Penggunaan WAP Pada Aplikasi Pengaturan Jadwal Secara
On Line
Disusun Oleh : Iswandriyanto
Nim : 108081000040
Manajemen 5A
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Jakarta
ABSTRAKSI
Teknologi WAP dapat menjembatani jarak antara dunia internet dengan dunia nirkabel.
Teknologi WAP dapat digunakan oleh seorang pengguna telepon seluler untuk mendapatkan
informasi dari internet kapan saja dan dimana saja. Sistem pengaturan jadwal personal online ini
menggunakan teknologi WAP sehingga dapat diakses melalui perangkat nirkabel seperti telepon
seluler. Dengan sistem pengaturan jadwal personal online ini, mempermudah seseorang dalam
mengatur kegiatan-kegiatannya sehari-hari. Hasil pengujian menunjukkan biaya operasional
murah dan pengoperasian sistem mudah dengan ada nya system ini.
PENDAHULUAN
Sejak dahulu manusia memang sudah tidak dapat dipisahkan dari segala aktivitasnya baik
yang mempunyai sifat rutinitas sehari-hari maupun yang bukan bersifat rutinitas. Segala
aktifitas-aktifitas yang dilakukan tersebut sedikit banyak akan menyita waktu yang dimiliki oleh
seorang manusia. Pada masa sekarang ini, waktu merupakan sesuatu yang berharga, maka dari
itu diperlukan adanya pengaturan yang tepat. Salah satu bentuk pengaturan terhadap waktu
tersebut adalah rencana atau jadwal pribadi dari aktivitas-aktivitas sehari-hari.
Teknologi dari perangkat nirkabel (wireless) dewasa ini telah berkembang dengan sangat
pesat. Salah satu teknologi tersebut adalah teknologi WAP. Dengan teknologi ini, perangkat-
perangkat nirkabel seperti handphone atau telepon seluler dan PDA dapat digunakan sebagai
browser untuk browsing di dunia internet. Dengan demikian peralatan tersebut dapat mengakses
informasi dari dunia internet kapan saja dan dimana saja. Dengan keuntungan-keuntungan yang
diberikan oleh teknologi internet dan teknologi WAP, maka kedua teknologi ini dapat digunakan
sebagai alat bantu untuk pengorganisasian waktu yaitu dengan sistem penjadwalan personal
secara online yang diakses melalui perangkat nirkabel sehingga sistem ini dapat diakses dimana
pun dan kapan pun. Nantinya sistem ini diharapkan dapat menggantikan cara penjadwalan
konvensional yang masih menggunakan cara-cara sebagai berikut, yaitu : pertemuan empat mata,
janji melalui telepon, penulisan janji pada secarik kertas, dan lain sebagainya.
TINJAUAN PUSTAKA
WAP (Wireless Application Protocol) adalah standarisasi untuk informasi nirkabel dan
layanan telepon pada telepon digital dan peralatan lainnya. WAP bertujuan untuk menjembatani
jarak antara dunia nirkabel dan dunia internet. WAP proxy bersifat opsional, namun penggunaan
WAP proxy akan menambah layanan. Basis data adalah kumpulan data yang terintegrasi dan
disimpan dalam tipe-tipe record yang berbeda, serta dapat diakses oleh aplikasi-aplikasi yang
berbeda. Model basis data yang sangat populer adalah model ER, model ini digunakan untuk
menganalisa semantik dari aplikasi. Istilah dalam model ER adalah entiti, relasi, dan atribut.
Model ER dinotasikan dalam diagram yang disebut ERD.
Situs WAP merupakan salah satu produk konten untuk ponsel selainVAS (Value Added
SMS), nada dering (ringtones), wallpaper, aplikasi permainan (games) dan non-games. Berkat
adanya WAP (Wireless Application Protocol), ponsel mempunyai kesempatan untuk digunakan
berkunjung ke berbagai situs di internet, memeriksa email, dan aktivitas browsing lainnya, tanpa
harus tergantung dengan komputer. Berbeda dengan situs web (website), situs wap
menyesuaikan keterbatasan teknologi yang ada pada ponsel. Tampilannya lebih ringkas dan lebih
menitikberatkan pada fungsi. Situs-situs wap tersebut sebetulnya sudah dapat diakses sejak
teknologi GSM mencapai level 2G dengan menggunakan layanan CSD atau dial-up. Namun
karena biaya yang harus dikeluarkan untuk mengakses WAP cukup besar, maka layanan tersebut
akhirnya tidak banyak yang digunakan oleh masyarakat. Munculnya layanan GPRS pertama kali
di Indonesia pada tahun 2000, menumbuhkan kembali keinginan pengguna ponsel untuk dapat
mengakses internet. GPRS yang digolongkan dalam teknologi 2,5G ini mempunyai
keistimewaan selalu terkoneksi ke internet (always connected) sehingga pengguna ponsel tidak
perlu khawatir akan dikenai biaya tambahan meskipun berlama-lama membaca berita pada suatu
situs wap. Karena yang dihitung bukan lamanya penggunaan internet, tetapi besarnya konten
yang Anda download melalui GPRS.
Berikut ini adalah Pengaturan WAP secara manual untuk beberapa Provider di Indonesia
Untuk IM3
1. Masuk menu WAP, pilih Profiles
2. Klik OK, pilih create
3. Profile Name isi : IM3
4. Homepage isi : http://wap.indosat-m3.net
5. IP Gateway isi dengan : 010.019.019.019
6. Security set ke Normal
7. Bearer Choice pilih ke GPRS lalu klik OK lagi
8. Pada Authentication pilih PAP, user name isi gprs dan password isi im3
9. APN diisi : www.indosat-m3.net
10. Kemudian klik Validate
11. Keluar dari menu, kemudian klik Validate lagi
Untuk Telkomsel
1. Masuk menu WAP, pilih Profiles
2. Klik OK, pilih create
3. Profile Name isi : TselGPRS
4. Homepage isi : http://wap.telkomsel.com
5. IP Gateway isi dengan : 010.001.089.130
6. Security set ke Normal
7. Bearer Choice pilih ke GPRS lalu klik OK lagi
8. Pada Authentication pilih PAP, user name isi wap dan password isi wap123
9. APN diisi : telkomsel
10. Kemudian klik Validate
11. Keluar dari menu, kemudian klik Validate lagi
Untuk XL
1. Masuk menu WAP, pilih Profiles
2. Klik OK, pilih create
3. Profile Name isi : XL
4. Homepage isi : http://wap.xl.co.id
5. IP Gateway isi dengan : 202.152.240.050
6. Security set ke Normal
7. Bearer Choice pilih ke GPRS lalu klik OK lagi
8. Pada Authentication pilih PAP, user name isi xlgprs dan password isi proxl
9. APN diisi : www.xlgprs.co.id
10. Kemudian klik Validate
11. Keluar dari menu, kemudian klik Validate lagi
Prototipe adalah model kerja dari aplikasi sistem informasi yang dikembangkan untuk
mengetes ide dan asumsi tentang sistem yang baru. Strategi yang digunakan untuk metode
prototipe adalah strategi prototype antarmuka, prototipe prosedur pemrosesan, dan prototipe
fungsi utama.
DASAR TEORI
Secara umum proses pengajuan pengaturan jadwal yang terjadi dalam sistem ini seperti
halnya dalam pengajuan janji secara konvensional. Yaitu pengaju melihat jadwal yang telah ada
terlebih dahulu guna mengetahui alokasi waktu yang kosong. Selanjutnya pengaju dapat
mengeset jadwal sesuai dengan waktu yang kosong dan yang dikehendaki. Pemilik jadwal dapat
memilih jadwal mana yang akan dimasukan kedalam jadwal kegiatannya. Pertimbangan
administrator dalam menyetujui suatu jadwal dapat diambil dari data-data seperti alokasi waktu,
maksud dan tujuan seseorang melakukan pengaturan tersebut, serta data diri dari pengguna
tersebut. Seorang pemilik jadwal dapat menambahkan jadwal ke dalam sistem dan juga dapat
menghapus suatu jadwal yang telah dibuatnya dahulu.
Gambaran umum mengenai proses teknis yang terjadi dalam system adalah sebagai
berikut. Perangkat nirkabel seperti telepon seluler atau PDA mengirimkan permintaan suatu
layanan ke web server dengan menggunakan protokol WAP. Permintaan ini oleh web server
akan diteruskan ke pengompilasi PHP untuk diproses. Berikut ini adalah gambaran dari
pengoperasional pengaturan jadwal personal secara online.
Apabila dalam proses dibutuhkan manipulasi data dari basis data, maka PHP akan
melakukan koneksi ke basis data Oracle dan mengirim query untuk memanipulasi data yang
terdapat pada basis data tersebut. Hasil pemrosesan oleh pengompilasi PHP akan dikembalikan
ke web server yang untuk selanjutnya di teruskan ke piranti nirkabel.
IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
Implementasi sistem adalah proses menuliskan kode-kode program. Kode implementasi
untuk basis data menggunakan bahasa SQL untuk mendefinisikan DDL. Sedangkan kode
implementasi untuk antar muka menggunakan bahasa markup XHTML-MP yang memang
khusus untuk aplikasi nirkabel. Kode implementasi untuk fungsi-fungsi menggunakan bahasa
PHP. Contoh hasil implementasi antarmuka dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Secara garis besar sistem dibagi menjadi dua sisi, yaitu sisi administrator dan sisi
pengguna. Administrator adalah seseorang yang mempunyai jadwal kegiatan dan memegang
kendali penuh terhadap jadwal kegiatannya tersebut. Tugas dari administrator adalah membuat
jadwal, menghapus jadwal serta memberikan persetujuan terhadap suatu jadwal. Sedangkan
pengguna adalah seseorang yang melihat jadwal kegiatan dan dapat melakukan booking pada
jadwal kegiatan tersebut. Pengguna diberi fasilitas untuk melihat jadwal yang telah ada dan
mengisi booking jadwal. Ukuran suatu halaman mempengaruhi waktu akses, semakin besar
waktu akses yang diperlukan akan semakin lama sebaliknya semakin kecil ukuran halaman
waktu yang diperlukan semakin singkat. Pengujian biaya dimaksudkan untuk memperoleh
perkiraan biaya yang dikeluarkan oleh seorang pengguna dalam melakukan satu kali booking
jadwal. Parameter dalam menentukan biaya tersebut adalah biaya akses GPRS dengan
menggunakan provider simPATI dari Telkomsel pada saat penulisan tugas ini adalah sebesar Rp
5,-/Kb. Biaya minimal akan dicapai apabila seorang pengguna mengakses dengan total ukuran
data yang di-download minimal. Urutan akses untuk proses booking adalah seperti pada Gambar.
Dari hasil percobaan didapatkan biaya minimal adalah sebesar Rp. 350,- (percobaan
menggunakan urutan halaman utama_ jadwal harian _ booking, pada saat ukuran minimal).
Ukuran minimal adalah ukuran pada saat suatu halaman tidak menampilkan jadwal kegiatan,
sebaliknya ukuran maksimal adalah ukuran pada saat suatu halaman menampilkan semua jadwal
kegiatan.
Kesimpulan
Setelah saya mengamati tentang aplikasi sistem penjadwalan personal online yang dirancang
dengan menggunakan teknologi WAP, dapat saya ambil kesimpulan sebagai berikut :.
1. Kekurangan sistem ini adalah sistem tidak dapat secara langsung menampilkan data jadwal
pada tahun 2000, karena format input data tahun adalah hanya dua digit terakhir saja.
2. Sistem ini menggunakan halaman-halaman dengan jumlah yang sedikit yaitu total enam
halaman pada sisi pengguna, seorang pengaju booking hanya mengakses minimal empat halaman
dalam sekali proses booking sehingga memudahkan pengaju booking dalam melakukan proses
booking.
3. Dengan sedikit halaman yang diakses, maka waktu akses akan menjadi semakin singkat dan
biaya yang dikeluarkan akan semakin kecil.
4. Biaya minimal yang dikeluarkan oleh pengguna untuk melakukan sekali proses booking janji
pertemuan adalah sebesar Rp 350,-. Sehingga biaya operasional sistem ini tergolong murah.
Daftar Pustaka
1. ”Wireless Application Protocol WAP 2.0 Technical White
Paper”, WAP Forum, Januari 2002, URL : http://www.wapforum.org.
2. Ahmed Affan and Adeel Abbas, “Wireless Application Protocol (WAP)”,
Communication System Project Report, 2001.
3. www.google.com/opensubscriber/message/[email protected]/7835295.html
4. www.gprsworld.com
5. www.nokia.com
6. www.wikipedia.com/tentang_wap/775469.html