Transcript
Page 1: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

WAHYU BUDI SETYAWANNIM. X7109119

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL QUANTUM LEARNING PADA MATA PELAJARAN

BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SEMESTER I SDN NGUTER 04 KEC.NGUTER KAB. SUKOHARJO

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Page 2: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL QUANTUM LEARNINGPADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

SISWA KELAS V SEMESTER I SDN NGUTER 04 KEC.NGUTER KAB. SUKOHARJO

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB 1

BAB 3 BAB 4

BAB 2

BAB 5

Page 3: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

A. LATAR BELAKANG MASALAH

E. TUJUAN PENELITIAN

D. PERUMUSAN MASALAH

C. PEMBATASAN MASALAH

F.MANFAAT PENELITIAN

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Page 4: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

(1) Pembelajaran B. Indonesia pada kelas V SD kompetensi menuliskhususnya menulis karangan (mengarang) merupakan suatu halyang seharusnya dikuasai bagi siswa kelas V SD karenasebelumnya di kelas III dan IV sudah ada KD tentang menuliskarangan sederhana.

(2) Pembelajaran B. Indonesia pada kelas V SD kompetensi menuliskhususnya menulis karangan narasi ternyata masih kurang, mulaidari yang kurang bisa mengembangkan karangan atau paragrafsecara padu dan runtut hingga penerapan kaidah tulis-menulisyang benar serta kerapiannya.. Jadi siswa dalam mencurahkangagasan, perasaan kedalam bentuk tulisan masih belum terampildan masih cenderung mudah secara lisan.

Page 5: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

berdasarkan observasi ternyatasiswa kurang tertarik untukmengikuti pelajaran BahasaIndonesia dalam menuliskarangan narasi

5 dari 9 siswa atau 55,55 %kelas V untuk nilai kompetensitersebut masih di bawah KKM(66)

Maka perlu suatu model pembelajaran yang dapat mengajak siswauntuk bisa menulis karangan narasi dengan suasana yang menarik,mengasikkan, variatif, kreatif, dan efektif sehingga kemampuansiswa dalam menulis karangan narasi pun bisa meningkat. YaituQuantum Learning

Page 6: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

1. Siswa cenderung lebih mudah mencurahkan gagasan secara lisan;2. Siswa belum terampil mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

pendapat mereka dalam bentuk tulisan;3. Siswa belum terampil menyusun kerangka karangan secara padu,

runtut dan efektif.4. Siswa belum terampil dalam menggunakan pilihan kata yang tepat;5. Siswa kurang tertarik dalam kegiatan menulis;6. Siswa mengalami kejenuhan dan tidak aktif dalam proses

pembelajaran;7. Guru kurang menciptakan situasi pembelajaran yang menarik dan

menyenangkan;8. Model Quantum Learning merupakan salah satu model yang strategis

untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi.

Page 7: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

• Keterampilan dalam hal ini dibatasi keterampilanmenulis karangan narasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V semester I SDN Nguter 04 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012.

Keterampilan

• Model pembelajaran dalam hal ini dibatasi Model Quantum Learning.

Model pembelajaran

Page 8: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

“Apakah penerapan Model Quantum Learningdapat meningkatkan keterampilan menuliskarangan narasi pada siswa kelas V SDN Nguter 04Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo TahunPelajaran 2011/2012?”

Page 9: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

untuk meningkatkan keterampilan menuliskarangan narasi pada siswa kelas V SDNNguter 04 Kecamatan Nguter KabupatenSukoharjo tahun pelajaran 2011/2012melalui model Quantum Learning.

Page 10: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

• diharapkan dapat memberikan khasanah keilmuansebagai bahan rujukan bagi dunia pendidikankhususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

Manfaat Teoritis

• Bagi Guru

• Bagi Siswa

• Bagi Sekolah

Manfaat Praktis

Page 11: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

TINJAUAN PUSTAKA

HIPOTESISKERANGKA

BERPIKIRPENELITIAN

YANG RELEVAN

Page 12: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

Hakikat Keterampilan MenulisKarangan Narasi

Hakikat Model Quantum Learning

Page 13: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

keterampilan adalah suatu bentuk kemampuan

menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan dalammengerjakan sesuatu secara efektif dan efisien.\

keterampilan menulis menurut Byrne (1979:3) (dalam

St. Y. Slamet, 2008:140) menyatakan bahwa pada

hakikatnya bukan sekadar kemampuan menulis simbol-

simbol grafis sehingga berbentuk kata, dan kata-kata

disusun menjadi kalimat menurut peraturan tertentu,

melainkan keterampilan menulis adalah kemampuan

menuangakan buah pikiran kedalam bahasa tulis melalui

kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan

jelas sehingga buah pikiran tersebut dapat

dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil.

Page 14: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

Karangan dalam(http://ryansikep.blogspot.com/2009/12/pengertian-karangan-dan-contoh-karangan.html) merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.

Narasi merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.

Dari beberapa pengertian diatas maka keterampilanmenulis karangan narasi dapat dikatakan merupakan suatukemampuan pengungkapan ide, perasaan, pengalamanhidup seseorang dalam bahasa tulis secara kronologis yang memperhatikan unsur waktu dengan efektif dan efisien.

Page 15: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

Pengertian Model Quantum LearningMenurut Sugiyanto (2008:126) “ … Pembelajaran Kuantummerupakan sebuah model yang menyajikan bentukpembelajaran sebagai suatu “orkestrasi” yang jika dipilhdari dua unsur pokok yaitu: konteks dan isi. Konteks secaraumum akan menjelaskan tentang lingkup lingkunganbelajar baik lingkungan fisik maupun lingkungan psikhis.Sedangkan konten/isi berkenaan dengan bagaimana isipembelajaran dikemas untuk disampaikan kepada siswa.

•Pengertian Model Quantum Learning

Asas Utama Quantum LearningMenurut Bobby Deporter (1992) dalam Udin Saefudin Sa’ud(2008:127) “ ... bawalah dunia mereka ke dunia kita danantarkan dunia kita ke dunia mereka”..

Page 16: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

Strategi Pembelajaran Model Quantum LearningMenurut Bobby Deporter (1992) dalam Udin SaefudinSa’ud (2008:129) ada suatu pengembangan strategipembelajaran model Quantum Learning melalui istilahTANDUR, yaitu :1. Tumbuhkan2. Alami3. Namai4. Demonstrasikan5. Rayakan

Prinsip Model Quantum LearningMenurut Bobby Deporter (1992) dalam Udin SaefudinSa’ud (2008:127) :1. Segalanya berbicara2. Segalanya Bertujuan3. Pengalaman sebelum pemberian nama4. Mengakui setiap usaha5. Merayakan keberhasilan

Page 17: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

“Upaya Peningkatan Kemampuan MenulisKarangan Melalui Penggunaan PendekatanKomunikatif Pada Siswa Kelas V SD. oleh Yulinartahun 2008”

“Peningkatan Keterampilan Menulis PermulaanMelalui Model Quantum Learning Pada Siswa Kelas2 Sekolah Dasar Negeri Karangasem 1 LaweyanSurakarta Tahun Pelajaran 2009/2010” oleh AlvanyRufaida tahun 2010.

Page 18: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

KondisiAkhir

PembelajaranKonvensional

Penerapan model Quantum Learning

Setelah diterapkanmenggunakan

Model Quantum Learning

Keterampilan menuliskarangan narasi siswarendah

rendah

Siklus I

Siklus II

Tindakan

KondisiAwal

Diduga Keterampilanmenulis karangan narasi

meningkat

Page 19: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

Penerapan model Quantum Learning dapatmeningkatkan keterampilan menulis karangannarasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia siswakelas V semester I SD Negeri Nguter 04 Kec. NguterKab. Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012

Page 20: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

1. TEMPAT & WAKTU PENELITIAN

3. SUMBER DATA

4. TEKNIK PENGUMPULAN

DATA

5. VALIDITAS DATA

6. ANALISIS DATA

7. . INDIKATOR KINERJA

9. PROSEDUR PENELITIAN

2. SUBJEK PENELITIAN

Page 21: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD NegeriNguter 04 Kecamatan Nguter KabupatenSukoharjo.

Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semestergasal tahun pelajaran 2011/2012 selama 4 bulanyaitu mulai bulan Agustus 2011 sampai denganbulan November 2011

Page 22: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

siswa kelas V SD Negeri Nguter 04 yang

berjumlah 9 (sembilan) siswa yang terdiri dari 4

siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan.

Page 23: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

Dokumen atau arsip yang antara lain, hasil belajar siswa, dan buku penilaian.

Hasil pengamatan pelaksanaanpembelajaran Bahasa Indonesia kelas V SDN Nguter 04 tahun pelajaran2011/2012.

Page 24: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

Observasi

Dokumentasi

Tes

Page 25: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

Validitas isi mencakup sejauh mana bentuktes yang digunakan dalam penelitian inisudah sesuaikah dengan silabus matapelajaran Bahasa Indonesia kelas V yangdikonsultasikan dengan teman sejawat

Trianggulasi metode digunakan sebagaivalidasi keaktifan atau aktivitas siswa dankinerja guru selama proses pembelajaran

Page 26: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

Teknik deskriptif komparatif dan analisis kritis.

Menurut Sarwiji Suwandi (2009:61) menyatakanbahwa teknik deskriptif komparatif digunakanuntuk data kuantitatif, yakni denganmembandingkan hasil antar siklus. Kemudianteknik analisis kritis mencakup kegiatan untukmengungkap kelemahan dan kelebihan kinerjasiswa dan guru dalam proses pembelajaran.

Page 27: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

Indikator kinerja dari penelitian ini adalah 80 %dari jumlah siswa menunjukkan peningkatanketerampilan menulis karangan narasi,yaitu memperoleh nilai minimal 66.

Page 28: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

Menggunakan model spiral tindakan kelasyang diadopsi dari Hopkins (48:1993)

(dalam Zainal Aqib, 2009:31) :

Page 29: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

Refleksi

Observasi

PerencanaanUlang

Aksi

Perencanaan

Identifikasi

Masalah

Siklus II

Siklus II

Dan Seterusnya

Aksi

Observasi

Refleksi

Page 30: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN

DESKRIPSI KONDISI AWAL

TINDAKAN PRASIKLUS

PELAKSANAAN TINDAKAN

TINDAKAN SIKLUS I

TINDAKAN SIKLUS II

PEMBAHASAN HASIL

PENELTIAN

Page 31: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

1

4

2

1 1

4

0

1

2

3

4

5

33 - 45 46 - 58 59 - 72 73 - 85 86 - 98 ≤ 66

Fre

kue

nsi

Interval nilai

HASIL NILAI PRASIKLUS

2.222.56 2.44 2.41

0

1

2

3

4

Keaktifan Perhatian Kerjasama Rata-rata

Sko

r

Aspek yang dinilai

AKTIVITAS SISWA PRASIKLUS KINERJA GURU PRASIKLUS

2.5 2.672.4

2.6 2.5 2.53

0

1

2

3

4

I II III IV V Rata-rata

Sko

r

Aspek yang dinilai

Page 32: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan siswa kurang

tertarik dalam hal menulis yang ditunjukkan dengan nilai aktivitas siswa

yang kurang dan masih dalam kategori cukup terutama pada aspek

keaktifan, kemudian dari kinerja guru, guru sebagai fasilitator dalam

penyampaian materi kurang melibatkan keaktifan siswa serta metode

pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran masih terlalu

didominasi peran guru (teacher center). Dari hal tersebut menjadikan

nilai rata-rata menulis karangan narasi siswa rendah dan sebagian besar

masih dibawah KKM. Jadi perlu diadakan suatu upaya perbaikan

pembelajaran yang meningkatkan aktivitas siswa sehingga nilai

keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi pun juga ikut

meningkat. Upaya tindakan perbaikan tersebut dilaksanakan dalam dua

siklus, siklus I dan siklus II dengan menggunakan pembelajaran model

Quantum Learning.

Page 33: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

Tindakan siklus I ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan (5 x 35 menit).

Pertemuan I pada hari Kamis, 15 September 2011 (2 x 35 menit) dan pertemuan II

pada hari Selasa, 20 September 2011 (3 x 35 menit). Tahap-tahap yang dilaksanakan

adalah sebagai berikut :

1) Perencanaan Tindakan

a) Menentukan pokok bahasan

Dengan menyusun Silabus pada lampiran 3 halaman 79 dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran siklus I pada lampiran 1 halaman 61.

b) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung

(1) Ruang belajar

Merubah formasi tempat duduk yang semula berbanjar 2 sekarang di ubah

berbanjar 3.

(2) Media

Gambar yang ditempel.z

(1) Instrumen penelitian

Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam menulis karangan narasi.

Untuk instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh

observer dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama proses belajar-

mengajar berlangsung.

Page 34: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

HASIL NILAI SIKLUS I

AKTIVITAS SISWA SIKLUS I KINERJA GURU SIKLUS I

1 1

4

2

10

1

2

3

4

5

52 - 60 61 - 68 69 - 77 78 - 86 87 - 95

Fre

kue

nsi

Interval nilai

2.72

3.22 3.11 3.02

0

1

2

3

4

Keaktifan Perhatian Kerjasama Rata-rata

Sko

r

Aspek yang dinilai

3.5 3.33 3.2 3.223

3.22

0

1

2

3

4

I II III IV V Rata-rata

Sko

r

Aspek yang dinilai

Page 35: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

Berdasarkan hasil analisis proses pembelajaran menulis karangan

narasi telah meningkat baik aktivitas siswa maupun kinerja guru, rata-rata

aktivitas siswa dengan nilai 3,11 dalam kategori baik, hanya pada aspek

keaktifan nilanya 2,72 masih dalam kategori cukup, kemudian dari rata-rata

kinerja guru juga meningkat dengan nilai 3,22 dalam kategori baik. Dengan

peningkatan tersebut sehingga menjadikan nilainya pun juga ikut meningkat.

Terbukti ketuntasan klasikal dari kondisi prasiklus hanya 44,44 % setelah

tindakan siklus I meningkat menjadi 66,67 %.

Dalam pelaksanaan tindakan siklus I juga ada beberapa hambatan

antara lain :

Masih ada beberapa siswa yang dalam menyusun kerangka karangan

masih belum runtut setiap bagian kerangka karangan.

masih banyak siswa yang kurang tepat dalam hal diksi dan EYD. \

Ketuntasan klasikal hanya mencapai 66,67 % padahal penelitian ini

dikatakan berhasil bila ketuntasan klasikal melebihi indikator pencapaian

yaitu 80 %.

Dengan adanya beberapa hambatan pada tindakan siklus I, maka perlu adanya

perbaikan yang dilanjutkan pada tindakan siklus II.

Page 36: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

Tindakan siklus II ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan (5 x 35 menit).

Pertemuan I pada hari Kamis, 22 September 2011 (2 x 35 menit) dan pertemuan II

pada hari Selasa, 27 September 2011 (3 x 35 menit). Tahap-tahap yang dilaksanakan

adalah sebagai berikut :

1) Perencanaan Tindakan

a) Menentukan pokok bahasan

Dengan menyusun Silabus pada lampiran 3 halaman 79 dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran siklus II pada lampiran 2 halaman 70.

b) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung

(1) Ruang belajar

Merubah formasi tempat duduk yang semula berbanjar 3 sekarang di ubah

berbentuk U.

(2) Media

Beberapa gambar yang ditempel untuk dipilih masing-masing kelompok.

(1) Instrumen penelitian

Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam menulis karangan narasi.

Untuk instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh

observer dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama proses belajar-

mengajar berlangsung.

Page 37: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

HASIL NILAI SIKLUS II

AKTIVITAS SISWA SIKLUS II KINERJA GURU SIKLUS II

1 1

4

3

0

1

2

3

4

5

60 - 67 68 - 75 76 - 83 84 - 91

Fre

kue

nsi

Interval nilai

3.11 3.28 3.33 3.24

0

1

2

3

4

Keaktifan Perhatian Kerjasama Rata-rata

Sko

r

Aspek yang dinilai

3.753.42 3.5

3.33.75

3.53

0

1

2

3

4

I II III IV V Rata-rata

Sko

r

Aspek yang dinilai

Page 38: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

Berdasarkan hasil analisis, proses pembelajaran menulis karangan

narasi telah meningkat baik aktivitas siswa maupun kinerja

guru, aktivitas siswa dengan nilai 3,24 dalam kategori baik, kinerja

guru dengan nilai 3,53 dalam kategori baik. Sehingga menjadikan

nilainya pun juga ikut meningkat. Terbukti ketuntasan klasikal dari

kondisi siklus I hanya 66,67 % setelah tindakan siklus II meningkat

menjadi 88,87 %.

Dalam penyusunan kerangka karangan semua siswa sudah bisa

runtut, hanya pada pengembangan kerangka karangan masih ada 1

siswa yang belum bisa sesuai yang memang kondisi siswanya yang

kurang sehingga seluruh siswa kelas V SDN Nguter 04 belum 100 %

bisa menulis karangan narasi dengan baik. Meskipun demikian pada

tahap penelitian ini ketuntasan klasikal telah melebihi indikator

keberhasilan, indikator keberhasilan 80 %, sedangkan tahap penelitian

ini talah mencapai 88,87 %, dengan begitu maka penelitian ini sudah

dianggap berhasil dan tidak perlu diadakan perbaikan selanjutnya.

Page 39: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

Peningkatan secara umum meliputi kinerja guru, aktivitassiswa, dan hasil nilai rata-rata setiap siklus

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Prasiklus Siklus I Siklus II

2.5 3.22 3.532.44 3.02 3.22

62

71

79

Kinerja guru Aktivitas siswa Rata-rata Nilai Tes

Page 40: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

Dari data tersebut proses pembelajaran menulis karangan narasi

terjadi peningkatan pada setiap siklus mulai dari aktivitas siswa pada

prasiklus aktivitas siswa nilainya 2,44 dalam kategori cukup, lalu

siklus I meningkat menjadi 3,02 dalam kategori dalam kategori

baik, kemudian pada siklus II meningkat lagi menjadi 3,22 dalam

kategori baik.

Kemudian proses pembelajaran bila dilihat dari kinerja guru juga

terjadi peningkatan pada setiap siklus mulai dari prasiklus nilainya yaitu

2,50 dalam kategori cukup lalu pada siklus I meningkat menjadi 3,22

dalam kategori baik kemudian pada siklus II kinerja guru meningkat

lagi menjadi 3,53 dalam kategori baik.

Dari hasil tersebut ternyata peningkatan kinerja guru juga

mempengaruhi aktivitas siswa. Aktivitas siswa yang meningkat pun

juga ikut mempengaruhi peningkatan keterampilan menulis karangan

narasi siswa kelas V terbukti hasil rata-rata nilainya juga meningkat

setiap siklusnya, pada prasiklus rata-rata siswa memperoleh nilai 62

kemudian pada siklus I rata-rata meningkat menjadi 76 kemudian pada

siklus II juga meningkat menjadi 79.

Page 41: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

0

1

2

3

4

5

6

7

8

33 - 47 48 - 62 61 - 75 76 - 90 91 - 106 ≤ 66 ≥ 66

1

4

3

1

0

4

5

0

1

5

3

0

7

2

0

1 1

6

1

8

1

Prasiklus Siklus I Siklus II

Grafik data frekuensi nilai menulis karangan narasi padaprasiklus, siklus I, dan siklus II

Page 42: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

Dari analisis hasil evaluasi tes prasiklus siswa diperoleh nilai rata-

rata 62 di mana hasil rata-rata nilai tersebut masih dibawah KKM yaitu 66

dengan ketuntasan klasikal 44,44 % jadi lebih dari setengah seluruh

jumlah siswa kelas 5 belum bisa menulis karangan narasi. Kemudian dari

pihak sekolah mengharapkan minimal ketuntasan klasikal mencapai lebih

dari 80% atau minimal 7 siswa yang bisa mencapai KKM. Berdasarkan

analisis proses pembelajaran ternyata juga masih kurang, baik aktivitas

siswa maupun kinerja guru. Pada aktivitas siswa, siswa memang kurang

tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran menulis karangan narasi

terbukti dengan nilai aktivitas siswa sebesar 2,44 dalam kategori cukup.

Begitu juga dengan kinerja guru nilainya sebesar 2,50 juga dalam kategori

cukup. Sehingga dengan proses pembelajaran yang kuran menyebabkan

hasil pembelajaran juga kurang.

Dengan kondisi tersebut maka perlu tindak lanjut untuk

meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa serta aktivitas

siswa dalam kegiatan pembelajaran melalui model Quantum Learning

pada siswa kelas V SDN Nguter 04.

Hasil pembelajaran menulis karangan narasi

prasiklus

Page 43: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

Dari analisis hasil evaluasi tes siklus I, siswa memperoleh nilai

rata-rata 71, hasil rata-rata tersebut telah melebihi nilai KKM. Lalu untuk

ketuntasan klasikalnya juga telah meningkat menjadi 66,67% jadi sudah 6

siswa yang melebihi KKM. Kemudian dari segi proses pembelajaran baik

aktivitas siswa maupun kinerja guru juga telah meningkat. Hasil rata-rata

aktivitas siswa meningkat menjadi 3,02 dan kinerja guru pun juga

meningkat menjadi 3,22.

Melihat ketuntasan klasikal yang meningkat maka model

Quantum Learning dapat dikatakan bisa meningkatkan keterampilan

menulis karangan narasi siswa kelas V SDN Nguter 04. Tapi peningkatan

tersebut ternyata belum memenuhi indikator keberhasilan sebesar 80%.

Begitu juga dengan aktivitas siswa meskipun nilai rata-rata sudah dalam

kategori baik tapi dalam aspek keaktifan siswa ternyata masih dalam

kategori cukup.

Dengan demikian meskipun ada peningkatan pada siklus I

ternyata belum bisa dikatakan berhasil, sehingga perlu adanya upaya

perbaikan lagi untuk mencapai indilkator keberhasilan dengan

melaksanakan tindakan siklus II.

Hasil pembelajaran menulis karangan narasi Siklus

I

Page 44: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

Dari analisis hasil evaluasi tes siklus II, siswa memperoleh nilai

rata-rata 79, hasil rata-rata tersebut telah melebihi nilai KKM. Lalu untuk

ketuntasan klasikalnya juga telah meningkat menjadi 88,87 % jadi sudah 8

siswa yang melebihi KKM. Kemudian dari segi proses pembelajaran baik

aktivitas siswa maupun kinerja guru juga telah meningkat. Hasil rata-rata

aktivitas siswa meningkat menjadi 3,22 dan kinerja guru pun juga

meningkat menjadi 3,53.

Melihat kondisi pada siklus II ternyata telah membuat perubahan

positif dari keadaan siklus I dengan ketuntasan klasikal meningkat melebihi

indikator keberhasilan yang targetnya minimal sebesar 80 % , pada siklus

II telah mencapai 88,87 %. Begitu juga proses pembelajaran dari aktivitas

siswa maupun guru. Dari aktivitas siswa rata-rata aktivitasnya meningkat

menjadi 3,24 dalam kategori baik dan seluruh aspek dalam kategori

baik, termasuk aspek keaktifan yang pada siklus I 2,72 dalam kategori

cukup meningkat menjadi 3,11 dalam kategori baik.

Dengan demikian hasil perbaikan pada siklus II ini telah mencapai

indikator keberhasilan maka penelitian sudah cukup dan dianggap berhasil

sehingga tidak diadakan upaya perbaikan selanjutnya

Hasil pembelajaran menulis karangan narasi Siklus

II

Page 45: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

Dengan demikian hasil perbaikan pada siklus II ini telah mencapai

indikator keberhasilan maka penelitian sudah cukup dan dianggap berhasil

sehingga tidak diadakan upaya perbaikan selanjutnya.

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data pada hasil

pembelajaran prasiklus, siklus I dan siklus II maka dapat dilihat adanya

peningkatan aktivitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran, serta

perkembangan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V SDN

Nguter 04 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo. Peningkatan tersebut

antara lain :

1. Keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi meningkat.

2. Siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan

narasi.

Berdasarkan hal tersebut maka dapat diajukan suatu rekomendasi

bahwa model pembelajaran Quantum Learning efektif untuk

meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V SDN

Nguter 04 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo pada khususnya dan

siswa kelas V Sekolah Dasar-Sekolah Dasar yang lain pada umumnya.

Page 46: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

KESIMPULAN

SARAN

IMPLIKASI

Page 47: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telahdilaksanakan, maka dapat ditarik suatu simpulan bahwapembelajaran menggunakan model Quantum Learning dapatmeningkatkan keterampilan

Nilai rata-rataPrasiklus 62, Siklus I 71, Siklus II 79Ketuntasan KlasikalPrasiklus 4 siswa atau 44,44%, Siklus I 6 siswa atau 66,67%, Sikllus II 8 Siswa atau 88,89%.

Page 48: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

▪ Penerapan model pembelajaran Quantum Learning perlu diteruskan dandibiasakan pada setiap guru yang mengajarkan materi menulis karangannarasi pada siswa kelas V Sekolah Dasar.

▪ Dengan perlunya suatu penerapan model pembelajaran yang bervariasidan inovatif, maka salah satu upayanya yaitu dengan menerapkan modelpembelajaran Quantum Learning yang telah terbukti dapat menciptakansuasana belajar yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkankualitas proses dan kualitas hasil pada pembelajaran.

▪ Dengan adanya model pembelajaran Quantum Learning dapatmendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran menulis karangannarasi sebagai penunjang proses pembelajaran.

▪ Perlu adanya suatu upaya untuk meningkatkan keterampilan menuliskarangan narasi seperti mengadakan suatu perlombaan menuliskarangan narasi.

Page 49: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

1. Bagi Sekolah2. Bagi Guru3. Bagi Siswa

Page 50: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

Top Related