i
i
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE
ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN SKI KELAS V DI MADRASAH IBTIDAIYAH AL-AWWAL
PALEMBANG
SKRIPSI SARJANA S.1
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh
PUTRI AYU
12270104
JurusanPendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2016
ii
ii
Hal : Pengantar Skripsi Kepada Yth.
Bapak Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Raden Fatah Palembang
Di
Palembang
Asslamualaikum Wr. Wb
Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan-perbaikan seperlunya, maka skripsi
berjudul Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran SKI Kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Al-
Awwal Palembang yang ditulis oleh saudari PUTRI AYU, NIM 12270104 telah
dapat diajukan dalam sidang munaqosyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Raden Fatah Palembang.
Demikianlah terimakasih.
Wasslamu’alaikum Wr. Wb
Palembang, 9 juni 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. H. Tastin, M.Pd.I Maryamah, M.Pd.I
NIP. 195902181987031003 NIP. 197611182007012008
iii
iii
Skripsi Berjudul
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE
ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN SKI KELAS V DI MADRASAH IBTIDAIYAH AL-AWWAL
PALEMBANG
yang ditulis oleh saudari PUTRI AYU, 12270104
telah dimunaqasyahkan dan dipertahankan
di depan Panitia Penguji Skripsi
pada tanggal, 28 September 2016
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Palembang, 28 September 2016
Universitas Islam Negri Raden Fatah
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Panitia Penguji Skripsi
Ketua Sekretaris
Dra. Nurlaeli, M.Pd.I Faisal, M.Pd.I
NIP 196311021990032001 NIP 197405122003121001
Penguji Utama : Drs.Irham Falahudin, M.Si (……………………….)
NIP 197110021999031002
Anggota Penguji : Sukirman, S.Sos, M.Si (……………………….)
NIP 197107032007121004
Mengesahkan
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Prof. Dr. H. Kasinyo Harto,M.Ag
NIP 197109111997031004
iv
iv
Moto dan Persembahan
Ilmu itu seperti Air. Mengalir dari tempat tinggi kerendah, tidak akan mengalir dari
tempat rendah ketinggi
Persembahkan untuk:
Kedua Orang tuaku. Ayahanda Shodik dan Ibunda Hudaida yang tak henti-
hentinya mendoa kan Ananda dalam segala perjuangan untuk meraih mimpi
anakmu di UIN Raden Fatah Palembang.
Saudara dan saudariku (Ayatulah Humaini, Anuwar Sadat, Sriwijayanti, Hani
Saputra, Caren Desi Lita) yang selalu memberikan motivasi dikala Ananda
Rapuh
Keluarga besarku yang selalu memberi dukungan
Teman-teman SMA-ku (Siti khalijah, Dian nita, Maman Setiawan, Juliana,
Putra Jaya, Destriana, Joko,Hendra, Noval, Reinar,Septiananda, Imam dll.)
Teman-teman PGMI 03
Teman-teman PPLK II (Sa’dyah, Yuni, Yulis, Donas, Andi, Pasoli,
Tribun,Uli, Airiska )
Teman-teman KKN (Fariz Moh. Elais, tridahyani, Novi, Cece, Devy, Tari,
Sirojun naja)
Teman seperjuanganku dalam mengejar sarjana ( Novi merta, Desi fitria,
Ilham, Ayu, Mira oktarina, Melsa juliani )
v
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur senantiasa terucurahkan kehadirat Allah SWT,
Tuhan Semesta Alam, karena atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beriringkan salam senantiasa tecurahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Dalam penyusunan skripsi ini,
penulis tidak terlepas dari segala bentuk hambatan, rintangan, kendala, serta
kekurangan dalam segala hal. Namun, berkat pertolongan Allah serta doa dari orang
tua dan bantuan dari berbagai pihak, segala hambatan, rintangan, kendala, serta
kekurangan itu dapat penulis atasi dengan baik. Untuk itulah, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. M. Sirozi, Ph.D. Selaku Rektor UIN Raden Fatah
Palembang.
2. Bapak Prof. Dr. H. Kasinyo Harto, M.Ag. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah
dan keguruan UIN Raden Fatah Palembang.
3. Bapak Drs.H. Tastin, M.Pd.I selaku pembimbing I dan Ibu Maryamah M.Pd.I
selaku pembimbing II dalam penulisan skripsi ini.
4. Ibu Mariyati S.Pd.I selaku Kepala Madrasah Ibtridaiyah Al-Awwal
Palembang yang telah memberikan bantuan dalam melaksanakan riset ini.
5. Bapak Dr. Hj Mardiah Astuti, M.Pd.I. Selaku Ketua jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) serta bapak/ibu dosen Fakulktas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Raden Fatah Palembang yang telah tak henti-hentinya
vi
vi
memberikan ilmu selama perkuliahan berlangsung di UIN Raden Fatah
Palembang
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan karena sedikitnya pengalaman yang dimiliki. Selanjutnya
penulis juga sangat menyadari bahwa bukan hal yang mudah dalam proses pembuatan
skripsi ini. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan demi perbaikan kesempurnaan dan kebaikan selanjutnya.
Akhirnya semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada penulis khususnya
dan kepada semua pembaca pada umumnya, serta dapat memberikan sumbangan
pemikiran pada perkembangan pendidikan selanjutnya.Amin.
Palembang, 28 September 2016
Putri Ayu
12270104
vii
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGANTAR ............................................................................ .. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... .. iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................ v
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix
ABSTRAK .......................................................................................................... x
BAB I PENDAULUAN
A. LatarBelakang ......................................................................................... 1
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah ....................................................................... 6
2. Rumusan Masalah .......................................................................... 6
C. Tujuan dan KegunaanPenelitian ............................................................. 7
D. Tinjauan Keperpustakaan ........................................................................ 8
E. Kerangka Teori........................................................................................ 13
F. Fariabel Penelitian ................................................................................... 22
G. Definisi Operasional................................................................................ 23
H. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 24
I. Metodologi Penelitian ............................................................................. 25
J. Sistematika Pembahasan ......................................................................... 36
BAB II LANDASAN TEORI
A. PengertianPenerapan Model PembelajaranAdvance Organizer
A. Pengertian ....................................................................................... 37
B. Kegunaandari Model PembelajaranAdvance Organizer ................ 41
C. Tahapan-Tahapan Model PembelajaranAdvance Organizer .......... 42
D. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran
Advance Organizer ......................................................................... 44
B. HasilBelajar
1. Pengertian ....................................................................................... 45
2. Tujuan Hasil Belajar ....................................................................... 47
3. Instrument Hasil Belajar ................................................................. 48
4. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...................................... 50
5. Indikator Hasil Belajar .................................................................... 52
viii
viii
C. Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
1. Pengertian ....................................................................................... 53
2. Tujuan dan Ruang Lingkup Mata Pelajaran SKI ............................ 54
3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi SKI ............... 56
BAB III KONDISI OBJEK LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah berdirinya MI Al-Awwal Palembang ......................................... 58
B. Profil MI Al-Awwal Palembang ............................................................. 59
C. Visi dan Misi dari Tujuan MI Al-Awwal Palembang ............................. 59
D. Letak Geografis MI Al-Awwal Palembang ............................................ 60
E. Kondisi Guru, Siswa dan Pegawai MI Al-Awwal Palembang ............... 61
F. Keadaan Sarana dan Prasarana MI Al-Awwal Palembang ..................... 67
G. Struktur Organisasi MI Al-Awwal Palembang ....................................... 69
H. Kegiatan- kegiatan MI Al-Awwal Palembang ........................................ 70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HasilPenelitian
1. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................. 71
a. Tahap Persiapan .......................................................................... 71
b. Tahap Pelaksanaan ...................................................................... 72
1) Deskripsi Pertemuan Pertama .............................................. 72
2) Deskripsi Pertemuan Kedua ................................................ 73
3) Deskripsi Pertemuan Ketiga ................................................ 75
4) Deskripsi Pertemuan Keempat ............................................ 76
c. Tahap Pelaporan .......................................................................... 77
1) Uji Validitas ......................................................................... 78
2) Uji Reliabilitas ..................................................................... 79
B. Pembahasan
1. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa
a. Hasil Pre-test ...................................................................... 80
b. Hasil Post-test .................................................................... 86
2. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer terhadap
Hasil Belajar Siswa Kelas V di MI Al-Awwal Palembang ............. 91
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 96
B. Saran ........................................................................................................ 96
DAFTARPUSTAKA ......................................................................................... 98
LAMPIRAN ....................................................................................................... 101
ix
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran SKI
Kelas V di MI Al-Awwal Palembang ..................................................... 22
2. Jumlah Populasi ...................................................................................... 28
3. Jumlah Sampel ........................................................................................ 29
4. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)........................ 56
5. Keadaan Guru di MI Al-Awwal Palembang ........................................... 63
6. Keadaan Siswa di MI Al-Awwal Palembang.......................................... 66
7. Fasilitas Gedung di MI Al-Awwal Palembang ....................................... 67
8. Fasilitas Belajar Mengajar di MI Al-Awwal Palembang ........................ 68
9. Hasil Validasi Soal Tes Siswa Kelas VI di MI Al-Awwal Palembang... 78
10. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Siswa Sebelum Diterapkan Model
Pembelajaran Advance Organizer di MI Al-Awwal Palembang ............ 82
11. Presentase Hasil Belajar Siswa Sebelum Diterapkan Model Pembelajaran
Advance Organizer di MI Al-Awwal Palembang ................................... 85
12. Distribusi Frekuensi Hasil Tes siswa Setelah Diterapkan Model Pembelajaran
Advance Organizer di MI Al-Awwal Palembang……………………… 87
13. Presentase Hasil Belajar Siswa Setelah Diterapkan Model Pembelajaran
Advance Organizer di MI Al-Awwal Palembang ................................... 90
14. Peta Korelasi ........................................................................................... 91
x
x
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran
Advance Organizer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran SKI Kelas V
di Madrasah Ibtidaiyah Al-Awwal Palembang. Jenis penlitian ini pre – experimental
design (non design) bentuk one group pretest – posttest design. Dengan pendekatan
kuantitatif. Populasi diambil dari kelas I s/d kelas VI sementara sampel hanya kelas V
yang terdiri dari 33 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi,wawancara,dokumentasi dan test. Sedangkan teknik analisisnya adalah uji-
test “t”.
Dari analisis tersebut maka diperoleh kesimpulan yaitu: pertama hasil belajar
siswa sebelum menggunakan model pembelajaran Advance Organizer 5 siswa dengan
presentase (15,15 %), tergolong sedang 17 siswa dengan presentase(51,52 % ) dan
yang tergolong rendah 11 siswa dengan preentase ( 33,33 %). Kemudian hasil belajar
siswa setelah diterapkan model pembelajaran Advance Organizer. Siswa yang
tergolong tinggi yaitu 3 siswa dengan presentase (9,1 %), tergolong sedang 25 siswa
dengan presentase ( 75,75 %) dan yang tergolong rendah 5 siswa dengan preentase
( 15,15 % ) kedua tentang penerapan model pembelajaran Advance Organizer
terhadap hasil belajar siswa kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Al-Awwal Palembang
maka dapat diketahui t0 = 2,04 < 4,69 > 2,57 ini menunjukan bahwa hipotesis
alternatif diterima dan hipotesis nihil ditolak artinya terdapat pengaruh yang
signifikan antara penerapan model pembelajaran Advance Organizer terhadap hasil
belajar siswa kelas V pada mata pelajaran SKI di Madrasah Ibtidaiyah Al-Awwal
Palembang.
xi
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagai generasi Muslim, kita perlu mengetahui perkembangan Sejarah
Kebudayaan Islam. Hal itu bertujuan untuk menambah dan meningkatkan
pengetahuan kita. Seperti yang kita ketahui Pendidikan Agama Islam yang
berkembang dibagi menjadi empat mata pelajaran yaitu, Al-Qur’an dan Al –
Hadits, Fiqh, Akidah Akhlak dan Sejarah Kebudayaan Islam. Sejarah Kebudayaan
Islam merupakan salah satu dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diajarkan dari jenjang pendidikan Madrasah Ibtidaiyah hingga Madrasah Aliyah,
yang diarahkan untuk mengenal, memahami, dan menghayati Sejarah Islam.
Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dalam kurikulum di Madrasah
Ibtidaiyah adalah salah satu bagian mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati Sejarah Islam yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya
(way of life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, keteladanan,
penggunaan pengalaman dan pembiasaan.1
Jadi pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam adalah sebuah mata pembelajaran
yang diajarkan di Madrasah dan merupakan bagian dari mata pelajaran Pendidikan
1Departemen Agama Islam RI, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Madrasah
Ibtidaiyah, (Jakarta : Direktorat Jendral Agama Islam, 2006), hlm. 45.
1
xii
xii
Islam,yang membahas tentang peristiwa dan Sejarah Islam yang terjadi pada
zaman dahulu.
Seorang guru yang mengajar mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam harus
mengelolah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajara yang tepat.
Karena melalui model pembelajaran guru dapat membantu peserta didik
mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mngekspresikan ide.
Model pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman bagi para perancang
pembelajaran dan para guru dalam merencanakan akivitas belajar mengajar.2
Dalam menyampaikan materi Sejarah Kebudayaan Islam seringkali seorang
guru menggunakan model pembelajaran yang dianggap oleh siswa sebagai materi
hafalan saja sehingga proses pembelajaran sangat menjenuhkan. Hal ini
mengakibatkan pembelajaran kurang menarik perhatian peserta didik dan terkesan
hanya untuk menyelesaikan pokok bahasan saja. Untuk mengelola pembelajaran
dibutuhkanya model pembelajaran yang konvrensional untuk menyampaikan
materi pembelajaran, sehingga materi yang disampaikan tersalurkan dengan baik.
Salah satu ayat Al-Qur’an yang mengatakan :
أعلم بمن دع إلى سبيل ربك بالحكمة والموعظة الحسنة وجادلهم بالتي هي أحسن إن ربك هو ٱا
3[ا۵۲م بالمهتدين ]ضل عن سبيله وهو أعل
Artinya: “ Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
2Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori Dan Aplikasi Paikem, (Yogyakarta : Pustaka
pelajar, 2009), hlm. 46. 3Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, (Bandung : PT.Sygma Examedia
Arkanleema , 2007), hlm. 281.
2
xiii
xiii
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-
Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”
(Q.S. An-Nahl [16]:125).
Ayat ini mengajarkan kepada kita tentang cara menyampaikan suatu pelajaran
agar dapat dipahami dengan baik. Upaya guru dalam meningkatkan pemahaman
siswa yakni dengan menerapkan sebuah model pembelajaran Advance Organizer.
Model pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan teori David P.Ausubel tentang
belajar verbal bermakna. Teori tersebut terkait dengan organisasi pengetahuan,
yakni bagaimana proses berfikir dalam mengelolah informasi yang baru.4
Sedangkan Menurut Paul D.Eggen dkk. Model Advance Organizer adalah suatu
model mengajar deduktif dalam memproses informasi yang di desain untuk
mengajar kumpulan isi (body content) yang saling berhubungan.5 Lalu menurut
Joyce model pembelajaran Advance Organizer menyediakan konsep-konsep dan
prinsip-prinsip siswa secara langsung. (dalam istilah Indonesia Advance Organizer
dimaknai bermacam-macam pengetahuan awal, pembangkit motivasi dll ).6
Jadi menurut pendapat beberapa teori tersebut dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran Advance Organizer adalah informasi yang didapat secara
verbal dikembangkan oleh siswa dalam mempresentasikan informasi yang ia
4Abdullah, Ridwan Sani, Inovasi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm.121. 5Abdul, Aziz Wahab, Metode dan Model Model pembelajaran, (Bandung : Alfabeta, 2012),
hlm.70. 6Joyce, B, M Weil, E calhoun. Model’s of Teaching Model-Model Pengajaran Edisi ke
Delapan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm.281.
3
xiv
xiv
dapatkan. Dengan menerapkan model pembelajaran Advance Organizer guru
dapat menjelaskan materi pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dengan baik.
Namun pada fakta di lapangan penulis melakukan pengamatan pada proses
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru SKI di MI Al-Awwal Palembang guru
masih menggunakan metode ceramah dan siswa mencatat materi yang
disampaikan oleh guru. Melihat dari kondisi tersebut perlu adanya model
pembelajaan yang cocok untuk mata pelajaan Sejarah Kebudayaan Islam. Selain
itu, ketika melakukan wawancara kepada bapak Kaisar S.Pd.I guru mata pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam mengatakan indeks hasil belajar siswa kelas V MI Al-
Awwal Palembangpun rendah. hal itu dapat dilihat dari 33 Siswa hanya 3 siswa
yang mencapai KKM. Seperti yang kita ketahui hasil belajar merupakan hasil nilai
yang diperoleh siswa dari evaluasi setelah kegiatan proses pembelajaran.7
Menurut Dymiati dan Mudjiono (1994) hasil belajar adalah tingkat
keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan
pembelajaran, dimana tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan
skala nilai berupa huruf atau kata atau simbol.8 Sedangkan Menurut Nana Sudjana
Hasil Belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah
ia menerima pengalaman belajarnya.9 Kemudian Menurut Catharina Tri Ani hasil
belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajaran setelah
7Pra Observasi MI Al –Awwal Palembang 14 september 2015. 8Fajri Ismail, Evaluasi Pendidikan, ( Palembang : Tunas Gemilang Press, 2014), hlm.38. 9Nana Sudjana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung.: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009), hlm.22.
4
xv
xv
menjalani proses belajar. Hasil belajar juga merupakan kemapuan yang diperoleh
siswa setelah melakukan kegiatan belajar.10
Menurut teori tersebut dapat kita simpulkan bahwa hasil belajar adalah
evaluasi dari pembelajaran yang telah dilalui oleh peserta didik dimana hasil
proses belajar itu bisa berupa angka atau huruf.
Oleh karena itu,untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri diperlukan
adanya proses belajar yang mengacuh kepada kurikulum yang telah ditetapkan
oleh pemenrintah. Pembelajaran yang tepat akan membantu tercapai tujuan
tersebut,berdasarkan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas V di MI Al-
Awwal Palembang hal ini terbukti guru tidak menggunakan model pembelajaran
yang inovatif akan tetapi hanya menggunakan metode mencatat dan ceramah
sehingga siswa kurang memahami pelajaran yang disampaikan gurunya. Dan, pada
akhirnya berimbas pada hasil belajar yang diterima. Hal ini menurut penelitian
merupakan masalah yang harus ditemui solusinya. Salah satu solusinya untuk
mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran
Advance Organizer. Model pembelajaran ini diharapkan mampu membantu siswa
agar lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru khususnya dalam
mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
Dari uraian tersebut maka penulis menggunakan suatu model pembelajaran
dalam langkah untuk mengetahui adakah “Pengaruh Penerapan Model
10 Nashar. Peranan Motivasi dan Kemampuan dalam Kegiatan Pembelajaran, (Jakarta: Delia
Press, 2004), hlm.77.
5
xvi
xvi
Pembelajaran Advance Organizer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran SKI Kelas V Di Madrasah Ibtidaiyah Al-Awwal Palembang”.
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis lebih lanjut
mengadakan pembahasan tentang Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran
Advance Organizer terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran SKI Kelas
V di Madrasah Ibtidaiyah Al-Awwal Palembang.
Melihat permasalahan yang diuraikan di atas, penelitian ini dapat di analisa dan
diidentifikasikan sebagai berikut:
a. Guru ketika melakukan proses belajar mengajar hanya menggunakan
metode ceramah dan latihan
b. Siswa hanya berpusat pada guru
c. Siswa sulit mengemukakan pendapatnya
d. Pelajaran yang cenderung monoton
e. Sulitnya siswa mengeluarkan ide-ide yang baru yang mereka dapat (baik
dari Buku,Majalah,TV,Internet dll).
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas dapat
dirumuskan masalahnya sebagai berikut:
6
xvii
xvii
Apakah ada Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran SKI Kelas V di Madrasah
Ibtidaiyah Al-Awwal Palembang ?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sehubung dalam masalah yang telah di sebutkan di atas maka tujuan
dari penelitian ini akan diuraikan sebagai berikut :
a. Ada atau tidaknya Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Advance
Organizer terhadap hasil belajar pada Mata Pelajaran SKI Kelas V di
Madrasah Ibtidaiyah Al-Awwal Palembang
2. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Kegunaan secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
acuan lebih lanjut bagi seorang guru supaya dapat meningkatkan
kemampuan dalam melaksanakan proses belajar pada mata pelajaran
SKI.
b. Kegunaan secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan bagi lembaga
pendidikan akan dapat memberi petunjuk dan bimbingan kepada guru
agar senantiasa menggunakan model pembelajaran lain yang bisa
meningkatkan hasil belajar peerta didik sehingga dapat memperbaiki
proses belajar mengajar.
7
xviii
xviii
D. Tinjauan Kepustakaan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Advance Organizer Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.
Pada Mata Pelajaran SKI Kelas V di MI Al-Awwal Palembang. Setelah penulis
mengadakan penenlitian secara teratur, ada beberapa karya berupa skripsi yang
membahas tentang model Advance Organizer antara lain sebagai berikut:
Cahyo Budiarto, NIM 63511023, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang 2010.Yang Berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Advance
Organizer Menggunakan LKS pada Materi Pokok Persamaan Kuadrat untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X di MA Miftahul Huda Brakas
Dempet Demak Tahun Pelajaran 2010/ 2011”. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan pada kesimpulan sebagai berikut. Hasil belajar peserta didik pada
pra siklus masih belum mencapai KKM yaitu 58,16 dengan ketuntasan klasikal
56,98%.
Kemudian pada siklus 1 hasil belajar meningkat menjadi 62,77 namun
ketuntasan klasikal belum mencapai indikator keberhasilan yaitu 68,57%,
sedangkan indikator yang ditetapkan adalah 75%. Pada siklus 2 hasil belajar
peserta didik semakin meningkat yaitu nilai rata-rata menjadi 70 dengan
ketuntasan klasikal 85,71%. 11
11Cahyo Budiarto,”Implementasi Model Pembelajaran Advance Organizer Menggunakan
LKS pada Materi Pokok Persamaan Kuadrat untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X
di MA Miftahul Huda Brakas Dempet Demak Tahun Pelajaran 2010/ 2011,Jurnal Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IAIN Walisongo,” (Semarang : IAIN Walisongo 2010)
8
xix
xix
Persamaan dari penelitian di atas variabel X sama-sama membahas model
Advance Organizer dan variabel Y sama-sama menentukan hasil belajarnya.
Perbedaan dari penelitian di atas menggunakan implementasi dengan LKS pada
materi pokok Persamaan Kuadrat Kelas X di MA Miftahul Huda Brakas Dempet
Demak. Sedangkan penelitian yang saya teliti adalah pengaruh penerapan model
pembelajaran Advance Organizer terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran SKI kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Al-Awwal Palembang.
Ani Susilaningsih, NIM A1F010016, Jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam (PMIPA) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP) Universitas Bengkulu 2014.“Penerapan Model Pembelajaran Advance
Organizer Menggunakan Media Peraga Molymood Gabus Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas X2 SMAN 8 Kota Bengkulu”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kimia menggunakan model
pembelajaran Advance Organizer dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas
siswa. Pada siklus I nilai rata-rata aktivitas guru adalah 29 dengan kriteria baik,
nilai rata-rata aktivitas siswa adalah 22 dengan kriteria cukup dan untuk hasil
belajar diperoleh nilai rata-rata kelas 56,2, daya serap klasikal 56,2%, dan
ketuntasan hasil belajar 37,9%. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata aktivitas
guru 32,5 dengan kriteria baik, nilai rata-rata aktivitas siswa 25,5 dengan kriteria
cukup, dan hasil belajar diperoleh nilai rata-rata kelas 74,0 daya serap klasikal
Hlm.59.(Online)http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl-cahyobudia-6116-1-
skripsi-p.pdf ,Di akses pada minggu,30 mei 2015,pukul 11:00.
9
xx
xx
74% dan ketuntasan hasil belajar 66,6. Pada siklus III diperoleh nilai rata-rata
aktivitas guru 34,5 dengan kriteria baik, nilai rata-rata aktivitas siswa 32,5
dengan kriteria baik dan hasil belajar siswa diperoleh nilai rata-rata kelas 79,3,
daya serap klasikal 79,3% dan ketuntasan hasil belajar 87,5%.12
Persamaan dari penelitian di atas variabel X sama-sama membahas model
Advance Organizer. Perbedaan dari penelitian di atas menggunakan Penerapan
Model Pembelajaran Advance Organizer Menggunakan Media Peraga
Molymood Gabus Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas
X2 SMAN 8 Kota Bengkulu. Sedangkan penelitian yang saya teliti adalah
pengaruh penerapan model pembelajaran Advance Organizer terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran SKI kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Al-Awwal
Palembang.
Linda Sari Dewi, NIM 08302244006, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta 2012. Yang Berjudul”
Pengaruh model pembelajaran Advanced Organizer terhadap aktivitas dan hasil
belajar kognitif Siswa SMA Kelas X”. hasil penelitian ini mengemukakan bahwa
Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor hasil belajar kognitif
siswa pada kelas kontrol yang diberikan model pembelajaran Direct Instruction
terbatas dapat ditunjukkan dengan perolehan skor rata-rata kelas 75,3. Skor hasil
12Ani Susilaningsih,”Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Menggunakan
Media Peraga Molymood Gabus Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas X2
SMAN 8 Kota Bengkulu,”Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Bengkulu(Bengkulu:Universitas
Bengkulu2014),Hlm.54.(Online)http://repository.unib.ac.id/8739/1/I,II,III,II-14-ani.FK.pdf,diakses
pada minggu,30 mei 2015pukul 11:00.
10
xxi
xxi
belajar kognitif siswa pada kelas eksperimen yang diberikan model pembelajaran
Advanced Organizer ditunjukkan dengan perolehan skor rata-rata kelas 80,8.13
Persamaan dari penelitian di atas variabel X sama-sama membahas pengaruh
model Advance Organizer. perbedaan dari penelitian diatas
menggunakanPengaruh model pembelajaran Advanced Organizer terhadap
aktivitas dan hasil belajar kognitif Siswa SMA Kelas X. sedangkan penelitian
yang saya teliti adalah pengaruh penerapan model pembelajaran Advance
Organizer terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran SKI kelas V di
Madrasah Ibtidaiyah Al-Awwal Palembang.
Sulasmi, NIM 4101311004, Fakultas Matematika Universitas Medan 2014.
Yang Berjudul “Penerapan ModelPembelajaran Advance Organizer dengan Peta
Konsep Sebagai Upayah Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa pada
Materi Trigonometri Kelas X SMA Negeri 11 Medan”. Mempresentasikan
Penerapan model pembelajaran Advance Organizer dengan Peta Konsep dapat
meningkatkan aktivitas siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata aktivitas siswa
siklus I adalah 64,98% pada siklus II adalah 88,88%. Sehingga diperoleh
peningkatan aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 23,9%.14
13 Linda Sari Dewi,“Pengaruh model pembelajaran Advanced Organizer terhadap aktivitas
dan hasil belajar kognitif Siswa SMA Kelas X,” JurnalPendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Yogyakarta (Yogyakarta:Universitas Negeri Yogyakarta, 2012), Hlm.62.
(Online),http://eprints.uny.ac.id/9266/17/LAMPIRAN%20BAG%20DEPAN.pdf, diakses pada minggu
,30 mei 2015 pukul 11:00. 14 Sulasmi,”Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer dengan Peta Konsep Sebagai
Upayah Meningkatkan HasilBelajar dan Aktivitas Siswa pada Materi Trigonometri Kelas X SMA
Negeri 11 Medan,”Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Negri Medan, (Medan: Universitas
11
xxii
xxii
Persamaan dari penelitian di atas variabel X sama-sama membahas model
Advance Organize. Perbedaan dari penelitian di atas menggunakan Peta Konsep
Sebagai Upayah Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa pada Materi
Trigonometri Kelas X SMA Negeri 11 Medan. Sedangkan penelitian yang saya
teliti adalah pengaruh penerapan model pembelajaran Advance Organizer
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran SKI kelas V di Madrasah
Ibtidaiyah Al-Awwal Palembang.
Agung Setiawan, NIM 410050106, Fakultas Pendidikan Matematika
2010.Yang Berjudul ”Pembelajaran Model Advance Organizer Dengan Peta
Konsep Untuk meningkatkan Hasil Belajar Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3
Sukoharjo“. Berdasarkan rangkaian penelitian tindakan kelas (PTK) yang
dilakukan secara kolaboratif antara peneliti, guru matematika dan kepala sekolah,
hasil untuk setiap putaran yang telah dilakukan menunjukkan adanya perubahan
sebagai hasil penelitian mengenai peningkatan respon dan hasil belajar
matematika menggunakan model pembelajaran Advance Organizer dengan peta
konsep.15
Persamaan dari penelitian di atas variabel X sama-sama membahas model
Advance Organizer. Dan variabel Y sama-sama membahas tentang hasil belajar
Negri Medan 2014), Hlm.85.(Online), http://digilib.unimed.ac.id /public /UNIMEDU ndergraduate
3356014.%20 AB V. pdf, diakses pada minggu, 30 mei 2015 pukul 11:00.
15Agung,”Setiawan, Pembelajaran Model Advance Organizer Dengan Peta Konsep Untuk
meningkatkan Hasil Belajar Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Sukoharjo, Jurnal Pendidikan
Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta,” (Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta2010), Hlm.55.(Online),http://etd.eprints.ums.ac.id/7204/2/A410050106.PDF,diakses pada
minggu,30 mei 2015 pukul 11:00.
12
xxiii
xxiii
perbedaan dari penelitian di atas menggunakan PTK menggunakan Peta Konsep
Untuk meningkatkan Hasil Belajar Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3
Sukoharjo. Sedangkan penelitian yang saya teliti adalah pengaruh penerapan
model pembelajaran Advance Organizer terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran SKI kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Al-Awwal Palembang.
E. Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan landasan untuk memperkuat penjelasan-penjelasan
dalam pembahasan penelitian ini:
1. Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer
Menurut J.S Badud dan Sultan Mohammad Zain, penerapan adalah hal,cara
atau hasil.16 Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
pengertian penerapan adalah perbuatan menerapkan.17 Sedangkan beberapa ahli
berpendapat bahwa penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori,
metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan
yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan
tersusun sebelumnya.18
Jadi dapat disimpulkan dari beberapa teori di atas bahwa penerapan adalah
suatu tindakan yang diterapkan oleh teori,model dan hal lainya untuk mencapai
tujuan rencananya.
16Abdul, Aziz Wahab, Metode dan Model Model pembelajaran, (Bandung.: Alfabeta 2012),
hlm.40. 17Tim Penyusun Kapus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, (Jakarta : Bala Pustaka, 2005) hlm.849. 18Ibid., hlm.1098.
13
xxiv
xxiv
Menurut Amirullah Syarbini, Model adalah contoh, pola, acuan, ragam dan
sebagainya yang dibuat menurut aslinya. Simamarta mengemukakan bahwa model
yaitu abstraksi dan sistem yang sebenarnya dalam gambaran yang sederhana serta
mempunyai tingkat presentasi yang bersifat menyeluruh atau model adalah abstrak
dari realitas dengan hanya memusatkan perhatian pada beberapa sifat dari
kehidupan sebenarnya.19 Sementara menurut Joyce, B, M Weil, E Calhoun , Model
adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
pembelajaran.20 Sedangkan dikatakan oleh Marx model merupakan sebuah
keterangan secara terkonsep yang dipakai sebagai saran atau referensi untuk
melanjutkan penelitian empiris yang membahas suatu masalah.21
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa model adalah pola atau
susunan contoh sebagai acuan dalam melakukan pembelajaran.
Sedangkan pembelajaran menurut Jamil Supri Hatiningrum adalah serangkai
kegiatan yang melibatkan informasi dan lingkungan yang disusun secara terencana
untuk memudahkan siswa dalam belajar.22 Sedangkan menurut Wina Sanjaya,
pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa
dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang
bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat,bakat dan kemampuan
19Amirullah Syarbini, Model Pendidikan Karakter dalam Keluarga , (Surabaya : PT. Elek
Media Komputindo, 2003), hlm.3. 20Joyce, B, M Weil, E Calhoun, Model’s of Teaching Model-Model Pengajaran Edisi ke
Delapan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), 2009, hlm.12. 21Abdul Aziz Wahab, Metode dan Model Model pembelajaran, ( Bandung : Alfabeta. 2012),
hlm.68. 22Jamil Supri Hatiningrum, Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi, (Yogjakarta : AR-Ruz
Media, 2013), hlm.76.
14
xxv
xxv
dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada dari luar diri
siswa seperti lingkungan,sarana dan sumber belajar sebagai upayah untuk
mencapai tujuan belajar tertentu.23 Kemudian menurut Dimyati dan Mudjiono,
pembelajaran adalah proses yang dilaksanakan oleh guru untuk membelajarkan
siswa dalam belajar bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan,
keterampilan dan sikap.24
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
adalah suatu proses kegiatan yang dilaksanakan oleh guru untuk memudahkan
siswa dalam belajar.
Menurut Aunurrahman, model pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu,dan berfungsi sebagai
pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru untuk merencanakan
dan melaksanakan aktivitas pembelajar.25 Sementara menurut Joyce, model
pembelajaran adalah perangkat rencana atau pola yang dapat dipergunakan untuk
merancang bahan-bahan pembelajaran serta membimbing aktivitas pembelajaran
di kelas atau di tempat-tempat lain yang melaksanakan aktivitas-aktivitas
pembelajaran.26 Sedangklan menurut Trianto, Model pembelajaran biasanya
disusun berdasarkan berbagai prinsip atau teori pengetahuan. Para ahli menyusun
23Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain system pembelajaran, (Jakarta : Kencana Prenada
Media Group, 2013) hlm.26. 24Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2002), hlm.143. 25Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung : Alfabeta, 2014) , hlm.146. 26Joyce, B, M Weil, E Calhoun, Model’s of Teaching Model-Model Pengajaran Edisi ke
Delapan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), 2009, hlm.12.
15
xxvi
xxvi
model pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran. Model adalah
sebagai suatu objek atau konsep yang digunakan untuk mempresentasikan suatu
hal.27
Berdasarkan beberapa teori di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa model
pembelajaran adalah contoh yang dapat dipergunakan dalam pembelajaran yang
telah tersusun dan direncanakan dalam kegiatan pembelajaran.
Menurut teori David P.Ausubel , model pembelajaran Advance Organizer
yang dikembangkan berdasarkan tentang belajar verbal bermakna. Teori tersebut
terkait dengan organisasi pengetahuan,yakni bagaimana proses berfikir dalam
mengelolah informasi yang baru.28 Lalu menurut Paul D.Eggen dkk, Model
Advance Organizer adalah suatu model mengajar deduktif dalam memproses
informasi yang di desain untuk mengajar kumpulan isi (body content) yang saling
berhubungan.29 Sedangkan menurut Rusman model Advance Organizer bertujuan
untuk mengembangkan kemampuan memproses informasi yang efisien untuk
menyerap dan menghubungkan satu ilmu pengetahuan secara bermakna.30
Jadi dapat ditarik kesimpulan dari teori di atas bahwa model pembelajaran
Advance Organizer adalah informasi yang didapat secara verbal dan
27Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, (Jakarta : Kencana Prenada
Media Group,2010), hlm.21. 28Abdullah Ridwan sani , Inovasi Pembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 2013), hlm.121. 29Abdul Aziz Wahab, Metode dan Model Model pembelajaran, (Bandung : Alfabeta. 2012),
hlm.70. 30Rusman, Model- Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru , (Jakarta :
PT.Radja Grafindo Persada, 2014) , hlm.141.
16
xxvii
xxvii
dikembangkan oleh siswa dalam mempresentasikan dari informasi yang ia
dapatkan.
2. Hasil Belajar
Menurut Dymiati dan Mudjiono, hasil belajar adalah tingkat keberhasilan
yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran,dimana
tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf
atau kata atau simbol.31 Sedangkan Menurut Nana Sudjana,Hasil Belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima
pengalaman belajarnya.32 Kemudian Menurut Catharina Tri Ani, hasil belajar
merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajaran setelah menjalani
proses belajar.
Menurut teori tersebut dapat kita simpulkan bahwa hasil belajar adalah
evaluasi dari pembelajaran yang telah dilalui oleh peserta didik dimana hasil
proses belajar itu bisa berupa angka atau huruf.
Menurut pendapat Djamarah, indikkator yang dapat dijadikan tolak ukur
keberhasilan siswa adalah sebagai berikut: 33
a. Siswa menguasai bahan pengajaran yang telah dipelajarinya.
b. Siswa menguasai teknik dan cara mempelajari bahan pengajaran.
31Fajri Ismail, Evaluasi Pendidikan, (Palembang : Tunas Gemilang Press, 2014)
, hlm.38. 32Nana Sudjana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung. : PT. Remaja
Rosdakarya, , 2009), hlm.22. 33Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zaini, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2010), hlm.87.
17
xxviii
xxviii
c. Waktu yang diperlukan untuk menguasai bahan pengajaran relatif lebih
singkat.
d. Siswa dapat mempelajari bahan pengajaran lain secara sendiri.
e. Tumbuh kebiasaan dan keterampilan membina kerja sama atau
hubungan social dengan orang lain.
Dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa indikator hasil
belajar atau tolak ukur yang dapat dilihat dari siswa yang bersangkutan
memiliki kompetensi dalam memecahkan masalah yang dihadapi, siswa
mampu mengamalkan pelajaran yang telah diajari guru, Standar Kompetensi
telah dicapai oleh siswa,dan siswa mampu menguasai pelajaran dengan baik.
3. Mata Pelajaran SKI
a. Pengertian
Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dalam kurikulum di Madrasah
Ibtidaiyah adalah salah satu bagian mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal,memahami,
menghayati Sejarah Islam yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya
(way of life) melalui kegiatan bimbingan,pengajaran,latihan,keteladanan,
penggunaan pengalaman dan pembiasaan.34 Lalu menurut Muhaimin, mata
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam merupakan perkembangan perjalanan
hidup manusia Muslim dari masa ke masa dalam usaha bersayari’ah dan
34Departemen Agama Islam RI , Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Madrasah
Ibtidaiyah, (Jakarta : Direktorat Jendral Agama Islam, 2006), hlm. 45.
18
xxix
xxix
berakhlak serta dalam mengembangkan sistem kehidupan yang dilandasi oleh
akidah.35
Sedangkan menurut Departemen Agama RI, Sejarah Kebudayaan Islam
adalah mata pelajaran yang di ajarkan di Sekolah Dasar dengan sebutan
Tarikh Islam sedangkan dalam Madrasah Ibtidaiyah disebut Sejarah
Kebudayaan Islam, Tarikh Islam atau Sejarah Kebudayaan Islam merupakan
pelajaran yang mempelajari tentang kisah – kisah Nabi dan Tokoh Islam yang
diajarkan di SD/ MI.36
Jadi dapat ditarik kesimpulkan dari teori tersebut bahwa Mata Pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam adalah sebuah mata pembelajaran yang diajarkan
di Madarsah dan merupakan bagian dari mata pelajaran pendidikan agama
Islam yang membahas tentang peristiwa Islam yang terjadi pada zaman
dahulu.
b. Tujuan dan Ruang Lingkup
Tujuan dan manfaat mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam bagi
kehidupan kita untuk zaman sekarang maupun untuk zaman yang akan datang
adalah untuk mengambil suatu pelajaran dari perjalanan sejarah dari umat–
umat terdahulu,baik umat yang patuh kepada Allah dan Rosulnya maupun
yang mengembangkan,kemudian dijadikan pegangan dan teladan untuk
35Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam, (Jakarta : Raja Grafindo Persada,
2005 ) hlm.1-3. 36Departemen Agama Islam RI, Kurikulum Satuan Pendidikan/KTSP SD/ MI , (Jakarta :
CV.Timur Patra Mandiri , 2006 ), hlm. 12.
19
xxx
xxx
kehidupan sekarang dan masa yang akan datang dalam rangka menggapai
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Manfaat-manfaat dari mempelajari
sejarah adalah sebagai berikut: 37
1) Mengetahui segala sesuatu yang telah terjadi di masa silam yang baik
maupun buruk, kemudian hal itu dijadikan cermin dan teladan bagi
kita dalam menjalani hidup dan kehidupan untuk menggapai
kebijakan.
2) Untuk mengetahui kebudayaan yang dihasilkan oleh umat Islam
dalam sejarah peradaban manusia dan sumbangsih bagi kehidupan
manusia.
3) Untuk mengetahui peranan dan sumbangan Agama Islam bagi
kebijakan hidup manusia.
4) Untuk mendidik diri kita menjadi orang yang bijak karena dengan
mempelajari sejarah kita bisa mengetahui berlakunya hukum sebab
akibat,sehingga kita tidak harus mengalami langsung segala
peristiwa,namun cukup mengambil pelajaran dari sejarah terdahulu.
Ruang lingkup Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah
meliputi: 38
37Ibid., hlm.15. 38Hanafi, Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta : Pendidikan Islam DEPAG,
2009 ), hlm.111.
20
xxxi
xxxi
1) Sejarah masyarakat Arab pra- Islam,sejarah kelahiran dan kerosulan
Nabi Muhammad Saw.
2) Dakwah Nabi Muhammad Saw dan para sahabatnya,yang meliputi
kegigihan dan ketabahanya dalam berdakwa,kepribadian nabi
Muhammad Saw ke Thoif,peristiwa Isra’miraj Nabi Muhammad Saw.
3) Peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw ke Yatsrib, keperwiraan Nabi
Muhammad Saw,peristiwa Fathul Mekah,dan peristiwa akhir hayat
Rosulullah Saw.
4) Peristiwa–peristiwa pada masa Khulafaurrasyidin
5) Sejarah perjuangan tokoh Agama Islam di daerah masing-masing.
c. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam
Adapun standar kompetensi dan kompetensi dasar dari Sejarah
Kebudayaan Islam yang diambil dalam penelitian ini adalah: 39
39Tim Bina Karya Guru, Bina Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta : PT.Gelora Aksara
Pratama, 2009), hlm. 121.
21
xxxii
xxxii
Tabel. 1
Standar Kompetensi : 4. Mengidentifikasi peristiwa akhir hayat
Rasulullah Saw.
Kompetensi Dasar Materi Pelajaran
Semester II
4.1 Menceritakan peristiwa-
peristiwa diakhir hayat
Rasulullah Saw
1. Pesan- pesan dan permintaan maaf Nabi
Muhammad Saw kepada kaum muslimin
menjelang akhir hayatnya
2. Rasulullah Saw wafat dan reaksi kaum
muslimin.
F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut,kemudian ditarik kesimpulannya.40
Pada dasarnya Penelitian yang dilakukan ini menggunakan dua variabel. yaitu
variabel X menjadi variabel pengaruh dan variabel Y menjadi variabel terpengaruh,
dimana variabel X penerapan model Advance Organizer dan variabel Y menjadi
hasil belajar dalam mata pelajaran SKI kelas V di MI Al-Awwal Palembang.
sehingga dari uraian diatas penulis gambarkan sebagai berikut:
40Toha Anggoro, Metode Penelitian, (Jakarta : Universitas Terbuka, 2009), hlm.1.27.
22
xxxiii
xxxiii
Variabel Pengaruh( X ) Variabel Terpengaruh ( Y )
A. Definisi Operasional
G. Definisi Operasional
Dalam sebuah penelitian di perlukan devinisi operasional yang dapat membantu
dan mempermudah para pembaca arti dan maksud dari penelitian itu sendiri.
Pengertian definisi operasional adalah devinisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal
yang didefinisikan serta dapat diamati dengan demikian penelitian dapat menentukan
batasan–batasan dari penelitianya.41
Model Pembelajaran Advance Organizer adalah informasi yang didapat secara
verbal dan dikembangkan oleh siswa dalam mempresentasikan dari informasi yang ia
dapatkan. Dimana tahap-tahap guru dalam menerapkan model pembelajaran Advance
Organizer ini sebagai berikut:
1. Pada langkah pertama guru menjelaskan pembelajaran dengan tujuan dari
pelajaran tersebut serta mendorong siswa untuk sadar akan pengetahuan yang
dimilikinya.
2. Pada langkah kedua guru mengkonsepkan poin- poin penting dalam materi
pembelajaran pesan- pesan dan permintaan maaf Nabi Muhammad Saw
kepada kaum muslimin menjelang akhir hayatnya kemudian Rasulullah
Saw wafat dan reaksi kaum muslimin. Lalu guru terus mempertahankan
41Sumandi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta : Radja Grafindo Persada,2003),
hlm.29.
Pengaruh Penerapan Model
Advance Organizer
Hasil Belajar siswa
23
xxxiv
xxxiv
perhatian siswa yang sudah tumbuh melalui kegiatan tahap pertama agar
mereka dapat memahami arah yang jelas.
3. Pada langkah ketiga poin yang sudah dirancang tersebut di presentasikan
untuk dapat mengklarifikasikan pelajaran tersebut. Dimana pelajaran itu
mereka ketahui dari hasil informasi yang mereka dapat melalui buku, media
sosial (internet) dll. Setelah itu guru menyimpulkan pembelajaranya kepada
siswa.
Dari proses pembelajaran tersebut maka akan diperoleh hasil belajar apakah
tercapai atau tidak proses pembelajaran SKI di Madrasah Ibtidaiyah Al-Awwal
Palembang. Untuk mengukur keberhasilan siswa adalah sebagai berikut:
a. Siswa menguasai materi pelajaran yang telah dipelajarinya.
b. Siswa menguasai cara mempelajari pelajaran dengan baik
c. Waktu yang dibutuhkan cukup singkat
d. Siswa dapat mempelajari bahan pelajaran baru dengan sendirinya
e. Tumbuh kebiasaan dan keterampilan membina kerja sama atau hubungan
sosial dengan orang lain.
H. Hipotesis Penelitian
Secara singkat hipotesis dapat diartikan sebagai rumusan jawaban sementara atau
dugaan sehingga untuk membuktikan benar tidaknya dugaan tersebut perlu diuji
telebih dahulu kebenaranya melalui penelitian.42
42Toha Anggoro, Metode Penelitian, (Jakarta : Universitas Terbuka, 2009), hlm.1.27.
24
xxxv
xxxv
Berdasarkan anggapan di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengajukan
hipotesis sebagai berikut:
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model Advance Organizer
terhadap hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah Al – Awwal Palembang.
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model Advance
Organizer terhadap hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah Al – Awwal
Palembang.
I. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen. Dimana penelitian eksperimen adalah cara mengungkapkan
hubungan antara dua variabel atau lebih untuk mencari pengaruh suatu variabel
terhadap variabel lainya.43 Menurut Sukardi,penelitian eksperirnental dilakukan
dengan menempuh langkah-langkah sebagai berikut: 44
a. Melakukan kajian secara induktif yang berkaitan erat dengan
permasalahan yang hendak dipecahkan.
b. Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah.
43Anas Sudjiono, Pengantar Statistic Penidikan, (Jakarta : Rajawali Pers, 2010), hlm.36. 44Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan,(Jakarta : Bumi Aksara, 2003), hlm.13.
25
xxxvi
xxxvi
c. Melakukan studi literatur dan beberapa sumber yang relevan,
memformulasikan hipotesis penelitian,menentukan variabel,dan
merumuskan definisi operasional dan definisi istilah.
d. Membuat rencana penelitian yang didalamnya mencakup kegiatan:
1) Mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan,tetapi
memungkinkan terjadinya kontaminasi proses eksperimen.
2) Menentukan cara mengontrol.
3) Memilih rancangan penelitian yang tepat.
4) Menentukan populasi,memilih sampel (contoh) yang mewakili serta
memilih sejumlah subjek penelitian.
5) Membagi subjek dalam kelompok kontrol maupun kelompok
eksperimen.
6) Membuat instrumen,memvalidasi instrumen dan melakukan studi
pendahuluan agar diperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan
untuk mengambil data yang diperlukan.
7) Mengidentifikasi prosedur pengumpulan data dan menentukan
hipotesis.
8) Melaksanakan eksperimen.
9) Mengumpulkan data kasar dan proses eksperimen.
10) Mengorganisasikan dan mendeskripsikan data sesuai dengan variabel
yang telah ditentukan.
26
xxxvii
xxxvii
e. Menganalisis data dan melakukan tes signifikansi dengan teknik
statistika yang relevan untuk menentukan tahap signifikasi hasilnya.
f. Menginterpretasikan hasil, perumusan kesimpulan,pembahasan dan
pembuatan laporan.
Untuk mencari seberapa besar pengaruh penerapan model Advance Organizer
terhadap hasil belajar siswa,maka harus membandingkan hasil belajar siswa
sebelum dan sesudah model pembelajaran Advance Organizer diterapkan. Dalam
penelitian pengaruh penerapan model pembelajaran Advance Organizer terhadap
hasil belajar siswa kelas V Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah
Ibtidaiyah Palembang, dengan menggunakan penelitian Eksperimen
pre– experimental design (non design) bentuk one group pretest – posttest design.
Pada design ini terdapat pretest, sebelum diberi perlakuan, dengan demikian
hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan
keadaan sebelum diperlakukan. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut: 45
O1 = Nilai pretest (sebelum diterapkan)
O2 = Nilai posttest (setelah diterapkan)
45Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2015), hlm.111.
O1 X O2
27
xxxviii
xxxviii
2. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi Penelitian
Populasi adalah himpunan yang lengkap dari satu-satuan atau individu-
individu yang karakteristiknya ingim kita ketahui.46 Adapun populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MI Al-Awwal
Palembang.
Tabel 2.
Populasi
Jumlah Siswa MI Al –Awwal Palembang
b. Sampel Penelitian
46 M.Toha Anggoro dkk, Metode Penelitian, (Jakarta : Universitas Terbuka, 2009), hlm.4.2.
No Kelas Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 I 35 29 64
2 II 21 14 35
3 III 14 13 27
4 IV 16 16 32
5 V 19 14 33
6 VI 11 11 22
Jumlah 116 97 213
Sumber Data : Dokumentasi MI Al-Awwal Palembang 2015 / 2016
28
xxxix
xxxix
Sampel adalah sebagian anggota populasi yang memberikan keterangan
atau data yang diperlukan dalam suatu penelitian.47 Oleh karena itu penelitian
menggunakan sampel yang diambil dari pupulasi tersebut dengan teknik yang
digunakan dalam pengambilan sampel ini penelitian stratified sampling.
Teknik penelitian stratified sampling adalah cara mengambil sample
dengan memperhatikan strata (tingkatan) didalam populasi. Dalam stratified
data sebelumnya dikelompokan kedalam tingkat-tingkatan tertentu,seperti
tingkatan,tinggi,rendah,sedang/baik,sample diambil dari tiap tingkatan
tertentu.48
Pertimbangan penulis terhadap sampel berada di kelas V MI Al -Awwal
Palembang dengan jumlah 33 siswa. Jumlah siswa laki – laki 19 orang,
jumlah siswa perempuan 14 orang. dan diambil semuanya sebagai sampel.
untuk lebih jelasnya lagi dapat dilihat table 2 berikut:
Tabel 3.
Sampel
Jumlah Siswa kelas V
NO. Kelas Jenis Kelamin Jumlah
Laki -laki Perempuan
1. V 19 14 33
Jumlah 33
47Ibid.,hlm.4.3. 48Masyuri dan M. Zainuddin, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Praktis dan
Aplikatif, (Bandung : Alfabeta, 2015), hlm.178.
29
xl
xl
3. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data
Jenis data dapat digolongkan menjadi dua yaitu data kuantitatif dan data
kualitatif.
1) Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data berupa dokumen-dokumen baik berupa
perangkat pembelajaran yang disusun, hasill wawancara maupun observasi
yang dilakukan. serta proses belajar tentang penerapan model
pembelajaran Advance Organizer terhadap hasil belajar siswa kelas V di
Madrasah Ibtidaiyah Al-Awwal Palembang.
2) Data Kualitatif
Data kualitatif adalah hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam sebelum diterapkan ( pre-test ) dan sesudah di
terapkan ( post -test ) yang diukur melalui data statistik dengan pengukuran
yang menggunakan tes,jumlah guru,jumlah siswa dan sarana prasarana
yang menjadi objek penelitian di MI Al- Awwal Palembang.
b. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Sumber Data Primer
Data primer dalam penelitian ini sebagai data pokok diambil dari
siswa dan guru yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Al-Awwal Palembang.
siswa dalam hal ini dibutuhkan untuk mengetahui hasil belajar siswa
30
xli
xli
dalam mata pembelajaran pesan-pesan dan permintaan maaf Nabi
Muhammad Saw kepada kaum muslimin menjelang akhir hayatnya
kemudian Rasulullah Saw wafat dan reaksi kaum muslimin.
2) Sumber Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah Kepala Madrasah dan dokumen
Sekolah di MI Al-Awwal Palembang. Kepala Madrasah diperlukan untuk
mengetahui keadaan guru,saraana prasarana,di MI Al-Awwal Palembang
sedangkan dokumen diperlukan untuk melihat hasil belajar siswa kelas V di MI
Al-Awwal Palembang.
3. Teknik Pengumpuan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Tes
Menurut Webster’s Collegiate, Tes adalah serangkaian pertanyaan atau
latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan,intelegensia,kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok.49
Teknik tes dalam penelitian ini diberikan kepada siswa kelas eksperimen
sebelum dan sesudah proses pembelajaran. Tes ini bentuk pilihan ganda
dengan jumlah 20 soal langkah-langkahnya sebagai berikut:
49 Fajri Ismail, Evaluasi Pendidikan, (Palembang : Tunas Gemilang Press, 2014), hlm.66.
31
xlii
xlii
1) Pre-test
Tes yang diberikan ke pada siswa sebelum mereka mengikuti
program pembelajaran. soal-soal dalam Pre-test sama dengan soal-soal
dalam post-test (evaluasi). Hasil Pre-test berfaedah sebagai bahan
perbandingan dengan hasil Post test setelah siswa mengikuti program
pembelajaran.
2) Post- test
Tes yang diberikan ke pada siswa setelah mereka mengikuti program
pembelajaran dalam soal-soal yang sama dengan soal-soal pre-test
b. Observasi
Teknik observasi merupakan metode mengumpulkan data dengan
mengamati langsung di lapangan. Proses ini berlangsung dengan
pengamatan yang meliputi melihat,merekam,menghitung,mengukur dan
mencatat kejadian. Observasi bisa dikatakan merupakan kegiatan yang
meliputi pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian,perilaku,obyek-
obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung
penelitian yang sedang dilakukan. 50
Teknik observasi yang dilakukan penelitian ini melihat pada awal proses
pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
50 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif, dan R & D, (Bandung : Alfabeta, 2008)
hlm.71.
32
xliii
xliii
c. Wawancara
Metode wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dengan jalan
mengadakan komunikasi berupa tanya jawab kepada objek yang diteliti atau
kepada perantara yang mengetahui persoalan dari objek yang sedang diteliti.
komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog (tanya jawab) secara lisan baik
langsung maupun tidak langsung.51
Teknik wawancara yang dilakukan penelitian ini pada awal proses
pembelajaran berkenaan tentang bagaimana proses pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam yang dilaksanakan oleh guru SKI di MI- Al - Awwal
Palembang.
d. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah data mengenai hal – hal atau variabel
berupa catatan,transkrip,buku,surat kabar,majalah dan lain–lain.52
Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk menghimpun data
tentang latar belakang sekolah,jumlah guru/ karyawan,keadaan siswa,serta
sarana prasarana di MI- Al- Awwal Palembang.
4. Teknik Analisis Data
Setelah data-data dikumpulkan,selanjutnya data dianalisis secara
deskriptif kuantitatif yaitu dengan cara membahas,menjabarkan,
menguraikan dan mencari hubungan-hubungan masalah yang telah diteliti
51Iqbal Hasan, Pokok – Pokok Materi Statistikc, (Jakarta : Bumi Aksara, 2002), hlm.16. 52Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, 2002), hlm.156.
33
xliv
xliv
kemudian ditarik kesimpulan secara deduktif. Analisis data pada penelitian
ini menggunakan rumus statistik tes “t” untuk data kelompok lebih dari 30
diuraikan sebagai berikut: 53
1. Mencari mean untuk variabel I: M1 = M ‘ + i (ƩfX′
N)
2. Mencari mean untuk variabel I: M2 = M1 = M ‘ + i (Ʃfy′
N)
3. Mencari deviasi standar variabel I:
SD1 = i √ Ʃfx′2
N − (
Ʃfx′
N )2
4. Mencari deviasi standar variabel II:
SD1 = i √ Ʃfy′2
N – (
Ʃfy′
N )2
5. Mencari standar error mean variabel I:
SEM1 = 𝑆𝐷2
√N
6. Mencari standar error mean variabel I:
SEM1 = 𝑆𝐷1
√N
7. korelasi “r” product moment (r xy atau r12 ), yang menunjukan kuat
lemahnya hubungan (korelasi) antara variabel I dan variabel I (dengan
bantuan peta korelasi), dengan rumus:
53Anas Sudjiono, Pengantar Statistic Pendidikan, (Jakarta : Rajawali Ekspres, 2014),
hlm.326.
34
xlv
xlv
rxy atau r12 =
Ʃ𝑥′𝑦′
𝑁 − (Cx′) ( Cy′ )
(𝑆𝐷𝑥′)(𝑆𝐷𝑦′ )
8. mencari standar error perbedaan antara mean variabel I dan mean
variabel variabel II dengan rumus:
𝑆𝐸𝑀1− 𝑀2 =√SEM12 + SEM2
2 − (2. r12)( SEM1 )( SEM2 )
9. mencari t0 dengan rumus :
t0 = M1 - M2
SE M1- M2
Seterusnya,baik untuk data tunggal maupun data kelompok,
setelah diperoleh harga t0 , lalu diberikan interprestasi terhadap harga t0
dengan prosedur kerja sebagai berikut:
10. mencari df atau db dengan rumus: df atau db = N – 1
11. berdasarkan besarnya df atau db tersebut,kita cari harga kritik “t” yang
tercantum dalam tabvel nilai “t”, pada taraf signifikasi 5 % dengan
taraf signifikansi 1 %,dengan catatan:
a) apabila t0 sama dengan atau lebih besar dari pada tt maka hipotesis
nihil ditolak ; berarti diantara kedua variabel yang kita selidiki,
terdapat perbedaan mean yang signifikan
b) apabila t0 lebih kecil dari pada tt maka hipotesis nihil diterima atau
disetujui ; berarti diantara kedua variabel yang kita selidiki tidak
terdapat perbedaan mean yang signifikan.
35
xlvi
xlvi
12. Menarik kesimpulan
J. Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah penulisan dalam menyusun penelitian ini,maka penulis
membuat sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bab pertama, pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah,
permasalahan,tujuan dan kegunaan,tinjauan kepustakaan, kerangka teori, variabel
penelitian, definisi operasional, hipotesis, metodologi penelitian, dan sistematika
pembahasan.
Bab kedua, berisi tentang landasan teori yang digunakan sebagai landasan
berfikir dan menganalisis data yang berisikan tentang pengertian model
pembelajaran Advance Organizer ,tujuan,fungsi dan manfaat,kelebihan dan
kekurangannya serta penerapan dalam model pembelajaran Advance Organizer.
Bab ketiga,dalam bab ini menjelaskan gambaran umum lokasi penelitian
yang meliputi sejarah berdirinya,letak geografisnya,keadaan guru dan siswa,serta
sarana dan prasarana di MI – Al awwal Palembang.
Bab keempat, merupakan bab khusus menganalisis data,serta akan
menjawab dari Permasalahan yang timbul dalam penelitian.
Bab kelima, penutup.meliputi kesimpulan dan saran serta daftar pustaka
serta lampiran-lampiran yang di perlukan.
.
36
xlvii
xlvii
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Model Pembelajaran Advance Orgaizer
1. Pengertian Penenrapan Model Pembelajaran Advance Organizer
Menurut J.S Badud dan Sultan Mohammad Zain yang ditulis di buku
Aziz Wahab menyebutkan bahwa penerapan adalah hal,cara atau hasil.54
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian
penerapan adalah perbuatan menerapkan.55 Sedangkan beberapa ahli
berpendapat bahwa penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu
teori,metode dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu
kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah
terencana dan tersusun sebelumnya.56
Jadi dapat disimpulkan dari teori di atas bahwa penerapan adalah suatu
tindakan yang diterapkan oleh teori, model dan hal lainya untuk mencapai
tujuan rencananya.
Menurut Amirullah Syarbini, Model adalah contoh,pola,acuan,ragam dan
sebagainya yang dibuat menurut aslinya. Simamarta mengemukakan bahwa
model yaitu abstraksi dan sistem yang sebenarnya dalam gambaran yang
sederhana serta mempunyai tingkat presentasi yang bersifat menyeluruh atau
54Abdul, Aziz Wahab, Metode dan Model Model pembelajaran, (Bandung.: Alfabeta 2012),
hlm.40. 55Tim Penyusun Kapus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, (Jakarta : Bala Pustaka, 2005) hlm.849. 56Ibid.,hlm.1098.
37
xlviii
xlviii
model adalah abstrak dari realitas dengan hanya memusatkan perhatian pada
beberapa sifat dari kehidupan sebenarnya.57 Sementara menurut Joyce, B, M
Weil, E Calhoun , Model adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan pembelajaran.58 Sedangkan Dikatakan oleh Marx
dalam bukunya Aziz Wahab menyebutkan bahwa model merupakan sebuah
keterangan secara terkonsep yang dipakai sebagai saran atau referensi untuk
melanjutkan penelitian empiris yang membahas suatu masalah.59
Berdasarkan teori di atas maka model adalah pola atau susunan contoh
sebagai acuan dalam melakukan pembelajaran.
Pembelajaran menurut Jamil Supri Hatiningrum adalah serangkai
kegiatan yang melibatkan informasi dan lingkungan yang disusun secara
terencana untuk memudahkan siswa dalam belajar.60 Sedangkan menurut
Wina Sanjaya, pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara
guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada
baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat,
bakat, dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun
potensi yang ada dari luar diri siswa seperti lingkungan,sarana dan sumber
57Amirullah Syarbini, Model Pendidikan Karakter dalam Keluarga, (Surabaya : PT. Elek
Media Komputindo, 2003), hlm.3. 58Joyce, B, M Weil, E Calhoun, Model’s of Teaching Model-Model Pengajaran Edisi ke
Delapan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm.12. 59Abdul Aziz Wahab., Op.cit.hlm.68. 60Jamil Supri Hatiningrum, Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi, (Yogjakarta : AR-Ruz
Media, 2013), hlm.76.
38
xlix
xlix
belajar sebagai upayah untuk mencapai tujuan belajar tertentu.61 Kemudian
menurut Dimyati dan Mudjiono, pembelajaran adalah proses yang
dilaksanakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana
belajar memperoleh dan memproses pengetahuan,keterampilan dan sikap.62
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses kegiatan
yang dilaksanakan oleh guru untuk memudahkan siswa dalam belajar.
Menurut Aunurrahman, model pembelajaran dapat diartikan sebagai
kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu,dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran
dan para guru untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajar.63
Sementara menurut Joyce, model pembelajaran adalah perangkat rencana
atau pola yang dapat di pergunakan untuk merancang bahan-bahan
pembelajaran serta membimbing aktivitas pembelajaran di kelas atau di
tempat-tempat lain yang melaksanakan aktivitas-aktivitas pembelajaran.64
Sedangklan menurut Trianto, Model pembelajaran biasanya disusun
berdasarkan berbagai prinsip atau teori pengetahuan. Para ahli menyusun
model pembelajaran berdasarkan prinsip -prinsip pembelajaran. Model adalah
61Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain system pembelajaran, (Jakarta : Kencana Prenada
Media Group, 2013) hlm.26. 62Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2002), hlm.143. 63Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung : Alfabeta, 2014) , hlm.146. 64Joyce, B, M Weil, E Calhoun., Opcit. hlm.12.
39
l
l
sebagai suatu objek atau konsep yang digunakan untuk mempresentasikan
suatu hal.65
Berdasarkan teori di atas maka model pembelajaran adalah contoh yang
dapat di pergunakan dalam pembelajaran yang telah tersusun dan
direncanakan dalam kegiatan pembelajaran.
Model pembelajaran Advance Organizer adalah model yang
dikembangkan berdasarkan pemikiran david asubel.66 Model pembelajaran
Advance Organizer memberikan kesempatan pada siswa untuk memahami
topik secara keseluruhan sebelum mempelajari hal-hal yang terkandung dalam
topik secara detail. Pemahaman ini dikembangkan melalui penyiapan penataan
awal yang disebut Advance Organizer,yaitu suatu cakupan rumusan yang
memungkinkan siswa mengetahui informasi apa yang penting sebelum
pembelajaran dimulai.67 Sedangkan menurut Abdul Ridwan Sani, model
pembelajaran Advance Organizer yang di kembangkan berdasarkan teori
David P.Ausubel tentang belajar verbal bermakna. teori tersebut terkait
dengan organisasi pengetahuan,yakni bagaimana proses berfikir dalam
mengelolah informasi yang baru.68 Menurut David Ausubel, yang ditulis di
buku Abdul Aziz Wahab menyebutkan bahwa model Advance Organizer
adalah suatu model deduktif dalam memproses informasi dalam memproses
65Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, (Jakarta : Kencana Prenada
Media Group, 2010), hlm.21. 66Aunurrahman.,Op.cit. hlm.159. 67Djam’an Satori dkk, Profesi keguruan, (Jakarta: Univerista Terbuka, 2007), hlm.3.31. 68Ridwan,Abdul Sani , Inovasi Pembelajaran,(Jakarta : Bumi Aksara,2013), hlm.121.
40
li
li
informasi yang di desain untuk mengajar kumpulan isi (body content) yang
saling berhubungan.69
Berdaarkan teori di atas maka model pembelajaran Advance Organizer
adalah Model Pembelajaran Advance Organizer merupakan suatu model
pembelajaran yang mana guru mengkonsepkan poin-poin penting dalam
materi pembelajaran,kemudian poin tersebut di presentasikan untuk mengajak
peserta didik dalam mengembangkan daya fikir yang mereka ketahui
dipelajaran tersebut. Dimana pelajaran itu mereka ketahui dari hasil informasi
yang mereka dapat melalui buku, media sosial (internet) dll.
2. Kegunaan dari Model Pembelajaran Advance Organizer
Perhatian utama Ausubel adalah membantu guru mengelolah dan
mentransfer beragam informasi sebermanfaat dan seefesien mungkin. model
pembelajaran Advancer Organizer berguna khususnya untuk menyesuaikan
rangkaian atau arah kurikulum dan melatih siswa secara sistematis dalam
suatu gagasan kunci bidang tertentu.70 Sedangkan menurut abdul aziz wahab,
model pembelajaran advance organizer berguna untuk bahan yang bersifat
lisan (verbal) tetapi dapat pula berguna untuk bahan yang bersifat intelektual,
Juga dapat digunakan untuk mengkaji bahan-bahan/ isi buku teks atau bahan
belajar lainya.71
69Abdul, Aziz Wahab, Metode Dan Model Model pembelajaran, (Bandung : Alfabeta, 2012),
hlm.70. 70Ibid., hlm.292. 71Ibid.., hlm.72.
41
lii
lii
Berdasarkan teori di atas kegunaan dari model pembelajaran Advancer
Organizer ini Membantu guru dalam mengelolah pelajaran dengan waktu
yang singkat dalam menyampaikan materi pelajaran, Melatih siswa dalam
mengelolah gagasan atau ide dari pelajaran yang mereka ketahui sehingga
siswa dapat menemui pokok-pokok bahasan dalam satu bidang,
Menumbuhkan hubungan sosial dalam kerja sama dan saling tolong-
menolong,Mendalami isi buku dengan menggunakan poin terpenting untuk
diingat.
3. Tahap-Tahap Model Pembelajaran Advance Organizer
Menurut Aunurrahman model pembelajaran Advance Organzer terdiri
dari tiga tahap,yaitu:72
a. Tahap pertama,menjelaskan panduan pembelajaran. Pada tahap ini ada
beberapa kegiatan pokok yang dilakukan guru:
1) menjelaskan tujuan pembelajaran
2) mempresentasikan tujuan pembelajaran
3) menumbuhkan kesadaran pengetahuan dan pengalaman siswa yang
relevan.
b. Tahap kedua,menjelaskan materi dan tugas pembelajaran. Tahap ini
meliputi kegiatan:
1) Menjelaskan materi pembelajaran
2) Membangkitkan perhatian siswa
72Aunurrahman, Op.cit. hlm.160.
42
liii
liii
3) Mengatur secara ekspilisit tugas-tugas
4) Menyusun susunan logis materi pembelajaran
c. Tahap ketiga,memperkokoh pengorganisasi kognitif. Pada tahap ini
kegiatan pokok yang dilakukan sebagai berikut:
1) Menggunakan prinsip-prinsip secara terintegrasi
2) Meningkatkan keaktifan aktivitas pembelajaran
3) Mengembangkan pendekatan-pendekatan kritis guna memperjelas
materi.
Berdasaarkan teori tesebut, dapat disimpulkan tahap-tahap model
pembelajaran Advance Organizer ini sebagai berikut:
a. Pada langkah pertama guru menjelaskan pembelajaran dengan
tujuan dari pelajaran tersebut serta mendorong siswa untuk sadar
akan pengetahuan yang dimilikinya.
b. Pada langkah kedua guru mengkonsepkan poin- poin penting dalam
materi pembelajaran pesan- pesan dan permintaan maaf Nabi
Muhammad Saw kepada kaum muslimin menjelang akhir hayatnya
kemudian Rasulullah Saw wafat dan reaksi kaum muslimin. Lalu
guru terus mempertahankan perhatian siswa yang sudah tumbuh
melalui kegiatan tahap pertama agar mereka dapat memahami arah
yang jelas.
c. Pada langkah ketiga poin yang sudah dirancang tersebut di
presentasikan untuk mengajak peserta didik dalam mengembangkan
43
liv
liv
daya fikir yang mereka ketahui dipelajaran tersebut. Dimana
pelajaran itu mereka ketahui dari hasil informasi yang mereka dapat
melalui buku, media sosial (internet) dll.
4. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Advance Organizer
Kelebihan dari model pembelajaran Advance Organizer ini model dapat
disusun dengan baik,namun kekurangan model ini mengharuskan adanya kerja
sama aktif antara guru dan siswa.73 Sedangkan menurut nurkhana saftory melalui
blognya mengatakan “Seperti model pembelajaran yang lain,model pembelajaran
Advance Organizer juga memiliki kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai
berikut”: 74
a. kelebihan model pembelajaran Advance Organizer ini yaitu: dapat
membantu pemahaman siswa, membantu mempertajam daya ingat siswa.
b. Kekurangan model pembelajaran Advance Organizer yaitu diantaranya:
Informasi yang dipelajari secara hafalan tidak lama diingat, Jika peserta
didik berkeinginan untuk mempelajari sesuatu tanpa mengaitkan hal yang
satu dengan hal yang lain yang sudah diketahuinya maka baik proses
maupun hasil pembelajarannya dapat dinyatakan sebagai hafalan dan
tidak akan bermakna sama sekali baginya.
73Ibid.., hlm.294. 74Nurkhana Saftory, Model Pembelajaran Advance Organizer, (Cirebon : http:// kumpulan
tugas-nurkhanah.blogspot.co.id /2010/12/makalah-model-pembelajaran.html, 2009 ), diakses pada
tanggal 24 Desember 2015.
44
lv
lv
Berdasarkan teori di atas maka kelebihan dan kelemahan model
pembelajaran Advance Organizer ini adalah kelebihan dari model ini adalah
untuk mengembangkan daya fikir siswa. namun kelemahan dari model
pembelajaran ini adalah informasi yang di dapat tidak lama diingat.
B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Dymiati dan Mudjiono, dalam bukunya Fajri Ismail, hasil
belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti
suatu kegiatan pembelajaran, dimana tingkat keberhasilan tersebut kemudian
ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau simbol.75 Sedangkan
Menurut Nana Sudjana, Hasil Belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya.76
Sedangkan Menurut Catharina Tri Ani dalam bukunya Nashar, hasil belajar
merupakan perubahan prilaku yang diperoleh pembelajaran setelah menjalani
proses belajar. Hasil belajar juga merupakan kemapuan yang diperoleh siswa
setelah melakukan kegiatan belajar. 77 Kemudian Menurut Gagne yang di tulis
75Fajri Ismail, Evaluasi Pendidikan, (Palembang : Tunas Gemilang Press, 2014)
, hlm.38.
76Nana Sudjana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung. : PT. Remaja
Rosdakarya, 2009), hlm.22. 77Nashar. Peranan Motivasi Dan Kemampuan Dalam Kegiatan Pembelajaran, (Jakarta :
Delia Press, 2004), hlm.77.
45
lvi
lvi
dalam buku suprijono menyebutkan hasil belajar dibagi menjadi lima kategori
yaitu: 78
a. Informasi verbal (Verbal Information). Informasi verbal adalah
kemampuan yang memuat siswa untuk memberikan tanggapan khusus
terhadap stimulus yang relatif khusus. Untuk menguasai kemampuan ini
siswa hanya dituntut untuk menyimpan informasi dalam sistem
ingatannya.
b. Keterampilan Intelektual (Intellectual Skill). Kemampuan intelektual
adalah kemampuan yang menuntut siswa untuk melakukan kegiatan
kognitif yang unik. Unik disini artinya bahwa siswa harus mampu
memecahkan suatu permasalahan dengan menerapkan informasi yang
belum pernah dipelajari.
c. Strategi Kognitif (Cognitive Strategies). Strategi kognitif mengacu pada
kemampuan mengontrol proses internal yang dilakukan oleh individu
dalam memilih dan memodifikasi cara berkonsentrasi, belajar,
mengingat, dan berpikir.
d. Keterampilan Motorik. Keterampilan motorik mengacu pada
kemampuan melakukan gerakan atau tindakan yang terorganisasi yang
direfleksikan melalui kecepatan, ketepatan, kekuatan, dan kehalusan.
78Agus suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem, (Yogyakarta : Pustaka
Pelajar, 2009 ), hlm.5- 6.
46
lvii
lvii
e. Sikap (Attitudes). Sikap ini mengacu pada kecenderungan untuk
membuat pilihan atau keputusan untuk bertindak di bawah kondisi
tertentu.
Menurut teori tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
evaluasi dari pembelajaran yang telah dilalui oleh peserta didik dimana hasil
proses belajar itu bisa berupa angka atau huruf. Dari kelima kateogori dalam
hasil belajar tersebut bisa dilihat dari pengetahuan, sikap, keterampilan
pengetahuan dan keterampilan yang telah ada.
2. Tujuan Hasil Belajar
Menurut Anas Sudijono dalam bukunya Fajri Ismail, tujuan evaluasi
pendidikan dibagi menjadi dua,yaitu: 79
Tujuan umum
a. Untuk menghimpun bahan-bahan data dan informasi yang akan dijadikan
bukti mengenai taraf perkembangan atau kemajuan yang dialami oleh para
peserta didik, setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka
waktu tertentu.
b. Untuk mengetahui tingkat evektifitas metode-metode pengajaran yang
telah digunakan dalam suatu proses pembelajaran selam jangka waktu
tertentu.
79 Fajri Ismail.,Op.cit.hlm.13-14.
47
lviii
lviii
Tujuan khusus
a. Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program
pendidikan.
b. Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan
dan ketidak berhasilan peserta didik dalam mengikuti program
pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditentukan jalan keluar atau
cara-cara perbaikannya.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan dari hasil belajar di atas ada tujuan
umum dan khusus. Tujuan umum adalah untuk mengetahui tingkat
keberhasilan dari hasil belajar sedangkan tujuan khusus adalah untuk
mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik dalam menempuh program
pendidikan.
3. Instrument Hasil Belajar
Di dalam evaluasi pendidikan, instrument hasil belajar pada dasarnya
instrument terbagi menjadi dua yaitu tes dan non tes.
a. Tes
Tes adalah Istilah tes berasal dari kata “testum” dari bahasa prancis yang
berarti piring untuk menyisihkan logam mulia dari material lain seperti pasir,
batu,tanah dan sebagainya. Istilah itu kemudian di adopsi dalam psikologi dan
pendidikan untuk menjelaskan sebuah alat yang digunakan untuk melihat
48
lix
lix
anak-anak yang merupakan “logam mulia“ diantara anak yang lain.80 Menurut
Webster’s Collegiate yang ditulis dalam bukunya Fajrin menyebutkan Tes
adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan,pengetahuan,intelegensia,kemampuan atau
bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.81
Kesimpulan dari pengertian di atas,tes adalah alat untuk uji percobaan
untuk melihat kemampuan yang dimiliki oleh setiap individu.
Tes dapat dikelompokan daam beberapa kategori. Berdasarkan bentuk
pertanyaannya,tes dapat berbentuk objektif dan Tes subjektif (esai) seagai
uraian di jelaskan di bawah ini: 82
1) Tes objektif adalah tes tulis yang menuntut siswa siswi memilih
jawaban yang telah disediakan atau memberikan jawaban singkat
terbatas. Bentuk-bentuknya menjodohkan (matching), pilihan ganda
(multiple choice) dan benar salah (true false)
2) Tes subjektif adalah tes tulis yang meminta siswa siswi memberikan
jawaban beupa uraian. Bentuk-bentuknya berupa esai bebas dan esai
terbatas.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tes dibagi menjadi dua kategori yaitu
tes objektif dan tes subjektif. Tes objektif berbentuk menjodohkan
80 Ibid.,hlm.66. 81Fajri Ismail., Op.cit. hlm.66. 82Kasinyo Harto, Desain Pembelajaran Agama Islam Untuk Sekolah dan Madrasah, ( Depok
: Raja Grafino Persda, 2012 ), hlm.164-165.
49
lx
lx
(matching), pilihan ganda (multiple choice) dan benar salah (true false).
Sedangkan tes subjektif berbentuk berupa esai bebas dan esai terbatas.
b. Non Tes
Menurut Fajrin teknik non tes digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar
peserta didik dari segi rana sikap hidup (affective domain) dan rana
keterampilan (psychomotoric domain), sedangkan teknik tes digunakan untuk
mengevaluasi peserta didik dari segi rana berpikir (cognitive domain).83 Alat
penilaian non tes yang digunakan untuk menilai adalah wawancara (secara
langsung dan tidak langsung), observasi , angket (tertutup dan terbuka) dan
skala likert.84
Berdasarkan pengertian di atas non tes adalah teknik yang digunakan pada
saat evaluasi belajar dengan menilai dari rana sikap (tingkah laku),
keterampilan maupun berpikir. Dengan alat penilaian non tes yang digunakan
untuk menilai adalah wawancara (secara langsung dan tidak langsung),
observasi,angket (tertutup dan terbuka) dan skala likert.
4. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Abi Syamsudin Makmur, dalam bukunya Agus Taufiq dkk.
mengemukakan 3 (tiga) faktor yang mempengarui hasil belajar,diuraikan sebagai
berikut: 85
83Fajri Ismail., Op.cit.hlm.75. 84Ibid.,hlm.75. 85Agus Taufik, Hera L.Mikasar, Puji L.Prianto, Pendidikan Anak di SD, (Jakarta : Universitas
Terbuka, 2010), hlm. 5.20.
50
lxi
lxi
a. Faktor input (masukan) meliputi: (1) raw input atau masukan dasar yang
menggambarkan kondisi individual anak dengan segala karakteristik fisik
dan psikis yang dimilikinya, (2) instrumental input (masukan instrumental)
yang mencangkup guru, kurikulum, materi, dan metode, saran dan fasilitas,
(3) environmental input (masukan lingkungan) yang mencangkup
lingkungan fisik, geografis, social, dan lingkungan budaya.
b. faktor proses menggambarkan bagaiamana ketiga jenis input tersebut saling
berinteraksi satu sama lain terhadap aktivitas belajar anak.
c. Faktor output adalah perubahan tingkah laku yang diharapkan terjadi pada
anak setelah anak melakukan aktivitas belajar.
Jadi dapat ada tiga faktor yang mempengarui hasil belajar yaitu fakator
Faktor input, proses dan output dimana masing-masing faktor memiliki
subkomponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruih. Faktor
input (masukan) meliputi: (1) raw input atau masukan dasar yang
menggambarkan kondisi individual anak dengan segala karakteristik fisik dan
psikis yang dimilikinya, (2) instrumental input (masukan instrumental) yang
mencangkup guru, kurikulum, materi, dan metode, saran dan fasilitas, (3)
environmental input (masukan lingkungan) yang mencangkup lingkungan
fisik, geografis, social, dan lingkungan budaya. faktor proses menggambarkan
bagaiamana ketiga jenis input tersebut saling berinteraksi satu sama lain
terhadap aktivitas belajar anak. Faktor output adalah perubahan tingkah laku
yang diharapkan terjadi pada anak setelah anak melakukan aktivitas belajar.
51
lxii
lxii
5. Indikator Hasil Belajar
Menurut pendapat Djamarah, indikkator yang dapat di jadikan tolak ukur
keberhasilan siswa adalah sebagai berikut: 86
a. Siswa menguasai bahan pengajaran yang telah dipelajarinya.
b. Siswa menguasai teknik dan cara mempelajari bahan pengajaran.
c. Waktu yang diperlukan untuk menguasai bahan pengajaran relatif lebih
singkat.
d. Siswa dapat mempelajari bahan pengajaran lain secara sendiri.
e. Tumbuh kebiasaan dan keterampilan membina kerja sama atau hubungan
social dengan orang lain.
Berdasarkan teori di atas untuk mengukur hasil belajar dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Siswa menguasai materi pelajaran yang telah dipelajarinya.
b. Siswa menguasai cara mempelajari pelajaran dengan baik
c. Waktu yang dibutuhkan cukup singkat
d. Siswa dapat mempelajari bahan pelajaran baru dengan sendirinya
e. Tumbuh kebiasaan dan keterampilan membina kerja sama atau hubungan
sosial dengan orang lain.
86Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zaini, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka C
ipta, 2010), hlm.87.
52
lxiii
lxiii
C. Mata Pelajaran SKI
1. Pengertian Mata Pelajaran SKI
Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dalam kurikulum di Madrasah
Ibtidaiyah adalah salah satu bagian mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati Sejarah Islam yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya
(way of life) melalui kegiatan bimbingan,pengajaran,latihan,keteladanan,
penggunaan pengalaman dan pembiasaan.87 Lalu menurut Muhaimin, mata
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam merupakan perkembangan perjalanan hidup
manusia Muslim dari masa ke masa dalam usaha bersayari’ah dan berakhlak serta
dalam mengembangkan system kehidupan yang dilandasi oleh akidah.88
Sedangkan menurut Departemen Agama RI, Sejarah Kebudayaan Islam adalah
mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar dengan sebutan Tarikh Islam,
sedangkan dalam Madrasah Ibtidaiyah disebut Sejarah Kebudayaan Islam,Tarikh
Islam atau Sejarah Kebudayaan Islam merupakan pelajaran yang mempelajari
tentang kisah – kisah Nabi dan Tokoh Islam yang di ajarkan di SD/ MI.89
Kesimpulkan dari teori tersebut Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
adalah sebuah mata pembelajaran yang diajarkan di Madarsah dan merupakan
87Departemen Agama Islam RI, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Madrasah
Ibtidaiyah, (Jakarta : Direktorat Jendral Agama Islam, 2006), hlm. 45. 88Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam, (Jakarta : Raja Grafindo Persada,
2005) hlm.1-3. 89Departemen Agama Islam RI , Kurikulum Satuan Pendidikan/KTSP SD/ MI , (Jakarta :
CV.Timur Patra Mandiri , 2006), hlm. 12.
53
lxiv
lxiv
bagian dari mata pelajaran pendidikan Agama Islam yang membahas tentang
peristiwa Islam yang terjadi pada zaman dahulu.
2. Tujuan dan Ruang Lingkup Mata Pelajaran SKI
a. Tujuan Mata Pelajaran SKI
Tujuan dan manfaat mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam bagi
kehidupan kita untuk zaman sekarang maupun untuk zaman yang akan
datang adalah untuk mengambil suatu pelajaran dari perjalanan sejarah dari
umat–umat terdahulu,baik umat yang patuh kepada Allah dan Rosulnya
maupun yang mengembangkan, kemudian dijadikan pegangan dan teladan
untuk kehidupan sekarang dan masa yang akan datang dalam rangka
menggapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Manfaat-manfaat
dari mempelajari sejarah adalah sebagai berikut: 90
1) Mengetahui segala sesuatu yang telah terjadi di masa silam yang baik
maupun buruk,kemudian hal itu dijadikan cermin dan teladan bagi kita
dalam menjalani hidup dan kehidupan untuk menggapai kebijakan.
2) Untuk mengetahui kebudayaan yang dihasilkan oleh umat Islam dalam
sejarah peradaban manusia dan sumbangsih bagi kehidupan manusia.
3) Untuk mengetahui peranan dan sumbangan Agama Islam bagi kebijakan
hidup manusia.
4) Untuk mendidik diri kita menjadi orang yang bijak karena dengan
mempelajari sejarah kita bisa mengetahui berlakunya hukum sebab
90Ibid., hlm.15.
54
lxv
lxv
akibat,sehingga kita tidak harus mengalami langsung segala peristiwa,
namun cukup mengambil pelajaran dari sejarah terdahulu.
Jadi dapat disimpulkan dari tujuan dan manfaat mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam ini adalah untuk membangun kesadaran peserta didik tentang
pentingnya mempelajari landasan ajaran,nilai-nilai dan norma-norma Islam yang
telah dibangun oleh Rasulullah saw dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan
peradaban Islam,Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah
dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi dan
mengaitkannya dengan fenomena sosial,budaya, politik,ekonomi, ipteks dan lain-lain
untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
b. Ruang Lingkup Mata Pelajaran SKI
Ruang lingkup Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah
meliputi: 91
1) Sejarah masyarakat Arab pra-Islam,sejarah kelahiran dan kerosulan
Nabi Muhammad Saw.
2) Dakwah Nabi Muhammad Saw dan para sahabatnya,yang meliputi
kegigihan dan ketabahanya dalam berdakwa, kepribadian nabi
Muhammad Saw ke Thoif,peristiwa Isra’miraj Nabi Muhammad Saw.
91Hanafi, Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta : Pendidikan Islam DEPAG,
2009), hlm.111.
55
lxvi
lxvi
3) Peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw ke Yatsrib,keperwiraan Nabi
Muhammad Saw,peristiwa Fathul Mekah dan peristiwa akhir hayat
Rosulullah Saw.
4) Peristiwa–peristiwa pada masa Khulafaurrasyidin
5) Sejarah perjuangan tokoh Agama Islam di daerah masing-masing.
Jadi ruang lingkup dari Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di
Madrasah Ibtidaiyah adalah mengenal sejarah Pra-Islam, kelahiran Rosulullah
SAW, penyebaran Agama Islam, dan peristiwa pada masa Khulafaurrasyidin
beserta tokoh Agama Islam di daerah masing-masing.
3. Standar dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran SKI
Adapun standar kompetensi dan kompetensi dasar dari Sejarah
Kebudayaan Islam yang diambil dalam Semeter II dalam penelitian ini
adalah: 92
Tabel 4.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Sejarah Kebudayaan Islam Semester II
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
3. Mengenal
peristiwa Fathu
Makkah
a. Mengidentifikasi sebab-sebab terjadinya
Fathu Makkah
b. Menceritakan kronologi peristiwa Fathu
Makkah
c. Mengambil ibrah dari peristiwa Fathu
Makkah
92Tim Bina Karya Guru, Bina Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta : PT.Gelora Aksara
Pratama, 2009), hlm. 121.
56
lxvii
lxvii
4. Mengidentifikasi
peristiwa akhir
hayat Rasulullah
SAW
4.1 Menceritakan peristiwa-peristiwa diakhir
hayat Rasulullah SAW
4.2 Mengambil hikmah dari peristiwa akhir
hayat Rasulullah SAW
Berdasarkan dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar dari Mata
Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang diambil dalam penelitian ini adalah
Mengidentifikasi peristiwa akhir hayat Rasulullah Saw sebagai standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang diambil adalah Menceritakan
peristiwa-peristiwa diakhir hayat Rasulullah Saw dan untuk materi ajarnya
Pesan-pesan dan permintaan maaf Nabi Muhammad Saw kepada kaum
muslimin menjelang akhir hayatnya beserta Rasulullah Saw wafat dan reaksi
kaum muslimin.
57
lxviii
lxviii
BAB III
KONDISI OBJEKTIF LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Berdirinya MI Al-Awwal Palembang
Madrasah Ibtidayah Al-Awwal berdidiri pada tahun 2007 dengan
dipimpin oleh ibu Mariyati S.Pd.I. selaku kepala sekolah di Madrasah
Ibtidayah Al-Awwal. lembaga pendidikan MI ini di bawah naungan Yayasan
Al-Awwal bertekat menjadikan para peserta didik menjadi insan yang
beriman,berilmu,berakhlak dan beramal shaleh sejak dini dan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-sehari. Di Madrasah Ibtidayah Al-
Awwal Proses pembelajaran menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Kurikulim 2013 yang dipadukan dengan nilai-nilai
atau Pendidikan Agama Islam. Guru-guru yang profesional sangat terampil
dan berpengalaman. Para guru di Madrasah Al-awwal selain memberi ilmu
pengetahuan secara umum tetapi para guru juga membekali para peserta didik
untuk mampu menghafal Al-Qur’an satu juz serta memberikan layanan,
pelatihan atas bakat yang dimiliki peserta didik melalui prigram yang telah
disusun dan berlaku di dalam masyarakat dan pemerintah.
Yayasan Al-Awwal beralamat di Jalan Angkatan 66 lorong Jambu Rt/Rw
11/05. No. 893 Sekip Ujung Palembang. Akte Notaris Gani Wahid, SH. No.
053 Tahun 2007. Tanah bangunan yang dimiliki oleh Madrasah Ibtidayah Al-
Awwal cukup luas yaitu seluas 1000 M dan status tanah milik yayasan
dengan No. sertifikat tanah : C – 90 H.T..03. 01. TH 2005.
58
lxix
lxix
B. Profil MI Al-Awwal Palembang
1. Nama Sekolah : MI Al-Awwal Palembang
2. Alamat : Jln.Angkatan 66 lorong Jambu Rt/Rw
11/05 N0. 893 Sekip Ujung Palembang
3. Status MI : Swasta
4. NPSN :10645869
5. NSM : 111216710710085
6. Waktu Belajar : 07.00 - 12.00
7. Kurikulum yang digunakan : KTSP dan Kurikulum 2013
8. Nama Kepala Sekolah : Mariyati S.Pd.I
9. Pendidikan Terakhir : Sarjana pendidikan islam
10. Masa Menjabat : 2007 /sampai sekarang
C. Visi dan Misi dari Tujuan MI Al-Awwal Palembang
Dalam perjalanan yang cukup panjang dan berbagai bentuk perubahan
namun Madrasah Ibtidayah Al-Awwal yang paling utama ialah
menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dan berkesinambungan serta
mampu memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat dalam bidang ilmu-
ilmu Agama Islam yang dituangkan dalam visi dan misinya sebagai
berikut:93
1. Visi
93 Dokumentasi MI Al-Awwal Palembang 5 april 2016.
59
lxx
lxx
a. Berakhlak Karimah, Berprestasi, dan Kreatif
2. Misi
a. Mendidik dan memberikan contoh akhlakul karimah kepada para
peserta didik serta mampu mengembangkan disiplin ilmu yang
dimiliki dan mengamalkannya atas landasan akhlak,sikap kritis,
dan jujur.
b. Meningkatkan kualitas belajar pada pendidik dan para peserta didik
dengan menetapkan metode,strategi dan media yang beragam dan
terus dikembangkan untuk mendapatkan hasil proses pembelajaran
yang maksimal.
c. Memberikan layanan,pelatihan dan pengalaman atas bakat yang
dimiliki peserta didik melalui program yang telah disusun dan
berlaku dalam masyarakat dan pemerintah.
3. Tujuan
a. Menyiapkan lulusan yang bermoral dengan Akhlaqul Karima dan
berpotensial,dapat berkopetensi dan berpartisipasi dalam
masyarakat.
b. Berusaha mendapatkan siswa memiliki akhlakul karimah
D. Letak Geografis MI Al-Awwal Palembang
Letak geografis MI Al-Awwal Palembang lokasinya cukup strategis atau
mudah dijangkau dari seluruh tempat tinggal masyarakat selain letak sekolah
60
lxxi
lxxi
di dalam kecamatan kemuning dan juga dekat dengan lokasi perkampungan
penduduk.
MI Al-Awwal Palembang juga tidak jauh dari pasar sekip ujung dalam
hal ini dapat ditempuh baik dengan kedaraan roda dua maupun roda empat,
serta becak dengan memakan waktu sekitar 20 menit dari pusat kota
kecamatan. Adapun alamat dan batasan-batasan MI Aliyah IV Kertapati
Palembang:94
Alamat: Jalan Angkatan 66 lorong Jambu Rt/Rw 11/05. No. 893 Sekip
Ujung Palembang
1. Sebelah utara berbatasan dengan bangunan perusahaan
2. Sebelah Barat berbatasan dengan rumah warga
3. Sebelah Timur berbatasan dengan waduk
Seperti yang saya jelaskan bahwa letak geografis MI Al-Awwal
Palembang ini sangat strategis dengan pemungkiman penduduk yang ramai.
E. Kondisi Guru, Sisawa dan Pegawai MI Al-Awwal Palembang
Pada poin ini akan membahas mengenai data observasi yang telah penulis
dapatkan,yaitu mengenai keadaan guru dan pegawai di Madrasah Ibtidaiyah
Aliyah All-Awwal Palembang. Untuk dapat terlaksananya kegiatan belajar
mengajar dengan baik,maka hal utama yang paling menunjang yaitu dengan
adanya tenaga pengajar (pendidik) yaitu peran seorang guru. Dan juga tak
lepas dari peran pegawai atau karyawan dan tenaga administrasi madrasah
94Dokumentasi MI Al-Awwal Palembang 5 april 2016.
61
lxxii
lxxii
sebagai pengelolaan untuk berlangsungnya proses belajar mengajar di suatu
lembaga pendidikan.
Dari informasi yang kami terima keadaan guru di MI Al-Awwal
Palembang memnuhi kebutuhan dalam setiap bidang mata pelajaran MI,
tidak mengalami kekurangan guru. Untuk lebih jelasnya lagi tentang
keadaan guru ini di uraikan dibawah ini:
1. Keadaan Guru
Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat beberapa komponen
yang diperlukan,salah satunya adalah seorang pendidik (guru). Karena
bagaimana proses belajar mengajar berlangsung dan bagaimana hasil
belajar siswa itu akan tergantung pada bagaimana sosok atau figur
guru yang mengajar. Maka wajarlah bahwa keadaan guru ini seperti
bagaimana keadaan pendidikannya sendiri, bagaimana ia dapat
mengelola kelas,bagaimana ia mengajar dan sebagainya tentu dapat
menunjang dalam proses belajar mengajar tersebut.
Guru adalah seorang pendidik,pembimbing,pelatih dan pemimpin
yang dapat menciptakan iklim belajar yang menarik,menyenangkan,
aman,nyaman dan kondusif. Semua orang yakin bahwa guru memiliki
jiwa yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran
pembelajaran di sekolah. Dalam pembelajaran guru berperan sebagai
pendidik,pengajar,pembimbing,penasehat,pembaharu(Innovator). Oleh
sebab itu, peran guru sangat berperan dalam membantu perkembangan
62
lxxiii
lxxiii
peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal.
Dalam hal ini guru harus kreatif,professional dan menyenangkan. Jadi,
guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu yang mencakup
tanggung jawab,wibawa,mandiri dan disiplin.
Keberadaan disuatu lembaga pendidikan mempunyai peranan
yang sangat penting,karena tanpa adanya seorang guru,kegiatan belajar
mengajar di sekolah tidak terlaksana. Selain itu,guru juga berperan
sebagai orang tua yang kedua di lingkungan sekolah bagi peserta didik
karena mereka telah memikul tanggung jawan pada orang tua siswa.
Adapun keadaan guru di MI Al-Awwal Palembang berdasarkan
data yang dihimpun ada 17 guru yang terdiri dari 5 guru laki-laki dan
12 guru perempuan. Diantaranya terdapat 17 lulusan SI, dan 2 orang
lulusan S2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 5
Keadaan Guru
No Nama L/P Mata
Pelajaran yang
Diampuh
Pendidikan
Terakhir
Ket.
1 Mariyati, S.Pd.I P Bahasa Arab S1 Kepala
Madrasah
2 Saleh Bina, S.Pd, M.Pd.I L Bahasa Inggris S2 WAKA
MADRASAH
63
lxxiv
lxxiv
Sumber Data : Dokumentasi MI Al-Awwal Palembang 2015 / 2016
Setelah mencermati latar belakang pendidikan guru dengan
ijazah tertinggi dan mata pelajaran yang diampuh tersebut,maka guru
di MI Al-Awwal Palembang ini dapat dikategorikan kompeten. Hal
ini terlihat dari kesesuaian antara studi yang diambil dengan mata
3 Suryadi, S.Pd.I L GMP Agama S1
4 Leni Atika, S.Pd.I P Guru Kelas III S1
5 Rosmala Dewi, SP P Guru kelas I A S1
6 Nyimas Zaleha Marini P Guru Kelas VI S1
7 wahyu, S.Pd L GMP Penjas S1
8 Neni Devika, S.Pd P Guru Kelas II B S1
9 Wahyuni Ningsih, S.Pd.I P GMP Agama S1
10 Choirotun Nikmat P GMP Bta MAN
11 Rahmita Solihat, S.Pd. P Guru Kelas V S1
12 Warko Triono, S.Sos.I L Bahasa Arab S2
13 Veta Susanty, S.Pd.I P Guru Kelas IV S1
14 Susilawati, S.Pd.I P Guru Kelas II B S1
15 Wita Komariah, S.Pd P Guru SBK S1
16 Kaisar, S.Pd.I L GMP Agama S1
17 Epila P Guru Kelas I B S1
64
lxxv
lxxv
pelajar yang diambil dengan mata pelajaran yang diajarkannya di
sekolah MI Al-Awwal.
2. Keadaan Pegawai
Pegawai dalam penelitian ini merupakan pihak-pihak yang tidak
termasuk ke dalam kelompok tenaga pengajar atau guru. Adapun
pegawai yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Aliyah Al-Awwal
Palembang adalah fajrin. fajrin menjadi pegawai ekskul dalam
kegiatan murowis dan nasyid.
Pegawai atau karyawan ini diharapkan dapat menunjang dalam
proses kemajuan Madrasah ini.
3. Keadaan Siswa
Siswa adalah orang yang membutuhkan bimbingan untuk belajar
dari yang tidak mengerti menjadi mengerti, dari yang tidak tahu
menjadi tahu, baik itu masih usia anak-anak maupun yang berusia
dewasa,untuk melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Tuhan,sebagai
umat manusia,warga negara,anggota masyarakat dan sebagai suatu
pribadi atau individu.
Di antara komponen terpenting dalam pendidikan Islam adalah
pesera didik. Dalam perspektif pendidikan Islam,peserta didik
merupakan subjek dan objek. Oleh karenanya,aktivitas kependidikan
tidak akan terlaksana tanpa keterlibatan peserta didik di dalamnya.
Pengertian yang utuh tentang konsep peserta didik merupakan salah
65
lxxvi
lxxvi
satu faktor yang perlu diketahui dan dipahami oleh seluruh pihak,
terutama pendidik yang terlibat langsung dalam proses pendidikan.
Tanpa pemahaman yang utuh dan komprehensif terhadap peserta
didik, sulit rasanya bagi pendidik untuk dapat menghantarkan peserta
didiknya ke arah tujuan pendidikan yang diinginkan. Anak-anak yang
tinggal di sekitar lokasi MI Al-Awwal Palembang itu sendiri yaitu
sekitar lokasi dan adapun yang jauh dari lokasi madrasah. Untuk
mengetahui jumlah siswa secara rinci,maka akan dibahas secara
perkelas pada tabel di bawah ini:
Tabel. 6
Keadaan Siswa MI Al- Awwal Palembang
No Kelas Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 I 35 29 64
2 II 21 14 35
3 III 14 13 27
4 IV 16 16 32
5 V 19 14 33
6 VI 11 11 22
Jumlah 116 97 213
Sumber Data : Dokumentasi MI Al-Awwal Palembang 2015 / 2016
66
lxxvii
lxxvii
Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa di Madrasah
Ibtidayah Al-Awwal berjumlah 213 yang terdiri dari 97 perempuan dan 116
anak perempuan.
F. Keadaan Sarana dan Prasarana yang ada di Mi Al-Awwal Palembang
Agar berlangsungnya proses pendidikan dan pengajaran dengan baik,
memerlukan sarana dan prasarana belajar mengajar yang baik dan lengkap.
Dengan sarana dan prasarana yang lengkap guru akan mudah dalam
menyampaikan pelajaran dan siswa akan mudah dalam memahami pelajaran.
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan fasilitas yang sangat
menunjang dalam kelancaran penyelenggaraan proses pembelajaran,
sekaligus merupakan elemen yang sangat berpengaruh dalam
pemgembangan kuantitas maupun kualitas suatu lembaga pendidikan.
Dengan sarana dan prasarana yang baik maka akan tercipta suasana
belajar yang baik pula. untuk lebih jelasnya tentang keadaan sarana dan
prasarana yang ada di Madrasah Ibtidayah Al-awwal pada tabel berikut ini:
Tabel. 7
Fasilitas Gedung
Ruangan/Bangunan Kondisi (Unit)
Baik PR RB Jumlah
Ruang Kelas 8 0 0 8
Ruang Kantor 1 0 0 1
67
lxxviii
lxxviii
Ruang Kepala Sekolah 1 0 0 1
Ruang Guru 1 0 0 1
Perpustakaan 1 0 0 1
Ruang UKS 1 0 0 1
WC Guru 1 0 0 1
WC Siswa 2 0 0 2
Ruang Tata Usaha 1 0 0 1
Ruang Musholah 1 0 0 1
Sumber Data : Dokumentasi MI Al-Awwal Palembang 2015 / 2016
Tabel. 8
Fasilitas Belajar Mengajar
N0 Jenis Jumlah
Total Baik PR RB
1 Meja Siswa 106 106 0 0
2 Kursi Siswa 177 177 0 0
4 Papan Tulis 8 8 0 0
5 Komputer 2 2 0 0
6 Printer 2 2 0 0
7 Scanner 1 1 0 0
8 Viewer/Infocus/Proyektor 1 1 0 0
9 Alat-alat UKS 4 4 0 0
Sumber Data : Dokumentasi MI Al-Awwal Palembang 2015 / 2016
68
lxxix
lxxix
G. Struktur Organisasi MI Al-Aawwal Palembang
Stuktur Organisasi MI Al-Awwal Palembang
KEPALA MADRASAH MARIYATI S.Pd.I
KETUA KOMITE
M.ARIA.P
WAKIL MADRSAH SALBINA S.Pd.I
UNIT PERPUSTAKAAN DWI SUWARNO
TATA USAHA CH.NIKMAH
BENDAHARA SALSABINA S.Pd.I
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL GURU
Rosmala.DSP SAGIMA
S.Sos
MRA.W.S.Pd.I NYS.ZM.SPd SURYADI S.Sos
ANDRIYANI S.Pd
KELOMPOK GURU BIDANG STUDI
GURU PENJAS WAHYU
GURU B.ING SAL.BINA S.Pd.I
GURU AGAMA
WAHYUNI S.Pd.I
GURU AGAMA ENI.A.S.Fil.I
SISWA
MASYARAKAT
PENJAGA SEKOLAH SURYADI S.Sos
69
lxxx
lxxx
H. Kegiatan-Kegiatan di MI Al-Aawwal Palembang
Adapun kegiatan yang ada di Madrasah Ibtidayah Al-Awwal kecamatan
kemuning angkatan 66 Palembang sebagai berikut:
1. Kurikulum/ Intrakurikuler
Kegiatan belajar mengajar kelas I dan II dilaksanakan pagi pukul
07.00-10.30 WIB. kelas III pukul 07.00-11.30, sedangkan IV, V dan VI
pukul 07.00-12.30. Hari jumat seluruh kelas I – V kegiatan belajar mengajar
pukul 07.00-10.00 WIB. Setiap pagi sebelum belajar anak-anak
melaksanakan shalat dhuha di masjid.
2. Ekstrakurikuler
Berbagai program ekstrakurikuler yang diprogramkan di Madrasah
Ibtidayah Al-Awwal dan dapat dipilih berdasarkan minat dan bakat siswa.
Kegiatan ekstrakurikuler ini suatu kegiatan yang berlangsung di luar jam
pelajaran. Kegiatan ini meliputi:
a. Futsal
b. Da’I cilik
c. Seni tari
d. Nasyid dan murohis
e. Puisi
f. Sarofal anam
g. Drama
h. Pramuka
70
lxxxi
lxxxi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel satu kelas yaitu kelas V
dengan jumlah siswa 33 orang. penelitian ini untuk mengetahui bagaimana
pengaruh penerapan model pembelajaran Advance Organizer terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas V di MI Al-Awwal
Palembang. Penelitian ini dilakukan tiga tahap yaitu tahap persiapan,tahap
pelaksanaan dan tahap pelaporan.
a. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dimulai pada tanggal 14 September 2015 pada tahap ini
penelitian melakukan pra observasi kesekolah tempat untuk mengetahui jumlah
kelas V MI Al-Awwal Palembang dan konsultasi kepada kepala madrasah, untuk
mengambil penelitian di kelas V MI Al-Awwal Palembang. Setelah itu penelitian
mendapat izin dari kepala madrasah untuk melakukan penelitian di kelas V mata
pelajaran SKI, dengan berkonsultasi kepada guru SKI Pak Kaisar S.Pd.I, Penelitian
inipun diizinkan melakukan penelitian sebanyak 4 kali pertemuan. Jadwal
pelaksanaan penelitian dikelas V dimulai pada tanggal 5 april 2016 s/d 26 april
2016. Sebelum melakukan penelitian,penelitian membuat perangkat pembelajaran
terlebih dahulu seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),soal pre-test dan
post-test,penskoran.
71
lxxxii
lxxxii
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, penelitian ini dilakukan sebanyak 4 kali
pertemuan,berikut ini adalah rincian pelaksanaan penelitian yang dilaksanakan
pada tanggal 5 april 2016 s/d 26 april 2016.
1) Deskripsi Pertemuan Pertama
Sebelum dilakukan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran Advace Organizer penelitian mengalami kesulitan dalam
mengkondisikan siswa sehingga siswa di dalam kelas menjadi berisik,
penelitianpun mengarahkan siswa supaya tidak rebut dan tenang dalam proses
pembelajaran.
Kemudian penelitianpun memberikan tes awal (pre-test) dengan tujuan
untuk mengetahui pengetahuan awal siswa sebelum mempelajari materi
dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer. Setelah itu,
selesai mengerjakan soal pre-test penelitian mulai menerapkan model
pembelajaran Advance Organizer. Dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Penelitian mengucapkan salam ketika memasuki kelas
b) Memberikan dorongan kepada siswa dengan mencerita kisah Thomas
alfa edision.
c) Penelitian menjelaskan materi ajar dengan mengkonsepkan poin- poin
penting dalam materi pembelajaran pesan-pesan dan permintaan maaf
Nabi Muhammad Saw kepada kaum muslimin menjelang akhir
hayatnya kemudian Rasulullah Saw wafat dan reaksi kaum muslimin.
72
lxxxiii
lxxxiii
d) Lalu terus mempertahankan perhatian siswa yang sudah tumbuh
melalui kegiatan tahap pertama agar mereka dapat memahami arah
yang jelas.
e) Poin yang sudah dirancang tersebut di presentasikan oleh siswa.
f) Hasil presentasi itu siswa dapatkan melalui informasi buku,media
sosial (internet) dll.
Setelah langkah-langkah dari model Pembelajaran Advance Organizer
terlaksana,peneliti mulai memberikan soal post- test untuk masing-masing
anak. Dimana soal post- test tersebut sama seperti soal pre-test. Penelitian
mengadakan soal akhir tersebut dengan tujuan untuk mengetahui
pengetahuan siswa setelah menggunakan model pembelajaran Advance
Organizer.
2) Deskripsi Pertemuan Kedua
Sebelum dilakukan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran Advace Organizer penelitian mengabsen siswa guna untuk
mengenal siswa. Kemudian penelitianpun memberikan tes awal
(pre-test) dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa sebelum
mempelajari materi dengan menggunakan model pembelajaran Advance
Organizer. Setelah itu,selesai mengerjakan soal pre-test penelitian mulai
menerapkan model pembelajaran Advance Organizer.
73
lxxxiv
lxxxiv
Dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Penelitian mengucapkan salam ketika memasuki kelas
b) Memberikan dorongan kepada siswa dengan mencerita kisah Al-
ukasyah
c) Penelitian menjelaskan materi ajar dengan mengkonsepkan poin-
poin penting dalam materi pembelajaran pesan-pesan dan
permintaan maaf Nabi Muhammad Saw kepada kaum muslimin
menjelang akhir hayatnya kemudian Rasulullah Saw wafat dan
reaksi kaum muslimin.
d) Lalu terus mempertahankan perhatian siswa yang sudah tumbuh
melalui kegiatan tahap pertama agar mereka dapat memahami arah
yang jelas.
e) Poin yang sudah dirancang tersebut di presentasikan oleh siswa.
f) Hasil presentasi itu siswa dapatkan melalui informasi buku,media
sosial (internet) dll.
Setelah langkah-langkah dari model Pembelajaran Advance Organizer
terlaksana, peneliti mulai memberikan soal post-test untuk masing-
masing anak. Dimana soal post-test tersebut sama seperti soal pre-test.
Penelitian mengadakan soal akhir tersebut dengan tujuan untuk mengetahui
pengetahuan siswa setelah menggunakan model pembelajaran Advance
Organizer.
74
lxxxv
lxxxv
3) Deskripsi Pertemuan Ketiga
Sebelum dilakukan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran Advace Organizer penelitian mengajak siswa untuk
bermain teka-teki dengan mengaitkan materi pelajaran untuk memasuki
pelajaran. Dan mulai membagikan memberikan tes awal (pre-test) dengan
tujuan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa sebelum mempelajari
materi dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer.
Setelah itu, selesai mengerjakan soal pre-test penelitian mulai
menerapkan model pembelajaran Advance Organizer dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a) Penelitian mengucapkan salam ketika memasuki kelas
b) Memberikan dorongan kepada siswa dengan mencerita kisah Aisyah
r.a dalam mencari ilmu
c) Penelitian menjelaskan materi ajar dengan mengkonsepkan poin-poin
penting dalam materi pembelajaran pesan- pesan dan permintaan maaf
Nabi Muhammad Saw kepada kaum muslimin menjelang akhir
hayatnya kemudian Rasulullah Saw wafat dan reaksi kaum muslimin.
d) Lalu terus mempertahankan perhatian siswa yang sudah tumbuh
melalui kegiatan tahap pertama agar mereka dapat memahami arah
yang jelas.
e) Poin yang sudah dirancang tersebut di presentasikan oleh siswa.
75
lxxxvi
lxxxvi
f) Hasil presentasi itu siswa dapatkan melalui informasi buku,media
sosial (internet) dll.
Sama seperti pertemuan pertama,pertemuan ketiga juga memberikan
soal post-test untuk masing-masing anak.
4) Deskripsi pertemuan Keempat
Pada pertemuan keempat ini sama seperti pada pertemuan kedua
dengan memberikan tes awal (pre-test) dengan tujuan untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa sebelum mempelajari materi dengan
menggunakan model pembelajaran Advance Organizer. Setrelah itu,
selesai mengerjakan soal pre-test penelitian mulai menerapkan model
pembelajaran Advance Organizer dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a) Penelitian mengucapkan salam ketika memasuki kelas
b) Memberikan dorongan kepada siswa dengan kembali mencerita kisah
Thomas alfa edision.
c) Penelitian menjelaskan materi ajar dengan mengkonsepkan poin- poin
penting dalam materi pembelajaran pesan- pesan dan permintaan maaf
Nabi Muhammad Saw kepada kaum muslimin menjelang akhir
hayatnya kemudian Rasulullah Saw wafat dan reaksi kaum muslimin.
d) Lalu terus mempertahankan perhatian siswa yang sudah tumbuh
melalui kegiatan tahap pertama agar mereka dapat memahami arah
yang jelas.
76
lxxxvii
lxxxvii
e) Poin yang sudah dirancang tersebut di presentasikan oleh siswa.
f) Hasil presentasi itu siswa dapatkan melalui informasi buku,media
sosial (internet) dll.
Sama seperti pada pertemuan sebelumnya,Setelah langkah-langkah
dari model Pembelajaran Advance Organizer terlaksana, peneliti mulai
memberikan soal post-test guna untuk mengetahuhi sejauh mana
pengtahuan anak.
c. Tahap Pelaporan
Pada tahap pelaporan, peneliti melakukan analisis data untuk menguji
hipotesis dan menyimpulkan hansil penelitian yang dilaksanakan setelah
seluruh kegiatan penelitian selesai dilakukan yaitu dimulai pada tanggal 27
April 2016.
1) Deskripsi Hasil Validitas Instrument Penelitian
Untuk mencari data terhadap permasalahan yang ada, maka penulis
menyebarkan tes soal kepada responden untuk dijawab dengan sebenar-
benarnya. Tes adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
hasil dari pembelajaran yang didapat oleh siswa dengan penerapan model
Advance Organizer. Untuk mendapatkan data tersebut dilakukan uji coba
melalui tes. Tes yang sudah disebarkan kepada responden, yang menjadi
sampel terlebih dahulu harus diuji coba validitas dan reliabilitas.
77
lxxxviii
lxxxviii
1) Uji Validitas
Validitas adalah tingkat kehandalan alat ukur yang digunakan instrument,
dikatakan valid berarti meneunjukan alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang
harusnya diukur. Untuk itu penulis melakukan uji validitas terhadap soal tes
tersebut. soal diuji cobakan kepada 22 orang siswa kelas VI MI Al-Awwal
Palembang. Untuk menguji secara empirik kevalidan soal tes. Penulisan
melakukan analisa dalam bentuk SPSS. Adapun hasil perhitungan validitas
soal tes dapat dilihat pada table berikut ini:
Table. 9
Hasil Validasi soal tes siswa kelas VI MI Al-Awwal Palembang
BUTIR
SOAL
Validitas
rxy rtabel 5% kriteria
1 0,001 0,423 Tidak valid
2 0,680 0,423 valid
3 0,680 0,423 valid
4 0,680 0,423 valid
5 0,680 0,423 valid
6 0,582 0,423 valid
7 0,329 0,423 Tidak valid
8 0,442 0,423 valid
78
lxxxix
lxxxix
9 0,524 0,423 valid
10 0,329 0,423 Tidak valid
11 0,658 0,423 Valid
12 0,514 0,423 Valid
13 0,422 0,423 Tidak valid
14 0,514 0,423 Valid
15 0,543 0,423 Valid
16 0,144 0,423 Tidak valid
17 0,412 0,423 Tidak valid
18 0,564 0,423 Valid
19 0,512 0,423 Valid
20 0,629 0,423 Valid
Pada taraf α = 5% dengan n= 22 diperoleh rtabel = 0,423, dari table di atas
terlihat bahwa terdapat 6 butir soal yang tidak valid dan 14 butir soal yang valid.
karena ada 14 item yang valid penulis hanya memakai 10 item untuk soal tes pada
penelitian.sementara 4 butir soalnya disimpan di dalam bank soal untuk
dipergunakan kembali. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat dilampiran.
2) Uji reliabilitas
Reliabilitas adalah serangkaian pengukur atau serangkaian alat ukur yang
memiliki konsistensi (nilai tetap) bila pengukuran dilakukan secara berulang. Kondisi
79
xc
xc
itu di tengahi dengan konsistensi hasil dari penggunaan alat ukur yang sama yang
dilakukan secara terulang dan memberikan hasil yang relative sama dan tidak
melanggar kezaliman. Pengertian reliabilitas tidak sama dengan pengertian validitas.
Artinya pengukuran memiliki reabilitas dapat mengukur secara konsisten tapi belum
tentu mengukur apa yang seharusnya diukur. Pada penelitian ini perhitungan
reliabilitas menggunakan program SPSS. Berdasarkan hasil perhitungan program
tersebut diperoleh hasil bahwa soal tes memiliki nilai reliabilitas lebih dari 0,7 yakni
0,88. Hal ini berarti instrumen soal penelitian ini reliabel dan konsisten untuk
mengukur yang seharusnya diukur. untuk perhitungan reliabilitas tes hasil belajar
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
B. Pembahasan
1. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa
Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam mata pembelajaran SKI Sebelum dan
setelah digunakanya model pembelajaran Advance Organizer maka penelitian
melakukan pre-test dan post-test. Masing-masing dilakukan sebanyak 4 kali
pertemuan, untuk melihat selengkapnya hasil nilai dari tiap pertemuan dapat dilihat
pada lampiran. Dari hasil pre-test dan post-test didapat hasil belajar siswa sebagai
berikut:
a. Hasil Pre-test
Dari hasil tes yang disebarkan kepada siswa, didapat tentang hasil belajar
siswa sebelum digunakan model pembelajaran Advance Organizer setelah data-data
terkumpul, maka proses pengelolaan data dilakukan sebagai berikut:
80
xci
xci
60 83 55 60 55 65 55 60 60 55 60
70 55 60 55 55 65 65 55 60 55 65
60 55 50 70 75 65 60 60 70 50 50
Setelah dilakukan data mengenai hasil belajar sebelum diterapkanya
model pembelajaran Advance Organizer selanjutnya menentukan range atau
sering disebut juga sebagai ukuran penyebaran data.
R = H - L + 1
= 83 - 50 + 1
= 33 + 1
= 34
= 34
5
= 6,8 dibulatkan menjadi 7 untuk Panjang Kelas.
Keterangan :
R = range ( panjang kelas )
H = nilai yang tertinggi
L = nilai yang terendah
I = interval ( 3, 5, 7 )
81
xcii
xcii
Berdasarkan hasil di atas di peroleh panjang kelas yaitu 7 (tujuh). Untuk itu
kolom data distribusi pada penelitian ini adalah 7 (tujuh) dengan interval 5 (lima).
Maka dibuatlah tabel distribusi sebagai berikut:
Tabel. 10
Distribusi frekuensi Hasil Tes Siswa Sebelum diterapkan Model Pembelajaran
Advance Organizer pada Kelas V MI Al-Awwal
Keterangan:
Ʃfx : jumlah hasil perkalian antara deviasi tiap-tiap skor dengan frekuensi
masing-masing skor tersebut
Ʃfx2 : jumlah hasil perkalian antara frekuensi masing-masing skor dengan
deviasi skor yang telah dikuadratkan
No. interval F x x’ fx ‘ f x’2
1 80 - 84 1 82 3 3 9
2 75 - 78 1 77 2 2 4
3 70 - 74 3 72 1 3 3
4 65 - 69 5 67 0 0 0
5 60 - 64 12 62 -1 -12 12
6 55 - 59 8 57 -2 -16 32
7 50 - 54 3 52 -3 -9 27
Total N = 33 Ʃfx’= -29 Ʃfx’2 = 87
82
xciii
xciii
N : number of cases ( sampel )
Berdasarkan tabel di atas dapat dicari mean skornya dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
1) Mencari mean untuk variabel II
M2 = M ‘ + i (Ʃfx′
N)
= 67 + 5 (−29
33)
= 67 + 5 (−0,87 )
= 67 + (−4,35 )
= 62, 65
2) Mencari deviasi standar variabel II
SD2 = i √ Ʃfy′2
N − (
Ʃfx′
N) 2
= 5 √ 87
33 − (
−29
33) 2
= 5 √ 2,63 − (−0,87) 2
= 5 √ 2,63 − ( 0,7569 )
= 5 √ 1,8731 = 5 X 1,36 = 6,8
3) Mencari Standar Error mean variabel II
SEM2 = 𝑆𝐷2
√N
83
xciv
xciv
= 6,8
√33−1
= 6,8
√32 =
6,8
5,65 = 1,20
Setelah dilakukan skor rata-rata mengenai hasil belajar sebelum
diterapkanya model pembelajaran Advance Organizer selanjutnya dapat dibuat
skor tinggi, skor sedang, skor rendah ( TSR ) dengan menggunakan patokan
sebagai berikut:
M + 1 SD Tinggi
Nilai M – 1 SD s.d M + 1 SD Sedang
M – 1 SD Rendah
Lebih lanjut perhitungan pengkategorian TSR dapa dilhat pada skala dibawah
ini:
62,65 + 1.( 6,8 ) = 69 keatas hasil belajar sebelum menggunakan
model pembelajaran Advance Organizer
dikategori tinggi
84
xcv
xcv
Nilai 57 s.d 68 hasil belajar sebelum menggunakan
model pembelajaran Advance Organizer
dikategori sedang
62,65 - 1. ( 6,8 ) = 56 kebawah hasil belajar sebelum menggunakan
model pembelajaran Advance Organizer
dikategori rendah
Dari atas selanjutnya, dikelompokan dalam tabel distribusi frekuensi relitif
berikut ini:
Tabel. 11
Presentase Hasil Belajar Siswa Kelas V di MI Al-Awwal Palembang pada Mata
Pelajaran SKI Sebelum ditererapkan Model Pembelajaran Advance Organizer
Hasil
Belajar SKI
Nilai frekuensi presentrase
Tinggi 69 5 15,15 %
Sedang 57 s/d 68 17 51,52 %
Rendah 56 11 33,33 %
Jumlah 33 100 %
Tabel di atas menjelaskan tentang kategori hasil belajar sebelum diterapkanya
model pembelajaran Advance Organizer pada mata pelajaran SKI, pada tabel di atas
ada tiga kategori tinggi 5 (15,15%) siswa termasuk kategori sedang dan 17 (51,52%)
siswa termasuk kategori rendah 11( 9,1 %).
85
xcvi
xcvi
b. Hasil Post-test
Dari hasil tes yang disebarkan kepada siswa, didapat tentang hasil belajar
setelah digunakan model pembelajaran Advance Organizer. setelah data-data
terkumpul, maka proses pengelolaan data dilakukan sebagai berikut:
70 83 65 70 65 70 65 70 70 65 70
75 65 65 70 65 70 60 83 60 75 60
70 65 70 83 75 70 70 75 75 55 50
Berdasarkan data mengenai hasil belajar setelah diterapkanya model
pembelajaran Advance Organizer selanjutnya menentukan range atau sering
disebut juga sebagai ukuran penyebaran data.
R = H - L + 1
= 83 - 50 + 1
= 33 + 1
= 34
= 34
5 = 6,8 dibulatkan menjadi 7 untuk Panjang Kelas.
Keterangan :
R = range ( panjang kelas )
H = nilai yang tertinggi
L = nilai yang terendah
86
xcvii
xcvii
I = interval ( 3, 5, 7 )
Berdasarkan hasil di atas diperoleh panjang kelas yaitu 7 (tujuh). Untuk itu
kolom data distribusi pada penelitian ini adalah 7 (tujuh) dengan interval 5 (lima).
Maka dibuatlah tabel distribusi sebagai berikut:
Tabel. 12
Distribusi Frekuensi Hasil Tes Siswa Setelah diterapkan Model Pembelajaran
Advance Organizer pada Kelas V MI Al-Awwal
Keterangan :
Ʃfy : jumlah hasil perkalian antara deviasi tiap-tiap skor dengan
frekuensi masing-masing skor tersebut
No. interval F Y y’ fy ‘ f y’2
1 80-84 3 82 3 9 27
2 75-78 5 77 2 10 20
3 70-74 12 72 1 12 12
4 65-69 8 67 0 0 0
5 60-64 3 62 -1 -3 3
6 55 - 59 1 57 -2 -2 4
7 50 - 54 1 52 -3 -3 9
Total N = 33 Ʃfy’= 23 Ʃfy’2= 75
87
xcviii
xcviii
Ʃfy2 : jumlah hasil perkalian antara frekuensi masing-masing skor
dengan deviasi skor yang telah dikuadratkan
N : number of cases ( sampel )
Berdasarkan table di atas dapat dicari mean skornya dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
1) Mencari mean untuk variabel I
M1 = M ‘ + i (Ʃfy′
N)
= 67 + 5 ( 23
33 )
= 67 + 5 ( 0,69 )
= 67 + ( 3,45 )
= 70, 45
2) Mencari deviasi standar variabel I
SD1 = i √ Ʃfx′2
N − (
Ʃfx′
N ) 2
= 5 √ 75
33 − (
23
33 ) 2
= 5 √ 2,27 − ( 0,69 ) 2
= 5 √ 2,27 − ( 0,47 )
= 5 √ 1,8
88
xcix
xcix
= 5 X 1,34
= 6,70
3) Mencari Standar Error mean variabel I
SEM1 = 𝑆𝐷1
√N
= 6,70
√33−1
= 6,70
√32 =
6,70
5,65 = 1,18
Berdasarkan skor rata-rata mengenai hasil belajar siswa setelah diterapkanya
model pembelajaran Advance Organizer selanjutnya dapat dibuat skor tinggi, skor
sedang, skor rendah ( TSR ) dengan menggunakan patokan sebagai berikut:
M + 1 SD Tinggi
Nilai M – 1 SD s.d M + 1 SD Sedang
M – 1 SD Rendah
Lebih lanjut perhitungan pengkategorian TSR dapa dilhat pada skala di bawah
ini:
89
c
c
70,45 + 1.( 6,70 ) = 77 keatas hasil belajar setelah menggunakan
model pembelajaran Advance Organizer
dikategori tinggi
Nilai 65 s.d 76 hasil belajar setelah menggunakan
model pembelajaran Advance Organizer
dikategori sedang
70,45 – 1. ( 6,70 ) = 64 kebawah hasil belajar setelah menggunakan
model pembelajaran Advance Organizer
dikategori sedang
Dari atas selanjutnya, dikelompokan dalam table distribusi frekuensi relitif
berikut ini:
Tabel. 13
Presentase Hasil Belajar Siswa Kelas V di MI Al-Awwal Palembang Pada mata
pelajaran SKI Setelah ditererapkan Model Pembelajaran Advance Organizer
Hasil
Belajar SKI
Nilai frekuensi presentrase
Tinggi 77 3 9,1 %
Sedang 65 s/d 76 25 75,75 %
Rendah 64 5 15,15 %
Jumlah 33 100 %
Tabel di atas menjelaskan tentang kategori hasil belajar setelah diterapkanya
model pembelajaran Advance Organizer pada mata pelajaran SKI, pada tabel di atas
90
ci
ci
ada tiga kategori tinggi 3 (9,1%) siswa termasuk kategori sedang dan 25 (75,75%)
siswa termasuk kategori rendah 5 (15,15 %).
2. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer terhadap
Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran SKI Kelas V di MI Al-Awwal
Palembang
Sebelum mengetahui pengaruh penerapan dari model pembelajaran Advance
Organizer terhadap hasil belajar, terlebih dahulu kita mencari koefisien “ r “ product
moment yang menunjukan kuat lemahya variabel X dan variabel Y. Karena N cukup
besar (N = 33), maka dalam mencari koefesien korelasi tersebut dipergunakan
diagram korelasi (Scater Diagram).
Tabel. 14
Peta Korelasi
y
x
50-54 55- 59 60-64 65-69 70-74 75-78 80-84 Fy y’ Fy’ Fy’2 Ʃx’y’
80-84 1(I
-6
1(1
3
1(I
9
3 3 9 27 6
75-78 I(1
-4
1(I
-2
2 (II
4
1 (I
4
5 2 10 20 2
70-74 1(I
-3
I (I
-2
IIIIII
(3
-7
3(III
0
12 1 12 12 -12
65-69 5(IIIII
0
3 (III
0
8 0 0 0 0
60-64 1(I
1
2(II
0
3 -1 - 3 3 1
55-59 1(I
6
1 -2 -2 4 6
50-54 1 (I
9
1 -3 -3 9 9
Fx 3 8 12 5 3 1 1 N = 33 Fy’= 23 Fy’2= 75 Ʃx’y’= 12
X’ -3 -2 -1 0 1 2 3
Fx’ -9 -16 -12 0 3 2 3 Fx’= -29
Fx’2 27 32 12 0 3 4 9 Fx’2 = 87
Ʃx’y’ 12 -12 -8 0 7 4 9 Ʃx’y’= 12
CHECKING
91
cii
cii
Berdasarkan dari peta korelasi tersebut maka di peroleh:
Ʃx’ = 12 Fx’2 = 87 Fx’= - 29
Ʃy’ = 12 Fy’2= 75 Fy’= 23
1. Mencari CX’ dan Cy
‘ dengan rumus
CX’ =
Ʃfx′
N Cy
‘ = Ʃfy′
N
= −29
33 =
23
33
= - 0,87 = 0,69
2. Mencari SDX dan SDy dengan rumus
SDX’ = i √ Ʃfx′2
N − (
Ʃfx′
N)2
= 1 √ 87
33 − (
−29
33)2
= 1 √ 2,63 − ( −0,87)2
= 1 √ 2,63 − ( 0,7569)
= 1 √ 1,8731
= 1 x 1,36
= 1,36
SDy’ = i √ Ʃfy′2
N − (
Ʃfy′
N)2
92
ciii
ciii
= 1 √ 75
33 − (
23
33)2
= 1 √ 2,27 − ( −0,69)2
= 1 √ 2,27 − ( 0,4761)
= 1 √ 1,7939
= 1 x 1,339
= 1,339
3. Dengan diperoleh CX’ dan Cy’ maka dapat di cari rxy atau r12
rxy atau r12 =
Ʃ𝑥′𝑦′
𝑁 − (Cx′) ( Cy′ )
(𝑆𝐷𝑥′)(𝑆𝐷𝑦′ )
=
12
33 − (−0,87) ( 0,69 )
(1,36 )(1,339 )
= 0,36 −(− 0,6003)
(1,36 )(1,339)
= 0,9603
1,82
= 0,52
Setelah diketahui hasil dari penghitungan koefesien korelasi “ r” langkah
selanjutnya adalah mengetahui apakah ada pengaruh model Advance Organizer
terhadap hasil belajar siswa. Berikut hasilnya:
93
civ
civ
4. Mencari Standard Error perbedaan antaran mean variabel I dan mean
variabel II
𝑆𝐸𝑀1− 𝑀2 = √SEM12 + SEM2
2 − (2. r12)( SEM1 )( SEM2 )
= √(1,20)2 + (1,18 )2 – ( 2 𝑋 0,52 )( 1,20 )( 1,18 )
= √1,44 + 1,3924 − 1,47264
= √2,8324 − 1,47264
= √1,35976
= 1,66
5. Mencari t0 dengan rumus
t0 = 𝑀1−𝑀2
𝑆𝐸𝑀1− 𝑀2
= 70,45− 62,65
1,66
= 7,8
1,66 = 4,69
6. Langkah selanjutnya adalah memberikan interpretasi terhadap t0
df = ( N - 1 ) = 33 – 1 = 32 ( Konsultasi tabel nilai “ t “). Karena dalam
tabel tidak didapti df yang paling dekat dengan 32, yaitu sebesar 30. Dengan df
94
cv
cv
sebesar 30, diperoleh harga kritik ” t “ pada taraf signifikasi 5% sebesar 2,04
sedangkan taraf signifikasi 1% sebesar 2,75.
Dengan membandingkan besar “ t “ yang kita peroleh dalam perhitungan
(t0 = 4,69) dan besar ” t “ pada tabel nilai t taraf signifikasi 5% (2,04)
sedangkan taraf signifikasi 1% (2,75) maka dapat kita ketahui bahwa t0 lebih
besar dari pada tt yaitu:
2,04 < 4,69 > 2,57
Karena t0 lebih besar dari pada tt maka kesimpulan yang dapa ditarik sebagai
berikut:
Hipotesis Nihil ditolak. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan penerapan
model pembelajaran Advance Organizer terhadap hasil belajar siswa kelas V
pada mata pelajaran SKI di Madrasah Ibtidaiyah Al-Awwal Palembang.
Hipotesis Alternatif diterima. Terdapat pengaruh yang signifikan penerapan
model pembelajaran Advance Organizer terhadap hasil belajar siswa kelas V
pada mata pelajaran SKI di Madrasah Ibtidaiyah Al-Awwal Palembang.
95
cvi
cvi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berasarkan hasil penelitian yang telah penelitian lakukan di kelas V Madrasah
Ibtidaiyah Al-Awwal Palembang dengan materi “pesan- pesan dan permintaan maaf
Nabi Muhammad Saw kepada kaum muslimin menjelang akhir hayatnya kemudian
Rasulullah Saw wafat dan reaksi kaum muslimin” bahwa Hipotesis nihil ditolak. Jadi
dapat disimpulkan ada pengaruh penerapan model pembelajaran Advance
Organizer terhadap hasil belajar kelas V pada mata pelajaran SKI di Madrasah
Ibtidaiyah Al-Awwal Palembang, hal ini dapat dilihat dari hasil uji hipotesis dengan
menggunakan penghitungan (t0 = 4,69) dan besar “ t ” table (tt pada taraf signifikansi
5% = 2,04 dan tt pada taraf signikansi 1% = 2,57).
B. SARAN
Mengingat besarnya manfaat hasil penelitian tindakan kelas ini,peneliti
menyarankan kepada beberapa pihak antara lain sebagai berikut:
1. Bagi kepala sekolah
Hendaknya guru harus memenuhi kebutuhan saran dan prasarana yang
dibutuhkan untuk menerapkan model pembelajaran agar lebih menarik perhatian
siswa dalam belajar.
2. Bagi guru pelajaran SKI
96
cvii
cvii
Hendaknya menerapkan model pembelajaran yang tepat. Terutama pada
mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang cenderung membuat siswa
jenuh dan bosan dalam belajar.
3. Bagi siswa
Hendaknya siswa selalu aktif dalam belajar, ketika tidak mengetahui
pelajaran. sebaiknya siswa bertanya pada guru.
97
cviii
cviii
DAFTAR PUSTAKA
Agus Taufik, Hera L.Mikasar, Puji L.Prianto.2010. Pendidikan Anak di SD, Jakarta :
Universitas Terbuka
Anggoro, M.Toha, dkk.2009. Metode Penelitiuan. Jakarta : universitas terebuka.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Aunurrahman. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Aziz, Abdul Wahab. 2012. Metode dan Model Model pembelajaran. Bandung :
Alfabeta.
Badrika, Wawan.2006. Sejarah untuk SMA Kelas X . Jakarta : Erlangga.
Bahri, Syaiful Djamarah dan Aswan Zaini.2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :
Rineka Cipta.
Budiarto,Cahyo. 2010. Implementasi Model Pembelajaran Advance Organizer
Menggunakan LKS pada Materi Pokok Persamaan Kuadrat untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X di MA Miftahul Huda
Brakas Dempet Demak Tahun Pelajaran 2010/2011. Semarang : http //library.
walisongo.ac.id/ digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl-cahyobudia-6116-1-skripsi-
p.pdf.
Departemen Agama Islam RI. 2006. Kurikulum satuan pendidikan/KTSP SD/ MI .
Jakarta : CV.Timur Patra Mandiri
Departemen Agama Islam RI.2006. Sandar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Madrasah. Jakarta : Direktorat Jendral Agama Islam.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Djam’an Satori dkk.2007. Profesi keguruan,Jakarta : Univerista Terbuka.
Elfaried.2006. Materi SKI kelas VII. Jakarta : Erlangga.
Hanafi. 2009. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta : Pendidikan Islam
DEPAG.
Hanafi. 2009. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta : Pendidikan Islam
DEPAG.
98
cix
cix
Harto,Kasinyo. 2012. Desain Pembelajaran Agama Islam Untuk Sekolah dan
Madrasah, Depok : Raja Grafino Persda.
Hasan, Iqbal.2002. Pokok – Pokok Materi Statistikc. Jakarta : Bumi Aksara.
Ismail, Fajri. 2014. Evaluasi Pendidikan.Palembang: Tunas Gemilang Press.
Joyce, B, M Weil, E Calhoun.2009. Model’s of Teaching Model-Model Pengajaran
Edisi ke Delapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nashar.2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan dalam Kegiatan Pembelajaran.
Jakarta: Delia Press.
Ramayulis. 2005. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Kalam Mulia.
Rusman.2014. Model- Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta : PT.Radja Grafindo Persada.
Saftory, Nurkhana . 2010. Model Pembelajaran Advance Organizer. Cirebon : http://
kumpulantugas-nurkhanah.blogspot.co.id/2010/12/makalah-model
pembelajaran.html.
Sani , Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
Sanjaya, Wina. 2013. Perencanaan dan Desain system pembelajaran. Jakarta :
Kencana Prenada Media Group.
Sari,Linda Dewi. 2012. Pengaruh model pembelajaran Advanced Organizer terhadap
aktivitas dan hasil belajar kognitif Siswa SMA Kelas X. Yogyakarta:
http://eprints.uny.ac.id/9266/17/LAMPIRAN%20BAG%20DEPAN.pdf.
Setiawan,Agung. 2010. Pembelajaran Model Advance Organizer Dengan Peta
Konsep Untuk meningkatkan Hasil Belajar Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri
3 Sukoharjo. Surakarta : http: etd.eprints. ums.ac.id/ 7204/2/ A410050106. Pdf
Sudjana,Nana.2009. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. : PT.
Remaja Rosdakarya.
Sudjiono, Anas. 2014. Pengantar Statistic Pendidikan. Jakarta : Rajawali Ekspres.
Sugiono. 2008.Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif, dan R & D. Bandung :
Alfabeta.
99
cx
cx
Sugiyono.2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Sulasmi. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizerdengan Peta
Konsep Sebagai Upayah Meningkatkan HasilBelajar dan Aktivitas Siswa pada
Materi Trigonometri Kelas X SMA Negeri 11 Medan. Medan: http: digilib.
unimed.ac.id /public /UNIMEDU ndergraduate 3356014.%20 AB V. pdf.
Supri, Jamil Hatiningrum. 2013. Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi.
Yogjakarta : AR-Ruz Media.
suprijono, Agus .2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Suryabrata, Sumandi. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta : Radja Grafindo Persada.
Susilaningsih,Ani. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer
Menggunakan Media Peraga Molymood Gabus Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas X2 SMAN 8 Kota Bengkulu. Bengkulu: http:
repository. unib.ac.id/8739/1/I,II,III,II-14-ani.FK.pdf.
Syarbini, Amirullah.2003. Model Pendidikan Karakter dalam Keluarga. Surabaya :
PT. Elek Media Komputindo
Tim Bina Karya Guru. Bina Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta : PT.Gelora Aksara
Pratama.
Tim Penyusun Kapus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI. 2005.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Bala Pustaka.
Tim Penyusun Kapus Pusat Bahasa Depaten Pendidikan Nasional RI. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta : Bala Pustaka.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.
100
cxi
cxi
PEDOMAN WAWANCARA
Diajuhkan kepada Guru Sejarah Kebudayaan Islam di MI Al – Awwal
Palembang
1. Berapa jumlah siswa kelas V ?
2. Model pembelajaran apa saja yang biasa bapak gunakan pada saat mengajar
mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ?
3. Apa saja kesulitan yang bapak alami ketika mengajar Sejarah Kebudayaan
Islam ?
4. Berapa KKM untuk mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ?
5. Berapa jumlah siswa yang mendapat nilai di bawah KKM dan yang mendapat
nilai di atas KKM ?
6. Bagaimana tindakan bapak untuk siswa yang mendapat nilai di bawah KKM ?
7. Bagaimana usaha bapak menghadapi siswa yang tidak memperhatikan
pelajaran yang guru berikan ?
8. Apakah model pembelajaran Advance Organizer ini sudah pernah diterapkan
Pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas V di MI Al- Awwal
Palembang ?
LAMPIRAN 1
101
cxii
cxii
DESKRIPSI HASIL WAWANCARA
Nama Sekolah : MI Al-Awwal Palembang
Alamat Sekolah : Jl. Angkatan 66 lorong Jambu, No.893 Sekip Ujung
Palembang.
Nama Kepala Sekolah : Kaisar, S.Pd.I.
Hari/ Tanggal Wawancara :
1. Berapa jumlah siswa kelas V ? 33 siswa
2. Model pembelajaran apa saja yang biasa bapak gunakan pada saat mengajar
mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ? model pembelajaran quantum
teaching.
3. Apa saja kesulitan yang bapak alami ketika mengajar Sejarah Kebudayaan
Islam ? kesulitanya itu pada materi. Bagaimana materi SKI bisa di ketahui
siswa.
4. Berapa KKM untuk mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ? 65
5. Berapa jumlah siswa yang mendapat nilai di bawah KKM dan yang mendapat
nilai di atas KKM ? jika dilihat untuk nilai asli siswa, banyak siswa yang
dibawah KKM hanya 3 yang memperoleh diatas KKM itupun siswa yang
intelektualnya tinggi.
102
cxiii
cxiii
6. Bagaimana tindakan bapak untuk siswa yang mendapat nilai di bawah KKM ?
tindakan saya dengan menambahkan hasil latihan selama proses belajar dan
nilai prakteknya selama ini. Atau bisa juga dengan remedial.
7. Bagaimana usaha bapak menghadapi siswa yang tidak memperhatikan
pelajaran yang guru berikan ? saya menyuruh anak tersebut untuk duduk di
bangku depan
8. Apakah model pembelajaran Advance Organizer ini sudah pernah diterapkan
Pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas V di MI Al- Awwal
Palembang ? belum pernah.
Palembang,26 April 2016
Narasumber
Kaisar S.Pd.I
103
cxiv
cxiv
LEMBAR OBSERVASI PENGARUH PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN SKI KELAS V DI MADRASAH
IBTIDAIYAH AL-AWWAL PALEMBANG
Nama Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Al-Awwal Palembang
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas / Semester : V / II
Hari / Tanggal : 5 s/d 26 April 2016
Waktu : 10.10
Nama Guru : Putri Ayu
Petunjuk : Isilah dengan memberikan tanda checlits ( √ ) pada kolom
kegiatan apabila siswa melakukan aktivitas tersebut.
No. Aktivitas Guru/ Penelitian Skor / kategori
Ya Tidak
1. Guru mempersiapkan RPP
2. a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
b. Guru mendorong siswa untuk sadar akan
pengetahuan yang dimilikinya.
c. Guru menjelaskan materi pembelajaran
3. a. Guru mengkonsepkan poin- poin penting dalam
materi pembelajaran pesan-pesan dan
permintaan maaf Nabi Muhammad Saw
kepada kaum muslimin menjelang akhir
hayatnya, Rasulullah Saw wafat dan reaksi
kaum muslimin
b. Guru terus mempertahankan perhatian siswa
yang sudah tumbuh melalui kegiatan tahap
pertama agar mereka dapat memahami arah
yang jelas.
4. a. poin yang sudah dirancang di presentasikan
oleh siswa
LAMPIRAN 2
104
cxv
cxv
b. hasil presentasi itu siswa dapatkan melalui
informasi buku, media sosial (internet) dll.
5. Mengklarifikasikan pembelajaran
6. Guru menyimpulkan pembelajaranya kepada siswa dan
mengakhiri pelajaran dengan salam.
Observer
Palembang, 26 April 2016
( Kaisar S.Pd.I )
105
cxvi
cxvi
PEDOMAN DOKUMENTASI
1. Deskripsi Wilayah
a. Nama Madrasah
b. Sejarah Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Al-Awwal Palembang
c. Profil Sekolah
2. Visi dan Misi dari Tujuan Madrasah Ibtidaiyah Al-Awwal Palembang
a. Visi
b. Misi
c. Tujuan
3. Keadaan Pendidikan
a. Jumlah Guru
b. Status Guru
c. Pendidikan Formal Guru
4. Keadaan Siswa
a. Jumlah Siswa
b. Jumlah Kelas
5. Keadaan Sarana dan Prasarana Madrasah Ibtidaiyah Al-Awwal
Palembang
a. Keadaan Gedung
b. Jumlah Ruang Belajar
c. Jumlah Kantor
LAMPIRAN 3
106
cxvii
cxvii
INSTRUMENT TES HASIL BELAJAR
Nama :
Kelas :
Bacalah soal-soal dengan teliti, jangan lupa tulis nama dan kelasmu
Pilihlah a, b, c atau d pada jawaban yang paling benar dengan memberi tanda
silang (X) !
1. Walaupun sakit nabi Muhammad tetap ....
a. istirahat
b minum obat
c. berdiam di rumah
d. menjadi imam dalam shalat
2. Nabi wafat di atas pangkuan ....
a. khadijah
c. Zainab
b. Aisyah
d.Romlah
3. Haji wada’ artinya ................
a. Perdana
b. Perpisahan
c. kewajiban
d. Perwakilan
4. Nabi Muhammad meninggal dunia pada tanggal.....
a. 12 Rabiul Awal 11 H
b. 12 Rabiul Awal 12 H
c. 12 Rabiul Awwal 13 H
d. 12 Rabiul Awwal 14 H
5. Wahyu terakhir yang diterima Nabi adalah.............
a. Al -Maidah ayat 3
b. Al -Maidah ayat 6
c. Al - Maidah ayat 30
d. Al - Maidah ayat 13
6. Sebelum Nabi Muhammad Wafat beliau membisikkan ke telinga putrinya
yang bernama......
a. Fatimah
b. Zainab
c. Maryam
d. Rukoyah
LAMPIRAN 4 107
cxviii
cxviii
7. Rasulullah SAW meninggalkan 2 wasiat berupa.....
a. Al Qur’an dan Hadits
b. Al qur’an dan kitab
c. Ijmak dan qiyas
d. d. Hadits dan wahyu
8. “Agama Islam telah sempurna” sesuai dengan Al Qur’an surat....
a. Al -Maidah ayat 3
b. Al -Maidah ayat 6
c. Al - Maidah ayat 30
d. Al - Maidah ayat 13
9. Rasulullah sebagai .........bagi umat manusia
a. penganut
b. akhlak
c. bapak
d. suri tauladan
10. Semua perintah dan larangan dari Allah SWT tertuang dalam............
a. Sunnah
b. Al Qur’an
c. Injil
d. Taurat
108
cxix
cxix
KUNCI JAWABAN
1.d menjadi imam dalam shalat
2.b Aisyah
3.b Perpisahan
4.a 12 Rabiul Awal 11 H
5.a Al -Maidah ayat 3
6.a Fatimah
7.a Al Qur’an dan Hadits
8.a Al -Maidah ayat 3
9.d suri tauladan
10.b.Al-qur’an
109
cxx
cxx
REKAPITULASI HASIL UJI VALIDITAS SOAL TES KELAS VI MI AL-
AWWAL PALEMBANG
Nomor Soal
No
.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 total
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
2 0 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 0 0 5 5 5 80
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
5 0 5 5 5 5 5 0 5 5 0 5 5 0 5 5 0 0 5 5 5 70
6 0 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 0 5 5 5 0 5 5 5 80
7 5 5 5 0 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 0 5 5 0 5 80
8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
9 0 5 5 5 5 5 0 5 5 5 0 5 0 5 5 5 0 5 5 0 70
10 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 90
11 0 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
13 5 0 5 5 5 5 0 5 5 0 5 5 0 5 5 0 0 5 5 5 70
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 0 5 5 5 0 5 5 5 80
16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
17 5 5 0 5 0 5 5 0 5 5 5 5 5 0 5 0 5 5 5 0 70
18 0 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 0 5 5 5 5 5 0 5 5 80
19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
20 0 5 5 0 5 0 0 5 5 0 5 5 0 0 5 0 0 5 0 5 50
21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
22 0 5 5 0 5 5 0 5 5 0 5 0 5 5 5 0 5 5 5 5 60
LAMPIRAN 5
LAMPIRAN 5
110
cxxi
cxxi
REKAPITULASI HASIL UJI VALIDITAS SOAL TES KELAS VI MI AL-
AWWAL PALEMBANG
VALIDITAS > 0.423
Correla
tions
soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 soal6 soal7 Soal 8
Soal
9
Soal
10
Soal
11
Soal
12
Soal
13
Soal
14
Soal
15
Soal
16
Soal
17
Soal
18
Soal
19
Soal
20 total
soal1 Pearson
Correlation .1 .237 .237 .237 .207 .154 .277 .207 .154 .139 .196 .237 .277 .207 .237 .650** .277 .277 .207 .139 0.01
Sig. (2-tailed) .1
.396 .396 .396 .459 .584 .317 .459 .584 .622 .484 .396 .317 .459 .396 .009 .317 .317 .459 .622 .968
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
soal2 Pearson
Correlation 237 1 023 .318 .023 .237 .107 .023 .207 .107 .302 .023 .533* .023 .023 .364 .533* .107 .023 .213 .680
Sig. (2-tailed) .396
3.45 .936 .248 .936 .396 .705 .936 .459 .705 .275 .936 .041 .936 .936 .183 .041 .705 .936 .446 .511
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
soal3 Pearson
Correlation .237 .023 1 .023 .023 .650* 107 .659* .237 .213 .075 .364 .213 .023 .318 .318 .213 .426 .318 .107 .680
Sig. (2-tailed) .396 .936 .396 .936 .936 .009 .705 .008 .396 .446 .789 .183 .446 .936 .248 .248 .446 .113 .248 .705 .511
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
soal4 Pearson
Correlation .237 .318 .023 1 .364 .207 .213 .023 .207 .107 .302 .318 .213 .659** .318 .023 .213 .107 .318 .107 .680
Sig. (2-tailed) .396 .248 .936 456 .183 .459 .446 .936 .459 .705 .275 .248 .446 .008 .248 .936 .446 .705 .248 .705 .511
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
soal5 Pearson
Correlation .207 .023 .023 .364 1 .237 .107 .318 .207 .107 .075 .364 .213 .364 .023 .023 .107 .107 .023 .853** .680
Sig. (2-tailed) .459 .936 .936 .183 459 .396 .705 .248 .459 .705 .789 .183 .446 .183 .936 .936 .705 .705 .936 .000 .511
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
111
LAMPIRAN 6
cxxii
cxxii
soal6 Pearson
Correlation .154 .237 .650* .207 .237 1 .277 .650* .154 .139 .196 .237 .139 .207 .650** .207 .139 .277 .650** .277 .582
Sig. (2-tailed) .584 .396 .009 .459 .396 396 .317 .009 .584 .622 .484 .396 .622 .459 .009 .459 .622 .317 .009 .317 .515
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
soal7 Pearson
Correlation .277 .107 .107 .213 .107 .277 1 .426
.555
* .100 .354 .213 .100 .107 .213 .107 .200 .400 .107 .200 .329
Sig. (2-tailed) .317 .705 .705 .446 .705 .317 317 .113 .032 .723 .196 .446 .723 .705 .446 .705 .475 .140 .705 .475 .231
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
soal8 Pearson
Correlation .207 .023 .659* .023 .318 .650* .426 1 .237 .213 .302 .364 .213 .023 .318 .318 .213 .426 .659** .213 .442
Sig. (2-tailed) .459 .936 .008 .936 .248 .009 .113 248 .396 .446 .275 .183 .446 .936 .248 .248 .446 .113 .008 .446 .527
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
soal9 Pearson
Correlation .154 .207 .237 .207 .207 .154 .555* .237 1 .277 .294 .237 .555* .237 .650** .237 .139 .139 .207 .139 .524*
Sig. (2-tailed) .584 .459 .396 .459 .459 .584 .032 .396
.396 .317 .287 .396 .032 .396 .009 .396 .622 .622 .459 .622 .645
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
soal10 Pearson
Correlation .139 .107 .213 .107 .107 .139 .100 .213 .277 1 .354 .213 .100 .213 .107 .107 .100 .100 .107 .200 .329
Sig. (2-tailed) .622 .705 .446 .705 .705 .622 .723 .446 .317 .317 .196 .446 .723 .446 .705 .705 .723 .723 .705 .475 .231
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
soal11 Pearson
Correlation .196 .302 .075 .302 .075 .196 .354 .302 .294 .354 1 .302 .000 .302 .075 .075 .000 .000 .302 .000 .658
Sig. (2-tailed) .484 .275 .789 .275 .789 .484 .196 .275 .287 .196 .275 .275 1.000 .275 .789 .789 1.000 1.000 .275 1.000 .837
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
soal12 Pearson
Correlation .237 .023 .364 .318 .364 .237 .213 .364 .237 .213 .302 1 .107 .318 .364 .364 .107 .533* .364 .107 .514
112
cxxiii
cxxiii
Sig. (2-tailed) .396 .936 .183 .248 .183 .396 .446 .183 .396 .446 .275 248 .705 .248 .183 .183 .705 .041 .183 .705 .686
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
soal13 Pearson
Correlation .277 .533* .213 .213 .213 .139 .100 .213
.555
* .100 .000 .107 1 .107 .533* .426 .700** .200 .213 .400 .422*
Sig. (2-tailed) .317 .041 .446 .446 .446 .622 .723 .446 .032 .723 1.000 .705 113 .705 .041 .113 .004 .475 .446 .140 .000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
soal14 Pearson
Correlation .207 .023 .023 .659* .364 .207 .107 .023 .237 .213 .302 .318 .107 1 .023 .318 .107 .107 .023 .107 .518
Sig. (2-tailed) .459 .936 .936 .008 .183 .459 .705 .936 .396 .446 .275 .248 .705 248 .936 .248 .705 .705 .936 .705 .951
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
soal15 Pearson
Correlation .237 .023 .318 .318 .023 .650* .213 .318
.650
* .107 .075 .364 .533* .023 1 .023 .213 .107 .659** .107 .543*
Sig. (2-tailed) .396 .936 .248 .248 .936 .009 .446 .248 .009 .705 .789 .183 .041 .936 .396 .936 .446 .705 .008 .705 .836
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
soal16 Pearson
Correlation .650* .364 .318 .023 .023 .207 .107 .318 .237 .107 .075 .364 .426 .318 .023 1 .426 .426 .318 .107 .114
Sig. (2-tailed) .009 .183 .248 .936 .936 .459 .705 .248 .396 .705 .789 .183 .113 .248 .936 248 .113 .113 .248 .705 .386
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
soal17 Pearson
Correlation .277 .533* .213 .213 .107 .139 .200 .213 .139 .100 .000 .107
.700*
* .107 .213 .426 1 .500 .213 .100 .412
Sig. (2-tailed) .317 .041 .446 .446 .705 .622 .475 .446 .622 .723 1.000 .705 .004 .705 .446 .113 .446 .058 .446 .723 .091
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
soal18 Pearson
Correlation .277 .107 .426 .107 .107 .277 .400 .426 .139 .100 .000 .533* .200 .107 .107 .426 .500 1 .426 .200 .564
Sig. (2-tailed) .317 .705 .113 .705 .705 .317 .140 .113 .622 .723 1.000 .041 .475 .705 .705 .113 .058 .705 .113 .475 .558
113
cxxiv
cxxiv
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0.885 22
soal19 Pearson
Correlation .207 .023 .318 .318 .023 .650* .107 .659* .207 .107 .302 .364 .213 .023 .659** .318 .213 .426 1 .107 .512
Sig. (2-tailed) .459 .936 .248 .248 .936 .009 .705 .008 .459 .705 .275 .183 .446 .936 .008 .248 .446 .113 .009 .705 .527
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
soal20 Pearson
Correlation .139 .213 .107 .107 .853* .277 .200 .213 .139 .200 .000 .107 .400 .107 .107 .107 .100 .200 .107 1 .629
Sig. (2-tailed) .622 .446 .705 .705 .000 .317 .475 .446 .622 .475 1.000 .705 .140 .705 .705 .705 .723 .475 .705 .446 .531
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
total Pearson
Correlation .011 .280 .280 .280 .280 .182 .329 .412
.524
* .329 .058 .114
.822*
* .018 .543* .114 .452 .164 .412 .329 1
Sig. (2-tailed) .968 .311 .311 .311 .311 .515 .231 .127 .045 .231 .837 .686 .000 .951 .036 .686 .091 .558 .127 .231
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
114
cxxv
cxxv
RELIABILITAS > 0,7
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
soal1 153.41 250.920 0.240 0.887
soal2 153.86 285.552 0.480 0.889
soal3 153.41 269.968 0.502 0.889
soal4 153.86 228.409 0.544 0.889
soal5 153.86 287.933 0.729 0.881
soal6 153.41 250.920 0.418 0.880
soal7 153.64 248.052 0.387 0.882
soal8 153.18 244.156 0.475 0.886
soal9 153.18 248.918 0.498 0.887
soal10 153.41 255.682 0.387 0.881
soal11 153.64 267.100 0.879 0.819
soal12 153.86 261.742 0.671 0.893
soal13 153.64 245.671 0.144 0.823
soal14 154.09 244.372 0.633 0.886
soal15 153.64 238.528 0.735 0.874
soal16 154.09 237.229 0.000 0.881
soal17 152.95 268.236 0.063 0.884
soal18 153.64 276.623 0.850 0.886
soal19 153.86 254.600 0.735 0.894
soal20 153.86 266.504 0.564 0.887
115
LAMPIRAN 7
cxxvi
cxxvi
DAFTAR NILAI PRE-TEST
NO. Nama Pertemuan Total Rata-
rata 1 2 3 4 Nilai
1. A.Syahbudi Karanza 60 60 60 60 240 60
2. Aisyah Nadro Lutfiah 70 80 80 100 330 83
3. Agus Irawan 60 60 40 80 240 60
4. Dina Septi Ajeng 60 40 60 80 240 60
5. Emiliani 40 40 60 80 220 55
6. Emiliana 60 60 80 80 260 65
7. Elsa Rizki 20 60 60 80 220 55
8. Intan Rizki Ramadhani 20 60 80 80 240 60
9. Intan Jayusman 20 60 80 80 240 60
10. Iqram Al-rasyid - 60 60 80 220 55
11. Karena Fallah Ababil 20 60 80 80 240 60
12. M. Akmallidin 70 80 60 70 280 70
13. M. Jefry Alfaribi 20 40 60 80 240 60
14. M. fikri 20 80 60 80 240 60
15. M. Nanta Saputra 0 80 80 80 240 55
16. M. Danu Kusuma 0 80 80 80 240 55
17. M. Daffa Alfarizi 20 80 80 80 260 65
18. M. Alfariji 60 80 60 60 260 65
LAMPIRAN 8
116
cxxvii
cxxvii
19. Maulidina Salsabila 60 60 60 80 220 55
20. M. Rasyid Najib 20 80 80 80 240 60
21. Nanda Zulfika 40 40 80 60 220 55
22. Nove Antika 60 60 60 80 240 65
23. Novita Sari 20 80 60 80 240 60
24. Rama Pratama 20 60 60 80 220 55
25. Reza Darmajaya 0 60 60 80 200 50
26. Suryadi Febriansyah 60 60 80 80 280 70
27. Safa Amelia 70 70 80 80 300 75
28. Trisyawal Putra 60 60 60 80 260 65
29. Tari Syifani Husna 0 80 80 80 240 60
30. Zahra Aulia 20 80 60 80 240 60
31. M.Rizkullah 70 70 60 80 280 70
32. M.Iqbal Irawan 40 0 80 80 200 50
33. M. Farhan Khadafi 40 80 - 80 200 50
117
cxxviii
cxxviii
DAFTAR NILAI POST-TEST
NO. Nama Pertemuan Total Rata-
rata 1 2 3 4 Nilai
1. A.Syahbudi Karanza 60 80 80 60 280 70
2. Aisyah Nadro Lutfiah 70 80 100 80 320 83
3. Agus Irawan 60 60 80 60 260 65
4. Dina Septi Ajeng 60 80 60 80 280 70
5. Emiliani 60 60 60 80 260 65
6. Emiliana 70 80 80 100 280 70
7. Elsa Rizki 60 60 60 80 260 65
8. IntanRizki Ramadhani 80 60 60 80 280 70
9. Intan Jayusman 80 80 60 60 280 70
10. Iqram Al-rasyid - 80 80 100 260 65
11. Karena Fallah Ababil 80 60 80 60 280 70
12. M. Akmallidin 60 80 80 80 300 75
13. M. Jefry Alfaribi 60 80 60 60 260 65
14. M. fikri 60 60 80 60 260 65
15. M. Nanta Saputra 60 80 80 60 280 70
16. M. Danu Kusuma 80 60 60 60 260 65
17. M. Daffa Alfarizi 60 80 60 80 280 70
LAMPIRAN 9
118
cxxix
cxxix
18. M. Alfariji 60 60 60 60 240 60
19. Maulidina Salsabila 80 80 70 100 330 83
20. M. Rasyid Najib 80 80 80 80 320 60
21. Nanda Zulfika 70 70 80 80 300 75
22. Nove Antika 60 60 60 60 240 60
23. Novita Sari 60 60 80 80 280 70
24. Rama Pratama 60 80 60 60 260 65
25. Reza Darmajaya 70 70 70 70 280 70
26. Suryadi Febriansyah 80 80 70 100 330 83
27. Safa Amelia 80 70 80 70 300 75
28. Trisyawal Putra 60 80 80 60 280 70
29. Tari Syifani Husna 60 80 80 80 280 70
30. Zahra Aulia 60 60 80 100 300 75
31. M.Rizkullah 60 60 100 80 300 75
32. M.Iqbal Irawan 40 80 60 40 220 55
33. M. Farhan Khadafi 60 80 - 60 200 50
119
cxxx
cxxx
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
Nama Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Al-Awwal Palembang
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas : V ( Lima )
Semester : II ( Dua )
Alokasi Waktu : 2x 40 menit ( 1x Pertemuan )
Standar Kompetensi
Mengidentifikasi peristiwa akhir hayat Rasulullah Saw
Kompetensi Dasar
Menceritakan peristiwa-peristiwa di akhir hayat Rasulullah Saw
Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu menceritakan peristiwa dari akhir hayat Rasulullah Saw
Siswa mampu menyebutkan pesan- pesan dan permintaan maaf Nabi
Muhammad Saw kepada kaum muslimin menjelang akhir hayatnya
Siswa dapat menyebutkan bagaimana reaksi kaum muslimin saat wafatnya
Nabi Muhammad Saw
Materi Ajar
pesan- pesan dan permintaan maaf Nabi Muhammad Saw kepada kaum
muslimin menjelang akhir hayatnya
LAMPIRAN 10
120
cxxxi
cxxxi
reaksi kaum muslimin
C. Model Pembelajaran
Model: Advance organizer.
D. Alat & Bahan
buku paket Sejarah Kebudayaan Islam, papan tulis, spidol, penghapus, dll.
E.KegiatanPembelajaran
Langkah
Pembelajaran
Kegiatan Alokasi
waktu
pendahuluan
Kegiatan Inti
Guru mengucapkan salam ketika memasuki kelas
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
Guru memberikan dorongan kepada siswa dengan
mencerita kisah Thomas alfa edision
Guru menjelaskan materi ajar dengan mengkonsepkan
poin- poin penting dalam materi pembelajaran pesan-
pesan dan permintaan maaf Nabi Muhammad Saw
kepada kaum muslimin menjelang akhir hayatnya,
Rasulullah Saw wafat dan reaksi kaum muslimin.
Lalu guru terus mempertahankan perhatian siswa yang
sudah tumbuh melalui kegiatan tahap pertama agar
mereka dapat memahami arah yang jelas.
poin yang sudah dirancang tersebut di presentasikan
oleh siswa.
hasil presentasi itu siswa dapatkan melalui informasi
10 menit
15 menit
121
cxxxii
cxxxii
Kegiatan
Akhir
buku, media sosial (internet) dll.
Guru mengklarifikasikan pembelajaranya
kemudian Guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
.Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan
salam.
15 menit
KRITERIA PENILAIAN AKTIVITAS SISWA
No Nama
Siswa
Indikator Penilaian Total Skor
Keaktifan Keberanian Kerjasama
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Kriteria penilaian: 4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup 1 = kurang
2
3
4
dst.
Keterangan :
1. Siswa menguasai materi pelajaran yang telah di pelajarinya.
2. Siswa menguasai cara mempelajari pelajaran dengan baik
3. Waktu yang dibutuhkan cukup singkat
122
cxxxiii
cxxxiii
4. Siswa dapat mempelajari bahan pelajaran baru dengan sendirinya
5. Tumbuh kebiasaan dan keterampilan membina kerja sama atau hubungan
sosial dengan orang lain.
Kategori :
1. buruk = jika siswa mengikuti satu indikator penelaian
2. kurang baik = jika siswa mengikuti dua indikator penelaian
3. cukup baik = jika siswa mengikuti tiga indikator penelaian
4. baik = jika siswa siswa mengikuti empat indikator penelaian
5. sangat baik = jika siswa siswa mengikuti lima indikator penelaian
Palembang, 26 April 2016
Guru Kelas V
NIP.
Guru Praktik Kelas V
Putri Ayu
NIM.12270104
Mengetahui
Kepala sekolah madrasah ibtidaiyah Al-Awwal Palembang
Mariyati, S.Pd.I
123
cxxxiv
cxxxiv
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA TERHADAP PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER PADA MATERI
PESAN-PESAN DAN PERMINTAAN MAAF NABI MUHAMMAD SAW
KEPADA KAUM MUSLIMIN MENJELANG AKHIR HAYATNYA
RASULULLAH SAW WAFAT DAN REAKSI KAUM MUSLIMIN
Nama Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Al-Awwal Palembang
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas / Semester : V / II
Hari / Tanggal : 5 S.d 26 April 2016
Waktu :
Nama Guru : Putri Ayu
Petunjuk : Isilah dengan memberikan tanda checlits ( √ ) pada kolom
kegiatan apabila siswa melakukan aktivitas tersebut.
NO. Nama Indikator Penilaian Nilai
1. 2. 3. 4. 5.
1. A.Syahbudi Karanza
2. Aisyah Nadro Lutfiah
3. Agus Irawan
4. Dina Septi Ajeng
5. Emiliani
6. Emiliana
7. Elsa Rizki
8. Intan Rizki Ramadhani
124
cxxxv
cxxxv
9. Intan Jayusman
10. Iqram Al-rasyid
11. Karena Fallah Ababil
12. M. Akmallidin
13. M. Jefry Alfaribi
14. M. fikri
15. M. Nanta Saputra
16. M. Danu Kusuma
17. M. Daffa Alfarizi
18. M. Alfariji
19. Maulidina Salsabila
20. M. Rasyid Najib
21. Nanda Zulfika
22. Nove Antika
23. Novita Sari
24. Rama Pratama
25. Reza Darmajaya
26. Suryadi Febriansyah
27. Safa Amelia
28. Trisyawal Putra
29. Tari Syifani Husna
125
cxxxvi
cxxxvi
30. Zahra Aulia
31. M.Rizkullah
32. M.Iqbal Irawan
33. M. Farhan Khadafi
Keterangan :
f. Siswa menguasai materi pelajaran yang telah di pelajarinya.
g. Siswa menguasai cara mempelajari pelajaran dengan baik
h. Waktu yang dibutuhkan cukup singkat
i. Siswa dapat mempelajari bahan pelajaran baru dengan sendirinya
j. Tumbuh kebiasaan dan keterampilan membina kerja sama atau hubungan
sosial dengan orang lain.
Kategori :
1. buruk = jika siswa mengikuti satu indikator penelaian
2. kurang baik = jika siswa mengikuti dua indikator penelaian
3. cukup baik = jika siswa mengikuti tiga indikator penelaian
4. baik = jika siswa siswa mengikuti empat indikator penelaian
5. sangat baik = jika siswa siswa mengikuti lima indikator penelaian
Observer
Palembang, 26 April 2016
( Putri Ayu )
126
cxxxvii
cxxxvii
Dari tabel diatas dapat kita lihat hasil rekapitulasi observasi siswa di
golongkan sebagai berikut :
Tabel 2
Rekapitulasi Obsrvasi Siswa
No. Kategori Frekuensi persentase
1. Sangat Baik 5 15 %
2. Baik 16 49 %
3. Cukup Baik 4 12 %
4. Kurang Baik 6 18 %
5. Buruk 2 6 %
Jumlah 33 100%
Berdaarkan tabel data rekapitualasi observasi siswa dapat diketahui bahwa ada
5 orang siswa ( 27% ) yang termasuk kedalam kriteria sangat baik yaitu siswa yang
mengerjakan kelima indikator kegiatan, 16 orang siswa ( 49% ) termasuk ke dalam
kriteria baik yaitu siswa yang mengerjakan keempat indikator kegiatan, 4 orang siswa
( 12 % ) yang mengerjakan tiga indikator kegiatan, 6 orang siswa ( 18 % ) yang
mengerjakan dua indikator kegiatan. Dan 2 orang siswa ( 6 % ) yang hanya
mengerjakan satu indicator kegiatan.
127
cxxxviii
cxxxviii
128
cxxxix
cxxxix
Foto Penjelasan Materi
129
cxl
cxl
130
cxli
cxli
Foto Kebersamaan dalam Belajar
131
cxlii
cxlii
Foto Presntasi Siswa
132
cxliii
cxliii
133
cxliv
cxliv
REKAPITULASI HASIL UJI VALIDITAS SOAL TES KELAS VI MI AL-
AWWAL PALEMBANG
No Nama Siswa Nomor Soal Xi2 X.Y
X1 X2 X3 X4 X5 Y Y2 X11 X2
2 X33 X4
4 X55 X 1Y X 2Y X 3Y X 4Y X 5Y
1 Ahmad Naja 10 10 15 35 25 95 9025 100 100 225 1225 625 950 950 1425 3325 2375
2 Abdul Hadi 10 10 15 30 20 85 7225 100 100 225 900 400 850 850 1275 2550 1700
3 M.Ibnu
Athoilah
10 10 15 30 20 85 7225 100 100 225 900 400 850 850 1275 2550 1700
4 Nadia
Fatonah
10 10 10 20 20 70 4900 100 100 100 400 400 700 700 700 1400 1400
5 Zahra
Amelia
5 10 15 20 20 70 4900 25 25 225 400 400 350 700 1050 400 1400
6 Siti Hilmiyah 10 10 15 15 10 60 1800 100 100 225 300 100 600 600 900 900 600
7 M.Rafli 5 10 10 15 10 50 250 25 25 100 300 100 250 500 500 750 500
8 M. Dafa
khoiri
5 10 5 10 10 40 200 25 25 25 100 100 200 400 200 200 400
9 M. Riyan
Hidayat
0 0 10 5 15 30 900 0 0 100 25 225 0 0 300 300 450
10 Raudatul
Jannah
0 0 10 10 10 30 900 0 0 100 100 100 0 0 300 300 300
JUMLAH 59 11
1
11
8
15
5
11
5
59
8
4095
0
497 178
5
168
4
2522 272
2
4371 8240 8024 9840 1047
5