Transcript
Page 1: Pengaruh Temperatur Dan Ph Terhadap Kestabilan Enzim Xilanase Termofilik Bacillus Sp Hasil Fraksinasi Dengan Ammonium Sulfat (Ringkasan)

iv

PENGARUH TEMPERATUR DAN pH TERHADAP

KESTABILAN ENZIM XILANASE TERMOFILIK Bacillus sp

HASIL FRAKSINASI DENGAN AMMONIUM SULFAT

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur

dan pH terhadap kestabilan xilanase termofilik Bacillus sp. hasil

fraksinasi dengan ammonium sulfat. Xilanase diisolasi dari Bacillus

sp yang tumbuh pada media yang mengandung tepung klobot jagung

sebagai induser, dengan pertumbuhan secara aerob pada temperatur

kamar selama 60 jam. Ekstrak kasar enzim difraksinasi dengan

metode pengendapan untuk menghilangkan protein enzim selain

xilanase dengan menggunakan ammonium sulfat dengan tingkat

kejenuhan 0-40 %, 40-80 % dan 80-100 %. Kestabilan aktivitas pada

pengaruh temperatur dan pH diukur dengan variasi temperatur

50,60,70 ⁰C dan pH 7, 8 dan 9 yang kemudian diinkubasi pada

kondisi optimumnya (temperatur 60 ⁰C dan pH 8), serta waktu

inkubasi 30, 60 dan 90 menit untuk pengaruh temperatur dan 3, 6 dan

9 jam untuk pengaruh pH. Gula pereduksi yang dihasilkan ditentukan

dengan metode Nelson-Somogyi. Penentuan kestabilan dinyatakan

dalam aktivitas sisa (%), yakni perbandingan antara aktivitas pada

variasi temperatur dan pH inkubasi dengan aktivitas pada kondisi

optimumnya (pH 8 dan temperatur 60 ⁰C). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa enzim xilanase termofilik Bacillus sp stabil

pada temperatur 60 ⁰C setelah diinkubasi selama 90 menit dengan

aktivitas sisa sebesar 73,24 % dan pada pH 9 setelah diinkubasi

selama 9 jam dengan aktivitas sisa sebesar 73,21 %.

Top Related