Transcript
Page 1: PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pembelajaran adalah suatu proses yang dinamis, berkembang secara terus-menerus sesuai dengan pengamalan peserta didik. Semakin banyak pengalaman yang dilakukan peserta didik, maka akan semakin kaya, luas dan sempurna pengetahuan mereka. Namun sebagian guru di kelas mengajar dengan cara berceramah dalam menyampaikan materi pelajaran untuk mengejar target kurikulum yang ada. Jarang ada guru yang menggunakan cara pengajarannya dengan eksplorasi dan eksperimentasi untuk meningkatkan kemampuan anak dengan alasan klise bahwa waktu yang diperlukan sangat terbatas dan materi pelajaran yang perlu diberikan sangat banyak sehingga memunculkan rasa jenuh pada anak didik. Menyinggung tentang kemampuan profesional guru dalam melakukan penilaian proses dan hasil belajar, memang masih sangat kurang. Kebanyakan guru melakukan penilaian lebih menekankan pada hasil belajar, sedangkan proses belajar kurang diperhatikan bahkan cenderung diabaikan. Padahal, proses belajar sangat menentukan hasil belajar. Disamping itu, guru-guru juga terbiasa dengan kegiatan-kegiatan penilaian rutin yang sifatnya praktis dan ekonomis sehingga tidak heran jika guru banyak menggunakan soal yang sama dari tahun ke tahun. Sebenarnya, guru pun sering mengikuti pelatihan tentang evaluasi pembelajaran atau penilaian hasil belajar, tetapi setelah pelatihan, mereka tetap kembali ke habitatnya semula, yaitu memberikan tes tertulis, baik dalam formatif maupun sumatif, tanpa melakukan variasi, perbaikan, penyempurnaan atau inovasi dalam pelaksanaan penilaian. Mengingat cara-cara penilaian selama ini terdapat banyak kelemahan, maka sejak diberlakuannya Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004, diperkenalkan suatu konsep penilaian baru yang disebut “penilaian berbasis kelas” (classroom-based assessment) dengan salah satu model atau pendekatannya adalah “penilaian berbasis portopolio”(portopolio-based assessment), yaitu suatu model penilaian yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mengungkapkan dan menilai peserta didik secara komprehensif, objektif, akurat, dan sesuai dengan bukti-bukti autentik(dokumen) yang dimiliki peserta didik. Implikasi pemberlakuan Kurikulum2004 (KBK) yang disempurnakan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 terhadap pola penilaian pembelajaran di sekolah adalah : Pertama, guru dan kepala sekolah harus berperan sebagai pembuat keputusan (decision maker) dalam perencanaan dan pelaksanaan kurikulum, termasuk proses pembelajaran.

Page 2: PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN

Kedua, guru harus menyusun silabus yang menjamin terlaksananya proses pembelajaran yang terarah dan bermakana. Ketiga, guru harus melakukan continous-authentic assessment yang menjamin ketuntasan belajar dan pencapaiab kompetensi peserta didik.

B. Rumusan Masalaha. Bagaimana penggunaan penilaian portopolio dalam pembelajaran ?

C. Tujuana. Dapat mengetahui penggunaan model penilaian portofolio dalam pembelajaran

pendidikan.

Page 3: PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Penilaian Portofolio

Portofolio :

Sebagai benda fisik (bundle atau dokumen) Sebagai suatu proses social Sebagai adjective (Pembelajaran portofolio, assesmen portofolio)

Istilah portofolio berasal dari kata kerja ‘potare’ berarti membawa dan kata benda bahasa latin ‘foglio’, yang berarti lembaran atau ‘kertas kerja’. Portofolio tempat berisikan benda pekerjaan, lembaran, nilai dan profesional. Dalam konteks penelitian ini Portofolio adalah koleksi berharga dan berguna berisikan pekerjaan peserta didik yang menceritakan atau menerangkan sejarah prestasi atau pertumbuhan peserta didik. Portofolio umumnya suatu fakta bahwa peserta didik mengumpulkan, menseleksi dan merefleksi penilaiannya (Sharp, 2006:1). Secara umum, portofolio merupakan kumpulan dokumen berupa objek penilaian yang dipakai oleh seseorang, kelompok, lembaga, organisasi atau perusahaan yang bertujuan untuk mendokumentasikan dan menilai perkembangan suatu proses. Portofolio sebenarnya dapat di artikan sebagai suatu wujud benda fisik, suatu proses sosial pedagogis, maupun sebagai adjective. Sebagai suatu wujud benda fisik portofolio itu adalah kumpulan atau dokumen hasil pekerjaan peserta didik yang disimpan pada suatu kumpulan dokumen ( master kegiatan peserta didik ). Misalnya hasil tes awal siswa masuk sekolah ( pre - test ), tugas - tugas, catatan anekdot, piagam penghargaan, keterangan telah melaksanakan tugas tersetruktur, hasil tes akhir ( post - test ) dan lain sebagainya yang berbentuk dokumen peseta didik. Sebagai suatu proses sosial pedagogis, portofolio adalah collection of learning experience yang terdapat di dalam pikiran peserta didik baik yang berujud pengetahuan ( kognitif ), keterampilan ( skill), maupun nilai atau sikap ( afektif ). Adapun sebagai suatu adjective portofolio sering kali disandingkan dengankonsep lain, misalnya dengan konsep pembelajaran maka dikenal suatu istilah pembelajaran berbasis portofolio ( portfolio based learning ), apabila disandingkan dengan konsep penilaian maka dikenal lah suatu istilah penilaian berbasis portofolio ( portfolio based assessment ). Dalam dunia pendidikan, portofolio dapat digunakan guru untuk melihat perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu berdasarkan kumpulan hasil karya sebagai bukti dari suatu kegiatan pembelajaran. Portofolio merupakan suatu kumpulan pekerjaan peserta didik dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan (bergantung pada mata pelajaran dan tujuan penilaian portofolio itu sendiri) yang telah ditetapkan (Budimansyah, 2002).

Page 4: PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi (berupa karya peseta didik dari proses pembelajaran) yang menunjukan perkembangan kemampuan peserta didik dalam suatu periode tertentu (surapranata), 2004). Menurut para ahli, portofolio memiliki beberapa pengertian.Ada yang memandang sebagai benda/alat, ada pula yang memandang sebagai metode/teknik/cara.portofolio sebagai suatu wujud benda fisik, atau kumpulan suatu hasil bukti dari suatu kegiatan, atau bundelan, yakni kumpulan dokumentasi atau hasil pekerjaan peserta didik yang disimpan dalam suatu bundelan. Misalnya, bundelan hasil kerja peserta didik mulai dari tes awal, tugas-tugas, catatan anekdot, piagam penghargaan, sampai pada tes akhir.Popham (1994) menjelaskan, penilaian portofolio merupakan penilaian secara berkesinambungan dengan metode pengumpulan informasi atau data secara sistematik atas hasil pekerjaan pesrta didik dalam kurun waktu tertentu.Paulson (1991) dalam Nahadi dan Cartono (2007) mendefinisikan portofolio sebagai kumpulan pekerjaan siswa yang menunjukan usaha, perkembangan dan kecakapan mereka dalam satu bidang atau lebih. Kumpulan ini harus mencakup partisipasi siswa dalam seleksi isi, kriteria isi, kriteria seleksi, kriteria penilaian, dan bukti refleksi diri.

Menurut Gronlund (1998 : 159) portofolio mencakup berbagai contoh pekerjaan siswa yang tergantung pada keluasan tujuan. Apa yang harus tersurat, tergantung pada subjek dan tujuan penggunaan portofolio. Contoh pekerjaan siswa ini memberikan dasar bagi pertimbangan kemajuan belajarnya dan dapat dikomunikasikan kepada siswa, orang tua serta pihak lain yang tertarik berkepentingan. Portofolio siswa untuk penilaian atau assesmen portofolio merupakan kumpulan produksi siswa, yang berisi berbagai jenis karya seorang siswa, misalnya:

1. Hasil proyek, penyelidikan, atau praktik siswa yang disajikan secara tertulis atau dengan penjelasan tertulis.

2. Gambar atau laporan hasil pengamatan siswa, dalam rangka melaksanakan tugas untuk mata pelajaran yang bersangkutan.

3. Analisis situasi yang berkaitan atau relevan dengan mata pelajaran yang bersangkutan.4. Deskripsi dan diagram pemecahan suatu masalah dalam mata pelajaran yang

bersangkutan.5. Laporan hasil penyelidikan tentang hubungan antara konsep-konsep dalam mata

pelajaran atau antar mata pelajaran.6. Penyelesaian soal-soal terbuka.7. Hasil tugas pekerjaan rumah yang khas, misalnya dengan cara yang berbeda dengan cara

yang diajarkan di sekolah, atau dengan cara yang berbeda dari cara pilihan teman-teman sekelasnya.

8. Laporan kerja kelompok.9. Hasil kerja siswa yang diperoleh dengan menggunakan alat rekam vidio, alat rekam audio

dan computer.

Page 5: PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN

10. Fotokopi surat piagam atau tanda penghargaan yang pernah diterima oleh siswa yang bersangkutan.

11. Hasil karya dalam mata pelajaran yang bersangkutan, yang tidak ditugaskan oleh guru (atas pilihan siswa sendiri, tetapi relevan dengan mata pelajaran yang bersangkutan).

12. Cerita tentang kesenangan atau ketidaksenangan siswa  terhadap mata pelajaran yang bersangkutan.

13. Cerita tentang usaha siswa sendiri dalam mengatasi hambatan psikologis, atau usaha peningkatan diri, dalam mempelajari mata pelajaran yang bersangkutan.

14. Laporan tentang sikap siswa terhadap pelajaran.

B. Tujuan dan Fungsi Penilaian Portofolio

Penilaian Portofolio dapat digunakan sebagai alat formatif maupun sumatif. Portofolio sebagai alat formatif digunakan untuk memantau kemajuan peserta didik dari hari ke hari dan mendorong peserta didik dalam merefleksi pembelajaran mereka sendiri. Hasil penilaian portofolio sebagai alat sumatif dapat digunakan untuk penilaian pada akhir semester.1. Tujuan

Pada hakikatnya tujuan penilaian portofolio adalah untuk memberikan informasi kepada orang tua tentang perkembangan peserta didik secara lengkap dengan dukungan data dan dokumen yang akurat. S. Surapranata dan M. Hatta (2004) menggemukakan penilaian portofolio dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan, yaitu :a. Menghargai perkembangan peserta didikb. Mendokumentasikan proses pembelajaranc. Memberi perhatikan pada prestasi kerjad. Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan eksperimentasid. Meningkatkan efektivitas proses pembelajran e. Bertukar informasi antara orang tua peserta didik dengan guru lainf. Mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pesrta didikg. Meningkatkan kemampuan refleksi dirih. Membantu peserta didik merumuskan tujuan Menurut Stater (1997) dalam susilo (2003), penyusunan portofolio bertujuan untuk mengumpulkan bukti-bukti mengenai apa yang telah dikuasai oleh siswa, yang selanjutnya didajikan secara khas menurut pribadi masing-masing. Menurut Susilo (2003:38) pengembangan portofolio merupakan suatu proses pengumpulan dan pengadaan document, penataan sebagai bukti dan pengumpulannya menjadi suatu kumpulan bukti yang sesuai dengan tujuan. Perancangan portofolio mungkin dilakukan oleh guru atau dosen. Sedangkan pengembangannya dilakukan oleh siswa atau mahasiswa. Tetapi perancangan dan pengambangan portofolio dapat dilakukan bersama-sama oleh guru/dosen dan siswa/mahasiswa yang bersepakat menggunakannya dalam pembelajaran.

Page 6: PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN

Terdapat dua hal yang harus dibedakan dalam menyusun portofolio yaitu berkaitan dengan tujuan dan penggunaannya. Tujuan penyusunan portofolio adalah suatu peryataan yang tegas menganai untuk menyatakan pengetahuan dan keterampilan apakah bukti-bukti berupa dokumen di dalam portofolio tersebut. Sedangkan penggunaan portofolio dimaksudkan untuk menyatakan bagaimana portofolio itu dimanfaatkan (Susilo, 2003:38). Menurut Collin (dalam Susilo, 2003:38) persyaratan bahwa portofolio itu dibuat dengan tujuan tertentu menyebabkan proses pengembangannya menjadi bebas dan terbatas. Untuk perancangannya, yaitu penentu aspek tujuan dan penggunaanya, aspek yang menjadikannya bebas adalah bahwa kemungkinan pemanfataan portofolio itu sangatlah beraneka ragam, hanya dibatasi oleh imagginasi. Sedangkan keterbatasannya ada dua hal, yaitu: harus jelas tujuan pembentukannya dan disebutkan secara eksplisit karena itu juga diberikan batas waktu, biaya kesempatan dan kemampuan penyusunannya. Bagi pengembangnya, yaitu orang yang mengumpulkan dan menyajikan bukti-bukti ini, pengembangan portofolio itu bebas dan terbatas karena tujuan dan criteria penyusunannya sudah diketahui pada awal proses.

2. Fungsi Portofolio dapat berfungsi sebagai alat untuk melihat perkembangan tanggung jawab peserta didik dalam belajar, perluasan dimensi belajar, pembaharuan kembali proses belajar mengajar dan pengembangan pandangan peserta didik dalam belajar. Portofolio dapat digunakan sebagai alat pengajaran juga sebagai alat penilaian. Asesmen portofolio digunakan juga untuk tujuan penilaian sumatif pada akhir semester atau pada akhir tahun pelajaran. Hasil asesmen portofolio sebagai alat sumatif ini dapat digunakan untuk mengisi angka raport peserta didik yang menunjukkan prestasi peserta didik dalam mata pelajaran. Selain itu, tujuan penilaian dengan menggunakan portofolio adalah untuk memberikan informasi kepada orang tua tentang perkembangan peserta didik secara lengkap dengan dukungan data dan dokumen yang akurat. Fungsi penilaian portofolio dapat juga dilihat dari berbagai segi, yaitu:a. Portofolio sebagai sumber informasi bagi guru dan orang tua untuk mengetahui

pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta didik, tanggung jawab dalam belajar, perluasan dimensi belajar, dan inovasi pembelajaran.

b. Portofolio sebagai alat pembelajaran merupakan komponen kurikulum, karena portofolio mengharuskan peserta didik untuk mengoleksi dan menunjukkan hasil kerja mereka.

c. Portofolio sebagai alat penilaian autentik.d. Portofolion sebagai sumber informasi bagi pesetra didik untuk melakukan self-

assesssment. Maksudnya, peserta didik mempunyai kesempatan yang banyak untuk menilai diri sendiri dari waktu ke waktu.

Page 7: PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN

Selanjutnya, Direktorat PLP-Ditjen Dikdasmen-Depdiknas (2003) mengemukakan bahwa penilaian portofolio dapat digunakan untuk :

a. memperlihatkan perkembangan pemikiran atau pemahaman siswa pada periode waktu tertentu,

b. menunjukkan suatu pemahaman dari beberapa konsep, topic, isu, yang diberikan,c. mendemonstrasikan perbedaan bakat,d. mendemonstrasikan kemampuan untuk memproduksi atau mengkreasi suatu

pekerjaan baru secara orisinal,e. mendokumentasikan kegiatan selama periode waktu tertentu,f. mendemonstrasikan kemampuan menampilkan suatu karya seni,g. mendemonstrasikan kemampuan mengintegrasikan teori dan praktik, danh. merefleksikan nilai-nilai individual atau pandangan dunia secara lebih luas.

C. Prinsip-Prinsip Penilaian Portofolio Portofolio dalam proses belajar secara umum berlaku prinsip kesiapan (readiness), prinsip motivasi (motivation), prinsip persepsi, prinsip tujuan, prinsip perbedaan individual, prinsip transfer dan retensi, prinsip belajar kognitif, prinsip belajar afektif, prinsip belajar psikomotor, serta prinsip evaluasi. Berbagai pendekatan pembelajaran yang inovatif, seperti pembentukan kelompok belajar (group learning) tutorial sejawat (peer learning), belajar madiri (independent learning), dan lain sebagainya yang intinya adalah meningkatkan aktivitas peserta didik untuk belajar dan mengurangi aktivitas guru untuk mengajar, perlu dikembangkan dan ditingkatkan penggunaannya. 1. Prinsip belajar siswa aktif (student active learning). Aktivitas peserta didik hampir di seluruh proses pembelajaran dari mulai fase perencanaan di kelas, kegiatan lapangan, dan pelaporan. Pada fase pelaporan aktivitas mereka terfokus pada pembuatan portofolio kelas. Segala bentuk data dan informasi disusun secara sistematis dan disimpan pada sebuah bundel (portofolio seksi dokumentasi). Adapun data dan informasi yang paling penting dan menarik (eyes catching) ditempel pada portopolio seksi penayangan, yaitu papan panel yang terbuat dari kardus bekas atau bahan lain yang tersedia. Setelah portofolio selesai dibuat, dilakukanlah public hearing dalam kegiatan show-case di hadapan dewan juri. Kegiatan ini merupakan puncak penampilan peserta didik di hadapan dewan juri. 2. Kelompok belajar kooperatif (cooperative learning), Yaitu proses pembelajaran yang berbasis kerjasama antar peserta didik dan antar kelompok lain di sekolah, termasuk kerja sama sekolah dengan orang tua peserta didik dan lembaga terkait. Kerja sama antar peserta didik jelas terlihat pada saat kelas sudah memilih satu masalah untuk bahan kajian bersama. Semua pekerjaan disusun, orang-orangnya ditentukan, siapa mengerjakan apa, merupakan satu bentuk kerjasama itu.

Page 8: PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN

3. Pembelajaran Partisipatorik Model pembelajaran Berbasis Portofolio juga menganut prinsip dasar pembelajaran partisipatorik, sebab melalui model ini peserta didik belajar sambil melakoni (learning by doing). Salah satu bentuk pelakonan itu adalah peserta didik belajar hidup berdemokrasi. Mengapa terdapat pelakonan hidup berdemokrasi? Sebab dalam setiap langkah dalam model ini memiliki makna yang ada hubungannya dengan praktek hidup berdemokrasi. Sebagai contoh pada saat memilih masalah untuk kajian kelas memiliki makna bahwa peserta didik dapat menghargai dan menerima pendapat yang didukung suara terbanyak. Pada saat berlangsungnya perdebatan, peserta didik belajar mengemukakan pendapat, mendengarkan pendapat orang lain, menyampaikan kritik, dengan tetap berkepala dingin. Proses ini mendukung adagium yang menyatakan bahwa “democrascy is not in heredity but learning” (demokrasi itu tidak diwariskan, tetapi dipelajari dan dipahami). Oleh karena itu mengajarkan demokrasi itu harus dalam suasana yang demokrasi dan untuk mendukung kehidupan yang demokratis (teaching democracy in and for democracy). Tujuan ini hanya dapat dicapai dengan sambil melakoni atau dengan kata lain harus menggunakan prinsip belajar partisipatorik. 4. Reactive Teaching. Untuk menerapkan model pembelajaran berbasis portofolio guru perlu menciptakan strategi yang tepat agar peserta didik mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Motivasi yang seperti ini akan dapat tercipta kalau guru dapat meyakinkan peserta didik tentang kegunaan materi pelajaran bagi kehidupan nyata. Demikian juga, guru harus dapat menciptakan situasi sehingga materi pelajaran selalu menarik, tidak membosankan. Guru harus punya sensitivitas yang tinggi untuk segera mengetahui apakah kegiatan pembelajaran sudah membosankan peserta didik. Jika hal ini terjadi, guru harus segera mencari cara untuk menanggulanginya. Ini tipe guru yang reaktif itu. 5. Joyfull Learning. Model pembelajaran berbasis portofolio menganut prinsip dasar bahwa belajar itu harus dalam suasana yang menyenangkan (joyfull learning). Melalui model ini para siswa diberi keleluasaan untuk memilih tema belajar yang menarik bagi dirinya. Misalnya kelas yang sedang mempelajari PAI merencanakan membuat proyek belajar, yaitu mengidentifikasi sejumlah masalah aktual yang ada di masyarakat, kemudian memilih salah satu diantaranya untuk bahan kajian kelas. Fase selanjutnya mereka terjun ke masyarakat mencari data dan informasi untuk memecahkan masalah tersebut. Pengalaman terjun ke masyarakat adalah salah satu pengalaman belajar riil yang menyenangkan bagi mereka, disamping melatih sejumlah kompetensi untuk hidup di masyarakat, seperti misalnya memiliki kemampuan melakukan wawancara, melakukan observasi, membuat laporan perjalanan, mampu bergaul dengan masyarakat, menyelami aspirasi mereka, dan sebagainya. Kompetensi-kompetensi tersebut kelak di kemudian hari sangat bermanfaat bagi para peserta didik untuk hidup di masyarakat. Direktorat PLP Ditjen Dikdasmen Depdiknas (2003) menemukakan pelaksanaan penilaian portofolio hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip :

Page 9: PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN

1. Mutual trust (sling mempercayai), artinya jangan ada saling mencurigai antara guru dengan pesrta didik maupun antarpeserta didik.

2. Confidentiality (kerahasian bersama), artinya guru harus menjaga kerahasian semua hasil pekerjaan peserta didik dan dokumen yang ada, baik perseorangan maupun kelompok, tidak boleh diberikan atau diperlihatkan kepada siapapun sebelum diadakan pameran.

3. Join Ownership (milik bersama), artinya semua hasil pekerjaan peserta didik dan dokumen yang ada harus menjadi milik bersama antara guru dan pesrta didik karena itu harus dijaga bersama, baik penyimpanannya maupun penempatannya.

4. Saticfaction (kepuasaan), artinya semua dokumen dalam rangka pencapaian standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indicator harus dapat memuaskan semua pihak, baik guru, orang tua maupun peserta didik karena dokumen tersebut merupakan bukti karya terbaik peserta didik sebagai hasil pembinaan guru.

5. Relevance (kesusaian), artinya dokumen yang ada harus sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator yang diharapkan.

Selain itu, S.Surapranata dan M. Hatta (2004) menambahkan tiga prisip, yaitu penciptaan budaya mengajar, refleksi bersama, serta proses dan hasil.penilaian portofolio akan efektif jika pembelajarannya menuntut peserta didik untuk menunjukkan kemampuan yang nyata dan menggambarkan pengembangan aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai pada taraf yang lebih tinggi. Peserta didik dapat merefleksikan tentang proses berpikir mereka sendiri, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan. Tidak hanya itu, penilaian portofolio juga harus diarahkan untuk menilai proses belajar peserta didik, dan juga harus menilai akhir suatu tugas yang diberikan guru.

Karakteristik Penilaian Portofolio Model asesmen portofolio menggunakan acuan penilaian kriteria, yang intinya adalah bahwa:

Semua anak memiliki kemampuan yang sama dan bisa belajar apa saja, hanya waktu yang diperlukan untuk mencapai kemampuan tertentu berbeda.

Standar ketuntasan harus ditentukan terlebih dahulu. Hasil penilaian;lulus atau tidak lulus.

Aspek yang diukur dalam asesmen portofolio adalah tiga ranah perkembangan psikologi anak yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

1.      Prilaku kognitif

Berdasarkan taksonomi kognitive Bloom, terdapat enam tingkatan kognitif berfikir:

Page 10: PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN

Pengetahuan (knowledge) : kemampuan mengingat (misal mengingat rumus) Pemahaman (comprehension) : kemampuan memahami (menyimpulkan suatu paragraph) Aplikasi (application) : kemampuan penerapan (misalnya menggunakan informasi atau

pengetahuan yang diperolehnya untuk memecahkan masalah). Analisis (analysis) : kemampuan menganalisis suatu informasi yang luas menjadi bagian-

bagian kecil (misalnya menganalisis bentuk, jenis atau arti) Sintesis (synthesis) : kemampuan menggabungkan beberapa informasi menjadi

kesimpulan (misalnya memformulasikan hasil penelitian). Evaluasi (evaluation) : kemampuan mempertimbangkan mana yang baik untuk

mengambil tindakan tertentu.

2.      Prilaku afektif

Mencakup penilaian perasaan, tingkah laku, minat, kesukaan, emosi dan motivasi.

3.      Prilaku psikomotorik

Mencakup penilaian keahlian. Penilaian psikomotorik adalah penilaian pembelajaran yang banyak menggunakan praktek seperti agama, kesenian, olahraga, sains dan bahasa, sementara itu untuk mata pelajaran yang tidak terdapat kegiatan praktek, tidak terdapat penilaian psikomotoriknya. Bentuk instrument dan jenis tagihan yang digunakan untuk assesmen portofolio adalah tes tertulis (obyektif dan non-obyektif), tes lisan (wawancara), tes perbuatan (lembar pengamatan), non-tes (angket, kuisioner), dan hasil karya (daftar cek, produk dan laporan.

D. Karakteristik Penilaian Portofolio

Menurut Barton dan Collins dalam S. Surapranata dan M. Hatta (2004) terdapat beberapa karakteristik esensial penilaian portofolio, yaitu multisumber, autantik, dinamis, eksplisit, integrasi, kepemilikan, dan beragam tujuan.

Karakteristik Penilaian Portofolio

Autentik

Dinamis

EksplisitIntegrasiKepemilika

n

Beragam Tujuan

Multi Sumber

Page 11: PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN

Multisumber, dimaksudkan bahwa pelaksanaan penilaian portofolio harus dilakukan dari berbagai sumber, seperti peserta didik, guru, orang tua, masyarakat, dan evidence lainnya, seperti gambar, lukisan, jurnal, audio, dan video tape, baik secara tertulis maupun tindakan. Evidence yang dimaksud haruslah autentik dan berhubungan dengan program pembelajaran, kegiatan, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indicator yang hendak dicapai.

Disamping itu, penilaian portofolio menuntut adanya pertumbuhan dan perkembangan dari setiap peserta didik. Dalam pelaksanaannya, antara kegiatan peserta didik di kelas dengan kehidupan nyata haruslah terintegrasi. Pelaksanaan penilaian portofolio bukan hanya mengacu pada kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik, tetapi juga tujuan-tujuan lain yang bermanfaat bagi program pembelajaran, seperti kefektifan program, perkembangan peserta didik, dan dapat dijadikan alat komunikasi peserta didik ke berbagai pihak yang berkepentingan.

E. Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Portofolio

Kelebihan model penilaian portofolio, antara lain :1. Hak otonomi mengajar pada guru dalam mengembangkan kemampuan, kemauan,

daya nalar, serta fungsi perannya sebagai fasilitator, mediator, motivator, Dan rekonstruktor pembelajaran di dalam kelas, tukar pendapat, informasi, pengetahuan untuk meningkatkan daya nalar dan pengetahuan dengan rekan guru melalui KKG PAI Tkt SD atau MGMP PAI di Tkt SMP.

2. Dapat melihat perumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta didik dari waktu ke waktu berdasarkan feed-back dan refleksi diri.

3. Membantu guru melakukan penilaian secara adil, objektif, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan tanpa mengurangi kreativitas peserta didik di kelas.

4. Mengajak peserta didik untuk belajar bertanggung jawab terhadap apa yang telah mereka kerjakan, baik dikelas maupun di luar kelas dalam rangka implementasi program pembelajaran.

5. Meningkatkan peran peserta didik secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan penilaian.

6. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk meningkatkan kemampuan mereka.7. Membantu guru mengklarifikasi dan mengidentifikasi program pembelajaran.8. Terlibatnya berbagai pihak, seperti orang tua, guru, komite sekolah dan masyarakat

lainnya dalam melihat pencapaian kemampuan peserta didik.9. Memungkinkan peserta didik melakukan penilaian diri, refleksi, dan mengembangkan

kemampuan berpikir kritis.

Page 12: PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN

10. Memungkinkan guru melakukan penilaian secara fleksibel, tetapi tetap mengacu pada kompetnsi dasar dan indicator hasil belajar yang ditentukan.

11. Guru dan peserta didik sama-sama bertanggung jawab untuk merancang dan menilai kemajuan belajar.

12. Dapat digunakan untuk menilai kelas yang heterogen antara peserta didik yang pandai dan kurang pandai.

13. Memungkinkan guru memberikan hadiah terhadap setiap usaha belajar peserta didik.

Adapun Kelemahan model pembelajaran portofolio ini adalah:

1. Kurangnya pengetahuan/daya nalar guru yang bersangkutan, belum diberikannya hak otonomi mengajar sebagai pengembang kurikulum praktis di kelas; dan diperlukan tenaga dan biaya yang cukup besa.

2. Belum terbiasanya pembiasaan jalinan kerjasama kelompok tim peserta didik, dengan kesadaran, karena jika ide atau gagasan terlalu banyak dan tidak dapat dipertemukan, masalah akan sulit dipecahkan.

3. Membutuhkan waktu dan kerja ekstra.4. Penilaian portofolio dianggap kurang reliable dibandingkan dengan bentuk penilaian

yang lain.5. Ada kecendrungan guru hanya memperhatikan pencapaian akhir sehingga proses

penilaian kurang mendapat perhatian.6. Jika guru melaksanakan proses pembelajaran yang bersifat teacher-oriented,

kemungkinan besar inisiatif dan kreativitas peserta didik akan terbelenggu sehingga penilaian portofolio tidak dapat dilaksanakan dengan baik.

7. Orang tua pesera didik sering berpikir skeptic karena laporan hasil belajar anaknya tidak berbentuk angka.

8. Penilaian portofolio masih relative baru sehingga banyak guru, orang tua, dan peserta didik yang belum mengetahui dan memahaminya.

9. Tidak tersedianya criteria penilaian yang jelas.10. Analisis terhadap penilaian portofolio agak sulit dilakukan sebagai akibat

dikuranginya penggunaan angka.11. Sulit dilakukan terutama menghadapi ujian dalam skala nasional.12. Dapat menjebak peserta didik jika terlalu sering menggunakan format yang lengkap

dan detail.13. Relatif menggunakan waktu yang cukup lama.14. Penyusunan perangkat penilaian memerlukan usaha untuk melakukannnya khususnya

dalam penilaian kreativitas pebelajar.

Page 13: PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN

F. Jenis Penilaian Portofolio

Jenis penilaian portofolio akan memberikan pemahaman tentang perlunya penggunaan penilaian portofolio secara bervariasi sesua dengan jenis kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik.Apabila dilihat dari jumlah peserta didk, maka penilaian portofolio dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu portofolio perseorangan dan portofolio kelompok. Jika dilihat dari system,portofolio dapat dibagi dua jenis, yaitu portofolio proses dan portofolio produk.

1. Portofolio ProsesMenunjukkan tahapan belajar dan menyajikan catatan perkembangan pesrta didik dari waktu ke waktu, kegiatan pembelajaran untuk mencapai standar kompetensi, kompetensi dasar, dan sekumpulan indicator yang telah ditetapkan dalam kurikulum, serta menunjukkan semua hasil dari awal sampai dengan akhir selama kurun waktu tertentu. Tujuan menggunakan portofolio proses untuk membantu peserta didik mengidentifikasi tujuan pembelajaran, perkembangan hasil belajar dari waktu ke waktu, dan menunjukkan pencapaian hasil belajar. Salah satu bentuk portofolio proses adalah portofolio kerja, yaitu bentuk yang digunakan untuk memilih koleksievidence peserta didik, memantau kemajuan atau perkembangan, dan menilai peserta didik dalam mengelola kegiatan belajar mereka sendiri.Dalam portofolio kerja ini yang dinilai adalah cara kerja dan hasil kerja. Adapun kriterianya antara lain sebagai berikut.a. Adakah pembagian kerja di antara anggota kelompok ?b. Apakah masing-masing anggota telah bekerja sesuain dengan tugasnya ?c. Berapa besar kontribusi kerja kelompok terhadap hasil yang dicapai

kelompok?d. Adakah bukti tanggung jawab bersama ?e. Apakah kelengkapan data yang diperoleh telah sesuai dengan tugas anggota

kelompok masing-masing ?f. Apakah informasi yang diperoleh akurat ?g. Apakah portofolio telah disusun dengan baik ?

FORMAT PENILAIAN PORTOFOLIO PROSES

Kompetensi Dasar :Menjelaskan pengertian entalpi suatu zat dan perubahannya

Nama : Angga Zalindra NugrahaTanggal : 20 Agustus 2012

Indikator PENILAIAN1. Menjelaskan hukum/azas

kekekalan energy.2. Membedakan system dan

lingkungan

Baik Cukup Kurang

Page 14: PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN

3. Membedakan reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm) dan reaksi yang membutuhkan kalor (endoterm)

Dicapai melalui : Komentar guru :-Bantuan guru-Seluruh kelas-PeroranganKomentar orang tua :

2. Portofolio ProdukTujuan portofolio produk untuk mendokumentasikan dan merefleksikan kualitas prestasi yang telah dicapai. Contoh portofolio produk adalah portofolio tampilan dan portofolio dokumentasi.

a. Portofolio TampilanPortofolio bentuk ini merupakan sekumpulan hasil karya peserta didik atau dokumen terseleksi yang dipersiapkan untuk ditampilkan kepada umum.Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh peseta didik dan guru :1. Peserta didik harus menandatangani lembar pernyataan keaslian.2. Peserta didik memberikan penghargaan kepada semua sumber yang telah

membantu, termasuk identitasnya serta bentuk bantuan yang diberikan.3. Guru harus melihat perencanaan, draf pekerjaan peserta didik, dan catatan

selama proses berlangsung.4. Guru harus betul-betul mengamati bagaimana peserta didik menampilkan

hasil pekerjaan mereka.

Aspek yang dinilai dalam bentuk portofolio tampilan adalah sebagai berikut :

1. Signifikansi materi, yaitu apakah yang dipilih benar-benar merupakan materi yang terpenting dan bermakna untuk diketahui dan dipecahkan ? atau seberapa besar tingkat kebermaknaan informasi yang dipilih berkaitan dengan topic yang dibahasnya? Apakah materi yang dipilih sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indicator pencapaian belajar?

2. Pemahaman, yaitu seberapa baik tingkat pemahaman peserta didik terhadap hakikat dan lingkup masalah, kebijakan, atau langkah-langkah yang dirumuskan.

3. Argumentasi, yaitu apakah peserta didik dalam mempertahankan argumentasinya sudah cukup memadai, sistematis, dan relevan?

Page 15: PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN

4. Responfitness (kemampuan memberikan respon), yaitu seberapa besar tingkat kesesuaian antara respons yang diberikan dengan pertanyaaan? Dalam memberikan respon, adakah bukti-bukti fisik yang ditujukan?

5. Kerja sama kelompok, yaitu apakah anggota kelompok turut berpatrisipasi secara aktif dalam penyajian? Adakah bukkti yang menunjukkan tanggung jawab anggota dalam kelompok? Apakah para penyaji menghargai pendapat orang lain? Adakah kekompakan kerja di antara para angota kelompok?Contoh :

LEMBAR PENILAIAN PENAMPILANJudul Penampilan :Kelas/Kelompok :Petunjuk Penilaian :1. Setiap criteria diberi skor dalam skala 5 (1-5)2. Skor 1 = rendah; 2 = cukup; 3 = rata-rata; 4 = baik; 5 = istimewa

No Criteria Penilaian Nilai Catatan01 Sigkatnifikansi :

1. Seberapa besar tingkat kesesuaian atau kebermaknaan informasi yang diberikan dengan topic yang dibahas?

02 Pemahaman :2. Sebarapa baik tingkat

pemahaman peserta didik terhadap hakikat dan ruang lingkup masalah yang disajikan?

03 Argumentasi :3. Seberapa baik alas an yang

diberikan peserta didik terkait dengan permasalahan yang dibicarakan?

04 Responsiveness :4. Seberapa besar kesesuaian

jawaban yang diberikan peserta didik dengan pertanyaan yang muncul?

05 Kerjasama Kelompok :5. Seberapa besar anggota

kelompok berpartisipasi dalam penyajian?

6. Bagaimana setiap anggota merasa bertanggung jawab atas

Page 16: PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN

permasalahan kelompok?7. Bagaimana para penyaji

menghargai pendapat orang lain?

Penilai,

…………

b. Portofolio DokumenPortofolio ini digunakan untuk memilih koleksi evidence peserta didik yang sesuai dengan kompetensi dan akan dijadikan dasar penilaian.berdasarkan dokumen ini , baik peserta didik, orang tua maupun guru dapat melihat :

1. Proses apa yang telah diikuti?2. Kerja apa yang telah dilakukan?3. Dokumen apa yang telah dihasilkan?4. Apakah hal-hal pokok telah terdokumentasikan?5. Apakah dokumen disusun berdasarkan sumber-sumber data

masing-masing?6. Apakah dokumen berkaitan dengan yang akan disajikan?7. Standar kompetensi mana yang telah dikuasai sampai pada

pekerjaan terakhir?

Contoh :

LEMBARAN PENILAIAN DOKUMEN

Judul Dokumen :

Kelas/Kelompok :

Petunjuk/Penilaian :

1. Setiap criteria diberi skor dalam skala 5 (1-5)2. Skor 1 = rendah; 2 = cukup; 3 = rata-rata; 4 = baik; 5 = istimewa

No Criteria Penilaian Nilai Catatan1 Kelengkapan :

1. Apakah dokumen lengkap untuk menjawab suatu

Page 17: PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN

permasalahan?2 Kejelasan :

2. Tersusun dengan baik.3. Tertulis dengan baik.4. Mudah dipahami.

3 Informasi :5. Akurat.6. Memadai.7. Penting.

4 Dukungan :8. Memuat contoh untuk hal-hal

yang utama.9. Memuat alasan yang baik.

5. Data Grafis :10. Berkaitan dengan isi setiap

bagian.11. Diberi judul yang tepat.12. Memberikan informasi.13. Meningkatkan pemahaman.

6 Bagian Dokumentasi :14. Cukup memadai.15. Dapat dipercaya.16. Berkaitan dengan hal yang

dijelaskan.17. Terpilih (terseleksi).

Jumlah SkorKualifikasi Penilaian

Penilai :

…………..

Page 18: PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN

FORMAT PENILAIAN PORTOFOLIO PRODUK

No Aspek-aspek Penilaian

Indicator Skor Keterangan

01 Persiapan IIIIII

02 Pembuatan UmumModifikasiKhusus

03 Komponen Penilaian Disain Bahan Kreativitas Orisinalitas

Jumlah SkorNilai

Bandung,Guru

……………………………

Keterangan Penilaian :Jumlah Skor :91-100 = Sangat Memuaskan 81-90 = Memuaskan 71-80 = Baik61-70 = Cukup< 60 = Kurang

G. Tahap-Tahap Penilaian Portofolio

Langkah-langkah atau tahapan pembelajaran berbasis portofolio sebagaimana diungkapkan Fajar (2005) adalah sebagai berikut:

Tahap 1

Identifikasi masalah

Tahap 2

Page 19: PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN

Memilih masalah untuk kajian kelas

Tahap 3

Mengumpulkan informasi tentang masalah yang dikaji

Tahap 4

Membuat portofolio

Tahap 5

Penyajian portofolio

Tahap 6

Refleksi pengalaman

Dalam pembelajaran berbasis portofolio pengajar dan siswa  memiliki peran masing-masing sebagaimana diungkapkan oleh Fajar (2005) sebagai berikut:

Peran Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran Berbasis Portofolio

Peran Guru Peran Siswa1. Mengajar di kelas secara

profesional2. Merencanakan, melibatkan,

menghubungkan dan memberi masukan

3. Memberi motivasi  untuk membuat keputusan, menggambar, mempertimbangkan, diskusi, membaca dan menanggapai

4. Memberi petunjuk dan harapan5. Memproses pekerjaan usaha,

kemajuan dan prestasi sebagai hasil belajar

6. Membantu memandu portofolio7. Mengoleksi dan menganalisa

contoh-contoh pekerjaan8. Mengembangkan gaya mengajar

yang menumbuhkan rasa saling mempengaruhi antara pebelajar dengan pebelajar dengan masyarakat dan lingkungannya

9. Mengumpulkan informasi dari

1. Memilih topik-topik tulisan2. Memilih materi bacaan3. Mengorganisir dan menanggapi

bacaan dan tulisan dalam portofolio4. Terlibat dalam mempertahankan5. Mengoleksi, menganalisis,

membandingkan dan memilih tulisan serta contoh-contoh bacaan

6. Kerjasama dengan orang lain untuk mengetahui secara personal tentang kekuatan dan kelemahannya

7. Merencanakan tujuan tertentu

 

 

 

 

Page 20: PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN

hubungan antar pebelajar, pebelajar  dengan pengajar dan pebelajar  dengan masyarakat dan lingkungannya

10. Menggunakan analisa dan contoh-contoh laporan untuk pihak-pihak yang membutuhkan.

 

 

 

 

Menurut Anthoni J. Nitko (1996), ada enam tahap untuk menggunakan sebuah system portofolio, yaitu mengidentifikasi tujuan dan focus portofolio, mengidentifikasi isi materi umum yang akan dinilai, mengidentifikasi pengorganisasian portofolio, menggunakan portofolio dalam praktik, evaluasi pelaksanaan portofolio, dan evaluasi portofolio secara umum.Tahap-tahap penilaian portofolio yang disarankan adalah sebagai berikut :

1. Menentukan tujuan dan focus portofolio. Dengan pertanyaan-pertanyaan sebagai sebagai berikut :

a. Mengapa portofolio itu akan dilakukan?b. Tujuan pembelajaran dan tujuan kurikulum apa yang akan dicapai?c. Alat penilaian yang bagaimana yang tepat untuk menilai tujuan tersebut?d. Apakah portofolio akan difokuskan pada hasil pekerjaan yang baik,

pertumbuhan dan kemajuan belajar, atau keduanya?e. Apakah portofolioitu akan digunakan untuk formatif, sumatif, diagnostic

atau semuanya?f. Siapa yang akan dilibatkan dalam menentukan tujuan, fokus, dan

pengaturan.2. Menentukan isi portofolio.

Isi portofolio harus sesuai dengan tujuan portofolio.3. Mengembangkan criteria penilaian.

Criteria penilaian sangat bergantung pada kompetensi, cara menilai dan evidence yang dinilai.

4. Menyusun format penilaian.Sebagaimana isi dan criteria penilaian, maka format penilaian pun harus mengacu pada tujuan.

5. Mengidentifikasi pengorganisasian portofolio. Siapa yang akan terlibat dalam portofolio tersebut?

6. Menggunakan portofolio dalam praktik.7. Menilai pelaksanaan portofolio.8. Menilai portofolio secara umum.

H. Bahan-Bahan Penilaian Portofolio

Page 21: PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN

Setiap tindakan belajar peserta didik harus diberikan penghargaan. Penghargaaan tersebut dapat berbentuk tulisan atau lisan. Semua penghargaan dapat dijadikan bahan penilaian. Bahan penilaian portofolio bisa juga diambil dari hasil pekerjaan peserta didik, seperti lembar kerja siswa, hasil rangkuman, gambar, kliping, hasil kerja kelompok, hasil tes, buku catatan, dan hal-hal yang menyangkut pribadi peserta didik. Disamping itu, bahan penilaian portofolio dapat diperoleh dari alat-alat audio visual, video atau disket. Secara keseluruhan, bahan-bahan penilaian portofolio dapat dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu :1. Penghargaan yang diperoleh peserta didik, baik tertulis maupun lisan, seperti

sertifikat hasil lomba atau catatan guru tentang penghargaan lisan yang pernah diberikan kepada peserta didik dalam kurun waktu tertentu.

2. Hasil pekerjaan peserta didik, seperti Lembar Kerja Siswa (LKS0, kliping, gambar, hasil ulangan, hasil kerja kelompok, dan hasil rangkuman.

3. Catatan/laporan dari semua orang tua pesrta didik atau teman sekelas.4. Catatn pribadi peserta didik, serta bukti kehadiran, hasil prestasi dari tugas-tugas yang

selesai dikerjakan, catatan-catatan kejadian khusus dan daftar kehadiran.5. Bahan-bahan lain yang releevan, yaitu :

a. Bahan yang dapat memberikan informasi tentang perkembangan yang dialami peserta didik

b. Bahan yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan tentang kurikulum dan pembelajaran.

6. Alat- alat audio visual, video atau disket.

Setelah semua bahan penilaian portofolio dikumpulkan, kemudian disusun dan disimpan dalm sebuah dokumen. Hal yang perlu diperhatikan :

1. Setiap dokumen harus dibuat identitas peserta didik, seperti nama, nomor induk, kelas dan nama sekolah.

2. Unyuk mempermudahkan pengecekan isi dokumen, mak setiap dokumen harus dibuat daftar isi dookumen.

3. Isi dokumen harus dimasukan kedalam satu map atau folder dan disusun secara sistematis sesuai denan kompetensi yang ditetapkan.

4. Isi dokumen hendaknya dikelompokkan sesuai dengan mata pelajaran dan setiap mat pelajaran diberikan warna yang berbeda.

5. Setiap isi doumen harus ada catatan atau komentar dari guru dan orang tua.6. Isi dokumen hendaknya tidak ditentukan sepihak oleh guru, tetapi harus melibatkan

peserta didik melalui proses diskusi.

Disamping itu, guru hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip dokumentasi portofolio, antara lain kelengkapan dan ketepatan data, ketepatan waktu, tingkat keterbacaan, praktis, sistematis, dan relevan.

Page 22: PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN

I. Teknik Penilaian Portofolio

Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut:1. Menjelasakn kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya

merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta didik sendiri.

2. Menentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat.

3. Memberi tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.

4. Sebaiknya tentukan criteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para peserta didik sebelum mereka membuat karya.

5. Meminta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan.6. Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi

kesempatan untuk memperbaiki.7.

Contoh Penilaian PortofolioMata Pelajaran :Alokasi Waktu :Nama Siswa : Kelas :

No

Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar

Periode KriteriaTata Bahasa

Kosakata

Kelengkapan gagasan

Sistematika penulisan

ket

1 Menulis kerangka deskriptif

2 Membuat resensi buku

Catatan :Setiap karya siswa sesuai Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar yang masuk dalam daftar portofolio dikumpulkan dalam satu file untuk setiap peserta didik sebagai bukti pekerjaannya. Skor tiap criteria menggunakan skala penilaian 0-10 atau 0-100. Semakin baik hasil yang terlihat dari tulisan peserta didik, semakin tinggi skor yang diberikan.

Page 23: PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN

Kolom keterangan diisi dengan catatan guru tentang kelemahan dan kekuatan tulisan yang dinilai

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanDari makalah ini, dapat disimpulkan bahwa penilaian portofolio dapat membantu guru dalam menilai peserta didik di dalam proses pembelajaran di kelas.

Page 24: PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta : Rosda

Sudaryono. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta :Graha Ilmu

http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=38103

http://pekanilmiah.blogspot.com/2012/07/pend-fis-032-penerapan-penilaian.html

http://istanailmu.com/archives-2011/model-pembelajaran-berbasis-portofolio/html

http://imadipascasarjana.blogspot.com/2012/01/model-pembelajaran-portofolio.html

http://www.sarjanaku.com/2011/01/pengertian-portofolio.html

http://www.blog-guru.web.id/2009/02/apa-itu-model-portofolio.html

http://azwirdafrist.wordpress.com/pendidikan/melakukan-penilaian-dengan-portofolio-kenapa-tidak/


Top Related