Download - Pentingnya Pupuk Organik
PENTINGNYA PUPUK ORGANIK (Oleh: Teguh Wibowo & Catur Puryanto Widyaiswara BBPP-Batu)
Masyarakat menengah keatas saat ini semakin peduli akan pentingnya
kwalitas produk, tuntutan untuk produk berkwalitas telah mengarah
keberbagai sektor termasuk pertanian. Belakang ini terdapat tendensi
kebutuhan konsumen yang mengarah pada produk pertanian organik.
Penggunaan pupuk organik dipercaya membawa manfaat lebih bagi produk
produk pertanian. Karena dengan penggunaan pupuk organik produk
pertanian menjadi lebih sehat, lebih ramah lingkungan dan sedikit banyak
mengurangi dapak negatif dari bahan kimia yang digunakan untuk
memperoleh hasil pertanian yang sangat berbahaya bagi lingkungan dan
manusia.
Program pembenah tanah tidak lepas dari peran serta pupuk organik
yang saat ini sedang digencarkan oleh pemerintah dan petanipun mulai
menggandrungi pupuk tersebut, karena selain dapat meningkatkan produksi
usaha tani juga dinilai lebih ramah lingkungan, oleh karena itu dalam
kebijakan pengembangan produksi pupuk diIndonesia disertakan juga
program pengembangan pupuk organik melaui batuan –bantuan dari
pemerintah untuk peternak yang berupa APO maupun Unit Kompos.
Pemerintah memberikan fasilitas untuk mendorong pengembangan pupuk
oranik yang dilakukan oleh swasta melalui kemitraan swasta dan BUMN
dengan memanfaatkan fasilitas BUMN. Berdasarkan Peraturan Menteri
Pertanian Nomor 02/Pedrt/HK.060/2006 Tentang pupuk organik dan
pembenah tanah, yang dimaksud Pupuk Organik pupuk yang sebagian besar
atau seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau
hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat maupun
cair yang digunakan untuk menyuplai bahan organik serta memperbaiki sifat
fisik tanah, kimia tanah dan biologi tanah, sedangkan pembenah tanah adalah
bahan-bahan sintetis atau alami, organik atau mineral berbentuk padat atau
cair yang mampu memperbaiki sifat fisik tanah, kimia tanah dan biologi tanah.
Sebelum berkembangnya rekayasa pembuatan pupuk organik oleh industri
pupuk, pengertian tentang jenis pupuk organik mencangkup;
Kompos yaitu merupakan zat akhir suatu proses fermentasi tumpukan
sampah/seresah tanaman dan adakalanya pula termasuk bangkai
binatang
Pupuk hijau yaitu tanaman atau bagian-bagian tanaman yang masih
muda terutama yang termasuk famili Leguminosa, yang dibenamkan
kedalam tanah dengan maksud agar dapat meningkatkan tersedianya
bahan-bahan organik dan unsur-unsur hara bagi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman yang diusahakan.
Pupuk kandang yaitu pupuk organik telah banyak diproduksi dalam
bentuk hasil rekayasa dari berbagai sumber bahan baku,
pembuatanyapun bervariasi baik menggunakan teknik konvensional
dengan skala rumah tangga maupun menggunakan teknik modern
dalam bentuk produk pabrikan dengan skala usaha industri menengah.
Berdasarkan bentuknya produk pupuk yang dikenal masyarakat
umumnya merupakan pupuk padat/granula dan pupuk cair. Sedangkan
berdasarkan kandungannya, dikenal dua jenis pupuk yaitu pupuk organik
(organik fertilizer) dan pupuk hayati (bio-fertilizer). Usaha pupuk organik layak
untuk dilaksanakan mengingat kesadaran masyarakat yang semakin tinggi
atas kebutuhan produk-produk yang sehat dan ramah lingkungan. Artinya
permintaan pupuk organik akan semakin meningkat seiring dengan kesadaran
masyarakat akan produk-produk berkwalitas.
Ada beberapa masalah yang mungkin dihadapi petani dalam
penggunaan pupuk organik yaitu;
Pupuk organik bisa menyita modal petani apabila kwalitasnya tidak
jelas sehingga pupuk tersebut kurang bermanfaat.
Volume penggunaanya per hektar lahan yang besar, yaitu lebih dari 1
ton/ha , pupuk organik akan menimbulkan masalah pengangkutan dari
pabrik kedesa, dan dari pinggir jalan kelahan petani, serta kebutuhan
tenaga kerja yang banyak untuk mencampurkannya merata di
permukaan tanah. Permasalahan tersebut akan berujung pada
kesulitan modal kerja, dan bisa-bisa muncul keengganan petani
menggunakan pupuk organik.
Ada keluhan dari beberapa daerah bahwa penggunaan pupuk organik
bentuk granule kurang efektif, dikarenakansampai panen bentuk
granule tidak terurai, sehingga haraa yang terkandung dalam pupuk
tidak terserap secara obtimal.
Upaya penambahan unsur hara (N,P,K) dengan mencampurkan pupuk
pabrik dalam proses pembuatan pupuik organik yang dilakukan oleh
perusahaan untuk menarik pembeli, beresiko akan penurunan kwalitas.
Manfaat pupuk organik bukan sebagai penambahan hara tanah, kecuali
beberapa jenis hara mikro, tetapi yang utama adalah memperbaiki
kesuburan fisik dan biologi tanah.
Penambahan mikrobia tanah pada pembuatan pupuk organik bisa
menimbulkan masalah. Secara teoritis hal ini akan memperkaya tanah
dengan mikroba yang bermanfaat, namun perlu diwaspadai;
Apakah proses pembuatan, waktu penyimpanan daa
pengangkutan pupuk organik tersebut tidak berpengaruh
negatif terhadap efektifitas mikroba/
Bagaimana diteksi kwalitas dan kwantitas mikroba tersebut
dalam rangka uji mutu.
Apa yang akan terjadi ketika mikroba tambahan tersebut
bercampur dengan mikroba lokal.