Transcript
Page 1: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

JINTAN HITAM (Nigella sativa) TERHADAP PROFIL

PITA PROTEIN SERUM DAN HISTOPATOLOGI

LIMPA TIKUS (Rattus norvegicus) YANG

DIBERI PAPARAN ASAP ROKOK

SKRIPSI

Oleh:

DITA YULIANINGSIH

135130100111021

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

ii

PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM (Nigella

sativa) TERHADAP PROFIL PITA PROTEIN SERUM DAN GAMBARAN

HISTOPATOLOGI LIMPA TIKUS (Rattus norvegicus) YANG

DIBERI PAPARAN ASAP ROKOK

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran Hewan

Oleh:

DITA YULIANINGSIH

135130100111021

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 3: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

iii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM (Nigella

sativa) TERHADAP PROFIL PITA PROTEIN SERUM DAN GAMBARAN

HISTOPATOLOGI LIMPA TIKUS (Rattus norvegicus) YANG DIBERI

PAPARAN ASAP ROKOK

Oleh:

DITA YULIANINGSIH

135130100111021

Setelah dipertahankan di depan Majelis Penguji

Pada tanggal 15 Agustus 2017

dan dinyatakan memenuhi syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran Hewan

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Anna Roosdiana, M.App.Sc

drh. Fajar Shodiq Permata, M.Biotech

NIP. 19580711 199203 2 002 NIP. 19870501 201504 1 001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran Hewan

Universitas Brawijaya

Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES

NIP. 19600903 198802 2 001

Page 4: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dita Yulianingsih

NIM : 1251301111019

Program Studi : Pendidikan Dokter Hewan

Penulis Skripsi berjudul :

Pengaruh Preventif Ekstrak Etanol Jintan Hitam (Nigella sativa)

terhadap Profil Pita Protein Serum dan Gambaran Histopatologi

Limpa Tikus (Rattus norvegicus) yang Diberi Paparan Asap Rokok

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Isi dari skripsi yang saya buat adalah benar-benar karya saya sendiri dan

tidak menjiplak karya orang lain, selain nama-nama yang termaktub di

isi dan tertulis di daftar pustaka dalam skripsi ini.

2. Apabila dikemudian hari ternyata skripsi yang saya tulis terbukti hasil

jiplakan, maka saya akan bersedia menanggung segala resiko yang akan

saya terima.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala kesadaran.

Malang, 15 Agustus 2017

Yang menyatakan,

Dita Yulianingsih

NIM. 135130100111021

Page 5: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

v

PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM (Nigella

sativa) TERHADAP PROFIL PITA PROTEIN SERUM DAN GAMBARAN

HISTOPATOLOGI LIMPA TIKUS (Rattus norvegicus) YANG DIBERI

PAPARAN ASAP ROKOK

ABSTRAK

Radikal bebas dalam asap rokok dapat menyebabkan inflamasi sistemik

dan menimbulkan stress oksidatif yang mempengaruhi limpa sebagai organ

limfoid sekunder dan produksi protein stress dalam serum darah. Aktivitas radikal

bebas dapat dihambat oleh antioksidan yang terkandung dalam jintan hitam

(Nigella sativa). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

preventif pemberian ekstrak etanol jintan hitam terhadap profil pita protein serum

dan gambaran histopatologi limpa tikus yang diberi paparan asap rokok selama

21 hari. Penelitian eksperimental ini menggunakan 20 ekor tikus (Rattus

norvegicus) strain Wistar jantan yang dibagi menjadi lima kelompok, terdiri dari

kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, kelompok perlakuan 1, 2,

dan 3 (masing-masing diberi ekstrak etanol jintan hitam dengan variasi dosis 0,6;

1,2; 2,4 g/kgBB/hari secara berurutan dan dipapar asap rokok kretek). Analisis

kualitatif deskriptif digunakan untuk menganalisis profil pita protein serum dan

gambaran histopatologi limpa pada masing-masing perlakuan dan dibandingkan

dengan kondisi normal. Profil pita protein ditentukan dengan menggunakan

teknik SDS-PAGE dan limpa tikus dijadikan preparat histopatologi menggunakan

pengecatan haematoxcylin eosin (HE) untuk diamati perubahan struktur pulpa

putih dan sel-sel penyusunnya menggunakan mikroskop pada pembesaran 100

dan 400X. Hasil menunjukkan pemberian ekstrak etanol jintan hitam dapat

mencegah kerusakan struktur pulpa putih dan limfosit limpa serta menurunkan

ekspresi Heat Shock Protein 54 kDa, 69 kDa, dan 94 kDa. Kesimpulan dari

penelitian ini adalah ekstrak etanol jintan hitam dosis 2.4 g/kgBB dapat digunakan

sebagai preventif pada tikus yang diberi paparan asap rokok.

Kata Kunci: Antioksidan, Limpa, Nigella sativa, Protein, Radikal bebas, Rattus

norvegicus, Serum

Page 6: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

vi

THE PREVENTIVE EFFECT OF BLACK SEED (Nigella sativa) ETANOL

EXTRACT ON SERUM PROTEIN PROFILES AND SPLEEN

HISTOPATHOLOGICAL FINDINGS OF RATS (Rattus

norvegicus) EXPOSED BY CIGARATTE SMOKE

ABSTRACT

Free radicals in cigarette smoke can cause systemic inflammation and

induce oxidative stress that affects the spleen as secondary lymphoid organs and

the production of stress proteins in blood serum. Free radical activity can be

inhibited by antioxidants contained in black seed (Nigella sativa). The purpose of

this study was to assess the effect of black seed extract on serum protein profiles

and spleen histopathological findings in 21 days nonfilter-tipped cigarette smoke

exposed rats. An experimental study used 20 male rats (Rattus norvegicus) strain

Wistar. The rats were divided into five groups, as follows: the negative control

group, the positive control group, the first, the second, and the third treatment

groups (exposed to nonfilter-tipped cigarette smoke and treated with black seed

extract 0.6; 1.2; 2.4 g/kg/day subsequently). Descriptive qualitative analysis is

used to analyze spleen histopathological findings and serum protein profiles on

each treatment and compared to normal condition. Protein profile is determined

using electrophoresis techniques and spleen histopathology preparations made

using haematoxcylin eosin (HE) staining to observe changes in the structure of

the red pulp and white pulp using a microscope at 100 and 400X magnification.

The results showed that the extract ethanol of black seed prevented the damage of

white pulp structure and spleen lymphocyte and decreased expression of Heat

Shock Protein 54 kDa, 69 kDa and 94 kDa. The conclusion of this research is

ethanol extract of black seed dose 2.4 g / kgBB can be used as a preventive in rats

given exposure to cigarette smoke.

Keywords: Antioxidant, Free radical, Nigella sativa, Protein, Rattus norvegicus,

Serum, Spleen

Page 7: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

“Pengaruh Preventif Ekstrak Etanol Jintan Hitam (Nigella sativa) terhadap

Profil Pita Protein Serum dan Gambaran Histopatologi Limpa Tikus (Rattus

norvegicus) yang Diberi Paparan Asap Rokok”. Penelitian ini sebagai salah

satu syarat memperoleh gelar sarjana Kedokteran Hewan. Tidak lupa penulis

ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu terselesaikannya skripsi

ini:

1. Dra. Anna Roosdiana, M.App.Sc selaku dosen pembimbing pertama atas

bimbingan, kesabaran, fasilitas dan waktunya.

2. drh. Fajar Shodiq Permata, M.Biotech selaku dosen pembimbing kedua

yang telah membimbing dengan kesabaran, koreksi dan waktunya.

3. drh. Aulia Firmawati, M.Vet dan drh. Desi Wulansari, M.Vet selaku

dosen penguji atas koreksi, kritik, saran, kesabaran dan waktu.

4. Dr. Dra. Herawati, MP selaku dosen pembimbing akademik atas

bimbingan, saran dan nasehatnya.

5. Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Hewan Universitas Brawijaya.

6. Keluarga tercinta, orang tua Maria Ningsih dan Daud Fansuri, kakak

Nirma dan Rian serta kedua adik Devi dan Rafi yang senantiasa

memberikan semangat dan doa yang tiada henti demi keberhasilan

penulis.

7. Teman-teman kelompok penelitian Debora, Desi, Yuyun, dan Walda yang

telah berjuang bersama dalam penelitian ini yang senantiasa memberikan

motivasi, bantuan dan semangat.

8. Keluarga besar kelas 2013-B yang senantiasa memberikan motivasi,

semangat, inspirasi, bantuan, kebersamaan dan semua hal yang sangat luar

biasa.

Page 8: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

viii

9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian penulisan

karya tulis ini yang tidak sempat disebutkan.

Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT membalas segala

kebaikan yang telah diberikan dan skripsi ini dapat memberikan manfaat dan

menambah pengetahuan tidak hanya bagi penulis tetapi juga bagi pembaca. Kritik

dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi

kesempurnaan penulisan selanjutnya.

Malang, 15 Agustus 2017

Penulis

Page 9: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................... iv

ABSTRAK .................................................................................................. v

ABSTRACT ................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ................................................................................. vii

DAFTAR ISI .............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii

DAFTAR ISTILAH DAN LAMBANG ..................................................... xiv

BAB 1. PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................ 3

1.3 Batasan Masalah .......................................................................... 4

1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................... 5

1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................... 5

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 6

2.1 Radikal Bebas .............................................................................. 6

2.1.1 Mekanisme Kerja Radikal Bebas .......................................... 6

2.1.2 Macam Radikal Bebas .......................................................... 8

2.1.3 Mekanisme Pertahanan Tubuh .............................................. 9

2.1.4 Sumber Radikal Bebas ......................................................... 10

2.2 Rokok .......................................................................................... 11

2.3 Antioksidan ................................................................................ 13

2.3.1 Mekanisme Kerja Antioksidan ............................................. 14

2.3.2 Sumber Antioksidan ............................................................. 15

2.4 Jintan Hitam ................................................................................ 16

2.4.1 Morfologi Jintan Hitam ........................................................ 17

2.4.2 Kandungan Jintan Hitam ...................................................... 18

2.4.3 Manfaat Jintan Hitam ........................................................... 20

2.5 Limpa .......................................................................................... 21

2.5.1 Anatomi Limpa .................................................................... 22

2.5.2 Histologi Limpa ................................................................... 23

2.5.3 Fungsi Limpa ....................................................................... 26

Page 10: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

x

2.5.4 Patologi Limpa ..................................................................... 27

2.6 Serum .......................................................................................... 28

2.7 Profil Pita Protein ........................................................................ 29

2.8 Tikus Putih .................................................................................. 31

BAB 3. KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ........ 34

3.1 Kerangka Konsep ........................................................................ 34

3.2 Hipotesis Penelitian ..................................................................... 37

BAB 4. METODELOGI PENELITIAN .................................................... 38

4.1 Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................... 38

4.2 Sampel Penelitian ........................................................................ 38

4.3 Rancangan Penelitian ................................................................... 39

4.4 Variabel Penelitian....................................................................... 40

4.5 Alat dan Bahan Penelitian ............................................................ 41

4.5.1 Alat Penelitian ...................................................................... 41

4.5.2 Bahan Penelitian .................................................................. 41

4.6 Tahapan Penelitian....................................................................... 42

4.7 Prosedur Kerja ............................................................................. 42

4.7.1 Persiapan Hewan Coba ......................................................... 42

4.7.2 Persiapan Ekstrak Etanol Jintan Hitam ................................. 43

4.7.3 Penentuan Dosis Ekstrak Etanol Jintan Hitam ...................... 44

4.7.4 Perlakuan Hewan Coba ........................................................ 45

4.7.5 Koleksi Serum Darah ........................................................... 46

4.7.6 Pengamatan Profil Pita Protein ............................................. 47

4.7.7 Pembuatan Preparat Histologi Limpa.................................... 50

4.7.8 Analisis Data ........................................................................ 51

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 52

5.1 Profil Pita Protein Serum ............................................................. 52

5.2 Histopatologi Limpa .................................................................... 58

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 66

6.1 Kesimpulan ................................................................................. 66

6.2 Saran .......................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 67

LAMPIRAN ................................................................................................ 74

Page 11: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Sumber radikal bebas ............................................................................. 11

2.2 Data biologis tikus .................................................................................. 33

4.1 Rancangan kelompok penelitian .............................................................. 40

5.1 Profil pita protein serum .......................................................................... 53

Page 12: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Jintan hitam ............................................................................................ 17

2.2 Limpa normal secara mikroskopik ........................................................... 24

2.3 Tikus putih ............................................................................................. 32

3.1 Kerangka konsep penelitian .................................................................... 34

5.1 Profil pita protein serum .......................................................................... 52

5.2 Histopatologi limpa ................................................................................. 58

Page 13: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Sertifikat Laik Etik ................................................................................. 75

2. Kerangka Operasional ............................................................................ 76

3. Pembuatan Ekstrak Etanol Jintan Hitam ................................................. 77

4. Hasil Analisa LCMS Ekstrak Etanol Jintan Hitam .................................. 78

5. Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Jintan Hitam ..................................... 79

6. Komposisi Larutan dalam SDS-PAGE ................................................... 81

7. Penentuan Profil Pita Protein dengan SDS-PAGE .................................. 82

8. Perhitungan Berat Molekul Protein ........................................................ 83

9. Pembuatan Histopatologi Limpa ............................................................ 86

10. Dokumentasi Penelitian......................................................................... 88

Page 14: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

xiv

DAFTAR ISTILAH DAN LAMBANG

Simbol/singkatan

WHO

CRP

HSP

HE

PUFA

ROS

PAH

DNA

SOD

CO

RES

APC

SDS-PAGE

HSP

ATP

ADP

PALS

RNS

MDA

Keterangan

World Health Organization

C-Rective Protein

Heat Shock Protein

Hematoxylin Eosin

Polyunsaturated Fatty Acids

Reactive Oxygen Species

Polycyclic Aromatic Hydrocarbons

Deoxyribonucleic Acid

Superoxide Dismutase

Carbon Monoxide

Reticuloendothelial System

Antigen Presenting Cell

Sodium Dodecyl Sulfate

Polyacrylamide Gel Electrophoresis

Heat Shock Protein

Adenosine Triphosphate

Adenosine Difosfat

Periarteriolar Lymphatic Sheath

Reactive Nitrogen Species

Malondialdehyde

Page 15: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kemenkes RI (2015), prevalensi

perokok di Indonesia sebesar 34,8%, dan sebanyak 67% laki-laki di Indonesia

adalah perokok (angka terbesar didunia), sedangkan untuk perokok wanita pada

tahun 2013 diketahui sebesar 6,7%. Ruangan yang di dalamnya terdapat orang

yang merokok akan mengganggu pada lebih banyak orang yang bukan perokok

yang berada dalam ruangan tersebut, karena asap yang dihasilkan terbanyak

merupakan asap yang dihembuskan ke lingkungan (Widodo, 2006). Hewan

peliharaan dapat terganggu karena menghirup asap yang dihasilkan dari pemilik

yang merokok. Menurut Bertone et al (2002) kucing dalam lingkungan perokok

memiliki resiko 2,4 kali lebih besar untuk terserang malignant lymphoma dalam

rentang waktu dua tahun, bahkan resiko dapat meningkat menjadi 3,2 kali lipat

dalam rentang waktu lima tahun atau lebih.

Setiap batang rokok yang dibakar dapat mengeluarkan 4000 bahan kimia

beracun yang membahayakan dan dapat mengakibatkan kematian, 50 senyawa

diantaranya sebagai zat karsinogenik (Triswanto, 2007). Senyawa toksik utama

pada rokok yang paling berbahaya adalah nikotin, karbon monoksida dan tar

(Khoirudin, 2009) yang dapat menjadi radikal bebas dalam tubuh.

Komponen gas dan partikulat asap rokok pertama berinteraksi dengan

sistem kekebalan pada permukaan mukosa yang melapisi rongga mulut, sinus, dan

saluran udara (Huang et al., 2005). ROS merusak sel epitel yang melapisi saluran

Page 16: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

2

udara dengan menginduksi peroksidasi lipid dan unsur membran sel lainnya,

mengaktifkan jalur oxidative-sensitive cellular dan menginduksi kerusakan DNA

(Valavanidis et al., 2009). Komponen asap rokok (terutama ROS) mengaktifkan

kaskade sinyal intraselular sel epitel yang menyebabkan aktivasi gen inflamasi

[misalnya, interleukin-8 atau IL-8 dan tumor necrosis factor-alpha (TNFα)]

(Churg et al., 2002; Chung, 2005). Sekresi mediator inflamasi ini mendorong

perekrutan sel-sel imunitas kronis dan inflamasi (Lee et al., 2012). Sel inflamasi

tersebut meliputi makrofag dan neutrofil. Limpa berperan dalam mengatur reaksi

sistem kekebalan tubuh terhadap sel-sel inflamasi tersebut (Diniz et al., 2013).

Limpa adalah organ limfoid terbesar dalam tubuh dan merupakan salah

satu organ yang terlibat dalam filtrasi darah sehingga limpa merupakan organ

penting pada pertahanan terhadap antigen dalam darah. Sebagaimana halnya

organ limfoid sekunder lainnya, limpa adalah tempat produksi antibodi dan

limfosit aktif yang dihantarkan ke dalam darah (Putri, 2014). Partikel yang

terkandung dalam asap rokok akan dikenali sebagai antigen dalam darah, dengan

demikian limpa akan menjalankan fungsinya sebagai organ yang berfungsi dalam

sistem pertahanan tubuh terhadap antigen yang berasal dari asap rokok.

Asap rokok sebagai radikal bebas eksogen dikenali sebagai stress atau

gangguan dalam tubuh. Sel mengubah pola sintesis protein dalam menanggapi

stress lingkungan dengan cara menurunkan sintesis protein normal dan

mensintesis protein spesifik yang disebut Heat Shock Protein (HSP) atau protein

stres, sehingga protein tersebut dalam serum dapat digunakan sebagai marker

adanya gangguan atau kerusakan jaringan dalam tubuh akibat radikal bebas.

Page 17: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

3

Radikal bebas dapat dinetralisir atau dihancurkan oleh senyawa

antioksidan (Sizer and Whitney, 2000). Thymoquinone merupakan kandungan

utama yang berperan sebagai antioksidan dalam ekstrak jintan hitam. Efek

farmakologis dari thymoquinone telah banyak diteliti. Banyak peneliti seperti

Ismail et al., (2010), Khattak et al., (2008), dan Thippeswamy dan Naidu (2005)

yang telah melaporkan bahwa Nigella sativa memiliki aktivitas antioksidan yang

menjanjikan melalui penurunan kekuatan dan inhibisi dari peroksidasi. Jintan

hitam juga sudah terbukti memiliki fungsi lain seperti aktivitas anti kanker

(Salomi et al., 1992), aktivitas anti diabetes (Al-Awadi dan Gumma, 1987),

aktivitas antimikroba (Topozada et al., 1965), aktivitas antiparasit (Mahmoud et

al., 2002; Elswenawy et al., 2008), antimalaria (Abdulelah et al., 2007; El-Hadi et

al., 2010), aktivitas analgesik dan anti-inflamasi (Houghton et al., 1995), aktivitas

anti-ulcer (Rajkapoor et al., 1996), dan anti histamin (Dakhakhany et al., 1982).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh ekstrak etanol jintan hitam (Nigella sativa)

terhadap perubahan profil pita protein serum darah tikus (Rattus

norvegicus) hasil paparan asap rokok?

2. Apakah ekstrak etanol jintan hitam (Nigella sativa) dapat menghambat

kerusakan histologi limpa pada tikus (Rattus norvegicus) hasil paparan

asap rokok?

Page 18: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

4

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penelitian ini

dibatasi pada:

1. Hewan model yang digunakan adalah tikus putih (Rattus norvegicus)

jantan yang diperoleh dari Laboratorium Farmakologi Fakultas

Kedokteran Universitas Brawijaya dengan umur 8-12 minggu dan

berat badan 150-200 g. Penggunaan tikus telah mendapat persetujuan

dari Komisi Etik Penelitian UB.

2. Jintan hitam yang digunakan merupakan jintan hitam yang diimpor

dari India. Ekstraksi jintan hitam dilakukan dengan cara maserasi

menggunakan etanol 96%.

3. Ekstrak etanol jintan hitam diberikan secara per oral dengan sonde

selama 21 hari.

4. Dosis preventif ekstrak etanol jintan hitam yang diberikan yaitu 0,6

g/KgBB/hari (P1), 1,2 g/KgBB/hari (P2) dan 2,4 g/KgBB/hari (P3)

selama 21 hari.

5. Pemaparan asap rokok dengan menggunakan rokok kretek non filter

merek Trumbus melalui smooking pump sebanyak 2

batang/hari/kandang dalam kurun waktu 21 hari kepada setiap

kelompok tikus pelakuan I, II, III, dan kontol positif. Pemaparan

dilakukan dalam kandang transparan berbahan plastik.

Page 19: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

5

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka tujuan dari

penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol jintan hitam (Nigella

sativa) terhadap profil pita protein serum tikus (Rattus norvegicus)

yang diberi paparan asap rokok.

2. Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol jintan hitam (Nigella

sativa) terhadap gambaran histopatologi limpa tikus (Rattus

norvegicus) yang diberi paparan asap rokok.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yakni:

1. Manfaat Khusus

a. Menambah wawasan dan keterampilan penelitian dan lab skill.

b. Memiliki pioner produk antioksidan terhadap paparan asap rokok.

2. Manfaat Umum

a. Memberikan informasi tentang potensi ekstrak etanol jintan hitam

sebagai antioksidan dari paparan asap rokok.

b. Alternatif herbal sebagai preventif gangguan sistemik akibat

paparan asap rokok.

c. Sebagai bahan kajian pustaka untuk mengetahui pengaruh

pemberian ekstrak etanol jintan hitam terhadap perubahan profil

pita protein serum dan pencegahan kerusakan histologi limpa pada

hewan model tikus (Rattus norvegicus) hasil paparan asap rokok.

Page 20: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Radikal Bebas

Radikal bebas (Latin: radicalis) merupakan molekul yang memiliki

sekelompok atom dengan elektron yang tidak berpasangan. Radikal bebas adalah

bentuk radikal yang sangat reaktif dan mempunyai waktu paruh yang sangat

pendek. Jika radikal bebas tidak diinaktivasi, reaktivitasnya dapat merusak seluruh

tipe makromolekul seluler, termasuk karbohidrat, protein, lipid dan asam nukleat

(Dawn dkk., 2000). Menurut Winarti (2010), radikal bebas adalah atom, molekul

atau senyawa yang dapat berdiri sendiri yang mempunyai elektron tidak

berpasangan, oleh karena itu bersifat sangat reaktif dan tidak stabil. Elektron yang

tidak berpasangan selalu berusaha untuk mencari pasangan baru, sehingga mudah

bereaksi dengan zat lain (protein, lemak maupun DNA) dalam tubuh.

2.1.1 Mekanisme Kerja Radikal Bebas

Radikal bebas dapat terbentuk melalui mekanisme baik yang

bersifat endogen maupun eksogen. Reaksi berikutnya adalah peroksidasi

lipid membran dan sitosol yang mengakibatkan terjadinya serangkaian

reduksi asam lemak sehingga terjadi kerusakan membran dan organel sel

(Dawn dkk., 2000). Radikal bebas dapat terbentuk secara in-vivo dan in-

vitro yaitu dengan pemecahan satu molekul normal secara homolitik

menjadi dua, kehilangan satu elektron dari molekul normal dan

penambahan elektron pada molekul normal (Muhammad, 2009).

Page 21: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

7

Radikal bebas bersifat sangat reaktif sehingga dapat menimbulkan

perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup seperti

protein, lipid dan nukleutida. Pada protein, radikal bebas dapat

menyebabkan fragmentasi sehingga mempercepat terjadinya proteolisis,

Pada lipid dapat menyebabkan reaksi peroksidasi yang akan mencetus

proses otokatalik dan pada nukleutida dapat menyebabkan terjadinya

perubahan struktur DNA dan RNA sehingga terjadi mutasi atau

sitotoksisitas. Kerusakan sel oleh radikal bebas didahului oleh kerusakan

membran sel dengan proses sebagai berikut: 1) Terjadi ikatan kovalen

antara radikal bebas dengan komponen membran, sehingga terjadi

perubahan struktur dari fungsi reseptor; 2) Oksidasi gugus tiol pada

komponen membran oleh radikal bebas yang menyebabkan proses transpor

lintas membran terganggu; 3) Reaksi peroksidasi lipid dan kolesterol

membran yang mengandung asam lemak tidak jenuh majemuk (PUFA).

Hasil peroksidasi lipid membran oleh radikal bebas berpengaruh langsung

terhadap kerusakan membran sel antara lain struktur dan fungsi dalam

keadaan yang lebih ekstrim yang akhirnya akan menyebabkan kematian

sel (Gitawati, 1995).

Menurut Kumalaningsih (2007), oksidasi lemak terjadi melalui

beberapa tahap yaitu tahap inisiasi, dimulai dengan pembentukan radikal

asam lemak yaitu suatu senyawa turunan asam lemak yang bersifat tidak

stabil dan sangat reaktif akibat hilangnya satu atom hidrogen, dengan

reaksi sebagai berikut:

Page 22: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

8

ROOH + logam (n)+

ROO˙ + logam (n)+

+ H+

X˙ + RH R˙ + XH

Selanjutnya tahap propagasi yaitu radikal asam lemak akan

bereaksi dengan oksigen membentuk radikal peroksil dengan reaksi

sebagai berikut:

R˙ + O2 ROO˙

ROO˙ + RH ROOH + R˙

Tahap terminasi yaitu radikal peroksil yang telah terbentuk

kemudian menyerang asam lemak sehingga menghasilkan hidroperoksida

dan radikal asam lemak baru, dengan reaksi sebagai berikut:

ROO˙ + ROO˙ ROOR + O2

ROO˙ + R˙ ROO

R˙ + R˙ RR

Prekursor molekul untuk memulai proses ini umumnya berupa

produk hidroperoksida (ROOH), maka oksidasi lemak merupakan

rangkaian reaksi bercabang dengan berbagai efek yang memiliki potensi

untuk merusak.

2.1.2 Macam Radikal Bebas

Radikal bebas terpenting dalam tubuh adalah senyawa

pengoksidasi turunan oksigen yang bersifat sangat reaktif yang terdiri atas

kelompok radikal bebas dan kelompok nonradikal yang disebut ROS

(reactive oxygen species), yang terdapat dalam bentuk singlet oxygen

(1O2

*), anion superoksida (O2

*), radikal hidroksil (OH

*), nitrogen oksida

Page 23: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

9

(NO*), peroksinitrit (ONOO

-), asam hipoklorus (HOCl), hidrogen

peroksida (H2O2), radikal alkoxyl (LO*), dan radikal peroksil (LO2

*).

Radikal bebas yang mengandung karbon (CCL3-

) yang berasal dari

oksidasi radikal molekul organik. Radikal yang mengandung hidrogen

hasil dari penyerangan atom H (H-). Bentuk lain adalah radikal yang

mengandung sulfur yang diproduksi pada oksidasi 4-glutation

menghasilkan radikal thiyl (R-S-). Radikal yang mengandung nitrogen

juga ditemukan, misalnya radikal fenyldiazine (Halliwell dan Whiteman,

2004; Proctor, 1984 dan Araujo et., al, 1998).

2.1.3 Mekanisme Pertahanan Tubuh

Menurut Winarsi (2007), tubuh memiliki sistem antioksidan untuk

menangkal reaktivitas radikal bebas, yang secara kontinu dibentuk sendiri

oleh tubuh. Bila jumlah senyawa oksigen reaktif ini melebihi jumlah

antioksidan dalam tubuh, kelebihannya akan menyerang komponen lipid,

protein, maupun DNA sehingga mengakibatkan kerusakan-kerusakan yang

disebut stress oksidatif. Namun demikian, reaktivitas radikal bebas dapat

dihambat melalui tiga cara berikut:

1. Mencegah atau menghambat pembentukan radikal bebas baru.

2. Menginaktivasi atau menangkap radikal dan memotong

propagasi (pemutusan rantai).

3. Memperbaiki (repair) kerusakan oleh radikal.

Pertahanan yang bemacam-macam saling melengkapi satu sama

lain karena bekerja pada oksidan yang berbeda atau dalam bagian seluler

Page 24: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

10

yang berbeda. Suatu garis pertahanan yang penting adalah sistem enzim

yang bersifat protektif atas radikal bebas seperti superoksida dismutase R

(SOD), katalase, glutathion synthetase, glucose-6-phosphate

dehydrogenase dan glutathion peroxidase (Dawn dkk., 2000).

2.1.4 Sumber Radikal Bebas

Sumber radikal bebas bisa berasal dari dalam tubuh (endogen), bisa

pula berasal dari luar tubuh (eksogen). Secara endogen, sebagai respon

normal dari rantai peristiwa biokimia dalam tubuh, radikal bebas yang

terbentuk dan berpengaruh di dalam sel (intrasel) maupun ekstrasel.

Radikal endogen terbentuk sebagai sisa proses metabolisme (proses

pembakaran) protein, karbohidrat, dan lemak pada mitokondria, proses

inflamasi atau peradangan, reaksi antara besi logam transisi dalam tubuh,

fagosit, xantin oksidase, peroksisom, maupun pada kondisi iskemia. Secara

endogen, radikal bebas dapat timbul melalui beberapa mekanisme yaitu:

oto-oksidasi, aktivitas oksidasi (misalnya: siklooksigenase, lipoksigenase,

dehidrogenase dan peroksidase), dan sistem transpor elektron (Sayuti dan

Yenrina, 2015).

Radikal bebas dapat berasal dari pencemaran lingkungan, asap

kendaraan, bahan tambahan makanan dan rokok. Secara eksogen, sumber

radikal bebas berasal dari bermacam-macam sumber diantaranya adalah

polutan, berbagai macam makanan dan minuman, radiasi, ozon dan

pestisida. Bagi perokok menghisap radikal bebas dari asap rokok sehingga

mempunyai resiko yang tinggi mengidap berbagai macam penyakit. Begitu

Page 25: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

11

pula dengan mereka yang berada dalam lingkungan bahan kimia yang

bersifat volatile seperti bensin, cairan pembersih atau lingkungan yang

udaranya terkontaminasi oleh asap kendaraan bermotor (Sayuti dan

Yenrina, 2015).

Tabel 2.1 Sumber radikal bebas (Dawn dkk., 2000)

Sumber Internal Sumber Eksternal

Mitokondria

Fagosit

Xantine oksidase

Reaksi yang melibatkan besi dan

logam transisi lainnya

Arachidonat pathway

Peroksisom

Olah raga

Peradangan

Iskemia/reperfusi

Rokok

Polutan lingkungan

Radiasi

Obat-obatan tertentu, pestisida dan

anestesi dan larutan industri

Ozon

2.2 Rokok

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120

mm dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah

di cacah (Ambarwati dkk., 2014). Dalam proses merokok terjadi dua reaksi yaitu

reaksi pembakaran dan reaksi pirolisa. Reaksi pembakaran dengan oksigen akan

Page 26: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

12

membentuk senyawa CO2, H2O2, NO, So, dan Co. Reaksi pirolisa menyebabkan

pemecahan struktur kimia rokok menjadi banyak senyawa kimia yang strukturnya

sangat kompleks. Dilaporkan sekitar 100 senyawa tersebut bersifat toksik seperti

bahan karsinogen, tar, nikotin, nitrosamin, karbon monoksida, senyawa PAH

(polynuclear aromatic hydrogen), fenol, karbonil, klorin dioksin, dan furan

(Sukmaningsih, 2009). Bahan yang termasuk ke dalam tiga komponen toksik

utama dalam asap rokok adalah nikotin, tar dan karbon monoksida (CO).

Nikotin adalah bahan dasar yang dapat menimbulkan sifat ketergantungan

fisik dan psikis bagi perokok aktif atau disebut dengan kecanduan. Nikotin yang

terkandung dalam rokok adalah sebesar 0,5-3 nanogram dan semuanya diserap

sehingga dalam cairan darah didalam cairan darah ada sekitar 40-50 nanogram

nikotin setiap 1 ml. Nikotin diserap ke dalam sistem peredaran darah melalui paru

yang selanjutnya disirkulasikan ke otak dalam waktu yang sangat cepat. Nikotin

bereaksi langsung ke jantung dengan merubah kecepatan denyut dan tekanan

darah. Selain masuk dalam aliran darah, pada paru-paru nikotin akan menghambat

aktivitas silia (Muhammad, 2009; Sukmaningsih, 2009).

Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang

merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-

paru. Kadar tar dalam rokok antara 0,5-35 mg/batang. Tar merupakan suatu zat

karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada saluran pernapasan dan paru-

paru yang terdiri dari dua fasa yaitu fasa tar dan fasa gas. Pada fasa tar merupakan

pembentuk radikal bebas seperti quinon, semiquinon dan hydroquinon dalam

bentuk matriks polimer. Pada fasa gas mengandung nitrit oxida dan nitrit

Page 27: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

13

peroksida yang dapat mengubah oksigen menjadi radikal bebas superoksida dan

selanjutnya menjadi radikal bebas hidroksil yang sangat merusak (Muhammad,

2009).

Karbon monoksida merupakan produk pembakaran karbon yang tidak

sempurna dari unsur arang atau karbon. Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok

dapat mencapai 3-6%. Gas ini mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin

yang terdapat dalam sel darah merah, lebih kuat dibandingkan oksigen. Sehingga

sel tubuh akan kekurangan oksigen karena darah yang beredar miskin akan

oksigen dan kaya akan karbon monoksida. Sel tubuh yang kekurangan oksigen

akan melakukan spasme, yaitu menciutkan pembuluh darah. Bila hal ini terus

berlangsung terus-menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak. Rokok juga

mengandung sejumlah bahan reaktif molekuler kimia seperti reaktif oksigen dan

zat radikal. Pada asap rokok terdapat beberapa jenis bahan pembentuk radikal

bebas diantaranya adalah aldehida, epoxida, peroksida, quinon, semiquinon dan

hidroquinon (Church dan Pryor, 1985 dan Droge, 2002 dalam Muhammad 2009).

2.3 Antioksidan

Tubuh manusia atau pun hewan dalam keadaan normal mempunyai sistem

antioksidan yang dapat menangkal aksi radikal bebas, yaitu sistem proses

enzimatis dan nonenzimatis. Dalam pengertian kimia, antioksidan adalah

senyawa-senyawa pemberi elektron. Dalam pengertian klasik, istilah antioksidan

menunjukkan senyawa yang memiliki berat molekul rendah yang dapat

menginaktivasi reaksi rantai dari peroksidasi lipid dengan mencegah terbentuknya

radikal peroksida. Dalam arti biologi dan kedokteran, istilah tersebut digunakan

Page 28: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

14

dalam pengertian yang luas, meliputi enzim yang dapat mendetoksifikasi

senyawa-senyawa oksigen reaktif (Kartikawati, 1999).

Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat

memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal bebas tanpa

mengganggu dan memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas. Antioksidan

dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas dengan cara berinteraksi

langsung dengan oksidan atau radikal bebas, mencegah pembentukan jenis

oksigen reaktif, mengubah oksigen reaktif menjadi kurang toksik dan

memperbaiki kerusakan yang timbul. Antioksidan bekerja sebagai sebuah sistem

untuk menghentikan kerusakan akibat radikal bebas (Sizer and Whitney, 2000).

2.3.1 Mekanisme Kerja Antioksidan

Menurut Sayuti dan Yenrina (2015), mekanisme antioksidan dalam

menghambat oksidasi atau menghentikan reaksi berantai pada radikal

bebas dari lemak yang teroksidasi, dapat disebabkan oleh empat macam

mekanisme reaksi yaitu:

a. Pelepasan hidrogen dari antioksidan.

b. Pelepasan elektron dari antioksidan.

c. Adisi asam lemak ke cincin aromatik pada antioksidan.

d. Pembentuk senyawa kompleks antara lemak dan cincin

aromatik dari antioksidan.

Prinsip kerja dari antioksidan dalam menghambat otooksidan pada

lemak meliputi: ikatan rangkap pada asam lemak yang tidak jenuh akan

dioksidasi oleh oksigen bebas di udara. Kemudian radikal bebas yang

Page 29: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

15

terbentuk akan beraksi dengan oksigen sehingga akan menghasilkan

peroksida aktif.

RH + O2 R* + OOH

Asam lemak Oksigen Radikal bebas tidak jenuh

R* + O2 ROO*

Radikal bebas Oksigen Peroksida aktif

Apabila dalam suatu asam lemak yang terdapat dalam minyak tidak

mengandung antioksidan, maka peroksida aktif akan bereaksi dengan

ikatan rangkap lemak. Apabila ditambah suatu antioksidan, maka

peroksida aktif akan bereaksi dengan antioksidan tersebut. Sehingga

pembentukan radikal bebas dapat dihentikan dengan penambahan suatu

antioksidan (Sayuti dan Yenrina, 2015).

2.3.2 Sumber Antioksidan

Menurut Kumalaningsih (2007), berdasarkan penghasilnya

(penyedia), maka antioksidan dapat dibagi menjadi tiga janis yaitu: 1)

antioksidan yang dibuat oleh tubuh sendiri yang disebut antioksidan

endogen yang berupa enzim antara lain; superoksida dismutase (SOD),

glutathione peroxidase (GSH Px) dan katalase; 2) antioksidan alami yang

diperoleh dari tumbuhan atau hewan seperti tokoferol, vitamin C,

betakaroten, flavonoid dan senyawa fenolik; dan 3) antioksidan sintetik

yang dibuat dari bahan-bahan kimia seperti butylated hroayanisole (BHA),

butil hidroksi toluen (BHT), tert butil hidroksi quinon (TBHQ), dan propil

galat (PG)

Page 30: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

16

Antioksidan non-enzimatis banyak ditemukan dalam sayuran

maupun buah-buahan, biji-bijian serta kacang-kacangan (Winarsi, 2007).

Senyawa antioksidan alami tumbuhan umumnya adalah senyawa fenolik

atau polifenolik yang dapat berupa golongan flavonoid, turunan asam

sinamat, kumarin, tokoferol dan asam-asam organik polifungsional.

Golongan flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan meliputi flavon,

flavonol, isoflavon, katekin, flavonol dan kalkon. Sementara turunan asam

sinamat meliputi asam kafeat, asam ferulat, asam klorogenat, dan lain-lain

(Gordon, 1990 dalam Pazil, 2009). Senyawa antioksidan lain seperti

thymoquinone, nigellone carvacrol, t-anethol, dan 4-terpineol yang

terkandung dalam jintan hitam mempunyai efek antioksidan yang kuat dan

distribusinya luas ke jaringan (Burits and Bucar, 2000).

2.4 Jintan Hitam

Jintan hitam atau habbatus sauda memiliki nama latin Nigella sativa, yang

merupakan salah satu tanaman obat yang telah dikenal ribuan tahun yang lalu dan

telah digunakan secara luas oleh masyarakat India, Pakistan, Mesir, dan negara-

negara timur tengah lainnya untuk mengobati berbagai macam penyakit. Jintan

hitam sering digunakan oleh masyarakat sebagai anti-inflamasi, antikanker,

antiparasit, antibakteri, dan antioksidan (Musfiroh dkk., 2012).

Page 31: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

17

Gambar 2.1 Biji jintan hitam (Hussain, 2016)

Menurut Tjitrosoepomo (2007), klasifikasi jintan hitam (Nigella sativa)

adalah sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Magnoliidae

Ordo : Ranunculales

Famili : Ranunculaceae

Genus : Nigella

Spesies : Nigella sativa Linn.

2.4.1 Morfologi Jintan Hitam

Jintan hitam merupakan tanaman bunga Fennel dari keluarga

Buttercup (Ranunculaceae). Tanaman ini termasuk tanaman setahun,

berbatang tegak dan biasanya berusuk serta berbulu kasar yang kadang-

kadang rapat atau jarang. Bulu yang terdapat pada batang ini biasanya

berkelenjar. Daun jintan hitam berbentuk lanset dan bergaris dengan

panjang 1,5-2 cm, ujungnya meruncing, serta memiliki tiga tulang daun

Page 32: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

18

yang berbulu. Daun bagian bawah bertangkai dan bagian atas menguncup,

sedangkan daun pembalut bunga relatif kecil. Bunganya memiliki lima

kelopak bunga dengan bentuk bulat telur, ujungnya agak meruncing, serta

pangkal mengecil membentuk sudut yang pendek dan besar. Pada

umumnya, terdapat delapan mahkota bunga dengan bentuk agak

memanjang, lebih kecil daripada kelopak bunga (Yulianti dan Junaedi,

2006).

Jintan hitam (Nigella sativa) dapat dijadikan obat tradisional. Salah

satu bagian tanaman yang biasa dimanfaatkan adalah bijinya. Biji jintan

hitam kecil dan pendek (panjangnya hanya 1-3 mm), berwarna hitam

berbentuk trigonal (bersudut tiga tak beraturan), berkelenjar dan tampak

seperti batu api jika diamati dengan mikroskop. Bijian ini berada dalam

buah yang berbentuk bulat telur dan agak bulat (Yulianti dan Junaedi,

2006).

2.4.2 Kandungan Jintan Hitam

Penelitian ekstensif telah dilakukan untuk mengidentifikasi

komposisi biji jintan hitam, bahan yang ditemukan dari biji N. sativa

meliputi: fixed oil, protein, alkaloid, saponin dan minyak esensial. Fixed

oil (32-40%) mengandung: asam lemak tak jenuh yang meliputi:

arachidonic, eicosadienoic, linoleic, linolenic, oleat, almitoleic, palmitic,

stearic dan myristic acid serta beta-sitosterol, cycloeucalenol,

cycloartenol, sterol ester dan sterol glukosida. Minyak esensial (0,4-

0,45%) mengandung asam lemak jenuh yang meliputi: nigellone yang

Page 33: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

19

merupakan satu-satunya komponen fraksi karbonil dari minyak,

thymoquinone (TQ), thymohydroquinone (THQ), dithymoquinone, thymol,

carvacrol, α dan β-pinene, d-limonene, d-citronellol, minyak esensial dari

biji jintan juga mengandung: p-cymene, t-anethole, 4-terpineol dan

longifoline. Kandungan utama jintan hitam thymoquinone (TQ),

dithymoquinone (DTQ), thymohidroquinone (THQ), dan thymol (THY)

berperan sebagai antioksidan. Nigellon dan glutathion dalam jintan hitam

berfungsi sebagai protektor atau melindungi tubuh dari berbagai bahaya

zat-zat asing (xenobiotics) (Tembhurne et al., 2014; Ahmad et al., 2013;

Staphylakis and Gegiou 1986; Enomoto et al., 2001; Musfiroh dkk., 2012).

Unsur-unsur kimia lain yang rerkandung dalam jintan hitam

meliputi: air, protein, lemak, kalsium, vitamin A, vitamin B2, asam

askorbat, niasin, fiber, dan abu. Selain unsur-unsur kimia diatas, Jintan

hitam mengandung minyak esensial, 15 asam amino (alanin, arginin,

isoleusin, lisin, triptofan, tirosin, treonin, asparagin, sistin, glisin, asam

glutamat, metionin, dan prolin), zat besi, natrium, kalium, tiamin,

riboflavin, piridoksin, niasin, tembaga, dan zinc. Senyawa flavonoid yang

terkandung dalam biji jintan hitam meliputi quercetin, kaempferol 3-

glucosyl (1-2) galactosyl (1-2) glusoside, dan quercitin-3-(6-ferulolyl

glucosyl) (1-2) galactosyl (1 -2) glucoside (Musfiroh dkk., 2012;

Tembhurne et al., 2014).

Page 34: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

20

2.4.3 Manfaat Jintan Hitam

Manfaat jintan hitam bagi kesehatan menurut Surya (2007) adalah

sebagai berikut:

1. Anti radang

Kandungan jintan hitam yang berfungsi sebagai anti radang

yaitu thymoquinone. Senyawa ini merupakan antioksidan yang

ampuh dan efektif menghilangkan racun dalam tubuh.

Thymoquinone berperan sebagai penghalang jalur

lipooksigenase dan siklo-oksigenase sehingga dapat

menghambat terjadinya radang.

2. Menguatkan sistem kekebalan

Jintan hitam dapat meningkatkan jumlah sel T yang baik untuk

meningkatkan sel-sel pembunuh alami sehingga dapat

meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

3. Meningkatkan daya ingat, konsentrasi, dan kewaspadaan

Dengan kandungan asam linoleat (omega 6) dan asam linolenat

(omega 3) jintan hitam merupakan nutrisi bagi sel otak yang

berguna untuk meningkatkan daya ingat dan kecerdasan.

4. Meningkatkan bioaktivitas hormon

Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar

endokrin, yang masuk dalam peredaran darah. Salah satu

kandungan jintan hitam adalah setrol yang berfungsi

mensintesa dan sebagai bioaktivitas hormon.

Page 35: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

21

5. Menetralkan racun dalam tubuh

Racun dapat mengganggu metabolisme dan menurunkan

fungsi organ penting seperti hati, paru-paru dan otak. Jintan

hitam mengandung saponin yang dapat menetralkan dan

membersihkan racun dalam tubuh.

6. Anti histamin

Histamin adalah sebuah zat yang dilepaskan oleh jaringan

tubuh yang memberikan reaksi alergi seperti asma. Penelitian

Nirmal Chakravaty MD pada tahun 1993 membuktikan bahwa

minyak nigellone yang berasal dari minyak volatile jintan

hitam dapat memberi efek suppresif, dapat menghambat

proteinkinase C yang merupakan sebuah zat yang memicu

pelepasan histamin.

2.5 Limpa

Sistem jaringan limfoid dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok

yaitu organ limfoid primer dan sekunder. Organ limfoid primer merupakan organ

yang berfungsi mengatur produksi dan diferensiasi limfosit dan tempat pengaturan

perkembangan limfosit. Sedangkan organ limfoid sekunder merupakan organ

limfoid yang responsif terhadap stimulasi antigenik atau tempat interaksi limfosit-

antigen dan pengontrolannya (Tizard, 1988 dalam Aziza 2010). Tizard dan

Guyton (1997) mengelompokkan limpa sebagai organ limfoid sekunder.

Limpa adalah organ terbesar yang menghasilkan antibodi dan limfosit

yang berfuungsi sebagai sistem pertahanan dari antigen dalam darah. Sistem

Page 36: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

22

pertahanan tubuh terbagi dua, yaitu: sistem imun non spesifik dan sistem imun

spesifik. Sistem imun non spesifik merupakan sistem pertahanan tubuh terhadap

berbagai jenis antigen baru yang belum diketahui. Komponen yang berperan

dalam sistem imun non spesifik yaitu: interferon, lisozim, makrofag, leukosit, sel

dendritik dan sel NK (necrosis killer cell). Sistem imun spesifik adalah sistem

pertahanan tubuh yang bertindak sebagai respon yang ditimbulkan karena adanya

antigen sudah pernah terpapar sebelumnya dan sudah dikenali. Sel limfosit

berperan sebagai sistem imun spesifik yang dapat mengenali substansi asing yang

masuk ke dalam tubuh. Limfosit terdiri dari limfosit B dan sel limfosit T. Limfosit

T bertanggung jawab untuk mengenali adanya substansi asing dan menstimulasi

berbagai reaksi imunitas sedangkan limfosit B bertanggung jawab membentuk

antibodi spesifik terhadap antigen (Mescher, 2010; Pediatrician, 2012; Kresno,

2001; Sompayrac, 2015; Radji dan Biomed, 2015).

2.5.1 Anatomi Limpa

Limpa adalah organ limfatik lunak yang terletak di sebelah kiri atas

abdomen, di bawah tulang iga ke-9, 10 dan 11. Sumbu panjangnya paralel

dengan iga ke-10. Limpa memiliki permukaan diafragmatik dan visceral,

ujung superior dan inferior, serta batas anterior, posterior dan inferior.

Bagian convex permukaan diafragmatik berhubungan dengan bagian

costal diafragma. Permukaan visceral membentuk segitiga yang terbagi

pada permukaan gastric, renal dan colic. Bagian punggung limpa

memisahkan permukaan gastric (anterior) dengan permukaan renal

(inferior). Pada bagian bawah, terdapat lengkungan, sebuah hilus, sebagai

Page 37: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

23

tempat pembuluh darah dan saraf. Ujung inferior rata dan berakhir pada

flexura kiri colic. Ujung superior (apex) berhubungan langsung dengan

tulang Thoracal 11. Batas anterior memisahkan diafragma dari permukaan

gastric, batas posterior yang bulat memisahkan diafragma dengan

permukaan renal dan batas inferior memisahkan diafragma dari permukaan

colic. Ujung pankreas dapat menyentuh limpa diantara permukaan colic

dan hilus (Leeson CR dan Leeson TJ, 1989 dalam Aziza 2010).

2.5.2 Histologi Limpa

Secara histologis limpa terdiri dari stoma (kapsula dan trabekula)

dan parenkim (pulpa limpa). Selain itu sediaan histologi limpa juga terdiri

dari banyak sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih dan sangat

menyerupai kelenjar-kelenjar limfe. Leeson et al., (1993) dalam Aziza

(2010) menerangkan bahwa kapsul dari limpa dilapisi oleh serosa yang

terdiri dari serat kolagen, serat elastin dan beberapa otot polos, sedangkan

trabekula tebal yang mengandung cabang-cabang besar arteri dan vena

splenikus (lienalis) berjalan dari kapsula ke bagian dalam organ. Diantara

trabekula terdapat anyaman serat retikulin yang menunjang parenkim

limpa. Parenkim limpa terdiri dari dua bagian yaitu pulpa merah dan pulpa

putih.

Page 38: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

24

Gambar 2.2 Limpa normal secara mikroskopik (Elmesallamy dkk., 2011)

Sebagian besar dari pulpa limpa berwarna merah dan mengandung

banyak darah yang disimpan dalam jalinan retikuler. Pulpa merah terdiri

dari arteriol pulpa, kapiler selubung serta kapiler terminal, sinus venous

atau venula, dan bingkai limpa. Pulpa merah pada limpa ruminansia dan

babi banyak mengandung sel-sel otot polos, sedangkan kuda dan anjing

memiliki miofibroblas, sel yang mirip fibroblas tetapi memiliki sifat mirip

otot polos (Dellman dan Brown, 1992 dalam Aziza, 2010).

Pulpa putih tersusun atas zona marginal dengan sel retikuler

(limfosit, makrofag) dan serabut retikuler. Limpa memiliki noduli limfatik

(pulpa putih). Pada individu muda, nodul tersebut mengandung pusat-pusat

germinal. Pusat germinal berwarna lebih terang mengandung limfosit. Sel-

sel utama dalam nodulus adalah limfosit B, sedangkan limfosit T

menempati pada daerah yang langsung mengitari arteri nodularis. Limpa

tidak memiliki pembuluh limfe aferen, sedangkan pembuluh eferen utama

ada dalam kapsula dan trabekula. Pembuluh tersebut menembus pulpa

putih pada jarak pendek sepanjang arteri pulpa putih berikut cabangnya.

Page 39: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

25

Pembuluh limfe dalam trabekula menyalurkan limfe ke dalam pulpa putih

limpa (Setiasih dkk., 2011).

Pada permukaan pulpa putih, retikulum membentuk beberapa lapis

konsentris, yang langsung berbatasan dengan lapis terakhir adalah daerah

marginal. Di daerah ini banyak terdapat makrofag dan populasi limfosit

khusus. Semua unsur dari sel darah, demikian juga antigen, mengadakan

kontak dengan makrofag dan limfosit setempat. Partikel yang

mengambang dalam plasma darah difagositosis secara efisien oleh

makrofag, dan merupakan kondisi ideal untuk penampilan antigen

(Dellman dan Brown, 1992 dalam Aziza 2010).

Ada beberapa teori mengenai hubungan antara arteriol dan venula

pada limpa. Pertama adalah teori terbuka, yaitu darah akan mengalir keluar

dari terminal arterial dalam pulpa merah sampai menemukan permulaan

dari aliran venous. Kedua adalah teori tertutup, yaitu darah dari arteriol

terminal masuk sinusoid atau sinus venous, valvulae aferen dan eferen dari

sinus venous secara periodik membuka dan menutup. Hal ini

memungkinkan terjadinya proses pengaliran, pengisian, penyimpanan dan

pengosongan dari sinus venous. Pada proses penyimpanan sinus membesar

dan makrofag mempergunakan kesempatan ini untuk mengangkut pecahan

eritrosit. Teori terakhir adalah teori kombinasi yang merupakan gabungan

antara teori terbuka dan tertutup yaitu bila limpa dalam kontraksi, sel

retikulum epitel merapat sehingga membentuk sinus venous yang

menghubungkan arteriola dan venula. Tapi bila limpa mengembang,

Page 40: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

26

susunan sel retikulum epitel agak merenggang sehingga darah dapat keluar

dalam jaringan (Hartono, 1989).

2.5.3 Fungsi Limpa

Organ ini merupakan organ tubuh kompleks dengan banyak fungsi

diantaranya sebagai penyaring (filter) darah dan menyimpan zat besi untuk

dimanfaatkan kembali dalam sintesis hemoglobin. Peranan organ ini dalam

sistem pertahanan berkaitan dengan respon imunologi terhadap antigen

yang berasal dari darah, dimana organ ini berfungsi sebagai organ limfoid

sekunder. Sewaktu masa janin limpa membentuk sel darah merah dan pada

individu dewasa limpa juga membentuk sel darah merah jika sum-sum

tulang belakang rusak. Limpa juga berfungsi memisahkan sel darah merah

yang telah usang dari sirkulasi. Limpa juga menghasilkan limfosit.

Diperkirakan limpa juga bertugas menghancurkan sel darah putih dan

trombosit. Sebagai dari bagian sistem retikulo endothelial, limpa juga

terlibat dalam perlindungan terhadap berbagai penyakit dan menghasilkan

zat-zat antibodi (Setiasih dkk., 2011; dan Pierce, 1979 dalam Putri, 2014).

Dengan demikian, limpa terbagi atas dua bagian: satu bagian untuk

menyimpan eritrosit, untuk penjeratan antigen dan untuk eritropoiesis,

yang disebut pulpa merah; dan bagian yang lain yang di dalamnya terjadi

tanggap kebal yang disebut pulpa putih.

Fungsi lain limpa menurut Ressang (1984) dalam Aziza (2010)

adalah:

Page 41: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

27

1. Membentuk sel-sel darah putih yaitu limfosit, yang ada

hubungannya dengan pembentukan globulin (antibodi).

2. Pada hewan muda limpa ikut membentuk eritrosit bersama

sumsum tulang.

3. Pembinasaan eritrosit tua bersama dengan sumsum tulang dan

sel RES hati. Oleh sebab itu limpa mengandung banyak lipid

(kolesterol dan lesitin) dan besi. Hematin diubah limpa

menjadi hemobilirubin.

4. Menjaring kuman-kuman dari darah. Hal ini karena limpa

terdiri dari banyak sel-sel RES.

5. Ikut serta dalam metabolisme nitrogen terutama dalam

pembentukan asam kemih.

2.5.4 Patologi Limpa

Menurut Volk dan Wheleer (1993) dalam Aziza (2010), perubahan

ukuran, warna dan konsistensi limpa biasanya disebabkan oleh respon

limpa terhadap benda asing dapat menimbulkan proses-proses reaktif,

sehingga ketika diamati sacara mikroskopis limpa terlihat membengkak.

Infeksi pada tubuh akan merangsang sel-sel limfosit dalam organ limfoid

untuk membentuk antibodi. Jones et al., (2006) menyatakan bahwa

pembesaran limpa bisa diakibatkan oleh beberapa mekanisme yang

berbeda, yaitu gangguan sirkulasi, penyakit inflamasi, penyakit metabolik

dan neoplasia. Perubahan patolgi yang terjadi pada limpa dianggap

berkenaan dengan bangunan trabekula, sinus pada pulpa merah dan pulpa

Page 42: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

28

putih, terutama pada kandungan darah, gambaran fibrosa, jumlah sel dan

deposit lain (Thomas, 1979 dalam Aziza, 2010).

Perubahan ukuran dan warna limpa dapat terlihat dengan

pemeriksaan mikroskopis (histologis) pada sejumlah sel-sel darah yang

banyak mengisis ruang limpa di sinus-sinus dan pulpa, serta pembuluh

darah limpa yang membendung (hiperemi). Konsistensi limpa dapat

menjadi keras dan ukurannya membesar oleh karena pertumbuhan jaringan

retikulum dan hiperplasia sel serta pertumbuhan jaringan Reticulo

Endothelial System (RES) sehingga menghasilkan sel-sel besar dan pucat

yang mengisi sinusoid-sinusoid limpa maupun pada folikel limpa. Pada

kondisi septisemia, terjadi pembesaran limpa dengan kongesti akut dan

degenerasi dari folikel limfoid serta hiperseluler dari area sinus (Thomas,

1979 dan Jubb et al., 1993 dalam Aziza, 2010).

2.6 Serum

Serum merupakan komponen yang bukan merupakan sel darah ataupun

faktor pembeku darah, serum merupakan plasma darah dengan fibrinogen yang

telah dipisahkan. Serum mengandung semua protein yang tidak digunakan dalam

mekanisme pembekuan darah. Serum disebut juga sebagai protein darah yang

dapat ditemukan dalam plasma. Serum mengandung semua elektrolit, antibodi,

antigen, hormon, dan substansi eksogen (misalnya obat dan mikroorganisme)

(Kresno, 2003).

Protein darah juga disebut protein serum (serum proteins), merupakan

protein yang ditemukan dalam plasma darah. Total serum protein dalam darah

Page 43: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

29

adalah 7 g/dl, yang merupakan 7% dari total volume darah. Protein darah

memiliki berbagai fungsi antara lain: (1) Tempat sirkulasi transpor molekul

seperti lipid, hormon, vitamin dan mineral; (2) Enzim komplemen komponen,

protease inhibitor, dan prekusor kinin; dan (3) Regulasi dari aktivitas acelular dan

berperan penting dalam sistem imun (Hames, 1998 dalam Rahmawati, 2009).

Serum adalah salah satu bagian dari plasma darah yaitu pada protein.

Protein memiliki molekul yang cukup besar. Jika darah diputar dalam sentrifuge,

maka protein tersebut akan mengendap, sisanya berupa cairan bening dan jernih

yang disebut serum. Dalam serum terdapat zat antibodi untuk membinasakan

protein asing atau antigen yang merangsang pembentukan zat antibodi, yang

masuk kedalam tubuh. Pemisahan protein serum dapat dilakukan dengan

elektroforesis, pemisahan tersebut merupakan alat diagnosis yang sangat berharga

untuk memantau kemajuan klinis. Sehingga serum juga digunakan dalam

beberapa tes diagnostik (Hames, 1998 dalam Rahmawati, 2009).

2.7 Profil Pita Protein

Protein terdapat dalam seluruh sistem kehidupan dan termasuk dalam

komponen utama seluler dan mencapai setengah dari berat kering sel. Setiap jenis

sel mengandung beberapa protein yang khas bagi sel tersebut. Sebagian besar

protein disimpan di dalam jaringan otot, organ tubuh dan sisanya terdapat di

darah. Protein berperan dalam menentukan bentuk dan struktur sebuah sel serta

bertindak sebagai alat untuk pengenalan antar molekul dan proses katalis

(Sumardjo, 2009). Protein memiliki beberapa fungsi bagi tubuh, diantaranya

sebagai enzim, zat pengatur pergerakan, pertahanan tubuh, alat pengangkut dan

Page 44: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

30

lain-lain bergantung pada stuktur 3-dimensional protein tersebut. Pada suatu

protein dapat dibubuhkan suatu zat yang dapat merubah struktur sekunder, tersier,

dan kuartener dari protein tersebut (Stryer, 2002).

Protein merupakan makro-molekul, ukuran terkecilnya pun memiliki berat

molekul sebesar 6000 Da dan ada protein yang memiliki berat molekul lebih besar

dari 1 juta Da. Semua protein terdiri atas satu atau lebih polimer yang linier dan

tak bercabang. Monomer yang membuat polimer ini disebut disebut asam amino.

Pada umumnya, setiap protein terdiri atas 20 jenis asam amino. Asam amino

terikat menjadi satu rantai dalam jumlah 100 sampai 300 (Kimball, 1993 dalam

Rahmawati, 2009).

Protein mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh

lemak atau karbohidrat. Molekul protein mengandung juga fosfor, belerang, dan

ada jenis protein yang mengandung unsur logam seperti besi dan tembaga. Protein

merupakan makromolekul polipeptida yang tersusun dari sejumlah L-amino yang

dihubungkan oleh ikatan peptida, berbobot molekul tinggi dari 5000 sampai

berjuta-juta. Suatu molekul protein disusun oleh sejumlah asam amino tertentu

(Rahmawati, 2009).

Radikal bebas dapat mempercepat fragmentasi protein sehingga protein

lebih cepat mengalami proteolisis. Sel mengubah pola sintesis protein dalam

menanggapi stress lingkungan dengan cara menurunkan sintesis protein normal

dan mensintesis protein spesifik yang disebut Heat Shock Protein (HSP) atau

protein stress. Protein stres melindungi komponen sel dari kerusakan dan

Page 45: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

31

memungkinkan berlangsungnya aktivitas sel secara normal selama periode

pemulihan (Yazid dkk., 2012).

Protein berbeda satu sama lain dapat disebabkan karena perbedaan muatan

listriknya, protein mungkin pula berbeda karena berat molekul atau jumlah ukuran

molekulnya. Perbedaan tersebut disebabkan oleh jumlah asam amino yang

menyusun protein. Berdasarkan perbedaan berat atau ukuran molekul ini, protein

dapat dipisahkan satu sama lain dengan teknik elektroforesis menggunakan gel

poliakrilamid sebagai medium pemisah. Pada teknik ini, langkah pertama yang

perlu dilakukan adalah mendenaturasi protein dengan pemanasan dalam larutan

datar yang mengandung sodium dodesil sulfat (SDS). Denaturasi ini memberikan

muatan negatif pada seluruh protein dalam larutan, karena terjadi interaksi

hidrofobik antara molekul protein dengan molekul SDS. Interaksi ini sebanding

dengan ukuran-ukuran molekul protein. Jadi, makin besar ukuran molekul suatu

protein, makin banyak muatan listrik. Kompleks protein terdenaturasi-SDS di

dalam gel poliakrilamid akan berjalan satu arah menuju kutub positif (anoda).

Jarak yang ditempuh ditentukan oleh ukuran molekul dalam menembus pori-pori

gel. Makin kecil molekul tersebut, makin jauh jarak yang ditempuh. Dengan

demikian terjadilah pemisahan protein berdasarkan berat molekul. Pada

umumnya, teknik pemisahan protein dengan elektroforesis ini digunakan untuk

tujuan analisis (Kurniati, 2002).

2.8 Tikus Putih

Malole dan Pramono (1989) dalam Putra (2009) menyebutkan bahwa tikus

telah diketahui sifat-sifatnya dengan sempurna, mudah dipelihara, relatif sehat dan

Page 46: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

32

cocok untuk berbagai penelitian. Tikus yang sudah menyebar ke seluruh dunia

dan digunakan secara luas untuk penelitian di laboratorium ataupun sebagai

hewan kesayangan adalah tikus putih yang berasal dari Asia Tengah dan tidak ada

hubungannya dengan Norwegia seperti yang diduga dari namanya.

Gambar 2.3 Tikus putih (Rattus norvegicus) (Pusat hewan laboratorium UFSJ, 2016)

Sistem klasifikasi tikus putih menurut Myers dan Armitage (2004) dalam

Putra (2015) adalah sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Subfilum : Vertebrata

Kelas : Mammalia

Ordo : Rodensia

Famili : Muridae

Subfamili : Murinae

Genus : Rattus

Species : Rattus norvegicus

Page 47: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

33

Terdapat lima macam (basic stock) tikus putih (Albino Normay rat, Rattus

norvegicus) yang biasa digunakan sebagai hewan percobaan di laboratorium yaitu

Long Evans, Osborne Mendel, Sherman, Sprague Dawley, dan Wistar. Sprague

Dawley memiliki ciri-ciri berwarna albino putih, berkepala kecil, dan ekornya

lebih panjang daripada badannya. Long Evans lebih kecil ukuran badannya

daripada Sprague Dawley dan memiliki warna yang gelap pada bagian atas kepala

dan bagian depan tubuh. Wistar memiliki kepala yang besar dan ekornya lebih

pendek (Baker et al., 1979 dalam Putra, 2009).

Tabel 2.2 Data biologis tikus (Pollock, 2010)

Keterangan Nilai

Temperatur tubuh 99.9°F / 37.7°C

Pulsus 300-500 bpm

Respirasi 70-150 bpm

Berat badan Jantan dewasa: 267-500 g

Betina dewasa: 225-325 g

Rata-rata masa hidup 2.5-3.5 tahun

Kematangan seksual 37-75 hari

Gestasi 21-23 hari

Berat lahir 5-6 g

Kebutuhan air 22-33 mL/hari

Umur sapih 21 hari

Suhu lingkungan yang cocok 50-68°F / 18-26°C

Kelembaban lingkungan yang

cocok 40-70%

Page 48: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

34

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Paparan asap

rokok

Tikus (Rattus norvegicus)

Ekstrak jintan

hitam sebagai

antioksidan

ROS (Radical Oxygen Species)

Stress Oksidatif

Peroksidasi lipid

Fregmentasi protein

Kerusakan lipid,

protein dan membran

sel

Perubahan struktur

histologi limpa

Sekresi sitokin

Inflamasi

Aktivitas makrofag

Perubahan profil

pita protein (Heat

Shock Protein)

Gambar 3.1 Kerangka konsep penelitian

Keterangan:

= Pengaruh paparan asap rokok = Induksi

= Pengaruh ekstrak jintan hitam = Terapi

= Menghambat kerja = Parameter yang diamati

Aktivasi neutrofil

Page 49: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

35

Dalam proses merokok terjadi dua reaksi yaitu reaksi pembakaran dan

reaksi pirolisa. Reaksi pembakaran dengan oksigen akan membentuk senyawa

CO2, H2O2, NO, So, dan Co (Sukmaningsih, 2009). Reaksi pirolisa menyebabkan

pemecahan struktur kimia rokok menjadi banyak senyawa kimia yang strukturnya

sangat kompleks. Senyawa tersebut terdiri atas, tar, nikotin, nitrosamin, karbon

monoksida, senyawa PAH (Polynuclear Aromatic Hydrogen), fenol, karbonil,

klorin dioksin, dan furan. Asap rokok akan masuk secara inhalasi melalui saluran

pernafasan sehingga menghasilkan radikal bebas eksogen. Dalam jumlah yang

berlebihan, radikal bebas dan oksidan (ROS) bersifat sangat reaktif sehingga dapat

menimbulkan perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup

seperti protein, lipid dan nukleutida.

Radikal bebas dalam asap rokok merupakan benda asing (antigen) dalam

darah. Limpa merupakan tempat respon imun utama yang merupakan saringan

terhadap antigen asal darah dengan cara mengaktifkan respon antibodi IgM dan

sel-sel inflamasi yang dibutuhkan. Antigen dibawa APC (makrofag) masuk ke

dalam limpa melalui sinusoid vascular, kemudian makrofag melakukan

fagositosis. Selanjutnya makrofag akan mensekresi sitokin untuk menarik

neutrofil bergerak ke daerah yang mengalami inflamasi. Asap rokok dapat

menyebabkan inflamasi sistemik dalam tubuh, hal ini akan membuat limpa

bekerja secara berlebihan. Kerja limpa dalam merespon antigen ini dapat

mengakibatkan terjadinya kerusakan dan pembesaran limpa (Miera dkk., 2008;

Baratawidjaja dan Rengganis, 2014).

Page 50: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

36

Radikal bebas juga dapat menyebabkan perubahan pada profil pita protein

dalam serum darah. Hal ini disebabkan karena radikal bebas dapat mempercepat

fragmentasi protein dalam sel sehingga protein lebih cepat mengalami proteolisis.

Sel mengubah pola sintesis protein dalam menanggapi stress lingkungan dengan

cara menurunkan sintesis protein normal dan mensintesis protein spesifik yang

disebut heat shock protein (HSP) sebagai sistem pertahanan (Snoeck et al., 2011).

Famili dari HSP yang paling banyak diteliti dan banyak ditemukan adalah HSP

dengan ukuran massa molekul 60 kDa (Hsp60), 70 kDa (Hsp70), dan 90 kDa

(Hsp90). Perubahan profil pita protein dapat dianalisis menggunakan metode

Sodium Dodecyl Sulphat-Polyacrylamid Gel Electrophoresis (SDS-PAGE).

Radikal bebas dapat dinetralisir atau dihancurkan oleh senyawa-senyawa

antioksidan seperti thymoquinon. Antioksidan merupakan senyawa yang

mempunyai struktur molekul yang dapat memberikan elektronnya kepada molekul

radikal bebas tanpa mengganggu dan memutuskan reaksi berantai dari radikal

bebas. Antioksidan dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas dengan

cara berinteraksi langsung dengan oksidan atau radikal bebas, mencegah

pembentukan jenis oksigen reaktif, mengubah oksigen reaktif menjadi kurang

toksik dan memperbaiki kerusakan yang timbul. Dengan demikian, thymoquinon

yang terkandung dalam ekstrak jintan hitam dapat menghambat kerusakan

histologi limpa tikus yang dipapar asap rokok dan memperbaiki profil pita protein

dalam serum.

Page 51: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

37

3.2 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, maka hipotesis dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pemberian ekstrak jintan hitam (Nigella sativa) dapat menyebabkan

perbaikan profil pita protein ditandai dengan berkurangnya protein-

protein penanda kerusakan jaringan dalam serum darah tikus (Rattus

norvegicus) yang diberi paparan asap rokok.

2. Pemberian ekstrak jintan hitam (Nigella sativa) dapat menghambat

kerusakan histologi limpa tikus (Rattus norvegicus) yang diberi

paparan asap rokok.

Page 52: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

38

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2017 di Laboratorium

Farmakologi FK UB. Pengujian Fitokimia jintan hitam (Nigella sativa L.)

dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik POLINEMA. Ekstraksi jintan hitam

dilakukan di Laboratorium Farmakologi FK UB. Analisis profil pita protein serum

dilakukan di Laboratorium Biomedik FK UB dan pembuatan preparat

histopatologi limpa dilakukan di laboratorium Patologi Anatomi FK UB.

4.2 Sampel Penelitian

Penelitian ini menggunakan hewan coba tikus putih (Rattus norvegicus)

jantan strain Wistar berumur 8-12 minggu (Epstein, 2004) dan memiliki berat

badan 150-200 gram. Hewan coba diaklimatisasi selama tujuh hari untuk

menyesuaikan dengan kondisi di laboratorium. Penelitian ini bersifat

eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Menurut

Kusriningrum (2008), estimasi besar sampel dihitung dengan rumus:

p (n-1) ≥ 15

5 (n-1) ≥ 15

5n-5 ≥ 15

5n ≥ 20

n ≥ 20/5

n ≥ 4

Keterangan:

p = jumlah kelompok perlakuan

n = jumlah ulangan yang diperlukan

Page 53: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

39

Berdasarkan perhitungan di atas, maka untuk lima jenis kelompok

perlakuan diperlukan jumlah ulangan minimal empat kali dalam setiap kelompok.

Penelitian ini mengambil empat ulangan dalam setiap kelompok sehingga total

hewan coba yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 20 ekor.

4.3 Rancangan Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimental menggunakan Rancangan Acak

Lengkap (RAL). Hewan coba dibagi menjadi lima kelompok perlakuan, yaitu

K (-) : Tikus tidak diberikan ekstrak etanol jintan hitam dan asap rokok.

K (+) : Tikus diberi paparan asap rokok 2 batang/hari/kandang pada hari ke-

8 sampai hari ke-28 namun tidak diberi ekstrak etanol jintan hitam.

P1 : Tikus diberi ekstrak etanol jintan hitam 0,6 g/KgBB/hari paparan

asap rokok 2 batang/hari/kandang pada hari ke-8 sampai hari ke-28.

P2 : Tikus diberi ekstrak etanol jintan hitam 1,2 g/KgBB/hari dan paparan

asap rokok 2 batang/hari/kandang pada hari ke-8 sampai hari ke-28.

P3 : Tikus diberi ekstrak etanol jintan hitam 2,4 g/KgBB/hari dan paparan

asap rokok 2 batang/hari/kandang pada hari ke-8 sampai hari ke-28.

Page 54: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

40

Tabel 4.1 Rancangan kelompok penelitian

Kelompok

Variabel yang Diamati

Profil Pita Protein Serum

Histopatologi Limpa

1 2 3 4

Kelompok Kontrol Negatif (K-) tanpa perlakuan

Kelompok Kontrol Positif (K+) dipapar asap rokok

2 batang/hari

Kelompok preventif 0,6 g/KgBB/hari (P1) dan

dipapar asap rokok 2 batang/hari

Kelompok preventif 1,2 g/KgBB/hari (P2) dan

dipapar asap rokok 2 batang/hari

Kelompok preventif 2,4 g/KgBB/hari (P3) dan

dipapar asap rokok 2 batang/hari

4.4 Variabel Penelitian

Adapun variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah:

Variabel bebas : Ekstrak etanol jintan hitam, dosis paparan asap rokok

Variabel tergantung : Perubahan profil pita protein dan struktur histologi

limpa

Variabel kontrol : Berat badan tikus, umur tikus, jenis kelamin tikus, dan

pakan

Page 55: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

41

4.5 Alat dan Bahan Penelitian

4.5.1 Alat Penelitian

Peralatan yang dipergunakan dalam penelitian ini antara lain,

kandang pemeliharaan hewan coba, smoking pump, kandang pengasapan

(38 cm x 26 cm x 12,5 cm), timbangan analitik, sonde, botol air minum,

botol sediaan obat, alat bedah, pot organ, plastik klip, gelas ukur, spuit,

vacutainer, sentrifus, vortex, evaporator, kertas saring, oven, Erlenmeyer,

tabung polipropile, sonikator, plate pembentuk gel, tabung reaksi, perangkat

elektroforesis, syringe Hamilton, block preparat, obyek gelas, eppendorf,

freezer, kulkas, kotak preparat, mikroskop cahaya, dan kamera.

4.5.2 Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi biji jintan hitam

dalam kemasan yang diperoleh dari toko obat di Kota Malang, etanol 70%,

Tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar dengan berat 150-200

gram sebanyak 20 ekor, pakan tikus, rokok kretek (non filter), sekam padi,

bis-akrilamida 30%, 1 M Tris pH 6,8, aquabides, SDS 10%, TEMED, APS

10%, Coomassie Blue R-250, methanol, aquades, asam asetat glasial,

paraffin cair, larutan etanol 70%, 80%, 90%, 95%, dan 96%, formalin 10%,

alkohol 70%, alkohol 96%, alkohol absolut, alkohol xylol, xylol I, II, dan

III, paraffin cair, pewana hematoksilin-eosin.

Page 56: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

42

4.6 Tahapan Penelitian

Penelitian dilakukan pada minggu pertama bulan Maret 2017 dengan

tahapan sebagai berikut:

1. Pembuatan ekstrak etanol jintan hitam

2. Persiapan hewan coba

3. Perlakuan hewan coba

4. Koleksi serum darah

5. Pengamatan profil pita protein serum

6. Pembuatan histopatologi limpa

7. Analisis data

4.7 Prosedur Kerja

4.7.1 Persiapan Hewan Percobaan

Tikus akan dipelihara pada kandang yang sudah dipersiapkan

terlebih dahulu bersama tempat pakan dan tempat minum. Tikus yang

digunakan untuk penelitian diadaptasikan terhadap lingkungan selama tujuh

hari dengan pemberian pakan berupa ransum basal (buras). Pakan tikus bisa

berbentuk serbuk atau pelet dan harus diberikan secara teratur setiap satu

kali sehari. Tikus dibagi dalam 5 kelompok perlakuan. Setiap kelompok

perlakuan terdiri dari 5 ekor tikus yang dipelihara dalam kandang berukuran

17,5 x 23,75 x 17,5 cm. Kandang pemeliharaan terbuat dari wadah plastik.

Suhu optimum ruangan untuk tikus adalah 22-24o C dengan kelembaban

udara 50-60%.

Page 57: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

43

4.7.2 Persiapan Ekstrak Etanol Jintan Hitam

a. Pembuatan Ekstrak Etanol Jintan Hitam

Prosedur pembutan ekstrak etanol jintan hitam dilakukan dengan tiga

prosedur, yaitu pengeringan, ekstraksi, dan evaporasi. Proses pengeringan,

jintan hitam dicuci sampai bersih (sampel basah), kemudian dipanggang

dalam oven dengan suhu 80°C atau dengan panas matahari sampai kering

(bebas kandungan air). Pada proses ekstraksi, jintan hitam dihaluskan

dengan blender hingga menyerupai bubuk lalu ditimbang dengan timbangan

analitik sebanyak 100 gram (sampel kering) kemudian dimasukkan ke

dalam gelas ekstraksi/labu erlenmeyer ukuran 1 L dan direndam dalam

etanol, setelah itu dikocok sampai benar-benar tercampur (± 30 menit) dan

kemudian diinapkan selama satu malam (12 jam) sampai mengendap.

Dalam proses evaporasi, larutan yang telah diinapkan selama satu malam

diambil lapisan atas dari hasil campuran etanol dengan zat aktif yang sudah

terambil kemudian dimasukkan dalam labu evaporasi 1L yang selanjutnya

labu evaporasi dipasang pada evaporator dan diisi water bath dengan air

sampai penuh. Semua rangkaian alat dipasang, termasuk rotary evaporator,

pemanas water bath (diatur sampai 90°C), disambungkan dengan alat listrik,

selanjutnya dibiarkan sampai larutan etanol memisah dengan zat aktif yang

sudah ada dalam labu (±1,5–2 jam untuk 1 labu). Hasil yang diperoleh kira-

kira ½ dari bahan alam kering. Ekstrak jintan hitam dimasukkan dalam botol

plastik dan disimpan dalam freezer sampai digunakan, sebelum penggunaan

Page 58: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

44

perlu dibiarkan terlebih dahulu agar suhu sama dengan suhu ruangan

(Kurnia, dkk., 2011).

b. Uji Fitokimia (Thymoquinone) Eksrak Etanol Jintan Hitam

Analisis fitokimia merupakan uji kualitatif untuk mengetahui

keberadaan golongan senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak jintan

hitam (Nigella sativa). Uji fitokimia ini dilakukan menggunakan metode

LC-MS. Uji Thymoquinone dilakukan dengan memanaskan 10 μL sampel

ekstrak etanol jintan hitam pada suhu 50°C selama 5 menit. Selanjutnya,

ekstrak diambil dan ditambah dengan 5 tetes larutan asam sulfat pekat.

Warna merah yang terbentuk menunjukkan bahwa sampel mengandung

senyawa thymoquinone. Dilanjutkan dengan uji LCMS yang ditemukan

beberapa spot menunjukkan thymoquinone pada ekstrak jintan hitam.

Dilakukan uji lanjutan dengan spektofotometri UV diketahui bahwa terdapat

serapan thymoquinone dengan berat molekul 165 g/mol. (Lampiran 4).

4.7.3 Penentuan Dosis Ekstrak Etanol Jintan Hitam

Penelitian dengan variasi dosis ekstrak etanol jintan hitam 0,6

g/kgBB, 1,2 g/kgBB, dan 2,4 g/kgBB sebelumnya telah dilakukan oleh

Kurnia, dkk. (2011) untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol jintan hitam

terhadap MDA dan sel spermatogonium tikus yang dipapar asap rokok

kretek subakut. Penelitian dengan dosis yang sama juga dilakukan oleh

Marwan, dkk. (2005) untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak biji

jintan hitam terhadap kadar GSH, MDA, jumlah serta fungsi sel makrofag

Page 59: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

45

alveolar paru tikus wistar yang dipapar asap rokok kronis. Kedua penelitian

tersebut telah membuktikan bahwa ekstrak jintan hitam memiliki efek

antioksidan yang dapat memberikan perbaikan dan mencegah stres oksidatif

akibat paparan asap rokok pada parameter yang diteliti. Berdasarkan

penelitian tersebut, peneliti mengambil dosis ekstrak jintan hitam yang sama

untuk penelitian kali ini, sehingga dosis yang diberikan pada tikus dengan

berat rata-rata 200 gram yaitu 120 mg/ekor/hari, 240 mg/ekor/hari dan 480

mg/ekor/hari.

4.7.4 Perlakuan Hewan Coba

Perlakuan awal pada hewan coba adalah dilakukannya aklimatisasi

pada hari ke-1 sampai hari ke-7 dalam kandang pemeliharaan. Selanjutnya

pada hari ke-8 sampai hari ke-28 diberi ekstrak etanol jintan hitam sebagai

antioksidan dan dilakukan pemaparan asap rokok menggunakan jenis rokok

kretek (non-filter). Paparan asap rokok bertujuan sebagai sumber radikal

bebas sehingga dapat menyebabkan stres oksidatif dan inflamasi sistemik

yang berdampak pada gambaran histologi limpa dan profil pita protein.

Asap rokok dihembuskan dengan smoking pump ke dalam kandang tertutup

berbentuk kaca sebanyak dua batang/hari setiap kelompok dalam waktu 21

hari.

Penelitian ini menggunakan lima kelompok tikus secara acak.

Kelompok pertama adalah kelompok kontrol negatif (K-) dimana masing-

masing tikus tidak diberi perlakuan apapun mulai dari hari pertama sampai

dengan hari ke-28. Kelompok kedua adalah kelompok kontrol positif (K+)

Page 60: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

46

yang mulai hari ke-8 sampai hari ke-28 diberi paparan asap rokok dua kali

sehari per batang, namun tidak diberikan jintan hitam. Kelompok ketiga

adalah perlakuan 1 (P1), dalam satu kelompok diberi ekstrak etanol jintan

hitam sebanyak 0,6 g/KgBB/hari secara peroral (PO) dan diberi paparan

asap rokok dua kali sehari per batang pada hari ke-8 sampai hari ke-28.

Kelompok keempat adalah perlakuan 2 (P2) yang diberi ekstrak etanol

jintan hitam sebanyak 1,2 g/KgBB/hari secara peroral (PO) dan dilakukan

pemaparan asap rokok dua kali sehari per batang pada hari ke-8 sampai hari

ke-28. Kelompok kelima adalah perlakuan 3 (P3) yang diberi ekstrak etanol

jintan hitam sebanyak 2,4 g/KgBB/hari secara peroral (PO) dan dilakukan

pemaparan asap rokok dua kali sehari per batang dan pada hari ke-8 sampai

hari ke-28.

4.7.5 Koleksi Serum Darah

Koleksi sampel darah dilakukan dengan pengambilan langsung pada

jantung menggunakan spuit yang steril. Darah yang sudah dikoleksi

dimasukkan kedalam vacutainer tanpa anti-koagulan (berwarna merah) dan

dimiringkan dengan sudut 45° kurang lebih selama tiga jam hingga

terbentuk dua lapisan. Lapisan paling atas yang berwarna kuning kecoklatan

diambil dan disentrifugasi dengan kecepatan 300 rpm selama 15 menit.

Supernatan yang terbentuk dipisahkan dan kemudian dilakukan sentrifugasi

kembali dengan kecepatan dan waktu yang sama. Supernatan diambil dan

dipindahkan ke tabung ependorf baru dan disimpan dalam freezer (Ganong,

2008).

Page 61: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

47

4.7.6 Pengamatan Profil Pita Protein

a. Isolasi Protein

Serum yang telah diperoleh dilakukan isolasi protein, serum

dimasukkan ke dalam tabung polipropilen steril dan disonifikasi

selama 10 menit pada sonikator. Sonikasi merupakan suatu proses

pengubahan sinyal listrik menjadi getaran mekanis yang dapat

diarahkan menuju suatu zat yang dilakukan untuk memecahkan

ikatan antar molekul atau untuk merusak sel. Supernatan diambil dan

ditambahkan dengan etanol absolute dingin dengan perbandingan

1:1, dibiarkan selama semalam hingga terbentuk endapan. Kemudian

supernatan disentrifugasi selama 15 menit (10.000 rpm), endapan

diambil dan dikeringkan hingga bau etanol menghilang. Endapan

yang diperoleh ditambah dengan larutan 0,02 M Tris-HCL pH 6,5

dingin dengan perbandingan 1:1 (Walter, 1984 dalam Hardi, 2014).

b. Persiapan Separating dan Stacking Gel

Menurut Widyarti (2011), pembuat separating gel 12,5%

dilakukan dengan cara memasukkan 3,125 mL stok akrilamidan dan

2,75 mL 1 M Tris pH 8,8 ke dalam tabung polipropilen 50 mL,

kemudian tabung ditutup, lalu digoyang secara perlahan.

Selanjutnya, dimasukkan aquabides 1,505 mL ke dalam tabung,

tabung ditutup, lalu digoyang secara perlahan. Kemudian, masukkan

75 μL SDS 10% ke dalam tabung, tabung ditutup, lalu digoyang

secara perlahan. Selanjutnya, dimasukkan 75% μL APS 10% ke

Page 62: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

48

dalam tabung, tabung ditutup, lalu digoyang secara perlahan. Setelah

itu, dimasukkan 6,25 μL TAMED ke dalam tabung, tabung ditutup,

lalu digoyang secara perlahan. Segera tuang larutan ke dalam plate

pembentuk gel menggunakan mikropipet 1mL (jaga jangan sampai

terbentuk gelembung udara) sampai batas yang terdapat pada plate;

secara perlahan, tambahkan aquades di atas larutan gel dalam plate

agar permukaan gel tidak bergelombang. Biarkan gel memadat

selama kurang lebih 30 menit (ditandai dengan terbentuknya garis

transparan di antara batas air dan gel yang terbentuk). Setelah itu,

buang air yang menutup separating gel. Sesudah separating gel

memadat, siapkan stacking gel 3% dengan cara yang sama seperti

pembuatan separating gel dengan volume larutan Bis-akliramida

30% 0,45 mL; 1 M Tris pH 6,8 0,38mL; Aquabides 2,11 mL; SDS

10% 30 μL; TEMED 5 μL; APS 10% 30 μL

c. Injeksi Sampel dan Running

Masukkan plate yang sudah berisi gel ke dalam chamber

elektroforesis. Tuang running buffer sampai bagian atas dan bawah

gel terendam. Bila terbentuk gelembung udara pada dasar gel atau di

antara sumur sampel, maka gelembung tersebut harus dihilangkan.

Masukkan sampel sebanyak 10-20 μL (yang kandungan proteinnya

minimal 0,1 g dan maksimal 20-40 g) secara hati-hati ke dalam dasar

sumur gel menggunakan syringe Hemilton. Bilas syringe sampai 3x

dengan air atau dengan running buffer sebelum dipakai untuk

Page 63: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

49

memasukkan sampel yang berbeda pada sumur gel berikutnya

(Widyarti, 2011).

Untuk memulai running sampel, hubungkan perangkat

elektroforesis dengan sumber listrik. Lakukan running pada arus

konstan 20 mA selama kurang lebih 40-50 menit atau sampai

tracking dye mencapai jarak 0,5 cm dari dasar gel. Setelah selesai,

tuang running buffer dan ambil gel dari plate (Widyarti, 2011)

d. Pewarnaan

Untuk tahap ini diperlukan larutan staining untuk mewarnai

protein pada gel dan larutan destaining untuk menghilangkan warna

pada gel dan memperjelas pita protein yang terbentuk. Larutan

staining satu liter terdiri dari Coomassie Blue R-250 1,0 g; Metanol

450 mL; Aquades 450 mL; Asam asetat glacial 100 mL; sedangkan

larutan destaining satu liter terdiri dari Metanol 100 mL dan Asam

asetat glacial 100 mL.

Rendam gel dalam 20 mL staining solution sambil digoyang

selama kurang lebih 15 menit. Setelah itu, tuang kembali larutan

staining pada wadahnya. Selanjutnya, cuci dengan air beberapa kali

dan kemudian gel drendam dalam 50 mL destaining solution sambil

digoyang selama kurang lebih 30 menit atau sampai pita protein

terlihat jelas (Widyarti, 2011).

Page 64: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

50

e. Penentuan Berat Molekul

Berat molekul hasil SDS-PAGE dibandingkan dengan marker

protein sehingga dapat diketahui jeni-jenis protein dalam sample.

Penentuan berat molekul dilakukan dengan menghitung nilai Rf

(Retardation factor) dari masing-masing pita. Adapun rumus Rf

yaitu:

Kemudian dibuat kurva standar dengan harga Rf sebagai

sumbu X dan harga logaritma berat molekul sebagai sumbu Y,

sehingga diperoleh persamaan regresi y . persamaan ini

digunakan untuk menghitung massa molekul relative dari protein

sampel. Berat molekul protein sampel didapatkan dengan

menggunakan rumus BM = antilog Mr protein sampel (Fatchiyah,

dkk., 2012 dalam Hardi, 2014).

4.7.7 Pembuatan Preparat Histopatologi Limpa

Limpa diambil dan dipotong sekecil mungkin, tetapi mewakili

struktur kesuluruhan jaringan. Limpa kemudian difiksasi dengan cara

direndam dalam formalin 10% selama 24 jam. Preparat selanjutnya

dimasukkan secara bertingkat ke dalam larutan etanol 70%, 80%, 90%,

95%, dan 96% masing-masing selama 30 menit. Khusus etanol 95% dan

96% dilakukan dua kali perendaman (Sari, 2016).

Page 65: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

51

Preparat kemudian dimasukkan ke dalam xilol dengan tujuan

menghilangkan etanol pasca didehidrasi selama tiga kali masing-masing

selama 30 menit. Preparat selanjutnya dipindahkan ke dalam paraffin cair

dalam blok preparat. Setelah dicetak, preparat dipotong kemudian

ditempelkan pada obyek gelas yang sudah diberi entelan dan dipanaskan

dengan suhu 2-5°C di bawah titik lebur paraffin (sekitar 40°C) sampai

kering. Setelah kering, preparat dimasukkan ke dalam xilol murni selama

5-10 menit. Preparat kemudian dan masukkan secara bertingkat ke dalam

larutan etanol 96%, 95%, 90%, 80%, dan 70% selama 5-10 menit. Cuci

dengan air kemudian dilakukan pewarnaan dengan pewarna hematoksilin-

eosin selama 1-2 menit setelah itu bilas dengan air. Preparat selanjutnya

dikeringkan pada suhu kamar dan ditutup dengan obyek gelas. Setelah itu

diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 400 kali (Sari, 2016).

4.7.8 Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif.

Analisis ini digunakan untuk menganalisis gambaran histopatologi limpa

dan profil pita protein serum pada masing-masing perlakuan dan

dibandingkan dengan kondisi normal. Pengamatan histopatologi limpa

menggunakan mikroskop cahaya pada pembesaran 100 dan 400X untuk

mengamati perubahan struktur pulpa putih dan gambaran sel-sel pada limpa.

Analisis profil pita protein dapat dilakukan dengan pengukuran berat

molekul protein berdasarkan kurva standar berat molekul dari protein

standar.

Page 66: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

52

60 kDa

69 kDa

90 kDa

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Pengaruh Preventif Ekstrak Etanol Jintan Hitam (Nigella sativa) terhadap

Profil Pita Protein Serum Tikus (Rattus norvegicus) yang Diberi Paparan

Asap Rokok

Pengaruh preventif ekstrak etanol jintan hitam (Nigella sativa) terhadap

profil pita protein serum tikus (Rattus norvegicus) yang diberi paparan asap rokok

dianalisis secara deskriptif yang dapat diketahui melalui metode SDS-PAGE

(Gambar 5.1).

Gambar 5.1 Profil pita protein serum hewan coba (Rattus norvegicus). (M)

marker; (K-) kontrol negatif, tanpa perlakuan; (K+) kontrol positif,

dipapar asap rokok; (P1) perlakuan 1, diberi ekstrak etanol jintan

hitam 0,6 g/KgBB/hari dan dipapar asap rokok; (P2) perlakuan 2,

diberi ekstrak etanol jintan hitam 1,2 g/KgBB/hari dan dipapar asap

rokok; (P3) perlakuan 3, diberi ekstrak etanol jintan hitam 2,4

g/KgBB/hari dan dipapar asap rokok.

P1.1 P1.2 P2.1 P2.2 P3.1 P3.2 K(-) K(+)1 K(+)2 M

Page 67: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

53

Tabel 5.1 Profil pita protein serum

Keterangan: terekspresi lebih banyak, terekspresi lebih sedikit

Gambar 5.1 menunjukkan profil pita protein dengan beberapa massa

molekul seperti 26, 40, 48, 126, 143, 179, dan 227 kDa akan tetapi belum bisa

diidentifikasi proteinnya, sedangkan untuk massa molekul 60, 69, dan 90 kDa

diyakini sebagai Heat Shock Protein (Hsp60, Hsp70 dan Hsp90). Ketiga protein

HSP tersebut terlihat pada seluruh kelompok percobaan. Perbedaannya ada pada

ketebalan pita dari masing-masing kelompok (Tabel 5.1). Kelompok kontrol

negatif (K-) dan perlakuan 3 (P3) memiliki ketebalan pita yang lebih tipis pada

massa molekul 60, 69 dan 90 kDa dibandingkan dengan kelompok kontrol positif

(K+) dan perlakuan 1 (P1) yang memiliki pita yang lebih tebal pada ketiga massa

protein. Sedangkan pada kelompok perlakuan 2 (P2), pita protein pada massa

molekul 60 dan 90 kDa telihat lebih tebal seperti halnya pada kelompok K+ dan

P1, namun pada massa molekul 69 kDa memiliki pita yang lebih tipis seperti pada

K- dan P3.

Profil protein kelompok kontrol negatif (K-) tanpa perlakuan menunjukkan

Hsp60, Hsp70 dan Hsp90 yang berkonsentrasi lebih rendah ditandai dengan

Kelompok BM (kDa)

26 40 48 60 69 90 126 143 179 227

Kontrol

negatif

Kontrol

positif

Perlakuan 1

Perlakuan 2

Perlakuan 3

Page 68: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

54

ketebalan pita yang lebih tipis dibandingkan dengan kelompok kontrol positif.

Heat shock protein (HSP) merupakan suatu protein yang dalam keadaan normal

berfungsi sebagai molekul chaperone yang berperan terhadap pembentukan

struktur protein (protein folding) dan pencegahan penggabungan beberapa protein.

HSP dalam keadaan normal juga dapat berkaitan dengan fungsi proteksi dari

kerusakan sel secara in vivo maupun in vitro akibat stres oksidatif yang dapat

disebabkan oleh kandungan asap rokok yang bersifat radikal, logam berat,

peningkatan suhu, toksisitas kimia molekul kecil, dan infeksi (Westerheide dan

Marimoto, 2005; Fitria 2013).

Superfamili dari heat shock protein dikelompokkan berdasarkan ukuran

molekul dan fungsinya seperti famili Hsp60, Hsp70 dan Hsp90, Hsp100, Hsp40

dan small heat shock protein (sHSP). Umumnya HSP berfungsi dalam

pembentukkan protein, namun setiap jenis famili HSP memiliki spesifikasi

tersendiri. Heat shock protein 60 (Hsp60) adalah protein intraselular yang

terbentuk secara alami di sebagian besar sel seperti di mitokondria dan di sitosol

sebanyak 15% hingga 20%. Ekspresi Hsp60 meningkat oleh beberapa faktor stress

seperti infeksi, anoksia, stress oksidatif dan inflamasi. Hsp60 memiliki peran

protektif terhadap cedera akibat stres dengan mempertahankan homeostasis

seluler dan struktur protein 3 dimensi (Bonanad et al., 2013). Pelepasan Hsp60

bisa berasal dari sel-sel mati jaringan yang menderita inflamasi kronis. Oleh

karena itu, pelepasan Hsp60 ke dalam sirkulasi merupakan hal yang penting

karena kemudian dapat mengaktifkan sel vaskular dan sistem kekebalan tubuh

(Xu et al., 2000).

Page 69: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

55

Heat shock protein 70 (Hsp70) adalah molekul chaperone yang

diekspresikan sebagai respon terhadap stress dengan cara mengikat substrat

proteinnya dan menstabilkannya saat terjadinya denaturasi atau agregasi sampai

kondisi membaik. Selain fungsinya selama respon stres, Hsp70 memiliki banyak

tanggung jawab selama pertumbuhan normal, yaitu membantu dalam pelipatan

protein yang baru disintesis, transportasi subselular protein dan vesikula,

degradasi protein yang tidak diinginkan, dan menekan agregasi protein. Oleh

sebab itu, Hsp70 saat ini sedang dikembangkan sebagai pengobatan penyakit

potensial yang melibatkan agregasi protein seperti penyakit neurodegeneratif dan

kanker (Evans et al., 2010; Yang et al., 2009).

Heat shock protein 90 (Hsp90) adalah salah satu protein sel eukariotik

yang paling melimpah dan sangat penting untuk kelangsungan hidup sel. Hsp90

terdiri dari 1-2% dari total kandungan protein sel. Hsp90 berbentuk homodimer

dengan gugus N-terminal yang penting untuk hidrolisis adenosine triphosphate

(ATP) ke bentuk adenosine difosfat (ADP) dan terlibat dalam interaksi dengan

molekul chaperone lainnya. Hsp90 dapat berasosiasi dengan beberapa protein

yang terlibat dalam signaling cell, metabolisme, pertumbuhan sel, transkripsi, lalu

lintas protein, pembentukan kromatin, dan respon stress (Leach et al., 2012).

Kelompok kontrol positif (K+) yang dilakukan pemaparan asap rokok

menunjukkan Hsp60, Hsp70 dan Hsp90 berkonsentrasi lebih tinggi yang ditandai

dengan pita protein yang lebih tebal dibandingkan dengan kelompok kontrol

negatif. Kemunculan HSP yang tinggi terjadi karena adanya ketidakseimbangan

antioksidan endogen yang diproduksi tubuh dan radikal ROS dari asap rokok. Saat

Page 70: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

56

antioksidan endogen habis terpakai sebagai pertahanan awal tubuh dan

menyisakan radikal ROS yang masih tinggi, ROS seperti H2O2 dan NO dalam

asap rokok akan menginduksi heat shock response dan menghasilkan HSP dalam

jumlah banyak untuk mencegah kerusakan dan kematian sel (apoptosis). HSP

dapat mencegah kerusakan sel dengan cara mencegah dan memperbaiki

missfolding protein oleh ROS yang menginisiasi modifikasi oksidatif protein dan

DNA (Westerheide dan Marimoto, 2005; Circu dan Aw, 2010).

HSP yang diproduksi pada saat terjadinya stres oksidatif dibutuhkan untuk

mencegah apoptosis sekunder, namun jika terjadi overexpressing maka HSP dapat

menginduksi sifat karsinogenesis. Penelitian yang dilakukan Seo et al. (1996)

membuktikan bahwa overexpressing HSP utamanya Hsp70 akibat paparan asap

rokok pada lymphocytetargeted promotor dapat menimbulkan perkembangan

limfoma pada tikus transgenik (Vayssier et al., 1998).

Ketiga pita protein (60, 69 dan 90 kDa) masih terlihat lebih tebal pada

kelompok P1 seperti halnya pada kelompok kontrol positif. Hal ini menunjukkan

bahwa ekstrak etanol jintan hitam 0,6 g/KgBB belum mampu memberikan efek

antioksidan yang baik sehingga ekspresi Hsp60, Hsp70 dan Hsp90 masih tinggi

dalam serum. Dosis ekstrak etanol jintan hitam yang berperan sebagai antioksidan

eksogen dalam tubuh pada kelompok ini masih belum mampu menetralisir radikal

bebas secara maksimal, maka sel-sel tubuh nantinya akan mensekresikan keluar

enzim-enzim yang berperan sebagai antioksidan endogen seperti catalase,

glutathione peroxidase, glutathione S-transferase, dan superoxide dismutase

(SOD) yang jumlahnya sangat terbatas (Sayuti dan Yenrina, 2014). Saat enzim

Page 71: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

57

endogen tersebut sudah habis terpakai dan radikal bebas masih tinggi kadarnya

dalam tubuh, maka radikal bebas menyerang sel untuk melakukan stress oksidatif,

sel memproduksi heat shock protein agar radikal bebas yang mendekat tidak dapat

melakukan kerusakan membran sel.

Kelompok P2 dengan pemberian ekstrak etanol jintan hitam 1,2 g/KgBB

menunjukkan perbaikan profil Hsp70 terlihat dengan penipisan pita pada massa

protein 69 kDa. Hal ini membuktikan bahwa efek antioksidan dari ekstrak etanol

jintan hitam dengan dosis 1,2 g/KgBB dapat menetralisir radikal bebas lebih baik

dari dosis kelompok P1 sehingga tubuh tidak harus menginduksi Hsp70 dalam

jumlah berlebihan untuk perlindungan sel terhadap radikal bebas. Kerusakan

akibat radikal bebas yang belum ternetralisir oleh efek antioksidan dari ekstrak

etanol jintan hitam ditanggulangi oleh Hsp60 dan Hsp90, sehingga pita protein 60

kDa dan 90 kDa masih terlihat tebal

Kelompok P3 dengan pemberian ekstrak etanol jintan hitam 2,4 g/KgBB

menunjukkan perbaikan profil Hsp60, Hsp70 dan Hsp90 terlihat dengan penipisan

pita pada massa protein 60, 69 dan 90 kDa. Efek antioksidan ekstrak etanol jintan

hitam dengan dosis 2,4 g/KgBB dapat menetralisir radikal bebas dengan baik

sehingga tubuh memproduksi Hsp60, Hsp70 dan Hsp90 dalam jumlah sedikit

untuk menanggulangi kerusakan akibat radikal bebas. Ekstrak etanol jintan hitam

yang diberikan secara oral akan mengalami sirkulasi dalam darah dan menyebar

ke seluruh tubuh. Saat kandungan asap rokok yang dipaparkan masuk ke dalam

tubuh dan menjadi radikal bebas, maka efek antioksidan dari ekstrak etanol jintan

hitam yang diberikan bekerja sebagai pertahanan awal yang menetralisir radikal

Page 72: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

58

bebas secara maksimal, pada keadaan ini tubuh tidak harus mensekresikan enzim

sebagai antioksidan alami dan produksi HSP yang dihasilkan sama pada kondisi

normalnya.

5.2 Pengaruh Preventif Ekstrak Etanol Jintan Hitam (Nigella sativa) terhadap

Gambaran Histopatologi Limpa Tikus (Rattus norvegicus) yang Diberi

Paparan Asap Rokok

Pengaruh preventif ekstrak etanol jintan hitam (Nigella sativa) terhadap

gambaran histopatologi limpa tikus (Rattus norvegicus) yang diberi paparan asap

rokok diamati secara kualitatif (Gambar 5.1) dengan pewarnaan hematoxylin-

eosin (HE).

Perbesaran 100X Perbesaran 400X

A

B

6

2

3

5

Page 73: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

59

Gambar 5.2 Penampang melintang histopatologi limpa tikus. (A) kontrol positif;

(B) kontrol negati; (C) perlakuan 1; (D) perlakuan 2; (D) perlakuan

3; (1) germinal center; (2) mantie zone; (3) zona marginal; (4)

periarteriolar lymphatic sheath (PALS); (5) central arteriole; (6)

pulpa merah; ( ) apoptotic bodies; ( ) makrofag; ( ) inti

sel apoptosis.

Limpa adalah organ limfoid sekunder yang ada pada semua vertebrata.

Pada mamalia, limpa memiliki tiga fungsi utama. Fungsi pertama, limpa sebagai

jaringan limfatik berukuran besar yang dilalui oleh resirkulasi limfosit yang dapat

E

D

C

Page 74: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

60

segera menghasilkan reaksi kekebalan spesifik yang dimediasi oleh sel limfosit T

atau B terhadap antigen yang dibawa oleh darah. Karena jenis sirkulasi yang

terbuka, antigen yang dibawa darah memiliki akses lebih langsung ke jaringan

limfatik limpa daripada jaringan organ limfatik lainnya. Kedua, pulpa merah

limpa memiliki fungsi sebagai penyaringan darah. Fungsi ini terdiri dari

penghilangan bahan yang dapat difagositosis oleh makrofag pulpa merah,

termasuk sel darah merah yang abnormal atau sudah tua, atau mikroorganisme

dan leukosit yang diliputi dengan kompleks imun. Ketiga, pada beberapa spesies

mamalia, namun tidak pada manusia, limpa berfungsi sebagai reservoir eritrosit

yang ditransfusikan ke sirkulasi pada stimulasi simpatis. Sebagian besar limfosit

penyusun limpa adalah sel-sel yang bermigrasi. Limfosit tiba melalui darah,

bermigrasi ke dalam kompartemen untuk menetap selama beberapa waktu dan

pergi lagi ke dalam darah. Proses ini disebut resirkulasi limfosit yang mendukung

deteksi antigen dan penyebaran respon kekebalan tubuh (Steiniger, 2005).

Dua zona fungsional utama dari limpa adalah pulpa merah hematogen dan

pulpa putih limfoid. Pulpa putih terletak di sekitar central arteriole, terdiri dari

periarteriolar lymphatic sheath (PALS, area sel T), yang berbatasan dengan

folikel (area sel B), dan zona marginal (area sel B). Zona marginal terletak di

antara pulpa putih dan merah dan persimpangan antara zona marginal dan pulpa

merah tidak selalu terlihat jelas. Selain limfosit, zona marginal mengandung

populasi makrofag tertentu. Struktur limpa pada umumnya mirip di seluruh

spesies; namun zona marginal tikus relatif lebih menonjol (Elmore, 2006).

Page 75: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

61

Gambaran histologis limpa tikus pada kelompok kontrol negatif (K-) tanpa

perlakuan tidak memperlihatkan keadaan abnormalitas dan patologis. Struktur

mikroskopis limpa pada perbesaran 100X terlihat normal dengan folikel pulpa

putih berbentuk silinder dan memiliki batasan yang jelas antara germinal center,

mantie zone, zona marginal dan periarteriolar lymphatic sheath (PALS) yang

mengelilingi central arteriole. Ukuran sel-sel limfosit pada perbesaran 400X

terlihat normal dengan besaran yang sama menyeluruh dan hanya sedikit sel-sel

makrofag yang teramati.

Gambaran histopatologis limpa tikus kelompok kontrol positif (K+)

menunjukkan beberapa keadaan abnormalitas akibat radikal bebas dari paparan

asap rokok yang diberikan. Struktur pulpa putih yang seharusnya memiliki

batasan yang terlihat antar kompartemennya seperti germinal center, mantie zone,

zona marginal, dan PALS pada kelompok ini tidak dapat dibedakan. Antara satu

folikel pulpa putih dengan folikel yang lain bergabung menjadi satu sehingga

bentuknya tidak beraturan. Hal tersebut dapat disebabkan saat terjadinya inflamasi

akibat radikal bebas dari asap rokok, tubuh akan membutuhkan sel-sel imunitas

seperti limfosit dalam menanggulangi radikal bebas. Sel-sel limfosit yang

bermigrasi ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah ke daerah yang terdapat

radikal bebas tersebut merupakan sel-sel penyusun utama limpa, sehingga jika

migrasi sel meninggalkan limpa terjadi secara akut, maka struktur dari

kompartemen penyusun limpa akan mengalami ketidakberaturan. Pulpa merah

terlihat mengalami hemoragi dengan pigmentasi hemosiderin terlihat merah

dominan sebagai tanda kerusakan sel-sel eritrosit dan penyebarannya yang

Page 76: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

62

meluas. Selain struktur pulpa putih dan pulpa merah yang mengalami perubahan,

dapat juga teridentifikasi sel-sel limfosit yang mengalami apoptosis ditandai

dengan lisisnya sel dengan inti yang mengecil dan banyak makrofag yang teramati

di daerah germinal center. Apoptosis limfosit di limpa dapat disebabkan oleh stres

oksidatif dari ROS asap rokok yang merusak membran sel karena terjadinya

peroksidasi lipid dan fragmentasi protein.

Limfosit mengalami apoptosis normalnya terjadi di germinal center folikel

yang kaya akan sel B pada limpa tikus, namun saat adanya paparan bahan kimia

seperti asap rokok, radiasi, virus, atau endotoksin kejadiannya akan meningkat

pada kompartemen sel B dan juga sel T (periarteriolar lymphatic sheath).

Limfosit yang mengalami apoptosis membentuk membrane-bound bodies

(apoptotic bodies) yang ditandai dengan penyusutan limfosit individual,

kondensasi kromatin nukleus, dan fragmentasi sel yang kemudian difagositosis

oleh tingible body macrophages (TBM). Apoptosis limfosit yang signifikan dapat

menyebabkan atrofi satu atau lebih kompartemen pulpa putih (Suttie, 2006).

Penelitian yang dilakukan oleh Hernandez et al (2013) tentang efek ekstrak asap

rokok pada sel T primer aktif, menunjukkan efek baru dari asap rokok terhadap

sel limfosit T normal. ROS dan reactive nitrogen species (RNS) di dalam ekstrak

asap rokok menginduksi fosforilasi eukaryotic initiation factor 2 (eIF2), sehingga

mendorong terjadinya apoptosis caspase-independent pada sel limfosit T normal.

Gambaran histopatologis limpa pada kelompok perlakuan satu (P1) dengan

pemberian ekstrak etanol jintan hitam 0,6 g/KgBB/hari menunjukkan arah

pencegahan dengan pulpa putih sudah mulai berbentuk sirkuler dan zona marginal

Page 77: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

63

mulai terlihat, meskipun germinal center dan PALS di sekitar central arteriol

belum dapat diidentifikasi, sedangkan pulpa merah masih terlihat mengalami

hemoragi. Makrofag TBM masih dapat teramati di dalam germinal center karena

fungsinya sebagai fagosit sel-sel limfosit yang masih banyak mengalami

apoptosis. Hal ini disebabkan oleh efek ekstrak etanol jintan hitam dengan dosis

yang digunakan pada kelompok ini memiliki daya antioksidan yang masih rendah

dan belum mampu untuk menetralisir radikal bebas secara maksimal dan

mencegah kerusakan sel-sel limfosit.

Kelompok perlakuan dua (P2) dengan pemberian ekstrak etanol jintan

hitam 1,2 g/KgBB/hari menunjukkan gambaran histopatologis limpa yang lebih

baik dibandingkan kelompok P1. Pulpa putih berbentuk sirkuler dengan batasan

germinal center dan zona marginal sudah dapat dibedakan serta hemoragi pada

pulpa merah sudah menunjukkan perbaikan. Sel-sel limfosit yang apoptosis dan

makrofag TBM jarang ditemui pada gambaran histopatologi kelompok ini. Hal ini

menunjukkan efek ekstrak etanol jintan hitam dengan dosis yang digunakan pada

kelompok ini memiliki daya antioksidan yang lebih baik dari kelompok

sebelumnya dalam menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan sel-sel

limfosit.

Gambaran histopatologis limpa pada kelompok perlakuan tiga (P3) dengan

pemberian ekstrak etanol jintan hitam 2,4 g/KgBB/hari menunjukkan hasil

pencegahan yang paling signifikan. Pulpa putih berbentuk sirkuler dengan batasan

germinal center, mantie zone, zona marginal dan periarteriolar lymphatic sheath

(PALS) terlihat jelas. Pulpa merah pada kelompok ini sudah tidak mengalami

Page 78: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

64

hemoragi. Sel limfosit yang mengalami apoptosis tidak dapat diidentifikasi dan

makrofag yang ditemukan di daerah germinal center yang teramati relatif sedikit.

Hal ini disebabkan oleh efek ekstrak etanol jintan hitam dengan dosis yang

digunakan pada kelompok ini memiliki daya antioksidan yang paling tinggi

dibandingkan dengan kelompok perlakuan 1 dan 2 dalam menetralisir radikal

bebas secara maksimal dan mencegah kerusakan sel-sel limfosit.

Perbaikan histopatologi limpa dan profil pita protein serum sejalan dengan

peningkatan dosis yang diberikan sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Kurnia dkk (2011) yang membuktikan bahwa ekstrak etanol jintan hitam memiliki

efek preventif terhadap paparan asap rokok kretek subakut dengan hasil

penururnan rerata jumlah sel spermatogonium dan penurunan kadar MDA testis

tikus yang signifikan pada kelompok yang diberikan dosis 2,4 g/kgBB. Penelitian

yang dilakukan oleh Marwan dkk. (2005) membuktikan efek preventif pemberian

ekstrak jintan hitam pada tikus yang dipapar asap rokok kronis dengan adanya

peningkatan antioksidan enzimatis GSH dan menurunnya MDA jaringan paru dan

penurunan jumlah dan fungsi sekresi serta fungsi fagositosis dari sel makrofag

alveoli yang signifikan pada kelompok yang diberikan dosis 2,4 g/kgBB.

Ekstrak etanol jintan hitam dengan uji LC-MS (Lampiran 4)

menunjukkan adanya kandungan thymoquinone yang dapat berperan sebagai

senyawa antioksidan. Selain thymoquinone, komponen minyak esensial lain yang

dapat berperan sebagai senyawa antioksidan dalam jintan hitam meliputi

nigellone, thymohydroquinone, dithymoquinone, thymol, carvacrol, α dan β-

pinene, d-limonene, d-citronellol, p-cymene, carvacrol, anethole, ongifoline, dan

Page 79: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

65

4-terpineol. Kandungan fixed oil dalam jintan hitam seperti arachidonic,

eicosadienoic, linoleic, linolenic, oleat, almitoleic, palmitic, stearic dan myristic

acid serta beta-sitosterol, cycloeucalenol, cycloartenol, sterol ester dan sterol

glukosida juga dapat berperan sebagai senyawa antioksidan (Tembhurne et al.,

2014; Ahmad et al., 2013). Senyawa antioksidan memiliki struktur molekul yang

dapat memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal bebas

tanpa mengganggu dan memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas. Efek

antioksidan dari jintan hitam juga ditunjukkan pada penelitian Houghton et al.

(1995) yang membuktikan bahwa thymoquinone dan fixed oil dalam jintan hitam

dapat menghambat peroksidasi non-enzimatik pada liposom fosfolipid otak sapi.

Page 80: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

66

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil

kesimpulan bahwa:

1. Pemberian ekstrak etanol jintan hitam (Nigella sativa) dengan dosis

2,4 g/KgBB/hari mampu menunjukkan penurunan terbaik ekspresi

Heat Shock Protein dengan massa molekul 60 kDa, 69 kDa, dan 90

kDa pada tikus yang diberi paparan asap rokok.

2. Pemberian ekstrak etanol jintan hitam (Nigella sativa) dengan dosis

2,4 g/KgBB/hari secara signifikan mampu mencegah kerusakan

struktur pulpa putih dan apoptosis sel limfosit pada limpa tikus yang

diberi paparan asap rokok.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan saran yang dapat

dilakukan yakni:

1. Perlu adanya penelitian observasi pemberian ekstrak etanol jintan

hitam pada hewan kecil yang pemiliknya seorang perokok.

2. Perlu adanya penelitian lanjutan tentang kandungan lain dari jintan

hitam seperti asam amino dan protein sebagai tindak pencegahan dan

pengobatan penyakit.

Page 81: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

67

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, A., A. Husain, M. Mujeeb, S.A. Khan, A.K. Najmi, N.A. Siddique. 2013.

A review on therapeutic potential of Nigella sativa: A miracle herb. Asian

Pac J Trop Biomed. 3(5): 337-352.

Ambarwati, A. Khoirotul, F. Kurniawati, T. Diah, S. Darojah. 2014. Media

Leaflet, Video dan Pengetahuan Siswa SD Tentang Bahaya Merokok:

Studi pada Siswa SDN 78 Sabrang Lor Mojosongo Surakarta. Kemas.

10(1): 7-13.

Aziza, R.Z. 2010. Gambaran Histomorfologi Hati, Usus Halus, dan Limpa pada

Tikus Hiperglikemia yang Diberi Ekstrak Sambiloto [Skripsi]. Fakultas

Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor.

Baratawidjaja, K.G., dan I. Rengganis. 2014. Imunologi Dasar, Edisi ke-11.

Jakarta: Badan Penerbit FKUI.

Bertone, E. R., Synder L.A., dan Moore A.S. 2002. Environmental Tobacco

Smoke and Risk of Malignant Lymphoma in Pet Cats. American Journal

of Epidemiology. 156(3): 268-273.

Bonanad, C., J.Nu´ n˜ ez, J. Sanchis, V. Bodi, F. Chaustre, M. Chillet, G. Min˜

ana, M. Jose´ Forteza, P. Palau, E. Nu´ n˜ ez, D. Navarro, A. Lla` cer, F.J.

Chorro. 2013. Serum Heat Shock Protein 60 in Acute Heart Failure: A

New Biomarker?. Congest Heart Fail. 19(1): 6-10.

Brock, T. 2008. Heat shock protein: linked to oxidative stress?

https://www.caymanchem.com/news/heat-shock-protein-linked-to-

oxidative-stress. [13 Juni 2017].

Burits, M., and Bucar, F. 2000. Antioxidant Activity of Nigella sativa Essential

Oil. Phytotherapy Research. 14(5): 323-328.

Chung, K.F. 2005. Inflammatory mediators in chronic obstructive pulmonary

disease. Curr Drug Targets Inflamm Allergy. 4:619-625.

Churg, A., Dai J, Tai H, Xie C, Wright J.L. 2002. Tumor necrosis factor-alpha is

central to acute cigarette smoke-induced inflammation and connective

tissue breakdown. Am J Respir Crit Care Med. 166:849-854.

Circu, M.L., and T.Y. Aw. 2010. Reactive oxygen species, cellular redox systems

and apoptosis. Free Radic Biol Med. 48(6): 749-762.

Page 82: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

68

Dawn, B.M., Allan D.M, dan Colleen M.S. 2000. Metabolisme Oksigen dan

Toksisitas Oksigen. In: Joko S, Vivi S, Lydia IM (editors). Biokimia

Kedokteran Dasar: Sebuah Pendekatan Klinis. Jakarta: EGC. 321-9.

Den, R.B., and B. Lu. 2012. Heat shock protein 90 inhibition: rationale and

clinical potential. Ther Adv Med Oncol. 4(4): 211-218.

Diniz, M.F., Dourado V.A., Silva M.E., Pedrosa M.L., Bezerra F.S., and Lima

W.G. 2013. Cigarette Smoke Causes Changes in Liver and Spleen of Mice

Newborn Exposed During Pregnancy. J Cytol Histol. 4(1): 1-5.

El-Kadi, and O. Kandil. 1986. Effect of Nigella sativa (the black seed) on

immunity. Proceeding of the 4th International Conference on Islamic

Medicine, Kuwait. Bull. Islamic Med. 4:344-348.

Elmore, S.A. 2006. Enhanced Histopathology of the Spleen. Toxicol Pathol.

34(5): 648-655.

Evans, C.G., L. Chang, and J.E. Gestwicki. 2010. Heat Shock Protein 70 (Hsp70)

as an Emerging Drug Target. J Med Chem. 53(12): 4585-4602.

Enomoto, S., R. Asano, Y. Iwahori, T. Narui, Y. Okada, A.N. Singab. 2001.

Hematological studies on black cumin oil from the seeds of Nigella sativa

L. Biol Pharm Bull. 24(3): 307-310.

Epstein, M.M. 2004. Do Mouse Models of Alergic Asthma Mimic Clinical

Disease. Int. Arch. Allergy Immunol. 133: 84-100.

Fitria, R.I.N.K Triandhini, J.C. Mangimbulude, F.F. Karwur. 2013. Merokok dan

Oksidasi DNA. Sains Medika. 5(2): 113-120.

Ganong, W. F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 20. Jakarta: EGC.

Penerbit Buku Kedokteran. 486-507.

Gitawati R.1995. Radikal bebas, sifat dan peran dalam menimbulkan

kerusakan/kematian sel. Cermin Dunia Kedokteran. Pusat Penelitian dan

Pengembangan Farmasi. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Departemen Kesehatan RI. Jakarta. 102:33-36.

Hames. B. D. 1998. Gel Electrophoresis of Proteins. Oxford University Press.

New York.

Halliwell, B., dan Whiteman, M. 2004. Measuring reactive species and oxidative

damage in vivo and in cell culture: how should you do it and what do the

results mean? Br J Pharmacol. 142: 231-55.

Page 83: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

69

Haq, A., M. Abdullatif, P.I. Lobo, K.S. Khabar, K.V. Sheth, S.T. Al-Sedairy.

1995. Nigella sativa: Effect on human lympocytes and polymorphonuclear

leucocyte phagocytic activity. Immunopharmacol. 30(2): 147-150.

Haq, A., I. Lobo, M. Al-Tufail, N.R. Rama, S.T. Sedairy. 1999.

Immunomodulatory effect of Nigella sativa proteins fractionated by ion

exchange chromatography. Int. J. Immunopharmacol. 21:283-285.

Hasana, N. 2016. Aktivitas Ekstrak Etanol Temu Ireng (Curcuma Aeruginosa

Roxb) terhadap Immunosurveillance Tikus Putih melalui Histopatologi

Limpa, Kadar Sitokin IL-2 Dan IL-12 [Tesis]. Sekolah Pascasarjana.

Institut Pertanian Bogor.

Hernandez, C.P., K. Morrow, C. Velasco, D.D. Wyczechowska, A. Naura, and

P.C. Rodriguez. 2013. Effects of cigarette smoke extract on primary

activated T cells. Cell Immunol. 282(1): 38-43.

Houghton, P.J., Zarka R., Heras B., Hoult J.R. 1995. Fixed oil of Nigella sativa

and derived thymoquinone inhibit eicosanoid generation in leukocytes and

membrane lipid peroxidation. Planta Med. 61:33-36.

Huang, M.F., Lin W.L, Ma Y.C. 2005. A study of reactive oxygen species in

mainstream of cigarette. Indoor Air. 15:135-140.

Junqueira. 2012. Histologi Dasar. Jakarta; Penerbit EGC. Hlm.155.

Kartikawati D. 1999. Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun

dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat [Disertasi].

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Kemenkes RI. 2015. Rokok Ilegal Merugikan Bangsa dan Negara.

http://www.depkes.go.id/article/view/15060900001/rokok-illegal-

merugikan-bangsa-dan-negara.html. [28 November 2016].

Khoirudin, 2006. Perbedaan Kapasitas Vital Paru dan Tekanan Darah antara

Perokok Aktif dengan Perokok Pasif pada Siswa Madrasah Hidayatul

Mubtadi’in Semarang Tahun Ajaran 2005/2006. Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Semarang: 32-37.

Kimball. John. W. 1983. Biologi Edisi Kelima, Jilid 1, Alih Bahasa Prof. Dr. Ir.

H. Siti Soetarmi Tjitrosomo. Institut Pertanian Bogor. Erlangga. Jakarta.

Kresno, S. B. 2003. Imunologi: Diagnosis dan prosedur laboratorium. Jakarta:

Balai Penerbit FKUI.

Page 84: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

70

Kruk, I., T. Michalska, K. Lichszteld, A. Kladna, H.Y. Aboul-Enein. 2000. The

effect of thymol and its derivatives on reactions generating reactive

oxygen species. Chemosphere. 41(7): 1059-1064.

Kumalaningsih, S. 2007. Antioksidan, sumber dan manfaat. Artikel Antioksidan

Center.

Kurnia H. P., Nur P dan Subandi. 2011. Pengaruh Ekstrak Jintan Hitam terhadap

MDA dan Sel Spermatogonium Tikus yang Dipapar Asap Rokok Kretek

Subakut. Jurnal Kedokteran Brawijaya 26(3): 161-165.

Kusriningrum. 2008. Dasar Perancangan Percobaan dan Rancangan Acak

Lengkap. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga. Surabaya.

Leach, M.D., S. Budge, L. Walker, C. Munro, L.E. Cowen, A.J.P. Brown. 2012.

Hsp90 Orchestrates Transcriptional Regulation by Hsf1 and Cell Wall

Remodelling by MAPK Signalling during Thermal Adaptation in a

Pathogenic Yeast. PLOS Pathogens. 8(12): 1-20.

Marwan, E. Widjajanto, S. Karyono. 2005. Pengaruh pemberian ekstrak biji jinten

hitam (Nigella sativa) terhadap kadar gsh, mda, jumlah serta fungsi sel

makrofag alveolar paru tikus wistar yang dipapar asap rokok kronis.

Jurnal Kedokteran Brawijaya. 21(3): 111-121.

Morimoto, R.I. 1998. Regulation of the heat shock transcriptional response: cross

talk between a family of heat shock factors, molecular chaperones, and

negative regulators. Genes & Development. 12:3788-3796.

Muhammad, I. 2009. Efek Antioksidan Vitamin C terhadap Tikus (Rattus

norvegicus L) Jantan akibat Pemaparan Asap Rokok [Tesis]. Sekolah

Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Musfiroh, M., Rifki M dan Noor W. 2012. Pengaruh Minyak Nigella sativa

terhadap Kualitas Spermatozoa Tikus Wistar yang Terpapar Asap Rokok.

J Indon Med Assoc 62(5): 178-82.

Myers, P and Armitage D. 2004. Rattus norvegicus. animal diversity web.

http://animaldiversity.ummz.edu/site/accounts/information/rattus_norvegic

us.html. [28 November 2016].

Paarakh, P. M. 2010. Nigella sativa Linn: A comprehensive review. Indian

Journal of Natural Products and Resources, 1(4): 409-429

Pazil, S. N. 2009. Perbandingan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daging Pisang

Raja (Musa AAB ‘Pisang Raja’) Dengan Vitamin A, Vitamin C, dan

Page 85: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

71

Katekin Melalui Penghitungan Bilangan Peroksida [Skripsi]. Fakultas

Kedokteran. Universitas Indonesia.

Pollock, C. 2010. Rat (Rattus norvegicus). http://lafeber.com/vet/basic-

information-for-rats. [28 November 2016].

Putra, A. P. 2009. Efektivitas Pemberian Kedelai pada Tikus Putih (Rattus

norvegicus) Bunting dan Menyusui terhadap Pertumbuhan dan Kinerja

Reproduksi Anak Tikus Betina [Skripsi]. Fakultas Kedokteran Hewan.

Institut Pertanian Bogor.

Putra, G. U., Aziz D, dan Machdawaty M. 2015. Uji Efek Antibakteri Minyak

Jintan Hitam (Nigella sativa) Dalam Kapsul yang Dijual Bebas Selama

Tahun 2012 di Kota Padang Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan

Escherichia coli Secara In Vitro. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(2): 387-

391.

Putri, S. R. M. 2014. Pengaruh Pemberian Ekstrak N-Heksan Buah Andaliman

(Zanthoxylum acanthopodium DC.) terhadap Gambaran Histologis Limpa

Mencit (Mus musculus L.) Strain DDW [Skripsi]. Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sumatera Utara.

Rahmawati, D. 2009. Pengaruh Vaksinasi Kultur Klebsiella pneumoniae Hasil

Inaktivasi Pemanasan dan Iradiasi Sinar Gamma terhadap Kondisi Fisik

serta Profil Protein Serum Darah Mencit [Skripsi]. Fakultas Kedokteran

Dan Ilmu Kesehatan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Sari, C.K. 2016. Identifikasi Hubungan Pemberian Antioksidan Jintan Hitam

terhadap Organ Limpa dari Mencit yang Terpapar Partikel Ultrafine dari

Asap Kendaraan Bermotor [Skripsi]. Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam. Universitas Brawijaya.

Sayuti, K dan Rina Y. 2015. Antioksidan Alami dan Sintetik. Padang: Andalas

University Press.

Seo, J.S., Y.M. Park, J.I. Kim, E.H. Shim, C.W. Kim, J.J. Jang, S.H. Kim, and

W.H. Lee. 1996. T cell lymphoma in transgenic mice expressing the

human hsp70 gene. Biochem. Biophys. Res. Commun. 218: 582–587,

Setiasih, N., Suwiti, N. dan Putu, S. 2011. Studi Histologi Limpa Sapi Bali.

Buletin Veteriner Udayana. 3(1): 9-15.

Sizer, F., and Whitney, E. 2000. Nutrition Concept and Controversies. Thomson

Learning Library of Congress Cataloging.

Page 86: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

72

Snoeckx, L.H.E.H., R.N. Cornelussen, F.A. Van Nieuwenhoven, R.S. Reneman,

and G.J. Van der Vusse. 2001. Heat Shock Protein and Cardiovascular

Pathophysiology. Physiological Rev. 81(4): 1461-1485.

Staphylakis, P.K., D.Gegiou. 1986. The sterols of Nigella sativa seed oil.

Phytochemistry. 25:761-763.

Steiniger, B. 2005. Encyclopedia of Life Sciences: Spleen. New Jersey: John

Wiley & Sons, Ltd.

Stryer, L. 2002. Biokimia Edisi 4, Volume 1. Jakarta: EGC. Penerbit Buku

Kedokteran.

Sukmaningsih, A. 2009. Penurunan Jumlah Spermatosit Pakiten dan Spermatid

Tubulus Seminiferus Testis pada Mencit (Mus musculus) yang Dipaparkan

Asap Rokok. Jurnal Biologi, 12(2): 31-35.

Sumardjo, D. 2009. Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa

Kedokteran dan Program Strata I Fakultas Bioeksakta. Jakarta: EGC.

Surya, V.F.Y. 2007. Pengaruh Pemberian Jinten Hitam (Nigella sativa) Per Oral

terhadap Jumlah Sel Neutrofil Polimorfonuklear (PMN) Darah Tepi

[Skripsi]. Fakultas Kedokteran Gigi. Universitas Jember.

Suttie, A.W. 2006. Histopathology of the spleen. Toxicol Pathol. 34(5): 466-503.

Taylor, D.E., R.N. Fedorak, R. Sherburne. 1999. Antigenic Mimicry Between

Helicobacter pylori and Gastric Mucosa: Failure to Implicate Heat-Shock

Protein Hsp60 Using Immunoelectron Microscopy. Helicobacter. 4(3):

148–153.

Tembhurne, S.V., S. Feroz, B.H. More, dan D.M. Sakarkar. 2014. A review on

therapeutic potential of Nigella sativa (kalonji) seeds. Journal of

Medicinal Plants Research. 8(3): 167-177.

Triswanto, S. D. 2007. Stop Merokok. Yogyakarta: Progresif Book.

Valavanidis, A., Vlachogianni T, Fiotakis K. 2009. Tobacco smoke: involvement

of reactive oxygen species and stable free radicals in mechanisms of

oxidative damage, carcinogenesis and synergistic effects with other

respirable particles. Int J Environ Res Public Health. 6:445-462.

Vayssier, M., N. Banzet, D. François, K. Bellmann, B.S. Polla. 1998. Tobacco

smoke induces both apoptosis and necrosis in mammalian cells:

differential effects of HSP70. American Journal of Physiology - Lung

Cellular and Molecular Physiology. 275(4): L771-L779.

Page 87: PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL JINTAN HITAM …repository.ub.ac.id/4033/1/DITA YULIANINGSIH.pdf · 2020. 5. 31. · iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK ETANOL

73

Westerheide, S.D. and Morimoto R.I. 2005. Heat Shock Response Modulators as

Therapeutic Tools for Diseases of Protein Conformation. The Journal of

Biological Chemistry. 280(39): 33097-33100.

Widodo, E. 2006. Pajanan Asap Rokok Kretek pada Tikus Putih sebagai Model

untuk Manusia: Perhatian Khusus pada Perubahan Histopatologi dan

Ultrastruktur Saluran Napas [Disertasi]. Sekolah Pascasarjana. Institut

Pertanian Bogor.

Widyarti, S., Fatchiyah, Estri L.A, dan Sri R. 2011. Biologi Molekular. Jakarta:

Erlangga. 105, 125-128.

Winarsi, H. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta: Kanisius.

Winarti, Sri. 2010. Makanan Fungsional. Yogyakarta.

Xu, Q., G. Schett, H. Perschinka, M. Mayr, G.Egger, F. Oberhollenzer, J. Willeit,

S. Kiechl, G. Wick. 2000. Serum Soluble Heat Shock Protein 60 Is

Elevated in Subjects With Atherosclerosis in a General Population.

Circulation. 102:14-20.

Yazid, M., Aris B dan Gede S. 2012. Analisis Profil Protein Sitoplasma Isolat

Bakteri dari Limbah Uranium Cair Fasa Organik. Prosiding Pertemuan dan

Presentasi Ilmiah, Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Nuklir. Yogyakarta. 215-221.

Yang, J., and Tower J. 2009. Expression of hsp22 and hsp70 transgenes is

partially predictive of drosophila survival under normal and stress

conditions. J Gerontol A Biol Sci Med Sci. 64(8):828-38.

Yulianti, S dan E. Junaedi. 2006. Sembuhkan Penyakit dengan Habbatussauda.

Depok: Agro Media Pustaka.


Top Related