PENGEMBANGAN METODE PERENCANAAN PROGRAM
PENANGANAN SISTEM JARINGAN JALAN NASIONAL DAN PROVINSI DI ERA OTONOMI DAERAH
(STUDI KASUS: PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM)
DISERTASI Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor dari
Institut Teknologi Bandung
Oleh
MUHAMMAD ISYA NIM : 35003001
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008
i
ABSTRAK
PENGEMBANGAN METODE PERENCANAAN PROGRAM PENANGANAN SISTEM JARINGAN JALAN NASIONAL DAN
PROVINSI DI ERA OTONOMI DAERAH (STUDI KASUS: PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM)
Oleh
Muhammad Isya
NIM : 35003001 Sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia menurut Undang-Undang Dasar 1945 memberikan keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan Otonomi Daerah. Pemerintah menimbang perlu memberlaku-kan Otonomi Daerah untuk menghadapi tantangan, baik tantangan dari dalam maupun dari luar negeri. Tantangan dari dalam negeri adalah akibat ketimpangan pemerataan hasil pembangunan antara pusat dan daerah di masa pemerintahan orde baru, hingga timbul tuntutan agar daerah diberikan peranan yang lebih besar dalam penyelenggaraan pemerintahan. Sedangkan tantangan dari luar negeri adalah era globalisasi yang menyebabkan lahirnya kerjasama regional, seperti: AFTA, APEC, IMT-GT, KAPET dan sebagainya. Untuk itu Pemerintah Republik Indonesia telah memberlakukan otonomi daerah sejak berlakunya Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah (diganti dengan UU RI No. 32 tahun 2004), yang diikuti dengan UU RI No. 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (diganti dengan UU RI No. 33 tahun 2004). Untuk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) berlaku otonomi khusus berdasarkan UU RI No. 11 tahun 2006 dengan nama Undang-Undang Pemerintahan Aceh. Tujuan berlakunya otonomi daerah tersebut secara garis besar adalah tercapainya pemerintahan yang baik, menjalankan prinsip: akuntabilitas, transparansi dan partisipatif. Berlakunya otonomi daerah juga mengakibatkan terjadinya sejumlah perubahan mendasar pada paradigma dalam sistem pemerintahan di Indonesia, termasuk dalam sektor transportasi. Dalam penyelenggaraan transportasi terjadi pergeseran sudut pandang, seperti bergesernya pendekatan perencanaan yang bersifat: top-down ke arah bottom-up, inspiratif ke arah aspiratif, mobilisasi ke arah partisipasi, dan sektoral ke arah kewilayahan/terpadu. Pergeseran tersebut berdampak kepada bagaimana penyediaan sistem jaringan transportasi di suatu wilayah harus direncanakan, disediakan, dioperasikan, dievaluasi dan didanai. Dalam kajian ini difokuskan pada perencanaan program penanganan sistem jaringan jalan jalan nasional dan provinsi di wilayah provinsi, dengan kasus Provinsi NAD.
ii
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu perumusan proses penyusunan program penanganan sistem jaringan jalan nasional dan provinsi dalam wilayah provinsi yang sesuai dengan kondisi berlakunya otonomi daerah. Proses perencanaan yang dirumuskan harus dapat menjamin tercapainya tujuan dari berlakunya otonomi daerah seperti: mempertimbangkan sifat kemultian dari transportasi dan keluaran perencanaan dalam bentuk skala prioritas sebagai akibat terbatasnya biaya penanganan. Untuk itu dalam pengambilan keputusan di sini digunakan Analisis Multi Kriteria (AMK). Dalam penggunaan metode AMK, hal yang penting diperhatikan adalah: aktor, kriteria, dan bobot kriteria. Aktor sebagai penentu keputusan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua pihak, pengambil keputusan dan pihak terkait (stakeholders). Kepada kedua pihak dilakukan survey wawancara menggunakan model kuesioner untuk memperoleh besarnya bobot kriteria (termasuk sub-kriteria) dan bobot alternatif. Terhadap setiap ruas jalan dilakukan juga skoring, baik untuk kriteria yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif untuk semua tahun tinjauan. Skor akan berubah sejalan dengan rentang waktu tinjauan. Untuk itu, dilakukan prediksi kinerja lalu lintas dengan teknik pemodelan, dalam hal ini digunakan pemodelan transportasi empat tahap. Penjumlahan bobot kali skoring kriteria untuk setiap ruas, merupakan nilai yang menentukan skala prioritas penanganan jalan. Secara garis besar penelitian ini telah menghasilkan suatu rumusan proses perencanaan yang berkaitan dengan metode aplikasi perencanaan program penanganan sistem jaringan jalan yang menggunakan pendekatan partisipatif, melibatkan banyak kriteria dan menghasilkan keluaran perencanaan dalam bentuk skala prioritas. Hasil analisis perangkingan program penanganan dengan melibatkan persepsi dari stakeholders (proses bottom up) dibandingkan dengan hanya menggunakan persepsi pengambil keputusan dengan kriteria teknis dan terukur, menunjukkan bahwa terjadi perbedaan prioritas penanganan sebagai akibat dari kriteria dan bobot kriteria yang berbeda. Hasil perencanaan yang dihasilkan dengan proses bottom up, melibatkan banyak kriteria dan menghasikan keluaran secara prioritas tersebut ditafsirkan akan memberikan hasil yang sesuai dengan kondisi otonomi daerah. Kata kunci: model kebutuhan transportasi, Analisis Multi Kriteria (AMK), proses bottom up, program penanganan.
iii
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF PLANNING METHOD OF HANDLING PROGRAM ON NATIONAL AND PROVINCE ROAD NETWORK
SYSTEM IN LOCAL AUTONOMY ERA (CASE STUDY: NANGGROE ACEH DARUSSALAM PROVINCE)
By:
Muhammad Isya
NIM : 35003001 Referring to the Constitution 45, Indonesian government’s system gives freedom of action to local government for operating local autonomy. They consider that it’s important to applying local autonomy, within the framework of realizing the internal and external challenge. Relating to the internal challenge was an impact of imbalance development between local and central government in sociopolitical order in Indonesia, hence emerge the claim from local government for having more authority. The external challenge is an impact of regional cooperation like AFTA, APEC, IMT-GT and KAPET which are caused by globalization.
On behalf of that, the government of Indonesia applying the law no 22/1999 (substitute by no 32/2004) regarding local government and no 25/1999 (substitute by no 33/2004) about financial balance between central and local government. Specifically for Nanggroe Aceh Darussalam Province, applying special autonomy based on the law no 11/2006, with President’s legalization in August 1st 2006, namely the Law of Aceh Government. The objective of applying local autonomy is in order to gain good governance, which applying principal like: accountability, transparency and participatory. Local autonomy also cause basic alteration paradigm in Indonesian Government system include transportation sector. In transportation system, the intention will deviate according to transport planning, like top down to bottom up, inspiration to aspiration, mobilization to participation, and by sector to regional/integrate. The deviation will deal with how the road network transportation system in specific area must be planned, served, operated, evaluated and funded. The objective of this research is to produce a formulation of compiling process for handling program on national and province road network system in a scope of province area which is appropriate with local autonomy condition. Planning process must be able to guarantee an objective achievement of local autonomy, consider multi characteristic of transportation and the output of planning in priority as result of limited handling fund. In this case, the decision making is using multi criteria analysis. In this method, the crucial things are actor, criteria, and criteria weighting. In this research, the actor as decision determiner is grouping into two sides, decision maker and stakeholders.
iv
Interview survey using questioner is applied to both of them, to get criteria weighting (include sub-criteria) and alternative weighting. Scoring is applying on each link to get quantitative and qualitative criteria in time horizon. Totaling weighing times scoring for each road link is a decisive value for priority handling road system selection. Scoring will change along with range of time horizon. On behalf on that, modeling and forecast of traffic performance will applied using four step transportation modeling. Sum of weighting times criteria scoring for each link is a value for determining priority or the rank of road handling. In general, this research has produced a formulation planning process which is related to application method of handling program for road network system using participatory approach, involve many criterions and result the output in priority scale. The analysis result of the rank of handling program which is involve stakeholders perception, compared to rank process using decision maker perception only with technical and measurable criteria. It shows the difference of handling priority as caused by the difference of criteria and weighting criteria. Output of planning as a result of the bottom up process, involve many criterions and resulting the output with priority, is exegesis as autonomy condition. Keywords: transportation demand modeling, Multi Criteria Analysis (MCA), bottom up process, handling program.
vi
PEDOMAN PENGGUNAAN DISERTASI
Disertasi Doktor yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan
Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa
hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HAKI yang berlaku di
Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi
pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus
disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.
Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh disertasi haruslah seizin
Dekan Sekolah Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung.
vii
UCAPAN TERIMA KASIH/KATA PENGANTAR
Atas selesainya disertasi ini, penulis mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya
kepada:
Prof. Ir. Ofyar Z. Tamin, MSc(Eng), PhD, sebagai ketua Tim Promotor atas
segala bimbingan, kritik, saran maupun nasehatnya selama penulis melakukan
penelitian dan menyelesaikan disertasi ini.
Prof. DR. Ir. Rizal Z Tamin dan DR. Ir. Heru Purboyo H.P., DEA, sebagai
anggota Tim Promotor dalam penulisan disertasi ini atas segala kesabarannya
dalam membimbing, memberikan saran maupun memberikan nasehat selama
penulis menyelesaikan disertasi.
Para anggota tim reviewer dan penguji: Dr. Ir. Ade Sjafruddin, MSc., Dr. Ir.
Russ Bona Frazila, MT., Prof. Ir. Wimpy Santosa, MSc., PhD., Dr. Ir.
Dadang Mohamad Ma’soem, MSCE dan Prof. Ir. B. S. Kusbiantoro, MA.,
M.Sc. PhD., atas segala masukan yang sangat berguna dalam penyempurnaan
penulisan disertasi ini dan dalam memperluas wawasan penulis.
Terima kasih juga disampaikan kepada Universitas Syiah Kuala atas izin studi,
TPSDP dan Pemda NAD atas beasiswa dan bantuan dana pendidikan yang
diberikan selama penulis menempuh pendidikan program doktor ini.
Selanjutnya ucapan terima kasih juga ditujukan kepada semua pihak yang tidak
memungkinkan penulis sebutkan satu-persatu, namun memberikan banyak
bantuan, baik moril maupun materil selama penulis menempuh pendidikan.
viii
Dipersembahkan kepada :
Ayahanda (Alm) dan Ibunda
Istri: Renggalis Maulina, dan anak-anak kami: Galis, Nami dan Ihza
ix
DAFTAR ISI ABSTRAK ............................................................................................................... i
ABSTRACT........................................................................................................... iii
PENGESAHAN ...................................................................................................... v
PEDOMAN PENGGUNAAN DESERTASI......................................................... vi
UCAPAN TERIMA KASIH/KATA PENGANTAR ........................................... vii
PERSEMBAHAN................................................................................................viii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL............................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ xix
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG ....................................................... xx
Bab I Pendahuluan
I.1 Latar Belakang Permasalahan ..................................................................... 1
I.2 Pernyataan Masalah .................................................................................... 5
I.3 Perumusan Masalah .................................................................................... 6
I.3.1 Outstanding Issues ............................................................................. 7
I.3.2 Kerangka Pikir dalam Pemecahan Masalah..................................... 10
I.3.3 Keterkaitan Jaringan Transportasi – Tata Ruang ............................ 10
I.4 Posisi Penelitian ........................................................................................ 17
I.5 Metodologi Penelitian ............................................................................... 21
I.6 Batasan Masalah ....................................................................................... 22
I.7 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 23
I.8 Kontribusi Penelitian................................................................................. 23
I.9 Asumsi-asumsi yang digunakan................................................................ 23
I.10 Hipotesis.................................................................................................... 24
I.11 Sistematika Penulisan Disertasi ................................................................ 24
Bab II Studi Pustaka
II.1 Umum........................................................................................................ 26
II.1.1 Definisi Perencanaan ....................................................................... 26
x
II.1.2 Sejarah Perencanaan ....................................................................... 27
II.1.3 Lingkup Perencanaan ...................................................................... 30
II.1.4 Mekanisme Perencanaan ................................................................. 33
II.1.5 Model Pengambilan Keputusan....................................................... 37
II.2 Otonomi Daerah dan Pengelolaan Sistem Jaringan Jalan ......................... 39
II.2.1 Sistem Pendanaan Jalan Era Otonomi Daerah ................................ 39
II.2.2 Pengelolaan Prasarana Jalan............................................................ 44
II.2.3 Pembagian Kewenangan Penyelenggaraan Jalan............................ 44
II.2.4 Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Bidang Jalan ....................... 46
II.2.5 Penyelenggaraan Prasarana Jalan di Indonesia ............................... 47
II.2.5.1 Tujuan Penyelenggaraan Prasarana Jalan........................... 47
II.2.5.2 Klasifikasi Jalan di Indonesia............................................. 48
II.3 Perencanaan Transportasi.......................................................................... 49
II.3.1 Aktor dalam Perencanaan................................................................ 50
II.3.2 Kriteria Pengambilan Keputusan..................................................... 51
II.3.3 Jenis Pengambilan Keputusan ......................................................... 52
II.3.3.1 Musyawarah ....................................................................... 52
II.3.3.2 Pendekatan Keputusan Terukur.......................................... 54
II.4 Pemodelan Transportasi ............................................................................ 64
II.4.1 Representasi Daerah Kajian ............................................................ 64
II.4.2 Model Bangkitan/Tarikan................................................................ 66
II.4.2.1 Analisis Regressi ................................................................ 67
II.4.2.2 Analisis Kategori ................................................................ 69
II.4.3 Distribusi Pergerakan ...................................................................... 70
II.4.4 Pembebanan Lalu Lintas ................................................................. 71
II.4.4.1 Metode Untuk Mendapatkan Matriks Asal-Tujuan
(MAT) ............................................................................... 71
II.4.4.2 Metode Konvensional......................................................... 71
II.4.4.3 Metode Tidak Konvensional (MTK).................................. 76
II.4.4.4 Metode Estimasi MAT Berdasarkan Data Arus Lalu
Lintas................................................................................... 77
II.4.4.5 Model Gravity (GR) ........................................................... 79
xi
II.4.4.6 Fungsi Hambatan................................................................ 81
II.4.5 Pemilihan Moda............................................................................... 82
II.4.6 Model Pemilihan Rute..................................................................... 83
II.4.6.1 Model All-or-Nothing......................................................... 84
II.4.6.2 Model Keseimbangan......................................................... 85
II.4.7 Program Komputer Dan Prosedur Kalibrasi.................................... 87
II.4.8 Penerapan Program Komputer SATURN ....................................... 89
II.4.8.1 Fungsi Biaya Ruas Dalam SATURN ................................. 89
II.4.8.2 Input SATURN................................................................... 89
II.4.8.3 Model Dasar SATURN ...................................................... 90
II.5 Kinerja Ruas Jalan .................................................................................... 92
II.5.1 Kapasitas Ruas Jalan ....................................................................... 92
II.5.2 Volume Capacity Ratio (VCR)........................................................ 92
II.5.3 International Roughness Index (IRI)............................................... 93
II.5.4 Kecepatan dan Waktu Tempuh Perjalanan...................................... 95
II.6 Kegiatan Penanganan Prasarana Jalan ...................................................... 97
II.6.1 Tujuan Kegiatan Penanganan Prasarana Jalan ................................ 97
II.6.1.1 Definisi Kemantapan Jalan................................................. 97
II.6.1.2 Kriteria Kemantapan Jalan ................................................. 98
II.6.2 Equivalent Standard Axle Load (ESAL) ......................................... 98
II.6.3 Jenis Kegiatan Penanganan Prasarana Jalan.................................... 98
II.7 Hubungan Tata Ruang dan Transportasi................................................. 101
II.7.1 Kebijakan Tata Ruang ................................................................... 102
II.7.2 Kebijakan Sistem Jaringan Transportasi ....................................... 103
II.7.3 Pendekatan Sistem dalam Perencanaan Jaringan Transportasi
dan Tata Ruang .............................................................................. 103
Bab III Metodologi Penelitian
III.1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 104
III.2 Pengambil Keputusan dan Pihak Terkait (Stakeholders)........................ 106
III.3 Pendekatan Top Down (TD) dan Bottom Up (BU) ................................. 107
III.3.1 Pendekatan Top Down ................................................................. 107
xii
III.3.2 Integrasi Pendekatan Top Down dan Bottom Up ......................... 107
III.4 Aplikasi Pengembangan Sistem Jaringan ............................................... 109
III.4.1 Aplikasi Perencanaan ................................................................... 109
III.4.2 Aplikasi Pemrograman................................................................. 111
III.5 Pengumpulan Data .................................................................................. 112
III.5.1 Pengumpulan Data Sekunder ....................................................... 112
III.5.2 Pengumpulan Data Primer ........................................................... 113
III.6 Responden............................................................................................... 113
III.7 Perumusan Kriteria Perencanaan ............................................................ 114
III.8 Metode Penggalian Ide............................................................................ 115
III.9 Metode Pengambilan Keputusan ............................................................ 115
III.10 Analisis Multi Kriteria (AMK) ............................................................... 116
III.11 Penentuan Prioritas Penanganan Jalan .................................................... 117
III.11.1 Bobot Kriteria............................................................................. 118
III.11.2 Konsistensi Pembobotan ............................................................ 118
III.11.3 Skoring Kriteria.......................................................................... 119
III.11.4 Pembentukan Matriks Kinerja Alternatif ................................... 121
III.12 Langkah Pemodelan Transportsi............................................................. 121
III.12.1 Pembentukan Model................................................................... 121
III.12.2 Pemodelan Transportasi Empat Tahap....................................... 122
III.12.3 Pemodelan Basis Data Dengan Paket Program SATURN......... 126
III.13 Evaluasi Kondisi Fisik Ruas Jalan .......................................................... 127
III.13.1 Prediksi Kondisi Fisik Ruas Jalan Dengan Metode Klasifikasi
ESAL.......................................................................................... 127
III.13.2 Prediksi Kondisi Fisik Dengan Metode IRMS........................... 128
Bab IV Hasil dan Pembahasan
IV.1 Perumusan Lingkup Studi dan Skenario Perencanaan............................ 130
IV.2 Perumusan Penentu Kebijakan ............................................................... 134
IV.3 Perumusan Kriteria dan Analisis Bobot Kriteria Pemrograman............. 136
IV.3.1 Perumusan Kriteria ...................................................................... 136
IV.3.2 Analisis Bobot Kriteria ................................................................ 137
xiii
IV.3.2.1 Analisis Bobot Sub-Kriteria Pengembangan Wilayah... 140
IV.3.2.2 Analisis Bobot Sub-Kriteria Efisiensi Ekonomi ............ 142
IV.3.2.3 Analisis Bobot Sub-Kriteria Peningkatan Layanan
Transportasi.................................................................... 143
IV.3.2.4 Analisis Bobot Sub-Kriteria Lingkungan dan Sosial
Berkelanjutan ................................................................. 144
IV.4 Perumusan Alternatif dan Bobot Alternatif Penanganan ........................ 145
IV.5 Hasil Pemodelan Transportasi................................................................. 146
IV.5.1 Sistem Zona ................................................................................. 146
IV.5.2 Sistem Jaringan Jalan................................................................... 147
IV.5.3 Persamaan Bangkitan/Tarikan ..................................................... 148
IV.5.4 Penentuan Matriks Asal Tujuan (MAT) ...................................... 154
IV.5.5 Kinerja Jaringan Jalan.................................................................. 155
IV.6 Penilaian Kriteria .................................................................................... 158
IV.7 Penyusunan Prioritas Penanganan Jalan ................................................. 162
IV.7.1 Skenario 1 Biaya Penanganan Jalan ............................................ 163
IV.7.1.1 Metoda Top Down ......................................................... 163
IV.7.1.2 Metoda Kombinasi Top Down dan Bottom Up.............. 165
IV.7.2 Skenario 2 Biaya Penanganan Jalan ............................................ 168
IV.8 Pembahasan............................................................................................. 173
IV.8.1 Ketercapaian Tujuan Penelitian ................................................... 173
IV.8.2 Pengembangan Penelitian Lanjutan............................................. 177
Bab V Kesimpulan dan Saran
V.1 Kesimpulan ............................................................................................. 179
V.2 Kontribusi Studi ...................................................................................... 180
V.3 Kekurangan Studi.................................................................................... 181
V.3 Saran........................................................................................................ 181
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 183
LAMPIRAN....................................................................................................... 188
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... 279
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1 Pendekatan Top Down dan Bottom Up dalam
Proses Perencanaan Jaringan Transportasi ................................. 5
Gambar I.2 Konteks Penyusunan Rencana Sistem Jaringan Jalan dalam
Wilayah Provinsi ......................................................................... 9
Gambar I.3 Kerangka Berpikir Pemecahan Masalah .................................... 11
Gambar I.4 Keterkaitan antara Sistem Transportasi dan Tata Ruang ........... 12
Gambar I.5 Sistem Transportasi Makro ........................................................ 13
Gambar I.6 Keterkaitan RTRW - Transportasi pada berbagai tingkatan ...... 16
Gambar I.7 Pendekatan Perencanaan Wilayah.............................................. 18
Gambar I.8 Metode Penelitian Secara Garis Besar ....................................... 22
Gambar II.1 Struktur hirarki perencanaan transportasi dan tata guna lahan .. 32
Gambar II.2 Proses Perencanaan ................................................................... 34
Gambar II.3 Pihak-pihak yang terlibat dalam proses perencanaan
dan kebijakan di Amerika Serikat .............................................. 36
Gambar II.4 Proses Perencanaan Fasilitatif Komprehensif............................ 37
Gambar II.5 Struktur Pendanaan Jalan Propinsi di Era Otonomi Daerah ...... 42
Gambar II.6 Pembagian Status pada Jaringan Jalan Primer ........................... 49
Gambar II.7 Pelaksanaan Pengambilan Keputusan dengan Metode Nominal
Group Technique (NGT)............................................................ 52
Gambar II.8 Pelaksanaan Pengambilan Keputusan dengan Metode Delphi .. 53
Gambar II.9 Struktur Analytic Hierarchy Process (AHP) Method ................ 55
Gambar II.10 Sub Sistem Hirarki AHP ............................................................ 57
Gambar II.11 Sebuah Daerah Kajian Sederhana Dengan Definisinya ............. 67
Gambar II.12 Metode untuk Mendapatkan Matriks Asal-Tujuan (MAT)........ 72
Gambar II.13 Proses Menjalankan Model Dasar SATURN............................. 91
Gambar II.14 Hubungan Antara Kondisi, Umur dan Jenis Penanganan
Jalan ......................................................................................... 100
Gambar II.15 Keterkaitan antara Sistem Transportasi dan Tata Ruang ......... 101
Gambar III.1 Tahapan dalam proses penelitian disertasi............................... 104
Gambar III.2 Tahapan Aplikasi Perencanaan ................................................ 110
xv
Gambar III.3 Tahun Data dan Tinjauan Perencanaan.................................... 110
Gambar III.4 Tahapan Aplikasi Pemrograman .............................................. 111
Gambar III.5 Proses Penentuan Kriteria dan Bobot Kriteria ......................... 113
Gambar III.6 Proses Pemilihan Prioritas Penanganan Ruas Jalan dengan
Menggunakan AMK................................................................. 117
Gambar III.7 Skala Penilaian Kinerja Usulan untuk Variabel Kualitatif ...... 120
Gambar III.8 Proses Pembentukan Model ..................................................... 122
Gambar III.9 Proses Pemodelan Transportasi Empat Tahap ......................... 123
Gambar III.10 Proses Analisis Bangkitan/Tarikan Pergerakan ....................... 124
Gambar III.11 Proses Analisis Distribusi Pergerakan ..................................... 125
Gambar III.12 Kalibrasi Matriks Asal - Tujuan............................................... 126
Gambar III.13 Proses Analisis Pembebanan Jaringan ..................................... 127
Gambar III.14 Bagan Alir Prediksi IRI dengan Metode Klasifikasi ESAL..... 128
Gambar IV.1 Wilayah Studi Penelitian.......................................................... 131
Gambar IV.2 Jaringan Jalan Objek Penelitian ............................................... 132
Gambar IV.3 Perbandingan Bobot Kriteria antara Pengambil Keputusan
dan Stakeholders ...................................................................... 140
Gambar IV.4 Perbandingan Bobot Sub-kriteria Pengembangan Wilayah
antara Pengambil Keputusan dan Stakeholders ....................... 141
Gambar IV.5 Perbandingan Bobot Sub-kriteria Efisiensi Ekonomi
antara Pengambil Keputusan dan Stakeholders ....................... 142
Gambar IV.6 Perbandingan Bobot Sub-kriteria Peningkatan Layanan
Transportasi antara Pengambil Keputusan dan Stakeholders .. 143
Gambar IV.7 Perbandingan Bobot Sub-kriteria Lingkungan dan Sosial
Berkelanjutan antara Pengambil Keputusan dan Stakeholders 144
Gambar IV.8 Perbandingan Bobot Pilihan Penanganan antara
Pengambil Keputusan dan Stakeholders .................................. 146
Gambar IV.9 Model Sistem Jaringan Jalan di Wilayah Studi........................ 148
Gambar IV.10 Desire Line Tahun 2007........................................................... 157
Gambar IV.11 Demand Flow Tahun 2007....................................................... 157
xvi
Gambar IV.12 Perbandingan Proritas Penanganan antara proses TD dan
gabungan TD-BU..................................................................... 168
Gambar IV.13 Perbandingan Rangking Prioritas Program Penanganan
Tahun 2007 .............................................................................. 177
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel I.1 Publikasi pendekatan partisipatif dan bahasan penelitian............. 20
Tabel II.1 Perbedaan Prinsip Perencanaan Sebelum dan di Era
Otonomi Daerah............................................................................ 30
Tabel II.2 Pembagian Tugas dan Penyelenggaraan Jalan.............................. 45
Tabel II.3 Standar Pelayanan Minimum ........................................................ 46
Tabel II.4 Pembentukan Matriks Kinerja Berpasangan................................. 58
Tabel II.5 Skala Penilaian antar Kriteria........................................................ 58
Tabel II.6 Tahapan Analisis SWOT .............................................................. 63
Tabel II.7 Klasifikasi Model Pemilihan Rute ................................................ 84
Tabel II.8 Perangkat Lunak Perencanaan Transportasi Yang Tersedia di
Pasaran .......................................................................................... 88
Tabel II.9 Kondisi V/C ratio .......................................................................... 93
Tabel II.10 Faktor Ekivalen Kendaraan........................................................... 99
Tabel III.1 Kebutuhan Data........................................................................... 112
Tabel III.2 Nilai Indeks Random .................................................................. 112
Tabel III.3 Pembentukan Matriks Kinerja Alternatif .................................... 121
Tabel IV.1 Tingkat Kepentingan Keterlibatan Instansi Menurut Persepsi
Pengambil Keputusan dan Stakeholders ..................................... 136
Tabel IV.2 Kriteria dan Sub-Kriteria Penyusunan Program Penanganan
Jaringan Jalan .............................................................................. 138
Tabel IV.3 Bobot Kriteria Pihak Pengambil Keputusan dan Stakeholders... 139
Tabel IV.4 Bobot Sub-Kriteria Pengembangan Wilayah .............................. 141
Tabel IV.5 Bobot Sub-Kriteria Efisiensi Ekonomi ....................................... 142
Tabel IV.6 Bobot Sub-Kriteria Peningkatan Layanan Transportasi ............. 143
Tabel IV.7 Bobot Sub-Kriteria Lingkungan dan Sosial Berkelanjutan......... 144
Tabel IV.8 Bobot Alternatif Pihak Pengambil Keputusan dan Stakeholders 145
Tabel IV.9 Nama dan Nomor Zona............................................................... 147
Tabel IV.10 Bangkitan Pergerakan Penumpang (pergerakan/tahun) .............. 150
Tabel IV.11 Tarikan Pergerakan Penumpang (pergerakan/tahun) .................. 150
Tabel IV.12 Bangkitan Pergerakan Barang (ton/tahun) .................................. 151
xviii
Tabel IV.13 Tarikan Pergerakan Barang (ton/tahun) ...................................... 152
Tabel IV.14 Total Bangkitan Penumpang dan Barang (smp/jam) .................. 153
Tabel IV.15 Total Tarikan Penumpang dan Barang (smp/jam) ...................... 153
Tabel IV.16 Matriks Jarak antar Zona............................................................. 155
Tabel IV.17 Matriks Asal Tujuan Tahun 2007 ............................................... 156
Tabel IV.18 Kinerja Jaringan Jalan Tahun 2007............................................. 158
Tabel IV.19 Urutan Prioritas Penanganan Jalan Dengan Metoda Top Down
dengan Skenario 1 Biaya Penanganan Jalan .............................. 164
Tabel IV.20 Urutan Prioritas Penanganan Jalan Dengan Metoda
Kombinasi Top Down dengan Bottom Up Skenario 1 Biaya
Penanganan Jalan ........................................................................ 166
Tabel IV.21 Perbandingan Urutan Prioritas Penanganan Jalan
Berdasarkan Skenario 2 Biaya Penanganan dengan Metoda
Top Down dan Metoda Kombinasi Top Down dengan
Bottom Up ................................................................................... 169
Tabel IV.22 Perbandingan urutan prioritas program penanganan jalan.......... 171
Tabel IV.23 Roadmap pengembangan penelitian pendekatan partisipatif...... 177
xix
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A : KUESIONER............................................................................... 189
LAMPIRAN B : ANALISIS BOBOT KRITERIA ................................................. 199
LAMPIRAN C : BOBOT KRITERIA .................................................................... 204
LAMPIRAN D : ANALISIS BANGKITAN/TARIKAN PERGERAKAN............ 210
LAMPIRAN E : ANALISIS MATRIKS ASAL-TUJUAN (MAT) ....................... 222
LAMPIRAN F : ANALISIS KAPASITAS DAN DATA JARINGAN
JALAN ......................................................................................... 234
LAMPIRAN G : KINERJA JARINGAN JALAN .................................................. 241
LAMPIRAN H : ANALISIS SKORING KRITERIA............................................. 247
LAMPIRAN I : ANALISIS PRIORITAS PENANGANAN................................. 268
LAMPIRAN J : ANALISIS JENIS PENANGANAN ........................................... 274
xx
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
SINGKATAN Nama Pemakaian pertama kali pada halaman
ACGR Model gravity jenis dengan-batasan-tarikan 82
AFTA ASEAN Free Trade Area 1
AHP Analytic Hierarchy Process 54
AMK Analisis Multi Kriteria 54
APBD Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 42
APBN Anggaran Pendapatan Belanja Negara 41
APEC Asia-Pacific Economic Cooperation 1
A-T Asal-Tujuan 112
BAPPEDA Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 114
BAPPENAS Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 136
BI Bump Integrator 94
BOK Biaya Operasi Kendaraan 138
BU Bottom-Up 107
CI Consistensi Index 118
CR Consistensi Ratio 119
DAK Dana Alokasi Khusus 40
DAU Dana Alokasi Umum 40
DCGR Model gravity jenis dengan-dua-batasan 82
DISHUB Dinas Perhubungan 114
DPRD Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 136
ELECTRE Elimination and Choice Translating Reality 60
ESAL Equivalent Standard Axle Load 95
FHA Federal Highway Administration 70
GPAP Gabungan Prinsip AHP dan PROMETHEE 180
GR Model gravity 77
HV Heavy Vehicle atau kendaraan berat 96
IHCM Indonesian Highway Capacity Manual 89
xxi
IMT-GT Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle 1
IRI International Roughness Indeks 46
IRMS Integrated Road Management System 95
KA Kereta Api 8
KAPET Kawasan Pengembangan Terpadu 1
KPS Keseimbangan-Pengguna-Stokastik 84
LHR Lintas Harian Rata-rata 46
LHRT Lalu-lintas Harian Rata-Rata Tahunan 92
LV Light Vehicle atau kendaraan ringan 96
MAT Matriks Asal Tujuan 70
MC Motor Cycle atau sepeda motor 96
MKJI Manual Kapasitas Jalan di Indonesia 153
MTK Metode Tidak Konvensional 76
NAASRA National Association of Australian State Road Authorities 94
NAD Nanggroe Aceh Darussalam 1
NGT Nominal Group Technique 52
OTDA Otonomi Daerah 10
PACGR Model gravity jenis dengan-batasan-bangkitan-tarikan 82
PCGR Model gravity jenis dengan-batasan-bangkitan 82
PK Pengambil Keputusan 105
PKL Pusat Kegiatan Lokal 29
PKN Pusat Kegiatan Nasional 16
PKW Pusat Kegiatan Wilayah 16
PP Peraturan Pemerintah 14
PROMETHEE Preference Rangking Organisation Method for Enrichment
Evaluation 61
PRASWIL Prasarana Wilayah 106
P3KT Program Pengembangan Prasarana Kota Terpadu 29
RI Random Indeks 119
RTRRMS Response-Type Road Roughness Measurement System 94
RTRW Rencana Tata Ruang Wilayah 6
RTRWK Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota 10
xxii
RTRWN Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional 8
RTRWP Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi 10
RUJTJ Rencana Umum Jaringan Transportasi Jalan 15
SATASS The assignment build program SATURN 90
SATDB The data base analysis program SATURN 90
SATED The network editing program SATURN 90
SATLOOK The analysis program SATURN 90
SATNET Network build program SATURN 90
SATSIM The simulation build program SATURN 90
SATURN Simulation and Assigment of Traffic to Urban Road Networks 88
SH Stakeholders 105
SISTRANAS Sistem Transportasi Nasional 4
SISJAR Sistem Jaringan 16
SMP Satuan Mobil Penumpang 89
SNC Structure Number Capacity atau Nilai kekuatan perkerasan 128
SPM Standar Pelayanan Minimal 46
SWOT Strength-Weakness-Opportunity-Threat 62
TATRALOK Tataran Transportasi Lokal 15
TATRANAS Tataran Transportasi Nasional 19
TATRAWIL Tataran Transportasi Wilayah 20
TD Top-Down 107
UCGR Model gravity jenis tanpa-batasan 82
UU Undang-undang 1
VCR Volume Capacity Ratio 92
LAMBANG
A Intersep atau konstanta regresi 67
a,n,b Konstanta yang di estimasi 89
ai Alternatif penanganan i 57
Ai, Bd Faktor penyeimbang untuk setiap tujuan perjalanan bagi setiap
zona asal i dan zona tujuan d 77
xxiii
B1...BZ Koefisien regresi 68
β Parameter kalibrasi fungsi hambatan 81
C Kapasitas ruas (kend/jam atau smp/jam) 89
Co Kapasitas dasar ruas (kend/jam atau smp/jam) 92
Ci Kriteria penanganan i 57
Cid Biaya perjalanan dari zona asal i ke zona tujuan d 77
Cjk Concordance dari j dan k 60
( )VCl Hubungan matematis antara arus lalu lintas dan biaya 86
Dd Total pergerakan untuk setiap tujuan perjalanan yang tertarik
ke zona tujuan d 77 2idd Kuadratis jarak antara kedua massa 79
Djk Discordance dari j dan k 61
E Tingkat pertumbuhan 74
FCcs Faktor penyesuaian ukuran kota 92
FCsp Faktor penyesuaian pemisahan arah 92
FCsf Faktor penyesuaian hambatan samping 92
FCw Faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas 92
Fid Gaya tarik atau tolak antara dua kutub massa 79
fid Ukuran aksesibilitas antara zona i dengan zona d 81
FV Kecepatan arus bebas kendaraan ringan sesungguhnya
(km/jam) 97
FVo Kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan (km/jam) 97
G Konstanta gravity 79
k Konstanta 79
L Panjang segmen jalan (km) 95
mi md Massa benda 79
M1 Matrix build program 90
N Jumlah zona 77
N2 Jumlah matriks asal tujuan 77
NEt Nilai ESAL pada saat t (per 1 juta ESAL) 128
Oi Total pergerakan untuk setiap tujuan perjalanan yang
dibangkitkan oleh zona asal i 77
xxiv
Pi Kinerja alternatif i 121
Po Service ability indeks awal 100
Pt Service ability indeks awal 100 lidp Proporsi jumlah perjalanan dari zona asal i ke zona tujuan d
yang menggunakan ruas l 77 lidrp Proporsi pergerakan dari zona i ke zona d yang menggunakan
rute r dan ruas jalan l 86
P1X The network plot program 91
Q Arus lalu lintas (kend/jam atau smp/jam) 93
r Koefisien korelasi 69
R2 Koefisien determinasi 69
RIt Kekasaran pada waktu t, IRI (m/km) 128
RI0 Kekasaran awal, IRI (m/km) 128
Sij Skor alternatif i terhadap kriteria j 121
t Waktu tempuh pada saat arus lalulintas diruas sebesar V 89
tid Pergerakan pada masa sekarang dari zona asal i ke zona
tujuan d 74
Tid Pergerakan dari zona asal i ke zona tujuan d pada periode
waktu tertentu 71
idrT Pergerakan dari zona i ke zona d yang menggunakan rute r 86
to Waktu tempuh pada saat arus bebas 89
TT Waktu tempuh rata-rata dari kendaraan ringan sepanjang
segmen jalan (jam) 96
X1...XZ Peubah Bebas 68
Y Peubah Tak Bebas 68
V Volume lalulintas (smp/jam) 89
Kecepatan ruang rata-rata kendaraan ringan (km/jam) 96
Vl Arus lalu lintas 77
wi Tingkat kepentingan i 59
Wj Bobot Kriteria j 121
λmaks Eigenvalue maksimum 60