Transcript
Page 1: Penilaian Ekuitas Berbasis Laba

Penilaian Ekuitas Berbasis Laba

Penilaian perusahaan merupakan tujuan penting bagi banyak pengguna laporan keuangan.

Estimasi nilai yang dapat diandalkan dapat digunakan untuk membuat keputusan beli / jual /

tahan yang terkait dengan efek, menghitung nilai perusahaan untuk keputusan kredit, estimasi

nilai untuk penggabungan usaha, menentukan harga penawaran saham perusahaan kepada publik

dan berbagai aplikasi yang bermafaat lainnya.

Penilaian ekuitas perusahaan mengandalkan metode diskonto arus kas (discounted cash flow –

DCF method). Berdasarkan metode DCF, nilai ekuitas perusahaan dihitung berdasarkan ramalan

arus kas yang tersedia bagi investor ekuitas. Ramalan ini kemudian didiskontokan menggunakan

biaya modal perusahaan. Salah satu model penilaian ekuitas berbasis akuntansi adalah model

penilaian menggunakan laba residual. Salah satu kritik utama metode penilaian berbasis

akuntansi adalah kemungkinan adanya manipulasi dan distorsi laba oleh menajemen yang tujuan

dan kepentingan pribadinya tergantung pada angka akuntansi yang dilaporkan.

Dua pengukuran yang sering digunakan adalah rasio “harga terhadap nilai buku” (price to book –

PB) dan rasio “harga terhdapa laba” (price to earning – PE). Melalui perbandingan rasio dasar

ini dengan angka implisit pada harga pasar saham terkini, kita dapat mengevaluasi nilai investasi

suatu perusahaan public. Untuk perusahaan yang sahamnya tidak diperdagangkan dalam pasar

aktif, rasio dasar ini dapat digunakan sebagai alat untuk mengestimasi nilai ekuitas.

Rasio PB = Nilai pasar ekuitasNilaibuku ekuitas

Ratio PE = Nilai pasar ekuitas

Laba bersi h

Persamaan rasio PB menghasilkan beberapa pemahaman. Jika ROCE masa depan dan/atau

pertumbuhan nilai buku meningkat, maka rasio PB meningkat. Selain itu, ketika biaya (risiko)

modal ekuitas meningkat, rasio PB menurun. Persamaan rasio PE memberikan dua pemahaman

penting. Pertama, rasio PE memiliki hubungan terbalik dengan biaya modal, ratio ini lebih

rendah untuk biaya modal ekuitas yang lebih tinggi. Kedua, rasio PE memiliki hubungan positif

dengan taksiran pertumbuhan laba per saham relatif terhadap pertumbuhan normal.

Kekuatan Laba dan Peramalan untuk Tujuan Penilaian

Page 2: Penilaian Ekuitas Berbasis Laba

Kekuatan laaba mengacu pada tingkat laba perusahaan yang diharapkan akan terjadi pada masa

depan. Model penilaian berbasis akuntansi mencakup kapitalisasi kekuatan laba, di mana

kapitalisasi ini melibatkan penggunaan suatu factor atau penggandaan yang mencerminkan biaya

modal dan taksiran risiko serta pengembalian masa depan. Kekuatan laba merupakan konsep

yang diturunkan dari analisis keuangan, bukan akuntansi. Konsep ini melihat stabilitas dan daya

tahan laba serta komponen laba. Laporan keuangan digunakan untuk menghitung kekuatan laba.

Penghitungan ini membutuhkan pengetahuan, penilaian, pengalaman dan perspektif. Laba

merupakan ukuran yang paling andal dan relevan untuk tujuan penilaian.

Periode satu tahun sering kali terlalu singkat untuk mengukur laba dengan andal. Hal ini

disebabkan sifat aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan yang sebagian besar jangka panjang,

dampak siklus usaha dan adanya berbagai faktor yang tidak berulang. Pengukuran terbaik

kekuatan laba suatu perusahaan adalah dengan menggunakan laba rata-rata selama beberapa

tahun terakhir. Rentang waktu untuk mengukur kekuatan laba dapat berbeda-beda, tergantung

dari industri dan faktor lainnya, namun umumnya rentang waktu yang digunakan adalah 5 tahun.

Periode yang panjang ini mengurangi distorsi, ketidakteraturan dan dampak sementara lainnya

yang mengurangi relevansi laba satu tahun.

Bahasan mengenai kualitas laba dan daya tahan laba menekankan pentingnya beberapa karate

laba, termasuk tren. Tren lana merupakan faktor penting dalam perhitungan kekuatan laba. Jika

laba memperlihatkan tren bertahan, kita dapat menyesuaikan proses rata-rata untuk memberikan

bobot yang lebih besar atas laba terkahir. Jika kinerja terkahir tidak seperti rencana perusahaan

maka penekanan yang lebih kecil diberikan pada laba sebelumnya dan lebih besar pada

peramalan laba. Kekuatan laba dihitung dengan menggunakan seluruh komponen laba. Setiap

pos pendapatan dan beban merupakan bagian dari pengalaman perusahaan. Masalahnya adalah

kapan kita menempatkan pos tersebut saat menghitung kekuatan laba.

Bagian utama dari analisis laporan keuangan dan penilaian adalah peramalan laba. Dari

perspektif analisism evaluasi tingkat laba sangat terkait dengan peramalan laba. Hal ini

disebabkan ramalan laba yang relevan melibatkan analisis komponen laba dan penilaiannya di

masa depan. Peramalan laba mengikuti analisis komponen laba dan melibatkan pembuatan

estimasi laba masa depan.

Page 3: Penilaian Ekuitas Berbasis Laba

Peramalan laba mengharuskan kita untuk menggunakan seluruh informasi yang tersedia secara

efektif termasuk laba periode sebelumnya. Peramalan juga mendapatkan manfaat dari pemisahan

(disaggregation). Pemisahan melibatkan penggunaan data berdasarkan lini produk atau segmen

dan terutama berguna jika segmen tersebut memiliki perbedaaan risiko, profitabilitas atau

pertumbuhan. Salah satu sumber informasi relevan yang sering kali berguna untuk permalan laba

adalah MD&A. bahasan tersebut mengandung informasi terkait pandangan dan perilaku

manajemen mengenai masa depan dan pembahasan faktor yang mempengaruhi kinerja

perusahaan.

Meskipun peramalan laba bergantung dari prospek masa depan, proses peramalan harus

bergantung pada bukti saat ini dan masa lalu. Analis harus menilai kesinambungan dan

momentum kinerja perusahaan, termasuk industrinya. Elemen lain dalam peramalan laba adalah

memeriksa kewajaran ramalan. Untuk tujuan ini, sering kali digunakan angka pengembalian

investasi modal. Pengembalian investasi modal tergantung dari laba, sementara laba merupakan

produk dari kualitas manajemen dan manajemen asset. Kondisi keuangan suatu perusahaan

merupakan elemen peramalan laba lainnya. Kurangnya likuiditas dapat membatasi manajemen

yang sukses dan struktur modal yang berisiko dapat membatasi tindakan manajemen.

Minat akan pengungkapan ramalan laba oleh perusahaan telah meningkat selama beberapa tahun

terakhir dan harus disadari bahwa peramalan manajemen berbeda dengan peramalan yang

dilakukan oleh analis keuangan. Keandalan peramalan tergantung dari akses informasi dan

asumsinya. SEC menyarankan agar peramalan dilakukan dengan “iktikad baik” (good faith)

dengan landasan yang layak. Untuk mendorong pengungkapan ramalan, SEC memiliki aturan

“safe harbor” yang melindungi perusahaan dari tuntutan hukum jika prediksi mereka tidak

menjadi kenyataan.

Menilai kekuatan laba atau peramalan laba suatu perusahaan bergantung pada estimasi kondisi

masa depan yang tidak dapat dibuktikan. Analis harus merevisi peramalan secara teratur dengan

mempertimbangkan kondisi usaha saat ini. Laporan keuangan interim merupakan sumber

informasi yang berharga untuk mengawasi kinerja. Laporan ini berguna untuk merevisi estimasi

kekuatan laba dan peramalan laba. Namun, tetap harus disadari bahwa laporan interim memiliki

beberapa keterbatasan. Keterbatasan tersebut antara lain :

Penyesuaian akhir tahun

Page 4: Penilaian Ekuitas Berbasis Laba

Penyesuaian akhir tahun sering kali rumit, menghabiskan waktu dan mahal. Penyesuaian

untuk periode interim sering kali kurang lengkap dan menggunakan informasi yang

kurang andal dibandingkan dengan laporan akhir tahun. Hal ini kemungkinan

menghasilkan ukuran laba periode interim yang kurang akurat

Aktivitas usaha musiman

Beberapa perusahaan memiliki aktivitas usaha musiman. Hal ini mendistorsi

perbandingan laba interim dan menimbulkan masalah pada alokasi biaya-biaya yang

sifatnya diskresioner. Masalah pelaporan juga bertambah dengan adanya alokasi biaya

tetap sepanjang periode interim.

Metode pelaporan menyeluruh

Laporan interim biasanya dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan persyaratan

pelaporan tahunan. Kerugian biasanya tidak ditangguhkan melewati periode interim saat

terjadinya dan pos luar biasa dilaporakan pada periode interim saat terjadinya. Namun,

penangguhan biaya iklan tidak dapat dilakukan karena manfaatnya tidak dapat

diantisipasi. Sebaliknya, pajak penghasilan dibebankan dengan menggunakan taksiran

pajak efektif untuk periode satu tahun.

Persyaratan pelaporan interim SEC

SEC sangat tertarik dengan pelaporaninterim. SEC mensyaratkan laporan kuartalan (form

10-Q), pelaporan pengembangan terkini (form 8-K), pengungkapan terpisah hasil kuartal

keempat dan perincian penyesuaian akhir tahun. SEC membuat beberapa persyaratan

terkait dengan pelaporan interim. Persyaratan prinsip mencakup :

Laporan interim komparatif dengan laporan keuangan hingga tanggal ini.

Neraca komparatif

Laporan arus kas hingga hari ini

Informasi pro forma mengenai penggabungan usaha yang dicatat sebagai

pembelian

Kesesuaian dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan pengungkapan

perubahan akuntansi

Analisis naratif menajemen mengenai hasil operasi dengan penjelasan perubahan

pendapatan dan beban sepanjang periode interim

Pengungkapan mengenai apakah form 8-K diisi selama periode


Top Related