1
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM
BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PAI
(Studi Eksperimen di SMP Negeri 24 Kota Serang)
Oleh
TOLAAH
NIM 1540100351
TESIS MAGISTER
Diajukan Kepada Program Pascasarjana
UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister Pendidikan (MPd)
2017 M 1438 H
i
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama TOLAAH
NIM 1540100351
Jenjang Magister (S2)
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa naskah tesis magister yang berjudul
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan Keaktifan Siswa
dalam Belajar Terhadap Hasil Belajar PAI (Studi Eksperimen Di
SMP Negeri 24 Kota Serang) ini secara keseluruhan adalah hasil
penelitiankarya saya sendiri kecuali pada bagian-bagian yang
dirujuk sumbernya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
akademik
Namun demikian apabila di kemudian hari ternyata terbukti
secara meyakinkan bahwa sebagian maupun keseluruhan dari tesis
ini merupakan hasil plagiat saya bersedia menerima sanksi dan
konsekuensinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
Serang 01 November 2017
TOLAAH
NIM 1540100351
ii
PENGESAHAN
Tesis Berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
dan Keaktifan Siswa dalam Belajar
Terhadap Hasil Belajar PAI (Studi
Eksperimen Di SMP Negeri 24 Kota Serang)
Nama TOLAAH
NIM 1540100351
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Tanggal Ujian 23 November 2017
Telah dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Magister Pendidikan Islam
Serang 19 Juli 2017
Prof Dr HB Syafuri MHum
NIP 195908101990031002
iii
PERSETUJUAN TIM PENGUJI UJIAN TESIS
MAGISTER
Tesis Berjudul Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif dan Keaktifan Siswa dalam
Belajar Terhadap Hasil Belajar PAI (Studi
Eksperimen Di SMP Negeri 24 Kota Serang)
Nama TOLAAH
NIM 1540100351
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Telah disetujui tim penguji ujian munaqosah
Ketua Dr Hj Oom Mukarromah M Hum
NIP 19620227 199103 2 003
( )
Sekretaris Rd Elva Munawwaroh
( )
Penguji I Dr Suadi Sarsquoad M Ag
NIP 19631115 199403 1 002
( )
Penguji II Dr H Badrudin M Ag
NIP 19750405 200901 1 014
( )
Pembimbing I Dr Hidayatullah MPd
NIP 19740918200031001
( )
Pembimbing II Dr H Shobri Kom MPd
NIP197507162000031002
( )
Diuji di Serang pada tanggal 23 November 2017
Waktu 0900-1000
HasilNilai 347
Predikat Amat Baik
iv
NOTA DINAS PEMBIMBING
Kepada Yth
Direktur Program Pascasarjana
UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
di ndash Serang
Assalamursquoalaikum Wr Wb
Setelah melakukan bimbingan arahan dan koreksi terhadap
penulisan tesis magister yang berjudul ldquoPENGARUH MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN
SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR
PAI (STUDI EKSPERIMEN DI SMP NEGERI 24 KOTA
SERANG)rdquo
Yang ditulis oleh
Nama TOLAAH
NIM 1540100351
Jenjang Magister (S2)
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Kami telah bersepakat bahwa tesis magister tersebut sudah
dapat diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sultan Maulana
Hasanuddin Banten Untuk diajukan guna mengikuti ujian tesis
magister dalam rangka memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam
(MPdI)
Wassalamursquoalaikum Wr Wb
Pembimbing I
Dr Hidayatullah MPd
NIP 19740918200031001
Pembimbing II
Dr H Shobri Kom MPd
NIP 19740918200031001
v
Tolaah NIM 1540100351 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan
Keaktifan Siswa dalam Belajar terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama
Islam (Studi Eksperimen di SMP Negeri 24 Kota Serang)
Masalah dalam penelitian ini masih banyak peserta didik mengalami banyak
kesulitan dalam proses pembelajarannya Masalah tersebut disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain faktor sumber daya manusia baik dari pendidik
maupun peserta didik itu sendiri Tujuan penelitian adalah 1) Untuk mengetahui
pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar Pendidikan
Agama Islam 2) Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil
belajar Pendidikan Agama Islam 3) Untuk mengetahui interaksi antara model
pembelajaran kooperatif dengan keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil
belajar Pendidikan Agama Islam 4) Untuk mengetahui hasil belajar Pendidikan
Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif
team games tournament dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh dibandingkan
peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achievement
devision dan memiliki keaktifan belajar tinggi 5) Untuk mengetahui hasil belajar
Pendidikan Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran
team games tournament dan keaktifan belajar rendah berpengaruh dibandingkan
peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achivemenet
devison dan memiliki keaktifan belajar rendah
Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan desain factorial 2 x 2
dimana keaktifan belajar peserta didik sebagai variabel moderator Populasi dan
sampel penelitian adalah siswa Kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Tahun
Pelajaran 20162017 berjumlah 64 orang yang diambil secara acak Teknik
analisis statistik menggunakan bantuan SPSS serie 16 pada taraf signifikansi
α=005
Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1) Secara keseluruhan terdapat
pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam 2)
terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil belajar Pendidikan Agama
Islam 3) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar
terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam 4) Hasil belajar Pendidikan
Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran team games
tournament dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh lebih baik dibandingkan
peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achivemenet
devison dan memiliki keaktifan belajar tinggi 5) Hasil belajar Pendidikan Agama
Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran team games
tournament dan keaktifan belajar tinggi tidak berpengaruh lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team
achivemenet devison dan memiliki keaktifan belajar tinggi
Kata-kata kunci Model Pembelajaran keaktifan belajar dan hasil
belajar Pendidikan Agama Islam
ABSTRAK
vi
الملخص
تأثير نمو ذج التعلم التعاوني وأداء الطالب في التعلم نتائج التعلم الديني اللإسلامي
(SMP Negeri 24 Kota Serang دراسة تجر يبية في) المشكل في ىذه الدرسة لاتزال العديد من المتعلمين لديهم العديد من الصعوبات في عملية التعلم تنجم المشكلة عن عدة عوامل من بين عوامل أخرى عوامل الموارد البشرية من
( لتحديد أثر التعلم التعاوني على 1المعلمين و المتعلمين أنفسهم وااغرض من البحوث ىي ( لتحديد تأثيرالنشط التعلملمخرجات التعلم التربية 2التربية الإسلامية مخرجات التعلم
( لفهم التفاعل بين نموذج التعلم التعاوني مع الدينا مية المتعلمين على مخر جات 3الإسلامية ( لمعرفة نتائج دراسة التربية الإسلامية للطلب الذين بتعلمون مع التعا 4التعلم التربية الإسلامية
ية نموذج التعلم العاب فريق البطولة ونشاط التعلم عاليو افضل من المتعلمين الذين يتعلمون عن ون( لمعرفة النتيجة 5طريق التعاوني نموذج التعلم فريق تحصيل الطلاب ولها الذينامية التعلم العالي
رة تدربية نموذج فريق التعليمية للمتعلمين في التربية الدينية الإسلامية الذين يتعلمون مع فريق دو ونشاط التعلم المنخفض ىوافضل من المتعلمين الذين يتعلمون مع نموذج التعلم فريق تحصيل
الطلاب وىكون النشاط بتعلم منخفض حيث يتعلم المتعلمون التغير 2times2الطريقة المستخدمة ىي التجربة مع تسميم عامل
ثم اخد 21162117طلاب فى عا م كمتغير مشرف كا ن السكان وعينة من الد ر سة شخصا بشكل عشو أئي تقنية 64
( بشكل عام ىناك تأثير لنموذج التعلم على نتائج التعلم 1استنتاج ىذه الدراسة ىو ( 3( ىناك تأثير لنشاط التعلم على مخرجات التعلم في التربية الإسلامية 2في التربية الإسلامية
( نتائج التعلم 4م ونشاط التعلم لنتائج التعلم في التربية الإسلامية يوجد تفاعل بين نموذج التعللطلاب التربية الإسلامية الذين يتعلمون مع نموذج التعلم لفريق دورة الألعاب ونشاط التعلم العالي
ولديهم نشاط يكون لها تأثير أفضل من الطلاب الذين يتعلمون مع نموذج التعلم للطلابتائج التعلم الخاصة بطلاب التعليم الإسلامي الذين يتعلمون باستخدام نموذج ( ن5تعليمي عالي
التعلم لفريق البطولة ونشاط التعلم العالي ليس لها تأثير أفضل من الطلاب الذين يتعلمون من خلال نموذج التعلم للطلاب ولديهم نشاط تعلمي عالي
الإسلامي تعلم ونتائج التعلم في التربيةوذج التعلم نشاط الالكلمات المفتاحية نم
vii
ABSTRACT
Tolaah NIM 1540101298 The Effect of Cooperative Learning Model
and Student Performance in Learning on Results Learning Islamic
Religious Education (Experimental Study at SMP Negeri 24 Serang City)
Problem in this study are still many learners have many difficulties
in the learning process The problem is caused by several factors among
others human resources factors both from educators and learners
themselves The research objectives are 1) to know the effect of
cooperative learning model on the learning result of Islamic religious
education 1) to know the influence of learning activeness towards the
learning result of Islamic religious education 3) to know the interaction
between the cooperative learning model and the learning activity of the
learners toward the learning result Islamic religious education 4) to find
out the learning result of Islamic religious education learners who learn
with cooperative learning model team tournament team and high learning
activeness is better than learners who learn with cooperative learning
model student achievement division team and have high learning
activeness 5) to find out the learning result of Islamic religious education
learners who study with the model of learning team tournament team and
the activity of low learning its better than learners who learn with learning
model student achievement team and have activeness low learning
The method used is experiment with factorial design 2 x 2 when
learners learn activeness as moderator variable The population and sample
of the study were students of class VIII SMP Negeri 24 Serang City in the
20162017 lesson year 64 people were taken at random Statistical
analysis technique using SPSS serie 16 aid at significance level α=005
The conclusion of this research is 1) overall there is influence of
learning model to learning result of Islamic religious education 2) there is
influence of learning to learning result of Islamic religious education 3)
there is an interaction between the learning model and the learning activity
on the learning outcomes of Islamic religious education 4) learning
outcomes Islamic religious education learners with learning model team
tournament team and high learning activeness influence better than
learners who learn with student achievement division student learning
model and have high learning activeness 5) learning outcomes of Islamic
religious education learners who learn with learning model tournament
team and high learning activeness does not affect better than learners who
learn with learning model student achievement division team and have
high learning activeness
Keywords learning model learning activity and learning result of
Islamic religious education
viii
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik
hidayah serta inayah-Nya sehingga tesis magister ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya Shalawat serta salam tetap tercurah kepada baginda
Rasulullah SAW keluarga para sahabat serta para pengikutnya yang setia
hingga akhir zaman
Tesis magister ini kemugkinan besar tidak dapat diselesaikan
tanpa bantuan dari berbagai pihak oleh karenanya penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya terutama kepada
1 Prof Dr H Fauzul Iman MA Rektor Universitas Islam Negeri
Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah memberikan
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di UIN SMH Banten
2 Prof Dr HB Syafuri MHum Direktur Pascasarjana Universitas
Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah
memberikan saran dan motivasi
3 Dr Muhajir MA Ketua Program Studi Pascasarjana Pendidikan
Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
yang selalu memberikan untuk menyelesaikan tesis ini
4 Dr Hj Hunainah MM Sekertaris Program Studi Pascasarjana
Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana
Hasanuddin Banten yang selalu sabar memberikan arahan dan
bimbingan dalam penyusunan proposal tesis
5 Dr Hidayatullah MPd sebagai pembimbing I yang selalu sabar
membimbing penulis dalam menyelesaikan tesis ini
ix
6 Dr H Shobri Kom MPd sebagai pembimbing II yang telah
memberikan arahan dan bimbingan pada penulisan tesis ini
7 Seluruh Dosen Pascasarjana yang telah berbagi ilmu semoga ilmunya
berkah
8 Suamiku tercinta Mochamad Jono SPd yang telah memberikan
motivasi sungguh besar perjuangannya Dan anakku tercinta Jihan
Putriana Muhamad Saliudin Naila Akila Zahira dan Muhamad
Malik Ibrahim pelita dan pemberi semangat hidup
9 Teman-teman pascasarjana yang selalu mengingatkan dan memotivasi
untuk tetap semangat
Atas segala bantuan yang telah diberikan penulis berharap semoga
Allah SWT membalasnya dengan pahala yang berlimpah AminPenulis
juga menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
segi isi maupun metodologi penulisannya Untuk itu kritik dan saran dari
pembaca sangat penulis harapkan guna perbaikan selanjutnya
Akhir kata hanya kepada Allah penulis berharap semoga tesis ini
bermanfaat bagi kita semua Amin
Serang 26 Oktober 2017
TOLAAH
NIM 1540100351
x
DAFTAR ISI
PERNYATAAN KEASLIAN i
PENGESAHAN ii
PERSETUJUAN TIM PENGUJI iii
NOTA DINAS PEMBIMBING iv
ABSTRAK v
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR GAMBAR xvi
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah 1
B Identifikasi Masalah 11
C Pembatasan Masalah 12
D Rumusan Masalah 12
E Tujuan Penelitian 13
F Kegunaan Penelitian 14
G Sistematika Pembahasan 15
BAB II PENYUSUNAN KERANGKA TEORETIS DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A Deskripsi Teoretis 17
1 Model Pembelajaran 17
a Pengertian Model Pembelajaran 19
b Karakteristik Model Pembelajaran 21
xi
c Macam-macam Model Pembelajaran 24
d Model-model Pembelajaran Kooperatif 28
1) Pengertian Model Pembelajaran
Kooperatif 28
2) Langkah-langkah Model
Pembelajaran Kooperatif 29
e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TGT 33
1) Pengertian Model Pembelajaran TGT 33
2) Langkah-langkah Model
Pembelajaran TGT 34
f Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD 39
1) Pengertian Model Pembelajaran
STAD 39
2) Langkah-langkah Model
Pembelajaran STAD 42
g Persamaan dan Perbedaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dan
STAD 48
2 Keaktifan Belajar 50
a Pengertian Keaktifan Belajar 50
b Macam-macam Keaktifan Belajar 53
3 Hasil Belajar 56
a Pengertian Belajar 56
xii
b Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil
Belajar 58
c Hasil Belajar dengan Model TGT dan
STAD 59
d Metari Aqidah Akhlak 60
1) Pengertian Aqidah Akhlak 60
2) Pembelajaran Aqidah Akhlak 62
B Kajian Penelitian yang Relevan 66
C Kerangka Berpikir 70
D Pengajuan Hipotesis 76
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian 79
B Tempat dan Waktu Penelitian 80
C Metode dan Rancangan Penelitian 81
D Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 85
E Teknik Pengumpulan Data 89
F Instrumen Penelitian 91
1 Variabel Keaktifan Belajar Peserta Didik 91
a Definisi Konsep 91
b Definisi Operasional 92
c Kisi-kisi Instrumen 92
d Kalibrasi Instrumen 95
2 Variabel Hasil Belajar 100
a Definisi Konsep 100
b Definisi Operasional 101
xiii
c Kisi-kisi Instrumen 102
d Kalibrasi Instrumen 105
G Pelaksanaan Perlakuan 110
H Teknik Analisis Data 111
I Hipotesis Statistik 116
BAB IV HASIL PENELITIAN
A Deskripsi Data 118
B Pengujian Persyaratan Analisis 121
1 Pengujian Normalitas Data 121
2 Pengujian Homogenitas Data 123
C Pengujian Hipotesis 124
D Pembahasan Hasil Temuan Penelitian
E Keterbatasan Penelitian 142
BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
A Simpulan 144
B Implikasi 145
C Saran 147
DAFTAR PUSTAKA 149
LAMPIRAN-LAMPIRAN 154
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 21 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 30
Tabel 22 Cara Menentukan Penghargaan 37
Tabel 23 Fase-fase dalam Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe TGT 38
Tabel 24 Kriteria Pemberian Skor Peningkatan Individu 45
Tabel 25 Tingkat Penghargaan Kelompok Model
Pembelajaran STAD 46
Tabel 26 Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD 47
Tabel 31 Jadwal Pelaksanaan Penelitian 81
Tabel 32 Desai Penelitian Faktorial 2 x 2 84
Tabel 33 Pembagian Sampel Kedua Kelompok Penelitian 89
Tabel 34 Kisi-kisi Angket Keaktifan Belajar Peserta Didik 93
Tabel 35 Skor Jawaban Angket Keaktifan Belajar Peserta
Didik 94
Tabel 36 Hasil Uji Validitas Item Angket Keaktifan Peserta
Didik 97
Tabel 37 Standar Penilaian Koefisien Validitas dan
Reliabilitas 99
Tabel 38 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Keaktifan Belajar 100
Tabel 39 Kisi-kisi Soal Aqidah Akhlak 102
Tabel 310 Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar 106
Tabel 311 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar 107
Tabel 312 Hasil Perhitungan Daya Pembeda 109
xv
Tabel 41 Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Tiap Kelompok 119
Tabel 42 Perhitungan Uji Normalitas Data 122
Tabel 43 Perhitungan Uji Homogenitas 123
Tabel 44 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran
Terhadap Hasil Belajar PAI 124
Tabel 45 Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar
Terhadap Hasi Belajar PAI 125
Tabel 46 Rangkuman Uji Anova Dua Jalur Dengan Interaksi 126
Tabel 47 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran TGT
dan STAD Keaktifan Belajar Tinggi 128
Tabel 48 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran TGT
dan STAD Keaktifan Belajar Rendah 130
Tabel 49 Rangkuman Hasil Uji Tukey 132
Tabel 410 Rekapitulasi Hasil Belajar PAI 133
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 41 Grafik Deskripsi Data 121
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan proses edukatif yang
mempunyai tujuan membawa peserta didik pada pengalaman
baru yang belum pernah dialami sebelumnya Undang-undang
nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
menyatakan bahwa ldquoPendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan bentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa bertujuan untuk perkembangannya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif
mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawabrdquo
Dalam perspektif Islam tidak dijelaskan secara rinci dan
operasional mengenai proses belajar proses kerja sistem memori
akal dan proses dikuasainya pengetahuan dan keterampilan
2
manusia Namun Islam menekankan dalam signifikasi fungsi
kognitif (akal) dan fungsi sensori (indera-indera) sebagai alat-alat
penting untuk belajar sangat jelas Sebagaimana firman Allah
SWT dalam surat An-Nahl ayat 78
مع هاتكم لا ت علمون شيئا وجعل لكم الس والله أخرجكم من بطون أم (٨٧والأبصار والأفئدة لعلكم تشكرون )النحل
Artinya Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
Keadaan tidak mengetahui sesuatupun dan Dia memberi kamu
pendengaran penglihatan dan hati agar kamu bersyukur (QS
An-Nahl 78)
Hasil belajar merupakan hasil dari usaha-usaha yang telah
dilakukan Belajar Pendidikan Agama Islam memerlukan suatu
strategi yang tepat supaya hasil yang yang dicapai maksimal dan
berpengaruh pada hasil belajar peserta didik Pendidik harus
dapat memilih model-model yang sesuai dengan pokok bahasan
yang disampaikan dan juga mempunyai cara-cara yang menarik
sehingga peserta didik mempunyai minat yang tinggi terhadap
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan
pendidikan di sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain
3
pendidik peserta didik kurikulum lingkungan belajar dan
lainnya pendidik dan peserta didik merupakan dua faktor
terpenting dalam proses pembelajaran Pentingnya faktor
pendidik dan peserta didik dapat dirunut melalui pemahaman
hakekat pembelajaran yakni sebagai usaha sadar pendidik untuk
membantu peserta didik agar dapat belajar sesuai dengan
kebutuhan dan minatnya
Untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan proses
pembelajaran pendidik perlu memahami hal-hal yang
mempengaruhi proses belajar peserta didik baik yang
menghambat maupun yang mendukung Selain itu pendidik
harus memahami tentang model atau strategi pembelajaran yang
efektif yang dapat membantu peserta didik agar dapat belajar
secara optimal dan mampu meningkatkan keaktifan peserta didik
dalam proses belajar
Salah satu usaha pendidik dalam meningkatkan hasil
belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada peserta didik yaitu
dengan menerapkan pembelajaran melalui tugas dan umpan balik
Dimana tujuan pemberian tugas ini adalah peserta didik tetap
4
belajar dirumah dan dapat dimanfaatkan waktu di luar jam
pelajaran sekolah sehingga peserta didik yang kurang paham
terhadap materi yang disampaikan akan menjadi lebih mengerti
karena adanya latihan di rumah umpan balik disini berupa
pembahasan kembali tugas yang diberikan pada materi terdahulu
Dengan umpan balik diharapkan peserta didik yang kesulitan
mengenai konsep-konsep pada materi yang telah diberikan dapat
terbantu sehingga hasil belajar PAI peserta didik meningkat
Dalam pembelajaran PAI keaktifan peserta didik
cenderung masih rendah Misalnya pada saat peserta didik
menjelaskan hasil pekerjaannya kepada teman yang lain serta
bekerjasama dan hubungan dengan peserta didik lain Keaktifan
peserta didik dalam mengajukan ide pada pendidik memberikan
tanggapan atau komentar terhadap peserta didik lain bertanya
kepada pendidik tentang materi yang disampaikan menyanggah
atau menyetujui ide pengerjaan soal dari teman juga masih
rendah
Guru sebagai pendidik dan pengajar bertugas untuk
memberi kemudahan untuk peserta didik dalam menerima ilmu
5
atau materi yang telah diajarkan Menurut Isjoni seorang
pendidik harus memiliki sikap-sikap sebagai berikut 1) mampu
menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan 2)
membantu dan mendorong peserta didik untuk mengungkapkan
dan menjelaskan keinginan dan pembicaraannya baik secara
individual maupun kelompok 3) membantu kegiatan-kegiatan
dan menyediakan sumber atau peralatan serta membantu
kelancaran belajar mereka 4) membina peserta didik agar setiap
orang merupakan sumber yang manfaat bagi yang lainnya 5)
menjelaskan tujuan kegiatan pada kelompok dan mengatur
penyebaran dalam bertukar pendapat1
Djamarah menyatakan bahwa ldquoTujuan dari penyampaian
variasi metode mengajar dan aplikasinya dalam pengajaran
adalah 1) meningkatkan dan memelihara perhatian peserta didik
terhadap relevansi proses belajar mengajar 2) memberikan
kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi 3) membentuk
sikap positif terhadap pendidik dan sekolah 4) memberi
1Isjoni Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok
(Bandung Alfabeta 2007) h62
6
kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual 5)
mendorong anak didik untuk belajar2
Keberhasilan dalam meningkatkan kualitas belajar
mengajar di sekolah diperlukan suatu adanya pendekatan yang
relevan dengan tuntutan kurikulum yang ada salah satu
pendekatan yang digunakan dalam proses kegiatan belajar
mengajar di sekolah adalah pembelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) materi perilaku terpuji dengan menggunakan model-
model pembelajaran kooperatif
Metode pembelajaran ceramah kurang menarik bagi
peserta didik apalagi jika diterapkan pada anak seusia Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Mengingat usia mereka masih
tergolong usia anak-anak yang secara psikologis gemar bermain
maka keinginan untuk bermain tersebut diupayakan terarah dan
bermakna walaupun sambil bermain mereka tetap belajar Belajar
sambil bermain perlu diterapkan pada anak didik agar dapat
2 Djamarah Syaiful Bahri Psikologi Belajar Guru dan Anak Didik
Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis (PT Rineka
Cipta Jakarta 2005) h181-186
7
belajar dengan nyaman dan menyenangkan3 Dengan demikian
diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal
Menurut Slavin yang dikutip oleh Buchari Alma model
pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning merupakan
suatu model pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil
bekerjasama Keberhasilan dari model ini sangat tergantung pada
kemampuan aktivitas anggota kelompok baik secara individual
maupun dalam bentuk kelompok4 Dalam pembelajaran
kooperatif belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman
kelompok belum menguasai bahan pelajaran5 Dengan kata lain
dalam menyelesaikan tugas kelompoknya setiap peserta didik
anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling
membantu satu sama lain
Seperti kita ketahui pembelajaran kooperatif memiliki
berbagai jenis diantaranya yaitu TGT (Teams Games
Tournament) STAD (Student Team Achievment Divition atau
3 Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology Developing
Learners (Boston Pearson 2011) h 443 4 Buchari Alma Pendidik Profesional Menguasai Metode dan
Terampil Mengajar (Bandung PT Alfabeta 2009) h81 5Shlomo Sharen Handbook of Cooperative Learning (Terj Sigit
Prawoto Yogyakarta Familia 2012) h 38
8
pembagian pencapaian tim peserta didik) TAI (Team Accelrated
Instruction atau percepatan pengajaran tim) CIRC (Cooperative
Integrated Reading and Composition) Jigsaw (teka-teki) Group
Investigation (Kelompok Investigasi) Learning Together (Belajar
Bersama) Complex Instruction (Pengajaran Kompleks) Structur
Dyadic Method (Metode Struktur Berpasangan)
Berdasarkan beberapa model pembelajaran kooperatif
penulis ingin mengambil model pembelajaran TGT (Teams
Games Tournament) dan model pembelajaran STAD (Student
Team Achievment Divition) Dengan model pembelajaran TGT
dan STAD akan menjadikan peserta didik memiliki banyak
kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengelola
informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan
berkomunikasi Anggota kelompok bertanggung jawab atas
keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang
dipelajari serta dapat menyampaikan kepada kelompoknya
Dengan demikian keaktifan peserta didik dalam belajar sangat
mendukung untuk model pembelajaran Team Games Tournamen
(TGT) dan Student Team Achievment Divition (STAD)
9
Berdasarkan pengamatan dan data yang dimiliki penulis
fenomena yang terjadi di SMP Negeri 24 Kota Serang terdapat
beberapa masalah yang dihadapi terutama dalam mata pelajaran
PAI kelas VIII sub pokok bahasan tentang perilaku terpuji
proses pembelajaran di sekolah kurang meningkatkan kreatifitas
dan keaktifan peserta didik Melalui observasi dan nilai hasil
belajar yang diperoleh peserta didik ketika penulis melakukan
proses belajar mengajar secara kualitas masih sangat rendah dan
pembelajaran masih berpusat pada pendidik Dari 175 peserta
didik hanya 50 peserta didik yang nilainya tuntas Tingkat
ketuntasan hanya mencapai 2985 Peserta didik mengalami
banyak kesulitan dalam proses pembelajarannya Masalah
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor
sumber daya manusia baik dari pendidik maupun peserta didik itu
sendiri
Faktor sumber daya manusia salah satunya adalah
pendidik dimana memiliki peran sebagai penyampai pesan
melalui proses pembelajaran Pendidik dalam proses
pembelajaran masih menggunakan model konvensional yang
10
belum memunculkan kreatifitas dan keaktifan peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran di kelas sehingga suasana belajar
didominasi oleh pendidik Upaya untuk meningkatkan
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik tidak terlepas dari
berbagai faktor yang mempengaruhinya Dalam hal ini diperlukan
pendidik yang kreatif yang dapat membuat pembelajaran lebih
menarik dan disukai oleh peserta didik
Apabila hal tersebut dibiarkan maka akan berpengaruh
negatif terhadap hasil belajar peserta didik Selain itu mutu
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) menjadi rendah
Untuk mengatasi masalah tersebut penulis ingin mencoba
menerapkan model pembelajaran TGT dan STAD sebagai
penghubung penyampaian materi yang akan diberikan kepada
peserta didik
Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian
tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif dan keaktifan
belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
11
B Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di
atas maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut
1 Masih rendahnya hasil belajar PAI yang dicapai oleh peserta
didik
2 Tingkat keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran
berbeda-beda
3 Pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik cenderung
berpusat pada pendidik
4 Dalam proses pembelajaran pendidik masih menggunakan
model pembelajaran konvensional
5 Pada proses pembelajaran peserta didik lebih banyak
mendengarkan penjelasan guru
6 Peran peserta didik dalam proses pembelajaran sangat
tergantung dari waktu yang diberikan oleh pendidik
12
C Pembatasan Masalah
Agar ruang lingkup pembahasan penelitian masih dalam
kemampuan penulis maka perlu dilakukan pembatasan masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut
1 Perlakuan dalam penelitian ini hanya pada penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD
2 Keaktifan peserta didik sebagai variabel atribut
3 Hasil belajar peserta didik sebagai variabel terikat
4 Materi pembahasan dalam penelitian adalah materi
membiasakan perilaku terpuji
5 Pusat pembelajaran yang dilakukan peserta didik lebih
berpusat pada siswa
6 Populasi yang digunakan adalah peserta didik kelas VIII
7 Tempat penelitian adalah SMP Negeri 24 Kota Serang
D Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang identifikasi dan batasan
masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut
13
1 Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil
belajar PAI
2 Apakah terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil
belajar
3 Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan
keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
4 Apakah hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih
tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
5 Apakah hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih
tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah
E Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap
hasil belajar PAI
14
2 Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil
belajar
3 Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran dan
keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
4 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi
lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
tinggi
5 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah
lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
rendah
F Kegunaan Penelitian
Sedangkan setelah penelitian ini dilaksanakan
diharappkan dapat memberikan kegunaan Adapun kegunaan
penelitian ini adalah sebagai berikut
15
1 Dapat dijadikan bahan referensi bagi pendidik tentang
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan
STAD
2 Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik dan hasil belajar peserta
didik
3 Hasil penelitian ini memberikan sumbangan bagi sekolah
untuk membuat kebijakan tentang variasi dalam pembelajaran
dan peningkatan profesionalisme pendidik serta meningkatkan
mutu proses pembelajaran
G Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah proses pembahasan dalam
penulisan tesis ini maka dibuat sistematika pembahasan sebagai
berikut
Bab Kesatu Pendahuluan yang berisi Latar Belakang
Masalah Identifikasi Masalah Batasan Masalah Rumusan
Masalah Kegunaan Penelitian dan Sistematika Pembahasan
16
Bab Kedua Tinjauan pustaka yang terdiri dari Kajian
Teori Kajian Penelitian yang Relevan Kerangka Berfikir dan
Pengajuan Hipotesis
Bab Ketiga Metodologi Penelitian yang berisi Tujuan
Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Metode dan Rancangan
Penelitian Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Teknik
Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Pelaksanaan Perlakuan
Teknik Analisis Data dan Hipotesis Statistik
Bab Keempat Hasil Penelitian yang terdiri dari
Deskripsi Data Pengujian Persyaratan Analisis Pengujian
Hipotesis Pembahasan Hasil Temuan Penelitian dan
Keterbatasan Penelitian
Bab Kelima Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan
Saran-Saran
17
BAB II
KERANGKA TEORITIS KERANGKA BERPIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A Deskripsi Teori
1 Model Pembelajaran
Model pembelajaran memiliki makna yang lebih luas dari
pada strategi metode atau prosedur pembelajaran Istilah model
pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai
oleh strategi atau metode pembelajaran Bagi guru model
pembelajaran sangat diperlukan pada saat mengajar Mengajar
adalah menyampaikan pengetahuan pada anak Menurut
Sardiman mengartikan mengajar adalah sebagai aktivitas
mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan
menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar6
Sedangkan menurut Moh Uzer Usman mengajar adalah
bagaimana seorang guru membantu siswa dalam proses belajar
6 Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta
Rajawali Press2011)h46
18
mengajar dan mengatasi berbagai masalah yang ada7 Dalam
kegiatan belajar mengajar seorang guru harus dapat mengarahkan
siswa kedalam situasi yang kondusif dan dapat mengatasi
memecahkan masalah yang timbul serta dapat mengorganisir
situasi proses belajar mengajar baik di kelas maupun dilapangan
Dalam menyampaikan atau menularkan pengetahuan dan
pandangan sangat dituntut siswa maupun guru mengerti
bahanmateri yang dibicarakan dalam kegiatan mengajar sehingga
proses belajar mengajar akan menjadi sukses Hadits Anas bin
Malik tentang membuat mudah gembira dan kompak sebagai
berikut
روا ولا عن أنس بن ما لك عن النب صلى الله عليه وسلم قال يسروا وبشرواولا ت ن فروا ) اخرجه البخا ري في كتاب العلم( ت عس
Artinya Dari Anas bin Malik dari Nabi SAW ldquomudahkanlah dan
jangan kamu persulit Gembirakanlah dan jangan kamu membuat
larirdquo (HR Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Al-Bukhori Al-
Jursquofi)
Hadits diatas menjelaskan bahwa proses pembelajaran
harus dibuat dengan mudah sekaligus menyenangkan agar siswa
7 Moh Uzer Usman Strategi Pembelajaran (Jakarta
Erlangga2008)h6
19
tidak tertekan secara psikologis dan tidak merasa bosan terhadap
suasana di kelas serta apa yang diajarkan oleh gurunya Dan
suatu pembelajaran juga harus menggunakan metode yang tepat
disesuaikan situasi dan kondisi terutama dengan
mempertimbangkan keadaan orang yang akan belajar
Sementara Mosston mendefenisikan mengajar adalah
kemampuan untuk mengetahui dan menggunakan hubungan-
hubungan yang mungkin dengan guru dalam seluruh domain8
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
Mengajar juga berarti kemampuan berprilaku dengan cara yang
tepat menggunakan model mengajar yang tepat untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan
a Pengertian Model Pembelajaran
Mengajar adalah perbuatan kompleks Perbuatan yang
kompleks dapat diterjemahkan sebagai penggunaan secara
integratif sejumlah komponen yang terkandung dalam perbuatan
mengajar itu untuk menyampaikan pesan pengajaran Oleh karena
8 Mosston M Teaching Physical Education (4th ed) ( New York
Macmillan1994)h3
20
itu dalam dunia pembelajaran ada baiknya pendidik
menggunakan suatu protipe dari suatu teori atau model Disebut
model karena hanya merupakan garis besar atau pokok-pokok
yang memerlukan pengembangan yang sangat situasional
Menurut Suprijono bahwa ldquoModel pembelajaran adalah
pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas maupun tutorialrdquo9 Hal yang sama
dikemukakan oleh Rosdiani bahwa model pembelajaran
merupakan sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk
merancang10
Sedangkan menurut Joyce dan Weil mengatakan
bahwa
Models of teaching are really models of learning As we
help students acquire information ideas skills way of
thinking and means of expressing themselves we are also
teaching them how to learnrdquo Model mengajar sama
artinya dengan model pembelajaran
9 Suprijono Agus Cooperative Learning (Yogyakarta Pustaka
Belajar 2011) h46 10
Dini Rosdiani Model Pembelajaran Langsung dalam Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan (BandungAlfabeta 2012) h5
21
Model pembelajaran membantu peserta didik memperoleh
informasi ide keterampilan cara berpikir dan mengekspresikan
ide model pembelajaran juga berfungsi sebagai pedoman untuk
mengajar11
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diuraikan di
atas mengenai model pembelajaran tersebut maka penulis
menyimpulkan model pembelajaran adalah cara-cara yang
digunakan pendidik dalam mengajar yang sudah direncanakan
sebelumnya guna menyampaikan informasi ide-ide dan
keterampilan kepada peserta didik
b Karakteristik Model Pembelajaran
Ismail yang dikutip oleh Rachmadi Widdiharto
menyebutkan bahwa istilah model pembelajaran mempunyai
empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode
tertentu yaitu
1) Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh penciptanya
2) Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
11
Joyce Beruce and Marsha Weil Models of Teaching (United States
of America Allyn and Bacon 2009) h7
22
3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut
berhasil
4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran
tercapai12
Menurut Rangke L Tobing dkk sebagimana dikutip oleh
Indrawati dan Wanwan Setiawan mengidentifikasi lima
karakteristik suatu model pembelajaran yang baik13
yang
meliputi berukut ini
1) Prosedur ilmiah
Suatu model pembelajaran harus memiliki suatu prosedur
yang sistematik untuk mengubah tingkah laku peserta didik atau
memiliki sintaks yang merupakan urutan langkah-langkah
pembelajaran yang dilakukan guru-peserta didik
2) Spesifikasi hasil belajar yang direncanakan
Suatu model pembelajaran menyebutkan hasil-hasil
belajar secara rinci mengenai penampilan peserta didik
12
Widdiharto Rahmadi Model-Model Pembelajaran Matematika
SMP(Yogyakarta Dirjen Dikdasmen PPPG Matematika 2004) h3 13
Indrawati dan Wanwan Setiawan Pembelajaran Aktif Kreatif
Efektif dan Menyenangkan untuk Guru SD (Jakarta PPPPTK IPA 2009) h27
23
3) Spesefikasi lingkungan belajar
Suatu model pembelajaran menyebutkan secara tegas
kondisi lingkungan di mana respon peserta didik diobservasi
4) Kriteria penampilan
Suatu model pembelajaran merujuk pada kriteria
penerimaan penampilan yang diharapkan dari para peserta didik
Model pembelajaran merencanakan tingkah laku yang diharapkan
dari peserta didik yang dapat didemonstrasikannya setelah
langkah-langkah mengajar tertentu
5) Cara-cara pelaksanaannya
Semua model pembelajaran menyebutkan mekanisme
yang menunjukkan reaksi peserta didik dan interaksinya dengan
lingkungan
Guru sebagai perancang pembelajaran harus mampu
mendisain seperti apa pembelajaran yang akan dilaksanakan
Model pembelajaran merupakan disain pembelajaran yang akan
dilaksanakan guru di dalam kelas Dengan melihat beberapa ciri
khusus dan karakteristik model pembelajaran tersebut di atas
dapat disimpulkan bahwa sebelum mengajar guru harus
24
menentukan model pembelajaran yang akan digunakan Dengan
model pembelajaran guru dapat melaksanakan proses
pembelajaran sesuai dengan pola tujuan tingkah laku
lingkungan dan hasil belajar yang direncanakan Dengan
demikian proses pembelajaran akan berjalan dengan baik dan
tepat sesuai dengan mata pelajarannya
c Macam-macam Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli
dalam usaha mengoptimalkan hasil belajar peserta didik cukup
banyak di antaranya adalah
1) Model Pembelajaran Kontekstual (constextual teaching and
learning-CTL) menurut Nurhadi dalam Rusman adalah
konsep belajar yang dapat membantu pendidik mengaitkan
antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata
peserta didik dan mendorong peserta didik membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
25
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota
keluarga dan masyarakat14
2) Model Pembelajaran Kooperatif (Coorperative learning)
menurut Yatim Riyanto pengertian pembelajaran kooperatif
adalah model pembelajaran yang dirancang untuk
membelajarkan kecakapan akademik (academic skill)
sekaligus keterampilan social (social skill) termasuk
interpersonal skill15
3) Model Pembelajaran Quantum menurut Sugianto
merupakan ramuan atau rakitan dari berbagai teori atau
pandangan psikologi kognitif dan pemograman
neurologineurolinguistik yang jauh sebelumnya sudah
ada16
4) Model Pembelajaran Terpadu menurut Sugianto pada
hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik baik secara individual
14
Rusman Model-model Pebelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Pendidik (Jakarta Raja Grafindo Persada 2012) h189 15
Yatim Riyanto Paradigma Pembelajaran Sebagai referensi bagi
Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas
(Jakarta Kencana 2009) h267 16
Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia
Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h70
26
maupun kelompok aktif mencari menggali dan
menemukan model yang mencoba memadukan beberapa
pokok bahasan Melalui pembelajaran terpadu peserta didik
dapat memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat
menambah kekuatan untuk menerima menyimpan dan
memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang
dipelajarinya17
5) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) menurut
Sugianto dirancang untuk membantu mencapai tujuan-
tujuan seperti meningkatkan keterampilan intelektual dan
investigative memahami peran orang dewasa dan
membantu peserta didik untuk menjadi pelajar yang
mandiri18
6) Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
menurut Sofan Amri amp Iif Khoiru Ahmadi merupakan salah
satu model pengajaran yang dirancang khusus untuk
mengembangkan belajar peserta didik tentang pengetahuan
17
Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia
Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h124 18
Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia
Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h151
27
prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur
dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi
selangkah19
7) Model Pembelajaran diskusi menurut Sofan Amri amp Iif
Khoiru Ahmadi adalah sebuah interaksi komunikasi antara
dua orang atau lebih (sebagai suatu kelompok) Biasanya
komunikasi antara mereka kelompok berupa salah satu
ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya memberikan
rasa pemahaman yang baik dan benar20
Banyaknya model pembelajaran yang dikembangkan para
pakar tersebut tidaklah berarti semua pendidik menerapkan
semuanya untuk setiap mata pelajaran karena tidak semua model
cocok untuk setiap topik atau mata pelajaran Model-model yang
disebutkan di atas yang akan digunakan peneliti dalam
melakukan penelitian adalah model kooperatif yaitu tipe TGT dan
STAD Hal ini pemilihan model pembeajaran TGT dan STAD
berdasarkan dengan kesesuaian karakteristik peserta didik dan
19
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif
dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka Publisher 2010) h39 20
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif
dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka Publisher 2010) h165
28
materi pembelajaran dimana peserta didik di SMP Negeri 24
Kota Serang khususnya kelas VIII yang lebih aktif dalam kerja
kelompok dan adanya suatu kompetisi dalam proses
pembelajaran
d Model Pembelajaran Kooperatif
1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Model banyak digunakan dalam berbagai kegiatan analisis
atau desain karena model yang dibuat dapat membantu
memperjelas prosedur hubungan serta keadaan keseluruhan dari
apa yang didesain tersebut Menurut Kauchak dan Eggen
mendefinisikan bahwa belajar kooperatif adalah sebagai
kumpuilan strategi mengajar yang digunakan peserta didik untuk
membantu satu dengan yang lain dalam mempelajari sesuatu
Berkaitan dengan hal itu maka cara belajar kooperatif ini juga
dinamakan ldquopengajaran teman sebayardquo21
Menurut Yatim Riyanto pembelajaran kooperatif adalah
model pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan
21
Eggen Paul amp Kauchak Don Strategi dan Model Pembelajaran
(Jakarta PT Indeks 2012) h319
29
kecakapan akademik (academic skill) sekaligus keterampilan
social (social skill) termasuk interpersonal skill22
Pembelajaran
kooperatif mengharuskan peserta didik belajar bersama dalam
kelompok-kelompok kecil saling membantu satu sama lain
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang menitik
beratkan kerja sama peserta didik dalam kelompok pembelajaran
yang tingkat kemampuan peserta didik berbeda-beda dengan
struktur heterogen untuk membantu memahami materi pelajaran
2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Terdapat enam langkah utama atau tahapan dalam
pembelajaran kooperatif Pembelajaran dimulai dengan pendidik
menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi peserta didik
untuk belajar Tahap ini diikuti oleh penyajian informasi
Selanjutnya peserta didik dikelompokkan ke dalam kelompok
belajar Tahap ini diikuti bimbingan pendidik pada saat peserta
didik bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas bersama
22
Yatim Riyanto Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta
Kencana2009) h267
30
mereka Tahap terakhir dari pembelajaran kooperatif adalah
presentasi hasil akhir kerja kelompok atau evaluasi tentang apa
yang telah dipelajari dan memberi penghargaan terhadap
kelompok maupun individu Adapun langkah-langkah yang
terdapat dalam model pembelajaran kooperatif disajikan pada
tabel 21 sebagai berikut
Tabel 21
Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
Fase Aktifitas Pendidik
Aktifitas Peserta
Didik
Fase 1
Menyampaikan tujuan
dan memotivasi
peserta didik
Pendidik
menyampaikan semua
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan
memotivasi peserta
didik belajar
Peserta didik
memperhatikan
tujuan pembelajaran
yang disampaikan
oleh pendidik supaya
peserta didik benar-
benar mengetahui
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai
31
Fase 2
Manyajikan informasi
Pendidik menyajikan
informasi kepada
peserta didik dengan
jalan demonstrasi atau
lewat bahan bacaan
Peserta didik
memperhatikan
informasi yang
disampaikan oleh
pendidik supaya bisa
menyelesaikan
permasalahan dalam
belajar kelompok
Fase 3
Mengorganisasikan
peserta didik ke dalam
kelompok belajar
Pendidik menjelaskan
kepada peserta didik
bagaimana cara
membentuk kelompok
belajar dan membantu
setiap kelompok agar
melakukan transisi
secara efisien
Peserta didik belajar
kelompok sesuai
dengan kelompok
yang ditentukan dan
saling berinteraksi
untuk menyelesaikan
permasalahan yang
diberikan
32
Fase 4
Membimbing
kelompok bekerja dan
belajar
Pendidik membimbing
kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
Peserta didik
mendiskusikan
permasalahn yang
diberikan dan
menentukan strategi
pemecahannya
Fase 5
Evaluasi
Pendidik mengevaluasi
hasil belajar tentang
materi yang telah
dipelajari atau masing-
masing kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya
Perwakilan dari
kelompok
mempresentasikan
hasil kerja mereka
dan kelompok lain
menanggapi
Fase 6
Memberikan
penghargaan
Pendidik mencari cara
untuk menghargai hasil
belajar individu dan
kelompok
Peserta didik
mendapatkan
penghargaan dari
pendidik baik berupa
pujian atau hadiah
33
Berdasarkan uraian di atas penulis mencoba memberikan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD dalam
proses pembelajaran PAI materi membiasakan perilaku terpuji
dimana model pembelajaran ini lebih berpusat pada peserta didik
dalam kelompok-kelompok kecil
e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games
Tournament)
1) Pengertian Model Pembelajara TGT
Menurut Afrisanti Lusita pembelajaran koperatif model
TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif
yang mudah diterapkan melibatkan aktivitas seluruh peserta
didik tanpa harus ada perbedaan status melibatkan peran peserta
didik sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan
reinforcement Aktivitas belajar dengan permainan yang
dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT
memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks disamping
menumbuhkan tanggung jawab kerjasama persaingan sehat dan
keterlibatan belajar
34
Menurut Rusman TGT adalah salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang menempatkan peserta didik dalam
kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6
orang peserta didik yang memiliki kemampuan jenis kelamin dan
suku ras yang berbeda23
Pendidik menyajikan materi dan peserta
didik bekerja dalam kelompok mereka masing-masing Tugas
yang diberikan dikerjakan bersama-sama dengan anggota
kelompoknya Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak
mengerti dengan tugas yang diberikan maka anggota kelompok
yang lain bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau
menjelaskannya sebelum mengajukan pertanyaan tersebut
kepada pendidik
2) Langkah-Langkah Pembelajaran TGT
Slavin menjelaskan ada lima komponen utama dalam
metode TGT yaitu pembelajaran awal kelompok belajar (team
study) permainan (games) turnamenkompetisi (tournament)
dan pengakuan kelompok (teams recognition)
23
Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Pendidik (Jakarta Rajawali Pers 2011) h 224-225
35
a) Pembelajaran awal
Pembelajaran awal dalam metode TGT tidaklah berbeda
dengan pembelajaran biasa atau pembelajaran klasikal oleh
pendidik hanya pelajaran difokuskan pada materi yang sedang
dibahas saja Tujuan pembelajaran awal adalah membentuk
peserta didik dalam kecakapan komunikasi menggali informasi
kecakapan bekerjasama dalam kelompok dan kecakapan dalam
memecahkan masalah Kegiatan awal akan dapat menentukan
kegiatan yang akan dilakukan berikutnya
b) Kelompok belajar (team study)
Kelompok belajar di susun dengan beranggotakan 4-5
orang yang mewakili percampuran dari berbagai keragaman
dalam kelas seperti kemampuan akademik jenis kelamin
rasetnis Pada kegiatan kelompok belajar seluruh peserta didik
mempelajari materi pelajaran dari berbagai sumber belajar (buku
teks internet) kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
disusun oleh pendidik Setelah peserta didik menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut perwakilan peserta didik
mempresentasikan hasil belajarnya
36
c) Permainan (games)
Permainan dalam pembelajaran kooperatif akan
menimbulkan kekreatifan peserta didik Kegiatan belajar dengan
permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif TGT
memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks
Pertanyaan dalam games disusun dan dirancang dari materi-
materi yang telah disajikan untuk menguji pengetahuan peserta
didik yang diperoleh mewakili masingmasing kelompoksetiap
peserta didik mengambil sebuah kartu yang diberi nomor dan
menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor pada kartu
tersebut
d) Turnamen (tournament)
Turnamen adalah susunan beberapa games yang
dipertandingkan Biasanya dilaksanakan pada akhir minggu atau
akhir unit pokok pembehasan setelah pendidik memberikan
penyajian kelas dan kelompok telah mengerjakan lember
kerjanya Sebelum memulai pertandingan pendidik meminta
peserta didik ke kelompok pertandingan Pada meja pertandingan
37
disediakan 1 set lembar pertandingan kunci jawaban kartu
nomor (jumlahnya sesuai dengan nomor soal) dan format skor
pertandingan Adapun cara menentukan penghargaan pada model
pembelajaran TGT disajikan pada tabel 22 sebagai berikut
Tabel 22
Cara Menentukan Penghargaan
Kriteria Rata-rata Tim Penghargaan (award)
31-40 Cukup (Good team)
41-45 Baik (Great team)
gt 46 Amat baik (Super tim)
Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournamen (TGT) dapat dilihat pada tabel 23
sebagai berikut
38
Tabel 23
Fase-fase dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
yaitu24
Fase Tingkah Laku Pendidik
Fase 1
Memotivasi peserta didik
dan menyampaikan tujuan
Pendidik memotivasi peserta didik belajar
dan menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut
Fase 2
Menyampaikan informasi atau
materi pelajaran
Pendidik menyajikan informasi dan
memberikan materi pelajaran kepada peserta
didik
Fase 3
Mengelompokkan peserta didik
secara heterogen
Pendidik menjelaskan kepada peserta didik
bagaimana caranya membentuk kelompok
agar melakukan transisi secara efisien dalam
belajar
24
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan
Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi
Presindo 2012) h 65
39
Fase 4
Membimbing kelompok belajar
secara tournament
Pendidik memotivasi serta membimbing
kelompokkelompok belajar pada saat
mengerjakan tugas bersama serta memandu
peserta didik memainkan suatu permainan
sesuai dengan struktur pembelajaran
koopeartif
Fase 5
Evaluasi
Pendidik mengevaluasi hasil belajar peserta
didik menentukan skor individu dan skor
rata-rata kelompok
Fase 6
Memberikan Penghargaan
Pendidik memberikan penghargaan hasil
belajar individual dan kelompok
f Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Model pembelajaran STAD pertama kali dikembangkan
oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John
Hopkin Menurut Slavin dalam Rusman model STAD merupakan
variasi pembelajaran kooperatif yang banyak diteliti25
Student
25
Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Pendidik (Jakarta Rajawali Pers 2011) h213
40
TeamsndashAchievement Divisions (STAD) merupakan salah satu tipe
model pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti
Dalam model STAD kelompok terdiri atas empat sampai
lima peserta didik yang mewakili keseimbagan kelas dalam
kemampuan akademik jenis kelamin dan ras Kelompok
merupakan tampilan paling penting dari STAD dan penting pula
bagi pendidik dalam rangka mengarahkan anggota masing-
masing kelompok Slavin menyarankan peringkat para peserta
didik dalam kemampuan akademik dibuat terlebih dahulu
Masing-masing kelompok terdiri atas seorang peserta didik dari
kelompok atas seorang peserta didik dari kelompok bawah dan
dua orang peserta didik dengan kemampuan rata-rata
Pembentukan kelompok dengan cara semacam ini
bertujuan agar diperoleh kesetaraan di antara kelompok-
kelompok tersebut Keseimbangan dalam jenis kelamin dan ras
juga harus menjadi pertimbangan Dengan demikian masing-
masing kelompok kurang lebih sama dalam berbagai aspek
Pendidik memperesentasikan pelajaran dan kemudian peserta
didik bekerjasama tim untuk memastikan seluruh anggota tim
41
telah menuntaskan pelajaran dengan baik Akhirnya semua
peserta didik menjalani kuis perseorangan tentang pelajaran
tersebut dan pada saat itu mereka tidak boleh saling membantu
Adapun penghargaan yang diberikan adalah penghargaan
kelompok Karena skor kelompok didasarkan pada kemajuan
yang diperoleh peserta didik atas nilai sebelumnya siapapun bisa
menjadi ldquobintangrdquo kelompok dalam satu minggu itu
Jika peserta didik menginginkan kelompok mereka
memperoleh hadiah mereka harus membantu teman sekelompok
mereka dalam mempelajari materi Meskipun semua peserta didik
belajar bersama dalam kelompok mereka mereka tidak boleh
saling membantu dalam mengerjakan kuis yang merupakan
tanggung jawab individual Model ini mengaharuskan setiap
peserta didik menguasai materi sehingga dengan kemampuan
dasar yang berbeda setiap peserta didik memperoleh kesempatan
yang sama untuk berhasil
42
2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD
Menurut Slavin dalam Yatim Riyanto langkah-langkah
model STAD adalah sebagai berikut
a) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara
heterogen (campuran menurut prestasi jenis kelamin suku
dan lain-lain)
b) Pendidik menyajikan pelajaran
c) Pendidik memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan
oleh anggota-anggota kelompok Anggotanya tahu
menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota
dalam kelompok itu mengerti
d) Pendidik meberi kuispertanyaan kepada seluruh peserta didik
Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
e) Memberi evaluasi
f) Kesimpulan26
STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi
kelas tim kuis skor kemajuan individual dan rekognisi tim
26
Yatim Riyanto Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta Kencana
2009) h268-269
43
Lima komponen utama dalam pembelajaran kooperatif akan
dijelaskan sebagai berikut
a) Presentasi kelas
Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan
dalam presentasi di dalam kelas Ini merupakan pengajaran
langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi
pelajaran yang dipimpin oleh pendidik Bedanya presentasi
kelas dengan pengajaran biasa hanyalah presentasi tersebut
haruslah benarbenar berfokus pada unit STAD Dengan cara
ini para peserta didik akan menyadari bahwa mereka harus
benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas
karena dengan demikian akan sangat membantu mereka
mengerjakan kuis-kuis dan skor kuis mereka menentukan skor
tim mereka
b) Tim
Tim terdiri dari empat atau lima peserta didik yang
mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja
akademik jenis kelamin ras dan etnisitas Fungsi utama dari
tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-
44
benar belajar dan lebih khususnya lagi adalah untuk
mempersiapkan anggotanya untuk bias mengerjakan kuis
dengan baik Setelah pendidik menyampaikan materi tim
berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan LKS atau
materi lainnya
c) Kuis
Setelah kegiatan tim para peserta didik akan
mengerjakan kuis individual Para peserta didik tidak
diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan
kuis Sehingga tiap peserta didik bertanggung jawab secara
individual untuk memahami materinya7c760b13
d) Skor kemajuan individual
Tiap peserta didik dapat memberikan kontribusi poin
yang maksimal kepada timnya dalam sistem skor ini Setiap
peserta didik diberikan skor rdquoawalrdquo yang diperoleh dari rata-
rata kinerja peserta didik tersebut sebelumnya dalam
mengerjakan kuis yang sama Peserta didik selanjutnya akan
mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat
kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal
45
mereka Kriteria pemberian skor dapat dilihat pada tabel 24
sebagai berikut
Tabel 24
Kriteria Pemberian Skor Peningkatan Individu27
No Skor tes Skor
peningkatan 1 Lebih dari 10 poin di bawah nilai awal 5
2 Antara 10 sampai 1 di bawah nilai awal 10
3 Antara 0 sampai 10 di atas nilai awal 20
4 Lebih dari 10 poin di atas nilai awal 30
5 Nilai terbaik (tidak berdasarkan nilai awal) 40
e) Rekognisi tim
Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk
penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai
kriteria tertentu Skor tim peserta didik dapat juga digunakan
untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka
Untuk menentukan tingkat penghargaan yang diberikan untuk
27
Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains
(JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah 2009) h 141
46
prestasi kelompok dapat dilihat pada tabel 25 halaman 29
sebagai berikut
Tabel 25
Tingkat Penghargaan Kelompok Model
Pembelajaran STAD28
No Rata-Rata Kelompok Penghargaan
1 15 Good Team (Tim yang bagus)
2 20 Great Team (Tim yang hebat)
3 25 Super Team (Tim yang Super)
Adapun tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan dalam
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
dilihat pada tabel 26 sebagai berikut
28
Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains
(JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah 2009) h142
47
Tabel 26
Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD29
Fase Kegiatan Pendidik
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan
memotivasi peserta didik
Menyampaikan semua tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
pada pelajaran tersebut dan
memotivasi peserta didik belajar Fase 2
Menyajikanmenyampaikan
Informasi
Menyajikan informasi kepada
peserta didik dengan jalan
mendemonstrasikan atau lewat
bahan bacaan
Fase 3
Mengorganisasikan peserta
didik dalam kelompok-
kelompok belajar
Menjelaskan kepada peserta didik
bagaimana caranya membentuk
kelompok belajar dan membentuk
setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efisien
29
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan
Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi
Presindo 2012) h 58
48
Fase 4
Membimbing kelompok
bekerja dan belajar
Membimbing kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas mereka
Fase 5
Evaluasi
Mengevaluasi hasil belajar tentang
materi yang telah diajarkan atau
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya Fase 6
Memberikan penghargaan
Mencari cara-cara untuk menghargai
baik upaya maupun hasil belajar
individu dan kelompok
g Persamaan dan Perbedaan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT dan STAD
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disimpulkan
perbedaan dan persamaan antara model pembelajaran kooperatif
tipe STAD dan TGT Persamaan dalam model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan TGT dapat dilihat dari kelompok
belajar dimana pada STAD dan TGT ini peserta didik dibagi
49
menjadi kelompok kecil yang heterogen30
jika dilihat ketika
proses pembelajaran berlangsung kedua model pembelajaran
tersebut sama-sama melakukan diskusi kelompok peserta didik
bekerja di dalam tim untuk menjawab pertanyaan LKS yang
dibuat oleh pendidik dan memastikan seluruh anggota tim
menguasai pelajaran tersebut31
dan pada saat akhir dari
pembelajaran kedua model pembelajaran ini sama-sama
memberikan penghargaan (rekognisi tim) pada setiap kelompok
yang terbaik32
Sedangkan perbedaan antara model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan TGT dapat dilihat dari sistem penilaian
pangkatan individu dalam STAD penilaian menggunakan kuis
individual pada tiap akhir pelajaran sedangkan dalam TGT
penilaian menggunakan turnamen akademik dimana peserta didik
berkompetisi sebagai wakil dari timnya melawan anggota dari tim
30
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan
Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi
Presindo 2012)h 84 31
Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik
(Bandung Nusa Media 2010) h167 32
Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik
(Bandung Nusa Media 2010) h143
50
yang lain33
Selain itu dalam model pembelajaran STAD sebelum
menghitung skor perkembangan individu peserta didik diberikan
skor awal sedangkan TGT tidak terdapat skor awal tetapi
langsung menghitung hasil poin turnamen peserta didik34
2 Keaktifan Belajar
a Pengertian Keaktifan Belajar
Menurut Syaiful Bahri Djamarah belajar bukanlah
berproses dalam kehampaan Tidak pula pernah sepi dari
berbagai aktivitas tidak pernah terlihat orang yang belajar tanpa
melibatkan aktivitas raganya Apalagi bila aktivitas belajar itu
berhubungan dengan masalah belajar menulis mencatat
memandang membaca mengingat berfikir atau praktek35
Sedangkan Muhibbin Syah aktivitas istilah umum yang dikaitkan
dengan keadaan bergerak eksplorasi dan berbagai repson lainnya
33
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan
Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi
Presindo 2012) h 63 34
Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik
(Bandung Nusa Media 2010) h162 35
Syaiful Bahri Djamarah Psikologi Belajar Edisi 2 (Jakarta
Rineka Cipta 2008) h38
51
terhadap rangsangan sekitar36
Sedangkan Menurut Oemar
Hamalik belajar adalah modifikasi atau mempertegu kelakuan
melalui pengalaman (learning is defined as the modification or
strengthening of behavior through experiencing)37
Keaktifan belajar menurut Poerwodarminto adalah
kegiatan sedang belajar merupakan proses perubahan pada diri
individu kearah yang lebih baik yang bersifat tetap berkat
adanya interaksi dan latihan Jadi keaktifan belajar adalah
suatu kegiatan individu yang dapat membawa perubahan kearah
yang lebih baik pada diri individu karena adanya interaksi antara
individu dengan individu dan individu dengan lingkungan38
Keaktifan belajar adalah suatu kegiatan yang
menimbulkan perubahan pada diri individu baik tingkah laku
maupun kepribadian yang bersifat kecakapan sikap kebiasaan
kepandaian yang bersifat konstan dan berbekas Keaktifan belajar
36
Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru
(Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) h 89 37
Oemar Hamalik Proses Belajar Mengajar (Jakarta Bumi Aksara
2008) h 27 38
Poerwadarminta WJS Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta
Jakarta 2012) h17
52
akan terjadi pada diri peserta didik apabila terdapat interaksi
antara situasi stimulus dengan isi memori sehingga perilaku
peserta didik berubah dari waktu sebelum dan sesudah adanya
situasi stimulus tersebut
Selama proses belajar peserta didik dituntut aktivitasnya
untuk mendengarkan memperhatikan dan mencerna pelajaran
yang diberikan pendidik disamping itu sangat dimungkinkan
para peserta didik memberikan balikan berupa pertanyaan
gagasan pikiran perasaan keinginannya Pendidik hendaknya
mampu membina rasa keberanian keingintahuan peserta didik
untuk itu peserta didik hendaknya merasa aman nyaman dan
kondusif dalam belajar Peran pendidik dalam pembelajaran
peserta didik aktif adalah sebagai fasilitator dan pembimbing
peserta didik yang memberi berbagai kemudahan peserta didik
dalam belajar serta mampu mendorong peserta didik untuk
belajar seoptimal mungkin Sedangkan Sardiman menyatakan
bahwa ldquoKeaktifan belajar adalah aktifitas yang bersifat fisik
53
maupun mentalrdquo39
Selama kegiatan belajar kedua aktifitas
tersebut harus terkait sehingga akan mengahasilkan aktifitas
belajar yang optimal
Berdasarkan pendapat di atas maka yang dimaksud
dengan keaktifan belajar adalah aktifitas fisik maupun mental
yang difokuskan pada saat proses pembelajaran yang ditandai
dengan adanya perubahan dari individu masing-masing karena
adanya interaksi yang aktif
b Macam-macam Keaktifan Belajar
Macam-macam keaktifan belajar yang dapat dilakukan
oleh peserta didik di sekolah menurut Sardiman antara lain
1) Visual Activities seperti membaca memperhatikan gambar
memperhatikan demonstrasi orang lain
2) Oral Activities seperti mengatakan merumuskan bertanya
memberi saran mengeluarkan pendapat mengadakan
interview diskusi interupsi
39
AM Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta
Raja GrafindoPersada 2001) h99
54
3) Listening Activities seperti mendengarkan uraian
percakapan diskusi pidato
4) Writing Activities seperti menulis ceritera karangan
laporan tes angket menyalin
5) Drawing Activities seperti membuat grafik peta diagram
6) Motor Activities seperti melakukan percobaan membuat
konstruksi model mereparasi
7) Mental Activities seperti menanggapi mengingat
memecahkan soal menganalisa melihat hubungan
mengambil keputusan
8) Emotional Activities seperti menaruh minat merasa bosan
berani gembira gugup senang40
Menurut Soemanto macam-macam keaktifan belajar
yang dapat dilakukan oleh peserta didik dalam beberapa situasi
adalah sebagai berikut
1) Mendengarkan
2) Memandang
3) Meraba mencium dan mencicipi
40
M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta
Raja GrafindoPersada 2001) h101
55
4) Menulis atau mencatat
5) Membaca
6) Membuat ringkasan
7) Mengamati tabel diagram dan bagan
8) Menyusun kertas kerja
9) Mengingat
10) Berpikir
11) Latihan atau praktek41
Keaktifan yang dilakukan peserta didik selama proses
pembelajaran memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap
daya ingat peserta didik Vernon Magnesen dalam penelitiannya
menemukan bahwa ingatan yang diperoleh dari belajar melalui
membaca sebesar 20 mendengar sebesar 30 melihat
sebesar 40 mengucapkan sebesar 50 melakukan sebesar
60 dan gabungan dari melihat mengucapkan mendengar
dan melakukan sebesar 9042
41
Soemanto Wasty Psikologi Pendidikan (Jakarta Rineka Cipta
2003) h107 42
Anni Catharina Tri Psikologi Belajar (Semarang Unnes Press
2004) h85
56
Proses belajar-mengajar yang dapat memungkinkan cara
belajar peserta didik secara aktif harus direncanakan dan
dilaksanakan secara sistematik Selama pelaksanaan belajar-
mengajar hendaknya diperhatikan beberapa prinsip seperti
stimulus perhatian dan motivasi respons yang dipelajari
penguatan dan pemakaian dan pemindahan sehingga peserta
didik dapat melakukan kegiatan belajar secara optimal
3 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Snelbeker dalam Rusmono adalah
perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh peserta didik
setelah melakukan perbuatan belajar43
Jika setelah melakukan
proses belajar seseorang tidak memperoleh kemampuan baru
maka dapat dikatakan orang tersebut belum mendapatkan hasil
belajar Sejalan dengan Snelbeker Lapono juga menjadikan
perubahan tingkah laku sebagai indikator seseorang memperoleh
hasil belajar atau tidak
43
Rusmono Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning
itu Perlu untuk meningkatkan Profesionalitas Guru (Bogor Ghalia
Indonesia 2012) h8
57
Hasil belajar diukur berdasarkan terjadi atau tidaknya
perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang telah
melaksanakan proses belajar (Lapono)44
Menurut Rifarsquoi dan
Anni hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh
pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar Hasil belajar
hanya akan diperoleh seseorang setelah melaksanakan aktivitas
belajar45
Berdasarkan beberapa pengertian hasil belajar yang telah
diuraikan di atas maka peneliti menyimpulkan hasil belajar
adalah perubahan tingkah laku atau kemampuan baru yang
diperoleh seseorang setelah melaksanakan aktivitas belajar
Menurut Bloom dalam Poerwanti hasil belajar yang terjadi pada
diri seseorang meliputi tiga ranah ketiga ranah tersebut yaitu
kognitif afektif dan psikomotor46
44
Lapono Nabisi dkk Belajar Dan Pembelajaran SD (Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departernen Pendidikan Nasional 2008) h1-12 45
Rifarsquoi Ahmad dan Catharina Tri Anni Psikologi Pendidikan
(Semarang UNNES Press 2010) h 85 46
Poerwanti Endang dkk Asesmen Pembelajaran SD (Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Jakarta 2008)
h1-24
58
b Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta
didik adalah sebagai berikut
1) Faktor Internal
a) Faktor jasmaniah panca indera yang tidak berfungsi
sebagaimana mestinya
b) Faktor psikologis terdiri atas faktor intelektif yang
meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat serta
faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang dimiliki
2) Faktor Eksternal
a) Lingkungan sosial
Yang termasuk lingkungan sosial adalah
lingkungan sosial sekolah seperti pendidik staf
administrasi serta teman sekelas yang dapat
mempengaruhi semangat belajar seseorang peserta
didik dan lingkungan sosial peserta didik seperti
masyarakat tetangga serta teman sepermainan
59
b) Lingkungan nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial
adalah gedung sekolah dan letaknya rumah tempat
tinggal peserta didik dan letaknya alat-alat belajar
keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan peserta
didik
3) Faktor Pendekatan Belajar
Segala cara atau strategi yang digunakan oleh
peserta didik dalam menunjang efektivitas dan efisiensi
proses pembelajaran materi tertentu
c Hasil Belajar dengan Model TGT dan STAD
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD
memfokuskan pada perkembangan kognitif afektif dan
psikomotor peserta didik Model pembelajaran ini fokusnya pada
aktivitas belajar peserta didik dalam kelompok tetapi pada apa
yang mereka pikirkan (kognisi mereka) selama mereka
mengerjakannya Meskipun demikian model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dan STAD juga mampu meningkatkan hasil
belajar peserta didik dalam ranah afektif dan psikomotor Pada
60
ranah afektif sikap peserta didik yang telah melaksanakan
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
dan STAD akan menjadi lebih baik dari sebelumnya karena
peserta didik sudah mampu memahami nilai-nilai yang telah
dipelajarinya Sedangkan pada ranah psikomotor kegiatan
peserta didik pada pembelajaran jelas lebih banyak dibandingkan
kegiatan peserta didik yang belajar secara konvensional dengan
demikian peserta didik mampu meningkatkan hasil belajarnya
Adapun materi pembelajaran yang masih belum mencapai hasil
maksimal dan kesesuaian materi dengan jedua model
pembelajaran yang akan dijadikan penelitian adalah materi
akhlak mulia Karena dalam materi tersebut pembahasan tentang
interaksi dengan manusia lain
d Materi Aqidah Akhlak
1) Pengertian Aqidah Akhlak
Pembelajaran aqidah akhlak adalah upaya sadar dan
terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal
memahami menghayati dan mengimani Allah SWT dan
merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia pada kehidupan
61
sehari-hari melalui kegiatan bimbingan pembelajaran latihan
penggunaan pengalaman keteladanan dan pembiasaan Pada
kehidupan masyarakat majemuk dalam bidang keagamaan mata
pelajaran ini mengarahkan peserta didik pada peneguhan Akidah
di satu sisi dan peningkatan toleransi pada penganut agama lain
dalam rangka mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa47
Pelajaran Aqidah akhlak di SMP Negeri 24 Kota Serang
berisi bahan pelajaran yang dapat mengarahkan pada pencapaian
kemampuan dasar pserta didik untuk dapat memahami rukun
iman secara ilmiah serta pengalaman dan pembisaan berakhlak
Islami untuk dapat dijadikan landasan perilaku dalam kehidupan
sehari-hari serta sebagai bekal untuk jenjang pendidikan
berikutnya Pada mata pelajaran aqidah akhlak ini berisi
beberapa materi yang terdiri dari beberapa bab pada bab
pertama memahami kalam meliputi a) pengertian dan fungsi
ilmu kalam b) hubungan ilmu kalam dengan ilmu lainnya Bab
kedua aliran-aliran ilmu kalam dan tokohnya meliputi a) aliran
47
BSNP Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMAMA (Jakarta BSNP 2006)
h 4
62
khawarij b) aliran murjirsquoah c) aliran syiah d) aliran jabariyah
e) aliran qadariyah f) aliran mursquotazilah dan g) ahlusunnah wal
jamarsquoah Pada bab ketiga tentang akhlak terpuji meliputi a)
adab berpakaian dan berhias b) adab bertamu dan menerima
tamu c) adab perjalanan d) adab menjenguk orang sakit Pada
bab keempat tentang akhlak tercela meliputi a) berjudi b)
mabuk-mabukan c) zina d) durhaka pada orang tua e) buruk
sangka dan dengki
2) Pembelajaran Aqidah Akhlak
Pembahasan tentang definisi pembelajaran aqidah akhlak
akan diawali dengan pembahasan mengenai pengertian
pembelajaran aqidah dan akhlak Secara umum pengertian
pembelajaran menurut Darsono adalah suatu kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik sedemikian rupa sehingga tingkah
laku peserta didik mengalami perubahan ke arah yang
diinginkan48
Istilah pembelajaran mengandung unsur belajar
dan pembelajaran (teaching and learning) jadi pembelajaran
telah mencakup belajar Istilah pembelajaran merupakan
48
Darsono Belajar dan Pembelajaran (Semarang IKIP Semarang
Press 2001) h23
63
perubahan istilah yang sebelumnya dikenal dengan Proses
Belajar Mengajar (PBM) atau Kegiatan Belajar Mengajar
(Ismail)49
Hamalik mendefinisikan bahwa pembelajaran adalah
suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi
internal material fasilitas perlengkapan dan prosedur saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran50
Pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi antara peserta
didik dengan linkungannya sehingga terjadi perubahan
perilaku ke arah yang lebih baik Banyak sekali faktor yang
mempengaruhi perubahan tingkah laku baik faktor internal
yang datang dari diri sendiri maupun faktor eksternal yang
datang dari lingkungan individu tersebut (Mulyasa)51
Sebelum penggunaan istilah pembelajaran populer para
penulis menggunakan istilah pengajaran Karena ada perbedaan
persepsi antara istilah pembelajaran dan pengajaran Praktek
mengajardi skolah pada umumnya lebih banyak berpusat pada
49
Ismail Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem
(Semarang Rasail Media Group 2008) h9 50
Hamalik Oemar Proses Belajar Mengajar (Jakarta Bumi
Aksara 2001) h57 51
E Mulyasa Kurikulum Berbasis Kompetensi (Bandung Remaja
Rosdakarya Offset 2004) h100
64
pendidik atau berkonotasi pada teacher centered Penggunaan
istilah pembelajaran diharapkan agar pengajarpendidik ingat
akan tugasnya membelajarkan peserta didik
Pembelajaran terkait membelajarkan peserta didik atau
bagaimana membuat agar peserta didik dapat belajar dengan
mudah dan dorongan oleh kemampuannya sendiri untuk
mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam kurikulum
sebagai kebutuhan peserta didik Oleh karena itu pembelajaran
berupaya menjabarkan nilai-nilai yang terkandung dalam
kurikulum dengan menganalisa tujuan pembelajaran dan
karakteristik isi bidang studi pendidikan agama yang
terkandungdalam kurikulum Selanjutnya dilakukan kegiatan
untuk memilih menetapkan dan mengembangkan cara-cara
(metode dan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang ditetapkan sesuai dengan kondisi yang
ada agar kurikulum dapat diaktualisasikan dalam pembelajaran
(Muhaimin)52
52
Muhaimin Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan
Pendidikan Agama Islam di Sekolah (Bandung PT Remaja Rosdakarya
2004) h125
65
Peningkatan kualitas proses pembelajaran dapat dimulai
dari menganalisis setiap komponen yang dapat membentuk dan
mempengaruhi proses pembelajaran Komponen yang selama ini
dianggap mempengaruhi proses pendidikan adalah komponen
pendidik Bagaimanapun bagus dan idealnya kurikulum
pendidikan serta lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan
tanpa diimbangi dengan kemampuan pendidik dalam
mengimpelementasikannya maka semuanya akan sia-sia
(Sanjaya)53
Berkaitan dengan hal tersebut terdapat salah satu model
yang dapat dijadikan alternatif untuk memperbaiki kondisi
pembelajaran seperti yang diharapkan Model yang dimaksud
adalah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dan STAD Pembelajaran yang
mengutamakan aktivitas peserta didik dapat memberikan hasil
yang optimal
Melalui belajar aktif terjadi proses interaksi antara
peserta didik dengan lingkungannya peserta didik tidak
53
Sanjaya Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan (Jakarta Kencana 2007) h13
66
hanya dilarutkan sebagai kertas putih yang siap diisi begitu saja
tetapi peserta didik sebagai subjek belajar harus melakukan
berbagai aktivitas yang mendukung pembelajarn dan
keberhasilan peserta didik
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD
adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui
pengembangan imajinasi dan penghayatan peserta didik
pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan peserta
dengan melakukan aktivitas secara aktif dalam proses
pembelajaran Model pembelajaran ini diharapkan mampu
merangsang belajar peserta didik lebih meningkat sehingga
menghasilkan prestasi belajar yang baik karena antara model
pembelajaran dan materi ada kesesuaian Dan akhirnya dengan
model pembelajaran ini peserta didik tidak hanya memahami
materi saja akan tetapi mampu menhayati dan diharapkan bisa
mengaplikasikan dalam kehidupan nyata
B Kajian Penelitian yang Relevan
Tinjauan kepustakaan merupakan kumpulan hasil
penelitian yang relevan maksudnya meninjau atau memeriksa
67
kepustakaan baik kepustakaan tarbiyah maupun institut serta
skripsi atau karya ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan
yang akan diteliti yang lebih mengkhususkan pengkajian terhadap
penelitian yang terdahulu untuk mengetahui apakah permasalahan
ini sudah mahapeserta didik yang meneliti dan membahasnya
ataukah belum Setelah mengadakan pemeriksaan terhadap
beberapa kepustakaan maka diketahui sudah ada beberapa hasil
penelitian yang bisa kita jadikan rujukan diantaranya adalah
1 Penelitian yang dilakukan oleh Lisnawati dengan judul
ldquoPerbedaan Hasil Belajar Biologi antara Siswa yang Diajar
dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Achivement Division (STAD) dan Team Games
Tournament (TGT)rdquo Hasil penelitian menunjukkan terdapat
perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kedua kelas
tersebut Kesimpulan ini didasarkan pada hasil pengujian
hipotesis dengan menggunakan uji t terhadap kedua nilai
posttest Berdasarkan pengujian hipotesis tersebut diperoleh
nilai thitung sebesar 481 dan nilai t pada taraf signifikan 5
adalah 200 Dengan demikian terlihat bahwa thitung tabel gt ttabel
68
sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT
lebih baik dibandingkan dengan STAD Hal tersebut terlihat
dari rerata skor posttest antara kedua kelas tersebut Kelas
yang diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
memiliki rerata skor posttest sebasar 61 dan kelas yang
diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki
rerata skor posttest sebasar 76
2 Penelitian oleh Hendrik Arung Lamba dalam penelitiannya
yang berjudul ldquoPengaruh Pembelajaran Kooperatif Model
STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Fisika
Peserta didik SMArdquo Menyatakan bahwa terdapat perbedaan
perolehan hasil belajar fisika yang signifikan antara
pembelajaran kooperatif model STAD dan pembelajaran
klasikal terhadap hasil belajar fisika peserta didik kelas satu
SMA GKTS Imanuel Palu Metode pembelajaran kooperatif
69
lebih unggul dari pada metode pembelajaran klasikal dalam
mempengaruhi hasil belajar fisika54
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dikemukakan sebelumnya bahwa ada kesamaan dengan
penelitian yang penulis rencanakan yaitu dari segi model
pembelajaran kooperatif tipe STAD tetapi penulis
menambahkan satu model pembelajaran kooperatif tipe TGT
dan aktivitas belajar Perbedaan penelitian yang akan penulis
teliti yaitu pada mata pelajaran dan objek penelitian
3 Sarah Nur Azmi dalam skripsinya yang berjudul
ldquoPerbandingan antara model pembelajaran cooperative
learning tipe STAD dengan pembelajaran konvensional dalam
rangka meningkatkan hasil belajar PAI Dalam penelitian ini
dijelaskan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar yang
sangat signifikan pada kelas eksperimen (kelas yang diajar
dengan model pembelajaran STAD) hal ini dapat dilihat
perbedaan rata-rata kedua kelas tersebut yaitu kelas kontrol
54
Hendrik Lamba Arung Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Model
STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta didik SMA
(Jurnal Ilmu Pendidikan vol 2 no 13 2006) h127
70
dan kelas eksperimen Hal ini menunjukkan bahwa dengan
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik55
Banyaknya penelitian sebelumnya yang membahas
model pembelajaran kooperatif bukan berarti penelitian yang
akan penulis rencanakan sama dengan penelitian tersebut
Penelitian yang penulis rencanakan memiliki perbedaan
dengan penelitian-penelitian sebelumnya Perbedaan tersebut
antara lain dari objek penelitian sampel yang digunakan
dalam penelitian dan variabel atribut dalam penelitian ini
C Kerangka Berpikir
Berdasarkan deskripsi teori yang telah dipaparkan di atas
maka dapat disusun kerangka berpikir sebagai berikut
1 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar
Pembelajaran yang dilakukan dengan model pembelajaran
yang tepat dan memberikan kesempatan kepada peserta didik
55
Sarah Nur Azmi Perbandingan Antara Model Pembelajara
Cooperative Learning Tipe STAD dengan Pembelajaran Konvensional Dalam
Rangka Meningkatkan Hasil Belajar PAI (Jakarta Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Kependidikan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2012) h75
71
lebih aktif dan memberikan ruang gerak yang lebih luas kepada
peserta didik Model pembelajaran merupakan konsep yang akan
menggambarkan proses dari pembelajaran
Pemilihan model pembelajaran sebaiknya harus disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik materi pembelajaran dan
sarana prasarana yang tersedia Model pembelajaran yang tepat
dalam pembelajaran akan membuat siswa lebih aktif berkreasi
dan beriteraksi dengan pendidik menjadi lebih hidup Dengan
proses pembelajaran yang interaktif maka hasil belajar
diharapkan akan dapat meningkat
2 Pengaruh Keaktifan Belajar Terhadap Hasil Belajar
Pada proses pembelajaran diperlukan peran aktif peserta
didik Keaktifan belajar merupakan kesiapan fisik dan mental
peserta didik pada saat menerima materi pembelajaran oleh
pendidik sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan
Keaktifan belajar yang tinggi pada siswa akan berdampak pada
hasil belajar siswa dalam menerima materi pembelajaran
72
3 Interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan
belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
Hasil belajar PAI pada peserta didik dapat ditingkatkan
melalui penerapan model pembelajaran yang tepat Model
pembelajaran TGT dan model pembelajaran STAD merupakan
pola pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan
hasil belajar PAI Dalam usaha meningkatkan hasil belajar PAI
perlu didukung oleh keaktifan siswa dalam belajar di kelas
Berdasarkan karakteristik pembelajaran PAI dengan model
pembelajaran problem based learning dan model pembelajaran
konvensional yang dikemukakan di atas sama-sama
mempengaruhi hasil belajar PAI Menggunakan model
pembelajaran TGT peserta didik akan mampu berdiskusi dalam
kelompok menemukan fakta-fakta mencari data dan
menyimpulkan jawaban terhadap masalah sehingga dapat
dituangkan dalam bentuk jawaban dari kompetisi akademik
diakhir pembelajaran Sedangkan model pembelajaran STAD
peserta didik melakukan diskusi kelompok sama halnya dengan
model pembelajaran TGT hanya saja diakhir pembelajaran
73
penilaian kuis bersifat individual Oleh karena itu dengan
keaktifan peserta didik yang baik peserta didik akan dapat
berdiskusi dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh
pendidik Seseorang yang sedang belajar harus memperhatikan
kedua aspek tersebut dengan demikian dapat diduga terdapat
interaksi antara model pembelajaran dan keaktifan peserta didik
dalam belajar terhadap hasil belajar PAI
4 Perbedaan hasil belajar PAI bagi kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar tinggi yang diajarkan
dengan model pembelajaran TGT dan model
pembelajaran STAD
Model pembelajaran TGT merupakan salah satu bentuk
model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik Dengan
model ini peserta didik dituntut untuk berperan aktif baik secara
individu maupun di dalam kelompoknya Peserta didik lebih
diberi kebebasan untuk berdiskusi dalam kelompok menemukan
fakta mencari bukti dan menyimpulkan masalah yang dapat
dituangkan dalam belajar untuk mendukung hasil belajar Begitu
pula dengan memiliki keaktifan yang tinggi peserta didik dapat
74
bertanya mencari tau baik melalui diskusi internet buku-buku
serta sumber belajar yang lain untuk dituangkan dalam
keterampilan sosial dalam bekerja bersama pada kelompoknya
Dengan keaktifan belajar yang tinggi peserta didik lebih mudah
dalam menerima proses pembelajaran PAI sehingga materi dalam
mata pelajaran PAI tersebut lebih cepat untuk diterima
Sedangkan model pembelajaran STAD juga sama dengan
TGT dimana pusat belajar berada pada peserta didik peserta
didik berdiskusi dalam kelompok untuk menemukan
pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan materi
pembelajaran Hanya saja penilaian akhir pembelajaran dilakukan
secara individu bukan penilaian perwakilan kelompo Peserta
didik yang memiliki keaktifan belajar tinggi bisa menerapkannya
karena dalam penilaiannya lebih bersifat individu dan tidak
berinteraksi lebih banyak dengan peserta didik lain sehingga
hasil belajar PAI dianggap merupakan hasil kerja masing-masing
individu tanpa melibatkan kelompok dengan demikian dapat
diduga bahwa dengan menggunakan model pembelajaran TGT
hasil belajar PAI lebih baik dibandingkan dengan model
75
pembelajaran STAD bagi peserta didik yang memiliki keaktifan
tinggi
5 Perbedaan hasil belajar PAI bagi kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar rendah yang diajarkan
dengan model pembelajaran TGT dan model
pembelajaran STAD
Pendidikan agama islam merupakan salah satu mata
pelajaran wajib yang terdapat dalam kurikulum Sebagai mata
pelajaran yang harus diajarkan PAI memiliki tingkat kesulitan
yang cukup tinggi dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya
Kompleksnya materi-materi dalam PAI yang membutuhkan
kemampuan menghafal pada setiap materinya
Model pembelajaran TGT salah satu model pembelajaran
yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
melakukan aktivitas dalam mencari masalah-masalah kemudian
menyelesaikannya dalam kelompok Peserta didik yang memiliki
keaktifan belajar rendah kemungkinan akan mengalami kesulitan
dalam belajarnya dituntut untuk bekerja dalam kelompok
Sehingga dengan model pembelajaran ini konsentrasi peserta
76
didik dalam mencari permasalahan dalam satu kelompok akan
dapat mempengaruhi hasil belajar PAI
Sedangkan model pembelajaran STAD hampir sama
dengan model pembelajaran TGT dimana peserta didik lebih aktif
dalam proses pembelajaran Pembelajaran ini dilakukan sama
dalam kelompok untuk berdiskusi mencari masalah dan
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh pendidik
Keaktifan belajar yang rendah akan menimbulkan peserta didik
pasif ataupun diam dalam diskusi kelomoknya Akan tetapi pada
saat proses penilaian diakhir pembelajaran pendidik memberikan
kuis untuk individual Dengan demikian dapat diduga bahwa
dengan menggunakan model pembelajaran TGT hasil belajar PAI
lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran STAD bagi
peserta didik yang memiliki keaktifan belajar rendah
D Pengajuan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah penelitian
telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan Dikatakan
77
sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada
teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data
Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban
teoritis terhadap rumusan masalah penelitian sebelum jawaban
empiris56
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut
1 Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar
2 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
3 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
56
Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD
(Bandung Alfabeta 2013) h38
78
5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah
79
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Kegiatan yang baik harus memiliki tujuan yang jelas
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap
hasil belajar PAI
2 Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil
belajar PAI
3 Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran
dengan keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar
PAI
4 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi
lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
tinggi
80
5 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah
lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
rendah
B Tempat dan Waktu Penelitian
1 Tempat Penelitian
Tempat penelitian sangat penting untuk keberhasilan
dalam penelitian Pemilihan tempat untuk melaksanakan
penelitian harus disesuaikan dengan karakteristik masalah dalam
penelitian Hal ini akan berdampak pada hasil penelitian yang
dilakukan Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 24 Kota
Serang yang berlokasi di Jl Sewor Kelurahan Banjarsari
Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang
2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 8 kali pertemuan
sudah termasuk pretest dan posttest Dengan kata lain
pembelajaran PAI dengan menggunakan kedua model
pembelajaran tersebut dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan
81
Dalam penelitian ini peneliti mengambil waktu diluar KBM hal
ini dilakukan agar tidak mengganggu program kurikulum yang
sudah disusun oleh pihak sekolah Penelitian dilakukan seminggu
dua kali yaitu setiap hati selasa dan kamis Adapun waktu
pelaksanaan pretest perlakuan dan posttest dilaksanakan pada
tanggal 4 sd 27 April 2017 dengan perincian sebagai berikut
Tabel 31
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Kegiatan Tanggal Waktu
1 PretestTes Awal 4 April 2017 1400 sd
1600 Wib
2 TreatmenPerlakuan 6 sd 25 April
2017
1400 sd
1530 Wib
3 PosttestTes Akhir 27 April 2017 1400 sd
1600 Wib
C Metode dan Rancangan Penelitian
1 Metode Penelitian
Keberhasilan penelitian sangat ditentukan oleh
penggunaan metode Metode adalah langkah-langkah yang
diambil untuk memudahkan penelitian Sudjana mengungkapkan
bahwa ldquoMetode penelitian merupakan rangkaian cara atau
kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi
82
dasar pandangan-pandangan filosofis dan ideologis pertanyaan
dan isu-isu yang dihadapirdquo57
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode eksperimen Mengenai metode
eksperimen dijelaskan oleh Sugiyono adalah sebagai berikut
ldquoMetode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan Metode penelitian eksperimen adalah
metode penelitian kuantitatifrdquo58
Selanjutnya Sugiyono mengemukakan bahwa ldquoMetode
penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh treatment tertentu (perlakuan) dalam
kondisi yang terkontrol (laboraturium)rdquo59
Dalam penelitian ini
sampel diberikan tes awal (pretest) menggunakan angket untuk
mengetahui tingkat keaktifan belajar peserta didik dan tes pilihan
ganda materi perilaku terpuji untuk memperoleh data hasil belajar
PAI sebelum diberikan perlakuan atau (treatment) Setelah data
diperoleh maka langkah selanjutnya sampel diberikan treatment
dengan menggunakan model pembelajaran TGT dan model
57
Sudjana Metode Statistik (Bandung Tarsito 2005) h52 58
Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)
h109 59
Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)
h11
83
pembelajaran STAD kepada peserta didik yang memiliki
keaktifan belajar tinggi maupun rendah sebanyak 8 kali
pertemuan setelah itu diberikan tes akhir (posttest) Hal tersebut
dilakukan untuk mengetahui pengaruh atau dampak yang
ditimbulkan oleh model pembelajaran TGT dan model
pembelajaran STAD dengan tingkat keaktifan belajar tinggi
maupun rendah terhadap hasil belajar PAI
2 Rancangan Penelitian
Desain sangat dibutuhkan dalam penelitian desain
merupakan gambaran yang akan dilakukan oleh peneliti mulai
dari tahap awal sampai tahap akhir Dengan pemilihan desain
yang tepat akan mencerminkan hasil penelitian yang dilakukan
Dalam penelitian ini desain yang digunakan peneliti adalah
desain factorial 2 x 2 Mengenai desain factorial menurut
Sugiyono adalah ldquoDesain factorial merupakan desain yang
memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang
mempengaruhi perlakuan (variabel bebas) terhadap hasil belajar
84
PAI (variabel terikat)rdquo60
Desain ini melibatkan beberapa faktor
(variabel bebas aktif dan atribut) yang digarap bersama-sama
sekaligus (terdiri dari dua faktor) Dua faktor (variabel bebas)
yang terlibat dalam eksperimen ini adalah model pembelajaran
dan tingkat keaktifan belajar peserta didik Digambarkan dalam
tabel 32 sebagai berikut
Tabel 32
Desain Penelitian Faktorial 2 x 2
Model
Pembelajaran
Keaktifan
Belajar
TGT
STAD
TINGGI
RENDAH
Keterangan
A = Model pembelajaran dibagi menjadi dua
klasifikasi
= Model pembelajaran TGT
= Model pembelajaran STAD
B = Keaktifan belajar dibagi menjadi dua klasifikasi
60
Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)
h76
85
= Keaktifan belajar tinggi
= Keaktifan belajar rendah
micro
micro
micro
micro
=
=
=
=
Kelompok peserta didik yang belajar dengan
menggunakan model pembelajaran TGT dan
memiliki tingkat keaktifan belajar tinggi
Kelompok peserta didik yang belajar dengan
menggunakan model pembelajaran TGT dan
memiliki tingkat keaktifan belajar rendah
Kelompok peserta didik yang belajar dengan
menggunakan model pembelajaran STAD dan
memiliki tingkat keaktifan belajar tinggi
Kelompok peserta didik yang belajar dengan
menggunakan model pembelajaran STAD dan
memiliki tingkat keaktifan belajar rendah
D Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1 Populasi
Setiap penelitian pasti memerlukan data dan sumber yang
dapat dipercaya untuk menjawab permasalahan dalam penelitian
dan untuk menjawab hipotesis untuk itu penelitian memerlukan
populasi dan sampel Populasi dan sampel merupakan bagian
yang penting dari sebuah penelitian Ketelitian dalam
86
menentukan sampel dari sejumlah populasi sangat menentukan
hasil penelitian yang dilakukan Populasi merupakan individu
atau objek yang memiliki sifat-sifat umum Dari populasi dapat
diambil sejumlah data yang diperlukan untuk memecahkan suatu
masalah yang diteliti
Definisi populasi menurut Sugiyono adalah ldquoWilayah
generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannyardquo61
Sedangkan Arikunto menjelaskan bahwa yang dimaksud populasi
adalah ldquokeseluruhan subyek penelitianrdquo62
Berdasarkan pendapat tersebut dapat penulis simpulkan
bahwa yang dimaksud populasi adalah keseluruhan subyek dan
sumber pengumpul data yang telah ditetapkan untuk dipelajari
sifat-sifatnya Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik
kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Adapun jumlah peserta
61
Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)
h117 62
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
(Jakarta Rineka Cipta 2010) h172
87
didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang sebanyak 175
peserta didik yang
terdiri dari 5 kelas
2 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah
suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi
Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan
dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 64
orang peserta didik dengan teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik cluster random sampling Dikatakan cluster
random sebab sampel dalam penelitian ini diambil secara acak
kelas untuk mewakili populasi dan ikut dalam penelitian ini
Sampel tersebut kemudian dibagi ke dalam dua kelompok yang
sama banyak
Setiap peserta didik di beri tes pendahuluan sehingga
diperoleh tingkat keaktifan belajar masing-masing peserta didik
Dari hasil tes keaktifan belajar peserta didik kemudian dirangking
mulai dari skor tertinggi sampai dengan skor terendah Kemudian
88
menentukan 27 kelompok skor tertinggi dan 27 kelompok
skor rendah dari masing-masing kelompok Hal tersebut
berdasarkan pendapat Verducci yaitu 27 kelas atas dan 27
kelas bawah rangking teratas 32 orang dengan kategori keaktifan
belajar tinggi dan rangking terendah 32 orang dengan kategori
keaktifan belajar rendah63
Menurut Fraenkel dan Welen yang menjelaskan tentang
pengambilan sampel dalam metode eksperimen desain factorial
bahwa ldquoFactorial design extend the number of relationship that
may be examined in an experimental study they are essentially
modifications of either the posttest-only control group or pretest-
posttest control group design (with or without random
assignment)rdquo64
Berdasarkan pendapat di atas dalam desain factorial
penentuan sampel ditentukan dengan atau tanpa random
assigment Pada penelitian ini pengambilan sampel peneliti
menerapkan random assignment Setelah semua sampel
63
Verducci Frank M Measurment Concept in Phhysical Education
(StLois The CV Mosby Company 2002) h176 64
Fraenkel J amp Wallen N How to Design and evaluate research in
education (2nd ed) (Mc Graw-Hill Inc New York 2001) h225
89
mengikuti tes keaktifan belajar maka peneliti menempatkan
seluruh jumlah sampel menjadi empat kelompok seperti yang
tertera pada tabel 33 sebagai berikut
Tabel 33
Pembagian Sampel Kedua Kelompok Penelitian
Kelompok peserta didik Yang
memiliki keaktifan belajar
tinggi dengan model
pembelajaran TGT
Kelompok peserta didik yang
memiliki keaktifan belajar
tinggi Dengan model
pembelajaran STAD
145891213161720212
425282932 = 16 peserta
didik
236710111415181922
2326273031 = 16 peserta
didik
Kelompok peserta didik Yang
memiliki keaktifan belajar
rendah dengan model
pembelajaran TGT
Kelompok peserta didik yang
memiliki keaktifan belajar
rendah
Dengan model pembelajaran
STAD
3336374041444548495
2535657606164 = 16
peserta didik
3435383942434647505
1545558596263 = 16
peserta didik
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan angket atau kuisioner
Tes objektif digunakan untuk melihat bagaimana nilai-nilai
90
peserta didik yang belajar menggunakan model pembelajaran
TGT dan STAD Data yang dikumpulkan dari responden adalah
hasil belajar peserta didik melalui evaluasi yang dilakukan di
akhir pembelajaran dan keaktifan peserta didik Pada hasil belajar
peserta didik didapat pada saat akhir pembelajaran sedangkan
untuk keaktifan peserta didik peneliti menggunakan kuisioner
dalam menilai keaktifan belajar peserta didik yang ada di kelas
pada saat pembelajaran
Dalam mengembangkan instrumen dan memperoleh hasil
pengukuran yang akurat uji validitas dilakukan sebelum kuisioner
diberikan kepada responden Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini adalah soal dalam bentuk pretest dan posttest
dimana sebelum pembelajaran dimulai peneliti memberikan
pretest terlebih dahulu kepada seluruh sampel Kemudian baru
diadakan perlakuan pembelajaran dengan model TGT dan STAD
Setelah selesai pembelajaran peneliti kembali untuk melakukan
post test kepada seluruh sampel
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu dengan menggunakan tes hasil belajar PAI
91
materi membisakan perilaku terpuji berupa tes objektif dengan
pilihan ganda dan non test digunakan untuk memperoleh data
keaktifan belajar peserta didik
F Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang
diharapkan peneliti menggunakan angket untuk mengukur tingkat
keaktifan belajar peserta didik sebagai instrumen penelitian dan
tes objektif berupa tes pilihan ganda untuk hasil belajar PAI
Materi perilaku terpuji Untuk penyusunan soal objektif
disesuaikan dengan indikator dalam materi akhlak mulia Selain
itu dengan angket lebih memberikan kesempatan kepada siswa
atau responden untuk memberikan informasi dengan baik dan
benar
1 Variabel Keaktifan Belajar Peserta Didik
a Definisi Konsep
Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun
mental yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian
yang tidak dapat dipisahkan (Sardiman 2001 98)
92
b Definisi Operasional
Keaktifan siswa adalah tingkah laku siswa dalam
mendapatkan pengetahuan yang berlangsung didalam kelas
meliputi aktivitas visual membaca teks atau bacaan yang
relevan aktivitas oral mengemukakan pertanyaan
mengemukakan pendapat menyanggah pendapat berdiskusi
dengan teman sekelompok mengenai materi yang relevan
aktivitas mendengarkan mendengarkan penjelasan
guruteman mendengarkan pendapat teman pada saat diskusi
kelompok aktivitas menulis merangkum dari bacaan yang
diberikan membuat pertanyaan dari gambar yang telah
disediakan menuliskan hal-hal yang berkaitan dengan materi
yang diajarkan pada buku catatan Keaktifan belajar peserta
didik yang didapatkan dari pengisian angket yang diberikan
kepada peserta didik untuk memperoleh data keaktifan tinggi
dan keaktifan rendah
c Kisi-kisi Instrumen
Penelitian ini menggunakan lembar kuesioner tertutup
secara langsung dengan tipe check list (radic) untuk keaktifan
93
peserta didik maksudnya responden tinggal menjawab
kuesioner karena sudah disediakan semua pertanyaan beserta
jawaban yang telah ditentukan dan dibatasi dimana jawaban
tersebut merupakan tanggapan langsung dari dirinya dengan
membubuhkan tanda check (radic) pada kolom yang sesuai Kisi-
kisi disajikan pada tabel 34 sebagai berikut
Tabel 34
Kisi-Kisi Angket Keaktifan Belajar Peserta Didik
No Aspek Indikator Penyataan Jum
lah Negatif Positif
1 Kegiatan
Visual Membaca Materi
117 925 4
2 Kegiatan
Lisan Bertanya
Mengemukakan idepemikiran
Diskusi
21833 102638 6
3 Kegiatan
Mendengarkan Mendengarkan materi
pelajaran
Mendengarkan presentasi
31934 1127 5
4 Kegiatan
Menulis Membuat ringkasan
Mengerjakan latihan
Aktif mengemukakan ide dan mencatat hasil
penelitiandiskusi
42035 1228 5
5 Kegiatan
Menggambar Menggambar diagram
Menggambar sumber belajar
Menggambar objek
penelitian
52129 13 4
94
6 Kegiatan
Motorik Hadir saat penelitian
di sekolah
Melakukanmembantu menyiapkan alat-alat
percobaan
62237 1430 5
7 Kegiatan
Mental Memecahkan masalah
Menganalisis soal
Mengambil keputusan
723 1531 4
8 Kegiatan
Emosional Bersemangat
Berani
Bosan
Gugup
Takut
824 1632
36 5
Jumlah 21 17 38
Penilaian alternatif jawaban menggunakan angka 1ndash5
dilanjutkan dengan pemberian skor Pemberian bobot pernyataan
bisa dilihat pada tabel 35 berikut ini
Tabel 35
Skor Jawaban Angket
Keaktifan Belajar Peserta Didik
Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Ragu-ragu (R) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
95
Sebelum kuisioner ini diberikan kepada sampel terlebih
dahulu diujicobakan kepada peserta didik lain yang memiliki
karakteristik sama dengan responden dalam penelitian Uji coba
ini dilakukan agar intrumen yang digunakan memiliki tingkat
validitas dan reliabilitas sehingga layak untuk digunakan sebagai
alat ukur untuk memperoleh data
d Kalibrasi Instrumen
1) Uji Validitas
Pada dasarnya validitas adalah kemampuan alat ukur
untuk dapat mengukur apa yang seharusnya diukur Agar
memudahkan dalam proses perhitungan statistik peneliti
menggunakan SPSS versi 16 prosedur dalam perhitungan dengan
SPSS yaitu pertama masuk ke program SPSS kemudian klik
variable view pada SPSS data editor dan isi semua kolom name
type decimal label dan measure langkah selanjutnya klik data
view pada kolom responden masukan semua responden pada
kolom A B D sampai jumlah item tes isi jawaban responden
Selanjutnya klik analysis-correlate-bivariate dari bivariate
correlations masukan skor jawaban dan total ke variables pada
96
correlation coefficients klik pearson pada test of significance klik
two-tailed pada statistic klik statistic and standar devations pada
missing value klik exlude cases pairwise klik continue untuk
kembali kemenu sebelumnya kemudian klik oke untuk
memproses data
Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak dengan
melihat tabel nilai-nilai r Product Moment yang dapat dilihat
dilampiran Untuk mengetahui tiap item tes tersebut valid atau
tidak valid dengan membandingkan hasil perhitungan corrected
item-total correlation ) dengan Dengan
signifikansi untuk α = 005 dan dk = 20-2 = 18 maka diperoleh
nilai-nilai r tabel = 0444 Berikut kaidah keputusan jika gt
dari berarti item tes valid dan jika lt berarti
item tes tidak valid Berikut tabel hasil dari uji validitas
instrumen yang telah dilakukan Untuk lebih jelasnya lihat tabel
36
97
Tabel 36
Hasil Uji Validitas Item Angket Keaktifan Peserta Didik
Nomor Item
Soal
r hitung r table Keterangan
1 0967 0468 Valid
2 0883 0468 Valid
3 0967 0468 Valid
4 0967 0468 Valid
5 0967 0468 Valid
6 0607 0468 Valid
7 0967 0468 Valid
8 0607 0468 Valid
9 0607 0468 Valid
10 0967 0468 Valid
11 0609 0468 Valid
12 0967 0468 Valid
13 0609 0468 Valid
14 0967 0468 Valid
15 0967 0468 Valid
16 0667 0468 Valid
17 0609 0468 Valid
18 0607 0468 Valid
19 0967 0468 Valid
20 0795 0468 Valid
21 0609 0468 Valid
22 0967 0468 Valid
23 0883 0468 Valid
24 0967 0468 Valid
25 0883 0468 Valid
26 0609 0468 Valid
27 -0284 0468 Tidak Valid
28 0967 0468 Valid
29 0967 0468 Valid
30 0967 0468 Valid
31 0967 0468 Valid
32 0967 0468 Valid
33 0609 0468 Valid
98
34 -0027 0468 Tidak Valid
35 0967 0468 Valid
36 0967 0468 Valid
37 0967 0468 Valid
38 0967 0468 Valid
Berdasarkan hasil perhitungan di atas sebanyak 36 item
butir tes dinyatakan valid Item butir tes tersebut yaitu 1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 28 29 30 31 32 33 35 36 37 38 Maka item tes
tersebut digunakan sebagai instrumen penelitian untuk
memperoleh data keaktifan belajar peserta didik
2) Uji Realibilitas
Selain valid salah satu syarat instrument tes dapat
digunakan haruslah memiliki tingkat reliabilitas Menurut Akdon
(2008) suatu tes dikatakan reliabel atau ajeg apabila beberapa kali
pengujian menunjukkan hasil yang relatif sama Reliabilitas tes
kecerdasan emosional dalam penelitian ini diuji dengan konsep
konsistensi internal yang dilakukan dengan cara mencobakan
instrumen sekali saja Kemudian dengan bantuan SPSS Versi 17
for Windows data yang diperoleh dianalisis dengan Alpha
99
(cronbach) yang didasarkan pada rata-rata korelasi antar-item
Adapun prosedur perhitungan dengan SPSS yaitu pertama
masukan data tiap butir item tes yang sudah valid sebanyak 36
item butir tes kedalam menu data view kemudian klik analysis-
scale-reliability analysis Estimasi reliabilitas koefisien alpha dari
Cronbach bahwa semakin besar koefisiennya berarti semakin
tinggi realibilitas alat ukur (instrument)
Sekumpulan butir pertanyaan dalam kuesioner dapat
diterima jika memiliki nilai koefisien reliabilitas lebih besar atau
sama dengan 070 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
37 sebagai berikut
Tabel 37
Standar Penilaian Koefisien Validitas dan Reliabilitas
Kriteria Reliability Validity
Good 080 050 Acceptable 070 030 Marginal 060 020
Poor 050 010
Sumber (Barker et al 2002 hlm70)
Berikut tabel hasil dari uji reliabilitas instrumen yang
telah dilakukan Untuk lebih jelasnya lihat tabel 38 sebagai
berikut
100
Tabel 38
Hasil Uji Reliabilitas Uji Coba Instrumen Keaktifan Belajar
Cronbachs Alpha N of Items
990 36
Berdasarkan hasil pengolahan data yang disebarkan
kepada sebanyak 20 responden diperoleh koefisien reliabilitas
Alpha (cronbach) sebesar 0961 Artinya koefisien reliabilitas
kuesioner keaktifan belajar peserta didik lebih besar dari 070
sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item kuisioner keaktifan
belajar peserta didik sudah reliabel
2 Variabel Hasil Belajar PAI
a Definisi Konsep
Menurut Purwanto (201146) hasil belajar adalah
perubahan perilaku peserta didik akibat belajar Perubahan
perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas
sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar
Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat
berupa perubahan dalam aspekkognitif afektif dan
psikomotorik
101
b Definisi Operasional
Setiap akhir dari proses belajar mengajar selalu ada
hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa yang disebut
dengan prestasi belajar Melalui hasil belajar ini dapat
diketahui taraf penguasaan anak terhadap materi yang
diberikan dalam proses belajar mengajar Pada prinsipnya
pengungkapan hasil ideal meliputi segenap ranah psikologi
yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar
siswa perubahan hasil belajar tersebut bersifat intangible (tak
dapat diraba) untuk itu guru dalam hal ini hanya mengambil
cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting
diharapkan dapat mencerminkan perubahan sebagai hasil
belajar siswa
Berdasarkan uraian di atas yang digunakan dalam
mengukur hasil belajar siswa yaitu peneliti melakukan
evaluasi dengan menggunakan tes Sebelum dan sesudah
pembelajaran berlangsung dengan memperhatikan indikator
(petunjuk adanya prestasi tertentu) yang dikaitkan dengan
102
jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur yang
dinyatakan dalam skor atau penilaian
c Kisi-kisi Instrumen
Tes ini digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran
yang diperoleh dalam suatu kegiatan Tes yang digunakan
adalah tes kognitif dengan tes pilihan ganda dengan pilihan
empat (option) Tes ini diberikan sebelum dan sesudah peserta
didik mempelajari konsep dengan menggunakan model
pembelajaran TGT pada kelompok eksperimen A yang dengan
keaktifan belajar tinggi dan keaktifan belajar rendah dan
model pembelajaran STAD pada kelompok eksperimen B
dengan tingkat keaktifan belajar tinggi dan kekatifan belajar
rendah Kisi-kisi tes objektif materi akhlak mulia dapat dilihat
pada tabel 39 halaman 68 sebagai berikut
Tabel 39
Kisi-Kisi Soal Aqidah Akhlak
No
Standar
Kompetensi
Lulusan
Indikator Nomor
Soal
Jml
Soal
1 Meningkatkan
keimanan
kepada Allah
melalui
1) Menunjukkan
dalil tentang sifat
Allah yang
terkandung di
1 ndash 4 4
103
pemahaman
sifat-sifat-Nya
dan
menerapkan
akhlak terpuji
kepada Allah
dalam ayat Al-
Qurrsquoan
2) Menunjukkan arti
sifat wajib bagi
Allah
3) Menunjukkan
lawan kata sifat
wajib Allah
4) Menunjukkan
bentuk dan
contoh-contoh
perilaku ikhlas
taat khauf dan
taubat
2 Meningkatkan
keimanan
kepada kitab-
kitab Allah
SWT
1) Pengertian Iman
kepada Kitab-
kitab Allah SWT
2) Cara meyakini
kitab-kitab
sebelum al-quran
3) Menunjukkan
fungsi al-Qur`an
sesuai dengan
ayat yang
disajikan
4) Menyebutkan
nama kitab Allah
yang diturunkan
kepada utusan-
Nya
5) Menunjukkan
nama lain dari al-
Qur`an yang
terkait dengan
fungsinya
5 ndash 12 8
3 Menerapkan
akhlak terpuji
kepada diri
1) Menyebutkan
pengertian jujur
2) Menunjukkan
16 ndash 22 6
104
sendiridan
menghindari
akhlak tercela
kepada diri
sendiri
contoh perilaku
jujur adil rendah
hati hemat dan
sederhana
3) Dalil yang
menerangkan
tentang jujur dan
adil
4 Menerapkan
akhlak terpuji
kepada sesame
1) Menyebutkan
pengertian rendah
hati hemat dan
sederhana
23 1
5 Meningkatkan
keimanan
kepada hari
akhir dan alam
ghaib yang
masih
berhubungan
dengan hari
akhir dan
menerapkan
akhlak terpuji
kepada diri
sendiri
1) Mengetahui
perbedaan
malaikat dan jin
2) Mengetahui sifat
makhluk gaib
24 ndash 25 2
6 Meningkatkan
keimanan
kepada Qadha
dan Qadar serta
menerapkan
akhlak terpuji
dalam
pergaulan
remaja
1) Menjelaskan
pengertian Qadha
dan Qadar dan
memahami
makna ayat
2) Menunjukkan
perilaku yang
menunjukkan
sikap beriman
kepada Qadha
dan Qadar
3) Menunjukkan
contoh perilaku
12 ndash 15 4
105
akhlak terpuji
dalam pergaulan
remaja
4) Menunjukkan
contoh perilaku
akhlak tercela
dalam pergaulan
remaja
d Kalibrasi Instrumen
1) Uji Validitas
Sebelum tes digunakan sebagai instrumen penelitian
peneliti melakukan uji coba instrumen untuk menentukan
validitas instrumen penelitian tersebut Untuk menentukan
instrumen itu valid atau tidak dengan melihat tabel nilai-
nilai r Product Moment yang dapat dilihat dilampiran
Untuk mengetahui tiap item tes tersebut valid atau tidak
valid dengan membandingkan hasil perhitungan corrected
item-total correlation ) dengan Dengan
signifikansi untuk α = 005 dan dk = 20-2 = 18 maka
diperoleh nilai-nilai r tabel = 0444 atau nilai signifikansi ˂
005 Berikut kaidah keputusan jika Sig ˂ 005 berarti item
tes valid dan jika Sig ˃ 005 berarti item tes tidak valid
106
Adapun hasil uji coba instrumen untuk validitas dapat
dilihat pada tabel 310 halaman 70 sebagai berikut
Tabel 310
Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar
Nomor
Item
Soal
Sig Tarafnyata
(005) Keterangan
1 0000 005 Valid
2 0000 005 Valid
3 0000 005 Valid
4 0000 005 Valid
5 0000 005 Valid
6 0000 005 Valid
7 0000 005 Valid
8 0000 005 Valid
9 0000 005 Valid
10 0000 005 Valid
11 0000 005 Valid
12 0000 005 Valid
13 0000 005 Valid
14 0000 005 Valid
15 0000 005 Valid
16 0000 005 Valid
17 0000 005 Valid
18 0000 005 Valid
19 0000 005 Valid
107
20 0000 005 Valid
21 0000 005 Valid
22 0000 005 Valid
23 0000 005 Valid
24 0000 005 Valid
25 0000 005 Valid
Berdasarkan hasil perhitungan di atas sebanyak 25
item butir tes dinyatakan valid Item butir tes tersebut yaitu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 Maka item tes tersebut digunakan
sebagai instrumen penelitian untuk memperoleh data hasil
belajar PAI
2) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan setelah melakukan uji
validitas Adapun hasil uji reliabilitas instrumen tes hasil
belajar PAI dapat dilihat pada tabel 311 sebagai berikut
Tabel 311
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar
Cronbachs Alpha N of Items
983 25
108
Berdasarkan hasil pengolahan data yang disebarkan
kepada sebanyak 20 responden diperoleh koefisien
reliabilitas Alpha (cronbach) sebesar 0983 Artinya
koefisien reliabilitas tes hasil belajar PAI lebih besar dari
070 sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item tes
hasil belajar sudah reliabel
3) Daya Pembeda
Daya beda adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara pengikut tes yang berkemampuan
tinggi dengan pengikut tes yang berkemampuan rendah
Angka yang menunjukkan besarnya daya beda disebut
indeks daya beda atau indeks diskriminasi butir soal Indeks
diskriminasi butir soal berkisar antara plusmn 1 Makin tinggi
indeks diskriminasinya maka butir tes itu makin baik
Untuk menentukan daya pembeda maka nilai perhitungan
yang digunakan adalah rhitung pada SPSS yang
dibandingkan dengan kriteria sebagai berikut
040 ndash 100 = Soal Baik
030 ndash 039 = Soal diterima dan diperbaiki
109
020 ndash 029 = Soal Diperbaiki
000 ndash 019 = Soal ditolak
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan
SPSS diperoleh hasil sebagai berikut
Tabel 312
Hasil Perhitungan Daya Pembeda
Item Tes Kesimpulan
1 0710 Soal Baik
2 0798 Soal Baik
3 0913 Soal Baik
4 0913 Soal Baik
5 0798 Soal Baik
6 0798 Soal Baik
7 0913 Soal Baik
8 0798 Soal Baik
9 0913 Soal Baik
10 0913 Soal Baik
11 0913 Soal Baik
12 0798 Soal Baik
13 0913 Soal Baik
14 0798 Soal Baik
15 0913 Soal Baik
16 0913 Soal Baik
17 0798 Soal Baik
18 0913 Soal Baik
19 0798 Soal Baik
20 0710 Soal Baik
21 0913 Soal Baik
22 0798 Soal Baik
23 0710 Soal Baik
24 0798 Soal Baik
25 0798 Soal Baik
110
G Pelaksanaan Perlakuan
Adapun jadwal pelaksanaan eksperimen yang akan
penulis lakukan adalah sebagai berikut
1 Pre Test
Pelaksanaan pretest dilakukan sebelum perlakuan
diberikan Pretest dilakukan untuk memperoleh data awal sejauh
mana tingkat keaktifan belajar peserta didik dan hasil belajar PAI
yang telah dimiliki siswa Untuk mengetahui skor pretest tersebut
kelompok eksperimen diberikan angket yang mengacu pada skala
Likert untuk keaktifan belajar peserta didik dan tes objektif untuk
hasil belajar PAI yang dilaksanakan tanggal 4 April 2017 jam
1400 sd 1600 WIB
2 TreatmentPerlakuan
Perlakuan ini dilakukan sebanyak 2 kali seminggu selama
4 minggu berturut-turut atau dengan kata lain sebanyak 8 kali
pertemuan dan sudah termasuk pretest dan posttest jadi dapat
dikatakan bahwa treatment di berikan sebanyak 6 pertemuan
Peneliti memberikan treatment 2 kali pertemuan yaitu Selasa dan
Kamis selama 6 kali pertemuan
111
Penelitian dilaksanakan mulai 4 sd 27 April 2017
Dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan kelompok (A)
menggunakan model pembelajaran TGT dan 8 kali pertemuan
kelompok (B) menggunakan model pembelajaran STAD
pertemuan awal (tes keaktifan belajar peserta didik dan tes
objektif menentukan hasil belajar PAI) dan pertemuan terakhir
(post-test) Jadwal eksperimen disesuaikan dilaksanakan diluar
jam pelajaran hal ini dikarenakan jumlah pertemuan dalam
treatmen cukup banyak sehingga akan mengganggu target
pencapaian kurikulum yang sudah ditetapkan oleh sekolah
apabila dilaksanakan pada proses KBM PAI
3 Posttest
Pelaksanaan posttest dilakukan sama dengan pelaksanaan
pretest setelah kelompok eksperimen diberi perlakuan
H Teknik Analisis Data
Untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar PAI
peserta didik di SMP Negeri 24 Kota Serang maka diperlukan
alat pengumpul data Data penelitian dikumpulkan melalui teknik
112
tes objektif Instrumen tes yang dipakai harus yang baik dan
tingkat validitas serta reliabilitasnya juga terjamin
Suatu alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur tersebut
betul-betul mengukur apa yang hendak diukur Nurhasan
mengatakan bahwa
Tes yang valid adalah tes yang mengukur apa yang hendak
diukur Suatu pengukuran dapat dikatakan valid bila alat
pengukuran atau tes benar-benar tepat untuk mengukur apa
yang hendak diukur dan sesuai dengan gejala yang
diukurnya Jadi validitas alat ukur akan mungkin terjadi
apabila alat ukur itu tetap mengukur variable-variabel yang
diteliti65
Suatu alat ukur dikatakan reliabel (terandal) apabila alat
ukur tersebut mempunyai derajat keajegan Nurhasan mengatakan
bahwa rdquoKeterandalan ini menggambarkan derajat keajegan atau
konsistensi hasil pengukuranrdquo66
Jadi reliability alat ukur akan
mungkin terjadi apabila meskipun dilakukan pengukuran yang
berulang-ulang dengan memakai alat ukur yang sama objek dan
subjek yang sama hasilnya akan tetap atau relatif sama Adapun
instrumen tes yang digunakan adalah tes objektif dan kuisioner
65
Nurhasan Tes Pengukuran Keolahragaan (Bandung FPOK UPI
Bandung 2014) p26 66
Ibid p30
113
yang diujicobakan terlebih dahulu pada peserta didik lain yang
memiliki karakteristik yang sama dengan sampel penelitian
Setelah data hasil belajar PAI terkumpul langkah
selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut
menggunakan program Software Computer Statistical Product
and Service Solution (SPSS) Serie 17 Langkah-langkah
pengolahan dan analisis data adalah sebagai berikut
1 Deskripsi Data
Untuk pengdeskripsian data penulis melakukan
pengolahaan dengan mencari rata-rata simpangan baku standar
deviasi varians Tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-
langkah sebagai berikut klik Analyze gt Descriptive Statistics gt
Descriptives gt Masukan semua variabel ke kotak Variable(s) gt
Options gt ceklis Mean Std Deviation dan Variance gt Continue
gt OK
2 Uji Normalitas
Menguji normalitas data dari setiap data untuk
mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau baik
Uji normalitas menggunakan kolmogorov-smirnov tahap
114
penghitungan SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut
klik Analyze gt Nonparametric Tests gt Legacy Dialogs gt 1-
Sample K-S gt Masukan semua variabel ke kotak Test Variable
List gt OK Format pengujiannya dengan membandingkan nilai
probabilitas (p) atau signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan
(dk) α = 005 Uji kebermaknaannya sebagai berikut
a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan
normal
b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan
tidak normal
3 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
memiliki varians yang sama atau tidak dengan kata lain apakah
data berasal dari satu populasi yang sama atau tidak Uji
homogenitas menggunakan levene statistic tahap penghitungan
SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut klik Analyze gt
Compare Means gt One-Way ANOVA gt Masukan semua variabel
X ke kotak Dependen List dan K ke kotak Factor gt Options gt
ceklis Homogeneity of variance test gt Continue gt OK Format
115
pengujiannya dengan membandingkan nilai probabilitas (p) atau
signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan (dk) α = 005 Uji
kebermaknaannya sebagai berikut
a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan
homogen
b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan
tidak homogen
4 Uji Anava Dua Jalur
Uji korelasi digunakan untuk menguji apakah hipotesis ini
yang diajukan diterima atau tidak Pengujian hipotesis ini
menggunakan taraf signifikansi 5 dari 100 atau kebenaran
yang dicapai 95 tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-
langkah sebagai berikut klik Analyze gt Correlate gt Bivariate gt
Masukan semua variabel 1 ke kotak Dependent Variabel dan
variabel 2 dan 3 ke kotak Fixed Factor (s) gt Plots gt masukan
variabel 2 ke kotak Horizontal Axis dan variabel 3 kotak
Separate Lines gt Add gt Continue gt Post Hoc gt masukan semua
variabel ke kotak Post Hoc Tests for gt ceklis Tukey gt Continue gt
OK Format pengujiannya dengan membandingkan nilai
116
probabilitas (p) atau signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan
(dk) α = 005 Uji kebermaknaannya sebagai berikut
a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan tidak
memiliki perbedaan yang signifikan
b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan
memiliki perbedaan yang signifikan
I Hipotesis Statistik
1 micro =
micro gt
2 Int A x B = 0
Int A x B ne 0
3 micro = micro
micro gt micro
4 micro = micro
micro gt micro
Keterangan
=
=
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang belajar dengan model pembelajaran TGT
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang belajar dengan model pembelajaran STAD
117
micro
micro
micro
micro
=
=
=
=
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar tinggi dan belajar
dengan model pembelajaran TGT
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar tinggi dan belajar
dengan model pembelajaran STAD
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar rendah dan belajar
dengan model pembelajaran TGT
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar rendah dan belajar
dengan model pembelajaran STAD
A = Model Pembelajaran
B = Keaktifan Belajar Peserta Didik
118
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Data
Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta
interpretasinya Penyajian hasil penelitian berdasarkan analisis
statistik yang dilakukan pada tes awal dan tes akhir hasil belajar
PAI Berturut-turut berikut disajikan mengenai deskripsi data uji
persyaratan analisis pengujian hipotesis dan pembahasan hasil
penelitian
Deskripsi hasil analisis data tes yang dilakukan sesuai
dengan kelompok yang dibandingkan disajikan skor terendah
skor tertinggi jumlah rata-rata standar deviasi dan varian dalam
bentuk tabel 41 sebagai berikut
119
Tabel 41
Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Tiap Kelompok
Berdasarkan Penggunaan Model Pembelajaran dan Tingkat
Keaktifan Belajar Peserta Didik
Keaktifan
Belajar Deskripsi
Pembelajaran
TGT ( ) STAD ( )
Tinggi
( )
N 16
gt
16
Rata-Rata 825
700
Std Deviasi 1065 1414
Maximum 10 9
Minimum 7 5
Rendah
( )
N 16
gt
16
Rata-Rata 694
706
Std Deviasi 1436 1237
Maximum 9 9
Minimum 4 5
TOTAL
N
16
gt
16
Rata-Rata 7595 703
Std Deviasi 1251 1326
=
120
Berdasarkan tabel 41 diketahui data hasil belajar PAI
model pembelajaran TGT secara keseluruhan memperoleh nilai
rata-rata sebesar 7595 dengan standar deviasi 1251 Sedangkan
nilai rata-rata dari hasil belajar PAI kelompok model
pembelajaran STAD sebesar 703 dengan standar deviasi 1326
Data hasil belajar PAI kelompok siswa yang memiliki
keaktifan belajar tinggi dengan model pembelajaran TGT
memperoleh nilai rata-rata sebesar 825 dengan standar deviasi
1065 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar PAI kelompok siswa
yang memiliki keaktifan rendah dengan model pembelajaran TGT
sebesar 694 dengan standar deviasi 1436
Hasil belajar PAI kelompok siswa yang memiliki
keaktifan belajar tinggi dengan model pembelajaran STAD
diperoleh nilai rata-rata sebesar 700 standar deviasi 1414
sedangkan rata-rata hasil belajar PAI kelompok siswa yang
memiliki keaktifan rendah dengan model pembelajaran STAD
sebesar 706 standar deviasi 1237 Untuk lebih jelasnya lihat
gambar 41 halaman 83 sebagai berikut
121
Gambar 41
Grafik Deskripsi Data
B Pengujian Prasyarat Analisis
1 Pengujian Normalitas Data
Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi
kenormalannya Uji normalitas data dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 17 Kriteria sampel
berdistribusi normal apabila P-value gt 005 Adapun hasil
penghitungan dari uji normalitas data bisa dilihat pada tabel 42
berikut ini
0
50
100
150
Diagram Deskripsi Data
TGT Keaktifan Belajar Tinggi TGT Keaktifan Belajar Rendah
STAD Keaktifan Belajar Tinggi STAD Keaktifan Belajar Rendah
Valid N (listwise)
122
Tabel 42
Perhitungan Uji Normalitas Data
Kelompok Kolmogorov-Smirnov
a
Keterangan Statistic df Sig
TGT Keaktifan Belajar
Tinggi 197 16 098 Normal
TGT Keaktifan Belajar
Rendah 205 16 071 Normal
STAD Keaktifan Belajar
Tinggi 198 16 095 Normal
STAD Keaktifan Belajar
Rendah 167 16 200 Normal
Uji Kenormalan
1) TGT Keaktifan Belajar Tinggi Sig 0098 gt 005 (Distribusi
Normal)
2) TGT Keaktifan Belajar Rendah Sig 071 gt 005 (Distribusi
Normal)
3) STAD Keaktifan Belajar Tinggi Sig 0095 gt 005 (Distribusi
Normal)
4) STAD Keaktifan Belajar Rendah Sig 0200 gt 005
(Distribusi Normal)
Mengacu pada ketentuan bahwa apabila nilai signifikansi
lebih besar maka data berdistribusi normal Berdasarkan hasil
analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa data kelompok
123
model pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar tinggi model
pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar rendah model
pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar tinggi model
pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar rendah berdistribusi
normal
2 Pengujian Homogenitas Data
Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan SPSS
versi 17 Syarat ini berkenaan dengan kesamaan varians
gabungan hasil belajar PAI keaktifan belajar kelompok model
TGT dan model pembelajaran STAD Kriteria uji homogenitas
terpenuhi apabila nilai P-value gt 005 Data hasil analisis uji
homogenitas dirangkum pada Tabel 43 sebagai berikut
Tabel 43
Perhitungan Uji Homogenitas
Levene Statistic df1 df2 Sig
0152 1 62 698
Berdasarkan hasil uji kesamaan varians
gabunganhomogenitas data diketahui bahwa P-value gt 005
(0698 gt 005) Hal ini berarti semua data berasal dari populasi
yang sama
124
C Hasil Pengujian Hipotesis
1 Hipotesis 1
Hipotesis pertama yang diajukan adalah Terdapat
pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar PAI
Pengujian dilakukan dengan uji-t untuk melihat perbedaan hasil
belajar PAI sebelum dan sesudah diberikan perlakuan
menggunakan model pembelajaran TGT dan STAD secara
keseluruhan menggunakan bantuan SPSS versi 16 Berikut
disajikan ringkasan hasil pengujiannya pada tabel 44 sebagai
berikut
Tabel 44
Ringkasan Hasil Uji-t Model Pembelajaran Terhadap Hasil
Belajar PAI
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan T dk
Sig
(tailed)
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah
(Model TGT Keaktifan Belajar
Tinggi) -30998 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah
(Model TGT Keaktifan Belajar
Rendah) -19323 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah
(Model STAD Keaktifan Belajar
Tinggi) -19799 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah
(Model STAD Keaktifan Belajar
Rendah) -22845 15 000 Signifikan
125
Kriteria pengambilan keputusan
Terima jika probabilitas (Sig) ˃ 005
Tolak jika probabilitas (Sig) ˂ 005
Diketahui pada tabel 44 bahwa semua nilai probabilitas
(Sig) 0000 dimana lebih kecil dari tarafnyata yang diajukan
yaitu 005 (0000 ˂ 005) yang berarti secara keseluruhan model
pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar PAI
2 Hipotesis 2
Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini
adalah terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI Pengujian dilakukan
dengan uji interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan
belajar yang pada SPSS diuji dengan univariate uji-F berikut
adalah ringkasan hasil uji interaksi untuk uji hipotesis 2 pada
tabel 45 sebagai berikut
Tabel 45
Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar terhadap Hasil
Belajar PAI
Variabel t-test for Equality of Means Keterangan
Keaktifan Belajar
Terhadap Hasil
Belajar PAI
T Dk Sig
(tailed)
-42431 63 000 Signifikan
126
Kriteria pengambilan keputusan
Terima H0 Jika probabilitas (Sig) gt005
Tolak H0 Jika probabilitas (Sig) lt005
Diketahui bahwa pada tabel 45 bahwa semua ini
probabilitas (Sig) 0000 dimana lebih kecil dari taraf nyata yang
diajukan yaitu 005 (0000lt 005) yang berarti keaktifan belajar
berpengaruh terhadap hasil belajar PAI
3 Hipotesis 3
Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah
terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan
belajar terhadap hasil belajar PAI Pengujian dilakukan dengan
uji interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar
yang pada SPSS diuji dengan univariate uji-F Berikut adalah
ringkasan hasil uji interaksi untuk uji hipotesis ketiga pada tabel
46 sebagai berikut
Tabel 46
Rangkuman Hasil Uji Anova Dua Jalur dengan Interaksi
Source Type III Sum
of Squares df
Mean
Square F Sig
Corrected Model 18875a 3 6292 3742 016
Intercept 3422250 1 3422250 2036E3 000
127
Model Pembelajaran 5062 1 5062 3011 088
Keaktifan Belajar 6250 1 6250 3717 059
Model Pembelajaran
Keaktifan 7562 1 7562 4498 038
Error 100875 60 1681
Total 3542000 64
Corrected Total 119750 63
a R Squared = 158 (Adjusted R Squared = 116)
Hipotesis
Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada siswa kelas
VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada siswa kelas
VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
Kriteria pengambilan keputusan
Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005
Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005
Diketahui pada tabel 46 nilai kolom baris interaksi Model
PembelajaranKeaktifan belajar f-hitung 4498 dengan
probabilitas (Sig) 0038 lt 005 dengan demikian ditolak dan
128
hipotesis diterima Artinya bahwa terdapat interaksi antara model
pembelajaran dengan keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI
pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
4 Hipotesis 4
Hipotesis keempat yang peneliti ajukan dalam penelitian
ini adalah Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah
Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yang pada
SPSS diuji dengan independent sample t-test seperti halnya
dengan uji hipotesis ke-3 Berikut ini penulis sajikan ringkasan
hasil uji hipotesis pada tabel 47 sebagai berikut
Tabel 47
Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT
dan Model Pembelajaran STAD
Keaktifan Belajar Rendah
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan t dk
Sig
(tailed)
Hasil Belajar PAI 2825 30 009 Signifikan
129
Kriteria pengambilan keputusan
Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005
Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005
Diketahui pada tabel 47 nilai t-hiungt 2825 dengan
probabilitas (Sig) 0009 gt 005 yang artinya bahwa H0 ditolak
dan hipotesis yang diajukan diterima Dengan kata lain bahwa
hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi Hal
ini terbukti dari perolehan nilai rata-rata dari kedua kelompok
tersebut bahwa kelompok model pembelajaran TGT dengan
keaktifan belajar tinggi memperoleh nilai rata-rata 825 lebih
besar dari kelompok model pembelajarn STAD dengan keaktifan
belajar tinggi memperoleh nilai rata-rata 700
5 Hipotesis 5
Hipotesis kelima yang peneliti ajukan dalam penelitian ini
adalah Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik
130
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah
Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yang pada
SPSS diuji dengan independent sample t-test seperti halnya
dengan uji hipotesis ke-3 Berikut ini penulis sajikan ringkasan
hasil uji hipotesis pada tabel 48 sebagai berikut
Tabel 48
Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT
dan Model Pembelajaran STAD
Keaktifan Belajar Rendah
Variabel
t-test for Equality of
Means
Keterangan
t dk Sig
(tailed)
Hasil Belajar PAI 29353 30 794 Tidak Signifikan
Kriteria pengambilan keputusan
Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005
Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005
Diketahui pada tabel 47 nilai t-hiungt 29353 dengan
probabilitas (Sig) 0794 gt 005 yang artinya bahwa H0 diterima
131
dan hipotesis yang peneliti ajukan ditolak Dengan kata lain
bahwa hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah tidak lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah Hal
ini terbukti dari perolehan nilai rata-rata dari kedua kelompok
tersebut bahwa kelompok model pembelajaran TGT dengan
keaktifan belajar rendah memperoleh nilai rata-rata 694
sedangkan model pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar
rendah memperoleh nilai rata-rata 706 Dari perolehan nilai rata-
rata kedua kelompok tersebut tidak ada perbedaan yang
signifikan antara kedua kelompok tersebut sehingga hipotesis
yang peneliti ajukan tidak diterima
Selanjutnya hasil uji Tukey menunjukkan bahwa ada
perbedaan yang signifikan hasil keterampilan dasar bola basket
antara keempat kelompok sampel yang ditunjukkan dari nilai sig
lt 005 Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 49
132
Tabel 49
Hasil Uji Tukey
Hasil_Belajar
Tukey HSD
(I) Model
Pembelajaran (J) Model Pembelajaran Mean
Difference
(I-J)
Std
Error Sig
95 Confidence
Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
TGT Keaktifan
Tinggi
TGT Keaktifan Rendah 1312 458 029 10 252
STAD Keaktifan Tinggi 1250 458 041 04 246
STAD Keaktifan
Rendah 1188 458 057 -02 240
TGT Keaktifan
Rendah
TGT Keaktifan Tinggi -1312 458 029 -252 -10
STAD Keaktifan Tinggi -062 458 999 -127 115
STAD Keaktifan
Rendah -125 458 993 -134 109
STAD
Keaktifan
Tinggi
TGT Keaktifan Tinggi -1250 458 041 -246 -04
TGT Keaktifan Rendah 062 458 999 -115 127
STAD Keaktifan
Rendah -062 458 999 -127 115
STAD
Keaktifan
Rendah
TGT Keaktifan Tinggi -1188 458 057 -240 02
TGT Keaktifan Rendah 125 458 993 -109 134
STAD Keaktifan Tinggi 062 458 999 -115 127
The mean difference is significant at the 005 level
Berdasarkan tabel 49 hasil uji tukey dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran TGT keaktifan belajar rendah tidak
ada perbedaan yang signifikan dengan model pembelajaran
STAD keaktifan tinggi hal ini ditunjukkan dari perolehan nilai
133
sig gt 005 yaitu 0999 gt 005 Model pembelajaran TGT
keaktifan rendah rendah tidak ada perbedaan yang signifikan
dengan model pembelajaran STAD keaktifan rendah hal ini
ditunjukkan dari perolehan nilian sig gt 005 yaitu 0993 gt 005
Sedangkan kelompok lainnya memiliki perbedaan yang
signifikan yang ditunjukkan dari perolehan nilai sig lt 005
3 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data diperoleh
beberapa temuan terkait hipotesis yang diajukan oleh peneliti
Untuk lebih jelasnya penulis sajikan rekapitulasi hasil belajar PAI
dapat dilihat pada tabel 410 sebagai berikut
Tabel 410
Rekapitulasi Hasil Belajar PAI
Faktor Baris
Faktor Kolom
Rata-rata Baris Model
Pembelajaran
TGT ( )
Model
Pembelajaran
STAD ( )
Keaktifan Belajar Tinggi
( ) 825
700 7625
Keaktifan Belajar
Rendah ( )
694 706 700
Rata-Rata Kolom 7595
703 7312
134
1 Secara keseluruhan terdapat pengaruh model
pembelajaran terhadap hasil belajar PAI
Hasil temuan penelitian dilapangan merujuk pada hasil
pengolahan dan analisis data ditemukan hasil yang menunjukkan
pengaruh pada setiap masing-masing kelompok model
pembelajaran terhadap hasil belajar PAI pada peserta didik kelas
VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Apabila dilihat dari perolehan
nilai signifikansi menunjukkan bahwa pada masing-masing
kelompok secara keseluruhan memperolah nilai sig ˂ 0005
sehingga secara keseluruhan model pembelajaran berpengaruh
terhadap hasil belajar PAI Sebagaimana dikemukakan menurut
Morgan dkk (2005) yang dapat dijelaskan dan diuraikan sebagai
berikut (1) siswa menjadi lebih aktif (2) siswa menjadi
termotivasi dalam kerja kelompok dari pada individu (3) siswa
lebih mengutamakan rasa ingin tahu proses mencari jawaban
yang benar dari pada sekedar langsung mendapat jawaban yang
benar (4) Guru lebih menghargai kemampuan setiap siswa
dengan melibatkan setiap siswa ke dalam diskusi kelompok
135
Hal ini dimungkinkan karena dengan model pembelajaran
kooperatif peserta didik tidak merasa terbeban atau dipaksa
dalam mempelajari materi Sebab dengan model pembelajaran
kooperatif peserta didik diberikan kebebasan untuk mencari tahu
proses mencari jawaban dan menyelesaikan tugas atau materi
pelajaran dengan kemampuan yang mereka miliki dengan bekerja
secara kelompok Dengan kondisi belajar seperti ini peserta didik
akan lebih tertarik dan lebih bergairah dalam mempelajari suatu
materi pembelajaran Peserta didik diberikan kesempatan untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dengan kata lain
mereka dapat bereksplorasi
Meningkatnya keterampilan mengajar guru maka siswa
diharapkan akan lebih aktif dan terlibat dalam pembelajaran yang
diciptakan oleh guru Diyakini bahwa ada pengaruh penerapan
model pembelajaran terhadap hasil belajar PAI ini artinya bahwa
guru tersebut telah mampu menerapkan model pembelajaran
dengan tepat
136
2 Secara keseluruhan terdapat pengaruhkeaktifan belajar
terhadap hasil belajar PAI
Berdasar pada hasil pengolahan dan analisis data ditemukan hasil
yang menunjukkan pengaruhnkeaktifan belajar terhadap hasil
belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota
Serang Apabila dilihat dari perolehan nilai signifikansi sig 0000
lt 0005 sehingga keaktifan belajar berpengaruh terhadap hasil
belajar PAI Sebagaimana dikemukakan menurut Sardiman antara
lain
1) Visual Activities seperti membaca memperhatikan
gambar memperhatikan demonstrasi orang lain
2) Oral Activities mengatakan merumuskan bertanya
memberi saran mengeluarkan pendapat mengadakan
interview diskusi interupsi
3) Listening Activities seperti mendengarkan uraian
percakapan diskusi pidato
4) Writing Activities menulis cerita karangan laporan tes
angket menyalin
5) Drawing Activities membuat grafik peta diagram
6) Motor Activities melakukan percobaan membuat
konstruksi mode mereparasi
7) Mental Activities menanggapi mengingat memecahkan
soal menganalisa melihat hubungan mengambil
keputusan
8) Emotional Activities menaruh minat merasa bosan
berani gembira gugup dan senang
137
Hal ini dimungkinkan karena dengan keaktifan belajar
peserta didik tidak lebih terjadi interaksi antara pendidik dengan
peserta didik Sebab dengan keaktifan belajar peserta dodok lebih
akan tercipta susasana belajar yang lebih kondusif Dengan
kondisi belajar seperti ini peserta didik akan lebih tertarik dan
lebih bergairah dalam mempelajari suatu materi pembelajaran
Peserta didik diberikan kesempatan untuk bereksplorasi tentang
hal-hal yang berkaitan dengan materi pembelajaran
Keterampilan mengajar guru yang baik maka siswa diharapkan
akan lebih memilikikeaktifan belajar dan terlibat dalam
pembelajaran yang diciptakan oleh guru
3 Terdapat Interaksi antara model pembelajaran dan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada peserta
didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
Merujuk pada hasil pengolahan dan analisis data
ditemukan hasil yang menunjukkan bahwa terdapat interaksi
antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar terhadap
hasil belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24
Kota Serang Artinya bahwa yang dapat mempengaruhi hasil
138
belajar PAI itu bukan hanya model pembelajaran saja melainkan
bahwa keaktifan belajar juga dapat mempengaruhi hasil belajar
PAI
Selain model pembelajaran keaktifan belajar juga dapat
mempengaruhi hasil belajar PAI Senada dengan hasil penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Ruqayyah (1011) bahwa
terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan keaktifan mengikuti
kegiatan rohis terhadap prestasi belajar PAI Artinya bahwa
keaktifan belajar juga dapat mempengaruhi hasil belajar PAI
yang dalam hal ini adalah hasil belajar pada materi aqidah akhlak
Berdasarkan temuan d ilapangan bahwa dengan keaktifan
belajar tinggi lebih memberikan hasil yang lebih baik dari pada
peserta didik yang memiliki keaktifan belajar rendah ini bisa
disebabkan karena pada kelompok tersebut kurang memiliki rasa
tanggung jawab pada saat mereka melakukan tugas Apabila
peserta didik tidak memiliki keaktifan belajar yang tinggi
cenderung pada saat mengikuti proses pembelajaran lebih banyak
diam tidak berani mengemukakan pendapat dan tidak aktif dalam
mencari tahu jawaban permasalahan yang sedang dipelajari
139
Penggunaan model pembelajaran yang tepat juga dapat
menentukan hasil belajar PAI Pada keaktifan belajar tinggi dapat
dimungkinkan hasil belajar lebih baik dibandingkan dengan
keaktifan belajar rendah Oleh karena itu pemilihan model
pembelajaran juga harus memperhatikan tingkat keaktifan peserta
didik agar hasil pembelajaran dapat optimal
4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
tinggi
Hasil pengolahan dan analisis data pada hipotesis ketiga
dinyatakan bahwa Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi
lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
Dilihat dari rerata menunjukkan bahwa kelompok yang diberikan
model pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar tinggi lebih
baik hasil belajar PAI dibandingkan dengan model pembelajaran
140
STAD dengan keakfitan belajar tinggi Hal ini bisa disebabkan
karena dengan menggunakan model pembelajaran TGT siswa
menjadi termotivasi seperti yang di terangkan oleh Aunurrahman
(2010 hlm24) rdquoPenggunaan model pembelajaran yang tepat
dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa terhadap
pelajaran menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam
mengerjakan tugas memberikan kemudahan bagi siswa untuk
memahami pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai
hasil belajar yang lebih baikrdquo
Hasil ini menunjukkan bahwa ketika model pembelajaran
TGT diberikan pada siswa dengan keaktifan belajar tinggi maka
pengaruhnya akan lebih baik dibandingkan dengan yang
diberikan model pembelajaran STAD dengan kekatifan belajar
rendah
Apabila dilihat dari karakteristiknya model pembelajaran
TGT memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk kompetisi
pembelajaran hal itu memungkinkan siswa untuk lebih aktif
dalam pembelajaran Selain itu dukungan keaktifan belajar yang
141
tinggi juga memungkinkan model pembelajaran TGT memiliki
pengaruh lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran
STAD Sebagaimana prinsip dalam pembelajaran bahwa apabila
peserta didik semakin banyak diberikan kesempatan untuk lebih
aktif maka penyerapan materi semakin baik
5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih
baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
rendah
Hasil pengolahan dan analisis data pada hipotesis ke empat
diperoleh simpulan bahwa hasil belajar PAI peserta didik yang
belajar dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar
rendah tidak lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan
belajar rendah Pada model pembelajaran TGT memiliki
peningkatan hasil belajar yang sama bila dibandingkan dengan
model pembelajaran STAD pada kelompok yang memiliki
keaktifan belajar rendah
142
Pada model pembelajaran TGT dan STAD ketika
diterapkan pada siswa yang memiliki keaktifan belajar rendah
peserta didik tidak aktif dalam proses pembelajarannya dan
kurang dapat berinteraksi dengan peserta didik lain dalam
kelompoknya sehingga peserta didik tidak terlibat lebih banyak
dalam proses pembelajaran sehingga memungkinkan hasil belajar
tidak diperoleh maksimal
Sesuai dengan hipotesis kedua bahwa ada interaksi antara
model pembelajaran dengan keaktifan belajar Artinya bahwa
ketika kedua model pembelajaran ini diberikan pada siswa yang
memiliki keaktifan belajar yang rendah maka kemampuannya
akan sama Oleh karenanya pemberian model pembelajaran juga
harus memperhatikan keaktifan peserta didik
E Keterbatasan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis menghadapi
beberapa keterbatasan yang dapat mempengaruhi kondisi dari
penelitian yang dilakukan Adapun keterbatasan tersebut antara
lain
143
1 Waktu yang tersedia untuk menyelesaikan penelitian ini
relatif pendek padahal kebutuhan sampel sangat besar
2 Dana yang dimiliki peneliti untuk menyeelesaikan
penelitian ini sangat terbatas
3 Keterbatasan dari kedua aspek tersebeut mempengaruhi
banayaknya dukungan petugas lapangan yang membantu
dalam penelitian
144
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Merujuk pada temuan dan hasil pengolahan dan analisis
data serta pembahasan yang telah diuraikan pada bab 4 penulis
dapat menyimpulkan beberapa hasil penelitian sebagai berikut
1 Secara keseluruhan model pembelajaran berpengaruh terhadap
hasil belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24
Kota Serang
2 Terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI
pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
3 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada peserta didik
kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
145
5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi tidak lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
B Implikasi
Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian ini bahwa
peserta yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif
berpengaruh terhadap hasil belajar PAI Dengan demikian
diharapkan agar para guru PAI mempunyai pengalaman
pemahaman dan wawasan dalam memilih model pembelajaran
Karena dengan penguasaan model pembelajaran yang dimiliki
oleh para guru dapat menciptakan pembelajaran PAI yang efektif
menarik dan tidak membosankan bagi peserta didik Untuk itu
model-model pembelajaran PAI perlu kiranya disosialisasikan
dan dilatih kepada para guru-guru yang mengajar PAI tentang
penerapan model pembelajaran yang ada Termasuk model
pembelajaran TGT dan model pembelajaran STAD karena model
pembelajaran ini sesuai dengan temuan penelitian dapat
meningkatkan hasil belajar PAI pada peserta didik
146
Tujuan pembelajaran salah satunya adalah bagaimana
mengefektifkan dan mengaktifkan peserta didik untuk terus mau
belajar bukan karena keterpaksaan Untuk itu guru perlu
menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi
peserta didik terutama dalam pembelajaran PAI Bukan seperti
yang terjadi selama ini dimana peserta didik cenderung pasif dan
tidak terlibat aktif dalam proses pembelajarannya duduk atau
hanya memperhatikan guru dalam menjelaskan materi
pembelajaran
Keaktifan belajar yang dimiliki oleh seorang individu
yang berguna sebagai landasan untuk melakukan bermacam-
macam aktivitas dimana keaktifan belajar yang kemudian
berperan sebagai landasan dalam menguasai materi pada saat
proses pembelajaran Setiap individu memiliki tingkat keaktifan
belajar berbeda-beda Keaktifan belajar tinggi adalah
karakteristik siswa yang sangat berpengaruh terhadap belajar
dalam kelompok mengenai materi-materi yang akan dipelajari
Apabila guru PAI ingin meningkatkan hasil belajar maka
147
sebaiknya peserta didik diberikan kebebasan untuk melakukan
dan menemukan suatu permasalahan dalam belajar
Untuk dapat menciptakan suasana belajar yang menarik
bagi peserta didik guru harus lebih aktif dan kreatif dalam
menerapkan model pembelajaran untuk peserta didik dalam
pembelajaran PAI Dimana diharapkan peserta didik dapat aktif
dalam pembelajaran yang bisa menyenangkan peserta didik
Model pembelajaran kooperatif melibatkan peserta didik secara
langsung untuk mencari permasalahan mempraktekkan dan
mencari solusi sendiri peran guru disini hanya sebagai fasilitator
C Saran-Saran
1 Bagi guru PAI disarankan dapat memilih model pembelajaran
sesuai dengan perkembangan dan karakteristik peserta didik
baik dari sisi perkembangan sosial mental emosional serta
kemampuan motoriknya Hal ini untuk menjadikan
pembelajaran menjadi efektif dan efisien serta agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik
2 Bagi siswa dalam pembelajaran perlu meningkatkan
keaktifannya dalam proses pembelajaran secara sistematis
148
selain itu semakin banyak terlibat aktif akan memberikan
dampak terhadap hasil belajar yang lebih baik Disarankan
peserta didik untuk dapat mengelola emosionalnya untuk lebih
dapat berinteraksi dengan peserta didik lainnya
3 Bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian dapat
melakukan penelitian ulang atau kajian ilmiah Disarankan
agar memperbanyak sampel penelitian supaya data dapat
dianalisis lebih akurat dan memperlama waktu penelitian serta
meminimalisir keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam
penelitian ini sehingga hasil penelitian menjadi lebih
sempurna
149
DAFTAR PUSTAKA
Anni Catharina Tri Psikologi Belajar Semarang Unnes Press
2004
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik Jakarta Rineka Cipta 2010
BSNP Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar SMAMA Jakarta BSNP 2006
Buchari Alma Guru Profesional Menguasai Metode dan
Terampil Mengajar Bandung PT Alfabeta 2009
Darsono Belajar dan Pembelajaran Semarang IKIP Semarang
Press 2001
Djamarah Syaiful Bahri Psikologi Belajar Guru dan Anak
Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan
Teoretis Psikologis PT Rineka Cipta Jakarta 2005
________________ Psikologi Belajar Edisi 2 Jakarta Rineka
Cipta 2008
Eggen Paul amp Kauchak Don Strategi dan Model Pembelajaran
Jakarta PT Indeks 2012
Fraenkel J amp Wallen N How to Design and evaluate research
in education (2nd ed) McGraw-Hill Inc New York
2001
Hamalik Oemar Proses Belajar Mengajar Jakarta Bumi
Aksara 2001
Hendrik Lamba Arung Pengaruh Pembelajaran Kooperatif
Model STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil
150
Belajar Fisika Siswa SMA Jurnal Ilmu Pendidikan
vol 2 no 132006
httpwwwilmupengetahuannetteori-aktivitas-belajar-menurut-
pandangan ilmu-jiwalama-dan-modernhtm (download
pada tanggal 1 April 2017 jam 2100)
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan
Pendekatan Metode Strategi dan Model-model
Pembelajaran Yogyakarta Multi Presindo 2012
Isjoni Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran
Kelompok Bandung Alfabeta 2007
Ismail Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem
Semarang Rasail Media Group 2008
Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology Developing
Learners Boston Pearson 2011
Joyce Bruce Marsha Weil Models of Teaching United States of
America Allyn and Bacon 2009
Jumrah Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa SMAN 5
Palu Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Model
Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Asam-
Basardquo Jurnal Media Ekstra vol 2 no 2 2006
Lapono Nabisi dkk Belajar Dan Pembelajaran SD Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departernen Pendidikan
Nasional 2008
Muhaimin Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan
Pendidikan Agama Islam di Sekolah Bandung PT
Remaja Rosdakarya 2004
Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru
Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000
151
Mulyasa Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan Bandung PTRemaja
Rosdakarya 2005
Mulyasa Kurikulum Berbasis Kompetensi Bandung Remaja
Rosdakarya Offset 2004
Nurhasan Tes Pengukuran Keolahragaan Bandung FPOK UPI
Bandung 2014
Oemar Hamalik Kurikulum dan Pembelajaran cetVII Jakarta
Bumi Aksara 2007
_____________ Proses Belajar Mengajar Jakarta Bumi
Aksara 2008
Poerwanti Endang dkk Asesmen Pembelajaran SD Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional Jakarta 2004
Rifarsquoi Ahmad dan Catharina Tri Anni Psikologi Pendidikan
Semarang UNNES Press 2010
Rosdiani Dini Model Pembelajaran Langsung dalam
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Bandung
Alfabeta 2012
Rusman Model-model Pebelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Guru Jakarta Raja Grafindo Persada
2012
Sanjaya Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan Jakarta Kencana 2007
Sarah Nur Azmi Perbandingan Antara Model Pembelajara
Cooperative Learning Tipe STAD dengan
Pembelajaran Konvensional Dalam Rangka
Meningkatkan Hasil Belajar PAI Jakarta Jurusan
152
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta
Raja Grafindo Persada 2001
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta
Rajawali Press 2011
Shlomo Sharen Handbook of Cooperative Learning Terj Sigit
Prawoto Yogyakarta Familia 2012
Soemanto Wasty Psikologi Pendidikan Jakarta Rineka Cipta
2003
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif
dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka
Publisher 2010
Sudjana Metode Statistik Bandung Tarsito 2005
Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif Surakarta Panitia
Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009
Sugiyono Statistika untuk Penelitian Bandung Alfabeta 2010
Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD
Bandung Alfabeta 2013
Suprijono Agus Cooperative Learning Yogyakarta Pustaka
Belajar 2011
Tohirin Psikologi Pembelajaran PendidikanJakarta
Rajagrafindo Persada 2006
Undang-Undang Nomor 20 Sistem Pendidikan Nasional 2003
153
Utomo Dinanjaya Media Pembelajaran Aktif Bandung Nuansa
Cendikia 2013
Verducci Frank M Measurment Concept in Phhysical
Education StLois The CV Mosby Company 1989
Yatim Riyanto Paradigma Pembelajaran Sebagai referensi bagi
Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang
Efektif dan Berkualitas Jakarta Kencana 2009
Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains
JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah
2009
154
LAMPIRAN-LAMPIRAN
155
Lampiran 1 Pelakuan Model Pembelajaran TGT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
(PerlakuanTreatment Model Pembelajaran TGT)
Sekolah SMP Negeri 24 Kota Serang
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islamamp Budi Pekerti
KelasSemester VIIIGenap
Materi Pokok Iman kepada Allah SWT
Alokasi Waktu 3 x 3 JP (3 Pertemuan)
A Kompetensi Inti
KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur disiplin bertanggung jawab
peduli (toleransi gotong royong) santun percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual konseptual dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi
seni budaya terkait fenomena amp kejadian tampak mata
KI4 Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan
mengurai merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis membaca menghitung menggambar dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudutpandangteori
B KD dan IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
13 Meyakini bahwa Allah Maha
Mengetahui Maha Waspada
Maha Mendengar dan Maha
Melihat
131 Meyakini bahwa Allah Swt
mengetahuisemua yang ada di langit
dan di bumi
132 Meyakini bahwa Allah menciptakan
alam semesta dengan teliti
133 Meyakini bahwa Allah Maha
Mendengar segala sesuatu baik yang
lahir dan yang batin
134 Meyakini bahwa Allah Maha Melihat
segala sesuatu baik yang lahir dan
yang batin
156
135 Berdoa kepada Allah pada setiap
kesempatan
23 Menunjukkan perilaku percaya
diri tekun teliti dan kerja keras
sebagaiimplementasi makna al-
‟Aliacutem al- Khabiacuter as-Samiacute‟ dan
al-Bashiacuter
231 Menunjukkan perilaku Percaya
diriterhadap semua yang diusahakan
sebagai implementasi makna al-rsquoAliacutem
al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir
232 Menunjukkan perilaku tekun dalam
berusaha sebagai implementasi makna
al-rsquoAliacutem al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-
Bashir
233 Menunjukkan perilaku teliti dalam
mengerjakan tugas sebagai
implementasi makna al-rsquoAliacutem al-
Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir
234 Menunjukkan perilaku kerja keras
dalam mengusahakan apa yang dicita-
citakan sebagaiimplementasi makna
al-‟Aliacutem al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-
Bashir
235 Bersikap dan berperilaku hati-hati
dalam menjalani kehidupan di dunia
sebagaiimplementasi makna al-‟Aliacutem
al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-Bashir
33 Memahami makna al-Asmābdquou
alḤusnā al-‟Alim al-Khabiacuter as-Samiacute‟ dan al-Bashiacuter
331 Menjelaskan pengertian Al alimAl
khobirAs Samidan Al Basir
332 Menunjukkan dalil naqli tentang al-
rsquoAliacutem al- Khabiacuter as-Samiacutersquo dan al-
Bashiacuter
43 Menyajikan contoh perilaku
yang mencerminkan orang yang
meneladani al-Asmābdquoul al-
Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ danal-Bashir
431 Secara berkelompok mencari cerita
atau kejadian nyatatentang al-Asmā lsquou
al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuter
432 Mempresentasikan hasil tugas
kelompok tentang cerita atau kejadian
nyatatentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-
‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al
Bashiacuterdi depan kelas
C Tujuan Pembelajaran
Setelah proses belajar mengajar dengan model pembelajaran problem base learning
peserta didik dapat
1 Menjelaskan pengertian iman kepada Allah dengan benar
2 Menunjukkan dalil naqli tentang iman kepada Allah dengan tepat
3 Menjelaskan pengertian al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan
al-Bashir dengan benar
4 Menjelaskan makna al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan al-
Bashir dengan tepat
5 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-bdquoAlim
157
6 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-Khabir
7 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna as-Sami‟
8 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-Bashir
Fokus Penguatan Karakter Kereligiusan dan Kemandirian
D Materi Pembelajaran
1 MPertemuan Ke-1
Materi Reguler
Iman kepada Allah
1 Pengertian iman kepada Allah
Apakah iman itu Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna
percaya Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh
hati diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari
2 Dalilnaqli iman kepada Allah
Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah Sebagai
manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah Swt iman menjadi
sangat penting Allah Swt sendiri yang memerintah-kan kita untuk beriman
sebagaimana firman-Nya
ldquoWahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan
rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta
kitab yang Allah turunkan sebelumnya Barang siapa yang kafir kepada
Allah malaikat-malai-kat-Nya kitab-kitab-Nya rasul-rasul-Nya dan hari
kemudian maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnyardquo(QS
an-Nisarsquo4136)
Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis bisa bertambah atau
berkurang Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt
adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah Kita sering
mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-asmau al-husna
3 Hikmah beriman kepada Allah
Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena
158
merasa dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala
larangan-Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti
ini Jadi orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara
lain sebagai berikut
a Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan
firman-Nya
rdquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi
(hari kiamat)rdquo(Surah al-Mu‟min40 51)
b Hatimenjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman
Allah Swt
ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah
hati menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)
c Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya
tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana
firman Allah Swt berikut ini
ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan
nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan
kesabaranrdquo (QS al-lsquoAsr1031-3)
Materi Pengayaan
Fungsi Beriman Kepada Allah
1 Menambah Keyakinan
Kita tahu bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala sesuatunya dan
membuat kita masih hidup sampai sekarang Jadi kita harus semakin yakin
159
dan bersyukur kepada Allah Swt
2 Menambah Ketaatan Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani
perintah Allah dan menjauhi laranganya sehingga hati kita akan selalu ingat
kepada Allah Swt
3 Menentramkan Hati Dalam surah Ar-Raad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu
mengingat Allah dan membuat hati mereka tentram karenanya
4 Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat Dalam Quran Surah Al-Mukminin Allah berfirman Sesungguhnya Kami
menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan
dunia dan pada berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)rdquo
5 Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka menjadi tentram hidup
pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan menjadi lebih mudah
diselesaikan karena Allah akan membantunya
2 Pertemuan Ke-2
Materi Reguler
Al-Asmaul Husna
1 Pengertian al-Asmaul-Husna
Al-Asmau al-husna adalah nama-nama Allah Swt yang baik Di antara al-
Asmau al-husna tersebut adalah
- al-bdquoAlim (Maha Mengetahui)
- al- Khabir (Mahateliti)
- as-Sami‟(Maha Mendengar) dan
- al-Bashir(Maha Melihat)
2 Contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-
husna
Kisah Si Andi Pergi Sekolah
Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari
Madinah menuju Mekah Di tengah perjalanan bertemulah mereka berdua
dengan anak gembala Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu
(pada suatu hari andi seorang siswa SMP ia hendak berangkat sekolah
ketika dia menyebrang jalan tiba-tiba dia mengalami kecelakaan tertabrak
motor Bagaimana pendapatmu tentang Sikap andi tersebut Dan sikap
160
apakah yang seharusnya dimiliki oleh andi serta apa kaitannya dengan
sifat asmaul husna
Materi Pengayaan
Contoh Perilaku Iman Kepada Allah
Ada banyak sekali contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan
dalam kehidupan sehari-hari seperti
1 Mendirikan Sholat
2 Menafkahkan sebagian rezeki
3 Beriman Kepada Kita Allah
4 Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit
5 Selalu berbuat kebajikan
6 Mampu menahan amarah
7 Mampu memaafkan kesalahan orang lain
8 Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah
9 Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi
10 Mempercayai dengan benar rukum iman
161
3 Pertemuan Ke-3
Materi Reguler
Hikmah Beriman kepada Allah
Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena merasa
dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-
Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti ini Jadi orang
yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut
a Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan firman-
Nya
ldquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari
kiamat)rdquo(QSal-Mu‟min40 51)
b Hati menjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman Allah
Swt
ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati
menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)
c Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya
tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana
firman Allah Swt berikut ini
ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan
nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan
kesabaranrdquo (Surah al-lsquoAsr1031-3)
162
Materi Pengayaan
Bukti Kebenaran Sifat Allah
Kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya tahu dan faham akan nama-
nama Allah lsquoAzza wa Jalla yang berjumlah 99 yang terlampir dalam Asma‟ u al-
Husna Dan nama-nama Allah lsquoAzza wa Jallah tersebut bukan hanya sekedar
pengertian atau wacana agama Islam itu sendiri melainkan itu memang
gambaran dari sifat-sifat Allah lsquoAzza wa Jalla yang sangat amat sempurna dan
terbukti kebenarannya sampai-sampai para ulama mengatakan bahwa dengan
Asmarsquo u al-Husna saja tidak cukup untuk menggambarkan Keagungan dan
Kesempurnaan Allah lsquoAzza wa Jalla sebagai pencipta alam semesta ini begitu
pula alam Akhirat yang tidak diragukan lagi keberadaannya kecuali oleh orang-
orang yang tidak berakal
Adapun di sini akan dijelaskan mengenai 5 bukti dari sekian banyak
bukti dari nama Allah lsquoAzza wa Jalla yaitu Al-lsquoAdlu (Maha Adil) Dan bukti-
bukti tersebut juga menguatkan akan kebenaran agama Islam sebagai agama
Rahmatan li al-bdquoAlamin yang dibawa oleh nabi yang bergelar al-Amin Dan 5
bukti tersebut adalah
(Pertama) Adalah dalam hal niat yang merupakan penentu dari arah
amalan-amalan yang kita perbuat karena niat tersebut berfungsi sebagai lentera
atau cahaya yang akan menuntun dan menerangi perjalanan seorang hamba
dalam bertemu Allah lsquoAzza wa Jalla Jika lentera tersebut memancar dengan
terang maka menjadi teranglah perjalanannya dalam bertemu Allah lsquoAzza wa
Jalla Sebaliknya jika cahaya lentera tersebut redup maka menjadi redup
pulalah jalan yang akan dilalui oleh seorang hamba untuk bisa bertemu dengan
Allah Jalla Yang Maha Pencipta dan Maha Mengadakan lagi Maha Pembentuk
Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah saw ldquoSesungguhnya setiap
amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan
mendapatkan apa yang dia niatkan maka barangsiapa yang hijrahnya kepada
Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan
barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena
wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah
kepadanyardquo (HR Bukhary-Muslim dari lsquoUmar bin Khoththob radhiallahu
lsquoanhu)
(Kedua) Adalah dalam hal perbuatan yang tentunya tidak terlepas dari
catatan Allah lsquoAzza wa Jalla lewat dua malaikat-Nya (Rakib ndash lsquoAtid) yang
senantiasa menemani kita di setiap langkah kita apapun dan bagaimanapun
163
bentuknya Lalu dari segi manakah kiranya bukti akan sifat Allah lsquoAzza wa Jalla
yang Maha Adil Coba kita perhatikan dengan seksama firman Allah lsquoAzza wa
Jalla dan hadist Rasulullah berikut ini ldquoBarang siapa berbuat kebaikan
mendapat sepuluh kali lipat amalnya Dan barang siapa berbuat kejahatan
dibalas seimbang dengan kejahatannya Mereka sedikit pun tidak dirugikan
(dizalimi) (al-An‟am 160)
(Ketiga) Adalah dalam hal keutamaan kaum hawa dalam berbakti
kepada suaminya yang merupakan kewajiban sebagai seorang istri sebagaimana
sabda Rasulullah saw ldquoperkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang
wanita pada hari kiamat nanti adalah mengenai sholat lima waktu dan
ketaatannya terhadap suamirdquo (HRIbnu Hibbab dari Abu Hurairah)
Jadi berikut adalah bentuk keadilan Allah terhadap kaum wanita yang
mungkin tidak dapat melakukan sebagian pekerjaan mulia yang dapat dikerjakan
oleh kaum lelaki tetapi dengan wujud keadilah Allah Yang Maha Adil kaum
wanita memiliki porsi pahala yang sama besarnya dengan kaum lelaki meskipun
dengan amalan-amalan yang berbeda seperti amalan-amalan yang telah
Rasulullah saw wasiatkan kepada putrinya Fathimah az-Zahra dan seluruh kaum
wanita diwaktu itu dan sesudahnya Bukti lain adalah ketika para mujahid
berjihad melawan musuh dan gugur maka dia mati syahid Begitu pula dengan
perempuan yang berjihad melahirkan anaknya yang rasanya seperti antara hidup
dan mati kemudian dia meninggal seketika itu atau setelah ia melahirkan makan
dia bisa dikatakan mati syahid tanpa harus terjun ke medan perang Wallahu
Arsquolam
(Keempat) Adalah dalam hal warisan yang memberikan porsi lebih
banyak kepada lelaki daripada perempuan yaitu bagian laki-laki dua kali bagian
perempuan sebagaiman firman Allah SWT ldquoAllah mensyari‟atkan bagimu
tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu yaitu bahagian seorang anak
lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuahelliprdquo(an-Nisa‟ 11)
Bukti akan kebenaran sifat Allah SWT Yang Maha Adil di sini adalah
bahwasanya Allah SWT melebihkan bagian lelaki atas wanita dalam hal
warisan karena kenyataannya lelakilah yang oleh syarirsquoat dibebankan tanggung
jawab untuk memberi nafkah keluarga dan membebaskan perempuan dari
kewajiban tersebut meskipun perempuan boleh saja ikut mencari nafkah Para
laki-laki juga diwajibkan oleh ajaran Islam untuk mengeluarkan mas kawin
untuk diberikan kepada istrinya sebagai cerminan cinta kasih sayangnya ketika
keduanya menikah sedangkan perempuan tidak dibebani apa-apa
(Kelima) Selanjutnya adalah mengenai keutamaan bulan Ramadhan
Bulan dimana Al-Qur`an diturunkan bulan yang penuh berkah dengan pelipat
gandaan pahala sebuah amalan bulan yang penuh pengampunan Bulan dimana
pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat-rapat dan bulan di
mana para syaitan dibelenggu dari menggoda manusia Sebagaimana sabda
Rasulullah saw ldquoJika Bulan Ramadhan telah tiba maka (pintu) surga dibuka
lebar-lebar (pintu) neraka ditutup rapat-rapat dan para syetan
dibelenggurdquo(HR Muslim )
164
Dan bukti yang menunjukkan Allah Maha Adil di sini adalah mengenai
pelipat gandaan pahala sebuah amalan terutama pada malam Lailatul Qadar
yaitu satu malam kemuliaan yang lebih baik daripada seribu bulan sebagaimana
yang terlampira dalam al-Qurrsquoan ldquo Sesungguhnya kami Telah menurunkannya
(Al Quran) pada malam kemuliaan Dan tahukah kamu apakah malam
kemuliaan itu Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan Pada malam
itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk
mengatur segala urusanMalam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar
(al-Qadr 1-5)
E Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Model Team Games Tournament (TGT)
Metode diskusi kelompok
F Media dan Bahan
1 Media
a Presentasi Power Point
b Video pembelajaranFilm tentang kejadian bencana alam
c LaptopKomputer
d LCD Projector
e WhiteboardBlackboard
f Guntingcutter
2 Bahan
a PensilSpidol
b Kertas
c CDFlash Disk
d Bahan-bahan lainnya
G Sumber Belajar
1 Al-Qurrsquoan dan Terjemahnya Departemen Agama RI Tahun 2006
2 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Siswa) Jakarta Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)
3 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Guru) Jakarta Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)
4 Choeroni dkk 2013 Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP kelas
VIIISemarang ESIS Erlangga
165
5 Tim MGMP PAI SMP Kota Serang 2016 Modul Pembelajaran PAI amp Budi
Pekerti Kelas VII
H Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
Siswa memulai belajar dengan duduk rapih sesuai dengan tempat duduk masing-masing
Siswa berdoa dengan bersama-sama sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan YME dilanjutkan dengan memberikan salam dipimpin oleh ketua kelassalah
satu siswa
Guru mengecek keadaankondisi kesehatan seluruh siswa (mengkondisikan
siswa dan salam pembuka)
Guru mengabsensi siswa dan siswa mengangkat tangan (presensi)
Guru menjelaskan dan menyampaikan materi yang akan diajarkan secara singkat dan memberikan motivasi
Siswa secara bersama-sama membaca ayat-ayat Alquran pilihan terutama
terkait dengan materi pembelajaran (an-Nisa 136 al-Arsquoraf 180 al-Anrsquoam
59 at-Taubah 16 al-Baqarah 258 dan al-hujurat 18) dipimpin oleh salah
seorang siswa
Guru menginformasikan kompetensi yang akan dicapai yaitu kompetensi
tentang beriman kepada Asmaul Husna dan menunjukkan hikmahnya dalam
kehidupan sehari-hari yaitu agar kita semua siswa mampu mendeskripsikan
Asmaul Husna (apersepsi)
Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan yaitu konsep tentang Asmaul Husna (apersepsi)
Guru menyampaikan lingkup penilaian yang meliputi penilaian sikap
penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan
Kegiatan Inti(90 menit)
SintaksTahapan Model TGT Uraian Kegiatan
1 Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
1 Guru menyampaikan semua tujuan
pembelajaran secara umum yang ingin
dicapai siswa dan memotivasi siswa dalam
belajar
2 Siswa bersama-sama mengamati gambar-
gambar tentang contoh-contoh nyata dalam
kehidupan sehari-hari di buku Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti SMPMTs
Kelas VIII (Buku Siswa) halaman 1-11 dan
buku-buku lain yang relevan atau melalui
videofilm tentang berbagai kejadian
tentang penerapan beriman kepada Allah
swt
3 Siswa menyimak uraian singkat dari guru
tentang berbagai kisah tentang penerapan
166
beriman Asmaul Husna sebagai bagian
dari ciri-ciri orang yang beriman kepada
Allah SWT (Mengamati)
2 Menyajikan materi
pembelajaran
1 Membaca informasi tentang konsep
beriman Asmaul Husna sebagai bagian
dari ciri-ciri orang yang beriman kepada
Allah SWT
2 Menyimpulkan hasil membaca tentang
konsep beriman Asmaul Husna sebagai
bagian dari ciri-ciri orang yang beriman
kepada Allah SWT (Mengamati)
Menanya
1 Siswa menuliskan pertanyaan-pertanyaan
terkait dengan pengertian beriman kepada
Allah makna Asmaul Husna dalil naqli
dan aqlinya serta perilaku yang
mencerminkan Asmaul Husna
2 Siswa difasilitasi oleh guru mengajukan
pertanyaan yang telah ditulis
3 Berdiskusi dengan teman mengenai materi
yang telah dipelajari
Mengeksplorasi
1 Siswa lain mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh
siswa lain dengan membaca Buku Siswa
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
SMPMTs Kelas VIII dan buku-buku
referensi lain yang mengkaji masalah
beriman kepada Hari Akhir
2 Siswa mencatat informasi-informasi yang
relevan dengan pertanyaan-pertanyaan
yang didapat dari sumber-sumber yang
dibaca
Mengasosiasi
1 Siswa merumuskan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang didapat
masing-masing berdasarkan informasi-
informasi yang diperoleh dari sumber-
sumber yang dibaca
2 Siswa menuliskan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan tersebut pada kertas
plano atau kertas folio
167
3 Pembentukan kelompok 1 Guru menginstruksikan peserta didik untuk
membentuk kelompok dengan anggota
masing-masing kelompok antara 4-6
orang
2 Guru menyiapkan soal-soal yang terkait
dengan materi pembelajaran beriman
kepada Asmaul Husna yang telah ditulis
pada kertas-kertas kecil dan telah digulung
dan ditempatkan pada meja kompetisi
4 Turnamen Mengkomunikasi
1 Siswa perwakilan kelompok maju
mengambil soal yang tersedia di meja
kompetisi kemudian membawa pada
kelompoknya untuk mendiskusikan
jawaban dari pertanyaan yang
diperolehnya
2 Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk
menjawab soal yang diperoleh setelah
mendapat kesepakatan jawaban perwakilan
siswa tersebut menulis jawabannya di
papan tulis dan mengambil soal kembali di
meja kompetisi
3 Setelah semua soal yang berada di meja
kompetisi habis siswa kembali duduk
masing-masing kelompok dan guru
mengoreksi hasil jawaban masing-masing
kelompok
5 Perhargaan kelompok 1 Guru memberikan penghargaan tiap
kelompok yang memenangkan turnamen
dengan sportif
2 Siswa Mendengarkan guru saat
mengumumkan peringkat kelompok dalam
turnamen
Kegiatan Penutup (15 menit)
1 Guru bersama-sama para siswa merumuskan simpulan tentang pengertian
beriman kepada Allah makna Asmaul Husna dalil naqli dan aqlinya serta
perilaku yang mencerminkan Asmaul Husna
2 Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan
memberi umpan balik serta motivasi agar siswa mengamalkan ajaran kitab suci
Alquran sebagai cerminan beriman kepada Allah swt
3 Guru melakukan penilaian dengan tes lisan dan pemberian penugasan
4 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remedi pengayaan
layanan konseling dan memberi tugas (pekerjaan rumahPR) kepada siswa
5 Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya serta
kegiatan pembelajarannya
6 Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan berdoa lalu
mengucapkan salam penutup
168
Pertemuan Ke-2
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
1 Guru membuka pembelajaran dengan salam dan mengajak berdoa bersama
dipimpin oleh seorang siswa dengan penuh khidmat
2 Guru mengecek kesiapan siswa dan mengondisikan suasana pembelajaran yang
menyenangkan dengan kuis singkat tentang fenomena keislaman
3 Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya
yaitu konsep Asmaul Husna dengan cara menunjuk beberapa siswa untuk
menjelaskan bagian-bagian penting tentang konsep beriman kepada Allah swt
4 Siswa secara bersama-sama membaca ayat-ayat Alquran pilihan terutama
terkait dengan materi pembelajaran dipimpin oleh salah seorang siswa
5 Guru menyampaikan garis-garis besar materi dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan
6 Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang digunakan dalam
pembelajaran yaitu penilaian sikap dengan observasi (dalam bentuk jurnal) dan
penilaian diri dan penilaian pengetahuan dengan tes tertulis
Kegiatan Inti (90 menit)
SintaksTahapan Model TGT Uraian Kegiatan
1 Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
1 Guru menyampaikan semua tujuan
pembelajaran secara umum yang ingin
dicapai siswa dan memotivasi siswa dalam
belajar
2 Guru memberikan motivasi kepada peserta
didik tentang keterkaitan materi dengan
kehidupan sehari-hari (Mengamati)
2 Menyajikan materi
pembelajaran
1 Siswa bersama-sama menyaksikan
tayangan gambarvideo yang berisi tentang
contoh perilaku yang mencerminkan
Asmaul Husna
2 Siswa menyimak uraian singkat dari guru
tentang gambarvideo yang berisi tentang
contoh perilaku yang mencerminkan
Asmaul Husna (Mengamati)
Menanya
1 Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan
terkait dengan contoh perilaku yang
mencerminkan Asmaul Husna
2 Siswa diperbolehkan untuk mengajukan
pertanyaan lain yang terkait dengan dalil-
dalil naqli lainnya berhubungan dengan
contoh perilaku yang mencerminkan
Asmaul Husna
169
Mengeksplorasi
1 Siswa mengumpulkan informasi gambaran
tentang contoh perilaku yang
mencerminkan Asmaul Husna berdasarkan
dalil naqlinya dengan pembagian sebagai
berikut
1) Kelompok 1 Al-bdquoAlim
2) Kelompok 2 amp 5 Al-Khabir
3) Kelompok 3 amp 6 As-Sami‟
4) Kelompok 4 Al-Bashir
2 Siswa mencari informasi melalui Buku
Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti SMPMTs Kelas VIII dan buku-
buku referensi lain yang mengkaji masalah
Asmaul Husna
3 Siswa membuat catatan-catatan yang berisi
informasi yang relevan
Mengasosiasi
1 Siswa membuat cerita atau kejadian nyata
tentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-
Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuterdengan
memperhatikan informasi yang telah
diperolehnya
2 Siswa menyelesaikan paparan yang berisi
gambaran Asmaul Husna berdasarkan dalil
naqlinya dalambentuk paparan powerpoint
3 Pembentukan kelompok 1 Guru menginstruksikan peserta didik untuk
membentuk kelompok dengan anggota
masing-masing kelompok antara 4-6
orang
3 Guru menyiapkan soal-soal yang terkait
dengan materi pembelajaran Asmaul
Husna yang telah ditulis pada kertas-kertas
kecil dan telah digulung dan ditempatkan
pada meja kompetisi
4 Turnamen Mengkomunikasi
1 Siswa perwakilan kelompok maju
mengambil soal yang tersedia di meja
kompetisi kemudian membawa pada
kelompoknya untuk mendiskusikan
jawaban dari pertanyaan yang
diperolehnya
2 Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk
menjawab soal yang diperoleh setelah
mendapat kesepakatan jawaban perwakilan
170
siswa tersebut menulis jawabannya di
papan tulis dan mengambil soal kembali di
meja kompetisi
3 Setelah semua soal yang berada di meja
kompetisi habis siswa kembali duduk
masing-masing kelompok dan guru
mengoreksi hasil jawaban masing-masing
kelompok
5 Perhargaan kelompok 1 Guru memberikan penghargaan tiap
kelompok yang memenangkan turnamen
dengan sportif
2 Siswa Mendengarkan guru saat
mengumumkan peringkat kelompok dalam
turnamen
Kegiatan Penutup (15 menit)
1 Guru memfasilitasi siswa merumuskan beberapa simpulan mengenai hakikat
beriman kepada Allah swt dan Asmaul Husna beserta hikmah-hikmahnya
2 Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan
memberi umpan balik serta motivasi agar siswa selalu berperilaku baik yang
mencerminkan Asmaul Husna
3 Guru melakukan penilaian dengan memberikan lembar kerja berupa tes tertulis
dalam bentuk pilihan essay (uraian) dan siswa secara mandiri mengerjakannya
4 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remedi pengayaan
layanan konseling dan memberi tugas (PR) kepada siswa
5 Guru memberitahukan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada
pertemuan berikutnya yaitu dengan diskusi kelompok dan praktik membaca
Alquran
6 Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan berdoa lalu
mengucapkan salam penutup
I Penilaian
1 Teknik Penilaian
a Sikap spiritual
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Observasi Jurnal Lampiran
4
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2 Penilaian Lembar Lampiran Saat Penilaian
171
Diri Penilaian
Diri
5 Pembelajaran
usai
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3 Penilaian
antarteman
Lembar
Penilaian
antarteman
Lampiran
6
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
b Sikap Sosial
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Observasi Jurnal Lampiran
4
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2 Penilaian
Diri
Lembar
Penilaian
Diri
Lampiran
5
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3 Penilaian
antartema
n
Lembar
Penilaian
antartem
an
Lampiran
6
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
c Pengetahuan
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Lisan Pertanyaan
(lisan)
dengan
jawaban
terbuka
Lampiran
7
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pembelajara
n
(assessment
for
learning)
2 Penugas
an
Tugas
tertulis
Lampiran
8
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
untuk dan
sebagai
pembelajara
172
n
(assessment
for and as
learning)
3 Tertulis Soal-soal
esei
Lampiran
9
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
pencapaian
pembelajara
n
(assessment
of learning)
4 Portofol
io
Sampel
pekerjaan
terbaik hasil
dari
penugasan
atau tes
tertulis
Saat
Pembelajaran
usai
Data untuk
penulisan
deskripsi
pencapaian
pengetahua
n
(assessment
of learning)
d Keterampilan
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Produk Soal
keterampilan
produk
Lampiran
10
Saat
Pembelajara
n
Berlangsun
gatau
setelah usai
Penilaian
untuk
sebagai
danatau
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for as and of
learning)
2 Portofol
io
Sampel
produk
terbaik hasil
dari tugas
atau proyek
Saat
Pembelajara
n usai
Penilaian
untuk dan
sebagai data
untuk
penulisan
deskripsi
pencapaian
keterampilan
2 Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk (1) pembelajaran ulang (2)
bimbingan perorangan (3) belajar kelompok DAN (4) pemanfaatan tutor
sebaya bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis
penilaian
173
3 Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian siswa yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan danatau
pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan
soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi meringkas buku-buku referensi
dan mewawancarai narasumber
Saran-saran
Mengetahui
Kepala SMP Plus Nurul Marsquoarif
Gousul Alam
NIP
Kota Serang April 2017
Guru Mata Pelajaran
PAI dan Budi Pekerti
Tolaah S PdI
NIP
174
Perlakuan Model Pembelajaran STAD
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PerlakuanTreatment
Model Pembelajaran STAD)
Sekolah SMP Negeri 24 Kota Serang
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islamamp Budi Pekerti
KelasSemester VIIIGenap
Materi Pokok Iman kepada Allah SWT
Alokasi Waktu 3 x 3 JP (3 Pertemuan)
A Kompetensi Inti
KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur disiplin bertanggung jawab
peduli (toleransi gotong royong) santun percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual konseptual dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi
seni budaya terkait fenomena amp kejadian tampak mata
KI4 Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan
mengurai merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis membaca menghitung menggambar dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudutpandangteori
B KD dan IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
13 Meyakini bahwa Allah Maha
Mengetahui Maha Waspada
Maha Mendengar dan Maha
Melihat
131 Meyakini bahwa Allah Swt
mengetahuisemua yang ada di langit
dan di bumi
132 Meyakini bahwa Allah menciptakan
alam semesta dengan teliti
133 Meyakini bahwa Allah Maha
Mendengar segala sesuatu baik yang
lahir dan yang batin
134 Meyakini bahwa Allah Maha Melihat
segala sesuatu baik yang lahir dan
yang batin
135 Berdoa kepada Allah pada setiap
175
kesempatan
23 Menunjukkan perilaku percaya
diri tekun teliti dan kerja keras
sebagaiimplementasi makna al-
‟Aliacutem al- Khabiacuter as-Samiacute‟ dan
al-Bashiacuter
231 Menunjukkan perilaku Percaya
diriterhadap semua yang diusahakan
sebagai implementasi makna al-rsquoAliacutem
al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir
232 Menunjukkan perilaku tekun dalam
berusaha sebagai implementasi makna
al-rsquoAliacutem al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-
Bashir
233 Menunjukkan perilaku teliti dalam
mengerjakan tugas sebagai
implementasi makna al-rsquoAliacutem al-
Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir
234 Menunjukkan perilaku kerja keras
dalam mengusahakan apa yang dicita-
citakan sebagaiimplementasi makna
al-‟Aliacutem al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-
Bashir
235 Bersikap dan berperilaku hati-hati
dalam menjalani kehidupan di dunia
sebagaiimplementasi makna al-‟Aliacutem
al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-Bashir
33 Memahami makna al-Asmābdquou
alḤusnā al-‟Alim al-Khabiacuter as-Samiacute‟ dan al-Bashiacuter
331 Menjelaskan pengertian Al alimAl
khobirAs Samidan Al Basir
332 Menunjukkan dalil naqli tentang al-
rsquoAliacutem al- Khabiacuter as-Samiacutersquo dan al-
Bashiacuter
43 Menyajikan contoh perilaku
yang mencerminkan orang yang
meneladani al-Asmābdquoul al-
Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ danal-Bashir
431 Secara berkelompok mencari cerita
atau kejadian nyatatentang al-Asmā lsquou
al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuter
432 Mempresentasikan hasil tugas
kelompok tentang cerita atau kejadian
nyatatentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-
‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al
Bashiacuterdi depan kelas
C Tujuan Pembelajaran
Setelah proses belajar mengajar dengan model pembelajaran problem base learning
peserta didik dapat
9 Menjelaskan pengertian iman kepada Allah dengan benar
10 Menunjukkan dalil naqli tentang iman kepada Allah dengan tepat
11 Menjelaskan pengertian al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟
dan al-Bashir dengan benar
12 Menjelaskan makna al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan
al-Bashir dengan tepat
13 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-bdquoAlim
14 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
176
Husna al-Khabir
15 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna as-Sami‟
16 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-Bashir
Fokus Penguatan Karakter Kereligiusan dan Kemandirian
D Materi Pembelajaran
4 MPertemuan Ke-1
Materi Reguler
Iman kepada Allah
4 Pengertian iman kepada Allah
Apakah iman itu Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna
percaya Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh
hati diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari
5 Dalilnaqli iman kepada Allah
Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah Sebagai
manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah Swt iman menjadi
sangat penting Allah Swt sendiri yang memerintah-kan kita untuk beriman
sebagaimana firman-Nya
ldquoWahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan
rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta
kitab yang Allah turunkan sebelumnya Barang siapa yang kafir kepada
Allah malaikat-malai-kat-Nya kitab-kitab-Nya rasul-rasul-Nya dan hari
kemudian maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnyardquo(QS
an-Nisarsquo4136)
Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis bisa bertambah atau
berkurang Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt
adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah Kita sering
mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-asmau al-husna
6 Hikmah beriman kepada Allah
Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena
merasa dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala
177
larangan-Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti
ini Jadi orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara
lain sebagai berikut
d Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan
firman-Nya
rdquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi
(hari kiamat)rdquo(Surah al-Mu‟min40 51)
e Hatimenjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman
Allah Swt
ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah
hati menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)
f Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya
tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana
firman Allah Swt berikut ini
ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan
nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan
kesabaranrdquo (QS al-lsquoAsr1031-3)
Materi Pengayaan
Fungsi Beriman Kepada Allah
6 Menambah Keyakinan
Kita tahu bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala sesuatunya dan
membuat kita masih hidup sampai sekarang Jadi kita harus semakin yakin
dan bersyukur kepada Allah Swt
178
7 Menambah Ketaatan Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani
perintah Allah dan menjauhi laranganya sehingga hati kita akan selalu ingat
kepada Allah Swt
8 Menentramkan Hati Dalam surah Ar-Raad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu
mengingat Allah dan membuat hati mereka tentram karenanya
9 Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat Dalam Quran Surah Al-Mukminin Allah berfirman Sesungguhnya Kami
menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan
dunia dan pada berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)rdquo
10 Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka menjadi tentram hidup
pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan menjadi lebih mudah
diselesaikan karena Allah akan membantunya
5 Pertemuan Ke-2
Materi Reguler
Al-Asmaul Husna
3 Pengertian al-Asmaul-Husna
Al-Asmau al-husna adalah nama-nama Allah Swt yang baik Di antara al-
Asmau al-husna tersebut adalah
- al-bdquoAlim (Maha Mengetahui)
- al- Khabir (Mahateliti)
- as-Sami‟(Maha Mendengar) dan
- al-Bashir(Maha Melihat)
4 Contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-
husna
Kisah Si Andi Pergi Sekolah
Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari
Madinah menuju Mekah Di tengah perjalanan bertemulah mereka berdua
dengan anak gembala Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu
(pada suatu hari andi seorang siswa SMP ia hendak berangkat sekolah
ketika dia menyebrang jalan tiba-tiba dia mengalami kecelakaan tertabrak
motor Bagaimana pendapatmu tentang Sikap andi tersebut Dan sikap
apakah yang seharusnya dimiliki oleh andi serta apa kaitannya dengan
sifat asmaul husna
179
Materi Pengayaan
Contoh Perilaku Iman Kepada Allah
Ada banyak sekali contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan
dalam kehidupan sehari-hari seperti
11 Mendirikan Sholat
12 Menafkahkan sebagian rezeki
13 Beriman Kepada Kita Allah
14 Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit
15 Selalu berbuat kebajikan
16 Mampu menahan amarah
17 Mampu memaafkan kesalahan orang lain
18 Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah
19 Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi
20 Mempercayai dengan benar rukum iman
180
6 Pertemuan Ke-3
Materi Reguler
Hikmah Beriman kepada Allah
Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena merasa
dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-
Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti ini Jadi orang
yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut
d Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan firman-
Nya
ldquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari
kiamat)rdquo(QSal-Mu‟min40 51)
e Hati menjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman Allah
Swt
ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati
menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)
f Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya
tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana
firman Allah Swt berikut ini
ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan
nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan
kesabaranrdquo (Surah al-lsquoAsr1031-3)
Materi Pengayaan
181
Bukti Kebenaran Sifat Allah
Kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya tahu dan faham akan nama-
nama Allah lsquoAzza wa Jalla yang berjumlah 99 yang terlampir dalam Asma‟ u al-
Husna Dan nama-nama Allah lsquoAzza wa Jallah tersebut bukan hanya sekedar
pengertian atau wacana agama Islam itu sendiri melainkan itu memang
gambaran dari sifat-sifat Allah lsquoAzza wa Jalla yang sangat amat sempurna dan
terbukti kebenarannya sampai-sampai para ulama mengatakan bahwa dengan
Asmarsquo u al-Husna saja tidak cukup untuk menggambarkan Keagungan dan
Kesempurnaan Allah lsquoAzza wa Jalla sebagai pencipta alam semesta ini begitu
pula alam Akhirat yang tidak diragukan lagi keberadaannya kecuali oleh orang-
orang yang tidak berakal
Adapun di sini akan dijelaskan mengenai 5 bukti dari sekian banyak
bukti dari nama Allah lsquoAzza wa Jalla yaitu Al-lsquoAdlu (Maha Adil) Dan bukti-
bukti tersebut juga menguatkan akan kebenaran agama Islam sebagai agama
Rahmatan li al-bdquoAlamin yang dibawa oleh nabi yang bergelar al-Amin Dan 5
bukti tersebut adalah
(Pertama) Adalah dalam hal niat yang merupakan penentu dari arah
amalan-amalan yang kita perbuat karena niat tersebut berfungsi sebagai lentera
atau cahaya yang akan menuntun dan menerangi perjalanan seorang hamba
dalam bertemu Allah lsquoAzza wa Jalla Jika lentera tersebut memancar dengan
terang maka menjadi teranglah perjalanannya dalam bertemu Allah lsquoAzza wa
Jalla Sebaliknya jika cahaya lentera tersebut redup maka menjadi redup
pulalah jalan yang akan dilalui oleh seorang hamba untuk bisa bertemu dengan
Allah Jalla Yang Maha Pencipta dan Maha Mengadakan lagi Maha Pembentuk
Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah saw ldquoSesungguhnya setiap
amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan
mendapatkan apa yang dia niatkan maka barangsiapa yang hijrahnya kepada
Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan
barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena
wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah
kepadanyardquo (HR Bukhary-Muslim dari lsquoUmar bin Khoththob radhiallahu
lsquoanhu)
(Kedua) Adalah dalam hal perbuatan yang tentunya tidak terlepas dari
catatan Allah lsquoAzza wa Jalla lewat dua malaikat-Nya (Rakib ndash lsquoAtid) yang
senantiasa menemani kita di setiap langkah kita apapun dan bagaimanapun
bentuknya Lalu dari segi manakah kiranya bukti akan sifat Allah lsquoAzza wa Jalla
yang Maha Adil Coba kita perhatikan dengan seksama firman Allah lsquoAzza wa
Jalla dan hadist Rasulullah berikut ini ldquoBarang siapa berbuat kebaikan
mendapat sepuluh kali lipat amalnya Dan barang siapa berbuat kejahatan
dibalas seimbang dengan kejahatannya Mereka sedikit pun tidak dirugikan
182
(dizalimi) (al-An‟am 160)
(Ketiga) Adalah dalam hal keutamaan kaum hawa dalam berbakti
kepada suaminya yang merupakan kewajiban sebagai seorang istri sebagaimana
sabda Rasulullah saw ldquoperkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang
wanita pada hari kiamat nanti adalah mengenai sholat lima waktu dan
ketaatannya terhadap suamirdquo (HRIbnu Hibbab dari Abu Hurairah)
Jadi berikut adalah bentuk keadilan Allah terhadap kaum wanita yang
mungkin tidak dapat melakukan sebagian pekerjaan mulia yang dapat dikerjakan
oleh kaum lelaki tetapi dengan wujud keadilah Allah Yang Maha Adil kaum
wanita memiliki porsi pahala yang sama besarnya dengan kaum lelaki meskipun
dengan amalan-amalan yang berbeda seperti amalan-amalan yang telah
Rasulullah saw wasiatkan kepada putrinya Fathimah az-Zahra dan seluruh kaum
wanita diwaktu itu dan sesudahnya Bukti lain adalah ketika para mujahid
berjihad melawan musuh dan gugur maka dia mati syahid Begitu pula dengan
perempuan yang berjihad melahirkan anaknya yang rasanya seperti antara hidup
dan mati kemudian dia meninggal seketika itu atau setelah ia melahirkan makan
dia bisa dikatakan mati syahid tanpa harus terjun ke medan perang Wallahu
Arsquolam
(Keempat) Adalah dalam hal warisan yang memberikan porsi lebih
banyak kepada lelaki daripada perempuan yaitu bagian laki-laki dua kali bagian
perempuan sebagaiman firman Allah SWT ldquoAllah mensyari‟atkan bagimu
tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu yaitu bahagian seorang anak
lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuahelliprdquo(an-Nisa‟ 11)
Bukti akan kebenaran sifat Allah SWT Yang Maha Adil di sini adalah
bahwasanya Allah SWT melebihkan bagian lelaki atas wanita dalam hal
warisan karena kenyataannya lelakilah yang oleh syarirsquoat dibebankan tanggung
jawab untuk memberi nafkah keluarga dan membebaskan perempuan dari
kewajiban tersebut meskipun perempuan boleh saja ikut mencari nafkah Para
laki-laki juga diwajibkan oleh ajaran Islam untuk mengeluarkan mas kawin
untuk diberikan kepada istrinya sebagai cerminan cinta kasih sayangnya ketika
keduanya menikah sedangkan perempuan tidak dibebani apa-apa
(Kelima) Selanjutnya adalah mengenai keutamaan bulan Ramadhan
Bulan dimana Al-Qur`an diturunkan bulan yang penuh berkah dengan pelipat
gandaan pahala sebuah amalan bulan yang penuh pengampunan Bulan dimana
pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat-rapat dan bulan di
mana para syaitan dibelenggu dari menggoda manusia Sebagaimana sabda
Rasulullah saw ldquoJika Bulan Ramadhan telah tiba maka (pintu) surga dibuka
lebar-lebar (pintu) neraka ditutup rapat-rapat dan para syetan
dibelenggurdquo(HR Muslim )
Dan bukti yang menunjukkan Allah Maha Adil di sini adalah mengenai
pelipat gandaan pahala sebuah amalan terutama pada malam Lailatul Qadar
yaitu satu malam kemuliaan yang lebih baik daripada seribu bulan sebagaimana
yang terlampira dalam al-Qurrsquoan ldquo Sesungguhnya kami Telah menurunkannya
(Al Quran) pada malam kemuliaan Dan tahukah kamu apakah malam
183
kemuliaan itu Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan Pada malam
itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk
mengatur segala urusanMalam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar
(al-Qadr 1-5)
E Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Model Team Games Tournament (TGT)
Metode diskusi kelompok
F Media dan Bahan
3 Media
g Presentasi Power Point
h Video pembelajaranFilm tentang kejadian bencana alam
i LaptopKomputer
j LCD Projector
k WhiteboardBlackboard
l Guntingcutter
4 Bahan
e PensilSpidol
f Kertas
g CDFlash Disk
h Bahan-bahan lainnya
G Sumber Belajar
6 Al-Qurrsquoan dan Terjemahnya Departemen Agama RI Tahun 2006
7 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Siswa) Jakarta Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)
8 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Guru) Jakarta Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)
9 Choeroni dkk 2013 Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP kelas
VIIISemarang ESIS Erlangga
10 Tim MGMP PAI SMP Kota Serang 2016 Modul Pembelajaran PAI amp Budi
Pekerti Kelas VII
184
H Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1
PENDAHULUAN
Fase 1
1 Mengkondisikan siswa dan berdoa
2 Mengabsen kehadiran siswa
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran
4 Menginformasikan pembelajaran yang akan digunakan yaitu pembelajaran
kooperatif STAD
5 Penyampaian masalah perilaku yang menunjukkan Asmaul Husna dalam kehidupan
sehari-hari
KEGIATAN INTI
Fase 2
Memotifasi siswa agar dapat menggunakan pengetahuannya tentang Asmaul Husna
dalam diskusi
Fase 3
Mengelompokkan siswa dalam satu kelas menjadi beberapa kelompok (setiap kelompok
terdiri dari 5 orang dengan satu orang sebagai tutor sebaya)
Fase 4
Setiap kelompok menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru Selama diskusi
berlangsung guru memantau kerja dari masing-masing kelompok dan mengarahkan
siswa yang mengalami kesulitan serta mengarahkan ke jawaban yang benar Diskusi
kelompok dilaksanakan dengan media kartu masalah
Fase 5
Meminta beberapa perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya
sedangkan kelompok yang lain memberi tanggapan Guru memandu jalannya diskusi dan
merumuskan jawaban yang benar yang diwujudkan di kertas manila
Fase 6
Memberi nilai penghargaan individu dan kelompok
PENUTUP
1 Membimbing siswa membuat kesimpulan
2 Merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
3 Memberi tugas siswa untuk dikerjakan di rumah
I Penilaian
4 Teknik Penilaian
e Sikap spiritual
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Observasi Jurnal Lampiran
4
Saat
Pembelajaran
Penilaian
untuk
185
Berlangsung pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2 Penilaian
Diri
Lembar
Penilaian
Diri
Lampiran
5
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3 Penilaian
antarteman
Lembar
Penilaian
antarteman
Lampiran
6
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
f Sikap Sosial
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Observasi Jurnal Lampiran
4
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2 Penilaian
Diri
Lembar
Penilaian
Diri
Lampiran
5
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3 Penilaian
antartema
n
Lembar
Penilaian
antartem
an
Lampiran
6
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
g Pengetahuan
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Lisan Pertanyaan
(lisan)
dengan
jawaban
terbuka
Lampiran
7
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pembelajara
n
(assessment
186
for
learning)
2 Penugas
an
Tugas
tertulis
Lampiran
8
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
untuk dan
sebagai
pembelajara
n
(assessment
for and as
learning)
3 Tertulis Soal-soal
esei
Lampiran
9
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
pencapaian
pembelajara
n
(assessment
of learning)
4 Portofol
io
Sampel
pekerjaan
terbaik hasil
dari
penugasan
atau tes
tertulis
Saat
Pembelajaran
usai
Data untuk
penulisan
deskripsi
pencapaian
pengetahua
n
(assessment
of learning)
h Keterampilan
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Produk Soal
keterampilan
produk
Lampiran
10
Saat
Pembelajara
n
Berlangsun
gatau
setelah usai
Penilaian
untuk
sebagai
danatau
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for as and of
learning)
2 Portofol
io
Sampel
produk
terbaik hasil
dari tugas
atau proyek
Saat
Pembelajara
n usai
Penilaian
untuk dan
sebagai data
untuk
penulisan
deskripsi
pencapaian
keterampilan
5 Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk (1) pembelajaran ulang (2)
bimbingan perorangan (3) belajar kelompok DAN (4) pemanfaatan tutor
187
sebaya bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis
penilaian
6 Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian siswa yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan danatau
pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan
soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi meringkas buku-buku referensi
dan mewawancarai narasumber
Saran-saran
Mengetahui
Kepala SMP Plus Nurul Marsquoarif
Gousul Alam
NIP
Kota Serang April 2017
Guru Mata Pelajaran
PAI dan Budi Pekerti
Tolaah S PdI
NIP
188
Lampiran 2 Instrumen Penelitian Hasil Belajar PAI
INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR PAI
Teknik Penilaian Tes Tulis
Bentuk instrumen Pilihan Ganda
Petunjuk Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara
memberi
tanda silang pada huruf A B C dan D
Nama SiswaSampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
1 Allah Maha Esa terdapat dalam Al-Qurrsquoan surathellip
a Al-Kafirun
b Al-Ikhlas
c Al-Falaq
d An-Nas
2 Ibadah hanya mengharapkan pahala dari Allah dan tidak mengharap pujian dari
manusia dinamakanhellip
a Ikhlas c Taqwa
b Taat d Tawakal
3 Bukti kebesaran bahwa Allah bersifat Al-Barr adalah
a Allah mencukupi kebutuhan makhluk-Nya
b Allah mengampuni setiap dosa orang yang bertaubat
c Allah maha perkasa
d Allah maha adil
4 Memutuskan suatu perkara secara tidak memihak merupakan pengamalan dari
sifat Allah
a Al-aziz
b An-nafirsquo
c Ar-rauf
d Al-Fattah
5 Meyakini dengan segala penuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-
kitab-Nya kepada para utusann-Nya sebagai pedoman hidup bagi manusia
disebuthellip
a Iman Kepada Allah SWT c Iman Kepada Kitab-kitab Allah
b Iman Kepada Malaikat d Iman Kepada Rasul
6 Beriman kepada kitab-kitab suci sebelum Al-qurrsquoan cukup dilakukan denganhellip
a Mengamalkannya c Meyakini kebenarannya
b Membenarkan ajarannya d Semuanya benar
189
7 Salah satu isi kandungan Al-qurrsquoan adalahhellip
a Akidah Akhlak c Muamalah
b Ibadah d a b dan c benar
8 Fungsi kitab suci bagi kehidupan manusia adalah sebagaihellip
a Kebutuhan pokoknya c Petunjuk hidupnya
b Bacaan sehari-hari d Kebutuhan pelengkapnya
9 Kitab Injil yang dijadikan pedoman hidup oleh umat nasrani di dunia pada
mulanya diturunkan kepadahellip
a Musa as c Muhammad SAW
b Daud as d Isa as
10 Nama lain dari Al-Qurrsquoan adalah Al-Bayan yang berartihellip
a Pengingat c Pembeda
b Penerangan d Petunjuk
11 Sikap yang mencerminkan mencintai Al-qurrsquoan adalahhellip
a Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari menjalankan perintah-perintah-Nya
menjauhi larangan-Nya
b Hidup dengan hawa nafsu
c Lebih mencintai dirinya sendiri
d Hidup penuh dengan amarah
12 Pengertian qadar menurut Al-qurrsquoan adalah
a Ketentuan c Putusan
b Timbangan d Ukuran
13 Ketentuan Allah SWT sejak zaman azali Adalah pengertian dari
a Qadla c Taqdir
b Qadar d Qadir
14 Qadla merupakan sesuatu yang
a Sudah terjadi pada setiap hamba-Nya
b Terjadi pada setiap hamba yang beriman
c Terjadi pada setiap makhluk
d Belum terjadi pada setiap hamba-Nya
15 Berikut ini adalah perilaku yang tidak mencerminkan keimanan kepada qadla dan
qadar yakni
a Mensyukuri nikmat dari Allah SWT
b Sabar terhadap setiap ujian yang sedang menerpa
c Berprasangka jelek pada Allah SWT
d Qanarsquoah atas setiap bagian yang diterima
16 Saling memahami saling mengetahui kondisi sesama muslim disebut dengan
a Tafahum c Takabur
b Tarsquoaruf d Tawadhu
190
17 Sikap perilaku ucapan perbuatan dan tindakan yang tidak sesuai dengan tuntunan
ajaran Islam dan norma-norma aturan yang berlaku adalah pengertian dari akhlak
a Mahmudah c Maunah
b Mahmudah d Karimah
18 Menaruh kepercayaan kepada orang lain tentang suatu urusan termasuk dalam
a Dzan c Su udzan
b Husnud dzan d Prasangka buruk
19 Berikut merupakan pengertian jujurhellip
a Perilaku yang mncerminkan adanya kesesuaian antara hati perkataan dan
perbuatan
b Suatu perilaku yang mencerminkan sikap seweang-wenang
c Perilaku yang mencerminkan tindakan ujub
d Perilaku yang mencerminkan taqwa
20 Berikut merupakan sikap yang menunjukkan rendah hatihellip
a Tidak bersifat angkuh c Selalu berbuat kecurangan
b Angkuh d Selalu mementingkan diri sendiri
21 Salah satu contoh sikap perilaku adil adalahhellip
a Menempatkan sesuatu yang benar pada tempatnya
b Sesuuatu yang salah dikatakan benar
c Adanya kezoliman
d Adanya ketidakadilan
22 Sikap jujur dan adil tertuang pada Dalil Naqli yaitu pada Al-qurrsquoan surathellip
a Al-Maidah ayat 8 c An-Nisa ayat 2
b Al-Baqarah ayat 2 d An-Nisa ayat 3
23 Pengertian Tawadu adalahhellip
a Sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain
b Sikap membanggakan diri sendiri
c Sikap merasa mampu
d Sikap selalu merasa bangga atas perbuatan yang dilakukan
24 Makhluk yang sifatnya selalu menggoda manusia agar terjerumus dalam lembah
dosa adalah
a Malaikat
b Jin
c Syetan
d Manusia
25 Perbedaan antara Malaikat dengan Jin adalah
a Malaikat selalu taat kepada Allah SWT
b Jin tidak berjenis kelamin
c Malaikat menyesuaikan manusia
d Jin selalu taat kepada Allah SWT
191
Instrumen Keaktifan Belajar Peserta Didik Sebelum Uji Coba
INSTRUMEN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK
SEBELUM DIUJI COBA
Nama Sampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
Nomor Tes helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
Petunjuk Pengerjaan berilah tanda cek lis (radic) pada pilihan jawaban yang anda pilih
No Pernyataan Opsion
SS S R TS STS
1 Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan
segera membaca materi tersebut
2 Saya akan bertanya bila tidak mengerti
3 Saya mendengarkan bila guru sedang
menerangkan materi pelajaran
4 Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan
tentang materi yang saya dapatkan
5 Saya menggambar diagram yang isinya materi
untuk memudahkan saya dalam belajar
6 Saya hadir dalam setiap penelitian kelompok di
sekolah
7 Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah
yang diberikan guru kepada siswa
8 Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran
Matematika
9 Saya tidak membaca materi bila tidak diminta oleh
guru
10 Saya tidak akan mengemukakan ide pemikiran
saya bila tidak diminta oleh guru
11 Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran
saya lebih memilih untuk berbicara dengan teman
lain
12 Saya akan mencatat bila diminta oleh guru
13 Saya malas bila menerangkan materi dengan
menggunakan skema gambar
14 Saya tidak hadir dalam setiap penelitian kelompok
seperti yang diajarkan oleh guru
15 Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat
keputusan dalam kelompok
16 Saya merasa bosan ketika teman menerangkan
materi pelajaran melalui presentasi kelompok
17 Saya membaca materi pelajaran terlebih dahulu
sebelum pelajaran dimulai
18 Saya mampu mengemukakan idepemikiran saya
di kelas
19 Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih
cepat menangkap materi
192
20 Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih
mengerti materi pelajaran yang saya dapat
21 Saya berantusias saat menggambar sumber belajar
di lingkungan sekitar
22 Saya membantu menyiapkan alat-alat untuk
melakukan penelitian
23 Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh
guru kepada siswa
24 Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil
di depan kelas
25 Saya lebih memilih mencontek teman dari pada
harus membaca materi yang akan diujikan
26 Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti
materi yang diterangkan oleh guru
27 Saya lebih memilih bercanda dengan teman
sebangku saya daripada mendengarkan presentasi
28 Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman
daripada saya harus mencatat sendiri
29 Ketika menggambar objek penelitian saya diminta
teman untuk menggambarkannya
30 Menurut saya kegiatan penelitian kelompok
sekolah tidak penting
31 Menganalisis soal yang diberikan oleh guru hanya
membuang waktu
32 Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya
untuk mengemukakan ide pemikiran saya di kelas
33 Menurut saya diskusi merupakan hal penting
dalam kegiatan belajar mengajar
34 Saya sangat antusias saat mendengarkan
perdebatan tentang masalah pelajaran
35 Saya aktif mengumpulkan informasi data dan
mencatat hasil penelitian
36 Saya merasa takut untuk mengemukakan
idepemikiran saya di kelas karena takut
37 Saya senang ketika mengikuti kegiatan penelitian
di sekolah
38 Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu
topik pelajaran yang sedang dibahas oleh guru
193
Instrumen Keaktifan Belajar Setelah Uji Coba
INSTRUMEN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK
SETELAH DIUJI COBA
Nama Sampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
Nomor Tes helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
Petunjuk Pengerjaan berilah tanda cek lis (radic) pada pilihan jawaban yang anda pilih
No Pernyataan Opsion
SS S R TS STS
1 Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan
segera membaca materi tersebut
2 Saya akan bertanya bila tidak mengerti
3 Saya mendengarkan bila guru sedang
menerangkan materi pelajaran
4 Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan
tentang materi yang saya dapatkan
5 Saya menggambar diagram yang isinya materi
untuk memudahkan saya dalam belajar
6 Saya hadir dalam setiap penelitian kelompok di
sekolah
7 Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah
yang diberikan guru kepada siswa
8 Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran
Matematika
9 Saya tidak membaca materi bila tidak diminta oleh
guru
10 Saya tidak akan mengemukakan ide pemikiran
saya bila tidak diminta oleh guru
11 Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran
saya lebih memilih untuk berbicara dengan teman
lain
12 Saya akan mencatat bila diminta oleh guru
13 Saya malas bila menerangkan materi dengan
menggunakan skema gambar
14 Saya tidak hadir dalam setiap penelitian kelompok
seperti yang diajarkan oleh guru
15 Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat
keputusan dalam kelompok
16 Saya merasa bosan ketika teman menerangkan
materi pelajaran melalui presentasi kelompok
17 Saya membaca materi pelajaran terlebih dahulu
sebelum pelajaran dimulai
18 Saya mampu mengemukakan idepemikiran saya
di kelas
19 Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih
cepat menangkap materi
194
20 Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih
mengerti materi pelajaran yang saya dapat
21 Saya berantusias saat menggambar sumber belajar
di lingkungan sekitar
22 Saya membantu menyiapkan alat-alat untuk
melakukan penelitian
23 Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh
guru kepada siswa
24 Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil
di depan kelas
25 Saya lebih memilih mencontek teman dari pada
harus membaca materi yang akan diujikan
26 Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti
materi yang diterangkan oleh guru
27 Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman
daripada saya harus mencatat sendiri
28 Ketika menggambar objek penelitian saya diminta
teman untuk menggambarkannya
29 Menurut saya kegiatan penelitian kelompok
sekolah tidak penting
30 Menganalisis soal yang diberikan oleh guru hanya
membuang waktu
31 Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya
untuk mengemukakan ide pemikiran saya di kelas
32 Menurut saya diskusi merupakan hal penting
dalam kegiatan belajar mengajar
33 Saya aktif mengumpulkan informasi data dan
mencatat hasil penelitian
34 Saya merasa takut untuk mengemukakan
idepemikiran saya di kelas karena takut
35 Saya senang ketika mengikuti kegiatan penelitian
di sekolah
36 Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu
topik pelajaran yang sedang dibahas oleh guru
195
Lampiran 3
Surat Keputusan Penunjukkan Dosen Pembimbing
196
197
198
Lampiran 4
Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian
199
Lampiran 5
Data Hasil Tes Keaktifan Belajar Peserta Didik
No Nama Item Soal
Jml 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 AHMAD R 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 145
2 AHMAD S 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 180
3 ALMAHES 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 147
4 ALVIN A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144
5 AMANDA 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 172
6 AMIRUDIN 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 149
7 ANDRI F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 146
8 ERNI 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 175
9 FIRHAN 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144
10 HAERIYAH 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 156
11 HASBULOH 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 172
12 HERMAWATI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144
13 HESTIKA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 138
14 IIS NURUL A 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 173
15 IMASWATI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 173
16 JAMSIAH 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 167
17 KARINA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 146
18 KURNIASIH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144
19 KUSNANDI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 179
20 LAILATUL F 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 173
21 LELA 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 153
22 LENA F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 153
23 LENA RIKA 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 169
24 LENI F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 155
25 M ROBI 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 152
26 MUHAMAD E 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 157
27 MUHAMAD M 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 154
28 MUHAMAD M 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 151
29 MUHAMAD N 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 166
30 MUHAMAD R 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 164
31 MUHAMAD S 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 156
32 MUHAMAD T 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 151
200
33 MUHAMAD YADI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 158
34 MUHAMMAD DURAHMAN
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 170
35 MUHAMMAD DUROHIM 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 158
36 MUHAMMAD ROBI 5 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 154
37 MUHTANDI 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 166
38 MURTI AWALIYAH 4 4 3 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 162
39 NASRUDIN 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 171
40 NINA 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 149
41 NURAENI 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 149
42 NURJANAH 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 172
43 OSAMA ABABIL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 149
44 RAJU 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 169
45 RAMDINI AMELIA 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 153
46 RANI PURWASIH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 151
47 RATNASARI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 162
48 RENDI PANGESTU 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 158
49 RINA DEWI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 150
50 ROHIMAH 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 162
51 ROSITA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 150
52 ROSULULLOH 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 151
53 SAEPUDIN 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 175
54 SAHRUDIN 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 156
55 SILVIAH 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 143
56 SITI ANISAH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 164
57 SITI APRIYATI 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 161
58 SITI CHOIRINNISA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 150
59 SRI REJA AGUNG 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 164
60 SUSILAWATI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 151
61 SYANTEL NURHAYATI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 150
62 WINDIA NINGSIH 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 174
63 WIWIN WINARSIH 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 149
64 YANTI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 148
199
Lampiran 6
Hasil Tes Keaktifan Belajar Peserta Didik yang Telah Diurutkan
HASIL TES KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK
KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
No Nama Skor
1 AHMAD SEPRIANDI 180
2 KUSNANDI 179
3 ERNI 175
4 SAEPUDIN 175
5 WINDIA NINGSIH 174
6 IIS NURUL AINI 173
7 IMASWATI 173
8 LAILATUL FITRIYAH 173
9 AMANDA ANWAR 172
10 HASBULOH 172
11 NURJANAH 172
12 NASRUDIN 171
13 MUHAMMAD DURAHMAN 170
14 LENA RIKA 169
15 RAJU 169
16 JAMSIAH 167
17 MUHAMAD NUR IWAN 166
18 MUHTANDI 166
19 MUHAMAD REZA ALFARIZI 164
20 SITI ANISAH 164
21 SRI REJA AGUNG 164
22 MURTI AWALIYAH 162
23 RATNASARI 162
24 ROHIMAH 162
25 SITI APRIYATI 161
26 MUHAMAD YADI 158
27 MUHAMMAD DUROHIM 158
28 RENDI PANGESTU 158
29 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 157
30 HAERIYAH 156
31 MUHAMAD SATRIA 156
32 SAHRUDIN 156
33 LENI FITRIANI 155
200
34 MUHAMAD MUHADI 154
35 MUHAMMAD ROBI 154
36 LELA 153
37 LENA FITRIANA 153
38 RAMDINI AMELIA 153
39 M ROBI 152
40 MUHAMAD MUHI 151
41 MUHAMAD TAQIUTORIK 151
42 RANI PURWASIH 151
43 ROSULULLOH 151
44 SUSILAWATI 151
45 RINA DEWI 150
46 ROSITA 150
47 SITI CHOIRINNISA 150
48 SYANTEL NURHAYATI 150
49 AMIRUDIN 149
50 NINA 149
51 NURAENI 149
52 OSAMA ABABIL 149
53 WIWIN WINARSIH 149
54 YANTI 148
55 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 147
56 ANDRI FIRMANSYAH 146
57 KARINA 146
58 AHMAD RIDHO 145
59 ALVIN ALFAREZA 144
60 FIRHAN 144
61 HERMAWATI 144
62 KURNIASIH 144
63 SILVIAH 143
64 HESTIKA 138
201
Lampiran 7
Pembagian Kelompok Penelitian
Kelompok Model Pembelajaran TGT
dengan Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Skor
1 AHMAD SEPRIANDI 180
2 SAEPUDIN 175
3 WINDIA NINGSIH 174
4 LAILATUL FITRIYAH 173
5 AMANDA ANWAR 172
6 NASRUDIN 171
7 MUHAMMAD DURAHMAN 170
8 JAMSIAH 167
9 MUHAMAD NUR IWAN 166
10 SITI ANISAH 164
11 SRI REJA AGUNG 164
12 ROHIMAH 162
13 SITI APRIYATI 161
14 RENDI PANGESTU 158
15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 157
16 SAHRUDIN 156
Kelompok Model Pembelajaran STAD
dengan Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Skor
1 KUSNANDI 179
2 ERNI 175
3 IIS NURUL AINI 173
4 IMASWATI 173
5 HASBULOH 172
6 NURJANAH 172
7 LENA RIKA 169
8 RAJU 169
9 MUHTANDI 166
10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 164
11 MURTI AWALIYAH 162
12 RATNASARI 162
13 MUHAMAD YADI 158
14 MUHAMMAD DUROHIM 158
15 HAERIYAH 156
16 MUHAMAD SATRIA 156
202
Kelompok Model Pembelajaran TGT
dengan Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Skor
1 LENI FITRIANI 155
4 LELA 153
5 LENA FITRIANA 153
8 MUHAMAD MUHI 151
9 MUHAMAD TAQIUTORIK 151
12 SUSILAWATI 151
13 RINA DEWI 150
16 SYANTEL NURHAYATI 150
17 AMIRUDIN 149
20 OSAMA ABABIL 149
21 WIWIN WINARSIH 149
24 ANDRI FIRMANSYAH 146
25 KARINA 146
28 FIRHAN 144
29 HERMAWATI 144
32 HESTIKA 138
Kelompok Model Pembelajaran STAD
dengan Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Skor
2 MUHAMAD MUHADI 154
3 MUHAMMAD ROBI 154
6 RAMDINI AMELIA 153
7 M ROBI 152
10 RANI PURWASIH 151
11 ROSULULLOH 151
14 ROSITA 150
15 SITI CHOIRINNISA 150
18 NINA 149
19 NURAENI 149
22 YANTI 148
23 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 147
26 AHMAD RIDHO 145
27 ALVIN ALFAREZA 144
30 KURNIASIH 144
31 SILVIAH 143
203
Lampiran 8
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Siswa Jawaban Soal
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 AHMAD SEPRIANDI 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13
2 SAEPUDIN 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13
3 WINDIA NINGSIH 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13
4 LAILATUL FITRIYAH 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13
5 AMANDA ANWAR 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13
6 NASRUDIN 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14
7
MUHAMMAD
DURAHMAN 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14
8 JAMSIAH 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 14
9 MUHAMAD NUR IWAN 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 15
10 SITI ANISAH 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 15
11 SRI REJA AGUNG 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 15
12 ROHIMAH 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16
13 SITI APRIYATI 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 16
14 RENDI PANGESTU 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16
15
MUHAMAD ERIK
DARUSALAM 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16
16 SAHRUDIN 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 17
204
Lampiran 9
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Tinggi
N
o Nama Siswa
Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 KUSNANDI 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 12
2 ERNI 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 11
3 IIS NURUL AINI 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13
4 IMASWATI 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 12
5 HASBULOH 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13
6 NURJANAH 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14
7 LENA RIKA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 15
8 RAJU 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 13
9 MUHTANDI 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13
10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11
11 MURTI AWALIYAH 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 15
12 RATNASARI 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13
13 MUHAMAD YADI 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 13
14 MUHAMMAD DUROHIM 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 14
15 HAERIYAH 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13
16 MUHAMAD SATRIA 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 16
205
Lampiran 10
HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran TGT Keaktifan Tinggi
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 AHMAD SEPRIANDI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23
2 SAEPUDIN 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
3 WINDIA NINGSIH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22
4 LAILATUL FITRIYAH 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22
5 AMANDA ANWAR 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 21
6 NASRUDIN 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21
7 MUHAMMAD DURAHMAN 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22
8 JAMSIAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23
9 MUHAMAD NUR IWAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 22
10 SITI ANISAH 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
11 SRI REJA AGUNG 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23
12 ROHIMAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23
13 SITI APRIYATI 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
14 RENDI PANGESTU 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
16 SAHRUDIN 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
206
Lampiran 11
HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 KUSNANDI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 21
2 ERNI 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 20
3 IIS NURUL AINI 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
4 IMASWATI 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21
5 HASBULOH 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 20
6 NURJANAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
7 LENA RIKA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22
8 RAJU 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 19
9 MUHTANDI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19
10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 17
11 MURTI AWALIYAH 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21
12 RATNASARI 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20
13 MUHAMAD YADI 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 18
14 MUHAMMAD DUROHIM 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21
15 HAERIYAH 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18
16 MUHAMAD SATRIA 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22
207
Lampiran 12
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 LENI FITRIANI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9
2 LELA 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9
3 LENA FITRIANA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 8
4 MUHAMAD MUHI 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8
5 MUHAMAD TAQIUTORIK 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11
6 SUSILAWATI 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 10
7 RINA DEWI 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 10
8 SYANTEL NURHAYATI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 9
9 AMIRUDIN 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 8
10 OSAMA ABABIL 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 9
11 WIWIN WINARSIH 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 9
12 ANDRI FIRMANSYAH 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9
13 KARINA 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8
14 FIRHAN 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9
15 HERMAWATI 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10
16 HESTIKA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 7
208
Lampiran 13
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 MUHAMAD MUHADI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9
2 MUHAMMAD ROBI 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 7
3 RAMDINI AMELIA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 7
4 M ROBI 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 9
5 RANI PURWASIH 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 10
6 ROSULULLOH 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 9
7 ROSITA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9
8 SITI CHOIRINNISA 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 8
9 NINA 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 9
10 NURAENI 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 8
11 YANTI 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 9
12 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9
13 AHMAD RIDHO 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8
14 ALVIN ALFAREZA 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9
15 KURNIASIH 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10
16 SILVIAH 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 8
209
Lampiran 14
HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Rendah
N
o Nama Siswa
Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 LENI FITRIANI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 18
2 LELA 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 17
3 LENA FITRIANA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15
4 MUHAMAD MUHI 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 17
5 MUHAMAD T 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 19
6 SUSILAWATI 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 17
7 RINA DEWI 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 18
8 SYANTEL N 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 17
9 AMIRUDIN 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15
10 OSAMA ABABIL 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 15
11 WIWIN WINARSIH 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 16
12 ANDRI F 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 15
13 KARINA 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13
14 FIRHAN 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 16
15 HERMAWATI 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 15
16 HESTIKA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 11
210
Lampiran 15
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 MUHAMAD MUHADI 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 18
2 MUHAMMAD ROBI 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15
3 RAMDINI AMELIA 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 14
4 M ROBI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 18
5 RANI PURWASIH 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18
6 ROSULULLOH 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 16
7 ROSITA 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 17
8 SITI CHOIRINNISA 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 16
9 NINA 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 16
10 NURAENI 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 14
11 YANTI 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 16
12 ALMAHESA PUTRA S 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 15
13 AHMAD RIDHO 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 14
14 ALVIN ALFAREZA 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 16
15 KURNIASIH 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 15
16 SILVIAH 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 13
211
Lampiran 16
Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran TGT Tingkat Keaktifan
Tinggi
Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test
Kelompok Model Pembelajaran TGT
Tingkat Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Tes
Awal Akhir GainSelisih
1 AHMAD SEPRIANDI 13 23 10
2 SAEPUDIN 13 23 10
3 WINDIA NINGSIH 13 22 9
4 LAILATUL FITRIYAH 13 22 9
5 AMANDA ANWAR 13 21 8
6 NASRUDIN 14 21 7
7 MUHAMMAD DURAHMAN 14 22 8
8 JAMSIAH 14 23 9
9 MUHAMAD NUR IWAN 15 22 7
10 SITI ANISAH 15 24 9
11 SRI REJA AGUNG 15 23 8
12 ROHIMAH 16 23 7
13 SITI APRIYATI 16 24 8
14 RENDI PANGESTU 16 25 9
15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 18 25 7
16 SAHRUDIN 17 24 7
Jumlah 132
Rata-rata 825
Standar Deviasi 106
Nilai Minimum 700
Nilai Maksimum 1000
212
Lampiran 17
Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran TGT Tingkat Keaktifan
Rendah
Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test
Kelompok Model Pembelajaran TGT
Tingkat Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Tes
Awal Akhir GainSelisih
1 LENI FITRIANI 9 18 9
2 LELA 9 17 8
3 LENA FITRIANA 8 15 7
4 MUHAMAD MUHI 8 17 9
5 MUHAMAD TAQIUTORIK 11 19 8
6 SUSILAWATI 10 17 7
7 RINA DEWI 10 18 8
8 SYANTEL NURHAYATI 9 17 8
9 AMIRUDIN 8 15 7
10 OSAMA ABABIL 9 15 6
11 WIWIN WINARSIH 9 16 7
12 ANDRI FIRMANSYAH 9 15 6
13 KARINA 8 13 5
14 FIRHAN 9 16 7
15 HERMAWATI 10 15 5
16 HESTIKA 7 11 4
Jumlah 111
Rata-rata 694
Standar Deviasi 144
Nilai Minimum 400
Nilai Maximum 900
213
Lampiran 18
Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran STAD Tingkat Keaktifan
Belajar Tinggi
Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test
Kelompok Model Pembelajaran STAD
Tingkat Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Tes
Awal Akhir GainSelisih
1 KUSNANDI 12 21 9
2 ERNI 11 20 9
3 IIS NURUL AINI 13 22 9
4 IMASWATI 12 21 9
5 HASBULOH 13 20 7
6 NURJANAH 14 22 8
7 LENA RIKA 15 22 7
8 RAJU 13 19 6
9 MUHTANDI 13 19 6
10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 11 17 6
11 MURTI AWALIYAH 15 21 6
12 RATNASARI 13 20 7
13 MUHAMAD YADI 13 18 5
14 MUHAMMAD DUROHIM 14 21 7
15 HAERIYAH 13 18 5
16 MUHAMAD SATRIA 16 22 6
Jumlah 112
Rata-rata 700
Standar Deviasi 141
Nilai Minimum 500
Nilai Maximum 900
214
Lampiran 19
Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran STAD Tingkat Keaktifan
Belajar Rendah
Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test
Kelompok Model Pembelajaran STAD
Tingkat Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Tes
Awal Akhir GainSelisih
1 MUHAMAD MUHADI 9 18 9
2 MUHAMMAD ROBI 7 15 8
3 RAMDINI AMELIA 7 14 7
4 M ROBI 9 18 9
5 RANI PURWASIH 10 18 8
6 ROSULULLOH 9 16 7
7 ROSITA 9 17 8
8 SITI CHOIRINNISA 8 16 8
9 NINA 9 16 7
10 NURAENI 8 14 6
11 YANTI 9 16 7
12 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 9 15 6
13 AHMAD RIDHO 8 14 6
14 ALVIN ALFAREZA 9 16 7
15 KURNIASIH 10 15 5
16 SILVIAH 8 13 5
Jumlah 113
Rata-rata 706
Standar Deviasi 124
Nilai Minimum 500
Nilai Maximum 900
215
Lampiran 20
Rekapitulasi Data Selisi Antara Tes Awal dan Akhir Masing-Masing Kelompok
REKAPITULASI DATA SELISIH MASING-MASING KELOMPOK
SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Sampel
Model TGT
Keaktifan Tinggi
Sampel
Model STAD
Keaktifan Tinggi
Sampel
Model TGT
Keaktifan Rendah
Sampel
Model STAD
Keaktifan Rendah
AHMAD SEPRIANDI 10 KUSNANDI 9 LENI FITRIANI 9 MUHAMAD M 9
SAEPUDIN 10 ERNI 9 LELA 8 MUHAMMAD ROBI 8
WINDIA NINGSIH 9 IIS NURUL AINI 9 LENA FITRIANA 7 RAMDINI AMELIA 7
LAILATUL FITRIYAH 9 IMASWATI 9 MUHAMAD MUHI 9 M ROBI 9
AMANDA ANWAR 8 HASBULOH 7 MUHAMAD T 8 RANI PURWASIH 8
NASRUDIN 7 NURJANAH 8 SUSILAWATI 7 ROSULULLOH 7
MUHAMMAD D 8 LENA RIKA 7 RINA DEWI 8 ROSITA 8
JAMSIAH 9 RAJU 6 SYANTEL N 8 SITI CHOIRINNISA 8
MUHAMAD NUR I 7 MUHTANDI 6 AMIRUDIN 7 NINA 7
SITI ANISAH 9 MUHAMAD RAI 6 OSAMA ABABIL 6 NURAENI 6
SRI REJA AGUNG 8 MURTI A 6 WIWIN WINARSIH 7 YANTI 7
ROHIMAH 7 RATNASARI 7 ANDRI F 6 ALMAHESA P S 6
SITI APRIYATI 8 MUHAMAD YADI 5 KARINA 5 AHMAD RIDHO 6
RENDI PANGESTU 9 MUHAMMAD D 7 FIRHAN 7 ALVIN ALFAREZA 7
MUHAMAD ED 7 HAERIYAH 5 HERMAWATI 5 KURNIASIH 5
SAHRUDIN 7 MUHAMAD S 6 HESTIKA 4 SILVIAH 5
Jml 132 Jml 112 Jml 111 Jml 113
Rata-rata 825 Rata-rata 700 Rata-rata 694 Rata-rata 706
Standar Deviasi 1065 Standar Deviasi 1414 Standar Deviasi 1436 Standar Deviasi 1237
Nilai Minimal 700 Nilai Minimal 500 Nilai Minimal 400 Nilai Minimal 500
Nilai Maksimal 1000 Nilai Maksimal 900 Nilai Maksimal 900 Nilai Maksimal 900
216
Lampiran 21
Deskripsi Data
Descriptive Statistics
Kelompok N Minimum Maximum Mean Std
Deviation Variance
TGT Keaktifan Tinggi 16 7 10 825 1065 1133
STAD Keaktifan Tinggi 16 5 9 700 1414 2000
TGT Keaktifan Rendah 16 4 9 694 1436 2062
STAD Keaktifan Rendah 16 5 9 706 1237 1529
Valid N (listwise) 16
217
Lampiran 22
Hasil Uji Normalitas Data
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig Statistic df Sig
TGT Keaktifan Tinggi 197 16 098 870 16 027
STAD Keaktifan Tinggi 198 16 095 876 16 033
TGT Keaktifan Rendah 205 16 071 935 16 292
STAD Keaktifan Rendah 167 16 200 931 16 253
a Lilliefors Significance Correction
This is a lower bound of the true significance
218
Lampiran 23
Hasil Uji Homogenitas Data
Levene Statistic df1 df2 Sig
0152 1 62 698
219
Lampiran 24
Hasil Uji Hipotesis I
Ringkasan Hasil Uji-t Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar PAI
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan t dk
Sig
(tailed)
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model TGT
Keaktifan Belajar Tinggi) -30998 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model TGT
Keaktifan Belajar Rendah) -19323 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model STAD
Keaktifan Belajar Tinggi) -19799 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model STAD
Keaktifan Belajar Rendah) -22845 15 000 Signifikan
220
Lampiran 25
Hasil Uji Hipotesis II
Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar Terhadap Hasil Belajar PAI
Variabel
t-test for Equality of
Means Keterangan
T dk Sig
(tailed)
Keaktifan Belajar Terhadap Hasil
Belajar PAI -42431 63 000 Signifikan
221
Lampiran 26
Hasil Uji Hipotesis III
Rangkuman Hasil Uji Anova Dua Jalur dengan Interaksi
Source Type III Sum
of Squares df
Mean
Square F Sig
Corrected Model 18875a 3 6292 3742 016
Intercept 3422250 1 3422250 2036E3 000
Model Pembelajaran 5062 1 5062 3011 088
Keaktifan Belajar 6250 1 6250 3717 059
Model Pembelajaran Keaktifan 7562 1 7562 4498 038
Error 100875 60 1681
Total 3542000 64
Corrected Total 119750 63
a R Squared = 158 (Adjusted R Squared = 116)
222
Lampiran 27
Hasil Uji Hipotesis IV
Ringkasan Hasil Uji-t Model TGT dan STAD Keaktifan Belajar Tinggi
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan
T dk Sig
(tailed)
Hasil Belajar PAI 2825 30 009 Signifikan
223
Lampiran 28
Hasil Uji Hipotesis V
Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT
dan Model Pembelajaran STAD
Keaktifan Belajar Rendah
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan
t dk Sig
(tailed)
Hasil Belajar PAI 29353 30 794 Tidak
Signifikan
224
Lampiran 29
Hasil Uji Tukey
Hasil Uji Tukey
(I) Model
Pembelajaran (J) Model Pembelajaran Mean Difference
(I-J) Std Error Sig
95 Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
TGT Keaktifan
Tinggi
TGT Keaktifan Rendah 1312 458 029 10 252
STAD Keaktifan Tinggi 1250 458 041 04 246
STAD Keaktifan Rendah 1188 458 057 -02 240
TGT Keaktifan
Rendah
TGT Keaktifan Tinggi -1312 458 029 -252 -10
STAD Keaktifan Tinggi -062 458 999 -127 115
STAD Keaktifan Rendah -125 458 993 -134 109
STAD Keaktifan
Tinggi
TGT Keaktifan Tinggi -1250 458 041 -246 -04
TGT Keaktifan Rendah 062 458 999 -115 127
STAD Keaktifan Rendah -062 458 999 -127 115
STAD Keaktifan
Rendah
TGT Keaktifan Tinggi -1188 458 057 -240 02
TGT Keaktifan Rendah 125 458 993 -109 134
STAD Keaktifan Tinggi 062 458 999 -115 127
The mean difference is significant at the 005 level
i
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama TOLAAH
NIM 1540100351
Jenjang Magister (S2)
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa naskah tesis magister yang berjudul
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan Keaktifan Siswa
dalam Belajar Terhadap Hasil Belajar PAI (Studi Eksperimen Di
SMP Negeri 24 Kota Serang) ini secara keseluruhan adalah hasil
penelitiankarya saya sendiri kecuali pada bagian-bagian yang
dirujuk sumbernya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
akademik
Namun demikian apabila di kemudian hari ternyata terbukti
secara meyakinkan bahwa sebagian maupun keseluruhan dari tesis
ini merupakan hasil plagiat saya bersedia menerima sanksi dan
konsekuensinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
Serang 01 November 2017
TOLAAH
NIM 1540100351
ii
PENGESAHAN
Tesis Berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
dan Keaktifan Siswa dalam Belajar
Terhadap Hasil Belajar PAI (Studi
Eksperimen Di SMP Negeri 24 Kota Serang)
Nama TOLAAH
NIM 1540100351
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Tanggal Ujian 23 November 2017
Telah dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Magister Pendidikan Islam
Serang 19 Juli 2017
Prof Dr HB Syafuri MHum
NIP 195908101990031002
iii
PERSETUJUAN TIM PENGUJI UJIAN TESIS
MAGISTER
Tesis Berjudul Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif dan Keaktifan Siswa dalam
Belajar Terhadap Hasil Belajar PAI (Studi
Eksperimen Di SMP Negeri 24 Kota Serang)
Nama TOLAAH
NIM 1540100351
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Telah disetujui tim penguji ujian munaqosah
Ketua Dr Hj Oom Mukarromah M Hum
NIP 19620227 199103 2 003
( )
Sekretaris Rd Elva Munawwaroh
( )
Penguji I Dr Suadi Sarsquoad M Ag
NIP 19631115 199403 1 002
( )
Penguji II Dr H Badrudin M Ag
NIP 19750405 200901 1 014
( )
Pembimbing I Dr Hidayatullah MPd
NIP 19740918200031001
( )
Pembimbing II Dr H Shobri Kom MPd
NIP197507162000031002
( )
Diuji di Serang pada tanggal 23 November 2017
Waktu 0900-1000
HasilNilai 347
Predikat Amat Baik
iv
NOTA DINAS PEMBIMBING
Kepada Yth
Direktur Program Pascasarjana
UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
di ndash Serang
Assalamursquoalaikum Wr Wb
Setelah melakukan bimbingan arahan dan koreksi terhadap
penulisan tesis magister yang berjudul ldquoPENGARUH MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN
SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR
PAI (STUDI EKSPERIMEN DI SMP NEGERI 24 KOTA
SERANG)rdquo
Yang ditulis oleh
Nama TOLAAH
NIM 1540100351
Jenjang Magister (S2)
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Kami telah bersepakat bahwa tesis magister tersebut sudah
dapat diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sultan Maulana
Hasanuddin Banten Untuk diajukan guna mengikuti ujian tesis
magister dalam rangka memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam
(MPdI)
Wassalamursquoalaikum Wr Wb
Pembimbing I
Dr Hidayatullah MPd
NIP 19740918200031001
Pembimbing II
Dr H Shobri Kom MPd
NIP 19740918200031001
v
Tolaah NIM 1540100351 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan
Keaktifan Siswa dalam Belajar terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama
Islam (Studi Eksperimen di SMP Negeri 24 Kota Serang)
Masalah dalam penelitian ini masih banyak peserta didik mengalami banyak
kesulitan dalam proses pembelajarannya Masalah tersebut disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain faktor sumber daya manusia baik dari pendidik
maupun peserta didik itu sendiri Tujuan penelitian adalah 1) Untuk mengetahui
pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar Pendidikan
Agama Islam 2) Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil
belajar Pendidikan Agama Islam 3) Untuk mengetahui interaksi antara model
pembelajaran kooperatif dengan keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil
belajar Pendidikan Agama Islam 4) Untuk mengetahui hasil belajar Pendidikan
Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif
team games tournament dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh dibandingkan
peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achievement
devision dan memiliki keaktifan belajar tinggi 5) Untuk mengetahui hasil belajar
Pendidikan Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran
team games tournament dan keaktifan belajar rendah berpengaruh dibandingkan
peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achivemenet
devison dan memiliki keaktifan belajar rendah
Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan desain factorial 2 x 2
dimana keaktifan belajar peserta didik sebagai variabel moderator Populasi dan
sampel penelitian adalah siswa Kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Tahun
Pelajaran 20162017 berjumlah 64 orang yang diambil secara acak Teknik
analisis statistik menggunakan bantuan SPSS serie 16 pada taraf signifikansi
α=005
Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1) Secara keseluruhan terdapat
pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam 2)
terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil belajar Pendidikan Agama
Islam 3) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar
terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam 4) Hasil belajar Pendidikan
Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran team games
tournament dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh lebih baik dibandingkan
peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achivemenet
devison dan memiliki keaktifan belajar tinggi 5) Hasil belajar Pendidikan Agama
Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran team games
tournament dan keaktifan belajar tinggi tidak berpengaruh lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team
achivemenet devison dan memiliki keaktifan belajar tinggi
Kata-kata kunci Model Pembelajaran keaktifan belajar dan hasil
belajar Pendidikan Agama Islam
ABSTRAK
vi
الملخص
تأثير نمو ذج التعلم التعاوني وأداء الطالب في التعلم نتائج التعلم الديني اللإسلامي
(SMP Negeri 24 Kota Serang دراسة تجر يبية في) المشكل في ىذه الدرسة لاتزال العديد من المتعلمين لديهم العديد من الصعوبات في عملية التعلم تنجم المشكلة عن عدة عوامل من بين عوامل أخرى عوامل الموارد البشرية من
( لتحديد أثر التعلم التعاوني على 1المعلمين و المتعلمين أنفسهم وااغرض من البحوث ىي ( لتحديد تأثيرالنشط التعلملمخرجات التعلم التربية 2التربية الإسلامية مخرجات التعلم
( لفهم التفاعل بين نموذج التعلم التعاوني مع الدينا مية المتعلمين على مخر جات 3الإسلامية ( لمعرفة نتائج دراسة التربية الإسلامية للطلب الذين بتعلمون مع التعا 4التعلم التربية الإسلامية
ية نموذج التعلم العاب فريق البطولة ونشاط التعلم عاليو افضل من المتعلمين الذين يتعلمون عن ون( لمعرفة النتيجة 5طريق التعاوني نموذج التعلم فريق تحصيل الطلاب ولها الذينامية التعلم العالي
رة تدربية نموذج فريق التعليمية للمتعلمين في التربية الدينية الإسلامية الذين يتعلمون مع فريق دو ونشاط التعلم المنخفض ىوافضل من المتعلمين الذين يتعلمون مع نموذج التعلم فريق تحصيل
الطلاب وىكون النشاط بتعلم منخفض حيث يتعلم المتعلمون التغير 2times2الطريقة المستخدمة ىي التجربة مع تسميم عامل
ثم اخد 21162117طلاب فى عا م كمتغير مشرف كا ن السكان وعينة من الد ر سة شخصا بشكل عشو أئي تقنية 64
( بشكل عام ىناك تأثير لنموذج التعلم على نتائج التعلم 1استنتاج ىذه الدراسة ىو ( 3( ىناك تأثير لنشاط التعلم على مخرجات التعلم في التربية الإسلامية 2في التربية الإسلامية
( نتائج التعلم 4م ونشاط التعلم لنتائج التعلم في التربية الإسلامية يوجد تفاعل بين نموذج التعللطلاب التربية الإسلامية الذين يتعلمون مع نموذج التعلم لفريق دورة الألعاب ونشاط التعلم العالي
ولديهم نشاط يكون لها تأثير أفضل من الطلاب الذين يتعلمون مع نموذج التعلم للطلابتائج التعلم الخاصة بطلاب التعليم الإسلامي الذين يتعلمون باستخدام نموذج ( ن5تعليمي عالي
التعلم لفريق البطولة ونشاط التعلم العالي ليس لها تأثير أفضل من الطلاب الذين يتعلمون من خلال نموذج التعلم للطلاب ولديهم نشاط تعلمي عالي
الإسلامي تعلم ونتائج التعلم في التربيةوذج التعلم نشاط الالكلمات المفتاحية نم
vii
ABSTRACT
Tolaah NIM 1540101298 The Effect of Cooperative Learning Model
and Student Performance in Learning on Results Learning Islamic
Religious Education (Experimental Study at SMP Negeri 24 Serang City)
Problem in this study are still many learners have many difficulties
in the learning process The problem is caused by several factors among
others human resources factors both from educators and learners
themselves The research objectives are 1) to know the effect of
cooperative learning model on the learning result of Islamic religious
education 1) to know the influence of learning activeness towards the
learning result of Islamic religious education 3) to know the interaction
between the cooperative learning model and the learning activity of the
learners toward the learning result Islamic religious education 4) to find
out the learning result of Islamic religious education learners who learn
with cooperative learning model team tournament team and high learning
activeness is better than learners who learn with cooperative learning
model student achievement division team and have high learning
activeness 5) to find out the learning result of Islamic religious education
learners who study with the model of learning team tournament team and
the activity of low learning its better than learners who learn with learning
model student achievement team and have activeness low learning
The method used is experiment with factorial design 2 x 2 when
learners learn activeness as moderator variable The population and sample
of the study were students of class VIII SMP Negeri 24 Serang City in the
20162017 lesson year 64 people were taken at random Statistical
analysis technique using SPSS serie 16 aid at significance level α=005
The conclusion of this research is 1) overall there is influence of
learning model to learning result of Islamic religious education 2) there is
influence of learning to learning result of Islamic religious education 3)
there is an interaction between the learning model and the learning activity
on the learning outcomes of Islamic religious education 4) learning
outcomes Islamic religious education learners with learning model team
tournament team and high learning activeness influence better than
learners who learn with student achievement division student learning
model and have high learning activeness 5) learning outcomes of Islamic
religious education learners who learn with learning model tournament
team and high learning activeness does not affect better than learners who
learn with learning model student achievement division team and have
high learning activeness
Keywords learning model learning activity and learning result of
Islamic religious education
viii
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik
hidayah serta inayah-Nya sehingga tesis magister ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya Shalawat serta salam tetap tercurah kepada baginda
Rasulullah SAW keluarga para sahabat serta para pengikutnya yang setia
hingga akhir zaman
Tesis magister ini kemugkinan besar tidak dapat diselesaikan
tanpa bantuan dari berbagai pihak oleh karenanya penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya terutama kepada
1 Prof Dr H Fauzul Iman MA Rektor Universitas Islam Negeri
Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah memberikan
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di UIN SMH Banten
2 Prof Dr HB Syafuri MHum Direktur Pascasarjana Universitas
Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah
memberikan saran dan motivasi
3 Dr Muhajir MA Ketua Program Studi Pascasarjana Pendidikan
Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
yang selalu memberikan untuk menyelesaikan tesis ini
4 Dr Hj Hunainah MM Sekertaris Program Studi Pascasarjana
Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana
Hasanuddin Banten yang selalu sabar memberikan arahan dan
bimbingan dalam penyusunan proposal tesis
5 Dr Hidayatullah MPd sebagai pembimbing I yang selalu sabar
membimbing penulis dalam menyelesaikan tesis ini
ix
6 Dr H Shobri Kom MPd sebagai pembimbing II yang telah
memberikan arahan dan bimbingan pada penulisan tesis ini
7 Seluruh Dosen Pascasarjana yang telah berbagi ilmu semoga ilmunya
berkah
8 Suamiku tercinta Mochamad Jono SPd yang telah memberikan
motivasi sungguh besar perjuangannya Dan anakku tercinta Jihan
Putriana Muhamad Saliudin Naila Akila Zahira dan Muhamad
Malik Ibrahim pelita dan pemberi semangat hidup
9 Teman-teman pascasarjana yang selalu mengingatkan dan memotivasi
untuk tetap semangat
Atas segala bantuan yang telah diberikan penulis berharap semoga
Allah SWT membalasnya dengan pahala yang berlimpah AminPenulis
juga menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
segi isi maupun metodologi penulisannya Untuk itu kritik dan saran dari
pembaca sangat penulis harapkan guna perbaikan selanjutnya
Akhir kata hanya kepada Allah penulis berharap semoga tesis ini
bermanfaat bagi kita semua Amin
Serang 26 Oktober 2017
TOLAAH
NIM 1540100351
x
DAFTAR ISI
PERNYATAAN KEASLIAN i
PENGESAHAN ii
PERSETUJUAN TIM PENGUJI iii
NOTA DINAS PEMBIMBING iv
ABSTRAK v
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR GAMBAR xvi
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah 1
B Identifikasi Masalah 11
C Pembatasan Masalah 12
D Rumusan Masalah 12
E Tujuan Penelitian 13
F Kegunaan Penelitian 14
G Sistematika Pembahasan 15
BAB II PENYUSUNAN KERANGKA TEORETIS DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A Deskripsi Teoretis 17
1 Model Pembelajaran 17
a Pengertian Model Pembelajaran 19
b Karakteristik Model Pembelajaran 21
xi
c Macam-macam Model Pembelajaran 24
d Model-model Pembelajaran Kooperatif 28
1) Pengertian Model Pembelajaran
Kooperatif 28
2) Langkah-langkah Model
Pembelajaran Kooperatif 29
e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TGT 33
1) Pengertian Model Pembelajaran TGT 33
2) Langkah-langkah Model
Pembelajaran TGT 34
f Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD 39
1) Pengertian Model Pembelajaran
STAD 39
2) Langkah-langkah Model
Pembelajaran STAD 42
g Persamaan dan Perbedaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dan
STAD 48
2 Keaktifan Belajar 50
a Pengertian Keaktifan Belajar 50
b Macam-macam Keaktifan Belajar 53
3 Hasil Belajar 56
a Pengertian Belajar 56
xii
b Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil
Belajar 58
c Hasil Belajar dengan Model TGT dan
STAD 59
d Metari Aqidah Akhlak 60
1) Pengertian Aqidah Akhlak 60
2) Pembelajaran Aqidah Akhlak 62
B Kajian Penelitian yang Relevan 66
C Kerangka Berpikir 70
D Pengajuan Hipotesis 76
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian 79
B Tempat dan Waktu Penelitian 80
C Metode dan Rancangan Penelitian 81
D Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 85
E Teknik Pengumpulan Data 89
F Instrumen Penelitian 91
1 Variabel Keaktifan Belajar Peserta Didik 91
a Definisi Konsep 91
b Definisi Operasional 92
c Kisi-kisi Instrumen 92
d Kalibrasi Instrumen 95
2 Variabel Hasil Belajar 100
a Definisi Konsep 100
b Definisi Operasional 101
xiii
c Kisi-kisi Instrumen 102
d Kalibrasi Instrumen 105
G Pelaksanaan Perlakuan 110
H Teknik Analisis Data 111
I Hipotesis Statistik 116
BAB IV HASIL PENELITIAN
A Deskripsi Data 118
B Pengujian Persyaratan Analisis 121
1 Pengujian Normalitas Data 121
2 Pengujian Homogenitas Data 123
C Pengujian Hipotesis 124
D Pembahasan Hasil Temuan Penelitian
E Keterbatasan Penelitian 142
BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
A Simpulan 144
B Implikasi 145
C Saran 147
DAFTAR PUSTAKA 149
LAMPIRAN-LAMPIRAN 154
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 21 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 30
Tabel 22 Cara Menentukan Penghargaan 37
Tabel 23 Fase-fase dalam Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe TGT 38
Tabel 24 Kriteria Pemberian Skor Peningkatan Individu 45
Tabel 25 Tingkat Penghargaan Kelompok Model
Pembelajaran STAD 46
Tabel 26 Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD 47
Tabel 31 Jadwal Pelaksanaan Penelitian 81
Tabel 32 Desai Penelitian Faktorial 2 x 2 84
Tabel 33 Pembagian Sampel Kedua Kelompok Penelitian 89
Tabel 34 Kisi-kisi Angket Keaktifan Belajar Peserta Didik 93
Tabel 35 Skor Jawaban Angket Keaktifan Belajar Peserta
Didik 94
Tabel 36 Hasil Uji Validitas Item Angket Keaktifan Peserta
Didik 97
Tabel 37 Standar Penilaian Koefisien Validitas dan
Reliabilitas 99
Tabel 38 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Keaktifan Belajar 100
Tabel 39 Kisi-kisi Soal Aqidah Akhlak 102
Tabel 310 Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar 106
Tabel 311 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar 107
Tabel 312 Hasil Perhitungan Daya Pembeda 109
xv
Tabel 41 Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Tiap Kelompok 119
Tabel 42 Perhitungan Uji Normalitas Data 122
Tabel 43 Perhitungan Uji Homogenitas 123
Tabel 44 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran
Terhadap Hasil Belajar PAI 124
Tabel 45 Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar
Terhadap Hasi Belajar PAI 125
Tabel 46 Rangkuman Uji Anova Dua Jalur Dengan Interaksi 126
Tabel 47 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran TGT
dan STAD Keaktifan Belajar Tinggi 128
Tabel 48 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran TGT
dan STAD Keaktifan Belajar Rendah 130
Tabel 49 Rangkuman Hasil Uji Tukey 132
Tabel 410 Rekapitulasi Hasil Belajar PAI 133
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 41 Grafik Deskripsi Data 121
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan proses edukatif yang
mempunyai tujuan membawa peserta didik pada pengalaman
baru yang belum pernah dialami sebelumnya Undang-undang
nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
menyatakan bahwa ldquoPendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan bentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa bertujuan untuk perkembangannya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif
mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawabrdquo
Dalam perspektif Islam tidak dijelaskan secara rinci dan
operasional mengenai proses belajar proses kerja sistem memori
akal dan proses dikuasainya pengetahuan dan keterampilan
2
manusia Namun Islam menekankan dalam signifikasi fungsi
kognitif (akal) dan fungsi sensori (indera-indera) sebagai alat-alat
penting untuk belajar sangat jelas Sebagaimana firman Allah
SWT dalam surat An-Nahl ayat 78
مع هاتكم لا ت علمون شيئا وجعل لكم الس والله أخرجكم من بطون أم (٨٧والأبصار والأفئدة لعلكم تشكرون )النحل
Artinya Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
Keadaan tidak mengetahui sesuatupun dan Dia memberi kamu
pendengaran penglihatan dan hati agar kamu bersyukur (QS
An-Nahl 78)
Hasil belajar merupakan hasil dari usaha-usaha yang telah
dilakukan Belajar Pendidikan Agama Islam memerlukan suatu
strategi yang tepat supaya hasil yang yang dicapai maksimal dan
berpengaruh pada hasil belajar peserta didik Pendidik harus
dapat memilih model-model yang sesuai dengan pokok bahasan
yang disampaikan dan juga mempunyai cara-cara yang menarik
sehingga peserta didik mempunyai minat yang tinggi terhadap
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan
pendidikan di sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain
3
pendidik peserta didik kurikulum lingkungan belajar dan
lainnya pendidik dan peserta didik merupakan dua faktor
terpenting dalam proses pembelajaran Pentingnya faktor
pendidik dan peserta didik dapat dirunut melalui pemahaman
hakekat pembelajaran yakni sebagai usaha sadar pendidik untuk
membantu peserta didik agar dapat belajar sesuai dengan
kebutuhan dan minatnya
Untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan proses
pembelajaran pendidik perlu memahami hal-hal yang
mempengaruhi proses belajar peserta didik baik yang
menghambat maupun yang mendukung Selain itu pendidik
harus memahami tentang model atau strategi pembelajaran yang
efektif yang dapat membantu peserta didik agar dapat belajar
secara optimal dan mampu meningkatkan keaktifan peserta didik
dalam proses belajar
Salah satu usaha pendidik dalam meningkatkan hasil
belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada peserta didik yaitu
dengan menerapkan pembelajaran melalui tugas dan umpan balik
Dimana tujuan pemberian tugas ini adalah peserta didik tetap
4
belajar dirumah dan dapat dimanfaatkan waktu di luar jam
pelajaran sekolah sehingga peserta didik yang kurang paham
terhadap materi yang disampaikan akan menjadi lebih mengerti
karena adanya latihan di rumah umpan balik disini berupa
pembahasan kembali tugas yang diberikan pada materi terdahulu
Dengan umpan balik diharapkan peserta didik yang kesulitan
mengenai konsep-konsep pada materi yang telah diberikan dapat
terbantu sehingga hasil belajar PAI peserta didik meningkat
Dalam pembelajaran PAI keaktifan peserta didik
cenderung masih rendah Misalnya pada saat peserta didik
menjelaskan hasil pekerjaannya kepada teman yang lain serta
bekerjasama dan hubungan dengan peserta didik lain Keaktifan
peserta didik dalam mengajukan ide pada pendidik memberikan
tanggapan atau komentar terhadap peserta didik lain bertanya
kepada pendidik tentang materi yang disampaikan menyanggah
atau menyetujui ide pengerjaan soal dari teman juga masih
rendah
Guru sebagai pendidik dan pengajar bertugas untuk
memberi kemudahan untuk peserta didik dalam menerima ilmu
5
atau materi yang telah diajarkan Menurut Isjoni seorang
pendidik harus memiliki sikap-sikap sebagai berikut 1) mampu
menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan 2)
membantu dan mendorong peserta didik untuk mengungkapkan
dan menjelaskan keinginan dan pembicaraannya baik secara
individual maupun kelompok 3) membantu kegiatan-kegiatan
dan menyediakan sumber atau peralatan serta membantu
kelancaran belajar mereka 4) membina peserta didik agar setiap
orang merupakan sumber yang manfaat bagi yang lainnya 5)
menjelaskan tujuan kegiatan pada kelompok dan mengatur
penyebaran dalam bertukar pendapat1
Djamarah menyatakan bahwa ldquoTujuan dari penyampaian
variasi metode mengajar dan aplikasinya dalam pengajaran
adalah 1) meningkatkan dan memelihara perhatian peserta didik
terhadap relevansi proses belajar mengajar 2) memberikan
kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi 3) membentuk
sikap positif terhadap pendidik dan sekolah 4) memberi
1Isjoni Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok
(Bandung Alfabeta 2007) h62
6
kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual 5)
mendorong anak didik untuk belajar2
Keberhasilan dalam meningkatkan kualitas belajar
mengajar di sekolah diperlukan suatu adanya pendekatan yang
relevan dengan tuntutan kurikulum yang ada salah satu
pendekatan yang digunakan dalam proses kegiatan belajar
mengajar di sekolah adalah pembelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) materi perilaku terpuji dengan menggunakan model-
model pembelajaran kooperatif
Metode pembelajaran ceramah kurang menarik bagi
peserta didik apalagi jika diterapkan pada anak seusia Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Mengingat usia mereka masih
tergolong usia anak-anak yang secara psikologis gemar bermain
maka keinginan untuk bermain tersebut diupayakan terarah dan
bermakna walaupun sambil bermain mereka tetap belajar Belajar
sambil bermain perlu diterapkan pada anak didik agar dapat
2 Djamarah Syaiful Bahri Psikologi Belajar Guru dan Anak Didik
Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis (PT Rineka
Cipta Jakarta 2005) h181-186
7
belajar dengan nyaman dan menyenangkan3 Dengan demikian
diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal
Menurut Slavin yang dikutip oleh Buchari Alma model
pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning merupakan
suatu model pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil
bekerjasama Keberhasilan dari model ini sangat tergantung pada
kemampuan aktivitas anggota kelompok baik secara individual
maupun dalam bentuk kelompok4 Dalam pembelajaran
kooperatif belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman
kelompok belum menguasai bahan pelajaran5 Dengan kata lain
dalam menyelesaikan tugas kelompoknya setiap peserta didik
anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling
membantu satu sama lain
Seperti kita ketahui pembelajaran kooperatif memiliki
berbagai jenis diantaranya yaitu TGT (Teams Games
Tournament) STAD (Student Team Achievment Divition atau
3 Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology Developing
Learners (Boston Pearson 2011) h 443 4 Buchari Alma Pendidik Profesional Menguasai Metode dan
Terampil Mengajar (Bandung PT Alfabeta 2009) h81 5Shlomo Sharen Handbook of Cooperative Learning (Terj Sigit
Prawoto Yogyakarta Familia 2012) h 38
8
pembagian pencapaian tim peserta didik) TAI (Team Accelrated
Instruction atau percepatan pengajaran tim) CIRC (Cooperative
Integrated Reading and Composition) Jigsaw (teka-teki) Group
Investigation (Kelompok Investigasi) Learning Together (Belajar
Bersama) Complex Instruction (Pengajaran Kompleks) Structur
Dyadic Method (Metode Struktur Berpasangan)
Berdasarkan beberapa model pembelajaran kooperatif
penulis ingin mengambil model pembelajaran TGT (Teams
Games Tournament) dan model pembelajaran STAD (Student
Team Achievment Divition) Dengan model pembelajaran TGT
dan STAD akan menjadikan peserta didik memiliki banyak
kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengelola
informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan
berkomunikasi Anggota kelompok bertanggung jawab atas
keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang
dipelajari serta dapat menyampaikan kepada kelompoknya
Dengan demikian keaktifan peserta didik dalam belajar sangat
mendukung untuk model pembelajaran Team Games Tournamen
(TGT) dan Student Team Achievment Divition (STAD)
9
Berdasarkan pengamatan dan data yang dimiliki penulis
fenomena yang terjadi di SMP Negeri 24 Kota Serang terdapat
beberapa masalah yang dihadapi terutama dalam mata pelajaran
PAI kelas VIII sub pokok bahasan tentang perilaku terpuji
proses pembelajaran di sekolah kurang meningkatkan kreatifitas
dan keaktifan peserta didik Melalui observasi dan nilai hasil
belajar yang diperoleh peserta didik ketika penulis melakukan
proses belajar mengajar secara kualitas masih sangat rendah dan
pembelajaran masih berpusat pada pendidik Dari 175 peserta
didik hanya 50 peserta didik yang nilainya tuntas Tingkat
ketuntasan hanya mencapai 2985 Peserta didik mengalami
banyak kesulitan dalam proses pembelajarannya Masalah
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor
sumber daya manusia baik dari pendidik maupun peserta didik itu
sendiri
Faktor sumber daya manusia salah satunya adalah
pendidik dimana memiliki peran sebagai penyampai pesan
melalui proses pembelajaran Pendidik dalam proses
pembelajaran masih menggunakan model konvensional yang
10
belum memunculkan kreatifitas dan keaktifan peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran di kelas sehingga suasana belajar
didominasi oleh pendidik Upaya untuk meningkatkan
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik tidak terlepas dari
berbagai faktor yang mempengaruhinya Dalam hal ini diperlukan
pendidik yang kreatif yang dapat membuat pembelajaran lebih
menarik dan disukai oleh peserta didik
Apabila hal tersebut dibiarkan maka akan berpengaruh
negatif terhadap hasil belajar peserta didik Selain itu mutu
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) menjadi rendah
Untuk mengatasi masalah tersebut penulis ingin mencoba
menerapkan model pembelajaran TGT dan STAD sebagai
penghubung penyampaian materi yang akan diberikan kepada
peserta didik
Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian
tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif dan keaktifan
belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
11
B Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di
atas maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut
1 Masih rendahnya hasil belajar PAI yang dicapai oleh peserta
didik
2 Tingkat keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran
berbeda-beda
3 Pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik cenderung
berpusat pada pendidik
4 Dalam proses pembelajaran pendidik masih menggunakan
model pembelajaran konvensional
5 Pada proses pembelajaran peserta didik lebih banyak
mendengarkan penjelasan guru
6 Peran peserta didik dalam proses pembelajaran sangat
tergantung dari waktu yang diberikan oleh pendidik
12
C Pembatasan Masalah
Agar ruang lingkup pembahasan penelitian masih dalam
kemampuan penulis maka perlu dilakukan pembatasan masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut
1 Perlakuan dalam penelitian ini hanya pada penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD
2 Keaktifan peserta didik sebagai variabel atribut
3 Hasil belajar peserta didik sebagai variabel terikat
4 Materi pembahasan dalam penelitian adalah materi
membiasakan perilaku terpuji
5 Pusat pembelajaran yang dilakukan peserta didik lebih
berpusat pada siswa
6 Populasi yang digunakan adalah peserta didik kelas VIII
7 Tempat penelitian adalah SMP Negeri 24 Kota Serang
D Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang identifikasi dan batasan
masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut
13
1 Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil
belajar PAI
2 Apakah terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil
belajar
3 Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan
keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
4 Apakah hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih
tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
5 Apakah hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih
tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah
E Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap
hasil belajar PAI
14
2 Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil
belajar
3 Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran dan
keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
4 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi
lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
tinggi
5 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah
lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
rendah
F Kegunaan Penelitian
Sedangkan setelah penelitian ini dilaksanakan
diharappkan dapat memberikan kegunaan Adapun kegunaan
penelitian ini adalah sebagai berikut
15
1 Dapat dijadikan bahan referensi bagi pendidik tentang
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan
STAD
2 Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik dan hasil belajar peserta
didik
3 Hasil penelitian ini memberikan sumbangan bagi sekolah
untuk membuat kebijakan tentang variasi dalam pembelajaran
dan peningkatan profesionalisme pendidik serta meningkatkan
mutu proses pembelajaran
G Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah proses pembahasan dalam
penulisan tesis ini maka dibuat sistematika pembahasan sebagai
berikut
Bab Kesatu Pendahuluan yang berisi Latar Belakang
Masalah Identifikasi Masalah Batasan Masalah Rumusan
Masalah Kegunaan Penelitian dan Sistematika Pembahasan
16
Bab Kedua Tinjauan pustaka yang terdiri dari Kajian
Teori Kajian Penelitian yang Relevan Kerangka Berfikir dan
Pengajuan Hipotesis
Bab Ketiga Metodologi Penelitian yang berisi Tujuan
Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Metode dan Rancangan
Penelitian Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Teknik
Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Pelaksanaan Perlakuan
Teknik Analisis Data dan Hipotesis Statistik
Bab Keempat Hasil Penelitian yang terdiri dari
Deskripsi Data Pengujian Persyaratan Analisis Pengujian
Hipotesis Pembahasan Hasil Temuan Penelitian dan
Keterbatasan Penelitian
Bab Kelima Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan
Saran-Saran
17
BAB II
KERANGKA TEORITIS KERANGKA BERPIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A Deskripsi Teori
1 Model Pembelajaran
Model pembelajaran memiliki makna yang lebih luas dari
pada strategi metode atau prosedur pembelajaran Istilah model
pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai
oleh strategi atau metode pembelajaran Bagi guru model
pembelajaran sangat diperlukan pada saat mengajar Mengajar
adalah menyampaikan pengetahuan pada anak Menurut
Sardiman mengartikan mengajar adalah sebagai aktivitas
mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan
menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar6
Sedangkan menurut Moh Uzer Usman mengajar adalah
bagaimana seorang guru membantu siswa dalam proses belajar
6 Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta
Rajawali Press2011)h46
18
mengajar dan mengatasi berbagai masalah yang ada7 Dalam
kegiatan belajar mengajar seorang guru harus dapat mengarahkan
siswa kedalam situasi yang kondusif dan dapat mengatasi
memecahkan masalah yang timbul serta dapat mengorganisir
situasi proses belajar mengajar baik di kelas maupun dilapangan
Dalam menyampaikan atau menularkan pengetahuan dan
pandangan sangat dituntut siswa maupun guru mengerti
bahanmateri yang dibicarakan dalam kegiatan mengajar sehingga
proses belajar mengajar akan menjadi sukses Hadits Anas bin
Malik tentang membuat mudah gembira dan kompak sebagai
berikut
روا ولا عن أنس بن ما لك عن النب صلى الله عليه وسلم قال يسروا وبشرواولا ت ن فروا ) اخرجه البخا ري في كتاب العلم( ت عس
Artinya Dari Anas bin Malik dari Nabi SAW ldquomudahkanlah dan
jangan kamu persulit Gembirakanlah dan jangan kamu membuat
larirdquo (HR Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Al-Bukhori Al-
Jursquofi)
Hadits diatas menjelaskan bahwa proses pembelajaran
harus dibuat dengan mudah sekaligus menyenangkan agar siswa
7 Moh Uzer Usman Strategi Pembelajaran (Jakarta
Erlangga2008)h6
19
tidak tertekan secara psikologis dan tidak merasa bosan terhadap
suasana di kelas serta apa yang diajarkan oleh gurunya Dan
suatu pembelajaran juga harus menggunakan metode yang tepat
disesuaikan situasi dan kondisi terutama dengan
mempertimbangkan keadaan orang yang akan belajar
Sementara Mosston mendefenisikan mengajar adalah
kemampuan untuk mengetahui dan menggunakan hubungan-
hubungan yang mungkin dengan guru dalam seluruh domain8
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
Mengajar juga berarti kemampuan berprilaku dengan cara yang
tepat menggunakan model mengajar yang tepat untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan
a Pengertian Model Pembelajaran
Mengajar adalah perbuatan kompleks Perbuatan yang
kompleks dapat diterjemahkan sebagai penggunaan secara
integratif sejumlah komponen yang terkandung dalam perbuatan
mengajar itu untuk menyampaikan pesan pengajaran Oleh karena
8 Mosston M Teaching Physical Education (4th ed) ( New York
Macmillan1994)h3
20
itu dalam dunia pembelajaran ada baiknya pendidik
menggunakan suatu protipe dari suatu teori atau model Disebut
model karena hanya merupakan garis besar atau pokok-pokok
yang memerlukan pengembangan yang sangat situasional
Menurut Suprijono bahwa ldquoModel pembelajaran adalah
pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas maupun tutorialrdquo9 Hal yang sama
dikemukakan oleh Rosdiani bahwa model pembelajaran
merupakan sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk
merancang10
Sedangkan menurut Joyce dan Weil mengatakan
bahwa
Models of teaching are really models of learning As we
help students acquire information ideas skills way of
thinking and means of expressing themselves we are also
teaching them how to learnrdquo Model mengajar sama
artinya dengan model pembelajaran
9 Suprijono Agus Cooperative Learning (Yogyakarta Pustaka
Belajar 2011) h46 10
Dini Rosdiani Model Pembelajaran Langsung dalam Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan (BandungAlfabeta 2012) h5
21
Model pembelajaran membantu peserta didik memperoleh
informasi ide keterampilan cara berpikir dan mengekspresikan
ide model pembelajaran juga berfungsi sebagai pedoman untuk
mengajar11
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diuraikan di
atas mengenai model pembelajaran tersebut maka penulis
menyimpulkan model pembelajaran adalah cara-cara yang
digunakan pendidik dalam mengajar yang sudah direncanakan
sebelumnya guna menyampaikan informasi ide-ide dan
keterampilan kepada peserta didik
b Karakteristik Model Pembelajaran
Ismail yang dikutip oleh Rachmadi Widdiharto
menyebutkan bahwa istilah model pembelajaran mempunyai
empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode
tertentu yaitu
1) Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh penciptanya
2) Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
11
Joyce Beruce and Marsha Weil Models of Teaching (United States
of America Allyn and Bacon 2009) h7
22
3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut
berhasil
4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran
tercapai12
Menurut Rangke L Tobing dkk sebagimana dikutip oleh
Indrawati dan Wanwan Setiawan mengidentifikasi lima
karakteristik suatu model pembelajaran yang baik13
yang
meliputi berukut ini
1) Prosedur ilmiah
Suatu model pembelajaran harus memiliki suatu prosedur
yang sistematik untuk mengubah tingkah laku peserta didik atau
memiliki sintaks yang merupakan urutan langkah-langkah
pembelajaran yang dilakukan guru-peserta didik
2) Spesifikasi hasil belajar yang direncanakan
Suatu model pembelajaran menyebutkan hasil-hasil
belajar secara rinci mengenai penampilan peserta didik
12
Widdiharto Rahmadi Model-Model Pembelajaran Matematika
SMP(Yogyakarta Dirjen Dikdasmen PPPG Matematika 2004) h3 13
Indrawati dan Wanwan Setiawan Pembelajaran Aktif Kreatif
Efektif dan Menyenangkan untuk Guru SD (Jakarta PPPPTK IPA 2009) h27
23
3) Spesefikasi lingkungan belajar
Suatu model pembelajaran menyebutkan secara tegas
kondisi lingkungan di mana respon peserta didik diobservasi
4) Kriteria penampilan
Suatu model pembelajaran merujuk pada kriteria
penerimaan penampilan yang diharapkan dari para peserta didik
Model pembelajaran merencanakan tingkah laku yang diharapkan
dari peserta didik yang dapat didemonstrasikannya setelah
langkah-langkah mengajar tertentu
5) Cara-cara pelaksanaannya
Semua model pembelajaran menyebutkan mekanisme
yang menunjukkan reaksi peserta didik dan interaksinya dengan
lingkungan
Guru sebagai perancang pembelajaran harus mampu
mendisain seperti apa pembelajaran yang akan dilaksanakan
Model pembelajaran merupakan disain pembelajaran yang akan
dilaksanakan guru di dalam kelas Dengan melihat beberapa ciri
khusus dan karakteristik model pembelajaran tersebut di atas
dapat disimpulkan bahwa sebelum mengajar guru harus
24
menentukan model pembelajaran yang akan digunakan Dengan
model pembelajaran guru dapat melaksanakan proses
pembelajaran sesuai dengan pola tujuan tingkah laku
lingkungan dan hasil belajar yang direncanakan Dengan
demikian proses pembelajaran akan berjalan dengan baik dan
tepat sesuai dengan mata pelajarannya
c Macam-macam Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli
dalam usaha mengoptimalkan hasil belajar peserta didik cukup
banyak di antaranya adalah
1) Model Pembelajaran Kontekstual (constextual teaching and
learning-CTL) menurut Nurhadi dalam Rusman adalah
konsep belajar yang dapat membantu pendidik mengaitkan
antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata
peserta didik dan mendorong peserta didik membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
25
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota
keluarga dan masyarakat14
2) Model Pembelajaran Kooperatif (Coorperative learning)
menurut Yatim Riyanto pengertian pembelajaran kooperatif
adalah model pembelajaran yang dirancang untuk
membelajarkan kecakapan akademik (academic skill)
sekaligus keterampilan social (social skill) termasuk
interpersonal skill15
3) Model Pembelajaran Quantum menurut Sugianto
merupakan ramuan atau rakitan dari berbagai teori atau
pandangan psikologi kognitif dan pemograman
neurologineurolinguistik yang jauh sebelumnya sudah
ada16
4) Model Pembelajaran Terpadu menurut Sugianto pada
hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik baik secara individual
14
Rusman Model-model Pebelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Pendidik (Jakarta Raja Grafindo Persada 2012) h189 15
Yatim Riyanto Paradigma Pembelajaran Sebagai referensi bagi
Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas
(Jakarta Kencana 2009) h267 16
Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia
Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h70
26
maupun kelompok aktif mencari menggali dan
menemukan model yang mencoba memadukan beberapa
pokok bahasan Melalui pembelajaran terpadu peserta didik
dapat memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat
menambah kekuatan untuk menerima menyimpan dan
memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang
dipelajarinya17
5) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) menurut
Sugianto dirancang untuk membantu mencapai tujuan-
tujuan seperti meningkatkan keterampilan intelektual dan
investigative memahami peran orang dewasa dan
membantu peserta didik untuk menjadi pelajar yang
mandiri18
6) Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
menurut Sofan Amri amp Iif Khoiru Ahmadi merupakan salah
satu model pengajaran yang dirancang khusus untuk
mengembangkan belajar peserta didik tentang pengetahuan
17
Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia
Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h124 18
Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia
Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h151
27
prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur
dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi
selangkah19
7) Model Pembelajaran diskusi menurut Sofan Amri amp Iif
Khoiru Ahmadi adalah sebuah interaksi komunikasi antara
dua orang atau lebih (sebagai suatu kelompok) Biasanya
komunikasi antara mereka kelompok berupa salah satu
ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya memberikan
rasa pemahaman yang baik dan benar20
Banyaknya model pembelajaran yang dikembangkan para
pakar tersebut tidaklah berarti semua pendidik menerapkan
semuanya untuk setiap mata pelajaran karena tidak semua model
cocok untuk setiap topik atau mata pelajaran Model-model yang
disebutkan di atas yang akan digunakan peneliti dalam
melakukan penelitian adalah model kooperatif yaitu tipe TGT dan
STAD Hal ini pemilihan model pembeajaran TGT dan STAD
berdasarkan dengan kesesuaian karakteristik peserta didik dan
19
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif
dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka Publisher 2010) h39 20
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif
dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka Publisher 2010) h165
28
materi pembelajaran dimana peserta didik di SMP Negeri 24
Kota Serang khususnya kelas VIII yang lebih aktif dalam kerja
kelompok dan adanya suatu kompetisi dalam proses
pembelajaran
d Model Pembelajaran Kooperatif
1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Model banyak digunakan dalam berbagai kegiatan analisis
atau desain karena model yang dibuat dapat membantu
memperjelas prosedur hubungan serta keadaan keseluruhan dari
apa yang didesain tersebut Menurut Kauchak dan Eggen
mendefinisikan bahwa belajar kooperatif adalah sebagai
kumpuilan strategi mengajar yang digunakan peserta didik untuk
membantu satu dengan yang lain dalam mempelajari sesuatu
Berkaitan dengan hal itu maka cara belajar kooperatif ini juga
dinamakan ldquopengajaran teman sebayardquo21
Menurut Yatim Riyanto pembelajaran kooperatif adalah
model pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan
21
Eggen Paul amp Kauchak Don Strategi dan Model Pembelajaran
(Jakarta PT Indeks 2012) h319
29
kecakapan akademik (academic skill) sekaligus keterampilan
social (social skill) termasuk interpersonal skill22
Pembelajaran
kooperatif mengharuskan peserta didik belajar bersama dalam
kelompok-kelompok kecil saling membantu satu sama lain
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang menitik
beratkan kerja sama peserta didik dalam kelompok pembelajaran
yang tingkat kemampuan peserta didik berbeda-beda dengan
struktur heterogen untuk membantu memahami materi pelajaran
2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Terdapat enam langkah utama atau tahapan dalam
pembelajaran kooperatif Pembelajaran dimulai dengan pendidik
menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi peserta didik
untuk belajar Tahap ini diikuti oleh penyajian informasi
Selanjutnya peserta didik dikelompokkan ke dalam kelompok
belajar Tahap ini diikuti bimbingan pendidik pada saat peserta
didik bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas bersama
22
Yatim Riyanto Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta
Kencana2009) h267
30
mereka Tahap terakhir dari pembelajaran kooperatif adalah
presentasi hasil akhir kerja kelompok atau evaluasi tentang apa
yang telah dipelajari dan memberi penghargaan terhadap
kelompok maupun individu Adapun langkah-langkah yang
terdapat dalam model pembelajaran kooperatif disajikan pada
tabel 21 sebagai berikut
Tabel 21
Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
Fase Aktifitas Pendidik
Aktifitas Peserta
Didik
Fase 1
Menyampaikan tujuan
dan memotivasi
peserta didik
Pendidik
menyampaikan semua
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan
memotivasi peserta
didik belajar
Peserta didik
memperhatikan
tujuan pembelajaran
yang disampaikan
oleh pendidik supaya
peserta didik benar-
benar mengetahui
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai
31
Fase 2
Manyajikan informasi
Pendidik menyajikan
informasi kepada
peserta didik dengan
jalan demonstrasi atau
lewat bahan bacaan
Peserta didik
memperhatikan
informasi yang
disampaikan oleh
pendidik supaya bisa
menyelesaikan
permasalahan dalam
belajar kelompok
Fase 3
Mengorganisasikan
peserta didik ke dalam
kelompok belajar
Pendidik menjelaskan
kepada peserta didik
bagaimana cara
membentuk kelompok
belajar dan membantu
setiap kelompok agar
melakukan transisi
secara efisien
Peserta didik belajar
kelompok sesuai
dengan kelompok
yang ditentukan dan
saling berinteraksi
untuk menyelesaikan
permasalahan yang
diberikan
32
Fase 4
Membimbing
kelompok bekerja dan
belajar
Pendidik membimbing
kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
Peserta didik
mendiskusikan
permasalahn yang
diberikan dan
menentukan strategi
pemecahannya
Fase 5
Evaluasi
Pendidik mengevaluasi
hasil belajar tentang
materi yang telah
dipelajari atau masing-
masing kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya
Perwakilan dari
kelompok
mempresentasikan
hasil kerja mereka
dan kelompok lain
menanggapi
Fase 6
Memberikan
penghargaan
Pendidik mencari cara
untuk menghargai hasil
belajar individu dan
kelompok
Peserta didik
mendapatkan
penghargaan dari
pendidik baik berupa
pujian atau hadiah
33
Berdasarkan uraian di atas penulis mencoba memberikan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD dalam
proses pembelajaran PAI materi membiasakan perilaku terpuji
dimana model pembelajaran ini lebih berpusat pada peserta didik
dalam kelompok-kelompok kecil
e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games
Tournament)
1) Pengertian Model Pembelajara TGT
Menurut Afrisanti Lusita pembelajaran koperatif model
TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif
yang mudah diterapkan melibatkan aktivitas seluruh peserta
didik tanpa harus ada perbedaan status melibatkan peran peserta
didik sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan
reinforcement Aktivitas belajar dengan permainan yang
dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT
memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks disamping
menumbuhkan tanggung jawab kerjasama persaingan sehat dan
keterlibatan belajar
34
Menurut Rusman TGT adalah salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang menempatkan peserta didik dalam
kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6
orang peserta didik yang memiliki kemampuan jenis kelamin dan
suku ras yang berbeda23
Pendidik menyajikan materi dan peserta
didik bekerja dalam kelompok mereka masing-masing Tugas
yang diberikan dikerjakan bersama-sama dengan anggota
kelompoknya Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak
mengerti dengan tugas yang diberikan maka anggota kelompok
yang lain bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau
menjelaskannya sebelum mengajukan pertanyaan tersebut
kepada pendidik
2) Langkah-Langkah Pembelajaran TGT
Slavin menjelaskan ada lima komponen utama dalam
metode TGT yaitu pembelajaran awal kelompok belajar (team
study) permainan (games) turnamenkompetisi (tournament)
dan pengakuan kelompok (teams recognition)
23
Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Pendidik (Jakarta Rajawali Pers 2011) h 224-225
35
a) Pembelajaran awal
Pembelajaran awal dalam metode TGT tidaklah berbeda
dengan pembelajaran biasa atau pembelajaran klasikal oleh
pendidik hanya pelajaran difokuskan pada materi yang sedang
dibahas saja Tujuan pembelajaran awal adalah membentuk
peserta didik dalam kecakapan komunikasi menggali informasi
kecakapan bekerjasama dalam kelompok dan kecakapan dalam
memecahkan masalah Kegiatan awal akan dapat menentukan
kegiatan yang akan dilakukan berikutnya
b) Kelompok belajar (team study)
Kelompok belajar di susun dengan beranggotakan 4-5
orang yang mewakili percampuran dari berbagai keragaman
dalam kelas seperti kemampuan akademik jenis kelamin
rasetnis Pada kegiatan kelompok belajar seluruh peserta didik
mempelajari materi pelajaran dari berbagai sumber belajar (buku
teks internet) kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
disusun oleh pendidik Setelah peserta didik menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut perwakilan peserta didik
mempresentasikan hasil belajarnya
36
c) Permainan (games)
Permainan dalam pembelajaran kooperatif akan
menimbulkan kekreatifan peserta didik Kegiatan belajar dengan
permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif TGT
memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks
Pertanyaan dalam games disusun dan dirancang dari materi-
materi yang telah disajikan untuk menguji pengetahuan peserta
didik yang diperoleh mewakili masingmasing kelompoksetiap
peserta didik mengambil sebuah kartu yang diberi nomor dan
menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor pada kartu
tersebut
d) Turnamen (tournament)
Turnamen adalah susunan beberapa games yang
dipertandingkan Biasanya dilaksanakan pada akhir minggu atau
akhir unit pokok pembehasan setelah pendidik memberikan
penyajian kelas dan kelompok telah mengerjakan lember
kerjanya Sebelum memulai pertandingan pendidik meminta
peserta didik ke kelompok pertandingan Pada meja pertandingan
37
disediakan 1 set lembar pertandingan kunci jawaban kartu
nomor (jumlahnya sesuai dengan nomor soal) dan format skor
pertandingan Adapun cara menentukan penghargaan pada model
pembelajaran TGT disajikan pada tabel 22 sebagai berikut
Tabel 22
Cara Menentukan Penghargaan
Kriteria Rata-rata Tim Penghargaan (award)
31-40 Cukup (Good team)
41-45 Baik (Great team)
gt 46 Amat baik (Super tim)
Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournamen (TGT) dapat dilihat pada tabel 23
sebagai berikut
38
Tabel 23
Fase-fase dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
yaitu24
Fase Tingkah Laku Pendidik
Fase 1
Memotivasi peserta didik
dan menyampaikan tujuan
Pendidik memotivasi peserta didik belajar
dan menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut
Fase 2
Menyampaikan informasi atau
materi pelajaran
Pendidik menyajikan informasi dan
memberikan materi pelajaran kepada peserta
didik
Fase 3
Mengelompokkan peserta didik
secara heterogen
Pendidik menjelaskan kepada peserta didik
bagaimana caranya membentuk kelompok
agar melakukan transisi secara efisien dalam
belajar
24
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan
Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi
Presindo 2012) h 65
39
Fase 4
Membimbing kelompok belajar
secara tournament
Pendidik memotivasi serta membimbing
kelompokkelompok belajar pada saat
mengerjakan tugas bersama serta memandu
peserta didik memainkan suatu permainan
sesuai dengan struktur pembelajaran
koopeartif
Fase 5
Evaluasi
Pendidik mengevaluasi hasil belajar peserta
didik menentukan skor individu dan skor
rata-rata kelompok
Fase 6
Memberikan Penghargaan
Pendidik memberikan penghargaan hasil
belajar individual dan kelompok
f Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Model pembelajaran STAD pertama kali dikembangkan
oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John
Hopkin Menurut Slavin dalam Rusman model STAD merupakan
variasi pembelajaran kooperatif yang banyak diteliti25
Student
25
Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Pendidik (Jakarta Rajawali Pers 2011) h213
40
TeamsndashAchievement Divisions (STAD) merupakan salah satu tipe
model pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti
Dalam model STAD kelompok terdiri atas empat sampai
lima peserta didik yang mewakili keseimbagan kelas dalam
kemampuan akademik jenis kelamin dan ras Kelompok
merupakan tampilan paling penting dari STAD dan penting pula
bagi pendidik dalam rangka mengarahkan anggota masing-
masing kelompok Slavin menyarankan peringkat para peserta
didik dalam kemampuan akademik dibuat terlebih dahulu
Masing-masing kelompok terdiri atas seorang peserta didik dari
kelompok atas seorang peserta didik dari kelompok bawah dan
dua orang peserta didik dengan kemampuan rata-rata
Pembentukan kelompok dengan cara semacam ini
bertujuan agar diperoleh kesetaraan di antara kelompok-
kelompok tersebut Keseimbangan dalam jenis kelamin dan ras
juga harus menjadi pertimbangan Dengan demikian masing-
masing kelompok kurang lebih sama dalam berbagai aspek
Pendidik memperesentasikan pelajaran dan kemudian peserta
didik bekerjasama tim untuk memastikan seluruh anggota tim
41
telah menuntaskan pelajaran dengan baik Akhirnya semua
peserta didik menjalani kuis perseorangan tentang pelajaran
tersebut dan pada saat itu mereka tidak boleh saling membantu
Adapun penghargaan yang diberikan adalah penghargaan
kelompok Karena skor kelompok didasarkan pada kemajuan
yang diperoleh peserta didik atas nilai sebelumnya siapapun bisa
menjadi ldquobintangrdquo kelompok dalam satu minggu itu
Jika peserta didik menginginkan kelompok mereka
memperoleh hadiah mereka harus membantu teman sekelompok
mereka dalam mempelajari materi Meskipun semua peserta didik
belajar bersama dalam kelompok mereka mereka tidak boleh
saling membantu dalam mengerjakan kuis yang merupakan
tanggung jawab individual Model ini mengaharuskan setiap
peserta didik menguasai materi sehingga dengan kemampuan
dasar yang berbeda setiap peserta didik memperoleh kesempatan
yang sama untuk berhasil
42
2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD
Menurut Slavin dalam Yatim Riyanto langkah-langkah
model STAD adalah sebagai berikut
a) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara
heterogen (campuran menurut prestasi jenis kelamin suku
dan lain-lain)
b) Pendidik menyajikan pelajaran
c) Pendidik memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan
oleh anggota-anggota kelompok Anggotanya tahu
menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota
dalam kelompok itu mengerti
d) Pendidik meberi kuispertanyaan kepada seluruh peserta didik
Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
e) Memberi evaluasi
f) Kesimpulan26
STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi
kelas tim kuis skor kemajuan individual dan rekognisi tim
26
Yatim Riyanto Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta Kencana
2009) h268-269
43
Lima komponen utama dalam pembelajaran kooperatif akan
dijelaskan sebagai berikut
a) Presentasi kelas
Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan
dalam presentasi di dalam kelas Ini merupakan pengajaran
langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi
pelajaran yang dipimpin oleh pendidik Bedanya presentasi
kelas dengan pengajaran biasa hanyalah presentasi tersebut
haruslah benarbenar berfokus pada unit STAD Dengan cara
ini para peserta didik akan menyadari bahwa mereka harus
benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas
karena dengan demikian akan sangat membantu mereka
mengerjakan kuis-kuis dan skor kuis mereka menentukan skor
tim mereka
b) Tim
Tim terdiri dari empat atau lima peserta didik yang
mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja
akademik jenis kelamin ras dan etnisitas Fungsi utama dari
tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-
44
benar belajar dan lebih khususnya lagi adalah untuk
mempersiapkan anggotanya untuk bias mengerjakan kuis
dengan baik Setelah pendidik menyampaikan materi tim
berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan LKS atau
materi lainnya
c) Kuis
Setelah kegiatan tim para peserta didik akan
mengerjakan kuis individual Para peserta didik tidak
diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan
kuis Sehingga tiap peserta didik bertanggung jawab secara
individual untuk memahami materinya7c760b13
d) Skor kemajuan individual
Tiap peserta didik dapat memberikan kontribusi poin
yang maksimal kepada timnya dalam sistem skor ini Setiap
peserta didik diberikan skor rdquoawalrdquo yang diperoleh dari rata-
rata kinerja peserta didik tersebut sebelumnya dalam
mengerjakan kuis yang sama Peserta didik selanjutnya akan
mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat
kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal
45
mereka Kriteria pemberian skor dapat dilihat pada tabel 24
sebagai berikut
Tabel 24
Kriteria Pemberian Skor Peningkatan Individu27
No Skor tes Skor
peningkatan 1 Lebih dari 10 poin di bawah nilai awal 5
2 Antara 10 sampai 1 di bawah nilai awal 10
3 Antara 0 sampai 10 di atas nilai awal 20
4 Lebih dari 10 poin di atas nilai awal 30
5 Nilai terbaik (tidak berdasarkan nilai awal) 40
e) Rekognisi tim
Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk
penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai
kriteria tertentu Skor tim peserta didik dapat juga digunakan
untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka
Untuk menentukan tingkat penghargaan yang diberikan untuk
27
Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains
(JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah 2009) h 141
46
prestasi kelompok dapat dilihat pada tabel 25 halaman 29
sebagai berikut
Tabel 25
Tingkat Penghargaan Kelompok Model
Pembelajaran STAD28
No Rata-Rata Kelompok Penghargaan
1 15 Good Team (Tim yang bagus)
2 20 Great Team (Tim yang hebat)
3 25 Super Team (Tim yang Super)
Adapun tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan dalam
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
dilihat pada tabel 26 sebagai berikut
28
Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains
(JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah 2009) h142
47
Tabel 26
Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD29
Fase Kegiatan Pendidik
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan
memotivasi peserta didik
Menyampaikan semua tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
pada pelajaran tersebut dan
memotivasi peserta didik belajar Fase 2
Menyajikanmenyampaikan
Informasi
Menyajikan informasi kepada
peserta didik dengan jalan
mendemonstrasikan atau lewat
bahan bacaan
Fase 3
Mengorganisasikan peserta
didik dalam kelompok-
kelompok belajar
Menjelaskan kepada peserta didik
bagaimana caranya membentuk
kelompok belajar dan membentuk
setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efisien
29
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan
Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi
Presindo 2012) h 58
48
Fase 4
Membimbing kelompok
bekerja dan belajar
Membimbing kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas mereka
Fase 5
Evaluasi
Mengevaluasi hasil belajar tentang
materi yang telah diajarkan atau
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya Fase 6
Memberikan penghargaan
Mencari cara-cara untuk menghargai
baik upaya maupun hasil belajar
individu dan kelompok
g Persamaan dan Perbedaan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT dan STAD
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disimpulkan
perbedaan dan persamaan antara model pembelajaran kooperatif
tipe STAD dan TGT Persamaan dalam model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan TGT dapat dilihat dari kelompok
belajar dimana pada STAD dan TGT ini peserta didik dibagi
49
menjadi kelompok kecil yang heterogen30
jika dilihat ketika
proses pembelajaran berlangsung kedua model pembelajaran
tersebut sama-sama melakukan diskusi kelompok peserta didik
bekerja di dalam tim untuk menjawab pertanyaan LKS yang
dibuat oleh pendidik dan memastikan seluruh anggota tim
menguasai pelajaran tersebut31
dan pada saat akhir dari
pembelajaran kedua model pembelajaran ini sama-sama
memberikan penghargaan (rekognisi tim) pada setiap kelompok
yang terbaik32
Sedangkan perbedaan antara model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan TGT dapat dilihat dari sistem penilaian
pangkatan individu dalam STAD penilaian menggunakan kuis
individual pada tiap akhir pelajaran sedangkan dalam TGT
penilaian menggunakan turnamen akademik dimana peserta didik
berkompetisi sebagai wakil dari timnya melawan anggota dari tim
30
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan
Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi
Presindo 2012)h 84 31
Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik
(Bandung Nusa Media 2010) h167 32
Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik
(Bandung Nusa Media 2010) h143
50
yang lain33
Selain itu dalam model pembelajaran STAD sebelum
menghitung skor perkembangan individu peserta didik diberikan
skor awal sedangkan TGT tidak terdapat skor awal tetapi
langsung menghitung hasil poin turnamen peserta didik34
2 Keaktifan Belajar
a Pengertian Keaktifan Belajar
Menurut Syaiful Bahri Djamarah belajar bukanlah
berproses dalam kehampaan Tidak pula pernah sepi dari
berbagai aktivitas tidak pernah terlihat orang yang belajar tanpa
melibatkan aktivitas raganya Apalagi bila aktivitas belajar itu
berhubungan dengan masalah belajar menulis mencatat
memandang membaca mengingat berfikir atau praktek35
Sedangkan Muhibbin Syah aktivitas istilah umum yang dikaitkan
dengan keadaan bergerak eksplorasi dan berbagai repson lainnya
33
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan
Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi
Presindo 2012) h 63 34
Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik
(Bandung Nusa Media 2010) h162 35
Syaiful Bahri Djamarah Psikologi Belajar Edisi 2 (Jakarta
Rineka Cipta 2008) h38
51
terhadap rangsangan sekitar36
Sedangkan Menurut Oemar
Hamalik belajar adalah modifikasi atau mempertegu kelakuan
melalui pengalaman (learning is defined as the modification or
strengthening of behavior through experiencing)37
Keaktifan belajar menurut Poerwodarminto adalah
kegiatan sedang belajar merupakan proses perubahan pada diri
individu kearah yang lebih baik yang bersifat tetap berkat
adanya interaksi dan latihan Jadi keaktifan belajar adalah
suatu kegiatan individu yang dapat membawa perubahan kearah
yang lebih baik pada diri individu karena adanya interaksi antara
individu dengan individu dan individu dengan lingkungan38
Keaktifan belajar adalah suatu kegiatan yang
menimbulkan perubahan pada diri individu baik tingkah laku
maupun kepribadian yang bersifat kecakapan sikap kebiasaan
kepandaian yang bersifat konstan dan berbekas Keaktifan belajar
36
Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru
(Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) h 89 37
Oemar Hamalik Proses Belajar Mengajar (Jakarta Bumi Aksara
2008) h 27 38
Poerwadarminta WJS Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta
Jakarta 2012) h17
52
akan terjadi pada diri peserta didik apabila terdapat interaksi
antara situasi stimulus dengan isi memori sehingga perilaku
peserta didik berubah dari waktu sebelum dan sesudah adanya
situasi stimulus tersebut
Selama proses belajar peserta didik dituntut aktivitasnya
untuk mendengarkan memperhatikan dan mencerna pelajaran
yang diberikan pendidik disamping itu sangat dimungkinkan
para peserta didik memberikan balikan berupa pertanyaan
gagasan pikiran perasaan keinginannya Pendidik hendaknya
mampu membina rasa keberanian keingintahuan peserta didik
untuk itu peserta didik hendaknya merasa aman nyaman dan
kondusif dalam belajar Peran pendidik dalam pembelajaran
peserta didik aktif adalah sebagai fasilitator dan pembimbing
peserta didik yang memberi berbagai kemudahan peserta didik
dalam belajar serta mampu mendorong peserta didik untuk
belajar seoptimal mungkin Sedangkan Sardiman menyatakan
bahwa ldquoKeaktifan belajar adalah aktifitas yang bersifat fisik
53
maupun mentalrdquo39
Selama kegiatan belajar kedua aktifitas
tersebut harus terkait sehingga akan mengahasilkan aktifitas
belajar yang optimal
Berdasarkan pendapat di atas maka yang dimaksud
dengan keaktifan belajar adalah aktifitas fisik maupun mental
yang difokuskan pada saat proses pembelajaran yang ditandai
dengan adanya perubahan dari individu masing-masing karena
adanya interaksi yang aktif
b Macam-macam Keaktifan Belajar
Macam-macam keaktifan belajar yang dapat dilakukan
oleh peserta didik di sekolah menurut Sardiman antara lain
1) Visual Activities seperti membaca memperhatikan gambar
memperhatikan demonstrasi orang lain
2) Oral Activities seperti mengatakan merumuskan bertanya
memberi saran mengeluarkan pendapat mengadakan
interview diskusi interupsi
39
AM Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta
Raja GrafindoPersada 2001) h99
54
3) Listening Activities seperti mendengarkan uraian
percakapan diskusi pidato
4) Writing Activities seperti menulis ceritera karangan
laporan tes angket menyalin
5) Drawing Activities seperti membuat grafik peta diagram
6) Motor Activities seperti melakukan percobaan membuat
konstruksi model mereparasi
7) Mental Activities seperti menanggapi mengingat
memecahkan soal menganalisa melihat hubungan
mengambil keputusan
8) Emotional Activities seperti menaruh minat merasa bosan
berani gembira gugup senang40
Menurut Soemanto macam-macam keaktifan belajar
yang dapat dilakukan oleh peserta didik dalam beberapa situasi
adalah sebagai berikut
1) Mendengarkan
2) Memandang
3) Meraba mencium dan mencicipi
40
M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta
Raja GrafindoPersada 2001) h101
55
4) Menulis atau mencatat
5) Membaca
6) Membuat ringkasan
7) Mengamati tabel diagram dan bagan
8) Menyusun kertas kerja
9) Mengingat
10) Berpikir
11) Latihan atau praktek41
Keaktifan yang dilakukan peserta didik selama proses
pembelajaran memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap
daya ingat peserta didik Vernon Magnesen dalam penelitiannya
menemukan bahwa ingatan yang diperoleh dari belajar melalui
membaca sebesar 20 mendengar sebesar 30 melihat
sebesar 40 mengucapkan sebesar 50 melakukan sebesar
60 dan gabungan dari melihat mengucapkan mendengar
dan melakukan sebesar 9042
41
Soemanto Wasty Psikologi Pendidikan (Jakarta Rineka Cipta
2003) h107 42
Anni Catharina Tri Psikologi Belajar (Semarang Unnes Press
2004) h85
56
Proses belajar-mengajar yang dapat memungkinkan cara
belajar peserta didik secara aktif harus direncanakan dan
dilaksanakan secara sistematik Selama pelaksanaan belajar-
mengajar hendaknya diperhatikan beberapa prinsip seperti
stimulus perhatian dan motivasi respons yang dipelajari
penguatan dan pemakaian dan pemindahan sehingga peserta
didik dapat melakukan kegiatan belajar secara optimal
3 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Snelbeker dalam Rusmono adalah
perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh peserta didik
setelah melakukan perbuatan belajar43
Jika setelah melakukan
proses belajar seseorang tidak memperoleh kemampuan baru
maka dapat dikatakan orang tersebut belum mendapatkan hasil
belajar Sejalan dengan Snelbeker Lapono juga menjadikan
perubahan tingkah laku sebagai indikator seseorang memperoleh
hasil belajar atau tidak
43
Rusmono Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning
itu Perlu untuk meningkatkan Profesionalitas Guru (Bogor Ghalia
Indonesia 2012) h8
57
Hasil belajar diukur berdasarkan terjadi atau tidaknya
perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang telah
melaksanakan proses belajar (Lapono)44
Menurut Rifarsquoi dan
Anni hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh
pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar Hasil belajar
hanya akan diperoleh seseorang setelah melaksanakan aktivitas
belajar45
Berdasarkan beberapa pengertian hasil belajar yang telah
diuraikan di atas maka peneliti menyimpulkan hasil belajar
adalah perubahan tingkah laku atau kemampuan baru yang
diperoleh seseorang setelah melaksanakan aktivitas belajar
Menurut Bloom dalam Poerwanti hasil belajar yang terjadi pada
diri seseorang meliputi tiga ranah ketiga ranah tersebut yaitu
kognitif afektif dan psikomotor46
44
Lapono Nabisi dkk Belajar Dan Pembelajaran SD (Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departernen Pendidikan Nasional 2008) h1-12 45
Rifarsquoi Ahmad dan Catharina Tri Anni Psikologi Pendidikan
(Semarang UNNES Press 2010) h 85 46
Poerwanti Endang dkk Asesmen Pembelajaran SD (Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Jakarta 2008)
h1-24
58
b Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta
didik adalah sebagai berikut
1) Faktor Internal
a) Faktor jasmaniah panca indera yang tidak berfungsi
sebagaimana mestinya
b) Faktor psikologis terdiri atas faktor intelektif yang
meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat serta
faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang dimiliki
2) Faktor Eksternal
a) Lingkungan sosial
Yang termasuk lingkungan sosial adalah
lingkungan sosial sekolah seperti pendidik staf
administrasi serta teman sekelas yang dapat
mempengaruhi semangat belajar seseorang peserta
didik dan lingkungan sosial peserta didik seperti
masyarakat tetangga serta teman sepermainan
59
b) Lingkungan nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial
adalah gedung sekolah dan letaknya rumah tempat
tinggal peserta didik dan letaknya alat-alat belajar
keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan peserta
didik
3) Faktor Pendekatan Belajar
Segala cara atau strategi yang digunakan oleh
peserta didik dalam menunjang efektivitas dan efisiensi
proses pembelajaran materi tertentu
c Hasil Belajar dengan Model TGT dan STAD
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD
memfokuskan pada perkembangan kognitif afektif dan
psikomotor peserta didik Model pembelajaran ini fokusnya pada
aktivitas belajar peserta didik dalam kelompok tetapi pada apa
yang mereka pikirkan (kognisi mereka) selama mereka
mengerjakannya Meskipun demikian model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dan STAD juga mampu meningkatkan hasil
belajar peserta didik dalam ranah afektif dan psikomotor Pada
60
ranah afektif sikap peserta didik yang telah melaksanakan
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
dan STAD akan menjadi lebih baik dari sebelumnya karena
peserta didik sudah mampu memahami nilai-nilai yang telah
dipelajarinya Sedangkan pada ranah psikomotor kegiatan
peserta didik pada pembelajaran jelas lebih banyak dibandingkan
kegiatan peserta didik yang belajar secara konvensional dengan
demikian peserta didik mampu meningkatkan hasil belajarnya
Adapun materi pembelajaran yang masih belum mencapai hasil
maksimal dan kesesuaian materi dengan jedua model
pembelajaran yang akan dijadikan penelitian adalah materi
akhlak mulia Karena dalam materi tersebut pembahasan tentang
interaksi dengan manusia lain
d Materi Aqidah Akhlak
1) Pengertian Aqidah Akhlak
Pembelajaran aqidah akhlak adalah upaya sadar dan
terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal
memahami menghayati dan mengimani Allah SWT dan
merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia pada kehidupan
61
sehari-hari melalui kegiatan bimbingan pembelajaran latihan
penggunaan pengalaman keteladanan dan pembiasaan Pada
kehidupan masyarakat majemuk dalam bidang keagamaan mata
pelajaran ini mengarahkan peserta didik pada peneguhan Akidah
di satu sisi dan peningkatan toleransi pada penganut agama lain
dalam rangka mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa47
Pelajaran Aqidah akhlak di SMP Negeri 24 Kota Serang
berisi bahan pelajaran yang dapat mengarahkan pada pencapaian
kemampuan dasar pserta didik untuk dapat memahami rukun
iman secara ilmiah serta pengalaman dan pembisaan berakhlak
Islami untuk dapat dijadikan landasan perilaku dalam kehidupan
sehari-hari serta sebagai bekal untuk jenjang pendidikan
berikutnya Pada mata pelajaran aqidah akhlak ini berisi
beberapa materi yang terdiri dari beberapa bab pada bab
pertama memahami kalam meliputi a) pengertian dan fungsi
ilmu kalam b) hubungan ilmu kalam dengan ilmu lainnya Bab
kedua aliran-aliran ilmu kalam dan tokohnya meliputi a) aliran
47
BSNP Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMAMA (Jakarta BSNP 2006)
h 4
62
khawarij b) aliran murjirsquoah c) aliran syiah d) aliran jabariyah
e) aliran qadariyah f) aliran mursquotazilah dan g) ahlusunnah wal
jamarsquoah Pada bab ketiga tentang akhlak terpuji meliputi a)
adab berpakaian dan berhias b) adab bertamu dan menerima
tamu c) adab perjalanan d) adab menjenguk orang sakit Pada
bab keempat tentang akhlak tercela meliputi a) berjudi b)
mabuk-mabukan c) zina d) durhaka pada orang tua e) buruk
sangka dan dengki
2) Pembelajaran Aqidah Akhlak
Pembahasan tentang definisi pembelajaran aqidah akhlak
akan diawali dengan pembahasan mengenai pengertian
pembelajaran aqidah dan akhlak Secara umum pengertian
pembelajaran menurut Darsono adalah suatu kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik sedemikian rupa sehingga tingkah
laku peserta didik mengalami perubahan ke arah yang
diinginkan48
Istilah pembelajaran mengandung unsur belajar
dan pembelajaran (teaching and learning) jadi pembelajaran
telah mencakup belajar Istilah pembelajaran merupakan
48
Darsono Belajar dan Pembelajaran (Semarang IKIP Semarang
Press 2001) h23
63
perubahan istilah yang sebelumnya dikenal dengan Proses
Belajar Mengajar (PBM) atau Kegiatan Belajar Mengajar
(Ismail)49
Hamalik mendefinisikan bahwa pembelajaran adalah
suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi
internal material fasilitas perlengkapan dan prosedur saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran50
Pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi antara peserta
didik dengan linkungannya sehingga terjadi perubahan
perilaku ke arah yang lebih baik Banyak sekali faktor yang
mempengaruhi perubahan tingkah laku baik faktor internal
yang datang dari diri sendiri maupun faktor eksternal yang
datang dari lingkungan individu tersebut (Mulyasa)51
Sebelum penggunaan istilah pembelajaran populer para
penulis menggunakan istilah pengajaran Karena ada perbedaan
persepsi antara istilah pembelajaran dan pengajaran Praktek
mengajardi skolah pada umumnya lebih banyak berpusat pada
49
Ismail Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem
(Semarang Rasail Media Group 2008) h9 50
Hamalik Oemar Proses Belajar Mengajar (Jakarta Bumi
Aksara 2001) h57 51
E Mulyasa Kurikulum Berbasis Kompetensi (Bandung Remaja
Rosdakarya Offset 2004) h100
64
pendidik atau berkonotasi pada teacher centered Penggunaan
istilah pembelajaran diharapkan agar pengajarpendidik ingat
akan tugasnya membelajarkan peserta didik
Pembelajaran terkait membelajarkan peserta didik atau
bagaimana membuat agar peserta didik dapat belajar dengan
mudah dan dorongan oleh kemampuannya sendiri untuk
mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam kurikulum
sebagai kebutuhan peserta didik Oleh karena itu pembelajaran
berupaya menjabarkan nilai-nilai yang terkandung dalam
kurikulum dengan menganalisa tujuan pembelajaran dan
karakteristik isi bidang studi pendidikan agama yang
terkandungdalam kurikulum Selanjutnya dilakukan kegiatan
untuk memilih menetapkan dan mengembangkan cara-cara
(metode dan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang ditetapkan sesuai dengan kondisi yang
ada agar kurikulum dapat diaktualisasikan dalam pembelajaran
(Muhaimin)52
52
Muhaimin Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan
Pendidikan Agama Islam di Sekolah (Bandung PT Remaja Rosdakarya
2004) h125
65
Peningkatan kualitas proses pembelajaran dapat dimulai
dari menganalisis setiap komponen yang dapat membentuk dan
mempengaruhi proses pembelajaran Komponen yang selama ini
dianggap mempengaruhi proses pendidikan adalah komponen
pendidik Bagaimanapun bagus dan idealnya kurikulum
pendidikan serta lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan
tanpa diimbangi dengan kemampuan pendidik dalam
mengimpelementasikannya maka semuanya akan sia-sia
(Sanjaya)53
Berkaitan dengan hal tersebut terdapat salah satu model
yang dapat dijadikan alternatif untuk memperbaiki kondisi
pembelajaran seperti yang diharapkan Model yang dimaksud
adalah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dan STAD Pembelajaran yang
mengutamakan aktivitas peserta didik dapat memberikan hasil
yang optimal
Melalui belajar aktif terjadi proses interaksi antara
peserta didik dengan lingkungannya peserta didik tidak
53
Sanjaya Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan (Jakarta Kencana 2007) h13
66
hanya dilarutkan sebagai kertas putih yang siap diisi begitu saja
tetapi peserta didik sebagai subjek belajar harus melakukan
berbagai aktivitas yang mendukung pembelajarn dan
keberhasilan peserta didik
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD
adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui
pengembangan imajinasi dan penghayatan peserta didik
pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan peserta
dengan melakukan aktivitas secara aktif dalam proses
pembelajaran Model pembelajaran ini diharapkan mampu
merangsang belajar peserta didik lebih meningkat sehingga
menghasilkan prestasi belajar yang baik karena antara model
pembelajaran dan materi ada kesesuaian Dan akhirnya dengan
model pembelajaran ini peserta didik tidak hanya memahami
materi saja akan tetapi mampu menhayati dan diharapkan bisa
mengaplikasikan dalam kehidupan nyata
B Kajian Penelitian yang Relevan
Tinjauan kepustakaan merupakan kumpulan hasil
penelitian yang relevan maksudnya meninjau atau memeriksa
67
kepustakaan baik kepustakaan tarbiyah maupun institut serta
skripsi atau karya ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan
yang akan diteliti yang lebih mengkhususkan pengkajian terhadap
penelitian yang terdahulu untuk mengetahui apakah permasalahan
ini sudah mahapeserta didik yang meneliti dan membahasnya
ataukah belum Setelah mengadakan pemeriksaan terhadap
beberapa kepustakaan maka diketahui sudah ada beberapa hasil
penelitian yang bisa kita jadikan rujukan diantaranya adalah
1 Penelitian yang dilakukan oleh Lisnawati dengan judul
ldquoPerbedaan Hasil Belajar Biologi antara Siswa yang Diajar
dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Achivement Division (STAD) dan Team Games
Tournament (TGT)rdquo Hasil penelitian menunjukkan terdapat
perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kedua kelas
tersebut Kesimpulan ini didasarkan pada hasil pengujian
hipotesis dengan menggunakan uji t terhadap kedua nilai
posttest Berdasarkan pengujian hipotesis tersebut diperoleh
nilai thitung sebesar 481 dan nilai t pada taraf signifikan 5
adalah 200 Dengan demikian terlihat bahwa thitung tabel gt ttabel
68
sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT
lebih baik dibandingkan dengan STAD Hal tersebut terlihat
dari rerata skor posttest antara kedua kelas tersebut Kelas
yang diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
memiliki rerata skor posttest sebasar 61 dan kelas yang
diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki
rerata skor posttest sebasar 76
2 Penelitian oleh Hendrik Arung Lamba dalam penelitiannya
yang berjudul ldquoPengaruh Pembelajaran Kooperatif Model
STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Fisika
Peserta didik SMArdquo Menyatakan bahwa terdapat perbedaan
perolehan hasil belajar fisika yang signifikan antara
pembelajaran kooperatif model STAD dan pembelajaran
klasikal terhadap hasil belajar fisika peserta didik kelas satu
SMA GKTS Imanuel Palu Metode pembelajaran kooperatif
69
lebih unggul dari pada metode pembelajaran klasikal dalam
mempengaruhi hasil belajar fisika54
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dikemukakan sebelumnya bahwa ada kesamaan dengan
penelitian yang penulis rencanakan yaitu dari segi model
pembelajaran kooperatif tipe STAD tetapi penulis
menambahkan satu model pembelajaran kooperatif tipe TGT
dan aktivitas belajar Perbedaan penelitian yang akan penulis
teliti yaitu pada mata pelajaran dan objek penelitian
3 Sarah Nur Azmi dalam skripsinya yang berjudul
ldquoPerbandingan antara model pembelajaran cooperative
learning tipe STAD dengan pembelajaran konvensional dalam
rangka meningkatkan hasil belajar PAI Dalam penelitian ini
dijelaskan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar yang
sangat signifikan pada kelas eksperimen (kelas yang diajar
dengan model pembelajaran STAD) hal ini dapat dilihat
perbedaan rata-rata kedua kelas tersebut yaitu kelas kontrol
54
Hendrik Lamba Arung Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Model
STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta didik SMA
(Jurnal Ilmu Pendidikan vol 2 no 13 2006) h127
70
dan kelas eksperimen Hal ini menunjukkan bahwa dengan
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik55
Banyaknya penelitian sebelumnya yang membahas
model pembelajaran kooperatif bukan berarti penelitian yang
akan penulis rencanakan sama dengan penelitian tersebut
Penelitian yang penulis rencanakan memiliki perbedaan
dengan penelitian-penelitian sebelumnya Perbedaan tersebut
antara lain dari objek penelitian sampel yang digunakan
dalam penelitian dan variabel atribut dalam penelitian ini
C Kerangka Berpikir
Berdasarkan deskripsi teori yang telah dipaparkan di atas
maka dapat disusun kerangka berpikir sebagai berikut
1 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar
Pembelajaran yang dilakukan dengan model pembelajaran
yang tepat dan memberikan kesempatan kepada peserta didik
55
Sarah Nur Azmi Perbandingan Antara Model Pembelajara
Cooperative Learning Tipe STAD dengan Pembelajaran Konvensional Dalam
Rangka Meningkatkan Hasil Belajar PAI (Jakarta Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Kependidikan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2012) h75
71
lebih aktif dan memberikan ruang gerak yang lebih luas kepada
peserta didik Model pembelajaran merupakan konsep yang akan
menggambarkan proses dari pembelajaran
Pemilihan model pembelajaran sebaiknya harus disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik materi pembelajaran dan
sarana prasarana yang tersedia Model pembelajaran yang tepat
dalam pembelajaran akan membuat siswa lebih aktif berkreasi
dan beriteraksi dengan pendidik menjadi lebih hidup Dengan
proses pembelajaran yang interaktif maka hasil belajar
diharapkan akan dapat meningkat
2 Pengaruh Keaktifan Belajar Terhadap Hasil Belajar
Pada proses pembelajaran diperlukan peran aktif peserta
didik Keaktifan belajar merupakan kesiapan fisik dan mental
peserta didik pada saat menerima materi pembelajaran oleh
pendidik sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan
Keaktifan belajar yang tinggi pada siswa akan berdampak pada
hasil belajar siswa dalam menerima materi pembelajaran
72
3 Interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan
belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
Hasil belajar PAI pada peserta didik dapat ditingkatkan
melalui penerapan model pembelajaran yang tepat Model
pembelajaran TGT dan model pembelajaran STAD merupakan
pola pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan
hasil belajar PAI Dalam usaha meningkatkan hasil belajar PAI
perlu didukung oleh keaktifan siswa dalam belajar di kelas
Berdasarkan karakteristik pembelajaran PAI dengan model
pembelajaran problem based learning dan model pembelajaran
konvensional yang dikemukakan di atas sama-sama
mempengaruhi hasil belajar PAI Menggunakan model
pembelajaran TGT peserta didik akan mampu berdiskusi dalam
kelompok menemukan fakta-fakta mencari data dan
menyimpulkan jawaban terhadap masalah sehingga dapat
dituangkan dalam bentuk jawaban dari kompetisi akademik
diakhir pembelajaran Sedangkan model pembelajaran STAD
peserta didik melakukan diskusi kelompok sama halnya dengan
model pembelajaran TGT hanya saja diakhir pembelajaran
73
penilaian kuis bersifat individual Oleh karena itu dengan
keaktifan peserta didik yang baik peserta didik akan dapat
berdiskusi dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh
pendidik Seseorang yang sedang belajar harus memperhatikan
kedua aspek tersebut dengan demikian dapat diduga terdapat
interaksi antara model pembelajaran dan keaktifan peserta didik
dalam belajar terhadap hasil belajar PAI
4 Perbedaan hasil belajar PAI bagi kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar tinggi yang diajarkan
dengan model pembelajaran TGT dan model
pembelajaran STAD
Model pembelajaran TGT merupakan salah satu bentuk
model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik Dengan
model ini peserta didik dituntut untuk berperan aktif baik secara
individu maupun di dalam kelompoknya Peserta didik lebih
diberi kebebasan untuk berdiskusi dalam kelompok menemukan
fakta mencari bukti dan menyimpulkan masalah yang dapat
dituangkan dalam belajar untuk mendukung hasil belajar Begitu
pula dengan memiliki keaktifan yang tinggi peserta didik dapat
74
bertanya mencari tau baik melalui diskusi internet buku-buku
serta sumber belajar yang lain untuk dituangkan dalam
keterampilan sosial dalam bekerja bersama pada kelompoknya
Dengan keaktifan belajar yang tinggi peserta didik lebih mudah
dalam menerima proses pembelajaran PAI sehingga materi dalam
mata pelajaran PAI tersebut lebih cepat untuk diterima
Sedangkan model pembelajaran STAD juga sama dengan
TGT dimana pusat belajar berada pada peserta didik peserta
didik berdiskusi dalam kelompok untuk menemukan
pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan materi
pembelajaran Hanya saja penilaian akhir pembelajaran dilakukan
secara individu bukan penilaian perwakilan kelompo Peserta
didik yang memiliki keaktifan belajar tinggi bisa menerapkannya
karena dalam penilaiannya lebih bersifat individu dan tidak
berinteraksi lebih banyak dengan peserta didik lain sehingga
hasil belajar PAI dianggap merupakan hasil kerja masing-masing
individu tanpa melibatkan kelompok dengan demikian dapat
diduga bahwa dengan menggunakan model pembelajaran TGT
hasil belajar PAI lebih baik dibandingkan dengan model
75
pembelajaran STAD bagi peserta didik yang memiliki keaktifan
tinggi
5 Perbedaan hasil belajar PAI bagi kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar rendah yang diajarkan
dengan model pembelajaran TGT dan model
pembelajaran STAD
Pendidikan agama islam merupakan salah satu mata
pelajaran wajib yang terdapat dalam kurikulum Sebagai mata
pelajaran yang harus diajarkan PAI memiliki tingkat kesulitan
yang cukup tinggi dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya
Kompleksnya materi-materi dalam PAI yang membutuhkan
kemampuan menghafal pada setiap materinya
Model pembelajaran TGT salah satu model pembelajaran
yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
melakukan aktivitas dalam mencari masalah-masalah kemudian
menyelesaikannya dalam kelompok Peserta didik yang memiliki
keaktifan belajar rendah kemungkinan akan mengalami kesulitan
dalam belajarnya dituntut untuk bekerja dalam kelompok
Sehingga dengan model pembelajaran ini konsentrasi peserta
76
didik dalam mencari permasalahan dalam satu kelompok akan
dapat mempengaruhi hasil belajar PAI
Sedangkan model pembelajaran STAD hampir sama
dengan model pembelajaran TGT dimana peserta didik lebih aktif
dalam proses pembelajaran Pembelajaran ini dilakukan sama
dalam kelompok untuk berdiskusi mencari masalah dan
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh pendidik
Keaktifan belajar yang rendah akan menimbulkan peserta didik
pasif ataupun diam dalam diskusi kelomoknya Akan tetapi pada
saat proses penilaian diakhir pembelajaran pendidik memberikan
kuis untuk individual Dengan demikian dapat diduga bahwa
dengan menggunakan model pembelajaran TGT hasil belajar PAI
lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran STAD bagi
peserta didik yang memiliki keaktifan belajar rendah
D Pengajuan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah penelitian
telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan Dikatakan
77
sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada
teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data
Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban
teoritis terhadap rumusan masalah penelitian sebelum jawaban
empiris56
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut
1 Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar
2 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
3 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
56
Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD
(Bandung Alfabeta 2013) h38
78
5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah
79
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Kegiatan yang baik harus memiliki tujuan yang jelas
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap
hasil belajar PAI
2 Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil
belajar PAI
3 Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran
dengan keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar
PAI
4 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi
lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
tinggi
80
5 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah
lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
rendah
B Tempat dan Waktu Penelitian
1 Tempat Penelitian
Tempat penelitian sangat penting untuk keberhasilan
dalam penelitian Pemilihan tempat untuk melaksanakan
penelitian harus disesuaikan dengan karakteristik masalah dalam
penelitian Hal ini akan berdampak pada hasil penelitian yang
dilakukan Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 24 Kota
Serang yang berlokasi di Jl Sewor Kelurahan Banjarsari
Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang
2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 8 kali pertemuan
sudah termasuk pretest dan posttest Dengan kata lain
pembelajaran PAI dengan menggunakan kedua model
pembelajaran tersebut dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan
81
Dalam penelitian ini peneliti mengambil waktu diluar KBM hal
ini dilakukan agar tidak mengganggu program kurikulum yang
sudah disusun oleh pihak sekolah Penelitian dilakukan seminggu
dua kali yaitu setiap hati selasa dan kamis Adapun waktu
pelaksanaan pretest perlakuan dan posttest dilaksanakan pada
tanggal 4 sd 27 April 2017 dengan perincian sebagai berikut
Tabel 31
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Kegiatan Tanggal Waktu
1 PretestTes Awal 4 April 2017 1400 sd
1600 Wib
2 TreatmenPerlakuan 6 sd 25 April
2017
1400 sd
1530 Wib
3 PosttestTes Akhir 27 April 2017 1400 sd
1600 Wib
C Metode dan Rancangan Penelitian
1 Metode Penelitian
Keberhasilan penelitian sangat ditentukan oleh
penggunaan metode Metode adalah langkah-langkah yang
diambil untuk memudahkan penelitian Sudjana mengungkapkan
bahwa ldquoMetode penelitian merupakan rangkaian cara atau
kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi
82
dasar pandangan-pandangan filosofis dan ideologis pertanyaan
dan isu-isu yang dihadapirdquo57
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode eksperimen Mengenai metode
eksperimen dijelaskan oleh Sugiyono adalah sebagai berikut
ldquoMetode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan Metode penelitian eksperimen adalah
metode penelitian kuantitatifrdquo58
Selanjutnya Sugiyono mengemukakan bahwa ldquoMetode
penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh treatment tertentu (perlakuan) dalam
kondisi yang terkontrol (laboraturium)rdquo59
Dalam penelitian ini
sampel diberikan tes awal (pretest) menggunakan angket untuk
mengetahui tingkat keaktifan belajar peserta didik dan tes pilihan
ganda materi perilaku terpuji untuk memperoleh data hasil belajar
PAI sebelum diberikan perlakuan atau (treatment) Setelah data
diperoleh maka langkah selanjutnya sampel diberikan treatment
dengan menggunakan model pembelajaran TGT dan model
57
Sudjana Metode Statistik (Bandung Tarsito 2005) h52 58
Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)
h109 59
Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)
h11
83
pembelajaran STAD kepada peserta didik yang memiliki
keaktifan belajar tinggi maupun rendah sebanyak 8 kali
pertemuan setelah itu diberikan tes akhir (posttest) Hal tersebut
dilakukan untuk mengetahui pengaruh atau dampak yang
ditimbulkan oleh model pembelajaran TGT dan model
pembelajaran STAD dengan tingkat keaktifan belajar tinggi
maupun rendah terhadap hasil belajar PAI
2 Rancangan Penelitian
Desain sangat dibutuhkan dalam penelitian desain
merupakan gambaran yang akan dilakukan oleh peneliti mulai
dari tahap awal sampai tahap akhir Dengan pemilihan desain
yang tepat akan mencerminkan hasil penelitian yang dilakukan
Dalam penelitian ini desain yang digunakan peneliti adalah
desain factorial 2 x 2 Mengenai desain factorial menurut
Sugiyono adalah ldquoDesain factorial merupakan desain yang
memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang
mempengaruhi perlakuan (variabel bebas) terhadap hasil belajar
84
PAI (variabel terikat)rdquo60
Desain ini melibatkan beberapa faktor
(variabel bebas aktif dan atribut) yang digarap bersama-sama
sekaligus (terdiri dari dua faktor) Dua faktor (variabel bebas)
yang terlibat dalam eksperimen ini adalah model pembelajaran
dan tingkat keaktifan belajar peserta didik Digambarkan dalam
tabel 32 sebagai berikut
Tabel 32
Desain Penelitian Faktorial 2 x 2
Model
Pembelajaran
Keaktifan
Belajar
TGT
STAD
TINGGI
RENDAH
Keterangan
A = Model pembelajaran dibagi menjadi dua
klasifikasi
= Model pembelajaran TGT
= Model pembelajaran STAD
B = Keaktifan belajar dibagi menjadi dua klasifikasi
60
Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)
h76
85
= Keaktifan belajar tinggi
= Keaktifan belajar rendah
micro
micro
micro
micro
=
=
=
=
Kelompok peserta didik yang belajar dengan
menggunakan model pembelajaran TGT dan
memiliki tingkat keaktifan belajar tinggi
Kelompok peserta didik yang belajar dengan
menggunakan model pembelajaran TGT dan
memiliki tingkat keaktifan belajar rendah
Kelompok peserta didik yang belajar dengan
menggunakan model pembelajaran STAD dan
memiliki tingkat keaktifan belajar tinggi
Kelompok peserta didik yang belajar dengan
menggunakan model pembelajaran STAD dan
memiliki tingkat keaktifan belajar rendah
D Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1 Populasi
Setiap penelitian pasti memerlukan data dan sumber yang
dapat dipercaya untuk menjawab permasalahan dalam penelitian
dan untuk menjawab hipotesis untuk itu penelitian memerlukan
populasi dan sampel Populasi dan sampel merupakan bagian
yang penting dari sebuah penelitian Ketelitian dalam
86
menentukan sampel dari sejumlah populasi sangat menentukan
hasil penelitian yang dilakukan Populasi merupakan individu
atau objek yang memiliki sifat-sifat umum Dari populasi dapat
diambil sejumlah data yang diperlukan untuk memecahkan suatu
masalah yang diteliti
Definisi populasi menurut Sugiyono adalah ldquoWilayah
generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannyardquo61
Sedangkan Arikunto menjelaskan bahwa yang dimaksud populasi
adalah ldquokeseluruhan subyek penelitianrdquo62
Berdasarkan pendapat tersebut dapat penulis simpulkan
bahwa yang dimaksud populasi adalah keseluruhan subyek dan
sumber pengumpul data yang telah ditetapkan untuk dipelajari
sifat-sifatnya Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik
kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Adapun jumlah peserta
61
Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)
h117 62
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
(Jakarta Rineka Cipta 2010) h172
87
didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang sebanyak 175
peserta didik yang
terdiri dari 5 kelas
2 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah
suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi
Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan
dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 64
orang peserta didik dengan teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik cluster random sampling Dikatakan cluster
random sebab sampel dalam penelitian ini diambil secara acak
kelas untuk mewakili populasi dan ikut dalam penelitian ini
Sampel tersebut kemudian dibagi ke dalam dua kelompok yang
sama banyak
Setiap peserta didik di beri tes pendahuluan sehingga
diperoleh tingkat keaktifan belajar masing-masing peserta didik
Dari hasil tes keaktifan belajar peserta didik kemudian dirangking
mulai dari skor tertinggi sampai dengan skor terendah Kemudian
88
menentukan 27 kelompok skor tertinggi dan 27 kelompok
skor rendah dari masing-masing kelompok Hal tersebut
berdasarkan pendapat Verducci yaitu 27 kelas atas dan 27
kelas bawah rangking teratas 32 orang dengan kategori keaktifan
belajar tinggi dan rangking terendah 32 orang dengan kategori
keaktifan belajar rendah63
Menurut Fraenkel dan Welen yang menjelaskan tentang
pengambilan sampel dalam metode eksperimen desain factorial
bahwa ldquoFactorial design extend the number of relationship that
may be examined in an experimental study they are essentially
modifications of either the posttest-only control group or pretest-
posttest control group design (with or without random
assignment)rdquo64
Berdasarkan pendapat di atas dalam desain factorial
penentuan sampel ditentukan dengan atau tanpa random
assigment Pada penelitian ini pengambilan sampel peneliti
menerapkan random assignment Setelah semua sampel
63
Verducci Frank M Measurment Concept in Phhysical Education
(StLois The CV Mosby Company 2002) h176 64
Fraenkel J amp Wallen N How to Design and evaluate research in
education (2nd ed) (Mc Graw-Hill Inc New York 2001) h225
89
mengikuti tes keaktifan belajar maka peneliti menempatkan
seluruh jumlah sampel menjadi empat kelompok seperti yang
tertera pada tabel 33 sebagai berikut
Tabel 33
Pembagian Sampel Kedua Kelompok Penelitian
Kelompok peserta didik Yang
memiliki keaktifan belajar
tinggi dengan model
pembelajaran TGT
Kelompok peserta didik yang
memiliki keaktifan belajar
tinggi Dengan model
pembelajaran STAD
145891213161720212
425282932 = 16 peserta
didik
236710111415181922
2326273031 = 16 peserta
didik
Kelompok peserta didik Yang
memiliki keaktifan belajar
rendah dengan model
pembelajaran TGT
Kelompok peserta didik yang
memiliki keaktifan belajar
rendah
Dengan model pembelajaran
STAD
3336374041444548495
2535657606164 = 16
peserta didik
3435383942434647505
1545558596263 = 16
peserta didik
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan angket atau kuisioner
Tes objektif digunakan untuk melihat bagaimana nilai-nilai
90
peserta didik yang belajar menggunakan model pembelajaran
TGT dan STAD Data yang dikumpulkan dari responden adalah
hasil belajar peserta didik melalui evaluasi yang dilakukan di
akhir pembelajaran dan keaktifan peserta didik Pada hasil belajar
peserta didik didapat pada saat akhir pembelajaran sedangkan
untuk keaktifan peserta didik peneliti menggunakan kuisioner
dalam menilai keaktifan belajar peserta didik yang ada di kelas
pada saat pembelajaran
Dalam mengembangkan instrumen dan memperoleh hasil
pengukuran yang akurat uji validitas dilakukan sebelum kuisioner
diberikan kepada responden Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini adalah soal dalam bentuk pretest dan posttest
dimana sebelum pembelajaran dimulai peneliti memberikan
pretest terlebih dahulu kepada seluruh sampel Kemudian baru
diadakan perlakuan pembelajaran dengan model TGT dan STAD
Setelah selesai pembelajaran peneliti kembali untuk melakukan
post test kepada seluruh sampel
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu dengan menggunakan tes hasil belajar PAI
91
materi membisakan perilaku terpuji berupa tes objektif dengan
pilihan ganda dan non test digunakan untuk memperoleh data
keaktifan belajar peserta didik
F Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang
diharapkan peneliti menggunakan angket untuk mengukur tingkat
keaktifan belajar peserta didik sebagai instrumen penelitian dan
tes objektif berupa tes pilihan ganda untuk hasil belajar PAI
Materi perilaku terpuji Untuk penyusunan soal objektif
disesuaikan dengan indikator dalam materi akhlak mulia Selain
itu dengan angket lebih memberikan kesempatan kepada siswa
atau responden untuk memberikan informasi dengan baik dan
benar
1 Variabel Keaktifan Belajar Peserta Didik
a Definisi Konsep
Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun
mental yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian
yang tidak dapat dipisahkan (Sardiman 2001 98)
92
b Definisi Operasional
Keaktifan siswa adalah tingkah laku siswa dalam
mendapatkan pengetahuan yang berlangsung didalam kelas
meliputi aktivitas visual membaca teks atau bacaan yang
relevan aktivitas oral mengemukakan pertanyaan
mengemukakan pendapat menyanggah pendapat berdiskusi
dengan teman sekelompok mengenai materi yang relevan
aktivitas mendengarkan mendengarkan penjelasan
guruteman mendengarkan pendapat teman pada saat diskusi
kelompok aktivitas menulis merangkum dari bacaan yang
diberikan membuat pertanyaan dari gambar yang telah
disediakan menuliskan hal-hal yang berkaitan dengan materi
yang diajarkan pada buku catatan Keaktifan belajar peserta
didik yang didapatkan dari pengisian angket yang diberikan
kepada peserta didik untuk memperoleh data keaktifan tinggi
dan keaktifan rendah
c Kisi-kisi Instrumen
Penelitian ini menggunakan lembar kuesioner tertutup
secara langsung dengan tipe check list (radic) untuk keaktifan
93
peserta didik maksudnya responden tinggal menjawab
kuesioner karena sudah disediakan semua pertanyaan beserta
jawaban yang telah ditentukan dan dibatasi dimana jawaban
tersebut merupakan tanggapan langsung dari dirinya dengan
membubuhkan tanda check (radic) pada kolom yang sesuai Kisi-
kisi disajikan pada tabel 34 sebagai berikut
Tabel 34
Kisi-Kisi Angket Keaktifan Belajar Peserta Didik
No Aspek Indikator Penyataan Jum
lah Negatif Positif
1 Kegiatan
Visual Membaca Materi
117 925 4
2 Kegiatan
Lisan Bertanya
Mengemukakan idepemikiran
Diskusi
21833 102638 6
3 Kegiatan
Mendengarkan Mendengarkan materi
pelajaran
Mendengarkan presentasi
31934 1127 5
4 Kegiatan
Menulis Membuat ringkasan
Mengerjakan latihan
Aktif mengemukakan ide dan mencatat hasil
penelitiandiskusi
42035 1228 5
5 Kegiatan
Menggambar Menggambar diagram
Menggambar sumber belajar
Menggambar objek
penelitian
52129 13 4
94
6 Kegiatan
Motorik Hadir saat penelitian
di sekolah
Melakukanmembantu menyiapkan alat-alat
percobaan
62237 1430 5
7 Kegiatan
Mental Memecahkan masalah
Menganalisis soal
Mengambil keputusan
723 1531 4
8 Kegiatan
Emosional Bersemangat
Berani
Bosan
Gugup
Takut
824 1632
36 5
Jumlah 21 17 38
Penilaian alternatif jawaban menggunakan angka 1ndash5
dilanjutkan dengan pemberian skor Pemberian bobot pernyataan
bisa dilihat pada tabel 35 berikut ini
Tabel 35
Skor Jawaban Angket
Keaktifan Belajar Peserta Didik
Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Ragu-ragu (R) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
95
Sebelum kuisioner ini diberikan kepada sampel terlebih
dahulu diujicobakan kepada peserta didik lain yang memiliki
karakteristik sama dengan responden dalam penelitian Uji coba
ini dilakukan agar intrumen yang digunakan memiliki tingkat
validitas dan reliabilitas sehingga layak untuk digunakan sebagai
alat ukur untuk memperoleh data
d Kalibrasi Instrumen
1) Uji Validitas
Pada dasarnya validitas adalah kemampuan alat ukur
untuk dapat mengukur apa yang seharusnya diukur Agar
memudahkan dalam proses perhitungan statistik peneliti
menggunakan SPSS versi 16 prosedur dalam perhitungan dengan
SPSS yaitu pertama masuk ke program SPSS kemudian klik
variable view pada SPSS data editor dan isi semua kolom name
type decimal label dan measure langkah selanjutnya klik data
view pada kolom responden masukan semua responden pada
kolom A B D sampai jumlah item tes isi jawaban responden
Selanjutnya klik analysis-correlate-bivariate dari bivariate
correlations masukan skor jawaban dan total ke variables pada
96
correlation coefficients klik pearson pada test of significance klik
two-tailed pada statistic klik statistic and standar devations pada
missing value klik exlude cases pairwise klik continue untuk
kembali kemenu sebelumnya kemudian klik oke untuk
memproses data
Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak dengan
melihat tabel nilai-nilai r Product Moment yang dapat dilihat
dilampiran Untuk mengetahui tiap item tes tersebut valid atau
tidak valid dengan membandingkan hasil perhitungan corrected
item-total correlation ) dengan Dengan
signifikansi untuk α = 005 dan dk = 20-2 = 18 maka diperoleh
nilai-nilai r tabel = 0444 Berikut kaidah keputusan jika gt
dari berarti item tes valid dan jika lt berarti
item tes tidak valid Berikut tabel hasil dari uji validitas
instrumen yang telah dilakukan Untuk lebih jelasnya lihat tabel
36
97
Tabel 36
Hasil Uji Validitas Item Angket Keaktifan Peserta Didik
Nomor Item
Soal
r hitung r table Keterangan
1 0967 0468 Valid
2 0883 0468 Valid
3 0967 0468 Valid
4 0967 0468 Valid
5 0967 0468 Valid
6 0607 0468 Valid
7 0967 0468 Valid
8 0607 0468 Valid
9 0607 0468 Valid
10 0967 0468 Valid
11 0609 0468 Valid
12 0967 0468 Valid
13 0609 0468 Valid
14 0967 0468 Valid
15 0967 0468 Valid
16 0667 0468 Valid
17 0609 0468 Valid
18 0607 0468 Valid
19 0967 0468 Valid
20 0795 0468 Valid
21 0609 0468 Valid
22 0967 0468 Valid
23 0883 0468 Valid
24 0967 0468 Valid
25 0883 0468 Valid
26 0609 0468 Valid
27 -0284 0468 Tidak Valid
28 0967 0468 Valid
29 0967 0468 Valid
30 0967 0468 Valid
31 0967 0468 Valid
32 0967 0468 Valid
33 0609 0468 Valid
98
34 -0027 0468 Tidak Valid
35 0967 0468 Valid
36 0967 0468 Valid
37 0967 0468 Valid
38 0967 0468 Valid
Berdasarkan hasil perhitungan di atas sebanyak 36 item
butir tes dinyatakan valid Item butir tes tersebut yaitu 1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 28 29 30 31 32 33 35 36 37 38 Maka item tes
tersebut digunakan sebagai instrumen penelitian untuk
memperoleh data keaktifan belajar peserta didik
2) Uji Realibilitas
Selain valid salah satu syarat instrument tes dapat
digunakan haruslah memiliki tingkat reliabilitas Menurut Akdon
(2008) suatu tes dikatakan reliabel atau ajeg apabila beberapa kali
pengujian menunjukkan hasil yang relatif sama Reliabilitas tes
kecerdasan emosional dalam penelitian ini diuji dengan konsep
konsistensi internal yang dilakukan dengan cara mencobakan
instrumen sekali saja Kemudian dengan bantuan SPSS Versi 17
for Windows data yang diperoleh dianalisis dengan Alpha
99
(cronbach) yang didasarkan pada rata-rata korelasi antar-item
Adapun prosedur perhitungan dengan SPSS yaitu pertama
masukan data tiap butir item tes yang sudah valid sebanyak 36
item butir tes kedalam menu data view kemudian klik analysis-
scale-reliability analysis Estimasi reliabilitas koefisien alpha dari
Cronbach bahwa semakin besar koefisiennya berarti semakin
tinggi realibilitas alat ukur (instrument)
Sekumpulan butir pertanyaan dalam kuesioner dapat
diterima jika memiliki nilai koefisien reliabilitas lebih besar atau
sama dengan 070 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
37 sebagai berikut
Tabel 37
Standar Penilaian Koefisien Validitas dan Reliabilitas
Kriteria Reliability Validity
Good 080 050 Acceptable 070 030 Marginal 060 020
Poor 050 010
Sumber (Barker et al 2002 hlm70)
Berikut tabel hasil dari uji reliabilitas instrumen yang
telah dilakukan Untuk lebih jelasnya lihat tabel 38 sebagai
berikut
100
Tabel 38
Hasil Uji Reliabilitas Uji Coba Instrumen Keaktifan Belajar
Cronbachs Alpha N of Items
990 36
Berdasarkan hasil pengolahan data yang disebarkan
kepada sebanyak 20 responden diperoleh koefisien reliabilitas
Alpha (cronbach) sebesar 0961 Artinya koefisien reliabilitas
kuesioner keaktifan belajar peserta didik lebih besar dari 070
sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item kuisioner keaktifan
belajar peserta didik sudah reliabel
2 Variabel Hasil Belajar PAI
a Definisi Konsep
Menurut Purwanto (201146) hasil belajar adalah
perubahan perilaku peserta didik akibat belajar Perubahan
perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas
sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar
Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat
berupa perubahan dalam aspekkognitif afektif dan
psikomotorik
101
b Definisi Operasional
Setiap akhir dari proses belajar mengajar selalu ada
hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa yang disebut
dengan prestasi belajar Melalui hasil belajar ini dapat
diketahui taraf penguasaan anak terhadap materi yang
diberikan dalam proses belajar mengajar Pada prinsipnya
pengungkapan hasil ideal meliputi segenap ranah psikologi
yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar
siswa perubahan hasil belajar tersebut bersifat intangible (tak
dapat diraba) untuk itu guru dalam hal ini hanya mengambil
cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting
diharapkan dapat mencerminkan perubahan sebagai hasil
belajar siswa
Berdasarkan uraian di atas yang digunakan dalam
mengukur hasil belajar siswa yaitu peneliti melakukan
evaluasi dengan menggunakan tes Sebelum dan sesudah
pembelajaran berlangsung dengan memperhatikan indikator
(petunjuk adanya prestasi tertentu) yang dikaitkan dengan
102
jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur yang
dinyatakan dalam skor atau penilaian
c Kisi-kisi Instrumen
Tes ini digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran
yang diperoleh dalam suatu kegiatan Tes yang digunakan
adalah tes kognitif dengan tes pilihan ganda dengan pilihan
empat (option) Tes ini diberikan sebelum dan sesudah peserta
didik mempelajari konsep dengan menggunakan model
pembelajaran TGT pada kelompok eksperimen A yang dengan
keaktifan belajar tinggi dan keaktifan belajar rendah dan
model pembelajaran STAD pada kelompok eksperimen B
dengan tingkat keaktifan belajar tinggi dan kekatifan belajar
rendah Kisi-kisi tes objektif materi akhlak mulia dapat dilihat
pada tabel 39 halaman 68 sebagai berikut
Tabel 39
Kisi-Kisi Soal Aqidah Akhlak
No
Standar
Kompetensi
Lulusan
Indikator Nomor
Soal
Jml
Soal
1 Meningkatkan
keimanan
kepada Allah
melalui
1) Menunjukkan
dalil tentang sifat
Allah yang
terkandung di
1 ndash 4 4
103
pemahaman
sifat-sifat-Nya
dan
menerapkan
akhlak terpuji
kepada Allah
dalam ayat Al-
Qurrsquoan
2) Menunjukkan arti
sifat wajib bagi
Allah
3) Menunjukkan
lawan kata sifat
wajib Allah
4) Menunjukkan
bentuk dan
contoh-contoh
perilaku ikhlas
taat khauf dan
taubat
2 Meningkatkan
keimanan
kepada kitab-
kitab Allah
SWT
1) Pengertian Iman
kepada Kitab-
kitab Allah SWT
2) Cara meyakini
kitab-kitab
sebelum al-quran
3) Menunjukkan
fungsi al-Qur`an
sesuai dengan
ayat yang
disajikan
4) Menyebutkan
nama kitab Allah
yang diturunkan
kepada utusan-
Nya
5) Menunjukkan
nama lain dari al-
Qur`an yang
terkait dengan
fungsinya
5 ndash 12 8
3 Menerapkan
akhlak terpuji
kepada diri
1) Menyebutkan
pengertian jujur
2) Menunjukkan
16 ndash 22 6
104
sendiridan
menghindari
akhlak tercela
kepada diri
sendiri
contoh perilaku
jujur adil rendah
hati hemat dan
sederhana
3) Dalil yang
menerangkan
tentang jujur dan
adil
4 Menerapkan
akhlak terpuji
kepada sesame
1) Menyebutkan
pengertian rendah
hati hemat dan
sederhana
23 1
5 Meningkatkan
keimanan
kepada hari
akhir dan alam
ghaib yang
masih
berhubungan
dengan hari
akhir dan
menerapkan
akhlak terpuji
kepada diri
sendiri
1) Mengetahui
perbedaan
malaikat dan jin
2) Mengetahui sifat
makhluk gaib
24 ndash 25 2
6 Meningkatkan
keimanan
kepada Qadha
dan Qadar serta
menerapkan
akhlak terpuji
dalam
pergaulan
remaja
1) Menjelaskan
pengertian Qadha
dan Qadar dan
memahami
makna ayat
2) Menunjukkan
perilaku yang
menunjukkan
sikap beriman
kepada Qadha
dan Qadar
3) Menunjukkan
contoh perilaku
12 ndash 15 4
105
akhlak terpuji
dalam pergaulan
remaja
4) Menunjukkan
contoh perilaku
akhlak tercela
dalam pergaulan
remaja
d Kalibrasi Instrumen
1) Uji Validitas
Sebelum tes digunakan sebagai instrumen penelitian
peneliti melakukan uji coba instrumen untuk menentukan
validitas instrumen penelitian tersebut Untuk menentukan
instrumen itu valid atau tidak dengan melihat tabel nilai-
nilai r Product Moment yang dapat dilihat dilampiran
Untuk mengetahui tiap item tes tersebut valid atau tidak
valid dengan membandingkan hasil perhitungan corrected
item-total correlation ) dengan Dengan
signifikansi untuk α = 005 dan dk = 20-2 = 18 maka
diperoleh nilai-nilai r tabel = 0444 atau nilai signifikansi ˂
005 Berikut kaidah keputusan jika Sig ˂ 005 berarti item
tes valid dan jika Sig ˃ 005 berarti item tes tidak valid
106
Adapun hasil uji coba instrumen untuk validitas dapat
dilihat pada tabel 310 halaman 70 sebagai berikut
Tabel 310
Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar
Nomor
Item
Soal
Sig Tarafnyata
(005) Keterangan
1 0000 005 Valid
2 0000 005 Valid
3 0000 005 Valid
4 0000 005 Valid
5 0000 005 Valid
6 0000 005 Valid
7 0000 005 Valid
8 0000 005 Valid
9 0000 005 Valid
10 0000 005 Valid
11 0000 005 Valid
12 0000 005 Valid
13 0000 005 Valid
14 0000 005 Valid
15 0000 005 Valid
16 0000 005 Valid
17 0000 005 Valid
18 0000 005 Valid
19 0000 005 Valid
107
20 0000 005 Valid
21 0000 005 Valid
22 0000 005 Valid
23 0000 005 Valid
24 0000 005 Valid
25 0000 005 Valid
Berdasarkan hasil perhitungan di atas sebanyak 25
item butir tes dinyatakan valid Item butir tes tersebut yaitu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 Maka item tes tersebut digunakan
sebagai instrumen penelitian untuk memperoleh data hasil
belajar PAI
2) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan setelah melakukan uji
validitas Adapun hasil uji reliabilitas instrumen tes hasil
belajar PAI dapat dilihat pada tabel 311 sebagai berikut
Tabel 311
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar
Cronbachs Alpha N of Items
983 25
108
Berdasarkan hasil pengolahan data yang disebarkan
kepada sebanyak 20 responden diperoleh koefisien
reliabilitas Alpha (cronbach) sebesar 0983 Artinya
koefisien reliabilitas tes hasil belajar PAI lebih besar dari
070 sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item tes
hasil belajar sudah reliabel
3) Daya Pembeda
Daya beda adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara pengikut tes yang berkemampuan
tinggi dengan pengikut tes yang berkemampuan rendah
Angka yang menunjukkan besarnya daya beda disebut
indeks daya beda atau indeks diskriminasi butir soal Indeks
diskriminasi butir soal berkisar antara plusmn 1 Makin tinggi
indeks diskriminasinya maka butir tes itu makin baik
Untuk menentukan daya pembeda maka nilai perhitungan
yang digunakan adalah rhitung pada SPSS yang
dibandingkan dengan kriteria sebagai berikut
040 ndash 100 = Soal Baik
030 ndash 039 = Soal diterima dan diperbaiki
109
020 ndash 029 = Soal Diperbaiki
000 ndash 019 = Soal ditolak
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan
SPSS diperoleh hasil sebagai berikut
Tabel 312
Hasil Perhitungan Daya Pembeda
Item Tes Kesimpulan
1 0710 Soal Baik
2 0798 Soal Baik
3 0913 Soal Baik
4 0913 Soal Baik
5 0798 Soal Baik
6 0798 Soal Baik
7 0913 Soal Baik
8 0798 Soal Baik
9 0913 Soal Baik
10 0913 Soal Baik
11 0913 Soal Baik
12 0798 Soal Baik
13 0913 Soal Baik
14 0798 Soal Baik
15 0913 Soal Baik
16 0913 Soal Baik
17 0798 Soal Baik
18 0913 Soal Baik
19 0798 Soal Baik
20 0710 Soal Baik
21 0913 Soal Baik
22 0798 Soal Baik
23 0710 Soal Baik
24 0798 Soal Baik
25 0798 Soal Baik
110
G Pelaksanaan Perlakuan
Adapun jadwal pelaksanaan eksperimen yang akan
penulis lakukan adalah sebagai berikut
1 Pre Test
Pelaksanaan pretest dilakukan sebelum perlakuan
diberikan Pretest dilakukan untuk memperoleh data awal sejauh
mana tingkat keaktifan belajar peserta didik dan hasil belajar PAI
yang telah dimiliki siswa Untuk mengetahui skor pretest tersebut
kelompok eksperimen diberikan angket yang mengacu pada skala
Likert untuk keaktifan belajar peserta didik dan tes objektif untuk
hasil belajar PAI yang dilaksanakan tanggal 4 April 2017 jam
1400 sd 1600 WIB
2 TreatmentPerlakuan
Perlakuan ini dilakukan sebanyak 2 kali seminggu selama
4 minggu berturut-turut atau dengan kata lain sebanyak 8 kali
pertemuan dan sudah termasuk pretest dan posttest jadi dapat
dikatakan bahwa treatment di berikan sebanyak 6 pertemuan
Peneliti memberikan treatment 2 kali pertemuan yaitu Selasa dan
Kamis selama 6 kali pertemuan
111
Penelitian dilaksanakan mulai 4 sd 27 April 2017
Dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan kelompok (A)
menggunakan model pembelajaran TGT dan 8 kali pertemuan
kelompok (B) menggunakan model pembelajaran STAD
pertemuan awal (tes keaktifan belajar peserta didik dan tes
objektif menentukan hasil belajar PAI) dan pertemuan terakhir
(post-test) Jadwal eksperimen disesuaikan dilaksanakan diluar
jam pelajaran hal ini dikarenakan jumlah pertemuan dalam
treatmen cukup banyak sehingga akan mengganggu target
pencapaian kurikulum yang sudah ditetapkan oleh sekolah
apabila dilaksanakan pada proses KBM PAI
3 Posttest
Pelaksanaan posttest dilakukan sama dengan pelaksanaan
pretest setelah kelompok eksperimen diberi perlakuan
H Teknik Analisis Data
Untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar PAI
peserta didik di SMP Negeri 24 Kota Serang maka diperlukan
alat pengumpul data Data penelitian dikumpulkan melalui teknik
112
tes objektif Instrumen tes yang dipakai harus yang baik dan
tingkat validitas serta reliabilitasnya juga terjamin
Suatu alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur tersebut
betul-betul mengukur apa yang hendak diukur Nurhasan
mengatakan bahwa
Tes yang valid adalah tes yang mengukur apa yang hendak
diukur Suatu pengukuran dapat dikatakan valid bila alat
pengukuran atau tes benar-benar tepat untuk mengukur apa
yang hendak diukur dan sesuai dengan gejala yang
diukurnya Jadi validitas alat ukur akan mungkin terjadi
apabila alat ukur itu tetap mengukur variable-variabel yang
diteliti65
Suatu alat ukur dikatakan reliabel (terandal) apabila alat
ukur tersebut mempunyai derajat keajegan Nurhasan mengatakan
bahwa rdquoKeterandalan ini menggambarkan derajat keajegan atau
konsistensi hasil pengukuranrdquo66
Jadi reliability alat ukur akan
mungkin terjadi apabila meskipun dilakukan pengukuran yang
berulang-ulang dengan memakai alat ukur yang sama objek dan
subjek yang sama hasilnya akan tetap atau relatif sama Adapun
instrumen tes yang digunakan adalah tes objektif dan kuisioner
65
Nurhasan Tes Pengukuran Keolahragaan (Bandung FPOK UPI
Bandung 2014) p26 66
Ibid p30
113
yang diujicobakan terlebih dahulu pada peserta didik lain yang
memiliki karakteristik yang sama dengan sampel penelitian
Setelah data hasil belajar PAI terkumpul langkah
selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut
menggunakan program Software Computer Statistical Product
and Service Solution (SPSS) Serie 17 Langkah-langkah
pengolahan dan analisis data adalah sebagai berikut
1 Deskripsi Data
Untuk pengdeskripsian data penulis melakukan
pengolahaan dengan mencari rata-rata simpangan baku standar
deviasi varians Tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-
langkah sebagai berikut klik Analyze gt Descriptive Statistics gt
Descriptives gt Masukan semua variabel ke kotak Variable(s) gt
Options gt ceklis Mean Std Deviation dan Variance gt Continue
gt OK
2 Uji Normalitas
Menguji normalitas data dari setiap data untuk
mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau baik
Uji normalitas menggunakan kolmogorov-smirnov tahap
114
penghitungan SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut
klik Analyze gt Nonparametric Tests gt Legacy Dialogs gt 1-
Sample K-S gt Masukan semua variabel ke kotak Test Variable
List gt OK Format pengujiannya dengan membandingkan nilai
probabilitas (p) atau signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan
(dk) α = 005 Uji kebermaknaannya sebagai berikut
a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan
normal
b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan
tidak normal
3 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
memiliki varians yang sama atau tidak dengan kata lain apakah
data berasal dari satu populasi yang sama atau tidak Uji
homogenitas menggunakan levene statistic tahap penghitungan
SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut klik Analyze gt
Compare Means gt One-Way ANOVA gt Masukan semua variabel
X ke kotak Dependen List dan K ke kotak Factor gt Options gt
ceklis Homogeneity of variance test gt Continue gt OK Format
115
pengujiannya dengan membandingkan nilai probabilitas (p) atau
signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan (dk) α = 005 Uji
kebermaknaannya sebagai berikut
a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan
homogen
b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan
tidak homogen
4 Uji Anava Dua Jalur
Uji korelasi digunakan untuk menguji apakah hipotesis ini
yang diajukan diterima atau tidak Pengujian hipotesis ini
menggunakan taraf signifikansi 5 dari 100 atau kebenaran
yang dicapai 95 tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-
langkah sebagai berikut klik Analyze gt Correlate gt Bivariate gt
Masukan semua variabel 1 ke kotak Dependent Variabel dan
variabel 2 dan 3 ke kotak Fixed Factor (s) gt Plots gt masukan
variabel 2 ke kotak Horizontal Axis dan variabel 3 kotak
Separate Lines gt Add gt Continue gt Post Hoc gt masukan semua
variabel ke kotak Post Hoc Tests for gt ceklis Tukey gt Continue gt
OK Format pengujiannya dengan membandingkan nilai
116
probabilitas (p) atau signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan
(dk) α = 005 Uji kebermaknaannya sebagai berikut
a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan tidak
memiliki perbedaan yang signifikan
b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan
memiliki perbedaan yang signifikan
I Hipotesis Statistik
1 micro =
micro gt
2 Int A x B = 0
Int A x B ne 0
3 micro = micro
micro gt micro
4 micro = micro
micro gt micro
Keterangan
=
=
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang belajar dengan model pembelajaran TGT
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang belajar dengan model pembelajaran STAD
117
micro
micro
micro
micro
=
=
=
=
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar tinggi dan belajar
dengan model pembelajaran TGT
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar tinggi dan belajar
dengan model pembelajaran STAD
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar rendah dan belajar
dengan model pembelajaran TGT
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar rendah dan belajar
dengan model pembelajaran STAD
A = Model Pembelajaran
B = Keaktifan Belajar Peserta Didik
118
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Data
Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta
interpretasinya Penyajian hasil penelitian berdasarkan analisis
statistik yang dilakukan pada tes awal dan tes akhir hasil belajar
PAI Berturut-turut berikut disajikan mengenai deskripsi data uji
persyaratan analisis pengujian hipotesis dan pembahasan hasil
penelitian
Deskripsi hasil analisis data tes yang dilakukan sesuai
dengan kelompok yang dibandingkan disajikan skor terendah
skor tertinggi jumlah rata-rata standar deviasi dan varian dalam
bentuk tabel 41 sebagai berikut
119
Tabel 41
Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Tiap Kelompok
Berdasarkan Penggunaan Model Pembelajaran dan Tingkat
Keaktifan Belajar Peserta Didik
Keaktifan
Belajar Deskripsi
Pembelajaran
TGT ( ) STAD ( )
Tinggi
( )
N 16
gt
16
Rata-Rata 825
700
Std Deviasi 1065 1414
Maximum 10 9
Minimum 7 5
Rendah
( )
N 16
gt
16
Rata-Rata 694
706
Std Deviasi 1436 1237
Maximum 9 9
Minimum 4 5
TOTAL
N
16
gt
16
Rata-Rata 7595 703
Std Deviasi 1251 1326
=
120
Berdasarkan tabel 41 diketahui data hasil belajar PAI
model pembelajaran TGT secara keseluruhan memperoleh nilai
rata-rata sebesar 7595 dengan standar deviasi 1251 Sedangkan
nilai rata-rata dari hasil belajar PAI kelompok model
pembelajaran STAD sebesar 703 dengan standar deviasi 1326
Data hasil belajar PAI kelompok siswa yang memiliki
keaktifan belajar tinggi dengan model pembelajaran TGT
memperoleh nilai rata-rata sebesar 825 dengan standar deviasi
1065 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar PAI kelompok siswa
yang memiliki keaktifan rendah dengan model pembelajaran TGT
sebesar 694 dengan standar deviasi 1436
Hasil belajar PAI kelompok siswa yang memiliki
keaktifan belajar tinggi dengan model pembelajaran STAD
diperoleh nilai rata-rata sebesar 700 standar deviasi 1414
sedangkan rata-rata hasil belajar PAI kelompok siswa yang
memiliki keaktifan rendah dengan model pembelajaran STAD
sebesar 706 standar deviasi 1237 Untuk lebih jelasnya lihat
gambar 41 halaman 83 sebagai berikut
121
Gambar 41
Grafik Deskripsi Data
B Pengujian Prasyarat Analisis
1 Pengujian Normalitas Data
Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi
kenormalannya Uji normalitas data dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 17 Kriteria sampel
berdistribusi normal apabila P-value gt 005 Adapun hasil
penghitungan dari uji normalitas data bisa dilihat pada tabel 42
berikut ini
0
50
100
150
Diagram Deskripsi Data
TGT Keaktifan Belajar Tinggi TGT Keaktifan Belajar Rendah
STAD Keaktifan Belajar Tinggi STAD Keaktifan Belajar Rendah
Valid N (listwise)
122
Tabel 42
Perhitungan Uji Normalitas Data
Kelompok Kolmogorov-Smirnov
a
Keterangan Statistic df Sig
TGT Keaktifan Belajar
Tinggi 197 16 098 Normal
TGT Keaktifan Belajar
Rendah 205 16 071 Normal
STAD Keaktifan Belajar
Tinggi 198 16 095 Normal
STAD Keaktifan Belajar
Rendah 167 16 200 Normal
Uji Kenormalan
1) TGT Keaktifan Belajar Tinggi Sig 0098 gt 005 (Distribusi
Normal)
2) TGT Keaktifan Belajar Rendah Sig 071 gt 005 (Distribusi
Normal)
3) STAD Keaktifan Belajar Tinggi Sig 0095 gt 005 (Distribusi
Normal)
4) STAD Keaktifan Belajar Rendah Sig 0200 gt 005
(Distribusi Normal)
Mengacu pada ketentuan bahwa apabila nilai signifikansi
lebih besar maka data berdistribusi normal Berdasarkan hasil
analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa data kelompok
123
model pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar tinggi model
pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar rendah model
pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar tinggi model
pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar rendah berdistribusi
normal
2 Pengujian Homogenitas Data
Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan SPSS
versi 17 Syarat ini berkenaan dengan kesamaan varians
gabungan hasil belajar PAI keaktifan belajar kelompok model
TGT dan model pembelajaran STAD Kriteria uji homogenitas
terpenuhi apabila nilai P-value gt 005 Data hasil analisis uji
homogenitas dirangkum pada Tabel 43 sebagai berikut
Tabel 43
Perhitungan Uji Homogenitas
Levene Statistic df1 df2 Sig
0152 1 62 698
Berdasarkan hasil uji kesamaan varians
gabunganhomogenitas data diketahui bahwa P-value gt 005
(0698 gt 005) Hal ini berarti semua data berasal dari populasi
yang sama
124
C Hasil Pengujian Hipotesis
1 Hipotesis 1
Hipotesis pertama yang diajukan adalah Terdapat
pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar PAI
Pengujian dilakukan dengan uji-t untuk melihat perbedaan hasil
belajar PAI sebelum dan sesudah diberikan perlakuan
menggunakan model pembelajaran TGT dan STAD secara
keseluruhan menggunakan bantuan SPSS versi 16 Berikut
disajikan ringkasan hasil pengujiannya pada tabel 44 sebagai
berikut
Tabel 44
Ringkasan Hasil Uji-t Model Pembelajaran Terhadap Hasil
Belajar PAI
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan T dk
Sig
(tailed)
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah
(Model TGT Keaktifan Belajar
Tinggi) -30998 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah
(Model TGT Keaktifan Belajar
Rendah) -19323 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah
(Model STAD Keaktifan Belajar
Tinggi) -19799 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah
(Model STAD Keaktifan Belajar
Rendah) -22845 15 000 Signifikan
125
Kriteria pengambilan keputusan
Terima jika probabilitas (Sig) ˃ 005
Tolak jika probabilitas (Sig) ˂ 005
Diketahui pada tabel 44 bahwa semua nilai probabilitas
(Sig) 0000 dimana lebih kecil dari tarafnyata yang diajukan
yaitu 005 (0000 ˂ 005) yang berarti secara keseluruhan model
pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar PAI
2 Hipotesis 2
Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini
adalah terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI Pengujian dilakukan
dengan uji interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan
belajar yang pada SPSS diuji dengan univariate uji-F berikut
adalah ringkasan hasil uji interaksi untuk uji hipotesis 2 pada
tabel 45 sebagai berikut
Tabel 45
Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar terhadap Hasil
Belajar PAI
Variabel t-test for Equality of Means Keterangan
Keaktifan Belajar
Terhadap Hasil
Belajar PAI
T Dk Sig
(tailed)
-42431 63 000 Signifikan
126
Kriteria pengambilan keputusan
Terima H0 Jika probabilitas (Sig) gt005
Tolak H0 Jika probabilitas (Sig) lt005
Diketahui bahwa pada tabel 45 bahwa semua ini
probabilitas (Sig) 0000 dimana lebih kecil dari taraf nyata yang
diajukan yaitu 005 (0000lt 005) yang berarti keaktifan belajar
berpengaruh terhadap hasil belajar PAI
3 Hipotesis 3
Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah
terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan
belajar terhadap hasil belajar PAI Pengujian dilakukan dengan
uji interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar
yang pada SPSS diuji dengan univariate uji-F Berikut adalah
ringkasan hasil uji interaksi untuk uji hipotesis ketiga pada tabel
46 sebagai berikut
Tabel 46
Rangkuman Hasil Uji Anova Dua Jalur dengan Interaksi
Source Type III Sum
of Squares df
Mean
Square F Sig
Corrected Model 18875a 3 6292 3742 016
Intercept 3422250 1 3422250 2036E3 000
127
Model Pembelajaran 5062 1 5062 3011 088
Keaktifan Belajar 6250 1 6250 3717 059
Model Pembelajaran
Keaktifan 7562 1 7562 4498 038
Error 100875 60 1681
Total 3542000 64
Corrected Total 119750 63
a R Squared = 158 (Adjusted R Squared = 116)
Hipotesis
Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada siswa kelas
VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada siswa kelas
VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
Kriteria pengambilan keputusan
Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005
Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005
Diketahui pada tabel 46 nilai kolom baris interaksi Model
PembelajaranKeaktifan belajar f-hitung 4498 dengan
probabilitas (Sig) 0038 lt 005 dengan demikian ditolak dan
128
hipotesis diterima Artinya bahwa terdapat interaksi antara model
pembelajaran dengan keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI
pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
4 Hipotesis 4
Hipotesis keempat yang peneliti ajukan dalam penelitian
ini adalah Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah
Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yang pada
SPSS diuji dengan independent sample t-test seperti halnya
dengan uji hipotesis ke-3 Berikut ini penulis sajikan ringkasan
hasil uji hipotesis pada tabel 47 sebagai berikut
Tabel 47
Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT
dan Model Pembelajaran STAD
Keaktifan Belajar Rendah
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan t dk
Sig
(tailed)
Hasil Belajar PAI 2825 30 009 Signifikan
129
Kriteria pengambilan keputusan
Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005
Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005
Diketahui pada tabel 47 nilai t-hiungt 2825 dengan
probabilitas (Sig) 0009 gt 005 yang artinya bahwa H0 ditolak
dan hipotesis yang diajukan diterima Dengan kata lain bahwa
hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi Hal
ini terbukti dari perolehan nilai rata-rata dari kedua kelompok
tersebut bahwa kelompok model pembelajaran TGT dengan
keaktifan belajar tinggi memperoleh nilai rata-rata 825 lebih
besar dari kelompok model pembelajarn STAD dengan keaktifan
belajar tinggi memperoleh nilai rata-rata 700
5 Hipotesis 5
Hipotesis kelima yang peneliti ajukan dalam penelitian ini
adalah Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik
130
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah
Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yang pada
SPSS diuji dengan independent sample t-test seperti halnya
dengan uji hipotesis ke-3 Berikut ini penulis sajikan ringkasan
hasil uji hipotesis pada tabel 48 sebagai berikut
Tabel 48
Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT
dan Model Pembelajaran STAD
Keaktifan Belajar Rendah
Variabel
t-test for Equality of
Means
Keterangan
t dk Sig
(tailed)
Hasil Belajar PAI 29353 30 794 Tidak Signifikan
Kriteria pengambilan keputusan
Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005
Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005
Diketahui pada tabel 47 nilai t-hiungt 29353 dengan
probabilitas (Sig) 0794 gt 005 yang artinya bahwa H0 diterima
131
dan hipotesis yang peneliti ajukan ditolak Dengan kata lain
bahwa hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah tidak lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah Hal
ini terbukti dari perolehan nilai rata-rata dari kedua kelompok
tersebut bahwa kelompok model pembelajaran TGT dengan
keaktifan belajar rendah memperoleh nilai rata-rata 694
sedangkan model pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar
rendah memperoleh nilai rata-rata 706 Dari perolehan nilai rata-
rata kedua kelompok tersebut tidak ada perbedaan yang
signifikan antara kedua kelompok tersebut sehingga hipotesis
yang peneliti ajukan tidak diterima
Selanjutnya hasil uji Tukey menunjukkan bahwa ada
perbedaan yang signifikan hasil keterampilan dasar bola basket
antara keempat kelompok sampel yang ditunjukkan dari nilai sig
lt 005 Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 49
132
Tabel 49
Hasil Uji Tukey
Hasil_Belajar
Tukey HSD
(I) Model
Pembelajaran (J) Model Pembelajaran Mean
Difference
(I-J)
Std
Error Sig
95 Confidence
Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
TGT Keaktifan
Tinggi
TGT Keaktifan Rendah 1312 458 029 10 252
STAD Keaktifan Tinggi 1250 458 041 04 246
STAD Keaktifan
Rendah 1188 458 057 -02 240
TGT Keaktifan
Rendah
TGT Keaktifan Tinggi -1312 458 029 -252 -10
STAD Keaktifan Tinggi -062 458 999 -127 115
STAD Keaktifan
Rendah -125 458 993 -134 109
STAD
Keaktifan
Tinggi
TGT Keaktifan Tinggi -1250 458 041 -246 -04
TGT Keaktifan Rendah 062 458 999 -115 127
STAD Keaktifan
Rendah -062 458 999 -127 115
STAD
Keaktifan
Rendah
TGT Keaktifan Tinggi -1188 458 057 -240 02
TGT Keaktifan Rendah 125 458 993 -109 134
STAD Keaktifan Tinggi 062 458 999 -115 127
The mean difference is significant at the 005 level
Berdasarkan tabel 49 hasil uji tukey dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran TGT keaktifan belajar rendah tidak
ada perbedaan yang signifikan dengan model pembelajaran
STAD keaktifan tinggi hal ini ditunjukkan dari perolehan nilai
133
sig gt 005 yaitu 0999 gt 005 Model pembelajaran TGT
keaktifan rendah rendah tidak ada perbedaan yang signifikan
dengan model pembelajaran STAD keaktifan rendah hal ini
ditunjukkan dari perolehan nilian sig gt 005 yaitu 0993 gt 005
Sedangkan kelompok lainnya memiliki perbedaan yang
signifikan yang ditunjukkan dari perolehan nilai sig lt 005
3 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data diperoleh
beberapa temuan terkait hipotesis yang diajukan oleh peneliti
Untuk lebih jelasnya penulis sajikan rekapitulasi hasil belajar PAI
dapat dilihat pada tabel 410 sebagai berikut
Tabel 410
Rekapitulasi Hasil Belajar PAI
Faktor Baris
Faktor Kolom
Rata-rata Baris Model
Pembelajaran
TGT ( )
Model
Pembelajaran
STAD ( )
Keaktifan Belajar Tinggi
( ) 825
700 7625
Keaktifan Belajar
Rendah ( )
694 706 700
Rata-Rata Kolom 7595
703 7312
134
1 Secara keseluruhan terdapat pengaruh model
pembelajaran terhadap hasil belajar PAI
Hasil temuan penelitian dilapangan merujuk pada hasil
pengolahan dan analisis data ditemukan hasil yang menunjukkan
pengaruh pada setiap masing-masing kelompok model
pembelajaran terhadap hasil belajar PAI pada peserta didik kelas
VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Apabila dilihat dari perolehan
nilai signifikansi menunjukkan bahwa pada masing-masing
kelompok secara keseluruhan memperolah nilai sig ˂ 0005
sehingga secara keseluruhan model pembelajaran berpengaruh
terhadap hasil belajar PAI Sebagaimana dikemukakan menurut
Morgan dkk (2005) yang dapat dijelaskan dan diuraikan sebagai
berikut (1) siswa menjadi lebih aktif (2) siswa menjadi
termotivasi dalam kerja kelompok dari pada individu (3) siswa
lebih mengutamakan rasa ingin tahu proses mencari jawaban
yang benar dari pada sekedar langsung mendapat jawaban yang
benar (4) Guru lebih menghargai kemampuan setiap siswa
dengan melibatkan setiap siswa ke dalam diskusi kelompok
135
Hal ini dimungkinkan karena dengan model pembelajaran
kooperatif peserta didik tidak merasa terbeban atau dipaksa
dalam mempelajari materi Sebab dengan model pembelajaran
kooperatif peserta didik diberikan kebebasan untuk mencari tahu
proses mencari jawaban dan menyelesaikan tugas atau materi
pelajaran dengan kemampuan yang mereka miliki dengan bekerja
secara kelompok Dengan kondisi belajar seperti ini peserta didik
akan lebih tertarik dan lebih bergairah dalam mempelajari suatu
materi pembelajaran Peserta didik diberikan kesempatan untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dengan kata lain
mereka dapat bereksplorasi
Meningkatnya keterampilan mengajar guru maka siswa
diharapkan akan lebih aktif dan terlibat dalam pembelajaran yang
diciptakan oleh guru Diyakini bahwa ada pengaruh penerapan
model pembelajaran terhadap hasil belajar PAI ini artinya bahwa
guru tersebut telah mampu menerapkan model pembelajaran
dengan tepat
136
2 Secara keseluruhan terdapat pengaruhkeaktifan belajar
terhadap hasil belajar PAI
Berdasar pada hasil pengolahan dan analisis data ditemukan hasil
yang menunjukkan pengaruhnkeaktifan belajar terhadap hasil
belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota
Serang Apabila dilihat dari perolehan nilai signifikansi sig 0000
lt 0005 sehingga keaktifan belajar berpengaruh terhadap hasil
belajar PAI Sebagaimana dikemukakan menurut Sardiman antara
lain
1) Visual Activities seperti membaca memperhatikan
gambar memperhatikan demonstrasi orang lain
2) Oral Activities mengatakan merumuskan bertanya
memberi saran mengeluarkan pendapat mengadakan
interview diskusi interupsi
3) Listening Activities seperti mendengarkan uraian
percakapan diskusi pidato
4) Writing Activities menulis cerita karangan laporan tes
angket menyalin
5) Drawing Activities membuat grafik peta diagram
6) Motor Activities melakukan percobaan membuat
konstruksi mode mereparasi
7) Mental Activities menanggapi mengingat memecahkan
soal menganalisa melihat hubungan mengambil
keputusan
8) Emotional Activities menaruh minat merasa bosan
berani gembira gugup dan senang
137
Hal ini dimungkinkan karena dengan keaktifan belajar
peserta didik tidak lebih terjadi interaksi antara pendidik dengan
peserta didik Sebab dengan keaktifan belajar peserta dodok lebih
akan tercipta susasana belajar yang lebih kondusif Dengan
kondisi belajar seperti ini peserta didik akan lebih tertarik dan
lebih bergairah dalam mempelajari suatu materi pembelajaran
Peserta didik diberikan kesempatan untuk bereksplorasi tentang
hal-hal yang berkaitan dengan materi pembelajaran
Keterampilan mengajar guru yang baik maka siswa diharapkan
akan lebih memilikikeaktifan belajar dan terlibat dalam
pembelajaran yang diciptakan oleh guru
3 Terdapat Interaksi antara model pembelajaran dan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada peserta
didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
Merujuk pada hasil pengolahan dan analisis data
ditemukan hasil yang menunjukkan bahwa terdapat interaksi
antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar terhadap
hasil belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24
Kota Serang Artinya bahwa yang dapat mempengaruhi hasil
138
belajar PAI itu bukan hanya model pembelajaran saja melainkan
bahwa keaktifan belajar juga dapat mempengaruhi hasil belajar
PAI
Selain model pembelajaran keaktifan belajar juga dapat
mempengaruhi hasil belajar PAI Senada dengan hasil penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Ruqayyah (1011) bahwa
terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan keaktifan mengikuti
kegiatan rohis terhadap prestasi belajar PAI Artinya bahwa
keaktifan belajar juga dapat mempengaruhi hasil belajar PAI
yang dalam hal ini adalah hasil belajar pada materi aqidah akhlak
Berdasarkan temuan d ilapangan bahwa dengan keaktifan
belajar tinggi lebih memberikan hasil yang lebih baik dari pada
peserta didik yang memiliki keaktifan belajar rendah ini bisa
disebabkan karena pada kelompok tersebut kurang memiliki rasa
tanggung jawab pada saat mereka melakukan tugas Apabila
peserta didik tidak memiliki keaktifan belajar yang tinggi
cenderung pada saat mengikuti proses pembelajaran lebih banyak
diam tidak berani mengemukakan pendapat dan tidak aktif dalam
mencari tahu jawaban permasalahan yang sedang dipelajari
139
Penggunaan model pembelajaran yang tepat juga dapat
menentukan hasil belajar PAI Pada keaktifan belajar tinggi dapat
dimungkinkan hasil belajar lebih baik dibandingkan dengan
keaktifan belajar rendah Oleh karena itu pemilihan model
pembelajaran juga harus memperhatikan tingkat keaktifan peserta
didik agar hasil pembelajaran dapat optimal
4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
tinggi
Hasil pengolahan dan analisis data pada hipotesis ketiga
dinyatakan bahwa Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi
lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
Dilihat dari rerata menunjukkan bahwa kelompok yang diberikan
model pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar tinggi lebih
baik hasil belajar PAI dibandingkan dengan model pembelajaran
140
STAD dengan keakfitan belajar tinggi Hal ini bisa disebabkan
karena dengan menggunakan model pembelajaran TGT siswa
menjadi termotivasi seperti yang di terangkan oleh Aunurrahman
(2010 hlm24) rdquoPenggunaan model pembelajaran yang tepat
dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa terhadap
pelajaran menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam
mengerjakan tugas memberikan kemudahan bagi siswa untuk
memahami pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai
hasil belajar yang lebih baikrdquo
Hasil ini menunjukkan bahwa ketika model pembelajaran
TGT diberikan pada siswa dengan keaktifan belajar tinggi maka
pengaruhnya akan lebih baik dibandingkan dengan yang
diberikan model pembelajaran STAD dengan kekatifan belajar
rendah
Apabila dilihat dari karakteristiknya model pembelajaran
TGT memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk kompetisi
pembelajaran hal itu memungkinkan siswa untuk lebih aktif
dalam pembelajaran Selain itu dukungan keaktifan belajar yang
141
tinggi juga memungkinkan model pembelajaran TGT memiliki
pengaruh lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran
STAD Sebagaimana prinsip dalam pembelajaran bahwa apabila
peserta didik semakin banyak diberikan kesempatan untuk lebih
aktif maka penyerapan materi semakin baik
5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih
baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
rendah
Hasil pengolahan dan analisis data pada hipotesis ke empat
diperoleh simpulan bahwa hasil belajar PAI peserta didik yang
belajar dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar
rendah tidak lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan
belajar rendah Pada model pembelajaran TGT memiliki
peningkatan hasil belajar yang sama bila dibandingkan dengan
model pembelajaran STAD pada kelompok yang memiliki
keaktifan belajar rendah
142
Pada model pembelajaran TGT dan STAD ketika
diterapkan pada siswa yang memiliki keaktifan belajar rendah
peserta didik tidak aktif dalam proses pembelajarannya dan
kurang dapat berinteraksi dengan peserta didik lain dalam
kelompoknya sehingga peserta didik tidak terlibat lebih banyak
dalam proses pembelajaran sehingga memungkinkan hasil belajar
tidak diperoleh maksimal
Sesuai dengan hipotesis kedua bahwa ada interaksi antara
model pembelajaran dengan keaktifan belajar Artinya bahwa
ketika kedua model pembelajaran ini diberikan pada siswa yang
memiliki keaktifan belajar yang rendah maka kemampuannya
akan sama Oleh karenanya pemberian model pembelajaran juga
harus memperhatikan keaktifan peserta didik
E Keterbatasan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis menghadapi
beberapa keterbatasan yang dapat mempengaruhi kondisi dari
penelitian yang dilakukan Adapun keterbatasan tersebut antara
lain
143
1 Waktu yang tersedia untuk menyelesaikan penelitian ini
relatif pendek padahal kebutuhan sampel sangat besar
2 Dana yang dimiliki peneliti untuk menyeelesaikan
penelitian ini sangat terbatas
3 Keterbatasan dari kedua aspek tersebeut mempengaruhi
banayaknya dukungan petugas lapangan yang membantu
dalam penelitian
144
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Merujuk pada temuan dan hasil pengolahan dan analisis
data serta pembahasan yang telah diuraikan pada bab 4 penulis
dapat menyimpulkan beberapa hasil penelitian sebagai berikut
1 Secara keseluruhan model pembelajaran berpengaruh terhadap
hasil belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24
Kota Serang
2 Terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI
pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
3 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada peserta didik
kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
145
5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi tidak lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
B Implikasi
Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian ini bahwa
peserta yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif
berpengaruh terhadap hasil belajar PAI Dengan demikian
diharapkan agar para guru PAI mempunyai pengalaman
pemahaman dan wawasan dalam memilih model pembelajaran
Karena dengan penguasaan model pembelajaran yang dimiliki
oleh para guru dapat menciptakan pembelajaran PAI yang efektif
menarik dan tidak membosankan bagi peserta didik Untuk itu
model-model pembelajaran PAI perlu kiranya disosialisasikan
dan dilatih kepada para guru-guru yang mengajar PAI tentang
penerapan model pembelajaran yang ada Termasuk model
pembelajaran TGT dan model pembelajaran STAD karena model
pembelajaran ini sesuai dengan temuan penelitian dapat
meningkatkan hasil belajar PAI pada peserta didik
146
Tujuan pembelajaran salah satunya adalah bagaimana
mengefektifkan dan mengaktifkan peserta didik untuk terus mau
belajar bukan karena keterpaksaan Untuk itu guru perlu
menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi
peserta didik terutama dalam pembelajaran PAI Bukan seperti
yang terjadi selama ini dimana peserta didik cenderung pasif dan
tidak terlibat aktif dalam proses pembelajarannya duduk atau
hanya memperhatikan guru dalam menjelaskan materi
pembelajaran
Keaktifan belajar yang dimiliki oleh seorang individu
yang berguna sebagai landasan untuk melakukan bermacam-
macam aktivitas dimana keaktifan belajar yang kemudian
berperan sebagai landasan dalam menguasai materi pada saat
proses pembelajaran Setiap individu memiliki tingkat keaktifan
belajar berbeda-beda Keaktifan belajar tinggi adalah
karakteristik siswa yang sangat berpengaruh terhadap belajar
dalam kelompok mengenai materi-materi yang akan dipelajari
Apabila guru PAI ingin meningkatkan hasil belajar maka
147
sebaiknya peserta didik diberikan kebebasan untuk melakukan
dan menemukan suatu permasalahan dalam belajar
Untuk dapat menciptakan suasana belajar yang menarik
bagi peserta didik guru harus lebih aktif dan kreatif dalam
menerapkan model pembelajaran untuk peserta didik dalam
pembelajaran PAI Dimana diharapkan peserta didik dapat aktif
dalam pembelajaran yang bisa menyenangkan peserta didik
Model pembelajaran kooperatif melibatkan peserta didik secara
langsung untuk mencari permasalahan mempraktekkan dan
mencari solusi sendiri peran guru disini hanya sebagai fasilitator
C Saran-Saran
1 Bagi guru PAI disarankan dapat memilih model pembelajaran
sesuai dengan perkembangan dan karakteristik peserta didik
baik dari sisi perkembangan sosial mental emosional serta
kemampuan motoriknya Hal ini untuk menjadikan
pembelajaran menjadi efektif dan efisien serta agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik
2 Bagi siswa dalam pembelajaran perlu meningkatkan
keaktifannya dalam proses pembelajaran secara sistematis
148
selain itu semakin banyak terlibat aktif akan memberikan
dampak terhadap hasil belajar yang lebih baik Disarankan
peserta didik untuk dapat mengelola emosionalnya untuk lebih
dapat berinteraksi dengan peserta didik lainnya
3 Bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian dapat
melakukan penelitian ulang atau kajian ilmiah Disarankan
agar memperbanyak sampel penelitian supaya data dapat
dianalisis lebih akurat dan memperlama waktu penelitian serta
meminimalisir keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam
penelitian ini sehingga hasil penelitian menjadi lebih
sempurna
149
DAFTAR PUSTAKA
Anni Catharina Tri Psikologi Belajar Semarang Unnes Press
2004
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik Jakarta Rineka Cipta 2010
BSNP Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar SMAMA Jakarta BSNP 2006
Buchari Alma Guru Profesional Menguasai Metode dan
Terampil Mengajar Bandung PT Alfabeta 2009
Darsono Belajar dan Pembelajaran Semarang IKIP Semarang
Press 2001
Djamarah Syaiful Bahri Psikologi Belajar Guru dan Anak
Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan
Teoretis Psikologis PT Rineka Cipta Jakarta 2005
________________ Psikologi Belajar Edisi 2 Jakarta Rineka
Cipta 2008
Eggen Paul amp Kauchak Don Strategi dan Model Pembelajaran
Jakarta PT Indeks 2012
Fraenkel J amp Wallen N How to Design and evaluate research
in education (2nd ed) McGraw-Hill Inc New York
2001
Hamalik Oemar Proses Belajar Mengajar Jakarta Bumi
Aksara 2001
Hendrik Lamba Arung Pengaruh Pembelajaran Kooperatif
Model STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil
150
Belajar Fisika Siswa SMA Jurnal Ilmu Pendidikan
vol 2 no 132006
httpwwwilmupengetahuannetteori-aktivitas-belajar-menurut-
pandangan ilmu-jiwalama-dan-modernhtm (download
pada tanggal 1 April 2017 jam 2100)
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan
Pendekatan Metode Strategi dan Model-model
Pembelajaran Yogyakarta Multi Presindo 2012
Isjoni Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran
Kelompok Bandung Alfabeta 2007
Ismail Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem
Semarang Rasail Media Group 2008
Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology Developing
Learners Boston Pearson 2011
Joyce Bruce Marsha Weil Models of Teaching United States of
America Allyn and Bacon 2009
Jumrah Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa SMAN 5
Palu Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Model
Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Asam-
Basardquo Jurnal Media Ekstra vol 2 no 2 2006
Lapono Nabisi dkk Belajar Dan Pembelajaran SD Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departernen Pendidikan
Nasional 2008
Muhaimin Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan
Pendidikan Agama Islam di Sekolah Bandung PT
Remaja Rosdakarya 2004
Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru
Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000
151
Mulyasa Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan Bandung PTRemaja
Rosdakarya 2005
Mulyasa Kurikulum Berbasis Kompetensi Bandung Remaja
Rosdakarya Offset 2004
Nurhasan Tes Pengukuran Keolahragaan Bandung FPOK UPI
Bandung 2014
Oemar Hamalik Kurikulum dan Pembelajaran cetVII Jakarta
Bumi Aksara 2007
_____________ Proses Belajar Mengajar Jakarta Bumi
Aksara 2008
Poerwanti Endang dkk Asesmen Pembelajaran SD Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional Jakarta 2004
Rifarsquoi Ahmad dan Catharina Tri Anni Psikologi Pendidikan
Semarang UNNES Press 2010
Rosdiani Dini Model Pembelajaran Langsung dalam
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Bandung
Alfabeta 2012
Rusman Model-model Pebelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Guru Jakarta Raja Grafindo Persada
2012
Sanjaya Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan Jakarta Kencana 2007
Sarah Nur Azmi Perbandingan Antara Model Pembelajara
Cooperative Learning Tipe STAD dengan
Pembelajaran Konvensional Dalam Rangka
Meningkatkan Hasil Belajar PAI Jakarta Jurusan
152
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta
Raja Grafindo Persada 2001
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta
Rajawali Press 2011
Shlomo Sharen Handbook of Cooperative Learning Terj Sigit
Prawoto Yogyakarta Familia 2012
Soemanto Wasty Psikologi Pendidikan Jakarta Rineka Cipta
2003
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif
dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka
Publisher 2010
Sudjana Metode Statistik Bandung Tarsito 2005
Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif Surakarta Panitia
Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009
Sugiyono Statistika untuk Penelitian Bandung Alfabeta 2010
Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD
Bandung Alfabeta 2013
Suprijono Agus Cooperative Learning Yogyakarta Pustaka
Belajar 2011
Tohirin Psikologi Pembelajaran PendidikanJakarta
Rajagrafindo Persada 2006
Undang-Undang Nomor 20 Sistem Pendidikan Nasional 2003
153
Utomo Dinanjaya Media Pembelajaran Aktif Bandung Nuansa
Cendikia 2013
Verducci Frank M Measurment Concept in Phhysical
Education StLois The CV Mosby Company 1989
Yatim Riyanto Paradigma Pembelajaran Sebagai referensi bagi
Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang
Efektif dan Berkualitas Jakarta Kencana 2009
Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains
JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah
2009
154
LAMPIRAN-LAMPIRAN
155
Lampiran 1 Pelakuan Model Pembelajaran TGT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
(PerlakuanTreatment Model Pembelajaran TGT)
Sekolah SMP Negeri 24 Kota Serang
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islamamp Budi Pekerti
KelasSemester VIIIGenap
Materi Pokok Iman kepada Allah SWT
Alokasi Waktu 3 x 3 JP (3 Pertemuan)
A Kompetensi Inti
KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur disiplin bertanggung jawab
peduli (toleransi gotong royong) santun percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual konseptual dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi
seni budaya terkait fenomena amp kejadian tampak mata
KI4 Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan
mengurai merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis membaca menghitung menggambar dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudutpandangteori
B KD dan IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
13 Meyakini bahwa Allah Maha
Mengetahui Maha Waspada
Maha Mendengar dan Maha
Melihat
131 Meyakini bahwa Allah Swt
mengetahuisemua yang ada di langit
dan di bumi
132 Meyakini bahwa Allah menciptakan
alam semesta dengan teliti
133 Meyakini bahwa Allah Maha
Mendengar segala sesuatu baik yang
lahir dan yang batin
134 Meyakini bahwa Allah Maha Melihat
segala sesuatu baik yang lahir dan
yang batin
156
135 Berdoa kepada Allah pada setiap
kesempatan
23 Menunjukkan perilaku percaya
diri tekun teliti dan kerja keras
sebagaiimplementasi makna al-
‟Aliacutem al- Khabiacuter as-Samiacute‟ dan
al-Bashiacuter
231 Menunjukkan perilaku Percaya
diriterhadap semua yang diusahakan
sebagai implementasi makna al-rsquoAliacutem
al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir
232 Menunjukkan perilaku tekun dalam
berusaha sebagai implementasi makna
al-rsquoAliacutem al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-
Bashir
233 Menunjukkan perilaku teliti dalam
mengerjakan tugas sebagai
implementasi makna al-rsquoAliacutem al-
Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir
234 Menunjukkan perilaku kerja keras
dalam mengusahakan apa yang dicita-
citakan sebagaiimplementasi makna
al-‟Aliacutem al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-
Bashir
235 Bersikap dan berperilaku hati-hati
dalam menjalani kehidupan di dunia
sebagaiimplementasi makna al-‟Aliacutem
al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-Bashir
33 Memahami makna al-Asmābdquou
alḤusnā al-‟Alim al-Khabiacuter as-Samiacute‟ dan al-Bashiacuter
331 Menjelaskan pengertian Al alimAl
khobirAs Samidan Al Basir
332 Menunjukkan dalil naqli tentang al-
rsquoAliacutem al- Khabiacuter as-Samiacutersquo dan al-
Bashiacuter
43 Menyajikan contoh perilaku
yang mencerminkan orang yang
meneladani al-Asmābdquoul al-
Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ danal-Bashir
431 Secara berkelompok mencari cerita
atau kejadian nyatatentang al-Asmā lsquou
al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuter
432 Mempresentasikan hasil tugas
kelompok tentang cerita atau kejadian
nyatatentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-
‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al
Bashiacuterdi depan kelas
C Tujuan Pembelajaran
Setelah proses belajar mengajar dengan model pembelajaran problem base learning
peserta didik dapat
1 Menjelaskan pengertian iman kepada Allah dengan benar
2 Menunjukkan dalil naqli tentang iman kepada Allah dengan tepat
3 Menjelaskan pengertian al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan
al-Bashir dengan benar
4 Menjelaskan makna al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan al-
Bashir dengan tepat
5 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-bdquoAlim
157
6 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-Khabir
7 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna as-Sami‟
8 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-Bashir
Fokus Penguatan Karakter Kereligiusan dan Kemandirian
D Materi Pembelajaran
1 MPertemuan Ke-1
Materi Reguler
Iman kepada Allah
1 Pengertian iman kepada Allah
Apakah iman itu Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna
percaya Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh
hati diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari
2 Dalilnaqli iman kepada Allah
Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah Sebagai
manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah Swt iman menjadi
sangat penting Allah Swt sendiri yang memerintah-kan kita untuk beriman
sebagaimana firman-Nya
ldquoWahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan
rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta
kitab yang Allah turunkan sebelumnya Barang siapa yang kafir kepada
Allah malaikat-malai-kat-Nya kitab-kitab-Nya rasul-rasul-Nya dan hari
kemudian maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnyardquo(QS
an-Nisarsquo4136)
Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis bisa bertambah atau
berkurang Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt
adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah Kita sering
mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-asmau al-husna
3 Hikmah beriman kepada Allah
Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena
158
merasa dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala
larangan-Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti
ini Jadi orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara
lain sebagai berikut
a Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan
firman-Nya
rdquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi
(hari kiamat)rdquo(Surah al-Mu‟min40 51)
b Hatimenjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman
Allah Swt
ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah
hati menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)
c Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya
tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana
firman Allah Swt berikut ini
ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan
nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan
kesabaranrdquo (QS al-lsquoAsr1031-3)
Materi Pengayaan
Fungsi Beriman Kepada Allah
1 Menambah Keyakinan
Kita tahu bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala sesuatunya dan
membuat kita masih hidup sampai sekarang Jadi kita harus semakin yakin
159
dan bersyukur kepada Allah Swt
2 Menambah Ketaatan Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani
perintah Allah dan menjauhi laranganya sehingga hati kita akan selalu ingat
kepada Allah Swt
3 Menentramkan Hati Dalam surah Ar-Raad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu
mengingat Allah dan membuat hati mereka tentram karenanya
4 Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat Dalam Quran Surah Al-Mukminin Allah berfirman Sesungguhnya Kami
menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan
dunia dan pada berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)rdquo
5 Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka menjadi tentram hidup
pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan menjadi lebih mudah
diselesaikan karena Allah akan membantunya
2 Pertemuan Ke-2
Materi Reguler
Al-Asmaul Husna
1 Pengertian al-Asmaul-Husna
Al-Asmau al-husna adalah nama-nama Allah Swt yang baik Di antara al-
Asmau al-husna tersebut adalah
- al-bdquoAlim (Maha Mengetahui)
- al- Khabir (Mahateliti)
- as-Sami‟(Maha Mendengar) dan
- al-Bashir(Maha Melihat)
2 Contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-
husna
Kisah Si Andi Pergi Sekolah
Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari
Madinah menuju Mekah Di tengah perjalanan bertemulah mereka berdua
dengan anak gembala Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu
(pada suatu hari andi seorang siswa SMP ia hendak berangkat sekolah
ketika dia menyebrang jalan tiba-tiba dia mengalami kecelakaan tertabrak
motor Bagaimana pendapatmu tentang Sikap andi tersebut Dan sikap
160
apakah yang seharusnya dimiliki oleh andi serta apa kaitannya dengan
sifat asmaul husna
Materi Pengayaan
Contoh Perilaku Iman Kepada Allah
Ada banyak sekali contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan
dalam kehidupan sehari-hari seperti
1 Mendirikan Sholat
2 Menafkahkan sebagian rezeki
3 Beriman Kepada Kita Allah
4 Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit
5 Selalu berbuat kebajikan
6 Mampu menahan amarah
7 Mampu memaafkan kesalahan orang lain
8 Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah
9 Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi
10 Mempercayai dengan benar rukum iman
161
3 Pertemuan Ke-3
Materi Reguler
Hikmah Beriman kepada Allah
Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena merasa
dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-
Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti ini Jadi orang
yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut
a Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan firman-
Nya
ldquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari
kiamat)rdquo(QSal-Mu‟min40 51)
b Hati menjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman Allah
Swt
ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati
menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)
c Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya
tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana
firman Allah Swt berikut ini
ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan
nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan
kesabaranrdquo (Surah al-lsquoAsr1031-3)
162
Materi Pengayaan
Bukti Kebenaran Sifat Allah
Kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya tahu dan faham akan nama-
nama Allah lsquoAzza wa Jalla yang berjumlah 99 yang terlampir dalam Asma‟ u al-
Husna Dan nama-nama Allah lsquoAzza wa Jallah tersebut bukan hanya sekedar
pengertian atau wacana agama Islam itu sendiri melainkan itu memang
gambaran dari sifat-sifat Allah lsquoAzza wa Jalla yang sangat amat sempurna dan
terbukti kebenarannya sampai-sampai para ulama mengatakan bahwa dengan
Asmarsquo u al-Husna saja tidak cukup untuk menggambarkan Keagungan dan
Kesempurnaan Allah lsquoAzza wa Jalla sebagai pencipta alam semesta ini begitu
pula alam Akhirat yang tidak diragukan lagi keberadaannya kecuali oleh orang-
orang yang tidak berakal
Adapun di sini akan dijelaskan mengenai 5 bukti dari sekian banyak
bukti dari nama Allah lsquoAzza wa Jalla yaitu Al-lsquoAdlu (Maha Adil) Dan bukti-
bukti tersebut juga menguatkan akan kebenaran agama Islam sebagai agama
Rahmatan li al-bdquoAlamin yang dibawa oleh nabi yang bergelar al-Amin Dan 5
bukti tersebut adalah
(Pertama) Adalah dalam hal niat yang merupakan penentu dari arah
amalan-amalan yang kita perbuat karena niat tersebut berfungsi sebagai lentera
atau cahaya yang akan menuntun dan menerangi perjalanan seorang hamba
dalam bertemu Allah lsquoAzza wa Jalla Jika lentera tersebut memancar dengan
terang maka menjadi teranglah perjalanannya dalam bertemu Allah lsquoAzza wa
Jalla Sebaliknya jika cahaya lentera tersebut redup maka menjadi redup
pulalah jalan yang akan dilalui oleh seorang hamba untuk bisa bertemu dengan
Allah Jalla Yang Maha Pencipta dan Maha Mengadakan lagi Maha Pembentuk
Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah saw ldquoSesungguhnya setiap
amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan
mendapatkan apa yang dia niatkan maka barangsiapa yang hijrahnya kepada
Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan
barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena
wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah
kepadanyardquo (HR Bukhary-Muslim dari lsquoUmar bin Khoththob radhiallahu
lsquoanhu)
(Kedua) Adalah dalam hal perbuatan yang tentunya tidak terlepas dari
catatan Allah lsquoAzza wa Jalla lewat dua malaikat-Nya (Rakib ndash lsquoAtid) yang
senantiasa menemani kita di setiap langkah kita apapun dan bagaimanapun
163
bentuknya Lalu dari segi manakah kiranya bukti akan sifat Allah lsquoAzza wa Jalla
yang Maha Adil Coba kita perhatikan dengan seksama firman Allah lsquoAzza wa
Jalla dan hadist Rasulullah berikut ini ldquoBarang siapa berbuat kebaikan
mendapat sepuluh kali lipat amalnya Dan barang siapa berbuat kejahatan
dibalas seimbang dengan kejahatannya Mereka sedikit pun tidak dirugikan
(dizalimi) (al-An‟am 160)
(Ketiga) Adalah dalam hal keutamaan kaum hawa dalam berbakti
kepada suaminya yang merupakan kewajiban sebagai seorang istri sebagaimana
sabda Rasulullah saw ldquoperkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang
wanita pada hari kiamat nanti adalah mengenai sholat lima waktu dan
ketaatannya terhadap suamirdquo (HRIbnu Hibbab dari Abu Hurairah)
Jadi berikut adalah bentuk keadilan Allah terhadap kaum wanita yang
mungkin tidak dapat melakukan sebagian pekerjaan mulia yang dapat dikerjakan
oleh kaum lelaki tetapi dengan wujud keadilah Allah Yang Maha Adil kaum
wanita memiliki porsi pahala yang sama besarnya dengan kaum lelaki meskipun
dengan amalan-amalan yang berbeda seperti amalan-amalan yang telah
Rasulullah saw wasiatkan kepada putrinya Fathimah az-Zahra dan seluruh kaum
wanita diwaktu itu dan sesudahnya Bukti lain adalah ketika para mujahid
berjihad melawan musuh dan gugur maka dia mati syahid Begitu pula dengan
perempuan yang berjihad melahirkan anaknya yang rasanya seperti antara hidup
dan mati kemudian dia meninggal seketika itu atau setelah ia melahirkan makan
dia bisa dikatakan mati syahid tanpa harus terjun ke medan perang Wallahu
Arsquolam
(Keempat) Adalah dalam hal warisan yang memberikan porsi lebih
banyak kepada lelaki daripada perempuan yaitu bagian laki-laki dua kali bagian
perempuan sebagaiman firman Allah SWT ldquoAllah mensyari‟atkan bagimu
tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu yaitu bahagian seorang anak
lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuahelliprdquo(an-Nisa‟ 11)
Bukti akan kebenaran sifat Allah SWT Yang Maha Adil di sini adalah
bahwasanya Allah SWT melebihkan bagian lelaki atas wanita dalam hal
warisan karena kenyataannya lelakilah yang oleh syarirsquoat dibebankan tanggung
jawab untuk memberi nafkah keluarga dan membebaskan perempuan dari
kewajiban tersebut meskipun perempuan boleh saja ikut mencari nafkah Para
laki-laki juga diwajibkan oleh ajaran Islam untuk mengeluarkan mas kawin
untuk diberikan kepada istrinya sebagai cerminan cinta kasih sayangnya ketika
keduanya menikah sedangkan perempuan tidak dibebani apa-apa
(Kelima) Selanjutnya adalah mengenai keutamaan bulan Ramadhan
Bulan dimana Al-Qur`an diturunkan bulan yang penuh berkah dengan pelipat
gandaan pahala sebuah amalan bulan yang penuh pengampunan Bulan dimana
pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat-rapat dan bulan di
mana para syaitan dibelenggu dari menggoda manusia Sebagaimana sabda
Rasulullah saw ldquoJika Bulan Ramadhan telah tiba maka (pintu) surga dibuka
lebar-lebar (pintu) neraka ditutup rapat-rapat dan para syetan
dibelenggurdquo(HR Muslim )
164
Dan bukti yang menunjukkan Allah Maha Adil di sini adalah mengenai
pelipat gandaan pahala sebuah amalan terutama pada malam Lailatul Qadar
yaitu satu malam kemuliaan yang lebih baik daripada seribu bulan sebagaimana
yang terlampira dalam al-Qurrsquoan ldquo Sesungguhnya kami Telah menurunkannya
(Al Quran) pada malam kemuliaan Dan tahukah kamu apakah malam
kemuliaan itu Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan Pada malam
itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk
mengatur segala urusanMalam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar
(al-Qadr 1-5)
E Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Model Team Games Tournament (TGT)
Metode diskusi kelompok
F Media dan Bahan
1 Media
a Presentasi Power Point
b Video pembelajaranFilm tentang kejadian bencana alam
c LaptopKomputer
d LCD Projector
e WhiteboardBlackboard
f Guntingcutter
2 Bahan
a PensilSpidol
b Kertas
c CDFlash Disk
d Bahan-bahan lainnya
G Sumber Belajar
1 Al-Qurrsquoan dan Terjemahnya Departemen Agama RI Tahun 2006
2 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Siswa) Jakarta Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)
3 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Guru) Jakarta Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)
4 Choeroni dkk 2013 Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP kelas
VIIISemarang ESIS Erlangga
165
5 Tim MGMP PAI SMP Kota Serang 2016 Modul Pembelajaran PAI amp Budi
Pekerti Kelas VII
H Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
Siswa memulai belajar dengan duduk rapih sesuai dengan tempat duduk masing-masing
Siswa berdoa dengan bersama-sama sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan YME dilanjutkan dengan memberikan salam dipimpin oleh ketua kelassalah
satu siswa
Guru mengecek keadaankondisi kesehatan seluruh siswa (mengkondisikan
siswa dan salam pembuka)
Guru mengabsensi siswa dan siswa mengangkat tangan (presensi)
Guru menjelaskan dan menyampaikan materi yang akan diajarkan secara singkat dan memberikan motivasi
Siswa secara bersama-sama membaca ayat-ayat Alquran pilihan terutama
terkait dengan materi pembelajaran (an-Nisa 136 al-Arsquoraf 180 al-Anrsquoam
59 at-Taubah 16 al-Baqarah 258 dan al-hujurat 18) dipimpin oleh salah
seorang siswa
Guru menginformasikan kompetensi yang akan dicapai yaitu kompetensi
tentang beriman kepada Asmaul Husna dan menunjukkan hikmahnya dalam
kehidupan sehari-hari yaitu agar kita semua siswa mampu mendeskripsikan
Asmaul Husna (apersepsi)
Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan yaitu konsep tentang Asmaul Husna (apersepsi)
Guru menyampaikan lingkup penilaian yang meliputi penilaian sikap
penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan
Kegiatan Inti(90 menit)
SintaksTahapan Model TGT Uraian Kegiatan
1 Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
1 Guru menyampaikan semua tujuan
pembelajaran secara umum yang ingin
dicapai siswa dan memotivasi siswa dalam
belajar
2 Siswa bersama-sama mengamati gambar-
gambar tentang contoh-contoh nyata dalam
kehidupan sehari-hari di buku Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti SMPMTs
Kelas VIII (Buku Siswa) halaman 1-11 dan
buku-buku lain yang relevan atau melalui
videofilm tentang berbagai kejadian
tentang penerapan beriman kepada Allah
swt
3 Siswa menyimak uraian singkat dari guru
tentang berbagai kisah tentang penerapan
166
beriman Asmaul Husna sebagai bagian
dari ciri-ciri orang yang beriman kepada
Allah SWT (Mengamati)
2 Menyajikan materi
pembelajaran
1 Membaca informasi tentang konsep
beriman Asmaul Husna sebagai bagian
dari ciri-ciri orang yang beriman kepada
Allah SWT
2 Menyimpulkan hasil membaca tentang
konsep beriman Asmaul Husna sebagai
bagian dari ciri-ciri orang yang beriman
kepada Allah SWT (Mengamati)
Menanya
1 Siswa menuliskan pertanyaan-pertanyaan
terkait dengan pengertian beriman kepada
Allah makna Asmaul Husna dalil naqli
dan aqlinya serta perilaku yang
mencerminkan Asmaul Husna
2 Siswa difasilitasi oleh guru mengajukan
pertanyaan yang telah ditulis
3 Berdiskusi dengan teman mengenai materi
yang telah dipelajari
Mengeksplorasi
1 Siswa lain mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh
siswa lain dengan membaca Buku Siswa
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
SMPMTs Kelas VIII dan buku-buku
referensi lain yang mengkaji masalah
beriman kepada Hari Akhir
2 Siswa mencatat informasi-informasi yang
relevan dengan pertanyaan-pertanyaan
yang didapat dari sumber-sumber yang
dibaca
Mengasosiasi
1 Siswa merumuskan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang didapat
masing-masing berdasarkan informasi-
informasi yang diperoleh dari sumber-
sumber yang dibaca
2 Siswa menuliskan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan tersebut pada kertas
plano atau kertas folio
167
3 Pembentukan kelompok 1 Guru menginstruksikan peserta didik untuk
membentuk kelompok dengan anggota
masing-masing kelompok antara 4-6
orang
2 Guru menyiapkan soal-soal yang terkait
dengan materi pembelajaran beriman
kepada Asmaul Husna yang telah ditulis
pada kertas-kertas kecil dan telah digulung
dan ditempatkan pada meja kompetisi
4 Turnamen Mengkomunikasi
1 Siswa perwakilan kelompok maju
mengambil soal yang tersedia di meja
kompetisi kemudian membawa pada
kelompoknya untuk mendiskusikan
jawaban dari pertanyaan yang
diperolehnya
2 Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk
menjawab soal yang diperoleh setelah
mendapat kesepakatan jawaban perwakilan
siswa tersebut menulis jawabannya di
papan tulis dan mengambil soal kembali di
meja kompetisi
3 Setelah semua soal yang berada di meja
kompetisi habis siswa kembali duduk
masing-masing kelompok dan guru
mengoreksi hasil jawaban masing-masing
kelompok
5 Perhargaan kelompok 1 Guru memberikan penghargaan tiap
kelompok yang memenangkan turnamen
dengan sportif
2 Siswa Mendengarkan guru saat
mengumumkan peringkat kelompok dalam
turnamen
Kegiatan Penutup (15 menit)
1 Guru bersama-sama para siswa merumuskan simpulan tentang pengertian
beriman kepada Allah makna Asmaul Husna dalil naqli dan aqlinya serta
perilaku yang mencerminkan Asmaul Husna
2 Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan
memberi umpan balik serta motivasi agar siswa mengamalkan ajaran kitab suci
Alquran sebagai cerminan beriman kepada Allah swt
3 Guru melakukan penilaian dengan tes lisan dan pemberian penugasan
4 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remedi pengayaan
layanan konseling dan memberi tugas (pekerjaan rumahPR) kepada siswa
5 Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya serta
kegiatan pembelajarannya
6 Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan berdoa lalu
mengucapkan salam penutup
168
Pertemuan Ke-2
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
1 Guru membuka pembelajaran dengan salam dan mengajak berdoa bersama
dipimpin oleh seorang siswa dengan penuh khidmat
2 Guru mengecek kesiapan siswa dan mengondisikan suasana pembelajaran yang
menyenangkan dengan kuis singkat tentang fenomena keislaman
3 Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya
yaitu konsep Asmaul Husna dengan cara menunjuk beberapa siswa untuk
menjelaskan bagian-bagian penting tentang konsep beriman kepada Allah swt
4 Siswa secara bersama-sama membaca ayat-ayat Alquran pilihan terutama
terkait dengan materi pembelajaran dipimpin oleh salah seorang siswa
5 Guru menyampaikan garis-garis besar materi dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan
6 Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang digunakan dalam
pembelajaran yaitu penilaian sikap dengan observasi (dalam bentuk jurnal) dan
penilaian diri dan penilaian pengetahuan dengan tes tertulis
Kegiatan Inti (90 menit)
SintaksTahapan Model TGT Uraian Kegiatan
1 Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
1 Guru menyampaikan semua tujuan
pembelajaran secara umum yang ingin
dicapai siswa dan memotivasi siswa dalam
belajar
2 Guru memberikan motivasi kepada peserta
didik tentang keterkaitan materi dengan
kehidupan sehari-hari (Mengamati)
2 Menyajikan materi
pembelajaran
1 Siswa bersama-sama menyaksikan
tayangan gambarvideo yang berisi tentang
contoh perilaku yang mencerminkan
Asmaul Husna
2 Siswa menyimak uraian singkat dari guru
tentang gambarvideo yang berisi tentang
contoh perilaku yang mencerminkan
Asmaul Husna (Mengamati)
Menanya
1 Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan
terkait dengan contoh perilaku yang
mencerminkan Asmaul Husna
2 Siswa diperbolehkan untuk mengajukan
pertanyaan lain yang terkait dengan dalil-
dalil naqli lainnya berhubungan dengan
contoh perilaku yang mencerminkan
Asmaul Husna
169
Mengeksplorasi
1 Siswa mengumpulkan informasi gambaran
tentang contoh perilaku yang
mencerminkan Asmaul Husna berdasarkan
dalil naqlinya dengan pembagian sebagai
berikut
1) Kelompok 1 Al-bdquoAlim
2) Kelompok 2 amp 5 Al-Khabir
3) Kelompok 3 amp 6 As-Sami‟
4) Kelompok 4 Al-Bashir
2 Siswa mencari informasi melalui Buku
Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti SMPMTs Kelas VIII dan buku-
buku referensi lain yang mengkaji masalah
Asmaul Husna
3 Siswa membuat catatan-catatan yang berisi
informasi yang relevan
Mengasosiasi
1 Siswa membuat cerita atau kejadian nyata
tentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-
Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuterdengan
memperhatikan informasi yang telah
diperolehnya
2 Siswa menyelesaikan paparan yang berisi
gambaran Asmaul Husna berdasarkan dalil
naqlinya dalambentuk paparan powerpoint
3 Pembentukan kelompok 1 Guru menginstruksikan peserta didik untuk
membentuk kelompok dengan anggota
masing-masing kelompok antara 4-6
orang
3 Guru menyiapkan soal-soal yang terkait
dengan materi pembelajaran Asmaul
Husna yang telah ditulis pada kertas-kertas
kecil dan telah digulung dan ditempatkan
pada meja kompetisi
4 Turnamen Mengkomunikasi
1 Siswa perwakilan kelompok maju
mengambil soal yang tersedia di meja
kompetisi kemudian membawa pada
kelompoknya untuk mendiskusikan
jawaban dari pertanyaan yang
diperolehnya
2 Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk
menjawab soal yang diperoleh setelah
mendapat kesepakatan jawaban perwakilan
170
siswa tersebut menulis jawabannya di
papan tulis dan mengambil soal kembali di
meja kompetisi
3 Setelah semua soal yang berada di meja
kompetisi habis siswa kembali duduk
masing-masing kelompok dan guru
mengoreksi hasil jawaban masing-masing
kelompok
5 Perhargaan kelompok 1 Guru memberikan penghargaan tiap
kelompok yang memenangkan turnamen
dengan sportif
2 Siswa Mendengarkan guru saat
mengumumkan peringkat kelompok dalam
turnamen
Kegiatan Penutup (15 menit)
1 Guru memfasilitasi siswa merumuskan beberapa simpulan mengenai hakikat
beriman kepada Allah swt dan Asmaul Husna beserta hikmah-hikmahnya
2 Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan
memberi umpan balik serta motivasi agar siswa selalu berperilaku baik yang
mencerminkan Asmaul Husna
3 Guru melakukan penilaian dengan memberikan lembar kerja berupa tes tertulis
dalam bentuk pilihan essay (uraian) dan siswa secara mandiri mengerjakannya
4 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remedi pengayaan
layanan konseling dan memberi tugas (PR) kepada siswa
5 Guru memberitahukan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada
pertemuan berikutnya yaitu dengan diskusi kelompok dan praktik membaca
Alquran
6 Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan berdoa lalu
mengucapkan salam penutup
I Penilaian
1 Teknik Penilaian
a Sikap spiritual
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Observasi Jurnal Lampiran
4
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2 Penilaian Lembar Lampiran Saat Penilaian
171
Diri Penilaian
Diri
5 Pembelajaran
usai
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3 Penilaian
antarteman
Lembar
Penilaian
antarteman
Lampiran
6
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
b Sikap Sosial
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Observasi Jurnal Lampiran
4
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2 Penilaian
Diri
Lembar
Penilaian
Diri
Lampiran
5
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3 Penilaian
antartema
n
Lembar
Penilaian
antartem
an
Lampiran
6
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
c Pengetahuan
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Lisan Pertanyaan
(lisan)
dengan
jawaban
terbuka
Lampiran
7
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pembelajara
n
(assessment
for
learning)
2 Penugas
an
Tugas
tertulis
Lampiran
8
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
untuk dan
sebagai
pembelajara
172
n
(assessment
for and as
learning)
3 Tertulis Soal-soal
esei
Lampiran
9
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
pencapaian
pembelajara
n
(assessment
of learning)
4 Portofol
io
Sampel
pekerjaan
terbaik hasil
dari
penugasan
atau tes
tertulis
Saat
Pembelajaran
usai
Data untuk
penulisan
deskripsi
pencapaian
pengetahua
n
(assessment
of learning)
d Keterampilan
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Produk Soal
keterampilan
produk
Lampiran
10
Saat
Pembelajara
n
Berlangsun
gatau
setelah usai
Penilaian
untuk
sebagai
danatau
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for as and of
learning)
2 Portofol
io
Sampel
produk
terbaik hasil
dari tugas
atau proyek
Saat
Pembelajara
n usai
Penilaian
untuk dan
sebagai data
untuk
penulisan
deskripsi
pencapaian
keterampilan
2 Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk (1) pembelajaran ulang (2)
bimbingan perorangan (3) belajar kelompok DAN (4) pemanfaatan tutor
sebaya bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis
penilaian
173
3 Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian siswa yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan danatau
pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan
soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi meringkas buku-buku referensi
dan mewawancarai narasumber
Saran-saran
Mengetahui
Kepala SMP Plus Nurul Marsquoarif
Gousul Alam
NIP
Kota Serang April 2017
Guru Mata Pelajaran
PAI dan Budi Pekerti
Tolaah S PdI
NIP
174
Perlakuan Model Pembelajaran STAD
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PerlakuanTreatment
Model Pembelajaran STAD)
Sekolah SMP Negeri 24 Kota Serang
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islamamp Budi Pekerti
KelasSemester VIIIGenap
Materi Pokok Iman kepada Allah SWT
Alokasi Waktu 3 x 3 JP (3 Pertemuan)
A Kompetensi Inti
KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur disiplin bertanggung jawab
peduli (toleransi gotong royong) santun percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual konseptual dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi
seni budaya terkait fenomena amp kejadian tampak mata
KI4 Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan
mengurai merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis membaca menghitung menggambar dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudutpandangteori
B KD dan IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
13 Meyakini bahwa Allah Maha
Mengetahui Maha Waspada
Maha Mendengar dan Maha
Melihat
131 Meyakini bahwa Allah Swt
mengetahuisemua yang ada di langit
dan di bumi
132 Meyakini bahwa Allah menciptakan
alam semesta dengan teliti
133 Meyakini bahwa Allah Maha
Mendengar segala sesuatu baik yang
lahir dan yang batin
134 Meyakini bahwa Allah Maha Melihat
segala sesuatu baik yang lahir dan
yang batin
135 Berdoa kepada Allah pada setiap
175
kesempatan
23 Menunjukkan perilaku percaya
diri tekun teliti dan kerja keras
sebagaiimplementasi makna al-
‟Aliacutem al- Khabiacuter as-Samiacute‟ dan
al-Bashiacuter
231 Menunjukkan perilaku Percaya
diriterhadap semua yang diusahakan
sebagai implementasi makna al-rsquoAliacutem
al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir
232 Menunjukkan perilaku tekun dalam
berusaha sebagai implementasi makna
al-rsquoAliacutem al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-
Bashir
233 Menunjukkan perilaku teliti dalam
mengerjakan tugas sebagai
implementasi makna al-rsquoAliacutem al-
Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir
234 Menunjukkan perilaku kerja keras
dalam mengusahakan apa yang dicita-
citakan sebagaiimplementasi makna
al-‟Aliacutem al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-
Bashir
235 Bersikap dan berperilaku hati-hati
dalam menjalani kehidupan di dunia
sebagaiimplementasi makna al-‟Aliacutem
al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-Bashir
33 Memahami makna al-Asmābdquou
alḤusnā al-‟Alim al-Khabiacuter as-Samiacute‟ dan al-Bashiacuter
331 Menjelaskan pengertian Al alimAl
khobirAs Samidan Al Basir
332 Menunjukkan dalil naqli tentang al-
rsquoAliacutem al- Khabiacuter as-Samiacutersquo dan al-
Bashiacuter
43 Menyajikan contoh perilaku
yang mencerminkan orang yang
meneladani al-Asmābdquoul al-
Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ danal-Bashir
431 Secara berkelompok mencari cerita
atau kejadian nyatatentang al-Asmā lsquou
al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuter
432 Mempresentasikan hasil tugas
kelompok tentang cerita atau kejadian
nyatatentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-
‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al
Bashiacuterdi depan kelas
C Tujuan Pembelajaran
Setelah proses belajar mengajar dengan model pembelajaran problem base learning
peserta didik dapat
9 Menjelaskan pengertian iman kepada Allah dengan benar
10 Menunjukkan dalil naqli tentang iman kepada Allah dengan tepat
11 Menjelaskan pengertian al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟
dan al-Bashir dengan benar
12 Menjelaskan makna al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan
al-Bashir dengan tepat
13 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-bdquoAlim
14 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
176
Husna al-Khabir
15 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna as-Sami‟
16 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-Bashir
Fokus Penguatan Karakter Kereligiusan dan Kemandirian
D Materi Pembelajaran
4 MPertemuan Ke-1
Materi Reguler
Iman kepada Allah
4 Pengertian iman kepada Allah
Apakah iman itu Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna
percaya Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh
hati diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari
5 Dalilnaqli iman kepada Allah
Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah Sebagai
manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah Swt iman menjadi
sangat penting Allah Swt sendiri yang memerintah-kan kita untuk beriman
sebagaimana firman-Nya
ldquoWahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan
rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta
kitab yang Allah turunkan sebelumnya Barang siapa yang kafir kepada
Allah malaikat-malai-kat-Nya kitab-kitab-Nya rasul-rasul-Nya dan hari
kemudian maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnyardquo(QS
an-Nisarsquo4136)
Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis bisa bertambah atau
berkurang Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt
adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah Kita sering
mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-asmau al-husna
6 Hikmah beriman kepada Allah
Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena
merasa dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala
177
larangan-Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti
ini Jadi orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara
lain sebagai berikut
d Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan
firman-Nya
rdquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi
(hari kiamat)rdquo(Surah al-Mu‟min40 51)
e Hatimenjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman
Allah Swt
ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah
hati menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)
f Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya
tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana
firman Allah Swt berikut ini
ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan
nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan
kesabaranrdquo (QS al-lsquoAsr1031-3)
Materi Pengayaan
Fungsi Beriman Kepada Allah
6 Menambah Keyakinan
Kita tahu bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala sesuatunya dan
membuat kita masih hidup sampai sekarang Jadi kita harus semakin yakin
dan bersyukur kepada Allah Swt
178
7 Menambah Ketaatan Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani
perintah Allah dan menjauhi laranganya sehingga hati kita akan selalu ingat
kepada Allah Swt
8 Menentramkan Hati Dalam surah Ar-Raad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu
mengingat Allah dan membuat hati mereka tentram karenanya
9 Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat Dalam Quran Surah Al-Mukminin Allah berfirman Sesungguhnya Kami
menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan
dunia dan pada berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)rdquo
10 Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka menjadi tentram hidup
pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan menjadi lebih mudah
diselesaikan karena Allah akan membantunya
5 Pertemuan Ke-2
Materi Reguler
Al-Asmaul Husna
3 Pengertian al-Asmaul-Husna
Al-Asmau al-husna adalah nama-nama Allah Swt yang baik Di antara al-
Asmau al-husna tersebut adalah
- al-bdquoAlim (Maha Mengetahui)
- al- Khabir (Mahateliti)
- as-Sami‟(Maha Mendengar) dan
- al-Bashir(Maha Melihat)
4 Contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-
husna
Kisah Si Andi Pergi Sekolah
Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari
Madinah menuju Mekah Di tengah perjalanan bertemulah mereka berdua
dengan anak gembala Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu
(pada suatu hari andi seorang siswa SMP ia hendak berangkat sekolah
ketika dia menyebrang jalan tiba-tiba dia mengalami kecelakaan tertabrak
motor Bagaimana pendapatmu tentang Sikap andi tersebut Dan sikap
apakah yang seharusnya dimiliki oleh andi serta apa kaitannya dengan
sifat asmaul husna
179
Materi Pengayaan
Contoh Perilaku Iman Kepada Allah
Ada banyak sekali contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan
dalam kehidupan sehari-hari seperti
11 Mendirikan Sholat
12 Menafkahkan sebagian rezeki
13 Beriman Kepada Kita Allah
14 Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit
15 Selalu berbuat kebajikan
16 Mampu menahan amarah
17 Mampu memaafkan kesalahan orang lain
18 Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah
19 Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi
20 Mempercayai dengan benar rukum iman
180
6 Pertemuan Ke-3
Materi Reguler
Hikmah Beriman kepada Allah
Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena merasa
dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-
Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti ini Jadi orang
yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut
d Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan firman-
Nya
ldquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari
kiamat)rdquo(QSal-Mu‟min40 51)
e Hati menjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman Allah
Swt
ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati
menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)
f Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya
tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana
firman Allah Swt berikut ini
ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan
nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan
kesabaranrdquo (Surah al-lsquoAsr1031-3)
Materi Pengayaan
181
Bukti Kebenaran Sifat Allah
Kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya tahu dan faham akan nama-
nama Allah lsquoAzza wa Jalla yang berjumlah 99 yang terlampir dalam Asma‟ u al-
Husna Dan nama-nama Allah lsquoAzza wa Jallah tersebut bukan hanya sekedar
pengertian atau wacana agama Islam itu sendiri melainkan itu memang
gambaran dari sifat-sifat Allah lsquoAzza wa Jalla yang sangat amat sempurna dan
terbukti kebenarannya sampai-sampai para ulama mengatakan bahwa dengan
Asmarsquo u al-Husna saja tidak cukup untuk menggambarkan Keagungan dan
Kesempurnaan Allah lsquoAzza wa Jalla sebagai pencipta alam semesta ini begitu
pula alam Akhirat yang tidak diragukan lagi keberadaannya kecuali oleh orang-
orang yang tidak berakal
Adapun di sini akan dijelaskan mengenai 5 bukti dari sekian banyak
bukti dari nama Allah lsquoAzza wa Jalla yaitu Al-lsquoAdlu (Maha Adil) Dan bukti-
bukti tersebut juga menguatkan akan kebenaran agama Islam sebagai agama
Rahmatan li al-bdquoAlamin yang dibawa oleh nabi yang bergelar al-Amin Dan 5
bukti tersebut adalah
(Pertama) Adalah dalam hal niat yang merupakan penentu dari arah
amalan-amalan yang kita perbuat karena niat tersebut berfungsi sebagai lentera
atau cahaya yang akan menuntun dan menerangi perjalanan seorang hamba
dalam bertemu Allah lsquoAzza wa Jalla Jika lentera tersebut memancar dengan
terang maka menjadi teranglah perjalanannya dalam bertemu Allah lsquoAzza wa
Jalla Sebaliknya jika cahaya lentera tersebut redup maka menjadi redup
pulalah jalan yang akan dilalui oleh seorang hamba untuk bisa bertemu dengan
Allah Jalla Yang Maha Pencipta dan Maha Mengadakan lagi Maha Pembentuk
Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah saw ldquoSesungguhnya setiap
amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan
mendapatkan apa yang dia niatkan maka barangsiapa yang hijrahnya kepada
Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan
barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena
wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah
kepadanyardquo (HR Bukhary-Muslim dari lsquoUmar bin Khoththob radhiallahu
lsquoanhu)
(Kedua) Adalah dalam hal perbuatan yang tentunya tidak terlepas dari
catatan Allah lsquoAzza wa Jalla lewat dua malaikat-Nya (Rakib ndash lsquoAtid) yang
senantiasa menemani kita di setiap langkah kita apapun dan bagaimanapun
bentuknya Lalu dari segi manakah kiranya bukti akan sifat Allah lsquoAzza wa Jalla
yang Maha Adil Coba kita perhatikan dengan seksama firman Allah lsquoAzza wa
Jalla dan hadist Rasulullah berikut ini ldquoBarang siapa berbuat kebaikan
mendapat sepuluh kali lipat amalnya Dan barang siapa berbuat kejahatan
dibalas seimbang dengan kejahatannya Mereka sedikit pun tidak dirugikan
182
(dizalimi) (al-An‟am 160)
(Ketiga) Adalah dalam hal keutamaan kaum hawa dalam berbakti
kepada suaminya yang merupakan kewajiban sebagai seorang istri sebagaimana
sabda Rasulullah saw ldquoperkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang
wanita pada hari kiamat nanti adalah mengenai sholat lima waktu dan
ketaatannya terhadap suamirdquo (HRIbnu Hibbab dari Abu Hurairah)
Jadi berikut adalah bentuk keadilan Allah terhadap kaum wanita yang
mungkin tidak dapat melakukan sebagian pekerjaan mulia yang dapat dikerjakan
oleh kaum lelaki tetapi dengan wujud keadilah Allah Yang Maha Adil kaum
wanita memiliki porsi pahala yang sama besarnya dengan kaum lelaki meskipun
dengan amalan-amalan yang berbeda seperti amalan-amalan yang telah
Rasulullah saw wasiatkan kepada putrinya Fathimah az-Zahra dan seluruh kaum
wanita diwaktu itu dan sesudahnya Bukti lain adalah ketika para mujahid
berjihad melawan musuh dan gugur maka dia mati syahid Begitu pula dengan
perempuan yang berjihad melahirkan anaknya yang rasanya seperti antara hidup
dan mati kemudian dia meninggal seketika itu atau setelah ia melahirkan makan
dia bisa dikatakan mati syahid tanpa harus terjun ke medan perang Wallahu
Arsquolam
(Keempat) Adalah dalam hal warisan yang memberikan porsi lebih
banyak kepada lelaki daripada perempuan yaitu bagian laki-laki dua kali bagian
perempuan sebagaiman firman Allah SWT ldquoAllah mensyari‟atkan bagimu
tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu yaitu bahagian seorang anak
lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuahelliprdquo(an-Nisa‟ 11)
Bukti akan kebenaran sifat Allah SWT Yang Maha Adil di sini adalah
bahwasanya Allah SWT melebihkan bagian lelaki atas wanita dalam hal
warisan karena kenyataannya lelakilah yang oleh syarirsquoat dibebankan tanggung
jawab untuk memberi nafkah keluarga dan membebaskan perempuan dari
kewajiban tersebut meskipun perempuan boleh saja ikut mencari nafkah Para
laki-laki juga diwajibkan oleh ajaran Islam untuk mengeluarkan mas kawin
untuk diberikan kepada istrinya sebagai cerminan cinta kasih sayangnya ketika
keduanya menikah sedangkan perempuan tidak dibebani apa-apa
(Kelima) Selanjutnya adalah mengenai keutamaan bulan Ramadhan
Bulan dimana Al-Qur`an diturunkan bulan yang penuh berkah dengan pelipat
gandaan pahala sebuah amalan bulan yang penuh pengampunan Bulan dimana
pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat-rapat dan bulan di
mana para syaitan dibelenggu dari menggoda manusia Sebagaimana sabda
Rasulullah saw ldquoJika Bulan Ramadhan telah tiba maka (pintu) surga dibuka
lebar-lebar (pintu) neraka ditutup rapat-rapat dan para syetan
dibelenggurdquo(HR Muslim )
Dan bukti yang menunjukkan Allah Maha Adil di sini adalah mengenai
pelipat gandaan pahala sebuah amalan terutama pada malam Lailatul Qadar
yaitu satu malam kemuliaan yang lebih baik daripada seribu bulan sebagaimana
yang terlampira dalam al-Qurrsquoan ldquo Sesungguhnya kami Telah menurunkannya
(Al Quran) pada malam kemuliaan Dan tahukah kamu apakah malam
183
kemuliaan itu Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan Pada malam
itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk
mengatur segala urusanMalam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar
(al-Qadr 1-5)
E Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Model Team Games Tournament (TGT)
Metode diskusi kelompok
F Media dan Bahan
3 Media
g Presentasi Power Point
h Video pembelajaranFilm tentang kejadian bencana alam
i LaptopKomputer
j LCD Projector
k WhiteboardBlackboard
l Guntingcutter
4 Bahan
e PensilSpidol
f Kertas
g CDFlash Disk
h Bahan-bahan lainnya
G Sumber Belajar
6 Al-Qurrsquoan dan Terjemahnya Departemen Agama RI Tahun 2006
7 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Siswa) Jakarta Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)
8 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Guru) Jakarta Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)
9 Choeroni dkk 2013 Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP kelas
VIIISemarang ESIS Erlangga
10 Tim MGMP PAI SMP Kota Serang 2016 Modul Pembelajaran PAI amp Budi
Pekerti Kelas VII
184
H Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1
PENDAHULUAN
Fase 1
1 Mengkondisikan siswa dan berdoa
2 Mengabsen kehadiran siswa
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran
4 Menginformasikan pembelajaran yang akan digunakan yaitu pembelajaran
kooperatif STAD
5 Penyampaian masalah perilaku yang menunjukkan Asmaul Husna dalam kehidupan
sehari-hari
KEGIATAN INTI
Fase 2
Memotifasi siswa agar dapat menggunakan pengetahuannya tentang Asmaul Husna
dalam diskusi
Fase 3
Mengelompokkan siswa dalam satu kelas menjadi beberapa kelompok (setiap kelompok
terdiri dari 5 orang dengan satu orang sebagai tutor sebaya)
Fase 4
Setiap kelompok menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru Selama diskusi
berlangsung guru memantau kerja dari masing-masing kelompok dan mengarahkan
siswa yang mengalami kesulitan serta mengarahkan ke jawaban yang benar Diskusi
kelompok dilaksanakan dengan media kartu masalah
Fase 5
Meminta beberapa perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya
sedangkan kelompok yang lain memberi tanggapan Guru memandu jalannya diskusi dan
merumuskan jawaban yang benar yang diwujudkan di kertas manila
Fase 6
Memberi nilai penghargaan individu dan kelompok
PENUTUP
1 Membimbing siswa membuat kesimpulan
2 Merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
3 Memberi tugas siswa untuk dikerjakan di rumah
I Penilaian
4 Teknik Penilaian
e Sikap spiritual
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Observasi Jurnal Lampiran
4
Saat
Pembelajaran
Penilaian
untuk
185
Berlangsung pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2 Penilaian
Diri
Lembar
Penilaian
Diri
Lampiran
5
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3 Penilaian
antarteman
Lembar
Penilaian
antarteman
Lampiran
6
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
f Sikap Sosial
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Observasi Jurnal Lampiran
4
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2 Penilaian
Diri
Lembar
Penilaian
Diri
Lampiran
5
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3 Penilaian
antartema
n
Lembar
Penilaian
antartem
an
Lampiran
6
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
g Pengetahuan
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Lisan Pertanyaan
(lisan)
dengan
jawaban
terbuka
Lampiran
7
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pembelajara
n
(assessment
186
for
learning)
2 Penugas
an
Tugas
tertulis
Lampiran
8
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
untuk dan
sebagai
pembelajara
n
(assessment
for and as
learning)
3 Tertulis Soal-soal
esei
Lampiran
9
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
pencapaian
pembelajara
n
(assessment
of learning)
4 Portofol
io
Sampel
pekerjaan
terbaik hasil
dari
penugasan
atau tes
tertulis
Saat
Pembelajaran
usai
Data untuk
penulisan
deskripsi
pencapaian
pengetahua
n
(assessment
of learning)
h Keterampilan
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Produk Soal
keterampilan
produk
Lampiran
10
Saat
Pembelajara
n
Berlangsun
gatau
setelah usai
Penilaian
untuk
sebagai
danatau
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for as and of
learning)
2 Portofol
io
Sampel
produk
terbaik hasil
dari tugas
atau proyek
Saat
Pembelajara
n usai
Penilaian
untuk dan
sebagai data
untuk
penulisan
deskripsi
pencapaian
keterampilan
5 Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk (1) pembelajaran ulang (2)
bimbingan perorangan (3) belajar kelompok DAN (4) pemanfaatan tutor
187
sebaya bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis
penilaian
6 Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian siswa yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan danatau
pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan
soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi meringkas buku-buku referensi
dan mewawancarai narasumber
Saran-saran
Mengetahui
Kepala SMP Plus Nurul Marsquoarif
Gousul Alam
NIP
Kota Serang April 2017
Guru Mata Pelajaran
PAI dan Budi Pekerti
Tolaah S PdI
NIP
188
Lampiran 2 Instrumen Penelitian Hasil Belajar PAI
INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR PAI
Teknik Penilaian Tes Tulis
Bentuk instrumen Pilihan Ganda
Petunjuk Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara
memberi
tanda silang pada huruf A B C dan D
Nama SiswaSampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
1 Allah Maha Esa terdapat dalam Al-Qurrsquoan surathellip
a Al-Kafirun
b Al-Ikhlas
c Al-Falaq
d An-Nas
2 Ibadah hanya mengharapkan pahala dari Allah dan tidak mengharap pujian dari
manusia dinamakanhellip
a Ikhlas c Taqwa
b Taat d Tawakal
3 Bukti kebesaran bahwa Allah bersifat Al-Barr adalah
a Allah mencukupi kebutuhan makhluk-Nya
b Allah mengampuni setiap dosa orang yang bertaubat
c Allah maha perkasa
d Allah maha adil
4 Memutuskan suatu perkara secara tidak memihak merupakan pengamalan dari
sifat Allah
a Al-aziz
b An-nafirsquo
c Ar-rauf
d Al-Fattah
5 Meyakini dengan segala penuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-
kitab-Nya kepada para utusann-Nya sebagai pedoman hidup bagi manusia
disebuthellip
a Iman Kepada Allah SWT c Iman Kepada Kitab-kitab Allah
b Iman Kepada Malaikat d Iman Kepada Rasul
6 Beriman kepada kitab-kitab suci sebelum Al-qurrsquoan cukup dilakukan denganhellip
a Mengamalkannya c Meyakini kebenarannya
b Membenarkan ajarannya d Semuanya benar
189
7 Salah satu isi kandungan Al-qurrsquoan adalahhellip
a Akidah Akhlak c Muamalah
b Ibadah d a b dan c benar
8 Fungsi kitab suci bagi kehidupan manusia adalah sebagaihellip
a Kebutuhan pokoknya c Petunjuk hidupnya
b Bacaan sehari-hari d Kebutuhan pelengkapnya
9 Kitab Injil yang dijadikan pedoman hidup oleh umat nasrani di dunia pada
mulanya diturunkan kepadahellip
a Musa as c Muhammad SAW
b Daud as d Isa as
10 Nama lain dari Al-Qurrsquoan adalah Al-Bayan yang berartihellip
a Pengingat c Pembeda
b Penerangan d Petunjuk
11 Sikap yang mencerminkan mencintai Al-qurrsquoan adalahhellip
a Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari menjalankan perintah-perintah-Nya
menjauhi larangan-Nya
b Hidup dengan hawa nafsu
c Lebih mencintai dirinya sendiri
d Hidup penuh dengan amarah
12 Pengertian qadar menurut Al-qurrsquoan adalah
a Ketentuan c Putusan
b Timbangan d Ukuran
13 Ketentuan Allah SWT sejak zaman azali Adalah pengertian dari
a Qadla c Taqdir
b Qadar d Qadir
14 Qadla merupakan sesuatu yang
a Sudah terjadi pada setiap hamba-Nya
b Terjadi pada setiap hamba yang beriman
c Terjadi pada setiap makhluk
d Belum terjadi pada setiap hamba-Nya
15 Berikut ini adalah perilaku yang tidak mencerminkan keimanan kepada qadla dan
qadar yakni
a Mensyukuri nikmat dari Allah SWT
b Sabar terhadap setiap ujian yang sedang menerpa
c Berprasangka jelek pada Allah SWT
d Qanarsquoah atas setiap bagian yang diterima
16 Saling memahami saling mengetahui kondisi sesama muslim disebut dengan
a Tafahum c Takabur
b Tarsquoaruf d Tawadhu
190
17 Sikap perilaku ucapan perbuatan dan tindakan yang tidak sesuai dengan tuntunan
ajaran Islam dan norma-norma aturan yang berlaku adalah pengertian dari akhlak
a Mahmudah c Maunah
b Mahmudah d Karimah
18 Menaruh kepercayaan kepada orang lain tentang suatu urusan termasuk dalam
a Dzan c Su udzan
b Husnud dzan d Prasangka buruk
19 Berikut merupakan pengertian jujurhellip
a Perilaku yang mncerminkan adanya kesesuaian antara hati perkataan dan
perbuatan
b Suatu perilaku yang mencerminkan sikap seweang-wenang
c Perilaku yang mencerminkan tindakan ujub
d Perilaku yang mencerminkan taqwa
20 Berikut merupakan sikap yang menunjukkan rendah hatihellip
a Tidak bersifat angkuh c Selalu berbuat kecurangan
b Angkuh d Selalu mementingkan diri sendiri
21 Salah satu contoh sikap perilaku adil adalahhellip
a Menempatkan sesuatu yang benar pada tempatnya
b Sesuuatu yang salah dikatakan benar
c Adanya kezoliman
d Adanya ketidakadilan
22 Sikap jujur dan adil tertuang pada Dalil Naqli yaitu pada Al-qurrsquoan surathellip
a Al-Maidah ayat 8 c An-Nisa ayat 2
b Al-Baqarah ayat 2 d An-Nisa ayat 3
23 Pengertian Tawadu adalahhellip
a Sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain
b Sikap membanggakan diri sendiri
c Sikap merasa mampu
d Sikap selalu merasa bangga atas perbuatan yang dilakukan
24 Makhluk yang sifatnya selalu menggoda manusia agar terjerumus dalam lembah
dosa adalah
a Malaikat
b Jin
c Syetan
d Manusia
25 Perbedaan antara Malaikat dengan Jin adalah
a Malaikat selalu taat kepada Allah SWT
b Jin tidak berjenis kelamin
c Malaikat menyesuaikan manusia
d Jin selalu taat kepada Allah SWT
191
Instrumen Keaktifan Belajar Peserta Didik Sebelum Uji Coba
INSTRUMEN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK
SEBELUM DIUJI COBA
Nama Sampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
Nomor Tes helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
Petunjuk Pengerjaan berilah tanda cek lis (radic) pada pilihan jawaban yang anda pilih
No Pernyataan Opsion
SS S R TS STS
1 Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan
segera membaca materi tersebut
2 Saya akan bertanya bila tidak mengerti
3 Saya mendengarkan bila guru sedang
menerangkan materi pelajaran
4 Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan
tentang materi yang saya dapatkan
5 Saya menggambar diagram yang isinya materi
untuk memudahkan saya dalam belajar
6 Saya hadir dalam setiap penelitian kelompok di
sekolah
7 Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah
yang diberikan guru kepada siswa
8 Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran
Matematika
9 Saya tidak membaca materi bila tidak diminta oleh
guru
10 Saya tidak akan mengemukakan ide pemikiran
saya bila tidak diminta oleh guru
11 Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran
saya lebih memilih untuk berbicara dengan teman
lain
12 Saya akan mencatat bila diminta oleh guru
13 Saya malas bila menerangkan materi dengan
menggunakan skema gambar
14 Saya tidak hadir dalam setiap penelitian kelompok
seperti yang diajarkan oleh guru
15 Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat
keputusan dalam kelompok
16 Saya merasa bosan ketika teman menerangkan
materi pelajaran melalui presentasi kelompok
17 Saya membaca materi pelajaran terlebih dahulu
sebelum pelajaran dimulai
18 Saya mampu mengemukakan idepemikiran saya
di kelas
19 Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih
cepat menangkap materi
192
20 Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih
mengerti materi pelajaran yang saya dapat
21 Saya berantusias saat menggambar sumber belajar
di lingkungan sekitar
22 Saya membantu menyiapkan alat-alat untuk
melakukan penelitian
23 Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh
guru kepada siswa
24 Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil
di depan kelas
25 Saya lebih memilih mencontek teman dari pada
harus membaca materi yang akan diujikan
26 Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti
materi yang diterangkan oleh guru
27 Saya lebih memilih bercanda dengan teman
sebangku saya daripada mendengarkan presentasi
28 Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman
daripada saya harus mencatat sendiri
29 Ketika menggambar objek penelitian saya diminta
teman untuk menggambarkannya
30 Menurut saya kegiatan penelitian kelompok
sekolah tidak penting
31 Menganalisis soal yang diberikan oleh guru hanya
membuang waktu
32 Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya
untuk mengemukakan ide pemikiran saya di kelas
33 Menurut saya diskusi merupakan hal penting
dalam kegiatan belajar mengajar
34 Saya sangat antusias saat mendengarkan
perdebatan tentang masalah pelajaran
35 Saya aktif mengumpulkan informasi data dan
mencatat hasil penelitian
36 Saya merasa takut untuk mengemukakan
idepemikiran saya di kelas karena takut
37 Saya senang ketika mengikuti kegiatan penelitian
di sekolah
38 Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu
topik pelajaran yang sedang dibahas oleh guru
193
Instrumen Keaktifan Belajar Setelah Uji Coba
INSTRUMEN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK
SETELAH DIUJI COBA
Nama Sampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
Nomor Tes helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
Petunjuk Pengerjaan berilah tanda cek lis (radic) pada pilihan jawaban yang anda pilih
No Pernyataan Opsion
SS S R TS STS
1 Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan
segera membaca materi tersebut
2 Saya akan bertanya bila tidak mengerti
3 Saya mendengarkan bila guru sedang
menerangkan materi pelajaran
4 Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan
tentang materi yang saya dapatkan
5 Saya menggambar diagram yang isinya materi
untuk memudahkan saya dalam belajar
6 Saya hadir dalam setiap penelitian kelompok di
sekolah
7 Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah
yang diberikan guru kepada siswa
8 Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran
Matematika
9 Saya tidak membaca materi bila tidak diminta oleh
guru
10 Saya tidak akan mengemukakan ide pemikiran
saya bila tidak diminta oleh guru
11 Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran
saya lebih memilih untuk berbicara dengan teman
lain
12 Saya akan mencatat bila diminta oleh guru
13 Saya malas bila menerangkan materi dengan
menggunakan skema gambar
14 Saya tidak hadir dalam setiap penelitian kelompok
seperti yang diajarkan oleh guru
15 Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat
keputusan dalam kelompok
16 Saya merasa bosan ketika teman menerangkan
materi pelajaran melalui presentasi kelompok
17 Saya membaca materi pelajaran terlebih dahulu
sebelum pelajaran dimulai
18 Saya mampu mengemukakan idepemikiran saya
di kelas
19 Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih
cepat menangkap materi
194
20 Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih
mengerti materi pelajaran yang saya dapat
21 Saya berantusias saat menggambar sumber belajar
di lingkungan sekitar
22 Saya membantu menyiapkan alat-alat untuk
melakukan penelitian
23 Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh
guru kepada siswa
24 Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil
di depan kelas
25 Saya lebih memilih mencontek teman dari pada
harus membaca materi yang akan diujikan
26 Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti
materi yang diterangkan oleh guru
27 Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman
daripada saya harus mencatat sendiri
28 Ketika menggambar objek penelitian saya diminta
teman untuk menggambarkannya
29 Menurut saya kegiatan penelitian kelompok
sekolah tidak penting
30 Menganalisis soal yang diberikan oleh guru hanya
membuang waktu
31 Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya
untuk mengemukakan ide pemikiran saya di kelas
32 Menurut saya diskusi merupakan hal penting
dalam kegiatan belajar mengajar
33 Saya aktif mengumpulkan informasi data dan
mencatat hasil penelitian
34 Saya merasa takut untuk mengemukakan
idepemikiran saya di kelas karena takut
35 Saya senang ketika mengikuti kegiatan penelitian
di sekolah
36 Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu
topik pelajaran yang sedang dibahas oleh guru
195
Lampiran 3
Surat Keputusan Penunjukkan Dosen Pembimbing
196
197
198
Lampiran 4
Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian
199
Lampiran 5
Data Hasil Tes Keaktifan Belajar Peserta Didik
No Nama Item Soal
Jml 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 AHMAD R 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 145
2 AHMAD S 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 180
3 ALMAHES 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 147
4 ALVIN A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144
5 AMANDA 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 172
6 AMIRUDIN 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 149
7 ANDRI F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 146
8 ERNI 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 175
9 FIRHAN 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144
10 HAERIYAH 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 156
11 HASBULOH 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 172
12 HERMAWATI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144
13 HESTIKA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 138
14 IIS NURUL A 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 173
15 IMASWATI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 173
16 JAMSIAH 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 167
17 KARINA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 146
18 KURNIASIH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144
19 KUSNANDI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 179
20 LAILATUL F 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 173
21 LELA 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 153
22 LENA F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 153
23 LENA RIKA 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 169
24 LENI F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 155
25 M ROBI 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 152
26 MUHAMAD E 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 157
27 MUHAMAD M 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 154
28 MUHAMAD M 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 151
29 MUHAMAD N 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 166
30 MUHAMAD R 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 164
31 MUHAMAD S 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 156
32 MUHAMAD T 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 151
200
33 MUHAMAD YADI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 158
34 MUHAMMAD DURAHMAN
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 170
35 MUHAMMAD DUROHIM 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 158
36 MUHAMMAD ROBI 5 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 154
37 MUHTANDI 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 166
38 MURTI AWALIYAH 4 4 3 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 162
39 NASRUDIN 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 171
40 NINA 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 149
41 NURAENI 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 149
42 NURJANAH 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 172
43 OSAMA ABABIL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 149
44 RAJU 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 169
45 RAMDINI AMELIA 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 153
46 RANI PURWASIH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 151
47 RATNASARI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 162
48 RENDI PANGESTU 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 158
49 RINA DEWI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 150
50 ROHIMAH 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 162
51 ROSITA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 150
52 ROSULULLOH 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 151
53 SAEPUDIN 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 175
54 SAHRUDIN 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 156
55 SILVIAH 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 143
56 SITI ANISAH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 164
57 SITI APRIYATI 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 161
58 SITI CHOIRINNISA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 150
59 SRI REJA AGUNG 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 164
60 SUSILAWATI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 151
61 SYANTEL NURHAYATI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 150
62 WINDIA NINGSIH 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 174
63 WIWIN WINARSIH 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 149
64 YANTI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 148
199
Lampiran 6
Hasil Tes Keaktifan Belajar Peserta Didik yang Telah Diurutkan
HASIL TES KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK
KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
No Nama Skor
1 AHMAD SEPRIANDI 180
2 KUSNANDI 179
3 ERNI 175
4 SAEPUDIN 175
5 WINDIA NINGSIH 174
6 IIS NURUL AINI 173
7 IMASWATI 173
8 LAILATUL FITRIYAH 173
9 AMANDA ANWAR 172
10 HASBULOH 172
11 NURJANAH 172
12 NASRUDIN 171
13 MUHAMMAD DURAHMAN 170
14 LENA RIKA 169
15 RAJU 169
16 JAMSIAH 167
17 MUHAMAD NUR IWAN 166
18 MUHTANDI 166
19 MUHAMAD REZA ALFARIZI 164
20 SITI ANISAH 164
21 SRI REJA AGUNG 164
22 MURTI AWALIYAH 162
23 RATNASARI 162
24 ROHIMAH 162
25 SITI APRIYATI 161
26 MUHAMAD YADI 158
27 MUHAMMAD DUROHIM 158
28 RENDI PANGESTU 158
29 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 157
30 HAERIYAH 156
31 MUHAMAD SATRIA 156
32 SAHRUDIN 156
33 LENI FITRIANI 155
200
34 MUHAMAD MUHADI 154
35 MUHAMMAD ROBI 154
36 LELA 153
37 LENA FITRIANA 153
38 RAMDINI AMELIA 153
39 M ROBI 152
40 MUHAMAD MUHI 151
41 MUHAMAD TAQIUTORIK 151
42 RANI PURWASIH 151
43 ROSULULLOH 151
44 SUSILAWATI 151
45 RINA DEWI 150
46 ROSITA 150
47 SITI CHOIRINNISA 150
48 SYANTEL NURHAYATI 150
49 AMIRUDIN 149
50 NINA 149
51 NURAENI 149
52 OSAMA ABABIL 149
53 WIWIN WINARSIH 149
54 YANTI 148
55 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 147
56 ANDRI FIRMANSYAH 146
57 KARINA 146
58 AHMAD RIDHO 145
59 ALVIN ALFAREZA 144
60 FIRHAN 144
61 HERMAWATI 144
62 KURNIASIH 144
63 SILVIAH 143
64 HESTIKA 138
201
Lampiran 7
Pembagian Kelompok Penelitian
Kelompok Model Pembelajaran TGT
dengan Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Skor
1 AHMAD SEPRIANDI 180
2 SAEPUDIN 175
3 WINDIA NINGSIH 174
4 LAILATUL FITRIYAH 173
5 AMANDA ANWAR 172
6 NASRUDIN 171
7 MUHAMMAD DURAHMAN 170
8 JAMSIAH 167
9 MUHAMAD NUR IWAN 166
10 SITI ANISAH 164
11 SRI REJA AGUNG 164
12 ROHIMAH 162
13 SITI APRIYATI 161
14 RENDI PANGESTU 158
15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 157
16 SAHRUDIN 156
Kelompok Model Pembelajaran STAD
dengan Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Skor
1 KUSNANDI 179
2 ERNI 175
3 IIS NURUL AINI 173
4 IMASWATI 173
5 HASBULOH 172
6 NURJANAH 172
7 LENA RIKA 169
8 RAJU 169
9 MUHTANDI 166
10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 164
11 MURTI AWALIYAH 162
12 RATNASARI 162
13 MUHAMAD YADI 158
14 MUHAMMAD DUROHIM 158
15 HAERIYAH 156
16 MUHAMAD SATRIA 156
202
Kelompok Model Pembelajaran TGT
dengan Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Skor
1 LENI FITRIANI 155
4 LELA 153
5 LENA FITRIANA 153
8 MUHAMAD MUHI 151
9 MUHAMAD TAQIUTORIK 151
12 SUSILAWATI 151
13 RINA DEWI 150
16 SYANTEL NURHAYATI 150
17 AMIRUDIN 149
20 OSAMA ABABIL 149
21 WIWIN WINARSIH 149
24 ANDRI FIRMANSYAH 146
25 KARINA 146
28 FIRHAN 144
29 HERMAWATI 144
32 HESTIKA 138
Kelompok Model Pembelajaran STAD
dengan Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Skor
2 MUHAMAD MUHADI 154
3 MUHAMMAD ROBI 154
6 RAMDINI AMELIA 153
7 M ROBI 152
10 RANI PURWASIH 151
11 ROSULULLOH 151
14 ROSITA 150
15 SITI CHOIRINNISA 150
18 NINA 149
19 NURAENI 149
22 YANTI 148
23 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 147
26 AHMAD RIDHO 145
27 ALVIN ALFAREZA 144
30 KURNIASIH 144
31 SILVIAH 143
203
Lampiran 8
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Siswa Jawaban Soal
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 AHMAD SEPRIANDI 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13
2 SAEPUDIN 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13
3 WINDIA NINGSIH 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13
4 LAILATUL FITRIYAH 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13
5 AMANDA ANWAR 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13
6 NASRUDIN 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14
7
MUHAMMAD
DURAHMAN 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14
8 JAMSIAH 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 14
9 MUHAMAD NUR IWAN 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 15
10 SITI ANISAH 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 15
11 SRI REJA AGUNG 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 15
12 ROHIMAH 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16
13 SITI APRIYATI 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 16
14 RENDI PANGESTU 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16
15
MUHAMAD ERIK
DARUSALAM 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16
16 SAHRUDIN 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 17
204
Lampiran 9
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Tinggi
N
o Nama Siswa
Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 KUSNANDI 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 12
2 ERNI 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 11
3 IIS NURUL AINI 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13
4 IMASWATI 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 12
5 HASBULOH 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13
6 NURJANAH 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14
7 LENA RIKA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 15
8 RAJU 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 13
9 MUHTANDI 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13
10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11
11 MURTI AWALIYAH 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 15
12 RATNASARI 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13
13 MUHAMAD YADI 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 13
14 MUHAMMAD DUROHIM 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 14
15 HAERIYAH 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13
16 MUHAMAD SATRIA 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 16
205
Lampiran 10
HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran TGT Keaktifan Tinggi
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 AHMAD SEPRIANDI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23
2 SAEPUDIN 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
3 WINDIA NINGSIH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22
4 LAILATUL FITRIYAH 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22
5 AMANDA ANWAR 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 21
6 NASRUDIN 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21
7 MUHAMMAD DURAHMAN 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22
8 JAMSIAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23
9 MUHAMAD NUR IWAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 22
10 SITI ANISAH 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
11 SRI REJA AGUNG 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23
12 ROHIMAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23
13 SITI APRIYATI 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
14 RENDI PANGESTU 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
16 SAHRUDIN 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
206
Lampiran 11
HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 KUSNANDI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 21
2 ERNI 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 20
3 IIS NURUL AINI 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
4 IMASWATI 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21
5 HASBULOH 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 20
6 NURJANAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
7 LENA RIKA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22
8 RAJU 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 19
9 MUHTANDI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19
10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 17
11 MURTI AWALIYAH 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21
12 RATNASARI 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20
13 MUHAMAD YADI 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 18
14 MUHAMMAD DUROHIM 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21
15 HAERIYAH 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18
16 MUHAMAD SATRIA 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22
207
Lampiran 12
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 LENI FITRIANI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9
2 LELA 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9
3 LENA FITRIANA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 8
4 MUHAMAD MUHI 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8
5 MUHAMAD TAQIUTORIK 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11
6 SUSILAWATI 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 10
7 RINA DEWI 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 10
8 SYANTEL NURHAYATI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 9
9 AMIRUDIN 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 8
10 OSAMA ABABIL 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 9
11 WIWIN WINARSIH 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 9
12 ANDRI FIRMANSYAH 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9
13 KARINA 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8
14 FIRHAN 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9
15 HERMAWATI 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10
16 HESTIKA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 7
208
Lampiran 13
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 MUHAMAD MUHADI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9
2 MUHAMMAD ROBI 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 7
3 RAMDINI AMELIA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 7
4 M ROBI 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 9
5 RANI PURWASIH 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 10
6 ROSULULLOH 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 9
7 ROSITA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9
8 SITI CHOIRINNISA 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 8
9 NINA 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 9
10 NURAENI 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 8
11 YANTI 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 9
12 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9
13 AHMAD RIDHO 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8
14 ALVIN ALFAREZA 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9
15 KURNIASIH 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10
16 SILVIAH 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 8
209
Lampiran 14
HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Rendah
N
o Nama Siswa
Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 LENI FITRIANI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 18
2 LELA 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 17
3 LENA FITRIANA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15
4 MUHAMAD MUHI 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 17
5 MUHAMAD T 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 19
6 SUSILAWATI 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 17
7 RINA DEWI 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 18
8 SYANTEL N 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 17
9 AMIRUDIN 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15
10 OSAMA ABABIL 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 15
11 WIWIN WINARSIH 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 16
12 ANDRI F 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 15
13 KARINA 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13
14 FIRHAN 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 16
15 HERMAWATI 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 15
16 HESTIKA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 11
210
Lampiran 15
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 MUHAMAD MUHADI 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 18
2 MUHAMMAD ROBI 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15
3 RAMDINI AMELIA 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 14
4 M ROBI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 18
5 RANI PURWASIH 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18
6 ROSULULLOH 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 16
7 ROSITA 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 17
8 SITI CHOIRINNISA 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 16
9 NINA 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 16
10 NURAENI 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 14
11 YANTI 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 16
12 ALMAHESA PUTRA S 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 15
13 AHMAD RIDHO 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 14
14 ALVIN ALFAREZA 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 16
15 KURNIASIH 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 15
16 SILVIAH 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 13
211
Lampiran 16
Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran TGT Tingkat Keaktifan
Tinggi
Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test
Kelompok Model Pembelajaran TGT
Tingkat Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Tes
Awal Akhir GainSelisih
1 AHMAD SEPRIANDI 13 23 10
2 SAEPUDIN 13 23 10
3 WINDIA NINGSIH 13 22 9
4 LAILATUL FITRIYAH 13 22 9
5 AMANDA ANWAR 13 21 8
6 NASRUDIN 14 21 7
7 MUHAMMAD DURAHMAN 14 22 8
8 JAMSIAH 14 23 9
9 MUHAMAD NUR IWAN 15 22 7
10 SITI ANISAH 15 24 9
11 SRI REJA AGUNG 15 23 8
12 ROHIMAH 16 23 7
13 SITI APRIYATI 16 24 8
14 RENDI PANGESTU 16 25 9
15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 18 25 7
16 SAHRUDIN 17 24 7
Jumlah 132
Rata-rata 825
Standar Deviasi 106
Nilai Minimum 700
Nilai Maksimum 1000
212
Lampiran 17
Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran TGT Tingkat Keaktifan
Rendah
Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test
Kelompok Model Pembelajaran TGT
Tingkat Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Tes
Awal Akhir GainSelisih
1 LENI FITRIANI 9 18 9
2 LELA 9 17 8
3 LENA FITRIANA 8 15 7
4 MUHAMAD MUHI 8 17 9
5 MUHAMAD TAQIUTORIK 11 19 8
6 SUSILAWATI 10 17 7
7 RINA DEWI 10 18 8
8 SYANTEL NURHAYATI 9 17 8
9 AMIRUDIN 8 15 7
10 OSAMA ABABIL 9 15 6
11 WIWIN WINARSIH 9 16 7
12 ANDRI FIRMANSYAH 9 15 6
13 KARINA 8 13 5
14 FIRHAN 9 16 7
15 HERMAWATI 10 15 5
16 HESTIKA 7 11 4
Jumlah 111
Rata-rata 694
Standar Deviasi 144
Nilai Minimum 400
Nilai Maximum 900
213
Lampiran 18
Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran STAD Tingkat Keaktifan
Belajar Tinggi
Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test
Kelompok Model Pembelajaran STAD
Tingkat Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Tes
Awal Akhir GainSelisih
1 KUSNANDI 12 21 9
2 ERNI 11 20 9
3 IIS NURUL AINI 13 22 9
4 IMASWATI 12 21 9
5 HASBULOH 13 20 7
6 NURJANAH 14 22 8
7 LENA RIKA 15 22 7
8 RAJU 13 19 6
9 MUHTANDI 13 19 6
10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 11 17 6
11 MURTI AWALIYAH 15 21 6
12 RATNASARI 13 20 7
13 MUHAMAD YADI 13 18 5
14 MUHAMMAD DUROHIM 14 21 7
15 HAERIYAH 13 18 5
16 MUHAMAD SATRIA 16 22 6
Jumlah 112
Rata-rata 700
Standar Deviasi 141
Nilai Minimum 500
Nilai Maximum 900
214
Lampiran 19
Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran STAD Tingkat Keaktifan
Belajar Rendah
Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test
Kelompok Model Pembelajaran STAD
Tingkat Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Tes
Awal Akhir GainSelisih
1 MUHAMAD MUHADI 9 18 9
2 MUHAMMAD ROBI 7 15 8
3 RAMDINI AMELIA 7 14 7
4 M ROBI 9 18 9
5 RANI PURWASIH 10 18 8
6 ROSULULLOH 9 16 7
7 ROSITA 9 17 8
8 SITI CHOIRINNISA 8 16 8
9 NINA 9 16 7
10 NURAENI 8 14 6
11 YANTI 9 16 7
12 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 9 15 6
13 AHMAD RIDHO 8 14 6
14 ALVIN ALFAREZA 9 16 7
15 KURNIASIH 10 15 5
16 SILVIAH 8 13 5
Jumlah 113
Rata-rata 706
Standar Deviasi 124
Nilai Minimum 500
Nilai Maximum 900
215
Lampiran 20
Rekapitulasi Data Selisi Antara Tes Awal dan Akhir Masing-Masing Kelompok
REKAPITULASI DATA SELISIH MASING-MASING KELOMPOK
SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Sampel
Model TGT
Keaktifan Tinggi
Sampel
Model STAD
Keaktifan Tinggi
Sampel
Model TGT
Keaktifan Rendah
Sampel
Model STAD
Keaktifan Rendah
AHMAD SEPRIANDI 10 KUSNANDI 9 LENI FITRIANI 9 MUHAMAD M 9
SAEPUDIN 10 ERNI 9 LELA 8 MUHAMMAD ROBI 8
WINDIA NINGSIH 9 IIS NURUL AINI 9 LENA FITRIANA 7 RAMDINI AMELIA 7
LAILATUL FITRIYAH 9 IMASWATI 9 MUHAMAD MUHI 9 M ROBI 9
AMANDA ANWAR 8 HASBULOH 7 MUHAMAD T 8 RANI PURWASIH 8
NASRUDIN 7 NURJANAH 8 SUSILAWATI 7 ROSULULLOH 7
MUHAMMAD D 8 LENA RIKA 7 RINA DEWI 8 ROSITA 8
JAMSIAH 9 RAJU 6 SYANTEL N 8 SITI CHOIRINNISA 8
MUHAMAD NUR I 7 MUHTANDI 6 AMIRUDIN 7 NINA 7
SITI ANISAH 9 MUHAMAD RAI 6 OSAMA ABABIL 6 NURAENI 6
SRI REJA AGUNG 8 MURTI A 6 WIWIN WINARSIH 7 YANTI 7
ROHIMAH 7 RATNASARI 7 ANDRI F 6 ALMAHESA P S 6
SITI APRIYATI 8 MUHAMAD YADI 5 KARINA 5 AHMAD RIDHO 6
RENDI PANGESTU 9 MUHAMMAD D 7 FIRHAN 7 ALVIN ALFAREZA 7
MUHAMAD ED 7 HAERIYAH 5 HERMAWATI 5 KURNIASIH 5
SAHRUDIN 7 MUHAMAD S 6 HESTIKA 4 SILVIAH 5
Jml 132 Jml 112 Jml 111 Jml 113
Rata-rata 825 Rata-rata 700 Rata-rata 694 Rata-rata 706
Standar Deviasi 1065 Standar Deviasi 1414 Standar Deviasi 1436 Standar Deviasi 1237
Nilai Minimal 700 Nilai Minimal 500 Nilai Minimal 400 Nilai Minimal 500
Nilai Maksimal 1000 Nilai Maksimal 900 Nilai Maksimal 900 Nilai Maksimal 900
216
Lampiran 21
Deskripsi Data
Descriptive Statistics
Kelompok N Minimum Maximum Mean Std
Deviation Variance
TGT Keaktifan Tinggi 16 7 10 825 1065 1133
STAD Keaktifan Tinggi 16 5 9 700 1414 2000
TGT Keaktifan Rendah 16 4 9 694 1436 2062
STAD Keaktifan Rendah 16 5 9 706 1237 1529
Valid N (listwise) 16
217
Lampiran 22
Hasil Uji Normalitas Data
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig Statistic df Sig
TGT Keaktifan Tinggi 197 16 098 870 16 027
STAD Keaktifan Tinggi 198 16 095 876 16 033
TGT Keaktifan Rendah 205 16 071 935 16 292
STAD Keaktifan Rendah 167 16 200 931 16 253
a Lilliefors Significance Correction
This is a lower bound of the true significance
218
Lampiran 23
Hasil Uji Homogenitas Data
Levene Statistic df1 df2 Sig
0152 1 62 698
219
Lampiran 24
Hasil Uji Hipotesis I
Ringkasan Hasil Uji-t Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar PAI
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan t dk
Sig
(tailed)
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model TGT
Keaktifan Belajar Tinggi) -30998 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model TGT
Keaktifan Belajar Rendah) -19323 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model STAD
Keaktifan Belajar Tinggi) -19799 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model STAD
Keaktifan Belajar Rendah) -22845 15 000 Signifikan
220
Lampiran 25
Hasil Uji Hipotesis II
Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar Terhadap Hasil Belajar PAI
Variabel
t-test for Equality of
Means Keterangan
T dk Sig
(tailed)
Keaktifan Belajar Terhadap Hasil
Belajar PAI -42431 63 000 Signifikan
221
Lampiran 26
Hasil Uji Hipotesis III
Rangkuman Hasil Uji Anova Dua Jalur dengan Interaksi
Source Type III Sum
of Squares df
Mean
Square F Sig
Corrected Model 18875a 3 6292 3742 016
Intercept 3422250 1 3422250 2036E3 000
Model Pembelajaran 5062 1 5062 3011 088
Keaktifan Belajar 6250 1 6250 3717 059
Model Pembelajaran Keaktifan 7562 1 7562 4498 038
Error 100875 60 1681
Total 3542000 64
Corrected Total 119750 63
a R Squared = 158 (Adjusted R Squared = 116)
222
Lampiran 27
Hasil Uji Hipotesis IV
Ringkasan Hasil Uji-t Model TGT dan STAD Keaktifan Belajar Tinggi
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan
T dk Sig
(tailed)
Hasil Belajar PAI 2825 30 009 Signifikan
223
Lampiran 28
Hasil Uji Hipotesis V
Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT
dan Model Pembelajaran STAD
Keaktifan Belajar Rendah
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan
t dk Sig
(tailed)
Hasil Belajar PAI 29353 30 794 Tidak
Signifikan
224
Lampiran 29
Hasil Uji Tukey
Hasil Uji Tukey
(I) Model
Pembelajaran (J) Model Pembelajaran Mean Difference
(I-J) Std Error Sig
95 Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
TGT Keaktifan
Tinggi
TGT Keaktifan Rendah 1312 458 029 10 252
STAD Keaktifan Tinggi 1250 458 041 04 246
STAD Keaktifan Rendah 1188 458 057 -02 240
TGT Keaktifan
Rendah
TGT Keaktifan Tinggi -1312 458 029 -252 -10
STAD Keaktifan Tinggi -062 458 999 -127 115
STAD Keaktifan Rendah -125 458 993 -134 109
STAD Keaktifan
Tinggi
TGT Keaktifan Tinggi -1250 458 041 -246 -04
TGT Keaktifan Rendah 062 458 999 -115 127
STAD Keaktifan Rendah -062 458 999 -127 115
STAD Keaktifan
Rendah
TGT Keaktifan Tinggi -1188 458 057 -240 02
TGT Keaktifan Rendah 125 458 993 -109 134
STAD Keaktifan Tinggi 062 458 999 -115 127
The mean difference is significant at the 005 level
ii
PENGESAHAN
Tesis Berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
dan Keaktifan Siswa dalam Belajar
Terhadap Hasil Belajar PAI (Studi
Eksperimen Di SMP Negeri 24 Kota Serang)
Nama TOLAAH
NIM 1540100351
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Tanggal Ujian 23 November 2017
Telah dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Magister Pendidikan Islam
Serang 19 Juli 2017
Prof Dr HB Syafuri MHum
NIP 195908101990031002
iii
PERSETUJUAN TIM PENGUJI UJIAN TESIS
MAGISTER
Tesis Berjudul Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif dan Keaktifan Siswa dalam
Belajar Terhadap Hasil Belajar PAI (Studi
Eksperimen Di SMP Negeri 24 Kota Serang)
Nama TOLAAH
NIM 1540100351
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Telah disetujui tim penguji ujian munaqosah
Ketua Dr Hj Oom Mukarromah M Hum
NIP 19620227 199103 2 003
( )
Sekretaris Rd Elva Munawwaroh
( )
Penguji I Dr Suadi Sarsquoad M Ag
NIP 19631115 199403 1 002
( )
Penguji II Dr H Badrudin M Ag
NIP 19750405 200901 1 014
( )
Pembimbing I Dr Hidayatullah MPd
NIP 19740918200031001
( )
Pembimbing II Dr H Shobri Kom MPd
NIP197507162000031002
( )
Diuji di Serang pada tanggal 23 November 2017
Waktu 0900-1000
HasilNilai 347
Predikat Amat Baik
iv
NOTA DINAS PEMBIMBING
Kepada Yth
Direktur Program Pascasarjana
UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
di ndash Serang
Assalamursquoalaikum Wr Wb
Setelah melakukan bimbingan arahan dan koreksi terhadap
penulisan tesis magister yang berjudul ldquoPENGARUH MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN
SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR
PAI (STUDI EKSPERIMEN DI SMP NEGERI 24 KOTA
SERANG)rdquo
Yang ditulis oleh
Nama TOLAAH
NIM 1540100351
Jenjang Magister (S2)
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Kami telah bersepakat bahwa tesis magister tersebut sudah
dapat diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sultan Maulana
Hasanuddin Banten Untuk diajukan guna mengikuti ujian tesis
magister dalam rangka memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam
(MPdI)
Wassalamursquoalaikum Wr Wb
Pembimbing I
Dr Hidayatullah MPd
NIP 19740918200031001
Pembimbing II
Dr H Shobri Kom MPd
NIP 19740918200031001
v
Tolaah NIM 1540100351 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan
Keaktifan Siswa dalam Belajar terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama
Islam (Studi Eksperimen di SMP Negeri 24 Kota Serang)
Masalah dalam penelitian ini masih banyak peserta didik mengalami banyak
kesulitan dalam proses pembelajarannya Masalah tersebut disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain faktor sumber daya manusia baik dari pendidik
maupun peserta didik itu sendiri Tujuan penelitian adalah 1) Untuk mengetahui
pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar Pendidikan
Agama Islam 2) Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil
belajar Pendidikan Agama Islam 3) Untuk mengetahui interaksi antara model
pembelajaran kooperatif dengan keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil
belajar Pendidikan Agama Islam 4) Untuk mengetahui hasil belajar Pendidikan
Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif
team games tournament dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh dibandingkan
peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achievement
devision dan memiliki keaktifan belajar tinggi 5) Untuk mengetahui hasil belajar
Pendidikan Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran
team games tournament dan keaktifan belajar rendah berpengaruh dibandingkan
peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achivemenet
devison dan memiliki keaktifan belajar rendah
Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan desain factorial 2 x 2
dimana keaktifan belajar peserta didik sebagai variabel moderator Populasi dan
sampel penelitian adalah siswa Kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Tahun
Pelajaran 20162017 berjumlah 64 orang yang diambil secara acak Teknik
analisis statistik menggunakan bantuan SPSS serie 16 pada taraf signifikansi
α=005
Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1) Secara keseluruhan terdapat
pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam 2)
terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil belajar Pendidikan Agama
Islam 3) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar
terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam 4) Hasil belajar Pendidikan
Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran team games
tournament dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh lebih baik dibandingkan
peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achivemenet
devison dan memiliki keaktifan belajar tinggi 5) Hasil belajar Pendidikan Agama
Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran team games
tournament dan keaktifan belajar tinggi tidak berpengaruh lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team
achivemenet devison dan memiliki keaktifan belajar tinggi
Kata-kata kunci Model Pembelajaran keaktifan belajar dan hasil
belajar Pendidikan Agama Islam
ABSTRAK
vi
الملخص
تأثير نمو ذج التعلم التعاوني وأداء الطالب في التعلم نتائج التعلم الديني اللإسلامي
(SMP Negeri 24 Kota Serang دراسة تجر يبية في) المشكل في ىذه الدرسة لاتزال العديد من المتعلمين لديهم العديد من الصعوبات في عملية التعلم تنجم المشكلة عن عدة عوامل من بين عوامل أخرى عوامل الموارد البشرية من
( لتحديد أثر التعلم التعاوني على 1المعلمين و المتعلمين أنفسهم وااغرض من البحوث ىي ( لتحديد تأثيرالنشط التعلملمخرجات التعلم التربية 2التربية الإسلامية مخرجات التعلم
( لفهم التفاعل بين نموذج التعلم التعاوني مع الدينا مية المتعلمين على مخر جات 3الإسلامية ( لمعرفة نتائج دراسة التربية الإسلامية للطلب الذين بتعلمون مع التعا 4التعلم التربية الإسلامية
ية نموذج التعلم العاب فريق البطولة ونشاط التعلم عاليو افضل من المتعلمين الذين يتعلمون عن ون( لمعرفة النتيجة 5طريق التعاوني نموذج التعلم فريق تحصيل الطلاب ولها الذينامية التعلم العالي
رة تدربية نموذج فريق التعليمية للمتعلمين في التربية الدينية الإسلامية الذين يتعلمون مع فريق دو ونشاط التعلم المنخفض ىوافضل من المتعلمين الذين يتعلمون مع نموذج التعلم فريق تحصيل
الطلاب وىكون النشاط بتعلم منخفض حيث يتعلم المتعلمون التغير 2times2الطريقة المستخدمة ىي التجربة مع تسميم عامل
ثم اخد 21162117طلاب فى عا م كمتغير مشرف كا ن السكان وعينة من الد ر سة شخصا بشكل عشو أئي تقنية 64
( بشكل عام ىناك تأثير لنموذج التعلم على نتائج التعلم 1استنتاج ىذه الدراسة ىو ( 3( ىناك تأثير لنشاط التعلم على مخرجات التعلم في التربية الإسلامية 2في التربية الإسلامية
( نتائج التعلم 4م ونشاط التعلم لنتائج التعلم في التربية الإسلامية يوجد تفاعل بين نموذج التعللطلاب التربية الإسلامية الذين يتعلمون مع نموذج التعلم لفريق دورة الألعاب ونشاط التعلم العالي
ولديهم نشاط يكون لها تأثير أفضل من الطلاب الذين يتعلمون مع نموذج التعلم للطلابتائج التعلم الخاصة بطلاب التعليم الإسلامي الذين يتعلمون باستخدام نموذج ( ن5تعليمي عالي
التعلم لفريق البطولة ونشاط التعلم العالي ليس لها تأثير أفضل من الطلاب الذين يتعلمون من خلال نموذج التعلم للطلاب ولديهم نشاط تعلمي عالي
الإسلامي تعلم ونتائج التعلم في التربيةوذج التعلم نشاط الالكلمات المفتاحية نم
vii
ABSTRACT
Tolaah NIM 1540101298 The Effect of Cooperative Learning Model
and Student Performance in Learning on Results Learning Islamic
Religious Education (Experimental Study at SMP Negeri 24 Serang City)
Problem in this study are still many learners have many difficulties
in the learning process The problem is caused by several factors among
others human resources factors both from educators and learners
themselves The research objectives are 1) to know the effect of
cooperative learning model on the learning result of Islamic religious
education 1) to know the influence of learning activeness towards the
learning result of Islamic religious education 3) to know the interaction
between the cooperative learning model and the learning activity of the
learners toward the learning result Islamic religious education 4) to find
out the learning result of Islamic religious education learners who learn
with cooperative learning model team tournament team and high learning
activeness is better than learners who learn with cooperative learning
model student achievement division team and have high learning
activeness 5) to find out the learning result of Islamic religious education
learners who study with the model of learning team tournament team and
the activity of low learning its better than learners who learn with learning
model student achievement team and have activeness low learning
The method used is experiment with factorial design 2 x 2 when
learners learn activeness as moderator variable The population and sample
of the study were students of class VIII SMP Negeri 24 Serang City in the
20162017 lesson year 64 people were taken at random Statistical
analysis technique using SPSS serie 16 aid at significance level α=005
The conclusion of this research is 1) overall there is influence of
learning model to learning result of Islamic religious education 2) there is
influence of learning to learning result of Islamic religious education 3)
there is an interaction between the learning model and the learning activity
on the learning outcomes of Islamic religious education 4) learning
outcomes Islamic religious education learners with learning model team
tournament team and high learning activeness influence better than
learners who learn with student achievement division student learning
model and have high learning activeness 5) learning outcomes of Islamic
religious education learners who learn with learning model tournament
team and high learning activeness does not affect better than learners who
learn with learning model student achievement division team and have
high learning activeness
Keywords learning model learning activity and learning result of
Islamic religious education
viii
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik
hidayah serta inayah-Nya sehingga tesis magister ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya Shalawat serta salam tetap tercurah kepada baginda
Rasulullah SAW keluarga para sahabat serta para pengikutnya yang setia
hingga akhir zaman
Tesis magister ini kemugkinan besar tidak dapat diselesaikan
tanpa bantuan dari berbagai pihak oleh karenanya penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya terutama kepada
1 Prof Dr H Fauzul Iman MA Rektor Universitas Islam Negeri
Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah memberikan
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di UIN SMH Banten
2 Prof Dr HB Syafuri MHum Direktur Pascasarjana Universitas
Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah
memberikan saran dan motivasi
3 Dr Muhajir MA Ketua Program Studi Pascasarjana Pendidikan
Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
yang selalu memberikan untuk menyelesaikan tesis ini
4 Dr Hj Hunainah MM Sekertaris Program Studi Pascasarjana
Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana
Hasanuddin Banten yang selalu sabar memberikan arahan dan
bimbingan dalam penyusunan proposal tesis
5 Dr Hidayatullah MPd sebagai pembimbing I yang selalu sabar
membimbing penulis dalam menyelesaikan tesis ini
ix
6 Dr H Shobri Kom MPd sebagai pembimbing II yang telah
memberikan arahan dan bimbingan pada penulisan tesis ini
7 Seluruh Dosen Pascasarjana yang telah berbagi ilmu semoga ilmunya
berkah
8 Suamiku tercinta Mochamad Jono SPd yang telah memberikan
motivasi sungguh besar perjuangannya Dan anakku tercinta Jihan
Putriana Muhamad Saliudin Naila Akila Zahira dan Muhamad
Malik Ibrahim pelita dan pemberi semangat hidup
9 Teman-teman pascasarjana yang selalu mengingatkan dan memotivasi
untuk tetap semangat
Atas segala bantuan yang telah diberikan penulis berharap semoga
Allah SWT membalasnya dengan pahala yang berlimpah AminPenulis
juga menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
segi isi maupun metodologi penulisannya Untuk itu kritik dan saran dari
pembaca sangat penulis harapkan guna perbaikan selanjutnya
Akhir kata hanya kepada Allah penulis berharap semoga tesis ini
bermanfaat bagi kita semua Amin
Serang 26 Oktober 2017
TOLAAH
NIM 1540100351
x
DAFTAR ISI
PERNYATAAN KEASLIAN i
PENGESAHAN ii
PERSETUJUAN TIM PENGUJI iii
NOTA DINAS PEMBIMBING iv
ABSTRAK v
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR GAMBAR xvi
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah 1
B Identifikasi Masalah 11
C Pembatasan Masalah 12
D Rumusan Masalah 12
E Tujuan Penelitian 13
F Kegunaan Penelitian 14
G Sistematika Pembahasan 15
BAB II PENYUSUNAN KERANGKA TEORETIS DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A Deskripsi Teoretis 17
1 Model Pembelajaran 17
a Pengertian Model Pembelajaran 19
b Karakteristik Model Pembelajaran 21
xi
c Macam-macam Model Pembelajaran 24
d Model-model Pembelajaran Kooperatif 28
1) Pengertian Model Pembelajaran
Kooperatif 28
2) Langkah-langkah Model
Pembelajaran Kooperatif 29
e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TGT 33
1) Pengertian Model Pembelajaran TGT 33
2) Langkah-langkah Model
Pembelajaran TGT 34
f Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD 39
1) Pengertian Model Pembelajaran
STAD 39
2) Langkah-langkah Model
Pembelajaran STAD 42
g Persamaan dan Perbedaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dan
STAD 48
2 Keaktifan Belajar 50
a Pengertian Keaktifan Belajar 50
b Macam-macam Keaktifan Belajar 53
3 Hasil Belajar 56
a Pengertian Belajar 56
xii
b Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil
Belajar 58
c Hasil Belajar dengan Model TGT dan
STAD 59
d Metari Aqidah Akhlak 60
1) Pengertian Aqidah Akhlak 60
2) Pembelajaran Aqidah Akhlak 62
B Kajian Penelitian yang Relevan 66
C Kerangka Berpikir 70
D Pengajuan Hipotesis 76
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian 79
B Tempat dan Waktu Penelitian 80
C Metode dan Rancangan Penelitian 81
D Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 85
E Teknik Pengumpulan Data 89
F Instrumen Penelitian 91
1 Variabel Keaktifan Belajar Peserta Didik 91
a Definisi Konsep 91
b Definisi Operasional 92
c Kisi-kisi Instrumen 92
d Kalibrasi Instrumen 95
2 Variabel Hasil Belajar 100
a Definisi Konsep 100
b Definisi Operasional 101
xiii
c Kisi-kisi Instrumen 102
d Kalibrasi Instrumen 105
G Pelaksanaan Perlakuan 110
H Teknik Analisis Data 111
I Hipotesis Statistik 116
BAB IV HASIL PENELITIAN
A Deskripsi Data 118
B Pengujian Persyaratan Analisis 121
1 Pengujian Normalitas Data 121
2 Pengujian Homogenitas Data 123
C Pengujian Hipotesis 124
D Pembahasan Hasil Temuan Penelitian
E Keterbatasan Penelitian 142
BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
A Simpulan 144
B Implikasi 145
C Saran 147
DAFTAR PUSTAKA 149
LAMPIRAN-LAMPIRAN 154
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 21 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 30
Tabel 22 Cara Menentukan Penghargaan 37
Tabel 23 Fase-fase dalam Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe TGT 38
Tabel 24 Kriteria Pemberian Skor Peningkatan Individu 45
Tabel 25 Tingkat Penghargaan Kelompok Model
Pembelajaran STAD 46
Tabel 26 Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD 47
Tabel 31 Jadwal Pelaksanaan Penelitian 81
Tabel 32 Desai Penelitian Faktorial 2 x 2 84
Tabel 33 Pembagian Sampel Kedua Kelompok Penelitian 89
Tabel 34 Kisi-kisi Angket Keaktifan Belajar Peserta Didik 93
Tabel 35 Skor Jawaban Angket Keaktifan Belajar Peserta
Didik 94
Tabel 36 Hasil Uji Validitas Item Angket Keaktifan Peserta
Didik 97
Tabel 37 Standar Penilaian Koefisien Validitas dan
Reliabilitas 99
Tabel 38 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Keaktifan Belajar 100
Tabel 39 Kisi-kisi Soal Aqidah Akhlak 102
Tabel 310 Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar 106
Tabel 311 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar 107
Tabel 312 Hasil Perhitungan Daya Pembeda 109
xv
Tabel 41 Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Tiap Kelompok 119
Tabel 42 Perhitungan Uji Normalitas Data 122
Tabel 43 Perhitungan Uji Homogenitas 123
Tabel 44 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran
Terhadap Hasil Belajar PAI 124
Tabel 45 Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar
Terhadap Hasi Belajar PAI 125
Tabel 46 Rangkuman Uji Anova Dua Jalur Dengan Interaksi 126
Tabel 47 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran TGT
dan STAD Keaktifan Belajar Tinggi 128
Tabel 48 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran TGT
dan STAD Keaktifan Belajar Rendah 130
Tabel 49 Rangkuman Hasil Uji Tukey 132
Tabel 410 Rekapitulasi Hasil Belajar PAI 133
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 41 Grafik Deskripsi Data 121
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan proses edukatif yang
mempunyai tujuan membawa peserta didik pada pengalaman
baru yang belum pernah dialami sebelumnya Undang-undang
nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
menyatakan bahwa ldquoPendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan bentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa bertujuan untuk perkembangannya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif
mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawabrdquo
Dalam perspektif Islam tidak dijelaskan secara rinci dan
operasional mengenai proses belajar proses kerja sistem memori
akal dan proses dikuasainya pengetahuan dan keterampilan
2
manusia Namun Islam menekankan dalam signifikasi fungsi
kognitif (akal) dan fungsi sensori (indera-indera) sebagai alat-alat
penting untuk belajar sangat jelas Sebagaimana firman Allah
SWT dalam surat An-Nahl ayat 78
مع هاتكم لا ت علمون شيئا وجعل لكم الس والله أخرجكم من بطون أم (٨٧والأبصار والأفئدة لعلكم تشكرون )النحل
Artinya Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
Keadaan tidak mengetahui sesuatupun dan Dia memberi kamu
pendengaran penglihatan dan hati agar kamu bersyukur (QS
An-Nahl 78)
Hasil belajar merupakan hasil dari usaha-usaha yang telah
dilakukan Belajar Pendidikan Agama Islam memerlukan suatu
strategi yang tepat supaya hasil yang yang dicapai maksimal dan
berpengaruh pada hasil belajar peserta didik Pendidik harus
dapat memilih model-model yang sesuai dengan pokok bahasan
yang disampaikan dan juga mempunyai cara-cara yang menarik
sehingga peserta didik mempunyai minat yang tinggi terhadap
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan
pendidikan di sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain
3
pendidik peserta didik kurikulum lingkungan belajar dan
lainnya pendidik dan peserta didik merupakan dua faktor
terpenting dalam proses pembelajaran Pentingnya faktor
pendidik dan peserta didik dapat dirunut melalui pemahaman
hakekat pembelajaran yakni sebagai usaha sadar pendidik untuk
membantu peserta didik agar dapat belajar sesuai dengan
kebutuhan dan minatnya
Untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan proses
pembelajaran pendidik perlu memahami hal-hal yang
mempengaruhi proses belajar peserta didik baik yang
menghambat maupun yang mendukung Selain itu pendidik
harus memahami tentang model atau strategi pembelajaran yang
efektif yang dapat membantu peserta didik agar dapat belajar
secara optimal dan mampu meningkatkan keaktifan peserta didik
dalam proses belajar
Salah satu usaha pendidik dalam meningkatkan hasil
belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada peserta didik yaitu
dengan menerapkan pembelajaran melalui tugas dan umpan balik
Dimana tujuan pemberian tugas ini adalah peserta didik tetap
4
belajar dirumah dan dapat dimanfaatkan waktu di luar jam
pelajaran sekolah sehingga peserta didik yang kurang paham
terhadap materi yang disampaikan akan menjadi lebih mengerti
karena adanya latihan di rumah umpan balik disini berupa
pembahasan kembali tugas yang diberikan pada materi terdahulu
Dengan umpan balik diharapkan peserta didik yang kesulitan
mengenai konsep-konsep pada materi yang telah diberikan dapat
terbantu sehingga hasil belajar PAI peserta didik meningkat
Dalam pembelajaran PAI keaktifan peserta didik
cenderung masih rendah Misalnya pada saat peserta didik
menjelaskan hasil pekerjaannya kepada teman yang lain serta
bekerjasama dan hubungan dengan peserta didik lain Keaktifan
peserta didik dalam mengajukan ide pada pendidik memberikan
tanggapan atau komentar terhadap peserta didik lain bertanya
kepada pendidik tentang materi yang disampaikan menyanggah
atau menyetujui ide pengerjaan soal dari teman juga masih
rendah
Guru sebagai pendidik dan pengajar bertugas untuk
memberi kemudahan untuk peserta didik dalam menerima ilmu
5
atau materi yang telah diajarkan Menurut Isjoni seorang
pendidik harus memiliki sikap-sikap sebagai berikut 1) mampu
menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan 2)
membantu dan mendorong peserta didik untuk mengungkapkan
dan menjelaskan keinginan dan pembicaraannya baik secara
individual maupun kelompok 3) membantu kegiatan-kegiatan
dan menyediakan sumber atau peralatan serta membantu
kelancaran belajar mereka 4) membina peserta didik agar setiap
orang merupakan sumber yang manfaat bagi yang lainnya 5)
menjelaskan tujuan kegiatan pada kelompok dan mengatur
penyebaran dalam bertukar pendapat1
Djamarah menyatakan bahwa ldquoTujuan dari penyampaian
variasi metode mengajar dan aplikasinya dalam pengajaran
adalah 1) meningkatkan dan memelihara perhatian peserta didik
terhadap relevansi proses belajar mengajar 2) memberikan
kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi 3) membentuk
sikap positif terhadap pendidik dan sekolah 4) memberi
1Isjoni Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok
(Bandung Alfabeta 2007) h62
6
kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual 5)
mendorong anak didik untuk belajar2
Keberhasilan dalam meningkatkan kualitas belajar
mengajar di sekolah diperlukan suatu adanya pendekatan yang
relevan dengan tuntutan kurikulum yang ada salah satu
pendekatan yang digunakan dalam proses kegiatan belajar
mengajar di sekolah adalah pembelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) materi perilaku terpuji dengan menggunakan model-
model pembelajaran kooperatif
Metode pembelajaran ceramah kurang menarik bagi
peserta didik apalagi jika diterapkan pada anak seusia Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Mengingat usia mereka masih
tergolong usia anak-anak yang secara psikologis gemar bermain
maka keinginan untuk bermain tersebut diupayakan terarah dan
bermakna walaupun sambil bermain mereka tetap belajar Belajar
sambil bermain perlu diterapkan pada anak didik agar dapat
2 Djamarah Syaiful Bahri Psikologi Belajar Guru dan Anak Didik
Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis (PT Rineka
Cipta Jakarta 2005) h181-186
7
belajar dengan nyaman dan menyenangkan3 Dengan demikian
diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal
Menurut Slavin yang dikutip oleh Buchari Alma model
pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning merupakan
suatu model pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil
bekerjasama Keberhasilan dari model ini sangat tergantung pada
kemampuan aktivitas anggota kelompok baik secara individual
maupun dalam bentuk kelompok4 Dalam pembelajaran
kooperatif belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman
kelompok belum menguasai bahan pelajaran5 Dengan kata lain
dalam menyelesaikan tugas kelompoknya setiap peserta didik
anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling
membantu satu sama lain
Seperti kita ketahui pembelajaran kooperatif memiliki
berbagai jenis diantaranya yaitu TGT (Teams Games
Tournament) STAD (Student Team Achievment Divition atau
3 Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology Developing
Learners (Boston Pearson 2011) h 443 4 Buchari Alma Pendidik Profesional Menguasai Metode dan
Terampil Mengajar (Bandung PT Alfabeta 2009) h81 5Shlomo Sharen Handbook of Cooperative Learning (Terj Sigit
Prawoto Yogyakarta Familia 2012) h 38
8
pembagian pencapaian tim peserta didik) TAI (Team Accelrated
Instruction atau percepatan pengajaran tim) CIRC (Cooperative
Integrated Reading and Composition) Jigsaw (teka-teki) Group
Investigation (Kelompok Investigasi) Learning Together (Belajar
Bersama) Complex Instruction (Pengajaran Kompleks) Structur
Dyadic Method (Metode Struktur Berpasangan)
Berdasarkan beberapa model pembelajaran kooperatif
penulis ingin mengambil model pembelajaran TGT (Teams
Games Tournament) dan model pembelajaran STAD (Student
Team Achievment Divition) Dengan model pembelajaran TGT
dan STAD akan menjadikan peserta didik memiliki banyak
kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengelola
informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan
berkomunikasi Anggota kelompok bertanggung jawab atas
keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang
dipelajari serta dapat menyampaikan kepada kelompoknya
Dengan demikian keaktifan peserta didik dalam belajar sangat
mendukung untuk model pembelajaran Team Games Tournamen
(TGT) dan Student Team Achievment Divition (STAD)
9
Berdasarkan pengamatan dan data yang dimiliki penulis
fenomena yang terjadi di SMP Negeri 24 Kota Serang terdapat
beberapa masalah yang dihadapi terutama dalam mata pelajaran
PAI kelas VIII sub pokok bahasan tentang perilaku terpuji
proses pembelajaran di sekolah kurang meningkatkan kreatifitas
dan keaktifan peserta didik Melalui observasi dan nilai hasil
belajar yang diperoleh peserta didik ketika penulis melakukan
proses belajar mengajar secara kualitas masih sangat rendah dan
pembelajaran masih berpusat pada pendidik Dari 175 peserta
didik hanya 50 peserta didik yang nilainya tuntas Tingkat
ketuntasan hanya mencapai 2985 Peserta didik mengalami
banyak kesulitan dalam proses pembelajarannya Masalah
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor
sumber daya manusia baik dari pendidik maupun peserta didik itu
sendiri
Faktor sumber daya manusia salah satunya adalah
pendidik dimana memiliki peran sebagai penyampai pesan
melalui proses pembelajaran Pendidik dalam proses
pembelajaran masih menggunakan model konvensional yang
10
belum memunculkan kreatifitas dan keaktifan peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran di kelas sehingga suasana belajar
didominasi oleh pendidik Upaya untuk meningkatkan
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik tidak terlepas dari
berbagai faktor yang mempengaruhinya Dalam hal ini diperlukan
pendidik yang kreatif yang dapat membuat pembelajaran lebih
menarik dan disukai oleh peserta didik
Apabila hal tersebut dibiarkan maka akan berpengaruh
negatif terhadap hasil belajar peserta didik Selain itu mutu
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) menjadi rendah
Untuk mengatasi masalah tersebut penulis ingin mencoba
menerapkan model pembelajaran TGT dan STAD sebagai
penghubung penyampaian materi yang akan diberikan kepada
peserta didik
Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian
tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif dan keaktifan
belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
11
B Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di
atas maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut
1 Masih rendahnya hasil belajar PAI yang dicapai oleh peserta
didik
2 Tingkat keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran
berbeda-beda
3 Pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik cenderung
berpusat pada pendidik
4 Dalam proses pembelajaran pendidik masih menggunakan
model pembelajaran konvensional
5 Pada proses pembelajaran peserta didik lebih banyak
mendengarkan penjelasan guru
6 Peran peserta didik dalam proses pembelajaran sangat
tergantung dari waktu yang diberikan oleh pendidik
12
C Pembatasan Masalah
Agar ruang lingkup pembahasan penelitian masih dalam
kemampuan penulis maka perlu dilakukan pembatasan masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut
1 Perlakuan dalam penelitian ini hanya pada penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD
2 Keaktifan peserta didik sebagai variabel atribut
3 Hasil belajar peserta didik sebagai variabel terikat
4 Materi pembahasan dalam penelitian adalah materi
membiasakan perilaku terpuji
5 Pusat pembelajaran yang dilakukan peserta didik lebih
berpusat pada siswa
6 Populasi yang digunakan adalah peserta didik kelas VIII
7 Tempat penelitian adalah SMP Negeri 24 Kota Serang
D Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang identifikasi dan batasan
masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut
13
1 Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil
belajar PAI
2 Apakah terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil
belajar
3 Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan
keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
4 Apakah hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih
tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
5 Apakah hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih
tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah
E Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap
hasil belajar PAI
14
2 Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil
belajar
3 Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran dan
keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
4 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi
lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
tinggi
5 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah
lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
rendah
F Kegunaan Penelitian
Sedangkan setelah penelitian ini dilaksanakan
diharappkan dapat memberikan kegunaan Adapun kegunaan
penelitian ini adalah sebagai berikut
15
1 Dapat dijadikan bahan referensi bagi pendidik tentang
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan
STAD
2 Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik dan hasil belajar peserta
didik
3 Hasil penelitian ini memberikan sumbangan bagi sekolah
untuk membuat kebijakan tentang variasi dalam pembelajaran
dan peningkatan profesionalisme pendidik serta meningkatkan
mutu proses pembelajaran
G Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah proses pembahasan dalam
penulisan tesis ini maka dibuat sistematika pembahasan sebagai
berikut
Bab Kesatu Pendahuluan yang berisi Latar Belakang
Masalah Identifikasi Masalah Batasan Masalah Rumusan
Masalah Kegunaan Penelitian dan Sistematika Pembahasan
16
Bab Kedua Tinjauan pustaka yang terdiri dari Kajian
Teori Kajian Penelitian yang Relevan Kerangka Berfikir dan
Pengajuan Hipotesis
Bab Ketiga Metodologi Penelitian yang berisi Tujuan
Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Metode dan Rancangan
Penelitian Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Teknik
Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Pelaksanaan Perlakuan
Teknik Analisis Data dan Hipotesis Statistik
Bab Keempat Hasil Penelitian yang terdiri dari
Deskripsi Data Pengujian Persyaratan Analisis Pengujian
Hipotesis Pembahasan Hasil Temuan Penelitian dan
Keterbatasan Penelitian
Bab Kelima Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan
Saran-Saran
17
BAB II
KERANGKA TEORITIS KERANGKA BERPIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A Deskripsi Teori
1 Model Pembelajaran
Model pembelajaran memiliki makna yang lebih luas dari
pada strategi metode atau prosedur pembelajaran Istilah model
pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai
oleh strategi atau metode pembelajaran Bagi guru model
pembelajaran sangat diperlukan pada saat mengajar Mengajar
adalah menyampaikan pengetahuan pada anak Menurut
Sardiman mengartikan mengajar adalah sebagai aktivitas
mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan
menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar6
Sedangkan menurut Moh Uzer Usman mengajar adalah
bagaimana seorang guru membantu siswa dalam proses belajar
6 Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta
Rajawali Press2011)h46
18
mengajar dan mengatasi berbagai masalah yang ada7 Dalam
kegiatan belajar mengajar seorang guru harus dapat mengarahkan
siswa kedalam situasi yang kondusif dan dapat mengatasi
memecahkan masalah yang timbul serta dapat mengorganisir
situasi proses belajar mengajar baik di kelas maupun dilapangan
Dalam menyampaikan atau menularkan pengetahuan dan
pandangan sangat dituntut siswa maupun guru mengerti
bahanmateri yang dibicarakan dalam kegiatan mengajar sehingga
proses belajar mengajar akan menjadi sukses Hadits Anas bin
Malik tentang membuat mudah gembira dan kompak sebagai
berikut
روا ولا عن أنس بن ما لك عن النب صلى الله عليه وسلم قال يسروا وبشرواولا ت ن فروا ) اخرجه البخا ري في كتاب العلم( ت عس
Artinya Dari Anas bin Malik dari Nabi SAW ldquomudahkanlah dan
jangan kamu persulit Gembirakanlah dan jangan kamu membuat
larirdquo (HR Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Al-Bukhori Al-
Jursquofi)
Hadits diatas menjelaskan bahwa proses pembelajaran
harus dibuat dengan mudah sekaligus menyenangkan agar siswa
7 Moh Uzer Usman Strategi Pembelajaran (Jakarta
Erlangga2008)h6
19
tidak tertekan secara psikologis dan tidak merasa bosan terhadap
suasana di kelas serta apa yang diajarkan oleh gurunya Dan
suatu pembelajaran juga harus menggunakan metode yang tepat
disesuaikan situasi dan kondisi terutama dengan
mempertimbangkan keadaan orang yang akan belajar
Sementara Mosston mendefenisikan mengajar adalah
kemampuan untuk mengetahui dan menggunakan hubungan-
hubungan yang mungkin dengan guru dalam seluruh domain8
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
Mengajar juga berarti kemampuan berprilaku dengan cara yang
tepat menggunakan model mengajar yang tepat untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan
a Pengertian Model Pembelajaran
Mengajar adalah perbuatan kompleks Perbuatan yang
kompleks dapat diterjemahkan sebagai penggunaan secara
integratif sejumlah komponen yang terkandung dalam perbuatan
mengajar itu untuk menyampaikan pesan pengajaran Oleh karena
8 Mosston M Teaching Physical Education (4th ed) ( New York
Macmillan1994)h3
20
itu dalam dunia pembelajaran ada baiknya pendidik
menggunakan suatu protipe dari suatu teori atau model Disebut
model karena hanya merupakan garis besar atau pokok-pokok
yang memerlukan pengembangan yang sangat situasional
Menurut Suprijono bahwa ldquoModel pembelajaran adalah
pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas maupun tutorialrdquo9 Hal yang sama
dikemukakan oleh Rosdiani bahwa model pembelajaran
merupakan sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk
merancang10
Sedangkan menurut Joyce dan Weil mengatakan
bahwa
Models of teaching are really models of learning As we
help students acquire information ideas skills way of
thinking and means of expressing themselves we are also
teaching them how to learnrdquo Model mengajar sama
artinya dengan model pembelajaran
9 Suprijono Agus Cooperative Learning (Yogyakarta Pustaka
Belajar 2011) h46 10
Dini Rosdiani Model Pembelajaran Langsung dalam Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan (BandungAlfabeta 2012) h5
21
Model pembelajaran membantu peserta didik memperoleh
informasi ide keterampilan cara berpikir dan mengekspresikan
ide model pembelajaran juga berfungsi sebagai pedoman untuk
mengajar11
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diuraikan di
atas mengenai model pembelajaran tersebut maka penulis
menyimpulkan model pembelajaran adalah cara-cara yang
digunakan pendidik dalam mengajar yang sudah direncanakan
sebelumnya guna menyampaikan informasi ide-ide dan
keterampilan kepada peserta didik
b Karakteristik Model Pembelajaran
Ismail yang dikutip oleh Rachmadi Widdiharto
menyebutkan bahwa istilah model pembelajaran mempunyai
empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode
tertentu yaitu
1) Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh penciptanya
2) Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
11
Joyce Beruce and Marsha Weil Models of Teaching (United States
of America Allyn and Bacon 2009) h7
22
3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut
berhasil
4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran
tercapai12
Menurut Rangke L Tobing dkk sebagimana dikutip oleh
Indrawati dan Wanwan Setiawan mengidentifikasi lima
karakteristik suatu model pembelajaran yang baik13
yang
meliputi berukut ini
1) Prosedur ilmiah
Suatu model pembelajaran harus memiliki suatu prosedur
yang sistematik untuk mengubah tingkah laku peserta didik atau
memiliki sintaks yang merupakan urutan langkah-langkah
pembelajaran yang dilakukan guru-peserta didik
2) Spesifikasi hasil belajar yang direncanakan
Suatu model pembelajaran menyebutkan hasil-hasil
belajar secara rinci mengenai penampilan peserta didik
12
Widdiharto Rahmadi Model-Model Pembelajaran Matematika
SMP(Yogyakarta Dirjen Dikdasmen PPPG Matematika 2004) h3 13
Indrawati dan Wanwan Setiawan Pembelajaran Aktif Kreatif
Efektif dan Menyenangkan untuk Guru SD (Jakarta PPPPTK IPA 2009) h27
23
3) Spesefikasi lingkungan belajar
Suatu model pembelajaran menyebutkan secara tegas
kondisi lingkungan di mana respon peserta didik diobservasi
4) Kriteria penampilan
Suatu model pembelajaran merujuk pada kriteria
penerimaan penampilan yang diharapkan dari para peserta didik
Model pembelajaran merencanakan tingkah laku yang diharapkan
dari peserta didik yang dapat didemonstrasikannya setelah
langkah-langkah mengajar tertentu
5) Cara-cara pelaksanaannya
Semua model pembelajaran menyebutkan mekanisme
yang menunjukkan reaksi peserta didik dan interaksinya dengan
lingkungan
Guru sebagai perancang pembelajaran harus mampu
mendisain seperti apa pembelajaran yang akan dilaksanakan
Model pembelajaran merupakan disain pembelajaran yang akan
dilaksanakan guru di dalam kelas Dengan melihat beberapa ciri
khusus dan karakteristik model pembelajaran tersebut di atas
dapat disimpulkan bahwa sebelum mengajar guru harus
24
menentukan model pembelajaran yang akan digunakan Dengan
model pembelajaran guru dapat melaksanakan proses
pembelajaran sesuai dengan pola tujuan tingkah laku
lingkungan dan hasil belajar yang direncanakan Dengan
demikian proses pembelajaran akan berjalan dengan baik dan
tepat sesuai dengan mata pelajarannya
c Macam-macam Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli
dalam usaha mengoptimalkan hasil belajar peserta didik cukup
banyak di antaranya adalah
1) Model Pembelajaran Kontekstual (constextual teaching and
learning-CTL) menurut Nurhadi dalam Rusman adalah
konsep belajar yang dapat membantu pendidik mengaitkan
antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata
peserta didik dan mendorong peserta didik membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
25
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota
keluarga dan masyarakat14
2) Model Pembelajaran Kooperatif (Coorperative learning)
menurut Yatim Riyanto pengertian pembelajaran kooperatif
adalah model pembelajaran yang dirancang untuk
membelajarkan kecakapan akademik (academic skill)
sekaligus keterampilan social (social skill) termasuk
interpersonal skill15
3) Model Pembelajaran Quantum menurut Sugianto
merupakan ramuan atau rakitan dari berbagai teori atau
pandangan psikologi kognitif dan pemograman
neurologineurolinguistik yang jauh sebelumnya sudah
ada16
4) Model Pembelajaran Terpadu menurut Sugianto pada
hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik baik secara individual
14
Rusman Model-model Pebelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Pendidik (Jakarta Raja Grafindo Persada 2012) h189 15
Yatim Riyanto Paradigma Pembelajaran Sebagai referensi bagi
Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas
(Jakarta Kencana 2009) h267 16
Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia
Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h70
26
maupun kelompok aktif mencari menggali dan
menemukan model yang mencoba memadukan beberapa
pokok bahasan Melalui pembelajaran terpadu peserta didik
dapat memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat
menambah kekuatan untuk menerima menyimpan dan
memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang
dipelajarinya17
5) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) menurut
Sugianto dirancang untuk membantu mencapai tujuan-
tujuan seperti meningkatkan keterampilan intelektual dan
investigative memahami peran orang dewasa dan
membantu peserta didik untuk menjadi pelajar yang
mandiri18
6) Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
menurut Sofan Amri amp Iif Khoiru Ahmadi merupakan salah
satu model pengajaran yang dirancang khusus untuk
mengembangkan belajar peserta didik tentang pengetahuan
17
Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia
Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h124 18
Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia
Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h151
27
prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur
dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi
selangkah19
7) Model Pembelajaran diskusi menurut Sofan Amri amp Iif
Khoiru Ahmadi adalah sebuah interaksi komunikasi antara
dua orang atau lebih (sebagai suatu kelompok) Biasanya
komunikasi antara mereka kelompok berupa salah satu
ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya memberikan
rasa pemahaman yang baik dan benar20
Banyaknya model pembelajaran yang dikembangkan para
pakar tersebut tidaklah berarti semua pendidik menerapkan
semuanya untuk setiap mata pelajaran karena tidak semua model
cocok untuk setiap topik atau mata pelajaran Model-model yang
disebutkan di atas yang akan digunakan peneliti dalam
melakukan penelitian adalah model kooperatif yaitu tipe TGT dan
STAD Hal ini pemilihan model pembeajaran TGT dan STAD
berdasarkan dengan kesesuaian karakteristik peserta didik dan
19
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif
dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka Publisher 2010) h39 20
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif
dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka Publisher 2010) h165
28
materi pembelajaran dimana peserta didik di SMP Negeri 24
Kota Serang khususnya kelas VIII yang lebih aktif dalam kerja
kelompok dan adanya suatu kompetisi dalam proses
pembelajaran
d Model Pembelajaran Kooperatif
1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Model banyak digunakan dalam berbagai kegiatan analisis
atau desain karena model yang dibuat dapat membantu
memperjelas prosedur hubungan serta keadaan keseluruhan dari
apa yang didesain tersebut Menurut Kauchak dan Eggen
mendefinisikan bahwa belajar kooperatif adalah sebagai
kumpuilan strategi mengajar yang digunakan peserta didik untuk
membantu satu dengan yang lain dalam mempelajari sesuatu
Berkaitan dengan hal itu maka cara belajar kooperatif ini juga
dinamakan ldquopengajaran teman sebayardquo21
Menurut Yatim Riyanto pembelajaran kooperatif adalah
model pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan
21
Eggen Paul amp Kauchak Don Strategi dan Model Pembelajaran
(Jakarta PT Indeks 2012) h319
29
kecakapan akademik (academic skill) sekaligus keterampilan
social (social skill) termasuk interpersonal skill22
Pembelajaran
kooperatif mengharuskan peserta didik belajar bersama dalam
kelompok-kelompok kecil saling membantu satu sama lain
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang menitik
beratkan kerja sama peserta didik dalam kelompok pembelajaran
yang tingkat kemampuan peserta didik berbeda-beda dengan
struktur heterogen untuk membantu memahami materi pelajaran
2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Terdapat enam langkah utama atau tahapan dalam
pembelajaran kooperatif Pembelajaran dimulai dengan pendidik
menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi peserta didik
untuk belajar Tahap ini diikuti oleh penyajian informasi
Selanjutnya peserta didik dikelompokkan ke dalam kelompok
belajar Tahap ini diikuti bimbingan pendidik pada saat peserta
didik bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas bersama
22
Yatim Riyanto Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta
Kencana2009) h267
30
mereka Tahap terakhir dari pembelajaran kooperatif adalah
presentasi hasil akhir kerja kelompok atau evaluasi tentang apa
yang telah dipelajari dan memberi penghargaan terhadap
kelompok maupun individu Adapun langkah-langkah yang
terdapat dalam model pembelajaran kooperatif disajikan pada
tabel 21 sebagai berikut
Tabel 21
Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
Fase Aktifitas Pendidik
Aktifitas Peserta
Didik
Fase 1
Menyampaikan tujuan
dan memotivasi
peserta didik
Pendidik
menyampaikan semua
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan
memotivasi peserta
didik belajar
Peserta didik
memperhatikan
tujuan pembelajaran
yang disampaikan
oleh pendidik supaya
peserta didik benar-
benar mengetahui
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai
31
Fase 2
Manyajikan informasi
Pendidik menyajikan
informasi kepada
peserta didik dengan
jalan demonstrasi atau
lewat bahan bacaan
Peserta didik
memperhatikan
informasi yang
disampaikan oleh
pendidik supaya bisa
menyelesaikan
permasalahan dalam
belajar kelompok
Fase 3
Mengorganisasikan
peserta didik ke dalam
kelompok belajar
Pendidik menjelaskan
kepada peserta didik
bagaimana cara
membentuk kelompok
belajar dan membantu
setiap kelompok agar
melakukan transisi
secara efisien
Peserta didik belajar
kelompok sesuai
dengan kelompok
yang ditentukan dan
saling berinteraksi
untuk menyelesaikan
permasalahan yang
diberikan
32
Fase 4
Membimbing
kelompok bekerja dan
belajar
Pendidik membimbing
kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
Peserta didik
mendiskusikan
permasalahn yang
diberikan dan
menentukan strategi
pemecahannya
Fase 5
Evaluasi
Pendidik mengevaluasi
hasil belajar tentang
materi yang telah
dipelajari atau masing-
masing kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya
Perwakilan dari
kelompok
mempresentasikan
hasil kerja mereka
dan kelompok lain
menanggapi
Fase 6
Memberikan
penghargaan
Pendidik mencari cara
untuk menghargai hasil
belajar individu dan
kelompok
Peserta didik
mendapatkan
penghargaan dari
pendidik baik berupa
pujian atau hadiah
33
Berdasarkan uraian di atas penulis mencoba memberikan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD dalam
proses pembelajaran PAI materi membiasakan perilaku terpuji
dimana model pembelajaran ini lebih berpusat pada peserta didik
dalam kelompok-kelompok kecil
e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games
Tournament)
1) Pengertian Model Pembelajara TGT
Menurut Afrisanti Lusita pembelajaran koperatif model
TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif
yang mudah diterapkan melibatkan aktivitas seluruh peserta
didik tanpa harus ada perbedaan status melibatkan peran peserta
didik sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan
reinforcement Aktivitas belajar dengan permainan yang
dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT
memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks disamping
menumbuhkan tanggung jawab kerjasama persaingan sehat dan
keterlibatan belajar
34
Menurut Rusman TGT adalah salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang menempatkan peserta didik dalam
kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6
orang peserta didik yang memiliki kemampuan jenis kelamin dan
suku ras yang berbeda23
Pendidik menyajikan materi dan peserta
didik bekerja dalam kelompok mereka masing-masing Tugas
yang diberikan dikerjakan bersama-sama dengan anggota
kelompoknya Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak
mengerti dengan tugas yang diberikan maka anggota kelompok
yang lain bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau
menjelaskannya sebelum mengajukan pertanyaan tersebut
kepada pendidik
2) Langkah-Langkah Pembelajaran TGT
Slavin menjelaskan ada lima komponen utama dalam
metode TGT yaitu pembelajaran awal kelompok belajar (team
study) permainan (games) turnamenkompetisi (tournament)
dan pengakuan kelompok (teams recognition)
23
Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Pendidik (Jakarta Rajawali Pers 2011) h 224-225
35
a) Pembelajaran awal
Pembelajaran awal dalam metode TGT tidaklah berbeda
dengan pembelajaran biasa atau pembelajaran klasikal oleh
pendidik hanya pelajaran difokuskan pada materi yang sedang
dibahas saja Tujuan pembelajaran awal adalah membentuk
peserta didik dalam kecakapan komunikasi menggali informasi
kecakapan bekerjasama dalam kelompok dan kecakapan dalam
memecahkan masalah Kegiatan awal akan dapat menentukan
kegiatan yang akan dilakukan berikutnya
b) Kelompok belajar (team study)
Kelompok belajar di susun dengan beranggotakan 4-5
orang yang mewakili percampuran dari berbagai keragaman
dalam kelas seperti kemampuan akademik jenis kelamin
rasetnis Pada kegiatan kelompok belajar seluruh peserta didik
mempelajari materi pelajaran dari berbagai sumber belajar (buku
teks internet) kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
disusun oleh pendidik Setelah peserta didik menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut perwakilan peserta didik
mempresentasikan hasil belajarnya
36
c) Permainan (games)
Permainan dalam pembelajaran kooperatif akan
menimbulkan kekreatifan peserta didik Kegiatan belajar dengan
permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif TGT
memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks
Pertanyaan dalam games disusun dan dirancang dari materi-
materi yang telah disajikan untuk menguji pengetahuan peserta
didik yang diperoleh mewakili masingmasing kelompoksetiap
peserta didik mengambil sebuah kartu yang diberi nomor dan
menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor pada kartu
tersebut
d) Turnamen (tournament)
Turnamen adalah susunan beberapa games yang
dipertandingkan Biasanya dilaksanakan pada akhir minggu atau
akhir unit pokok pembehasan setelah pendidik memberikan
penyajian kelas dan kelompok telah mengerjakan lember
kerjanya Sebelum memulai pertandingan pendidik meminta
peserta didik ke kelompok pertandingan Pada meja pertandingan
37
disediakan 1 set lembar pertandingan kunci jawaban kartu
nomor (jumlahnya sesuai dengan nomor soal) dan format skor
pertandingan Adapun cara menentukan penghargaan pada model
pembelajaran TGT disajikan pada tabel 22 sebagai berikut
Tabel 22
Cara Menentukan Penghargaan
Kriteria Rata-rata Tim Penghargaan (award)
31-40 Cukup (Good team)
41-45 Baik (Great team)
gt 46 Amat baik (Super tim)
Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournamen (TGT) dapat dilihat pada tabel 23
sebagai berikut
38
Tabel 23
Fase-fase dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
yaitu24
Fase Tingkah Laku Pendidik
Fase 1
Memotivasi peserta didik
dan menyampaikan tujuan
Pendidik memotivasi peserta didik belajar
dan menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut
Fase 2
Menyampaikan informasi atau
materi pelajaran
Pendidik menyajikan informasi dan
memberikan materi pelajaran kepada peserta
didik
Fase 3
Mengelompokkan peserta didik
secara heterogen
Pendidik menjelaskan kepada peserta didik
bagaimana caranya membentuk kelompok
agar melakukan transisi secara efisien dalam
belajar
24
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan
Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi
Presindo 2012) h 65
39
Fase 4
Membimbing kelompok belajar
secara tournament
Pendidik memotivasi serta membimbing
kelompokkelompok belajar pada saat
mengerjakan tugas bersama serta memandu
peserta didik memainkan suatu permainan
sesuai dengan struktur pembelajaran
koopeartif
Fase 5
Evaluasi
Pendidik mengevaluasi hasil belajar peserta
didik menentukan skor individu dan skor
rata-rata kelompok
Fase 6
Memberikan Penghargaan
Pendidik memberikan penghargaan hasil
belajar individual dan kelompok
f Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Model pembelajaran STAD pertama kali dikembangkan
oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John
Hopkin Menurut Slavin dalam Rusman model STAD merupakan
variasi pembelajaran kooperatif yang banyak diteliti25
Student
25
Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Pendidik (Jakarta Rajawali Pers 2011) h213
40
TeamsndashAchievement Divisions (STAD) merupakan salah satu tipe
model pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti
Dalam model STAD kelompok terdiri atas empat sampai
lima peserta didik yang mewakili keseimbagan kelas dalam
kemampuan akademik jenis kelamin dan ras Kelompok
merupakan tampilan paling penting dari STAD dan penting pula
bagi pendidik dalam rangka mengarahkan anggota masing-
masing kelompok Slavin menyarankan peringkat para peserta
didik dalam kemampuan akademik dibuat terlebih dahulu
Masing-masing kelompok terdiri atas seorang peserta didik dari
kelompok atas seorang peserta didik dari kelompok bawah dan
dua orang peserta didik dengan kemampuan rata-rata
Pembentukan kelompok dengan cara semacam ini
bertujuan agar diperoleh kesetaraan di antara kelompok-
kelompok tersebut Keseimbangan dalam jenis kelamin dan ras
juga harus menjadi pertimbangan Dengan demikian masing-
masing kelompok kurang lebih sama dalam berbagai aspek
Pendidik memperesentasikan pelajaran dan kemudian peserta
didik bekerjasama tim untuk memastikan seluruh anggota tim
41
telah menuntaskan pelajaran dengan baik Akhirnya semua
peserta didik menjalani kuis perseorangan tentang pelajaran
tersebut dan pada saat itu mereka tidak boleh saling membantu
Adapun penghargaan yang diberikan adalah penghargaan
kelompok Karena skor kelompok didasarkan pada kemajuan
yang diperoleh peserta didik atas nilai sebelumnya siapapun bisa
menjadi ldquobintangrdquo kelompok dalam satu minggu itu
Jika peserta didik menginginkan kelompok mereka
memperoleh hadiah mereka harus membantu teman sekelompok
mereka dalam mempelajari materi Meskipun semua peserta didik
belajar bersama dalam kelompok mereka mereka tidak boleh
saling membantu dalam mengerjakan kuis yang merupakan
tanggung jawab individual Model ini mengaharuskan setiap
peserta didik menguasai materi sehingga dengan kemampuan
dasar yang berbeda setiap peserta didik memperoleh kesempatan
yang sama untuk berhasil
42
2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD
Menurut Slavin dalam Yatim Riyanto langkah-langkah
model STAD adalah sebagai berikut
a) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara
heterogen (campuran menurut prestasi jenis kelamin suku
dan lain-lain)
b) Pendidik menyajikan pelajaran
c) Pendidik memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan
oleh anggota-anggota kelompok Anggotanya tahu
menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota
dalam kelompok itu mengerti
d) Pendidik meberi kuispertanyaan kepada seluruh peserta didik
Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
e) Memberi evaluasi
f) Kesimpulan26
STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi
kelas tim kuis skor kemajuan individual dan rekognisi tim
26
Yatim Riyanto Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta Kencana
2009) h268-269
43
Lima komponen utama dalam pembelajaran kooperatif akan
dijelaskan sebagai berikut
a) Presentasi kelas
Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan
dalam presentasi di dalam kelas Ini merupakan pengajaran
langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi
pelajaran yang dipimpin oleh pendidik Bedanya presentasi
kelas dengan pengajaran biasa hanyalah presentasi tersebut
haruslah benarbenar berfokus pada unit STAD Dengan cara
ini para peserta didik akan menyadari bahwa mereka harus
benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas
karena dengan demikian akan sangat membantu mereka
mengerjakan kuis-kuis dan skor kuis mereka menentukan skor
tim mereka
b) Tim
Tim terdiri dari empat atau lima peserta didik yang
mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja
akademik jenis kelamin ras dan etnisitas Fungsi utama dari
tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-
44
benar belajar dan lebih khususnya lagi adalah untuk
mempersiapkan anggotanya untuk bias mengerjakan kuis
dengan baik Setelah pendidik menyampaikan materi tim
berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan LKS atau
materi lainnya
c) Kuis
Setelah kegiatan tim para peserta didik akan
mengerjakan kuis individual Para peserta didik tidak
diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan
kuis Sehingga tiap peserta didik bertanggung jawab secara
individual untuk memahami materinya7c760b13
d) Skor kemajuan individual
Tiap peserta didik dapat memberikan kontribusi poin
yang maksimal kepada timnya dalam sistem skor ini Setiap
peserta didik diberikan skor rdquoawalrdquo yang diperoleh dari rata-
rata kinerja peserta didik tersebut sebelumnya dalam
mengerjakan kuis yang sama Peserta didik selanjutnya akan
mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat
kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal
45
mereka Kriteria pemberian skor dapat dilihat pada tabel 24
sebagai berikut
Tabel 24
Kriteria Pemberian Skor Peningkatan Individu27
No Skor tes Skor
peningkatan 1 Lebih dari 10 poin di bawah nilai awal 5
2 Antara 10 sampai 1 di bawah nilai awal 10
3 Antara 0 sampai 10 di atas nilai awal 20
4 Lebih dari 10 poin di atas nilai awal 30
5 Nilai terbaik (tidak berdasarkan nilai awal) 40
e) Rekognisi tim
Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk
penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai
kriteria tertentu Skor tim peserta didik dapat juga digunakan
untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka
Untuk menentukan tingkat penghargaan yang diberikan untuk
27
Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains
(JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah 2009) h 141
46
prestasi kelompok dapat dilihat pada tabel 25 halaman 29
sebagai berikut
Tabel 25
Tingkat Penghargaan Kelompok Model
Pembelajaran STAD28
No Rata-Rata Kelompok Penghargaan
1 15 Good Team (Tim yang bagus)
2 20 Great Team (Tim yang hebat)
3 25 Super Team (Tim yang Super)
Adapun tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan dalam
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
dilihat pada tabel 26 sebagai berikut
28
Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains
(JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah 2009) h142
47
Tabel 26
Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD29
Fase Kegiatan Pendidik
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan
memotivasi peserta didik
Menyampaikan semua tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
pada pelajaran tersebut dan
memotivasi peserta didik belajar Fase 2
Menyajikanmenyampaikan
Informasi
Menyajikan informasi kepada
peserta didik dengan jalan
mendemonstrasikan atau lewat
bahan bacaan
Fase 3
Mengorganisasikan peserta
didik dalam kelompok-
kelompok belajar
Menjelaskan kepada peserta didik
bagaimana caranya membentuk
kelompok belajar dan membentuk
setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efisien
29
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan
Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi
Presindo 2012) h 58
48
Fase 4
Membimbing kelompok
bekerja dan belajar
Membimbing kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas mereka
Fase 5
Evaluasi
Mengevaluasi hasil belajar tentang
materi yang telah diajarkan atau
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya Fase 6
Memberikan penghargaan
Mencari cara-cara untuk menghargai
baik upaya maupun hasil belajar
individu dan kelompok
g Persamaan dan Perbedaan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT dan STAD
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disimpulkan
perbedaan dan persamaan antara model pembelajaran kooperatif
tipe STAD dan TGT Persamaan dalam model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan TGT dapat dilihat dari kelompok
belajar dimana pada STAD dan TGT ini peserta didik dibagi
49
menjadi kelompok kecil yang heterogen30
jika dilihat ketika
proses pembelajaran berlangsung kedua model pembelajaran
tersebut sama-sama melakukan diskusi kelompok peserta didik
bekerja di dalam tim untuk menjawab pertanyaan LKS yang
dibuat oleh pendidik dan memastikan seluruh anggota tim
menguasai pelajaran tersebut31
dan pada saat akhir dari
pembelajaran kedua model pembelajaran ini sama-sama
memberikan penghargaan (rekognisi tim) pada setiap kelompok
yang terbaik32
Sedangkan perbedaan antara model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan TGT dapat dilihat dari sistem penilaian
pangkatan individu dalam STAD penilaian menggunakan kuis
individual pada tiap akhir pelajaran sedangkan dalam TGT
penilaian menggunakan turnamen akademik dimana peserta didik
berkompetisi sebagai wakil dari timnya melawan anggota dari tim
30
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan
Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi
Presindo 2012)h 84 31
Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik
(Bandung Nusa Media 2010) h167 32
Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik
(Bandung Nusa Media 2010) h143
50
yang lain33
Selain itu dalam model pembelajaran STAD sebelum
menghitung skor perkembangan individu peserta didik diberikan
skor awal sedangkan TGT tidak terdapat skor awal tetapi
langsung menghitung hasil poin turnamen peserta didik34
2 Keaktifan Belajar
a Pengertian Keaktifan Belajar
Menurut Syaiful Bahri Djamarah belajar bukanlah
berproses dalam kehampaan Tidak pula pernah sepi dari
berbagai aktivitas tidak pernah terlihat orang yang belajar tanpa
melibatkan aktivitas raganya Apalagi bila aktivitas belajar itu
berhubungan dengan masalah belajar menulis mencatat
memandang membaca mengingat berfikir atau praktek35
Sedangkan Muhibbin Syah aktivitas istilah umum yang dikaitkan
dengan keadaan bergerak eksplorasi dan berbagai repson lainnya
33
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan
Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi
Presindo 2012) h 63 34
Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik
(Bandung Nusa Media 2010) h162 35
Syaiful Bahri Djamarah Psikologi Belajar Edisi 2 (Jakarta
Rineka Cipta 2008) h38
51
terhadap rangsangan sekitar36
Sedangkan Menurut Oemar
Hamalik belajar adalah modifikasi atau mempertegu kelakuan
melalui pengalaman (learning is defined as the modification or
strengthening of behavior through experiencing)37
Keaktifan belajar menurut Poerwodarminto adalah
kegiatan sedang belajar merupakan proses perubahan pada diri
individu kearah yang lebih baik yang bersifat tetap berkat
adanya interaksi dan latihan Jadi keaktifan belajar adalah
suatu kegiatan individu yang dapat membawa perubahan kearah
yang lebih baik pada diri individu karena adanya interaksi antara
individu dengan individu dan individu dengan lingkungan38
Keaktifan belajar adalah suatu kegiatan yang
menimbulkan perubahan pada diri individu baik tingkah laku
maupun kepribadian yang bersifat kecakapan sikap kebiasaan
kepandaian yang bersifat konstan dan berbekas Keaktifan belajar
36
Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru
(Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) h 89 37
Oemar Hamalik Proses Belajar Mengajar (Jakarta Bumi Aksara
2008) h 27 38
Poerwadarminta WJS Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta
Jakarta 2012) h17
52
akan terjadi pada diri peserta didik apabila terdapat interaksi
antara situasi stimulus dengan isi memori sehingga perilaku
peserta didik berubah dari waktu sebelum dan sesudah adanya
situasi stimulus tersebut
Selama proses belajar peserta didik dituntut aktivitasnya
untuk mendengarkan memperhatikan dan mencerna pelajaran
yang diberikan pendidik disamping itu sangat dimungkinkan
para peserta didik memberikan balikan berupa pertanyaan
gagasan pikiran perasaan keinginannya Pendidik hendaknya
mampu membina rasa keberanian keingintahuan peserta didik
untuk itu peserta didik hendaknya merasa aman nyaman dan
kondusif dalam belajar Peran pendidik dalam pembelajaran
peserta didik aktif adalah sebagai fasilitator dan pembimbing
peserta didik yang memberi berbagai kemudahan peserta didik
dalam belajar serta mampu mendorong peserta didik untuk
belajar seoptimal mungkin Sedangkan Sardiman menyatakan
bahwa ldquoKeaktifan belajar adalah aktifitas yang bersifat fisik
53
maupun mentalrdquo39
Selama kegiatan belajar kedua aktifitas
tersebut harus terkait sehingga akan mengahasilkan aktifitas
belajar yang optimal
Berdasarkan pendapat di atas maka yang dimaksud
dengan keaktifan belajar adalah aktifitas fisik maupun mental
yang difokuskan pada saat proses pembelajaran yang ditandai
dengan adanya perubahan dari individu masing-masing karena
adanya interaksi yang aktif
b Macam-macam Keaktifan Belajar
Macam-macam keaktifan belajar yang dapat dilakukan
oleh peserta didik di sekolah menurut Sardiman antara lain
1) Visual Activities seperti membaca memperhatikan gambar
memperhatikan demonstrasi orang lain
2) Oral Activities seperti mengatakan merumuskan bertanya
memberi saran mengeluarkan pendapat mengadakan
interview diskusi interupsi
39
AM Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta
Raja GrafindoPersada 2001) h99
54
3) Listening Activities seperti mendengarkan uraian
percakapan diskusi pidato
4) Writing Activities seperti menulis ceritera karangan
laporan tes angket menyalin
5) Drawing Activities seperti membuat grafik peta diagram
6) Motor Activities seperti melakukan percobaan membuat
konstruksi model mereparasi
7) Mental Activities seperti menanggapi mengingat
memecahkan soal menganalisa melihat hubungan
mengambil keputusan
8) Emotional Activities seperti menaruh minat merasa bosan
berani gembira gugup senang40
Menurut Soemanto macam-macam keaktifan belajar
yang dapat dilakukan oleh peserta didik dalam beberapa situasi
adalah sebagai berikut
1) Mendengarkan
2) Memandang
3) Meraba mencium dan mencicipi
40
M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta
Raja GrafindoPersada 2001) h101
55
4) Menulis atau mencatat
5) Membaca
6) Membuat ringkasan
7) Mengamati tabel diagram dan bagan
8) Menyusun kertas kerja
9) Mengingat
10) Berpikir
11) Latihan atau praktek41
Keaktifan yang dilakukan peserta didik selama proses
pembelajaran memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap
daya ingat peserta didik Vernon Magnesen dalam penelitiannya
menemukan bahwa ingatan yang diperoleh dari belajar melalui
membaca sebesar 20 mendengar sebesar 30 melihat
sebesar 40 mengucapkan sebesar 50 melakukan sebesar
60 dan gabungan dari melihat mengucapkan mendengar
dan melakukan sebesar 9042
41
Soemanto Wasty Psikologi Pendidikan (Jakarta Rineka Cipta
2003) h107 42
Anni Catharina Tri Psikologi Belajar (Semarang Unnes Press
2004) h85
56
Proses belajar-mengajar yang dapat memungkinkan cara
belajar peserta didik secara aktif harus direncanakan dan
dilaksanakan secara sistematik Selama pelaksanaan belajar-
mengajar hendaknya diperhatikan beberapa prinsip seperti
stimulus perhatian dan motivasi respons yang dipelajari
penguatan dan pemakaian dan pemindahan sehingga peserta
didik dapat melakukan kegiatan belajar secara optimal
3 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Snelbeker dalam Rusmono adalah
perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh peserta didik
setelah melakukan perbuatan belajar43
Jika setelah melakukan
proses belajar seseorang tidak memperoleh kemampuan baru
maka dapat dikatakan orang tersebut belum mendapatkan hasil
belajar Sejalan dengan Snelbeker Lapono juga menjadikan
perubahan tingkah laku sebagai indikator seseorang memperoleh
hasil belajar atau tidak
43
Rusmono Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning
itu Perlu untuk meningkatkan Profesionalitas Guru (Bogor Ghalia
Indonesia 2012) h8
57
Hasil belajar diukur berdasarkan terjadi atau tidaknya
perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang telah
melaksanakan proses belajar (Lapono)44
Menurut Rifarsquoi dan
Anni hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh
pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar Hasil belajar
hanya akan diperoleh seseorang setelah melaksanakan aktivitas
belajar45
Berdasarkan beberapa pengertian hasil belajar yang telah
diuraikan di atas maka peneliti menyimpulkan hasil belajar
adalah perubahan tingkah laku atau kemampuan baru yang
diperoleh seseorang setelah melaksanakan aktivitas belajar
Menurut Bloom dalam Poerwanti hasil belajar yang terjadi pada
diri seseorang meliputi tiga ranah ketiga ranah tersebut yaitu
kognitif afektif dan psikomotor46
44
Lapono Nabisi dkk Belajar Dan Pembelajaran SD (Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departernen Pendidikan Nasional 2008) h1-12 45
Rifarsquoi Ahmad dan Catharina Tri Anni Psikologi Pendidikan
(Semarang UNNES Press 2010) h 85 46
Poerwanti Endang dkk Asesmen Pembelajaran SD (Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Jakarta 2008)
h1-24
58
b Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta
didik adalah sebagai berikut
1) Faktor Internal
a) Faktor jasmaniah panca indera yang tidak berfungsi
sebagaimana mestinya
b) Faktor psikologis terdiri atas faktor intelektif yang
meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat serta
faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang dimiliki
2) Faktor Eksternal
a) Lingkungan sosial
Yang termasuk lingkungan sosial adalah
lingkungan sosial sekolah seperti pendidik staf
administrasi serta teman sekelas yang dapat
mempengaruhi semangat belajar seseorang peserta
didik dan lingkungan sosial peserta didik seperti
masyarakat tetangga serta teman sepermainan
59
b) Lingkungan nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial
adalah gedung sekolah dan letaknya rumah tempat
tinggal peserta didik dan letaknya alat-alat belajar
keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan peserta
didik
3) Faktor Pendekatan Belajar
Segala cara atau strategi yang digunakan oleh
peserta didik dalam menunjang efektivitas dan efisiensi
proses pembelajaran materi tertentu
c Hasil Belajar dengan Model TGT dan STAD
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD
memfokuskan pada perkembangan kognitif afektif dan
psikomotor peserta didik Model pembelajaran ini fokusnya pada
aktivitas belajar peserta didik dalam kelompok tetapi pada apa
yang mereka pikirkan (kognisi mereka) selama mereka
mengerjakannya Meskipun demikian model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dan STAD juga mampu meningkatkan hasil
belajar peserta didik dalam ranah afektif dan psikomotor Pada
60
ranah afektif sikap peserta didik yang telah melaksanakan
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
dan STAD akan menjadi lebih baik dari sebelumnya karena
peserta didik sudah mampu memahami nilai-nilai yang telah
dipelajarinya Sedangkan pada ranah psikomotor kegiatan
peserta didik pada pembelajaran jelas lebih banyak dibandingkan
kegiatan peserta didik yang belajar secara konvensional dengan
demikian peserta didik mampu meningkatkan hasil belajarnya
Adapun materi pembelajaran yang masih belum mencapai hasil
maksimal dan kesesuaian materi dengan jedua model
pembelajaran yang akan dijadikan penelitian adalah materi
akhlak mulia Karena dalam materi tersebut pembahasan tentang
interaksi dengan manusia lain
d Materi Aqidah Akhlak
1) Pengertian Aqidah Akhlak
Pembelajaran aqidah akhlak adalah upaya sadar dan
terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal
memahami menghayati dan mengimani Allah SWT dan
merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia pada kehidupan
61
sehari-hari melalui kegiatan bimbingan pembelajaran latihan
penggunaan pengalaman keteladanan dan pembiasaan Pada
kehidupan masyarakat majemuk dalam bidang keagamaan mata
pelajaran ini mengarahkan peserta didik pada peneguhan Akidah
di satu sisi dan peningkatan toleransi pada penganut agama lain
dalam rangka mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa47
Pelajaran Aqidah akhlak di SMP Negeri 24 Kota Serang
berisi bahan pelajaran yang dapat mengarahkan pada pencapaian
kemampuan dasar pserta didik untuk dapat memahami rukun
iman secara ilmiah serta pengalaman dan pembisaan berakhlak
Islami untuk dapat dijadikan landasan perilaku dalam kehidupan
sehari-hari serta sebagai bekal untuk jenjang pendidikan
berikutnya Pada mata pelajaran aqidah akhlak ini berisi
beberapa materi yang terdiri dari beberapa bab pada bab
pertama memahami kalam meliputi a) pengertian dan fungsi
ilmu kalam b) hubungan ilmu kalam dengan ilmu lainnya Bab
kedua aliran-aliran ilmu kalam dan tokohnya meliputi a) aliran
47
BSNP Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMAMA (Jakarta BSNP 2006)
h 4
62
khawarij b) aliran murjirsquoah c) aliran syiah d) aliran jabariyah
e) aliran qadariyah f) aliran mursquotazilah dan g) ahlusunnah wal
jamarsquoah Pada bab ketiga tentang akhlak terpuji meliputi a)
adab berpakaian dan berhias b) adab bertamu dan menerima
tamu c) adab perjalanan d) adab menjenguk orang sakit Pada
bab keempat tentang akhlak tercela meliputi a) berjudi b)
mabuk-mabukan c) zina d) durhaka pada orang tua e) buruk
sangka dan dengki
2) Pembelajaran Aqidah Akhlak
Pembahasan tentang definisi pembelajaran aqidah akhlak
akan diawali dengan pembahasan mengenai pengertian
pembelajaran aqidah dan akhlak Secara umum pengertian
pembelajaran menurut Darsono adalah suatu kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik sedemikian rupa sehingga tingkah
laku peserta didik mengalami perubahan ke arah yang
diinginkan48
Istilah pembelajaran mengandung unsur belajar
dan pembelajaran (teaching and learning) jadi pembelajaran
telah mencakup belajar Istilah pembelajaran merupakan
48
Darsono Belajar dan Pembelajaran (Semarang IKIP Semarang
Press 2001) h23
63
perubahan istilah yang sebelumnya dikenal dengan Proses
Belajar Mengajar (PBM) atau Kegiatan Belajar Mengajar
(Ismail)49
Hamalik mendefinisikan bahwa pembelajaran adalah
suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi
internal material fasilitas perlengkapan dan prosedur saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran50
Pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi antara peserta
didik dengan linkungannya sehingga terjadi perubahan
perilaku ke arah yang lebih baik Banyak sekali faktor yang
mempengaruhi perubahan tingkah laku baik faktor internal
yang datang dari diri sendiri maupun faktor eksternal yang
datang dari lingkungan individu tersebut (Mulyasa)51
Sebelum penggunaan istilah pembelajaran populer para
penulis menggunakan istilah pengajaran Karena ada perbedaan
persepsi antara istilah pembelajaran dan pengajaran Praktek
mengajardi skolah pada umumnya lebih banyak berpusat pada
49
Ismail Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem
(Semarang Rasail Media Group 2008) h9 50
Hamalik Oemar Proses Belajar Mengajar (Jakarta Bumi
Aksara 2001) h57 51
E Mulyasa Kurikulum Berbasis Kompetensi (Bandung Remaja
Rosdakarya Offset 2004) h100
64
pendidik atau berkonotasi pada teacher centered Penggunaan
istilah pembelajaran diharapkan agar pengajarpendidik ingat
akan tugasnya membelajarkan peserta didik
Pembelajaran terkait membelajarkan peserta didik atau
bagaimana membuat agar peserta didik dapat belajar dengan
mudah dan dorongan oleh kemampuannya sendiri untuk
mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam kurikulum
sebagai kebutuhan peserta didik Oleh karena itu pembelajaran
berupaya menjabarkan nilai-nilai yang terkandung dalam
kurikulum dengan menganalisa tujuan pembelajaran dan
karakteristik isi bidang studi pendidikan agama yang
terkandungdalam kurikulum Selanjutnya dilakukan kegiatan
untuk memilih menetapkan dan mengembangkan cara-cara
(metode dan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang ditetapkan sesuai dengan kondisi yang
ada agar kurikulum dapat diaktualisasikan dalam pembelajaran
(Muhaimin)52
52
Muhaimin Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan
Pendidikan Agama Islam di Sekolah (Bandung PT Remaja Rosdakarya
2004) h125
65
Peningkatan kualitas proses pembelajaran dapat dimulai
dari menganalisis setiap komponen yang dapat membentuk dan
mempengaruhi proses pembelajaran Komponen yang selama ini
dianggap mempengaruhi proses pendidikan adalah komponen
pendidik Bagaimanapun bagus dan idealnya kurikulum
pendidikan serta lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan
tanpa diimbangi dengan kemampuan pendidik dalam
mengimpelementasikannya maka semuanya akan sia-sia
(Sanjaya)53
Berkaitan dengan hal tersebut terdapat salah satu model
yang dapat dijadikan alternatif untuk memperbaiki kondisi
pembelajaran seperti yang diharapkan Model yang dimaksud
adalah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dan STAD Pembelajaran yang
mengutamakan aktivitas peserta didik dapat memberikan hasil
yang optimal
Melalui belajar aktif terjadi proses interaksi antara
peserta didik dengan lingkungannya peserta didik tidak
53
Sanjaya Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan (Jakarta Kencana 2007) h13
66
hanya dilarutkan sebagai kertas putih yang siap diisi begitu saja
tetapi peserta didik sebagai subjek belajar harus melakukan
berbagai aktivitas yang mendukung pembelajarn dan
keberhasilan peserta didik
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD
adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui
pengembangan imajinasi dan penghayatan peserta didik
pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan peserta
dengan melakukan aktivitas secara aktif dalam proses
pembelajaran Model pembelajaran ini diharapkan mampu
merangsang belajar peserta didik lebih meningkat sehingga
menghasilkan prestasi belajar yang baik karena antara model
pembelajaran dan materi ada kesesuaian Dan akhirnya dengan
model pembelajaran ini peserta didik tidak hanya memahami
materi saja akan tetapi mampu menhayati dan diharapkan bisa
mengaplikasikan dalam kehidupan nyata
B Kajian Penelitian yang Relevan
Tinjauan kepustakaan merupakan kumpulan hasil
penelitian yang relevan maksudnya meninjau atau memeriksa
67
kepustakaan baik kepustakaan tarbiyah maupun institut serta
skripsi atau karya ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan
yang akan diteliti yang lebih mengkhususkan pengkajian terhadap
penelitian yang terdahulu untuk mengetahui apakah permasalahan
ini sudah mahapeserta didik yang meneliti dan membahasnya
ataukah belum Setelah mengadakan pemeriksaan terhadap
beberapa kepustakaan maka diketahui sudah ada beberapa hasil
penelitian yang bisa kita jadikan rujukan diantaranya adalah
1 Penelitian yang dilakukan oleh Lisnawati dengan judul
ldquoPerbedaan Hasil Belajar Biologi antara Siswa yang Diajar
dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Achivement Division (STAD) dan Team Games
Tournament (TGT)rdquo Hasil penelitian menunjukkan terdapat
perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kedua kelas
tersebut Kesimpulan ini didasarkan pada hasil pengujian
hipotesis dengan menggunakan uji t terhadap kedua nilai
posttest Berdasarkan pengujian hipotesis tersebut diperoleh
nilai thitung sebesar 481 dan nilai t pada taraf signifikan 5
adalah 200 Dengan demikian terlihat bahwa thitung tabel gt ttabel
68
sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT
lebih baik dibandingkan dengan STAD Hal tersebut terlihat
dari rerata skor posttest antara kedua kelas tersebut Kelas
yang diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
memiliki rerata skor posttest sebasar 61 dan kelas yang
diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki
rerata skor posttest sebasar 76
2 Penelitian oleh Hendrik Arung Lamba dalam penelitiannya
yang berjudul ldquoPengaruh Pembelajaran Kooperatif Model
STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Fisika
Peserta didik SMArdquo Menyatakan bahwa terdapat perbedaan
perolehan hasil belajar fisika yang signifikan antara
pembelajaran kooperatif model STAD dan pembelajaran
klasikal terhadap hasil belajar fisika peserta didik kelas satu
SMA GKTS Imanuel Palu Metode pembelajaran kooperatif
69
lebih unggul dari pada metode pembelajaran klasikal dalam
mempengaruhi hasil belajar fisika54
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dikemukakan sebelumnya bahwa ada kesamaan dengan
penelitian yang penulis rencanakan yaitu dari segi model
pembelajaran kooperatif tipe STAD tetapi penulis
menambahkan satu model pembelajaran kooperatif tipe TGT
dan aktivitas belajar Perbedaan penelitian yang akan penulis
teliti yaitu pada mata pelajaran dan objek penelitian
3 Sarah Nur Azmi dalam skripsinya yang berjudul
ldquoPerbandingan antara model pembelajaran cooperative
learning tipe STAD dengan pembelajaran konvensional dalam
rangka meningkatkan hasil belajar PAI Dalam penelitian ini
dijelaskan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar yang
sangat signifikan pada kelas eksperimen (kelas yang diajar
dengan model pembelajaran STAD) hal ini dapat dilihat
perbedaan rata-rata kedua kelas tersebut yaitu kelas kontrol
54
Hendrik Lamba Arung Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Model
STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta didik SMA
(Jurnal Ilmu Pendidikan vol 2 no 13 2006) h127
70
dan kelas eksperimen Hal ini menunjukkan bahwa dengan
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik55
Banyaknya penelitian sebelumnya yang membahas
model pembelajaran kooperatif bukan berarti penelitian yang
akan penulis rencanakan sama dengan penelitian tersebut
Penelitian yang penulis rencanakan memiliki perbedaan
dengan penelitian-penelitian sebelumnya Perbedaan tersebut
antara lain dari objek penelitian sampel yang digunakan
dalam penelitian dan variabel atribut dalam penelitian ini
C Kerangka Berpikir
Berdasarkan deskripsi teori yang telah dipaparkan di atas
maka dapat disusun kerangka berpikir sebagai berikut
1 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar
Pembelajaran yang dilakukan dengan model pembelajaran
yang tepat dan memberikan kesempatan kepada peserta didik
55
Sarah Nur Azmi Perbandingan Antara Model Pembelajara
Cooperative Learning Tipe STAD dengan Pembelajaran Konvensional Dalam
Rangka Meningkatkan Hasil Belajar PAI (Jakarta Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Kependidikan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2012) h75
71
lebih aktif dan memberikan ruang gerak yang lebih luas kepada
peserta didik Model pembelajaran merupakan konsep yang akan
menggambarkan proses dari pembelajaran
Pemilihan model pembelajaran sebaiknya harus disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik materi pembelajaran dan
sarana prasarana yang tersedia Model pembelajaran yang tepat
dalam pembelajaran akan membuat siswa lebih aktif berkreasi
dan beriteraksi dengan pendidik menjadi lebih hidup Dengan
proses pembelajaran yang interaktif maka hasil belajar
diharapkan akan dapat meningkat
2 Pengaruh Keaktifan Belajar Terhadap Hasil Belajar
Pada proses pembelajaran diperlukan peran aktif peserta
didik Keaktifan belajar merupakan kesiapan fisik dan mental
peserta didik pada saat menerima materi pembelajaran oleh
pendidik sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan
Keaktifan belajar yang tinggi pada siswa akan berdampak pada
hasil belajar siswa dalam menerima materi pembelajaran
72
3 Interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan
belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
Hasil belajar PAI pada peserta didik dapat ditingkatkan
melalui penerapan model pembelajaran yang tepat Model
pembelajaran TGT dan model pembelajaran STAD merupakan
pola pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan
hasil belajar PAI Dalam usaha meningkatkan hasil belajar PAI
perlu didukung oleh keaktifan siswa dalam belajar di kelas
Berdasarkan karakteristik pembelajaran PAI dengan model
pembelajaran problem based learning dan model pembelajaran
konvensional yang dikemukakan di atas sama-sama
mempengaruhi hasil belajar PAI Menggunakan model
pembelajaran TGT peserta didik akan mampu berdiskusi dalam
kelompok menemukan fakta-fakta mencari data dan
menyimpulkan jawaban terhadap masalah sehingga dapat
dituangkan dalam bentuk jawaban dari kompetisi akademik
diakhir pembelajaran Sedangkan model pembelajaran STAD
peserta didik melakukan diskusi kelompok sama halnya dengan
model pembelajaran TGT hanya saja diakhir pembelajaran
73
penilaian kuis bersifat individual Oleh karena itu dengan
keaktifan peserta didik yang baik peserta didik akan dapat
berdiskusi dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh
pendidik Seseorang yang sedang belajar harus memperhatikan
kedua aspek tersebut dengan demikian dapat diduga terdapat
interaksi antara model pembelajaran dan keaktifan peserta didik
dalam belajar terhadap hasil belajar PAI
4 Perbedaan hasil belajar PAI bagi kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar tinggi yang diajarkan
dengan model pembelajaran TGT dan model
pembelajaran STAD
Model pembelajaran TGT merupakan salah satu bentuk
model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik Dengan
model ini peserta didik dituntut untuk berperan aktif baik secara
individu maupun di dalam kelompoknya Peserta didik lebih
diberi kebebasan untuk berdiskusi dalam kelompok menemukan
fakta mencari bukti dan menyimpulkan masalah yang dapat
dituangkan dalam belajar untuk mendukung hasil belajar Begitu
pula dengan memiliki keaktifan yang tinggi peserta didik dapat
74
bertanya mencari tau baik melalui diskusi internet buku-buku
serta sumber belajar yang lain untuk dituangkan dalam
keterampilan sosial dalam bekerja bersama pada kelompoknya
Dengan keaktifan belajar yang tinggi peserta didik lebih mudah
dalam menerima proses pembelajaran PAI sehingga materi dalam
mata pelajaran PAI tersebut lebih cepat untuk diterima
Sedangkan model pembelajaran STAD juga sama dengan
TGT dimana pusat belajar berada pada peserta didik peserta
didik berdiskusi dalam kelompok untuk menemukan
pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan materi
pembelajaran Hanya saja penilaian akhir pembelajaran dilakukan
secara individu bukan penilaian perwakilan kelompo Peserta
didik yang memiliki keaktifan belajar tinggi bisa menerapkannya
karena dalam penilaiannya lebih bersifat individu dan tidak
berinteraksi lebih banyak dengan peserta didik lain sehingga
hasil belajar PAI dianggap merupakan hasil kerja masing-masing
individu tanpa melibatkan kelompok dengan demikian dapat
diduga bahwa dengan menggunakan model pembelajaran TGT
hasil belajar PAI lebih baik dibandingkan dengan model
75
pembelajaran STAD bagi peserta didik yang memiliki keaktifan
tinggi
5 Perbedaan hasil belajar PAI bagi kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar rendah yang diajarkan
dengan model pembelajaran TGT dan model
pembelajaran STAD
Pendidikan agama islam merupakan salah satu mata
pelajaran wajib yang terdapat dalam kurikulum Sebagai mata
pelajaran yang harus diajarkan PAI memiliki tingkat kesulitan
yang cukup tinggi dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya
Kompleksnya materi-materi dalam PAI yang membutuhkan
kemampuan menghafal pada setiap materinya
Model pembelajaran TGT salah satu model pembelajaran
yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
melakukan aktivitas dalam mencari masalah-masalah kemudian
menyelesaikannya dalam kelompok Peserta didik yang memiliki
keaktifan belajar rendah kemungkinan akan mengalami kesulitan
dalam belajarnya dituntut untuk bekerja dalam kelompok
Sehingga dengan model pembelajaran ini konsentrasi peserta
76
didik dalam mencari permasalahan dalam satu kelompok akan
dapat mempengaruhi hasil belajar PAI
Sedangkan model pembelajaran STAD hampir sama
dengan model pembelajaran TGT dimana peserta didik lebih aktif
dalam proses pembelajaran Pembelajaran ini dilakukan sama
dalam kelompok untuk berdiskusi mencari masalah dan
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh pendidik
Keaktifan belajar yang rendah akan menimbulkan peserta didik
pasif ataupun diam dalam diskusi kelomoknya Akan tetapi pada
saat proses penilaian diakhir pembelajaran pendidik memberikan
kuis untuk individual Dengan demikian dapat diduga bahwa
dengan menggunakan model pembelajaran TGT hasil belajar PAI
lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran STAD bagi
peserta didik yang memiliki keaktifan belajar rendah
D Pengajuan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah penelitian
telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan Dikatakan
77
sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada
teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data
Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban
teoritis terhadap rumusan masalah penelitian sebelum jawaban
empiris56
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut
1 Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar
2 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
3 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
56
Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD
(Bandung Alfabeta 2013) h38
78
5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah
79
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Kegiatan yang baik harus memiliki tujuan yang jelas
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap
hasil belajar PAI
2 Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil
belajar PAI
3 Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran
dengan keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar
PAI
4 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi
lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
tinggi
80
5 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah
lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
rendah
B Tempat dan Waktu Penelitian
1 Tempat Penelitian
Tempat penelitian sangat penting untuk keberhasilan
dalam penelitian Pemilihan tempat untuk melaksanakan
penelitian harus disesuaikan dengan karakteristik masalah dalam
penelitian Hal ini akan berdampak pada hasil penelitian yang
dilakukan Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 24 Kota
Serang yang berlokasi di Jl Sewor Kelurahan Banjarsari
Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang
2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 8 kali pertemuan
sudah termasuk pretest dan posttest Dengan kata lain
pembelajaran PAI dengan menggunakan kedua model
pembelajaran tersebut dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan
81
Dalam penelitian ini peneliti mengambil waktu diluar KBM hal
ini dilakukan agar tidak mengganggu program kurikulum yang
sudah disusun oleh pihak sekolah Penelitian dilakukan seminggu
dua kali yaitu setiap hati selasa dan kamis Adapun waktu
pelaksanaan pretest perlakuan dan posttest dilaksanakan pada
tanggal 4 sd 27 April 2017 dengan perincian sebagai berikut
Tabel 31
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Kegiatan Tanggal Waktu
1 PretestTes Awal 4 April 2017 1400 sd
1600 Wib
2 TreatmenPerlakuan 6 sd 25 April
2017
1400 sd
1530 Wib
3 PosttestTes Akhir 27 April 2017 1400 sd
1600 Wib
C Metode dan Rancangan Penelitian
1 Metode Penelitian
Keberhasilan penelitian sangat ditentukan oleh
penggunaan metode Metode adalah langkah-langkah yang
diambil untuk memudahkan penelitian Sudjana mengungkapkan
bahwa ldquoMetode penelitian merupakan rangkaian cara atau
kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi
82
dasar pandangan-pandangan filosofis dan ideologis pertanyaan
dan isu-isu yang dihadapirdquo57
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode eksperimen Mengenai metode
eksperimen dijelaskan oleh Sugiyono adalah sebagai berikut
ldquoMetode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan Metode penelitian eksperimen adalah
metode penelitian kuantitatifrdquo58
Selanjutnya Sugiyono mengemukakan bahwa ldquoMetode
penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh treatment tertentu (perlakuan) dalam
kondisi yang terkontrol (laboraturium)rdquo59
Dalam penelitian ini
sampel diberikan tes awal (pretest) menggunakan angket untuk
mengetahui tingkat keaktifan belajar peserta didik dan tes pilihan
ganda materi perilaku terpuji untuk memperoleh data hasil belajar
PAI sebelum diberikan perlakuan atau (treatment) Setelah data
diperoleh maka langkah selanjutnya sampel diberikan treatment
dengan menggunakan model pembelajaran TGT dan model
57
Sudjana Metode Statistik (Bandung Tarsito 2005) h52 58
Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)
h109 59
Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)
h11
83
pembelajaran STAD kepada peserta didik yang memiliki
keaktifan belajar tinggi maupun rendah sebanyak 8 kali
pertemuan setelah itu diberikan tes akhir (posttest) Hal tersebut
dilakukan untuk mengetahui pengaruh atau dampak yang
ditimbulkan oleh model pembelajaran TGT dan model
pembelajaran STAD dengan tingkat keaktifan belajar tinggi
maupun rendah terhadap hasil belajar PAI
2 Rancangan Penelitian
Desain sangat dibutuhkan dalam penelitian desain
merupakan gambaran yang akan dilakukan oleh peneliti mulai
dari tahap awal sampai tahap akhir Dengan pemilihan desain
yang tepat akan mencerminkan hasil penelitian yang dilakukan
Dalam penelitian ini desain yang digunakan peneliti adalah
desain factorial 2 x 2 Mengenai desain factorial menurut
Sugiyono adalah ldquoDesain factorial merupakan desain yang
memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang
mempengaruhi perlakuan (variabel bebas) terhadap hasil belajar
84
PAI (variabel terikat)rdquo60
Desain ini melibatkan beberapa faktor
(variabel bebas aktif dan atribut) yang digarap bersama-sama
sekaligus (terdiri dari dua faktor) Dua faktor (variabel bebas)
yang terlibat dalam eksperimen ini adalah model pembelajaran
dan tingkat keaktifan belajar peserta didik Digambarkan dalam
tabel 32 sebagai berikut
Tabel 32
Desain Penelitian Faktorial 2 x 2
Model
Pembelajaran
Keaktifan
Belajar
TGT
STAD
TINGGI
RENDAH
Keterangan
A = Model pembelajaran dibagi menjadi dua
klasifikasi
= Model pembelajaran TGT
= Model pembelajaran STAD
B = Keaktifan belajar dibagi menjadi dua klasifikasi
60
Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)
h76
85
= Keaktifan belajar tinggi
= Keaktifan belajar rendah
micro
micro
micro
micro
=
=
=
=
Kelompok peserta didik yang belajar dengan
menggunakan model pembelajaran TGT dan
memiliki tingkat keaktifan belajar tinggi
Kelompok peserta didik yang belajar dengan
menggunakan model pembelajaran TGT dan
memiliki tingkat keaktifan belajar rendah
Kelompok peserta didik yang belajar dengan
menggunakan model pembelajaran STAD dan
memiliki tingkat keaktifan belajar tinggi
Kelompok peserta didik yang belajar dengan
menggunakan model pembelajaran STAD dan
memiliki tingkat keaktifan belajar rendah
D Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1 Populasi
Setiap penelitian pasti memerlukan data dan sumber yang
dapat dipercaya untuk menjawab permasalahan dalam penelitian
dan untuk menjawab hipotesis untuk itu penelitian memerlukan
populasi dan sampel Populasi dan sampel merupakan bagian
yang penting dari sebuah penelitian Ketelitian dalam
86
menentukan sampel dari sejumlah populasi sangat menentukan
hasil penelitian yang dilakukan Populasi merupakan individu
atau objek yang memiliki sifat-sifat umum Dari populasi dapat
diambil sejumlah data yang diperlukan untuk memecahkan suatu
masalah yang diteliti
Definisi populasi menurut Sugiyono adalah ldquoWilayah
generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannyardquo61
Sedangkan Arikunto menjelaskan bahwa yang dimaksud populasi
adalah ldquokeseluruhan subyek penelitianrdquo62
Berdasarkan pendapat tersebut dapat penulis simpulkan
bahwa yang dimaksud populasi adalah keseluruhan subyek dan
sumber pengumpul data yang telah ditetapkan untuk dipelajari
sifat-sifatnya Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik
kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Adapun jumlah peserta
61
Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)
h117 62
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
(Jakarta Rineka Cipta 2010) h172
87
didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang sebanyak 175
peserta didik yang
terdiri dari 5 kelas
2 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah
suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi
Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan
dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 64
orang peserta didik dengan teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik cluster random sampling Dikatakan cluster
random sebab sampel dalam penelitian ini diambil secara acak
kelas untuk mewakili populasi dan ikut dalam penelitian ini
Sampel tersebut kemudian dibagi ke dalam dua kelompok yang
sama banyak
Setiap peserta didik di beri tes pendahuluan sehingga
diperoleh tingkat keaktifan belajar masing-masing peserta didik
Dari hasil tes keaktifan belajar peserta didik kemudian dirangking
mulai dari skor tertinggi sampai dengan skor terendah Kemudian
88
menentukan 27 kelompok skor tertinggi dan 27 kelompok
skor rendah dari masing-masing kelompok Hal tersebut
berdasarkan pendapat Verducci yaitu 27 kelas atas dan 27
kelas bawah rangking teratas 32 orang dengan kategori keaktifan
belajar tinggi dan rangking terendah 32 orang dengan kategori
keaktifan belajar rendah63
Menurut Fraenkel dan Welen yang menjelaskan tentang
pengambilan sampel dalam metode eksperimen desain factorial
bahwa ldquoFactorial design extend the number of relationship that
may be examined in an experimental study they are essentially
modifications of either the posttest-only control group or pretest-
posttest control group design (with or without random
assignment)rdquo64
Berdasarkan pendapat di atas dalam desain factorial
penentuan sampel ditentukan dengan atau tanpa random
assigment Pada penelitian ini pengambilan sampel peneliti
menerapkan random assignment Setelah semua sampel
63
Verducci Frank M Measurment Concept in Phhysical Education
(StLois The CV Mosby Company 2002) h176 64
Fraenkel J amp Wallen N How to Design and evaluate research in
education (2nd ed) (Mc Graw-Hill Inc New York 2001) h225
89
mengikuti tes keaktifan belajar maka peneliti menempatkan
seluruh jumlah sampel menjadi empat kelompok seperti yang
tertera pada tabel 33 sebagai berikut
Tabel 33
Pembagian Sampel Kedua Kelompok Penelitian
Kelompok peserta didik Yang
memiliki keaktifan belajar
tinggi dengan model
pembelajaran TGT
Kelompok peserta didik yang
memiliki keaktifan belajar
tinggi Dengan model
pembelajaran STAD
145891213161720212
425282932 = 16 peserta
didik
236710111415181922
2326273031 = 16 peserta
didik
Kelompok peserta didik Yang
memiliki keaktifan belajar
rendah dengan model
pembelajaran TGT
Kelompok peserta didik yang
memiliki keaktifan belajar
rendah
Dengan model pembelajaran
STAD
3336374041444548495
2535657606164 = 16
peserta didik
3435383942434647505
1545558596263 = 16
peserta didik
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan angket atau kuisioner
Tes objektif digunakan untuk melihat bagaimana nilai-nilai
90
peserta didik yang belajar menggunakan model pembelajaran
TGT dan STAD Data yang dikumpulkan dari responden adalah
hasil belajar peserta didik melalui evaluasi yang dilakukan di
akhir pembelajaran dan keaktifan peserta didik Pada hasil belajar
peserta didik didapat pada saat akhir pembelajaran sedangkan
untuk keaktifan peserta didik peneliti menggunakan kuisioner
dalam menilai keaktifan belajar peserta didik yang ada di kelas
pada saat pembelajaran
Dalam mengembangkan instrumen dan memperoleh hasil
pengukuran yang akurat uji validitas dilakukan sebelum kuisioner
diberikan kepada responden Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini adalah soal dalam bentuk pretest dan posttest
dimana sebelum pembelajaran dimulai peneliti memberikan
pretest terlebih dahulu kepada seluruh sampel Kemudian baru
diadakan perlakuan pembelajaran dengan model TGT dan STAD
Setelah selesai pembelajaran peneliti kembali untuk melakukan
post test kepada seluruh sampel
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu dengan menggunakan tes hasil belajar PAI
91
materi membisakan perilaku terpuji berupa tes objektif dengan
pilihan ganda dan non test digunakan untuk memperoleh data
keaktifan belajar peserta didik
F Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang
diharapkan peneliti menggunakan angket untuk mengukur tingkat
keaktifan belajar peserta didik sebagai instrumen penelitian dan
tes objektif berupa tes pilihan ganda untuk hasil belajar PAI
Materi perilaku terpuji Untuk penyusunan soal objektif
disesuaikan dengan indikator dalam materi akhlak mulia Selain
itu dengan angket lebih memberikan kesempatan kepada siswa
atau responden untuk memberikan informasi dengan baik dan
benar
1 Variabel Keaktifan Belajar Peserta Didik
a Definisi Konsep
Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun
mental yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian
yang tidak dapat dipisahkan (Sardiman 2001 98)
92
b Definisi Operasional
Keaktifan siswa adalah tingkah laku siswa dalam
mendapatkan pengetahuan yang berlangsung didalam kelas
meliputi aktivitas visual membaca teks atau bacaan yang
relevan aktivitas oral mengemukakan pertanyaan
mengemukakan pendapat menyanggah pendapat berdiskusi
dengan teman sekelompok mengenai materi yang relevan
aktivitas mendengarkan mendengarkan penjelasan
guruteman mendengarkan pendapat teman pada saat diskusi
kelompok aktivitas menulis merangkum dari bacaan yang
diberikan membuat pertanyaan dari gambar yang telah
disediakan menuliskan hal-hal yang berkaitan dengan materi
yang diajarkan pada buku catatan Keaktifan belajar peserta
didik yang didapatkan dari pengisian angket yang diberikan
kepada peserta didik untuk memperoleh data keaktifan tinggi
dan keaktifan rendah
c Kisi-kisi Instrumen
Penelitian ini menggunakan lembar kuesioner tertutup
secara langsung dengan tipe check list (radic) untuk keaktifan
93
peserta didik maksudnya responden tinggal menjawab
kuesioner karena sudah disediakan semua pertanyaan beserta
jawaban yang telah ditentukan dan dibatasi dimana jawaban
tersebut merupakan tanggapan langsung dari dirinya dengan
membubuhkan tanda check (radic) pada kolom yang sesuai Kisi-
kisi disajikan pada tabel 34 sebagai berikut
Tabel 34
Kisi-Kisi Angket Keaktifan Belajar Peserta Didik
No Aspek Indikator Penyataan Jum
lah Negatif Positif
1 Kegiatan
Visual Membaca Materi
117 925 4
2 Kegiatan
Lisan Bertanya
Mengemukakan idepemikiran
Diskusi
21833 102638 6
3 Kegiatan
Mendengarkan Mendengarkan materi
pelajaran
Mendengarkan presentasi
31934 1127 5
4 Kegiatan
Menulis Membuat ringkasan
Mengerjakan latihan
Aktif mengemukakan ide dan mencatat hasil
penelitiandiskusi
42035 1228 5
5 Kegiatan
Menggambar Menggambar diagram
Menggambar sumber belajar
Menggambar objek
penelitian
52129 13 4
94
6 Kegiatan
Motorik Hadir saat penelitian
di sekolah
Melakukanmembantu menyiapkan alat-alat
percobaan
62237 1430 5
7 Kegiatan
Mental Memecahkan masalah
Menganalisis soal
Mengambil keputusan
723 1531 4
8 Kegiatan
Emosional Bersemangat
Berani
Bosan
Gugup
Takut
824 1632
36 5
Jumlah 21 17 38
Penilaian alternatif jawaban menggunakan angka 1ndash5
dilanjutkan dengan pemberian skor Pemberian bobot pernyataan
bisa dilihat pada tabel 35 berikut ini
Tabel 35
Skor Jawaban Angket
Keaktifan Belajar Peserta Didik
Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Ragu-ragu (R) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
95
Sebelum kuisioner ini diberikan kepada sampel terlebih
dahulu diujicobakan kepada peserta didik lain yang memiliki
karakteristik sama dengan responden dalam penelitian Uji coba
ini dilakukan agar intrumen yang digunakan memiliki tingkat
validitas dan reliabilitas sehingga layak untuk digunakan sebagai
alat ukur untuk memperoleh data
d Kalibrasi Instrumen
1) Uji Validitas
Pada dasarnya validitas adalah kemampuan alat ukur
untuk dapat mengukur apa yang seharusnya diukur Agar
memudahkan dalam proses perhitungan statistik peneliti
menggunakan SPSS versi 16 prosedur dalam perhitungan dengan
SPSS yaitu pertama masuk ke program SPSS kemudian klik
variable view pada SPSS data editor dan isi semua kolom name
type decimal label dan measure langkah selanjutnya klik data
view pada kolom responden masukan semua responden pada
kolom A B D sampai jumlah item tes isi jawaban responden
Selanjutnya klik analysis-correlate-bivariate dari bivariate
correlations masukan skor jawaban dan total ke variables pada
96
correlation coefficients klik pearson pada test of significance klik
two-tailed pada statistic klik statistic and standar devations pada
missing value klik exlude cases pairwise klik continue untuk
kembali kemenu sebelumnya kemudian klik oke untuk
memproses data
Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak dengan
melihat tabel nilai-nilai r Product Moment yang dapat dilihat
dilampiran Untuk mengetahui tiap item tes tersebut valid atau
tidak valid dengan membandingkan hasil perhitungan corrected
item-total correlation ) dengan Dengan
signifikansi untuk α = 005 dan dk = 20-2 = 18 maka diperoleh
nilai-nilai r tabel = 0444 Berikut kaidah keputusan jika gt
dari berarti item tes valid dan jika lt berarti
item tes tidak valid Berikut tabel hasil dari uji validitas
instrumen yang telah dilakukan Untuk lebih jelasnya lihat tabel
36
97
Tabel 36
Hasil Uji Validitas Item Angket Keaktifan Peserta Didik
Nomor Item
Soal
r hitung r table Keterangan
1 0967 0468 Valid
2 0883 0468 Valid
3 0967 0468 Valid
4 0967 0468 Valid
5 0967 0468 Valid
6 0607 0468 Valid
7 0967 0468 Valid
8 0607 0468 Valid
9 0607 0468 Valid
10 0967 0468 Valid
11 0609 0468 Valid
12 0967 0468 Valid
13 0609 0468 Valid
14 0967 0468 Valid
15 0967 0468 Valid
16 0667 0468 Valid
17 0609 0468 Valid
18 0607 0468 Valid
19 0967 0468 Valid
20 0795 0468 Valid
21 0609 0468 Valid
22 0967 0468 Valid
23 0883 0468 Valid
24 0967 0468 Valid
25 0883 0468 Valid
26 0609 0468 Valid
27 -0284 0468 Tidak Valid
28 0967 0468 Valid
29 0967 0468 Valid
30 0967 0468 Valid
31 0967 0468 Valid
32 0967 0468 Valid
33 0609 0468 Valid
98
34 -0027 0468 Tidak Valid
35 0967 0468 Valid
36 0967 0468 Valid
37 0967 0468 Valid
38 0967 0468 Valid
Berdasarkan hasil perhitungan di atas sebanyak 36 item
butir tes dinyatakan valid Item butir tes tersebut yaitu 1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 28 29 30 31 32 33 35 36 37 38 Maka item tes
tersebut digunakan sebagai instrumen penelitian untuk
memperoleh data keaktifan belajar peserta didik
2) Uji Realibilitas
Selain valid salah satu syarat instrument tes dapat
digunakan haruslah memiliki tingkat reliabilitas Menurut Akdon
(2008) suatu tes dikatakan reliabel atau ajeg apabila beberapa kali
pengujian menunjukkan hasil yang relatif sama Reliabilitas tes
kecerdasan emosional dalam penelitian ini diuji dengan konsep
konsistensi internal yang dilakukan dengan cara mencobakan
instrumen sekali saja Kemudian dengan bantuan SPSS Versi 17
for Windows data yang diperoleh dianalisis dengan Alpha
99
(cronbach) yang didasarkan pada rata-rata korelasi antar-item
Adapun prosedur perhitungan dengan SPSS yaitu pertama
masukan data tiap butir item tes yang sudah valid sebanyak 36
item butir tes kedalam menu data view kemudian klik analysis-
scale-reliability analysis Estimasi reliabilitas koefisien alpha dari
Cronbach bahwa semakin besar koefisiennya berarti semakin
tinggi realibilitas alat ukur (instrument)
Sekumpulan butir pertanyaan dalam kuesioner dapat
diterima jika memiliki nilai koefisien reliabilitas lebih besar atau
sama dengan 070 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
37 sebagai berikut
Tabel 37
Standar Penilaian Koefisien Validitas dan Reliabilitas
Kriteria Reliability Validity
Good 080 050 Acceptable 070 030 Marginal 060 020
Poor 050 010
Sumber (Barker et al 2002 hlm70)
Berikut tabel hasil dari uji reliabilitas instrumen yang
telah dilakukan Untuk lebih jelasnya lihat tabel 38 sebagai
berikut
100
Tabel 38
Hasil Uji Reliabilitas Uji Coba Instrumen Keaktifan Belajar
Cronbachs Alpha N of Items
990 36
Berdasarkan hasil pengolahan data yang disebarkan
kepada sebanyak 20 responden diperoleh koefisien reliabilitas
Alpha (cronbach) sebesar 0961 Artinya koefisien reliabilitas
kuesioner keaktifan belajar peserta didik lebih besar dari 070
sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item kuisioner keaktifan
belajar peserta didik sudah reliabel
2 Variabel Hasil Belajar PAI
a Definisi Konsep
Menurut Purwanto (201146) hasil belajar adalah
perubahan perilaku peserta didik akibat belajar Perubahan
perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas
sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar
Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat
berupa perubahan dalam aspekkognitif afektif dan
psikomotorik
101
b Definisi Operasional
Setiap akhir dari proses belajar mengajar selalu ada
hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa yang disebut
dengan prestasi belajar Melalui hasil belajar ini dapat
diketahui taraf penguasaan anak terhadap materi yang
diberikan dalam proses belajar mengajar Pada prinsipnya
pengungkapan hasil ideal meliputi segenap ranah psikologi
yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar
siswa perubahan hasil belajar tersebut bersifat intangible (tak
dapat diraba) untuk itu guru dalam hal ini hanya mengambil
cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting
diharapkan dapat mencerminkan perubahan sebagai hasil
belajar siswa
Berdasarkan uraian di atas yang digunakan dalam
mengukur hasil belajar siswa yaitu peneliti melakukan
evaluasi dengan menggunakan tes Sebelum dan sesudah
pembelajaran berlangsung dengan memperhatikan indikator
(petunjuk adanya prestasi tertentu) yang dikaitkan dengan
102
jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur yang
dinyatakan dalam skor atau penilaian
c Kisi-kisi Instrumen
Tes ini digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran
yang diperoleh dalam suatu kegiatan Tes yang digunakan
adalah tes kognitif dengan tes pilihan ganda dengan pilihan
empat (option) Tes ini diberikan sebelum dan sesudah peserta
didik mempelajari konsep dengan menggunakan model
pembelajaran TGT pada kelompok eksperimen A yang dengan
keaktifan belajar tinggi dan keaktifan belajar rendah dan
model pembelajaran STAD pada kelompok eksperimen B
dengan tingkat keaktifan belajar tinggi dan kekatifan belajar
rendah Kisi-kisi tes objektif materi akhlak mulia dapat dilihat
pada tabel 39 halaman 68 sebagai berikut
Tabel 39
Kisi-Kisi Soal Aqidah Akhlak
No
Standar
Kompetensi
Lulusan
Indikator Nomor
Soal
Jml
Soal
1 Meningkatkan
keimanan
kepada Allah
melalui
1) Menunjukkan
dalil tentang sifat
Allah yang
terkandung di
1 ndash 4 4
103
pemahaman
sifat-sifat-Nya
dan
menerapkan
akhlak terpuji
kepada Allah
dalam ayat Al-
Qurrsquoan
2) Menunjukkan arti
sifat wajib bagi
Allah
3) Menunjukkan
lawan kata sifat
wajib Allah
4) Menunjukkan
bentuk dan
contoh-contoh
perilaku ikhlas
taat khauf dan
taubat
2 Meningkatkan
keimanan
kepada kitab-
kitab Allah
SWT
1) Pengertian Iman
kepada Kitab-
kitab Allah SWT
2) Cara meyakini
kitab-kitab
sebelum al-quran
3) Menunjukkan
fungsi al-Qur`an
sesuai dengan
ayat yang
disajikan
4) Menyebutkan
nama kitab Allah
yang diturunkan
kepada utusan-
Nya
5) Menunjukkan
nama lain dari al-
Qur`an yang
terkait dengan
fungsinya
5 ndash 12 8
3 Menerapkan
akhlak terpuji
kepada diri
1) Menyebutkan
pengertian jujur
2) Menunjukkan
16 ndash 22 6
104
sendiridan
menghindari
akhlak tercela
kepada diri
sendiri
contoh perilaku
jujur adil rendah
hati hemat dan
sederhana
3) Dalil yang
menerangkan
tentang jujur dan
adil
4 Menerapkan
akhlak terpuji
kepada sesame
1) Menyebutkan
pengertian rendah
hati hemat dan
sederhana
23 1
5 Meningkatkan
keimanan
kepada hari
akhir dan alam
ghaib yang
masih
berhubungan
dengan hari
akhir dan
menerapkan
akhlak terpuji
kepada diri
sendiri
1) Mengetahui
perbedaan
malaikat dan jin
2) Mengetahui sifat
makhluk gaib
24 ndash 25 2
6 Meningkatkan
keimanan
kepada Qadha
dan Qadar serta
menerapkan
akhlak terpuji
dalam
pergaulan
remaja
1) Menjelaskan
pengertian Qadha
dan Qadar dan
memahami
makna ayat
2) Menunjukkan
perilaku yang
menunjukkan
sikap beriman
kepada Qadha
dan Qadar
3) Menunjukkan
contoh perilaku
12 ndash 15 4
105
akhlak terpuji
dalam pergaulan
remaja
4) Menunjukkan
contoh perilaku
akhlak tercela
dalam pergaulan
remaja
d Kalibrasi Instrumen
1) Uji Validitas
Sebelum tes digunakan sebagai instrumen penelitian
peneliti melakukan uji coba instrumen untuk menentukan
validitas instrumen penelitian tersebut Untuk menentukan
instrumen itu valid atau tidak dengan melihat tabel nilai-
nilai r Product Moment yang dapat dilihat dilampiran
Untuk mengetahui tiap item tes tersebut valid atau tidak
valid dengan membandingkan hasil perhitungan corrected
item-total correlation ) dengan Dengan
signifikansi untuk α = 005 dan dk = 20-2 = 18 maka
diperoleh nilai-nilai r tabel = 0444 atau nilai signifikansi ˂
005 Berikut kaidah keputusan jika Sig ˂ 005 berarti item
tes valid dan jika Sig ˃ 005 berarti item tes tidak valid
106
Adapun hasil uji coba instrumen untuk validitas dapat
dilihat pada tabel 310 halaman 70 sebagai berikut
Tabel 310
Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar
Nomor
Item
Soal
Sig Tarafnyata
(005) Keterangan
1 0000 005 Valid
2 0000 005 Valid
3 0000 005 Valid
4 0000 005 Valid
5 0000 005 Valid
6 0000 005 Valid
7 0000 005 Valid
8 0000 005 Valid
9 0000 005 Valid
10 0000 005 Valid
11 0000 005 Valid
12 0000 005 Valid
13 0000 005 Valid
14 0000 005 Valid
15 0000 005 Valid
16 0000 005 Valid
17 0000 005 Valid
18 0000 005 Valid
19 0000 005 Valid
107
20 0000 005 Valid
21 0000 005 Valid
22 0000 005 Valid
23 0000 005 Valid
24 0000 005 Valid
25 0000 005 Valid
Berdasarkan hasil perhitungan di atas sebanyak 25
item butir tes dinyatakan valid Item butir tes tersebut yaitu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 Maka item tes tersebut digunakan
sebagai instrumen penelitian untuk memperoleh data hasil
belajar PAI
2) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan setelah melakukan uji
validitas Adapun hasil uji reliabilitas instrumen tes hasil
belajar PAI dapat dilihat pada tabel 311 sebagai berikut
Tabel 311
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar
Cronbachs Alpha N of Items
983 25
108
Berdasarkan hasil pengolahan data yang disebarkan
kepada sebanyak 20 responden diperoleh koefisien
reliabilitas Alpha (cronbach) sebesar 0983 Artinya
koefisien reliabilitas tes hasil belajar PAI lebih besar dari
070 sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item tes
hasil belajar sudah reliabel
3) Daya Pembeda
Daya beda adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara pengikut tes yang berkemampuan
tinggi dengan pengikut tes yang berkemampuan rendah
Angka yang menunjukkan besarnya daya beda disebut
indeks daya beda atau indeks diskriminasi butir soal Indeks
diskriminasi butir soal berkisar antara plusmn 1 Makin tinggi
indeks diskriminasinya maka butir tes itu makin baik
Untuk menentukan daya pembeda maka nilai perhitungan
yang digunakan adalah rhitung pada SPSS yang
dibandingkan dengan kriteria sebagai berikut
040 ndash 100 = Soal Baik
030 ndash 039 = Soal diterima dan diperbaiki
109
020 ndash 029 = Soal Diperbaiki
000 ndash 019 = Soal ditolak
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan
SPSS diperoleh hasil sebagai berikut
Tabel 312
Hasil Perhitungan Daya Pembeda
Item Tes Kesimpulan
1 0710 Soal Baik
2 0798 Soal Baik
3 0913 Soal Baik
4 0913 Soal Baik
5 0798 Soal Baik
6 0798 Soal Baik
7 0913 Soal Baik
8 0798 Soal Baik
9 0913 Soal Baik
10 0913 Soal Baik
11 0913 Soal Baik
12 0798 Soal Baik
13 0913 Soal Baik
14 0798 Soal Baik
15 0913 Soal Baik
16 0913 Soal Baik
17 0798 Soal Baik
18 0913 Soal Baik
19 0798 Soal Baik
20 0710 Soal Baik
21 0913 Soal Baik
22 0798 Soal Baik
23 0710 Soal Baik
24 0798 Soal Baik
25 0798 Soal Baik
110
G Pelaksanaan Perlakuan
Adapun jadwal pelaksanaan eksperimen yang akan
penulis lakukan adalah sebagai berikut
1 Pre Test
Pelaksanaan pretest dilakukan sebelum perlakuan
diberikan Pretest dilakukan untuk memperoleh data awal sejauh
mana tingkat keaktifan belajar peserta didik dan hasil belajar PAI
yang telah dimiliki siswa Untuk mengetahui skor pretest tersebut
kelompok eksperimen diberikan angket yang mengacu pada skala
Likert untuk keaktifan belajar peserta didik dan tes objektif untuk
hasil belajar PAI yang dilaksanakan tanggal 4 April 2017 jam
1400 sd 1600 WIB
2 TreatmentPerlakuan
Perlakuan ini dilakukan sebanyak 2 kali seminggu selama
4 minggu berturut-turut atau dengan kata lain sebanyak 8 kali
pertemuan dan sudah termasuk pretest dan posttest jadi dapat
dikatakan bahwa treatment di berikan sebanyak 6 pertemuan
Peneliti memberikan treatment 2 kali pertemuan yaitu Selasa dan
Kamis selama 6 kali pertemuan
111
Penelitian dilaksanakan mulai 4 sd 27 April 2017
Dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan kelompok (A)
menggunakan model pembelajaran TGT dan 8 kali pertemuan
kelompok (B) menggunakan model pembelajaran STAD
pertemuan awal (tes keaktifan belajar peserta didik dan tes
objektif menentukan hasil belajar PAI) dan pertemuan terakhir
(post-test) Jadwal eksperimen disesuaikan dilaksanakan diluar
jam pelajaran hal ini dikarenakan jumlah pertemuan dalam
treatmen cukup banyak sehingga akan mengganggu target
pencapaian kurikulum yang sudah ditetapkan oleh sekolah
apabila dilaksanakan pada proses KBM PAI
3 Posttest
Pelaksanaan posttest dilakukan sama dengan pelaksanaan
pretest setelah kelompok eksperimen diberi perlakuan
H Teknik Analisis Data
Untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar PAI
peserta didik di SMP Negeri 24 Kota Serang maka diperlukan
alat pengumpul data Data penelitian dikumpulkan melalui teknik
112
tes objektif Instrumen tes yang dipakai harus yang baik dan
tingkat validitas serta reliabilitasnya juga terjamin
Suatu alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur tersebut
betul-betul mengukur apa yang hendak diukur Nurhasan
mengatakan bahwa
Tes yang valid adalah tes yang mengukur apa yang hendak
diukur Suatu pengukuran dapat dikatakan valid bila alat
pengukuran atau tes benar-benar tepat untuk mengukur apa
yang hendak diukur dan sesuai dengan gejala yang
diukurnya Jadi validitas alat ukur akan mungkin terjadi
apabila alat ukur itu tetap mengukur variable-variabel yang
diteliti65
Suatu alat ukur dikatakan reliabel (terandal) apabila alat
ukur tersebut mempunyai derajat keajegan Nurhasan mengatakan
bahwa rdquoKeterandalan ini menggambarkan derajat keajegan atau
konsistensi hasil pengukuranrdquo66
Jadi reliability alat ukur akan
mungkin terjadi apabila meskipun dilakukan pengukuran yang
berulang-ulang dengan memakai alat ukur yang sama objek dan
subjek yang sama hasilnya akan tetap atau relatif sama Adapun
instrumen tes yang digunakan adalah tes objektif dan kuisioner
65
Nurhasan Tes Pengukuran Keolahragaan (Bandung FPOK UPI
Bandung 2014) p26 66
Ibid p30
113
yang diujicobakan terlebih dahulu pada peserta didik lain yang
memiliki karakteristik yang sama dengan sampel penelitian
Setelah data hasil belajar PAI terkumpul langkah
selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut
menggunakan program Software Computer Statistical Product
and Service Solution (SPSS) Serie 17 Langkah-langkah
pengolahan dan analisis data adalah sebagai berikut
1 Deskripsi Data
Untuk pengdeskripsian data penulis melakukan
pengolahaan dengan mencari rata-rata simpangan baku standar
deviasi varians Tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-
langkah sebagai berikut klik Analyze gt Descriptive Statistics gt
Descriptives gt Masukan semua variabel ke kotak Variable(s) gt
Options gt ceklis Mean Std Deviation dan Variance gt Continue
gt OK
2 Uji Normalitas
Menguji normalitas data dari setiap data untuk
mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau baik
Uji normalitas menggunakan kolmogorov-smirnov tahap
114
penghitungan SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut
klik Analyze gt Nonparametric Tests gt Legacy Dialogs gt 1-
Sample K-S gt Masukan semua variabel ke kotak Test Variable
List gt OK Format pengujiannya dengan membandingkan nilai
probabilitas (p) atau signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan
(dk) α = 005 Uji kebermaknaannya sebagai berikut
a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan
normal
b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan
tidak normal
3 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
memiliki varians yang sama atau tidak dengan kata lain apakah
data berasal dari satu populasi yang sama atau tidak Uji
homogenitas menggunakan levene statistic tahap penghitungan
SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut klik Analyze gt
Compare Means gt One-Way ANOVA gt Masukan semua variabel
X ke kotak Dependen List dan K ke kotak Factor gt Options gt
ceklis Homogeneity of variance test gt Continue gt OK Format
115
pengujiannya dengan membandingkan nilai probabilitas (p) atau
signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan (dk) α = 005 Uji
kebermaknaannya sebagai berikut
a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan
homogen
b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan
tidak homogen
4 Uji Anava Dua Jalur
Uji korelasi digunakan untuk menguji apakah hipotesis ini
yang diajukan diterima atau tidak Pengujian hipotesis ini
menggunakan taraf signifikansi 5 dari 100 atau kebenaran
yang dicapai 95 tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-
langkah sebagai berikut klik Analyze gt Correlate gt Bivariate gt
Masukan semua variabel 1 ke kotak Dependent Variabel dan
variabel 2 dan 3 ke kotak Fixed Factor (s) gt Plots gt masukan
variabel 2 ke kotak Horizontal Axis dan variabel 3 kotak
Separate Lines gt Add gt Continue gt Post Hoc gt masukan semua
variabel ke kotak Post Hoc Tests for gt ceklis Tukey gt Continue gt
OK Format pengujiannya dengan membandingkan nilai
116
probabilitas (p) atau signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan
(dk) α = 005 Uji kebermaknaannya sebagai berikut
a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan tidak
memiliki perbedaan yang signifikan
b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan
memiliki perbedaan yang signifikan
I Hipotesis Statistik
1 micro =
micro gt
2 Int A x B = 0
Int A x B ne 0
3 micro = micro
micro gt micro
4 micro = micro
micro gt micro
Keterangan
=
=
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang belajar dengan model pembelajaran TGT
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang belajar dengan model pembelajaran STAD
117
micro
micro
micro
micro
=
=
=
=
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar tinggi dan belajar
dengan model pembelajaran TGT
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar tinggi dan belajar
dengan model pembelajaran STAD
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar rendah dan belajar
dengan model pembelajaran TGT
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar rendah dan belajar
dengan model pembelajaran STAD
A = Model Pembelajaran
B = Keaktifan Belajar Peserta Didik
118
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Data
Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta
interpretasinya Penyajian hasil penelitian berdasarkan analisis
statistik yang dilakukan pada tes awal dan tes akhir hasil belajar
PAI Berturut-turut berikut disajikan mengenai deskripsi data uji
persyaratan analisis pengujian hipotesis dan pembahasan hasil
penelitian
Deskripsi hasil analisis data tes yang dilakukan sesuai
dengan kelompok yang dibandingkan disajikan skor terendah
skor tertinggi jumlah rata-rata standar deviasi dan varian dalam
bentuk tabel 41 sebagai berikut
119
Tabel 41
Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Tiap Kelompok
Berdasarkan Penggunaan Model Pembelajaran dan Tingkat
Keaktifan Belajar Peserta Didik
Keaktifan
Belajar Deskripsi
Pembelajaran
TGT ( ) STAD ( )
Tinggi
( )
N 16
gt
16
Rata-Rata 825
700
Std Deviasi 1065 1414
Maximum 10 9
Minimum 7 5
Rendah
( )
N 16
gt
16
Rata-Rata 694
706
Std Deviasi 1436 1237
Maximum 9 9
Minimum 4 5
TOTAL
N
16
gt
16
Rata-Rata 7595 703
Std Deviasi 1251 1326
=
120
Berdasarkan tabel 41 diketahui data hasil belajar PAI
model pembelajaran TGT secara keseluruhan memperoleh nilai
rata-rata sebesar 7595 dengan standar deviasi 1251 Sedangkan
nilai rata-rata dari hasil belajar PAI kelompok model
pembelajaran STAD sebesar 703 dengan standar deviasi 1326
Data hasil belajar PAI kelompok siswa yang memiliki
keaktifan belajar tinggi dengan model pembelajaran TGT
memperoleh nilai rata-rata sebesar 825 dengan standar deviasi
1065 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar PAI kelompok siswa
yang memiliki keaktifan rendah dengan model pembelajaran TGT
sebesar 694 dengan standar deviasi 1436
Hasil belajar PAI kelompok siswa yang memiliki
keaktifan belajar tinggi dengan model pembelajaran STAD
diperoleh nilai rata-rata sebesar 700 standar deviasi 1414
sedangkan rata-rata hasil belajar PAI kelompok siswa yang
memiliki keaktifan rendah dengan model pembelajaran STAD
sebesar 706 standar deviasi 1237 Untuk lebih jelasnya lihat
gambar 41 halaman 83 sebagai berikut
121
Gambar 41
Grafik Deskripsi Data
B Pengujian Prasyarat Analisis
1 Pengujian Normalitas Data
Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi
kenormalannya Uji normalitas data dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 17 Kriteria sampel
berdistribusi normal apabila P-value gt 005 Adapun hasil
penghitungan dari uji normalitas data bisa dilihat pada tabel 42
berikut ini
0
50
100
150
Diagram Deskripsi Data
TGT Keaktifan Belajar Tinggi TGT Keaktifan Belajar Rendah
STAD Keaktifan Belajar Tinggi STAD Keaktifan Belajar Rendah
Valid N (listwise)
122
Tabel 42
Perhitungan Uji Normalitas Data
Kelompok Kolmogorov-Smirnov
a
Keterangan Statistic df Sig
TGT Keaktifan Belajar
Tinggi 197 16 098 Normal
TGT Keaktifan Belajar
Rendah 205 16 071 Normal
STAD Keaktifan Belajar
Tinggi 198 16 095 Normal
STAD Keaktifan Belajar
Rendah 167 16 200 Normal
Uji Kenormalan
1) TGT Keaktifan Belajar Tinggi Sig 0098 gt 005 (Distribusi
Normal)
2) TGT Keaktifan Belajar Rendah Sig 071 gt 005 (Distribusi
Normal)
3) STAD Keaktifan Belajar Tinggi Sig 0095 gt 005 (Distribusi
Normal)
4) STAD Keaktifan Belajar Rendah Sig 0200 gt 005
(Distribusi Normal)
Mengacu pada ketentuan bahwa apabila nilai signifikansi
lebih besar maka data berdistribusi normal Berdasarkan hasil
analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa data kelompok
123
model pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar tinggi model
pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar rendah model
pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar tinggi model
pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar rendah berdistribusi
normal
2 Pengujian Homogenitas Data
Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan SPSS
versi 17 Syarat ini berkenaan dengan kesamaan varians
gabungan hasil belajar PAI keaktifan belajar kelompok model
TGT dan model pembelajaran STAD Kriteria uji homogenitas
terpenuhi apabila nilai P-value gt 005 Data hasil analisis uji
homogenitas dirangkum pada Tabel 43 sebagai berikut
Tabel 43
Perhitungan Uji Homogenitas
Levene Statistic df1 df2 Sig
0152 1 62 698
Berdasarkan hasil uji kesamaan varians
gabunganhomogenitas data diketahui bahwa P-value gt 005
(0698 gt 005) Hal ini berarti semua data berasal dari populasi
yang sama
124
C Hasil Pengujian Hipotesis
1 Hipotesis 1
Hipotesis pertama yang diajukan adalah Terdapat
pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar PAI
Pengujian dilakukan dengan uji-t untuk melihat perbedaan hasil
belajar PAI sebelum dan sesudah diberikan perlakuan
menggunakan model pembelajaran TGT dan STAD secara
keseluruhan menggunakan bantuan SPSS versi 16 Berikut
disajikan ringkasan hasil pengujiannya pada tabel 44 sebagai
berikut
Tabel 44
Ringkasan Hasil Uji-t Model Pembelajaran Terhadap Hasil
Belajar PAI
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan T dk
Sig
(tailed)
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah
(Model TGT Keaktifan Belajar
Tinggi) -30998 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah
(Model TGT Keaktifan Belajar
Rendah) -19323 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah
(Model STAD Keaktifan Belajar
Tinggi) -19799 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah
(Model STAD Keaktifan Belajar
Rendah) -22845 15 000 Signifikan
125
Kriteria pengambilan keputusan
Terima jika probabilitas (Sig) ˃ 005
Tolak jika probabilitas (Sig) ˂ 005
Diketahui pada tabel 44 bahwa semua nilai probabilitas
(Sig) 0000 dimana lebih kecil dari tarafnyata yang diajukan
yaitu 005 (0000 ˂ 005) yang berarti secara keseluruhan model
pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar PAI
2 Hipotesis 2
Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini
adalah terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI Pengujian dilakukan
dengan uji interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan
belajar yang pada SPSS diuji dengan univariate uji-F berikut
adalah ringkasan hasil uji interaksi untuk uji hipotesis 2 pada
tabel 45 sebagai berikut
Tabel 45
Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar terhadap Hasil
Belajar PAI
Variabel t-test for Equality of Means Keterangan
Keaktifan Belajar
Terhadap Hasil
Belajar PAI
T Dk Sig
(tailed)
-42431 63 000 Signifikan
126
Kriteria pengambilan keputusan
Terima H0 Jika probabilitas (Sig) gt005
Tolak H0 Jika probabilitas (Sig) lt005
Diketahui bahwa pada tabel 45 bahwa semua ini
probabilitas (Sig) 0000 dimana lebih kecil dari taraf nyata yang
diajukan yaitu 005 (0000lt 005) yang berarti keaktifan belajar
berpengaruh terhadap hasil belajar PAI
3 Hipotesis 3
Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah
terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan
belajar terhadap hasil belajar PAI Pengujian dilakukan dengan
uji interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar
yang pada SPSS diuji dengan univariate uji-F Berikut adalah
ringkasan hasil uji interaksi untuk uji hipotesis ketiga pada tabel
46 sebagai berikut
Tabel 46
Rangkuman Hasil Uji Anova Dua Jalur dengan Interaksi
Source Type III Sum
of Squares df
Mean
Square F Sig
Corrected Model 18875a 3 6292 3742 016
Intercept 3422250 1 3422250 2036E3 000
127
Model Pembelajaran 5062 1 5062 3011 088
Keaktifan Belajar 6250 1 6250 3717 059
Model Pembelajaran
Keaktifan 7562 1 7562 4498 038
Error 100875 60 1681
Total 3542000 64
Corrected Total 119750 63
a R Squared = 158 (Adjusted R Squared = 116)
Hipotesis
Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada siswa kelas
VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada siswa kelas
VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
Kriteria pengambilan keputusan
Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005
Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005
Diketahui pada tabel 46 nilai kolom baris interaksi Model
PembelajaranKeaktifan belajar f-hitung 4498 dengan
probabilitas (Sig) 0038 lt 005 dengan demikian ditolak dan
128
hipotesis diterima Artinya bahwa terdapat interaksi antara model
pembelajaran dengan keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI
pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
4 Hipotesis 4
Hipotesis keempat yang peneliti ajukan dalam penelitian
ini adalah Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah
Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yang pada
SPSS diuji dengan independent sample t-test seperti halnya
dengan uji hipotesis ke-3 Berikut ini penulis sajikan ringkasan
hasil uji hipotesis pada tabel 47 sebagai berikut
Tabel 47
Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT
dan Model Pembelajaran STAD
Keaktifan Belajar Rendah
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan t dk
Sig
(tailed)
Hasil Belajar PAI 2825 30 009 Signifikan
129
Kriteria pengambilan keputusan
Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005
Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005
Diketahui pada tabel 47 nilai t-hiungt 2825 dengan
probabilitas (Sig) 0009 gt 005 yang artinya bahwa H0 ditolak
dan hipotesis yang diajukan diterima Dengan kata lain bahwa
hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi Hal
ini terbukti dari perolehan nilai rata-rata dari kedua kelompok
tersebut bahwa kelompok model pembelajaran TGT dengan
keaktifan belajar tinggi memperoleh nilai rata-rata 825 lebih
besar dari kelompok model pembelajarn STAD dengan keaktifan
belajar tinggi memperoleh nilai rata-rata 700
5 Hipotesis 5
Hipotesis kelima yang peneliti ajukan dalam penelitian ini
adalah Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik
130
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah
Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yang pada
SPSS diuji dengan independent sample t-test seperti halnya
dengan uji hipotesis ke-3 Berikut ini penulis sajikan ringkasan
hasil uji hipotesis pada tabel 48 sebagai berikut
Tabel 48
Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT
dan Model Pembelajaran STAD
Keaktifan Belajar Rendah
Variabel
t-test for Equality of
Means
Keterangan
t dk Sig
(tailed)
Hasil Belajar PAI 29353 30 794 Tidak Signifikan
Kriteria pengambilan keputusan
Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005
Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005
Diketahui pada tabel 47 nilai t-hiungt 29353 dengan
probabilitas (Sig) 0794 gt 005 yang artinya bahwa H0 diterima
131
dan hipotesis yang peneliti ajukan ditolak Dengan kata lain
bahwa hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah tidak lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah Hal
ini terbukti dari perolehan nilai rata-rata dari kedua kelompok
tersebut bahwa kelompok model pembelajaran TGT dengan
keaktifan belajar rendah memperoleh nilai rata-rata 694
sedangkan model pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar
rendah memperoleh nilai rata-rata 706 Dari perolehan nilai rata-
rata kedua kelompok tersebut tidak ada perbedaan yang
signifikan antara kedua kelompok tersebut sehingga hipotesis
yang peneliti ajukan tidak diterima
Selanjutnya hasil uji Tukey menunjukkan bahwa ada
perbedaan yang signifikan hasil keterampilan dasar bola basket
antara keempat kelompok sampel yang ditunjukkan dari nilai sig
lt 005 Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 49
132
Tabel 49
Hasil Uji Tukey
Hasil_Belajar
Tukey HSD
(I) Model
Pembelajaran (J) Model Pembelajaran Mean
Difference
(I-J)
Std
Error Sig
95 Confidence
Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
TGT Keaktifan
Tinggi
TGT Keaktifan Rendah 1312 458 029 10 252
STAD Keaktifan Tinggi 1250 458 041 04 246
STAD Keaktifan
Rendah 1188 458 057 -02 240
TGT Keaktifan
Rendah
TGT Keaktifan Tinggi -1312 458 029 -252 -10
STAD Keaktifan Tinggi -062 458 999 -127 115
STAD Keaktifan
Rendah -125 458 993 -134 109
STAD
Keaktifan
Tinggi
TGT Keaktifan Tinggi -1250 458 041 -246 -04
TGT Keaktifan Rendah 062 458 999 -115 127
STAD Keaktifan
Rendah -062 458 999 -127 115
STAD
Keaktifan
Rendah
TGT Keaktifan Tinggi -1188 458 057 -240 02
TGT Keaktifan Rendah 125 458 993 -109 134
STAD Keaktifan Tinggi 062 458 999 -115 127
The mean difference is significant at the 005 level
Berdasarkan tabel 49 hasil uji tukey dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran TGT keaktifan belajar rendah tidak
ada perbedaan yang signifikan dengan model pembelajaran
STAD keaktifan tinggi hal ini ditunjukkan dari perolehan nilai
133
sig gt 005 yaitu 0999 gt 005 Model pembelajaran TGT
keaktifan rendah rendah tidak ada perbedaan yang signifikan
dengan model pembelajaran STAD keaktifan rendah hal ini
ditunjukkan dari perolehan nilian sig gt 005 yaitu 0993 gt 005
Sedangkan kelompok lainnya memiliki perbedaan yang
signifikan yang ditunjukkan dari perolehan nilai sig lt 005
3 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data diperoleh
beberapa temuan terkait hipotesis yang diajukan oleh peneliti
Untuk lebih jelasnya penulis sajikan rekapitulasi hasil belajar PAI
dapat dilihat pada tabel 410 sebagai berikut
Tabel 410
Rekapitulasi Hasil Belajar PAI
Faktor Baris
Faktor Kolom
Rata-rata Baris Model
Pembelajaran
TGT ( )
Model
Pembelajaran
STAD ( )
Keaktifan Belajar Tinggi
( ) 825
700 7625
Keaktifan Belajar
Rendah ( )
694 706 700
Rata-Rata Kolom 7595
703 7312
134
1 Secara keseluruhan terdapat pengaruh model
pembelajaran terhadap hasil belajar PAI
Hasil temuan penelitian dilapangan merujuk pada hasil
pengolahan dan analisis data ditemukan hasil yang menunjukkan
pengaruh pada setiap masing-masing kelompok model
pembelajaran terhadap hasil belajar PAI pada peserta didik kelas
VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Apabila dilihat dari perolehan
nilai signifikansi menunjukkan bahwa pada masing-masing
kelompok secara keseluruhan memperolah nilai sig ˂ 0005
sehingga secara keseluruhan model pembelajaran berpengaruh
terhadap hasil belajar PAI Sebagaimana dikemukakan menurut
Morgan dkk (2005) yang dapat dijelaskan dan diuraikan sebagai
berikut (1) siswa menjadi lebih aktif (2) siswa menjadi
termotivasi dalam kerja kelompok dari pada individu (3) siswa
lebih mengutamakan rasa ingin tahu proses mencari jawaban
yang benar dari pada sekedar langsung mendapat jawaban yang
benar (4) Guru lebih menghargai kemampuan setiap siswa
dengan melibatkan setiap siswa ke dalam diskusi kelompok
135
Hal ini dimungkinkan karena dengan model pembelajaran
kooperatif peserta didik tidak merasa terbeban atau dipaksa
dalam mempelajari materi Sebab dengan model pembelajaran
kooperatif peserta didik diberikan kebebasan untuk mencari tahu
proses mencari jawaban dan menyelesaikan tugas atau materi
pelajaran dengan kemampuan yang mereka miliki dengan bekerja
secara kelompok Dengan kondisi belajar seperti ini peserta didik
akan lebih tertarik dan lebih bergairah dalam mempelajari suatu
materi pembelajaran Peserta didik diberikan kesempatan untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dengan kata lain
mereka dapat bereksplorasi
Meningkatnya keterampilan mengajar guru maka siswa
diharapkan akan lebih aktif dan terlibat dalam pembelajaran yang
diciptakan oleh guru Diyakini bahwa ada pengaruh penerapan
model pembelajaran terhadap hasil belajar PAI ini artinya bahwa
guru tersebut telah mampu menerapkan model pembelajaran
dengan tepat
136
2 Secara keseluruhan terdapat pengaruhkeaktifan belajar
terhadap hasil belajar PAI
Berdasar pada hasil pengolahan dan analisis data ditemukan hasil
yang menunjukkan pengaruhnkeaktifan belajar terhadap hasil
belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota
Serang Apabila dilihat dari perolehan nilai signifikansi sig 0000
lt 0005 sehingga keaktifan belajar berpengaruh terhadap hasil
belajar PAI Sebagaimana dikemukakan menurut Sardiman antara
lain
1) Visual Activities seperti membaca memperhatikan
gambar memperhatikan demonstrasi orang lain
2) Oral Activities mengatakan merumuskan bertanya
memberi saran mengeluarkan pendapat mengadakan
interview diskusi interupsi
3) Listening Activities seperti mendengarkan uraian
percakapan diskusi pidato
4) Writing Activities menulis cerita karangan laporan tes
angket menyalin
5) Drawing Activities membuat grafik peta diagram
6) Motor Activities melakukan percobaan membuat
konstruksi mode mereparasi
7) Mental Activities menanggapi mengingat memecahkan
soal menganalisa melihat hubungan mengambil
keputusan
8) Emotional Activities menaruh minat merasa bosan
berani gembira gugup dan senang
137
Hal ini dimungkinkan karena dengan keaktifan belajar
peserta didik tidak lebih terjadi interaksi antara pendidik dengan
peserta didik Sebab dengan keaktifan belajar peserta dodok lebih
akan tercipta susasana belajar yang lebih kondusif Dengan
kondisi belajar seperti ini peserta didik akan lebih tertarik dan
lebih bergairah dalam mempelajari suatu materi pembelajaran
Peserta didik diberikan kesempatan untuk bereksplorasi tentang
hal-hal yang berkaitan dengan materi pembelajaran
Keterampilan mengajar guru yang baik maka siswa diharapkan
akan lebih memilikikeaktifan belajar dan terlibat dalam
pembelajaran yang diciptakan oleh guru
3 Terdapat Interaksi antara model pembelajaran dan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada peserta
didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
Merujuk pada hasil pengolahan dan analisis data
ditemukan hasil yang menunjukkan bahwa terdapat interaksi
antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar terhadap
hasil belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24
Kota Serang Artinya bahwa yang dapat mempengaruhi hasil
138
belajar PAI itu bukan hanya model pembelajaran saja melainkan
bahwa keaktifan belajar juga dapat mempengaruhi hasil belajar
PAI
Selain model pembelajaran keaktifan belajar juga dapat
mempengaruhi hasil belajar PAI Senada dengan hasil penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Ruqayyah (1011) bahwa
terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan keaktifan mengikuti
kegiatan rohis terhadap prestasi belajar PAI Artinya bahwa
keaktifan belajar juga dapat mempengaruhi hasil belajar PAI
yang dalam hal ini adalah hasil belajar pada materi aqidah akhlak
Berdasarkan temuan d ilapangan bahwa dengan keaktifan
belajar tinggi lebih memberikan hasil yang lebih baik dari pada
peserta didik yang memiliki keaktifan belajar rendah ini bisa
disebabkan karena pada kelompok tersebut kurang memiliki rasa
tanggung jawab pada saat mereka melakukan tugas Apabila
peserta didik tidak memiliki keaktifan belajar yang tinggi
cenderung pada saat mengikuti proses pembelajaran lebih banyak
diam tidak berani mengemukakan pendapat dan tidak aktif dalam
mencari tahu jawaban permasalahan yang sedang dipelajari
139
Penggunaan model pembelajaran yang tepat juga dapat
menentukan hasil belajar PAI Pada keaktifan belajar tinggi dapat
dimungkinkan hasil belajar lebih baik dibandingkan dengan
keaktifan belajar rendah Oleh karena itu pemilihan model
pembelajaran juga harus memperhatikan tingkat keaktifan peserta
didik agar hasil pembelajaran dapat optimal
4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
tinggi
Hasil pengolahan dan analisis data pada hipotesis ketiga
dinyatakan bahwa Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi
lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
Dilihat dari rerata menunjukkan bahwa kelompok yang diberikan
model pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar tinggi lebih
baik hasil belajar PAI dibandingkan dengan model pembelajaran
140
STAD dengan keakfitan belajar tinggi Hal ini bisa disebabkan
karena dengan menggunakan model pembelajaran TGT siswa
menjadi termotivasi seperti yang di terangkan oleh Aunurrahman
(2010 hlm24) rdquoPenggunaan model pembelajaran yang tepat
dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa terhadap
pelajaran menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam
mengerjakan tugas memberikan kemudahan bagi siswa untuk
memahami pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai
hasil belajar yang lebih baikrdquo
Hasil ini menunjukkan bahwa ketika model pembelajaran
TGT diberikan pada siswa dengan keaktifan belajar tinggi maka
pengaruhnya akan lebih baik dibandingkan dengan yang
diberikan model pembelajaran STAD dengan kekatifan belajar
rendah
Apabila dilihat dari karakteristiknya model pembelajaran
TGT memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk kompetisi
pembelajaran hal itu memungkinkan siswa untuk lebih aktif
dalam pembelajaran Selain itu dukungan keaktifan belajar yang
141
tinggi juga memungkinkan model pembelajaran TGT memiliki
pengaruh lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran
STAD Sebagaimana prinsip dalam pembelajaran bahwa apabila
peserta didik semakin banyak diberikan kesempatan untuk lebih
aktif maka penyerapan materi semakin baik
5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih
baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
rendah
Hasil pengolahan dan analisis data pada hipotesis ke empat
diperoleh simpulan bahwa hasil belajar PAI peserta didik yang
belajar dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar
rendah tidak lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan
belajar rendah Pada model pembelajaran TGT memiliki
peningkatan hasil belajar yang sama bila dibandingkan dengan
model pembelajaran STAD pada kelompok yang memiliki
keaktifan belajar rendah
142
Pada model pembelajaran TGT dan STAD ketika
diterapkan pada siswa yang memiliki keaktifan belajar rendah
peserta didik tidak aktif dalam proses pembelajarannya dan
kurang dapat berinteraksi dengan peserta didik lain dalam
kelompoknya sehingga peserta didik tidak terlibat lebih banyak
dalam proses pembelajaran sehingga memungkinkan hasil belajar
tidak diperoleh maksimal
Sesuai dengan hipotesis kedua bahwa ada interaksi antara
model pembelajaran dengan keaktifan belajar Artinya bahwa
ketika kedua model pembelajaran ini diberikan pada siswa yang
memiliki keaktifan belajar yang rendah maka kemampuannya
akan sama Oleh karenanya pemberian model pembelajaran juga
harus memperhatikan keaktifan peserta didik
E Keterbatasan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis menghadapi
beberapa keterbatasan yang dapat mempengaruhi kondisi dari
penelitian yang dilakukan Adapun keterbatasan tersebut antara
lain
143
1 Waktu yang tersedia untuk menyelesaikan penelitian ini
relatif pendek padahal kebutuhan sampel sangat besar
2 Dana yang dimiliki peneliti untuk menyeelesaikan
penelitian ini sangat terbatas
3 Keterbatasan dari kedua aspek tersebeut mempengaruhi
banayaknya dukungan petugas lapangan yang membantu
dalam penelitian
144
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Merujuk pada temuan dan hasil pengolahan dan analisis
data serta pembahasan yang telah diuraikan pada bab 4 penulis
dapat menyimpulkan beberapa hasil penelitian sebagai berikut
1 Secara keseluruhan model pembelajaran berpengaruh terhadap
hasil belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24
Kota Serang
2 Terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI
pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
3 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada peserta didik
kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
145
5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi tidak lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
B Implikasi
Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian ini bahwa
peserta yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif
berpengaruh terhadap hasil belajar PAI Dengan demikian
diharapkan agar para guru PAI mempunyai pengalaman
pemahaman dan wawasan dalam memilih model pembelajaran
Karena dengan penguasaan model pembelajaran yang dimiliki
oleh para guru dapat menciptakan pembelajaran PAI yang efektif
menarik dan tidak membosankan bagi peserta didik Untuk itu
model-model pembelajaran PAI perlu kiranya disosialisasikan
dan dilatih kepada para guru-guru yang mengajar PAI tentang
penerapan model pembelajaran yang ada Termasuk model
pembelajaran TGT dan model pembelajaran STAD karena model
pembelajaran ini sesuai dengan temuan penelitian dapat
meningkatkan hasil belajar PAI pada peserta didik
146
Tujuan pembelajaran salah satunya adalah bagaimana
mengefektifkan dan mengaktifkan peserta didik untuk terus mau
belajar bukan karena keterpaksaan Untuk itu guru perlu
menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi
peserta didik terutama dalam pembelajaran PAI Bukan seperti
yang terjadi selama ini dimana peserta didik cenderung pasif dan
tidak terlibat aktif dalam proses pembelajarannya duduk atau
hanya memperhatikan guru dalam menjelaskan materi
pembelajaran
Keaktifan belajar yang dimiliki oleh seorang individu
yang berguna sebagai landasan untuk melakukan bermacam-
macam aktivitas dimana keaktifan belajar yang kemudian
berperan sebagai landasan dalam menguasai materi pada saat
proses pembelajaran Setiap individu memiliki tingkat keaktifan
belajar berbeda-beda Keaktifan belajar tinggi adalah
karakteristik siswa yang sangat berpengaruh terhadap belajar
dalam kelompok mengenai materi-materi yang akan dipelajari
Apabila guru PAI ingin meningkatkan hasil belajar maka
147
sebaiknya peserta didik diberikan kebebasan untuk melakukan
dan menemukan suatu permasalahan dalam belajar
Untuk dapat menciptakan suasana belajar yang menarik
bagi peserta didik guru harus lebih aktif dan kreatif dalam
menerapkan model pembelajaran untuk peserta didik dalam
pembelajaran PAI Dimana diharapkan peserta didik dapat aktif
dalam pembelajaran yang bisa menyenangkan peserta didik
Model pembelajaran kooperatif melibatkan peserta didik secara
langsung untuk mencari permasalahan mempraktekkan dan
mencari solusi sendiri peran guru disini hanya sebagai fasilitator
C Saran-Saran
1 Bagi guru PAI disarankan dapat memilih model pembelajaran
sesuai dengan perkembangan dan karakteristik peserta didik
baik dari sisi perkembangan sosial mental emosional serta
kemampuan motoriknya Hal ini untuk menjadikan
pembelajaran menjadi efektif dan efisien serta agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik
2 Bagi siswa dalam pembelajaran perlu meningkatkan
keaktifannya dalam proses pembelajaran secara sistematis
148
selain itu semakin banyak terlibat aktif akan memberikan
dampak terhadap hasil belajar yang lebih baik Disarankan
peserta didik untuk dapat mengelola emosionalnya untuk lebih
dapat berinteraksi dengan peserta didik lainnya
3 Bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian dapat
melakukan penelitian ulang atau kajian ilmiah Disarankan
agar memperbanyak sampel penelitian supaya data dapat
dianalisis lebih akurat dan memperlama waktu penelitian serta
meminimalisir keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam
penelitian ini sehingga hasil penelitian menjadi lebih
sempurna
149
DAFTAR PUSTAKA
Anni Catharina Tri Psikologi Belajar Semarang Unnes Press
2004
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik Jakarta Rineka Cipta 2010
BSNP Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar SMAMA Jakarta BSNP 2006
Buchari Alma Guru Profesional Menguasai Metode dan
Terampil Mengajar Bandung PT Alfabeta 2009
Darsono Belajar dan Pembelajaran Semarang IKIP Semarang
Press 2001
Djamarah Syaiful Bahri Psikologi Belajar Guru dan Anak
Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan
Teoretis Psikologis PT Rineka Cipta Jakarta 2005
________________ Psikologi Belajar Edisi 2 Jakarta Rineka
Cipta 2008
Eggen Paul amp Kauchak Don Strategi dan Model Pembelajaran
Jakarta PT Indeks 2012
Fraenkel J amp Wallen N How to Design and evaluate research
in education (2nd ed) McGraw-Hill Inc New York
2001
Hamalik Oemar Proses Belajar Mengajar Jakarta Bumi
Aksara 2001
Hendrik Lamba Arung Pengaruh Pembelajaran Kooperatif
Model STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil
150
Belajar Fisika Siswa SMA Jurnal Ilmu Pendidikan
vol 2 no 132006
httpwwwilmupengetahuannetteori-aktivitas-belajar-menurut-
pandangan ilmu-jiwalama-dan-modernhtm (download
pada tanggal 1 April 2017 jam 2100)
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan
Pendekatan Metode Strategi dan Model-model
Pembelajaran Yogyakarta Multi Presindo 2012
Isjoni Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran
Kelompok Bandung Alfabeta 2007
Ismail Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem
Semarang Rasail Media Group 2008
Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology Developing
Learners Boston Pearson 2011
Joyce Bruce Marsha Weil Models of Teaching United States of
America Allyn and Bacon 2009
Jumrah Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa SMAN 5
Palu Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Model
Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Asam-
Basardquo Jurnal Media Ekstra vol 2 no 2 2006
Lapono Nabisi dkk Belajar Dan Pembelajaran SD Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departernen Pendidikan
Nasional 2008
Muhaimin Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan
Pendidikan Agama Islam di Sekolah Bandung PT
Remaja Rosdakarya 2004
Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru
Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000
151
Mulyasa Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan Bandung PTRemaja
Rosdakarya 2005
Mulyasa Kurikulum Berbasis Kompetensi Bandung Remaja
Rosdakarya Offset 2004
Nurhasan Tes Pengukuran Keolahragaan Bandung FPOK UPI
Bandung 2014
Oemar Hamalik Kurikulum dan Pembelajaran cetVII Jakarta
Bumi Aksara 2007
_____________ Proses Belajar Mengajar Jakarta Bumi
Aksara 2008
Poerwanti Endang dkk Asesmen Pembelajaran SD Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional Jakarta 2004
Rifarsquoi Ahmad dan Catharina Tri Anni Psikologi Pendidikan
Semarang UNNES Press 2010
Rosdiani Dini Model Pembelajaran Langsung dalam
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Bandung
Alfabeta 2012
Rusman Model-model Pebelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Guru Jakarta Raja Grafindo Persada
2012
Sanjaya Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan Jakarta Kencana 2007
Sarah Nur Azmi Perbandingan Antara Model Pembelajara
Cooperative Learning Tipe STAD dengan
Pembelajaran Konvensional Dalam Rangka
Meningkatkan Hasil Belajar PAI Jakarta Jurusan
152
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta
Raja Grafindo Persada 2001
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta
Rajawali Press 2011
Shlomo Sharen Handbook of Cooperative Learning Terj Sigit
Prawoto Yogyakarta Familia 2012
Soemanto Wasty Psikologi Pendidikan Jakarta Rineka Cipta
2003
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif
dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka
Publisher 2010
Sudjana Metode Statistik Bandung Tarsito 2005
Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif Surakarta Panitia
Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009
Sugiyono Statistika untuk Penelitian Bandung Alfabeta 2010
Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD
Bandung Alfabeta 2013
Suprijono Agus Cooperative Learning Yogyakarta Pustaka
Belajar 2011
Tohirin Psikologi Pembelajaran PendidikanJakarta
Rajagrafindo Persada 2006
Undang-Undang Nomor 20 Sistem Pendidikan Nasional 2003
153
Utomo Dinanjaya Media Pembelajaran Aktif Bandung Nuansa
Cendikia 2013
Verducci Frank M Measurment Concept in Phhysical
Education StLois The CV Mosby Company 1989
Yatim Riyanto Paradigma Pembelajaran Sebagai referensi bagi
Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang
Efektif dan Berkualitas Jakarta Kencana 2009
Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains
JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah
2009
154
LAMPIRAN-LAMPIRAN
155
Lampiran 1 Pelakuan Model Pembelajaran TGT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
(PerlakuanTreatment Model Pembelajaran TGT)
Sekolah SMP Negeri 24 Kota Serang
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islamamp Budi Pekerti
KelasSemester VIIIGenap
Materi Pokok Iman kepada Allah SWT
Alokasi Waktu 3 x 3 JP (3 Pertemuan)
A Kompetensi Inti
KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur disiplin bertanggung jawab
peduli (toleransi gotong royong) santun percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual konseptual dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi
seni budaya terkait fenomena amp kejadian tampak mata
KI4 Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan
mengurai merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis membaca menghitung menggambar dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudutpandangteori
B KD dan IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
13 Meyakini bahwa Allah Maha
Mengetahui Maha Waspada
Maha Mendengar dan Maha
Melihat
131 Meyakini bahwa Allah Swt
mengetahuisemua yang ada di langit
dan di bumi
132 Meyakini bahwa Allah menciptakan
alam semesta dengan teliti
133 Meyakini bahwa Allah Maha
Mendengar segala sesuatu baik yang
lahir dan yang batin
134 Meyakini bahwa Allah Maha Melihat
segala sesuatu baik yang lahir dan
yang batin
156
135 Berdoa kepada Allah pada setiap
kesempatan
23 Menunjukkan perilaku percaya
diri tekun teliti dan kerja keras
sebagaiimplementasi makna al-
‟Aliacutem al- Khabiacuter as-Samiacute‟ dan
al-Bashiacuter
231 Menunjukkan perilaku Percaya
diriterhadap semua yang diusahakan
sebagai implementasi makna al-rsquoAliacutem
al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir
232 Menunjukkan perilaku tekun dalam
berusaha sebagai implementasi makna
al-rsquoAliacutem al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-
Bashir
233 Menunjukkan perilaku teliti dalam
mengerjakan tugas sebagai
implementasi makna al-rsquoAliacutem al-
Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir
234 Menunjukkan perilaku kerja keras
dalam mengusahakan apa yang dicita-
citakan sebagaiimplementasi makna
al-‟Aliacutem al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-
Bashir
235 Bersikap dan berperilaku hati-hati
dalam menjalani kehidupan di dunia
sebagaiimplementasi makna al-‟Aliacutem
al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-Bashir
33 Memahami makna al-Asmābdquou
alḤusnā al-‟Alim al-Khabiacuter as-Samiacute‟ dan al-Bashiacuter
331 Menjelaskan pengertian Al alimAl
khobirAs Samidan Al Basir
332 Menunjukkan dalil naqli tentang al-
rsquoAliacutem al- Khabiacuter as-Samiacutersquo dan al-
Bashiacuter
43 Menyajikan contoh perilaku
yang mencerminkan orang yang
meneladani al-Asmābdquoul al-
Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ danal-Bashir
431 Secara berkelompok mencari cerita
atau kejadian nyatatentang al-Asmā lsquou
al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuter
432 Mempresentasikan hasil tugas
kelompok tentang cerita atau kejadian
nyatatentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-
‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al
Bashiacuterdi depan kelas
C Tujuan Pembelajaran
Setelah proses belajar mengajar dengan model pembelajaran problem base learning
peserta didik dapat
1 Menjelaskan pengertian iman kepada Allah dengan benar
2 Menunjukkan dalil naqli tentang iman kepada Allah dengan tepat
3 Menjelaskan pengertian al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan
al-Bashir dengan benar
4 Menjelaskan makna al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan al-
Bashir dengan tepat
5 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-bdquoAlim
157
6 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-Khabir
7 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna as-Sami‟
8 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-Bashir
Fokus Penguatan Karakter Kereligiusan dan Kemandirian
D Materi Pembelajaran
1 MPertemuan Ke-1
Materi Reguler
Iman kepada Allah
1 Pengertian iman kepada Allah
Apakah iman itu Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna
percaya Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh
hati diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari
2 Dalilnaqli iman kepada Allah
Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah Sebagai
manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah Swt iman menjadi
sangat penting Allah Swt sendiri yang memerintah-kan kita untuk beriman
sebagaimana firman-Nya
ldquoWahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan
rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta
kitab yang Allah turunkan sebelumnya Barang siapa yang kafir kepada
Allah malaikat-malai-kat-Nya kitab-kitab-Nya rasul-rasul-Nya dan hari
kemudian maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnyardquo(QS
an-Nisarsquo4136)
Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis bisa bertambah atau
berkurang Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt
adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah Kita sering
mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-asmau al-husna
3 Hikmah beriman kepada Allah
Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena
158
merasa dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala
larangan-Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti
ini Jadi orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara
lain sebagai berikut
a Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan
firman-Nya
rdquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi
(hari kiamat)rdquo(Surah al-Mu‟min40 51)
b Hatimenjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman
Allah Swt
ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah
hati menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)
c Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya
tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana
firman Allah Swt berikut ini
ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan
nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan
kesabaranrdquo (QS al-lsquoAsr1031-3)
Materi Pengayaan
Fungsi Beriman Kepada Allah
1 Menambah Keyakinan
Kita tahu bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala sesuatunya dan
membuat kita masih hidup sampai sekarang Jadi kita harus semakin yakin
159
dan bersyukur kepada Allah Swt
2 Menambah Ketaatan Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani
perintah Allah dan menjauhi laranganya sehingga hati kita akan selalu ingat
kepada Allah Swt
3 Menentramkan Hati Dalam surah Ar-Raad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu
mengingat Allah dan membuat hati mereka tentram karenanya
4 Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat Dalam Quran Surah Al-Mukminin Allah berfirman Sesungguhnya Kami
menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan
dunia dan pada berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)rdquo
5 Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka menjadi tentram hidup
pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan menjadi lebih mudah
diselesaikan karena Allah akan membantunya
2 Pertemuan Ke-2
Materi Reguler
Al-Asmaul Husna
1 Pengertian al-Asmaul-Husna
Al-Asmau al-husna adalah nama-nama Allah Swt yang baik Di antara al-
Asmau al-husna tersebut adalah
- al-bdquoAlim (Maha Mengetahui)
- al- Khabir (Mahateliti)
- as-Sami‟(Maha Mendengar) dan
- al-Bashir(Maha Melihat)
2 Contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-
husna
Kisah Si Andi Pergi Sekolah
Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari
Madinah menuju Mekah Di tengah perjalanan bertemulah mereka berdua
dengan anak gembala Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu
(pada suatu hari andi seorang siswa SMP ia hendak berangkat sekolah
ketika dia menyebrang jalan tiba-tiba dia mengalami kecelakaan tertabrak
motor Bagaimana pendapatmu tentang Sikap andi tersebut Dan sikap
160
apakah yang seharusnya dimiliki oleh andi serta apa kaitannya dengan
sifat asmaul husna
Materi Pengayaan
Contoh Perilaku Iman Kepada Allah
Ada banyak sekali contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan
dalam kehidupan sehari-hari seperti
1 Mendirikan Sholat
2 Menafkahkan sebagian rezeki
3 Beriman Kepada Kita Allah
4 Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit
5 Selalu berbuat kebajikan
6 Mampu menahan amarah
7 Mampu memaafkan kesalahan orang lain
8 Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah
9 Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi
10 Mempercayai dengan benar rukum iman
161
3 Pertemuan Ke-3
Materi Reguler
Hikmah Beriman kepada Allah
Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena merasa
dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-
Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti ini Jadi orang
yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut
a Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan firman-
Nya
ldquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari
kiamat)rdquo(QSal-Mu‟min40 51)
b Hati menjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman Allah
Swt
ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati
menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)
c Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya
tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana
firman Allah Swt berikut ini
ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan
nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan
kesabaranrdquo (Surah al-lsquoAsr1031-3)
162
Materi Pengayaan
Bukti Kebenaran Sifat Allah
Kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya tahu dan faham akan nama-
nama Allah lsquoAzza wa Jalla yang berjumlah 99 yang terlampir dalam Asma‟ u al-
Husna Dan nama-nama Allah lsquoAzza wa Jallah tersebut bukan hanya sekedar
pengertian atau wacana agama Islam itu sendiri melainkan itu memang
gambaran dari sifat-sifat Allah lsquoAzza wa Jalla yang sangat amat sempurna dan
terbukti kebenarannya sampai-sampai para ulama mengatakan bahwa dengan
Asmarsquo u al-Husna saja tidak cukup untuk menggambarkan Keagungan dan
Kesempurnaan Allah lsquoAzza wa Jalla sebagai pencipta alam semesta ini begitu
pula alam Akhirat yang tidak diragukan lagi keberadaannya kecuali oleh orang-
orang yang tidak berakal
Adapun di sini akan dijelaskan mengenai 5 bukti dari sekian banyak
bukti dari nama Allah lsquoAzza wa Jalla yaitu Al-lsquoAdlu (Maha Adil) Dan bukti-
bukti tersebut juga menguatkan akan kebenaran agama Islam sebagai agama
Rahmatan li al-bdquoAlamin yang dibawa oleh nabi yang bergelar al-Amin Dan 5
bukti tersebut adalah
(Pertama) Adalah dalam hal niat yang merupakan penentu dari arah
amalan-amalan yang kita perbuat karena niat tersebut berfungsi sebagai lentera
atau cahaya yang akan menuntun dan menerangi perjalanan seorang hamba
dalam bertemu Allah lsquoAzza wa Jalla Jika lentera tersebut memancar dengan
terang maka menjadi teranglah perjalanannya dalam bertemu Allah lsquoAzza wa
Jalla Sebaliknya jika cahaya lentera tersebut redup maka menjadi redup
pulalah jalan yang akan dilalui oleh seorang hamba untuk bisa bertemu dengan
Allah Jalla Yang Maha Pencipta dan Maha Mengadakan lagi Maha Pembentuk
Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah saw ldquoSesungguhnya setiap
amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan
mendapatkan apa yang dia niatkan maka barangsiapa yang hijrahnya kepada
Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan
barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena
wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah
kepadanyardquo (HR Bukhary-Muslim dari lsquoUmar bin Khoththob radhiallahu
lsquoanhu)
(Kedua) Adalah dalam hal perbuatan yang tentunya tidak terlepas dari
catatan Allah lsquoAzza wa Jalla lewat dua malaikat-Nya (Rakib ndash lsquoAtid) yang
senantiasa menemani kita di setiap langkah kita apapun dan bagaimanapun
163
bentuknya Lalu dari segi manakah kiranya bukti akan sifat Allah lsquoAzza wa Jalla
yang Maha Adil Coba kita perhatikan dengan seksama firman Allah lsquoAzza wa
Jalla dan hadist Rasulullah berikut ini ldquoBarang siapa berbuat kebaikan
mendapat sepuluh kali lipat amalnya Dan barang siapa berbuat kejahatan
dibalas seimbang dengan kejahatannya Mereka sedikit pun tidak dirugikan
(dizalimi) (al-An‟am 160)
(Ketiga) Adalah dalam hal keutamaan kaum hawa dalam berbakti
kepada suaminya yang merupakan kewajiban sebagai seorang istri sebagaimana
sabda Rasulullah saw ldquoperkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang
wanita pada hari kiamat nanti adalah mengenai sholat lima waktu dan
ketaatannya terhadap suamirdquo (HRIbnu Hibbab dari Abu Hurairah)
Jadi berikut adalah bentuk keadilan Allah terhadap kaum wanita yang
mungkin tidak dapat melakukan sebagian pekerjaan mulia yang dapat dikerjakan
oleh kaum lelaki tetapi dengan wujud keadilah Allah Yang Maha Adil kaum
wanita memiliki porsi pahala yang sama besarnya dengan kaum lelaki meskipun
dengan amalan-amalan yang berbeda seperti amalan-amalan yang telah
Rasulullah saw wasiatkan kepada putrinya Fathimah az-Zahra dan seluruh kaum
wanita diwaktu itu dan sesudahnya Bukti lain adalah ketika para mujahid
berjihad melawan musuh dan gugur maka dia mati syahid Begitu pula dengan
perempuan yang berjihad melahirkan anaknya yang rasanya seperti antara hidup
dan mati kemudian dia meninggal seketika itu atau setelah ia melahirkan makan
dia bisa dikatakan mati syahid tanpa harus terjun ke medan perang Wallahu
Arsquolam
(Keempat) Adalah dalam hal warisan yang memberikan porsi lebih
banyak kepada lelaki daripada perempuan yaitu bagian laki-laki dua kali bagian
perempuan sebagaiman firman Allah SWT ldquoAllah mensyari‟atkan bagimu
tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu yaitu bahagian seorang anak
lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuahelliprdquo(an-Nisa‟ 11)
Bukti akan kebenaran sifat Allah SWT Yang Maha Adil di sini adalah
bahwasanya Allah SWT melebihkan bagian lelaki atas wanita dalam hal
warisan karena kenyataannya lelakilah yang oleh syarirsquoat dibebankan tanggung
jawab untuk memberi nafkah keluarga dan membebaskan perempuan dari
kewajiban tersebut meskipun perempuan boleh saja ikut mencari nafkah Para
laki-laki juga diwajibkan oleh ajaran Islam untuk mengeluarkan mas kawin
untuk diberikan kepada istrinya sebagai cerminan cinta kasih sayangnya ketika
keduanya menikah sedangkan perempuan tidak dibebani apa-apa
(Kelima) Selanjutnya adalah mengenai keutamaan bulan Ramadhan
Bulan dimana Al-Qur`an diturunkan bulan yang penuh berkah dengan pelipat
gandaan pahala sebuah amalan bulan yang penuh pengampunan Bulan dimana
pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat-rapat dan bulan di
mana para syaitan dibelenggu dari menggoda manusia Sebagaimana sabda
Rasulullah saw ldquoJika Bulan Ramadhan telah tiba maka (pintu) surga dibuka
lebar-lebar (pintu) neraka ditutup rapat-rapat dan para syetan
dibelenggurdquo(HR Muslim )
164
Dan bukti yang menunjukkan Allah Maha Adil di sini adalah mengenai
pelipat gandaan pahala sebuah amalan terutama pada malam Lailatul Qadar
yaitu satu malam kemuliaan yang lebih baik daripada seribu bulan sebagaimana
yang terlampira dalam al-Qurrsquoan ldquo Sesungguhnya kami Telah menurunkannya
(Al Quran) pada malam kemuliaan Dan tahukah kamu apakah malam
kemuliaan itu Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan Pada malam
itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk
mengatur segala urusanMalam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar
(al-Qadr 1-5)
E Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Model Team Games Tournament (TGT)
Metode diskusi kelompok
F Media dan Bahan
1 Media
a Presentasi Power Point
b Video pembelajaranFilm tentang kejadian bencana alam
c LaptopKomputer
d LCD Projector
e WhiteboardBlackboard
f Guntingcutter
2 Bahan
a PensilSpidol
b Kertas
c CDFlash Disk
d Bahan-bahan lainnya
G Sumber Belajar
1 Al-Qurrsquoan dan Terjemahnya Departemen Agama RI Tahun 2006
2 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Siswa) Jakarta Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)
3 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Guru) Jakarta Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)
4 Choeroni dkk 2013 Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP kelas
VIIISemarang ESIS Erlangga
165
5 Tim MGMP PAI SMP Kota Serang 2016 Modul Pembelajaran PAI amp Budi
Pekerti Kelas VII
H Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
Siswa memulai belajar dengan duduk rapih sesuai dengan tempat duduk masing-masing
Siswa berdoa dengan bersama-sama sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan YME dilanjutkan dengan memberikan salam dipimpin oleh ketua kelassalah
satu siswa
Guru mengecek keadaankondisi kesehatan seluruh siswa (mengkondisikan
siswa dan salam pembuka)
Guru mengabsensi siswa dan siswa mengangkat tangan (presensi)
Guru menjelaskan dan menyampaikan materi yang akan diajarkan secara singkat dan memberikan motivasi
Siswa secara bersama-sama membaca ayat-ayat Alquran pilihan terutama
terkait dengan materi pembelajaran (an-Nisa 136 al-Arsquoraf 180 al-Anrsquoam
59 at-Taubah 16 al-Baqarah 258 dan al-hujurat 18) dipimpin oleh salah
seorang siswa
Guru menginformasikan kompetensi yang akan dicapai yaitu kompetensi
tentang beriman kepada Asmaul Husna dan menunjukkan hikmahnya dalam
kehidupan sehari-hari yaitu agar kita semua siswa mampu mendeskripsikan
Asmaul Husna (apersepsi)
Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan yaitu konsep tentang Asmaul Husna (apersepsi)
Guru menyampaikan lingkup penilaian yang meliputi penilaian sikap
penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan
Kegiatan Inti(90 menit)
SintaksTahapan Model TGT Uraian Kegiatan
1 Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
1 Guru menyampaikan semua tujuan
pembelajaran secara umum yang ingin
dicapai siswa dan memotivasi siswa dalam
belajar
2 Siswa bersama-sama mengamati gambar-
gambar tentang contoh-contoh nyata dalam
kehidupan sehari-hari di buku Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti SMPMTs
Kelas VIII (Buku Siswa) halaman 1-11 dan
buku-buku lain yang relevan atau melalui
videofilm tentang berbagai kejadian
tentang penerapan beriman kepada Allah
swt
3 Siswa menyimak uraian singkat dari guru
tentang berbagai kisah tentang penerapan
166
beriman Asmaul Husna sebagai bagian
dari ciri-ciri orang yang beriman kepada
Allah SWT (Mengamati)
2 Menyajikan materi
pembelajaran
1 Membaca informasi tentang konsep
beriman Asmaul Husna sebagai bagian
dari ciri-ciri orang yang beriman kepada
Allah SWT
2 Menyimpulkan hasil membaca tentang
konsep beriman Asmaul Husna sebagai
bagian dari ciri-ciri orang yang beriman
kepada Allah SWT (Mengamati)
Menanya
1 Siswa menuliskan pertanyaan-pertanyaan
terkait dengan pengertian beriman kepada
Allah makna Asmaul Husna dalil naqli
dan aqlinya serta perilaku yang
mencerminkan Asmaul Husna
2 Siswa difasilitasi oleh guru mengajukan
pertanyaan yang telah ditulis
3 Berdiskusi dengan teman mengenai materi
yang telah dipelajari
Mengeksplorasi
1 Siswa lain mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh
siswa lain dengan membaca Buku Siswa
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
SMPMTs Kelas VIII dan buku-buku
referensi lain yang mengkaji masalah
beriman kepada Hari Akhir
2 Siswa mencatat informasi-informasi yang
relevan dengan pertanyaan-pertanyaan
yang didapat dari sumber-sumber yang
dibaca
Mengasosiasi
1 Siswa merumuskan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang didapat
masing-masing berdasarkan informasi-
informasi yang diperoleh dari sumber-
sumber yang dibaca
2 Siswa menuliskan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan tersebut pada kertas
plano atau kertas folio
167
3 Pembentukan kelompok 1 Guru menginstruksikan peserta didik untuk
membentuk kelompok dengan anggota
masing-masing kelompok antara 4-6
orang
2 Guru menyiapkan soal-soal yang terkait
dengan materi pembelajaran beriman
kepada Asmaul Husna yang telah ditulis
pada kertas-kertas kecil dan telah digulung
dan ditempatkan pada meja kompetisi
4 Turnamen Mengkomunikasi
1 Siswa perwakilan kelompok maju
mengambil soal yang tersedia di meja
kompetisi kemudian membawa pada
kelompoknya untuk mendiskusikan
jawaban dari pertanyaan yang
diperolehnya
2 Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk
menjawab soal yang diperoleh setelah
mendapat kesepakatan jawaban perwakilan
siswa tersebut menulis jawabannya di
papan tulis dan mengambil soal kembali di
meja kompetisi
3 Setelah semua soal yang berada di meja
kompetisi habis siswa kembali duduk
masing-masing kelompok dan guru
mengoreksi hasil jawaban masing-masing
kelompok
5 Perhargaan kelompok 1 Guru memberikan penghargaan tiap
kelompok yang memenangkan turnamen
dengan sportif
2 Siswa Mendengarkan guru saat
mengumumkan peringkat kelompok dalam
turnamen
Kegiatan Penutup (15 menit)
1 Guru bersama-sama para siswa merumuskan simpulan tentang pengertian
beriman kepada Allah makna Asmaul Husna dalil naqli dan aqlinya serta
perilaku yang mencerminkan Asmaul Husna
2 Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan
memberi umpan balik serta motivasi agar siswa mengamalkan ajaran kitab suci
Alquran sebagai cerminan beriman kepada Allah swt
3 Guru melakukan penilaian dengan tes lisan dan pemberian penugasan
4 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remedi pengayaan
layanan konseling dan memberi tugas (pekerjaan rumahPR) kepada siswa
5 Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya serta
kegiatan pembelajarannya
6 Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan berdoa lalu
mengucapkan salam penutup
168
Pertemuan Ke-2
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
1 Guru membuka pembelajaran dengan salam dan mengajak berdoa bersama
dipimpin oleh seorang siswa dengan penuh khidmat
2 Guru mengecek kesiapan siswa dan mengondisikan suasana pembelajaran yang
menyenangkan dengan kuis singkat tentang fenomena keislaman
3 Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya
yaitu konsep Asmaul Husna dengan cara menunjuk beberapa siswa untuk
menjelaskan bagian-bagian penting tentang konsep beriman kepada Allah swt
4 Siswa secara bersama-sama membaca ayat-ayat Alquran pilihan terutama
terkait dengan materi pembelajaran dipimpin oleh salah seorang siswa
5 Guru menyampaikan garis-garis besar materi dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan
6 Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang digunakan dalam
pembelajaran yaitu penilaian sikap dengan observasi (dalam bentuk jurnal) dan
penilaian diri dan penilaian pengetahuan dengan tes tertulis
Kegiatan Inti (90 menit)
SintaksTahapan Model TGT Uraian Kegiatan
1 Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
1 Guru menyampaikan semua tujuan
pembelajaran secara umum yang ingin
dicapai siswa dan memotivasi siswa dalam
belajar
2 Guru memberikan motivasi kepada peserta
didik tentang keterkaitan materi dengan
kehidupan sehari-hari (Mengamati)
2 Menyajikan materi
pembelajaran
1 Siswa bersama-sama menyaksikan
tayangan gambarvideo yang berisi tentang
contoh perilaku yang mencerminkan
Asmaul Husna
2 Siswa menyimak uraian singkat dari guru
tentang gambarvideo yang berisi tentang
contoh perilaku yang mencerminkan
Asmaul Husna (Mengamati)
Menanya
1 Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan
terkait dengan contoh perilaku yang
mencerminkan Asmaul Husna
2 Siswa diperbolehkan untuk mengajukan
pertanyaan lain yang terkait dengan dalil-
dalil naqli lainnya berhubungan dengan
contoh perilaku yang mencerminkan
Asmaul Husna
169
Mengeksplorasi
1 Siswa mengumpulkan informasi gambaran
tentang contoh perilaku yang
mencerminkan Asmaul Husna berdasarkan
dalil naqlinya dengan pembagian sebagai
berikut
1) Kelompok 1 Al-bdquoAlim
2) Kelompok 2 amp 5 Al-Khabir
3) Kelompok 3 amp 6 As-Sami‟
4) Kelompok 4 Al-Bashir
2 Siswa mencari informasi melalui Buku
Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti SMPMTs Kelas VIII dan buku-
buku referensi lain yang mengkaji masalah
Asmaul Husna
3 Siswa membuat catatan-catatan yang berisi
informasi yang relevan
Mengasosiasi
1 Siswa membuat cerita atau kejadian nyata
tentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-
Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuterdengan
memperhatikan informasi yang telah
diperolehnya
2 Siswa menyelesaikan paparan yang berisi
gambaran Asmaul Husna berdasarkan dalil
naqlinya dalambentuk paparan powerpoint
3 Pembentukan kelompok 1 Guru menginstruksikan peserta didik untuk
membentuk kelompok dengan anggota
masing-masing kelompok antara 4-6
orang
3 Guru menyiapkan soal-soal yang terkait
dengan materi pembelajaran Asmaul
Husna yang telah ditulis pada kertas-kertas
kecil dan telah digulung dan ditempatkan
pada meja kompetisi
4 Turnamen Mengkomunikasi
1 Siswa perwakilan kelompok maju
mengambil soal yang tersedia di meja
kompetisi kemudian membawa pada
kelompoknya untuk mendiskusikan
jawaban dari pertanyaan yang
diperolehnya
2 Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk
menjawab soal yang diperoleh setelah
mendapat kesepakatan jawaban perwakilan
170
siswa tersebut menulis jawabannya di
papan tulis dan mengambil soal kembali di
meja kompetisi
3 Setelah semua soal yang berada di meja
kompetisi habis siswa kembali duduk
masing-masing kelompok dan guru
mengoreksi hasil jawaban masing-masing
kelompok
5 Perhargaan kelompok 1 Guru memberikan penghargaan tiap
kelompok yang memenangkan turnamen
dengan sportif
2 Siswa Mendengarkan guru saat
mengumumkan peringkat kelompok dalam
turnamen
Kegiatan Penutup (15 menit)
1 Guru memfasilitasi siswa merumuskan beberapa simpulan mengenai hakikat
beriman kepada Allah swt dan Asmaul Husna beserta hikmah-hikmahnya
2 Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan
memberi umpan balik serta motivasi agar siswa selalu berperilaku baik yang
mencerminkan Asmaul Husna
3 Guru melakukan penilaian dengan memberikan lembar kerja berupa tes tertulis
dalam bentuk pilihan essay (uraian) dan siswa secara mandiri mengerjakannya
4 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remedi pengayaan
layanan konseling dan memberi tugas (PR) kepada siswa
5 Guru memberitahukan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada
pertemuan berikutnya yaitu dengan diskusi kelompok dan praktik membaca
Alquran
6 Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan berdoa lalu
mengucapkan salam penutup
I Penilaian
1 Teknik Penilaian
a Sikap spiritual
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Observasi Jurnal Lampiran
4
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2 Penilaian Lembar Lampiran Saat Penilaian
171
Diri Penilaian
Diri
5 Pembelajaran
usai
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3 Penilaian
antarteman
Lembar
Penilaian
antarteman
Lampiran
6
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
b Sikap Sosial
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Observasi Jurnal Lampiran
4
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2 Penilaian
Diri
Lembar
Penilaian
Diri
Lampiran
5
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3 Penilaian
antartema
n
Lembar
Penilaian
antartem
an
Lampiran
6
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
c Pengetahuan
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Lisan Pertanyaan
(lisan)
dengan
jawaban
terbuka
Lampiran
7
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pembelajara
n
(assessment
for
learning)
2 Penugas
an
Tugas
tertulis
Lampiran
8
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
untuk dan
sebagai
pembelajara
172
n
(assessment
for and as
learning)
3 Tertulis Soal-soal
esei
Lampiran
9
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
pencapaian
pembelajara
n
(assessment
of learning)
4 Portofol
io
Sampel
pekerjaan
terbaik hasil
dari
penugasan
atau tes
tertulis
Saat
Pembelajaran
usai
Data untuk
penulisan
deskripsi
pencapaian
pengetahua
n
(assessment
of learning)
d Keterampilan
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Produk Soal
keterampilan
produk
Lampiran
10
Saat
Pembelajara
n
Berlangsun
gatau
setelah usai
Penilaian
untuk
sebagai
danatau
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for as and of
learning)
2 Portofol
io
Sampel
produk
terbaik hasil
dari tugas
atau proyek
Saat
Pembelajara
n usai
Penilaian
untuk dan
sebagai data
untuk
penulisan
deskripsi
pencapaian
keterampilan
2 Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk (1) pembelajaran ulang (2)
bimbingan perorangan (3) belajar kelompok DAN (4) pemanfaatan tutor
sebaya bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis
penilaian
173
3 Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian siswa yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan danatau
pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan
soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi meringkas buku-buku referensi
dan mewawancarai narasumber
Saran-saran
Mengetahui
Kepala SMP Plus Nurul Marsquoarif
Gousul Alam
NIP
Kota Serang April 2017
Guru Mata Pelajaran
PAI dan Budi Pekerti
Tolaah S PdI
NIP
174
Perlakuan Model Pembelajaran STAD
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PerlakuanTreatment
Model Pembelajaran STAD)
Sekolah SMP Negeri 24 Kota Serang
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islamamp Budi Pekerti
KelasSemester VIIIGenap
Materi Pokok Iman kepada Allah SWT
Alokasi Waktu 3 x 3 JP (3 Pertemuan)
A Kompetensi Inti
KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur disiplin bertanggung jawab
peduli (toleransi gotong royong) santun percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual konseptual dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi
seni budaya terkait fenomena amp kejadian tampak mata
KI4 Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan
mengurai merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis membaca menghitung menggambar dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudutpandangteori
B KD dan IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
13 Meyakini bahwa Allah Maha
Mengetahui Maha Waspada
Maha Mendengar dan Maha
Melihat
131 Meyakini bahwa Allah Swt
mengetahuisemua yang ada di langit
dan di bumi
132 Meyakini bahwa Allah menciptakan
alam semesta dengan teliti
133 Meyakini bahwa Allah Maha
Mendengar segala sesuatu baik yang
lahir dan yang batin
134 Meyakini bahwa Allah Maha Melihat
segala sesuatu baik yang lahir dan
yang batin
135 Berdoa kepada Allah pada setiap
175
kesempatan
23 Menunjukkan perilaku percaya
diri tekun teliti dan kerja keras
sebagaiimplementasi makna al-
‟Aliacutem al- Khabiacuter as-Samiacute‟ dan
al-Bashiacuter
231 Menunjukkan perilaku Percaya
diriterhadap semua yang diusahakan
sebagai implementasi makna al-rsquoAliacutem
al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir
232 Menunjukkan perilaku tekun dalam
berusaha sebagai implementasi makna
al-rsquoAliacutem al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-
Bashir
233 Menunjukkan perilaku teliti dalam
mengerjakan tugas sebagai
implementasi makna al-rsquoAliacutem al-
Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir
234 Menunjukkan perilaku kerja keras
dalam mengusahakan apa yang dicita-
citakan sebagaiimplementasi makna
al-‟Aliacutem al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-
Bashir
235 Bersikap dan berperilaku hati-hati
dalam menjalani kehidupan di dunia
sebagaiimplementasi makna al-‟Aliacutem
al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-Bashir
33 Memahami makna al-Asmābdquou
alḤusnā al-‟Alim al-Khabiacuter as-Samiacute‟ dan al-Bashiacuter
331 Menjelaskan pengertian Al alimAl
khobirAs Samidan Al Basir
332 Menunjukkan dalil naqli tentang al-
rsquoAliacutem al- Khabiacuter as-Samiacutersquo dan al-
Bashiacuter
43 Menyajikan contoh perilaku
yang mencerminkan orang yang
meneladani al-Asmābdquoul al-
Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ danal-Bashir
431 Secara berkelompok mencari cerita
atau kejadian nyatatentang al-Asmā lsquou
al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuter
432 Mempresentasikan hasil tugas
kelompok tentang cerita atau kejadian
nyatatentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-
‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al
Bashiacuterdi depan kelas
C Tujuan Pembelajaran
Setelah proses belajar mengajar dengan model pembelajaran problem base learning
peserta didik dapat
9 Menjelaskan pengertian iman kepada Allah dengan benar
10 Menunjukkan dalil naqli tentang iman kepada Allah dengan tepat
11 Menjelaskan pengertian al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟
dan al-Bashir dengan benar
12 Menjelaskan makna al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan
al-Bashir dengan tepat
13 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-bdquoAlim
14 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
176
Husna al-Khabir
15 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna as-Sami‟
16 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-Bashir
Fokus Penguatan Karakter Kereligiusan dan Kemandirian
D Materi Pembelajaran
4 MPertemuan Ke-1
Materi Reguler
Iman kepada Allah
4 Pengertian iman kepada Allah
Apakah iman itu Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna
percaya Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh
hati diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari
5 Dalilnaqli iman kepada Allah
Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah Sebagai
manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah Swt iman menjadi
sangat penting Allah Swt sendiri yang memerintah-kan kita untuk beriman
sebagaimana firman-Nya
ldquoWahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan
rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta
kitab yang Allah turunkan sebelumnya Barang siapa yang kafir kepada
Allah malaikat-malai-kat-Nya kitab-kitab-Nya rasul-rasul-Nya dan hari
kemudian maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnyardquo(QS
an-Nisarsquo4136)
Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis bisa bertambah atau
berkurang Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt
adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah Kita sering
mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-asmau al-husna
6 Hikmah beriman kepada Allah
Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena
merasa dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala
177
larangan-Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti
ini Jadi orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara
lain sebagai berikut
d Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan
firman-Nya
rdquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi
(hari kiamat)rdquo(Surah al-Mu‟min40 51)
e Hatimenjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman
Allah Swt
ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah
hati menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)
f Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya
tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana
firman Allah Swt berikut ini
ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan
nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan
kesabaranrdquo (QS al-lsquoAsr1031-3)
Materi Pengayaan
Fungsi Beriman Kepada Allah
6 Menambah Keyakinan
Kita tahu bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala sesuatunya dan
membuat kita masih hidup sampai sekarang Jadi kita harus semakin yakin
dan bersyukur kepada Allah Swt
178
7 Menambah Ketaatan Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani
perintah Allah dan menjauhi laranganya sehingga hati kita akan selalu ingat
kepada Allah Swt
8 Menentramkan Hati Dalam surah Ar-Raad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu
mengingat Allah dan membuat hati mereka tentram karenanya
9 Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat Dalam Quran Surah Al-Mukminin Allah berfirman Sesungguhnya Kami
menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan
dunia dan pada berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)rdquo
10 Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka menjadi tentram hidup
pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan menjadi lebih mudah
diselesaikan karena Allah akan membantunya
5 Pertemuan Ke-2
Materi Reguler
Al-Asmaul Husna
3 Pengertian al-Asmaul-Husna
Al-Asmau al-husna adalah nama-nama Allah Swt yang baik Di antara al-
Asmau al-husna tersebut adalah
- al-bdquoAlim (Maha Mengetahui)
- al- Khabir (Mahateliti)
- as-Sami‟(Maha Mendengar) dan
- al-Bashir(Maha Melihat)
4 Contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-
husna
Kisah Si Andi Pergi Sekolah
Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari
Madinah menuju Mekah Di tengah perjalanan bertemulah mereka berdua
dengan anak gembala Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu
(pada suatu hari andi seorang siswa SMP ia hendak berangkat sekolah
ketika dia menyebrang jalan tiba-tiba dia mengalami kecelakaan tertabrak
motor Bagaimana pendapatmu tentang Sikap andi tersebut Dan sikap
apakah yang seharusnya dimiliki oleh andi serta apa kaitannya dengan
sifat asmaul husna
179
Materi Pengayaan
Contoh Perilaku Iman Kepada Allah
Ada banyak sekali contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan
dalam kehidupan sehari-hari seperti
11 Mendirikan Sholat
12 Menafkahkan sebagian rezeki
13 Beriman Kepada Kita Allah
14 Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit
15 Selalu berbuat kebajikan
16 Mampu menahan amarah
17 Mampu memaafkan kesalahan orang lain
18 Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah
19 Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi
20 Mempercayai dengan benar rukum iman
180
6 Pertemuan Ke-3
Materi Reguler
Hikmah Beriman kepada Allah
Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena merasa
dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-
Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti ini Jadi orang
yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut
d Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan firman-
Nya
ldquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari
kiamat)rdquo(QSal-Mu‟min40 51)
e Hati menjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman Allah
Swt
ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati
menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)
f Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya
tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana
firman Allah Swt berikut ini
ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan
nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan
kesabaranrdquo (Surah al-lsquoAsr1031-3)
Materi Pengayaan
181
Bukti Kebenaran Sifat Allah
Kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya tahu dan faham akan nama-
nama Allah lsquoAzza wa Jalla yang berjumlah 99 yang terlampir dalam Asma‟ u al-
Husna Dan nama-nama Allah lsquoAzza wa Jallah tersebut bukan hanya sekedar
pengertian atau wacana agama Islam itu sendiri melainkan itu memang
gambaran dari sifat-sifat Allah lsquoAzza wa Jalla yang sangat amat sempurna dan
terbukti kebenarannya sampai-sampai para ulama mengatakan bahwa dengan
Asmarsquo u al-Husna saja tidak cukup untuk menggambarkan Keagungan dan
Kesempurnaan Allah lsquoAzza wa Jalla sebagai pencipta alam semesta ini begitu
pula alam Akhirat yang tidak diragukan lagi keberadaannya kecuali oleh orang-
orang yang tidak berakal
Adapun di sini akan dijelaskan mengenai 5 bukti dari sekian banyak
bukti dari nama Allah lsquoAzza wa Jalla yaitu Al-lsquoAdlu (Maha Adil) Dan bukti-
bukti tersebut juga menguatkan akan kebenaran agama Islam sebagai agama
Rahmatan li al-bdquoAlamin yang dibawa oleh nabi yang bergelar al-Amin Dan 5
bukti tersebut adalah
(Pertama) Adalah dalam hal niat yang merupakan penentu dari arah
amalan-amalan yang kita perbuat karena niat tersebut berfungsi sebagai lentera
atau cahaya yang akan menuntun dan menerangi perjalanan seorang hamba
dalam bertemu Allah lsquoAzza wa Jalla Jika lentera tersebut memancar dengan
terang maka menjadi teranglah perjalanannya dalam bertemu Allah lsquoAzza wa
Jalla Sebaliknya jika cahaya lentera tersebut redup maka menjadi redup
pulalah jalan yang akan dilalui oleh seorang hamba untuk bisa bertemu dengan
Allah Jalla Yang Maha Pencipta dan Maha Mengadakan lagi Maha Pembentuk
Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah saw ldquoSesungguhnya setiap
amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan
mendapatkan apa yang dia niatkan maka barangsiapa yang hijrahnya kepada
Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan
barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena
wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah
kepadanyardquo (HR Bukhary-Muslim dari lsquoUmar bin Khoththob radhiallahu
lsquoanhu)
(Kedua) Adalah dalam hal perbuatan yang tentunya tidak terlepas dari
catatan Allah lsquoAzza wa Jalla lewat dua malaikat-Nya (Rakib ndash lsquoAtid) yang
senantiasa menemani kita di setiap langkah kita apapun dan bagaimanapun
bentuknya Lalu dari segi manakah kiranya bukti akan sifat Allah lsquoAzza wa Jalla
yang Maha Adil Coba kita perhatikan dengan seksama firman Allah lsquoAzza wa
Jalla dan hadist Rasulullah berikut ini ldquoBarang siapa berbuat kebaikan
mendapat sepuluh kali lipat amalnya Dan barang siapa berbuat kejahatan
dibalas seimbang dengan kejahatannya Mereka sedikit pun tidak dirugikan
182
(dizalimi) (al-An‟am 160)
(Ketiga) Adalah dalam hal keutamaan kaum hawa dalam berbakti
kepada suaminya yang merupakan kewajiban sebagai seorang istri sebagaimana
sabda Rasulullah saw ldquoperkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang
wanita pada hari kiamat nanti adalah mengenai sholat lima waktu dan
ketaatannya terhadap suamirdquo (HRIbnu Hibbab dari Abu Hurairah)
Jadi berikut adalah bentuk keadilan Allah terhadap kaum wanita yang
mungkin tidak dapat melakukan sebagian pekerjaan mulia yang dapat dikerjakan
oleh kaum lelaki tetapi dengan wujud keadilah Allah Yang Maha Adil kaum
wanita memiliki porsi pahala yang sama besarnya dengan kaum lelaki meskipun
dengan amalan-amalan yang berbeda seperti amalan-amalan yang telah
Rasulullah saw wasiatkan kepada putrinya Fathimah az-Zahra dan seluruh kaum
wanita diwaktu itu dan sesudahnya Bukti lain adalah ketika para mujahid
berjihad melawan musuh dan gugur maka dia mati syahid Begitu pula dengan
perempuan yang berjihad melahirkan anaknya yang rasanya seperti antara hidup
dan mati kemudian dia meninggal seketika itu atau setelah ia melahirkan makan
dia bisa dikatakan mati syahid tanpa harus terjun ke medan perang Wallahu
Arsquolam
(Keempat) Adalah dalam hal warisan yang memberikan porsi lebih
banyak kepada lelaki daripada perempuan yaitu bagian laki-laki dua kali bagian
perempuan sebagaiman firman Allah SWT ldquoAllah mensyari‟atkan bagimu
tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu yaitu bahagian seorang anak
lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuahelliprdquo(an-Nisa‟ 11)
Bukti akan kebenaran sifat Allah SWT Yang Maha Adil di sini adalah
bahwasanya Allah SWT melebihkan bagian lelaki atas wanita dalam hal
warisan karena kenyataannya lelakilah yang oleh syarirsquoat dibebankan tanggung
jawab untuk memberi nafkah keluarga dan membebaskan perempuan dari
kewajiban tersebut meskipun perempuan boleh saja ikut mencari nafkah Para
laki-laki juga diwajibkan oleh ajaran Islam untuk mengeluarkan mas kawin
untuk diberikan kepada istrinya sebagai cerminan cinta kasih sayangnya ketika
keduanya menikah sedangkan perempuan tidak dibebani apa-apa
(Kelima) Selanjutnya adalah mengenai keutamaan bulan Ramadhan
Bulan dimana Al-Qur`an diturunkan bulan yang penuh berkah dengan pelipat
gandaan pahala sebuah amalan bulan yang penuh pengampunan Bulan dimana
pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat-rapat dan bulan di
mana para syaitan dibelenggu dari menggoda manusia Sebagaimana sabda
Rasulullah saw ldquoJika Bulan Ramadhan telah tiba maka (pintu) surga dibuka
lebar-lebar (pintu) neraka ditutup rapat-rapat dan para syetan
dibelenggurdquo(HR Muslim )
Dan bukti yang menunjukkan Allah Maha Adil di sini adalah mengenai
pelipat gandaan pahala sebuah amalan terutama pada malam Lailatul Qadar
yaitu satu malam kemuliaan yang lebih baik daripada seribu bulan sebagaimana
yang terlampira dalam al-Qurrsquoan ldquo Sesungguhnya kami Telah menurunkannya
(Al Quran) pada malam kemuliaan Dan tahukah kamu apakah malam
183
kemuliaan itu Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan Pada malam
itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk
mengatur segala urusanMalam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar
(al-Qadr 1-5)
E Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Model Team Games Tournament (TGT)
Metode diskusi kelompok
F Media dan Bahan
3 Media
g Presentasi Power Point
h Video pembelajaranFilm tentang kejadian bencana alam
i LaptopKomputer
j LCD Projector
k WhiteboardBlackboard
l Guntingcutter
4 Bahan
e PensilSpidol
f Kertas
g CDFlash Disk
h Bahan-bahan lainnya
G Sumber Belajar
6 Al-Qurrsquoan dan Terjemahnya Departemen Agama RI Tahun 2006
7 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Siswa) Jakarta Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)
8 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Guru) Jakarta Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)
9 Choeroni dkk 2013 Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP kelas
VIIISemarang ESIS Erlangga
10 Tim MGMP PAI SMP Kota Serang 2016 Modul Pembelajaran PAI amp Budi
Pekerti Kelas VII
184
H Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1
PENDAHULUAN
Fase 1
1 Mengkondisikan siswa dan berdoa
2 Mengabsen kehadiran siswa
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran
4 Menginformasikan pembelajaran yang akan digunakan yaitu pembelajaran
kooperatif STAD
5 Penyampaian masalah perilaku yang menunjukkan Asmaul Husna dalam kehidupan
sehari-hari
KEGIATAN INTI
Fase 2
Memotifasi siswa agar dapat menggunakan pengetahuannya tentang Asmaul Husna
dalam diskusi
Fase 3
Mengelompokkan siswa dalam satu kelas menjadi beberapa kelompok (setiap kelompok
terdiri dari 5 orang dengan satu orang sebagai tutor sebaya)
Fase 4
Setiap kelompok menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru Selama diskusi
berlangsung guru memantau kerja dari masing-masing kelompok dan mengarahkan
siswa yang mengalami kesulitan serta mengarahkan ke jawaban yang benar Diskusi
kelompok dilaksanakan dengan media kartu masalah
Fase 5
Meminta beberapa perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya
sedangkan kelompok yang lain memberi tanggapan Guru memandu jalannya diskusi dan
merumuskan jawaban yang benar yang diwujudkan di kertas manila
Fase 6
Memberi nilai penghargaan individu dan kelompok
PENUTUP
1 Membimbing siswa membuat kesimpulan
2 Merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
3 Memberi tugas siswa untuk dikerjakan di rumah
I Penilaian
4 Teknik Penilaian
e Sikap spiritual
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Observasi Jurnal Lampiran
4
Saat
Pembelajaran
Penilaian
untuk
185
Berlangsung pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2 Penilaian
Diri
Lembar
Penilaian
Diri
Lampiran
5
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3 Penilaian
antarteman
Lembar
Penilaian
antarteman
Lampiran
6
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
f Sikap Sosial
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Observasi Jurnal Lampiran
4
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2 Penilaian
Diri
Lembar
Penilaian
Diri
Lampiran
5
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3 Penilaian
antartema
n
Lembar
Penilaian
antartem
an
Lampiran
6
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
g Pengetahuan
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Lisan Pertanyaan
(lisan)
dengan
jawaban
terbuka
Lampiran
7
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pembelajara
n
(assessment
186
for
learning)
2 Penugas
an
Tugas
tertulis
Lampiran
8
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
untuk dan
sebagai
pembelajara
n
(assessment
for and as
learning)
3 Tertulis Soal-soal
esei
Lampiran
9
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
pencapaian
pembelajara
n
(assessment
of learning)
4 Portofol
io
Sampel
pekerjaan
terbaik hasil
dari
penugasan
atau tes
tertulis
Saat
Pembelajaran
usai
Data untuk
penulisan
deskripsi
pencapaian
pengetahua
n
(assessment
of learning)
h Keterampilan
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Produk Soal
keterampilan
produk
Lampiran
10
Saat
Pembelajara
n
Berlangsun
gatau
setelah usai
Penilaian
untuk
sebagai
danatau
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for as and of
learning)
2 Portofol
io
Sampel
produk
terbaik hasil
dari tugas
atau proyek
Saat
Pembelajara
n usai
Penilaian
untuk dan
sebagai data
untuk
penulisan
deskripsi
pencapaian
keterampilan
5 Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk (1) pembelajaran ulang (2)
bimbingan perorangan (3) belajar kelompok DAN (4) pemanfaatan tutor
187
sebaya bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis
penilaian
6 Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian siswa yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan danatau
pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan
soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi meringkas buku-buku referensi
dan mewawancarai narasumber
Saran-saran
Mengetahui
Kepala SMP Plus Nurul Marsquoarif
Gousul Alam
NIP
Kota Serang April 2017
Guru Mata Pelajaran
PAI dan Budi Pekerti
Tolaah S PdI
NIP
188
Lampiran 2 Instrumen Penelitian Hasil Belajar PAI
INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR PAI
Teknik Penilaian Tes Tulis
Bentuk instrumen Pilihan Ganda
Petunjuk Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara
memberi
tanda silang pada huruf A B C dan D
Nama SiswaSampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
1 Allah Maha Esa terdapat dalam Al-Qurrsquoan surathellip
a Al-Kafirun
b Al-Ikhlas
c Al-Falaq
d An-Nas
2 Ibadah hanya mengharapkan pahala dari Allah dan tidak mengharap pujian dari
manusia dinamakanhellip
a Ikhlas c Taqwa
b Taat d Tawakal
3 Bukti kebesaran bahwa Allah bersifat Al-Barr adalah
a Allah mencukupi kebutuhan makhluk-Nya
b Allah mengampuni setiap dosa orang yang bertaubat
c Allah maha perkasa
d Allah maha adil
4 Memutuskan suatu perkara secara tidak memihak merupakan pengamalan dari
sifat Allah
a Al-aziz
b An-nafirsquo
c Ar-rauf
d Al-Fattah
5 Meyakini dengan segala penuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-
kitab-Nya kepada para utusann-Nya sebagai pedoman hidup bagi manusia
disebuthellip
a Iman Kepada Allah SWT c Iman Kepada Kitab-kitab Allah
b Iman Kepada Malaikat d Iman Kepada Rasul
6 Beriman kepada kitab-kitab suci sebelum Al-qurrsquoan cukup dilakukan denganhellip
a Mengamalkannya c Meyakini kebenarannya
b Membenarkan ajarannya d Semuanya benar
189
7 Salah satu isi kandungan Al-qurrsquoan adalahhellip
a Akidah Akhlak c Muamalah
b Ibadah d a b dan c benar
8 Fungsi kitab suci bagi kehidupan manusia adalah sebagaihellip
a Kebutuhan pokoknya c Petunjuk hidupnya
b Bacaan sehari-hari d Kebutuhan pelengkapnya
9 Kitab Injil yang dijadikan pedoman hidup oleh umat nasrani di dunia pada
mulanya diturunkan kepadahellip
a Musa as c Muhammad SAW
b Daud as d Isa as
10 Nama lain dari Al-Qurrsquoan adalah Al-Bayan yang berartihellip
a Pengingat c Pembeda
b Penerangan d Petunjuk
11 Sikap yang mencerminkan mencintai Al-qurrsquoan adalahhellip
a Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari menjalankan perintah-perintah-Nya
menjauhi larangan-Nya
b Hidup dengan hawa nafsu
c Lebih mencintai dirinya sendiri
d Hidup penuh dengan amarah
12 Pengertian qadar menurut Al-qurrsquoan adalah
a Ketentuan c Putusan
b Timbangan d Ukuran
13 Ketentuan Allah SWT sejak zaman azali Adalah pengertian dari
a Qadla c Taqdir
b Qadar d Qadir
14 Qadla merupakan sesuatu yang
a Sudah terjadi pada setiap hamba-Nya
b Terjadi pada setiap hamba yang beriman
c Terjadi pada setiap makhluk
d Belum terjadi pada setiap hamba-Nya
15 Berikut ini adalah perilaku yang tidak mencerminkan keimanan kepada qadla dan
qadar yakni
a Mensyukuri nikmat dari Allah SWT
b Sabar terhadap setiap ujian yang sedang menerpa
c Berprasangka jelek pada Allah SWT
d Qanarsquoah atas setiap bagian yang diterima
16 Saling memahami saling mengetahui kondisi sesama muslim disebut dengan
a Tafahum c Takabur
b Tarsquoaruf d Tawadhu
190
17 Sikap perilaku ucapan perbuatan dan tindakan yang tidak sesuai dengan tuntunan
ajaran Islam dan norma-norma aturan yang berlaku adalah pengertian dari akhlak
a Mahmudah c Maunah
b Mahmudah d Karimah
18 Menaruh kepercayaan kepada orang lain tentang suatu urusan termasuk dalam
a Dzan c Su udzan
b Husnud dzan d Prasangka buruk
19 Berikut merupakan pengertian jujurhellip
a Perilaku yang mncerminkan adanya kesesuaian antara hati perkataan dan
perbuatan
b Suatu perilaku yang mencerminkan sikap seweang-wenang
c Perilaku yang mencerminkan tindakan ujub
d Perilaku yang mencerminkan taqwa
20 Berikut merupakan sikap yang menunjukkan rendah hatihellip
a Tidak bersifat angkuh c Selalu berbuat kecurangan
b Angkuh d Selalu mementingkan diri sendiri
21 Salah satu contoh sikap perilaku adil adalahhellip
a Menempatkan sesuatu yang benar pada tempatnya
b Sesuuatu yang salah dikatakan benar
c Adanya kezoliman
d Adanya ketidakadilan
22 Sikap jujur dan adil tertuang pada Dalil Naqli yaitu pada Al-qurrsquoan surathellip
a Al-Maidah ayat 8 c An-Nisa ayat 2
b Al-Baqarah ayat 2 d An-Nisa ayat 3
23 Pengertian Tawadu adalahhellip
a Sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain
b Sikap membanggakan diri sendiri
c Sikap merasa mampu
d Sikap selalu merasa bangga atas perbuatan yang dilakukan
24 Makhluk yang sifatnya selalu menggoda manusia agar terjerumus dalam lembah
dosa adalah
a Malaikat
b Jin
c Syetan
d Manusia
25 Perbedaan antara Malaikat dengan Jin adalah
a Malaikat selalu taat kepada Allah SWT
b Jin tidak berjenis kelamin
c Malaikat menyesuaikan manusia
d Jin selalu taat kepada Allah SWT
191
Instrumen Keaktifan Belajar Peserta Didik Sebelum Uji Coba
INSTRUMEN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK
SEBELUM DIUJI COBA
Nama Sampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
Nomor Tes helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
Petunjuk Pengerjaan berilah tanda cek lis (radic) pada pilihan jawaban yang anda pilih
No Pernyataan Opsion
SS S R TS STS
1 Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan
segera membaca materi tersebut
2 Saya akan bertanya bila tidak mengerti
3 Saya mendengarkan bila guru sedang
menerangkan materi pelajaran
4 Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan
tentang materi yang saya dapatkan
5 Saya menggambar diagram yang isinya materi
untuk memudahkan saya dalam belajar
6 Saya hadir dalam setiap penelitian kelompok di
sekolah
7 Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah
yang diberikan guru kepada siswa
8 Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran
Matematika
9 Saya tidak membaca materi bila tidak diminta oleh
guru
10 Saya tidak akan mengemukakan ide pemikiran
saya bila tidak diminta oleh guru
11 Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran
saya lebih memilih untuk berbicara dengan teman
lain
12 Saya akan mencatat bila diminta oleh guru
13 Saya malas bila menerangkan materi dengan
menggunakan skema gambar
14 Saya tidak hadir dalam setiap penelitian kelompok
seperti yang diajarkan oleh guru
15 Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat
keputusan dalam kelompok
16 Saya merasa bosan ketika teman menerangkan
materi pelajaran melalui presentasi kelompok
17 Saya membaca materi pelajaran terlebih dahulu
sebelum pelajaran dimulai
18 Saya mampu mengemukakan idepemikiran saya
di kelas
19 Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih
cepat menangkap materi
192
20 Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih
mengerti materi pelajaran yang saya dapat
21 Saya berantusias saat menggambar sumber belajar
di lingkungan sekitar
22 Saya membantu menyiapkan alat-alat untuk
melakukan penelitian
23 Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh
guru kepada siswa
24 Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil
di depan kelas
25 Saya lebih memilih mencontek teman dari pada
harus membaca materi yang akan diujikan
26 Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti
materi yang diterangkan oleh guru
27 Saya lebih memilih bercanda dengan teman
sebangku saya daripada mendengarkan presentasi
28 Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman
daripada saya harus mencatat sendiri
29 Ketika menggambar objek penelitian saya diminta
teman untuk menggambarkannya
30 Menurut saya kegiatan penelitian kelompok
sekolah tidak penting
31 Menganalisis soal yang diberikan oleh guru hanya
membuang waktu
32 Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya
untuk mengemukakan ide pemikiran saya di kelas
33 Menurut saya diskusi merupakan hal penting
dalam kegiatan belajar mengajar
34 Saya sangat antusias saat mendengarkan
perdebatan tentang masalah pelajaran
35 Saya aktif mengumpulkan informasi data dan
mencatat hasil penelitian
36 Saya merasa takut untuk mengemukakan
idepemikiran saya di kelas karena takut
37 Saya senang ketika mengikuti kegiatan penelitian
di sekolah
38 Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu
topik pelajaran yang sedang dibahas oleh guru
193
Instrumen Keaktifan Belajar Setelah Uji Coba
INSTRUMEN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK
SETELAH DIUJI COBA
Nama Sampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
Nomor Tes helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
Petunjuk Pengerjaan berilah tanda cek lis (radic) pada pilihan jawaban yang anda pilih
No Pernyataan Opsion
SS S R TS STS
1 Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan
segera membaca materi tersebut
2 Saya akan bertanya bila tidak mengerti
3 Saya mendengarkan bila guru sedang
menerangkan materi pelajaran
4 Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan
tentang materi yang saya dapatkan
5 Saya menggambar diagram yang isinya materi
untuk memudahkan saya dalam belajar
6 Saya hadir dalam setiap penelitian kelompok di
sekolah
7 Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah
yang diberikan guru kepada siswa
8 Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran
Matematika
9 Saya tidak membaca materi bila tidak diminta oleh
guru
10 Saya tidak akan mengemukakan ide pemikiran
saya bila tidak diminta oleh guru
11 Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran
saya lebih memilih untuk berbicara dengan teman
lain
12 Saya akan mencatat bila diminta oleh guru
13 Saya malas bila menerangkan materi dengan
menggunakan skema gambar
14 Saya tidak hadir dalam setiap penelitian kelompok
seperti yang diajarkan oleh guru
15 Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat
keputusan dalam kelompok
16 Saya merasa bosan ketika teman menerangkan
materi pelajaran melalui presentasi kelompok
17 Saya membaca materi pelajaran terlebih dahulu
sebelum pelajaran dimulai
18 Saya mampu mengemukakan idepemikiran saya
di kelas
19 Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih
cepat menangkap materi
194
20 Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih
mengerti materi pelajaran yang saya dapat
21 Saya berantusias saat menggambar sumber belajar
di lingkungan sekitar
22 Saya membantu menyiapkan alat-alat untuk
melakukan penelitian
23 Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh
guru kepada siswa
24 Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil
di depan kelas
25 Saya lebih memilih mencontek teman dari pada
harus membaca materi yang akan diujikan
26 Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti
materi yang diterangkan oleh guru
27 Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman
daripada saya harus mencatat sendiri
28 Ketika menggambar objek penelitian saya diminta
teman untuk menggambarkannya
29 Menurut saya kegiatan penelitian kelompok
sekolah tidak penting
30 Menganalisis soal yang diberikan oleh guru hanya
membuang waktu
31 Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya
untuk mengemukakan ide pemikiran saya di kelas
32 Menurut saya diskusi merupakan hal penting
dalam kegiatan belajar mengajar
33 Saya aktif mengumpulkan informasi data dan
mencatat hasil penelitian
34 Saya merasa takut untuk mengemukakan
idepemikiran saya di kelas karena takut
35 Saya senang ketika mengikuti kegiatan penelitian
di sekolah
36 Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu
topik pelajaran yang sedang dibahas oleh guru
195
Lampiran 3
Surat Keputusan Penunjukkan Dosen Pembimbing
196
197
198
Lampiran 4
Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian
199
Lampiran 5
Data Hasil Tes Keaktifan Belajar Peserta Didik
No Nama Item Soal
Jml 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 AHMAD R 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 145
2 AHMAD S 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 180
3 ALMAHES 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 147
4 ALVIN A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144
5 AMANDA 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 172
6 AMIRUDIN 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 149
7 ANDRI F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 146
8 ERNI 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 175
9 FIRHAN 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144
10 HAERIYAH 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 156
11 HASBULOH 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 172
12 HERMAWATI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144
13 HESTIKA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 138
14 IIS NURUL A 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 173
15 IMASWATI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 173
16 JAMSIAH 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 167
17 KARINA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 146
18 KURNIASIH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144
19 KUSNANDI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 179
20 LAILATUL F 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 173
21 LELA 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 153
22 LENA F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 153
23 LENA RIKA 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 169
24 LENI F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 155
25 M ROBI 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 152
26 MUHAMAD E 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 157
27 MUHAMAD M 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 154
28 MUHAMAD M 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 151
29 MUHAMAD N 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 166
30 MUHAMAD R 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 164
31 MUHAMAD S 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 156
32 MUHAMAD T 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 151
200
33 MUHAMAD YADI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 158
34 MUHAMMAD DURAHMAN
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 170
35 MUHAMMAD DUROHIM 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 158
36 MUHAMMAD ROBI 5 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 154
37 MUHTANDI 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 166
38 MURTI AWALIYAH 4 4 3 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 162
39 NASRUDIN 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 171
40 NINA 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 149
41 NURAENI 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 149
42 NURJANAH 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 172
43 OSAMA ABABIL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 149
44 RAJU 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 169
45 RAMDINI AMELIA 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 153
46 RANI PURWASIH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 151
47 RATNASARI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 162
48 RENDI PANGESTU 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 158
49 RINA DEWI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 150
50 ROHIMAH 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 162
51 ROSITA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 150
52 ROSULULLOH 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 151
53 SAEPUDIN 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 175
54 SAHRUDIN 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 156
55 SILVIAH 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 143
56 SITI ANISAH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 164
57 SITI APRIYATI 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 161
58 SITI CHOIRINNISA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 150
59 SRI REJA AGUNG 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 164
60 SUSILAWATI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 151
61 SYANTEL NURHAYATI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 150
62 WINDIA NINGSIH 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 174
63 WIWIN WINARSIH 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 149
64 YANTI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 148
199
Lampiran 6
Hasil Tes Keaktifan Belajar Peserta Didik yang Telah Diurutkan
HASIL TES KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK
KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
No Nama Skor
1 AHMAD SEPRIANDI 180
2 KUSNANDI 179
3 ERNI 175
4 SAEPUDIN 175
5 WINDIA NINGSIH 174
6 IIS NURUL AINI 173
7 IMASWATI 173
8 LAILATUL FITRIYAH 173
9 AMANDA ANWAR 172
10 HASBULOH 172
11 NURJANAH 172
12 NASRUDIN 171
13 MUHAMMAD DURAHMAN 170
14 LENA RIKA 169
15 RAJU 169
16 JAMSIAH 167
17 MUHAMAD NUR IWAN 166
18 MUHTANDI 166
19 MUHAMAD REZA ALFARIZI 164
20 SITI ANISAH 164
21 SRI REJA AGUNG 164
22 MURTI AWALIYAH 162
23 RATNASARI 162
24 ROHIMAH 162
25 SITI APRIYATI 161
26 MUHAMAD YADI 158
27 MUHAMMAD DUROHIM 158
28 RENDI PANGESTU 158
29 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 157
30 HAERIYAH 156
31 MUHAMAD SATRIA 156
32 SAHRUDIN 156
33 LENI FITRIANI 155
200
34 MUHAMAD MUHADI 154
35 MUHAMMAD ROBI 154
36 LELA 153
37 LENA FITRIANA 153
38 RAMDINI AMELIA 153
39 M ROBI 152
40 MUHAMAD MUHI 151
41 MUHAMAD TAQIUTORIK 151
42 RANI PURWASIH 151
43 ROSULULLOH 151
44 SUSILAWATI 151
45 RINA DEWI 150
46 ROSITA 150
47 SITI CHOIRINNISA 150
48 SYANTEL NURHAYATI 150
49 AMIRUDIN 149
50 NINA 149
51 NURAENI 149
52 OSAMA ABABIL 149
53 WIWIN WINARSIH 149
54 YANTI 148
55 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 147
56 ANDRI FIRMANSYAH 146
57 KARINA 146
58 AHMAD RIDHO 145
59 ALVIN ALFAREZA 144
60 FIRHAN 144
61 HERMAWATI 144
62 KURNIASIH 144
63 SILVIAH 143
64 HESTIKA 138
201
Lampiran 7
Pembagian Kelompok Penelitian
Kelompok Model Pembelajaran TGT
dengan Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Skor
1 AHMAD SEPRIANDI 180
2 SAEPUDIN 175
3 WINDIA NINGSIH 174
4 LAILATUL FITRIYAH 173
5 AMANDA ANWAR 172
6 NASRUDIN 171
7 MUHAMMAD DURAHMAN 170
8 JAMSIAH 167
9 MUHAMAD NUR IWAN 166
10 SITI ANISAH 164
11 SRI REJA AGUNG 164
12 ROHIMAH 162
13 SITI APRIYATI 161
14 RENDI PANGESTU 158
15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 157
16 SAHRUDIN 156
Kelompok Model Pembelajaran STAD
dengan Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Skor
1 KUSNANDI 179
2 ERNI 175
3 IIS NURUL AINI 173
4 IMASWATI 173
5 HASBULOH 172
6 NURJANAH 172
7 LENA RIKA 169
8 RAJU 169
9 MUHTANDI 166
10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 164
11 MURTI AWALIYAH 162
12 RATNASARI 162
13 MUHAMAD YADI 158
14 MUHAMMAD DUROHIM 158
15 HAERIYAH 156
16 MUHAMAD SATRIA 156
202
Kelompok Model Pembelajaran TGT
dengan Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Skor
1 LENI FITRIANI 155
4 LELA 153
5 LENA FITRIANA 153
8 MUHAMAD MUHI 151
9 MUHAMAD TAQIUTORIK 151
12 SUSILAWATI 151
13 RINA DEWI 150
16 SYANTEL NURHAYATI 150
17 AMIRUDIN 149
20 OSAMA ABABIL 149
21 WIWIN WINARSIH 149
24 ANDRI FIRMANSYAH 146
25 KARINA 146
28 FIRHAN 144
29 HERMAWATI 144
32 HESTIKA 138
Kelompok Model Pembelajaran STAD
dengan Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Skor
2 MUHAMAD MUHADI 154
3 MUHAMMAD ROBI 154
6 RAMDINI AMELIA 153
7 M ROBI 152
10 RANI PURWASIH 151
11 ROSULULLOH 151
14 ROSITA 150
15 SITI CHOIRINNISA 150
18 NINA 149
19 NURAENI 149
22 YANTI 148
23 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 147
26 AHMAD RIDHO 145
27 ALVIN ALFAREZA 144
30 KURNIASIH 144
31 SILVIAH 143
203
Lampiran 8
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Siswa Jawaban Soal
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 AHMAD SEPRIANDI 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13
2 SAEPUDIN 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13
3 WINDIA NINGSIH 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13
4 LAILATUL FITRIYAH 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13
5 AMANDA ANWAR 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13
6 NASRUDIN 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14
7
MUHAMMAD
DURAHMAN 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14
8 JAMSIAH 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 14
9 MUHAMAD NUR IWAN 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 15
10 SITI ANISAH 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 15
11 SRI REJA AGUNG 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 15
12 ROHIMAH 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16
13 SITI APRIYATI 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 16
14 RENDI PANGESTU 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16
15
MUHAMAD ERIK
DARUSALAM 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16
16 SAHRUDIN 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 17
204
Lampiran 9
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Tinggi
N
o Nama Siswa
Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 KUSNANDI 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 12
2 ERNI 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 11
3 IIS NURUL AINI 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13
4 IMASWATI 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 12
5 HASBULOH 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13
6 NURJANAH 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14
7 LENA RIKA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 15
8 RAJU 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 13
9 MUHTANDI 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13
10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11
11 MURTI AWALIYAH 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 15
12 RATNASARI 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13
13 MUHAMAD YADI 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 13
14 MUHAMMAD DUROHIM 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 14
15 HAERIYAH 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13
16 MUHAMAD SATRIA 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 16
205
Lampiran 10
HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran TGT Keaktifan Tinggi
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 AHMAD SEPRIANDI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23
2 SAEPUDIN 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
3 WINDIA NINGSIH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22
4 LAILATUL FITRIYAH 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22
5 AMANDA ANWAR 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 21
6 NASRUDIN 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21
7 MUHAMMAD DURAHMAN 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22
8 JAMSIAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23
9 MUHAMAD NUR IWAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 22
10 SITI ANISAH 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
11 SRI REJA AGUNG 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23
12 ROHIMAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23
13 SITI APRIYATI 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
14 RENDI PANGESTU 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
16 SAHRUDIN 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
206
Lampiran 11
HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 KUSNANDI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 21
2 ERNI 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 20
3 IIS NURUL AINI 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
4 IMASWATI 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21
5 HASBULOH 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 20
6 NURJANAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
7 LENA RIKA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22
8 RAJU 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 19
9 MUHTANDI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19
10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 17
11 MURTI AWALIYAH 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21
12 RATNASARI 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20
13 MUHAMAD YADI 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 18
14 MUHAMMAD DUROHIM 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21
15 HAERIYAH 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18
16 MUHAMAD SATRIA 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22
207
Lampiran 12
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 LENI FITRIANI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9
2 LELA 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9
3 LENA FITRIANA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 8
4 MUHAMAD MUHI 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8
5 MUHAMAD TAQIUTORIK 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11
6 SUSILAWATI 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 10
7 RINA DEWI 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 10
8 SYANTEL NURHAYATI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 9
9 AMIRUDIN 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 8
10 OSAMA ABABIL 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 9
11 WIWIN WINARSIH 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 9
12 ANDRI FIRMANSYAH 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9
13 KARINA 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8
14 FIRHAN 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9
15 HERMAWATI 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10
16 HESTIKA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 7
208
Lampiran 13
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 MUHAMAD MUHADI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9
2 MUHAMMAD ROBI 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 7
3 RAMDINI AMELIA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 7
4 M ROBI 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 9
5 RANI PURWASIH 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 10
6 ROSULULLOH 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 9
7 ROSITA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9
8 SITI CHOIRINNISA 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 8
9 NINA 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 9
10 NURAENI 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 8
11 YANTI 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 9
12 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9
13 AHMAD RIDHO 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8
14 ALVIN ALFAREZA 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9
15 KURNIASIH 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10
16 SILVIAH 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 8
209
Lampiran 14
HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Rendah
N
o Nama Siswa
Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 LENI FITRIANI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 18
2 LELA 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 17
3 LENA FITRIANA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15
4 MUHAMAD MUHI 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 17
5 MUHAMAD T 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 19
6 SUSILAWATI 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 17
7 RINA DEWI 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 18
8 SYANTEL N 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 17
9 AMIRUDIN 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15
10 OSAMA ABABIL 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 15
11 WIWIN WINARSIH 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 16
12 ANDRI F 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 15
13 KARINA 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13
14 FIRHAN 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 16
15 HERMAWATI 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 15
16 HESTIKA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 11
210
Lampiran 15
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 MUHAMAD MUHADI 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 18
2 MUHAMMAD ROBI 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15
3 RAMDINI AMELIA 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 14
4 M ROBI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 18
5 RANI PURWASIH 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18
6 ROSULULLOH 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 16
7 ROSITA 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 17
8 SITI CHOIRINNISA 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 16
9 NINA 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 16
10 NURAENI 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 14
11 YANTI 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 16
12 ALMAHESA PUTRA S 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 15
13 AHMAD RIDHO 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 14
14 ALVIN ALFAREZA 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 16
15 KURNIASIH 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 15
16 SILVIAH 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 13
211
Lampiran 16
Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran TGT Tingkat Keaktifan
Tinggi
Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test
Kelompok Model Pembelajaran TGT
Tingkat Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Tes
Awal Akhir GainSelisih
1 AHMAD SEPRIANDI 13 23 10
2 SAEPUDIN 13 23 10
3 WINDIA NINGSIH 13 22 9
4 LAILATUL FITRIYAH 13 22 9
5 AMANDA ANWAR 13 21 8
6 NASRUDIN 14 21 7
7 MUHAMMAD DURAHMAN 14 22 8
8 JAMSIAH 14 23 9
9 MUHAMAD NUR IWAN 15 22 7
10 SITI ANISAH 15 24 9
11 SRI REJA AGUNG 15 23 8
12 ROHIMAH 16 23 7
13 SITI APRIYATI 16 24 8
14 RENDI PANGESTU 16 25 9
15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 18 25 7
16 SAHRUDIN 17 24 7
Jumlah 132
Rata-rata 825
Standar Deviasi 106
Nilai Minimum 700
Nilai Maksimum 1000
212
Lampiran 17
Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran TGT Tingkat Keaktifan
Rendah
Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test
Kelompok Model Pembelajaran TGT
Tingkat Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Tes
Awal Akhir GainSelisih
1 LENI FITRIANI 9 18 9
2 LELA 9 17 8
3 LENA FITRIANA 8 15 7
4 MUHAMAD MUHI 8 17 9
5 MUHAMAD TAQIUTORIK 11 19 8
6 SUSILAWATI 10 17 7
7 RINA DEWI 10 18 8
8 SYANTEL NURHAYATI 9 17 8
9 AMIRUDIN 8 15 7
10 OSAMA ABABIL 9 15 6
11 WIWIN WINARSIH 9 16 7
12 ANDRI FIRMANSYAH 9 15 6
13 KARINA 8 13 5
14 FIRHAN 9 16 7
15 HERMAWATI 10 15 5
16 HESTIKA 7 11 4
Jumlah 111
Rata-rata 694
Standar Deviasi 144
Nilai Minimum 400
Nilai Maximum 900
213
Lampiran 18
Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran STAD Tingkat Keaktifan
Belajar Tinggi
Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test
Kelompok Model Pembelajaran STAD
Tingkat Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Tes
Awal Akhir GainSelisih
1 KUSNANDI 12 21 9
2 ERNI 11 20 9
3 IIS NURUL AINI 13 22 9
4 IMASWATI 12 21 9
5 HASBULOH 13 20 7
6 NURJANAH 14 22 8
7 LENA RIKA 15 22 7
8 RAJU 13 19 6
9 MUHTANDI 13 19 6
10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 11 17 6
11 MURTI AWALIYAH 15 21 6
12 RATNASARI 13 20 7
13 MUHAMAD YADI 13 18 5
14 MUHAMMAD DUROHIM 14 21 7
15 HAERIYAH 13 18 5
16 MUHAMAD SATRIA 16 22 6
Jumlah 112
Rata-rata 700
Standar Deviasi 141
Nilai Minimum 500
Nilai Maximum 900
214
Lampiran 19
Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran STAD Tingkat Keaktifan
Belajar Rendah
Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test
Kelompok Model Pembelajaran STAD
Tingkat Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Tes
Awal Akhir GainSelisih
1 MUHAMAD MUHADI 9 18 9
2 MUHAMMAD ROBI 7 15 8
3 RAMDINI AMELIA 7 14 7
4 M ROBI 9 18 9
5 RANI PURWASIH 10 18 8
6 ROSULULLOH 9 16 7
7 ROSITA 9 17 8
8 SITI CHOIRINNISA 8 16 8
9 NINA 9 16 7
10 NURAENI 8 14 6
11 YANTI 9 16 7
12 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 9 15 6
13 AHMAD RIDHO 8 14 6
14 ALVIN ALFAREZA 9 16 7
15 KURNIASIH 10 15 5
16 SILVIAH 8 13 5
Jumlah 113
Rata-rata 706
Standar Deviasi 124
Nilai Minimum 500
Nilai Maximum 900
215
Lampiran 20
Rekapitulasi Data Selisi Antara Tes Awal dan Akhir Masing-Masing Kelompok
REKAPITULASI DATA SELISIH MASING-MASING KELOMPOK
SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Sampel
Model TGT
Keaktifan Tinggi
Sampel
Model STAD
Keaktifan Tinggi
Sampel
Model TGT
Keaktifan Rendah
Sampel
Model STAD
Keaktifan Rendah
AHMAD SEPRIANDI 10 KUSNANDI 9 LENI FITRIANI 9 MUHAMAD M 9
SAEPUDIN 10 ERNI 9 LELA 8 MUHAMMAD ROBI 8
WINDIA NINGSIH 9 IIS NURUL AINI 9 LENA FITRIANA 7 RAMDINI AMELIA 7
LAILATUL FITRIYAH 9 IMASWATI 9 MUHAMAD MUHI 9 M ROBI 9
AMANDA ANWAR 8 HASBULOH 7 MUHAMAD T 8 RANI PURWASIH 8
NASRUDIN 7 NURJANAH 8 SUSILAWATI 7 ROSULULLOH 7
MUHAMMAD D 8 LENA RIKA 7 RINA DEWI 8 ROSITA 8
JAMSIAH 9 RAJU 6 SYANTEL N 8 SITI CHOIRINNISA 8
MUHAMAD NUR I 7 MUHTANDI 6 AMIRUDIN 7 NINA 7
SITI ANISAH 9 MUHAMAD RAI 6 OSAMA ABABIL 6 NURAENI 6
SRI REJA AGUNG 8 MURTI A 6 WIWIN WINARSIH 7 YANTI 7
ROHIMAH 7 RATNASARI 7 ANDRI F 6 ALMAHESA P S 6
SITI APRIYATI 8 MUHAMAD YADI 5 KARINA 5 AHMAD RIDHO 6
RENDI PANGESTU 9 MUHAMMAD D 7 FIRHAN 7 ALVIN ALFAREZA 7
MUHAMAD ED 7 HAERIYAH 5 HERMAWATI 5 KURNIASIH 5
SAHRUDIN 7 MUHAMAD S 6 HESTIKA 4 SILVIAH 5
Jml 132 Jml 112 Jml 111 Jml 113
Rata-rata 825 Rata-rata 700 Rata-rata 694 Rata-rata 706
Standar Deviasi 1065 Standar Deviasi 1414 Standar Deviasi 1436 Standar Deviasi 1237
Nilai Minimal 700 Nilai Minimal 500 Nilai Minimal 400 Nilai Minimal 500
Nilai Maksimal 1000 Nilai Maksimal 900 Nilai Maksimal 900 Nilai Maksimal 900
216
Lampiran 21
Deskripsi Data
Descriptive Statistics
Kelompok N Minimum Maximum Mean Std
Deviation Variance
TGT Keaktifan Tinggi 16 7 10 825 1065 1133
STAD Keaktifan Tinggi 16 5 9 700 1414 2000
TGT Keaktifan Rendah 16 4 9 694 1436 2062
STAD Keaktifan Rendah 16 5 9 706 1237 1529
Valid N (listwise) 16
217
Lampiran 22
Hasil Uji Normalitas Data
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig Statistic df Sig
TGT Keaktifan Tinggi 197 16 098 870 16 027
STAD Keaktifan Tinggi 198 16 095 876 16 033
TGT Keaktifan Rendah 205 16 071 935 16 292
STAD Keaktifan Rendah 167 16 200 931 16 253
a Lilliefors Significance Correction
This is a lower bound of the true significance
218
Lampiran 23
Hasil Uji Homogenitas Data
Levene Statistic df1 df2 Sig
0152 1 62 698
219
Lampiran 24
Hasil Uji Hipotesis I
Ringkasan Hasil Uji-t Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar PAI
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan t dk
Sig
(tailed)
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model TGT
Keaktifan Belajar Tinggi) -30998 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model TGT
Keaktifan Belajar Rendah) -19323 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model STAD
Keaktifan Belajar Tinggi) -19799 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model STAD
Keaktifan Belajar Rendah) -22845 15 000 Signifikan
220
Lampiran 25
Hasil Uji Hipotesis II
Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar Terhadap Hasil Belajar PAI
Variabel
t-test for Equality of
Means Keterangan
T dk Sig
(tailed)
Keaktifan Belajar Terhadap Hasil
Belajar PAI -42431 63 000 Signifikan
221
Lampiran 26
Hasil Uji Hipotesis III
Rangkuman Hasil Uji Anova Dua Jalur dengan Interaksi
Source Type III Sum
of Squares df
Mean
Square F Sig
Corrected Model 18875a 3 6292 3742 016
Intercept 3422250 1 3422250 2036E3 000
Model Pembelajaran 5062 1 5062 3011 088
Keaktifan Belajar 6250 1 6250 3717 059
Model Pembelajaran Keaktifan 7562 1 7562 4498 038
Error 100875 60 1681
Total 3542000 64
Corrected Total 119750 63
a R Squared = 158 (Adjusted R Squared = 116)
222
Lampiran 27
Hasil Uji Hipotesis IV
Ringkasan Hasil Uji-t Model TGT dan STAD Keaktifan Belajar Tinggi
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan
T dk Sig
(tailed)
Hasil Belajar PAI 2825 30 009 Signifikan
223
Lampiran 28
Hasil Uji Hipotesis V
Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT
dan Model Pembelajaran STAD
Keaktifan Belajar Rendah
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan
t dk Sig
(tailed)
Hasil Belajar PAI 29353 30 794 Tidak
Signifikan
224
Lampiran 29
Hasil Uji Tukey
Hasil Uji Tukey
(I) Model
Pembelajaran (J) Model Pembelajaran Mean Difference
(I-J) Std Error Sig
95 Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
TGT Keaktifan
Tinggi
TGT Keaktifan Rendah 1312 458 029 10 252
STAD Keaktifan Tinggi 1250 458 041 04 246
STAD Keaktifan Rendah 1188 458 057 -02 240
TGT Keaktifan
Rendah
TGT Keaktifan Tinggi -1312 458 029 -252 -10
STAD Keaktifan Tinggi -062 458 999 -127 115
STAD Keaktifan Rendah -125 458 993 -134 109
STAD Keaktifan
Tinggi
TGT Keaktifan Tinggi -1250 458 041 -246 -04
TGT Keaktifan Rendah 062 458 999 -115 127
STAD Keaktifan Rendah -062 458 999 -127 115
STAD Keaktifan
Rendah
TGT Keaktifan Tinggi -1188 458 057 -240 02
TGT Keaktifan Rendah 125 458 993 -109 134
STAD Keaktifan Tinggi 062 458 999 -115 127
The mean difference is significant at the 005 level
iii
PERSETUJUAN TIM PENGUJI UJIAN TESIS
MAGISTER
Tesis Berjudul Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif dan Keaktifan Siswa dalam
Belajar Terhadap Hasil Belajar PAI (Studi
Eksperimen Di SMP Negeri 24 Kota Serang)
Nama TOLAAH
NIM 1540100351
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Telah disetujui tim penguji ujian munaqosah
Ketua Dr Hj Oom Mukarromah M Hum
NIP 19620227 199103 2 003
( )
Sekretaris Rd Elva Munawwaroh
( )
Penguji I Dr Suadi Sarsquoad M Ag
NIP 19631115 199403 1 002
( )
Penguji II Dr H Badrudin M Ag
NIP 19750405 200901 1 014
( )
Pembimbing I Dr Hidayatullah MPd
NIP 19740918200031001
( )
Pembimbing II Dr H Shobri Kom MPd
NIP197507162000031002
( )
Diuji di Serang pada tanggal 23 November 2017
Waktu 0900-1000
HasilNilai 347
Predikat Amat Baik
iv
NOTA DINAS PEMBIMBING
Kepada Yth
Direktur Program Pascasarjana
UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
di ndash Serang
Assalamursquoalaikum Wr Wb
Setelah melakukan bimbingan arahan dan koreksi terhadap
penulisan tesis magister yang berjudul ldquoPENGARUH MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN
SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR
PAI (STUDI EKSPERIMEN DI SMP NEGERI 24 KOTA
SERANG)rdquo
Yang ditulis oleh
Nama TOLAAH
NIM 1540100351
Jenjang Magister (S2)
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Kami telah bersepakat bahwa tesis magister tersebut sudah
dapat diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sultan Maulana
Hasanuddin Banten Untuk diajukan guna mengikuti ujian tesis
magister dalam rangka memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam
(MPdI)
Wassalamursquoalaikum Wr Wb
Pembimbing I
Dr Hidayatullah MPd
NIP 19740918200031001
Pembimbing II
Dr H Shobri Kom MPd
NIP 19740918200031001
v
Tolaah NIM 1540100351 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan
Keaktifan Siswa dalam Belajar terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama
Islam (Studi Eksperimen di SMP Negeri 24 Kota Serang)
Masalah dalam penelitian ini masih banyak peserta didik mengalami banyak
kesulitan dalam proses pembelajarannya Masalah tersebut disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain faktor sumber daya manusia baik dari pendidik
maupun peserta didik itu sendiri Tujuan penelitian adalah 1) Untuk mengetahui
pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar Pendidikan
Agama Islam 2) Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil
belajar Pendidikan Agama Islam 3) Untuk mengetahui interaksi antara model
pembelajaran kooperatif dengan keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil
belajar Pendidikan Agama Islam 4) Untuk mengetahui hasil belajar Pendidikan
Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif
team games tournament dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh dibandingkan
peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achievement
devision dan memiliki keaktifan belajar tinggi 5) Untuk mengetahui hasil belajar
Pendidikan Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran
team games tournament dan keaktifan belajar rendah berpengaruh dibandingkan
peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achivemenet
devison dan memiliki keaktifan belajar rendah
Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan desain factorial 2 x 2
dimana keaktifan belajar peserta didik sebagai variabel moderator Populasi dan
sampel penelitian adalah siswa Kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Tahun
Pelajaran 20162017 berjumlah 64 orang yang diambil secara acak Teknik
analisis statistik menggunakan bantuan SPSS serie 16 pada taraf signifikansi
α=005
Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1) Secara keseluruhan terdapat
pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam 2)
terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil belajar Pendidikan Agama
Islam 3) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar
terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam 4) Hasil belajar Pendidikan
Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran team games
tournament dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh lebih baik dibandingkan
peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achivemenet
devison dan memiliki keaktifan belajar tinggi 5) Hasil belajar Pendidikan Agama
Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran team games
tournament dan keaktifan belajar tinggi tidak berpengaruh lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team
achivemenet devison dan memiliki keaktifan belajar tinggi
Kata-kata kunci Model Pembelajaran keaktifan belajar dan hasil
belajar Pendidikan Agama Islam
ABSTRAK
vi
الملخص
تأثير نمو ذج التعلم التعاوني وأداء الطالب في التعلم نتائج التعلم الديني اللإسلامي
(SMP Negeri 24 Kota Serang دراسة تجر يبية في) المشكل في ىذه الدرسة لاتزال العديد من المتعلمين لديهم العديد من الصعوبات في عملية التعلم تنجم المشكلة عن عدة عوامل من بين عوامل أخرى عوامل الموارد البشرية من
( لتحديد أثر التعلم التعاوني على 1المعلمين و المتعلمين أنفسهم وااغرض من البحوث ىي ( لتحديد تأثيرالنشط التعلملمخرجات التعلم التربية 2التربية الإسلامية مخرجات التعلم
( لفهم التفاعل بين نموذج التعلم التعاوني مع الدينا مية المتعلمين على مخر جات 3الإسلامية ( لمعرفة نتائج دراسة التربية الإسلامية للطلب الذين بتعلمون مع التعا 4التعلم التربية الإسلامية
ية نموذج التعلم العاب فريق البطولة ونشاط التعلم عاليو افضل من المتعلمين الذين يتعلمون عن ون( لمعرفة النتيجة 5طريق التعاوني نموذج التعلم فريق تحصيل الطلاب ولها الذينامية التعلم العالي
رة تدربية نموذج فريق التعليمية للمتعلمين في التربية الدينية الإسلامية الذين يتعلمون مع فريق دو ونشاط التعلم المنخفض ىوافضل من المتعلمين الذين يتعلمون مع نموذج التعلم فريق تحصيل
الطلاب وىكون النشاط بتعلم منخفض حيث يتعلم المتعلمون التغير 2times2الطريقة المستخدمة ىي التجربة مع تسميم عامل
ثم اخد 21162117طلاب فى عا م كمتغير مشرف كا ن السكان وعينة من الد ر سة شخصا بشكل عشو أئي تقنية 64
( بشكل عام ىناك تأثير لنموذج التعلم على نتائج التعلم 1استنتاج ىذه الدراسة ىو ( 3( ىناك تأثير لنشاط التعلم على مخرجات التعلم في التربية الإسلامية 2في التربية الإسلامية
( نتائج التعلم 4م ونشاط التعلم لنتائج التعلم في التربية الإسلامية يوجد تفاعل بين نموذج التعللطلاب التربية الإسلامية الذين يتعلمون مع نموذج التعلم لفريق دورة الألعاب ونشاط التعلم العالي
ولديهم نشاط يكون لها تأثير أفضل من الطلاب الذين يتعلمون مع نموذج التعلم للطلابتائج التعلم الخاصة بطلاب التعليم الإسلامي الذين يتعلمون باستخدام نموذج ( ن5تعليمي عالي
التعلم لفريق البطولة ونشاط التعلم العالي ليس لها تأثير أفضل من الطلاب الذين يتعلمون من خلال نموذج التعلم للطلاب ولديهم نشاط تعلمي عالي
الإسلامي تعلم ونتائج التعلم في التربيةوذج التعلم نشاط الالكلمات المفتاحية نم
vii
ABSTRACT
Tolaah NIM 1540101298 The Effect of Cooperative Learning Model
and Student Performance in Learning on Results Learning Islamic
Religious Education (Experimental Study at SMP Negeri 24 Serang City)
Problem in this study are still many learners have many difficulties
in the learning process The problem is caused by several factors among
others human resources factors both from educators and learners
themselves The research objectives are 1) to know the effect of
cooperative learning model on the learning result of Islamic religious
education 1) to know the influence of learning activeness towards the
learning result of Islamic religious education 3) to know the interaction
between the cooperative learning model and the learning activity of the
learners toward the learning result Islamic religious education 4) to find
out the learning result of Islamic religious education learners who learn
with cooperative learning model team tournament team and high learning
activeness is better than learners who learn with cooperative learning
model student achievement division team and have high learning
activeness 5) to find out the learning result of Islamic religious education
learners who study with the model of learning team tournament team and
the activity of low learning its better than learners who learn with learning
model student achievement team and have activeness low learning
The method used is experiment with factorial design 2 x 2 when
learners learn activeness as moderator variable The population and sample
of the study were students of class VIII SMP Negeri 24 Serang City in the
20162017 lesson year 64 people were taken at random Statistical
analysis technique using SPSS serie 16 aid at significance level α=005
The conclusion of this research is 1) overall there is influence of
learning model to learning result of Islamic religious education 2) there is
influence of learning to learning result of Islamic religious education 3)
there is an interaction between the learning model and the learning activity
on the learning outcomes of Islamic religious education 4) learning
outcomes Islamic religious education learners with learning model team
tournament team and high learning activeness influence better than
learners who learn with student achievement division student learning
model and have high learning activeness 5) learning outcomes of Islamic
religious education learners who learn with learning model tournament
team and high learning activeness does not affect better than learners who
learn with learning model student achievement division team and have
high learning activeness
Keywords learning model learning activity and learning result of
Islamic religious education
viii
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik
hidayah serta inayah-Nya sehingga tesis magister ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya Shalawat serta salam tetap tercurah kepada baginda
Rasulullah SAW keluarga para sahabat serta para pengikutnya yang setia
hingga akhir zaman
Tesis magister ini kemugkinan besar tidak dapat diselesaikan
tanpa bantuan dari berbagai pihak oleh karenanya penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya terutama kepada
1 Prof Dr H Fauzul Iman MA Rektor Universitas Islam Negeri
Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah memberikan
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di UIN SMH Banten
2 Prof Dr HB Syafuri MHum Direktur Pascasarjana Universitas
Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah
memberikan saran dan motivasi
3 Dr Muhajir MA Ketua Program Studi Pascasarjana Pendidikan
Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
yang selalu memberikan untuk menyelesaikan tesis ini
4 Dr Hj Hunainah MM Sekertaris Program Studi Pascasarjana
Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana
Hasanuddin Banten yang selalu sabar memberikan arahan dan
bimbingan dalam penyusunan proposal tesis
5 Dr Hidayatullah MPd sebagai pembimbing I yang selalu sabar
membimbing penulis dalam menyelesaikan tesis ini
ix
6 Dr H Shobri Kom MPd sebagai pembimbing II yang telah
memberikan arahan dan bimbingan pada penulisan tesis ini
7 Seluruh Dosen Pascasarjana yang telah berbagi ilmu semoga ilmunya
berkah
8 Suamiku tercinta Mochamad Jono SPd yang telah memberikan
motivasi sungguh besar perjuangannya Dan anakku tercinta Jihan
Putriana Muhamad Saliudin Naila Akila Zahira dan Muhamad
Malik Ibrahim pelita dan pemberi semangat hidup
9 Teman-teman pascasarjana yang selalu mengingatkan dan memotivasi
untuk tetap semangat
Atas segala bantuan yang telah diberikan penulis berharap semoga
Allah SWT membalasnya dengan pahala yang berlimpah AminPenulis
juga menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
segi isi maupun metodologi penulisannya Untuk itu kritik dan saran dari
pembaca sangat penulis harapkan guna perbaikan selanjutnya
Akhir kata hanya kepada Allah penulis berharap semoga tesis ini
bermanfaat bagi kita semua Amin
Serang 26 Oktober 2017
TOLAAH
NIM 1540100351
x
DAFTAR ISI
PERNYATAAN KEASLIAN i
PENGESAHAN ii
PERSETUJUAN TIM PENGUJI iii
NOTA DINAS PEMBIMBING iv
ABSTRAK v
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR GAMBAR xvi
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah 1
B Identifikasi Masalah 11
C Pembatasan Masalah 12
D Rumusan Masalah 12
E Tujuan Penelitian 13
F Kegunaan Penelitian 14
G Sistematika Pembahasan 15
BAB II PENYUSUNAN KERANGKA TEORETIS DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A Deskripsi Teoretis 17
1 Model Pembelajaran 17
a Pengertian Model Pembelajaran 19
b Karakteristik Model Pembelajaran 21
xi
c Macam-macam Model Pembelajaran 24
d Model-model Pembelajaran Kooperatif 28
1) Pengertian Model Pembelajaran
Kooperatif 28
2) Langkah-langkah Model
Pembelajaran Kooperatif 29
e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TGT 33
1) Pengertian Model Pembelajaran TGT 33
2) Langkah-langkah Model
Pembelajaran TGT 34
f Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD 39
1) Pengertian Model Pembelajaran
STAD 39
2) Langkah-langkah Model
Pembelajaran STAD 42
g Persamaan dan Perbedaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dan
STAD 48
2 Keaktifan Belajar 50
a Pengertian Keaktifan Belajar 50
b Macam-macam Keaktifan Belajar 53
3 Hasil Belajar 56
a Pengertian Belajar 56
xii
b Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil
Belajar 58
c Hasil Belajar dengan Model TGT dan
STAD 59
d Metari Aqidah Akhlak 60
1) Pengertian Aqidah Akhlak 60
2) Pembelajaran Aqidah Akhlak 62
B Kajian Penelitian yang Relevan 66
C Kerangka Berpikir 70
D Pengajuan Hipotesis 76
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian 79
B Tempat dan Waktu Penelitian 80
C Metode dan Rancangan Penelitian 81
D Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 85
E Teknik Pengumpulan Data 89
F Instrumen Penelitian 91
1 Variabel Keaktifan Belajar Peserta Didik 91
a Definisi Konsep 91
b Definisi Operasional 92
c Kisi-kisi Instrumen 92
d Kalibrasi Instrumen 95
2 Variabel Hasil Belajar 100
a Definisi Konsep 100
b Definisi Operasional 101
xiii
c Kisi-kisi Instrumen 102
d Kalibrasi Instrumen 105
G Pelaksanaan Perlakuan 110
H Teknik Analisis Data 111
I Hipotesis Statistik 116
BAB IV HASIL PENELITIAN
A Deskripsi Data 118
B Pengujian Persyaratan Analisis 121
1 Pengujian Normalitas Data 121
2 Pengujian Homogenitas Data 123
C Pengujian Hipotesis 124
D Pembahasan Hasil Temuan Penelitian
E Keterbatasan Penelitian 142
BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
A Simpulan 144
B Implikasi 145
C Saran 147
DAFTAR PUSTAKA 149
LAMPIRAN-LAMPIRAN 154
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 21 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 30
Tabel 22 Cara Menentukan Penghargaan 37
Tabel 23 Fase-fase dalam Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe TGT 38
Tabel 24 Kriteria Pemberian Skor Peningkatan Individu 45
Tabel 25 Tingkat Penghargaan Kelompok Model
Pembelajaran STAD 46
Tabel 26 Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD 47
Tabel 31 Jadwal Pelaksanaan Penelitian 81
Tabel 32 Desai Penelitian Faktorial 2 x 2 84
Tabel 33 Pembagian Sampel Kedua Kelompok Penelitian 89
Tabel 34 Kisi-kisi Angket Keaktifan Belajar Peserta Didik 93
Tabel 35 Skor Jawaban Angket Keaktifan Belajar Peserta
Didik 94
Tabel 36 Hasil Uji Validitas Item Angket Keaktifan Peserta
Didik 97
Tabel 37 Standar Penilaian Koefisien Validitas dan
Reliabilitas 99
Tabel 38 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Keaktifan Belajar 100
Tabel 39 Kisi-kisi Soal Aqidah Akhlak 102
Tabel 310 Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar 106
Tabel 311 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar 107
Tabel 312 Hasil Perhitungan Daya Pembeda 109
xv
Tabel 41 Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Tiap Kelompok 119
Tabel 42 Perhitungan Uji Normalitas Data 122
Tabel 43 Perhitungan Uji Homogenitas 123
Tabel 44 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran
Terhadap Hasil Belajar PAI 124
Tabel 45 Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar
Terhadap Hasi Belajar PAI 125
Tabel 46 Rangkuman Uji Anova Dua Jalur Dengan Interaksi 126
Tabel 47 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran TGT
dan STAD Keaktifan Belajar Tinggi 128
Tabel 48 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran TGT
dan STAD Keaktifan Belajar Rendah 130
Tabel 49 Rangkuman Hasil Uji Tukey 132
Tabel 410 Rekapitulasi Hasil Belajar PAI 133
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 41 Grafik Deskripsi Data 121
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan proses edukatif yang
mempunyai tujuan membawa peserta didik pada pengalaman
baru yang belum pernah dialami sebelumnya Undang-undang
nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
menyatakan bahwa ldquoPendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan bentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa bertujuan untuk perkembangannya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif
mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawabrdquo
Dalam perspektif Islam tidak dijelaskan secara rinci dan
operasional mengenai proses belajar proses kerja sistem memori
akal dan proses dikuasainya pengetahuan dan keterampilan
2
manusia Namun Islam menekankan dalam signifikasi fungsi
kognitif (akal) dan fungsi sensori (indera-indera) sebagai alat-alat
penting untuk belajar sangat jelas Sebagaimana firman Allah
SWT dalam surat An-Nahl ayat 78
مع هاتكم لا ت علمون شيئا وجعل لكم الس والله أخرجكم من بطون أم (٨٧والأبصار والأفئدة لعلكم تشكرون )النحل
Artinya Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
Keadaan tidak mengetahui sesuatupun dan Dia memberi kamu
pendengaran penglihatan dan hati agar kamu bersyukur (QS
An-Nahl 78)
Hasil belajar merupakan hasil dari usaha-usaha yang telah
dilakukan Belajar Pendidikan Agama Islam memerlukan suatu
strategi yang tepat supaya hasil yang yang dicapai maksimal dan
berpengaruh pada hasil belajar peserta didik Pendidik harus
dapat memilih model-model yang sesuai dengan pokok bahasan
yang disampaikan dan juga mempunyai cara-cara yang menarik
sehingga peserta didik mempunyai minat yang tinggi terhadap
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan
pendidikan di sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain
3
pendidik peserta didik kurikulum lingkungan belajar dan
lainnya pendidik dan peserta didik merupakan dua faktor
terpenting dalam proses pembelajaran Pentingnya faktor
pendidik dan peserta didik dapat dirunut melalui pemahaman
hakekat pembelajaran yakni sebagai usaha sadar pendidik untuk
membantu peserta didik agar dapat belajar sesuai dengan
kebutuhan dan minatnya
Untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan proses
pembelajaran pendidik perlu memahami hal-hal yang
mempengaruhi proses belajar peserta didik baik yang
menghambat maupun yang mendukung Selain itu pendidik
harus memahami tentang model atau strategi pembelajaran yang
efektif yang dapat membantu peserta didik agar dapat belajar
secara optimal dan mampu meningkatkan keaktifan peserta didik
dalam proses belajar
Salah satu usaha pendidik dalam meningkatkan hasil
belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada peserta didik yaitu
dengan menerapkan pembelajaran melalui tugas dan umpan balik
Dimana tujuan pemberian tugas ini adalah peserta didik tetap
4
belajar dirumah dan dapat dimanfaatkan waktu di luar jam
pelajaran sekolah sehingga peserta didik yang kurang paham
terhadap materi yang disampaikan akan menjadi lebih mengerti
karena adanya latihan di rumah umpan balik disini berupa
pembahasan kembali tugas yang diberikan pada materi terdahulu
Dengan umpan balik diharapkan peserta didik yang kesulitan
mengenai konsep-konsep pada materi yang telah diberikan dapat
terbantu sehingga hasil belajar PAI peserta didik meningkat
Dalam pembelajaran PAI keaktifan peserta didik
cenderung masih rendah Misalnya pada saat peserta didik
menjelaskan hasil pekerjaannya kepada teman yang lain serta
bekerjasama dan hubungan dengan peserta didik lain Keaktifan
peserta didik dalam mengajukan ide pada pendidik memberikan
tanggapan atau komentar terhadap peserta didik lain bertanya
kepada pendidik tentang materi yang disampaikan menyanggah
atau menyetujui ide pengerjaan soal dari teman juga masih
rendah
Guru sebagai pendidik dan pengajar bertugas untuk
memberi kemudahan untuk peserta didik dalam menerima ilmu
5
atau materi yang telah diajarkan Menurut Isjoni seorang
pendidik harus memiliki sikap-sikap sebagai berikut 1) mampu
menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan 2)
membantu dan mendorong peserta didik untuk mengungkapkan
dan menjelaskan keinginan dan pembicaraannya baik secara
individual maupun kelompok 3) membantu kegiatan-kegiatan
dan menyediakan sumber atau peralatan serta membantu
kelancaran belajar mereka 4) membina peserta didik agar setiap
orang merupakan sumber yang manfaat bagi yang lainnya 5)
menjelaskan tujuan kegiatan pada kelompok dan mengatur
penyebaran dalam bertukar pendapat1
Djamarah menyatakan bahwa ldquoTujuan dari penyampaian
variasi metode mengajar dan aplikasinya dalam pengajaran
adalah 1) meningkatkan dan memelihara perhatian peserta didik
terhadap relevansi proses belajar mengajar 2) memberikan
kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi 3) membentuk
sikap positif terhadap pendidik dan sekolah 4) memberi
1Isjoni Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok
(Bandung Alfabeta 2007) h62
6
kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual 5)
mendorong anak didik untuk belajar2
Keberhasilan dalam meningkatkan kualitas belajar
mengajar di sekolah diperlukan suatu adanya pendekatan yang
relevan dengan tuntutan kurikulum yang ada salah satu
pendekatan yang digunakan dalam proses kegiatan belajar
mengajar di sekolah adalah pembelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) materi perilaku terpuji dengan menggunakan model-
model pembelajaran kooperatif
Metode pembelajaran ceramah kurang menarik bagi
peserta didik apalagi jika diterapkan pada anak seusia Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Mengingat usia mereka masih
tergolong usia anak-anak yang secara psikologis gemar bermain
maka keinginan untuk bermain tersebut diupayakan terarah dan
bermakna walaupun sambil bermain mereka tetap belajar Belajar
sambil bermain perlu diterapkan pada anak didik agar dapat
2 Djamarah Syaiful Bahri Psikologi Belajar Guru dan Anak Didik
Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis (PT Rineka
Cipta Jakarta 2005) h181-186
7
belajar dengan nyaman dan menyenangkan3 Dengan demikian
diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal
Menurut Slavin yang dikutip oleh Buchari Alma model
pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning merupakan
suatu model pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil
bekerjasama Keberhasilan dari model ini sangat tergantung pada
kemampuan aktivitas anggota kelompok baik secara individual
maupun dalam bentuk kelompok4 Dalam pembelajaran
kooperatif belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman
kelompok belum menguasai bahan pelajaran5 Dengan kata lain
dalam menyelesaikan tugas kelompoknya setiap peserta didik
anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling
membantu satu sama lain
Seperti kita ketahui pembelajaran kooperatif memiliki
berbagai jenis diantaranya yaitu TGT (Teams Games
Tournament) STAD (Student Team Achievment Divition atau
3 Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology Developing
Learners (Boston Pearson 2011) h 443 4 Buchari Alma Pendidik Profesional Menguasai Metode dan
Terampil Mengajar (Bandung PT Alfabeta 2009) h81 5Shlomo Sharen Handbook of Cooperative Learning (Terj Sigit
Prawoto Yogyakarta Familia 2012) h 38
8
pembagian pencapaian tim peserta didik) TAI (Team Accelrated
Instruction atau percepatan pengajaran tim) CIRC (Cooperative
Integrated Reading and Composition) Jigsaw (teka-teki) Group
Investigation (Kelompok Investigasi) Learning Together (Belajar
Bersama) Complex Instruction (Pengajaran Kompleks) Structur
Dyadic Method (Metode Struktur Berpasangan)
Berdasarkan beberapa model pembelajaran kooperatif
penulis ingin mengambil model pembelajaran TGT (Teams
Games Tournament) dan model pembelajaran STAD (Student
Team Achievment Divition) Dengan model pembelajaran TGT
dan STAD akan menjadikan peserta didik memiliki banyak
kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengelola
informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan
berkomunikasi Anggota kelompok bertanggung jawab atas
keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang
dipelajari serta dapat menyampaikan kepada kelompoknya
Dengan demikian keaktifan peserta didik dalam belajar sangat
mendukung untuk model pembelajaran Team Games Tournamen
(TGT) dan Student Team Achievment Divition (STAD)
9
Berdasarkan pengamatan dan data yang dimiliki penulis
fenomena yang terjadi di SMP Negeri 24 Kota Serang terdapat
beberapa masalah yang dihadapi terutama dalam mata pelajaran
PAI kelas VIII sub pokok bahasan tentang perilaku terpuji
proses pembelajaran di sekolah kurang meningkatkan kreatifitas
dan keaktifan peserta didik Melalui observasi dan nilai hasil
belajar yang diperoleh peserta didik ketika penulis melakukan
proses belajar mengajar secara kualitas masih sangat rendah dan
pembelajaran masih berpusat pada pendidik Dari 175 peserta
didik hanya 50 peserta didik yang nilainya tuntas Tingkat
ketuntasan hanya mencapai 2985 Peserta didik mengalami
banyak kesulitan dalam proses pembelajarannya Masalah
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor
sumber daya manusia baik dari pendidik maupun peserta didik itu
sendiri
Faktor sumber daya manusia salah satunya adalah
pendidik dimana memiliki peran sebagai penyampai pesan
melalui proses pembelajaran Pendidik dalam proses
pembelajaran masih menggunakan model konvensional yang
10
belum memunculkan kreatifitas dan keaktifan peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran di kelas sehingga suasana belajar
didominasi oleh pendidik Upaya untuk meningkatkan
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik tidak terlepas dari
berbagai faktor yang mempengaruhinya Dalam hal ini diperlukan
pendidik yang kreatif yang dapat membuat pembelajaran lebih
menarik dan disukai oleh peserta didik
Apabila hal tersebut dibiarkan maka akan berpengaruh
negatif terhadap hasil belajar peserta didik Selain itu mutu
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) menjadi rendah
Untuk mengatasi masalah tersebut penulis ingin mencoba
menerapkan model pembelajaran TGT dan STAD sebagai
penghubung penyampaian materi yang akan diberikan kepada
peserta didik
Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian
tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif dan keaktifan
belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
11
B Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di
atas maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut
1 Masih rendahnya hasil belajar PAI yang dicapai oleh peserta
didik
2 Tingkat keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran
berbeda-beda
3 Pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik cenderung
berpusat pada pendidik
4 Dalam proses pembelajaran pendidik masih menggunakan
model pembelajaran konvensional
5 Pada proses pembelajaran peserta didik lebih banyak
mendengarkan penjelasan guru
6 Peran peserta didik dalam proses pembelajaran sangat
tergantung dari waktu yang diberikan oleh pendidik
12
C Pembatasan Masalah
Agar ruang lingkup pembahasan penelitian masih dalam
kemampuan penulis maka perlu dilakukan pembatasan masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut
1 Perlakuan dalam penelitian ini hanya pada penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD
2 Keaktifan peserta didik sebagai variabel atribut
3 Hasil belajar peserta didik sebagai variabel terikat
4 Materi pembahasan dalam penelitian adalah materi
membiasakan perilaku terpuji
5 Pusat pembelajaran yang dilakukan peserta didik lebih
berpusat pada siswa
6 Populasi yang digunakan adalah peserta didik kelas VIII
7 Tempat penelitian adalah SMP Negeri 24 Kota Serang
D Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang identifikasi dan batasan
masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut
13
1 Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil
belajar PAI
2 Apakah terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil
belajar
3 Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan
keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
4 Apakah hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih
tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
5 Apakah hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih
tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah
E Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap
hasil belajar PAI
14
2 Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil
belajar
3 Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran dan
keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
4 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi
lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
tinggi
5 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah
lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
rendah
F Kegunaan Penelitian
Sedangkan setelah penelitian ini dilaksanakan
diharappkan dapat memberikan kegunaan Adapun kegunaan
penelitian ini adalah sebagai berikut
15
1 Dapat dijadikan bahan referensi bagi pendidik tentang
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan
STAD
2 Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik dan hasil belajar peserta
didik
3 Hasil penelitian ini memberikan sumbangan bagi sekolah
untuk membuat kebijakan tentang variasi dalam pembelajaran
dan peningkatan profesionalisme pendidik serta meningkatkan
mutu proses pembelajaran
G Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah proses pembahasan dalam
penulisan tesis ini maka dibuat sistematika pembahasan sebagai
berikut
Bab Kesatu Pendahuluan yang berisi Latar Belakang
Masalah Identifikasi Masalah Batasan Masalah Rumusan
Masalah Kegunaan Penelitian dan Sistematika Pembahasan
16
Bab Kedua Tinjauan pustaka yang terdiri dari Kajian
Teori Kajian Penelitian yang Relevan Kerangka Berfikir dan
Pengajuan Hipotesis
Bab Ketiga Metodologi Penelitian yang berisi Tujuan
Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Metode dan Rancangan
Penelitian Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Teknik
Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Pelaksanaan Perlakuan
Teknik Analisis Data dan Hipotesis Statistik
Bab Keempat Hasil Penelitian yang terdiri dari
Deskripsi Data Pengujian Persyaratan Analisis Pengujian
Hipotesis Pembahasan Hasil Temuan Penelitian dan
Keterbatasan Penelitian
Bab Kelima Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan
Saran-Saran
17
BAB II
KERANGKA TEORITIS KERANGKA BERPIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A Deskripsi Teori
1 Model Pembelajaran
Model pembelajaran memiliki makna yang lebih luas dari
pada strategi metode atau prosedur pembelajaran Istilah model
pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai
oleh strategi atau metode pembelajaran Bagi guru model
pembelajaran sangat diperlukan pada saat mengajar Mengajar
adalah menyampaikan pengetahuan pada anak Menurut
Sardiman mengartikan mengajar adalah sebagai aktivitas
mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan
menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar6
Sedangkan menurut Moh Uzer Usman mengajar adalah
bagaimana seorang guru membantu siswa dalam proses belajar
6 Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta
Rajawali Press2011)h46
18
mengajar dan mengatasi berbagai masalah yang ada7 Dalam
kegiatan belajar mengajar seorang guru harus dapat mengarahkan
siswa kedalam situasi yang kondusif dan dapat mengatasi
memecahkan masalah yang timbul serta dapat mengorganisir
situasi proses belajar mengajar baik di kelas maupun dilapangan
Dalam menyampaikan atau menularkan pengetahuan dan
pandangan sangat dituntut siswa maupun guru mengerti
bahanmateri yang dibicarakan dalam kegiatan mengajar sehingga
proses belajar mengajar akan menjadi sukses Hadits Anas bin
Malik tentang membuat mudah gembira dan kompak sebagai
berikut
روا ولا عن أنس بن ما لك عن النب صلى الله عليه وسلم قال يسروا وبشرواولا ت ن فروا ) اخرجه البخا ري في كتاب العلم( ت عس
Artinya Dari Anas bin Malik dari Nabi SAW ldquomudahkanlah dan
jangan kamu persulit Gembirakanlah dan jangan kamu membuat
larirdquo (HR Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Al-Bukhori Al-
Jursquofi)
Hadits diatas menjelaskan bahwa proses pembelajaran
harus dibuat dengan mudah sekaligus menyenangkan agar siswa
7 Moh Uzer Usman Strategi Pembelajaran (Jakarta
Erlangga2008)h6
19
tidak tertekan secara psikologis dan tidak merasa bosan terhadap
suasana di kelas serta apa yang diajarkan oleh gurunya Dan
suatu pembelajaran juga harus menggunakan metode yang tepat
disesuaikan situasi dan kondisi terutama dengan
mempertimbangkan keadaan orang yang akan belajar
Sementara Mosston mendefenisikan mengajar adalah
kemampuan untuk mengetahui dan menggunakan hubungan-
hubungan yang mungkin dengan guru dalam seluruh domain8
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
Mengajar juga berarti kemampuan berprilaku dengan cara yang
tepat menggunakan model mengajar yang tepat untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan
a Pengertian Model Pembelajaran
Mengajar adalah perbuatan kompleks Perbuatan yang
kompleks dapat diterjemahkan sebagai penggunaan secara
integratif sejumlah komponen yang terkandung dalam perbuatan
mengajar itu untuk menyampaikan pesan pengajaran Oleh karena
8 Mosston M Teaching Physical Education (4th ed) ( New York
Macmillan1994)h3
20
itu dalam dunia pembelajaran ada baiknya pendidik
menggunakan suatu protipe dari suatu teori atau model Disebut
model karena hanya merupakan garis besar atau pokok-pokok
yang memerlukan pengembangan yang sangat situasional
Menurut Suprijono bahwa ldquoModel pembelajaran adalah
pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas maupun tutorialrdquo9 Hal yang sama
dikemukakan oleh Rosdiani bahwa model pembelajaran
merupakan sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk
merancang10
Sedangkan menurut Joyce dan Weil mengatakan
bahwa
Models of teaching are really models of learning As we
help students acquire information ideas skills way of
thinking and means of expressing themselves we are also
teaching them how to learnrdquo Model mengajar sama
artinya dengan model pembelajaran
9 Suprijono Agus Cooperative Learning (Yogyakarta Pustaka
Belajar 2011) h46 10
Dini Rosdiani Model Pembelajaran Langsung dalam Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan (BandungAlfabeta 2012) h5
21
Model pembelajaran membantu peserta didik memperoleh
informasi ide keterampilan cara berpikir dan mengekspresikan
ide model pembelajaran juga berfungsi sebagai pedoman untuk
mengajar11
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diuraikan di
atas mengenai model pembelajaran tersebut maka penulis
menyimpulkan model pembelajaran adalah cara-cara yang
digunakan pendidik dalam mengajar yang sudah direncanakan
sebelumnya guna menyampaikan informasi ide-ide dan
keterampilan kepada peserta didik
b Karakteristik Model Pembelajaran
Ismail yang dikutip oleh Rachmadi Widdiharto
menyebutkan bahwa istilah model pembelajaran mempunyai
empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode
tertentu yaitu
1) Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh penciptanya
2) Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
11
Joyce Beruce and Marsha Weil Models of Teaching (United States
of America Allyn and Bacon 2009) h7
22
3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut
berhasil
4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran
tercapai12
Menurut Rangke L Tobing dkk sebagimana dikutip oleh
Indrawati dan Wanwan Setiawan mengidentifikasi lima
karakteristik suatu model pembelajaran yang baik13
yang
meliputi berukut ini
1) Prosedur ilmiah
Suatu model pembelajaran harus memiliki suatu prosedur
yang sistematik untuk mengubah tingkah laku peserta didik atau
memiliki sintaks yang merupakan urutan langkah-langkah
pembelajaran yang dilakukan guru-peserta didik
2) Spesifikasi hasil belajar yang direncanakan
Suatu model pembelajaran menyebutkan hasil-hasil
belajar secara rinci mengenai penampilan peserta didik
12
Widdiharto Rahmadi Model-Model Pembelajaran Matematika
SMP(Yogyakarta Dirjen Dikdasmen PPPG Matematika 2004) h3 13
Indrawati dan Wanwan Setiawan Pembelajaran Aktif Kreatif
Efektif dan Menyenangkan untuk Guru SD (Jakarta PPPPTK IPA 2009) h27
23
3) Spesefikasi lingkungan belajar
Suatu model pembelajaran menyebutkan secara tegas
kondisi lingkungan di mana respon peserta didik diobservasi
4) Kriteria penampilan
Suatu model pembelajaran merujuk pada kriteria
penerimaan penampilan yang diharapkan dari para peserta didik
Model pembelajaran merencanakan tingkah laku yang diharapkan
dari peserta didik yang dapat didemonstrasikannya setelah
langkah-langkah mengajar tertentu
5) Cara-cara pelaksanaannya
Semua model pembelajaran menyebutkan mekanisme
yang menunjukkan reaksi peserta didik dan interaksinya dengan
lingkungan
Guru sebagai perancang pembelajaran harus mampu
mendisain seperti apa pembelajaran yang akan dilaksanakan
Model pembelajaran merupakan disain pembelajaran yang akan
dilaksanakan guru di dalam kelas Dengan melihat beberapa ciri
khusus dan karakteristik model pembelajaran tersebut di atas
dapat disimpulkan bahwa sebelum mengajar guru harus
24
menentukan model pembelajaran yang akan digunakan Dengan
model pembelajaran guru dapat melaksanakan proses
pembelajaran sesuai dengan pola tujuan tingkah laku
lingkungan dan hasil belajar yang direncanakan Dengan
demikian proses pembelajaran akan berjalan dengan baik dan
tepat sesuai dengan mata pelajarannya
c Macam-macam Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli
dalam usaha mengoptimalkan hasil belajar peserta didik cukup
banyak di antaranya adalah
1) Model Pembelajaran Kontekstual (constextual teaching and
learning-CTL) menurut Nurhadi dalam Rusman adalah
konsep belajar yang dapat membantu pendidik mengaitkan
antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata
peserta didik dan mendorong peserta didik membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
25
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota
keluarga dan masyarakat14
2) Model Pembelajaran Kooperatif (Coorperative learning)
menurut Yatim Riyanto pengertian pembelajaran kooperatif
adalah model pembelajaran yang dirancang untuk
membelajarkan kecakapan akademik (academic skill)
sekaligus keterampilan social (social skill) termasuk
interpersonal skill15
3) Model Pembelajaran Quantum menurut Sugianto
merupakan ramuan atau rakitan dari berbagai teori atau
pandangan psikologi kognitif dan pemograman
neurologineurolinguistik yang jauh sebelumnya sudah
ada16
4) Model Pembelajaran Terpadu menurut Sugianto pada
hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik baik secara individual
14
Rusman Model-model Pebelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Pendidik (Jakarta Raja Grafindo Persada 2012) h189 15
Yatim Riyanto Paradigma Pembelajaran Sebagai referensi bagi
Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas
(Jakarta Kencana 2009) h267 16
Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia
Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h70
26
maupun kelompok aktif mencari menggali dan
menemukan model yang mencoba memadukan beberapa
pokok bahasan Melalui pembelajaran terpadu peserta didik
dapat memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat
menambah kekuatan untuk menerima menyimpan dan
memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang
dipelajarinya17
5) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) menurut
Sugianto dirancang untuk membantu mencapai tujuan-
tujuan seperti meningkatkan keterampilan intelektual dan
investigative memahami peran orang dewasa dan
membantu peserta didik untuk menjadi pelajar yang
mandiri18
6) Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
menurut Sofan Amri amp Iif Khoiru Ahmadi merupakan salah
satu model pengajaran yang dirancang khusus untuk
mengembangkan belajar peserta didik tentang pengetahuan
17
Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia
Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h124 18
Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia
Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h151
27
prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur
dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi
selangkah19
7) Model Pembelajaran diskusi menurut Sofan Amri amp Iif
Khoiru Ahmadi adalah sebuah interaksi komunikasi antara
dua orang atau lebih (sebagai suatu kelompok) Biasanya
komunikasi antara mereka kelompok berupa salah satu
ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya memberikan
rasa pemahaman yang baik dan benar20
Banyaknya model pembelajaran yang dikembangkan para
pakar tersebut tidaklah berarti semua pendidik menerapkan
semuanya untuk setiap mata pelajaran karena tidak semua model
cocok untuk setiap topik atau mata pelajaran Model-model yang
disebutkan di atas yang akan digunakan peneliti dalam
melakukan penelitian adalah model kooperatif yaitu tipe TGT dan
STAD Hal ini pemilihan model pembeajaran TGT dan STAD
berdasarkan dengan kesesuaian karakteristik peserta didik dan
19
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif
dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka Publisher 2010) h39 20
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif
dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka Publisher 2010) h165
28
materi pembelajaran dimana peserta didik di SMP Negeri 24
Kota Serang khususnya kelas VIII yang lebih aktif dalam kerja
kelompok dan adanya suatu kompetisi dalam proses
pembelajaran
d Model Pembelajaran Kooperatif
1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Model banyak digunakan dalam berbagai kegiatan analisis
atau desain karena model yang dibuat dapat membantu
memperjelas prosedur hubungan serta keadaan keseluruhan dari
apa yang didesain tersebut Menurut Kauchak dan Eggen
mendefinisikan bahwa belajar kooperatif adalah sebagai
kumpuilan strategi mengajar yang digunakan peserta didik untuk
membantu satu dengan yang lain dalam mempelajari sesuatu
Berkaitan dengan hal itu maka cara belajar kooperatif ini juga
dinamakan ldquopengajaran teman sebayardquo21
Menurut Yatim Riyanto pembelajaran kooperatif adalah
model pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan
21
Eggen Paul amp Kauchak Don Strategi dan Model Pembelajaran
(Jakarta PT Indeks 2012) h319
29
kecakapan akademik (academic skill) sekaligus keterampilan
social (social skill) termasuk interpersonal skill22
Pembelajaran
kooperatif mengharuskan peserta didik belajar bersama dalam
kelompok-kelompok kecil saling membantu satu sama lain
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang menitik
beratkan kerja sama peserta didik dalam kelompok pembelajaran
yang tingkat kemampuan peserta didik berbeda-beda dengan
struktur heterogen untuk membantu memahami materi pelajaran
2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Terdapat enam langkah utama atau tahapan dalam
pembelajaran kooperatif Pembelajaran dimulai dengan pendidik
menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi peserta didik
untuk belajar Tahap ini diikuti oleh penyajian informasi
Selanjutnya peserta didik dikelompokkan ke dalam kelompok
belajar Tahap ini diikuti bimbingan pendidik pada saat peserta
didik bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas bersama
22
Yatim Riyanto Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta
Kencana2009) h267
30
mereka Tahap terakhir dari pembelajaran kooperatif adalah
presentasi hasil akhir kerja kelompok atau evaluasi tentang apa
yang telah dipelajari dan memberi penghargaan terhadap
kelompok maupun individu Adapun langkah-langkah yang
terdapat dalam model pembelajaran kooperatif disajikan pada
tabel 21 sebagai berikut
Tabel 21
Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
Fase Aktifitas Pendidik
Aktifitas Peserta
Didik
Fase 1
Menyampaikan tujuan
dan memotivasi
peserta didik
Pendidik
menyampaikan semua
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan
memotivasi peserta
didik belajar
Peserta didik
memperhatikan
tujuan pembelajaran
yang disampaikan
oleh pendidik supaya
peserta didik benar-
benar mengetahui
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai
31
Fase 2
Manyajikan informasi
Pendidik menyajikan
informasi kepada
peserta didik dengan
jalan demonstrasi atau
lewat bahan bacaan
Peserta didik
memperhatikan
informasi yang
disampaikan oleh
pendidik supaya bisa
menyelesaikan
permasalahan dalam
belajar kelompok
Fase 3
Mengorganisasikan
peserta didik ke dalam
kelompok belajar
Pendidik menjelaskan
kepada peserta didik
bagaimana cara
membentuk kelompok
belajar dan membantu
setiap kelompok agar
melakukan transisi
secara efisien
Peserta didik belajar
kelompok sesuai
dengan kelompok
yang ditentukan dan
saling berinteraksi
untuk menyelesaikan
permasalahan yang
diberikan
32
Fase 4
Membimbing
kelompok bekerja dan
belajar
Pendidik membimbing
kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
Peserta didik
mendiskusikan
permasalahn yang
diberikan dan
menentukan strategi
pemecahannya
Fase 5
Evaluasi
Pendidik mengevaluasi
hasil belajar tentang
materi yang telah
dipelajari atau masing-
masing kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya
Perwakilan dari
kelompok
mempresentasikan
hasil kerja mereka
dan kelompok lain
menanggapi
Fase 6
Memberikan
penghargaan
Pendidik mencari cara
untuk menghargai hasil
belajar individu dan
kelompok
Peserta didik
mendapatkan
penghargaan dari
pendidik baik berupa
pujian atau hadiah
33
Berdasarkan uraian di atas penulis mencoba memberikan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD dalam
proses pembelajaran PAI materi membiasakan perilaku terpuji
dimana model pembelajaran ini lebih berpusat pada peserta didik
dalam kelompok-kelompok kecil
e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games
Tournament)
1) Pengertian Model Pembelajara TGT
Menurut Afrisanti Lusita pembelajaran koperatif model
TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif
yang mudah diterapkan melibatkan aktivitas seluruh peserta
didik tanpa harus ada perbedaan status melibatkan peran peserta
didik sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan
reinforcement Aktivitas belajar dengan permainan yang
dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT
memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks disamping
menumbuhkan tanggung jawab kerjasama persaingan sehat dan
keterlibatan belajar
34
Menurut Rusman TGT adalah salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang menempatkan peserta didik dalam
kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6
orang peserta didik yang memiliki kemampuan jenis kelamin dan
suku ras yang berbeda23
Pendidik menyajikan materi dan peserta
didik bekerja dalam kelompok mereka masing-masing Tugas
yang diberikan dikerjakan bersama-sama dengan anggota
kelompoknya Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak
mengerti dengan tugas yang diberikan maka anggota kelompok
yang lain bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau
menjelaskannya sebelum mengajukan pertanyaan tersebut
kepada pendidik
2) Langkah-Langkah Pembelajaran TGT
Slavin menjelaskan ada lima komponen utama dalam
metode TGT yaitu pembelajaran awal kelompok belajar (team
study) permainan (games) turnamenkompetisi (tournament)
dan pengakuan kelompok (teams recognition)
23
Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Pendidik (Jakarta Rajawali Pers 2011) h 224-225
35
a) Pembelajaran awal
Pembelajaran awal dalam metode TGT tidaklah berbeda
dengan pembelajaran biasa atau pembelajaran klasikal oleh
pendidik hanya pelajaran difokuskan pada materi yang sedang
dibahas saja Tujuan pembelajaran awal adalah membentuk
peserta didik dalam kecakapan komunikasi menggali informasi
kecakapan bekerjasama dalam kelompok dan kecakapan dalam
memecahkan masalah Kegiatan awal akan dapat menentukan
kegiatan yang akan dilakukan berikutnya
b) Kelompok belajar (team study)
Kelompok belajar di susun dengan beranggotakan 4-5
orang yang mewakili percampuran dari berbagai keragaman
dalam kelas seperti kemampuan akademik jenis kelamin
rasetnis Pada kegiatan kelompok belajar seluruh peserta didik
mempelajari materi pelajaran dari berbagai sumber belajar (buku
teks internet) kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
disusun oleh pendidik Setelah peserta didik menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut perwakilan peserta didik
mempresentasikan hasil belajarnya
36
c) Permainan (games)
Permainan dalam pembelajaran kooperatif akan
menimbulkan kekreatifan peserta didik Kegiatan belajar dengan
permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif TGT
memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks
Pertanyaan dalam games disusun dan dirancang dari materi-
materi yang telah disajikan untuk menguji pengetahuan peserta
didik yang diperoleh mewakili masingmasing kelompoksetiap
peserta didik mengambil sebuah kartu yang diberi nomor dan
menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor pada kartu
tersebut
d) Turnamen (tournament)
Turnamen adalah susunan beberapa games yang
dipertandingkan Biasanya dilaksanakan pada akhir minggu atau
akhir unit pokok pembehasan setelah pendidik memberikan
penyajian kelas dan kelompok telah mengerjakan lember
kerjanya Sebelum memulai pertandingan pendidik meminta
peserta didik ke kelompok pertandingan Pada meja pertandingan
37
disediakan 1 set lembar pertandingan kunci jawaban kartu
nomor (jumlahnya sesuai dengan nomor soal) dan format skor
pertandingan Adapun cara menentukan penghargaan pada model
pembelajaran TGT disajikan pada tabel 22 sebagai berikut
Tabel 22
Cara Menentukan Penghargaan
Kriteria Rata-rata Tim Penghargaan (award)
31-40 Cukup (Good team)
41-45 Baik (Great team)
gt 46 Amat baik (Super tim)
Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournamen (TGT) dapat dilihat pada tabel 23
sebagai berikut
38
Tabel 23
Fase-fase dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
yaitu24
Fase Tingkah Laku Pendidik
Fase 1
Memotivasi peserta didik
dan menyampaikan tujuan
Pendidik memotivasi peserta didik belajar
dan menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut
Fase 2
Menyampaikan informasi atau
materi pelajaran
Pendidik menyajikan informasi dan
memberikan materi pelajaran kepada peserta
didik
Fase 3
Mengelompokkan peserta didik
secara heterogen
Pendidik menjelaskan kepada peserta didik
bagaimana caranya membentuk kelompok
agar melakukan transisi secara efisien dalam
belajar
24
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan
Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi
Presindo 2012) h 65
39
Fase 4
Membimbing kelompok belajar
secara tournament
Pendidik memotivasi serta membimbing
kelompokkelompok belajar pada saat
mengerjakan tugas bersama serta memandu
peserta didik memainkan suatu permainan
sesuai dengan struktur pembelajaran
koopeartif
Fase 5
Evaluasi
Pendidik mengevaluasi hasil belajar peserta
didik menentukan skor individu dan skor
rata-rata kelompok
Fase 6
Memberikan Penghargaan
Pendidik memberikan penghargaan hasil
belajar individual dan kelompok
f Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Model pembelajaran STAD pertama kali dikembangkan
oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John
Hopkin Menurut Slavin dalam Rusman model STAD merupakan
variasi pembelajaran kooperatif yang banyak diteliti25
Student
25
Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Pendidik (Jakarta Rajawali Pers 2011) h213
40
TeamsndashAchievement Divisions (STAD) merupakan salah satu tipe
model pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti
Dalam model STAD kelompok terdiri atas empat sampai
lima peserta didik yang mewakili keseimbagan kelas dalam
kemampuan akademik jenis kelamin dan ras Kelompok
merupakan tampilan paling penting dari STAD dan penting pula
bagi pendidik dalam rangka mengarahkan anggota masing-
masing kelompok Slavin menyarankan peringkat para peserta
didik dalam kemampuan akademik dibuat terlebih dahulu
Masing-masing kelompok terdiri atas seorang peserta didik dari
kelompok atas seorang peserta didik dari kelompok bawah dan
dua orang peserta didik dengan kemampuan rata-rata
Pembentukan kelompok dengan cara semacam ini
bertujuan agar diperoleh kesetaraan di antara kelompok-
kelompok tersebut Keseimbangan dalam jenis kelamin dan ras
juga harus menjadi pertimbangan Dengan demikian masing-
masing kelompok kurang lebih sama dalam berbagai aspek
Pendidik memperesentasikan pelajaran dan kemudian peserta
didik bekerjasama tim untuk memastikan seluruh anggota tim
41
telah menuntaskan pelajaran dengan baik Akhirnya semua
peserta didik menjalani kuis perseorangan tentang pelajaran
tersebut dan pada saat itu mereka tidak boleh saling membantu
Adapun penghargaan yang diberikan adalah penghargaan
kelompok Karena skor kelompok didasarkan pada kemajuan
yang diperoleh peserta didik atas nilai sebelumnya siapapun bisa
menjadi ldquobintangrdquo kelompok dalam satu minggu itu
Jika peserta didik menginginkan kelompok mereka
memperoleh hadiah mereka harus membantu teman sekelompok
mereka dalam mempelajari materi Meskipun semua peserta didik
belajar bersama dalam kelompok mereka mereka tidak boleh
saling membantu dalam mengerjakan kuis yang merupakan
tanggung jawab individual Model ini mengaharuskan setiap
peserta didik menguasai materi sehingga dengan kemampuan
dasar yang berbeda setiap peserta didik memperoleh kesempatan
yang sama untuk berhasil
42
2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD
Menurut Slavin dalam Yatim Riyanto langkah-langkah
model STAD adalah sebagai berikut
a) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara
heterogen (campuran menurut prestasi jenis kelamin suku
dan lain-lain)
b) Pendidik menyajikan pelajaran
c) Pendidik memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan
oleh anggota-anggota kelompok Anggotanya tahu
menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota
dalam kelompok itu mengerti
d) Pendidik meberi kuispertanyaan kepada seluruh peserta didik
Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
e) Memberi evaluasi
f) Kesimpulan26
STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi
kelas tim kuis skor kemajuan individual dan rekognisi tim
26
Yatim Riyanto Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta Kencana
2009) h268-269
43
Lima komponen utama dalam pembelajaran kooperatif akan
dijelaskan sebagai berikut
a) Presentasi kelas
Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan
dalam presentasi di dalam kelas Ini merupakan pengajaran
langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi
pelajaran yang dipimpin oleh pendidik Bedanya presentasi
kelas dengan pengajaran biasa hanyalah presentasi tersebut
haruslah benarbenar berfokus pada unit STAD Dengan cara
ini para peserta didik akan menyadari bahwa mereka harus
benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas
karena dengan demikian akan sangat membantu mereka
mengerjakan kuis-kuis dan skor kuis mereka menentukan skor
tim mereka
b) Tim
Tim terdiri dari empat atau lima peserta didik yang
mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja
akademik jenis kelamin ras dan etnisitas Fungsi utama dari
tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-
44
benar belajar dan lebih khususnya lagi adalah untuk
mempersiapkan anggotanya untuk bias mengerjakan kuis
dengan baik Setelah pendidik menyampaikan materi tim
berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan LKS atau
materi lainnya
c) Kuis
Setelah kegiatan tim para peserta didik akan
mengerjakan kuis individual Para peserta didik tidak
diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan
kuis Sehingga tiap peserta didik bertanggung jawab secara
individual untuk memahami materinya7c760b13
d) Skor kemajuan individual
Tiap peserta didik dapat memberikan kontribusi poin
yang maksimal kepada timnya dalam sistem skor ini Setiap
peserta didik diberikan skor rdquoawalrdquo yang diperoleh dari rata-
rata kinerja peserta didik tersebut sebelumnya dalam
mengerjakan kuis yang sama Peserta didik selanjutnya akan
mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat
kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal
45
mereka Kriteria pemberian skor dapat dilihat pada tabel 24
sebagai berikut
Tabel 24
Kriteria Pemberian Skor Peningkatan Individu27
No Skor tes Skor
peningkatan 1 Lebih dari 10 poin di bawah nilai awal 5
2 Antara 10 sampai 1 di bawah nilai awal 10
3 Antara 0 sampai 10 di atas nilai awal 20
4 Lebih dari 10 poin di atas nilai awal 30
5 Nilai terbaik (tidak berdasarkan nilai awal) 40
e) Rekognisi tim
Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk
penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai
kriteria tertentu Skor tim peserta didik dapat juga digunakan
untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka
Untuk menentukan tingkat penghargaan yang diberikan untuk
27
Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains
(JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah 2009) h 141
46
prestasi kelompok dapat dilihat pada tabel 25 halaman 29
sebagai berikut
Tabel 25
Tingkat Penghargaan Kelompok Model
Pembelajaran STAD28
No Rata-Rata Kelompok Penghargaan
1 15 Good Team (Tim yang bagus)
2 20 Great Team (Tim yang hebat)
3 25 Super Team (Tim yang Super)
Adapun tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan dalam
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
dilihat pada tabel 26 sebagai berikut
28
Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains
(JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah 2009) h142
47
Tabel 26
Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD29
Fase Kegiatan Pendidik
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan
memotivasi peserta didik
Menyampaikan semua tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
pada pelajaran tersebut dan
memotivasi peserta didik belajar Fase 2
Menyajikanmenyampaikan
Informasi
Menyajikan informasi kepada
peserta didik dengan jalan
mendemonstrasikan atau lewat
bahan bacaan
Fase 3
Mengorganisasikan peserta
didik dalam kelompok-
kelompok belajar
Menjelaskan kepada peserta didik
bagaimana caranya membentuk
kelompok belajar dan membentuk
setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efisien
29
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan
Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi
Presindo 2012) h 58
48
Fase 4
Membimbing kelompok
bekerja dan belajar
Membimbing kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas mereka
Fase 5
Evaluasi
Mengevaluasi hasil belajar tentang
materi yang telah diajarkan atau
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya Fase 6
Memberikan penghargaan
Mencari cara-cara untuk menghargai
baik upaya maupun hasil belajar
individu dan kelompok
g Persamaan dan Perbedaan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT dan STAD
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disimpulkan
perbedaan dan persamaan antara model pembelajaran kooperatif
tipe STAD dan TGT Persamaan dalam model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan TGT dapat dilihat dari kelompok
belajar dimana pada STAD dan TGT ini peserta didik dibagi
49
menjadi kelompok kecil yang heterogen30
jika dilihat ketika
proses pembelajaran berlangsung kedua model pembelajaran
tersebut sama-sama melakukan diskusi kelompok peserta didik
bekerja di dalam tim untuk menjawab pertanyaan LKS yang
dibuat oleh pendidik dan memastikan seluruh anggota tim
menguasai pelajaran tersebut31
dan pada saat akhir dari
pembelajaran kedua model pembelajaran ini sama-sama
memberikan penghargaan (rekognisi tim) pada setiap kelompok
yang terbaik32
Sedangkan perbedaan antara model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan TGT dapat dilihat dari sistem penilaian
pangkatan individu dalam STAD penilaian menggunakan kuis
individual pada tiap akhir pelajaran sedangkan dalam TGT
penilaian menggunakan turnamen akademik dimana peserta didik
berkompetisi sebagai wakil dari timnya melawan anggota dari tim
30
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan
Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi
Presindo 2012)h 84 31
Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik
(Bandung Nusa Media 2010) h167 32
Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik
(Bandung Nusa Media 2010) h143
50
yang lain33
Selain itu dalam model pembelajaran STAD sebelum
menghitung skor perkembangan individu peserta didik diberikan
skor awal sedangkan TGT tidak terdapat skor awal tetapi
langsung menghitung hasil poin turnamen peserta didik34
2 Keaktifan Belajar
a Pengertian Keaktifan Belajar
Menurut Syaiful Bahri Djamarah belajar bukanlah
berproses dalam kehampaan Tidak pula pernah sepi dari
berbagai aktivitas tidak pernah terlihat orang yang belajar tanpa
melibatkan aktivitas raganya Apalagi bila aktivitas belajar itu
berhubungan dengan masalah belajar menulis mencatat
memandang membaca mengingat berfikir atau praktek35
Sedangkan Muhibbin Syah aktivitas istilah umum yang dikaitkan
dengan keadaan bergerak eksplorasi dan berbagai repson lainnya
33
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan
Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi
Presindo 2012) h 63 34
Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik
(Bandung Nusa Media 2010) h162 35
Syaiful Bahri Djamarah Psikologi Belajar Edisi 2 (Jakarta
Rineka Cipta 2008) h38
51
terhadap rangsangan sekitar36
Sedangkan Menurut Oemar
Hamalik belajar adalah modifikasi atau mempertegu kelakuan
melalui pengalaman (learning is defined as the modification or
strengthening of behavior through experiencing)37
Keaktifan belajar menurut Poerwodarminto adalah
kegiatan sedang belajar merupakan proses perubahan pada diri
individu kearah yang lebih baik yang bersifat tetap berkat
adanya interaksi dan latihan Jadi keaktifan belajar adalah
suatu kegiatan individu yang dapat membawa perubahan kearah
yang lebih baik pada diri individu karena adanya interaksi antara
individu dengan individu dan individu dengan lingkungan38
Keaktifan belajar adalah suatu kegiatan yang
menimbulkan perubahan pada diri individu baik tingkah laku
maupun kepribadian yang bersifat kecakapan sikap kebiasaan
kepandaian yang bersifat konstan dan berbekas Keaktifan belajar
36
Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru
(Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) h 89 37
Oemar Hamalik Proses Belajar Mengajar (Jakarta Bumi Aksara
2008) h 27 38
Poerwadarminta WJS Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta
Jakarta 2012) h17
52
akan terjadi pada diri peserta didik apabila terdapat interaksi
antara situasi stimulus dengan isi memori sehingga perilaku
peserta didik berubah dari waktu sebelum dan sesudah adanya
situasi stimulus tersebut
Selama proses belajar peserta didik dituntut aktivitasnya
untuk mendengarkan memperhatikan dan mencerna pelajaran
yang diberikan pendidik disamping itu sangat dimungkinkan
para peserta didik memberikan balikan berupa pertanyaan
gagasan pikiran perasaan keinginannya Pendidik hendaknya
mampu membina rasa keberanian keingintahuan peserta didik
untuk itu peserta didik hendaknya merasa aman nyaman dan
kondusif dalam belajar Peran pendidik dalam pembelajaran
peserta didik aktif adalah sebagai fasilitator dan pembimbing
peserta didik yang memberi berbagai kemudahan peserta didik
dalam belajar serta mampu mendorong peserta didik untuk
belajar seoptimal mungkin Sedangkan Sardiman menyatakan
bahwa ldquoKeaktifan belajar adalah aktifitas yang bersifat fisik
53
maupun mentalrdquo39
Selama kegiatan belajar kedua aktifitas
tersebut harus terkait sehingga akan mengahasilkan aktifitas
belajar yang optimal
Berdasarkan pendapat di atas maka yang dimaksud
dengan keaktifan belajar adalah aktifitas fisik maupun mental
yang difokuskan pada saat proses pembelajaran yang ditandai
dengan adanya perubahan dari individu masing-masing karena
adanya interaksi yang aktif
b Macam-macam Keaktifan Belajar
Macam-macam keaktifan belajar yang dapat dilakukan
oleh peserta didik di sekolah menurut Sardiman antara lain
1) Visual Activities seperti membaca memperhatikan gambar
memperhatikan demonstrasi orang lain
2) Oral Activities seperti mengatakan merumuskan bertanya
memberi saran mengeluarkan pendapat mengadakan
interview diskusi interupsi
39
AM Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta
Raja GrafindoPersada 2001) h99
54
3) Listening Activities seperti mendengarkan uraian
percakapan diskusi pidato
4) Writing Activities seperti menulis ceritera karangan
laporan tes angket menyalin
5) Drawing Activities seperti membuat grafik peta diagram
6) Motor Activities seperti melakukan percobaan membuat
konstruksi model mereparasi
7) Mental Activities seperti menanggapi mengingat
memecahkan soal menganalisa melihat hubungan
mengambil keputusan
8) Emotional Activities seperti menaruh minat merasa bosan
berani gembira gugup senang40
Menurut Soemanto macam-macam keaktifan belajar
yang dapat dilakukan oleh peserta didik dalam beberapa situasi
adalah sebagai berikut
1) Mendengarkan
2) Memandang
3) Meraba mencium dan mencicipi
40
M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta
Raja GrafindoPersada 2001) h101
55
4) Menulis atau mencatat
5) Membaca
6) Membuat ringkasan
7) Mengamati tabel diagram dan bagan
8) Menyusun kertas kerja
9) Mengingat
10) Berpikir
11) Latihan atau praktek41
Keaktifan yang dilakukan peserta didik selama proses
pembelajaran memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap
daya ingat peserta didik Vernon Magnesen dalam penelitiannya
menemukan bahwa ingatan yang diperoleh dari belajar melalui
membaca sebesar 20 mendengar sebesar 30 melihat
sebesar 40 mengucapkan sebesar 50 melakukan sebesar
60 dan gabungan dari melihat mengucapkan mendengar
dan melakukan sebesar 9042
41
Soemanto Wasty Psikologi Pendidikan (Jakarta Rineka Cipta
2003) h107 42
Anni Catharina Tri Psikologi Belajar (Semarang Unnes Press
2004) h85
56
Proses belajar-mengajar yang dapat memungkinkan cara
belajar peserta didik secara aktif harus direncanakan dan
dilaksanakan secara sistematik Selama pelaksanaan belajar-
mengajar hendaknya diperhatikan beberapa prinsip seperti
stimulus perhatian dan motivasi respons yang dipelajari
penguatan dan pemakaian dan pemindahan sehingga peserta
didik dapat melakukan kegiatan belajar secara optimal
3 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Snelbeker dalam Rusmono adalah
perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh peserta didik
setelah melakukan perbuatan belajar43
Jika setelah melakukan
proses belajar seseorang tidak memperoleh kemampuan baru
maka dapat dikatakan orang tersebut belum mendapatkan hasil
belajar Sejalan dengan Snelbeker Lapono juga menjadikan
perubahan tingkah laku sebagai indikator seseorang memperoleh
hasil belajar atau tidak
43
Rusmono Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning
itu Perlu untuk meningkatkan Profesionalitas Guru (Bogor Ghalia
Indonesia 2012) h8
57
Hasil belajar diukur berdasarkan terjadi atau tidaknya
perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang telah
melaksanakan proses belajar (Lapono)44
Menurut Rifarsquoi dan
Anni hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh
pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar Hasil belajar
hanya akan diperoleh seseorang setelah melaksanakan aktivitas
belajar45
Berdasarkan beberapa pengertian hasil belajar yang telah
diuraikan di atas maka peneliti menyimpulkan hasil belajar
adalah perubahan tingkah laku atau kemampuan baru yang
diperoleh seseorang setelah melaksanakan aktivitas belajar
Menurut Bloom dalam Poerwanti hasil belajar yang terjadi pada
diri seseorang meliputi tiga ranah ketiga ranah tersebut yaitu
kognitif afektif dan psikomotor46
44
Lapono Nabisi dkk Belajar Dan Pembelajaran SD (Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departernen Pendidikan Nasional 2008) h1-12 45
Rifarsquoi Ahmad dan Catharina Tri Anni Psikologi Pendidikan
(Semarang UNNES Press 2010) h 85 46
Poerwanti Endang dkk Asesmen Pembelajaran SD (Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Jakarta 2008)
h1-24
58
b Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta
didik adalah sebagai berikut
1) Faktor Internal
a) Faktor jasmaniah panca indera yang tidak berfungsi
sebagaimana mestinya
b) Faktor psikologis terdiri atas faktor intelektif yang
meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat serta
faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang dimiliki
2) Faktor Eksternal
a) Lingkungan sosial
Yang termasuk lingkungan sosial adalah
lingkungan sosial sekolah seperti pendidik staf
administrasi serta teman sekelas yang dapat
mempengaruhi semangat belajar seseorang peserta
didik dan lingkungan sosial peserta didik seperti
masyarakat tetangga serta teman sepermainan
59
b) Lingkungan nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial
adalah gedung sekolah dan letaknya rumah tempat
tinggal peserta didik dan letaknya alat-alat belajar
keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan peserta
didik
3) Faktor Pendekatan Belajar
Segala cara atau strategi yang digunakan oleh
peserta didik dalam menunjang efektivitas dan efisiensi
proses pembelajaran materi tertentu
c Hasil Belajar dengan Model TGT dan STAD
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD
memfokuskan pada perkembangan kognitif afektif dan
psikomotor peserta didik Model pembelajaran ini fokusnya pada
aktivitas belajar peserta didik dalam kelompok tetapi pada apa
yang mereka pikirkan (kognisi mereka) selama mereka
mengerjakannya Meskipun demikian model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dan STAD juga mampu meningkatkan hasil
belajar peserta didik dalam ranah afektif dan psikomotor Pada
60
ranah afektif sikap peserta didik yang telah melaksanakan
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
dan STAD akan menjadi lebih baik dari sebelumnya karena
peserta didik sudah mampu memahami nilai-nilai yang telah
dipelajarinya Sedangkan pada ranah psikomotor kegiatan
peserta didik pada pembelajaran jelas lebih banyak dibandingkan
kegiatan peserta didik yang belajar secara konvensional dengan
demikian peserta didik mampu meningkatkan hasil belajarnya
Adapun materi pembelajaran yang masih belum mencapai hasil
maksimal dan kesesuaian materi dengan jedua model
pembelajaran yang akan dijadikan penelitian adalah materi
akhlak mulia Karena dalam materi tersebut pembahasan tentang
interaksi dengan manusia lain
d Materi Aqidah Akhlak
1) Pengertian Aqidah Akhlak
Pembelajaran aqidah akhlak adalah upaya sadar dan
terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal
memahami menghayati dan mengimani Allah SWT dan
merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia pada kehidupan
61
sehari-hari melalui kegiatan bimbingan pembelajaran latihan
penggunaan pengalaman keteladanan dan pembiasaan Pada
kehidupan masyarakat majemuk dalam bidang keagamaan mata
pelajaran ini mengarahkan peserta didik pada peneguhan Akidah
di satu sisi dan peningkatan toleransi pada penganut agama lain
dalam rangka mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa47
Pelajaran Aqidah akhlak di SMP Negeri 24 Kota Serang
berisi bahan pelajaran yang dapat mengarahkan pada pencapaian
kemampuan dasar pserta didik untuk dapat memahami rukun
iman secara ilmiah serta pengalaman dan pembisaan berakhlak
Islami untuk dapat dijadikan landasan perilaku dalam kehidupan
sehari-hari serta sebagai bekal untuk jenjang pendidikan
berikutnya Pada mata pelajaran aqidah akhlak ini berisi
beberapa materi yang terdiri dari beberapa bab pada bab
pertama memahami kalam meliputi a) pengertian dan fungsi
ilmu kalam b) hubungan ilmu kalam dengan ilmu lainnya Bab
kedua aliran-aliran ilmu kalam dan tokohnya meliputi a) aliran
47
BSNP Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMAMA (Jakarta BSNP 2006)
h 4
62
khawarij b) aliran murjirsquoah c) aliran syiah d) aliran jabariyah
e) aliran qadariyah f) aliran mursquotazilah dan g) ahlusunnah wal
jamarsquoah Pada bab ketiga tentang akhlak terpuji meliputi a)
adab berpakaian dan berhias b) adab bertamu dan menerima
tamu c) adab perjalanan d) adab menjenguk orang sakit Pada
bab keempat tentang akhlak tercela meliputi a) berjudi b)
mabuk-mabukan c) zina d) durhaka pada orang tua e) buruk
sangka dan dengki
2) Pembelajaran Aqidah Akhlak
Pembahasan tentang definisi pembelajaran aqidah akhlak
akan diawali dengan pembahasan mengenai pengertian
pembelajaran aqidah dan akhlak Secara umum pengertian
pembelajaran menurut Darsono adalah suatu kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik sedemikian rupa sehingga tingkah
laku peserta didik mengalami perubahan ke arah yang
diinginkan48
Istilah pembelajaran mengandung unsur belajar
dan pembelajaran (teaching and learning) jadi pembelajaran
telah mencakup belajar Istilah pembelajaran merupakan
48
Darsono Belajar dan Pembelajaran (Semarang IKIP Semarang
Press 2001) h23
63
perubahan istilah yang sebelumnya dikenal dengan Proses
Belajar Mengajar (PBM) atau Kegiatan Belajar Mengajar
(Ismail)49
Hamalik mendefinisikan bahwa pembelajaran adalah
suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi
internal material fasilitas perlengkapan dan prosedur saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran50
Pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi antara peserta
didik dengan linkungannya sehingga terjadi perubahan
perilaku ke arah yang lebih baik Banyak sekali faktor yang
mempengaruhi perubahan tingkah laku baik faktor internal
yang datang dari diri sendiri maupun faktor eksternal yang
datang dari lingkungan individu tersebut (Mulyasa)51
Sebelum penggunaan istilah pembelajaran populer para
penulis menggunakan istilah pengajaran Karena ada perbedaan
persepsi antara istilah pembelajaran dan pengajaran Praktek
mengajardi skolah pada umumnya lebih banyak berpusat pada
49
Ismail Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem
(Semarang Rasail Media Group 2008) h9 50
Hamalik Oemar Proses Belajar Mengajar (Jakarta Bumi
Aksara 2001) h57 51
E Mulyasa Kurikulum Berbasis Kompetensi (Bandung Remaja
Rosdakarya Offset 2004) h100
64
pendidik atau berkonotasi pada teacher centered Penggunaan
istilah pembelajaran diharapkan agar pengajarpendidik ingat
akan tugasnya membelajarkan peserta didik
Pembelajaran terkait membelajarkan peserta didik atau
bagaimana membuat agar peserta didik dapat belajar dengan
mudah dan dorongan oleh kemampuannya sendiri untuk
mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam kurikulum
sebagai kebutuhan peserta didik Oleh karena itu pembelajaran
berupaya menjabarkan nilai-nilai yang terkandung dalam
kurikulum dengan menganalisa tujuan pembelajaran dan
karakteristik isi bidang studi pendidikan agama yang
terkandungdalam kurikulum Selanjutnya dilakukan kegiatan
untuk memilih menetapkan dan mengembangkan cara-cara
(metode dan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang ditetapkan sesuai dengan kondisi yang
ada agar kurikulum dapat diaktualisasikan dalam pembelajaran
(Muhaimin)52
52
Muhaimin Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan
Pendidikan Agama Islam di Sekolah (Bandung PT Remaja Rosdakarya
2004) h125
65
Peningkatan kualitas proses pembelajaran dapat dimulai
dari menganalisis setiap komponen yang dapat membentuk dan
mempengaruhi proses pembelajaran Komponen yang selama ini
dianggap mempengaruhi proses pendidikan adalah komponen
pendidik Bagaimanapun bagus dan idealnya kurikulum
pendidikan serta lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan
tanpa diimbangi dengan kemampuan pendidik dalam
mengimpelementasikannya maka semuanya akan sia-sia
(Sanjaya)53
Berkaitan dengan hal tersebut terdapat salah satu model
yang dapat dijadikan alternatif untuk memperbaiki kondisi
pembelajaran seperti yang diharapkan Model yang dimaksud
adalah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dan STAD Pembelajaran yang
mengutamakan aktivitas peserta didik dapat memberikan hasil
yang optimal
Melalui belajar aktif terjadi proses interaksi antara
peserta didik dengan lingkungannya peserta didik tidak
53
Sanjaya Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan (Jakarta Kencana 2007) h13
66
hanya dilarutkan sebagai kertas putih yang siap diisi begitu saja
tetapi peserta didik sebagai subjek belajar harus melakukan
berbagai aktivitas yang mendukung pembelajarn dan
keberhasilan peserta didik
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD
adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui
pengembangan imajinasi dan penghayatan peserta didik
pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan peserta
dengan melakukan aktivitas secara aktif dalam proses
pembelajaran Model pembelajaran ini diharapkan mampu
merangsang belajar peserta didik lebih meningkat sehingga
menghasilkan prestasi belajar yang baik karena antara model
pembelajaran dan materi ada kesesuaian Dan akhirnya dengan
model pembelajaran ini peserta didik tidak hanya memahami
materi saja akan tetapi mampu menhayati dan diharapkan bisa
mengaplikasikan dalam kehidupan nyata
B Kajian Penelitian yang Relevan
Tinjauan kepustakaan merupakan kumpulan hasil
penelitian yang relevan maksudnya meninjau atau memeriksa
67
kepustakaan baik kepustakaan tarbiyah maupun institut serta
skripsi atau karya ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan
yang akan diteliti yang lebih mengkhususkan pengkajian terhadap
penelitian yang terdahulu untuk mengetahui apakah permasalahan
ini sudah mahapeserta didik yang meneliti dan membahasnya
ataukah belum Setelah mengadakan pemeriksaan terhadap
beberapa kepustakaan maka diketahui sudah ada beberapa hasil
penelitian yang bisa kita jadikan rujukan diantaranya adalah
1 Penelitian yang dilakukan oleh Lisnawati dengan judul
ldquoPerbedaan Hasil Belajar Biologi antara Siswa yang Diajar
dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Achivement Division (STAD) dan Team Games
Tournament (TGT)rdquo Hasil penelitian menunjukkan terdapat
perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kedua kelas
tersebut Kesimpulan ini didasarkan pada hasil pengujian
hipotesis dengan menggunakan uji t terhadap kedua nilai
posttest Berdasarkan pengujian hipotesis tersebut diperoleh
nilai thitung sebesar 481 dan nilai t pada taraf signifikan 5
adalah 200 Dengan demikian terlihat bahwa thitung tabel gt ttabel
68
sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT
lebih baik dibandingkan dengan STAD Hal tersebut terlihat
dari rerata skor posttest antara kedua kelas tersebut Kelas
yang diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
memiliki rerata skor posttest sebasar 61 dan kelas yang
diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki
rerata skor posttest sebasar 76
2 Penelitian oleh Hendrik Arung Lamba dalam penelitiannya
yang berjudul ldquoPengaruh Pembelajaran Kooperatif Model
STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Fisika
Peserta didik SMArdquo Menyatakan bahwa terdapat perbedaan
perolehan hasil belajar fisika yang signifikan antara
pembelajaran kooperatif model STAD dan pembelajaran
klasikal terhadap hasil belajar fisika peserta didik kelas satu
SMA GKTS Imanuel Palu Metode pembelajaran kooperatif
69
lebih unggul dari pada metode pembelajaran klasikal dalam
mempengaruhi hasil belajar fisika54
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dikemukakan sebelumnya bahwa ada kesamaan dengan
penelitian yang penulis rencanakan yaitu dari segi model
pembelajaran kooperatif tipe STAD tetapi penulis
menambahkan satu model pembelajaran kooperatif tipe TGT
dan aktivitas belajar Perbedaan penelitian yang akan penulis
teliti yaitu pada mata pelajaran dan objek penelitian
3 Sarah Nur Azmi dalam skripsinya yang berjudul
ldquoPerbandingan antara model pembelajaran cooperative
learning tipe STAD dengan pembelajaran konvensional dalam
rangka meningkatkan hasil belajar PAI Dalam penelitian ini
dijelaskan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar yang
sangat signifikan pada kelas eksperimen (kelas yang diajar
dengan model pembelajaran STAD) hal ini dapat dilihat
perbedaan rata-rata kedua kelas tersebut yaitu kelas kontrol
54
Hendrik Lamba Arung Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Model
STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta didik SMA
(Jurnal Ilmu Pendidikan vol 2 no 13 2006) h127
70
dan kelas eksperimen Hal ini menunjukkan bahwa dengan
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik55
Banyaknya penelitian sebelumnya yang membahas
model pembelajaran kooperatif bukan berarti penelitian yang
akan penulis rencanakan sama dengan penelitian tersebut
Penelitian yang penulis rencanakan memiliki perbedaan
dengan penelitian-penelitian sebelumnya Perbedaan tersebut
antara lain dari objek penelitian sampel yang digunakan
dalam penelitian dan variabel atribut dalam penelitian ini
C Kerangka Berpikir
Berdasarkan deskripsi teori yang telah dipaparkan di atas
maka dapat disusun kerangka berpikir sebagai berikut
1 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar
Pembelajaran yang dilakukan dengan model pembelajaran
yang tepat dan memberikan kesempatan kepada peserta didik
55
Sarah Nur Azmi Perbandingan Antara Model Pembelajara
Cooperative Learning Tipe STAD dengan Pembelajaran Konvensional Dalam
Rangka Meningkatkan Hasil Belajar PAI (Jakarta Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Kependidikan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2012) h75
71
lebih aktif dan memberikan ruang gerak yang lebih luas kepada
peserta didik Model pembelajaran merupakan konsep yang akan
menggambarkan proses dari pembelajaran
Pemilihan model pembelajaran sebaiknya harus disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik materi pembelajaran dan
sarana prasarana yang tersedia Model pembelajaran yang tepat
dalam pembelajaran akan membuat siswa lebih aktif berkreasi
dan beriteraksi dengan pendidik menjadi lebih hidup Dengan
proses pembelajaran yang interaktif maka hasil belajar
diharapkan akan dapat meningkat
2 Pengaruh Keaktifan Belajar Terhadap Hasil Belajar
Pada proses pembelajaran diperlukan peran aktif peserta
didik Keaktifan belajar merupakan kesiapan fisik dan mental
peserta didik pada saat menerima materi pembelajaran oleh
pendidik sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan
Keaktifan belajar yang tinggi pada siswa akan berdampak pada
hasil belajar siswa dalam menerima materi pembelajaran
72
3 Interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan
belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
Hasil belajar PAI pada peserta didik dapat ditingkatkan
melalui penerapan model pembelajaran yang tepat Model
pembelajaran TGT dan model pembelajaran STAD merupakan
pola pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan
hasil belajar PAI Dalam usaha meningkatkan hasil belajar PAI
perlu didukung oleh keaktifan siswa dalam belajar di kelas
Berdasarkan karakteristik pembelajaran PAI dengan model
pembelajaran problem based learning dan model pembelajaran
konvensional yang dikemukakan di atas sama-sama
mempengaruhi hasil belajar PAI Menggunakan model
pembelajaran TGT peserta didik akan mampu berdiskusi dalam
kelompok menemukan fakta-fakta mencari data dan
menyimpulkan jawaban terhadap masalah sehingga dapat
dituangkan dalam bentuk jawaban dari kompetisi akademik
diakhir pembelajaran Sedangkan model pembelajaran STAD
peserta didik melakukan diskusi kelompok sama halnya dengan
model pembelajaran TGT hanya saja diakhir pembelajaran
73
penilaian kuis bersifat individual Oleh karena itu dengan
keaktifan peserta didik yang baik peserta didik akan dapat
berdiskusi dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh
pendidik Seseorang yang sedang belajar harus memperhatikan
kedua aspek tersebut dengan demikian dapat diduga terdapat
interaksi antara model pembelajaran dan keaktifan peserta didik
dalam belajar terhadap hasil belajar PAI
4 Perbedaan hasil belajar PAI bagi kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar tinggi yang diajarkan
dengan model pembelajaran TGT dan model
pembelajaran STAD
Model pembelajaran TGT merupakan salah satu bentuk
model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik Dengan
model ini peserta didik dituntut untuk berperan aktif baik secara
individu maupun di dalam kelompoknya Peserta didik lebih
diberi kebebasan untuk berdiskusi dalam kelompok menemukan
fakta mencari bukti dan menyimpulkan masalah yang dapat
dituangkan dalam belajar untuk mendukung hasil belajar Begitu
pula dengan memiliki keaktifan yang tinggi peserta didik dapat
74
bertanya mencari tau baik melalui diskusi internet buku-buku
serta sumber belajar yang lain untuk dituangkan dalam
keterampilan sosial dalam bekerja bersama pada kelompoknya
Dengan keaktifan belajar yang tinggi peserta didik lebih mudah
dalam menerima proses pembelajaran PAI sehingga materi dalam
mata pelajaran PAI tersebut lebih cepat untuk diterima
Sedangkan model pembelajaran STAD juga sama dengan
TGT dimana pusat belajar berada pada peserta didik peserta
didik berdiskusi dalam kelompok untuk menemukan
pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan materi
pembelajaran Hanya saja penilaian akhir pembelajaran dilakukan
secara individu bukan penilaian perwakilan kelompo Peserta
didik yang memiliki keaktifan belajar tinggi bisa menerapkannya
karena dalam penilaiannya lebih bersifat individu dan tidak
berinteraksi lebih banyak dengan peserta didik lain sehingga
hasil belajar PAI dianggap merupakan hasil kerja masing-masing
individu tanpa melibatkan kelompok dengan demikian dapat
diduga bahwa dengan menggunakan model pembelajaran TGT
hasil belajar PAI lebih baik dibandingkan dengan model
75
pembelajaran STAD bagi peserta didik yang memiliki keaktifan
tinggi
5 Perbedaan hasil belajar PAI bagi kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar rendah yang diajarkan
dengan model pembelajaran TGT dan model
pembelajaran STAD
Pendidikan agama islam merupakan salah satu mata
pelajaran wajib yang terdapat dalam kurikulum Sebagai mata
pelajaran yang harus diajarkan PAI memiliki tingkat kesulitan
yang cukup tinggi dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya
Kompleksnya materi-materi dalam PAI yang membutuhkan
kemampuan menghafal pada setiap materinya
Model pembelajaran TGT salah satu model pembelajaran
yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
melakukan aktivitas dalam mencari masalah-masalah kemudian
menyelesaikannya dalam kelompok Peserta didik yang memiliki
keaktifan belajar rendah kemungkinan akan mengalami kesulitan
dalam belajarnya dituntut untuk bekerja dalam kelompok
Sehingga dengan model pembelajaran ini konsentrasi peserta
76
didik dalam mencari permasalahan dalam satu kelompok akan
dapat mempengaruhi hasil belajar PAI
Sedangkan model pembelajaran STAD hampir sama
dengan model pembelajaran TGT dimana peserta didik lebih aktif
dalam proses pembelajaran Pembelajaran ini dilakukan sama
dalam kelompok untuk berdiskusi mencari masalah dan
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh pendidik
Keaktifan belajar yang rendah akan menimbulkan peserta didik
pasif ataupun diam dalam diskusi kelomoknya Akan tetapi pada
saat proses penilaian diakhir pembelajaran pendidik memberikan
kuis untuk individual Dengan demikian dapat diduga bahwa
dengan menggunakan model pembelajaran TGT hasil belajar PAI
lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran STAD bagi
peserta didik yang memiliki keaktifan belajar rendah
D Pengajuan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah penelitian
telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan Dikatakan
77
sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada
teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data
Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban
teoritis terhadap rumusan masalah penelitian sebelum jawaban
empiris56
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut
1 Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar
2 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
3 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
56
Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD
(Bandung Alfabeta 2013) h38
78
5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah
79
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Kegiatan yang baik harus memiliki tujuan yang jelas
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap
hasil belajar PAI
2 Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil
belajar PAI
3 Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran
dengan keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar
PAI
4 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi
lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
tinggi
80
5 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah
lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
rendah
B Tempat dan Waktu Penelitian
1 Tempat Penelitian
Tempat penelitian sangat penting untuk keberhasilan
dalam penelitian Pemilihan tempat untuk melaksanakan
penelitian harus disesuaikan dengan karakteristik masalah dalam
penelitian Hal ini akan berdampak pada hasil penelitian yang
dilakukan Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 24 Kota
Serang yang berlokasi di Jl Sewor Kelurahan Banjarsari
Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang
2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 8 kali pertemuan
sudah termasuk pretest dan posttest Dengan kata lain
pembelajaran PAI dengan menggunakan kedua model
pembelajaran tersebut dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan
81
Dalam penelitian ini peneliti mengambil waktu diluar KBM hal
ini dilakukan agar tidak mengganggu program kurikulum yang
sudah disusun oleh pihak sekolah Penelitian dilakukan seminggu
dua kali yaitu setiap hati selasa dan kamis Adapun waktu
pelaksanaan pretest perlakuan dan posttest dilaksanakan pada
tanggal 4 sd 27 April 2017 dengan perincian sebagai berikut
Tabel 31
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Kegiatan Tanggal Waktu
1 PretestTes Awal 4 April 2017 1400 sd
1600 Wib
2 TreatmenPerlakuan 6 sd 25 April
2017
1400 sd
1530 Wib
3 PosttestTes Akhir 27 April 2017 1400 sd
1600 Wib
C Metode dan Rancangan Penelitian
1 Metode Penelitian
Keberhasilan penelitian sangat ditentukan oleh
penggunaan metode Metode adalah langkah-langkah yang
diambil untuk memudahkan penelitian Sudjana mengungkapkan
bahwa ldquoMetode penelitian merupakan rangkaian cara atau
kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi
82
dasar pandangan-pandangan filosofis dan ideologis pertanyaan
dan isu-isu yang dihadapirdquo57
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode eksperimen Mengenai metode
eksperimen dijelaskan oleh Sugiyono adalah sebagai berikut
ldquoMetode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan Metode penelitian eksperimen adalah
metode penelitian kuantitatifrdquo58
Selanjutnya Sugiyono mengemukakan bahwa ldquoMetode
penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh treatment tertentu (perlakuan) dalam
kondisi yang terkontrol (laboraturium)rdquo59
Dalam penelitian ini
sampel diberikan tes awal (pretest) menggunakan angket untuk
mengetahui tingkat keaktifan belajar peserta didik dan tes pilihan
ganda materi perilaku terpuji untuk memperoleh data hasil belajar
PAI sebelum diberikan perlakuan atau (treatment) Setelah data
diperoleh maka langkah selanjutnya sampel diberikan treatment
dengan menggunakan model pembelajaran TGT dan model
57
Sudjana Metode Statistik (Bandung Tarsito 2005) h52 58
Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)
h109 59
Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)
h11
83
pembelajaran STAD kepada peserta didik yang memiliki
keaktifan belajar tinggi maupun rendah sebanyak 8 kali
pertemuan setelah itu diberikan tes akhir (posttest) Hal tersebut
dilakukan untuk mengetahui pengaruh atau dampak yang
ditimbulkan oleh model pembelajaran TGT dan model
pembelajaran STAD dengan tingkat keaktifan belajar tinggi
maupun rendah terhadap hasil belajar PAI
2 Rancangan Penelitian
Desain sangat dibutuhkan dalam penelitian desain
merupakan gambaran yang akan dilakukan oleh peneliti mulai
dari tahap awal sampai tahap akhir Dengan pemilihan desain
yang tepat akan mencerminkan hasil penelitian yang dilakukan
Dalam penelitian ini desain yang digunakan peneliti adalah
desain factorial 2 x 2 Mengenai desain factorial menurut
Sugiyono adalah ldquoDesain factorial merupakan desain yang
memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang
mempengaruhi perlakuan (variabel bebas) terhadap hasil belajar
84
PAI (variabel terikat)rdquo60
Desain ini melibatkan beberapa faktor
(variabel bebas aktif dan atribut) yang digarap bersama-sama
sekaligus (terdiri dari dua faktor) Dua faktor (variabel bebas)
yang terlibat dalam eksperimen ini adalah model pembelajaran
dan tingkat keaktifan belajar peserta didik Digambarkan dalam
tabel 32 sebagai berikut
Tabel 32
Desain Penelitian Faktorial 2 x 2
Model
Pembelajaran
Keaktifan
Belajar
TGT
STAD
TINGGI
RENDAH
Keterangan
A = Model pembelajaran dibagi menjadi dua
klasifikasi
= Model pembelajaran TGT
= Model pembelajaran STAD
B = Keaktifan belajar dibagi menjadi dua klasifikasi
60
Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)
h76
85
= Keaktifan belajar tinggi
= Keaktifan belajar rendah
micro
micro
micro
micro
=
=
=
=
Kelompok peserta didik yang belajar dengan
menggunakan model pembelajaran TGT dan
memiliki tingkat keaktifan belajar tinggi
Kelompok peserta didik yang belajar dengan
menggunakan model pembelajaran TGT dan
memiliki tingkat keaktifan belajar rendah
Kelompok peserta didik yang belajar dengan
menggunakan model pembelajaran STAD dan
memiliki tingkat keaktifan belajar tinggi
Kelompok peserta didik yang belajar dengan
menggunakan model pembelajaran STAD dan
memiliki tingkat keaktifan belajar rendah
D Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1 Populasi
Setiap penelitian pasti memerlukan data dan sumber yang
dapat dipercaya untuk menjawab permasalahan dalam penelitian
dan untuk menjawab hipotesis untuk itu penelitian memerlukan
populasi dan sampel Populasi dan sampel merupakan bagian
yang penting dari sebuah penelitian Ketelitian dalam
86
menentukan sampel dari sejumlah populasi sangat menentukan
hasil penelitian yang dilakukan Populasi merupakan individu
atau objek yang memiliki sifat-sifat umum Dari populasi dapat
diambil sejumlah data yang diperlukan untuk memecahkan suatu
masalah yang diteliti
Definisi populasi menurut Sugiyono adalah ldquoWilayah
generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannyardquo61
Sedangkan Arikunto menjelaskan bahwa yang dimaksud populasi
adalah ldquokeseluruhan subyek penelitianrdquo62
Berdasarkan pendapat tersebut dapat penulis simpulkan
bahwa yang dimaksud populasi adalah keseluruhan subyek dan
sumber pengumpul data yang telah ditetapkan untuk dipelajari
sifat-sifatnya Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik
kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Adapun jumlah peserta
61
Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)
h117 62
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
(Jakarta Rineka Cipta 2010) h172
87
didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang sebanyak 175
peserta didik yang
terdiri dari 5 kelas
2 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah
suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi
Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan
dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 64
orang peserta didik dengan teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik cluster random sampling Dikatakan cluster
random sebab sampel dalam penelitian ini diambil secara acak
kelas untuk mewakili populasi dan ikut dalam penelitian ini
Sampel tersebut kemudian dibagi ke dalam dua kelompok yang
sama banyak
Setiap peserta didik di beri tes pendahuluan sehingga
diperoleh tingkat keaktifan belajar masing-masing peserta didik
Dari hasil tes keaktifan belajar peserta didik kemudian dirangking
mulai dari skor tertinggi sampai dengan skor terendah Kemudian
88
menentukan 27 kelompok skor tertinggi dan 27 kelompok
skor rendah dari masing-masing kelompok Hal tersebut
berdasarkan pendapat Verducci yaitu 27 kelas atas dan 27
kelas bawah rangking teratas 32 orang dengan kategori keaktifan
belajar tinggi dan rangking terendah 32 orang dengan kategori
keaktifan belajar rendah63
Menurut Fraenkel dan Welen yang menjelaskan tentang
pengambilan sampel dalam metode eksperimen desain factorial
bahwa ldquoFactorial design extend the number of relationship that
may be examined in an experimental study they are essentially
modifications of either the posttest-only control group or pretest-
posttest control group design (with or without random
assignment)rdquo64
Berdasarkan pendapat di atas dalam desain factorial
penentuan sampel ditentukan dengan atau tanpa random
assigment Pada penelitian ini pengambilan sampel peneliti
menerapkan random assignment Setelah semua sampel
63
Verducci Frank M Measurment Concept in Phhysical Education
(StLois The CV Mosby Company 2002) h176 64
Fraenkel J amp Wallen N How to Design and evaluate research in
education (2nd ed) (Mc Graw-Hill Inc New York 2001) h225
89
mengikuti tes keaktifan belajar maka peneliti menempatkan
seluruh jumlah sampel menjadi empat kelompok seperti yang
tertera pada tabel 33 sebagai berikut
Tabel 33
Pembagian Sampel Kedua Kelompok Penelitian
Kelompok peserta didik Yang
memiliki keaktifan belajar
tinggi dengan model
pembelajaran TGT
Kelompok peserta didik yang
memiliki keaktifan belajar
tinggi Dengan model
pembelajaran STAD
145891213161720212
425282932 = 16 peserta
didik
236710111415181922
2326273031 = 16 peserta
didik
Kelompok peserta didik Yang
memiliki keaktifan belajar
rendah dengan model
pembelajaran TGT
Kelompok peserta didik yang
memiliki keaktifan belajar
rendah
Dengan model pembelajaran
STAD
3336374041444548495
2535657606164 = 16
peserta didik
3435383942434647505
1545558596263 = 16
peserta didik
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan angket atau kuisioner
Tes objektif digunakan untuk melihat bagaimana nilai-nilai
90
peserta didik yang belajar menggunakan model pembelajaran
TGT dan STAD Data yang dikumpulkan dari responden adalah
hasil belajar peserta didik melalui evaluasi yang dilakukan di
akhir pembelajaran dan keaktifan peserta didik Pada hasil belajar
peserta didik didapat pada saat akhir pembelajaran sedangkan
untuk keaktifan peserta didik peneliti menggunakan kuisioner
dalam menilai keaktifan belajar peserta didik yang ada di kelas
pada saat pembelajaran
Dalam mengembangkan instrumen dan memperoleh hasil
pengukuran yang akurat uji validitas dilakukan sebelum kuisioner
diberikan kepada responden Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini adalah soal dalam bentuk pretest dan posttest
dimana sebelum pembelajaran dimulai peneliti memberikan
pretest terlebih dahulu kepada seluruh sampel Kemudian baru
diadakan perlakuan pembelajaran dengan model TGT dan STAD
Setelah selesai pembelajaran peneliti kembali untuk melakukan
post test kepada seluruh sampel
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu dengan menggunakan tes hasil belajar PAI
91
materi membisakan perilaku terpuji berupa tes objektif dengan
pilihan ganda dan non test digunakan untuk memperoleh data
keaktifan belajar peserta didik
F Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang
diharapkan peneliti menggunakan angket untuk mengukur tingkat
keaktifan belajar peserta didik sebagai instrumen penelitian dan
tes objektif berupa tes pilihan ganda untuk hasil belajar PAI
Materi perilaku terpuji Untuk penyusunan soal objektif
disesuaikan dengan indikator dalam materi akhlak mulia Selain
itu dengan angket lebih memberikan kesempatan kepada siswa
atau responden untuk memberikan informasi dengan baik dan
benar
1 Variabel Keaktifan Belajar Peserta Didik
a Definisi Konsep
Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun
mental yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian
yang tidak dapat dipisahkan (Sardiman 2001 98)
92
b Definisi Operasional
Keaktifan siswa adalah tingkah laku siswa dalam
mendapatkan pengetahuan yang berlangsung didalam kelas
meliputi aktivitas visual membaca teks atau bacaan yang
relevan aktivitas oral mengemukakan pertanyaan
mengemukakan pendapat menyanggah pendapat berdiskusi
dengan teman sekelompok mengenai materi yang relevan
aktivitas mendengarkan mendengarkan penjelasan
guruteman mendengarkan pendapat teman pada saat diskusi
kelompok aktivitas menulis merangkum dari bacaan yang
diberikan membuat pertanyaan dari gambar yang telah
disediakan menuliskan hal-hal yang berkaitan dengan materi
yang diajarkan pada buku catatan Keaktifan belajar peserta
didik yang didapatkan dari pengisian angket yang diberikan
kepada peserta didik untuk memperoleh data keaktifan tinggi
dan keaktifan rendah
c Kisi-kisi Instrumen
Penelitian ini menggunakan lembar kuesioner tertutup
secara langsung dengan tipe check list (radic) untuk keaktifan
93
peserta didik maksudnya responden tinggal menjawab
kuesioner karena sudah disediakan semua pertanyaan beserta
jawaban yang telah ditentukan dan dibatasi dimana jawaban
tersebut merupakan tanggapan langsung dari dirinya dengan
membubuhkan tanda check (radic) pada kolom yang sesuai Kisi-
kisi disajikan pada tabel 34 sebagai berikut
Tabel 34
Kisi-Kisi Angket Keaktifan Belajar Peserta Didik
No Aspek Indikator Penyataan Jum
lah Negatif Positif
1 Kegiatan
Visual Membaca Materi
117 925 4
2 Kegiatan
Lisan Bertanya
Mengemukakan idepemikiran
Diskusi
21833 102638 6
3 Kegiatan
Mendengarkan Mendengarkan materi
pelajaran
Mendengarkan presentasi
31934 1127 5
4 Kegiatan
Menulis Membuat ringkasan
Mengerjakan latihan
Aktif mengemukakan ide dan mencatat hasil
penelitiandiskusi
42035 1228 5
5 Kegiatan
Menggambar Menggambar diagram
Menggambar sumber belajar
Menggambar objek
penelitian
52129 13 4
94
6 Kegiatan
Motorik Hadir saat penelitian
di sekolah
Melakukanmembantu menyiapkan alat-alat
percobaan
62237 1430 5
7 Kegiatan
Mental Memecahkan masalah
Menganalisis soal
Mengambil keputusan
723 1531 4
8 Kegiatan
Emosional Bersemangat
Berani
Bosan
Gugup
Takut
824 1632
36 5
Jumlah 21 17 38
Penilaian alternatif jawaban menggunakan angka 1ndash5
dilanjutkan dengan pemberian skor Pemberian bobot pernyataan
bisa dilihat pada tabel 35 berikut ini
Tabel 35
Skor Jawaban Angket
Keaktifan Belajar Peserta Didik
Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Ragu-ragu (R) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
95
Sebelum kuisioner ini diberikan kepada sampel terlebih
dahulu diujicobakan kepada peserta didik lain yang memiliki
karakteristik sama dengan responden dalam penelitian Uji coba
ini dilakukan agar intrumen yang digunakan memiliki tingkat
validitas dan reliabilitas sehingga layak untuk digunakan sebagai
alat ukur untuk memperoleh data
d Kalibrasi Instrumen
1) Uji Validitas
Pada dasarnya validitas adalah kemampuan alat ukur
untuk dapat mengukur apa yang seharusnya diukur Agar
memudahkan dalam proses perhitungan statistik peneliti
menggunakan SPSS versi 16 prosedur dalam perhitungan dengan
SPSS yaitu pertama masuk ke program SPSS kemudian klik
variable view pada SPSS data editor dan isi semua kolom name
type decimal label dan measure langkah selanjutnya klik data
view pada kolom responden masukan semua responden pada
kolom A B D sampai jumlah item tes isi jawaban responden
Selanjutnya klik analysis-correlate-bivariate dari bivariate
correlations masukan skor jawaban dan total ke variables pada
96
correlation coefficients klik pearson pada test of significance klik
two-tailed pada statistic klik statistic and standar devations pada
missing value klik exlude cases pairwise klik continue untuk
kembali kemenu sebelumnya kemudian klik oke untuk
memproses data
Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak dengan
melihat tabel nilai-nilai r Product Moment yang dapat dilihat
dilampiran Untuk mengetahui tiap item tes tersebut valid atau
tidak valid dengan membandingkan hasil perhitungan corrected
item-total correlation ) dengan Dengan
signifikansi untuk α = 005 dan dk = 20-2 = 18 maka diperoleh
nilai-nilai r tabel = 0444 Berikut kaidah keputusan jika gt
dari berarti item tes valid dan jika lt berarti
item tes tidak valid Berikut tabel hasil dari uji validitas
instrumen yang telah dilakukan Untuk lebih jelasnya lihat tabel
36
97
Tabel 36
Hasil Uji Validitas Item Angket Keaktifan Peserta Didik
Nomor Item
Soal
r hitung r table Keterangan
1 0967 0468 Valid
2 0883 0468 Valid
3 0967 0468 Valid
4 0967 0468 Valid
5 0967 0468 Valid
6 0607 0468 Valid
7 0967 0468 Valid
8 0607 0468 Valid
9 0607 0468 Valid
10 0967 0468 Valid
11 0609 0468 Valid
12 0967 0468 Valid
13 0609 0468 Valid
14 0967 0468 Valid
15 0967 0468 Valid
16 0667 0468 Valid
17 0609 0468 Valid
18 0607 0468 Valid
19 0967 0468 Valid
20 0795 0468 Valid
21 0609 0468 Valid
22 0967 0468 Valid
23 0883 0468 Valid
24 0967 0468 Valid
25 0883 0468 Valid
26 0609 0468 Valid
27 -0284 0468 Tidak Valid
28 0967 0468 Valid
29 0967 0468 Valid
30 0967 0468 Valid
31 0967 0468 Valid
32 0967 0468 Valid
33 0609 0468 Valid
98
34 -0027 0468 Tidak Valid
35 0967 0468 Valid
36 0967 0468 Valid
37 0967 0468 Valid
38 0967 0468 Valid
Berdasarkan hasil perhitungan di atas sebanyak 36 item
butir tes dinyatakan valid Item butir tes tersebut yaitu 1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 28 29 30 31 32 33 35 36 37 38 Maka item tes
tersebut digunakan sebagai instrumen penelitian untuk
memperoleh data keaktifan belajar peserta didik
2) Uji Realibilitas
Selain valid salah satu syarat instrument tes dapat
digunakan haruslah memiliki tingkat reliabilitas Menurut Akdon
(2008) suatu tes dikatakan reliabel atau ajeg apabila beberapa kali
pengujian menunjukkan hasil yang relatif sama Reliabilitas tes
kecerdasan emosional dalam penelitian ini diuji dengan konsep
konsistensi internal yang dilakukan dengan cara mencobakan
instrumen sekali saja Kemudian dengan bantuan SPSS Versi 17
for Windows data yang diperoleh dianalisis dengan Alpha
99
(cronbach) yang didasarkan pada rata-rata korelasi antar-item
Adapun prosedur perhitungan dengan SPSS yaitu pertama
masukan data tiap butir item tes yang sudah valid sebanyak 36
item butir tes kedalam menu data view kemudian klik analysis-
scale-reliability analysis Estimasi reliabilitas koefisien alpha dari
Cronbach bahwa semakin besar koefisiennya berarti semakin
tinggi realibilitas alat ukur (instrument)
Sekumpulan butir pertanyaan dalam kuesioner dapat
diterima jika memiliki nilai koefisien reliabilitas lebih besar atau
sama dengan 070 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
37 sebagai berikut
Tabel 37
Standar Penilaian Koefisien Validitas dan Reliabilitas
Kriteria Reliability Validity
Good 080 050 Acceptable 070 030 Marginal 060 020
Poor 050 010
Sumber (Barker et al 2002 hlm70)
Berikut tabel hasil dari uji reliabilitas instrumen yang
telah dilakukan Untuk lebih jelasnya lihat tabel 38 sebagai
berikut
100
Tabel 38
Hasil Uji Reliabilitas Uji Coba Instrumen Keaktifan Belajar
Cronbachs Alpha N of Items
990 36
Berdasarkan hasil pengolahan data yang disebarkan
kepada sebanyak 20 responden diperoleh koefisien reliabilitas
Alpha (cronbach) sebesar 0961 Artinya koefisien reliabilitas
kuesioner keaktifan belajar peserta didik lebih besar dari 070
sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item kuisioner keaktifan
belajar peserta didik sudah reliabel
2 Variabel Hasil Belajar PAI
a Definisi Konsep
Menurut Purwanto (201146) hasil belajar adalah
perubahan perilaku peserta didik akibat belajar Perubahan
perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas
sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar
Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat
berupa perubahan dalam aspekkognitif afektif dan
psikomotorik
101
b Definisi Operasional
Setiap akhir dari proses belajar mengajar selalu ada
hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa yang disebut
dengan prestasi belajar Melalui hasil belajar ini dapat
diketahui taraf penguasaan anak terhadap materi yang
diberikan dalam proses belajar mengajar Pada prinsipnya
pengungkapan hasil ideal meliputi segenap ranah psikologi
yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar
siswa perubahan hasil belajar tersebut bersifat intangible (tak
dapat diraba) untuk itu guru dalam hal ini hanya mengambil
cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting
diharapkan dapat mencerminkan perubahan sebagai hasil
belajar siswa
Berdasarkan uraian di atas yang digunakan dalam
mengukur hasil belajar siswa yaitu peneliti melakukan
evaluasi dengan menggunakan tes Sebelum dan sesudah
pembelajaran berlangsung dengan memperhatikan indikator
(petunjuk adanya prestasi tertentu) yang dikaitkan dengan
102
jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur yang
dinyatakan dalam skor atau penilaian
c Kisi-kisi Instrumen
Tes ini digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran
yang diperoleh dalam suatu kegiatan Tes yang digunakan
adalah tes kognitif dengan tes pilihan ganda dengan pilihan
empat (option) Tes ini diberikan sebelum dan sesudah peserta
didik mempelajari konsep dengan menggunakan model
pembelajaran TGT pada kelompok eksperimen A yang dengan
keaktifan belajar tinggi dan keaktifan belajar rendah dan
model pembelajaran STAD pada kelompok eksperimen B
dengan tingkat keaktifan belajar tinggi dan kekatifan belajar
rendah Kisi-kisi tes objektif materi akhlak mulia dapat dilihat
pada tabel 39 halaman 68 sebagai berikut
Tabel 39
Kisi-Kisi Soal Aqidah Akhlak
No
Standar
Kompetensi
Lulusan
Indikator Nomor
Soal
Jml
Soal
1 Meningkatkan
keimanan
kepada Allah
melalui
1) Menunjukkan
dalil tentang sifat
Allah yang
terkandung di
1 ndash 4 4
103
pemahaman
sifat-sifat-Nya
dan
menerapkan
akhlak terpuji
kepada Allah
dalam ayat Al-
Qurrsquoan
2) Menunjukkan arti
sifat wajib bagi
Allah
3) Menunjukkan
lawan kata sifat
wajib Allah
4) Menunjukkan
bentuk dan
contoh-contoh
perilaku ikhlas
taat khauf dan
taubat
2 Meningkatkan
keimanan
kepada kitab-
kitab Allah
SWT
1) Pengertian Iman
kepada Kitab-
kitab Allah SWT
2) Cara meyakini
kitab-kitab
sebelum al-quran
3) Menunjukkan
fungsi al-Qur`an
sesuai dengan
ayat yang
disajikan
4) Menyebutkan
nama kitab Allah
yang diturunkan
kepada utusan-
Nya
5) Menunjukkan
nama lain dari al-
Qur`an yang
terkait dengan
fungsinya
5 ndash 12 8
3 Menerapkan
akhlak terpuji
kepada diri
1) Menyebutkan
pengertian jujur
2) Menunjukkan
16 ndash 22 6
104
sendiridan
menghindari
akhlak tercela
kepada diri
sendiri
contoh perilaku
jujur adil rendah
hati hemat dan
sederhana
3) Dalil yang
menerangkan
tentang jujur dan
adil
4 Menerapkan
akhlak terpuji
kepada sesame
1) Menyebutkan
pengertian rendah
hati hemat dan
sederhana
23 1
5 Meningkatkan
keimanan
kepada hari
akhir dan alam
ghaib yang
masih
berhubungan
dengan hari
akhir dan
menerapkan
akhlak terpuji
kepada diri
sendiri
1) Mengetahui
perbedaan
malaikat dan jin
2) Mengetahui sifat
makhluk gaib
24 ndash 25 2
6 Meningkatkan
keimanan
kepada Qadha
dan Qadar serta
menerapkan
akhlak terpuji
dalam
pergaulan
remaja
1) Menjelaskan
pengertian Qadha
dan Qadar dan
memahami
makna ayat
2) Menunjukkan
perilaku yang
menunjukkan
sikap beriman
kepada Qadha
dan Qadar
3) Menunjukkan
contoh perilaku
12 ndash 15 4
105
akhlak terpuji
dalam pergaulan
remaja
4) Menunjukkan
contoh perilaku
akhlak tercela
dalam pergaulan
remaja
d Kalibrasi Instrumen
1) Uji Validitas
Sebelum tes digunakan sebagai instrumen penelitian
peneliti melakukan uji coba instrumen untuk menentukan
validitas instrumen penelitian tersebut Untuk menentukan
instrumen itu valid atau tidak dengan melihat tabel nilai-
nilai r Product Moment yang dapat dilihat dilampiran
Untuk mengetahui tiap item tes tersebut valid atau tidak
valid dengan membandingkan hasil perhitungan corrected
item-total correlation ) dengan Dengan
signifikansi untuk α = 005 dan dk = 20-2 = 18 maka
diperoleh nilai-nilai r tabel = 0444 atau nilai signifikansi ˂
005 Berikut kaidah keputusan jika Sig ˂ 005 berarti item
tes valid dan jika Sig ˃ 005 berarti item tes tidak valid
106
Adapun hasil uji coba instrumen untuk validitas dapat
dilihat pada tabel 310 halaman 70 sebagai berikut
Tabel 310
Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar
Nomor
Item
Soal
Sig Tarafnyata
(005) Keterangan
1 0000 005 Valid
2 0000 005 Valid
3 0000 005 Valid
4 0000 005 Valid
5 0000 005 Valid
6 0000 005 Valid
7 0000 005 Valid
8 0000 005 Valid
9 0000 005 Valid
10 0000 005 Valid
11 0000 005 Valid
12 0000 005 Valid
13 0000 005 Valid
14 0000 005 Valid
15 0000 005 Valid
16 0000 005 Valid
17 0000 005 Valid
18 0000 005 Valid
19 0000 005 Valid
107
20 0000 005 Valid
21 0000 005 Valid
22 0000 005 Valid
23 0000 005 Valid
24 0000 005 Valid
25 0000 005 Valid
Berdasarkan hasil perhitungan di atas sebanyak 25
item butir tes dinyatakan valid Item butir tes tersebut yaitu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 Maka item tes tersebut digunakan
sebagai instrumen penelitian untuk memperoleh data hasil
belajar PAI
2) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan setelah melakukan uji
validitas Adapun hasil uji reliabilitas instrumen tes hasil
belajar PAI dapat dilihat pada tabel 311 sebagai berikut
Tabel 311
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar
Cronbachs Alpha N of Items
983 25
108
Berdasarkan hasil pengolahan data yang disebarkan
kepada sebanyak 20 responden diperoleh koefisien
reliabilitas Alpha (cronbach) sebesar 0983 Artinya
koefisien reliabilitas tes hasil belajar PAI lebih besar dari
070 sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item tes
hasil belajar sudah reliabel
3) Daya Pembeda
Daya beda adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara pengikut tes yang berkemampuan
tinggi dengan pengikut tes yang berkemampuan rendah
Angka yang menunjukkan besarnya daya beda disebut
indeks daya beda atau indeks diskriminasi butir soal Indeks
diskriminasi butir soal berkisar antara plusmn 1 Makin tinggi
indeks diskriminasinya maka butir tes itu makin baik
Untuk menentukan daya pembeda maka nilai perhitungan
yang digunakan adalah rhitung pada SPSS yang
dibandingkan dengan kriteria sebagai berikut
040 ndash 100 = Soal Baik
030 ndash 039 = Soal diterima dan diperbaiki
109
020 ndash 029 = Soal Diperbaiki
000 ndash 019 = Soal ditolak
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan
SPSS diperoleh hasil sebagai berikut
Tabel 312
Hasil Perhitungan Daya Pembeda
Item Tes Kesimpulan
1 0710 Soal Baik
2 0798 Soal Baik
3 0913 Soal Baik
4 0913 Soal Baik
5 0798 Soal Baik
6 0798 Soal Baik
7 0913 Soal Baik
8 0798 Soal Baik
9 0913 Soal Baik
10 0913 Soal Baik
11 0913 Soal Baik
12 0798 Soal Baik
13 0913 Soal Baik
14 0798 Soal Baik
15 0913 Soal Baik
16 0913 Soal Baik
17 0798 Soal Baik
18 0913 Soal Baik
19 0798 Soal Baik
20 0710 Soal Baik
21 0913 Soal Baik
22 0798 Soal Baik
23 0710 Soal Baik
24 0798 Soal Baik
25 0798 Soal Baik
110
G Pelaksanaan Perlakuan
Adapun jadwal pelaksanaan eksperimen yang akan
penulis lakukan adalah sebagai berikut
1 Pre Test
Pelaksanaan pretest dilakukan sebelum perlakuan
diberikan Pretest dilakukan untuk memperoleh data awal sejauh
mana tingkat keaktifan belajar peserta didik dan hasil belajar PAI
yang telah dimiliki siswa Untuk mengetahui skor pretest tersebut
kelompok eksperimen diberikan angket yang mengacu pada skala
Likert untuk keaktifan belajar peserta didik dan tes objektif untuk
hasil belajar PAI yang dilaksanakan tanggal 4 April 2017 jam
1400 sd 1600 WIB
2 TreatmentPerlakuan
Perlakuan ini dilakukan sebanyak 2 kali seminggu selama
4 minggu berturut-turut atau dengan kata lain sebanyak 8 kali
pertemuan dan sudah termasuk pretest dan posttest jadi dapat
dikatakan bahwa treatment di berikan sebanyak 6 pertemuan
Peneliti memberikan treatment 2 kali pertemuan yaitu Selasa dan
Kamis selama 6 kali pertemuan
111
Penelitian dilaksanakan mulai 4 sd 27 April 2017
Dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan kelompok (A)
menggunakan model pembelajaran TGT dan 8 kali pertemuan
kelompok (B) menggunakan model pembelajaran STAD
pertemuan awal (tes keaktifan belajar peserta didik dan tes
objektif menentukan hasil belajar PAI) dan pertemuan terakhir
(post-test) Jadwal eksperimen disesuaikan dilaksanakan diluar
jam pelajaran hal ini dikarenakan jumlah pertemuan dalam
treatmen cukup banyak sehingga akan mengganggu target
pencapaian kurikulum yang sudah ditetapkan oleh sekolah
apabila dilaksanakan pada proses KBM PAI
3 Posttest
Pelaksanaan posttest dilakukan sama dengan pelaksanaan
pretest setelah kelompok eksperimen diberi perlakuan
H Teknik Analisis Data
Untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar PAI
peserta didik di SMP Negeri 24 Kota Serang maka diperlukan
alat pengumpul data Data penelitian dikumpulkan melalui teknik
112
tes objektif Instrumen tes yang dipakai harus yang baik dan
tingkat validitas serta reliabilitasnya juga terjamin
Suatu alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur tersebut
betul-betul mengukur apa yang hendak diukur Nurhasan
mengatakan bahwa
Tes yang valid adalah tes yang mengukur apa yang hendak
diukur Suatu pengukuran dapat dikatakan valid bila alat
pengukuran atau tes benar-benar tepat untuk mengukur apa
yang hendak diukur dan sesuai dengan gejala yang
diukurnya Jadi validitas alat ukur akan mungkin terjadi
apabila alat ukur itu tetap mengukur variable-variabel yang
diteliti65
Suatu alat ukur dikatakan reliabel (terandal) apabila alat
ukur tersebut mempunyai derajat keajegan Nurhasan mengatakan
bahwa rdquoKeterandalan ini menggambarkan derajat keajegan atau
konsistensi hasil pengukuranrdquo66
Jadi reliability alat ukur akan
mungkin terjadi apabila meskipun dilakukan pengukuran yang
berulang-ulang dengan memakai alat ukur yang sama objek dan
subjek yang sama hasilnya akan tetap atau relatif sama Adapun
instrumen tes yang digunakan adalah tes objektif dan kuisioner
65
Nurhasan Tes Pengukuran Keolahragaan (Bandung FPOK UPI
Bandung 2014) p26 66
Ibid p30
113
yang diujicobakan terlebih dahulu pada peserta didik lain yang
memiliki karakteristik yang sama dengan sampel penelitian
Setelah data hasil belajar PAI terkumpul langkah
selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut
menggunakan program Software Computer Statistical Product
and Service Solution (SPSS) Serie 17 Langkah-langkah
pengolahan dan analisis data adalah sebagai berikut
1 Deskripsi Data
Untuk pengdeskripsian data penulis melakukan
pengolahaan dengan mencari rata-rata simpangan baku standar
deviasi varians Tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-
langkah sebagai berikut klik Analyze gt Descriptive Statistics gt
Descriptives gt Masukan semua variabel ke kotak Variable(s) gt
Options gt ceklis Mean Std Deviation dan Variance gt Continue
gt OK
2 Uji Normalitas
Menguji normalitas data dari setiap data untuk
mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau baik
Uji normalitas menggunakan kolmogorov-smirnov tahap
114
penghitungan SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut
klik Analyze gt Nonparametric Tests gt Legacy Dialogs gt 1-
Sample K-S gt Masukan semua variabel ke kotak Test Variable
List gt OK Format pengujiannya dengan membandingkan nilai
probabilitas (p) atau signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan
(dk) α = 005 Uji kebermaknaannya sebagai berikut
a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan
normal
b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan
tidak normal
3 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
memiliki varians yang sama atau tidak dengan kata lain apakah
data berasal dari satu populasi yang sama atau tidak Uji
homogenitas menggunakan levene statistic tahap penghitungan
SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut klik Analyze gt
Compare Means gt One-Way ANOVA gt Masukan semua variabel
X ke kotak Dependen List dan K ke kotak Factor gt Options gt
ceklis Homogeneity of variance test gt Continue gt OK Format
115
pengujiannya dengan membandingkan nilai probabilitas (p) atau
signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan (dk) α = 005 Uji
kebermaknaannya sebagai berikut
a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan
homogen
b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan
tidak homogen
4 Uji Anava Dua Jalur
Uji korelasi digunakan untuk menguji apakah hipotesis ini
yang diajukan diterima atau tidak Pengujian hipotesis ini
menggunakan taraf signifikansi 5 dari 100 atau kebenaran
yang dicapai 95 tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-
langkah sebagai berikut klik Analyze gt Correlate gt Bivariate gt
Masukan semua variabel 1 ke kotak Dependent Variabel dan
variabel 2 dan 3 ke kotak Fixed Factor (s) gt Plots gt masukan
variabel 2 ke kotak Horizontal Axis dan variabel 3 kotak
Separate Lines gt Add gt Continue gt Post Hoc gt masukan semua
variabel ke kotak Post Hoc Tests for gt ceklis Tukey gt Continue gt
OK Format pengujiannya dengan membandingkan nilai
116
probabilitas (p) atau signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan
(dk) α = 005 Uji kebermaknaannya sebagai berikut
a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan tidak
memiliki perbedaan yang signifikan
b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan
memiliki perbedaan yang signifikan
I Hipotesis Statistik
1 micro =
micro gt
2 Int A x B = 0
Int A x B ne 0
3 micro = micro
micro gt micro
4 micro = micro
micro gt micro
Keterangan
=
=
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang belajar dengan model pembelajaran TGT
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang belajar dengan model pembelajaran STAD
117
micro
micro
micro
micro
=
=
=
=
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar tinggi dan belajar
dengan model pembelajaran TGT
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar tinggi dan belajar
dengan model pembelajaran STAD
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar rendah dan belajar
dengan model pembelajaran TGT
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar rendah dan belajar
dengan model pembelajaran STAD
A = Model Pembelajaran
B = Keaktifan Belajar Peserta Didik
118
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Data
Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta
interpretasinya Penyajian hasil penelitian berdasarkan analisis
statistik yang dilakukan pada tes awal dan tes akhir hasil belajar
PAI Berturut-turut berikut disajikan mengenai deskripsi data uji
persyaratan analisis pengujian hipotesis dan pembahasan hasil
penelitian
Deskripsi hasil analisis data tes yang dilakukan sesuai
dengan kelompok yang dibandingkan disajikan skor terendah
skor tertinggi jumlah rata-rata standar deviasi dan varian dalam
bentuk tabel 41 sebagai berikut
119
Tabel 41
Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Tiap Kelompok
Berdasarkan Penggunaan Model Pembelajaran dan Tingkat
Keaktifan Belajar Peserta Didik
Keaktifan
Belajar Deskripsi
Pembelajaran
TGT ( ) STAD ( )
Tinggi
( )
N 16
gt
16
Rata-Rata 825
700
Std Deviasi 1065 1414
Maximum 10 9
Minimum 7 5
Rendah
( )
N 16
gt
16
Rata-Rata 694
706
Std Deviasi 1436 1237
Maximum 9 9
Minimum 4 5
TOTAL
N
16
gt
16
Rata-Rata 7595 703
Std Deviasi 1251 1326
=
120
Berdasarkan tabel 41 diketahui data hasil belajar PAI
model pembelajaran TGT secara keseluruhan memperoleh nilai
rata-rata sebesar 7595 dengan standar deviasi 1251 Sedangkan
nilai rata-rata dari hasil belajar PAI kelompok model
pembelajaran STAD sebesar 703 dengan standar deviasi 1326
Data hasil belajar PAI kelompok siswa yang memiliki
keaktifan belajar tinggi dengan model pembelajaran TGT
memperoleh nilai rata-rata sebesar 825 dengan standar deviasi
1065 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar PAI kelompok siswa
yang memiliki keaktifan rendah dengan model pembelajaran TGT
sebesar 694 dengan standar deviasi 1436
Hasil belajar PAI kelompok siswa yang memiliki
keaktifan belajar tinggi dengan model pembelajaran STAD
diperoleh nilai rata-rata sebesar 700 standar deviasi 1414
sedangkan rata-rata hasil belajar PAI kelompok siswa yang
memiliki keaktifan rendah dengan model pembelajaran STAD
sebesar 706 standar deviasi 1237 Untuk lebih jelasnya lihat
gambar 41 halaman 83 sebagai berikut
121
Gambar 41
Grafik Deskripsi Data
B Pengujian Prasyarat Analisis
1 Pengujian Normalitas Data
Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi
kenormalannya Uji normalitas data dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 17 Kriteria sampel
berdistribusi normal apabila P-value gt 005 Adapun hasil
penghitungan dari uji normalitas data bisa dilihat pada tabel 42
berikut ini
0
50
100
150
Diagram Deskripsi Data
TGT Keaktifan Belajar Tinggi TGT Keaktifan Belajar Rendah
STAD Keaktifan Belajar Tinggi STAD Keaktifan Belajar Rendah
Valid N (listwise)
122
Tabel 42
Perhitungan Uji Normalitas Data
Kelompok Kolmogorov-Smirnov
a
Keterangan Statistic df Sig
TGT Keaktifan Belajar
Tinggi 197 16 098 Normal
TGT Keaktifan Belajar
Rendah 205 16 071 Normal
STAD Keaktifan Belajar
Tinggi 198 16 095 Normal
STAD Keaktifan Belajar
Rendah 167 16 200 Normal
Uji Kenormalan
1) TGT Keaktifan Belajar Tinggi Sig 0098 gt 005 (Distribusi
Normal)
2) TGT Keaktifan Belajar Rendah Sig 071 gt 005 (Distribusi
Normal)
3) STAD Keaktifan Belajar Tinggi Sig 0095 gt 005 (Distribusi
Normal)
4) STAD Keaktifan Belajar Rendah Sig 0200 gt 005
(Distribusi Normal)
Mengacu pada ketentuan bahwa apabila nilai signifikansi
lebih besar maka data berdistribusi normal Berdasarkan hasil
analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa data kelompok
123
model pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar tinggi model
pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar rendah model
pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar tinggi model
pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar rendah berdistribusi
normal
2 Pengujian Homogenitas Data
Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan SPSS
versi 17 Syarat ini berkenaan dengan kesamaan varians
gabungan hasil belajar PAI keaktifan belajar kelompok model
TGT dan model pembelajaran STAD Kriteria uji homogenitas
terpenuhi apabila nilai P-value gt 005 Data hasil analisis uji
homogenitas dirangkum pada Tabel 43 sebagai berikut
Tabel 43
Perhitungan Uji Homogenitas
Levene Statistic df1 df2 Sig
0152 1 62 698
Berdasarkan hasil uji kesamaan varians
gabunganhomogenitas data diketahui bahwa P-value gt 005
(0698 gt 005) Hal ini berarti semua data berasal dari populasi
yang sama
124
C Hasil Pengujian Hipotesis
1 Hipotesis 1
Hipotesis pertama yang diajukan adalah Terdapat
pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar PAI
Pengujian dilakukan dengan uji-t untuk melihat perbedaan hasil
belajar PAI sebelum dan sesudah diberikan perlakuan
menggunakan model pembelajaran TGT dan STAD secara
keseluruhan menggunakan bantuan SPSS versi 16 Berikut
disajikan ringkasan hasil pengujiannya pada tabel 44 sebagai
berikut
Tabel 44
Ringkasan Hasil Uji-t Model Pembelajaran Terhadap Hasil
Belajar PAI
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan T dk
Sig
(tailed)
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah
(Model TGT Keaktifan Belajar
Tinggi) -30998 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah
(Model TGT Keaktifan Belajar
Rendah) -19323 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah
(Model STAD Keaktifan Belajar
Tinggi) -19799 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah
(Model STAD Keaktifan Belajar
Rendah) -22845 15 000 Signifikan
125
Kriteria pengambilan keputusan
Terima jika probabilitas (Sig) ˃ 005
Tolak jika probabilitas (Sig) ˂ 005
Diketahui pada tabel 44 bahwa semua nilai probabilitas
(Sig) 0000 dimana lebih kecil dari tarafnyata yang diajukan
yaitu 005 (0000 ˂ 005) yang berarti secara keseluruhan model
pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar PAI
2 Hipotesis 2
Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini
adalah terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI Pengujian dilakukan
dengan uji interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan
belajar yang pada SPSS diuji dengan univariate uji-F berikut
adalah ringkasan hasil uji interaksi untuk uji hipotesis 2 pada
tabel 45 sebagai berikut
Tabel 45
Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar terhadap Hasil
Belajar PAI
Variabel t-test for Equality of Means Keterangan
Keaktifan Belajar
Terhadap Hasil
Belajar PAI
T Dk Sig
(tailed)
-42431 63 000 Signifikan
126
Kriteria pengambilan keputusan
Terima H0 Jika probabilitas (Sig) gt005
Tolak H0 Jika probabilitas (Sig) lt005
Diketahui bahwa pada tabel 45 bahwa semua ini
probabilitas (Sig) 0000 dimana lebih kecil dari taraf nyata yang
diajukan yaitu 005 (0000lt 005) yang berarti keaktifan belajar
berpengaruh terhadap hasil belajar PAI
3 Hipotesis 3
Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah
terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan
belajar terhadap hasil belajar PAI Pengujian dilakukan dengan
uji interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar
yang pada SPSS diuji dengan univariate uji-F Berikut adalah
ringkasan hasil uji interaksi untuk uji hipotesis ketiga pada tabel
46 sebagai berikut
Tabel 46
Rangkuman Hasil Uji Anova Dua Jalur dengan Interaksi
Source Type III Sum
of Squares df
Mean
Square F Sig
Corrected Model 18875a 3 6292 3742 016
Intercept 3422250 1 3422250 2036E3 000
127
Model Pembelajaran 5062 1 5062 3011 088
Keaktifan Belajar 6250 1 6250 3717 059
Model Pembelajaran
Keaktifan 7562 1 7562 4498 038
Error 100875 60 1681
Total 3542000 64
Corrected Total 119750 63
a R Squared = 158 (Adjusted R Squared = 116)
Hipotesis
Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada siswa kelas
VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada siswa kelas
VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
Kriteria pengambilan keputusan
Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005
Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005
Diketahui pada tabel 46 nilai kolom baris interaksi Model
PembelajaranKeaktifan belajar f-hitung 4498 dengan
probabilitas (Sig) 0038 lt 005 dengan demikian ditolak dan
128
hipotesis diterima Artinya bahwa terdapat interaksi antara model
pembelajaran dengan keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI
pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
4 Hipotesis 4
Hipotesis keempat yang peneliti ajukan dalam penelitian
ini adalah Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah
Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yang pada
SPSS diuji dengan independent sample t-test seperti halnya
dengan uji hipotesis ke-3 Berikut ini penulis sajikan ringkasan
hasil uji hipotesis pada tabel 47 sebagai berikut
Tabel 47
Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT
dan Model Pembelajaran STAD
Keaktifan Belajar Rendah
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan t dk
Sig
(tailed)
Hasil Belajar PAI 2825 30 009 Signifikan
129
Kriteria pengambilan keputusan
Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005
Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005
Diketahui pada tabel 47 nilai t-hiungt 2825 dengan
probabilitas (Sig) 0009 gt 005 yang artinya bahwa H0 ditolak
dan hipotesis yang diajukan diterima Dengan kata lain bahwa
hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi Hal
ini terbukti dari perolehan nilai rata-rata dari kedua kelompok
tersebut bahwa kelompok model pembelajaran TGT dengan
keaktifan belajar tinggi memperoleh nilai rata-rata 825 lebih
besar dari kelompok model pembelajarn STAD dengan keaktifan
belajar tinggi memperoleh nilai rata-rata 700
5 Hipotesis 5
Hipotesis kelima yang peneliti ajukan dalam penelitian ini
adalah Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik
130
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah
Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yang pada
SPSS diuji dengan independent sample t-test seperti halnya
dengan uji hipotesis ke-3 Berikut ini penulis sajikan ringkasan
hasil uji hipotesis pada tabel 48 sebagai berikut
Tabel 48
Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT
dan Model Pembelajaran STAD
Keaktifan Belajar Rendah
Variabel
t-test for Equality of
Means
Keterangan
t dk Sig
(tailed)
Hasil Belajar PAI 29353 30 794 Tidak Signifikan
Kriteria pengambilan keputusan
Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005
Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005
Diketahui pada tabel 47 nilai t-hiungt 29353 dengan
probabilitas (Sig) 0794 gt 005 yang artinya bahwa H0 diterima
131
dan hipotesis yang peneliti ajukan ditolak Dengan kata lain
bahwa hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah tidak lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah Hal
ini terbukti dari perolehan nilai rata-rata dari kedua kelompok
tersebut bahwa kelompok model pembelajaran TGT dengan
keaktifan belajar rendah memperoleh nilai rata-rata 694
sedangkan model pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar
rendah memperoleh nilai rata-rata 706 Dari perolehan nilai rata-
rata kedua kelompok tersebut tidak ada perbedaan yang
signifikan antara kedua kelompok tersebut sehingga hipotesis
yang peneliti ajukan tidak diterima
Selanjutnya hasil uji Tukey menunjukkan bahwa ada
perbedaan yang signifikan hasil keterampilan dasar bola basket
antara keempat kelompok sampel yang ditunjukkan dari nilai sig
lt 005 Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 49
132
Tabel 49
Hasil Uji Tukey
Hasil_Belajar
Tukey HSD
(I) Model
Pembelajaran (J) Model Pembelajaran Mean
Difference
(I-J)
Std
Error Sig
95 Confidence
Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
TGT Keaktifan
Tinggi
TGT Keaktifan Rendah 1312 458 029 10 252
STAD Keaktifan Tinggi 1250 458 041 04 246
STAD Keaktifan
Rendah 1188 458 057 -02 240
TGT Keaktifan
Rendah
TGT Keaktifan Tinggi -1312 458 029 -252 -10
STAD Keaktifan Tinggi -062 458 999 -127 115
STAD Keaktifan
Rendah -125 458 993 -134 109
STAD
Keaktifan
Tinggi
TGT Keaktifan Tinggi -1250 458 041 -246 -04
TGT Keaktifan Rendah 062 458 999 -115 127
STAD Keaktifan
Rendah -062 458 999 -127 115
STAD
Keaktifan
Rendah
TGT Keaktifan Tinggi -1188 458 057 -240 02
TGT Keaktifan Rendah 125 458 993 -109 134
STAD Keaktifan Tinggi 062 458 999 -115 127
The mean difference is significant at the 005 level
Berdasarkan tabel 49 hasil uji tukey dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran TGT keaktifan belajar rendah tidak
ada perbedaan yang signifikan dengan model pembelajaran
STAD keaktifan tinggi hal ini ditunjukkan dari perolehan nilai
133
sig gt 005 yaitu 0999 gt 005 Model pembelajaran TGT
keaktifan rendah rendah tidak ada perbedaan yang signifikan
dengan model pembelajaran STAD keaktifan rendah hal ini
ditunjukkan dari perolehan nilian sig gt 005 yaitu 0993 gt 005
Sedangkan kelompok lainnya memiliki perbedaan yang
signifikan yang ditunjukkan dari perolehan nilai sig lt 005
3 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data diperoleh
beberapa temuan terkait hipotesis yang diajukan oleh peneliti
Untuk lebih jelasnya penulis sajikan rekapitulasi hasil belajar PAI
dapat dilihat pada tabel 410 sebagai berikut
Tabel 410
Rekapitulasi Hasil Belajar PAI
Faktor Baris
Faktor Kolom
Rata-rata Baris Model
Pembelajaran
TGT ( )
Model
Pembelajaran
STAD ( )
Keaktifan Belajar Tinggi
( ) 825
700 7625
Keaktifan Belajar
Rendah ( )
694 706 700
Rata-Rata Kolom 7595
703 7312
134
1 Secara keseluruhan terdapat pengaruh model
pembelajaran terhadap hasil belajar PAI
Hasil temuan penelitian dilapangan merujuk pada hasil
pengolahan dan analisis data ditemukan hasil yang menunjukkan
pengaruh pada setiap masing-masing kelompok model
pembelajaran terhadap hasil belajar PAI pada peserta didik kelas
VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Apabila dilihat dari perolehan
nilai signifikansi menunjukkan bahwa pada masing-masing
kelompok secara keseluruhan memperolah nilai sig ˂ 0005
sehingga secara keseluruhan model pembelajaran berpengaruh
terhadap hasil belajar PAI Sebagaimana dikemukakan menurut
Morgan dkk (2005) yang dapat dijelaskan dan diuraikan sebagai
berikut (1) siswa menjadi lebih aktif (2) siswa menjadi
termotivasi dalam kerja kelompok dari pada individu (3) siswa
lebih mengutamakan rasa ingin tahu proses mencari jawaban
yang benar dari pada sekedar langsung mendapat jawaban yang
benar (4) Guru lebih menghargai kemampuan setiap siswa
dengan melibatkan setiap siswa ke dalam diskusi kelompok
135
Hal ini dimungkinkan karena dengan model pembelajaran
kooperatif peserta didik tidak merasa terbeban atau dipaksa
dalam mempelajari materi Sebab dengan model pembelajaran
kooperatif peserta didik diberikan kebebasan untuk mencari tahu
proses mencari jawaban dan menyelesaikan tugas atau materi
pelajaran dengan kemampuan yang mereka miliki dengan bekerja
secara kelompok Dengan kondisi belajar seperti ini peserta didik
akan lebih tertarik dan lebih bergairah dalam mempelajari suatu
materi pembelajaran Peserta didik diberikan kesempatan untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dengan kata lain
mereka dapat bereksplorasi
Meningkatnya keterampilan mengajar guru maka siswa
diharapkan akan lebih aktif dan terlibat dalam pembelajaran yang
diciptakan oleh guru Diyakini bahwa ada pengaruh penerapan
model pembelajaran terhadap hasil belajar PAI ini artinya bahwa
guru tersebut telah mampu menerapkan model pembelajaran
dengan tepat
136
2 Secara keseluruhan terdapat pengaruhkeaktifan belajar
terhadap hasil belajar PAI
Berdasar pada hasil pengolahan dan analisis data ditemukan hasil
yang menunjukkan pengaruhnkeaktifan belajar terhadap hasil
belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota
Serang Apabila dilihat dari perolehan nilai signifikansi sig 0000
lt 0005 sehingga keaktifan belajar berpengaruh terhadap hasil
belajar PAI Sebagaimana dikemukakan menurut Sardiman antara
lain
1) Visual Activities seperti membaca memperhatikan
gambar memperhatikan demonstrasi orang lain
2) Oral Activities mengatakan merumuskan bertanya
memberi saran mengeluarkan pendapat mengadakan
interview diskusi interupsi
3) Listening Activities seperti mendengarkan uraian
percakapan diskusi pidato
4) Writing Activities menulis cerita karangan laporan tes
angket menyalin
5) Drawing Activities membuat grafik peta diagram
6) Motor Activities melakukan percobaan membuat
konstruksi mode mereparasi
7) Mental Activities menanggapi mengingat memecahkan
soal menganalisa melihat hubungan mengambil
keputusan
8) Emotional Activities menaruh minat merasa bosan
berani gembira gugup dan senang
137
Hal ini dimungkinkan karena dengan keaktifan belajar
peserta didik tidak lebih terjadi interaksi antara pendidik dengan
peserta didik Sebab dengan keaktifan belajar peserta dodok lebih
akan tercipta susasana belajar yang lebih kondusif Dengan
kondisi belajar seperti ini peserta didik akan lebih tertarik dan
lebih bergairah dalam mempelajari suatu materi pembelajaran
Peserta didik diberikan kesempatan untuk bereksplorasi tentang
hal-hal yang berkaitan dengan materi pembelajaran
Keterampilan mengajar guru yang baik maka siswa diharapkan
akan lebih memilikikeaktifan belajar dan terlibat dalam
pembelajaran yang diciptakan oleh guru
3 Terdapat Interaksi antara model pembelajaran dan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada peserta
didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
Merujuk pada hasil pengolahan dan analisis data
ditemukan hasil yang menunjukkan bahwa terdapat interaksi
antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar terhadap
hasil belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24
Kota Serang Artinya bahwa yang dapat mempengaruhi hasil
138
belajar PAI itu bukan hanya model pembelajaran saja melainkan
bahwa keaktifan belajar juga dapat mempengaruhi hasil belajar
PAI
Selain model pembelajaran keaktifan belajar juga dapat
mempengaruhi hasil belajar PAI Senada dengan hasil penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Ruqayyah (1011) bahwa
terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan keaktifan mengikuti
kegiatan rohis terhadap prestasi belajar PAI Artinya bahwa
keaktifan belajar juga dapat mempengaruhi hasil belajar PAI
yang dalam hal ini adalah hasil belajar pada materi aqidah akhlak
Berdasarkan temuan d ilapangan bahwa dengan keaktifan
belajar tinggi lebih memberikan hasil yang lebih baik dari pada
peserta didik yang memiliki keaktifan belajar rendah ini bisa
disebabkan karena pada kelompok tersebut kurang memiliki rasa
tanggung jawab pada saat mereka melakukan tugas Apabila
peserta didik tidak memiliki keaktifan belajar yang tinggi
cenderung pada saat mengikuti proses pembelajaran lebih banyak
diam tidak berani mengemukakan pendapat dan tidak aktif dalam
mencari tahu jawaban permasalahan yang sedang dipelajari
139
Penggunaan model pembelajaran yang tepat juga dapat
menentukan hasil belajar PAI Pada keaktifan belajar tinggi dapat
dimungkinkan hasil belajar lebih baik dibandingkan dengan
keaktifan belajar rendah Oleh karena itu pemilihan model
pembelajaran juga harus memperhatikan tingkat keaktifan peserta
didik agar hasil pembelajaran dapat optimal
4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
tinggi
Hasil pengolahan dan analisis data pada hipotesis ketiga
dinyatakan bahwa Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi
lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
Dilihat dari rerata menunjukkan bahwa kelompok yang diberikan
model pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar tinggi lebih
baik hasil belajar PAI dibandingkan dengan model pembelajaran
140
STAD dengan keakfitan belajar tinggi Hal ini bisa disebabkan
karena dengan menggunakan model pembelajaran TGT siswa
menjadi termotivasi seperti yang di terangkan oleh Aunurrahman
(2010 hlm24) rdquoPenggunaan model pembelajaran yang tepat
dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa terhadap
pelajaran menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam
mengerjakan tugas memberikan kemudahan bagi siswa untuk
memahami pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai
hasil belajar yang lebih baikrdquo
Hasil ini menunjukkan bahwa ketika model pembelajaran
TGT diberikan pada siswa dengan keaktifan belajar tinggi maka
pengaruhnya akan lebih baik dibandingkan dengan yang
diberikan model pembelajaran STAD dengan kekatifan belajar
rendah
Apabila dilihat dari karakteristiknya model pembelajaran
TGT memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk kompetisi
pembelajaran hal itu memungkinkan siswa untuk lebih aktif
dalam pembelajaran Selain itu dukungan keaktifan belajar yang
141
tinggi juga memungkinkan model pembelajaran TGT memiliki
pengaruh lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran
STAD Sebagaimana prinsip dalam pembelajaran bahwa apabila
peserta didik semakin banyak diberikan kesempatan untuk lebih
aktif maka penyerapan materi semakin baik
5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih
baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
rendah
Hasil pengolahan dan analisis data pada hipotesis ke empat
diperoleh simpulan bahwa hasil belajar PAI peserta didik yang
belajar dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar
rendah tidak lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan
belajar rendah Pada model pembelajaran TGT memiliki
peningkatan hasil belajar yang sama bila dibandingkan dengan
model pembelajaran STAD pada kelompok yang memiliki
keaktifan belajar rendah
142
Pada model pembelajaran TGT dan STAD ketika
diterapkan pada siswa yang memiliki keaktifan belajar rendah
peserta didik tidak aktif dalam proses pembelajarannya dan
kurang dapat berinteraksi dengan peserta didik lain dalam
kelompoknya sehingga peserta didik tidak terlibat lebih banyak
dalam proses pembelajaran sehingga memungkinkan hasil belajar
tidak diperoleh maksimal
Sesuai dengan hipotesis kedua bahwa ada interaksi antara
model pembelajaran dengan keaktifan belajar Artinya bahwa
ketika kedua model pembelajaran ini diberikan pada siswa yang
memiliki keaktifan belajar yang rendah maka kemampuannya
akan sama Oleh karenanya pemberian model pembelajaran juga
harus memperhatikan keaktifan peserta didik
E Keterbatasan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis menghadapi
beberapa keterbatasan yang dapat mempengaruhi kondisi dari
penelitian yang dilakukan Adapun keterbatasan tersebut antara
lain
143
1 Waktu yang tersedia untuk menyelesaikan penelitian ini
relatif pendek padahal kebutuhan sampel sangat besar
2 Dana yang dimiliki peneliti untuk menyeelesaikan
penelitian ini sangat terbatas
3 Keterbatasan dari kedua aspek tersebeut mempengaruhi
banayaknya dukungan petugas lapangan yang membantu
dalam penelitian
144
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Merujuk pada temuan dan hasil pengolahan dan analisis
data serta pembahasan yang telah diuraikan pada bab 4 penulis
dapat menyimpulkan beberapa hasil penelitian sebagai berikut
1 Secara keseluruhan model pembelajaran berpengaruh terhadap
hasil belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24
Kota Serang
2 Terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI
pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
3 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada peserta didik
kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
145
5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi tidak lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
B Implikasi
Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian ini bahwa
peserta yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif
berpengaruh terhadap hasil belajar PAI Dengan demikian
diharapkan agar para guru PAI mempunyai pengalaman
pemahaman dan wawasan dalam memilih model pembelajaran
Karena dengan penguasaan model pembelajaran yang dimiliki
oleh para guru dapat menciptakan pembelajaran PAI yang efektif
menarik dan tidak membosankan bagi peserta didik Untuk itu
model-model pembelajaran PAI perlu kiranya disosialisasikan
dan dilatih kepada para guru-guru yang mengajar PAI tentang
penerapan model pembelajaran yang ada Termasuk model
pembelajaran TGT dan model pembelajaran STAD karena model
pembelajaran ini sesuai dengan temuan penelitian dapat
meningkatkan hasil belajar PAI pada peserta didik
146
Tujuan pembelajaran salah satunya adalah bagaimana
mengefektifkan dan mengaktifkan peserta didik untuk terus mau
belajar bukan karena keterpaksaan Untuk itu guru perlu
menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi
peserta didik terutama dalam pembelajaran PAI Bukan seperti
yang terjadi selama ini dimana peserta didik cenderung pasif dan
tidak terlibat aktif dalam proses pembelajarannya duduk atau
hanya memperhatikan guru dalam menjelaskan materi
pembelajaran
Keaktifan belajar yang dimiliki oleh seorang individu
yang berguna sebagai landasan untuk melakukan bermacam-
macam aktivitas dimana keaktifan belajar yang kemudian
berperan sebagai landasan dalam menguasai materi pada saat
proses pembelajaran Setiap individu memiliki tingkat keaktifan
belajar berbeda-beda Keaktifan belajar tinggi adalah
karakteristik siswa yang sangat berpengaruh terhadap belajar
dalam kelompok mengenai materi-materi yang akan dipelajari
Apabila guru PAI ingin meningkatkan hasil belajar maka
147
sebaiknya peserta didik diberikan kebebasan untuk melakukan
dan menemukan suatu permasalahan dalam belajar
Untuk dapat menciptakan suasana belajar yang menarik
bagi peserta didik guru harus lebih aktif dan kreatif dalam
menerapkan model pembelajaran untuk peserta didik dalam
pembelajaran PAI Dimana diharapkan peserta didik dapat aktif
dalam pembelajaran yang bisa menyenangkan peserta didik
Model pembelajaran kooperatif melibatkan peserta didik secara
langsung untuk mencari permasalahan mempraktekkan dan
mencari solusi sendiri peran guru disini hanya sebagai fasilitator
C Saran-Saran
1 Bagi guru PAI disarankan dapat memilih model pembelajaran
sesuai dengan perkembangan dan karakteristik peserta didik
baik dari sisi perkembangan sosial mental emosional serta
kemampuan motoriknya Hal ini untuk menjadikan
pembelajaran menjadi efektif dan efisien serta agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik
2 Bagi siswa dalam pembelajaran perlu meningkatkan
keaktifannya dalam proses pembelajaran secara sistematis
148
selain itu semakin banyak terlibat aktif akan memberikan
dampak terhadap hasil belajar yang lebih baik Disarankan
peserta didik untuk dapat mengelola emosionalnya untuk lebih
dapat berinteraksi dengan peserta didik lainnya
3 Bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian dapat
melakukan penelitian ulang atau kajian ilmiah Disarankan
agar memperbanyak sampel penelitian supaya data dapat
dianalisis lebih akurat dan memperlama waktu penelitian serta
meminimalisir keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam
penelitian ini sehingga hasil penelitian menjadi lebih
sempurna
149
DAFTAR PUSTAKA
Anni Catharina Tri Psikologi Belajar Semarang Unnes Press
2004
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik Jakarta Rineka Cipta 2010
BSNP Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar SMAMA Jakarta BSNP 2006
Buchari Alma Guru Profesional Menguasai Metode dan
Terampil Mengajar Bandung PT Alfabeta 2009
Darsono Belajar dan Pembelajaran Semarang IKIP Semarang
Press 2001
Djamarah Syaiful Bahri Psikologi Belajar Guru dan Anak
Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan
Teoretis Psikologis PT Rineka Cipta Jakarta 2005
________________ Psikologi Belajar Edisi 2 Jakarta Rineka
Cipta 2008
Eggen Paul amp Kauchak Don Strategi dan Model Pembelajaran
Jakarta PT Indeks 2012
Fraenkel J amp Wallen N How to Design and evaluate research
in education (2nd ed) McGraw-Hill Inc New York
2001
Hamalik Oemar Proses Belajar Mengajar Jakarta Bumi
Aksara 2001
Hendrik Lamba Arung Pengaruh Pembelajaran Kooperatif
Model STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil
150
Belajar Fisika Siswa SMA Jurnal Ilmu Pendidikan
vol 2 no 132006
httpwwwilmupengetahuannetteori-aktivitas-belajar-menurut-
pandangan ilmu-jiwalama-dan-modernhtm (download
pada tanggal 1 April 2017 jam 2100)
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan
Pendekatan Metode Strategi dan Model-model
Pembelajaran Yogyakarta Multi Presindo 2012
Isjoni Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran
Kelompok Bandung Alfabeta 2007
Ismail Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem
Semarang Rasail Media Group 2008
Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology Developing
Learners Boston Pearson 2011
Joyce Bruce Marsha Weil Models of Teaching United States of
America Allyn and Bacon 2009
Jumrah Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa SMAN 5
Palu Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Model
Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Asam-
Basardquo Jurnal Media Ekstra vol 2 no 2 2006
Lapono Nabisi dkk Belajar Dan Pembelajaran SD Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departernen Pendidikan
Nasional 2008
Muhaimin Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan
Pendidikan Agama Islam di Sekolah Bandung PT
Remaja Rosdakarya 2004
Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru
Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000
151
Mulyasa Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan Bandung PTRemaja
Rosdakarya 2005
Mulyasa Kurikulum Berbasis Kompetensi Bandung Remaja
Rosdakarya Offset 2004
Nurhasan Tes Pengukuran Keolahragaan Bandung FPOK UPI
Bandung 2014
Oemar Hamalik Kurikulum dan Pembelajaran cetVII Jakarta
Bumi Aksara 2007
_____________ Proses Belajar Mengajar Jakarta Bumi
Aksara 2008
Poerwanti Endang dkk Asesmen Pembelajaran SD Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional Jakarta 2004
Rifarsquoi Ahmad dan Catharina Tri Anni Psikologi Pendidikan
Semarang UNNES Press 2010
Rosdiani Dini Model Pembelajaran Langsung dalam
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Bandung
Alfabeta 2012
Rusman Model-model Pebelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Guru Jakarta Raja Grafindo Persada
2012
Sanjaya Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan Jakarta Kencana 2007
Sarah Nur Azmi Perbandingan Antara Model Pembelajara
Cooperative Learning Tipe STAD dengan
Pembelajaran Konvensional Dalam Rangka
Meningkatkan Hasil Belajar PAI Jakarta Jurusan
152
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta
Raja Grafindo Persada 2001
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta
Rajawali Press 2011
Shlomo Sharen Handbook of Cooperative Learning Terj Sigit
Prawoto Yogyakarta Familia 2012
Soemanto Wasty Psikologi Pendidikan Jakarta Rineka Cipta
2003
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif
dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka
Publisher 2010
Sudjana Metode Statistik Bandung Tarsito 2005
Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif Surakarta Panitia
Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009
Sugiyono Statistika untuk Penelitian Bandung Alfabeta 2010
Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD
Bandung Alfabeta 2013
Suprijono Agus Cooperative Learning Yogyakarta Pustaka
Belajar 2011
Tohirin Psikologi Pembelajaran PendidikanJakarta
Rajagrafindo Persada 2006
Undang-Undang Nomor 20 Sistem Pendidikan Nasional 2003
153
Utomo Dinanjaya Media Pembelajaran Aktif Bandung Nuansa
Cendikia 2013
Verducci Frank M Measurment Concept in Phhysical
Education StLois The CV Mosby Company 1989
Yatim Riyanto Paradigma Pembelajaran Sebagai referensi bagi
Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang
Efektif dan Berkualitas Jakarta Kencana 2009
Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains
JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah
2009
154
LAMPIRAN-LAMPIRAN
155
Lampiran 1 Pelakuan Model Pembelajaran TGT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
(PerlakuanTreatment Model Pembelajaran TGT)
Sekolah SMP Negeri 24 Kota Serang
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islamamp Budi Pekerti
KelasSemester VIIIGenap
Materi Pokok Iman kepada Allah SWT
Alokasi Waktu 3 x 3 JP (3 Pertemuan)
A Kompetensi Inti
KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur disiplin bertanggung jawab
peduli (toleransi gotong royong) santun percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual konseptual dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi
seni budaya terkait fenomena amp kejadian tampak mata
KI4 Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan
mengurai merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis membaca menghitung menggambar dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudutpandangteori
B KD dan IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
13 Meyakini bahwa Allah Maha
Mengetahui Maha Waspada
Maha Mendengar dan Maha
Melihat
131 Meyakini bahwa Allah Swt
mengetahuisemua yang ada di langit
dan di bumi
132 Meyakini bahwa Allah menciptakan
alam semesta dengan teliti
133 Meyakini bahwa Allah Maha
Mendengar segala sesuatu baik yang
lahir dan yang batin
134 Meyakini bahwa Allah Maha Melihat
segala sesuatu baik yang lahir dan
yang batin
156
135 Berdoa kepada Allah pada setiap
kesempatan
23 Menunjukkan perilaku percaya
diri tekun teliti dan kerja keras
sebagaiimplementasi makna al-
‟Aliacutem al- Khabiacuter as-Samiacute‟ dan
al-Bashiacuter
231 Menunjukkan perilaku Percaya
diriterhadap semua yang diusahakan
sebagai implementasi makna al-rsquoAliacutem
al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir
232 Menunjukkan perilaku tekun dalam
berusaha sebagai implementasi makna
al-rsquoAliacutem al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-
Bashir
233 Menunjukkan perilaku teliti dalam
mengerjakan tugas sebagai
implementasi makna al-rsquoAliacutem al-
Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir
234 Menunjukkan perilaku kerja keras
dalam mengusahakan apa yang dicita-
citakan sebagaiimplementasi makna
al-‟Aliacutem al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-
Bashir
235 Bersikap dan berperilaku hati-hati
dalam menjalani kehidupan di dunia
sebagaiimplementasi makna al-‟Aliacutem
al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-Bashir
33 Memahami makna al-Asmābdquou
alḤusnā al-‟Alim al-Khabiacuter as-Samiacute‟ dan al-Bashiacuter
331 Menjelaskan pengertian Al alimAl
khobirAs Samidan Al Basir
332 Menunjukkan dalil naqli tentang al-
rsquoAliacutem al- Khabiacuter as-Samiacutersquo dan al-
Bashiacuter
43 Menyajikan contoh perilaku
yang mencerminkan orang yang
meneladani al-Asmābdquoul al-
Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ danal-Bashir
431 Secara berkelompok mencari cerita
atau kejadian nyatatentang al-Asmā lsquou
al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuter
432 Mempresentasikan hasil tugas
kelompok tentang cerita atau kejadian
nyatatentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-
‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al
Bashiacuterdi depan kelas
C Tujuan Pembelajaran
Setelah proses belajar mengajar dengan model pembelajaran problem base learning
peserta didik dapat
1 Menjelaskan pengertian iman kepada Allah dengan benar
2 Menunjukkan dalil naqli tentang iman kepada Allah dengan tepat
3 Menjelaskan pengertian al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan
al-Bashir dengan benar
4 Menjelaskan makna al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan al-
Bashir dengan tepat
5 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-bdquoAlim
157
6 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-Khabir
7 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna as-Sami‟
8 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-Bashir
Fokus Penguatan Karakter Kereligiusan dan Kemandirian
D Materi Pembelajaran
1 MPertemuan Ke-1
Materi Reguler
Iman kepada Allah
1 Pengertian iman kepada Allah
Apakah iman itu Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna
percaya Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh
hati diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari
2 Dalilnaqli iman kepada Allah
Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah Sebagai
manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah Swt iman menjadi
sangat penting Allah Swt sendiri yang memerintah-kan kita untuk beriman
sebagaimana firman-Nya
ldquoWahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan
rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta
kitab yang Allah turunkan sebelumnya Barang siapa yang kafir kepada
Allah malaikat-malai-kat-Nya kitab-kitab-Nya rasul-rasul-Nya dan hari
kemudian maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnyardquo(QS
an-Nisarsquo4136)
Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis bisa bertambah atau
berkurang Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt
adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah Kita sering
mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-asmau al-husna
3 Hikmah beriman kepada Allah
Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena
158
merasa dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala
larangan-Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti
ini Jadi orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara
lain sebagai berikut
a Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan
firman-Nya
rdquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi
(hari kiamat)rdquo(Surah al-Mu‟min40 51)
b Hatimenjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman
Allah Swt
ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah
hati menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)
c Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya
tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana
firman Allah Swt berikut ini
ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan
nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan
kesabaranrdquo (QS al-lsquoAsr1031-3)
Materi Pengayaan
Fungsi Beriman Kepada Allah
1 Menambah Keyakinan
Kita tahu bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala sesuatunya dan
membuat kita masih hidup sampai sekarang Jadi kita harus semakin yakin
159
dan bersyukur kepada Allah Swt
2 Menambah Ketaatan Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani
perintah Allah dan menjauhi laranganya sehingga hati kita akan selalu ingat
kepada Allah Swt
3 Menentramkan Hati Dalam surah Ar-Raad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu
mengingat Allah dan membuat hati mereka tentram karenanya
4 Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat Dalam Quran Surah Al-Mukminin Allah berfirman Sesungguhnya Kami
menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan
dunia dan pada berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)rdquo
5 Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka menjadi tentram hidup
pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan menjadi lebih mudah
diselesaikan karena Allah akan membantunya
2 Pertemuan Ke-2
Materi Reguler
Al-Asmaul Husna
1 Pengertian al-Asmaul-Husna
Al-Asmau al-husna adalah nama-nama Allah Swt yang baik Di antara al-
Asmau al-husna tersebut adalah
- al-bdquoAlim (Maha Mengetahui)
- al- Khabir (Mahateliti)
- as-Sami‟(Maha Mendengar) dan
- al-Bashir(Maha Melihat)
2 Contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-
husna
Kisah Si Andi Pergi Sekolah
Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari
Madinah menuju Mekah Di tengah perjalanan bertemulah mereka berdua
dengan anak gembala Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu
(pada suatu hari andi seorang siswa SMP ia hendak berangkat sekolah
ketika dia menyebrang jalan tiba-tiba dia mengalami kecelakaan tertabrak
motor Bagaimana pendapatmu tentang Sikap andi tersebut Dan sikap
160
apakah yang seharusnya dimiliki oleh andi serta apa kaitannya dengan
sifat asmaul husna
Materi Pengayaan
Contoh Perilaku Iman Kepada Allah
Ada banyak sekali contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan
dalam kehidupan sehari-hari seperti
1 Mendirikan Sholat
2 Menafkahkan sebagian rezeki
3 Beriman Kepada Kita Allah
4 Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit
5 Selalu berbuat kebajikan
6 Mampu menahan amarah
7 Mampu memaafkan kesalahan orang lain
8 Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah
9 Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi
10 Mempercayai dengan benar rukum iman
161
3 Pertemuan Ke-3
Materi Reguler
Hikmah Beriman kepada Allah
Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena merasa
dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-
Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti ini Jadi orang
yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut
a Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan firman-
Nya
ldquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari
kiamat)rdquo(QSal-Mu‟min40 51)
b Hati menjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman Allah
Swt
ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati
menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)
c Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya
tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana
firman Allah Swt berikut ini
ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan
nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan
kesabaranrdquo (Surah al-lsquoAsr1031-3)
162
Materi Pengayaan
Bukti Kebenaran Sifat Allah
Kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya tahu dan faham akan nama-
nama Allah lsquoAzza wa Jalla yang berjumlah 99 yang terlampir dalam Asma‟ u al-
Husna Dan nama-nama Allah lsquoAzza wa Jallah tersebut bukan hanya sekedar
pengertian atau wacana agama Islam itu sendiri melainkan itu memang
gambaran dari sifat-sifat Allah lsquoAzza wa Jalla yang sangat amat sempurna dan
terbukti kebenarannya sampai-sampai para ulama mengatakan bahwa dengan
Asmarsquo u al-Husna saja tidak cukup untuk menggambarkan Keagungan dan
Kesempurnaan Allah lsquoAzza wa Jalla sebagai pencipta alam semesta ini begitu
pula alam Akhirat yang tidak diragukan lagi keberadaannya kecuali oleh orang-
orang yang tidak berakal
Adapun di sini akan dijelaskan mengenai 5 bukti dari sekian banyak
bukti dari nama Allah lsquoAzza wa Jalla yaitu Al-lsquoAdlu (Maha Adil) Dan bukti-
bukti tersebut juga menguatkan akan kebenaran agama Islam sebagai agama
Rahmatan li al-bdquoAlamin yang dibawa oleh nabi yang bergelar al-Amin Dan 5
bukti tersebut adalah
(Pertama) Adalah dalam hal niat yang merupakan penentu dari arah
amalan-amalan yang kita perbuat karena niat tersebut berfungsi sebagai lentera
atau cahaya yang akan menuntun dan menerangi perjalanan seorang hamba
dalam bertemu Allah lsquoAzza wa Jalla Jika lentera tersebut memancar dengan
terang maka menjadi teranglah perjalanannya dalam bertemu Allah lsquoAzza wa
Jalla Sebaliknya jika cahaya lentera tersebut redup maka menjadi redup
pulalah jalan yang akan dilalui oleh seorang hamba untuk bisa bertemu dengan
Allah Jalla Yang Maha Pencipta dan Maha Mengadakan lagi Maha Pembentuk
Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah saw ldquoSesungguhnya setiap
amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan
mendapatkan apa yang dia niatkan maka barangsiapa yang hijrahnya kepada
Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan
barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena
wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah
kepadanyardquo (HR Bukhary-Muslim dari lsquoUmar bin Khoththob radhiallahu
lsquoanhu)
(Kedua) Adalah dalam hal perbuatan yang tentunya tidak terlepas dari
catatan Allah lsquoAzza wa Jalla lewat dua malaikat-Nya (Rakib ndash lsquoAtid) yang
senantiasa menemani kita di setiap langkah kita apapun dan bagaimanapun
163
bentuknya Lalu dari segi manakah kiranya bukti akan sifat Allah lsquoAzza wa Jalla
yang Maha Adil Coba kita perhatikan dengan seksama firman Allah lsquoAzza wa
Jalla dan hadist Rasulullah berikut ini ldquoBarang siapa berbuat kebaikan
mendapat sepuluh kali lipat amalnya Dan barang siapa berbuat kejahatan
dibalas seimbang dengan kejahatannya Mereka sedikit pun tidak dirugikan
(dizalimi) (al-An‟am 160)
(Ketiga) Adalah dalam hal keutamaan kaum hawa dalam berbakti
kepada suaminya yang merupakan kewajiban sebagai seorang istri sebagaimana
sabda Rasulullah saw ldquoperkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang
wanita pada hari kiamat nanti adalah mengenai sholat lima waktu dan
ketaatannya terhadap suamirdquo (HRIbnu Hibbab dari Abu Hurairah)
Jadi berikut adalah bentuk keadilan Allah terhadap kaum wanita yang
mungkin tidak dapat melakukan sebagian pekerjaan mulia yang dapat dikerjakan
oleh kaum lelaki tetapi dengan wujud keadilah Allah Yang Maha Adil kaum
wanita memiliki porsi pahala yang sama besarnya dengan kaum lelaki meskipun
dengan amalan-amalan yang berbeda seperti amalan-amalan yang telah
Rasulullah saw wasiatkan kepada putrinya Fathimah az-Zahra dan seluruh kaum
wanita diwaktu itu dan sesudahnya Bukti lain adalah ketika para mujahid
berjihad melawan musuh dan gugur maka dia mati syahid Begitu pula dengan
perempuan yang berjihad melahirkan anaknya yang rasanya seperti antara hidup
dan mati kemudian dia meninggal seketika itu atau setelah ia melahirkan makan
dia bisa dikatakan mati syahid tanpa harus terjun ke medan perang Wallahu
Arsquolam
(Keempat) Adalah dalam hal warisan yang memberikan porsi lebih
banyak kepada lelaki daripada perempuan yaitu bagian laki-laki dua kali bagian
perempuan sebagaiman firman Allah SWT ldquoAllah mensyari‟atkan bagimu
tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu yaitu bahagian seorang anak
lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuahelliprdquo(an-Nisa‟ 11)
Bukti akan kebenaran sifat Allah SWT Yang Maha Adil di sini adalah
bahwasanya Allah SWT melebihkan bagian lelaki atas wanita dalam hal
warisan karena kenyataannya lelakilah yang oleh syarirsquoat dibebankan tanggung
jawab untuk memberi nafkah keluarga dan membebaskan perempuan dari
kewajiban tersebut meskipun perempuan boleh saja ikut mencari nafkah Para
laki-laki juga diwajibkan oleh ajaran Islam untuk mengeluarkan mas kawin
untuk diberikan kepada istrinya sebagai cerminan cinta kasih sayangnya ketika
keduanya menikah sedangkan perempuan tidak dibebani apa-apa
(Kelima) Selanjutnya adalah mengenai keutamaan bulan Ramadhan
Bulan dimana Al-Qur`an diturunkan bulan yang penuh berkah dengan pelipat
gandaan pahala sebuah amalan bulan yang penuh pengampunan Bulan dimana
pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat-rapat dan bulan di
mana para syaitan dibelenggu dari menggoda manusia Sebagaimana sabda
Rasulullah saw ldquoJika Bulan Ramadhan telah tiba maka (pintu) surga dibuka
lebar-lebar (pintu) neraka ditutup rapat-rapat dan para syetan
dibelenggurdquo(HR Muslim )
164
Dan bukti yang menunjukkan Allah Maha Adil di sini adalah mengenai
pelipat gandaan pahala sebuah amalan terutama pada malam Lailatul Qadar
yaitu satu malam kemuliaan yang lebih baik daripada seribu bulan sebagaimana
yang terlampira dalam al-Qurrsquoan ldquo Sesungguhnya kami Telah menurunkannya
(Al Quran) pada malam kemuliaan Dan tahukah kamu apakah malam
kemuliaan itu Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan Pada malam
itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk
mengatur segala urusanMalam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar
(al-Qadr 1-5)
E Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Model Team Games Tournament (TGT)
Metode diskusi kelompok
F Media dan Bahan
1 Media
a Presentasi Power Point
b Video pembelajaranFilm tentang kejadian bencana alam
c LaptopKomputer
d LCD Projector
e WhiteboardBlackboard
f Guntingcutter
2 Bahan
a PensilSpidol
b Kertas
c CDFlash Disk
d Bahan-bahan lainnya
G Sumber Belajar
1 Al-Qurrsquoan dan Terjemahnya Departemen Agama RI Tahun 2006
2 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Siswa) Jakarta Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)
3 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Guru) Jakarta Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)
4 Choeroni dkk 2013 Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP kelas
VIIISemarang ESIS Erlangga
165
5 Tim MGMP PAI SMP Kota Serang 2016 Modul Pembelajaran PAI amp Budi
Pekerti Kelas VII
H Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
Siswa memulai belajar dengan duduk rapih sesuai dengan tempat duduk masing-masing
Siswa berdoa dengan bersama-sama sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan YME dilanjutkan dengan memberikan salam dipimpin oleh ketua kelassalah
satu siswa
Guru mengecek keadaankondisi kesehatan seluruh siswa (mengkondisikan
siswa dan salam pembuka)
Guru mengabsensi siswa dan siswa mengangkat tangan (presensi)
Guru menjelaskan dan menyampaikan materi yang akan diajarkan secara singkat dan memberikan motivasi
Siswa secara bersama-sama membaca ayat-ayat Alquran pilihan terutama
terkait dengan materi pembelajaran (an-Nisa 136 al-Arsquoraf 180 al-Anrsquoam
59 at-Taubah 16 al-Baqarah 258 dan al-hujurat 18) dipimpin oleh salah
seorang siswa
Guru menginformasikan kompetensi yang akan dicapai yaitu kompetensi
tentang beriman kepada Asmaul Husna dan menunjukkan hikmahnya dalam
kehidupan sehari-hari yaitu agar kita semua siswa mampu mendeskripsikan
Asmaul Husna (apersepsi)
Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan yaitu konsep tentang Asmaul Husna (apersepsi)
Guru menyampaikan lingkup penilaian yang meliputi penilaian sikap
penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan
Kegiatan Inti(90 menit)
SintaksTahapan Model TGT Uraian Kegiatan
1 Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
1 Guru menyampaikan semua tujuan
pembelajaran secara umum yang ingin
dicapai siswa dan memotivasi siswa dalam
belajar
2 Siswa bersama-sama mengamati gambar-
gambar tentang contoh-contoh nyata dalam
kehidupan sehari-hari di buku Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti SMPMTs
Kelas VIII (Buku Siswa) halaman 1-11 dan
buku-buku lain yang relevan atau melalui
videofilm tentang berbagai kejadian
tentang penerapan beriman kepada Allah
swt
3 Siswa menyimak uraian singkat dari guru
tentang berbagai kisah tentang penerapan
166
beriman Asmaul Husna sebagai bagian
dari ciri-ciri orang yang beriman kepada
Allah SWT (Mengamati)
2 Menyajikan materi
pembelajaran
1 Membaca informasi tentang konsep
beriman Asmaul Husna sebagai bagian
dari ciri-ciri orang yang beriman kepada
Allah SWT
2 Menyimpulkan hasil membaca tentang
konsep beriman Asmaul Husna sebagai
bagian dari ciri-ciri orang yang beriman
kepada Allah SWT (Mengamati)
Menanya
1 Siswa menuliskan pertanyaan-pertanyaan
terkait dengan pengertian beriman kepada
Allah makna Asmaul Husna dalil naqli
dan aqlinya serta perilaku yang
mencerminkan Asmaul Husna
2 Siswa difasilitasi oleh guru mengajukan
pertanyaan yang telah ditulis
3 Berdiskusi dengan teman mengenai materi
yang telah dipelajari
Mengeksplorasi
1 Siswa lain mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh
siswa lain dengan membaca Buku Siswa
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
SMPMTs Kelas VIII dan buku-buku
referensi lain yang mengkaji masalah
beriman kepada Hari Akhir
2 Siswa mencatat informasi-informasi yang
relevan dengan pertanyaan-pertanyaan
yang didapat dari sumber-sumber yang
dibaca
Mengasosiasi
1 Siswa merumuskan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang didapat
masing-masing berdasarkan informasi-
informasi yang diperoleh dari sumber-
sumber yang dibaca
2 Siswa menuliskan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan tersebut pada kertas
plano atau kertas folio
167
3 Pembentukan kelompok 1 Guru menginstruksikan peserta didik untuk
membentuk kelompok dengan anggota
masing-masing kelompok antara 4-6
orang
2 Guru menyiapkan soal-soal yang terkait
dengan materi pembelajaran beriman
kepada Asmaul Husna yang telah ditulis
pada kertas-kertas kecil dan telah digulung
dan ditempatkan pada meja kompetisi
4 Turnamen Mengkomunikasi
1 Siswa perwakilan kelompok maju
mengambil soal yang tersedia di meja
kompetisi kemudian membawa pada
kelompoknya untuk mendiskusikan
jawaban dari pertanyaan yang
diperolehnya
2 Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk
menjawab soal yang diperoleh setelah
mendapat kesepakatan jawaban perwakilan
siswa tersebut menulis jawabannya di
papan tulis dan mengambil soal kembali di
meja kompetisi
3 Setelah semua soal yang berada di meja
kompetisi habis siswa kembali duduk
masing-masing kelompok dan guru
mengoreksi hasil jawaban masing-masing
kelompok
5 Perhargaan kelompok 1 Guru memberikan penghargaan tiap
kelompok yang memenangkan turnamen
dengan sportif
2 Siswa Mendengarkan guru saat
mengumumkan peringkat kelompok dalam
turnamen
Kegiatan Penutup (15 menit)
1 Guru bersama-sama para siswa merumuskan simpulan tentang pengertian
beriman kepada Allah makna Asmaul Husna dalil naqli dan aqlinya serta
perilaku yang mencerminkan Asmaul Husna
2 Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan
memberi umpan balik serta motivasi agar siswa mengamalkan ajaran kitab suci
Alquran sebagai cerminan beriman kepada Allah swt
3 Guru melakukan penilaian dengan tes lisan dan pemberian penugasan
4 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remedi pengayaan
layanan konseling dan memberi tugas (pekerjaan rumahPR) kepada siswa
5 Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya serta
kegiatan pembelajarannya
6 Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan berdoa lalu
mengucapkan salam penutup
168
Pertemuan Ke-2
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
1 Guru membuka pembelajaran dengan salam dan mengajak berdoa bersama
dipimpin oleh seorang siswa dengan penuh khidmat
2 Guru mengecek kesiapan siswa dan mengondisikan suasana pembelajaran yang
menyenangkan dengan kuis singkat tentang fenomena keislaman
3 Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya
yaitu konsep Asmaul Husna dengan cara menunjuk beberapa siswa untuk
menjelaskan bagian-bagian penting tentang konsep beriman kepada Allah swt
4 Siswa secara bersama-sama membaca ayat-ayat Alquran pilihan terutama
terkait dengan materi pembelajaran dipimpin oleh salah seorang siswa
5 Guru menyampaikan garis-garis besar materi dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan
6 Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang digunakan dalam
pembelajaran yaitu penilaian sikap dengan observasi (dalam bentuk jurnal) dan
penilaian diri dan penilaian pengetahuan dengan tes tertulis
Kegiatan Inti (90 menit)
SintaksTahapan Model TGT Uraian Kegiatan
1 Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
1 Guru menyampaikan semua tujuan
pembelajaran secara umum yang ingin
dicapai siswa dan memotivasi siswa dalam
belajar
2 Guru memberikan motivasi kepada peserta
didik tentang keterkaitan materi dengan
kehidupan sehari-hari (Mengamati)
2 Menyajikan materi
pembelajaran
1 Siswa bersama-sama menyaksikan
tayangan gambarvideo yang berisi tentang
contoh perilaku yang mencerminkan
Asmaul Husna
2 Siswa menyimak uraian singkat dari guru
tentang gambarvideo yang berisi tentang
contoh perilaku yang mencerminkan
Asmaul Husna (Mengamati)
Menanya
1 Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan
terkait dengan contoh perilaku yang
mencerminkan Asmaul Husna
2 Siswa diperbolehkan untuk mengajukan
pertanyaan lain yang terkait dengan dalil-
dalil naqli lainnya berhubungan dengan
contoh perilaku yang mencerminkan
Asmaul Husna
169
Mengeksplorasi
1 Siswa mengumpulkan informasi gambaran
tentang contoh perilaku yang
mencerminkan Asmaul Husna berdasarkan
dalil naqlinya dengan pembagian sebagai
berikut
1) Kelompok 1 Al-bdquoAlim
2) Kelompok 2 amp 5 Al-Khabir
3) Kelompok 3 amp 6 As-Sami‟
4) Kelompok 4 Al-Bashir
2 Siswa mencari informasi melalui Buku
Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti SMPMTs Kelas VIII dan buku-
buku referensi lain yang mengkaji masalah
Asmaul Husna
3 Siswa membuat catatan-catatan yang berisi
informasi yang relevan
Mengasosiasi
1 Siswa membuat cerita atau kejadian nyata
tentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-
Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuterdengan
memperhatikan informasi yang telah
diperolehnya
2 Siswa menyelesaikan paparan yang berisi
gambaran Asmaul Husna berdasarkan dalil
naqlinya dalambentuk paparan powerpoint
3 Pembentukan kelompok 1 Guru menginstruksikan peserta didik untuk
membentuk kelompok dengan anggota
masing-masing kelompok antara 4-6
orang
3 Guru menyiapkan soal-soal yang terkait
dengan materi pembelajaran Asmaul
Husna yang telah ditulis pada kertas-kertas
kecil dan telah digulung dan ditempatkan
pada meja kompetisi
4 Turnamen Mengkomunikasi
1 Siswa perwakilan kelompok maju
mengambil soal yang tersedia di meja
kompetisi kemudian membawa pada
kelompoknya untuk mendiskusikan
jawaban dari pertanyaan yang
diperolehnya
2 Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk
menjawab soal yang diperoleh setelah
mendapat kesepakatan jawaban perwakilan
170
siswa tersebut menulis jawabannya di
papan tulis dan mengambil soal kembali di
meja kompetisi
3 Setelah semua soal yang berada di meja
kompetisi habis siswa kembali duduk
masing-masing kelompok dan guru
mengoreksi hasil jawaban masing-masing
kelompok
5 Perhargaan kelompok 1 Guru memberikan penghargaan tiap
kelompok yang memenangkan turnamen
dengan sportif
2 Siswa Mendengarkan guru saat
mengumumkan peringkat kelompok dalam
turnamen
Kegiatan Penutup (15 menit)
1 Guru memfasilitasi siswa merumuskan beberapa simpulan mengenai hakikat
beriman kepada Allah swt dan Asmaul Husna beserta hikmah-hikmahnya
2 Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan
memberi umpan balik serta motivasi agar siswa selalu berperilaku baik yang
mencerminkan Asmaul Husna
3 Guru melakukan penilaian dengan memberikan lembar kerja berupa tes tertulis
dalam bentuk pilihan essay (uraian) dan siswa secara mandiri mengerjakannya
4 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remedi pengayaan
layanan konseling dan memberi tugas (PR) kepada siswa
5 Guru memberitahukan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada
pertemuan berikutnya yaitu dengan diskusi kelompok dan praktik membaca
Alquran
6 Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan berdoa lalu
mengucapkan salam penutup
I Penilaian
1 Teknik Penilaian
a Sikap spiritual
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Observasi Jurnal Lampiran
4
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2 Penilaian Lembar Lampiran Saat Penilaian
171
Diri Penilaian
Diri
5 Pembelajaran
usai
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3 Penilaian
antarteman
Lembar
Penilaian
antarteman
Lampiran
6
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
b Sikap Sosial
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Observasi Jurnal Lampiran
4
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2 Penilaian
Diri
Lembar
Penilaian
Diri
Lampiran
5
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3 Penilaian
antartema
n
Lembar
Penilaian
antartem
an
Lampiran
6
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
c Pengetahuan
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Lisan Pertanyaan
(lisan)
dengan
jawaban
terbuka
Lampiran
7
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pembelajara
n
(assessment
for
learning)
2 Penugas
an
Tugas
tertulis
Lampiran
8
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
untuk dan
sebagai
pembelajara
172
n
(assessment
for and as
learning)
3 Tertulis Soal-soal
esei
Lampiran
9
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
pencapaian
pembelajara
n
(assessment
of learning)
4 Portofol
io
Sampel
pekerjaan
terbaik hasil
dari
penugasan
atau tes
tertulis
Saat
Pembelajaran
usai
Data untuk
penulisan
deskripsi
pencapaian
pengetahua
n
(assessment
of learning)
d Keterampilan
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Produk Soal
keterampilan
produk
Lampiran
10
Saat
Pembelajara
n
Berlangsun
gatau
setelah usai
Penilaian
untuk
sebagai
danatau
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for as and of
learning)
2 Portofol
io
Sampel
produk
terbaik hasil
dari tugas
atau proyek
Saat
Pembelajara
n usai
Penilaian
untuk dan
sebagai data
untuk
penulisan
deskripsi
pencapaian
keterampilan
2 Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk (1) pembelajaran ulang (2)
bimbingan perorangan (3) belajar kelompok DAN (4) pemanfaatan tutor
sebaya bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis
penilaian
173
3 Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian siswa yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan danatau
pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan
soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi meringkas buku-buku referensi
dan mewawancarai narasumber
Saran-saran
Mengetahui
Kepala SMP Plus Nurul Marsquoarif
Gousul Alam
NIP
Kota Serang April 2017
Guru Mata Pelajaran
PAI dan Budi Pekerti
Tolaah S PdI
NIP
174
Perlakuan Model Pembelajaran STAD
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PerlakuanTreatment
Model Pembelajaran STAD)
Sekolah SMP Negeri 24 Kota Serang
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islamamp Budi Pekerti
KelasSemester VIIIGenap
Materi Pokok Iman kepada Allah SWT
Alokasi Waktu 3 x 3 JP (3 Pertemuan)
A Kompetensi Inti
KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur disiplin bertanggung jawab
peduli (toleransi gotong royong) santun percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual konseptual dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi
seni budaya terkait fenomena amp kejadian tampak mata
KI4 Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan
mengurai merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis membaca menghitung menggambar dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudutpandangteori
B KD dan IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
13 Meyakini bahwa Allah Maha
Mengetahui Maha Waspada
Maha Mendengar dan Maha
Melihat
131 Meyakini bahwa Allah Swt
mengetahuisemua yang ada di langit
dan di bumi
132 Meyakini bahwa Allah menciptakan
alam semesta dengan teliti
133 Meyakini bahwa Allah Maha
Mendengar segala sesuatu baik yang
lahir dan yang batin
134 Meyakini bahwa Allah Maha Melihat
segala sesuatu baik yang lahir dan
yang batin
135 Berdoa kepada Allah pada setiap
175
kesempatan
23 Menunjukkan perilaku percaya
diri tekun teliti dan kerja keras
sebagaiimplementasi makna al-
‟Aliacutem al- Khabiacuter as-Samiacute‟ dan
al-Bashiacuter
231 Menunjukkan perilaku Percaya
diriterhadap semua yang diusahakan
sebagai implementasi makna al-rsquoAliacutem
al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir
232 Menunjukkan perilaku tekun dalam
berusaha sebagai implementasi makna
al-rsquoAliacutem al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-
Bashir
233 Menunjukkan perilaku teliti dalam
mengerjakan tugas sebagai
implementasi makna al-rsquoAliacutem al-
Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir
234 Menunjukkan perilaku kerja keras
dalam mengusahakan apa yang dicita-
citakan sebagaiimplementasi makna
al-‟Aliacutem al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-
Bashir
235 Bersikap dan berperilaku hati-hati
dalam menjalani kehidupan di dunia
sebagaiimplementasi makna al-‟Aliacutem
al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-Bashir
33 Memahami makna al-Asmābdquou
alḤusnā al-‟Alim al-Khabiacuter as-Samiacute‟ dan al-Bashiacuter
331 Menjelaskan pengertian Al alimAl
khobirAs Samidan Al Basir
332 Menunjukkan dalil naqli tentang al-
rsquoAliacutem al- Khabiacuter as-Samiacutersquo dan al-
Bashiacuter
43 Menyajikan contoh perilaku
yang mencerminkan orang yang
meneladani al-Asmābdquoul al-
Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ danal-Bashir
431 Secara berkelompok mencari cerita
atau kejadian nyatatentang al-Asmā lsquou
al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuter
432 Mempresentasikan hasil tugas
kelompok tentang cerita atau kejadian
nyatatentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-
‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al
Bashiacuterdi depan kelas
C Tujuan Pembelajaran
Setelah proses belajar mengajar dengan model pembelajaran problem base learning
peserta didik dapat
9 Menjelaskan pengertian iman kepada Allah dengan benar
10 Menunjukkan dalil naqli tentang iman kepada Allah dengan tepat
11 Menjelaskan pengertian al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟
dan al-Bashir dengan benar
12 Menjelaskan makna al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan
al-Bashir dengan tepat
13 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-bdquoAlim
14 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
176
Husna al-Khabir
15 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna as-Sami‟
16 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-Bashir
Fokus Penguatan Karakter Kereligiusan dan Kemandirian
D Materi Pembelajaran
4 MPertemuan Ke-1
Materi Reguler
Iman kepada Allah
4 Pengertian iman kepada Allah
Apakah iman itu Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna
percaya Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh
hati diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari
5 Dalilnaqli iman kepada Allah
Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah Sebagai
manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah Swt iman menjadi
sangat penting Allah Swt sendiri yang memerintah-kan kita untuk beriman
sebagaimana firman-Nya
ldquoWahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan
rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta
kitab yang Allah turunkan sebelumnya Barang siapa yang kafir kepada
Allah malaikat-malai-kat-Nya kitab-kitab-Nya rasul-rasul-Nya dan hari
kemudian maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnyardquo(QS
an-Nisarsquo4136)
Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis bisa bertambah atau
berkurang Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt
adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah Kita sering
mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-asmau al-husna
6 Hikmah beriman kepada Allah
Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena
merasa dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala
177
larangan-Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti
ini Jadi orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara
lain sebagai berikut
d Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan
firman-Nya
rdquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi
(hari kiamat)rdquo(Surah al-Mu‟min40 51)
e Hatimenjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman
Allah Swt
ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah
hati menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)
f Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya
tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana
firman Allah Swt berikut ini
ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan
nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan
kesabaranrdquo (QS al-lsquoAsr1031-3)
Materi Pengayaan
Fungsi Beriman Kepada Allah
6 Menambah Keyakinan
Kita tahu bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala sesuatunya dan
membuat kita masih hidup sampai sekarang Jadi kita harus semakin yakin
dan bersyukur kepada Allah Swt
178
7 Menambah Ketaatan Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani
perintah Allah dan menjauhi laranganya sehingga hati kita akan selalu ingat
kepada Allah Swt
8 Menentramkan Hati Dalam surah Ar-Raad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu
mengingat Allah dan membuat hati mereka tentram karenanya
9 Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat Dalam Quran Surah Al-Mukminin Allah berfirman Sesungguhnya Kami
menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan
dunia dan pada berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)rdquo
10 Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka menjadi tentram hidup
pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan menjadi lebih mudah
diselesaikan karena Allah akan membantunya
5 Pertemuan Ke-2
Materi Reguler
Al-Asmaul Husna
3 Pengertian al-Asmaul-Husna
Al-Asmau al-husna adalah nama-nama Allah Swt yang baik Di antara al-
Asmau al-husna tersebut adalah
- al-bdquoAlim (Maha Mengetahui)
- al- Khabir (Mahateliti)
- as-Sami‟(Maha Mendengar) dan
- al-Bashir(Maha Melihat)
4 Contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-
husna
Kisah Si Andi Pergi Sekolah
Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari
Madinah menuju Mekah Di tengah perjalanan bertemulah mereka berdua
dengan anak gembala Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu
(pada suatu hari andi seorang siswa SMP ia hendak berangkat sekolah
ketika dia menyebrang jalan tiba-tiba dia mengalami kecelakaan tertabrak
motor Bagaimana pendapatmu tentang Sikap andi tersebut Dan sikap
apakah yang seharusnya dimiliki oleh andi serta apa kaitannya dengan
sifat asmaul husna
179
Materi Pengayaan
Contoh Perilaku Iman Kepada Allah
Ada banyak sekali contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan
dalam kehidupan sehari-hari seperti
11 Mendirikan Sholat
12 Menafkahkan sebagian rezeki
13 Beriman Kepada Kita Allah
14 Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit
15 Selalu berbuat kebajikan
16 Mampu menahan amarah
17 Mampu memaafkan kesalahan orang lain
18 Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah
19 Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi
20 Mempercayai dengan benar rukum iman
180
6 Pertemuan Ke-3
Materi Reguler
Hikmah Beriman kepada Allah
Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena merasa
dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-
Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti ini Jadi orang
yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut
d Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan firman-
Nya
ldquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari
kiamat)rdquo(QSal-Mu‟min40 51)
e Hati menjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman Allah
Swt
ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati
menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)
f Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya
tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana
firman Allah Swt berikut ini
ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan
nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan
kesabaranrdquo (Surah al-lsquoAsr1031-3)
Materi Pengayaan
181
Bukti Kebenaran Sifat Allah
Kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya tahu dan faham akan nama-
nama Allah lsquoAzza wa Jalla yang berjumlah 99 yang terlampir dalam Asma‟ u al-
Husna Dan nama-nama Allah lsquoAzza wa Jallah tersebut bukan hanya sekedar
pengertian atau wacana agama Islam itu sendiri melainkan itu memang
gambaran dari sifat-sifat Allah lsquoAzza wa Jalla yang sangat amat sempurna dan
terbukti kebenarannya sampai-sampai para ulama mengatakan bahwa dengan
Asmarsquo u al-Husna saja tidak cukup untuk menggambarkan Keagungan dan
Kesempurnaan Allah lsquoAzza wa Jalla sebagai pencipta alam semesta ini begitu
pula alam Akhirat yang tidak diragukan lagi keberadaannya kecuali oleh orang-
orang yang tidak berakal
Adapun di sini akan dijelaskan mengenai 5 bukti dari sekian banyak
bukti dari nama Allah lsquoAzza wa Jalla yaitu Al-lsquoAdlu (Maha Adil) Dan bukti-
bukti tersebut juga menguatkan akan kebenaran agama Islam sebagai agama
Rahmatan li al-bdquoAlamin yang dibawa oleh nabi yang bergelar al-Amin Dan 5
bukti tersebut adalah
(Pertama) Adalah dalam hal niat yang merupakan penentu dari arah
amalan-amalan yang kita perbuat karena niat tersebut berfungsi sebagai lentera
atau cahaya yang akan menuntun dan menerangi perjalanan seorang hamba
dalam bertemu Allah lsquoAzza wa Jalla Jika lentera tersebut memancar dengan
terang maka menjadi teranglah perjalanannya dalam bertemu Allah lsquoAzza wa
Jalla Sebaliknya jika cahaya lentera tersebut redup maka menjadi redup
pulalah jalan yang akan dilalui oleh seorang hamba untuk bisa bertemu dengan
Allah Jalla Yang Maha Pencipta dan Maha Mengadakan lagi Maha Pembentuk
Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah saw ldquoSesungguhnya setiap
amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan
mendapatkan apa yang dia niatkan maka barangsiapa yang hijrahnya kepada
Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan
barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena
wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah
kepadanyardquo (HR Bukhary-Muslim dari lsquoUmar bin Khoththob radhiallahu
lsquoanhu)
(Kedua) Adalah dalam hal perbuatan yang tentunya tidak terlepas dari
catatan Allah lsquoAzza wa Jalla lewat dua malaikat-Nya (Rakib ndash lsquoAtid) yang
senantiasa menemani kita di setiap langkah kita apapun dan bagaimanapun
bentuknya Lalu dari segi manakah kiranya bukti akan sifat Allah lsquoAzza wa Jalla
yang Maha Adil Coba kita perhatikan dengan seksama firman Allah lsquoAzza wa
Jalla dan hadist Rasulullah berikut ini ldquoBarang siapa berbuat kebaikan
mendapat sepuluh kali lipat amalnya Dan barang siapa berbuat kejahatan
dibalas seimbang dengan kejahatannya Mereka sedikit pun tidak dirugikan
182
(dizalimi) (al-An‟am 160)
(Ketiga) Adalah dalam hal keutamaan kaum hawa dalam berbakti
kepada suaminya yang merupakan kewajiban sebagai seorang istri sebagaimana
sabda Rasulullah saw ldquoperkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang
wanita pada hari kiamat nanti adalah mengenai sholat lima waktu dan
ketaatannya terhadap suamirdquo (HRIbnu Hibbab dari Abu Hurairah)
Jadi berikut adalah bentuk keadilan Allah terhadap kaum wanita yang
mungkin tidak dapat melakukan sebagian pekerjaan mulia yang dapat dikerjakan
oleh kaum lelaki tetapi dengan wujud keadilah Allah Yang Maha Adil kaum
wanita memiliki porsi pahala yang sama besarnya dengan kaum lelaki meskipun
dengan amalan-amalan yang berbeda seperti amalan-amalan yang telah
Rasulullah saw wasiatkan kepada putrinya Fathimah az-Zahra dan seluruh kaum
wanita diwaktu itu dan sesudahnya Bukti lain adalah ketika para mujahid
berjihad melawan musuh dan gugur maka dia mati syahid Begitu pula dengan
perempuan yang berjihad melahirkan anaknya yang rasanya seperti antara hidup
dan mati kemudian dia meninggal seketika itu atau setelah ia melahirkan makan
dia bisa dikatakan mati syahid tanpa harus terjun ke medan perang Wallahu
Arsquolam
(Keempat) Adalah dalam hal warisan yang memberikan porsi lebih
banyak kepada lelaki daripada perempuan yaitu bagian laki-laki dua kali bagian
perempuan sebagaiman firman Allah SWT ldquoAllah mensyari‟atkan bagimu
tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu yaitu bahagian seorang anak
lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuahelliprdquo(an-Nisa‟ 11)
Bukti akan kebenaran sifat Allah SWT Yang Maha Adil di sini adalah
bahwasanya Allah SWT melebihkan bagian lelaki atas wanita dalam hal
warisan karena kenyataannya lelakilah yang oleh syarirsquoat dibebankan tanggung
jawab untuk memberi nafkah keluarga dan membebaskan perempuan dari
kewajiban tersebut meskipun perempuan boleh saja ikut mencari nafkah Para
laki-laki juga diwajibkan oleh ajaran Islam untuk mengeluarkan mas kawin
untuk diberikan kepada istrinya sebagai cerminan cinta kasih sayangnya ketika
keduanya menikah sedangkan perempuan tidak dibebani apa-apa
(Kelima) Selanjutnya adalah mengenai keutamaan bulan Ramadhan
Bulan dimana Al-Qur`an diturunkan bulan yang penuh berkah dengan pelipat
gandaan pahala sebuah amalan bulan yang penuh pengampunan Bulan dimana
pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat-rapat dan bulan di
mana para syaitan dibelenggu dari menggoda manusia Sebagaimana sabda
Rasulullah saw ldquoJika Bulan Ramadhan telah tiba maka (pintu) surga dibuka
lebar-lebar (pintu) neraka ditutup rapat-rapat dan para syetan
dibelenggurdquo(HR Muslim )
Dan bukti yang menunjukkan Allah Maha Adil di sini adalah mengenai
pelipat gandaan pahala sebuah amalan terutama pada malam Lailatul Qadar
yaitu satu malam kemuliaan yang lebih baik daripada seribu bulan sebagaimana
yang terlampira dalam al-Qurrsquoan ldquo Sesungguhnya kami Telah menurunkannya
(Al Quran) pada malam kemuliaan Dan tahukah kamu apakah malam
183
kemuliaan itu Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan Pada malam
itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk
mengatur segala urusanMalam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar
(al-Qadr 1-5)
E Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Model Team Games Tournament (TGT)
Metode diskusi kelompok
F Media dan Bahan
3 Media
g Presentasi Power Point
h Video pembelajaranFilm tentang kejadian bencana alam
i LaptopKomputer
j LCD Projector
k WhiteboardBlackboard
l Guntingcutter
4 Bahan
e PensilSpidol
f Kertas
g CDFlash Disk
h Bahan-bahan lainnya
G Sumber Belajar
6 Al-Qurrsquoan dan Terjemahnya Departemen Agama RI Tahun 2006
7 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Siswa) Jakarta Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)
8 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Guru) Jakarta Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)
9 Choeroni dkk 2013 Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP kelas
VIIISemarang ESIS Erlangga
10 Tim MGMP PAI SMP Kota Serang 2016 Modul Pembelajaran PAI amp Budi
Pekerti Kelas VII
184
H Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1
PENDAHULUAN
Fase 1
1 Mengkondisikan siswa dan berdoa
2 Mengabsen kehadiran siswa
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran
4 Menginformasikan pembelajaran yang akan digunakan yaitu pembelajaran
kooperatif STAD
5 Penyampaian masalah perilaku yang menunjukkan Asmaul Husna dalam kehidupan
sehari-hari
KEGIATAN INTI
Fase 2
Memotifasi siswa agar dapat menggunakan pengetahuannya tentang Asmaul Husna
dalam diskusi
Fase 3
Mengelompokkan siswa dalam satu kelas menjadi beberapa kelompok (setiap kelompok
terdiri dari 5 orang dengan satu orang sebagai tutor sebaya)
Fase 4
Setiap kelompok menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru Selama diskusi
berlangsung guru memantau kerja dari masing-masing kelompok dan mengarahkan
siswa yang mengalami kesulitan serta mengarahkan ke jawaban yang benar Diskusi
kelompok dilaksanakan dengan media kartu masalah
Fase 5
Meminta beberapa perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya
sedangkan kelompok yang lain memberi tanggapan Guru memandu jalannya diskusi dan
merumuskan jawaban yang benar yang diwujudkan di kertas manila
Fase 6
Memberi nilai penghargaan individu dan kelompok
PENUTUP
1 Membimbing siswa membuat kesimpulan
2 Merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
3 Memberi tugas siswa untuk dikerjakan di rumah
I Penilaian
4 Teknik Penilaian
e Sikap spiritual
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Observasi Jurnal Lampiran
4
Saat
Pembelajaran
Penilaian
untuk
185
Berlangsung pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2 Penilaian
Diri
Lembar
Penilaian
Diri
Lampiran
5
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3 Penilaian
antarteman
Lembar
Penilaian
antarteman
Lampiran
6
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
f Sikap Sosial
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Observasi Jurnal Lampiran
4
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2 Penilaian
Diri
Lembar
Penilaian
Diri
Lampiran
5
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3 Penilaian
antartema
n
Lembar
Penilaian
antartem
an
Lampiran
6
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
g Pengetahuan
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Lisan Pertanyaan
(lisan)
dengan
jawaban
terbuka
Lampiran
7
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pembelajara
n
(assessment
186
for
learning)
2 Penugas
an
Tugas
tertulis
Lampiran
8
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
untuk dan
sebagai
pembelajara
n
(assessment
for and as
learning)
3 Tertulis Soal-soal
esei
Lampiran
9
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
pencapaian
pembelajara
n
(assessment
of learning)
4 Portofol
io
Sampel
pekerjaan
terbaik hasil
dari
penugasan
atau tes
tertulis
Saat
Pembelajaran
usai
Data untuk
penulisan
deskripsi
pencapaian
pengetahua
n
(assessment
of learning)
h Keterampilan
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Produk Soal
keterampilan
produk
Lampiran
10
Saat
Pembelajara
n
Berlangsun
gatau
setelah usai
Penilaian
untuk
sebagai
danatau
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for as and of
learning)
2 Portofol
io
Sampel
produk
terbaik hasil
dari tugas
atau proyek
Saat
Pembelajara
n usai
Penilaian
untuk dan
sebagai data
untuk
penulisan
deskripsi
pencapaian
keterampilan
5 Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk (1) pembelajaran ulang (2)
bimbingan perorangan (3) belajar kelompok DAN (4) pemanfaatan tutor
187
sebaya bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis
penilaian
6 Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian siswa yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan danatau
pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan
soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi meringkas buku-buku referensi
dan mewawancarai narasumber
Saran-saran
Mengetahui
Kepala SMP Plus Nurul Marsquoarif
Gousul Alam
NIP
Kota Serang April 2017
Guru Mata Pelajaran
PAI dan Budi Pekerti
Tolaah S PdI
NIP
188
Lampiran 2 Instrumen Penelitian Hasil Belajar PAI
INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR PAI
Teknik Penilaian Tes Tulis
Bentuk instrumen Pilihan Ganda
Petunjuk Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara
memberi
tanda silang pada huruf A B C dan D
Nama SiswaSampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
1 Allah Maha Esa terdapat dalam Al-Qurrsquoan surathellip
a Al-Kafirun
b Al-Ikhlas
c Al-Falaq
d An-Nas
2 Ibadah hanya mengharapkan pahala dari Allah dan tidak mengharap pujian dari
manusia dinamakanhellip
a Ikhlas c Taqwa
b Taat d Tawakal
3 Bukti kebesaran bahwa Allah bersifat Al-Barr adalah
a Allah mencukupi kebutuhan makhluk-Nya
b Allah mengampuni setiap dosa orang yang bertaubat
c Allah maha perkasa
d Allah maha adil
4 Memutuskan suatu perkara secara tidak memihak merupakan pengamalan dari
sifat Allah
a Al-aziz
b An-nafirsquo
c Ar-rauf
d Al-Fattah
5 Meyakini dengan segala penuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-
kitab-Nya kepada para utusann-Nya sebagai pedoman hidup bagi manusia
disebuthellip
a Iman Kepada Allah SWT c Iman Kepada Kitab-kitab Allah
b Iman Kepada Malaikat d Iman Kepada Rasul
6 Beriman kepada kitab-kitab suci sebelum Al-qurrsquoan cukup dilakukan denganhellip
a Mengamalkannya c Meyakini kebenarannya
b Membenarkan ajarannya d Semuanya benar
189
7 Salah satu isi kandungan Al-qurrsquoan adalahhellip
a Akidah Akhlak c Muamalah
b Ibadah d a b dan c benar
8 Fungsi kitab suci bagi kehidupan manusia adalah sebagaihellip
a Kebutuhan pokoknya c Petunjuk hidupnya
b Bacaan sehari-hari d Kebutuhan pelengkapnya
9 Kitab Injil yang dijadikan pedoman hidup oleh umat nasrani di dunia pada
mulanya diturunkan kepadahellip
a Musa as c Muhammad SAW
b Daud as d Isa as
10 Nama lain dari Al-Qurrsquoan adalah Al-Bayan yang berartihellip
a Pengingat c Pembeda
b Penerangan d Petunjuk
11 Sikap yang mencerminkan mencintai Al-qurrsquoan adalahhellip
a Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari menjalankan perintah-perintah-Nya
menjauhi larangan-Nya
b Hidup dengan hawa nafsu
c Lebih mencintai dirinya sendiri
d Hidup penuh dengan amarah
12 Pengertian qadar menurut Al-qurrsquoan adalah
a Ketentuan c Putusan
b Timbangan d Ukuran
13 Ketentuan Allah SWT sejak zaman azali Adalah pengertian dari
a Qadla c Taqdir
b Qadar d Qadir
14 Qadla merupakan sesuatu yang
a Sudah terjadi pada setiap hamba-Nya
b Terjadi pada setiap hamba yang beriman
c Terjadi pada setiap makhluk
d Belum terjadi pada setiap hamba-Nya
15 Berikut ini adalah perilaku yang tidak mencerminkan keimanan kepada qadla dan
qadar yakni
a Mensyukuri nikmat dari Allah SWT
b Sabar terhadap setiap ujian yang sedang menerpa
c Berprasangka jelek pada Allah SWT
d Qanarsquoah atas setiap bagian yang diterima
16 Saling memahami saling mengetahui kondisi sesama muslim disebut dengan
a Tafahum c Takabur
b Tarsquoaruf d Tawadhu
190
17 Sikap perilaku ucapan perbuatan dan tindakan yang tidak sesuai dengan tuntunan
ajaran Islam dan norma-norma aturan yang berlaku adalah pengertian dari akhlak
a Mahmudah c Maunah
b Mahmudah d Karimah
18 Menaruh kepercayaan kepada orang lain tentang suatu urusan termasuk dalam
a Dzan c Su udzan
b Husnud dzan d Prasangka buruk
19 Berikut merupakan pengertian jujurhellip
a Perilaku yang mncerminkan adanya kesesuaian antara hati perkataan dan
perbuatan
b Suatu perilaku yang mencerminkan sikap seweang-wenang
c Perilaku yang mencerminkan tindakan ujub
d Perilaku yang mencerminkan taqwa
20 Berikut merupakan sikap yang menunjukkan rendah hatihellip
a Tidak bersifat angkuh c Selalu berbuat kecurangan
b Angkuh d Selalu mementingkan diri sendiri
21 Salah satu contoh sikap perilaku adil adalahhellip
a Menempatkan sesuatu yang benar pada tempatnya
b Sesuuatu yang salah dikatakan benar
c Adanya kezoliman
d Adanya ketidakadilan
22 Sikap jujur dan adil tertuang pada Dalil Naqli yaitu pada Al-qurrsquoan surathellip
a Al-Maidah ayat 8 c An-Nisa ayat 2
b Al-Baqarah ayat 2 d An-Nisa ayat 3
23 Pengertian Tawadu adalahhellip
a Sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain
b Sikap membanggakan diri sendiri
c Sikap merasa mampu
d Sikap selalu merasa bangga atas perbuatan yang dilakukan
24 Makhluk yang sifatnya selalu menggoda manusia agar terjerumus dalam lembah
dosa adalah
a Malaikat
b Jin
c Syetan
d Manusia
25 Perbedaan antara Malaikat dengan Jin adalah
a Malaikat selalu taat kepada Allah SWT
b Jin tidak berjenis kelamin
c Malaikat menyesuaikan manusia
d Jin selalu taat kepada Allah SWT
191
Instrumen Keaktifan Belajar Peserta Didik Sebelum Uji Coba
INSTRUMEN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK
SEBELUM DIUJI COBA
Nama Sampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
Nomor Tes helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
Petunjuk Pengerjaan berilah tanda cek lis (radic) pada pilihan jawaban yang anda pilih
No Pernyataan Opsion
SS S R TS STS
1 Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan
segera membaca materi tersebut
2 Saya akan bertanya bila tidak mengerti
3 Saya mendengarkan bila guru sedang
menerangkan materi pelajaran
4 Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan
tentang materi yang saya dapatkan
5 Saya menggambar diagram yang isinya materi
untuk memudahkan saya dalam belajar
6 Saya hadir dalam setiap penelitian kelompok di
sekolah
7 Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah
yang diberikan guru kepada siswa
8 Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran
Matematika
9 Saya tidak membaca materi bila tidak diminta oleh
guru
10 Saya tidak akan mengemukakan ide pemikiran
saya bila tidak diminta oleh guru
11 Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran
saya lebih memilih untuk berbicara dengan teman
lain
12 Saya akan mencatat bila diminta oleh guru
13 Saya malas bila menerangkan materi dengan
menggunakan skema gambar
14 Saya tidak hadir dalam setiap penelitian kelompok
seperti yang diajarkan oleh guru
15 Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat
keputusan dalam kelompok
16 Saya merasa bosan ketika teman menerangkan
materi pelajaran melalui presentasi kelompok
17 Saya membaca materi pelajaran terlebih dahulu
sebelum pelajaran dimulai
18 Saya mampu mengemukakan idepemikiran saya
di kelas
19 Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih
cepat menangkap materi
192
20 Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih
mengerti materi pelajaran yang saya dapat
21 Saya berantusias saat menggambar sumber belajar
di lingkungan sekitar
22 Saya membantu menyiapkan alat-alat untuk
melakukan penelitian
23 Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh
guru kepada siswa
24 Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil
di depan kelas
25 Saya lebih memilih mencontek teman dari pada
harus membaca materi yang akan diujikan
26 Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti
materi yang diterangkan oleh guru
27 Saya lebih memilih bercanda dengan teman
sebangku saya daripada mendengarkan presentasi
28 Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman
daripada saya harus mencatat sendiri
29 Ketika menggambar objek penelitian saya diminta
teman untuk menggambarkannya
30 Menurut saya kegiatan penelitian kelompok
sekolah tidak penting
31 Menganalisis soal yang diberikan oleh guru hanya
membuang waktu
32 Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya
untuk mengemukakan ide pemikiran saya di kelas
33 Menurut saya diskusi merupakan hal penting
dalam kegiatan belajar mengajar
34 Saya sangat antusias saat mendengarkan
perdebatan tentang masalah pelajaran
35 Saya aktif mengumpulkan informasi data dan
mencatat hasil penelitian
36 Saya merasa takut untuk mengemukakan
idepemikiran saya di kelas karena takut
37 Saya senang ketika mengikuti kegiatan penelitian
di sekolah
38 Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu
topik pelajaran yang sedang dibahas oleh guru
193
Instrumen Keaktifan Belajar Setelah Uji Coba
INSTRUMEN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK
SETELAH DIUJI COBA
Nama Sampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
Nomor Tes helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
Petunjuk Pengerjaan berilah tanda cek lis (radic) pada pilihan jawaban yang anda pilih
No Pernyataan Opsion
SS S R TS STS
1 Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan
segera membaca materi tersebut
2 Saya akan bertanya bila tidak mengerti
3 Saya mendengarkan bila guru sedang
menerangkan materi pelajaran
4 Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan
tentang materi yang saya dapatkan
5 Saya menggambar diagram yang isinya materi
untuk memudahkan saya dalam belajar
6 Saya hadir dalam setiap penelitian kelompok di
sekolah
7 Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah
yang diberikan guru kepada siswa
8 Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran
Matematika
9 Saya tidak membaca materi bila tidak diminta oleh
guru
10 Saya tidak akan mengemukakan ide pemikiran
saya bila tidak diminta oleh guru
11 Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran
saya lebih memilih untuk berbicara dengan teman
lain
12 Saya akan mencatat bila diminta oleh guru
13 Saya malas bila menerangkan materi dengan
menggunakan skema gambar
14 Saya tidak hadir dalam setiap penelitian kelompok
seperti yang diajarkan oleh guru
15 Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat
keputusan dalam kelompok
16 Saya merasa bosan ketika teman menerangkan
materi pelajaran melalui presentasi kelompok
17 Saya membaca materi pelajaran terlebih dahulu
sebelum pelajaran dimulai
18 Saya mampu mengemukakan idepemikiran saya
di kelas
19 Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih
cepat menangkap materi
194
20 Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih
mengerti materi pelajaran yang saya dapat
21 Saya berantusias saat menggambar sumber belajar
di lingkungan sekitar
22 Saya membantu menyiapkan alat-alat untuk
melakukan penelitian
23 Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh
guru kepada siswa
24 Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil
di depan kelas
25 Saya lebih memilih mencontek teman dari pada
harus membaca materi yang akan diujikan
26 Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti
materi yang diterangkan oleh guru
27 Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman
daripada saya harus mencatat sendiri
28 Ketika menggambar objek penelitian saya diminta
teman untuk menggambarkannya
29 Menurut saya kegiatan penelitian kelompok
sekolah tidak penting
30 Menganalisis soal yang diberikan oleh guru hanya
membuang waktu
31 Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya
untuk mengemukakan ide pemikiran saya di kelas
32 Menurut saya diskusi merupakan hal penting
dalam kegiatan belajar mengajar
33 Saya aktif mengumpulkan informasi data dan
mencatat hasil penelitian
34 Saya merasa takut untuk mengemukakan
idepemikiran saya di kelas karena takut
35 Saya senang ketika mengikuti kegiatan penelitian
di sekolah
36 Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu
topik pelajaran yang sedang dibahas oleh guru
195
Lampiran 3
Surat Keputusan Penunjukkan Dosen Pembimbing
196
197
198
Lampiran 4
Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian
199
Lampiran 5
Data Hasil Tes Keaktifan Belajar Peserta Didik
No Nama Item Soal
Jml 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 AHMAD R 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 145
2 AHMAD S 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 180
3 ALMAHES 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 147
4 ALVIN A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144
5 AMANDA 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 172
6 AMIRUDIN 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 149
7 ANDRI F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 146
8 ERNI 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 175
9 FIRHAN 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144
10 HAERIYAH 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 156
11 HASBULOH 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 172
12 HERMAWATI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144
13 HESTIKA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 138
14 IIS NURUL A 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 173
15 IMASWATI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 173
16 JAMSIAH 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 167
17 KARINA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 146
18 KURNIASIH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144
19 KUSNANDI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 179
20 LAILATUL F 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 173
21 LELA 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 153
22 LENA F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 153
23 LENA RIKA 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 169
24 LENI F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 155
25 M ROBI 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 152
26 MUHAMAD E 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 157
27 MUHAMAD M 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 154
28 MUHAMAD M 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 151
29 MUHAMAD N 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 166
30 MUHAMAD R 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 164
31 MUHAMAD S 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 156
32 MUHAMAD T 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 151
200
33 MUHAMAD YADI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 158
34 MUHAMMAD DURAHMAN
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 170
35 MUHAMMAD DUROHIM 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 158
36 MUHAMMAD ROBI 5 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 154
37 MUHTANDI 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 166
38 MURTI AWALIYAH 4 4 3 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 162
39 NASRUDIN 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 171
40 NINA 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 149
41 NURAENI 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 149
42 NURJANAH 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 172
43 OSAMA ABABIL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 149
44 RAJU 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 169
45 RAMDINI AMELIA 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 153
46 RANI PURWASIH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 151
47 RATNASARI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 162
48 RENDI PANGESTU 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 158
49 RINA DEWI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 150
50 ROHIMAH 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 162
51 ROSITA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 150
52 ROSULULLOH 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 151
53 SAEPUDIN 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 175
54 SAHRUDIN 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 156
55 SILVIAH 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 143
56 SITI ANISAH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 164
57 SITI APRIYATI 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 161
58 SITI CHOIRINNISA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 150
59 SRI REJA AGUNG 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 164
60 SUSILAWATI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 151
61 SYANTEL NURHAYATI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 150
62 WINDIA NINGSIH 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 174
63 WIWIN WINARSIH 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 149
64 YANTI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 148
199
Lampiran 6
Hasil Tes Keaktifan Belajar Peserta Didik yang Telah Diurutkan
HASIL TES KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK
KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
No Nama Skor
1 AHMAD SEPRIANDI 180
2 KUSNANDI 179
3 ERNI 175
4 SAEPUDIN 175
5 WINDIA NINGSIH 174
6 IIS NURUL AINI 173
7 IMASWATI 173
8 LAILATUL FITRIYAH 173
9 AMANDA ANWAR 172
10 HASBULOH 172
11 NURJANAH 172
12 NASRUDIN 171
13 MUHAMMAD DURAHMAN 170
14 LENA RIKA 169
15 RAJU 169
16 JAMSIAH 167
17 MUHAMAD NUR IWAN 166
18 MUHTANDI 166
19 MUHAMAD REZA ALFARIZI 164
20 SITI ANISAH 164
21 SRI REJA AGUNG 164
22 MURTI AWALIYAH 162
23 RATNASARI 162
24 ROHIMAH 162
25 SITI APRIYATI 161
26 MUHAMAD YADI 158
27 MUHAMMAD DUROHIM 158
28 RENDI PANGESTU 158
29 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 157
30 HAERIYAH 156
31 MUHAMAD SATRIA 156
32 SAHRUDIN 156
33 LENI FITRIANI 155
200
34 MUHAMAD MUHADI 154
35 MUHAMMAD ROBI 154
36 LELA 153
37 LENA FITRIANA 153
38 RAMDINI AMELIA 153
39 M ROBI 152
40 MUHAMAD MUHI 151
41 MUHAMAD TAQIUTORIK 151
42 RANI PURWASIH 151
43 ROSULULLOH 151
44 SUSILAWATI 151
45 RINA DEWI 150
46 ROSITA 150
47 SITI CHOIRINNISA 150
48 SYANTEL NURHAYATI 150
49 AMIRUDIN 149
50 NINA 149
51 NURAENI 149
52 OSAMA ABABIL 149
53 WIWIN WINARSIH 149
54 YANTI 148
55 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 147
56 ANDRI FIRMANSYAH 146
57 KARINA 146
58 AHMAD RIDHO 145
59 ALVIN ALFAREZA 144
60 FIRHAN 144
61 HERMAWATI 144
62 KURNIASIH 144
63 SILVIAH 143
64 HESTIKA 138
201
Lampiran 7
Pembagian Kelompok Penelitian
Kelompok Model Pembelajaran TGT
dengan Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Skor
1 AHMAD SEPRIANDI 180
2 SAEPUDIN 175
3 WINDIA NINGSIH 174
4 LAILATUL FITRIYAH 173
5 AMANDA ANWAR 172
6 NASRUDIN 171
7 MUHAMMAD DURAHMAN 170
8 JAMSIAH 167
9 MUHAMAD NUR IWAN 166
10 SITI ANISAH 164
11 SRI REJA AGUNG 164
12 ROHIMAH 162
13 SITI APRIYATI 161
14 RENDI PANGESTU 158
15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 157
16 SAHRUDIN 156
Kelompok Model Pembelajaran STAD
dengan Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Skor
1 KUSNANDI 179
2 ERNI 175
3 IIS NURUL AINI 173
4 IMASWATI 173
5 HASBULOH 172
6 NURJANAH 172
7 LENA RIKA 169
8 RAJU 169
9 MUHTANDI 166
10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 164
11 MURTI AWALIYAH 162
12 RATNASARI 162
13 MUHAMAD YADI 158
14 MUHAMMAD DUROHIM 158
15 HAERIYAH 156
16 MUHAMAD SATRIA 156
202
Kelompok Model Pembelajaran TGT
dengan Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Skor
1 LENI FITRIANI 155
4 LELA 153
5 LENA FITRIANA 153
8 MUHAMAD MUHI 151
9 MUHAMAD TAQIUTORIK 151
12 SUSILAWATI 151
13 RINA DEWI 150
16 SYANTEL NURHAYATI 150
17 AMIRUDIN 149
20 OSAMA ABABIL 149
21 WIWIN WINARSIH 149
24 ANDRI FIRMANSYAH 146
25 KARINA 146
28 FIRHAN 144
29 HERMAWATI 144
32 HESTIKA 138
Kelompok Model Pembelajaran STAD
dengan Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Skor
2 MUHAMAD MUHADI 154
3 MUHAMMAD ROBI 154
6 RAMDINI AMELIA 153
7 M ROBI 152
10 RANI PURWASIH 151
11 ROSULULLOH 151
14 ROSITA 150
15 SITI CHOIRINNISA 150
18 NINA 149
19 NURAENI 149
22 YANTI 148
23 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 147
26 AHMAD RIDHO 145
27 ALVIN ALFAREZA 144
30 KURNIASIH 144
31 SILVIAH 143
203
Lampiran 8
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Siswa Jawaban Soal
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 AHMAD SEPRIANDI 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13
2 SAEPUDIN 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13
3 WINDIA NINGSIH 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13
4 LAILATUL FITRIYAH 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13
5 AMANDA ANWAR 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13
6 NASRUDIN 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14
7
MUHAMMAD
DURAHMAN 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14
8 JAMSIAH 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 14
9 MUHAMAD NUR IWAN 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 15
10 SITI ANISAH 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 15
11 SRI REJA AGUNG 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 15
12 ROHIMAH 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16
13 SITI APRIYATI 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 16
14 RENDI PANGESTU 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16
15
MUHAMAD ERIK
DARUSALAM 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16
16 SAHRUDIN 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 17
204
Lampiran 9
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Tinggi
N
o Nama Siswa
Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 KUSNANDI 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 12
2 ERNI 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 11
3 IIS NURUL AINI 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13
4 IMASWATI 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 12
5 HASBULOH 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13
6 NURJANAH 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14
7 LENA RIKA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 15
8 RAJU 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 13
9 MUHTANDI 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13
10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11
11 MURTI AWALIYAH 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 15
12 RATNASARI 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13
13 MUHAMAD YADI 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 13
14 MUHAMMAD DUROHIM 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 14
15 HAERIYAH 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13
16 MUHAMAD SATRIA 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 16
205
Lampiran 10
HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran TGT Keaktifan Tinggi
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 AHMAD SEPRIANDI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23
2 SAEPUDIN 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
3 WINDIA NINGSIH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22
4 LAILATUL FITRIYAH 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22
5 AMANDA ANWAR 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 21
6 NASRUDIN 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21
7 MUHAMMAD DURAHMAN 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22
8 JAMSIAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23
9 MUHAMAD NUR IWAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 22
10 SITI ANISAH 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
11 SRI REJA AGUNG 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23
12 ROHIMAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23
13 SITI APRIYATI 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
14 RENDI PANGESTU 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
16 SAHRUDIN 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
206
Lampiran 11
HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 KUSNANDI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 21
2 ERNI 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 20
3 IIS NURUL AINI 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
4 IMASWATI 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21
5 HASBULOH 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 20
6 NURJANAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
7 LENA RIKA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22
8 RAJU 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 19
9 MUHTANDI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19
10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 17
11 MURTI AWALIYAH 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21
12 RATNASARI 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20
13 MUHAMAD YADI 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 18
14 MUHAMMAD DUROHIM 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21
15 HAERIYAH 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18
16 MUHAMAD SATRIA 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22
207
Lampiran 12
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 LENI FITRIANI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9
2 LELA 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9
3 LENA FITRIANA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 8
4 MUHAMAD MUHI 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8
5 MUHAMAD TAQIUTORIK 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11
6 SUSILAWATI 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 10
7 RINA DEWI 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 10
8 SYANTEL NURHAYATI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 9
9 AMIRUDIN 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 8
10 OSAMA ABABIL 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 9
11 WIWIN WINARSIH 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 9
12 ANDRI FIRMANSYAH 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9
13 KARINA 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8
14 FIRHAN 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9
15 HERMAWATI 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10
16 HESTIKA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 7
208
Lampiran 13
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 MUHAMAD MUHADI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9
2 MUHAMMAD ROBI 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 7
3 RAMDINI AMELIA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 7
4 M ROBI 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 9
5 RANI PURWASIH 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 10
6 ROSULULLOH 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 9
7 ROSITA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9
8 SITI CHOIRINNISA 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 8
9 NINA 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 9
10 NURAENI 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 8
11 YANTI 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 9
12 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9
13 AHMAD RIDHO 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8
14 ALVIN ALFAREZA 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9
15 KURNIASIH 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10
16 SILVIAH 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 8
209
Lampiran 14
HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Rendah
N
o Nama Siswa
Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 LENI FITRIANI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 18
2 LELA 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 17
3 LENA FITRIANA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15
4 MUHAMAD MUHI 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 17
5 MUHAMAD T 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 19
6 SUSILAWATI 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 17
7 RINA DEWI 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 18
8 SYANTEL N 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 17
9 AMIRUDIN 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15
10 OSAMA ABABIL 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 15
11 WIWIN WINARSIH 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 16
12 ANDRI F 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 15
13 KARINA 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13
14 FIRHAN 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 16
15 HERMAWATI 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 15
16 HESTIKA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 11
210
Lampiran 15
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 MUHAMAD MUHADI 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 18
2 MUHAMMAD ROBI 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15
3 RAMDINI AMELIA 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 14
4 M ROBI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 18
5 RANI PURWASIH 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18
6 ROSULULLOH 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 16
7 ROSITA 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 17
8 SITI CHOIRINNISA 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 16
9 NINA 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 16
10 NURAENI 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 14
11 YANTI 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 16
12 ALMAHESA PUTRA S 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 15
13 AHMAD RIDHO 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 14
14 ALVIN ALFAREZA 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 16
15 KURNIASIH 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 15
16 SILVIAH 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 13
211
Lampiran 16
Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran TGT Tingkat Keaktifan
Tinggi
Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test
Kelompok Model Pembelajaran TGT
Tingkat Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Tes
Awal Akhir GainSelisih
1 AHMAD SEPRIANDI 13 23 10
2 SAEPUDIN 13 23 10
3 WINDIA NINGSIH 13 22 9
4 LAILATUL FITRIYAH 13 22 9
5 AMANDA ANWAR 13 21 8
6 NASRUDIN 14 21 7
7 MUHAMMAD DURAHMAN 14 22 8
8 JAMSIAH 14 23 9
9 MUHAMAD NUR IWAN 15 22 7
10 SITI ANISAH 15 24 9
11 SRI REJA AGUNG 15 23 8
12 ROHIMAH 16 23 7
13 SITI APRIYATI 16 24 8
14 RENDI PANGESTU 16 25 9
15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 18 25 7
16 SAHRUDIN 17 24 7
Jumlah 132
Rata-rata 825
Standar Deviasi 106
Nilai Minimum 700
Nilai Maksimum 1000
212
Lampiran 17
Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran TGT Tingkat Keaktifan
Rendah
Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test
Kelompok Model Pembelajaran TGT
Tingkat Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Tes
Awal Akhir GainSelisih
1 LENI FITRIANI 9 18 9
2 LELA 9 17 8
3 LENA FITRIANA 8 15 7
4 MUHAMAD MUHI 8 17 9
5 MUHAMAD TAQIUTORIK 11 19 8
6 SUSILAWATI 10 17 7
7 RINA DEWI 10 18 8
8 SYANTEL NURHAYATI 9 17 8
9 AMIRUDIN 8 15 7
10 OSAMA ABABIL 9 15 6
11 WIWIN WINARSIH 9 16 7
12 ANDRI FIRMANSYAH 9 15 6
13 KARINA 8 13 5
14 FIRHAN 9 16 7
15 HERMAWATI 10 15 5
16 HESTIKA 7 11 4
Jumlah 111
Rata-rata 694
Standar Deviasi 144
Nilai Minimum 400
Nilai Maximum 900
213
Lampiran 18
Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran STAD Tingkat Keaktifan
Belajar Tinggi
Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test
Kelompok Model Pembelajaran STAD
Tingkat Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Tes
Awal Akhir GainSelisih
1 KUSNANDI 12 21 9
2 ERNI 11 20 9
3 IIS NURUL AINI 13 22 9
4 IMASWATI 12 21 9
5 HASBULOH 13 20 7
6 NURJANAH 14 22 8
7 LENA RIKA 15 22 7
8 RAJU 13 19 6
9 MUHTANDI 13 19 6
10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 11 17 6
11 MURTI AWALIYAH 15 21 6
12 RATNASARI 13 20 7
13 MUHAMAD YADI 13 18 5
14 MUHAMMAD DUROHIM 14 21 7
15 HAERIYAH 13 18 5
16 MUHAMAD SATRIA 16 22 6
Jumlah 112
Rata-rata 700
Standar Deviasi 141
Nilai Minimum 500
Nilai Maximum 900
214
Lampiran 19
Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran STAD Tingkat Keaktifan
Belajar Rendah
Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test
Kelompok Model Pembelajaran STAD
Tingkat Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Tes
Awal Akhir GainSelisih
1 MUHAMAD MUHADI 9 18 9
2 MUHAMMAD ROBI 7 15 8
3 RAMDINI AMELIA 7 14 7
4 M ROBI 9 18 9
5 RANI PURWASIH 10 18 8
6 ROSULULLOH 9 16 7
7 ROSITA 9 17 8
8 SITI CHOIRINNISA 8 16 8
9 NINA 9 16 7
10 NURAENI 8 14 6
11 YANTI 9 16 7
12 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 9 15 6
13 AHMAD RIDHO 8 14 6
14 ALVIN ALFAREZA 9 16 7
15 KURNIASIH 10 15 5
16 SILVIAH 8 13 5
Jumlah 113
Rata-rata 706
Standar Deviasi 124
Nilai Minimum 500
Nilai Maximum 900
215
Lampiran 20
Rekapitulasi Data Selisi Antara Tes Awal dan Akhir Masing-Masing Kelompok
REKAPITULASI DATA SELISIH MASING-MASING KELOMPOK
SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Sampel
Model TGT
Keaktifan Tinggi
Sampel
Model STAD
Keaktifan Tinggi
Sampel
Model TGT
Keaktifan Rendah
Sampel
Model STAD
Keaktifan Rendah
AHMAD SEPRIANDI 10 KUSNANDI 9 LENI FITRIANI 9 MUHAMAD M 9
SAEPUDIN 10 ERNI 9 LELA 8 MUHAMMAD ROBI 8
WINDIA NINGSIH 9 IIS NURUL AINI 9 LENA FITRIANA 7 RAMDINI AMELIA 7
LAILATUL FITRIYAH 9 IMASWATI 9 MUHAMAD MUHI 9 M ROBI 9
AMANDA ANWAR 8 HASBULOH 7 MUHAMAD T 8 RANI PURWASIH 8
NASRUDIN 7 NURJANAH 8 SUSILAWATI 7 ROSULULLOH 7
MUHAMMAD D 8 LENA RIKA 7 RINA DEWI 8 ROSITA 8
JAMSIAH 9 RAJU 6 SYANTEL N 8 SITI CHOIRINNISA 8
MUHAMAD NUR I 7 MUHTANDI 6 AMIRUDIN 7 NINA 7
SITI ANISAH 9 MUHAMAD RAI 6 OSAMA ABABIL 6 NURAENI 6
SRI REJA AGUNG 8 MURTI A 6 WIWIN WINARSIH 7 YANTI 7
ROHIMAH 7 RATNASARI 7 ANDRI F 6 ALMAHESA P S 6
SITI APRIYATI 8 MUHAMAD YADI 5 KARINA 5 AHMAD RIDHO 6
RENDI PANGESTU 9 MUHAMMAD D 7 FIRHAN 7 ALVIN ALFAREZA 7
MUHAMAD ED 7 HAERIYAH 5 HERMAWATI 5 KURNIASIH 5
SAHRUDIN 7 MUHAMAD S 6 HESTIKA 4 SILVIAH 5
Jml 132 Jml 112 Jml 111 Jml 113
Rata-rata 825 Rata-rata 700 Rata-rata 694 Rata-rata 706
Standar Deviasi 1065 Standar Deviasi 1414 Standar Deviasi 1436 Standar Deviasi 1237
Nilai Minimal 700 Nilai Minimal 500 Nilai Minimal 400 Nilai Minimal 500
Nilai Maksimal 1000 Nilai Maksimal 900 Nilai Maksimal 900 Nilai Maksimal 900
216
Lampiran 21
Deskripsi Data
Descriptive Statistics
Kelompok N Minimum Maximum Mean Std
Deviation Variance
TGT Keaktifan Tinggi 16 7 10 825 1065 1133
STAD Keaktifan Tinggi 16 5 9 700 1414 2000
TGT Keaktifan Rendah 16 4 9 694 1436 2062
STAD Keaktifan Rendah 16 5 9 706 1237 1529
Valid N (listwise) 16
217
Lampiran 22
Hasil Uji Normalitas Data
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig Statistic df Sig
TGT Keaktifan Tinggi 197 16 098 870 16 027
STAD Keaktifan Tinggi 198 16 095 876 16 033
TGT Keaktifan Rendah 205 16 071 935 16 292
STAD Keaktifan Rendah 167 16 200 931 16 253
a Lilliefors Significance Correction
This is a lower bound of the true significance
218
Lampiran 23
Hasil Uji Homogenitas Data
Levene Statistic df1 df2 Sig
0152 1 62 698
219
Lampiran 24
Hasil Uji Hipotesis I
Ringkasan Hasil Uji-t Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar PAI
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan t dk
Sig
(tailed)
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model TGT
Keaktifan Belajar Tinggi) -30998 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model TGT
Keaktifan Belajar Rendah) -19323 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model STAD
Keaktifan Belajar Tinggi) -19799 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model STAD
Keaktifan Belajar Rendah) -22845 15 000 Signifikan
220
Lampiran 25
Hasil Uji Hipotesis II
Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar Terhadap Hasil Belajar PAI
Variabel
t-test for Equality of
Means Keterangan
T dk Sig
(tailed)
Keaktifan Belajar Terhadap Hasil
Belajar PAI -42431 63 000 Signifikan
221
Lampiran 26
Hasil Uji Hipotesis III
Rangkuman Hasil Uji Anova Dua Jalur dengan Interaksi
Source Type III Sum
of Squares df
Mean
Square F Sig
Corrected Model 18875a 3 6292 3742 016
Intercept 3422250 1 3422250 2036E3 000
Model Pembelajaran 5062 1 5062 3011 088
Keaktifan Belajar 6250 1 6250 3717 059
Model Pembelajaran Keaktifan 7562 1 7562 4498 038
Error 100875 60 1681
Total 3542000 64
Corrected Total 119750 63
a R Squared = 158 (Adjusted R Squared = 116)
222
Lampiran 27
Hasil Uji Hipotesis IV
Ringkasan Hasil Uji-t Model TGT dan STAD Keaktifan Belajar Tinggi
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan
T dk Sig
(tailed)
Hasil Belajar PAI 2825 30 009 Signifikan
223
Lampiran 28
Hasil Uji Hipotesis V
Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT
dan Model Pembelajaran STAD
Keaktifan Belajar Rendah
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan
t dk Sig
(tailed)
Hasil Belajar PAI 29353 30 794 Tidak
Signifikan
224
Lampiran 29
Hasil Uji Tukey
Hasil Uji Tukey
(I) Model
Pembelajaran (J) Model Pembelajaran Mean Difference
(I-J) Std Error Sig
95 Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
TGT Keaktifan
Tinggi
TGT Keaktifan Rendah 1312 458 029 10 252
STAD Keaktifan Tinggi 1250 458 041 04 246
STAD Keaktifan Rendah 1188 458 057 -02 240
TGT Keaktifan
Rendah
TGT Keaktifan Tinggi -1312 458 029 -252 -10
STAD Keaktifan Tinggi -062 458 999 -127 115
STAD Keaktifan Rendah -125 458 993 -134 109
STAD Keaktifan
Tinggi
TGT Keaktifan Tinggi -1250 458 041 -246 -04
TGT Keaktifan Rendah 062 458 999 -115 127
STAD Keaktifan Rendah -062 458 999 -127 115
STAD Keaktifan
Rendah
TGT Keaktifan Tinggi -1188 458 057 -240 02
TGT Keaktifan Rendah 125 458 993 -109 134
STAD Keaktifan Tinggi 062 458 999 -115 127
The mean difference is significant at the 005 level
iv
NOTA DINAS PEMBIMBING
Kepada Yth
Direktur Program Pascasarjana
UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
di ndash Serang
Assalamursquoalaikum Wr Wb
Setelah melakukan bimbingan arahan dan koreksi terhadap
penulisan tesis magister yang berjudul ldquoPENGARUH MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN
SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR
PAI (STUDI EKSPERIMEN DI SMP NEGERI 24 KOTA
SERANG)rdquo
Yang ditulis oleh
Nama TOLAAH
NIM 1540100351
Jenjang Magister (S2)
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Kami telah bersepakat bahwa tesis magister tersebut sudah
dapat diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sultan Maulana
Hasanuddin Banten Untuk diajukan guna mengikuti ujian tesis
magister dalam rangka memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam
(MPdI)
Wassalamursquoalaikum Wr Wb
Pembimbing I
Dr Hidayatullah MPd
NIP 19740918200031001
Pembimbing II
Dr H Shobri Kom MPd
NIP 19740918200031001
v
Tolaah NIM 1540100351 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan
Keaktifan Siswa dalam Belajar terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama
Islam (Studi Eksperimen di SMP Negeri 24 Kota Serang)
Masalah dalam penelitian ini masih banyak peserta didik mengalami banyak
kesulitan dalam proses pembelajarannya Masalah tersebut disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain faktor sumber daya manusia baik dari pendidik
maupun peserta didik itu sendiri Tujuan penelitian adalah 1) Untuk mengetahui
pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar Pendidikan
Agama Islam 2) Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil
belajar Pendidikan Agama Islam 3) Untuk mengetahui interaksi antara model
pembelajaran kooperatif dengan keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil
belajar Pendidikan Agama Islam 4) Untuk mengetahui hasil belajar Pendidikan
Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif
team games tournament dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh dibandingkan
peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achievement
devision dan memiliki keaktifan belajar tinggi 5) Untuk mengetahui hasil belajar
Pendidikan Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran
team games tournament dan keaktifan belajar rendah berpengaruh dibandingkan
peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achivemenet
devison dan memiliki keaktifan belajar rendah
Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan desain factorial 2 x 2
dimana keaktifan belajar peserta didik sebagai variabel moderator Populasi dan
sampel penelitian adalah siswa Kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Tahun
Pelajaran 20162017 berjumlah 64 orang yang diambil secara acak Teknik
analisis statistik menggunakan bantuan SPSS serie 16 pada taraf signifikansi
α=005
Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1) Secara keseluruhan terdapat
pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam 2)
terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil belajar Pendidikan Agama
Islam 3) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar
terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam 4) Hasil belajar Pendidikan
Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran team games
tournament dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh lebih baik dibandingkan
peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achivemenet
devison dan memiliki keaktifan belajar tinggi 5) Hasil belajar Pendidikan Agama
Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran team games
tournament dan keaktifan belajar tinggi tidak berpengaruh lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team
achivemenet devison dan memiliki keaktifan belajar tinggi
Kata-kata kunci Model Pembelajaran keaktifan belajar dan hasil
belajar Pendidikan Agama Islam
ABSTRAK
vi
الملخص
تأثير نمو ذج التعلم التعاوني وأداء الطالب في التعلم نتائج التعلم الديني اللإسلامي
(SMP Negeri 24 Kota Serang دراسة تجر يبية في) المشكل في ىذه الدرسة لاتزال العديد من المتعلمين لديهم العديد من الصعوبات في عملية التعلم تنجم المشكلة عن عدة عوامل من بين عوامل أخرى عوامل الموارد البشرية من
( لتحديد أثر التعلم التعاوني على 1المعلمين و المتعلمين أنفسهم وااغرض من البحوث ىي ( لتحديد تأثيرالنشط التعلملمخرجات التعلم التربية 2التربية الإسلامية مخرجات التعلم
( لفهم التفاعل بين نموذج التعلم التعاوني مع الدينا مية المتعلمين على مخر جات 3الإسلامية ( لمعرفة نتائج دراسة التربية الإسلامية للطلب الذين بتعلمون مع التعا 4التعلم التربية الإسلامية
ية نموذج التعلم العاب فريق البطولة ونشاط التعلم عاليو افضل من المتعلمين الذين يتعلمون عن ون( لمعرفة النتيجة 5طريق التعاوني نموذج التعلم فريق تحصيل الطلاب ولها الذينامية التعلم العالي
رة تدربية نموذج فريق التعليمية للمتعلمين في التربية الدينية الإسلامية الذين يتعلمون مع فريق دو ونشاط التعلم المنخفض ىوافضل من المتعلمين الذين يتعلمون مع نموذج التعلم فريق تحصيل
الطلاب وىكون النشاط بتعلم منخفض حيث يتعلم المتعلمون التغير 2times2الطريقة المستخدمة ىي التجربة مع تسميم عامل
ثم اخد 21162117طلاب فى عا م كمتغير مشرف كا ن السكان وعينة من الد ر سة شخصا بشكل عشو أئي تقنية 64
( بشكل عام ىناك تأثير لنموذج التعلم على نتائج التعلم 1استنتاج ىذه الدراسة ىو ( 3( ىناك تأثير لنشاط التعلم على مخرجات التعلم في التربية الإسلامية 2في التربية الإسلامية
( نتائج التعلم 4م ونشاط التعلم لنتائج التعلم في التربية الإسلامية يوجد تفاعل بين نموذج التعللطلاب التربية الإسلامية الذين يتعلمون مع نموذج التعلم لفريق دورة الألعاب ونشاط التعلم العالي
ولديهم نشاط يكون لها تأثير أفضل من الطلاب الذين يتعلمون مع نموذج التعلم للطلابتائج التعلم الخاصة بطلاب التعليم الإسلامي الذين يتعلمون باستخدام نموذج ( ن5تعليمي عالي
التعلم لفريق البطولة ونشاط التعلم العالي ليس لها تأثير أفضل من الطلاب الذين يتعلمون من خلال نموذج التعلم للطلاب ولديهم نشاط تعلمي عالي
الإسلامي تعلم ونتائج التعلم في التربيةوذج التعلم نشاط الالكلمات المفتاحية نم
vii
ABSTRACT
Tolaah NIM 1540101298 The Effect of Cooperative Learning Model
and Student Performance in Learning on Results Learning Islamic
Religious Education (Experimental Study at SMP Negeri 24 Serang City)
Problem in this study are still many learners have many difficulties
in the learning process The problem is caused by several factors among
others human resources factors both from educators and learners
themselves The research objectives are 1) to know the effect of
cooperative learning model on the learning result of Islamic religious
education 1) to know the influence of learning activeness towards the
learning result of Islamic religious education 3) to know the interaction
between the cooperative learning model and the learning activity of the
learners toward the learning result Islamic religious education 4) to find
out the learning result of Islamic religious education learners who learn
with cooperative learning model team tournament team and high learning
activeness is better than learners who learn with cooperative learning
model student achievement division team and have high learning
activeness 5) to find out the learning result of Islamic religious education
learners who study with the model of learning team tournament team and
the activity of low learning its better than learners who learn with learning
model student achievement team and have activeness low learning
The method used is experiment with factorial design 2 x 2 when
learners learn activeness as moderator variable The population and sample
of the study were students of class VIII SMP Negeri 24 Serang City in the
20162017 lesson year 64 people were taken at random Statistical
analysis technique using SPSS serie 16 aid at significance level α=005
The conclusion of this research is 1) overall there is influence of
learning model to learning result of Islamic religious education 2) there is
influence of learning to learning result of Islamic religious education 3)
there is an interaction between the learning model and the learning activity
on the learning outcomes of Islamic religious education 4) learning
outcomes Islamic religious education learners with learning model team
tournament team and high learning activeness influence better than
learners who learn with student achievement division student learning
model and have high learning activeness 5) learning outcomes of Islamic
religious education learners who learn with learning model tournament
team and high learning activeness does not affect better than learners who
learn with learning model student achievement division team and have
high learning activeness
Keywords learning model learning activity and learning result of
Islamic religious education
viii
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik
hidayah serta inayah-Nya sehingga tesis magister ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya Shalawat serta salam tetap tercurah kepada baginda
Rasulullah SAW keluarga para sahabat serta para pengikutnya yang setia
hingga akhir zaman
Tesis magister ini kemugkinan besar tidak dapat diselesaikan
tanpa bantuan dari berbagai pihak oleh karenanya penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya terutama kepada
1 Prof Dr H Fauzul Iman MA Rektor Universitas Islam Negeri
Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah memberikan
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di UIN SMH Banten
2 Prof Dr HB Syafuri MHum Direktur Pascasarjana Universitas
Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah
memberikan saran dan motivasi
3 Dr Muhajir MA Ketua Program Studi Pascasarjana Pendidikan
Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
yang selalu memberikan untuk menyelesaikan tesis ini
4 Dr Hj Hunainah MM Sekertaris Program Studi Pascasarjana
Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana
Hasanuddin Banten yang selalu sabar memberikan arahan dan
bimbingan dalam penyusunan proposal tesis
5 Dr Hidayatullah MPd sebagai pembimbing I yang selalu sabar
membimbing penulis dalam menyelesaikan tesis ini
ix
6 Dr H Shobri Kom MPd sebagai pembimbing II yang telah
memberikan arahan dan bimbingan pada penulisan tesis ini
7 Seluruh Dosen Pascasarjana yang telah berbagi ilmu semoga ilmunya
berkah
8 Suamiku tercinta Mochamad Jono SPd yang telah memberikan
motivasi sungguh besar perjuangannya Dan anakku tercinta Jihan
Putriana Muhamad Saliudin Naila Akila Zahira dan Muhamad
Malik Ibrahim pelita dan pemberi semangat hidup
9 Teman-teman pascasarjana yang selalu mengingatkan dan memotivasi
untuk tetap semangat
Atas segala bantuan yang telah diberikan penulis berharap semoga
Allah SWT membalasnya dengan pahala yang berlimpah AminPenulis
juga menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
segi isi maupun metodologi penulisannya Untuk itu kritik dan saran dari
pembaca sangat penulis harapkan guna perbaikan selanjutnya
Akhir kata hanya kepada Allah penulis berharap semoga tesis ini
bermanfaat bagi kita semua Amin
Serang 26 Oktober 2017
TOLAAH
NIM 1540100351
x
DAFTAR ISI
PERNYATAAN KEASLIAN i
PENGESAHAN ii
PERSETUJUAN TIM PENGUJI iii
NOTA DINAS PEMBIMBING iv
ABSTRAK v
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR GAMBAR xvi
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah 1
B Identifikasi Masalah 11
C Pembatasan Masalah 12
D Rumusan Masalah 12
E Tujuan Penelitian 13
F Kegunaan Penelitian 14
G Sistematika Pembahasan 15
BAB II PENYUSUNAN KERANGKA TEORETIS DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A Deskripsi Teoretis 17
1 Model Pembelajaran 17
a Pengertian Model Pembelajaran 19
b Karakteristik Model Pembelajaran 21
xi
c Macam-macam Model Pembelajaran 24
d Model-model Pembelajaran Kooperatif 28
1) Pengertian Model Pembelajaran
Kooperatif 28
2) Langkah-langkah Model
Pembelajaran Kooperatif 29
e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TGT 33
1) Pengertian Model Pembelajaran TGT 33
2) Langkah-langkah Model
Pembelajaran TGT 34
f Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD 39
1) Pengertian Model Pembelajaran
STAD 39
2) Langkah-langkah Model
Pembelajaran STAD 42
g Persamaan dan Perbedaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dan
STAD 48
2 Keaktifan Belajar 50
a Pengertian Keaktifan Belajar 50
b Macam-macam Keaktifan Belajar 53
3 Hasil Belajar 56
a Pengertian Belajar 56
xii
b Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil
Belajar 58
c Hasil Belajar dengan Model TGT dan
STAD 59
d Metari Aqidah Akhlak 60
1) Pengertian Aqidah Akhlak 60
2) Pembelajaran Aqidah Akhlak 62
B Kajian Penelitian yang Relevan 66
C Kerangka Berpikir 70
D Pengajuan Hipotesis 76
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian 79
B Tempat dan Waktu Penelitian 80
C Metode dan Rancangan Penelitian 81
D Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 85
E Teknik Pengumpulan Data 89
F Instrumen Penelitian 91
1 Variabel Keaktifan Belajar Peserta Didik 91
a Definisi Konsep 91
b Definisi Operasional 92
c Kisi-kisi Instrumen 92
d Kalibrasi Instrumen 95
2 Variabel Hasil Belajar 100
a Definisi Konsep 100
b Definisi Operasional 101
xiii
c Kisi-kisi Instrumen 102
d Kalibrasi Instrumen 105
G Pelaksanaan Perlakuan 110
H Teknik Analisis Data 111
I Hipotesis Statistik 116
BAB IV HASIL PENELITIAN
A Deskripsi Data 118
B Pengujian Persyaratan Analisis 121
1 Pengujian Normalitas Data 121
2 Pengujian Homogenitas Data 123
C Pengujian Hipotesis 124
D Pembahasan Hasil Temuan Penelitian
E Keterbatasan Penelitian 142
BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
A Simpulan 144
B Implikasi 145
C Saran 147
DAFTAR PUSTAKA 149
LAMPIRAN-LAMPIRAN 154
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 21 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 30
Tabel 22 Cara Menentukan Penghargaan 37
Tabel 23 Fase-fase dalam Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe TGT 38
Tabel 24 Kriteria Pemberian Skor Peningkatan Individu 45
Tabel 25 Tingkat Penghargaan Kelompok Model
Pembelajaran STAD 46
Tabel 26 Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD 47
Tabel 31 Jadwal Pelaksanaan Penelitian 81
Tabel 32 Desai Penelitian Faktorial 2 x 2 84
Tabel 33 Pembagian Sampel Kedua Kelompok Penelitian 89
Tabel 34 Kisi-kisi Angket Keaktifan Belajar Peserta Didik 93
Tabel 35 Skor Jawaban Angket Keaktifan Belajar Peserta
Didik 94
Tabel 36 Hasil Uji Validitas Item Angket Keaktifan Peserta
Didik 97
Tabel 37 Standar Penilaian Koefisien Validitas dan
Reliabilitas 99
Tabel 38 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Keaktifan Belajar 100
Tabel 39 Kisi-kisi Soal Aqidah Akhlak 102
Tabel 310 Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar 106
Tabel 311 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar 107
Tabel 312 Hasil Perhitungan Daya Pembeda 109
xv
Tabel 41 Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Tiap Kelompok 119
Tabel 42 Perhitungan Uji Normalitas Data 122
Tabel 43 Perhitungan Uji Homogenitas 123
Tabel 44 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran
Terhadap Hasil Belajar PAI 124
Tabel 45 Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar
Terhadap Hasi Belajar PAI 125
Tabel 46 Rangkuman Uji Anova Dua Jalur Dengan Interaksi 126
Tabel 47 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran TGT
dan STAD Keaktifan Belajar Tinggi 128
Tabel 48 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran TGT
dan STAD Keaktifan Belajar Rendah 130
Tabel 49 Rangkuman Hasil Uji Tukey 132
Tabel 410 Rekapitulasi Hasil Belajar PAI 133
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 41 Grafik Deskripsi Data 121
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan proses edukatif yang
mempunyai tujuan membawa peserta didik pada pengalaman
baru yang belum pernah dialami sebelumnya Undang-undang
nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
menyatakan bahwa ldquoPendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan bentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa bertujuan untuk perkembangannya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif
mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawabrdquo
Dalam perspektif Islam tidak dijelaskan secara rinci dan
operasional mengenai proses belajar proses kerja sistem memori
akal dan proses dikuasainya pengetahuan dan keterampilan
2
manusia Namun Islam menekankan dalam signifikasi fungsi
kognitif (akal) dan fungsi sensori (indera-indera) sebagai alat-alat
penting untuk belajar sangat jelas Sebagaimana firman Allah
SWT dalam surat An-Nahl ayat 78
مع هاتكم لا ت علمون شيئا وجعل لكم الس والله أخرجكم من بطون أم (٨٧والأبصار والأفئدة لعلكم تشكرون )النحل
Artinya Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
Keadaan tidak mengetahui sesuatupun dan Dia memberi kamu
pendengaran penglihatan dan hati agar kamu bersyukur (QS
An-Nahl 78)
Hasil belajar merupakan hasil dari usaha-usaha yang telah
dilakukan Belajar Pendidikan Agama Islam memerlukan suatu
strategi yang tepat supaya hasil yang yang dicapai maksimal dan
berpengaruh pada hasil belajar peserta didik Pendidik harus
dapat memilih model-model yang sesuai dengan pokok bahasan
yang disampaikan dan juga mempunyai cara-cara yang menarik
sehingga peserta didik mempunyai minat yang tinggi terhadap
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan
pendidikan di sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain
3
pendidik peserta didik kurikulum lingkungan belajar dan
lainnya pendidik dan peserta didik merupakan dua faktor
terpenting dalam proses pembelajaran Pentingnya faktor
pendidik dan peserta didik dapat dirunut melalui pemahaman
hakekat pembelajaran yakni sebagai usaha sadar pendidik untuk
membantu peserta didik agar dapat belajar sesuai dengan
kebutuhan dan minatnya
Untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan proses
pembelajaran pendidik perlu memahami hal-hal yang
mempengaruhi proses belajar peserta didik baik yang
menghambat maupun yang mendukung Selain itu pendidik
harus memahami tentang model atau strategi pembelajaran yang
efektif yang dapat membantu peserta didik agar dapat belajar
secara optimal dan mampu meningkatkan keaktifan peserta didik
dalam proses belajar
Salah satu usaha pendidik dalam meningkatkan hasil
belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada peserta didik yaitu
dengan menerapkan pembelajaran melalui tugas dan umpan balik
Dimana tujuan pemberian tugas ini adalah peserta didik tetap
4
belajar dirumah dan dapat dimanfaatkan waktu di luar jam
pelajaran sekolah sehingga peserta didik yang kurang paham
terhadap materi yang disampaikan akan menjadi lebih mengerti
karena adanya latihan di rumah umpan balik disini berupa
pembahasan kembali tugas yang diberikan pada materi terdahulu
Dengan umpan balik diharapkan peserta didik yang kesulitan
mengenai konsep-konsep pada materi yang telah diberikan dapat
terbantu sehingga hasil belajar PAI peserta didik meningkat
Dalam pembelajaran PAI keaktifan peserta didik
cenderung masih rendah Misalnya pada saat peserta didik
menjelaskan hasil pekerjaannya kepada teman yang lain serta
bekerjasama dan hubungan dengan peserta didik lain Keaktifan
peserta didik dalam mengajukan ide pada pendidik memberikan
tanggapan atau komentar terhadap peserta didik lain bertanya
kepada pendidik tentang materi yang disampaikan menyanggah
atau menyetujui ide pengerjaan soal dari teman juga masih
rendah
Guru sebagai pendidik dan pengajar bertugas untuk
memberi kemudahan untuk peserta didik dalam menerima ilmu
5
atau materi yang telah diajarkan Menurut Isjoni seorang
pendidik harus memiliki sikap-sikap sebagai berikut 1) mampu
menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan 2)
membantu dan mendorong peserta didik untuk mengungkapkan
dan menjelaskan keinginan dan pembicaraannya baik secara
individual maupun kelompok 3) membantu kegiatan-kegiatan
dan menyediakan sumber atau peralatan serta membantu
kelancaran belajar mereka 4) membina peserta didik agar setiap
orang merupakan sumber yang manfaat bagi yang lainnya 5)
menjelaskan tujuan kegiatan pada kelompok dan mengatur
penyebaran dalam bertukar pendapat1
Djamarah menyatakan bahwa ldquoTujuan dari penyampaian
variasi metode mengajar dan aplikasinya dalam pengajaran
adalah 1) meningkatkan dan memelihara perhatian peserta didik
terhadap relevansi proses belajar mengajar 2) memberikan
kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi 3) membentuk
sikap positif terhadap pendidik dan sekolah 4) memberi
1Isjoni Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok
(Bandung Alfabeta 2007) h62
6
kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual 5)
mendorong anak didik untuk belajar2
Keberhasilan dalam meningkatkan kualitas belajar
mengajar di sekolah diperlukan suatu adanya pendekatan yang
relevan dengan tuntutan kurikulum yang ada salah satu
pendekatan yang digunakan dalam proses kegiatan belajar
mengajar di sekolah adalah pembelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) materi perilaku terpuji dengan menggunakan model-
model pembelajaran kooperatif
Metode pembelajaran ceramah kurang menarik bagi
peserta didik apalagi jika diterapkan pada anak seusia Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Mengingat usia mereka masih
tergolong usia anak-anak yang secara psikologis gemar bermain
maka keinginan untuk bermain tersebut diupayakan terarah dan
bermakna walaupun sambil bermain mereka tetap belajar Belajar
sambil bermain perlu diterapkan pada anak didik agar dapat
2 Djamarah Syaiful Bahri Psikologi Belajar Guru dan Anak Didik
Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis (PT Rineka
Cipta Jakarta 2005) h181-186
7
belajar dengan nyaman dan menyenangkan3 Dengan demikian
diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal
Menurut Slavin yang dikutip oleh Buchari Alma model
pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning merupakan
suatu model pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil
bekerjasama Keberhasilan dari model ini sangat tergantung pada
kemampuan aktivitas anggota kelompok baik secara individual
maupun dalam bentuk kelompok4 Dalam pembelajaran
kooperatif belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman
kelompok belum menguasai bahan pelajaran5 Dengan kata lain
dalam menyelesaikan tugas kelompoknya setiap peserta didik
anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling
membantu satu sama lain
Seperti kita ketahui pembelajaran kooperatif memiliki
berbagai jenis diantaranya yaitu TGT (Teams Games
Tournament) STAD (Student Team Achievment Divition atau
3 Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology Developing
Learners (Boston Pearson 2011) h 443 4 Buchari Alma Pendidik Profesional Menguasai Metode dan
Terampil Mengajar (Bandung PT Alfabeta 2009) h81 5Shlomo Sharen Handbook of Cooperative Learning (Terj Sigit
Prawoto Yogyakarta Familia 2012) h 38
8
pembagian pencapaian tim peserta didik) TAI (Team Accelrated
Instruction atau percepatan pengajaran tim) CIRC (Cooperative
Integrated Reading and Composition) Jigsaw (teka-teki) Group
Investigation (Kelompok Investigasi) Learning Together (Belajar
Bersama) Complex Instruction (Pengajaran Kompleks) Structur
Dyadic Method (Metode Struktur Berpasangan)
Berdasarkan beberapa model pembelajaran kooperatif
penulis ingin mengambil model pembelajaran TGT (Teams
Games Tournament) dan model pembelajaran STAD (Student
Team Achievment Divition) Dengan model pembelajaran TGT
dan STAD akan menjadikan peserta didik memiliki banyak
kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengelola
informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan
berkomunikasi Anggota kelompok bertanggung jawab atas
keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang
dipelajari serta dapat menyampaikan kepada kelompoknya
Dengan demikian keaktifan peserta didik dalam belajar sangat
mendukung untuk model pembelajaran Team Games Tournamen
(TGT) dan Student Team Achievment Divition (STAD)
9
Berdasarkan pengamatan dan data yang dimiliki penulis
fenomena yang terjadi di SMP Negeri 24 Kota Serang terdapat
beberapa masalah yang dihadapi terutama dalam mata pelajaran
PAI kelas VIII sub pokok bahasan tentang perilaku terpuji
proses pembelajaran di sekolah kurang meningkatkan kreatifitas
dan keaktifan peserta didik Melalui observasi dan nilai hasil
belajar yang diperoleh peserta didik ketika penulis melakukan
proses belajar mengajar secara kualitas masih sangat rendah dan
pembelajaran masih berpusat pada pendidik Dari 175 peserta
didik hanya 50 peserta didik yang nilainya tuntas Tingkat
ketuntasan hanya mencapai 2985 Peserta didik mengalami
banyak kesulitan dalam proses pembelajarannya Masalah
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor
sumber daya manusia baik dari pendidik maupun peserta didik itu
sendiri
Faktor sumber daya manusia salah satunya adalah
pendidik dimana memiliki peran sebagai penyampai pesan
melalui proses pembelajaran Pendidik dalam proses
pembelajaran masih menggunakan model konvensional yang
10
belum memunculkan kreatifitas dan keaktifan peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran di kelas sehingga suasana belajar
didominasi oleh pendidik Upaya untuk meningkatkan
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik tidak terlepas dari
berbagai faktor yang mempengaruhinya Dalam hal ini diperlukan
pendidik yang kreatif yang dapat membuat pembelajaran lebih
menarik dan disukai oleh peserta didik
Apabila hal tersebut dibiarkan maka akan berpengaruh
negatif terhadap hasil belajar peserta didik Selain itu mutu
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) menjadi rendah
Untuk mengatasi masalah tersebut penulis ingin mencoba
menerapkan model pembelajaran TGT dan STAD sebagai
penghubung penyampaian materi yang akan diberikan kepada
peserta didik
Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian
tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif dan keaktifan
belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
11
B Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di
atas maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut
1 Masih rendahnya hasil belajar PAI yang dicapai oleh peserta
didik
2 Tingkat keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran
berbeda-beda
3 Pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik cenderung
berpusat pada pendidik
4 Dalam proses pembelajaran pendidik masih menggunakan
model pembelajaran konvensional
5 Pada proses pembelajaran peserta didik lebih banyak
mendengarkan penjelasan guru
6 Peran peserta didik dalam proses pembelajaran sangat
tergantung dari waktu yang diberikan oleh pendidik
12
C Pembatasan Masalah
Agar ruang lingkup pembahasan penelitian masih dalam
kemampuan penulis maka perlu dilakukan pembatasan masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut
1 Perlakuan dalam penelitian ini hanya pada penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD
2 Keaktifan peserta didik sebagai variabel atribut
3 Hasil belajar peserta didik sebagai variabel terikat
4 Materi pembahasan dalam penelitian adalah materi
membiasakan perilaku terpuji
5 Pusat pembelajaran yang dilakukan peserta didik lebih
berpusat pada siswa
6 Populasi yang digunakan adalah peserta didik kelas VIII
7 Tempat penelitian adalah SMP Negeri 24 Kota Serang
D Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang identifikasi dan batasan
masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut
13
1 Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil
belajar PAI
2 Apakah terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil
belajar
3 Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan
keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
4 Apakah hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih
tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
5 Apakah hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih
tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah
E Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap
hasil belajar PAI
14
2 Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil
belajar
3 Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran dan
keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
4 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi
lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
tinggi
5 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah
lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
rendah
F Kegunaan Penelitian
Sedangkan setelah penelitian ini dilaksanakan
diharappkan dapat memberikan kegunaan Adapun kegunaan
penelitian ini adalah sebagai berikut
15
1 Dapat dijadikan bahan referensi bagi pendidik tentang
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan
STAD
2 Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik dan hasil belajar peserta
didik
3 Hasil penelitian ini memberikan sumbangan bagi sekolah
untuk membuat kebijakan tentang variasi dalam pembelajaran
dan peningkatan profesionalisme pendidik serta meningkatkan
mutu proses pembelajaran
G Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah proses pembahasan dalam
penulisan tesis ini maka dibuat sistematika pembahasan sebagai
berikut
Bab Kesatu Pendahuluan yang berisi Latar Belakang
Masalah Identifikasi Masalah Batasan Masalah Rumusan
Masalah Kegunaan Penelitian dan Sistematika Pembahasan
16
Bab Kedua Tinjauan pustaka yang terdiri dari Kajian
Teori Kajian Penelitian yang Relevan Kerangka Berfikir dan
Pengajuan Hipotesis
Bab Ketiga Metodologi Penelitian yang berisi Tujuan
Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Metode dan Rancangan
Penelitian Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Teknik
Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Pelaksanaan Perlakuan
Teknik Analisis Data dan Hipotesis Statistik
Bab Keempat Hasil Penelitian yang terdiri dari
Deskripsi Data Pengujian Persyaratan Analisis Pengujian
Hipotesis Pembahasan Hasil Temuan Penelitian dan
Keterbatasan Penelitian
Bab Kelima Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan
Saran-Saran
17
BAB II
KERANGKA TEORITIS KERANGKA BERPIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A Deskripsi Teori
1 Model Pembelajaran
Model pembelajaran memiliki makna yang lebih luas dari
pada strategi metode atau prosedur pembelajaran Istilah model
pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai
oleh strategi atau metode pembelajaran Bagi guru model
pembelajaran sangat diperlukan pada saat mengajar Mengajar
adalah menyampaikan pengetahuan pada anak Menurut
Sardiman mengartikan mengajar adalah sebagai aktivitas
mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan
menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar6
Sedangkan menurut Moh Uzer Usman mengajar adalah
bagaimana seorang guru membantu siswa dalam proses belajar
6 Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta
Rajawali Press2011)h46
18
mengajar dan mengatasi berbagai masalah yang ada7 Dalam
kegiatan belajar mengajar seorang guru harus dapat mengarahkan
siswa kedalam situasi yang kondusif dan dapat mengatasi
memecahkan masalah yang timbul serta dapat mengorganisir
situasi proses belajar mengajar baik di kelas maupun dilapangan
Dalam menyampaikan atau menularkan pengetahuan dan
pandangan sangat dituntut siswa maupun guru mengerti
bahanmateri yang dibicarakan dalam kegiatan mengajar sehingga
proses belajar mengajar akan menjadi sukses Hadits Anas bin
Malik tentang membuat mudah gembira dan kompak sebagai
berikut
روا ولا عن أنس بن ما لك عن النب صلى الله عليه وسلم قال يسروا وبشرواولا ت ن فروا ) اخرجه البخا ري في كتاب العلم( ت عس
Artinya Dari Anas bin Malik dari Nabi SAW ldquomudahkanlah dan
jangan kamu persulit Gembirakanlah dan jangan kamu membuat
larirdquo (HR Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Al-Bukhori Al-
Jursquofi)
Hadits diatas menjelaskan bahwa proses pembelajaran
harus dibuat dengan mudah sekaligus menyenangkan agar siswa
7 Moh Uzer Usman Strategi Pembelajaran (Jakarta
Erlangga2008)h6
19
tidak tertekan secara psikologis dan tidak merasa bosan terhadap
suasana di kelas serta apa yang diajarkan oleh gurunya Dan
suatu pembelajaran juga harus menggunakan metode yang tepat
disesuaikan situasi dan kondisi terutama dengan
mempertimbangkan keadaan orang yang akan belajar
Sementara Mosston mendefenisikan mengajar adalah
kemampuan untuk mengetahui dan menggunakan hubungan-
hubungan yang mungkin dengan guru dalam seluruh domain8
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
Mengajar juga berarti kemampuan berprilaku dengan cara yang
tepat menggunakan model mengajar yang tepat untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan
a Pengertian Model Pembelajaran
Mengajar adalah perbuatan kompleks Perbuatan yang
kompleks dapat diterjemahkan sebagai penggunaan secara
integratif sejumlah komponen yang terkandung dalam perbuatan
mengajar itu untuk menyampaikan pesan pengajaran Oleh karena
8 Mosston M Teaching Physical Education (4th ed) ( New York
Macmillan1994)h3
20
itu dalam dunia pembelajaran ada baiknya pendidik
menggunakan suatu protipe dari suatu teori atau model Disebut
model karena hanya merupakan garis besar atau pokok-pokok
yang memerlukan pengembangan yang sangat situasional
Menurut Suprijono bahwa ldquoModel pembelajaran adalah
pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas maupun tutorialrdquo9 Hal yang sama
dikemukakan oleh Rosdiani bahwa model pembelajaran
merupakan sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk
merancang10
Sedangkan menurut Joyce dan Weil mengatakan
bahwa
Models of teaching are really models of learning As we
help students acquire information ideas skills way of
thinking and means of expressing themselves we are also
teaching them how to learnrdquo Model mengajar sama
artinya dengan model pembelajaran
9 Suprijono Agus Cooperative Learning (Yogyakarta Pustaka
Belajar 2011) h46 10
Dini Rosdiani Model Pembelajaran Langsung dalam Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan (BandungAlfabeta 2012) h5
21
Model pembelajaran membantu peserta didik memperoleh
informasi ide keterampilan cara berpikir dan mengekspresikan
ide model pembelajaran juga berfungsi sebagai pedoman untuk
mengajar11
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diuraikan di
atas mengenai model pembelajaran tersebut maka penulis
menyimpulkan model pembelajaran adalah cara-cara yang
digunakan pendidik dalam mengajar yang sudah direncanakan
sebelumnya guna menyampaikan informasi ide-ide dan
keterampilan kepada peserta didik
b Karakteristik Model Pembelajaran
Ismail yang dikutip oleh Rachmadi Widdiharto
menyebutkan bahwa istilah model pembelajaran mempunyai
empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode
tertentu yaitu
1) Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh penciptanya
2) Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
11
Joyce Beruce and Marsha Weil Models of Teaching (United States
of America Allyn and Bacon 2009) h7
22
3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut
berhasil
4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran
tercapai12
Menurut Rangke L Tobing dkk sebagimana dikutip oleh
Indrawati dan Wanwan Setiawan mengidentifikasi lima
karakteristik suatu model pembelajaran yang baik13
yang
meliputi berukut ini
1) Prosedur ilmiah
Suatu model pembelajaran harus memiliki suatu prosedur
yang sistematik untuk mengubah tingkah laku peserta didik atau
memiliki sintaks yang merupakan urutan langkah-langkah
pembelajaran yang dilakukan guru-peserta didik
2) Spesifikasi hasil belajar yang direncanakan
Suatu model pembelajaran menyebutkan hasil-hasil
belajar secara rinci mengenai penampilan peserta didik
12
Widdiharto Rahmadi Model-Model Pembelajaran Matematika
SMP(Yogyakarta Dirjen Dikdasmen PPPG Matematika 2004) h3 13
Indrawati dan Wanwan Setiawan Pembelajaran Aktif Kreatif
Efektif dan Menyenangkan untuk Guru SD (Jakarta PPPPTK IPA 2009) h27
23
3) Spesefikasi lingkungan belajar
Suatu model pembelajaran menyebutkan secara tegas
kondisi lingkungan di mana respon peserta didik diobservasi
4) Kriteria penampilan
Suatu model pembelajaran merujuk pada kriteria
penerimaan penampilan yang diharapkan dari para peserta didik
Model pembelajaran merencanakan tingkah laku yang diharapkan
dari peserta didik yang dapat didemonstrasikannya setelah
langkah-langkah mengajar tertentu
5) Cara-cara pelaksanaannya
Semua model pembelajaran menyebutkan mekanisme
yang menunjukkan reaksi peserta didik dan interaksinya dengan
lingkungan
Guru sebagai perancang pembelajaran harus mampu
mendisain seperti apa pembelajaran yang akan dilaksanakan
Model pembelajaran merupakan disain pembelajaran yang akan
dilaksanakan guru di dalam kelas Dengan melihat beberapa ciri
khusus dan karakteristik model pembelajaran tersebut di atas
dapat disimpulkan bahwa sebelum mengajar guru harus
24
menentukan model pembelajaran yang akan digunakan Dengan
model pembelajaran guru dapat melaksanakan proses
pembelajaran sesuai dengan pola tujuan tingkah laku
lingkungan dan hasil belajar yang direncanakan Dengan
demikian proses pembelajaran akan berjalan dengan baik dan
tepat sesuai dengan mata pelajarannya
c Macam-macam Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli
dalam usaha mengoptimalkan hasil belajar peserta didik cukup
banyak di antaranya adalah
1) Model Pembelajaran Kontekstual (constextual teaching and
learning-CTL) menurut Nurhadi dalam Rusman adalah
konsep belajar yang dapat membantu pendidik mengaitkan
antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata
peserta didik dan mendorong peserta didik membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
25
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota
keluarga dan masyarakat14
2) Model Pembelajaran Kooperatif (Coorperative learning)
menurut Yatim Riyanto pengertian pembelajaran kooperatif
adalah model pembelajaran yang dirancang untuk
membelajarkan kecakapan akademik (academic skill)
sekaligus keterampilan social (social skill) termasuk
interpersonal skill15
3) Model Pembelajaran Quantum menurut Sugianto
merupakan ramuan atau rakitan dari berbagai teori atau
pandangan psikologi kognitif dan pemograman
neurologineurolinguistik yang jauh sebelumnya sudah
ada16
4) Model Pembelajaran Terpadu menurut Sugianto pada
hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik baik secara individual
14
Rusman Model-model Pebelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Pendidik (Jakarta Raja Grafindo Persada 2012) h189 15
Yatim Riyanto Paradigma Pembelajaran Sebagai referensi bagi
Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas
(Jakarta Kencana 2009) h267 16
Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia
Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h70
26
maupun kelompok aktif mencari menggali dan
menemukan model yang mencoba memadukan beberapa
pokok bahasan Melalui pembelajaran terpadu peserta didik
dapat memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat
menambah kekuatan untuk menerima menyimpan dan
memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang
dipelajarinya17
5) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) menurut
Sugianto dirancang untuk membantu mencapai tujuan-
tujuan seperti meningkatkan keterampilan intelektual dan
investigative memahami peran orang dewasa dan
membantu peserta didik untuk menjadi pelajar yang
mandiri18
6) Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
menurut Sofan Amri amp Iif Khoiru Ahmadi merupakan salah
satu model pengajaran yang dirancang khusus untuk
mengembangkan belajar peserta didik tentang pengetahuan
17
Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia
Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h124 18
Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia
Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h151
27
prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur
dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi
selangkah19
7) Model Pembelajaran diskusi menurut Sofan Amri amp Iif
Khoiru Ahmadi adalah sebuah interaksi komunikasi antara
dua orang atau lebih (sebagai suatu kelompok) Biasanya
komunikasi antara mereka kelompok berupa salah satu
ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya memberikan
rasa pemahaman yang baik dan benar20
Banyaknya model pembelajaran yang dikembangkan para
pakar tersebut tidaklah berarti semua pendidik menerapkan
semuanya untuk setiap mata pelajaran karena tidak semua model
cocok untuk setiap topik atau mata pelajaran Model-model yang
disebutkan di atas yang akan digunakan peneliti dalam
melakukan penelitian adalah model kooperatif yaitu tipe TGT dan
STAD Hal ini pemilihan model pembeajaran TGT dan STAD
berdasarkan dengan kesesuaian karakteristik peserta didik dan
19
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif
dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka Publisher 2010) h39 20
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif
dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka Publisher 2010) h165
28
materi pembelajaran dimana peserta didik di SMP Negeri 24
Kota Serang khususnya kelas VIII yang lebih aktif dalam kerja
kelompok dan adanya suatu kompetisi dalam proses
pembelajaran
d Model Pembelajaran Kooperatif
1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Model banyak digunakan dalam berbagai kegiatan analisis
atau desain karena model yang dibuat dapat membantu
memperjelas prosedur hubungan serta keadaan keseluruhan dari
apa yang didesain tersebut Menurut Kauchak dan Eggen
mendefinisikan bahwa belajar kooperatif adalah sebagai
kumpuilan strategi mengajar yang digunakan peserta didik untuk
membantu satu dengan yang lain dalam mempelajari sesuatu
Berkaitan dengan hal itu maka cara belajar kooperatif ini juga
dinamakan ldquopengajaran teman sebayardquo21
Menurut Yatim Riyanto pembelajaran kooperatif adalah
model pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan
21
Eggen Paul amp Kauchak Don Strategi dan Model Pembelajaran
(Jakarta PT Indeks 2012) h319
29
kecakapan akademik (academic skill) sekaligus keterampilan
social (social skill) termasuk interpersonal skill22
Pembelajaran
kooperatif mengharuskan peserta didik belajar bersama dalam
kelompok-kelompok kecil saling membantu satu sama lain
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang menitik
beratkan kerja sama peserta didik dalam kelompok pembelajaran
yang tingkat kemampuan peserta didik berbeda-beda dengan
struktur heterogen untuk membantu memahami materi pelajaran
2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Terdapat enam langkah utama atau tahapan dalam
pembelajaran kooperatif Pembelajaran dimulai dengan pendidik
menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi peserta didik
untuk belajar Tahap ini diikuti oleh penyajian informasi
Selanjutnya peserta didik dikelompokkan ke dalam kelompok
belajar Tahap ini diikuti bimbingan pendidik pada saat peserta
didik bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas bersama
22
Yatim Riyanto Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta
Kencana2009) h267
30
mereka Tahap terakhir dari pembelajaran kooperatif adalah
presentasi hasil akhir kerja kelompok atau evaluasi tentang apa
yang telah dipelajari dan memberi penghargaan terhadap
kelompok maupun individu Adapun langkah-langkah yang
terdapat dalam model pembelajaran kooperatif disajikan pada
tabel 21 sebagai berikut
Tabel 21
Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
Fase Aktifitas Pendidik
Aktifitas Peserta
Didik
Fase 1
Menyampaikan tujuan
dan memotivasi
peserta didik
Pendidik
menyampaikan semua
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan
memotivasi peserta
didik belajar
Peserta didik
memperhatikan
tujuan pembelajaran
yang disampaikan
oleh pendidik supaya
peserta didik benar-
benar mengetahui
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai
31
Fase 2
Manyajikan informasi
Pendidik menyajikan
informasi kepada
peserta didik dengan
jalan demonstrasi atau
lewat bahan bacaan
Peserta didik
memperhatikan
informasi yang
disampaikan oleh
pendidik supaya bisa
menyelesaikan
permasalahan dalam
belajar kelompok
Fase 3
Mengorganisasikan
peserta didik ke dalam
kelompok belajar
Pendidik menjelaskan
kepada peserta didik
bagaimana cara
membentuk kelompok
belajar dan membantu
setiap kelompok agar
melakukan transisi
secara efisien
Peserta didik belajar
kelompok sesuai
dengan kelompok
yang ditentukan dan
saling berinteraksi
untuk menyelesaikan
permasalahan yang
diberikan
32
Fase 4
Membimbing
kelompok bekerja dan
belajar
Pendidik membimbing
kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
Peserta didik
mendiskusikan
permasalahn yang
diberikan dan
menentukan strategi
pemecahannya
Fase 5
Evaluasi
Pendidik mengevaluasi
hasil belajar tentang
materi yang telah
dipelajari atau masing-
masing kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya
Perwakilan dari
kelompok
mempresentasikan
hasil kerja mereka
dan kelompok lain
menanggapi
Fase 6
Memberikan
penghargaan
Pendidik mencari cara
untuk menghargai hasil
belajar individu dan
kelompok
Peserta didik
mendapatkan
penghargaan dari
pendidik baik berupa
pujian atau hadiah
33
Berdasarkan uraian di atas penulis mencoba memberikan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD dalam
proses pembelajaran PAI materi membiasakan perilaku terpuji
dimana model pembelajaran ini lebih berpusat pada peserta didik
dalam kelompok-kelompok kecil
e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games
Tournament)
1) Pengertian Model Pembelajara TGT
Menurut Afrisanti Lusita pembelajaran koperatif model
TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif
yang mudah diterapkan melibatkan aktivitas seluruh peserta
didik tanpa harus ada perbedaan status melibatkan peran peserta
didik sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan
reinforcement Aktivitas belajar dengan permainan yang
dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT
memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks disamping
menumbuhkan tanggung jawab kerjasama persaingan sehat dan
keterlibatan belajar
34
Menurut Rusman TGT adalah salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang menempatkan peserta didik dalam
kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6
orang peserta didik yang memiliki kemampuan jenis kelamin dan
suku ras yang berbeda23
Pendidik menyajikan materi dan peserta
didik bekerja dalam kelompok mereka masing-masing Tugas
yang diberikan dikerjakan bersama-sama dengan anggota
kelompoknya Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak
mengerti dengan tugas yang diberikan maka anggota kelompok
yang lain bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau
menjelaskannya sebelum mengajukan pertanyaan tersebut
kepada pendidik
2) Langkah-Langkah Pembelajaran TGT
Slavin menjelaskan ada lima komponen utama dalam
metode TGT yaitu pembelajaran awal kelompok belajar (team
study) permainan (games) turnamenkompetisi (tournament)
dan pengakuan kelompok (teams recognition)
23
Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Pendidik (Jakarta Rajawali Pers 2011) h 224-225
35
a) Pembelajaran awal
Pembelajaran awal dalam metode TGT tidaklah berbeda
dengan pembelajaran biasa atau pembelajaran klasikal oleh
pendidik hanya pelajaran difokuskan pada materi yang sedang
dibahas saja Tujuan pembelajaran awal adalah membentuk
peserta didik dalam kecakapan komunikasi menggali informasi
kecakapan bekerjasama dalam kelompok dan kecakapan dalam
memecahkan masalah Kegiatan awal akan dapat menentukan
kegiatan yang akan dilakukan berikutnya
b) Kelompok belajar (team study)
Kelompok belajar di susun dengan beranggotakan 4-5
orang yang mewakili percampuran dari berbagai keragaman
dalam kelas seperti kemampuan akademik jenis kelamin
rasetnis Pada kegiatan kelompok belajar seluruh peserta didik
mempelajari materi pelajaran dari berbagai sumber belajar (buku
teks internet) kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
disusun oleh pendidik Setelah peserta didik menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut perwakilan peserta didik
mempresentasikan hasil belajarnya
36
c) Permainan (games)
Permainan dalam pembelajaran kooperatif akan
menimbulkan kekreatifan peserta didik Kegiatan belajar dengan
permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif TGT
memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks
Pertanyaan dalam games disusun dan dirancang dari materi-
materi yang telah disajikan untuk menguji pengetahuan peserta
didik yang diperoleh mewakili masingmasing kelompoksetiap
peserta didik mengambil sebuah kartu yang diberi nomor dan
menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor pada kartu
tersebut
d) Turnamen (tournament)
Turnamen adalah susunan beberapa games yang
dipertandingkan Biasanya dilaksanakan pada akhir minggu atau
akhir unit pokok pembehasan setelah pendidik memberikan
penyajian kelas dan kelompok telah mengerjakan lember
kerjanya Sebelum memulai pertandingan pendidik meminta
peserta didik ke kelompok pertandingan Pada meja pertandingan
37
disediakan 1 set lembar pertandingan kunci jawaban kartu
nomor (jumlahnya sesuai dengan nomor soal) dan format skor
pertandingan Adapun cara menentukan penghargaan pada model
pembelajaran TGT disajikan pada tabel 22 sebagai berikut
Tabel 22
Cara Menentukan Penghargaan
Kriteria Rata-rata Tim Penghargaan (award)
31-40 Cukup (Good team)
41-45 Baik (Great team)
gt 46 Amat baik (Super tim)
Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournamen (TGT) dapat dilihat pada tabel 23
sebagai berikut
38
Tabel 23
Fase-fase dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
yaitu24
Fase Tingkah Laku Pendidik
Fase 1
Memotivasi peserta didik
dan menyampaikan tujuan
Pendidik memotivasi peserta didik belajar
dan menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut
Fase 2
Menyampaikan informasi atau
materi pelajaran
Pendidik menyajikan informasi dan
memberikan materi pelajaran kepada peserta
didik
Fase 3
Mengelompokkan peserta didik
secara heterogen
Pendidik menjelaskan kepada peserta didik
bagaimana caranya membentuk kelompok
agar melakukan transisi secara efisien dalam
belajar
24
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan
Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi
Presindo 2012) h 65
39
Fase 4
Membimbing kelompok belajar
secara tournament
Pendidik memotivasi serta membimbing
kelompokkelompok belajar pada saat
mengerjakan tugas bersama serta memandu
peserta didik memainkan suatu permainan
sesuai dengan struktur pembelajaran
koopeartif
Fase 5
Evaluasi
Pendidik mengevaluasi hasil belajar peserta
didik menentukan skor individu dan skor
rata-rata kelompok
Fase 6
Memberikan Penghargaan
Pendidik memberikan penghargaan hasil
belajar individual dan kelompok
f Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Model pembelajaran STAD pertama kali dikembangkan
oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John
Hopkin Menurut Slavin dalam Rusman model STAD merupakan
variasi pembelajaran kooperatif yang banyak diteliti25
Student
25
Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Pendidik (Jakarta Rajawali Pers 2011) h213
40
TeamsndashAchievement Divisions (STAD) merupakan salah satu tipe
model pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti
Dalam model STAD kelompok terdiri atas empat sampai
lima peserta didik yang mewakili keseimbagan kelas dalam
kemampuan akademik jenis kelamin dan ras Kelompok
merupakan tampilan paling penting dari STAD dan penting pula
bagi pendidik dalam rangka mengarahkan anggota masing-
masing kelompok Slavin menyarankan peringkat para peserta
didik dalam kemampuan akademik dibuat terlebih dahulu
Masing-masing kelompok terdiri atas seorang peserta didik dari
kelompok atas seorang peserta didik dari kelompok bawah dan
dua orang peserta didik dengan kemampuan rata-rata
Pembentukan kelompok dengan cara semacam ini
bertujuan agar diperoleh kesetaraan di antara kelompok-
kelompok tersebut Keseimbangan dalam jenis kelamin dan ras
juga harus menjadi pertimbangan Dengan demikian masing-
masing kelompok kurang lebih sama dalam berbagai aspek
Pendidik memperesentasikan pelajaran dan kemudian peserta
didik bekerjasama tim untuk memastikan seluruh anggota tim
41
telah menuntaskan pelajaran dengan baik Akhirnya semua
peserta didik menjalani kuis perseorangan tentang pelajaran
tersebut dan pada saat itu mereka tidak boleh saling membantu
Adapun penghargaan yang diberikan adalah penghargaan
kelompok Karena skor kelompok didasarkan pada kemajuan
yang diperoleh peserta didik atas nilai sebelumnya siapapun bisa
menjadi ldquobintangrdquo kelompok dalam satu minggu itu
Jika peserta didik menginginkan kelompok mereka
memperoleh hadiah mereka harus membantu teman sekelompok
mereka dalam mempelajari materi Meskipun semua peserta didik
belajar bersama dalam kelompok mereka mereka tidak boleh
saling membantu dalam mengerjakan kuis yang merupakan
tanggung jawab individual Model ini mengaharuskan setiap
peserta didik menguasai materi sehingga dengan kemampuan
dasar yang berbeda setiap peserta didik memperoleh kesempatan
yang sama untuk berhasil
42
2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD
Menurut Slavin dalam Yatim Riyanto langkah-langkah
model STAD adalah sebagai berikut
a) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara
heterogen (campuran menurut prestasi jenis kelamin suku
dan lain-lain)
b) Pendidik menyajikan pelajaran
c) Pendidik memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan
oleh anggota-anggota kelompok Anggotanya tahu
menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota
dalam kelompok itu mengerti
d) Pendidik meberi kuispertanyaan kepada seluruh peserta didik
Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
e) Memberi evaluasi
f) Kesimpulan26
STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi
kelas tim kuis skor kemajuan individual dan rekognisi tim
26
Yatim Riyanto Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta Kencana
2009) h268-269
43
Lima komponen utama dalam pembelajaran kooperatif akan
dijelaskan sebagai berikut
a) Presentasi kelas
Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan
dalam presentasi di dalam kelas Ini merupakan pengajaran
langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi
pelajaran yang dipimpin oleh pendidik Bedanya presentasi
kelas dengan pengajaran biasa hanyalah presentasi tersebut
haruslah benarbenar berfokus pada unit STAD Dengan cara
ini para peserta didik akan menyadari bahwa mereka harus
benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas
karena dengan demikian akan sangat membantu mereka
mengerjakan kuis-kuis dan skor kuis mereka menentukan skor
tim mereka
b) Tim
Tim terdiri dari empat atau lima peserta didik yang
mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja
akademik jenis kelamin ras dan etnisitas Fungsi utama dari
tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-
44
benar belajar dan lebih khususnya lagi adalah untuk
mempersiapkan anggotanya untuk bias mengerjakan kuis
dengan baik Setelah pendidik menyampaikan materi tim
berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan LKS atau
materi lainnya
c) Kuis
Setelah kegiatan tim para peserta didik akan
mengerjakan kuis individual Para peserta didik tidak
diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan
kuis Sehingga tiap peserta didik bertanggung jawab secara
individual untuk memahami materinya7c760b13
d) Skor kemajuan individual
Tiap peserta didik dapat memberikan kontribusi poin
yang maksimal kepada timnya dalam sistem skor ini Setiap
peserta didik diberikan skor rdquoawalrdquo yang diperoleh dari rata-
rata kinerja peserta didik tersebut sebelumnya dalam
mengerjakan kuis yang sama Peserta didik selanjutnya akan
mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat
kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal
45
mereka Kriteria pemberian skor dapat dilihat pada tabel 24
sebagai berikut
Tabel 24
Kriteria Pemberian Skor Peningkatan Individu27
No Skor tes Skor
peningkatan 1 Lebih dari 10 poin di bawah nilai awal 5
2 Antara 10 sampai 1 di bawah nilai awal 10
3 Antara 0 sampai 10 di atas nilai awal 20
4 Lebih dari 10 poin di atas nilai awal 30
5 Nilai terbaik (tidak berdasarkan nilai awal) 40
e) Rekognisi tim
Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk
penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai
kriteria tertentu Skor tim peserta didik dapat juga digunakan
untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka
Untuk menentukan tingkat penghargaan yang diberikan untuk
27
Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains
(JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah 2009) h 141
46
prestasi kelompok dapat dilihat pada tabel 25 halaman 29
sebagai berikut
Tabel 25
Tingkat Penghargaan Kelompok Model
Pembelajaran STAD28
No Rata-Rata Kelompok Penghargaan
1 15 Good Team (Tim yang bagus)
2 20 Great Team (Tim yang hebat)
3 25 Super Team (Tim yang Super)
Adapun tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan dalam
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
dilihat pada tabel 26 sebagai berikut
28
Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains
(JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah 2009) h142
47
Tabel 26
Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD29
Fase Kegiatan Pendidik
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan
memotivasi peserta didik
Menyampaikan semua tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
pada pelajaran tersebut dan
memotivasi peserta didik belajar Fase 2
Menyajikanmenyampaikan
Informasi
Menyajikan informasi kepada
peserta didik dengan jalan
mendemonstrasikan atau lewat
bahan bacaan
Fase 3
Mengorganisasikan peserta
didik dalam kelompok-
kelompok belajar
Menjelaskan kepada peserta didik
bagaimana caranya membentuk
kelompok belajar dan membentuk
setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efisien
29
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan
Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi
Presindo 2012) h 58
48
Fase 4
Membimbing kelompok
bekerja dan belajar
Membimbing kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas mereka
Fase 5
Evaluasi
Mengevaluasi hasil belajar tentang
materi yang telah diajarkan atau
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya Fase 6
Memberikan penghargaan
Mencari cara-cara untuk menghargai
baik upaya maupun hasil belajar
individu dan kelompok
g Persamaan dan Perbedaan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT dan STAD
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disimpulkan
perbedaan dan persamaan antara model pembelajaran kooperatif
tipe STAD dan TGT Persamaan dalam model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan TGT dapat dilihat dari kelompok
belajar dimana pada STAD dan TGT ini peserta didik dibagi
49
menjadi kelompok kecil yang heterogen30
jika dilihat ketika
proses pembelajaran berlangsung kedua model pembelajaran
tersebut sama-sama melakukan diskusi kelompok peserta didik
bekerja di dalam tim untuk menjawab pertanyaan LKS yang
dibuat oleh pendidik dan memastikan seluruh anggota tim
menguasai pelajaran tersebut31
dan pada saat akhir dari
pembelajaran kedua model pembelajaran ini sama-sama
memberikan penghargaan (rekognisi tim) pada setiap kelompok
yang terbaik32
Sedangkan perbedaan antara model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan TGT dapat dilihat dari sistem penilaian
pangkatan individu dalam STAD penilaian menggunakan kuis
individual pada tiap akhir pelajaran sedangkan dalam TGT
penilaian menggunakan turnamen akademik dimana peserta didik
berkompetisi sebagai wakil dari timnya melawan anggota dari tim
30
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan
Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi
Presindo 2012)h 84 31
Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik
(Bandung Nusa Media 2010) h167 32
Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik
(Bandung Nusa Media 2010) h143
50
yang lain33
Selain itu dalam model pembelajaran STAD sebelum
menghitung skor perkembangan individu peserta didik diberikan
skor awal sedangkan TGT tidak terdapat skor awal tetapi
langsung menghitung hasil poin turnamen peserta didik34
2 Keaktifan Belajar
a Pengertian Keaktifan Belajar
Menurut Syaiful Bahri Djamarah belajar bukanlah
berproses dalam kehampaan Tidak pula pernah sepi dari
berbagai aktivitas tidak pernah terlihat orang yang belajar tanpa
melibatkan aktivitas raganya Apalagi bila aktivitas belajar itu
berhubungan dengan masalah belajar menulis mencatat
memandang membaca mengingat berfikir atau praktek35
Sedangkan Muhibbin Syah aktivitas istilah umum yang dikaitkan
dengan keadaan bergerak eksplorasi dan berbagai repson lainnya
33
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan
Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi
Presindo 2012) h 63 34
Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik
(Bandung Nusa Media 2010) h162 35
Syaiful Bahri Djamarah Psikologi Belajar Edisi 2 (Jakarta
Rineka Cipta 2008) h38
51
terhadap rangsangan sekitar36
Sedangkan Menurut Oemar
Hamalik belajar adalah modifikasi atau mempertegu kelakuan
melalui pengalaman (learning is defined as the modification or
strengthening of behavior through experiencing)37
Keaktifan belajar menurut Poerwodarminto adalah
kegiatan sedang belajar merupakan proses perubahan pada diri
individu kearah yang lebih baik yang bersifat tetap berkat
adanya interaksi dan latihan Jadi keaktifan belajar adalah
suatu kegiatan individu yang dapat membawa perubahan kearah
yang lebih baik pada diri individu karena adanya interaksi antara
individu dengan individu dan individu dengan lingkungan38
Keaktifan belajar adalah suatu kegiatan yang
menimbulkan perubahan pada diri individu baik tingkah laku
maupun kepribadian yang bersifat kecakapan sikap kebiasaan
kepandaian yang bersifat konstan dan berbekas Keaktifan belajar
36
Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru
(Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) h 89 37
Oemar Hamalik Proses Belajar Mengajar (Jakarta Bumi Aksara
2008) h 27 38
Poerwadarminta WJS Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta
Jakarta 2012) h17
52
akan terjadi pada diri peserta didik apabila terdapat interaksi
antara situasi stimulus dengan isi memori sehingga perilaku
peserta didik berubah dari waktu sebelum dan sesudah adanya
situasi stimulus tersebut
Selama proses belajar peserta didik dituntut aktivitasnya
untuk mendengarkan memperhatikan dan mencerna pelajaran
yang diberikan pendidik disamping itu sangat dimungkinkan
para peserta didik memberikan balikan berupa pertanyaan
gagasan pikiran perasaan keinginannya Pendidik hendaknya
mampu membina rasa keberanian keingintahuan peserta didik
untuk itu peserta didik hendaknya merasa aman nyaman dan
kondusif dalam belajar Peran pendidik dalam pembelajaran
peserta didik aktif adalah sebagai fasilitator dan pembimbing
peserta didik yang memberi berbagai kemudahan peserta didik
dalam belajar serta mampu mendorong peserta didik untuk
belajar seoptimal mungkin Sedangkan Sardiman menyatakan
bahwa ldquoKeaktifan belajar adalah aktifitas yang bersifat fisik
53
maupun mentalrdquo39
Selama kegiatan belajar kedua aktifitas
tersebut harus terkait sehingga akan mengahasilkan aktifitas
belajar yang optimal
Berdasarkan pendapat di atas maka yang dimaksud
dengan keaktifan belajar adalah aktifitas fisik maupun mental
yang difokuskan pada saat proses pembelajaran yang ditandai
dengan adanya perubahan dari individu masing-masing karena
adanya interaksi yang aktif
b Macam-macam Keaktifan Belajar
Macam-macam keaktifan belajar yang dapat dilakukan
oleh peserta didik di sekolah menurut Sardiman antara lain
1) Visual Activities seperti membaca memperhatikan gambar
memperhatikan demonstrasi orang lain
2) Oral Activities seperti mengatakan merumuskan bertanya
memberi saran mengeluarkan pendapat mengadakan
interview diskusi interupsi
39
AM Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta
Raja GrafindoPersada 2001) h99
54
3) Listening Activities seperti mendengarkan uraian
percakapan diskusi pidato
4) Writing Activities seperti menulis ceritera karangan
laporan tes angket menyalin
5) Drawing Activities seperti membuat grafik peta diagram
6) Motor Activities seperti melakukan percobaan membuat
konstruksi model mereparasi
7) Mental Activities seperti menanggapi mengingat
memecahkan soal menganalisa melihat hubungan
mengambil keputusan
8) Emotional Activities seperti menaruh minat merasa bosan
berani gembira gugup senang40
Menurut Soemanto macam-macam keaktifan belajar
yang dapat dilakukan oleh peserta didik dalam beberapa situasi
adalah sebagai berikut
1) Mendengarkan
2) Memandang
3) Meraba mencium dan mencicipi
40
M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta
Raja GrafindoPersada 2001) h101
55
4) Menulis atau mencatat
5) Membaca
6) Membuat ringkasan
7) Mengamati tabel diagram dan bagan
8) Menyusun kertas kerja
9) Mengingat
10) Berpikir
11) Latihan atau praktek41
Keaktifan yang dilakukan peserta didik selama proses
pembelajaran memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap
daya ingat peserta didik Vernon Magnesen dalam penelitiannya
menemukan bahwa ingatan yang diperoleh dari belajar melalui
membaca sebesar 20 mendengar sebesar 30 melihat
sebesar 40 mengucapkan sebesar 50 melakukan sebesar
60 dan gabungan dari melihat mengucapkan mendengar
dan melakukan sebesar 9042
41
Soemanto Wasty Psikologi Pendidikan (Jakarta Rineka Cipta
2003) h107 42
Anni Catharina Tri Psikologi Belajar (Semarang Unnes Press
2004) h85
56
Proses belajar-mengajar yang dapat memungkinkan cara
belajar peserta didik secara aktif harus direncanakan dan
dilaksanakan secara sistematik Selama pelaksanaan belajar-
mengajar hendaknya diperhatikan beberapa prinsip seperti
stimulus perhatian dan motivasi respons yang dipelajari
penguatan dan pemakaian dan pemindahan sehingga peserta
didik dapat melakukan kegiatan belajar secara optimal
3 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Snelbeker dalam Rusmono adalah
perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh peserta didik
setelah melakukan perbuatan belajar43
Jika setelah melakukan
proses belajar seseorang tidak memperoleh kemampuan baru
maka dapat dikatakan orang tersebut belum mendapatkan hasil
belajar Sejalan dengan Snelbeker Lapono juga menjadikan
perubahan tingkah laku sebagai indikator seseorang memperoleh
hasil belajar atau tidak
43
Rusmono Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning
itu Perlu untuk meningkatkan Profesionalitas Guru (Bogor Ghalia
Indonesia 2012) h8
57
Hasil belajar diukur berdasarkan terjadi atau tidaknya
perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang telah
melaksanakan proses belajar (Lapono)44
Menurut Rifarsquoi dan
Anni hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh
pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar Hasil belajar
hanya akan diperoleh seseorang setelah melaksanakan aktivitas
belajar45
Berdasarkan beberapa pengertian hasil belajar yang telah
diuraikan di atas maka peneliti menyimpulkan hasil belajar
adalah perubahan tingkah laku atau kemampuan baru yang
diperoleh seseorang setelah melaksanakan aktivitas belajar
Menurut Bloom dalam Poerwanti hasil belajar yang terjadi pada
diri seseorang meliputi tiga ranah ketiga ranah tersebut yaitu
kognitif afektif dan psikomotor46
44
Lapono Nabisi dkk Belajar Dan Pembelajaran SD (Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departernen Pendidikan Nasional 2008) h1-12 45
Rifarsquoi Ahmad dan Catharina Tri Anni Psikologi Pendidikan
(Semarang UNNES Press 2010) h 85 46
Poerwanti Endang dkk Asesmen Pembelajaran SD (Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Jakarta 2008)
h1-24
58
b Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta
didik adalah sebagai berikut
1) Faktor Internal
a) Faktor jasmaniah panca indera yang tidak berfungsi
sebagaimana mestinya
b) Faktor psikologis terdiri atas faktor intelektif yang
meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat serta
faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang dimiliki
2) Faktor Eksternal
a) Lingkungan sosial
Yang termasuk lingkungan sosial adalah
lingkungan sosial sekolah seperti pendidik staf
administrasi serta teman sekelas yang dapat
mempengaruhi semangat belajar seseorang peserta
didik dan lingkungan sosial peserta didik seperti
masyarakat tetangga serta teman sepermainan
59
b) Lingkungan nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial
adalah gedung sekolah dan letaknya rumah tempat
tinggal peserta didik dan letaknya alat-alat belajar
keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan peserta
didik
3) Faktor Pendekatan Belajar
Segala cara atau strategi yang digunakan oleh
peserta didik dalam menunjang efektivitas dan efisiensi
proses pembelajaran materi tertentu
c Hasil Belajar dengan Model TGT dan STAD
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD
memfokuskan pada perkembangan kognitif afektif dan
psikomotor peserta didik Model pembelajaran ini fokusnya pada
aktivitas belajar peserta didik dalam kelompok tetapi pada apa
yang mereka pikirkan (kognisi mereka) selama mereka
mengerjakannya Meskipun demikian model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dan STAD juga mampu meningkatkan hasil
belajar peserta didik dalam ranah afektif dan psikomotor Pada
60
ranah afektif sikap peserta didik yang telah melaksanakan
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
dan STAD akan menjadi lebih baik dari sebelumnya karena
peserta didik sudah mampu memahami nilai-nilai yang telah
dipelajarinya Sedangkan pada ranah psikomotor kegiatan
peserta didik pada pembelajaran jelas lebih banyak dibandingkan
kegiatan peserta didik yang belajar secara konvensional dengan
demikian peserta didik mampu meningkatkan hasil belajarnya
Adapun materi pembelajaran yang masih belum mencapai hasil
maksimal dan kesesuaian materi dengan jedua model
pembelajaran yang akan dijadikan penelitian adalah materi
akhlak mulia Karena dalam materi tersebut pembahasan tentang
interaksi dengan manusia lain
d Materi Aqidah Akhlak
1) Pengertian Aqidah Akhlak
Pembelajaran aqidah akhlak adalah upaya sadar dan
terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal
memahami menghayati dan mengimani Allah SWT dan
merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia pada kehidupan
61
sehari-hari melalui kegiatan bimbingan pembelajaran latihan
penggunaan pengalaman keteladanan dan pembiasaan Pada
kehidupan masyarakat majemuk dalam bidang keagamaan mata
pelajaran ini mengarahkan peserta didik pada peneguhan Akidah
di satu sisi dan peningkatan toleransi pada penganut agama lain
dalam rangka mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa47
Pelajaran Aqidah akhlak di SMP Negeri 24 Kota Serang
berisi bahan pelajaran yang dapat mengarahkan pada pencapaian
kemampuan dasar pserta didik untuk dapat memahami rukun
iman secara ilmiah serta pengalaman dan pembisaan berakhlak
Islami untuk dapat dijadikan landasan perilaku dalam kehidupan
sehari-hari serta sebagai bekal untuk jenjang pendidikan
berikutnya Pada mata pelajaran aqidah akhlak ini berisi
beberapa materi yang terdiri dari beberapa bab pada bab
pertama memahami kalam meliputi a) pengertian dan fungsi
ilmu kalam b) hubungan ilmu kalam dengan ilmu lainnya Bab
kedua aliran-aliran ilmu kalam dan tokohnya meliputi a) aliran
47
BSNP Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMAMA (Jakarta BSNP 2006)
h 4
62
khawarij b) aliran murjirsquoah c) aliran syiah d) aliran jabariyah
e) aliran qadariyah f) aliran mursquotazilah dan g) ahlusunnah wal
jamarsquoah Pada bab ketiga tentang akhlak terpuji meliputi a)
adab berpakaian dan berhias b) adab bertamu dan menerima
tamu c) adab perjalanan d) adab menjenguk orang sakit Pada
bab keempat tentang akhlak tercela meliputi a) berjudi b)
mabuk-mabukan c) zina d) durhaka pada orang tua e) buruk
sangka dan dengki
2) Pembelajaran Aqidah Akhlak
Pembahasan tentang definisi pembelajaran aqidah akhlak
akan diawali dengan pembahasan mengenai pengertian
pembelajaran aqidah dan akhlak Secara umum pengertian
pembelajaran menurut Darsono adalah suatu kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik sedemikian rupa sehingga tingkah
laku peserta didik mengalami perubahan ke arah yang
diinginkan48
Istilah pembelajaran mengandung unsur belajar
dan pembelajaran (teaching and learning) jadi pembelajaran
telah mencakup belajar Istilah pembelajaran merupakan
48
Darsono Belajar dan Pembelajaran (Semarang IKIP Semarang
Press 2001) h23
63
perubahan istilah yang sebelumnya dikenal dengan Proses
Belajar Mengajar (PBM) atau Kegiatan Belajar Mengajar
(Ismail)49
Hamalik mendefinisikan bahwa pembelajaran adalah
suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi
internal material fasilitas perlengkapan dan prosedur saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran50
Pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi antara peserta
didik dengan linkungannya sehingga terjadi perubahan
perilaku ke arah yang lebih baik Banyak sekali faktor yang
mempengaruhi perubahan tingkah laku baik faktor internal
yang datang dari diri sendiri maupun faktor eksternal yang
datang dari lingkungan individu tersebut (Mulyasa)51
Sebelum penggunaan istilah pembelajaran populer para
penulis menggunakan istilah pengajaran Karena ada perbedaan
persepsi antara istilah pembelajaran dan pengajaran Praktek
mengajardi skolah pada umumnya lebih banyak berpusat pada
49
Ismail Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem
(Semarang Rasail Media Group 2008) h9 50
Hamalik Oemar Proses Belajar Mengajar (Jakarta Bumi
Aksara 2001) h57 51
E Mulyasa Kurikulum Berbasis Kompetensi (Bandung Remaja
Rosdakarya Offset 2004) h100
64
pendidik atau berkonotasi pada teacher centered Penggunaan
istilah pembelajaran diharapkan agar pengajarpendidik ingat
akan tugasnya membelajarkan peserta didik
Pembelajaran terkait membelajarkan peserta didik atau
bagaimana membuat agar peserta didik dapat belajar dengan
mudah dan dorongan oleh kemampuannya sendiri untuk
mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam kurikulum
sebagai kebutuhan peserta didik Oleh karena itu pembelajaran
berupaya menjabarkan nilai-nilai yang terkandung dalam
kurikulum dengan menganalisa tujuan pembelajaran dan
karakteristik isi bidang studi pendidikan agama yang
terkandungdalam kurikulum Selanjutnya dilakukan kegiatan
untuk memilih menetapkan dan mengembangkan cara-cara
(metode dan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang ditetapkan sesuai dengan kondisi yang
ada agar kurikulum dapat diaktualisasikan dalam pembelajaran
(Muhaimin)52
52
Muhaimin Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan
Pendidikan Agama Islam di Sekolah (Bandung PT Remaja Rosdakarya
2004) h125
65
Peningkatan kualitas proses pembelajaran dapat dimulai
dari menganalisis setiap komponen yang dapat membentuk dan
mempengaruhi proses pembelajaran Komponen yang selama ini
dianggap mempengaruhi proses pendidikan adalah komponen
pendidik Bagaimanapun bagus dan idealnya kurikulum
pendidikan serta lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan
tanpa diimbangi dengan kemampuan pendidik dalam
mengimpelementasikannya maka semuanya akan sia-sia
(Sanjaya)53
Berkaitan dengan hal tersebut terdapat salah satu model
yang dapat dijadikan alternatif untuk memperbaiki kondisi
pembelajaran seperti yang diharapkan Model yang dimaksud
adalah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dan STAD Pembelajaran yang
mengutamakan aktivitas peserta didik dapat memberikan hasil
yang optimal
Melalui belajar aktif terjadi proses interaksi antara
peserta didik dengan lingkungannya peserta didik tidak
53
Sanjaya Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan (Jakarta Kencana 2007) h13
66
hanya dilarutkan sebagai kertas putih yang siap diisi begitu saja
tetapi peserta didik sebagai subjek belajar harus melakukan
berbagai aktivitas yang mendukung pembelajarn dan
keberhasilan peserta didik
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD
adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui
pengembangan imajinasi dan penghayatan peserta didik
pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan peserta
dengan melakukan aktivitas secara aktif dalam proses
pembelajaran Model pembelajaran ini diharapkan mampu
merangsang belajar peserta didik lebih meningkat sehingga
menghasilkan prestasi belajar yang baik karena antara model
pembelajaran dan materi ada kesesuaian Dan akhirnya dengan
model pembelajaran ini peserta didik tidak hanya memahami
materi saja akan tetapi mampu menhayati dan diharapkan bisa
mengaplikasikan dalam kehidupan nyata
B Kajian Penelitian yang Relevan
Tinjauan kepustakaan merupakan kumpulan hasil
penelitian yang relevan maksudnya meninjau atau memeriksa
67
kepustakaan baik kepustakaan tarbiyah maupun institut serta
skripsi atau karya ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan
yang akan diteliti yang lebih mengkhususkan pengkajian terhadap
penelitian yang terdahulu untuk mengetahui apakah permasalahan
ini sudah mahapeserta didik yang meneliti dan membahasnya
ataukah belum Setelah mengadakan pemeriksaan terhadap
beberapa kepustakaan maka diketahui sudah ada beberapa hasil
penelitian yang bisa kita jadikan rujukan diantaranya adalah
1 Penelitian yang dilakukan oleh Lisnawati dengan judul
ldquoPerbedaan Hasil Belajar Biologi antara Siswa yang Diajar
dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Achivement Division (STAD) dan Team Games
Tournament (TGT)rdquo Hasil penelitian menunjukkan terdapat
perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kedua kelas
tersebut Kesimpulan ini didasarkan pada hasil pengujian
hipotesis dengan menggunakan uji t terhadap kedua nilai
posttest Berdasarkan pengujian hipotesis tersebut diperoleh
nilai thitung sebesar 481 dan nilai t pada taraf signifikan 5
adalah 200 Dengan demikian terlihat bahwa thitung tabel gt ttabel
68
sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT
lebih baik dibandingkan dengan STAD Hal tersebut terlihat
dari rerata skor posttest antara kedua kelas tersebut Kelas
yang diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
memiliki rerata skor posttest sebasar 61 dan kelas yang
diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki
rerata skor posttest sebasar 76
2 Penelitian oleh Hendrik Arung Lamba dalam penelitiannya
yang berjudul ldquoPengaruh Pembelajaran Kooperatif Model
STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Fisika
Peserta didik SMArdquo Menyatakan bahwa terdapat perbedaan
perolehan hasil belajar fisika yang signifikan antara
pembelajaran kooperatif model STAD dan pembelajaran
klasikal terhadap hasil belajar fisika peserta didik kelas satu
SMA GKTS Imanuel Palu Metode pembelajaran kooperatif
69
lebih unggul dari pada metode pembelajaran klasikal dalam
mempengaruhi hasil belajar fisika54
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dikemukakan sebelumnya bahwa ada kesamaan dengan
penelitian yang penulis rencanakan yaitu dari segi model
pembelajaran kooperatif tipe STAD tetapi penulis
menambahkan satu model pembelajaran kooperatif tipe TGT
dan aktivitas belajar Perbedaan penelitian yang akan penulis
teliti yaitu pada mata pelajaran dan objek penelitian
3 Sarah Nur Azmi dalam skripsinya yang berjudul
ldquoPerbandingan antara model pembelajaran cooperative
learning tipe STAD dengan pembelajaran konvensional dalam
rangka meningkatkan hasil belajar PAI Dalam penelitian ini
dijelaskan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar yang
sangat signifikan pada kelas eksperimen (kelas yang diajar
dengan model pembelajaran STAD) hal ini dapat dilihat
perbedaan rata-rata kedua kelas tersebut yaitu kelas kontrol
54
Hendrik Lamba Arung Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Model
STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta didik SMA
(Jurnal Ilmu Pendidikan vol 2 no 13 2006) h127
70
dan kelas eksperimen Hal ini menunjukkan bahwa dengan
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik55
Banyaknya penelitian sebelumnya yang membahas
model pembelajaran kooperatif bukan berarti penelitian yang
akan penulis rencanakan sama dengan penelitian tersebut
Penelitian yang penulis rencanakan memiliki perbedaan
dengan penelitian-penelitian sebelumnya Perbedaan tersebut
antara lain dari objek penelitian sampel yang digunakan
dalam penelitian dan variabel atribut dalam penelitian ini
C Kerangka Berpikir
Berdasarkan deskripsi teori yang telah dipaparkan di atas
maka dapat disusun kerangka berpikir sebagai berikut
1 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar
Pembelajaran yang dilakukan dengan model pembelajaran
yang tepat dan memberikan kesempatan kepada peserta didik
55
Sarah Nur Azmi Perbandingan Antara Model Pembelajara
Cooperative Learning Tipe STAD dengan Pembelajaran Konvensional Dalam
Rangka Meningkatkan Hasil Belajar PAI (Jakarta Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Kependidikan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2012) h75
71
lebih aktif dan memberikan ruang gerak yang lebih luas kepada
peserta didik Model pembelajaran merupakan konsep yang akan
menggambarkan proses dari pembelajaran
Pemilihan model pembelajaran sebaiknya harus disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik materi pembelajaran dan
sarana prasarana yang tersedia Model pembelajaran yang tepat
dalam pembelajaran akan membuat siswa lebih aktif berkreasi
dan beriteraksi dengan pendidik menjadi lebih hidup Dengan
proses pembelajaran yang interaktif maka hasil belajar
diharapkan akan dapat meningkat
2 Pengaruh Keaktifan Belajar Terhadap Hasil Belajar
Pada proses pembelajaran diperlukan peran aktif peserta
didik Keaktifan belajar merupakan kesiapan fisik dan mental
peserta didik pada saat menerima materi pembelajaran oleh
pendidik sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan
Keaktifan belajar yang tinggi pada siswa akan berdampak pada
hasil belajar siswa dalam menerima materi pembelajaran
72
3 Interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan
belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
Hasil belajar PAI pada peserta didik dapat ditingkatkan
melalui penerapan model pembelajaran yang tepat Model
pembelajaran TGT dan model pembelajaran STAD merupakan
pola pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan
hasil belajar PAI Dalam usaha meningkatkan hasil belajar PAI
perlu didukung oleh keaktifan siswa dalam belajar di kelas
Berdasarkan karakteristik pembelajaran PAI dengan model
pembelajaran problem based learning dan model pembelajaran
konvensional yang dikemukakan di atas sama-sama
mempengaruhi hasil belajar PAI Menggunakan model
pembelajaran TGT peserta didik akan mampu berdiskusi dalam
kelompok menemukan fakta-fakta mencari data dan
menyimpulkan jawaban terhadap masalah sehingga dapat
dituangkan dalam bentuk jawaban dari kompetisi akademik
diakhir pembelajaran Sedangkan model pembelajaran STAD
peserta didik melakukan diskusi kelompok sama halnya dengan
model pembelajaran TGT hanya saja diakhir pembelajaran
73
penilaian kuis bersifat individual Oleh karena itu dengan
keaktifan peserta didik yang baik peserta didik akan dapat
berdiskusi dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh
pendidik Seseorang yang sedang belajar harus memperhatikan
kedua aspek tersebut dengan demikian dapat diduga terdapat
interaksi antara model pembelajaran dan keaktifan peserta didik
dalam belajar terhadap hasil belajar PAI
4 Perbedaan hasil belajar PAI bagi kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar tinggi yang diajarkan
dengan model pembelajaran TGT dan model
pembelajaran STAD
Model pembelajaran TGT merupakan salah satu bentuk
model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik Dengan
model ini peserta didik dituntut untuk berperan aktif baik secara
individu maupun di dalam kelompoknya Peserta didik lebih
diberi kebebasan untuk berdiskusi dalam kelompok menemukan
fakta mencari bukti dan menyimpulkan masalah yang dapat
dituangkan dalam belajar untuk mendukung hasil belajar Begitu
pula dengan memiliki keaktifan yang tinggi peserta didik dapat
74
bertanya mencari tau baik melalui diskusi internet buku-buku
serta sumber belajar yang lain untuk dituangkan dalam
keterampilan sosial dalam bekerja bersama pada kelompoknya
Dengan keaktifan belajar yang tinggi peserta didik lebih mudah
dalam menerima proses pembelajaran PAI sehingga materi dalam
mata pelajaran PAI tersebut lebih cepat untuk diterima
Sedangkan model pembelajaran STAD juga sama dengan
TGT dimana pusat belajar berada pada peserta didik peserta
didik berdiskusi dalam kelompok untuk menemukan
pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan materi
pembelajaran Hanya saja penilaian akhir pembelajaran dilakukan
secara individu bukan penilaian perwakilan kelompo Peserta
didik yang memiliki keaktifan belajar tinggi bisa menerapkannya
karena dalam penilaiannya lebih bersifat individu dan tidak
berinteraksi lebih banyak dengan peserta didik lain sehingga
hasil belajar PAI dianggap merupakan hasil kerja masing-masing
individu tanpa melibatkan kelompok dengan demikian dapat
diduga bahwa dengan menggunakan model pembelajaran TGT
hasil belajar PAI lebih baik dibandingkan dengan model
75
pembelajaran STAD bagi peserta didik yang memiliki keaktifan
tinggi
5 Perbedaan hasil belajar PAI bagi kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar rendah yang diajarkan
dengan model pembelajaran TGT dan model
pembelajaran STAD
Pendidikan agama islam merupakan salah satu mata
pelajaran wajib yang terdapat dalam kurikulum Sebagai mata
pelajaran yang harus diajarkan PAI memiliki tingkat kesulitan
yang cukup tinggi dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya
Kompleksnya materi-materi dalam PAI yang membutuhkan
kemampuan menghafal pada setiap materinya
Model pembelajaran TGT salah satu model pembelajaran
yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
melakukan aktivitas dalam mencari masalah-masalah kemudian
menyelesaikannya dalam kelompok Peserta didik yang memiliki
keaktifan belajar rendah kemungkinan akan mengalami kesulitan
dalam belajarnya dituntut untuk bekerja dalam kelompok
Sehingga dengan model pembelajaran ini konsentrasi peserta
76
didik dalam mencari permasalahan dalam satu kelompok akan
dapat mempengaruhi hasil belajar PAI
Sedangkan model pembelajaran STAD hampir sama
dengan model pembelajaran TGT dimana peserta didik lebih aktif
dalam proses pembelajaran Pembelajaran ini dilakukan sama
dalam kelompok untuk berdiskusi mencari masalah dan
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh pendidik
Keaktifan belajar yang rendah akan menimbulkan peserta didik
pasif ataupun diam dalam diskusi kelomoknya Akan tetapi pada
saat proses penilaian diakhir pembelajaran pendidik memberikan
kuis untuk individual Dengan demikian dapat diduga bahwa
dengan menggunakan model pembelajaran TGT hasil belajar PAI
lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran STAD bagi
peserta didik yang memiliki keaktifan belajar rendah
D Pengajuan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah penelitian
telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan Dikatakan
77
sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada
teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data
Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban
teoritis terhadap rumusan masalah penelitian sebelum jawaban
empiris56
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut
1 Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar
2 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
3 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
56
Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD
(Bandung Alfabeta 2013) h38
78
5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah
79
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Kegiatan yang baik harus memiliki tujuan yang jelas
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap
hasil belajar PAI
2 Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil
belajar PAI
3 Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran
dengan keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar
PAI
4 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi
lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
tinggi
80
5 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah
lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
rendah
B Tempat dan Waktu Penelitian
1 Tempat Penelitian
Tempat penelitian sangat penting untuk keberhasilan
dalam penelitian Pemilihan tempat untuk melaksanakan
penelitian harus disesuaikan dengan karakteristik masalah dalam
penelitian Hal ini akan berdampak pada hasil penelitian yang
dilakukan Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 24 Kota
Serang yang berlokasi di Jl Sewor Kelurahan Banjarsari
Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang
2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 8 kali pertemuan
sudah termasuk pretest dan posttest Dengan kata lain
pembelajaran PAI dengan menggunakan kedua model
pembelajaran tersebut dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan
81
Dalam penelitian ini peneliti mengambil waktu diluar KBM hal
ini dilakukan agar tidak mengganggu program kurikulum yang
sudah disusun oleh pihak sekolah Penelitian dilakukan seminggu
dua kali yaitu setiap hati selasa dan kamis Adapun waktu
pelaksanaan pretest perlakuan dan posttest dilaksanakan pada
tanggal 4 sd 27 April 2017 dengan perincian sebagai berikut
Tabel 31
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Kegiatan Tanggal Waktu
1 PretestTes Awal 4 April 2017 1400 sd
1600 Wib
2 TreatmenPerlakuan 6 sd 25 April
2017
1400 sd
1530 Wib
3 PosttestTes Akhir 27 April 2017 1400 sd
1600 Wib
C Metode dan Rancangan Penelitian
1 Metode Penelitian
Keberhasilan penelitian sangat ditentukan oleh
penggunaan metode Metode adalah langkah-langkah yang
diambil untuk memudahkan penelitian Sudjana mengungkapkan
bahwa ldquoMetode penelitian merupakan rangkaian cara atau
kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi
82
dasar pandangan-pandangan filosofis dan ideologis pertanyaan
dan isu-isu yang dihadapirdquo57
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode eksperimen Mengenai metode
eksperimen dijelaskan oleh Sugiyono adalah sebagai berikut
ldquoMetode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan Metode penelitian eksperimen adalah
metode penelitian kuantitatifrdquo58
Selanjutnya Sugiyono mengemukakan bahwa ldquoMetode
penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh treatment tertentu (perlakuan) dalam
kondisi yang terkontrol (laboraturium)rdquo59
Dalam penelitian ini
sampel diberikan tes awal (pretest) menggunakan angket untuk
mengetahui tingkat keaktifan belajar peserta didik dan tes pilihan
ganda materi perilaku terpuji untuk memperoleh data hasil belajar
PAI sebelum diberikan perlakuan atau (treatment) Setelah data
diperoleh maka langkah selanjutnya sampel diberikan treatment
dengan menggunakan model pembelajaran TGT dan model
57
Sudjana Metode Statistik (Bandung Tarsito 2005) h52 58
Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)
h109 59
Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)
h11
83
pembelajaran STAD kepada peserta didik yang memiliki
keaktifan belajar tinggi maupun rendah sebanyak 8 kali
pertemuan setelah itu diberikan tes akhir (posttest) Hal tersebut
dilakukan untuk mengetahui pengaruh atau dampak yang
ditimbulkan oleh model pembelajaran TGT dan model
pembelajaran STAD dengan tingkat keaktifan belajar tinggi
maupun rendah terhadap hasil belajar PAI
2 Rancangan Penelitian
Desain sangat dibutuhkan dalam penelitian desain
merupakan gambaran yang akan dilakukan oleh peneliti mulai
dari tahap awal sampai tahap akhir Dengan pemilihan desain
yang tepat akan mencerminkan hasil penelitian yang dilakukan
Dalam penelitian ini desain yang digunakan peneliti adalah
desain factorial 2 x 2 Mengenai desain factorial menurut
Sugiyono adalah ldquoDesain factorial merupakan desain yang
memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang
mempengaruhi perlakuan (variabel bebas) terhadap hasil belajar
84
PAI (variabel terikat)rdquo60
Desain ini melibatkan beberapa faktor
(variabel bebas aktif dan atribut) yang digarap bersama-sama
sekaligus (terdiri dari dua faktor) Dua faktor (variabel bebas)
yang terlibat dalam eksperimen ini adalah model pembelajaran
dan tingkat keaktifan belajar peserta didik Digambarkan dalam
tabel 32 sebagai berikut
Tabel 32
Desain Penelitian Faktorial 2 x 2
Model
Pembelajaran
Keaktifan
Belajar
TGT
STAD
TINGGI
RENDAH
Keterangan
A = Model pembelajaran dibagi menjadi dua
klasifikasi
= Model pembelajaran TGT
= Model pembelajaran STAD
B = Keaktifan belajar dibagi menjadi dua klasifikasi
60
Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)
h76
85
= Keaktifan belajar tinggi
= Keaktifan belajar rendah
micro
micro
micro
micro
=
=
=
=
Kelompok peserta didik yang belajar dengan
menggunakan model pembelajaran TGT dan
memiliki tingkat keaktifan belajar tinggi
Kelompok peserta didik yang belajar dengan
menggunakan model pembelajaran TGT dan
memiliki tingkat keaktifan belajar rendah
Kelompok peserta didik yang belajar dengan
menggunakan model pembelajaran STAD dan
memiliki tingkat keaktifan belajar tinggi
Kelompok peserta didik yang belajar dengan
menggunakan model pembelajaran STAD dan
memiliki tingkat keaktifan belajar rendah
D Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1 Populasi
Setiap penelitian pasti memerlukan data dan sumber yang
dapat dipercaya untuk menjawab permasalahan dalam penelitian
dan untuk menjawab hipotesis untuk itu penelitian memerlukan
populasi dan sampel Populasi dan sampel merupakan bagian
yang penting dari sebuah penelitian Ketelitian dalam
86
menentukan sampel dari sejumlah populasi sangat menentukan
hasil penelitian yang dilakukan Populasi merupakan individu
atau objek yang memiliki sifat-sifat umum Dari populasi dapat
diambil sejumlah data yang diperlukan untuk memecahkan suatu
masalah yang diteliti
Definisi populasi menurut Sugiyono adalah ldquoWilayah
generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannyardquo61
Sedangkan Arikunto menjelaskan bahwa yang dimaksud populasi
adalah ldquokeseluruhan subyek penelitianrdquo62
Berdasarkan pendapat tersebut dapat penulis simpulkan
bahwa yang dimaksud populasi adalah keseluruhan subyek dan
sumber pengumpul data yang telah ditetapkan untuk dipelajari
sifat-sifatnya Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik
kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Adapun jumlah peserta
61
Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)
h117 62
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
(Jakarta Rineka Cipta 2010) h172
87
didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang sebanyak 175
peserta didik yang
terdiri dari 5 kelas
2 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah
suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi
Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan
dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 64
orang peserta didik dengan teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik cluster random sampling Dikatakan cluster
random sebab sampel dalam penelitian ini diambil secara acak
kelas untuk mewakili populasi dan ikut dalam penelitian ini
Sampel tersebut kemudian dibagi ke dalam dua kelompok yang
sama banyak
Setiap peserta didik di beri tes pendahuluan sehingga
diperoleh tingkat keaktifan belajar masing-masing peserta didik
Dari hasil tes keaktifan belajar peserta didik kemudian dirangking
mulai dari skor tertinggi sampai dengan skor terendah Kemudian
88
menentukan 27 kelompok skor tertinggi dan 27 kelompok
skor rendah dari masing-masing kelompok Hal tersebut
berdasarkan pendapat Verducci yaitu 27 kelas atas dan 27
kelas bawah rangking teratas 32 orang dengan kategori keaktifan
belajar tinggi dan rangking terendah 32 orang dengan kategori
keaktifan belajar rendah63
Menurut Fraenkel dan Welen yang menjelaskan tentang
pengambilan sampel dalam metode eksperimen desain factorial
bahwa ldquoFactorial design extend the number of relationship that
may be examined in an experimental study they are essentially
modifications of either the posttest-only control group or pretest-
posttest control group design (with or without random
assignment)rdquo64
Berdasarkan pendapat di atas dalam desain factorial
penentuan sampel ditentukan dengan atau tanpa random
assigment Pada penelitian ini pengambilan sampel peneliti
menerapkan random assignment Setelah semua sampel
63
Verducci Frank M Measurment Concept in Phhysical Education
(StLois The CV Mosby Company 2002) h176 64
Fraenkel J amp Wallen N How to Design and evaluate research in
education (2nd ed) (Mc Graw-Hill Inc New York 2001) h225
89
mengikuti tes keaktifan belajar maka peneliti menempatkan
seluruh jumlah sampel menjadi empat kelompok seperti yang
tertera pada tabel 33 sebagai berikut
Tabel 33
Pembagian Sampel Kedua Kelompok Penelitian
Kelompok peserta didik Yang
memiliki keaktifan belajar
tinggi dengan model
pembelajaran TGT
Kelompok peserta didik yang
memiliki keaktifan belajar
tinggi Dengan model
pembelajaran STAD
145891213161720212
425282932 = 16 peserta
didik
236710111415181922
2326273031 = 16 peserta
didik
Kelompok peserta didik Yang
memiliki keaktifan belajar
rendah dengan model
pembelajaran TGT
Kelompok peserta didik yang
memiliki keaktifan belajar
rendah
Dengan model pembelajaran
STAD
3336374041444548495
2535657606164 = 16
peserta didik
3435383942434647505
1545558596263 = 16
peserta didik
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan angket atau kuisioner
Tes objektif digunakan untuk melihat bagaimana nilai-nilai
90
peserta didik yang belajar menggunakan model pembelajaran
TGT dan STAD Data yang dikumpulkan dari responden adalah
hasil belajar peserta didik melalui evaluasi yang dilakukan di
akhir pembelajaran dan keaktifan peserta didik Pada hasil belajar
peserta didik didapat pada saat akhir pembelajaran sedangkan
untuk keaktifan peserta didik peneliti menggunakan kuisioner
dalam menilai keaktifan belajar peserta didik yang ada di kelas
pada saat pembelajaran
Dalam mengembangkan instrumen dan memperoleh hasil
pengukuran yang akurat uji validitas dilakukan sebelum kuisioner
diberikan kepada responden Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini adalah soal dalam bentuk pretest dan posttest
dimana sebelum pembelajaran dimulai peneliti memberikan
pretest terlebih dahulu kepada seluruh sampel Kemudian baru
diadakan perlakuan pembelajaran dengan model TGT dan STAD
Setelah selesai pembelajaran peneliti kembali untuk melakukan
post test kepada seluruh sampel
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu dengan menggunakan tes hasil belajar PAI
91
materi membisakan perilaku terpuji berupa tes objektif dengan
pilihan ganda dan non test digunakan untuk memperoleh data
keaktifan belajar peserta didik
F Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang
diharapkan peneliti menggunakan angket untuk mengukur tingkat
keaktifan belajar peserta didik sebagai instrumen penelitian dan
tes objektif berupa tes pilihan ganda untuk hasil belajar PAI
Materi perilaku terpuji Untuk penyusunan soal objektif
disesuaikan dengan indikator dalam materi akhlak mulia Selain
itu dengan angket lebih memberikan kesempatan kepada siswa
atau responden untuk memberikan informasi dengan baik dan
benar
1 Variabel Keaktifan Belajar Peserta Didik
a Definisi Konsep
Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun
mental yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian
yang tidak dapat dipisahkan (Sardiman 2001 98)
92
b Definisi Operasional
Keaktifan siswa adalah tingkah laku siswa dalam
mendapatkan pengetahuan yang berlangsung didalam kelas
meliputi aktivitas visual membaca teks atau bacaan yang
relevan aktivitas oral mengemukakan pertanyaan
mengemukakan pendapat menyanggah pendapat berdiskusi
dengan teman sekelompok mengenai materi yang relevan
aktivitas mendengarkan mendengarkan penjelasan
guruteman mendengarkan pendapat teman pada saat diskusi
kelompok aktivitas menulis merangkum dari bacaan yang
diberikan membuat pertanyaan dari gambar yang telah
disediakan menuliskan hal-hal yang berkaitan dengan materi
yang diajarkan pada buku catatan Keaktifan belajar peserta
didik yang didapatkan dari pengisian angket yang diberikan
kepada peserta didik untuk memperoleh data keaktifan tinggi
dan keaktifan rendah
c Kisi-kisi Instrumen
Penelitian ini menggunakan lembar kuesioner tertutup
secara langsung dengan tipe check list (radic) untuk keaktifan
93
peserta didik maksudnya responden tinggal menjawab
kuesioner karena sudah disediakan semua pertanyaan beserta
jawaban yang telah ditentukan dan dibatasi dimana jawaban
tersebut merupakan tanggapan langsung dari dirinya dengan
membubuhkan tanda check (radic) pada kolom yang sesuai Kisi-
kisi disajikan pada tabel 34 sebagai berikut
Tabel 34
Kisi-Kisi Angket Keaktifan Belajar Peserta Didik
No Aspek Indikator Penyataan Jum
lah Negatif Positif
1 Kegiatan
Visual Membaca Materi
117 925 4
2 Kegiatan
Lisan Bertanya
Mengemukakan idepemikiran
Diskusi
21833 102638 6
3 Kegiatan
Mendengarkan Mendengarkan materi
pelajaran
Mendengarkan presentasi
31934 1127 5
4 Kegiatan
Menulis Membuat ringkasan
Mengerjakan latihan
Aktif mengemukakan ide dan mencatat hasil
penelitiandiskusi
42035 1228 5
5 Kegiatan
Menggambar Menggambar diagram
Menggambar sumber belajar
Menggambar objek
penelitian
52129 13 4
94
6 Kegiatan
Motorik Hadir saat penelitian
di sekolah
Melakukanmembantu menyiapkan alat-alat
percobaan
62237 1430 5
7 Kegiatan
Mental Memecahkan masalah
Menganalisis soal
Mengambil keputusan
723 1531 4
8 Kegiatan
Emosional Bersemangat
Berani
Bosan
Gugup
Takut
824 1632
36 5
Jumlah 21 17 38
Penilaian alternatif jawaban menggunakan angka 1ndash5
dilanjutkan dengan pemberian skor Pemberian bobot pernyataan
bisa dilihat pada tabel 35 berikut ini
Tabel 35
Skor Jawaban Angket
Keaktifan Belajar Peserta Didik
Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Ragu-ragu (R) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
95
Sebelum kuisioner ini diberikan kepada sampel terlebih
dahulu diujicobakan kepada peserta didik lain yang memiliki
karakteristik sama dengan responden dalam penelitian Uji coba
ini dilakukan agar intrumen yang digunakan memiliki tingkat
validitas dan reliabilitas sehingga layak untuk digunakan sebagai
alat ukur untuk memperoleh data
d Kalibrasi Instrumen
1) Uji Validitas
Pada dasarnya validitas adalah kemampuan alat ukur
untuk dapat mengukur apa yang seharusnya diukur Agar
memudahkan dalam proses perhitungan statistik peneliti
menggunakan SPSS versi 16 prosedur dalam perhitungan dengan
SPSS yaitu pertama masuk ke program SPSS kemudian klik
variable view pada SPSS data editor dan isi semua kolom name
type decimal label dan measure langkah selanjutnya klik data
view pada kolom responden masukan semua responden pada
kolom A B D sampai jumlah item tes isi jawaban responden
Selanjutnya klik analysis-correlate-bivariate dari bivariate
correlations masukan skor jawaban dan total ke variables pada
96
correlation coefficients klik pearson pada test of significance klik
two-tailed pada statistic klik statistic and standar devations pada
missing value klik exlude cases pairwise klik continue untuk
kembali kemenu sebelumnya kemudian klik oke untuk
memproses data
Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak dengan
melihat tabel nilai-nilai r Product Moment yang dapat dilihat
dilampiran Untuk mengetahui tiap item tes tersebut valid atau
tidak valid dengan membandingkan hasil perhitungan corrected
item-total correlation ) dengan Dengan
signifikansi untuk α = 005 dan dk = 20-2 = 18 maka diperoleh
nilai-nilai r tabel = 0444 Berikut kaidah keputusan jika gt
dari berarti item tes valid dan jika lt berarti
item tes tidak valid Berikut tabel hasil dari uji validitas
instrumen yang telah dilakukan Untuk lebih jelasnya lihat tabel
36
97
Tabel 36
Hasil Uji Validitas Item Angket Keaktifan Peserta Didik
Nomor Item
Soal
r hitung r table Keterangan
1 0967 0468 Valid
2 0883 0468 Valid
3 0967 0468 Valid
4 0967 0468 Valid
5 0967 0468 Valid
6 0607 0468 Valid
7 0967 0468 Valid
8 0607 0468 Valid
9 0607 0468 Valid
10 0967 0468 Valid
11 0609 0468 Valid
12 0967 0468 Valid
13 0609 0468 Valid
14 0967 0468 Valid
15 0967 0468 Valid
16 0667 0468 Valid
17 0609 0468 Valid
18 0607 0468 Valid
19 0967 0468 Valid
20 0795 0468 Valid
21 0609 0468 Valid
22 0967 0468 Valid
23 0883 0468 Valid
24 0967 0468 Valid
25 0883 0468 Valid
26 0609 0468 Valid
27 -0284 0468 Tidak Valid
28 0967 0468 Valid
29 0967 0468 Valid
30 0967 0468 Valid
31 0967 0468 Valid
32 0967 0468 Valid
33 0609 0468 Valid
98
34 -0027 0468 Tidak Valid
35 0967 0468 Valid
36 0967 0468 Valid
37 0967 0468 Valid
38 0967 0468 Valid
Berdasarkan hasil perhitungan di atas sebanyak 36 item
butir tes dinyatakan valid Item butir tes tersebut yaitu 1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 28 29 30 31 32 33 35 36 37 38 Maka item tes
tersebut digunakan sebagai instrumen penelitian untuk
memperoleh data keaktifan belajar peserta didik
2) Uji Realibilitas
Selain valid salah satu syarat instrument tes dapat
digunakan haruslah memiliki tingkat reliabilitas Menurut Akdon
(2008) suatu tes dikatakan reliabel atau ajeg apabila beberapa kali
pengujian menunjukkan hasil yang relatif sama Reliabilitas tes
kecerdasan emosional dalam penelitian ini diuji dengan konsep
konsistensi internal yang dilakukan dengan cara mencobakan
instrumen sekali saja Kemudian dengan bantuan SPSS Versi 17
for Windows data yang diperoleh dianalisis dengan Alpha
99
(cronbach) yang didasarkan pada rata-rata korelasi antar-item
Adapun prosedur perhitungan dengan SPSS yaitu pertama
masukan data tiap butir item tes yang sudah valid sebanyak 36
item butir tes kedalam menu data view kemudian klik analysis-
scale-reliability analysis Estimasi reliabilitas koefisien alpha dari
Cronbach bahwa semakin besar koefisiennya berarti semakin
tinggi realibilitas alat ukur (instrument)
Sekumpulan butir pertanyaan dalam kuesioner dapat
diterima jika memiliki nilai koefisien reliabilitas lebih besar atau
sama dengan 070 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
37 sebagai berikut
Tabel 37
Standar Penilaian Koefisien Validitas dan Reliabilitas
Kriteria Reliability Validity
Good 080 050 Acceptable 070 030 Marginal 060 020
Poor 050 010
Sumber (Barker et al 2002 hlm70)
Berikut tabel hasil dari uji reliabilitas instrumen yang
telah dilakukan Untuk lebih jelasnya lihat tabel 38 sebagai
berikut
100
Tabel 38
Hasil Uji Reliabilitas Uji Coba Instrumen Keaktifan Belajar
Cronbachs Alpha N of Items
990 36
Berdasarkan hasil pengolahan data yang disebarkan
kepada sebanyak 20 responden diperoleh koefisien reliabilitas
Alpha (cronbach) sebesar 0961 Artinya koefisien reliabilitas
kuesioner keaktifan belajar peserta didik lebih besar dari 070
sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item kuisioner keaktifan
belajar peserta didik sudah reliabel
2 Variabel Hasil Belajar PAI
a Definisi Konsep
Menurut Purwanto (201146) hasil belajar adalah
perubahan perilaku peserta didik akibat belajar Perubahan
perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas
sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar
Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat
berupa perubahan dalam aspekkognitif afektif dan
psikomotorik
101
b Definisi Operasional
Setiap akhir dari proses belajar mengajar selalu ada
hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa yang disebut
dengan prestasi belajar Melalui hasil belajar ini dapat
diketahui taraf penguasaan anak terhadap materi yang
diberikan dalam proses belajar mengajar Pada prinsipnya
pengungkapan hasil ideal meliputi segenap ranah psikologi
yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar
siswa perubahan hasil belajar tersebut bersifat intangible (tak
dapat diraba) untuk itu guru dalam hal ini hanya mengambil
cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting
diharapkan dapat mencerminkan perubahan sebagai hasil
belajar siswa
Berdasarkan uraian di atas yang digunakan dalam
mengukur hasil belajar siswa yaitu peneliti melakukan
evaluasi dengan menggunakan tes Sebelum dan sesudah
pembelajaran berlangsung dengan memperhatikan indikator
(petunjuk adanya prestasi tertentu) yang dikaitkan dengan
102
jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur yang
dinyatakan dalam skor atau penilaian
c Kisi-kisi Instrumen
Tes ini digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran
yang diperoleh dalam suatu kegiatan Tes yang digunakan
adalah tes kognitif dengan tes pilihan ganda dengan pilihan
empat (option) Tes ini diberikan sebelum dan sesudah peserta
didik mempelajari konsep dengan menggunakan model
pembelajaran TGT pada kelompok eksperimen A yang dengan
keaktifan belajar tinggi dan keaktifan belajar rendah dan
model pembelajaran STAD pada kelompok eksperimen B
dengan tingkat keaktifan belajar tinggi dan kekatifan belajar
rendah Kisi-kisi tes objektif materi akhlak mulia dapat dilihat
pada tabel 39 halaman 68 sebagai berikut
Tabel 39
Kisi-Kisi Soal Aqidah Akhlak
No
Standar
Kompetensi
Lulusan
Indikator Nomor
Soal
Jml
Soal
1 Meningkatkan
keimanan
kepada Allah
melalui
1) Menunjukkan
dalil tentang sifat
Allah yang
terkandung di
1 ndash 4 4
103
pemahaman
sifat-sifat-Nya
dan
menerapkan
akhlak terpuji
kepada Allah
dalam ayat Al-
Qurrsquoan
2) Menunjukkan arti
sifat wajib bagi
Allah
3) Menunjukkan
lawan kata sifat
wajib Allah
4) Menunjukkan
bentuk dan
contoh-contoh
perilaku ikhlas
taat khauf dan
taubat
2 Meningkatkan
keimanan
kepada kitab-
kitab Allah
SWT
1) Pengertian Iman
kepada Kitab-
kitab Allah SWT
2) Cara meyakini
kitab-kitab
sebelum al-quran
3) Menunjukkan
fungsi al-Qur`an
sesuai dengan
ayat yang
disajikan
4) Menyebutkan
nama kitab Allah
yang diturunkan
kepada utusan-
Nya
5) Menunjukkan
nama lain dari al-
Qur`an yang
terkait dengan
fungsinya
5 ndash 12 8
3 Menerapkan
akhlak terpuji
kepada diri
1) Menyebutkan
pengertian jujur
2) Menunjukkan
16 ndash 22 6
104
sendiridan
menghindari
akhlak tercela
kepada diri
sendiri
contoh perilaku
jujur adil rendah
hati hemat dan
sederhana
3) Dalil yang
menerangkan
tentang jujur dan
adil
4 Menerapkan
akhlak terpuji
kepada sesame
1) Menyebutkan
pengertian rendah
hati hemat dan
sederhana
23 1
5 Meningkatkan
keimanan
kepada hari
akhir dan alam
ghaib yang
masih
berhubungan
dengan hari
akhir dan
menerapkan
akhlak terpuji
kepada diri
sendiri
1) Mengetahui
perbedaan
malaikat dan jin
2) Mengetahui sifat
makhluk gaib
24 ndash 25 2
6 Meningkatkan
keimanan
kepada Qadha
dan Qadar serta
menerapkan
akhlak terpuji
dalam
pergaulan
remaja
1) Menjelaskan
pengertian Qadha
dan Qadar dan
memahami
makna ayat
2) Menunjukkan
perilaku yang
menunjukkan
sikap beriman
kepada Qadha
dan Qadar
3) Menunjukkan
contoh perilaku
12 ndash 15 4
105
akhlak terpuji
dalam pergaulan
remaja
4) Menunjukkan
contoh perilaku
akhlak tercela
dalam pergaulan
remaja
d Kalibrasi Instrumen
1) Uji Validitas
Sebelum tes digunakan sebagai instrumen penelitian
peneliti melakukan uji coba instrumen untuk menentukan
validitas instrumen penelitian tersebut Untuk menentukan
instrumen itu valid atau tidak dengan melihat tabel nilai-
nilai r Product Moment yang dapat dilihat dilampiran
Untuk mengetahui tiap item tes tersebut valid atau tidak
valid dengan membandingkan hasil perhitungan corrected
item-total correlation ) dengan Dengan
signifikansi untuk α = 005 dan dk = 20-2 = 18 maka
diperoleh nilai-nilai r tabel = 0444 atau nilai signifikansi ˂
005 Berikut kaidah keputusan jika Sig ˂ 005 berarti item
tes valid dan jika Sig ˃ 005 berarti item tes tidak valid
106
Adapun hasil uji coba instrumen untuk validitas dapat
dilihat pada tabel 310 halaman 70 sebagai berikut
Tabel 310
Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar
Nomor
Item
Soal
Sig Tarafnyata
(005) Keterangan
1 0000 005 Valid
2 0000 005 Valid
3 0000 005 Valid
4 0000 005 Valid
5 0000 005 Valid
6 0000 005 Valid
7 0000 005 Valid
8 0000 005 Valid
9 0000 005 Valid
10 0000 005 Valid
11 0000 005 Valid
12 0000 005 Valid
13 0000 005 Valid
14 0000 005 Valid
15 0000 005 Valid
16 0000 005 Valid
17 0000 005 Valid
18 0000 005 Valid
19 0000 005 Valid
107
20 0000 005 Valid
21 0000 005 Valid
22 0000 005 Valid
23 0000 005 Valid
24 0000 005 Valid
25 0000 005 Valid
Berdasarkan hasil perhitungan di atas sebanyak 25
item butir tes dinyatakan valid Item butir tes tersebut yaitu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 Maka item tes tersebut digunakan
sebagai instrumen penelitian untuk memperoleh data hasil
belajar PAI
2) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan setelah melakukan uji
validitas Adapun hasil uji reliabilitas instrumen tes hasil
belajar PAI dapat dilihat pada tabel 311 sebagai berikut
Tabel 311
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar
Cronbachs Alpha N of Items
983 25
108
Berdasarkan hasil pengolahan data yang disebarkan
kepada sebanyak 20 responden diperoleh koefisien
reliabilitas Alpha (cronbach) sebesar 0983 Artinya
koefisien reliabilitas tes hasil belajar PAI lebih besar dari
070 sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item tes
hasil belajar sudah reliabel
3) Daya Pembeda
Daya beda adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara pengikut tes yang berkemampuan
tinggi dengan pengikut tes yang berkemampuan rendah
Angka yang menunjukkan besarnya daya beda disebut
indeks daya beda atau indeks diskriminasi butir soal Indeks
diskriminasi butir soal berkisar antara plusmn 1 Makin tinggi
indeks diskriminasinya maka butir tes itu makin baik
Untuk menentukan daya pembeda maka nilai perhitungan
yang digunakan adalah rhitung pada SPSS yang
dibandingkan dengan kriteria sebagai berikut
040 ndash 100 = Soal Baik
030 ndash 039 = Soal diterima dan diperbaiki
109
020 ndash 029 = Soal Diperbaiki
000 ndash 019 = Soal ditolak
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan
SPSS diperoleh hasil sebagai berikut
Tabel 312
Hasil Perhitungan Daya Pembeda
Item Tes Kesimpulan
1 0710 Soal Baik
2 0798 Soal Baik
3 0913 Soal Baik
4 0913 Soal Baik
5 0798 Soal Baik
6 0798 Soal Baik
7 0913 Soal Baik
8 0798 Soal Baik
9 0913 Soal Baik
10 0913 Soal Baik
11 0913 Soal Baik
12 0798 Soal Baik
13 0913 Soal Baik
14 0798 Soal Baik
15 0913 Soal Baik
16 0913 Soal Baik
17 0798 Soal Baik
18 0913 Soal Baik
19 0798 Soal Baik
20 0710 Soal Baik
21 0913 Soal Baik
22 0798 Soal Baik
23 0710 Soal Baik
24 0798 Soal Baik
25 0798 Soal Baik
110
G Pelaksanaan Perlakuan
Adapun jadwal pelaksanaan eksperimen yang akan
penulis lakukan adalah sebagai berikut
1 Pre Test
Pelaksanaan pretest dilakukan sebelum perlakuan
diberikan Pretest dilakukan untuk memperoleh data awal sejauh
mana tingkat keaktifan belajar peserta didik dan hasil belajar PAI
yang telah dimiliki siswa Untuk mengetahui skor pretest tersebut
kelompok eksperimen diberikan angket yang mengacu pada skala
Likert untuk keaktifan belajar peserta didik dan tes objektif untuk
hasil belajar PAI yang dilaksanakan tanggal 4 April 2017 jam
1400 sd 1600 WIB
2 TreatmentPerlakuan
Perlakuan ini dilakukan sebanyak 2 kali seminggu selama
4 minggu berturut-turut atau dengan kata lain sebanyak 8 kali
pertemuan dan sudah termasuk pretest dan posttest jadi dapat
dikatakan bahwa treatment di berikan sebanyak 6 pertemuan
Peneliti memberikan treatment 2 kali pertemuan yaitu Selasa dan
Kamis selama 6 kali pertemuan
111
Penelitian dilaksanakan mulai 4 sd 27 April 2017
Dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan kelompok (A)
menggunakan model pembelajaran TGT dan 8 kali pertemuan
kelompok (B) menggunakan model pembelajaran STAD
pertemuan awal (tes keaktifan belajar peserta didik dan tes
objektif menentukan hasil belajar PAI) dan pertemuan terakhir
(post-test) Jadwal eksperimen disesuaikan dilaksanakan diluar
jam pelajaran hal ini dikarenakan jumlah pertemuan dalam
treatmen cukup banyak sehingga akan mengganggu target
pencapaian kurikulum yang sudah ditetapkan oleh sekolah
apabila dilaksanakan pada proses KBM PAI
3 Posttest
Pelaksanaan posttest dilakukan sama dengan pelaksanaan
pretest setelah kelompok eksperimen diberi perlakuan
H Teknik Analisis Data
Untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar PAI
peserta didik di SMP Negeri 24 Kota Serang maka diperlukan
alat pengumpul data Data penelitian dikumpulkan melalui teknik
112
tes objektif Instrumen tes yang dipakai harus yang baik dan
tingkat validitas serta reliabilitasnya juga terjamin
Suatu alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur tersebut
betul-betul mengukur apa yang hendak diukur Nurhasan
mengatakan bahwa
Tes yang valid adalah tes yang mengukur apa yang hendak
diukur Suatu pengukuran dapat dikatakan valid bila alat
pengukuran atau tes benar-benar tepat untuk mengukur apa
yang hendak diukur dan sesuai dengan gejala yang
diukurnya Jadi validitas alat ukur akan mungkin terjadi
apabila alat ukur itu tetap mengukur variable-variabel yang
diteliti65
Suatu alat ukur dikatakan reliabel (terandal) apabila alat
ukur tersebut mempunyai derajat keajegan Nurhasan mengatakan
bahwa rdquoKeterandalan ini menggambarkan derajat keajegan atau
konsistensi hasil pengukuranrdquo66
Jadi reliability alat ukur akan
mungkin terjadi apabila meskipun dilakukan pengukuran yang
berulang-ulang dengan memakai alat ukur yang sama objek dan
subjek yang sama hasilnya akan tetap atau relatif sama Adapun
instrumen tes yang digunakan adalah tes objektif dan kuisioner
65
Nurhasan Tes Pengukuran Keolahragaan (Bandung FPOK UPI
Bandung 2014) p26 66
Ibid p30
113
yang diujicobakan terlebih dahulu pada peserta didik lain yang
memiliki karakteristik yang sama dengan sampel penelitian
Setelah data hasil belajar PAI terkumpul langkah
selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut
menggunakan program Software Computer Statistical Product
and Service Solution (SPSS) Serie 17 Langkah-langkah
pengolahan dan analisis data adalah sebagai berikut
1 Deskripsi Data
Untuk pengdeskripsian data penulis melakukan
pengolahaan dengan mencari rata-rata simpangan baku standar
deviasi varians Tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-
langkah sebagai berikut klik Analyze gt Descriptive Statistics gt
Descriptives gt Masukan semua variabel ke kotak Variable(s) gt
Options gt ceklis Mean Std Deviation dan Variance gt Continue
gt OK
2 Uji Normalitas
Menguji normalitas data dari setiap data untuk
mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau baik
Uji normalitas menggunakan kolmogorov-smirnov tahap
114
penghitungan SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut
klik Analyze gt Nonparametric Tests gt Legacy Dialogs gt 1-
Sample K-S gt Masukan semua variabel ke kotak Test Variable
List gt OK Format pengujiannya dengan membandingkan nilai
probabilitas (p) atau signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan
(dk) α = 005 Uji kebermaknaannya sebagai berikut
a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan
normal
b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan
tidak normal
3 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
memiliki varians yang sama atau tidak dengan kata lain apakah
data berasal dari satu populasi yang sama atau tidak Uji
homogenitas menggunakan levene statistic tahap penghitungan
SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut klik Analyze gt
Compare Means gt One-Way ANOVA gt Masukan semua variabel
X ke kotak Dependen List dan K ke kotak Factor gt Options gt
ceklis Homogeneity of variance test gt Continue gt OK Format
115
pengujiannya dengan membandingkan nilai probabilitas (p) atau
signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan (dk) α = 005 Uji
kebermaknaannya sebagai berikut
a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan
homogen
b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan
tidak homogen
4 Uji Anava Dua Jalur
Uji korelasi digunakan untuk menguji apakah hipotesis ini
yang diajukan diterima atau tidak Pengujian hipotesis ini
menggunakan taraf signifikansi 5 dari 100 atau kebenaran
yang dicapai 95 tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-
langkah sebagai berikut klik Analyze gt Correlate gt Bivariate gt
Masukan semua variabel 1 ke kotak Dependent Variabel dan
variabel 2 dan 3 ke kotak Fixed Factor (s) gt Plots gt masukan
variabel 2 ke kotak Horizontal Axis dan variabel 3 kotak
Separate Lines gt Add gt Continue gt Post Hoc gt masukan semua
variabel ke kotak Post Hoc Tests for gt ceklis Tukey gt Continue gt
OK Format pengujiannya dengan membandingkan nilai
116
probabilitas (p) atau signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan
(dk) α = 005 Uji kebermaknaannya sebagai berikut
a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan tidak
memiliki perbedaan yang signifikan
b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan
memiliki perbedaan yang signifikan
I Hipotesis Statistik
1 micro =
micro gt
2 Int A x B = 0
Int A x B ne 0
3 micro = micro
micro gt micro
4 micro = micro
micro gt micro
Keterangan
=
=
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang belajar dengan model pembelajaran TGT
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang belajar dengan model pembelajaran STAD
117
micro
micro
micro
micro
=
=
=
=
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar tinggi dan belajar
dengan model pembelajaran TGT
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar tinggi dan belajar
dengan model pembelajaran STAD
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar rendah dan belajar
dengan model pembelajaran TGT
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar rendah dan belajar
dengan model pembelajaran STAD
A = Model Pembelajaran
B = Keaktifan Belajar Peserta Didik
118
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Data
Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta
interpretasinya Penyajian hasil penelitian berdasarkan analisis
statistik yang dilakukan pada tes awal dan tes akhir hasil belajar
PAI Berturut-turut berikut disajikan mengenai deskripsi data uji
persyaratan analisis pengujian hipotesis dan pembahasan hasil
penelitian
Deskripsi hasil analisis data tes yang dilakukan sesuai
dengan kelompok yang dibandingkan disajikan skor terendah
skor tertinggi jumlah rata-rata standar deviasi dan varian dalam
bentuk tabel 41 sebagai berikut
119
Tabel 41
Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Tiap Kelompok
Berdasarkan Penggunaan Model Pembelajaran dan Tingkat
Keaktifan Belajar Peserta Didik
Keaktifan
Belajar Deskripsi
Pembelajaran
TGT ( ) STAD ( )
Tinggi
( )
N 16
gt
16
Rata-Rata 825
700
Std Deviasi 1065 1414
Maximum 10 9
Minimum 7 5
Rendah
( )
N 16
gt
16
Rata-Rata 694
706
Std Deviasi 1436 1237
Maximum 9 9
Minimum 4 5
TOTAL
N
16
gt
16
Rata-Rata 7595 703
Std Deviasi 1251 1326
=
120
Berdasarkan tabel 41 diketahui data hasil belajar PAI
model pembelajaran TGT secara keseluruhan memperoleh nilai
rata-rata sebesar 7595 dengan standar deviasi 1251 Sedangkan
nilai rata-rata dari hasil belajar PAI kelompok model
pembelajaran STAD sebesar 703 dengan standar deviasi 1326
Data hasil belajar PAI kelompok siswa yang memiliki
keaktifan belajar tinggi dengan model pembelajaran TGT
memperoleh nilai rata-rata sebesar 825 dengan standar deviasi
1065 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar PAI kelompok siswa
yang memiliki keaktifan rendah dengan model pembelajaran TGT
sebesar 694 dengan standar deviasi 1436
Hasil belajar PAI kelompok siswa yang memiliki
keaktifan belajar tinggi dengan model pembelajaran STAD
diperoleh nilai rata-rata sebesar 700 standar deviasi 1414
sedangkan rata-rata hasil belajar PAI kelompok siswa yang
memiliki keaktifan rendah dengan model pembelajaran STAD
sebesar 706 standar deviasi 1237 Untuk lebih jelasnya lihat
gambar 41 halaman 83 sebagai berikut
121
Gambar 41
Grafik Deskripsi Data
B Pengujian Prasyarat Analisis
1 Pengujian Normalitas Data
Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi
kenormalannya Uji normalitas data dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 17 Kriteria sampel
berdistribusi normal apabila P-value gt 005 Adapun hasil
penghitungan dari uji normalitas data bisa dilihat pada tabel 42
berikut ini
0
50
100
150
Diagram Deskripsi Data
TGT Keaktifan Belajar Tinggi TGT Keaktifan Belajar Rendah
STAD Keaktifan Belajar Tinggi STAD Keaktifan Belajar Rendah
Valid N (listwise)
122
Tabel 42
Perhitungan Uji Normalitas Data
Kelompok Kolmogorov-Smirnov
a
Keterangan Statistic df Sig
TGT Keaktifan Belajar
Tinggi 197 16 098 Normal
TGT Keaktifan Belajar
Rendah 205 16 071 Normal
STAD Keaktifan Belajar
Tinggi 198 16 095 Normal
STAD Keaktifan Belajar
Rendah 167 16 200 Normal
Uji Kenormalan
1) TGT Keaktifan Belajar Tinggi Sig 0098 gt 005 (Distribusi
Normal)
2) TGT Keaktifan Belajar Rendah Sig 071 gt 005 (Distribusi
Normal)
3) STAD Keaktifan Belajar Tinggi Sig 0095 gt 005 (Distribusi
Normal)
4) STAD Keaktifan Belajar Rendah Sig 0200 gt 005
(Distribusi Normal)
Mengacu pada ketentuan bahwa apabila nilai signifikansi
lebih besar maka data berdistribusi normal Berdasarkan hasil
analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa data kelompok
123
model pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar tinggi model
pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar rendah model
pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar tinggi model
pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar rendah berdistribusi
normal
2 Pengujian Homogenitas Data
Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan SPSS
versi 17 Syarat ini berkenaan dengan kesamaan varians
gabungan hasil belajar PAI keaktifan belajar kelompok model
TGT dan model pembelajaran STAD Kriteria uji homogenitas
terpenuhi apabila nilai P-value gt 005 Data hasil analisis uji
homogenitas dirangkum pada Tabel 43 sebagai berikut
Tabel 43
Perhitungan Uji Homogenitas
Levene Statistic df1 df2 Sig
0152 1 62 698
Berdasarkan hasil uji kesamaan varians
gabunganhomogenitas data diketahui bahwa P-value gt 005
(0698 gt 005) Hal ini berarti semua data berasal dari populasi
yang sama
124
C Hasil Pengujian Hipotesis
1 Hipotesis 1
Hipotesis pertama yang diajukan adalah Terdapat
pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar PAI
Pengujian dilakukan dengan uji-t untuk melihat perbedaan hasil
belajar PAI sebelum dan sesudah diberikan perlakuan
menggunakan model pembelajaran TGT dan STAD secara
keseluruhan menggunakan bantuan SPSS versi 16 Berikut
disajikan ringkasan hasil pengujiannya pada tabel 44 sebagai
berikut
Tabel 44
Ringkasan Hasil Uji-t Model Pembelajaran Terhadap Hasil
Belajar PAI
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan T dk
Sig
(tailed)
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah
(Model TGT Keaktifan Belajar
Tinggi) -30998 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah
(Model TGT Keaktifan Belajar
Rendah) -19323 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah
(Model STAD Keaktifan Belajar
Tinggi) -19799 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah
(Model STAD Keaktifan Belajar
Rendah) -22845 15 000 Signifikan
125
Kriteria pengambilan keputusan
Terima jika probabilitas (Sig) ˃ 005
Tolak jika probabilitas (Sig) ˂ 005
Diketahui pada tabel 44 bahwa semua nilai probabilitas
(Sig) 0000 dimana lebih kecil dari tarafnyata yang diajukan
yaitu 005 (0000 ˂ 005) yang berarti secara keseluruhan model
pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar PAI
2 Hipotesis 2
Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini
adalah terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI Pengujian dilakukan
dengan uji interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan
belajar yang pada SPSS diuji dengan univariate uji-F berikut
adalah ringkasan hasil uji interaksi untuk uji hipotesis 2 pada
tabel 45 sebagai berikut
Tabel 45
Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar terhadap Hasil
Belajar PAI
Variabel t-test for Equality of Means Keterangan
Keaktifan Belajar
Terhadap Hasil
Belajar PAI
T Dk Sig
(tailed)
-42431 63 000 Signifikan
126
Kriteria pengambilan keputusan
Terima H0 Jika probabilitas (Sig) gt005
Tolak H0 Jika probabilitas (Sig) lt005
Diketahui bahwa pada tabel 45 bahwa semua ini
probabilitas (Sig) 0000 dimana lebih kecil dari taraf nyata yang
diajukan yaitu 005 (0000lt 005) yang berarti keaktifan belajar
berpengaruh terhadap hasil belajar PAI
3 Hipotesis 3
Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah
terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan
belajar terhadap hasil belajar PAI Pengujian dilakukan dengan
uji interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar
yang pada SPSS diuji dengan univariate uji-F Berikut adalah
ringkasan hasil uji interaksi untuk uji hipotesis ketiga pada tabel
46 sebagai berikut
Tabel 46
Rangkuman Hasil Uji Anova Dua Jalur dengan Interaksi
Source Type III Sum
of Squares df
Mean
Square F Sig
Corrected Model 18875a 3 6292 3742 016
Intercept 3422250 1 3422250 2036E3 000
127
Model Pembelajaran 5062 1 5062 3011 088
Keaktifan Belajar 6250 1 6250 3717 059
Model Pembelajaran
Keaktifan 7562 1 7562 4498 038
Error 100875 60 1681
Total 3542000 64
Corrected Total 119750 63
a R Squared = 158 (Adjusted R Squared = 116)
Hipotesis
Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada siswa kelas
VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada siswa kelas
VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
Kriteria pengambilan keputusan
Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005
Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005
Diketahui pada tabel 46 nilai kolom baris interaksi Model
PembelajaranKeaktifan belajar f-hitung 4498 dengan
probabilitas (Sig) 0038 lt 005 dengan demikian ditolak dan
128
hipotesis diterima Artinya bahwa terdapat interaksi antara model
pembelajaran dengan keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI
pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
4 Hipotesis 4
Hipotesis keempat yang peneliti ajukan dalam penelitian
ini adalah Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah
Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yang pada
SPSS diuji dengan independent sample t-test seperti halnya
dengan uji hipotesis ke-3 Berikut ini penulis sajikan ringkasan
hasil uji hipotesis pada tabel 47 sebagai berikut
Tabel 47
Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT
dan Model Pembelajaran STAD
Keaktifan Belajar Rendah
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan t dk
Sig
(tailed)
Hasil Belajar PAI 2825 30 009 Signifikan
129
Kriteria pengambilan keputusan
Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005
Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005
Diketahui pada tabel 47 nilai t-hiungt 2825 dengan
probabilitas (Sig) 0009 gt 005 yang artinya bahwa H0 ditolak
dan hipotesis yang diajukan diterima Dengan kata lain bahwa
hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi Hal
ini terbukti dari perolehan nilai rata-rata dari kedua kelompok
tersebut bahwa kelompok model pembelajaran TGT dengan
keaktifan belajar tinggi memperoleh nilai rata-rata 825 lebih
besar dari kelompok model pembelajarn STAD dengan keaktifan
belajar tinggi memperoleh nilai rata-rata 700
5 Hipotesis 5
Hipotesis kelima yang peneliti ajukan dalam penelitian ini
adalah Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik
130
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah
Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yang pada
SPSS diuji dengan independent sample t-test seperti halnya
dengan uji hipotesis ke-3 Berikut ini penulis sajikan ringkasan
hasil uji hipotesis pada tabel 48 sebagai berikut
Tabel 48
Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT
dan Model Pembelajaran STAD
Keaktifan Belajar Rendah
Variabel
t-test for Equality of
Means
Keterangan
t dk Sig
(tailed)
Hasil Belajar PAI 29353 30 794 Tidak Signifikan
Kriteria pengambilan keputusan
Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005
Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005
Diketahui pada tabel 47 nilai t-hiungt 29353 dengan
probabilitas (Sig) 0794 gt 005 yang artinya bahwa H0 diterima
131
dan hipotesis yang peneliti ajukan ditolak Dengan kata lain
bahwa hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah tidak lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah Hal
ini terbukti dari perolehan nilai rata-rata dari kedua kelompok
tersebut bahwa kelompok model pembelajaran TGT dengan
keaktifan belajar rendah memperoleh nilai rata-rata 694
sedangkan model pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar
rendah memperoleh nilai rata-rata 706 Dari perolehan nilai rata-
rata kedua kelompok tersebut tidak ada perbedaan yang
signifikan antara kedua kelompok tersebut sehingga hipotesis
yang peneliti ajukan tidak diterima
Selanjutnya hasil uji Tukey menunjukkan bahwa ada
perbedaan yang signifikan hasil keterampilan dasar bola basket
antara keempat kelompok sampel yang ditunjukkan dari nilai sig
lt 005 Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 49
132
Tabel 49
Hasil Uji Tukey
Hasil_Belajar
Tukey HSD
(I) Model
Pembelajaran (J) Model Pembelajaran Mean
Difference
(I-J)
Std
Error Sig
95 Confidence
Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
TGT Keaktifan
Tinggi
TGT Keaktifan Rendah 1312 458 029 10 252
STAD Keaktifan Tinggi 1250 458 041 04 246
STAD Keaktifan
Rendah 1188 458 057 -02 240
TGT Keaktifan
Rendah
TGT Keaktifan Tinggi -1312 458 029 -252 -10
STAD Keaktifan Tinggi -062 458 999 -127 115
STAD Keaktifan
Rendah -125 458 993 -134 109
STAD
Keaktifan
Tinggi
TGT Keaktifan Tinggi -1250 458 041 -246 -04
TGT Keaktifan Rendah 062 458 999 -115 127
STAD Keaktifan
Rendah -062 458 999 -127 115
STAD
Keaktifan
Rendah
TGT Keaktifan Tinggi -1188 458 057 -240 02
TGT Keaktifan Rendah 125 458 993 -109 134
STAD Keaktifan Tinggi 062 458 999 -115 127
The mean difference is significant at the 005 level
Berdasarkan tabel 49 hasil uji tukey dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran TGT keaktifan belajar rendah tidak
ada perbedaan yang signifikan dengan model pembelajaran
STAD keaktifan tinggi hal ini ditunjukkan dari perolehan nilai
133
sig gt 005 yaitu 0999 gt 005 Model pembelajaran TGT
keaktifan rendah rendah tidak ada perbedaan yang signifikan
dengan model pembelajaran STAD keaktifan rendah hal ini
ditunjukkan dari perolehan nilian sig gt 005 yaitu 0993 gt 005
Sedangkan kelompok lainnya memiliki perbedaan yang
signifikan yang ditunjukkan dari perolehan nilai sig lt 005
3 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data diperoleh
beberapa temuan terkait hipotesis yang diajukan oleh peneliti
Untuk lebih jelasnya penulis sajikan rekapitulasi hasil belajar PAI
dapat dilihat pada tabel 410 sebagai berikut
Tabel 410
Rekapitulasi Hasil Belajar PAI
Faktor Baris
Faktor Kolom
Rata-rata Baris Model
Pembelajaran
TGT ( )
Model
Pembelajaran
STAD ( )
Keaktifan Belajar Tinggi
( ) 825
700 7625
Keaktifan Belajar
Rendah ( )
694 706 700
Rata-Rata Kolom 7595
703 7312
134
1 Secara keseluruhan terdapat pengaruh model
pembelajaran terhadap hasil belajar PAI
Hasil temuan penelitian dilapangan merujuk pada hasil
pengolahan dan analisis data ditemukan hasil yang menunjukkan
pengaruh pada setiap masing-masing kelompok model
pembelajaran terhadap hasil belajar PAI pada peserta didik kelas
VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Apabila dilihat dari perolehan
nilai signifikansi menunjukkan bahwa pada masing-masing
kelompok secara keseluruhan memperolah nilai sig ˂ 0005
sehingga secara keseluruhan model pembelajaran berpengaruh
terhadap hasil belajar PAI Sebagaimana dikemukakan menurut
Morgan dkk (2005) yang dapat dijelaskan dan diuraikan sebagai
berikut (1) siswa menjadi lebih aktif (2) siswa menjadi
termotivasi dalam kerja kelompok dari pada individu (3) siswa
lebih mengutamakan rasa ingin tahu proses mencari jawaban
yang benar dari pada sekedar langsung mendapat jawaban yang
benar (4) Guru lebih menghargai kemampuan setiap siswa
dengan melibatkan setiap siswa ke dalam diskusi kelompok
135
Hal ini dimungkinkan karena dengan model pembelajaran
kooperatif peserta didik tidak merasa terbeban atau dipaksa
dalam mempelajari materi Sebab dengan model pembelajaran
kooperatif peserta didik diberikan kebebasan untuk mencari tahu
proses mencari jawaban dan menyelesaikan tugas atau materi
pelajaran dengan kemampuan yang mereka miliki dengan bekerja
secara kelompok Dengan kondisi belajar seperti ini peserta didik
akan lebih tertarik dan lebih bergairah dalam mempelajari suatu
materi pembelajaran Peserta didik diberikan kesempatan untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dengan kata lain
mereka dapat bereksplorasi
Meningkatnya keterampilan mengajar guru maka siswa
diharapkan akan lebih aktif dan terlibat dalam pembelajaran yang
diciptakan oleh guru Diyakini bahwa ada pengaruh penerapan
model pembelajaran terhadap hasil belajar PAI ini artinya bahwa
guru tersebut telah mampu menerapkan model pembelajaran
dengan tepat
136
2 Secara keseluruhan terdapat pengaruhkeaktifan belajar
terhadap hasil belajar PAI
Berdasar pada hasil pengolahan dan analisis data ditemukan hasil
yang menunjukkan pengaruhnkeaktifan belajar terhadap hasil
belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota
Serang Apabila dilihat dari perolehan nilai signifikansi sig 0000
lt 0005 sehingga keaktifan belajar berpengaruh terhadap hasil
belajar PAI Sebagaimana dikemukakan menurut Sardiman antara
lain
1) Visual Activities seperti membaca memperhatikan
gambar memperhatikan demonstrasi orang lain
2) Oral Activities mengatakan merumuskan bertanya
memberi saran mengeluarkan pendapat mengadakan
interview diskusi interupsi
3) Listening Activities seperti mendengarkan uraian
percakapan diskusi pidato
4) Writing Activities menulis cerita karangan laporan tes
angket menyalin
5) Drawing Activities membuat grafik peta diagram
6) Motor Activities melakukan percobaan membuat
konstruksi mode mereparasi
7) Mental Activities menanggapi mengingat memecahkan
soal menganalisa melihat hubungan mengambil
keputusan
8) Emotional Activities menaruh minat merasa bosan
berani gembira gugup dan senang
137
Hal ini dimungkinkan karena dengan keaktifan belajar
peserta didik tidak lebih terjadi interaksi antara pendidik dengan
peserta didik Sebab dengan keaktifan belajar peserta dodok lebih
akan tercipta susasana belajar yang lebih kondusif Dengan
kondisi belajar seperti ini peserta didik akan lebih tertarik dan
lebih bergairah dalam mempelajari suatu materi pembelajaran
Peserta didik diberikan kesempatan untuk bereksplorasi tentang
hal-hal yang berkaitan dengan materi pembelajaran
Keterampilan mengajar guru yang baik maka siswa diharapkan
akan lebih memilikikeaktifan belajar dan terlibat dalam
pembelajaran yang diciptakan oleh guru
3 Terdapat Interaksi antara model pembelajaran dan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada peserta
didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
Merujuk pada hasil pengolahan dan analisis data
ditemukan hasil yang menunjukkan bahwa terdapat interaksi
antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar terhadap
hasil belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24
Kota Serang Artinya bahwa yang dapat mempengaruhi hasil
138
belajar PAI itu bukan hanya model pembelajaran saja melainkan
bahwa keaktifan belajar juga dapat mempengaruhi hasil belajar
PAI
Selain model pembelajaran keaktifan belajar juga dapat
mempengaruhi hasil belajar PAI Senada dengan hasil penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Ruqayyah (1011) bahwa
terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan keaktifan mengikuti
kegiatan rohis terhadap prestasi belajar PAI Artinya bahwa
keaktifan belajar juga dapat mempengaruhi hasil belajar PAI
yang dalam hal ini adalah hasil belajar pada materi aqidah akhlak
Berdasarkan temuan d ilapangan bahwa dengan keaktifan
belajar tinggi lebih memberikan hasil yang lebih baik dari pada
peserta didik yang memiliki keaktifan belajar rendah ini bisa
disebabkan karena pada kelompok tersebut kurang memiliki rasa
tanggung jawab pada saat mereka melakukan tugas Apabila
peserta didik tidak memiliki keaktifan belajar yang tinggi
cenderung pada saat mengikuti proses pembelajaran lebih banyak
diam tidak berani mengemukakan pendapat dan tidak aktif dalam
mencari tahu jawaban permasalahan yang sedang dipelajari
139
Penggunaan model pembelajaran yang tepat juga dapat
menentukan hasil belajar PAI Pada keaktifan belajar tinggi dapat
dimungkinkan hasil belajar lebih baik dibandingkan dengan
keaktifan belajar rendah Oleh karena itu pemilihan model
pembelajaran juga harus memperhatikan tingkat keaktifan peserta
didik agar hasil pembelajaran dapat optimal
4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
tinggi
Hasil pengolahan dan analisis data pada hipotesis ketiga
dinyatakan bahwa Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi
lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
Dilihat dari rerata menunjukkan bahwa kelompok yang diberikan
model pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar tinggi lebih
baik hasil belajar PAI dibandingkan dengan model pembelajaran
140
STAD dengan keakfitan belajar tinggi Hal ini bisa disebabkan
karena dengan menggunakan model pembelajaran TGT siswa
menjadi termotivasi seperti yang di terangkan oleh Aunurrahman
(2010 hlm24) rdquoPenggunaan model pembelajaran yang tepat
dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa terhadap
pelajaran menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam
mengerjakan tugas memberikan kemudahan bagi siswa untuk
memahami pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai
hasil belajar yang lebih baikrdquo
Hasil ini menunjukkan bahwa ketika model pembelajaran
TGT diberikan pada siswa dengan keaktifan belajar tinggi maka
pengaruhnya akan lebih baik dibandingkan dengan yang
diberikan model pembelajaran STAD dengan kekatifan belajar
rendah
Apabila dilihat dari karakteristiknya model pembelajaran
TGT memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk kompetisi
pembelajaran hal itu memungkinkan siswa untuk lebih aktif
dalam pembelajaran Selain itu dukungan keaktifan belajar yang
141
tinggi juga memungkinkan model pembelajaran TGT memiliki
pengaruh lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran
STAD Sebagaimana prinsip dalam pembelajaran bahwa apabila
peserta didik semakin banyak diberikan kesempatan untuk lebih
aktif maka penyerapan materi semakin baik
5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih
baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
rendah
Hasil pengolahan dan analisis data pada hipotesis ke empat
diperoleh simpulan bahwa hasil belajar PAI peserta didik yang
belajar dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar
rendah tidak lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan
belajar rendah Pada model pembelajaran TGT memiliki
peningkatan hasil belajar yang sama bila dibandingkan dengan
model pembelajaran STAD pada kelompok yang memiliki
keaktifan belajar rendah
142
Pada model pembelajaran TGT dan STAD ketika
diterapkan pada siswa yang memiliki keaktifan belajar rendah
peserta didik tidak aktif dalam proses pembelajarannya dan
kurang dapat berinteraksi dengan peserta didik lain dalam
kelompoknya sehingga peserta didik tidak terlibat lebih banyak
dalam proses pembelajaran sehingga memungkinkan hasil belajar
tidak diperoleh maksimal
Sesuai dengan hipotesis kedua bahwa ada interaksi antara
model pembelajaran dengan keaktifan belajar Artinya bahwa
ketika kedua model pembelajaran ini diberikan pada siswa yang
memiliki keaktifan belajar yang rendah maka kemampuannya
akan sama Oleh karenanya pemberian model pembelajaran juga
harus memperhatikan keaktifan peserta didik
E Keterbatasan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis menghadapi
beberapa keterbatasan yang dapat mempengaruhi kondisi dari
penelitian yang dilakukan Adapun keterbatasan tersebut antara
lain
143
1 Waktu yang tersedia untuk menyelesaikan penelitian ini
relatif pendek padahal kebutuhan sampel sangat besar
2 Dana yang dimiliki peneliti untuk menyeelesaikan
penelitian ini sangat terbatas
3 Keterbatasan dari kedua aspek tersebeut mempengaruhi
banayaknya dukungan petugas lapangan yang membantu
dalam penelitian
144
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Merujuk pada temuan dan hasil pengolahan dan analisis
data serta pembahasan yang telah diuraikan pada bab 4 penulis
dapat menyimpulkan beberapa hasil penelitian sebagai berikut
1 Secara keseluruhan model pembelajaran berpengaruh terhadap
hasil belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24
Kota Serang
2 Terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI
pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
3 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada peserta didik
kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
145
5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi tidak lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
B Implikasi
Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian ini bahwa
peserta yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif
berpengaruh terhadap hasil belajar PAI Dengan demikian
diharapkan agar para guru PAI mempunyai pengalaman
pemahaman dan wawasan dalam memilih model pembelajaran
Karena dengan penguasaan model pembelajaran yang dimiliki
oleh para guru dapat menciptakan pembelajaran PAI yang efektif
menarik dan tidak membosankan bagi peserta didik Untuk itu
model-model pembelajaran PAI perlu kiranya disosialisasikan
dan dilatih kepada para guru-guru yang mengajar PAI tentang
penerapan model pembelajaran yang ada Termasuk model
pembelajaran TGT dan model pembelajaran STAD karena model
pembelajaran ini sesuai dengan temuan penelitian dapat
meningkatkan hasil belajar PAI pada peserta didik
146
Tujuan pembelajaran salah satunya adalah bagaimana
mengefektifkan dan mengaktifkan peserta didik untuk terus mau
belajar bukan karena keterpaksaan Untuk itu guru perlu
menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi
peserta didik terutama dalam pembelajaran PAI Bukan seperti
yang terjadi selama ini dimana peserta didik cenderung pasif dan
tidak terlibat aktif dalam proses pembelajarannya duduk atau
hanya memperhatikan guru dalam menjelaskan materi
pembelajaran
Keaktifan belajar yang dimiliki oleh seorang individu
yang berguna sebagai landasan untuk melakukan bermacam-
macam aktivitas dimana keaktifan belajar yang kemudian
berperan sebagai landasan dalam menguasai materi pada saat
proses pembelajaran Setiap individu memiliki tingkat keaktifan
belajar berbeda-beda Keaktifan belajar tinggi adalah
karakteristik siswa yang sangat berpengaruh terhadap belajar
dalam kelompok mengenai materi-materi yang akan dipelajari
Apabila guru PAI ingin meningkatkan hasil belajar maka
147
sebaiknya peserta didik diberikan kebebasan untuk melakukan
dan menemukan suatu permasalahan dalam belajar
Untuk dapat menciptakan suasana belajar yang menarik
bagi peserta didik guru harus lebih aktif dan kreatif dalam
menerapkan model pembelajaran untuk peserta didik dalam
pembelajaran PAI Dimana diharapkan peserta didik dapat aktif
dalam pembelajaran yang bisa menyenangkan peserta didik
Model pembelajaran kooperatif melibatkan peserta didik secara
langsung untuk mencari permasalahan mempraktekkan dan
mencari solusi sendiri peran guru disini hanya sebagai fasilitator
C Saran-Saran
1 Bagi guru PAI disarankan dapat memilih model pembelajaran
sesuai dengan perkembangan dan karakteristik peserta didik
baik dari sisi perkembangan sosial mental emosional serta
kemampuan motoriknya Hal ini untuk menjadikan
pembelajaran menjadi efektif dan efisien serta agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik
2 Bagi siswa dalam pembelajaran perlu meningkatkan
keaktifannya dalam proses pembelajaran secara sistematis
148
selain itu semakin banyak terlibat aktif akan memberikan
dampak terhadap hasil belajar yang lebih baik Disarankan
peserta didik untuk dapat mengelola emosionalnya untuk lebih
dapat berinteraksi dengan peserta didik lainnya
3 Bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian dapat
melakukan penelitian ulang atau kajian ilmiah Disarankan
agar memperbanyak sampel penelitian supaya data dapat
dianalisis lebih akurat dan memperlama waktu penelitian serta
meminimalisir keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam
penelitian ini sehingga hasil penelitian menjadi lebih
sempurna
149
DAFTAR PUSTAKA
Anni Catharina Tri Psikologi Belajar Semarang Unnes Press
2004
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik Jakarta Rineka Cipta 2010
BSNP Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar SMAMA Jakarta BSNP 2006
Buchari Alma Guru Profesional Menguasai Metode dan
Terampil Mengajar Bandung PT Alfabeta 2009
Darsono Belajar dan Pembelajaran Semarang IKIP Semarang
Press 2001
Djamarah Syaiful Bahri Psikologi Belajar Guru dan Anak
Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan
Teoretis Psikologis PT Rineka Cipta Jakarta 2005
________________ Psikologi Belajar Edisi 2 Jakarta Rineka
Cipta 2008
Eggen Paul amp Kauchak Don Strategi dan Model Pembelajaran
Jakarta PT Indeks 2012
Fraenkel J amp Wallen N How to Design and evaluate research
in education (2nd ed) McGraw-Hill Inc New York
2001
Hamalik Oemar Proses Belajar Mengajar Jakarta Bumi
Aksara 2001
Hendrik Lamba Arung Pengaruh Pembelajaran Kooperatif
Model STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil
150
Belajar Fisika Siswa SMA Jurnal Ilmu Pendidikan
vol 2 no 132006
httpwwwilmupengetahuannetteori-aktivitas-belajar-menurut-
pandangan ilmu-jiwalama-dan-modernhtm (download
pada tanggal 1 April 2017 jam 2100)
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan
Pendekatan Metode Strategi dan Model-model
Pembelajaran Yogyakarta Multi Presindo 2012
Isjoni Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran
Kelompok Bandung Alfabeta 2007
Ismail Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem
Semarang Rasail Media Group 2008
Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology Developing
Learners Boston Pearson 2011
Joyce Bruce Marsha Weil Models of Teaching United States of
America Allyn and Bacon 2009
Jumrah Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa SMAN 5
Palu Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Model
Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Asam-
Basardquo Jurnal Media Ekstra vol 2 no 2 2006
Lapono Nabisi dkk Belajar Dan Pembelajaran SD Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departernen Pendidikan
Nasional 2008
Muhaimin Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan
Pendidikan Agama Islam di Sekolah Bandung PT
Remaja Rosdakarya 2004
Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru
Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000
151
Mulyasa Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan Bandung PTRemaja
Rosdakarya 2005
Mulyasa Kurikulum Berbasis Kompetensi Bandung Remaja
Rosdakarya Offset 2004
Nurhasan Tes Pengukuran Keolahragaan Bandung FPOK UPI
Bandung 2014
Oemar Hamalik Kurikulum dan Pembelajaran cetVII Jakarta
Bumi Aksara 2007
_____________ Proses Belajar Mengajar Jakarta Bumi
Aksara 2008
Poerwanti Endang dkk Asesmen Pembelajaran SD Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional Jakarta 2004
Rifarsquoi Ahmad dan Catharina Tri Anni Psikologi Pendidikan
Semarang UNNES Press 2010
Rosdiani Dini Model Pembelajaran Langsung dalam
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Bandung
Alfabeta 2012
Rusman Model-model Pebelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Guru Jakarta Raja Grafindo Persada
2012
Sanjaya Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan Jakarta Kencana 2007
Sarah Nur Azmi Perbandingan Antara Model Pembelajara
Cooperative Learning Tipe STAD dengan
Pembelajaran Konvensional Dalam Rangka
Meningkatkan Hasil Belajar PAI Jakarta Jurusan
152
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta
Raja Grafindo Persada 2001
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta
Rajawali Press 2011
Shlomo Sharen Handbook of Cooperative Learning Terj Sigit
Prawoto Yogyakarta Familia 2012
Soemanto Wasty Psikologi Pendidikan Jakarta Rineka Cipta
2003
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif
dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka
Publisher 2010
Sudjana Metode Statistik Bandung Tarsito 2005
Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif Surakarta Panitia
Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009
Sugiyono Statistika untuk Penelitian Bandung Alfabeta 2010
Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD
Bandung Alfabeta 2013
Suprijono Agus Cooperative Learning Yogyakarta Pustaka
Belajar 2011
Tohirin Psikologi Pembelajaran PendidikanJakarta
Rajagrafindo Persada 2006
Undang-Undang Nomor 20 Sistem Pendidikan Nasional 2003
153
Utomo Dinanjaya Media Pembelajaran Aktif Bandung Nuansa
Cendikia 2013
Verducci Frank M Measurment Concept in Phhysical
Education StLois The CV Mosby Company 1989
Yatim Riyanto Paradigma Pembelajaran Sebagai referensi bagi
Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang
Efektif dan Berkualitas Jakarta Kencana 2009
Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains
JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah
2009
154
LAMPIRAN-LAMPIRAN
155
Lampiran 1 Pelakuan Model Pembelajaran TGT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
(PerlakuanTreatment Model Pembelajaran TGT)
Sekolah SMP Negeri 24 Kota Serang
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islamamp Budi Pekerti
KelasSemester VIIIGenap
Materi Pokok Iman kepada Allah SWT
Alokasi Waktu 3 x 3 JP (3 Pertemuan)
A Kompetensi Inti
KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur disiplin bertanggung jawab
peduli (toleransi gotong royong) santun percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual konseptual dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi
seni budaya terkait fenomena amp kejadian tampak mata
KI4 Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan
mengurai merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis membaca menghitung menggambar dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudutpandangteori
B KD dan IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
13 Meyakini bahwa Allah Maha
Mengetahui Maha Waspada
Maha Mendengar dan Maha
Melihat
131 Meyakini bahwa Allah Swt
mengetahuisemua yang ada di langit
dan di bumi
132 Meyakini bahwa Allah menciptakan
alam semesta dengan teliti
133 Meyakini bahwa Allah Maha
Mendengar segala sesuatu baik yang
lahir dan yang batin
134 Meyakini bahwa Allah Maha Melihat
segala sesuatu baik yang lahir dan
yang batin
156
135 Berdoa kepada Allah pada setiap
kesempatan
23 Menunjukkan perilaku percaya
diri tekun teliti dan kerja keras
sebagaiimplementasi makna al-
‟Aliacutem al- Khabiacuter as-Samiacute‟ dan
al-Bashiacuter
231 Menunjukkan perilaku Percaya
diriterhadap semua yang diusahakan
sebagai implementasi makna al-rsquoAliacutem
al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir
232 Menunjukkan perilaku tekun dalam
berusaha sebagai implementasi makna
al-rsquoAliacutem al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-
Bashir
233 Menunjukkan perilaku teliti dalam
mengerjakan tugas sebagai
implementasi makna al-rsquoAliacutem al-
Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir
234 Menunjukkan perilaku kerja keras
dalam mengusahakan apa yang dicita-
citakan sebagaiimplementasi makna
al-‟Aliacutem al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-
Bashir
235 Bersikap dan berperilaku hati-hati
dalam menjalani kehidupan di dunia
sebagaiimplementasi makna al-‟Aliacutem
al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-Bashir
33 Memahami makna al-Asmābdquou
alḤusnā al-‟Alim al-Khabiacuter as-Samiacute‟ dan al-Bashiacuter
331 Menjelaskan pengertian Al alimAl
khobirAs Samidan Al Basir
332 Menunjukkan dalil naqli tentang al-
rsquoAliacutem al- Khabiacuter as-Samiacutersquo dan al-
Bashiacuter
43 Menyajikan contoh perilaku
yang mencerminkan orang yang
meneladani al-Asmābdquoul al-
Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ danal-Bashir
431 Secara berkelompok mencari cerita
atau kejadian nyatatentang al-Asmā lsquou
al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuter
432 Mempresentasikan hasil tugas
kelompok tentang cerita atau kejadian
nyatatentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-
‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al
Bashiacuterdi depan kelas
C Tujuan Pembelajaran
Setelah proses belajar mengajar dengan model pembelajaran problem base learning
peserta didik dapat
1 Menjelaskan pengertian iman kepada Allah dengan benar
2 Menunjukkan dalil naqli tentang iman kepada Allah dengan tepat
3 Menjelaskan pengertian al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan
al-Bashir dengan benar
4 Menjelaskan makna al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan al-
Bashir dengan tepat
5 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-bdquoAlim
157
6 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-Khabir
7 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna as-Sami‟
8 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-Bashir
Fokus Penguatan Karakter Kereligiusan dan Kemandirian
D Materi Pembelajaran
1 MPertemuan Ke-1
Materi Reguler
Iman kepada Allah
1 Pengertian iman kepada Allah
Apakah iman itu Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna
percaya Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh
hati diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari
2 Dalilnaqli iman kepada Allah
Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah Sebagai
manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah Swt iman menjadi
sangat penting Allah Swt sendiri yang memerintah-kan kita untuk beriman
sebagaimana firman-Nya
ldquoWahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan
rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta
kitab yang Allah turunkan sebelumnya Barang siapa yang kafir kepada
Allah malaikat-malai-kat-Nya kitab-kitab-Nya rasul-rasul-Nya dan hari
kemudian maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnyardquo(QS
an-Nisarsquo4136)
Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis bisa bertambah atau
berkurang Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt
adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah Kita sering
mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-asmau al-husna
3 Hikmah beriman kepada Allah
Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena
158
merasa dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala
larangan-Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti
ini Jadi orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara
lain sebagai berikut
a Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan
firman-Nya
rdquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi
(hari kiamat)rdquo(Surah al-Mu‟min40 51)
b Hatimenjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman
Allah Swt
ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah
hati menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)
c Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya
tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana
firman Allah Swt berikut ini
ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan
nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan
kesabaranrdquo (QS al-lsquoAsr1031-3)
Materi Pengayaan
Fungsi Beriman Kepada Allah
1 Menambah Keyakinan
Kita tahu bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala sesuatunya dan
membuat kita masih hidup sampai sekarang Jadi kita harus semakin yakin
159
dan bersyukur kepada Allah Swt
2 Menambah Ketaatan Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani
perintah Allah dan menjauhi laranganya sehingga hati kita akan selalu ingat
kepada Allah Swt
3 Menentramkan Hati Dalam surah Ar-Raad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu
mengingat Allah dan membuat hati mereka tentram karenanya
4 Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat Dalam Quran Surah Al-Mukminin Allah berfirman Sesungguhnya Kami
menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan
dunia dan pada berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)rdquo
5 Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka menjadi tentram hidup
pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan menjadi lebih mudah
diselesaikan karena Allah akan membantunya
2 Pertemuan Ke-2
Materi Reguler
Al-Asmaul Husna
1 Pengertian al-Asmaul-Husna
Al-Asmau al-husna adalah nama-nama Allah Swt yang baik Di antara al-
Asmau al-husna tersebut adalah
- al-bdquoAlim (Maha Mengetahui)
- al- Khabir (Mahateliti)
- as-Sami‟(Maha Mendengar) dan
- al-Bashir(Maha Melihat)
2 Contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-
husna
Kisah Si Andi Pergi Sekolah
Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari
Madinah menuju Mekah Di tengah perjalanan bertemulah mereka berdua
dengan anak gembala Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu
(pada suatu hari andi seorang siswa SMP ia hendak berangkat sekolah
ketika dia menyebrang jalan tiba-tiba dia mengalami kecelakaan tertabrak
motor Bagaimana pendapatmu tentang Sikap andi tersebut Dan sikap
160
apakah yang seharusnya dimiliki oleh andi serta apa kaitannya dengan
sifat asmaul husna
Materi Pengayaan
Contoh Perilaku Iman Kepada Allah
Ada banyak sekali contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan
dalam kehidupan sehari-hari seperti
1 Mendirikan Sholat
2 Menafkahkan sebagian rezeki
3 Beriman Kepada Kita Allah
4 Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit
5 Selalu berbuat kebajikan
6 Mampu menahan amarah
7 Mampu memaafkan kesalahan orang lain
8 Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah
9 Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi
10 Mempercayai dengan benar rukum iman
161
3 Pertemuan Ke-3
Materi Reguler
Hikmah Beriman kepada Allah
Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena merasa
dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-
Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti ini Jadi orang
yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut
a Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan firman-
Nya
ldquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari
kiamat)rdquo(QSal-Mu‟min40 51)
b Hati menjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman Allah
Swt
ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati
menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)
c Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya
tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana
firman Allah Swt berikut ini
ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan
nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan
kesabaranrdquo (Surah al-lsquoAsr1031-3)
162
Materi Pengayaan
Bukti Kebenaran Sifat Allah
Kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya tahu dan faham akan nama-
nama Allah lsquoAzza wa Jalla yang berjumlah 99 yang terlampir dalam Asma‟ u al-
Husna Dan nama-nama Allah lsquoAzza wa Jallah tersebut bukan hanya sekedar
pengertian atau wacana agama Islam itu sendiri melainkan itu memang
gambaran dari sifat-sifat Allah lsquoAzza wa Jalla yang sangat amat sempurna dan
terbukti kebenarannya sampai-sampai para ulama mengatakan bahwa dengan
Asmarsquo u al-Husna saja tidak cukup untuk menggambarkan Keagungan dan
Kesempurnaan Allah lsquoAzza wa Jalla sebagai pencipta alam semesta ini begitu
pula alam Akhirat yang tidak diragukan lagi keberadaannya kecuali oleh orang-
orang yang tidak berakal
Adapun di sini akan dijelaskan mengenai 5 bukti dari sekian banyak
bukti dari nama Allah lsquoAzza wa Jalla yaitu Al-lsquoAdlu (Maha Adil) Dan bukti-
bukti tersebut juga menguatkan akan kebenaran agama Islam sebagai agama
Rahmatan li al-bdquoAlamin yang dibawa oleh nabi yang bergelar al-Amin Dan 5
bukti tersebut adalah
(Pertama) Adalah dalam hal niat yang merupakan penentu dari arah
amalan-amalan yang kita perbuat karena niat tersebut berfungsi sebagai lentera
atau cahaya yang akan menuntun dan menerangi perjalanan seorang hamba
dalam bertemu Allah lsquoAzza wa Jalla Jika lentera tersebut memancar dengan
terang maka menjadi teranglah perjalanannya dalam bertemu Allah lsquoAzza wa
Jalla Sebaliknya jika cahaya lentera tersebut redup maka menjadi redup
pulalah jalan yang akan dilalui oleh seorang hamba untuk bisa bertemu dengan
Allah Jalla Yang Maha Pencipta dan Maha Mengadakan lagi Maha Pembentuk
Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah saw ldquoSesungguhnya setiap
amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan
mendapatkan apa yang dia niatkan maka barangsiapa yang hijrahnya kepada
Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan
barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena
wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah
kepadanyardquo (HR Bukhary-Muslim dari lsquoUmar bin Khoththob radhiallahu
lsquoanhu)
(Kedua) Adalah dalam hal perbuatan yang tentunya tidak terlepas dari
catatan Allah lsquoAzza wa Jalla lewat dua malaikat-Nya (Rakib ndash lsquoAtid) yang
senantiasa menemani kita di setiap langkah kita apapun dan bagaimanapun
163
bentuknya Lalu dari segi manakah kiranya bukti akan sifat Allah lsquoAzza wa Jalla
yang Maha Adil Coba kita perhatikan dengan seksama firman Allah lsquoAzza wa
Jalla dan hadist Rasulullah berikut ini ldquoBarang siapa berbuat kebaikan
mendapat sepuluh kali lipat amalnya Dan barang siapa berbuat kejahatan
dibalas seimbang dengan kejahatannya Mereka sedikit pun tidak dirugikan
(dizalimi) (al-An‟am 160)
(Ketiga) Adalah dalam hal keutamaan kaum hawa dalam berbakti
kepada suaminya yang merupakan kewajiban sebagai seorang istri sebagaimana
sabda Rasulullah saw ldquoperkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang
wanita pada hari kiamat nanti adalah mengenai sholat lima waktu dan
ketaatannya terhadap suamirdquo (HRIbnu Hibbab dari Abu Hurairah)
Jadi berikut adalah bentuk keadilan Allah terhadap kaum wanita yang
mungkin tidak dapat melakukan sebagian pekerjaan mulia yang dapat dikerjakan
oleh kaum lelaki tetapi dengan wujud keadilah Allah Yang Maha Adil kaum
wanita memiliki porsi pahala yang sama besarnya dengan kaum lelaki meskipun
dengan amalan-amalan yang berbeda seperti amalan-amalan yang telah
Rasulullah saw wasiatkan kepada putrinya Fathimah az-Zahra dan seluruh kaum
wanita diwaktu itu dan sesudahnya Bukti lain adalah ketika para mujahid
berjihad melawan musuh dan gugur maka dia mati syahid Begitu pula dengan
perempuan yang berjihad melahirkan anaknya yang rasanya seperti antara hidup
dan mati kemudian dia meninggal seketika itu atau setelah ia melahirkan makan
dia bisa dikatakan mati syahid tanpa harus terjun ke medan perang Wallahu
Arsquolam
(Keempat) Adalah dalam hal warisan yang memberikan porsi lebih
banyak kepada lelaki daripada perempuan yaitu bagian laki-laki dua kali bagian
perempuan sebagaiman firman Allah SWT ldquoAllah mensyari‟atkan bagimu
tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu yaitu bahagian seorang anak
lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuahelliprdquo(an-Nisa‟ 11)
Bukti akan kebenaran sifat Allah SWT Yang Maha Adil di sini adalah
bahwasanya Allah SWT melebihkan bagian lelaki atas wanita dalam hal
warisan karena kenyataannya lelakilah yang oleh syarirsquoat dibebankan tanggung
jawab untuk memberi nafkah keluarga dan membebaskan perempuan dari
kewajiban tersebut meskipun perempuan boleh saja ikut mencari nafkah Para
laki-laki juga diwajibkan oleh ajaran Islam untuk mengeluarkan mas kawin
untuk diberikan kepada istrinya sebagai cerminan cinta kasih sayangnya ketika
keduanya menikah sedangkan perempuan tidak dibebani apa-apa
(Kelima) Selanjutnya adalah mengenai keutamaan bulan Ramadhan
Bulan dimana Al-Qur`an diturunkan bulan yang penuh berkah dengan pelipat
gandaan pahala sebuah amalan bulan yang penuh pengampunan Bulan dimana
pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat-rapat dan bulan di
mana para syaitan dibelenggu dari menggoda manusia Sebagaimana sabda
Rasulullah saw ldquoJika Bulan Ramadhan telah tiba maka (pintu) surga dibuka
lebar-lebar (pintu) neraka ditutup rapat-rapat dan para syetan
dibelenggurdquo(HR Muslim )
164
Dan bukti yang menunjukkan Allah Maha Adil di sini adalah mengenai
pelipat gandaan pahala sebuah amalan terutama pada malam Lailatul Qadar
yaitu satu malam kemuliaan yang lebih baik daripada seribu bulan sebagaimana
yang terlampira dalam al-Qurrsquoan ldquo Sesungguhnya kami Telah menurunkannya
(Al Quran) pada malam kemuliaan Dan tahukah kamu apakah malam
kemuliaan itu Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan Pada malam
itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk
mengatur segala urusanMalam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar
(al-Qadr 1-5)
E Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Model Team Games Tournament (TGT)
Metode diskusi kelompok
F Media dan Bahan
1 Media
a Presentasi Power Point
b Video pembelajaranFilm tentang kejadian bencana alam
c LaptopKomputer
d LCD Projector
e WhiteboardBlackboard
f Guntingcutter
2 Bahan
a PensilSpidol
b Kertas
c CDFlash Disk
d Bahan-bahan lainnya
G Sumber Belajar
1 Al-Qurrsquoan dan Terjemahnya Departemen Agama RI Tahun 2006
2 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Siswa) Jakarta Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)
3 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Guru) Jakarta Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)
4 Choeroni dkk 2013 Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP kelas
VIIISemarang ESIS Erlangga
165
5 Tim MGMP PAI SMP Kota Serang 2016 Modul Pembelajaran PAI amp Budi
Pekerti Kelas VII
H Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
Siswa memulai belajar dengan duduk rapih sesuai dengan tempat duduk masing-masing
Siswa berdoa dengan bersama-sama sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan YME dilanjutkan dengan memberikan salam dipimpin oleh ketua kelassalah
satu siswa
Guru mengecek keadaankondisi kesehatan seluruh siswa (mengkondisikan
siswa dan salam pembuka)
Guru mengabsensi siswa dan siswa mengangkat tangan (presensi)
Guru menjelaskan dan menyampaikan materi yang akan diajarkan secara singkat dan memberikan motivasi
Siswa secara bersama-sama membaca ayat-ayat Alquran pilihan terutama
terkait dengan materi pembelajaran (an-Nisa 136 al-Arsquoraf 180 al-Anrsquoam
59 at-Taubah 16 al-Baqarah 258 dan al-hujurat 18) dipimpin oleh salah
seorang siswa
Guru menginformasikan kompetensi yang akan dicapai yaitu kompetensi
tentang beriman kepada Asmaul Husna dan menunjukkan hikmahnya dalam
kehidupan sehari-hari yaitu agar kita semua siswa mampu mendeskripsikan
Asmaul Husna (apersepsi)
Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan yaitu konsep tentang Asmaul Husna (apersepsi)
Guru menyampaikan lingkup penilaian yang meliputi penilaian sikap
penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan
Kegiatan Inti(90 menit)
SintaksTahapan Model TGT Uraian Kegiatan
1 Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
1 Guru menyampaikan semua tujuan
pembelajaran secara umum yang ingin
dicapai siswa dan memotivasi siswa dalam
belajar
2 Siswa bersama-sama mengamati gambar-
gambar tentang contoh-contoh nyata dalam
kehidupan sehari-hari di buku Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti SMPMTs
Kelas VIII (Buku Siswa) halaman 1-11 dan
buku-buku lain yang relevan atau melalui
videofilm tentang berbagai kejadian
tentang penerapan beriman kepada Allah
swt
3 Siswa menyimak uraian singkat dari guru
tentang berbagai kisah tentang penerapan
166
beriman Asmaul Husna sebagai bagian
dari ciri-ciri orang yang beriman kepada
Allah SWT (Mengamati)
2 Menyajikan materi
pembelajaran
1 Membaca informasi tentang konsep
beriman Asmaul Husna sebagai bagian
dari ciri-ciri orang yang beriman kepada
Allah SWT
2 Menyimpulkan hasil membaca tentang
konsep beriman Asmaul Husna sebagai
bagian dari ciri-ciri orang yang beriman
kepada Allah SWT (Mengamati)
Menanya
1 Siswa menuliskan pertanyaan-pertanyaan
terkait dengan pengertian beriman kepada
Allah makna Asmaul Husna dalil naqli
dan aqlinya serta perilaku yang
mencerminkan Asmaul Husna
2 Siswa difasilitasi oleh guru mengajukan
pertanyaan yang telah ditulis
3 Berdiskusi dengan teman mengenai materi
yang telah dipelajari
Mengeksplorasi
1 Siswa lain mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh
siswa lain dengan membaca Buku Siswa
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
SMPMTs Kelas VIII dan buku-buku
referensi lain yang mengkaji masalah
beriman kepada Hari Akhir
2 Siswa mencatat informasi-informasi yang
relevan dengan pertanyaan-pertanyaan
yang didapat dari sumber-sumber yang
dibaca
Mengasosiasi
1 Siswa merumuskan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang didapat
masing-masing berdasarkan informasi-
informasi yang diperoleh dari sumber-
sumber yang dibaca
2 Siswa menuliskan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan tersebut pada kertas
plano atau kertas folio
167
3 Pembentukan kelompok 1 Guru menginstruksikan peserta didik untuk
membentuk kelompok dengan anggota
masing-masing kelompok antara 4-6
orang
2 Guru menyiapkan soal-soal yang terkait
dengan materi pembelajaran beriman
kepada Asmaul Husna yang telah ditulis
pada kertas-kertas kecil dan telah digulung
dan ditempatkan pada meja kompetisi
4 Turnamen Mengkomunikasi
1 Siswa perwakilan kelompok maju
mengambil soal yang tersedia di meja
kompetisi kemudian membawa pada
kelompoknya untuk mendiskusikan
jawaban dari pertanyaan yang
diperolehnya
2 Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk
menjawab soal yang diperoleh setelah
mendapat kesepakatan jawaban perwakilan
siswa tersebut menulis jawabannya di
papan tulis dan mengambil soal kembali di
meja kompetisi
3 Setelah semua soal yang berada di meja
kompetisi habis siswa kembali duduk
masing-masing kelompok dan guru
mengoreksi hasil jawaban masing-masing
kelompok
5 Perhargaan kelompok 1 Guru memberikan penghargaan tiap
kelompok yang memenangkan turnamen
dengan sportif
2 Siswa Mendengarkan guru saat
mengumumkan peringkat kelompok dalam
turnamen
Kegiatan Penutup (15 menit)
1 Guru bersama-sama para siswa merumuskan simpulan tentang pengertian
beriman kepada Allah makna Asmaul Husna dalil naqli dan aqlinya serta
perilaku yang mencerminkan Asmaul Husna
2 Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan
memberi umpan balik serta motivasi agar siswa mengamalkan ajaran kitab suci
Alquran sebagai cerminan beriman kepada Allah swt
3 Guru melakukan penilaian dengan tes lisan dan pemberian penugasan
4 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remedi pengayaan
layanan konseling dan memberi tugas (pekerjaan rumahPR) kepada siswa
5 Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya serta
kegiatan pembelajarannya
6 Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan berdoa lalu
mengucapkan salam penutup
168
Pertemuan Ke-2
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
1 Guru membuka pembelajaran dengan salam dan mengajak berdoa bersama
dipimpin oleh seorang siswa dengan penuh khidmat
2 Guru mengecek kesiapan siswa dan mengondisikan suasana pembelajaran yang
menyenangkan dengan kuis singkat tentang fenomena keislaman
3 Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya
yaitu konsep Asmaul Husna dengan cara menunjuk beberapa siswa untuk
menjelaskan bagian-bagian penting tentang konsep beriman kepada Allah swt
4 Siswa secara bersama-sama membaca ayat-ayat Alquran pilihan terutama
terkait dengan materi pembelajaran dipimpin oleh salah seorang siswa
5 Guru menyampaikan garis-garis besar materi dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan
6 Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang digunakan dalam
pembelajaran yaitu penilaian sikap dengan observasi (dalam bentuk jurnal) dan
penilaian diri dan penilaian pengetahuan dengan tes tertulis
Kegiatan Inti (90 menit)
SintaksTahapan Model TGT Uraian Kegiatan
1 Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
1 Guru menyampaikan semua tujuan
pembelajaran secara umum yang ingin
dicapai siswa dan memotivasi siswa dalam
belajar
2 Guru memberikan motivasi kepada peserta
didik tentang keterkaitan materi dengan
kehidupan sehari-hari (Mengamati)
2 Menyajikan materi
pembelajaran
1 Siswa bersama-sama menyaksikan
tayangan gambarvideo yang berisi tentang
contoh perilaku yang mencerminkan
Asmaul Husna
2 Siswa menyimak uraian singkat dari guru
tentang gambarvideo yang berisi tentang
contoh perilaku yang mencerminkan
Asmaul Husna (Mengamati)
Menanya
1 Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan
terkait dengan contoh perilaku yang
mencerminkan Asmaul Husna
2 Siswa diperbolehkan untuk mengajukan
pertanyaan lain yang terkait dengan dalil-
dalil naqli lainnya berhubungan dengan
contoh perilaku yang mencerminkan
Asmaul Husna
169
Mengeksplorasi
1 Siswa mengumpulkan informasi gambaran
tentang contoh perilaku yang
mencerminkan Asmaul Husna berdasarkan
dalil naqlinya dengan pembagian sebagai
berikut
1) Kelompok 1 Al-bdquoAlim
2) Kelompok 2 amp 5 Al-Khabir
3) Kelompok 3 amp 6 As-Sami‟
4) Kelompok 4 Al-Bashir
2 Siswa mencari informasi melalui Buku
Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti SMPMTs Kelas VIII dan buku-
buku referensi lain yang mengkaji masalah
Asmaul Husna
3 Siswa membuat catatan-catatan yang berisi
informasi yang relevan
Mengasosiasi
1 Siswa membuat cerita atau kejadian nyata
tentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-
Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuterdengan
memperhatikan informasi yang telah
diperolehnya
2 Siswa menyelesaikan paparan yang berisi
gambaran Asmaul Husna berdasarkan dalil
naqlinya dalambentuk paparan powerpoint
3 Pembentukan kelompok 1 Guru menginstruksikan peserta didik untuk
membentuk kelompok dengan anggota
masing-masing kelompok antara 4-6
orang
3 Guru menyiapkan soal-soal yang terkait
dengan materi pembelajaran Asmaul
Husna yang telah ditulis pada kertas-kertas
kecil dan telah digulung dan ditempatkan
pada meja kompetisi
4 Turnamen Mengkomunikasi
1 Siswa perwakilan kelompok maju
mengambil soal yang tersedia di meja
kompetisi kemudian membawa pada
kelompoknya untuk mendiskusikan
jawaban dari pertanyaan yang
diperolehnya
2 Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk
menjawab soal yang diperoleh setelah
mendapat kesepakatan jawaban perwakilan
170
siswa tersebut menulis jawabannya di
papan tulis dan mengambil soal kembali di
meja kompetisi
3 Setelah semua soal yang berada di meja
kompetisi habis siswa kembali duduk
masing-masing kelompok dan guru
mengoreksi hasil jawaban masing-masing
kelompok
5 Perhargaan kelompok 1 Guru memberikan penghargaan tiap
kelompok yang memenangkan turnamen
dengan sportif
2 Siswa Mendengarkan guru saat
mengumumkan peringkat kelompok dalam
turnamen
Kegiatan Penutup (15 menit)
1 Guru memfasilitasi siswa merumuskan beberapa simpulan mengenai hakikat
beriman kepada Allah swt dan Asmaul Husna beserta hikmah-hikmahnya
2 Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan
memberi umpan balik serta motivasi agar siswa selalu berperilaku baik yang
mencerminkan Asmaul Husna
3 Guru melakukan penilaian dengan memberikan lembar kerja berupa tes tertulis
dalam bentuk pilihan essay (uraian) dan siswa secara mandiri mengerjakannya
4 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remedi pengayaan
layanan konseling dan memberi tugas (PR) kepada siswa
5 Guru memberitahukan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada
pertemuan berikutnya yaitu dengan diskusi kelompok dan praktik membaca
Alquran
6 Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan berdoa lalu
mengucapkan salam penutup
I Penilaian
1 Teknik Penilaian
a Sikap spiritual
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Observasi Jurnal Lampiran
4
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2 Penilaian Lembar Lampiran Saat Penilaian
171
Diri Penilaian
Diri
5 Pembelajaran
usai
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3 Penilaian
antarteman
Lembar
Penilaian
antarteman
Lampiran
6
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
b Sikap Sosial
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Observasi Jurnal Lampiran
4
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2 Penilaian
Diri
Lembar
Penilaian
Diri
Lampiran
5
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3 Penilaian
antartema
n
Lembar
Penilaian
antartem
an
Lampiran
6
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
c Pengetahuan
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Lisan Pertanyaan
(lisan)
dengan
jawaban
terbuka
Lampiran
7
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pembelajara
n
(assessment
for
learning)
2 Penugas
an
Tugas
tertulis
Lampiran
8
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
untuk dan
sebagai
pembelajara
172
n
(assessment
for and as
learning)
3 Tertulis Soal-soal
esei
Lampiran
9
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
pencapaian
pembelajara
n
(assessment
of learning)
4 Portofol
io
Sampel
pekerjaan
terbaik hasil
dari
penugasan
atau tes
tertulis
Saat
Pembelajaran
usai
Data untuk
penulisan
deskripsi
pencapaian
pengetahua
n
(assessment
of learning)
d Keterampilan
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Produk Soal
keterampilan
produk
Lampiran
10
Saat
Pembelajara
n
Berlangsun
gatau
setelah usai
Penilaian
untuk
sebagai
danatau
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for as and of
learning)
2 Portofol
io
Sampel
produk
terbaik hasil
dari tugas
atau proyek
Saat
Pembelajara
n usai
Penilaian
untuk dan
sebagai data
untuk
penulisan
deskripsi
pencapaian
keterampilan
2 Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk (1) pembelajaran ulang (2)
bimbingan perorangan (3) belajar kelompok DAN (4) pemanfaatan tutor
sebaya bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis
penilaian
173
3 Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian siswa yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan danatau
pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan
soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi meringkas buku-buku referensi
dan mewawancarai narasumber
Saran-saran
Mengetahui
Kepala SMP Plus Nurul Marsquoarif
Gousul Alam
NIP
Kota Serang April 2017
Guru Mata Pelajaran
PAI dan Budi Pekerti
Tolaah S PdI
NIP
174
Perlakuan Model Pembelajaran STAD
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PerlakuanTreatment
Model Pembelajaran STAD)
Sekolah SMP Negeri 24 Kota Serang
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islamamp Budi Pekerti
KelasSemester VIIIGenap
Materi Pokok Iman kepada Allah SWT
Alokasi Waktu 3 x 3 JP (3 Pertemuan)
A Kompetensi Inti
KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur disiplin bertanggung jawab
peduli (toleransi gotong royong) santun percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual konseptual dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi
seni budaya terkait fenomena amp kejadian tampak mata
KI4 Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan
mengurai merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis membaca menghitung menggambar dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudutpandangteori
B KD dan IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
13 Meyakini bahwa Allah Maha
Mengetahui Maha Waspada
Maha Mendengar dan Maha
Melihat
131 Meyakini bahwa Allah Swt
mengetahuisemua yang ada di langit
dan di bumi
132 Meyakini bahwa Allah menciptakan
alam semesta dengan teliti
133 Meyakini bahwa Allah Maha
Mendengar segala sesuatu baik yang
lahir dan yang batin
134 Meyakini bahwa Allah Maha Melihat
segala sesuatu baik yang lahir dan
yang batin
135 Berdoa kepada Allah pada setiap
175
kesempatan
23 Menunjukkan perilaku percaya
diri tekun teliti dan kerja keras
sebagaiimplementasi makna al-
‟Aliacutem al- Khabiacuter as-Samiacute‟ dan
al-Bashiacuter
231 Menunjukkan perilaku Percaya
diriterhadap semua yang diusahakan
sebagai implementasi makna al-rsquoAliacutem
al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir
232 Menunjukkan perilaku tekun dalam
berusaha sebagai implementasi makna
al-rsquoAliacutem al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-
Bashir
233 Menunjukkan perilaku teliti dalam
mengerjakan tugas sebagai
implementasi makna al-rsquoAliacutem al-
Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir
234 Menunjukkan perilaku kerja keras
dalam mengusahakan apa yang dicita-
citakan sebagaiimplementasi makna
al-‟Aliacutem al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-
Bashir
235 Bersikap dan berperilaku hati-hati
dalam menjalani kehidupan di dunia
sebagaiimplementasi makna al-‟Aliacutem
al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-Bashir
33 Memahami makna al-Asmābdquou
alḤusnā al-‟Alim al-Khabiacuter as-Samiacute‟ dan al-Bashiacuter
331 Menjelaskan pengertian Al alimAl
khobirAs Samidan Al Basir
332 Menunjukkan dalil naqli tentang al-
rsquoAliacutem al- Khabiacuter as-Samiacutersquo dan al-
Bashiacuter
43 Menyajikan contoh perilaku
yang mencerminkan orang yang
meneladani al-Asmābdquoul al-
Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ danal-Bashir
431 Secara berkelompok mencari cerita
atau kejadian nyatatentang al-Asmā lsquou
al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuter
432 Mempresentasikan hasil tugas
kelompok tentang cerita atau kejadian
nyatatentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-
‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al
Bashiacuterdi depan kelas
C Tujuan Pembelajaran
Setelah proses belajar mengajar dengan model pembelajaran problem base learning
peserta didik dapat
9 Menjelaskan pengertian iman kepada Allah dengan benar
10 Menunjukkan dalil naqli tentang iman kepada Allah dengan tepat
11 Menjelaskan pengertian al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟
dan al-Bashir dengan benar
12 Menjelaskan makna al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan
al-Bashir dengan tepat
13 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-bdquoAlim
14 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
176
Husna al-Khabir
15 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna as-Sami‟
16 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-Bashir
Fokus Penguatan Karakter Kereligiusan dan Kemandirian
D Materi Pembelajaran
4 MPertemuan Ke-1
Materi Reguler
Iman kepada Allah
4 Pengertian iman kepada Allah
Apakah iman itu Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna
percaya Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh
hati diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari
5 Dalilnaqli iman kepada Allah
Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah Sebagai
manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah Swt iman menjadi
sangat penting Allah Swt sendiri yang memerintah-kan kita untuk beriman
sebagaimana firman-Nya
ldquoWahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan
rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta
kitab yang Allah turunkan sebelumnya Barang siapa yang kafir kepada
Allah malaikat-malai-kat-Nya kitab-kitab-Nya rasul-rasul-Nya dan hari
kemudian maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnyardquo(QS
an-Nisarsquo4136)
Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis bisa bertambah atau
berkurang Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt
adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah Kita sering
mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-asmau al-husna
6 Hikmah beriman kepada Allah
Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena
merasa dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala
177
larangan-Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti
ini Jadi orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara
lain sebagai berikut
d Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan
firman-Nya
rdquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi
(hari kiamat)rdquo(Surah al-Mu‟min40 51)
e Hatimenjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman
Allah Swt
ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah
hati menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)
f Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya
tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana
firman Allah Swt berikut ini
ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan
nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan
kesabaranrdquo (QS al-lsquoAsr1031-3)
Materi Pengayaan
Fungsi Beriman Kepada Allah
6 Menambah Keyakinan
Kita tahu bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala sesuatunya dan
membuat kita masih hidup sampai sekarang Jadi kita harus semakin yakin
dan bersyukur kepada Allah Swt
178
7 Menambah Ketaatan Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani
perintah Allah dan menjauhi laranganya sehingga hati kita akan selalu ingat
kepada Allah Swt
8 Menentramkan Hati Dalam surah Ar-Raad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu
mengingat Allah dan membuat hati mereka tentram karenanya
9 Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat Dalam Quran Surah Al-Mukminin Allah berfirman Sesungguhnya Kami
menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan
dunia dan pada berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)rdquo
10 Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka menjadi tentram hidup
pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan menjadi lebih mudah
diselesaikan karena Allah akan membantunya
5 Pertemuan Ke-2
Materi Reguler
Al-Asmaul Husna
3 Pengertian al-Asmaul-Husna
Al-Asmau al-husna adalah nama-nama Allah Swt yang baik Di antara al-
Asmau al-husna tersebut adalah
- al-bdquoAlim (Maha Mengetahui)
- al- Khabir (Mahateliti)
- as-Sami‟(Maha Mendengar) dan
- al-Bashir(Maha Melihat)
4 Contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-
husna
Kisah Si Andi Pergi Sekolah
Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari
Madinah menuju Mekah Di tengah perjalanan bertemulah mereka berdua
dengan anak gembala Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu
(pada suatu hari andi seorang siswa SMP ia hendak berangkat sekolah
ketika dia menyebrang jalan tiba-tiba dia mengalami kecelakaan tertabrak
motor Bagaimana pendapatmu tentang Sikap andi tersebut Dan sikap
apakah yang seharusnya dimiliki oleh andi serta apa kaitannya dengan
sifat asmaul husna
179
Materi Pengayaan
Contoh Perilaku Iman Kepada Allah
Ada banyak sekali contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan
dalam kehidupan sehari-hari seperti
11 Mendirikan Sholat
12 Menafkahkan sebagian rezeki
13 Beriman Kepada Kita Allah
14 Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit
15 Selalu berbuat kebajikan
16 Mampu menahan amarah
17 Mampu memaafkan kesalahan orang lain
18 Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah
19 Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi
20 Mempercayai dengan benar rukum iman
180
6 Pertemuan Ke-3
Materi Reguler
Hikmah Beriman kepada Allah
Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena merasa
dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-
Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti ini Jadi orang
yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut
d Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan firman-
Nya
ldquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari
kiamat)rdquo(QSal-Mu‟min40 51)
e Hati menjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman Allah
Swt
ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati
menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)
f Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya
tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana
firman Allah Swt berikut ini
ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan
nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan
kesabaranrdquo (Surah al-lsquoAsr1031-3)
Materi Pengayaan
181
Bukti Kebenaran Sifat Allah
Kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya tahu dan faham akan nama-
nama Allah lsquoAzza wa Jalla yang berjumlah 99 yang terlampir dalam Asma‟ u al-
Husna Dan nama-nama Allah lsquoAzza wa Jallah tersebut bukan hanya sekedar
pengertian atau wacana agama Islam itu sendiri melainkan itu memang
gambaran dari sifat-sifat Allah lsquoAzza wa Jalla yang sangat amat sempurna dan
terbukti kebenarannya sampai-sampai para ulama mengatakan bahwa dengan
Asmarsquo u al-Husna saja tidak cukup untuk menggambarkan Keagungan dan
Kesempurnaan Allah lsquoAzza wa Jalla sebagai pencipta alam semesta ini begitu
pula alam Akhirat yang tidak diragukan lagi keberadaannya kecuali oleh orang-
orang yang tidak berakal
Adapun di sini akan dijelaskan mengenai 5 bukti dari sekian banyak
bukti dari nama Allah lsquoAzza wa Jalla yaitu Al-lsquoAdlu (Maha Adil) Dan bukti-
bukti tersebut juga menguatkan akan kebenaran agama Islam sebagai agama
Rahmatan li al-bdquoAlamin yang dibawa oleh nabi yang bergelar al-Amin Dan 5
bukti tersebut adalah
(Pertama) Adalah dalam hal niat yang merupakan penentu dari arah
amalan-amalan yang kita perbuat karena niat tersebut berfungsi sebagai lentera
atau cahaya yang akan menuntun dan menerangi perjalanan seorang hamba
dalam bertemu Allah lsquoAzza wa Jalla Jika lentera tersebut memancar dengan
terang maka menjadi teranglah perjalanannya dalam bertemu Allah lsquoAzza wa
Jalla Sebaliknya jika cahaya lentera tersebut redup maka menjadi redup
pulalah jalan yang akan dilalui oleh seorang hamba untuk bisa bertemu dengan
Allah Jalla Yang Maha Pencipta dan Maha Mengadakan lagi Maha Pembentuk
Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah saw ldquoSesungguhnya setiap
amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan
mendapatkan apa yang dia niatkan maka barangsiapa yang hijrahnya kepada
Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan
barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena
wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah
kepadanyardquo (HR Bukhary-Muslim dari lsquoUmar bin Khoththob radhiallahu
lsquoanhu)
(Kedua) Adalah dalam hal perbuatan yang tentunya tidak terlepas dari
catatan Allah lsquoAzza wa Jalla lewat dua malaikat-Nya (Rakib ndash lsquoAtid) yang
senantiasa menemani kita di setiap langkah kita apapun dan bagaimanapun
bentuknya Lalu dari segi manakah kiranya bukti akan sifat Allah lsquoAzza wa Jalla
yang Maha Adil Coba kita perhatikan dengan seksama firman Allah lsquoAzza wa
Jalla dan hadist Rasulullah berikut ini ldquoBarang siapa berbuat kebaikan
mendapat sepuluh kali lipat amalnya Dan barang siapa berbuat kejahatan
dibalas seimbang dengan kejahatannya Mereka sedikit pun tidak dirugikan
182
(dizalimi) (al-An‟am 160)
(Ketiga) Adalah dalam hal keutamaan kaum hawa dalam berbakti
kepada suaminya yang merupakan kewajiban sebagai seorang istri sebagaimana
sabda Rasulullah saw ldquoperkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang
wanita pada hari kiamat nanti adalah mengenai sholat lima waktu dan
ketaatannya terhadap suamirdquo (HRIbnu Hibbab dari Abu Hurairah)
Jadi berikut adalah bentuk keadilan Allah terhadap kaum wanita yang
mungkin tidak dapat melakukan sebagian pekerjaan mulia yang dapat dikerjakan
oleh kaum lelaki tetapi dengan wujud keadilah Allah Yang Maha Adil kaum
wanita memiliki porsi pahala yang sama besarnya dengan kaum lelaki meskipun
dengan amalan-amalan yang berbeda seperti amalan-amalan yang telah
Rasulullah saw wasiatkan kepada putrinya Fathimah az-Zahra dan seluruh kaum
wanita diwaktu itu dan sesudahnya Bukti lain adalah ketika para mujahid
berjihad melawan musuh dan gugur maka dia mati syahid Begitu pula dengan
perempuan yang berjihad melahirkan anaknya yang rasanya seperti antara hidup
dan mati kemudian dia meninggal seketika itu atau setelah ia melahirkan makan
dia bisa dikatakan mati syahid tanpa harus terjun ke medan perang Wallahu
Arsquolam
(Keempat) Adalah dalam hal warisan yang memberikan porsi lebih
banyak kepada lelaki daripada perempuan yaitu bagian laki-laki dua kali bagian
perempuan sebagaiman firman Allah SWT ldquoAllah mensyari‟atkan bagimu
tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu yaitu bahagian seorang anak
lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuahelliprdquo(an-Nisa‟ 11)
Bukti akan kebenaran sifat Allah SWT Yang Maha Adil di sini adalah
bahwasanya Allah SWT melebihkan bagian lelaki atas wanita dalam hal
warisan karena kenyataannya lelakilah yang oleh syarirsquoat dibebankan tanggung
jawab untuk memberi nafkah keluarga dan membebaskan perempuan dari
kewajiban tersebut meskipun perempuan boleh saja ikut mencari nafkah Para
laki-laki juga diwajibkan oleh ajaran Islam untuk mengeluarkan mas kawin
untuk diberikan kepada istrinya sebagai cerminan cinta kasih sayangnya ketika
keduanya menikah sedangkan perempuan tidak dibebani apa-apa
(Kelima) Selanjutnya adalah mengenai keutamaan bulan Ramadhan
Bulan dimana Al-Qur`an diturunkan bulan yang penuh berkah dengan pelipat
gandaan pahala sebuah amalan bulan yang penuh pengampunan Bulan dimana
pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat-rapat dan bulan di
mana para syaitan dibelenggu dari menggoda manusia Sebagaimana sabda
Rasulullah saw ldquoJika Bulan Ramadhan telah tiba maka (pintu) surga dibuka
lebar-lebar (pintu) neraka ditutup rapat-rapat dan para syetan
dibelenggurdquo(HR Muslim )
Dan bukti yang menunjukkan Allah Maha Adil di sini adalah mengenai
pelipat gandaan pahala sebuah amalan terutama pada malam Lailatul Qadar
yaitu satu malam kemuliaan yang lebih baik daripada seribu bulan sebagaimana
yang terlampira dalam al-Qurrsquoan ldquo Sesungguhnya kami Telah menurunkannya
(Al Quran) pada malam kemuliaan Dan tahukah kamu apakah malam
183
kemuliaan itu Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan Pada malam
itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk
mengatur segala urusanMalam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar
(al-Qadr 1-5)
E Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Model Team Games Tournament (TGT)
Metode diskusi kelompok
F Media dan Bahan
3 Media
g Presentasi Power Point
h Video pembelajaranFilm tentang kejadian bencana alam
i LaptopKomputer
j LCD Projector
k WhiteboardBlackboard
l Guntingcutter
4 Bahan
e PensilSpidol
f Kertas
g CDFlash Disk
h Bahan-bahan lainnya
G Sumber Belajar
6 Al-Qurrsquoan dan Terjemahnya Departemen Agama RI Tahun 2006
7 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Siswa) Jakarta Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)
8 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Guru) Jakarta Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)
9 Choeroni dkk 2013 Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP kelas
VIIISemarang ESIS Erlangga
10 Tim MGMP PAI SMP Kota Serang 2016 Modul Pembelajaran PAI amp Budi
Pekerti Kelas VII
184
H Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1
PENDAHULUAN
Fase 1
1 Mengkondisikan siswa dan berdoa
2 Mengabsen kehadiran siswa
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran
4 Menginformasikan pembelajaran yang akan digunakan yaitu pembelajaran
kooperatif STAD
5 Penyampaian masalah perilaku yang menunjukkan Asmaul Husna dalam kehidupan
sehari-hari
KEGIATAN INTI
Fase 2
Memotifasi siswa agar dapat menggunakan pengetahuannya tentang Asmaul Husna
dalam diskusi
Fase 3
Mengelompokkan siswa dalam satu kelas menjadi beberapa kelompok (setiap kelompok
terdiri dari 5 orang dengan satu orang sebagai tutor sebaya)
Fase 4
Setiap kelompok menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru Selama diskusi
berlangsung guru memantau kerja dari masing-masing kelompok dan mengarahkan
siswa yang mengalami kesulitan serta mengarahkan ke jawaban yang benar Diskusi
kelompok dilaksanakan dengan media kartu masalah
Fase 5
Meminta beberapa perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya
sedangkan kelompok yang lain memberi tanggapan Guru memandu jalannya diskusi dan
merumuskan jawaban yang benar yang diwujudkan di kertas manila
Fase 6
Memberi nilai penghargaan individu dan kelompok
PENUTUP
1 Membimbing siswa membuat kesimpulan
2 Merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
3 Memberi tugas siswa untuk dikerjakan di rumah
I Penilaian
4 Teknik Penilaian
e Sikap spiritual
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Observasi Jurnal Lampiran
4
Saat
Pembelajaran
Penilaian
untuk
185
Berlangsung pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2 Penilaian
Diri
Lembar
Penilaian
Diri
Lampiran
5
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3 Penilaian
antarteman
Lembar
Penilaian
antarteman
Lampiran
6
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
f Sikap Sosial
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Observasi Jurnal Lampiran
4
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2 Penilaian
Diri
Lembar
Penilaian
Diri
Lampiran
5
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3 Penilaian
antartema
n
Lembar
Penilaian
antartem
an
Lampiran
6
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
g Pengetahuan
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Lisan Pertanyaan
(lisan)
dengan
jawaban
terbuka
Lampiran
7
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pembelajara
n
(assessment
186
for
learning)
2 Penugas
an
Tugas
tertulis
Lampiran
8
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
untuk dan
sebagai
pembelajara
n
(assessment
for and as
learning)
3 Tertulis Soal-soal
esei
Lampiran
9
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
pencapaian
pembelajara
n
(assessment
of learning)
4 Portofol
io
Sampel
pekerjaan
terbaik hasil
dari
penugasan
atau tes
tertulis
Saat
Pembelajaran
usai
Data untuk
penulisan
deskripsi
pencapaian
pengetahua
n
(assessment
of learning)
h Keterampilan
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Produk Soal
keterampilan
produk
Lampiran
10
Saat
Pembelajara
n
Berlangsun
gatau
setelah usai
Penilaian
untuk
sebagai
danatau
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for as and of
learning)
2 Portofol
io
Sampel
produk
terbaik hasil
dari tugas
atau proyek
Saat
Pembelajara
n usai
Penilaian
untuk dan
sebagai data
untuk
penulisan
deskripsi
pencapaian
keterampilan
5 Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk (1) pembelajaran ulang (2)
bimbingan perorangan (3) belajar kelompok DAN (4) pemanfaatan tutor
187
sebaya bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis
penilaian
6 Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian siswa yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan danatau
pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan
soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi meringkas buku-buku referensi
dan mewawancarai narasumber
Saran-saran
Mengetahui
Kepala SMP Plus Nurul Marsquoarif
Gousul Alam
NIP
Kota Serang April 2017
Guru Mata Pelajaran
PAI dan Budi Pekerti
Tolaah S PdI
NIP
188
Lampiran 2 Instrumen Penelitian Hasil Belajar PAI
INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR PAI
Teknik Penilaian Tes Tulis
Bentuk instrumen Pilihan Ganda
Petunjuk Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara
memberi
tanda silang pada huruf A B C dan D
Nama SiswaSampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
1 Allah Maha Esa terdapat dalam Al-Qurrsquoan surathellip
a Al-Kafirun
b Al-Ikhlas
c Al-Falaq
d An-Nas
2 Ibadah hanya mengharapkan pahala dari Allah dan tidak mengharap pujian dari
manusia dinamakanhellip
a Ikhlas c Taqwa
b Taat d Tawakal
3 Bukti kebesaran bahwa Allah bersifat Al-Barr adalah
a Allah mencukupi kebutuhan makhluk-Nya
b Allah mengampuni setiap dosa orang yang bertaubat
c Allah maha perkasa
d Allah maha adil
4 Memutuskan suatu perkara secara tidak memihak merupakan pengamalan dari
sifat Allah
a Al-aziz
b An-nafirsquo
c Ar-rauf
d Al-Fattah
5 Meyakini dengan segala penuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-
kitab-Nya kepada para utusann-Nya sebagai pedoman hidup bagi manusia
disebuthellip
a Iman Kepada Allah SWT c Iman Kepada Kitab-kitab Allah
b Iman Kepada Malaikat d Iman Kepada Rasul
6 Beriman kepada kitab-kitab suci sebelum Al-qurrsquoan cukup dilakukan denganhellip
a Mengamalkannya c Meyakini kebenarannya
b Membenarkan ajarannya d Semuanya benar
189
7 Salah satu isi kandungan Al-qurrsquoan adalahhellip
a Akidah Akhlak c Muamalah
b Ibadah d a b dan c benar
8 Fungsi kitab suci bagi kehidupan manusia adalah sebagaihellip
a Kebutuhan pokoknya c Petunjuk hidupnya
b Bacaan sehari-hari d Kebutuhan pelengkapnya
9 Kitab Injil yang dijadikan pedoman hidup oleh umat nasrani di dunia pada
mulanya diturunkan kepadahellip
a Musa as c Muhammad SAW
b Daud as d Isa as
10 Nama lain dari Al-Qurrsquoan adalah Al-Bayan yang berartihellip
a Pengingat c Pembeda
b Penerangan d Petunjuk
11 Sikap yang mencerminkan mencintai Al-qurrsquoan adalahhellip
a Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari menjalankan perintah-perintah-Nya
menjauhi larangan-Nya
b Hidup dengan hawa nafsu
c Lebih mencintai dirinya sendiri
d Hidup penuh dengan amarah
12 Pengertian qadar menurut Al-qurrsquoan adalah
a Ketentuan c Putusan
b Timbangan d Ukuran
13 Ketentuan Allah SWT sejak zaman azali Adalah pengertian dari
a Qadla c Taqdir
b Qadar d Qadir
14 Qadla merupakan sesuatu yang
a Sudah terjadi pada setiap hamba-Nya
b Terjadi pada setiap hamba yang beriman
c Terjadi pada setiap makhluk
d Belum terjadi pada setiap hamba-Nya
15 Berikut ini adalah perilaku yang tidak mencerminkan keimanan kepada qadla dan
qadar yakni
a Mensyukuri nikmat dari Allah SWT
b Sabar terhadap setiap ujian yang sedang menerpa
c Berprasangka jelek pada Allah SWT
d Qanarsquoah atas setiap bagian yang diterima
16 Saling memahami saling mengetahui kondisi sesama muslim disebut dengan
a Tafahum c Takabur
b Tarsquoaruf d Tawadhu
190
17 Sikap perilaku ucapan perbuatan dan tindakan yang tidak sesuai dengan tuntunan
ajaran Islam dan norma-norma aturan yang berlaku adalah pengertian dari akhlak
a Mahmudah c Maunah
b Mahmudah d Karimah
18 Menaruh kepercayaan kepada orang lain tentang suatu urusan termasuk dalam
a Dzan c Su udzan
b Husnud dzan d Prasangka buruk
19 Berikut merupakan pengertian jujurhellip
a Perilaku yang mncerminkan adanya kesesuaian antara hati perkataan dan
perbuatan
b Suatu perilaku yang mencerminkan sikap seweang-wenang
c Perilaku yang mencerminkan tindakan ujub
d Perilaku yang mencerminkan taqwa
20 Berikut merupakan sikap yang menunjukkan rendah hatihellip
a Tidak bersifat angkuh c Selalu berbuat kecurangan
b Angkuh d Selalu mementingkan diri sendiri
21 Salah satu contoh sikap perilaku adil adalahhellip
a Menempatkan sesuatu yang benar pada tempatnya
b Sesuuatu yang salah dikatakan benar
c Adanya kezoliman
d Adanya ketidakadilan
22 Sikap jujur dan adil tertuang pada Dalil Naqli yaitu pada Al-qurrsquoan surathellip
a Al-Maidah ayat 8 c An-Nisa ayat 2
b Al-Baqarah ayat 2 d An-Nisa ayat 3
23 Pengertian Tawadu adalahhellip
a Sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain
b Sikap membanggakan diri sendiri
c Sikap merasa mampu
d Sikap selalu merasa bangga atas perbuatan yang dilakukan
24 Makhluk yang sifatnya selalu menggoda manusia agar terjerumus dalam lembah
dosa adalah
a Malaikat
b Jin
c Syetan
d Manusia
25 Perbedaan antara Malaikat dengan Jin adalah
a Malaikat selalu taat kepada Allah SWT
b Jin tidak berjenis kelamin
c Malaikat menyesuaikan manusia
d Jin selalu taat kepada Allah SWT
191
Instrumen Keaktifan Belajar Peserta Didik Sebelum Uji Coba
INSTRUMEN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK
SEBELUM DIUJI COBA
Nama Sampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
Nomor Tes helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
Petunjuk Pengerjaan berilah tanda cek lis (radic) pada pilihan jawaban yang anda pilih
No Pernyataan Opsion
SS S R TS STS
1 Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan
segera membaca materi tersebut
2 Saya akan bertanya bila tidak mengerti
3 Saya mendengarkan bila guru sedang
menerangkan materi pelajaran
4 Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan
tentang materi yang saya dapatkan
5 Saya menggambar diagram yang isinya materi
untuk memudahkan saya dalam belajar
6 Saya hadir dalam setiap penelitian kelompok di
sekolah
7 Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah
yang diberikan guru kepada siswa
8 Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran
Matematika
9 Saya tidak membaca materi bila tidak diminta oleh
guru
10 Saya tidak akan mengemukakan ide pemikiran
saya bila tidak diminta oleh guru
11 Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran
saya lebih memilih untuk berbicara dengan teman
lain
12 Saya akan mencatat bila diminta oleh guru
13 Saya malas bila menerangkan materi dengan
menggunakan skema gambar
14 Saya tidak hadir dalam setiap penelitian kelompok
seperti yang diajarkan oleh guru
15 Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat
keputusan dalam kelompok
16 Saya merasa bosan ketika teman menerangkan
materi pelajaran melalui presentasi kelompok
17 Saya membaca materi pelajaran terlebih dahulu
sebelum pelajaran dimulai
18 Saya mampu mengemukakan idepemikiran saya
di kelas
19 Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih
cepat menangkap materi
192
20 Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih
mengerti materi pelajaran yang saya dapat
21 Saya berantusias saat menggambar sumber belajar
di lingkungan sekitar
22 Saya membantu menyiapkan alat-alat untuk
melakukan penelitian
23 Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh
guru kepada siswa
24 Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil
di depan kelas
25 Saya lebih memilih mencontek teman dari pada
harus membaca materi yang akan diujikan
26 Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti
materi yang diterangkan oleh guru
27 Saya lebih memilih bercanda dengan teman
sebangku saya daripada mendengarkan presentasi
28 Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman
daripada saya harus mencatat sendiri
29 Ketika menggambar objek penelitian saya diminta
teman untuk menggambarkannya
30 Menurut saya kegiatan penelitian kelompok
sekolah tidak penting
31 Menganalisis soal yang diberikan oleh guru hanya
membuang waktu
32 Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya
untuk mengemukakan ide pemikiran saya di kelas
33 Menurut saya diskusi merupakan hal penting
dalam kegiatan belajar mengajar
34 Saya sangat antusias saat mendengarkan
perdebatan tentang masalah pelajaran
35 Saya aktif mengumpulkan informasi data dan
mencatat hasil penelitian
36 Saya merasa takut untuk mengemukakan
idepemikiran saya di kelas karena takut
37 Saya senang ketika mengikuti kegiatan penelitian
di sekolah
38 Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu
topik pelajaran yang sedang dibahas oleh guru
193
Instrumen Keaktifan Belajar Setelah Uji Coba
INSTRUMEN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK
SETELAH DIUJI COBA
Nama Sampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
Nomor Tes helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
Petunjuk Pengerjaan berilah tanda cek lis (radic) pada pilihan jawaban yang anda pilih
No Pernyataan Opsion
SS S R TS STS
1 Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan
segera membaca materi tersebut
2 Saya akan bertanya bila tidak mengerti
3 Saya mendengarkan bila guru sedang
menerangkan materi pelajaran
4 Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan
tentang materi yang saya dapatkan
5 Saya menggambar diagram yang isinya materi
untuk memudahkan saya dalam belajar
6 Saya hadir dalam setiap penelitian kelompok di
sekolah
7 Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah
yang diberikan guru kepada siswa
8 Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran
Matematika
9 Saya tidak membaca materi bila tidak diminta oleh
guru
10 Saya tidak akan mengemukakan ide pemikiran
saya bila tidak diminta oleh guru
11 Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran
saya lebih memilih untuk berbicara dengan teman
lain
12 Saya akan mencatat bila diminta oleh guru
13 Saya malas bila menerangkan materi dengan
menggunakan skema gambar
14 Saya tidak hadir dalam setiap penelitian kelompok
seperti yang diajarkan oleh guru
15 Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat
keputusan dalam kelompok
16 Saya merasa bosan ketika teman menerangkan
materi pelajaran melalui presentasi kelompok
17 Saya membaca materi pelajaran terlebih dahulu
sebelum pelajaran dimulai
18 Saya mampu mengemukakan idepemikiran saya
di kelas
19 Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih
cepat menangkap materi
194
20 Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih
mengerti materi pelajaran yang saya dapat
21 Saya berantusias saat menggambar sumber belajar
di lingkungan sekitar
22 Saya membantu menyiapkan alat-alat untuk
melakukan penelitian
23 Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh
guru kepada siswa
24 Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil
di depan kelas
25 Saya lebih memilih mencontek teman dari pada
harus membaca materi yang akan diujikan
26 Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti
materi yang diterangkan oleh guru
27 Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman
daripada saya harus mencatat sendiri
28 Ketika menggambar objek penelitian saya diminta
teman untuk menggambarkannya
29 Menurut saya kegiatan penelitian kelompok
sekolah tidak penting
30 Menganalisis soal yang diberikan oleh guru hanya
membuang waktu
31 Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya
untuk mengemukakan ide pemikiran saya di kelas
32 Menurut saya diskusi merupakan hal penting
dalam kegiatan belajar mengajar
33 Saya aktif mengumpulkan informasi data dan
mencatat hasil penelitian
34 Saya merasa takut untuk mengemukakan
idepemikiran saya di kelas karena takut
35 Saya senang ketika mengikuti kegiatan penelitian
di sekolah
36 Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu
topik pelajaran yang sedang dibahas oleh guru
195
Lampiran 3
Surat Keputusan Penunjukkan Dosen Pembimbing
196
197
198
Lampiran 4
Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian
199
Lampiran 5
Data Hasil Tes Keaktifan Belajar Peserta Didik
No Nama Item Soal
Jml 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 AHMAD R 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 145
2 AHMAD S 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 180
3 ALMAHES 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 147
4 ALVIN A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144
5 AMANDA 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 172
6 AMIRUDIN 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 149
7 ANDRI F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 146
8 ERNI 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 175
9 FIRHAN 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144
10 HAERIYAH 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 156
11 HASBULOH 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 172
12 HERMAWATI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144
13 HESTIKA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 138
14 IIS NURUL A 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 173
15 IMASWATI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 173
16 JAMSIAH 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 167
17 KARINA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 146
18 KURNIASIH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144
19 KUSNANDI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 179
20 LAILATUL F 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 173
21 LELA 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 153
22 LENA F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 153
23 LENA RIKA 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 169
24 LENI F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 155
25 M ROBI 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 152
26 MUHAMAD E 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 157
27 MUHAMAD M 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 154
28 MUHAMAD M 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 151
29 MUHAMAD N 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 166
30 MUHAMAD R 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 164
31 MUHAMAD S 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 156
32 MUHAMAD T 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 151
200
33 MUHAMAD YADI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 158
34 MUHAMMAD DURAHMAN
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 170
35 MUHAMMAD DUROHIM 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 158
36 MUHAMMAD ROBI 5 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 154
37 MUHTANDI 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 166
38 MURTI AWALIYAH 4 4 3 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 162
39 NASRUDIN 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 171
40 NINA 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 149
41 NURAENI 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 149
42 NURJANAH 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 172
43 OSAMA ABABIL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 149
44 RAJU 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 169
45 RAMDINI AMELIA 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 153
46 RANI PURWASIH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 151
47 RATNASARI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 162
48 RENDI PANGESTU 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 158
49 RINA DEWI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 150
50 ROHIMAH 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 162
51 ROSITA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 150
52 ROSULULLOH 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 151
53 SAEPUDIN 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 175
54 SAHRUDIN 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 156
55 SILVIAH 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 143
56 SITI ANISAH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 164
57 SITI APRIYATI 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 161
58 SITI CHOIRINNISA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 150
59 SRI REJA AGUNG 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 164
60 SUSILAWATI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 151
61 SYANTEL NURHAYATI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 150
62 WINDIA NINGSIH 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 174
63 WIWIN WINARSIH 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 149
64 YANTI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 148
199
Lampiran 6
Hasil Tes Keaktifan Belajar Peserta Didik yang Telah Diurutkan
HASIL TES KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK
KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
No Nama Skor
1 AHMAD SEPRIANDI 180
2 KUSNANDI 179
3 ERNI 175
4 SAEPUDIN 175
5 WINDIA NINGSIH 174
6 IIS NURUL AINI 173
7 IMASWATI 173
8 LAILATUL FITRIYAH 173
9 AMANDA ANWAR 172
10 HASBULOH 172
11 NURJANAH 172
12 NASRUDIN 171
13 MUHAMMAD DURAHMAN 170
14 LENA RIKA 169
15 RAJU 169
16 JAMSIAH 167
17 MUHAMAD NUR IWAN 166
18 MUHTANDI 166
19 MUHAMAD REZA ALFARIZI 164
20 SITI ANISAH 164
21 SRI REJA AGUNG 164
22 MURTI AWALIYAH 162
23 RATNASARI 162
24 ROHIMAH 162
25 SITI APRIYATI 161
26 MUHAMAD YADI 158
27 MUHAMMAD DUROHIM 158
28 RENDI PANGESTU 158
29 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 157
30 HAERIYAH 156
31 MUHAMAD SATRIA 156
32 SAHRUDIN 156
33 LENI FITRIANI 155
200
34 MUHAMAD MUHADI 154
35 MUHAMMAD ROBI 154
36 LELA 153
37 LENA FITRIANA 153
38 RAMDINI AMELIA 153
39 M ROBI 152
40 MUHAMAD MUHI 151
41 MUHAMAD TAQIUTORIK 151
42 RANI PURWASIH 151
43 ROSULULLOH 151
44 SUSILAWATI 151
45 RINA DEWI 150
46 ROSITA 150
47 SITI CHOIRINNISA 150
48 SYANTEL NURHAYATI 150
49 AMIRUDIN 149
50 NINA 149
51 NURAENI 149
52 OSAMA ABABIL 149
53 WIWIN WINARSIH 149
54 YANTI 148
55 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 147
56 ANDRI FIRMANSYAH 146
57 KARINA 146
58 AHMAD RIDHO 145
59 ALVIN ALFAREZA 144
60 FIRHAN 144
61 HERMAWATI 144
62 KURNIASIH 144
63 SILVIAH 143
64 HESTIKA 138
201
Lampiran 7
Pembagian Kelompok Penelitian
Kelompok Model Pembelajaran TGT
dengan Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Skor
1 AHMAD SEPRIANDI 180
2 SAEPUDIN 175
3 WINDIA NINGSIH 174
4 LAILATUL FITRIYAH 173
5 AMANDA ANWAR 172
6 NASRUDIN 171
7 MUHAMMAD DURAHMAN 170
8 JAMSIAH 167
9 MUHAMAD NUR IWAN 166
10 SITI ANISAH 164
11 SRI REJA AGUNG 164
12 ROHIMAH 162
13 SITI APRIYATI 161
14 RENDI PANGESTU 158
15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 157
16 SAHRUDIN 156
Kelompok Model Pembelajaran STAD
dengan Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Skor
1 KUSNANDI 179
2 ERNI 175
3 IIS NURUL AINI 173
4 IMASWATI 173
5 HASBULOH 172
6 NURJANAH 172
7 LENA RIKA 169
8 RAJU 169
9 MUHTANDI 166
10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 164
11 MURTI AWALIYAH 162
12 RATNASARI 162
13 MUHAMAD YADI 158
14 MUHAMMAD DUROHIM 158
15 HAERIYAH 156
16 MUHAMAD SATRIA 156
202
Kelompok Model Pembelajaran TGT
dengan Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Skor
1 LENI FITRIANI 155
4 LELA 153
5 LENA FITRIANA 153
8 MUHAMAD MUHI 151
9 MUHAMAD TAQIUTORIK 151
12 SUSILAWATI 151
13 RINA DEWI 150
16 SYANTEL NURHAYATI 150
17 AMIRUDIN 149
20 OSAMA ABABIL 149
21 WIWIN WINARSIH 149
24 ANDRI FIRMANSYAH 146
25 KARINA 146
28 FIRHAN 144
29 HERMAWATI 144
32 HESTIKA 138
Kelompok Model Pembelajaran STAD
dengan Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Skor
2 MUHAMAD MUHADI 154
3 MUHAMMAD ROBI 154
6 RAMDINI AMELIA 153
7 M ROBI 152
10 RANI PURWASIH 151
11 ROSULULLOH 151
14 ROSITA 150
15 SITI CHOIRINNISA 150
18 NINA 149
19 NURAENI 149
22 YANTI 148
23 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 147
26 AHMAD RIDHO 145
27 ALVIN ALFAREZA 144
30 KURNIASIH 144
31 SILVIAH 143
203
Lampiran 8
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Siswa Jawaban Soal
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 AHMAD SEPRIANDI 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13
2 SAEPUDIN 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13
3 WINDIA NINGSIH 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13
4 LAILATUL FITRIYAH 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13
5 AMANDA ANWAR 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13
6 NASRUDIN 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14
7
MUHAMMAD
DURAHMAN 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14
8 JAMSIAH 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 14
9 MUHAMAD NUR IWAN 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 15
10 SITI ANISAH 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 15
11 SRI REJA AGUNG 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 15
12 ROHIMAH 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16
13 SITI APRIYATI 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 16
14 RENDI PANGESTU 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16
15
MUHAMAD ERIK
DARUSALAM 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16
16 SAHRUDIN 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 17
204
Lampiran 9
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Tinggi
N
o Nama Siswa
Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 KUSNANDI 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 12
2 ERNI 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 11
3 IIS NURUL AINI 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13
4 IMASWATI 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 12
5 HASBULOH 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13
6 NURJANAH 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14
7 LENA RIKA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 15
8 RAJU 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 13
9 MUHTANDI 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13
10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11
11 MURTI AWALIYAH 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 15
12 RATNASARI 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13
13 MUHAMAD YADI 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 13
14 MUHAMMAD DUROHIM 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 14
15 HAERIYAH 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13
16 MUHAMAD SATRIA 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 16
205
Lampiran 10
HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran TGT Keaktifan Tinggi
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 AHMAD SEPRIANDI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23
2 SAEPUDIN 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
3 WINDIA NINGSIH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22
4 LAILATUL FITRIYAH 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22
5 AMANDA ANWAR 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 21
6 NASRUDIN 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21
7 MUHAMMAD DURAHMAN 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22
8 JAMSIAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23
9 MUHAMAD NUR IWAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 22
10 SITI ANISAH 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
11 SRI REJA AGUNG 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23
12 ROHIMAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23
13 SITI APRIYATI 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
14 RENDI PANGESTU 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
16 SAHRUDIN 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
206
Lampiran 11
HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 KUSNANDI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 21
2 ERNI 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 20
3 IIS NURUL AINI 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
4 IMASWATI 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21
5 HASBULOH 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 20
6 NURJANAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
7 LENA RIKA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22
8 RAJU 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 19
9 MUHTANDI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19
10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 17
11 MURTI AWALIYAH 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21
12 RATNASARI 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20
13 MUHAMAD YADI 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 18
14 MUHAMMAD DUROHIM 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21
15 HAERIYAH 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18
16 MUHAMAD SATRIA 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22
207
Lampiran 12
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 LENI FITRIANI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9
2 LELA 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9
3 LENA FITRIANA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 8
4 MUHAMAD MUHI 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8
5 MUHAMAD TAQIUTORIK 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11
6 SUSILAWATI 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 10
7 RINA DEWI 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 10
8 SYANTEL NURHAYATI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 9
9 AMIRUDIN 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 8
10 OSAMA ABABIL 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 9
11 WIWIN WINARSIH 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 9
12 ANDRI FIRMANSYAH 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9
13 KARINA 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8
14 FIRHAN 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9
15 HERMAWATI 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10
16 HESTIKA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 7
208
Lampiran 13
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 MUHAMAD MUHADI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9
2 MUHAMMAD ROBI 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 7
3 RAMDINI AMELIA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 7
4 M ROBI 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 9
5 RANI PURWASIH 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 10
6 ROSULULLOH 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 9
7 ROSITA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9
8 SITI CHOIRINNISA 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 8
9 NINA 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 9
10 NURAENI 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 8
11 YANTI 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 9
12 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9
13 AHMAD RIDHO 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8
14 ALVIN ALFAREZA 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9
15 KURNIASIH 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10
16 SILVIAH 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 8
209
Lampiran 14
HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Rendah
N
o Nama Siswa
Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 LENI FITRIANI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 18
2 LELA 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 17
3 LENA FITRIANA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15
4 MUHAMAD MUHI 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 17
5 MUHAMAD T 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 19
6 SUSILAWATI 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 17
7 RINA DEWI 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 18
8 SYANTEL N 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 17
9 AMIRUDIN 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15
10 OSAMA ABABIL 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 15
11 WIWIN WINARSIH 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 16
12 ANDRI F 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 15
13 KARINA 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13
14 FIRHAN 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 16
15 HERMAWATI 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 15
16 HESTIKA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 11
210
Lampiran 15
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 MUHAMAD MUHADI 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 18
2 MUHAMMAD ROBI 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15
3 RAMDINI AMELIA 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 14
4 M ROBI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 18
5 RANI PURWASIH 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18
6 ROSULULLOH 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 16
7 ROSITA 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 17
8 SITI CHOIRINNISA 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 16
9 NINA 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 16
10 NURAENI 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 14
11 YANTI 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 16
12 ALMAHESA PUTRA S 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 15
13 AHMAD RIDHO 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 14
14 ALVIN ALFAREZA 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 16
15 KURNIASIH 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 15
16 SILVIAH 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 13
211
Lampiran 16
Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran TGT Tingkat Keaktifan
Tinggi
Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test
Kelompok Model Pembelajaran TGT
Tingkat Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Tes
Awal Akhir GainSelisih
1 AHMAD SEPRIANDI 13 23 10
2 SAEPUDIN 13 23 10
3 WINDIA NINGSIH 13 22 9
4 LAILATUL FITRIYAH 13 22 9
5 AMANDA ANWAR 13 21 8
6 NASRUDIN 14 21 7
7 MUHAMMAD DURAHMAN 14 22 8
8 JAMSIAH 14 23 9
9 MUHAMAD NUR IWAN 15 22 7
10 SITI ANISAH 15 24 9
11 SRI REJA AGUNG 15 23 8
12 ROHIMAH 16 23 7
13 SITI APRIYATI 16 24 8
14 RENDI PANGESTU 16 25 9
15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 18 25 7
16 SAHRUDIN 17 24 7
Jumlah 132
Rata-rata 825
Standar Deviasi 106
Nilai Minimum 700
Nilai Maksimum 1000
212
Lampiran 17
Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran TGT Tingkat Keaktifan
Rendah
Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test
Kelompok Model Pembelajaran TGT
Tingkat Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Tes
Awal Akhir GainSelisih
1 LENI FITRIANI 9 18 9
2 LELA 9 17 8
3 LENA FITRIANA 8 15 7
4 MUHAMAD MUHI 8 17 9
5 MUHAMAD TAQIUTORIK 11 19 8
6 SUSILAWATI 10 17 7
7 RINA DEWI 10 18 8
8 SYANTEL NURHAYATI 9 17 8
9 AMIRUDIN 8 15 7
10 OSAMA ABABIL 9 15 6
11 WIWIN WINARSIH 9 16 7
12 ANDRI FIRMANSYAH 9 15 6
13 KARINA 8 13 5
14 FIRHAN 9 16 7
15 HERMAWATI 10 15 5
16 HESTIKA 7 11 4
Jumlah 111
Rata-rata 694
Standar Deviasi 144
Nilai Minimum 400
Nilai Maximum 900
213
Lampiran 18
Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran STAD Tingkat Keaktifan
Belajar Tinggi
Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test
Kelompok Model Pembelajaran STAD
Tingkat Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Tes
Awal Akhir GainSelisih
1 KUSNANDI 12 21 9
2 ERNI 11 20 9
3 IIS NURUL AINI 13 22 9
4 IMASWATI 12 21 9
5 HASBULOH 13 20 7
6 NURJANAH 14 22 8
7 LENA RIKA 15 22 7
8 RAJU 13 19 6
9 MUHTANDI 13 19 6
10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 11 17 6
11 MURTI AWALIYAH 15 21 6
12 RATNASARI 13 20 7
13 MUHAMAD YADI 13 18 5
14 MUHAMMAD DUROHIM 14 21 7
15 HAERIYAH 13 18 5
16 MUHAMAD SATRIA 16 22 6
Jumlah 112
Rata-rata 700
Standar Deviasi 141
Nilai Minimum 500
Nilai Maximum 900
214
Lampiran 19
Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran STAD Tingkat Keaktifan
Belajar Rendah
Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test
Kelompok Model Pembelajaran STAD
Tingkat Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Tes
Awal Akhir GainSelisih
1 MUHAMAD MUHADI 9 18 9
2 MUHAMMAD ROBI 7 15 8
3 RAMDINI AMELIA 7 14 7
4 M ROBI 9 18 9
5 RANI PURWASIH 10 18 8
6 ROSULULLOH 9 16 7
7 ROSITA 9 17 8
8 SITI CHOIRINNISA 8 16 8
9 NINA 9 16 7
10 NURAENI 8 14 6
11 YANTI 9 16 7
12 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 9 15 6
13 AHMAD RIDHO 8 14 6
14 ALVIN ALFAREZA 9 16 7
15 KURNIASIH 10 15 5
16 SILVIAH 8 13 5
Jumlah 113
Rata-rata 706
Standar Deviasi 124
Nilai Minimum 500
Nilai Maximum 900
215
Lampiran 20
Rekapitulasi Data Selisi Antara Tes Awal dan Akhir Masing-Masing Kelompok
REKAPITULASI DATA SELISIH MASING-MASING KELOMPOK
SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Sampel
Model TGT
Keaktifan Tinggi
Sampel
Model STAD
Keaktifan Tinggi
Sampel
Model TGT
Keaktifan Rendah
Sampel
Model STAD
Keaktifan Rendah
AHMAD SEPRIANDI 10 KUSNANDI 9 LENI FITRIANI 9 MUHAMAD M 9
SAEPUDIN 10 ERNI 9 LELA 8 MUHAMMAD ROBI 8
WINDIA NINGSIH 9 IIS NURUL AINI 9 LENA FITRIANA 7 RAMDINI AMELIA 7
LAILATUL FITRIYAH 9 IMASWATI 9 MUHAMAD MUHI 9 M ROBI 9
AMANDA ANWAR 8 HASBULOH 7 MUHAMAD T 8 RANI PURWASIH 8
NASRUDIN 7 NURJANAH 8 SUSILAWATI 7 ROSULULLOH 7
MUHAMMAD D 8 LENA RIKA 7 RINA DEWI 8 ROSITA 8
JAMSIAH 9 RAJU 6 SYANTEL N 8 SITI CHOIRINNISA 8
MUHAMAD NUR I 7 MUHTANDI 6 AMIRUDIN 7 NINA 7
SITI ANISAH 9 MUHAMAD RAI 6 OSAMA ABABIL 6 NURAENI 6
SRI REJA AGUNG 8 MURTI A 6 WIWIN WINARSIH 7 YANTI 7
ROHIMAH 7 RATNASARI 7 ANDRI F 6 ALMAHESA P S 6
SITI APRIYATI 8 MUHAMAD YADI 5 KARINA 5 AHMAD RIDHO 6
RENDI PANGESTU 9 MUHAMMAD D 7 FIRHAN 7 ALVIN ALFAREZA 7
MUHAMAD ED 7 HAERIYAH 5 HERMAWATI 5 KURNIASIH 5
SAHRUDIN 7 MUHAMAD S 6 HESTIKA 4 SILVIAH 5
Jml 132 Jml 112 Jml 111 Jml 113
Rata-rata 825 Rata-rata 700 Rata-rata 694 Rata-rata 706
Standar Deviasi 1065 Standar Deviasi 1414 Standar Deviasi 1436 Standar Deviasi 1237
Nilai Minimal 700 Nilai Minimal 500 Nilai Minimal 400 Nilai Minimal 500
Nilai Maksimal 1000 Nilai Maksimal 900 Nilai Maksimal 900 Nilai Maksimal 900
216
Lampiran 21
Deskripsi Data
Descriptive Statistics
Kelompok N Minimum Maximum Mean Std
Deviation Variance
TGT Keaktifan Tinggi 16 7 10 825 1065 1133
STAD Keaktifan Tinggi 16 5 9 700 1414 2000
TGT Keaktifan Rendah 16 4 9 694 1436 2062
STAD Keaktifan Rendah 16 5 9 706 1237 1529
Valid N (listwise) 16
217
Lampiran 22
Hasil Uji Normalitas Data
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig Statistic df Sig
TGT Keaktifan Tinggi 197 16 098 870 16 027
STAD Keaktifan Tinggi 198 16 095 876 16 033
TGT Keaktifan Rendah 205 16 071 935 16 292
STAD Keaktifan Rendah 167 16 200 931 16 253
a Lilliefors Significance Correction
This is a lower bound of the true significance
218
Lampiran 23
Hasil Uji Homogenitas Data
Levene Statistic df1 df2 Sig
0152 1 62 698
219
Lampiran 24
Hasil Uji Hipotesis I
Ringkasan Hasil Uji-t Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar PAI
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan t dk
Sig
(tailed)
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model TGT
Keaktifan Belajar Tinggi) -30998 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model TGT
Keaktifan Belajar Rendah) -19323 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model STAD
Keaktifan Belajar Tinggi) -19799 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model STAD
Keaktifan Belajar Rendah) -22845 15 000 Signifikan
220
Lampiran 25
Hasil Uji Hipotesis II
Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar Terhadap Hasil Belajar PAI
Variabel
t-test for Equality of
Means Keterangan
T dk Sig
(tailed)
Keaktifan Belajar Terhadap Hasil
Belajar PAI -42431 63 000 Signifikan
221
Lampiran 26
Hasil Uji Hipotesis III
Rangkuman Hasil Uji Anova Dua Jalur dengan Interaksi
Source Type III Sum
of Squares df
Mean
Square F Sig
Corrected Model 18875a 3 6292 3742 016
Intercept 3422250 1 3422250 2036E3 000
Model Pembelajaran 5062 1 5062 3011 088
Keaktifan Belajar 6250 1 6250 3717 059
Model Pembelajaran Keaktifan 7562 1 7562 4498 038
Error 100875 60 1681
Total 3542000 64
Corrected Total 119750 63
a R Squared = 158 (Adjusted R Squared = 116)
222
Lampiran 27
Hasil Uji Hipotesis IV
Ringkasan Hasil Uji-t Model TGT dan STAD Keaktifan Belajar Tinggi
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan
T dk Sig
(tailed)
Hasil Belajar PAI 2825 30 009 Signifikan
223
Lampiran 28
Hasil Uji Hipotesis V
Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT
dan Model Pembelajaran STAD
Keaktifan Belajar Rendah
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan
t dk Sig
(tailed)
Hasil Belajar PAI 29353 30 794 Tidak
Signifikan
224
Lampiran 29
Hasil Uji Tukey
Hasil Uji Tukey
(I) Model
Pembelajaran (J) Model Pembelajaran Mean Difference
(I-J) Std Error Sig
95 Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
TGT Keaktifan
Tinggi
TGT Keaktifan Rendah 1312 458 029 10 252
STAD Keaktifan Tinggi 1250 458 041 04 246
STAD Keaktifan Rendah 1188 458 057 -02 240
TGT Keaktifan
Rendah
TGT Keaktifan Tinggi -1312 458 029 -252 -10
STAD Keaktifan Tinggi -062 458 999 -127 115
STAD Keaktifan Rendah -125 458 993 -134 109
STAD Keaktifan
Tinggi
TGT Keaktifan Tinggi -1250 458 041 -246 -04
TGT Keaktifan Rendah 062 458 999 -115 127
STAD Keaktifan Rendah -062 458 999 -127 115
STAD Keaktifan
Rendah
TGT Keaktifan Tinggi -1188 458 057 -240 02
TGT Keaktifan Rendah 125 458 993 -109 134
STAD Keaktifan Tinggi 062 458 999 -115 127
The mean difference is significant at the 005 level
v
Tolaah NIM 1540100351 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan
Keaktifan Siswa dalam Belajar terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama
Islam (Studi Eksperimen di SMP Negeri 24 Kota Serang)
Masalah dalam penelitian ini masih banyak peserta didik mengalami banyak
kesulitan dalam proses pembelajarannya Masalah tersebut disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain faktor sumber daya manusia baik dari pendidik
maupun peserta didik itu sendiri Tujuan penelitian adalah 1) Untuk mengetahui
pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar Pendidikan
Agama Islam 2) Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil
belajar Pendidikan Agama Islam 3) Untuk mengetahui interaksi antara model
pembelajaran kooperatif dengan keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil
belajar Pendidikan Agama Islam 4) Untuk mengetahui hasil belajar Pendidikan
Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif
team games tournament dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh dibandingkan
peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achievement
devision dan memiliki keaktifan belajar tinggi 5) Untuk mengetahui hasil belajar
Pendidikan Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran
team games tournament dan keaktifan belajar rendah berpengaruh dibandingkan
peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achivemenet
devison dan memiliki keaktifan belajar rendah
Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan desain factorial 2 x 2
dimana keaktifan belajar peserta didik sebagai variabel moderator Populasi dan
sampel penelitian adalah siswa Kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Tahun
Pelajaran 20162017 berjumlah 64 orang yang diambil secara acak Teknik
analisis statistik menggunakan bantuan SPSS serie 16 pada taraf signifikansi
α=005
Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1) Secara keseluruhan terdapat
pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam 2)
terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil belajar Pendidikan Agama
Islam 3) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar
terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam 4) Hasil belajar Pendidikan
Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran team games
tournament dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh lebih baik dibandingkan
peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achivemenet
devison dan memiliki keaktifan belajar tinggi 5) Hasil belajar Pendidikan Agama
Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran team games
tournament dan keaktifan belajar tinggi tidak berpengaruh lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team
achivemenet devison dan memiliki keaktifan belajar tinggi
Kata-kata kunci Model Pembelajaran keaktifan belajar dan hasil
belajar Pendidikan Agama Islam
ABSTRAK
vi
الملخص
تأثير نمو ذج التعلم التعاوني وأداء الطالب في التعلم نتائج التعلم الديني اللإسلامي
(SMP Negeri 24 Kota Serang دراسة تجر يبية في) المشكل في ىذه الدرسة لاتزال العديد من المتعلمين لديهم العديد من الصعوبات في عملية التعلم تنجم المشكلة عن عدة عوامل من بين عوامل أخرى عوامل الموارد البشرية من
( لتحديد أثر التعلم التعاوني على 1المعلمين و المتعلمين أنفسهم وااغرض من البحوث ىي ( لتحديد تأثيرالنشط التعلملمخرجات التعلم التربية 2التربية الإسلامية مخرجات التعلم
( لفهم التفاعل بين نموذج التعلم التعاوني مع الدينا مية المتعلمين على مخر جات 3الإسلامية ( لمعرفة نتائج دراسة التربية الإسلامية للطلب الذين بتعلمون مع التعا 4التعلم التربية الإسلامية
ية نموذج التعلم العاب فريق البطولة ونشاط التعلم عاليو افضل من المتعلمين الذين يتعلمون عن ون( لمعرفة النتيجة 5طريق التعاوني نموذج التعلم فريق تحصيل الطلاب ولها الذينامية التعلم العالي
رة تدربية نموذج فريق التعليمية للمتعلمين في التربية الدينية الإسلامية الذين يتعلمون مع فريق دو ونشاط التعلم المنخفض ىوافضل من المتعلمين الذين يتعلمون مع نموذج التعلم فريق تحصيل
الطلاب وىكون النشاط بتعلم منخفض حيث يتعلم المتعلمون التغير 2times2الطريقة المستخدمة ىي التجربة مع تسميم عامل
ثم اخد 21162117طلاب فى عا م كمتغير مشرف كا ن السكان وعينة من الد ر سة شخصا بشكل عشو أئي تقنية 64
( بشكل عام ىناك تأثير لنموذج التعلم على نتائج التعلم 1استنتاج ىذه الدراسة ىو ( 3( ىناك تأثير لنشاط التعلم على مخرجات التعلم في التربية الإسلامية 2في التربية الإسلامية
( نتائج التعلم 4م ونشاط التعلم لنتائج التعلم في التربية الإسلامية يوجد تفاعل بين نموذج التعللطلاب التربية الإسلامية الذين يتعلمون مع نموذج التعلم لفريق دورة الألعاب ونشاط التعلم العالي
ولديهم نشاط يكون لها تأثير أفضل من الطلاب الذين يتعلمون مع نموذج التعلم للطلابتائج التعلم الخاصة بطلاب التعليم الإسلامي الذين يتعلمون باستخدام نموذج ( ن5تعليمي عالي
التعلم لفريق البطولة ونشاط التعلم العالي ليس لها تأثير أفضل من الطلاب الذين يتعلمون من خلال نموذج التعلم للطلاب ولديهم نشاط تعلمي عالي
الإسلامي تعلم ونتائج التعلم في التربيةوذج التعلم نشاط الالكلمات المفتاحية نم
vii
ABSTRACT
Tolaah NIM 1540101298 The Effect of Cooperative Learning Model
and Student Performance in Learning on Results Learning Islamic
Religious Education (Experimental Study at SMP Negeri 24 Serang City)
Problem in this study are still many learners have many difficulties
in the learning process The problem is caused by several factors among
others human resources factors both from educators and learners
themselves The research objectives are 1) to know the effect of
cooperative learning model on the learning result of Islamic religious
education 1) to know the influence of learning activeness towards the
learning result of Islamic religious education 3) to know the interaction
between the cooperative learning model and the learning activity of the
learners toward the learning result Islamic religious education 4) to find
out the learning result of Islamic religious education learners who learn
with cooperative learning model team tournament team and high learning
activeness is better than learners who learn with cooperative learning
model student achievement division team and have high learning
activeness 5) to find out the learning result of Islamic religious education
learners who study with the model of learning team tournament team and
the activity of low learning its better than learners who learn with learning
model student achievement team and have activeness low learning
The method used is experiment with factorial design 2 x 2 when
learners learn activeness as moderator variable The population and sample
of the study were students of class VIII SMP Negeri 24 Serang City in the
20162017 lesson year 64 people were taken at random Statistical
analysis technique using SPSS serie 16 aid at significance level α=005
The conclusion of this research is 1) overall there is influence of
learning model to learning result of Islamic religious education 2) there is
influence of learning to learning result of Islamic religious education 3)
there is an interaction between the learning model and the learning activity
on the learning outcomes of Islamic religious education 4) learning
outcomes Islamic religious education learners with learning model team
tournament team and high learning activeness influence better than
learners who learn with student achievement division student learning
model and have high learning activeness 5) learning outcomes of Islamic
religious education learners who learn with learning model tournament
team and high learning activeness does not affect better than learners who
learn with learning model student achievement division team and have
high learning activeness
Keywords learning model learning activity and learning result of
Islamic religious education
viii
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik
hidayah serta inayah-Nya sehingga tesis magister ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya Shalawat serta salam tetap tercurah kepada baginda
Rasulullah SAW keluarga para sahabat serta para pengikutnya yang setia
hingga akhir zaman
Tesis magister ini kemugkinan besar tidak dapat diselesaikan
tanpa bantuan dari berbagai pihak oleh karenanya penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya terutama kepada
1 Prof Dr H Fauzul Iman MA Rektor Universitas Islam Negeri
Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah memberikan
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di UIN SMH Banten
2 Prof Dr HB Syafuri MHum Direktur Pascasarjana Universitas
Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah
memberikan saran dan motivasi
3 Dr Muhajir MA Ketua Program Studi Pascasarjana Pendidikan
Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
yang selalu memberikan untuk menyelesaikan tesis ini
4 Dr Hj Hunainah MM Sekertaris Program Studi Pascasarjana
Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana
Hasanuddin Banten yang selalu sabar memberikan arahan dan
bimbingan dalam penyusunan proposal tesis
5 Dr Hidayatullah MPd sebagai pembimbing I yang selalu sabar
membimbing penulis dalam menyelesaikan tesis ini
ix
6 Dr H Shobri Kom MPd sebagai pembimbing II yang telah
memberikan arahan dan bimbingan pada penulisan tesis ini
7 Seluruh Dosen Pascasarjana yang telah berbagi ilmu semoga ilmunya
berkah
8 Suamiku tercinta Mochamad Jono SPd yang telah memberikan
motivasi sungguh besar perjuangannya Dan anakku tercinta Jihan
Putriana Muhamad Saliudin Naila Akila Zahira dan Muhamad
Malik Ibrahim pelita dan pemberi semangat hidup
9 Teman-teman pascasarjana yang selalu mengingatkan dan memotivasi
untuk tetap semangat
Atas segala bantuan yang telah diberikan penulis berharap semoga
Allah SWT membalasnya dengan pahala yang berlimpah AminPenulis
juga menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
segi isi maupun metodologi penulisannya Untuk itu kritik dan saran dari
pembaca sangat penulis harapkan guna perbaikan selanjutnya
Akhir kata hanya kepada Allah penulis berharap semoga tesis ini
bermanfaat bagi kita semua Amin
Serang 26 Oktober 2017
TOLAAH
NIM 1540100351
x
DAFTAR ISI
PERNYATAAN KEASLIAN i
PENGESAHAN ii
PERSETUJUAN TIM PENGUJI iii
NOTA DINAS PEMBIMBING iv
ABSTRAK v
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR GAMBAR xvi
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah 1
B Identifikasi Masalah 11
C Pembatasan Masalah 12
D Rumusan Masalah 12
E Tujuan Penelitian 13
F Kegunaan Penelitian 14
G Sistematika Pembahasan 15
BAB II PENYUSUNAN KERANGKA TEORETIS DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A Deskripsi Teoretis 17
1 Model Pembelajaran 17
a Pengertian Model Pembelajaran 19
b Karakteristik Model Pembelajaran 21
xi
c Macam-macam Model Pembelajaran 24
d Model-model Pembelajaran Kooperatif 28
1) Pengertian Model Pembelajaran
Kooperatif 28
2) Langkah-langkah Model
Pembelajaran Kooperatif 29
e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TGT 33
1) Pengertian Model Pembelajaran TGT 33
2) Langkah-langkah Model
Pembelajaran TGT 34
f Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD 39
1) Pengertian Model Pembelajaran
STAD 39
2) Langkah-langkah Model
Pembelajaran STAD 42
g Persamaan dan Perbedaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dan
STAD 48
2 Keaktifan Belajar 50
a Pengertian Keaktifan Belajar 50
b Macam-macam Keaktifan Belajar 53
3 Hasil Belajar 56
a Pengertian Belajar 56
xii
b Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil
Belajar 58
c Hasil Belajar dengan Model TGT dan
STAD 59
d Metari Aqidah Akhlak 60
1) Pengertian Aqidah Akhlak 60
2) Pembelajaran Aqidah Akhlak 62
B Kajian Penelitian yang Relevan 66
C Kerangka Berpikir 70
D Pengajuan Hipotesis 76
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian 79
B Tempat dan Waktu Penelitian 80
C Metode dan Rancangan Penelitian 81
D Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 85
E Teknik Pengumpulan Data 89
F Instrumen Penelitian 91
1 Variabel Keaktifan Belajar Peserta Didik 91
a Definisi Konsep 91
b Definisi Operasional 92
c Kisi-kisi Instrumen 92
d Kalibrasi Instrumen 95
2 Variabel Hasil Belajar 100
a Definisi Konsep 100
b Definisi Operasional 101
xiii
c Kisi-kisi Instrumen 102
d Kalibrasi Instrumen 105
G Pelaksanaan Perlakuan 110
H Teknik Analisis Data 111
I Hipotesis Statistik 116
BAB IV HASIL PENELITIAN
A Deskripsi Data 118
B Pengujian Persyaratan Analisis 121
1 Pengujian Normalitas Data 121
2 Pengujian Homogenitas Data 123
C Pengujian Hipotesis 124
D Pembahasan Hasil Temuan Penelitian
E Keterbatasan Penelitian 142
BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
A Simpulan 144
B Implikasi 145
C Saran 147
DAFTAR PUSTAKA 149
LAMPIRAN-LAMPIRAN 154
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 21 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 30
Tabel 22 Cara Menentukan Penghargaan 37
Tabel 23 Fase-fase dalam Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe TGT 38
Tabel 24 Kriteria Pemberian Skor Peningkatan Individu 45
Tabel 25 Tingkat Penghargaan Kelompok Model
Pembelajaran STAD 46
Tabel 26 Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD 47
Tabel 31 Jadwal Pelaksanaan Penelitian 81
Tabel 32 Desai Penelitian Faktorial 2 x 2 84
Tabel 33 Pembagian Sampel Kedua Kelompok Penelitian 89
Tabel 34 Kisi-kisi Angket Keaktifan Belajar Peserta Didik 93
Tabel 35 Skor Jawaban Angket Keaktifan Belajar Peserta
Didik 94
Tabel 36 Hasil Uji Validitas Item Angket Keaktifan Peserta
Didik 97
Tabel 37 Standar Penilaian Koefisien Validitas dan
Reliabilitas 99
Tabel 38 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Keaktifan Belajar 100
Tabel 39 Kisi-kisi Soal Aqidah Akhlak 102
Tabel 310 Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar 106
Tabel 311 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar 107
Tabel 312 Hasil Perhitungan Daya Pembeda 109
xv
Tabel 41 Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Tiap Kelompok 119
Tabel 42 Perhitungan Uji Normalitas Data 122
Tabel 43 Perhitungan Uji Homogenitas 123
Tabel 44 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran
Terhadap Hasil Belajar PAI 124
Tabel 45 Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar
Terhadap Hasi Belajar PAI 125
Tabel 46 Rangkuman Uji Anova Dua Jalur Dengan Interaksi 126
Tabel 47 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran TGT
dan STAD Keaktifan Belajar Tinggi 128
Tabel 48 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran TGT
dan STAD Keaktifan Belajar Rendah 130
Tabel 49 Rangkuman Hasil Uji Tukey 132
Tabel 410 Rekapitulasi Hasil Belajar PAI 133
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 41 Grafik Deskripsi Data 121
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan proses edukatif yang
mempunyai tujuan membawa peserta didik pada pengalaman
baru yang belum pernah dialami sebelumnya Undang-undang
nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
menyatakan bahwa ldquoPendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan bentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa bertujuan untuk perkembangannya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif
mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawabrdquo
Dalam perspektif Islam tidak dijelaskan secara rinci dan
operasional mengenai proses belajar proses kerja sistem memori
akal dan proses dikuasainya pengetahuan dan keterampilan
2
manusia Namun Islam menekankan dalam signifikasi fungsi
kognitif (akal) dan fungsi sensori (indera-indera) sebagai alat-alat
penting untuk belajar sangat jelas Sebagaimana firman Allah
SWT dalam surat An-Nahl ayat 78
مع هاتكم لا ت علمون شيئا وجعل لكم الس والله أخرجكم من بطون أم (٨٧والأبصار والأفئدة لعلكم تشكرون )النحل
Artinya Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
Keadaan tidak mengetahui sesuatupun dan Dia memberi kamu
pendengaran penglihatan dan hati agar kamu bersyukur (QS
An-Nahl 78)
Hasil belajar merupakan hasil dari usaha-usaha yang telah
dilakukan Belajar Pendidikan Agama Islam memerlukan suatu
strategi yang tepat supaya hasil yang yang dicapai maksimal dan
berpengaruh pada hasil belajar peserta didik Pendidik harus
dapat memilih model-model yang sesuai dengan pokok bahasan
yang disampaikan dan juga mempunyai cara-cara yang menarik
sehingga peserta didik mempunyai minat yang tinggi terhadap
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan
pendidikan di sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain
3
pendidik peserta didik kurikulum lingkungan belajar dan
lainnya pendidik dan peserta didik merupakan dua faktor
terpenting dalam proses pembelajaran Pentingnya faktor
pendidik dan peserta didik dapat dirunut melalui pemahaman
hakekat pembelajaran yakni sebagai usaha sadar pendidik untuk
membantu peserta didik agar dapat belajar sesuai dengan
kebutuhan dan minatnya
Untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan proses
pembelajaran pendidik perlu memahami hal-hal yang
mempengaruhi proses belajar peserta didik baik yang
menghambat maupun yang mendukung Selain itu pendidik
harus memahami tentang model atau strategi pembelajaran yang
efektif yang dapat membantu peserta didik agar dapat belajar
secara optimal dan mampu meningkatkan keaktifan peserta didik
dalam proses belajar
Salah satu usaha pendidik dalam meningkatkan hasil
belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada peserta didik yaitu
dengan menerapkan pembelajaran melalui tugas dan umpan balik
Dimana tujuan pemberian tugas ini adalah peserta didik tetap
4
belajar dirumah dan dapat dimanfaatkan waktu di luar jam
pelajaran sekolah sehingga peserta didik yang kurang paham
terhadap materi yang disampaikan akan menjadi lebih mengerti
karena adanya latihan di rumah umpan balik disini berupa
pembahasan kembali tugas yang diberikan pada materi terdahulu
Dengan umpan balik diharapkan peserta didik yang kesulitan
mengenai konsep-konsep pada materi yang telah diberikan dapat
terbantu sehingga hasil belajar PAI peserta didik meningkat
Dalam pembelajaran PAI keaktifan peserta didik
cenderung masih rendah Misalnya pada saat peserta didik
menjelaskan hasil pekerjaannya kepada teman yang lain serta
bekerjasama dan hubungan dengan peserta didik lain Keaktifan
peserta didik dalam mengajukan ide pada pendidik memberikan
tanggapan atau komentar terhadap peserta didik lain bertanya
kepada pendidik tentang materi yang disampaikan menyanggah
atau menyetujui ide pengerjaan soal dari teman juga masih
rendah
Guru sebagai pendidik dan pengajar bertugas untuk
memberi kemudahan untuk peserta didik dalam menerima ilmu
5
atau materi yang telah diajarkan Menurut Isjoni seorang
pendidik harus memiliki sikap-sikap sebagai berikut 1) mampu
menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan 2)
membantu dan mendorong peserta didik untuk mengungkapkan
dan menjelaskan keinginan dan pembicaraannya baik secara
individual maupun kelompok 3) membantu kegiatan-kegiatan
dan menyediakan sumber atau peralatan serta membantu
kelancaran belajar mereka 4) membina peserta didik agar setiap
orang merupakan sumber yang manfaat bagi yang lainnya 5)
menjelaskan tujuan kegiatan pada kelompok dan mengatur
penyebaran dalam bertukar pendapat1
Djamarah menyatakan bahwa ldquoTujuan dari penyampaian
variasi metode mengajar dan aplikasinya dalam pengajaran
adalah 1) meningkatkan dan memelihara perhatian peserta didik
terhadap relevansi proses belajar mengajar 2) memberikan
kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi 3) membentuk
sikap positif terhadap pendidik dan sekolah 4) memberi
1Isjoni Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok
(Bandung Alfabeta 2007) h62
6
kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual 5)
mendorong anak didik untuk belajar2
Keberhasilan dalam meningkatkan kualitas belajar
mengajar di sekolah diperlukan suatu adanya pendekatan yang
relevan dengan tuntutan kurikulum yang ada salah satu
pendekatan yang digunakan dalam proses kegiatan belajar
mengajar di sekolah adalah pembelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) materi perilaku terpuji dengan menggunakan model-
model pembelajaran kooperatif
Metode pembelajaran ceramah kurang menarik bagi
peserta didik apalagi jika diterapkan pada anak seusia Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Mengingat usia mereka masih
tergolong usia anak-anak yang secara psikologis gemar bermain
maka keinginan untuk bermain tersebut diupayakan terarah dan
bermakna walaupun sambil bermain mereka tetap belajar Belajar
sambil bermain perlu diterapkan pada anak didik agar dapat
2 Djamarah Syaiful Bahri Psikologi Belajar Guru dan Anak Didik
Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis (PT Rineka
Cipta Jakarta 2005) h181-186
7
belajar dengan nyaman dan menyenangkan3 Dengan demikian
diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal
Menurut Slavin yang dikutip oleh Buchari Alma model
pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning merupakan
suatu model pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil
bekerjasama Keberhasilan dari model ini sangat tergantung pada
kemampuan aktivitas anggota kelompok baik secara individual
maupun dalam bentuk kelompok4 Dalam pembelajaran
kooperatif belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman
kelompok belum menguasai bahan pelajaran5 Dengan kata lain
dalam menyelesaikan tugas kelompoknya setiap peserta didik
anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling
membantu satu sama lain
Seperti kita ketahui pembelajaran kooperatif memiliki
berbagai jenis diantaranya yaitu TGT (Teams Games
Tournament) STAD (Student Team Achievment Divition atau
3 Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology Developing
Learners (Boston Pearson 2011) h 443 4 Buchari Alma Pendidik Profesional Menguasai Metode dan
Terampil Mengajar (Bandung PT Alfabeta 2009) h81 5Shlomo Sharen Handbook of Cooperative Learning (Terj Sigit
Prawoto Yogyakarta Familia 2012) h 38
8
pembagian pencapaian tim peserta didik) TAI (Team Accelrated
Instruction atau percepatan pengajaran tim) CIRC (Cooperative
Integrated Reading and Composition) Jigsaw (teka-teki) Group
Investigation (Kelompok Investigasi) Learning Together (Belajar
Bersama) Complex Instruction (Pengajaran Kompleks) Structur
Dyadic Method (Metode Struktur Berpasangan)
Berdasarkan beberapa model pembelajaran kooperatif
penulis ingin mengambil model pembelajaran TGT (Teams
Games Tournament) dan model pembelajaran STAD (Student
Team Achievment Divition) Dengan model pembelajaran TGT
dan STAD akan menjadikan peserta didik memiliki banyak
kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengelola
informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan
berkomunikasi Anggota kelompok bertanggung jawab atas
keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang
dipelajari serta dapat menyampaikan kepada kelompoknya
Dengan demikian keaktifan peserta didik dalam belajar sangat
mendukung untuk model pembelajaran Team Games Tournamen
(TGT) dan Student Team Achievment Divition (STAD)
9
Berdasarkan pengamatan dan data yang dimiliki penulis
fenomena yang terjadi di SMP Negeri 24 Kota Serang terdapat
beberapa masalah yang dihadapi terutama dalam mata pelajaran
PAI kelas VIII sub pokok bahasan tentang perilaku terpuji
proses pembelajaran di sekolah kurang meningkatkan kreatifitas
dan keaktifan peserta didik Melalui observasi dan nilai hasil
belajar yang diperoleh peserta didik ketika penulis melakukan
proses belajar mengajar secara kualitas masih sangat rendah dan
pembelajaran masih berpusat pada pendidik Dari 175 peserta
didik hanya 50 peserta didik yang nilainya tuntas Tingkat
ketuntasan hanya mencapai 2985 Peserta didik mengalami
banyak kesulitan dalam proses pembelajarannya Masalah
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor
sumber daya manusia baik dari pendidik maupun peserta didik itu
sendiri
Faktor sumber daya manusia salah satunya adalah
pendidik dimana memiliki peran sebagai penyampai pesan
melalui proses pembelajaran Pendidik dalam proses
pembelajaran masih menggunakan model konvensional yang
10
belum memunculkan kreatifitas dan keaktifan peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran di kelas sehingga suasana belajar
didominasi oleh pendidik Upaya untuk meningkatkan
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik tidak terlepas dari
berbagai faktor yang mempengaruhinya Dalam hal ini diperlukan
pendidik yang kreatif yang dapat membuat pembelajaran lebih
menarik dan disukai oleh peserta didik
Apabila hal tersebut dibiarkan maka akan berpengaruh
negatif terhadap hasil belajar peserta didik Selain itu mutu
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) menjadi rendah
Untuk mengatasi masalah tersebut penulis ingin mencoba
menerapkan model pembelajaran TGT dan STAD sebagai
penghubung penyampaian materi yang akan diberikan kepada
peserta didik
Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian
tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif dan keaktifan
belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
11
B Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di
atas maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut
1 Masih rendahnya hasil belajar PAI yang dicapai oleh peserta
didik
2 Tingkat keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran
berbeda-beda
3 Pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik cenderung
berpusat pada pendidik
4 Dalam proses pembelajaran pendidik masih menggunakan
model pembelajaran konvensional
5 Pada proses pembelajaran peserta didik lebih banyak
mendengarkan penjelasan guru
6 Peran peserta didik dalam proses pembelajaran sangat
tergantung dari waktu yang diberikan oleh pendidik
12
C Pembatasan Masalah
Agar ruang lingkup pembahasan penelitian masih dalam
kemampuan penulis maka perlu dilakukan pembatasan masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut
1 Perlakuan dalam penelitian ini hanya pada penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD
2 Keaktifan peserta didik sebagai variabel atribut
3 Hasil belajar peserta didik sebagai variabel terikat
4 Materi pembahasan dalam penelitian adalah materi
membiasakan perilaku terpuji
5 Pusat pembelajaran yang dilakukan peserta didik lebih
berpusat pada siswa
6 Populasi yang digunakan adalah peserta didik kelas VIII
7 Tempat penelitian adalah SMP Negeri 24 Kota Serang
D Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang identifikasi dan batasan
masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut
13
1 Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil
belajar PAI
2 Apakah terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil
belajar
3 Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan
keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
4 Apakah hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih
tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
5 Apakah hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih
tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah
E Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap
hasil belajar PAI
14
2 Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil
belajar
3 Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran dan
keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
4 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi
lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
tinggi
5 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah
lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
rendah
F Kegunaan Penelitian
Sedangkan setelah penelitian ini dilaksanakan
diharappkan dapat memberikan kegunaan Adapun kegunaan
penelitian ini adalah sebagai berikut
15
1 Dapat dijadikan bahan referensi bagi pendidik tentang
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan
STAD
2 Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik dan hasil belajar peserta
didik
3 Hasil penelitian ini memberikan sumbangan bagi sekolah
untuk membuat kebijakan tentang variasi dalam pembelajaran
dan peningkatan profesionalisme pendidik serta meningkatkan
mutu proses pembelajaran
G Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah proses pembahasan dalam
penulisan tesis ini maka dibuat sistematika pembahasan sebagai
berikut
Bab Kesatu Pendahuluan yang berisi Latar Belakang
Masalah Identifikasi Masalah Batasan Masalah Rumusan
Masalah Kegunaan Penelitian dan Sistematika Pembahasan
16
Bab Kedua Tinjauan pustaka yang terdiri dari Kajian
Teori Kajian Penelitian yang Relevan Kerangka Berfikir dan
Pengajuan Hipotesis
Bab Ketiga Metodologi Penelitian yang berisi Tujuan
Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Metode dan Rancangan
Penelitian Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Teknik
Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Pelaksanaan Perlakuan
Teknik Analisis Data dan Hipotesis Statistik
Bab Keempat Hasil Penelitian yang terdiri dari
Deskripsi Data Pengujian Persyaratan Analisis Pengujian
Hipotesis Pembahasan Hasil Temuan Penelitian dan
Keterbatasan Penelitian
Bab Kelima Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan
Saran-Saran
17
BAB II
KERANGKA TEORITIS KERANGKA BERPIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A Deskripsi Teori
1 Model Pembelajaran
Model pembelajaran memiliki makna yang lebih luas dari
pada strategi metode atau prosedur pembelajaran Istilah model
pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai
oleh strategi atau metode pembelajaran Bagi guru model
pembelajaran sangat diperlukan pada saat mengajar Mengajar
adalah menyampaikan pengetahuan pada anak Menurut
Sardiman mengartikan mengajar adalah sebagai aktivitas
mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan
menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar6
Sedangkan menurut Moh Uzer Usman mengajar adalah
bagaimana seorang guru membantu siswa dalam proses belajar
6 Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta
Rajawali Press2011)h46
18
mengajar dan mengatasi berbagai masalah yang ada7 Dalam
kegiatan belajar mengajar seorang guru harus dapat mengarahkan
siswa kedalam situasi yang kondusif dan dapat mengatasi
memecahkan masalah yang timbul serta dapat mengorganisir
situasi proses belajar mengajar baik di kelas maupun dilapangan
Dalam menyampaikan atau menularkan pengetahuan dan
pandangan sangat dituntut siswa maupun guru mengerti
bahanmateri yang dibicarakan dalam kegiatan mengajar sehingga
proses belajar mengajar akan menjadi sukses Hadits Anas bin
Malik tentang membuat mudah gembira dan kompak sebagai
berikut
روا ولا عن أنس بن ما لك عن النب صلى الله عليه وسلم قال يسروا وبشرواولا ت ن فروا ) اخرجه البخا ري في كتاب العلم( ت عس
Artinya Dari Anas bin Malik dari Nabi SAW ldquomudahkanlah dan
jangan kamu persulit Gembirakanlah dan jangan kamu membuat
larirdquo (HR Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Al-Bukhori Al-
Jursquofi)
Hadits diatas menjelaskan bahwa proses pembelajaran
harus dibuat dengan mudah sekaligus menyenangkan agar siswa
7 Moh Uzer Usman Strategi Pembelajaran (Jakarta
Erlangga2008)h6
19
tidak tertekan secara psikologis dan tidak merasa bosan terhadap
suasana di kelas serta apa yang diajarkan oleh gurunya Dan
suatu pembelajaran juga harus menggunakan metode yang tepat
disesuaikan situasi dan kondisi terutama dengan
mempertimbangkan keadaan orang yang akan belajar
Sementara Mosston mendefenisikan mengajar adalah
kemampuan untuk mengetahui dan menggunakan hubungan-
hubungan yang mungkin dengan guru dalam seluruh domain8
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
Mengajar juga berarti kemampuan berprilaku dengan cara yang
tepat menggunakan model mengajar yang tepat untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan
a Pengertian Model Pembelajaran
Mengajar adalah perbuatan kompleks Perbuatan yang
kompleks dapat diterjemahkan sebagai penggunaan secara
integratif sejumlah komponen yang terkandung dalam perbuatan
mengajar itu untuk menyampaikan pesan pengajaran Oleh karena
8 Mosston M Teaching Physical Education (4th ed) ( New York
Macmillan1994)h3
20
itu dalam dunia pembelajaran ada baiknya pendidik
menggunakan suatu protipe dari suatu teori atau model Disebut
model karena hanya merupakan garis besar atau pokok-pokok
yang memerlukan pengembangan yang sangat situasional
Menurut Suprijono bahwa ldquoModel pembelajaran adalah
pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas maupun tutorialrdquo9 Hal yang sama
dikemukakan oleh Rosdiani bahwa model pembelajaran
merupakan sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk
merancang10
Sedangkan menurut Joyce dan Weil mengatakan
bahwa
Models of teaching are really models of learning As we
help students acquire information ideas skills way of
thinking and means of expressing themselves we are also
teaching them how to learnrdquo Model mengajar sama
artinya dengan model pembelajaran
9 Suprijono Agus Cooperative Learning (Yogyakarta Pustaka
Belajar 2011) h46 10
Dini Rosdiani Model Pembelajaran Langsung dalam Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan (BandungAlfabeta 2012) h5
21
Model pembelajaran membantu peserta didik memperoleh
informasi ide keterampilan cara berpikir dan mengekspresikan
ide model pembelajaran juga berfungsi sebagai pedoman untuk
mengajar11
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diuraikan di
atas mengenai model pembelajaran tersebut maka penulis
menyimpulkan model pembelajaran adalah cara-cara yang
digunakan pendidik dalam mengajar yang sudah direncanakan
sebelumnya guna menyampaikan informasi ide-ide dan
keterampilan kepada peserta didik
b Karakteristik Model Pembelajaran
Ismail yang dikutip oleh Rachmadi Widdiharto
menyebutkan bahwa istilah model pembelajaran mempunyai
empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode
tertentu yaitu
1) Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh penciptanya
2) Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
11
Joyce Beruce and Marsha Weil Models of Teaching (United States
of America Allyn and Bacon 2009) h7
22
3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut
berhasil
4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran
tercapai12
Menurut Rangke L Tobing dkk sebagimana dikutip oleh
Indrawati dan Wanwan Setiawan mengidentifikasi lima
karakteristik suatu model pembelajaran yang baik13
yang
meliputi berukut ini
1) Prosedur ilmiah
Suatu model pembelajaran harus memiliki suatu prosedur
yang sistematik untuk mengubah tingkah laku peserta didik atau
memiliki sintaks yang merupakan urutan langkah-langkah
pembelajaran yang dilakukan guru-peserta didik
2) Spesifikasi hasil belajar yang direncanakan
Suatu model pembelajaran menyebutkan hasil-hasil
belajar secara rinci mengenai penampilan peserta didik
12
Widdiharto Rahmadi Model-Model Pembelajaran Matematika
SMP(Yogyakarta Dirjen Dikdasmen PPPG Matematika 2004) h3 13
Indrawati dan Wanwan Setiawan Pembelajaran Aktif Kreatif
Efektif dan Menyenangkan untuk Guru SD (Jakarta PPPPTK IPA 2009) h27
23
3) Spesefikasi lingkungan belajar
Suatu model pembelajaran menyebutkan secara tegas
kondisi lingkungan di mana respon peserta didik diobservasi
4) Kriteria penampilan
Suatu model pembelajaran merujuk pada kriteria
penerimaan penampilan yang diharapkan dari para peserta didik
Model pembelajaran merencanakan tingkah laku yang diharapkan
dari peserta didik yang dapat didemonstrasikannya setelah
langkah-langkah mengajar tertentu
5) Cara-cara pelaksanaannya
Semua model pembelajaran menyebutkan mekanisme
yang menunjukkan reaksi peserta didik dan interaksinya dengan
lingkungan
Guru sebagai perancang pembelajaran harus mampu
mendisain seperti apa pembelajaran yang akan dilaksanakan
Model pembelajaran merupakan disain pembelajaran yang akan
dilaksanakan guru di dalam kelas Dengan melihat beberapa ciri
khusus dan karakteristik model pembelajaran tersebut di atas
dapat disimpulkan bahwa sebelum mengajar guru harus
24
menentukan model pembelajaran yang akan digunakan Dengan
model pembelajaran guru dapat melaksanakan proses
pembelajaran sesuai dengan pola tujuan tingkah laku
lingkungan dan hasil belajar yang direncanakan Dengan
demikian proses pembelajaran akan berjalan dengan baik dan
tepat sesuai dengan mata pelajarannya
c Macam-macam Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli
dalam usaha mengoptimalkan hasil belajar peserta didik cukup
banyak di antaranya adalah
1) Model Pembelajaran Kontekstual (constextual teaching and
learning-CTL) menurut Nurhadi dalam Rusman adalah
konsep belajar yang dapat membantu pendidik mengaitkan
antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata
peserta didik dan mendorong peserta didik membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
25
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota
keluarga dan masyarakat14
2) Model Pembelajaran Kooperatif (Coorperative learning)
menurut Yatim Riyanto pengertian pembelajaran kooperatif
adalah model pembelajaran yang dirancang untuk
membelajarkan kecakapan akademik (academic skill)
sekaligus keterampilan social (social skill) termasuk
interpersonal skill15
3) Model Pembelajaran Quantum menurut Sugianto
merupakan ramuan atau rakitan dari berbagai teori atau
pandangan psikologi kognitif dan pemograman
neurologineurolinguistik yang jauh sebelumnya sudah
ada16
4) Model Pembelajaran Terpadu menurut Sugianto pada
hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik baik secara individual
14
Rusman Model-model Pebelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Pendidik (Jakarta Raja Grafindo Persada 2012) h189 15
Yatim Riyanto Paradigma Pembelajaran Sebagai referensi bagi
Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas
(Jakarta Kencana 2009) h267 16
Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia
Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h70
26
maupun kelompok aktif mencari menggali dan
menemukan model yang mencoba memadukan beberapa
pokok bahasan Melalui pembelajaran terpadu peserta didik
dapat memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat
menambah kekuatan untuk menerima menyimpan dan
memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang
dipelajarinya17
5) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) menurut
Sugianto dirancang untuk membantu mencapai tujuan-
tujuan seperti meningkatkan keterampilan intelektual dan
investigative memahami peran orang dewasa dan
membantu peserta didik untuk menjadi pelajar yang
mandiri18
6) Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
menurut Sofan Amri amp Iif Khoiru Ahmadi merupakan salah
satu model pengajaran yang dirancang khusus untuk
mengembangkan belajar peserta didik tentang pengetahuan
17
Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia
Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h124 18
Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia
Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h151
27
prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur
dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi
selangkah19
7) Model Pembelajaran diskusi menurut Sofan Amri amp Iif
Khoiru Ahmadi adalah sebuah interaksi komunikasi antara
dua orang atau lebih (sebagai suatu kelompok) Biasanya
komunikasi antara mereka kelompok berupa salah satu
ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya memberikan
rasa pemahaman yang baik dan benar20
Banyaknya model pembelajaran yang dikembangkan para
pakar tersebut tidaklah berarti semua pendidik menerapkan
semuanya untuk setiap mata pelajaran karena tidak semua model
cocok untuk setiap topik atau mata pelajaran Model-model yang
disebutkan di atas yang akan digunakan peneliti dalam
melakukan penelitian adalah model kooperatif yaitu tipe TGT dan
STAD Hal ini pemilihan model pembeajaran TGT dan STAD
berdasarkan dengan kesesuaian karakteristik peserta didik dan
19
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif
dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka Publisher 2010) h39 20
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif
dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka Publisher 2010) h165
28
materi pembelajaran dimana peserta didik di SMP Negeri 24
Kota Serang khususnya kelas VIII yang lebih aktif dalam kerja
kelompok dan adanya suatu kompetisi dalam proses
pembelajaran
d Model Pembelajaran Kooperatif
1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Model banyak digunakan dalam berbagai kegiatan analisis
atau desain karena model yang dibuat dapat membantu
memperjelas prosedur hubungan serta keadaan keseluruhan dari
apa yang didesain tersebut Menurut Kauchak dan Eggen
mendefinisikan bahwa belajar kooperatif adalah sebagai
kumpuilan strategi mengajar yang digunakan peserta didik untuk
membantu satu dengan yang lain dalam mempelajari sesuatu
Berkaitan dengan hal itu maka cara belajar kooperatif ini juga
dinamakan ldquopengajaran teman sebayardquo21
Menurut Yatim Riyanto pembelajaran kooperatif adalah
model pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan
21
Eggen Paul amp Kauchak Don Strategi dan Model Pembelajaran
(Jakarta PT Indeks 2012) h319
29
kecakapan akademik (academic skill) sekaligus keterampilan
social (social skill) termasuk interpersonal skill22
Pembelajaran
kooperatif mengharuskan peserta didik belajar bersama dalam
kelompok-kelompok kecil saling membantu satu sama lain
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang menitik
beratkan kerja sama peserta didik dalam kelompok pembelajaran
yang tingkat kemampuan peserta didik berbeda-beda dengan
struktur heterogen untuk membantu memahami materi pelajaran
2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Terdapat enam langkah utama atau tahapan dalam
pembelajaran kooperatif Pembelajaran dimulai dengan pendidik
menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi peserta didik
untuk belajar Tahap ini diikuti oleh penyajian informasi
Selanjutnya peserta didik dikelompokkan ke dalam kelompok
belajar Tahap ini diikuti bimbingan pendidik pada saat peserta
didik bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas bersama
22
Yatim Riyanto Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta
Kencana2009) h267
30
mereka Tahap terakhir dari pembelajaran kooperatif adalah
presentasi hasil akhir kerja kelompok atau evaluasi tentang apa
yang telah dipelajari dan memberi penghargaan terhadap
kelompok maupun individu Adapun langkah-langkah yang
terdapat dalam model pembelajaran kooperatif disajikan pada
tabel 21 sebagai berikut
Tabel 21
Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
Fase Aktifitas Pendidik
Aktifitas Peserta
Didik
Fase 1
Menyampaikan tujuan
dan memotivasi
peserta didik
Pendidik
menyampaikan semua
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan
memotivasi peserta
didik belajar
Peserta didik
memperhatikan
tujuan pembelajaran
yang disampaikan
oleh pendidik supaya
peserta didik benar-
benar mengetahui
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai
31
Fase 2
Manyajikan informasi
Pendidik menyajikan
informasi kepada
peserta didik dengan
jalan demonstrasi atau
lewat bahan bacaan
Peserta didik
memperhatikan
informasi yang
disampaikan oleh
pendidik supaya bisa
menyelesaikan
permasalahan dalam
belajar kelompok
Fase 3
Mengorganisasikan
peserta didik ke dalam
kelompok belajar
Pendidik menjelaskan
kepada peserta didik
bagaimana cara
membentuk kelompok
belajar dan membantu
setiap kelompok agar
melakukan transisi
secara efisien
Peserta didik belajar
kelompok sesuai
dengan kelompok
yang ditentukan dan
saling berinteraksi
untuk menyelesaikan
permasalahan yang
diberikan
32
Fase 4
Membimbing
kelompok bekerja dan
belajar
Pendidik membimbing
kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
Peserta didik
mendiskusikan
permasalahn yang
diberikan dan
menentukan strategi
pemecahannya
Fase 5
Evaluasi
Pendidik mengevaluasi
hasil belajar tentang
materi yang telah
dipelajari atau masing-
masing kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya
Perwakilan dari
kelompok
mempresentasikan
hasil kerja mereka
dan kelompok lain
menanggapi
Fase 6
Memberikan
penghargaan
Pendidik mencari cara
untuk menghargai hasil
belajar individu dan
kelompok
Peserta didik
mendapatkan
penghargaan dari
pendidik baik berupa
pujian atau hadiah
33
Berdasarkan uraian di atas penulis mencoba memberikan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD dalam
proses pembelajaran PAI materi membiasakan perilaku terpuji
dimana model pembelajaran ini lebih berpusat pada peserta didik
dalam kelompok-kelompok kecil
e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games
Tournament)
1) Pengertian Model Pembelajara TGT
Menurut Afrisanti Lusita pembelajaran koperatif model
TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif
yang mudah diterapkan melibatkan aktivitas seluruh peserta
didik tanpa harus ada perbedaan status melibatkan peran peserta
didik sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan
reinforcement Aktivitas belajar dengan permainan yang
dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT
memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks disamping
menumbuhkan tanggung jawab kerjasama persaingan sehat dan
keterlibatan belajar
34
Menurut Rusman TGT adalah salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang menempatkan peserta didik dalam
kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6
orang peserta didik yang memiliki kemampuan jenis kelamin dan
suku ras yang berbeda23
Pendidik menyajikan materi dan peserta
didik bekerja dalam kelompok mereka masing-masing Tugas
yang diberikan dikerjakan bersama-sama dengan anggota
kelompoknya Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak
mengerti dengan tugas yang diberikan maka anggota kelompok
yang lain bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau
menjelaskannya sebelum mengajukan pertanyaan tersebut
kepada pendidik
2) Langkah-Langkah Pembelajaran TGT
Slavin menjelaskan ada lima komponen utama dalam
metode TGT yaitu pembelajaran awal kelompok belajar (team
study) permainan (games) turnamenkompetisi (tournament)
dan pengakuan kelompok (teams recognition)
23
Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Pendidik (Jakarta Rajawali Pers 2011) h 224-225
35
a) Pembelajaran awal
Pembelajaran awal dalam metode TGT tidaklah berbeda
dengan pembelajaran biasa atau pembelajaran klasikal oleh
pendidik hanya pelajaran difokuskan pada materi yang sedang
dibahas saja Tujuan pembelajaran awal adalah membentuk
peserta didik dalam kecakapan komunikasi menggali informasi
kecakapan bekerjasama dalam kelompok dan kecakapan dalam
memecahkan masalah Kegiatan awal akan dapat menentukan
kegiatan yang akan dilakukan berikutnya
b) Kelompok belajar (team study)
Kelompok belajar di susun dengan beranggotakan 4-5
orang yang mewakili percampuran dari berbagai keragaman
dalam kelas seperti kemampuan akademik jenis kelamin
rasetnis Pada kegiatan kelompok belajar seluruh peserta didik
mempelajari materi pelajaran dari berbagai sumber belajar (buku
teks internet) kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
disusun oleh pendidik Setelah peserta didik menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut perwakilan peserta didik
mempresentasikan hasil belajarnya
36
c) Permainan (games)
Permainan dalam pembelajaran kooperatif akan
menimbulkan kekreatifan peserta didik Kegiatan belajar dengan
permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif TGT
memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks
Pertanyaan dalam games disusun dan dirancang dari materi-
materi yang telah disajikan untuk menguji pengetahuan peserta
didik yang diperoleh mewakili masingmasing kelompoksetiap
peserta didik mengambil sebuah kartu yang diberi nomor dan
menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor pada kartu
tersebut
d) Turnamen (tournament)
Turnamen adalah susunan beberapa games yang
dipertandingkan Biasanya dilaksanakan pada akhir minggu atau
akhir unit pokok pembehasan setelah pendidik memberikan
penyajian kelas dan kelompok telah mengerjakan lember
kerjanya Sebelum memulai pertandingan pendidik meminta
peserta didik ke kelompok pertandingan Pada meja pertandingan
37
disediakan 1 set lembar pertandingan kunci jawaban kartu
nomor (jumlahnya sesuai dengan nomor soal) dan format skor
pertandingan Adapun cara menentukan penghargaan pada model
pembelajaran TGT disajikan pada tabel 22 sebagai berikut
Tabel 22
Cara Menentukan Penghargaan
Kriteria Rata-rata Tim Penghargaan (award)
31-40 Cukup (Good team)
41-45 Baik (Great team)
gt 46 Amat baik (Super tim)
Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournamen (TGT) dapat dilihat pada tabel 23
sebagai berikut
38
Tabel 23
Fase-fase dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
yaitu24
Fase Tingkah Laku Pendidik
Fase 1
Memotivasi peserta didik
dan menyampaikan tujuan
Pendidik memotivasi peserta didik belajar
dan menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut
Fase 2
Menyampaikan informasi atau
materi pelajaran
Pendidik menyajikan informasi dan
memberikan materi pelajaran kepada peserta
didik
Fase 3
Mengelompokkan peserta didik
secara heterogen
Pendidik menjelaskan kepada peserta didik
bagaimana caranya membentuk kelompok
agar melakukan transisi secara efisien dalam
belajar
24
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan
Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi
Presindo 2012) h 65
39
Fase 4
Membimbing kelompok belajar
secara tournament
Pendidik memotivasi serta membimbing
kelompokkelompok belajar pada saat
mengerjakan tugas bersama serta memandu
peserta didik memainkan suatu permainan
sesuai dengan struktur pembelajaran
koopeartif
Fase 5
Evaluasi
Pendidik mengevaluasi hasil belajar peserta
didik menentukan skor individu dan skor
rata-rata kelompok
Fase 6
Memberikan Penghargaan
Pendidik memberikan penghargaan hasil
belajar individual dan kelompok
f Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Model pembelajaran STAD pertama kali dikembangkan
oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John
Hopkin Menurut Slavin dalam Rusman model STAD merupakan
variasi pembelajaran kooperatif yang banyak diteliti25
Student
25
Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Pendidik (Jakarta Rajawali Pers 2011) h213
40
TeamsndashAchievement Divisions (STAD) merupakan salah satu tipe
model pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti
Dalam model STAD kelompok terdiri atas empat sampai
lima peserta didik yang mewakili keseimbagan kelas dalam
kemampuan akademik jenis kelamin dan ras Kelompok
merupakan tampilan paling penting dari STAD dan penting pula
bagi pendidik dalam rangka mengarahkan anggota masing-
masing kelompok Slavin menyarankan peringkat para peserta
didik dalam kemampuan akademik dibuat terlebih dahulu
Masing-masing kelompok terdiri atas seorang peserta didik dari
kelompok atas seorang peserta didik dari kelompok bawah dan
dua orang peserta didik dengan kemampuan rata-rata
Pembentukan kelompok dengan cara semacam ini
bertujuan agar diperoleh kesetaraan di antara kelompok-
kelompok tersebut Keseimbangan dalam jenis kelamin dan ras
juga harus menjadi pertimbangan Dengan demikian masing-
masing kelompok kurang lebih sama dalam berbagai aspek
Pendidik memperesentasikan pelajaran dan kemudian peserta
didik bekerjasama tim untuk memastikan seluruh anggota tim
41
telah menuntaskan pelajaran dengan baik Akhirnya semua
peserta didik menjalani kuis perseorangan tentang pelajaran
tersebut dan pada saat itu mereka tidak boleh saling membantu
Adapun penghargaan yang diberikan adalah penghargaan
kelompok Karena skor kelompok didasarkan pada kemajuan
yang diperoleh peserta didik atas nilai sebelumnya siapapun bisa
menjadi ldquobintangrdquo kelompok dalam satu minggu itu
Jika peserta didik menginginkan kelompok mereka
memperoleh hadiah mereka harus membantu teman sekelompok
mereka dalam mempelajari materi Meskipun semua peserta didik
belajar bersama dalam kelompok mereka mereka tidak boleh
saling membantu dalam mengerjakan kuis yang merupakan
tanggung jawab individual Model ini mengaharuskan setiap
peserta didik menguasai materi sehingga dengan kemampuan
dasar yang berbeda setiap peserta didik memperoleh kesempatan
yang sama untuk berhasil
42
2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD
Menurut Slavin dalam Yatim Riyanto langkah-langkah
model STAD adalah sebagai berikut
a) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara
heterogen (campuran menurut prestasi jenis kelamin suku
dan lain-lain)
b) Pendidik menyajikan pelajaran
c) Pendidik memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan
oleh anggota-anggota kelompok Anggotanya tahu
menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota
dalam kelompok itu mengerti
d) Pendidik meberi kuispertanyaan kepada seluruh peserta didik
Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
e) Memberi evaluasi
f) Kesimpulan26
STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi
kelas tim kuis skor kemajuan individual dan rekognisi tim
26
Yatim Riyanto Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta Kencana
2009) h268-269
43
Lima komponen utama dalam pembelajaran kooperatif akan
dijelaskan sebagai berikut
a) Presentasi kelas
Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan
dalam presentasi di dalam kelas Ini merupakan pengajaran
langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi
pelajaran yang dipimpin oleh pendidik Bedanya presentasi
kelas dengan pengajaran biasa hanyalah presentasi tersebut
haruslah benarbenar berfokus pada unit STAD Dengan cara
ini para peserta didik akan menyadari bahwa mereka harus
benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas
karena dengan demikian akan sangat membantu mereka
mengerjakan kuis-kuis dan skor kuis mereka menentukan skor
tim mereka
b) Tim
Tim terdiri dari empat atau lima peserta didik yang
mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja
akademik jenis kelamin ras dan etnisitas Fungsi utama dari
tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-
44
benar belajar dan lebih khususnya lagi adalah untuk
mempersiapkan anggotanya untuk bias mengerjakan kuis
dengan baik Setelah pendidik menyampaikan materi tim
berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan LKS atau
materi lainnya
c) Kuis
Setelah kegiatan tim para peserta didik akan
mengerjakan kuis individual Para peserta didik tidak
diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan
kuis Sehingga tiap peserta didik bertanggung jawab secara
individual untuk memahami materinya7c760b13
d) Skor kemajuan individual
Tiap peserta didik dapat memberikan kontribusi poin
yang maksimal kepada timnya dalam sistem skor ini Setiap
peserta didik diberikan skor rdquoawalrdquo yang diperoleh dari rata-
rata kinerja peserta didik tersebut sebelumnya dalam
mengerjakan kuis yang sama Peserta didik selanjutnya akan
mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat
kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal
45
mereka Kriteria pemberian skor dapat dilihat pada tabel 24
sebagai berikut
Tabel 24
Kriteria Pemberian Skor Peningkatan Individu27
No Skor tes Skor
peningkatan 1 Lebih dari 10 poin di bawah nilai awal 5
2 Antara 10 sampai 1 di bawah nilai awal 10
3 Antara 0 sampai 10 di atas nilai awal 20
4 Lebih dari 10 poin di atas nilai awal 30
5 Nilai terbaik (tidak berdasarkan nilai awal) 40
e) Rekognisi tim
Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk
penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai
kriteria tertentu Skor tim peserta didik dapat juga digunakan
untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka
Untuk menentukan tingkat penghargaan yang diberikan untuk
27
Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains
(JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah 2009) h 141
46
prestasi kelompok dapat dilihat pada tabel 25 halaman 29
sebagai berikut
Tabel 25
Tingkat Penghargaan Kelompok Model
Pembelajaran STAD28
No Rata-Rata Kelompok Penghargaan
1 15 Good Team (Tim yang bagus)
2 20 Great Team (Tim yang hebat)
3 25 Super Team (Tim yang Super)
Adapun tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan dalam
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
dilihat pada tabel 26 sebagai berikut
28
Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains
(JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah 2009) h142
47
Tabel 26
Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD29
Fase Kegiatan Pendidik
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan
memotivasi peserta didik
Menyampaikan semua tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
pada pelajaran tersebut dan
memotivasi peserta didik belajar Fase 2
Menyajikanmenyampaikan
Informasi
Menyajikan informasi kepada
peserta didik dengan jalan
mendemonstrasikan atau lewat
bahan bacaan
Fase 3
Mengorganisasikan peserta
didik dalam kelompok-
kelompok belajar
Menjelaskan kepada peserta didik
bagaimana caranya membentuk
kelompok belajar dan membentuk
setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efisien
29
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan
Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi
Presindo 2012) h 58
48
Fase 4
Membimbing kelompok
bekerja dan belajar
Membimbing kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas mereka
Fase 5
Evaluasi
Mengevaluasi hasil belajar tentang
materi yang telah diajarkan atau
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya Fase 6
Memberikan penghargaan
Mencari cara-cara untuk menghargai
baik upaya maupun hasil belajar
individu dan kelompok
g Persamaan dan Perbedaan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT dan STAD
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disimpulkan
perbedaan dan persamaan antara model pembelajaran kooperatif
tipe STAD dan TGT Persamaan dalam model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan TGT dapat dilihat dari kelompok
belajar dimana pada STAD dan TGT ini peserta didik dibagi
49
menjadi kelompok kecil yang heterogen30
jika dilihat ketika
proses pembelajaran berlangsung kedua model pembelajaran
tersebut sama-sama melakukan diskusi kelompok peserta didik
bekerja di dalam tim untuk menjawab pertanyaan LKS yang
dibuat oleh pendidik dan memastikan seluruh anggota tim
menguasai pelajaran tersebut31
dan pada saat akhir dari
pembelajaran kedua model pembelajaran ini sama-sama
memberikan penghargaan (rekognisi tim) pada setiap kelompok
yang terbaik32
Sedangkan perbedaan antara model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan TGT dapat dilihat dari sistem penilaian
pangkatan individu dalam STAD penilaian menggunakan kuis
individual pada tiap akhir pelajaran sedangkan dalam TGT
penilaian menggunakan turnamen akademik dimana peserta didik
berkompetisi sebagai wakil dari timnya melawan anggota dari tim
30
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan
Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi
Presindo 2012)h 84 31
Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik
(Bandung Nusa Media 2010) h167 32
Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik
(Bandung Nusa Media 2010) h143
50
yang lain33
Selain itu dalam model pembelajaran STAD sebelum
menghitung skor perkembangan individu peserta didik diberikan
skor awal sedangkan TGT tidak terdapat skor awal tetapi
langsung menghitung hasil poin turnamen peserta didik34
2 Keaktifan Belajar
a Pengertian Keaktifan Belajar
Menurut Syaiful Bahri Djamarah belajar bukanlah
berproses dalam kehampaan Tidak pula pernah sepi dari
berbagai aktivitas tidak pernah terlihat orang yang belajar tanpa
melibatkan aktivitas raganya Apalagi bila aktivitas belajar itu
berhubungan dengan masalah belajar menulis mencatat
memandang membaca mengingat berfikir atau praktek35
Sedangkan Muhibbin Syah aktivitas istilah umum yang dikaitkan
dengan keadaan bergerak eksplorasi dan berbagai repson lainnya
33
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan
Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi
Presindo 2012) h 63 34
Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik
(Bandung Nusa Media 2010) h162 35
Syaiful Bahri Djamarah Psikologi Belajar Edisi 2 (Jakarta
Rineka Cipta 2008) h38
51
terhadap rangsangan sekitar36
Sedangkan Menurut Oemar
Hamalik belajar adalah modifikasi atau mempertegu kelakuan
melalui pengalaman (learning is defined as the modification or
strengthening of behavior through experiencing)37
Keaktifan belajar menurut Poerwodarminto adalah
kegiatan sedang belajar merupakan proses perubahan pada diri
individu kearah yang lebih baik yang bersifat tetap berkat
adanya interaksi dan latihan Jadi keaktifan belajar adalah
suatu kegiatan individu yang dapat membawa perubahan kearah
yang lebih baik pada diri individu karena adanya interaksi antara
individu dengan individu dan individu dengan lingkungan38
Keaktifan belajar adalah suatu kegiatan yang
menimbulkan perubahan pada diri individu baik tingkah laku
maupun kepribadian yang bersifat kecakapan sikap kebiasaan
kepandaian yang bersifat konstan dan berbekas Keaktifan belajar
36
Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru
(Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) h 89 37
Oemar Hamalik Proses Belajar Mengajar (Jakarta Bumi Aksara
2008) h 27 38
Poerwadarminta WJS Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta
Jakarta 2012) h17
52
akan terjadi pada diri peserta didik apabila terdapat interaksi
antara situasi stimulus dengan isi memori sehingga perilaku
peserta didik berubah dari waktu sebelum dan sesudah adanya
situasi stimulus tersebut
Selama proses belajar peserta didik dituntut aktivitasnya
untuk mendengarkan memperhatikan dan mencerna pelajaran
yang diberikan pendidik disamping itu sangat dimungkinkan
para peserta didik memberikan balikan berupa pertanyaan
gagasan pikiran perasaan keinginannya Pendidik hendaknya
mampu membina rasa keberanian keingintahuan peserta didik
untuk itu peserta didik hendaknya merasa aman nyaman dan
kondusif dalam belajar Peran pendidik dalam pembelajaran
peserta didik aktif adalah sebagai fasilitator dan pembimbing
peserta didik yang memberi berbagai kemudahan peserta didik
dalam belajar serta mampu mendorong peserta didik untuk
belajar seoptimal mungkin Sedangkan Sardiman menyatakan
bahwa ldquoKeaktifan belajar adalah aktifitas yang bersifat fisik
53
maupun mentalrdquo39
Selama kegiatan belajar kedua aktifitas
tersebut harus terkait sehingga akan mengahasilkan aktifitas
belajar yang optimal
Berdasarkan pendapat di atas maka yang dimaksud
dengan keaktifan belajar adalah aktifitas fisik maupun mental
yang difokuskan pada saat proses pembelajaran yang ditandai
dengan adanya perubahan dari individu masing-masing karena
adanya interaksi yang aktif
b Macam-macam Keaktifan Belajar
Macam-macam keaktifan belajar yang dapat dilakukan
oleh peserta didik di sekolah menurut Sardiman antara lain
1) Visual Activities seperti membaca memperhatikan gambar
memperhatikan demonstrasi orang lain
2) Oral Activities seperti mengatakan merumuskan bertanya
memberi saran mengeluarkan pendapat mengadakan
interview diskusi interupsi
39
AM Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta
Raja GrafindoPersada 2001) h99
54
3) Listening Activities seperti mendengarkan uraian
percakapan diskusi pidato
4) Writing Activities seperti menulis ceritera karangan
laporan tes angket menyalin
5) Drawing Activities seperti membuat grafik peta diagram
6) Motor Activities seperti melakukan percobaan membuat
konstruksi model mereparasi
7) Mental Activities seperti menanggapi mengingat
memecahkan soal menganalisa melihat hubungan
mengambil keputusan
8) Emotional Activities seperti menaruh minat merasa bosan
berani gembira gugup senang40
Menurut Soemanto macam-macam keaktifan belajar
yang dapat dilakukan oleh peserta didik dalam beberapa situasi
adalah sebagai berikut
1) Mendengarkan
2) Memandang
3) Meraba mencium dan mencicipi
40
M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta
Raja GrafindoPersada 2001) h101
55
4) Menulis atau mencatat
5) Membaca
6) Membuat ringkasan
7) Mengamati tabel diagram dan bagan
8) Menyusun kertas kerja
9) Mengingat
10) Berpikir
11) Latihan atau praktek41
Keaktifan yang dilakukan peserta didik selama proses
pembelajaran memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap
daya ingat peserta didik Vernon Magnesen dalam penelitiannya
menemukan bahwa ingatan yang diperoleh dari belajar melalui
membaca sebesar 20 mendengar sebesar 30 melihat
sebesar 40 mengucapkan sebesar 50 melakukan sebesar
60 dan gabungan dari melihat mengucapkan mendengar
dan melakukan sebesar 9042
41
Soemanto Wasty Psikologi Pendidikan (Jakarta Rineka Cipta
2003) h107 42
Anni Catharina Tri Psikologi Belajar (Semarang Unnes Press
2004) h85
56
Proses belajar-mengajar yang dapat memungkinkan cara
belajar peserta didik secara aktif harus direncanakan dan
dilaksanakan secara sistematik Selama pelaksanaan belajar-
mengajar hendaknya diperhatikan beberapa prinsip seperti
stimulus perhatian dan motivasi respons yang dipelajari
penguatan dan pemakaian dan pemindahan sehingga peserta
didik dapat melakukan kegiatan belajar secara optimal
3 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Snelbeker dalam Rusmono adalah
perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh peserta didik
setelah melakukan perbuatan belajar43
Jika setelah melakukan
proses belajar seseorang tidak memperoleh kemampuan baru
maka dapat dikatakan orang tersebut belum mendapatkan hasil
belajar Sejalan dengan Snelbeker Lapono juga menjadikan
perubahan tingkah laku sebagai indikator seseorang memperoleh
hasil belajar atau tidak
43
Rusmono Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning
itu Perlu untuk meningkatkan Profesionalitas Guru (Bogor Ghalia
Indonesia 2012) h8
57
Hasil belajar diukur berdasarkan terjadi atau tidaknya
perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang telah
melaksanakan proses belajar (Lapono)44
Menurut Rifarsquoi dan
Anni hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh
pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar Hasil belajar
hanya akan diperoleh seseorang setelah melaksanakan aktivitas
belajar45
Berdasarkan beberapa pengertian hasil belajar yang telah
diuraikan di atas maka peneliti menyimpulkan hasil belajar
adalah perubahan tingkah laku atau kemampuan baru yang
diperoleh seseorang setelah melaksanakan aktivitas belajar
Menurut Bloom dalam Poerwanti hasil belajar yang terjadi pada
diri seseorang meliputi tiga ranah ketiga ranah tersebut yaitu
kognitif afektif dan psikomotor46
44
Lapono Nabisi dkk Belajar Dan Pembelajaran SD (Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departernen Pendidikan Nasional 2008) h1-12 45
Rifarsquoi Ahmad dan Catharina Tri Anni Psikologi Pendidikan
(Semarang UNNES Press 2010) h 85 46
Poerwanti Endang dkk Asesmen Pembelajaran SD (Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Jakarta 2008)
h1-24
58
b Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta
didik adalah sebagai berikut
1) Faktor Internal
a) Faktor jasmaniah panca indera yang tidak berfungsi
sebagaimana mestinya
b) Faktor psikologis terdiri atas faktor intelektif yang
meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat serta
faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang dimiliki
2) Faktor Eksternal
a) Lingkungan sosial
Yang termasuk lingkungan sosial adalah
lingkungan sosial sekolah seperti pendidik staf
administrasi serta teman sekelas yang dapat
mempengaruhi semangat belajar seseorang peserta
didik dan lingkungan sosial peserta didik seperti
masyarakat tetangga serta teman sepermainan
59
b) Lingkungan nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial
adalah gedung sekolah dan letaknya rumah tempat
tinggal peserta didik dan letaknya alat-alat belajar
keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan peserta
didik
3) Faktor Pendekatan Belajar
Segala cara atau strategi yang digunakan oleh
peserta didik dalam menunjang efektivitas dan efisiensi
proses pembelajaran materi tertentu
c Hasil Belajar dengan Model TGT dan STAD
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD
memfokuskan pada perkembangan kognitif afektif dan
psikomotor peserta didik Model pembelajaran ini fokusnya pada
aktivitas belajar peserta didik dalam kelompok tetapi pada apa
yang mereka pikirkan (kognisi mereka) selama mereka
mengerjakannya Meskipun demikian model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dan STAD juga mampu meningkatkan hasil
belajar peserta didik dalam ranah afektif dan psikomotor Pada
60
ranah afektif sikap peserta didik yang telah melaksanakan
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
dan STAD akan menjadi lebih baik dari sebelumnya karena
peserta didik sudah mampu memahami nilai-nilai yang telah
dipelajarinya Sedangkan pada ranah psikomotor kegiatan
peserta didik pada pembelajaran jelas lebih banyak dibandingkan
kegiatan peserta didik yang belajar secara konvensional dengan
demikian peserta didik mampu meningkatkan hasil belajarnya
Adapun materi pembelajaran yang masih belum mencapai hasil
maksimal dan kesesuaian materi dengan jedua model
pembelajaran yang akan dijadikan penelitian adalah materi
akhlak mulia Karena dalam materi tersebut pembahasan tentang
interaksi dengan manusia lain
d Materi Aqidah Akhlak
1) Pengertian Aqidah Akhlak
Pembelajaran aqidah akhlak adalah upaya sadar dan
terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal
memahami menghayati dan mengimani Allah SWT dan
merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia pada kehidupan
61
sehari-hari melalui kegiatan bimbingan pembelajaran latihan
penggunaan pengalaman keteladanan dan pembiasaan Pada
kehidupan masyarakat majemuk dalam bidang keagamaan mata
pelajaran ini mengarahkan peserta didik pada peneguhan Akidah
di satu sisi dan peningkatan toleransi pada penganut agama lain
dalam rangka mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa47
Pelajaran Aqidah akhlak di SMP Negeri 24 Kota Serang
berisi bahan pelajaran yang dapat mengarahkan pada pencapaian
kemampuan dasar pserta didik untuk dapat memahami rukun
iman secara ilmiah serta pengalaman dan pembisaan berakhlak
Islami untuk dapat dijadikan landasan perilaku dalam kehidupan
sehari-hari serta sebagai bekal untuk jenjang pendidikan
berikutnya Pada mata pelajaran aqidah akhlak ini berisi
beberapa materi yang terdiri dari beberapa bab pada bab
pertama memahami kalam meliputi a) pengertian dan fungsi
ilmu kalam b) hubungan ilmu kalam dengan ilmu lainnya Bab
kedua aliran-aliran ilmu kalam dan tokohnya meliputi a) aliran
47
BSNP Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMAMA (Jakarta BSNP 2006)
h 4
62
khawarij b) aliran murjirsquoah c) aliran syiah d) aliran jabariyah
e) aliran qadariyah f) aliran mursquotazilah dan g) ahlusunnah wal
jamarsquoah Pada bab ketiga tentang akhlak terpuji meliputi a)
adab berpakaian dan berhias b) adab bertamu dan menerima
tamu c) adab perjalanan d) adab menjenguk orang sakit Pada
bab keempat tentang akhlak tercela meliputi a) berjudi b)
mabuk-mabukan c) zina d) durhaka pada orang tua e) buruk
sangka dan dengki
2) Pembelajaran Aqidah Akhlak
Pembahasan tentang definisi pembelajaran aqidah akhlak
akan diawali dengan pembahasan mengenai pengertian
pembelajaran aqidah dan akhlak Secara umum pengertian
pembelajaran menurut Darsono adalah suatu kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik sedemikian rupa sehingga tingkah
laku peserta didik mengalami perubahan ke arah yang
diinginkan48
Istilah pembelajaran mengandung unsur belajar
dan pembelajaran (teaching and learning) jadi pembelajaran
telah mencakup belajar Istilah pembelajaran merupakan
48
Darsono Belajar dan Pembelajaran (Semarang IKIP Semarang
Press 2001) h23
63
perubahan istilah yang sebelumnya dikenal dengan Proses
Belajar Mengajar (PBM) atau Kegiatan Belajar Mengajar
(Ismail)49
Hamalik mendefinisikan bahwa pembelajaran adalah
suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi
internal material fasilitas perlengkapan dan prosedur saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran50
Pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi antara peserta
didik dengan linkungannya sehingga terjadi perubahan
perilaku ke arah yang lebih baik Banyak sekali faktor yang
mempengaruhi perubahan tingkah laku baik faktor internal
yang datang dari diri sendiri maupun faktor eksternal yang
datang dari lingkungan individu tersebut (Mulyasa)51
Sebelum penggunaan istilah pembelajaran populer para
penulis menggunakan istilah pengajaran Karena ada perbedaan
persepsi antara istilah pembelajaran dan pengajaran Praktek
mengajardi skolah pada umumnya lebih banyak berpusat pada
49
Ismail Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem
(Semarang Rasail Media Group 2008) h9 50
Hamalik Oemar Proses Belajar Mengajar (Jakarta Bumi
Aksara 2001) h57 51
E Mulyasa Kurikulum Berbasis Kompetensi (Bandung Remaja
Rosdakarya Offset 2004) h100
64
pendidik atau berkonotasi pada teacher centered Penggunaan
istilah pembelajaran diharapkan agar pengajarpendidik ingat
akan tugasnya membelajarkan peserta didik
Pembelajaran terkait membelajarkan peserta didik atau
bagaimana membuat agar peserta didik dapat belajar dengan
mudah dan dorongan oleh kemampuannya sendiri untuk
mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam kurikulum
sebagai kebutuhan peserta didik Oleh karena itu pembelajaran
berupaya menjabarkan nilai-nilai yang terkandung dalam
kurikulum dengan menganalisa tujuan pembelajaran dan
karakteristik isi bidang studi pendidikan agama yang
terkandungdalam kurikulum Selanjutnya dilakukan kegiatan
untuk memilih menetapkan dan mengembangkan cara-cara
(metode dan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang ditetapkan sesuai dengan kondisi yang
ada agar kurikulum dapat diaktualisasikan dalam pembelajaran
(Muhaimin)52
52
Muhaimin Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan
Pendidikan Agama Islam di Sekolah (Bandung PT Remaja Rosdakarya
2004) h125
65
Peningkatan kualitas proses pembelajaran dapat dimulai
dari menganalisis setiap komponen yang dapat membentuk dan
mempengaruhi proses pembelajaran Komponen yang selama ini
dianggap mempengaruhi proses pendidikan adalah komponen
pendidik Bagaimanapun bagus dan idealnya kurikulum
pendidikan serta lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan
tanpa diimbangi dengan kemampuan pendidik dalam
mengimpelementasikannya maka semuanya akan sia-sia
(Sanjaya)53
Berkaitan dengan hal tersebut terdapat salah satu model
yang dapat dijadikan alternatif untuk memperbaiki kondisi
pembelajaran seperti yang diharapkan Model yang dimaksud
adalah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dan STAD Pembelajaran yang
mengutamakan aktivitas peserta didik dapat memberikan hasil
yang optimal
Melalui belajar aktif terjadi proses interaksi antara
peserta didik dengan lingkungannya peserta didik tidak
53
Sanjaya Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan (Jakarta Kencana 2007) h13
66
hanya dilarutkan sebagai kertas putih yang siap diisi begitu saja
tetapi peserta didik sebagai subjek belajar harus melakukan
berbagai aktivitas yang mendukung pembelajarn dan
keberhasilan peserta didik
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD
adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui
pengembangan imajinasi dan penghayatan peserta didik
pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan peserta
dengan melakukan aktivitas secara aktif dalam proses
pembelajaran Model pembelajaran ini diharapkan mampu
merangsang belajar peserta didik lebih meningkat sehingga
menghasilkan prestasi belajar yang baik karena antara model
pembelajaran dan materi ada kesesuaian Dan akhirnya dengan
model pembelajaran ini peserta didik tidak hanya memahami
materi saja akan tetapi mampu menhayati dan diharapkan bisa
mengaplikasikan dalam kehidupan nyata
B Kajian Penelitian yang Relevan
Tinjauan kepustakaan merupakan kumpulan hasil
penelitian yang relevan maksudnya meninjau atau memeriksa
67
kepustakaan baik kepustakaan tarbiyah maupun institut serta
skripsi atau karya ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan
yang akan diteliti yang lebih mengkhususkan pengkajian terhadap
penelitian yang terdahulu untuk mengetahui apakah permasalahan
ini sudah mahapeserta didik yang meneliti dan membahasnya
ataukah belum Setelah mengadakan pemeriksaan terhadap
beberapa kepustakaan maka diketahui sudah ada beberapa hasil
penelitian yang bisa kita jadikan rujukan diantaranya adalah
1 Penelitian yang dilakukan oleh Lisnawati dengan judul
ldquoPerbedaan Hasil Belajar Biologi antara Siswa yang Diajar
dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Achivement Division (STAD) dan Team Games
Tournament (TGT)rdquo Hasil penelitian menunjukkan terdapat
perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kedua kelas
tersebut Kesimpulan ini didasarkan pada hasil pengujian
hipotesis dengan menggunakan uji t terhadap kedua nilai
posttest Berdasarkan pengujian hipotesis tersebut diperoleh
nilai thitung sebesar 481 dan nilai t pada taraf signifikan 5
adalah 200 Dengan demikian terlihat bahwa thitung tabel gt ttabel
68
sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT
lebih baik dibandingkan dengan STAD Hal tersebut terlihat
dari rerata skor posttest antara kedua kelas tersebut Kelas
yang diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
memiliki rerata skor posttest sebasar 61 dan kelas yang
diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki
rerata skor posttest sebasar 76
2 Penelitian oleh Hendrik Arung Lamba dalam penelitiannya
yang berjudul ldquoPengaruh Pembelajaran Kooperatif Model
STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Fisika
Peserta didik SMArdquo Menyatakan bahwa terdapat perbedaan
perolehan hasil belajar fisika yang signifikan antara
pembelajaran kooperatif model STAD dan pembelajaran
klasikal terhadap hasil belajar fisika peserta didik kelas satu
SMA GKTS Imanuel Palu Metode pembelajaran kooperatif
69
lebih unggul dari pada metode pembelajaran klasikal dalam
mempengaruhi hasil belajar fisika54
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dikemukakan sebelumnya bahwa ada kesamaan dengan
penelitian yang penulis rencanakan yaitu dari segi model
pembelajaran kooperatif tipe STAD tetapi penulis
menambahkan satu model pembelajaran kooperatif tipe TGT
dan aktivitas belajar Perbedaan penelitian yang akan penulis
teliti yaitu pada mata pelajaran dan objek penelitian
3 Sarah Nur Azmi dalam skripsinya yang berjudul
ldquoPerbandingan antara model pembelajaran cooperative
learning tipe STAD dengan pembelajaran konvensional dalam
rangka meningkatkan hasil belajar PAI Dalam penelitian ini
dijelaskan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar yang
sangat signifikan pada kelas eksperimen (kelas yang diajar
dengan model pembelajaran STAD) hal ini dapat dilihat
perbedaan rata-rata kedua kelas tersebut yaitu kelas kontrol
54
Hendrik Lamba Arung Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Model
STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta didik SMA
(Jurnal Ilmu Pendidikan vol 2 no 13 2006) h127
70
dan kelas eksperimen Hal ini menunjukkan bahwa dengan
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik55
Banyaknya penelitian sebelumnya yang membahas
model pembelajaran kooperatif bukan berarti penelitian yang
akan penulis rencanakan sama dengan penelitian tersebut
Penelitian yang penulis rencanakan memiliki perbedaan
dengan penelitian-penelitian sebelumnya Perbedaan tersebut
antara lain dari objek penelitian sampel yang digunakan
dalam penelitian dan variabel atribut dalam penelitian ini
C Kerangka Berpikir
Berdasarkan deskripsi teori yang telah dipaparkan di atas
maka dapat disusun kerangka berpikir sebagai berikut
1 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar
Pembelajaran yang dilakukan dengan model pembelajaran
yang tepat dan memberikan kesempatan kepada peserta didik
55
Sarah Nur Azmi Perbandingan Antara Model Pembelajara
Cooperative Learning Tipe STAD dengan Pembelajaran Konvensional Dalam
Rangka Meningkatkan Hasil Belajar PAI (Jakarta Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Kependidikan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2012) h75
71
lebih aktif dan memberikan ruang gerak yang lebih luas kepada
peserta didik Model pembelajaran merupakan konsep yang akan
menggambarkan proses dari pembelajaran
Pemilihan model pembelajaran sebaiknya harus disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik materi pembelajaran dan
sarana prasarana yang tersedia Model pembelajaran yang tepat
dalam pembelajaran akan membuat siswa lebih aktif berkreasi
dan beriteraksi dengan pendidik menjadi lebih hidup Dengan
proses pembelajaran yang interaktif maka hasil belajar
diharapkan akan dapat meningkat
2 Pengaruh Keaktifan Belajar Terhadap Hasil Belajar
Pada proses pembelajaran diperlukan peran aktif peserta
didik Keaktifan belajar merupakan kesiapan fisik dan mental
peserta didik pada saat menerima materi pembelajaran oleh
pendidik sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan
Keaktifan belajar yang tinggi pada siswa akan berdampak pada
hasil belajar siswa dalam menerima materi pembelajaran
72
3 Interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan
belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
Hasil belajar PAI pada peserta didik dapat ditingkatkan
melalui penerapan model pembelajaran yang tepat Model
pembelajaran TGT dan model pembelajaran STAD merupakan
pola pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan
hasil belajar PAI Dalam usaha meningkatkan hasil belajar PAI
perlu didukung oleh keaktifan siswa dalam belajar di kelas
Berdasarkan karakteristik pembelajaran PAI dengan model
pembelajaran problem based learning dan model pembelajaran
konvensional yang dikemukakan di atas sama-sama
mempengaruhi hasil belajar PAI Menggunakan model
pembelajaran TGT peserta didik akan mampu berdiskusi dalam
kelompok menemukan fakta-fakta mencari data dan
menyimpulkan jawaban terhadap masalah sehingga dapat
dituangkan dalam bentuk jawaban dari kompetisi akademik
diakhir pembelajaran Sedangkan model pembelajaran STAD
peserta didik melakukan diskusi kelompok sama halnya dengan
model pembelajaran TGT hanya saja diakhir pembelajaran
73
penilaian kuis bersifat individual Oleh karena itu dengan
keaktifan peserta didik yang baik peserta didik akan dapat
berdiskusi dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh
pendidik Seseorang yang sedang belajar harus memperhatikan
kedua aspek tersebut dengan demikian dapat diduga terdapat
interaksi antara model pembelajaran dan keaktifan peserta didik
dalam belajar terhadap hasil belajar PAI
4 Perbedaan hasil belajar PAI bagi kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar tinggi yang diajarkan
dengan model pembelajaran TGT dan model
pembelajaran STAD
Model pembelajaran TGT merupakan salah satu bentuk
model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik Dengan
model ini peserta didik dituntut untuk berperan aktif baik secara
individu maupun di dalam kelompoknya Peserta didik lebih
diberi kebebasan untuk berdiskusi dalam kelompok menemukan
fakta mencari bukti dan menyimpulkan masalah yang dapat
dituangkan dalam belajar untuk mendukung hasil belajar Begitu
pula dengan memiliki keaktifan yang tinggi peserta didik dapat
74
bertanya mencari tau baik melalui diskusi internet buku-buku
serta sumber belajar yang lain untuk dituangkan dalam
keterampilan sosial dalam bekerja bersama pada kelompoknya
Dengan keaktifan belajar yang tinggi peserta didik lebih mudah
dalam menerima proses pembelajaran PAI sehingga materi dalam
mata pelajaran PAI tersebut lebih cepat untuk diterima
Sedangkan model pembelajaran STAD juga sama dengan
TGT dimana pusat belajar berada pada peserta didik peserta
didik berdiskusi dalam kelompok untuk menemukan
pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan materi
pembelajaran Hanya saja penilaian akhir pembelajaran dilakukan
secara individu bukan penilaian perwakilan kelompo Peserta
didik yang memiliki keaktifan belajar tinggi bisa menerapkannya
karena dalam penilaiannya lebih bersifat individu dan tidak
berinteraksi lebih banyak dengan peserta didik lain sehingga
hasil belajar PAI dianggap merupakan hasil kerja masing-masing
individu tanpa melibatkan kelompok dengan demikian dapat
diduga bahwa dengan menggunakan model pembelajaran TGT
hasil belajar PAI lebih baik dibandingkan dengan model
75
pembelajaran STAD bagi peserta didik yang memiliki keaktifan
tinggi
5 Perbedaan hasil belajar PAI bagi kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar rendah yang diajarkan
dengan model pembelajaran TGT dan model
pembelajaran STAD
Pendidikan agama islam merupakan salah satu mata
pelajaran wajib yang terdapat dalam kurikulum Sebagai mata
pelajaran yang harus diajarkan PAI memiliki tingkat kesulitan
yang cukup tinggi dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya
Kompleksnya materi-materi dalam PAI yang membutuhkan
kemampuan menghafal pada setiap materinya
Model pembelajaran TGT salah satu model pembelajaran
yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
melakukan aktivitas dalam mencari masalah-masalah kemudian
menyelesaikannya dalam kelompok Peserta didik yang memiliki
keaktifan belajar rendah kemungkinan akan mengalami kesulitan
dalam belajarnya dituntut untuk bekerja dalam kelompok
Sehingga dengan model pembelajaran ini konsentrasi peserta
76
didik dalam mencari permasalahan dalam satu kelompok akan
dapat mempengaruhi hasil belajar PAI
Sedangkan model pembelajaran STAD hampir sama
dengan model pembelajaran TGT dimana peserta didik lebih aktif
dalam proses pembelajaran Pembelajaran ini dilakukan sama
dalam kelompok untuk berdiskusi mencari masalah dan
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh pendidik
Keaktifan belajar yang rendah akan menimbulkan peserta didik
pasif ataupun diam dalam diskusi kelomoknya Akan tetapi pada
saat proses penilaian diakhir pembelajaran pendidik memberikan
kuis untuk individual Dengan demikian dapat diduga bahwa
dengan menggunakan model pembelajaran TGT hasil belajar PAI
lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran STAD bagi
peserta didik yang memiliki keaktifan belajar rendah
D Pengajuan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah penelitian
telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan Dikatakan
77
sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada
teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data
Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban
teoritis terhadap rumusan masalah penelitian sebelum jawaban
empiris56
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut
1 Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar
2 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
3 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
56
Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD
(Bandung Alfabeta 2013) h38
78
5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah
79
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Kegiatan yang baik harus memiliki tujuan yang jelas
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap
hasil belajar PAI
2 Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil
belajar PAI
3 Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran
dengan keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar
PAI
4 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi
lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
tinggi
80
5 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah
lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
rendah
B Tempat dan Waktu Penelitian
1 Tempat Penelitian
Tempat penelitian sangat penting untuk keberhasilan
dalam penelitian Pemilihan tempat untuk melaksanakan
penelitian harus disesuaikan dengan karakteristik masalah dalam
penelitian Hal ini akan berdampak pada hasil penelitian yang
dilakukan Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 24 Kota
Serang yang berlokasi di Jl Sewor Kelurahan Banjarsari
Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang
2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 8 kali pertemuan
sudah termasuk pretest dan posttest Dengan kata lain
pembelajaran PAI dengan menggunakan kedua model
pembelajaran tersebut dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan
81
Dalam penelitian ini peneliti mengambil waktu diluar KBM hal
ini dilakukan agar tidak mengganggu program kurikulum yang
sudah disusun oleh pihak sekolah Penelitian dilakukan seminggu
dua kali yaitu setiap hati selasa dan kamis Adapun waktu
pelaksanaan pretest perlakuan dan posttest dilaksanakan pada
tanggal 4 sd 27 April 2017 dengan perincian sebagai berikut
Tabel 31
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Kegiatan Tanggal Waktu
1 PretestTes Awal 4 April 2017 1400 sd
1600 Wib
2 TreatmenPerlakuan 6 sd 25 April
2017
1400 sd
1530 Wib
3 PosttestTes Akhir 27 April 2017 1400 sd
1600 Wib
C Metode dan Rancangan Penelitian
1 Metode Penelitian
Keberhasilan penelitian sangat ditentukan oleh
penggunaan metode Metode adalah langkah-langkah yang
diambil untuk memudahkan penelitian Sudjana mengungkapkan
bahwa ldquoMetode penelitian merupakan rangkaian cara atau
kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi
82
dasar pandangan-pandangan filosofis dan ideologis pertanyaan
dan isu-isu yang dihadapirdquo57
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode eksperimen Mengenai metode
eksperimen dijelaskan oleh Sugiyono adalah sebagai berikut
ldquoMetode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan Metode penelitian eksperimen adalah
metode penelitian kuantitatifrdquo58
Selanjutnya Sugiyono mengemukakan bahwa ldquoMetode
penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh treatment tertentu (perlakuan) dalam
kondisi yang terkontrol (laboraturium)rdquo59
Dalam penelitian ini
sampel diberikan tes awal (pretest) menggunakan angket untuk
mengetahui tingkat keaktifan belajar peserta didik dan tes pilihan
ganda materi perilaku terpuji untuk memperoleh data hasil belajar
PAI sebelum diberikan perlakuan atau (treatment) Setelah data
diperoleh maka langkah selanjutnya sampel diberikan treatment
dengan menggunakan model pembelajaran TGT dan model
57
Sudjana Metode Statistik (Bandung Tarsito 2005) h52 58
Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)
h109 59
Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)
h11
83
pembelajaran STAD kepada peserta didik yang memiliki
keaktifan belajar tinggi maupun rendah sebanyak 8 kali
pertemuan setelah itu diberikan tes akhir (posttest) Hal tersebut
dilakukan untuk mengetahui pengaruh atau dampak yang
ditimbulkan oleh model pembelajaran TGT dan model
pembelajaran STAD dengan tingkat keaktifan belajar tinggi
maupun rendah terhadap hasil belajar PAI
2 Rancangan Penelitian
Desain sangat dibutuhkan dalam penelitian desain
merupakan gambaran yang akan dilakukan oleh peneliti mulai
dari tahap awal sampai tahap akhir Dengan pemilihan desain
yang tepat akan mencerminkan hasil penelitian yang dilakukan
Dalam penelitian ini desain yang digunakan peneliti adalah
desain factorial 2 x 2 Mengenai desain factorial menurut
Sugiyono adalah ldquoDesain factorial merupakan desain yang
memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang
mempengaruhi perlakuan (variabel bebas) terhadap hasil belajar
84
PAI (variabel terikat)rdquo60
Desain ini melibatkan beberapa faktor
(variabel bebas aktif dan atribut) yang digarap bersama-sama
sekaligus (terdiri dari dua faktor) Dua faktor (variabel bebas)
yang terlibat dalam eksperimen ini adalah model pembelajaran
dan tingkat keaktifan belajar peserta didik Digambarkan dalam
tabel 32 sebagai berikut
Tabel 32
Desain Penelitian Faktorial 2 x 2
Model
Pembelajaran
Keaktifan
Belajar
TGT
STAD
TINGGI
RENDAH
Keterangan
A = Model pembelajaran dibagi menjadi dua
klasifikasi
= Model pembelajaran TGT
= Model pembelajaran STAD
B = Keaktifan belajar dibagi menjadi dua klasifikasi
60
Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)
h76
85
= Keaktifan belajar tinggi
= Keaktifan belajar rendah
micro
micro
micro
micro
=
=
=
=
Kelompok peserta didik yang belajar dengan
menggunakan model pembelajaran TGT dan
memiliki tingkat keaktifan belajar tinggi
Kelompok peserta didik yang belajar dengan
menggunakan model pembelajaran TGT dan
memiliki tingkat keaktifan belajar rendah
Kelompok peserta didik yang belajar dengan
menggunakan model pembelajaran STAD dan
memiliki tingkat keaktifan belajar tinggi
Kelompok peserta didik yang belajar dengan
menggunakan model pembelajaran STAD dan
memiliki tingkat keaktifan belajar rendah
D Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1 Populasi
Setiap penelitian pasti memerlukan data dan sumber yang
dapat dipercaya untuk menjawab permasalahan dalam penelitian
dan untuk menjawab hipotesis untuk itu penelitian memerlukan
populasi dan sampel Populasi dan sampel merupakan bagian
yang penting dari sebuah penelitian Ketelitian dalam
86
menentukan sampel dari sejumlah populasi sangat menentukan
hasil penelitian yang dilakukan Populasi merupakan individu
atau objek yang memiliki sifat-sifat umum Dari populasi dapat
diambil sejumlah data yang diperlukan untuk memecahkan suatu
masalah yang diteliti
Definisi populasi menurut Sugiyono adalah ldquoWilayah
generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannyardquo61
Sedangkan Arikunto menjelaskan bahwa yang dimaksud populasi
adalah ldquokeseluruhan subyek penelitianrdquo62
Berdasarkan pendapat tersebut dapat penulis simpulkan
bahwa yang dimaksud populasi adalah keseluruhan subyek dan
sumber pengumpul data yang telah ditetapkan untuk dipelajari
sifat-sifatnya Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik
kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Adapun jumlah peserta
61
Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)
h117 62
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
(Jakarta Rineka Cipta 2010) h172
87
didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang sebanyak 175
peserta didik yang
terdiri dari 5 kelas
2 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah
suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi
Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan
dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 64
orang peserta didik dengan teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik cluster random sampling Dikatakan cluster
random sebab sampel dalam penelitian ini diambil secara acak
kelas untuk mewakili populasi dan ikut dalam penelitian ini
Sampel tersebut kemudian dibagi ke dalam dua kelompok yang
sama banyak
Setiap peserta didik di beri tes pendahuluan sehingga
diperoleh tingkat keaktifan belajar masing-masing peserta didik
Dari hasil tes keaktifan belajar peserta didik kemudian dirangking
mulai dari skor tertinggi sampai dengan skor terendah Kemudian
88
menentukan 27 kelompok skor tertinggi dan 27 kelompok
skor rendah dari masing-masing kelompok Hal tersebut
berdasarkan pendapat Verducci yaitu 27 kelas atas dan 27
kelas bawah rangking teratas 32 orang dengan kategori keaktifan
belajar tinggi dan rangking terendah 32 orang dengan kategori
keaktifan belajar rendah63
Menurut Fraenkel dan Welen yang menjelaskan tentang
pengambilan sampel dalam metode eksperimen desain factorial
bahwa ldquoFactorial design extend the number of relationship that
may be examined in an experimental study they are essentially
modifications of either the posttest-only control group or pretest-
posttest control group design (with or without random
assignment)rdquo64
Berdasarkan pendapat di atas dalam desain factorial
penentuan sampel ditentukan dengan atau tanpa random
assigment Pada penelitian ini pengambilan sampel peneliti
menerapkan random assignment Setelah semua sampel
63
Verducci Frank M Measurment Concept in Phhysical Education
(StLois The CV Mosby Company 2002) h176 64
Fraenkel J amp Wallen N How to Design and evaluate research in
education (2nd ed) (Mc Graw-Hill Inc New York 2001) h225
89
mengikuti tes keaktifan belajar maka peneliti menempatkan
seluruh jumlah sampel menjadi empat kelompok seperti yang
tertera pada tabel 33 sebagai berikut
Tabel 33
Pembagian Sampel Kedua Kelompok Penelitian
Kelompok peserta didik Yang
memiliki keaktifan belajar
tinggi dengan model
pembelajaran TGT
Kelompok peserta didik yang
memiliki keaktifan belajar
tinggi Dengan model
pembelajaran STAD
145891213161720212
425282932 = 16 peserta
didik
236710111415181922
2326273031 = 16 peserta
didik
Kelompok peserta didik Yang
memiliki keaktifan belajar
rendah dengan model
pembelajaran TGT
Kelompok peserta didik yang
memiliki keaktifan belajar
rendah
Dengan model pembelajaran
STAD
3336374041444548495
2535657606164 = 16
peserta didik
3435383942434647505
1545558596263 = 16
peserta didik
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan angket atau kuisioner
Tes objektif digunakan untuk melihat bagaimana nilai-nilai
90
peserta didik yang belajar menggunakan model pembelajaran
TGT dan STAD Data yang dikumpulkan dari responden adalah
hasil belajar peserta didik melalui evaluasi yang dilakukan di
akhir pembelajaran dan keaktifan peserta didik Pada hasil belajar
peserta didik didapat pada saat akhir pembelajaran sedangkan
untuk keaktifan peserta didik peneliti menggunakan kuisioner
dalam menilai keaktifan belajar peserta didik yang ada di kelas
pada saat pembelajaran
Dalam mengembangkan instrumen dan memperoleh hasil
pengukuran yang akurat uji validitas dilakukan sebelum kuisioner
diberikan kepada responden Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini adalah soal dalam bentuk pretest dan posttest
dimana sebelum pembelajaran dimulai peneliti memberikan
pretest terlebih dahulu kepada seluruh sampel Kemudian baru
diadakan perlakuan pembelajaran dengan model TGT dan STAD
Setelah selesai pembelajaran peneliti kembali untuk melakukan
post test kepada seluruh sampel
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu dengan menggunakan tes hasil belajar PAI
91
materi membisakan perilaku terpuji berupa tes objektif dengan
pilihan ganda dan non test digunakan untuk memperoleh data
keaktifan belajar peserta didik
F Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang
diharapkan peneliti menggunakan angket untuk mengukur tingkat
keaktifan belajar peserta didik sebagai instrumen penelitian dan
tes objektif berupa tes pilihan ganda untuk hasil belajar PAI
Materi perilaku terpuji Untuk penyusunan soal objektif
disesuaikan dengan indikator dalam materi akhlak mulia Selain
itu dengan angket lebih memberikan kesempatan kepada siswa
atau responden untuk memberikan informasi dengan baik dan
benar
1 Variabel Keaktifan Belajar Peserta Didik
a Definisi Konsep
Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun
mental yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian
yang tidak dapat dipisahkan (Sardiman 2001 98)
92
b Definisi Operasional
Keaktifan siswa adalah tingkah laku siswa dalam
mendapatkan pengetahuan yang berlangsung didalam kelas
meliputi aktivitas visual membaca teks atau bacaan yang
relevan aktivitas oral mengemukakan pertanyaan
mengemukakan pendapat menyanggah pendapat berdiskusi
dengan teman sekelompok mengenai materi yang relevan
aktivitas mendengarkan mendengarkan penjelasan
guruteman mendengarkan pendapat teman pada saat diskusi
kelompok aktivitas menulis merangkum dari bacaan yang
diberikan membuat pertanyaan dari gambar yang telah
disediakan menuliskan hal-hal yang berkaitan dengan materi
yang diajarkan pada buku catatan Keaktifan belajar peserta
didik yang didapatkan dari pengisian angket yang diberikan
kepada peserta didik untuk memperoleh data keaktifan tinggi
dan keaktifan rendah
c Kisi-kisi Instrumen
Penelitian ini menggunakan lembar kuesioner tertutup
secara langsung dengan tipe check list (radic) untuk keaktifan
93
peserta didik maksudnya responden tinggal menjawab
kuesioner karena sudah disediakan semua pertanyaan beserta
jawaban yang telah ditentukan dan dibatasi dimana jawaban
tersebut merupakan tanggapan langsung dari dirinya dengan
membubuhkan tanda check (radic) pada kolom yang sesuai Kisi-
kisi disajikan pada tabel 34 sebagai berikut
Tabel 34
Kisi-Kisi Angket Keaktifan Belajar Peserta Didik
No Aspek Indikator Penyataan Jum
lah Negatif Positif
1 Kegiatan
Visual Membaca Materi
117 925 4
2 Kegiatan
Lisan Bertanya
Mengemukakan idepemikiran
Diskusi
21833 102638 6
3 Kegiatan
Mendengarkan Mendengarkan materi
pelajaran
Mendengarkan presentasi
31934 1127 5
4 Kegiatan
Menulis Membuat ringkasan
Mengerjakan latihan
Aktif mengemukakan ide dan mencatat hasil
penelitiandiskusi
42035 1228 5
5 Kegiatan
Menggambar Menggambar diagram
Menggambar sumber belajar
Menggambar objek
penelitian
52129 13 4
94
6 Kegiatan
Motorik Hadir saat penelitian
di sekolah
Melakukanmembantu menyiapkan alat-alat
percobaan
62237 1430 5
7 Kegiatan
Mental Memecahkan masalah
Menganalisis soal
Mengambil keputusan
723 1531 4
8 Kegiatan
Emosional Bersemangat
Berani
Bosan
Gugup
Takut
824 1632
36 5
Jumlah 21 17 38
Penilaian alternatif jawaban menggunakan angka 1ndash5
dilanjutkan dengan pemberian skor Pemberian bobot pernyataan
bisa dilihat pada tabel 35 berikut ini
Tabel 35
Skor Jawaban Angket
Keaktifan Belajar Peserta Didik
Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Ragu-ragu (R) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
95
Sebelum kuisioner ini diberikan kepada sampel terlebih
dahulu diujicobakan kepada peserta didik lain yang memiliki
karakteristik sama dengan responden dalam penelitian Uji coba
ini dilakukan agar intrumen yang digunakan memiliki tingkat
validitas dan reliabilitas sehingga layak untuk digunakan sebagai
alat ukur untuk memperoleh data
d Kalibrasi Instrumen
1) Uji Validitas
Pada dasarnya validitas adalah kemampuan alat ukur
untuk dapat mengukur apa yang seharusnya diukur Agar
memudahkan dalam proses perhitungan statistik peneliti
menggunakan SPSS versi 16 prosedur dalam perhitungan dengan
SPSS yaitu pertama masuk ke program SPSS kemudian klik
variable view pada SPSS data editor dan isi semua kolom name
type decimal label dan measure langkah selanjutnya klik data
view pada kolom responden masukan semua responden pada
kolom A B D sampai jumlah item tes isi jawaban responden
Selanjutnya klik analysis-correlate-bivariate dari bivariate
correlations masukan skor jawaban dan total ke variables pada
96
correlation coefficients klik pearson pada test of significance klik
two-tailed pada statistic klik statistic and standar devations pada
missing value klik exlude cases pairwise klik continue untuk
kembali kemenu sebelumnya kemudian klik oke untuk
memproses data
Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak dengan
melihat tabel nilai-nilai r Product Moment yang dapat dilihat
dilampiran Untuk mengetahui tiap item tes tersebut valid atau
tidak valid dengan membandingkan hasil perhitungan corrected
item-total correlation ) dengan Dengan
signifikansi untuk α = 005 dan dk = 20-2 = 18 maka diperoleh
nilai-nilai r tabel = 0444 Berikut kaidah keputusan jika gt
dari berarti item tes valid dan jika lt berarti
item tes tidak valid Berikut tabel hasil dari uji validitas
instrumen yang telah dilakukan Untuk lebih jelasnya lihat tabel
36
97
Tabel 36
Hasil Uji Validitas Item Angket Keaktifan Peserta Didik
Nomor Item
Soal
r hitung r table Keterangan
1 0967 0468 Valid
2 0883 0468 Valid
3 0967 0468 Valid
4 0967 0468 Valid
5 0967 0468 Valid
6 0607 0468 Valid
7 0967 0468 Valid
8 0607 0468 Valid
9 0607 0468 Valid
10 0967 0468 Valid
11 0609 0468 Valid
12 0967 0468 Valid
13 0609 0468 Valid
14 0967 0468 Valid
15 0967 0468 Valid
16 0667 0468 Valid
17 0609 0468 Valid
18 0607 0468 Valid
19 0967 0468 Valid
20 0795 0468 Valid
21 0609 0468 Valid
22 0967 0468 Valid
23 0883 0468 Valid
24 0967 0468 Valid
25 0883 0468 Valid
26 0609 0468 Valid
27 -0284 0468 Tidak Valid
28 0967 0468 Valid
29 0967 0468 Valid
30 0967 0468 Valid
31 0967 0468 Valid
32 0967 0468 Valid
33 0609 0468 Valid
98
34 -0027 0468 Tidak Valid
35 0967 0468 Valid
36 0967 0468 Valid
37 0967 0468 Valid
38 0967 0468 Valid
Berdasarkan hasil perhitungan di atas sebanyak 36 item
butir tes dinyatakan valid Item butir tes tersebut yaitu 1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 28 29 30 31 32 33 35 36 37 38 Maka item tes
tersebut digunakan sebagai instrumen penelitian untuk
memperoleh data keaktifan belajar peserta didik
2) Uji Realibilitas
Selain valid salah satu syarat instrument tes dapat
digunakan haruslah memiliki tingkat reliabilitas Menurut Akdon
(2008) suatu tes dikatakan reliabel atau ajeg apabila beberapa kali
pengujian menunjukkan hasil yang relatif sama Reliabilitas tes
kecerdasan emosional dalam penelitian ini diuji dengan konsep
konsistensi internal yang dilakukan dengan cara mencobakan
instrumen sekali saja Kemudian dengan bantuan SPSS Versi 17
for Windows data yang diperoleh dianalisis dengan Alpha
99
(cronbach) yang didasarkan pada rata-rata korelasi antar-item
Adapun prosedur perhitungan dengan SPSS yaitu pertama
masukan data tiap butir item tes yang sudah valid sebanyak 36
item butir tes kedalam menu data view kemudian klik analysis-
scale-reliability analysis Estimasi reliabilitas koefisien alpha dari
Cronbach bahwa semakin besar koefisiennya berarti semakin
tinggi realibilitas alat ukur (instrument)
Sekumpulan butir pertanyaan dalam kuesioner dapat
diterima jika memiliki nilai koefisien reliabilitas lebih besar atau
sama dengan 070 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
37 sebagai berikut
Tabel 37
Standar Penilaian Koefisien Validitas dan Reliabilitas
Kriteria Reliability Validity
Good 080 050 Acceptable 070 030 Marginal 060 020
Poor 050 010
Sumber (Barker et al 2002 hlm70)
Berikut tabel hasil dari uji reliabilitas instrumen yang
telah dilakukan Untuk lebih jelasnya lihat tabel 38 sebagai
berikut
100
Tabel 38
Hasil Uji Reliabilitas Uji Coba Instrumen Keaktifan Belajar
Cronbachs Alpha N of Items
990 36
Berdasarkan hasil pengolahan data yang disebarkan
kepada sebanyak 20 responden diperoleh koefisien reliabilitas
Alpha (cronbach) sebesar 0961 Artinya koefisien reliabilitas
kuesioner keaktifan belajar peserta didik lebih besar dari 070
sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item kuisioner keaktifan
belajar peserta didik sudah reliabel
2 Variabel Hasil Belajar PAI
a Definisi Konsep
Menurut Purwanto (201146) hasil belajar adalah
perubahan perilaku peserta didik akibat belajar Perubahan
perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas
sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar
Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat
berupa perubahan dalam aspekkognitif afektif dan
psikomotorik
101
b Definisi Operasional
Setiap akhir dari proses belajar mengajar selalu ada
hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa yang disebut
dengan prestasi belajar Melalui hasil belajar ini dapat
diketahui taraf penguasaan anak terhadap materi yang
diberikan dalam proses belajar mengajar Pada prinsipnya
pengungkapan hasil ideal meliputi segenap ranah psikologi
yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar
siswa perubahan hasil belajar tersebut bersifat intangible (tak
dapat diraba) untuk itu guru dalam hal ini hanya mengambil
cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting
diharapkan dapat mencerminkan perubahan sebagai hasil
belajar siswa
Berdasarkan uraian di atas yang digunakan dalam
mengukur hasil belajar siswa yaitu peneliti melakukan
evaluasi dengan menggunakan tes Sebelum dan sesudah
pembelajaran berlangsung dengan memperhatikan indikator
(petunjuk adanya prestasi tertentu) yang dikaitkan dengan
102
jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur yang
dinyatakan dalam skor atau penilaian
c Kisi-kisi Instrumen
Tes ini digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran
yang diperoleh dalam suatu kegiatan Tes yang digunakan
adalah tes kognitif dengan tes pilihan ganda dengan pilihan
empat (option) Tes ini diberikan sebelum dan sesudah peserta
didik mempelajari konsep dengan menggunakan model
pembelajaran TGT pada kelompok eksperimen A yang dengan
keaktifan belajar tinggi dan keaktifan belajar rendah dan
model pembelajaran STAD pada kelompok eksperimen B
dengan tingkat keaktifan belajar tinggi dan kekatifan belajar
rendah Kisi-kisi tes objektif materi akhlak mulia dapat dilihat
pada tabel 39 halaman 68 sebagai berikut
Tabel 39
Kisi-Kisi Soal Aqidah Akhlak
No
Standar
Kompetensi
Lulusan
Indikator Nomor
Soal
Jml
Soal
1 Meningkatkan
keimanan
kepada Allah
melalui
1) Menunjukkan
dalil tentang sifat
Allah yang
terkandung di
1 ndash 4 4
103
pemahaman
sifat-sifat-Nya
dan
menerapkan
akhlak terpuji
kepada Allah
dalam ayat Al-
Qurrsquoan
2) Menunjukkan arti
sifat wajib bagi
Allah
3) Menunjukkan
lawan kata sifat
wajib Allah
4) Menunjukkan
bentuk dan
contoh-contoh
perilaku ikhlas
taat khauf dan
taubat
2 Meningkatkan
keimanan
kepada kitab-
kitab Allah
SWT
1) Pengertian Iman
kepada Kitab-
kitab Allah SWT
2) Cara meyakini
kitab-kitab
sebelum al-quran
3) Menunjukkan
fungsi al-Qur`an
sesuai dengan
ayat yang
disajikan
4) Menyebutkan
nama kitab Allah
yang diturunkan
kepada utusan-
Nya
5) Menunjukkan
nama lain dari al-
Qur`an yang
terkait dengan
fungsinya
5 ndash 12 8
3 Menerapkan
akhlak terpuji
kepada diri
1) Menyebutkan
pengertian jujur
2) Menunjukkan
16 ndash 22 6
104
sendiridan
menghindari
akhlak tercela
kepada diri
sendiri
contoh perilaku
jujur adil rendah
hati hemat dan
sederhana
3) Dalil yang
menerangkan
tentang jujur dan
adil
4 Menerapkan
akhlak terpuji
kepada sesame
1) Menyebutkan
pengertian rendah
hati hemat dan
sederhana
23 1
5 Meningkatkan
keimanan
kepada hari
akhir dan alam
ghaib yang
masih
berhubungan
dengan hari
akhir dan
menerapkan
akhlak terpuji
kepada diri
sendiri
1) Mengetahui
perbedaan
malaikat dan jin
2) Mengetahui sifat
makhluk gaib
24 ndash 25 2
6 Meningkatkan
keimanan
kepada Qadha
dan Qadar serta
menerapkan
akhlak terpuji
dalam
pergaulan
remaja
1) Menjelaskan
pengertian Qadha
dan Qadar dan
memahami
makna ayat
2) Menunjukkan
perilaku yang
menunjukkan
sikap beriman
kepada Qadha
dan Qadar
3) Menunjukkan
contoh perilaku
12 ndash 15 4
105
akhlak terpuji
dalam pergaulan
remaja
4) Menunjukkan
contoh perilaku
akhlak tercela
dalam pergaulan
remaja
d Kalibrasi Instrumen
1) Uji Validitas
Sebelum tes digunakan sebagai instrumen penelitian
peneliti melakukan uji coba instrumen untuk menentukan
validitas instrumen penelitian tersebut Untuk menentukan
instrumen itu valid atau tidak dengan melihat tabel nilai-
nilai r Product Moment yang dapat dilihat dilampiran
Untuk mengetahui tiap item tes tersebut valid atau tidak
valid dengan membandingkan hasil perhitungan corrected
item-total correlation ) dengan Dengan
signifikansi untuk α = 005 dan dk = 20-2 = 18 maka
diperoleh nilai-nilai r tabel = 0444 atau nilai signifikansi ˂
005 Berikut kaidah keputusan jika Sig ˂ 005 berarti item
tes valid dan jika Sig ˃ 005 berarti item tes tidak valid
106
Adapun hasil uji coba instrumen untuk validitas dapat
dilihat pada tabel 310 halaman 70 sebagai berikut
Tabel 310
Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar
Nomor
Item
Soal
Sig Tarafnyata
(005) Keterangan
1 0000 005 Valid
2 0000 005 Valid
3 0000 005 Valid
4 0000 005 Valid
5 0000 005 Valid
6 0000 005 Valid
7 0000 005 Valid
8 0000 005 Valid
9 0000 005 Valid
10 0000 005 Valid
11 0000 005 Valid
12 0000 005 Valid
13 0000 005 Valid
14 0000 005 Valid
15 0000 005 Valid
16 0000 005 Valid
17 0000 005 Valid
18 0000 005 Valid
19 0000 005 Valid
107
20 0000 005 Valid
21 0000 005 Valid
22 0000 005 Valid
23 0000 005 Valid
24 0000 005 Valid
25 0000 005 Valid
Berdasarkan hasil perhitungan di atas sebanyak 25
item butir tes dinyatakan valid Item butir tes tersebut yaitu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 Maka item tes tersebut digunakan
sebagai instrumen penelitian untuk memperoleh data hasil
belajar PAI
2) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan setelah melakukan uji
validitas Adapun hasil uji reliabilitas instrumen tes hasil
belajar PAI dapat dilihat pada tabel 311 sebagai berikut
Tabel 311
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar
Cronbachs Alpha N of Items
983 25
108
Berdasarkan hasil pengolahan data yang disebarkan
kepada sebanyak 20 responden diperoleh koefisien
reliabilitas Alpha (cronbach) sebesar 0983 Artinya
koefisien reliabilitas tes hasil belajar PAI lebih besar dari
070 sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item tes
hasil belajar sudah reliabel
3) Daya Pembeda
Daya beda adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara pengikut tes yang berkemampuan
tinggi dengan pengikut tes yang berkemampuan rendah
Angka yang menunjukkan besarnya daya beda disebut
indeks daya beda atau indeks diskriminasi butir soal Indeks
diskriminasi butir soal berkisar antara plusmn 1 Makin tinggi
indeks diskriminasinya maka butir tes itu makin baik
Untuk menentukan daya pembeda maka nilai perhitungan
yang digunakan adalah rhitung pada SPSS yang
dibandingkan dengan kriteria sebagai berikut
040 ndash 100 = Soal Baik
030 ndash 039 = Soal diterima dan diperbaiki
109
020 ndash 029 = Soal Diperbaiki
000 ndash 019 = Soal ditolak
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan
SPSS diperoleh hasil sebagai berikut
Tabel 312
Hasil Perhitungan Daya Pembeda
Item Tes Kesimpulan
1 0710 Soal Baik
2 0798 Soal Baik
3 0913 Soal Baik
4 0913 Soal Baik
5 0798 Soal Baik
6 0798 Soal Baik
7 0913 Soal Baik
8 0798 Soal Baik
9 0913 Soal Baik
10 0913 Soal Baik
11 0913 Soal Baik
12 0798 Soal Baik
13 0913 Soal Baik
14 0798 Soal Baik
15 0913 Soal Baik
16 0913 Soal Baik
17 0798 Soal Baik
18 0913 Soal Baik
19 0798 Soal Baik
20 0710 Soal Baik
21 0913 Soal Baik
22 0798 Soal Baik
23 0710 Soal Baik
24 0798 Soal Baik
25 0798 Soal Baik
110
G Pelaksanaan Perlakuan
Adapun jadwal pelaksanaan eksperimen yang akan
penulis lakukan adalah sebagai berikut
1 Pre Test
Pelaksanaan pretest dilakukan sebelum perlakuan
diberikan Pretest dilakukan untuk memperoleh data awal sejauh
mana tingkat keaktifan belajar peserta didik dan hasil belajar PAI
yang telah dimiliki siswa Untuk mengetahui skor pretest tersebut
kelompok eksperimen diberikan angket yang mengacu pada skala
Likert untuk keaktifan belajar peserta didik dan tes objektif untuk
hasil belajar PAI yang dilaksanakan tanggal 4 April 2017 jam
1400 sd 1600 WIB
2 TreatmentPerlakuan
Perlakuan ini dilakukan sebanyak 2 kali seminggu selama
4 minggu berturut-turut atau dengan kata lain sebanyak 8 kali
pertemuan dan sudah termasuk pretest dan posttest jadi dapat
dikatakan bahwa treatment di berikan sebanyak 6 pertemuan
Peneliti memberikan treatment 2 kali pertemuan yaitu Selasa dan
Kamis selama 6 kali pertemuan
111
Penelitian dilaksanakan mulai 4 sd 27 April 2017
Dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan kelompok (A)
menggunakan model pembelajaran TGT dan 8 kali pertemuan
kelompok (B) menggunakan model pembelajaran STAD
pertemuan awal (tes keaktifan belajar peserta didik dan tes
objektif menentukan hasil belajar PAI) dan pertemuan terakhir
(post-test) Jadwal eksperimen disesuaikan dilaksanakan diluar
jam pelajaran hal ini dikarenakan jumlah pertemuan dalam
treatmen cukup banyak sehingga akan mengganggu target
pencapaian kurikulum yang sudah ditetapkan oleh sekolah
apabila dilaksanakan pada proses KBM PAI
3 Posttest
Pelaksanaan posttest dilakukan sama dengan pelaksanaan
pretest setelah kelompok eksperimen diberi perlakuan
H Teknik Analisis Data
Untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar PAI
peserta didik di SMP Negeri 24 Kota Serang maka diperlukan
alat pengumpul data Data penelitian dikumpulkan melalui teknik
112
tes objektif Instrumen tes yang dipakai harus yang baik dan
tingkat validitas serta reliabilitasnya juga terjamin
Suatu alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur tersebut
betul-betul mengukur apa yang hendak diukur Nurhasan
mengatakan bahwa
Tes yang valid adalah tes yang mengukur apa yang hendak
diukur Suatu pengukuran dapat dikatakan valid bila alat
pengukuran atau tes benar-benar tepat untuk mengukur apa
yang hendak diukur dan sesuai dengan gejala yang
diukurnya Jadi validitas alat ukur akan mungkin terjadi
apabila alat ukur itu tetap mengukur variable-variabel yang
diteliti65
Suatu alat ukur dikatakan reliabel (terandal) apabila alat
ukur tersebut mempunyai derajat keajegan Nurhasan mengatakan
bahwa rdquoKeterandalan ini menggambarkan derajat keajegan atau
konsistensi hasil pengukuranrdquo66
Jadi reliability alat ukur akan
mungkin terjadi apabila meskipun dilakukan pengukuran yang
berulang-ulang dengan memakai alat ukur yang sama objek dan
subjek yang sama hasilnya akan tetap atau relatif sama Adapun
instrumen tes yang digunakan adalah tes objektif dan kuisioner
65
Nurhasan Tes Pengukuran Keolahragaan (Bandung FPOK UPI
Bandung 2014) p26 66
Ibid p30
113
yang diujicobakan terlebih dahulu pada peserta didik lain yang
memiliki karakteristik yang sama dengan sampel penelitian
Setelah data hasil belajar PAI terkumpul langkah
selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut
menggunakan program Software Computer Statistical Product
and Service Solution (SPSS) Serie 17 Langkah-langkah
pengolahan dan analisis data adalah sebagai berikut
1 Deskripsi Data
Untuk pengdeskripsian data penulis melakukan
pengolahaan dengan mencari rata-rata simpangan baku standar
deviasi varians Tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-
langkah sebagai berikut klik Analyze gt Descriptive Statistics gt
Descriptives gt Masukan semua variabel ke kotak Variable(s) gt
Options gt ceklis Mean Std Deviation dan Variance gt Continue
gt OK
2 Uji Normalitas
Menguji normalitas data dari setiap data untuk
mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau baik
Uji normalitas menggunakan kolmogorov-smirnov tahap
114
penghitungan SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut
klik Analyze gt Nonparametric Tests gt Legacy Dialogs gt 1-
Sample K-S gt Masukan semua variabel ke kotak Test Variable
List gt OK Format pengujiannya dengan membandingkan nilai
probabilitas (p) atau signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan
(dk) α = 005 Uji kebermaknaannya sebagai berikut
a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan
normal
b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan
tidak normal
3 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
memiliki varians yang sama atau tidak dengan kata lain apakah
data berasal dari satu populasi yang sama atau tidak Uji
homogenitas menggunakan levene statistic tahap penghitungan
SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut klik Analyze gt
Compare Means gt One-Way ANOVA gt Masukan semua variabel
X ke kotak Dependen List dan K ke kotak Factor gt Options gt
ceklis Homogeneity of variance test gt Continue gt OK Format
115
pengujiannya dengan membandingkan nilai probabilitas (p) atau
signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan (dk) α = 005 Uji
kebermaknaannya sebagai berikut
a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan
homogen
b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan
tidak homogen
4 Uji Anava Dua Jalur
Uji korelasi digunakan untuk menguji apakah hipotesis ini
yang diajukan diterima atau tidak Pengujian hipotesis ini
menggunakan taraf signifikansi 5 dari 100 atau kebenaran
yang dicapai 95 tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-
langkah sebagai berikut klik Analyze gt Correlate gt Bivariate gt
Masukan semua variabel 1 ke kotak Dependent Variabel dan
variabel 2 dan 3 ke kotak Fixed Factor (s) gt Plots gt masukan
variabel 2 ke kotak Horizontal Axis dan variabel 3 kotak
Separate Lines gt Add gt Continue gt Post Hoc gt masukan semua
variabel ke kotak Post Hoc Tests for gt ceklis Tukey gt Continue gt
OK Format pengujiannya dengan membandingkan nilai
116
probabilitas (p) atau signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan
(dk) α = 005 Uji kebermaknaannya sebagai berikut
a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan tidak
memiliki perbedaan yang signifikan
b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan
memiliki perbedaan yang signifikan
I Hipotesis Statistik
1 micro =
micro gt
2 Int A x B = 0
Int A x B ne 0
3 micro = micro
micro gt micro
4 micro = micro
micro gt micro
Keterangan
=
=
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang belajar dengan model pembelajaran TGT
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang belajar dengan model pembelajaran STAD
117
micro
micro
micro
micro
=
=
=
=
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar tinggi dan belajar
dengan model pembelajaran TGT
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar tinggi dan belajar
dengan model pembelajaran STAD
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar rendah dan belajar
dengan model pembelajaran TGT
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar rendah dan belajar
dengan model pembelajaran STAD
A = Model Pembelajaran
B = Keaktifan Belajar Peserta Didik
118
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Data
Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta
interpretasinya Penyajian hasil penelitian berdasarkan analisis
statistik yang dilakukan pada tes awal dan tes akhir hasil belajar
PAI Berturut-turut berikut disajikan mengenai deskripsi data uji
persyaratan analisis pengujian hipotesis dan pembahasan hasil
penelitian
Deskripsi hasil analisis data tes yang dilakukan sesuai
dengan kelompok yang dibandingkan disajikan skor terendah
skor tertinggi jumlah rata-rata standar deviasi dan varian dalam
bentuk tabel 41 sebagai berikut
119
Tabel 41
Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Tiap Kelompok
Berdasarkan Penggunaan Model Pembelajaran dan Tingkat
Keaktifan Belajar Peserta Didik
Keaktifan
Belajar Deskripsi
Pembelajaran
TGT ( ) STAD ( )
Tinggi
( )
N 16
gt
16
Rata-Rata 825
700
Std Deviasi 1065 1414
Maximum 10 9
Minimum 7 5
Rendah
( )
N 16
gt
16
Rata-Rata 694
706
Std Deviasi 1436 1237
Maximum 9 9
Minimum 4 5
TOTAL
N
16
gt
16
Rata-Rata 7595 703
Std Deviasi 1251 1326
=
120
Berdasarkan tabel 41 diketahui data hasil belajar PAI
model pembelajaran TGT secara keseluruhan memperoleh nilai
rata-rata sebesar 7595 dengan standar deviasi 1251 Sedangkan
nilai rata-rata dari hasil belajar PAI kelompok model
pembelajaran STAD sebesar 703 dengan standar deviasi 1326
Data hasil belajar PAI kelompok siswa yang memiliki
keaktifan belajar tinggi dengan model pembelajaran TGT
memperoleh nilai rata-rata sebesar 825 dengan standar deviasi
1065 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar PAI kelompok siswa
yang memiliki keaktifan rendah dengan model pembelajaran TGT
sebesar 694 dengan standar deviasi 1436
Hasil belajar PAI kelompok siswa yang memiliki
keaktifan belajar tinggi dengan model pembelajaran STAD
diperoleh nilai rata-rata sebesar 700 standar deviasi 1414
sedangkan rata-rata hasil belajar PAI kelompok siswa yang
memiliki keaktifan rendah dengan model pembelajaran STAD
sebesar 706 standar deviasi 1237 Untuk lebih jelasnya lihat
gambar 41 halaman 83 sebagai berikut
121
Gambar 41
Grafik Deskripsi Data
B Pengujian Prasyarat Analisis
1 Pengujian Normalitas Data
Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi
kenormalannya Uji normalitas data dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 17 Kriteria sampel
berdistribusi normal apabila P-value gt 005 Adapun hasil
penghitungan dari uji normalitas data bisa dilihat pada tabel 42
berikut ini
0
50
100
150
Diagram Deskripsi Data
TGT Keaktifan Belajar Tinggi TGT Keaktifan Belajar Rendah
STAD Keaktifan Belajar Tinggi STAD Keaktifan Belajar Rendah
Valid N (listwise)
122
Tabel 42
Perhitungan Uji Normalitas Data
Kelompok Kolmogorov-Smirnov
a
Keterangan Statistic df Sig
TGT Keaktifan Belajar
Tinggi 197 16 098 Normal
TGT Keaktifan Belajar
Rendah 205 16 071 Normal
STAD Keaktifan Belajar
Tinggi 198 16 095 Normal
STAD Keaktifan Belajar
Rendah 167 16 200 Normal
Uji Kenormalan
1) TGT Keaktifan Belajar Tinggi Sig 0098 gt 005 (Distribusi
Normal)
2) TGT Keaktifan Belajar Rendah Sig 071 gt 005 (Distribusi
Normal)
3) STAD Keaktifan Belajar Tinggi Sig 0095 gt 005 (Distribusi
Normal)
4) STAD Keaktifan Belajar Rendah Sig 0200 gt 005
(Distribusi Normal)
Mengacu pada ketentuan bahwa apabila nilai signifikansi
lebih besar maka data berdistribusi normal Berdasarkan hasil
analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa data kelompok
123
model pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar tinggi model
pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar rendah model
pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar tinggi model
pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar rendah berdistribusi
normal
2 Pengujian Homogenitas Data
Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan SPSS
versi 17 Syarat ini berkenaan dengan kesamaan varians
gabungan hasil belajar PAI keaktifan belajar kelompok model
TGT dan model pembelajaran STAD Kriteria uji homogenitas
terpenuhi apabila nilai P-value gt 005 Data hasil analisis uji
homogenitas dirangkum pada Tabel 43 sebagai berikut
Tabel 43
Perhitungan Uji Homogenitas
Levene Statistic df1 df2 Sig
0152 1 62 698
Berdasarkan hasil uji kesamaan varians
gabunganhomogenitas data diketahui bahwa P-value gt 005
(0698 gt 005) Hal ini berarti semua data berasal dari populasi
yang sama
124
C Hasil Pengujian Hipotesis
1 Hipotesis 1
Hipotesis pertama yang diajukan adalah Terdapat
pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar PAI
Pengujian dilakukan dengan uji-t untuk melihat perbedaan hasil
belajar PAI sebelum dan sesudah diberikan perlakuan
menggunakan model pembelajaran TGT dan STAD secara
keseluruhan menggunakan bantuan SPSS versi 16 Berikut
disajikan ringkasan hasil pengujiannya pada tabel 44 sebagai
berikut
Tabel 44
Ringkasan Hasil Uji-t Model Pembelajaran Terhadap Hasil
Belajar PAI
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan T dk
Sig
(tailed)
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah
(Model TGT Keaktifan Belajar
Tinggi) -30998 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah
(Model TGT Keaktifan Belajar
Rendah) -19323 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah
(Model STAD Keaktifan Belajar
Tinggi) -19799 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah
(Model STAD Keaktifan Belajar
Rendah) -22845 15 000 Signifikan
125
Kriteria pengambilan keputusan
Terima jika probabilitas (Sig) ˃ 005
Tolak jika probabilitas (Sig) ˂ 005
Diketahui pada tabel 44 bahwa semua nilai probabilitas
(Sig) 0000 dimana lebih kecil dari tarafnyata yang diajukan
yaitu 005 (0000 ˂ 005) yang berarti secara keseluruhan model
pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar PAI
2 Hipotesis 2
Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini
adalah terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI Pengujian dilakukan
dengan uji interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan
belajar yang pada SPSS diuji dengan univariate uji-F berikut
adalah ringkasan hasil uji interaksi untuk uji hipotesis 2 pada
tabel 45 sebagai berikut
Tabel 45
Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar terhadap Hasil
Belajar PAI
Variabel t-test for Equality of Means Keterangan
Keaktifan Belajar
Terhadap Hasil
Belajar PAI
T Dk Sig
(tailed)
-42431 63 000 Signifikan
126
Kriteria pengambilan keputusan
Terima H0 Jika probabilitas (Sig) gt005
Tolak H0 Jika probabilitas (Sig) lt005
Diketahui bahwa pada tabel 45 bahwa semua ini
probabilitas (Sig) 0000 dimana lebih kecil dari taraf nyata yang
diajukan yaitu 005 (0000lt 005) yang berarti keaktifan belajar
berpengaruh terhadap hasil belajar PAI
3 Hipotesis 3
Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah
terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan
belajar terhadap hasil belajar PAI Pengujian dilakukan dengan
uji interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar
yang pada SPSS diuji dengan univariate uji-F Berikut adalah
ringkasan hasil uji interaksi untuk uji hipotesis ketiga pada tabel
46 sebagai berikut
Tabel 46
Rangkuman Hasil Uji Anova Dua Jalur dengan Interaksi
Source Type III Sum
of Squares df
Mean
Square F Sig
Corrected Model 18875a 3 6292 3742 016
Intercept 3422250 1 3422250 2036E3 000
127
Model Pembelajaran 5062 1 5062 3011 088
Keaktifan Belajar 6250 1 6250 3717 059
Model Pembelajaran
Keaktifan 7562 1 7562 4498 038
Error 100875 60 1681
Total 3542000 64
Corrected Total 119750 63
a R Squared = 158 (Adjusted R Squared = 116)
Hipotesis
Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada siswa kelas
VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada siswa kelas
VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
Kriteria pengambilan keputusan
Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005
Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005
Diketahui pada tabel 46 nilai kolom baris interaksi Model
PembelajaranKeaktifan belajar f-hitung 4498 dengan
probabilitas (Sig) 0038 lt 005 dengan demikian ditolak dan
128
hipotesis diterima Artinya bahwa terdapat interaksi antara model
pembelajaran dengan keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI
pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
4 Hipotesis 4
Hipotesis keempat yang peneliti ajukan dalam penelitian
ini adalah Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah
Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yang pada
SPSS diuji dengan independent sample t-test seperti halnya
dengan uji hipotesis ke-3 Berikut ini penulis sajikan ringkasan
hasil uji hipotesis pada tabel 47 sebagai berikut
Tabel 47
Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT
dan Model Pembelajaran STAD
Keaktifan Belajar Rendah
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan t dk
Sig
(tailed)
Hasil Belajar PAI 2825 30 009 Signifikan
129
Kriteria pengambilan keputusan
Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005
Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005
Diketahui pada tabel 47 nilai t-hiungt 2825 dengan
probabilitas (Sig) 0009 gt 005 yang artinya bahwa H0 ditolak
dan hipotesis yang diajukan diterima Dengan kata lain bahwa
hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi Hal
ini terbukti dari perolehan nilai rata-rata dari kedua kelompok
tersebut bahwa kelompok model pembelajaran TGT dengan
keaktifan belajar tinggi memperoleh nilai rata-rata 825 lebih
besar dari kelompok model pembelajarn STAD dengan keaktifan
belajar tinggi memperoleh nilai rata-rata 700
5 Hipotesis 5
Hipotesis kelima yang peneliti ajukan dalam penelitian ini
adalah Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik
130
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah
Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yang pada
SPSS diuji dengan independent sample t-test seperti halnya
dengan uji hipotesis ke-3 Berikut ini penulis sajikan ringkasan
hasil uji hipotesis pada tabel 48 sebagai berikut
Tabel 48
Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT
dan Model Pembelajaran STAD
Keaktifan Belajar Rendah
Variabel
t-test for Equality of
Means
Keterangan
t dk Sig
(tailed)
Hasil Belajar PAI 29353 30 794 Tidak Signifikan
Kriteria pengambilan keputusan
Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005
Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005
Diketahui pada tabel 47 nilai t-hiungt 29353 dengan
probabilitas (Sig) 0794 gt 005 yang artinya bahwa H0 diterima
131
dan hipotesis yang peneliti ajukan ditolak Dengan kata lain
bahwa hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah tidak lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah Hal
ini terbukti dari perolehan nilai rata-rata dari kedua kelompok
tersebut bahwa kelompok model pembelajaran TGT dengan
keaktifan belajar rendah memperoleh nilai rata-rata 694
sedangkan model pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar
rendah memperoleh nilai rata-rata 706 Dari perolehan nilai rata-
rata kedua kelompok tersebut tidak ada perbedaan yang
signifikan antara kedua kelompok tersebut sehingga hipotesis
yang peneliti ajukan tidak diterima
Selanjutnya hasil uji Tukey menunjukkan bahwa ada
perbedaan yang signifikan hasil keterampilan dasar bola basket
antara keempat kelompok sampel yang ditunjukkan dari nilai sig
lt 005 Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 49
132
Tabel 49
Hasil Uji Tukey
Hasil_Belajar
Tukey HSD
(I) Model
Pembelajaran (J) Model Pembelajaran Mean
Difference
(I-J)
Std
Error Sig
95 Confidence
Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
TGT Keaktifan
Tinggi
TGT Keaktifan Rendah 1312 458 029 10 252
STAD Keaktifan Tinggi 1250 458 041 04 246
STAD Keaktifan
Rendah 1188 458 057 -02 240
TGT Keaktifan
Rendah
TGT Keaktifan Tinggi -1312 458 029 -252 -10
STAD Keaktifan Tinggi -062 458 999 -127 115
STAD Keaktifan
Rendah -125 458 993 -134 109
STAD
Keaktifan
Tinggi
TGT Keaktifan Tinggi -1250 458 041 -246 -04
TGT Keaktifan Rendah 062 458 999 -115 127
STAD Keaktifan
Rendah -062 458 999 -127 115
STAD
Keaktifan
Rendah
TGT Keaktifan Tinggi -1188 458 057 -240 02
TGT Keaktifan Rendah 125 458 993 -109 134
STAD Keaktifan Tinggi 062 458 999 -115 127
The mean difference is significant at the 005 level
Berdasarkan tabel 49 hasil uji tukey dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran TGT keaktifan belajar rendah tidak
ada perbedaan yang signifikan dengan model pembelajaran
STAD keaktifan tinggi hal ini ditunjukkan dari perolehan nilai
133
sig gt 005 yaitu 0999 gt 005 Model pembelajaran TGT
keaktifan rendah rendah tidak ada perbedaan yang signifikan
dengan model pembelajaran STAD keaktifan rendah hal ini
ditunjukkan dari perolehan nilian sig gt 005 yaitu 0993 gt 005
Sedangkan kelompok lainnya memiliki perbedaan yang
signifikan yang ditunjukkan dari perolehan nilai sig lt 005
3 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data diperoleh
beberapa temuan terkait hipotesis yang diajukan oleh peneliti
Untuk lebih jelasnya penulis sajikan rekapitulasi hasil belajar PAI
dapat dilihat pada tabel 410 sebagai berikut
Tabel 410
Rekapitulasi Hasil Belajar PAI
Faktor Baris
Faktor Kolom
Rata-rata Baris Model
Pembelajaran
TGT ( )
Model
Pembelajaran
STAD ( )
Keaktifan Belajar Tinggi
( ) 825
700 7625
Keaktifan Belajar
Rendah ( )
694 706 700
Rata-Rata Kolom 7595
703 7312
134
1 Secara keseluruhan terdapat pengaruh model
pembelajaran terhadap hasil belajar PAI
Hasil temuan penelitian dilapangan merujuk pada hasil
pengolahan dan analisis data ditemukan hasil yang menunjukkan
pengaruh pada setiap masing-masing kelompok model
pembelajaran terhadap hasil belajar PAI pada peserta didik kelas
VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Apabila dilihat dari perolehan
nilai signifikansi menunjukkan bahwa pada masing-masing
kelompok secara keseluruhan memperolah nilai sig ˂ 0005
sehingga secara keseluruhan model pembelajaran berpengaruh
terhadap hasil belajar PAI Sebagaimana dikemukakan menurut
Morgan dkk (2005) yang dapat dijelaskan dan diuraikan sebagai
berikut (1) siswa menjadi lebih aktif (2) siswa menjadi
termotivasi dalam kerja kelompok dari pada individu (3) siswa
lebih mengutamakan rasa ingin tahu proses mencari jawaban
yang benar dari pada sekedar langsung mendapat jawaban yang
benar (4) Guru lebih menghargai kemampuan setiap siswa
dengan melibatkan setiap siswa ke dalam diskusi kelompok
135
Hal ini dimungkinkan karena dengan model pembelajaran
kooperatif peserta didik tidak merasa terbeban atau dipaksa
dalam mempelajari materi Sebab dengan model pembelajaran
kooperatif peserta didik diberikan kebebasan untuk mencari tahu
proses mencari jawaban dan menyelesaikan tugas atau materi
pelajaran dengan kemampuan yang mereka miliki dengan bekerja
secara kelompok Dengan kondisi belajar seperti ini peserta didik
akan lebih tertarik dan lebih bergairah dalam mempelajari suatu
materi pembelajaran Peserta didik diberikan kesempatan untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dengan kata lain
mereka dapat bereksplorasi
Meningkatnya keterampilan mengajar guru maka siswa
diharapkan akan lebih aktif dan terlibat dalam pembelajaran yang
diciptakan oleh guru Diyakini bahwa ada pengaruh penerapan
model pembelajaran terhadap hasil belajar PAI ini artinya bahwa
guru tersebut telah mampu menerapkan model pembelajaran
dengan tepat
136
2 Secara keseluruhan terdapat pengaruhkeaktifan belajar
terhadap hasil belajar PAI
Berdasar pada hasil pengolahan dan analisis data ditemukan hasil
yang menunjukkan pengaruhnkeaktifan belajar terhadap hasil
belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota
Serang Apabila dilihat dari perolehan nilai signifikansi sig 0000
lt 0005 sehingga keaktifan belajar berpengaruh terhadap hasil
belajar PAI Sebagaimana dikemukakan menurut Sardiman antara
lain
1) Visual Activities seperti membaca memperhatikan
gambar memperhatikan demonstrasi orang lain
2) Oral Activities mengatakan merumuskan bertanya
memberi saran mengeluarkan pendapat mengadakan
interview diskusi interupsi
3) Listening Activities seperti mendengarkan uraian
percakapan diskusi pidato
4) Writing Activities menulis cerita karangan laporan tes
angket menyalin
5) Drawing Activities membuat grafik peta diagram
6) Motor Activities melakukan percobaan membuat
konstruksi mode mereparasi
7) Mental Activities menanggapi mengingat memecahkan
soal menganalisa melihat hubungan mengambil
keputusan
8) Emotional Activities menaruh minat merasa bosan
berani gembira gugup dan senang
137
Hal ini dimungkinkan karena dengan keaktifan belajar
peserta didik tidak lebih terjadi interaksi antara pendidik dengan
peserta didik Sebab dengan keaktifan belajar peserta dodok lebih
akan tercipta susasana belajar yang lebih kondusif Dengan
kondisi belajar seperti ini peserta didik akan lebih tertarik dan
lebih bergairah dalam mempelajari suatu materi pembelajaran
Peserta didik diberikan kesempatan untuk bereksplorasi tentang
hal-hal yang berkaitan dengan materi pembelajaran
Keterampilan mengajar guru yang baik maka siswa diharapkan
akan lebih memilikikeaktifan belajar dan terlibat dalam
pembelajaran yang diciptakan oleh guru
3 Terdapat Interaksi antara model pembelajaran dan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada peserta
didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
Merujuk pada hasil pengolahan dan analisis data
ditemukan hasil yang menunjukkan bahwa terdapat interaksi
antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar terhadap
hasil belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24
Kota Serang Artinya bahwa yang dapat mempengaruhi hasil
138
belajar PAI itu bukan hanya model pembelajaran saja melainkan
bahwa keaktifan belajar juga dapat mempengaruhi hasil belajar
PAI
Selain model pembelajaran keaktifan belajar juga dapat
mempengaruhi hasil belajar PAI Senada dengan hasil penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Ruqayyah (1011) bahwa
terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan keaktifan mengikuti
kegiatan rohis terhadap prestasi belajar PAI Artinya bahwa
keaktifan belajar juga dapat mempengaruhi hasil belajar PAI
yang dalam hal ini adalah hasil belajar pada materi aqidah akhlak
Berdasarkan temuan d ilapangan bahwa dengan keaktifan
belajar tinggi lebih memberikan hasil yang lebih baik dari pada
peserta didik yang memiliki keaktifan belajar rendah ini bisa
disebabkan karena pada kelompok tersebut kurang memiliki rasa
tanggung jawab pada saat mereka melakukan tugas Apabila
peserta didik tidak memiliki keaktifan belajar yang tinggi
cenderung pada saat mengikuti proses pembelajaran lebih banyak
diam tidak berani mengemukakan pendapat dan tidak aktif dalam
mencari tahu jawaban permasalahan yang sedang dipelajari
139
Penggunaan model pembelajaran yang tepat juga dapat
menentukan hasil belajar PAI Pada keaktifan belajar tinggi dapat
dimungkinkan hasil belajar lebih baik dibandingkan dengan
keaktifan belajar rendah Oleh karena itu pemilihan model
pembelajaran juga harus memperhatikan tingkat keaktifan peserta
didik agar hasil pembelajaran dapat optimal
4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
tinggi
Hasil pengolahan dan analisis data pada hipotesis ketiga
dinyatakan bahwa Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi
lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
Dilihat dari rerata menunjukkan bahwa kelompok yang diberikan
model pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar tinggi lebih
baik hasil belajar PAI dibandingkan dengan model pembelajaran
140
STAD dengan keakfitan belajar tinggi Hal ini bisa disebabkan
karena dengan menggunakan model pembelajaran TGT siswa
menjadi termotivasi seperti yang di terangkan oleh Aunurrahman
(2010 hlm24) rdquoPenggunaan model pembelajaran yang tepat
dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa terhadap
pelajaran menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam
mengerjakan tugas memberikan kemudahan bagi siswa untuk
memahami pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai
hasil belajar yang lebih baikrdquo
Hasil ini menunjukkan bahwa ketika model pembelajaran
TGT diberikan pada siswa dengan keaktifan belajar tinggi maka
pengaruhnya akan lebih baik dibandingkan dengan yang
diberikan model pembelajaran STAD dengan kekatifan belajar
rendah
Apabila dilihat dari karakteristiknya model pembelajaran
TGT memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk kompetisi
pembelajaran hal itu memungkinkan siswa untuk lebih aktif
dalam pembelajaran Selain itu dukungan keaktifan belajar yang
141
tinggi juga memungkinkan model pembelajaran TGT memiliki
pengaruh lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran
STAD Sebagaimana prinsip dalam pembelajaran bahwa apabila
peserta didik semakin banyak diberikan kesempatan untuk lebih
aktif maka penyerapan materi semakin baik
5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih
baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
rendah
Hasil pengolahan dan analisis data pada hipotesis ke empat
diperoleh simpulan bahwa hasil belajar PAI peserta didik yang
belajar dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar
rendah tidak lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan
belajar rendah Pada model pembelajaran TGT memiliki
peningkatan hasil belajar yang sama bila dibandingkan dengan
model pembelajaran STAD pada kelompok yang memiliki
keaktifan belajar rendah
142
Pada model pembelajaran TGT dan STAD ketika
diterapkan pada siswa yang memiliki keaktifan belajar rendah
peserta didik tidak aktif dalam proses pembelajarannya dan
kurang dapat berinteraksi dengan peserta didik lain dalam
kelompoknya sehingga peserta didik tidak terlibat lebih banyak
dalam proses pembelajaran sehingga memungkinkan hasil belajar
tidak diperoleh maksimal
Sesuai dengan hipotesis kedua bahwa ada interaksi antara
model pembelajaran dengan keaktifan belajar Artinya bahwa
ketika kedua model pembelajaran ini diberikan pada siswa yang
memiliki keaktifan belajar yang rendah maka kemampuannya
akan sama Oleh karenanya pemberian model pembelajaran juga
harus memperhatikan keaktifan peserta didik
E Keterbatasan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis menghadapi
beberapa keterbatasan yang dapat mempengaruhi kondisi dari
penelitian yang dilakukan Adapun keterbatasan tersebut antara
lain
143
1 Waktu yang tersedia untuk menyelesaikan penelitian ini
relatif pendek padahal kebutuhan sampel sangat besar
2 Dana yang dimiliki peneliti untuk menyeelesaikan
penelitian ini sangat terbatas
3 Keterbatasan dari kedua aspek tersebeut mempengaruhi
banayaknya dukungan petugas lapangan yang membantu
dalam penelitian
144
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Merujuk pada temuan dan hasil pengolahan dan analisis
data serta pembahasan yang telah diuraikan pada bab 4 penulis
dapat menyimpulkan beberapa hasil penelitian sebagai berikut
1 Secara keseluruhan model pembelajaran berpengaruh terhadap
hasil belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24
Kota Serang
2 Terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI
pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
3 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada peserta didik
kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
145
5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi tidak lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
B Implikasi
Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian ini bahwa
peserta yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif
berpengaruh terhadap hasil belajar PAI Dengan demikian
diharapkan agar para guru PAI mempunyai pengalaman
pemahaman dan wawasan dalam memilih model pembelajaran
Karena dengan penguasaan model pembelajaran yang dimiliki
oleh para guru dapat menciptakan pembelajaran PAI yang efektif
menarik dan tidak membosankan bagi peserta didik Untuk itu
model-model pembelajaran PAI perlu kiranya disosialisasikan
dan dilatih kepada para guru-guru yang mengajar PAI tentang
penerapan model pembelajaran yang ada Termasuk model
pembelajaran TGT dan model pembelajaran STAD karena model
pembelajaran ini sesuai dengan temuan penelitian dapat
meningkatkan hasil belajar PAI pada peserta didik
146
Tujuan pembelajaran salah satunya adalah bagaimana
mengefektifkan dan mengaktifkan peserta didik untuk terus mau
belajar bukan karena keterpaksaan Untuk itu guru perlu
menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi
peserta didik terutama dalam pembelajaran PAI Bukan seperti
yang terjadi selama ini dimana peserta didik cenderung pasif dan
tidak terlibat aktif dalam proses pembelajarannya duduk atau
hanya memperhatikan guru dalam menjelaskan materi
pembelajaran
Keaktifan belajar yang dimiliki oleh seorang individu
yang berguna sebagai landasan untuk melakukan bermacam-
macam aktivitas dimana keaktifan belajar yang kemudian
berperan sebagai landasan dalam menguasai materi pada saat
proses pembelajaran Setiap individu memiliki tingkat keaktifan
belajar berbeda-beda Keaktifan belajar tinggi adalah
karakteristik siswa yang sangat berpengaruh terhadap belajar
dalam kelompok mengenai materi-materi yang akan dipelajari
Apabila guru PAI ingin meningkatkan hasil belajar maka
147
sebaiknya peserta didik diberikan kebebasan untuk melakukan
dan menemukan suatu permasalahan dalam belajar
Untuk dapat menciptakan suasana belajar yang menarik
bagi peserta didik guru harus lebih aktif dan kreatif dalam
menerapkan model pembelajaran untuk peserta didik dalam
pembelajaran PAI Dimana diharapkan peserta didik dapat aktif
dalam pembelajaran yang bisa menyenangkan peserta didik
Model pembelajaran kooperatif melibatkan peserta didik secara
langsung untuk mencari permasalahan mempraktekkan dan
mencari solusi sendiri peran guru disini hanya sebagai fasilitator
C Saran-Saran
1 Bagi guru PAI disarankan dapat memilih model pembelajaran
sesuai dengan perkembangan dan karakteristik peserta didik
baik dari sisi perkembangan sosial mental emosional serta
kemampuan motoriknya Hal ini untuk menjadikan
pembelajaran menjadi efektif dan efisien serta agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik
2 Bagi siswa dalam pembelajaran perlu meningkatkan
keaktifannya dalam proses pembelajaran secara sistematis
148
selain itu semakin banyak terlibat aktif akan memberikan
dampak terhadap hasil belajar yang lebih baik Disarankan
peserta didik untuk dapat mengelola emosionalnya untuk lebih
dapat berinteraksi dengan peserta didik lainnya
3 Bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian dapat
melakukan penelitian ulang atau kajian ilmiah Disarankan
agar memperbanyak sampel penelitian supaya data dapat
dianalisis lebih akurat dan memperlama waktu penelitian serta
meminimalisir keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam
penelitian ini sehingga hasil penelitian menjadi lebih
sempurna
149
DAFTAR PUSTAKA
Anni Catharina Tri Psikologi Belajar Semarang Unnes Press
2004
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik Jakarta Rineka Cipta 2010
BSNP Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar SMAMA Jakarta BSNP 2006
Buchari Alma Guru Profesional Menguasai Metode dan
Terampil Mengajar Bandung PT Alfabeta 2009
Darsono Belajar dan Pembelajaran Semarang IKIP Semarang
Press 2001
Djamarah Syaiful Bahri Psikologi Belajar Guru dan Anak
Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan
Teoretis Psikologis PT Rineka Cipta Jakarta 2005
________________ Psikologi Belajar Edisi 2 Jakarta Rineka
Cipta 2008
Eggen Paul amp Kauchak Don Strategi dan Model Pembelajaran
Jakarta PT Indeks 2012
Fraenkel J amp Wallen N How to Design and evaluate research
in education (2nd ed) McGraw-Hill Inc New York
2001
Hamalik Oemar Proses Belajar Mengajar Jakarta Bumi
Aksara 2001
Hendrik Lamba Arung Pengaruh Pembelajaran Kooperatif
Model STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil
150
Belajar Fisika Siswa SMA Jurnal Ilmu Pendidikan
vol 2 no 132006
httpwwwilmupengetahuannetteori-aktivitas-belajar-menurut-
pandangan ilmu-jiwalama-dan-modernhtm (download
pada tanggal 1 April 2017 jam 2100)
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan
Pendekatan Metode Strategi dan Model-model
Pembelajaran Yogyakarta Multi Presindo 2012
Isjoni Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran
Kelompok Bandung Alfabeta 2007
Ismail Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem
Semarang Rasail Media Group 2008
Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology Developing
Learners Boston Pearson 2011
Joyce Bruce Marsha Weil Models of Teaching United States of
America Allyn and Bacon 2009
Jumrah Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa SMAN 5
Palu Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Model
Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Asam-
Basardquo Jurnal Media Ekstra vol 2 no 2 2006
Lapono Nabisi dkk Belajar Dan Pembelajaran SD Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departernen Pendidikan
Nasional 2008
Muhaimin Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan
Pendidikan Agama Islam di Sekolah Bandung PT
Remaja Rosdakarya 2004
Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru
Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000
151
Mulyasa Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan Bandung PTRemaja
Rosdakarya 2005
Mulyasa Kurikulum Berbasis Kompetensi Bandung Remaja
Rosdakarya Offset 2004
Nurhasan Tes Pengukuran Keolahragaan Bandung FPOK UPI
Bandung 2014
Oemar Hamalik Kurikulum dan Pembelajaran cetVII Jakarta
Bumi Aksara 2007
_____________ Proses Belajar Mengajar Jakarta Bumi
Aksara 2008
Poerwanti Endang dkk Asesmen Pembelajaran SD Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional Jakarta 2004
Rifarsquoi Ahmad dan Catharina Tri Anni Psikologi Pendidikan
Semarang UNNES Press 2010
Rosdiani Dini Model Pembelajaran Langsung dalam
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Bandung
Alfabeta 2012
Rusman Model-model Pebelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Guru Jakarta Raja Grafindo Persada
2012
Sanjaya Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan Jakarta Kencana 2007
Sarah Nur Azmi Perbandingan Antara Model Pembelajara
Cooperative Learning Tipe STAD dengan
Pembelajaran Konvensional Dalam Rangka
Meningkatkan Hasil Belajar PAI Jakarta Jurusan
152
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta
Raja Grafindo Persada 2001
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta
Rajawali Press 2011
Shlomo Sharen Handbook of Cooperative Learning Terj Sigit
Prawoto Yogyakarta Familia 2012
Soemanto Wasty Psikologi Pendidikan Jakarta Rineka Cipta
2003
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif
dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka
Publisher 2010
Sudjana Metode Statistik Bandung Tarsito 2005
Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif Surakarta Panitia
Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009
Sugiyono Statistika untuk Penelitian Bandung Alfabeta 2010
Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD
Bandung Alfabeta 2013
Suprijono Agus Cooperative Learning Yogyakarta Pustaka
Belajar 2011
Tohirin Psikologi Pembelajaran PendidikanJakarta
Rajagrafindo Persada 2006
Undang-Undang Nomor 20 Sistem Pendidikan Nasional 2003
153
Utomo Dinanjaya Media Pembelajaran Aktif Bandung Nuansa
Cendikia 2013
Verducci Frank M Measurment Concept in Phhysical
Education StLois The CV Mosby Company 1989
Yatim Riyanto Paradigma Pembelajaran Sebagai referensi bagi
Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang
Efektif dan Berkualitas Jakarta Kencana 2009
Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains
JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah
2009
154
LAMPIRAN-LAMPIRAN
155
Lampiran 1 Pelakuan Model Pembelajaran TGT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
(PerlakuanTreatment Model Pembelajaran TGT)
Sekolah SMP Negeri 24 Kota Serang
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islamamp Budi Pekerti
KelasSemester VIIIGenap
Materi Pokok Iman kepada Allah SWT
Alokasi Waktu 3 x 3 JP (3 Pertemuan)
A Kompetensi Inti
KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur disiplin bertanggung jawab
peduli (toleransi gotong royong) santun percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual konseptual dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi
seni budaya terkait fenomena amp kejadian tampak mata
KI4 Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan
mengurai merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis membaca menghitung menggambar dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudutpandangteori
B KD dan IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
13 Meyakini bahwa Allah Maha
Mengetahui Maha Waspada
Maha Mendengar dan Maha
Melihat
131 Meyakini bahwa Allah Swt
mengetahuisemua yang ada di langit
dan di bumi
132 Meyakini bahwa Allah menciptakan
alam semesta dengan teliti
133 Meyakini bahwa Allah Maha
Mendengar segala sesuatu baik yang
lahir dan yang batin
134 Meyakini bahwa Allah Maha Melihat
segala sesuatu baik yang lahir dan
yang batin
156
135 Berdoa kepada Allah pada setiap
kesempatan
23 Menunjukkan perilaku percaya
diri tekun teliti dan kerja keras
sebagaiimplementasi makna al-
‟Aliacutem al- Khabiacuter as-Samiacute‟ dan
al-Bashiacuter
231 Menunjukkan perilaku Percaya
diriterhadap semua yang diusahakan
sebagai implementasi makna al-rsquoAliacutem
al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir
232 Menunjukkan perilaku tekun dalam
berusaha sebagai implementasi makna
al-rsquoAliacutem al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-
Bashir
233 Menunjukkan perilaku teliti dalam
mengerjakan tugas sebagai
implementasi makna al-rsquoAliacutem al-
Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir
234 Menunjukkan perilaku kerja keras
dalam mengusahakan apa yang dicita-
citakan sebagaiimplementasi makna
al-‟Aliacutem al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-
Bashir
235 Bersikap dan berperilaku hati-hati
dalam menjalani kehidupan di dunia
sebagaiimplementasi makna al-‟Aliacutem
al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-Bashir
33 Memahami makna al-Asmābdquou
alḤusnā al-‟Alim al-Khabiacuter as-Samiacute‟ dan al-Bashiacuter
331 Menjelaskan pengertian Al alimAl
khobirAs Samidan Al Basir
332 Menunjukkan dalil naqli tentang al-
rsquoAliacutem al- Khabiacuter as-Samiacutersquo dan al-
Bashiacuter
43 Menyajikan contoh perilaku
yang mencerminkan orang yang
meneladani al-Asmābdquoul al-
Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ danal-Bashir
431 Secara berkelompok mencari cerita
atau kejadian nyatatentang al-Asmā lsquou
al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuter
432 Mempresentasikan hasil tugas
kelompok tentang cerita atau kejadian
nyatatentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-
‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al
Bashiacuterdi depan kelas
C Tujuan Pembelajaran
Setelah proses belajar mengajar dengan model pembelajaran problem base learning
peserta didik dapat
1 Menjelaskan pengertian iman kepada Allah dengan benar
2 Menunjukkan dalil naqli tentang iman kepada Allah dengan tepat
3 Menjelaskan pengertian al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan
al-Bashir dengan benar
4 Menjelaskan makna al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan al-
Bashir dengan tepat
5 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-bdquoAlim
157
6 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-Khabir
7 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna as-Sami‟
8 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-Bashir
Fokus Penguatan Karakter Kereligiusan dan Kemandirian
D Materi Pembelajaran
1 MPertemuan Ke-1
Materi Reguler
Iman kepada Allah
1 Pengertian iman kepada Allah
Apakah iman itu Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna
percaya Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh
hati diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari
2 Dalilnaqli iman kepada Allah
Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah Sebagai
manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah Swt iman menjadi
sangat penting Allah Swt sendiri yang memerintah-kan kita untuk beriman
sebagaimana firman-Nya
ldquoWahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan
rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta
kitab yang Allah turunkan sebelumnya Barang siapa yang kafir kepada
Allah malaikat-malai-kat-Nya kitab-kitab-Nya rasul-rasul-Nya dan hari
kemudian maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnyardquo(QS
an-Nisarsquo4136)
Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis bisa bertambah atau
berkurang Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt
adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah Kita sering
mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-asmau al-husna
3 Hikmah beriman kepada Allah
Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena
158
merasa dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala
larangan-Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti
ini Jadi orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara
lain sebagai berikut
a Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan
firman-Nya
rdquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi
(hari kiamat)rdquo(Surah al-Mu‟min40 51)
b Hatimenjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman
Allah Swt
ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah
hati menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)
c Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya
tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana
firman Allah Swt berikut ini
ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan
nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan
kesabaranrdquo (QS al-lsquoAsr1031-3)
Materi Pengayaan
Fungsi Beriman Kepada Allah
1 Menambah Keyakinan
Kita tahu bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala sesuatunya dan
membuat kita masih hidup sampai sekarang Jadi kita harus semakin yakin
159
dan bersyukur kepada Allah Swt
2 Menambah Ketaatan Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani
perintah Allah dan menjauhi laranganya sehingga hati kita akan selalu ingat
kepada Allah Swt
3 Menentramkan Hati Dalam surah Ar-Raad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu
mengingat Allah dan membuat hati mereka tentram karenanya
4 Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat Dalam Quran Surah Al-Mukminin Allah berfirman Sesungguhnya Kami
menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan
dunia dan pada berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)rdquo
5 Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka menjadi tentram hidup
pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan menjadi lebih mudah
diselesaikan karena Allah akan membantunya
2 Pertemuan Ke-2
Materi Reguler
Al-Asmaul Husna
1 Pengertian al-Asmaul-Husna
Al-Asmau al-husna adalah nama-nama Allah Swt yang baik Di antara al-
Asmau al-husna tersebut adalah
- al-bdquoAlim (Maha Mengetahui)
- al- Khabir (Mahateliti)
- as-Sami‟(Maha Mendengar) dan
- al-Bashir(Maha Melihat)
2 Contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-
husna
Kisah Si Andi Pergi Sekolah
Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari
Madinah menuju Mekah Di tengah perjalanan bertemulah mereka berdua
dengan anak gembala Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu
(pada suatu hari andi seorang siswa SMP ia hendak berangkat sekolah
ketika dia menyebrang jalan tiba-tiba dia mengalami kecelakaan tertabrak
motor Bagaimana pendapatmu tentang Sikap andi tersebut Dan sikap
160
apakah yang seharusnya dimiliki oleh andi serta apa kaitannya dengan
sifat asmaul husna
Materi Pengayaan
Contoh Perilaku Iman Kepada Allah
Ada banyak sekali contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan
dalam kehidupan sehari-hari seperti
1 Mendirikan Sholat
2 Menafkahkan sebagian rezeki
3 Beriman Kepada Kita Allah
4 Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit
5 Selalu berbuat kebajikan
6 Mampu menahan amarah
7 Mampu memaafkan kesalahan orang lain
8 Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah
9 Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi
10 Mempercayai dengan benar rukum iman
161
3 Pertemuan Ke-3
Materi Reguler
Hikmah Beriman kepada Allah
Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena merasa
dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-
Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti ini Jadi orang
yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut
a Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan firman-
Nya
ldquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari
kiamat)rdquo(QSal-Mu‟min40 51)
b Hati menjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman Allah
Swt
ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati
menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)
c Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya
tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana
firman Allah Swt berikut ini
ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan
nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan
kesabaranrdquo (Surah al-lsquoAsr1031-3)
162
Materi Pengayaan
Bukti Kebenaran Sifat Allah
Kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya tahu dan faham akan nama-
nama Allah lsquoAzza wa Jalla yang berjumlah 99 yang terlampir dalam Asma‟ u al-
Husna Dan nama-nama Allah lsquoAzza wa Jallah tersebut bukan hanya sekedar
pengertian atau wacana agama Islam itu sendiri melainkan itu memang
gambaran dari sifat-sifat Allah lsquoAzza wa Jalla yang sangat amat sempurna dan
terbukti kebenarannya sampai-sampai para ulama mengatakan bahwa dengan
Asmarsquo u al-Husna saja tidak cukup untuk menggambarkan Keagungan dan
Kesempurnaan Allah lsquoAzza wa Jalla sebagai pencipta alam semesta ini begitu
pula alam Akhirat yang tidak diragukan lagi keberadaannya kecuali oleh orang-
orang yang tidak berakal
Adapun di sini akan dijelaskan mengenai 5 bukti dari sekian banyak
bukti dari nama Allah lsquoAzza wa Jalla yaitu Al-lsquoAdlu (Maha Adil) Dan bukti-
bukti tersebut juga menguatkan akan kebenaran agama Islam sebagai agama
Rahmatan li al-bdquoAlamin yang dibawa oleh nabi yang bergelar al-Amin Dan 5
bukti tersebut adalah
(Pertama) Adalah dalam hal niat yang merupakan penentu dari arah
amalan-amalan yang kita perbuat karena niat tersebut berfungsi sebagai lentera
atau cahaya yang akan menuntun dan menerangi perjalanan seorang hamba
dalam bertemu Allah lsquoAzza wa Jalla Jika lentera tersebut memancar dengan
terang maka menjadi teranglah perjalanannya dalam bertemu Allah lsquoAzza wa
Jalla Sebaliknya jika cahaya lentera tersebut redup maka menjadi redup
pulalah jalan yang akan dilalui oleh seorang hamba untuk bisa bertemu dengan
Allah Jalla Yang Maha Pencipta dan Maha Mengadakan lagi Maha Pembentuk
Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah saw ldquoSesungguhnya setiap
amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan
mendapatkan apa yang dia niatkan maka barangsiapa yang hijrahnya kepada
Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan
barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena
wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah
kepadanyardquo (HR Bukhary-Muslim dari lsquoUmar bin Khoththob radhiallahu
lsquoanhu)
(Kedua) Adalah dalam hal perbuatan yang tentunya tidak terlepas dari
catatan Allah lsquoAzza wa Jalla lewat dua malaikat-Nya (Rakib ndash lsquoAtid) yang
senantiasa menemani kita di setiap langkah kita apapun dan bagaimanapun
163
bentuknya Lalu dari segi manakah kiranya bukti akan sifat Allah lsquoAzza wa Jalla
yang Maha Adil Coba kita perhatikan dengan seksama firman Allah lsquoAzza wa
Jalla dan hadist Rasulullah berikut ini ldquoBarang siapa berbuat kebaikan
mendapat sepuluh kali lipat amalnya Dan barang siapa berbuat kejahatan
dibalas seimbang dengan kejahatannya Mereka sedikit pun tidak dirugikan
(dizalimi) (al-An‟am 160)
(Ketiga) Adalah dalam hal keutamaan kaum hawa dalam berbakti
kepada suaminya yang merupakan kewajiban sebagai seorang istri sebagaimana
sabda Rasulullah saw ldquoperkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang
wanita pada hari kiamat nanti adalah mengenai sholat lima waktu dan
ketaatannya terhadap suamirdquo (HRIbnu Hibbab dari Abu Hurairah)
Jadi berikut adalah bentuk keadilan Allah terhadap kaum wanita yang
mungkin tidak dapat melakukan sebagian pekerjaan mulia yang dapat dikerjakan
oleh kaum lelaki tetapi dengan wujud keadilah Allah Yang Maha Adil kaum
wanita memiliki porsi pahala yang sama besarnya dengan kaum lelaki meskipun
dengan amalan-amalan yang berbeda seperti amalan-amalan yang telah
Rasulullah saw wasiatkan kepada putrinya Fathimah az-Zahra dan seluruh kaum
wanita diwaktu itu dan sesudahnya Bukti lain adalah ketika para mujahid
berjihad melawan musuh dan gugur maka dia mati syahid Begitu pula dengan
perempuan yang berjihad melahirkan anaknya yang rasanya seperti antara hidup
dan mati kemudian dia meninggal seketika itu atau setelah ia melahirkan makan
dia bisa dikatakan mati syahid tanpa harus terjun ke medan perang Wallahu
Arsquolam
(Keempat) Adalah dalam hal warisan yang memberikan porsi lebih
banyak kepada lelaki daripada perempuan yaitu bagian laki-laki dua kali bagian
perempuan sebagaiman firman Allah SWT ldquoAllah mensyari‟atkan bagimu
tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu yaitu bahagian seorang anak
lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuahelliprdquo(an-Nisa‟ 11)
Bukti akan kebenaran sifat Allah SWT Yang Maha Adil di sini adalah
bahwasanya Allah SWT melebihkan bagian lelaki atas wanita dalam hal
warisan karena kenyataannya lelakilah yang oleh syarirsquoat dibebankan tanggung
jawab untuk memberi nafkah keluarga dan membebaskan perempuan dari
kewajiban tersebut meskipun perempuan boleh saja ikut mencari nafkah Para
laki-laki juga diwajibkan oleh ajaran Islam untuk mengeluarkan mas kawin
untuk diberikan kepada istrinya sebagai cerminan cinta kasih sayangnya ketika
keduanya menikah sedangkan perempuan tidak dibebani apa-apa
(Kelima) Selanjutnya adalah mengenai keutamaan bulan Ramadhan
Bulan dimana Al-Qur`an diturunkan bulan yang penuh berkah dengan pelipat
gandaan pahala sebuah amalan bulan yang penuh pengampunan Bulan dimana
pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat-rapat dan bulan di
mana para syaitan dibelenggu dari menggoda manusia Sebagaimana sabda
Rasulullah saw ldquoJika Bulan Ramadhan telah tiba maka (pintu) surga dibuka
lebar-lebar (pintu) neraka ditutup rapat-rapat dan para syetan
dibelenggurdquo(HR Muslim )
164
Dan bukti yang menunjukkan Allah Maha Adil di sini adalah mengenai
pelipat gandaan pahala sebuah amalan terutama pada malam Lailatul Qadar
yaitu satu malam kemuliaan yang lebih baik daripada seribu bulan sebagaimana
yang terlampira dalam al-Qurrsquoan ldquo Sesungguhnya kami Telah menurunkannya
(Al Quran) pada malam kemuliaan Dan tahukah kamu apakah malam
kemuliaan itu Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan Pada malam
itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk
mengatur segala urusanMalam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar
(al-Qadr 1-5)
E Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Model Team Games Tournament (TGT)
Metode diskusi kelompok
F Media dan Bahan
1 Media
a Presentasi Power Point
b Video pembelajaranFilm tentang kejadian bencana alam
c LaptopKomputer
d LCD Projector
e WhiteboardBlackboard
f Guntingcutter
2 Bahan
a PensilSpidol
b Kertas
c CDFlash Disk
d Bahan-bahan lainnya
G Sumber Belajar
1 Al-Qurrsquoan dan Terjemahnya Departemen Agama RI Tahun 2006
2 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Siswa) Jakarta Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)
3 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Guru) Jakarta Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)
4 Choeroni dkk 2013 Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP kelas
VIIISemarang ESIS Erlangga
165
5 Tim MGMP PAI SMP Kota Serang 2016 Modul Pembelajaran PAI amp Budi
Pekerti Kelas VII
H Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
Siswa memulai belajar dengan duduk rapih sesuai dengan tempat duduk masing-masing
Siswa berdoa dengan bersama-sama sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan YME dilanjutkan dengan memberikan salam dipimpin oleh ketua kelassalah
satu siswa
Guru mengecek keadaankondisi kesehatan seluruh siswa (mengkondisikan
siswa dan salam pembuka)
Guru mengabsensi siswa dan siswa mengangkat tangan (presensi)
Guru menjelaskan dan menyampaikan materi yang akan diajarkan secara singkat dan memberikan motivasi
Siswa secara bersama-sama membaca ayat-ayat Alquran pilihan terutama
terkait dengan materi pembelajaran (an-Nisa 136 al-Arsquoraf 180 al-Anrsquoam
59 at-Taubah 16 al-Baqarah 258 dan al-hujurat 18) dipimpin oleh salah
seorang siswa
Guru menginformasikan kompetensi yang akan dicapai yaitu kompetensi
tentang beriman kepada Asmaul Husna dan menunjukkan hikmahnya dalam
kehidupan sehari-hari yaitu agar kita semua siswa mampu mendeskripsikan
Asmaul Husna (apersepsi)
Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan yaitu konsep tentang Asmaul Husna (apersepsi)
Guru menyampaikan lingkup penilaian yang meliputi penilaian sikap
penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan
Kegiatan Inti(90 menit)
SintaksTahapan Model TGT Uraian Kegiatan
1 Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
1 Guru menyampaikan semua tujuan
pembelajaran secara umum yang ingin
dicapai siswa dan memotivasi siswa dalam
belajar
2 Siswa bersama-sama mengamati gambar-
gambar tentang contoh-contoh nyata dalam
kehidupan sehari-hari di buku Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti SMPMTs
Kelas VIII (Buku Siswa) halaman 1-11 dan
buku-buku lain yang relevan atau melalui
videofilm tentang berbagai kejadian
tentang penerapan beriman kepada Allah
swt
3 Siswa menyimak uraian singkat dari guru
tentang berbagai kisah tentang penerapan
166
beriman Asmaul Husna sebagai bagian
dari ciri-ciri orang yang beriman kepada
Allah SWT (Mengamati)
2 Menyajikan materi
pembelajaran
1 Membaca informasi tentang konsep
beriman Asmaul Husna sebagai bagian
dari ciri-ciri orang yang beriman kepada
Allah SWT
2 Menyimpulkan hasil membaca tentang
konsep beriman Asmaul Husna sebagai
bagian dari ciri-ciri orang yang beriman
kepada Allah SWT (Mengamati)
Menanya
1 Siswa menuliskan pertanyaan-pertanyaan
terkait dengan pengertian beriman kepada
Allah makna Asmaul Husna dalil naqli
dan aqlinya serta perilaku yang
mencerminkan Asmaul Husna
2 Siswa difasilitasi oleh guru mengajukan
pertanyaan yang telah ditulis
3 Berdiskusi dengan teman mengenai materi
yang telah dipelajari
Mengeksplorasi
1 Siswa lain mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh
siswa lain dengan membaca Buku Siswa
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
SMPMTs Kelas VIII dan buku-buku
referensi lain yang mengkaji masalah
beriman kepada Hari Akhir
2 Siswa mencatat informasi-informasi yang
relevan dengan pertanyaan-pertanyaan
yang didapat dari sumber-sumber yang
dibaca
Mengasosiasi
1 Siswa merumuskan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang didapat
masing-masing berdasarkan informasi-
informasi yang diperoleh dari sumber-
sumber yang dibaca
2 Siswa menuliskan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan tersebut pada kertas
plano atau kertas folio
167
3 Pembentukan kelompok 1 Guru menginstruksikan peserta didik untuk
membentuk kelompok dengan anggota
masing-masing kelompok antara 4-6
orang
2 Guru menyiapkan soal-soal yang terkait
dengan materi pembelajaran beriman
kepada Asmaul Husna yang telah ditulis
pada kertas-kertas kecil dan telah digulung
dan ditempatkan pada meja kompetisi
4 Turnamen Mengkomunikasi
1 Siswa perwakilan kelompok maju
mengambil soal yang tersedia di meja
kompetisi kemudian membawa pada
kelompoknya untuk mendiskusikan
jawaban dari pertanyaan yang
diperolehnya
2 Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk
menjawab soal yang diperoleh setelah
mendapat kesepakatan jawaban perwakilan
siswa tersebut menulis jawabannya di
papan tulis dan mengambil soal kembali di
meja kompetisi
3 Setelah semua soal yang berada di meja
kompetisi habis siswa kembali duduk
masing-masing kelompok dan guru
mengoreksi hasil jawaban masing-masing
kelompok
5 Perhargaan kelompok 1 Guru memberikan penghargaan tiap
kelompok yang memenangkan turnamen
dengan sportif
2 Siswa Mendengarkan guru saat
mengumumkan peringkat kelompok dalam
turnamen
Kegiatan Penutup (15 menit)
1 Guru bersama-sama para siswa merumuskan simpulan tentang pengertian
beriman kepada Allah makna Asmaul Husna dalil naqli dan aqlinya serta
perilaku yang mencerminkan Asmaul Husna
2 Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan
memberi umpan balik serta motivasi agar siswa mengamalkan ajaran kitab suci
Alquran sebagai cerminan beriman kepada Allah swt
3 Guru melakukan penilaian dengan tes lisan dan pemberian penugasan
4 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remedi pengayaan
layanan konseling dan memberi tugas (pekerjaan rumahPR) kepada siswa
5 Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya serta
kegiatan pembelajarannya
6 Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan berdoa lalu
mengucapkan salam penutup
168
Pertemuan Ke-2
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
1 Guru membuka pembelajaran dengan salam dan mengajak berdoa bersama
dipimpin oleh seorang siswa dengan penuh khidmat
2 Guru mengecek kesiapan siswa dan mengondisikan suasana pembelajaran yang
menyenangkan dengan kuis singkat tentang fenomena keislaman
3 Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya
yaitu konsep Asmaul Husna dengan cara menunjuk beberapa siswa untuk
menjelaskan bagian-bagian penting tentang konsep beriman kepada Allah swt
4 Siswa secara bersama-sama membaca ayat-ayat Alquran pilihan terutama
terkait dengan materi pembelajaran dipimpin oleh salah seorang siswa
5 Guru menyampaikan garis-garis besar materi dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan
6 Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang digunakan dalam
pembelajaran yaitu penilaian sikap dengan observasi (dalam bentuk jurnal) dan
penilaian diri dan penilaian pengetahuan dengan tes tertulis
Kegiatan Inti (90 menit)
SintaksTahapan Model TGT Uraian Kegiatan
1 Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
1 Guru menyampaikan semua tujuan
pembelajaran secara umum yang ingin
dicapai siswa dan memotivasi siswa dalam
belajar
2 Guru memberikan motivasi kepada peserta
didik tentang keterkaitan materi dengan
kehidupan sehari-hari (Mengamati)
2 Menyajikan materi
pembelajaran
1 Siswa bersama-sama menyaksikan
tayangan gambarvideo yang berisi tentang
contoh perilaku yang mencerminkan
Asmaul Husna
2 Siswa menyimak uraian singkat dari guru
tentang gambarvideo yang berisi tentang
contoh perilaku yang mencerminkan
Asmaul Husna (Mengamati)
Menanya
1 Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan
terkait dengan contoh perilaku yang
mencerminkan Asmaul Husna
2 Siswa diperbolehkan untuk mengajukan
pertanyaan lain yang terkait dengan dalil-
dalil naqli lainnya berhubungan dengan
contoh perilaku yang mencerminkan
Asmaul Husna
169
Mengeksplorasi
1 Siswa mengumpulkan informasi gambaran
tentang contoh perilaku yang
mencerminkan Asmaul Husna berdasarkan
dalil naqlinya dengan pembagian sebagai
berikut
1) Kelompok 1 Al-bdquoAlim
2) Kelompok 2 amp 5 Al-Khabir
3) Kelompok 3 amp 6 As-Sami‟
4) Kelompok 4 Al-Bashir
2 Siswa mencari informasi melalui Buku
Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti SMPMTs Kelas VIII dan buku-
buku referensi lain yang mengkaji masalah
Asmaul Husna
3 Siswa membuat catatan-catatan yang berisi
informasi yang relevan
Mengasosiasi
1 Siswa membuat cerita atau kejadian nyata
tentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-
Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuterdengan
memperhatikan informasi yang telah
diperolehnya
2 Siswa menyelesaikan paparan yang berisi
gambaran Asmaul Husna berdasarkan dalil
naqlinya dalambentuk paparan powerpoint
3 Pembentukan kelompok 1 Guru menginstruksikan peserta didik untuk
membentuk kelompok dengan anggota
masing-masing kelompok antara 4-6
orang
3 Guru menyiapkan soal-soal yang terkait
dengan materi pembelajaran Asmaul
Husna yang telah ditulis pada kertas-kertas
kecil dan telah digulung dan ditempatkan
pada meja kompetisi
4 Turnamen Mengkomunikasi
1 Siswa perwakilan kelompok maju
mengambil soal yang tersedia di meja
kompetisi kemudian membawa pada
kelompoknya untuk mendiskusikan
jawaban dari pertanyaan yang
diperolehnya
2 Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk
menjawab soal yang diperoleh setelah
mendapat kesepakatan jawaban perwakilan
170
siswa tersebut menulis jawabannya di
papan tulis dan mengambil soal kembali di
meja kompetisi
3 Setelah semua soal yang berada di meja
kompetisi habis siswa kembali duduk
masing-masing kelompok dan guru
mengoreksi hasil jawaban masing-masing
kelompok
5 Perhargaan kelompok 1 Guru memberikan penghargaan tiap
kelompok yang memenangkan turnamen
dengan sportif
2 Siswa Mendengarkan guru saat
mengumumkan peringkat kelompok dalam
turnamen
Kegiatan Penutup (15 menit)
1 Guru memfasilitasi siswa merumuskan beberapa simpulan mengenai hakikat
beriman kepada Allah swt dan Asmaul Husna beserta hikmah-hikmahnya
2 Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan
memberi umpan balik serta motivasi agar siswa selalu berperilaku baik yang
mencerminkan Asmaul Husna
3 Guru melakukan penilaian dengan memberikan lembar kerja berupa tes tertulis
dalam bentuk pilihan essay (uraian) dan siswa secara mandiri mengerjakannya
4 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remedi pengayaan
layanan konseling dan memberi tugas (PR) kepada siswa
5 Guru memberitahukan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada
pertemuan berikutnya yaitu dengan diskusi kelompok dan praktik membaca
Alquran
6 Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan berdoa lalu
mengucapkan salam penutup
I Penilaian
1 Teknik Penilaian
a Sikap spiritual
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Observasi Jurnal Lampiran
4
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2 Penilaian Lembar Lampiran Saat Penilaian
171
Diri Penilaian
Diri
5 Pembelajaran
usai
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3 Penilaian
antarteman
Lembar
Penilaian
antarteman
Lampiran
6
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
b Sikap Sosial
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Observasi Jurnal Lampiran
4
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2 Penilaian
Diri
Lembar
Penilaian
Diri
Lampiran
5
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3 Penilaian
antartema
n
Lembar
Penilaian
antartem
an
Lampiran
6
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
c Pengetahuan
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Lisan Pertanyaan
(lisan)
dengan
jawaban
terbuka
Lampiran
7
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pembelajara
n
(assessment
for
learning)
2 Penugas
an
Tugas
tertulis
Lampiran
8
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
untuk dan
sebagai
pembelajara
172
n
(assessment
for and as
learning)
3 Tertulis Soal-soal
esei
Lampiran
9
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
pencapaian
pembelajara
n
(assessment
of learning)
4 Portofol
io
Sampel
pekerjaan
terbaik hasil
dari
penugasan
atau tes
tertulis
Saat
Pembelajaran
usai
Data untuk
penulisan
deskripsi
pencapaian
pengetahua
n
(assessment
of learning)
d Keterampilan
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Produk Soal
keterampilan
produk
Lampiran
10
Saat
Pembelajara
n
Berlangsun
gatau
setelah usai
Penilaian
untuk
sebagai
danatau
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for as and of
learning)
2 Portofol
io
Sampel
produk
terbaik hasil
dari tugas
atau proyek
Saat
Pembelajara
n usai
Penilaian
untuk dan
sebagai data
untuk
penulisan
deskripsi
pencapaian
keterampilan
2 Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk (1) pembelajaran ulang (2)
bimbingan perorangan (3) belajar kelompok DAN (4) pemanfaatan tutor
sebaya bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis
penilaian
173
3 Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian siswa yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan danatau
pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan
soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi meringkas buku-buku referensi
dan mewawancarai narasumber
Saran-saran
Mengetahui
Kepala SMP Plus Nurul Marsquoarif
Gousul Alam
NIP
Kota Serang April 2017
Guru Mata Pelajaran
PAI dan Budi Pekerti
Tolaah S PdI
NIP
174
Perlakuan Model Pembelajaran STAD
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PerlakuanTreatment
Model Pembelajaran STAD)
Sekolah SMP Negeri 24 Kota Serang
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islamamp Budi Pekerti
KelasSemester VIIIGenap
Materi Pokok Iman kepada Allah SWT
Alokasi Waktu 3 x 3 JP (3 Pertemuan)
A Kompetensi Inti
KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur disiplin bertanggung jawab
peduli (toleransi gotong royong) santun percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual konseptual dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi
seni budaya terkait fenomena amp kejadian tampak mata
KI4 Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan
mengurai merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis membaca menghitung menggambar dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudutpandangteori
B KD dan IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
13 Meyakini bahwa Allah Maha
Mengetahui Maha Waspada
Maha Mendengar dan Maha
Melihat
131 Meyakini bahwa Allah Swt
mengetahuisemua yang ada di langit
dan di bumi
132 Meyakini bahwa Allah menciptakan
alam semesta dengan teliti
133 Meyakini bahwa Allah Maha
Mendengar segala sesuatu baik yang
lahir dan yang batin
134 Meyakini bahwa Allah Maha Melihat
segala sesuatu baik yang lahir dan
yang batin
135 Berdoa kepada Allah pada setiap
175
kesempatan
23 Menunjukkan perilaku percaya
diri tekun teliti dan kerja keras
sebagaiimplementasi makna al-
‟Aliacutem al- Khabiacuter as-Samiacute‟ dan
al-Bashiacuter
231 Menunjukkan perilaku Percaya
diriterhadap semua yang diusahakan
sebagai implementasi makna al-rsquoAliacutem
al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir
232 Menunjukkan perilaku tekun dalam
berusaha sebagai implementasi makna
al-rsquoAliacutem al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-
Bashir
233 Menunjukkan perilaku teliti dalam
mengerjakan tugas sebagai
implementasi makna al-rsquoAliacutem al-
Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir
234 Menunjukkan perilaku kerja keras
dalam mengusahakan apa yang dicita-
citakan sebagaiimplementasi makna
al-‟Aliacutem al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-
Bashir
235 Bersikap dan berperilaku hati-hati
dalam menjalani kehidupan di dunia
sebagaiimplementasi makna al-‟Aliacutem
al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-Bashir
33 Memahami makna al-Asmābdquou
alḤusnā al-‟Alim al-Khabiacuter as-Samiacute‟ dan al-Bashiacuter
331 Menjelaskan pengertian Al alimAl
khobirAs Samidan Al Basir
332 Menunjukkan dalil naqli tentang al-
rsquoAliacutem al- Khabiacuter as-Samiacutersquo dan al-
Bashiacuter
43 Menyajikan contoh perilaku
yang mencerminkan orang yang
meneladani al-Asmābdquoul al-
Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ danal-Bashir
431 Secara berkelompok mencari cerita
atau kejadian nyatatentang al-Asmā lsquou
al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuter
432 Mempresentasikan hasil tugas
kelompok tentang cerita atau kejadian
nyatatentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-
‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al
Bashiacuterdi depan kelas
C Tujuan Pembelajaran
Setelah proses belajar mengajar dengan model pembelajaran problem base learning
peserta didik dapat
9 Menjelaskan pengertian iman kepada Allah dengan benar
10 Menunjukkan dalil naqli tentang iman kepada Allah dengan tepat
11 Menjelaskan pengertian al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟
dan al-Bashir dengan benar
12 Menjelaskan makna al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan
al-Bashir dengan tepat
13 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-bdquoAlim
14 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
176
Husna al-Khabir
15 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna as-Sami‟
16 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-Bashir
Fokus Penguatan Karakter Kereligiusan dan Kemandirian
D Materi Pembelajaran
4 MPertemuan Ke-1
Materi Reguler
Iman kepada Allah
4 Pengertian iman kepada Allah
Apakah iman itu Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna
percaya Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh
hati diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari
5 Dalilnaqli iman kepada Allah
Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah Sebagai
manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah Swt iman menjadi
sangat penting Allah Swt sendiri yang memerintah-kan kita untuk beriman
sebagaimana firman-Nya
ldquoWahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan
rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta
kitab yang Allah turunkan sebelumnya Barang siapa yang kafir kepada
Allah malaikat-malai-kat-Nya kitab-kitab-Nya rasul-rasul-Nya dan hari
kemudian maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnyardquo(QS
an-Nisarsquo4136)
Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis bisa bertambah atau
berkurang Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt
adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah Kita sering
mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-asmau al-husna
6 Hikmah beriman kepada Allah
Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena
merasa dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala
177
larangan-Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti
ini Jadi orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara
lain sebagai berikut
d Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan
firman-Nya
rdquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi
(hari kiamat)rdquo(Surah al-Mu‟min40 51)
e Hatimenjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman
Allah Swt
ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah
hati menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)
f Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya
tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana
firman Allah Swt berikut ini
ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan
nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan
kesabaranrdquo (QS al-lsquoAsr1031-3)
Materi Pengayaan
Fungsi Beriman Kepada Allah
6 Menambah Keyakinan
Kita tahu bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala sesuatunya dan
membuat kita masih hidup sampai sekarang Jadi kita harus semakin yakin
dan bersyukur kepada Allah Swt
178
7 Menambah Ketaatan Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani
perintah Allah dan menjauhi laranganya sehingga hati kita akan selalu ingat
kepada Allah Swt
8 Menentramkan Hati Dalam surah Ar-Raad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu
mengingat Allah dan membuat hati mereka tentram karenanya
9 Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat Dalam Quran Surah Al-Mukminin Allah berfirman Sesungguhnya Kami
menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan
dunia dan pada berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)rdquo
10 Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka menjadi tentram hidup
pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan menjadi lebih mudah
diselesaikan karena Allah akan membantunya
5 Pertemuan Ke-2
Materi Reguler
Al-Asmaul Husna
3 Pengertian al-Asmaul-Husna
Al-Asmau al-husna adalah nama-nama Allah Swt yang baik Di antara al-
Asmau al-husna tersebut adalah
- al-bdquoAlim (Maha Mengetahui)
- al- Khabir (Mahateliti)
- as-Sami‟(Maha Mendengar) dan
- al-Bashir(Maha Melihat)
4 Contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-
husna
Kisah Si Andi Pergi Sekolah
Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari
Madinah menuju Mekah Di tengah perjalanan bertemulah mereka berdua
dengan anak gembala Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu
(pada suatu hari andi seorang siswa SMP ia hendak berangkat sekolah
ketika dia menyebrang jalan tiba-tiba dia mengalami kecelakaan tertabrak
motor Bagaimana pendapatmu tentang Sikap andi tersebut Dan sikap
apakah yang seharusnya dimiliki oleh andi serta apa kaitannya dengan
sifat asmaul husna
179
Materi Pengayaan
Contoh Perilaku Iman Kepada Allah
Ada banyak sekali contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan
dalam kehidupan sehari-hari seperti
11 Mendirikan Sholat
12 Menafkahkan sebagian rezeki
13 Beriman Kepada Kita Allah
14 Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit
15 Selalu berbuat kebajikan
16 Mampu menahan amarah
17 Mampu memaafkan kesalahan orang lain
18 Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah
19 Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi
20 Mempercayai dengan benar rukum iman
180
6 Pertemuan Ke-3
Materi Reguler
Hikmah Beriman kepada Allah
Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena merasa
dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-
Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti ini Jadi orang
yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut
d Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan firman-
Nya
ldquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari
kiamat)rdquo(QSal-Mu‟min40 51)
e Hati menjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman Allah
Swt
ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati
menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)
f Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya
tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana
firman Allah Swt berikut ini
ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan
nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan
kesabaranrdquo (Surah al-lsquoAsr1031-3)
Materi Pengayaan
181
Bukti Kebenaran Sifat Allah
Kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya tahu dan faham akan nama-
nama Allah lsquoAzza wa Jalla yang berjumlah 99 yang terlampir dalam Asma‟ u al-
Husna Dan nama-nama Allah lsquoAzza wa Jallah tersebut bukan hanya sekedar
pengertian atau wacana agama Islam itu sendiri melainkan itu memang
gambaran dari sifat-sifat Allah lsquoAzza wa Jalla yang sangat amat sempurna dan
terbukti kebenarannya sampai-sampai para ulama mengatakan bahwa dengan
Asmarsquo u al-Husna saja tidak cukup untuk menggambarkan Keagungan dan
Kesempurnaan Allah lsquoAzza wa Jalla sebagai pencipta alam semesta ini begitu
pula alam Akhirat yang tidak diragukan lagi keberadaannya kecuali oleh orang-
orang yang tidak berakal
Adapun di sini akan dijelaskan mengenai 5 bukti dari sekian banyak
bukti dari nama Allah lsquoAzza wa Jalla yaitu Al-lsquoAdlu (Maha Adil) Dan bukti-
bukti tersebut juga menguatkan akan kebenaran agama Islam sebagai agama
Rahmatan li al-bdquoAlamin yang dibawa oleh nabi yang bergelar al-Amin Dan 5
bukti tersebut adalah
(Pertama) Adalah dalam hal niat yang merupakan penentu dari arah
amalan-amalan yang kita perbuat karena niat tersebut berfungsi sebagai lentera
atau cahaya yang akan menuntun dan menerangi perjalanan seorang hamba
dalam bertemu Allah lsquoAzza wa Jalla Jika lentera tersebut memancar dengan
terang maka menjadi teranglah perjalanannya dalam bertemu Allah lsquoAzza wa
Jalla Sebaliknya jika cahaya lentera tersebut redup maka menjadi redup
pulalah jalan yang akan dilalui oleh seorang hamba untuk bisa bertemu dengan
Allah Jalla Yang Maha Pencipta dan Maha Mengadakan lagi Maha Pembentuk
Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah saw ldquoSesungguhnya setiap
amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan
mendapatkan apa yang dia niatkan maka barangsiapa yang hijrahnya kepada
Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan
barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena
wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah
kepadanyardquo (HR Bukhary-Muslim dari lsquoUmar bin Khoththob radhiallahu
lsquoanhu)
(Kedua) Adalah dalam hal perbuatan yang tentunya tidak terlepas dari
catatan Allah lsquoAzza wa Jalla lewat dua malaikat-Nya (Rakib ndash lsquoAtid) yang
senantiasa menemani kita di setiap langkah kita apapun dan bagaimanapun
bentuknya Lalu dari segi manakah kiranya bukti akan sifat Allah lsquoAzza wa Jalla
yang Maha Adil Coba kita perhatikan dengan seksama firman Allah lsquoAzza wa
Jalla dan hadist Rasulullah berikut ini ldquoBarang siapa berbuat kebaikan
mendapat sepuluh kali lipat amalnya Dan barang siapa berbuat kejahatan
dibalas seimbang dengan kejahatannya Mereka sedikit pun tidak dirugikan
182
(dizalimi) (al-An‟am 160)
(Ketiga) Adalah dalam hal keutamaan kaum hawa dalam berbakti
kepada suaminya yang merupakan kewajiban sebagai seorang istri sebagaimana
sabda Rasulullah saw ldquoperkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang
wanita pada hari kiamat nanti adalah mengenai sholat lima waktu dan
ketaatannya terhadap suamirdquo (HRIbnu Hibbab dari Abu Hurairah)
Jadi berikut adalah bentuk keadilan Allah terhadap kaum wanita yang
mungkin tidak dapat melakukan sebagian pekerjaan mulia yang dapat dikerjakan
oleh kaum lelaki tetapi dengan wujud keadilah Allah Yang Maha Adil kaum
wanita memiliki porsi pahala yang sama besarnya dengan kaum lelaki meskipun
dengan amalan-amalan yang berbeda seperti amalan-amalan yang telah
Rasulullah saw wasiatkan kepada putrinya Fathimah az-Zahra dan seluruh kaum
wanita diwaktu itu dan sesudahnya Bukti lain adalah ketika para mujahid
berjihad melawan musuh dan gugur maka dia mati syahid Begitu pula dengan
perempuan yang berjihad melahirkan anaknya yang rasanya seperti antara hidup
dan mati kemudian dia meninggal seketika itu atau setelah ia melahirkan makan
dia bisa dikatakan mati syahid tanpa harus terjun ke medan perang Wallahu
Arsquolam
(Keempat) Adalah dalam hal warisan yang memberikan porsi lebih
banyak kepada lelaki daripada perempuan yaitu bagian laki-laki dua kali bagian
perempuan sebagaiman firman Allah SWT ldquoAllah mensyari‟atkan bagimu
tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu yaitu bahagian seorang anak
lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuahelliprdquo(an-Nisa‟ 11)
Bukti akan kebenaran sifat Allah SWT Yang Maha Adil di sini adalah
bahwasanya Allah SWT melebihkan bagian lelaki atas wanita dalam hal
warisan karena kenyataannya lelakilah yang oleh syarirsquoat dibebankan tanggung
jawab untuk memberi nafkah keluarga dan membebaskan perempuan dari
kewajiban tersebut meskipun perempuan boleh saja ikut mencari nafkah Para
laki-laki juga diwajibkan oleh ajaran Islam untuk mengeluarkan mas kawin
untuk diberikan kepada istrinya sebagai cerminan cinta kasih sayangnya ketika
keduanya menikah sedangkan perempuan tidak dibebani apa-apa
(Kelima) Selanjutnya adalah mengenai keutamaan bulan Ramadhan
Bulan dimana Al-Qur`an diturunkan bulan yang penuh berkah dengan pelipat
gandaan pahala sebuah amalan bulan yang penuh pengampunan Bulan dimana
pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat-rapat dan bulan di
mana para syaitan dibelenggu dari menggoda manusia Sebagaimana sabda
Rasulullah saw ldquoJika Bulan Ramadhan telah tiba maka (pintu) surga dibuka
lebar-lebar (pintu) neraka ditutup rapat-rapat dan para syetan
dibelenggurdquo(HR Muslim )
Dan bukti yang menunjukkan Allah Maha Adil di sini adalah mengenai
pelipat gandaan pahala sebuah amalan terutama pada malam Lailatul Qadar
yaitu satu malam kemuliaan yang lebih baik daripada seribu bulan sebagaimana
yang terlampira dalam al-Qurrsquoan ldquo Sesungguhnya kami Telah menurunkannya
(Al Quran) pada malam kemuliaan Dan tahukah kamu apakah malam
183
kemuliaan itu Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan Pada malam
itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk
mengatur segala urusanMalam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar
(al-Qadr 1-5)
E Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Model Team Games Tournament (TGT)
Metode diskusi kelompok
F Media dan Bahan
3 Media
g Presentasi Power Point
h Video pembelajaranFilm tentang kejadian bencana alam
i LaptopKomputer
j LCD Projector
k WhiteboardBlackboard
l Guntingcutter
4 Bahan
e PensilSpidol
f Kertas
g CDFlash Disk
h Bahan-bahan lainnya
G Sumber Belajar
6 Al-Qurrsquoan dan Terjemahnya Departemen Agama RI Tahun 2006
7 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Siswa) Jakarta Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)
8 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Guru) Jakarta Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)
9 Choeroni dkk 2013 Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP kelas
VIIISemarang ESIS Erlangga
10 Tim MGMP PAI SMP Kota Serang 2016 Modul Pembelajaran PAI amp Budi
Pekerti Kelas VII
184
H Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1
PENDAHULUAN
Fase 1
1 Mengkondisikan siswa dan berdoa
2 Mengabsen kehadiran siswa
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran
4 Menginformasikan pembelajaran yang akan digunakan yaitu pembelajaran
kooperatif STAD
5 Penyampaian masalah perilaku yang menunjukkan Asmaul Husna dalam kehidupan
sehari-hari
KEGIATAN INTI
Fase 2
Memotifasi siswa agar dapat menggunakan pengetahuannya tentang Asmaul Husna
dalam diskusi
Fase 3
Mengelompokkan siswa dalam satu kelas menjadi beberapa kelompok (setiap kelompok
terdiri dari 5 orang dengan satu orang sebagai tutor sebaya)
Fase 4
Setiap kelompok menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru Selama diskusi
berlangsung guru memantau kerja dari masing-masing kelompok dan mengarahkan
siswa yang mengalami kesulitan serta mengarahkan ke jawaban yang benar Diskusi
kelompok dilaksanakan dengan media kartu masalah
Fase 5
Meminta beberapa perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya
sedangkan kelompok yang lain memberi tanggapan Guru memandu jalannya diskusi dan
merumuskan jawaban yang benar yang diwujudkan di kertas manila
Fase 6
Memberi nilai penghargaan individu dan kelompok
PENUTUP
1 Membimbing siswa membuat kesimpulan
2 Merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
3 Memberi tugas siswa untuk dikerjakan di rumah
I Penilaian
4 Teknik Penilaian
e Sikap spiritual
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Observasi Jurnal Lampiran
4
Saat
Pembelajaran
Penilaian
untuk
185
Berlangsung pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2 Penilaian
Diri
Lembar
Penilaian
Diri
Lampiran
5
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3 Penilaian
antarteman
Lembar
Penilaian
antarteman
Lampiran
6
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
f Sikap Sosial
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Observasi Jurnal Lampiran
4
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2 Penilaian
Diri
Lembar
Penilaian
Diri
Lampiran
5
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3 Penilaian
antartema
n
Lembar
Penilaian
antartem
an
Lampiran
6
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
g Pengetahuan
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Lisan Pertanyaan
(lisan)
dengan
jawaban
terbuka
Lampiran
7
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pembelajara
n
(assessment
186
for
learning)
2 Penugas
an
Tugas
tertulis
Lampiran
8
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
untuk dan
sebagai
pembelajara
n
(assessment
for and as
learning)
3 Tertulis Soal-soal
esei
Lampiran
9
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
pencapaian
pembelajara
n
(assessment
of learning)
4 Portofol
io
Sampel
pekerjaan
terbaik hasil
dari
penugasan
atau tes
tertulis
Saat
Pembelajaran
usai
Data untuk
penulisan
deskripsi
pencapaian
pengetahua
n
(assessment
of learning)
h Keterampilan
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Produk Soal
keterampilan
produk
Lampiran
10
Saat
Pembelajara
n
Berlangsun
gatau
setelah usai
Penilaian
untuk
sebagai
danatau
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for as and of
learning)
2 Portofol
io
Sampel
produk
terbaik hasil
dari tugas
atau proyek
Saat
Pembelajara
n usai
Penilaian
untuk dan
sebagai data
untuk
penulisan
deskripsi
pencapaian
keterampilan
5 Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk (1) pembelajaran ulang (2)
bimbingan perorangan (3) belajar kelompok DAN (4) pemanfaatan tutor
187
sebaya bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis
penilaian
6 Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian siswa yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan danatau
pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan
soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi meringkas buku-buku referensi
dan mewawancarai narasumber
Saran-saran
Mengetahui
Kepala SMP Plus Nurul Marsquoarif
Gousul Alam
NIP
Kota Serang April 2017
Guru Mata Pelajaran
PAI dan Budi Pekerti
Tolaah S PdI
NIP
188
Lampiran 2 Instrumen Penelitian Hasil Belajar PAI
INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR PAI
Teknik Penilaian Tes Tulis
Bentuk instrumen Pilihan Ganda
Petunjuk Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara
memberi
tanda silang pada huruf A B C dan D
Nama SiswaSampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
1 Allah Maha Esa terdapat dalam Al-Qurrsquoan surathellip
a Al-Kafirun
b Al-Ikhlas
c Al-Falaq
d An-Nas
2 Ibadah hanya mengharapkan pahala dari Allah dan tidak mengharap pujian dari
manusia dinamakanhellip
a Ikhlas c Taqwa
b Taat d Tawakal
3 Bukti kebesaran bahwa Allah bersifat Al-Barr adalah
a Allah mencukupi kebutuhan makhluk-Nya
b Allah mengampuni setiap dosa orang yang bertaubat
c Allah maha perkasa
d Allah maha adil
4 Memutuskan suatu perkara secara tidak memihak merupakan pengamalan dari
sifat Allah
a Al-aziz
b An-nafirsquo
c Ar-rauf
d Al-Fattah
5 Meyakini dengan segala penuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-
kitab-Nya kepada para utusann-Nya sebagai pedoman hidup bagi manusia
disebuthellip
a Iman Kepada Allah SWT c Iman Kepada Kitab-kitab Allah
b Iman Kepada Malaikat d Iman Kepada Rasul
6 Beriman kepada kitab-kitab suci sebelum Al-qurrsquoan cukup dilakukan denganhellip
a Mengamalkannya c Meyakini kebenarannya
b Membenarkan ajarannya d Semuanya benar
189
7 Salah satu isi kandungan Al-qurrsquoan adalahhellip
a Akidah Akhlak c Muamalah
b Ibadah d a b dan c benar
8 Fungsi kitab suci bagi kehidupan manusia adalah sebagaihellip
a Kebutuhan pokoknya c Petunjuk hidupnya
b Bacaan sehari-hari d Kebutuhan pelengkapnya
9 Kitab Injil yang dijadikan pedoman hidup oleh umat nasrani di dunia pada
mulanya diturunkan kepadahellip
a Musa as c Muhammad SAW
b Daud as d Isa as
10 Nama lain dari Al-Qurrsquoan adalah Al-Bayan yang berartihellip
a Pengingat c Pembeda
b Penerangan d Petunjuk
11 Sikap yang mencerminkan mencintai Al-qurrsquoan adalahhellip
a Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari menjalankan perintah-perintah-Nya
menjauhi larangan-Nya
b Hidup dengan hawa nafsu
c Lebih mencintai dirinya sendiri
d Hidup penuh dengan amarah
12 Pengertian qadar menurut Al-qurrsquoan adalah
a Ketentuan c Putusan
b Timbangan d Ukuran
13 Ketentuan Allah SWT sejak zaman azali Adalah pengertian dari
a Qadla c Taqdir
b Qadar d Qadir
14 Qadla merupakan sesuatu yang
a Sudah terjadi pada setiap hamba-Nya
b Terjadi pada setiap hamba yang beriman
c Terjadi pada setiap makhluk
d Belum terjadi pada setiap hamba-Nya
15 Berikut ini adalah perilaku yang tidak mencerminkan keimanan kepada qadla dan
qadar yakni
a Mensyukuri nikmat dari Allah SWT
b Sabar terhadap setiap ujian yang sedang menerpa
c Berprasangka jelek pada Allah SWT
d Qanarsquoah atas setiap bagian yang diterima
16 Saling memahami saling mengetahui kondisi sesama muslim disebut dengan
a Tafahum c Takabur
b Tarsquoaruf d Tawadhu
190
17 Sikap perilaku ucapan perbuatan dan tindakan yang tidak sesuai dengan tuntunan
ajaran Islam dan norma-norma aturan yang berlaku adalah pengertian dari akhlak
a Mahmudah c Maunah
b Mahmudah d Karimah
18 Menaruh kepercayaan kepada orang lain tentang suatu urusan termasuk dalam
a Dzan c Su udzan
b Husnud dzan d Prasangka buruk
19 Berikut merupakan pengertian jujurhellip
a Perilaku yang mncerminkan adanya kesesuaian antara hati perkataan dan
perbuatan
b Suatu perilaku yang mencerminkan sikap seweang-wenang
c Perilaku yang mencerminkan tindakan ujub
d Perilaku yang mencerminkan taqwa
20 Berikut merupakan sikap yang menunjukkan rendah hatihellip
a Tidak bersifat angkuh c Selalu berbuat kecurangan
b Angkuh d Selalu mementingkan diri sendiri
21 Salah satu contoh sikap perilaku adil adalahhellip
a Menempatkan sesuatu yang benar pada tempatnya
b Sesuuatu yang salah dikatakan benar
c Adanya kezoliman
d Adanya ketidakadilan
22 Sikap jujur dan adil tertuang pada Dalil Naqli yaitu pada Al-qurrsquoan surathellip
a Al-Maidah ayat 8 c An-Nisa ayat 2
b Al-Baqarah ayat 2 d An-Nisa ayat 3
23 Pengertian Tawadu adalahhellip
a Sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain
b Sikap membanggakan diri sendiri
c Sikap merasa mampu
d Sikap selalu merasa bangga atas perbuatan yang dilakukan
24 Makhluk yang sifatnya selalu menggoda manusia agar terjerumus dalam lembah
dosa adalah
a Malaikat
b Jin
c Syetan
d Manusia
25 Perbedaan antara Malaikat dengan Jin adalah
a Malaikat selalu taat kepada Allah SWT
b Jin tidak berjenis kelamin
c Malaikat menyesuaikan manusia
d Jin selalu taat kepada Allah SWT
191
Instrumen Keaktifan Belajar Peserta Didik Sebelum Uji Coba
INSTRUMEN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK
SEBELUM DIUJI COBA
Nama Sampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
Nomor Tes helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
Petunjuk Pengerjaan berilah tanda cek lis (radic) pada pilihan jawaban yang anda pilih
No Pernyataan Opsion
SS S R TS STS
1 Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan
segera membaca materi tersebut
2 Saya akan bertanya bila tidak mengerti
3 Saya mendengarkan bila guru sedang
menerangkan materi pelajaran
4 Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan
tentang materi yang saya dapatkan
5 Saya menggambar diagram yang isinya materi
untuk memudahkan saya dalam belajar
6 Saya hadir dalam setiap penelitian kelompok di
sekolah
7 Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah
yang diberikan guru kepada siswa
8 Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran
Matematika
9 Saya tidak membaca materi bila tidak diminta oleh
guru
10 Saya tidak akan mengemukakan ide pemikiran
saya bila tidak diminta oleh guru
11 Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran
saya lebih memilih untuk berbicara dengan teman
lain
12 Saya akan mencatat bila diminta oleh guru
13 Saya malas bila menerangkan materi dengan
menggunakan skema gambar
14 Saya tidak hadir dalam setiap penelitian kelompok
seperti yang diajarkan oleh guru
15 Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat
keputusan dalam kelompok
16 Saya merasa bosan ketika teman menerangkan
materi pelajaran melalui presentasi kelompok
17 Saya membaca materi pelajaran terlebih dahulu
sebelum pelajaran dimulai
18 Saya mampu mengemukakan idepemikiran saya
di kelas
19 Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih
cepat menangkap materi
192
20 Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih
mengerti materi pelajaran yang saya dapat
21 Saya berantusias saat menggambar sumber belajar
di lingkungan sekitar
22 Saya membantu menyiapkan alat-alat untuk
melakukan penelitian
23 Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh
guru kepada siswa
24 Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil
di depan kelas
25 Saya lebih memilih mencontek teman dari pada
harus membaca materi yang akan diujikan
26 Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti
materi yang diterangkan oleh guru
27 Saya lebih memilih bercanda dengan teman
sebangku saya daripada mendengarkan presentasi
28 Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman
daripada saya harus mencatat sendiri
29 Ketika menggambar objek penelitian saya diminta
teman untuk menggambarkannya
30 Menurut saya kegiatan penelitian kelompok
sekolah tidak penting
31 Menganalisis soal yang diberikan oleh guru hanya
membuang waktu
32 Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya
untuk mengemukakan ide pemikiran saya di kelas
33 Menurut saya diskusi merupakan hal penting
dalam kegiatan belajar mengajar
34 Saya sangat antusias saat mendengarkan
perdebatan tentang masalah pelajaran
35 Saya aktif mengumpulkan informasi data dan
mencatat hasil penelitian
36 Saya merasa takut untuk mengemukakan
idepemikiran saya di kelas karena takut
37 Saya senang ketika mengikuti kegiatan penelitian
di sekolah
38 Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu
topik pelajaran yang sedang dibahas oleh guru
193
Instrumen Keaktifan Belajar Setelah Uji Coba
INSTRUMEN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK
SETELAH DIUJI COBA
Nama Sampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
Nomor Tes helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
Petunjuk Pengerjaan berilah tanda cek lis (radic) pada pilihan jawaban yang anda pilih
No Pernyataan Opsion
SS S R TS STS
1 Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan
segera membaca materi tersebut
2 Saya akan bertanya bila tidak mengerti
3 Saya mendengarkan bila guru sedang
menerangkan materi pelajaran
4 Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan
tentang materi yang saya dapatkan
5 Saya menggambar diagram yang isinya materi
untuk memudahkan saya dalam belajar
6 Saya hadir dalam setiap penelitian kelompok di
sekolah
7 Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah
yang diberikan guru kepada siswa
8 Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran
Matematika
9 Saya tidak membaca materi bila tidak diminta oleh
guru
10 Saya tidak akan mengemukakan ide pemikiran
saya bila tidak diminta oleh guru
11 Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran
saya lebih memilih untuk berbicara dengan teman
lain
12 Saya akan mencatat bila diminta oleh guru
13 Saya malas bila menerangkan materi dengan
menggunakan skema gambar
14 Saya tidak hadir dalam setiap penelitian kelompok
seperti yang diajarkan oleh guru
15 Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat
keputusan dalam kelompok
16 Saya merasa bosan ketika teman menerangkan
materi pelajaran melalui presentasi kelompok
17 Saya membaca materi pelajaran terlebih dahulu
sebelum pelajaran dimulai
18 Saya mampu mengemukakan idepemikiran saya
di kelas
19 Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih
cepat menangkap materi
194
20 Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih
mengerti materi pelajaran yang saya dapat
21 Saya berantusias saat menggambar sumber belajar
di lingkungan sekitar
22 Saya membantu menyiapkan alat-alat untuk
melakukan penelitian
23 Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh
guru kepada siswa
24 Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil
di depan kelas
25 Saya lebih memilih mencontek teman dari pada
harus membaca materi yang akan diujikan
26 Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti
materi yang diterangkan oleh guru
27 Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman
daripada saya harus mencatat sendiri
28 Ketika menggambar objek penelitian saya diminta
teman untuk menggambarkannya
29 Menurut saya kegiatan penelitian kelompok
sekolah tidak penting
30 Menganalisis soal yang diberikan oleh guru hanya
membuang waktu
31 Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya
untuk mengemukakan ide pemikiran saya di kelas
32 Menurut saya diskusi merupakan hal penting
dalam kegiatan belajar mengajar
33 Saya aktif mengumpulkan informasi data dan
mencatat hasil penelitian
34 Saya merasa takut untuk mengemukakan
idepemikiran saya di kelas karena takut
35 Saya senang ketika mengikuti kegiatan penelitian
di sekolah
36 Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu
topik pelajaran yang sedang dibahas oleh guru
195
Lampiran 3
Surat Keputusan Penunjukkan Dosen Pembimbing
196
197
198
Lampiran 4
Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian
199
Lampiran 5
Data Hasil Tes Keaktifan Belajar Peserta Didik
No Nama Item Soal
Jml 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 AHMAD R 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 145
2 AHMAD S 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 180
3 ALMAHES 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 147
4 ALVIN A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144
5 AMANDA 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 172
6 AMIRUDIN 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 149
7 ANDRI F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 146
8 ERNI 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 175
9 FIRHAN 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144
10 HAERIYAH 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 156
11 HASBULOH 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 172
12 HERMAWATI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144
13 HESTIKA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 138
14 IIS NURUL A 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 173
15 IMASWATI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 173
16 JAMSIAH 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 167
17 KARINA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 146
18 KURNIASIH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144
19 KUSNANDI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 179
20 LAILATUL F 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 173
21 LELA 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 153
22 LENA F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 153
23 LENA RIKA 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 169
24 LENI F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 155
25 M ROBI 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 152
26 MUHAMAD E 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 157
27 MUHAMAD M 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 154
28 MUHAMAD M 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 151
29 MUHAMAD N 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 166
30 MUHAMAD R 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 164
31 MUHAMAD S 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 156
32 MUHAMAD T 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 151
200
33 MUHAMAD YADI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 158
34 MUHAMMAD DURAHMAN
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 170
35 MUHAMMAD DUROHIM 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 158
36 MUHAMMAD ROBI 5 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 154
37 MUHTANDI 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 166
38 MURTI AWALIYAH 4 4 3 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 162
39 NASRUDIN 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 171
40 NINA 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 149
41 NURAENI 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 149
42 NURJANAH 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 172
43 OSAMA ABABIL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 149
44 RAJU 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 169
45 RAMDINI AMELIA 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 153
46 RANI PURWASIH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 151
47 RATNASARI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 162
48 RENDI PANGESTU 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 158
49 RINA DEWI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 150
50 ROHIMAH 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 162
51 ROSITA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 150
52 ROSULULLOH 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 151
53 SAEPUDIN 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 175
54 SAHRUDIN 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 156
55 SILVIAH 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 143
56 SITI ANISAH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 164
57 SITI APRIYATI 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 161
58 SITI CHOIRINNISA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 150
59 SRI REJA AGUNG 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 164
60 SUSILAWATI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 151
61 SYANTEL NURHAYATI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 150
62 WINDIA NINGSIH 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 174
63 WIWIN WINARSIH 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 149
64 YANTI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 148
199
Lampiran 6
Hasil Tes Keaktifan Belajar Peserta Didik yang Telah Diurutkan
HASIL TES KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK
KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
No Nama Skor
1 AHMAD SEPRIANDI 180
2 KUSNANDI 179
3 ERNI 175
4 SAEPUDIN 175
5 WINDIA NINGSIH 174
6 IIS NURUL AINI 173
7 IMASWATI 173
8 LAILATUL FITRIYAH 173
9 AMANDA ANWAR 172
10 HASBULOH 172
11 NURJANAH 172
12 NASRUDIN 171
13 MUHAMMAD DURAHMAN 170
14 LENA RIKA 169
15 RAJU 169
16 JAMSIAH 167
17 MUHAMAD NUR IWAN 166
18 MUHTANDI 166
19 MUHAMAD REZA ALFARIZI 164
20 SITI ANISAH 164
21 SRI REJA AGUNG 164
22 MURTI AWALIYAH 162
23 RATNASARI 162
24 ROHIMAH 162
25 SITI APRIYATI 161
26 MUHAMAD YADI 158
27 MUHAMMAD DUROHIM 158
28 RENDI PANGESTU 158
29 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 157
30 HAERIYAH 156
31 MUHAMAD SATRIA 156
32 SAHRUDIN 156
33 LENI FITRIANI 155
200
34 MUHAMAD MUHADI 154
35 MUHAMMAD ROBI 154
36 LELA 153
37 LENA FITRIANA 153
38 RAMDINI AMELIA 153
39 M ROBI 152
40 MUHAMAD MUHI 151
41 MUHAMAD TAQIUTORIK 151
42 RANI PURWASIH 151
43 ROSULULLOH 151
44 SUSILAWATI 151
45 RINA DEWI 150
46 ROSITA 150
47 SITI CHOIRINNISA 150
48 SYANTEL NURHAYATI 150
49 AMIRUDIN 149
50 NINA 149
51 NURAENI 149
52 OSAMA ABABIL 149
53 WIWIN WINARSIH 149
54 YANTI 148
55 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 147
56 ANDRI FIRMANSYAH 146
57 KARINA 146
58 AHMAD RIDHO 145
59 ALVIN ALFAREZA 144
60 FIRHAN 144
61 HERMAWATI 144
62 KURNIASIH 144
63 SILVIAH 143
64 HESTIKA 138
201
Lampiran 7
Pembagian Kelompok Penelitian
Kelompok Model Pembelajaran TGT
dengan Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Skor
1 AHMAD SEPRIANDI 180
2 SAEPUDIN 175
3 WINDIA NINGSIH 174
4 LAILATUL FITRIYAH 173
5 AMANDA ANWAR 172
6 NASRUDIN 171
7 MUHAMMAD DURAHMAN 170
8 JAMSIAH 167
9 MUHAMAD NUR IWAN 166
10 SITI ANISAH 164
11 SRI REJA AGUNG 164
12 ROHIMAH 162
13 SITI APRIYATI 161
14 RENDI PANGESTU 158
15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 157
16 SAHRUDIN 156
Kelompok Model Pembelajaran STAD
dengan Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Skor
1 KUSNANDI 179
2 ERNI 175
3 IIS NURUL AINI 173
4 IMASWATI 173
5 HASBULOH 172
6 NURJANAH 172
7 LENA RIKA 169
8 RAJU 169
9 MUHTANDI 166
10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 164
11 MURTI AWALIYAH 162
12 RATNASARI 162
13 MUHAMAD YADI 158
14 MUHAMMAD DUROHIM 158
15 HAERIYAH 156
16 MUHAMAD SATRIA 156
202
Kelompok Model Pembelajaran TGT
dengan Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Skor
1 LENI FITRIANI 155
4 LELA 153
5 LENA FITRIANA 153
8 MUHAMAD MUHI 151
9 MUHAMAD TAQIUTORIK 151
12 SUSILAWATI 151
13 RINA DEWI 150
16 SYANTEL NURHAYATI 150
17 AMIRUDIN 149
20 OSAMA ABABIL 149
21 WIWIN WINARSIH 149
24 ANDRI FIRMANSYAH 146
25 KARINA 146
28 FIRHAN 144
29 HERMAWATI 144
32 HESTIKA 138
Kelompok Model Pembelajaran STAD
dengan Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Skor
2 MUHAMAD MUHADI 154
3 MUHAMMAD ROBI 154
6 RAMDINI AMELIA 153
7 M ROBI 152
10 RANI PURWASIH 151
11 ROSULULLOH 151
14 ROSITA 150
15 SITI CHOIRINNISA 150
18 NINA 149
19 NURAENI 149
22 YANTI 148
23 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 147
26 AHMAD RIDHO 145
27 ALVIN ALFAREZA 144
30 KURNIASIH 144
31 SILVIAH 143
203
Lampiran 8
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Siswa Jawaban Soal
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 AHMAD SEPRIANDI 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13
2 SAEPUDIN 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13
3 WINDIA NINGSIH 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13
4 LAILATUL FITRIYAH 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13
5 AMANDA ANWAR 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13
6 NASRUDIN 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14
7
MUHAMMAD
DURAHMAN 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14
8 JAMSIAH 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 14
9 MUHAMAD NUR IWAN 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 15
10 SITI ANISAH 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 15
11 SRI REJA AGUNG 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 15
12 ROHIMAH 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16
13 SITI APRIYATI 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 16
14 RENDI PANGESTU 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16
15
MUHAMAD ERIK
DARUSALAM 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16
16 SAHRUDIN 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 17
204
Lampiran 9
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Tinggi
N
o Nama Siswa
Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 KUSNANDI 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 12
2 ERNI 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 11
3 IIS NURUL AINI 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13
4 IMASWATI 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 12
5 HASBULOH 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13
6 NURJANAH 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14
7 LENA RIKA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 15
8 RAJU 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 13
9 MUHTANDI 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13
10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11
11 MURTI AWALIYAH 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 15
12 RATNASARI 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13
13 MUHAMAD YADI 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 13
14 MUHAMMAD DUROHIM 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 14
15 HAERIYAH 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13
16 MUHAMAD SATRIA 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 16
205
Lampiran 10
HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran TGT Keaktifan Tinggi
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 AHMAD SEPRIANDI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23
2 SAEPUDIN 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
3 WINDIA NINGSIH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22
4 LAILATUL FITRIYAH 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22
5 AMANDA ANWAR 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 21
6 NASRUDIN 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21
7 MUHAMMAD DURAHMAN 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22
8 JAMSIAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23
9 MUHAMAD NUR IWAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 22
10 SITI ANISAH 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
11 SRI REJA AGUNG 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23
12 ROHIMAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23
13 SITI APRIYATI 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
14 RENDI PANGESTU 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
16 SAHRUDIN 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
206
Lampiran 11
HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 KUSNANDI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 21
2 ERNI 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 20
3 IIS NURUL AINI 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
4 IMASWATI 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21
5 HASBULOH 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 20
6 NURJANAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
7 LENA RIKA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22
8 RAJU 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 19
9 MUHTANDI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19
10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 17
11 MURTI AWALIYAH 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21
12 RATNASARI 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20
13 MUHAMAD YADI 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 18
14 MUHAMMAD DUROHIM 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21
15 HAERIYAH 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18
16 MUHAMAD SATRIA 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22
207
Lampiran 12
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 LENI FITRIANI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9
2 LELA 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9
3 LENA FITRIANA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 8
4 MUHAMAD MUHI 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8
5 MUHAMAD TAQIUTORIK 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11
6 SUSILAWATI 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 10
7 RINA DEWI 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 10
8 SYANTEL NURHAYATI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 9
9 AMIRUDIN 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 8
10 OSAMA ABABIL 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 9
11 WIWIN WINARSIH 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 9
12 ANDRI FIRMANSYAH 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9
13 KARINA 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8
14 FIRHAN 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9
15 HERMAWATI 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10
16 HESTIKA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 7
208
Lampiran 13
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 MUHAMAD MUHADI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9
2 MUHAMMAD ROBI 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 7
3 RAMDINI AMELIA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 7
4 M ROBI 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 9
5 RANI PURWASIH 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 10
6 ROSULULLOH 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 9
7 ROSITA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9
8 SITI CHOIRINNISA 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 8
9 NINA 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 9
10 NURAENI 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 8
11 YANTI 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 9
12 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9
13 AHMAD RIDHO 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8
14 ALVIN ALFAREZA 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9
15 KURNIASIH 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10
16 SILVIAH 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 8
209
Lampiran 14
HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Rendah
N
o Nama Siswa
Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 LENI FITRIANI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 18
2 LELA 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 17
3 LENA FITRIANA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15
4 MUHAMAD MUHI 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 17
5 MUHAMAD T 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 19
6 SUSILAWATI 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 17
7 RINA DEWI 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 18
8 SYANTEL N 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 17
9 AMIRUDIN 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15
10 OSAMA ABABIL 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 15
11 WIWIN WINARSIH 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 16
12 ANDRI F 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 15
13 KARINA 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13
14 FIRHAN 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 16
15 HERMAWATI 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 15
16 HESTIKA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 11
210
Lampiran 15
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 MUHAMAD MUHADI 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 18
2 MUHAMMAD ROBI 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15
3 RAMDINI AMELIA 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 14
4 M ROBI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 18
5 RANI PURWASIH 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18
6 ROSULULLOH 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 16
7 ROSITA 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 17
8 SITI CHOIRINNISA 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 16
9 NINA 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 16
10 NURAENI 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 14
11 YANTI 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 16
12 ALMAHESA PUTRA S 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 15
13 AHMAD RIDHO 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 14
14 ALVIN ALFAREZA 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 16
15 KURNIASIH 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 15
16 SILVIAH 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 13
211
Lampiran 16
Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran TGT Tingkat Keaktifan
Tinggi
Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test
Kelompok Model Pembelajaran TGT
Tingkat Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Tes
Awal Akhir GainSelisih
1 AHMAD SEPRIANDI 13 23 10
2 SAEPUDIN 13 23 10
3 WINDIA NINGSIH 13 22 9
4 LAILATUL FITRIYAH 13 22 9
5 AMANDA ANWAR 13 21 8
6 NASRUDIN 14 21 7
7 MUHAMMAD DURAHMAN 14 22 8
8 JAMSIAH 14 23 9
9 MUHAMAD NUR IWAN 15 22 7
10 SITI ANISAH 15 24 9
11 SRI REJA AGUNG 15 23 8
12 ROHIMAH 16 23 7
13 SITI APRIYATI 16 24 8
14 RENDI PANGESTU 16 25 9
15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 18 25 7
16 SAHRUDIN 17 24 7
Jumlah 132
Rata-rata 825
Standar Deviasi 106
Nilai Minimum 700
Nilai Maksimum 1000
212
Lampiran 17
Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran TGT Tingkat Keaktifan
Rendah
Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test
Kelompok Model Pembelajaran TGT
Tingkat Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Tes
Awal Akhir GainSelisih
1 LENI FITRIANI 9 18 9
2 LELA 9 17 8
3 LENA FITRIANA 8 15 7
4 MUHAMAD MUHI 8 17 9
5 MUHAMAD TAQIUTORIK 11 19 8
6 SUSILAWATI 10 17 7
7 RINA DEWI 10 18 8
8 SYANTEL NURHAYATI 9 17 8
9 AMIRUDIN 8 15 7
10 OSAMA ABABIL 9 15 6
11 WIWIN WINARSIH 9 16 7
12 ANDRI FIRMANSYAH 9 15 6
13 KARINA 8 13 5
14 FIRHAN 9 16 7
15 HERMAWATI 10 15 5
16 HESTIKA 7 11 4
Jumlah 111
Rata-rata 694
Standar Deviasi 144
Nilai Minimum 400
Nilai Maximum 900
213
Lampiran 18
Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran STAD Tingkat Keaktifan
Belajar Tinggi
Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test
Kelompok Model Pembelajaran STAD
Tingkat Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Tes
Awal Akhir GainSelisih
1 KUSNANDI 12 21 9
2 ERNI 11 20 9
3 IIS NURUL AINI 13 22 9
4 IMASWATI 12 21 9
5 HASBULOH 13 20 7
6 NURJANAH 14 22 8
7 LENA RIKA 15 22 7
8 RAJU 13 19 6
9 MUHTANDI 13 19 6
10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 11 17 6
11 MURTI AWALIYAH 15 21 6
12 RATNASARI 13 20 7
13 MUHAMAD YADI 13 18 5
14 MUHAMMAD DUROHIM 14 21 7
15 HAERIYAH 13 18 5
16 MUHAMAD SATRIA 16 22 6
Jumlah 112
Rata-rata 700
Standar Deviasi 141
Nilai Minimum 500
Nilai Maximum 900
214
Lampiran 19
Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran STAD Tingkat Keaktifan
Belajar Rendah
Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test
Kelompok Model Pembelajaran STAD
Tingkat Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Tes
Awal Akhir GainSelisih
1 MUHAMAD MUHADI 9 18 9
2 MUHAMMAD ROBI 7 15 8
3 RAMDINI AMELIA 7 14 7
4 M ROBI 9 18 9
5 RANI PURWASIH 10 18 8
6 ROSULULLOH 9 16 7
7 ROSITA 9 17 8
8 SITI CHOIRINNISA 8 16 8
9 NINA 9 16 7
10 NURAENI 8 14 6
11 YANTI 9 16 7
12 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 9 15 6
13 AHMAD RIDHO 8 14 6
14 ALVIN ALFAREZA 9 16 7
15 KURNIASIH 10 15 5
16 SILVIAH 8 13 5
Jumlah 113
Rata-rata 706
Standar Deviasi 124
Nilai Minimum 500
Nilai Maximum 900
215
Lampiran 20
Rekapitulasi Data Selisi Antara Tes Awal dan Akhir Masing-Masing Kelompok
REKAPITULASI DATA SELISIH MASING-MASING KELOMPOK
SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Sampel
Model TGT
Keaktifan Tinggi
Sampel
Model STAD
Keaktifan Tinggi
Sampel
Model TGT
Keaktifan Rendah
Sampel
Model STAD
Keaktifan Rendah
AHMAD SEPRIANDI 10 KUSNANDI 9 LENI FITRIANI 9 MUHAMAD M 9
SAEPUDIN 10 ERNI 9 LELA 8 MUHAMMAD ROBI 8
WINDIA NINGSIH 9 IIS NURUL AINI 9 LENA FITRIANA 7 RAMDINI AMELIA 7
LAILATUL FITRIYAH 9 IMASWATI 9 MUHAMAD MUHI 9 M ROBI 9
AMANDA ANWAR 8 HASBULOH 7 MUHAMAD T 8 RANI PURWASIH 8
NASRUDIN 7 NURJANAH 8 SUSILAWATI 7 ROSULULLOH 7
MUHAMMAD D 8 LENA RIKA 7 RINA DEWI 8 ROSITA 8
JAMSIAH 9 RAJU 6 SYANTEL N 8 SITI CHOIRINNISA 8
MUHAMAD NUR I 7 MUHTANDI 6 AMIRUDIN 7 NINA 7
SITI ANISAH 9 MUHAMAD RAI 6 OSAMA ABABIL 6 NURAENI 6
SRI REJA AGUNG 8 MURTI A 6 WIWIN WINARSIH 7 YANTI 7
ROHIMAH 7 RATNASARI 7 ANDRI F 6 ALMAHESA P S 6
SITI APRIYATI 8 MUHAMAD YADI 5 KARINA 5 AHMAD RIDHO 6
RENDI PANGESTU 9 MUHAMMAD D 7 FIRHAN 7 ALVIN ALFAREZA 7
MUHAMAD ED 7 HAERIYAH 5 HERMAWATI 5 KURNIASIH 5
SAHRUDIN 7 MUHAMAD S 6 HESTIKA 4 SILVIAH 5
Jml 132 Jml 112 Jml 111 Jml 113
Rata-rata 825 Rata-rata 700 Rata-rata 694 Rata-rata 706
Standar Deviasi 1065 Standar Deviasi 1414 Standar Deviasi 1436 Standar Deviasi 1237
Nilai Minimal 700 Nilai Minimal 500 Nilai Minimal 400 Nilai Minimal 500
Nilai Maksimal 1000 Nilai Maksimal 900 Nilai Maksimal 900 Nilai Maksimal 900
216
Lampiran 21
Deskripsi Data
Descriptive Statistics
Kelompok N Minimum Maximum Mean Std
Deviation Variance
TGT Keaktifan Tinggi 16 7 10 825 1065 1133
STAD Keaktifan Tinggi 16 5 9 700 1414 2000
TGT Keaktifan Rendah 16 4 9 694 1436 2062
STAD Keaktifan Rendah 16 5 9 706 1237 1529
Valid N (listwise) 16
217
Lampiran 22
Hasil Uji Normalitas Data
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig Statistic df Sig
TGT Keaktifan Tinggi 197 16 098 870 16 027
STAD Keaktifan Tinggi 198 16 095 876 16 033
TGT Keaktifan Rendah 205 16 071 935 16 292
STAD Keaktifan Rendah 167 16 200 931 16 253
a Lilliefors Significance Correction
This is a lower bound of the true significance
218
Lampiran 23
Hasil Uji Homogenitas Data
Levene Statistic df1 df2 Sig
0152 1 62 698
219
Lampiran 24
Hasil Uji Hipotesis I
Ringkasan Hasil Uji-t Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar PAI
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan t dk
Sig
(tailed)
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model TGT
Keaktifan Belajar Tinggi) -30998 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model TGT
Keaktifan Belajar Rendah) -19323 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model STAD
Keaktifan Belajar Tinggi) -19799 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model STAD
Keaktifan Belajar Rendah) -22845 15 000 Signifikan
220
Lampiran 25
Hasil Uji Hipotesis II
Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar Terhadap Hasil Belajar PAI
Variabel
t-test for Equality of
Means Keterangan
T dk Sig
(tailed)
Keaktifan Belajar Terhadap Hasil
Belajar PAI -42431 63 000 Signifikan
221
Lampiran 26
Hasil Uji Hipotesis III
Rangkuman Hasil Uji Anova Dua Jalur dengan Interaksi
Source Type III Sum
of Squares df
Mean
Square F Sig
Corrected Model 18875a 3 6292 3742 016
Intercept 3422250 1 3422250 2036E3 000
Model Pembelajaran 5062 1 5062 3011 088
Keaktifan Belajar 6250 1 6250 3717 059
Model Pembelajaran Keaktifan 7562 1 7562 4498 038
Error 100875 60 1681
Total 3542000 64
Corrected Total 119750 63
a R Squared = 158 (Adjusted R Squared = 116)
222
Lampiran 27
Hasil Uji Hipotesis IV
Ringkasan Hasil Uji-t Model TGT dan STAD Keaktifan Belajar Tinggi
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan
T dk Sig
(tailed)
Hasil Belajar PAI 2825 30 009 Signifikan
223
Lampiran 28
Hasil Uji Hipotesis V
Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT
dan Model Pembelajaran STAD
Keaktifan Belajar Rendah
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan
t dk Sig
(tailed)
Hasil Belajar PAI 29353 30 794 Tidak
Signifikan
224
Lampiran 29
Hasil Uji Tukey
Hasil Uji Tukey
(I) Model
Pembelajaran (J) Model Pembelajaran Mean Difference
(I-J) Std Error Sig
95 Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
TGT Keaktifan
Tinggi
TGT Keaktifan Rendah 1312 458 029 10 252
STAD Keaktifan Tinggi 1250 458 041 04 246
STAD Keaktifan Rendah 1188 458 057 -02 240
TGT Keaktifan
Rendah
TGT Keaktifan Tinggi -1312 458 029 -252 -10
STAD Keaktifan Tinggi -062 458 999 -127 115
STAD Keaktifan Rendah -125 458 993 -134 109
STAD Keaktifan
Tinggi
TGT Keaktifan Tinggi -1250 458 041 -246 -04
TGT Keaktifan Rendah 062 458 999 -115 127
STAD Keaktifan Rendah -062 458 999 -127 115
STAD Keaktifan
Rendah
TGT Keaktifan Tinggi -1188 458 057 -240 02
TGT Keaktifan Rendah 125 458 993 -109 134
STAD Keaktifan Tinggi 062 458 999 -115 127
The mean difference is significant at the 005 level
vi
الملخص
تأثير نمو ذج التعلم التعاوني وأداء الطالب في التعلم نتائج التعلم الديني اللإسلامي
(SMP Negeri 24 Kota Serang دراسة تجر يبية في) المشكل في ىذه الدرسة لاتزال العديد من المتعلمين لديهم العديد من الصعوبات في عملية التعلم تنجم المشكلة عن عدة عوامل من بين عوامل أخرى عوامل الموارد البشرية من
( لتحديد أثر التعلم التعاوني على 1المعلمين و المتعلمين أنفسهم وااغرض من البحوث ىي ( لتحديد تأثيرالنشط التعلملمخرجات التعلم التربية 2التربية الإسلامية مخرجات التعلم
( لفهم التفاعل بين نموذج التعلم التعاوني مع الدينا مية المتعلمين على مخر جات 3الإسلامية ( لمعرفة نتائج دراسة التربية الإسلامية للطلب الذين بتعلمون مع التعا 4التعلم التربية الإسلامية
ية نموذج التعلم العاب فريق البطولة ونشاط التعلم عاليو افضل من المتعلمين الذين يتعلمون عن ون( لمعرفة النتيجة 5طريق التعاوني نموذج التعلم فريق تحصيل الطلاب ولها الذينامية التعلم العالي
رة تدربية نموذج فريق التعليمية للمتعلمين في التربية الدينية الإسلامية الذين يتعلمون مع فريق دو ونشاط التعلم المنخفض ىوافضل من المتعلمين الذين يتعلمون مع نموذج التعلم فريق تحصيل
الطلاب وىكون النشاط بتعلم منخفض حيث يتعلم المتعلمون التغير 2times2الطريقة المستخدمة ىي التجربة مع تسميم عامل
ثم اخد 21162117طلاب فى عا م كمتغير مشرف كا ن السكان وعينة من الد ر سة شخصا بشكل عشو أئي تقنية 64
( بشكل عام ىناك تأثير لنموذج التعلم على نتائج التعلم 1استنتاج ىذه الدراسة ىو ( 3( ىناك تأثير لنشاط التعلم على مخرجات التعلم في التربية الإسلامية 2في التربية الإسلامية
( نتائج التعلم 4م ونشاط التعلم لنتائج التعلم في التربية الإسلامية يوجد تفاعل بين نموذج التعللطلاب التربية الإسلامية الذين يتعلمون مع نموذج التعلم لفريق دورة الألعاب ونشاط التعلم العالي
ولديهم نشاط يكون لها تأثير أفضل من الطلاب الذين يتعلمون مع نموذج التعلم للطلابتائج التعلم الخاصة بطلاب التعليم الإسلامي الذين يتعلمون باستخدام نموذج ( ن5تعليمي عالي
التعلم لفريق البطولة ونشاط التعلم العالي ليس لها تأثير أفضل من الطلاب الذين يتعلمون من خلال نموذج التعلم للطلاب ولديهم نشاط تعلمي عالي
الإسلامي تعلم ونتائج التعلم في التربيةوذج التعلم نشاط الالكلمات المفتاحية نم
vii
ABSTRACT
Tolaah NIM 1540101298 The Effect of Cooperative Learning Model
and Student Performance in Learning on Results Learning Islamic
Religious Education (Experimental Study at SMP Negeri 24 Serang City)
Problem in this study are still many learners have many difficulties
in the learning process The problem is caused by several factors among
others human resources factors both from educators and learners
themselves The research objectives are 1) to know the effect of
cooperative learning model on the learning result of Islamic religious
education 1) to know the influence of learning activeness towards the
learning result of Islamic religious education 3) to know the interaction
between the cooperative learning model and the learning activity of the
learners toward the learning result Islamic religious education 4) to find
out the learning result of Islamic religious education learners who learn
with cooperative learning model team tournament team and high learning
activeness is better than learners who learn with cooperative learning
model student achievement division team and have high learning
activeness 5) to find out the learning result of Islamic religious education
learners who study with the model of learning team tournament team and
the activity of low learning its better than learners who learn with learning
model student achievement team and have activeness low learning
The method used is experiment with factorial design 2 x 2 when
learners learn activeness as moderator variable The population and sample
of the study were students of class VIII SMP Negeri 24 Serang City in the
20162017 lesson year 64 people were taken at random Statistical
analysis technique using SPSS serie 16 aid at significance level α=005
The conclusion of this research is 1) overall there is influence of
learning model to learning result of Islamic religious education 2) there is
influence of learning to learning result of Islamic religious education 3)
there is an interaction between the learning model and the learning activity
on the learning outcomes of Islamic religious education 4) learning
outcomes Islamic religious education learners with learning model team
tournament team and high learning activeness influence better than
learners who learn with student achievement division student learning
model and have high learning activeness 5) learning outcomes of Islamic
religious education learners who learn with learning model tournament
team and high learning activeness does not affect better than learners who
learn with learning model student achievement division team and have
high learning activeness
Keywords learning model learning activity and learning result of
Islamic religious education
viii
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik
hidayah serta inayah-Nya sehingga tesis magister ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya Shalawat serta salam tetap tercurah kepada baginda
Rasulullah SAW keluarga para sahabat serta para pengikutnya yang setia
hingga akhir zaman
Tesis magister ini kemugkinan besar tidak dapat diselesaikan
tanpa bantuan dari berbagai pihak oleh karenanya penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya terutama kepada
1 Prof Dr H Fauzul Iman MA Rektor Universitas Islam Negeri
Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah memberikan
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di UIN SMH Banten
2 Prof Dr HB Syafuri MHum Direktur Pascasarjana Universitas
Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah
memberikan saran dan motivasi
3 Dr Muhajir MA Ketua Program Studi Pascasarjana Pendidikan
Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
yang selalu memberikan untuk menyelesaikan tesis ini
4 Dr Hj Hunainah MM Sekertaris Program Studi Pascasarjana
Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana
Hasanuddin Banten yang selalu sabar memberikan arahan dan
bimbingan dalam penyusunan proposal tesis
5 Dr Hidayatullah MPd sebagai pembimbing I yang selalu sabar
membimbing penulis dalam menyelesaikan tesis ini
ix
6 Dr H Shobri Kom MPd sebagai pembimbing II yang telah
memberikan arahan dan bimbingan pada penulisan tesis ini
7 Seluruh Dosen Pascasarjana yang telah berbagi ilmu semoga ilmunya
berkah
8 Suamiku tercinta Mochamad Jono SPd yang telah memberikan
motivasi sungguh besar perjuangannya Dan anakku tercinta Jihan
Putriana Muhamad Saliudin Naila Akila Zahira dan Muhamad
Malik Ibrahim pelita dan pemberi semangat hidup
9 Teman-teman pascasarjana yang selalu mengingatkan dan memotivasi
untuk tetap semangat
Atas segala bantuan yang telah diberikan penulis berharap semoga
Allah SWT membalasnya dengan pahala yang berlimpah AminPenulis
juga menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
segi isi maupun metodologi penulisannya Untuk itu kritik dan saran dari
pembaca sangat penulis harapkan guna perbaikan selanjutnya
Akhir kata hanya kepada Allah penulis berharap semoga tesis ini
bermanfaat bagi kita semua Amin
Serang 26 Oktober 2017
TOLAAH
NIM 1540100351
x
DAFTAR ISI
PERNYATAAN KEASLIAN i
PENGESAHAN ii
PERSETUJUAN TIM PENGUJI iii
NOTA DINAS PEMBIMBING iv
ABSTRAK v
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR GAMBAR xvi
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah 1
B Identifikasi Masalah 11
C Pembatasan Masalah 12
D Rumusan Masalah 12
E Tujuan Penelitian 13
F Kegunaan Penelitian 14
G Sistematika Pembahasan 15
BAB II PENYUSUNAN KERANGKA TEORETIS DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A Deskripsi Teoretis 17
1 Model Pembelajaran 17
a Pengertian Model Pembelajaran 19
b Karakteristik Model Pembelajaran 21
xi
c Macam-macam Model Pembelajaran 24
d Model-model Pembelajaran Kooperatif 28
1) Pengertian Model Pembelajaran
Kooperatif 28
2) Langkah-langkah Model
Pembelajaran Kooperatif 29
e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TGT 33
1) Pengertian Model Pembelajaran TGT 33
2) Langkah-langkah Model
Pembelajaran TGT 34
f Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD 39
1) Pengertian Model Pembelajaran
STAD 39
2) Langkah-langkah Model
Pembelajaran STAD 42
g Persamaan dan Perbedaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dan
STAD 48
2 Keaktifan Belajar 50
a Pengertian Keaktifan Belajar 50
b Macam-macam Keaktifan Belajar 53
3 Hasil Belajar 56
a Pengertian Belajar 56
xii
b Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil
Belajar 58
c Hasil Belajar dengan Model TGT dan
STAD 59
d Metari Aqidah Akhlak 60
1) Pengertian Aqidah Akhlak 60
2) Pembelajaran Aqidah Akhlak 62
B Kajian Penelitian yang Relevan 66
C Kerangka Berpikir 70
D Pengajuan Hipotesis 76
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian 79
B Tempat dan Waktu Penelitian 80
C Metode dan Rancangan Penelitian 81
D Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 85
E Teknik Pengumpulan Data 89
F Instrumen Penelitian 91
1 Variabel Keaktifan Belajar Peserta Didik 91
a Definisi Konsep 91
b Definisi Operasional 92
c Kisi-kisi Instrumen 92
d Kalibrasi Instrumen 95
2 Variabel Hasil Belajar 100
a Definisi Konsep 100
b Definisi Operasional 101
xiii
c Kisi-kisi Instrumen 102
d Kalibrasi Instrumen 105
G Pelaksanaan Perlakuan 110
H Teknik Analisis Data 111
I Hipotesis Statistik 116
BAB IV HASIL PENELITIAN
A Deskripsi Data 118
B Pengujian Persyaratan Analisis 121
1 Pengujian Normalitas Data 121
2 Pengujian Homogenitas Data 123
C Pengujian Hipotesis 124
D Pembahasan Hasil Temuan Penelitian
E Keterbatasan Penelitian 142
BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
A Simpulan 144
B Implikasi 145
C Saran 147
DAFTAR PUSTAKA 149
LAMPIRAN-LAMPIRAN 154
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 21 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 30
Tabel 22 Cara Menentukan Penghargaan 37
Tabel 23 Fase-fase dalam Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe TGT 38
Tabel 24 Kriteria Pemberian Skor Peningkatan Individu 45
Tabel 25 Tingkat Penghargaan Kelompok Model
Pembelajaran STAD 46
Tabel 26 Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD 47
Tabel 31 Jadwal Pelaksanaan Penelitian 81
Tabel 32 Desai Penelitian Faktorial 2 x 2 84
Tabel 33 Pembagian Sampel Kedua Kelompok Penelitian 89
Tabel 34 Kisi-kisi Angket Keaktifan Belajar Peserta Didik 93
Tabel 35 Skor Jawaban Angket Keaktifan Belajar Peserta
Didik 94
Tabel 36 Hasil Uji Validitas Item Angket Keaktifan Peserta
Didik 97
Tabel 37 Standar Penilaian Koefisien Validitas dan
Reliabilitas 99
Tabel 38 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Keaktifan Belajar 100
Tabel 39 Kisi-kisi Soal Aqidah Akhlak 102
Tabel 310 Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar 106
Tabel 311 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar 107
Tabel 312 Hasil Perhitungan Daya Pembeda 109
xv
Tabel 41 Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Tiap Kelompok 119
Tabel 42 Perhitungan Uji Normalitas Data 122
Tabel 43 Perhitungan Uji Homogenitas 123
Tabel 44 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran
Terhadap Hasil Belajar PAI 124
Tabel 45 Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar
Terhadap Hasi Belajar PAI 125
Tabel 46 Rangkuman Uji Anova Dua Jalur Dengan Interaksi 126
Tabel 47 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran TGT
dan STAD Keaktifan Belajar Tinggi 128
Tabel 48 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran TGT
dan STAD Keaktifan Belajar Rendah 130
Tabel 49 Rangkuman Hasil Uji Tukey 132
Tabel 410 Rekapitulasi Hasil Belajar PAI 133
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 41 Grafik Deskripsi Data 121
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan proses edukatif yang
mempunyai tujuan membawa peserta didik pada pengalaman
baru yang belum pernah dialami sebelumnya Undang-undang
nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
menyatakan bahwa ldquoPendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan bentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa bertujuan untuk perkembangannya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif
mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawabrdquo
Dalam perspektif Islam tidak dijelaskan secara rinci dan
operasional mengenai proses belajar proses kerja sistem memori
akal dan proses dikuasainya pengetahuan dan keterampilan
2
manusia Namun Islam menekankan dalam signifikasi fungsi
kognitif (akal) dan fungsi sensori (indera-indera) sebagai alat-alat
penting untuk belajar sangat jelas Sebagaimana firman Allah
SWT dalam surat An-Nahl ayat 78
مع هاتكم لا ت علمون شيئا وجعل لكم الس والله أخرجكم من بطون أم (٨٧والأبصار والأفئدة لعلكم تشكرون )النحل
Artinya Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
Keadaan tidak mengetahui sesuatupun dan Dia memberi kamu
pendengaran penglihatan dan hati agar kamu bersyukur (QS
An-Nahl 78)
Hasil belajar merupakan hasil dari usaha-usaha yang telah
dilakukan Belajar Pendidikan Agama Islam memerlukan suatu
strategi yang tepat supaya hasil yang yang dicapai maksimal dan
berpengaruh pada hasil belajar peserta didik Pendidik harus
dapat memilih model-model yang sesuai dengan pokok bahasan
yang disampaikan dan juga mempunyai cara-cara yang menarik
sehingga peserta didik mempunyai minat yang tinggi terhadap
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan
pendidikan di sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain
3
pendidik peserta didik kurikulum lingkungan belajar dan
lainnya pendidik dan peserta didik merupakan dua faktor
terpenting dalam proses pembelajaran Pentingnya faktor
pendidik dan peserta didik dapat dirunut melalui pemahaman
hakekat pembelajaran yakni sebagai usaha sadar pendidik untuk
membantu peserta didik agar dapat belajar sesuai dengan
kebutuhan dan minatnya
Untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan proses
pembelajaran pendidik perlu memahami hal-hal yang
mempengaruhi proses belajar peserta didik baik yang
menghambat maupun yang mendukung Selain itu pendidik
harus memahami tentang model atau strategi pembelajaran yang
efektif yang dapat membantu peserta didik agar dapat belajar
secara optimal dan mampu meningkatkan keaktifan peserta didik
dalam proses belajar
Salah satu usaha pendidik dalam meningkatkan hasil
belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada peserta didik yaitu
dengan menerapkan pembelajaran melalui tugas dan umpan balik
Dimana tujuan pemberian tugas ini adalah peserta didik tetap
4
belajar dirumah dan dapat dimanfaatkan waktu di luar jam
pelajaran sekolah sehingga peserta didik yang kurang paham
terhadap materi yang disampaikan akan menjadi lebih mengerti
karena adanya latihan di rumah umpan balik disini berupa
pembahasan kembali tugas yang diberikan pada materi terdahulu
Dengan umpan balik diharapkan peserta didik yang kesulitan
mengenai konsep-konsep pada materi yang telah diberikan dapat
terbantu sehingga hasil belajar PAI peserta didik meningkat
Dalam pembelajaran PAI keaktifan peserta didik
cenderung masih rendah Misalnya pada saat peserta didik
menjelaskan hasil pekerjaannya kepada teman yang lain serta
bekerjasama dan hubungan dengan peserta didik lain Keaktifan
peserta didik dalam mengajukan ide pada pendidik memberikan
tanggapan atau komentar terhadap peserta didik lain bertanya
kepada pendidik tentang materi yang disampaikan menyanggah
atau menyetujui ide pengerjaan soal dari teman juga masih
rendah
Guru sebagai pendidik dan pengajar bertugas untuk
memberi kemudahan untuk peserta didik dalam menerima ilmu
5
atau materi yang telah diajarkan Menurut Isjoni seorang
pendidik harus memiliki sikap-sikap sebagai berikut 1) mampu
menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan 2)
membantu dan mendorong peserta didik untuk mengungkapkan
dan menjelaskan keinginan dan pembicaraannya baik secara
individual maupun kelompok 3) membantu kegiatan-kegiatan
dan menyediakan sumber atau peralatan serta membantu
kelancaran belajar mereka 4) membina peserta didik agar setiap
orang merupakan sumber yang manfaat bagi yang lainnya 5)
menjelaskan tujuan kegiatan pada kelompok dan mengatur
penyebaran dalam bertukar pendapat1
Djamarah menyatakan bahwa ldquoTujuan dari penyampaian
variasi metode mengajar dan aplikasinya dalam pengajaran
adalah 1) meningkatkan dan memelihara perhatian peserta didik
terhadap relevansi proses belajar mengajar 2) memberikan
kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi 3) membentuk
sikap positif terhadap pendidik dan sekolah 4) memberi
1Isjoni Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok
(Bandung Alfabeta 2007) h62
6
kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual 5)
mendorong anak didik untuk belajar2
Keberhasilan dalam meningkatkan kualitas belajar
mengajar di sekolah diperlukan suatu adanya pendekatan yang
relevan dengan tuntutan kurikulum yang ada salah satu
pendekatan yang digunakan dalam proses kegiatan belajar
mengajar di sekolah adalah pembelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) materi perilaku terpuji dengan menggunakan model-
model pembelajaran kooperatif
Metode pembelajaran ceramah kurang menarik bagi
peserta didik apalagi jika diterapkan pada anak seusia Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Mengingat usia mereka masih
tergolong usia anak-anak yang secara psikologis gemar bermain
maka keinginan untuk bermain tersebut diupayakan terarah dan
bermakna walaupun sambil bermain mereka tetap belajar Belajar
sambil bermain perlu diterapkan pada anak didik agar dapat
2 Djamarah Syaiful Bahri Psikologi Belajar Guru dan Anak Didik
Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis (PT Rineka
Cipta Jakarta 2005) h181-186
7
belajar dengan nyaman dan menyenangkan3 Dengan demikian
diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal
Menurut Slavin yang dikutip oleh Buchari Alma model
pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning merupakan
suatu model pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil
bekerjasama Keberhasilan dari model ini sangat tergantung pada
kemampuan aktivitas anggota kelompok baik secara individual
maupun dalam bentuk kelompok4 Dalam pembelajaran
kooperatif belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman
kelompok belum menguasai bahan pelajaran5 Dengan kata lain
dalam menyelesaikan tugas kelompoknya setiap peserta didik
anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling
membantu satu sama lain
Seperti kita ketahui pembelajaran kooperatif memiliki
berbagai jenis diantaranya yaitu TGT (Teams Games
Tournament) STAD (Student Team Achievment Divition atau
3 Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology Developing
Learners (Boston Pearson 2011) h 443 4 Buchari Alma Pendidik Profesional Menguasai Metode dan
Terampil Mengajar (Bandung PT Alfabeta 2009) h81 5Shlomo Sharen Handbook of Cooperative Learning (Terj Sigit
Prawoto Yogyakarta Familia 2012) h 38
8
pembagian pencapaian tim peserta didik) TAI (Team Accelrated
Instruction atau percepatan pengajaran tim) CIRC (Cooperative
Integrated Reading and Composition) Jigsaw (teka-teki) Group
Investigation (Kelompok Investigasi) Learning Together (Belajar
Bersama) Complex Instruction (Pengajaran Kompleks) Structur
Dyadic Method (Metode Struktur Berpasangan)
Berdasarkan beberapa model pembelajaran kooperatif
penulis ingin mengambil model pembelajaran TGT (Teams
Games Tournament) dan model pembelajaran STAD (Student
Team Achievment Divition) Dengan model pembelajaran TGT
dan STAD akan menjadikan peserta didik memiliki banyak
kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengelola
informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan
berkomunikasi Anggota kelompok bertanggung jawab atas
keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang
dipelajari serta dapat menyampaikan kepada kelompoknya
Dengan demikian keaktifan peserta didik dalam belajar sangat
mendukung untuk model pembelajaran Team Games Tournamen
(TGT) dan Student Team Achievment Divition (STAD)
9
Berdasarkan pengamatan dan data yang dimiliki penulis
fenomena yang terjadi di SMP Negeri 24 Kota Serang terdapat
beberapa masalah yang dihadapi terutama dalam mata pelajaran
PAI kelas VIII sub pokok bahasan tentang perilaku terpuji
proses pembelajaran di sekolah kurang meningkatkan kreatifitas
dan keaktifan peserta didik Melalui observasi dan nilai hasil
belajar yang diperoleh peserta didik ketika penulis melakukan
proses belajar mengajar secara kualitas masih sangat rendah dan
pembelajaran masih berpusat pada pendidik Dari 175 peserta
didik hanya 50 peserta didik yang nilainya tuntas Tingkat
ketuntasan hanya mencapai 2985 Peserta didik mengalami
banyak kesulitan dalam proses pembelajarannya Masalah
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor
sumber daya manusia baik dari pendidik maupun peserta didik itu
sendiri
Faktor sumber daya manusia salah satunya adalah
pendidik dimana memiliki peran sebagai penyampai pesan
melalui proses pembelajaran Pendidik dalam proses
pembelajaran masih menggunakan model konvensional yang
10
belum memunculkan kreatifitas dan keaktifan peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran di kelas sehingga suasana belajar
didominasi oleh pendidik Upaya untuk meningkatkan
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik tidak terlepas dari
berbagai faktor yang mempengaruhinya Dalam hal ini diperlukan
pendidik yang kreatif yang dapat membuat pembelajaran lebih
menarik dan disukai oleh peserta didik
Apabila hal tersebut dibiarkan maka akan berpengaruh
negatif terhadap hasil belajar peserta didik Selain itu mutu
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) menjadi rendah
Untuk mengatasi masalah tersebut penulis ingin mencoba
menerapkan model pembelajaran TGT dan STAD sebagai
penghubung penyampaian materi yang akan diberikan kepada
peserta didik
Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian
tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif dan keaktifan
belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
11
B Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di
atas maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut
1 Masih rendahnya hasil belajar PAI yang dicapai oleh peserta
didik
2 Tingkat keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran
berbeda-beda
3 Pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik cenderung
berpusat pada pendidik
4 Dalam proses pembelajaran pendidik masih menggunakan
model pembelajaran konvensional
5 Pada proses pembelajaran peserta didik lebih banyak
mendengarkan penjelasan guru
6 Peran peserta didik dalam proses pembelajaran sangat
tergantung dari waktu yang diberikan oleh pendidik
12
C Pembatasan Masalah
Agar ruang lingkup pembahasan penelitian masih dalam
kemampuan penulis maka perlu dilakukan pembatasan masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut
1 Perlakuan dalam penelitian ini hanya pada penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD
2 Keaktifan peserta didik sebagai variabel atribut
3 Hasil belajar peserta didik sebagai variabel terikat
4 Materi pembahasan dalam penelitian adalah materi
membiasakan perilaku terpuji
5 Pusat pembelajaran yang dilakukan peserta didik lebih
berpusat pada siswa
6 Populasi yang digunakan adalah peserta didik kelas VIII
7 Tempat penelitian adalah SMP Negeri 24 Kota Serang
D Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang identifikasi dan batasan
masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut
13
1 Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil
belajar PAI
2 Apakah terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil
belajar
3 Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan
keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
4 Apakah hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih
tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
5 Apakah hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih
tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah
E Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap
hasil belajar PAI
14
2 Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil
belajar
3 Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran dan
keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
4 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi
lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
tinggi
5 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah
lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
rendah
F Kegunaan Penelitian
Sedangkan setelah penelitian ini dilaksanakan
diharappkan dapat memberikan kegunaan Adapun kegunaan
penelitian ini adalah sebagai berikut
15
1 Dapat dijadikan bahan referensi bagi pendidik tentang
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan
STAD
2 Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik dan hasil belajar peserta
didik
3 Hasil penelitian ini memberikan sumbangan bagi sekolah
untuk membuat kebijakan tentang variasi dalam pembelajaran
dan peningkatan profesionalisme pendidik serta meningkatkan
mutu proses pembelajaran
G Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah proses pembahasan dalam
penulisan tesis ini maka dibuat sistematika pembahasan sebagai
berikut
Bab Kesatu Pendahuluan yang berisi Latar Belakang
Masalah Identifikasi Masalah Batasan Masalah Rumusan
Masalah Kegunaan Penelitian dan Sistematika Pembahasan
16
Bab Kedua Tinjauan pustaka yang terdiri dari Kajian
Teori Kajian Penelitian yang Relevan Kerangka Berfikir dan
Pengajuan Hipotesis
Bab Ketiga Metodologi Penelitian yang berisi Tujuan
Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Metode dan Rancangan
Penelitian Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Teknik
Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Pelaksanaan Perlakuan
Teknik Analisis Data dan Hipotesis Statistik
Bab Keempat Hasil Penelitian yang terdiri dari
Deskripsi Data Pengujian Persyaratan Analisis Pengujian
Hipotesis Pembahasan Hasil Temuan Penelitian dan
Keterbatasan Penelitian
Bab Kelima Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan
Saran-Saran
17
BAB II
KERANGKA TEORITIS KERANGKA BERPIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A Deskripsi Teori
1 Model Pembelajaran
Model pembelajaran memiliki makna yang lebih luas dari
pada strategi metode atau prosedur pembelajaran Istilah model
pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai
oleh strategi atau metode pembelajaran Bagi guru model
pembelajaran sangat diperlukan pada saat mengajar Mengajar
adalah menyampaikan pengetahuan pada anak Menurut
Sardiman mengartikan mengajar adalah sebagai aktivitas
mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan
menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar6
Sedangkan menurut Moh Uzer Usman mengajar adalah
bagaimana seorang guru membantu siswa dalam proses belajar
6 Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta
Rajawali Press2011)h46
18
mengajar dan mengatasi berbagai masalah yang ada7 Dalam
kegiatan belajar mengajar seorang guru harus dapat mengarahkan
siswa kedalam situasi yang kondusif dan dapat mengatasi
memecahkan masalah yang timbul serta dapat mengorganisir
situasi proses belajar mengajar baik di kelas maupun dilapangan
Dalam menyampaikan atau menularkan pengetahuan dan
pandangan sangat dituntut siswa maupun guru mengerti
bahanmateri yang dibicarakan dalam kegiatan mengajar sehingga
proses belajar mengajar akan menjadi sukses Hadits Anas bin
Malik tentang membuat mudah gembira dan kompak sebagai
berikut
روا ولا عن أنس بن ما لك عن النب صلى الله عليه وسلم قال يسروا وبشرواولا ت ن فروا ) اخرجه البخا ري في كتاب العلم( ت عس
Artinya Dari Anas bin Malik dari Nabi SAW ldquomudahkanlah dan
jangan kamu persulit Gembirakanlah dan jangan kamu membuat
larirdquo (HR Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Al-Bukhori Al-
Jursquofi)
Hadits diatas menjelaskan bahwa proses pembelajaran
harus dibuat dengan mudah sekaligus menyenangkan agar siswa
7 Moh Uzer Usman Strategi Pembelajaran (Jakarta
Erlangga2008)h6
19
tidak tertekan secara psikologis dan tidak merasa bosan terhadap
suasana di kelas serta apa yang diajarkan oleh gurunya Dan
suatu pembelajaran juga harus menggunakan metode yang tepat
disesuaikan situasi dan kondisi terutama dengan
mempertimbangkan keadaan orang yang akan belajar
Sementara Mosston mendefenisikan mengajar adalah
kemampuan untuk mengetahui dan menggunakan hubungan-
hubungan yang mungkin dengan guru dalam seluruh domain8
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
Mengajar juga berarti kemampuan berprilaku dengan cara yang
tepat menggunakan model mengajar yang tepat untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan
a Pengertian Model Pembelajaran
Mengajar adalah perbuatan kompleks Perbuatan yang
kompleks dapat diterjemahkan sebagai penggunaan secara
integratif sejumlah komponen yang terkandung dalam perbuatan
mengajar itu untuk menyampaikan pesan pengajaran Oleh karena
8 Mosston M Teaching Physical Education (4th ed) ( New York
Macmillan1994)h3
20
itu dalam dunia pembelajaran ada baiknya pendidik
menggunakan suatu protipe dari suatu teori atau model Disebut
model karena hanya merupakan garis besar atau pokok-pokok
yang memerlukan pengembangan yang sangat situasional
Menurut Suprijono bahwa ldquoModel pembelajaran adalah
pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas maupun tutorialrdquo9 Hal yang sama
dikemukakan oleh Rosdiani bahwa model pembelajaran
merupakan sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk
merancang10
Sedangkan menurut Joyce dan Weil mengatakan
bahwa
Models of teaching are really models of learning As we
help students acquire information ideas skills way of
thinking and means of expressing themselves we are also
teaching them how to learnrdquo Model mengajar sama
artinya dengan model pembelajaran
9 Suprijono Agus Cooperative Learning (Yogyakarta Pustaka
Belajar 2011) h46 10
Dini Rosdiani Model Pembelajaran Langsung dalam Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan (BandungAlfabeta 2012) h5
21
Model pembelajaran membantu peserta didik memperoleh
informasi ide keterampilan cara berpikir dan mengekspresikan
ide model pembelajaran juga berfungsi sebagai pedoman untuk
mengajar11
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diuraikan di
atas mengenai model pembelajaran tersebut maka penulis
menyimpulkan model pembelajaran adalah cara-cara yang
digunakan pendidik dalam mengajar yang sudah direncanakan
sebelumnya guna menyampaikan informasi ide-ide dan
keterampilan kepada peserta didik
b Karakteristik Model Pembelajaran
Ismail yang dikutip oleh Rachmadi Widdiharto
menyebutkan bahwa istilah model pembelajaran mempunyai
empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode
tertentu yaitu
1) Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh penciptanya
2) Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
11
Joyce Beruce and Marsha Weil Models of Teaching (United States
of America Allyn and Bacon 2009) h7
22
3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut
berhasil
4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran
tercapai12
Menurut Rangke L Tobing dkk sebagimana dikutip oleh
Indrawati dan Wanwan Setiawan mengidentifikasi lima
karakteristik suatu model pembelajaran yang baik13
yang
meliputi berukut ini
1) Prosedur ilmiah
Suatu model pembelajaran harus memiliki suatu prosedur
yang sistematik untuk mengubah tingkah laku peserta didik atau
memiliki sintaks yang merupakan urutan langkah-langkah
pembelajaran yang dilakukan guru-peserta didik
2) Spesifikasi hasil belajar yang direncanakan
Suatu model pembelajaran menyebutkan hasil-hasil
belajar secara rinci mengenai penampilan peserta didik
12
Widdiharto Rahmadi Model-Model Pembelajaran Matematika
SMP(Yogyakarta Dirjen Dikdasmen PPPG Matematika 2004) h3 13
Indrawati dan Wanwan Setiawan Pembelajaran Aktif Kreatif
Efektif dan Menyenangkan untuk Guru SD (Jakarta PPPPTK IPA 2009) h27
23
3) Spesefikasi lingkungan belajar
Suatu model pembelajaran menyebutkan secara tegas
kondisi lingkungan di mana respon peserta didik diobservasi
4) Kriteria penampilan
Suatu model pembelajaran merujuk pada kriteria
penerimaan penampilan yang diharapkan dari para peserta didik
Model pembelajaran merencanakan tingkah laku yang diharapkan
dari peserta didik yang dapat didemonstrasikannya setelah
langkah-langkah mengajar tertentu
5) Cara-cara pelaksanaannya
Semua model pembelajaran menyebutkan mekanisme
yang menunjukkan reaksi peserta didik dan interaksinya dengan
lingkungan
Guru sebagai perancang pembelajaran harus mampu
mendisain seperti apa pembelajaran yang akan dilaksanakan
Model pembelajaran merupakan disain pembelajaran yang akan
dilaksanakan guru di dalam kelas Dengan melihat beberapa ciri
khusus dan karakteristik model pembelajaran tersebut di atas
dapat disimpulkan bahwa sebelum mengajar guru harus
24
menentukan model pembelajaran yang akan digunakan Dengan
model pembelajaran guru dapat melaksanakan proses
pembelajaran sesuai dengan pola tujuan tingkah laku
lingkungan dan hasil belajar yang direncanakan Dengan
demikian proses pembelajaran akan berjalan dengan baik dan
tepat sesuai dengan mata pelajarannya
c Macam-macam Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli
dalam usaha mengoptimalkan hasil belajar peserta didik cukup
banyak di antaranya adalah
1) Model Pembelajaran Kontekstual (constextual teaching and
learning-CTL) menurut Nurhadi dalam Rusman adalah
konsep belajar yang dapat membantu pendidik mengaitkan
antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata
peserta didik dan mendorong peserta didik membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
25
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota
keluarga dan masyarakat14
2) Model Pembelajaran Kooperatif (Coorperative learning)
menurut Yatim Riyanto pengertian pembelajaran kooperatif
adalah model pembelajaran yang dirancang untuk
membelajarkan kecakapan akademik (academic skill)
sekaligus keterampilan social (social skill) termasuk
interpersonal skill15
3) Model Pembelajaran Quantum menurut Sugianto
merupakan ramuan atau rakitan dari berbagai teori atau
pandangan psikologi kognitif dan pemograman
neurologineurolinguistik yang jauh sebelumnya sudah
ada16
4) Model Pembelajaran Terpadu menurut Sugianto pada
hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik baik secara individual
14
Rusman Model-model Pebelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Pendidik (Jakarta Raja Grafindo Persada 2012) h189 15
Yatim Riyanto Paradigma Pembelajaran Sebagai referensi bagi
Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas
(Jakarta Kencana 2009) h267 16
Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia
Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h70
26
maupun kelompok aktif mencari menggali dan
menemukan model yang mencoba memadukan beberapa
pokok bahasan Melalui pembelajaran terpadu peserta didik
dapat memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat
menambah kekuatan untuk menerima menyimpan dan
memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang
dipelajarinya17
5) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) menurut
Sugianto dirancang untuk membantu mencapai tujuan-
tujuan seperti meningkatkan keterampilan intelektual dan
investigative memahami peran orang dewasa dan
membantu peserta didik untuk menjadi pelajar yang
mandiri18
6) Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
menurut Sofan Amri amp Iif Khoiru Ahmadi merupakan salah
satu model pengajaran yang dirancang khusus untuk
mengembangkan belajar peserta didik tentang pengetahuan
17
Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia
Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h124 18
Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia
Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h151
27
prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur
dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi
selangkah19
7) Model Pembelajaran diskusi menurut Sofan Amri amp Iif
Khoiru Ahmadi adalah sebuah interaksi komunikasi antara
dua orang atau lebih (sebagai suatu kelompok) Biasanya
komunikasi antara mereka kelompok berupa salah satu
ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya memberikan
rasa pemahaman yang baik dan benar20
Banyaknya model pembelajaran yang dikembangkan para
pakar tersebut tidaklah berarti semua pendidik menerapkan
semuanya untuk setiap mata pelajaran karena tidak semua model
cocok untuk setiap topik atau mata pelajaran Model-model yang
disebutkan di atas yang akan digunakan peneliti dalam
melakukan penelitian adalah model kooperatif yaitu tipe TGT dan
STAD Hal ini pemilihan model pembeajaran TGT dan STAD
berdasarkan dengan kesesuaian karakteristik peserta didik dan
19
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif
dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka Publisher 2010) h39 20
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif
dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka Publisher 2010) h165
28
materi pembelajaran dimana peserta didik di SMP Negeri 24
Kota Serang khususnya kelas VIII yang lebih aktif dalam kerja
kelompok dan adanya suatu kompetisi dalam proses
pembelajaran
d Model Pembelajaran Kooperatif
1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Model banyak digunakan dalam berbagai kegiatan analisis
atau desain karena model yang dibuat dapat membantu
memperjelas prosedur hubungan serta keadaan keseluruhan dari
apa yang didesain tersebut Menurut Kauchak dan Eggen
mendefinisikan bahwa belajar kooperatif adalah sebagai
kumpuilan strategi mengajar yang digunakan peserta didik untuk
membantu satu dengan yang lain dalam mempelajari sesuatu
Berkaitan dengan hal itu maka cara belajar kooperatif ini juga
dinamakan ldquopengajaran teman sebayardquo21
Menurut Yatim Riyanto pembelajaran kooperatif adalah
model pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan
21
Eggen Paul amp Kauchak Don Strategi dan Model Pembelajaran
(Jakarta PT Indeks 2012) h319
29
kecakapan akademik (academic skill) sekaligus keterampilan
social (social skill) termasuk interpersonal skill22
Pembelajaran
kooperatif mengharuskan peserta didik belajar bersama dalam
kelompok-kelompok kecil saling membantu satu sama lain
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang menitik
beratkan kerja sama peserta didik dalam kelompok pembelajaran
yang tingkat kemampuan peserta didik berbeda-beda dengan
struktur heterogen untuk membantu memahami materi pelajaran
2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Terdapat enam langkah utama atau tahapan dalam
pembelajaran kooperatif Pembelajaran dimulai dengan pendidik
menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi peserta didik
untuk belajar Tahap ini diikuti oleh penyajian informasi
Selanjutnya peserta didik dikelompokkan ke dalam kelompok
belajar Tahap ini diikuti bimbingan pendidik pada saat peserta
didik bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas bersama
22
Yatim Riyanto Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta
Kencana2009) h267
30
mereka Tahap terakhir dari pembelajaran kooperatif adalah
presentasi hasil akhir kerja kelompok atau evaluasi tentang apa
yang telah dipelajari dan memberi penghargaan terhadap
kelompok maupun individu Adapun langkah-langkah yang
terdapat dalam model pembelajaran kooperatif disajikan pada
tabel 21 sebagai berikut
Tabel 21
Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
Fase Aktifitas Pendidik
Aktifitas Peserta
Didik
Fase 1
Menyampaikan tujuan
dan memotivasi
peserta didik
Pendidik
menyampaikan semua
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan
memotivasi peserta
didik belajar
Peserta didik
memperhatikan
tujuan pembelajaran
yang disampaikan
oleh pendidik supaya
peserta didik benar-
benar mengetahui
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai
31
Fase 2
Manyajikan informasi
Pendidik menyajikan
informasi kepada
peserta didik dengan
jalan demonstrasi atau
lewat bahan bacaan
Peserta didik
memperhatikan
informasi yang
disampaikan oleh
pendidik supaya bisa
menyelesaikan
permasalahan dalam
belajar kelompok
Fase 3
Mengorganisasikan
peserta didik ke dalam
kelompok belajar
Pendidik menjelaskan
kepada peserta didik
bagaimana cara
membentuk kelompok
belajar dan membantu
setiap kelompok agar
melakukan transisi
secara efisien
Peserta didik belajar
kelompok sesuai
dengan kelompok
yang ditentukan dan
saling berinteraksi
untuk menyelesaikan
permasalahan yang
diberikan
32
Fase 4
Membimbing
kelompok bekerja dan
belajar
Pendidik membimbing
kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
Peserta didik
mendiskusikan
permasalahn yang
diberikan dan
menentukan strategi
pemecahannya
Fase 5
Evaluasi
Pendidik mengevaluasi
hasil belajar tentang
materi yang telah
dipelajari atau masing-
masing kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya
Perwakilan dari
kelompok
mempresentasikan
hasil kerja mereka
dan kelompok lain
menanggapi
Fase 6
Memberikan
penghargaan
Pendidik mencari cara
untuk menghargai hasil
belajar individu dan
kelompok
Peserta didik
mendapatkan
penghargaan dari
pendidik baik berupa
pujian atau hadiah
33
Berdasarkan uraian di atas penulis mencoba memberikan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD dalam
proses pembelajaran PAI materi membiasakan perilaku terpuji
dimana model pembelajaran ini lebih berpusat pada peserta didik
dalam kelompok-kelompok kecil
e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games
Tournament)
1) Pengertian Model Pembelajara TGT
Menurut Afrisanti Lusita pembelajaran koperatif model
TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif
yang mudah diterapkan melibatkan aktivitas seluruh peserta
didik tanpa harus ada perbedaan status melibatkan peran peserta
didik sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan
reinforcement Aktivitas belajar dengan permainan yang
dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT
memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks disamping
menumbuhkan tanggung jawab kerjasama persaingan sehat dan
keterlibatan belajar
34
Menurut Rusman TGT adalah salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang menempatkan peserta didik dalam
kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6
orang peserta didik yang memiliki kemampuan jenis kelamin dan
suku ras yang berbeda23
Pendidik menyajikan materi dan peserta
didik bekerja dalam kelompok mereka masing-masing Tugas
yang diberikan dikerjakan bersama-sama dengan anggota
kelompoknya Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak
mengerti dengan tugas yang diberikan maka anggota kelompok
yang lain bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau
menjelaskannya sebelum mengajukan pertanyaan tersebut
kepada pendidik
2) Langkah-Langkah Pembelajaran TGT
Slavin menjelaskan ada lima komponen utama dalam
metode TGT yaitu pembelajaran awal kelompok belajar (team
study) permainan (games) turnamenkompetisi (tournament)
dan pengakuan kelompok (teams recognition)
23
Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Pendidik (Jakarta Rajawali Pers 2011) h 224-225
35
a) Pembelajaran awal
Pembelajaran awal dalam metode TGT tidaklah berbeda
dengan pembelajaran biasa atau pembelajaran klasikal oleh
pendidik hanya pelajaran difokuskan pada materi yang sedang
dibahas saja Tujuan pembelajaran awal adalah membentuk
peserta didik dalam kecakapan komunikasi menggali informasi
kecakapan bekerjasama dalam kelompok dan kecakapan dalam
memecahkan masalah Kegiatan awal akan dapat menentukan
kegiatan yang akan dilakukan berikutnya
b) Kelompok belajar (team study)
Kelompok belajar di susun dengan beranggotakan 4-5
orang yang mewakili percampuran dari berbagai keragaman
dalam kelas seperti kemampuan akademik jenis kelamin
rasetnis Pada kegiatan kelompok belajar seluruh peserta didik
mempelajari materi pelajaran dari berbagai sumber belajar (buku
teks internet) kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
disusun oleh pendidik Setelah peserta didik menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut perwakilan peserta didik
mempresentasikan hasil belajarnya
36
c) Permainan (games)
Permainan dalam pembelajaran kooperatif akan
menimbulkan kekreatifan peserta didik Kegiatan belajar dengan
permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif TGT
memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks
Pertanyaan dalam games disusun dan dirancang dari materi-
materi yang telah disajikan untuk menguji pengetahuan peserta
didik yang diperoleh mewakili masingmasing kelompoksetiap
peserta didik mengambil sebuah kartu yang diberi nomor dan
menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor pada kartu
tersebut
d) Turnamen (tournament)
Turnamen adalah susunan beberapa games yang
dipertandingkan Biasanya dilaksanakan pada akhir minggu atau
akhir unit pokok pembehasan setelah pendidik memberikan
penyajian kelas dan kelompok telah mengerjakan lember
kerjanya Sebelum memulai pertandingan pendidik meminta
peserta didik ke kelompok pertandingan Pada meja pertandingan
37
disediakan 1 set lembar pertandingan kunci jawaban kartu
nomor (jumlahnya sesuai dengan nomor soal) dan format skor
pertandingan Adapun cara menentukan penghargaan pada model
pembelajaran TGT disajikan pada tabel 22 sebagai berikut
Tabel 22
Cara Menentukan Penghargaan
Kriteria Rata-rata Tim Penghargaan (award)
31-40 Cukup (Good team)
41-45 Baik (Great team)
gt 46 Amat baik (Super tim)
Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournamen (TGT) dapat dilihat pada tabel 23
sebagai berikut
38
Tabel 23
Fase-fase dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
yaitu24
Fase Tingkah Laku Pendidik
Fase 1
Memotivasi peserta didik
dan menyampaikan tujuan
Pendidik memotivasi peserta didik belajar
dan menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut
Fase 2
Menyampaikan informasi atau
materi pelajaran
Pendidik menyajikan informasi dan
memberikan materi pelajaran kepada peserta
didik
Fase 3
Mengelompokkan peserta didik
secara heterogen
Pendidik menjelaskan kepada peserta didik
bagaimana caranya membentuk kelompok
agar melakukan transisi secara efisien dalam
belajar
24
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan
Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi
Presindo 2012) h 65
39
Fase 4
Membimbing kelompok belajar
secara tournament
Pendidik memotivasi serta membimbing
kelompokkelompok belajar pada saat
mengerjakan tugas bersama serta memandu
peserta didik memainkan suatu permainan
sesuai dengan struktur pembelajaran
koopeartif
Fase 5
Evaluasi
Pendidik mengevaluasi hasil belajar peserta
didik menentukan skor individu dan skor
rata-rata kelompok
Fase 6
Memberikan Penghargaan
Pendidik memberikan penghargaan hasil
belajar individual dan kelompok
f Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Model pembelajaran STAD pertama kali dikembangkan
oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John
Hopkin Menurut Slavin dalam Rusman model STAD merupakan
variasi pembelajaran kooperatif yang banyak diteliti25
Student
25
Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Pendidik (Jakarta Rajawali Pers 2011) h213
40
TeamsndashAchievement Divisions (STAD) merupakan salah satu tipe
model pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti
Dalam model STAD kelompok terdiri atas empat sampai
lima peserta didik yang mewakili keseimbagan kelas dalam
kemampuan akademik jenis kelamin dan ras Kelompok
merupakan tampilan paling penting dari STAD dan penting pula
bagi pendidik dalam rangka mengarahkan anggota masing-
masing kelompok Slavin menyarankan peringkat para peserta
didik dalam kemampuan akademik dibuat terlebih dahulu
Masing-masing kelompok terdiri atas seorang peserta didik dari
kelompok atas seorang peserta didik dari kelompok bawah dan
dua orang peserta didik dengan kemampuan rata-rata
Pembentukan kelompok dengan cara semacam ini
bertujuan agar diperoleh kesetaraan di antara kelompok-
kelompok tersebut Keseimbangan dalam jenis kelamin dan ras
juga harus menjadi pertimbangan Dengan demikian masing-
masing kelompok kurang lebih sama dalam berbagai aspek
Pendidik memperesentasikan pelajaran dan kemudian peserta
didik bekerjasama tim untuk memastikan seluruh anggota tim
41
telah menuntaskan pelajaran dengan baik Akhirnya semua
peserta didik menjalani kuis perseorangan tentang pelajaran
tersebut dan pada saat itu mereka tidak boleh saling membantu
Adapun penghargaan yang diberikan adalah penghargaan
kelompok Karena skor kelompok didasarkan pada kemajuan
yang diperoleh peserta didik atas nilai sebelumnya siapapun bisa
menjadi ldquobintangrdquo kelompok dalam satu minggu itu
Jika peserta didik menginginkan kelompok mereka
memperoleh hadiah mereka harus membantu teman sekelompok
mereka dalam mempelajari materi Meskipun semua peserta didik
belajar bersama dalam kelompok mereka mereka tidak boleh
saling membantu dalam mengerjakan kuis yang merupakan
tanggung jawab individual Model ini mengaharuskan setiap
peserta didik menguasai materi sehingga dengan kemampuan
dasar yang berbeda setiap peserta didik memperoleh kesempatan
yang sama untuk berhasil
42
2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD
Menurut Slavin dalam Yatim Riyanto langkah-langkah
model STAD adalah sebagai berikut
a) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara
heterogen (campuran menurut prestasi jenis kelamin suku
dan lain-lain)
b) Pendidik menyajikan pelajaran
c) Pendidik memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan
oleh anggota-anggota kelompok Anggotanya tahu
menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota
dalam kelompok itu mengerti
d) Pendidik meberi kuispertanyaan kepada seluruh peserta didik
Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
e) Memberi evaluasi
f) Kesimpulan26
STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi
kelas tim kuis skor kemajuan individual dan rekognisi tim
26
Yatim Riyanto Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta Kencana
2009) h268-269
43
Lima komponen utama dalam pembelajaran kooperatif akan
dijelaskan sebagai berikut
a) Presentasi kelas
Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan
dalam presentasi di dalam kelas Ini merupakan pengajaran
langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi
pelajaran yang dipimpin oleh pendidik Bedanya presentasi
kelas dengan pengajaran biasa hanyalah presentasi tersebut
haruslah benarbenar berfokus pada unit STAD Dengan cara
ini para peserta didik akan menyadari bahwa mereka harus
benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas
karena dengan demikian akan sangat membantu mereka
mengerjakan kuis-kuis dan skor kuis mereka menentukan skor
tim mereka
b) Tim
Tim terdiri dari empat atau lima peserta didik yang
mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja
akademik jenis kelamin ras dan etnisitas Fungsi utama dari
tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-
44
benar belajar dan lebih khususnya lagi adalah untuk
mempersiapkan anggotanya untuk bias mengerjakan kuis
dengan baik Setelah pendidik menyampaikan materi tim
berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan LKS atau
materi lainnya
c) Kuis
Setelah kegiatan tim para peserta didik akan
mengerjakan kuis individual Para peserta didik tidak
diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan
kuis Sehingga tiap peserta didik bertanggung jawab secara
individual untuk memahami materinya7c760b13
d) Skor kemajuan individual
Tiap peserta didik dapat memberikan kontribusi poin
yang maksimal kepada timnya dalam sistem skor ini Setiap
peserta didik diberikan skor rdquoawalrdquo yang diperoleh dari rata-
rata kinerja peserta didik tersebut sebelumnya dalam
mengerjakan kuis yang sama Peserta didik selanjutnya akan
mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat
kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal
45
mereka Kriteria pemberian skor dapat dilihat pada tabel 24
sebagai berikut
Tabel 24
Kriteria Pemberian Skor Peningkatan Individu27
No Skor tes Skor
peningkatan 1 Lebih dari 10 poin di bawah nilai awal 5
2 Antara 10 sampai 1 di bawah nilai awal 10
3 Antara 0 sampai 10 di atas nilai awal 20
4 Lebih dari 10 poin di atas nilai awal 30
5 Nilai terbaik (tidak berdasarkan nilai awal) 40
e) Rekognisi tim
Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk
penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai
kriteria tertentu Skor tim peserta didik dapat juga digunakan
untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka
Untuk menentukan tingkat penghargaan yang diberikan untuk
27
Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains
(JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah 2009) h 141
46
prestasi kelompok dapat dilihat pada tabel 25 halaman 29
sebagai berikut
Tabel 25
Tingkat Penghargaan Kelompok Model
Pembelajaran STAD28
No Rata-Rata Kelompok Penghargaan
1 15 Good Team (Tim yang bagus)
2 20 Great Team (Tim yang hebat)
3 25 Super Team (Tim yang Super)
Adapun tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan dalam
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
dilihat pada tabel 26 sebagai berikut
28
Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains
(JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah 2009) h142
47
Tabel 26
Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD29
Fase Kegiatan Pendidik
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan
memotivasi peserta didik
Menyampaikan semua tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
pada pelajaran tersebut dan
memotivasi peserta didik belajar Fase 2
Menyajikanmenyampaikan
Informasi
Menyajikan informasi kepada
peserta didik dengan jalan
mendemonstrasikan atau lewat
bahan bacaan
Fase 3
Mengorganisasikan peserta
didik dalam kelompok-
kelompok belajar
Menjelaskan kepada peserta didik
bagaimana caranya membentuk
kelompok belajar dan membentuk
setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efisien
29
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan
Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi
Presindo 2012) h 58
48
Fase 4
Membimbing kelompok
bekerja dan belajar
Membimbing kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas mereka
Fase 5
Evaluasi
Mengevaluasi hasil belajar tentang
materi yang telah diajarkan atau
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya Fase 6
Memberikan penghargaan
Mencari cara-cara untuk menghargai
baik upaya maupun hasil belajar
individu dan kelompok
g Persamaan dan Perbedaan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT dan STAD
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disimpulkan
perbedaan dan persamaan antara model pembelajaran kooperatif
tipe STAD dan TGT Persamaan dalam model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan TGT dapat dilihat dari kelompok
belajar dimana pada STAD dan TGT ini peserta didik dibagi
49
menjadi kelompok kecil yang heterogen30
jika dilihat ketika
proses pembelajaran berlangsung kedua model pembelajaran
tersebut sama-sama melakukan diskusi kelompok peserta didik
bekerja di dalam tim untuk menjawab pertanyaan LKS yang
dibuat oleh pendidik dan memastikan seluruh anggota tim
menguasai pelajaran tersebut31
dan pada saat akhir dari
pembelajaran kedua model pembelajaran ini sama-sama
memberikan penghargaan (rekognisi tim) pada setiap kelompok
yang terbaik32
Sedangkan perbedaan antara model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan TGT dapat dilihat dari sistem penilaian
pangkatan individu dalam STAD penilaian menggunakan kuis
individual pada tiap akhir pelajaran sedangkan dalam TGT
penilaian menggunakan turnamen akademik dimana peserta didik
berkompetisi sebagai wakil dari timnya melawan anggota dari tim
30
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan
Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi
Presindo 2012)h 84 31
Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik
(Bandung Nusa Media 2010) h167 32
Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik
(Bandung Nusa Media 2010) h143
50
yang lain33
Selain itu dalam model pembelajaran STAD sebelum
menghitung skor perkembangan individu peserta didik diberikan
skor awal sedangkan TGT tidak terdapat skor awal tetapi
langsung menghitung hasil poin turnamen peserta didik34
2 Keaktifan Belajar
a Pengertian Keaktifan Belajar
Menurut Syaiful Bahri Djamarah belajar bukanlah
berproses dalam kehampaan Tidak pula pernah sepi dari
berbagai aktivitas tidak pernah terlihat orang yang belajar tanpa
melibatkan aktivitas raganya Apalagi bila aktivitas belajar itu
berhubungan dengan masalah belajar menulis mencatat
memandang membaca mengingat berfikir atau praktek35
Sedangkan Muhibbin Syah aktivitas istilah umum yang dikaitkan
dengan keadaan bergerak eksplorasi dan berbagai repson lainnya
33
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan
Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi
Presindo 2012) h 63 34
Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik
(Bandung Nusa Media 2010) h162 35
Syaiful Bahri Djamarah Psikologi Belajar Edisi 2 (Jakarta
Rineka Cipta 2008) h38
51
terhadap rangsangan sekitar36
Sedangkan Menurut Oemar
Hamalik belajar adalah modifikasi atau mempertegu kelakuan
melalui pengalaman (learning is defined as the modification or
strengthening of behavior through experiencing)37
Keaktifan belajar menurut Poerwodarminto adalah
kegiatan sedang belajar merupakan proses perubahan pada diri
individu kearah yang lebih baik yang bersifat tetap berkat
adanya interaksi dan latihan Jadi keaktifan belajar adalah
suatu kegiatan individu yang dapat membawa perubahan kearah
yang lebih baik pada diri individu karena adanya interaksi antara
individu dengan individu dan individu dengan lingkungan38
Keaktifan belajar adalah suatu kegiatan yang
menimbulkan perubahan pada diri individu baik tingkah laku
maupun kepribadian yang bersifat kecakapan sikap kebiasaan
kepandaian yang bersifat konstan dan berbekas Keaktifan belajar
36
Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru
(Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) h 89 37
Oemar Hamalik Proses Belajar Mengajar (Jakarta Bumi Aksara
2008) h 27 38
Poerwadarminta WJS Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta
Jakarta 2012) h17
52
akan terjadi pada diri peserta didik apabila terdapat interaksi
antara situasi stimulus dengan isi memori sehingga perilaku
peserta didik berubah dari waktu sebelum dan sesudah adanya
situasi stimulus tersebut
Selama proses belajar peserta didik dituntut aktivitasnya
untuk mendengarkan memperhatikan dan mencerna pelajaran
yang diberikan pendidik disamping itu sangat dimungkinkan
para peserta didik memberikan balikan berupa pertanyaan
gagasan pikiran perasaan keinginannya Pendidik hendaknya
mampu membina rasa keberanian keingintahuan peserta didik
untuk itu peserta didik hendaknya merasa aman nyaman dan
kondusif dalam belajar Peran pendidik dalam pembelajaran
peserta didik aktif adalah sebagai fasilitator dan pembimbing
peserta didik yang memberi berbagai kemudahan peserta didik
dalam belajar serta mampu mendorong peserta didik untuk
belajar seoptimal mungkin Sedangkan Sardiman menyatakan
bahwa ldquoKeaktifan belajar adalah aktifitas yang bersifat fisik
53
maupun mentalrdquo39
Selama kegiatan belajar kedua aktifitas
tersebut harus terkait sehingga akan mengahasilkan aktifitas
belajar yang optimal
Berdasarkan pendapat di atas maka yang dimaksud
dengan keaktifan belajar adalah aktifitas fisik maupun mental
yang difokuskan pada saat proses pembelajaran yang ditandai
dengan adanya perubahan dari individu masing-masing karena
adanya interaksi yang aktif
b Macam-macam Keaktifan Belajar
Macam-macam keaktifan belajar yang dapat dilakukan
oleh peserta didik di sekolah menurut Sardiman antara lain
1) Visual Activities seperti membaca memperhatikan gambar
memperhatikan demonstrasi orang lain
2) Oral Activities seperti mengatakan merumuskan bertanya
memberi saran mengeluarkan pendapat mengadakan
interview diskusi interupsi
39
AM Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta
Raja GrafindoPersada 2001) h99
54
3) Listening Activities seperti mendengarkan uraian
percakapan diskusi pidato
4) Writing Activities seperti menulis ceritera karangan
laporan tes angket menyalin
5) Drawing Activities seperti membuat grafik peta diagram
6) Motor Activities seperti melakukan percobaan membuat
konstruksi model mereparasi
7) Mental Activities seperti menanggapi mengingat
memecahkan soal menganalisa melihat hubungan
mengambil keputusan
8) Emotional Activities seperti menaruh minat merasa bosan
berani gembira gugup senang40
Menurut Soemanto macam-macam keaktifan belajar
yang dapat dilakukan oleh peserta didik dalam beberapa situasi
adalah sebagai berikut
1) Mendengarkan
2) Memandang
3) Meraba mencium dan mencicipi
40
M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta
Raja GrafindoPersada 2001) h101
55
4) Menulis atau mencatat
5) Membaca
6) Membuat ringkasan
7) Mengamati tabel diagram dan bagan
8) Menyusun kertas kerja
9) Mengingat
10) Berpikir
11) Latihan atau praktek41
Keaktifan yang dilakukan peserta didik selama proses
pembelajaran memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap
daya ingat peserta didik Vernon Magnesen dalam penelitiannya
menemukan bahwa ingatan yang diperoleh dari belajar melalui
membaca sebesar 20 mendengar sebesar 30 melihat
sebesar 40 mengucapkan sebesar 50 melakukan sebesar
60 dan gabungan dari melihat mengucapkan mendengar
dan melakukan sebesar 9042
41
Soemanto Wasty Psikologi Pendidikan (Jakarta Rineka Cipta
2003) h107 42
Anni Catharina Tri Psikologi Belajar (Semarang Unnes Press
2004) h85
56
Proses belajar-mengajar yang dapat memungkinkan cara
belajar peserta didik secara aktif harus direncanakan dan
dilaksanakan secara sistematik Selama pelaksanaan belajar-
mengajar hendaknya diperhatikan beberapa prinsip seperti
stimulus perhatian dan motivasi respons yang dipelajari
penguatan dan pemakaian dan pemindahan sehingga peserta
didik dapat melakukan kegiatan belajar secara optimal
3 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Snelbeker dalam Rusmono adalah
perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh peserta didik
setelah melakukan perbuatan belajar43
Jika setelah melakukan
proses belajar seseorang tidak memperoleh kemampuan baru
maka dapat dikatakan orang tersebut belum mendapatkan hasil
belajar Sejalan dengan Snelbeker Lapono juga menjadikan
perubahan tingkah laku sebagai indikator seseorang memperoleh
hasil belajar atau tidak
43
Rusmono Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning
itu Perlu untuk meningkatkan Profesionalitas Guru (Bogor Ghalia
Indonesia 2012) h8
57
Hasil belajar diukur berdasarkan terjadi atau tidaknya
perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang telah
melaksanakan proses belajar (Lapono)44
Menurut Rifarsquoi dan
Anni hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh
pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar Hasil belajar
hanya akan diperoleh seseorang setelah melaksanakan aktivitas
belajar45
Berdasarkan beberapa pengertian hasil belajar yang telah
diuraikan di atas maka peneliti menyimpulkan hasil belajar
adalah perubahan tingkah laku atau kemampuan baru yang
diperoleh seseorang setelah melaksanakan aktivitas belajar
Menurut Bloom dalam Poerwanti hasil belajar yang terjadi pada
diri seseorang meliputi tiga ranah ketiga ranah tersebut yaitu
kognitif afektif dan psikomotor46
44
Lapono Nabisi dkk Belajar Dan Pembelajaran SD (Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departernen Pendidikan Nasional 2008) h1-12 45
Rifarsquoi Ahmad dan Catharina Tri Anni Psikologi Pendidikan
(Semarang UNNES Press 2010) h 85 46
Poerwanti Endang dkk Asesmen Pembelajaran SD (Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Jakarta 2008)
h1-24
58
b Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta
didik adalah sebagai berikut
1) Faktor Internal
a) Faktor jasmaniah panca indera yang tidak berfungsi
sebagaimana mestinya
b) Faktor psikologis terdiri atas faktor intelektif yang
meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat serta
faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang dimiliki
2) Faktor Eksternal
a) Lingkungan sosial
Yang termasuk lingkungan sosial adalah
lingkungan sosial sekolah seperti pendidik staf
administrasi serta teman sekelas yang dapat
mempengaruhi semangat belajar seseorang peserta
didik dan lingkungan sosial peserta didik seperti
masyarakat tetangga serta teman sepermainan
59
b) Lingkungan nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial
adalah gedung sekolah dan letaknya rumah tempat
tinggal peserta didik dan letaknya alat-alat belajar
keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan peserta
didik
3) Faktor Pendekatan Belajar
Segala cara atau strategi yang digunakan oleh
peserta didik dalam menunjang efektivitas dan efisiensi
proses pembelajaran materi tertentu
c Hasil Belajar dengan Model TGT dan STAD
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD
memfokuskan pada perkembangan kognitif afektif dan
psikomotor peserta didik Model pembelajaran ini fokusnya pada
aktivitas belajar peserta didik dalam kelompok tetapi pada apa
yang mereka pikirkan (kognisi mereka) selama mereka
mengerjakannya Meskipun demikian model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dan STAD juga mampu meningkatkan hasil
belajar peserta didik dalam ranah afektif dan psikomotor Pada
60
ranah afektif sikap peserta didik yang telah melaksanakan
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
dan STAD akan menjadi lebih baik dari sebelumnya karena
peserta didik sudah mampu memahami nilai-nilai yang telah
dipelajarinya Sedangkan pada ranah psikomotor kegiatan
peserta didik pada pembelajaran jelas lebih banyak dibandingkan
kegiatan peserta didik yang belajar secara konvensional dengan
demikian peserta didik mampu meningkatkan hasil belajarnya
Adapun materi pembelajaran yang masih belum mencapai hasil
maksimal dan kesesuaian materi dengan jedua model
pembelajaran yang akan dijadikan penelitian adalah materi
akhlak mulia Karena dalam materi tersebut pembahasan tentang
interaksi dengan manusia lain
d Materi Aqidah Akhlak
1) Pengertian Aqidah Akhlak
Pembelajaran aqidah akhlak adalah upaya sadar dan
terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal
memahami menghayati dan mengimani Allah SWT dan
merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia pada kehidupan
61
sehari-hari melalui kegiatan bimbingan pembelajaran latihan
penggunaan pengalaman keteladanan dan pembiasaan Pada
kehidupan masyarakat majemuk dalam bidang keagamaan mata
pelajaran ini mengarahkan peserta didik pada peneguhan Akidah
di satu sisi dan peningkatan toleransi pada penganut agama lain
dalam rangka mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa47
Pelajaran Aqidah akhlak di SMP Negeri 24 Kota Serang
berisi bahan pelajaran yang dapat mengarahkan pada pencapaian
kemampuan dasar pserta didik untuk dapat memahami rukun
iman secara ilmiah serta pengalaman dan pembisaan berakhlak
Islami untuk dapat dijadikan landasan perilaku dalam kehidupan
sehari-hari serta sebagai bekal untuk jenjang pendidikan
berikutnya Pada mata pelajaran aqidah akhlak ini berisi
beberapa materi yang terdiri dari beberapa bab pada bab
pertama memahami kalam meliputi a) pengertian dan fungsi
ilmu kalam b) hubungan ilmu kalam dengan ilmu lainnya Bab
kedua aliran-aliran ilmu kalam dan tokohnya meliputi a) aliran
47
BSNP Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMAMA (Jakarta BSNP 2006)
h 4
62
khawarij b) aliran murjirsquoah c) aliran syiah d) aliran jabariyah
e) aliran qadariyah f) aliran mursquotazilah dan g) ahlusunnah wal
jamarsquoah Pada bab ketiga tentang akhlak terpuji meliputi a)
adab berpakaian dan berhias b) adab bertamu dan menerima
tamu c) adab perjalanan d) adab menjenguk orang sakit Pada
bab keempat tentang akhlak tercela meliputi a) berjudi b)
mabuk-mabukan c) zina d) durhaka pada orang tua e) buruk
sangka dan dengki
2) Pembelajaran Aqidah Akhlak
Pembahasan tentang definisi pembelajaran aqidah akhlak
akan diawali dengan pembahasan mengenai pengertian
pembelajaran aqidah dan akhlak Secara umum pengertian
pembelajaran menurut Darsono adalah suatu kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik sedemikian rupa sehingga tingkah
laku peserta didik mengalami perubahan ke arah yang
diinginkan48
Istilah pembelajaran mengandung unsur belajar
dan pembelajaran (teaching and learning) jadi pembelajaran
telah mencakup belajar Istilah pembelajaran merupakan
48
Darsono Belajar dan Pembelajaran (Semarang IKIP Semarang
Press 2001) h23
63
perubahan istilah yang sebelumnya dikenal dengan Proses
Belajar Mengajar (PBM) atau Kegiatan Belajar Mengajar
(Ismail)49
Hamalik mendefinisikan bahwa pembelajaran adalah
suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi
internal material fasilitas perlengkapan dan prosedur saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran50
Pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi antara peserta
didik dengan linkungannya sehingga terjadi perubahan
perilaku ke arah yang lebih baik Banyak sekali faktor yang
mempengaruhi perubahan tingkah laku baik faktor internal
yang datang dari diri sendiri maupun faktor eksternal yang
datang dari lingkungan individu tersebut (Mulyasa)51
Sebelum penggunaan istilah pembelajaran populer para
penulis menggunakan istilah pengajaran Karena ada perbedaan
persepsi antara istilah pembelajaran dan pengajaran Praktek
mengajardi skolah pada umumnya lebih banyak berpusat pada
49
Ismail Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem
(Semarang Rasail Media Group 2008) h9 50
Hamalik Oemar Proses Belajar Mengajar (Jakarta Bumi
Aksara 2001) h57 51
E Mulyasa Kurikulum Berbasis Kompetensi (Bandung Remaja
Rosdakarya Offset 2004) h100
64
pendidik atau berkonotasi pada teacher centered Penggunaan
istilah pembelajaran diharapkan agar pengajarpendidik ingat
akan tugasnya membelajarkan peserta didik
Pembelajaran terkait membelajarkan peserta didik atau
bagaimana membuat agar peserta didik dapat belajar dengan
mudah dan dorongan oleh kemampuannya sendiri untuk
mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam kurikulum
sebagai kebutuhan peserta didik Oleh karena itu pembelajaran
berupaya menjabarkan nilai-nilai yang terkandung dalam
kurikulum dengan menganalisa tujuan pembelajaran dan
karakteristik isi bidang studi pendidikan agama yang
terkandungdalam kurikulum Selanjutnya dilakukan kegiatan
untuk memilih menetapkan dan mengembangkan cara-cara
(metode dan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang ditetapkan sesuai dengan kondisi yang
ada agar kurikulum dapat diaktualisasikan dalam pembelajaran
(Muhaimin)52
52
Muhaimin Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan
Pendidikan Agama Islam di Sekolah (Bandung PT Remaja Rosdakarya
2004) h125
65
Peningkatan kualitas proses pembelajaran dapat dimulai
dari menganalisis setiap komponen yang dapat membentuk dan
mempengaruhi proses pembelajaran Komponen yang selama ini
dianggap mempengaruhi proses pendidikan adalah komponen
pendidik Bagaimanapun bagus dan idealnya kurikulum
pendidikan serta lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan
tanpa diimbangi dengan kemampuan pendidik dalam
mengimpelementasikannya maka semuanya akan sia-sia
(Sanjaya)53
Berkaitan dengan hal tersebut terdapat salah satu model
yang dapat dijadikan alternatif untuk memperbaiki kondisi
pembelajaran seperti yang diharapkan Model yang dimaksud
adalah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dan STAD Pembelajaran yang
mengutamakan aktivitas peserta didik dapat memberikan hasil
yang optimal
Melalui belajar aktif terjadi proses interaksi antara
peserta didik dengan lingkungannya peserta didik tidak
53
Sanjaya Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan (Jakarta Kencana 2007) h13
66
hanya dilarutkan sebagai kertas putih yang siap diisi begitu saja
tetapi peserta didik sebagai subjek belajar harus melakukan
berbagai aktivitas yang mendukung pembelajarn dan
keberhasilan peserta didik
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD
adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui
pengembangan imajinasi dan penghayatan peserta didik
pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan peserta
dengan melakukan aktivitas secara aktif dalam proses
pembelajaran Model pembelajaran ini diharapkan mampu
merangsang belajar peserta didik lebih meningkat sehingga
menghasilkan prestasi belajar yang baik karena antara model
pembelajaran dan materi ada kesesuaian Dan akhirnya dengan
model pembelajaran ini peserta didik tidak hanya memahami
materi saja akan tetapi mampu menhayati dan diharapkan bisa
mengaplikasikan dalam kehidupan nyata
B Kajian Penelitian yang Relevan
Tinjauan kepustakaan merupakan kumpulan hasil
penelitian yang relevan maksudnya meninjau atau memeriksa
67
kepustakaan baik kepustakaan tarbiyah maupun institut serta
skripsi atau karya ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan
yang akan diteliti yang lebih mengkhususkan pengkajian terhadap
penelitian yang terdahulu untuk mengetahui apakah permasalahan
ini sudah mahapeserta didik yang meneliti dan membahasnya
ataukah belum Setelah mengadakan pemeriksaan terhadap
beberapa kepustakaan maka diketahui sudah ada beberapa hasil
penelitian yang bisa kita jadikan rujukan diantaranya adalah
1 Penelitian yang dilakukan oleh Lisnawati dengan judul
ldquoPerbedaan Hasil Belajar Biologi antara Siswa yang Diajar
dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Achivement Division (STAD) dan Team Games
Tournament (TGT)rdquo Hasil penelitian menunjukkan terdapat
perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kedua kelas
tersebut Kesimpulan ini didasarkan pada hasil pengujian
hipotesis dengan menggunakan uji t terhadap kedua nilai
posttest Berdasarkan pengujian hipotesis tersebut diperoleh
nilai thitung sebesar 481 dan nilai t pada taraf signifikan 5
adalah 200 Dengan demikian terlihat bahwa thitung tabel gt ttabel
68
sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT
lebih baik dibandingkan dengan STAD Hal tersebut terlihat
dari rerata skor posttest antara kedua kelas tersebut Kelas
yang diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
memiliki rerata skor posttest sebasar 61 dan kelas yang
diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki
rerata skor posttest sebasar 76
2 Penelitian oleh Hendrik Arung Lamba dalam penelitiannya
yang berjudul ldquoPengaruh Pembelajaran Kooperatif Model
STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Fisika
Peserta didik SMArdquo Menyatakan bahwa terdapat perbedaan
perolehan hasil belajar fisika yang signifikan antara
pembelajaran kooperatif model STAD dan pembelajaran
klasikal terhadap hasil belajar fisika peserta didik kelas satu
SMA GKTS Imanuel Palu Metode pembelajaran kooperatif
69
lebih unggul dari pada metode pembelajaran klasikal dalam
mempengaruhi hasil belajar fisika54
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dikemukakan sebelumnya bahwa ada kesamaan dengan
penelitian yang penulis rencanakan yaitu dari segi model
pembelajaran kooperatif tipe STAD tetapi penulis
menambahkan satu model pembelajaran kooperatif tipe TGT
dan aktivitas belajar Perbedaan penelitian yang akan penulis
teliti yaitu pada mata pelajaran dan objek penelitian
3 Sarah Nur Azmi dalam skripsinya yang berjudul
ldquoPerbandingan antara model pembelajaran cooperative
learning tipe STAD dengan pembelajaran konvensional dalam
rangka meningkatkan hasil belajar PAI Dalam penelitian ini
dijelaskan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar yang
sangat signifikan pada kelas eksperimen (kelas yang diajar
dengan model pembelajaran STAD) hal ini dapat dilihat
perbedaan rata-rata kedua kelas tersebut yaitu kelas kontrol
54
Hendrik Lamba Arung Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Model
STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta didik SMA
(Jurnal Ilmu Pendidikan vol 2 no 13 2006) h127
70
dan kelas eksperimen Hal ini menunjukkan bahwa dengan
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik55
Banyaknya penelitian sebelumnya yang membahas
model pembelajaran kooperatif bukan berarti penelitian yang
akan penulis rencanakan sama dengan penelitian tersebut
Penelitian yang penulis rencanakan memiliki perbedaan
dengan penelitian-penelitian sebelumnya Perbedaan tersebut
antara lain dari objek penelitian sampel yang digunakan
dalam penelitian dan variabel atribut dalam penelitian ini
C Kerangka Berpikir
Berdasarkan deskripsi teori yang telah dipaparkan di atas
maka dapat disusun kerangka berpikir sebagai berikut
1 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar
Pembelajaran yang dilakukan dengan model pembelajaran
yang tepat dan memberikan kesempatan kepada peserta didik
55
Sarah Nur Azmi Perbandingan Antara Model Pembelajara
Cooperative Learning Tipe STAD dengan Pembelajaran Konvensional Dalam
Rangka Meningkatkan Hasil Belajar PAI (Jakarta Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Kependidikan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2012) h75
71
lebih aktif dan memberikan ruang gerak yang lebih luas kepada
peserta didik Model pembelajaran merupakan konsep yang akan
menggambarkan proses dari pembelajaran
Pemilihan model pembelajaran sebaiknya harus disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik materi pembelajaran dan
sarana prasarana yang tersedia Model pembelajaran yang tepat
dalam pembelajaran akan membuat siswa lebih aktif berkreasi
dan beriteraksi dengan pendidik menjadi lebih hidup Dengan
proses pembelajaran yang interaktif maka hasil belajar
diharapkan akan dapat meningkat
2 Pengaruh Keaktifan Belajar Terhadap Hasil Belajar
Pada proses pembelajaran diperlukan peran aktif peserta
didik Keaktifan belajar merupakan kesiapan fisik dan mental
peserta didik pada saat menerima materi pembelajaran oleh
pendidik sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan
Keaktifan belajar yang tinggi pada siswa akan berdampak pada
hasil belajar siswa dalam menerima materi pembelajaran
72
3 Interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan
belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
Hasil belajar PAI pada peserta didik dapat ditingkatkan
melalui penerapan model pembelajaran yang tepat Model
pembelajaran TGT dan model pembelajaran STAD merupakan
pola pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan
hasil belajar PAI Dalam usaha meningkatkan hasil belajar PAI
perlu didukung oleh keaktifan siswa dalam belajar di kelas
Berdasarkan karakteristik pembelajaran PAI dengan model
pembelajaran problem based learning dan model pembelajaran
konvensional yang dikemukakan di atas sama-sama
mempengaruhi hasil belajar PAI Menggunakan model
pembelajaran TGT peserta didik akan mampu berdiskusi dalam
kelompok menemukan fakta-fakta mencari data dan
menyimpulkan jawaban terhadap masalah sehingga dapat
dituangkan dalam bentuk jawaban dari kompetisi akademik
diakhir pembelajaran Sedangkan model pembelajaran STAD
peserta didik melakukan diskusi kelompok sama halnya dengan
model pembelajaran TGT hanya saja diakhir pembelajaran
73
penilaian kuis bersifat individual Oleh karena itu dengan
keaktifan peserta didik yang baik peserta didik akan dapat
berdiskusi dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh
pendidik Seseorang yang sedang belajar harus memperhatikan
kedua aspek tersebut dengan demikian dapat diduga terdapat
interaksi antara model pembelajaran dan keaktifan peserta didik
dalam belajar terhadap hasil belajar PAI
4 Perbedaan hasil belajar PAI bagi kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar tinggi yang diajarkan
dengan model pembelajaran TGT dan model
pembelajaran STAD
Model pembelajaran TGT merupakan salah satu bentuk
model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik Dengan
model ini peserta didik dituntut untuk berperan aktif baik secara
individu maupun di dalam kelompoknya Peserta didik lebih
diberi kebebasan untuk berdiskusi dalam kelompok menemukan
fakta mencari bukti dan menyimpulkan masalah yang dapat
dituangkan dalam belajar untuk mendukung hasil belajar Begitu
pula dengan memiliki keaktifan yang tinggi peserta didik dapat
74
bertanya mencari tau baik melalui diskusi internet buku-buku
serta sumber belajar yang lain untuk dituangkan dalam
keterampilan sosial dalam bekerja bersama pada kelompoknya
Dengan keaktifan belajar yang tinggi peserta didik lebih mudah
dalam menerima proses pembelajaran PAI sehingga materi dalam
mata pelajaran PAI tersebut lebih cepat untuk diterima
Sedangkan model pembelajaran STAD juga sama dengan
TGT dimana pusat belajar berada pada peserta didik peserta
didik berdiskusi dalam kelompok untuk menemukan
pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan materi
pembelajaran Hanya saja penilaian akhir pembelajaran dilakukan
secara individu bukan penilaian perwakilan kelompo Peserta
didik yang memiliki keaktifan belajar tinggi bisa menerapkannya
karena dalam penilaiannya lebih bersifat individu dan tidak
berinteraksi lebih banyak dengan peserta didik lain sehingga
hasil belajar PAI dianggap merupakan hasil kerja masing-masing
individu tanpa melibatkan kelompok dengan demikian dapat
diduga bahwa dengan menggunakan model pembelajaran TGT
hasil belajar PAI lebih baik dibandingkan dengan model
75
pembelajaran STAD bagi peserta didik yang memiliki keaktifan
tinggi
5 Perbedaan hasil belajar PAI bagi kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar rendah yang diajarkan
dengan model pembelajaran TGT dan model
pembelajaran STAD
Pendidikan agama islam merupakan salah satu mata
pelajaran wajib yang terdapat dalam kurikulum Sebagai mata
pelajaran yang harus diajarkan PAI memiliki tingkat kesulitan
yang cukup tinggi dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya
Kompleksnya materi-materi dalam PAI yang membutuhkan
kemampuan menghafal pada setiap materinya
Model pembelajaran TGT salah satu model pembelajaran
yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
melakukan aktivitas dalam mencari masalah-masalah kemudian
menyelesaikannya dalam kelompok Peserta didik yang memiliki
keaktifan belajar rendah kemungkinan akan mengalami kesulitan
dalam belajarnya dituntut untuk bekerja dalam kelompok
Sehingga dengan model pembelajaran ini konsentrasi peserta
76
didik dalam mencari permasalahan dalam satu kelompok akan
dapat mempengaruhi hasil belajar PAI
Sedangkan model pembelajaran STAD hampir sama
dengan model pembelajaran TGT dimana peserta didik lebih aktif
dalam proses pembelajaran Pembelajaran ini dilakukan sama
dalam kelompok untuk berdiskusi mencari masalah dan
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh pendidik
Keaktifan belajar yang rendah akan menimbulkan peserta didik
pasif ataupun diam dalam diskusi kelomoknya Akan tetapi pada
saat proses penilaian diakhir pembelajaran pendidik memberikan
kuis untuk individual Dengan demikian dapat diduga bahwa
dengan menggunakan model pembelajaran TGT hasil belajar PAI
lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran STAD bagi
peserta didik yang memiliki keaktifan belajar rendah
D Pengajuan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah penelitian
telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan Dikatakan
77
sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada
teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data
Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban
teoritis terhadap rumusan masalah penelitian sebelum jawaban
empiris56
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut
1 Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar
2 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
3 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI
4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
56
Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD
(Bandung Alfabeta 2013) h38
78
5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah
79
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Kegiatan yang baik harus memiliki tujuan yang jelas
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap
hasil belajar PAI
2 Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil
belajar PAI
3 Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran
dengan keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar
PAI
4 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi
lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
tinggi
80
5 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah
lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
rendah
B Tempat dan Waktu Penelitian
1 Tempat Penelitian
Tempat penelitian sangat penting untuk keberhasilan
dalam penelitian Pemilihan tempat untuk melaksanakan
penelitian harus disesuaikan dengan karakteristik masalah dalam
penelitian Hal ini akan berdampak pada hasil penelitian yang
dilakukan Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 24 Kota
Serang yang berlokasi di Jl Sewor Kelurahan Banjarsari
Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang
2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 8 kali pertemuan
sudah termasuk pretest dan posttest Dengan kata lain
pembelajaran PAI dengan menggunakan kedua model
pembelajaran tersebut dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan
81
Dalam penelitian ini peneliti mengambil waktu diluar KBM hal
ini dilakukan agar tidak mengganggu program kurikulum yang
sudah disusun oleh pihak sekolah Penelitian dilakukan seminggu
dua kali yaitu setiap hati selasa dan kamis Adapun waktu
pelaksanaan pretest perlakuan dan posttest dilaksanakan pada
tanggal 4 sd 27 April 2017 dengan perincian sebagai berikut
Tabel 31
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Kegiatan Tanggal Waktu
1 PretestTes Awal 4 April 2017 1400 sd
1600 Wib
2 TreatmenPerlakuan 6 sd 25 April
2017
1400 sd
1530 Wib
3 PosttestTes Akhir 27 April 2017 1400 sd
1600 Wib
C Metode dan Rancangan Penelitian
1 Metode Penelitian
Keberhasilan penelitian sangat ditentukan oleh
penggunaan metode Metode adalah langkah-langkah yang
diambil untuk memudahkan penelitian Sudjana mengungkapkan
bahwa ldquoMetode penelitian merupakan rangkaian cara atau
kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi
82
dasar pandangan-pandangan filosofis dan ideologis pertanyaan
dan isu-isu yang dihadapirdquo57
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode eksperimen Mengenai metode
eksperimen dijelaskan oleh Sugiyono adalah sebagai berikut
ldquoMetode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan Metode penelitian eksperimen adalah
metode penelitian kuantitatifrdquo58
Selanjutnya Sugiyono mengemukakan bahwa ldquoMetode
penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh treatment tertentu (perlakuan) dalam
kondisi yang terkontrol (laboraturium)rdquo59
Dalam penelitian ini
sampel diberikan tes awal (pretest) menggunakan angket untuk
mengetahui tingkat keaktifan belajar peserta didik dan tes pilihan
ganda materi perilaku terpuji untuk memperoleh data hasil belajar
PAI sebelum diberikan perlakuan atau (treatment) Setelah data
diperoleh maka langkah selanjutnya sampel diberikan treatment
dengan menggunakan model pembelajaran TGT dan model
57
Sudjana Metode Statistik (Bandung Tarsito 2005) h52 58
Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)
h109 59
Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)
h11
83
pembelajaran STAD kepada peserta didik yang memiliki
keaktifan belajar tinggi maupun rendah sebanyak 8 kali
pertemuan setelah itu diberikan tes akhir (posttest) Hal tersebut
dilakukan untuk mengetahui pengaruh atau dampak yang
ditimbulkan oleh model pembelajaran TGT dan model
pembelajaran STAD dengan tingkat keaktifan belajar tinggi
maupun rendah terhadap hasil belajar PAI
2 Rancangan Penelitian
Desain sangat dibutuhkan dalam penelitian desain
merupakan gambaran yang akan dilakukan oleh peneliti mulai
dari tahap awal sampai tahap akhir Dengan pemilihan desain
yang tepat akan mencerminkan hasil penelitian yang dilakukan
Dalam penelitian ini desain yang digunakan peneliti adalah
desain factorial 2 x 2 Mengenai desain factorial menurut
Sugiyono adalah ldquoDesain factorial merupakan desain yang
memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang
mempengaruhi perlakuan (variabel bebas) terhadap hasil belajar
84
PAI (variabel terikat)rdquo60
Desain ini melibatkan beberapa faktor
(variabel bebas aktif dan atribut) yang digarap bersama-sama
sekaligus (terdiri dari dua faktor) Dua faktor (variabel bebas)
yang terlibat dalam eksperimen ini adalah model pembelajaran
dan tingkat keaktifan belajar peserta didik Digambarkan dalam
tabel 32 sebagai berikut
Tabel 32
Desain Penelitian Faktorial 2 x 2
Model
Pembelajaran
Keaktifan
Belajar
TGT
STAD
TINGGI
RENDAH
Keterangan
A = Model pembelajaran dibagi menjadi dua
klasifikasi
= Model pembelajaran TGT
= Model pembelajaran STAD
B = Keaktifan belajar dibagi menjadi dua klasifikasi
60
Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)
h76
85
= Keaktifan belajar tinggi
= Keaktifan belajar rendah
micro
micro
micro
micro
=
=
=
=
Kelompok peserta didik yang belajar dengan
menggunakan model pembelajaran TGT dan
memiliki tingkat keaktifan belajar tinggi
Kelompok peserta didik yang belajar dengan
menggunakan model pembelajaran TGT dan
memiliki tingkat keaktifan belajar rendah
Kelompok peserta didik yang belajar dengan
menggunakan model pembelajaran STAD dan
memiliki tingkat keaktifan belajar tinggi
Kelompok peserta didik yang belajar dengan
menggunakan model pembelajaran STAD dan
memiliki tingkat keaktifan belajar rendah
D Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1 Populasi
Setiap penelitian pasti memerlukan data dan sumber yang
dapat dipercaya untuk menjawab permasalahan dalam penelitian
dan untuk menjawab hipotesis untuk itu penelitian memerlukan
populasi dan sampel Populasi dan sampel merupakan bagian
yang penting dari sebuah penelitian Ketelitian dalam
86
menentukan sampel dari sejumlah populasi sangat menentukan
hasil penelitian yang dilakukan Populasi merupakan individu
atau objek yang memiliki sifat-sifat umum Dari populasi dapat
diambil sejumlah data yang diperlukan untuk memecahkan suatu
masalah yang diteliti
Definisi populasi menurut Sugiyono adalah ldquoWilayah
generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannyardquo61
Sedangkan Arikunto menjelaskan bahwa yang dimaksud populasi
adalah ldquokeseluruhan subyek penelitianrdquo62
Berdasarkan pendapat tersebut dapat penulis simpulkan
bahwa yang dimaksud populasi adalah keseluruhan subyek dan
sumber pengumpul data yang telah ditetapkan untuk dipelajari
sifat-sifatnya Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik
kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Adapun jumlah peserta
61
Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)
h117 62
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
(Jakarta Rineka Cipta 2010) h172
87
didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang sebanyak 175
peserta didik yang
terdiri dari 5 kelas
2 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah
suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi
Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan
dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 64
orang peserta didik dengan teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik cluster random sampling Dikatakan cluster
random sebab sampel dalam penelitian ini diambil secara acak
kelas untuk mewakili populasi dan ikut dalam penelitian ini
Sampel tersebut kemudian dibagi ke dalam dua kelompok yang
sama banyak
Setiap peserta didik di beri tes pendahuluan sehingga
diperoleh tingkat keaktifan belajar masing-masing peserta didik
Dari hasil tes keaktifan belajar peserta didik kemudian dirangking
mulai dari skor tertinggi sampai dengan skor terendah Kemudian
88
menentukan 27 kelompok skor tertinggi dan 27 kelompok
skor rendah dari masing-masing kelompok Hal tersebut
berdasarkan pendapat Verducci yaitu 27 kelas atas dan 27
kelas bawah rangking teratas 32 orang dengan kategori keaktifan
belajar tinggi dan rangking terendah 32 orang dengan kategori
keaktifan belajar rendah63
Menurut Fraenkel dan Welen yang menjelaskan tentang
pengambilan sampel dalam metode eksperimen desain factorial
bahwa ldquoFactorial design extend the number of relationship that
may be examined in an experimental study they are essentially
modifications of either the posttest-only control group or pretest-
posttest control group design (with or without random
assignment)rdquo64
Berdasarkan pendapat di atas dalam desain factorial
penentuan sampel ditentukan dengan atau tanpa random
assigment Pada penelitian ini pengambilan sampel peneliti
menerapkan random assignment Setelah semua sampel
63
Verducci Frank M Measurment Concept in Phhysical Education
(StLois The CV Mosby Company 2002) h176 64
Fraenkel J amp Wallen N How to Design and evaluate research in
education (2nd ed) (Mc Graw-Hill Inc New York 2001) h225
89
mengikuti tes keaktifan belajar maka peneliti menempatkan
seluruh jumlah sampel menjadi empat kelompok seperti yang
tertera pada tabel 33 sebagai berikut
Tabel 33
Pembagian Sampel Kedua Kelompok Penelitian
Kelompok peserta didik Yang
memiliki keaktifan belajar
tinggi dengan model
pembelajaran TGT
Kelompok peserta didik yang
memiliki keaktifan belajar
tinggi Dengan model
pembelajaran STAD
145891213161720212
425282932 = 16 peserta
didik
236710111415181922
2326273031 = 16 peserta
didik
Kelompok peserta didik Yang
memiliki keaktifan belajar
rendah dengan model
pembelajaran TGT
Kelompok peserta didik yang
memiliki keaktifan belajar
rendah
Dengan model pembelajaran
STAD
3336374041444548495
2535657606164 = 16
peserta didik
3435383942434647505
1545558596263 = 16
peserta didik
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan angket atau kuisioner
Tes objektif digunakan untuk melihat bagaimana nilai-nilai
90
peserta didik yang belajar menggunakan model pembelajaran
TGT dan STAD Data yang dikumpulkan dari responden adalah
hasil belajar peserta didik melalui evaluasi yang dilakukan di
akhir pembelajaran dan keaktifan peserta didik Pada hasil belajar
peserta didik didapat pada saat akhir pembelajaran sedangkan
untuk keaktifan peserta didik peneliti menggunakan kuisioner
dalam menilai keaktifan belajar peserta didik yang ada di kelas
pada saat pembelajaran
Dalam mengembangkan instrumen dan memperoleh hasil
pengukuran yang akurat uji validitas dilakukan sebelum kuisioner
diberikan kepada responden Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini adalah soal dalam bentuk pretest dan posttest
dimana sebelum pembelajaran dimulai peneliti memberikan
pretest terlebih dahulu kepada seluruh sampel Kemudian baru
diadakan perlakuan pembelajaran dengan model TGT dan STAD
Setelah selesai pembelajaran peneliti kembali untuk melakukan
post test kepada seluruh sampel
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu dengan menggunakan tes hasil belajar PAI
91
materi membisakan perilaku terpuji berupa tes objektif dengan
pilihan ganda dan non test digunakan untuk memperoleh data
keaktifan belajar peserta didik
F Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang
diharapkan peneliti menggunakan angket untuk mengukur tingkat
keaktifan belajar peserta didik sebagai instrumen penelitian dan
tes objektif berupa tes pilihan ganda untuk hasil belajar PAI
Materi perilaku terpuji Untuk penyusunan soal objektif
disesuaikan dengan indikator dalam materi akhlak mulia Selain
itu dengan angket lebih memberikan kesempatan kepada siswa
atau responden untuk memberikan informasi dengan baik dan
benar
1 Variabel Keaktifan Belajar Peserta Didik
a Definisi Konsep
Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun
mental yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian
yang tidak dapat dipisahkan (Sardiman 2001 98)
92
b Definisi Operasional
Keaktifan siswa adalah tingkah laku siswa dalam
mendapatkan pengetahuan yang berlangsung didalam kelas
meliputi aktivitas visual membaca teks atau bacaan yang
relevan aktivitas oral mengemukakan pertanyaan
mengemukakan pendapat menyanggah pendapat berdiskusi
dengan teman sekelompok mengenai materi yang relevan
aktivitas mendengarkan mendengarkan penjelasan
guruteman mendengarkan pendapat teman pada saat diskusi
kelompok aktivitas menulis merangkum dari bacaan yang
diberikan membuat pertanyaan dari gambar yang telah
disediakan menuliskan hal-hal yang berkaitan dengan materi
yang diajarkan pada buku catatan Keaktifan belajar peserta
didik yang didapatkan dari pengisian angket yang diberikan
kepada peserta didik untuk memperoleh data keaktifan tinggi
dan keaktifan rendah
c Kisi-kisi Instrumen
Penelitian ini menggunakan lembar kuesioner tertutup
secara langsung dengan tipe check list (radic) untuk keaktifan
93
peserta didik maksudnya responden tinggal menjawab
kuesioner karena sudah disediakan semua pertanyaan beserta
jawaban yang telah ditentukan dan dibatasi dimana jawaban
tersebut merupakan tanggapan langsung dari dirinya dengan
membubuhkan tanda check (radic) pada kolom yang sesuai Kisi-
kisi disajikan pada tabel 34 sebagai berikut
Tabel 34
Kisi-Kisi Angket Keaktifan Belajar Peserta Didik
No Aspek Indikator Penyataan Jum
lah Negatif Positif
1 Kegiatan
Visual Membaca Materi
117 925 4
2 Kegiatan
Lisan Bertanya
Mengemukakan idepemikiran
Diskusi
21833 102638 6
3 Kegiatan
Mendengarkan Mendengarkan materi
pelajaran
Mendengarkan presentasi
31934 1127 5
4 Kegiatan
Menulis Membuat ringkasan
Mengerjakan latihan
Aktif mengemukakan ide dan mencatat hasil
penelitiandiskusi
42035 1228 5
5 Kegiatan
Menggambar Menggambar diagram
Menggambar sumber belajar
Menggambar objek
penelitian
52129 13 4
94
6 Kegiatan
Motorik Hadir saat penelitian
di sekolah
Melakukanmembantu menyiapkan alat-alat
percobaan
62237 1430 5
7 Kegiatan
Mental Memecahkan masalah
Menganalisis soal
Mengambil keputusan
723 1531 4
8 Kegiatan
Emosional Bersemangat
Berani
Bosan
Gugup
Takut
824 1632
36 5
Jumlah 21 17 38
Penilaian alternatif jawaban menggunakan angka 1ndash5
dilanjutkan dengan pemberian skor Pemberian bobot pernyataan
bisa dilihat pada tabel 35 berikut ini
Tabel 35
Skor Jawaban Angket
Keaktifan Belajar Peserta Didik
Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Ragu-ragu (R) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
95
Sebelum kuisioner ini diberikan kepada sampel terlebih
dahulu diujicobakan kepada peserta didik lain yang memiliki
karakteristik sama dengan responden dalam penelitian Uji coba
ini dilakukan agar intrumen yang digunakan memiliki tingkat
validitas dan reliabilitas sehingga layak untuk digunakan sebagai
alat ukur untuk memperoleh data
d Kalibrasi Instrumen
1) Uji Validitas
Pada dasarnya validitas adalah kemampuan alat ukur
untuk dapat mengukur apa yang seharusnya diukur Agar
memudahkan dalam proses perhitungan statistik peneliti
menggunakan SPSS versi 16 prosedur dalam perhitungan dengan
SPSS yaitu pertama masuk ke program SPSS kemudian klik
variable view pada SPSS data editor dan isi semua kolom name
type decimal label dan measure langkah selanjutnya klik data
view pada kolom responden masukan semua responden pada
kolom A B D sampai jumlah item tes isi jawaban responden
Selanjutnya klik analysis-correlate-bivariate dari bivariate
correlations masukan skor jawaban dan total ke variables pada
96
correlation coefficients klik pearson pada test of significance klik
two-tailed pada statistic klik statistic and standar devations pada
missing value klik exlude cases pairwise klik continue untuk
kembali kemenu sebelumnya kemudian klik oke untuk
memproses data
Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak dengan
melihat tabel nilai-nilai r Product Moment yang dapat dilihat
dilampiran Untuk mengetahui tiap item tes tersebut valid atau
tidak valid dengan membandingkan hasil perhitungan corrected
item-total correlation ) dengan Dengan
signifikansi untuk α = 005 dan dk = 20-2 = 18 maka diperoleh
nilai-nilai r tabel = 0444 Berikut kaidah keputusan jika gt
dari berarti item tes valid dan jika lt berarti
item tes tidak valid Berikut tabel hasil dari uji validitas
instrumen yang telah dilakukan Untuk lebih jelasnya lihat tabel
36
97
Tabel 36
Hasil Uji Validitas Item Angket Keaktifan Peserta Didik
Nomor Item
Soal
r hitung r table Keterangan
1 0967 0468 Valid
2 0883 0468 Valid
3 0967 0468 Valid
4 0967 0468 Valid
5 0967 0468 Valid
6 0607 0468 Valid
7 0967 0468 Valid
8 0607 0468 Valid
9 0607 0468 Valid
10 0967 0468 Valid
11 0609 0468 Valid
12 0967 0468 Valid
13 0609 0468 Valid
14 0967 0468 Valid
15 0967 0468 Valid
16 0667 0468 Valid
17 0609 0468 Valid
18 0607 0468 Valid
19 0967 0468 Valid
20 0795 0468 Valid
21 0609 0468 Valid
22 0967 0468 Valid
23 0883 0468 Valid
24 0967 0468 Valid
25 0883 0468 Valid
26 0609 0468 Valid
27 -0284 0468 Tidak Valid
28 0967 0468 Valid
29 0967 0468 Valid
30 0967 0468 Valid
31 0967 0468 Valid
32 0967 0468 Valid
33 0609 0468 Valid
98
34 -0027 0468 Tidak Valid
35 0967 0468 Valid
36 0967 0468 Valid
37 0967 0468 Valid
38 0967 0468 Valid
Berdasarkan hasil perhitungan di atas sebanyak 36 item
butir tes dinyatakan valid Item butir tes tersebut yaitu 1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 28 29 30 31 32 33 35 36 37 38 Maka item tes
tersebut digunakan sebagai instrumen penelitian untuk
memperoleh data keaktifan belajar peserta didik
2) Uji Realibilitas
Selain valid salah satu syarat instrument tes dapat
digunakan haruslah memiliki tingkat reliabilitas Menurut Akdon
(2008) suatu tes dikatakan reliabel atau ajeg apabila beberapa kali
pengujian menunjukkan hasil yang relatif sama Reliabilitas tes
kecerdasan emosional dalam penelitian ini diuji dengan konsep
konsistensi internal yang dilakukan dengan cara mencobakan
instrumen sekali saja Kemudian dengan bantuan SPSS Versi 17
for Windows data yang diperoleh dianalisis dengan Alpha
99
(cronbach) yang didasarkan pada rata-rata korelasi antar-item
Adapun prosedur perhitungan dengan SPSS yaitu pertama
masukan data tiap butir item tes yang sudah valid sebanyak 36
item butir tes kedalam menu data view kemudian klik analysis-
scale-reliability analysis Estimasi reliabilitas koefisien alpha dari
Cronbach bahwa semakin besar koefisiennya berarti semakin
tinggi realibilitas alat ukur (instrument)
Sekumpulan butir pertanyaan dalam kuesioner dapat
diterima jika memiliki nilai koefisien reliabilitas lebih besar atau
sama dengan 070 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
37 sebagai berikut
Tabel 37
Standar Penilaian Koefisien Validitas dan Reliabilitas
Kriteria Reliability Validity
Good 080 050 Acceptable 070 030 Marginal 060 020
Poor 050 010
Sumber (Barker et al 2002 hlm70)
Berikut tabel hasil dari uji reliabilitas instrumen yang
telah dilakukan Untuk lebih jelasnya lihat tabel 38 sebagai
berikut
100
Tabel 38
Hasil Uji Reliabilitas Uji Coba Instrumen Keaktifan Belajar
Cronbachs Alpha N of Items
990 36
Berdasarkan hasil pengolahan data yang disebarkan
kepada sebanyak 20 responden diperoleh koefisien reliabilitas
Alpha (cronbach) sebesar 0961 Artinya koefisien reliabilitas
kuesioner keaktifan belajar peserta didik lebih besar dari 070
sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item kuisioner keaktifan
belajar peserta didik sudah reliabel
2 Variabel Hasil Belajar PAI
a Definisi Konsep
Menurut Purwanto (201146) hasil belajar adalah
perubahan perilaku peserta didik akibat belajar Perubahan
perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas
sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar
Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat
berupa perubahan dalam aspekkognitif afektif dan
psikomotorik
101
b Definisi Operasional
Setiap akhir dari proses belajar mengajar selalu ada
hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa yang disebut
dengan prestasi belajar Melalui hasil belajar ini dapat
diketahui taraf penguasaan anak terhadap materi yang
diberikan dalam proses belajar mengajar Pada prinsipnya
pengungkapan hasil ideal meliputi segenap ranah psikologi
yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar
siswa perubahan hasil belajar tersebut bersifat intangible (tak
dapat diraba) untuk itu guru dalam hal ini hanya mengambil
cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting
diharapkan dapat mencerminkan perubahan sebagai hasil
belajar siswa
Berdasarkan uraian di atas yang digunakan dalam
mengukur hasil belajar siswa yaitu peneliti melakukan
evaluasi dengan menggunakan tes Sebelum dan sesudah
pembelajaran berlangsung dengan memperhatikan indikator
(petunjuk adanya prestasi tertentu) yang dikaitkan dengan
102
jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur yang
dinyatakan dalam skor atau penilaian
c Kisi-kisi Instrumen
Tes ini digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran
yang diperoleh dalam suatu kegiatan Tes yang digunakan
adalah tes kognitif dengan tes pilihan ganda dengan pilihan
empat (option) Tes ini diberikan sebelum dan sesudah peserta
didik mempelajari konsep dengan menggunakan model
pembelajaran TGT pada kelompok eksperimen A yang dengan
keaktifan belajar tinggi dan keaktifan belajar rendah dan
model pembelajaran STAD pada kelompok eksperimen B
dengan tingkat keaktifan belajar tinggi dan kekatifan belajar
rendah Kisi-kisi tes objektif materi akhlak mulia dapat dilihat
pada tabel 39 halaman 68 sebagai berikut
Tabel 39
Kisi-Kisi Soal Aqidah Akhlak
No
Standar
Kompetensi
Lulusan
Indikator Nomor
Soal
Jml
Soal
1 Meningkatkan
keimanan
kepada Allah
melalui
1) Menunjukkan
dalil tentang sifat
Allah yang
terkandung di
1 ndash 4 4
103
pemahaman
sifat-sifat-Nya
dan
menerapkan
akhlak terpuji
kepada Allah
dalam ayat Al-
Qurrsquoan
2) Menunjukkan arti
sifat wajib bagi
Allah
3) Menunjukkan
lawan kata sifat
wajib Allah
4) Menunjukkan
bentuk dan
contoh-contoh
perilaku ikhlas
taat khauf dan
taubat
2 Meningkatkan
keimanan
kepada kitab-
kitab Allah
SWT
1) Pengertian Iman
kepada Kitab-
kitab Allah SWT
2) Cara meyakini
kitab-kitab
sebelum al-quran
3) Menunjukkan
fungsi al-Qur`an
sesuai dengan
ayat yang
disajikan
4) Menyebutkan
nama kitab Allah
yang diturunkan
kepada utusan-
Nya
5) Menunjukkan
nama lain dari al-
Qur`an yang
terkait dengan
fungsinya
5 ndash 12 8
3 Menerapkan
akhlak terpuji
kepada diri
1) Menyebutkan
pengertian jujur
2) Menunjukkan
16 ndash 22 6
104
sendiridan
menghindari
akhlak tercela
kepada diri
sendiri
contoh perilaku
jujur adil rendah
hati hemat dan
sederhana
3) Dalil yang
menerangkan
tentang jujur dan
adil
4 Menerapkan
akhlak terpuji
kepada sesame
1) Menyebutkan
pengertian rendah
hati hemat dan
sederhana
23 1
5 Meningkatkan
keimanan
kepada hari
akhir dan alam
ghaib yang
masih
berhubungan
dengan hari
akhir dan
menerapkan
akhlak terpuji
kepada diri
sendiri
1) Mengetahui
perbedaan
malaikat dan jin
2) Mengetahui sifat
makhluk gaib
24 ndash 25 2
6 Meningkatkan
keimanan
kepada Qadha
dan Qadar serta
menerapkan
akhlak terpuji
dalam
pergaulan
remaja
1) Menjelaskan
pengertian Qadha
dan Qadar dan
memahami
makna ayat
2) Menunjukkan
perilaku yang
menunjukkan
sikap beriman
kepada Qadha
dan Qadar
3) Menunjukkan
contoh perilaku
12 ndash 15 4
105
akhlak terpuji
dalam pergaulan
remaja
4) Menunjukkan
contoh perilaku
akhlak tercela
dalam pergaulan
remaja
d Kalibrasi Instrumen
1) Uji Validitas
Sebelum tes digunakan sebagai instrumen penelitian
peneliti melakukan uji coba instrumen untuk menentukan
validitas instrumen penelitian tersebut Untuk menentukan
instrumen itu valid atau tidak dengan melihat tabel nilai-
nilai r Product Moment yang dapat dilihat dilampiran
Untuk mengetahui tiap item tes tersebut valid atau tidak
valid dengan membandingkan hasil perhitungan corrected
item-total correlation ) dengan Dengan
signifikansi untuk α = 005 dan dk = 20-2 = 18 maka
diperoleh nilai-nilai r tabel = 0444 atau nilai signifikansi ˂
005 Berikut kaidah keputusan jika Sig ˂ 005 berarti item
tes valid dan jika Sig ˃ 005 berarti item tes tidak valid
106
Adapun hasil uji coba instrumen untuk validitas dapat
dilihat pada tabel 310 halaman 70 sebagai berikut
Tabel 310
Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar
Nomor
Item
Soal
Sig Tarafnyata
(005) Keterangan
1 0000 005 Valid
2 0000 005 Valid
3 0000 005 Valid
4 0000 005 Valid
5 0000 005 Valid
6 0000 005 Valid
7 0000 005 Valid
8 0000 005 Valid
9 0000 005 Valid
10 0000 005 Valid
11 0000 005 Valid
12 0000 005 Valid
13 0000 005 Valid
14 0000 005 Valid
15 0000 005 Valid
16 0000 005 Valid
17 0000 005 Valid
18 0000 005 Valid
19 0000 005 Valid
107
20 0000 005 Valid
21 0000 005 Valid
22 0000 005 Valid
23 0000 005 Valid
24 0000 005 Valid
25 0000 005 Valid
Berdasarkan hasil perhitungan di atas sebanyak 25
item butir tes dinyatakan valid Item butir tes tersebut yaitu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 Maka item tes tersebut digunakan
sebagai instrumen penelitian untuk memperoleh data hasil
belajar PAI
2) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan setelah melakukan uji
validitas Adapun hasil uji reliabilitas instrumen tes hasil
belajar PAI dapat dilihat pada tabel 311 sebagai berikut
Tabel 311
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar
Cronbachs Alpha N of Items
983 25
108
Berdasarkan hasil pengolahan data yang disebarkan
kepada sebanyak 20 responden diperoleh koefisien
reliabilitas Alpha (cronbach) sebesar 0983 Artinya
koefisien reliabilitas tes hasil belajar PAI lebih besar dari
070 sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item tes
hasil belajar sudah reliabel
3) Daya Pembeda
Daya beda adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara pengikut tes yang berkemampuan
tinggi dengan pengikut tes yang berkemampuan rendah
Angka yang menunjukkan besarnya daya beda disebut
indeks daya beda atau indeks diskriminasi butir soal Indeks
diskriminasi butir soal berkisar antara plusmn 1 Makin tinggi
indeks diskriminasinya maka butir tes itu makin baik
Untuk menentukan daya pembeda maka nilai perhitungan
yang digunakan adalah rhitung pada SPSS yang
dibandingkan dengan kriteria sebagai berikut
040 ndash 100 = Soal Baik
030 ndash 039 = Soal diterima dan diperbaiki
109
020 ndash 029 = Soal Diperbaiki
000 ndash 019 = Soal ditolak
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan
SPSS diperoleh hasil sebagai berikut
Tabel 312
Hasil Perhitungan Daya Pembeda
Item Tes Kesimpulan
1 0710 Soal Baik
2 0798 Soal Baik
3 0913 Soal Baik
4 0913 Soal Baik
5 0798 Soal Baik
6 0798 Soal Baik
7 0913 Soal Baik
8 0798 Soal Baik
9 0913 Soal Baik
10 0913 Soal Baik
11 0913 Soal Baik
12 0798 Soal Baik
13 0913 Soal Baik
14 0798 Soal Baik
15 0913 Soal Baik
16 0913 Soal Baik
17 0798 Soal Baik
18 0913 Soal Baik
19 0798 Soal Baik
20 0710 Soal Baik
21 0913 Soal Baik
22 0798 Soal Baik
23 0710 Soal Baik
24 0798 Soal Baik
25 0798 Soal Baik
110
G Pelaksanaan Perlakuan
Adapun jadwal pelaksanaan eksperimen yang akan
penulis lakukan adalah sebagai berikut
1 Pre Test
Pelaksanaan pretest dilakukan sebelum perlakuan
diberikan Pretest dilakukan untuk memperoleh data awal sejauh
mana tingkat keaktifan belajar peserta didik dan hasil belajar PAI
yang telah dimiliki siswa Untuk mengetahui skor pretest tersebut
kelompok eksperimen diberikan angket yang mengacu pada skala
Likert untuk keaktifan belajar peserta didik dan tes objektif untuk
hasil belajar PAI yang dilaksanakan tanggal 4 April 2017 jam
1400 sd 1600 WIB
2 TreatmentPerlakuan
Perlakuan ini dilakukan sebanyak 2 kali seminggu selama
4 minggu berturut-turut atau dengan kata lain sebanyak 8 kali
pertemuan dan sudah termasuk pretest dan posttest jadi dapat
dikatakan bahwa treatment di berikan sebanyak 6 pertemuan
Peneliti memberikan treatment 2 kali pertemuan yaitu Selasa dan
Kamis selama 6 kali pertemuan
111
Penelitian dilaksanakan mulai 4 sd 27 April 2017
Dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan kelompok (A)
menggunakan model pembelajaran TGT dan 8 kali pertemuan
kelompok (B) menggunakan model pembelajaran STAD
pertemuan awal (tes keaktifan belajar peserta didik dan tes
objektif menentukan hasil belajar PAI) dan pertemuan terakhir
(post-test) Jadwal eksperimen disesuaikan dilaksanakan diluar
jam pelajaran hal ini dikarenakan jumlah pertemuan dalam
treatmen cukup banyak sehingga akan mengganggu target
pencapaian kurikulum yang sudah ditetapkan oleh sekolah
apabila dilaksanakan pada proses KBM PAI
3 Posttest
Pelaksanaan posttest dilakukan sama dengan pelaksanaan
pretest setelah kelompok eksperimen diberi perlakuan
H Teknik Analisis Data
Untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar PAI
peserta didik di SMP Negeri 24 Kota Serang maka diperlukan
alat pengumpul data Data penelitian dikumpulkan melalui teknik
112
tes objektif Instrumen tes yang dipakai harus yang baik dan
tingkat validitas serta reliabilitasnya juga terjamin
Suatu alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur tersebut
betul-betul mengukur apa yang hendak diukur Nurhasan
mengatakan bahwa
Tes yang valid adalah tes yang mengukur apa yang hendak
diukur Suatu pengukuran dapat dikatakan valid bila alat
pengukuran atau tes benar-benar tepat untuk mengukur apa
yang hendak diukur dan sesuai dengan gejala yang
diukurnya Jadi validitas alat ukur akan mungkin terjadi
apabila alat ukur itu tetap mengukur variable-variabel yang
diteliti65
Suatu alat ukur dikatakan reliabel (terandal) apabila alat
ukur tersebut mempunyai derajat keajegan Nurhasan mengatakan
bahwa rdquoKeterandalan ini menggambarkan derajat keajegan atau
konsistensi hasil pengukuranrdquo66
Jadi reliability alat ukur akan
mungkin terjadi apabila meskipun dilakukan pengukuran yang
berulang-ulang dengan memakai alat ukur yang sama objek dan
subjek yang sama hasilnya akan tetap atau relatif sama Adapun
instrumen tes yang digunakan adalah tes objektif dan kuisioner
65
Nurhasan Tes Pengukuran Keolahragaan (Bandung FPOK UPI
Bandung 2014) p26 66
Ibid p30
113
yang diujicobakan terlebih dahulu pada peserta didik lain yang
memiliki karakteristik yang sama dengan sampel penelitian
Setelah data hasil belajar PAI terkumpul langkah
selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut
menggunakan program Software Computer Statistical Product
and Service Solution (SPSS) Serie 17 Langkah-langkah
pengolahan dan analisis data adalah sebagai berikut
1 Deskripsi Data
Untuk pengdeskripsian data penulis melakukan
pengolahaan dengan mencari rata-rata simpangan baku standar
deviasi varians Tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-
langkah sebagai berikut klik Analyze gt Descriptive Statistics gt
Descriptives gt Masukan semua variabel ke kotak Variable(s) gt
Options gt ceklis Mean Std Deviation dan Variance gt Continue
gt OK
2 Uji Normalitas
Menguji normalitas data dari setiap data untuk
mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau baik
Uji normalitas menggunakan kolmogorov-smirnov tahap
114
penghitungan SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut
klik Analyze gt Nonparametric Tests gt Legacy Dialogs gt 1-
Sample K-S gt Masukan semua variabel ke kotak Test Variable
List gt OK Format pengujiannya dengan membandingkan nilai
probabilitas (p) atau signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan
(dk) α = 005 Uji kebermaknaannya sebagai berikut
a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan
normal
b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan
tidak normal
3 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
memiliki varians yang sama atau tidak dengan kata lain apakah
data berasal dari satu populasi yang sama atau tidak Uji
homogenitas menggunakan levene statistic tahap penghitungan
SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut klik Analyze gt
Compare Means gt One-Way ANOVA gt Masukan semua variabel
X ke kotak Dependen List dan K ke kotak Factor gt Options gt
ceklis Homogeneity of variance test gt Continue gt OK Format
115
pengujiannya dengan membandingkan nilai probabilitas (p) atau
signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan (dk) α = 005 Uji
kebermaknaannya sebagai berikut
a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan
homogen
b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan
tidak homogen
4 Uji Anava Dua Jalur
Uji korelasi digunakan untuk menguji apakah hipotesis ini
yang diajukan diterima atau tidak Pengujian hipotesis ini
menggunakan taraf signifikansi 5 dari 100 atau kebenaran
yang dicapai 95 tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-
langkah sebagai berikut klik Analyze gt Correlate gt Bivariate gt
Masukan semua variabel 1 ke kotak Dependent Variabel dan
variabel 2 dan 3 ke kotak Fixed Factor (s) gt Plots gt masukan
variabel 2 ke kotak Horizontal Axis dan variabel 3 kotak
Separate Lines gt Add gt Continue gt Post Hoc gt masukan semua
variabel ke kotak Post Hoc Tests for gt ceklis Tukey gt Continue gt
OK Format pengujiannya dengan membandingkan nilai
116
probabilitas (p) atau signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan
(dk) α = 005 Uji kebermaknaannya sebagai berikut
a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan tidak
memiliki perbedaan yang signifikan
b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan
memiliki perbedaan yang signifikan
I Hipotesis Statistik
1 micro =
micro gt
2 Int A x B = 0
Int A x B ne 0
3 micro = micro
micro gt micro
4 micro = micro
micro gt micro
Keterangan
=
=
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang belajar dengan model pembelajaran TGT
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang belajar dengan model pembelajaran STAD
117
micro
micro
micro
micro
=
=
=
=
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar tinggi dan belajar
dengan model pembelajaran TGT
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar tinggi dan belajar
dengan model pembelajaran STAD
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar rendah dan belajar
dengan model pembelajaran TGT
Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik
yang memiliki keaktifan belajar rendah dan belajar
dengan model pembelajaran STAD
A = Model Pembelajaran
B = Keaktifan Belajar Peserta Didik
118
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Data
Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta
interpretasinya Penyajian hasil penelitian berdasarkan analisis
statistik yang dilakukan pada tes awal dan tes akhir hasil belajar
PAI Berturut-turut berikut disajikan mengenai deskripsi data uji
persyaratan analisis pengujian hipotesis dan pembahasan hasil
penelitian
Deskripsi hasil analisis data tes yang dilakukan sesuai
dengan kelompok yang dibandingkan disajikan skor terendah
skor tertinggi jumlah rata-rata standar deviasi dan varian dalam
bentuk tabel 41 sebagai berikut
119
Tabel 41
Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Tiap Kelompok
Berdasarkan Penggunaan Model Pembelajaran dan Tingkat
Keaktifan Belajar Peserta Didik
Keaktifan
Belajar Deskripsi
Pembelajaran
TGT ( ) STAD ( )
Tinggi
( )
N 16
gt
16
Rata-Rata 825
700
Std Deviasi 1065 1414
Maximum 10 9
Minimum 7 5
Rendah
( )
N 16
gt
16
Rata-Rata 694
706
Std Deviasi 1436 1237
Maximum 9 9
Minimum 4 5
TOTAL
N
16
gt
16
Rata-Rata 7595 703
Std Deviasi 1251 1326
=
120
Berdasarkan tabel 41 diketahui data hasil belajar PAI
model pembelajaran TGT secara keseluruhan memperoleh nilai
rata-rata sebesar 7595 dengan standar deviasi 1251 Sedangkan
nilai rata-rata dari hasil belajar PAI kelompok model
pembelajaran STAD sebesar 703 dengan standar deviasi 1326
Data hasil belajar PAI kelompok siswa yang memiliki
keaktifan belajar tinggi dengan model pembelajaran TGT
memperoleh nilai rata-rata sebesar 825 dengan standar deviasi
1065 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar PAI kelompok siswa
yang memiliki keaktifan rendah dengan model pembelajaran TGT
sebesar 694 dengan standar deviasi 1436
Hasil belajar PAI kelompok siswa yang memiliki
keaktifan belajar tinggi dengan model pembelajaran STAD
diperoleh nilai rata-rata sebesar 700 standar deviasi 1414
sedangkan rata-rata hasil belajar PAI kelompok siswa yang
memiliki keaktifan rendah dengan model pembelajaran STAD
sebesar 706 standar deviasi 1237 Untuk lebih jelasnya lihat
gambar 41 halaman 83 sebagai berikut
121
Gambar 41
Grafik Deskripsi Data
B Pengujian Prasyarat Analisis
1 Pengujian Normalitas Data
Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi
kenormalannya Uji normalitas data dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 17 Kriteria sampel
berdistribusi normal apabila P-value gt 005 Adapun hasil
penghitungan dari uji normalitas data bisa dilihat pada tabel 42
berikut ini
0
50
100
150
Diagram Deskripsi Data
TGT Keaktifan Belajar Tinggi TGT Keaktifan Belajar Rendah
STAD Keaktifan Belajar Tinggi STAD Keaktifan Belajar Rendah
Valid N (listwise)
122
Tabel 42
Perhitungan Uji Normalitas Data
Kelompok Kolmogorov-Smirnov
a
Keterangan Statistic df Sig
TGT Keaktifan Belajar
Tinggi 197 16 098 Normal
TGT Keaktifan Belajar
Rendah 205 16 071 Normal
STAD Keaktifan Belajar
Tinggi 198 16 095 Normal
STAD Keaktifan Belajar
Rendah 167 16 200 Normal
Uji Kenormalan
1) TGT Keaktifan Belajar Tinggi Sig 0098 gt 005 (Distribusi
Normal)
2) TGT Keaktifan Belajar Rendah Sig 071 gt 005 (Distribusi
Normal)
3) STAD Keaktifan Belajar Tinggi Sig 0095 gt 005 (Distribusi
Normal)
4) STAD Keaktifan Belajar Rendah Sig 0200 gt 005
(Distribusi Normal)
Mengacu pada ketentuan bahwa apabila nilai signifikansi
lebih besar maka data berdistribusi normal Berdasarkan hasil
analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa data kelompok
123
model pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar tinggi model
pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar rendah model
pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar tinggi model
pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar rendah berdistribusi
normal
2 Pengujian Homogenitas Data
Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan SPSS
versi 17 Syarat ini berkenaan dengan kesamaan varians
gabungan hasil belajar PAI keaktifan belajar kelompok model
TGT dan model pembelajaran STAD Kriteria uji homogenitas
terpenuhi apabila nilai P-value gt 005 Data hasil analisis uji
homogenitas dirangkum pada Tabel 43 sebagai berikut
Tabel 43
Perhitungan Uji Homogenitas
Levene Statistic df1 df2 Sig
0152 1 62 698
Berdasarkan hasil uji kesamaan varians
gabunganhomogenitas data diketahui bahwa P-value gt 005
(0698 gt 005) Hal ini berarti semua data berasal dari populasi
yang sama
124
C Hasil Pengujian Hipotesis
1 Hipotesis 1
Hipotesis pertama yang diajukan adalah Terdapat
pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar PAI
Pengujian dilakukan dengan uji-t untuk melihat perbedaan hasil
belajar PAI sebelum dan sesudah diberikan perlakuan
menggunakan model pembelajaran TGT dan STAD secara
keseluruhan menggunakan bantuan SPSS versi 16 Berikut
disajikan ringkasan hasil pengujiannya pada tabel 44 sebagai
berikut
Tabel 44
Ringkasan Hasil Uji-t Model Pembelajaran Terhadap Hasil
Belajar PAI
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan T dk
Sig
(tailed)
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah
(Model TGT Keaktifan Belajar
Tinggi) -30998 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah
(Model TGT Keaktifan Belajar
Rendah) -19323 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah
(Model STAD Keaktifan Belajar
Tinggi) -19799 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah
(Model STAD Keaktifan Belajar
Rendah) -22845 15 000 Signifikan
125
Kriteria pengambilan keputusan
Terima jika probabilitas (Sig) ˃ 005
Tolak jika probabilitas (Sig) ˂ 005
Diketahui pada tabel 44 bahwa semua nilai probabilitas
(Sig) 0000 dimana lebih kecil dari tarafnyata yang diajukan
yaitu 005 (0000 ˂ 005) yang berarti secara keseluruhan model
pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar PAI
2 Hipotesis 2
Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini
adalah terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI Pengujian dilakukan
dengan uji interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan
belajar yang pada SPSS diuji dengan univariate uji-F berikut
adalah ringkasan hasil uji interaksi untuk uji hipotesis 2 pada
tabel 45 sebagai berikut
Tabel 45
Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar terhadap Hasil
Belajar PAI
Variabel t-test for Equality of Means Keterangan
Keaktifan Belajar
Terhadap Hasil
Belajar PAI
T Dk Sig
(tailed)
-42431 63 000 Signifikan
126
Kriteria pengambilan keputusan
Terima H0 Jika probabilitas (Sig) gt005
Tolak H0 Jika probabilitas (Sig) lt005
Diketahui bahwa pada tabel 45 bahwa semua ini
probabilitas (Sig) 0000 dimana lebih kecil dari taraf nyata yang
diajukan yaitu 005 (0000lt 005) yang berarti keaktifan belajar
berpengaruh terhadap hasil belajar PAI
3 Hipotesis 3
Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah
terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan
belajar terhadap hasil belajar PAI Pengujian dilakukan dengan
uji interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar
yang pada SPSS diuji dengan univariate uji-F Berikut adalah
ringkasan hasil uji interaksi untuk uji hipotesis ketiga pada tabel
46 sebagai berikut
Tabel 46
Rangkuman Hasil Uji Anova Dua Jalur dengan Interaksi
Source Type III Sum
of Squares df
Mean
Square F Sig
Corrected Model 18875a 3 6292 3742 016
Intercept 3422250 1 3422250 2036E3 000
127
Model Pembelajaran 5062 1 5062 3011 088
Keaktifan Belajar 6250 1 6250 3717 059
Model Pembelajaran
Keaktifan 7562 1 7562 4498 038
Error 100875 60 1681
Total 3542000 64
Corrected Total 119750 63
a R Squared = 158 (Adjusted R Squared = 116)
Hipotesis
Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada siswa kelas
VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada siswa kelas
VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
Kriteria pengambilan keputusan
Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005
Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005
Diketahui pada tabel 46 nilai kolom baris interaksi Model
PembelajaranKeaktifan belajar f-hitung 4498 dengan
probabilitas (Sig) 0038 lt 005 dengan demikian ditolak dan
128
hipotesis diterima Artinya bahwa terdapat interaksi antara model
pembelajaran dengan keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI
pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
4 Hipotesis 4
Hipotesis keempat yang peneliti ajukan dalam penelitian
ini adalah Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah
Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yang pada
SPSS diuji dengan independent sample t-test seperti halnya
dengan uji hipotesis ke-3 Berikut ini penulis sajikan ringkasan
hasil uji hipotesis pada tabel 47 sebagai berikut
Tabel 47
Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT
dan Model Pembelajaran STAD
Keaktifan Belajar Rendah
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan t dk
Sig
(tailed)
Hasil Belajar PAI 2825 30 009 Signifikan
129
Kriteria pengambilan keputusan
Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005
Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005
Diketahui pada tabel 47 nilai t-hiungt 2825 dengan
probabilitas (Sig) 0009 gt 005 yang artinya bahwa H0 ditolak
dan hipotesis yang diajukan diterima Dengan kata lain bahwa
hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi Hal
ini terbukti dari perolehan nilai rata-rata dari kedua kelompok
tersebut bahwa kelompok model pembelajaran TGT dengan
keaktifan belajar tinggi memperoleh nilai rata-rata 825 lebih
besar dari kelompok model pembelajarn STAD dengan keaktifan
belajar tinggi memperoleh nilai rata-rata 700
5 Hipotesis 5
Hipotesis kelima yang peneliti ajukan dalam penelitian ini
adalah Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik
130
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah
Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yang pada
SPSS diuji dengan independent sample t-test seperti halnya
dengan uji hipotesis ke-3 Berikut ini penulis sajikan ringkasan
hasil uji hipotesis pada tabel 48 sebagai berikut
Tabel 48
Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT
dan Model Pembelajaran STAD
Keaktifan Belajar Rendah
Variabel
t-test for Equality of
Means
Keterangan
t dk Sig
(tailed)
Hasil Belajar PAI 29353 30 794 Tidak Signifikan
Kriteria pengambilan keputusan
Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005
Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005
Diketahui pada tabel 47 nilai t-hiungt 29353 dengan
probabilitas (Sig) 0794 gt 005 yang artinya bahwa H0 diterima
131
dan hipotesis yang peneliti ajukan ditolak Dengan kata lain
bahwa hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah tidak lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah Hal
ini terbukti dari perolehan nilai rata-rata dari kedua kelompok
tersebut bahwa kelompok model pembelajaran TGT dengan
keaktifan belajar rendah memperoleh nilai rata-rata 694
sedangkan model pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar
rendah memperoleh nilai rata-rata 706 Dari perolehan nilai rata-
rata kedua kelompok tersebut tidak ada perbedaan yang
signifikan antara kedua kelompok tersebut sehingga hipotesis
yang peneliti ajukan tidak diterima
Selanjutnya hasil uji Tukey menunjukkan bahwa ada
perbedaan yang signifikan hasil keterampilan dasar bola basket
antara keempat kelompok sampel yang ditunjukkan dari nilai sig
lt 005 Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 49
132
Tabel 49
Hasil Uji Tukey
Hasil_Belajar
Tukey HSD
(I) Model
Pembelajaran (J) Model Pembelajaran Mean
Difference
(I-J)
Std
Error Sig
95 Confidence
Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
TGT Keaktifan
Tinggi
TGT Keaktifan Rendah 1312 458 029 10 252
STAD Keaktifan Tinggi 1250 458 041 04 246
STAD Keaktifan
Rendah 1188 458 057 -02 240
TGT Keaktifan
Rendah
TGT Keaktifan Tinggi -1312 458 029 -252 -10
STAD Keaktifan Tinggi -062 458 999 -127 115
STAD Keaktifan
Rendah -125 458 993 -134 109
STAD
Keaktifan
Tinggi
TGT Keaktifan Tinggi -1250 458 041 -246 -04
TGT Keaktifan Rendah 062 458 999 -115 127
STAD Keaktifan
Rendah -062 458 999 -127 115
STAD
Keaktifan
Rendah
TGT Keaktifan Tinggi -1188 458 057 -240 02
TGT Keaktifan Rendah 125 458 993 -109 134
STAD Keaktifan Tinggi 062 458 999 -115 127
The mean difference is significant at the 005 level
Berdasarkan tabel 49 hasil uji tukey dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran TGT keaktifan belajar rendah tidak
ada perbedaan yang signifikan dengan model pembelajaran
STAD keaktifan tinggi hal ini ditunjukkan dari perolehan nilai
133
sig gt 005 yaitu 0999 gt 005 Model pembelajaran TGT
keaktifan rendah rendah tidak ada perbedaan yang signifikan
dengan model pembelajaran STAD keaktifan rendah hal ini
ditunjukkan dari perolehan nilian sig gt 005 yaitu 0993 gt 005
Sedangkan kelompok lainnya memiliki perbedaan yang
signifikan yang ditunjukkan dari perolehan nilai sig lt 005
3 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data diperoleh
beberapa temuan terkait hipotesis yang diajukan oleh peneliti
Untuk lebih jelasnya penulis sajikan rekapitulasi hasil belajar PAI
dapat dilihat pada tabel 410 sebagai berikut
Tabel 410
Rekapitulasi Hasil Belajar PAI
Faktor Baris
Faktor Kolom
Rata-rata Baris Model
Pembelajaran
TGT ( )
Model
Pembelajaran
STAD ( )
Keaktifan Belajar Tinggi
( ) 825
700 7625
Keaktifan Belajar
Rendah ( )
694 706 700
Rata-Rata Kolom 7595
703 7312
134
1 Secara keseluruhan terdapat pengaruh model
pembelajaran terhadap hasil belajar PAI
Hasil temuan penelitian dilapangan merujuk pada hasil
pengolahan dan analisis data ditemukan hasil yang menunjukkan
pengaruh pada setiap masing-masing kelompok model
pembelajaran terhadap hasil belajar PAI pada peserta didik kelas
VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Apabila dilihat dari perolehan
nilai signifikansi menunjukkan bahwa pada masing-masing
kelompok secara keseluruhan memperolah nilai sig ˂ 0005
sehingga secara keseluruhan model pembelajaran berpengaruh
terhadap hasil belajar PAI Sebagaimana dikemukakan menurut
Morgan dkk (2005) yang dapat dijelaskan dan diuraikan sebagai
berikut (1) siswa menjadi lebih aktif (2) siswa menjadi
termotivasi dalam kerja kelompok dari pada individu (3) siswa
lebih mengutamakan rasa ingin tahu proses mencari jawaban
yang benar dari pada sekedar langsung mendapat jawaban yang
benar (4) Guru lebih menghargai kemampuan setiap siswa
dengan melibatkan setiap siswa ke dalam diskusi kelompok
135
Hal ini dimungkinkan karena dengan model pembelajaran
kooperatif peserta didik tidak merasa terbeban atau dipaksa
dalam mempelajari materi Sebab dengan model pembelajaran
kooperatif peserta didik diberikan kebebasan untuk mencari tahu
proses mencari jawaban dan menyelesaikan tugas atau materi
pelajaran dengan kemampuan yang mereka miliki dengan bekerja
secara kelompok Dengan kondisi belajar seperti ini peserta didik
akan lebih tertarik dan lebih bergairah dalam mempelajari suatu
materi pembelajaran Peserta didik diberikan kesempatan untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dengan kata lain
mereka dapat bereksplorasi
Meningkatnya keterampilan mengajar guru maka siswa
diharapkan akan lebih aktif dan terlibat dalam pembelajaran yang
diciptakan oleh guru Diyakini bahwa ada pengaruh penerapan
model pembelajaran terhadap hasil belajar PAI ini artinya bahwa
guru tersebut telah mampu menerapkan model pembelajaran
dengan tepat
136
2 Secara keseluruhan terdapat pengaruhkeaktifan belajar
terhadap hasil belajar PAI
Berdasar pada hasil pengolahan dan analisis data ditemukan hasil
yang menunjukkan pengaruhnkeaktifan belajar terhadap hasil
belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota
Serang Apabila dilihat dari perolehan nilai signifikansi sig 0000
lt 0005 sehingga keaktifan belajar berpengaruh terhadap hasil
belajar PAI Sebagaimana dikemukakan menurut Sardiman antara
lain
1) Visual Activities seperti membaca memperhatikan
gambar memperhatikan demonstrasi orang lain
2) Oral Activities mengatakan merumuskan bertanya
memberi saran mengeluarkan pendapat mengadakan
interview diskusi interupsi
3) Listening Activities seperti mendengarkan uraian
percakapan diskusi pidato
4) Writing Activities menulis cerita karangan laporan tes
angket menyalin
5) Drawing Activities membuat grafik peta diagram
6) Motor Activities melakukan percobaan membuat
konstruksi mode mereparasi
7) Mental Activities menanggapi mengingat memecahkan
soal menganalisa melihat hubungan mengambil
keputusan
8) Emotional Activities menaruh minat merasa bosan
berani gembira gugup dan senang
137
Hal ini dimungkinkan karena dengan keaktifan belajar
peserta didik tidak lebih terjadi interaksi antara pendidik dengan
peserta didik Sebab dengan keaktifan belajar peserta dodok lebih
akan tercipta susasana belajar yang lebih kondusif Dengan
kondisi belajar seperti ini peserta didik akan lebih tertarik dan
lebih bergairah dalam mempelajari suatu materi pembelajaran
Peserta didik diberikan kesempatan untuk bereksplorasi tentang
hal-hal yang berkaitan dengan materi pembelajaran
Keterampilan mengajar guru yang baik maka siswa diharapkan
akan lebih memilikikeaktifan belajar dan terlibat dalam
pembelajaran yang diciptakan oleh guru
3 Terdapat Interaksi antara model pembelajaran dan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada peserta
didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
Merujuk pada hasil pengolahan dan analisis data
ditemukan hasil yang menunjukkan bahwa terdapat interaksi
antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar terhadap
hasil belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24
Kota Serang Artinya bahwa yang dapat mempengaruhi hasil
138
belajar PAI itu bukan hanya model pembelajaran saja melainkan
bahwa keaktifan belajar juga dapat mempengaruhi hasil belajar
PAI
Selain model pembelajaran keaktifan belajar juga dapat
mempengaruhi hasil belajar PAI Senada dengan hasil penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Ruqayyah (1011) bahwa
terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan keaktifan mengikuti
kegiatan rohis terhadap prestasi belajar PAI Artinya bahwa
keaktifan belajar juga dapat mempengaruhi hasil belajar PAI
yang dalam hal ini adalah hasil belajar pada materi aqidah akhlak
Berdasarkan temuan d ilapangan bahwa dengan keaktifan
belajar tinggi lebih memberikan hasil yang lebih baik dari pada
peserta didik yang memiliki keaktifan belajar rendah ini bisa
disebabkan karena pada kelompok tersebut kurang memiliki rasa
tanggung jawab pada saat mereka melakukan tugas Apabila
peserta didik tidak memiliki keaktifan belajar yang tinggi
cenderung pada saat mengikuti proses pembelajaran lebih banyak
diam tidak berani mengemukakan pendapat dan tidak aktif dalam
mencari tahu jawaban permasalahan yang sedang dipelajari
139
Penggunaan model pembelajaran yang tepat juga dapat
menentukan hasil belajar PAI Pada keaktifan belajar tinggi dapat
dimungkinkan hasil belajar lebih baik dibandingkan dengan
keaktifan belajar rendah Oleh karena itu pemilihan model
pembelajaran juga harus memperhatikan tingkat keaktifan peserta
didik agar hasil pembelajaran dapat optimal
4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
tinggi
Hasil pengolahan dan analisis data pada hipotesis ketiga
dinyatakan bahwa Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi
lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
Dilihat dari rerata menunjukkan bahwa kelompok yang diberikan
model pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar tinggi lebih
baik hasil belajar PAI dibandingkan dengan model pembelajaran
140
STAD dengan keakfitan belajar tinggi Hal ini bisa disebabkan
karena dengan menggunakan model pembelajaran TGT siswa
menjadi termotivasi seperti yang di terangkan oleh Aunurrahman
(2010 hlm24) rdquoPenggunaan model pembelajaran yang tepat
dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa terhadap
pelajaran menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam
mengerjakan tugas memberikan kemudahan bagi siswa untuk
memahami pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai
hasil belajar yang lebih baikrdquo
Hasil ini menunjukkan bahwa ketika model pembelajaran
TGT diberikan pada siswa dengan keaktifan belajar tinggi maka
pengaruhnya akan lebih baik dibandingkan dengan yang
diberikan model pembelajaran STAD dengan kekatifan belajar
rendah
Apabila dilihat dari karakteristiknya model pembelajaran
TGT memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk kompetisi
pembelajaran hal itu memungkinkan siswa untuk lebih aktif
dalam pembelajaran Selain itu dukungan keaktifan belajar yang
141
tinggi juga memungkinkan model pembelajaran TGT memiliki
pengaruh lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran
STAD Sebagaimana prinsip dalam pembelajaran bahwa apabila
peserta didik semakin banyak diberikan kesempatan untuk lebih
aktif maka penyerapan materi semakin baik
5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih
baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan
model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar
rendah
Hasil pengolahan dan analisis data pada hipotesis ke empat
diperoleh simpulan bahwa hasil belajar PAI peserta didik yang
belajar dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar
rendah tidak lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar
dengan model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan
belajar rendah Pada model pembelajaran TGT memiliki
peningkatan hasil belajar yang sama bila dibandingkan dengan
model pembelajaran STAD pada kelompok yang memiliki
keaktifan belajar rendah
142
Pada model pembelajaran TGT dan STAD ketika
diterapkan pada siswa yang memiliki keaktifan belajar rendah
peserta didik tidak aktif dalam proses pembelajarannya dan
kurang dapat berinteraksi dengan peserta didik lain dalam
kelompoknya sehingga peserta didik tidak terlibat lebih banyak
dalam proses pembelajaran sehingga memungkinkan hasil belajar
tidak diperoleh maksimal
Sesuai dengan hipotesis kedua bahwa ada interaksi antara
model pembelajaran dengan keaktifan belajar Artinya bahwa
ketika kedua model pembelajaran ini diberikan pada siswa yang
memiliki keaktifan belajar yang rendah maka kemampuannya
akan sama Oleh karenanya pemberian model pembelajaran juga
harus memperhatikan keaktifan peserta didik
E Keterbatasan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis menghadapi
beberapa keterbatasan yang dapat mempengaruhi kondisi dari
penelitian yang dilakukan Adapun keterbatasan tersebut antara
lain
143
1 Waktu yang tersedia untuk menyelesaikan penelitian ini
relatif pendek padahal kebutuhan sampel sangat besar
2 Dana yang dimiliki peneliti untuk menyeelesaikan
penelitian ini sangat terbatas
3 Keterbatasan dari kedua aspek tersebeut mempengaruhi
banayaknya dukungan petugas lapangan yang membantu
dalam penelitian
144
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Merujuk pada temuan dan hasil pengolahan dan analisis
data serta pembahasan yang telah diuraikan pada bab 4 penulis
dapat menyimpulkan beberapa hasil penelitian sebagai berikut
1 Secara keseluruhan model pembelajaran berpengaruh terhadap
hasil belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24
Kota Serang
2 Terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI
pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
3 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada peserta didik
kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang
4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
145
5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi tidak lebih baik
dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model
pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi
B Implikasi
Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian ini bahwa
peserta yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif
berpengaruh terhadap hasil belajar PAI Dengan demikian
diharapkan agar para guru PAI mempunyai pengalaman
pemahaman dan wawasan dalam memilih model pembelajaran
Karena dengan penguasaan model pembelajaran yang dimiliki
oleh para guru dapat menciptakan pembelajaran PAI yang efektif
menarik dan tidak membosankan bagi peserta didik Untuk itu
model-model pembelajaran PAI perlu kiranya disosialisasikan
dan dilatih kepada para guru-guru yang mengajar PAI tentang
penerapan model pembelajaran yang ada Termasuk model
pembelajaran TGT dan model pembelajaran STAD karena model
pembelajaran ini sesuai dengan temuan penelitian dapat
meningkatkan hasil belajar PAI pada peserta didik
146
Tujuan pembelajaran salah satunya adalah bagaimana
mengefektifkan dan mengaktifkan peserta didik untuk terus mau
belajar bukan karena keterpaksaan Untuk itu guru perlu
menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi
peserta didik terutama dalam pembelajaran PAI Bukan seperti
yang terjadi selama ini dimana peserta didik cenderung pasif dan
tidak terlibat aktif dalam proses pembelajarannya duduk atau
hanya memperhatikan guru dalam menjelaskan materi
pembelajaran
Keaktifan belajar yang dimiliki oleh seorang individu
yang berguna sebagai landasan untuk melakukan bermacam-
macam aktivitas dimana keaktifan belajar yang kemudian
berperan sebagai landasan dalam menguasai materi pada saat
proses pembelajaran Setiap individu memiliki tingkat keaktifan
belajar berbeda-beda Keaktifan belajar tinggi adalah
karakteristik siswa yang sangat berpengaruh terhadap belajar
dalam kelompok mengenai materi-materi yang akan dipelajari
Apabila guru PAI ingin meningkatkan hasil belajar maka
147
sebaiknya peserta didik diberikan kebebasan untuk melakukan
dan menemukan suatu permasalahan dalam belajar
Untuk dapat menciptakan suasana belajar yang menarik
bagi peserta didik guru harus lebih aktif dan kreatif dalam
menerapkan model pembelajaran untuk peserta didik dalam
pembelajaran PAI Dimana diharapkan peserta didik dapat aktif
dalam pembelajaran yang bisa menyenangkan peserta didik
Model pembelajaran kooperatif melibatkan peserta didik secara
langsung untuk mencari permasalahan mempraktekkan dan
mencari solusi sendiri peran guru disini hanya sebagai fasilitator
C Saran-Saran
1 Bagi guru PAI disarankan dapat memilih model pembelajaran
sesuai dengan perkembangan dan karakteristik peserta didik
baik dari sisi perkembangan sosial mental emosional serta
kemampuan motoriknya Hal ini untuk menjadikan
pembelajaran menjadi efektif dan efisien serta agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik
2 Bagi siswa dalam pembelajaran perlu meningkatkan
keaktifannya dalam proses pembelajaran secara sistematis
148
selain itu semakin banyak terlibat aktif akan memberikan
dampak terhadap hasil belajar yang lebih baik Disarankan
peserta didik untuk dapat mengelola emosionalnya untuk lebih
dapat berinteraksi dengan peserta didik lainnya
3 Bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian dapat
melakukan penelitian ulang atau kajian ilmiah Disarankan
agar memperbanyak sampel penelitian supaya data dapat
dianalisis lebih akurat dan memperlama waktu penelitian serta
meminimalisir keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam
penelitian ini sehingga hasil penelitian menjadi lebih
sempurna
149
DAFTAR PUSTAKA
Anni Catharina Tri Psikologi Belajar Semarang Unnes Press
2004
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik Jakarta Rineka Cipta 2010
BSNP Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar SMAMA Jakarta BSNP 2006
Buchari Alma Guru Profesional Menguasai Metode dan
Terampil Mengajar Bandung PT Alfabeta 2009
Darsono Belajar dan Pembelajaran Semarang IKIP Semarang
Press 2001
Djamarah Syaiful Bahri Psikologi Belajar Guru dan Anak
Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan
Teoretis Psikologis PT Rineka Cipta Jakarta 2005
________________ Psikologi Belajar Edisi 2 Jakarta Rineka
Cipta 2008
Eggen Paul amp Kauchak Don Strategi dan Model Pembelajaran
Jakarta PT Indeks 2012
Fraenkel J amp Wallen N How to Design and evaluate research
in education (2nd ed) McGraw-Hill Inc New York
2001
Hamalik Oemar Proses Belajar Mengajar Jakarta Bumi
Aksara 2001
Hendrik Lamba Arung Pengaruh Pembelajaran Kooperatif
Model STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil
150
Belajar Fisika Siswa SMA Jurnal Ilmu Pendidikan
vol 2 no 132006
httpwwwilmupengetahuannetteori-aktivitas-belajar-menurut-
pandangan ilmu-jiwalama-dan-modernhtm (download
pada tanggal 1 April 2017 jam 2100)
Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan
Pendekatan Metode Strategi dan Model-model
Pembelajaran Yogyakarta Multi Presindo 2012
Isjoni Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran
Kelompok Bandung Alfabeta 2007
Ismail Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem
Semarang Rasail Media Group 2008
Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology Developing
Learners Boston Pearson 2011
Joyce Bruce Marsha Weil Models of Teaching United States of
America Allyn and Bacon 2009
Jumrah Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa SMAN 5
Palu Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Model
Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Asam-
Basardquo Jurnal Media Ekstra vol 2 no 2 2006
Lapono Nabisi dkk Belajar Dan Pembelajaran SD Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departernen Pendidikan
Nasional 2008
Muhaimin Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan
Pendidikan Agama Islam di Sekolah Bandung PT
Remaja Rosdakarya 2004
Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru
Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000
151
Mulyasa Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan Bandung PTRemaja
Rosdakarya 2005
Mulyasa Kurikulum Berbasis Kompetensi Bandung Remaja
Rosdakarya Offset 2004
Nurhasan Tes Pengukuran Keolahragaan Bandung FPOK UPI
Bandung 2014
Oemar Hamalik Kurikulum dan Pembelajaran cetVII Jakarta
Bumi Aksara 2007
_____________ Proses Belajar Mengajar Jakarta Bumi
Aksara 2008
Poerwanti Endang dkk Asesmen Pembelajaran SD Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional Jakarta 2004
Rifarsquoi Ahmad dan Catharina Tri Anni Psikologi Pendidikan
Semarang UNNES Press 2010
Rosdiani Dini Model Pembelajaran Langsung dalam
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Bandung
Alfabeta 2012
Rusman Model-model Pebelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Guru Jakarta Raja Grafindo Persada
2012
Sanjaya Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan Jakarta Kencana 2007
Sarah Nur Azmi Perbandingan Antara Model Pembelajara
Cooperative Learning Tipe STAD dengan
Pembelajaran Konvensional Dalam Rangka
Meningkatkan Hasil Belajar PAI Jakarta Jurusan
152
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta
Raja Grafindo Persada 2001
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta
Rajawali Press 2011
Shlomo Sharen Handbook of Cooperative Learning Terj Sigit
Prawoto Yogyakarta Familia 2012
Soemanto Wasty Psikologi Pendidikan Jakarta Rineka Cipta
2003
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif
dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka
Publisher 2010
Sudjana Metode Statistik Bandung Tarsito 2005
Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif Surakarta Panitia
Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009
Sugiyono Statistika untuk Penelitian Bandung Alfabeta 2010
Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD
Bandung Alfabeta 2013
Suprijono Agus Cooperative Learning Yogyakarta Pustaka
Belajar 2011
Tohirin Psikologi Pembelajaran PendidikanJakarta
Rajagrafindo Persada 2006
Undang-Undang Nomor 20 Sistem Pendidikan Nasional 2003
153
Utomo Dinanjaya Media Pembelajaran Aktif Bandung Nuansa
Cendikia 2013
Verducci Frank M Measurment Concept in Phhysical
Education StLois The CV Mosby Company 1989
Yatim Riyanto Paradigma Pembelajaran Sebagai referensi bagi
Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang
Efektif dan Berkualitas Jakarta Kencana 2009
Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains
JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah
2009
154
LAMPIRAN-LAMPIRAN
155
Lampiran 1 Pelakuan Model Pembelajaran TGT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
(PerlakuanTreatment Model Pembelajaran TGT)
Sekolah SMP Negeri 24 Kota Serang
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islamamp Budi Pekerti
KelasSemester VIIIGenap
Materi Pokok Iman kepada Allah SWT
Alokasi Waktu 3 x 3 JP (3 Pertemuan)
A Kompetensi Inti
KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur disiplin bertanggung jawab
peduli (toleransi gotong royong) santun percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual konseptual dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi
seni budaya terkait fenomena amp kejadian tampak mata
KI4 Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan
mengurai merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis membaca menghitung menggambar dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudutpandangteori
B KD dan IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
13 Meyakini bahwa Allah Maha
Mengetahui Maha Waspada
Maha Mendengar dan Maha
Melihat
131 Meyakini bahwa Allah Swt
mengetahuisemua yang ada di langit
dan di bumi
132 Meyakini bahwa Allah menciptakan
alam semesta dengan teliti
133 Meyakini bahwa Allah Maha
Mendengar segala sesuatu baik yang
lahir dan yang batin
134 Meyakini bahwa Allah Maha Melihat
segala sesuatu baik yang lahir dan
yang batin
156
135 Berdoa kepada Allah pada setiap
kesempatan
23 Menunjukkan perilaku percaya
diri tekun teliti dan kerja keras
sebagaiimplementasi makna al-
‟Aliacutem al- Khabiacuter as-Samiacute‟ dan
al-Bashiacuter
231 Menunjukkan perilaku Percaya
diriterhadap semua yang diusahakan
sebagai implementasi makna al-rsquoAliacutem
al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir
232 Menunjukkan perilaku tekun dalam
berusaha sebagai implementasi makna
al-rsquoAliacutem al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-
Bashir
233 Menunjukkan perilaku teliti dalam
mengerjakan tugas sebagai
implementasi makna al-rsquoAliacutem al-
Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir
234 Menunjukkan perilaku kerja keras
dalam mengusahakan apa yang dicita-
citakan sebagaiimplementasi makna
al-‟Aliacutem al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-
Bashir
235 Bersikap dan berperilaku hati-hati
dalam menjalani kehidupan di dunia
sebagaiimplementasi makna al-‟Aliacutem
al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-Bashir
33 Memahami makna al-Asmābdquou
alḤusnā al-‟Alim al-Khabiacuter as-Samiacute‟ dan al-Bashiacuter
331 Menjelaskan pengertian Al alimAl
khobirAs Samidan Al Basir
332 Menunjukkan dalil naqli tentang al-
rsquoAliacutem al- Khabiacuter as-Samiacutersquo dan al-
Bashiacuter
43 Menyajikan contoh perilaku
yang mencerminkan orang yang
meneladani al-Asmābdquoul al-
Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ danal-Bashir
431 Secara berkelompok mencari cerita
atau kejadian nyatatentang al-Asmā lsquou
al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuter
432 Mempresentasikan hasil tugas
kelompok tentang cerita atau kejadian
nyatatentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-
‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al
Bashiacuterdi depan kelas
C Tujuan Pembelajaran
Setelah proses belajar mengajar dengan model pembelajaran problem base learning
peserta didik dapat
1 Menjelaskan pengertian iman kepada Allah dengan benar
2 Menunjukkan dalil naqli tentang iman kepada Allah dengan tepat
3 Menjelaskan pengertian al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan
al-Bashir dengan benar
4 Menjelaskan makna al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan al-
Bashir dengan tepat
5 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-bdquoAlim
157
6 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-Khabir
7 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna as-Sami‟
8 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-Bashir
Fokus Penguatan Karakter Kereligiusan dan Kemandirian
D Materi Pembelajaran
1 MPertemuan Ke-1
Materi Reguler
Iman kepada Allah
1 Pengertian iman kepada Allah
Apakah iman itu Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna
percaya Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh
hati diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari
2 Dalilnaqli iman kepada Allah
Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah Sebagai
manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah Swt iman menjadi
sangat penting Allah Swt sendiri yang memerintah-kan kita untuk beriman
sebagaimana firman-Nya
ldquoWahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan
rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta
kitab yang Allah turunkan sebelumnya Barang siapa yang kafir kepada
Allah malaikat-malai-kat-Nya kitab-kitab-Nya rasul-rasul-Nya dan hari
kemudian maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnyardquo(QS
an-Nisarsquo4136)
Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis bisa bertambah atau
berkurang Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt
adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah Kita sering
mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-asmau al-husna
3 Hikmah beriman kepada Allah
Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena
158
merasa dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala
larangan-Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti
ini Jadi orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara
lain sebagai berikut
a Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan
firman-Nya
rdquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi
(hari kiamat)rdquo(Surah al-Mu‟min40 51)
b Hatimenjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman
Allah Swt
ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah
hati menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)
c Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya
tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana
firman Allah Swt berikut ini
ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan
nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan
kesabaranrdquo (QS al-lsquoAsr1031-3)
Materi Pengayaan
Fungsi Beriman Kepada Allah
1 Menambah Keyakinan
Kita tahu bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala sesuatunya dan
membuat kita masih hidup sampai sekarang Jadi kita harus semakin yakin
159
dan bersyukur kepada Allah Swt
2 Menambah Ketaatan Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani
perintah Allah dan menjauhi laranganya sehingga hati kita akan selalu ingat
kepada Allah Swt
3 Menentramkan Hati Dalam surah Ar-Raad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu
mengingat Allah dan membuat hati mereka tentram karenanya
4 Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat Dalam Quran Surah Al-Mukminin Allah berfirman Sesungguhnya Kami
menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan
dunia dan pada berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)rdquo
5 Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka menjadi tentram hidup
pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan menjadi lebih mudah
diselesaikan karena Allah akan membantunya
2 Pertemuan Ke-2
Materi Reguler
Al-Asmaul Husna
1 Pengertian al-Asmaul-Husna
Al-Asmau al-husna adalah nama-nama Allah Swt yang baik Di antara al-
Asmau al-husna tersebut adalah
- al-bdquoAlim (Maha Mengetahui)
- al- Khabir (Mahateliti)
- as-Sami‟(Maha Mendengar) dan
- al-Bashir(Maha Melihat)
2 Contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-
husna
Kisah Si Andi Pergi Sekolah
Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari
Madinah menuju Mekah Di tengah perjalanan bertemulah mereka berdua
dengan anak gembala Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu
(pada suatu hari andi seorang siswa SMP ia hendak berangkat sekolah
ketika dia menyebrang jalan tiba-tiba dia mengalami kecelakaan tertabrak
motor Bagaimana pendapatmu tentang Sikap andi tersebut Dan sikap
160
apakah yang seharusnya dimiliki oleh andi serta apa kaitannya dengan
sifat asmaul husna
Materi Pengayaan
Contoh Perilaku Iman Kepada Allah
Ada banyak sekali contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan
dalam kehidupan sehari-hari seperti
1 Mendirikan Sholat
2 Menafkahkan sebagian rezeki
3 Beriman Kepada Kita Allah
4 Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit
5 Selalu berbuat kebajikan
6 Mampu menahan amarah
7 Mampu memaafkan kesalahan orang lain
8 Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah
9 Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi
10 Mempercayai dengan benar rukum iman
161
3 Pertemuan Ke-3
Materi Reguler
Hikmah Beriman kepada Allah
Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena merasa
dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-
Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti ini Jadi orang
yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut
a Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan firman-
Nya
ldquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari
kiamat)rdquo(QSal-Mu‟min40 51)
b Hati menjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman Allah
Swt
ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati
menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)
c Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya
tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana
firman Allah Swt berikut ini
ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan
nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan
kesabaranrdquo (Surah al-lsquoAsr1031-3)
162
Materi Pengayaan
Bukti Kebenaran Sifat Allah
Kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya tahu dan faham akan nama-
nama Allah lsquoAzza wa Jalla yang berjumlah 99 yang terlampir dalam Asma‟ u al-
Husna Dan nama-nama Allah lsquoAzza wa Jallah tersebut bukan hanya sekedar
pengertian atau wacana agama Islam itu sendiri melainkan itu memang
gambaran dari sifat-sifat Allah lsquoAzza wa Jalla yang sangat amat sempurna dan
terbukti kebenarannya sampai-sampai para ulama mengatakan bahwa dengan
Asmarsquo u al-Husna saja tidak cukup untuk menggambarkan Keagungan dan
Kesempurnaan Allah lsquoAzza wa Jalla sebagai pencipta alam semesta ini begitu
pula alam Akhirat yang tidak diragukan lagi keberadaannya kecuali oleh orang-
orang yang tidak berakal
Adapun di sini akan dijelaskan mengenai 5 bukti dari sekian banyak
bukti dari nama Allah lsquoAzza wa Jalla yaitu Al-lsquoAdlu (Maha Adil) Dan bukti-
bukti tersebut juga menguatkan akan kebenaran agama Islam sebagai agama
Rahmatan li al-bdquoAlamin yang dibawa oleh nabi yang bergelar al-Amin Dan 5
bukti tersebut adalah
(Pertama) Adalah dalam hal niat yang merupakan penentu dari arah
amalan-amalan yang kita perbuat karena niat tersebut berfungsi sebagai lentera
atau cahaya yang akan menuntun dan menerangi perjalanan seorang hamba
dalam bertemu Allah lsquoAzza wa Jalla Jika lentera tersebut memancar dengan
terang maka menjadi teranglah perjalanannya dalam bertemu Allah lsquoAzza wa
Jalla Sebaliknya jika cahaya lentera tersebut redup maka menjadi redup
pulalah jalan yang akan dilalui oleh seorang hamba untuk bisa bertemu dengan
Allah Jalla Yang Maha Pencipta dan Maha Mengadakan lagi Maha Pembentuk
Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah saw ldquoSesungguhnya setiap
amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan
mendapatkan apa yang dia niatkan maka barangsiapa yang hijrahnya kepada
Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan
barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena
wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah
kepadanyardquo (HR Bukhary-Muslim dari lsquoUmar bin Khoththob radhiallahu
lsquoanhu)
(Kedua) Adalah dalam hal perbuatan yang tentunya tidak terlepas dari
catatan Allah lsquoAzza wa Jalla lewat dua malaikat-Nya (Rakib ndash lsquoAtid) yang
senantiasa menemani kita di setiap langkah kita apapun dan bagaimanapun
163
bentuknya Lalu dari segi manakah kiranya bukti akan sifat Allah lsquoAzza wa Jalla
yang Maha Adil Coba kita perhatikan dengan seksama firman Allah lsquoAzza wa
Jalla dan hadist Rasulullah berikut ini ldquoBarang siapa berbuat kebaikan
mendapat sepuluh kali lipat amalnya Dan barang siapa berbuat kejahatan
dibalas seimbang dengan kejahatannya Mereka sedikit pun tidak dirugikan
(dizalimi) (al-An‟am 160)
(Ketiga) Adalah dalam hal keutamaan kaum hawa dalam berbakti
kepada suaminya yang merupakan kewajiban sebagai seorang istri sebagaimana
sabda Rasulullah saw ldquoperkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang
wanita pada hari kiamat nanti adalah mengenai sholat lima waktu dan
ketaatannya terhadap suamirdquo (HRIbnu Hibbab dari Abu Hurairah)
Jadi berikut adalah bentuk keadilan Allah terhadap kaum wanita yang
mungkin tidak dapat melakukan sebagian pekerjaan mulia yang dapat dikerjakan
oleh kaum lelaki tetapi dengan wujud keadilah Allah Yang Maha Adil kaum
wanita memiliki porsi pahala yang sama besarnya dengan kaum lelaki meskipun
dengan amalan-amalan yang berbeda seperti amalan-amalan yang telah
Rasulullah saw wasiatkan kepada putrinya Fathimah az-Zahra dan seluruh kaum
wanita diwaktu itu dan sesudahnya Bukti lain adalah ketika para mujahid
berjihad melawan musuh dan gugur maka dia mati syahid Begitu pula dengan
perempuan yang berjihad melahirkan anaknya yang rasanya seperti antara hidup
dan mati kemudian dia meninggal seketika itu atau setelah ia melahirkan makan
dia bisa dikatakan mati syahid tanpa harus terjun ke medan perang Wallahu
Arsquolam
(Keempat) Adalah dalam hal warisan yang memberikan porsi lebih
banyak kepada lelaki daripada perempuan yaitu bagian laki-laki dua kali bagian
perempuan sebagaiman firman Allah SWT ldquoAllah mensyari‟atkan bagimu
tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu yaitu bahagian seorang anak
lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuahelliprdquo(an-Nisa‟ 11)
Bukti akan kebenaran sifat Allah SWT Yang Maha Adil di sini adalah
bahwasanya Allah SWT melebihkan bagian lelaki atas wanita dalam hal
warisan karena kenyataannya lelakilah yang oleh syarirsquoat dibebankan tanggung
jawab untuk memberi nafkah keluarga dan membebaskan perempuan dari
kewajiban tersebut meskipun perempuan boleh saja ikut mencari nafkah Para
laki-laki juga diwajibkan oleh ajaran Islam untuk mengeluarkan mas kawin
untuk diberikan kepada istrinya sebagai cerminan cinta kasih sayangnya ketika
keduanya menikah sedangkan perempuan tidak dibebani apa-apa
(Kelima) Selanjutnya adalah mengenai keutamaan bulan Ramadhan
Bulan dimana Al-Qur`an diturunkan bulan yang penuh berkah dengan pelipat
gandaan pahala sebuah amalan bulan yang penuh pengampunan Bulan dimana
pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat-rapat dan bulan di
mana para syaitan dibelenggu dari menggoda manusia Sebagaimana sabda
Rasulullah saw ldquoJika Bulan Ramadhan telah tiba maka (pintu) surga dibuka
lebar-lebar (pintu) neraka ditutup rapat-rapat dan para syetan
dibelenggurdquo(HR Muslim )
164
Dan bukti yang menunjukkan Allah Maha Adil di sini adalah mengenai
pelipat gandaan pahala sebuah amalan terutama pada malam Lailatul Qadar
yaitu satu malam kemuliaan yang lebih baik daripada seribu bulan sebagaimana
yang terlampira dalam al-Qurrsquoan ldquo Sesungguhnya kami Telah menurunkannya
(Al Quran) pada malam kemuliaan Dan tahukah kamu apakah malam
kemuliaan itu Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan Pada malam
itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk
mengatur segala urusanMalam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar
(al-Qadr 1-5)
E Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Model Team Games Tournament (TGT)
Metode diskusi kelompok
F Media dan Bahan
1 Media
a Presentasi Power Point
b Video pembelajaranFilm tentang kejadian bencana alam
c LaptopKomputer
d LCD Projector
e WhiteboardBlackboard
f Guntingcutter
2 Bahan
a PensilSpidol
b Kertas
c CDFlash Disk
d Bahan-bahan lainnya
G Sumber Belajar
1 Al-Qurrsquoan dan Terjemahnya Departemen Agama RI Tahun 2006
2 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Siswa) Jakarta Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)
3 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Guru) Jakarta Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)
4 Choeroni dkk 2013 Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP kelas
VIIISemarang ESIS Erlangga
165
5 Tim MGMP PAI SMP Kota Serang 2016 Modul Pembelajaran PAI amp Budi
Pekerti Kelas VII
H Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
Siswa memulai belajar dengan duduk rapih sesuai dengan tempat duduk masing-masing
Siswa berdoa dengan bersama-sama sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan YME dilanjutkan dengan memberikan salam dipimpin oleh ketua kelassalah
satu siswa
Guru mengecek keadaankondisi kesehatan seluruh siswa (mengkondisikan
siswa dan salam pembuka)
Guru mengabsensi siswa dan siswa mengangkat tangan (presensi)
Guru menjelaskan dan menyampaikan materi yang akan diajarkan secara singkat dan memberikan motivasi
Siswa secara bersama-sama membaca ayat-ayat Alquran pilihan terutama
terkait dengan materi pembelajaran (an-Nisa 136 al-Arsquoraf 180 al-Anrsquoam
59 at-Taubah 16 al-Baqarah 258 dan al-hujurat 18) dipimpin oleh salah
seorang siswa
Guru menginformasikan kompetensi yang akan dicapai yaitu kompetensi
tentang beriman kepada Asmaul Husna dan menunjukkan hikmahnya dalam
kehidupan sehari-hari yaitu agar kita semua siswa mampu mendeskripsikan
Asmaul Husna (apersepsi)
Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan yaitu konsep tentang Asmaul Husna (apersepsi)
Guru menyampaikan lingkup penilaian yang meliputi penilaian sikap
penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan
Kegiatan Inti(90 menit)
SintaksTahapan Model TGT Uraian Kegiatan
1 Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
1 Guru menyampaikan semua tujuan
pembelajaran secara umum yang ingin
dicapai siswa dan memotivasi siswa dalam
belajar
2 Siswa bersama-sama mengamati gambar-
gambar tentang contoh-contoh nyata dalam
kehidupan sehari-hari di buku Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti SMPMTs
Kelas VIII (Buku Siswa) halaman 1-11 dan
buku-buku lain yang relevan atau melalui
videofilm tentang berbagai kejadian
tentang penerapan beriman kepada Allah
swt
3 Siswa menyimak uraian singkat dari guru
tentang berbagai kisah tentang penerapan
166
beriman Asmaul Husna sebagai bagian
dari ciri-ciri orang yang beriman kepada
Allah SWT (Mengamati)
2 Menyajikan materi
pembelajaran
1 Membaca informasi tentang konsep
beriman Asmaul Husna sebagai bagian
dari ciri-ciri orang yang beriman kepada
Allah SWT
2 Menyimpulkan hasil membaca tentang
konsep beriman Asmaul Husna sebagai
bagian dari ciri-ciri orang yang beriman
kepada Allah SWT (Mengamati)
Menanya
1 Siswa menuliskan pertanyaan-pertanyaan
terkait dengan pengertian beriman kepada
Allah makna Asmaul Husna dalil naqli
dan aqlinya serta perilaku yang
mencerminkan Asmaul Husna
2 Siswa difasilitasi oleh guru mengajukan
pertanyaan yang telah ditulis
3 Berdiskusi dengan teman mengenai materi
yang telah dipelajari
Mengeksplorasi
1 Siswa lain mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh
siswa lain dengan membaca Buku Siswa
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
SMPMTs Kelas VIII dan buku-buku
referensi lain yang mengkaji masalah
beriman kepada Hari Akhir
2 Siswa mencatat informasi-informasi yang
relevan dengan pertanyaan-pertanyaan
yang didapat dari sumber-sumber yang
dibaca
Mengasosiasi
1 Siswa merumuskan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang didapat
masing-masing berdasarkan informasi-
informasi yang diperoleh dari sumber-
sumber yang dibaca
2 Siswa menuliskan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan tersebut pada kertas
plano atau kertas folio
167
3 Pembentukan kelompok 1 Guru menginstruksikan peserta didik untuk
membentuk kelompok dengan anggota
masing-masing kelompok antara 4-6
orang
2 Guru menyiapkan soal-soal yang terkait
dengan materi pembelajaran beriman
kepada Asmaul Husna yang telah ditulis
pada kertas-kertas kecil dan telah digulung
dan ditempatkan pada meja kompetisi
4 Turnamen Mengkomunikasi
1 Siswa perwakilan kelompok maju
mengambil soal yang tersedia di meja
kompetisi kemudian membawa pada
kelompoknya untuk mendiskusikan
jawaban dari pertanyaan yang
diperolehnya
2 Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk
menjawab soal yang diperoleh setelah
mendapat kesepakatan jawaban perwakilan
siswa tersebut menulis jawabannya di
papan tulis dan mengambil soal kembali di
meja kompetisi
3 Setelah semua soal yang berada di meja
kompetisi habis siswa kembali duduk
masing-masing kelompok dan guru
mengoreksi hasil jawaban masing-masing
kelompok
5 Perhargaan kelompok 1 Guru memberikan penghargaan tiap
kelompok yang memenangkan turnamen
dengan sportif
2 Siswa Mendengarkan guru saat
mengumumkan peringkat kelompok dalam
turnamen
Kegiatan Penutup (15 menit)
1 Guru bersama-sama para siswa merumuskan simpulan tentang pengertian
beriman kepada Allah makna Asmaul Husna dalil naqli dan aqlinya serta
perilaku yang mencerminkan Asmaul Husna
2 Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan
memberi umpan balik serta motivasi agar siswa mengamalkan ajaran kitab suci
Alquran sebagai cerminan beriman kepada Allah swt
3 Guru melakukan penilaian dengan tes lisan dan pemberian penugasan
4 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remedi pengayaan
layanan konseling dan memberi tugas (pekerjaan rumahPR) kepada siswa
5 Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya serta
kegiatan pembelajarannya
6 Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan berdoa lalu
mengucapkan salam penutup
168
Pertemuan Ke-2
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
1 Guru membuka pembelajaran dengan salam dan mengajak berdoa bersama
dipimpin oleh seorang siswa dengan penuh khidmat
2 Guru mengecek kesiapan siswa dan mengondisikan suasana pembelajaran yang
menyenangkan dengan kuis singkat tentang fenomena keislaman
3 Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya
yaitu konsep Asmaul Husna dengan cara menunjuk beberapa siswa untuk
menjelaskan bagian-bagian penting tentang konsep beriman kepada Allah swt
4 Siswa secara bersama-sama membaca ayat-ayat Alquran pilihan terutama
terkait dengan materi pembelajaran dipimpin oleh salah seorang siswa
5 Guru menyampaikan garis-garis besar materi dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan
6 Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang digunakan dalam
pembelajaran yaitu penilaian sikap dengan observasi (dalam bentuk jurnal) dan
penilaian diri dan penilaian pengetahuan dengan tes tertulis
Kegiatan Inti (90 menit)
SintaksTahapan Model TGT Uraian Kegiatan
1 Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
1 Guru menyampaikan semua tujuan
pembelajaran secara umum yang ingin
dicapai siswa dan memotivasi siswa dalam
belajar
2 Guru memberikan motivasi kepada peserta
didik tentang keterkaitan materi dengan
kehidupan sehari-hari (Mengamati)
2 Menyajikan materi
pembelajaran
1 Siswa bersama-sama menyaksikan
tayangan gambarvideo yang berisi tentang
contoh perilaku yang mencerminkan
Asmaul Husna
2 Siswa menyimak uraian singkat dari guru
tentang gambarvideo yang berisi tentang
contoh perilaku yang mencerminkan
Asmaul Husna (Mengamati)
Menanya
1 Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan
terkait dengan contoh perilaku yang
mencerminkan Asmaul Husna
2 Siswa diperbolehkan untuk mengajukan
pertanyaan lain yang terkait dengan dalil-
dalil naqli lainnya berhubungan dengan
contoh perilaku yang mencerminkan
Asmaul Husna
169
Mengeksplorasi
1 Siswa mengumpulkan informasi gambaran
tentang contoh perilaku yang
mencerminkan Asmaul Husna berdasarkan
dalil naqlinya dengan pembagian sebagai
berikut
1) Kelompok 1 Al-bdquoAlim
2) Kelompok 2 amp 5 Al-Khabir
3) Kelompok 3 amp 6 As-Sami‟
4) Kelompok 4 Al-Bashir
2 Siswa mencari informasi melalui Buku
Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti SMPMTs Kelas VIII dan buku-
buku referensi lain yang mengkaji masalah
Asmaul Husna
3 Siswa membuat catatan-catatan yang berisi
informasi yang relevan
Mengasosiasi
1 Siswa membuat cerita atau kejadian nyata
tentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-
Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuterdengan
memperhatikan informasi yang telah
diperolehnya
2 Siswa menyelesaikan paparan yang berisi
gambaran Asmaul Husna berdasarkan dalil
naqlinya dalambentuk paparan powerpoint
3 Pembentukan kelompok 1 Guru menginstruksikan peserta didik untuk
membentuk kelompok dengan anggota
masing-masing kelompok antara 4-6
orang
3 Guru menyiapkan soal-soal yang terkait
dengan materi pembelajaran Asmaul
Husna yang telah ditulis pada kertas-kertas
kecil dan telah digulung dan ditempatkan
pada meja kompetisi
4 Turnamen Mengkomunikasi
1 Siswa perwakilan kelompok maju
mengambil soal yang tersedia di meja
kompetisi kemudian membawa pada
kelompoknya untuk mendiskusikan
jawaban dari pertanyaan yang
diperolehnya
2 Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk
menjawab soal yang diperoleh setelah
mendapat kesepakatan jawaban perwakilan
170
siswa tersebut menulis jawabannya di
papan tulis dan mengambil soal kembali di
meja kompetisi
3 Setelah semua soal yang berada di meja
kompetisi habis siswa kembali duduk
masing-masing kelompok dan guru
mengoreksi hasil jawaban masing-masing
kelompok
5 Perhargaan kelompok 1 Guru memberikan penghargaan tiap
kelompok yang memenangkan turnamen
dengan sportif
2 Siswa Mendengarkan guru saat
mengumumkan peringkat kelompok dalam
turnamen
Kegiatan Penutup (15 menit)
1 Guru memfasilitasi siswa merumuskan beberapa simpulan mengenai hakikat
beriman kepada Allah swt dan Asmaul Husna beserta hikmah-hikmahnya
2 Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan
memberi umpan balik serta motivasi agar siswa selalu berperilaku baik yang
mencerminkan Asmaul Husna
3 Guru melakukan penilaian dengan memberikan lembar kerja berupa tes tertulis
dalam bentuk pilihan essay (uraian) dan siswa secara mandiri mengerjakannya
4 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remedi pengayaan
layanan konseling dan memberi tugas (PR) kepada siswa
5 Guru memberitahukan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada
pertemuan berikutnya yaitu dengan diskusi kelompok dan praktik membaca
Alquran
6 Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan berdoa lalu
mengucapkan salam penutup
I Penilaian
1 Teknik Penilaian
a Sikap spiritual
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Observasi Jurnal Lampiran
4
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2 Penilaian Lembar Lampiran Saat Penilaian
171
Diri Penilaian
Diri
5 Pembelajaran
usai
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3 Penilaian
antarteman
Lembar
Penilaian
antarteman
Lampiran
6
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
b Sikap Sosial
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Observasi Jurnal Lampiran
4
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2 Penilaian
Diri
Lembar
Penilaian
Diri
Lampiran
5
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3 Penilaian
antartema
n
Lembar
Penilaian
antartem
an
Lampiran
6
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
c Pengetahuan
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Lisan Pertanyaan
(lisan)
dengan
jawaban
terbuka
Lampiran
7
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pembelajara
n
(assessment
for
learning)
2 Penugas
an
Tugas
tertulis
Lampiran
8
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
untuk dan
sebagai
pembelajara
172
n
(assessment
for and as
learning)
3 Tertulis Soal-soal
esei
Lampiran
9
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
pencapaian
pembelajara
n
(assessment
of learning)
4 Portofol
io
Sampel
pekerjaan
terbaik hasil
dari
penugasan
atau tes
tertulis
Saat
Pembelajaran
usai
Data untuk
penulisan
deskripsi
pencapaian
pengetahua
n
(assessment
of learning)
d Keterampilan
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Produk Soal
keterampilan
produk
Lampiran
10
Saat
Pembelajara
n
Berlangsun
gatau
setelah usai
Penilaian
untuk
sebagai
danatau
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for as and of
learning)
2 Portofol
io
Sampel
produk
terbaik hasil
dari tugas
atau proyek
Saat
Pembelajara
n usai
Penilaian
untuk dan
sebagai data
untuk
penulisan
deskripsi
pencapaian
keterampilan
2 Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk (1) pembelajaran ulang (2)
bimbingan perorangan (3) belajar kelompok DAN (4) pemanfaatan tutor
sebaya bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis
penilaian
173
3 Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian siswa yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan danatau
pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan
soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi meringkas buku-buku referensi
dan mewawancarai narasumber
Saran-saran
Mengetahui
Kepala SMP Plus Nurul Marsquoarif
Gousul Alam
NIP
Kota Serang April 2017
Guru Mata Pelajaran
PAI dan Budi Pekerti
Tolaah S PdI
NIP
174
Perlakuan Model Pembelajaran STAD
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PerlakuanTreatment
Model Pembelajaran STAD)
Sekolah SMP Negeri 24 Kota Serang
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islamamp Budi Pekerti
KelasSemester VIIIGenap
Materi Pokok Iman kepada Allah SWT
Alokasi Waktu 3 x 3 JP (3 Pertemuan)
A Kompetensi Inti
KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur disiplin bertanggung jawab
peduli (toleransi gotong royong) santun percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual konseptual dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi
seni budaya terkait fenomena amp kejadian tampak mata
KI4 Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan
mengurai merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis membaca menghitung menggambar dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudutpandangteori
B KD dan IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
13 Meyakini bahwa Allah Maha
Mengetahui Maha Waspada
Maha Mendengar dan Maha
Melihat
131 Meyakini bahwa Allah Swt
mengetahuisemua yang ada di langit
dan di bumi
132 Meyakini bahwa Allah menciptakan
alam semesta dengan teliti
133 Meyakini bahwa Allah Maha
Mendengar segala sesuatu baik yang
lahir dan yang batin
134 Meyakini bahwa Allah Maha Melihat
segala sesuatu baik yang lahir dan
yang batin
135 Berdoa kepada Allah pada setiap
175
kesempatan
23 Menunjukkan perilaku percaya
diri tekun teliti dan kerja keras
sebagaiimplementasi makna al-
‟Aliacutem al- Khabiacuter as-Samiacute‟ dan
al-Bashiacuter
231 Menunjukkan perilaku Percaya
diriterhadap semua yang diusahakan
sebagai implementasi makna al-rsquoAliacutem
al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir
232 Menunjukkan perilaku tekun dalam
berusaha sebagai implementasi makna
al-rsquoAliacutem al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-
Bashir
233 Menunjukkan perilaku teliti dalam
mengerjakan tugas sebagai
implementasi makna al-rsquoAliacutem al-
Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir
234 Menunjukkan perilaku kerja keras
dalam mengusahakan apa yang dicita-
citakan sebagaiimplementasi makna
al-‟Aliacutem al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-
Bashir
235 Bersikap dan berperilaku hati-hati
dalam menjalani kehidupan di dunia
sebagaiimplementasi makna al-‟Aliacutem
al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-Bashir
33 Memahami makna al-Asmābdquou
alḤusnā al-‟Alim al-Khabiacuter as-Samiacute‟ dan al-Bashiacuter
331 Menjelaskan pengertian Al alimAl
khobirAs Samidan Al Basir
332 Menunjukkan dalil naqli tentang al-
rsquoAliacutem al- Khabiacuter as-Samiacutersquo dan al-
Bashiacuter
43 Menyajikan contoh perilaku
yang mencerminkan orang yang
meneladani al-Asmābdquoul al-
Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ danal-Bashir
431 Secara berkelompok mencari cerita
atau kejadian nyatatentang al-Asmā lsquou
al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuter
432 Mempresentasikan hasil tugas
kelompok tentang cerita atau kejadian
nyatatentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-
‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al
Bashiacuterdi depan kelas
C Tujuan Pembelajaran
Setelah proses belajar mengajar dengan model pembelajaran problem base learning
peserta didik dapat
9 Menjelaskan pengertian iman kepada Allah dengan benar
10 Menunjukkan dalil naqli tentang iman kepada Allah dengan tepat
11 Menjelaskan pengertian al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟
dan al-Bashir dengan benar
12 Menjelaskan makna al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan
al-Bashir dengan tepat
13 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-bdquoAlim
14 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
176
Husna al-Khabir
15 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna as-Sami‟
16 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul
Husna al-Bashir
Fokus Penguatan Karakter Kereligiusan dan Kemandirian
D Materi Pembelajaran
4 MPertemuan Ke-1
Materi Reguler
Iman kepada Allah
4 Pengertian iman kepada Allah
Apakah iman itu Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna
percaya Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh
hati diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari
5 Dalilnaqli iman kepada Allah
Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah Sebagai
manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah Swt iman menjadi
sangat penting Allah Swt sendiri yang memerintah-kan kita untuk beriman
sebagaimana firman-Nya
ldquoWahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan
rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta
kitab yang Allah turunkan sebelumnya Barang siapa yang kafir kepada
Allah malaikat-malai-kat-Nya kitab-kitab-Nya rasul-rasul-Nya dan hari
kemudian maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnyardquo(QS
an-Nisarsquo4136)
Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis bisa bertambah atau
berkurang Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt
adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah Kita sering
mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-asmau al-husna
6 Hikmah beriman kepada Allah
Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena
merasa dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala
177
larangan-Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti
ini Jadi orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara
lain sebagai berikut
d Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan
firman-Nya
rdquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi
(hari kiamat)rdquo(Surah al-Mu‟min40 51)
e Hatimenjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman
Allah Swt
ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah
hati menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)
f Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya
tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana
firman Allah Swt berikut ini
ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan
nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan
kesabaranrdquo (QS al-lsquoAsr1031-3)
Materi Pengayaan
Fungsi Beriman Kepada Allah
6 Menambah Keyakinan
Kita tahu bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala sesuatunya dan
membuat kita masih hidup sampai sekarang Jadi kita harus semakin yakin
dan bersyukur kepada Allah Swt
178
7 Menambah Ketaatan Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani
perintah Allah dan menjauhi laranganya sehingga hati kita akan selalu ingat
kepada Allah Swt
8 Menentramkan Hati Dalam surah Ar-Raad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu
mengingat Allah dan membuat hati mereka tentram karenanya
9 Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat Dalam Quran Surah Al-Mukminin Allah berfirman Sesungguhnya Kami
menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan
dunia dan pada berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)rdquo
10 Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka menjadi tentram hidup
pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan menjadi lebih mudah
diselesaikan karena Allah akan membantunya
5 Pertemuan Ke-2
Materi Reguler
Al-Asmaul Husna
3 Pengertian al-Asmaul-Husna
Al-Asmau al-husna adalah nama-nama Allah Swt yang baik Di antara al-
Asmau al-husna tersebut adalah
- al-bdquoAlim (Maha Mengetahui)
- al- Khabir (Mahateliti)
- as-Sami‟(Maha Mendengar) dan
- al-Bashir(Maha Melihat)
4 Contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-
husna
Kisah Si Andi Pergi Sekolah
Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari
Madinah menuju Mekah Di tengah perjalanan bertemulah mereka berdua
dengan anak gembala Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu
(pada suatu hari andi seorang siswa SMP ia hendak berangkat sekolah
ketika dia menyebrang jalan tiba-tiba dia mengalami kecelakaan tertabrak
motor Bagaimana pendapatmu tentang Sikap andi tersebut Dan sikap
apakah yang seharusnya dimiliki oleh andi serta apa kaitannya dengan
sifat asmaul husna
179
Materi Pengayaan
Contoh Perilaku Iman Kepada Allah
Ada banyak sekali contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan
dalam kehidupan sehari-hari seperti
11 Mendirikan Sholat
12 Menafkahkan sebagian rezeki
13 Beriman Kepada Kita Allah
14 Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit
15 Selalu berbuat kebajikan
16 Mampu menahan amarah
17 Mampu memaafkan kesalahan orang lain
18 Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah
19 Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi
20 Mempercayai dengan benar rukum iman
180
6 Pertemuan Ke-3
Materi Reguler
Hikmah Beriman kepada Allah
Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena merasa
dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-
Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti ini Jadi orang
yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut
d Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan firman-
Nya
ldquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari
kiamat)rdquo(QSal-Mu‟min40 51)
e Hati menjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman Allah
Swt
ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati
menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)
f Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya
tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana
firman Allah Swt berikut ini
ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan
nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan
kesabaranrdquo (Surah al-lsquoAsr1031-3)
Materi Pengayaan
181
Bukti Kebenaran Sifat Allah
Kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya tahu dan faham akan nama-
nama Allah lsquoAzza wa Jalla yang berjumlah 99 yang terlampir dalam Asma‟ u al-
Husna Dan nama-nama Allah lsquoAzza wa Jallah tersebut bukan hanya sekedar
pengertian atau wacana agama Islam itu sendiri melainkan itu memang
gambaran dari sifat-sifat Allah lsquoAzza wa Jalla yang sangat amat sempurna dan
terbukti kebenarannya sampai-sampai para ulama mengatakan bahwa dengan
Asmarsquo u al-Husna saja tidak cukup untuk menggambarkan Keagungan dan
Kesempurnaan Allah lsquoAzza wa Jalla sebagai pencipta alam semesta ini begitu
pula alam Akhirat yang tidak diragukan lagi keberadaannya kecuali oleh orang-
orang yang tidak berakal
Adapun di sini akan dijelaskan mengenai 5 bukti dari sekian banyak
bukti dari nama Allah lsquoAzza wa Jalla yaitu Al-lsquoAdlu (Maha Adil) Dan bukti-
bukti tersebut juga menguatkan akan kebenaran agama Islam sebagai agama
Rahmatan li al-bdquoAlamin yang dibawa oleh nabi yang bergelar al-Amin Dan 5
bukti tersebut adalah
(Pertama) Adalah dalam hal niat yang merupakan penentu dari arah
amalan-amalan yang kita perbuat karena niat tersebut berfungsi sebagai lentera
atau cahaya yang akan menuntun dan menerangi perjalanan seorang hamba
dalam bertemu Allah lsquoAzza wa Jalla Jika lentera tersebut memancar dengan
terang maka menjadi teranglah perjalanannya dalam bertemu Allah lsquoAzza wa
Jalla Sebaliknya jika cahaya lentera tersebut redup maka menjadi redup
pulalah jalan yang akan dilalui oleh seorang hamba untuk bisa bertemu dengan
Allah Jalla Yang Maha Pencipta dan Maha Mengadakan lagi Maha Pembentuk
Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah saw ldquoSesungguhnya setiap
amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan
mendapatkan apa yang dia niatkan maka barangsiapa yang hijrahnya kepada
Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan
barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena
wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah
kepadanyardquo (HR Bukhary-Muslim dari lsquoUmar bin Khoththob radhiallahu
lsquoanhu)
(Kedua) Adalah dalam hal perbuatan yang tentunya tidak terlepas dari
catatan Allah lsquoAzza wa Jalla lewat dua malaikat-Nya (Rakib ndash lsquoAtid) yang
senantiasa menemani kita di setiap langkah kita apapun dan bagaimanapun
bentuknya Lalu dari segi manakah kiranya bukti akan sifat Allah lsquoAzza wa Jalla
yang Maha Adil Coba kita perhatikan dengan seksama firman Allah lsquoAzza wa
Jalla dan hadist Rasulullah berikut ini ldquoBarang siapa berbuat kebaikan
mendapat sepuluh kali lipat amalnya Dan barang siapa berbuat kejahatan
dibalas seimbang dengan kejahatannya Mereka sedikit pun tidak dirugikan
182
(dizalimi) (al-An‟am 160)
(Ketiga) Adalah dalam hal keutamaan kaum hawa dalam berbakti
kepada suaminya yang merupakan kewajiban sebagai seorang istri sebagaimana
sabda Rasulullah saw ldquoperkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang
wanita pada hari kiamat nanti adalah mengenai sholat lima waktu dan
ketaatannya terhadap suamirdquo (HRIbnu Hibbab dari Abu Hurairah)
Jadi berikut adalah bentuk keadilan Allah terhadap kaum wanita yang
mungkin tidak dapat melakukan sebagian pekerjaan mulia yang dapat dikerjakan
oleh kaum lelaki tetapi dengan wujud keadilah Allah Yang Maha Adil kaum
wanita memiliki porsi pahala yang sama besarnya dengan kaum lelaki meskipun
dengan amalan-amalan yang berbeda seperti amalan-amalan yang telah
Rasulullah saw wasiatkan kepada putrinya Fathimah az-Zahra dan seluruh kaum
wanita diwaktu itu dan sesudahnya Bukti lain adalah ketika para mujahid
berjihad melawan musuh dan gugur maka dia mati syahid Begitu pula dengan
perempuan yang berjihad melahirkan anaknya yang rasanya seperti antara hidup
dan mati kemudian dia meninggal seketika itu atau setelah ia melahirkan makan
dia bisa dikatakan mati syahid tanpa harus terjun ke medan perang Wallahu
Arsquolam
(Keempat) Adalah dalam hal warisan yang memberikan porsi lebih
banyak kepada lelaki daripada perempuan yaitu bagian laki-laki dua kali bagian
perempuan sebagaiman firman Allah SWT ldquoAllah mensyari‟atkan bagimu
tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu yaitu bahagian seorang anak
lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuahelliprdquo(an-Nisa‟ 11)
Bukti akan kebenaran sifat Allah SWT Yang Maha Adil di sini adalah
bahwasanya Allah SWT melebihkan bagian lelaki atas wanita dalam hal
warisan karena kenyataannya lelakilah yang oleh syarirsquoat dibebankan tanggung
jawab untuk memberi nafkah keluarga dan membebaskan perempuan dari
kewajiban tersebut meskipun perempuan boleh saja ikut mencari nafkah Para
laki-laki juga diwajibkan oleh ajaran Islam untuk mengeluarkan mas kawin
untuk diberikan kepada istrinya sebagai cerminan cinta kasih sayangnya ketika
keduanya menikah sedangkan perempuan tidak dibebani apa-apa
(Kelima) Selanjutnya adalah mengenai keutamaan bulan Ramadhan
Bulan dimana Al-Qur`an diturunkan bulan yang penuh berkah dengan pelipat
gandaan pahala sebuah amalan bulan yang penuh pengampunan Bulan dimana
pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat-rapat dan bulan di
mana para syaitan dibelenggu dari menggoda manusia Sebagaimana sabda
Rasulullah saw ldquoJika Bulan Ramadhan telah tiba maka (pintu) surga dibuka
lebar-lebar (pintu) neraka ditutup rapat-rapat dan para syetan
dibelenggurdquo(HR Muslim )
Dan bukti yang menunjukkan Allah Maha Adil di sini adalah mengenai
pelipat gandaan pahala sebuah amalan terutama pada malam Lailatul Qadar
yaitu satu malam kemuliaan yang lebih baik daripada seribu bulan sebagaimana
yang terlampira dalam al-Qurrsquoan ldquo Sesungguhnya kami Telah menurunkannya
(Al Quran) pada malam kemuliaan Dan tahukah kamu apakah malam
183
kemuliaan itu Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan Pada malam
itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk
mengatur segala urusanMalam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar
(al-Qadr 1-5)
E Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Model Team Games Tournament (TGT)
Metode diskusi kelompok
F Media dan Bahan
3 Media
g Presentasi Power Point
h Video pembelajaranFilm tentang kejadian bencana alam
i LaptopKomputer
j LCD Projector
k WhiteboardBlackboard
l Guntingcutter
4 Bahan
e PensilSpidol
f Kertas
g CDFlash Disk
h Bahan-bahan lainnya
G Sumber Belajar
6 Al-Qurrsquoan dan Terjemahnya Departemen Agama RI Tahun 2006
7 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Siswa) Jakarta Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)
8 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Guru) Jakarta Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)
9 Choeroni dkk 2013 Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP kelas
VIIISemarang ESIS Erlangga
10 Tim MGMP PAI SMP Kota Serang 2016 Modul Pembelajaran PAI amp Budi
Pekerti Kelas VII
184
H Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1
PENDAHULUAN
Fase 1
1 Mengkondisikan siswa dan berdoa
2 Mengabsen kehadiran siswa
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran
4 Menginformasikan pembelajaran yang akan digunakan yaitu pembelajaran
kooperatif STAD
5 Penyampaian masalah perilaku yang menunjukkan Asmaul Husna dalam kehidupan
sehari-hari
KEGIATAN INTI
Fase 2
Memotifasi siswa agar dapat menggunakan pengetahuannya tentang Asmaul Husna
dalam diskusi
Fase 3
Mengelompokkan siswa dalam satu kelas menjadi beberapa kelompok (setiap kelompok
terdiri dari 5 orang dengan satu orang sebagai tutor sebaya)
Fase 4
Setiap kelompok menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru Selama diskusi
berlangsung guru memantau kerja dari masing-masing kelompok dan mengarahkan
siswa yang mengalami kesulitan serta mengarahkan ke jawaban yang benar Diskusi
kelompok dilaksanakan dengan media kartu masalah
Fase 5
Meminta beberapa perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya
sedangkan kelompok yang lain memberi tanggapan Guru memandu jalannya diskusi dan
merumuskan jawaban yang benar yang diwujudkan di kertas manila
Fase 6
Memberi nilai penghargaan individu dan kelompok
PENUTUP
1 Membimbing siswa membuat kesimpulan
2 Merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
3 Memberi tugas siswa untuk dikerjakan di rumah
I Penilaian
4 Teknik Penilaian
e Sikap spiritual
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Observasi Jurnal Lampiran
4
Saat
Pembelajaran
Penilaian
untuk
185
Berlangsung pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2 Penilaian
Diri
Lembar
Penilaian
Diri
Lampiran
5
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3 Penilaian
antarteman
Lembar
Penilaian
antarteman
Lampiran
6
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
f Sikap Sosial
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Observasi Jurnal Lampiran
4
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2 Penilaian
Diri
Lembar
Penilaian
Diri
Lampiran
5
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3 Penilaian
antartema
n
Lembar
Penilaian
antartem
an
Lampiran
6
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
g Pengetahuan
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Lisan Pertanyaan
(lisan)
dengan
jawaban
terbuka
Lampiran
7
Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pembelajara
n
(assessment
186
for
learning)
2 Penugas
an
Tugas
tertulis
Lampiran
8
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
untuk dan
sebagai
pembelajara
n
(assessment
for and as
learning)
3 Tertulis Soal-soal
esei
Lampiran
9
Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
pencapaian
pembelajara
n
(assessment
of learning)
4 Portofol
io
Sampel
pekerjaan
terbaik hasil
dari
penugasan
atau tes
tertulis
Saat
Pembelajaran
usai
Data untuk
penulisan
deskripsi
pencapaian
pengetahua
n
(assessment
of learning)
h Keterampilan
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1 Produk Soal
keterampilan
produk
Lampiran
10
Saat
Pembelajara
n
Berlangsun
gatau
setelah usai
Penilaian
untuk
sebagai
danatau
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for as and of
learning)
2 Portofol
io
Sampel
produk
terbaik hasil
dari tugas
atau proyek
Saat
Pembelajara
n usai
Penilaian
untuk dan
sebagai data
untuk
penulisan
deskripsi
pencapaian
keterampilan
5 Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk (1) pembelajaran ulang (2)
bimbingan perorangan (3) belajar kelompok DAN (4) pemanfaatan tutor
187
sebaya bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis
penilaian
6 Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian siswa yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan danatau
pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan
soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi meringkas buku-buku referensi
dan mewawancarai narasumber
Saran-saran
Mengetahui
Kepala SMP Plus Nurul Marsquoarif
Gousul Alam
NIP
Kota Serang April 2017
Guru Mata Pelajaran
PAI dan Budi Pekerti
Tolaah S PdI
NIP
188
Lampiran 2 Instrumen Penelitian Hasil Belajar PAI
INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR PAI
Teknik Penilaian Tes Tulis
Bentuk instrumen Pilihan Ganda
Petunjuk Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara
memberi
tanda silang pada huruf A B C dan D
Nama SiswaSampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
1 Allah Maha Esa terdapat dalam Al-Qurrsquoan surathellip
a Al-Kafirun
b Al-Ikhlas
c Al-Falaq
d An-Nas
2 Ibadah hanya mengharapkan pahala dari Allah dan tidak mengharap pujian dari
manusia dinamakanhellip
a Ikhlas c Taqwa
b Taat d Tawakal
3 Bukti kebesaran bahwa Allah bersifat Al-Barr adalah
a Allah mencukupi kebutuhan makhluk-Nya
b Allah mengampuni setiap dosa orang yang bertaubat
c Allah maha perkasa
d Allah maha adil
4 Memutuskan suatu perkara secara tidak memihak merupakan pengamalan dari
sifat Allah
a Al-aziz
b An-nafirsquo
c Ar-rauf
d Al-Fattah
5 Meyakini dengan segala penuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-
kitab-Nya kepada para utusann-Nya sebagai pedoman hidup bagi manusia
disebuthellip
a Iman Kepada Allah SWT c Iman Kepada Kitab-kitab Allah
b Iman Kepada Malaikat d Iman Kepada Rasul
6 Beriman kepada kitab-kitab suci sebelum Al-qurrsquoan cukup dilakukan denganhellip
a Mengamalkannya c Meyakini kebenarannya
b Membenarkan ajarannya d Semuanya benar
189
7 Salah satu isi kandungan Al-qurrsquoan adalahhellip
a Akidah Akhlak c Muamalah
b Ibadah d a b dan c benar
8 Fungsi kitab suci bagi kehidupan manusia adalah sebagaihellip
a Kebutuhan pokoknya c Petunjuk hidupnya
b Bacaan sehari-hari d Kebutuhan pelengkapnya
9 Kitab Injil yang dijadikan pedoman hidup oleh umat nasrani di dunia pada
mulanya diturunkan kepadahellip
a Musa as c Muhammad SAW
b Daud as d Isa as
10 Nama lain dari Al-Qurrsquoan adalah Al-Bayan yang berartihellip
a Pengingat c Pembeda
b Penerangan d Petunjuk
11 Sikap yang mencerminkan mencintai Al-qurrsquoan adalahhellip
a Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari menjalankan perintah-perintah-Nya
menjauhi larangan-Nya
b Hidup dengan hawa nafsu
c Lebih mencintai dirinya sendiri
d Hidup penuh dengan amarah
12 Pengertian qadar menurut Al-qurrsquoan adalah
a Ketentuan c Putusan
b Timbangan d Ukuran
13 Ketentuan Allah SWT sejak zaman azali Adalah pengertian dari
a Qadla c Taqdir
b Qadar d Qadir
14 Qadla merupakan sesuatu yang
a Sudah terjadi pada setiap hamba-Nya
b Terjadi pada setiap hamba yang beriman
c Terjadi pada setiap makhluk
d Belum terjadi pada setiap hamba-Nya
15 Berikut ini adalah perilaku yang tidak mencerminkan keimanan kepada qadla dan
qadar yakni
a Mensyukuri nikmat dari Allah SWT
b Sabar terhadap setiap ujian yang sedang menerpa
c Berprasangka jelek pada Allah SWT
d Qanarsquoah atas setiap bagian yang diterima
16 Saling memahami saling mengetahui kondisi sesama muslim disebut dengan
a Tafahum c Takabur
b Tarsquoaruf d Tawadhu
190
17 Sikap perilaku ucapan perbuatan dan tindakan yang tidak sesuai dengan tuntunan
ajaran Islam dan norma-norma aturan yang berlaku adalah pengertian dari akhlak
a Mahmudah c Maunah
b Mahmudah d Karimah
18 Menaruh kepercayaan kepada orang lain tentang suatu urusan termasuk dalam
a Dzan c Su udzan
b Husnud dzan d Prasangka buruk
19 Berikut merupakan pengertian jujurhellip
a Perilaku yang mncerminkan adanya kesesuaian antara hati perkataan dan
perbuatan
b Suatu perilaku yang mencerminkan sikap seweang-wenang
c Perilaku yang mencerminkan tindakan ujub
d Perilaku yang mencerminkan taqwa
20 Berikut merupakan sikap yang menunjukkan rendah hatihellip
a Tidak bersifat angkuh c Selalu berbuat kecurangan
b Angkuh d Selalu mementingkan diri sendiri
21 Salah satu contoh sikap perilaku adil adalahhellip
a Menempatkan sesuatu yang benar pada tempatnya
b Sesuuatu yang salah dikatakan benar
c Adanya kezoliman
d Adanya ketidakadilan
22 Sikap jujur dan adil tertuang pada Dalil Naqli yaitu pada Al-qurrsquoan surathellip
a Al-Maidah ayat 8 c An-Nisa ayat 2
b Al-Baqarah ayat 2 d An-Nisa ayat 3
23 Pengertian Tawadu adalahhellip
a Sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain
b Sikap membanggakan diri sendiri
c Sikap merasa mampu
d Sikap selalu merasa bangga atas perbuatan yang dilakukan
24 Makhluk yang sifatnya selalu menggoda manusia agar terjerumus dalam lembah
dosa adalah
a Malaikat
b Jin
c Syetan
d Manusia
25 Perbedaan antara Malaikat dengan Jin adalah
a Malaikat selalu taat kepada Allah SWT
b Jin tidak berjenis kelamin
c Malaikat menyesuaikan manusia
d Jin selalu taat kepada Allah SWT
191
Instrumen Keaktifan Belajar Peserta Didik Sebelum Uji Coba
INSTRUMEN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK
SEBELUM DIUJI COBA
Nama Sampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
Nomor Tes helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
Petunjuk Pengerjaan berilah tanda cek lis (radic) pada pilihan jawaban yang anda pilih
No Pernyataan Opsion
SS S R TS STS
1 Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan
segera membaca materi tersebut
2 Saya akan bertanya bila tidak mengerti
3 Saya mendengarkan bila guru sedang
menerangkan materi pelajaran
4 Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan
tentang materi yang saya dapatkan
5 Saya menggambar diagram yang isinya materi
untuk memudahkan saya dalam belajar
6 Saya hadir dalam setiap penelitian kelompok di
sekolah
7 Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah
yang diberikan guru kepada siswa
8 Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran
Matematika
9 Saya tidak membaca materi bila tidak diminta oleh
guru
10 Saya tidak akan mengemukakan ide pemikiran
saya bila tidak diminta oleh guru
11 Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran
saya lebih memilih untuk berbicara dengan teman
lain
12 Saya akan mencatat bila diminta oleh guru
13 Saya malas bila menerangkan materi dengan
menggunakan skema gambar
14 Saya tidak hadir dalam setiap penelitian kelompok
seperti yang diajarkan oleh guru
15 Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat
keputusan dalam kelompok
16 Saya merasa bosan ketika teman menerangkan
materi pelajaran melalui presentasi kelompok
17 Saya membaca materi pelajaran terlebih dahulu
sebelum pelajaran dimulai
18 Saya mampu mengemukakan idepemikiran saya
di kelas
19 Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih
cepat menangkap materi
192
20 Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih
mengerti materi pelajaran yang saya dapat
21 Saya berantusias saat menggambar sumber belajar
di lingkungan sekitar
22 Saya membantu menyiapkan alat-alat untuk
melakukan penelitian
23 Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh
guru kepada siswa
24 Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil
di depan kelas
25 Saya lebih memilih mencontek teman dari pada
harus membaca materi yang akan diujikan
26 Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti
materi yang diterangkan oleh guru
27 Saya lebih memilih bercanda dengan teman
sebangku saya daripada mendengarkan presentasi
28 Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman
daripada saya harus mencatat sendiri
29 Ketika menggambar objek penelitian saya diminta
teman untuk menggambarkannya
30 Menurut saya kegiatan penelitian kelompok
sekolah tidak penting
31 Menganalisis soal yang diberikan oleh guru hanya
membuang waktu
32 Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya
untuk mengemukakan ide pemikiran saya di kelas
33 Menurut saya diskusi merupakan hal penting
dalam kegiatan belajar mengajar
34 Saya sangat antusias saat mendengarkan
perdebatan tentang masalah pelajaran
35 Saya aktif mengumpulkan informasi data dan
mencatat hasil penelitian
36 Saya merasa takut untuk mengemukakan
idepemikiran saya di kelas karena takut
37 Saya senang ketika mengikuti kegiatan penelitian
di sekolah
38 Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu
topik pelajaran yang sedang dibahas oleh guru
193
Instrumen Keaktifan Belajar Setelah Uji Coba
INSTRUMEN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK
SETELAH DIUJI COBA
Nama Sampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
Nomor Tes helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip
Petunjuk Pengerjaan berilah tanda cek lis (radic) pada pilihan jawaban yang anda pilih
No Pernyataan Opsion
SS S R TS STS
1 Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan
segera membaca materi tersebut
2 Saya akan bertanya bila tidak mengerti
3 Saya mendengarkan bila guru sedang
menerangkan materi pelajaran
4 Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan
tentang materi yang saya dapatkan
5 Saya menggambar diagram yang isinya materi
untuk memudahkan saya dalam belajar
6 Saya hadir dalam setiap penelitian kelompok di
sekolah
7 Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah
yang diberikan guru kepada siswa
8 Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran
Matematika
9 Saya tidak membaca materi bila tidak diminta oleh
guru
10 Saya tidak akan mengemukakan ide pemikiran
saya bila tidak diminta oleh guru
11 Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran
saya lebih memilih untuk berbicara dengan teman
lain
12 Saya akan mencatat bila diminta oleh guru
13 Saya malas bila menerangkan materi dengan
menggunakan skema gambar
14 Saya tidak hadir dalam setiap penelitian kelompok
seperti yang diajarkan oleh guru
15 Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat
keputusan dalam kelompok
16 Saya merasa bosan ketika teman menerangkan
materi pelajaran melalui presentasi kelompok
17 Saya membaca materi pelajaran terlebih dahulu
sebelum pelajaran dimulai
18 Saya mampu mengemukakan idepemikiran saya
di kelas
19 Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih
cepat menangkap materi
194
20 Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih
mengerti materi pelajaran yang saya dapat
21 Saya berantusias saat menggambar sumber belajar
di lingkungan sekitar
22 Saya membantu menyiapkan alat-alat untuk
melakukan penelitian
23 Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh
guru kepada siswa
24 Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil
di depan kelas
25 Saya lebih memilih mencontek teman dari pada
harus membaca materi yang akan diujikan
26 Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti
materi yang diterangkan oleh guru
27 Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman
daripada saya harus mencatat sendiri
28 Ketika menggambar objek penelitian saya diminta
teman untuk menggambarkannya
29 Menurut saya kegiatan penelitian kelompok
sekolah tidak penting
30 Menganalisis soal yang diberikan oleh guru hanya
membuang waktu
31 Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya
untuk mengemukakan ide pemikiran saya di kelas
32 Menurut saya diskusi merupakan hal penting
dalam kegiatan belajar mengajar
33 Saya aktif mengumpulkan informasi data dan
mencatat hasil penelitian
34 Saya merasa takut untuk mengemukakan
idepemikiran saya di kelas karena takut
35 Saya senang ketika mengikuti kegiatan penelitian
di sekolah
36 Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu
topik pelajaran yang sedang dibahas oleh guru
195
Lampiran 3
Surat Keputusan Penunjukkan Dosen Pembimbing
196
197
198
Lampiran 4
Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian
199
Lampiran 5
Data Hasil Tes Keaktifan Belajar Peserta Didik
No Nama Item Soal
Jml 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 AHMAD R 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 145
2 AHMAD S 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 180
3 ALMAHES 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 147
4 ALVIN A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144
5 AMANDA 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 172
6 AMIRUDIN 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 149
7 ANDRI F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 146
8 ERNI 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 175
9 FIRHAN 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144
10 HAERIYAH 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 156
11 HASBULOH 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 172
12 HERMAWATI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144
13 HESTIKA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 138
14 IIS NURUL A 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 173
15 IMASWATI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 173
16 JAMSIAH 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 167
17 KARINA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 146
18 KURNIASIH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144
19 KUSNANDI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 179
20 LAILATUL F 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 173
21 LELA 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 153
22 LENA F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 153
23 LENA RIKA 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 169
24 LENI F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 155
25 M ROBI 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 152
26 MUHAMAD E 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 157
27 MUHAMAD M 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 154
28 MUHAMAD M 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 151
29 MUHAMAD N 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 166
30 MUHAMAD R 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 164
31 MUHAMAD S 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 156
32 MUHAMAD T 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 151
200
33 MUHAMAD YADI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 158
34 MUHAMMAD DURAHMAN
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 170
35 MUHAMMAD DUROHIM 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 158
36 MUHAMMAD ROBI 5 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 154
37 MUHTANDI 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 166
38 MURTI AWALIYAH 4 4 3 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 162
39 NASRUDIN 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 171
40 NINA 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 149
41 NURAENI 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 149
42 NURJANAH 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 172
43 OSAMA ABABIL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 149
44 RAJU 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 169
45 RAMDINI AMELIA 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 153
46 RANI PURWASIH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 151
47 RATNASARI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 162
48 RENDI PANGESTU 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 158
49 RINA DEWI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 150
50 ROHIMAH 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 162
51 ROSITA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 150
52 ROSULULLOH 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 151
53 SAEPUDIN 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 175
54 SAHRUDIN 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 156
55 SILVIAH 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 143
56 SITI ANISAH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 164
57 SITI APRIYATI 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 161
58 SITI CHOIRINNISA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 150
59 SRI REJA AGUNG 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 164
60 SUSILAWATI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 151
61 SYANTEL NURHAYATI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 150
62 WINDIA NINGSIH 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 174
63 WIWIN WINARSIH 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 149
64 YANTI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 148
199
Lampiran 6
Hasil Tes Keaktifan Belajar Peserta Didik yang Telah Diurutkan
HASIL TES KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK
KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
No Nama Skor
1 AHMAD SEPRIANDI 180
2 KUSNANDI 179
3 ERNI 175
4 SAEPUDIN 175
5 WINDIA NINGSIH 174
6 IIS NURUL AINI 173
7 IMASWATI 173
8 LAILATUL FITRIYAH 173
9 AMANDA ANWAR 172
10 HASBULOH 172
11 NURJANAH 172
12 NASRUDIN 171
13 MUHAMMAD DURAHMAN 170
14 LENA RIKA 169
15 RAJU 169
16 JAMSIAH 167
17 MUHAMAD NUR IWAN 166
18 MUHTANDI 166
19 MUHAMAD REZA ALFARIZI 164
20 SITI ANISAH 164
21 SRI REJA AGUNG 164
22 MURTI AWALIYAH 162
23 RATNASARI 162
24 ROHIMAH 162
25 SITI APRIYATI 161
26 MUHAMAD YADI 158
27 MUHAMMAD DUROHIM 158
28 RENDI PANGESTU 158
29 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 157
30 HAERIYAH 156
31 MUHAMAD SATRIA 156
32 SAHRUDIN 156
33 LENI FITRIANI 155
200
34 MUHAMAD MUHADI 154
35 MUHAMMAD ROBI 154
36 LELA 153
37 LENA FITRIANA 153
38 RAMDINI AMELIA 153
39 M ROBI 152
40 MUHAMAD MUHI 151
41 MUHAMAD TAQIUTORIK 151
42 RANI PURWASIH 151
43 ROSULULLOH 151
44 SUSILAWATI 151
45 RINA DEWI 150
46 ROSITA 150
47 SITI CHOIRINNISA 150
48 SYANTEL NURHAYATI 150
49 AMIRUDIN 149
50 NINA 149
51 NURAENI 149
52 OSAMA ABABIL 149
53 WIWIN WINARSIH 149
54 YANTI 148
55 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 147
56 ANDRI FIRMANSYAH 146
57 KARINA 146
58 AHMAD RIDHO 145
59 ALVIN ALFAREZA 144
60 FIRHAN 144
61 HERMAWATI 144
62 KURNIASIH 144
63 SILVIAH 143
64 HESTIKA 138
201
Lampiran 7
Pembagian Kelompok Penelitian
Kelompok Model Pembelajaran TGT
dengan Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Skor
1 AHMAD SEPRIANDI 180
2 SAEPUDIN 175
3 WINDIA NINGSIH 174
4 LAILATUL FITRIYAH 173
5 AMANDA ANWAR 172
6 NASRUDIN 171
7 MUHAMMAD DURAHMAN 170
8 JAMSIAH 167
9 MUHAMAD NUR IWAN 166
10 SITI ANISAH 164
11 SRI REJA AGUNG 164
12 ROHIMAH 162
13 SITI APRIYATI 161
14 RENDI PANGESTU 158
15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 157
16 SAHRUDIN 156
Kelompok Model Pembelajaran STAD
dengan Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Skor
1 KUSNANDI 179
2 ERNI 175
3 IIS NURUL AINI 173
4 IMASWATI 173
5 HASBULOH 172
6 NURJANAH 172
7 LENA RIKA 169
8 RAJU 169
9 MUHTANDI 166
10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 164
11 MURTI AWALIYAH 162
12 RATNASARI 162
13 MUHAMAD YADI 158
14 MUHAMMAD DUROHIM 158
15 HAERIYAH 156
16 MUHAMAD SATRIA 156
202
Kelompok Model Pembelajaran TGT
dengan Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Skor
1 LENI FITRIANI 155
4 LELA 153
5 LENA FITRIANA 153
8 MUHAMAD MUHI 151
9 MUHAMAD TAQIUTORIK 151
12 SUSILAWATI 151
13 RINA DEWI 150
16 SYANTEL NURHAYATI 150
17 AMIRUDIN 149
20 OSAMA ABABIL 149
21 WIWIN WINARSIH 149
24 ANDRI FIRMANSYAH 146
25 KARINA 146
28 FIRHAN 144
29 HERMAWATI 144
32 HESTIKA 138
Kelompok Model Pembelajaran STAD
dengan Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Skor
2 MUHAMAD MUHADI 154
3 MUHAMMAD ROBI 154
6 RAMDINI AMELIA 153
7 M ROBI 152
10 RANI PURWASIH 151
11 ROSULULLOH 151
14 ROSITA 150
15 SITI CHOIRINNISA 150
18 NINA 149
19 NURAENI 149
22 YANTI 148
23 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 147
26 AHMAD RIDHO 145
27 ALVIN ALFAREZA 144
30 KURNIASIH 144
31 SILVIAH 143
203
Lampiran 8
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Siswa Jawaban Soal
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 AHMAD SEPRIANDI 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13
2 SAEPUDIN 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13
3 WINDIA NINGSIH 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13
4 LAILATUL FITRIYAH 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13
5 AMANDA ANWAR 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13
6 NASRUDIN 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14
7
MUHAMMAD
DURAHMAN 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14
8 JAMSIAH 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 14
9 MUHAMAD NUR IWAN 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 15
10 SITI ANISAH 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 15
11 SRI REJA AGUNG 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 15
12 ROHIMAH 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16
13 SITI APRIYATI 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 16
14 RENDI PANGESTU 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16
15
MUHAMAD ERIK
DARUSALAM 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16
16 SAHRUDIN 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 17
204
Lampiran 9
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Tinggi
N
o Nama Siswa
Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 KUSNANDI 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 12
2 ERNI 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 11
3 IIS NURUL AINI 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13
4 IMASWATI 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 12
5 HASBULOH 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13
6 NURJANAH 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14
7 LENA RIKA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 15
8 RAJU 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 13
9 MUHTANDI 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13
10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11
11 MURTI AWALIYAH 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 15
12 RATNASARI 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13
13 MUHAMAD YADI 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 13
14 MUHAMMAD DUROHIM 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 14
15 HAERIYAH 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13
16 MUHAMAD SATRIA 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 16
205
Lampiran 10
HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran TGT Keaktifan Tinggi
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 AHMAD SEPRIANDI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23
2 SAEPUDIN 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
3 WINDIA NINGSIH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22
4 LAILATUL FITRIYAH 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22
5 AMANDA ANWAR 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 21
6 NASRUDIN 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21
7 MUHAMMAD DURAHMAN 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22
8 JAMSIAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23
9 MUHAMAD NUR IWAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 22
10 SITI ANISAH 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
11 SRI REJA AGUNG 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23
12 ROHIMAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23
13 SITI APRIYATI 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
14 RENDI PANGESTU 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
16 SAHRUDIN 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
206
Lampiran 11
HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 KUSNANDI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 21
2 ERNI 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 20
3 IIS NURUL AINI 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
4 IMASWATI 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21
5 HASBULOH 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 20
6 NURJANAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
7 LENA RIKA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22
8 RAJU 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 19
9 MUHTANDI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19
10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 17
11 MURTI AWALIYAH 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21
12 RATNASARI 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20
13 MUHAMAD YADI 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 18
14 MUHAMMAD DUROHIM 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21
15 HAERIYAH 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18
16 MUHAMAD SATRIA 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22
207
Lampiran 12
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 LENI FITRIANI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9
2 LELA 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9
3 LENA FITRIANA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 8
4 MUHAMAD MUHI 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8
5 MUHAMAD TAQIUTORIK 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11
6 SUSILAWATI 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 10
7 RINA DEWI 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 10
8 SYANTEL NURHAYATI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 9
9 AMIRUDIN 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 8
10 OSAMA ABABIL 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 9
11 WIWIN WINARSIH 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 9
12 ANDRI FIRMANSYAH 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9
13 KARINA 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8
14 FIRHAN 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9
15 HERMAWATI 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10
16 HESTIKA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 7
208
Lampiran 13
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 MUHAMAD MUHADI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9
2 MUHAMMAD ROBI 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 7
3 RAMDINI AMELIA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 7
4 M ROBI 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 9
5 RANI PURWASIH 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 10
6 ROSULULLOH 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 9
7 ROSITA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9
8 SITI CHOIRINNISA 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 8
9 NINA 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 9
10 NURAENI 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 8
11 YANTI 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 9
12 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9
13 AHMAD RIDHO 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8
14 ALVIN ALFAREZA 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9
15 KURNIASIH 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10
16 SILVIAH 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 8
209
Lampiran 14
HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Rendah
N
o Nama Siswa
Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 LENI FITRIANI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 18
2 LELA 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 17
3 LENA FITRIANA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15
4 MUHAMAD MUHI 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 17
5 MUHAMAD T 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 19
6 SUSILAWATI 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 17
7 RINA DEWI 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 18
8 SYANTEL N 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 17
9 AMIRUDIN 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15
10 OSAMA ABABIL 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 15
11 WIWIN WINARSIH 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 16
12 ANDRI F 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 15
13 KARINA 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13
14 FIRHAN 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 16
15 HERMAWATI 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 15
16 HESTIKA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 11
210
Lampiran 15
HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Siswa Jawaban Soal Jml
Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1 MUHAMAD MUHADI 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 18
2 MUHAMMAD ROBI 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15
3 RAMDINI AMELIA 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 14
4 M ROBI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 18
5 RANI PURWASIH 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18
6 ROSULULLOH 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 16
7 ROSITA 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 17
8 SITI CHOIRINNISA 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 16
9 NINA 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 16
10 NURAENI 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 14
11 YANTI 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 16
12 ALMAHESA PUTRA S 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 15
13 AHMAD RIDHO 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 14
14 ALVIN ALFAREZA 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 16
15 KURNIASIH 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 15
16 SILVIAH 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 13
211
Lampiran 16
Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran TGT Tingkat Keaktifan
Tinggi
Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test
Kelompok Model Pembelajaran TGT
Tingkat Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Tes
Awal Akhir GainSelisih
1 AHMAD SEPRIANDI 13 23 10
2 SAEPUDIN 13 23 10
3 WINDIA NINGSIH 13 22 9
4 LAILATUL FITRIYAH 13 22 9
5 AMANDA ANWAR 13 21 8
6 NASRUDIN 14 21 7
7 MUHAMMAD DURAHMAN 14 22 8
8 JAMSIAH 14 23 9
9 MUHAMAD NUR IWAN 15 22 7
10 SITI ANISAH 15 24 9
11 SRI REJA AGUNG 15 23 8
12 ROHIMAH 16 23 7
13 SITI APRIYATI 16 24 8
14 RENDI PANGESTU 16 25 9
15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 18 25 7
16 SAHRUDIN 17 24 7
Jumlah 132
Rata-rata 825
Standar Deviasi 106
Nilai Minimum 700
Nilai Maksimum 1000
212
Lampiran 17
Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran TGT Tingkat Keaktifan
Rendah
Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test
Kelompok Model Pembelajaran TGT
Tingkat Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Tes
Awal Akhir GainSelisih
1 LENI FITRIANI 9 18 9
2 LELA 9 17 8
3 LENA FITRIANA 8 15 7
4 MUHAMAD MUHI 8 17 9
5 MUHAMAD TAQIUTORIK 11 19 8
6 SUSILAWATI 10 17 7
7 RINA DEWI 10 18 8
8 SYANTEL NURHAYATI 9 17 8
9 AMIRUDIN 8 15 7
10 OSAMA ABABIL 9 15 6
11 WIWIN WINARSIH 9 16 7
12 ANDRI FIRMANSYAH 9 15 6
13 KARINA 8 13 5
14 FIRHAN 9 16 7
15 HERMAWATI 10 15 5
16 HESTIKA 7 11 4
Jumlah 111
Rata-rata 694
Standar Deviasi 144
Nilai Minimum 400
Nilai Maximum 900
213
Lampiran 18
Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran STAD Tingkat Keaktifan
Belajar Tinggi
Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test
Kelompok Model Pembelajaran STAD
Tingkat Keaktifan Belajar Tinggi
No Nama Tes
Awal Akhir GainSelisih
1 KUSNANDI 12 21 9
2 ERNI 11 20 9
3 IIS NURUL AINI 13 22 9
4 IMASWATI 12 21 9
5 HASBULOH 13 20 7
6 NURJANAH 14 22 8
7 LENA RIKA 15 22 7
8 RAJU 13 19 6
9 MUHTANDI 13 19 6
10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 11 17 6
11 MURTI AWALIYAH 15 21 6
12 RATNASARI 13 20 7
13 MUHAMAD YADI 13 18 5
14 MUHAMMAD DUROHIM 14 21 7
15 HAERIYAH 13 18 5
16 MUHAMAD SATRIA 16 22 6
Jumlah 112
Rata-rata 700
Standar Deviasi 141
Nilai Minimum 500
Nilai Maximum 900
214
Lampiran 19
Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran STAD Tingkat Keaktifan
Belajar Rendah
Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test
Kelompok Model Pembelajaran STAD
Tingkat Keaktifan Belajar Rendah
No Nama Tes
Awal Akhir GainSelisih
1 MUHAMAD MUHADI 9 18 9
2 MUHAMMAD ROBI 7 15 8
3 RAMDINI AMELIA 7 14 7
4 M ROBI 9 18 9
5 RANI PURWASIH 10 18 8
6 ROSULULLOH 9 16 7
7 ROSITA 9 17 8
8 SITI CHOIRINNISA 8 16 8
9 NINA 9 16 7
10 NURAENI 8 14 6
11 YANTI 9 16 7
12 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 9 15 6
13 AHMAD RIDHO 8 14 6
14 ALVIN ALFAREZA 9 16 7
15 KURNIASIH 10 15 5
16 SILVIAH 8 13 5
Jumlah 113
Rata-rata 706
Standar Deviasi 124
Nilai Minimum 500
Nilai Maximum 900
215
Lampiran 20
Rekapitulasi Data Selisi Antara Tes Awal dan Akhir Masing-Masing Kelompok
REKAPITULASI DATA SELISIH MASING-MASING KELOMPOK
SMP NEGERI 24 KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 20162017
Sampel
Model TGT
Keaktifan Tinggi
Sampel
Model STAD
Keaktifan Tinggi
Sampel
Model TGT
Keaktifan Rendah
Sampel
Model STAD
Keaktifan Rendah
AHMAD SEPRIANDI 10 KUSNANDI 9 LENI FITRIANI 9 MUHAMAD M 9
SAEPUDIN 10 ERNI 9 LELA 8 MUHAMMAD ROBI 8
WINDIA NINGSIH 9 IIS NURUL AINI 9 LENA FITRIANA 7 RAMDINI AMELIA 7
LAILATUL FITRIYAH 9 IMASWATI 9 MUHAMAD MUHI 9 M ROBI 9
AMANDA ANWAR 8 HASBULOH 7 MUHAMAD T 8 RANI PURWASIH 8
NASRUDIN 7 NURJANAH 8 SUSILAWATI 7 ROSULULLOH 7
MUHAMMAD D 8 LENA RIKA 7 RINA DEWI 8 ROSITA 8
JAMSIAH 9 RAJU 6 SYANTEL N 8 SITI CHOIRINNISA 8
MUHAMAD NUR I 7 MUHTANDI 6 AMIRUDIN 7 NINA 7
SITI ANISAH 9 MUHAMAD RAI 6 OSAMA ABABIL 6 NURAENI 6
SRI REJA AGUNG 8 MURTI A 6 WIWIN WINARSIH 7 YANTI 7
ROHIMAH 7 RATNASARI 7 ANDRI F 6 ALMAHESA P S 6
SITI APRIYATI 8 MUHAMAD YADI 5 KARINA 5 AHMAD RIDHO 6
RENDI PANGESTU 9 MUHAMMAD D 7 FIRHAN 7 ALVIN ALFAREZA 7
MUHAMAD ED 7 HAERIYAH 5 HERMAWATI 5 KURNIASIH 5
SAHRUDIN 7 MUHAMAD S 6 HESTIKA 4 SILVIAH 5
Jml 132 Jml 112 Jml 111 Jml 113
Rata-rata 825 Rata-rata 700 Rata-rata 694 Rata-rata 706
Standar Deviasi 1065 Standar Deviasi 1414 Standar Deviasi 1436 Standar Deviasi 1237
Nilai Minimal 700 Nilai Minimal 500 Nilai Minimal 400 Nilai Minimal 500
Nilai Maksimal 1000 Nilai Maksimal 900 Nilai Maksimal 900 Nilai Maksimal 900
216
Lampiran 21
Deskripsi Data
Descriptive Statistics
Kelompok N Minimum Maximum Mean Std
Deviation Variance
TGT Keaktifan Tinggi 16 7 10 825 1065 1133
STAD Keaktifan Tinggi 16 5 9 700 1414 2000
TGT Keaktifan Rendah 16 4 9 694 1436 2062
STAD Keaktifan Rendah 16 5 9 706 1237 1529
Valid N (listwise) 16
217
Lampiran 22
Hasil Uji Normalitas Data
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig Statistic df Sig
TGT Keaktifan Tinggi 197 16 098 870 16 027
STAD Keaktifan Tinggi 198 16 095 876 16 033
TGT Keaktifan Rendah 205 16 071 935 16 292
STAD Keaktifan Rendah 167 16 200 931 16 253
a Lilliefors Significance Correction
This is a lower bound of the true significance
218
Lampiran 23
Hasil Uji Homogenitas Data
Levene Statistic df1 df2 Sig
0152 1 62 698
219
Lampiran 24
Hasil Uji Hipotesis I
Ringkasan Hasil Uji-t Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar PAI
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan t dk
Sig
(tailed)
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model TGT
Keaktifan Belajar Tinggi) -30998 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model TGT
Keaktifan Belajar Rendah) -19323 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model STAD
Keaktifan Belajar Tinggi) -19799 15 000 Signifikan
Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model STAD
Keaktifan Belajar Rendah) -22845 15 000 Signifikan
220
Lampiran 25
Hasil Uji Hipotesis II
Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar Terhadap Hasil Belajar PAI
Variabel
t-test for Equality of
Means Keterangan
T dk Sig
(tailed)
Keaktifan Belajar Terhadap Hasil
Belajar PAI -42431 63 000 Signifikan
221
Lampiran 26
Hasil Uji Hipotesis III
Rangkuman Hasil Uji Anova Dua Jalur dengan Interaksi
Source Type III Sum
of Squares df
Mean
Square F Sig
Corrected Model 18875a 3 6292 3742 016
Intercept 3422250 1 3422250 2036E3 000
Model Pembelajaran 5062 1 5062 3011 088
Keaktifan Belajar 6250 1 6250 3717 059
Model Pembelajaran Keaktifan 7562 1 7562 4498 038
Error 100875 60 1681
Total 3542000 64
Corrected Total 119750 63
a R Squared = 158 (Adjusted R Squared = 116)
222
Lampiran 27
Hasil Uji Hipotesis IV
Ringkasan Hasil Uji-t Model TGT dan STAD Keaktifan Belajar Tinggi
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan
T dk Sig
(tailed)
Hasil Belajar PAI 2825 30 009 Signifikan
223
Lampiran 28
Hasil Uji Hipotesis V
Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT
dan Model Pembelajaran STAD
Keaktifan Belajar Rendah
Variabel
t-test for Equality of Means
Keterangan
t dk Sig
(tailed)
Hasil Belajar PAI 29353 30 794 Tidak
Signifikan
224
Lampiran 29
Hasil Uji Tukey
Hasil Uji Tukey
(I) Model
Pembelajaran (J) Model Pembelajaran Mean Difference
(I-J) Std Error Sig
95 Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
TGT Keaktifan
Tinggi
TGT Keaktifan Rendah 1312 458 029 10 252
STAD Keaktifan Tinggi 1250 458 041 04 246
STAD Keaktifan Rendah 1188 458 057 -02 240
TGT Keaktifan
Rendah
TGT Keaktifan Tinggi -1312 458 029 -252 -10
STAD Keaktifan Tinggi -062 458 999 -127 115
STAD Keaktifan Rendah -125 458 993 -134 109
STAD Keaktifan
Tinggi
TGT Keaktifan Tinggi -1250 458 041 -246 -04
TGT Keaktifan Rendah 062 458 999 -115 127
STAD Keaktifan Rendah -062 458 999 -127 115
STAD Keaktifan
Rendah
TGT Keaktifan Tinggi -1188 458 057 -240 02
TGT Keaktifan Rendah 125 458 993 -109 134
STAD Keaktifan Tinggi 062 458 999 -115 127
The mean difference is significant at the 005 level