Transcript
Page 1: pengen belajar Efektif

perbedaan hasil kadar glukosa darah pada sampel langsung di periksa dan sampel ditangguhkan 2 jam pada penderita Diabetes mellitus

KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN HASIL KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PADA SAMPEL

LANGSUNG DIPERIKSA DAN SAMPEL DITANGGUHKAN 2 JAM

PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DENGAN

METODE GOD-PAP

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Program studi DIII Analis Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

Disusun oleh :

RIFA’ATUL MAHMUDAH

NIM : 30.1.07.078

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATANFAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

KEDIRI

2010

Page 2: pengen belajar Efektif

HALAMAN PERSETUJUAN

NAMA                      : RIFA’ATUL MAHMUDAH

NIM                         : 30.1.07.078

BIDANG MINAT   : KIMIA KLINIK

JUDUL                    :  PEMERIKSAAN HASIL KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PADA

SAMPEL LANGSUNG DIPERIKSA DAN SAMPEL DITANGGUHKAN 2

JAM PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DENGAN METODE

GOD-PAP

Menyetujui

Pembimbing Teori

(dr. HARTATI TUNA)

Pembimbing Praktikum

( DIDIK PRASETYA,Amd)

MengetahuiFAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

Page 3: pengen belajar Efektif

(dr.EKAWATI SUTIKNO,MM)Dekan

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ini Telah Dipertahankan Pada

Sidang Ujian Jenjang Pendidikan Tinggi

Progam Studi Diploma III Analis Kesehatan

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Tanggal : 22 Juli 2010

Penguji

1.      Penguji I         : dr. Dyah Novi Wulansari               (                           )

2.      Penguji II       : MM. Rianiarti, Spd                        (                           )

3.      Penguji III      : dr. Hartati Tuna                             (                           )

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

Page 4: pengen belajar Efektif

(dr.EKAWATI SUTIKNO,MM)Dekan

ABSTRAK

Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup. Pemeriksaan glukosa darah sering digunakan sebagai tes penyaring maupun konfirmasi dalam membantu menegakkan diagnosa klinis pada penderita diabetes mellitus. Namun, karena suatu masalah sehingga sampel darah yang sudah ada tidak bisa langsung diperiksa (ditangguhkan), sehingga perlu diketahui adakah perbedaan hasil kadar glukosa darah yang langsung diperiksa dan ditangguhkan, yang merupakan tujuan dari penelitian ini.

Seiring berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi dibidang laboratorium kesehatan sekarang pemeriksaan glukosa darah banyak menggunakan alat glukometer dengan metode GOD-PAP, hasil akan otomatis keluar dan dapat ditulis langsung, tanpa harus menghitung secara manual dengan menggunakan rumus.

Dengan pemeriksaan menggunakan metode yang sama yaitu GOD PAP diketahui yaitu dengan mengambil taraf nyata 5% = 0,05 dan derajat bebas = db n-1 = 29 didapatkan nilai t tabel 2,045 maka H0 diterima. Dimana berdasarkan hasil pergitungan statistik didapat nilai t hitung sebesar -10,22 berada dalam range t tabel.

Maka dapat ditemukan bahwa dari 30 sampel yang diambil secara acak tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil pemeriksaan kadar glukosa darah pada sampel langsung diperiksa dengan sampel ditangguhkan selama 2 jam pada suhu kamar.

Page 5: pengen belajar Efektif

KATA PENGANTAR

            Alhamdulillah… Puji  dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

yang berjudul “Perbedaan Hasil Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Sampel Langsung

Diperiksa dan Sampel Ditangguhakan 2 Jam Pada Penderita Diabetes Mellitus Dengan

Metode GOD-PAP”.

Karya tulis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan progam studi DIII

Analis Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat di Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata

Kediri. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Oleh karena itu, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kesalahan dalam

penulisan.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1.      DR. Bambang Harsono Suhartono, MBA selaku Ketua Yayasan Institut Ilmu Kesehatan Bhakti

Wiyata Kediri

2.      dr. Tarbinu Kasmono, MPH selaku Rektor IIK Bhakti Wiyata Kediri

3.      dr. Ekawati Sutikno, MM selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat IIK Bhakti Wiyata

Kediri

4.      drh. Triffit Imasari selaku Kepala Prodi DIII Analis Kesehatan IIK Bhakti Wiyata Kediri

5.      dr. Hartati Tuna selaku pembimbing pertama yang telah memberikan arahan dan bimbingan

dengan sabar dalam penyusunan karya tulis ini.

6.      Ibu Suharti S.Pd selaku pembimbing kedua yang telah merelakan waktu dan pikiran demi

terselesaikannya karya tulis ini.

Page 6: pengen belajar Efektif

7.      Bapak Didik Prasetyo, Amd selaku pembimbing kedua yang telah merelakan waktu dan pikiran

demi terselesaikannya karya tulis ini.

8.      Ibu Marie Prissadaryani, ST.MM. selaku dosen pembimbing statistik yang telah banyak

membantu dan meluangkan waktu demi terselesaikannya karya tulis ini.

9.      Bapak/Ibu dosen yang telah membimbing dan memberikan banyak ilmunya kepada kami selama

ini.

10.  Bapak/Ibu staf Perpustakaan Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri yang telah banyak

memberikan bantuan untuk meminjamkan buku penuntun.

11.  Sahabat serta teman-teman sesama profesi khususnya Kelompok C yang telah memberikan

bantuan dan dorongan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

12.  Mbak Suprapti, AMAK yang telah banyak membantu dalam penyusunan karya tulis ini.

13.  Mbak Sulistiani, AMAK yang telah membantu memberi masukkan dan bimbingan dalam

penyusunan karya tulis ilmiah ini.

14.  Seluruh karyawan Rumah Sakit Muhammadiyah Kediri yang telah banyak membantu.

15.  Kedua orang tua dan saudara – saudaraku tercinta yang tak pernah bosan untuk mendo’akan dan

memberikan dukungan kepadaku.

16.  Semua pihak yang telah membantu proses pembuatan karya tulis ini namun tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu, terimakasih atas bantuannya.

Harapan kami agar Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat untuk menambah

pengetahuan di lingkungan Mahasiswa di Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri,

khususnya prodi DIII Analis Kesehatan. Penulis mengharapkan segala kritik dan saran untuk

lebih meningkatkan pengetahuan dan prestasi. Terima kasih.

Page 7: pengen belajar Efektif

                                                                                                        Minggu, 4 juni 2010

Penulis

Page 8: pengen belajar Efektif

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DALAM........................................................................... iHALAMAN PERSETUJUAN............................................................................... iiHALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iiiABSTRAK.............................................................................................................. ivKATA PENGANTAR............................................................................................ vDAFTAR ISI........................................................................................................... viiiDAFTAR TABEL...................................................................................................   xiDAFTAR GAMBAR.............................................................................................. xiiDAFTAR LAMPIRAN........................................................................................... xiiiBAB I      PENDAHULUAN................................................................................. 1

A.    Latar Belakang................................................................................. 1

B.     Rumusan Masalah............................................................................ 3

C.     Tujuan Penelitian.............................................................................. 3

D.    Manfaat Penelitian........................................................................... 3

BAB II     TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 5

A.    Tinjauan Tentang Diabetes Mellitus................................................. 5

1.      Diabetes Mellitus....................................................................... 5

2.      Klasifikasi dan Patogenes Diabetes Mellitus............................ 6

3.      Gejala Diabetes Mellitus........................................................... 7

4.       Faktor-faktor yang mempertinggi resiko Diabetes................... 8

B.     Tinjauan Tentang Karbohidrat......................................................... 9

1.      Karbohidrat............................................................................... 9

2.      Susunan kimia........................................................................... 10

3.      Klasifikasi karbohidrat.............................................................. 11

C.     Tinjauan Tentang Glukosa Darah..................................................... 16

1.      Glukosa Darah........................................................................... 16

Page 9: pengen belajar Efektif

2.      Faktor Yang Mempengaruhi  Hasil Pemeriksaan Glukosa Darah            17

3.      Jenis Pemeriksaan Glukosa Darah............................................. 18

D.    Metode GOD PAP........................................................................... 20

E.     Glukometer....................................................................................... 21

BAB III    METODE PENELITIAN...................................................................... 24

A.    Metode Penelitian............................................................................ 24

B.     Variabel Penelitian........................................................................... 24

C.     Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................... 24

1.      Tempat Penelitian...................................................................... 24

2.      Waktu Penelitian....................................................................... 24

D.    Populasi dan Sampel........................................................................ 24

1.      Populasi..................................................................................... 24

2.      Sampel....................................................................................... 25

E.     Tahapan Penelitian........................................................................... 25

BAB IV    HASIL PENELITIAN.......................................................................... 29

A.    Hasil Penelitian................................................................................. 29

B.     Analisa Data..................................................................................... 32

BAB V     PEMBAHASAN.................................................................................... 36

BAB VI    KESIMPULAN DAN SARAN............................................................ 38

A.    Kesimpulan...................................................................................... 38

B.     Saran................................................................................................ 38

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: pengen belajar Efektif

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 : Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah pada sampel langsung diperiksadan ditangguhkan 2 jam......................................................................... 29

Page 11: pengen belajar Efektif

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 : Grafik loncatan kadar glukosa darah pada sampel langsung diperiksa dan ditangguhkan 2

jam         31

Gambar 4.2 : Grafik batang kadar Glukosa darah pada  sampel langsung diperiksa dan ditangguhkan 2

jam          32

Page 12: pengen belajar Efektif

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1  Gambar alat Glukometer

Lampiran 2  Gambar prinsip kerja dari Glukometer

Lampiran 3 Blood Glukosa Test Strip

Lampiran 4 Surat ijin penelitian

Page 13: pengen belajar Efektif

BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Banyak orang yang menganggap penyakit Diabetes Mellitus merupakan penyakit orang

tua atau penyakit yang timbul karena faktor keturunan. Padahal setiap orang dapat mengidap

Diabetes Mellitus baik tua maupun muda.

Menurut WHO pada tahun 2003 diperkirakan jumlah penderita Diabetes di dunia telah

mencapai 177 juta jiwa, dan di asia diperkirakan mencapai 89 juta jiwa. Indonesia menempati

urutan ke-4 terbesar dalam jumlah terbesar penderita Diabetes Mellitus di dunia. Pada tahun

2000 terdapat sekitar 5,6 juta penduduk Indonesia yang mengidap diabetes. Namun, pada tahun

2006 diperkirakan jumlah penderita diabetes di Indonesia meningkat tajam menjadi 14 juta

orang, dimana baru 50% yang sadar mengidapnya dan diantara mereka baru sekitar 30% yang

datang berobat teratur (Soegondo,2008).

Diantara penyakit-penyakit degeneratif yang tidak menular lainnya, yang akan meningkat

jumlahnya dimasa yang akan datang adalah penyakit Diabetes. Menurut dr. Agus Widiyatmoko

(penanggung jawab Diabetic Center Asri Medical Center) jika  tidak dilakukan pencegahan,

jumlah penduduk penderita diabetes di Indonesia akan terus meningkat hingga mencapai 30 juta

jiwa pada tahun 2020 nanti.

Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis adalah suatu penyakit akibat kelainan

metabolisme karbohidrat. Dimana kadar glukosa (gula sederhana) didalam darah cukup tinggi

karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup. Insulin adalah

hormon yang dapat dilepaskan oleh pankreas, yang bertanggung jawab dalam mempertahankan

Page 14: pengen belajar Efektif

kadar gula darah normal. Insulin memasukkan gula kedalam sel sehingga bisa memghasilkan

energi (Soegondo,2008).

Banyak penderita diabetes yang tidak menyadari dirinya mengidap penyakit yang lebih

sering disebut penyakit gula atau penyakit kencing manis. Hal ini mungkin disebabkan

minimnya informasi dimasyarakat tentang diabetes terutama gejala-gejalanya.

Diagnosis Diabetes Mellitus ditegakkan berdasarkan gejela-gejalanya (Poliuria,

Polidipsia, Polifagia, dan penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya) disertai dengan satu

nilai pemeriksaan glukosa darah tidak normal (glukosa darah sewaktu ≥200 mg/dl dan glukosa

darah puasa ≥126 mg/dl), (Soegondo,2004).

Banyak metode pemeriksaan Diabetes Mellitus. Namun cara yang dianjurkan dan banyak

digunakan adalah cara enzimatik Glukosa Oksidase (GOD), karena metode ini dianggap

mendekati hasil kadar glukosa sesungguhnya (dr. Simon Kusnandar, 2003).

Pada pemeriksaan glukosa darah, darah yang sudah diambil harus segera diperiksa.

Karena bila darah ditangguhkan glukosa akan segera terurai sehingga sebagian besar dari

glukosa akan hilang dalam waktu 2-3 jam. Peruraian tersebut akan tetap berlangsung meskipun

darah diambil secara steril. Peruraian ini disebut Glikolisis. (Koestadi, 1989)

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

“Apakah ada perbedaan hasil glukosa darah pada sampel yang langsung diperiksa dan sampel

yang ditangguhkan?”

C.    Tujuan Penelitian

1.      Menganalisis kadar Glukosa Darah pada sampel yang lansung diperiksa, metode GOD-PAP

2.      Menganalisis kadar Glukosa Darah pada sampel yang ditangguhkan, metode GOD-PAP

Page 15: pengen belajar Efektif

3.      Membuktikan adanya perbedaan hasil Glukosa Darah pada sampel yang langsung diperiksa dan

sampel ditangguhkan.

D.    Manfaat Penelitian

1.      Bagi Masyarakat

Dapat memberi informasi dan pengetahuan tentang ada atau tidaknya perbedaan kadar

glukosa darah antara sampel yang lansung diperiksa dan sampel ditangguhkan.

2.      Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan pada perpustakaan Prodi

D3 Analis Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas IIK Bhakti Wiyata Kediri,

sehingga dapat dijadikan acuan bagi peneliti yang akan melakukan penelitian yang lebih lanjut.

3.      Bagi Instansi Rumah Sakit

Dapat memberikan informasi bagi tenaga analis agar memeriksa sampel tepat pada

waktunya.

Page 16: pengen belajar Efektif

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.    Tinjauan Tentang Diabetes Mellitus

1.      Diabetes Mellitus

Menurut American Diabetes Association (ADA) 2003, Diabetes Mellitus merupakan suatu

kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan

sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik pada diabetes

berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi dan kegagalan beberapa organ tubuh

terutama mata, ginjal, syaraf, jantung, dan beberapa pembuluh darah (Soegondo,2008).

Menurut kriteria diagnostik PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) 2006, seseorang

dikatakan menderita diabetes jika memiliki kadar gula darah puasa >126 mg/dl dan pada test

sewaktu >200 mg/dl. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya

berpuasa adalah <70-110 mg/dl. Kadar gula darah puasa biasanya <120-140 mg/dl pada 2 jam

setelah makan dan minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya.

Peningkatan kadar gula setelah makan atau minum merangsang pankreas untuk menghasilkan

insulin sehingga mencegah kenaikan kadar gula darah yang lebih lanjut dan menyebabkan kadar

gula darah menurun secara perlahan (Soegondo,2008).

Page 17: pengen belajar Efektif

2.      Klasifikasi dan Patogenes Diabetes Mellitus

Menurut anjuran PARKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) yang sesuai dengan

anjuran ADA (American Diabetes Association) 1997, Diabetes Mellitus diklasifikasikan sebagai

berikut:

a.       Diabetes Mellitus tipe I

Diabates Mellitus tipe I dulu dikenal dengan nama Insulin Dependent Diabetes Mellitus

(IDDM) terjadi karena kerusakan sel β pankreas (reaksi autoimun).

b.      Diabetes Mellitus tipe II

Diabetes Mellitus tipe II dulu dikenal dengan nama Non Insulin Dependent Diabetes

Mellitus (NIDDM) terjadi karena penurunan kemampuan insulin bekerja dijaringan perifer

(insulin resistance) dan disfungsi sel β.

c.       Diabetes Mellitus dalam kehamilan

Diabates mellitus dan kehamilan (Gestation Diabetes Mellitus-GDM) adalah kehamilan

yang normal disertai peningkatan insulin resistace (ibu hamil gagal mempertahankan

euglicemia). Faktor resiko Gestation Diabetes Mellitus (GDM) : riwayat keluarga diabetes

mellitus, kegemukan, dan glukosuria. Gestation Diabetes Mellitus (GDM) ini meningkatkan

morbiditas neonatus, misalnya hipoglikemia, ikterus, polisitemia, dan makrosomatia. Hal ini

terjadi karena bayi dari ibu Gestation Diabetes Mellitus (GDM) mensekresi insulin lebih besar

sehingga merangsang petumbuhan bayi dan makrosomia. Frekuensi Gestation Diabetes Mellitus

(GDM) kira-kira 3-5% dan para ibu tersebut meningkat resikonya untuk menjadi Diabetes

Mellitus dimasa mendatang (dokmud, 7 nov 2009).

d.      Diabetes Mellitus tipe lain

Subkelas Diabetes Mellitus, dimana individu mengalami:

Page 18: pengen belajar Efektif

•  Hiperglikemia akibat kelainan spesifik, contoh: kelainan genetik fungsi sel β

•         Endokrinopati, contoh: penyakit cushing’s

•         Penggunaan obat yang mengganggu fungsi sel β, contoh: dilatin

•  Penggunaan obat yang mengganggu kerja insulin, contoh: b-adregernik

•  Infeksi/sindrome genetik/Down’s klinefelter’s

3.      Gejela Diabetes Mellitus

          Gejala awalnya berhubungan dengan efek langsung dari kadar gula darah yang tinggi. Jika

kadar gula darah sampai diatas 160-180 mg/dl, maka glukosa akan dikeluarkan melalui air

kemih. Jika kadarnya lebih tinggi lagi ginjal akan menghasilkan urine yang berlebih sehingga

sering berkemih dalam jumlah banyak (poliuria). Akibatnya, penderita merasa sering haus

sehingga banyak minum (polidipsia). Karena sebagian besar kalori hilang kedalam urine maka

penderita mengalami penurunan berat badan sehingga sering merasa lapar, dan banyak makan

(polifagia),  (Soegondo, 2008).

4.       Faktor-faktor yang mempertinggi resiko Diabetes

          Menurut Lani Sustrani, dkk. Pada buku Diabetes, faktor-faktor yang mempertinggi resiko

diabetes adalah:

a.       Kelainan genetika

Diabates dapat menurun menurut silsilah keluarga yang mengidap diabetes, karena kelainan gen

yang mengakibatkan tubuhnya tak dapat menghasilkan insulin dengan baik. Tapi resikonya

diabetes juga tergantung pada faktor kelebihan berat badan, stres, dan kurang bergerak.

b.      Usia

Umumnya manusia mengalami perubahan fisiologis yang secara drastis menurun dengan cepat

setelah usia 40 tahun. Diabetes sering muncul setelah seseorang memasuki usia rawan tersebut,

Page 19: pengen belajar Efektif

terutama setelah 45 tahun pada mereka yang berat badannya berlebih, sehingga tubuhnya tidak

peka lagi terhadap insulin.

c.       Gaya hidup stres

Stres kronis cenderung membuat orang mencari makanan yang manis-manis dan berlemak tinggi

untuk meningkatkan kadar seretonin otak. Seretonin ini mempnyai efek penenang sementara

untuk meredakan stresnya. Tapi glukosa dan lemak itulah yang berbahaya bagi mereka yang

beresiko kena diabetes.

d.      Pola makan yang salah

Kurang gizi atau kelebihan berat badan sama-sama meningkatkan resiko terkena diabetes.

Kurang gizi (malnutrisi) dapat merusak pankreas, sedangkan obesitas (gemuk berlebihan)

mengakibatkan gangguan kerja insulin (resistensi insulin).

B.     Tinjauan Tentang Karbohidrat

1. Karbohidrat

Dalam kehidupan sehari-hari manusia membutuhkan energi untuk melakukan aktivitas mulai

dari berdiri, makan, berjalan, berolahraga, dan lain-lain. Energi yang diperlukan ini diperoleh

dari makanan yang kita makan. Pada umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok

utama senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak atau lipid.

Karbohidrat adalah kompenen dalam makanan yang merupakan sumber energi yang utama

bagi makhluk hidup. Dalam makanan, karbohidrat terdapat sebagai polisakarida yang dibuat

dalam tumbuhan secara fotosintesis.  Karbohidrat tersebut disimpan dalam bentuk amylum.

Selain itu dalam tubuh hewan dan manusia juga terdapat karbohidrat yang merupakan sumber

energi, yaitu glikogen.

Page 20: pengen belajar Efektif

Pada proses pencernaan makanan, karbohidrat mengalami proses hidrolisis, baik dalam

mulut, lambung, maupun usus. Hasil akhir pencernaan ini adalah glukosa, fruktosa, galaktosa,

manosa, dan monosakarida lainnya. Senyawa-senyawa ini kemudian diabsorbsi melalui dinding

usus dan dibawa ke hati oleh darah.

Dalam sel-sel tubuh, karbohidrat mengalami berbagai proses kimia. Proses-proses kimia ini

tidak berdiri sendiri, tapi saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Sebagai contoh, apabila

banyak glukosa yang teroksidasi untuk memproduksi energi, maka glikogen dalam hati akan

mengalami proses hidrolisis untuk membentuk glukosa, dan sebaliknya (Anna Poedjiati,2006).

2. Susunan kimia

Molekul karbohidrat terdiri atas atom-atom karbon, hidrogen dan oksigen. Jumlah atom

hidrogen dan oksigen merupakan perbandingan 2:1 seperti pada molekul air. Sebagai contoh

molekul glukosa adalah C12H22O12, sedangkan rumus sukrosa adalah C12H22O11. Pada glukosa

tampak bahwa atom hidrogen berbanding jumlah atom oksigen ialah 12:6 atau 2:1, sedangkan

pada sukrosa 22:11 atau 2:1. Jadi dalam karbohidrat juga terdapat air (Anna Poedjiati,2006)

Page 21: pengen belajar Efektif

3.      Klasifikasi karbohidrat

Berbagai senyawa yang termasuk kelompok karbohidrat mempunyai molekul yang berbeda-

beda ukurannya, yaitu dari senyawa yang sederhana yang mempunyai berat molekul 90 hingga

senyawa yang mempunyai berat molekul 500.000 bahkan lebih. Berbagai senyawa itu dibagi

dalam tiga golongan, yaitu golongan monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida (Anna

poedjiati,2006).

a.         Monosakarida

Monosakarida ialah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri atas

beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi lunak

menjadi karbohidrat lain. Monosakarida yang paling sederhana adalah gliseraldehida dan

dihidroksiaseton.

Contoh-contoh monosakarida yang penting bagi kehidupan :

a.         Glukosa

Di alam, glukosa terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah. Darah manusia normal

mengandung glukosa dalam jumlah atau konsentrasi yang tetap, yaitu antara 70-100 mg tiap 100

ml darah. Glukosa darah ini dapat bertambah setelah makan makanan sumber karbohidrat,

namun kira-kira 2 jam satelah itu, jumlah glukosa darah akan kembali pada keadaan semula.

Pada orang menderita diabetes mellitus atau kencing manis, jumlah glukosa darah lebih besar

dari 130 mg/100 ml darah.

b.         Fruktosa

Fruktosa mempunyai rasa lebih manis dari pada glukosa, juga lebih manis gula tebu atau

sukrosa.

c.          Galaktosa

Page 22: pengen belajar Efektif

Monosakarida ini jarang terdapat terdapat bebas dalan alam. Umumnya berkaitan dengan

glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa

kurang manis dari pada glukosa dan kurang larut dalam air.

d.         Pentosa

Pentosa adalah monosakarida yang mempunyai lima atom karbon. Contoh pentosa ialah ribosa

dan ribulosa. (Anna poedjiati ,2006)

b.      Oligosakarida

Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai molekul yang terdiri atas beberapa

molekul monosakarida. Dua molekul monosakarida yang berkaitan satu dengan yang lain,

membentuk satu molekul disakarida. Oligosakarida yang lain ialah trisakarida yaitu yang terdiri

atas tiga molekul monosakarida dan tetrasakarida yang terbentuk dari empat molekul

monosakarida. Olisgosakarida yang paling banyak terdapat dalam alam ialah disakarida (Anna

poedjiati,2006).

a.     Sukrosa

Sukrosa ialah gula yang kita kenal sehari-hari, baik yang berasal dari tebu maupun dari bit.

Selain pada tebu dan bit, sukrosa terdapat pula pada tumbuhan lain, misalnya dalam buah nanas

dan dalam wortel. Dalam hidrolisis sukrosa akan terpecah dan menghasilkan glukosa dan

fruktosa.

b.    Laktosa

Page 23: pengen belajar Efektif

Dengan hidrolisis laktosa akan menghasilkan D-galaktosa dan D-glukosa, karena itu laktosa

adalah suatu disakarida. Laktosa mempunyai sifat mereduksi dan mutarotasi. Biasanya laktosa

mengkristal dalam bentuk α. Dalam susu terdapat laktosa yang sering disebut gula susu.

c.     Maltosa

Maltosa adalah suatu disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa. Dalam tubuh amylum

mengalami hidrolisis menjadi maltosa oleh enzim amilase. Maltosa ini kemudian diuraikan oleh

enzim menjadi glukosa yang digunakan oleh tubuh.

d.    Rafinosa

Rafinosa adalah suatu trisakarida yang penting, tediri atas tiga molekul monosakarida yang

berkaitan, yaitu galaktosa-glukosa-fruktosa. Apabila dihidrolisis sempurna rafinosa akan

menghasilkan akan menghasilkan galaktosa, laktosa, fruktosa, dan glukosa.

e.     Stakiosa

Stakiosa adalah suatu tetrasakarida. Dengan jalan hidrolosis sempurna, stakiosa menghasilkan 2

molekul galaktosa, 1 molekul glukosa, dan 1 molekul fruktosa. Pada hidrolisis parsial dapat

dihasilkan fruktosa dan manotriosa suatu trisakarida. Stakiosa tidak mempunyai sifat mereduksi

(Anna poedjiati,2006).

c.       Polisakarida

Pada umumnya polisakarida mempunyai molekul besar dan lebih kompleks dari pada

monosakarida dan oligosakarida. Molekul polisakarida terdiri dari banyak molekul

monosakarida. Polisakarida yang terdiri atas satu macam monosakarida saja disebut

homopolisakarida, sedangkan yang mengandung senyawa lain disebut heteroplisakarida.

Page 24: pengen belajar Efektif

Umumnya polisakarida berupa senyawa berwarna putih dan tidak berbentuk kristal, tidak

mempunyai rasa manis, dan tidak mempunyai sifat mereduksi (Anna poedjiati,2006).

Beberapa polisakarida yang penting antara lain :

a.    Amilum

Polisakarida ini banyak terdapat dialam, yaitu pada sebagian besar tumbuhan. Dalam bahasa

sehari-hari amilum disebut pati terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian. Amilum terdiri

atas dua macam polisakarida yang kedua-duanya merupakan polimer dari glukosa, yaitu amilosa

(kira-kira 20-28%) dan sisanya amilopektin.

b.    Glikogen

Pada tubuh glikogen terdapat dalam hati dan otot. Hati berfungsi sebagai tempat pembentukan

glikogen dari glukosa. Apabila kadar glukosa dalam darah bertambah, sebagian diubah menjadi

glikogen sehingga kadar glukosa dalam darah kembali normal. Sebaliknya, apabila kadar

glukosa darah menurun, glikogen dalam hati diuraikan kembali sehingga kadar glukosa darah

normal kembali.

c.    Dekstrin

Pada reaksi hidrolisis parsial, amilum terpecah menjadi molekul-molekul yang lebih kecil dan

dikenal dengan nama dekstrin. Jadi dekstrin adalah hasil antara proses hidrolisis amilum sebelum

terbentuk maltosa.

d.   Selulosa

Selulosa terdapat dalam tumbuhan sebagai bahan pembentuk dinding sel. Dalam tubuh kita

selulosa tidak dapat dicernakan karena kita tidak mempunyai enzim yang dapat menguraikan

selulosa. Meskipun selulosa tidak dapat digunakan sebagai makanan oleh tubuh, namun selulosa

Page 25: pengen belajar Efektif

yang terdapat dalam tumbuhan, sayuran, atau buah-buahan berguna untuk memperlancar

pencernaan makanan (Anna poedjiati,2006).

d.      Mukopolisakarida

Mukopolisakarida adalah suatu heteropolisakarida, yaitu polisakarida yang terdiri atas dua

jenis derivat monosakarida. Derivat monosakarida yang membentuk mukopolisakarida ialah gula

amino dan asam uronat. Contoh: heparin, suatu senyawa yang berfungsi sebagai antikoagulan

darah adalah suatu mukopolisakarida (Anna poedjiati,2006).

C.    Tinjauan Tentang Glukosa Darah

1.      Glukosa Darah

Karbohidrat terdapat dalam berbagai bentuk, termasuk gula sederhana atau monosakarida,

disakarida, dan polisakarida. Karbohidrat yang sudah ditelan akan dicerna menjadi monosakarida

dan absorbsi. Sesudah diabsorbsi, kadar glukosa darah akan meningkat untuk sementara waktu

dan akhirnya akan kembali ke kadar semula. Pengaturan kadar glukosa darah sebagian besar

tergantung dari ekstraksi glukosa, sintesis glikogen, dan glikogenoisis dalam hati (Sylvia, 1995).

Glukosa darah adalah konsentrasi glukosa didalam darah atau serum. Konsentrasi glukosa

darah normal seseorang yang tidak makan dalam waktu 3 atau 4 jam yang lalu sekitar 90 mg/dl.

Bahkan setelah konsumsi makanan yang banyak mengandung karbohidrat sekalipun, konsentrasi

ini jarang meningkat diatas 140 mg/dl kecuali orang tersebut menderita Diabetes Mellitus.

Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi untuk sel - sel tubuh.

Pengaturan konsentrasi gula darah erat hubungannya dengan hormon insulin dan glukagon

(Suprapti, 2008).

Pengaturan besarnya konsentrasi glukosa darah pada orang normal sangat sempit, pada

orang yang sedang berpuasa kadar glukosa darah hanya diantara 80 dan 90 mg/dl darah yang

Page 26: pengen belajar Efektif

diukur pada waktu sebelum makan pagi. Konsentrasi ini meningkat menjadi 120-140 mg/dl

selama jam pertama atau lebih setelah makan, namun ada suatu sistem umpan balik yang

mengatur kadar glukosa darah yang dengan cepat mengembalikan konsentrasi glukosa ke nilai

kontrolnya, biasanya  terjadi pada waktu 2 jam sesudah absorbsi karbohidrat yang terakhir. Pada

waktu kelaparan adanya fungsi glukoneogenesis dari hati menyebabkan tersedianya glukosa

yang dibutuhkan untuk menjaga tetapnya kadar glukosa darah sewaktu puasa (Suprapti, 2008).

2.      Faktor Yang Mempengaruhi  Hasil Pemeriksaan Glukosa Darah

a.       Obat-obatan, dapat menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah

b.      Trauma atau stress, dapat menyebabkan peningkatan kadar glikosa darah

c.       Merokok, dapat meningkatan kadar glukosa darah

d.      Aktifitas yang berat sebelum uji laboratorium, dapat menurunkan kadar glukosa  darah

e.       Penundaan pemeriksaan

Penundaan pemeriksaan akan menurunkan kadar glukosa darah dalam sampel, hal ini

dikarenakan adanya aktifitas yang dilakukan sel darah. Penyimpanan sampel pada suhu kamar

akan menyebabkan penurunanan kadar glukosa darah kurang lebih 1-2 % per jam.

3.      Jenis Pemeriksaan Glukosa Darah

a.       Glukosa darah acak

Pemeriksaan glukosa darah acak merupakan pemeriksaan penyaring untuk mendiagnosa

penyakit diabetes mellitus. Setelah makan atau minum, terjadi peningkatan kadar glukosa darah

yang merangsang pankreas menghasilkan insulin untuk mencegah kenaikan kadar glukosa darah

lebih lanjut. Peningkatan kadar glukosa darah (Hiperglikemia) dapat terjadi jika  insulin yang

beredar tidak mencukupi atau tidak berfungsi dengan baik. Keadaan ini disebut diabetes mellitus

(Laboratorium tecnologist, 2010).

Page 27: pengen belajar Efektif

b.      Glukosa darah puasa

Test glukosa darah puasa dapat memberikan petunjuk terbaik mengenai homeostasis

keseluruhan (Laboratorium tecnologist, 2010). Test ini digunakan untuk mengetahui kemampuan

seseorang untuk mengatur kadar glukosa agar tetap dalam batas normal. Dalam keadaan puasa

dimana tidak ada makanan yang diabsorbsi maka proses untuk mempertahankan kadar glukosa

darah puasa normal tergantung oleh hati, jaringan perifer, dan hormon – hormon yang dapat

menurunkan dan meningkatkan kadar glukosa darah yang beritegersi dengan baik. Jika sesorang

tidak mengatur glukosa secara normal, maka ketidakmampuannya ini akan tercermin dari kadar

glukosa darah puasa yang meningkat atau menurun. Dengan demikian, tes glukosa darah puasa

dapat membantu mengevaluasi integritas mekanisme yang mengatur glukosa darah (Sylvia,

1995).

c.       Glukosa darah 2 jam post prandial

Test glukosa 2 jam post prandial merupakan suatu test penyaring sederhana untuk

mengetahui kemampuan seseorang untuk membuang beban glukosa yang ada. Test ini terdiri

dari pengukuran kadar glukosa darah pasien 2 jam setelah makan. Jika kadar glukosa kurang dari

140 mg/dl 2 jam setelah makan, maka dapat disimpulkan bahwa kadar glukosanya sudah kembali

ke kadar semula sesudah kenaikan awal. Ini merupakan petunjuk bahwa orang tersebut

mempunyai mekanisme pembuangan glukosa yang normal. Sebaliknya, jika kadar glukosa

pasien sesudah 2 jam masih tinggi, maka dapat disimpulkan adanya gangguan mekanisme

pengaturan kadar glukosa (Sylvia, 1995).

d.      Test Toleransi Glukosa Oral (TTGO)

Test Toleransi Glukosa Oral (TTGO) dilakukan jika kadar glukosa darah 2 jam post prandial

abnormal. Test dapat memberikan keterangan yang lebih lengkap mengenai adanya gangguan

Page 28: pengen belajar Efektif

metabolisme karbohidrat. Pada test toleransi glukosa, kadar glukosa puasa diukur, kemudian

pasien makan 75 g glukosa dalam waktu 5 menit. Kadar glukosa kemudian diukur dalam interval

setengah jam selama 2 jam setelah pemberian glukosa. Pada orang yang sehat dan tidak

beristirahat ditempat tidur, kadar glukosa setelah pemberian beban glukosa mula-mula

meningkat, tetapi kemudian kembali ke kadar asal dalam waktu 2 jam. Nilai – nilai normal untuk

TTGO didefinisikan sebagai berikut: kurang dari 200 mg/dl pada menit ke-30, 60, dan 90, dan

kurang dari 140 mg/dl pada menit ke-120 (Sylvia, 1995).

D.    Metode GOD PAP

Pemeriksaan kadar glukosa darah dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu Benedict,

Fehling, Carik Celup dan Enzimatik tetapi yang paling baik adalah metode Enzimatik. Enzim

sering digunakan dalam bidang kedokteran untuk tujuan diagnostik. Enzim hanya bereaksi

dengan substrat spesifik pada sampel dan dapat mendeteksi substrat dengan konsentrasi paling

rendah sekalipun.

 Enzim Glukosa Oksidase digunakan sebagai uji spesifik untuk glukosa didalam darah dan

urine. Enzim Glukosa Oksidase adalah enzim yang mengandung FAD yang diproduksi secara

ekstra selluler oleh beberapa jenis fungi. Enzim ini mengoksidasi Glukosa menjadi D-Glukono–

δ–lakton dan mereduksi oksigen menjadi hydrogen peroksida. Lakton merupakan produk primer

dihidroksi secara enzimatis menjadi asam glukonat (Suprapti, 2008).

Metode Glukosa Oksidase (GOD PAP) adalah metode yang sangat spesifik untuk

pengukuran glukosa didalam serum atau plasma melalui reaksi dengan glukosa oksidase, asam

glukonat serta dibentuk hydrogen peroksida. Pemeriksaan dengan metode GOD PAP ini

dianjurkan menggunakan plasma darah yang diambil langsung dari vena (pembuluh darah balik)

Page 29: pengen belajar Efektif

disekitar lipatan siku. Hal ini disebabkan metode GOD PAP dinilai bersifat lebih spesifik karena

yang diukur hanya kadar glukosa (James, 2002).

E.     Glukometer

Glukometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar glukosa . Dengan alat ini

kadar glukosa darah dapat diukur dengan cepat dan alatnya mudah dibawa kemana mana (Nesco

multicheck, 2009)

Glukometer terdiri atas beberapa bagian yaitu :

1.      Display screen (layar) yang berfungsi untuk melihat hasil pemeriksaan dan kesalahan (hasil tidak

terdeteksi).

2.      Push button yang berfungsi untuk mematikan alat.

3.      Test strip holder yang berfungsi tempat srip glukosa dimasukkan.

4.      Code card port yang berfungsi tempat memasukkan kode card.

5.      Batterai compartman yang berfungsi sebagai tempat baterai.

6.      Strip Glukosa.

Prinsip :Glukosa dalam darah dioksidasi oleh enzim glukosa oksidase (yang ada dalam strip) menjadi

glukagon. Proses pemecahan glukosa menjadi glukagon menimbulkan elektron yang kemudian

dibaca oleh sensor yang terdapat pada alat. Semakin banyak  glukosa dalam darah yang

teroksidasi menjadi glukagon maka semakin banyak electron yang dihasilkan maka nilai yang

terbaca di alat akan semakin tinggi atau besar.

Prosedur Pemeriksaan :

1.      Dinyalakan alat terlebih dahulu dengan mengikuti buku petunjuk alat yang ada.

2.      Dimasukkan code card pada tempatnya.

3.      Dimasukkan  strip glukosa pada alat glukometer.

Page 30: pengen belajar Efektif

4.      Diteteskan darah pada pada Zona reaksi (berbentuk celah). Celah strip secara otomatis akan

menyerap tetes darah kedalam tempat reaksi dan alat akan mulai bekerja.

5.      Ditunggu beberapa detik maka hasil akan keluar

6.      Diambil strip kemudian dibuang.

Keuntungan memakai Glukometer :

1        waktu yang digunakan untuk mengetahui hasil pemeriksaan glukosa darah lebih cepat.

2        Bentuk alat yang kecil sehingga mudah dibawa kemana mana.

3        Volume sampel yang dipakai sedikit (Nesco multicheck, 2009).

Kerugian memakai Glukometer :

1        Karena range pada alat 20 mg/dl – 600 mg/dl maka hasil dibawah 20 mg/dl  atau di atas 600

mg/dl hasil tidak keluar.

2         Karena tidak menggunakan deproteinase maka hasil bisa dipengaruhi oleh zat-zat interferen .

Page 31: pengen belajar Efektif

PENGAJUAN HIPOTESIS

H0          : Tidak ada perbedaan hasil pemeriksaan glukosa darah antara sampel yang langsung diperiksa

dan sampel ditangguhkan.

Hi          : Ada perbedaan hasil pemeriksan glukosa darah antara sampel yang langsung diperiksa  dan

sampel ditangguhkan.

Page 32: pengen belajar Efektif

BAB III

METODE PENELITIAN

A.    Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional komperatif, dengan analisa

kuantitatif untuk mengetahui perbedaan kadar glukosa darah pada sampel langsung diperiksa dan

sampel ditangguhkan.

B.     Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan adalah kadar glukosa darah pada sampel langsung diperiksa dan

sampel ditangguhkan yang diperiksa dengan menggunakan Glukometer.

C.    Tempat dan Waktu Penelitian

1.      Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan dilaboratorium Rumah Sakit Muhammadiyah Kediri

2.      Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal : 10 – 22 Mei 2010

D.    Populasi dan Sampel

1.      Populasi

Populasi yang diambil adalah penderita Diabetes Mellitus rawat inap dan rawat  jalan di

Rumah Sakit Muhammadiyah Kediri.

 

 

Page 33: pengen belajar Efektif

2.      Sampel

Diambil 30 sampel darah vena dari populasi dengan kriteria penderita Diabetes Mellitus

rawat inap dan rawat jalan yang sedang menjalani pengobatan.

E.     Tahapan Penelitian

1.      Perlakuan Sampel

Sampel darah vena yang didapatkan dari penderita dibagi menjadi dua bagian. Bagian

pertama akan dianalisa kadar glukosanya secara langsung, sedangkan bagian kedua akan

dianalisa setelah ditangguhkan selama 2 jam pada suhu kamar (tanpa pengawet). Sampel diambil

dari penderita Diabetes Mellitus rawat inap dan rawat jalan yang datang ke Rumah Sakit

Muhammadiyah Kediri, dan sedang menjalani pengobatan yang terdiri 30 orang yang diambil

darahnya secara intra vena.

Cara pengambilan darah vena :

a.       Siapkan alat

b.      Pasangkan ikatan pembendung pada lengan atas

c.       Tegangkanlah kulit diatas vena itu dengan jari-jari tangan kiri

d.      Desinfektan daerah yang akan ditusuk dengan alkohol 70% dan biarkan sampai kering lagi

e.       Tusuk kulit dengan spuit, dihisap darah sebanyak 1 cc

f.       Torniquet dilepas dan ditutup luka dengan kapas

g.      Sampel darah yang telah didapatkan kemudian diperiksa secara langsung dan dengan

ditangguhkan

2.      Metode Pemeriksaan

Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode enzimatik (GOD PAP)

dengan menggunakan alat dan Glukometer.

Page 34: pengen belajar Efektif

3.      Prinsip kerja :

Glukosa dalam darah dioksidasi oleh enzim glukosa oksidase (yang ada dalam strip) menjadi

glukagon. Proses pemecahan glukosa menjadi glukagon menimbulkan elektron yang kemudian

dibaca oleh sensor yang terdapat pada alat. Semakin banyak  glukosa dalam darah yang

teroksidasi menjadi glukagon maka semakin banyak elektron yang dihasilkan maka nilai yang

terbaca di alat akan semakin tinggi atau besar.

4.      Alat     :

a.       Kapas alkohol 70%

b.      Glukometer merk Nesco

c.       Spuit

d.      Clinipet

e.       Tabung Serologi

f.       Tourniquet

g.      Rak tabung

5.      Reagen

Strip Glukometer

6.      Persiapan alat

a.       Cocokkan kode strips dengan kode yang tertera di tabung strips

b.      Masukkan kode strips dibagian atas alat Glukometer

c.       Buka tempat baterai dan keluarkan baterai

d.      Disebelah kiri lingkaran tempat baterai terdapat tombol hitam yang berfungsi untuk menginstal

nilai satuan ukur

-       Posisi tombol diatas nilai satuan ukur adalah mmol/L

Page 35: pengen belajar Efektif

-       Posisi tombol dibawah nilai satuan ukur adalah mg/dl

e.       Untuk mengetahui kondisi alat bagus atau tidak dapat dilakukan kontrol dengan memasukan

kontrol cek yang tersedia.

7.      Prosedur Pemeriksaan :

a.       Dinyalakan alat terlebih dahulu dengan mengikuti buku petunjuk alat yang ada.

b.      Dimasukkan  strip glukosa pada alat glukometer.

c.       Diteteskan darah pada pada Zona reaksi (berbentuk celah). Celah strip secara otomatis akan

menyerap tetes darah kedalam tempat reaksi dan alat akan mulai bekerja.

d.      Ditunggu beberapa detik maka hasil akan keluar

e.       Diambil strip kemudian dibuang.

8.      Spesifikasi glukometer

20 – 600 mg/dl (1,7 – 30,6 mmol/L) range

9.      Evaluasi

Kadar glukosa darah akan lansung terbaca dan dinyatakan dalam mg/dl.

Page 36: pengen belajar Efektif

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A.    Hasil Penelitian

Sampel penelitian berupa darah vena yang diperiksa dengan Fotometer dan Glukometer

dengan jumlah sampel 30 orang. Setelah dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah maka

didapatkan hasil pemeriksaan seperti yang tercantum dalam tabel.

Tabel 4.1 : Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah pada sampel langsung diperiksa dan ditangguhkan 2 jam

No.Kode

Sampel

Jenis

Kelamin

Kadar glukosa darah (mg/dl)(Y-X)

D

(Y-X)2

d2Ditangguhkan 2 jam

(X)

Langsung diperiksa

(Y)

1. 1 P 423 446 23 529

2. 2 P 200 211 38 1444

3. 3 P 106 166 50 2500

4. 4 L 307 408 101 10201

5. 5 P 105 142 37 1369

6. 6 P 76 127 51 2601

7. 7 P 167 313 146 21316

8. 8P  

104163

59 3481

9. 9 P 86 152 66 4356

10. 10 P 173 247 74 5476

11. 11 P 178 288 110 12100

12. 12 P 157 176 19 361

13. 13 P 209 377 68 4624

14. 14 P 106 176 70 4900

15. 15 L 214 322 108 11664

Page 37: pengen belajar Efektif

16. 16 P 90 142 52 2704

17. 17 L 197 255 58 3364

18. 18 P 99 146 47 2209

19. 19 L 90 164 74 5476

20. 20 P 110 162 52 2704

21. 21 L 142 218 76 5776

22. 22 P 351 514 163 26569

23. 23 P 576 738 162 26244

24. 24 L 196 300 104 10816

25. 25 L 209 297 88 7744

26. 26 P 385 526 141 19881

27. 27 P 124 185 161 25921

28. 28 P 185 242 57 3249

29. 29 P 114 163 49 2401

30. 30 P 400 562 162 26244

Jumlah 5879 8328 2466 258224

Rata-rata 195,97 277,6 82,2 8607,47


Top Related