta_2020
23
Pengabdian Kepada Masyarakat_STARS YKPN Yogyakarta_2020
24
Pengabdian Kepada Masyarakat_STARS YKPN Yogyakarta_2020
25
Pengabdian Kepada Masyarakat_STARS YKPN Yogyakarta_2020
26
Pengabdian Kepada Masyarakat_STARS YKPN Yogyakarta_2020
27
Pengabdian Kepada Masyarakat_STARS YKPN Yogyakarta_2020
28