Download - Penulisan Paragraf_bid Reg A
-
7/30/2019 Penulisan Paragraf_bid Reg A
1/24
PENULISAN PARAGRAF
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Diskusi Kelompok pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia Semester Empat
yang Diampu oleh Drs. H. M. Nur Fawzan Ahmad, M. A.
DISUSUN OLEH :
1. NENY RAGIL YULIASTANTI(PI7424109080)
2. RINI SETIANI (P17424109085)3. TRI HENDRAYANI
(P17424109086)4. WILDA OKKY SOFIANA
(P17424109092)
PRODI DIII KEBIDANAN SEMARANGPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SEMARANG2011
-
7/30/2019 Penulisan Paragraf_bid Reg A
2/24
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya maka
penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Penulisan Paragraf.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia di Politeknik Kesehatan Kemenkes
Semarang.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. H. M. Nur Fawzan Ahmad, M. A. selaku dosen pengampu pada mata
kuliah Bahasa Indonesia.
2. Rekan-rekan semua yang mengikuti perkuliahan Bahasa Indonesia.
3. Keluarga yang selaku mendukung penyusun.
4. Semua pihak yang ikut membantu dalam penyusunan makalah Penulisan Paragraf.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknik penulisan maupun materi. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
penyusun harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Semarang, 7 April 2011
Penyusun
-
7/30/2019 Penulisan Paragraf_bid Reg A
3/24
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PENULISAN PARAGRAFA. Pengertian Paragraf......................................................................................3
B. Manfaat Paragraf..........................................................................................3
C. Struktur Paragraf..........................................................................................5
D. Jenis-Jenis Paragraf......................................................................................5
E. Syarat Paragraf.............................................................................................7
F. Metode Pengembangan Paragraf...............................................................11
BAB III PENUTUPA. Kesimpulan................................................................................................15
B. Saran..........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
-
7/30/2019 Penulisan Paragraf_bid Reg A
4/24
-
7/30/2019 Penulisan Paragraf_bid Reg A
5/24
pendukung, dan tiap pikiran pendukung akan dikembangkan dengan beberapa pikiran
penjelas (Sudiharto. 1997 :41-42).
Bila ditinjau dari kalimat-kalimatnya, sebuah paragraf terdiri dari satu kalimat
utama dan beberapa kalimat pengembang. Kalimat utama menyampaikan pikiran
pendukung dan pikiran penjelas. Salah satu cara untuk merangkai-rangkai kalimat-
kalimat yang membangun paragraf itu adalah membingkiskan kalimat utama pada awal
paragraf (sebagai kalimat pertama) yang kemudian disusul dengan kalimat-kalimat
pengembangan yang memadai, paragraf dapat kita tutup dengan kesimpulan (Sudiharto.
1997 :41-42).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diambil rumusan
masalahnya sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dari paragraf ?
2. Apakah manfaat dari paragraf ?
3. Bagaimanakah struktur dari paragraf ?
4. Apa sajakah jenis-jenis paragraf?
5. Apakah syarat paragraf yang baik?
6. Bagaimanakah metode pengembangan paragraf?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini untuk memberikan beberapa pemikiran tentang
Penulisan Paragraf dalam Bahasa Indonesia, diantaranya :
1. Menjelaskan pengertian paragraf.
2. Menjelaskan manfaat dari paragraf.
3. Menjelaskan struktur dari paragraf.
4. Menjelaskan jenis-jenis paragraf.
5. Menjelaskan syarat paragraf yang baik.
6. Menjelaskan metode pengembangan paragraf.
-
7/30/2019 Penulisan Paragraf_bid Reg A
6/24
BAB II
PENULISAN PARAGRAF
A. Pengertian Paragraf
Paragraf pada dasarnya merupakan istilah lain dari alinea. Sementara orang, untuk
menyebut rangkaian kalimat yang terikat dalam satu kesatuan ada yang menggunakan
istilah paragraf dan ada pula yang menggunakan istilah alinea. Demi keseragaman penyebutan, dalam pembahasan ini yang akan digunakan adalah paragraf. Meskipun
demikian, hal itu bukan berarti istilah alinea tidak boleh digunakan.
Dalam kenyataan berbahasa, paragraf kadang-kadang terdiri dari beberapa kalimat
dan kadang-kadang pula terdiri dari satu kalimat. Masalah jumlah kalimat ini memang
tidak menjadi ukuran dalam penyebutan paragraf. Hal itu karena yang terpenting dalam
sebuah paragraf bukan jumlah kalimatnya, melainkan kesatuan gagasan yang
diungkapkannya.
Walaupun paragraf ada yang terdiri dari empat atau lima kalimat dan ada pula yang
terdiri dari satu kalimat, secara umum dapat diketahui bahwa paragraf merupakan
rangkaian dari beberapa kalimat. Oleh karena itu, paragraf dapat diberikan pengertian
sebagai suatu bentuk pengungkapan gagasan yang terjalin dalam beberapa kalimat.
Pengertian ini dikatakan secara umum karena tidak menutup kemungkinan adanya
paragraf yang hanya terdiri dari satu kalimat baik panjang maupun pendek. Sehubungan
dengan masalah tersebut, paragraf hanya terdiri dari satu kalimat umumnya berupa
paragraf peralihan, yaitu paragraf yang menghubungkan peralihan pokok pembicaraan
dari paragraf sebelumnya ke paragraf sesudahnya (Mustakim, 1994 : 112).
Paragraf ialah bagian dalam karangan, biasanya mengandung satu ide pokok dan
dimulai penulisannya dalam baris baru (Wijaya, 1997 : 162).
-
7/30/2019 Penulisan Paragraf_bid Reg A
7/24
Dari berbagai pengertian paragraf di atas maka dapat kita simpulkan bahwa paragraf
adalah kumpulan dari berbagai kalimat yang mengandung satu ide pokok dan dimulai
penulisannya dalam baris baru.
B. Manfaat Paragraf
1. Manfaat dari Sudut Penulis
a.Paragraf menjadi wadah untuk menetapkan unit buah pikirannya, penulis perlu
menyampaikan bertahap, yaitu setiap unit buah pikiran ditulis dalam sebuah
paragraf. Bila berpindah ke unit buah pikiran lain, penulis menyampaikannya
melalui paragraf baru. Paragraf-paragraf yang berisi unit buah pikiran itu secara
bersama-sama memdukung keseluruhan buah pikiran yang akan disampaikan penulis. Bila tidak diatur paragraf per paragraf, berarti penulis harus
menuangkan buah pikirannya sekaligus. Hal ini mampu membuat penulis
mengalami banyak kesulitan. Sebaliknya, dengan adanya wadah berupa paragraf
itu penulis dengan mudah dapat menuangkan buah pikirannya.
b. Penulis dapat menyampaikan buah pikirannya secara teratur dan
runtut.Dengan wadah berupa paragraf-paragraf itu, penulis dapat memisahkan
tiap-tiap buah pikirannya dan tidak akan campur aduk dengan unit pikiran yanglain. Dengan demikian, alur jalan pikirannya akan semakin jelas.
c. Penulis tidak lekas lelah dalam upaya menyelesaikan tulisannya.
Dengan adanya paragraf-paragraf itu penulis dapat berhenti sejenak pada akhir
paragraf, lalu melanjutkan menulis unit pikiran berikutnya. Itulah sebabnya
penulis yang ingin beristirahat selalu mengakhiri tulisannya pada akhir paragraf.
Bila hendak melanjutkan lagi, dia selalu memulai dengan paragraf baru.
d. Dalam keseluruhan tulisan/karangan, paragraf dapt dimanfaatkansebagai pengantar, transisi, atau kesimpulan.
Sebagai pengantar, paragraf itu memberitahu dan mengarahkan pikiran pembaca
ke masalah yang akan dibahas. Sebagai transisi paragraf berfungsi
membelokkan pikiran pembaca dari suatu masalah ke masalah lain. Selanjutnya
paragraf juga sering digunakan untuk menyimpulkan pokok-pokok pikiran yang
telah diuraikan (Wiyanto. 2006: 16-18).
2. Manfaat dari Sudut Pembaca
-
7/30/2019 Penulisan Paragraf_bid Reg A
8/24
a. Pembaca dapat menangkap buah pikiran penulis dengan mudah karena buah
pikiran itu disampaikan unit per unit.
Kemudahan itu sangat dirasakan kalau kalimat-kalimat dalam paragraf itu tidak
terlalu banyak. Jika terlalu banyak, pembaca mengalami kesulitan menangkap
inti unit buah pikiran pembaca. Sebaliknya, bila paragraf terdiri atas tiga, dua
atau mungkin satu kalimat pikiran pembaca akan meloncat-loncat pembaca akan
cepat bosan, bahkan mungkin menjadi jengkel.
b. Memudahkan pembaca menikmati tulisan.
Setelah membaca satu paragraf, pembaca dapat memahami dan menikmati
paragraf demi paragraf itu, lambat laun pembaca dapat menghabiskan tulisan
dalam satu buku.
c. Pembaca tidak lekas lelah.
Seandainya tulisan tidak dibagi paragraf per paragraf, pembaca seolah-olah
dipaksa membaca dari awal sampai akhir (Wiyanto, 2006: 16-18).
C. Struktur Paragraf
Berdasarkan fungsinya, kalimat yang membangun paragraf pada umumnya dapat
diklasifikasikan atas dua macam, yaitu kalimat topik dan kalimat penjelas. Kalimat
topik adalah kalimat yang berisi ide pokok atau gagasan utama. Adapun kalimat
penjelas adalah kalimat yang berfungsi menjelaskan kalimat utama. Ciri-ciri kalimat
utama dan kalimat penjelas adalah sebagai berikut.
1. Ciri-ciri kalimat utama
a. Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci dan diuraikan lebih
lanjut.
b. Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri.
c. Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain.
d. Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung dan frasa transisi.
2. Ciri-ciri kalimat penjelas
a. Merupakan kalimat yang tidak berdiri sendiri (dari segi arti).
b. Arti kalimat kadang-kadang baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain
dalam satu paragraf.
c. Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung dan frasa transisi.
-
7/30/2019 Penulisan Paragraf_bid Reg A
9/24
d. Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, data tambahan yang bersifat
mendukung kalimat utama ( www.triyatnomlg.blogspot.com/2009/10/struktur-
paragraf.html diakses 8 April 2011).
D. Jenis-Jenis Paragraf
1. Paragraf Deduktif
Struktur paragraf yang bersifat deduktif ini dimulai oleh kalimat inti, kemudian
diikuti uraian, penjelasan argumentasi, dan sebagainya. Dimulai dengan pernyataan
(yang tentunya brsifat umum), kemudian kalimat-kalimat berikutnya berusaha
membuktikan pernyataan tadi dengan menyebutkan hal-hal khusus, atau detail-
detail seperlunya.
Contoh :
Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional .Kedudukan ini dimiliki sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal28 Oktober 1928. Kedudukan ini mungkinkan oleh kenyataan bahwa bahasaMelayu yang mendasari bahasa Indonesia telah menjadi lingua franca selama
berabad-abad di seluruh tanah air kita. Hal ini ditunjang lagi oleh faktor tidak terjadinya persaingan bahasa, maksudnya persaingan bahasa daerah yangsatu dengan bahasa daerah yang lain untuk mencapai kedudukannya sebagai
bahasa nasional ( www.triyatnomlg.blogspot.com/2009/10/struktur- paragraf.html diakses 8 April 2011).
3. Paragraf Induktif
Struktur paragraf yang bersifat induktif adalah kebalikan dari pola yang bersifat
deduktif. Pola ini tidak dimulai dengan kalimat inti, dimulai dengan menyebutkan
hal-hal khusus atau uraian yang merupakan anak tangga untuk mengantarkan
pembaca kepada gagasan pokok yang terdapat pada kalimat inti di akhir alenia. Jadi
anak-anak tangga itu disusun untuk mencapai klimaks.
Contoh :
Dokumen-dokumen dan keputusan-keputusan serta surat menyurat yangdikeluarkan pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya ditulis dalam
bahasa Indonesia. Pidato-pidato, terutama pidato kenegaraan, ditulis dandiucapkan dengan bahasa Indonesia. Hanya dalam keadaan tertentu , demikepentingan antarbangsa kadang-kadang pidato resmi ditulis dan diucapkandalam bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Demikian juga pemakaian
bahasa Indoensia oleh masyarakat dalam upacara, peristiwa, dan kegiatankenegaraan . Dengan kata lain, komunikasi timbal balik antarapemerintah dengan masyarakat berlangsung dengan menggunakanbahasa Indonesia (www.triyatnomlg.blogspot.com/2009/10/struktur-
paragraf.html diakses 8 April 2011).
http://www.triyatnomlg.blogspot.com/2009/10/struktur-paragraf.htmlhttp://www.triyatnomlg.blogspot.com/2009/10/struktur-paragraf.htmlhttp://www.triyatnomlg.blogspot.com/2009/10/struktur-paragraf.htmlhttp://www.triyatnomlg.blogspot.com/2009/10/struktur-paragraf.htmlhttp://www.triyatnomlg.blogspot.com/2009/10/struktur-paragraf.htmlhttp://www.triyatnomlg.blogspot.com/2009/10/struktur-paragraf.htmlhttp://www.triyatnomlg.blogspot.com/2009/10/struktur-paragraf.htmlhttp://www.triyatnomlg.blogspot.com/2009/10/struktur-paragraf.htmlhttp://www.triyatnomlg.blogspot.com/2009/10/struktur-paragraf.htmlhttp://www.triyatnomlg.blogspot.com/2009/10/struktur-paragraf.htmlhttp://www.triyatnomlg.blogspot.com/2009/10/struktur-paragraf.htmlhttp://www.triyatnomlg.blogspot.com/2009/10/struktur-paragraf.html -
7/30/2019 Penulisan Paragraf_bid Reg A
10/24
4. Paragraf Deduktif dan Paragraf Induktif
Pola paragraf yang ketiga ini adalah gabungan dari deduktif dan induktif. Di
sini, pada kalimat pertama (sebagai kalimat inti) gagasan pokok telah dinyatakan;
tetapi pada kalimat terakhir, kembali diulang sekali gagasan pokok tersebut.
Contoh :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak akan dapat hidup tanpabantuan manusia lainnya . Dimanapun kita berada, dan aktivitas apapunyang kita lakukan pastinya membutuhkan manusia lainnya. Contohnya,dalam hal perdagangan, pembeli membutuhkan penjual, dan penjualmembutuhkan pembeli. Dan di dalam hal pendidikan, kita mencari ilmudengan perantara / bantuan manusia lainnya. Bayangkan? Bila kita hidupsecara individualis, apa yang akan terjadi? Tentu saja kita tidak dapatmenjalankan segala aktivitas. Oleh karena itu, kehadiran manusia di
samping manusia yang lainnya merupakan hal yang sangat penting(www.triyatnomlg.blogspot.com/2009/10/struktur-paragraf.html diakses 8April 2011).
4. Paragraf Deskriptif atau Paragraf Naratif
Dalam pola ini, gagasan pokok tidak terbatas hanya dalam satu kalimat saja. Inti
persoalannya akan didapati pada hampir semua kalimat pada paragraf tersebut. Kita
harus membaca seluruh kalimat dalam paragraf itu, baru dapat memahami gagasan
yang hendak disampaikan oleh pengarangnya.
Contoh :a. Paragraf Deskriptif
Bangunan itu terbagi dalam empat ruang. Pada ruang pertama yang seringdisebut dengan bangsal srimanganti, terdapat dua pasang kursi kayu ukiranJepara. Ruangan ini sering digunakan Adipati Sindungriwut untuk menerimatamu kadipaten. Di sebelah kiri bangsal srimanganti, terdapat ruangan khususuntuk menyimpan benda-benda pusaka kadipaten dan cendera mata darikadipaten-kadipaten lain. Ruangan ini tertutup rapat dan selalu dijaga olehkesatria-kesatria terpilih Kadipaten Ranggenah. Ruangan tempat menyimpan
benda-benda pusaka dan cendera mata ini sering disebut kundalini mesem.Agak jauh di sebelah kanan ruang kundalini mesem terdapat sebuah ruanganyang senantiasa menebarkan aroma dupa. Ruang ini disebut ruang pamujankarena di tempat inilah Sang Adipati selalu mengadakan upacara dankebaktian. Beberapa meter dari ruang pamujan terdapat ruangan kecil dengansebuah tempayan besar di tengahnya. Ruangan ini sering disebut denganruang reresik, karena ruangan ini sering digunakan untuk membersihkan diriSang Adipati sebelum masuk ke ruang pamujan(www.triyatnomlg.blogspot.com/2009/10/struktur-paragraf.html diakses 8April 2011).
b. Paragraf Naratif
http://www.triyatnomlg.blogspot.com/2009/10/struktur-paragraf.htmlhttp://www.triyatnomlg.blogspot.com/2009/10/struktur-paragraf.htmlhttp://www.triyatnomlg.blogspot.com/2009/10/struktur-paragraf.htmlhttp://www.triyatnomlg.blogspot.com/2009/10/struktur-paragraf.html -
7/30/2019 Penulisan Paragraf_bid Reg A
11/24
-
7/30/2019 Penulisan Paragraf_bid Reg A
12/24
Karena itu, kepaduan paragraf dapat dilihat dari susunan kalimat yang sistematis,
logis, dan mudah dipahami. Kepaduan semacam itu dapat dicapai jika jalinan
kalimat-kalimatnya terangkai secara baik, misalnya dengan menggunakan sarana
pengait kalimat dalam paragraf yang berupa :
a.Kata Ganti
Penggantian merupakan sarana pengait kalimat dalam paragraf yang berupa
penyulihan atau penggantian unsur-unsur tertentu dengan menggunakan kata
ganti, kata penunjuk, atau kata lain yang mempunyai ciri yang tersirat pada
kalimat sebelumnya. Kata ganti yang dapat digunakan antara lain adalah dia,
mereka, ia, dan kalian. Sedangkan yang dimaksud kata penunjuk adalah kata-
kata sejenis ini, itu, tersebut, di atas, di bawah (umumnya untuk ragam tulis),
dan tadi atau nanti (untuk ragam lisan). Jadi, kata penunjuk yang dimaksud
adalah kata-kata yang tergolong sebagai diksi. Sebagai contoh, perhatikan
contoh paragraf berikut ini :
Setiap tahun jumlah pengangguran terus bertambah. Fenomena itu tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga terjadi di negara-negara
berkembang yang lain. Untuk mengatasinya, berbagai cara telahditempuh. Namun hasilnya belum menggembirakan.
Perhatikan pula paragraf berikut :
Gadis itu bernama Ratih. Kulitnya kuning langsat. Rambutnya dipotong pendek ala Demi Moore. Hampir setiap pagi ia lewat di depan rumahku.Setiap kali kusapa ia tampak enggan menjawab. Namun, senyumnyaselalu merekah di bibir mungilnya yang indah.
Seperti yang tampak pada kedua contoh paragraf di atas, hubungan antar
kalimat yang satu dengan kalimat berikutnya menjadi lebih erat dengan adanya
sarana pengikat paragraf yang berupa penggantian. Pada kedua paragraf di atas,
wujud penggantiannya berupa itu, nya, atau dia.
Wujud penggantian yang lain ada pula yang berupa kata-kata tertentu yangmencerminkan ciri bagian kalimat sebelumnya. Contohnya dapat diperhatikan
pada paragraf berikut :
Pagi-pagi Pak Karto pergi ke sawah. Petani itu memang tergolong rajin.Setiap sawah yang dimilikinya hampir tidak pernah diburuhkan.
Hubungan kalimat yang pertama dan kalimat kedua pada paragraf tersebut
dieratkan dengan penggunaan penggantian berupa frasa petani itu. Penggantian
dengan frasa itu dapat dilakukan dan tampak logis karena mengandung ciri yang
-
7/30/2019 Penulisan Paragraf_bid Reg A
13/24
terdapat pada bagian kalimat sebelumnya, yakni pergi ke sawah. Dalam hal ini
ke sawah merupakan ciri kepetanian. Oleh karena itu, penggunaan unsur petani
itu pada kalimat berikutnya tampak logis.
Jika penggantian itu dilakukan secara sembarangan, tanpa memperhatikanhubungan ciri dengan kalimat sebelumnya, tentu penggantian itu tidak logis.
Misalnya, unsur petani itu pada paragraf tersebut diganti dengan mahasiswa itu
atau artis itu. Hubungan antar kalimatnya tentu menjadi tidak logis karena pada
kalimat sebelumnya tidak terdapat ciri kemahasiswaan ataupun keartisan.
Dengan demikian, penggantian unsur kalimat yang didasarkan pada ciri
keidentikan semacam itu harus benar-benar memperhatikan identitas kalimat
sebelumnya agar hubungan yang terjalin tetap logis (Mustakim, 1994: 115-120 ).
b. Pengulangan
Pengulangan merupakan sarana pengait atau pengikat kalimat dalam
paragraf yang dilakukan dengan cara mengulang bagian kalimat sebelumnya.
Sebagai contoh, perhatikan paragraf berikut :
Seminar itu telah diselenggarakan pada hari Jumat yang lalu. Dalamseminar itu ada berbagai hal yang dibicarakan. Salah satu diantaranya
adalah masalah perluasaan orientasi pemasaran.Dalam paragraf tersebut tampak adanya unsur pengulangan, yaitu seminar
itu dari kalimat sebelumnya. Sebagai pengulangan, unsur seminar itu
dimaksudkan untuk mengeratkan hubungan antar kalimat yang pertama dengan
kalimat berikutnya. Jadi, dengan adanya sarana pengulangan itu, hubungan antar
kalimat dalam paragraf itu diharapkan menjadi lebih erat. Namun, mengingat
bahwa pengulangan yang dilakukan secara beruntun dapat menjemukan dan
berkesan monoton, maka penggunaan sarana itu tidak dilakukan secaratersendiri melainkan dipadukan pula dengan sarana lain. Seperti tampak pada
paragraf diatas, penggunaan unsur seminar itu dipadukan pula dengan
penggantian nya sebagaimana tampak pada kalimat ketiga paragraf itu
(Mustakim, 1994 : 115 -120 ).
c.Penghubung Antar Kalimat
Penghubung antar kalimat merupakan ungkapan digunakan untuk
menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain dalam sebuah
-
7/30/2019 Penulisan Paragraf_bid Reg A
14/24
paragraf. Beberapa ungkapan penghubung antar kalimat dapat dicontohkan di
bawah ini :
oleh karena itu,
oleh sebab itu,
meskipun begitu,
meskipun demikian,
dengan demikian,
di samping itu,
jadi,
namun,
selain itu,
bahkan,
sebaliknya,
dengan kata lain.
Sehubungan dengan penggunaan ungkapan tersebut, perlu ditambahkan
bahwa ungkapan-ungkapan penghubung antar kalimat ini harus selalu diikuti
dengan tanda koma. Dalam hal ini, tanda koma digunakan sebagai pembatas
antara unsur penghubung dengan unsur kalimat berikutnya (Mustakim, 1994 :
115 -120 ).
d. Sarana Gabungan
Yang dimaksud sarana gabungan dalam hal ini adalah sarana pengait kalimat
dalam paragraf yang berupa gabungan antara sarana penggantian dan sarana
pengulangan atau sarana penghubung antar kalimat, atau gabungan dari ketiga
sarana itu sekaligus. Penggunaan sarana gabungan ini menjadi penting karena
dapat lebih menghidupkan bahasa yang kita gunakan. Jika sarana pengait
kalimat yang digunakan hanya satu macam, ada kemungkinan hal itu dapat
menjemukan dan bahasa yang digunakan menjadi kaku. Oleh karena itu, sarana
gabungan dapat dimanfaatkan sebagai variasi. Sebagai contoh, perhatikan
penggunaan sarana pengait kalimat yang berupa gabungan pada paragraf
berikut:
Sampana Sarawisa merupakan jenis tari hasil kreasi baru senimanKabupaten Tanah Laut. Jenis tari itu belum lama ini berhasil memperoleh
predikat terbaik dalam festival tari se-Kalimantan Selatan. Dengan
keberhasilan itu, para seniman Kabupaten Tanah Laut berhak menampilkan
-
7/30/2019 Penulisan Paragraf_bid Reg A
15/24
karyanya dalam Pekan Tari di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta sebagaiwakil daerah Kalimantan Selatan (Mustakim, 1994 : 115 -120 ).
F. Metode Pengembangan Paragraf
Dalam sebuah karya tulis, paragraf dapat dikembangkan dengan berbagai macamcara. Cara-cara atau teknik yang digunakan dalam pengembangan paragraf ini
umumnya bergantung pada keluasan pandangan atau pengalaman penulis dan juga
materi yang ditulis itu sendiri. Meskipun demikian paling tidak dapat disebutkan adanya
beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengembangkan paragraf. Cara-cara itu
antara lain adalah sebagai berikut :
a. Pengembangan dengan KlasifikasiPengembangan dengan klasifikasi yang dimaksud dalam hal ini adalah
pengembangan paragraf dengan cara mengklasifikasikan atau mengelompok-
ngelompokkan masalah yang dikemukakan. Dengan klasifikasi ini diharapkan
pembaca dapat lebih mudah memahami informasi yang disajikan. Sebagai contoh,
perhatikan paragraf berikut :
Responden dalam penelitian ini selain dikelompokkan berdasarkan jenis
kelaminnya, yaitu laki-laki dan perempuan, juga dikelompokkan berdasarkan
usianya, yaitu usia di bawah 40 tahun dan di atas 40 tahun. Pengelompokkan ini
dimaksudkan untuk mengetahui unsur kelompok mana yang lebih dominan menilai
bahwa penataan taman di sekitar rumah itu penting.
Agar lebih jelas perhatikan pula paragraf berikut :
Dewasa ini ada berbagai sumber yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik. Sumber-sumber itu selain berupa tenaga air dantenaga matahari, dapat pula berupa tenaga panas bumi dan tenaga nuklir.
Nuklir telah dimanfaatkan di seluruh dunia (Mustakim, 1992 : 123-127).
b. Pengembangan dengan Definisi
Pengembangan dengan definisi adalah suatu model pengembangan paragraf
yang dilakukan dengan cara memberikan definisi atau pengertian terhadap masalah
yang sedang dibahas. Contohnya dapat diperhatikan pada paragraf berikut ini :
Informasi adalah suatu pengertian tentang kenyataan, kejadian, atau gagasanyang diekspresikan dengan menggunakan lambang-lambang yang telahdiketahui dan disepakati bersama. Ungkapan lambang-lambang yang telahdiketahui dan disepakati bersama yang dimaksud dalam hal ini adalah
bahasa (Mustakim, 1992 : 123-127).
-
7/30/2019 Penulisan Paragraf_bid Reg A
16/24
c. Pengembangan dengan Analogi
Analogi adalah suatu bentuk perbandingan dengan cara menyamakan dua hal
yang berbeda. Sejalan dengan itu, pengembangan dengan analogi merupakan
modem pengembangan paragraf yang dilakukan dengan cara membandingkan dua
hal yang berbeda utnuk memperjelas gagasan yang akan diungkapkan. Dalam
pergaulan sehari-hari, misalnya, orang yang sudah berusia lanjut sering dikatakan
(berusia) senja. Dalam hal ini perbandingan antara usia lanjut dan (waktu) senja
merupakan sebuah analogi.
Analogi yang dimanfaatkan sebagai cara pengembangan paragraf, misalnya,
dapat diperhatikan pada contoh berikut :
Salam pembuka dalam surat-menyurat merupakan suatu bentuk tata krama penulis surat sebelum ia mulai berkomunikasi dengan penerima surat. Hal itudapat diibaratkan sebagai ketukan pintu jika seseorang akan memasukirumah orang lain. Baik salam pembuka maupun ketukan puntu, keduanyasama-sama merupakan tanda hormat sebelum seseorang mulai
berkomunikasi dengan orang lain, apakah komunikasi itu dilakukan di dalamsurat ataukah di dalam rumah.
Sehubungan dengan pengembangan paragraf, cara analogi lazimnya digunakan
untuk memperjelas gagasan yang belum dikenal oleh masyarakat melalui gagasan
atau perbandingan dengan hal yang sudah sangat dikenal (Mustakim, 1992 : 123-
127).
d. Pengembangan dengan Contoh
Pengembangan dengan contoh merupakan suatu jenis pengembangan paragraf
yang dilakukan dengan memberikan beberapa contoh sebagai penjelas gagasan yang
dikemukakan. Pengembangan paragraf dengan menyertakan contoh lebih tepat
digunakan dalam menjelaskan masalah yang sifatnya abstrak atau masalah lain yang
sifatnya sangat umum. Sebagai gambaran, perhatikan contoh paragraf berikut :
Pembangunan PLTN mulai bermunculan sejak dekade 1960-an. Di AmerikaSerikat misalnya, pembangunan PLTN dimulai sekitar tahun 1960. Disusulkemudian Jerman yang membangun fasilitas itu tahun 1961, dan di India,Asia mulai membangun sejak 1968. Sejak itu, pemanfaatan nuklir sebagaisumber energi kian meluas (Mustakim, 1992 : 123-127).
e. Pengembangan dengan Fakta
Pengembangan dengan fakta merupakan suatu jenis pengembangan paragraf
yang dilakukan dengan cara menyertakan sejumlah fakta atau bukti-bukti untuk
-
7/30/2019 Penulisan Paragraf_bid Reg A
17/24
memperkuat pendapat yang dikemukakan. Contoh di bawah ini memperlihatkan
paragraf yang dikembangkan dengan cara tersebut.
Para petani di daerah itu umumnya sangat rajin. Setiap pagi ketika beberapa pegawai kantor sedang berangkat kerja, para petani sudah bermandikan
keringat di sawah-ladangnya masing-masing. Mereka bekerja sejak fajar hingga matahari terbenam.
Selain dengan cara-cara yang telah disebutkan di atas, paragraf dapat pula
dikembangkan dengan beberapa cara yang lain, misalnya dengan cara memberikan
ilustrasi, analisis, sebab-akibat, alasan, dan cara lain sesuai dengan pengalaman
penulis.
Sebagai akhir dari pembahasan dalam bab ini perlu pula ditambahkan bahwa
untuk mengeratkan hubungan antar paragraf dalam sebuah teks, ada sarana tertentu
yang dapat dimanfaatkan. Sarana itu dapat disebut ungkapan penghubung antar
paragraf. Dalam bahasa Indonesia beberapa ungkapan penghubung antar paragraf
itu dapat dicontohkan sebagai berikut :
Sehubungan dengan masalah tersebut,
Berdasarkan keterangan di atas,
Berdasarkan keterangan tersebut,
Atas dasar keterangan tersebut,
Atas dasar uraian tersebut,
Sebagaimana kita ketahui, menurut pendapat ...,
Sementara itu,
Beberapa ungkapan tersebut disebut penghubung antar paragraf karena
fungsinya untuk mengeratkan hubungan atau untuk menghubungkan antara paragraf
yang satu dengan paragraf lain di dalam sebuah teks. Dalam pemakaiannya,
ungkapan penghubung antar paragraf semacam itu harus diikuti tanda koma
(Mustakim, 1992 : 123-127).
-
7/30/2019 Penulisan Paragraf_bid Reg A
18/24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Paragraf ialah bagian dalam karangan, biasanya mengandung satu ide pokok dan
dimulai penulisannya dalam baris baru.
Sebagai suatu bentuk pengungkapan gagasan, sebuah paragraf yang baik hendaknya dapat memenuhi dua kriteria atau persyaratan sebagai berikut :
a. Kesatuan (kohesi)
b. Kepaduan (koherensi)
Kriteria kesatuan atau kohesi menyangkut keeratan hubungan makna antar
gagasan dalam sebuah paragraf. Sedangkan kriteria kepaduan menyangkut keeratan
hubungan antar kalimat dalam paragraf dari segi bentuk atau strukturnya.
Cara-carapengembangan paragraf adalah sebagai berikut :a. Klasifikasi
b. Definisi
c. Analogi
d. Contoh
e. Fakta
B. Saran
-
7/30/2019 Penulisan Paragraf_bid Reg A
19/24
Sebagai seorang bidan dan mahasiswa kita harus mengetahui apa yang dimaksud
dengan paragraf,struktur paragraf, syarat paragraf yang baik, metode pengembangan
yang baik agar kita dapat mengerjakan atau menyelesaikan karya tulis ilmiah yang baik
dan benar sesuai kaidah yang benar.
DAFTAR PUSTAKA
Badudu, Js. 1995. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar IV . Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama.
Mustakim.1994. Membina Kemampuan Berbahasa : Panduan ke arah Kemahiran Berbahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sintowati, dkk. 1997. Bahasa Indonesia untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.
Wijaya S, Marlina. 1997. Intisari Tata Bahasa Indonesia. Bandung: CV Pustaka Setia.
Wiyanto, Asul. 2006. Terampil Menulis Paragraf . Jakarta : PT Grasindo.
Triyatno.2009.Struktur Paragraf, (Online),
(www.triyatnomlg.blogspot.com/2009/10/struktur-paragraf.html
http://www.triyatnomlg.blogspot.com/2009/10/struktur-paragraf.htmlhttp://www.triyatnomlg.blogspot.com/2009/10/struktur-paragraf.html -
7/30/2019 Penulisan Paragraf_bid Reg A
20/24
SOAL
1. Berdasarkan fungsinya, kalimat yang membangun paragraf pada umumnya dapat
diklasifikasikan atas dua macam, yaitu
a. Kalimat topik dan kalimat penjelas
b. Kalimat topik dan kalimat utama
c. Kalimat inti dan kalimat topik
d. Kalimat penjelas dan kalimat pengembang
e. Kalimat utama dan kalimat umum
2. Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional. Kedudukan ini
dimiliki sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Kedudukan
ini mungkinkan oleh kenyataan bahwa bahasa Melayu yang mendasari bahasa Indonesia
telah menjadi lingua franca selama berabad-abad di seluruh tanah air kita. Hal ini
ditunjang lagi oleh faktor tidak terjadinya persaingan bahasa, maksudnya persaingan
bahasa daerah yang satu dengan bahasa daerah yang lain untuk mencapai
kedudukannya sebagai bahasa nasional.
Contoh paragraf di atas termasuk jenis paragraf
a. Naratif
b. Deskriptif
c. Induktif
-
7/30/2019 Penulisan Paragraf_bid Reg A
21/24
d. Deduktif
e. Campuran
3. Salam pembuka dalam surat-menyurat merupakan suatu bentuk tata krama penulis surat
sebelum ia mulai berkomunikasi dengan penerima surat. Hal itu dapat diibaratkan
sebagai ketukan pintu jika seseorang akan memasuki rumah orang lain. Baik salam
pembuka maupun ketukan puntu, keduanya sama-sama merupakan tanda hormat
sebelum seseorang mulai berkomunikasi dengan orang lain, apakah komunikasi itu
dilakukan di dalam surat ataukah di dalam rumah.
Contoh paragraf di atas di kembangkan dengan metode pengembangan dengan
a. Klasifikasi
b. Definisi
c. Analogi
d. Contoh
e. Fakta
4. Yang bukan merupakan metode pengembangan paragraf adalah sebagai berikut, kecuali
a. Analogi
b. Deskripsi
c. Definisi
d. Klasifikasi
e. Contoh
5. Contoh syarat-syarat paragraf yang baik yang termasuk dalam syarat kepaduan dengan
menggunakan sarana pengait kalimat dalam paragraf yang berupa penggantian adalah
a. Dokumen-dokumen dan keputusan-keputusan serta surat menyurat yang dikeluarkan
pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya ditulis dalam bahasa Indonesia.
Pidato-pidato, terutama pidato kenegaraan, ditulis dan diucapkan dengan bahasa
Indonesia.
-
7/30/2019 Penulisan Paragraf_bid Reg A
22/24
b. Seminar itu telah diselenggarakan pada hari Jumat yang lalu. Dalam seminar itu ada
berbagai hal yang dibicarakan. Salah satu diantaranya adalah masalah perluasaan
orientasi pemasaran.
c. Pembangunan sektor wisata pada hakikatnya merupakan kegiatan dan usaha yang
terkoordinasi untuk menarik minat wisatawan. Oleh karena itu, kegiatan
pengembangan sektor tersebut mencakup berbagai segi kehidupan yang ada di
masyarakat.
d. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak akan dapat hidup tanpa bantuan
manusia lainnya. Dimanapun kita berada, dan aktivitas apapun yang kita lakukan
pastinya membutuhkan manusia lainnya. Contohnya, dalam hal perdagangan,
pembeli membutuhkan penjual, dan penjual membutuhkan pembeli.
e. Gadis itu bernama Ratih. Kulitnya kuning langsat. Rambutnya dipotong pendek ala
Demi Moore. Hampir setiap pagi ia lewat di depan rumahku. Setiap kali kusapa ia
tampak enggan menjawab. Namun, senyumnya selalu merekah di bibir mungilnya
yang indah.
6. Sebutkan metode pengembangan paragraf disertai penjelasan singkat!
-
7/30/2019 Penulisan Paragraf_bid Reg A
23/24
JAWABAN
1. A
2. D
3. C
4. B
5. E
6. - Pengembangan dengan klasifikasi adalah pengembangan paragraf dengan cara
mengklasifikasikan atau mengelompokkan masalah yang dikemukakan.
- Pengembangan dengan definisi adalah suatu model pengembangan paragraf yang
dilakukan dengan cara memberikan definisi atau pengertian terhadap masalah yang
sedang dibahas.
- Pengembangan dengan analogi adalah suatu bentuk perbandingan dengan cara
menyamakan dua hal yang berbeda.
- Pengembangan dengan contoh adalah suatu jenis pengembangan paragraf yang
dilakukan dengan memberikan beberapa contoh sebagai penjelas gagasan yang
dikemukakan.
-
7/30/2019 Penulisan Paragraf_bid Reg A
24/24
- Pengembangan dengan fakta adalah suatu jenis pengembangan paragraf yang
dilakukan dengan cara menyertakan sejumlah fakta atau bukti-bukti untuk
memperkuat pendapat yang dikemukakan.