Transcript
Page 1: Pengujian  Komponen Elektronika (1)

PENGECEKAN

KOMPONEN DALAM PRAKTEK RANGKAIAN ELEKTRONIKA

[email protected]

1

Page 2: Pengujian  Komponen Elektronika (1)

TUJUAN PENGECEKAN

Pengecekan dilakukan pada Komponen yang akan digunakan, jalur PCB, & tegangan suplai.

Mengetahui komponen Elektronika (pasif /aktif) dalam kondisi baik & layak digunakan

Mengurangi resiko kerusakan pada perakitan dan pembuatan rangkaian elektronika

2

Page 3: Pengujian  Komponen Elektronika (1)

CEK : RESISTOR

3

Posisi Skala Pengukuran

Pada OHM

Page 4: Pengujian  Komponen Elektronika (1)

CEK RESISTOR => NOTES:

Posisikan saklar Multimeter pada skala OHM yang tepatPerhatikan nilai resistansi yg tercantum pada badan resistor atau kode warna, dalam penentuan posisi saklar.

Pastikan untuk melakukan kalibrasi skala (menolkan-Zero Ohm Adjustment) pada tiap perubahan skala

Bila Nilai yang ditunjukkan mendekati (tidak selalu tepat karena adanya toleransi) nilai yang tercetak atau nilai pembacaan dari cincin warna maka resistor dalam kondisi BAIK

4

Page 5: Pengujian  Komponen Elektronika (1)

CEK - POTENSIOMETER

Potensiometer berfungsi untuk membagi tegangan

ujung-ujungnya dipasang paralel dengan sumber tegangan

5

Kaki 1 input ;kaki 2 output ; kaki 3 ground

Page 6: Pengujian  Komponen Elektronika (1)

PENGUKURAN POTENSIOMETER

6

Page 7: Pengujian  Komponen Elektronika (1)

PENGUJIAN POTENSIOMETER

Posisikan skala Multimeter pada Ohm, pilih batas skala yang sesuai

Ukur kaki 1 & 2 (input dan output) posisi tuas min, menunjukkan nilai min dan posisi tuas max menunjukkan nilai max

putar tuas, Bila jarum akan bergerak, (resistansi naik) dari min (o) ke max, sesuai arah putar tanpa tersendat-sendat Potensiometer BAIK

Bila jarum tdk bergerak potensiometer PUTUS

Jika jarum bergerak tersendat maka karbon potensiometer telah Aus

7

Page 8: Pengujian  Komponen Elektronika (1)

CEK - KAPASITOR

Kapasitor dikatakan masih baik bila Kapasitor masih mampu menyimpan muatan.(sesuai fungsi kapasitor) Bila tidak mampu lagi menyimpan muatan dikatakan bahwa kapasitor tersebut BOCOR

Untuk mengetahui Kapasitor Masih baik atau tidak, dapat digunakan 2 jenis pengujian :

1. Pengujian Resistansi (self discharging)

2. Pengujian terhadap muatannya

8

Page 9: Pengujian  Komponen Elektronika (1)

PENGUJIAN RESISTANSI KAPASITOR

Untuk melakukan pengujian, Lakukan pengosongan Muatan terlebih dahulu

Pengosongan dapat dilakukan dengan cara mempertemukan kedua kaki kapasitor

Untuk kapasitor Elco dengan tegangan besar , lebih baik digunakan resistor untuk menghindari adanya loncatan bunga api.

Setelah itu barulah kapasitor dihubungkan dengan Ohm meter, Perhatikan Gerak jarum ohm meter

9

Page 10: Pengujian  Komponen Elektronika (1)

CEK KAPASITOR => MENGUKUR ELCO DG MULTIMETER

1. Putar batas ukur pada Ohmmeter X1 / X10 untuk elco yang ukurannya besar dan X100 / X1K untuk elco yang ukurannya kecil.

2. Hubungkan probe ke masing-masing kaki ELCO (bolak balik sama saja)

3. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.

10

Page 11: Pengujian  Komponen Elektronika (1)

CEK KAPASITOR => MENGUKUR ELCO DG MULTIMETER

4. Kesimpulan Hasil Pengukuran

Jika jarum menunjuk angka & kembali ke tempat semula ⇒ elco baik

Jika jarum menunjuk angka & tidak kembali ke tempat semula ⇒ elco bocor

Jika jarum tidak bergerak sama sekali ⇒ elco putus

Jika jarum menunjuk angka nol ⇒ elco short 11

Page 12: Pengujian  Komponen Elektronika (1)

CEK KAPASITOR – MENGUKUR C NON POLAR DG MULTIMETER

Kesimpulan Hasil Pengukuran

• Jarum menunjuk angka kemudian & ke tempat semula ⇒ kapasitor baik• Jarum menunjuk angka tdk kembali ke tempat semula ⇒ kapasitor bocor• Jarum tidak bergerak : kapasitor putus• Jarum menunjuk angka nol ⇒ kapasitor short 12

1. Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K / X10K2. Hubungkan probe ke masing-masing kaki kapasitor (bolak balik sama saja)3. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.

Page 13: Pengujian  Komponen Elektronika (1)

CEK – DIODA => BAIK

1. probe merah => katoda, probe hitam => anoda => Jarum bergerak bukan nol.

2. kemudian posisi dibalik probe merah => anoda, probe hitam => katoda, => Jarum tdk bergerak

berarti dioda dalam kondisi BAIK.

13

• Posisikan skala pada Ohm X10/x100

• Lakukan pengujian seperti pada gambar

Page 14: Pengujian  Komponen Elektronika (1)

CEK – DIODA => RUSAK/SHORT

1. probe merah => katoda, probe hitam => anoda => Jarum bergerak atau menunjuk nol.

2. kemudian posisi dibalik :probe merah => anoda, probe hitam => katoda => Jarum bergerak atau menunjuk nolberarti dioda dalam kondisi RUSAK / SHORT.

14

• Posisikan skala pada Ohm X10/x100

• Lakukan pengujian seperti pada gambar

Page 15: Pengujian  Komponen Elektronika (1)

CEK TRAFO – MENGUKUR TRAFO DG MULTIMETER

Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K.

Misal kaki primer A, B, C Misal kaki sekunder D, E, F. Lakukan pengukuran spt

gambar dg probe berpindah-pindah

15

Page 16: Pengujian  Komponen Elektronika (1)

PENGUJIAN TRAFO

16

Kumparan primer trafo tidak boleh terhubung dengan kumparan sekunder

Setiap titik (terminal) pada ujung kumparan primer harus terhubung atau memiliki resistansi kecil

Setiap titik (terminal) pada ujung kumparan sekunder harus terhubung atau memiliki resistansi kecil

Page 17: Pengujian  Komponen Elektronika (1)

CEK - TRANSISTOR

1. Pastikan terlebih dahulu kaki Basis, Emitor & Kolektor

2. Pastikan jenis transistor PNP atau NPN

3. Posisikan skala multimeter pada Ohm Meter x10/x100

17

Page 18: Pengujian  Komponen Elektronika (1)

MENENTUKAN KAKI-KAKI TRANSISTOR

Untuk menentukan kaki – kaki transistor adalah dengan melihat data sheet book transistor yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya karena tipenya ribuan dengan bentuk kemasan ratusan jumlahnya.

Untuk jenis-jenis transistor yang dijual di pasaran bisa langsung ditanyakan kepada penjual, karena umumnya penjual juga memiliki data sheet dari pabrik.

Cara lain menentukan kaki Basis (B),Emitor (E) dan Kolektor (C) dari sebuah transistor dengan menggunakan multimeter (ohm meter)

18

Page 19: Pengujian  Komponen Elektronika (1)

TENTUKAN TERLEBIH DAHULU KAKI BASIS DAN JENIS TRANSISTOR (NPN/PNP).

Posisikan Multimeter pada skala x1/x10.

Tentukan dulu kaki 1,2,3

Lakukan pengukuran seperti pada gambar

19

Page 20: Pengujian  Komponen Elektronika (1)

PERHATIKAN TIAP HASIL PENGUKURAN

jika A dan B jarum bergerak⇒ Basis di kaki 1 jenis transistor NPN

jika C dan D jarum bergerak ⇒ Basis di kaki 2 jenis transistor NPN

jika E dan F jarum bergerak ⇒ Basis di kaki 3 jenis transistor NPN

jika D dan E jarum bergerak⇒ Basis di kaki 1 jenis transistor PNP

jika A dan F jarum bergerak ⇒ Basis di kaki 2 jenis transistor PNP

jika B dan C jarum bergerak⇒ Basis di kaki 3 jenis transistor PNP

Bila bukan kombinasi di atas kemungkinan besar transistor sudah rusak/short antar kakinya.

PRINSIP: ransistor NPN ⇒ jarum

akan bergerak bila probe hitam terhubung ke basis dan probe merah terhubung ke emitor atau kolektor

Transistor PNP ⇒ jarum akan bergerak bila probe merah terhubung ke basis dan probe hitam terhubung ke emitor atau kolektor

20

Page 21: Pengujian  Komponen Elektronika (1)

TENTUKAN KAKI EMITOR DAN KOLEKTOR

Lakukan pengukuran seperti gambar, posisikan skala multimeter pada 1K/10K

Pada transistor NPN apabila jarum bergerak ke kanan maka kaki 1 (pada probe positif) adalah emittor dan kaki 2 (pada posisi probe negatif) adalah colektor. Atau Jika dipasang kebalikkannya (probe positif pada kaki 2 dan probe negatif pada kaki 1) dan jarum tidak bergerak, maka kaki 1 adalah emitter dan kaki 2 adalah kolektor.

Untuk transistor jenis PNP dapat dilakukan seperti diatas dan hasilnya kebalikan dari jenis NPN

21

Page 22: Pengujian  Komponen Elektronika (1)

CEK - TRANSISTOR

Contoh pengukuran seperti pada gambar

Selanjutnya lihat tabel untuk mengetahui kondisi transistor masih baik atau Rusak

22

Page 25: Pengujian  Komponen Elektronika (1)

CEK JALUR PCB

1. Putar batas ukur pada Ohm meter X1 / X10

2. Hubungkan probe ke masing-masing ujung jalur / penghantar yang akan dites.

3. Kalau jarum bergerak menunjuk nol, berarti kabel / jalur OK, dan sebaliknya.

25

Page 26: Pengujian  Komponen Elektronika (1)

26

CEK SPEAKER

MENGGUNAKAN MULTIMETER

Pilih batas ukur x1 atau x10

Lakukan zero adjustment

Hubungkan probe merah ke salah satu terminal speaker dan probe hitam ke terminal lainnya

SPEAKER BAIK jika jarum penunjuk multimeter bergerak dan terdengar bunyi “Krak” yang cukup kuat

SPEAKER konslet jika jarum penunjuk bergerak tapi speaker tidak berbunyi

SPEAKER LEMAH (magnetnya) jika jarum bergerak tapi suara “Krak” lemah

SPEAKER PUTUS jika jarum tidak bergerak sama sekali

Page 27: Pengujian  Komponen Elektronika (1)

GAMBAR PENGUJIAN SPEAKER

27

Page 28: Pengujian  Komponen Elektronika (1)

28

CEK SPEAKER

MENGGUNAKAN BATU BATERAI

Hubungkan terminal merah pada pena tes dari kutub positif baterai dan hitam pada pena tes dari kutub negatif baterai

SPEAKER BAIK jika jarum terdengar bunyi “Krak” yang kuat

SPEAKER LEMAH (kekuatan magnetnya) suara “Krak” lemah

SPEAKER PUTUS jika jarum tidak menghasilkan bunyi sama sekali

Page 29: Pengujian  Komponen Elektronika (1)

PENGUKURAN TEGANGAN AC

1. Pastikan yang diukur adalah tegangan AC

2. Putar batas ukur ke arah ACV dengan batas ukur yang lebih tinggi dari tegangan yang diukur. Misalnya tegangan yang di ukur 200 VAC maka batas ukurnya adalah 250 VAC.

3. Hubungkan probe ke masing-masing kutub sumber tegangan (bolak balik sama)

4. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.

29

Page 30: Pengujian  Komponen Elektronika (1)

PENGUKURAN TEGANGAN DC

1. Pastikan yang diukur adalah tegangan DC

2. Putar batas ukur ke arah DCV dengan batas ukur yang lebih tinggi dari tegangan yang diukur. Misalnya tegangan yang di ukur 200 VDC maka batas ukurnya adalah 250 VDC.

3. Hubungkan probe ke masing-masing kutub sumber tegangan yaitu probe merah ke kutub positif dan probe hitam ke kutub negatif.

4. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.

30

Notes : • pengukuran teg DC bisa

juga dari keluaran catu daya• perhatikan probe saat

pengukuran TIDAK BOLEH TERBALIK


Top Related