Ekspansi Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi
Vol. 3, No. 1, Mei 2011, 27- 46
27
PENGARUH STRUKTUR MODAL, MANAJEMEN AKTIVA, RASIO LIKUIDITAS DAN TOTAL LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN TOTAL
LEVERAGE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI)
Diharpi Herli Setyowati
Program Studi Keuangan dan Perbankan, Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bandung
Abstract This research mainly purposed to describe how to manage a company financial, in order to maximize its earnings per share, so the future price per share can be predicted. The object of this research are food and drinks industries, which is registered to Bursa Efek Indonesia (BEI) and Indonesian Capital Market of Directory (ICMD). Data used are financial reports as : balance sheets and income statement years 2000-2008. Independent variable used are : capital structure with debt ratio, asset management measured by Total Assets Turn Over (TATO), liquid ratio measured by current ratio, and total leverage measured bay Degree Total Leverage (DTL), meanwhile anather independent variable is company value masured bay Price Book Value (PBV). Statistics experiment using regression analysis with intervening variable, with significance level 5% and sample based on F and t test. Result of this research shows that capital structure, asset management, liquid ratio and total leverage together has impact to company value. Meanwhile total leverage does not intervence capital structure variable, assets management and liquid ratio to company value. This result can be used by investor to predict share future price. Keywords : Capital structure, Assets Management, Liquid Ratio, Total Leverage, and company value. PENDAHULUAN
Tujuan perusahaan dapat diwujudkan dengan memaksimumkan nilai perusahaan
dengan asumsi bahwa pemegang saham akan makmur jika kantongnya bertambah
tebal.(Atmaja, L.S.,2008). Memaksimumkan nilai perusahaan merupakan
memaksimalkan kekayaan pemegang saham yang dapat tercermin pada harga
saham, artinya nilai perusahaan dapat tercerminkan pada harga sahamnya.
Semakin tinggi harga saham suatu perusahaan berarti nilai perusahaan tersebut
tinggi, semakin tinggi nilai perusahaan semakin diminati oleh investor sebaliknya,
semakin rendah nilai perusahaan semakin dijauhi oleh investor.
Untuk menghasilkan nilai perusahaan yang baik, dalam arti diminati oleh investor
maka, perusahaan harus mengelola keuangan perusahaan, suatu perusahaan
harus berhati-hati dalam mengambil keputusan keuangan yang menyangkut,
Ekspansi
Keuangan
28
keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan deviden. Ketiga
keputusan tersebut merupakan penentuan nilai perusahaan.
Berdasarkan ICMD, pada industri makanan dan minuman tahun 2000 – 2008 ada
beberapa perusahaan yang mempunyai rata-rata nilai perusahaan kurang dari 1
(satu). Nilai perusahaan yang dimaksud adalah harga per lembar saham dipasar
dibandingkan dengan nilai buku per lembar saham yang istilah dalam manajemen
keuangan adalah PBV (Price Book Value). Jika PBV lebih kecil dari satu artinya
harga perlembar saham dipasar lebih murah dari nilai buku per lembar saham,
berarti nilai perusahaan rendah. Semakin rendah harga per lembar saham di pasar
saham maka semakin lama akan lebih terpuruk lagi jika perusahaan tidak segera
melakukan keputusan keuangan yang lebih baik, diantaranya keputusan pendanaan
dan keputusan investasi atau penempatan dananya sehingga dapat
menguntungkan perusahaan dan berdampak meningkatkan nilai
Berdasarkan uraian diatas, adanya keputusan keuangan diantaranya keputusan
pendanaan dan keputusan investasi yang akan mengubah nilai perusahaan menjadi
lebih baik. Keputusan-keputusan tersebut diantaranya, struktur modal, manajemen
aktiva, rasio likuiditas dan total leverage.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu :
1. Apakah struktur modal, manajemen aktiva dan rasio likuiditas baik
secara parsial maupun simultan mempunyai pengaruh signifikan
terhadap total leverage.
2. Apakah struktur modal, manajemen aktiva, rasio likuiditas dan total
leverage, baik secara parsial maupun secara simultan mempunyai
penganguh signifikan terhadap nilai perusahaan makanan dan minuman
pada tahun 2000-2008
3. Apakah total leverage memediasi pengaruh signifikan,struktur modal
terhadap nilai perusahaan.
4. Apakah total leverage memediasi pengaruh signifikan, manajemen
aktiva terhadap nilai perusahaan.
5. Apakah total leverage memediasi pengaruh signifikan, rasio likuiditas
terhadap nilai perusahaan.
Diharpi Herli
29
Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan makanan dan minuman tahun
2000-2008, dengan tujuan untuk:
1. Mengetahui pengaruh struktur modal, manajemen aktiva dan rasio
likuiditas terhadap total leverage.
2. Mengetahui pengaruh struktur modal, manajemen aktiva, rasio likuiditas
dan total leverage terhadap nilai perusahaan.
3. Mengetahui apakah total leverage memediasi pengaruh struktur modal
terhadap nilai perusahaan.
4. Mengetahui apakah total leverage memediasi pengaruh manajemen
aktiva terhadap nilai perusahaan.
5. Mengetahui apakah total leverage memediasi pengaruh rasio likuiditas
terhadap nilai perusahaan.
TELAAH PUSTAKA
a. Nilai Perusahaan
Nilai suatu perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan dasar untuk
menghasilakn laba dan resiko bisnisnya, dengan kata lain bahwa nilai perusahaan
tergantung semata-mata pada pendapatan yang dihasilkan oleh aktivanya,
bagaimana pendapatan tersebut dibagi diantara deviden dan laba ditahan. Nilai
perusahaan adalah nilai sekarang dari serangkaian arus kas masuk yang akan
dihasilkan perusahaan pada masa mendatang. (Handono Mardiyanto,2008). Proses
terbentuknya nilai perusahaan (yang mempengaruhi nilai perusahaan) adalah faktor
pasa dimana, faktor pasar ini dipengaruhi oleh faktor internal perusahaan (kinerja
perusahaan) yang menghasilkan arus kas bersih dan perilaku investor yang
memerlukan.
b. Struktur Modal
Struktur modal, merupakan pendanaan ekuitas dan utang pada suatu perusahaan,
seringkali dihitung berdasarkan besaran relatif berbagai sumber pendanaan. Terlalu
banyak utang dapat menghambat perkembangan perusahaan yang pada gilirannya
dapat membuat pemegang saham berpikir dua kali untuk tetap menanamkan
modalnya. Kebijakan struktur modal melibatkan perimbangan (trade off) antara
resiko dan tingkat pengembalian. Resiko yang semakin tinggi cenderung
menurunkan harga saham, tetapi meningkatnya tingkat pengembalian yang
diharapkan (expected rate of return) akan menaikkan harga saham tersebut.
Ekspansi
Keuangan
30
Kepentingan untuk melakukan analisis struktur modal dari berbagai perspektif,
salah satunya adalah perbedaan antara utang dan ekuitas. Keputusan struktur
modal adalah suatu keputusan yang menentukan berapa proporsi sumber dana
yang berasal dari utang dan dari modal sendiri (ekuitas).
c. Manajemen Aktiva
Manajemen aktiva yaitu, bagaimana perusahaan mengelola seluruh aktivanya untuk
menghasilkan volume penjualan tertentu. Aktivitas operasi perusahaan
membutuhkan investasi, baik untuk asset yang bersifat jangka pendek (inventory
and account receivable) maupun jangka panjang (property, plan and equipment).
Pengukuran aktiva ini disebut rasio manajemen aktiva (asset management ratio) .
Rasio ini menggambarkan hubungan antara tingkat operasi perusahaan. Rasio yang
tinggi, artinya produktivitas pemakaian aktiva yang baik, sebaliknya jika rendah
menunjukkan tingkat penjualan rendah dan dana banyak ditanam dalam aktiva yang
tidak perputar, keadaan ini menunjukkan aktiva yang kurang produktif sehingga laba
yang diperolehpun akan lebih rendah dari keadaan seharusnya.
d. Rasio Likuiditas
Likuiditas (liquidity) merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya.
Liquidity Rasio ( Rasio likuiditas/Rasio Modal Kerja), adalah kempuan perusahaan
membayar utang-utangnya tepat pada waktunya, yang dititik beratkan kepada
kemampuan untuk membayar utang jangka pendek atau yang segera jatuh tempo
pada waktunya. (Rachmat Firdaus & Maya Ariyanti, 2003). Rasio ini menunjukkan
pula berapa dari setiap rupiah aktiva lancar dibiayai oleh utang/pinjaman jangka
pendek atau berapa kemampuan aktiva lancar untuk menutup utang jangka
pendeknya.
Kelebihan dan kekurangan likuiditas (John J Wild dkk, 2001)
Bagi perusahaan
o pentingnya likuiditas dapat dilihat dengan mempertimbangkan
dampak yang berasal dari ketidak mampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka pendeknya.
o kurangnya likuiditas, menghalangi perusahaan untuk memperoleh
keuntungan dari diskon atau kesempatan mendapatkan keuntungan.
Diharpi Herli
31
Bagi Pemegang Saham
o kurangnya likuiditas seringkali diawali dengan keuntungan yang
rendah dan berkurangnya kesempatan.
o kurangnya likuiditas, dapat mengakibatkan hilangnya pengendalian
pemilik atau kerugian modal.
Bagi Kreditor Perusahaan
o kurangnya likuiditas, dapat menyebabkan penundaan pembayaran
bunga dan pokok pinjaman atau bahkan tidak dapat ditagih sama
sekali.
Oleh karena itu ukuran likuiditas sangat penting dalam analisis suatu perusahaan,
jika gagal memenuhi kewajiban lancarnya maka kelangsungan usahanya
dipertanyakan. Ditinjau dari sisi ini, seakan-akan semua ukuran analisis menjadi
kurang penting dibandingkan analisis likuiditas.
e. Total Leverage
Arti harfiah dari “leverage” sebenarnya adalah kekuatan pengungkit, berasal dari
kata “lever” yang artinya pengungkit (dongkrak), jika dihubungkan dengan
manajemen keuangan, biaya tetap (yang berasal dari aktivitas operasi dan
keuangan) dapat dipandang sebagai suatu leverage, yang sanggup menghasilkan
(mengungkit) laba yang lebih besar.
Semakin tinggi tingkat leverage akan semakin tinggi resiko yang dihadapi serta
semakin besar tingkat return atau pengembalian yang diharapkan. Risiko yang
dimaksud adalah ketidakpastian dalam hubungannya dengan kemampuan
perusahaan membayar kewajiban-kewajiban tetapnya ( fixed payment obligation).
Leverage dapat dibedakan :
o tingkat leverage operasi ( degree operating leverage).
o tingkat leverage keuangan ( degree financial leverage)
o tingkat leverage total (degree total leverage).
Total leverage, merupakan penggabungan leverage operasi dengan leverage
keuangan. Tingkat leverage total adalah persentase perubahan EPS yang
diakibatkan oleh perubahan penjualan sebesar persentase tertentu.(Weston &
Eugene, 1991). Semakin besar tingkat leverage operasi (biaya tetap), semakin
sensitive EBIT (laba operasi) terhadap penjualan dan semakin besar tingkat
Ekspansi
Keuangan
32
leverage keuangan maka EPS makin sensitif terhadap perubahan EBIT. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa jika leverage operasi dan leverage keuangan sama-sama
besar, maka perubahan penjualan yang kecil sekalipun akan sangat mempengaruhi
EPS. Tingkat leverage sangat bermanfaat bagi investor.
PENGEMBANGAN MODEL PENELITIAN
Nilai suatu perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan dasar untuk
menghasilkan laba dan risiko bisnisnya, dengan kata lain, nilai suatu perusahaan
tergantung semata-mata pada pendapatan yang dihasilkan oleh aktivanya bahwa,
bagaimana pendapatan tersebut dibagi diantara deviden dan laba ditahan.
Peningkatan utang diartikan oleh pihak luar tentang kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban di masa yang akan datang atau adanya risiko bisnis yang
terendah, hal tersebut akan direspon secar positif oleh pasar. (Brigham, 1999).
Dimas A P (2007), meneliti tentang implikasi keputusan investasi, pendanaan dan
kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan bahwa, keputusan investasi,
pendanaan, dan kebijakan deviden secara parsial berpengaruh terhadap nilai
perusahaan dan secara bersama-sama juga berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan
Rahmat Setiawan (2002), meneliti bahwa, DPR, profit margin, TATO dan leverage
serta tingkat risiko berpengaruh signifikan secara parsial terhadap PER dan secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap PER pada tahun 1998 dan 1999.
Isfenti Sadalia (2003), meneliti tentang pengaruh leverage keuangan dan kebijakan
keuangan terhadap risiko sistematis dan keputusan hedging serta nilai perusahaan.
Salah satu hasil penelitiannya adalah bahwa leverage keuangan, risiko sistematis
dan kebijakan keuangan terhadap nilai perusahaan adalah negatif tidak signifikan,
dan pada pasar modal Indonesia, nilai tambah ekonomis perusahaan dan
pergerakan harga saham lebih banyak ditentukan oleh efek psikologi pasar.
Untung Wahyudi dan Hartini P.P. (2006), meneliti tentang implikasi struktur
kepemilikan terhadap nilai perusahaan dengan keputusan keuangan sebagai
variabel intervening. Hasil penelitian, keputusan pendanaan berpengaruh terhadap
nilai perusahaan tetapi keputusan investasi dan kebijakan deviden tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan struktur kepemilikan manajerial
berpengaruh terhadap nilai perusahaan baik secara langsung maupun melalui
keputusan pendanaan.
Diharpi Herli
33
METODOLOGI DAN ALAT ANALISIS PENELITIAN
Metodologi Penelitian
Penelitian ini, menggunakan metode deskriptif, yaitu dilakukan dengan mengolah
data sekunder berupa informasi keuangan perusahaan makanan dan minuman
yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dan selama periode 2000-2008.
Informasi keuangan tersebut diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory
(ICMD) dan kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan.
Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah, struktur modal, manejemen aktiva, rasio likuiditas
dan total leverage sebagai variabel independen dan nilai perusahaan sebagai
variabel dependen, pada perusahaan makanan dan minuman yang telah publik
yang terdaftar di BEI dan bersumber dari ICMD.
Pengukuran Variabel
Nilai perusahaan diukur dengan Price Book Value (PBV) dengan rumus :
PBV = (Harga saham biasa per lembar) : (Nilai buku saham biasa per lembar)
Struktur Modal diukur dengan rasio utang, dengan rumus :
Rasio Utang = (Total utang) : (Total aktiva)
Manajemen Aktiva diukur rasio dari perputaran total aktiva (total asset turn
over/tato), dengan rumus :
TATO = (Penjualan) : (Total aktiva)
Rasio Likuiditas diukur dengan rasio lancar (current ratio) , dengan rumus :
Rasio Lancar = (aktiva lancar) : (kewajiban lancar)
Total Leverage, diukur dengan degree of leverage (DTL) , dengan rumus :
DTL = (% perubahan EPS) : (% perubahan sales)
ALAT ANALISIS
a.Uji Asumsi Klasik
o uji linieritas
o uji normalitas
Ekspansi
Keuangan
34
o uji heterokedatisitas
o uji multikolinieritas
o uji autokorelasi
b. Regresi
Untuk menganalisis, adalah regresi intervening atau uji mediasi, dapat dibuat model
dalam bentuk persamaan regresi berganda. Dalam penelitian ini ada 2 persamaan
linier regresi yaitu :
- substruktur 1 : pengaruh struktur modal, manajemen aktiva dan rasio likuiditas
terhadap total leverage, dengan persamaan :
TL = a + b1 SM + b2 MA + b3 RL + e
- substruktur 2 : pengaruh struktur modal, manajemen aktiva, rasio likuiditas dan
total leverage terhadap nilai perusahaan, dengan persamaan :
NP = a + b1 + SM + b2 MA + b3 RL + b4 TL + e
Dimana : a = konstanta
NP = Nilai Perusahaan
SM = Struktur Modal
MA = Manajemen Aktiva
RL = Rasio Likuiditas
TL = Total Leverage
Pengaruh secara bersama-sama (simultan) dilakukan dengan uji F test, sedangkan
secara parsial dilakukan pengujian dengan uji t test.
c. Uji Pengaruh Mediasi
Pengujian pengaruh mediasi, akan digunakan dengan rumus Sobel Test,
yaitu :
Sp2p3 = √p32Sp2 + p2
2Sp32 + Sp2
2Sp32 (Imam Ghozali, 2009)
Dimana :
Sp2p3 = Standart error koefisien indirect effct
P2 = koefisien regresi hasil analisis SPSS pada kolom unstandardized
coefficient untuk pengaruh variabel independen ke variabel mediasi.
Diharpi Herli
35
P3 = koefisien regresi hasil SPSS pada kolom unstandardized coefficients untuk
pengaruh variabel mediasi terhadap variabel dependen.
Sp2 = standard error hasil analisis SPSS pada kolom unstandardized
coefficients untuk pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Sp3 = standard error hasil analisis SPSS pada kolom unstandardized coefficients
untuk pengaruh variabel mediasi terhadap vaviabel dependen.
HASIL PENELITIAN
Uji Asumsi Klasik :
Uji normalitas
Tabel 1. Tabel Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Standardizet Residual
N Normal Parameter Mean Std. Deviation Most Extreme Absolute Differences Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig.(2-tailed)
110 .0000000 .98147988 .123 .123 -.082 1.290 .072
a. Test distribution is Normal b. Calculated from data
Hasil dari tabel diatas, bahwa asymp.sig.(2-tailed) menunjukkan 0,072 maka
0,072 > 0,05 artinya bahwa kurva nilai residual terstandarisasi dikatakan menyebar
dengan normal berarti memenuhi untuk dianalisis.
Uji Otokorelasi
Tabel 2. Tabel Uji Otokorelasi Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .507
.257 .229 1.07104 2.182
a. Predictors.(Constant), TL, RL, MA, SM. b. Dependent Variabel. NP
Ekspansi
Keuangan
36
Jika nilai Durbin-Watson diantara 1,774 dan 2,226 disebut tidak terdapat
otokorelasi.
Hasil dari tabel diatas, menunjukkan nilai Durbin-Watson sebesar 2,182 maka
penelitian ini memenuhi untuk diteliti karena tidak terdapat otokorelasi.
Uji Heteroskedastisitas
Tabel 3. Tabel Uji Heteroskedastisitas Coefficients
Model Unstandardized Coefficient
Standardized Coefficient
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) SM MA RL TL
.788 .023 -.033 .018 .009
.191 .157 .095 .033 .007
.015 -.034 .054 .122
4.115 .147 .347 .534 1.253
.000 .884 .729 .594 .213
a. Dependent Variable : ABRESID
Jika nilai sig.nya < 1, maka tidak mengandung unsur heteroskedastisitas.
Berdasarkan tabel diatas nilai sig. : struktur modal = 0,884; manajemen aktiva =
0,729; rasio likuiditas = 0,594; dan total leverage = 0,213 , maka semua variabel
independen tidak mengandung unsur heterokedastisitas, jadi memenuhi syarat
untuk diteliti.
Uji Multikolonieritas
Tabel 4. Tabel Uji Multikolonieritas
Coefficient
Model Coefficient Statistics
Tolerance VIF
1 SM MA RL TL
.872 .984 .880 .976
1.147 1.016 1.137 1.025
a. Dependent Variable NP
Jika variabel independen mempunyai nilai VIF > 1,0 maka tidak mengandung gejala
Berdasarkan tabel diatas, nilai VIF pada variabel : struktur modal = 1,147;
manajemen aktiva = 1.016; rasio likuiditas = 1,137 dan total leverage = 1,025 maka,
semua variabel independen tidak ada gejala multikolonier dan dapat dilanjutkan
penelitian tersebut.
Diharpi Herli
37
Uji Regresi
Sub struktur 1.
Yaitu pengaruh struktur modal, manajemen aktiva dan rasio likuiditas terhadap total
leverage.
Tabel 5. Coefficients
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) SM MA RL
.401 1.913 .266 -.226
2.739 2.233 1.360 .476
.087 .019 -.048
.146 .857 .195 -.475
.884
.393
.846
.635
a. Dependent Variable : TL
Berdasarkan hasil tabel diatas yang menunjukkan dalam bahwa secara parsial,
struktur modal, manajemen aktiva dan rasio likuiditas tidak memberi pengaruh
terhadap total leverage.
- Hipotesis 1.
Struktur modal, sig. 0,393 > 0,05, artinya Ho diterima dan Ha ditolak, artinya struktur
modal tidak berpengaruh terhadap total leverage.
- Hipotesis 2.
Manajemen aktiva, Nilai sig. 0,846 > 0,05 artinya, Ho diterima dan Ha ditolak,
artinya manajemen aktiva tidak berpengaruh terhadap total leverage.
- Hipotesis 3.
Rasio likuiditas, nilai sig. 0,635 > 0,05 artinya Ho diterima dan Ha ditolak, artinya
rasio likuiditas tidak berpengaruh terhadap total leverage.
Persamaan yang bisa dibentuk :
TL = 0,401 + 1,913 SM + 0,266 MA – 0,266 RL + e
Tabel 6. Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .111 .012 -.016 9.54730
a. Predictors : (Constant), RL, MA, SM.
Ekspansi
Keuangan
38
Tabel 7. ANOVA
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression Residual Total
119.613 9662.007 9781.621
3 106 109
39.871 91.151
.437 .727
a. Predictors : (Constants), RI, MA, SM b. Dependent Varible : TL
Berdasarkan tabel 7, menunjukkan nilai signikansi sebesar 0,727 > 0,05, artinya Ho
diterima dan Ha ditolak maksudnya bahwa struktur modal, manajemen aktiva dan
rasio likuiditas secara simultan tidak berpengaruh terhadap total leverage. Ini
diperkuat dengan oleh tabel 6, yaitu nilai R square sebesar 0,012 atau 1,20%,
artinya bahwa struktur modal, manajemen aktiva dan rasio likuiditas mempunyai
pengaruh 1,20% terhadap total leverage, sangat-sangat kecil jadi sama saja tidak
mempunyai pengaruh.
Sub struktur 2
Yaitu pengaruh struktur modal, manajemen aktiva, rasio likuiditas dan total leverage
terhadap nilai perusahaan.
Tabel 8. Coefficients
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1 (Constant) SM MA RL TL
1.009 -.537 .748 -.039 .026
.307
.251
.153
.053
.011
-.189 .415 -.065 .219
3.284 -2.135 4.903 -.739 2.589
.001 .035 .000 .462 .011
a. Dependent Varible : NP
Berdasarkan tabel diatas, bahwa secara parsial struktur modal, manajemen aktiva,
rasio likuiditas dan total leverage tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai
perusahaan.
Diharpi Herli
39
- Hipotesis 4
Struktur modal, nilai sig. 0,035 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya,
struktur modal mempunyai pengaruh sig. terhadap nilai perusahaan.
- Hipotesis 5
Manajemen aktiva, nilai sig. .000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya,
manajemen aktiva mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
- Hipotesis 6
Rasio likuiditas, nilai sig. 0,462 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya,
rasio likuiditas tidak mempunyai pengaruh sig. terhadap nilai perusahaan.
- Hipotesis 7
Total leverage, nilai sig. 0,011 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya total
leverage mempunyai pengaruh signikan terhadap nilai perusahaan.
Jadi secara parsial, struktur modal, manajemen aktiva, dan total leverage
berpengaruh terhadap nilai perusahaan sedangkan, rasio likuiditas tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh secara simultan :
Tabel 8. Model Summary
Model R R Square Adjudted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .507 .257 .229 1.08273
a. Predictors : (constan), TL, RL, MA, SM
Tabel 9. ANOVA
Model Sum of Square Df Mean Square F Sig.
1 Regression Residual Total
41.756 120.448 162.204
4 105 109
10.439 1.147
9.100 .000
a. Predictors : (constant), TL, RL, MA, SM b. Dependent Variable : NP
Persamaan dapat dibentuk sbb. :
NP = 1,009 - 0,537 SM + 0,748 MA – 0,039 RL + 0,026 TL +e
Secara simultan, struktur modal, manajemen aktiva, rasio likuiditas dan total
leverage mempunyai pengaruh sebesar 25,70%. Dengan nilai signifikansi Fhitung <
tingkat keyakinan (alpa) , 0.000 < 0,05 artinya Ho ditolak dan Ha diterima
Ekspansi
Keuangan
40
maksudnya struktur modal, manajemen aktiva, rasio likuiditas dan total leverage
mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan.
PENGUJIAN MEDIASI (INTERVENING)
- Total leverage memediasi pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan.
Besar pengaruh langsung = -0,537
Besar pengaruh tidak langsung = 1,913 X 0,028 = 0,05356 ........(p2p3)
Jadi total pengaruh = -0,537 + 0,05356 = 0,4834.
Untuk menguji pengaruh mediasi yang ditunjukkan oleh perkalian koefisien adalah
0,087 x 0,219 = 0,0195 ini signifikan atau tidak maka akan diuji dengan Sobel test :
Sp2p3 = √{(0,028)2 (2,233)2 + (1,913)2 (0,011)2 + (2,233)2 (0,011)2 }
= 0,07039
t hitung = p2p3 : Sp2 Sp3
= 0,05356 : 0.07039 = 0,7609
Nilai t hitung < t tabel yaitu 0,7609 < 1,66, maka dapat diartikan bahwa koefisien
mediasi sebesar 0,05356 tidak signifikan yang artinya tidak ada pengaruh mediasi.
- Total leverage memediasi pengaruh manajemen aktiva terhadap nilai perusahaan
Besar pengaruh langsung = 0,748
Pengaruh tidak langsung = 0,266 X 0,028 = 0,00745 ......................p2p3
Total pengaruh = 0,748 + 0,00745 = 0,75545
Hasil perkalian koefisien = 0,019 X 0,219 = 0,0042
Sp2p3 = √ {(0,028)2 (1,360)2 + (0,266)2 (0,011)2 + (1,360)2 (0,011)2 }
= 0,041024
t hitung = 0,00745 : 0,041024 = 0,1816
t hitung < t tabel yaitu 0,1816 < 1,66 maka, dengan koefisien mediasi 0,00745 tidak
ada pengaruh mediasi yang signifikan.
- Total leverage memediasi pengaruh rasio likuiditas terhadap nilai perusahaan
Pengaruh langsung = -0,039
Diharpi Herli
41
Pengaruh tidak langsung = -0,226 X 0,028 = -0,0063 ......................p2p3
Total pengaruh = -0,04553
Hasil perkalian koefisien = 0,048 X 0,219 = 0,0105
Sp2p3 = √ {(0,028)2 (0,476)2 + (-0,226)2 (0,011)2 + (0,476)2 (0,011)2}
= 0,01457
t hitung = 0,0063 : 0,01457 = 0,4324
t hit ung < t tabel yaitu 0,4324 < 1,66 maka, koefisien mediasi 0,0063 tidak signifikan
artinya tidak ada pengaruh mediasi.
PEMBAHASAN
Pengaruh struktur modal, manajemen aktiva dan rasio likuiditas terhadap total
leverage.
Struktur modal secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap total
leverage, ini tampak pada nilai signifikan sebesar 0,393 > 0,05 sehingga tidak ada
pengaruh sig. Total leverage merupakan persentase perubahan laba perlembar
saham yang diakibatkan oleh persentase perubahan pada penjualan, artinya bahwa
tingkat total leverage ini dipengaruhi oleh adanya biaya tetap yaitu biaya tetap
operasi dan biaya tetap bunga, semakin besar utang semakin besar biaya tetap
atas bunga maka semakin kecil laba sehingga laba perlembar sahampun berubah.
Hasil penelitian ini tidak cukup bukti dengan pendapat ( Eugene & Joel, 1998), tetapi
hampi sama dengan hasil penelitian sebelumnya yaitu I.G.K.A. ULUPIU, yang
menyatakan bahwa struktur modal tidak berpengaruh terhadap laba. Rata-rata
perusahaan makanan dan minuman di Indonesia selama tahun 2000-2008, dana
yang bersumber dari utang lebih kecil daripada dana sendiri, utang yang besar
berarti jumlah saham perusahaan sedikit, sehingga laba yang akan dibagikan per
lembar saham akan besar walaupun utang besar ini mempunyai risiko lebih
besardapat memberikan keuntungan.
Manajemen aktiva secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap total leverage, tampak dengan adanya nilai signifikasinya 0,846 > 0,05
tingkat keyakinan, sehingga tidak ada pengaruhnya. Manajemen aktiva yang diukur
dengan tato ini merupakan ukuran efektif atau tidaknya aktiva bisa menghasilkan
penjualan yang menimbulkan laba, dampaknya mempengaruhi total leverage. Hasil
penelitian tidak cukup bukti untuk mendukung teori tersebut, namun hasil ini
mendukung hasil peneliti sebelumnya yaitu I.G.K.A. ULUPIU yang menyatakan
Ekspansi
Keuangan
42
bahwa tato (manajemen aktiva) tidak ada pengaruh terhadap laba sekarang tetapi
berpengaruh terhadap laba untuk 2-4 tahun mendatang. Penyebab tidak ada
pengaruh, dikarenakan aktiva tidak banyak dimanfaatkan untuk menghasilkan
penjualan ini, dapat dilihat pada nilai tato yang rata-rata kurang dari 1 (satu), artinya
hasil penjualan lebih kecil dari total aktiva, sedangkan biaya variabelnya besar. Bisa
terjadi seperti ini, artinya pengelolaan aktiva yang kurang baik dan biaya variabel
yang besar sehingga, laba yang diperoleh kecil yang berdampak EPS pun kecil.
Rasio likuiditas secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap total
leverage yaitu, nilai probabilitas 0,635 > 0,05 (standar keyakinan), sehingga tidak
ada pengaruh signifikan. Rasio yang diukur yang diukur dengan rasio lancar ini
memang menimbulkan risiko dan keuntungan yang diharapkan sehingga
mempengaruhi laba usaha. Hasil penelitian tidak cukup bukti untuk mendukung
pernyataan tersebut dantidak mendukung hasil penelitian sebelumnua yaitu current
asset (rasio likuiditas) berpengaruh terhadap laba (I.G.K.A. ULUPIU.
Struktur modal, manajemen aktiva dan rasio likuiditas secara bersama-sama
(simultan) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap total leverage. Nilai R
square menunjukkan 0,024 atau 2,4% artinya, pengaruh secara simultan sangat
amat kecil yang bisa dikatakan tidak ada pengaruhnya, ini diperkuat bahwa nilai sig.
0,409 > 0,05 tingkat keyakinan artinya tidak ada pengaruh signifikan. Ini bisa terjadi
karena rata-rata perusahaan ini mempunyai utang yang sangat besar dan tidak di
ikuti dengan penempatan dana yang produktif dan banyak ditahan pada aktiva
lancar yang tidak produktif.
Pengaruh struktur modal, manajemen aktiva, rasio likuiditas dan total
leverage terhadap nilai perusahaan.
Hasil analisis menunjukkan :
Struktur modal secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan sebesar 18,90 % yang diperkuat dengan nilai signifikan 0,035 < 0,05.
Semakin besar struktur modal maka semakin besar pula utang perusahaan.
Beberapa pakar mengatakan, semakin banyak utang maka, beban bungan semakin
besar tetapi bunga ini akan mengurangi jumlah pajak penghasilan yang harus
dibayar perusahaan sehingga kemungkinan laba yang diperoleh lebih besar. Namun
utang yang besar mempunyai dampak bagi para investor, apakah perusahaan bisa
membayar bunga yang besar pula apalagi membayar utangnya. Hasil penelitian
mendukung teori dari Lukas Setia (2008), perusahaan yang mempunyai tingkat
Diharpi Herli
43
pertumbuhan tinggi pada umumnya lebih bergantung pada modal dari luar (utang)
dan hasil penelitian Untung Wahyudi dengan kawan, (2006) bahwa, keputusan
pendanaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Manajemen aktiva yang diukur dengan tato, secara parsial mempunyai pengaruh
positif terhadap nilai perusahaan secara langsung sebesar 41,50% dan dapat
diperjelas, nilai sig. 0,000 < 0,05 (tingkat keyakinan), artinya manajemen aktiva
mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Semakin besar rasio
manajemen aktiva, penjualan akan makin besar dan labapun akan lebih besar dan
berdampak terhadap nilai perusahaan naik karena para investor tertarik pada
perusahaan yang benar-benar mengelola aktivanya sehingga menghasilkan yang
maksimal. Hasil penelitian ini mendukung teori tersebut dan mendukung hasil
penelitian Rahmat Setiawan, (2002) bahwa, tato (manajemen aktiva) mempunyai
pengaruh terhadap nilai perusahaan.
Rasio likuiditas harus dikelola dengan baik agar mendapatkan hasil yang optimal,
satu sisi harus bisa membayar utang tepat waktu sedangkan sisi lain harus
menghasilkan yang optimal. Hasil penelitian dari rasio likuiditas secara parsial, nilai
sigfikansi 0,462 > 0,05, artinya bahwa rasio likuiditas tidak mempunyai pengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil ini tidak cukup bukti untuk mendukung
pernyataan diatas dan hasil penelitian I.G.K.A. ULUPIU, bahwa current ratio
memiliki pengaruh positif terhadap nilai saham.
Secara parsial total leverage mempunyai pengaruh signifikan yang positif terhadap
nilai perusahaan, nilai signifikansi probabilitas 0,011 < 0,05 artinya bahwa semakin
tinggi total leverage, semakin tinggi pula nilai perusahaan dan para investorpun
semakin tertarik untuk memiliki saham perusahaan. Penelitian ini cukup bukti untuk
mendukung pernyataan tersebut dan mendukung hasil penelitian Isfenti Sadalia
(2003), bahwa leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Penelitian secara simultan, struktur modal, manajemen aktiva, rasio likuiditas dan
total leverage mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan sebesar
25,70%, dan nilai perusahaan dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti sebesar
74,30%. Nilai signifikasi probabilitas 0.000 < 0,05, artinya mempunyai pengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Melalui Veriabel Intervening
- Total leverage memediasi pengaruh struktur modal terhadap nilai
perusahaan
Ekspansi
Keuangan
44
Hasil penelitian, nilai thitung 0,7609 < ttabel 1,66 dengan tingkat signifikan 0,05, Artinya
total leverage memberikan mediasi pengaruh yang signifikan struktur modak
terhadap nilai perusahaan. Hasil ini tidak cukup bukti mendukung teori yang
seharusnya memediasi karena, perusahaan masih kurang maksimal dalam
mengelola dan mengawasi struktur modal khususnya utang perusahaan.
- Total leverage memediasi pengaruh manajemen aktiva terhadap nilai
perusahaan.
Hasil penelitian, nilai t hitung 0,1816 < ttabel 1,66 denga tingkat signifikasi 0,05. Artinya
total leverage tidak memberikan pengaruh mediasi yang signifikan manajemen
aktiva terhadap nilai perusahaan.
- Total leverage memediasi pengaruh rasio likuiditas terhadap nilai
perusahaan.
Hasil penelitian, nilai thitung 0,4324 < ttabel 1,66 dengan signifikasi. Artinya total
leverage tidak memberikan pengaruh mediasi yang signifikan rasio likuiditas
terhadap nilai perusahaan.
KESIMPULAN
1. Struktur modal, manajemen aktiva dan rasio likuiditas baik secara parsial maupun
simultan tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap total leverage.
2. Secara parsial, struktur modal, manajemen aktiva dan total leverage mempunyai
pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan sedangkan rasio likuiditas tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Secara simultan
(bersama-sama), struktur modal, manajemen aktiva, rasio likuiditas dan total
leverage mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan yaitu sebesar
25,70%.
3. Total leverage tidak memberikan mediasi pengaruh signifikan struktur modal
terhadap nilai perusahaan
4. Total leverage tidak memberikan mediasi pengaruh signifikan manajemen aktiva
terhadap nilai perusahaan.
5. Total leverage tidak memberikan mediasi pengruh signifikan rasio likuiditas
terhadap nilai perusahaan.
Diharpi Herli
45
DAFTAR PUSTAKA
Atmaja, Lukas Setia, (2008), Manajemen Keuangan, Andi, Jakarta Eugene F, Brigham dan F.Houston J. (2001), Manajemen Keuangan Buku 1&2 Terjemahan Dodo Suhartondan Herman Wibowo. Erlangga, Jakarta. Fama, E.F. dan French, K.R. (2002). Testing Trade-off and Pecking Order Precictions About Dividends and Debt, Review of Financial Studies. Vol. 15. Firdaus, Rachmat, dan M Ariyanti, (2003), Manajemen Perkreditan Bank Umum, Alfabeta, Bandung .
Gujarati, Damodar N, (2003). Basic Econometric, Mc-Grawhill, New York. Husnan, Suad dan Pujiastuti, Enny. (2002). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta. Imam, Ghozali. (2001), Aplikasi Analisis Multivariate. Universitas Diponegoro, Semarang.. Mardiyanto, Handono. (2009). Inti Sari Manajemen Keuangan. Grasindo, Jakarta. Sekaran, Uma. (2006). Reserch Methods For Business, Buku 1. Salemba Empat, Jakarta ----------------, (2006). Business Research Methods, Buku 2. Salemba Empat, Jakarta Syamsuddin, Lukman. (1985). Manajemen Keuangan Perusahaan. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Walker, M Mark. (2000).Corporate Take Over, Strategic Objectives and Acquiringn Firm Shareholders Wealth, Financial Management.
Weston, J Fred dan Brigham, F Eugene. (1991). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Jilid 1, Terjemahan Alfonsus Sirait. Erlangga, Jakarta. ----------------, (1991). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Jilid 2, Terjemahan Alfonsus Sirait. Erlangga, Jakarta. Wild, J J, Subramanyam, K R dan Halsey R F. (2008). Financial Statement Analysis,
Buku satu, Edisi 8. Salemba Empat, Jakarta.